Pelabuhan Malahayati Siapkan Transportasi Langsung Tanjung Priok-Aceh
Pelindo I Terima Enam Penghargaan Pelayanan Prima
Pelindo I Dumai Serahkan 3300 Pohon untuk Penghijauan
Gema
Pelabuhan
MAJALAH BULANAN
MEDIA KOMUNIKASI & INFORMASI PELABUHAN
GEMA PELABUHAN Edisi Oktober 2012
PANDU >>
DAFTAR ISI
Pelindo I Terima Enam Penghargaan Pelayanan Prima Kunjungan DPR RI Komisi VI ke Pelabuhan Belawan MENARA >>
Pelabuhan Malahayati Siapkan Transportasi Langsung Tanjung Priok-Aceh Pelindo I Dumai Serahkan 3300 Pohon untuk Penghijauan SANDAR >>
Pelindo Tanjungbalai Benahi Kawasan Pelabuhan Pelindo I Cabang Tanjungbalai Asahan Salurkan Beasiswa LABUH >>
Tekad PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk membenahi pelabuhan yang dikelolanya dengan investasi cukup besar mulai membuahkan hasil. Sebanyak enam pelabuhan cabang di bawah komando Pelindo I Medan menerima penghargaan Pelayanan Prima Sektor Transportasi Kementerian Perhubungan Tahun 2012.
Pemerintah Thailand Melihat Tren Impor Agrikultural di Pelindo I Belawan CURAH >>
Pelindo I Cabang Tanjungbalai Asahan Salurkan Beasiswa Zulfahmi Rizal, Komisaris Baru Pelindo I TERMINAL >> DO YOU KNOW >> HUMOR >>
Pembina/Penasehat : PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Corporate Secretary Redaktur Pelaksana: M. Eriansyah Staff Redaksi: Gunawan, Lailatul Qomariyah, Fiona Sari Utami Percetakan dan Fotografer: Nova Indrawan, Admnistrasi: Ennyke Sandra P, Design Layout: Lailatul Qomariyah Bagi pembaca yang ingin menyampaikan saran, tanggapan baik redaksi ataupun kepada perusahaan, dapat dikirim via email
[email protected] dan pos serta ke no HP 085640424725 yang ditujukan pada “Bung Gema” pada Redaksi. Apabila tanggapan Bung Gema belum memuaskan harap dimaklumi, lebih lanjut diharapkan bidang terkait dapat menanggapi secara profesional, terimakasih. GEMA PELABUHAN Oktober 2012 1
SALAM REDAKSI
Pengusaha??? Pembaca Gema yang Budiman Beberapa waktu lalu, ketika naik bus Bung Gema berkenalan dengan seorang pria sekitar 40-an tahun, kelahiran Indonesia berkebangsaan Belanda. Selama perjalanan, kami saling bercerita, mulai masalah pekerjaan, keluarga dan berbagi pengalaman sebagai penyuka jalan-jalan. Dari ceritanya, dia telah mengunjungi banyak tempat di dunia mulai dari Antartika, Alaska, Afrika, Australia, kepulauan Fiji, Panama. Wooww!!! Bung Gema cukup salut. Ketika ditanya, apakah dia tidak bekerja sehingga bisa bebas pergi kamanapun dia suka? “Saya pengusaha. Tapi orang lain yang mengerjakan, jadi saya tinggal menikmatinya, hehehe.. Makanya jadi pengusaha, tidak ada yang mengatur kita, tidak ada yang bisa ngukur penghasilan kita, kita bisa melakukan apa yang kita inginkan. Bukankah manusia selalu menginginkan kebebasan?” kata dia. “Anda adalah karyawan perusahaan. Sudah jelas penghasilan Anda dalam satu tahun berapa, bila Anda tidak punya sambilan atau masukan lain. Dan ketika Anda bisa memiliki apa yang lebih dari gaji Anda, Anda bisa dicurigai melakukan korupsi. Itu karena kekayaan Anda telah terukur. Semua orang bisa memperkirakan seberapa kaya Anda,” lanjutnya. “Dulu saya pernah kerja di PMA pertambangan, gajinya lumayan besar. Saya sempat juga kerja di UNHCR, gajinya juga lumayan. Tapi saya kurang dapat menikmati kebebasan saya, akhirnya saya putuskan untuk menjadi pengusaha saja. Jadinya, sekarang saya bisa bebas berkeliling dunia,” cerita pria yang mempunyai 4 anak tinggal di Jakarta ini. “Kalau Anda ingin bebas berkeliling dunia, jadilah pengusaha. Anda bisa mengendalikan keuangan Anda dan waktu Anda sendiri. Selain itu, ketika Anda memperkerjakan orang lain, Anda telah membantu kehidupan orang lain,” nasihatnya. Pertemuan yang cukup menginspirasi Bung Gema untuk jadi pengusaha. Tentunya juga bisa mengispirasi pembaca untuk menjadi pengusaha selain bekerja rutin di perusahaan kita ini. Yukk jadi pengusaha…. Pembaca Gema yang Budiman Pada edisi kali ini Gema menyajikan berita tentang event perusahaan serta berita Cabang-Cabang. Selamat Membaca
GEMA PELABUHAN Oktober 2012 2
PANDU
PANDU
Pelindo I Terima Enam Penghargaan Pelayanan Prima
T
ekad PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk membenahi pelabuhan yang dikelolanya dengan investasi cukup besar mulai membuahkan
hasil. Sebanyak enam pelabuhan cabang di bawah komando Pelindo I Medan menerima penghargaan Pelayanan Prima Sektor Transportasi Kementerian Perhubungan Tahun 2012. Penghargaan tersebut diserahkan Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan kepada masing-masing General Manager (GM) Pelabuhan yang menerima penghargaan di Kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, Selasa (16/10). Humas Pelindo I, M Eriansyah, Rabu (17/10), mengatakan, adapun pelabuhan cabang di jajaran Pelindo I Medan yang menerima penghargaan dari Menhub tersebut masing-masing, Cabang Pelabuhan Belawan yang diterima GM Syahputera Sembiring, Belawan International Container Terminal (BICT) diterima Captain Akhmad Hidayat Alcaff selaku GM, Tanjungpinang diterima GM Arief Hermawan, Pelabuhan Tanjung Balai Karimun diterima GM Agastyan, Cabang Pelabuhan Pekanbaru dan Terminal Peti Kemas Perawang diwakili Manajer Umum Zulkifli dan Cabang Pelabuhan Dumai diterima GM Harianja. Menhub EE Mangindaan dalam sambutannya pada
mendorong upaya perbaikan dalam meningkatkan
kualitas
pelayanan
publik. “Pemberian penghargaan ini adalah even tahunan Kementerian Perhubungan,” kata Eriansyah. Menurut juru bicara pengelola 25 pelabuhan yang tersebar di Propinsi Sumut, Aceh, Riau dan Kepulauan Riau itu, keberhasilan ini merupakan wujud/realisasi
dari
meningkatnya
kinerja pelayanan karena investasi yang telah dilakukan pada tahuntahun sebelumnya. Pada tahun 2010, General Manager Cabang Pelabuhan Belawan meinvestasi yang dikucurkan Pelindo I
nerima Penghargaan
untuk membenahi pelabuhan di jajarannya sebesar Rp 572 miliar dan tahun 2011 naik menjadi Rp 1,3 triliun atau naik 127,27%. Investasi tersebut jelas Eriansyah, diwujudkan dalam bentuk fasilitas, peralatan dan kapal di antaranya perpanjangan dermaga, penambahan peralatan bongkar muat seperti Container Crane (CC), Rubber Gan-
General Manager Cabang Pelabuhan Dumai mentry Crane (RTG) dan lain-lain. “Sedan- erima Penghargaan
gkan kapal yang ditambah berupa kapal pandu dan kapal tunda,” katanya. (red)
acara penyerahan penghargaan pelayanan prima itu mengatakan, kegiatan penilaian pelayanan publik ini bertujuan untuk membangun semangat dan
GEMA PELABUHAN Oktober 2012 3
GEMA PELABUHAN Oktober 2012 4w
PANDU
PANDU
Kunjungan DPR RI Komisi VI ke Pelabuhan Belawan
T
erkait implementasi Peraturan Menteri Perdagangan nomor 30 tahun 2012 tentang Ketentuan Impor Hortikultura, komisi VI DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik pada hari Kamis tanggal 27 September 2012 di Pelabuhan Belawan Sumatera Utara untuk mendapat gambaran dan penjelasan terkait kesiapan instansi terkait khususnya PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), Balai Besar Karantina Pertanian Belawan dan Kanwil Bea dan Cukai Belawan. Dalam pertemuan yang dilaksanakan di kantor Gubernur Sumatera Utara, rombongan Komisi VI, Dirut Pelindo I beserta jajarannya, Balai Besar Karantina Pertanian Belawan beserta jajarannya, Kanwil Bea Cukai Belawan beserta jajarannya, Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Utara, Kementerian Perdagangan dan jajaran pers. Dalam presentasinya, Direktur Utama Pelindo I, Alfred Natsir menyatakan kesiapan sarana fasilitas di Pelabuhan Belawan untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait impor hortikultura. “Sejauh ini komoditi hortikultura masih terlayani dengan baik di Pelabuhan Belawan, dengan penambahan fasilitas bongkar muat di Pelabuhan Belawan dan BICT (Belawan Internasional Container Terminal-red) Pelabuhan Belawan siap mendukung kebijakan pemerintah terkait impor hortikultura” kata Alfred. Saat ini BICT mempunyai 11 unit Container Crane (CC), 2 unit Harbour Mobile Crane (HMC), dan 22 unit Rubber Tyred Gantry (RTG). “Terkait komoditi hortikultura tentunya kami telah menyediakan fasilitas reefer container untuk menjaga keamanan dan kehigienisan komoditi hortikultura,” jelas Alfred. Pelabuhan Belawan menjadi salah satu dari empat pintu wajib impor hortikultura yang ditentukan pemerintah GEMA PELABUHAN Oktober 2012 5
selain Bandara Soekarno Hatta (Jakarta), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya) dan Pelabuhan Makassar yang diperbolehkan mengimpor komoditi buah dan sayur-sayuran ke Indonesia. Alfred menjelaskan bahwa peran dan tanggung jawab Pelindo I dalam impor hortikultura lebih pada jasa bongkarnya dan menjaga kualitas serta keamanan barang. “Terkait dokumen impor dan jenis isi kontainer adalah tanggung jawab pihak Bea Cukai dan Balai Karantina,” jelas Alfred. Anggota Komisi VI DPR RI Dr. H Chairuman Harahap, SH, MH mengatakan kebijakan pemerintah menerapkan aturan impor hortikultura diharapkan jangan merugikan petani di Indonesia, termasuk di Sumatera Utara (Sumut). “Pemerintah akan terus berupaya meningkatkan daya saing produk hortikultura yang dikembangkan petani lokal,” ujarya, Jumat (28/9) usai bersama jajaran Komisi VI DPR RI meninjau kesiapan Pelabuhan Belawan dalam rangka menerapkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.60/MDag/PER/9/2012 tentang impor Hortikultura. Chairuman menambahkan menuturkan bahwa keberadaan Pelabuhan Belawan sangat penting bagi perekonomian Sumatera terutama Utara. Menurut dia, posisi geostrategis Sumut yang diapit oleh dua jalur pelaran tersibuk di dunia tersebut seharusnya merupakan peluang besar bagi pelabuhan di daerah itu untuk menjadi tempat transit kapal, baik pelayaran antarpulau maupun internasional. “Infrastruktur pelabuhan di Sumatera Utara harus dibenahi agar kelak mampu memberi kontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah dan masyarakat,” tambahnya. (red)
Kunjungan DPR RI Komisi VI ke Pelabuhan Belawan
GEMA PELABUHAN Oktober 2012 6
MENARA
MENARA
Pelabuhan Malahayati Siapkan Transportasi Langsung Tanjung Priok-Aceh
P
T Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Pelabuhan Mahayati direncanakan akan membuka pelayan kontainer. Hal ini dibahas antara Jajaran Direksi Pelindo I dan DPR Aceh pada Rabu, (19/9), di Kantor Pusat Pelindo I, Jl. Krakatau Ujung No, 100 Medan. Dalam penjelasannya, Direktur Utama Pelindo I, Alfred Natsir, menjelaskan bahwa pengiriman barang dari Jakarta langsung ke Aceh melalui Pelabuhan Malahayati dengan menggunakan kapal kontainer lebih murah dibandingkan harus melalui Pelabuhan Belawan dulu. “Saat ini barang masuk ke Aceh melalui pelabuhan Belawan kemudian dikirim ke Banda Aceh dengan truk. Atau alternatif lain, dari Jakarta langsung ke Banda Aceh dengan menggunakan truk. Cara ini, biayanya cukup tinggi dan lebih lama jika dibandingkan pengiriman barang langsung dari Jakarta ke Pelabuhan Malahayati,” jelas Alfred. Alfred menjelaskan masalah yang mungkin muncul adalah apakah kapal kontainer dari Malahayati yang kembali ke Jakarta akan mengangkut barang atau kosong. “Disini peran pemerintah Aceh untuk mengisi kapal tersebut sehingga akan mendorong ekonomi Aceh,” jelas Alfred. Penjelasan Alfred tentang pengiriman barang dari Jakarta langsung ke Malahayati disambut baik oleh DPRD Aceh. Mereka siap bekerjasama untuk mendukung rencana tersebut. Sementara ini, kata Alfred, mungkin untuk operasional bisa menggunakan peralatan bongkar muat kontainer dari Pelabuhan Belawan. “Fasilitas di Pelabuhan Malahayati saat ini sudah bisa mendukung untuk bongkar muat petikemas seperti CY (Container Yard), truck & chasis, reach stacker, dan crane darat telah siap tinggal melengkapi dengan HMC (Harbour Mobile Crane) yang akan relokasi dari Pelabuhan Belawan,” kelas Alfred. Kerjasama Pada kesempatan yang lain, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi, Informasi dan Telematika (Dishubkomintel) Aceh Yuwaldi Away mengungkapkan, jika ini bisa segera dilakukan maka pengiriman barang-barang dari Pulau Jawa ke Aceh tidak perlu lagi menggunakan transportasi darat. Untuk tahap awal, ujar Yuwaldi, direncanakan pengiriman sepeda motor dari Pulau Jawa ke Aceh tidak lagi melalui jalan darat. Sedangkan dari Aceh melalui Pelabuhan Malahayati tahap awal membawa semen lavarge. “Jadi barang-barang konsumen dari Pu-
GEMA PELABUHAN Oktober 2012 7
lau Jawa kita usahakan tidak lagi menggunakan jalur darai,” kata Yuwaldi Away kepada wartawan, di Banda Aceh Jumat (21/9). Dikatakan, kepantian pemindahan mobile crane ini masih menunggu kebijakan Gubernur Aceh karena biaya pemindahan dari Belawan ke Krueng Raya membutuhkan biaya besar mencapai Rp 2,5 miliar. Secara terpisah anggota DPRK Aceh Besar Nourman Hidayat mengungkapkan, untuk meningkatkan aktivitas ekonomi dan mendongkrak perekonomian masyarakat, Pemprov Aceh harus segera memungsikan secara maksimal dan meningkatkan kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Malahayati. Selama ini, katanya, masyarakat yang bekerja sebagai buruh bongkar muat mengeluh karena pendapatan sangat minim, menyusul sepinya aktivitas kapal yang sandar di pelabuhan setempat. “Sedikitnya 250 warga yang berkerja sebagai buruh bongkar muat dengan upah rata-rata Rp15.000 per hari, jika mereka tak bisa beraktivitas tentunya sangat berdampak pada perekonomian keluarga mereka,” ungkap Norman. Untuk itu, Pemprov Aceh harus mengajak semua pihak terutama kalangan pengusaha untuk memanfaatkan pelabuhan Malahayati sebagai sarana bongkar muat. Di samping itu, pemerintah juga harus memberikan berbagai kemudahan dan jaminan keamanan, sehingga akan banyak investor berinvestasi di Aceh. “Belum banyaknya kapal masuk ke Aceh salah satunya karena tidak adanya barang yang akan dibawa kembali,” ujar Norman. Norman optimis dengan adanya kebijakan yang dilakukan oleh Pemprov Aceh tehadap Pelabuhan Malahayati upaya mensejahterakan masyarakat di Kecamatan Kreung Raya khususunya dan Aceh pada umumnya dapat segara terwujud. (Red-dari berbagai sumber)
GEMA PELABUHAN Oktober 2012 8
MENARA
MENARA
Pelindo I Dumai Serahkan 3300 Pohon untuk Penghijauan
S
ebagai wujud dukungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) terhadap penghijauan lingkungan, Pelindo I Cabang Dumai melakukan program penghijauan kota. Untuk itu, sebanyak 3.300 bibit pohon diserahkan kepada masyarakat. Sekitar 3300 batang pohon berbagai jenis sumbangan dari PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Pelabuhan Dumai yang diperuntukkan untuk melestarikan lingkungan umum dan pemukiman pendudukan, secara spontan mendapatkan sambutan baik dari masyarakat dengan melakukan gotong royong cara penanamannya. General Manager (GM) Pelindo I Dumai, Harianja, mengatakan, bantuan pohon yang disumbangkan berasal dari program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung program pemerintah dalam pengelolaan pelabuhan bersih dan bersahabat dengan lingkungan. “Bersama-sama dengan masyarakat pada Rabu lalu, Pelindo menanam beberapa jenis pohon, masing-masing 600 batang jenis mahoni, tanjung 600 batang dan ketapang 1200 batang, di area pelabuhan, Jalan Datuk Laksamana. Selain itu, kita juga menyerahkan 900 batang bibit pohon mangga kepada masyarakat di tiga kelurahan di Kota Dumai, untuk di tanam di pemukimannya masing-masing,” kata Harianja, Kamis (18/10/12). Sementara itu mengenai penyerahan pohon untuk program penghijauan lingkungan ini, kata Harianja, bibit mangga secara simbolis diserahkan kepada masyarakat yang dilaksanakan di Kelurahan Buluh Kasap dan diterima langsung oleh Zulkarnain, SE, Asisten Menejer Kemitraan Bina Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Dumai dan diterima oleh Lurah Buluh Kasap H Marwan ST. Pada kesempatan itu, Marwan mendukung penuh proGEMA PELABUHAN Oktober 2012 9
gram yang dicanangkan Pelindo I Dumai seraya berharap masyarakat dapat merawat, menjaga dan memelihara pohon mangga yang diserahkan. “Saya mengharapkan agar pohon yang ditanam, baik itu yang ditanam di lingkungan pelabuhan maupun yang diserahkan kepada masyarakat terus dirawat dan dijaga pertumbuhannya sehingga di hari mendatang dapat menciptakan suasana ling- Sumber: sitkins.com kungan yang nyaman,” pungkas Marwan.(red)
GEMA PELABUHAN Oktober 2012 10
SANDAR
SANDAR
Pelindo Tanjungbalai Benahi Kawasan Pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
ga kesan yang ditimbulkan terhadap wisatawan yang berkunjung ke dalam negeri melalui Pelabuhan Teluk Nibung merasakan kenyamanan dan pelayatau Pelindo I
Cabang Tanjungbalai mulai membenahi berbagai sisi kawasan Pelabuhan Teluk Nibung. Pembenahan dilakukan dalam rangka menuju kota pariwisata yang dicanangkan pada tahun 2013. “Pembenahan yang dilakukan itu karena Pelabuhan Teluk Nibung merupakan jalur atau pintu gerbang masuknya wisatawan ke dalam negeri melalui kota kerang,” kata General Manager PT Pelindo I Tanjungbalai, Edy Agustri didampingi anggotanya Wanto SE kepada MedanBisnis di Gedung DPRD Tanjungbalai, Rabu (17/10).
anan yang terbaik,” ujarnya. Menyoal tentang belum kondusifnya kondisi pelabuhan saat ini, Edy menjelaskan, bahwa pihaknya akan terus berupaya melakukan penataan ke Sumber: tanjungbalaiasahan.wordpress.com arah yang lebih baik. Sebab tujuan itu merupakan langkah utama yang harus dilaksanakan. “Bagaimanapun kenyamanan di kawasan Pelabuhan Teluk Nibung jarus benar-benar terjamin dan sehat bagi pengunjung,” tuturnya. (red)
Edy Agustri mengatakan, saat ini pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dalam pembenahan kawasan Pelabuhan Teluk Nibung. Salah satunya menggelar kegiatan pekerjaan pembangunan pagar di sekeliling terminal pelabuhan yang kini sedang berlangsung. “Selain itu, juga akan meningkatkan kegiatan pembenahan terhadap beberapa sisi lainnya,” katanya. Edy mengatakan bahwa meskipun Pelindo I hanya sebatas menyediakan fasilitas dan sarana prasarana lainnya, tapi soal pengamanan cukup banyak instansi terkait yang terlibat di dalamnya. “Karenanya, menuju Tanjungbalai sebagai kota pariwisata tahun 2013, akan terus dilakukan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk instansi terkait khususnya pemerintah daerah. Sehing-
GEMA PELABUHAN Oktober 2012 11
GEMA PELABUHAN Oktober 2012 12
LABUH
LABUH
Pemerintah Thailand Melihat Tren Impor Agrikultural di Pelindo I Belawan
operator yang melayani bongkar muat barang atau petikemas dan tidak cukup banyak dalam mengontrol komoditas agrikultural yang masuk ke pelabu-
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I menerima kunjungan
han. “Peran ini lebih banyak pada institusi pemer-
kerja dari Biro Standar Komoditi Agrikultural dan Makanan Pemerintah
intahan Bea Cukai dan Karantina. Pelindo I hanya
Thailand, Selasa (02/10). Kunjungan dilakukan di Belawan Internation-
menyediakan jasa bongkar muat setelah mendapat
al Container Terminal (BICT) tersebut dimaksudkan untuk mempelajari
izin dari Bea Cukai dan Karantina,” jelas Rudi.
tren dan situasi saat ini tentang impor produk agrikultural di BICT sebagai pintu masuk impor Sumatera.
Pada minggu sebelumnya, Jumat (28/09), Komisi VI DPR RI juga mengunjungi Pelabuhan Belawan dan
Kunjungan yang diwakili oleh Pathumwadee Imtour dan seorang re-
BICT untuk melihat kesiapan Pelindo I dalam meng-
kannya bersama pejabat Konsulat Thailand di Medan dan didampingi
hadapi penerapan Permendag Nomor 60/2012 yang
M. Taufik Fadillah, ACS Hubungan Antar Lembaga dan Hubungan In-
mewajibkan para importir produk hortikultura untuk
ternasional serta Rudi Susanto, Manajer Komersil BICT, meninjau kondisi
memperhatikan aspek keamanan pangan, keterse-
operasional di BICT yang dilanjutkan dengan penjelasan tentang tren
diaan produk dalam negeri, dan penetapan sasaran
impor produk agrikultural yang melalui BICT untuk wilayah Sumatera.
produksi dan konsumsi produk hortikultura.
Rudi menjelaskan bahwa kekuatan alat produksi di BICT, kondisi saat
Sebelumnya, Pemerintah lewat Permendag No
ini cukup memadai dalam menghadapi tren pengiriman barang mel-
30/2012 tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultu-
alu kontainer yang masuk ke wilayah Sumatera dan kedepannya akan
ra dan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No
terus dilakukan pengembangan. “Saat ini kami mempunyai fasilitas
42-43/2012 mengatur empat pintu masuk hortikultura
peralatan bongkar muat Seperti Container Crane (CC), Harbor Mobile
impor, yakni Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya;
Crane (HMC), Rubber Gatry Crane (RTG), dan Reachstacker. Panjang
Pelabuhan Makassar, Sulsel; Pelabuhan Belawan,
dermaga 950 meter dan akan diperpanjang 700 meter lagi,” jelas Rudi.
Medan; dan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Rudi menjelaskan bahwa kapal dari Thailand yang langsung masuk
Penerapan pintu masuk tersebut sebagai Pelabu-
ke BICT baru ada satu kapal dengan jadwal kunjungan sekali dalam
han Holtikultura semula diberlakukan mulai 28 Sep-
seminggu. “Dengan rute, dari Pelabuhan Laem Chabang, ke Singapu-
tember 2012, tetapi kembali ditunda hingga 27 Ok-
ra, baru sandar di BICT.” jelas Rudi. Ditambahkan bahwa komoditi agri-
tober 2012 karena dilakukan beberapa perubahan
kultural yang masuk ke Sumatera melalui BICT biasanya berupa buah-
mulai dari ketentuan produk hortikultura, hingga
buahan dari Cina, beras, tepung, bawang putih, dll.
prosedur importasi produk serta importirnya itu sendi-
Rudi menjelaskan bahwa peran PT Pelindo I adalah sebagai terminal
GEMA PELABUHAN Oktober 2012 13
ri. (red)
GEMA PELABUHAN Oktober 2012 14
CURAH
CURAH
Pelindo I Cabang Tanjungbalai Asahan Salurkan Beasiswa
General Manager Cabang pelabuhan Tanjungbalai Asahan Edy Agustri SH me-
PT Pelabuhan Indonesia I ( Persero ) atau Pelindo I Cabang Tan-
nyebutkan, penyaluran dana beasiswa
jungbalai Asahan menyalurkan dana beasiswa kepada pela-
bagi pelajar berprestasi berdomisili di ling-
jar di aula kantor Pelindo I Cabang Tanjungbalai Asahan Jalan
kungan kerja Pelabuhan Teluk Nibung ini
Pelabuhan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai, Selasa (23/10.
merupakan wujud tanggung jawab sosial
Pelajar yang menerima beasiswa itu, tingkat Sekolah Dasar/ Madrasah Islam (SD/MI), Sekolah Menegah Pertama/ Madra-
yang dananya diambil dari laba perusahaan.
sah Tsanawiyah (SMP /Mts) dan Sekolah Menengah Atas / Ma-
Atas nama Direksi Pelindo I, Edy Agus-
drasah Aliyah (SMA/MA) kurang mampu dan berprestasi, yang
tri mengharapkan kepada para pelajar
berdomisili di sekitar wilayah kerja Pelabuhan Teluk Nibung.
yang telah menerima dana beasiswa di-
Besarnya dana beasiswa yang disalurkan, tingkat SD / MI Rp 600 ribu per tahun sebanyak delapan murid, yakni Irma Yanti
maksud agar menggunakannya sebaik mungkin untuk kepentingan sekolah.
(MIS Ummul Yatama), Tuah Rizki ( MIS Ummul Yatama ), Zuki An-
Sedang Camat Teluk Nibung Ahmad
drian (MIS Ummul Yatama ), Budi Kurniawan (MIS Ummul Yata-
Haykal atas nama Pemerintah Kota (Pem-
ma ), Winda Amanda ( MIS Ummul Yatama ), Okta Kurniawan
ko) Tanjungbalai menyampaikan apre-
(MIS Ummul Yatama Teluk Nibung ), Maya Yanti Damani ( MIS
siasi kepada jajaran Direksi PT Prlindo I dan
Alwashliyah ), dan Nisa Khoiriza ( MIS Alwashliyah).
juga kepada General Manager Cabang
Tingkat SMP / MTs sebesar Rp 900 ribu per tahun sebanyak empat pelajar, yakni M Ridho Sinaga (MTs Alwashliyah Teluk Nibung ), Tri Elisa (SMPN 3 ) Tanjungbalai dan Monica (SMPN 3 Tanjungbalai) dan Debida Sari (SMPN 3 Tanjungbalai). Tingkat SMA / MA sebesar Rp 1,2 juta per tahun sebanyak tiga siswa yakni, Novita Sari Marpaung (SMAN 4 Tanjungbalai), Irwan Nazri ( MAS Alwashliyah ( Teluk Nibung) dan Vera Novita Sari (SMAN 4 Tanjungbalai). Total beasiswa yang disalurkan dalam buku tabungan BNI yang penyerahannya dilakukan Camat Teluk Nibung Ahmad Haykal SSos itu sebesar Rp 12 juta.
GEMA PELABUHAN Oktober 2012 15
Pelabuhan
Tanjungbalai
Asahan
atas
kepeduliannya terhadap masyarakat sekitar lingkungan kerja pelabuhan berkenaan seraya mengajak masyarakat tempatan sama-sama menjaga fasilitas pelabuhan. Manager Teknik dan Usaha Cabang pelabuhan Teluk Nibung Wanto,SE dan Manager
Keuangan
Rahmat
Hidayat
Hutasuhut, SE serta beberapa staf lainnya turut hadir dalam upacara penyerahan dana beasiswa dimaksud.(red) GEMA PELABUHAN Oktober 2012 16
TERMINAL
CURAH
Zulfahmi Rizal, Komisaris Baru Pelindo I
Perubahan di Kemenhub
Administrator Pelabuhan Kini Berubah Jadi Kesyahbandaran
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Kementerian Perhubungan resmi merubah nomenklatur
mempunyai Komisaris baru Mayjen TNI
di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut setelah menggan-
(Purn) Zulfahmi Rizal, M.Sc yaitu Pem-
ti nama Kantor Administrator Pelabuhan (Adpel) menjadi
bina Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan.
HIPLINDO (Himpunan Pengusaha Lira Indonesia).
Selain itu, Kemenhub juga menaikan kelas pada empat Kantor Otoritas Pelabuhan (OP) dan Kantor Kesyah-
Mayjen (TNI) Zulfahmi Rizal merupa-
bandaran yang selama ini di pelabuhan utama, menjadi
kan sosok yang memiliki kemampuan
Kantor OP Kelas Utama dan Kantor Kesyahbandaran Ke-
Patriotnuership (Pengusaha Nasiona-
las Utama. Kantor Kesyahbandaran Utama dan Kantor
lis dan Patriotik) sebab beliau setelah
OP Utama itu berada Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung
pensiun dari TNI sudah banyak berke-
Perak, Belawan, dan Makassar. Adapun Kantor Kesyah-
cimpung di dunia usaha. Zulfahmi
bandaran dan OP meliputi 96 lokasi di pelabuhan yang
juga merupakan “besan” dari Men-
diusahakan secara komersial.
teri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI, Sudi Silalahi.
Plt Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Leon Muhammad, dalam situs resmi Kemenhub, Senin
Zulfahmi Rizal merupakan sosok
(8/10/2012), mengatakan perubahan nomenklatur itu di-
yang berpengalaman dalam dunia
dasari Permehub No.36/2012 tentang Organisasi dan Tata
kepelabuhanan. Dia memiliki jaringan
Kerja Kantor Kesyahbandaran dan OP. Adapun pening-
yang luas dalam Group Pelindo (I, II, II
katan kelas dari unit pelaksana teknis (UPT) itu tertuang
dan IV) HIPLINDO serta berbagai pe-
dalam Permenhub No.34/2012 tentang Organisasi dan
rusahaan BUMN dan swasta. Lewat
Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran Kelas Utama dan Per-
pengalaman dan jaringan yang di-
memhub No.35/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
miliki diharapkan akan mampu mem-
Kantor Otoritas Pelabuhan Kelas Utama.
buka peluang usaha baru dan mendorong kemajuan Pelindo I. (red)
Dia mengatakan UPT itu bertugas mengawasi dan penegakkan hukum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran. “Selain itu koordinasi kegiatan pemerintahan di pelabuhan serta pengaturan, pengendalian dan
GEMA PELABUHAN Oktober 2012 17
GEMA PELABUHAN Oktober 2012 18
TERMINAL
TERMINAL
pengawasan kegiatan kepelabuhanan pada pelabuhan yang diusahakan secara komersial,” kata Leon yang kini menjabat Sekretaris Jenderal Kemenhub. Dia berharap dapat tercipta keselamatan dan keamanan pelayaran, peningkatan jasa kepelabuhanan secara baik, sehingga keamanan dan kelancaran arus bongkar muat di pelabuhan tetap berjalan lancar, aman dan tertib. “Kepada pejabat yang baru dilantik agar melakukan koordinasi sebaik mungkin dengan semua pihak pemangku kepentingan di pelabuhan, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja di pelabuhan,” kata Leon. (red)
GEMA PELABUHAN Oktober 2012 19
Mengintip Kota Bahari Sibolga
K
ota kecil yang bersih, sederhana, ramah dan hidup. Itulah kesan pertama yang muncul ketika Gema memasuki Kota Sibolga. Rabu (18/1), hampir tengah malam rombongan kami memasuki Kota Sibolga. Agak terkejut, ternyata Kota Sibolga cukup maju kalau melihat jalan akses masuk yang cukup menantang. Komentar singkat dari salah satu rombongan, ‘karena Sibolga punya Pelabuhan’. Mungkin benar, beberapa kota-kota yang mempunyai pelabuhan memang cukup berkembang. Penulis katakan perjalanan yang menantang karena sebelum memasuki Kota Sibolga, bila melalui jalur darat, harus melalui jalan berkelok dan bergunung yang bermula dari Kota Tarutung. Jalan yang kami tempuh cukup terjal, kanan atau kiri dibatasi punggung gunung dan jurang yang dalam, tentunya juga berkelokkelok, bahkan ada yang bilang jumlah tikungan sebanyak 1200 buah. Woowww!!! Namun perjalanan ini akan terbayar ketika kita telah memasuki Kota Sibolga, kita akan merasa perjalanan ini tidak sia-sia. Sebelum mengenal Kota Sibolga, Gema ingin sedikit berbagi sejarah pembangunan jalan Tarutung-Sibolga yang telah membuat penulis cukup mabuk dibuatnya. Tarutung-Sibolga Jarak Tarutung Sibolga sekitar 66 km, jarak ini biasanya bisa ditempuh dengan mobil sekitar 1 jam. Namun, perjalanan dengan mobil Tarutung-Sibolga akan memakan waktu 3 atau 4 jam. Jalannya yang berkelok-kelok dan medan yang cukup berbahaya memaksa para sopir berhati-hati. Sebuah sumber menyebutkan bahwa jalan Tarutung-Sibolga ini tergolong masih berusia muda. Asal-usul pembuatan jalan tersebut adalah selepas perang Sisingamangaradja di tahun 1907, pemerintah Belanda mengalami kesulitan melancarkan komunikasi kawasan sekitar Tarutung yang kaya akan hasil hutan dengan Sibolga sebagai pelabuhan alam. Masalahnya bagaimana membawa hasil bumi dari Tapanuli Utara ke Sibolga? Muncullah menir Stins, yang pada waktu itu dikenal sebagai kepala bengkel Pekerjaan Umum di Sibolga. Dia menemukan cara menembus jalan bergunung-gunung Tarutung-Sibolga. Nama Stins oleh orang-orang Sibolga diganti jadi sebutan tuan Sitenus, nama GEMA PELABUHAN Oktober 2012 20
TERMINAL
TERMINAL
Sumber: 1. alltravels.com.jpg 2. ondowebmaster.awardspace.com.jpg 3. flickr.com.jpg 4. pmvasibolga.blogspot.com.jpg
GEMA PELABUHAN Oktober 2012 21
ini cukup terkenal di Padang Lawas dan daerah sekitarnya. Stin terkenal sebagai Belanda yang baik, tidak sombong, bahkan isterinya pribumi berasal dari pulau Jawa. Stin juga fasih berbahasa Tapanuli. Dia memimpin pembuatan jalan Tarutung -Sibolga. Dia memperkerjakan orang-orang hukuman yang biasanya berasal dari Jawa dan Bugis. Mereka digiring dari penjara di Jalan Tarutung, Sibolga, yang kini telah jadi kantor Pajak Gadai. Tahap demi tahap, mereka mengorek bukit batu, atau meledakkannya dengan dinamit yang masih model kuno. Dari situ, Sibolga yang waktu itu masih rawarawa, mendapat timbunan batu dan tanah. Di suatu tempat Sitenus menemui bukit yang bukan main kerasnya, tidak mempan diledakkan dengan dinamit. Sitenus tak habis akal. Diborlah bukit tersebut. Hingga kini, tempat itu bernama Batu Berlubang. Bis pertama yang lewat di jalan ini bernama Tofan Saudagar Batak pada tahun 1917. Dari Tarutung, bis yang memakai ban mati ini mengangkut kemenyan ke Sibolga. Sejak itulah terjalin hubungan antara daerah pedalaman dengan pesisir. Bila kita melakukan perjalanan malam hari, ketika kita mulai mendekati Kota Sibolga, kita akan menyaksikan sebuah kerumunan lampu yang indah diantara kegelapan gunung, itulah keindahan Kota Sibolga malam dari jauh. Sekilas Kota Sibolga Perjalanan menuju Sibolga sampai ‘mabokmabok’ tidaklah sia-sia. Ketika kita memasuki Kota Sibolga, kita akan menemui sebuah pemukiman kota, yang cukup rapi dan bersih. Kota Sibolga berada di kawasan Teluk Tapian Nauli, Pantai Barat Sumatera Utara. Anda akan menemukan alam yang indah, teluk yang luas, laut biru yang dalam dan tenang, karena gelombang lepas Samudra Hindia ditahan oleh pulaupulau di sekitar Sibolga.
Seperti komentar teman saya, kota yang memiliki pelabuhan akan menjadi kota yang hidup dan cukup sibuk, begitu juga Kota Sibolga. Cepatnya pertumbuhan Kota Sibolga tidak lepas dari peran pelabuhan. Sibolga berada di Kawasan Teluk Tapian Nauli berkembang menjadi daerah transit kesegala jurusan, baik kepedalaman atau ke Pulau-pulau di Nusantara dan ke Daerah Luar Indonesia seperti Eropa dan Asia. Ketika kami berjalan-jalan di Kota Sibolga atau makan di sebuah rumah makan, Gema melihat bahwa Kota Sibolga dihuni oleh masyarakat yang beragam, dari berbagai suku, etnis, bangsa dan agama yang biasa disebut sebagai “Negeri berbilang KAUM”. Seperti cerita Syahri Ramadhan, salah satu pegawai di Cabang Pelabuhan Sibolga, walaupun masyarakat beragam namun semangat persatuan dalam kebersamaan dan kerukunan persaudaraan tetap terjalin. Menengok kembali cerita kuno Kota Sibolga yang tidak lepas dari peran pelabuhan yang menjadi gerbang berkembangnya Kota Sibolga. Tidak dapat diketahui secara pasti sejak kapan bumi Teluk Tapian Nauli mulai dihuni orang. Namun berdasarkan sejumlah catatan sejarah, diperkirakan sejak tahun 1500 sudah terjadi hubungan dagang antara para penghuni Teluk Tapian Nauli dengan dunia luar yang paling jauh yakni negeri orang-orang Gujarat dan pendatang dari negeri asing lain seperti Mesir, Siam, Tiongkok. Para golongan terkemuka Tapian Nauli juga sudah dikenal di Mesopotamia, paling tidak melalui sejarah lisan yang dibawa saudagar Arab. Sebuah sumber menyebutkan bahwa pada tahun 1500 itu pelaut Portugis sudah hilir mudik di lautan dalam rangka mencari dan mengumpulkan rempah-rempah untuk dibawa ke Eropa. Uang Portugis yang beredar di kalangan masyarakat yang berdiam di Teluk Tapian Nauli saat itu merupakan salah satu bukti. Ketika itu keberadaan Teluk Tapian Nauli sangat penting. Selain sebagai pangkalan pengambilan garam, daerah ini terkenal juga sebagai pangkalan persinggahan perahu-perahu mancanegara guna mengambil air untuk keperluan pelayaran jauh. Peranan Teluk Tapian Nauli sebagai pangkalan persinggahan dan pelabuhan dagang semakin dikukuhkan ketika Belanda dan Inggris memasuki wilayah itu di kemudian hari. Kapal Belanda di bawah pimpinan Gerard De Roij datang kepantai Barat Sumatera—Teluk Tapian Nauli—pada 1601. Sedangkan Inggris memasuki wilayah ini pada 1755. Ramai dan sibuknya perdagangan diteluk ini menimbulkan perGEMA PELABUHAN Oktober 2012 22
TERMINAL
TERMINAL
saingan yang sering mengakibatkan lahirnya peperangan, terutama oleh orang-orang Eropa yang memaksakan kehendaknya melalui sistem monopoli dalam pembelian rempah-rempah untuk memperoleh keuntungan yang berlipat ganda. Kapal-kapal dagang banyak berlabuh di Teluk Tapian Nauli dan melakukan jual-beli dengan penduduk negeri serta penduduk dari daerah tetangga. Percepatan pertumbuhan daerah ini berlangsung dalam kurun waktu yang tidak begitu lama. Selanjutnya Sibolga dan Kawasan Teluk Tapian Nauli segera mendapat status sebagai Ibu Kota Kresidenan Tapanuli mulai dari zaman Kolonial sampai dengan zaman Kemerdekaan. Status yang tertinggi, dan pernah disandang Kota ini adalah bahwa Sibolga pernah menjadi Ibu Kota Propinsi Tapanuli dan Sumatera Timur pada tahun 1950-1951. Sebuah sumber menyebutkan bahwa Sibolga ditemukan pada tahun 1700. Tengku Luckman Sinar SH—dengan mengutip hasil catatan riset seorang pembesar Belanda, EB Kielstra - disebutkan bahwa sekitar tahun 1700 seorang dari Negeri Silindung bernama Tuanku Dorong Hutagalung mendirikan Kerajaan Negeri Sibogah, yang berpusat di dekat Aek Doras. Dalam catatan EB Kielstra ditulis tentang Raja Sibolga: “Disamping Sungai Batang Tapanuli, masuk wilayah Raja Tapian Nauli berasal dari Toba, terdapat Sungai Batang Sibolga, di mana berdiamlah Raja Sibolga.” Maka, tahun ini telah diperingati Hari Jadi Kota Sibolga yang ke-312. Tentang nama atau sebutan Sibolga, dicerita-kan bahwa pada awal-nya Ompu Datu Hurinjom yang membuka perkampungan Simaninggir, mempu-nyai postur tubuh tinggi besar, di samping memiliki tenaga dalam yang kuat. Adalah tabu bagi orang Batak menyebut nama seseorang secara langsung apalagi orang tersebut lebih tua dan dihormati, maka untuk menyebut nama kampung yang dibuka Ompu Datu Hurinjom dipakai sebutan “Sibalgai”, yang artinya kampung atau huta untuk orang yang tinggi besar. Pelabuhan Sibolga Pelabuhan Sibolga mempunyai peran penting sebagai gerbang perekonomian Kota Sibolga dan sekitarnya. Saat ini, Pelabuhan Sibolga dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan nama Cabang Pelabuhan Sibolga sekaligus Pelabuhan Gunung Sitoli dengan status perwakilan dari Cabang Pelabuhan Sibolga. Cabang Pelabuhan Sibolga dipimpin oleh seorang Menejer putra daerah, Sihar Sihite.
GEMA PELABUHAN Oktober 2012 23
Pelabuhan Sibolga berlokasi di pesisir lautan Hindia. Pelabuhan ini terletak di Teluk Tapian Nauli yang secara administratif terletak dalam kawasan Pemerintah Kota Sibolga, namun untuk kawasan kepentingan pelabuhan berada di dalam kawasan Kabupaten Tapanuli Tengah. Secara geografis, pelabuhan ini berada pada posisi 10 44’ 23” LU dan 980 46‘ 4” BT. Pelabuhan Sibolga dikategorikan sebagai pelabuhan alam dengan arus laut relatif tenang yang disebabkan oleh adanya lindungan gugusan pulau di depan pelabuhan seperti Pulau Sarudik, Pulau Poncan Gadang, Pulau Poncan Ketek, Situngkus dan pulau-pulau kecil lainnya. Sebagaimana pelabuhan laut lainnya, saat ini Pelabuhan Sibolga menjalankan dua peran pokok operasional, yaitu melayani distribusi barang perdagangan dalam negeri dan luar negeri serta mobilitas penumpang, sedangkan peran lainnya adalah menunjang perkembangan sektor–sektor perekonomian daerah belakang dan sekitarnya. Pelabuhan Sibolga terbuka untuk perdagangan luar negeri serta sekaligus merupakan pelabuhan antar pulau yang menghubungkan pulau-pulau dan pelabuhan sekitarnya terutama dari dan ke Pulau Nias. Pantai sekitar Pelabuhan Sibolga berliku–liku, terjal dan sepanjang pantai berbatu dan berkarang dengan dasar lautnya terdiri dari lumpur pasir. Saat ini kegiatan operasional pelabuhan hanya berlangsung di Aek Habil. Pelabuhan ini memiliki kedalaman kolam -6 s/d -7 m LWS dengan Panjang alur pelayaran 3 mil, lebar 250 m dan kedalaman -9 m LWS. Kedalaman di muka dermaga dan sekitarnya hanya 3 M LWS, sehingga kapal – kapal besar harus berlabuh lebih kurang 450 M dari dermaga pada kedalaman laut 30 M LWS. Daerah cakupan hinterland Pelabuhan Sibolga meliputi Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Aceh Selatan. Komoditi potensial wilayah hinterland Sibolga adalah karet, kelapa, minyak sawit, coklat, plywood, log, kayu gergajian dan ikan laut. Komoditi utama yang memberikan konstribusi dari wilayah hinterland Pelabuhan Sibolga adalah sektor tanaman pangan, disusul oleh sektor kehutanan, sektor perkebunan dan sektor industri olahan serta perikanan/peternakan. Saat ini dan untuk yang pertama kali, Pelabuhan Sibolga mulai melayani petikemas. Walaupun fasilitas dermaga masih terbatas, tak menjadikan Pelabuhan Sibolga stagnasi. Pada Februari tahun ini, pelabuhan yang terletak di Pantai Barat Sumut itu melakukan bongkar muat (handling) peti kemas perdana. Bongkar muat kon-
GEMA PELABUHAN Oktober 2012 24
DO YOU KNOW
TERMINAL
tiner secara reguler tersebut membawa barang-barang kebutuhan perusahaan pertambangan. Pelabuhan akan melakukan bongkar dari kapal ke truk menggunakan krane kapal dengan kapasitas sebanyak 100 hingga 120 petikemas ukuran 20 feet. Pelabuhan Sibolga mempunyai panjang dermaga 103,79 meter dan lebar 15 meter yang dibangun sejak tahun 1972. Usia dermaga yang sudah tua, peralatan yang masih minim menjadi kendala dalam mendukung handling di pelabuhan. Dalam hal ini, Manajemen PT Pelindo I berencana akan menambah dermaga sepanjang 100 meter. Sejak 2001 hingga 2010 Pelabuhan Sibolga tidak pernah untung karena tidak tercapainya target rencana kerja anggaran pendapatan (RKPAP), namun tahun 2011 Pelabuhan Sibolga meraih laba sebesar Rp 118 juta, dengan jumlah pendapatan sebesar Rp 5 milyar lebih. Pencapaian laba 2011 lalu naik hingga 591,68 persen dibanding 2010. Wisata Sisi lain yang menarik dari Kota Sibolga adalah beberapa spot wisata di Kota Sibolga, mulai dari wisata bahari hingga gunung. Bila kita ke Sibolga, sempatkan untuk mengunjungi Pantai Ujung Sibolga, sebuah hamparan pantai dengan pasir putih, disertai hembusan angin laut yang cukup menyegarkan. Pulau Poncan dengan keindahan pantainya, airnya yang jernih, pasir yang putih, serta berpagarkan pohon kelapa disekelilingnya menjadi daya tarik tersendiri bagi pulau ini. Tanggo Seratus, merupakan salah satu peninggalan sejak zaman penjajahan Belanda. Dari puncak Tanggo Seratus, kita dapat melihat pemandangan indah Kota Sibolga dari ketinggian. Puncak Tor Simarbarimbing, salah satu lokasi wisata yang tepat untuk kegiatan hiking, sejuknya udara pegunungan, pemandangan Teluk Tapian Nauli yang indah, menjadi kombinasi yang tepat sebagai tempat bersantai. Benteng Ketapang, salah satu peninggalan bersejarah sejak zaman penjajahan, konon benteng ini dulunya menjadi tempat untuk pengintaian dan pos jaga. Menghadap langsung ke arah Teluk Tapian Nauli, dari tempat ini kita dapat melihat gugusan pulau-pulau kecil yang indah. Walaupun, penulis belum sempat mengunjungi semua tempat diatas, penulis sangat menikmati keindahan alam bahari Sibolga dan pemandangan Kota Sibolga dari atas. So beautiful!! (red) GEMA PELABUHAN Oktober 2012 25
Tokoh Dunia yang Drop Out dari Sekolah Anda pastinya sudah mengenal para tokoh dibawah ini. Tahukah Anda, faktanya mereka yang dari Pengusaha Sukses, Penemu, Politisi, dan Artis Top ternyata putus sekolah sebelum mereka tenar. Thomas Edison Thomas Edison terkenal sebagai sebagai penemu sepanjang masa, dengan lebih dari 1.000 paten dalam nama-Nya, termasuk bola lampu listrik, phonograf, dan film kamera. Ia drop out setelah hanya tiga bulan pendidikan formal. Untungnya, ibunya pernah menjadi guru sekolah di Kanada dan home-schooling Edison muda. Benjamin Franklin Benjamin Franklin mempunyai banyak profesi : politikus, diplomat, penulis, penerbit, ilmuwan, penemu, pendiri, dan rekan penulis dan cosigner Deklarasi Kemerdekaan. Satu hal yang ia tidak adalah lulusan sekolah tinggi. Franklin adalah anak kelima belas dan putra bungsu dalam keluarga. Dia menghabiskan dua tahun di Sekolah Latin Boston sebelum keluar pada usia sepuluh tahun dan bekerja untuk ayahn-
Sumber: en.wikipedia.org
ya. Bill Gates Bill Gates adalah salah satu pendiri raksasa perangkat lunak Microsoft dan telah menempati ranking teratas orang terkaya di dunia untuk beberapa tahun. Gates GEMA PELABUHAN Oktober 2012 26
TERMINAL
HUMOR
drop out dari Harvard di tahun pertama setelah membaca artikel tentang komputer mikro Altair dalam majalah Popular Electronics. Albert Einstein Albert Einstein tidak menjadi “Einstein” di sekolah
sumber: whattheffacts.com
Seorang jendral Militer mengundang para wartawan guna memberi arahan apa yang
pemenang Hadiah Nobel fisika, terkenal kare-
boleh diberitakan dan apa yang tidak boleh
na teori relativitas dan kontribusi kepada teori
diberitakan.
kuantum dan mekanika statistik, putus sekolah tinggi pada usia 15. Memutuskan untuk melanjutkan pendidikan setahun kemudian, Einstein
“Berita Suksesi tidak boleh ditulis, Presiden tidak suka. Pemogokan buruh, jangan ditulis,
mengambil ujian masuk ke universitas bergengsi
nanti terjadi konflik. Berita korupsi tidak boleh
yaitu Federal Swiss Institute of Technology, tapi
dipolitisir, wibawa pemerintah rusak. Monopoli
gagal. Ia kembali ke sekolah tinggi, mendapat-
tidak boleh menyebut keluarga Presiden, itu
kan ijazah, dan kemudian lulus ujian masuk universitas pada usaha kedua. sumber: metro.co.uk
Pengaturan Berita Oleh Negara
Putri Diana Almarhum Diana Spencer, Princess of Wales,ia dianggap secara akademis sebagai siswi di bawah rata-rata, setelah gagal semua tingkat O-ujian (ujian yang diberikan kepada mahasiswa 16 tahun di Inggris untuk menentukan tingkat pendidikan mereka). Pada usia 16, ia meninggalkan West Heath dan menyelesaikan sekolah di Swiss sebelum keluar dari sana juga. Diana menjadi penyanyi amatir yang berbakat
tidak etis. Politik tidak boleh memihak rakyat, nanti resah. Kenaikan harga tidak boleh dijadikan berita utama, rakyat nanti marah.” Seorang wartawan muda yang tidak sabar lalu menyela, “Kalau begitu, Jendral, apa yang boleh kami beritakan?” Si Jendral menjawab dengan tenang, “Kalian beritakan apa yang barusan saya ucapkan!”
dan ingin sekali menjadi penari balet. Diana pergi untuk bekerja sebagai asisten paruh waktu di young englan kindergarden, penitipan anak dan taman kanak-kanak. Berlawanan dengan sumber: fanpop.com
klaim, dia bukan guru taman kanak-kanak, karena dia tidak punya kualifikasi pendidikan untuk mengajar, Pada tahun 1981, pada umur 19, Diana bertunangan dengan Pangeran Charles.
GEMA PELABUHAN Oktober 2012 28
GEMA PELABUHAN Oktober 2012 27
sumber: caricature.com.sg