FOKUS KEBIJAKAN DAN PROGRAM BADAN PPSDMP TA 2017 OLEH : KEPALA BADAN PPSDMP Ir. Pending Dadih Permana,M.Ec.Dev Hotel Bidakara Jakarta, 4 - 5 Januari 2017
REALISASI BADAN PPSDMP PER KEGIATAN UTAMA d) Realisasi berdasarkan kegiatan utama Penyuluhan per 31 Desember 2016, sebagai berikut: No
Kegiatan Utama
Pagu (Rp000)
Realisasi Rp000
%
A.
Penyuluhan
1.
BOP Penyuluh, serta Honor dan BOP THL-TB PP dalam rangka mendukung pengawalan dan pendampingan petani pelaksana Program UPSUS, serta penumbuhan dan pengembangan penyuluh swadaya
485.929.162
475.358.000
97,82
2.
Kegiatan Operasional BP3K, Operasional Kabupaten dan Provinsi
159.404.592
142.180.171
89,19
3.
Biaya Pemberdayaan Petani di Lokasi UPSUS serta penumbuhan kelembagaan ekonomi petani
82.982.150
73.831.393
88,97
e) Realisasi berdasarkan kegiatan utama Pelatihan per 31 Desember 2016, sebagai berikut: No
Kegiatan Utama
B.
Pelatihan
1.
Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian
2.
Peningkatan Kapasitas Aparatur dan Non Aparatur Pertanian melalui Pelatihan Pertanian termasuk pelatihan teknis, tematik, reformasi birokrasi dan fungsional
Pagu (Rp000)
Realisasi
6.721.793
5.387.187
80,15
101.996.520
97.361.010
95,46
f)
Realisasi berdasarkan kegiatan utama Pendidikan per 31 Desember 2016, sebagai berikut: No
Kegiatan Utama
Pagu (Rp000)
C.
Pendidikan
1.
Peningkatan Kapasitas SDM Pertanian melalui Pendidikan Tinggi Pertanian termasuk penyelenggaraan DIV, Tugas Belajar, dan Kemitraan Perguruan Tinggi
111.779.587
2.
Peningkatan Kapasitas SDM Pertanian melalui Pendidikan Menengah Pertanian di SMK-PP
38.146.072
Realisasi Rp000
101.695.124
35.651.602
%
90,98
93,46
Hadirin yang berbahagia, Berikutnya saya akan menyampaikan Strategi Badan PPSDMP dalam Mendukung Kebijakan Kementan untuk Percepatan Swasembada dan Peningkatan Ekspor Melalui Penguatan Infrastruktur Pertanian. Sebelumnya, saya ingin mengingat kembali Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2017 tentang target produksi nasional 11 komoditas strategis pertanian yang harus dicapai, yaitu: padi sebesar 78,13 juta ton, jagung sebesar 25,20 juta ton, kedelai sebesar 1,20 juta ton, tebu sebesar 2,95 juta ton, daging sapi sebesar 0,64 juta ton karkas, cabai sebesar 2,16 juta ton, bawang merah sebesar 1,33 juta ton, sawit sebesar 32,66 juta ton CPO, karet sebesar 3,56 juta ton biji kering, kopi sebesar 0,75 juta ton berasan, dan kakao sebesar 0,87 juta ton kering.
Hadirin yang saya hormati, Berdasarkan agenda Rapat Kerja Nasional Kementan yang memuat hal-hal berupa: upaya percepatan swasembada pangan, operasionalisasi konsep integrasi pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran untuk percepatan pencapaian swasembada pangan dan peningkatan produksi komoditas strategis, serta pelaksanaan program sesuai dengan sasaran dan aturan yang berlaku, maka Badan PPSDMP mengambil langkah konkrit guna pencapaian program dimaksud melalui Fokus program dan kegiatan kegiatan penyuluhan, pelatihan dan pendidikan yang dilakukan di lokasi sentra pangan (kawasan pertanian), di lokasi perbatasan (terluar), tertinggal, terisolir, dengan mengoptimalkan peran Penyuluh Pertanian dan Pelatihan di BPP dan P4S
Kebijakan Badan PPSDMP tahun 2017 setelah diterbitkannya UU 23 tahun 2014, Permentan 40 tahun 2016 , serta Permentan 43 tahun 2016 dititikberatkan pada: 1.
Sistem Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian fokus pada Pemberdayaan Balai Penyuluhan Pertanian sebagai basis operasional para Penyuluh serta Sumber data, informasi dan sumber Teknologi bagi Pelaku Utama dan Pelaku Usaha; 2. Sistem Penyelenggaraan Pelatihan, difokuskan pada peningkatan pelayanan pelatihan kepada Aparatur Pertanian/Penyuluh, Pelaku Utama dan Pelaku Usaha, sertifikasi profesi dan kelembagaan Diklat; 3. Penyelenggaraan Pendidikan Pertanian, fokus pada rekruitmen siswa dan mahasiswa dgn pendekatan beasiswa, serta Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian dalam rangka Regenerasi Pertanian
Hadirin yang saya hormati, Alokasi anggaran Badan PPSDMP tahun 2017 sebesar Rp1,041,474,996,000-, turun sebesar Rp.382.126.571.000,- (26,84%) bila dibandingkan pagu akhir 2016 (sebesar Rp.1.423.601.567.000,-). Rincian anggaran per Program: (1) Program Peningkatan Penyuluhan dan Pelatihan Pertanian sebesar Rp763,948,573,000,-; dan (2) Program Pendidikan Pertanian sebesar Rp277,526,423,000,-. Adapun komposisi anggaran per kegiatan utama terdiri atas: - Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian sebesar Rp541,794,950,000,-, dimana sebesar Rp474.061.579.000,- (87,49%) untuk honor, BOP, peningkatan kapasitas dan asuransi penyuluh pertanian.
- Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian sebesar Rp156,169,146,000,-, dimana sebesar Rp88.024.487.000,- (56,36% ) untuk gaji dan operasional UPT Pelatihan. - Pemantapan Pendidikan Pertanian sebesar Rp277,526,423,000,-. dan - Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya sebesar Rp65,984,477,000,-. Adanya keterbatasan alokasi anggaran tahun 2017 tersebut, harus disikapi dengan menetapkan skala prioritas dan berorientasi manfaat untuk rakyat, serta berorientasi pada prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
Untuk itu, kegiatan Badan PPSDMP tahun 2017 lebih difokuskan pada kegiatan yang dekat dengan masyarakat penerima manfaat, seperti: 1. Kegiatan dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian 2. Pengembangan Sekolah Lapangan (SL) mendukung UPSUS di WKPP, sekaligus dalam rangka Gerakan Regenerasi Petani melalui Dem-Area. 3.
Kaji terap di tingkat lapangan bekerjasama dengan BPTP melalui linkage penyuluhan dan penelitian dalam aplikasi paket teknologi pertanian melalui Research Extension Linkage (REL)
4.
Memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi komunikasi berbasis web (cyber net).
5.
Pelatihan mendukung UPSUS dilaksanakan sesuai spesifik lokasi (dilatih di tempat oleh orang setempat).
6.
Penguatan kewirausahaan bagi siswa, mahasiswa, dan alumni.
7.
Pendampingan UPSUS oleh mahasiswa di lokasi sentra pangan.
Saudara-Saudara yang saya hormati, Terkait Program Aksi, di tahun 2017 Badan PPSDMP mempunyai 2 (dua) Program Aksi yaitu: (1) Program Aksi Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu (GPPT) yang merupakan program aksi lanjutan; dan (2) Program Aksi Gerakan Regenerasi Petani/SDM Pertanian yang baru diluncurkan pada tahun 2017 ini. Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu masih terus ditindaklanjuti dengan titik berat tetap pada Balai Penyuluhan Pertanian. Dengan demikian, Dosen, Widyaiswara dan Penyuluh tetap harus melakukan pengawalan dan pendampingan, adapun dosen dan widyaiswara sebagai Liaison Officer (LO) Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu pada wilayah kerja yang telah ditetapkan dalam Keputusan Kepala Badan PPSDMP Nomor: 09/KPA/J/01/16. Tertib pelaporan pelaksanaan GPPT harus ditingkatkan, meskipun terjadi transisi kelembagaan penyuluhan.
Hadirin yang berbahagia, Terkait Program Aksi Regenerasi Petani/SDM Pertanian, dimaksudkan untuk mencari bibit-bibit petani muda yang tidak hanya menguasai teknologi pertanian, namun juga memiliki kompetensi dibidang informasi pertanian. Salah satu titik lemah pertanian kita adalah sulitnya mempertahankan kualitas produksi dan memasarkan produk-produk hingga keluar negeri. Disisi lian, lahan pertanian semakin berkurang, dan petani pun semakin berkurang. Untuk itu, Gerakan Regenerasi Petani/SDM Pertanian ini harus disikapi dengan baik dan dikerjakan dengan fokus agar progam aksi ini betul-betul dapat melahirkan petani muda yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, sehingga pertanian menjadi profesi bagi para petani.
Guna percepatan penumbuhan petani muda, maka Badan PPSDMP mengambil langkah konkrit untuk semua unit kerja lingkup Badan PPSDMP dapat bahu membahu menghasilkan petani muda yang mau bergerak/berusahatani mulai dari hulu hingga hilir. - Khusus untuk Penyuluhan Pertanian, diminta setiap penyuluh dapat melahirkan minimal 5 orang petani muda yang dibimbing secara intensif di Balai Penyuluhan Pertanian; - Bagi Pelatihan Pertanian, kembali menghidupkan peluang-peluang kerjasama seperti magang, study banding atau kegiatan lain yang mampu mendorong generasi muda peduli terhadap pertanian dan meningkat kompetensinya; - Bagi Pendidikan Pertanian, selain dukungan beasiswa terhadap peminat pendidikan pertanian, juga untuk diteruskan keberlanjutan Program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian, serta mencari alternatif baru guna mendorong percepatan tumbuhnya generasi petani baru;
Hadirin yang saya hormati, Secara khusus, hal-hal perlu diperhatikan dari masing-masing unit kerja lingkup Badan PPSDMP adalah sebagai berikut: 1) Bagi Penyuluhan Pertanian: Sistem Penyuluhan Pertanian harus tetap berjalan, meskipun pada saat ini masih terjadi transisi kelembagaan di Provinsi dan Kabupaten/Kota, namun fungsi penyuluhan sudah terakomodasi dalam urusan bidang pertanian Kelembagaan penyuluhan kecamatan (Balai Penyuluhan Pertanian) harus diperkuat dan tidak dialihfungsikan atau merombaknya, dikarenakan sebagai basis operasional para penyuluh dan sumber data, informasi serta teknologi bagi pelaku utama dan pelaku usaha, sebagaimana diamanatkan dalam Surat Menteri Pertanian tanggal 21 Desember 2016, Nomor 186/HK.110/M/12/2016. Terbatasnya sumberdaya penyuluh, maka penggunaan cyber extension dapat dioptimalkan dalam penyebaran informasi pertanian sebagai upaya untuk mengatasi kekurangan tenaga penyuluh. Penyuluh swadaya dan swasta juga harus dioptimalkan.
SURAT MENTAN KEPADA BUPATI/WALIKOTA TTG PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PASCA UU NO.23 TH 2014
Untuk mendukung kinerja penyuluh pertanian, maka sarana prasarana penyuluhan dan SDM Penyuluh Pertanian di provinsi, kab/kota dan kecamatan tidak dialihfungsikan dan dialihtugaskan. Jika terjadi alih tugas, agar tidak sampai mengganggu penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Pemanfaatan media elektronik (TV) untuk meningkatkan opini publik, diseminasi teknologi dan penumbuhan minat generasi muda terhadap sektor pertanian. Pengelolaan kegiatan dan anggaran penyuluhan tetap dilaksanakan oleh pelaksana Satker Dana Dekonsentrasi yang ada pada saat ini dan Pemerintah Daerah agar tetap mengalokasikan anggaran penyuluhan pertanian di provinsi dan kabupaten/kota serta kecamatan, melalui APBD.
Hadirin yang berbahagia, Bagi Pendidikan Pertanian: Agar memperkuat monitoring, supervisi terhadap program PWMP Memperkuat data base peserta PWMP kedalam kategori penumbuhan, pengembangan, pemantapan, dan kemandirian, serta perkembangan jenis dan skala usaha. Bagi Pelatihan Pertanian: Memperkuat jejaring kerjasama dengan Pemda maupun swasta, baik dalam maupun luar negeri dalam memperkuat pelatihan berbasis kompetensi yang tersertifikasi. Fokus merancang pelatihan guna peningkatan kapasitas penyuluh mendukung GPPT secara tematik. Demikian arahan Saya dalam Rapat Kerja Nasional lingkup Badan PPSDMP Tahun 2017, agar segera diimplementasikan pada Kegiatan dan Anggaran pada unit kerja yang Saudara pimpin. WASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH.