LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK KECIL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DALAM PEMBELAJARAN PENINGGALAN SEJARAH HINDU DI INDONESIA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 DARMA KECAMATAN DARMA KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2014-2015 IMPLEMENTATION SMALL GROUP DISCUSSION METHOD TO IMPROVE UNDERSTANDING OF LEARNING HINDU HISTORICAL LEGACY IN INDONESIA FOR STUDENT IN ELEMETARY SCHOOL CLASS V Imas Maskilah SD Negeri 3 Darma Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Sebagai implementasinya, diadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada pembelajaran pembelajaran peninggalan sejarah hindu di indonesia pada siswa kelas V SD Negeri 3 Darma menggunakanmetode diskusi. Penelitian ini terdiri dari II siklus masing-masing terdiri dari empat tindakan utama yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Akhir dari setiap siklus dilaksanakan tes dengan menggunakan instrumen soal. Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti, observer, subyek yang diteliti. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi, catatan lapangan, lembar wawancara, tabel penilaian proses, lembar evaluasi (LKS), dan kamera. Data yang diperoleh dianalisis dan direfleksi dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil observasi kinerja guru memperoleh nilai 85,72 pada siklus pertama diperoleh gambaran ketuntasan hasil belajar siswa dari 32 siswa terdapat 20 siswa 31,25% dan nilai rata-rata terhadap hasil belajar siswa pada pra siklus memperoleh nilai 62,5, pada siklus kedua mendapat nilai 45,31, dan nilai rata-rata terhadap hasil belajar siswa pada siklus pertama memperoleh nilai 90,63, sedangkan siklus kedua terhadap hasil observasi kinerja guru memperoleh nilai 100. Penelitian ini berkesimpulan bahwa penerapan metode diskusi kelompok kecil dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan materi peninggalan sejarah hindu di indonesia pada siswa kelas V (Lima) SD Negeri 3 Darma Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan. Kata Kunci: pemahaman siswa, diskusi, siklus Abstract This study was conducted to improve the understanding of students in learning social studies in primary school. For its implementation, held a Class
1
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
Action Research (PTK) on learning of heritage hindu learning in Indonesia in Class V SD Negeri 3 Darma using the method of discussion. The study consisted of II cycles each consisting of four main action planning, action, observation, and reflection. End of every cycle carried out tests using an instrument problem. This study was conducted collaboratively between researchers, the observer, the subjects studied. Data collection techniques of research done using guidelines for observation, field notes, interview sheets, table process assessment, evaluation sheets (LKS), and a camera. The data obtained were analyzed and reflected by using qualitative descriptive method. The results showed that the observation of teacher performance scored 85.72 in the first cycle obtained a description of the thoroughness of learning outcomes of students from 32 students there are 20 students 31.25% and the average value of the learning outcomes of students in pre-cycle scored 62.5, in the second cycle scored 45.31, and the average value of the learning outcomes of students in the first cycle obtain the value of 90.63, while the second cycle to the observation of teacher performance gain value 100. this research concluded that the application of a small group discussion method can improve student learning outcomes with the matter of heritage hindu in Indonesia in class V (Five) SD Negeri 3 Kuningan District Darma Darma Subdistrict. Keywords: student understanding, discussion, cycles PENDAHULUAN Menurut Undang – undang sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 merupakan tantangan bagi seorang guruuntuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional adalah menjadikan manusia Indonesia yang cerdas dan terampil. Sebagai tenaga profesional, guru dituntut untuk mengusai pengetahuan dan dasar-dasar yang berhubungan dengan persiapan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran, karena dalam setiap proses pembelajaran tidak selamanya berhasil dengan baik. Suatu pembelajaran keberhasilannya dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya proses yang terlibat langsung dalam proses pembelajran, harus terjadi interaksi yang maksimal. Ketercapaian hasil belajar ditunjukan dengan penguasaan materi pembelajaran yang dapat diukur dan dinyatakan dengan nilai. Pada mata pelajaran IPS dengan pokok bahasan mengenai peninggalan sejarah hindu di Indonesia, hasil yang dicapai pada eveluasi belum maksimal. Setelah mengindentifikasi dan diskusi dengan teman sejawat dapat diketahui bahwa kurangnya kemampuan siswa memahami materi dan kurangnya kepercayaan diri pada siswa untuk mengemukakan pendapatRendahnya semangat belajar siswa. Masalah yang menjadi fokus perbaikan pada mata pelajaran IPS dengan pokok bahasan mengenai peninggalan sejarah hindu di Indonesia adalah: (1) memberikan contoh-contoh kongkrit dalam penjelasan materi; (2) pelayanan yang diajukan lebih terarah; (3) materi penguatan dan motivasi kepada siswa; (4) memilih metode yang tepat. 2
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Perbaikan pembelajaran dilakukan terhadap siswa kelas V SDNegeri 3 Darma Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Tahapan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi perencanaan atau pelaksanaan observasi dan refleksi. Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup. Langkah dalam merencanakan perbaikan Pembelajaran dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1 Pelaksanaan Tindakan Desain PTK menurut Keemis dan MC.Taggart Sebagai upaya untuk lancarnya penelitian, maka langkah-langkah yang akan ditempuh pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Identifikasi Masalah Sebelum pelaksanaan pembelajaran, peneliti bersama observer membuat skenario, perangkat tes, pedoman observasi, dan menyediakan alat peraga. 2. Langkah Persiapan Pada langkah persiapan pada kegiatan yang dilakukan sebagai berikut : a. Menghubungi observer dan mendiskusikan hal yang harus dikerjakan.
3
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
b. Mengajukan permohonan izin penelitian Kepada Kepala Sekolah SD Negeri 3 Darma Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan. c. Mempersiapkan kelengkapan instrumen, seperti silabus, rencana pembelajaran, soal tes hasil belajar matematika materi pokok operasi hitung Penjumlahan dan pengurangan, dan lembar observasi. d. Mengecek subjek penelitian 3. Langkah Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam tiga tahapan yaitu pembelajaran pendahuluan, pembelajaran inti, dan pembelajaran penutup. Pada pelaksanaan prosedur penelitian tersebut dilakukan observasi oleh para pengamat yang telah ditetapkan. Tugas pengamat adalah mengobservasi, yaitu mengamati dan mencatat berbagai kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dan siswa selama pembelajaran berlangsung. 4. Evaluasi Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah: a. Penyempurnaan bahan ajar, bahan evaluasi, bahan pedoman observasi; b. Melaksanakan observasi pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlagsung; c. Melaksanakan tes setiap selesai pembelajaran; d. Pada langkah ini peneliti akan mengkaji dan menganalisis data yang didapat dari hasil observasi setiap siklus. 5. Analisis dan Refleksi Dalam pelaksanaan pembelajaran dilakukan refleksi yang dilakukan bersama observer. Tujuan refleksi adalah untuk mencari dan menentukan indikator mana yang telah tercapai dan yang belum tercapai. Selanjutnya indikator yang belum tercapai dianalisis untuk dicari sebab-sebabnya atau kelemahankelemahannya dan solusi untuk mengatasinya. Refleksi dilakukan pada akhir setiap siklus. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah : a. Mengidentifiasikan permasalahan-permasalahan yang sudah ada dan belum terpecahkan. b. Menganalisis dan merinci tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan efektifitas pembelajaran berdasarkan kendala yang dihadapi guru. c. Menemukan tindakan selanjutnya berdsarkan hasil refleksi yang dilakukan secara kolaboratif oleh guru dan peneiti. d. Selanjutnya solusi tersebut di jadikan dasar untuk memperbaiki rencana perbaikan pembelajaran (RPP) siklus - siklus berikutnya. PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
4
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
Perbaikan pembelajaran IPS dilaksanakan dalam 2 siklus menghasilkan beberapa temuan yang menjadi tolak ukur keberhasilan perbaikan pembelajaran. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Penelitian siklus I dalam pembelajaran mata pelajaran IPS dilaksnakan pada tanggal: 9Pebruari 2015 Perencanaan pebelajaran siklus I dilakukan dengan perincian sebagai berikut : 1. Penerapan metode diskusi kelompok kecil dalam materi tentang peninggalan sejarah hindu di indeonesia 2. Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembeajaran 3. Mengefektifkan penggunaan alat peraga/gambar candi borobudur, mesjid dll. Materi yang diajarkan adalah peninggalan sejarah hindu di indeonesia menggunakan rencana perbaikan pembelajaran.Proses pembelajaran ditutup dengan tes formatif yang akan dianalisa hasilnya untuk menentukan apakah upaya perbaikan pembelajaran tersebut berhasil atau tidak.Dari data pengamatan yang dilakukan oleh observer diketahui bahwa guru masih belum maksimal menyiapkan media pembelajaran tentang peninggalan sejarah hindu di indeonesia dan keaktifan siswa belum terlihat. Dari analisa data prestasi siswa pada perbaikan pembelajaran siklus I terlihat bahwa nilai terendah 55 dan tertinggi 90 dengan rata-rata 66,25.Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran pada siklus I sudah ada kemajuan dibanding sebelum ada perbaikan,tetapi belum dapat memuaskan bila dilihat dari standar yang telah ditetapkan sekolah.Untuk itu direncanakan perbaikan siklus II. Hasil tes yang dilakukan penulis adalah ketuntasan hasil belajar siswa dari 32 siswa terdapat 20 siswa (31,25%) memperoleh nilai diatas KKM (65) sedangkan 12 siswa (18,75%) sisanya memperoleh nilai dibawah KKM (65).
5
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
80% 70% 60% 50% 40%
tuntas
30%
belum tuntas
20% 10% 0% Pra Siklus
Siklus I
Gambar 2 Hasil Pembelajaran Pra Siklus dan Siklus I
Untuk memperoleh data lebih jelas, dan dapat digunakan untuk perbandingan nilai yang diperoleh siswa, maka peneliti menyajikan rekapitulasi nilai siswa berikut ini. Tuntas
Tidak Tuntas
18,75 %
31,25 %
Gambar 3 Rekapitulasi hasil belajar siswa siklus I Dari hasil temuan dan refleksi pada perbaikan pembelajaran siklus 1 diketahui peningkatan taraf serap siswa dari pelaksanaan pembelajaran sebelumnya diperoleh rata-rata 60,43.Hal ini menunjukan daya serap masih dibawah standar yang telah ditentukan sebesar 65.Setelah diadakan perbaikan pada siklus 1 terjadi peningkatan nilai rata-rata yaitu 66,25.Namun demikian
6
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
walaupun sudah ada peningkatan penulis belum puas bila nilai rata-rata kelas belum mencapai standar. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II Penelitian siklus II dilaksanakan 1 kali pertemuan pada tanggal 16 Pebruari 2015. Perencanaan pembelajaran siklus II dilakukan dengan perincian sebagai berikut : 1. Penerapan metode diskusi kelompok kecil dalam materi peninggalan sejarah hindu di indonesia 2. Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembeajaran 3. Mengefektifkan penggunaan alat peraga 4. Membuat RPP 5. Membuat lembar observasi, seperti lembar observasi kinerja guru, dan lembar observasi aktifitas siswa 6. Menyusun instrumen rubrik penilaian hasil belajar tentang peninggalan sejarah hindu di indonesia. Berkaitan dengan perencanaan perbaikan pembelajaran tersebut diatas, maka peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan instrumen pengamatan seperti lembar pengamatan terhadap kinerja guru dan lembar pengamatan terhadap kenerja siswa. Adapun pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan kolaboratif dengan rekan sejawat yang bertindak sebagai pengamat. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pembelajaran diperoleh gambaran tentang hasil kinerja guru dan aktifitas siswa. Adapun kinerja guru yang dinilai adalah persiapan, pelaksanaan, dan penutup. Sedangkan pengamatan aktifitas siswa dilakukan terhadap antusias dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi,siswa yang aktif dengan kriteria baik adalah 29 orang atau 90,6 %,sedang 3 orang atau 9,4 %.Hal ini membuktikan bahwa siswa sudah sangat aktif selama proses pembelajaran yang dilaksanakan.Dengan demikian pelaksanaan perbaikan dengan penerapan metode diskusi kelompok kecil sangat berhasil dalam meningkatkan aktivitas dan perhatian siswa pada materi peninggalan sejarah hindu di indonesia. Untuk mengetahui pemahaman terhadap konsep yang diajarkan, maka guru melakukan evaluasi terhadap pemahaman siswa terhadap konsep. Dari hasil evaluasi diketahui bahwa siswa yang sudah masuk kategori tuntas berjumlah32 orang dengan persentase 45,31 % sedangkan siswa yang belum tuntas sejumlah 3 orang dengan persentase 4,7 %. Sesuai dengan teori tuntas, yaitu suatu pembelajaran dikatakan berhasil apabila tingkat ketuntasan siswa sudah mencapai lebih dari 67 %, maka pada pembelajaran siklus II ini sudah dikatakan berhasil karena sudah mencapai persentase 73 %.
7
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
Peningkatan nilai perbaikan pembelajaran IPS pada pra siklus, siklus I dan siklus II dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut: 100% 80% 60%
tuntas
40%
belum tuntas
20% 0% Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Gambar 4. Hasil Pembelajaran Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Untuk memperoleh data yang lebih jelas, dan dapat digunakan untuk perbandingan nilai yang diperoleh siswa, maka peneliti menyajikan rekapitulasi nilai siswa berikut ini.
4,7 % tuntas
45,31 %
tidak tuntas
Gambar5.Hasil Tindakan Siklus II Berdasarkan paparan data hasil di tindakan siklus II tersebut, ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan. Namun masih ada siswa yang belum tuntas yaitu berjumlah 3 orang (4,7%), siswa ini perlu di tindak lanjuti dengan memberikan bimbingan individual di luar jam sekolah oleh guru kelasnya. Refleksi Setiap mempelajari hasil evaluasi dari tiap akhir pembelajaran diperoleh nilai rata-rata meningkat pada setiap siklusnya. Nilai diperoleh ini merupakan usaha untuk meningkatkan pengetahuan pada kegiatan pembelajaran. Sebauh renungan yang harus ditindak lanjuti pada kegiatan ini saat siswa dibawah dalam situasi ketidak tahuan, tidak memahami suatu konsep yang ingin dicapai, sementara pada guru tidak tanggap pada situasi yang nyata dan perlu diperbaiki 8
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
dengan segera, bukan keberhasilan yang dicapai tapi kegagalan yang dirasakan baik oleh guru maupun siswa sebagai tujuan akhir. Kita ketahui bahwa setiap siswa mempunyai karakteristik yang berbedabeda dan dari lingkungan sosial yang berbeda pula, maka alangkah idealnya seorang guru mampu merefleksi proses pembelajaran sebelum, sesudah atau saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Optimalnya suatu pembelajaran jika ditunjang oleh komponen-komponen pembelajaran yang memadai, diantaranya adanya tujuan yang jelas, materi yang sesuai metode strategi yang tepat serta media yang bervariasi dan evaluasi yang valid. Komponen-komponen saling menunjang satu sama lainnya jika salah satu komponen diabaikan maka hasil yang diharapkan tidak akan tercapai secara maksimal. Setiap mata pelajaran mempunyai karakteristik yang berda-beda. Oleh karena itu dalam penyampaiannya pada prose pembelajaran haru disesuaikan dengan karakteristik tersebut. Agar pembelajaran menarik bagi siswa dan tingkat pencapaiannya tujuan maksimal, maka guru harus menggunakan media, strategi, metode yang tepat dan bervariasi, siswa sebagai tujuan utama dalam kegiatan pembel;ajran berlangsung guru berusaha menggunakan tehnik pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) agar lebih bermakna. Dari hasi perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:Penggunaan alat peraga/media yang bervariasi dalam proses pembelajarandapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir.Kegiatan pembelajaran tidak selamanya harus didalam kelas, tetapi disesuaikan dengan tuntutan dari materi yang harus dikuasai siswa sehingga lingkungan pun dapat dipakai sebagai sumber belajar.Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan atau mengampaikan pertanyaan dapat ditumbuhkan dan ditingkatkan melalui penampilan guru yang familier, ramah, luwes serta menggunakan kaidah-kaidah bertanya dasar yang benar.Melalui kerja kelompok siswa dibimbing untuk dapat berinteraksi dengan kingkungan sosialnya serat memberdayakan turor sebaya. Saran Berdasarkan data dari kesimpulan tersebut, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru meningkatkan kualitas pembelajaran, diantaranya adalah:Sebelum melaksanakan pembelajaran guru harus membuat rencana pembelajaran dan menyiapkan media yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan.Evaluasi dari melalui refleksi setelah melaksanakan pembelajaran
9
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
saat penting bagi guru serta selalu membuka diri dalam memeriksa saran dan pendapa orang lain.Membiasakan disiplin dala segala hal, agar kita mampu menerapkan disiplin kepada siswa.Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat melalui tanya jawab dan diskusi kelompok. DAFTAR PUSTAKA Asep
Herry Hermawan, dkk. (2006). Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Un iversitas Terbuka.
Kurikulum
dan
Djonda Rochhanda Wiradinata, Drs MP. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional. Haryanto. (2004).Selain untuk sekolah Dasar kelas IV. Jakarta : Erlangga Mulyani, Syaodih, Nani. Universitas Terbuka
(2004).Pengembangan
Peserta
didik.
Jakarta:
Nita Suherneti, Dra. M Si, dkk. (2004).Pengetahuan Sosial. Bandung: Sarana Pancakarya Nusa Surayekti, dkk. (2005).Pembaharuan dan Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Syamsudin Abin, Budiman Nandang. (2004). Profesi Kegunaan 2. Jakarta : Universitas Terbuka Wardani I.G.A.K, Julaeha Siti, Marsina Ngadi. (2004). Pemantapan Kemampuan Profesional.Jakarta : Universitas Terbuka Wardani I.G.A.K, Wihardil K, Nasution N. (2002). Penelitian Tindakan Kelas .Jakarta : Universitas Terbuka Zaenal Asnawi, Mulyana Agus. (2004). Tes dan Assesmen di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
10