Triwulan I Tahun 2013, Pelindo I Tunjukkan Trafik Positif
Penghargaan Pelindo I Kementerian BUMN
PT Pelindo I Bantu USU Rp 100 Juta
Gema
Pelabuhan
MAJALAH BULANAN
MEDIA KOMUNIKASI & INFORMASI PELABUHAN
GEMA PELABUHAN Edisi Mei 2013
DAFTAR ISI
SALAM REDAKSI
Bersatu PANDU >>
• Penghargaan Pelindo I Kementerian BUMN • Triwulan I Tahun 2013, Pelindo I Tunjukkan Trafik Positif MENARA >>
• Pelindo I Gelar Pelatihan ISPS Code SANDAR >>
• PT Pelindo I Bantu USU Rp 100 Juta LABUH >>
• Pelabuhan Lhokseumawe akan Ditata dengan Konsep Lhoks’marina TERMINAL >>
• Pelabuhan Lhokseumawe akan Ditata dengan Konsep Lhoks’marina DO YOU KNOW >>
• Kisah Dibalik “nama” Perusahaan IT di Dunia
We may have all come on different ships, but we’re in the same boat now Martin Luther King, Jr. Pembaca Gema yang Budiman Ungkapan pembuka dari Martin Luther King, Jr rasanya merupakan idiom yang pas dengan kondisi kita saat ini di rumah kita Pelindo I. Boleh jadi, kita berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda, suku, ras, agama, daerah, budaya yang berbeda. Namun semua itu bukan alasan bagi untuk tidak bekerja dan berjalan bersamasama. Karena semua perbedaan itu telah melebur menjadi satu di kapal Pelindo I. Seluruh awak kapal dan penumpang di kapal ini disatukan oleh tujuan dimana kapal ini akan bersandar. Seluruh awak kapal yang dipimpin oleh seorang nahkoda harus bekerja keras agar kapal ini bergerak menuju tempat berlabuh. Begitu juga di Pelindo I, kita telah menetapkan bahwa pada tahun ini, kita mempunyai tujuan meraih laba 475 Milyar. Laba 475 Milyar adalah tujuan kita, dimana kapal Pelindo I harus bergerak kearah sana. Kita sebagai awak kapal di kapal Pelindo I harus bekerja keras, bahu – membahu, menggerakkan kapal ini menuju tempat berlabuh yaitu laba 475 Milyar. Kerja keras dan kebersamaan para karyawan Pelindo I menjadi sajian ringkas dalam artikelartikel Gema kali ini. Selamat membaca!!
Pembina/Penasehat : PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Corporate Secretary Redaktur Pelaksana: M. Eriansyah Staff Redaksi: Gunawan, Lailatul Qomariyah, Fiona Sari Utami Percetakan dan Fotografer: Nova Indrawan, Admnistrasi: Ennyke Sandra P, Design Layout: Lailatul Qomariyah Bagi pembaca yang ingin menyampaikan saran, tanggapan baik redaksi ataupun kepada perusahaan, dapat dikirim via email
[email protected] dan pos serta ke no HP 085640424725 yang ditujukan pada “Bung Gema” pada Redaksi. Apabila tanggapan Bung Gema belum memuaskan harap dimaklumi, lebih lanjut diharapkan bidang terkait dapat menanggapi secara profesional, terimakasih. GEMA PELABUHAN Mei 2013 1
GEMA PELABUHAN Mei 2013 2
PANDU
Tahun 2013, Pelindo I kembali Menerima Penghargaan
P
T Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I kembali memperoleh penghargaan atas terobosan dalam peningkatan kinerja pelayanan yaitu penghargaan Kategori Individu II “Perbaikan Turn Around Time di Pelabuhan Belawan” dari Kementerian BUMN yang diserahkan langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, di Kantor Pusat Per tamina, Jakar ta, Minggu (19/5/2013). Pada tahun yang lalu, Pelindo I juga memperoleh penghargaan 6 (Enam) penghargaan Pelayanan Prima Sektor Transpor tasi dari Kementerian Perhubungan. Tahun ini, Pelindo I Cabang Pelabuhan Dumai menerima penghargaan Nihil Kecelakaan (Zero Accident Award) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia pada bulan lalu. “Penghargaan ini diberikan kepada Pelindo I atas keberhasilan Pelindo I dalam menurunkan Turn Round Time kapal dari 7-8 hari menjadi 2 hari di Pelabuhan Belawan khususnya Belawan International Container Terminal (BICT),” jelas M. Eriansyah, Humas Pelindo I, Senin (20/05/2013). Eriansyah menjelaskan bahwa Turn Round Time atau total waktu kapal di pelabuhan kondisi sebelumnya per kapal dapat mencapai 7 - 8 hari dengan produktivitas bongkar muat berkisar 18 box/crane/hour (B/C/H). Hal ini disebabkan karena panjang dermaga yang kurang (hanya 850 M dengan alat bongkar muat (container crane) hanya sebanyak 6 unit ditambah lagi Sispro yang tidak menggunakan windows system dan tidak menerapkan jaminan pelayanan bagi pelanggan. Dampaknya, lamanya waktu pelayanan kapal di pelabuhan membuat biaya tinggi logistik yang tinggi, Sehingga produkproduk dari Sumatera Utara mahal dan kurang competitif. Kemudian pada tahun 2010 Manajemen Pelindo I melakukan terobosan perbaikan kinerja pelayanan, yang dilakukan dalam 3 (tiga) tahap/program, dimulai tahun 2010 hingga 2015. Pada tahap per tama, disebut Urgent Program (2010-2012) yang ber tuGEMA PELABUHAN Mei 2013 3
PANDU
juan untuk peningkatan produktivitas dan Kapasitas Pelabuhan. Implementasi dari tahap per tama adalah perpanjangan Dermaga 100 meter, perluasan Container Yard (CY) 6000 m2, penambahan peralatan bongkar muat seper ti Container Crane (CC) sebanyak 5 (lima) unit, Harbour Mobile Crane (HMC) sebanyak 2 (dua) unit, Rubber Tire Gantr y (RTG) sebanyak 15(lima belas) unit. Menerapkan Sispro dengan menggunakan Window System, penerapan Ser vice Level Agreement/Ser vice Level Guarantee, ser ta pemasangan Moveable Fence antar terminal internasional dan domestik. Terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM), dengan menambah SDM operator dan menerapkan sistem insentif produksi. “Urgent program ini telah meningkatkan kapasitas terminal dan produktivitas bongkar muat sehingga menurunkan turn round time (TMT) kapal, meningkatkan kapasitas terminal dari 800.000 Teus menjadi 1.200.000 Teus, dan meningkatkan produktivitas dari 18 box/crane/hour (B/C/H) menjadi 25 box/crane/hour (B/C/H) sehingga menurunkan biaya logistik,” kata Eriansyah. Untuk tahap kedua, disebut Optimalization Program (2013-2014) yang ber tujuan untuk peningkatan kapasitas dan peningkatan kualitas layanan dari Panamax size menjadi Post Panamax Size. Programnya dibagi dalam 2 (dua) paket, paket per tama adalah penambahan Dermaga 350 m dan CY 15 Ha, CC 4 Unit dan T T 12 Unit dan paket kedua adalah penambahan Dermaga sepanjang 350 m dan CY seluas 15 Ha, CC sebanyak 4 (empat) unit dan T T sebanyak 12 (dua belas) unit. “Progresnya sampai saat ini adalah program ini telah diakomodasi dalam RK AP Pelindo I tahun 2013, Master Plan telah mendapat pengesahan Menteri KLH, Engineering Design telah diselesaikan, telah ada surat persetujuan prinsip Menteri Perhubungan dan Konsesi dalam tahap pembahasan dan negosiasi dengan pihak Kementerian Perhubungan,” tambah Eriansyah. Tahap ketiga, disebut Expansion Program (2013-2015) yang ber tujuan untuk membangun Indonesia Hub Container Por t di Pelabuhan Kuala Tanjung. Program ini terbagi dalam dalam 21 modul, setiap modul terdiri dari pembangunan Dermaga sepanjnag 1000 m’ dengan kedalaman 17 m’ LWS, pembangunan Container Yard (CY) seluas 40 Ha, pengadaan Container Crane (post Panamax size ) sebanyak 10 (sepuluh) unit, dan Transtainer (one over six) sebanyak 30 (tiga puluh) unit. “Progres sampai saat ini, Master Plan telah disahkan oleh Kementerian Perhubungan, Amdal dalam proses pengesahan Menteri KLH dan Engineering design (DED) telah selesai,” jelas Eriansyah. Pelabuhan merupakan mata rantai utama sistem logistik nasional yang memiliki peran strategis dalam mendukung kelancaran arus barang/ produk dan mempengaruhi harga jual sebuah produk. Untuk itu diharapkan pengelolaan pelabuhan semakin efisien agar produk yang melewati pelabuhan tersebut semakin kompetitif. “Dengan menurunnya waktu kapal (Turn Around Time) di pelabuhan, produktivitas dan kapasitas meningkat, otomatis ada penghematan dalam pengiriman barang sehingga dapat menurunkan biaya logistik. Alhasil, harga dari produk daerah hinterland semakin kompetitif terutam hinterland kami Sumatera,” kata Eriansyah. (red) GEMA PELABUHAN Mei 2013 4
PANDU
PANDU
Triwulan I Tahun 2013, Pelindo I Tunjukkan Trafik Positif
T
Sumber: billfrymire.com
GEMA PELABUHAN Mei 2013 5
riwulan I tahun 2013, kinerja PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menunjukkan pertumbuhan yang positif. Selama Triwulan I tahun 2013, Trafik Kunjungan Kapal PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) meningkat dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama, baik dalam Call maupun GT (Gross Tonage). Hal ini diungkapkan oleh Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha, Bambang Eka Cahyana, ketika temu pers, Kamis (09/05). “Bukan hanya kunjungan kapal yang meningkat, namun juga bongkar muat baik general cargo maupun petikemas,” ungkap Bambang. Realisasi kunjungan kapal selama Triwulan I tahun 2013 Pelindo I mencapai 15.874 call yang meningkat 0,64% dibanding tahun lalu periode yang sama yaitu 15.773 call, setara dengan 41.502.144 GT (Gross Tonage) yang meningkat 8,67% dibandingkan tahun lalu periode yang sama yaitu 38.189.547 GT. Adapun realisasi bongkar muat atau arus barang selama Triwulan I tahun 2013 sebanyak 18.821.896 ton, yang meningkat 0,98% dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama, sebesar 18.638.344 ton. Realisasi bongkar muat atau arus petikemas selama Triwulan I tahun 2013 sebesar 302.433 box yang meningkat sebesar 15,38% dibandingkan tahun lalu dengan periode yang sama yang sebesar 262.129 box atau setara dengan 378.708 Teu’s yang meningkat sebesar 18,28% dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama yang sebesar 320.181 Teu’s. Sedangkan untuk arus penumpang,
terjadi penurunan. Selama Triwulan I tahun 2013, jumlah penumpang mencapai 1.265.333 orang, yang turun sebesar 2,77% dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama yang mencapai 1.301.398 orang. Bambang menambahkan, selain kinerja trafik yang tumbuh positif, kinerja operasional juga menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. “Waktu tunggu (Waiting Time) di BICT (Belawan International Container Terminal) semakin berkurang sampai 34,75% dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama yaitu dari 1,18 jam/kpl menjadi 0,77 jam/ kpl. Dan produktivitas meningkat dari 26,46 B/S/H (Box/Ship/Hour) menjadi 31 B/S/H (Box/Ship/Hour), meningkat 17,16%,” jelas Bambang. “Dalam struktur Manajemen, kami juga baru saja menambah 4 bidang baru untuk mempercepat implementasi program strategis perusahaan,” jelas Bambang yang juga didampingi oleh ACS Humas Pelindo I, M. Eriansyah. Bidang baru tersebut adalah Project Management Office (PMO) Pengembangan Maritime Services di Propinsi Riau dan Kepulauan Riau, PMO Pengembangan Terminal Peti Kemas Belawan dan Pelabuhan Kuala Tanjung, PMO Pendirian Anak Perusahaan dan Strategic Management Office (SMO). Project Management Office (PMO) Pengembangan Maritime Services dibentuk untuk percepatan realisasi program kerja Perusahaan dalam pengembangan bisnis maritime services di Propinsi Riau dan Kepulauan Riau. Bidang ini akan membantu Direksi dalam mengidentifikasi, merumuskan, dan mengusahakan bisnis tersebut untuk pencapaian sasaran strategis Perusahaan. PMO Pengembangan Terminal Peti Kemas Belawan dan Pelabuhan Kuala Tanjung dibentuk untuk percepatan realisasi proyek Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) bagi Perusahaan. Bidang ini yang akan membantu Direksi dalam menyusun program pengembangan pelabuhan, mengusahakan jaminan legalitas, serta melakukan kerjasama dengan mitra untuk pencapaian sasaran strategis Perusahaan. PMO Pendirian Anak Perusahaan dibentuk untuk percepatan realisasi program kerja pendirian anak perusahaan. Bidang ini akan membantu Direksi dalam merumuskan, menyusun, serta melaksanakan kajian untuk pencapaian sasaran strategis Perusahaan. Strategic Management Office (SMO) dibentuk untuk mendukung keberhasilan kinerja manajemen berbasis strategi meliputi pengembangan dan eksekusi strategi perusahaan serta penerapan penilaian kinerja berbasis Key Performance Indicator (KPI) perusahaan. “Dalam hal investasi, tahun ini kami memulai perpanjangan dermaga 700 meter di BICT dan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung yang akan menjadi hub port Indonesia,” tegas Bambang. (red)
GEMA PELABUHAN Mei 2013 6
MERNARA
MENAR
Pelindo I Pelatihan ISPS Code
P
T Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I menggelar pelatihan Internal Audit International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para karyawan serta sebagai dasar untuk menghadapi verifikasi dan audit eksternal atas implementasi keamanan fasilitas pelabuhan sesuai peraturan ISPS Code. Pelatihan ini digelar di Kantor Pusat Medan pada 27 -28 Mei 2013 yang diikuti sejumlah 34 orang peserta. Pelatihan ini dilaksanakan oleh PT Nawakara Perkasa Nusantara selaku Recognized Security Organization (RSO) bekerjasama dengan pakar ISPS Code dari Kementrian Perhubungan Jakarta dengan pesertanya karyawan dari Kantor Pusat serta 11 Cabang palabuhan yang sudah comply ISPS Code yaitu, Cabang Pelabuhan Belawan, Belawan International Container Terminal (BICT), Dumai, Tanjungpinang, Pekanbaru, Lhokseumawe, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Balai Asahan, Malahayati, Sei Pakning, dan dari Kuala Tanjung. Instruktur pelatihan kali ini adalah Bapak Untung, Riadi Widodo serta Capt. Purnama dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Pelatihan ini diselenggarakan dalam upaya pemenuhan persyaratan ISPS Code yang mempersyaratkan para personil ISPS Code di Cabang pelabuhan yang telah comply mampu melaksanakan Internal Audit. Diharapkan setelah pelatihan ini, para peserta dapat melakukan pemeriksaan efektifitas dari penerapan sistim manajemen
GEMA PELABUHAN Mei 2013 7
keamanan di kawasan pelabuhan dalam rangka kesiapan pelabuhan menghadapi ancaman keamanan yang mungkin terjadi terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan. “Setelah pelatihan ini, saya harapkan para peserta dapat membagi ilmunya kepada para pegawai yang lain di Cabang, agar semua juga mampu menerapkan ISPS Code secara konsisten yang pada akhirnya bisa menciptakan pelabuhan yang aman dan kondusif untuk melayani kapal-kapal internasional,” harapan Bambang Eka Cahyana, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo I ketika menutup acara pelatihan. ISPS Code adalah serangkaian langkah penting dan komprehensif untuk meningkatkan keamanan sebagai tanggapan atas ancaman terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan. ISPS Code muncul sebagai amandemen terhadap Konvensi Internasional SOLAS 1974 yang menjadi perjanjian paling penting untuk melindungi keselamatan kapal dagang dan fasilitas pelabuhan. Pemerintah Republik Indonesia telah meratifikasinya sejak 1980 dan diberlakukan oleh IMO (International Maritime Organization) sejak 24 Juli 2004. Dalam persyaratan ISPS Code tersebut diharuskan melakukan evaluasi terhadap sistim manajemen keamanan, baik di kapal maupun fasilitas pelabuhan oleh Auditor Internal yang kompeten dan independen. “Pelatihan yang berlangsung dua hari ini melibatkan staf terkait dari berbagai bidang di abang, seperti petugas penanggung jawab keamanan fasilitas pelabuhan atau PFSO (Port Facility and Security Officer) dan Deputy PFSO yang bertanggung jawab dalam menangani masalah Drill, keamanan pelabuhan, keamanan fasilitas pelabuhan,” terang M. Eriansyah, Humas Pelindo I. (red)
GEMA PELABUHAN Mei 2013 8
SANDAR
SANDAR
PT Pelindo I Bantu USU Rp100 Juta
P
T Pelabuhan Indonesia (Pesero) atau Pelindo I memberikan bantuan bina lingkungan dan program pendidikan sebesar Rp100 juta kepada Universitas Sumatera Utara (USU) dilakukan secara langsung di Ruangan Rektor, Rabu (15/5). Bantuan tersebut diserahkan langsung Direktur Utama Pelindo I Alfred Natsir kepada Rektor USU Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H MSi, A(K) disaksikan Komisaris Pelindo I Prof. Muhammad Nawawiy Lubis, Ph.D, Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Drs. Raja Bongsu Hutagalung MSi dan Kabag. Humas USU Bisru Hafi S.Sos, MSi. Direncanakan anggaran yang bersumber dari program bina lingkungan itu ditujukan untuk mendukung pembangunan masjid sekaligus pusat kajian Islam yang berlokasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU. “Dengan bantuan ini, harapan kami bisa membantu salah satu program yang ada dilingkungan USU, serta dapat mempererat hubungan yang sudah terjalin baik selama ini,” ucap Dirut Pelindo I Alfred Natsir, Rabu (15/5). GEMA PELABUHAN Mei 2013 9
Menurut Alfred, PT Pelindo I sebagai BUMN mempunyai kewajiban untuk memupuk laba agar terus bisa berkembang. Namun, sebagai jasa infrastruktur harus dapat dan memacu perkembangan wilayah kerjanya terutama Sumut. Pelindo dititipi juga oleh pemerintah untuk pelaksanaan tangung jawab sosial dalam bentuk porgam kemitraan, yaitu pemberian kredit pada usaha menengah dan kecil/mikro. Disamping program bina lingkungan yang diberikan dalam bentuk hibah diantaranya ditujukan untuk bencana alam, pendidikan dan latihan, kesehatan, sarana prasarana umum, sarana ibadah, pelestarian lingkungan dan bantuan sosial kemasyarakatan lainnya. Hal lain yang menjadi pertimbangan Pelindo I adalah kontribusi USU dalam ketersedian sumber daya manusia yang bermutu dan berkualitas. Dimana, dilingkungan kerja Pelindo tercatat sebanyak 176 orang merupakan alumninya dari berbagai disiplin ilmu, termasuk Komisaris Pelindo I yakni Mohammed Nawawiy Lubis. Sementara itu, Rektor USU Prof Syahril Pasaribu menyampaikan terimkasih atas bantuan pendidikan yang diberikan Pelindo I kepada USU. Dana itu akan dimanfaatkan untuk melakukan renovasi terhadap Mushalla yang saat ini ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU), dan Gedung Pusat Kajian Kebudayaan Masyarakat Islam. “Fasilitas baru ini diharapkan dapat memperbanyak kajian tentang dunia Islam,” jelasnya.(Sumber: beritasore.com)
GEMA PELABUHAN Mei 2013 10
LABUH
SANDAR
Pelabuhan Lhokseumawe akan Ditata dengan Konsep Lhoks’marina
P
elabuhan Lhokseumawe salah satu pelabuhan paling sibuk dengan kegiatan ekspor impor. Di lokasi ini dibangun gudang-gudang besar untuk menampung komoditi pertanian yang akan diekspor, juga barang-barang impor. Kawasan ini dikenal dengan nama Lapangan KP3 Lhokseumawe. Letaknya persis di bibir Selat Malaka. Di bagian tengah lahan yang membentang luas itu, ada landasan helikotper. Lokasi seputaran helipad menjadi tempat bermain anak saban sore, biasanya selalu ramai pada Sabtu dan Minggu. Aneka jenis sarana bermain anak yang dikelola sejumlah orang, mulai dibuka selepas siang. Begitu pula hari ini, awal Mei 2013. Tak jauh dari helipad, ada bangunan aula terbuka. Pada pintu kamar dalam aula berlantai keramik itu tertulis, “Bangunan ini milik Pelabuhan Indonesia I Cabang Lhokseumawe”. Bangunan aula tersebut sering menjadi tempat mangkal para pengunjung pantai. Pengunjung juga bisa menikmati mi bakso yang ditawarkan sejumlah pedagang. “Di sini asyik makan bakso sambil santai, hembusan angin laut bikin kita betah,” kata seorang pengunjung. Belakang aula itu, ada sederet bangunan. Salah satunya kantor Administrator Pelabuhan (Adpel). Yang lainnya GEMA PELABUHAN Mei 2013 11
rumah, berjejer dari pintu masuk Lapangan KP3 sampai tepi pantai. Di pinggir pantai yang telah dibangun tanggul, juga ada sejumlah warung. Lokasi ini dikenal sebagai pasar kuliner KP3. Di sini ada pedagang mi dan aneka minuman, termasuk kelapa muda. Namun beberapa barak yang telah dibangun oleh Pemko Lhokseumawe di antara deretan pasar kuliner ini, belum difungsikan. Masih di kawasan KP3, ada pula kompleks tentara. Pada pamflet di muka kompleks militer itu tertulis, “Detasemen Peralatan 18-12-01 Bengkel Lapangan “B” 18-44-10”. Jarak lokasi pasar kuliner dengan kompleks peralatan militer hanya dipisahkan oleh jalan dua jalur yang melintasi Lapangan KP3 tembus ke Pasar Ikan Pusong Lhokseumawe. *** KP3 ialah singkatan dari Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan. Lapangan KP3 Lhokseumawe itu merupakan bekas kawasan pelabuhan. Sebelum Indonesia merdeka, pelabuhan tersebut digunakan pihak Belanda. “Karena masa Belanda masih pakai kereta api, relnya dibangun sampai ke pelabuhan. Pelabuhan itu difungsikan sebagai tempat mendarat pasukan, begitu turun dari kapal naik kereta api, berangkat,” kata Maulana AlFajri, salah seorang warga Lhokseumawe yang dijuluki “pustaka berjalan”. Setelah Indonesia merdeka, Pelabuhan Lhokseumawe salah satu pelabuhan paling sibuk dengan kegiatan ekspor impor. Di lokasi ini dibangun gudang-gudang besar untuk menampung komoditi pertanian yang akan diekspor, juga barang-barang impor. Di antaranya, kata Maulana, gudang milik Aceh Kongsi, pengusaha asal Bireuen. Ada pula gudang milik Firma Murni Teguh, gudang PT Persatuan Saudagar Indonesia Geudong (Persig/milik pengusaha asal Geudong Aceh Utara), gudang Firma Puspa (pengusaha asal Pidie), gudang PT Tawison, Firma Aula Company dan PT Mawai. “Dulu banyak gudang milik sejumlah pengusaha Aceh di kawasan itu, karena Pelabuhan Lhokseumawe menjadi pusat transaksi perdagangan. Lhokseumawe masa itu sebagai kota paling sibuk di Aceh dengan aktifitas perdagangan,” ujar Muzakir Ibrahim, tokoh masyarakat Lhokseumawe. Pelabuhan Lhokseumawe tiarap, kata Muzakir dan Maulana, ketika terjadi konfrontasi Indonesia dengan Malaysia tahun 1963. Setelah itu tak ada lagi GEMA PELABUHAN Mei 2013 12
TERMINAL
LABUH
kegiatan eskpor impor di Pelabuhan Lhokseumawe. Pelabuhan itu tinggal kenangan, belakangan namanya beralih menjadi kawasan atau Lapangan KP3. Kawasan KP3 Lhokseumawe juga dikenal dengan sebutan “Pardede”. Kata Maulana, sekitar tahun 1970, lokasi tersebut pernah dikelola oleh Pardede, pengusaha asal Medan, Sumatera Utara. “Waktu itu dia membangun pabrik es dan gudang pembekuan udang, makanya ada menyebut kawasan KP3 itu sebagai Pardede,” katanya. Pada masa konflik Aceh, Komando Operasi (Koops) TNI membuka Media Center di KP3 Lhokseumawe.
Pentingnya Rotasi Pekerjaan Tidak jarang kinerja karyawan mengalami fluktuasi. Kondisi seperti itu diduga ada hubungannya dengan terlalu lamanya seseorang dalam periode kerja di satu unit atau di satu pekerjaan saja. Akibatnya timbul kebosanan dan bahkan kejenuhan di kalangan mereka. Dalam konteks pengembangan sumberdaya manusia kondisi seperti itu tidak sehat. Maka manajemen seharusnya menerapkan kebijakan rotasi pekerjaan/karyawan secara berkala. Sumber: http://appanet.cms-plus.com
*** Lokasi KP3 Lhokseumawe hanya beberapa jengkal dari pusat kota. Tidak jauh dari kantor Wali Kota Lhokseumawe dan Pendopo Bupati Aceh Utara. Lantaran mudah diakses dan menawar pemandangan pantai yang indah, kawasan ini mengundang daya tarik ramai warga. “Ke depan, lokasi itu akan ditata lebih maksimal. Kita sudah siapkan rencana penataan kawasan boulevard KP3 dengan konsep Lhoks’marina, tinggal menunggu anggaran dari APBN yang tengah diupayakan oleh Pemko Lhokseumawe dan peralihan status lahan,” kata T. Zahedi atau Pon Di, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Lhokseumawe, Minggu siang tadi. Lahan KP3 itu, kata Pon Di, saat ini dikelola oleh Pelindo I Cabang Lhokseumawe dengan status hak pengelolaan lahan atau HPL. “Informasi yang kita peroleh, lahan itu sedang dalam proses pengalihan untuk Pemda,” katanya. Kalau itu terwujud, kawasan bekas pelabuhan itu akan disulap menjadi lokasi wisata pantai, pasar kulier dan tempat bermain anak yang lebih sempurna. Menata kawasan tepi pantai KP3 dengan konsep kelautan Lhokseumawe. (Sumber: atjehpost.com) GEMA PELABUHAN Mei 2013 13
Rotasi atau perputaran pekerjaan tidak selalu berjalan mulus. Bisa saja tindakan seperti itu menuai protes dari karyawan yang merasa dirinya sudah mapan pada posisi yang sekarang. Karena itu kebijakan seperti itu harus didasarkan pada data dan informasi akurat mengenai kinerja individu, pengalaman kerja di unit, keterlibatan pelatihan, dan perilaku karyawan. Kemudian perlu dilakukan sosialisasi agar para karyawan tidak merasa diperlakukan secara tidak adil. Hal lain yang penting juga dipertimbangkan bahwa rotasi pekerjaan harus berbasis kompetensi dari karyawan bersangkutan. Mereka harus disiapkan lebih dahulu paling tidak dalam bentuk orientasi di tempat pekerjaan yang baru. Karena itu rotasi pekerjaan dapat dikategorikan sebagai bentuk pelatihan “on-the-job“. Karyawan mengikuti pelatihan silang antarjenis pekerjaan. Di sini, pelatih memindahkan karyawan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Biasanya tiap kepindahan didahului dengan pelatihan instruksi. Di samping itu, memberi para karyawan dengan beragam pekerjaan. Pelatihan silang itu, membantu perusahaan ketika lowongan, ketidakhadiran, penyusutan usaha, atau pengunduran diri terjadi. Partisipasi peserta pelatihan dan kemampu-pindahan pekerjaan yang tinggi merupakan keunggulan belajar dari perputaran pekerjaan. Perputaran adalah paling terkait dengan karyawan yang sudah bekerja dengan lamanya mereka bekerja. Mereka diharapkan dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan pada ragam tingkat atau posisi tertentu. Sebagai contoh, McDonnell Douglas Cooporation memiliki program perputaran yang dikelompokkan menjadi tiga bagian. Pertama, program rotasi perusahaan yang berupaya mengembangkan manajemen eksekutif top dengan pengetahuan luas. Kedua, program rotasi fungsional yang mencari dan memberi karyawan yang berlatar belakang dalam akuntansi, SDM, atau fungsi lain untuk membuka wawasan dalam fungsinya. Ketiga, sebuah program yang sasarannya di bawah manajemen menengah untuk selama dua sampai tiga tahun penugasan perputaran di dalam perusahaan. (Sumber: indosdm.com)
GEMA PELABUHAN Mei 2013 14
DO YOU KNOW
Kisah Dibalik “nama” Perusahaan IT di Dunia Adobe Berasal dari Adobe Creek yaitu nama sungai di belakang rumah pendirinya John Warnock. Apache Nama ini berasal saat penemunya menerapkan patch ke kode program yang ditulis untuk http daemon NCSA. Hasilnya adalah APAtCHy server, yang selanjutnya menjadi apache server. Apple Computers Selama 3 bulan Steve Jobs belum memberi nama untuk perusahaan barunya karena dia belum mendapatkan nama yang cocok. Maka suatu hari dia mengancam staff nya, jika sampai jam 5 belum ada yang mengusulkan nama yang tepat, maka dia akan memberi nama terserah dia. Saat jam 5 tiba, tidak ada staff yang mengusulkan nama perusahaan dan Steve saat itu sedang makan apel. Jadilah perusahaan itu dinamakan Apple Computer. Corel Berasal dari nama penemunya Dr. Michael Cowpland. Corel singkatan dari COwpland REsearch Laboratory. Google Kata ini bermula dari lelucon tentang banyaknya informasi yang bisa dicari oleh search engine. Istilah yang dimaksud adalah Googola,yang berarti bilangan 1 diikuti oleh 100 angka nol. Penemu yang juga mahasiswa Stanford, Sergey Brin dan Larry Page saat itu sedang memberikan presentasi proyek ini ke investor, mereka kemudian berhasil mendapatkan dana dalam bentuk check yang ditujukan kepada Google. Microsoft Awalnya Bill Gates memberi nama perusahaannya dengan nama MICROcomputer SOFTware. Kemudian nama ini disingkat menjadi Micro-Soft dan selanjutnya tanda ( - ) dihapus dari penulisannya. Mozilla Marc Andreesen yang juga pendiri Netscape membuat browser baru untuk menggantikan browser ciptaannya, Mosaic. Browser ini diberi nama Mozilla (Mozaic-Killer, Godzilla). Sony Berasal dari bahasa latin sonus yang berarti suara dan sonny adalah bahasa slang Amerika untuk menyebut pemuda cerdas. Yahoo! Kata ini pertama kali ditemukan oleh Jonathan Swift dan digunakan dalam bukunya yang berjudul Gullivers Travels. Artinya adalah orang yang berpenampilan menjijikkan dan bertindak tidak seperti manusia. Pendiri Yahoo!, Jerry Yang dan David Filo memilih nama ini karena merasa diri mereka adalah golongan yahoos. (Sumber: arenabagus.com) GEMA PELABUHAN Mei 2013 15
Save Energy, Save Money