SALATIGA
S RI
RA
STU S BHY WASTI PR AJA
AH
HATIBERIMAN
Majalah Berita Warga Kota Salatiga
Inspirasi dari ”Drum Blak” Salatiga
Pembangunan
SALATIGA 2011 ISSN No. 1978-5798, VOL. 4 No. 6, 2010
Inna lillaahi Wa Inna Ilaihi Roji’uun Segenap Pimpinan dan Staf Pemerintah Kota Salatiga Turut Berduka Cita Atas Wafatnya
Sri Hartono, SS Kasubbag Pemberitaan Bagian Humas Setda Kota Salatiga
Semoga Amal dan Ibadahnya Diterima Allah SWT Amin
Dari Redaksi Peradaban Budaya Masyarakat Salatiga
K
Design Grafis: Budi Susilo, S.Sos
4 5
Daftar Isi
6 7 14 18 20 22 24 25. 26 28 30 40 42 44 45 42
Karikatur Dari Redaksi : Peradaban Budaya Masyarakat Salatiga. Surat Pembaca : Trotoar yang berlubang; Rubrik Sosial di Majalah Hati Beriman. Opini: Memahami Kriteria dan Prosedur Pengangkatan Pahlawan Nasional Ragam: Tahun Baru Islam 1 Muharram 1432 Hijriyah; Setahun Tanpa Kemarau. Pendidikan: Kantin Kejujuran Upaya Membentuk Perilaku Jujur. Kesehatan: Hipertensi dan Status Kesehatan Psikososial. Budaya: Kahanan PRAJA. Mimbar: Pemanfaatan Dana Cadangan Perlu TIM. Tips: Merawat Mesin Sepeda Motor. Artikel: Menggulung Karpet Ekonomi Salatiga. Hukum: Perwali Nomor 52 Tahun 2009 Lintas Kota: Kegiatan di Kota Salatiga Potensi: Penetrasi Urin Sapi Kiprah: Bank Jateng Salatiga Legenda: Gamelan dan Batu Bangkong Gamol Profil: Rio Nevin Juara Olympiade Sains Rileks/TTS: TTS Edisi 51
ota Salatiga telah membuktikan bahwa peradaban yang dimiliki warganya lebih maju dibandingkan dengan kota lain. Pergumulan dan peradaban sejarah masyarakat yang telah dibentuk membawa ciri khas budaya tersendiri bagi kota kecil dibawah kaki gunung Merbabu ini.. Seandainya muncul pertanyaan, “untuk apa budaya masyarakat Salatiga di lestarikan itu? Jawabnya adalah untuk modal membangun masyarakat Kota Salatiga, baik psikis maupun fisik sesuai dengan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan. Dengan sasaran pembangunan Kota Salatiga terbagi dalam 3 fungsi, yakni sebagai kota pendidikan dan olah raga, lalu kota perdagangan dan jasa, serta kota transit pariwisata, maka kemampuan warga Kota Salatiga untuk melestarikan tradisi budaya yang telah ditunjukkan nenek moyang mereka sangatlah penting di tengah krisis budaya Bangsa Indonesia yang mulai memudar saat ini. Keberagaman ajaran agama yang dipeluk oleh penduduk Salatiga yang selalu menjaga kerukunan hidup, dapat dijadikan teladan bagi kota-kota lain. Setiap pemeluk agama saling menghormati, menghargai dan bekerja sama. Sehingga jangan heran jika ada masjid, gereja, pura, vihara ataupun klenteng (tek bio) yang dibangun berdampingan. Apalagi didukung dengan keberagaman organisasi, partai, dan lain sebagainya yang tidak menjadikan penduduknya bermusuhan. Meskipun terkadang ada gesekan, namun tetap dapat terkendali dengan pemahaman dan pengertian. Hal ini jelas sangat membantu dalam mewujudkan motto yang telah dikenal dan dikembangkan oleh masyarakat, yaitu Hati Beriman atau kota yang sehat, tertib, bersih, indah, dan aman, baik lahir maupun batin. Redaksi
Karnaval merupakan salah satu budaya yang dilestarikan masyarakat Kota Salatiga.
Redaksi Diterbitkan oleh : HUMAS SETDA KOTA SALATIGA. PEMBINA Walikota Salatiga; PENGARAH Wakil Walikota ; WAKIL PENGARAH Sekretaris Daerah Kota Salatiga; Asisten Pemerintahan Sekda Kota Salatiga; PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB Kepala Bagian Humas Drs. Prasetiyo Ichtiarto, M.Si; REDAKTUR PELAKSANA Sri Hartono, SS; REDAKTUR Hendi Prawoto Basuki; KOORDINATOR LIPUTAN Tri Prawiati, ST; PELIPUT/PENYUNTING Ady Indriasari, S.Sos, Betty Wahyu Nilla Sari, S.T.P, Lukman Fahmi, S.Hi; Dina Pramestya Rini; Kristina, SE; SETTING&LAY OUT Budi Susilo, S.Sos; DISTRIBUSI. Suprapto Sambodo, Lukman Fahmi, S.HI, Kuntoro Panji Trenggono, N. Fajar Febriansah, S.Kom; ALAMAT HUMAS SETDA KOTA SALATIGA Jl. Letjend. Sukowati No. 51 Salatiga 50731 Telp/Fax. (0298) 326658. On line : http://www.hati-beriman.blogspot.com, e-mail :
[email protected]. Redaksi menerima sumbangan naskah dalam bentuk tulisan atau karikatur. Redaksi berhak mengedit naskah tanpa mengubah substansinya. Naskah berupa tulisan diketik dengan huruf Calisto MT 12, spasi tunggal, sebanyak 3-4 halaman folio. Naskah dikirim ke Redaksi Majalah Hati Beriman. Pengirim naskah yang dimuat berhak mendapat imbalan.
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
3
Karikatur
4
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
Surat Pembaca Pengirim rubrik surat pembaca yang dimuat berhak mendapatkan imbalan dari Redaksi Majalah Hati Beriman.
Trotoar Yang Berlubang
K
epada Redaktur Majalah Hati Beriman Dengan hormat, Saya Bapak Hartanto yang selaku membaca Majalah Hati Beriman ( nebeng di tempat pak RT ), ingin menyampaikan unek unek. Sebagai pejalan kaki yang melewati trotoar jalan Patimura di depan warung Mbak Kas sampai dengan pertigaan Jalan Damarjati ada beberapa lubang yang seharusnya segera ditutup karena sangat mengganggu kenyamanan pejalan kaki dan sangat membahayakan kalau malam hari. Demikian kami sampaikan, melalui Majalah kebanggaan Wong Solotigo ini kami mohon Instansi terkait bisa menanggapi. Terima kasih. Hartanto Jl Patimura Salatiga.
Rubrik Sosial
di Majalah Hati Beriman
S
aya salah satu pembaca yang selalu mengikuti perkembangan Hati Beriman, secara keseluruhan, rubrik-rubrik yang dimuat dalam Hati Beriman cukup menarik dan informatif. Melalui media ini, saya ingin memberikan usul, bagaimana kalau di tahun depan, Hati Beriman menambah rubrik tentang orang-orang yang berjuang melawan kerasnya kehidupan dengan bekerja membanting tulang untuk menyambung hidup. Karena dalam keseharian, di Kota Salatiga, saya banyak menyaksikan mereka-mereka yang sangat gigih di tengah kerasnya hidup, dengan harapan agar mampu menjadi inspirasi bagi para pembaca HB untuk lebih memaknai hidup. Terima Kasih. Semoga Bermanfaat! Ami Retnoningtyas Sidomukti, Kota Salatiga.
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
5
Opini Memahami Kriteria dan Prosedur Pengangkatan Pahlawan Nasional Oleh: Yudi Setianto *) sosok pahlawan tidak dapat lepas dari usaha dan prestasi yang dilakukan oleh diri seorang dalam membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Hal tersebut membuktikan bahwa keberadaan pahlawan sangat ditentukan oleh nilai dan kepentingan masyarakat pendukungnya
B
angsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa-jasa pahlawannya. Ungkapan Sang Proklamator, Sukarno tersebut sering kali diungkapkan lagi saat memperingati Hari Pahlawan 10 Nopember atau saat memperingati HUT Proklamasi RI. Dalam pandangan Foto: HB sempit, pahlawan diidentikan dengan tokoh yang telah berjuang dengan Foto: HB/bdi kekuatan senjata. Pandangan seperti ini tentunya tidak selamanya benar. Banyak pahlawan berjuang melalui keahliannya seperti bidang sastra dari para pujangga ataupun perjuangan dalam bentuk diplomasi, serta hal-hal lain yang jauh dari permasalahan “perang”. Para pahlawan terkadang juga dijuluki sebagai pengingat tentang peristiwa penting yang dialaminya seperti Sukarno dijuluki Pahlawan Proklamasi atau para jenderal yang terbunuh dalam peristiwa G-30-S/PKI tahun 1965 yang disebut sebagai Pahlawan Revolusi dan pada masa keruntuhan Orde Baru muncul istilah Pahlawan Reformasi untuk menyebut mereka yang telah gugur pada masa lahirnya reformasi. Namun akhir-akhir ini terdapat fenomena menarik terkait pengusulan pengangkatan tokoh sebagai seorang pahlawan. Fenomena itu adalah setiap meninggalnya tokoh nasional bahkan tokoh di daerah, akan diikuti oleh pengusulan pengangkatan nasional oleh para pendukung atau simpatisannya. Pada perkembangannya, pahlawan bukan sebatas pemaknaan historis namun sudah ditungganggi unsurunsur politis.serta tujuan lain. Sebut saja mantan presiden Suharto dan Gus Dur, yang saat meninggal langsung diikuti wacana penganugerahan sebagai pahlawan. Bahkan sang komponis keroncong yaitu Gesang, yang mencuat melalui lagu Bengawan Solo, langsung diusulkan oleh para pecinta musik keroncong untuk diangkat sebagai pahlawan. Jika demikian, sebenarnya, siapa pahlawan itu? Bagaimana kriterianya? Bagaimana prosedur pengangkatannya? Definisi dan Makna Pahlawan Sampai detik ini, keberadaan pahlawan sering menjadi bahan perdebatan. Perbedaan yang sangat jelas dari satu situasi sejarah dengan situasi lainnya adalah kehadiran seorang
6
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
individu. Dengan perbedaan kepribadiannya, seorang bersikap secara berbeda dan sering tidak dapat diramal. Akibatnya secara ekstrem, dapat memunculkan konsep pahlawan dan pengkhianat. Thomas Cartyle yang menjelaskan “the Great Man Theory” dalam pertengahan abad XIX mengemukakan idenya tentang pahlawan. Pahlawan adalah orang yang mempunyai kekuatan super, bijaksana, atau inspirasi yang memungkinkan tokoh tersebut melakukan beberapa perubahan mendasar, untuk tujuan yang lebih baik dalam dalam kehidupan bangsanya. Jika dikaitkan dengan perjuangan bangsa melawan kolonialis, pahlawan bangsa merupakan orang yang berjuang membela kepentingan masyarakat tertindas oleh bangsa asing. Secara umum perjuangan mereka dikategorikan menjadi dua. Pertama, mereka yang berjuang secara kedaerahan, perlawanan tradisional dan belum ada tindak lanjut kepada kemerdekaan bangsa. Kedua, mereka yang berjuang dengan organisasi modern pada periode 1900-1945. Perjuangan semacam ini menggunakan organisasi, diplomasi, rasional serta tindak lanjut perjuangan menuju kemerdekaan bangsa. Sementara itu secara istilah di Indonesia, perkataan “pahlawan” berasal dari bahasa Jawa Kuno yang sering ditulis dalam berbagai kitab klasik seperti kitab Ramayana,Bharata Yudda dan Nagarakertagama. Istilah “pahlawan” berasal dari kata “phala” yang mempunyai arti buah atau hasil upah. Dengan demikian, pahlawan dapat diartikan orang yang telah mencapai hasil atau buah dari hasil kerjanya atau usahanya. Pahlawan Nasional dapat diartikan sebagai seseorang yang telah mencapai hasil usahanya atau memetik buahnya dalam usahanya untuk kepentingan nasional atau bangsanya. Dalam hubungan ini, pengertian usaha tidak diartikan sempit melainkan usaha atau perjuangan dalam arti luas untuk kepentingan bangsa (Uka Tjandrasasmita, 1983: 19). Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 33 Tahun 1964, tentang Penetapan Penghargaan dan Pembinaan terhadap Pahlawan, dapat dipahami tentang definisi “pahlawan”. Yang dimaksudkan dengan “Pahlawan” dalam Peraturan tersebut adalah warga-negara Republik Indonesia yang gugur atau tewas atau meninggal dunia karena tindak kepahlawanannya yang cukup mempunyai mutu dan nilai jasa perjuangan dalam suatu tugas perjuangan untuk membela negara dan bangsa. Warganegara Republik Indonesia
Patung Pahlawan di Kota Salatiga
Foto: HB/bdi
yang masih diridhoi dalam keadaan hidup sesudah melakukan tindak kepahlawanannya yang cukup membuktikan jasa pengorbanan dalam suatu tugas perjuangan untuk membela negara dan bangsa dan yang dalam riwayat hidup selanjutnya tidak ternoda oleh suatu tindak atau perbuatan yang menyebabkan menjadi cacat nilai perjuangannya. Prosedur Pengangkatan Pahlawan Nasional Bagi masyarakat tradisional, kehadiran sosok pahlawan merupakan suatu yang terkait dengan kekuatan kodrati. Bahkan ada yang menganggap sebagai penjelmaan dari kekuatan adikodrati itu sendiri atau kekuatan campur tangan adikodrati yang memberi kesakten pada sang tokoh pahlawan. Sebaliknya, bagi masyarakat modern, sosok pahlawan tidak dapat lepas dari usaha dan prestasi yang dilakukan oleh diri seorang dalam membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Hal tersebut membuktikan bahwa keberadaan pahlawan sangat ditentukan oleh nilai dan kepentingan masyarakat pendukungnya . Dalam rangka menentukan keberadaan seorang sosok pahlawan, pemerintah telah membuat aturan terkait dengan prosedur dan kriteria sebagai pahlawan nasional, agar terdapat standar yang sama dalam menentukan layak tidaknya seorang tokoh menjadi pahlawan nasional. Prosedur pengusulan dan penetapan tentang Pahlawan Nasional melalui jalur yaitu masyarakat dan dalam hal ini beberapa orang yang mengetahui betul jasa-jasa besar dan riwayat perjuangan seorang calon pahlawan dapat mengusulkan seorang tokoh daerah yang mereka tahu sangat besar jasanya kepada masyarakat untuk dijadikan Pahlawan Nasional. Mereka kemudian menyusun suatu riwayat hidup tokoh yang berjasa tersebut, lalu diajukan kepada Bupati/Walikota setelah meminta pendapat atau persetujuan DPRD Tingkat II atau suatu Tim khusus mangajukan usul tersebut kepada Badan Pembina Pahlawan Daerah (BPPD) yang berada di setiap propinsi. BPPD merupakan badan vertikal dari Badan Pembina Pahlawan Pusat atau disingkat BPPP dan berkedudukan di bawah cq. Gubernur Kepala Daerah dengan keanggotaan yaitu Kepala Pemerintah Daerah sebagai anggota merangkap ketua, dengan anggota-anggota dari Pangdam,Polda,i Kejaksaan Tinggi, Kementerian Sosial Daerah Tingkat I, Kementerian Tenaga kerja di daerah Tingkat
Kehadiran sosok pahlawan merupakan suatu yang terkait dengan kekuatan kodrati. Bahkan ada yang menganggap sebagai penjelmaan dari kekuatan adikodrati itu sendiri atau kekuatan campur tangan adikodrati yang memberi kesaktian pada sang tokoh pahlawan I , serta instansi-instansi atau kementerian Tingkat I yang ada hubungannya dengan Pahlawan (Contohnya Kementerian Pendidikan Nasional yang menangani tentang sejarah untuk penelitian sejarahnya). Selanjutnya Badan Pembina Pahlawan Daerah (BPPD) mengadakan pengecekan dan penelitian mengenai sejarah perjuangan atau riwayat hidup calon Pahlawan Nasional yang akan diajukan tersebut. Melalui rapat BPPD ditetapkan apakah calon Pahlawan Nasional ditolak atau diterima untuk diteruskan pengusulannya ke Badan Pembina Pahlawan Pusat (BPPP). BPPP mengadakan penelitian lagi tentang riwayat hidup atau sejarah perjuangan calon Pahlawan Nasional dan melalui rapat khusus BPPP, diputuskan menerima atau menolak usulan dari BPPD. Jika rapat menerima pengusulan tokoh tersebut sebagai Pahlawan Nasional maka BPPP mengusulkannya kepada Presiden RI. Jika Presiden RI dengan segala pertimbangannya menerima pengusulan tersebut, maka dikeluarkan Surat Keputusan Presiden yang menetapkan tokoh tersebut sebagai Pahlawan Nasional. Berdasar hal di atas, maka masyarakat akan menjadi paham tentang sosok dan prosedur pengangkatan pahlawan nasional. Setiap kematian seorang tokoh dapat disikapi dengan bijak jika menyangkut pengusulan sebagai pahlawan. Pengangkatan pahlawan tetap selalu didasari unsur subyektifitas yang dibalut dalam kerangka obyektifitas. Berbicara tentang pahlawan tak dapat lepas dari permasalahan sejarah. Sejarawan Italia Benedetto Croce mengatakan sering kali merekonstruksi sejarah akan terjadi over-lap antara realita dan pemikiran,maksud dan peristiwa, historical dan filosofikal. Sebagai jalan tengah dari pendapat Croce, harus ada toleransi antara pendapat/penemuan yang berbeda dalam sejarah sehingga para pendukung tokoh “besar” yang meninggal tidak memaksakan agar idolanya menjadi pahlawan. Tokoh besar tidak membutuhkan pengakuan kepahlawanannya, yang ia inginkan adalah agar ide-ide, semangat serta hasil karyanya dapat berguna bagi masyarakat dan dikembangkan oleh generasi berikutnya. Itulah hakekat sebenarnya dari “ Sang Pahlawan”. Penulis adalah mahasiswa pascasarjana, Jurusan Pendidikan Sejarah, UNS Surakarta.
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
7
Laporan Utama
Pembangunan
Salatiga 2011
Foto: HB/bdi
Pembangunan Kota Salatiga yang selalu dilakukan secara terencana menuju kondisi yang lebih baik.
P
embangunan merupakan suatu proses perubahan kearah kondisi yang lebih baik melalui suatu upaya yang dilakukan secara terencana. Adapun tujuan dari pembangunan itu sendiri antara lain untuk mengurangi disparitas atau ketimpangan antar daerah dan antar sub daerah ser ta antar warga masyarakat, memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan, menciptakan atau menambah lapangan kerja, meningkatkan p e n d a p a t a n d a n k e s e j a h t e r a a n m a s ya r a k a t , d a n mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber daya alam agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan mendatang. Sehingga untuk mewujudkan tujuan yang mulia tersebut didalam proses pembangunan mutlak memerlukan suatu perencanaan yang baik guna memberikan hasil yang sesuai dengan harapan. Sebuah perencanaan pembangunan setidaktidaknya memiliki tiga tahapan perencanaan yaitu perumusan dan penentuan tujuan, pengujian atau analisis opsi atau pilihan yang tersedia, dan pemilihan rangkaian tindakan atau kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dan disepakati bersama. Adapun keberadaan perencanaan pembangunan tersebut dapat berfungsi sebagai penuntun arah, meminimalisasi ketidakpastian dan inefisiensi sumberdaya, serta sebagai penetapan standar dan pengawasan kualitas. Dalam membuat sebuah perencanaan pembangunan harus memenuhi beberapa kriteria atau syarat sehingga layak disebut sebagai suatu perencanaaan pembangunan. Syarat dokumen perencanaan tersebut yaitu Specific: Sifat dan tingkat kinerja
8
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
dapat diidentifikasi dengan jelas; M e a s u r a b l e : Ta r ge t k i n e r j a dinyatakan dengan jelas dan ter ukur baik bagi indikator kuantitif maupun kualitatif; Achievable: Target kinerja dapat dicapai terkait dengan kapasitas dan sumber daya yang ada; Relevant: Mencerminkan Foto: HB/pnj keterkaitan (relevansi) antara target output dalam rangka mencapai Drs. Susanto target outcome yang ditetapkan; serta antara target outcome dalam rangka mencapai target impact yang ditetapkan; Time Bond: Waktu/periode pencapaian kinerja ditetapkan. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Salatiga, Drs. Susanto menjelaskan bahwa Bappeda Kota Salatiga memiliki tugas pokok dan fungsi yang pada prinsipnya yaitu membantu Walikota Salatiga menyiapkan bahan masukan dalam mengambil keputusan berupa kebijakan perencanaan pembangunan dengan ruang lingkup meliputi proses musrenbang dari tingkat kelurahan, kecamatan, tingkat kota hingga tersusunnya RKPD. Dari RKPD yang tersusun dengan bantuan dari stakeholder terkait ditindaklanjuti dengan penyusunan KUAPPAS, kemudian bersama Tim Anggaran KUAPPAS yang terbentuk akan mewarnai penyusunan RAPBD. Pada tahun 2011 pembangunan akan terfokus pada beberapa kegiatan yang
belum tuntas pada tahun 2010, karena memang ada beberapa kegiatan yang baru terlaksana berkisar 75% hingga 80% . Proyeksi tahun 2011, Kota Salatiga akan mencoba menyelesaikan program – program yang terkait dengan upaya pencapaian visi misi kota, propinsi hingga visi dan misi pemerintah pusat, seperti untuk pencapaian Kota Salatiga yang lebih maju, harmonis, demokratis dan nyaman, termasuk dalam hal ini dukungan terhadap program “bali ndeso mbangun ndeso” . Dengan adanya paradigma good governance maka segala bentuk pembangunan yang diselenggarakan di Kota Salatiga harus senantiasa mengacu kepada 10 prinsip good governance yaitu partisipasi: mendorong setiap warga untuk menggunakan hak dalam menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan masyarakat; penegakan hukum : mewujudkan penegakan hukum yang adil bagi semua pihak,menjunjung HAM dan memperhatikan nilai-nilai yang hidup di masyarakat; transparansi : menciptakan kepercayaan antara masyarakat dan pemerintah melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan mendapatkan informasi; kesetaraan : memberi peluang yang sama bagi setiap warga untuk meningkatkan kesejahteraannya; daya tanggap : meningkatkan kepekaan para penyelenggara pemerintahan terhadap aspirasi masyarakat; wawasan kedepan : membangun daerah berdasarkan visi dan strategi yang jelas dan mengikutsertakan warga dalam seluruh proses pembangunan; akuntabilitas : meningkatkan akuntabilitas pengambil keputusan dalam segala bidang yang menyangkut kepentingan masyarakat; pengawasan : meningkatkan upaya pengawasan terhadap jalannya pemerintahan dan pembangunan dengan mengusahakan keterlibatan swasta dan masyarakat; efisiensi dan efektivitas : menjamin terselenggaranya pelayanan kepada masyarakat dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia secara optimal dan bertanggungjawab; dan profesionalisme : meningkatkan kemampuan dan moral penyelenggara pemerintahan agar mampu memberi pelayanan yang mudah, cepat, tepat, dengan biaya yang terjangkau. Dalam pelaksanaannya, anggaran pembangunan satu tahun terdiri dari APBD penetapan dan APBD perubahan yang ditetapkan dengan sebuah Perda. Didalam APBD tersebut setiap SKPD telah memiliki jadwal atau schedule pelaksanaan anggaran yang tertuang dalam DPA dari masing-masing SKPD. Sedangkan keberadaan APBD perubahan, merupakan bentuk-bentuk penyesuaian dari APBD penetapan. Hal tersebut dimungkinkan mengingat adanya perubahanperubahan yang terjadi dalam satu tahun seperti perubahan pendapatan daerah maupun perubahan kebutuhan belanja dan pembiayaan. Dengan adanya perubahan-perubahan tersebut menuntut adanya penyesuaian anggaran yang tertuang didalam APBD perubahan. Walaupun perencanaan telah dilakukan dengan matang, namun tidak memungkiri kemungkinan terjadinya perubahan jadwal pelaksanaan suatu kegiatan yang telah dianggarkan. Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kota Salatiga telah memiliki beberapa rangkaian pengawasan pembangunan antara lain melalui Rakor POK (Pengendalian Operasional Kegiatan) maupun Monev yang dilaksanakan oleh Bappeda, Bagian Pembangunan maupun oleh tiap-tiap
SKPD. Dengan Rakor POK yang dilaksanakan mulai bulan Maret hingga Desember dengan interval waktu setiap dua bulan sekali tersebut, para pengguna anggaran dapat memberikan laporan kegiatan berdasarkan target yang telah ditetapkan dengan kondisi riil di lapangan. Sehingga dengan forum yang dihadiri oleh semua kepala SKPD tersebut diharapkan dapat memberikan solusi terhadap program kerja pemerintah yang mengalami permasalahan. Sehingga dengan Rakor POK tersebut permasalahan yang ada tidak menimbulkan gangguan yang berarti dalam proses pembangunan yang tengah dilaksanakan. Drs. Susanto menjelaskan bahwa pada tahun 2011 nanti Pemerintah Kota Salatiga memiliki beberapa proyek besar yang belum selesai, diantaranya penyelesaian JLS, pembangunan Masjid Daarul Amal STAIN, pembangunan Pasar Rejosari, penyelesaian pembangunan Pasar Jetis, penataan pasar tradisional lain yang ada di wilayah Salatiga, serta melanjutkan berbagai pembangunan infrastruktur. Selain itu pada tahun 2011 nanti Pemerintah Kota Salatiga akan membangun GOR tipe B yang rencananya berlokasi di lapangan tenis outdoor Kridanggo. Pembangunan GOR tersebut akan menggunakan dana sharing dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Olahraga dan Pemerintah Kota Salatiga. Berkaitan dengan pembangunan Kota Salatiga yang tengah dilaksanakan Drs. Susanto menyampaikan bahwa perencanaan pembangunan di Salatiga sudah cukup partisipatif mengingat 25% kegiatan yang ada dalam APBD merupakan hasil dari musrenbang, sehingga kebutuhan masyarakat Kota Salatiga telah dapat diakomodir. Namun demikian secara kualitatif masih kurang mengingat kemampuan keuangan yang masih terbatas. Walaupuan telah melalui perencanaan yang cukup panjang namun tidak dipungkiri dalam proses pembangunan tentunya akan muncul kendala atau permasalahan dalam pelaksanaaannya. Menurut Kepala Bappeda Kota Salatiga kendala atau permasalahan yang mungkin muncul pada tahun 2011 yaitu berupa permasalahan klasik keterkaitan proses pembangunan yang dilaksanakan dengan hal-hal administratif, untuk kegiatan fisik yang didanai dari APBD biasanya akan terkendala dengan kondisi cuaca dan keterbatasan kemampuan SDM yang dinilai masih kurang, sehingga mengakibatkan proses yang mundur dari jadwal yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk kegiatan yang didanai dari DAK biasanya terkendala dengan keberadaan petunjuk teknis, sehingga adakalanya membutuhkan waktu lebih untuk melaksanakan konsultasi lanjutan bahkan menunggu petunjuk yang dapat direalisasi sesuai dengan kebutuhan Salatiga. Berkaitan dengan permasalahan tersebut maka Bappeda memberikan alternatif penyelesaian diantaranya yaitu membangun kerjasama dengan pihak ketiga untuk mengatasi permasalahan SDM yang masih kurang. Kemudian harapannya dalam pelaksanakan pembangunan ini muncul suatu kesamaan pola pikir dan pola pandang dari semua pihak yang terkait dalam proses pembangunan Kota Salatiga, selain itu semua pihak dapat melaksanakan tupoksinya masingmasing sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Untuk masyarakat diharapkan dapat menciptakan situasi dan kondisi yang baik sehingga proses pembangunan berjalan baik dan memberi manfaat bagi seluruh masyarakat Salatiga(HB_09)
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
9
Laporan Utama
SALATIGA Kota
Hati Beriman
Foto: HB/pnj
Lapangan Pancasila yang sering dimanfaatkan siswa untuk berolahraga.
K
ota kecil yang berada di bawah kaki bukit gunung merbabu, berudara sejuk pegunungan, dan berpenduduk ramah serta murah senyum merupakan kelebihan tersendiri bagi Kota Salatiga.. Keindahan alam, aroma kedamaian yang tersebar dimanamana serta ditambah dengan panorama alam yang mengagumkan membuat kota Salatiga sangat dirindukan oleh siapa saja yang pernah singgah di tempat ini.
10
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
Foto: HB/pnj
Kota Salatiga dibatasi oleh kabupaten Semarang dari sisi utara, selatan, barat dan timur, secara administratif terbagi menjadi 4 kecamatan dan 22 kelurahan. Wilayah Kota Salatiga pada tahun 2009 tercatat seluas 5.678,110 hektar atau 56.781 km². Menurut penggunaannya, sebagian besar lahan sawah digunakan sebagai lahan sawah berpengairan teknis (46,49 persen) dengan curah hujan dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan topografi dan, perputaran/ pertemuan arus udara. Tercacat curah hujan tertinggi sebesar 360 mm pada bulan Januari. Pada tahun 2009 jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Salatiga sebanyak 4.078 orang. Jumlah pegawai menurut pendidikan yang ditamatkan berturut-turut adalah tamat SD (4,78 persen), SLTP (4,32 persen), SLTA (20,77 persen) Diploma (26,29 persen) dan Sarjana Strata I , S2 (43,84 persen). Sedangkan jumlah PNS Daerah seluruhnya menurut BKD Kota Salatiga berdasarkan gol I (3.92 persen), gol II (22.95 persen), gol III (50.56 persen) dan gol IV (20.56 persen) pada tahun 2009. Tahun 2009, jumlah penduduk Kota Salatiga sebesar 170.022 jiwa. Adapun jumlah penduduk perempuan lebih besar dibandingkan jumlah penduduk laki-laki, ditunjukkan oleh rasio jenis kelamin (rasio jumlah penduduk laki-laki terhadap jumlah penduduk perempuan), sebesar 96.61. Peserta KB di Kota Salatiga pada tahun 2009 mencapai 20.741 peserta aktif, dengan peserta KB baru tercatat sebesar 2.568 peserta. Untuk metoda kontrasepsi suntik paling banyak diminati peserta KB aktif dan KB Baru. Pendidikan Dalam hal pendidikan, Penduduk Kota Salatiga yang bersekolah, pada tahun ajaran 2008/2009 secara umum mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya murid tercatat pada Dinas Pendidikan Kota Salatiga dengan rasio murid dan guru yang ada dikota Salatiga sebesar 14. Kota
Salatiga memiliki universitas, maupun sekolah tinggi yang bertaraf internasional. Salah satunya adalah Sekolah Internasional (International Collage). Pada Sekolah Internasional ini mayoritas pelajarnya berasal dari mancanegara seperti Polandia, Jerman, Belanda dan Inggris. Sedangkan untuk sekolah tinggi, Salatiga mempunyai STAIN. Selain itu juga UKSW sebagai universitas yang besar. Salatiga juga mempunyai SLTP Alternatif Qoryah Thoyyibah Kalibening Salatiga yang unik tapi menghasilkan output dengan kualitas yang baik. Dalam hal keberagaman keyakinan yang dipeluk oleh penduduk Salatiga memang lengkap, 6 macam agama berkumpul disini. Tetapi kerukunan hidup sangatlah terjaga. Karena tiap pemeluk saling menghormati, menghargai dan bekerja sama. Sehingga tidak mengherankan jika ada masjid, gereja, pura, vihara ataupun klenteng (tek bio) yang berdampingan. Banyaknya tempat peribadatan di Kota Salatiga pada tahun 2009, mencapai 569 buah, yang terdiri dari sebanyak 85,49 persen Masjid dan Langgar, sebanyak 13,10 persen Gereja Kristen dan Katholik, selebihnya berupa Pura ,Vihara, dan Kelenteng. Begitu pula keberagaman organisasi, partai, dan lain-lain tidak menjadikan penduduknya bermusuhan. Meskipun terkadang ada tetapi tetap dapat terkendali dengan pemahaman dan pengertian. Meski kota ini kecil, namun roda perekonomian berputar sangat cepat. Regulasi keuangan yang besar, hasil bumi yang melimpah, sumber daya alam yang tinggi dan sumber daya manusia yang berkualitas serta masih banyak kelebihan lain yang dimiliki kota ini. Pada tahun 2009, produktivitas padi sekitar 53,44 kuintal per hektar. Produksi jenis buah-buahan seperti mangga, rambutan, duku; klengkeng, blimbing, durian, pisang, salak, jeruk, nanas dan pepaya. Ternak yang diusahakan di Kota Salatiga, adalah ternak besar, yaitu sapi (potong/perah), kerbau dan kuda, sedangkan ternak kecil terdiri dari kambing, domba dan babi. Disamping itu juga diusahakan aneka ternak, termasuk unggas (ayam, itik dan burung puyuh) dan kelinci. Pembangunan di sektor industri merupakan prioritas utama pembangunan ekonomi tanpa mengabaikan pembangunan di sektor lain. Menurut Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Salatiga, terdapat 1.872 perusahaan industri kecil pada tahun 2009 atau meningkat relatif kecil dibandingkan jumlah perusahaan tahun sebelumnya. Jumlah tenaga kerja yang diserap sebanyak 6.829 orang. Masih menurut Dinas Perindustrian dan Perdagangan, pada tahun yang sama jumlah Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) menurut skala usaha tercatat 264 perusahaan. Pada keadaan yang sama, jumlah perusahaan yang mendapat Tanda Daftar Perusahaan (TDP) turun 6,27 persen dari 287 perusahaan pada tahun 2008 menjadi 269 perusahaan pada tahun 2009. Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan makin meningkatnya usaha pembangunan akan menuntut peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Panjang jalan di seluruh wilayah Kota Salatiga pada tahun 2009 menurut Dinas Pekerjaan Umum Kota Salatiga mencapai 654.210,10 meter.
Kendaraan bermotor merupakan angkutan darat utama. Pada tahun 2009, jumlah kendaraan bermotor wajib uji di Kota Salatiga mencapai 7.127 kendaraan, naik 4.56 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan PT. Pos Indonesia kegiatan operasional instansinya pada tahun 2009 antara lain telah mengirim surat ke dalam negeri sekitar 353,547 surat dan yang diterima sebanyak 440,595 surat. Surat yang dikirim ke luar negeri ada sebanyak 11,863 surat dan menerima sebesar 17.375 surat dari luar negeri. Selain itu, instansi tersebut juga melayani kegiatan wesel pos, paket pos, tabanas serta penjualan benda pos. Pengembangan kepariwisataan saat ini, tidak saja dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa negara, akan tetapi juga dalam rangka memperluas kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan. Pada tahun 2009, banyaknya usaha akomodasi di Kota Salatiga adalah 14 hotel/losmen dengan jumlah kamar sebanyak 491 kamar. Banyaknya wisatawan yang menginap di hotel bintang dan hotel melati sebesar 61.012 wisatawan, dengan rincian 60.710 wisatawan nusantara dan 302 orang wisatawan manca negara. Pendapatan Daerah Realisasi pendapatan daerah pada tahun anggaran 2009 terhimpun sekitar 376.195.456.003 rupiah turun sekitar 3.72 persen dibandingkan dengan tahun anggaran 2008. Pada tahun 2009, realisasi penerimaan daerah dibanding dengan pengeluarannya menunjukkan posisi yang positif. Secara umum naiknya indeks harga masing-masing kelompok barang pada tahun 2009 lebih tinggi bila dibandingkan tahun sebelumnya. Perkembangan laju inflasi tahun 2009 sebesar 3.28%. perkembangan laju inflasi menurut kelompok pengeluaran yang paling dominan adalah kelompok sandang (10.68%) sedangkan laju inflasi untuk transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami kelambatan (-5.08%). Pertumbuhan ekonomi Salatiga tahun 2009 yang ditunjukkan oleh laju Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 sebesar 4.48% jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2008 dimana laju pertumbuhan sebesar 4.98%, maka pada tahun 2009 mengalami penurunan. Penurunan ini dikarenakan dampak dari krisis global yang terjadi pada akhir tahun 2008, dan sektor riil mengalami akibat paling besar. Selama kurun waktu terakhir yaitu dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009. distribusi PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku, dimana sektor penyumbang relatif besar terhadap PDRB, yaitu: sektor jasa (24.81%); Perdagangan, Hotel, Restoran (18.44%); Industri (17.22%). Sedangkan untuk sektor Angkutan dan Komunikasi (11.75%); Lembaga keuangan, Persewaan dan Jasa Persewaan (10.50%); Listrik, Gas dan Air Minum (6.05%); Pertanian (5.36%), Pertambangan dan Penggalian (0.06%). Dipusat-pusat keramaian kota tata ruang kota sangat diperhatikan, sehingga kebersihan dan keindahan kota sangat terjaga. Hal ini tentunya tidak lepas dari peran masyarakatnya yang sadar akan kebersihan. Mereka tertib untuk membuang sampah pada tempatnya. Maka pantaslah kalau Salatiga mempunyai semboyan “SALATIGA HATI BERIMAN” yang memiliki makna dan arti bahwa Salatiga adalah kota yang seHAt, terTIb, BERsih, Indah dan aMAN.(HB_5).
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
11
Laporan Utama
Mengintip Foto: HB/pnj
Suseno Gunawi, SH.
PEMBANGUNAN 2011
T
ahun 2010 sudah berakhir, semua program kerja Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga di tahun tersebut juga telah rampung dilaksanakan. Selanjutnya telah menanti pekerjaan yang tidak kalah beratnya di tahun 2011. Bagaimana sebenarnya langkah pemerintah dalam menyiasati program yang dilaksanakan serta apa perbandingannya pada kedua tahun tersebut. Berikut wawancara reporter Hati Beriman dengan Kepala Bagian Pembangunan Setda Kota Salatiga, Suseno Gunawi, SH. Bagaimana strategi Pemkot Salatiga dalam melaksanakan program pembangunan di tahun 2010? Pemkot Salatiga dalam hal tersebut mengedepankan langkah skala prioritas di berbagai sektor masing-masing. Misalnya saja yang pertama, pembangunan kesejahteraan masyarakat meliputi Penanganan Pengangguran, Kemiskinan, Pelayanan lain (Kesehatan, Pendidikan, Infrastruktur). Bagaimana tekanan Pemkot untuk sektor ekonomi? Pembangunan ekonomi melalui Penguatan ekonomi masyarakat, Peningkatan daya saing ekonomi daerah, meliputi: Peningkatan ekspor non migas, Peningkatan investasi, Revitalisasi pertanian, Pariwisata dan IKM/UKM serta didukung infrastruktur yang memadai. Apa saja tindakan pemerintah dalam proses pelayanan publik? Peningkatan kualitas pelayanan publik, meliputi peningkatan sistem pelayanan, sarana dan prasarana serta regulasi. Selanjutnya peningkatan kapasitas pemerintah daerah, meliputi Peningkatan partisipasi dan kelembagaan masyarakat, SDM, sarana prasarana dan kelembagaan aparatur. Bagaimana dengan pemberdayaan sumber daya alam? Kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan meliputi pengendalian dan perencanaan ekosistem. Apa upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas kota ini? Selama ini Pemkot terus melakukan kegiatan yang bertujuan pada pembangunan politik, hukum, keamanan dan ketertiban masyarakat. Bagaimana upaya pemerintah untuk menjaga kebersihan dan keindahan kota? Pemerintah mengupayakan peningkatan kebersihan dan keindahan kota, Utilitas dan Fasilitas Kota. Bagaimana Pemkot mengkaver semua program tersebut dalam anggaran daerah? Berkaitan dengan hal-hal tersebut diatas, maka kebijakan umum serta prioritas dan Plafon Anggaran Sementara pra Perubahan APBD Tahun 2010, di
12
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
identifikasikan kepada: pertama, program-program yang bersifat upaya pemecahan masalah yang mendesak. Kedua, program-program yang bersifat pendampingan dari pemerintah yang lebih atas. Ketiga, program-program yang berorientasi pada kebutuhan langsung masyarakat, utamanya yang bersifat pembudayaan ekonomi kemasyarakatan dan peningkatan kesempatan ker ja serta mempercepat pengurangan rumah tangga miskin. Dan yang keempat, program-program untuk meningkatkan sarana prasarana pelayanan sosial dasar masyarakat antara lain: peningkatan aksesibilitas, kualitas pendidikan, peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan dasar. Apa saja program untuk tahun 2011 ini? Memasuki tahun 2011 Pemerintah Kota Salatiga juga masih menghadapi berbagai isu strategis yaitu: pertama, pertumbuhan ekonomi belum diikuti oleh pemerataan kesejahteraan. Kedua, terbatasnya kesempatan kerja dan belum optimalnya dukungan terhadap upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan potensi unggulan Apa isu tentang program kemiskinan? Masih banyaknya jumlah rumah tangga miskin dan tingginya angka pengangguran. Selanjutnya belum terselesaikannya program penataan kegiatan sektor informal dan pemberdayaan UKM/ UMKM. Bagaimana dengan sektor infrastruktur? Belum tuntasnya pembangunan Jalan Lingkar Selatan (JLS), belum terpenuhinya sarana dan prasarana serta kualitas lembaga pendidikan dan olah raga yang memadai. Apa isu di dunia kesehatan masyarakat, keindahan kota?
Belum optimalnya pelayanan kesehatan masyarakat, belum terwujudnya keindahan kota/identitas kota. Selain itu juga isu pada pelayanan air bersih belum optimal (kualitas/kuantitas) Apa isu lain yang menjadi sorotan? Sistem manajemen dan pelayanan transportasi yang belum memadai, penataan ruang kota sesuai peruntukan/kebutuhan pengembangan fisik kota. Selanjutnya terbatasnya kemampuan keuangan daerah, SDM Aparatur Pemerintah (Profesionalme). Isu penegakan hukum dan pembinaan kehidupan berdemokrasi. Bagaiman Pemkot memilah isu-siu tersebut untuk dituangkan dalam program unggulannya? Dari isu-isu strategis tersebut di atas, masalah mendesak yang dihadapi pada tahun 2011 untuk diatasi antara lain : pengembangan dan peningkatan daya saing daerah dibidang ekonomi, perlunya perluasan dan pemerataan pelayanan akses pendidikan serta peningkatan kualitas SDM pendidikan dan tenaga kependidikan. Apa prioritas lainnya? Selanjutnya peningkatan pelayanan masyarakat, penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, berfungsinya JLS. Penciptaan iklim investasi yang kondusif, peningkatan ketersediaan dan kualitas prasarana perkotaan untuk menunjang keindahan kota, perencanaan pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang. Selain itu adalah upaya peningkatan pelayanan publik, perlunya pemberdayaan UMKM dan meningkatkan ekonomi kreatif berbasis potensi wilayah. Ada pula peningkatan pelayanan air bersih, peningkatan kualitas/ profesionalisme SDM Aparatur Pemda termasuk prasarana fisik pemerintahan serta organisasi dan Tata Kerja. Kemudian yang tidak kalah penting dan segera adalah terselenggaranya Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang dernokratis serta intensifikasi dan ekstensifikasi PAD. Bagaimana kemampuan Pemda melaksanakan program? Untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut diatas pada tahun 2011 sesuai dengan kemampuan daerah prioritas program diarahkan sebagai berikut: peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan. Perluasan kesempatan kerja dan optimalisasi dukungan terhadap pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan potensi unggulan daerah. Apa program pemkot dalam mengentaskan kemiskinan? Pengurangan jumlah rumah tangga miskin dan angka pengangguran. Ada juga penataan dan pengembangan pasar tradisional. Apa program lainnya? Penuntasan pembangunan Jalan Lingkar Selatan, peningkatan dan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan dan olah raga, peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Selanjutnya pembangunan dan pengadaan komponen pendukung keindahan kota/ identitas kota, pembangunan infrastruktur perkotaan (fasilitas dan utilitas kota) dan peningkatan pelayanan air bersih dan transportasi. Ada juga program penataan pembangunan fisik sesuai dengan konsep tata ruang kota, peningkatan kemampuan keuangan daerah dan penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepaia Daerah.
Apa sasaran pembangangunan yang akan dicapai Pemkot? Sasaran Pembangunan yang akan dicapai pada tahun 2011 adalah sebagai berikut : meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita masyarakat, tempat tinggal rumah tangga miskin yang layak dan menurunnya jumlah rumah tangga miskin. Meningkatnya kesempatan kerja, menurunnya tingkat pengangguran terbuka, meningkatnya kompetensi ketrampilan dan kewirausahaan tenaga kerja. Tersedianya sarana dan prasarana perdagangan khususnya UKM/UMKM. Berfungsinya Jalan Lingkar Selatan, meningkatnya angka Ketulusan untuk setiap jenjang pendidikan, meningkatnya Angka Partisipasi Sekolah (APS) dan Angka Partisipasi Murni (APM) untuk setiap jenjang pendidikan, menurunnya angka putus sekolah, meningkatnya angka melanjutkan sekolah, meningkatnya kompetensi dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan. Apa sasaran selanjutnya? Meningkatnya prestasi dan budaya berolahraga, meningkatnya umur harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi, menurunnya angka kematian ibu, menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita. Meningkatnya kenyamanan permukiman masyarakat. Terlayaninya air bersih bagi masyarakat secara lebih merata. Meningkatnya pendapatan asli daerah. Ketahanan pangan masyarakat. Meningkatnya tata kelola pemerintahan dan kualitas pelayanan publik. Serta kapasitas dan kompetensi lembaga legislatif yang semakin profesional. Apa kaitan program pemkot dengan kebijakan pemerintah pusat? Untuk mendukung kebijakan nasional, pemerintah daerah selain merencanakan anggaran untuk kegiatan yang menjadi prioritas didaerah, perlu juga dilakukan dukungan pendanaan terhadap: pertama, peningkatan stabilitas politik dan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Kedua, peningkatan keserasian pembangunan didaerah, ketiga, peningkatan par tisipasi masyarakat dalam proses pembangunan daerah dan desa, upaya pemberdayaan masyarakat, seperti peningkatan kapasitas ekonomi rakyat dalam rangka penanggulangan kemiskinan, peningkatan administrasi pemerintahan desa, dukungan terhadap kegiatan PKK dan bulan bakti gotong royong. Keempat, upaya pencegahan dan penanggulangan AIDS yang dilakukan oleh Komisi Penanggulangan AIDS. Kelima, dalam rangka mendukung kebijakan di bidang UMKM, agar memperhatikan upaya-upaya terkait dengan peningkatan peran BPR dalam menunjang pembangunan ekonomi kerakyatan melalui dukungan permodalan yang memadai, serta memberi kesempatan pada UMKM; Keenam, dalam rangka penganggaran kegiatan yang pelaksanaannya lebih dari satu tahun anggaran, angka untuk menjaga kepastian kelanjutan penyelesaian pekerjaan terlebih dahulu dibahas dan disetujui bersama antar Pemerintah Daerah dengan DPRD, dan masa waktu penganggaran dan pelaksanaannya dibatasi maksimum sama dengan sisa masa jabatan kepala daerah yang bersangkutan. Dan ketujuh, melakukan upaya peningkatan kapasitas pengelolaan administrasi keuangan daerah. Serta kedelapan, penguatan BUMD (Profesionalisme & manajerial).(HB_8)
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
13
Ragam
Tahun Baru Islam 1 Muharram 1432 Hijriyah Secara makro makna hijrah itu luas. Bisa jadi bermakna sebagai momentum penyatuan persepsi bagi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan kesejahteraan maupun perubahan secara kaffah (menyeluruh), termasuk organisasi sosial dan politik.
T
ahun baru Islam atau tahun Hijriyah diawali dengan bulan Muharram. Sedangkan tahun baru masehi diawali dengan Januari sebagai bulan pembuka. Kedua sama saja dengan bulan lainnya, menjadi lain karena makna historis yang melekat padanya. Tahun baru Hijriyah tidak ada sesuatu yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan itu terjadi dengan sendirinya karena dimakan usia seperti umur suatu benda yang lama kelamaan terus berubah tanpa harus ada campur tangan manusia. Namun, per ubahan perilaku manusia memerlukan ikhtiar yang diawali niat, termasuk memaknai pergantian tahun baru Islam 1 Muharram 1432 Hijriyah. Apa makna yang mestinya dicermati Foto: HB/lux masyarakat Islam Indonesia menyambut tahun baru Hijriyah 1 Muharram 1432 Mts NU Salatiga Ikut memeriahkan tahun baru Islam 1432 Hijriyah. Hijriyah. Rektor IAINB Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh Prof ketiga yang dilakukan Rasulullah bersama sahabat berjalan Yusny Saby mengatakan, masyarakat muslim perlu sukses karena terprogram baik. Hijrah inilah menjadi cacatan memahami makna Hijriyah yang pernah dilakukan Rasulullah sejarah karena utusan Allah SWT dapat melakukan perubahan SAW pada 622 Masehi bersama para sahabat dan pengikutnya signifikan dalam kehidupan masyarakat Madinah dan dari Makkah ke Madinah. sekitarnya dari yang tidak baik menjadi baik. Sebelum melakukan hijrah, Rasulullah SAW Oleh karena itu, umat Islam Indonesia harus sebelumnya mengkaji kemungkinan dan mempelajari langkah memahami makna hijrah secara makro. Hijrah bukan hanya diplomasi. Menurut sejarah terjadi tiga hijrah pada masa itu. pindah dari suatu tempat ke tempat lainnya. Tapi makna hijrah Pertama hijrah Rasulullah sendiri, kedua para sahabat, dan secara luas adalah perubahan, termasuk perubahan pola pikir ketiga Rasulullah dan sahabat. dalam menempuh perjalanan hidup di dunia ini. Dilihat dari sudut pandang hijrah itu sendiri tidak Perubahan akan bermakna manakala pelakunya berniat semuanya berjalan mulus atau sukses. Hijrah yang dilakukan ikhlas apa yang dikerjakan bernilai ibadah. Bertasbih sambil Rasulullah sendiri kurang mendapat perhatian, demikian juga bekerja juga mengandung makna hijrah apabila sebelumnya perjalanan hijrah yang dilakukan para sahabat ke wilayah kita biasa mengerjakan sesuatu tanpa nilai ganda atau suka Spanyol tidak bertahan lama sebagaimana diharapkan. Hijrah bernyanyi sambil bekerja. Karena itu masyarakat muslim
14
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
Foto: HB/lux
Kegiatan menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1432 Hijriyah.
negeri ini hendaknya dapat memaknai tahun baru Islam 1 Muharram 1432 Hijriyah bagi perubahan bernilai ganda. Budaya kurang baik tidak bernilai ganda apalagi tidak berguna dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat sudah waktunya ditinggalkan. Secara makro makna hijrah itu luas. Bisa jadi bermakna sebagai momentum penyatuan persepsi bagi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan kesejahteraan maupun perubahan secara kaffah (menyeluruh), termasuk organisasi sosial dan politik. Agar makna hijrah lebih kentara dalam kehidupan, menurut Prof Suwito, perubahan dalam segala bidang penting sebagai upaya penyatuan umat Islam Indonesia. Momentum hijriyah ini dinilai tepat untuk mengukit prestasi secara individu serta kelompok, ujarnya. Jika ini dapat diwujudkan tentu makna hijrah lebih menjadi lebih representatif bagi kontribusi pemikiran berkualitas untuk pembangunan umat Islam Indonesia, kata Suwito, yang juga guru besar Filsafat Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri (UIN)B Syarief Hidayatullah Jakarta itu. Kontribusi pemikiran bagi kemajuan umat Islam itu penting dilakukan melalui berbagai kegiatan dan media, sehingga perubahan dalam kehidupan sesuai dengan harapan, yakni maju pemikiran dan kreatifitas pekerjaan, termasuk sosialisasi budaya Islami kepada masyarakat muslim negeri ini. Seperti nama bulan Arab Muharram, Shafar, Rabi'ulawwal, Rabi'ul-akhir, Jumadil-awwal, Jumadil-akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Zulka'edah, dan Zulhijjah sudah saatnya disosialisasikan, sehingga generasi muda Islam negeri ini dapat memaknainya dalam kehidupan. Manakala kontribusi pemikiran representatif dikembangkan dan diimplementasikan dalam kehidupan, tentu lebih makna dibanding memberi informasi pro-kontro yang sulit dipahami masyarakat. Makna seperti ini sejatinya menjadi Keutamaan 10 Muharram. Bagi orang Syiah 10
Muharram adalah peristiwa yang tidak dapat mereka lupakan dan mereka menganggapnya sebagai hari agung yang wajib diperingati setiap tahunnya, tanggal 10 Muharram 61 H atau tanggal 10 Oktober 680 merupakan hari pertempuran Karbala yang terjadi di Karbala, Iraq sekarang. Pertempuran ini terjadi antara pasukan Bani Hasyim yang dipimpin oleh Husain bin Ali beranggotakan sekitar 70-an orang melawan pasukan Bani Umayyah yang dipimpin oleh Ibnu Ziyad, atas perintah Yazid bin Muawiyah, khalifah Umayyah saat itu. Pada hari itu hampir semua pasukan Husain bin Ali, termasuk Husain-nya sendiri syahid terbunuh, kecuali pihak perempuan, serta anak Husain yang sakit bernama Ali bin Husain. Kemudian oleh Ibnu Ziyad mereka dibawa menghadap Khalifah di Damaskus, dan kemudian yang selamat dikembalikan ke Madinah. Sebelum Islam datang, Hari Asyura sudah menjadi hari peringatan dimana beberapa orang Mekkah biasanya melakukan puasa. Ketika Nabi Muhammad melakukan hijrah ke Madinah, ia mengetahui bahwa Yahudi di daerah tersebut berpuasa pada hari Asyura - bisa jadi saat itu merupakan hari besar Yahudi Yom Kippur . Saat itu, Muhammad menyatakan bahwa Muslim dapat berpuasa pada hari-hari itu. Asyura merupakan peringatan hal-hal di bawah ini dimana Muslim, khususnya Sunni percaya terjadi pada tanggal 10 Muharram. Bebasnya Nabi Nuh dan ummatnya dari banjir besar. Nabi Ibrahim selamat dari apinya Namrudz. Kesembuhan Nabi Yakub dari kebutaan dan ia dibawa bertemua dengan Nabi Yusuf pada hari asyura. Nabi Musa selamat dari pasukan Fir'aun. Dan hari itu pula hari turunnya Nabi Nuh dari perahunya. Maka ia berpuasa syukur; dan ia pula hari tenggelamnya Fir'aun dan terbelahnya laut bagi Nabi Musa a.s. dan Bani Israil. Maka mereka berpuasa; karena itu jika dapat; engkau berpuasalah pada hari Assyuuraa'. Dinamakan Assyuuraa' karena ia jatuh pada sepuluh bulan Muharram. Ada lain pendapat yang mengatakan hari Assyuuraa' karena Allah telah memuliakan pada Nabi-nabi dengan sepuluh kehormatan: Allah telah menerima taubat Nabi Adam a.s. Allah menaikkan derajat Nabi Idris a.s. Hari berlabuhnya perahu Nabi Nuh a.s. Nabi Ibrahim a.s dilahirkan pada hari Assyuuraa' dan diangkatkan sebagai kholilullah juga diselamatkan dari api. Allah menerima taubat Nabi Daud a.s. Allah mengangkat Nabi Isa a.s. ke langit. Allah menyelamatkan Nabi Musa a.s. Allah menenggelamkan Fir'aun, Allah mengeluarkan Nabi Yunus dari perut ikan. Allah mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman a.s. Semua ini terjadi pada hari Assyuura. Sebahagian lain berpendapat, dinamakan hari Assyuuraa' kerana ia kesepuluh dari kemulian-kemulian yang diberikan Allah pada umat ini. Pada bulan ini juga tepatnya, tanggal 10 Muharram Allah menyelamatkan nabi Musa as dan Bani Israil dari kejaran Firaun. Mereka memuliakannya dengan berpuasa. Kemudian Rasulullah SAW menetapkan puasa pada tanggal 10 Muharram sebagai kesyukuran atas pertolongan Allah SWT. Masyarakat Jahiliyah sebelumnya juga berpuasa. Puasa Muharram tadinya hukumnya wajib, kemudian berubah jadi sunnah setelah turun kewajiban puasa Ramadhan.(HB_8)
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
15
Ragam
Setahun Tanpa Kemarau
Foto: HB/lux
Ir. Husnani, Kepala Dinas Pertanian.
Foto: HB/lux
Wakil Walikota Salatiga, Ir. Hj Diah Sunarsasi menyampaikan benih ikan lele pada acara forum temu usaha tani.
B
erbicara masalah dunia pertanian, factor cuaca sangat mempengaruhi. Baik itu berpengaruh pada masa tanam juga masa panen. Dalam sektor perikanan dan ternak juga tidak jauh berbeda. Karena musim tidak tepat hasil dari investasi bidang ini bisa meleset dari harapan. Salatiga adalah termasuk daerah yang hanya memeiliki kawasan pertanian yang tidak luas. Tanaman dan peternakan yang menjadi sektor unggulan juga tidak menonjol. Misalnya saja untuk padi, meskipun produktivitasnya tinggi, bahakan sempat mendapatkan pengharggan dari Presiden, namun luasan lahan tidak seperti kawasan lumbung padi di Jawa Tengah lainnya. Berikut petikan wawancara reporter Majalah Hati Beriman dengan Kepala Dinas Pertanian, Ir. Husnani. ”Untuk Kota Salatiga sektor pertanian yang menjadi unggulan adalah bidang tanaman pangan. Jika berbijak pada musim maka ini sangat berpengaruh. Untuk tahun ini hampir tidak ada musim kemaraunya. Sepanjang tahun ini hujan selalu turun di dua belas bulan yang ada. Dengan begitu pola tanam atau waktu tanam juga berubah,” terang Husnani.
16
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
Bila curah hujan tinggi maka ketersedian air melimpah bahkan melebihi batas, dengan begitu petani kesulitan untuk menyiapkan lahan persemaian benih padi. ”Petani dalam menyiapkan persemaian memerlukan lahan yang cukup air namun tidak kebanyakan. Jika mereka kesulitan membuang sisa air yang melimpah maka waktu tanam menjadi mundur menunggu curah hujannya turun,” tambah Husnani. Pada musim penghujan kendala lain yang muncul adalah hama tanaman. Biasanya pada musim penghujan pertumbuhan hama seperti tikus dan werwng cukup tinggi. Selain itu juga timbul penyekit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur, dengan begitu tanaman pertumbuhannya terganggu. Ini disebabkan karena tanaman tidak sehat. Menurut Husnani, jika musim panen datang pada musim penghujan juga berpengaruh buruk. Seperti tanaman padi bila panen bertepatan dengan curah hujan tinggi, petani sering dibuat bingun karena sawah sering terendam. Bila batang padai tidak kuat bisa ambruk, dan jika padi belum cukup tua petani harus segera memanennya agar padi tidak menyentuh tanah dan akhirnya bisa berubah jadi tumbuhan baru atau yang kita kenal ”thukul”. Pada tanaman pangan jagung juga akan bermasalah bila curah hujan banyak. Kendalan bisa pohon ambruk ataupun hama. ”Secara kasat mata pertumbuhan vegetatifnya cukup bagus. Daun akan terlihat hijau, panjang dan lebar, batang pohonnya juga akan besar. Meski terlihat subur namuan
Foto: HB/lux
perkembangan generatifnya terganggu. Perkembangan pembuahan menjadi tidak sempurna karena kurangnya sinar matahari,” terang wanita berkacamata ini. Untuk mengantisipasi peristiwa tersebut Dinas Pertanian telah melakukan beberapa kegiatan upaya meminimalisir kegagalan yang ditimbulkan. ”Kami Dinas pertanian dalam menyambut musim penghujan yang cukup panjang menggalakkan agensi hayati dan monitoring serangan hama secara berkala,” jelasnya. Meskipun harus menyesuaikan dengan pola tanam, anamun hasil tanaman pangan Kota Salatiga tahun 2010 ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2009 dalam pencapaiannya. Target produksi tujuh ribu ton tercapai bahakan sampai angka 7282 ton. Sedangkan pada bidang peternakan, bila musim penghujan datang ini malah menguntungkan. Ini karena persediaan stok makanan ternak tersedia dan melimpah. Kebutuhan ternak yang utama adalah rumput makanan hijauan dan air, dan itu akan tercukupi hanya pada musim penghujan. Seperti kita ketahui bahwa daerah peternakan sapi di Salatiga adalah kawasan atas tepatnya di Kecamatan
Argomulyo. Daerah tersebut sangat cepat kekurangan air bila musim panas tiba. Bila kemarau panjang ketersedian pakan dan air menjadi kurang, dengan begitu prosuksi susu akan menurun serta pertumbuhan ternak juga lambat. Untuk sektor pertanian, curah hujan yang berlebihan juga bisa berpengaruh buruk. ”Curah hujan yang extrim berpengaruh pada proses pembenihan. Jika musim hujan tiba maka suhu air akan lebih dingin dengan begitu prosentase larva tidak bagus. Ikan yang baru menetas akan mudah mati karena suhu yang terlalu dingin,” jelas Husnani. Namun untuk petani pembesaran tidak berpengaruh, karena ikan yang menjadi bibit telah cukup umur dan sudah tahan dengan cuaca dingin. Ketersedian air yang banyak mempermudah petani dalam mengisi kolam-kolamnya. Kendala Dinas Pertanian pada musim hujan tahun 2010 ini adalah munculnya kembali hama wereng batang coklat, hama ini pernah ada namun sudah 20 tahun yang lalu. ”Kami tidak memiliki ketersedian obat yang cukup dalam mengantisipasi hama wereng coklat. Perkiran kami hama ini tidak akan muncul kemabali karena sudah lama tidak ada,” keluh kepala dinas yang pernah menjabat kepala Dinas Koperasi ini.(HB_8) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
17
Pendidikan
Kantin Kejujuran Upaya Membentuk Perilaku Jujur
D
alam masa pembangunan saat ini tindak pidana korupsi merupakan salah satu jenis penyakit yang sangat membahayakan bagi proses pembangunan. Karena tindak pidana korupsi telah merugikan bangsa dan masyarakat dengan melarikan dana pembangunan yang seharusnya untuk masyarakat luas namun mengalir untuk kantong pribadi para koruptor. Namun demikian dalam hal ini korupsi merupakan penyakit masyarakat, dan bukan merupakan suatu bentuk budaya. Karena budaya bangsa Indonesia yang luhur tidak pernah mengajarkan apalagi melestarikan penyakit tersebut. Praktik korupsi juga ditolak oleh agama, terlepas agama apa pun yang ada di negeri ini. Oleh karena itu, sifat jujur merupakan penangkal yang efektif dari virus korupsi. Kejujuran adalah sifat manusia yang hakiki, apabila diberi ruang dan berada dalam lingkungan yang baik maka akan berkembang dengan sendirinya. Setiap anak yang terlahir kedunia ini pada hakekatnya bagaikan secarik Foto: HB/pnj kertas putih yang bersih, sehingga perjalanan waktulah yang memberikan corak warna yang Kantin Kejujuran di SMA N 3 Salatiga yang selalu ramai dikunjungi siswanya. beragam pada kertas tersebut. Dalam ajaran agama Islam, sifat jujur akan merindukan keadilan di negeri ini akan tetap berupaya untuk mengantarkan seseorang kepada perbuatan-perbuatan yang memberangus virus korupsi. Pemberantasan korupsi tidak mulia. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW : akan berhasil selama tak ada peran serta seluruh masyarakat, “Sesungguhnyva kejujuran itu akan mengantarkan kepada termasuk siswa sebagai generasi penerus bangsa. Apabila jalan kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan itu akan kejujuran sudah diterapkan sejak dini, diharapkan akan dapat mengantarkan ke dalam al- jannah (surga), sesungguhnya menyukseskan pemberantasan korupsi pada masa yang akan orang yang benar-benar jujur akan dicacat di sisi Allah sebagai datang. ash-shidiq (orang yang jujur). Dan sesungguhnya orang yang Berkaitan dengan hal tersebut maka, kantin kejujuran dusta akan mengantarkan ke jalan kejelekan, dan merupakan pendidikan antikorupsi yang perlu diterapkan sesungguhnya kejelekan itu akan mengantarkan ke dalam an- sebagai upaya preventif bagi generasi penerus bangsa. Sebab naar (neraka), sesungguhnya orang yang benar-benar dusta mencegah lebih baik dari pada mengobati. Namun akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta. “ (HR. Al Bukhari pelaksanaan kantin kejujuran akan sukses dengan dukungan no. 6094 dan Muslim no. 2606). Oleh sebab itu tanpa kejujuran, bersama dari warga sekolah. Program tersebut tidak hanya praktik korupsi, kolusi, nepotisme, dan segala bentuk keinginan dari atasan, akan tetapi merupakan kebijakan manipulasi lainnya akan tetap subur di negeri ini. pemerintah yang patut diberikan apresiasi yang tinggi dengan Kantin kejujuran sebuah pendidikan anti korupsi Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu permasalahan bangsa yang hingga kini belum tuntas diselesaikan adalah praktik korupsi. Virus korupsi memang telah mewabah dan tumbuh subur di masa orde baru telah mengakibatkan kesengsaraan rakyat yang berkepanjangan, bahkan rnenghambat kemajuan bangsa dan negara. Sangat sulit untuk memutus tali rantai virus tersebut. Meskipun demikian, putraputri bangsa yang masih memegang idealisme yang tinggi dan
18
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
mensukseskannya secara bersama. Bukan berarti program ini menambah beban bagi sekolah, terutama bagi guru. Justru melalui program ini mempermudah guru untuk mendidik akhlak siswa. Sebab, tugas guru tidak hanya melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas, tetapi lebih dari itu guru turut bertanggung jawab dalam membina kepribadian siswa. Hal ini sesuai dengan amanah UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen di mana pada pasal 6 disebutkan bahwa “kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga professional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan
nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional...”. Sementara salah satu tujuan pendidikan nasional adalah mewujudkan peserta didik yang berakhlak mulia. Hal ini ditegaskan dalam UU Sisdiknas, pasal 3 ditegaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah “... untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Sekali lagi, tugas guru tidak hanya mengajarkan materi pelajaran sekolah saja, tetapi berupaya semaksimal mungkin untuk membentuk kepribadian peserta didik yang sempurna. Selain itu, orangtua juga perlu memberikan motivasi dan pembinaan anak-anaknya agar selalu berperilaku jujur di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan masyarakat. Dengan adanya kerja sama yang baik antara orangtua, sekolah, pemerintah, dan masyarakat diharapkan akan mampu mendidik generasi muda berperilaku jujur dan berakhlak mulia sebagai modal utama untuk membangun bangsa yang berperadaban tinggi bebas dari korupsi. Gambaran akan kantin kejujuran Kejujuran merupakan sesuatu yang berada dalam diri manusia yang paling dalam. Dalam kondisi tertentu hanya orang yang bersangkutan dan tentunya Tuhan saja yang mengetahui jujur dan tidaknya seseorang. Jika kejujuran ini telah menjadi diri dari seseorang maka ada orang lain atau tidak maka hal tersebut tidak akan mempengaruhi perilaku jujur dari orang yang bersangkutan. Kantin kejujuran, merupakan upaya untuk mendidik akhlak siswa agar berperilaku jujur. Kantin kejujuran merupakan sebuah kantin yang menjual makanan kecil dan minuman. Perbedaan kantin ini dengan kantin yang lain adalah kantin kejujuran ini tidak ditunggui oleh penjualnya dan yang lebih istimewa kantin ini tidak dijaga. Makanan atau minuman dipajang dalam kantin. Para pembeli dengan leluasa mengambil makanan atau minuman yang diinginkan, tidak ada kamera pengawasan seperti layaknya yang dijumpai pada sebuah tempat pembelanjaan. Dalam kantin tersebut tersedia sebuah kotak uang, yang berguna menampung pembayaran dari siswa yang membeli makanan atau minuman. Bila ada kembaliannya, maka siswa yang bersangkutan mengambil dan menghitung sendiri uang kembalian dari dalam kotak tersebut, dalam kondisi tersebut sangat mungkin seorang siswa yang tidak jujur mengambil makanan/minuman dengan tidak membayar dan justru mengambil uang dari kotak uang yang ada. Di kantin tersebut, kesadaran siswa sangat dituntut untuk berbelanja dengan membayar dan mengambil uang kembalian jika memang berlebih, tanpa harus diawasi oleh guru atau pegawai kantin. Salah satu motto yang ditanamkan di kantin ini adalah “God Watches Our Honesty” bahwa Tuhan melihat kejujuran kita ataupun motto yang lain yaitu Allah Melihat, Malaikat Mencatat. . Siswa akan dihadapkan pada dua pilihan, apakah ingin menerapkan kejujuran hati nuraninya atau tidak. Sehingga dari gambaran tersebut maka dalam kantin kejujuran memang sangat menuntut sifat jujur dari peserta didik sehingga keberadaannya memang dapat digunakan sebagai media membentuk sifat jujur bagi generasi penerus
bangsa dan juga dapat digunakan sebagai suatu alat ukur tingkat kejujuran siswa. Kantin Kejujuran dapat merefleksikan tabiat para siswa yang ada di sekolah tersebut. Jika kantin tidak dapat bertahan lama karena bangkrut, maka dapat dipastikan bahwa para siswa di sekolah tersebut tidak lagi berlaku jujur. Sebaliknya, apabila kantin kejujuran semakin maju dan berkembang maka kondisi tersebut merupakan indikasi semua siswa memegang tinggi asas kejujuran dalam kesehariannya. Kantin Kejujuran di SMAN 3 Salatiga Berangkat dari keinginan untuk menanamkan sifat jujur dalam diri anak didiknya dan mengikuti salah satu program pemerintah, maka SMAN 3 Salatiga terhitung sejak tanggal 11 November 2010 yang lalu telah mendirikan sebuah kantin kejujuran dilingkungan sekolah tersebut. Modal awal yang dilibatkan untuk memulai kantin kejujuran tersebut sebesar lima belas juta rupiah yang berasal dari dua sumber yaitu Rp. 10.000.000,- merupakan bantuan dari Kejaksaan dan Rp. 5.000.000,- dari Komite Sekolah. Salah seorang pengelola kantin kejujuran SMAN 3 Salatiga Novembri Agus menyampaikan bahwa ketika wacana perihal keberadaan kantin kejujuran ini mulai digulirkan banyak pihak yang pesimis dengan keberlangsungan dari kantin tersebut. Berbagai suara sumbang bermunculan yang pada intinya tidak yakin akan keberhasilan dari kantin kejujuran tersebut. Kegamangan tersebut memang suatu ekspresi yang wajar karena memang dari pengalaman berbagai sekolah yang lain yang pernah menyelenggarakan kantin kejujuran, keberadaan kantin hanya mampu bertahan paling lama tiga bulan. Setelah itu kantin ditutup karena modal yang dimiliki telah habis. Kondisi tersebut tentunya sangat memprihatinkan karena kenyataan itu merupakan pukulan telak bagi penanaman nilainilai kejujuran pada diri peserta didik. Dalam kesempatan apel pagi, maupun disela-sela pelajaran sekolah, guru menanamkan pentingnya menghargai hak-hak orang lain dan bersikap jujur. Selain itu pada setiap hari Senin dalam kesempatan apel pagi akan diumumkan kondisi keuangan dari kantin kejujuran dan sekaligus diumumkan tingkat kejujuran siswa di SMAN 3 terkait dengan kantin kujujuran. Jika terindikasi ada kecurangan maka pihak pengelola hanya dapat memberikan himbauan kepada para siswa agar senantiasa berperilaku jujur dan tidak dapat menindak pelaku yang berbuat curang karena memang sama sekali tidak ada pengawasan dan semata-mata hanya mengandalkan kejujuran dari para siswa. Dengan adanya kantin kejujuran tersebut maka pengelola kantin hanya bertugas untuk menyiapkan makanan atau minuman yang disediakan dikantin kejujuran, dan melakukan penghitungan modal dan hasil yang diperoleh pada akhir pelajaran sekolah. Apabila kantin kejujuran ini dapat dilaksanakan di setiap sekolah dan memperoleh hasil yang baik maka tidak akan menunggu lama lagi koruptor merupakan makhluk yang langka di negeri ini. Virus korupsi akan mengering dan mati karena tidak ada lagi tempat untuk tumbuh dan berkembang. Kemakmuran dan kesejahteraan rakyat akan lebih mudah diwujudkan karena dana yang besar telah tersedia untuk memakmurkan rakyat tanpa ada orang yang ingin memperkaya diri sendiri.(HB_9)
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
19
Kesehatan
Hipertensi Dan Status Kesehatan Psikososial (a single case) Oleh: Dwi Kristini Mulyaningsih, S Psi M Si
B
eberapa kali menulis artikel tentang gangguan emosi marah, dampak dan pengaruhnya pada kesehatan yang dimuat di majalah, tabloid, atau jurnal, ada beberapa pembaca yang merespon. Pembaca ini menulis tentang gangguan kesehatan yang dialaminya, ia mengungkapkan sifat karakter pribadi dan kebiasaan emosionalnya yang yang tidak sehat. Inilah sharing pembaca (klien) k e p a d a p e nu l i s. ya n g t i d a k keberatan bila tulisannya dimuat dan dibaca oleh orang lain:
*)
Orang awam kadang tidak tahu aspek-aspek psikologis utama yang menjadi bagian dalam kepribadiannya, mereka tidak mengerti dan tidak mengenal tentang siapa dirinya, apa kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Ketidaktahuannya ini bisa berjalan seiring dengan usia yang dimiliki sampai masa dewasa/tua (di atas 50 tahun), sehingga baru sadar kalau aspek-aspek itu tidak berkembang baik dan bisa menjadi permasalahan dalam hidupnya
Ibu, setelah saya membaca artikel yang ibu tulis tentang jenis-jenis emosi marah dan hipertensi, saya baru menyadari bahwa saya memang termasuk orang yang suka memendam emosi marah dan sekaligus termasuk orang yang tidak suka berbicara dan jarang berkomunikasi dengan orang lain, saya memang orang pendiam. Dalam situasi ada banyak orang yang sedang berbincang-bincang dan saling berbicara, saya sering banyak diam, selain takut kalau lersinggung, saya sulit untuk enak bisa berbicara dengan orang yang ada di sekitar saya, Sebenarnya sudah lama saya ingin sekali mengungkapkan kesulitan-kesulitan saya ini, selain juga ingin mengungkapkan pikiran dan Di predikat hipertensi sebagai penyakit pembunuh diam-diam perasaan. Tetapi saya sering kurang berani dan tidak percaya diri saat berhadapan dengan orang lain. Sebenarnya ada keinginan agar bisa enak bercerita dan merasa bingung dan tidak sreg, ada perasaan jangan-jangan nanti berbicara untuk mengungkapkan isi hati saya. tetapi saya mengalami keliru tidak seperti yang saya maksudkan. Saya di kantor bekerja di kesulitan. Saya benar-benar mengalami kesulitan, selain sulit untuk bagian administrasi, kalau sudah bekerja saya jarang bercerita atau bisa berkomunikasi dengan orang lain, saya juga mengalami kesulitan ngobrol dengan orang lain, kalau sedang membaca ya saya hanya untuk mengungkapkan masalah-masalah yang tidak menyenangkan membaca, kalau sedang mengetik ya saya mengetik saja, saya yang pernah saya alami. Saya ini sebenarnya sadar ingin konsentrasi saja pada pekerjaan saya. Saya ini sudah kena stroke beberapa tahun yang lain, sebelum mengungkapkan permasalahan yang menganggu, tetapi kalau saya kena stroke saya pernah mengalami penyakit hipertensi selama 10 mau mengungkapkan permasalahan saya kepada orang lain, saya
20
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
Hipertensi merupakan problema yang paling sering terjadi pada manusia.
tahun dan tidak sembuh-sembuh. Kalau saya sedang banyak pikiran, banyak masalah dan ada rasa ingin sekali marah, saya jadi pusing lain kaki serta tangan saya yang lemah karena stroke ini menjadi kaku dan sulit untuk digerakkan. Sekarang usia saya sudah 52 tahun, saya masih bisa bekerja dan saya masih beruntung karena tangan saya masih berfungsi untuk mengetik walau tidak secepat dnlu. Saya sebenarnya sudah mengikuti club stroke di suatu rumah sakit, tetapi selama ini saya belum bisa berubah dan masih menjadi orang yang selalu pendiam dan sulit untuk berbicara dengan orang lain, karena itu pula saya sekarang jarang datang ke acara club stroke ini. Sekian bu, terimakasih atas perhatiannya. Mari bersama kita bahas dan tanggapi beberapa permasalahan-permasalahan di atas: Orang awam kadang tidak tahu aspek-aspek psikologis utama yang menjadi bagian dalam kepribadiannya, mereka tidak mengerti dan tidak mengenal tentang siapa dirinya, apa kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Ketidaktahuannya ini bisa berjalan seiring dengan usia yang dimiliki sampai masa dewasa/tua (di atas 50 tahun), sehingga baru sadar kalau aspek-aspek itu tidak berkembang baik dan bisa menjadi permasalahan dalam hidupnya. Ada kepribadian yang cenderung terbuka (extrovert) dan ada kepribadian yang cenderung tertutup (introvert). Walau tidak mendetail tetapi secara umum pribadi yang cenderung introvert, biasanya ditandai sifat-sifat yang kurang komunikasi dengan orang lain, kurang percaya diri, menjaga jarak dengan orang lain, bahkan menarik diri. Orang introvert, memang pendiam, menyukai dunia yang menjadi minatnya, konsentrasinya penuh, teliti dan tekun. Dalam dunia kerja, orang introvert memang lebih sesuai untuk tugas-tugas
ya n g b e r s i f a t a d m i n i s t r a t i f , kepribadian klien dalam hal ini sesuai dengan bidang kerjanya. Nampaknya sampai usia 52 tahun, klien tidak menyadari kalau tipe kepribadian introvertnya, dengan kebiasaan, cara bergaul, cara marah atau cara menghadapi situasi sosialnya, yang kurang komunikatif dan kurang adaptif, mengganggu p e n ye s u a i a n d i r i n ya d e n g a n lingkungan sosialnya. Kebiasaaan perilakunya dapat terus menimbulkan konflik internal dan tidak memunculkan keseimbangan kondisi psikisnya dapat menjadi salah satu indikator rendahnya kualitas status kesehatan psikososialnya. Selaras dengan paradigma kesehatan biopsikososial, rendahnya kualitas status kesehatan psikososial yang dialami bisa berdampak pada s t a t u s k e s e h a t a n f i s i k ya i t u munculnya berbagai jenis penyakit kronis. Ketidakefektifan perilaku kopingnya (perilaku penyelesaian masalah) terhadap siressor-stressor yang dihadapi sehari-hari, merupakan sumber utama kondisi tension (tekanan) yang dapat berpengaruh pada dinamika inner behavior organ-organ tubuh. Pada awalnya tension menimbulkan kondisi kecemasan (anxiety), secara fisik symptom anxiety dapat dirasakan dengan munculnya detak jantung yang lebih cepat. keluarnya keringat di tangan, nafas yang terganggu, rasa tidak tenang sampai munculnya keluhan pusing. nyeri, tidak nyaman bahkan meningkatnya tekanan darah. Bila kondisi ini berjalan lama secara kronis, puluhan tahun dapat menimbulkan penyakit kronis seperti hipertensi. Tidak bisa dipungkiri, banyak penyakit kronis yang ada saat ini menunjukkan adanya tanda-tanda faktor status kesehatan psikososial yang rendah. Oleh karena itu sangat penting dalam rentang hidup kita, untuk terus berusaha menjaga status kesehatan psikososial agar tetap terus berkualitas. Langkah mengenal diri sendiri, mengetahui kelebihan dan kekurangan diri, terus mengembangkan diri dengan perilaku koping yang tepat. disertai dengan evaluasi diri. mengembangkan perilaku sehat dan mengurangi perilakuperilaku yang beresiko yang dapat menimbulkan penyakit kronis seperti hipertensi, adalah bentuk langkah preventif penting untuk menjaga kesehatan fisik. Ingat hipertensi (silent killer) ini adalah faktor risiko utama timbulnya serangan stroke. Melakukan program self help, membaca buku-buku Psikologi popular, melakukan konseling dengan konselor terlatih atau psikolog, tentu dapat menolong usaha untuk mencapai kualitas hidup yang didambakan, semoga !!. *)
Penulis adalah Psikolog Klinis di Salatiga.
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
21
Budaya
Dening : djisnozero45 *)
KAHANAN PRAJA Kahanan praja wektu saiki kena diarani mrihatinake. Ora mung merga musibah alam nanging uga kawula alit sing isih durung tentrem ing panguripane uga durung murwat warata kabutuhan ing babagan sandhang lan pangan. Sing luwih mrihatinake, isih ana panguwasa anggone nindakake jejibahan nalisir saka paugerane praja. Katitik, ora sithik para panguwasa (sing isih nindakake jejibahan utawa sing wis purna) akeh sing kajiret ing prakara kukum, malah kepara ana sing dikunjara. Yen kahanan kaya ngono mau kadlarungdlarung, sing dadi tumbale. kawula alit. Kahanan kaya mangkono nate ditulis dening Pujangga Agung Raden Ngabehi Ronggawarsito ing kraton Surakarta, ana ing (uran-uran) Dhandhanggula. Semut ireng ngendhog jroning geni, ana merak bandrek lan baya, keyong sakenong matane, tikuse padha ngidung, kucing gering ingkang nunggoni, kodhok nawu segara, entuk bantheng sewu, si precil ingkang anjaga, semut ngangrang angrangsang gunung Merapi, wit ranti awoh dlima. (tapsir mirunggan) : Wong sing kena prakara (semut ireng) nadyan kajiret ing kukum (geni). nanging ora dipidana, malah uripe murwat (ngendhog) Para panguwasa (merak) katrem
22
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
(bandrek) marang tumindak culika, kamangka ngerti ngemu bebaya (baya).Kawula alit (keyong) kaget lan cingak meruhi kahanan, nanging ora duwe daya, bisane mung mlongo (sakenong matane). Tikuse ( para durjana) saya andadra, ngumbar napsu angkara sinambi tetembangan (padha ngidung). Sing kapatah ngreksa lan anyimpen bandhane praja (kucing ingkang nunggoni) ora kuwagang anindak, merga wis ilang dayane (gering) kepara wedi marang tikus. Para saudagar gedhe lan panguwasa (kodhok) sing wis koncatan ajining dhiri apa dene jiwa prawira praja, ngrampok bandhane praja (nawu segara). Bandha lan raja brana (entuk bantheng) katumpuk ora wilangan (sewu) kanggo nguja dhiri pribadi, kulawarga lan” kongsine “.Para pangawas, panaliti (ingkang anjaga), luntur kawibawane, ilang kawanenane (si precil) merga kepencut ana ing ulegane kahanan. Kawula alit sing wis suwe dicidrani sarta dicecenges(semut ngangrang), kentekan sabar banjur golong gilig gumregah, saiyeg sedya lan panjangkane, madeg kraman (angrangsang) menyang pusaraning praja (gunung Merapi). Wekasan, nadyan anakturune kawula alit (ranti/terong) duwe wenang dadi panguwasa (awoh dlima), ora mligi wenange turune priyagung lan wong sugih wae, trep karo paugerane praja, Para panguwasa kang kapilih dening kawula kudune ora, midak supata. Awit, sadurunge kawisudha minangka panguwasa kudu ngucapake supata utawa prasapa, sumpah kang mrenthul saka jeroning nurani, kaucapake dening lathi, kaungkulan kitab suci sarta sineksenan dening Gusti Allah, nut kapercayane agama kang dirasuk. Sawise ngucapake supata lan kawisudha, sineksenan dening Gusti Allahe, pranyata rikala nindakake jejibahan, kabeh mau dicidrani, Upacara wisudhan kanthi tata cara sakral lan wingit, dianggep lelipur. Buku-buku sing ngemot paugeran praja sing dadi regemane nindakake jejibahan, ora direwes. Lha yen Gusti Allahe, sing dadi sesembahane wae wis dicidrani, apa maneh marang sesamaning umat. Banjur sapa sing dadi regemane ? Sujarah wis cetha kabukten, praja utawa nagara kang prakosa tansah sembada ngasorake paprangan saka nagara liya, nanging bisa runtuh awit saka dayane kawulane. PILKADA ING SALATIGA Wis kacetha katetepaake ana ing tata paugerane nagara, manawa wates titi wanci kalenggahan panguwasa kudu gilirgumanti. Tata cara gilir gumantine uga wis cetha katetepake ana ing tata paugerane nagara. Ing Kota Salatiga, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sing wenang nglaksanaake pamilihan, wis netepake tata cara lan
andharan babagan amilih pangasta pusaraning praja lan sulihe. (Walikota lan Wakil Walikota). Dhaptarane wis kacetha wektune, surya kaping 11 tumekane 17 Februari 2011. Dene pamilihe uga wis cetha katetepake ing dina Ahad Legi, surya kaping 8 Mei 2011,( ngeneri candra kaping 5 sasi Jumadil akir taun Be 1944, Wuku Wukir, Pranata mangsa Dhesta/sewelas.. Nadyan tumekane titi wanci amilih isih sawetara wektune, nanging bakal calon wis gumyak amematut kang sedyane arep milu madeg calon sarimbitan lan sulihe, ing titi wanci pamilihan. Priyagung kang duwe krenteg mau saka ing sadhengah papan, ora mligi saka Salatiga wae. Kakung apa dene Putri sajake wis gilig tekade lan uga saka sadhengah kalenggahan pangastane. Kabeh mau prayoga panjangkane. Jejering priyagung duwe krenteg luhur, gumregah bakal sung dharma bakti tumrap prajane murih kamulyane kawula. Nanging ana babagan sing nyebal saka paugeran. Durung titi wancine mbebujuk golek bala (kampanye) sing pamrihe supaya bisa dimangerteni lan supaya bisa tetepungan karo para kawula sing bakal amilih mengkone, gambar-gambar pribadi wis mblasah ngebaki papan kepara ngrereget panyawang.Upaya kuwi prayoga, nanging carane sing kudu dipetung kanthi premati,mligine ing babagan tata krama, dimen pener lan nuwuhake sengsem. Menawa katiti saka paugerane saka sing kawogan nglaksanaake pamilihan (KPU) durung titi wancine wara-wara lan mbebujuk golek bala. Lumantar nemplekake gambar pribadi sing pamrihe nglari kawigaten.. Apa maneh anggone nempelake/ nyanthelake gambar ana ing papan sing kurang trep mungguhing paugeran lan tata krama kang gumathok.. Nempelake/nyanthelake gambar ora manut wewaton, papan apadene wayahe. Uga tanpa nggatekake tata krama lan paugeran. Paugeran saka KPU kang wis cetha (wela-wela) ora direwes. Sing nuwuhake kapitunan lan rasa miris, warga sing papan pakarangane apadene uwit-uwit sing ditandur lan diupa kara puluhan taun suwene, tanpa rasa welas marang tetanduran, dipakoni sakarepe, banjur dicentheli gambargambar, akeh sing tanpa jaluk palilah marang kang nduweni. Sing duwe papan lan uwit bisane mung nggresula. Arep dithethel wedi yen nganti diprekarake apa maneh yen nganti digiri-giri bakal kajiret ing kukum lan malah dikunjara. Meruhi kedadeyan kaya mangkono, saperangan warga mung nguda rasa. “ Duwe pangajab luhur nanging lakune wis wani nerjang paugeran lan tata krama kang lumaku ing bebrayan. Mengkone yen kasil nglenggahi dhampare panguwasa apa bisa pinercaya lan kasile bisa murakabi, tumanja tumrap kawula ?” ASTHA DASA BERATA PRAMITENG PRABU Paugeran lajering pranatan minangka wewaton nindakake jejibahan tumrap panguwasa lan punggawa, wis diregem lan tumanja kasile wiwit maabad-abad kepungkur. Paugeran sing katetepake dening pamarentah (perundhangan, Pranatan Pamarentah, Pranatan Dhaerah lan sapanunggalane) wis cetha. Paugeran kang tuwuh saka kabudayan (Jawa)uga wis lumaku minangka regeman tut runtut njurung paugeran saka pamarentah. Ana sawijining pranatan kang kasebut Astha Brata. Kekancingan minangka pranatan ngereh kawula, wejangane Prabu Rama marang Gunawan Wibisana rikala arep madeg
ratu ana ing nagara Alengka ( ing kitab wiracarita Ramayana) Saliyane iku isih ana paugeran tumrap panguwasa kang dianggit dening Mahapatih Gajah Mada ing jaman Majaphit (jamane Ratu Hayam Wuruk). Pranatan utawa paugeran anggitane Patih Gajah Mada kasebut Asthadasa Berata Pramiteng Prabu. Asthadasa = wolulas. Berata = meper hawa napsu, Pramiteng = Ratu utawa Panguwasa. Asthadasa Berata Pramiteng Prabu : 1. Wijaya: Panguwasa kudu teteg, kukuh, sabar lan wicaksana. Ora gugup lan nglokronan. 2. Mantriwira: Kudu wani bebela ing bebener lan njejegake adil para marta. 3. Natangguan: Pinercaya dening kawula, tansah ngregem kapercayan supaya tansah dikurmati lan dimulyaake dening kawula. 4. Satya Bhakti Prabu: Satya Bhakti marang nagara lan kawula. Tansah nengenake jejibahan luhur. 5. Wagmiwak: Wasis wicara, prigel sesorah kanthi unggah-ungguhing basa kang runtut. 6. Wicaksaneng Naya: Prigel ngolah ubeding eguh pratikel murih kuncara lan kukuhe praja. 7. Sarjawa Upasama: Duwe watek ambeg para marta. Ora adigang, adigung lan adiguna. 8. Dhirotsaha : Taberi lan sengkut ing jejibahan. Tansah nggiligake rasa, cipta, karsa lan karyane Murih mulya bagyane kawula. 9. Tan Sutresna : Sembada minangka panutan. Kuwagang nranggulangi sadhengah prakarane kawula. Ora milih kasih, mbang cindhe, mbang silatan. 10. Masihi Samasta Bhuwana : Tansah ngreksa bumi saisine. Ngolah guna paedah dayane bumi kanggo kaperluane kawula. 11. Sih Sanasta Bhuwana : Tansah dikurmati lan ditresnani denig kawulane. Jejering panguwasa kudu sembada minangka pangayomane kawula. 12. Negara Gineng Pratijna : Nengenake kwajibane praja tinimbang kaperluane pribadi utawa pakumpulan. 13. Dibyacitta : Duwe watek ber budi bawa laksana. Ati bumi jaja segara. Tulus nampa peling lLan pamrayoga saka liyan nadyan andhahane. 14. Sumantri : Teguh santosa mring panjangka, jujur lair lan batine sarta resik wibawa mring sakabehing tumindak. 15. Nayaken Musuh : Kuwagang nyirep sakehening panyaruwe apadene pamaido saka liyan tanpa nglarani ati. Menang tanpa ngasorake. Kang luwih wigati kuwagang meper napsu pribadi. 16. Ambeg Parama Artha : Tansah nengenake utamane kabutuhane kawula murih tentrem lan makmur. 17. Waspada Purwa Artha : Kudu tansah waspada kanggo mageri sakehing panggodha. Tansah awas dhiri dimen tansah eling marang jejibahane kang luhur. 18. Prasaja : Prasaja ing samudayane. Prasaja minangka guru laki. Prasaja jejering priyagung sarta prasaja ing tengahing bebrayan. Sutik pamer lan boros. Awit jejering panutane kawula kudu sembada sung tuladha. Andharan Asthadasa Berata Pramiteng Prabu, muga ana paedahe tumrap sing gelem ngregem. Ora ngemung marang para priyagung sing bakal milu pamilihan pangarsaning praja Salatiga, nanging tumrap sakabehing panguwasa. Panguwasa ing pribadine, kulawarg ane, pa kumpula ne, luwih-luwih tumrap panguwaning praja. Mugi Gusti ngijabahi.
*) katulis katambahan saka sumber-sumber liyane
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
23
Mimbar
Pemanfaatan Dana Cadangan
M
emandang Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Per ubahan Kota Salatiga Tahun Anggaran 2011, perubahan Raperda Dana Cadangan dan Penetapan Rencana Jangka Panjang Daerah RPJPD Kota Salatiga harus berlandaskan Foto: HB/lux dengan amanat UndangUndang No 12 Tahun 2008 Iwan Setyo Purbowo, SE.,MSi. tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 4 Ayat 1 poin b menerangkan bahwa DPRD bersama Kepala Daerah/Walikota bertugas membahas dan menyetujui Rancangan Peraturan Daerah tentang RAPERDA yang nanti menjadi peraturan daerah. Sehubungan dengan hal tersebut saya memandang penting untuk melakukan pengkajian atas Rancangan Peraturan Daerah tentang RAPERDA Tahun 2011 dan pandangan strategis berdasarkan tingkat kebutuhan dan perkembangan pemerintah dan masyarakat Kota Salatiga. Berdasarkan Nota Keuangan terhadap rencana APBD Tahun Anggaran 2011 yang disampaikan Walikota Salatiga dan notulen hasil pembahasan penggunaan dana cadangan antara badan anggaran DPRD Kota Salatiga. Badan Legislasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Kota Salatiga, bahwa Dana Cadangan diprioritaskan pada 9 program pembangunan yang terdiri dari pelayanan publik, pendidikan dan kesehatan. Dengan demikian saya beranggapan program tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Salatiga. Saya ada beberapa masukan atas rencana anggaran pendapatan daerah Kota Salatiga Tahun Anggaran 2011, serta Perubahan Raperda Dana Cadangan antara lain sebagai berikut; pertama, pemerintah kota har us mampu meningkatkan pengawasan akan realisasi Dana Cadangan, supaya sesuai dengan pos anggaran yang telah ditetapkan. Kedua, melalui Dana cadangan Pemerintah Kota harus mampu meminimalisir masalah kesejahteraan sosial, dengan cara melakukan pembangunan yang memprioritaskan peningkatan SDM. Ketiga, pemkot harus membuat tim independent yang terdiri dari akademisi dan masyarakat yang bertugas untuk mengawasi dan mengkontrol realisasi dana cadangan. Keempat, visi pembangunan Kota Saltiga harus diarahkan pada peningkatan keselarasan, keseimbangan dan penghormatan kepada keanekaragaman dalam konteks budaya maupun lainnya. Kelima, bahwa pengeluaran gaji Pegawai Negeri Sipil
24
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
Perlu TIM (PNS) dirasa masih perlu di minimalisir. Keenam, pengawasan terhadap iuran Sumbangan Pengembangan Istitut (SPI), mengingat sampai saat ini masyarakat keberatan dengan program ini. Ketujuh, untuk memaksimalkan potensi para atlet berprestasi yang ada di Salatiga dalam hal ini Pemerintah Kota Salatiga sudah saatnya memikirkan kesejahtaraan para atlit dan perlu adanya pembinaan atlet-atlet pemula agar lebih berprestasi. Kedelapan, saya menghimbau Pemkot Salatiga untuk menyesuaikan gaji honorer dengan upah minimal regional (UMR) Kota Salatiga. Kesembilan, Pemkot Salatiga dalam bidang pelayanan kesehatan perlu menyediakan berupa rawat inap dan fasilitas lainya bagi ASKESKIN serta menyediakan kebutuhan rawat inap dan fasilitas lainnya. Kesepuluh, dalam hal pelayanan publis saya meminta kepada Pemkot Salatiga segara melakukan format Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Atap dengan Sistem Online, mengingat dampak yang diberikan sangat efektif dan juga membantu tugas pemerintah. Kesebelas, pengawasan terhadap pembangunan Pasar Jetis, supaya dead line penyelesaianya secara jelas dan teratur. Keduabelas, terminal angkutan kota di Tamansari, perlu segera untuk dibenahi, dengan menambah fasilitas serta memperluas kapasitasnya. Keduabelas, dalam kaitanya dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Kota Salatiga, pemerintah Kota Salatiga harus selalu melakukan evaluasi hasil pembangunan. Hal itu sebagai upaya meningkatkan mutu dan kesejahteraan masyarakat Kota Salatiga. Sementara itu menyikapi perubahan Raperda dana Cadangan, saya memberikan dukungan penuh karena perubahan Perda tersebut dipandang sangat urgen bagi Kota Salatiga. Sehubungan akan diterbitkanya Perubahan Raperda Dana Cadangan maka Pemerintah harus segera memiliki rambu-rambu didalam pemanfaatanya.sebab dalam subtansi Perubahan Raperda tersebut telah ditetapkan jenis Program maupun jenis kegiatan. Saya sependapat Program dan Kegiatan meliputi persoalan pembebasan tanah, sarana pra sarana RSUD, pemenuhan standarisasi wajah kota. Merealisasikan pembangunan Pasar Rejosari dan penyediaan air bersih bagi masyarakat Kota Salatiga. Selain itu, dalam hal RPJPD saya setuju untuk disahkan menjadi Perda, mengingat master plain (Rencana Jangka Panjang) memang perlu dan dibutuhkan Kota Salatiga ini.(HB_8)
Tips
Merawat Mesin Sepeda Motor
S
etiap pengguna sepeda motor pasti berharap bisa mengendarai kendaraan yang dimilikinya untuk jangka panjang. Untuk itu pemilik sepeda motor harus memperhatikan perawatan kendaraan yang dimilikinya karena kondisi mesin sepeda motor sangat tergantung dari pemeliharaan dan kebiasaan pemiliknya dalam mengendarai. Motor (dan kendaraan bermotor lain) terdiri dari 4 bagian besar yaitu Bodi, Mesin, Bagian Mekanis dan Kelistrikan. Maka perawatannya pun dibedakan pada tiap bagian. Jadi tidak ada salahnya Anda cermati tips dan trik tentang merawat mesin sepeda motor berikut: Bodi Sebetulnya mudah merawat bodi motor, asal rajin membersihkan dan menjaga agar tetap kering maka biasanya bodi motor cukup awet. Apalagi saat ini sebagian besar bodi motor terbuat dari plastik sehingga tahan karat. Bagian yang memerlukan perhatian ekstra mungkin knalpot yang masih terbuat dari logam. Secara berkala, lepas knalpot dan tuangi dengan olie bekas. Olienya kemudian dikeluarkan lagi, hanya untuk melumuri bagian dalamnya saja. Knalpot akan jadi lebih awet, tidak gampang berkarat dan keropos. Mesin Merawat mesin juga tidak sulit. Cukup dengan mengganti olie secara rutin sesuai aturan dengan mengggunakan olie yang bagus. Jangan melakukan modifikasi mesin secara berlebihan. Keausan pada mesin memang tidak dapat dihindari. Tapi jika dilakukan perawatan dengan baik maka mesin jadi lebih awet dan tetap prima performanya. Segera lakukan penggantian spare-part yang sudah aus/rusak agar tidak merembet ke bagian lainnya. Bagian Mekanis Adalah bagian yang bergerak (selain mesin) yaitu roda, rantai, rem dan shock arbsorber. Merawat roda mungkin yang paling sulit karena jarang yang bisa melakukannya sendiri. Sama seperti roda mobil, maka seharusnya roda motor juga harus balance supaya motor jalannya stabil. Balancing roda motor merupakan pekerjaan tukang stel velg. Selain itu bearing juga secara berkala harus diberi pelumas agar awet dan tidak cepat aus. Merawat rantai relatif lebih mudah, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah sprocket (gir) depan dan belakang harus segaris. Kalau tidak segaris maka rantai dan gigi sprocket akan cepat aus. Kedua adalah ketegangan rantai harus di stel dengan tepat. Rantai yang terlalu tegang atau terlalu kendur akan memperpendek umurnya. Kondisi ideal rantai yaitu memiliki jarak "main" rantai bawah pada bagian tengahnya sekitar 1-2
Foto: HB/pnj
Service mesin sepeda motor guna merawat mesin agar tidak cepat rusak.
cm. Lebih besar berarti terlalu kendor dan lebih kecil berarti terlalu tegang. Secara berkala, lumuri rantai dengan olie bekas atau jika tidak mau kotor bisa disemprot dengan WD40. Rem, terutama sepatu rem memang mudah aus. Hal ini supaya dinding teromol atau piringan disk brake tidak cepat terkikis. Periksa secara rutin ketebalan sepatu rem, bila sudah tipis segera ganti jangan tunggu sampai habis karena akan mengikis dinding teromol/piringan disk brake. Periksa olie rem apakah masih cukup, apabila kurang maka perlu ditambah dengan olie yang spesifikasinya sama. Secara berkala kuras olie rem dan ganti dengan yang baru. Mengenai shock arbsorber sebetulnya tidak memerlukan perawatan khusus. Asalkan motor digunakan secara normal (artinya kalau di jalan berlubang yang pelan dan berusaha menghindar) bagian ini relatif awet. Periksa saja apakah ada rembesan olie, kalau ada rembesan berarti sealnya sudah bocor dan perlu diganti yang baru. Tidak dianjurkan untuk menyuntik atau merepair shock arbsorber, lebih baik ganti dengan yang baru saja. Kelistrikan Pusat dari sistem kelistrikan sepeda motor adalah aki, dan merawat aki ternyata tidak sulit .Lakukan pengecekan level air aki pada setiap minggunya. Apabila pengisian aki berfungsi baik maka aki tidak perlu dicharge. Apabila aki sering ngadat dan harus dicharge, maka ada 2 kemungkinan, sel aki sudah lemah sehingga harus diganti aki baru, atau sistem pengisian listrik ke aki di sepeda motor yang tidak beres. Untuk kelistrikan hal yang perlu diwaspadai adalah penambahan lampu aksesoris yang sekarang banyak dipasang di motor. Pemasangan kabel lampu tersebut harus bagus supaya tidak menimbulkan hubungan pendek arus listrik. Selain itu juga perlu diperhatikan besarnya daya dari aksesoris tambahan tersebut apakah masih bisa disupply oleh aki atau tidak . Kalau tidak dapat disupply dari aki maka akan mengakibatkan kerusakan pada aki. Demikian sedikit tambahan tentang merawat motor, semoga bermanfaat.(HB_09)
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
25
Artikel
Menggulung Karpet Ekonomi Salatiga Oleh: Yon A Udiono *)
Salatiga boleh berteriak, namun teriakan sekeras halilintar sekalipun, sesampai di telinga konstelasi geografi politik Provinsi Jateng, tetap saja terdengar layaknya nasihat Wibisana kepada Rahwana dalam epos gubahan Walmiki. Salatiga sebuah kota di mana ada persoalan etik dalam kehidupan ekonomi lokal-kerakyatan yang terlanggar. Ia bakal hangus karena “vegetasi” ekonomi yang tumbuh di kota ini hanya jenis semak belukar. Ekonomi rakyat ekonomi kategori ilalang kering.
I
hwal proyek Jalan Tol Semarang-Solo saya lebih suka menganalogikan gemuruh pengerjaannya sebagai tindakan menanak nasi sambil – sengaja atau tidak – merobohkan dandangnya. Atau kesibukan menumbuk bahan jamu dengan mematahkan alatnya, memasang genteng rumah lupa memasang tutup keongnya, memotong bambu absen memecah ruasnya. Dan lain-lain yang pasti Anda tahu dikonotasikan dengan apa semuanya itu dari konteks psikologi budaya Jawa. Pengerjaan ruas-ruas tol memang tampak tak bisa distop. Ruas Semarang-Ungaran digarap dengan khusyu sekarang dan musti “kawin” dengan ruas Ungaran-Solo. Dari Kota Salatiga, ruas tol berjarak tak lebih lima kilo. Maknanya, pengelola tidak perlu membuatkan pintu tol untuk akses keluar masuk kendaraan ke kota. Tapi implikasi sosial ekonominya bisa segera dikalkulasi sejak kini. Bila tol berfungsi, volume angkutan kendaraaan yang sebelumnya wira-wiri melintasi kota akan tersudet. Kehidupan ekonomi Kota “ampiran” Salatiga akan setali tiga
26
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
Foto: HB/lux
angpau dengan Kabupaten Purwakarta di Jabar setelah tersapu keberadaan tol Jakarta-Cikampek. Saya ingat sejarah-pengabaian dari optik pengalaman kekuasaan masa silam, di Tiongkok, yang sedikit tak berperasaan. Saya simpulkan saja: prospek kehidupan Salatiga terwakili dalam diri Zhu Changluo; dan Solo, dalam diri Zhu Changxun. Zhu Changluo anak sulung Kaisar Wanli. Dia – apa boleh buat – bukanlah yang disayangi. Ketika sedang dikandung perempuan bermarga Wang, Kaisar menyangkal dia sebagai darah dagingnya. Namun ibu suri membujuk Wanli yang belum mempunyai putra saat itu agar mengangkat dayang Wang sebagai selir sampai bayi yang dikandungnya memiliki hak tahta. Sayang kemudian Wanli lebih siap mengalihkan perhatiannya pada selir lain bermarga Zheng. Ketika selir Zheng melahirkan Zhu Changxun, Wanli berencana mengalihkan gelar putra mahkota pada putra keduanya ini. Kelanjutan cerita soal Dinasti Ming kita tahan sebentar.
Foto: HB/pnj
Jl. Jendral Sudirman sebagai simbul perekonomian Kota Salatiga
Poinnya, Salatiga boleh berteriak. Namun teriakan sekeras halilintar sekalipun, sesampai di telinga konstelasi geografi politik Provinsi Jateng, tetap saja terdengar layaknya nasihat Wibisana kepada Rahwana dalam epos gubahan Walmiki. Salatiga sebuah kota di mana ada persoalan etik dalam kehidupan ekonomi lokal-kerakyatan yang terlanggar. Ia bakal hangus karena “vegetasi” ekonomi yang tumbuh di kota ini hanya jenis semak belukar. Ekonomi rakyat ekonomi kategori ilalang kering. Pengelola tol tenang saja. Bersama rakyat tak mungkin ada ketidaksepakatan. Tak mudah melakukan pengujian terlebih perlawanan atas sebuah ketetapan elitis. Di mana-mana rakyat sudah terbiasa menerima “kecelakaan” berusaha. Ini tipikal Indonesia, Bung! Bukan “kaki langit” Gosyen di mana, di zaman Firaun, syahdan pertolongan dari tangan-tak-kelihatan sekali tempo bisa berkelebat. Seluruh binatang ternak Israel tidak ada yang mati: sama sekali. Usaha rakyat-tertindas terproteksi. Adapun di sini tunggu saja pengoperasian tol kita, juga tol trans-Jawa yang didesain lokasinya 2-3 kilo ke arah selatan dari garis jalan utama pantura. Di sepanjang “jalur Daendels”, mulai Losari-Brebes hingga Batang, sudah bangkrut para pengelola usaha. Rumah-rumah makan hilang. Di Salatiga pun banyak usaha bisa tumbang: toko oleholeh makanan khas (enting-enting gepuk, gula kacang, dan pastinya intip goreng yang selalu jadi oleh-oleh wajib saya tiap kali melintas dan mampir). Insya Allah juga kukut warungwarung makan, restoran, losmen, obyek wisata. Ribuan pemilik usaha di sepanjang jalan raya Semarang-Solo “gulung karpet”.
Salatiga adalah “0,99…9”, menyiratkan adanya bagianterhingga dalam wilayah politik numerik di sini yang tak lagi terjamah perhatian. Apa yang bakal telantar di Salatiga mencerminkan apaapa yang mantap kita abaikan di lingkup makro politik kita. Maka, tolong, galilah segenap deposit pengetahuan kita untuk menjawab pertanyaan, apakah dalam aras politik “nasional” – jika kita masih belum juga bosan bicara itu – tak ada manifestasi itu: pen-Salatiga-an urusan-urusan besar! Kenapa selalu ada serangan pengabaian kekuasaan yang berwatak abadi? Atau dengan kata lain kenapa senantiasa ada yang menanak nasi sambil merobohkan dandang tadi? Jawabnya: tiap kekuasaan tak pernah merasa bisa sempurna dalam perdebatan dan kebertele-telean. Berikut lanjutan cerita Dinasti Ming. Para menteri kerajaan pada akhirnya berpegang pada prinsip bahwa putra sulunglah yang berhak mewarisi tahta. Dialektika ini berbusa-busa hingga tahun 1601. Memang Wanli pada akhirnya harus menetapkan Zhu Changluo sebagai pewaris tahta. Tetapi tetap ada yang ganjil: Salatiga masih tetap hidup, sayangnya jadilah ia kaisar ke-14 dari Dinasti Ming. Dia “sepi” kurang dari sebulan setelah bertahta, menjadikannya kaisar paling singkat hidupnya dalam dinasti ini. Itulah Zhu Changluo. Oh, Salatiga .... *)
Penulis adalah peneliti Lembaga Studi Sosial Normatif (Lesson).
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
27
Hukum PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PELAYANAN PERIZINAN PADA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pelayanan perizinan secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel serta sebagai upaya menjamin perlindungan dan kepastian hukum bagi kegiatan usaha guna menciptakan iklim investasi yang sehat dan kondusif, perlu adanya standar pelayanan perizinan sebagai pedoman operasionai baik bagi pemberi layanan maupun penerima layanan. Dengan adanya penataan kelembagaan di Lingkungan Pe m e r i n t a h Ko t a S a l a t i g a d a n p e n ye d e r h a n a a n penyelenggaraan perizinan secara terpadu satu pintu (one stop service), maka Peraturan Walikota Salatiga Nomor 81 Tahun 2007 tentang Standar Pelayanan Perizinan pada Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Terpadu Satu Pintu (UPT-PTSP) Kota Salatiga dipandang sudah tidak sesuai sehingga perlu ditinjau kembali; berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Standar Pelayanan Perizinan pada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu. Maksud dan Tujuan Penyusunan standar pelayanan perizinan pada KPPT dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi pemberi layanan dan penerima layanan dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan. Adapun penyusunan standar pelayanan perizinan pada KPPT bertujuan untuk mewujudkan pelayanan perizinan yang cepat, murah, mudah, transparan, pasti, dan terjangkau ; meningkatkan kualitas layanan publik ; dan meningkatkan pemenuhan hak-hak masyarakat terhadap pelayanan publik secara memadai. Pelayanan perizinan oieh KPPT diseienggarakan berdasarkan asaS kepentingan umum; kepastian hukum; kesamaan hak; keseimbangan hak dan kewajiban ; keprofesionalan; partisipatif; persamaan perlakuan/ tidak diskriminatif; keterbukaan; akuntabilitas ketepatan waktu ; dan kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan. Ruang lingkup standar pelayanan perizinan meliputi rangkaian kegiatan pelayanan perizinan yang diselenggarakan mulai dari pengajuan permohonan izin sampai dengan penerbitan izin. Adapun jenis pelayanan perizinan yang diselenggarakan oleh KPPT terdiri dari : izin lokasi; izin gangguan ; IMB; izin reklame ; SIUP; TDI; dan TDP. Persyaratan Pelayanan IMB Baru, Setiap pengajuan permohonan IMB baru harus memenuhi persyaratan formulir permohonan bermaterai Rp 6.000,00 (enam n'bu rupiah) ; fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon yang masih berlaku ; fotokopi tanda pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir; fotokopi sertifikat tanah atau bukti kepemilikan tanah ; gambar bangunan (peta lokasi, denah bangunan, bangunan tampak depan dan samping, serta potongan bangunan); surat
28
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
persetujuan dari tetangga (untuk bangunan yang akan dibangun berimpitan dengan batas persil); dan perhitungan konstruksi bangunan yang ditandatangani oleh pihak yang bertanggung jawab atas perhitungannya. Apabila sertifikat tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, tidak atas nama pemohon, maka pemilik tanah yang bersangkutan turut menandatangani surat permohonan atau dapat dilakukan dengan melampirkan : surat persetujuan bermaterai Rp 6.000,00 (enam ribu rupiah); dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemiiik tanah yang masih berlaku. Apabila pemilik tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah meninggal dunia, maka ahli waris yang bersangkutan turut menandatangani surat permohonan atau dapat dilakukan dengan melampirkan : surat persetujuan bermaterai Rp 6 000,00 (enam ribu rupiah); fotokopi akta/ surat kematian pemiiik tanah ; fotokopi surat keterangan waris ; dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) ahii waris yang masih beriaku Apabila pengajuan permohonan dilakukan oleh pihak ketiga, maka permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus dilampiri dengan: surat kuasa bermaterai Rp 6.000,00 (enam ribu rupiah) yang ditandatangani oieh pemohon ; dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pihak ketiga selaku penerima kuasa yang masih berlaku. Fotokopi surat permohonan beserta persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan/atau ayat (2) dan/atau ayat (3) dan/atau ayat (4), dibuat dalam rangkap 2 (dua). Prosedur Pelayanan Prosedur pelayanan IMB terdiri dari: pendaftaran ; penelitian kelengkapan berkas permohonan ; pemeriksaan iapangan ; rekomendasi Walikota ; penghitungan biaya ; pembayaran ; penetapan IMB ; dan penyerahan IMB. Skema prosedur pelayanan IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian dan satu kesatuan tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. Waktu penyelesaian pelayanan IMB seiama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal berkas permohonan diterima dan dlnyatakan lengkap dan benar. Biaya pelayanan IMB sebagaimana dimaksud daiam Pasal 25,ditetapkan berdasarkan rumus : Biaya pemeriksaan lapangan+ biaya pembuatan gambar situasi + retribusi. Besarnya biaya pemeriksaan Iapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ditetapkan sebagai berikut: KATEGORI (luas bangunan) 10 M2 sampai dengan 50 M2 Rp. 5.000,- 50 M2 sampai dengan 100 M2 Rp. 10.000,- 100 M2 sampai dengan 150 M2 Rp. 15.000,- 1 50 M2 sampai dengan 200 M2 Rp. 20.000,- 200 M2 keatas Rp. 25.000,Besarnya biaya pernbuatan gambar situasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ditetapkan sebagai berikut: LUAS
Biaya pelayanan IMB TARIF RESTRIBUSI NO.
1.
2.
JENIS BANGUNAN Gedung/ rumah tak bertingkat
Gedung/ rumah bertingkat
KELAS BANGUNAN
RUMAH TINGGAL 1.50%
USAHA / INDUSTRI 1.75%
SOSIAL NON IBADAH
KOEFISIEN NILAI BANGUNAN
Sederhana Biasa Sedang/ Baik Me wah
1.575 2.583 3.213
1.837 3.013 3.749
1.050 1.722 2.142
2 Lt 1.090 3 Lt 1.120 4 Lt 1.135
3.853
2.495
2.569
5 Lt 1.162
Sederhana Biasa Sedang/ baik Me wan
1.890 3.097 3.360
2.205 3.613 3.920
1.260 2.065 2.240
6 Lt1.197 7 Lt 1.231 8 Lt 1.265
4.137
5.402
2.758
9 Lt 1 .294 10Lt 1.323 11 Lt 1.352 12 Lt 1.381
3.
Pagar Depan
Sedang Baik
892 1.050
1 .041 1.225
595 700
4.
Pagar belakang/ samping
Sedang Baik
598 735
698 357
399 490
5.
Terss/ Sos/ Dooriof
Sedang Me wan
787 1.575
918 1.837
525 1.050
6.
Paving/ as pa I/ beton
157
183
105
7.
Lapangan tenis/basket
525
612
350
8.
Taman
105 262
122 306
70 175
9.
Tangki septik
1.575
1.837
1.050
10
Saluran
105
122
70
Sedang Baik
GAMBAR SITUASI Luas sampai dengan 200 M2 Rp.1.500,00 200 M2 sampai dengan 400 M2 Rp. 2.500,00 400 M2 sampai dengan 1000 M2 Rp. 3.500,00 1000 M2 atau lebih Rp. 5.000,00 Biaya pelayanan IMB pemutihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, ditetapkan dengan rumus :biaya pelayanan IMB baru - penyusutan bangunan Biaya pelayanan IMB balik nama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, ditetapkan dengan rumus 10 % X biaya pelayanan 1MB baru. Biaya pelayanan 1MB tambahan ditetapkan sama dengan biaya peiayanan 1MB baru. Produk pelayanan dalam penyelenggaraan pelayanan 1MB adalah Keputusan Kepala KPPT tentang IMB. Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan Kompetensi petugas pembeh peiayanan IMB meliputi: pengetahuan, antara lain :Peraturan Daerah Kotamadya
Daerah Tingkat II Saiatiga Nomor 7 Tahun 1991 tentang Bangunan di Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga; Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 7 Tahun 2000 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 8 Tahun 2007 ; Keputusan Walikotamadya Daerah Tingkat II Salatiga Nomor 640/ 564/ 1998 tentang Pedoman Penyederhanaan Tata Laksana Pelayanan Umum Dibidang Mendirikan/Merobohkan Bangunan di Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga ; dan peraturan-peraturan teknis yang berkaitan dengan IMB. Ketrampilan, antara lain : mengetik; dan menggambar gambar situasi dan pemetaan. sikap, antara lain komunikatif; t a n g g a p ; t e l i t i ; d i s i p l i n ; j u j u r ; a d i l ; t a n g g u n g j awa b ;cermat;kerjasama ; dan sabar.(HB_13)
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
29
Lintas Kota
40 PNS Hadapi Pensiun Pembekalan dilaksanakan mulai dari tanggal 22-25 November 2010. Materi disampaikan dengan metode survei lapangan dan teori. Kupasan teori diantaranya: kecerdasasn emosi, kiat menuju sehat, kewirausahaan, memahami mitos dan realita lansia, menata diri menghadapi pensiun. Sedangkan untuk survei lapangan para peserta diajak untuk melihat langsung tempat industri rumah tangga tahu baxo bu Pudji Ungaran. Hasil yang diharapkan dari pembekalan ini adalah: meningkatkan kesiapan PNS mengahdapi masa purna tugas serta memberikan bekal ketrampilan. Wakil walikota Ir Hj. Diah Sunarsai Foto: HB/lux dalam kesempatan tersebut memberikan sambutan dan membuka secara resmi. “ 40 PNS Kota Salatiga saat mengikuti pembekalan di ruang Eksekutif Pemkot Salatiga. Untuk peserta saya menghimbau agar moment ini dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam ini adalah emerintah Kota Salatiga intens dalam menangani untuk menggali petensi diri. Sedangkan untuk para pemateri pegawai yang sudah menjelang pensiun. Hal saya berharap agar memberikan semua materi dengan tersebut dibuktikan dengan adanya pembekalan gamblang, selain itu ciptakanlah suasana yang kondusif agar bagi 40 PNS yang berlangsung di Ruang eksekutiv tanggal 22 para peserta nyaman dan dapat menerima semua materi,” November 2010. pesan Wawali.(HB_8)
P
Siswa
SD Sidorejo Kidul Dapat Student Kit
S
ebanyak 113 siswa SD 3 Sidorejo Kidul Tingkir Salatiga mendapatkan bantuan dari Rotary Club Cabanng Salatiga berupa Student Kits. Bantuan tersebut di serahkan pada siswa pada 23/11/10 di SD setempat. Bantuan tas beserta isinya tersebut berasal dari donatur Jepang. Hadir dalam prosesi upacara penyerahan bantuan perwakilan dari Rotary Club Jepang, Rotary Club Cabang Salatiga, para guru dan siswa. Kepala sekolah SD 3, T. Prasetyo, SPd., MPd., mengucapkan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan. “Saya juga sampaikan terimakasih atas perhatian donatur dari Jepang untuk Indonesia khususunya SD 3 Sidorejo Kidul,” tambah T. Prasetyo. Sementara dalam sambutannya, perwakilan dari Jepang mengaku sangat senang berteman dengan anak-anak
30
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
Foto: HB/lux
Siswa SD 3 Sidorejo Kidul saat menerima bantuan dari Rotary Club.
SD Sidorejo Kidul 3. “Jika nanti Jepang masuk dalam Olympic mohon dukungannya. Selain itu nanti jika sampai rumah saya minta ceritakan bahwa orang Jepang baik-baik,” sambut salah seorang perwakilan sambil tertawa. Sebelum memberikan bantuan student kits, rombongan singgah di Balai Dukuh Mangunsari guna menyampaikan bantuan paket makanan tambahan. Paket tersebut diberikan pada balita sebanyak 88 anak dan lansia sejumlah 126 orang.(HB_8)
Lintas Kota
HUT Korpri Pemkot Serahkan Bibit Pohon
Foto: HB/lux
Wakil Walikota Salatiga, Ir. Hj. Diah Sunarsasi menyerahkan bibit pohon kepada empat Camat Kota Salatiga.
P
uncak peringatan hari ulang tahun(HUT) Korp Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Kota Salatiga ditandai dengan upacara bendera. Acara dilaksanakan di Lapangan Pancasila pada 29/11/2010.
Peserta berkisar 3500 PNS yang bertugas di Salatiga, baik dari Pemkot, PNS TNI dan PNS Polri serta tamu undangan. Tampil sebagi pembina upacara Walikota Salatiga John M. Manoppo, SH. Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan hadiah bagi pemenang perlombaan yang digelar selama peringatan. Lomba yang diadakan antara lain: tenis lapangan, tenis meja, bola voly, pengucapan panca prasetya Korpri dan menyanyikan tembang kenangan. Selain itu diberikan pula bibit pohon kepada empat camat di wailayah Salatiga sebagai perlambang gerakan menanam pohon. Setelah upacara selesai dilanjutkan dengan upacara tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Dharma Salatiga dengan inspektur upacara Wakil Walikota Ir. H. Diah Sunarsasi. Sebagai penutup rangkaian kegiatan dilaksanakan tasyakuran yang digelar di Graha Korpri Jl. Stadion. Hadir dan memberikan sambutan Wakil Walikota Salatiga Ir. Hj. Diah Sunarsasi. “Saya berharap anggota Korpri tanggap cerdas dalam mengatasi segala permasalahan yang dihadapi. Demikian pula untuk terus meningkatkan kinerja dalam melayani mayarakat. Saya juga mengucapkan terimakasih atas segala kinerja yang telah dilaksanakan dengan baik untuk Kota Salatiga,” harap Diah Sunarsasi.(HB_8)
Sosialisasi RANHAM
B
agian Hukum Setda Kota Salatiga mengadakan sosialisasi Rencana Aksi Nasional Hak asasi Manusia (Ranham) tahun 2010, di ruang eksekutif 26/11. Peserta adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) se kota Salatiga dan instansi terkait seperti Kemenag Kota Salatiga, LSM dan swasta. Pemateri dalam kegiatan tersebut Setyawati, Kabid HAM Kementrian Hukum dan HAM RI Kanwil Jawa Tengah.dalam kesempatan tersebut juga dibahas tentang pentingnya keterlibatan insan pers dalam penegakan HAM. Dicontohkan sikap pers terhadap seseorang/pejabat yang baru menjadi tersangka maka seperti kode etik dalam suatu pengambilan gambar harus diblur atau penulisan dengan nama inisial. “Dalam Ranham III dilaksanakan kurun waktu 20102015 ini juga harus selaras dengan rencana pembangunan Nasional dengan visi Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur,” tekan Setyawati.(HB_8)
Foto: HB/lux Foto: HB/fjr
Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Hal asasi Manusia oleh Bagian Hukum Pemerintah Kota Salatiga di Ruang Eksekutif.
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
31
Lintas Kota Para Ibu Getol
Cegah AIDS
U
ntuk menanggulangi penularan HIV dan AIDS di Kota Salatiga, panitia peringatan Hari AIDS mengadakan seminar. Peserta yang dihadirkan dalam temu ilmiah kesehatan adalah ibu-ibu. Acara terlaksana di Ruang Sidang II Pemkot pada 09 Desember 2010. Ibu-ibu dipandang sangat strategis dalam mengkampanyekan pencegahan penularan HIV dan AIDS. “Ibu-ibu adalah media yang tepat dan murah dalam upaya kampanye penanggulangan HIV dan AIDS. Kenapa demikian, karena mereka banyak bicara (ngerumpi) dengan demikian semua informasi akan mudah menyebar. Dimana pun para ibu akan terus berbicara, tidak di pasar, di rumah atau pun di tempat kerja,” sambut wawali sambil tersenyum. Diketahui pada tahun 2010 ini penderita HIV dan AIDS di Kota Salatiga berjumlah 111 orang. Mereka terdiri dari: 52 orang heteroseksual, 51 orang pengguna narkoba suntik, 5 orang homoseksual dan 3 anak dari perinatal atau keturunan (proses kelahiran). Sedang prosentasenya adalah 72 persen adalah kaum pria dan 39-nya adalah perempuan. Dari data tersebut diketahui bahwa 41 orang merupakan usia produktif yakni antara 25-29 tahun. Peserta dalam seminar kali ini adalah terdiri dari: aktivis LSM, aktivis kesehatan, organisasi kewanitaan, serta ibu perwakilan dari PKK RW, Kelurahan dan Kecamatan.
Dzikir Sambut Muharram
Foto: HB/lux
Peserta dzikir bersama dalam menyambut bulan Muharram di Masjid Raya Darul Amal Komplek STAIN Salatiga.
32
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
Foto: HB/lux
Wakil Walikota Salatiga, Ir. Hj. Diah Sunarsasi menyampaikan sambutan pada acara seminar HIV dan AIDS di ruang sidang II.
Sedangkan penceramah dr. Elhamangto Zuhdan dari Tim HIV AIDS BKPM Semarang. “Dari hasil penelitian ternyata penderita HIV AIDS adalh perempuan. Mereka ini adalah ibu rumahtangga baikbaik yang tertular oleh suami mereka. Di Jawa Tengah kasus HIV AIDS termasuk tinggi yaitu 3.176 jiwa,” papar dr. Elhamangto.(HB_8)
Dalam rangka memeriahkan bulan Muharram, masyarakat muslim Salatiga mengadakan pengajian akbar dan dzikir Muharram 1432 H. Acara berlangsung di Masjid Raya Darul Amal komplek STAIN Salatiga tanggal 05 Desember 2010. Tampak hadir dalam doa bersama tersebut adalah KH Nashir, KH Syaefudin Zuhri Ketua MUI Salatiga, KH Sonwasi Ridwan, KH Abda, KH Tamam Qaulani, Kepala Kemang H Wuryadi MpdI, Wawali Ir. Hj. Diah Sunarsasi, H Bambang Riantoko serta Yulianto SE., MM., pengusaha. Ketua panitia Amir Hafilin menjelaskan bahwa dzikir dan pengajian akbar ini digelar adalah untuk menyambut bulan Muharram. Selain itu menjalin dan meningkatkan ukhuwah islamiyah serta meningkatkan kepedulian sosial. “Dalam kesempatan ini juga diadakan penggalangan dana yang diperuntukkan bagi korban bencana gunung merapi. Bantuan akan langsung diserahkan kepada takmir masjid dan mushola yang rusak akibat erupsi gunung tersebut,” terang Amir. K H S ya e f u d i n Z u h r i d a l a m s a m b u t a n n ya menerangkan bahwa melalui dzikir dan doa bersama digelar karena niat yang diinginkan masyarakat muslim Salatiga. Banyak harapan yang diinginkan sekarang ini. “Saya berharap agar pada tahun 1432 H ini akan memberikan banyak perubahan yang positif dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kami juga berharap umat muslim selalu mendapatkan perlindungan dari Allah SWT,” sambut KH Syaefudin Zuhri.(HB_8)
Lintas Kota
Pinguin Cup Gelar Lomba Renang
Foto: HB/lux
Peserta dan pendamping atlit renang usai mengikuti lomba renang di kolam renang Pondok Salib Putih.
D
alam memperingati hari ulang tahunnya kelompok renang Penguin mengadakan lomba renang. Acara lomba terlaksana di kolam renang pondok Remaja pada 5 Desember 2010. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan pelajar dari kalangan Penguin klub se- Salatiga dan sekitarnya. Hadir dan
Guru Harus Paham Perkembangan Anak
D
alam rangka meningkatkan pengetahuan para pengajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Salatiga mengadakan Pelatihan Kompetensi Tenaga Pendidik. Acara digelar di Aula SMAN 3 pada tanggal 2 Desember 2010. Peserta pelatihan adalah tenaga Pendidikan PAUD di wilayah Kota Salatiga yang berjumlah 100 pendidik. Sebagai panitia adalah Bidang Pendidikan Nonformal (PNF) Disdikpora. Kepala Bidang PNF Drs. Sukadi MPd. yang didampingi Kasi PAUD Drs. Mulyanto menjelaskan, pelatihan tersebut sangat bermanfaat bagi guru PAUD dalam membantu pendidikan anak pada usia emas. Pengalaman ini diharapkan
membuka acara tersebut Wakil Walikota Salatiga, Ir. Hj. Diah Sunarsasi. Ketua panitia SY Lego yang didampingi Suwanto pengelola Salatiga Penguin Club menjelaskan keinginannya menelorkan perenang profesional dari lomba ini. “Peminat olah raga renang di Kota Salatiga cukup tinggi, melalui peringatan ulang tahun ini dengan adanya lomba dapat mencetak atlet yunior dari renang. Perlombaan kali ini aturan disamakan dengan lomba renang pada umumnya yaitu berdasarkan kelompok umur (KU),” terang SY Lego. Para juara dalam lomba ini mendapatkan trofi dan uang pembinaan. Untuk juara KU IV gaya bebas 50 m diraih Arsyi Hanif (putra) dan Theodora (putri). Juara KU III gaya bebas 100 m diraih Yulio dan Ratih, Juara KU II gaya bebas 100 m diraih Eko Nugroho dan Desi. Juara KU V gaya bebas 50 m diraih everich dan Nadia, juara KU IV gaya dada 50 m diraih Arsyi dan Ajeng. Juara KU III gaya dada 100 m diraih Ahmad dan Dadya. Juara KU II gaya dada 100 m diraih Eko Nugroho dan Desi, juara Ku V gaya dada 50 m diraih Christopher dan Clarisse. Juara KU II gaya punggung diraih Azfar dan Desi Natalia, juara KU V gaya punggung 50 m diraih Neverick dan Nathasha dan juara KU IV gaya punggung 50 m diraih Arsyi Hanif dan Maria.(HB_8)
ditularkan kepada guru lain yang belum berkesempatan mengikuti acara yang sama. dr. Erytrina Wismah dari dinas kesehatan selaku pembicara menyampaiakan materi perkembangan dan kesehatan anak didik. “Guru harus memahami perkembangan anak sejak dini berdasarkan ciri fisiknya. Foto: HB/lux Jangan sampai memaksakan pendidikan pada anak yang kurang dr. Erytrina Wismah normal,” harap Erytina. Dari rambut pada umumnya yang berwarna hitam dan tebal diketahui anak tersebut sehat. Sedangkan bila rambutnya jarang dan berwarna kusam serta mudah rontok maka anak tersebut kurang sehat. Anak kurang sehat berdasarkan rambut tersebut dipastikan kekurangan vitamin B komplek. Sedangkan dari mata juga dapat diketahui keadaan kesehatan anak. Anak yang sehat matanya terlihat bening dan berbinar sedangkan anak yang kurang sehat matanya terlihat abu-abu dan berair. Selain itu terdapat kemerah-merahan dipinggirnya dan itu menandakan anak tersebut kekurangan protein.(HB_8) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
33
Lintas Kota
Pawai Budaya Galang Dana Bantuan
I
ring-iringan peserta pawai seni budaya memadati jalan utama Kota Salatiga pada tanggal 28 November 2010. Rombongan peser ta diberangkatkan dari bundaran Tamansari dan berakhir di Halaman Mapolres Salatiga. Pawai tersebut diikuti sejumlah kelompok seni di Salatiga antara lain: Reog Ponorogo, Kuda Lumping, Barongsai dan Salatiga Carnival serta kesenian lainnya. Kegiatan tersebut menyedot banyak penonton, sehingga jalanan menjadi penuh sesak. Selain menyuguhkan hiburan kepada masyarakat Salatiga ajang tersebut juga digunakan sebagai ajang penggalangan dana bantuan bencana tanah air. Mbak Salatiga 2010 Mira menjelaskan bahwa acara pawai budaya tersebut bersifat sosial dan hiburan. “Kegiatan ini adalah menjadi ajang hiburan dan pentas budaya masyarakat Salatiga. Harapannya acara seni ini dapat menghibur warga. Selain itu acara ini juga dimaksudkan untuk menggalang dana secara bersama-sama bagi korban bencana di tanah air,” jelas Mira dengan wajah ceria dan senang. Rute yang dilalui peserta pawai budaya adalah Jl. Jenderal Sudirman dan Jl. Letjend Sukowati yang kemudian mengitari Lapangan Pancasila kemudian masuk ke Halaman Mapolres.
Foto: HB/lux
Pawai budaya disepanjang jalan utama Kota Salatiga.
Berbagai atraksi ditunjukkan dalam kesempatan tersebut antara lain: membakar lidah dan menyemburkan api oleh grup Reog Ponorogo, atraksi tarian barong dan pecutan keanggota badan. Selain itu juga disuguhkan berbagai desain busana yang diperagakan oleh model Salatiga Carnival.Hadir pula dalam kesempatan tersebut putra putri Salatiga dari perwakilan duta wisata Salatiga. Mbak dan Mas Salatiga.(HB_8)
DPR Prov Jateng Kujungi Salatiga
Foto: HB/pnj
DPRD Provinsi Jawa Tengah saat mengunjungi Kota Salatiga.
B
erkenaan dengan pelaksanaan tes CPNSD yang telah dilaksanakan secara mandiri maka pada tanggal 14 Desember yang lalu Komisi A DPRD Propinsi Jawa Tengh berkunjung ke Kota Salatiga. Rombongan yang terdiri dari 8 orang anggota Komisi A
34
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
tersebut diterima oleh Asisten Pemerintahan Drs. Y. Tri Priyo Nugroho di ruang eksekutif. Dipimpin oleh Abdul Aziz rombongan bermaksud mengumpulkan informasi seputar pelaksanaan tes CPNSD Salatiga termasuk didalamnya keputusan yang diambil Pemerintah Kota Salatiga dengan melaksanakan tes secara mandiri. Asisten Pemerintahan menjelaskan bahwa keputusan pelaksanaan tes secara mandiri diambil berdasarkan pertimbangan kemudahan koordinasi dari perencanaan hingga pelaksanaan serta harapan menghasilkan CPNS yang lebih berkualitas dan benar-benar sesuai dengan kebutuhan Kota Salatiga. Lebih lanjut Drs. Y Tri Priyo Nugroho menjelaskan bahwa salah satu parsyaratan yang belum pernah diterapkan dalam seleksi CPNS sebelumnya yaitu ketentuan pendaftar dengan IP minimal 2,8 diharapkan benar-benar dapat menghasilkan CPNS yang berkualitas. Walaupun dilaksanakan secara mandiri namun tes dilaksanakan serempak bersama dengan tes yang dikelola oleh Pemerintah Propinsi Jawa Tengah.(HB_9)
Lintas Kota
Sarasehan Ilmiah D
engan tujuan yang mulia yakni melakukan t r a n s f o r m a s i n i l a i k e p a h l aw a n a n , keperintisan dan kepeloporan sehingga dapat dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan perkembangan zaman maka Forum Komunikasi Garuda 88 (FKG 88) menyelenggarakan sarasehan ilmiah pelestarian nilai-nilai kepahlawanan. Kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 11 Desember 2010 tersebut diikuti oleh kurang lebih 275 peserta yang terdiri dari pelaku sejarah. LVRI, DHC 45, PEPABRI, PWRI, Pendidik, Perwakilan Organisasi masyarakat dan pemuda, PNS, TNI/Polri, Tokoh masyarakat dan tokoh agama yang ada di Kota Salatiga. Bertempat di Gedung FTI UKSW sarasehan dengan tema menuju Salatiga makin sejahtera tersebut menghadirkan enam pembicara yaitu Drs. Susanto Kepala Bappeda, HR. Soetojo Darmosarkoro pelaku sejarah, Prof.Pdt. John Titaley,Th.D Rektor UKSW, Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd Dosen STAIN, Kol. Inf. Sakkan Tampubolon Danrem 073 Makutarama dan H. Andi Sanang Romawim Direktur PT. Damatex. Walikota Salatiga John M Manoppo dalam sambutannya mengharapkan agar dengan sarasehan tersebut
FK Garuda 88
Foto: HB/pnj
Sarasehan ilmiah yang diselenggarakan Forum Komunikasi Garuda 88.
bangsa ini khususnya warga Kota Salatiga dapat senantiasa menghargai jasa-jasa para pendahulu bangsa dan mengimplementasikan nilai kepahlawanan tersebut dalam mengisi kemerdekaan yang telah diwujudkan oleh para pahlawan bangsa.(HB_9)
PEMKOT SALATIGA Tes CPNS Mandiri
Foto: HB/pnj
Walikota dan Wakil Walikota Salatiga saat meninjau pelaksanaan tes CPNS.
S
etelah melalui serangkaian polemik seputar pelaksanaan test CPNSD Kota Salatiga antara mandiri dan menginduk kepada propinsi, akhirnya Pemerintah Kota Salatiga menyelenggarakan test tersebut pada tanggal 12 Desember yang lalu secara mandiri.
Pada tahun 2010 ini peserta yang mendaftarkan diri untuk mengikuti test CPNSD Salatiga berjumlah 2132 orang, namun karena ketatnya peraturan yang diberlakukan termasuk diantara pembatasan nilai Indeks prestasi kelulusan minimal 2,8 menyebabkan jumlah peserta yang memenuhi syarat mengikuti pelaksanaan test seleksi hanya berjumlah 1988 saja. Pelaksanaan tes tersebut mengambil lokasi di enam sekolahan yang ada di Kota Salatiga yaitu SMAN 3, SMPN 1, SMPN 2, SD Salatiga 6, SMAN2 dan SMAN 1. Dalam kesempatan tersebut Walikota Salatiga didampingi Wakil Walikota, Ketua DPRD, Sekda, Assiten Pemerintahan dan sejumlah Kepala SKPD melaksanakan peninjauan langsung ke beberapa lokasi pelaksanaan tes CPNSD. Turut hadir dalam peninjauan tersebut perwakilan dari Inspektorat Propinsi dan dari BKD Propinsi Jawa Tengah. Dengan pelaksanaan tes secara mandiri tersebut diharapkan proses seleksi dapat berlangsung lebih baik dan menghasilkan CPNSD yang lebih berkualitas mengingat berbagai persyaratan yang lebih ketat dibandingkan pelaksanaan tes CPNS sebelumnya.(HB_9) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
35
Lintas Kota
Publik Hearing Dana Cadangan
D
alam rangka pembentukan Perda mengenai Dana Cadangan Pemerintah Kota Salatiga maka DPRD Kota Salatiga pada tanggal 15 Desember yang lalu menyelenggarakan Publik Hearing (PH) mengenai Dana Cadangan 2011. PH dilaksanakan guna menyerap aspirasi dari masyarakat perihal Perda dana cadangan yang akan diterbitkan oleh Pemerintah, sehingga nantinya Perda yang dihasilkan merupakan sebuah produk yang aspiratif dan dapat mengakomodir kepentingan masyarakat luas. Pembentukan perda terkait dana cadangan tersebut telah sesuai dengan himbauan dari BPK agar Kota Salatiga segera memiliki perda yang nantinya digunakan sebagai acuan dalam penggunaan dana cadangan sebesar 60 M. Hadir dalam kesempatan tersebut Sekda Kota Salatiga beserta beberapa kepala SKPD yang terkait, perwakilan dari parpol, Perguruan tinggi, LSM dan elemen masyarakat yang ada di Kota Salatiga. Sekda Drs. Agus Rudianto, MM dalam kesempatan tersebut mengharapkan bahwa perda yang ada nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai suatu acuan yang mampu
Foto: HB/pnj
Penyelenggaraan Publik Hearing mengenai dana cadangan 2011
memberikan jaminan keberhasilan dan keamanan dalam pelaksanaan pembangunan Kota Salatiga. Dari 60 M dana cadangan yang ada rencananya akan digunakan untuk berbagai pembangunan di Salatiga yaitu pembangunan Pasar Rejosari 11M, Gedung Rawat Inap Kelas III RSUD 9M, penataan jalan Jend. Sudirman 6M, pembebasan tanah wisata 10M, pembebasan tanah kantor lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) 4 M, pembanguan gedung Sekretariat Daerah 15 M dan pembangunan SKB Ngebul 5 M.(HB_9)
Long March Peduli
HIV/AIDS
Foto: HB/pnj
Arak-arakan dalam rangka peringatan hari AIDS sedunia.
M
akin bertambahnya penderita HIV/AIDS di Kota Salatiga membangkitkan kepedulian dari masyarakat Kota Salatiga terhadap bahaya penyakit HIV/AIDS dan pengidap penyakit tersebut. Untuk itu Dinas Kesehatan Kota Salatiga bersama Komisi
36
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
Penanggulangan AIDS (KPA) dan beberapa LSM dan insan yang peduli dengan HIV/AIDS pada tanggal 11 Desember yang lalu menyelenggarakan Long March dengan tema “We Walk Together for Care”. Bertempat di halaman Pemerintah Kota Salatiga long march yang diselenggarakan pada malam hari mulai pukul 19.30 WIB tersebut diikuti oleh kurang lebih 1000 peserta yang terdiri dari perwakilan pelajar SMA/SMK se Kota Salatiga, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Salatiga, PNS, LSM dan warga Salatiga yang memiliki kepedulian terhadap HIV/AIDS. Dalam kesempatan tersebut long march diberangkatkan oleh Ketua KPA Kota Salatiga Ir. Hj. Diah Sunarsasi. Dengan terselenggaranya kegiatan tersebut diharapkan menggunggah hati warga Kota Salatiga pada khususnya untuk mengerti dan memahami serta peduli dengan HIV/AIDS untuk kemudian lebih berhati-hati dalam pergaulannya.(HB_9)
Lintas Kota
TMMD Ditutup Ketua DPRD menyelesaikan program fisik dan nonfisik yang telah direncanakan sebelumnya. Program fisik yang dilakukan adalah membuat jalan baru (makadam), pengaspalan jalan, pembangunan goronggorong, dan talut. Pembangunan jalan itu merupakan hasil survei kebutuhan masyarakat, dalam rangka mempermudah akses transportasi ekonomi dan aktivitas lainnya. Di sela-sela kegiatan fisik digelar kegiatan nonfisik meliputi pelayanan kesehatan, pelayanan pembuatan akte kelahiran, KTP, kartu keluarga, dan lainnya. “Kegiatan fisik dan non fisik yang dilaksanakan di Dukuh Ngentak Kelurahan Tingkir lor oleh TNI Manunggal Membangun Desa Sengkuyung tahap II Foto: HB/lux semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya warga Dukuh Ketua DPRD, Teddy Sulistio, SE saat menutup TMMD Sengkuyung Tahap II di Tingkir. Ngentak” tutur Teddy Sulistio. Dandim 0714/Salatiga Letkol Inf JX Barreto pacara penutupan TMMD Sengkuyung Nunes berharap agar kegiatan TMMD tersebut, dapat Tahap II 2010 di Lapangan Tingkir bermanfaat bagi masyarakat setempat. Diakuinya dipimpin Ketua DPRD Kota Salatiga masih ada kekurangan dalam pelaksanaan TMMD, Teddy Sulistio SE. TNI Manunggal Membangun Desa yang harus dapat disempurnakan warga. “TMMD (TMMD) yang digelar Kodim 0714/Salatiga di wilayah merupakan kegiatan stimultan yang perlu Kecamatan Tingkir Kota Salatiga ini berakhir Selasa dilanjutkan oleh masyarakat setempat,” kata (2/11) pagi. Kegiatan selama tiga pekan tersebut, Dandim.(HB_5)
U
Bintek Perpustakaan dan TBM
M
engingat manfaat dari membaca bagi perkembangan pengetahuan dan kemajuan m a s ya r a k a t m a k a p e r l u d i t i n g k a t kemampuan atau profesionalisme para pengelola perpustakaan dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Untuk itu Pokja II PKK Kota Salatiga pada tanggal 9 Desember yang lalu menyelenggarakan Bintek Pengelola Perpustakaan dan Taman Bacaan. Kegiatan yang bertempat di Aula PKK tersebut diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari 44 peserta kader dari kelurahan, 8 peserta kader dari kecamatan dan 8 peserta dari Pokja II PKK Kota Salatiga. Dalam bintek yang dilaksanakan satu hari tersebut menghadirkan tiga orang pembicara yaitu Ny. Lilis Adhi Isnanto dengan materi Manajemen Taman Bacaan Masyarakat, Rinaldi A. Shakti, S.Sos dengan materi
Foto: HB/pnj
Pemateri menyampaikan tentang perpustakaan dan TBM.
Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat dan Sri Anik Lestari dengan materi Pelayanan Taman Bacaan Masyarakat. Setelah mengikuti bintek tersebut para peserta diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan dan pelayanan TBM yang saat ini kian menjamur di tiap-tiap kelurahan di Kota Salatiga.(HB_9) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
37
Lintas Kota
PKK Hijaukan Salatiga D
alam rangka mensukseskan gerakan perempuan tanam dan pelihara pohon, maka PKK Kota Salatiga memberikan tanaman penghijauan kepada para kader di tiap-tiap kecamatan. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Wakil Ketua I TP PKK Salatiga Ny. Agus Rudianto pada tanggal 10 Desember yang lalu. Dengan penyerahan bantuan bibit tanaman tersebut diharapkan dapat mendukung terwujudnya ketahanan pangan, kesehatan keluarga dan menambah penghasilan bagi masyarakat. Selanjutnya kegiatan penanaman akan dilakukan secara serempak oleh kader di tiap-tiap kecamatan, sedangkan penanaman pohon ditingkat kota dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2010, bertepatan dengan peringatan Hari Ibu. Dalam kesempatan yang sama juga dilaksanakan penyerahan bantuan tong sampah kepada PKK Kecamatan dan kepada Disperindagkop dan UMKM. Bantuan tong sampah tersebut diberikan dengan rincian masing-masing PKK kecamatan mendapatkan satu stel tong sampah yang terdiri dari dua tong sampah yaitu tong untuk sampah kering dan sampah basah. Sedangkan Disperindagkop dan UMKM mendapatkan bantuan sebanyak 16 stel tong sampah.(HB_9)
Foto: HB/pnj
Ny. Agus Rudianto menyerahkan tanaman penghijauan kepada kader PKK.
BAZ Salatiga Gelar Yatiman
S
Foto: HB/pnj
Wakil Walikota, Ir. Hj. Diah Sunarsasi besertasalah satu anak yatin.
38
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
ebanyak 237 anak yatim Salatiga menerima santunan dari Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amalan Islam (LAI) Kota Salatiga. Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka peringatan Tahun Baru 1432 H dan Yatiman di ruang sidang II Pemerintah Kota Salatiga. Menurut panitia penyelenggara, kegiatan pemberian santunan tersebut merupakan bagian dari kegiatan rutin BAZ dan LAI yang digelar setiap tahun guna menyambut 10 Muharam. Hadir dalam acara tersebut Wakil Walikota Salatiga, Ir. Hj. Diah Sunarsasi, Ketua BAZ-LAI Dra Hj Sri Sejati MM, Kepala Kemenag. H. Wuryadi MP.dI, Asisten Sekda Daryadi SH, Kabag Sosial H Adhi Isnanto S.Sos M.Si, dan tamu undangan. Adapun tausiah peringatan Tahun Baru Islam itu disampaikan oleh Drs K.H. Saliminudin. Makna Idul Yatama 10 Muharam, sebagai bentuk kepedulian umat dengan mengasihi anak-anak yatim.(HB_5)
Lintas Kota Pengangkatan PPK dan PPS
A
Foto: HB/lux Foto: HB/fjr
Ketua KPUD Kota Salatiga, Suryanto, S.Pd menyaksikan penandatanganan PPK dan PPS usai pelantikan di ruang sidang II Pemkot Salatiga.
nggota Panitia Pemilihan Kecamatan ( PPK ) dan Panitia Pemungutan Suara ( PPS ) Pemilukada Kota Salatiga dilantik selasa (30/11). Pelantikan ini dilakukan oleh ketua KPUD Kota Salatiga bertempat di Ruang Sidang II Sekretariat Daerah Kota Salatiga. Jumlah keseluruhan yang dilantik sebanyak 86 orang yang terdiri dari 20 orang anggota PPK ( 4 Kecamatan ) dan 66 orang anggota PPS untuk 22 kelurahan, yang akan bekerja selama tujuh bulan ke depan. Dalam sambutannya Ketua KPUD Kota Salatiga Suryanto, S.Pd menegaskan PPK dan PPS merupakan petugas yang memiliki tanggung jawab besar suksesnya Pemilukada 2011, untuk itu ia meminta agar para PPK dan PPS tetap menjaga sikap jujur adil dan bekerja dengan baik.(HB_13)
HUT
Dharma Wanita
M
enyambut HUT ke-11 tahun 2010 Dharma Wanita Persatuan Kota S a l a t i g a M e n g ge l a r a c a r a Syukuran di Ruang Sidang II Sekretariat Daerah Kota Salatiga Senin ( 20/12 ), acara tersebut dihadiri oleh segenap anggota Dharma Wanita Persatuan, Pimpinan SKPD Kota Salatiga, dan beberapa anggota Muspida Kota Salatiga. Dalam menyambut peringatan HUT kali ini tema yang digelar adalah Foto: HB/fjr ““ Melalui HUT ke 11 Dharma Wanita Persatuan bersinergi Ketua umum KORPRI Drs. Agus Rudianto, MM bersama pemenang lomba busana usai pembagian piala. dengan mitra kerja menjadi inspirasi pembaharuan”. Wanita Persatuan Kota Salatiga, sebagai acara penutup dari Acara peringatan ditandai dengan pemotongan rangkaian peringatan tersebut digelar lomba busana dan tumpeng oleh Ketua Umum KORPRI Kota Salatiga Drs. Agus pembagian Piala.(HB_13) Rudianto, MM. dan diserahkan kepada Ketua Umum Dharma
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
39
Potensi Permentasi Urin Sapi
Pelestarian Lingkungan Dengan Pupuk Cair Organik
H
amparan hijau di pematang sawah terasa begitu menyejukkan mata, diiringi dengan gemercik aliran sungai kecil yang mengelilinginya, menambah suasana begitu terasa nyaman, inilah lingkungan keseharian yang dinikmati oleh Wagimin Gito (62), sosok petani S a l a t i g a ya n g g i g i h Foto: HB/ind mempertahankan ekosistem yang ramah Lingkungan, “Saya Wagimin Gito merindukan lahan pertanian seperti jaman dulu kala, nenek moyang kita pun adalah petani-petani tangguh yang berhasil mengelola tanah garapan dengan tidak neko-neko tanpa menggunakan pestisida kimia toh hasilnya juga memuaskan” ujarnya, inilah pemikiran yang menggiringnya untuk mencari sesuatu yang bersifat alam atau dikiaskan dengan ungkapan back to nature. Di rumahnya dusun Gunung Sari RT 03 RW 07 kelurahan Sidorejo Kidul, Kecamatan Tingkir, yang masih tampak asri dengan bangunan joglo jawa, Wagimin menceritakan awal mulanya tertarik menggunakan pupuk organik, berawal dari 3 tahun silam ketika pupuk pestisida mulai langka dan harga melambung tinggi, membuat para petani makin terhimpit dan tak berdaya dari sisi ekonomi maupun produktivitas, berangkat dari kenyataan itu maka sebagai ketua kelompok tani di wilayahnya dengan nama Kelompok Tani Sari Murni, dia mulai beranjak berusaha untuk mencari solusi, memang tidak terpungkiri bahwa bagi dirinya dan beberapa anggota kelompok tani lainnya, ketergantungan terhadap pupuk pestisida begitu tinggi, karena disamping lebih cepat penggunaannya juga selama ini Pemerintah hanya mensubsidi pupuk jenis kimia tersebut, sehingga di kala distribusi pupuk ini tidak terkendali, langka dan mahal maka otomatis akan membuat gejolak dimana mana termasuk bagi para petani itu sendiri, karena kelangkaan pupuk akan mempengaruhi hasil produksi pertanian dan bila tidak tertangani segera akan sangat berdampak luas seperti kenaikan harga hasil pertanian di pasaran dan membahayakan ketahanan pangan, ironis memang kenapa petani begitu
40
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
terombang ambing hanya untuk sekedar mendapat kan pupuk, keprihatinan inilah yang membukakan kesempatannya untuk mencari alternatif lain, dan ternyata usahanya tidak sia-sia secara kebetulan dia bertemu dengan orang yang sangat konsen terhadap masalah ini kemudian menawarkan alternatif jalan keluar, kebetulan juga yang bersangkutan juga adalah petugas pertanian Salatiga sehingga memudahkannya untuk selalu berkonsultasi dan berkoordinasi, dengan hanya berbekal selembar kertas dengan judul Fermentasi Urin Sapi (Ferinsa), maka secara otodidak dia mulai mencoba mencari bahanbahan yang dibutuhkan dan membuatnya. Awalnya memang terasa sangat berat, apalagi harus bergelut dengan kotoran sapi, namun karena panggilannya untuk tetap eksis mengeloh lahan pertaniaannya, sehingga rintangan itu tak membuatnya patah arang, dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan memang, di kandang sapinya yang berdekatan dengan rumah, dia mulai rutin menampung air kencing sapi (urin), kemudian di saring dan dicampur dengan berbagai tumbuhan empon-empon ( apotik hidup) yang dibelinya di pasar serta beberpa campuran untuk pengurai fermentasinya, yang apabila dikalkulasi harganya tidak lah begitu mahal, jauh sekali dengan harga pupuk pestisida. Dia menyadari betul, bahwa tidak semua petani memiliki pandangan yang sama dalam menyingkapi suatu masalah, baginya ketika pupuk langka saat itu adalah suatu hikmah juga untuk kita tidak tergantung pada hasil produk pabrik, namun kita bisa mengelola alam sekitar dengan potensi lokal, “Contohnya akhirnya saya bisa memanfaatkan urin sapi yang dulunya saya anggap hanya limbah tidak berguna, ternyata malah memiliki manfaat di luar dugaan, sawahnya bisa ijo royo-royo, tanamannya menjadi kuat, tidak mudah terserang hama, “ Ujarnya penuh kepuasan. Dan yang lebih terasa khasiatnya yaitu bahwa pupuk cair urin ini juga sangat ramah lingkungan dengan tidak membunuh organisme penyubur tanah di sawah sehingga, tanah sawah bila diolah kembali terasa gembur dan tidak padat, sehingga memudahkan petani mengolahnya kembali, dan tentu saja jangka panjang keasaman dan kesuburan tanah tetap terjaga, hal ini jauh berbeda dibanding dengan pupuk buatan yang ternyata menyebabkan rusaknya struktur tanah akibat pemakaian zat kimia yang terus menerus sehingga perkembangan akar tanaman menjadi tidak sempurna dan lahan mereka menjadi lebih keras sehingga sukar untuk diolah, dan pupuk kimia juga tidak menjamin bisa kebal terhadap hama, bila lengah penyemprotan maka tanpa disadari tanaman/padi sudah terjangkit hama, karena dari tanaman itu sendiri tidak memiliki kekebalan alami yang bisa menangkal hama, dan penggunaan pestisida bisa menghilangkan
unsur hara alami tanah sehingga secara berangsur-angsur akan mengurangi kesuburan tanah, belum lagi hasil dari pertaniannya pasti mengandung unsur kimia yang tentu saja mempunyai dampak negatif bagi kesehatan. Memang untuk merubah pola perilaku dan paradigma para petani dari pemakai pupuk pestisida untuk beralih ke pupuk organik bukanlah pekerjaan mudah, hal ini juga disadari oleh Wagimin, sebagai ketua kelompok tani pun, dia masih merasa kesulitan untuk mempengaruhi para petani lainnya menggunakan pupuk organik cair seperti yang telah dilakukan, berbagai alasan seperti tidak bisa membuatnya, tidak mempunyai waktu, sampai tidak memiliki bahan bakunya menjadi kan mereka alas an sebagai kendala, namun sebenarnya semua bisa diatasi bila sudah ada kesadaran dari diri petani itu untuk konsisten menggunakan pupuk organik. “Semua memang harus berawal dari semangat dan persepsi yang positif,” ujarnya bijak. Memang dalam dunia pertanian, semua teori harus dipraktekkan terlebih dahulu untuk membuat sebuah kesimpulan dan analisa, demikian pula dengan penerapan pupuk Ferinsa ini, mungkin perlu untuk diberikan bukti terlebih dahulu agar dapat memberikan keyakinan bagi penggunanya. Bila mengetahui hasilnya dan manfaat dari penggunaannya selain hasil pertanian yang memuaskan, pemberian organik juga mengandung zat perangsang pertumbuhan akar pada benih/bibit, serta dapat mengendalian hama dengan ramah lingkungan yaitu tidak mematikan semua jenis binatang sekitar yang bisa sebagai membatu pembentukan unsur hara, bahkan penyemprotan ferinsa mampu membuka daun yang keriting akibat serangan penyakit tanaman, membuat dahan tanaman menjadi kuat dan tanaman cepat tumbuh, dan dapat digunakan sebagai nutrisi tanaman serta yang paling utama adalah penggunaan Ferinsa jauh lebih ekonomis dan terjangkau oleh para petani sehingga dapat menekan biaya operasional. Dari hasil penelitian berbagai sumber diketahui bahwa kandungan urin sapi mengandung zat hara seperti tampak pada tabel berikut :Tabel 1. Jenis dan kandungan zat hara pada kotoran ternak padat dan cair Proses Pembuatan Ferinsa Pembuatan pupuk cair dari urine sapi (Bison benasus L) ini sangatlah mudah dan tidak membutuhkan waktu lama serta baik untuk tanaman dibandingkan dengan pupuk buatan pabrik, namun memang sangat mengurangi estetika ( terkesan menjijikkan) dan Bahan yang digunakan untuk membuat pupuk cair ini juga mudah di dapat di pasar dan toko pertanian serta biayanya relatif murah. Dengan adanya pembuatan pupuk cair ini masyarakat diharapkan mau mencoba membuat dan memakainya, dan diharapkan Pemerintah memberikan pendampingan dan sosialisasi mengenai manfaat penggunaan pupuk organik ini. Sebenarnya cara pembuatannya tidak sulit, hanya melalui proses fermentasi yang sederhana, dimana kencing sapi dicampur sejumlah empon empon serta beberapa bahan campuran yang dapat dibeli di toko pertanian. Cara pembuatannya adalah dengan terlebih dahulu menyediakan bahan bakunya yaitu Urin Sapi 17 Liter yang telah disaring 2 kali, Garam 1 Kg, Susu 1 Liter, EM4 ¼ Liter, Tetes Tebu ½ Liter serta sejumlah empon-empon sebagai obat tanaman yang perlu diparut terlebih dahulu yaitu jahe 2 ons, Laos 2 ons, Kencur 2 ons, Kunir 2 Ons dan Brotowali 2 ons. Semua bahan tersebut dimasukkan ke dalam Urin sapi, diaduk aduk sampai rata kemudian ditutup rapat selama 3 hari ( 1 hari dibuka) di hari ke 4 diaduk 3 – 4 kali, kemudian di hari ke 8 dibuka dan
diaduk lagi, hari ke 9 ditutup, keesokan harinya siap untuk digunakan. Hasil olahan tersebut harus disimpan di tempat yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung, sifat urine sapi sebelum difermentasi berwarna kuning dengan bau menyengat namun setelah difermentasi warnanya menjadi hitam dan baunya kurang menyengat, perlu juga diperhatikan bahwa komposisi pencampuran bahan-bahan baku harus tepat dan seimbang sehingga tidak membuat tanaman menjadi layu. Agar proses menampung urin mudah dilakukan, dibutuhkan instalasi khusus pembuangan limbah ternak secara permanen. Dengan begitu, urin sapi secara otomatis bisa tertampung dalam wadah yang telah disiapkan, adapun alat-alat sederhana pendukung lainnya yang perlu dipersiapkan adalah Tong yang ada tutupnya, Gayung, Saringan, Torong dan Ember. Menularkan semangat Ferinsa Keinginan untuk menjadikan Ferinsa pilihan bagi petani di sekitar desanya masih merupakan harapan terbesarnya, sayangnya hal ini belum terwujud karena masih ada beberapa petani yang memilih pupuk pestisida, sehingga Wagimin Gito harus terus berjuang memberi pengertan dan pengetahuan kepada setiap petani terhadap manfaat jangka panjang pupuk Ferinsa ini, dia menyadari bahwa belum banyak petani yang mampu mengolahnya, bahkan pupuk organik ini juga masih terbatas penjualannya, dimana tidak semua toko pertanian menjualnya barang tersebut, hal ini juga disebabkan usaha memproduksi Ferinsa di Kota Salatiga juga masih sangat terbatas, Saat ini produksi Ferinsa miliknya masih sebatas untuk konsumsi pertaniannya sendiri, namun apabila ada yang ingin memesan, Wagimin siap sedia melayani sesuai pesanan, namun yang menjadi kendala saat ini adalah masalah kemasan dan pendistribusian apabila benar-benar dia siap memproduksi produk ini menjadi barang komoditi, disinggung apakah harga Ferinsa terjangkau, dia membandingkan dengan pupuk pestisida masih jauh lebih murah, dia mencontohkan 1 liter Ferinsa dapat disemprotkan di lahan 2000m2, dengan harga per liter Rp. 30.000,- dimana efektivitas penyemprotan dari pembibitan sampai menjelang panen hanya diperlukan 3 kali penyemprotan, sementara dibanding dengan pupuk pestisida yang harus mengeluarkan biaya hampir Rp. 200.000, jelas sekali bahwa penggunaan pupuk cair Organik lebih hemat. Wagimin Gito sebagai salah satu petani di pinggiran desa Kota Salatiga mempunyai harapan ke depannya agar para petani memiliki pola pikir dan perilaku yang lebih bijak, yaitu dengan beralih pada Pupuk organik, dan langkah ini setidaknya juga didukung dengan adanya persediaan sarana dan prasaran yang tersedia, yaitu dengan upaya meningkatkan produksi pupuk ini secara massal sehingga petani mudah untuk mendapatkannya, memang untuk merealisasikannya diperlukan adanya bentuk kerja sama dengan pihak lain seperti Pengusaha maupun Pemerintah untuk memberikan kepedulian dan dukungan baik dalam bentuk resech/ penelitian, subsidi maupun dalam koordinasi pendistribusiannnya, sehingga pupuk ini dapat diperoleh dengan mudah, cepat dan dengan harga yang terjangkau. Bahkan mengemas produk ini menjadi bahan komoditi yang memiliki nilai jual juga merupakan suatu peluang usaha yang prospektif demi kehidupan masa depan yang ramah lingkungan.(HB_6)
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
41
Kiprah Maju dan Sejahtera Bersama Rakyat Salatiga
Bank Jateng Salatiga
Foto: HB/lux
Para pegawai dengan cekatan melayani nasabah
Bank Jateng Cabang Salatiga memiliki program undian setahun dua kali, periode pertama sudah terlaksana dan periode selanjutnya adalah dari bulan Juli-Desember yang diundi Januari tahun 2011. Hadiah utama yang disuguhkan juga cukup besar yaitu masih satu unit mobil Toyota Avanza dan 3 unit motor Honda Revo.
S
ejak membuka kantor di Salatiga pada tahun 1988, Bank Jateng Cabang Salatiga langsung melekat di hati masyarakat kota behawa sejuk ini. Lembaga keungan ini dekat dengan mereka karena produk yang ditawarkan mudah diakses, utamanya bagi para pegawai. Dengan umur yang dibilang dewasa, sekarang ini program penawaran semakin banyak dan menyuguhkan berbagai keuntungan masing-masing. Untuk program tabungan adalah: Tabungan Bima, Tabungan Simpeda, Tabunganku, Tabungan Qurban dan tabungan Haji. Sedangkan untuk Pinjaman adalah: Kredit PLO (Personal
42
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
Loan), Kredit Usaha Kecil (KUK), Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Siaga. Meskipun Kota Salatiga tergolong kota kecil pertumbuhannya cukup baik. Dengan mengandalkan segmen masyarakat umum, Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pengusaha dan pedagan mampu mempercepat pertumbuhannya. Sampai sekarang untuk kredit per November mencapai 3973 nasabah, sedangkan untuk KUR sebanyak 89 orang. Kredir KUR menjadi booming sejak digalakkan pemerintah pusat, dan Bank Jateng Cabang Salatiga dipercaya mengucurkan dana senilai 5 miliar. Adapun nasabah
penggalangan dana per N ove m b e r untuk Giro s e b a n ya k 3 6 6 N a s a b a h , Deposito sejumlah 285 orang dan Nasabah Tabungan 24.680 nasabah. Dari slogan pelayanan 5 S yaitu singkatan dari Senyum, Salam, Sopan, Santun dan Semangat akhirnya mampu menjaring sekian nasabah tersebut. Dan aset per November 2010 ini sebanyak 293 Miliar. Kemudahan lain yang d i t awa r k a n B a n k Ja t e n g Cabang Salatiga adalah ATMnya bisa diakses atau dipergunakan melalui ATM berlogo ATM Bersama dan Foto: Doc_HB ATM Prima serta ATM Bank Jateng tentunya. Sampai sekarang Foto: HB/lux Tabungan Bima menjadi primadona, hal itu juga Mobil Penerangan Humas Setda Kota Salatiga bantuan Bank Jateng Cabang Salatiga disebabkan oleh program undian yang sangat menarik. Dari tahun-ketahun hadiah yang diberikan sebagai ucapan terimakasih kepada nasabah ini terus meningkat. Sedangkan program kredit didominasi kredit PLO yang diperuntukkan bagi PNS, TNI dan Polri. Sektor ini memberikan pelayanan cepat dan syarat yang sangat mudah. Pada tahun 2010 ini saja untuk periode Januari sampai Juni yang diundi pada bulan Juli mampu memberikan hadiah Utama satu unit mobil Toyota Avanza dan beberapa unit sepeda motor Honda. Dan yang beruntung pada periode tersebut adalah membawa pulang mobil adalah Bank BKK Sidorejo Salatiga. Bank Jateng Cabang Salatiga memiliki program undian setahun dua kali, periode pertama sudah terlaksana dan periode selanjutnya adalah dari bulan Juli-Desember yang diundi Januari tahun 2011. Hadiah utama yang disuguhkan juga cukup besar yaitu masih satu unit mobil Toyota Avanza dan 3 unit motor Honda Revo. Selain memanjakan nasabahnya Bank Jateng Cabang Foto: HB/lux Salatiga juga memberikan bantuan yang cukup besar bagi program pembangunan Pemerintah Kota Salatiga. Yang rutin Toyota Avanza yang akan diundi pada bulan Januari 2011 mendatang. adalah menjadi sponsor hadiah Teka-teki Silang (TTS) pada Majalah Hatiberiman yang ada ditangan anda. Kemudian memanjakan para PNS. Kartu tersebut akan berfungsi sebagai belum lama ini menyerahkan bantuan mobil Suzuki APV kartu pegawai, kartu Askes, kartu Taspen, kartu Bapetarum sebagai mobil penerangan yang diserahkan langsung oleh dan kartu ATM. Para nasabah akan mendapatkan fasilitas Pemimpin Cabang Jateng Salatiga H. Djoko Eko Prasetyo, SE. bebas biaya administrasi pada setiap transaksi, dengan sarat kepada Walikota Salatiga John M Manoppo, SH. Selanjutnya memakai ATM Hiprada. Jika tetap menggunakan ATM biasa dari Walikota diserahkan kepada Kepala Bagian Humas Setda tetap terkena biaya. Kota Salatiga Drs. Pesetiyo Ichtiarto, Msi. Dan yang terakhir dalam menyambut hari Ibu, Bank Dibawah kepemimpinan pak Djoko begitu beliau Jateng Cabang Salatiga memberikan souvenir bunga kepada disapa, bank ini terus berkembang dan mendekat ke para nasabah perempuan yang pada hari itu melakukan masayarakat. Program baru yang akan segera diuji coba adalah transakasi di Bank Jateng Cabang Salatiga. Sebagaimana program KPE atau Kartu Pegawai Elektronik. Program dilaporkan nasabah bank adalah didoninasi perempuan. tersebut dinamakan Tabungan Hiprada yang akan Maju terus Bank Jateng Cabang Salatiga.(HB_8) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
43
Legenda
Gamelan dan batu
Bangkong Gamol N
ama Gamol mungkin agak asing ditelinga sebagian masyarakat Salatiga, berbeda dengan nama beberapa wilayah lain dari Kota Salatiga seperti Kauman, Jetis, Tegalrejo maupun Grogol yang mungkin banyak dijumpai di berbagai wilayah lain di Jawa. Banyak yang menduga atau mengira mengapa dusun yang terletak di sebelah barat Grogol tersebut diberi nama Gamol. Terletak dipinggiran Kota Salatiga tidak berarti dusun tersebut terbelakang, jika meninjau ke lokasi ternyata jalanan di kampung Gamol sebagian besar telah dilapisi dengan aspal halus. Apalagi dengan adanya pembangunan JLS maka perkembangan Dusun Gamol diyakini akan tumbuh dengan pesat pada beberapa tahun ke depan. Adalah Mbah Yasin salah seorang sesepuh warga Gamol yang mengisahkan asal muasal nama Gamol sebagai nama dusun tersebut. Kakek yang telah memiliki empat cucu tersebut saat ini juga dipercaya sebagai Modin dikampung Gamol. Menurut penuturan Mbah Yasin di dusun Gamol terdapat sebuah makam yang diyakini sebagai cikal bakal warga Gamol. Makam tersebut adalah makam dari Mbah Senthewere, tidak diketahui kapan Mbah Senthewere mulai tinggal didusun Gamol dan tidak pula ada keterangan zaman disaat sang cikal bakal hidup dan mulai membuka wilayah Gamol hingga menjelma menjadi sebuah perkampungan. Namun menurut cerita “gethok tular” yang diceritakan secara turun temurun dari para sesepuh yang pernah ada, Mbah Senthewere lah yang pertama kali membuka dusun Gamol hingga beranak pinak dan membentuk dusun Gamol hingga seperti sekarang ini. Pada waktu itu ternyata diwilayah Salatiga ini sering digunakan sebagai daerah adu gajah, sesuatu hal yang mungkin sulit dibayangkan untuk saat ini. Menurut penuturan Mbah Yasin perihal adu gajah tersebut melibatkan banyak wilayah di Salatiga ini, antara lain daerah Sraten yang diyakini sebagai tempat untuk nyrateni (merawat) gajah yang akan diadu, kemudian Kalangan yang dikisahkan sebagai tempat untuk mengadu gajah, kemudian Kecandran yang diyakini sebagai tempat untuk nyondro atau memberi penilaian para gajah yang diadu, kampung Duren yang yakini sebagai tempat berunding (udur) tentang peraturan adu gajah. Selain itu masih ada Krenceng yang diyakini sebagai tempat untuk membuang bangkai gajah yang mati setelah diadu dan Gamol sendiri diyakini berasal dari kata Gamelan, maksudnya yaitu dusun Gamol merupakan tempat untuk menyimpan gamelan yang
44
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
digunakan selama perhelatan adu gajah tersebut. Perihal kebenaran kisah tersebut tutur Mbah Yasin, tentu saja tidak ada yang berani atau bisa menjaminnya, semua kisah tersebut merupakan cerita rakyat yang disampaikan oleh para sesepuh secara tur un temurun. Selain keberadaan gamelan Foto: HB/pnj yang merupakan asal muasal Mbah Yasin nama Gamol, di dusun tersebut juga terdapat sebuah batu sebesar anak kerbau dengan bentuk seperti layaknya seekor katak atau Bangkong, mungkin karena bentuknya tersebut maka batu tersebut diberi nama batu Bangkong. Perihal keberadaan batu tersebut Mbah Yasin menuturkan bahwa dahulu pada zamannya Mbah Senthewere masih hidup ditempat tersebut muncul sebuah mata air yang sangat besar. Mengingat banyaknya air yang keluar dari mata air itu maka dapat menimbulkan musibah banjir bagi wilayah lain yang letaknya lebih rendah dari Gamol. Sehingga mata air tersebut harus ditutup agar tidak mengakibatkan musibah diwilayah Kecandran dan sekitarnya. Berbagai upaya dilakukan untuk menutup mata air tersebut namun selalu gagal. Walaupun telah ditutup dengan batu dan tanah, namun tidak mengurangi debit air yang keluar dari mata air tersebut, bahkan batu dan tanah tersebut hanyut terdesak oleh derasnya air yang keluar dari mata air. Untuk mengatasi permasalahan tersebut akhirnya Mbah Senthewere menyepi di suatu tempat untuk mendapatkan petunjuk atau wangsit dari Yang Maha Kuasa tentang apa yang harus dilakukan agar mata air tersebut dapat ditutup dan tidak mengakibatkan “pituno” atau kerugian yang lebih banyak. Dari tirakat yang dilakukan, Mbah Senthewere mendapat petunjuk bahwa mata air tersebut harus ditutup dengan salah satu alat gamelan yang ada yaitu gong, kemudian anjing yang warna bulunya hitam dan “duk” atau ijuk. Kemudian sebuah keajaiban terjadi, perangkat gamelan berupa gong, ditambah anjing hitam dan ijuk tersebut setelah dimasukan kedalam pusat dari mata air berubah menjadi sebuah batu dengan wujud seperti layaknya seekor katak/Bangkong. Batu bangkong tersebut dapat menutup mata air sehinga daerah Kecandran dan sekitarnya terhindar dari musibah banjir. (HB_9)
Profil
Rio Nevin
Juara
Olympiade Sains
Foto: HB/lux
P
enampilannya kalem, bicaranya sopan tapi ada semangat dan keberanian yang terpancar dari anak satu ini. Kulitnya putih bersih, wajahnya yang manis melengkapi keistimewaan dalam dirinya. Rio Nevin begitu nama anak peraih medali perak dalam ajang Olympiade Sains yang digelar di Bali Oktober tahun 2010 ini. Siapa sangka dari perawakan yang imut ini mampu mengungguli para pesaing ajang lomba ilmiah yang diikuti oleh 9 negara tersebut. Bagaimana kisah perjuangan anak kelas 6 SD Kristen 3 Salatiga membawa pulang medali ke Salatiga, berikut ceritanya. Beberapa bulan yang lalu ada lomba sains tingkat kecamatan, namun datang kabar ada lomba olympiade serupa yang akan digelar Oktober. Rio, begitu panggilan akrabnya merupakan salah satu anak yang ditunjuk untuk turut serta ajang kepintaran tingkat dunia ini. Tidak pikir panjang anak ini langsung menyanggupinya. Karena sekolahnya yang ditunjuk maka berbagai tahapan seleksi segera diikuti. Pada tanggal 11-17 April tahun 2010 ini Rio menjalani seleksi dan lolos ke Jakarta dan tersisa 50 anak. Tahap kedua selanjutnya pada bulan Mei dan disaring menjadi 35 siswa.kemudian tahap ketiga terlaksana bulan Juni dengan penyaringan menjadi 20 anak. Pada tahap empat hanya ada pembinaan dan tidak ada eliminasi. Kemudian pada bulan Agustus diseleksi kembali dan didapati 10 siswa yang akan ikut Olympiade. Untuk menyiapkan anak ikut berlomba pada bulan September diadakan pembinaan. Kemudian ke-sepuluh anak tersebut diberangkatkan ke Bali. Karena Bali sebagai tuan rumah maka diperbolehkan menambahkan peserta 3 anak untuk 3 kategori Matematika, IPA dan OSN.
Rio dalam ajang tersebut sebagai peserta yang mengikuti lomba Matematika (IMSO). Selama pertandingan materi yang dilombakan adalah berupa tes teori dan praktik. Untuk praktik siswa diberi suatu alat dan diminta mengoperasikan cara kerja alat tersebut. Istimewanya dalam semua pelaksanaan lomba mempergunakan bahasa Inggris, baik itu tes teori maupun praktik. Setelah melalui semua rangkaian akhirnya gelar juara dapat diraihnya dan mampu menambah pundi medali bagi Indonesia sehingga menjadi Juara III. Memang Rio sangat menonjol dalam hal prestasi, beberapa keungulan darinya adalah: Rangking I di kelasnya dan Juara cerdas cermat tingkat kecamatan. Dari presatasinya tersebut Rio mendapatkan hadiah dari Sekolah dan yayasannya berupa bebas SPP selama 10 bulan dan bebas bea uang gedung jika masuk SMP Kristen 2 yang masih satu yayasan. Selain itu anak yang memiliki hoby membaca dan main computer ini setelah pulang dari Hotel Aston Bali membawa medali, piagam dan uang pembinaan sebesar 7,5 juta. Predikat juara tidak diraih Rio dengan mudah, sejak kecil anak ini memang rajin belajar. Bayangkan sejak SD kelas I sudah belajar IPA menggunakan bahasa Inggris dengan dibimbing mamanya. Waktu itu Anie Susanto, mamanya yang berprofesi sebagai dosen UKSW membelikan buku IPA kelas 2 atau satu tingkat diatas Rio. Demikian berlanjut ketika kelas 2 anak tunggal bapak Andreas Eko Budi ini melahap pelajaran kelas 3 dan seterusnya. Dari kegigihannya tersebut akhirnya mencetak sosok Rio yang berprestasi seperti sekarang ini. Di samping itu Rio juga mengikuti sains klub di sekolahnya pada saat kelas 3 dan 4. kemudian karena cinta matinya terhadap Komputer, dia selalu mencari bahan pelajaran dari internet. Ada sembilan negara yang turut dalam Olympiade tersebut yaitu: Indonesia, Thailand, Filiphina, Brunei Darusalam, Malaysia, Singapura, Taiwan, Iran dan Srilangka. Disinggung apakah Rio tegang dalam menjalani lomba tersebut, anak yang memiliki cita-cita menjadi seorang astronot ini mengaku tidak. “Saya tegang ketika mengikuti tahap eliminasi pada tahap penyaringan dan saat pengumuman pemenang,” terang Rio. Ibu Kepala Sekolah, Marmini Estiningsih, SPd menjelaskan bahwa keberhasilan Rio ini adalah tidak terlepas pula dari dukungan sekolah, yayasan, orang tua dan Dinas Pendidikan Provinsi yang turut membiayai semua tahapan Olympiade. “Rio itu sosok yang low profil dan tidak menonjolkan diri dihadapan teman-temannya meskipun pintar dan berprestasi. Namun setiap saya tanya pada saat tahap eliminasi dia selalu menjawap optimis lolos,” cerita kepala sekolah.(HB_9) HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
45
Rilek’s
KUPON TTS HB 51
Total Hadiah Rp. 300.000,- untuk 6 orang pemenang @Rp. 50.000,MENDATAR : 1.Pekik pejuang Indonesia, 6. Super, Paling, 10. Benak, 11. Rencana Kerja, 12. Jalannya air, 13. Tidak sehat, 15. Air kencing (dibalik), 16. Tulis EA, 18. Rasa garam, 19. Pimpinan, 20. Benar (Inggris), 22. Jika (Inggris), 23. Jenis suara laki-laki, 24. Et Intern, 25.Cinta, Sayang, 28. Badan Intelijen Negara, 29. Tulis RE, 30. Sebelum SMP,31. Ngeri, 33. Pengemudi, 36. Negara kita, 37. Amerika Serikat, 40. Bapak (diulang), 41. Nation State, 42. Adik, 43. Bola masuk gawang, 45. Tulis NS, 46. Air terjun terbesar didunia , 49. Dua huruf kembar, 50. Pergi (Inggris), Banding (dibalik), 52. Tulis SO, 55. Ikuti dari belakang, 58.Jelek (Inggris), 59.Badan Antariksa Amerika, 60. Imbalan, 62. Lobang.
1
2
KETENTUAN MENEBAK : 1. Jawaban ditulis di Kartu Pos atau lembar tersendiri dengan mencantumkan Kupon TTS HB 51 (bisa foto kopi) kirim ke Redaksi Majalah Hati Beriman, tulis nama dan alamat lengkap. 2. Jawaban diterima Redaksi Majalah Hati Beriman paling lambat tanggal 18 Februari 2011 3. Pemenang akan diumumkan pada Majalah Hati Beriman, Vol. 5. No. 1, Tahun 2011 4. Akan diundi 6 (enam) orang pemenang masingmasing Rp. 50.000,00 dari sponsor. 5. Pemenang dapat mengambil hadiah di Kantor Redaksi Majalah Hati Beriman dengan menyertakan foto copy identitas diri.
4
10 13 16
5
6
11
21
24
25
29
30 33
26
27 31 35
32
41 43
45
46
49
50
53
47
44
48 51
54 56
59
38
28
36
40
55
37
23
42
52
9
19 22
34
8
15
18
20
7
12
14
17
39
MENURUN : 1.Keuangan, 2.Mahluk luar angkasa, 3. Keturunan, 4. Permasalahan yang akut, 5. Tampil di setiap kegiatan, 6. Madrasah Aliyah Negeri, 7. Tokoh ceritera 1001 malam, 8. Tempat bom atom jatuh, 9.Mengalir kencang, 14. Kereta Api, 17. Rasi bintang, 21.Mencaplok wilayah lain, 26. Utama, 27. Jawa : Tedun, 32. Republik Indonesia Sementara, 34. Pendapat, 35. Senang, 38. Kota kita, 39. Makan pagi (Jawa), 43. Nama burung, 44. …. et labora, 47. Partikel kecil, 48. Tampan, 53. Dengan/melalui mulut, 54. Jenis berat, 56. Lawan kosong, 57. Nandi Amerta Agung, 58. Banjir bandang, 61. Los Angeles.
3
58
57 60
61
62
PEMENANG TTS HB 50 1. Ani Daryanti, SMP Negeri 8 Salatiga 2. Aulia Nur Mahmudah; SMP Negeri 3 Salatiga 3. Novieny Indriasary; Jl. Margosari 67A RT.001/012 Salatiga 4. Suhar Nanik; RT. 07/01 Dukuh Salatiga 5. Ahmad Mafudin; Kantor DTK Salatiga 6. Tustiyati (op.wd/sp); PT. Damatex Jl. Argo Busono No. 1 Salatiga.
KANTOR CABANG SALATIGA JL. PEMUDA NO. 1 SALATIGA TELP. (0298) 324750, 324751 FAX (0298) 324751 TELEX 22800 BPD SLG IA
46
HATIBERIMAN, Vol. 4 No. 6, 2010
Walikota Salatiga, John M. Manoppo, SH menerima bantuan dari Bank Jateng yang berupa mobil penerangan, yang kemudian diserahkan kepada Kabag. Humas Setda Kota Salatiga, Drs. Prasetiyo Ichtiarto di halaman Pemkot Salatiga.(Foto_HB_bdi).
Lensa
Selamat
Natal 2010 dan Tahun Baru 2011
REDAKSI MAJALAH HATI BERIMAN
Majalah Berita Warga Kota Salatiga