UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 REGULER MEDAN
SKRIPSI
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASI GUNA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PADA RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN
OLEH : NAMA
: SUDARMANTO
NIM : 030503094 DEPARTEMEN : AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Medan 2009 Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul : “ Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan” Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi level program S-1 departemen akuntansi fakultas ekonomi universitas sumatera utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas benar apa adanya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh universitas.
Medan, 24 Februari 2009 Yang membuat pernyataan
SUDARMANTO NIM: 030503094
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur disampaikan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan
kesehatan
dan
kemampuan
kepada
penulis
untuk
dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beriring salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir yang sangat diharapkan syafa’atnya di akhirat kelak. Apa yang termuat dalam skripsi ini pasti telah dikuasai dan dipahami oleh banyak orang yang mungkin saja sebagian diantaranya berpendapat bahwa apa yang dituliskan disini tidaklah cukup untuk dapat disebut sebagai sebuah karya ilmiah, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan akibat keterbatasan yang penulis miliki. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis menerima masukan berupa kritikan dan saran-saran yang bersifat membangun. Penulis menyadari tanpa bimbingan dan petunjuk dari dosen pembimbing dan dari pihak lain, maka sulit bagi penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini, oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, MSi, Ak
selaku Ketua Departemen Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
3. Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc. Ak. Selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara 4. Bapak Drs. M. Zainul Bahri Torong, MSi, Ak. Selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Ibu Dra. Salbiah, MSi, Ak. Selaku Dosen Pembanding I 6. Bapak Sambas Ade Kesuma, SE, MSi, Ak, Selaku Dosen Pembanding II 7. Bapak Drs. Zainal Abidin Tarigan S. Ak. Selaku Dosen wali, seluruh staff pengajar dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara 8. Bapak/Ibu guru yang telah mendidik dan mengajar penulis sejak dari Taman Kanak-Kanak sampai ke jenjang Sekolah Menengah Umum. 9. Bapak Drs. Indra Sakti, serta seluruh staf pengawai Rumah Sakit Umum Haji Medan yang telah memberikan bantuan dalam rangka pengumpulan data yang diperlukan dalam penyelesaikan penulisan skripsi ini. 10. Ayahanda Suraji dan Ibunda Misiyem yang sangat penulis cintai dan sayangi yang penuh rasa kasih sayang telah mengasuh dan membimbing tanpa kenal lelah, serta berkat doanya pula penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. 11. Seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan semangat dan dorongan juga memotivasi penulis dengan penuh kasih sayang. 12. Untuk para sahabatku : Sukry, Arman, Rahman, Mimbar, Ajid, Intan, Lima, Vera, Rinoice, Desi, Anur, untuk kalian semua, thanks ya atas persahabatan kalian yang tulus dan semua bantuan dan semangat yang kalian berikan. Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
13. Semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Pihak-pihak yang penulis sebutkan diatas memiliki peran yang sangat besar bagi penulis, jasa, kebaikan, serta kasih sayang mereka semua tidak mungkin dapat penulis balas, karenanya penulis serahkan kepada Allah SWT untuk membalasnya. Akhirnya penulis berharap agar ilmu yang penulis peroleh selama dibangku perkuliahan dapat diamalkan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Medan, 18 Februari 2009 Penulis,
( SUDARMANTO ) NIM: 030503094
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perencanaan biaya operasi yang diterapkan oleh Rumah Sakit Umum Haji Medan telah disusun dan dilaksanakan dengan efektif dan efisien, dan juga mengetahui apakah pengawasan biaya operasi yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit dilaksanakan secara baik. Penelitian yang dilakukan adalah berupa studi kasus, dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder dan teknik analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kepustakaan atau dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perusahaan telah melakukan penyusunan anggaran biaya operasi dengan baik sehingga dapat dipakai sebagai alat pengukur efektifitas dan efisiensi biaya operasi. Adapun manfaat yang diperoleh perusahaan dengan adanya perencanaan dan pengwasan biaya operasi ini adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi biaya operasi. Oleh karena itu, menurut penulis dengan dilakukannya perencanaan dengan benar serta diikuti dengan pengawasan yang baik akan dapat tercapainya tujuan perusahaan. Kata Kunci : Perencanaan, Pengawasan, Anggaran Biaya Operasi, Efektifitas dan Efisiensi
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
ABSTRACT
The objective of this study is to know whether the planning for operation cost as Rumah Sakit Umum Haji Medan Hospital adopted going run and arranged as required in effective and efficiency, still to know whether the controlling for cost operation as applied by the management of hospital run properly. This study has been completed with a case study, by collecting primary data and secondary data and adopted a descriptive analtical technique. The collecting of data is conducted in library research and documentation. Based on the research that has been conducted then ca be taken a conclusion that the organization has conducted a budget arrangement of operation cost properly so its reliable to taken as a certain measurement for its effectiveness and efficiency on operation cost. The profitable taken in this case perhaps as obtained a clear method in preparing its planning for controlling of operation cost, is to improve its effectivenes and efficiency on operation cost. So, in referring with it, it is reasonable to plan it as required and by controlling it well, it is in order to achieve the target of organization. Keywords
: Planning, Controlling, Operation Cost Budget, Effectiveness And efficiency.
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN ............................................................................................. i KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii ABSTRAK ....................................................................................................... v ABSTRACT ..................................................................................................... vi DAFTAR ISI ................................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi BAB
I PENDAHULUAN ...................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1 B. Perumusan Masalah ................................................................ 3 B. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 4 C. Kerangka Kosneptual ............................................................. 4
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 6 A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya Operasi ............................... 6 1. Pengertian Biaya Operasi ................................................... 6 2. Klasifikasi Biaya Operasi ................................................... 9 B. Pengertian Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasi ........ 11 1. Pengertian Perencanaan ...................................................... 11
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
2. Pengertian Pengawasan ...................................................... 12 3. Tujuan Serta Manfaat Perencanaa dan Pengawasan ............ 14 C. Penyusunan Anggaran Biaya Operasi ..................................... 15 1. Pengertian Anggaran .......................................................... 15 2. Jenis-Jenis Anggaran .......................................................... 16 3. Kegunaan dan Kelemahan Anggaran .................................. 19 4. Prosedur Penyusunan Anggaran ......................................... 20 D. Pengawasan Biaya Operasi ..................................................... 22 1. Struktur Pengendalian Intern .............................................. 22 2. Teknik Pengawasan Biaya Operasi ..................................... 26 3. Laporan Pengawasan Biaya Operasi .................................... 30 E. Anggaran Biaya Operasi dalam meningkatkan efisiensi
dan
efektifitas ................................................................................ 31 BAB
III METODE PENELITIAN .......................................................... 34 A. Jenis Penelitian ...................................................................... 34 B. Jenis Data ............................................................................... 34 C. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 35 D. Metode Analisis Data ............................................................. 35 E. Tempat dan Jangka Waktu Penelitian ..................................... 35
BAB
IV ANALISIS HASIL PENELITIAN ............................................ 36 A. Data Penelitian ....................................................................... 36 1. Gambaran Umum Perusahaan ............................................ 36 a. Sejarah Singkat Perusahaan ............................................ 36
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
b. Struktur Organisasi Perusahaan ...................................... 39 2. Unsur-unsur Biaya Operasi ................................................ 49 3. Penyusunan Anggaran Biaya Operasi ................................. 53 4. Pengawasan Biaya Operasi ................................................. 55 5. Anggaran Biaya Operasi Dalam Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi ....................................................................... 57 B. Analisis Hasil Penelitian ......................................................... 58 1. Prosedur penyusunan Anggaran Biaya Operasi .................. 58 2. Laporan Realisasi Anggaran dan Pengawasan Biaya Operasi ............................................................................... 60 3. Anggaran Biaya Operasi Dalam Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi ...................................................................... 64 BAB
IV KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 67 A. Kesimpulan ............................................................................ 67 B. Saran ...................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 70 LAMPIRAN :
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
DAFAR GAMBAR NO.
JUDUL
Halaman
Gambar 1.1. : Kerangka Konseptual .................................................................
5
Gambar 2.1. : Proses Anggaran Sebagai Alat Pengawasan ...............................
26
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR LAMPIRAN NO.
JUDUL
Lampiran 1
Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Haji Medan
Lampiran 2.
Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2007
Lampiran 3.
Laporan Anggaran Tahun 2006
Lampiran 4.
Rekapitulasi Perbandingan Realisasi Terhadap Anggaran
Lampiran 5.
Surat Izin Riset
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Ada berbagai jenis perusahaan yang telah didirikan di Indonesia. Pada dasarnya, perusahaan-perusahaan tersebut dapat dibedakan menjadi organisasi laba dan nirlaba. Organisasi laba lebih menekankan pada tujuan laba sedangkan organisasi nirlaba lebih berorientasi kepada tujuan sosial dengan lebih menekankan kegiatan pelayanan kelompok masyarakat. Oleh karena itu, yang membedakan organisasi laba dan nirlaba adalah penekanan prioritas perusahaan terhadap laba dan tanggungjawab sosial. Sama seperti perusahaan lainnya, perusahaan yang bersifat nirlaba seperti rumah sakit dan lembaga sosial, juga memiliki harta, utang, modal, pendapatan maupun beban yang dilaporkan di dalam laporan keuangan. Walaupun lebih mengutamakan kualitas pelayanan, organisasi nirlaba dalam hal ini rumah sakit, juga akan mengharapkan laba yang memadai agar perusahaan dapat tumbuh dan berkembang serta dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan selalu menghadapi berbagai masalah. Salah satu diantaranya adalah bagaimana agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin, sehingga dapat mencapai laba yang maksimal. Untuk itu diperlukan suatu sistem perencanaan, pengkoordinasian, dan pengawasan yang terpadu. Segalanya akan berhasil apabila didukung oleh Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
kebijaksanaan yang baik. Oleh sebab itu sebelum melaksanakan aktivitasnya, maka sebaiknya perusahaan terlebih dahulu membuat perencanaan kegiatan yang hendak dilaksanakan sehingga perusahaan mempunyai pedoman kerja dan dapat beroperasi dengan terarah. Aktivitas yang dilakukan oleh tiap bagian dalam perusahaan tidak terlepas dari unsur-unsur biaya didalamnya, dan besar kecilnya biaya akan berpengaruh langsung kepada perolehan laba rugi dalam suatu periode akuntansi. Suatu perencanaan yang baik diperoleh apabila dikoordinasikan dengan baik dan tepat, sehingga dapat membantu manajemen didalam melakukan pengawasan. Sesuai dengan hal tersebut diatas, maka agar perencanaan biaya operasi dapat tersusun dengan baik dan sistematis, maka terlebih dahulu menajemen harus menyusun suatu perencanaan untuk masing-masing biaya operasi secara hati-hati sebagai acuan yang akan dipakai. Rumah Sakit Umum Haji Medan merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya bergerak dibidang jasa rumah sakit. Rumah Sakit Umum Haji Medan selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bagi masyarakat. Dalam menjalankan usahanya Rumah Sakit Umum Haji Medan banyak melakukan transaksi keuangan dan banyak mengeluarkan biaya operasi, dimana terlebih dahulu disusun suatu anggaran sebagai tolak ukur pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan. Anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya akan dihadapkan dengan realisasi guna menemukan penyimpangan yang terjadi serta untuk mengetahui apakah perubahan itu terjadi karena perencanaan yang kurang baik atau pada sistem pengawasannya yang kurang baik. Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Apabila rencana yang telah ditetapkan berbeda dengan realisasinya, maka manajemen dapat mengambil tindakan korektif sebagai tindak lanjut dari fungsi pengawasan. Agar fungsi pengawasan benar-benar efektif, artinya dapat merealisasikan tujuannya, maka fungsi pengawasan setidaknya harus dapat dengan
segera
melaporkan
adanya
penyimpangan–penyimpangan
dari
perencanaan, sehingga berdasarkan penyimpangan–penyimpangan tersebut dapat diambil tindakan agar keseluruhan perencanaan benar-benar dapat sesuai atau mendekati apa yang direncanakan sebelumnya. Dari hasil penelitian sementara, penulis menemukan masalah bahwa antara anggaran dengan laporan realisasi biaya operasi pada tahun 2007 terdapat varians yang cukup besar, terutama dalam biaya langsung rawat inap, dan hal ini menunjukkan
kurangnya
pengawasan
pada
biaya
tersebut,
sehingga
memungkinkan dapat terjadinya penyelewengan kas yang dapat mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penulis tertarik untuk menulisnya dala bentuk skripsi yang diberi judul :”Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas dan Efisien Pada RSU Haji Medan”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas penulis mencoba merumuskan masalah dasar dalam penyusunan skripsi ini sebagai berikut : Apakah perencanaan dan pengawasan biaya operasi pada Rumah Sakit Umum Haji Medan telah dilakukan secara efektif dan efisien ? Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mendapatkan gambaran yang jelas apakah perencanaan dan pengawasan biaya operasi telah dilakukan secara efektif dan efisien agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Manfaat Penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan penulis tentang perencanaan dan pengawasan biaya operasi. 2. Bagi perusahaan, sebagai masukan perbaikan perencanaan dan pengawasan biaya operasi. 3. Bagi pihak akademis, sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang sehubungan dengan perencanaan dan pengawasan biaya operasi.
D. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual merupakan sintesis ekstraplorasi dari tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antar variabel yang diteliti dan merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian. Rumah Sakit Umum Haji Medan adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelayanan rumah sakti. Dimana dalam menentukan berapa biaya operasi perusahaan, manajemen harus terlebih dahulu membuat perencanaan biaya
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
operasi. Setelah adanya perencanaan, langkah selanjutnya adalah melakukan penyusunan pada anggaran biaya operasi dan melihat hasilnya pada realisasi
anggaran biaya operasi. Apaibla terdapat perbedaan yang signifikan antara realisasi dengan anggaran, maka perlu dilakukan investigasi dan tindakan koreksi. RSU Haji Medan
Perencanaan Biaya Operasi
Penyusunan anggaran biaya operasi Analisa Beda Anggaran Biaya Operasi dan Realisasi Realisasi anggaran biaya operasi Investigasi
Tindakan Koreksi
Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Sumber : (Penulis, 2008).
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya Operasi 1. Pengertian Biaya Operasi Biaya merupakan salah satu elemen yang paling penting dalam aktivitas ekonomi dari suatu perusahaan dalam pembentukan laba usaha. Ada berbagai istilah yang digunakan oleh para ahli untuk menyatakan biaya seperti beban, harga perolehan, harga pokok, nilai tukar, dan pengorbanan. Namun pada dasarnya istilah biaya itu tidak saling bertentangan, hanya berbeda menurut pandangan masing-masing. Penggolongan biaya merupakan proses pengelompokkan secara sistematis atas keseluruhan elemen yang ada di dalam golongan tertentu yang lebih ringkas untuk memberikan informasi yang lebih punya arti. Umumnya penggolongan biaya ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut. Untuk perusahaan yang bergerak dibidang jasa, maka biayanya disebut dengan istilah biaya operasi. Biaya operasi sering juga disebut dengan biaya komersil dan kadang-kadang disebut juga dengan istilah biaya usaha. Biaya
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
operasi adalah keseluruhan biaya yang sehubungan dengan operasi perusahaan yaitu biaya untuk menghasilkan barang dan jasa. Biaya operasi menurut Nafarin (2000:76) “Biaya operasi adalah biaya usaha pokok perusahaan selain harga pokok penjualan, biaya usaha terdiri dari biaya penjualan, biaya administrasi dan umum” Menurut Erlina (2002:1) pengertian mengenai biaya sebagai berikut: Biaya adalah keseluruhan pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh atau menghasilkan barang dan jasa. Sedangkan pengertian ongkos (expenses) merupakan keseluruhan pengorbanan yang diperlukan atau dikeluarkan untuk merealisasi hasil, diluar menghasilkan barang dan jasa atau proses produksi. Beban ini dikaitkan dengan revenue pada periode yang berjalan. Jadi sebagai kesimpulan penulis mengambil pengertian yang menyebutkan bahwa menurut Werren, Reeve dan Fess (2005:45) “ongkos (expense) adalah jumlah aktiva yang terpakai atau jasa yang digunakan dalam proses menghasilkan pendapatan sedangkan biaya adalah pengeluaran kas (komitmen membayar kas dimasa depan) dengan tujuan menghasilkan pendapatan”. Jumlah yang terpakai itu maksudnya adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh penghasilan selain dari biaya untuk memperoleh barang dan jasa. Penggolongan biaya dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Berdasarkan item, biaya ini dibedakan atas dua macam yaitu: a. Manufacturing cost (biaya pabrikasi) b. Commercial cost (biaya operasi) 2. Berdasarkan tingkah lakunya, biaya ini dibedakan atas: Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
a. Variable cost (biaya variabel) b. Fixed cost (biaya tetap) 3. Berdasarkan hubungannya dengan produksi, biaya ini dibedakan atas: a. Direct material cost b. Direct labour cost c. Overhead 4. Berdasarkan periode akuntansi, biaya ini dibedakan atas: a. Capital expenditure b. Revenue expenditure 5. Berdasarkan biaya untuk perencanaan dan pengawasan, dibedakan atas: a. Standard cost b. Historical cost 6. Berdasarkan pengambilan keputusan, dibedakan atas: a. Marginal cost b. Opportunity cost c. Relevant cost Dalam hal ini yang dibatasi hanyalah klasifikasi biaya berdasarkan itemnya supaya ruang lingkupnya dapat dibatasi. Berdasarkan itemnya biaya terbagi atas manufacturing cost dan commercial expenses. Manufacturing cost adalah keseluruhan biaya yang bertujuan untuk merubah bahan baku menjadi barang jadi. Biaya ini terbagi atas tiga jenis yaitu: a. Direct material cost b. Direct labour cost Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
c. Overhead Adapun yang dimaksud dengan biaya operasi adalah keseluruhan biaya sehubungan dengan operasional diluar kegiatan proses produksi termasuk didalamnya adalah biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum
2. Klasifikasi Biaya Operasi Sebagaimana kita ketahui bahwa klasifikasi biaya operasi pada rumah sakit berbeda dengan klasifikasi biaya operasional yang ada pada perusahaan yang lainnya, misalnya pada perusahaan dagang, pada rumah sakit tidak terdapat biaya penjualan, karena sesuai dengan fungsinya rumah sakit tidak menjual barang melainkan jasa pelayanan rumah sakit. Adapun klasifikasi biaya operasi yang terdapat pada rumah sakit adalah sebagai berikut : a. Discount / keringanan dan pengembalian b. Biaya langsung rawat inap c. Biaya langsung rawat jalan d. Biaya langsung penunjang medik e. Biaya tidak langsung rawat inap f. Biaya tidak langsung penunjang medik g. Biaya administrasi dan umum h. Biaya pemasaran i. Biaya lain-lain.
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Supriyono (2000 : 200-250) mengelompokkan biaya operasional ke dalam biaya pemasaran dan biaya administrasi : (1) biaya pemasaran adalah meliputi semua biaya dalam rangka menyelenggarakan kegiatan pemasaran. (2) Biaya administrasi dan umum adalah semua biaya yang terjadi dan berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum. Ad.1. Biaya Pemasaran Biaya pemasaran ini meliputi semua biaya yang terjadi untuk mencari atau menimbulkan pesanan dari pembeli kepada perusahaan, terdiri atas: 1). Biaya promosi iklan 2). Biaya penjualan meliputi : gaji penjualan, komisi, bonus, biaya perjalanan dinas, gaji kantor penjualan, perlengkapan kantor penjualan, biaya telepon penjualan, dan lain-lain 3). Biaya untuk memenuhi atau melayani pesanan yaitu semua biaya yang terjadi dalam rangka memenuhi pesanan atau melayani pesanan yang diterima dari pembeli. 4). Biaya pergudangan dan penyimpanan, meliputi: gaji bagian gudang, perlengkapan gudang, reperasi dan pemeliharaan penyusutan gudang dan penyusutan peralatan gudang, asuransi gudang, penerangan gudang, dan lain-lain. 5). Biaya perlengkapan dan pengiriman, meliputi: gaji bagian pengepakan dan pengiriman, perlengkapan untuk pengepakan, biaya angkat barang yang dijual, dan lain-lain.
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
6). Biaya administrasi penjualan meliputi : gaji bagian administrasi penjualan, perlengkapan kantor dan lain-lain. Ad.2. Biaya administrasi dan umum 1). Gaji dan upah meliputi : gaji, insentif dan bonus, premi, lembur, pajak pendapatan, upah boronga, dan lain-lain. 2). Kesejahteraan karyawan meliputi : perobatan karyawan, rekreasi dan olah raga, pendidikan dan perpustakaan, dan lain-lain. 3). Biaya reperasi dan pemeliharaan, meliputi pemeliharaan untuk kendaraan bermotor, taman dan halaman kantor, bangunan kantor, dan lain-lain. 4). Biaya penyusutan aktiva tetap, meliputi : biaya penyusutan untuk kendaraan kantor, bangunan kantor, dan lain-lain. 5). Biaya administrasi dan umum lainnya seperti : biaya cetak, alat tulis, perlengkapan kantor, biaya listrik dan air, biaya telepon dan fax kantor dan lain-lain.
B. Pengertian Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasi 1. Pengertian Perencanaan Setiap perusahaan yang ingin bertahan, tumbuh ataupun menginginkan bekerjanya
perusahaan
secara
lancar
memerlukan
adanya
perencanan.
Perencanaan merupakan suatu proses yang akan membuat perusahaan peka, dalam pengertian
mampu
menyesuaikan
diri
terhadap
ancaman-ancaman
dan
kesempatan-kesempatan yang ada. Fungsi manajemen yang pokok adalah perencanaan, pengorganisasian dan fungsi pengawasan. Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Perencanaan merupakan fungsi yang menempati urutan pertama dan sebagai landasan bagi fungsi-fungsi manajemen lainnya. Supriyono (2000:7) mengatakan bahwa perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan, perencanan ini dapat disusun untuk jangka pendek, jangka panjang dan akan dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan perusahaan. Perencanaan pada dasarnya adalah memilih alternatif-alternatif yang mungkin dilaksanakan dengan mempertimbangkan tujuan perusahaan serta sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan dan kendala-kendala yang dihadapi. Untuk tujuan tersebut manajemen harus mengetahui data yang relevan terutama yang menyangkut penghasilan dan biaya dimasa yang akan datang. Sedangkan perencanaan menurut Nafarin (2000:3) adalah: “perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan” Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan merupakan suatu proses penentuan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dimasa yang akan datang untuk menghadapi berbagai ketidakpastian dan alternatif yang mungkin terjadi. Perencanaan dianggap sebagai suatu kumpulan keputusankeputusan dan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan keadaan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, perencanaan harus mempunyai kemampuan melakukan pilihan-pilihan terbaik yang seperti dilaksanakan untuk menghindari kegagalan.
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
2. Pengertian Pengawasan Pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen yang berupaya agar rencana yang sudah ditetapkan dapat tercapai sebagaimana mestinya. Pengawasan mencakup upaya memeriksa apakah semua terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, perintah yang dikeluarkan dan prinsip yang dianut. Juga dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan dan kesalahan agar dapat dihindari kejadiannya di kemudian hari. Menurut Harahap (2001: 10) “adalah segala usaha dan kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan apakah sesuai dengan semestinya atau tidak”. Pengawasan menurut Carter dan Usry (2004: 12) “usaha sistematis perusahaan untuk mencapai tujuan dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana membuat tindakan yang tepat untuk mengoreksi perbedaanperbedaan yang penting”. Dari pengertian tersebut disimpulkan bahwa pengawasan dapat dianggap sebagai aktivitas untuk menentukan, mengoreksi penyimpangan – penyimpangan penting dalam hasil yang dicapai dari aktivitas – aktivitas yang direncanakan. Apabila dalam pelaksanaan ditemukan penyimpangan maka diadakan tindakan perbaikan agar rencana sejalan dengan pelaksanaan. Pengawasan perlu dilakukan agar tercapainya kegiatan yang efektif dan efisien. Untuk mendukung pengawasan yang baik maka perlu mengetahui suatu pengukur dari kegiatan yang efektif, efisien tersebut.
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Menurut Hansen dan Mowen (2002: 483) “Ukuran efisien merupakan ukuran keuangan yang mencakup laporan biaya aktifitas, anggaran fleksibel, laporan realisasi. Ukuran keuangan ini dirancang untuk menilai seberapa baik penggunaan sumber daya. Sedangkan ukuran efektif yang merupakan ukuran non keuangan mencakup kinerja aktifitas yang dilakukan, pekerja yang terlibat dan ukuran ini harus mendukung tujuan umum yaitu perbaikan berkelanjutan”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengawasan terdiri dari suatu proses yang dibentuk oleh tiga macam langkah yang bersifat umum, yaitu: a. Menetapkan alat pengukur (standar) b. Mengadakan penilaian (evaluasi) c. Mengadakan tindakan perbaikan (koreksi) 3. Tujuan serta manfaat perencanaan dan pengawasan Tujuan utama perencanaan adalah untuk menentukan program-program dan penemuan-penemuan sekarang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan diwaktu yang akan datang. Manfaat dari perencanaan menurut Hasibuan (2001: 10) antara lain adalah: a. Perencanaan menimblkan aktivitas yang teratur b. Perencanaan membantu kita memvisualisasikan kemungkinan pada masa yang akan datang. c. Perencanaan memberikan dasar untuk pengawasan d. Perencanaan merangsang prestasi kerja e. Perencanaan membantu seorang manajer mencapai status Sedangkan tujuan utama pengawasan adalah mengusahakan : agar apa mang direncanakan sesuai dengan interuksi – interuksi yang ditetapkan. Tahap berikutnya untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan perencanaan. Berdasarkan penemuan-penemuan
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
tersebut dapat diambil tindakan-tindakan untuk memperbaikinya, baik pada waktu itu maupun pada waktu yang akan datang., Adapun manfaat dari pengawasan menurut Hasibuan (2001: 14) bagi perusahaan adalah: a. Mempersatukan pengertian-pengertian tentang kebijaksaan dan prosedur-prosedur. b. Menemukan penilaian apakah perencanaan telah dilaksanakan secara efektif c. Menentukan dan mengukur penyimpangan yang terjadi d. Mengantisipasi penyimpangan-penyimpangan dari standar e. Menyegarakan tindakan koreksi yang perlu untuk pencapaian tujuan. C. Penyusunan Anggaran Biaya Operasi 1. Pengertian Anggaran Anggaran merupakan penjabaran dari fungsi perencanaan. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran memberikan proyeksi yang dapat dipercaya mengenai hasil-hasil dari rencana sebelum rencana dilaksanakan karena pada waktu mempersiapkan anggaran kita dipaksa untuk memperhatikan dan menyelidiki semua faktor-faktor yang mempengaruhi rencana dan memaksa membuat analisis yang teliti berdasarkan kenyataan-kenyataan yang ada. Menurut Munandar (2001:11) dalam penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan faktor-faktor berikut: a. b. c. d. e. f.
Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan Data tahun-tahun sebelumnya Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah Penelitian untuk pengembangan persahaan
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Anggaran adalah salah satu bentuk dari berbagai rencana yang mungkin disusun meskipun tidak setiap rencana dapat disebut sebagai anggaran. Untuk mendapatkan pengertian dari anggaran maka berikut dikemukakan beberapa pendapat dari para ahli diantaranya Sukanto (2000:144) “Anggaran merupakan rencana yang terorganisasi dan menyeluruh dinyatakan dalam unit moneter untuk operasi dan sumber daya suatu perusahaan selama periode tertentu dimasa yang akan datang”. Sedangkan pengertian anggaran menurut Munandar (2001:1) sebagai berikut: “Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) yang akan datang”. Pada dasarnya anggaran merupakan gambaran dimasa yang akan datang, jadi anggara tersebut setiap saat harus dihadapkan dengan kenyataan yang ada pada waktu pelaksanaan. Oleh karena itu, anggaran harus bersifat fleksibel agar dapat dimungkinkan untuk melakukan penyesuaian akibat timbulnya situasi dan kondisi yang berbeda yang telah dibayangkan sbelumnya.
2. Jenis-Jenis Anggaran Anggaran terdiri dari berbagai jenis sesuai dengan pengelompokkannya. Menurut Nafarin (2000:17) mengatakan anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang sebagai berikut: 1. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari:
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
a. Anggaran variabel yaitu disusun berdasarkan interval (kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat tingkat aktivitas yang berbeda. b. Anggaran tetap yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu. 2. Menurut cara penyusunan anggaran terdiri dari : a. Anggaran periodik adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu dan umumnya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran. b. Anggaran kontinu adalah anggaran yang dibuat untuk memperbaiki anggaran yang telah dibuat misalnya tiap bulan diadakan perbaikan, sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun mengalami perubahan. 3. Menurut jangka waktu, Anggaran terdiri dari : a. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis) adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun. Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangak pendek. b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategi) adalah anggaran yang dibuat untuk jangka waktu lebih dari setahun. Anggaran untuk keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang yang disebut anggaran modal (capital budget) anggaran jangka panjang tidak harus berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek.
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut anggaran induk (master budget) anggaran induk merupakan konsolidasi rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek. Biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan dapat dipecah lagi menjadi anggaran triwulan, caturwulan, semester kemudian dipecah menjadi anggaran bulanan. a. Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan laba rugi. Anggaran operasional antara lain terdiri dari: a). Anggaran penjualan b). Anggaran biaya pabrik yang terdiri dari anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik. c). Anggaran biaya usaha d). Anggaran laporan laba rugi b. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan antara lain terdiri dari : a). Anggaran kas b). Anggarakan piutang c). Anggaran persediaan d). Anggaran utang e). Anggaran neraca 5. Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari:
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
a. Anggaran komprehensif merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran ini merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan anggaran keuangan secara lengkap. b. Anggaran parsial merupakan anggaran yang disusun tidak lengkap, anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja 6. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari: a. Appropriation budget adalah anggaran yagdiperuntukkan bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk manfaat lain. b. Performance budget adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan untuk menilai apakah biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampaui batas.
3. Kegunaan dan Kelemahan Anggaran Anggaran yang lengkap meliputi perencanaan untuk seluruh aktifitas perusahaan. Anggaran menginformasikan kepada manajemen tentang proyeksi kinerja,
sebelum
hingga
sesudah
rencana
diimplementasikan.
Di
saat
mempersiapkan anggaran, manajemen diminta mencermati faktor-faktoryang mempengaruhi rencana perusahaan dan mengharuskan manajemen untuk menganalisis secara baik berbagai realitas yang ada. Oleh karena itu anggaran cenderung menempati posisi yang lebih kritis. Menurut Munandar (2001: 13) Anggaran mempunyai tiga kegunaan pokok yaitu: Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
1. Sebagai pedoman kerja Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan perusahaan diwaktu yang akan datang 2. Sebagai alat pengkoordinasian kerja Anggaran berfungsi sebagai alat untuk pengkoodinasian kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerjasama dengan baik untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan. 3. Sebagai alat pengawas kerja Anggaran berfungsi sebagai tolok ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai realisasi kegiatan perusahaan. Sementara kelemahan-kelemahan yang membatasi anggaran menurut Adisaputra dan Asri (2003:53): 1. Karena anggaran disusun, berdasarkan estimasi, maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan terantung kepada ketetapan estimasi tersebut. 2. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil apabila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. 3. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manajer dalam melakukan tugansya, bukan menggantikannya. 4. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama denga yang diramalkan sebelumnya, karena itu perlu memiliki sifat fleksibel Anggaran mempunyai kegunaan yang pada dasarnya sama, yakni dalam hal perencanaan, pengkoordinasian, dan pengawasan. 1. Dalam bidang perencanaan a. Mendasarkan kegiatan-kegiatan penyelidikan studi dan penelitian b. Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam penentuan arah atau kegiatan yang paling menguntungkan c. Untuk membantu atau menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan d. Menentukan tujuan-tujuan perusahaan e. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia f. Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisika secara lebih efektif 2. Dalam bidang pengkoordinasian factor manusia dengan perusahaan a. Membantu mengkoordinasikan factor manusia dengan perusahaan b. Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan tren dalam dunia usaha c. Menetapkan penggunaan modal pada saluran-saluran yang menguntungkan dalam arti seimbang program-program perusahaan. Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
d. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi 3. Dalam bidang pengawasan a. Untuk mengawasi kegiatan da pengamanan-pengamaman b. Untuk pencegahan secara umum pemborosan-pemborosan, sebetulnya ini adalah tujuan yang paling umum daripada penyusunan anggaran.
4. Prosedur Penyusunan Anggaran Penyusunan anggaran berhubungan erat dengan peran departemen anggaran dan komite anggaran. Departemen anggaran adalah departemen yang bertugas mengadministrasikan aliran informasi sistem pengendalian melalui anggaran.
Fungsi departemen menurut Supriyono (2000: 50) adalah: 1. Menerbitkan prosedur dan formulir-formulir untuk penyusunan anggaran 2. Mengkoordinasikan dan menerbitkan setiap asumsi-asumsi dasar yang di keluarkan kantor pusat untuk digunakan dalam menyusun anggaran 3. Menjamin bahwa informasi dikomunikasikan secara wajar diantara unitunit organisasi yang saling berhubungan 4. Membantu pusat-pusat pertanggungjawaban di dalam menyusun anggaran 5. Mengganalisis usulan anggaran dan membuat rekomendasi, pertama pada penyusunan anggaran dan selanjutnya kepada manajemen puncak 6. Mengadministrasikan proses pengubahan atau penyesuaian anggaran selama tahun yang bersangkutan 7. Mengkoordinasikan dan secara fungsional mengendalikan pekerjaan departemen anggaran di eselon bawah. Anggaran disusun pihak manajemen untuk jangka waktu satu tahun da membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang di inginkan dengan sumber daya tertentu yang diharapkan. Proses penyusunan anggaran merupakan proses rencana kerja jangka pendek. Adapun proses penyusunan anggaran menurut Harahap (2001:89) dapat dilakukan dengan cara : (1). Otoriter/ to down (2). Demokrasi/bottom up (3). Campuran / top down dan bottom up. Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Kondisi anggaran adalah komisi yang dibentuk oleh manajemen puncak untuk mengkoordinasikan proses manajemen dalam penyusunan anggaran. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam penyusunan anggaran menurut Gudono (2000 : 190) adalah sebagai berikut: 1. Manajemen puncak mengirim prinsip-prinsip penyusunan anggaran (termasuk tujuan umum perusahaan ) ke masing-masing bagian serta membentuk komite anggaran, jika belum memiliki komite. 2. Masing-masing bagian menyusun anggaran operasional (rencana laba) dimulai dengan membuat ramalan penjualan da anggaran penjualan. Masing-masing manajer terlibat menerima anggaran penjualan untuk dijadikan dasar penyusunan anggaran operasionalnya sendiri. Konsultasi dengan komite anggaran atau manajemen yang lebih tinggi sering dilakukan pada tahap ini. 3. Negosiasi antar bagian dan komunikasi dengan pihak atasan. 4. Koordinasi dan pembahasan kembali terhadap rancangan anggaran yang diajukan masing-masing departemen oleh komite anggaran. Beberapa revisi mungkin dilakukan supaya terjadi keharmonisan antara anggaran dari departemen yang satu dengan anggaran dari departemen yang lain. Konsultasi dengan pihak-pihak yang terlibat dilakukan untuk membahas revisi itu. 5. Persetujuan akhir dari manajemen puncak. Anggaran induk kemudian dibagi-bagikan kesetiap departemen. Dasar-dasar penetapan anggaran menurut Nafarin (2000:136) adalah: 1. Harus ada komitmen dari manajemen puncak terhadap konsep perencanaan dan pengendalian anggaran dan perlunya pengertian yang baik dari manajemen puncak tentang akibat pelaksanaan perencanaan dan pelaksanaan perencanaan pengedalian anggaran. 2. Karakteristik atau cirri khas perusahaan dan lingkungan dimana perusahaan beroperasi, termasuk variable yang dapat dikendalikan dan yang tidak dapat dikendalikan, harus diidentifikasi dan di evaluasi sehingga keputusan yang relevan yang berkaitan dengan karakteristik program perencanaan dan pengendalian laba yang efektif dan praktis dapat dibuat. 3. Harus ada evaluasi terhadap struktur organisasi dan pembagian tanggung jawab manajerial dan penerapan perubahan adalah perlu untuk menjamin terlaksananya perencanaan dan pengendalian yang efektif. 4. Harus ada evaluasi dan pengorganisasian sistem akuntansi untuk menjamin bahwa sistem tersebut sesuai dengan pertanggungjawaban di perusahaan (akuntansi Pertanggung jawaban/responsibility accounting). Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Sehingga sistem ini dapat memberikan data yang berguna untuk perencanaan dan pengendalian. 5. Kebijakan tentang dimensi waktu atau periode yang dipergunakan dalam perencanaan dan pengendalian anggaran harus dibuat 6. Program pelatihan anggaran harus dikembangkan untuk memberikan informasi kepada manajemen di semua tingkatan tergantung oleh tujuan perusahaan.
D. Pengawasan Biaya Operasi 1. Struktur Pengendalian Intern Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai beberapa tujuan pokok. Tercapainya tujuan bukanlah sesuatu yang terjadi secara kebetulan karena lazimnya sukses mencapai tujuan hanya dapat dicapai jika semua tahap dari kegiatan yang akan dilakukan telah dipikirkan dengan seksama dan teliti sampai detailnya oleh mereka yang bertanggung jawab akan kegiatan tadi. Berdasarkan pemikiran ini maka manajemen haurs mengetahui jurusan yang hendak dituju, hal-hal yang dilakukan untuk mencapai tujuan, cara-cara bagaimana ini akan dilakukan, dan pengawasan yang terus-menerus atas pelaksanaan rencana tersebut. Sebagaimana telah diketahui bahwa perencanaan itu adalah suatu proses penentuan lebih dahulu aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan dimasa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan, sedangkan pengawasan itu sendiri adalah semua aktivitas yang dilakukan untuk mengetahui hasil kerja seseorang apakah sesuai dengan rencana. Jadi, jelaslah bahwa antara perencanaan dan pengawasan sangat erat hubungannya karena pengawasan hanya dapat dilakukan apabila telah ada suatu ukuran tertentu, dalam hal ini perencanaan merupakan tolok ukur. Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Sistem pengawasan yang paling efektif dipergunakan oleh suatu perusahaan adalah melalui sistem pengawasan intern atau lebih dikenal dengan nama struktur pengendalian intern. Di dalam Standar Profesisonal Akuntan Publik (IAI, 2001: SA 319.03) struktur pengendalian intern didefenisikan antara lain
sebagai berikut:
“Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporan keuangan (b) efektifitas dan efisiensi operasional dan (c) kepatuhan terhadap hokum dan peraturan yang berlaku”. Tujuan dilakukannya struktur pengendalian intern adadalah: 1. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi 2. Mencek ketelitian dan keandalan data akuntansi 3. Mendorong efisiensi 4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen Unsur struktur pengendalian intern ini terdiri dari tiga unsure pokok yaitu: 1. Lingkungan pengendalian 2. Sistem akuntansi 3. Prosedur Pengendalian •
Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian merupakan pengaruh gabungan dari berbagai
factor dalam membentuk, memperkuat atau merupakan efektifitas kebijakan dan
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
prosedur tertentu. Contohnya: di dalam pengeluaran biaya operasi, pelaksanaan pekerjaannya harus sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan para pemilik dan manajer perusahaan mengenai pentingnya pengendalian suatu perusahaan. Efektifitas sistem akuntansi dan prosedur pengendalian snagat ditentukan oleh atmosfer yang diciptakan lingkungan pengendalian. •
Sistem Akuntansi Dalam hal ini sistem dianggap sebagai suatu jaringan prosedur yang saling
berkaitan yang dapat dilambangkan sesuai dengan kerangka yang saling berintegrasi untuk melaksanakan kegiatan perusahaan seluruhnya. Sistem akuntansi
diciptakan
untuk
mengidentifikasi,
merakit,
menggolongkan,
menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi suatu kesatuan usaha tersebut. Sistem akuntansi dapat dipakai sebagai suatu alat untuk menyusun informasi dan data sehingga dapat mengawasi harta kekayaan perusahaan. Sistem akuntansi yang baik dapat mengarahkan pencatatan sistematis, terinci dan sekaligus sangat berguna di dalam penyusunan anggaran dimasa yang akan datang denga melihat data tahun sebelumnya. •
Prosedur Pengendalian Prosedur pengendalian adalah kebijakan dan prosedur sebagai tambahan
terhadap lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi yang telah diciptakan oleh manajemen untuk memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan tercapai. Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan perlu adanya struktur organisasi yang menggambarkan dengan jelas tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian sehingga kemungkinan yang merugikan perusahaan dapat dielakkan ataupun dibatasi seminimal mungkin. Pengawasan terhadap biaya operasi tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu. Untuk mendapatkan pengawasan yang baik terhadap biaya operasi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Pengeluaran, atau biaya harus hanya diperkenankan atas dasar persetujuan yang diberikan oleh pejabat yang berwenang, dan sebelumnya pengeluaran tersebut memang benar-benar diperlukan. 2. Pengeluaran atau biaya yang terjadi merupakan tugas pengawasan kepada mereka yang diberikan wewenang Tahap-tahap pengawasan dan pengukuran hasil kerja dapat dilakukan melalui pencatatan kejadian atau transaksi yang dilakukan melalui prosedurnya sampai akhirnya diperlukan melalui laporan keuangan.
Tujuan Anggaran Pengukuran Analisis varians Perbandingan anggaran dan fakta
umpan balik dalam menyusun tujuan
Tindakan koreksi Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Gambar 2.1 Proses anggaran sebagai alat pengawasan Sumber : (Harahap, 2001: 9).
2. Teknik Pengawasan Biaya Operasi Dalam melaksanakan pengawasan biaya operasi dapat digunakan teknik pengawasan berikut: a. Pengawasan menggunakan anggaran Jika anggaran dipakai sebagai alat pengawasan biaya operasi maka pada awal periode ditentukan anggaran biaya untuk setiap jenis biaya yang didistribusikan untuk setiap bagian dari departemen yang merupakan kegaitan fungsional. Pengawasan membutuhkan suatu alat pengukur untuk keseluruhan organisasi, dalam hal ini anggaran mempunyai peranan sebagai alat pengukur atas pelaksanaan yang sesungguhnya. Informasi yang diberikan melalui anggaran ditujukan kepada pimpinan dalam bentuk laporan yang disusun sedemikian rupa sehingga akan jelas terlihat apabila terdapat hal-hal yang memerlukan perbaikan dengan segera. Penyimpangan yang bersifat merugikan serta dapat dikendalikan harus segera dilakukan tindakan perbaikan sedangkan yang bersifat menguntungkan jika mungkin ditingkatkan atau setidaknya dapat dipertahankan sehingga dapat dijadikan dasar untuk perencanaan dan pengawasan yang lebih baik dimasa yang akan datang. Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Analisis yang dilakukan terhadap penyimpangan perlu dilakukan karena tidak ada gunanya mengetahui adanya suatu keadaan yang kurang baik tanpa melakukan tindakan perbaikan terhadap keadaan tersebut. Namun demikian, hal ini tidak berarti bahwa hal-hal yang telah sesuai dengan anggaran dapat diabaikan oleh pimpinan tetapi harus waspada terhadap adanya kemungkinan kesesuaian yang disengaja untuk menutupi kesalahan atau kekurangan yang sebenarnya ada. Dengan demikian jelaslah bahwa anggaran perusahaan merupakan alat yang penting bagi pimpinan untuk melaksanakan pengawasan atau pelaksanaan agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan., Anggaran merupakan suatu rencana untuk masa yang akan datang sedangkan keadaan dimasa yang akan datang diliputi oleh ketidak pastian, selalu terjadi perubahan baik yagdisebabkan olehf factor intern maupun factor eksternal perusahaan. Agar anggaran sebagai alat pengawasan dapat lebih berhasil guna, maka sebaiknya dilakukan perbandingan antar arealisasi dengan anggaran secara teratur dan terus-meneerus yang dicatat didalam laporan pelaksanaan atau laporan realisasi anggaran. Anggaran mempunyai peranan penting untuk fungsi pengawasan biaya operasi yaitu sebagai alat pengukur bagi pelaksanaan dan rencana yang telah disusun agar dapat dicegah adanya pemborosan biaya. Terhadap laporan-laporan realisasi anggaran dilakukan analisis untuk mengetahui sebab-sebabnya dan menjadi dasar untuk melakukan tindakan-tindakan perbaikan yang perlu.
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Jelaslah anggaran merupakan salah satu teknik yang penting di dalam melakukan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan agar tidak terjadi penyimpangan yang merugikan perusahaan.
b. Pengawasan menggunakan standar Teknik lain untuk mengawai biaya operasi adalah dengan menggunakan standar. Tujuan pemakaian standar disini adalah untuk lebih meningkatkan efisiensi kegiatan dengan cara mengaitkan antara prestasi dari kegiatan dengan biaya yang terjadi. Melakukan pengawasan berarti tindakan untuk menetapkan apakah semua rencana telah dilaksanakan sebagaimana mestinya. Untuk mengetahui apakah semua rencana telah dilaksanakan sebagaimana mestinya dan apakah ada penyimpangan maka dibutuhkan suatu tolok ukur. Yang menjadi tolok ukur biaya operasi dalam standar ini adalah membandingkan biaya standar dengan biaya aktual. Biaya standar mencerminkan biaya yang seharusnya terjadi yang ditentukan untuk setiap elemen biaya dan pada setiap departemen. Biaya standar tersebut akan dapat dipakai sebagai alat pengawasan biaya dan menilai prestasi pelaksanaan dengan baik. Biaya standar adalah biaya yang ditentukan terlebih dahulu besarnya berdasarkan penelitian yang seksama. Biaya standar menunjukkan berapa besar biaya yang seharusnya terjadi dalam operasi yang normal dan berdaya guna sehingga dapat dipakai sebagai patokan untuk mengukur tingkat daya guna. Biaya
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
standar ini merupakan target yang dituju dan juga merupakan patokan yang dapat dipakai untuk mengukur dan menilai biaya sesungguhnya. Pada setiap periode akuntansi, biaya sesungguhnya dibandingkan dengan biaya standar sehingga dapat dilakukan pengendalian biaya dan penilaian prestasi dengan jalan menentukan efisiensi setiap elemen biaya pada setiap departemen. Penentuan besarnya selisih biaya yang timbul akan menunjukkan elemen biaya apa pada departemen mana dan tanggung jawab siapa selisih biaya tersebut. Saldo debet dalam rekening berarti biaya aktual lebih besar dari biaya standar. Hal ini disebut dengan selisih yang merugikan. Sebaliknya bila rekening selisih bersaldo kredit berarti biaya aktual lebih kecil dari biaya standar. Hal ini disebut dengan selisih yang menguntungkan. Cara penyusunan anggaran yang paling baik adalah penyusunan anggaran berdasarkan biaya standar karena seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa biaya standar ditetapkan melalui pendekatan secara ilmiah yang didahului dengan analisis dan penelitian yang diteliti sehingga dimungkinkan untuk mengadakan perencanaan dan pengawasan dengan sebaik-baiknya. Dengan menggunakan anggaran dan biaya standar secara bersamaan maka biaya standar akan menjadi kerangka pendukung yang akurat bagi tersusunnya suatu angaran.
3. Laporan Pengawasan Biaya Operasi
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Isi dari laporan ini mengandung aspek-aspek sebagaimana yang terkandung dalam pengertian pengawasan. Aspek-aspek itu antara lain sebagai berikut : a. Standar pembanding (standard of comparison) Dalam laporan sering dinyatakan plan versus aktua latau membandingkan antara rencana da rentisasi. Dengan membandingkan rencana dan realisasi, akan diketahui ada tidaknya penyimpangan. Penyimpangan biaya dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
Favorable variance yaitu penyimpangan atau selisih yang menguntungkan. Hal ini terjadi karena biaya standar lebih besar dari biaya sesungguhnya yang terjadi.
Unfavorable variance yaitu penyimpangan atau selisih yang tidak menguntungkan atau disebut dengan penyimpangan yang merugikan. Keadaan ini terjadi seandainya biaya standar lebih kecil dari biaya sesungguhnya yang terjadi. Manajemen tidak hanya ingin mengetahui jumlah selisih antara hasil yang
direncanakan dengan hasil sebenarnya, namun yang leibh penting juga mengetahui mengapa selisih tersebut terjadi. Dalam rangka tindakan perbaikan pada masa yang akan datang, penyimpangan tersebut perlu dianalisis untuk dapat menentukan apa yang menyebabkan penyimpangan tersebut. Dengan mengetahui penyebabnya, akan dapa pula diputuskan apa yuagn harus diperbaiki dimasa yang akan datang.
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
b. Fungsi pengendalian dan pengaturan (fungction of directing and regulating) Artinya, jika terjadi deviasi (seperti tercermin dalam laporan) dikaji penyebabnya dan bagaimana harus mengantisipasi agar realisasi dapat berjalan sesuai rencana. c. Pengawasan (controller) Artinya, kita dapat mengetahui yang terjadi sehingga perlu mengecek atau mengawasi ketidakbenaran atau penyimpangan untuk dapat menentukan langkah perbaikan pada masa yang akan datang. Dari uraian diatas, laporan ini dapat berfungsi sebagai feed&back control dan review: sebagai alat pengawasan yang memberikan fee&back (umpan balik) dan sebagai alat pengawasan yang memberikan data pembanding untuk mereview alat penyelarasan antara rencana dan pelaksanaan.
E. Anggaran Biaya Operasi Dalam Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Salah satu tujuan perusahaan adalah kelangsungan usaha. Dengan demikian perusahaan didirikan untuk suatu jangka waktu yang lama, agar tujuan ini dapat tercapai maka perusahaan harus dapat beroperasi secara sehat. Untuk menjadi sehat, efisiensi usaha perusahaan menjadi salah satu fokus sentral oleh karena itu, biaya operasi yang merupakan pengeluaran-pengeluaran perusahaan harus direncanakan dan diawasi dengan sebaik-baiknya. Menurut Collins (2000:89) “Efisiensi menyangkut hubungan antara faktor input yang langka dengan output barang dan jasa. Hubungan ini dapat diukur Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
secara fisik atau secara biaya. Konsep efisiensi digunakan sebagai kriteria dalam penilaian seberapa baik pasar mengalokasikan sumber dana”. Sedangkan pengertian efektifitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektifitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektifitasnya. Dalam
proses
pengendalian,
anggaran
biaya
berfaedah
karena
menyediakan basis untuk pengevaluasian kinerja. Mengendalikan sebuah perusahaan dan memastikan bahwa perusahaan berada dalam jalur yang benar dan beroperasi secara efisien dan efektif. Dalam melakukan pengawasan, anggaran biaya berfungsi sbagai tolak ukur dan alat perbandingan untuk menilai realisasi kegiatan persahaan nanti. Menurut Gunawan Adisaputra (2003:21) anggaran biaya operasi sebagai alat pengukur efisiensi memiliki cirri-ciri sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Anggaran bersifat dinamis Perhitungan anggaran atas dasar angka standar Biaya berkolerasi dengan penghasilan penjualan/produksi Adanya rekening selisih biaya sbagai dasar analisa varians Perlunya menitoring pengeluaran kas/dana Dapat dilakukan analisa varians secara valid Dari segi perencanaan, angka standar berfungsi sebagai multiplier yang
akurat karena itu, anggaran dengan mudah dapat disesuaikan dengan tempat kegiatan yang sebenarnya tanpa perlu khawatir bahwa pengubahannya akan bersifat berlebihan atau terlalu minim. Dari segi pengendalian jumlah anggaran Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
yang didasarkan angka standar yang benar berfungsi sebagai alat penilai efisiensi dan efektifitas. Karena angka standar yang dipakai memang efektif dan fleksibel sehingga realisasi biaya yang melebihi atau berkurang dari jumlah yang dianggarkan dianggap pemborosan / penghematan. Dengan demikian selisih biaya benar benar dapat dinilai sebagai penyimpangan dari yang seharusnya, oleh sebab itu dalam anggaran biaya operasi didapati: 1. Tersedianya perhitungan standar untuk semua jenis biaya yang bersifat variabel. 2. Perlunya frekuensi pelaporan laba/rugi yang lebih sering, sehingga penyimpangan yang terjadi dapat segera diketahui akibatnya terhadap keuntungan dan dicegah terulang kembali.
BAB III METODE PENELITIAN
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Untuk memperoleh data yang relevan dengan pokok bahasan, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut :
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah studi kasus yaitu penelitian yang rinci tentang suatu objek dalam kurun waktu tertentu, penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan spesifik untuk menerangkan apa sebab terjadinya masalah dan bagaimana memecahkannya, akan tetapi sifatnya hanya mendalam pada satu unit peristiwa.
B. Jensi Data Jenis data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif dan kualitatif yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Adapun data kuantitatif yaitu laporan realisasi anggaran tahun 2007 dan laporan anggaran tahun 2006. 1. Data primer adalah data yang diperoleh dari objek penelitian yang memerlukan pengolahan
lebih
lanjut
dan
dikembangkan dengan
pemahaman sendiri oleh peneliti, contohnya hasil wawancara. 2. Data sekunder adalah data yang bersumber dari organisasi sebagai objek penelitian yang sudah diolah dan terdokumentasi yaitu struktur organisasi, laporan realisasi anggaran biaya operasi. C. Teknik Pengumpulan Data
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
1. Observasi (pengamatan), yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung mengenai perencanaan dan pengawasan biaya operasi pada RSU Haji Medan 2. Wawancara, yaitu penulis melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait, khususnya bagian yang berhubungan dengan data yang diperlukan 3. Dokumentasi, yaitu meneliti dokumen organisasi yang berhubungan dengan penelitian ini guna mendapatkan data yang diperlukan
D. Metode Analisis Data Dalam penganalisaan data, penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menginterpretasikan dan menganalisis data dengan melakukan perbandingan antara teori-teori dengan data objektif yang terjadi sehingga memberikan gambaran yang lengkap tentang permasalahan penelitian dan penyelesaiannya.
E. Tempat dan Jangka Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung di RSU Haji Medan yang beralamat di Jalan Rumah Sakit Haji Medan Estate. Adapun jangka waktu penelitian ini adalah dimulai dari sejak Bulan Maret 2008 sampai dengan selesai.
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian 1. Gambaran Umum Perusahaan a. Sejarah Singkat Perusahaan Awal tahun 1960 an sudah mulai terdengar suara dari kalangan umat Islam di Sumatera Utara khususnya di Kota Madya Medan yang mendambakan terwujudnya rumah sakit yang benar-benar bernafaskan Islam. Hal ini disebabkan rumah sakit yang ada dirasakan belum mampu membawakan dakwa atau misi Islam secara menyeluruh. Sementara itu, beberapa rumah sakit yang membawakan misi dari agama lain sudah lebih dulu ada dikota Medan. Pada musim haji tahun 1990 terjadi musibah terowongan mina yang banyak menimbulkan korban jiwa pada jemaah haji dari Indonesia adalah kebetulan sekali gagasan dan pelaksanaan pembangunan rumah sakit sejalan pula dengan niat pemerintah untuk membangun rumah sakit haji di emapt Embarkasih calon jema’ah Haji Indonesia. Gagasan mendirikan sebuah rumah sakit yang bernafaskan Islam dicetuskan pula oleh Bapak Gubernur KDH Sumatera Utara (Raja Inal Siregar), pada kegiatan Safari Ramadhan 1410 Hijriah yang lalu. Kemudian pada tanggal 28 Februari 1991 di Jakarta, Presiden Republik Indonesia (H.M. Soeharto) menandatangani prasasti untuk keempat rumah sakit Haji yakni di Jakarta, Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Surabaya, Ujung Pandang, dan Medan melalui surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Propinsi Sumatera Utara No.445.05/712.K. Rencana pendirian rumah sakit yang masih dalam proses ini segera mendapat persetujuan dan dukungan dari pemerintah pusat yakni berupa penyaluran bantuan dari Garuda Indonesia, Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila bahkan bantuan-bantuan pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara. Instansi-instansi pemerintah dan swasta juga memberikan dukungan melalui infaq para jemaah haji dan infaq para pegawai negeri yang beragama Islam. Pada tanggal 7 Maret 1991 dibentuk panitia pembangunan Rumah Sakit Haji Medan dan sebagai peletak batu pertama oleh Bapak Menteri Agama Republik Indonesia (Bapak H. Munawir Sjadzali) dan Bapak Gubernur KDH Sumatera Utara (Bapak H.Raja Inal Siregar). Sementara itu pada tanggal 4 Juni 1992 Bapak Presiden Republik Indonesia (H.M. Soeharto) berkenan untuk meresmikan Rumah Sakit Haji Medan. Dan pada tanggal 3 Juni 1998 dibentuk Yayasan Rumah Sakit Haji Medan dengan ketua umum Kepala Daerah Tingakt I Sumtera Utara. Adapun sarana dan prasarana yang ada pada Rumah Sakit Haji Medan adalah sebagai berikut: 1. Luas tanah Rumah Sakit Haji Medan seluas 6 Ha 2. Luas bangunan Rumah Sakit Haji Medan seluas 12.000 M2 3. Jenis dan jumlah tempat tidur a. Kelas utama A (Super VIP) Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
b. Kelas utama B (VIP) c. Kelas I (Marwah, Shafa, Iklas, ICU) d. Kelas II (Fitrah, Ruang Anak, Hijir Dewasa) e. Kelas III (An-Nisa Baru, Al-Iksan, Arafah, Fitrah) f. Ranjang Baby g. Ruang ICU h. Ruang stroke care unit i.
Jumlah Bed 250 tempat tidur
Sarana penunjang lainnya yaitu: 1. Laboratorium 2. Radiologi 3. Farmasi 4. Rehabilitasi medis 5. Gizi 6. Binatu 7. Pemeliharaan sarana Rumah Sakit Disamping itu Rumah Sakit Haji Medan juga mempunyai visi, misi, falsafah dan tujuan, yaitu sebagai berikut: Visi Mewujudkan Rumah Sakit Haji Medan
sebagai Rumah Sakit yang
bernafaskan Islam dalam semua kegiatannya di Sumatera Utara.
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Misi 1. Pelayanan kesehatan yang Islami, profesional dan bermutu dengan tetap peduli terhadap kaum du’afa. 2. Melaksanakan dakwah Islamiah dalam setiap kegiatannya 3. Sebagai sarana untuk menimba ilmu bagi calon cendikiawan muslim.
Falsafah Rumah Sakit Haji Medan merupakan perwujudan dari iman, amal shaleh, dan ibadah kepada Allah SWT. Tujuan 1. Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam rangka ibadah dan amal shaleh
dan
ikhlas,
sekaligus
sebagai
dukungan
konkrit
untuk
mensukseskan sistem kesehatan nasional melalui penyediaan sarana Rumah Sakit yang memenuhi syarat medis teknis, berkwalitas dan mengikuti perkembangan IPTEK yang didasarkan pada iman akan kekuasaan Allah SWT pada proses dan penyembuhan 2. Mendukung tugas pemerintah sebagai penyelenggara ibadah haji dibidang pelayanan kesehatan dalam arti seluas-luasnya 3. Melaksanakan kaidah-kaidah kode etik professional, sumpah jabatan serta kedisiplinan tugas. b. Struktur Organisasi Perusahaan Sebelum menjalankan aktifitas perusahaan sangatlah penting membuat tata hubungan dari pada wewenang dan tugas bagian masing-masing pada perusahaan. Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Hal ini sangatlah berguna agar pembagian tugas dan tanggungjawab dapat diketahui dengan jelas oleh masing-masing individu didalam perusahaan tersebut, sehingga tugas dari setiap bagian dapat diarahkan dan dipertanggungjawabkan dengan sepenuhnya. Untuk dapat menciptakan suatu organisasi yang baik ada beberapa pedoman yang perlu diketahui oleh setiap pimpinan yaitu:
Penentuan tujuan yang jelas Dimana tujuan organisasi harus jelas dan dapat dipahami oleh setiap orang, baik dari tingkat yang paling tinggi, sampai tingkat yang paling rendah
Pembagian pekerjaan Pembagian pekerjaan yang cukup jelas sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi, agar setiap orang dalam organisasi mengetahui apa yang terjadi tugas atau pekerjaannya, dan mengetahui apa yang menjadi tugas dan haknya
Pendelegasian Kekuasaan Pendelegasian kekuasaan merupakan pemberian kekuasaan kepada masing-masing orang. Dimana setiap pemberian tugas ini harus dibarengi dengan
pemberian
hak,
sehingga
masing-masing
orang
dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik.
Rentang Kekuasaan Rentang kekuasaan disebut juga spon of management. Rentang kekuasaan yaitu jumlah bawahan yang tepat diawasi oleh seseorang atasan yang baik.
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Kesatuan Pemerintah Kesatuan pemerintah maksudnya setiap orang dalam organisasi dapat menerima perintah dari satu orang atasan kepada siapa bawahan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas tersebut
Keseimbangan Wewenang Kepada setiap orang diberikan wewenang yang diperlukan untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, dan daripadanya dituntut pula pertanggung jawaban sebesar wewenang yang diberikan atau diterimanya. Namun perlu diketahui, apabila tanggungjawab lebih besar dari wewenang maka tidak mungkin seseorang dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Sebaliknya apabila wewenang lebih besar dari tanggungjawab maka seseorang akan dapat bertindak sewenang-wenang sehingga dapat menimbulkan penyalahgunaan kekuasaan.
Organisasi harus fleksibel Fleksibel artinya luas, tidak kaku jadi suatu organisasi tidak boleh kaku, harus fleksibel dan dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan kemajuan zaman Struktur organisasi pada Rumah Sakit Umum Haji Medan adalah berbentuk garis dan staf, ini terbukti dengan adanya satu pimpinan. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama dengan menggunakan alat-alat teknologi serta terikat dengan peraturan-peraturan dan lingkungan tertentu supaya dapat mengarahkan pada pencapaian tujuan yang diinginkan.
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Untuk menggerakkan organisasi tersebut dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi, dimana masing-masing personil diberi tugas, wewenang dan tanggungjawab sesuai dengan jabatannya. Hubungan dan kerjasama dalam organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubungan kerja sama dari orang-orang yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi diharapkan dapat memberikan gambaran pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab serta hubungan pelaporan yang mencakup setiap tingkatan dalam organisasi tersebut. Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Haji Medan menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang memungkinkan tercapainya koordinasi dan pengintegrasian segenap kegiatan organisasi baik kearah vertikal maupun ke arah horizontal. Adapun bagan struktur organisasi pada Rumah Sakit Umum Haji Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Adapun fungsi dan tanggungjawab struktur organsiasi pada Rumah Sakit Umum Haji Medan adalah sebagai berikut: 1. Direktur Tugas pokoknya adalah sebagai berikut: a. Menetapkan kebijaksanaan pokok pengolahan Rumah Sakit yang meliputi bidang-bidang. a). Penyelenggaraan jasa pelayanan kesehatan kepada pasien b). Pengelolaan keuangan dan administrasi c). Penyelenggaraan pendidikan
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
b. Menetapkan program kerja dan sasaran usaha rumah sakit setiap tahun setelah mendapat persetujuan dari pengurus yayasan atau pemilik. c. Mengkoordinasi
penyelenggaraan
fungsi-fungsi
pelayanan
medis
administrasi dan keuangan serta perawatan d. Menetapkan dan pengangkatan promosi dan pemberhentian kepala-kepala bagian dan seksi serta karyawan golongan tingkat tinggi rumah sakit. 2. Wakil Direktur Bidang Medis Tugas pokoknya adalah sebagai berikut : a. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan penyelenggaraan kegiatan pelayanan medis dan perawatan kepada pasien b. Menetapkan ketentuan-ketentuan pelaksanaan mengenai penyelenggaraan kegiatan penunjang medis, pelayanan rawat inap dan penunjang umum. c. Menetapkan tariff atau jasa pelayanan kepada pasien setelah berkonsultasi dengan wakil Direktur Administrasi dan keuangan dan mendapat persetujuan dari Direktur atau kepala Rumah Sakit Haji Medan d. Mengambil menyangkut
keputusan
mengenai
masalah-masalah
penting
yang
kelangsungan penyelenggaraan pelayanan medis dan
perawatan kepada pasien.
3. Kepala Bidang Pelayanan Medis Tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
a. Melaksanakan
kegiatan
diagnosa,
pengobatan,
pencegahan
akibat
penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan kesehatan, pendidikan dan latihan serta penelitian dan pengembangan b. Memberikan pelayanan medis secara terpadu kepada pasien diinstalasi sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing. 4. Kepala Bidang Keperawatan Tugas pokoknya adalah sebagai berikut : a. Melakukan bimbingan pelaksanaan kegiatan perencanaan asuhan dan pelayanan keperawatan, peralatan keperawatan, peningkatan pelaksanaan etika profesi keperawatan dan mutu keperawatan b. Melakukan penyusunan standar asuhan dan pelayanan keperawatan, peralatan keperawatan
serta
membina
pelaksanaan etika
profesi
keperawatan dan peningkatan mutu keperawatan. c. Melakukan pengawasan, pengendalian dan penilaian pelaksanaan kegiatan asuhan dan pelayanan keperawatan d. Melakukan penempatan tenaga para medis, perawatan atas asuhan kepala bidang terkait e. Melakukan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan 5. Wakil Dirketur Penunjang Medis dan Pendidikan Tugas pokoknya adalah sebagai berikut: a. Menetapkan,
mengkoordinasikan
dan
mengendalikan
kebutuhan
penunjang medis
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
b. Menetapkan, menyelenggarakan dan menyediakan fasilitas pelayanan penunjang medis. c. Menetapkan dan menyelenggarakan pendidikan, latihan dan penelitian terhadap para tenaga medis 6. Kepala Penunjang Medis Tugas pokoknya adalah sebagai berikut : a. Melakukan penyusunan kebutuhan tenaga para medis, non medis, obatobatan dan bahan untuk kebutuhan fasilitas pelayanan penunjang medis. b. Melakukan penyediaan fasilitas pelayanan penunjang medis c. Melakukan pengawasan dan pengendalian pasien d. Melakukan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas serta kegiatan pelayanan penunjang medis e. Melakukan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan 7. Kepala Bidang Pendidikan dan Penelitian Tugas pokoknya adalah sebagai berikut: a. Melakukan penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan medis dan non medis b. Memberikan bimbingan, asuhan, informasi kepada para tenaga medis dan non medis c. Memberikan bimbingan sekaligus mendampingi serta membantu bagi siswa yang akan melakukan penelitian 8. Wakil Direktur Umum dan Keuangan (controller) Tugas pokoknya adalah sebagai berikut: Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
a. menggerakkan, mengkoordinasi, dan mengevaluasi proses pengolahan tugas dari bimbingan umum, penyusunan anggaran dan perbendaharaan, akuntansi perencanaan dan rekaman medik dan kerohanian. b. Melaksanakan
fungsi
manajemen
yang
meliputi
perencanaan,
pengorganisasian dan penganggaran c. Mengusulkan
pengangkatan
promosi,
demosi
dan
pemberhentian
karyawan lingkungan administrasi dan umum dan keuangan d. Menetapkan ketentuan-ketentuan pelaksanaan mengenai penyelenggaraan kegiatan penunjang medis, pelayanan rawat inap dan penunjang umum. 9. Kepala Bidang Umum Tugas pokoknya adalah sebagai berikut : a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kebijaksanaan yang telah dibuat oleh pimpinan yang berkaitan dengan ketatausahaan, kepegawaian serta hal umum lainnya. b. Melaksanakan kebijakan organisasi c. Melaksanakan
kebijakan
berbagai
prosedur,
metode
dan
sistem
perkantoran serta melakukan standar pekerjaan kantor d. Menerima laporan pemasukan dan pendistribusian alat-alat perlengkapan medis setiap hari e. Menerima laporan setiap akhir bulan dari sub bagian tatausaha yang berkaitan dengan persediaan f. Membut laporan perpindahan, pemberhentian, pengunduran diri dan penambahan pegawai atas persetujuan pimpinan. Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
g. Mengkonsep surat keluar dan kedalam sesuai dengan petunjuk pimpinan 10. Kepala Bagian Penyusunan Anggaran dan Perbendaharaan Tugas pokoknya adalah sebagai berikut: a. Bertanggungjawab atas penyusunan rencana, mobilisasi dana, pemasaran dan pembelian dari rumah sakit. b. Mengkoordinasikan dan melakukan pengawasan terhadap setiap sub bagian dibagian anggaran dan perbendaharaan c. Mengembangkan metode-metode baru dalam melaksanakan pekerjaan untuk menciptakan suatu sistem kerja yang efisien dan efektif d. Menyeleksi setiap usulan-usulan pembelian yang datang dari unit-unit atau bagian yang ada dirumah sakit untuk selanjutnya diteruskan ke Direktur atau Wakil Direktur Administrasi Keuangan e. Membina hubungan baik dengan bagian dan unit-unit yang ada dirumah sakit f. Membina sub bagian di bagian perencanaan dan anggaran dalam pelaksanaan tugas sehingga tercipta suatu sistem kerja yang baik
11. Kepala Bagian Akuntansi Tugas pokoknya adalah sebagai berikut: a. Memimpin pelaksanaan kegiatan akuntansi yang meliputi pengumpulan dan pengolahan data-data penyusunan laporan akuntansi sesuai dengan sistem akuntansi yang ditetapkan.
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
b. Memeriksa dan menyampaikan laporan-laporan akuntansi, yang akan disampaikan kepada pemimpin. c. Meneliti keabsahan setiap bukti pembukuan dan transaksi d. Membukukan setiap faktor masuk yang telah ditetapkan jatuh tempo ke buku besar pendapatan hutang e. Mencatat honor dokter ke buku besar honor dokter
12. Kepala Bagian Perencanaan dan Rekam Medik Tugas pokoknya adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan pengawasan kerja terhadap setiap sub bagian rekaman medik dan perencanaan. b. Membina hubungan yang harmonis dengan sub-sub yang ada dalam rumah sakit haji, agar setiap data informasi yang bersumber dari sub bagian dapat disampaikan pada saat yang tepat dan lengkap c. Menciptakan dan mengkoordinasi sistem bekerja dari bagian medik dan laporan yang efektif dan efsien. d. Bertanggungjawab dalam penyampaian laporan hasil analisa yang ada dibagian rekaman medik dan pelaporan e. Bertanggungjawab dalam penyampaian laporan hasil analisa mengenai kegiatan rumah sakit kepada pihak-pihak yang berkepentingan f. Menyusun anggaran bagian rekam medik dan laporan untuk disampaikan kepada pimpinan melalui bagian perencanaan anggaran.
13. Kepala Bagian Keuangan Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Tugas pokoknya adalah sebagai berikut: a. Bertanggungjawab terhadap kelancaran keuangan rumah sakit yang menyangkut kewajiban dan tagihan-tagihan. b. Menerima laporan posisi keuangan harian pertanggungjawaban saldo kas dan bank c. Membuat laporan posisi keuangan, tagihan-tagihan maupun hutang-hutang yang jatuh tempo d. Memiliki kebenaran tentang daftar gaji, uang lembur, honor dokter dan lainnya yang akan dibayarkan oleh bagian keuangan e. Bertanggungjawab atas perhitungan dan pembayaran pajak rumah sakit, karyawan maupun dokter f. Menyusun anggaran bagian keuangan untuk disampaikan kepada pimpinan melalui bagian perencanaan dan anggaran.
2. Unsur-unsur Biaya Operasi Adapun unsur-unsur biaya operasi yang terdapat pada Rumah Sakit Umum Haji Medan adalah sebagai berikut : a. Discount / Keringanan dan Pengembalian
Discount/keringanan
Pengembalian pendapatan
b. Biaya Langsung Rawat Inap
Biaya gaji perawat
Obat-obatan
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Biaya alat medis habis pakai
Biaya bahan dapur
Biaya jasa dokter
Biaya sewa alat medis
c. Biaya Langsung Rawat Jalan
Biaya gaji perawat dan dokter IGD
Biaya jasa dokter
d. Biaya Langsung Penunjang Medik
Biaya gaji petugas
Bahan laboratorium
Bahan radiology
Bahan Hemodialis
Biaya alat medis habis pakai
Biaya jasa dokter
e. Biaya Tidak Langsung Rawat Inap
Biaya gaji
Biaya gas
Biaya konsumsi operasi
Biaya Jamsostek jaringan
Biaya rujukan Askes
Biaya rujukan lain-lain
Biaya bahan loundry
Biaya rujuka jamsostek
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
f. Biaya Tidak Langsung Penunjang Medik
Biaya gaji
Biaya rujukan laboratorium
Biaya rujukan radiology
Biaya pengolahan darah
g. Biaya Admnistrasi dan Umum
Gaji pegawai
Biaya listrik
Biaya air
Biaya telepon
Biaya BBM Ambulance
Biaya BBM Genset
Insentif pegawai
Biaya pendidikan dan latihan
Biaya perjalanan dinas
Biaya konsultan
Biaya asuransi
Biaya photo copy
Biaya pos dan materai
Biaya parkir
Biaya transportasi
Biaya dokumentasi
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Iuran PERSI
Biaya konsumsi rapat atau tamu
Biaya barang cetakan
Biaya perlengkapan rumah tangga
Sumbangan
Tunjangan Hari Raya (THR)
Biaya Administrasi lain-lain
Biaya pemeliharaan – gedung
Biaya pemeliharaan – inventtaris
Biaya pemeliharaan – listrik
Biaya pemeliharaan – taman
Biaya penyusutan gedung
Biaya penyusutan peralatan medis
Biaya penyusutan inventaris
Biaya penyusutan kendaraa
Biaya penyusutan mesin-mesin
Biaya pajak PBB
Biaya fonds pegawai
Biaya dana taktis
Biaya investasi
Biaya lembur pegawai
Biaya sewa
h. Biaya Penawaran Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
i.
Iklan
Brosus
Representasi
Dana Promosi / Dana Taktis
Biaya lain-lain
Administrasi bank
Lain-lain
3. Penyusunan Anggaran Biaya Operasi Biaya operasi merupakan elemen penting dalam pembentukan laba pada perusahaan ini. Pembentukan laba ini direncanakan sebaik-baiknya. Anggaran persahaan yang merupakan pedoman bagi perusahaan dalam melakukan kegiatannya diformulasikan dengan memperhatikan berbagai faktor eksternal maupun internal yang mempengaruhinya. Faktor–faktor
diatas
yang
mempengaruhi
penyusunan
anggaran
perusahaan secara garis besarnya diuraikan dibawah ini antara lain: a. Faktor internal yaitu: -
Pengalaman atau data tahun sebelumnya
-
Kebijakan manajemen yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsifungsi yang ada pada Rumah Sakit Haji Medan
-
Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
b. Faktor Eksternal yaitu: Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
-
Kebijakan pemerintah seperti dalam menetapkan UMR, UMP dan UMK
-
Kebijakan perekonomian nasional maupun internasional seperti inflasi dan perbedaan nilai tukar
-
Tingkat suku bunga yang berlaku Prosedur penyusunan rencana kerja dan anggaran pada Rumah Sakit
Umum Haji Medan diawasi terlebih dahulu dari instruksi Direktur atau Kepala Rumah Sakit kemudian anggaran keuangan dibuat oleh setiap kepala bagian departemen atau staf memberikan anggaran biaya operasinya pada periode tertentu setelah itu anggaran dikirim ke kepala bagian keuangan. Sesudah diteliti dan disetujui oleh bagian keuangan, anggaran diterbitkan dan diserahkan melalui kasir sebagai pengelolah langsung pembayaran-pembayaran biaya operasi. Penyusunan rancangan rencana kerja dan anggaran perusahaan secara partisipatif
akan
lebih
baik
dan
lebih
mendekati
sebenarnya
dengan
mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi. Penyusunan anggaran biaya operasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan mengurangi pemborosan seminimal mungkin. Penyusunan anggaran biaya eperasi ini mengacu kepada data dan informasi atau realisasi anggaran pada tahun-tahun sebelumnya dengan memperhitungkan tingkat kenaikan harga untuk tahun atau periode anggaran berikutnya. Penentuan besarnya tingkat harga inipun harus dilakukan dengan penyelidikan yang cermat. Pada prinsipnya anggaran yang dibuat untuk tahun mendatang harus lebih baik dari anggaran yang dibuat pada tahun-tahun sebelumnya. Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Setelah membuat rencana berdasarkan anggaran dan biaya standar, maka semua penyimpangan biaya operasi dari rencana yang kiranya penting bagi manajemen dicatat dan dicantumkan dalam laporan realisasinya. Laporan realisasi biaya operasi dibuat dengan tujuan untuk memperlihatkan perbandingan antara jumlah yang dianggarkan dengan jumlah yang telah direalisasi. Perbandingan ini juga menunjukkan apakah telah terjadi penyimpangan – penyimpangan antara anggaran dengan realsiasinya, apakah bersifat menguntungkan atau sebaliknya bersifat merugikan. Rumah Sakit Umum Haji Medan menyusun laporan realisasi anggaran biaya operasi pada setiap akhir tahun. Hal ini dapat dilihat dengan diadakannya evaluasi pada saat periode anggaran berjalan. Dengan evaluasi tersebut, diketahui penyimpangan biaya operasi yang terjadi, apakah biaya operasi yang dikeluarkan lebih besar jumlahnya dari jumlah yang telah dianggarkan atau sebaliknya.
4. Pengawasan Biaya Operasi Dalam pengawasan biaya operasi dibutuhkan suatu alat pengukur untuk keseluruhan organisasi, dalam hal ini anggaran biaya operasi mempunyai peranan sebagai alat pengukur atas pelaksanaan yang sesungguhnya. Sebagai alat pengukur bagi pengawasan, dengan sendirinya pada waktu penyusunan anggaran biaya operasi harus diperhatikan unsur-unsur baik dalam maupun diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi jalannya kegiatan operasional perusahaan. Informasi yang diberikan melalui anggaran biaya operasi ditujukan kepada pimpinan dalam bentuk laporan yang disusun sedemikian rupa sehingga terlihat Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
jelas apabila terdapat hal-hal yang memerlukan perbaikan dengan segera. Pada akhir periode diadakan analisis dan evauasi terhadap anggaran dan realsiasinya untuk melihat apakah biaya operasi yang terealisasi telah sesuai dengan anggarannya serta untuk melihat penyimpangan yang terjadi sehingga pimpinan perusahaan akan dapat mengambil keputusan-keputusan penting baik untuk kepentingan efisiensi maupun menjadi dasar penyusunan anggaran biaya operasi periode berikutnya. Evaluasi ini tidak hanya terbatas pada evaluasi akhir periode. Evaluasi atas anggaran biaya operasi untuk periode berjalan juga dilakukan. Dalam hal ini Rumah Sakit Umum Haji Medan menganut prinsip fleksibilitas anggaran, artinya dalam rangka mengoptimalkan pencapaian rencana kerja selalu diadakan penyesuaian-penyesuaian terhadap alokasi biaya pada anggaran. Pengawasan terhadap biaya operasi Rumah Sakit Umum Haji Medan Secara langsung diawasi oleh SPI (Satuan Pengawasan Intern). Dalam melaksanakan pengawasan biaya operasi pihak Rumah Sakit Umum Haji Medan berpegang pada anggaran biaya operasi yang telah disusun sebelumnya. Data realisasi anggaran biaya operasi diperbandingkan dengan apa yang tercantum dalam anggaran untuk mengadakan penilaian kerja perusahaan. Dengan demikian anggaran sebagai pengawasan biaya operasi pada perusahaan penting karena anggaran merupakan alat perencanaan dan sekaligus sebagai alat pengawasan, maka keberhasilan anggaran merupakan hal yang harus dicapai sebagai indikasi efisiensi usaha.
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Namun dalam penentuan efisiensi perusahaan tidak semudah yang diharapkan. Perlu dievaluasi apakah penyusunan anggaran biaya operasi tersebut cukup realistis sehingga penentuan efisiensi berdasarkan realisasi anggaran juga cukup memadai. Anggaran biaya operasi Rumah Sakit Umum Haji Medan disusun dan dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip hemat, efisiensi dan efektif. Untuk mencapai hal itu semua pengeluaran biaya yang akan dilakukan direncanakan dengan sebaik-baiknya. Pengawasan yang baik juga harus dilakukan sekaligus untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan. Berikut proses anggaran dalam tahap pengawasan biaya operasi pada Rumah Sakit Umum Haji Medan adalah sebagai berikut: 1. Menentukan terlebih dahulu tujuan dalam penyusnan anggaran 2. Menentukan standar dan taksiran pada awal rencana anggaran 3. Melaporkan prestasi anggaran 4. Melakukan perbandingan standar dan taksiran dengan prestasi anggaran sehingga dapat menunjukkan penyimpangan. 5. Melakukan tindakan perbaikan apabila diketahui penyimpangan yang merugikan 6. Melakukan umpan balik apakah sesuai dengan rencana atau tujuan
5. Anggaran Biaya Operasi Dalam Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Rumah Sakit Umum Haji Medan yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan rencana kerja jangka pendek yang berkesinambungan. Dengan demikian, penyusunan anggaran Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
biaya operasi didasarkan atas aktivitas yang diarahkan untuk menciptakan efisiesi dan efektifitas melalui pemuasan pelanggan dan perbaikan. Anggaran yang telah disusun pada awal periode tahun berjalan digunakan sebagai alat perencanaan dan pengendalian biaya dalam melaksanakan aktivitas perusahaan. Dengan adanya anggaran, diharapkan terknontrolnya penggunaan biaya dan dengan terkontrolnya biaya operasi akan mengarahkan perusahaan untuk beroperasi secara efektif dan efisien. Rumah Sakit Umum Haji Medan sudah berupaya menerapkan anggaran biaya operasi dalam
meningkatkan
efisiensi dan efektifitas. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan anggaran biaya sebagai salahs atu standar yang dipakaid alam penilaian kinerja perusahaan. Perhitungan dan estimasi biaya operasi dalam anggaran disusun berdasarkan data historis yang ada, dan pertimbangan adanya kenaikan harga serta disesuaikan dengan program kerja dari masing-masing unit atau bagian.
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasi Perencanaan biaya operasi dilakukan melalui penyusunan anggaran operasi yang terdiri dari anggaran biaya langsung rawat inap, biaya langsung rawat jalan, biaya langsung penunjang medik, biaya tidak langsung rawat inap, biaya tidak langsung penunjang medik, biaya administrasi dan umum, biaya pemasaran, discount / keringanan dan pengembalian, dan biaya lain-lain. Dalam rangka penyusunan anggaran operasi perusahaan, maka pihak Rumah Sakit Umum Haji Medan mengikuti kebijakan yang telah digariskan oleh Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
perusahaan dengan memperhatikan keputusan pimpinan perusahaan. Selain itu, penyusunan anggaran biaya operasi juga didasarkan pada anggaran biaya operasi tahun-tahun sebelumnya. Penyusunan anggaran yang diterapkan oleh perusahaan ini adalah dengan memberikan otorisasi penuh pada setiap departemen atau staf untuk membuat anggarannya sendiri dengan mengajukan usulan anggaran kemudian seluruh usulan anggara tersebut dikumpulkan dan disusun oleh penanggung jawab anggaran yang terdapat di bagian keuangan. Setelah itu dilakukan pertemuan antar departemen,
dimana
setiap
manajer
yang
memegang
departemen
mempresentasikan anggaran yang dibuatnya, kemudian usulan anggaran ini diserahkan kepada kepala keuangan untuk dievaluasi kembali. Setelah bagian keuangan setuju atas usulan anggaran yang diajukan, maka anggaran tersebut kemudian disahkan sebagai anggaran yang defenitif dan siap untuk dijalankan. Kegiatan penyusunan anggaran perusahaan dimulai pada bulan Oktober dan berakhir paling lambat bulan Desember atau Januari setiap tahunnya. Berdasarkan uraian tersebut, perusahaan dalam penyusunan anggarannya menggunakan cara demokrasi (bottom up), dimana anggaran disusun mulai dari bawahan sampai ke atasan. Ini berarti bawahan diberi wewenang untuk membuat anggaranya sendiri. Penyusunan anggaran dengan cara seperti ini dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa setiap bagian atau departemen yang ada lebih mengetahui program kerja apa yang akan dilaksanakan dan berapa besar dana yang dibutuhkan untuk program tersebut.
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Dalam hal penyusunan anggaran pimpinan perusahaan memberikan waktu kepada bagian keuangan untuk menyusun anggaran yang diperlukan. Pemberian waktu tersebut berguna agar kiranya penyusunan anggaran biaya operasi dilakukan secara sungguh-sungguh, cermat dan teliti. Pemberian waktu yang dibutuhkan dalam penyusunan anggaran tersebut juga memberikan kemungkinan bagi pimpinan untuk
mempelajari dan meramalkan faktor-faktor
yang
mempengaruhi penyusunan anggaran biaya operasi. 2. Laporan Realisasi Anggaran dan Pengawasan Biaya Operasi Setelah laporan realisasi anggaran biaya operasi diperbandingkan dengan anggaran biaya operasi, maka dapatlah dianalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan tersebut, baik yang bersifat menguntungkan (favorable) maupun yang bersifat merugikan (unfavorable). Berikut penjelasan dari laporan rekapitulasi perbandingan realisasi terhadap anggaran biaya operasi tahun 2007 yaitu: 1. Biaya Perjalanan Dinas Biaya perjalanan dinas ini berada diatas anggaran sebesar (Rp.41.493.000) atau 23,0% antara lain disebabkan: a. Meningkatnya frekuensi perjalanan dinas b. Adanya pemesanan tiket perjalanan yang tidak efisien Tindakan perbaikan yang dilakukan pihak Rumah Sakit pada biaya ini antara lain: a. Menyusun jadwal dan menyeleksi perjalanan. Perjalanan yang memiliki hubungan kepentingan dengan perusahaan lebih diprioritaskan. Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
b. Pihak Rumah Sakit menentukan waktu, lamanya perjalanan dinas termasuk penetapan tiket perjalanan. 2. Biaya pemeliharaan inventaris Biaya ini berada diatas anggaran sebesar Rp. 30.800.000,- atau 87,74%0 hal ini disebabkan : a. Adanya penggantian inventaris yang lama seperti komputer b. Kurangnya pemeliharaan dimasa lalu sehingga biaya perbaikan semakin besar Tindakan perbaikan yang dilakukan pihak Rumah Sakit pada biaya ini antara lain: a. Menentukan inventaris mana saja yang masih dapat digunakan dan yang harus diganti sehingga tidak diperlukan membeli inventaris baru yang membutuhkan biaya besar b. Melakukan pemeliharaan secara teratur dengan menservis secara berkala dan mempertimbangkan melakukan perbaikan bila dinilai lebih efisien daripada melakukan pembelian. 3. Biaya Dana Promosi (Dana Taktis) Biaya ini berada diatas anggaran sebesar Rp.43.467.000 atau 17,37%) hal ini disebabkan: Meningkatnya biaya promosi atau biaya taktis yang dikarenakan kenaikan tarif iklan dan yang lainnya Tindakan perbaikan yang dilakukan pada biaya ini antara lain:
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Menselektif media pemasaran, dan meneliti bagian pemasaran apakah yang dilakukan telah tepat sampai sasaran yang dituju agar biaya yang dikeluarkan tidak sia-sia. 4. Biaya obat-obatan dan biaya alat medis habis pakai Biaya ini berada diatas anggaran, dimana
pada
biaya
obat-obatan
sebesar Rp.27.645.000 atau 5,84%. Sedangkan pada biaya alat medis habis pakai sebesar 32.600.000 atau 48,11% hal ini disebabkan harga beli yang sering dinaikkan (mark up) karena belum adanya pemakaian standarisasi harga Tindakan perbaikan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit pada biaya ini adalah dengan memanggil para rekanan atau avendor untuk dimintai penjelasan atas harga dari obat-obatan dan alat medis habis pakai yang dibelinya. Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan mengoreksi bila perlu dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana. Pada bagian terdahulu disebutkan bahwa teknik yang digunakan Rumah Sakit Umum Haji Medan dalam mengawasi biaya operasi adalah dengan anggaran. Anggaran merupakan intisari dari hasil-hasil yang diharapkan untuk dicapai dan pengeluaran-pengeluaran yang diperlukan untuk mencapai hasil tersebut yang dinyatakan dalam angka. Anggaran yang
digunakan sebagai
pedoman dalam pengeluaran biaya operasi, dalam pelaksanaannya harus menempuh suatu prosedur tertentu yang sesuai dengan perusahaan. Dalam setiap Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
prosedur digunakan dokumen yang berupa bukti terjadinya transaksi yang telah diotorisasikan oleh yang berwenang untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar pencatatan. Pengawasan
biaya
operasi
melalui
anggaran
diperlukan
untuk
membandingkan kegiatan operasi perusahaan dan prestasi yang ingin dicapai dengan rencana yang telah dituangkan ke dalam anggaran apakah dapat ditemukan efisiensi kerja atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik atau kurang baik. Jelaslah bahwa anggaran merupakan alat pengawasan bagi perusahaan terhadap biaya operasi tersebut. Anggaran sebagai suatu rencana dapat dipergunakan sebagai alat pengukur dan pengawasan pelaksanaan kerja. Jadi apakah suatu pekerjaan telah dikerjakan secara efisien, efektif. Dalam hal ini yang dimaksud efisien mengenai biaya aktual yang diperbandingkan dengan biaya yang dianggarkan benar-benar menguntungkan dan secara efektif mengenai apakah telah sesuai dengan rencana dan juga dilakukannya tindakan perbaikan dari perusahaan. Pengawasan biaya operasi melalui anggaran ini dibuat sebagai dasar untuk mengukur operasional perusahaan guna menuntun pelaksanaan pekerjaan yang disesuaikan dengan standar guna mengetahui apakah pelaksanaan pekerjaan tersebut dilaksanakan sesuai dengan petunjuk termasuk untuk mengetahui penyimpangan- penyimpangan biaya operasi dari anggaran perusahaan semula. Bahwa biaya operasi yang terjadi tidak terlepas dari adanya tindakan penyesuaian kepada anggaran. Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Analisis yang dilakukan terhadap penyimpangan perlu dilakukan, karena tidak ada gunanya mengetahui adanya suatu keadaan yang kurang baik tanpa melakukan tindakan perbaikan terhadap keadaan tersebut. Namun demikian, hal ini tidak berarti bahwa hal-hal yang telah sesuai dengan anggaran dapat diabaikan oleh pimpinan, tetapi harus waspada terhadap adanya kemungkinan kesesuaian yang disengaja untuk menutupi kesalahan atau kekurangan yang sebenarnya ada. Jadi berdasarkan apa yang penulis uraikan sebelumnya, penulis mengambil kesimpulan bahwa Rumah Sakit Umum Haji medan telah melakukan kegiatan pengawasan biaya operasi dengan cukup baik dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Hal ini dapat dilihat dengan diadakannya evaluasi pada akhir periode anggaran maupun pada saat periode anggaran berjalan serta dilakukannya tindakan perbaikan. Walaupun demikian masih perlu
dilakukan pembenahan
pengawasan pada beberapa biaya yang tidak menguntungkan sehingga penyimpangan dapat diminimalisir.
3. Anggaran Biaya Operasi Dalam Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Rumah Sakit Umum Haji Medan sudah berupaya menerapkan anggaran biaya operasi dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan anggaran biaya operasi sebagai suatu standar dalam penilaian kinerja perusahaan – perusahaan mendasarkan penyusunan anggaran biaya operasi disesuaikan dengan kebutuhan yang wajar dengan tetap mencerminkan adanya upaya peningkatan efisiensi dan efektiftas dan dapat dipertanggungjawab Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
kan namun demikian Rumah Sakit Umum Haji Medan kurang memaksimalkan peranan anggaran ini dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Hal ini dapat dilihat dari besarnya varians yang terjadi pada tahun 2006 dan kurangnya pengawasan biaya baik dalam periode berjalan maupun pengawasan umpan balik diakhir periode yang akan mendasari penyusunan anggaran tahun kedepannya. Varians biaya operasi yang terjadi
pada tahun 2006 sebesar
Rp.14.148.000 yang bersifat anfavorable menjadi dasar penilaian penerapan konsep dasar efisiensi dan efektifitas yaitu seberapa baik pihak Rumah Sakit Umum Haji Medan mengalokasikan sumber daya yang ada. Sebagaimana pembahasan dalam bab II terdahulu, biaya operasi berkaitan langsung dengan usaha pokok dan penyerahan jasa perusahaan yang mendatangkan pendapatan bagi perusahaan. Varians biaya operasi yang bersifat anfavorable lebih besar dari pada varians yang bersifat favorable. Hal ini memberikan sedikit gambaran tentang penerapan konsep efektifitas dan efisiensi pada Rumah Sakit Umum Haji Medan yang masih kurang dan perlu mendapat perhatian agar tidak terulang untuk tahun-tahun mendatang. RSU Haji medan menyusun anggaran didasarkan atas aktifitas perusahaan dan untuk jangka waktu satu tahun namun tidak membagi dalam triwulan. Sedangkan evaluasi kinerja dilakukan dalam triwulan. Hal ini menyebabkan sulitnya penilaian dan pengawasan biaya operasi. Aspek lain yang dapat dilihat dari anggaran biaya operasi pada RSU Haji Medan adalah bahwa anggaran sebagai alat pengendali kurang diterapkan dengan maksimal sekali anggaran disusun dan disahkan pada awal periode maka tidak Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
dilakukan lagi pengubahan-pengubahan
sedangkan kegiatan perusahaan
berkembang secara terus menerus dan anggaran sebagai alat pengawasan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Disinilah didapati kurang dinamisnya anggaran biaya operasi perusahaan terhadap aktifitas dan perubahan yang terjadi di lingkungan perusahaan.
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian serta hasil analisis yang penulis uraikan pada bab sebelumnya, maka penulis akan mencoba untuk menarik kesimpulan mengenai perencanaan dan pengawasan biaya operasi pada Rumah Sakit Umum Haji Medan dan selanjutnya memberikan saran-saran sehubungan dengan uraian-uraian yang telah dikemukakan. Penulis berharap dengan penulisan skripsi ini perusahaan akan dapat merubah sistem kerja yang selama ini sudah dijalankan. Sehingga tujuan dari perusahaan yaitu untuk meraih laba maksimal dapat tercapai.
A. Kesimpulan 1. Perencanaan biaya operasi pada RSU Haji Medan sudah cukup baik karena perusahaan dalam menyusun anggarannya telah mengikuti kebijakan yang telah digariskan oleh perusahaan dengan memperhatikan Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
keputusan pimpinan perusahaan. Selain itu, penyusunan anggaran biasa operasi juga didasarkan pada anggaran biaya operasi tahun-tahun sebelumnya. Penyusunan anggaran yang diterapkan oleh perusahaan ini juga memberikan otorisasi penuh pada setiap departemen untuk membuat anggarannya sendiri dengan pertimbangan bahwa setiap bagian atau departemen yang ada lebih mengetahui program kerja apa yang akan dilaksanakan dan berapa besar dana yang dibutuhkan untuk program tersebut. 2. Teknik yang digunakan dalam melakukan kegiatan pengawasan biaya operasi pada RSU Haji Medan telah dilakukan dengan cukup baik dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Hal ini dapat dilihat dengan diadakannya evaluasi pada akhir periode anggaran maupun pada saat periode anggaran berjalan serta dilakukannya tindakan perbaikan, walaupun demikian masih perlu dilalukan pembenahan pengawasan pada beberapa biaya yang tidak menguntungkan sehingga penyimpangan dapat diminimalisir. 3. RSU Haji Medan telah berupaya menerapkan fungsi perencanaan dan pengawasan anggaran biaya operasi dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi, namun masih kurang dalam pelaksanaannya. Hal ini dapat dilihat dari adanya penilaian varians dan anggaran yang kurang dinamis dan belum maksimalnya upaya pengendalian anggaran biaya operasi.
B. Saran Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
1.
Perusahaan sebaiknya terus meningkatkan upaya penerapan konsep perencanaan dan pengawasan biaya operasi guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi.
2.
Sebaiknya perusahaan lebih memberikan perhatian terhadap penggunaan biaya yang terjadi dan lebih memaksimalkan penerapan analisis varians dalam mengindikasikan varians yang terjadi sehingga dapat dilakukan tindakan korektif. Dengan demikian kelemahan ataupun penyimpangan tidak terjadi secara berkelanjutan
3.
Perusahaan disarankan untuk lebih meningkatkan perencanaan dan pengawasan anggaran biaya operasi dan menjadikan anggaran tersebut bersifat dinamis. Anggaran biaya operasi akan berperan besar dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi karena anggaran biaya operasi akan terus – menerus mengikuti perkembangan kegiatan perusahaan dari waktu ke waktu. Dengan demikian anggaran akan berfungsi sebagai alat penilaian efektifitas dan efisiensi dikarenakan anggaran tersebut disesuaikan dengan tingkat kegiatan yang sebenarnya, bersifat efektif dan fleksibel.
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA Adisaputro, Gunawan., Marwan Asri, 2003. Anggaran Perusahaan, Buku Satu, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. Collins, David R, 2000. Istilah-Istilah Akuntansi, Keuangan dan Investasi, Citra Harta Prima, Jakarta. Carter, William K dan Milton F. Usry, 2004. Akuntansi Biaya, Penerjemah: Krista, Buku I, Edisi Ketiga Belas, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Carl S. Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fess, 2005. Pengantar Akuntansi, Penerjemah Alfonsus Sirait, Edisi Kedua Puluh Satu, Salemba Empat, Jakarta. Gudono, 2000. Akuntansi Manajemen, Editor D.Danan Priyatmoko, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Hansen, Don R, dan Maryanne M. Mowen, 2002. Manajemen Biaya, Penerjemah : Ancella A. Hermawan, Edisi Pertama, Buku 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Hartono, D., 2001. Anggaran Perusahaan, Edisi Kelima, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Hasibuan, Malayu S,P., 2001. Manajemen : Dasar, Pengertian, dan Masalah, Bumi Aksaran, Jakarta. Harahap, Sofyan Safri, 2001. Sistem Pengawasan Manajemen, Cetakan I, Penerbit PT. Pustaka Quantum, Jakarta. Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Munandar, M., 2001. Budgeting : Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja Pengawasan Kerja, Edisi Pertama, Cetakan, Kedua, BPFE, Yogyakarta. Nafarin, M., 2000, Penganggaran Perusahaan, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Sukanto, Edy, 2000. Sisem Pengendalian Manajemen-Suatu Pendekatan Praktis, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta. Supriyono, R.A. 2000. Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta Pembuatan Keputusan, Edisi Kedua, Buku 2, BPFE, Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia, 2002. Standar Profesional Akuntan Publik, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Jakarta, SA 319.03. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004. Buku Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi.Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN
YAYASAN RUMAH SAKIT HAJI ME
SATUAN PENGAWASAN INTERN
Wadir .Pelayanan Medis & Perawatan
DIREKTUR
Wadir Penunjang Medis & Pendidikan
Ka. Bid. Diklit Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Ka.Bid.
Ka.Bid.
Ka.Bid.Penunjang Medis
Ka.Bag, Umum
Ka. Inst.Rawat Jalan Ka. Inst. Rawat Inap Ka.Inst.Radiologi Ka. Inst. Gawat Darurat
Ka.Sub.Bag. Tata Usaha
RUMAH SAKIT HAJI MEDAN
Lampiran 2
DAFTAR RENCANA ANGGARAN BIAYA UNTUK TAHUN ANGGARAN : 2006 No Kode Uraian Pengeluaran Urut Perkiraan 01. DISCOUNT/KERINGANAN & PENGEMBALIAN 460100 1. Discount / Keringanan Rp. 460300 2. Pengembalian Pendapatan Rp. JUMLAH RP.
380.150.000,420.125.000,800.275.000,-
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
02
03
04
05
06
510300 510300 1 2 3 4 5 6 510400 510400 1 3
510500 51050 1 2 3 4 5 6 510601 510601 1 2 3 4 6 7 8 14 510603 510603 1 2 3 4
BIAYA LANGSUNG RAWAT INAP : 1. Biaya Gaji Peraat 2. Obat-obatan 3. Biaya Alat Medis habis Pakai 4. Biaya Bahan Dapur 5. Biaya Jasa Dokter 6. Biaya Sewa Alat Medis JUMLAH BIAYA LANGSUNG RAWAT INAP: 1. Biaya Gaji Perawat & Dokter IGD 2. Biaya Jasa Dokter JUMLAH BIAYA LANGSUNG PENUNJANG MEDIK: 1. Biaya Gaji Petugas 2. Bahan Laboratorium 3. Bahan Radiologi 4. Bahan Hemodialis 5. Biaya alat Medis Habis Pakai 6. Biaya Jasa Dokter JUMLAH BIAYA TIDAK LANGSUNG RAWAT INAP : 1. Biaya Gaji 2. Biaya Gas 3. Biaya Konsumsi Operasi 4. Biaya Jamsostek jaringan 5. Biaya Rujukan ASKES 6. Biaya Rujukan Lain-lain 7. Biaya Bahan Loundry 8. Biaya Rujukan Jamsostek JUMLAH BIAYA TIDAK LANGSUNG PENUNJANG MEDIK 1. Biaya Gaji 2. Biaya Rujukan Laboratorium 3. Biaya Rujukan Radiologi 4. Biaya Pengolahan Darah JUMLAH
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. RP.
2.556.470.000 473.105.000 67.750.000 83.175.000 352.125.000 660.150.000 4.192.775.000
Rp. Rp.
618.550.000 353.001.000 971.551.000
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. RP.
1.370.500.000 142.111.000 86.090.000 72.070.000 105.575.000 67.670.000 1.844.016.000
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. RP.
2.490.177..000 315.170.000 440.105.000 450.176.000 325.150.000 310.185.000 135.050.000 550.145.000 5.016.157.000
Rp. Rp. Rp. Rp.
2.711.650.000 561.170.000 421.110.000 211.960.000
Rp.
3.905.890.000
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
07
No Urut
520000 520100 520200 520300 520400 520500 520600 520700 520800 520900 521000 521100 521200 521300 521400 521500 521600
Kode Perkiraan
BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM: 1. Gaji Pegawai 2. Biaya Listrik 3. Biaya Air 4. Biaya Telepon 5. Biaya BBM Ambulance 6. Biaya BBM Genset 7. Intensip Pegawai (**) 8. Biaya Pendidikan * Latihan 9. Biaya Perjalanan Dinas (*) 10. Biaya Konsultan 11. Biaya Asuransi 12. Biaya Photo Copy 13. Biaya Pos & Materai 14. Biaya Parkir 15. Biaya Transportasi 16. Biaya Dokumentasi JUMLAH PEMINDAHAN Dipindahkan
Rp. Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp RP. Rp.
2.430.802.000 137.500.000 150.600.000 173.101.000 22.700.000 21.700.000 67.735.000 77.324.000 180.247.000 323.714.000 245.709.000 342.709.000 60.750.000 53.500.000 245.215.000 70.750.000 -
Rp. Rp.
-
Uraian Pengeluaran Pemindahan Sub – Total –1 Jumlah pemindahan
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
521700 521800 521900 522100 522200 522300 522400 522500 522600 522700 522800 522800 522900 523000 523100 523200 523300 523400 523500 523600
08
09
530000 53010 1 53030 2 53030 3 53040 0 5400000 540100 540200
17. Iuran PERSI 18. Biaya Konsumsi Rapat/Tamu 19. Biaya Alat Tulis Kantor 20. Biaya Barang Cetakan 21. Biaya Perlengkapan Rumah Tangga 22. Sumbangan 23. Tunjangan Hari Raya (THR) 24. Biaya Administrasi Lain-lain 25. Biaya Pemeliharaan – Gedung 26. Biaya Pemeliharaan – Inventaris 27. Biaya Pemeliharaan – Listrik 28. Biaya Pemeliharaan – Ambulance 29. Biaya Pemeliharaan – Taman 30. Biaya Penyusutan – Gedung 31. Biaya Penysutan – Peralatan Medis 32. Biaya Penyusutan – Peralatan Non-Medis 33. Biaya Penyusutan – Inventaris 34. Biaya Penyusutan – Kenderaan 35. Biaya Penyusutan – Mesin-Mesin 36. Biaya Pajak PBB 37. Biaya Fonds Pegawai 38. Biaya Dana Taktis 39. Biaya Inventaris 40. Biaya Lembur Pegawai 41. Biaya Sewa JUMLAH BIAYA PEMASARAN 1. Iklan 2. Brosur 3. Representasi 4. Dana Promosi /Dana Taktis JUMLAH BIAYA LAIN-LAIN : 1. Administrasi 2. Lain-lain JUMLAH
RUMAH SAKIT HAJI MEDAN
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. RP
35.500.000 28.500.000 140.715.000 73.130.000 342.170.000 59.219.000 470.050.000 103.100.000 47.071.000 35.100.000 22.200.000 34.150.000 26.050.000 85.100.000 73.550.000 70.345.000 80.110.000 85.150.000 90.450.000 95.750.000 45.691.000 260.751.000 119.450.000 111.410.000 348.210.000 7.428.619.000
Rp. Rp. Rp. Rp Rp
145.450.000 97.850.000 113.050.000 250.100.000 606.450.000
Rp. Rp. Rp
181.730.000 450.607.000 632.337.000
Lampiran 3
DAFTAR REALIASASI ANGGARAN BIAYA UNTUK TAHUN : 2007 Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
No Kode Uraian Pengeluaran Urut Perkiraan 01. DISCOUNT/KERINGANAN & PENGEMBALIAN 460100 1. Discount / Keringanan 460300 2. Pengembalian Pendapatan JUMLAH 02 510300 BIAYA LANGSUNG RAWAT INAP : 510300 1 1. Biaya Gaji Peraat 2 2. Obat-obatan 3 3. Biaya Alat Medis habis Pakai 4 4. Biaya Bahan Dapur 5 5. Biaya Jasa Dokter 6 6. Biaya Sewa Alat Medis JUMLAH 03 510400 BIAYA LANGSUNG RAWAT INAP: 510400 1 1. Biaya Gaji Perawat & Dokter IGD 3 2. Biaya Jasa Dokter JUMLAH 04 510500 BIAYA LANGSUNG PENUNJANG MEDIK: 51050 1 1. Biaya Gaji Petugas 2 2. Bahan Laboratorium 3 3. Bahan Radiologi 4 4. Bahan hemodialis 5 5. Biaya Alat Medis Habis pakai 6 6. Biaya Jasa Dokter JUMLAH 05 510601 BIAYA TIDAK LANGSUNG RAWAT INAP : 510601 1 1. Biaya Gaji 2 2. Biaya Gas 3 3. Biaya Konsumsi Operasi 4 4. Biaya Jamsostek jaringan 6 5. Biaya Rujukan ASKES 7 6. Biaya Rujukan Lain-lain 8 7. Biaya Bahan Loundry 14 8. Biaya Rujukan Jamsostek JUMLAH 06 510603 BIAYA TIDAK LANGSUNG PENUNJANG 510603 1 MEDIK 2 1. Biaya Gaji 3 2. Biaya Rujukan Laboratorium 4 3. Biaya Rujukan Radiologi 4. Biaya Pengolahan Darah
Rp. Rp. RP.
375.050.000 415.110.000 790.160.000
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. RP.
2.450.500.000 500.750.000 100.350.000 80.050.000 350.115.000 657.110.000 4.138.875.000
Rp. Rp. Rp.
615.440.000 350.510.000 965.950.000
Rp Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
1.365.123.000 140.025.000 84.990.000 70.770.000 157.570.000 65.550.000 1.884.028.000
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. RP.
2.48.165.000 307.465.000 435.170.000 440.440.000 315.150.000 309.750.000 130.850.000 545.950.000 4.955.940.000
Rp. Rp. Rp. Rp.
2.610.000.000 545.650.000 415.050.000 200.075.000
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
07
No Urut
520000 520100 520200 520300 520400 520500 520600 520700 520800 520900 521000 521100 521200 521300 521400 521500 521600
Kode Perkiraan
JUMLAH BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM: 1. Gaji Pegawai 2. Biaya Listrik 3. Biaya Air 4. Biaya Telepon 5. Biaya BBM Ambulance 6. Biaya BBM Genset 7. Intensip Pegawai (**) 8. Biaya Pendidikan * Latihan 9. Biaya Perjalanan Dinas (*) 10. Biaya Konsultan 11. Biaya Asuransi 12. Biaya Photo Copy 13. Biaya Pos & Materai 14. Biaya Parkir 15. Biaya Transportasi 16. Biaya Dokumentasi JUMLAH PEMINDAHAN Dipindah
Rp.
3.770.775.000
Rp. Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp RP. Rp.
2.425.870.000 135.470.000 145.500.000 171.500.000 20.750.000 19.170.000 65.550.00 75.432.000 221.740.000 319.471.000 241.560.000 339.991.000 59.500.000 50.050.000 243.350.000 69.980.000 -
Rp. Rp.
-
Uraian Pengeluaran Pemindahan Sub – Total –1 Jumlah pemindahan
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
521700 521800 521900 522100 522200 522300 522400 522500 522600 522700 522800 522800 522900 523000 523100 523200 523300 523400 523500 523600
08
09
530000 53010 1 53030 2 53030 3 53040 0 5400000 540100 540200
17. Iuran PERSI 18. Biaya Konsumsi Rapat/Tamu 19. Biaya Alat Tulis Kantor 20. Biaya Barang Cetakan 21. Biaya Perlengkapan Rumah Tangga 22. Sumbangan 23. Tunjangan Hari Raya (THR) 24. Biaya Administrasi Lain-lain 25. Biaya Pemeliharaan – Gedung 26. Biaya Pemeliharaan – Inventaris 27. Biaya Pemeliharaan – Listrik 28. Biaya Pemeliharaan – Ambulance 29. Biaya Pemeliharaan – Taman 30. Biaya Penyusutan – Gedung 31. Biaya Penysutan – Peralatan Medis 32. Biaya Penyusutan – Peralatan Non-Medis 33. Biaya Penyusutan – Inventaris 34. Biaya Penyusutan – Kenderaan 35. Biaya Penyusutan – Mesin-Mesin 36. Biaya Pajak PBB 37. Biaya Fonds Pegawai 38. Biaya Dana Taktis 39. Biaya Inventaris 40. Biaya Lembur Pegawai 41. Biaya Sewa JUMLAH BIAYA PEMASARAN 1. Iklan 2. Brosur 3. Representasi 4. Dana Promosi /Dana Taktis JUMLAH BIAYA LAIN-LAIN : 1. Administrasi 2. Lain-lain JUMLAH
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. RP
37.700.000 25.10.000 139.050.000 71.130.000 339.161.000 89.919..000 467.971.000 101.990.000 45.560.000 65.900.000 20.950.000 30.125.000 24.570.000 83.150.000 71.050.000 67.550.000 77.650.000 81.150.000 87.500.000 91.570.000 41.990.000 310.110.000 116.760.000 109.540.000 345.600.000 7.591.505.000
Rp. Rp. Rp. Rp Rp
190.375.000 95.050.000 110.123.000 293.567.000 689.115.000
Rp. Rp. Rp
177.370.000 448.500.000 625.870.000
RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN Lampiran
4
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
REALISASI TAHUN 2007 & ANGGARAN BIAYA TAHUN 2006 No Urut
Kode Perkiraan
01.
Uraian Pengeluaran DISCOUNT/KERINGANAN &
460100 460300
PENGEMBALIAN 1. discount /Keringanan 2. Pengembalian Pendapatan JUMLAH
02
03
04
05
Realisasi Tahun 2007
510300 510300 1 2 3 4 5 6
375.050.000 415.110.000
790.160.000
BIAYA LANGSUNG RAWAT INAP: Biaya Gaji Perawat Obat-obatan Biaya Alat Medis Habis Pakai Biaya Bahan Dapur Biaya jasa Dokter Biaya Sewa Alat Medis JUMLAH
2.450.500.000 500.750.000 100.350.000 80.050.000 350.115.000 657.110.000 4.138.875.000
510500 BIAYA ANGSUNG RAWAT JALAN: 51050 1 1. Biaya Gaji Perawat & Dokter IGD 3 2. Biaya Jasa Dokter JUMLAH
615.440.000 350.510.000 965.950.000
510500 51050 1 2 3 4 5 6
BIAYA LANGSUNG PENUNJANG MEDIK: 1. Biaya Gaji Petugas 2. Bahan Laboratorium 3. Bahan Radiologi 4. Bahan hemodialis 5. Biaya Alat Medis Habis Pakai 6. Biaya Jasa Dokter JUMLAH
510601 510601 1 2 3 4 6 7 8 14
BIAYA LANGSUNG RAWTA INAP 1. Biaya Gaji 2. Biaya Gas 3. Biaya Konsumsi Operasi 4. Biaya Jamsostek Jaringan 5. Biaya Rujukan ASKES 6. Biaya Rujukan Loudry 7. Biaya Bahan Loundry
1.365.123.000 140.025.000 84.990.000 70.770.000 157.570.000 65.550.000 1.884.028.000
2.480.165.000 307.465.000 435.170.000 440.440.000 315.150.000 300.750.000 130.850.000 545.950.000
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
Ang
8. Biaya Rujukan Jamsostek JUMLAH 06
510603 510603 1 2 3 4
BIAYA TIDAK LANGSUNG PENUNJANG MEDIK:
Biaya Gaji Biaya Rujukan Laboratorium Biaya Rujukan Radiologi Biaya Pengolahan Darah JUMLAH
07
520000 520100 520200 520300 520400 520500 520600 520700 520800 520900 521000 521100 521200 521300 521400 521500 521600 521700 521800 521900 522000 522100 522200 522300 522400 522500 522600 522700 522800 522800 522900 523000 523100 523200 523300 523400
4.955.940.000
2.610.000.000 545.650.000 415.050.000 200.075.000 3.770.775.000
BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM: 1. Gaji Pegawai 2. Biaya Listrik 3. Biaya Air 4. Biaya Telepon 5. Biaya BBM Ambulance 6. Biaya BBM Genset 7. Insentif Pegawai (**) 8. Biaya Pendidikan & Latihan 9. Biaya Perjalanan Dinas (*) 10. Biaya Konsultan 11. Biaya Asuransi 12. Biaya Photo Copy 13. Biaya Pos & Materai 14. Biaya Parkir 15. Biaya Transportasi 16. Biaya Dokumentasi 17. Iuran PERSI 18. Biaya Konsumsi Rapat/Tamu 19. Biaya Alat Tulis Kantor 20. Biaya Barang cetakan 21. Biaya perlengkapan rumah tangga 22. Sumbangan 23. Tunjangan Hari Raya (THR) 24. Biaya Administrasi Lain-lain 25. Biaya Pemeliharaan – Gedung 26. Biaya Pemeliharaan – Inventaris 27. Biaya Pemeliharaan – Listrik 28. Biaya Pemeliharaan – Ambulance 29. Biaya Pemeliharaan – Taman 30. Biaya Penyusutan – Gedung 31. Biaya Penysutan – Peralatan Medis 32. Biaya Penyusutan – Peralatan Non-Medis 33. Biaya Penyusutan – Inventaris 34. Biaya Penyusutan – Kenderaan 35. Biaya Penyusutan – Mesin-Mesin
2.425.870.000 135.470.000 145.500.000 171.500.000 20.750.000 19.170.000 65.550.00 75.432.000 221.740.000 319.471.000 241.560.000 339.991.000 59.500.000 50.050.000 243.350.000 69.980.000 37.700.000 25.10.000 139.050.000 71.130.000 339.161.000 89.919..000 467.971.000 101.990.000 45.560.000 65.900.000 20.950.000 30.125.000 24.570.000 83.150.000 71.050.000 67.550.000 77.650.000 81.150.000 87.500.000
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
08
09
523500 523600
36. Biaya Pajak PBB 37. Biaya Fonds Pegawai 38. Biaya Dana Taktis 39. Biaya Inventaris 40. Biaya Lembur Pegawai 41. Biaya Sewa JUMLAH
530000 53010 1 2 3 0
BIAYA PEMASARAN: 1. Iklan 2. Brosur 3. Representasi 4. Dana Promosi/Dana Taktis JUMLAH
540000 540100 540200
BIAYA LAIN-LAIN 1. Administrasi Bank 2. Lain-lain JUMLAH TOTAL
91.570.000 41.990.000 310.110.000 116.760.000 109.540.000 345.600.000 7.591.505.000
190.375.000 95.050.000 110.123.000 293.567.000 689.115.000
177.370.000 448.500.000 625.870.000 25.412.218.000
Sudarmanto : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasi Guna Meningkatkan Efektifitas Dan Efisiensi Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009
2