LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNINGTERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITISSISWAPADAMATERI ENERGI DAN PENGGUNAANNYA DI KELAS IV SDN 1 BABAKANMULYA KECAMATAN JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN TAHUN AJARAN 2015-2016 THE INFLUECE PROJECT BASED LEARNING MODEL TOWARD STUDENT CRITICAL THINKING ONENERGY AND FUNCTION IN GRADE IV SDN 1 BABAKANMULYA YEAR 2015-2016 Ega Mulyasari1, Kasdar Al Ade Saputra2 STKIP Muhammadiyah Kuningan, Jl. R.A Moertasiah Soepomo No.28B Kuningan Jawa Barat, 45511
[email protected] Abstrak Kemampuan berpikir kritis siswa perlu ditingkatkan, oleh karena itu pembelajaran harus berorientasi pada aktifitas siswa, mendorong siswa untuk berpikir melalui pengamatan, analisis, serta kegiatan pemecahan masalah sehingga memungkinkan siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa adalah dengan menggunakan model Project Based Learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Project Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode pre experiment dengan rancangan one group pretest-posttest. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Babakanmulya, semester II Tahun Ajaran 2015/2016. Adapun jumlah siswa kelas IV SDN 1 Babakanmulya yaitu 19 siswa. Data dikumpulkan melalui pretest, posttest dan observasi. Keabsahan data diuji dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 21 dan Microsoft Office Excel. Data dianalisis secara kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa sesudah menggunakan model Project Based Learning, yakni dilihat dari nilai rata-rata pretest sebesar 42,2 berada di kategori kemampuan berpikir kritis kurang dan nilai rata-rata posttest sebesar 72,8 berada di kategori kemampuan berpikir kritis baik. Terdapat peningkatan nilai Pretest ke nilai Posttest sebesar 30,6% dan terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dari kategori kurang menjadi kategori baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model Project Based Learning berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa. KataKunci: kemampuan, berpikir kritis,model, project based learning Abstract 1
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
Critical thinking skills students need to be improved, therefore learning should be oriented on student activity, encourage students to think through observation, analysis and problem-solving activities that allow students to develop their critical thinking skills. One way to improve students' critical thinking skills is to use the model Project Based Learning. This study aims to determine the influence of Project Based Learning model of the students' critical thinking skills.This research is a quantitative research used experimental method draft form pre experiment with one group pretest-posttest. Subjects in this study were students of class IV SDN 1 Babakanmulya, the second semester of the 2015/2016 Academic Year. The number of fourth grade students at SDN 1 Babakanmulya is 19 students. Data obtains used pre-test, post-test and observation. Data validity was tested by using SPSS version 21 and Microsoft Office Excel. Data were analyzed by quantitative descriptive.The results shows that there is an increasing improvement of critical thinking ability of students after using the model Project Based Learning, which is seen from the average pretest score of 42.2 is in the category of critical thinking skills less and an average value of 72.8 posttest were in the category of ability good critical thinking. There is an increase in the value pretest to posttest values of 30.6% and there is increasing students' critical thinking ability of the poor category into either category. It can be concluded of this study is a model Project Based Learning affect the improvement of students' critical thinking skills. Keywords: critical thinking, ability, project based learning, model PENDAHULUAN Pada pembelajaran di jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) dirancang berbagai mata pelajaran yang wajib diberikan, salah satu mata pelajaran tersebut adalah pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. IPA juga berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, namun juga merupakan suatu proses penemuan. Pembelajaran IPA di SD sebaiknya dilaksanakan secara ilmiah untuk dapat menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Pendidikan IPA seharusnya menekankan pada pemberian pengalaman untuk mengembangkan kemampuan siswa supaya mampu menjelajahi dan memahami lingkungan alam secara ilmiah. Namun pada kenyataannya kondisi ideal diatas tidak semuanya berjalan dengan baik. Permasalahan yang ditemukan di SD Negeri 1 Babakanmulya
2
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan, siswa yang seharusnya memiliki kemampuan berpikir kritis dan bersikap ilmiah ternyata masih belum terwujud. Kemampuan berpikir kritis yang dimiliki oleh siswa pun masih berada di kategori kurang. Hal ini dilihat dari kemampuan siswa dalam tanya jawab saat proses pembelajaran IPA, jawaban yang disampaikan oleh siswa masih belum menunjukkan sikap kritis dan ilmiah. Apabila kenyataan di atas dibiarkan terus-menerus, maka sangat mungkin apabila tujuan dari pembelajaran IPA itu tidak dapat tercapai. Maka dari itu diperlukan pembenahan dalam proses pembelajaran IPA untuk mengatasi masalah tersebut yakni dengan merubah pola pembelajaran dan menerapkan model pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran yang potensial untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengaplikasikan model pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning. Model Project Based Learning sangat realistis untuk pembelajaran IPA yang memerlukan kerja praktik, dari kerja praktik tersebut siswa akan menghasilkan sebuah produk yang berguna bagi siswa, selain itu model pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kemampuan pemecahan masalah, meningkatkan kerjasama kelompok, memberikan pengalaman nyata kepada siswa dalam pembelajaran praktik dan akan membuat siswa terlibat dalam kegiatan berpikir kritis serta tugas-tugas bermakna lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) kemampuan berpikir kritis siswa pada materi energi dan penggunaannya di kelas IV SDN 1 Babakanmulya Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan tahun ajaran 20152016 sebelum diterapkan model Project Based Learning dalam proses pembelajaran, 2) kemampuan berpikir kritis siswa pada materi energi dan penggunaannya di kelas IV SDN 1 Babakanmulya Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan tahun ajaran 2015-2016 setelah diterapkan model Project Based Learning dalam proses pembelajaran., 3) pengaruh penerapan model Project Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi energi dan penggunaannya di kelas IV SDN 1 Babakanmulya Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan tahun ajaran 2015-2016.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dengan metode ini, diharapkan dapat mengukur pengaruh metode eksperimen terhadap peningkatan hasil belajar IPS materi jual beli siswa Kelas III SDN I Puncak Kecamatan Cigugur. Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah “One Group pretest-posttest design” yang merupakan bentuk desain dari 3
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
penelitian eksperimen. Penelitian ini dilakukan pada satu kelompok siswa yang diberi nama kelas eksperimen. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan dengan menerapkan suatu metode pembelajaran yaitu metode eksperimen. Sebelumnya siswa diberi pretest untuk mengetahui keadaan awalnya sebelum diberi perlakuan. Sesudah itu siswa diberi posttest untuk mengetahui keadaan sesudah diberi perlakuan berupa penerapan metode eksperimen. Menurut Sugiyono desain ini dapat digambarkan sebagai berikut : One Group pretest-posttest design Pre Test O1
Treatment X
Post Test O2
Keterangan : O1 = Tes awal diberikan pada kelompok eksperimen O2 = Tes Akhir diberikan pada kelompok eksperimen X = Perlakuan metode eksperimen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes prestasi belajar untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa, lembar observasi siswa, dan dokumentasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sebelum menerapkan model Project Based Learning dalam proses pembelajaran IPA pada materi energi dan penggunaannya, kemampuan berpikir kritis siswa masih berada di kategori kurang. Berdasarkan persentase hasil pretest didapat hasil dari jumlah keseluruhan siswa kelas IV SDN 1 Babakanmulya sebanyak 19 siswa 26,3% atau 5 orang siswa berada di kategori kemampuan berpikir kritis buruk, 68,4% atau 13 orang siswa berada di kategori kemampuan berpikir kritis kurang, dan 5,3% atau 1 siswa berada di kategori kemampuan berpikir kritis cukup. Nilai rata-rata yang didapat dari hasil Pretest sebesar 42,2. Nilai tersebut termasuk kedalam kategori kemampuan berpikir kritis kurang. Setelah dilaksanakan pretest untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis awal siswa selanjutnya dilaksanakan proses pembelajaran dengan menerapkan model Project Based Learning.Implementasi model Project Based Learning dalam proses pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan keaktifan siswa dan meningkatkan kreatifitas serta motivasi siswa dalam belajar. Pada proses pembelajaran dengan menerapkan model Project Based Learning, dilaksanakan kegiatan yang memberikan kesempatan kepada siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran melalui kegiatan penelitian untuk bereksplorasi merencanakan aktivitas belajar, mengerjakan dan menyelesaikan suatu proyek dan
4
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
akhirnya menghasilkan suatu produk. Pembelajaran ini membuat siswa ikut serta secara aktif dalam proses pembelajaran, siswa berdiskusi bersama kelompoknya untuk memecahkan masalah yang disajikan dengan cara membuat pembuktian melalui proyek yang di kerjakan sesuai kelompok masing-masing. Pada materi IPA energi dan penggunaannya, proyek yang dibuat siswa berupa roket-roketan, mainan parasut, dan telepon benang. Kegiatan mengerjakan proyek dilakukan secara berkelompok, setelah pengerjaan proyek tersebut selesai dan menghasilkan produk berupa roket-roketan, mainan parasut, dan telepon benang, lalu setiap kelompok menguji produk mereka untuk mengetahui fakta yang nantinya dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang telah disajikan. Hasil tersebut kemudian di diskusikan bersama kelompok masing-masing, setiap siswa bersama kelompoknya harus mampu berpikir kritis dan mampu menganalisis hasil dari uji produk tersebut. Setelah itu setiap kelompok mempersentasikan hasil diskusi mereka. Berdasarkan hasil observasi rangkaian kegiatan pembelajaran tersebut membuat siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran secara langsung, siswa berpikir, mempraktikkan, dan mencari tahu sendiri solusi dari masalah yang mereka kaji. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan analisis dan kemampuan berpikir kritis siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan oleh Marinda Ditya Putriari mahasiswa Universitas Negeri Semarang (2013) yang menyimpulkan bahwa model Project Based Learning efektif terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa. Selain itu dengan pembelajaran yang bersifat praktik ini membuat siswa lebih kreatif dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Sesuai dengan pendapat Moursund, 1997 (dalam Wena, 2013: 147) bahwa model Project Based Learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, siswa sangat tekun, berusaha keras untuk menyelesaikan proyek, siswa merasa lebih bergairah dalam pembelajaran selain itu model Project Based Learning juga dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, membuat siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan masalah-masalah yang bersifat kompleks. Pembelajaran dengan model Project Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, hal ini dapat dilihat dari hasil posttest yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran. Berdasarkan persentase hasil posttest didapat hasil dari jumlah keseluruhan siswa kelas IV SDN 1 Babakanmulya sebanyak 19 siswa, sebanyak 10,5% atau 2 orang siswa berada di kategori kemampuan berpikir kritis cukup, 73,7% atau 14 orang siswa berada di kategori kemampuan berpikir kritis baik, dan 15,8% atau 3 orang siswa berada di kategori kemampuan berpikir kritis baik sekali. Nilai rata-rata hasil posttest siswa yaitu 72,8 jika dikategorikan berdasarkan nilai capai kemampuan berpikir kritis maka kemampuan berpikir kritis rata-rata siswa kelas IV SDN 1 Babakanmulya setelah
5
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
melaksanakan proses pembelajaran dengan model Project Based Learning berada di kategori baik. Setelah dilakukan analisis pada hasil pretest dan posttest didapatkan hasil bahwa kemampuan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan. Pada hasil pretest siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 42,2 dan rata-rata nilai posttest sebesar 72,8. Terdapat peningkatan nilai dari nilai pretest ke nilai posttest sebesar 30,6 atau dalam persentase peningkatan nilai pretest ke nilai posttest sebesar 30,6%. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada siswa sebelum menggunakan model Project Based Learning dan sesudah menggunakan model Project Based Learning dalam proses pembelajaran. Persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 89,5 % dan rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV SD Negeri 1 Babakanmulya berada di kategori baik, perolehan tersebut sudah memenuhi kriteria keberhasilan dari penelitian ini. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Model Project Based Learningdapat memperbaiki kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV SD Negeri 1 Babakanmulya. SIMPULAN Kemampuan berpikir kritis siswa sebelum menggunakan model Project Based Learning dalam proses pembelajaran IPA berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data pretest diperoleh nilai terendah sebesar 30, nilai tertinggi sebesar 65 dan memperoleh rata-rata sebesar 42.2 berada di bawah nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu sebesar 68, dan berada di kategori berpikir kritis kurang. Proses pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi energi dan penggunaannya dengan menggunakan model Project Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, siswa aktif melakukan kegiatan proyek, melakukan percobaan dan menganalisis, melatih siswa untuk memecahkan masalah, meningkatkan motivasi dan kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran serta meningkatkan komunikasi siswa dalam mempresentasikan hasil diskusinya. Hasil pembelajaran IPA pada materi energi dan penggunaannya setelah menggunakan model Project Based Learning berdasarkan pengolahan dan analisis data posttest diperoleh nilai terendah 57, nilai tertinggi 90 dan memperoleh rata-rata sebesar 72,8 berada di atas nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu sebesar 68, dan berada di kategori berpikir kritis baik. Terdapat pengaruh model Project Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa, hal ini berdasarkan hasil uji t dengan menggunakan aplikasi SPSS 21 yang menunjukkan Sig.(0,000) < 0,05 maka Ha yang diterima artinya terdapat pengaruh model Project Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV SDN 1 Babakanmulya.
6
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
7
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
DAFTAR PUSTAKA Bahri Djamarah Syaiful, “Strategi Belajar Mengajar”, Rineka Cipta, Jakarta, 2006. Fahrudin Faiz, “Thinking Skills Pengantar Menuju Berpikir Kritis”, Suka Press, Yogyakarta, 2012. Fisher Alec, “Berpikir Kritis Sebuah Pengantar”, Erlangga, Jakarta, 2009. Hamalik Oemar, “Pengembangan Kurikulum: Dasar-Dasar Pengembangannya”, Mandar Maju, Bandung, 1990.
dan
Indah Saputri Nur, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Melalui Inkuiri Terbimbing Pada Mata Pelajaran IPA di SDN Punukan, Wates, Kulon Progo Tahun Ajaran 2013/2014” Skripsi Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2014. Ma’mur Asmani Jamal, “7Tips Aplikasi Pakem”, Diva press, Jakarta, 2013. Muhfahroyin, “Memberdayakan kemampuan berpikir kritis siswa melalui pembelajaran konstruktivik”, Jurnal Pendidikan & Pembelajaran 16 (1): 88-93, 2009. K. Devi Poppy, “Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk SD dan MI Kelas IV”, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008. Kuswana Wowo Sunaryo, “Taksonomi Berpikir”, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011. Putriari Marinda Ditya, “Keefektifan Project Based Learning Pada Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas X SMK Materi Program Linear”, Skripsi Sarjana Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013. Prayoga Zumisa Nudia, “Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Pembelajaran Materi Pengolahan Lingkungan dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains”, Skripsi Sarjana Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013. Riduwan, “Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula”, Alfabeta, Bandung, 2013. Rusman, “Model-Model Pembelajaran”, Rajawali Perss, Jakarta, 2011. Sudjana Nana, “Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar”, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006.
8
LENSA PENDAS, Vol. 1 No. 1, September 2016
ISSN No. 2541-0199
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, Alfabeta, Bandung, 2013. Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”, Rineka cipta, Jakarta, 2006. Sunaryo K Wowo, “Taksonomi Berpikir”, Rosdakarya, Bandung, 2011. Susetyo Budi, “Statistik Untuk Analisis Data Penelitian”, Refika Aditama, Bandung, 2012. Trianto, “Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik”, Tim Prestasi Pustaka, Jakarta, 2014. Wahyono Budi, “Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk SD dan MI Kelas IV”, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008. Wena Made, “Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer : suatu Tinjauan Konseptual Operasional”, Bumi Aksara, Jakarta, 2013. Zainal Arifin, “Evaluasi Pembelajaran”, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009. Lynch Cindy L & Wolcott, Susan K, “Helping Your Students Develop Critical Thinking Skills. Idea Paper#37, 2001. Diakses melalui : http://www1.ben.edu/programs/faculty_resources/IDEA/Papers/Idea_Pape r_37%20Helping%20Your%20Students%20Develope%20Critical%20Thi nking%20Skills.pdfDiakses pada: 17 Januari 2016. Scriven M & Paul R. “Critical Thinking as Defined by the National Council for Excellence in Critical Thinking”, 1987.Diakses melalui http://www.criticalthinking.org/aboutct/define_critical_thinking.cfm. Diakses pada: 17 Januari 2016.
9