Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN TANJUNG TEMBAGA PROBOLINGGO Putri Puspita Wardani1), Putu Artama Wiguna2), Fuad Achmadi 3) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia e-mail:
[email protected] 2) Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 3) Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember . ABSTRAK Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo pernah menjadi ikon perdagangan Jawa Timur pada masa lalu. Namun seiring dengan perjalanan waktu, dari tahun ke tahun pelabuhan ini mengalami penurunan karena sedikitnya jumlah aktivitas kepelabuhanan. Hal ini dikarenakan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Jawa Timur, meningkat pula pola distribusi logistik Jawa Timur. Dengan keadaan tersebut daya saing antar pelabuhan dan angkutan semakin meningkat, maka dari itu dibutuhkan strategi-strategi khusus untuk pengembangan Pelabuhan ini agar kembali berjaya seperti dahulu dan mempunyai kemampuan berdaya saing tinggi agar dapat kembali berjaya seperti dahulu. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menemukan pola strategi pengembangan di Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo dengan menggabungkan dua metode yaitu kuantitatif dan kualitatif yang menggunakan IFE,EFE, SWOT Matrix, Space Matrix dan QSPM. Hasil analisa IFE,EFE, dan SWOT Matrix dan dinilai secara QSPM didapatkan hasil strategi pengembangan Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo ialah strategi Strengths – Opportunities (S – O) yang didukung dengan startegi agresif berdasarkan perhitungan Space Matrix , strategi tersebut antara lain ; (1) Memanfaatkan kondisi dermaga yang potensial untuk meningkatkan daya saing dengan pembangunan infrastruktur pelabuhan yang memadai. (2) Strategi dalam melayani kawasan timur Jawa Timur guna memenuhi permintaan pasar. (3) Kapasitas investasi yang besar dapat digunakan untuk meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat. (4) Aksesibilitas terhadap sumber pendanaan dapat mendukung pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo meningkatkan daya saing. Kata kunci: Strategi Pelabuhan, IFE,EFE, SWOT Matrix, Space Matrix dan QSPM PENDAHULUAN Pelabuhan merupakan sebuah pintu pengembangan ekonomi terbesar yang dapat menghidupkan perekonomian di sebuah daerah, bahkan hampir diseluruh Negara menaruh pertumbuhan perekonomiannya pada pelabuhan. Pelabuhan sebagai prasarana ekonomi merupakan penunjang bagi perkembangan industri, perdagangan maupun pelayaran. Sektor transportasi laut memiliki peranan dalam menggerakkan dinamika pembangunan melalui mobilitas manusia, barang dan jasa serta mendukung pola distribusi nasional. Dengan kata lain, peranan sektor transportasi (khususnya transportasi laut bagi Indonesia sebagai negara kepulauan) adalah sangat strategis karena transportasi merupakan fundamen (dasar) bagi seluruh kehidupan ekonomi Indonesia. Kota Probolinggo secara geografis terletak di sisi Utara Jawa Timur bagian Timur memiliki peranan yang sangat penting dalam menunjang kelancaran distribusi barang di wilayah Jawa Timur. Seperti diketahui bahwa pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo pernah menjadi ikon perdagangan Jawa Timur pada masa lalu. Namun seiring dengan ISBN : 978-602-70604-0-1 D-3-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
perjalanan waktu, nyatanya dari tahun ke tahun pelabuhan ini mengalami keterpurukan karena sedikitnya jumlah aktivitas kepelabuhanan di pelabuhan ini. Hal ini dikarenakan pengiriman atas barang-barang hasil industri di wilayah hinterland pelabuhan ini tidak melalui Pelabuhan Tanjung Tembaga, kondisi ini yang diperkirakan menyebabkan jarangnya kapal-kapal barang khususnya dalam negri yang akan singgah di pelabuhan ini karena ketersediaan muatan balik yang hampir tidak ada, sehingga operator pelayaran harus mempertimbangkan kapal berlayar balik tanpa muatan. Aktifitas ini terjadi karena seluruh kapal lebih memilih melakukan bongkar-muat di Pelabuhan Tanjung Perak.Hinterland Pelabuhan Probolinggo meliputi sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan sektor industri di wilayah Probolinggo, Jember, Pasuruan, Situbondo dan Lumajang. Pelabuhan Tanjung Perak saat ini dalam kondisi over capacity, sehingga dibutuhkan pelabuhan-pelabuhan alternatif selain Tanjung Perak yang melayani pelayaran secara internasional, dan salah satunya adalah mengoptimalkan kembali Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo. Realisasi kunjungan kapal tahun 2012 di Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo mencapai 1.138 unit dan 318.636 GT atau masing - masing mencapai 64% untuk satuan unit dan 129% untuk satuan GT dari anggaran tahun 2012, hal ini dikarenakan dalam satuan unit turun 36%, yaitu berkurangnya arus kunjungan kapal General Cargo pelayaran rakyat yang melakukan bongkar muat di kawasan pasuruan dan berpindahnya kapal penangkap ikan Tanjung Balai ke lokasi PPI, sedangkan dalam satuan GT meningkat sebesar 29% hal ini dikarenakan adanya kunjungan kapal pesiar luar negeri sebanyak 4 (empat) unit kapal dengan GT sebesar 63.212 GT.Realisasi arus barang tahun 2012 dalam satuan Ton sebesar 27.889 Ton atau 72% dari anggaran yang ditetapkan dan dalam satuan m³ sebesar 204.066 m3 atau 86% dari anggaran yang ditetapkan, hal ini dikarenakan dalam satuan Ton menurunnya kegiatan bongkar Methanol dan General Cargo, sedangkan dalam satuan m³ menurunnya kegiatan bongkar logs dan kayu olahan utamanya di Kawasan Pasuruan.Seluruh data ini menunjukkan adanya penurunan kinerja dari Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo. Fasilitas dan kondisi infrastruktur pada pelabuhan ini merupakan salah satu faktor penurunan aktifitas pelabuhan, pengguna jasa lebih memilih Tanjung Perak dengan fasilitasnya yang lebih baik. Harapan akan pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo sebagai alternatif pemecah arus menimbulkan kekhawatiran akan kondisi infrastruktur yang dirasa belum siap dan tidak mampu untuk memenuhi peningkatan jumlah arus kapal dan arus barang yang semakin meningkat kedepannya setelah Tanjung Perak mengalami over capacity. Oleh karena itu Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perhubungan dan LLAJ bermaksud untuk mengembangkan pelabuhan ini guna meningkatkan peranan pelabuhan Tanjung Tembaga dalam mendukung meningkatknya aktivitas perekonomian di wilayah hinterlandnya. proyek tersebut dilatarbelakangi pertumbuhan ekonomi Jatim yang terus meningkat. Perkembangan industri di wilayah Probolinggo dinilai mengalami pertumbuhan pesat, sehingga juga bisa membantu mengurangi kepadatan bongkar muat dari Pelabuhan tanjung Perak. Pengelolahan Pelabuhan Tanjung Tembaga ini dikelola oleh PT Pelindo, namun dengan adanya potensi besar yang dimiliki pelabuhan Pemerintah Provinsi saat ini sedang dalam tahap pembangunan untuk mengembangkan pelabuhan tersebut. Keoptimalisasian kinerja Pelabuhan Tanjung Tembaga ini dapat membantu sektor indsutri dari sisi timur lapindo tidak mengirim barang melalui Tanjung Perak, sebab 30 persen industri berada di sisi timur Lapindo. Pengembangan dan pengoprasian yang baik pada Pelabuhan Tanjung Tembaga diharapkan bisa mengurangi kepadatan dan bisa menekan waitting time di pelabuhan Tanjung Perak. Berdasarkan penjelasandi atas dibutuhkan analisa khusus mengenai strategi dalam pengembangan Tanjung Tembaga Probolinggo ini sehingga dapat membantu kembali secara maksimal dalam meningkatkan perekonomian Jawa Timur dan dapat ISBN : 978-602-70604-0-1 D-3-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
membantu kinerja Pelabuhan Tanjung Perak, dengan melayani secara optimal di wilayah hinterlandnya sehingga tidak perlu membebankan ke Pelabuhan Tanjung Perak lagi. Dengan upaya Pemerintah Provinsi untuk mengembangkannya menjadikan Pelabuhan ini nantinya sebagai Pelabuhan yang besar. METODE
Gambar 1 . Diagram alir metode penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Evaluasi Faktor Strategi Internal dan Eksternal Dari faktor-faktor strategis internal dan eksternal itu dipilih faktor yang merupakan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesess), peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang berpengaruh terhadap strategi pengembangan pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo. Rating kekuatan dan kelemahan diperoleh dari rata-rata rating yang dipilih oleh seluruh responden untuk faktor-faktor internal tersebut. Skor faktor strategis internal diperoleh dari perkalian antara bobot dan rating kekuatan dan kelemahan dalam strategi pengembangan pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo. Hasil perhitungan matriks IFE selengkapnya seperti pada Tabel 4.2. berikut: ISBN : 978-602-70604-0-1 D-3-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
Tabel 1. Perhitungan Matriks IFE tahun 2014
Variabel Kek uatan (Stengths ) 1. Pelabuhan Tanjung Tembaga telah banyak memiliki pengalaman dalam pengelolaannya 2. Pelabuhan Tanjung Tambaga Probolinggo memiliki standar operasional pelayanan memenuhi standar kelayakan pelabuhan besar 3. Termasuk sebagai salah satu pelabuhan di Jawa Timur yang juga menempati posisi strategis dalam peta perindustrian Jawa Timur 4. Menyediakan fasilitas yang berfungsi untuk menjalankan kegiatan operasional di pelabuhan perikanan 5. Dibangunnya pekerjaan causeway panjang 100 meter, pekerjaan trastle 380 x 9.60meter dan pekerjaan jetty 18.50 x 93.0 meter 6. Mendorong pengembangan kawasan perdagangan, kawasan industry, dan pusat kegiatan perekonomian
Bobot
Rating
Skor
0.120
3
0.360
0.118
3
0.354
0.120
4
0.480
0.118
3
0.354
0.120
4
0.480
0.122
4
0.489
Jumlah Kelemahan (Weaknesses ) 1. Pelabuhan Tanjung Tembaga memiliki potensi hinterland 2. Arus kunjungan kapal yang bersandar dan berkumpul di Pelabuhan Tanjung 3. luas kolam pelabuhan yang ada sekitar 5,61 m dengan kedalaman antara -1,50 meter sampai -3,50 meter LWS 4. semakin minim dan berkurang arus kunjungan kapal ke Pelabuhan Tanjung Tembaga
2.517
0.068
4
0.271
0.076
3
0.229
0.070
3
0.210
0.068
4
0.271
Jumlah
0.980
Sumber : Data Diolah Peneliti
Untuk menilai tingkat pengaruh terhadap faktor strategis internal, maka tingkat rating diberi nilai 1 sampai dengan 4. Nilai 1 mewakili sangat lemah (major weaknes), nilai 2 mewakili agak lemah (minor weaknes), nilai 3 mewakili agak kuat (minor strength) dan nilai 4 mewakili sangat kuat (major strength). Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kekuatan utama yang dimiliki oleh Pelabuhan Tanjung Tambaga Probolinggo adalah qulified- nya pelabuhan tersebut untuk dijadikan pelabuhan utama selain pelabuhan tanjung perak. Kemudian kekuatan utama lainnya dari pelabuhan Tanjung Tembaga adalah kondisi nya yang cukup bagus dan memenuhi standar kelayakan menjadi pelabuhan yang besar. Kekuatan selanjutnya berdasarkan rating yang diperoleh adalam pelabuhan Tanjung Tembaga yang memiliki posisi strategis dalam melayani kawasan Timur Jawa Timur. Disamping itu pelabuhan Tanjung Tembaga ini juga memiliki kapasitas investasi yang besar dan aksesibilitas terhadap sumber pendanaan yang memadai. Kelemahan utama yang tampak pada tabel diatas adalah pengalaman pengelola dan SOP yang telah dibuat, dimana hal tersebut masih memerlukan banyak sekali perbaikan, dan bahkan pada bulan April 2014 pemerintah menunjuk Pelindo III sebagai pengelola pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo, karena adanya ketidakpuasan pemerintah atas kinerja dari ISBN : 978-602-70604-0-1 D-3-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
manajemen sebelumnya. Kelemahan berikutnya yang harus dibenahi adalah terkait kedalaman air, mengingat misi yang ingin dicapai adalah menjadikan pelabuhan Tanjung Tembaga sebagai sandaran kapal-kapal besar. Kelemahan berikutnya adalah belum maksimalnya pemanfaatan bunker dan pelayanan kargo, sehingga berdampak pada tidak teraturnya lapangan penumpukan pergudangan dan dstribusi barang bagi wilayah Hiterlandnya. Tabel 2. Perhitungan Matriks EFE tahun 2014
Variabel Peluang (Opportunities ) 1. Akses alternatif utama alur perdagangan Jawa Timur 2. Pelabuhan Tanjung Tembaga memiliki berbagai macam kelebihan fasilitas 3. Peningkatan nilai jual dari pelabuhan sehingga peluang usaha baru
Bobot
Rating
Skor
0.098
5
0.491
0.107
4
0.428
0.098
4
0.393
Jumlah Ancaman (Threat) 1. Tidak adanya pengembangan teknologi dalam system pelayanan 2. Pembuatan SOP, peraturan dan kebijakan memperhatikan aspek politik dan hokum 3. Pelabuhan Tanjung Tembaga merupakan daerah transit untuk perjalanan yang menghubungkan kota-kota di sebelah timur
1.312
0.100
3
0.301
0.105
4
0.419
0.092
4
0.367
Jumlah
1.087
Sumber : Data Diolah Peneliti
Untuk menilai tingkat pengaruh terhadap faktor strategis internal, maka tingkat rating diberi nilai 1 sampai dengan 4. Nilai 1 mewakili sangat lemah (major weaknes), nilai 2 mewakili agak lemah (minor weaknes), nilai 3 mewakili agak kuat (minor strength) dan nilai 4 mewakili sangat kuat (major strength). Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa peluang utama yang dimiliki oleh pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo adalah perkembangan kondisi ekonomi masyarakat sekitar pelabuhan dan tingginya permintaan pasar atas layanan jasa kepelabuhan. Disamping itu, daya saing yang dimiliki oleh juga berpotensi akan berkembang seiring berjalannya waktu. Disisi lain, pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo juga terancam akan beberapa hal, diantaranya adalah politik dan hukum, perkembangan teknologi dan perubahan kondisi geografis pelabuhan. Penetuan Alternatif Strategi Dengan Swot Alternatif-alternatif strategi disusun berdasarkan interaksi atas faktor-faktor internal dan eksternal yang diperoleh berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan. Dalam perumusan strategi pengembangan pelabuhan Tanjung Tembaga Pobolinggo menggunakan matrik SWOT. Beberapa strategi pengembangan pelabuhan Tanjung Tembaga Pobolinggo adalah sebagai berikut :
ISBN : 978-602-70604-0-1 D-3-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
Tabel 3. Matrik SWOT strategi pengembangan pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo.
IFE
EFE
STRENGTHS 1. Pelabuhan Tanjung Tembaga telah banyak memiliki pengalaman dalam pengelolaannya 2. Pelabuhan Tanjung Tambaga Probolinggo memiliki standar operasional pelayanan memenuhi standar kelayakan pelabuhan besar 3. Termasuk sebagai salah satu pelabuhan di Jawa Timur yang juga menempati posisi strategis dalam peta perindustrian Jawa Timur 4. Menyediakan fasilitas yang berfungsi untuk menjalankan kegiatan operasional di pelabuhan perikanan 5. Dibangunnya pekerjaan causeway panjang 100 meter, pekerjaan trastle 380 x 9.60meter dan pekerjaan jetty 18.50 x 93.0 meter 6. Mendorong pengembangan kawasan perdagangan, kawasan industry, dan pusat kegiatan perekonomian
ISBN : 978-602-70604-0-1 D-3-6
WEAKNESSES 1. Pelabuhan Tanjung Tembaga memiliki potensi hinterland 2. Arus kunjungan kapal yang bersandar dan berkumpul di Pelabuhan Tanjung 3. luas kolam pelabuhan yang ada sekitar 5,61 m dengan kedalaman antara -1,50 meter sampai -3,50 meter LWS 4. semakin minim dan berkurang arus kunjungan kapal ke Pelabuhan Tanjung Tembaga
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
OPPORTUNITIES Strategi 1. Akses alternatif utama S-O alur perdagangan 1. Memanfaatkan kondisi Jawa Timur dermaga yang potensial 2. Pelabuhan Tanjung untuk meningkatkan daya Tembaga memiliki saing dengan pembangunan berbagai macam infrastruktur pelabuhan kelebihan fasilitas yang memadai (S2 + O1). 3. Peningkatan nilai jual 2. Strategi dalam melayani dari pelabuhan kawasan timur Jawa Timur sehingga peluang guna memenuhi permintaan usaha baru pasar (S3 + O2). 3. Kapasitas investasi yang besar dapat digunakan untuk meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat (S4 + O3). 4. Aksesibilitas terhadap sumber pendanaan dapat mendukung pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo meningkatkan daya saing (S5 + O1). THREATHS Strategi S-T 1. Tidak adanya pengembangan teknologi dalam system pelayanan 2. Pembuatan SOP, peraturan dan kebijakan memperhatikan aspek politik dan hokum 3. Pelabuhan Tanjung Tembaga merupakan daerah transit untuk perjalanan yang menghubungkan kotakota di sebelah timur
Strategi W-O
Strategi W-T
Analsis Space Matrix Analisa Space Matrix digunakan untuk menghasilkan strategi berdasarkan sebuah kesimpulan mengenai kemampuan pelabuhan ini dalam menghadapai Kekuatan finansial dan kekuatan bersaing yang merupakan dua faktor penentu dalam posisi strategi Pelabuahn, sedangkan kekuatan industri dan kestabilan lingkungan menunjukkan karakteristik posisi strategi Pelabuhan secara menyeluruh. SPACE matrix digunakan untuk evaluasi posisi strategi, dari posisi tersebut sehingga dapat ditentukan strategi apa yang baik untuk
ISBN : 978-602-70604-0-1 D-3-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
menghadapinya. Hasil perhitungan dari analisis SPACE matrix yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: Tabel 4. Hasil Perhitungan Space Matrix DIMENSI INTERAL Kekuatan Finansial (FP) Total Kekuatan Bersaing (CP) Total
Nilai 4,5 -4,0
DIMENSI EKSTERNAL Kestabilan Lingkungan (SP) Total Kekuatan Industri (IP) Total
Nilai -4,3 4,2
Hasil perhitungan melalui analisis space matrix diatas merepresentasikan bahwa jenis strategi yang disarankan pada perusahaan aggressive, dimana hal tersebut tercermin pada diagram berikut ini: Sumbu Y
Vektor Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo
0,2 Sumbu X
0,3
Gambar 2. Diagram Analisis Space Matrix
Berdasarkan diagram space matrix di atas menunjukkan bahwa pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo berada pada posisi kuadran I yaitu disarankan untuk menggunakan strategi agresif, dimana peluang yang ada harus mampu mendukung strategi agresif yang diterapkan oleh pelabuhan. Strategi agresif tersebut meliputi penetrasi pasar, pengembangan produk, dan pengembangan pasar. 1. Penetrasi pasar Penggunaan dasar penetrasi pasar adalah strategi yang dibuat untuk memperluas pasar dengan meningkatkan upaya-upaya pemasaran yang terdiri dari penawaran produk jasa secara ekstensif dimana pihak pelabuhan akan menyediakan informasi pelayanan jasa yang disediakan untuk kapal-kapal yang singgah di pelabuhan. Hal tersebut bertujuan untuk mempromosikan pelayanan jasa yang dimiliki oleh pelabuhan. 2. Pengembangan Pelayanan Sebuah strategi yang mengupayakan peningkatan penggunaan pelayanan dengan cara memperbaiki pelayanan dan meningkatkan kualitas layanan yang diberikan. Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo memiliki kekuatan internal yang kuat dan sangat berpengaruh terhadap peluang eksternal. Kekuatan internal tersebut adalah adanya fasilitas fungsional yang memadai. Fasilitas fungsional merupakan fasilitas yang berfungsi untuk menjalankan kegiatan operasional di pelabuhan perikanan, tanpa adanya fasilitas fungsional kegiatan operasional pelabuhan perikanan tidak akan berjalan. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain: Tempat Pelelangan Ikan, Los Bongkar, Cold Storage, Pabrik Es, Dock/Slipway. Dan Fasilitas Penunjang merupakan fasilitas yang mendukung kegiatan operasional pelabuhan perikanan. Fasilitas tersebut antara lain: Wisma Nelayan, Wisma Tamu, Garasi Alat Berat, Kios Nelayan, MCK. Pelayanan fasilitas merupakan bentuk nyata dari jasa yang diberikan pelabuhan kepada konsumennya. ISBN : 978-602-70604-0-1 D-3-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
3. Pengembangan pasar Penggunaan dasar strategi ini adalah menjadi pelabuhan yang komersil di Probolinggo dengan memperluas jaringan pasar. Segmentasi pasar yang dipilih oleh Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo yaitu kapal dagang yang singgah di pelabuhan. Kondisi ini tentunya akan mempengaruhi permitaan pasar di wilayah tersebut, yang terkena dampak atas banyaknya transaksi pada pelabuhan tersebut. Oleh karena itu, pelabuhan harus mampu memperluas pasar dengan cara mengoptimalkan kepercayaan dan menjalin hubungan baik antara perusahaan kapal dagang yang singgah di pelabuhan. Hal ini ditunjukkan dengan keberhasilan yang dicapai oleh pelabuhan dalam menggunakan strategi pengembangan pasar yang dilakukan dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Pemilihan Alternatif Strategi (QSPM) Strategi-strategi alternatif yang ada disusun dalam matriks QSPM dan pemilihan strategi didasarkan atas pandangan peneliti. Faktor yang memiliki daya tarik dari masingmasing faktor internal dan eksternal diberi nilai satu (tidak menarik) sampai empat (sangat menarik). Dalam QSPM, bobot (weight) untuk faktor internal dan eksternal diperoleh dari analisis faktor strategis internal dan eksternal. Hasil perhitungan analisis matriks QSPM yang telah dilakukan dalam penelitian ini adalah : Tabel 5. Hasil Perhitungan Analisis QSPM
Variabel Eksternal dan Internal Internal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Eksternal 1 2 3 4 5 6 Total
Bobot
Strategi 1
Strategi 2
Strategi 3
Strategi 4
AS TAS
AS
TAS
AS
TAS
AS
TAS
0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 0.07 0.08 0.07 0.07
3 3 4 3 4 4 3 2 3 4
0.36 0.35 0.48 0.35 0.48 0.49 0.20 0.15 0.21 0.27
3 4 3 3 3 4 3 2 3 3
0.36 0.47 0.36 0.35 0.36 0.49 0.20 0.15 0.21 0.20
3 4 2 4 3 4 3 3 2 3
0.36 0.47 0.24 0.47 0.36 0.49 0.20 0.23 0.14 0.20
3 3 2 3 3 3 3 3 3 2
0.36 0.35 0.24 0.35 0.36 0.37 0.20 0.23 0.21 0.14
0.10 0.11 0.10 0.10 0.10 0.09
3 3 3 3 3 3
0.29 0.32 0.29 0.30 0.31 0.28 5.16
3 4 4 3 3 3
0.29 0.43 0.39 0.30 0.31 0.28 5.17
3 3 2 4 3 4
0.29 0.32 0.20 0.40 0.31 0.37 5.06
3 3 2 2 3 3
0.29 0.32 0.20 0.20 0.31 0.28 4.41
Berdasarkan hasil analisis QSPM, ditunjukkan pada Tabel 5 diperoleh gambaran bahwa nilai TAS (total attractives score) dari peluang strategi pengembangan pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo yang menunjukkan nilai tertinggi yaitu strategi yang pertama yaitu dengan nilai item tertinggi yaitu strategi S-O dengan skor 5,16 Itu berarti bahwa strategi pengembangan pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo melalui pengembangan daya saing ISBN : 978-602-70604-0-1 D-3-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
menjadi pilihan utama. Dalam strategi S – O memanfaatkan kekuatan dan peluang yang dimiliki, seperti: 1. Memanfaatkan kondisi dermaga yang potensial untuk meningkatkan daya saing. Pelabuhan ini termasuk dalam jajaran pelabuhan yang besar dikarenakan banyaknya kapal-kapal dari daerah lain yang singgah di Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo. Aktivitas di Pelabuhan Tanjung Tembaga sangat padat, dimana para nelayan selalu berkumpul di Pelabuhan ini setelah melakukan penangkapan ikan. Pelabuhan Tanjung Tembaga ini akan memiliki prospek yang bagus ke depannya, dan membawa kemajuan baik secara ekonomi dan bernilai investasi tinggi. Apalagi dengan adanya bencana lumpur Lapindo yang masih melanda, semakin membuka peluang besar digunakannya pelabuhan baru ini. 2. Strategi dalam melayani kawasan timur Jawa Timur guna memenuhi permintaan pasar Pelabuhan Tanjung Tembaga ditetapkan sebagai Pelabuhan Pantai pada tahun 1920 berdasarkan Staatsblad 1920 Nomor 424 jo, Staatsblad 1926 Nomor 546. Sebagai Pelabuhan Pantai, Pelabuhan Tanjung Tembaga waktu itu hanya melayani kegitan pelayaran antar pulau yang kebanyakan menggunakan kapal-kapal kayu kecil. Sejalan dengan perkembangan perdagangan, perekonomian, dan angkutan laut, Pelabuhan Tanjung Tembaga berubah status dari Pelabuhan Pantai menjadi Pelabuhan Laut yang dapat melayani kapal-kapal nusantara bahkan kapal-kapal samudra dengan menggunakan tambahan sarana yaitu sarana angkutan bandar (Administrator Pelabuhan Tanjung Tembaga, 2011). Daerah hinterland Pelabuhan Tanjung Tembaga adalah wilayah Jawa Timur bagian timur. Tidak semua wilayah Jawa Timur bagian timur termasuk dalam hinterland Pelabuhan Tanjung Tembaga. Yang termasuk daerah hinterland Pelabuhan Tanjung Tembaga meliputi Kabupaten/Kota Probolinggo, Kabupaten/Kota Pasuruan, Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Lumajang (PELINDO III, 2010). Sedangkan berdasrkan profil Pelabuhan Tanjung Tembaga, kawasan hinterland Pelabuhan Tanjung Tembaga meliputi daerah timur Surabaya (Administrator Pelabuhan Tanjung Tembaga, 2011). Besarnya aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga sampai saat ini maupun masa yang akan datang, tidak bisa lepas dari potensi daerah hinterlandnya. (PELINDO III,2010). Wilayah akan berkembang jika ada kegiatan perdagangan interinsuler dari wilayah tersebut ke wilayah lain sehingga terjadi peningkatan investasi pembangunan dan peningkatan kegiatan ekonomi serta perdagangan. Pendapatan yang diperoleh dari hasil ekspor akan mengakibatkan berkembangnya kegiatan penduduk setempat, perpindahan modal dan tenaga kerja, keuntungan eksternal dan perkembangan wilayah lebih lanjut. Berdasarkan letak geografis Kota Probolinggo yang ada di pesisir pantai, Pelabuhan Tanjung Tembaga ini mempunyai peranan yang penting bagi pergerakan ekonomi masyarakat Probolinggo. Pelabuhan Probolinggo ini bisa berfungsi sebagai pelabuhan pengumpan untuk membantu kegiatan ekspor dan impor perusahaan di sekitar Probolinggo dan wilayah timur Surabaya. 3. Kapasitas investasi yang besar dapat digunakan untuk meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat Pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur hingga saat ini cukup tinggi. Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pintu gerbang perekonomian di wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan yang luar biasa sehingga membuat pelabuhan tersebut cukup padat. Untuk itu, fasilitas di Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo disiapkan untuk mengantisipasi kondisi tersebut. Terlebih lagi, perkembangan industri di sekitar Probolinggo saat ini ISBN : 978-602-70604-0-1 D-3-10
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
tumbuh cukup pesat. Dishub LLAJ Jawa Timur telah melakukan reklamasi lahan seluas 20 hektar di wilayah Pelabuhan Tanjung Tembaga, serta melakukan pembangunan jalan beton sepanjang 1057x15 meter dan pembangunan lapangan penumpukan berukuran 260x54,3 meter. Hal tersebut merupakan investasi yang cukup potensial dan dapat digunakan untuk meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat sekitar pelabuhan, mengingat semakin banyaknya aktivitas ekonomi yang akan terjadi dengan adanya pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo 4. Aksesibilitas terhadap sumber pendanaan dapat mendukung pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo meningkatkan daya saing Adanya dukungan dana dari pemerintah dalam pembangunan pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo ini dapat dimanfaatkan dengan efektif dan efisien guna meningkatkan daya saing pelabuhan. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan dana yang tersedia untuk membangun infrastruktus yang memadahi dan fasilitas-fasilitas penujang lainnya, sehingga pelayanan kepelabuhan yang dilakukan oleh pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo tidak kalah dengan pelabuhan-pelabuhan lain yang ada di Indonesia. KESIMPULAN DAN SARAN Sesuai dengan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut, yaitu: a. Posisi Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo sesuai Matrix SPACE pada koordinat (0,3;0,2) atau kuadran I (agresif). b. Matrix SWOT menghasilkan 4 alternatip Strategi, kemudian sesuai hasil QSPM terpilih strategi SO yaitu (1) Memanfaatkan kondisi dermaga yang potensial untuk meningkatkan daya saing dengan pembangunan infrastruktur pelabuhan yang memadai (S2 + O1). (2) Strategi dalam melayani kawasan timur Jawa Timur guna memenuhi permintaan pasar (S3 + O2). (3)Kapasitas investasi yang besar dapat digunakan untuk meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat (S4 + O3). (4) Aksesibilitas terhadap sumber pendanaan dapat mendukung pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo meningkatkan daya saing (S5 + O1). DAFTAR PUSTAKA David, F.R. (2011). Strategic Management, Concepts and Cases, 13th edition, Prentice Hall, New Jersey. Fandy Tjiptono, (2002) Manajemen Jasa. Cetakan II. Yogyakarta: Andi Offset. Gurning, Oloan S. R, Budiyanto, Hariyadi E, (2007) Manajemen Bisnis Pelabuhan, PT Andhika Prasetya Ekawahana, Surabaya. Sulistiono D, Firdaus A, Asparini A, Tajunisa Y (2012) “Posisi dan Strategi Pengembangan Pelabuhan Petikemas Tanjung Wangi Banyuwangi” Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW) ISSN 2301-6752. Surabaya. UNCTAD(Unites Nations Conference on Trade And Development). (2007) “Modern Port Management: Modul Five: Methods And Tools Of Management”. Geneva. Mezak V. Peric A. Jugovic A. (2006) “The Long-Term Port Development Strategy Planning Elements”, Pomorstvo, god. 20, br. 2 str. 9-22.
ISBN : 978-602-70604-0-1 D-3-11
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
Wheelen, Thomas L. dan J.David Hunger. (2008) Strategic Management and Business Policy, 11th edition. Pearson Education,Inc,Upper Saddle River,New jersey. Wibowo, Hermaini, (2010) Analisis Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Waktu Tunggu Kapal Di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Universitas Diponegoro Semarang. Zulfan. (2008) Dampak Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar. Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
ISBN : 978-602-70604-0-1 D-3-12