43
2.7 Kerangka Penelitian
H1
H3 Person-Job Fit
H5 Motivasi intrinsic Self-Efficacy
Kinerja Keterlibatan Kerja
H4 H6
H2 Gambar II. 1 Kerangka penelitian Sumber : Hsu, 2012
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut dapat dijelaskan bahwa person-job fit sebagai variabel independen, motivasi intrinsik dan selfefficacy sebagai mediasi antara person-job fit dan hasil kerja yang memiliki dimensi kinerja dan keterlibatan kerja. Variabel dependen yaitu hasil kerja.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang telah dikemukakan oleh Nazir (2008) menyatakan bahwa desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Menurut Malhotra (2004), desain penelitian adalah kerangka atau cetak biru dalam melaksanakan suatu proyek riset, yang di dalamnya terperinci prosedur-prosedur yang diperlukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menstruktur atau
memecahkan
masalah-masalah
penelitian.
Apabila
dilihat
dari
tujuannya, penelitian ini termasuk dalam pengujian hipotesis. Unit analisis adalah individu, karena dari setiap jawaban responden mewakili pendapat masing-masing karyawan PT Delta Merlin Dunia Textille II. 3.2 Populasi, Sampel Dan Teknik Sampling Populasi merupakann keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini mengambil populasi karyawan PT Delta Merlin Dunia Textille II, sebanyak 250 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan PT Delta Merlin Dunia Textille II. Ferdinand (2002) menyarankan ukuran sampel minimal adalah sebanyak lima observasi untuk setiap estimated parameter (lima dikali jumlah item pertanyaan) sehingga lima variabel dikali 31 item pertanyaan yaitu mengahasilkan 155 sampel. Penelitian ini akan memakai sampel yaitu 155 orang karyawan PT Delta Merlin Dunia Textille. Berdasarkan pendapat tersebut, maka sebanyak 160 kuesioner disebarkan kepada responden,
44
45
jumlah tersebut sudah memenuhi jumlah sampel minimal dan untuk mengantisipasi kuesioner yang tidak kembali di akhir penyebaran kuesioner. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan convenience sampling yakni pengumpulan informasi dari anggota populasi yang mudah menyediakannya dan mendapatkan informasi secara tepat dan efisien (Sekaran, 2006) 3.3 Definisi Operasional Variabel Dan Pengukurannya 3.3.1 Variabel independen Person-Job Fit Person-Job
Fit
menurut
Edwards
(1991)
merupakan
kesesuaian antara kebutuhan dan yang ditawarkan (needs-supplies perspective) dan kemampuan dan tuntutan (demands abilities perspective). Person-Job Fit didefinisikan sebagai kesesuaian antara kemampuan seseorang pada tuntutan sebuah pekerjaan atau harapan seseorang dan karakter pekerjaan. Pengukuran variabel independen person-job fit menggunakan tiga item pertanyaan yang diadaptasi Cable and DeRue (2002). Item sampel “ Saya adalah orang yang tepat untuk pekerjaan ini”. 3.3.2 Varibel Mediasi (motivasi intrinsik dan Self-Efficacy) a. Motivasi intrinsik adalah motivasi untuk menunjukkan sebuah aktivitas untuk diri sendiri, agar supaya mengalami kesenangan dan kepuasan yang melekat dalam kegiatan Kuvas dan Dysvik (2009).
46
Pengukuran variabel motivasi intrinsik menggunakan enam item pertanyaan dari Kuvaas and Dysvik (2009) Item sampel “ pekerjaan saya sangat menarik” dan “ pekerjaan saya yang begitu menarik menjadi motivasi bagi diri saya sendiri”. b. Self-Efficacy
menurut
Robbins
(2007)
Keyakinan
dan
kemampuan diri akan mempengaruhi cara orang dalam berpikir, merasakan dan memotivasi diri mereka sendiri dan dalam bertindak. Lebih lanjut Stajkovic dan Luthans (dalam Luthans, 2009) mengungkapkan bahwa Self-Efficacy mengacu pada keyakinan individu mengenai kemampuannya untuk memobilisasi motivasi, sumber daya kognitif, dan tindakan yang diperlukan agar berhasil melaksanakan tugas dalam konteks tertentu. Pengukuran variabel Self-Efficacy menggunakan delapan item pertanyaan dari Chen et al. (2001). Item sampel “ mampu melakukan tugas yang dirasa mampu dilakukan”. 3.3.3
Variabel Dependen Hasil Kerja (Kinerja dan Keterlibatan kerja) Job Performance (kinerja) diartikan sebagai tingkatan dari pekerjaan actual yang dilaksanakan oleh para individual (Shore, et al., 1990). Maka kinerja dapat diartikan sebagai catatan keberhasilan dari suatu pekerjaan / tugas yang telah dicapai seseorang melalui pengevaluasian / menilai kerja karyawan yang dilakukan organisasi dalam kurun waktu tertentu.
47
Pengukuran variabel Job Performance menggunakan 4 item pertanyaan dari Van and LePine (1998) Item sampel “ saya memahami tugas pekerjaan yang harus saya lakukan”. Job Involvement atau keterlibatan kerja merupakan bagian dari sikap kerja (Allport dalam Yekti, 2006), di mana Job Involvement akan meningkatkan produktivitas. Menurut Yekti (2006) keterlibatan kerja mempunyai konsekuensi beberapa hasil kerja. Oleh karena itu, dengan semakin terlibat dalam pekerjaannya karyawan diharapkan dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik. Pengukuran variabel Job Involvement menggunakan sepuluh item pertanyaan dari Kanungo (1982a). Item sampel “ saya menganggap pekerjaan saya menjadi sangat penting untuk keberadaan saya”. 3.4 Instrumen Penelitian Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data primer dalam penelitian ini adalah kuesioner. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tertentu tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2004).Skala ini berinterasi 1-5 dengan pilihan jawaban sebagai berikut : a. Sangat Tidak Setuju (STS) b. Tidak Setuju (TS) c. Netral (N) d. Setuju (S) e. Sangat Setuju (SS)
48
3.5 Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan data sekunder. Sumber data primer diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada para karyawan PT Delta Merlin Dunia Textille II, sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari studi pustaka, artikel, jurnal penelitian yang dapat diunduh selama melakukan penelitian. Analisis deskriptif dilakukan untuk menginterprestasikan tanggapan responden terhadap item-item pertanyaan dalam kuesioner, sehingga dapat diketahui respon karyawan dalam tiap variabel yang diteliti.
3.6 Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Library Research Data yang dikumpulkan berupa data sekunder baik data yang dimiliki oleh perusahaan, jurnal, atau sumber-sumber lainnya. b. Studi Lapangan Pada penelitian ini dilakukan studi lapangan yaitu mengunjungi langsung PT Delta Merlin Dunia Textille II untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan.
49
c. Kuesioner Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner yang berisikan butir-butir pertanyaan berkaitan dengan masalah-masalah yang akan dibahas kepada pelanggan PT Delta Merlin Dunia Textille II, dibuat dalam bentuk pertanyaan dalam skala likert 1 sampai dengan 5 yang menunjukkan level persetujuan Sangat Tidak Setuju (1) sampai dengan Sangat Setuju (5).
3.7 Metode Analisis 3.7.1
Analisis Deskriptif Analisis deskritif merupakan metode analisis data dengan cara mengubah data mentah menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan (Zikmund, 2000). Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis karakteristik responden
dan
tanggapan
responden
terhadap
setiap
item
pertanyaan mengenai kajian hubungan antara person-job fit dengan hasil kerja yang di mediasi oleh motivasi intrinsik dan self-efficacy. 3.7.2
Uji Instrumen 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan
alat
ukur
yang
digunakan
(kuisioner).
Validitas
50
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang diukur (Ghozali, 2005). Untuk uji validitas akan digunakan Confirmatory Factor Analysis dengan bantuan SPSS
11,5., setiap item pertanyaan harus mempunyai factor
loading >0,50 (Hair et al., 1998). 2. Uji Reabilitas Uji reliabilitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengukur apakah kuesioner benar-benar merupakan indikator yang mengukur suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel apabila jawaban seseorang konsisten dari waktu ke waktu. Reliabilitas dalam penelitian ini diuji dengan metode Cronbach’s Alpha. Nilai Cronbach Alpha antara 0,80 – 1,0 dikategorikan reliabilitas baik, nilai 0,60 – 0,79 dikategorikan reliabilitasnya dapat diterima, nilai = 0,60 dikategorikan reliabilitasnya buruk (Sekaran, 2000). 3. Teknik pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini digunakan analisis regresi. Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk melihat pengaruh langsung dari suatu variabel yang dihipotesiskan sebagai penyebab terhadap variabel yang diperlakukan sebagai akibat. Koefisien regresi yang telah dibakukan atau disebut Standardized coefficients.
51
Menurut Baron dan Kenny (1986) terdapat tiga persamaan regresi yang digunakan: a. Variabel
independen
mempengaruhi
variabel
independen
mempengaruhi
variabel
dependen. b. Variabel mediasi. c. Variabel mediasi harus mempengaruhi variabel dependen. Jika semua kondisi diatas terpenuhi maka hubungan langsung variabel independen terhadap variabel dependen tidak lebih besar dibandingkan dengan hubungan variabel independen pada variabel dependen melalui variabel mediasi. Dengan demikian, dapat dikatakan akan terjadi full mediation atau perfect mediation apabila variabel independen tidak signifikan berhubungan pada variabel dependen pada saat mediator digunakan, sedangkan parsial mediator terjadi jika variabel independen berhubungan positif dengan variabel dependen pada saat mediator digunakan (Baron dan Kenny, 1986).