HATIBERIMAN ISSN No. 1978-5798
Vol. 1 No. 4, September 2007
Majalah Berita Warga Kota Salatiga
D A T A U L A N G
ASET DAERAH
Lensa
Walikota Salatiga John M. Manoppo, SH saat melihat kesiapan peserta upacara, menyerahkan sang Merah Putih kepada Pasukan Pengibar Bendera dan membacakan amanat Gubernur Jawa Tengah pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke 62 Republik Indonesia di Lapangan Pancasila Salatiga.
Daftar Isi 4 5 6 7 12 15 16 18 20 21 22 23 24 25 26 36 37 38
KARIKATUR DARI REDAKSI 354 Orang Kirim Jawaban TTS SURAT PEMBACA Kecil tapi mengganggu, Nda John Andreas, Kwarcab Lupa atau Dilupakan? OPINI Ramadhan Mencapai Mardhatillah RAGAM Berpacaran Membatalkan Puasa?, Duniaku untuk Akhiratku MIMBAR Sangat Butuh Wakil Walikota HUKUM Putusan Mahkamah Konstitusi; Jalan Panjang Calon Independen PENDIDIKAN PAUD dan TK, Apa Bedanya? ARTIKEL Urgensi Teknologi Informasi bagi SKPD KESEHATAN Amankah Apa yang Kita Makan? TIP’S Dengan Berpuasa Tubuh Tetap Sehat dan Fit BUDAYA Kirap Ageng Hari Jadi Salatiga POTENSI Empuknya Roti Bakar Bang Udin KIPRAH Sambut HUT RI dengan Pengobatan Gratis LINTAS KOTA Kegiatan di Kota Salatiga LEGENDA Misteri Gumuk Si Kere PROFIL Classica Preludia; Sekolah dan Bakat Sama Penting PENGUMUMAN Pemenang TTS HB 32 Edisi III Tahun 2007
HUT ke 62 RI Pemkot Salatiga.
HATIBERIMAN
SALATIGA
Majalah Berita Warga Kota Salatiga
CH IR
ISSN No. 1978-5798, VOL. 1 No. 4, September 2007
YA IR A ABH STUSW ASTI PRAJ
H
Awak Redaksi Majalah Hati Beriman, dari kiri: R.Koko; Kustono; Budi Susilo; Sumarno; Lukman Fahmi dan Ady Indriasari sedang berdiskusi. 8 Laporan Utama Barang yang dibeli dari dana SPI menjadi aset daerah. Khususnya sekolah negeri, seperti SMP Negeri dan SMA/SMK Negeri. Menurut Permendagri Nomor 17 Tahun 2007, tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, menyebutkan bahwa barang daerah adalah semua kekayaan daerah, baik yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD maupun yang berasal dari perolehan lain yang sah, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak beserta bagianbagiannya, ataupun yang merupakan satuan tertentu yang dapat dinilai, dihitung, diukur atau ditimbang, termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan, kecuali uang dan surat-surat berharga lainnya.
Redaksi Diterbitkan oleh : KANTOR INFORMASI DAN KOMUNIKASI KOTA SALATIGA Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Salatiga Nomor: 9 Tahun 2004. PEMBINA Walikota Salatiga; PENGARAH Sekretaris Daerah; WAKIL PENGARAH Asisten Tatapraja dan Administrasi Sekda; PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB Kepala Kantor Informasi dan Komunikasi Drs. Petrus Resi, M.Si; REDAKTUR PELAKSANA Adi Setiarso, SE; REDAKTUR Wiyarso BA, Bakti Harjanti, S.Sos; KOORDINATOR LIPUTAN Jumiarto, AP; PELIPUT/PENYUNTING Sri Hartono, S.S, Sumarno, S.Ag, Budi Susilo, S.Sos, Ady Indriasari, S.Sos, Lukman Fahmi, S.HI; SETTING&LAY OUT Sumadi, S.S, R. Koko Endarmoko, A.Md; DISTRIBUSI Kuswanto, Koestono, R. Suprapto Sambodo, Muhammad Sidiq. ALAMAT REDAKSI KANTOR INFORMASI & KOMUNIKASI Jl. Letjend. Sukowati No. 51 Salatiga 50731 Telp/Fax. (0298) 326658. Redaksi menerima sumbangan naskah, tulisan, karikatur. Redaksi berhak mengubah atau mengedit tanpa menghilangkan esensinya. Tulisan/naskah 3-4 halaman folio spasi rangkap dialamatkan ke Redaksi. Bagi yang dimuat, akan mendapat imbalan.
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
3
Karikatur
4
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4. September 2007
Dari Redaksi
354 Orang
Kirim Jawaban TTS H
asil survei tim Redaksi tahun 2 0 0 5 menunjukkan bahwa rubrik favorit pembaca di Majalah Hati Beriman adalah TTS alias teka-teki silang. Setahun kemudian, tepatnya tahun 2006, kesimpulan hasil survei mengalami perubahan dengan menempatkan Lintas Kota sebagai rubrik yang paling banyak digemari pembaca. Pada tahun 2007 ini tim Redaksi belum melakukan survei. Biasanya Redaksi membuat daftar pertanyaan (kuesioner) yang ditujukan kepada para pembaca. Hasil jawaban kuesioner kemudian direkap sebagai acuan untuk perbaikan materi dan rubrikasi majalah. Di tengah persiapan awak Redaksi melakukan Ratusan lembar kartu pos jawaban TTS yang dikirim ke kantor Redaksi. survei tahun 2007, ada sesuatu yang menggembirakan. Ya, pengirim jawaban TTS edisi III tahun 2007, mengalami peningkatan luar biasa. Pada tahun 2005, saat TTS menjadi rubrik favorit saja pengirim TTS tidak lebih dari 200 orang. Sedangkan pada tahun 2006 mengalami penurunan pengirim TTS hanya berkisar 100 orang. Yang mengagetkan, pengirim jawaban TTS Edisi III tahun 2007, baru-baru ini, jumlahnya sebanyak 354 orang. Tentu saja, awak Redaksi menganggap bahwa hal ini sangat luar biasa. Bisa jadi angka 354 adalah rekor terbanyak sepanjang sejarah penerbitan Majalah Hati Beriman, sejak tahun 1994 lalu. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang setia dan menaruh kepercayaan tinggi terhadap Majalah yang nota bene dikelola oleh Pemerintah Kota Salatiga ini. Untuk itu, Redaksi tidak akan mencederai kepercayaan para pembaca. Sejak awal kami berkomitmen untuk mengundi jawaban TTS secara jujur dan tanpa rekayasa. Undian jawaban TTS Edisi III tahun 2007, kami lakukan di ruang rapat Walikota. Tidak main-main, Walikota Bapak John M. Manoppo, SH, secara pribadi mengambil 2 jawaban TTS pemenang yang berhak mendapatkan tiket tour ke Bali. Pengundian disaksikan Kepala Kantor Inkom Drs. Petrus Resi, M.Si, Kasi Bitpam Adi Setiarso, SE, Direktur RIO Diva Persada Tour Organizer Mas Ipung Purwanto selaku sponsor, dan sejumlah staf Inkom serta ajudan Walikota. Setelah itu dilanjutkan dengan pengundian 10 jawaban TTS yang berhak mendapatkan hadiah Rp 75.000,- perorang. Kami ucapkan “Selamat” kepada para pemenang (diumumkan pada rubrik TTS). Semoga hadiah yang kami berikan dapat menghibur. Kepada pengirim jawaban TTS yang belum beruntung, jangan berkecil hati. Masih ada kesempatan untuk memenangkan undian TTS pada edisi-edisi berikutnya. Kami akan selalu mengingat dan tetap menghargai partisipasi Saudara. Untuk itu kami ucapkan terima kasih. Selamat membaca...!
Redaksi
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
5
Surat Pembaca
Kecil, Tapi Mengganggu
K
ami sebagai warga Kota Salatiga pernah melewati atau sering melihat penggendara sepeda motor melintas jalan pertigaan menuju ke Salatiga plasa yaitu tepatnya pada bekas pembatas jalan yang dibongkar untuk akses jalan pintas. Kondisi jalan bekas pembatas tersebut berlobang-lobang sehingga sangat mengganggu penguna jalan khususnya pengendara sepeda motor. Sebelum ada korban yang jatuh mohon kepada Pemerintah Kota Salatiga melalui Dinas Pekerjaan Umum untuk memperbaiki atau menambal jalan tersebut. Meskipun ini masalah kecil dan sederhana, kami yakin Pemkot akan memperhatikan tulisan ini. Akhir kata: “SRIR ASTU SWASTI PRAJABYAH” Totok Marwoto Warga Karangpete
Nda Johny Andreas, Kwarcab Lupa atau Dilupakan?
J
iwa Pramuka tak terlepas dengan sebuah komitmen yang dilandasi dengan janji moral dan kode etik Pramuka, hal ini jelas terpatri dalam setiap langkah sanubari pramuka dari dulu sampai sekarang, walaupun zaman dan era generasi telah berubah namun Pramuka tetaplah sejati dengan semangat nilai juang dan solidaritas yang tinggi dalam mengisi pembangunan. Itulah gambaran kebanggaan saya terhadap Pramuka, apalagi saya melihat perkembangan pramuka saat ini yang makin kreatif, inovatif dan maju, hal ini dapat disaksikan dalam penyelenggaraan ETK (Estafet Tunas Kelapa ) beberapa pekan lalu di Kota Salatiga yang berjalan dengan sukses dan lancar. Dengan demikian saya menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tidak terkira kepada semua pihak atas pelaksanaan kegiatan ini, namun demikian saat ini saya ingin menyampaikan suatu ide sekedar uneg-uneg untuk menjadi bahan masukan dan perenungan kita semua. Yaitu alangkah baiknya apabila kita memberi ruang perhatian kepada para kader-kader pramuka yang sudah purna tugas, yang tidak sedikit jasa dan perjuangan mereka dalam merintis Pramuka di Kota ini, salah satunya adalah yang saya banggakan Bapak Johny Andreas atau akrab disapa Nda John, beliau adalah senior kepramukaan yang juga telah menorehkan sejarah sebagai staf Andalan Cabang Kwarcab Salatiga Ancuset beberapa periode, pada masa keterlibatannya dalam gerakan Pramuka, Kwarcab Salatiga pernah mendapat penghargaan PAPAN PURNA, ketika itu Ka.Kwarcab dipegang Nda Kembaren dan Ancusetnya Nda John, bahkan ide Estafet Tunas Kelapa dan ziarah yang saat ini diikuti kwarcab-kwarcab yang lain merupakan sebagian dari hasil pemikirannya. Dari hasil pemaparan di atas, saya sebagai sesama keluarga besar Pramuka Korp Pelatih Kwarcab Salatiga, memohon dengan hormat kepada Jajaran Kwarcab Kota Salatiga untuk lebih memperhatikan keberadaan mereka, paling tidak apabila ada event-event kepramukaaan, mereka yang masih sehat walafiat turut diundang untuk hadir atau diberi informasi kegiatan-kegiatan Pramuka saat ini, walaupun secara fisik beliau- beliau tidak bisa terlibat lebih jauh, namun sebagai bentuk suatu rasa hormat dan penghargaan tidak ada salahnya hal ini dilakukan, agar . Mereka merasa bahwa generasi Pramuka saat ini memiliki kepedulian terhadap pendahulunya, di sini kita dapat melihat kebersamaan itu tidak hanya terbatas oleh ruang dan waktu. Demikian semoga kegiatan-kegiatan rutin Pramuka yang diselenggarakan tiap tahun dapat merangkul mereka kembali. Dhaniel Suharto, S.Pd Korp. Pelatih Lemdi Kacab Salatiga
Pengirim rubrik surat pembaca yang dimuat berhak mendapatkan imbalan dari Redaksi Majalah Hati Beriman.
6
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
Opini
Ramadhan Mencapai
B
Mardhatillah
erpuasa bagi umat Islam tidaklah sekedar menahan diri dari haus, lapar dan hawa nafsu, akan tetapi melalui ibadah puasa juga dapat terbentuk masyarakat yang lebih sehat spiritual. Sebagai ibadah khusus puasa tidak saja memiliki dimensi individu namun puasa juga memiliki nuansa kebersamaan. Secara individu puasa memberikan motivasi yang sangat dalam bagi pelakunya terutama hal-hal yang berkaitan dengan kejujuran, keikhlasan, serta target ibadah selama bulan ramadhan. Dalam kaitan kebersamaan puasa juga memberikan motivasi bagi pelakunya agar dapat hidup dimasyarakat dengan mengedepankan nilai-nilai Islam. Setidaknya ada tujuh dimensi masyarakat yang memiliki korelasi tinggi dengan ibadah puasa. Pertama, dengan berpuasa masyarakat akan semakin mantap dalam beraqidah. Artinya puasa memberikan dampak positif bagi tumbuhnya aqidah yang benar, aqidah yang sehat serta pemahaman secara benar tentang prinsip-prinsip ke-Tuhanan. Sehatnya aqidah seseorang tentu akan memberikan dampak dan implikasi positif bagi lingkungannya, hal inilah yang sering disebut sebagai madinatul aqidah, yaitu masyarakat yang terbentuk berdasarkan pemahaman keimanan yang benar. Kedua, puasa membentuk masyarakat yang gemar melakukan ibadah yaitu madinatul ibadah, bisa dimaklumi mengapa puasa membentuk masyarakat yang gemar ibadah, mengingat sejak waktu sahur hingga matahari terbenam umat Islam khusuk mempertahankan diri dalam keimanan yang benar. Pancainderanya dijaga dari hal-hal yang membatalkan puasa, hatinya diupayakan agar selalu terpaut dengan Allah melalui dzikirnya, tilawah Alquran hampir setiap saat dilakukan, shalat tarawih yang memang hanya ada dibulan yang penuh berkah ini. Ketiga, puasa mampu membentuk masyarakat ilmu dan masyarakat yang gandrung akan pendidikan (madinatul ilmi wa tarbiyah). Melalui kuliah tujuh menit pada saat tarawih, kuliah subuh, kajian intensif Islam, pesantren kilat bahkan kajian Islam Ekslusif kelompok masyarakat berdasi. Dalam bulan Ramadhan kita seolah dihentakkan untuk kembali ke manhaj Iqra, dalam hal mana juga mengingatkan kita akan wahyu pertama yang diturunkan di dunia ini adalah ayat Allah yang berkaitan dengan ilmu dan kependidikan yaitu membaca dan menulis. Keempat, puasa akan membentuk masyarakat ukhuwah (madinatul ukhuwah), dalam kaitan ukhuwah, kita dapat melihat pada saat Ramadhan, umat Islam mampu mengaktualisasikan diri dalam satu payung akidah Islam yang indah tanpa dibatasi oleh baju-baju kelompok dan bendera-bendera organisasi. Kedewasaan umat Islam yang semakin baik telah
menjadikannya sebagai umat yang bijaksana, dengan tidak terlalu KH. Iskandar Abdurrahman mencuatnya persoalan El-Hasani bilangan shalat tarawih, doa qunut dan persoalan awal dan akhir Ramadhan. Kelima, ramadhan membentuk masyarakat yang beradab (madinatul adab). Pancaindera sebagai pusat adab umat manusia, pada bulan Ramadhan ini dipaksa harus mau tunduk untuk introspeksi, adab yang berkaitan dengan rongga mulut diharapkan mampu untuk berbicara dalam kaidah taqwa atau diam dengan berdzikir, langkah kaki yang biasa melakukan aktivitas tak bermanfaat diajak untuk melangkah menuju mardhatillah, tak hanya fisik ternyata qalbu seorang muslim juga diharuskan berselancar digelombang taqwa, sehingga puncak kenikmatan puasa sebagai titik kulminasi lapar dan dahaga akan terasa nikmat dan mampu menggerakkan pelakunya berlaku ikhsan pada setiap tempat dan waktu. Keenam, puasa membentuk masyarakat yang mampu bersosialisasi secara baik (madinatul muamalah), konteks toleransi seolah menjadi bagian dari sikap hidup muslim, betapa tidak, suasana haus dan lapar tetap dilaksanakan umat manakala saudara sebangsa setanah air tidak berpuasa bahkan merokok dijalan dan bercengkerama dalam nikmatnya sendiri, sementara muslim memperkuat diri dengan pengendalian diri dan hati untuk mencapai derajat mulia disisi Allah. Ketujuh, puasa membentuk masyarakat yang senang dengan jihad (madinatul jihad fii sabilillah), jihad sebagai puncak perjuangan umat Islam adalah sesuatu doktrin yang tidak bisa ditawar-tawar, setiap muslim wajib berjihad. Dalam konteks luas umat Islam selama bulan puasa berjihad melawan hawa nafsunya, perjuangan terus menerus selama satu bulan diharapkan akan mendidik sikap mental muslim yang teguh dalam prinsip, toleran dalam bersikap dan memiliki semangat juang yang tinggi. Dalam rangka mewujudkan ketujuh poin pembentukan masyarakat maka umat Islam harus memiliki niat yang tulus untuk mecapai mardhatillah. Umat Islam harus mau kembali mengkaji ayat-ayat dan sabda Rasul yang berkaitan dengan masalah puasa dan perjuangan, umat Islam harus mau belajar dari salafush shaleh, generasi terdahulu yang mencintai Allah dan Rasulnya diatas segalanya. KH. Iskandar Abdurrahman El-Hasani Pimpinan Pondok Pesantren Mutiara Hati Beriman Salatiga
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
7
Laporan Utama
Data Ulang
Aset Daerah
Staf Kantor Inkom sedang melakukan inventarisasi barang
S
eorang laki-laki separuh baya berdiri di sudut ruangan kantor. Tangan kanannya memegang spidol tinta putih sedang menulis angka-angka dengan teliti pada bagian muka sebuah almari. Tidak lama kemudian ia mengambil jarak sekitar satu meter dari almari untuk memandangi hasil tulisan angka-angka tersebut. Sesekali laki-laki itu berusaha mencocokkan tulisan di almari dengan data dalam buku yang dia pegang dengan tangan kiri. “Sip, wis cocok (sudah benar, Red),” seloroh Kuswanto lirih mengomentari tulisannya sendiri. Kuswanto tahun ini memang dipercaya sebagai pejabat penyimpan barang di Kantor Informasi dan Komunikasi Kota Salatiga. Tugasnya adalah untuk menerima dan mendistribusikan barang-barang milik daerah alias aset daerah yang ada di kantornya. Masalahnya, mengapa aset daerah tersebut tibatiba diberi kode angka-angaka lagi? Padahal sebelumnya juga sudah ada kodenya. Menurut Kuswanto, ia harus menginventarisasi ulang barang-barang milik daerah tersebut karena ada aturan baru. Hanya saja, saat ini ia mulai berpikir bagaimana untuk menghapus data lama yang sudah tidak terpakai. Lebih dari itu, ia juga berpikir cara memberi kode pada aset daerah yang bentuk fisiknya kecil, seperti handy came, kamera, dan tape record. “Bisa jadi saya akan menggunakan tinner untuk menghapus data lama. Sedangkan untuk mendata aset
8
yang bentuk fisiknya kecil menggunakan kertas diketik dan ditempel menggunakan sulasi bening,” jelasnya. Selain pejabat penyimpan barang, juga pejabat pengurus barang yang disibukkan dengan berbagai kegiatan. Misalnya, persiapan pembuatan kartu inventaris barang (KIB) dan kartu inventaris ruang (KIR). KIB adalah kartu untuk mencatat barang-barang inventaris secara tersendiri atau kolektif yang dilengkapi dengan data-data spesifik. Kartu ini diperlukan untuk inventarisasi maupun tujuan lain dan dipergunakan selama barang itu belum dihapus. Terdapat 6 kriteria KIB, meliputi KIB A berupa tanah; KIB B mesin dan peralatan; KIB C gedung dan bangunan; KIB D adalah jalan, irigasi, dan jaringan; KIB E aset tetap lainnya; dan KIB F daerah. berupa konstruksi dalam pengerjaan. Sementara itu, KIR adalah kartu untuk mencatat barang-barang inventaris yang ada dalam ruangan kerja. KIR harus dipasang disetiap ruangan kerja. Pemasangan maupun pencatatan inventaris ruangan menjadi tanggung jawab pengurus barang dan Kepala Ruangan disetiap SKPD. Kepala Kantor Informasi dan Komunikasi Drs. Petrus Resi di dampingi Kepala Bagian Pengelolaan Barang Daerah (PBD) Drs. Fakruroji, membenarkan bahwa akhir-akhir ini pejabat penyimpan barang di semua SKPD (satuan kerja perangkat daerah) disibukkan dengan kegiatan inventarisasi ulang aset daerah. Hal ini sebagaimana diamanatkan Permendagri Nomor 17 Tahun 2007, tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah. “Pendataan sebelumnya mengacu Kepmendagri Nomor 7 Tahun 2002, tentang Nomor Kode Lokasi dan Nomor Kode Barang Daerah. Jika sebelumnya kode barang ditulis dengan 12 degit angka, sekarang menjadi 18 degit angka,” jelas Petrus. Namun demikian, lanjut Petrus, perubahan cara menulis tersebut bukan merupakan substansi dari perubahan pendataan aset daerah. Sebab, yang lebih penting adalah untuk mewujudkan tertib administrasi persiapan sensus barang daerah yang akan dilakukan tahun 2008. “Sensus tersebut bersifat nasional dan dilakukan lima tahunan. Di Salatiga, sensus dilakukan oleh tim yang dibentuk dengan SK (surat keputusan) Walikota,”
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
Laporan Utama
SPI
Juga Aset Daerah
Dra. Endang D.W., M.Si
M
asih ingat ramai-ramai tentang penarikan SPI alias sumbangan pengembangan institusional sekolah di Salatiga? Ya, setiap tahun ajaran baru, SPI selalu hadir berbarengan dengan daftar ulang siswa baru. Besaran dana SPI biasanya ditentukan antara pihak komite sekolah dan pengelola sekolah. Sedangkan pemanfaatannya untuk pengembangan gedung atau dibelanjakan untuk perlengkapan sekolah lainnya. Pendek kata, SPI berguna untuk meningkatkan sarana dan prasarana sekolah demi kemajuan para siswa. Lalu, bagaimana status kepemilikan barang yang dibeli dari dana SPI tersebut? Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga Dra Endang DW., M.Si, didampingi staf TU Margono, menjelaskan bahwa barang yang dibeli dari dana SPI menjadi aset daerah. “Khususnya sekolah negeri, seperti SMP Negeri dan SMA/SMK Negeri,”
tandas Kepala Dinas berjilbab ini. Bu Endang, begitu ia biasa dipanggil, mengatakan bahwa Permendagri Nomor 17 Tahun 2007, tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, menyebutkan barang daerah adalah semua kekayaan daerah, baik yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD maupun yang berasal dari perolehan lain yang sah, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak beserta bagian-bagiannya, ataupun yang merupakan satuan tertentu yang dapat dinilai, dihitung, diukur atau ditimbang, termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan, kecuali uang dan surat-surat berharga lainnya. “Mencermati definisi tersebut, maka menjadi jelas bahwa semua barang yang dibeli dari uang SPI pada sekolah negeri, statusnya menjadi aset daerah. Meski demikian, penggunaan barang tersebut tetap untuk sekolah bersangkutan,” jelasnya. Menghadapi sensus barang daerah nasional tahun 2008, Endang mengimbau kepada pengelola sekolah negeri untuk mendata semua barang, baik yang bersumber dari APBD Kota, APBD Provinsi, APBN, maupun dari komite sekolah (termasuk SPI, Red). Saat ini sudah ada tujuh dari sepuluh SMP Negeri yang telah menyerahkan data barang ke Dinas Pendidikan Kota. Sedangkan untuk SMA Negeri dan SMK Negeri sudah menyerahkan semua. Selanjutnya, Dinas Pendidikan akan melakukan proses rekapitulasi. Dipastikan akhir tahun 2007 ini hasil rekapitulasi bisa tuntas. “Data yang sudah masuk ke Dinas Pendidikan tersebut adalah data inventarisasi periode bulan Januari-Juni tahun 2007,” jelas Endang. Dikatakan ia, rekapitulasi barang daerah yang ada di sekolahan bersifat global. Dinas Pendidikan belum bisa merinci mana-mana barang yang dibeli dari sumber dana komite sekolah (diantaranya uang SPI, Red) dan sumber dana lainnya. “Saya percaya bahwa semua barang pasti dilaporkan, karena kita sebagai pengguna, bukan pemilik,” kata Endang. Masih menurut Endang, aset yang ada di sekolah negeri merupakan barang daerah dan harus dilaporkan ke Dinas Pendidikan. Selanjutnya, Dinas Pendidikan melaporkan data barang tersebut ke Sekretaris Daerah, melalui Bagian PBD (Pengelolaan Barang Daerah). “Ini adalah pengalaman pertama, karena berdasarkan aturan lama pihak pengelola sekolah tidak melapor ke Dinas Pendidikan, melainkan langsung ke Bagian PBD Setda,” imbuhnya.(ano)
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
9
Laporan Utama Kepala Bagian PBD Drs. Fakruroji;
“Plat Merah Boleh Dipindahtangankan” Setelah dilantik menjadi Walikota Salatiga, John M. Manoppo, SH, langsung menyampaikan ide-ide cerdasnya. Salah satunya adalah melontarkan wacana tentang peluang pemindahtanganan kendaraan bermotor milik daerah, baik kendaraan baru maupun lama, menjadi milik pegawai. Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Pengelolaan Barang Daerah (PBD) Setda Kota Salatiga, Drs. Fakruroji, mengatakan bahwa wacana Walikota sangat mungkin untuk dapat direalisasikan. Sebab, payung hukum berupa Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, telah memberi aturan secara rinci. Demikian petikan wawancara dengan Drs. Fakruroji, saat dihubungi wartawan Majalah Hati Beriman Sumarno;
W
alikota Salatiga, Bapak John M. Manoppo menggulirkan wacana pemindahtanganan barang daerah berupa kendaraan bermotor menjadi milik pegawai, mungkinkah? Regulasinya memungkinkan untuk pemindahtanganan kendaraan bermotor menjadi milik pegawai. Apa manfaatnya bagi pegawai dan pemerintah? Manfaat bagi pegawai tentu meningkatnya kesejahteraan. Sebagai timbal balik, akan mendorong tanggung jawab kerja. Dengan demikian diharapkan kinerja pegawai semakin meningkat dan profesional, sehingga dapat meningkatkan pelayanan publik. Apakah wacana Walikota tersebut jika diimplementasikan tidak akan merugikan negara? Tidak. Asal implementasinya sesuai dengan ketentuan atau regulasi yang berlaku. Adakah dasar hukum yang mengatur tentang pemindahtanganan barang daerah? Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah. B a g a i m a n a m e k a n i s m e pemindahtanganan barang daerah? Pada prinsipnya pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah sebagai tindak lanjut dari penghapusan barang milik daerah
10
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai modal Pemerintah Daerah. Masingmasing cara mempunyai mekanismenya tersendiri. Terkait dengan pemindahtanganan barang daerah berupa kendaraan bermotor menjadi milik pegawai, mekanismenya telah diatur secara spesifik, baik menyangkut kendaraan lama maupun kendaraan baru. Apakah ada syarat tertentu yang mengatur tentang pemindahtanganan? Ada. Untuk pemindahtanganan barang daerah berupa kendaraan bermotor terdapat dua kriteria, yaitu kendaraan perorangan dinas dan kendaraan dinas operasional. Syarat kendaraan perorangan dinas yang dapat dijual adalah yang dipergunakan oleh Walikota dan Wakil Walikota. Umur kendaraan 5 tahun dan atau lebih. Sudah ada pengganti. Tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas. Permohonan membeli kendaraan perorangan dinas dari yang bersangkutan. Hasil penjualan disetor ke kas daerah (dapat diangsur dan tunai). Sedangkan kendaraan dinas operasional boleh dipindahtangankan jika telah dihapus dari daftar inventaris barang milik daerah dengan pertimbangan antara lain, umur kendaraan dinas operasional adalah 5 tahun dan atau lebih, sudah ada pengganti, tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas, ada permohonan penghapusan dari Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang, penjualan kendaraan dilakukan dengan Pelelangan Umum (melalui Kantor Lelang Negara) dan Pelelangan Terbatas yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota. Yang dapat mengikuti Pelelangan Terbatas adalah PNS yang telah mempunyai masa kerja 10 tahun dengan prioritas pejabat/pegawai yang akan memasuki masa pensiun. Pejabat/pegawai pemegang kendaraan. Pejabat/pegawai yang lebih senior. Ketua/Wakil Ketua DPRD yang telah mempunyai masa bhakti 5 tahun. Dan hasil penjualan/pelelangan disetor ke kas daerah (dapat diangsur atau tunai). Apakah ada kendala tertentu yang menyebabkan proses pemindahtanganan barang daerah menjadi sulit? Proses pemindahtanganan tidak ada kendala selama dilaksanakan sesuai dengan regulasi. Apakah semua pegawai mempunyai kesempatan yang sama, atau hanya pejabat yang dipinjami kendaraan dinas saja? Prinsipnya semua pegawai mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pemindahtanganan kendaraan, tetapi dengan keterbatasan dana yang ada lebih diprioritaskan bagi pejabat struktural dan petugas lapangan. Bagaimana jika ada masyarakat awam yang berminat, apa ada aturannya? Pemindahtanganan yang diperuntukkan bagi masyarakat dapat dilakukan dengan cara hibah dari Pemerintah Kota Salatiga kepada masyarakat setelah barang/kendaraan bermotor yang akan dihibahkan tersebut dihapus dari Daftar Inventaris Barang Milik Daerah yang ditetapkan Keputusan Walikota. Pelaksanaan hibah tentunya berdasarkan pada peraturan perundangan yang berlaku. Jika yang
dikehendaki kendaraan bermotor baru, maka prosesnya harus sejak awal sudah direncanakan akan dihibahkan kepada masyarakat. Ada berapa unit kendaraan bermotor (sepeda motor dan mobil dinas) Pemerintah Kota Salatiga yang dimanfaatkan untuk operasional Pegawai? Sepeda motor berjumlah 599 unit dan mobil dinas 186 unit. Siapa yang melakukan perawatan selama ini? Yang melakukan perawatan terhadap kendaraan bermotor adalah pemakai/pemegang yang bersangkutan dan Satuan Kerja pemakai. Dari mana biaya perawatan barang daerah berupa kendaraan bermotor tersebut? Sepeda motor, biaya perawatan ditanggung oleh pemegang/pemakai yang bersangkutan, karena keterbatasan kemampuan APBD. Mobil, biaya perawatan ditanggung oleh APBD Kota Salatiga. Bagaimana dengan barang daerah lainnya, apakah juga dapat dipindahtangankan? Barang daerah lainnya dapat dipindahtangankan sepanjang telah memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apakah persyaratan dan mekanismenya sama dengan pemindahtanganan barang daerah berupa kendaraan? Mekanisme pemindahtanganan barang daerah yang berupa tanah dan atau bangunan sesuai dengan PP Nomor 6 Tahun 2006 dan Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 harus mendapat persetujuan dari DPRD Kota Salatiga, termasuk barang bergerak yang nilainya lebih dari 5 milyar. Apakah pesan Bapak kepada pegawai yang dipercaya memegang barang daerah? Barang milik daerah harus dikelola dengan baik dan benar. Sebab, barang milik daerah merupakan salah satu unsur penting dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Apakah ada azas-azas tertentu yang harus diterapkan dalam pengelolaan barang daerah? Pertama azas fungsional, yaitu pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dibidang pengelolaan barang milik daerah yang dilaksanakan oleh kuasa pengguna barang (kantor cabang), pengguna barang (dinas/badan/kantor/bagian), pengelola barang (sekretaris daerah) dan Kepala Daerah sesuai fungsi, wewenang dan tanggung jawab masing-masing. Kedua azas kepastian hukum, yaitu harus dilaksanakan berdasarkan hukum dan peraturan perundangan. Ketiga azas transparansi, yaitu harus transparan terhadap hak masyarakat dalam memperoleh informasi yang benar. Keempat azas efisiensi, yaitu diarahkan agar barang milik daerah digunakan sesuai batasan-batasan standar kebutuhan yang diperlukan dalam rangka menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pemerintahan secara optimal. Kelima azas akuntabilitas, yaitu harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat. Keenam azas kepastian nilai, yaitu harus didukung oleh adanya ketetapan jumlah dan nilai barang dalam rangka optimalisasi pemanfaatan dan pemindahtanganan barang milik daerah serta penyusunan neraca pemerintah daerah.(ano)
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
11
Ragam
Berpacaran
Membatalkan Puasa? S
etiap kali Ramadhan datang, ada saja persoalan yang muncul, utamanya tentang hal yang membatalkan puasa. ”Apakah berpacaran membatalkan puasa?” adalah pertanyaan lama yang selalu diajukan setiap Ramadhan datang. Yang bertanya kaum muda yang sedang punya ”pasangan”. Agaknya ia punya kesadaran bahwa berpacaran itu rawan dosa, setidaknya, pintu penyalur dosa. Sekiranya tidak ada perasaan seperti itu, niscaya tidak perlu muncul pertanyaan ini. Sementara, ia menyadari bahwa puasa adalah prilaku suci yang harus dijaga kesuciannya. Mahasuci Allah yang mencipta kalbu dalam diri setiap orang. Kalbu yang berasal dari kata qalb di sini artinya hati, tetapi bukan lever. Hati sebagai benda abstrak, bukan benda konkret. Disebut qalb karena arti qalb itu sesuatu yang dapat berbolak-balik. Hati yang abstrak ini dapat mengubah pemiliknya, sekali tempo merasa sedih, kemudian gembira, merasa ragu kemudian merasa mantap, merasa grogi kemudian merasa mantap, merasa pesimis kemudian optimis, begitulah hati berbolak-balik. Merasa ragu apakah berpacaran membatalkan puasa apa tidak dapat terjadi karena kalbu masih berfungsi normal. Artinya, pemiliknya masih terkontrol oleh hati untuk menjaga kesucian di satu sisi, tetapi ingin merasakan keindahan hidup pada sisi lain. Dalam buku pelajaran agama dijelaskan, puasa itu menahan diri dari makan, minum dan hubungan seksual dari fajar hingga magrib. Selama kita dapat menahan berbagai hal tersebut, hukum puasanya sah. Bila tidak sanggup, puasanya batal. Tetapi ada hadis yang menyatakan, ”betapa banyak orang berpuasa yang hasilnya hanya lapar dan haus.” Jadi, menghindari halhal yang membatalkan puasa seperti yang disebutkan dalam buku pelajaran agama memang sah puasanya, tetapi tidak dapat apa-apa selain lapar dan haus menurut hadis tadi. Hadis lain menyatakan, bila kamu sedang berpuasa kemudian ditantang bertengkar dengan orang lain, katakanlah ”aku berpuasa.” Hadis ini mengisyarat bahwa orang berpuasa bukan hanya menahan sesuatu secara fisik, tetapi juga menahan nafsu yang mengarah ke perbuatan dosa. Dengan kata
12
Prof. Muh. Zuhri
lain, perbuatan yang dilarang agama di luar puasa mempunyai kaitan dengan kualitas puasa. Dengan ini orang berpuasa tidak berani berbohong, berbuat curang, menyakiti hati orang lain, bertengkar. Lalu, ada yang berpikiran, kalau mau berbuat curang atau bertengkar nanti di luar hari puasa. Atau, batalkan puasa dulu baru berbuat dosa. Inilah pemahaman agama yang sepotong-sepotong, tidak dapat merasakan fungsi agama secara utuh. Puasa dengan cara menahan secara fisik dalam wujud lapar dan haus sebenarnya merupakan sarana dan latihan pembenahan kepribadian. Menahan lapar dan haus merupakan simbol menahan berbagai hal yang merusak kepribadian. Bagi yang sudah berkepribadian baik, puasa akan menambah kesempurnaan. Karena itu prilaku puasa tidak dapat dipisahkan dari berbagai hal di luar puasa, seperti mencuri, berbohong dan lain-lain. Memang, mencuri dan berbohong tidak ada kaitannya dengan puasa. Toh, di luar puasa prilaku tak terpuji dapat dilakukan. Maka, puasa bermaksud mengubah kepribadian dan kebiasaan buruk yang dibimbing oleh hawa nafsu menjadi pribadi yang sabar, jujur, adil, dan kepribadian baik lainnya. Puasa akan memberi keuntungan, baik bagi yang bersangkutan aupun orang lain. Betapa tidak? Kesabaran, keadilan, kejujuran yang terlatih tidak diragukan lagi dapat menciptakan suasana damai bagi orang banyak. Puasa yang menggugah kesadaran bahwa orang miskin yang kesehariannya lapar itu dapat mengubah orang bakhil menjadi dermawan, sehingga solidaritas dan empati terhadap fakir miskin melalui sedekah yang disemarakkan di bulan puasa dapat berkelanjutan di luar bulan puasa. Hawa nafsu yang biasanya diperturutkan dapat ditahan berkat puasa. Akan halnya berpacaran, konon model dan kadarnya berbeda-beda. Dari sekedar saling tukar informasi dan menyatakan cinta, hingga kumpul kebo. Dari yang berkadar ringan hingga yang berkadar berat ada sekian titik yang kadarnya berbeda-beda. Pendeknya, antara yang ringan hingga kadar berat bukan hitam-putih. Jadi, pertanyaan apakah berpacaran itu membatalkan puasa merupakan
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
pertaanyaan yang tidak mudah dijawab karena ada yang beresiko tinggi, sedang, dan ringan. Sekedar gambaran, sebuah hadis Nabi meny ebutkan, pria yang meminang wanita untuk dinikahi dengan cara melihat sekedarnya, saling mengenal dan mendapatkan informasi yang lebih detail, melalui ”penghubung” misalnya, dibenarkan oleh agama. Kalau ini dapat dimasukkan berpacaran, maka ini berpacaran kadar ringan. Tetapi ingat, ”bepergian bersama” untuk memperturutkan rasa senang tidak jauh dari memperturutkan hawa nafsu. Ini bebahaya. Ia sejajar dengan berbohong, curang, bertengkar, yang pada hakekatnya terlarang k a r e n a memperturutkan hawa nafsu. Baik di bulan puasa maupun di dalam bulan itu, sama saja dilarang agama. Kita tidak boleh menutup mata, betapa canggih dan beraninya banyak remaja berpacaran. Saya sendiri menyaksikan banyak pernikahan di lingkungan kita karena pihak wanita hamil akibat pacaran. Pasangan yang sebenarnya belum siap berumahtangga harus mengakhiri masa lajangnya dengan masa depan yang suram, karena berkhianat kepada Allah, orang tuanya, dan dirinya sendiri gara-gara tidak tahan mengendalikan hawa nafsu. Orang berpuasa tetapi bersama itu ia memperturutkan hawa nafsu sama saja dengan menunjukkan kesetiaan tetapi juga melakukan pengkhianatan. Memang banyak orang yang berusaha berjasa bagi bangsa dan masyarakatnya, tetapi bersama itu mereka melakukan korupsi. Mereka menunjukkan betapa yang dilakukan telah meringankan beban masyarakat, tetapi sebenarnya mereka menjadi beban yang amat berat bagi masyarakat. Di satu sisi mereka setia kepada bangsanya tetapi di sisi lain mereka berkhianat. Kebiasaan bersikap mendua seperti
ini sulit dihindarkan dalam kehidupan berkeluarga. Kebiasaan ini akan menjadikan orang menunjukkan setia kepada isterinya tetapi di kesempatan lain berselingkuh. Ada orang berkalkulasi, dengan cara menghitung banyaknya pahala berpuasa, dikurangi nilai dosa, s e p e r t i berkhianat, curang y a n g dilakukan pada waktu puasa. Kalau kalkulasi i n i dibenarkan, maka akan bagaimana dengan kalkulasi antara kesetiaan d e n g a n perselingkuhannya dalam rumah tangga? Isteri mana yang mau menerima kalkulasi seperti ini? Anda pun juga tidak akan mau menerima bila kalkulasi ini melanda anda. Kembali kepada berpacaran dalam suasana berpuasa. Bila anda menyadari bahwa pacaran yang anda lakukan adalah memperturutkan hawa nafsu, dan anda juga menyadari b a h w a memperturutkannya itu dosa tetapi anda tetap melakukannya dalam berpuasa, maka sebenarnya anda m e l a k u k a n perselingkuhan di hadapan Allah SWT. Saya ingin mengulangi uraian di depan. Puasa, seperti ibadah lain, itu bertujuan membentuk kepribadian yang benar, melatih kita mengendalikan nafsu serta disiplin. Kalau shalat yang benar itu dapat mencegah perbuatan yang keji dan munkar, maka puasa itu dalam bahasa Al-Qurannya ”supaya kamu menjadi orang bertaqwa.” Sebagai orang beragama yang taat, tidak selayaknya kita mencampuradukkan yang haq dari yang bathil, tidak perlu bermain api agar tidak terbakar. Ini tidak berarti bahwa bergaul dengan ”lain jenis” tidak boleh. Hadis Nabi seperti disebut di muka membolehkan sesuai keperluan. Yang perlu kita sadari adalah, ibadah puasa yang mestinya berfungsi memperbaiki jangan dikotori apalagi dirusak. Jangan membersihkan sesuatu dengan alat yang kotor. Penulis adalah Prof. Muh. Zuhri, Guru Besar STAIN Salatiga
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
13
Ragam
Duniaku
Untuk Akhiratku B
ulan yang dinantika n umat islam adalah r a m a d h a n , H. Muh Fauzi Arkan, M.Ag kedatanganya disambut begitu hangat bagi sebagian besar masyarakat Islam. Mengapa demikian setelah sebelas bulan dia gunakan untuk mengejar dunia bualan ini ingin digunakan untuk mengejar akherat, kalau sebelas bulan yang lalu dia gunakan untuk mencari kedudukan dimata manusia bulan ini dia gunakan untuk mencara kedudukan dimata Allah. Beberapa bulan yang lalu kita dihadapkan naiknya harga barang-barang yang sebagian besar kebutuhan pokok. Padahal kaum Fuqoro' ( Miskin) tetap saja dengan pendapatan minimnya. Bahkan sebagian makin menyusut, sebagian lagi kehilangan mata pencahariannya. Ironisnya, masih banyak yang tak tahu diri dan gelap mata , tak lagi membedakan mana kebutuhan dan keinginan yang penting senang, yang penting tampak keren yang penting kelihatan wah! Meskipun didepan matanya banyak orang-orang kelaparan dan serba kekurangan. Momentum bulan ramadhan ini kiranya perlu untuk dijadikan sebagai wahana introspeksi / mawas diri. Tujuan awal orang yang memiliki gaya hidup mewah itu ingin mendapat pujian dan penghargaan dari orang, sejatinya hanya akan menuai kebencian ,kecemburuan sosial dan bahkan dendam. Allahpun benci kepada orang yang menyombongkan diri dan pamer dihadapan manusia. Tak ada yang sia-sia dari kenikmatan dunia yang ada ditangan kita, jika semua kita dedikasikan untuk akhirat kita, dan kita tinggalkan apa-apa yang tak berguna untuk akherat kita. Mengunakan dunia untuk akherat berarti mengelola harta dan dunianya untuk mengharap ridha Allah. Baik berupa zakat, sedekah dan segala yang bermanfaat bagi manusia , tapi dia tujukan karena Allah. Alangkah cerdasnya mereka, dunia yang remeh dan fana mereka jual untuk mendapatkan jannah (surga) yang full kenikmatan dan kekal. Kini umat Islam berada dalam suasana Ramadhan, melalui ibadah puasa orang mukmin dibiasakan akrab dengan nilai-nilai sosial. Rasa lapar untuk memberikan pengalaman bagaimana derita saudara-saudara kita yang kelaparan, berbuka dan sahur yang tepat waktu untuk mengajarkan kita berlatih disiplin, waktu buka yang serentak menunjukkan adanya kebersamaan, semua itu adalah bagian dari buah segar puasa ramadhan. Tidak berlebihan kiranya puasa bulan ramadhan ini kita berlatih menahan diri dalam kesabaran,
14
kejujujuran, sedekah dan perbuatan lain yang bersifat sosial kemanusiaan. Bila latihan ini berhasil bagaikan atlit pelari dalam berlatih lari, yang kemudian berhasil menjadi juara, orang berpuasa memperoleh hikmah luar biasa. Tidak heran kalau hadist nabi menyatakan orang yang berhasil berpuasa itu suci seperti bayi baru lahir. Puasa dapat dimaknai imsak/menahan dan yang perlu kita lakukan puasa membutuhkan kepribadian sabar, jujur, disiplin tidak serakah dan sehat jasmani. Hasil dari itu semua dapat dijadikan modal untuk menjadi pemimpin yan baik, serta menciptakan iklim sosial yang sehat menjelang pemilihan Gubernur 2008. Secara Individu , puasa membentuk kepribadian yang ideal yang dalam kehidupan bermasyarakat akan menciptakan suasana damai dan sejahtera seperti yang dikehendaki oleh misi ajaran Islam. Puasa bulan ramadhan ini menjelaskan kepada kita tentang hakekat nilai dunia yang membuat kita tersadar dan mudah untuk meninggalkan sifat serakah . Dunia adalah perangkap yang bisa menjerat dan menjauhkan kita dari iman, ibadah dan taat kepada Allah lalu menjerumuskan kita kepada kebinasaan. Allah SWT mengingkat kan kita dari fitnah dunia seperti tipu daya setan dalam QS. Al-Hadid; 20 ‘'Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.'' Dan QS. Fathir: 5 “Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.” Akhirnya momen Romadhon ini terdapat satu pertanyaan . Setelah mengerti semua ini mengapa kita masih saja lebih mencintai dunia daripada akherat? Jawabnya karena ilmu dan keyakinan kita belum mantap atau masih dikuasai syahwat atau setan atau kita seringkali menunda dan berjanji untuk taat di kemudian hari. Penulis adalah H. Muh Fauzi Arkan, M.Ag, Da’i tinggal di Salatiga
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
Mimbar
Sangat Butuh
Wakil Walikota W
aktu empat tahun kurang sedikit merupakan waktu yang cukup lama untuk mengisi jabatan Wakil Walikota Salatiga. Hal tersebut dapat diisi dengan persiapan sembari menunggu revisi terbatas UU 32/2004. DPRD Kota Salatiga harus secepatnya menggagas tentang pengisian kekosongan tersebut, termasuk kekosongan posisi Sekretaris Daerah. Itu menjadi sangat penting karena Wakil Walikota dan Sekda memiliki peran strategis dalam pembagian kewenangan demi pelaksanaan pembangunan di Kota Salatiga. Saya berharap dalam revisi nantinya Partai Politik pengusung pasangan Walikota tidak lagi memberikan kewenangan mutlak untuk mengusung Wakil Walikota lagi, sebagaimana yang tercantum dalam PP No. 6 tahun 2005 pasal 131 ayat 2, yang isinya “Apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Kepala Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang sisa masa jabatannya lebih dari 18 (delapan belas) bulan, Kepala Daerah mengusulkan 2 (dua) orang calon Wakil Kepala Daerah untuk dipilih dalam Rapat Paripurna DPRD berdasarkan usul Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang pasangan calonnya terpilih dalam pemilihan”. Akan lebih bijak bila proses pengusungan calon Wakil Walikota nantinya diusulkan oleh masingmasing Partai Politik atau Gabungan partai Politik yang suaranya mencapai 30% di DPRD. Selanjutnya disampaikan kepada fraksi-fraksi selanjutnya disampaikan kepada pimpinan dewan. Dari Pimwan kemudian nama-nama yang telah diperoleh diusulkan kepada Walikota. Dengan begitu kemudian Walikota menentukan dua nama yang selanjutnya proses penentuan melalui rapat paripurna Dewan. Kemudian setelah ditentukan satu nama baru diusulkan ke Presiden melalui Gubernur Jawa Tengah. Mengapa dianggap perlu revisi PP No 6 tahun 2005, karena di Salatiga partai Pengusung bukanlah partai mayoritas dalam Dewan dari segi perolehan suaranya. Jadi mekanisme yang tepat adalah seperti yang saya utarakan tadi. Dengan begitu kepentingan semua pihak akan terakomodir. Mengenai revisi terbatas tersebut Kota Salatiga (Dewan) akan megusulkan kepada Departemen Dalam Negeri untuk segera bersikap. Masalah yang ini adalah menyangkut kepentingan daerah dalam keberlangsungan roda pemerintahan. Dilain pihak Menteri Dalam Negeri juga harus merespon usul yang telah masuk. Menurut saya kevakuman pergantian Kepala Daerah ataupun pejabat merupakan kelalaian pihak Pemerintah Pusat, dan jika tidak segera diatasi akan terjadi instabilitas menyangkut kepemimpinan daerah. Mengenai mekanisme yang saya ajukan tadi secara
otomatis akan merangkum kepentingan b e r s a m a (masyarakat). Cara jelas, yaitu d e n g a n m e n g u s u l k a n Kasmun Saparaus melalui Partai Politik masing-masing, kemudian nantinya parpol akan menindak lanjuti. Menindak lanjuti keputusan Mahkamah Agung tentang ruang bagi calon independen dalam beberapa waktu terakhir, Kota Salatiga belum bisa mengakomodir dan menerapkan pola baru tersebut. Kenapa itu tidak bisa diterapkan, adalah tidak lain mengingat pengisian kursi Wakil Walikota merupakan estafeta dari mekanisme yang lama, yaitu pencalonan seseorang harus melalui partai politik terlebih dahulu. Ketimpangan yang saya maksudkan di atas adalah, banyaknya tugas yang seharusnya dapat segera dilaksanakan Walikota menjadi tertunda karena terbatasnya tenaga. Misalnya Walikota diharapkan melakukan rapat dengan pihak luar untuk keberlangsungan investasi di Salatiga agar kemajuan Kota semakin meningkat, namun karena Walikota harus mengatasi permasalahan intern di pemerintahan, akhirnya tugas semacam itu menjadi tertunda. Kami DPRD juga merasakan kendala tersebut. Contoh kongkritnya adalah, kami Dewan bila akan mengadakan rapat paripurna atau pun sidang-sidang kita harus menyesuaikan dengan jadwal keberadaan Walikota, jika Walikota tugas ke Jakarta mendadak maka sidang yang telah kami rencanakan juga menjadi berubah. Hal tersebut menjadikan semua agenda yang sudah terencana rapi dan sitematis jadi tertunda pelaksanaannya. Kita sangat butuh akan keberadaan Wakil Walikota karena tugas Walikota yang cukup banyak dan penuh tanggung jawab. Dengan adanya Wakil Walikota tugas Walikota akan teringankan dengan keberbagian tugas tersebut. Namun semoga kendala yang Kota Salatiga alami ini segera teratasi, saya harapkan usulan tentang pengisian kursi Wakil Walikota sesegera mungkin direspon pusat. Sebenarnya telah ada tujuh daerah di Indonesia yang sekarang ini mengalami permasalahan sama dengan Kota Salatiga, contohnya di daerah Sulawesi, Jawa (Blora, Salatiga, Batu). Kendalanya sama belum adanya aturan yang bisa dijalankan untuk mengisi kursi kepala daerah dengan penyebab meninggal dunia. Lain permasalahan dengan Temanggung yang sudah diatur
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
15
Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi;
Jalan Panjang Calon Independen
H
arapan mewujudkan calon independen (perseorangan) untuk segera mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada) rupanya masih jauh, sekalipun ada jaminan revisi UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah akan dilakukan dalam waktu dekat. Revisi terbatas itu dicapai setelah pimpinan DPR menggelar rapat konsultasi dengan 10 pimpinan fraksi, menyusul keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membolehkan calon independen ikut pilkada. Menurut Ketua DPR Agung Laksono, ada tiga opsi yang dibahas dalam konsultasi itu, yakni pertama, DPR meminta pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu). Kedua, DPR dan pemerintah merevisi terbatas UU 32/2004 dan ketiga, KPU menyusun tata cara pilkada dengan berpedoman pada UU Pemerintahan Aceh. Rapat konsultasi sepakat merevisi UU 32/2004. Guna mempercepat revisi, sebelum masa reses DPR berakhir pada pekan kedua Agustus 2007, DPR akan menggelar rapat konsultasi antara pimpinan DPR, pimpinan fraksi-fraksi dan komisi terkait dengan Presiden dan menteri-menteri terkait. “Kita rencanakan digelar sebelum berakhirnya masa reses," ucap Agung. Namun, Agung menegaskan bahwa calon independen belum dapat ikut pilkada
16
selama UU baru belum diterbitkan. Putusan MK yang membolehkan calon independen dihasilkan setelah ada permintaan pemohon uji materiil terhadap UU 32/2004 oleh anggota DPRD Nusa Tenggara Barat, Lalu Ranggalawe. MK kemudian mengubah bunyi Pasal 56 Ayat (2) UU Pemerintahan Daerah menjadi,"Kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil." Pasal 59 Ayat (1) juga akan berbunyi,"Peserta pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah pasangan calon." Ayat (2) Pasal 59 yang berbunyi,"Partai politik atau gabungan partai politik dapat mendaftarkan pasangan calon apabila memenuhi persyaratan perolehan sekurangkurangnya 15 persen dari jumlah kursi DPRD atau 15 persen dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum anggota DPRD di daerah yang bersangkutan" juga berlaku untuk mengajukan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam pilkada, termasuk pasangan calon independen. Selain itu, Pasal 59 Ayat (3) juga direvisi dengan bunyi,"Membuka kesempatan bagi bakal calon perseorangan yang memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 melalui mekanisme yang demokratis dan transparan." Jadi, terbukalah kesempatan bagi calon perseorangan tanpa lewat partai politik atau gabungan parpol, tulis putusan MK tersebut. Tetapi MK juga membuat keputusan yang menurut sejumlah kalangan blunder, yaitu "Untuk menghindari kekosongan hukum (rechtsvacuum), sebelum pembentukan undang-undang mengatur syarat dukungan bagi calon perseorangan, Mahkamah Konstitusi berpendapat bahwa KPU berdasarkan Pasal 8 Ayat (3) huruf a dan huruf f UU Nomor 22 Tahun 2007
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum berwenang dengan pemilihan presiden. UUD 1945 tegas mengatur mengadakan pengaturan atau regulasi tentang hal pencalonan pada pemilihan presiden (pilpres) dilakukan dimaksud dalam rangka menyusun dan menetapkan oleh parpol. Jika pilkada akan menjadi sangat demokratis, UUD 1945 justru membatasi pilpres yang tata tertib penyelenggaraan pilkada." Dikatakan blunder karena putusan MK tersebut menyangkut kepentingan seluruh rakyat Indonesia, berarti memerintahkan supaya UU No 32/2004 direvisi. hanya menjadi milik parpol. Terdapat aturan pencalonan Sementara kewenangan merevisi UU hanya dimiliki untuk pilpres di UUD 1945, tapi tidak ada untuk pilkada. pemerintah bersama DPR. Sedangkan KPU hanya boleh Koreksi membuat aturan bila sudah ada payung hukum di Kehadiran calon independen adalah koreksi atas atasnya. Sepanjang belum ada UU sebagai revisi UU perjalanan politik dan demokrasi di Indonesia, di saat 32/2004 berdasarkan oligarki parpol menjadi putusan MK tersebut, dominan sehingga tidak KPU belum berwenang ada lagi kepercayaan membuat aturan, publik dan pendidikan Kehadiran calon independen demikian pendapat politik bagi rakyat. adalah koreksi atas Kepala Pusat Penerangan Namun, "cambuk" Departemen Dalam bagi parpol untuk perjalanan politik dan demokrasi di Indonesia, Negeri Saut Situmorang, berbenah diri tersebut Kondisi inilah yang rupanya masih di saat oligarki parpol menjadi dominan membuat pengamat menapaki jalan panjang. sehingga tidak hukum Universitas Interpretasi atas putusan G a d j a h M a d a M K , s e j u m l a h ada lagi kepercayaan publik Yogyakarta, Denny persyaratan bagi calon Indrayana meminta independen dan dan pendidikan politik bagi rakyat. Presiden Susilo Bambang mekanisme yang akan Namun, "cambuk" Yudhoyono menerbitkan dilaksanakan dalam Perppu. Pilihan a d m i m i n s t r a s i bagi parpol untuk berbenah diri tersebut menerbitkan Perppu, pemerintahan daerah lebih realistis dan lebih akan menjadi batu rupanya masih menapaki cepat dibandingkan sandungan untuk segera jalan panjang dengan merevisi UU mewujudkan aturan 32/2004. operasional pilkada. Kalau melakukan Salah satu contoh revisi UU akan memakan dan masih hangat waktu yang lama karena diperdebatkan adalah harus berhadapan dengan resistensi partai politik yang jumlah minimal dukungan bagi calon independen agar tidak menghendaki adanya calon independen. Lebih dari bisa mendaftarkan ikut pilkada. Bagi kalangan parpol, itu, masalah calon independen ini adalah masalah dukungan tersebut harus minimal 15 persen substantif, sehingga diperlukan payung hukum yang sebagaimana ditetapkan bagi parpol oleh UU. Namun, cepat. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya chaos jumlah tersebut dirasakan sangat berat karena sulit bagi atau kekerasan politik pada saat maupun menjelang seorang calon independen untuk meraih dukungan pilkada. Andai saja itu terjadi, lalu siapa yang akan sebanyak itu. bertanggung jawab? Peneliti CSIS Indra J Pilliang menyatakan Jika Perppu banyak ditolak, sejumlah kalangan persyaratan untuk calon independen yang ingin maju menilai revisi terbatas adalah jalan tengah dan sangat dalam pilkada sama dengan ketentuan dalam UU mudah jika diduplikasi dari Undang-Undang Nomor 11 Pemerintahan Aceh, yakni 3 persen dari jumlah Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (PA). penduduk. Pendapat tersebut juga dikatakan oleh Denny Aceh menerapkan calon independen berdasarkan Indrayana. UU tersebut, padahal dengan situasi yang sangat "Kalau angkanya 15 persen seperti yang berbeda sehingga tidak bisa disamakan dalam konteks diinginkan parpol-parpol itu, sampai kiamat pun akan yang lebih luas. Putusan MK dinilai mengacu pada UU sulit mencapai itu," kata Indra. tersebut, walaupun MK sendiri tidak mengindahkan Alasannya, ada mekanisme penggabungan parpol ketentuan calon perseorangan itu hanya dilaksanakan yang duduk di DPRD untuk memenuhi target 15 persen sekali saja sejak aturan itu diundangkan. sehingga bisa mengajukan calon. Sementara, Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2006 Pasal 85c juga mekanisme ini tidak mungkin berlaku bagi calon m e n y e b u t , k e t e n t u a n y a n g m e n g a t u r c a l o n perorangan. perseorangan dalam pemilihan sebagaimana dimaksud Untuk itu, usul Indra, mekanisme penggabungan Pasal 33, berlaku dan hanya dilaksanakan untuk suara parpol-parpol yang tidak memperoleh kursi di pemilihan pertama kali sejak Qanun ini diundangkan. DPRD bisa digunakan mendukung calon independen. Putusan MK juga memberikan kontroversi baru Artinya, kalau akumulasi suara parpol-parpol itu hanya terkait dengan hak warga negara sebagai individu, bukan mencapai 2 persen, maka calon perseorangan hanya dengan pemberian suara melalui pemilihan bersangkutan hanya perlu melengkapi 1 persen langsung, tapi juga dalam pencalonan. Lalu bagaimana kekurangannya. "Ini untuk memberi peluang adanya
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
17
Pendidikan
Antara PAUD dan TK Apa Bedanya? Oleh: Tiara Rubiati, S.HI
Tiara Rubiati, S.HI
G
ara-gara ada PAUD, TK jadi tidak laku!!!
Benarkah fenomena tersebut? Lalu, apa sebenarnya PAUD itu? Apakah ada bedanya dengan TK? Apa perbedaannya? Sebelum membahas lebih jauh antara PAUD dan TK, ada baiknya kita berkenalan lebih dulu dengan apa yang disebut PAUD. PAUD adalah singkatan dari Pendidikan Anak Usia Dini. PAUD lahir di Jakarta tahun 2002. Indonesia bukanlah Negara pertama yang mengenal istilah PAUD. Yang dinamakan anak usia dini adalah anak yang berusia 0 tahun 8 tahun. Dimana, pada usia dini sel-sel otak anak berkembang sangat bagus dan melebihi kapasitas kebutuhan mereka sendiri. Sehingga menjadi amat sia-sia bila pada usia dini ini, anak tidak mendapat pengasuhan dan pembelajaran yang tepat untuk p e r t u m b u h a n d a n perkembangannya dalam mengasah potensi yang ada pada diri anak. Sebenarnya PAUD adalah implementasi dari sebuah metode, yaitu metode BCCT (Beyond Centre and Circle Time), yang dikembangkan oleh Creative for Children Research and Training (CCRT) di Florida, Amerika Serikat.
18
Metode BCCT merupakan pengembangan dari metode Montessori, High Scope, Reggio Emilio dan High Star, yaitu untuk memfocuskan anak di sentra serta menggali sembilan atau lebih kecerdasan (Multiple Intellegence). Dalam metode tersebut, diharapkan pembelajaran apapun yang diberikan, itu demi mengasah dan menemukan potensi-potensi pada diri anak. Karena setiap anak itu unik, maka potensi pada diri anak-anakpun bisa jadi tidak sama antara satu anak dengan anak yang lain. Dan satu anak, bisa jadi memiliki beragam potensi, dengan kata lain, bisa jadi si anak memiliki multiple intelligence dan itu belum tentu dimiliki oleh setiap anak. Nah, dalam hal inilah, guru PAUD diharapkan mampu melihat potensipotensi tersebut dan berusaha mengembangkannya. Berbicara TK (Taman Kanakkanak), mungkin sudah tidak asing bagi tiap orang, karena selama ini pendidikan untuk anak usia dini yang kita kenal dan tahu, ya TK itu. Sebenarnya TK juga merupakan bagian dari Pendidikan Anak Usia Dini, hanya bagi TK berbeda pada kategori umur anak yang boleh memasukinya. Biasanya usia anak TK sekitar 5 tahun-6 tahun. Namun, pada dasarnya ada metode pembelajaran yang berbeda antara PAUD dan TK. Mari kita lihat, dimana sebenarnya letak perbedaannya. Ada beberapa cara pembelajaran PAUD, antara lain: Pertama, PAUD yang sekarang banyak bermunculan bagai jamur, biasanya memiliki kategori usia masing-masing bagi anak yang akan masuk. Ada yang memberi batasan usia mulai 1,5 tahun 3 tahun, ada
yang memberi batasan usia 2 tahun 4 tahun, tapi ada juga yang sudah berani membuka sekolah PAUD untuk anak usia 0 tahun 1 tahun, misalnya sekolah PAUD YARSI di Jakarta. Tentang usia ini sebenarnya tidak ada masalah, biasanya mereka pemilik-pemilik sekolah PAUD memberikan batasan umur sebelum usia TK; Kedua, Dalam PAUD, cara pembelajarannya biasanya terdiri dari sentra-sentra. Dimana tiap sentra memiliki satu orang guru yang mahir dibidangnya. Ada juga PAUD yang menyertakan seorang asisten untuk tiap-tiap guru sentranya. Hal ini dilakukan demi melihat potensi-potensi yang ada pada diri anak. Selain itu, bila ada seorang anak yang tidak tertarik pada satu sentra disediakan pilihan sentra lain yang boleh diikutinya, jadi tidak baku tiap anak harus mengikuti semua sentra. Karena terkadang, ada anak-anak yang tidak tertarik pada suatu sentra sehingga dibuka peluang bagi anak tersebut untuk memilih sentra lain yang disukainya. Artinya, pembelajaran sentra lebih fleksibel mengikuti minat dan bakat anak. Disinilah, guru sentra berperan, dia harus teliti dan cermat melihat satu persatu anak yang memang memiliki potensi pada sentra yang diajarnya atau tidak; Ketiga, Disini peran guru sentra hanya menghantarkan dan mengenalkan bermacam-macam pelajaran lewat cara bermain pada anak. Apakah anak tertarik atau tidak pada apa yang diberikan guru, itu dapat dilihat dari respon anak. Jadi, posisi guru sentra dalam hal ini hanya sebagai pendamping anakanak dalam mengenal pelajaran dengan cara bermain. Selanjutnya anak-anak yang meng-eksplore sendiri pelajaran atau hal-hal yang
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
Anak-anak usia dini sedang asik bermain dan didampingi orang tua dan guru.
mereka senangi. Hal ini ditujukan untuk menanamkan kemandirian dan rasa percaya diri pada anak sejak usia dini. Sedangkan pada TK, ada kelemahan-kelemahan yang menjadikan guru tidak mampu melihat potensi anak satu persatu. Hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya : Pertama, TK menggunakan system kelas, bukan sentra. Sehingga 1 guru untuk satu kelas dan itu berlangsung satu tahun lamanya. Sehingga mungkin sekali terjadi cara mengajar yang monoton dari sang guru dan dikhawatirkan membuat anak-anak merasa bosan, sehingga tidak muncul kreatifitas anak; Kedua, Karena penyerahan 1 guru untuk satu kelas dengan jumlah siswa biasanya diatas 15 anak/kelas, menjadikan guru sulit untuk melihat dan menggali potensi-potensi yang ada pada tiap anak. Sehingga potensi yang ada pada diri anak tidak dapat terdeteksi dengan baik; Ketiga,
Pembelajaran dalam kelas pada TK biasanya disama ratakan pada semua individu anak. Nah, disini anak menjadi tidak memiliki pilihan untuk belajar yang lain. Dengan arti, di TK semua rencana pembelajaran lebih baku dan terkesan monoton mengikuti apa yang sudah dijadwalkan oleh guru, sehingga anak tidak memiliki pilihan lain. Persamaan antara PAUD dan TK adalah, bahwa semua pembelajaran dilakukan dengan cara bermain. Hal ini dikarenakan pada usia dini, otak kiri anak lebih mendominasi dibandingkan otak kanan. Sehingga penyampaian apapun harus disampaikan dengan cara bermain. Intinya antara PAUD dan TK, sama-sama membekali anak-anak didik untuk menjadi manusia yang berbakat pada potensinya masingmasing. Hanya saja cara menemukan dan menggali potensi anak, antara PAUD dan TK memiliki
cara yang berbeda. Memang ada beberapa hal yang sebaiknya menjadi perhatian para pemilik TK untuk memperbaiki metode pembelajaran yang mereka gunakan. Karena semakin maju zaman, kita sebagai orang tua dan pendidik dituntut untuk mempersiapkan anak-anak kita mampu bersaing dimasa yang akan datang, dengan segala potensi dan bakat yang dimiliki oleh si anak, bukan lagi oleh kemauan orang tuanya. Anakmu bukan milikmu, mereka adalah milik zamannya… (Kahlil Gibran) Penulis adalah Tiara Rubiati, S.HI, Sarjana Hukum Islam, consist pada Pendidikan Anak.
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
19
Artikel
Urgensi Teknologi Informasi
bagi SKPD D
i era globalisasi ini, k e m a j u a n t e k n o l o g i berkembang sangat cepat dan pesat. Perkembangan teknologi ini memiliki nilai positif khususnya dalam membantu pelaksanaan kerja dalam institusi atau perusahaan, termasuk bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah yang bisa dibilang kurang mengikuti perkembangan teknologi. Banyak pekerjaan di SKPD yang diselesaikan secara manual dan menghabiskan banyak waktu, sehingga pekerjaan tidak dapat terlaksana dengan cepat. S is te m k o m p u te r is a s i dapat membantu menyelesaikan semua pekerjaan, sehingga Peni Kristanti pekerjaan dapat terselesaikan dalam waktu yang singkat tanpa perlu adanya SDM (sumber dayamanusia) yang banyak. Sistem informasi yang berbasis komputer sangat membantu dalam menghadapi masalah pekerjaan. Jadi peranan Teknik Informasi (TI) sangat dibutuhkan dalam setiap instansi pemerintah. Perusahaan-perusahaan yang ingin mengembangkan usaha dan mencapai sukses harus mengikuti kemajuan teknologi dengan menggunakan alat pendukung pengolah data yaitu komputer. Dengan adanya komputer sebagai alat pengolah data, maka semua bidang dalam suatu perusahaan ataupun instansi dapat dikomputerisasikan, dalam hal ini bidang-bidang yang dianggap penting dan utama karena hal ini dapat mendukung efisiensi kerja suatu perusahaan. Meskipun setiap institusi khususnya Satuan Kerja Perangkat Daerah atau yang disebut dengan SKPD telah tersedia sarana computer, tapi penggunaannya belum maksimal, sehingga peran TI sangat berperan aktif dalam system kerja berbasis komputer. Selain mampu menangani sistem kerja berbasis komputer, TI dapat juga memberikan informasi secara On-Line seperti website-website yang dapat memberikan informasi secara cepat, lengkap, dan mudah. Sejalan dengan fenomena persoalan lelang proyek pekerjaan pemerintah, TI sebenarnya mampu memberi solusi dan jalan keluar yang tepat. Sekarang telah ada aplikasi Sistem Informasi Pemerintah yang mampu
20
memberikan pelayanan secara On-Line melalui media internet atau yang sering disebut dengan Electronic Goverment (e-govt). Dengan Sistem Informasi ini (egovt) pemerintah atau Instansi lain dapat melakukan lelang tanpa perlu adanya tatap muka atau yang disebut dengan istilah Sistem Pelelangan Electronic. Selain mempermudah jalannya pelelangan, sistem ini juga mampu memberikan transparansi sebagai implementasi semangat good corporate governance (GCG) ditengah nuansa KKN. P e n e r a p a n e procurement memerlukan waktu dan proses bertahap, karena perubahan kebiasaan kerja yang fundamental serta kesiapan integrasi kepada sistem ERP (Enterprise Resource Planning)-nya. Oleh karena itu, urutan logis dari penerapan e-procurement, dimulai dari aktivitas yang dampak efisiensinya paling besar, namun mudah pelaksanaannya, yaitu pada aktivitas tender, melalui penerapan lelang on-line atau e-auction. Penerapannya tidak memerlukan perubahan proses bisnis, kecuali sedikit kebijakan dari pemerintah itu sendiri. Manfaat e-auction adalah mereduksi interaksi manusia dan waktu pada proses negosiasi harga, transparansi bagi semua peserta, serta harga yang paling efisien. Mekanisme lelang on-line bagi pembeli (buyer) mengadopsi pola reverse auction, yaitu mencari harga terendah. Untuk pengadaan barang atau jasa yang bersifat paket atau solusi, kriteria pemenang eauction dapat memadukan antara harga dengan kriteria evaluasi lain, seperti nilai pemenuhan aspek teknis. Jadi peranan teknologi informasi atau TI tidak bisa dipandang sebelah mata. Untuk mengikuti perkembangan zaman dan memaksimalkan sistem kerja, institusi ataupun perusahaan harus mampu menerapkan sistem kerja berbasis komputer.(*) Penulis, Peni Kristanti, adalah Mahasiswi Program Profesional TI UKSW Salatiga.
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
Kesehatan
Amankah
Apa yang Kita Makan?
Makanan yang aman kita makan
S
ebenarnya kondisi penyalahgunaan zat berbahaya, merupakan realita permasalahan yang sangat kompleks, banyak sekali kepentingan yang menjadi alasan kenapa fenomena ini masih tetap ada, bagi para pedagang dan produsen penggunaaan bahan kimia pada makanan sangat efektif dan lebih menguntungkan secara ekonomis, sementara bagi masyarakat sebagai pembeli / konsumen akan lebih memilih makanan yang secara kasat mata lebih menarik/ mencolok, asalkan kenyang / jumlahnya banyak dan yang penting murah. Dari sinilah tampak bahwa sesungguhnya hukum permintaan dan penawaran yang “ilegal” tercipta dan berlangsung secara terus menerus tumbuh subur di tengah-tengah masyarakat kita. Hal demikian tidak dapat dibiarkan berlarut-larut sebab kondisi konsumsi makanan dapat mempengaruhi kondisi fisik, mental dan kesehatan masyarakat, Sehingga dalam rangka mengantisipasinya kita perlu melaksanakan Sistem Keamanan Pangan Terpadu (SKPT) untuk memantapkan program keamanan pangan di Indonesia dengan meningkatkan kerjasama antara instansi / lembaga lembaga terkait, baik dari pemerintah maupun non pemerintah termasuk industri pangan, asosiasi industri dan konsumen, dengan cara menjalin komunikasi yang lebih efektif antar lembaga dan konsumen guna memberi jaminan pangan yang layak dan aman dikonsumsi masyarakat Indonesia. Selama ini, Pemerintah kota Salatiga melalui Dinas Kesehatan Kota dan instansi terkait telah menaruh perhatian besar terhadap permasalahan ini, yaitu dengan melakukan operasi pasar, dan melakukan tindakan pengawasan dan pembinaan kepada para pedagang kecil dan produsen makanan yang dilaksanakan secara berkala, dengan tujuan agar potensi penyalahgunaan zat kimia yang berbahaya dapat terus ditekan. Dalam hal ini kita perlu juga mengetahui tentang BTP (Bahan Tambahan Pangan ) yaitu bahan atau campuran yang secara alami BUKAN merupakan bagian dari bahan baku pangan tersebut namun hanya sebagai tambahan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan saja diantaranya; bahan pengawet, pewarna, penyedap rasa, anti gumpal, pemucat, dan pengental. Adapun penggolongan BTP menurut Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 salah
satunya adalah mengenai. Pewarna dan Pengawet makanan dapat dijelaskan sbb : 1.Pewarna Memberi kesan menarik bagi konsumen, menyeragamkan warna makanan, menstabilkan warna dan menutupi perubahan warna selama proses pengolahan serta mengatasi perubahan warna selama penyimpanan, Contoh perwarna yang dilarang : METANIL, YELLOW, RHODAMIND, Sedangkan pewarna alami yang diijinkan : Karamel, Beta karoten , Klorofil, Kurkumin. 2.Pengawet Mengawetkan pangan yang mudah rusak, menghambat atau memperlambat proses fermentasi, pengasaman atau penguraian yang disebabkan oleh mikroba. Contoh pengawet yang dilarang : FORMALIN dan BORAKS Sedangkan pengawet yang diberi ijin : Natrium/ kalium Benzoat, Propionat (Asam /kalium), Nitrit (Kalium/natrium), Sorbat (Garam kalium/kalsium), Sulfit (Garam kalium/natrium bisulfit). Adapun bahaya yang dapat ditimbulkan apabila menggunakan BTP yang dilarang adalah, Dapat menjadi racun bagi tubuh manusia yang dapat menyebabkan iritasi lambung, alergi, kerusakan hati, radang paruparu, kerusakan ginjal, kerusakan organ reproduksi dan bersifat karsinogenik yaitu penyebab kanker. Dengan demikian, ada beberapa hal penting yang perlu kita perhatikan dalam memperhatikan produk makanan yaitu, Kode registrasi produk yang terdaftar oleh Badan POM, memperhatikan bahan makanan yang terkandung dalam label, petunjuk aturan pakai, informasi efek samping, dan Expired date atau tanggal kadaluwarsa, kemudian untuk bahan makanan tradisional atau produksi rumahan yang tidak memiliki label ada beberapa indikator yang dapat menjadi bahan pertimbangan yaitu dengan memperhatikan kemasannya yang terbungkus bersih dan rapi, mewaspadai makanan dengan warna mencolok atau terlalu cerah, karena disinyalir mengunakan pewarna sintetis, Jangan terperdaya dengan harga murah, coba cicipi rasanya apabila terasa pahit bisa jadi makanan tersebut mengunakan zat pemanis buatan secara berlebihan. Jadi pemilihan makanan yang pantas kita konsumsi atau tidak sangat tergantung dari keputusan kita sendiri sebagai konsumen, amatlah bijak apabila langkah awal itu dimulai dari diri kita sendiri.(ind)
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
21
Tip’s
Dengan Berpuasa,
Tubuh Tetap Sehat dan Fit D
alam berpuasa yang harus ditekankan adalah nilai spiritualnya. Saat berpuasa semuanya akan lebih tenang, nutrisi lebih dihemat. Dengan demikian meskipun porsi makan menjadi lebih sedikit. Namun, dengan penyerapan yang maksimal, tubuh tetap dapat menjalankan aktivitas sehari-sehari secara normal, demikian beberapa kiat untuk dapat selalu fit dan sehat dikala berpuasa. a. Ada kebiasaan salah yang dilakukan sebagian orang, yaitu minum air es atau es yang dicampur ke dalam minuman sebelum menyantap makanan. Cara ini sangat merugikan karena es dapat menahan rasa lapar. Akibatnya, hidangan lain yang lebih bergizi bisa tidak disantap, sehingga mengurangi asupan nutrisi yang diperlukan; b. Saat berbuka mulailah dengan minuman manis hangat dan makanan ringan yang mudah dicerna. Bisa teh manis, sirup, ditemani kurma, pisang goreng, atau pisang sale. agar kadar gula darah berangsur-angsur normal kembali. Namun tahukah anda bahwa KOLAK, makanan khas yang selalu ada dalam menu berbuka puasa, menurut ahli nutrisi ternyata bukanlah makanan yang tepat untuk dimakan setelah 14 jam menahan lapar dan haus. Sebab kolak mengandung gula dan lemak yang terlalu tinggi. Kombinasi keduanya membuat alat pencernaan secara tiba-tiba bekerja berat, setelah sebelumnya beristirahat seharian; c. Setengah jam kemudian barulah nikmati menu utama. Makanlah secukupnya; d. Makan sahur sangat penting untuk mengimbangi zat gizi yang tidak diperoleh tubuh selama Foto peragaan model Majalah Hati Beriman sehari berpuasa. Makan sahur jangan asal kenyang, tetapi harus bergizi tinggi. Hidangan sahur air. Setelah itu tambahkan gula aren, kemudian harus bisa menjadi cadangan kalori dan protein, serta aduk-aduk hingga rata. Selanjutnya campuran ini membuat lambung tidak cepat hampa makanan; e. diperas atau disaring. Air perasan diminum sekaligus Puasa tanpa Bau Mulut. pada malam hari menjelang tidur.(ind) Berikut tipsnya · Daun sirih yang telah dicuci bersih direbus dengan air (Sumber dari : Dr. H. Anies, MKK, PKK, bersih hingga mendidih. Biarkan rebusan air hingga Dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat dingin dalam keadaan tertutup. Gunakan rebusan air Fakultas Kedokteran Universitas sirih untuk kumur-kumur sebanyak 3 kali sehari. Diponegoro, Semarang,) · Kunyit dicuci bersih lalu diparut dan diremas dengan
22
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
Budaya
Kirab Ageng
Hari Jadi Salatiga Walikota John M. Manoppo menerima replika naskah prasasti Plumpungan dari ketua DPRD Sutrisno Supriantoro.
P
rosesi hari jadi Salatiga kali ini dinamakan Wahyu Trisula, karena ritual peringatan tersebut terbagi menjadi tiga pokok acara. Pertama, Upacara Tirakatan yang disebut dengan istilah nyadong berkah Wahyu Trisula. Acaranya berupa selamatan dan didahului dengan bersih-bersih lingkungan prasasti plumpungan. Kedua, acara yang diadakan adalah Kirab Ageng Wahyu Trisula. Ketiga, Kenduri rakyat. Pembersihan Prasasti di atas mempunyai maksud sebagai bentuk perawatan batu prasasti sekaligus penghormatan atas cikal bakal keberadaan Salatiga. Kemudian pada hari pelaksanaan Kirab Ageng dilaksanakan urutan acara sebagai berikut; hadirnya kremun di prasasti Plumpungan pada malam hari. Kremun dimaksudkan sebagai lambang titian kendaraan Shida Devi (putri yang diagungkan mampu menyatukan masyarakat yang berbeda agama dan kepercayaan). Kremun ini adalah perlambang kendaraan yang mulia karena tidak digerakkan oleh satwa ataupun mesin, melainkan dijunjung manusia. Kremun di kawal oleh bregodo/brigade Walikota Salatiga. Kehadiran mereka disambut dengan kesenian daerah setempat kali ini tarian Rodad. Di dalam ruangan diadakan upacara serah terima replika naskah prasasti plumpungan dari ketua DPRD kepada Walikota. Sebelum prosesi serah terima keduanya mencuci tangan dengan air bunga Sri Taman yang ada di bokoh (kwali kuningan). Maksudnya adalah pemerintah di Salatiga memiliki niat dan tekat yang suci. Setelah selesai dilanjutkan dengan memasukkan apem dan pasung perlambang hari jadi yaitu apem/pasung berwarna hijau satu buah, 2 warna kuning, 5 warna merah dan 7 berwarna putih, yang
selanjutnya diletakkan di depan cungkup prasasti. Kelengkapan dari kirab adalah tumpeng-tumpeng untuk kenduri rakyat, satu tumpeng berasal dari Walikota dan empat tumpeng dari 4 Kecamatan. Tumpeng merupakan wujud syukur pamong praja atas anugerah bagi Salatiga yang diberikan kepada poro kawulo. Setelah kremun masuk ke pendopo, diadakan laporan 4 camat kepada kepala daerah pertanda kirab dimulai, serta penyerahan tiga bunga simbolik dari istri Walikota ke Nyi manggung (dayang penari) yaitu: bunga Kenongo (kenangan masa lalu berupa kemuliaan), Kanthil (nganthil/mengikuti jejak pendahulu) dan Melati ( harumnya kusuma bangsa/generasi penerus). Kemudian Walikota menyerahkan tumpeng kepada Ketua DPRD untuk dimasukkan ke dalam Kremun, juga penyerahan lampang kota sebagai pusaka pemerintah dan diberikan kepada komandan Legiun dan kirab segera diberangkatkan menuju Kantor Pemkot. Kostum dari pasukan tersebut terdiri empat macam wujud karakteristik dari 4 Kecamatan. Kecamatan Sidomukti mengenakan pakaian bercorak warna Merah dan Kuning, sebagai perlambang wilayah dipengaruhi nuansa Cina. Sidomukti juga pernah mendapatkan dwija (Adipura) karna pembauran masyarakat. Kecamatan Sidorejo, nuansa Merah-Biru, perlambang Eropa (Belanda) karena di sepanjang Jl. Diponegoro pada tahun 1817 banyak dihuni bangsa Eropa sehingga Belanda dulu menyebut orang yang tinggal di wilayah ini baik etnis apapun sebagai orang Eropa. Kecamatan Argomulyo Hijau-Kuning, perlambang warna Mangkunegaran (Jawa).(lux).
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
23
Potensi
Empuknya
Roti Bakar Bang Udin R
oti bakar, makanan ini pas dan cocok untuk daerah dingin seperti Kota Salatiga. Kawula muda biasanya menikmati makanan khas Kota Kembang ini sambil duduk-duduk di alun-alun (Lapangan Pancasila) atau nongkrong di pinggir bersama teman-teman. Makanan ini juga bisa menjadi hidangan malam keluarga. Sembari santai nonton TV Roti ini dapat menambah rileks badan yang capek seharian beraktivitas. Selidik punya selidik ternyata jajanan yang mulai buka menjelang petang ini, tidak terlalu sulit pembuatannya. Demikian liputan wartawan Hati Beriman pada pengusaha bahan Roti Bakar. Ternyata bahan baku roti bakar berwujud roti tawar kotak dengan ukuran sepanjang 20 cm dan berat 300 gram, sudah ada sejak tahun 2002. Dari tahun ke tahun perkembangan permintaan jenis roti ini terus Seorang karyawan Bang Udin sedang mengopen roti bakar. meningkat. Mas Udin pemuda berasal dari Cilacap, awal mulanya mengembara ke Salatiga usaha penjualan bahan baku roti bakar membaik, berusaha menciptakan pekerjaan sendiri usaha. Dengan maka jualan di jalan trotoar dialihkan, memusatkan menjajakan roti bakar khas Bandung yang saat itu tahun kegiatan rumah dengan melibatkan 5 orang tenaga 2001 masih jarang, sehingga konsumen berusaha kerja berasal dari keluarga. mencicipi roti berbagai rasa di masak secara cepat. Produksi pertama 5 Kg dan terus berkembang Harganya murah menjadi daya tarik tersendiri bagi hingga sekarang 1 hari berhasil mengolah 10 sak masyarakat Salatiga.berhawa dingin. gandum (250 Kg ) dengan rincian keuntungan bersih Udin sambil rilek menjelaskan dengan jujur, awal 1sak gandum Rp. 40.000,-. Jika ramai setiap hari mulanya usahanya ini mulai dapat berkembang ketika keuntungan bisa mencapai Rp. 400.000,-. Ternyata saya berjualan roti sebagai PKL di depan Kota Waringin dengan ketekunan, bekerja ulet dan mengetahui Jalan Jend. Sudirman Salatiga mulai pukul 16.00 kebutuhan konsumen membuahkan hasil juga. sampai dengan 22.00 sejak tahun 2001. Berbekal nekad Contohnya : sudah memiliki rumah sendiri, peralatan dan semangat membara, dengan istilah lain modal modern, dan kebutuhan sehari-hari lebih dari cukup. dengkul, dia memberanikan diri menjadi PKL dengan Produk roti buatan Udin ini mensuplai PKL roti menjajakan makanan khas yang unik ini. Ternyata bakar wilayah Salatiga, Karangjati, Ungaran, Kendal sambutan kawula muda cukup antusias. Pada tahun dan Sragen dengan harga 1 biji Rp.1.800,- sedangkan 2001, untuk mendapatkan bahan baku harus membeli kalau dijual dengan menu keju, coklat, selai stobery, ke Surakarta sehingga terasa capai dan butuh modal. nanas, kacang dan lainnya bisa mencapai harga Rp. Pada saat bersamaan, Udin nikah dengan 7.000,mempersunting isteri Ny.Suwarni asal Beringin. Mereka Setelah perkembangan 6 tahun berjalan, kemudian mengontrak rumah di dekat TK Kelurahan terdapat adanya penurunan omzet berarti warga Kalicacing. masyarakat kawula muda mulai sediki bosan. Unuk iu Bersamaan itu rejeki cukup menggembirakan, sebagai pengusaha kecil harus jeli membaca situasi kemudian uang ditabung membeli rumah dan tempat pasar. Guna menyikapi hal tersebut usaha kami saat ini usaha agar usaha tersebut dapat berkembang. Dengan memakai nama Yoga bakery dengan inspirasi nama tekad membara, mengingat Salatiga saat itu belum ada anak kami pertama. Disamping tetap membuat roti berjualan roti bakar, maka rancangan dan angan-angan bakar, rencana membuat roti manis, roti tawar, dan roti segera diwujudkan secara tradisional. lainnya. Dengan keberhasilan ini kami terus mencari Menempati rumah dan tempat usaha berlokasi Jl. celah-celah kebutuhan konsumen. Penurunan omzet Semeru nomor 36 RT 5/ RW IV tepatnya di belakang penjualan sebagai tantangan sebagai pengusaha harus gedung olah raga Kelurahan Kalicacing, setiap hari sibuk berfikir maju dan meningkatkan hubungan sebaikpembuatan roti melayani 72 pedagang roti bakar. Karena
24
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
Sambut HUT RI
Kiprah
dengan Pengobatan Gratis
Seorang dokter Puskesmas Sidorejo sedang memeriksa pasien pada acara pengobatan gratis dalam menyambut HUT ke 62 Republik Indonesia.
A
da yang menarik dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke- 62 Republik Indonesia. Ratusan warga di lingkungan Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, tampak berduyun-duyun mendatangi lapangan Jayengrono, Minggu pagi, 19 Agustus 2007 lalu. Satu persatu dari kerumunan warga mendekati bagunan kecil yang berdiri kokoh pada bagian sudut lapangan Jayengrono. Bangunan tersebut merupakan lokasi TPA (Taman Pendidikan Al-Qur'an) tempat anakanak setempat belajar ilmu agama. Ratusan warga yang kebanyakan adalah orang tua itu tentu bukan santri di TPA tersebut. Mereka juga belum tentu menjadi pengurus TPA atau wali santri. Lalu? Ya, pagi itu warga Kauman Kidul punya kegiatan tingkat Kelurahan. Lokasi TPA dipinjam untuk kegiatan sosial berupa pengobatan gratis, bebarengan dengan jalan sehat menyambut HUT ke-62 RI. Hadir pada acara tersebut Walikota John M. Manoppo, SH beserta istri, Camat Sidorejo Drs. Valentino Haribowo, pengusaha Yulianto, SE, MM beserta istri, aktivis HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) dan tokoh masyarakat setempat. Lurah Kauman Kidul Agung Nugroho, S.Sos, menjelaskan bahwa memperingati hari kemerdekaan menjadi tanggung jawab bagi semua masyarakat. Tujuannya untuk mengenang jasa perjuangan para pahlawan serta sebagai wahana untuk merefleksi sejauh mana kontribusi generasi penerus dalam membangun bangsa ini. “Para pahlawan kusuma bangsa telah mengorbankan harta benda, bahkan
nyawa untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Untuk itu, menjadi tanggung jawab kita sebagai generasi muda untuk mengisi kemerdekaan dengan cara membangun bangsa dan masyarakat,” jelas Agung. Berdasarkan pengamatan wartawan majalah ini, kegiatan sosial berupa pengobatan gratis menyambut HUT ke- 62 RI tersebut berjalan sukses. Ratusan warga dengan antusias mendaftarkan diri dan rela antre untuk menunggu waktu periksa yang dilakukan dokter umum Dinas Kesehatan Kota Salatiga. Bahkan melihat kerutan wajah sejumlah pasien tampak menyimpan harapan besar penyakit yang diderita dapat sembuh setelah minum bingkisan obat yang diterima. “Matur suwun nggih Bu, sampun kerso mbikak pengobatan gratis wonten mriki, (Terima kasih ya Bu, atas kegiatan pengobatan gratis di sini),” ujar seorang pasien sambil pamitan kepada seorang tenaga medis. Ketua Panitia Pengobatan Gratis Muhtar Lutfi mengatakan bahwa pasien yang mendaftar sebanyak 110 orang. Pendaftaran pengobatan dibuka mulai pukul 08.30 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB. Kegiatan sosial terselenggara atas kerja sama aktivis HMI, Kelurahan Kauman Kidul, Dinas Kesehatan Kota, dan Keluarga Yulianto, SE, MM. “Melihat antusias masyarakat yang sangat tinggi dalam pengobatan gratis ini, kami berharap dapat melaksanakan kegiatan serupa dan tidak harus menunggu momentum HUT RI. Kami percaya, tidak hanya warga Kauman Kidul saja yang membutuhkan fasilitas pengobatan gratis,” jelasnya.(ano)
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
25
Lintas Kota
Salatiga Bebaskan Anak dari Kekerasan
D
alam rangkaian pembukaan Kongres Anak Salatiga 2007 dilakukan dialog guna memberi kesempatan kepada peserta kongres untuk menyampaikan pertanyaanpertanyaan mereka secara langsung kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia (KPP) yang diwakili Asisten Deputi Urusan Hak Sipil dan Partisipasi Anak, Ibu Sri Pardina. Peserta juga menyampaikan masalah seputar isu pendidikan yaitu mengenai layanan pendidikan gratis dan sistem pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak, akses layanan kesehatan, dan isu kekerasan yang kerap dialami anak-anak, baik kekerasan fisik, psikis maupun seksual, dan yang berbasis gender. Beberapa peserta menyampaikan bahwa mereka sangat bangga karena bisa berdialog tentang kondisi mereka kepada pihak yang berkewajiban memenuhi kebutuhan mereka dalam tumbuh kembang mereka sebagai bagian dari warga negara Indonesia. Dalam sambutannya, Sri Pardina menyampaikan poin penting tentang Program Peserta kongres sangat antusias dalamsidang pleno 1 Nasional Pemerintah Indonesia yang substansinya mencakup 4 bidang pokok Program ini adalah tindak lanjut dari fokus dalam deklarasi ”Dunia yang layak bagi anak”, yaitu: 1) promosi hidup kesepakatan tiap anggota PBB sehat; 2) penyediaan pendidikan berkualitas; 3) perlindungan terhadap (dalam Sidang Umum PBB Sesi perlakukan salah, eksploitasi, dan kekerasan; 4) penanggulangan HIV/AIDS. Khusus untuk Anak) tentang ”partisipasi anak” sebagai gerakan global. Yayasan Sahabat Anak Salatiga, sebagai penyelenggara kegiatan bekerja sama dengan beberapa lembaga di Salatiga, mengatakan, ”melalui Perayaan Hari Anak Nasional bulan Juli 2007 mewadahi partisipasi anak dalam asil diskusi Konggres Anak Salatiga 2007 telah disusun dan mengidentifikasi persoalan dan dirumuskan menjadi sebuah rekomendasi untuk disampaikan kebutuhan mereka, yang akan kepada masyarakat luas baik melalui Pemerintah maupun d i s a m p a i k a n k e m b a l i k e p a d a DPRD Kota Salatiga. masyarakat luas. Adapun tujuan Hasil kongres ini diharapkan dapat membantu program Pemerintah kongres anak ini adalah untuk Kota Salatiga dalam mengupayakan perlindungan anak di Kota Salatiga. meningkatkan upaya perlindungan Adapun rumusan rekomendasi yang disampaikan peserta kongres kepada anak secara signifikan pada semua Pemerintah Kota Salatiga, adalah 1.Menuntut Pemerintah Kota Salatiga agar aspek, baik secara kuantitas segera mengeluarkan perda tentang perlindungan anak; 2.Menuntut maupun kualitas, di Salatiga dan Pemerintah Kota Salatiga untuk meningkatkan jumlah anggaran daerah sekitarnya; semakin dihargainya untuk peningkatan upaya perlindungan anak di Salatiga; 3.Menuntut pendapat dan aspirasi anak di Pemerintah Kota Salatiga untuk memasukkan pengarusutamaan hak-hak m a s y a r a k a t , t e r u t a m a y a n g anak dalam setiap program lintas sektoral pemerintahan kota; 4.Menuntut b e r k a i t a n d e n g a n h i d u p , Pemerintah Kota Salatiga lebih serius menangani masalah kekerasan kelangsungan hidup dan tumbuh terhadap anak di kota Salatiga 5.Menuntut Pemerintah Kota Salatiga lebih kembang anak; mengembangkan serius menangani masalah pendidikan bagi anak-anak di kota Salatiga; solidaritas anak sekota Salatiga. 6.Menuntut Pemerintah Kota Salatiga lebih serius menangani masalah Selain itu kegiatan ini diharapkan penyalahgunaan dan peredaran narkoba di kota Salatiga; 7.Mengusulkan menjadi pendorong peningkatan kepada Pemerintah Kota Salatiga untuk mengeluarkan larangan upaya-upaya perlindungan anak di mempekerjakan anak, kecuali pekerjaan sampingan dan untuk kota Salatiga oleh pemerintah dan pengembangan diri 8.Mengusulkan kepada Pemerintah Kota Salatiga untuk seluruh komponen masyarakat mengupayakan agar Salatiga menjadi kota layak anak.(bdi) Salatiga”, tandasnya.(bdi)
8 Butir Hasil Kongres Anak
H
26
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
Lintas Kota
Tingkatkan SDM RSUD Gelar Seminar bulan sekali mengadakan seminar ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pekerjaan setiap hari dengan harapan dapat memuaskan pelayanan kesehatan. Heri Susanto S.Kep. menandaskan hal itu disela pelaksanaan seminar Penata Laksanaan Gizi Buruk di Poliklinik lantai tiga RSUD Jl, Osa Maliki 19 Salatiga. Seminar pagi tersebut menampilkan nara sumber dr. Ambarwati Sp.A, Hj.Sriana, dan Agustin Syamsianah, M.Kes. Diikuti 60 peserta dari perawat, bidan, dokter umum. dr.Kuatdiharto mewakili direktur menegaskan untuk mencegah kejadian tidak diharapkan terhadap pasien antara lain; 1. Perhatikan nama obat secara jelas, 2. Pastikan identifikasi pasien, 3.Komunikasi secara benar apabila waktu serah terima tugas jika ada program-program tertentu, 4.Pastikan tindakan benar pada posisi tubuh, 5.Kendalikan elektronik pekat obatobat tinggi karena dapat merugikan pasien, 6.Pastikan Peserta Seminar tampak serius mendengarkan ceramah. Akularsi obat pada pelayanan, 7.Hindari kateter salah o m i t e k e p e r a w a t a n sambung, 8.Gunakan alat injeksi sekali pakai, dan 9. Tingkatkan kebersihan RSUD Kota Salatiga tangan. Ditambahkan dalam persiapan Badan Layanan Umum BP RSUD d a l a m u p a y a meningkatkan ketrampilan sunber Salatiga tahun 2008 pihak Komite Keperawatan berusaha meningkatkan daya manusia (SDM) setiap tiga ketrampilan kerja para perawat sehingga pasien merasa nyaman dan puas
K
300 Pelajar Ikut Seleksi MTQ
D
alam rangka membentuk kafilah MTQ tingkat Pelajar seJawa Tengah dari Kota Salatiga, Depag Salatiga bekerja dengan Pemkot Salatiga mengadakan seleksi yang digelar di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Adapun pembukaan berlangsung di halaman STAIN Salatiga. Hadir dalam acara tersebut PLt. Sekretaris Daerah Kota Salatiga Dra. Sri Sejati, MM. yang juga sekaligus mewakili Walikota Salatiga, Kepala Bagian Sosial, Kepala Kantor Depag Kota Salatiga, Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Ketua Majelis Ulama Indonesia dan siswa SD, SMP dan SMA. Seleksi MTQ tingkat pelajar ini diikuti oleh 300 siswa se Kota Salatiga berasal dari SD/ MI, SMP/MTs dan SMA/Madrasah Aliyah. “Sedangkan tujuan dari Seleksi Tilawatil Qur'an ini adalah: Meningkatkan Plt. Setda Kota Salatiga Dra. Sri Sejati, MM bersama kepala Kantor Depag dan Kabag. Sosial saat menghadiri Seleksi MTQ siar agama Islam di Kota Salatiga dan Meningkatkan minat baca Qur'an bagi siswa di Kota Salatiga” terang Kepala Kantor Depag, Taufikur Rahman. Adapun cabang seleksi yang diadakan adalah Tilawah, Tartil dan Tahfidz tingkat SD/MI, SMP/MTs serta SMA/Aliyah.(lux)
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
27
Lintas Kota Sarasehan Konversi Lingkungan Berbasis Masyarakat
K
onser-vasi (pe-lestarian) lingkungan di wilayah Kota Salatiga boleh jadi menjadi agenda rutin yang sangat bermanfaat untuk mengantar Kota Salatiga menjadi kota yang ramah terhadap lingkungannya, Dengan harapan demikian, maka pada tanggl 22 Agustus 2007 bertempat di Gedung pertemuan Kelurahan Tegalrejo Salatiga, Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Salatiga mengelar acara dengan tajuk “Sarasehan Konservasi Lingkungan Berbasis Masyarakat.”. Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Kepala Dinas DPLH Kota Salatiga, Drs. Ady Suprapto, Msi, dan perwakilan dari beberapa instansi, lembaga swadaya, dan wakil dari warga masyarakat Salatiga ini mempunyai maksud dan tujuan agar segenap lapisan masyarakat mulai menaruh kepedulian terhadap lingkungan khususnya di wilayah Salatiga sehingga dengan pengetahuan yang diperoleh akan semakin meningkatkan motivasi warga untuk melakukan Kepala Dinas DPLH dalam seresehan lingkungan. tindakan nyata yang bermanfaat terhadap lingkungan. Hal tersebut ditegaskan oleh Soenarto Notosoedarmo, selaku pembicara tanggung jawab bersama, untuk dalam sarasehan ini, sebagai senior lingkungan dari kalangan akademisi secara sadar melakukan tindakan Universitas Kristen Satya Wacana, Permasalahan lingkungan merupakan penyelamatan lingkungan hidup sejak dini, dengan hal-hal yang sangat sederhana saja seperti menanam tanaman dilahan terbatas, pengelola sampah rumah tangga secara mandiri, dan memilih barangbarang yang ramah lingkungan, sebab kekhawatiran kita selama ini terhadap lingkungan seperti ekitar 60 balita dan orang tua memadati halaman Pondok kerusakan lahan akibat penebangan Pesantren Hidayatullah Cabean Sidomukti Kota Salatiga untuk pohon secara liar, polusi industri, memeriahkan Hari Anak Nasional. Acara yang dikemas dalam masalah sampah, sampai pada berkurangnya sumber mata air, Lomba Balita tersebut berlangsung cukup meriah dan sukses. d irasakan sebagai gejolak Hadir dalam acara tersebut Camat Sidomukti Nunuk Dartini, M.Si., Kepala Kelurahan Mangunsari Siti Sulami serta anggota DPRD Kota Salatiga lingkungan yang dapat mengganggu M. Fathurrahman. Masing-masing peserta lomba balita yang mendaftar stabilitas lingkungan di Kota ini. Sehingga melalui Sarasehan diberi balon dan makanan tambahan bergizi. Adapun juri didatangkan langsung dari Tim Puskesmas. Beberapa tersebut, selain disosialisasikan kriteria penilaian yang dilakukan adalah umur, berat dan tinggi badan, serta mengenai manfaat pembuatan bio pori untuk penyerapan air, juga keaktifan balita. “Balita adalah aset bangsa yang harus kita jaga kesehatan dan kualitas diadakan dialog interaktif dari penddidikannya. Kami juga berharap agar lomba semacam ini tidak hanya beberapa peserta yang hadir, dengan diadakan dalam skup RW saja namun ke depan harus meningkat ke jenjang h a r a p a n a s p i r a s i m a s y a r a k a t Kelurahan, Kecamatan bahkan tingkat Kota,” sambut Ibu Camat dengan mengenai kendala lingkungan yang antusias. Sedangkan Ibu Lurah mengucapkan terimakasih atas prakarsa selama ini dihadapi, dapat dicarikan lomba balita ini. Beliau juga memberikan pujian atas terpilihnya RW Cabean solusi yang tepat dan terarah, sebagai juara kebersihan tingkat Kelurahan. “Saya harap bapak-bapak juga bahkan pemerintah melalui DPLH ikut berpartisipasi dalam lomba balita semacam ini, karena balita bukanlah akan lebih serius menangani milik ibu saja, namun juga milik para bapak,” tambah Ibu Lurah yang permasalahan lingkungan ini secara bertahap dan berkelanjutan, dengan disambut tawa para ibu. “Lomba ini digelar adalah untuk memberikan suport kepada para ibu- lebih melibatkan masyarakat secara ibu agar tetap memberikan asi kepada balitanya” terang Dra. Putnawati, aktif agar konverasi lingkungan dapat segera terealisasi.(ind) M.Si. , salah seorang panitia pemrakarsa.(lux)
Lomba Balita Meriahkan Hari Anak
S
28
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
Lintas Kota
Tokoh Koperasi Mendapat penghargaan
D
alam memperingati Hari Koperasi tahun 2007 ke 60 Walikota Salatiga menyerahkan piagam penghargaan tokoh koperasi kepada Joni Setiadi,SE atas prakarsa, kepedulian, konstribusi, dukungannya terhadap perkembangan dan kemajuan Penyerahan piagam tersebut berlangsung di halaman Pemkot Salatiga, dan bersamaan 9 tokoh peraih penghargaan koperasi, dalam suatu upacara pagi hari. Joni selaku manager Primkopti Handayani menjelaskan, aktifitas saya dimulai sejak tahun 1966 dan membenahi koperasi Handayani berbagai bidang usaha seperti; Pengrajin tahu tempe dan pengrajin makanan olahan contohnya usaha susu kedelai. Kripik tempe. Koperasi Kopti Handayani terdapat 405 anggota pengrajin tahu tempe. Bidang Usaha; kedelai, simpan pinjam, waserda, mengenai penghargaan kami telah memperoleh 11 trophi. Tokoh Koperasi Joni Setiadi, SE Sutrisno Supriyantoro,SE selaku Ketua Primkopti Handayani menegaskan, dalam upaya mewujudkan kesejahteraan anggota meliputi; ditingkatkan sehingga dapat mengadakan bahan baku kedelai relatif bersaing. Bantuan permodalan bagi tercapai memajukan primkopti. anggauta dengan bunga yang ringan agar terwujud kesra Kondisi SHU tahun Pengurus juga aktif peduli 2006 masih minim, saat ini pada semester I tahun 2007 sudah terpenuhi, kegiatan bidang olah raga bagi sedangkan semester terakhir rencana SHU pasti terpenuhi masyarakat.(kst) Kegiatan berkoperasi yang penting; penanaman kesadaran anggota berkoperasi
Seorang balita (kanan) asal Perum Domas semangat mengikuti
Perumahan Korpri yang masuk wilayah Kelurahan S a l a t i g a i n i memperingati hari kemerdekaan dengan menggelar berbagai acara. Karena padatnya agenda acara, warga t a m p a k s i b u k memeriahkan HUT RI s e j a k s e b u l a n sebelumnya. Salah satu kegiatan yang menarik adalah jalan sehat yang diselenggarakan pada Minggu, 12 Agustus 2007 lalu. Ketua RW X Perum Domas Soewandi mengatakan bahwa peringatan HUT ke- 62 RI di Perum Domas sengaja dipusatkan untuk tingkat RW. Hal Jalan Sehat sambut HUT RI. ini sebagai upaya u n t u k meningkatkan kerja sama warga, dan sebagai media agar warga perumahan saling mengenal satu dengan lainnya. “Tahun 2006 lalu kegiatan menyambut HUT RI diserahkan kepada masing-masing RT. Namun, untuk kebersamaan warga maka tahun 2007 ini kita selenggarakan tingkat RW,” jelas Soewandi.(ano)
Gegap Gempita Sambut HUT RI
M
emperingati HUT Kemerdekaan ke-62 Republik Indonesia disambut dengan gegap gempita warga Kota Salatiga. Tidak terkecuali bagi warga RW X Perum Domas yang merayakan hari kemerdekaan dengan berbagai acara.
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
29
Lintas Kota
Tita Mencetak Rekor Muri Indonesia
T
ita panggilan akrab Yemima Tita Yunantyo terpilih menjadi salah satu vokalis penciptaan rekor MURI Indonesia. Kali itu rekor bertajuk “Serba Tiga dari Salatiga” yang berisikan satu album berisi tiga lagu, dinyanyikan oleh tiga generasi, tiga aliran musik dan dinyanyikan pada pukul tiga sore. Meski segudang tropi telah Tita koleksi namun prestasi akademik cukup membanggakan, dari kelas satu SD Kristen 04 sampai saat ini kelas IV dia selalu tampil sebagai murid terpandai di kelasnya (rangking pertama). Di sekolah Tita juga aktif sebagai mayoret K e l o m p o k Drumband. Sejak usia 5 tahun putri pasangan Arie Yunantyo, SH.
dan Tatik Hermiyati, SH. ini rajin mengikuti les vocal di salah satu sekolah musik di Salatiga. Sejak saat itu berbagai event dia juarai, seperti: lomba Vokal dalam rangka HUT Kota Salatiga Tahun 2005 untuk tingkat kelas 2-4 SD tampil sebagai Juara I, Juara II Lomba lagu perjuangan usia 1-3 tahun di tahun yang sama, Juara I lomba karaoke dalam rangka Lustrum Universitas Kristen Satyawacana (UKSW) tahun 2006, Juara II Lomba nyanyi Candi Soba Fair usia 714 tahun 2006, Juara I kategori kelas 2-4 lomba vocal dalam rangka pentas Forki tahun 2006, juara III menyanyi tunggal putri Porseni SD tingkat Kota Salatiga tahun 2007, serta berbagai tropi lain di ajang
Tim Kempo Pra Pon XVII Digodog di Salatiga
T
im Kempo Jawa Tengah mendapatkan pemusatan latihan di Salatiga. Tim beranggotakan 30 atlet dan 8 pelatih tersebut akan menjalani seleksi Pra Pon XVII dalam rangka menghadapi Pra Pon XVII di Kalimantan Timur. Tempat pemusatan latihan tersebut berlangsung di lingkungan Yayasan Bina Dharma Kota Salatiga sejak tanggal 1 Juli30 Agustus 2007. “Pemusatan latihan ini sengaja memilih Kota Salatiga karena lingkungannya sangat cocok, udaranya sejuk dan nyaman. Sayangnya atlet dari kota ini tidak satu pun yang masuk, padahal tim managernya adalah Pak John yang tidak lain adalah Walikota Salatiga. Atlet sekarang ini didominasi dari: Kota Pemusatan latihan Kempo di Salatiga SEmarang, Purwokerto, Kudus, Cilacap, Purbalingga, Solo dan Wonogiri” terang Zulkifli Nasution, ketua tim. “Adapun target dari latihan ini adalah meloloskan sebanyak-banyaknya atlet dari semua kelas dan nomor yang berjumlah 22. sedangkan target di Pon XVIII nanti adalah masuk 6 besar dsari semua kelasnya, serta mempertahankan prestasi di Pon XVII Palembang,” tambah Zulkifli yang menduduki III DAN. “Atlet andalah pada tim ini adalah Ade Bahtiar di Perkelahian Bebas dari Kota Semarang, pasangan Yudarsa Putri III DAN yang telah menggondol emas di Pon XVII Palembang dan pasangan Yuliastuti dengan Sulistiana yang juga juara IV dunia,” akhir Zulkifli.(lux)
30
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
Lintas Kota
Operasi Pelajar Keluyuran O
perasi Pelajar yang melibatkan tim gabungan dari Polres Salatiga, Kesbanglinmas, Satpol PP, dan Dinas Pendidikan Kota Salatiga menangkap para pelajar yang keluyuran di lapangan Pancasila, Komplek pertokoan Jalan A Yani, Pasar Raya dan beberapa tempat strategis lainnya. Bagi siswa yang tertangkap dibawa ke Mapolres Salatiga untuk diberi pembinaan dan setelah petugas memanggil guru dari masing-masing sekolah, maka siswa tersebut baru diperbolehkan pulang. Menurut Kikis Kuncoro, S.Stp. Kasi Kesbang, Operasi pelajar ini merupakan operasi tahap pertama, dengan tujuan mendukung serta membantu pelaksanaan tata tertib sekolah. Sedangkan operasi tahap dua dan tahap tiga akan dilaksanakan dibulan-bulan mendatang. Lebih lanjut Kikis mengatakan, “operasi yang kami lakukan memang tidak dipublikasikan terlebih dahulu, hal ini agar tidak terjadi persiapanpersiapan bagi siswa yang sering keluyuran untuk bersembunyi” katanya. Disamping operasi tersebut, tim gabungan juga melakukan operasi di sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta. Sasaran operasi antara lain
Salah seorang anggota tim operasi pelajar gabungan sedang memeriksa Hp Siswa SMA Negeri I Salatiga.
Narkoba, senjata tajam, foto pornografi baik cetak maupun elektronik. Lebih lanjut Kasi Kesbang sebagai sekretaris operasional pelaksanaan mengatakan, “baik dari masyarakat umum maupun para guru menyambut baik atas kegiatan operasi ini, dan mereka mengharap agar kegiatan ini dapat dilaksanakan setiap bulan dan diinsentifkan di lapangan. Namun kami terbentur dengan masalah anggaran. Dana operasional kami tidak cukup untuk melaksanakan operasi tiap bulan, sehingga kami hanya bisa mendesak untuk peningkatan anggaran”, tandasnya.(bdi)
Dispertan Antisipasi Kurang Pangan
U
ntuk meningkatkan ketahanan pangan Kota Salatiga Dinas Pertanian Kota Salatiga gelar Rakor Dewan Ketahanan Pangan. Rapat koordinasi tersebut berlangsung pada tanggal 31 Juli 2007 di ruang sidang II Pemerintah Kota Salatiga. Hadir dalam acara tersebut Walikota Salatiga sekaligus memberikan sambutan. Adapun peserta rapat adalah: seluruh angota Dewan Ketahan Pangan, Camat dan Kepala Kelurahan se-Kota Salatiga, Lembaga Swadaya masyarakat (LSM) dan staf Dinas Pertanian. Sedangkan tema dari rapat tersebut adalah “Peningkatan Diversivikasi Konsumsi Pangan Guna Mendukung Ketahanan Pangan Kota Salatiga”. Sebagai pembuka rakor diadakan pula diskusi dengan menghadirkan tiga pemateri yaitu: dari Dinas kesehatan Kota menyajikan pokok bahasan tentang “Situasi Kerawanan Pangan dan Gizi Kota Salatiga Tahun 2007”, dari Badan Perencanaan (Bapeda) Kota Salatiga mengulas tema “Kebijakan Pemerintah Kota Salatiga dalam peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat” dan dari bimbingan Masyarakat Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah menyajikan materi 'Ketahanan Pangan Nasional disangga oleh Ketahan Pangan Daerah”. Tujuan dari rakor ini adalah untuk menyamakan persepsi, gerak dan langkah serta koordinasi antar lembaga/instansi pemerintah dan swasta dalam mewujudkan Ketahan Pangan Kota Salatiga. “Saya berharap ada kebijakan khusus yang diambil guna menjaga kawasan pertanian Kota Salatiga agar tidak tergusur oleh perumahan yang semakin meluas” pesan Walikota Salatiga dalam sambutannya.(lux)
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
31
Lintas Kota
Karang Taruna Ginandang Gelar Porseni
K
arang Taruna Ginandang Utomo Kelurahan Gedongan Salatiga menyelenggarakan pekan olah raga dan seni dalam rangka ikut memeriahkan Hari Ulang Tahun ke 62 Republik Indonesia. Acara yang dibuka oleh Kepala Kelurahan Gedongan Salatiga Gunaryo, Bsc ini menggelar berbagai lomba seperti Bulutangkis beregu antar RW di lapangan Bulu Tangkis Sinar Mulya Abadi, Tenis Meja beregu antar RW dan Menghias Tumpeng. Puncak acara dimeriahkan dengan kegiatan lomba menggambar dan mewarnai tingkat Playgroup dan Sekolah Dasar. Selain itu, lomba menghias tumpeng antar RW yang diikuti ibu-ibu PKK se Kelurahan Gedongan ikut juga memeriahkan acara tersebut. Acara ditutup oleh ketua LPMK Seorang Ibu PKK sedang menghias tumpeng dalam acara lomba menghias Kelurahan Gedongan Suyanto diikuti di Kelurahan Gedongan Salatiga dengan pengumuman pemenang serta semua warga. Sedangkan untuk pembagian hadiah. Adapun juara umum adalah RW 1 Kelurahan Gedongan. Ditempat terpisah, Novia Praptiningsih selaku ketua penyelenggara p e n g h a r g a a n , s e l u r u h j u a r a mengatakan, “Kegiatan ini berlangsung dengan baik dan lancar sesuai yang mendapatkan piala tetap, bingkisan kita harapkanbersama. Hal ini berkat kerja sama semua pihak yang selalu s e r t a p i a g a m p e n g h a r g a a n ” , menjaga ketertiban, keamanan serta adanya kerja sama yang baik antar tandasnya.(bdi)
Ketrampilan Komputer Masuk Prioritas
K
etrampilan siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Negeri 2 Salatiga di bidang otomotif memang sudah tidak diragukan lagi. Namun demikian, persoalan ketrampilan komputer juga menjadi prioritas agar semua siswa dapat menguasainya. Demikian dikatakan Kepala Sekolah Drs. Reza Pahlevi, didampingi guru pengampu pelajaran Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) Intan Nurcahya, S.Pd, saat dihubungi wartawan HatiBeriman. Menurut ia, penguasaan terhadap komputer sangat dibutuhkan siswa sampai mereka lulus sekolah. Karena itu, sesuai tuntutan kurikulium materi KKPI diberikan secara intensif. “Semua siswa dari kelas 1, 2 dan 3 menerima teori dan praktik KKPI,” jelasnya. Beberapa Siswa SMKN2 sedang Praktik KKPI Kelas 1 mendapatkan materi dan praktik tentang dos, windows, MS Word dan XL. Kelas 2 mendapat materi dan praktik power point dan acces. Sedangkan untuk kelas 3 adalah website dan internet. SMK Negeri 2 telah memiliki ruangan praktik komputer secara representatif dan bisa on line internet. Setiap siswa mendapat jadual seminggu sekali selama 2 jam. Hingga kini, pihak sekolah masih melakukan proses pengembangan, sehingga diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan lebih optimal. “Kami berharap melalui ketrampilan komputer ini para siswa dapat menguasai teknologi informasi,” tandas Kepala Sekolah.(ano)
32
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
Lintas Kota
Ibu Totok Mintarto Tinggalkan Salatiga
I
bu Devi Herlina, istri almarhum Walikota Salatiga Totok Mintarto resmi meninggalkan Kota Salatiga. Sebagai perpisahan digelar acara pelepasan di Rumah Dinas walikota Salatiga, Jl. Diponegoro No 1 salatiga pada tanggal 10 Agustus 2007. Nampak dalam acara pelepasan, Walikota Salatiga John M Manoppo, Ketua tim penggerak PKK Rosa Darwanti, SH, Kepala SKPD se Kota Salatiga dan Direktur PDAM serta semua sahabat Ibu Devi. Bu Totok, sapaan akrab beliau, mengutarakan rasa terimaksihnya kepada pihak yang selama ini telah membantu dalam menjalankan roda pemerintahan. “Saya mengucapkan terimaksih yang tidak terhingga terhadap semua pihak yang telah banyak membantu saya dan almarhum. Saya juga memohonkan maaf kepada almarhum, jika selama dalam kepemimpinan beliau ada kesalahan, baik yang disengaja ataupun tidak” ucap bu Totok. “Rumah dinas ini adalah rumah ibu juga, kapan pun ibu ke Salatiga, pintu rumah ini selalu terbuka lebar untuk ibu. Kami semua (Salatiga) juga cinta ibu. Saya mengucapkan selamat jalankepada Ibu Devi Totok Mintarto” sambut Walikota.
Ny. Devy Totok Mintarto, berpamitan di hadapan tamu undangan.
“Almarhum H. Totok Mintarto adalah sosok pemimpin yang merakyat. Rumah dinas ini menjadi bukti kepemimpinan beliau selama ini, di masa beliau rumah ini selalu terbuka untuk semua masyarakat. Hal tersebut patut kita contoh” tambah Walikota. Sedang ketua tim penggerak PKK mebyampaikan ucapan terimaksih atas kepemimpinan Ibu Devi selama ini dan menyampaikan ucapan selamat jalan. Acara ditutup dengan pemberian cindera mata sebagai kenangkenangan.(lux)
Sawung Jabo Meriahkan FMA
F
estival Mata Air (FMA) ke 2 yang diprakarsai Komunitas Tanam Untuk Kehidupan (TUK) dipusatkan di Pemandian Kalitaman, Salatiga dibuka oleh Staf Ahli Gubernur, Ir. Supangat. Pembukaan berlangsung pada tanggal 01 September 2007 di Kalitaman, Kota Salatiga. Dalam pembukaan FMA 2 disuguhkan tari Perang dari Papua yang di perankan oleh pasukan Yonif 411 Salatiga serta tari gambyong yang ditarikan oleh gadis-gadis Kalitaman Salatiga. Sebagai hiburan masyarakat disuguhkan pula group band dari Autralia dan Sawung Jabo. Peserta festival berasal dari komunitas Seni Kota Salatiga, Surabaya, Jogjakarta, Madura, Jakarta dan Australia. Sebagai tanda pembukaan Walikota Salatiga John M Manoppo memukul kentongan, pemukulan bernada kitir (berurutan panjang) yang dalam budaya Jawa bunyi kentongan semacam ini dijadika tanda bahaya, sedang dalam pembukaan FMA 2 adalah sebagai tanda dari bahaya makin meningkatnya pemanasan global yang diakibatkan kerusakan lingkungan.Berbagai kegiatan pendukung antara lain: pameran lomba gambar anak, seminar pemisahan sampah, pemutaran film lingkungan dan bazar. Tampak pula berbagai macam patung-patung limbah sebagai pesan terhadap masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan. Dalam pembukaan FMA 2 disuguhkan tari Perang dari Papua yang di perankan oleh pasukan Yonif 411 Salatiga serta tari gambyong yang ditarikan oleh gadis-gadis Kalitaman Salatiga. Sebagai hiburan masyarakat disuguhkan pula group band dari Autralia dan Sawung Jabo.(lux)
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
33
Lintas Kota
SMKN 1 Anti Narkoba
S
ekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Salatiga, menyelenggarakan Sosialisasi Anti Narkoba dan Pencegahan AIDS, Selasa (28/8) 2007 lalu. Kegiatan yang berlangsung di Aula Sekolah itu diikuti sekitar 200 siswa-siswi kelas 2 dan 3 sekolah setempat. Kepala Sekolah SMK N 1 Bambang Dwi H., S.Pd didampingi Wakil Kepala Bagian Kurikulum Victor Haruman, SP, menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi tersebut terselenggara atas kerja sama dengan Radio Pesona FM dan Polres Salatiga. Adapun tujuannya tidak lain sebagai antisipasi dini agar generasi muda tidak terjebak pada pilihan yang salah. Sebab, persoalan Narkoba yang sangat rentan terhadap penularan penyakit HIV/AIDS dewasa ini menjadi persoalan yang sangat memprihatinkan semua pihak. Kepala SMKN1 Bambang Dwi H., S.Pd (Kanan). “Sebagai pendidik, kita tentu sangat senang ketika pengelola Radio Pesona FM bekerja sama dengan Polres menawarkan “Antisipasi dini dengan cara kegiatan Sosialisasi Anti Narkoba dan Pencegahaan AIDS di sekolah kami,” mengenalkan anak terhadap jenistutur Bambang. jenis Narkoba dan akibat yang Pada kesempatan itu, bertindak selaku Nara Sumber Kasat IPP Polres ditimbulkan merupakan upaya Salatiga AKP Darsono. Materi tentang Bahaya Narkoba dan Pencegahan paling efektif sebagai salah satu HIV/AIDS diterangkan secara rinci kepada para peserta, kemudian b e n t u k p e n d i d i k a n , ” k a t a dilanjutkan dengan tayangan film, dan dialog. Peserta yang kebanyakan Bambang.(ano/kst) perempuan, karena siswa pada sekolah tersebut 90 persen perempuan, tampak sangat antusias memperhatikan penjelasan nara sumber.
Bedah Rumah di Pengilon
R
Warga membongkar rumah Ny. Suparmi Dukuh Pengilon.
umah janda Bapak Supardjo atau Ny. Suparmi, warga dukuh Pengilon RT 04 RW III Pengilon Kelurahan Mangunsari Salatiga, oleh warga sekitar telah di bedah. Bedah atau rehab rumah dilaksanakan Minggu (2/9) yang dilanjutkan dua hari kemudian setelah pihak RT memperoleh stimulan dana dari APBD Tingkat I Jateng melalui Bapermas. ” Dana dikucurkan atas upaya pihak Kelurahan Mangunsari. Memang dananya sangat minim tetapi dimaksudkan hanya sebagai stimulan ”, ujar Ketua RW III Pengilon, Drs Herry Budi Prasetyo. Menurutnya, dana yang dikucurkan untuk warga di RW III ada 2 KK dialokasikan bagi warga sekeng diwilayah RT 04 dan RT 07, masing-
masing memperoleh bantuan Rp. 1.700.000. Menindak lanjuti hal tersebut, Ketua RT 04/III, Adi Setiarso, SE segera menggerakkan warganya. Dan hasilnya rumah janda Ny. Suparmi berhasil direhab dalam waktu 3 hari. Hasil fisik bedah rumah yang melibatkan puluhan warga RT 04/III berupa pembangunan seluruh atap rumah, pembongkaran sekat rumah dan penggantian ruangan rumah dari anyaman bambu diganti tripleks setebal 5 mili. ” Kami memperoleh dukungan penuh dari warga di RT 04/III Pengilon berupa tambahan sumbangan dana yang mencapai Rp. 1 juta lebih, sumbangan dari ibu-ibu berupa snack, makan besar dan minum untuk 3 hari, serta sumbangan tenaga dari warga yang kalau diuangkan cukup besar ”, tambah Ketua RT 04. Proses bongkar rumahpun berlangsung cepat, dalam sehari seluruh atap telah diturunkan dan diganti dengan yang baru, sedangkan hari berikutnya penyekatan dan penggantian kamar yang rusak parah. (ads)
34
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
Lintas Kota
Majalah Hati Beriman Memperoleh ISSN S
etelah sekian lama terbit d an beredar lu as di masyarakat, kini Majalah Hati Beriman Pemerintah Kota Salatiga yang merupakan majalah berita warga Kota Salatiga telah mempunyai International Standard of Serial Number atau ISSN. “ Kami telah mengurus ISSN untuk Majalah Hati Beriman ke PDIILIPI Jakarta dan memperoleh ISSN nomor 1978-5798. Mudah-mudahan dengan telah diperolehnya ISSN tersebut akan meningkatkan bobot serta nilai tambah bagi para penulis dan pembaca Majalah Hati Beriman “, ujar Kepala Kantor Inkom Drs. Petrus Resi, M.Si. Lebih lanjut Petrus Resi mengatakan bahwa kewajiban bagi penerbitan yang telah memperoleh ISSN diantaranya mencantumkan ISSN dipojok kanan atas pada halaman kulit muka, mencantumkan bercode ISSN di pojok kanan bawah pada halaman kulit belakang untuk terbitan ilmiah dan terbitan hiburan/populer pojok kiri bawah, mengirim terbitan sekurangkurangnya 2 eksemplar setiap terbit ke PDII-LIPI serta segera lapor apabila judul terbitan diganti karena harus mendapatkan ISSN baru. Kepala Seksi Penerbitan Inkom, Adi Setiarso, SE yang ikut mengurus ISSN ke Jakarta menjelaskan , ISSN merupakan nomor pengenal yang diberikan kepada terbitan berkala dan diberikan oleh International Serial Data System (ISDS) yang berkedudukan di Paris, Perancis. ISDS mendelegasikan pemberian ISSN baik secara regional maupun nasional. Pusat regional untuk Asia berkedudukan di Thai National Library, Bangkok Thailand. Sedangkan untuk di Indonesia yang ditugaskan memantau terbitan berkala yang dipublikasikan dan memberikan ISSN adalah PDII LIPI yang beralamat di Jalan Gatot Subroto Jakarta.
Majalah Hati Beriman Pemkot Salatiga go publik.
Ditambahkan, Majalah Hati Beriman dahulu masih berupa terbitan sangat sederhana berbentuk buletin. Dalam perkembangannya sejak tahun 1994 keluar izin terbit Walikota Nomor 481.2/178/1994 yang dikelola Bagian Humas yang merupakan embrio Kantor Informasi dan Komunikasi (Inkom) Salatiga. Kini, majalah milik warga Kota Salatiga bernama Majalah Hati Beriman yang dikelola Kantor Inkom berdasarkan SK Walikota Nomor 9 Tahun 2004.(ads)
PBNU Bagi Kapling
D
alam seminar kebangsaan di Gedung Sinode Gereja Kristen Jawa Salatiga, Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi mengajak umat menjauhi sikap ekstrim. Acara yang digelar pada tanggal 29 Agustus 2007, atas prakarsa pengurus Persekutuan gereja-gereja dan lembaga Injil Indonesia serta Pengurus Cabang Nahdhotul Ulama Kota Salatiga. Hadir dalam acara tersebut seluruh perwakilan umat beragama di Kota Salatiga. Walikota Salatiga John M. Manoppo, SH. yang juga hadir sekaligus menyampaikan sambutan. Di Salatiga juga mempunyai wadah perkumpulan antar umat beragama atau yang kita sebut dengan Majelis PUASA (Persatuan Umat Beragama Salatiga). Organisasi lain yang baru saja dibentuk adalah FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama). “Saya sangat mengharapkan amanat dari Bapak Hasyim Muzadi serta kepada para hadirin untuk khidmat menyimak paparan dari beliau” papar Walikota. Sedangkan pembicara berharap agar semua masyarakat Indonesia menjauhi sifat ekstrim baik Muslim atau pun non Muslim. “Jika ada muslim yang ekstrim itu adalah bagian saya untuk mengarahkan mereka, sedang dari pihak Kristen yang ekstrim itu bagian bapak-bapak Pendeta” ajak Hasyim.(lux)
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
35
Legenda
Misteri Gumuk Si Kere K
isah cerita Gumuk si kere di lingkungan Promasan Kumpulrejo pada waktu dulu menjadi tempat berkumpulnya kere-kere (orang miskin-red) di malam hari. Gumuk tersebut terletak di sebelah selatan pasar yang selalu ramai dikunjungi kere-kere untuk mencari nafkah dan saat ini tinggal tanah rata yang ditumbuhi beberapa pohon dan rerumputan. Much Juri dan Pangat, tokoh masyarakat setempat mengemukakan hal itu kepada reporter majalah Hati Beriman dengan sangat hati-hati. Bagi masyarakat Promasan Gumuk Si Kere saat ini dianggap keramat dan berbahaya. Banyak kejadian-kejadian aneh yang sering terjadi di malam hari. Pernah ada suara gamelan merdu, namun kalau didekati semakin jauh. Lebih lanjut Juri mengatakan, “di tempat gumuk itu terdapat beberapa peninggalan barang gaib seperti seperangkat gamelan, wesi aji, kitab stambul, keris. Tumbuh-tumbuhan dan tanah gumuk tidak mau diusik, dan jika ada yang nekat akan berdampak negatif” katanya. Tanah gumuk Si Kere yang memiliki luas 600 M2 dan terletak disebelah utara KUD Susu itu kini di tumbuhi berbagai pepohonan dan rerumputan. Namun tidak ada orang yang berani menggembalakan ternak di gumuk itu. Pernah sewaktu kecil Much Juri bermain di gumuk milik almarhum Mbok Kirah tersebut dan menangkap burung Gemak untuk dimasak dan dimakan. Menjelang malam harinya Juri bermimpi ada suara yang memperingatkannya agar lain kali tidak mengambil barang-barang yang ada di gumuk Si kere. Demikian pula memotong pohon manis jangan, batangnya sudah putus tetapi tidak roboh melainkan
36
Masyarakat Promasan mengakui bahwa lokasi gumuk menimbun beberapa misterius. Apa lagi di waktu siang hari jam 12.00 WIB. Much Juri sendiri sebagai tokoh masyarakat tidak berani masuk ke pekarangan gumuk sebab takut terkena musibah.
ada kejadian aneh yang keluar darah mengalir. Juga pohon bambu sewaktu dipotong sudah putus tidak roboh sehingga yang memotong ketakutan. Selain itu banyak batu-batu yang dimanfaatkan warga untuk dijual ke beberapa daerah guna membangun rumah, namun hasilnya bangunan tersebut tidak menjadi baik tapi malah roboh. Sementara warga Promasan bernama Martono yang pernah merumput di wilayah tersebut untuk makanan ternaknya, keesokan hari ternaknya sakit dan dia sendiri juga sakit. Malam harinya mendapat bisikan gaib yang harus mengembalikan selembar daun berasan pada malam itu juga. Dengan menahan rasa sakit perut Martono berusaha dengan jalan merangkak sejauh 300 meter dari rumah ke Gumuk tersebut dan berhasil mencapai tujuan, anehnya keesokan harinya dia sembuh dan ternak sapinya juga ikut sembuh. Warga masyarakat Kumpulrejo mengakui keberadaan Gumuk Si Kere merupakan wilayah penuh gaib yang tidak boleh diusik kalau bukan haknya. Namun diakui keberadaan gumuk tersebut membuat masyarakat sekitar dapat hidup dengan perbuatan amal baik, sederhana, dan tekun beribadah, jujur, serta bermasyarakat dengan baik. Much Juri mencontohkan; “kami punya 7 anak, 4 anak sudah berkeluarga, tinggal 3 anak yang masih sekolah. Sebagai petani ternak saya hidup bersahaja, segala kekuatiran saya serahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kenyataannya sampai saat ini hidup saya kecukupan, jelas hal ini harus saya syukuri. Mengenai rejeki tidak usah ngotot dikejar-kejar, sebab rejeki itu yang mengatur Tuhan, yang penting kita harus rajin bekerja dan tekun”, katanya(kst/bdi)
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 4, September 2007
Profil Classica Preludia
“Sekolah dan Bakat Sama Penting” S
uaranya lembut, gaya bicaranya halus dan sopan. Begitulah kesan pertama wartawan majalah ini saat bertemu Classica Preludia. Gadis kecil yang kini duduk di bangku kelas V SD Ledok 2 Salatiga tersebut, malam itu tampak cantik. Mengenakan baju warna hitam dengan sepatu boot putih dan tutup kepala berkombinasi, menambah anggun penampilan bocah berusia 10 tahun itu. Classica, begitu ia biasa disapa, malam itu memang berpenampilan istimewa. Sebab, ia sedang mempersiapkan diri menghibur pecinta musik Jazz. Classica dan ayah tercinta Joko Music, setiap Jumat malam selalu bermain musik di Quality Hotel Wahid Salatiga, dalam acara Friday Evening Jazz. (Mulai bulan September jadual dirubah, masih menunggu konfirmasi pihak manajemen Hotel, Red) “Aku biasanya bermain piano, keyboard dan menyanyi. Papaku bermain saxophone, flute dan gitar,” tutur dara cantik kelahiran 4 Maret 1997 ini. Di tengah fenomena serbuan industrialisasi musik Barat modern, keberadaan musik etnis mengalami kemunduran dan kurang diminati masyarakat. Namun bagi Classica, bermain musik Jazz merupakan kebanggan tersendiri. Dengan bakat bermusik Jazz itu, ia bisa bertemu dan bermain musik bersama musisi Jazz dunia Rene Van Hels Dingen, dan pemain Biola Jazz Luluk Purwanto. Bersama keduanya warga Jalan Argoyuwono No. 1 Salatiga ini diberi kursus musik gratis. Diakui Classica, kesibukan bermain musik cukup menyita waktu belajar untuk pelajaran di sekolah. Meski demikian, ia tidak menyesal. Sebaliknya, Classica malah tertantang untuk pandai-pandai mengatur waktu. “Bagiku pengembangan bakat tidak kalah pentingnya dengan pendidikan sekolah,” ujar Classica. Kecintaan Classica bermain musik Jazz etnis, diakui tidak lepas dari Classica Preludia (kiri) bersama adiknya Jazz Angle. pendidikan sang Ayah. Sejak kecil ia diajari bermain musik ayahnya, mas Joko, yang memang Global TV Jakarta, bersama presenter Dik Doang. berprofesi sebagai pengajar musik. Pada usianya yang Tidak itu saja, pada tahun 2006 lalu Classica bermain masih belia, Classica kini sudah bisa mendapatkan musik Jazz di Solo bersama musisi Jazz dari Jerman, penghasilan sendiri. Amerika dan Australia. Dan belum lama ini, ia bermain Pengalaman yang paling mengesankan adalah musik pada acara International Music Festival di Cafe saat nyanyi dengan Sherina di Hotel Ciputra Semarang. Darmint, Cafe Ekspresi dan Hotel Sahid Jakarta, Pengalaman lain Classica pernah mengisi acara musik di berkolaborasi dengan musisi Inggris dan Amerika.(ano)
HATIBERIMAN, Vol. 1 No. 1, Tahun 2007
37
Rilek’s PEMENANG TTS MAJALAH HATI BERIMAN 32 Edisi III/Tahun 2007
Hadiah Eksklusif
2 (dua) orang pemenang mendapat
Tiket Tour ke Bali (tidak bisa diuangkan)
1. M. Guntur Fajar Utomo, SH
Argomas Timur 121 Rt.04 Rw.IX Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo - Salatiga.
2. Suyitno
Kantor DPKD, Jl. Sukowati No. 51 Salatiga.
10 (sepuluh) orang Pemenang @ Rp. 75.000,00 1.
Ganang Laksono
Togaten Rt.04/Rw.05 Salatiga.
2.
Lely Ambarini
Perum. Wisma Peni-Jaten Barat No. 20 Tegal Rejo Salatiga.
3.
Mega Yuanda D
Imam Bonjol Gang Durian No. 17 Rt.03 Rw.I Salatiga.
4.
Warin D
Jl. Damarjati 118 Kalitaman Rt.06 Rw.04 Salatiga.
5.
Izatil Umani Aminah
Jl. Domas No. 21, Rt.02 Rw.08 Salatiga.
6.
Nanik Kartika
Kecamatan Pabelan, PK Gambir Rt.02 Rw.02 Kabupaten Semarang.
7.
Tyas Agustina
SMA Muhammadiyah Salatiga Jl. KH. Ahmad Dahlan Soka Salatiga.
8.
Anita Hardini
Jl. Cungkup 496 Salatiga.
9.
Sunaryo
Sukoharjo Rt. 022 Rw. 06 Kel. Cebongan Kec. Argomulyo Salatiga.
10. Sri Utami
STIE AMA Jl. Diponegoro No. 39 Salatiga.
Ketentuan Pengambilan Hadiah Pemenang dapat mengambil hadiah dari sponsor di Kantor Redaksi dengan menyertai foto copy identitas diri.
PD. BPR
Bank Perkreditan Rakyat
KOTA SALATIGA
Mitra Usaha Sejati Jl. Buksuling Salatiga Telp. (0298) 323001
KANTOR CABANG SALATIGA JL. PEMUDA NO. 1 SALATIGA TELP. (0298) 324750, 324751 FAX (0298) 324751 TELEX 22800 BPD SLG IA
Walikota Salatiga John M. Manoppo, SH didamping Kepala Kantor Informasi dan Komunikasi Drs. Petrus Resi dan Direktur Rio Diva Persada Tour Mas Ipung saat mengambil undian TTS Majalah Hati Beriman Edisi Khusus Hari Jadi Salatiga ke 1257 di ruang kerja Walikota Salatiga.
Lensa
M e n g u c a p k a n Marhaban Ya Ramadhan
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1428 Hijriyah
IKLAN LAYANAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA INI DISAMPAIKAN OLEH REDAKSI MAJALAH
HATIBERIMAN
Majalah Berita Warga Kota Salatiga
9 771978 579805