PRESENTASI TUGAS AKHIR
EVALUASI LOKASI PENGEMBANGAN PELABUHAN TANJUNG PERAK
Oleh: Tettuko W. Adhiyakso (4106100 020)
I. Pendahuluan A. LATAR BELAKANG
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebagai pelabuhan utama primer, mempunyai peran dan fungsi yang sangat strategis sebagai pintu gerbang kegiatan perekonomian wilayah / kawasan Indonesia bagian Timur
Pada Tahun 2006 tercatat arus petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak sebesar 1.843.638 TEUs. Tahun 2007 tercatat 2.047.460 TEUs, tahun 2008 sempat menurun 1.830.781 TEUs, tahun 2009 (2.279.091 TEUs), tahun 2010 (3.519.839 TEUs). Sedangkan kapasitas Pelabuhan Tanjung Perak yang tersedia adalah 3.897.348 TEUs pada tahun 2010
Pada tahun 2010 kapasitas total seluruh pelabuhan Tanjung Perak yang tersedia adalah 3.897.348 TEUs. Kemudian aktivitas pemakaiannya (BOR) sudah 71% pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 BOR mencapai 74%
Untuk mengantisipasi kongesti pada tahun 2007 telah dilakukan Studi JICA “The Study for development of the greater Surabaya Metropolitan Ports in the Republic of Indonesia” menghasilkan rekomendasi untuk kebutuhan infrastruktur pelabuhan baru di sekitar Socah,Tanjung Bulu Pandan, Tanjung Bumi Madura, Gresik Utara, gresik bagian selatan dan Teluk Lamong.
I. Pendahuluan B. Permasalahan Perumusan masalah dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : Adanya indikasi kejenuhan (stagnasi) di Pelabuhan Tanjung Perak.
Bila terbukti adanya stagnasi, manakah dari keenam lokasi seperti Teluk Lamong, Gresik Utara, Tanjung Bumi Madura, Tanjung BuluPandan Madura, Gresik selatan, dan Socah Kabupaten Bangkalan tersebut yang tepat untuk dikembangkan sebuah pelabuhan dari kacamata transportasi. Menghitung biaya akibat kemacetan dikarenakan adanya pelabuhan baru
I. GAMBARAN UMUM C. MAKSUD DAN TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : Untuk membuktikan indikasi adanya stagnasi di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Untuk mengetahui dari enam lokasi tersebut manakah salah satu diantaranya yang paling tepat untuk dikembangkan sebagai pelabuhan dari kacamata transportasi. Untuk memperkirakan kerugian yang terjadi sebagai efek dari pembangunan Pelabuhan sehingga dapat dijadikan pertimbangan pemerintah untuk membangun sarana dan prasarana penunjang kegiatan akses dan transportasi
I. GAMBARAN UMUM D. Manfaat
Manfaat dari Tugas Akhir ini adalah setelah kesimpulan dari evaluasi ini dibuat, maka dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah untuk merealisasikan pembangunan pelabuhan dari enam lokasi tersebut dengan tepat dari kacamata pemilik barang.
E. Batasan Masalah Batasan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah : 7 area studi yaitu Kab.Sidoarjo, Kab. Mojokerto, Kab. Bangkalan, Kab. Gresik, Kab. Lamongan , Kota Mojokerto dan Kota Surabaya.
Evaluasi dilakukan untuk 6 lokasi kandidat pelabuhan yaitu Teluk Lamong, Gresik Utara, Tanjung Bumi Madura, Tanjung Bulupandan Madura, Gresik selatan, dan Socah Kabupaten Bangkalan. Penelitian hanya dilakukan untuk muatan berupa kontainer dan general cargo yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak. Penentuan lokasi pelabuhan kandidat dengan cara perhitungan transport cost yang paling minimum dengan daerah tujuan 5 lokasi industri di Jawa Timur yaitu SIER Surabaya, PIER Pasuruan, NIP (Ngoro Industrial Park) Mojokerto, Kawasan Industri Gresik, dan Kawasan Industri Jabon Sidoarjo.
HIPOTESA Dugaan awal saya dari Tugas Akhir ini adalah : terjadi stagnasi di Pelabuhan Tanjung perak Surabaya. Dengan mengevaluasi dari keenam lokasi seperti Teluk Lamong, Gresik Utara, Tanjung Bumi Madura, Tanjung BuluPandan Madura, Gresik selatan, dan Socah Kabupaten Bangkalan tersebut, ditemukan satu opsi tempat yang paling tepat untuk dikembangkan menjadi pelabuhan dari kacamata transportasi. Pelabuhan tersebut dapat mengatasi kepadatan kapal di Tanjung Perak sehingga memperlancar distribusi barang. Adanya biaya akibat kemacetan yang timbul sebagai akibat adanya pelabuhan baru.
KERANGKA PENGERJAAN
Konsep Penentuan Stagnasi Pelabuhan Perhitungan BOR Tanjung Perak
Data sandar kapal bulan Januari pada dermaga Jamrud Barat
Konsep Penentuan Stagnasi Pelabuhan Maka BOR= = 76,05 %
BOR dalam bulan Januari pada dermaga Jamrud Barat
Sementara khusus untuk perhitungan dermaga Berlian Utara, karena panjang dermaganya hanya cukup untuk satu dermaga satu kapal maka sebagaimana rumus pada Bab II, perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut:
Konsep Penentuan Stagnasi Pelabuhan BOR rata-rata per bulan tiap dermaga Tanjung Perak
BOR rata-rata per tambatan Tanjung Perak
Konsep Penentuan Stagnasi Pelabuhan Perhitungan BOR TPS
Contoh untuk perhitungan BOR kapal “KMTC PORTKELANG” Panjang dermaga Internasional 1000 m. Waktu siap operasi pada bulan Juni = 24 jam per hari; hari kalender = (30 hari). LOA = 178 m LOA +5 = 178+5 = 183 m BT (Berthing Time) = (TIME DEPARTURE – TIME ARRIVAL) ×24 (jam) = 25 jam Maka BOR =
0,64 % untuk kapal KMTC PORTKELANG
Konsep Penentuan Stagnasi Pelabuhan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tahun 2011 Nomor : UM.002 / 38/ 18 / DJPL-2
Konsep Penentuan Stagnasi Pelabuhan
Pelabuhan Tanjung Perak (Konvensional dan BJTI) TPS : Internasional Domestik
: 67,50 % : 46,14 % : 64,04 %
Sehingga rata-rata BOR Tanjung Perak pada bulan Juni adalah 59,23 %
Penentuan Over Capacity dermaga
Konsep perhitungan kapasitas Terpasang Pelabuhan
Data lama B/M Ship’s Crane Data lama B/M HMC Urutan Pengangkatan 1 2 3 4 5
Jumlah kontainer yang diangkat Waktu (menit) 2 2,53 2 3,66 2 3,83 2 1,47 2 2,8
10 box /jam
Dicari rata-rata Hingga ketemu box/jam
21 box/jam
Konsep perhitungan kapasitas Terpasang Pelabuhan BOR = 59,23 % Kecepatan B/M CC = 25 box/CC /hour (Directory Pelindo III) Kecepatan B/M HMC = 21 box/Crane/hour (Directory Pelindo III) Jumlah bekerja dlm sehari = 24 jam (Directory Pelindo III) Jumlah efektif bekerja dalam setahun = 360 hari Maka kapasitas total CC adalah = 14 x 25 x 24 x 360 = 3.057.978 box/ tahun Untuk kapasitas HMC = 15 x 21 x 24 x 360 = 2.777.143 box/ tahun Kapasitas total alat B/M = 5.835.120 box/ tahun Kemudian kapasitas terpasang dapat diperoleh dari 5.835.120 x 59,23% = 3.456.142 box/ tahun.
Gambaran Umum Studi area :
Kabupaten sidoarjo Kab. Mojokerto Kab. Lamongan Kab. Gresik Kab.Bangkalan Kota Mojokerto Kota Surabaya
JICA Study Team
Gambaran Umum PDRB Studi area :
Sumber : BPS
Gambaran Umum Pelabuhan Kandidat:
Teluk Lamong Gresik bagian utara Tanjung Bumi Madura Tanjung Bulupandan Madura Gresik bagian selatan Socah Kabupaten Bangkalan
JICA Study Team
Tanjung Bumi
Tanjung Bulupandan Socah Gresik bagian utara
Gresik bagian selatan Teluk Lamong
KIG
SIER KIJ
NIP PIER
Pembahasan Lokasi-lokasi industri :
SIER PIER NIP (Ngoro Industrial Park) Kawasan Industri Gresik(KIG) Kawasan Industri Jabon (KIJ)
JICA Study Team
Pemetaan Lokasi industri dengan Pelabuhan Kandidat
Merah : Pelabuhan kandidat Kuning: Lokasi industri
Pembahasan PDRB Studi area : Kabupaten sidoarjo
Pembahasan PDRB Studi area : Kab. Mojokerto
Pembahasan PDRB Studi area : Kab. Lamongan
Pembahasan PDRB Studi area : Kab. Gresik
Pembahasan PDRB Studi area : Kab.Bangkalan
Pembahasan PDRB Studi area : Kota Mojokerto
Pembahasan PDRB Studi area : Kota Surabaya
DATA ARUS PETIKEMAS
Sumber: Pelindo III
PLOT DATA
Metode Peramalan dan penentuan kapan terjadi stagnasi
Peramalan Populasi area studi
Menunjukkan kapan terjadi stagnasi di Tanjung Perak
Peramalan PDRB area studi berdasarkan pertumbuhan ekonomi
Peramalan petikemas dan general cargo dengan cargoshifting
Menggunakan low case, medium case, high growth case
Menunjukkan hubungan PDB dengan trading(marchendis e Trade)
ARUS GENERAL CARGO
Plot Grafik General Cargo tiap tahun:
Forecasting (peramalan) petikemas
Dalam melakukan peramalan kita kembangkan 3 pendekatan skenario yaitu low growth case, medium growth case, high growth case terhadap Regional Bruto (PDRB) dari area studi.
Forecast + Cargoshifting 7.5 %
Perkembangan ekonomi area studi Dalam satuan Triliun Rp
Pada tahun 2011 masih merupakan angka sementara Dipakai acuan sebagai skenario untuk melakukan peramalan yaitu rata-rata dari 5.0% - 7.0%
Skenario pertumbuhan ekonomi dimasa mendatang
Case 3 diasumsikan konstan 7.0% hingga tahun 2035
Case 1 diasumsikan konstan 5.0% hingga tahun 2035
Case 2 diasumsikan sebagai titik tengah antara case 1 dan case 3. diset untuk menurun linier dari tahun 20112035