SALATIGA
S RI
RA
STU S BHY WASTI PR AJA
AH
HATIBERIMAN
Majalah Berita Warga Kota Salatiga
Menuju PEMILUKADA yang Berkualitas ISSN No. 1978-5798, VOL. 5 No. 1, 2011 e-mail :
[email protected].
Lensa Walikota, John M. Manoppo, SH saat mengikuti sosialisasi Quick Wins Kapolri di Polres Salatiga guna mewujudkan pelayanan prima untuk seluruh masyarakat Kota Salatiga. (Foto: lux).
2
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
Karikatur
COBLOS SAYA
COBLOS
LOS
COB
COBL OS
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
3
Dari Redaksi 3 4 5 6 8
Design Grafis:
14 17 20 22 23 24 26 28 30 40 42 44 45 42
Daftar Isi
Karikatur Dari Redaksi : Pemilukada, Pendidikan Politik Masyarakat. Surat Pembaca : Penertiban Baliho Pemilukada. Opini: Menuju Pemilukada yang Berkualitas. Laporan Utama: Menatap Masa Depan Melalui Pemilukada; Panwas Pemilukada Tegas dan Rajin Bersosialisasi; Sudahkah Anda Terdaftar Dalam Pemilih Pemilukada. Ragam: Politik Bunglon; Komunitas Motor Trail Salatiga. Artikel: Aplikasi Bahasa Jawa dalam Mengisi “International Mother Tongue Day”. Pendidikan: Pendidikan Tanpa Jiwa. Mimbar: PNS Haram Keluyuran Pakai Kaos Calon. Tips: Tips Menjaga Kebugaran. Budaya: Misteri Dibalik Hanacaraka Kesehatan: Hypnotherapy sebagai Solusi Pengobatan Hukum: Sepuluh Program Quick Wins Polres Salatiga Lintas Kota: Kegiatan di Kota Salatiga Potensi: Budi Daya Lele Sebagai Peluang dan Potensi Lokal Kiprah: Kelompok Usaha Tani Argo Sejahtera Legenda: Kalilondo, Sebuah Sendang Yang Menghilang Profil: Setya Heti Lurnijati, Memberdayakan Masyarakat Rileks/TTS: TTS Edisi 50
Budi Susilo, S.Sos
Pemilukada
Pendidikan Politik Masyarakat
P
pendidikan berpolitik bagi masyarakat kita dalam sistem yang demokratis menempatkan posisi yang sangat sentral. Secara ideal pendidikan tersebut dimaksud bahwa dengan pemilukada akan dapat mendidik masyarakat tentang kebajikan dan tanggung jawab mereka sebagai anggota civil society. Pendidikan berpolitik dalam artian tersebut sungguh merupakan suatu proses yang panjang untuk mampu mengembangkan diri masing-masing. Proses tersebut bukan hanya yang dilakukan dalam lingkungan pendidikan formal saja, seperti di sekolah tetapi juga meliputi pendidikan dalam arti yang sangat luas, yaitu melibatkan keluarga dan juga lingkungan masyarakat kita. Maka, dengan adanya pemilukada kali ini diharapkan akan dapat dijadikan suatu proses pergantian kepala daerah dan wakil kepala daerah Kota Salatiga yang secara sah diakui hukum, dimana rakyat secara langsung menentukan pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah sesuai dengan keinginannya. Hal ini merupakan pendidikan politik tersendiri bagi masyarakat Salatiga khususnya. Karena Pemilu yang akan kita laksanakan nanti merupakan proses penyampaian budaya politik yang mencakup tentang cita-cita politik serta norma-norma operasional dari sistem organisasi politik yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Disini dibutuhkan kesadaran dalam berpolitik bagi masyarakat, dimana masyarakat memahami akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara, sehingga masyarakat diharapkan dapat ikut serta secara aktif dalam kehidupan berkenegaraan dan pembangunan Kota Salatiga ini melalui pemilukada. Selain itu, Pemilukada kali ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah kepada masyarakat terhadap nilai-nilai yang ada dan akan terwujud dalam sikap dan tingkah laku sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat termasuk hidup berkenegaraan serta berpartisipasi dalam usaha-usaha pembangunan sesuai dengan fungsi masing-masing. Dengan kata lain melalui pelaksanaan pemilukada kali ini, semoga dapat menciptakan pendidikan politik tersendiri bagi masyarakat, dimana masyarakat dapat lebih menjadi warga negara yang baik, yang menghayati nilai-nilai dasar yang luhur dari bangsanya sendiri serta sadar akan hak-hak dan kewajibannya, semoga. Redaksi
4
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
Surat Pembaca SALATIGA
HATIBERIMAN Majalah Berita Warga Kota Salatiga
PEMBINA Walikota; Wakil Walikota ; PENGARAH Sekretaris Daerah Kota Salatiga; WAKIL PENGARAH Asisten Pemerintahan Sekda Kota Salatiga; PEMIMPIN REDAKSI/ PENANGGUNG JAWAB Kepala Bagian Humas Drs. Prasetiyo Ichtiarto, M.Si; REDAKTUR PELAKSANA KOORDINATOR LIPUTAN Tri Prawiati, ST; PELIPUT/PENYUNTING Ady Indriasari, S.Sos, Betty Wahyu Nilla Sari, S.T.P, Lukman Fahmi, S.Hi; Dina Pramestya Rini; Kristina, SE; GRAFIS/LAY OUT Budi Susilo, S.Sos; DISTRIBUSI Suprapto Sambodo, Lukman Fahmi, S.HI, Kuntoro Panji Trenggono, N. Fajar Febriansah, S.Kom; Diterbitkan oleh : HUMAS SETDA KOTA SALATIGA. ALAMAT BAGIAN HUMAS SETDA KOTA SALATIGA Jl. Letjend. Sukowati No. 51 Salatiga 50731 Telp/Fax. (0298) 326658. e-mail :
[email protected]. Redaksi menerima sumbangan naskah dalam bentuk tulisan atau karikatur. Redaksi berhak mengedit naskah tanpa mengubah substansinya. Naskah berupa tulisan diketik dengan huruf Calisto MT 12, spasi tunggal, sebanyak 3-4 halaman folio. Naskah dikirim ke Redaksi Majalah Hati Beriman. Pengirim naskah yang dimuat berhak mendapat imbalan.
S RI
RA
STU S BHY WASTI PR AJA
AH
Pengirim rubrik surat pembaca yang dimuat berhak mendapatkan imbalan dari Redaksi Majalah Hati Beriman.
Penertiban Baliho Peserta Pemilukada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Salatiga sebentar lagi akan dilaksanakan di Kota Salatiga ini. Di setiap sudut kotapun mulai tidak dapat lepas dari adanya baliho bakal calon Walikota maupun Wakil Walikota yang cukup mengganggu pemandangan kota kita tercinta Salatiga. Tidak adakah peraturan tentang pemasangan baliho atau alat peraga calon peserta pilkada?, selama ini saya amati pemasangan baliho tersebut terkesan semrawut dan asal-asalan. Bahkan sampai pohon-pohon ditepi jalan juga ikut di tempeli gambar calon. Mohon kepada instansi terkait di pemerintah Kota Salatiga tercinta ini untuk dapat segera menertibkan pemasangan baliho tersebut.!, terima kasih. Titan - Salatiga
Jalan Argobogo I dan II Hancur
J
alan adalah salah satu sarana yang vital dalam suatu wilayah. Jika wilayah tersebut jalannya tidak standart atau pun rusak maka daerah tersebut dapat terisolir, bahkan memicu terjadinya kecelakaan. Demikian pula yang terjadi di lingkungan RW 3 Pendem Kelurahan Ledok Kecamatan Argomulyo Salatiga. Dua jalan tembus di wilayah tersebut yaitu Jl. Argobogo I dan Argobogo II sudah rusak parah. Kerusakan tersebut adalah rusaknya aspal di sepanjang jalan, terlebih di masing-masing pertigaan dimana lokasi tersebut adalah tanjakan. Dengan demikian kendaraan pasti akan berhenti, disebabkan hentakan roda karena direm atau mau jalan otomatis akan mempercepat jalannya rusak. Warga RW 3 sudah melakukan perbaikan dengan menambal setiap lobang dengan cor pasir, semen dan koral. Namun karena adukan tersebut tidak bisa menyatu dengan aspal maka tidak menungggu bulan selesai tambalan tersebut sudah rusak kembali. Kami mohon kepada bapak walikota dan dinas terkait untuk memperhatikan permasalahan yang dihadapi warga kemudian sesegera mungkin membangun kedua jalan tersebut. Jalan tersebut sangat penting karena di pagi dan sore hari sangat padat. Anak sekolah, PNS dan para pedagang memilih jalan ini untuk berangkat dan pulangnya, kan tidak mungkin warga memperbaikinya sendiri setiap tambalan rusak kembali.
Yudianto - Salatiga
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
5
Opini
Menuju Pemilukada Yang Berkualitas Oleh: Drs. Prasetiyo Ichtiarto, Msi*)
Segenap jajaran anggota Polres Salatiga Siap mengamankan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Salatiga Tahun 2011 dengan mengadakan berbagai latihan penanganan Huru-hara. Foto: Humas Salatiga.
M
eskipun penetapan pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota yang memenuhi persyaratan sesuai pentahapan penyelenggaraan pemilukada 2011 Kota Salatiga masih tanggal 26 Maret 2011, tetapi sudah banyak figur-figur cawali dan cawawali yang bermunculan. Hampir di berbagai tempat strategis tidak ada ruang yang kosong dan bebas dari 'iklan politik'. Dengan alasan untuk mendongkrak kualitas, pendidikan politik publik dan citra diri, para cawali dan cawawali menghiasi wajah kota menampilkan gambar dan slogan memasang melalui media bilboard, baliho, spanduk bahkan ditempel pada kendaraan angkota. Mensosialisasikan iklan politik dihadapan publik ini merupakan proses yang perlu dilalui para cawali dan cawawali, agar nantinya dapat dilihat dan dikenal. Melalui berbagai media informasi tersebut, masyarakat dapat mengerti secara langsung track record, kemampuan dan keunggulan positif calon yang bersangkutan. Karena dari beberapa figur yang tampil, masih ada masyarakat yang belum memahami dan mengenalnya. Dinamika pemilukada di Kota Salatiga ini
6
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
akan menaikkan suhu politik sampai 3 (tiga) bulan kedepan, yaitu menjelang pemungutan suara pada hari minggu tanggal 8 Mei 2011. Maneuver politik sudah mulai terasa sejak pasangan calon mulai melakukan konsolidasi untuk mendapatkan dukungan partai politik maupun gabungan partai politik. Terlihat pasangan Ir.Hj. Diah Sunarsasi dan Teddy Sulistio, SE melalui slogan DIHATI yang sudah dapat rekomendasi DPP PDIP memiliki dukungan 4 kursi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Parai Golkar yang memiliki kekuatan 4 kursi serta 2 kursi dari Partai Amanat Nasional (PAN) di DPRD. Sedangkan Pasangan H. Bambang Soetopo dan Rosa Darwanti Manoppo, SH, M.Si, melalui POROS nya masih mencari dukungan partai, karena rekomendasi Partai Golka ditujukan ke pasangan DIHATI. Dari Partai Indonesia Sejahtera (PIS) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendukung pasangan Yuliyanto, SE MM dan Muhammad Haris, SS, MSi melalui YARIS mendapatkan 6 kursi di DPRD. Dimana pasangan ini sudah terlebih dahulu melakukan deklarasi pada 16 Januari 2011. Dan Partai Demokrat menjagokan Ketua DPC, Iwan Setyo Purbowo, SE, MSi dan Drs.H. Bambang Riantoko melalui WANGI. Terakhir Koalisi 6 Partai politik yaitu PDP, Gerindra, Hanura, PPRN, PKPB dan Bernas menampilkan Dra. Adriana Susi Yudhawati, MPd. Mengamati pasangan calon yang sudah mulai mendapatkan pasangan dan didukung massa yang tidak sedikit berkompetisi pada pemilukada 2011. Tentunya setiap pasangan calon perlu menyiapkan diri baik secara administratif, fisik maupun psikologis, memiliki sikap sportif serta berkomitmen untuk menerima kemenangan dan kekalahan. Sebagai pasangan calon yang memiliki tim sukses, pendukung serta partai pengusung akan berpengaruh besar terhadap nilai kepedulian dan tanggungjawab untuk mewujudkan 'humanization of the people an the person' dalam rangka pemilukada yang berazaskan langsung, umum, bebas dan rahasia (LUBER), jujur dan adil (JURDIL) serta tertib, aman dan lancar. PEMILUKADA BERKUALITAS Menyambut peristiwa pesta demokrasi daerah yang berlangsung setiap lima tahun sekali dengan berbagai gebyar iklan politik, konsolidasi dan deklarasi memang tidak salah. Fenomena itu sebagai salah satu bentuk kepedulian dan kesadaran warga dalam rangka proses pendidikan politik pada
pra pemilukada. Tetapi yang terpenting pada saat kegiatan pentahapan penyelenggaraan pemilukada 2011 yaitu penetapan pasangan calon, masa kampanye, pemungutan suara dan penetapan calon terpilih berjalan lancar dan sukses sesuai dengan harapan bersama. Pelasanaan Pemilukada yang aman, tertib dan lancar, tidak perkara mudah. Memang istilah itu mudah diucapkan, tetapi sulit dilaksanakan. Dibutuhkan semangat dan tekad yang bulat dan komitmen yang kuat bagi pasangan calon dan pendukungnya untuk mampu berbesar hati menerima realitas yang ada. Jika pasangan calon, tim sukses dan pendukungnya tidak dapat mengendalikan diri, serta semakin gencar 'berjuang' agar pasangan kandidatnya dapat terpilih dan menduduki jabatan yang diidam-idamkan. Melalui berbagai cara dan upaya telah dan akan dilakukan, bahkan tidak jarang melakukan apa saja dengan melanggar aturan dan etika, maka akan membuka peluang munculnya konflik di seputar pemilukada. Oleh karena itu, belajar dari pengalaman dan mengkaji pelaksanaan pemilukada daerah lain, maka dapat kita amati bahwa munculnya konflik paling tidak disebabkan karena : Pertama, rekrutmen yang tidak transparan dan dengan semangat 'yang penting memang', menjadi sumbu awal munculnya konflik. Bahkan ada calon yang merasa akan lolos menjadi calon jadi, ternyata tidak direstui. Kondisi ini dapat muncul jika campur tangan di struktur kepengurusan partai politik pada jenjang diatasnya. Misalnya, partai politik 'x' menjagokan kondidat dari ketua partai di daerahnya, ternyata tidak disetujui oleh ketua wilayah atau pusat. Kedua, penyusunan atau pemutakhiran data daftar pemilih juga rawan konflik. Ini dapat diilustrasikan jika di sebuah daerah yang menjadi basis partai politik tertentu, ternyata daftar pemilihnya banyak yang salah atau bahkan tidak terdaftar. Calon dari partai yang mengharapkan dapat mendulang suara dari daerah ini tentu tidak akan menerimanya. Ketiga, perhitungan (rekapitulasi) suara. Bagi pasangan calon yang dilihat secara ekspose di lapangan dan melalui media massa gencar dengan pendukung banyak saat kampanye, ternyata kalah, maka akan menduga ada kecurangan dibalik perhitungan suara. Padahal, realitasnya sebelum dan saat pemungutan suara punya perbedaan jumlah yang signifikan. Situasi ini dapat terjadi, jika seseorang yang sebelumnya mendukung pasangan calon, tetapi pada hari pemungutan suara justru mendukung pasangan kondidat yang lain. Keempat, penyalahgunaan wewenang ini pernah terjadi di suatu daerah pemilihan, dimana hasil perhitungan suara ditolak oleh empat pasangan calon bupati dan wakil bupati. Bahkan, pasangan yang memprotes merasa menemukan penyalahgunaan wewenang pasangan kondidat. Pasangan yang menang dituduh memanfaatkan fasilitas sebagai pejabat untuk meraih keuntungan pribadi. Tentu bagi pasangan yang kalah, memprotes dan mencari-cari kesalahan terhadap pasangan yang menang, meskipun pasangan yang kalah bisa jadi melakukan kecurangan. Kelima, adanya permainan politik uang (money politics) dalam pelaksanaan pemilukada. Meskipun belum bisa
5
ditemukan penyelesaian yang tepat, tapi asumsi banyak orang bahwa politik uang merupakan cara yang jitu untuk memenangkan pertarungan, meski tidak elegan. Tetapi jika semua pasangan mampu memiliki banyak uang, maka mereka akan menggunakannya. Pasangan yang protes pada politik uang biasanya yang tidak terlalu banyak menggunakan uang untuk memenangkan pertarungan. Keenam, munculnya konflik pemilukada selain masalah netralitas PNS, kurangnya profesional dan independen penyelenggara pemilukada (KPU, Panwas, PPK, PPS dan KPPS) juga keterlambatan pengiriman logistik kelengkapan di tempat pemungutan suara (TPS). Permasalah yang menjadi pemikiran kita bersama sekarang adalah : bagaimana mewujudkan pemilukada 2011 di Kota Salatiga ini agar dapat berkualitas ? Menghilangkan berbagai kecurangan dalam Pemilukada memang tidak mudah dilakukan. Yang dapat dilakukan, dengan menekan sekecil mungkin kecurangan itu. Karena pemilukada itu proses politik dengan menggunakan berbagai cara dan upaya untuk meraih kemenangan. Semua pasangan calon, diakui atau tidak memiliki kecenderungan melakukan kecurangan jika ada kesempatan. Dengan demikian, kalau munculnya berbagai konflik yang menjurus kecurangan pada pemilukada tersebut dapat ditekan seminimal mungkin bahkan tidak ada sama sekali, maka keberhasilan penyelenggaraan pemilukada 2011 di Kota Salatiga akan terwujud. Untuk itu upaya yang harus dilakukan adalah : Pertama, adanya peran serta masyarakat sebagai pemilih di atas 65 %, maka tingkat partisipasi tersebut dianggap cukup baik. Untuk menumbuhkan kesadaran, perlu dicipkan iklim serta suasana yang menarik. Artinya pemilih merupakan bagian dari keberhasilan melaksanakan pemilukada, baik berperan langsung sebagai pengawal ataupun mengkontrol, agar pelaksanakan pemilukada berjalan sesuai ketentuan yang ada. Kedua, mengintensifkan sosialisasi Pemilukada kepada seluruh masyarakat atau pemilih. Kegiatan ini tidak hanya menjadi tanggungjawab KPU, melainkan dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat, baik itu penyelenggara pemilukada, pemerintah, peserta pemilihan, lembaga informasi di kelurahan, LSM dan kalangan perguruan tinggi. Dan ketiga, memaksimalkan pendidikan politik kepada masyarakat. Kegiatan ini terutama dilakukan oleh partai politik kepada anggotanya dan seluruh masyarakat secara luas. Jika pendidikan politik ini berjalan sesuai dengan aturan, tentunya akan melahirkan pemilih yang memiliki kesaradan yang tinggi dalam rangka mewujudkan pemilukada yang berkualitas. Akhirnya, kita berharap bahwa keberhasilan pemilukada di Kota Salatiga tidak hanya dilihat pada saat dilaluinya prosesi pentahapan penyelenggaraan berjalan aman, demokratis, jujur dan kondusif, tetapi dampak pemilukada harus mampu melahirkan pemimpin yang bertanggungjawab untuk menciptakan kesejahteraan dan peningkatan taraf hidup masyarakat. Amin *)
Penulis adalah Kepala Bagian Humas Setda Kota Salatiga
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
7
Laporan Utama
Menatap Masa Depan Melalui Pemilukada
P
emilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kota Salatiga tinggal beberapa bulan lagi. Tepatnya pada tanggal 8 Mei 2011 nanti warga Salatiga akan menentukan pilihannya guna memilih sosok pemimpin yang dianggap paling layak untuk memimpin Kota Salatiga. Sehingga acara yang bersejarah tersebut hendaknya didukung oleh segenap warga, mengingat begitu besar pengaruhnya pada keberlangsungan pembangunan yang tengah dilaksanakan di kota ini. Untuk kemajuan Salatiga warga seyogyanya menggunakan hati nuraninya memilih sosok ideal bagi Salatiga. Jangan sampai ada penyesalan ketika nanti telah terpilih pemimpin yang baru. Segenap warga Kota Salatiga juga harus semakin dewasa dalam berpolitik. Dalam hal ini pastilah ada yang terpilih dan ada yang tidak terpilih. Setiap elemen masyarakat harus siap dengan kedua kenyataan yang akan terjadi tersebut. Pihak yang terpilih jangan sampai bersikap arogan dan disisi lain pihak yang tidak terpilih harus dengan legawa mengakui kekalahan tersebut. Kemudian secara bersama-sama membangun Salatiga menjadi lebih baik. Jika kondisi seperti ini dapat tercipta tentunya Salatiga yang aman dan damai akan senantiasa terjaga dan berimbas pada proses pembangunan yang lebih lancar. Berkenaan dengan pelaksanaan pemilukada 2011 Ketua KPU Salatiga Suryanto, S.Pd menjelaskan bahwa saat ini KPU Salatiga sedang memproses DPTb (Daftar Pemilih Tambahan). Proses penetapan DPT telah dimulai sejak bulan November yang lalu dengan diawali penerimaan DP4 dari Disdukcapil hingga penetapan DPT pada tanggal 18 Maret 2011. Melalui proses yang panjang tersebut diharapkan dapat menjaring keseluruhan calon pemilih pada pemilukada 2011 nanti. Upaya –upaya sosialisasi kepada warga telah dilaksanakan, selain itu juga telah diumumkan kepada segenap warga baik melalui pengumuman di tingkat kelurahan hingga tingkat RT perihal daftar pemilih, dengan harapan semua warga telah mengetahui dan memastikan bahwa dirinya telah terdaftar. Dengan upaya tersebut maka tidak ada alasan bagi warga untuk mengatakan bahwa dirinya belum atau tidak didaftar. Mengingat hal tersebut, lanjut Suryanto, sangat dibutuhkan kesadaran dari warga bahwa mereka memang
8
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
Ketua KPU Salatiga Suryanto, S.Pd berharap dapat menjaring keseluruhan calon pemilih pada pemilukada 2011 nanti. Foto: panji perlu untuk berpartisipasi dalam pemilukada nanti. Sehingga warga proaktif senantiasa melihat DPS yang telah dipasang di berbagai tempat yang telah ditetapkan. Karena apabila DPT telah ditetapkan maka tidak dapat dirubah lagi. Sehingga sebelum terlambat warga hendaknya proaktif mencermati DPS,DPTb apabila belum terdaftar segeralah untuk mendaftarkan diri. Perihal pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota, KPU Salatiga melaksanakan pengumuman pendaftaran pasangan calon parpol atau gabungan parpol dan perseorangan pada tanggal 9 hingga 10 Februari 2011. Kemudian setelah itu serangkaian kegiatan akan dilalui oleh para paslon diantaranya yaitu pendaftaran paslon, pemeriksaan kesehatan oleh tim yang dibentuk oleh RSUD Salatiga bersama IDI, penelitian dan pemberitahuan hasil penelitian pemenuhan syarat pencalonan dan syarat calon, perbaikan syarat calon hingga penetapan paslon yang memenuhi syarat pada tanggal 26 Maret 2011. KPU Salatiga tidak membatasi jumlah dari paslon yang mendaftar, semua warga yang memenuhi syarat dipersilahkan untuk meramaikan pesta demokrasi tersebut. Adapun persyaratan untuk mendaftarkan diri sebagai paslon Walikota dan Wakil
Walikota menurut Peraturan KPU No. 13 tahun 2010 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pasal 9 diantaranya yaitu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta Pemerintah; berpendidikan paling rendah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau sederajat; berusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun bagi calon Gubernur/Wakil Gubernur dan berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun bagi calon Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota, pada saat pendaftaran; sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan menyeluruh dari tim pemeriksa kesehatan; tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih; mengenal daerahnya dan dikenal oleh masyarakat di daerahnya; menyerahkan daftar kekayaan pribadi dan bersedia untuk diumumkan; tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; belum pernah menjabat sebagai Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah selama 2 (dua) kali masa jabatan dalam jabatan yang sama; dan tidak dalam status sebagai penjabat kepala daerah. Menurut Ketua KPU Salatiga, Suryanto, S.Pd, sejauh ini persiapan pelaksanaan pemilukada telah berlangsung dengan baik dan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Harapannya jadwal tersebut tetap dapat dipatuhi sehingga tidak perlu terjadi keterlambatan salah satu proses dari persiapan pemilukada. Karena keterlambatan dalam satu tahapan tertentu akan berimbas pada tahapan yang selanjutnya. Dan lebih jauh akan terjadi pembengkakan biaya. Sehingga dukungan yang baik yang telah diberikan oleh setiap
5
warga diharapkan dapat terus berlanjut hingga proses pemilukada ini tuntas. Selain dukungan maksimal dari segenap warga Salatiga tentunya kemampuan sumber daya manusia penyelenggara pemilukada juga menjadi perhatian penting bagi KPU Salatiga. Tanpa diimbangi kemampuan SDM yang baik niscaya pelaksanaan pemilukada dapat berjalan dengan baik. Untuk itu tahapan seleksi dibuat sedemikian rupa melalui tahapan seleksi administrasi hingga wawancara sehingga harapannya penyelenggara pemilukada 2011 ini cukup mumpuni dibidangnya masing-masing. Selain seleksi yang baik KPU juga menyelenggarakan berbagai sosialisasi dan bintek bagi para penyelenggara pemilukada. Sosialisasi dan bintek tersebut bahkan tidak hanya bagi para penyelenggara pemilu saja, namun juga menjangkau hingga tingkat RT dan RW terang Suryanto. Diantaranya yaitu bintek tentang pemutakhiran daftar pemilih dari tingkat RT/RW, PPS,PPK hingga PPDP. Adapun KPPS akan dibentuk pada tanggal 17 April 2011 lanjut Suryanto. Dari serangkain persiapan yang telah dilakukan tidak dijumpai permasalahan yang berarti atau masih berjalan dengan lancar. Harapannya kondisi yang lancar dan kondusif tersebut dapat terus dipertahankan terutama pada masa kampanye hingga menjelang pencoblosan. Berbeda dengan pesta demokrasi pemilihan presiden dan anggota legislatif yang telah dilaksanakan, pada kedua pesta demokrasi tersebut warga menyalurkan suaranya dengan cara mencontreng pasangan atau wakil yang dipilih. Namun pada pelaksanaan pemilukada Salatiga 2011 ini warga akan melakukan pencoblosan seperti pesta demokrasi yang dahulu pernah dilaksanakan. Walaupun hanya mencoblos namun tetap dirasa perlu untuk melakukan sosialisai bagi seluruh warga Salatiga, sehingga dapat meminimalisir kemungkinan kesalahan yang bisa saja terjadi. Selain berbagai persiapan yang telah dilakukan tidak terlupakan dari sisi logistik pemilu. Persiapan logistik akan dimulai pada tanggal 31 Maret hingga 21 April nanti. Adapun berbagai logistik yang masih bisa dipakai dari pemilu yang lalu akan tetap dipakai lagi diantaranya kotak suara, bilik suara, sebagian bantalan pencoblosan, maupun gembok yang masih tersimpan dengan baik dapat digunakan lagi. Hal ini tentunya dapat menghemat biaya dari pelaksanaan pemilukada. Suryanto menjelaskan bahwa dari semua tahapan persiapan yang telah dilaksanakan dapat berjalan dengan baik , maka KPU optimis bahwa jadwal pencoblosan yang telah ditetapkan yaitu pada tanggal 8 Mei 2011 tidak akan pernah dirubah. Sehingga kepastian tersebut mengandung harapan bahwa pada tanggal tersebut segenap warga Salatiga benar-benar meluangkan waktunya untuk memilih sosok pemimpin yang tentunya dapat menentukan masa depan dari pembangunan di Kota Salatiga. Waktu pencoblosan tentunya tidak akan lama, namun hasil dan imbas yang diberikan akan sangat besar bagi proses pembangunan di Salatiga. Maka Suryanto mengajak kepada segenap warga Salatiga untuk bersam-sama menatap masa depan Kota Salatiga melalui pemilukada yang sebentar lagi akan dilaksanakan.(HB_pnj)
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
9
Laporan Utama
Ketua Bawaslu Nur Hidayat Sadini, didampingi KetuaPanwas Pilwakot Salatiga Syaemuri Albab, S.Ag saat memberi pengarahan kepada segenap anggota panwas kecamatan seKota Salatiga. Foto: bdi
Panwas Pemilukada Tegas dan Rajin Sosialisasi Saat ini panwas sedang berkonsentrasi pada pengawasan tahapan pendaftaran dan pemutakhiran daftar pemilih serta pengumuman DPS. Pengawasan pada tahapan ini adalah memastikan DP4 dari pemerintah yang kemudian disusun menjadi DPS merupakan data yang sudah mendekati falid sehingga mestinya tidak ada selisih yang banyak antara DP4 dan DPS nantinya. Kata kunci dalam pengawasan pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih ini adalah memastikan penduduk yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih menurut ketentuan UU harus terdaftar sebagai pemilih. Pemilih hanya didaftar satu kali sebagai pemilih dengan identitas kependudukan yang jelas, seperti nama, NIK, tempat tgl/bln dan tahun lahir, umur, status perkawinan, alamat serta keterangan lainya.
K
etua dan anggota Panitia Pengawas Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2009 kembali menjadi Panwas Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Salatiga tahun 2011. Syaemuri S.Ag, Arsyad Wahyudi SH, dan Mashuri Ali Kasri S.Ag. Pelantikan yang dilaksanakan di kantor Bawaslu Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, diharapkan mampu menciptakan pengawas pemilihan walikota dan wakil walikota yang tegas dan rajin memberikan sosialisasi kepada masyarakat salatiga.
10
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
Selain itu, Panwas Pemilukada hendaknya melakukan pengawasan preventif atau pencegahan. Hal itu agar tidak terjadi pelanggaran selama pelaksanaan Pemilukada, baik pelanggaran administrasi atau pelanggaran pidana. Hal itu sesuai dengan permintaan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nur Hidayat Sardini saat ke Salatiga guna memberikan pembekalan bagi Panwas Kota dan Panwas Kecamatan se Kota Salatiga di kantor Panwas yang ada di Wisma Mawar-Melati, Kompleks SMA 3 di Jalan RA Kartini, Sidorejo.
Walikota Salatiga John M. Manoppo, SH, didampingi Ketua DPRD Teddy Sulistyo, SE dan ketua Panwas Pemilukada Syaenuri Albab, S.Ag saat menandatangani pelantikan anggota Panwas Pemilukada kecamatan se-Kota Salatiga di ruang sidang DPRD. Foto: bdi “Penting bagi panwas, baik di tingkat kota maupun kecamatan untuk bisa melakukan sosialisasi dan pengawasan preventif agar tidak terjadi pelanggaran. Baik yang dilakukan tim sukses pasangan atau masyarakat," kata Nur Hidayat Sadini. Selain itu, masih menurut Nur Hidayat, meski mengedepankan pengawasan preventif yang bersifat mencegah, Panwas Pilwalkot harus bertindak tegas bila telah terjadi pelanggaran. “Bila memang laporan itu benar serta ada saksi dan barang bukti serta laporannya tidak melebihi hari yang ditentukan, hendaknya diproses sesuai ketentuan hukum yang ada” tegasnya. Berkaitan dengan pemasangan alat peraga/baliho bakal calon yang sekarang sudah marak terpasang, panwas beranggapan itu merupakan bagian dari sosialisasi diri bakal calon walkot, dan masih menjadi ranah pemerintah kota yang berkenaan dengan pajak/retribusi dan aturan pemasangan lainya yang ditetapkan dalam perda. Menurut Ketua Panwas, Syaemuri, S.Ag, ranah panwas adalah apabila bakal calon tersebut sudah resmi mendaftar dan ditetapkan KPU sebagai pasangan calon walkot. “Sekalipun begitu Panwas berharap pada pemerintah kota agar masalah pemasangan baliho saat ini segera ditegakan aturanya, umpama kalau tidak bayar retribusi/pajak harus diberi sanksi diturunkan, ya harus tegas, agar pada saat masa penetapan calon nanti persoalan pemasangan baliho tidak menjadi persoalan baru” katanya. Sejauh ini, konsentrasi Panwas adalah meneliti atau mencermati DPS (daftar pemilih sementara) yang diumumkan PPS (panitia pemungutan suara). Masih menurut Ketua Panwas saat ditemui di Sekretariat Panwas Pilwakot di Wisma Mawar-Melati, Kompleks SMA 3, Jalan Kartini, Sidorejo mengatakan, KPU harus dapat memastikan bahwa tidak akan ada pemilih yang terdaftar sebagai pemilih ganda karena
5
memiliki alamat di Salatiga lebih dari satu. Pihaknya akan terus mengawasi pemutakhiran data pemilih yang dilakukan oleh KPU beserta perangkat yang ada di bawahnya. Untuk mengurangi tingkat kesalahan dalam pemutakhiran KPU didorong untuk menggunakan RT/RW sebagai petugas pemutakhiran daftar pemilih (PPDP), karena di yakini ketua RT/RW mengetahui secara pasti siapa dan dimana warganya, mestinya persoalan daftar pemilih KPU harus serius melaksanakan ini mengingat pengalaman pada saat Pileg Pilpres DPS-DPT sangat bermasalah. Ketika disinggung mengenai duplikasi anggaran mengingat pemkot juga melaksanakan pendataan penduduk yang juga dibiayai Negara, syaemuri berpendapat hal itu bisa disiasati, kalau pemerintah kota pada saat pendataan penduduk kan menggunakan RT/RW sebagai lembaga, nah KPU dalam pemutakhiran daftar pemilih ini mengambil RT/RW sebagai person bukan atas nama lembaga, sehingga LPJ keuangan bisa berbeda. “mestinya KPU juga memberikan Bintek yang cukup kepada PPDP, petugas data entri yang professional, dan peralatan yang canggih sehingga menghasilkan daftar pemilih yang akurat”. katanya. “Namun demikian daftar pemilih sangat tergantung keseriusan dari Pemerintah sebagai penyedian data, KPU sebagai pengolah data penyelenggara dan masyarakat sebagai subyek data” tambahnya. Dalam rangka pengawasan pemutakhiran daftar pemilih, Panwas Pemilukada kota salatiga sudah melaksanakan Bintek kepada jajaran Panwascam. “Kami telah melaksanakan bintek untuk jajaran Panwascam dengan materi pedoman tata cara penyusunan daftar pemilih, tata aturan tentang penyusunan daftar pemilih, setrategi pengawasan dan investigasi penyusunan daftar pemilih serta pelaporan pelanggaran penyusunan daftar pemilih” ujar Syaemuri.(HB_bdi)
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
11
Laporan Utama Sudahkah Anda Terdaftar Dalam
Pemilih Pemilukada
G
aung pemilukada di Kota Salatiga sudah terasa semarak , ditandai dengan munculnya foto-foto di baliho, poster dan sepanduk mewarnai setiap sudut jalan , slogan-slogan dari para kandidat di penjuru kampung dan sudut-sudut kota jauh sebelum tahapan,program dan jadwal penyelenggaraan pemilu Walikota dan Wakil Walikota Salatiga Tahun 2011 dimulai. Hal ini menunjukkan adanya semangat partisipasi masyarakat Ko t a S a l a t i g a d a l a m k e s i a p a n n ya m e n ya m b u t penyelenggaraan Pemilu walikota dan Wakil Walikota Salatiga atau sering disebut dengan pemilukada. Berikut wawancara reporter Majalah Hatiberiman dengan SR Hidayah selaku anggota KPU Kota Salatiga, Div.Sos. Humas & Data. Apa yang dilakukan KPU sebagai penyelenggara pemilu? KPU Kota Salatiga sebagai penyelenggara Pemilu sebagaimana ketentuan yang diatur dalam UU No. 22 tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu, telah melaksanakan kegiatan-kegiatan mulai dengan persiapan, penyusunan regulasi, penyusunan dan penetapan tahapan, program dan jadwal Pemilu Walikota dan Wakil Walikota Salatiga Tahun 2011 yang dituangkan dalam Keputusan KPU Kota Salatiga Nomor: 01/Kpts/ KPU- Kota SLG-012329537, dan pedoman teknis-pedoman teknis yang mengatur penyelenggaraan pemilu Walikota dan Wakil Walikota Salatiga. Apa saja tahapan persiapan KPU? Tahapan persiapan KPU Kota Salatiga telah melaksanakan banyak kegiatan terutama sosialisasi kepada masyarakat tentang informasi penyelenggaraan Pemilu Walikota dan Wakil Walikota Salatiga Tahun 2011, hal itu diharapkan agar masyarakat mendapatkan informasi seawal mungkin. Tanpa dukungan dan partisipasi semua pihak kegiatan sosialisasi tidak dapat menjangkau kepada seluruh masyarakat di wilayah Kota Salatiga, oleh sebab itu KPU Kota Salatiga dengan segala keterbatasannya membuka peluang kerjasama dan melakukan kegiatan secara sinergis dengan kelompok masyarakat, lembaga dan pemerintah.
12
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
SR Hidayah, anggota KPU Kota Salatiga, Div.Sos. Humas & Data, mengatakan bahwa Pemutakhiran Daftar Pemilih yang dilakukan PPS guna menyusun DPS ( Daftar pemilih Sementara), DPTb ( Daftar pemilih Tambahan) dan DPT ( Daftar Pemilih Tetap). Berapa waktu yang dibutuhkan dalam pemutakhiran data? Dalam tahap pelaksanaan, kegiatan pemutakhiran data dan daftar pemilih merupakan kegiatan yang membutuhkan waktu panjang kurang lebih selama 4 bulan ( Des 2010 – Maret 2011), hal ini dimaksudkan agar supaya Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang akurat, valid dan komprehensif. Dimulai sejak proses awal dari DP4 (daftar Penduduk potensial pemilih) yang diterima KPU Kota Salatiga dari pemerintah Kota Salatiga ( dalam hal ini Disdukcapil) tanggal 8 Nopember 2010 yang lalu, KPU Kota Salatiga mulai melaksanakan proses pemutakhiran daftar pemilih. Kegiatan Pemutakhiran Daftar Pemilih PPS membentuk Petugas Pemutakhiran Data dan Data Daftar Pemilih (PPDP) yang melaksanakan tugas pencocokan dan penelitian ( Coklit) dari bahan DPS menjadi DPS ( Daftar Pemilih Sementara) disesuaikan dengan rencana jumlah TPS( Tempat Pemungutan Suara) di masing-masing wilayah kelurahan. Apa kegunaan PPS melakukan pemutakhiran daftar pemilih? Pemutakhiran Daftar Pemilih yang dilakukan PPS dalam rangka menyusun: DPS ( Daftar pemilih Sementara), DPTb ( Daftar pemilih Tambahan) dan DPT ( Daftar Pemilih Tetap). Apa saja ketentuan dalam penyusunan daftar pemilih? Pemutakhiran Daftar Pemilih dimaksud di atas dilakukan terhadap penduduk dan/atau pemilih dengan
ketentuan: pertama, telah memenuhi syarat usia, yaitu 17 melalui RT/RW. Pencatatan daftar pemilih tambahan tahun sampai dengan hari pemungutan suara Pemilu walikota dilaksanakan paling lama 3 ( tiga) hari ( 4-6 Februari 2011) dan Wakil walikota Salatiga Tahun 2011, belum genap usia 17 terhitung sejak berakhirnya pengumuman Daftar Pemilih tahun tetapi sudah/pernah kawin. Kedua, perubahan status Sementara dan pemilih yang sudah didaftar diberikan tanda anggota TNI dan Kepolisaian Negara rep. Indonesia menjadi bukti terdaftar sebagai pemilih ( Form.model A3.3status sipil atau purna tugas atau sebaliknya. KWK.KPU) Ketiga, tidak terdaftar dalam DP4 atau daftar Pemilu Dalam jangka waktu pengumuman DPTb ( daftar terakhir, keempat, telah meninggal dunia, kelima, pindah p e m i l i h t a m b a h a n ) dapat mengajukan usul domisili atau tidak berdomisili di perubahan/perbaikan hanya dalam hal kelurahan tersebut. Keenam, yang penulisan nama dan identitas lainnya. Prinsip dasar terdaftar pada dua atau lebih domisili yang berbeda, ketujuh, perbaikan Kapan DPT ( Daftar Pemilih bahwa setiap orang penulisan identitas serta kedelapan, Tetap) ditetapkan? dijamin hak yang sudah terdaftar tetapi sudah tidak Daftar pemilih sementara ( konstitusinya. memenuhi syarat sebagai pemilih. DPS) dan Daftar Pemilih Tambahan ( DPTb) digunakan oleh PPS sebagai Satu orang Apa saja ketentuan yang bahan untuk menyusun Daftar pemilih hanya terdaftar memperbolehkan warga bisa memilih? Tetap ( DPT) dan di syahkan oleh PPS ( Bagi warga Kota Salatiga yang 18 Maret 2011). satu kali memiliki hak pilih harus terdaftar PPS mengumumkan DPT dan satu orang d a l a m d a f t a r Pe m i l i h , d e n g a n dalam jangka waktu 3 ( tiga) hari sejak hanya ber hak satu suara ketentuan : pertama, sudah berusia 17 ( DPT diumumkan ( 18 s/d 20 Maret tujuh belas ) tahun pada hari 2011). ( “one man one vote”) pemungutan suara Pemilu walikota dan D a l a m j a n g k a wa k t u wakil walikota Salatiga atau pada pengumuman apabila terdapat pemilih tanggal 8 Mei 2011 atau sudah/pernah yang terdaftar dalam bahan DPS,di kawin mempunyai hak memilih. DPS dan/atau di DPTb tetapi tidak tercantum dalam DPT , Kedua, selanjutnya untuk dapat menggunakan hak atau memiliki KTP Kota Salatiga dan aktif melaporkan memilih, warga negara republik Indonesia harus terdaftar kepada PPS sampai dengan sebelum ditetapkan DPT, maka sebagai pemilih. Ketiga, untuk dapat didaftar sebagai pemilih PPS segera memperbaiki dengan memasukkan nama pemilih harus memenuhi syarat: nyata-nyata tidak sedang terganggu tersebut dalam daftar Pemilih Tetap ( DPT) dengan ketentuan jiwa/ ingatannya serta tidak sedang dicabut hak pilihnya pemilih yang bersangkutan memenuhi syarat sebagai pemilih. berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. Artinya bagi mereka yang memenuhi ketentuan Kapan Rekapitulasi DPT dilaksanakan? tersebut di atas, tidak dapat menggunakan hak pilihnya. Pertama, rekapitulasi Tingkat PPK. DPT yang diterima Dan ketiga, berupa ketentuan lainnya yaitu pertama, PPK dari PPS digunakan sebagai bahan penyusunan seorang pemilih hanya didaftar 1 (satu) kali dalam daftar rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar di wilayah kerjanya, PPK pemilih, dan kedua, apabila seorang pemilih mempunyai lebih melakukan jumlah rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar dari dari 1 (satu) tempat tinggal, pemilih tersebut harus masing-masing kelurahan di wilayah kerjanya dalam rapat menentukan satu diantaranya untuk ditetapkan sebagai tempat pleno PPK yang dihadiri PPS, Panwaslu Kecamatan dan Tim tinggal yang dicantumkan dalam daftar pemilih sesuai dengan kampanye tingkat kecamatan ( kalau ada) pada tanggal 22 alamat yang tertera dalam identitas kependudukan (KTP) . Maret 2011 dengan meggunakan formulir Model A5KWK.KPU yang dibuat dalam rangkap 2 (dua) dilengkapi dengan data simpan elektronil (CD). Bagaimana kalau belum tercantum di DPS? Kedua, rekapitulasi di Tingkat KPU Kota Salatiga Setelah DPS ditetapkan dan diumumkan selama 21( dua puluh satu) hari , masih terdapat pemilih yang telah terdiri dari pertama, KPU Kota Salatiga menyusun dan memenuhi syarat belum /tidak tercantum dalam daftar menetapkan Rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar yang terinci pemilih sementara ( DPS) maka dapat didaftar sebagai pemilih tiap kecamatan dalam rapat pleno terbuka yang dihadiri oleh tambahan melalui kegiatan perbaikan. Dalam jangka waktu Panwaslu Kota Salatiga, dan Tim Kampanye Pasangan calon pengumuman pemilih atau anggota keluarga atau pihak yang tingkat Kota Salatiga pada tanggal 26 Maret 2011 dengan berkepentingan dapat mengajukan usul perbaikan mengenai menggunakan form.A6-KWK.KPU. penulisan nama/identitas lainnya kepada PPS. Kedua, formulir tersebut digunakan sebagai lampiran Berita Acara Jumlah Pemilih dan TPS Pemilu walikota dan Bagaimna seharusnya upaya pemilih tambahan yang Wakil Walikota Salatiga Tahun 2011 yang ditandatangani oleh ketua dan anggota KPU Kota Salatiga.(HB_lux) belum terdaftar? Pemilih (tambahan) sebagaimana dimaksud di atas secara aktif melaporkan kepada PPS di kelurahan atau
5
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
13
Ragam Menyambut pemilukada /Walikota Salatiga 2011.
POLITIK BUNGLON (“Bungklonisasi” politik) Oleh: Dr. Ir. Sri Suwartiningsih. M.Si*) Untuk menjadi jujur kita harus berbuat lebih daripada bicara tentang kebenaran, Kita juga harus mendengarkan kebenaran, Kita juga harus menerima kebenaran. Kita juga harus bertindak Atas dasar kebenaran! Jika juga harus mencari kebenaran, Kebenaran yang sukar dalam diri kita dan sekitar kita,Kita juga harus mengarahkan diri kepada kebenaran. Kalau tidak, kita menjadi tidak jujur dan hidup kita salah jalan. Tuhan, berilah kami kekuatan dan keberanian untuk jujur. Amin!
M
enur ut Budiardjo, Meriam, 1998. Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, yaitu dengan jalan memilih pimpinan negara secara langsung atau tidak langsung, mempengaruhi kebijakan pemerintah (public policy). Kegiatan ini mencakup tindakan seperti memberikan suara dalam pemilihan umum, menghadiri rapat umum, menjadi anggota suatu partai atau kelompok kepentingan, mengadakan hubungan (contacting) dengan pejabat pemerintah atau anggota parlemen, dan sebagainya. MC Closky, menyebut partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasan, dan secara langsung atau tidak langsung, dalam proses pembentukan kebijakan umum. Kemudian Nie dan Verba, mengemukakan partisipasi politik adalah kegiatan pribadi warga negara yang legal yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi pejabat-pejabat negara dan/atau tindakan-tindakan yang diambil oleh mereka . Huntington dan Nelson (1994) mendefinsikan partisipasi politik hanya sebagai kegiatan warga negara pribadi (private zitezen) yang bertujuan mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemerintah. Roth dan Wilson (1980), membagi jenis partisipiasi berdasarkan frekuensi dan intensitasnya. Menurutnya orang yang mengikuti kegiatan secara tidak intensif, yaitu kegiatan yang tidak banyak menyita waktu dan biasanya yang tidak berdasarkan prakarsa sendiri, seperti memberikan suara dalam pemilihan umum, jumlah orangnya banyak. Sebaliknya, sedikit sekali jumlah orang yang secara aktif dan sepenuh waktu melibatkan diri dalam politik.
14
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
Bagaimana dengan para aktivis dan partisipan di Salatiga? Apakah mereka merupakan aktivis dan partisipan yang benar-benar dibutuhkan oleh rakyat? Aktivis dan partisipan politik merupakan sosok politikus yang membutuhkan pengetahuan dan pengalaman berbangsa dan bernegara. Tidak dapat dipungkiri bahwa sejak politik dibicarakan, ketrampilan berpolitik dari para politisi sangat diperlukan. Sebagai contoh Winston Churchill diingat baik dari pidatonya tentang artikulasi “raungan singa” (the lions's roar) pada saat Perang Dunia II maupun karena rangkaian ucapannya yang jenaka, sebagian besar sangat lucu, seperti deskripsinya tentang Clement Attlee sebagai “domba berbulu domba” (a sheep in sheep's clothing). Lincoln adalah politisi sukses yang tampil dengan kebijaksanaannya, meskipun sukar mengimajinasikan ketrampilan politiknya tanpa pesona kapasitasnya dalam kefasihan berpidato (Minogue, Kenneth 2006 : 95). Menjelang Pemilukada (walikota) 2011 kemunculan aktivis dan partisipan politik tidak dapat dihindari. Puluhan orang mengaku dan mendeklarasikan dirinya sebagai aktivis dan partisipan di depan mata rakyat. Para aktivis dan partisipan ini muncul dalam wadah Partai Politik. Partai politik merupakan wadah untuk menyalurkan aspirasi politiknya dari para aktivis dan partisipan. Oleh sebab itu sebuah Partai harus memiliki visi dan misi. Di Inggris misalnya, Partai Buruh bangkit di bawah sayap liberalisme dan bahkan menggantikan Partai Liberal sebagai partai yang menyatakan dirinya reformis. Partai Demokrat di Amerika Serikat telah mengadaptasi banyak kebijakan “sosialis” dari Eropa, dan “liberal” sebagai istilah politik Amerika. Partaipartai tersebut di dalam perjuangannya untuk memimpin
negara mempunyai arah dan tujuan yang jelas, sehingga dapat menggalang masa untuk aktif dan terlibat didalammnya. Bagaimana dengan Partai di Salatiga? Sampai saat ini partai-partai yang berdiri di Indonesia belum menampakkan perbedaan visi dan misi yang mendasar sehingga rakyat yang merupakan massa potensial tidak mampu membedakan satu partai dengan partai yang lain. Memang masing-masing partai sudah mempunyai identitas seperti identitas agama, kebangsaan, kaum miskin/buruh, persatuan, dll. Tetapi apakah partai-partai itu benar-benar dapat mempengaruhi dinamika berbangsa dan bernegara yang benar-benar membela rakyat yang sudah memilihnya. Seperti yang terjadi di Amerika, Inggris, dan beberapa negara tetangga. Tidakkah setelah menang Partai dan semua partisipan Partai seperti hilang ditelan bumi kemenangan dan akan muncul lagi pada saat menjelang pemilu dan pemilukada berikutnya?. Saat ini di kota tercinta kita ini, tidak dapat dihindari dari pandangan mata, setiap kita keluar rumah disepanjang perjalanan, taman, dan trotoar terpasang baliho, bendera, spanduk wajah-wajah calon Walikota. Begitu banyak jumlahnya. Berjejer tidak teratur dan kota negeri kita tercinta ini terkesan kumuh. Bahkan terkadang mengundang bahaya. Bagaimana tidak? Karena beberapa spanduk sobek dan menutupi jalan, tiang bendera dari bambu yang patah bisa melukai orang yang melewati. Wah mau jadi apa lingkungan Salatiga ini. Kalau ditimbang sudah berapa ton sampah anorganik memenuhi kota ini? Dibalik media pengenalan yang ternyata menambah beban sampah di lingkungan kota ini, kita dikagetkan dengan wajah-wajah yang sama tetapi dengan partai berbeda. Wajahwajah calon walikota menebar senyum di partai yang berbeda bahkan partaipun mengusung calon walikota yang pada awalnya bukan dari kadernya. Bahkan ada pasangan calon yang sudah berganti pasangan sebelum masuk ke pelaminan. Ada apa ini? Orang berganti-ganti partai. Partai berganti-ganti orang. Lebih parah lagi, para pemilihpun tertular menjadi pemilih yang plin-plan. Politik apa ini? “POLITIK BUNGLON”. Bunglon adalah binatang melata yang dapat menyesuaikan kulit tubuhnya sesuai dengan tempat yang diinjak untuk membuat dirinya tidak terlihat oleh musuh. Kulit bunglon langsung berubah warna menjadi coklat pada saat kakinya menginjak batang kayu yang berwarna coklat, tidak lama dia melompat dan mencengkeram daun tebal berwarna hijau maka seketika itu pula kulitnya berwarna hijau. Bunglon sulit dikenali musuhnya karena warna kulitnya hampir mirip dengan benda yang diinjak. Sehingga bunglon merasa aman di tempat itu. Bagaimana dengan dinamika politik kita di Salatiga? Padahal hampir setiap tahun bangsa ini punya gawe (mulai dari pemilihan langsung walikota/wakil walikota, bupati/wakil bupati, gubernur/.wakil gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat, Presiden/wakil presiden). Jumlah dan frekuensi pemilihan pemimpin dan wakil rakyat membuat kesibukan bangsa ini tidak pernah berhenti. Kesibukan mulai dari pembentukan p a r t a i , p e n c a l o n a n k a d e r, p e n c a l o n a n b u p a t i / walikota/gubernur, wakil rakyat, dll. Kesibukan bukan hanya
5
pada aras panitia yang ditunjuk tetapi juga pada orang-orang yang ditunjuk atau ingin menjadi calon dalam pemilih langsung nanti. Dengan frekuensi pemilu yang begitu tinggi membuat praktek politik bunglon menjamur. Para pemirsa televisi dikejutkan oleh tokoh politik yang sudah sangat terkenal dalam satu partai tertentu pada pemilu sebelumnya namun pada saat ini muncul dalam partai yang lain. Kasus Salatiga saat ini, para calon pemilih dibingungkan dengan para calon walikota yang bernaung dalam partai tertentu pada pemilupemilu sebelumnya sekarang memperkenalkan diri dengan partai yang lain. Sungguh tidak dimengerti oleh para pemilih apa yang menjadi visi dan misi dari para aktivis dan politikus. Mereka (calon walikota) pasti mempunyai tujuan untuk menang di dalam pemilukada nanti. Janji-janji kampanye yang terdengar impresif di dalam retorika pemilukada dapat berbalik menjadi undangan untuk bencana atau kemalangan ketika sudah menjadi walikota baru mengungkapkan implikasi kebijakan mereka. Politik demokratis adalah suatu permainan (game) di mana tim-tim bersaing untuk menang. Resiko harus diambil, ada yang menang ada yang kalah, kandidat-kandidat yang didukung kalah bertanding dari lawan-lawannya yang tidak dianggap serius sebelumnya, dan semua ini merupakan suatu pertunjukan besar yang menginspirasikan dan memeriahkan para pendukung. Demikian Minogue mengungkapkan dalam bukunya sekilas tentang Politik. Dalam permainan pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Yang perlu ditindaklanjuti dengan cara bagaimana kemenangan diperoleh? Dan bagaimana sikap yang kalah terhadap yang menang? Tidak dapat dipungkiri, jika Bapak Presiden kita mulai kuatir akan keberhasilan Pemilu di negeri ini. Oleh sebab itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada saat melakukan pilkada di Bogor menghimbau agar semua warga negara mau menggunakan hak pilihnya pada pemilu-pemilu yang berlangsung, karena fakta sudah menunjukkan tingginya golput yang hampir 30 % (liputan siang, SCTV, 30 Nop 2008). Himbauan boleh-boleh saja, namun yang menjadi pertanyaan mengapa golput cenderung meningkat? Pertanyaan inilah yang harusnya dicari jawabannya. Kalau warga sudah bingung dengan para calon wakil rakyat dan pemimpinnya yang sudah seperti bunglon, apakah rakyat menjadi sejahtera untuk memilih mereka? Dengan demikian agar golput tidak meningkat maka para bunglon perlu di basmi. Rakyat tidak butuh janji-janji kosong, yang dibutuhkan adalah tindakan nyata tanpa kemunafikan tetapi kejujuran dan ketulusikhlasan. Bukan hanya kata-kata di baliho, spanduk dan saat kampanye. Rakyat yang bersifat bunglonpun harus dibasmi, karena negara ini butuh rakyat yang bertanggung jawab. Bangsa yang besar adalah bangsa yang jujur dan bertanggungjawab, serta memegang kebenaran. Tulisan ini akan penulis tutup dengan Syahadat Pejuang Kebenaran. *)
Penulis adalah pengajar Fiskom Universitas Kristen Satyawacana UKSW Salatiga.
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
15
Ragam
Komunitas Motor Trail Salatiga Keseriusan mereka dalam mengurusi komunitas ini telah membawanya menjadi satu-satunya klub motor yang saat ini terdaftar secara resmi pada organisasi Ikatan Motor Indonesia. Foto: jar.
T
erlibat dengan banyak orang itu adalah sesuatu hal yang sering terjadi dalam sebuah komunitas, saling mengenal satu dengan yang lain antar personil atau antar komunitas dalam sebuah forum sangatlah penting. Namun ketika dihadapkan pada sebuah kenyataan apakah bisa ketika bertemu hanya bertatap muka dan bersalaman dan yakin ketika bertemu kembali akan mengingat lagi. Identitas menjadi sebuah arti penting dalam sebuah komunitas. Secara terminologi arti komunitas adalah suatu kelompok yang hidup dan saling berinteraksi di dalam suatu area/wilayah tertentu, jika di pecah lagi komunitas ini akan menjadi beberapa jenis dan klasifikasi, seperti komunitas bisnis, komunitas pekerja, ataupun komunitas pecinta motor atau sepeda. Suaranya keras, tenaganya kuat mampu melewati medan yang tidak biasa, bentuk fisiknya menunjukkan kekuatannya, itulah motor trail, motor yang biasa dipakai untuk melewati medan yang tidak biasa. Diawali hobi dan kecintaan yang sama terhadap motor trail, lahirlah sebuah komunitas motor trail yang diberi nama Cokrowono Trail Salatiga atau disingkat dengan Cokrowono pada Agustus 2010. “ dari kumpul-kumpul bareng hobi trabas terus sebelumnya memang sudah ada grup dulu namanya kots,
16
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
Cuma kebetulan kita memang punya satu misi sendiri untuk grup ini” tutur yogi sekretaris Cokrowono. Cokrowono sendiri diartikan sebagai senjata didalam hutan, dari kata Cokro atau cakra yang merupakan senjata dan kata wono yang artinya hutan. Motor trail yang digunakan sebagai senjata didalam hutan. Keseriusan para anggotanya dalam mengurusi komunitas ini pun membawa komunitas ini menjadi satu-satunya klub motor yang saat ini terdaftar secara resmi pada organisasi Ikatan Motor Indonesia sebagai induk organisasi otomotif dan Koni induk pembinaan administrasi dan prestasinya. Hal ini tersebut dalam pembukaan anggaran dasar Cokrowono, secara keanggotaan komunitas ini hanya mensyaratkan kejujuran dan kesetiakawanan diluar syarat administratif sebagai sebuah komunitas yang terorganisasi dengan baik. Dalam berkegiatan komunitas ini tidak hanya berkutat seputar jelajah alam dan motor, kegiatan sosial berupa pemberian bantuan bencana Merapi pada november 2010 dilaksanakan sebanyak 2 kali, bahkan juga terlibat membantu syuting sebuah acara tv nasional. Ditanya soal kegiatan kedepan Yogi Ardiako mengatakan bahwa kampanye tertib lalu lintas itu pasti, karena kita binaan dari polres, selain itu cokrowono juga ingin menunjukkan bahwa club itu tidak selalu hura-hura tapi juga ada kegiatan positif seperti bakti sosial. Sebagai bagian dari komunitas besar bernama Salatiga Cokrowono sendiri berencana untuk turut berpartisipasi aktif dalam meramaikan wisata di wilayah Kota Salatiga dengan mengadakan acara “Jelajah ndeso jelajah wisata Salatiga” yang rencananya diadakan pada tanggal 20 Februari 2010 acara ini didukung oleh Ikatan Motor Indonesia dan Dishubkombudpar.(HB_jar)
Artikel
Aplikasi Basa Jawa dalam Mengisi International Mother Tongue Day Oleh: Sapto Sunarso*)
Alat terbaik untuk belajar bahasa adalah sebanyak-banyaknya berpikir dan berbicara dalam bahasa itu. Tetapi hendaknya janganlah hal itu menyebabkan bahasa sendiri diabaikan; bahasa itu sendiri harus dipelajari sebaik-baiknya Bahasa dimaknai sebagai sistem komunikasi sosial dalam mempertahankan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun, dengan perubahannya yang berlangsung perlahan-lahan dan berangsur-angsur, baik kosakata maupun tatabahasa. Pengenalan Bahasa Jawa bukan untuk menumbuhkan ego kedaerahan, tapi upaya menanamkan sikap saling menghormati dan menghargai. Apalagi Bahasa Jawa termasuk bahasa sempurna, sebab adanya muatan filsafat, UUB, dan aksara yang belum tentu dimiliki bahasa daerah lain.
A
walnya International Mother Tongue (Hari Bahasa Ibu Internasional) dirayakan di Bangladesh sebagai Hari Pergerakan Bahasa memperingati protes tahun 1953 untuk melindungi bahasa Bangla sebagai bahasa negara (EENET.asia.Newsletters). Dalam kongres di Paris (17/11/1999), UNESCO menetapkan 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional (http://wikipedia.org/wiki). Sebab, di seluruh dunia setiap tahun terjadi 6 hingga 10 bahasa ibu lenyap (Gustini, 2008). Program Save the Children mempromosikan pendidikan multibahasa dengan pendekatan anak-anak pertama kali mengembangkan fondasi kuat dengan bahasa ibunya kemudian belajar bahasa nasional sambil terus belajar mata pelajaran lain dengan bahasanya sendiri (
[email protected]). RA Kartini dalam suratnya kepada NvZ menulis: ”Sebagai ibu, dialah pendidik pertama umat manusia. Di pangkuannya, anak pertama-tama belajar
5
merasa, berpikir dan berbicara.” (Kolonial Weekblad, edisi 25/12/1902). Maknanya, bahasa ibu memiliki posisi penting dan strategis, yaitu sebagai bahasa komunikasi antara ibu dan anak yang kelak sangat menentukan bahasa anak (ibid, 2008). Bahasa ibu memuat segudang harapan dan pesan kepada anak melalui bahasa lisan, bahasa tubuh, dan sikap keseharian. Jika seorang ibu membiasakan berkata dengan sopan dan halus, maka anak-anaknya cenderung bertutur kata sopan dan lemah lembut. Demikian juga sebaliknya. Secara universal, sopan-santun berbahasa ada di setiap komunitas bahasa. Pemakaian kata kimasu dan irasshaimasu (Bahasa Jepang) menunjukkan bahasa umum dan halus. Kata mister dan sir (Bahasa Inggris) ada perbedaan 'rasa', begitu pula penggunaan kata please. Dialek-dialek selain Hocdeutsch (Bahasa Jerman standard) dan Retorumantsch (bahasa halus Swiss) dipakai secara aktif sehingga bahasa dialek yang ada tetap lestari dan hidup di samping Hocdeutsch dan
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
17
Retorumantsch (Gossweiler, 2001). Dalam Bahasa Indonesia/BI ada kata mampus, mati, dan wafat yang menunjukkan adanya sopan-santun berbahasa. Sopan-santun dalam Bahasa Jawa (BJ) disebut unggahungguh basa (UUB). Istilah lain UUB adalah undha usuk basa, tingkat bahasa, tataran bahasa, atau ragam bahasa. Di bidang sopan-santun berbahasa, BJ nomor satu di dunia. Dalam BJ ada 14 UUB dan ada ratusan kosakata klaster ngoko (netral), krama (hormat umum), dan krama inggil (hormat khusus). Jika diperhatikan, dewasa ini keluarga-keluarga muda mengajar berbahasa anak-anaknya memakai BI. Sikap sebagian orang tua melarang anak-anaknya ber-BJ ketika berkomunikasi dengan lingkungannya, karena ketika anaknya ber-BJ sangat kasar, sebab kurangnya suri tauladan dari orang tua (www.suaramerdeka.com). Anehnya, ada guru BJ yang tidak trep ber-BJ. Keadaan ini senada dengan bahasa daerah lain, seperti Bahasa Bali, Sunda, Madura, Bugis, Karo, Mandailing, Lampung, Toba, Kerinci, Tolitoli, (www.um-pwr.ac.id/forum), Bahasa Biak (Frans Rumbrawer, 2001), dsb. Terkait hal itu, Menteri Dalam Negeri mengeluarkan Peraturan No. 40/2007 tentang Pedoman bagi Kepala Daerah dalam Pelestarian dan Pengembangan Bahasa Negara dan Daerah. Pemprov Jateng menerbitkan SK Gubernur No. 895.5/01/2005 tentang Kurikulum Mata Pelajaran BJ SD/SDLB/MI hingga SMA/SMALB/SMK/ MA Negeri/Swasta dan Keputusan Gubernur No. 434/83/2006 tentang penggunaan BJ di lingkungan Pemprov Jateng setiap Kamis. Tahun 2010, terbit SK Gubernur Jateng No. 423.5/5/2010 tentang Standar Isi BJ. Pengenalan BJ bukan untuk menumbuhkan ego kedaerahan, tapi upaya menanamkan sikap saling menghormati dan menghargai. Apalagi BJ termasuk bahasa sempurna, sebab adanya muatan filsafat, UUB, dan aksara ya n g b e l u m t e n t u d i m i l i k i b a h a s a d a e r a h l a i n (http://m.suaramerdeka.com). Bahasa dimaknai sebagai sistem komunikasi sosial dalam mempertahankan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun, dengan perubahannya yang berlangsung perlahan-lahan dan berangsur-angsur, baik kosakata maupun tatabahasa (Ensiklopedia Indonesia Edisi Khusus). BJ sebagai bahasa ibu diharapkan dapat berkembang melalui pendidikan formal atau sekolah. Mengenai cara melatih kefasihan berbahasa, RA Kartini dalam nota kepada Idenburg menulis ”Alat terbaik untuk belajar bahasa adalah sebanyak-banyaknya berpikir dan berbicara dalam bahasa itu. Tetapi hendaknya janganlah hal itu menyebabkan bahasa sendiri diabaikan; bahasa itu sendiri harus dipelajari sebaikbaiknya.” (ibid, 2008). Bagaimana caranya? Yahya A. Muhaimin (2001) menyatakan bahwa bahasa internasional dan bahasa nasional memaksa perkembangan kosakata bahasa daerah. Bahasa daerah yang tidak berkembang kosakatanya, akan ditinggal oleh masyarakat penuturnya. Umpama BJ statis, kemungkinan akan terlindas oleh Bahasa Indonesia, Inggris, Mandarin, Jepang, Jerman, Perancis, Arab, Spanyol, Portugal, Italia, Korea, atau bahasa asing lainnya, di mana bahasa-bahasa asing tersebut telah menjadi bagian pendidikan di Indonesia.
18
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
Contoh sederhana, hadirnya huruf Latin atau alfabetis (a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y, dan z) dalam BJ, memberi corak baru dalam ejaan BJ. Untuk memenuhi kebutuhan, ditambahkan huruf dh, th, ng, ny, dan varian vokal ê dan è. Ejaan serapan huruf Arab dan Sanskreta dimasukkan dengan huruf gh, kh, sh, sy, dan bh. Jadi dalam ejaan BJ ada 37 dengan varian vokal e (ada 3: ê, é, è seperti kata seneng, besek, ember) dan varian vokal miring (ada 4, misal perbedaan bunyi antara sukukata berakhir vokal loro, kuru, sapi, pasa dan suku kata berakhir konsonan lorod, kurung, sapih, pasar). Adanya huruf baru dalam ejaan BJ di luar Hanacaraka (seperti huruf f, q, v, x, z, gh, kh, sh, sy, dan bh) memperkaya ejaan BJ. Huruf Hanacaraka pun berkembang dengan aksara rekan (aksara yang direka-reka/dibuat untuk memenuhi ejaan huruf f, v, q, x, kh, sh, sy, z; untuk huruf bh tidak ada). Dalam proses itu ada yang luluh (masuk dalam ejaan BJ) dan ada yang tetap (mengikuti ejaan bahasa aslinya). Adanya persamaan alat bunyi pada huruf f, v, dan p memunculkan variasi. Pengucapan kata film dalam ejaan BJ memunculkan dua varian (filem dan pilem), atau kata tivi dan tipi, sertifikat dan sertipikat. Menafsirkan huruf q pada contoh kata aqua menjadi akua, misalnya, perlu dijelaskan terlebih dahulu bahwa kosakata yang mengandung huruf q yang ada di BJ jumlahnya sedikit dan jarang dipakai dalam keseharian. Dari dua alasan itu bisa ditafsirkan jika huruf q kemungkinan sulit diserap oleh bahasa Jawa, terutama oleh lidah komunitas penuturnya. Ada perbedaan perlakuan ejaan huruf q dan f dalam sistem ejaan BJ. Selain banyak kosakata BI yang mengandung huruf f dan banyak nama yang mengandung huruf f (seperti Effendi, Syaefudin, Saiful, Fanni, Febi, Febrianti, Fahmi, Fitri, Hannif, Khofiffah, Fajar, dsb), kosakata yang mengandung huruf f sering disimak dan diucapkan dalam kehidupan seharihari. Munculnya alasan BI dalam pembahasan ini karena BI menjadi bahasa pengantar di sekolah. Sehingga, bisa ditafsirkan fenomena pengucapan f sangat mungkin dapat diserap dalam sistem ejaan BJ. BJ termasuk bahasa yang dinamis. Setiap ada kosakata asing yang dirasa lebih praktis, perlahan-lahan digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kosakata serapan itu disesuaikan dengan lidah komunitas BJ, seperti kata gobak sodhor (go back to the door), magrib/mahrib (maghrib), aplot (upload), kensel (cancel), dsb. Kata-kata serapan tersebut dimasukkan dalam klaster netral menurut klaster kosakata atau undha-usuking tembung (UUT). Oleh karena itu, aplikasi pengajaran BJ perlu dirancang sejalan dengan perkembangan BJ di masyarakat. Di samping itu, juga perlu mempertimbangkan adanya kendala seperti siswa dari luar Jawa, jam terbatas, konsentrasi siswa ke UN, animo komunitas penutur BJ seperti keluarga yang disinggung di muka, minimnya pustaka, kurangnya suri tauladan, dsb. Sementara materi BJ banyak. Mulai aksara, kosakata, tatabahasa, kagunan basa, UUB, kasusastraan, hingga kesenian dan tatakrama. Tuntutannya keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan apresiasi (disisipkan di 4 ketrampilan). Meluruskan pengucapan dhadhi menjadi dadi, tukul menjadi thukul atau penulisan loro dan lara, sing dan seng
saja butuh waktu. Lalu, bagaimana mengajar bahasa ibu (BJ) yang efektif ? Bagaimana desain pengajaran BJ secara pragmatis? ”Roh” Bahasa Jawa Ada tiga pilar utama dalam BJ. Pertama, perasaan saling hormat menghormati, ewuh pakewuh, atau etika yang diimplementasikan melalui UUB. UUB ialah tata aturan bahasa menurut kedudukan kesopanan (Poerwadarminta, 1939). Kadang disebut basa. Basa itu berbicara dilandasi tatakrama atau rasa hormat menghormati antara penutur dengan lawan bicara. Kedua, ragam UUB. Menurut Sutjipto Adi (1987), ragam UUB ada Ngoko, Madya, Krama, Basa Kedhaton (Bagongan), dan Basa Kasar. UUB Ngoko ada dua, yaitu Ngoko Lugu (NL) dan Ngoko Andhap/Alus (NA). UUB NA dibagi menjadi Antya Basa (AB) dan Basa Antya (BA). UUB Madya ada Madya Ngoko (MNg), Madyantara (Mdy), dan Madyakrama (MKr). UUB Krama dibagi menjadi Kramantara/Krama Lugu (KL), Mudha Krama (MKr), Wredha Krama (WKr), Krama Alus/Inggil (KA/KI), dan Krama Desa (KD). Dalam perkembangannya, UUB masih eksis digunakan oleh komunitas BJ. Sebagai pengenalan yang tepat untuk siswa adalah Ngoko (NL dan NA) dan Krama (KL dan KI). Ketiga, irregular words BJ berupa UUT (undha-usuking tembung). UUT ialah kata satu arti tapi memiliki tataran tatakrama yang berbeda. Menurut Hidayat (Ensiklopedi Bahasa Dunia, 2006), UUT merupakan kata-kata honorifik untuk merendahkan diri dan meninggikan lawan bicara. UUT BJ terbagi dalam UUT Ng (Ngoko), UUT Kr (Krama), dan UUT KA (Krama Alus). Untuk membedakan “krama alus” sebagai UUB dan UUT, digunakan singkatan KI untuk UUB dan KA untuk UUT. Secara UUB, kalimat ”Sudah tidur?” berbeda konteksnya. Dalam NL kalimatnya “Wis turu?” (UUB NL itu bahasa yang memakai UUT Ng, netral, akrab, dan tidak membedakan status atau umur). Dalam UUB NA menjadi “Wis sare?” (UUB NA ialah bahasa netral yang memakai UUT Ng diselingi UUT KA untuk orang yang dihormati). Dalam UUB KL kalimatnya “Sampun tilem?” (UUB KL itu bahasa yang memakai UUT Kr, sifatnya menghormat secara umum). Sedang dalam UUB KI menjadi “Sampun sare?” (UUB KI ialah bahasa yang memakai UUT Kr dan atau UUT KA untuk orang yang dihormati, sifatnya menghormat secara khusus). Ajar Basa Agar siswa 'bisa basa', perlu belajar basa secara intensif dan berkelanjutan. Pertama, menumbuhkan rasa hormat kepada orang lain. Konteks berbicara siswa diarahkan berdasarkan pocap lan patrap 'pengucapan dan kesopanan', sebuah norma pergaulan agar terjalin keakraban dan hormatmenghormati. Jika sudah mempunyai rasa pangrasa hormat, konteks hormat akan muncul sendiri. Orang akan memilih siswa yang sopan walau belum bisa basa daripada yang bisa basa tapi tidak sopan. Yang terbaik siswa bisa basa dan sopan (pocap lan patrap).
5
Kedua, hafal UUT. Karena UUT BJ banyak dan merupakan salah satu dasar untuk bisa basa, alangkah baiknya jika hafalan UUT dimulai sejak dini. Bila siswa hapal kata kesah (UUT Kr), idealnya juga hapal tindak (UUT KA). Minimal siswa diajak menghafal kosakata sehari-hari. Guru dapat memberikan beberapa metode dalam penguatan hafalan siswa, seperti tebak kata, permainan deret kata, TTS, kata bergulir, silang kata, kata berantai, dsb. Jika siswa tidak hafal UUT, siswa akan sulit bisa basa. Ketiga, berlatih menerapkan satu kosakata UUT dalam satu konteks UUB. Contoh kalimat ”Aku makan, Ibu belum makan” dalam UUB NL: ”Aku mangan, Ibu durung mangan”. Dalam UUB NA: ”Aku mangan, Ibu durung dhahar”. Kalimat dalam UUB KL menjadi ”Kula nedha, Ibu dereng nedha”. Sedangkan dalam UUB KA menjadi ”Kula nedha, Ibu dereng dhahar.”. Penutur 'aku' tidak memakai 'dhahar' (UUT KA), karena tidak boleh meng-kramaalus-kan diri sendiri. Kalimat contoh yang tepat dipakai ialah kalimat UUB NA dan UUB KA, sebab ada unsur yang dihormati secara khusus (ibu). Keempat, menyesuaikan dengan lawan bicara. Kontekstual BJ perlu memperhatikan lawan bicara. Jika dengan orang yang baru kenal, cenderung memakai UUB KA. Hal ini muncul karena rasa sungkan. Apabila sudah kenal, akan berubah menyesuaikan status atau umur antara penutur dan lawan bicara. Jika berbicara dilandasi rasa hormat, hafal UUT, dan paham UUB, maka tidak sulit untuk bisa basa. Tetapi masyarakat, terutama kaum ibu, bertindak selaku lawan bicara siswa di rumah, perlu ikut membiasakan siswa berbahasa Jawa sesuai UUB. Mungkin anak basa di rumah, di luar belum tentu, karena tergantung lawan bicara dan lingkungan. ”... the world a man inhabits is a linguistic construct” (Sampson, 1980). Komunitas lingkungan, seperti guru BJ dan selain guru BJ, TU, mister bon (tukang kebun), mas/mbak pedagang, bapak sopir, dsb juga memiliki peran yang sama. Keluarga semestinya mempelopori sebagai pembelajaran pertama bahasa ibu, lewat percakapan seharihari di rumah. Guru BJ hanya membantu tugas dan peran keluarga untuk memberi pengalaman berbahasa ibu pada anak. Sebab, ”Sekolah saja tidak cukup untuk membentuk pikiran dan perasaan manusia, rumah pun harus turut mendidik.” (Sulastin, 1979) dan ”Pendidikan yang maju atau modern bukan berarti meninggalkan bahasa ibu” (Kompas, 26/2/2009). Karena itu, pembelajaran BJ perlu menerapkan kembali Taxonomy Cognitif-nya Bloomsky secara runtut dari C1 (menghafal) sampai C6 (evaluasi), dari kecil hingga dewasa. Idealnya dibentuk MGMP BJ Lintas Jenjang, dari PAUD hingga SMA, dengan dipandegani oleh Perguruan Tinggi yang mumpuni dalam BJ. Semoga Bahasa Jawa siap mengisi International Mother Tongue Day dengan lebih baik. Semoga Salatiga siap mendukung Save the Children Programme. *)
Penulis adalah Pengampu Bahasa Jawa SMA 1 Salatiga
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
19
Pendidikan
Pendidikan Tanpa Jiwa Oleh: Lukas Bayu Setyatmoko*)
M
elihat perkembangan anak usia sekolah saat ini, kita sebagai masyarakat perlu prihatin yang mana sebagian besar dari mereka tidak begitu sensitive dengan kehidupan sosialnya. Jika kita melihat jadwal harian rata-rata anak sekolah khususnya yang tinggal di perkotaan sebagian besar waktunya dihabiskan untuk menggumuli teks-teks mati yang berupa rangkaian bidang studi yang sangat berjarak dengan kehidupan sosial masyarakat. Bagi anak sekolah saat ini hidup itu ya sekolah bukannya sekolah untuk hidup. Jadi ada sebuah logika terbalik dalam masyarakat kita khususnya para penyelenggara pendidikan dan orang tua bahwa sekolah bukanlah sarana untuk menuju kemandirian dan keberlanjutan hidup tetapi sekolah justru menjadi tujuan. Tujuan di sini jika kita tanyakan kepada para orang tua dan guru jawabannya memang sangat memprihatinkan, mereka berpendapat bahwa tujuan sekolah itu agar anaknya pintar dapat, nilai tinggi dan kelak dapat diterima disekolah favorit. Sementara bagi para guru berusaha “memaksa” para anak didiknya agar bisa mendapat nilai tinggi supaya sekolahnya dapat predikat favorit. Implikasinya jelas yaitu metode yang diberikan sekolah mengarah kepada metode “drilling” latihan soal-soal yang jelas-jelas memotong logika, pengalaman, ekplorasi, keingintahunan anak. Negara melalui sistem pendidikan yang berlangsung saat ini lebih memprioritaskan pengembangan kognitif anak dibandingkan pengembangan karakter anak. Melalui sistem pendidikan saat ini pula, negara telah memaksa anak sekolah untuk menyesuaikan diri dengan teks-teks pelajaran yang absen dari pengalaman hidup anak sekolah. Negara melalui sekolah telah menyeragamkan pengalaman dan kompetensi anak yang unik dan sebenarnya memiliki banyak kejutan. Sementara guru mereduksi perannya hanya sekedar supplier atau distributor materi-materi pelajaran yang berjarak dengan kehidupan real. Bukankah jika kita pelajari teks-teks dalam bidang studi tersebut sebenarnya merupakan kumpulan faktafakta masa lalu yang dikemas, disistematisasikan, diiris-iris ke dalam sub-sub mata pelajaran dan tak jarang di dalamnya terselip motif-motif ideologi tertentu dan jelas-jelas bukan bagian dari kehidupan anak itu sendiri. Para orang tua sebagai stake holder penting dalam pendidikan secara otomatis tidak mau ambil risiko untuk tidak menerima sistem pendidikan yang telah diselenggarakan oleh negara. Sebagai bentuk dukungan orang tua pada penyelenggara pendidikan, para orang tua ini tidak segansegan memfasilitasi anaknya untuk ikut dalam bimbinganbimbingan belajar. Seperti telah kita ketahui bahwa bimbingan belajar ini telah mereduksi besar-besaran makna dari sekolah hanya sekedar sebagai lembaga ujian (testing institution) belaka.
20
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
Sebagian besar anak sekolah waktunya dihabiskan untuk menggumuli teks mati berupa rangkaian bidang studi yang sangat berjarak dengan kehidupan sosial masyarakat, Sementara bagi para guru berusaha “memaksa” anak didiknya agar bisa mendapat nilai tinggi supaya sekolahnya dapat predikat favorit.
galih Bendungan Itu Bernama Sekolah ”Apa yang sering dikerjakan oleh pendidikan? Dibendungnya aliran sungai yang bebas dan berkelok-kelok” Henry David Thoreau, 1850. Gambaran pendidikan yang digambarkan oleh Henry David tersebut sangat cocok dalam melihat sistem pendidikan nasional kita. Kita melihat dan merasakan bagaimana pendidikan yang sehar usnya membebaskan justr u membendung jalan pembebasan individu dari hak-haknya dalam mengembangkan kreasi-kreasi dan bakat. Kita mungkin tidak pernah tahu sudah berapa banyak kreasi anak-anak sekolah kita yang telah terbendung, berapa banyak bakat mereka yang telah digugurkan, di ruang kelas sekolah-sekolah yang menekankan ”belajar” pada bidang-bidang tertentu saja. Salah satu bendungan yang sangat dahsyat dan telah mampu meneror sebagian besar anak sekolah kita adalah Ujian Akhir Nasional (UAN). Walaun UAN untuk tahun ini telah terselenggara, namun saat ini orang tua yang memiliki anak di puncak kelas haruslah menyiapkan baik-baik anaknya
demi menghadapi UAN di tahun depan. Beban ini bukan hanya di pundak orang tua dan sekolah, lebih lagi pada anak didik. Betapa tidak stress anak yang rata-rata baru berumur belasan tahun harus dihadapkan pada sebuah pilihan hidup mati dalam menjalani pendidikan di sekolahnya. Meskipun ada pilihan alternatif bagi para anak sekolah untuk memilih program penyetaraan melalui ujian paket A,B, atau C, bagi mereka yang tidak berhasil dalam UAN. Akan tetapi, pilihan yang ditawarkan tersebut bukanlah sebagai sebuah solusi baik terutama jika dikaitkan dampak psikologis yang mungkin muncul dari siswa serta dampak sosial masyarakat kita yang sebagian besar masih memiliki pandangan yang sangat konservatif tentang pendidikan. Dampak berikutnya dari UAN ini adalah adanya usahausaha dari beberapa sekolah yang dianggap favorit untuk tetap mempertahankan kefavoritannya dengan cara meningkatkan standart kelulusan di atas rata-rata nasional. Bagaimana dengan anak yang biasa-biasa saja yang nota bene jumlahnya relatif besar? Anak-anak ini akan tersisih. Kondisi seperti ini tentunya sangat memprihatinkan, di mana dunia pendidikan seolah-olah hanya bisa dinikmati secara penuh bagi anak-anak yang jenius, cerdas dalam menerima materi-materi di sekolah. Sekolah yang sehar usnya menjadi lembaga yang menyenangkan karena seharusnya menjadi tempat ekplorasi dan penemuan jati diri anak justru menjadi momok yang menakutkan bagi anak dan orang tua. Momok karena tidak semua anak suka dan mampu dengan model pengajaran yang menekankan ”isi” atau materi, sementara anak yang tidak bisa menerima materi secara baik harus merelakan dirinya untuk untuk siap-siap dieliminasi dari sekolah. Padahal pendidikan bukanlah sekedar untuk memasukkan materi kepada anak, tetapi yang lebih penting adalah mendorong anak belajar untuk menjadi pembelajar yang mandiri. Pendidikan tidaklah sekedar pendekatan sederhana tentang ”kebenaran dan ”realitas” yang bersifat objektif tetapi pendidikan adalah sebuah proses interpretasi yang kreatif dan aktif dari warga belajarnya. Bagi anak-anak sekolah yang biasa ”dicekoki” dengan beban ”isi” atau materi mungkin akan sangat fasih dalam berbagai mata pelajaran, akan tetapi apakah mereka juga cukup trampil dan kreatif dalam melihat kehidupan? Atau mereka malah apatis dan cenderung pragmatis dalam melihat kehidupan. Jika hal ini yang terjadi, sekolah sebagai agen utama pendidikan telah menanamkan bibit-bibit generasi instant di masa mendatang yang akan sangat membahayakan kehidupan bangsa dan negara. Ini berarti sekolah telah gagal dalam memberdayakan anak-anak bangsa untuk dapat memiliki kapasitas yang mampu secara terus menerus merespon perubahan. Sangat ironis jika keragaman bakat dan kreasi anak dibendung demi sebuah UAN dan citra sekolah favorit. Fakta menunjukkan bahwa pendidikan kita tidak mampu mempersiapkan generasi yang dapat mengendalikan lingkungan yang berubah. Hal ini bisa dilihat dari melambatnya proses alih teknologi dan alih kelola sumber daya alam Indonesia yang berlimpah ini. Anak-anak yang dulunya dianggap jenius dan cerdas waktu sekolah cukup hanya menjadi buruh bagi perusahaan-perusahaan asing yang
5
jumlahnya ratusan yang saat ini bercongkol di Indonesia. Dengan melihat keadaan Indonesia sekarang kita tidak akan pernah tahu sampai kapan perusahaan-perusahaan asing tersebut bertahan di negeri yang gemah ripah loh jinawi ini. Lalu dimanakah kreasi dan bakat anak bangsa yang jumlahnya lebih dari 200 juta ini? Kreasi dan bakat mereka secara sistematis telah ditenggelamkan sejak mereka masih duduk di bangku sekolah. Pada aspek politik, tranformasi politik yang mampu secara cepat membawa perubahan di bidang sosial dan ekonomi masyarakat belum bisa terwujud, sehingga sampai sekarang bangsa Indonesia masih berkumbang pada masalah kemiskinan yang berlarut-larut. Elit politik cenderung berperilaku pragmatis dalam menghadapi persoalan bangsa yang kompleks karena ini dianggap lebih populis dalam menarik hati rakyat daripadan pikiran-pikiran yang konseptual dan jangka panjang. Belum lagi yang menyangkut mentalitas masyarakat kita yang masih begitu rapuh karakternya dalam mengelola kehidupan. Kasus-kasus amoral, kriminal, bunuh diri, pembunuhan, korupsi, pemerkosaan, stress adalah peristiwa-peristiwa yang setiap hari memenuhi layar media kita. Pendidikan Menumbuhkan Jiwa Dengan melihat fakta di atas, pertanyaan akan muncul bagaimana pendidikan kita selama ini? Meskipun fakta di atas sifatnya multifaktorial, secara langsung atau tidak pengaruhnya, kontribusi terbesar dalam menciptakan masa depan bangsa melalui pengembangan kapasitas masyarakat dalam rangka berpartisipasi dalam melakukan alih kelola sumber daya alam dan membentuk karakter bangsa yang kuat adalah pendidikan. Sistem seperti ini jelas mengorbankan hak-hak anak untuk bermain, bersosialisasi, berkreasi yang pada ujungnya membatasi anak dalam merespon secara mandiri fenomenafenomean social dan alam yang mereka temui di lingkungannya. Sekolah menjadi penjara tidak hanya fisik tetapi juga pikiran-pikiran liar anak yang sebenarnya sangat dibutuhkan bagi bangsa ini untuk transformasi social. Seharusnyalah perkembangan anaklah yang menjadi titik tumpu proses pembelajaran itu dilaksanakan mulai dari awal,pertengahan dan akhir. Teks-teks mata pelajaran tidaklah ada maknanya jika tidak melayani kebutuhan pertumbuhan anak. Kepribadian, watak, lebih penting dan berharga daripada mata pelajaran. Bukan pengetahuan dan bukan informasi,melainkan realisasi diri itulah sasarannya. Bisa memiliki seluruh dunia tetapi kehilangan jiwa adalah nasib yang mengerikan bagi masa depan bangsa. Pelajaran tak mungkin menjadi bagian dalam diri anak jika dijejalkan dari luar. Belajar itu aktif. Belajar itu kata kerja. Ia melibatkan pikiran yang membuka diri dan meraih sesuatu dari luarnya. Ia melibatkan asimilasi organic yang dimulai dari dalam (John dewey). Jika sistem pendidikan ini terus berlangsung, negara telah membiarkan masa depan bangsa ini dipimpin oleh orangorang yang tak memiliki jiwa. *)
Penulis adalah Direktur Perspektif Institut Puri Yudistira Regency No. 6 Salatiga
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
21
Mimbar
PNS “Haram” Keluyuran Pakai Kaos Calon
Amin Singgih menghimbau kepada para PNS jangan bermain spekulasi mendukung salah satu calon. Yang menjadi tugas PNS adalah loyal terhadap pimpinan dalam hal ini program kerjanya. (Foto: lux)
M
enyahuti semakin dekatnya pelaksanaan Pemilukada Kota salatiga, Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan mendapat sorotan lebih. Ini disebabkan pegawai dengan NIP ini diharuskan netral dan tidak berpihak kepada salah satu pasangan calon walikota dan wakilnya. Oleh karenanya kami menghimbau agar keikutsertaan dalam menyukseskan Pemilukada bagi PNS sesuai dengan aturan yang berlaku. Kami dari BKD Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga atau tepatnya Badan Kepegawaian Daerah (BKD) telah menyampaikan surat edaran mengenai netralitas PNS dalam Pemilukada 2011. Ini menjadi sangat penting sebagai pengingat kepada kita semua sebagai pengabdi masyarakat. Idealnya BKD cukup sekali dalam mengeluarkan surat tersebut, namun tidak mustahil ada oknum PNS yang menjadi tim sukses. Maka kami tiap kali ada momentum pesta demokrasi yaitu Pilpres, Pilgub, Pimilukada dan Pileg selalu kami sampaikan. Kami selaku BKD berharap para PNS untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat, ini sudah menjadi catatan bahwa PNS masih dianggap selangkah lebih tahu tentang kepemerintahan dan perpolitikan. Dengan begitu jangan sampai seorang PNS berpihak apalagi menjadi tim
22
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
sukses salah satu pasangan calon. Ini nantinya kan berakibat fatal terhadap proses kepemerintahan setelah pemilukada selesai. Jika yang yang jadi walikota bukan idolanya maka secara otomatis PNS tersebut tidak akan loyal, dengan begitu pekerjaan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan alur instruksi pimpinan. Boleh saja PNS mendukung pilihan calonnya, namun itu jangan diperlihatkan terang-terangan, apa lagi ikut-ikutan kampanye. Di dalam kampanye terkadang PNS terpaksa harus hadir karena undangan atau tugas pengawasan, hal tersebut diperbolehkan dengan syarat tidak boleh berperan aktif. Artinya jangan memakai atribut kampanye, kaos pasangan calon misalnya. Demikian pula tidak boleh ikut meneriakkan yel-yel ajakan memilih. Berkaitan dengan para PNS yang bertugas dalam proses pelaksanaan Pemilukada ini harus memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Tidak dipungkiri, akan banyak PNS yang terlibat, misalnya saja menjadi Desk Pimilukada, PPK dan PPS. Biasanya masyarakat memilih para PNS karena dianggap lebih pengetahuannya, selain itu juga dianggap netral. Selain itu banyak juga PNS yang dipercaya oleh masyarakat menjadi aparat RT dan RW. Pada saat seperti ini tentunya mereka menjadi orang yang dicari tim sukses untuk dimintai ijin untuk sosialisasi. Para PNS yang menjabat boleh mengijinkan para calon dan tim sukses untuk masuk, namun ada syaratnya yaitu pertama, tidak boleh menyediakan waktu khusus untuk kampanye. Kedua, tidak boleh tebang pilih salah satu calon untuk memperkenalkan diri dan ketiga, tidak boleh berperan aktif mengajak atau menyuruh untuk memilih salah satu pasangan. Saya sekali lagi menghimbau kepada para PNS jangan bermain spekulasi mendukung salah satu calon. Yang menjadi tugas PNS adalah loyal terhadap pimpinan dalam hal ini program kerjanya. Jika yang jadi bukan yang didukung maka sekali lagi itu dapat menganggu kinerja pengabdian kepada masyarakat. Kemudian bagi warga, jangan memvonis PNS berpihak pada salah satu calon atau menjadi tim sukses. Seperti di atas tadi banyak yang PNS menjalankan tugas untuk mensukseskan pemilukada. Untuk PNS juga jangan sampai membuat masyarakat menjadi kisruh, jaga netralitas tadi sebagaimana mestinya. Bagi PNS yang dipilih menjadi PPK, PPS dan petugas lain ada surat ijinnya, jadi jangan menyalahi aturan tersebut. Jika aturan tersebut dilanggar maka Desk pemilukada akan menerapkan tindakan sesuai dengan monitoring yang dijalankan.(HB_8)
Tips
Tips Menjaga Kebugaran vitamin C merupakan senyawa penting yang diperlukan untuk meningkatkan system kekebalan tubuh. 2.
S
ebagian dari kita mungkin merasakan sedikit beraktifitas saja sudah merasa capek, lelah dan kemudian gampang sakit, atau jika aktivitas yang kita lakukan hari ini sangat padat, keesokan harinya kita sering kali merasa lelah atau mengantuk sehingga aktifitas penting di hari itu menjadi terganggu. Kebugaran adalah potensi besar yang harus dimiliki semua manusia agar dapat beraktivitas dengan maksimal sehingga pencapaian lebih optimal. Lalu bagaimana caranya agar kita senantiasa memiliki tubuh yang bugar terutama mengahadapi cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini. Berikut beberapa tips yang mungkin berguna. 1.Suplemen, tidak harus berupa produk pabrik atau barang jadi, buah – buahan dan sayuran dapat menjadi alternative suplemen cukup baik bagi tubuh kita, khususnya yang mengandung banyak vitamin C, seperti yang kita ketahui bahwa
Olah Raga, Olah raga merupakan cara yang paling mudah dan paling ampuh untuk menjaga kebugaran jasmani, di zaman modern seperti sekarang ini manusia dituntut untuk memiliki mobilitas yang tinggi dalam melakukan aktivitas kehidupan, dengan olah raga teratur maka stamina dan daya tahan tubuh akan meningkat, sebab stamina dan daya tahan tubuh yang baik merupakan modal dasar untuk melakukan aktifitas kehidupan seharihari terlebih bagi orang yang memiliki kepadatan aktifitas yang cukup tinggi. Seorang pakar di Amerika menyatakan bahwa tidak berolah raga sama bahayanya dengan merokok. Jadi jika untuk alasan kesehatan kita tidak merokok, jadi untuk alasan yang sama aktifitas fisik apa yang telah kita lakukan? Kebutuhan olah raga untuk tiap orang berdasarkan usia tentunya tidak sama tapi yang paling mudah kita bias sekedar jogging, jalan kaki, atau bersepeda, tetapi jangan luopa sebelum berolah raga tentunya lakukan sedikit pemanasan dengan peregangan. 3.
Istirahat, istirahat yang cukup sangat diperlukan bagi tubuh kita karena selain memberi pemulihan bagi tubuh kita yang letih, juga berarti memberikan waktu yang cukup bagi tubuh kita untuk mengembalikan tenaga yang telah kita pakai. Adapun kebutuhan istirahat terutama tidur bagi setiap orang tetntunya berbedabeda, seorang bayi membutuhkan waktu tidur rata-rata 20 jam perhari, anak usia 3-5 tahun 10 – 12 jam, anak remaja berkisar 9 jam sedangkan dewasa rata- rata 8 jam sehari, tentu saja kebutuhan yang optimal adalah bergantung kepada aktifitas individu yang bersangkutan.(HB_jar).
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
23
Budaya
Misteri
Dibalik Hanacaraka Oleh: Drs.Slamet Rahardjo*)
S
alah satu dampak globalisasi yang paling membahayakan kehidupan suatu negara ialah "the end of Nation State" , karena adanya perubahan pendekatan yang sering disebut the four in yaitu industry, invesment, individual:; dan information. Salah satu cara untuk menghadapi dampak globalisasi tersebut ialah dengan memperkuat idiologi negara yang mendasarkan pada nilai-nilai budaya itu sendiri. Huruf Jawa Hanacaraka yang oleh pendukungnya dianggap memiliki nilai "Adiluhung" merupakan salah satu solusi alternatif dalam mempertahankan kepribadian bangas Indonesia umumnya dan masyarakat Jawa khususnya. Karakteristik orang jawa yang sopan, jujur, ramah-tamah, baik hati, rajin, kolot, tradisional dan percaya kepada tahayul maupun kekuatan gaib memiliki cara unik dalam menghadapi dampak globalisasi tersebut, yaitu dengan mengkaji pada nilai-nilai luhur yang tersembunyi di balik huruf Hanacaraka. Hal ini salah satu sebab ialah tidak transparannya nenek moyang orang Jawa dalam menyampaikan nasehat, petunjuk tentang nilai-nilai luhur kepada generasi penerus . Secara acak penulis mengajak pembaca untuk menafsirkan tentang misteri yang ada di balik huruf Hanacaraka. Aji Saka pembawa hurup Hanacaraka ke Jawa Kisah Aji saka ketanah Jawa dapat dibaca pada buku beraksara Jawa "Layang Hanacaraka I&II" yang ditulis oleh Darmabrata 1939. Dalam buku itu secara kronologis/ berurutan diceritakan : 1. Dongenge Aji Saka Angejawa 2. Aji Saka ana ing negara Mendangkamolan 3. Aji Saka jumeneng Ratu 4. Sang Prabu Jaka iya Sang Prabu Widayaka nimbali si Dora lan si Sembada 5. Sang Prabu Widayaka nganggit aksara Jawa. Uraian carakan itu dikelompokkan menjadi 4(empat) baris. Makna Hanacaraka Kebiasaan orang Jawa yang gemar menggunakan bahasa simbolis, maka dalam menelusuri dan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam huruf Hanacaraka melalui berbagai aspek antara lain : segi kebahasaan, kerata basa
24
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
Candi Borobudur sebagai salah satu sejarah budaya Jawa. Foto: friendster.com maupun menggali kedalam makna filosofis yang terdapat di dalam huruf Hanacaraka tersebut. Tanda-tanda baca yang di sebut " sandhangan" Jawa ternyata bahsa Jawa lebih bervariasi bila dibandingkan dengan tanda baca yang dipergunakan oleh hurup Arab. Sering kita dapati tanda baca mati yang lain seperti dipasangi dan dipanggul. Dan tanda-tanda baca yang dipergunakan dalam bahasa Jawa dapat ditarik kesimpulan bahkan pelajaran yang berharga yaitu :"Bahwa orang Jawa jika tidak berhati-hati ia akan mati atau celaka dipasangi jebakan ,dipangku/nina bubuk, dipanggul-panggul (disanjung) ,di puji-puji dan dijunjung secara berebih-lebihan . Dan untuk itu semua orang Jawa perlu waspada. Keteraturan lughawi Hanacaraka tersirat makna yang sangat dalam yang menunjukan Bahwa pada masa munculnya hurup Jawa di tanah Jawa sudah ada masyarakat yang teratur. Sudah ada interaksi dagang antara pedagang Jawa dcngan pedagang India. Bahkan kemungkinan besar pedagangpedagang India itu akhirnya menetap dan kawin dengan orang Jawa dan terjadilah apa yang disebut akulturasi budaya.
Secara etimologi makna ungkapan hanacaraka, datasawala,padhajayanya dan magabathanga mengandung arti: ada utusan, saling bertengkar, sama-sama sakti dan akhirnya mati bersama-sama. CARAKA : Setelah lahir bayi dilengkapi oleh tuhan beberapa kemampuan untuk Ca (cipta), Ra (rasa), Ka (Karsa). Dan di samping itu dilengkapi dengan Panca Indra sebagai alat yang penting untuk melaksanakan fungsi caraka. Sifat baik dan buruk merupakan sifat kodrati manusia, mendasar dan universal. Manusia harus memahami perbuatan-perbuatan mana yang layak dan pantas dilakukan dan mana yang tidak. Kemampuan manusia untuk memilih dan memilah mana yang baik dan tidak sangat tergantung pada kemampuan memanfaatkan ke tiga cipta,rasa, dan karsa yang berbentuk : 1. Daya ilmu dan nalar (cipta) Penggunaan daya-daya ilmu yang berlebihan akan menjadikan manusia menjadi sombong dan pintar-pintar busuk sebaliknya apabila penggunaan daya dan ilmu kurang, manusia akan menjadi jahil dan dungu. Supaya manusia Jawa menjadi bijaksana, maka penggunaan daya ilmu dan nalar harus seimbang 2. Daya amarah dan menyerang (rasa) Penggunaan daya amarah dan menyerang yang berlebihan akan menjadikan manusia Jawa ngawur. Sebaliknya apabila penggunaan berkurang akan menjadikan manusia pengecut. Daya amarah dan menyerang harus seimbang supaya manusia mampu menjaga diri_atau memiliki harga diri 3) Daya syahwat (karsa) Penggunaan daya syahwat yang berlebihan akan menjadikan manusia tamak, rakus dan serakah. Sebaliknya apabila berkurang akan menjadikan manusia menjadi lemah dan kurang nafsu. Penggunaan daya syahwat harus seimbang supaya menjadikan manusia perwira dan mampu menjaga kehormatan. Datasawala Kemampuan manusia untuk meyakini bahwa Tuhan itu "Datan suwala" (datan = tidak dan suwala = ingkar) Manusia serba terbatas sedangkan Tuhan tak pernah salah, serba sempurna dan tidak pernah ingkar janji. Padhajayanya dan Magabathanga Meskipun manusia serba terbatas dan nisbi ini bukan berarti manusia tidak mampu mendekatkan diri pada Tuhan. Bahkan manusia diberi kesempatan untuk mendekat Tuhan apabila mampu meredam hawa nafsu, menjauhkan diri dari budi jahatnya dan mempertinggi batin. Dan apabila tidak mampu mengangkat harkat dan martabat sebagai makhluk termulia dan hanya mengikuti hawa nafsu serta godaan, maka ia akan seperti hewan/mayat hidup. Akhirnya tinggallah bangkai yang tak ada manfaatnya. Sekilas dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang punggawa/pegawai harus patuh pada perintah atasan, disiplin, bersikap kesatria dan siap mengambil resiko pada tugas yang diembannya.
5
Kerata Basa Dari segi kereta basa secara samar dapat ditarik beberapa aspek: Ha: huruf, hidup. Kehidupan manusia merupakan pinjaman sementara dari yang Maha Kuasa dan akan kembali kepadaNya. Na : Gana,asal mula embrio manusia dari unsur materi dan unsur hidup (al-maddah wa al-hayat). Ketika usia dalam kandunagan mencapai ±120 hari barulah Tuhan memberi roh, sehingga menjadi manusia sempurna. Na : Nglegena, bugil. Setelah usia bayi dalam kandungan berumur ± 9 bulan, maka lahirlah bayi dalam keadaan nglegena/tanpa pakaian, Car a ka : Karsa, Sang bayi lalu diberi kemampuan cipta, rasa,dan karsa (caraka) dan dilengkapi dengan panca indra sebagai alat yang paling penting untuk melaksanakan caraka di atas. Supaya budi pekerti manusia menjadi baik maka manusia harus mampu menjaga keseimbangan 3 (tiga) naluri dasar yang dimilikinya, yaitu: Daya ilmu dan nalar, Daya amarah dan menyerang dan Daya syahwat/hawa nafsu. Tujuan membuat keseimbangan ketiga naluri dasar manusia di atas ialah agar manusia menjadi bijaksana, siap menjaga diri/mempertahankan harga diri dan menjadikan manusia memiliki jiwa kesatria serta mampu menjaga kehormatan. Datasawala : Tuhan tak pernah salah (ndata suwala) serba sempurna. Sedangkan manusia serba terbatas dan nisbi . Manusia dapat mendekat dengan Tuhan apabila mampu meredam hawa nafsunya, menjauhkan budi jahatnya, mempertinggi sembahnya, memperkokoh budi luhurnya, mepertajam kesucian bathinnya. Padhajayanya: Intuisi untuk dekat dengan Tuhan akan tercapai apabila manusia mampu menjaga kebugaran jasmani (fitness), kejernihan pikir (correcness) dan menjaga kebersihan jiwa (good ness). Magabathanga; dan apabila manusia tidak mampu menjaga harkat dan martabat sebagai makhluk termulia dan hanya mengikuti godaan serta tarikan hawa nafsu jasmaniah, maka ia akan seperti hewan, mayat hidup dan akhirnya tinggallah bangkai yang tak ada manfaatnya (magabathanga). Nilai-nilai adiluhung yang dimiliki oleh hanacaraka antara lain bahwa betapa pentingnya kehidupan manusia di dunia ini apabila manusia mampu menjaga keseimbangan antara kebutuhan material dan spiritual. Hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan; serta pembinaan lahir dan batin. Pembinaan jiwa dan batin manusia harus diarahkan kepada pembinaan budi luhur yang menekankan sikap toleransi dan kebersamaan dalam pembentukan character dan national building dan mampu bertahan dalam menghadapi dampak globalisasi dunia. Keberhasilan membangun kekuatan materi tanpa disertai pembinaan budi luhur akan membawa kehancuran bangsa, karena tak mampu menghadapi pengaruh globalisasi, modernisasi dan informasi teknologi. *)
Penulis adalah Budayawan Asal Salatiga
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
25
Kesehatan
Hypnotherapy Sebagai Solusi Pengobatan Oleh: dr. Aljuned Prasetyo, CHt.CI*)
Yang tidak bisa atau tidak boleh dilakukan Hypnotherapy adalah Psikosis, contoh pada Skizofrenia, Retardasi mental, Autis, Syndroma Otak Organik dan sakit fisik yang bila berada pada resiko bahaya jika menggunakan metode hypnosis.
H
ypnotherapy adalah suatu cabang ilmu Psikologi yang mempelajari manfaat sugesti untuk kepentingan terapi dengan menggunakan teknik atau metode Hypnosis. Hypnosis itu sendiri adalah suatu seni komunikasi persuasif dengan pola kusus untuk membypass Area Critical dalam rangka menyampaikan pesan "ke pusat motifasi" orang lain, sehingga dapat menggerakkan orang lain tersebut kearah tujuan yang dimaksud. Yang dimaksud dengan pusat motivasi adalah sesuatu yang terdapat dalam diri setiap manusia, yang menurut Sigmund Freud dalam dunia Psikologi tentang Psikoanalisa disebut dengan "pikiran bawah sadar" (SubConscious Mind), yang merupakan salah satu bagian dari pikiran yang memiliki fungsi dan cara kerja yang sangat berbeda dengan pikiran biasa atau pikiran sadar (Conscious Mind). Sebagai suatu seni komunikasi, maka Hypnosis melibatkan aspek Verbal (bahasa lisan) dan Non Verbal (bahasa tubuh). Hypnosis adalah gejala psikologi murni yang tidak terkait dengan unsur magis, mistik, kuasa kegelapan atau istilah lain sejenisnya. orang yang dapat melakukan proses hypnosis disebut Hypnotist, dan orang yang memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan Hyipnosis untuk keperluan terapi disebut Hypnotherapist. untuk dapat memiliki ketrampilan seorang Hypnotist atau Hypnotherapist harus melalui suatu pendidikan dan pelatihan khusus secara terstruktur yang dapat dibuktikan dengan sertifikasi yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan Hypnosis atau Hypnotherapy yang sah dan diakui. Beberapa lembaga pelatihan yang sah dan diakui oleh dunia adalah: NGH dari USA,IACT dari USA dan IBH dari Indonesia atau lembaga pendidikan dan pelatihan yang telah diakui oleh NGH, IACT dan IBH. Dibeberapa universitas di USA, hipnotis dapat dipelajari sampai dengan tingkat Doktoral. Hypnosis sudah banyak dipakai di Amerika Serikat yang diaplikasikan diberbagai bidang seperti misalnya didunia kesehatan,
26
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
Hypnosis telah dipercaya dan diakui kemanjurannya untuk kepentingan terapi, dan telah menghasilkan ratusan jurnal penelitian ilmiah. Sehingga kini Hypnosis telah disetujui oleh WHO dan Ikatan Dokter di USA. Sejak tahun 1955 oleh BMA (British Medical Association) yang diikuti oleh AMA (American Medical Association) pada tahun 1958, dan kemudian APA (American Psychological Association) pada tahun 1960, secara resmi mengesahkan Hypnosis sebagai Tools Terapiutik yang sah dan mengagumkan. Perkembangan dunia yang sangat pesat dengan segala permasalahannya membawa dampak terhadap hidup kita. Kecenderungan stres meningkat. Dari penelitian ditemukan satu fakta menarik. Sekitar 75 % dari semua penyakit fisik diderita banyak orang sebenarnya bersumber dari masalah mental dan emosi. Namun kebanyakan pengobatan atau terapi sulit menjangkau sumber masalah ini, yaitu pikiran atau lebih tepatnya pikiran bawah sadar. Pengaruh pikiran bawah sadar terhadap diri kita adalah 9 kali lebih kuat dibandingkan pikiran sadar. Itulah mengapa banyak orang yang sulit berubah meskipun secara sadar mereka sangat ingin berubah. Apabila terjadi pertentangan keinginan antara pikiran sadar dan bawah sadar, maka pikiran bawah sadar selalu menjadi pemenangnya. Misalnya, sebagian besar perokok tahu bahwa merokok itu merugikan. Bahkan tidak sedikit yang ingin berhenti merokok. Namun mereka seolah tidak bisa lepas dari rokok, meskipun segala usaha telah dilakukan. Hal ini terjadi karena pikiran bawah sadarnya selalu menginginkan rokok. Tidak peduli sekuat apapun pikiran sadar berusaha menolak rokok, selama pikiran bawah sadarnya masih suka rokok, maka berhenti merokok adalah hal yang mustahil. oleh karena itu hipnoterapi merupakan salah satu cara yang sangat mudah, cepat, efektif dan efisien dalam menjangkau pikiran bawah sadar. Berikut beberapa contoh penerapan Hipnoterapi dalam berbagai kasus: Gangguan Psikosomatik, Mental / Mind Programing, untuk mengatasi tekanan emosional, Anxietas
dr. Aljuned Prasetyo, CHt.CI akan melakukan Hypnotherapy yang menggunakan metode hypnosis. Foto: lux. (kegelisahan) perasaan gugup dalam menghadapi berbagai masalah, meningkatkan semangat hidup atau memotifasi kesuksesan dan percaya diri, menanamkan pikiran dan perasaan positif, meningkatkan konsentrasi dan kreatifitas pada anak sekolah (yang dikenal dengan istilah Brain Activation). Selain itu juga digunakan untuk menghilangkan Addiction (kecanduan), menghilangkan Phobia (ketakutan),Pain Management atau mengatasi dan mengurangi rasa nyeri atau sakit, Mental Anaesthesia atau melakukan proses pembiusan secara lokal, regional dan bahkan general. Hypnotherapy juga sebagai Hypno Birthing, yaitu metode hypnosis yang digunakan untuk membantu proses persalinan agar terasa lebih nyaman, menghilangkan rasa sakit. Penyakit alergi, misal pada urtikaria, asma bronkhiale, eksim atopik, rinitis alergika. Selain itu juga menyembuhkan Insomnia, keterlambatan onset tidur atau sulit untuk bisa tidur dengan nyeyak. Problema seputar sex, misal penurunan libido, disfungsi ereksi, impotensia, ejakulasi dini, dispareuni, mengembalikan dan meningkatkan hubungan sexual suami istri, pembesaran payudara, menopouse syndroma, feminisasi dan maskulinisasi. Hypnosis sport, yaitu sport empowerment, energy boost, menambah kekuatan otot untuk body building. Yang tidak bisa atau tidak boleh dilakukan Hypnotherapy adalah: Psikosis,contoh pada Skizofrenia, Retardasi mental, Autis, Syndroma Otak Organik dan sakit fisik yang bila berada pada resiko bahaya jika menggunakan metode hypnosis. Proses Hypnosis atau Hypnotherapy adalah: PreInduction, proses awal sebelum sesi Hypnotherapy yang sebenarnya. Merupakan proses yang sangat penting dan bersifat kritis, yaitu Building Rapport, Intake Interview,
Exploring Client Modalities, Hypnotherapy Training, Suggestibility Test, Hypnotherapy Strategy. Induction, merupakan suatu tindakan untuk membawa client dari normal state ke Hypnosis state dengan berbagai macam teknik induction, yaitu Extended Progressive Relaxation Technique, Simple Extended Progresive Relaxation Technique, Dave Elman Technique, Ericksonian Environmental Technique, Rapid Induction Technique. Kemudian, Deepening, suatu tindakan untuk memperdalam Trance level. Dept Level Test, merupakan tindakan untuk melakukan test kedalaman dari Trance Level, bisa menggunakan teknik Ideo Motor Respon atau jika mencapai kedalaman Somnambulism harus menggunakan alat EEG. Suggestion, suatu tindakan untuk memasukkan sugesti kedalam Sub-Conscious Mind. Termination, suatu tindakan pengakhiran dari Hypnosis state menuju Normal state. Post Hypnotic Suggestion, suatu tindakan untuk memantapkan sugesti yang telah diberikan. Re-Hypnotisation, jika memang diperlukan akan dilakukan hypnosis ulang saat itu juga untuk menanamkan sugesti agar lebih melekat kedalam Sub-Conscious Mind. Proses Hypnosis dari Pre-Induction sampai dengan Post Hypnotic Suggestion membutuhkan waktu yang sangat relatif, mulai dari minimal 1 jam bahkan sampai dengan >5 jam tergantung kasus dan tingkat sugestifitas klien. Untuk diketahui RSUD Salatiga juga sudah membuka poli Hypnotherapy. Serta di Salatiga juga ada Psycho Hypnotism Academy yang mengadakan training Hypnotherapy. *)
Penulis adalah Practisioner Hypnotherapist dan Instructur Of IBH, dokter UGD RSUD Salatiga
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
27
Hukun
Sepuluh Program Quick Wins Polres Salatiga
P
olres Salatiga dalam rangka mewujudkan pelayanan prima, telah dan terus akan melaksanakan implementasi dari Quick Wins Kapolri serta Revitalisasi 10 Program Kapolri dan optimalisasi Program 100 Hari Kapolri. Program-program yang bermuara untuk seluruh Masyarakat Kota Salatiga dan impian kita bersama bahwa suatu saat agar seluruh aktivitas masyarakat terkawal dari pagi sampai menjelang istirahat, bahkan ketika istirahat sekalipun. Program-program tersebut diantaranya dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. PATROLI SUBUH (EARLY MORNING PATROLI) : Patroli yang diawali pada pukul 05.00 Wib. guna mengawal masyarakat Kota Salatiga beribadah, dan juga yang melaksanakan aktifitas pagi seperti olah raga pagi dan para penjual pasar pagi. 2. PENGAMANAN PH PAGI (MORNING SECURITY ACTIVITY) : Program dimana seluruh personil Polres Salatiga turun ke jalan untuk memberikan pelayanan kepada anak-anak sekolah, pegawai kantor, karyawan dan masyarakat yang melaksanakan aktifitasnya. 3. P R O G R A M B E R T E M A N ( F R I E N D S H I P PROGRAME) : Program dimana seluruh individu Personil Polres Salatiga memiliki kewajiban berteman dengan satu tokoh masyarakat guna menggali aspirasi yang dalam dari masyarakat itu sndiri 4. TIGA MENIT KE TKP (THREE MINUTE ON THE SCENE) : Program dimana mendatangi seluruh TKP dengan empati dan cepat untuk memberikan tindakan Kepolisian yang cepat. 5. JUMAT BERSIH DI TEMPAT IBADAH (ACTIVITY TASK IN RELIGION PLACE) : Program dimana seluruh Personil Polres Salatiga pada pukul 10.00 s/d 11.30 Wib. melakukan pembersihan di tempat-tempat ibadah.
28
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
Polres Salatiga terus melaksanakan implementasi dari Quick Wins Kapolri dalam rangka mewujudkan pelayanan prima. Foto: Humas Setda Kota Salatiga. 6. P E M B E R DA Y A A N I T DA L A M S I S T E M PELAPORAN : Program dengan memberdayakan dan mengoptimalkan SMS Gateway, Facebook, Twiter, Mailing List, Web Site, untuk menangkap aspirasi masyarakat Kota Salatiga yang tidak dapat bertemu secara langsung dengan Petugas dan mendekatkan pelayanan Polri kepada masyarakat. 7. PROGRAM 112 SAFE HOUSE MITRA POLRES SALATIGA : Masyarakat yang dengan kerelaan hatinya menjadikan rumah tempat tinggalnya dijadikan rumah aman dengan asumsi dan harapan rumah-rumah tersebut
Kapolres Salatiga, Susetio Cahyadi, SIK, MK memusnahkan minuman keras yang merupakan sumber kemaksiatan dan kejahatan. Foto: Humas Setda Kota Salatiga. diberikan symbol di depan rumahnya kemudian ada tanda khusus yang mudah dikenal dan dilengkapi dengan SOP (Standar Operasional Pelaksanaan) beberapa nomor telephone dan himbauan untuk masuk ke rumah itu manakala masyarakat menemui ancaman gangguan kamtibmas guna menyikapi akhir-akhir ini banyak beredar kabar tentang penculikan anak, pelecehan seksual, kejahatan narkoba dan kejahatan lainnya. 8. OPTIMALISASI KRING SERSE (OPTIMIZING CID ON THE SPOT) : Perkuatan Polisi yang tidak berseragam pada sudut-sudut daerah rawan kamtibmas dari pukul 16.00 s/d 22.00 Wib. Penempatan anggota ini menjadi penting ketika Masyarakat beraktifitas di malam hari, di tempat-tempat rawan, baik rawan curranmor, Curras, dan jambret sehingga ketanggap segeraan (Quick Respon) dapat meningkat tajam. 9. K U M P U L M A L A M ( M O B I L E N I G H T TOGETHERNES : Program dimana seluruh anggota yang piket berpatroli silang pada tempat yang sudah dievaluasi menjadi tempat yang sangat rawan, dengan maksud memberikan rasa aman pada tempat tersebut dengan metode tempat kumpul malam yang berpindahpindah disesuaikan dengan karakteristik kerawanan daerah.
5
10. PETA KRIMINALITAS (CRIMINAL MAPING) : Program ini mengharapkan masyarakat Kota Salatiga berperan aktif untuk mengidentifikasi dan membuat pemetaan criminal yang tentunya setiap Kecamatan dan Kelurahan berbeda kebutuhannya, maka masyarakat diminta berperan aktif untuk memetakan kejadian apa yang menjadi atensi di wilayahnya guna diambil langkatlangkah dalam rangka antisipasi dan untuk mengamankan korban, barang bukti serta status quo TKP.(HB_bdi)
Daftar Nomor Telephone 1. Polres Salatiga : 0298 326710 2. Polsek Sidorejo : 0298 316586 3. Polsek Sidomukti : 0298 323007 4. Polsek Argomulyo : 0298 316044 5. Polsek Tingkir : 0298 327014
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
29
Lintas Kota BPR Salatiga Hadiahkan Mobil Xenia
Walikota John M. Manoppo,SH menyampaikan sambutan saat pengundian hadiah Tamasdep Plus. Foto: lux.
P
D. BPR Bank Salatiga mengundi hadiah utama mobil Daihatsu Xenia Tamasdep Plus. Acara yang dibuka oleh Walikota Salatiga John M Manoppo, SH tersebut berlangsung hari Senin, 31 Januari 2011 dan dimenangkan oleh Marthenci Yuliana Latuhamalo. Hadir dalam acara tersebut pejabat pemerintah Kota Salatiga dan para nasabah dari PD. BPR bank Salatiga. Adapun tamu undangan, dihibur dengan solo organ tunggal. Sebagaimana diketahui PD. BPR saat ini telah menciptakan produk unggulan seperti Tabungan Masa Depan (Tamasdep). “Produk ini bertujuan untuk menarik nasabah. Tamasdep ini sangat menguntungkan dari segi profit dan kemudahan dalam pelayanan. Dan diberlakukannya on call dalam program itu, baik saat setoran maupun penarikan” kata sumber dari BPR Bank Jateng. Untuk hadiah utama, Wali Kota John Manoppo, SH memutar kotak nomor undian. Selanjutnya Pak John langsung mengumumkan pemenang tersebut. Akhirnya nomor undian berpihak pada Marthenci Yuliana Latuhamalo yang bertempat tinggal dijalan DR.Muwardi No.50, Salatiga.(HB_yud)
30
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
Mobil Pusling Siap Dioperasikan
M
obil perpustakaan keliling (Pusling) kantor Perpusatakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga mulai dilaunching. Mobil tersebut merupakan bantuan dari Perpustakaan Nasional tahun anggaran 2010. Operasional perdana tersebut dilaksanakan di SMP Dharma Lestari Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tanggal 7 Februari 2011. Pembukaan dilaksanakan oleh Bagus Indarto, selaku Kasi Bina Perpustaan dan Kearsipan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah yang didampingi oleh 3 orang stafnya. “Mobil ini baru diserahkan kepada pihak Perpustakaan dari Pemkot bulan Januari, namun pihak Provinsi juga berkeinginan menyerahkan kepada Pemkot. Jadi baru bulan Februari 2011 ini kita baru bisa operasinalkan,” terang Indarto. Bantuan mobil perpusatakaan tersebut berikut isinya yaitu sebanyak 1500 exemplar buku dengan 750 judul. Pendukung lain adalah pengeras suara yang berfungsi untuk pengumuman dan memanggil para pembacanya. “Koleksi buku yang ada adalah pengetahun umum yang terdiri dari pengetahuan ketrampilan praktis contohnya: peternakan, perikanan, pertanian, computer. Selanjutnya ada pula judul keagamaan, fiksi dan ensiklopedi,” terang Shakti salah seorang staf. Rencananya mobil tersebut akan beoperasi 3 kali dalam satu minggu. Untuk jadwal hari pertama adalah SMP Dharma Lestari. Putaran kedua di SMPN 10 dan SMPN 3, sedangkan hari ke tiganya adalah di lingkungan sekretarian Pemkot Jl. Letjend Sukowati 51. “Manfaat bantuan mobil dari pusat ini yang pertama adalah menambah koleksi mobil perpustakaan keliling menjadi dua unit. Demikian pula menambah koleksi buku. Kami juga dapat meningkatkan minat baca bagi masyarakat utamanya pemuda,” tambah Indarto.(HB_lux)
Siswa SMP Dharma Lestari meminjam buku dari mobil perpustakaan keliling Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah di halaman sekolahnya. Foto: Lux
Lintas Kota Jalan Argobogo Randuacir segera dibuatkan gorong-gorong
Petugas mulai mengukur jalan untuk dibuat gorong-gorong. Foto: Lux
Iman Sutomo Pimpin PD Muhammadiyah
P
elantikan Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah) baru yang dilaksanakan Di Gedung Pertemuan Daerag (GPD) Kota Salatiga berjalan khidmat dan lancar. Acara yang dihadiri ratusan kader dan pengurus Muhammadiyah tersebut berlangsung pada tanggal 5 Februari 2011. Dr. Imam Sutomo, SAg., selaku ketua baru dilantik secara langsung oleh Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Tengah Usman Thalib MAg. Imam menggantikan ketua sebelumnya Badwan, MAg., yang sudah dua periode memimpin Muhammadiyah Salatiga. Dalam sambutannya Imam Sutomo menyampaikan bahwa ke depan PD Muhammadiyah akan melaksanakan pembangunan fasilitas kesehatan bagi masyarakat. Bentuk pelayanan tersebut bisa poliklinik, rumah sakit, pusat pengobatan dan lainnya. “Selama ini kita sudah mengembangkan sektor pendidikan dengan baik. Tidak ada salahnya, jika kita bisa mengembangkan bidang kesehatan pula. Karena di Salatiga baru bidang pendidikan yang selama ini menjadi fokus, maka sudah saatnya mengembangkan bidang kesehatan,” tambah ketua PD Muhammadiyah untuk periode 2010-2015 ini. Imam Sutomo menilai bahwa banyak kader Muhammadiyah di Kota Salatiga yang merupakan pakar kesehatan. Oleh karenanya ini menjadi modal awal bagi PD Muhammadiyah untuk memulainya. Sebagai contoh di
B
ila hujan tiba jalan Argobogo wilayah RW IV Randuacir banjir. Banjir disebabkan luapan air dari tiga saluran air yang menyatu di kawasan tersebut. Lokasi ini merupakan cekungan dan tidak memiliki gorong-gorong pembuangan. Hal tersebut diungkapkan Ngatirin Sudarsana yang merupakan sekretaris Kelurahan Randuacir pada acara penijauan lokasi tanggal 7 Februari 2011. Peninjauan dilaksakan bersama tim dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) yang dipimpin Suyitno staf Bidang Pengairan. Proyek tersebut adalah melanjutkan proyek saluran air Jl. Jagersari yang telah dibangun dengan proyek PNPM. Gorong-gorong saluran tersebut sangat penting karena sebagai buangan air yang berasal dari tiga saluran. Sebenarnya rencana pembangunan gorong-gorong yang membelah Jl. Argobogo sudah lama, namun oleh warga pemilik tanah yang terletak di bawah jalan belum mengijinkan. Tapi karena permasalahan luapan air mengganggu warga dan pengguna jalan, akhirnya mereka bermusyawarah. Dari hasil musyawarah tersebut warga setuju dan mengusulkan untuk dibangun gorong-gorong. “Ada dua paket lokasi saluran yang rencananya dibangun di Kelurahan Randuacir, semoga saja lancar dan biayanya cukup. Dengan begitu jalan utama Kelurahan Randuacir ini tidak akan banjir oleh luapan air seperti sebelumnya,” papar Ngatirin.(HB_lux)
Pelantikan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Salatiga. Foto: Lux Salatiga ada 1.200 siswa di Sekolah Muhammadiyah demikian pula ada ratusan guru dan karyawan, maka dari jumlah tersebut pembangunan fasilitas kesehatan sangat dibutuhkan. Di samping itu pelayanan kesehatan tentunya juga diperuntukkan untuk masyarakat luas. Selain pelantikan PD Muhammadiyah dilaksanakan pula pelantikan PD Aisyiyah Kota Salatiga. Terpilih sebagai ketua adalah Sri Untari SAg. Tampak hadir dalam pelantikan tersebut beberapa pejabat Kota Salatiga dan Muh Muqoddas dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah.(HB_lux)
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
31
Lintas Kota Sosialisasi Pedoman Pelaksanaan Semak Belukar JLS dan Pertanggungjawaban Dibersihkan Ratusan PNS APBD 2011
S
PNS Salatiga membersihkan rumput liar yang tumbuh di media jalan. Foto: Lux
S
emak belukar yang tumbuh di sepanjang Jalan Lingkar Salatiga (JLS) kini sudah bersih. Rumput yang sudah mengganggu pemandangan tersebut telah dibersihkan ratusan PNS Dinas Tata Kota (DTK) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Salatiga pada tanggal 4 Februari 2011. Ratusan PNS tersebut dengan bersemangat membersihkan rumput liar yang tumbuh di media jalan dan di pulau jalan. Acara yang bertemakan resik-resik JLS tersebut dimulai dari pintu masuk JLS Jalan Soekarno Hatta sampai kawasan Randuares. Dengan berbagai peralatan kerja bhakti baik sabit, sekop, cangkul, sapu, keranjang sampah sampai truk pengangkut sampah dikerahkan agar acara tersebut berjalan lancar dan cepat. Koestono salah seorang warga yang lewat jalan tersebut mengaku senang dengan kegiatan resik-resik ini. “Kerja bhakti ini merupakan kali kedua dilaksanakan di jalan yang sama. Selama ini kami prihatin akan kondisi jalan lingkar yang kurang terawat. Ini memicu dinas kami DTK dan DPU untuk menggelar acara resik-resik JLS ini,” terang Tedjo Supriantoro, MM. kepala DTK. Selain kegiatan tersebut DTK juga sudah berencana mengadakan program penghijaun JLS. Penanaman pohon dikawasan JLS tersebut akan terlaksana di tahun 2011 ini. Tedjo mengaku mendapatkan bantuan dari Gubernur jawa Tengah Bibit Waluyo sebesar 3 miliar. “Dana tersebut akan digunakan untuk menghidupkan ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Salatiga ini. Salah satu sasaran utamanya adalah kawasan JLS,” jelas Tedjo.(HB_lux)
32
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
ebagai upaya memperlancar proses pembangunan Kota Salatiga tahun 2011 ini, pemkot mengadakan Sosialisasi Pedoman Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban APBD TA 2011. Acara berlangsung di Ruang Eksekutif tanggal 9 Februari 2011. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Walikota Salatiga John M Manoppo, SH. Sedangkan peserta adalah semua camat, lurah, kepala SMP, SMA, SMK serta seluruh Kepala Bagian di sekretariat Pemkot dan Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Salatiga. Sosialisasi tersebut akan digelar selama dua hari, dengan pemateri kepala SKPD Pemkot. Tujuan dari kegiatan tahunan tersebut adalah agar setiap anggaran dimasing-masing SKPD dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan yang ada serta realistis. Adapun Walikota dalam sambutannya menekankan bahwa materi ini tidak asing bagi setiap peserta dikarenakan tiap tahun sudah digelar acara serupa. Biasanya dilaksanakan sebelum program anggaran berjalan. “Salah satu kelemahan kita adalah perencanaan baik secara mikro dan teknis masih sering terlambat. Padahal yang menyusun jadwal adalah kita sendiri, baik dari target waktu, target anggaran dan target fisiknya. Oleh karenanya saya menghimbau agar semua lebih dicermati kembali terlebih proyek-proyek yang berasal dari bantuan pusat,” ingat Walikota sebelum membuka acara.(HB_lux)
Foto: Lux Walikota John M. Manoppo, SH saat membuka sosialisasi.
Lintas Kota Siswa Smk Negeri 2 Diklat Kewirausahaan
siap kerja, bahkan mampu memiliki usaha yang mandiri atau menciptakan lapangan kerja sendiri sehingga tidak tergantung kepada lapangan kerja yang disediakan pemerintah atau swasta. Dari sini kita mengharapkan agar pendidikan kejuruan mampu menjadi salah satu solusi bagi masalah pengangguran dan kemiskinan yang dihadapi negara dan bangsa Indonesia,” pesan Walikota. Marjito ketua panitia mengaku sangat gembira karena Diklat dapat berjalan lancar. ”Kami melaksanakan kegiatan ini juga dalam rangka mempererat kembali jalinan silaturrahmi dan ker jasama antar SMK se- Salatiga,” terang Marjito.(HB_lux)
Briefing Tim Konseptor Sambutan
Sekda Kota Salatiga, Drs. Agus Rudianto, MM menyampaikan sambutan agar lulusan SMK berani membuka usaha sendiri. Foto: lux.
S
ebagai upaya peningkatan dan kemampuan guru, karyawan dan siswanya, SMK N 2 Salatiga mengadakan Diklat Inter nal Kewirausahaan. Acara dilaksanakan di meeting room Hotel Grand Wahid Salatiga 7 Februari 2011. Peserta berjumlah 50 orang yang terdiri dari siswa, guru, dan karyawan SMK N 2 Salatiga, sekolah model yaitu SMKN 1 serta sekolah aliansi yaitu SMK N 2, SMK N 3, SMK Saraswati dan SMK Muhammadiyah. Kepala Sekolah SMK N 2 Drs. Hadi Sutjipto menerangkan bahwa workshop ini digelar untuk meningkatkan kemampuan dan menumbuhkan semangat berwira usaha bagi siswa, guru dan karyawan. Pemateri dalam kegiatan ilmiah tersebut adalah Zaenal Abidin Motivator handal dari Jakarta dan Afrian usahawan muda asal Salatiga. Diklat dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Salatiga Drs. Agus Rudianto, MM. yang mewakili Walikota. Dalam sambutan yang dibacakan Sekda walikota menyampaikan agar para siswa yang lulus berani untuk membuka usaha sendiri. ”Dalam konteks kewirausahaan, pendidikan kejuruan mutlak diperlukan untuk mencetak wirausaha yang mandiri sejak dini. Lulusan SMK diharapkan menjadi generasi
Walikota John M. Manoppo, SH, menyampaikan pengarahan kepada tim konseptor sambutan. Foto: jar
T
im Konseptor Sambutan Humas Setda Salatiga didampingi Kabag Humas Setda Salatiga Drs. Prasetiyo Ichtiarto, Msi menghadap Walikota Salatiga John M. Manoppo, SH untuk mendapatkan pengarahan langsung dari walikota. Dalam pertemuan tersebut walikota menyampaikan bahwa sambutan merupakan pengantar gambaran umum tentang acara sedang berlangsung, sehingga aspek kebahasaan, dasar hukum, wawasan apakah lokal atau nasional, dan datanya juga harus pasti. Pada pengarahan tersebut juga di sampaikan kesulitan dari para konseptor sambutan yaitu waktu yang terlalu sempit antara permintaan dengan acara yang akan dilangsungkan dan permintaan sambutan yang tidak disertai dengan referensi tentang acara yang akan di langsungkan.(HB_jar)
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
33
Lintas Kota Jumpa Pers Pemutahiran Data Pemilih
Hadir dalam kesempatan tersebut Camat Argomulyo beserta isteri yang juga ketua PKK Kecamatan, Lurah Ledok beserta isteri dan tokoh PKK Ledok. Jenis kegiatan yang dilombakan adalah Posyandu Balita dan Lansia, Bantuan Bergulir hingga Pemanfaatan Pekarangan oleh Warga. Posyandu Flamboyan yang dipersiapkan mengikuti lomba melayani wilayah RT 1, 3, 6 dan 8 dari delapan RT yang ada di wilayahnya. Acara juga diisi dengan peninjauan kegiatan kelompok rumah tangga usaha jagung rebus, kandang kambing kelompok tani Usaha Sejahtera serta PAUD alMasyithoh.(HB_lux)
Ketua KPUD, Suryanto, S.Pd saat menyampaikan informasi terkait pemutahiran data Pemilukada. Foto: jar
D
alam upaya pemberian informasi kepada masyarakat tentang pemutahiran data kaitannya dengan jumlah pemilih dan upaya KPU sehubungan dengan pendaftaran calon pada tanggal 11/2, Humas Setda Kota Salatiga Mengundang Ketua KPU Suryanto, SPd dan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Afif Zufroningdyah, SH, MH di Press Room Setda Kota Salatiga pada Selasa (8/2). Dalam acara yang dipandu langsung oleh Kabag Humas Drs. Prasetiyo Ichtiarto, Msi tersebut kepala Disdukcapil menyampaikan metode pemutahiran data dalam rangka persiapan E-KTP dan permasalahan KPU mengenai data pemilih diantaranya adalah usia dibawah 17 tetapi telah kawin, pindah alamat, meninggal, atau berubah status menjadi anggota TNI/Polri. Dalam hal ini KPU melakukan pencocokan dan penelitian kembali melalui PPDP sehingga diharapkan DPS yang ditetapkan menjadi valid.(HB_jar)
PKK Getol Siapkan Peserta PHBS
K
etua Tim Penggerak PKK Kota Salatiga Rosa Darwanti Manoppo, SH. M.Si., serius ingin menangi lomba Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) tingkat Provinsi. Hal tersebut dibuktikan dengan dilakukannya persiapan pembinaan PKK di RW III Kelurahan Ledok Kecamatan Argomulyo Salatiga baru-baru ini.
34
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
Ketua Tim Penggerak PKK, Rosa Darwanti, SH. M.Si, saat meninjau Posyandu Flamboyan. Foto: jar.
Tausiyah Akbar Keutamaan Sedekah
P
emahaman yang benar akan agamanya merupakan bekal untuk dapat mencapai kehidupan yang tenang. Untuk itu bertempat di Masjid Daarul Amal STAIN, Yayasan Pesantren Daarul Izzah Salatiga menyelenggarakan Tausiyah Akbar dengan tema Nikmatnya Sedekah dan Sholat Dhuha. Dalam kesempatan tersebut tidak tanggung-tanggung pembicara yang dihadirkan yaitu salah satu Imam Masjid Nabawi Madinah yaitu Syekh Ali Saleh Muhammad Ali Jabeer. Kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 10 Februari tersebut dihadiri oleh ribuan kaum muslimin di Salatiga dan sekitarnya. Dalam tausiyahnya Syekh Ali menjelaskan bahwa syurga memiliki 8 pintu. Dari delapan pintu tersebut pintu ketiga merupakan pintu yang disediakan bagi orang yang selalu menunaikan zakat dan senang bersedekah. Selain itu Syekh juga menerangkan bahwa sedekah merupakan amalan pembuka pintu syurga dan merupakan salah satu ciri dari orang yang bertaqwa kepada Alloh SWT.(HB_pnj)
Lintas Kota DPRD Selenggarakan Seminar Perda Pendidikan
Sidorejo Harapkan Usulan Pembangunan Disetujui
B
ertempat di ruang sidang paripurna DPRD Kota Salatiga, pada tanggal 7 Februari yang lalu DPRD menyelenggarakan Seminar mengenai Perda no. 4 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Kota Salatiga. Seminar tersebut bertujuan untuk menjaring berbagai masukan dari insan pendidikan Salatiga perihal implementasi Perda Pendidikan tersebut selama ini. Hasil yang diharapkan yaitu untuk melakukan revisi terhadap Perda yang bersangkutan guna menghasilkan mutu pendidikan yang lebih baik dimasa yang akan datang. Tiga orang narasumber dihadirkan dalam seminar tersebut yaitu Drs. Samtono, M.Si yang membahas evaluasi Perda Pendidikan, Drs. Bambang Ismanto, M.Si dengan materi Pengelolaan Keuangan Sekolah dan Bapak Bambang Suteng dengan materi Partisipasi Masyarakat dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Seminar tersebut dihadiri oleh Kepala SMA/SMK Negeri se Kota Salatiga, beberapa Kepala SMP Negeri, Pengawas sekolah dari jenjang SD hingga SMA, beberapa Kepala SD Negeri, segenap anggota DPRD, beberapa perwakilan dari SKPD, Tim Anggaran, Tim Assitensi Perda dan perwakilan dari Dewan Pendidikan.(HB_pnj)
Seminar mengenai Perda no. 4 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Kota Salatiga dengan tujuan menjaring berbagai masukan dari insan pendidikan perihal implementasi Perda Pendidikan tersebut. Foto: pnj.
Muswawarah perencanaan pembangunan kecamatan (musrenbangkec) Sidorejo di Gedung Pertemuan Kecamatan 7 Februari 2011. Foto: pnj.
M
asyarakat Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga berharap sebagian besar usulan pembanngunan di wilah tersebut disetujui dalam APBD 2012. Hal tersebut terangkum dalam musyawarah perencanaan pembangunan kecamatan (musrenbangkec) Sidorejo di Gedung Pertemuan Kecamatan 7 Februari 2011. Musyawarah tingkat kecamatan ini dihadiri kisaran 80 peserta dari 100 undangan yang disampaikan. Peserta yang turut dalam kesempatan ini adalah LPMK, PKK, Kelompok Tani, Karang Taruna, Kader Pembangunan, BKM, LSM, Kelurahan Siaga serta Dinas terkait. Camat Sidorejo Drs. Muthoi'in MSi., menekankan akan disetujuinya usulan pembangunan di wilayah Sidorejo. Hal tersebut didasarkan ususlan pembangunan fisik sebagian besar adalah program pemeliharaan. ”Jika usulan tersebut tidak disetujui maka daerah ini akan menjadi daerah tertinggal. Karena usulan pembangunan di tahun 2012 adalah pemeliharaan, maka bila gagal fasilitas fisik akan rusak dan manjadikan Sidorejo terisolir,” tandas Mutho'in. Pe k e r j a a n y a n g d i u s u l k a n t e r d i r i d a r i : jalan/jembatan, saluran/drainase, gedung perkantoran, talud, LPJU, sarana olah raga, sumur resapan serta saluran irigasi. Kemudian untuk usulan non fisik atau sosial berupa bantuan KK miskin yang terdiri dari: beasiswa SD/MI sebanyak 847 anak, untuk beasiswa SMP/MTs sejumlah 543 siswa dan untuk tingkat SMA/SMK/MA sejumlah 404 anak. Kemudian untuk bantuan raskin sejumlah 2.118 KK, Jamkesmas/Jamkesda untuk 3.566 orang. Sedangkan untuk KB (alat) ada 159 orang dan satu orang KB(metode) serta perbaikan RTM sebanyak 226 Rumah/KK.(HB_pnj)
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
35
Lintas Kota Usulan kegiatan pelatihan antara lain kursus menjahit, montir, stir mobil, elektronik, memasak/membuat kue, rias/salon, pertukangan/tukang bubut, dekorasi, kerajinan dan ternak kambing. Dalam arahannya walikota menekankan pentingnya suatu perencanaan. Jika perencanaan baik maka 50 persen pekerjaan selesai. ”Perlu ada pengertian dari masyarakat bahwa sebagian besar kegiatan di Slatiga dibiayai oleh pusat sehingga tidak mungkin semua usulan dapat dipenuhi. Agar amsyarakat mengikuti dan mengawal semua usulan sampai tingkat penetapan anggaran di DPRD,” pinta Waliktoa. Harapannya Kecarmatan Sidorejo akan dijadikan barometer perencanaan pembangunan di Salatiga. Selanjutnya karena anggaran dari pusat sedikit maka partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan. ”Untuk JLS, agar bisa dimanfaatkan secara maksimal, meskipun belum jadi 100 persen. Dana yang dibutuhkan berkisar 20-30 miliar untuk menyempurnakannya. Harapannya semoga jalan tersebut tidak rusaqk sebelum diresmikan,” sambut Walikota. Walikota juga berharap bahwa usulan dari masyarakat sifatnya kebutuhan riil dan bukan kebutuhan yang diharapkan, termasuk proposal yang diajukan. Kemudian dalam pembanguna tersebut pihak swasta agar dilibatkan karena terbatasnya dana yang tersedia.(HB_lux)
memperingatinya dengan melakukan bersih makan dan bersih kampung. Sebagai acara penutup digelar pertunjukan kesenian ketoprak. Saparan di Tetep Randuacir degelar setiap bulan Sapat tiap tahunnya tepatnya pada hari Rabu Pon. Dan saat ini terpaksa digelar melewati bulan Sapar dengan maksud mengejar Hari Rabu Pon-nya. Ribuan penonton memadati wilayah Tetep untuk menikmati pertunjukan ketoprak. Acara tersebut dihadiri oleh Camat Argomulyo Yayat Nurhayat, pejabat Kelurahan, anggota DPRD serta tampak pula Ketua Salatiga Face Book Comunity(SFC) Riana Dewi bersama beberapa anggotanya. Ketoprak dipertunjukkan oleh group Ketoprak Merbabu Budaya dari Ngablak Magelang yang dipimpin Drs. H. Susanto. Lakon yang dimainkan adalah Erlangga Ratu. ”Saya sangat senang dengan pertunjukan tradisional seperti wayang dan ketoprak yang sedang ditampilkan. Saya menghadiri acara Saparan di Tetep Randuacir sejak kecil, mungkin ketika duduk di bangku SD. Kakek dan nenek saya memang berasal dari daerah ini. Jadi sambil melihat hiburan, bisa digunakan sebagai ajang silaturrahmi dengan saudarasaudara,” tutur Pedro warga Turusan yang sengaja datang untuk melihat Ketoprak.(HB_lux)
Saparan Nanggap Ketoprak
Penyelenggaraan pagelaran wayang kulit SDN Blotongan 1 dan 2 untuk melestarikan budaya leluhur. Foto: pnj.
Saparan masyarakat Tetep Kelurahan Randuacir digelar sebagai wujud syukur kepada Tuhan YME. Foto: pnj.
S
aparan adalah ritual tahunan yang digelar sebagai wujud syukur masyarakat kepada Tuhan. Tiap daerah berbeda-beda dalam memperingatinya namun selalu diikuti dengan hiburan dan pesta masyarakat. Demikian pula yang dilaksanakan oleh masyarakat Tetep Kelurahan Randuacir Kecamatan Argomulyo 9 Februari 2011. Masyarakat dengan semangat kebersamaan
36
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
SDN Blotongan 1,2 Gelar Wayang Kulit
B
anyak “wong jawa ilang jawane” memang telah menjadi suatu kenyataan yang memprihatinkan. Berpijak dari keinginan untuk melestarikan budaya leluhur yang adiluhung dan dalam rangka proses pembelajaran bahasa Jawa maka pada tanggal 29 Januari yang lalu SDN Blotongan 1 dan 2 menyelenggarakan pagelaran wayang kulit. Karena merupakan suatu bentuk pembelajaran bagi siswa SD maka kegiatan tersebut diselenggarakan pada saat jam sekolah yaitu mulai pukul 8 pagi hingga sekitar pukul 12
Lintas Kota siang. Setiap murid dalam kesempatan tersebut mendapatkan tugas yang berbeda-beda sesuai dengan kelasnya masingmasing. Murid kelas VI mendapatkan tugas yang paling berat diantaranya yaitu menuliskan jalan cerita wayang yang ditonton. Kepala sekolah SDN Blotongan II Ari Widodo, S.Pd mengharapkan dengan terselenggaranya pagelaran wayang kulit tersebut dapat memunculkan kecintaan murid terhadap budaya luhur yang dimiliki. Sehingga dengan rasa cinta yang ada memunculkan keinginan untuk mendalami budaya jawa dan khususnya bahasa jawa. Sebelum acara dimulai murid diperkenalkan dengan beberapa tokoh pewayangan yang ada terutama para Pandawa hal ini sesuai judul yang diangkat yaitu Pendadaran Siswa Sokalima. Dengan terselenggaranya kegiatan yang baru pertama kali di Salatiga tersebut diharapkan dapat memicu sekolah yang lain untuk menyelenggarakan kegiatan serupa guna melestarikan budaya leluhur dan sekaligus memperkenalkan murid dengan budaya warisan para leluhurnya.(HB_pnj)
pengusulan. Dana BOS tersebut bersumber dari tiga sumber dana yaitu APBN, APBD I dan dana pendampingan dari APBD II Kota Salatiga. Adapun besar nya dana pendampingan berjumlah 10 juta rupiah bagi sekolah dengan siswa maksimal 80 orang. Sedangkan untuk sekolah yang memiliki siswa lebih dari 80 siswa memperoleh dana pendampingan dari APBD II sebesar (Rp. 4000,- x jumlah siswa) + Rp. 10.000.000,-.(HB_pnj)
Musrenbang 2012 Kecamatan Sidomukti
Sosialisasi Dana BOS 2011 Penyelenggaraan Musrenbang Kecamatan Sidomukti Foto: pnj.
Sosialisasi dana BOS 2011 Terkait dengan pencairan dana BOS. Foto: pnj
M
enjelang berakhirnya triwulan I tahun 2011 Dinas Pendidikan Kota Salatiga segera akan mencairkan Dana Bantuan Operasional Sekolah tahun 2011. Dengan adanya dana BOS tersebut diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat terhadap biaya pendidikan dalam rangka mewujudkan program wajib belajar sembilan tahun yang bermutu. Terkait dengan pencairan dana BOS tersebut Dinas Pendidikan Kota Salatiga pada tanggal 10 Februari yang lalu menyelenggarakan Sosialisasi dana BOS 2011. Kegiatan yang bertempat di aula Dinas Pendidikan diikuti oleh perwakilan dari tiap-tiap SD Negeri dan swasta penerima dana BOS. Dari sosialisasi tersebut diketahui bahwa pencairan dana BOS terbagi dalam dua tahapan. Tahap pertama dana dicairkan bagi sekolah yang telah masuk dalam daftar penerima dana BOS, sedangkan tahap kedua dimaksudkan bagi sekolah yang masih dalam proses
P
embangunan yang baik membutuhkan perencanaan yang baik pula. Untuk itu dalam merencanakan pembangunan tahun 2012 nanti Kecamatan Sidomukti menyelenggarakan Musrenbang Tingkat Kecamatan pada tanggal 10 Februari yang lalu. Kegiatan yang bertempat di gedung pertemuan Kecamatan Sidomukti tersebut dihadiri oleh Camat,Muspika,perwakilan dari beberapa SKPD terkait, anggota DPRD dari Dapil Sidomukti, Ketua RW, Kelompok Tani , Karang Taruna dan PSM (Petugas Sosial Masyarakat). Dalam paparannya Camat Sidomukti Nunuk Dartini, S.Pd menyampaikan bahwa Musrenbang merupakan salah satu tahapan perencanaan pembangunan yang secara langsung melibatkan peran serta masyarakat. Dalam musrenbang tersebut masyarakat mendapatkan kesempatan untuk turut mengambil keputusan dalam merencanakan pembangunan di Kota Salatiga. Masukan dari bawah sangat dibutuhkan untuk menjaring berbagai kebutuhan masyarakat yang perlu segera ditangani oleh pemerintah. Sehingga pelaksanaan pembangunan kedepan dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Salatiga. Pada akhirnya pembangunan yang dilaksanakan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat karena memang sesuai dengan kebutuhan.(HB_pnj)
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
37
Lintas Kota Pelantikan Petugas Pembantu Pencatat Pernikahan
Walikota John M. Manoppo, SH, melantik petugas pembantu pencatat pernikahan . Foto: jar
W
alikota Salatiga John M. Manoppo, SH melantik Romo Yeremias Balapito Duan, MSF sebagai Pejabat Pembantu Pencatat Perkawinan Bagi Umat katholik dalam wilayah Salatiga pada Selasa(8/2) di ruang Sidang Eksekutif Setda Kota Salatiga, menggantikan Romo Suryo Sunaryo, MSF yang ditugaskan ke Temanggung. Dalam sambutannya, walikota meminta kepada pejabat yang dilantik untuk lebih meningkatkan pelayanan dan pengabdian kepada umat sekalian dalam berumah tangga. Hadir dalam pelantikan tersebut Sekda Kota Salatiga Drs. Agus Rudianto, MM, Ketua DPRD Teddy Sulistio dan sejumlah pejabat SKPD.(HB_jar)
KPU dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), dan moderator berasal dari SS FM. Adapun materi yang dibahas adalah seputar permasalahan data pemilih sementara (DPS) Pemilukada. Dalam kesempatan tersebut diharapkan masyarakat berperan aktif untuk mengecek apakah namanya telah tercantum dalam DPS. Jika belum terdaftar untuk segera memberitahukan kepada petugas di daerah setempat. Sebagaimana yang dijadwalkan dialog interaktif ini akan dilaksanakan satu minggu sekali pada hari Rabu pukul 14.00-15.00 WIB. ”Jadwal ini melanjutkan tahun sebelumnya. Para pendengar sangat antusias dengan acara dialog ini karena mereka dapat bertanya dan mengetahui langsung kebijakan yang diterapkan pemerintah. Misalnya saja sosialisasi tata cara untuk membuat akta kelahiran, KTP dan pelayanan lainnya,” tutur M. Sidik salah seorang staf Humas yang juga menjadi penyiar SS FM. Sementara itu Kabag Humas Drs. Prasetiyo Ichtiarto menjelaskan pentingnya acara sosialisasi bagi masyarakat. Penyampaian informasi kebijakan pemerintah bisa melalui banyak jalan, antara lain koran, majalah, pamflet, spanduk, pertemuan langsung dengan warga dan salah satu bagian yang efisien adalah melalui radio. Jika informasi disiarkan melalui radio masyarakat tidak perlu beranjak dari tempat kerjanya. Sambil melakukan aktifitasnya mereka sambil mendengarkan informasi yang disampaikan. ”Jangkauan dan kuantitas masyarakat yang menjadi sasaran informasi juga lebih luas. Disamping itu tidak perlu mengeluarkan biaya lebih, cukup mendengarkan saja. Diharapkan melalui dialog tersebut masyarakat menangkap dan mengerti apa yang menjadi kebijakan pemerintah. Dengan dialog masyarakat secara otomatis telah dilibatkan dalam proses pengambilan kebijakan pembangunan. Acara tersebut bisa dijadikan sarana warga memberikan saran, masukan bahkan kritikan terhadap kebijakan Pemkot,” tambah Kabag Humas.(HB_lux)
Humas Lanjutkan Dialog Interaktif
P
emkot Salatiga melalu Bagian Humas Setda Kota Salatiga memulai kembali dialog iteraktif dengan masyarakat. Acara sosialisasi program dan kebijakan Pemkot tersebut dilaksanakan di Radio Siaran Pemerintah Daerah(RSPD) Salatiga atau yang lebih dikenal dengan SS FM. Acara serupa telah berjalan sejak lama, untuk tahun 2011 ini dimulai Rabu 9 Februari. Dengan narasumber dari
38
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
Ketua KPUD Salatiga, Suryanto, S.Pd saat berdialog interaktif dengan masyarakat melalui Radio RSPD Salatiga . Foto: lux
Lintas Kota Laporan Pelaksanaan Bulan Dana PMI
“Tidak ketinggalan penggalangan dana dari sukarelawan secara langsung di lapangan Pancasila. Hasilnya, perolehan bulan dana PMI Koa Salatiga yang mengusung tema “Bantuan Anda Ringankan Sesama” ini tercapai Rp. 48.608.000 atau menigkat 108 persen. Wakil Walikota Ir. Hj. Diah Sunarsasi selaku panitia pelaksana mengatakan, agar kegiatan Bulan Dana PMI pelaksanaannya dapat dipercaya oleh masyarakat, laporannya dari setiap kegiatan dapat dipertanggung jawabkan secara transparan. “Saya juga menyampaikan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang turut mensukseskan Program Penggalangan Bulan Dana PMI ini,” tambah Diah. (HB_jar)
Sosialisasi Indeks Pembiayaan Wakil Walikota Salatiga Ir. Hj. Diah Sunarsasi menyerahkan secara langsung Laporan Bulan Dana PMI 2010 kepada ketua PMI Salatiga Foto: jar.
W
akil Walikota Salatiga Ir. Hj. Diah Sunarsasi menyerahkan secara langsung Laporan Bulan Dana PMI 2010 kepada ketua PMI Salatiga Suyanto di Ruang Sidang II Sekretariat Daerah Kota Salatiga. Dana yang terkumpul dari kegiatan Bulan Dana PMI adalah sebesar Rp. 48.608.000 dalam sambutannya Wawali memberikan apresiasi yang tinggi atas pencapaian hasil diatas target yang sudah ditentukan sebelumnya yaitu Rp. 45 juta, beliau juga berpesan agar dana yang terkumpul dapat di pergunakan sebagaimana mestinya. Pada acara tersebut Pengurus PMI menyampaikan serangkaian kegiatan yang telah dilakukan baik dalam wilayah Salatiga, dan kegiatan bantuan pada bencana tsunami di Aceh. Suyanto yang mewakili Ketua PMI Salatiga dr Kuntjoro AP melaporkan kegiatan yang telah dilaksanakan PMI. Beberapa diantaranya kegiatan penjualan kupon Bulan Dana PMI dengan nominal 500 untuk siswa SD. demikian halnya kupon juga dijual kepada masyarakat melalui rekening PDAM dan rekoning listrik, samsat. Sedangkan kupon Rp 1.000 didistribusikan untuk SMP/MTs, SMA/SMK/MA se-Salatiga. “Ada pula, dengan sumbangan melalui pemotongan gaji PNS/CPNS/karyawan di lingkungan Pemkot dengan nominal Rp. 1.000 untuk golongan I. Kemudian bagi golongan II dan karyawan Rp. 2.000. Ada pun nominal Rp. 5.000 dikenakan kepada PNS golongan III dan karyawan golongan III. Selanjutnya nominal Rp. 10.000 dibebankan kepada PNS dan karyawan golongan I,” papar Suyanto.
Sekretais Daerah Kota Salatiga, Drs. Agus Rudianto, MM. saat memberi sambutan Sosialisasi Indeks Biaya di Lingkungan Pemerintah Kota. Foto: yud
S
ekretais Daerah Kota Salatiga, Drs. Agus Rudianto, MM. melakukan Sosialisasi Indeks Biaya di Lingkungan Pemerintah Kota. Kegiatan yang diadakan di ruang sidang II Pemkot tersebut bertujuan untuk menerapkan peraturan baru tentang Indeks Biaya dilingkungan Pemerintah, agar para pegawai dilingkungan Pemkot Salatiga dapat melaksanakan aturan-aturan yang baru. Sosialisasi ini dihadiri sekitar 80 orang yang diantaranya sekretaris, kepala bagian, tata usaha, dan semua bendahara se-Kota Salatiga serta para staf. Lebih lanjut Sekda Kota Salatiga menjelaskan tentang pembiayaan perjalanan dinas harus sesuai dengan beban biaya yang dikeluarkan. “kalau dahulu biaya perjalan berdasarkan jarak tempuh namun sekarang berdasarkan kebutuhan biaya real, “terang Pak Agus. (yud)
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
39
Potensi
Budi Daya Lele Sebagai Peluang dan Potensi Lokal Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang.
H
amparan sawah yang di selingi dengan derasnya gemericik aliran sungai telah menambah akrabnya suasana desa yang sangat melekat, tampak harmoni alam sangat bersahaja, kehidupan bertani dan beternak menjadi sangat dominan di wilayah itu. Kolaborasi dalam mengolah potensi alam sebagai mata pencaharian, telah menjadi pilihan sebagian besar penduduk kampung Ngablak Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Salatiga itu, seperti halnya para peternak ikan, sejak puluhan tahun yang lalu telah memanfaatkan aliran sungai yang tidak pernah kering di wilayah itu untuk membuat kolam-kolam untuk memelihara beberapa bibit ikan diantaranya adalah Lele. Bagi Nasikun (50 thn) sebagai penduduk asli di desa itu, mengeluti peternakan ikan merupakan bagian hidupnya, walaupun selama kurang lebih 15 tahun harus melewati beberapa kendala dan kesulitan seperti kesulitan pencarian bibit, banyaknya ikan yang mati kerena penyakit, gagal panen ikan karena musim/cuaca yang tidak menentu, dan harga yang tidak stabil, membuat dirinya sebagai peternak sejati, dengan tidak meninggalkan profesinya begitu saja, sebab baginya dengan melalui masa-masa sulit itu dia dapat menemukan solusinya dan dapat melakukan yang lebih baik, “walaupun tidak selalu peternak itu harus beruntung besar, tapi saya senang melakukannya”, ucapnya berbinar. Semangat itu telah dibuktikannya dengan terus menekuni profesi ini dengan tetap ulet dan sabar, bersama beberapa tetangga yang kebetulan juga memiliki kolam ikan untuk pembibitan dan peternakan mereka bahu membahu dan saling membantu untuk bersama-sama mengatasi berbagai kendala yang di hadapi, dengan dibentukknya kelompok tani ikan dengan nama Mina Usaha 2 dengan anggota sejumlah 15 orang telah menambah kekuatan bagi para peternak ikan untuk makin meningkatkan hasil usahanya untuk kesejahteraan hidup. Melalui organisasi kelompok tani ini pula, anggotanya mempunyai kesempatan untuk memperoleh
40
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 – 2 cc/kg pakan dicampur air secukupnya. (Foto: ind) bantuan dari Dinas Pertanian Salatiga, seperti bantuan yang baru-baru ini diberikan yaitu ribuan bibit ikan dan pemberian makanan ikan atau poultry. Tentu saja bantuan ini sangat bermanfaat bukan hanya nilainya namun juga yang paling mendasar adalah mendapat perhatian dari pemerintah sehingga dapat menjadi jembatan komunikasi dalam mengutarakan berbagai kesulitan dan kendala yang selama ini dihadapi seperti misalnya banyaknya ikan yang mati, diharapkan pihak dinas yang terkait dapat membantu untuk mencarikan solusinya dengan melakukan penelitian dan survey lapangan, sehingga petani ikan merasa mempunyai mitra yang mendukung konstribusi kemajuan dan kesejahteraan petani di daerahnya. Sebagai peternak ikan dari berbagai macam jenis seperti gurame, nila ternyata di kolam desa itu ikan lele sangat dominan, disinggunng alasannya karena lele termasuk ikan yang sangat agresif dalam berkembang biak dan mempunyai potensi pasar yang besar, “ Permintaan lele di pasaran sangat
Bagi Nasikun, mengeluti peternakan ikan merupakan bagian hidupnya, walaupun harus melewati beberapa kendala dan kesulitan. Namun dirinya tidak begitu saja meninggalkan profesinya. Baginya dengan melalui masa-masa sulit itu akan dapat menemukan solusi dan dapat melakukan yang lebih baik. (Foto: ind) besar, ujarnya , baik untuk konsumsi rumah tangga maupun komoditi pasar, hal ini dikarenakan lele lebih ekonomis harganya dan merupakan menu rumahan yang praktis serta memiliki cita rasa yang gurih sehingga menjadikan ikan ini sebagai pilihan utama bagi penggemarnya. Bagi peternak lele, ikan ini tergolong sangat menguntungkan, bisa mencapai 50% dari modal dan seluruh biaya yang dikeluarkan, hal ini tentu saja juga harus dengan berbagai usaha, seperti harus cermat memilih benihnya, dan memisahkan dari ukuran yang sama, sebab bila dicampur dengan yang lebih besar maka benih-benih ikan yang kecil akan dimakan oleh ikan yang ukurannya lebih besar, tentu saja hal ini secara tidak sengaja akan sangat merugikan, sehingga dibutuhkan ketelatenan dan kecermatan dengan terus memantau perkembangan ikan agar dapat berhasil dipanen. Budidaya Lele sebagai Peluang Usaha Budi daya ikan lele merupakan salah satu peluang usaha yang cukup diperhitungkan saat ini. Selain dikonsumsi oleh masyarakat sebagai lauk rumah tangga, juga saat ini ada beberapa bentuk usaha rumah makan yang menyajikan lele sebagai menu utama yang diolah dengan berbagai cita rasa seperti pecel lele, lele bakar, lele goreng, sehingga tentu saja diperlukan pasokan ikan lele setiap harinya, hal inilah yang membuat permintaan ikan tersebut menjadi semakin tinggi di pasaran dan membuka potensi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Ternak ikan lele relatif lebih mudah apabila dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya karena lebih tahan terhadap penyakit, walaupun tidak menutup kemungkinan terjangkit, namun hanya beberapa ekor saja yang mati, serta mampu bertahan dalam kondisi lingkungan, walaupun dalam cuaca yang tidak stabil seperti hujan yang terus menerus akan sangat mempengaruhi kondisi pertumbuhan lele, namun bila dikondisikan dengan pemberian makan yang cukup maka lele dapat bertahan lebih kuat. Sistem Budidaya Budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan
5
dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele. Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu 1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya. 2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk dan 3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi) yang dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele. Manajemen Kesehatan Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.(HB_ind)
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
41
Kiprah
Kelompok Usaha Tani Argo Sejahtera Potensi yang bisa dikembangkan dalam ternak kambing etawa adalah kotoran untuk pupuk, susunya juga bisa dijual. Susu kambing jenis ini cukup mahal yaitu 70 ribu per liter di tingkat pengecer.
B
ertani adalah salah satu profesi yang terbanyak di Indonesia dikarenakan negara ini adalah agraris. Demikian halnya Kelompok Usaha Tani Argo sejahtera yang berlokasi di RW III Kelurahan Ledok Kecamatan Argomulyo. Salah satu kegiatan mereka adalah beternak kambing etawa. Bagaimana kelompok ini menjalankan usaha yang dirintisnya seja akhir tahun 2010 itu, mari kita simak penjelasan ketua Kelompok Usaha Tani Argo sejahtera, Bapak Sarjono. Usaha beternak kambing etawa kelompok ini dimulai sejak Ramdahan tahun 2010 tepatnya bulan September. Program tersebut merupakan bantuan dari pusat melalui Dinsosnakertrans Kota Salatiga. Bantuan tersebut berupa pembuatan kandang dua blok dan kambing sebanyak 10 ekor. Dinas terkait sangat membantu program ini, seperti hal nya dari Dinsosnakertrans selalu berkomunikasi dengan kelompok tani ini. Selain itu Dinas Pertanian juga ikut membantu setiap kegiatan, mulai dari pembelian bibit oleh CV yang ditunjuk turut memilihkan kambing yang berkualitas. Sampai sekarang juga masih melakukan koordinasi bila ada ternak yang sakit langsung datang memberikan bantuan pengobatan. “Kandang yang berjumlah dua lokal ini ada 20 ruangan. Namun kami baru memenuhi yang satu lokal, dengan harapan satu ruang diisi dua kambing semangat untuk makan tinggi karena berebut. Dan hal tersebut memang terbukti, baru lima bulan berjalan ke sepuluh kambing gemuk dan tumbuh dengan baik,” terang Sarjono. Sebelum bantuan turun Kelompok Usaha Tani Argo sejahtera juga mendapatkan pelatihan dari Dinsosnakertrans. Isi materi pelatihan adalah cara beternak yang baik meliputi, cara pemilihan bibit, cara pemilihan pakan yang berkualitas, teknik perawatan sampai pengobatan. “Selain mendapatkan bimbingan bagaimana merawat kambing kami juga dilatih menyusun pelaporan administrasi yang benar. Selain itu kami juga mendapatkan uang saku,” tambah Sarjono.
42
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
Sarjono, “selain mendapatkan bimbingan bagaimana merawat kambing kami juga dilatih menyusun pelaporan administrasi yang benar” katanya. Kelompok Usaha Tani Argo sejahtera ini berjumlah sepuluh orang. Mereka adalah Sarjono selaku ketua dan merangkap anggota, Samidi Hs, sekretaris rangkap anggota, Slamet tugimin Bendahara rangkap anggota dan tujuh anggota yaitu: Sumarno Ramin, KAsiran, Harjo Kasim, Sukimin, Fatchul Mu'in, Sardi dan Wasito. Dalam pembuatan kandang mereka juga padat karya dengan anggaran bantuan. Untuk tenaga diberi upah 35 ribu rupiah, untuk tukang 45 ribu rupiah ketua kelompok mendapatkan 40 ribu rupiah yang memiliki tugas mengawasi pelaksanaan pembangunan. Dengan semangat membara pembangunan kandang selesai dalam waktu 25 hari. Awal ceritanya Sarjono berserta temannya membentuk kelompok yang beranggotakan 10 orang. Kemudian mereka memilih usaha beternak kambing, setelah matang mereka mengusulkan kepada pihak kelurahan. Kemudian oleh kelurahan diproses sampai turun bantuan kambing dan biaya pembuatan kandang. Sedangkan untuk menyukupi kebutuhan pakan kambing tersebut pihak pemkot memberi pinjaman lahan bengkok yang bersebelahan dengan kandang kambing. Lahan tersebut digunakan untuk menanam rumput gajah, adapun luasnya sekitar 400 meter. Karena untuk menghemat pakan, mereka juga mencari rumput di kebun masyarakat.
Sumarno, salah satu anggota Kelompok Usaha Tani Argo Sejahtera. Foto: lux. Dalam pengaturan perawatan ternak, kelompok tersebut membuat jadwal dengan jumlah dua orang per harinya. Tiap harinya para petugas tersebut memiliki pekerjaan membersihkan kandang serta memberi makan dan minum ternak. Setiap dua bulan sekali mengadakan pertemuan, agendanya adalah rapat evaluasi serta iuran sebesar 5 ribu rupiah. Dana dari iuran tersebut digunakan untuk operasional usaha, misalnya saja perawatan kandang, pembelian peralatan berupa sapu, sekop, sabit dan cangkul. Nantinya dana juga akan digunakan untuk menjaga kesehatan ternak, dan sampai saat ini obat ternak masih dibantu Dinas Pertanian jika ada ternak yang sakit. Selanjutnya untuk bagi hasilnya adalah sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) kelompok. Dari keuntungan 100 persen dibagi dua yaitu 20 persen untuk administrasi dan 80 persen dibagi ke semua anggota. ”Potensi yang bisa dikembangkan dalam ternak kambing etawa adalah, kotorannya untuk pupuk, susunya juga bisa dijual. Susu kambing jenis ini cukup mahal yaitu 70 ribu per liter di tingkat pengecer. Susu kambing mahal disebabkan bisa digunakan sebagai obat dan menjaga kesehatan. Sedangkan untuk harga juga cukup mahal, seekor kambing paling murah dibandrol 1,6 juta,” terang Sarjono yang juga ketua RW ini. Organisasi Kelompok Usaha Tani Argo Sejahtera ini juga tergolong modern dikarenakan mengunakan administrasi dan cukup baik. ada juga AD/ART yang diperuntukkan bagi kelangsungan kelompok. Misalnya saja ada aturan yang dijalankan, bila ada
5
anggota yang keluar dari kelompok sebelum mendapat keuntungan maka anggota tersebut tidak berhak mendapat modal awal dan keuntungan dari modal awal. Selanjutnya ada pula pasal yang mengatakan bahwa bila kelompok tidak bisa merawat dengan baik, maka hewan tersebut bisa dirawat dengan sistem gadoh. dan yang gadoh di usahakan dari anggota kelompok dan bila tidak ada yang sanggup baru dicarikan orang dari luar kelompok. Bila ternak tersebut digadohkan maka pembagian keuntungan hasil adalah sebagai berikut: 40 persen penggadoh, 40 persen bagi kelompok dan 20 persen dipergunakan untuk menyusun administrasi dan laporan. Namun bila penggadoh akhirnya dipandang tidak bisa merawat kambing dengan baik maka, kelompok berhak untuk mencabut dan baru akan mendapat keuntungan bila telah dijual dalam hal ini setelah dipelihara penggadoh lain. Sarjono menerangkan harapan ke depan kelompok usaha tani yang dipimpinnya akan langgeng dan berkembang pesat. jika hal tersebut dapat tercapai cita-citanya akan terus mengembangkan usaha ternak tersebut. Kesejahteraan anggota adalah yang diinginkan kelompok ini. Kerjasama menjadi salah satu ideologi kelompok ini. Buktinya bila ada salah satu anggota yang piket merawat ternak sedang berhalangan maka anggota yang lain akan menggantikan jadwalnya. Syaratnya adalah yang bersangkutan ijin kepada rekannya yang sedang bertugas. Jadi dengan begitu perjalanan usaha ternak kambing etawa yang dijalankan berjalan dengan baik. Kesehatan ternak juga bisa terjaga dan kambing dapat tumbuh gemuk,” tambah Sarjono. (HB_lux)
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
43
Legenda
Kalilondo sebuah sendang yang menghilang “Disebelah selatan kampung ini terdapat sebuah mata air yang dianggap cukup keramat. Setiap hari Selasa dan Jum'at Kliwon mata airnya mengeluarkan air seperti Londo”. Foto: pnj).
P
erkampungan yang masih asri tersebut terletak dipinggiran Salatiga. Berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Semarang, tepatnya disisi timur dari Kelurahan Sidorejo Kidul. Sebuah tempat yang ideal sebagai tempat tinggal, dimana udaranya masih sangat segar dan air melimpah ruah, bisa dikatakan setiap menggali sumur pastilah akan keluar airnya. Adalah Mbah Gito yang mengisahkan asal muasal pemberian nama Kalilondo bagi perkampungan tersebut. Menurut penuturan Mbah Gito kakek dengan empat belas cucu dan empat buyut tersebut nama Kalilondo sendiri diyakini berasal dari keberadaan sebuah mata air atau sendang yang dahulu terletak disebelah selatan kampung. Diketahui dahulu pada saat Mbah Gito masih remaja memang disebelah selatan kampung tersebut terdapat sebuah mata air yang dianggap cukup gawat/keramat. Dimana setiap hari Selasa Kliwon dan Jum'at Kliwon mata air tersebut mengeluarkan air seperti Londo. Menurut penuturan Mbah Gito Londo itu merupakan air dari merang yang dibakar, sehingga air Londo merupakan air keruh yang berwarna kehitam-hitaman. Bahkan waktu itu, air tersebut jika digunakan untuk mencuci beras, maka beras yang telah dicuci di Kalilondo menjadi berwarna kehitam-hitaman seperti beras ketan hitam. Keanehan yang terjadi setiap Selasa dan Jum'at
44
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
Kliwon tersebut yang diyakini menjadi asal mula penyebutan kampung Kalilondo. Kali yang mengeluarkan air seperti Londo pada Selasa dan Jum'at Kliwon. Pada masa itu tutur Mbah Gito, air dari Kalilondo diyakini memiliki kasiat penyembuhan berbagai penyakit, diantaranya yaitu penyakit kulit, maupun masuk angin. Cara penggunaanya pun cukup sederhana yaitu dengan meminum air Kalilondo yang sedang keruh tepatnya pada dua hari dimana airnya menjadi keruh. Pada waktu itu banyak warga yang datang ke Kalilondo untuk mencari obat, tidak hanya warga disekitar sendang, namun banyak warga yang berasal dari tempat yang jauh. Namun entah kenapa seiring berjalannya waktu, lambat laun mata air tersebut mengering hingga saat ini telah menjelma menjadi sebuah persawahan. Namun demikian dari penuturan para sesepuh kampung keberadaan Kalilondo ternyata telah perpindah tempat, saat ini telah berada di sebelah utara kampung Kalilondo. Ditempat yang baru tersebut pindahan dari Kalilondo tetap dianggap keramat oleh warga sekitarnya. Namun sayang, diyakini ada semacam penghuni dari jenis makhluk gaib yang menunggui kali tersebut. Penjaga gaib tersebut menyebut dirinya Jaya Kambangan. Sehingga pindahan dari Kalilondo tersebut diberi nama kali Jaya Kambangan. Menurut sesepuh kampung, Jaya Kambangan ini sengaja bertapa disendang tersebut , sehingga jika ada manusia yang ingin menggunakan air dari sendang harus berperilaku sopan. Mbah Gito mengisahkan pernah ada warga yang mencoba memasukan kakinya ke sendang Jaya Kambangan dan memercikan air dengan kakinya, setelah itu entah karena apa orang tersebut mejadi lumpuh selama kurang lebih satu minggu. Menurut penuturan orang yang memiliki kemampuan lebih, lumpuhnya orang itu karena telah memainmainkan kakinya disendang Jaya Kambangan sehingga membuat marah Jaya Kambangan. Semenjak kejadian itu para sesepuh menghimbau kepada warga untuk tidak takut menggunakan air dari kali Jaya Kambangan namun dengan menjaga etika agar berperilaku yang baik ketika disana. Ibarat bertamu kerumah orang maka memang sudah seyogyannya untuk menjaga sopan santun.(HB_pnj)
Profil Setya Heti Kurnijati
Memberdayakan Masyarakat “Kesulitan utama kami dalam program ini adalah merubah kebiasaan prilaku masyarakat. Masyarakat sudah terbiasa dengan ketidakteraturan dan asal jalan tanpa memiliki fisi yang jelas, utamanya dalam mengatasi keadaan hidupnya”. Foto: lux.
T
idak ada perbedaan dengan penampilan perempuan satu ini, cara berpakaian, make up serta asesoris yang dikenakan semua wajar saja. Yang istimewa adalah bahasa tubuhnya, enerjik ditambah sorot matanya mengobarkan semangat. Inilah Setya Heti Kurnijati, SH., perempuan yang memimpin laki-laki dalam proyek besar dari pemerintah pusat. Kegiatan tersebut sangat akrab ditelinga masayarakat yaitu PNPM (program nasional pemberdayaan masyarakat) Kota Salatiga. Istri dari Kritanto Budi Pranyoto, SH., sangat sibuk, untuk bertemu saja harus janjian. Hal tersebut disebabkan banyaknya jadwal kegiatan yang harus dikerjakan. Pagi, siang bahkan sampai malam dia masih memiliki pekerjaan program pemberdayaan masayarakat ini. Bahkan pada hari libur sekalipun terkadang masih harus rapat dengan anggotanya. Namun tiap satu minggu dia menyempatkan diri berkumpul dengan keluarganya. Untungnya anak tunggalnya Rio Christy Bagaskara sudah besar dan duduk di bangku kelas 2 SMA 3 Salatiga. Meskipun demikian suaminya juga sangat mendukung pekerjaan Heti, ini mungkin disebabkan pekerjaan suaminya sama di PNPM Boyolali. Mbak Heti begitu dia disapa, adalah Koordinator PNPM untuk Kota Salatiga yang memiliki cakupan seluruh 4 kecamatan dan 22 kelurahan. Mbak Heti memiliki 12 fasilitator untuk tiap kelurahan. Target utama dari program tersebut adalah spesifik kepada penanggulangan kemiskinan. Kegiatan ini mulai dilaksanakan sejak tahun 2007, untuk Salatiga dimulai di 12 kelurahan. Dan sampai tahun 2009 dan 2010 masuk kembali, dengan target tahun 2011 tuntang di semua kelurahan. Dalam PNPM ini adalah untuk memberdayaan masyarakat dahulu baru diberikan dana stimulan melalui BLM (bantuan langsung masyarakat) . Ada tiga pilar utama dalam BLM yaitu: sosial, ekonomi dan infrastruktur. Untuk sosial mengarah pada kepada bea siswa, alat posyandu baik
posyandu balita dan posyandu lansia. Selain itu ada juga pelatihan ketrampilan seperti menjahit, montir serta reparasi HP. Sebagai contoh di kalicacing Mbak Hety memiliki pilot projek pelatihan menjahit bagi warga yang benar-benar miskin dan tidak memiliki pekerjaan. Setelah mereka dilatih kemudian oleh pelatih dipekerjakan atau diberi order. Setelah kira-kira mereka mampu mandiri dan memiliki pelanggan baru dilepas. Dalam target ekonomi Mbak Heti menerangkan bahwa salah satu programnya adalah dana bergulir bagi warga miskin yang mau berusaha atau sudah memiliki usaha. Bentuknya berupa pinjaman modal, syaratnya adalah mereka membuat kelumpok dengan sebutan KSM (kelompok swadaya masyarakat). Pinjaman tersebut bersifat tanggung renteng, misalnya satu kelompok bejumlah 5 orang jika dalam satu bulan ada yang tidak bisa mengangsur maka ditanggung yang lain. Ini adalah untuk memupuk rasa tanggung jawab serta keseriusan dalam berusaha. Sedangkan pada pemberdayaan infrastruktur PNPM memilih sektor rehab rumah, pembangunan MCK pribadi, pembangunan saluran air, pavingisasi jalan serta perlindungan mata air. Mbak Heti mengaku kesulitan utama dalam program ini adalah merubah kebiasaan prilaku masyarakat. Masyarakat sudah terbiasa dengan ketidak teraturan dan asal jalan tanpa memiliki visi yang jelas, utamanya dalam mengatasi keadaan hidupnya. Perempuan kelahiran September 1970 ini harus mengkoordinir semua anggota dan fasilitator di tiap kelurahan. Tidak pandang waktu dan tenaga serta pikiran, meskipun capek harus jalan. “Untungnya saya masih tinggal satu rumah dengan ibu. Jadi kalau masalah keluarga terlebih anak tidak ada masalah,” terang perempuan yang suka makan tempe ini.(HB_lux)
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
45
Rileks
KUPON TTS HB 5
Total Hadiah Rp. 300.000,- untuk 8 orang pemenang @Rp. 50.000,MENDATAR : 1.Hari Raya Umat Islam, 8. Jenis Senjata, 10.Diulang : bagian tubuh, 11.Tes, 12. Jenis ikan, 14.Kepulauan di Indonesia, 16.Allahu Akbar, 18.Majelis Ulama Indonesia, 19.Berputar, 20.Tanpa D : Tidak bergerak, 22.Minuman beralkohol, 24.Agen rahasia, 25.Jiwa (Sanskerta), 26. Imbalan, 29.bhs Jawanya : Sebul, 31.Nahdlatul Ulama, 32. Tulis PNA, 35.Angkatan laut, 37.Andil, 39.Cantik, 42.Plat kendaraan Yogyakarta, 43. Tambah dua U : Monumen, 44. Penyangga tubuh, 45.Bahas, 47.Jumpa, 49.Usaha Kerajinan (Singk), 50.Sekali, amat (Inggris), 51.Teknologi Industri (Inggris), 52. Bandar udara di Yogyakarta, 57.Kue ulang tahun, 58. Gambar di candi, 60.Perangkat keras (Inggris), 61.Diulang : Minuman bergizi, 62.Kantor Informasi Komunikasi, 63. Dihasilkan lebah. MENURUN : 1.Keinginan,cita-cita, 2.Gawat, 3.Landing Craft (Singk), 4.Tulis : Fote, 5.Sembahyang, 6.Ukuran,7. Kata tunjuk,8. Angkatan Laut, 9. Pembalasan,13. Lawan boros,15. Tulis UIA,17.Banteng Raiders, 21. Pesan, 23. Komisi Pemilihan Umum, 25. Plat kendaraan Kedu, 27. Kata tanya, 28. Tidak ingat, 30.Pujaan, 32.Pekerjaan Rumah (Singk), 33. Binatang ternak, 34. Makanan khas lebaran, 36.Lambang, 38. Udang kering, 40. Tulis : LUL, 41.Masalah, 46. Pengemudi, 47.Tulis Stof, 48. Universitas di Jakarta, 49a. Suku di Irak, 50. Bela diri asli Indonesia, 53. Bagian muka, 54. Negara 1001 malam,55. Tulis CEW, 56. Tulis TEEM, 59. Rancangan Undang Undang, 61. Sebelum SMP
1
3
14
15
5
7
6
12
19
22
23 26 29
24 28 31 36
32 37
41
40
21
25
27
35
33
38
42
43
44 45 49 52
47
46
53
57
49a
51
50 55
54
48
56
58
59 61
60 63
PEMENANG TTS HB 51 1. Mahmudi; PT Damatex Jl. Argo Busono No. 1 Salatiga. 2. Suhar Nanik; RT. 07/01 Dukuh Salatiga. 3. Suharjo; RT.02/13 Kutowinangun Salatiga. 4. Nike; Jl. Diponegoro 165 Salatiga 5. Rumiati; Jl. Tanggul Ayu 02/13 Nanggulan Salatiga. 6. Mariyati; RT. 02/13 Kutowinangun Salatiga.
KANTOR CABANG SALATIGA JL. PEMUDA NO. 1 SALATIGA TELP. (0298) 324750, 324751 FAX (0298) 324751 TELEX 22800 BPD SLG IA
46
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
9
13
20
30
34
8
17
16
18
39
4
11
10
62
KETENTUAN MENEBAK : 1. Jawaban ditulis di Kartu Pos atau lembar tersendiri dengan mencantumkan Kupon TTS HB 52 (bisa foto kopi) kirim ke Redaksi Majalah Hati Beriman, tulis nama dan alamat lengkap. 2. Jawaban diterima Redaksi Majalah Hati Beriman paling lambat tanggal 1 April 2011 3. Pemenang akan diumumkan pada Majalah Hati Beriman, Vol. 5. No. 2, Tahun 2011 4. Akan diundi 8 (delapan) orang pemenang masingmasing Rp. 50.000,00 dari sponsor. 5. Pemenang dapat mengambil hadiah di Kantor Redaksi Majalah Hati Beriman dengan menyertakan foto copy identitas diri.
2
Lensa Walikota, John M. Manoppo, SH menyerahkan hadiah utama Tabungan Tamasdep Periode tahun undian 2010 di kantor Bank Salatiga.(Foto: Yud).
HATIBERIMAN, Vol. 5 No. 1, 2011
47
REDAKSI MAJALAH HATI BERIMAN Majalah Berita Warga Kota Salatiga