Farmaka Volume 15 Nomor 1
15
REVIEW ARTIKEL POTENSI EKONOMI DAN MANFAAT KANDUNGAN ALFA-MANGOSTIN SERTA GARTANIN DALAM KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn) ECONOMIC AND BENEFITS POTENTIAL ALFA-MANGOSTIN GARTANIN IN RIND MANGOSTEEN (Garcinia mangostana Linn) Rani Rubiyanti, Yasmiwar Susilawati, Muchtaridi Muchtaridi Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung-Sumedang KM 21, Jatinangor 45363, Telp/Fax 022-7796200
[email protected] Abstrak Manggis (Garcinia mangostana Linn.) saat ini telah dijadikan salah satu bahan alam yang sedang banyak diteliti oleh para ilmuwan terkait dengan aktivitas farmakologi. Kulit buah manggis diketahui mengandung senyawa xanthon yang potensial sebagai kandidat obat. Dari tahun ke tahun, permintaan terhadap buah yang mendapat julukan ratu buah (Queen of Fruits) ini meningkat seiring dengan kebutuhan konsumen. Hal ini terlihat dari meningkatnya ekspor manggis dari Indonesia ke negara-negara lain.
Konstituen utama dan paling banyak
ditemukan pada Garcinia mangostana L, golongan xanthon yaitu α- mangostin. Gartanin merupakan senyawa xanthon dengan kandungan terbanyak kedua setelah α-mangostin yang terdapat dimana kedua senyawa tersebut paling banyak berperan dalam aktivitas biologis.
Kata Kunci : Kulit buah manggis, Garcinia mangostana L, Alfa mangostin, Gartanin
Abstract Mangosteen (Garcinia mangostana Linn.) Recently had become one of the natural ingredients that are being widely researched by scientists because their pharmacological activity. The rind of the mangosteen containing a xanthon which has potential as a drug candidates. Over the years, the demand for this fruit which we know as the Queen of Fruits is increased to consumed by consumers (increasing export of mangosteen from Indonesia to other countries). Major constituents found in Garcinia mangostana L is a xanthon group that is α- mangostin. Gartanin is a compound xanthon which containing the second largest after the α-mangostin containing in mangosteen with the biological activity.
Keywords: Rind of mangosteen, Garcinia mangostana Linn, Alfa mangostin, Gartanin
Farmaka Volume 15 Nomor 1
16
HL60
Pendahuluan
melalui
induksi
apoptosis,
Manggis (Garcinia mangostana L.),
sementara pada 20 µM menyebabkan efek
terutama kulit buahnya telah menimbulkan
sitotoksik. α-mangostin juga menunjukkan
ketertarikan bagi peneliti untuk melakukan
aktivitas terhadap sel CEM-SS (Ee et al.,
studi intensif tentang kandungan senyawa
2008), memiliki aktivitas melawan sel
yang dikandungnya. Kulit buah manggis
kanker payudara (BC-1) dan karsinoma
diketahui mengandung senyawa xanthon
epidernoid mulut. α- mangostin juga
yang berpotensial sebagai kandidat obat.
menjaga integritas membran miokard.
Xanthon
aktivitas
Pemulihan sel normal dikaitkan dengan
antioksidan, anti-inflamasi (Chin et al.,
peran sitoprotektif dari α- mangostin
2008;
(Sampath & Vijayaragavan 2008).
diketahui
memiliki
Chomnawang
et
al.,
2007),
antijamur (Gopalakrishman et al., 1997),
Gartanin
merupakan
senyawa
dan juga digunakan untuk kemoprevensi
xanthon dengan kandungan terbanyak
(Chin et al., 2008; Suksamrarn et al.,
kedua setelah α-mangostin yang terdapat
2003). Ekstrak manggis digunakan untuk
dalam manggis, dimana kedua senyawa
pengobatan sakit perut, diare, disentri,
tersebut paling banyak berperan dalam
infeksi, nanah, dan maag kronis (Pedraza-
aktivitas biologis (0,00082%). Gartanin
Chevierri et al., 2008).
memiliki
Konstituen utama dan paling banyak
aktivitas
anti
kanker
(Liu
Antalek et al., 2013), anti virus influenza
ditemukan pada Garcinia mangostana L.,
(Ikram
golongan xanthon adalah α- mangostin.
(Gutierrez-Orozco & Failla, 2013) dan
Berdasarkan penelitian Nakagawa et al
memiliki aktivitas kuat melawan sel
(2007)
kanker paru-paru stadium awal (NCI-
menyebutkan
konsentrasi
10
µM
bahwa
pada
menunjukkan
penghambatan pada sel leukemia manusia
et
al.,
2015),
antioksidan
H187) (Suksamrarn et al., 2006).
Farmaka Volume 15 Nomor 1
17
Manggis merupakan salah satu
Penyebaran Tanaman Manggis Tanaman
di
buah yang digemari oleh masyarakat
kawasan Asia Tenggara terutama di hutan
Indonesia, sehingga menjadikan manggis
tropis yang teduh, yaitu hutan belantara
menjadi
Indonesia
Asia
Indonesia yang memiliki peluang ekspor
Tenggara, tanaman ini menyebar ke
cukup menjanjikan. Dari tahun ke tahun,
Amerika Tengah dan daerah tropis lainnya,
permintaan terhadap buah yang mendapat
yaitu Filipina, Kamboja, Srilanka, Papua
julukan ratu buah (Queen of Fruits) ini
New
Honduras,
meningkat
seiring
Brazil, Thailand dan Australia Utara
konsumen.
Hal
(Prihatman, 2000; ICUC, 2003).
meningkatnya
atau
Guinea,
manggis
Malaysia.
tumbuh
Dari
Madagaskar,
salah
satu
buah
dengan
unggulan
kebutuhan
ini
terlihat
dari
ekspor
manggis
dari
Pusat penanaman pohon manggis
Indonesia ke negara-negara lain, terutama
adalah Kalimantan Timur, Kalimantan
Hongkong, Singapura, dan Inggris. Pada
Tengah, Jawa Barat, Sumatera Barat,
tahun 1999, volume ekspor 4.743.493 kg
Sumatera Utara, Riau, Jawa Timur dan
dengan nilai ekspor 3.887.816 US$ dan
Sulawesi Utara (Prihatman, 2000; ICUC,
tahun 2000 volume ekspor mencapai
2003).
7.182.098 Pohon manggis dapat tumbuh di
dataran rendah sampai di ketinggian di
kg
dengan
nilai
ekspor
5.885.038 US$ (Prihatman, 2000; ICUC, 2003).
bawah 1.000 m dpl. Pertumbuhan terbaik
Manggis merupakan salah satu
dicapai pada daerah dengan ketinggian di
komoditas ekspor buah segar di Indonesia
bawah 500-600 m dpl (Prihatman, 2000;
(ICUC, 2003). Jumlah produksi manggis
ICUC, 2003).
di Indonesia mencapai 190.294 ton (ICUC, 2003). Pada tahun 2012, nilai ekspor
Potensi Ekonomi Manggis
manggis dalam total ekspor 26 jenis buah
Farmaka Volume 15 Nomor 1
18
nasional adalah sebesar 9,64% (Direktrat
ton), Sumatera (26.265 ton), Jawa (39.671
Jendral Hortikultura, 2013). Jumlah ekspor
ton), Bali-Nusa Tenggara (1.009 ton) dan
buah manggis segar pada tahun 2012
Maluku-Papua (646 ton). Produksi terbesar
adalah sebesar 20.289 ton atau meningkat
masih berasal dari Jawa yang meliputi dari
61,82% dari tahun sebelumnya yang hanya
Bogor sebanyak 1.189 ton, Purwakarta
sebesar 12.600 ton (Direktrat Jendral
2.290 ton, dan Tasikmalaya 13.244 ton
Hortikultura, 2013).
(Sutrisno, 2009)
Dengan produksi manggis yang begitu
besar
menimbulkan
masalah
tersendiri pada kulit buah manggis (KBM)
Kegunaan Tanaman
manggis
(Garcinia
yang menjadi limbah padahal kulit buah
mangostana L.) adalah salah satu tanaman
manggis mempunyai berbagai manfaat.
yang memiliki potensi sebagai obat.
Kulit buah manggis telah dimanfaatkan
Potensi terutama ada di bagian kulit buah
secara turun temurun oleh masyarakat
manggis,
sebagai obat-obatan (Harborne et al.,
senyawa yang mampu memberikan efek
1999)
farmakologi
banyak
terdapat
bagi
tubuh
senyawa-
karena
yang
mengandung lebih dari 300 macam spesies
dikumpulkan dari tahun 2002 hingga
dari beberapa golongan senyawa bioaktif
2006, sebesar 51,2% ekspor manggis
seperti xanthon, flavonoid, triterpenoid dan
Indonesia ke Hongkong, 28,5% ke China,
benzofenon (Chin et al, 2008).
Berdasarkan
data
dan lainnya ke Amerika Serikat, kawasan
Kulit
Timur Tengah, serta negara- negara di
memiliki
Asia
(adstringens)
lainnya.
Produksi
manggis
di
buah
dari
manfaat dengan
manggis
sebagai bentuk
ini
pengelat seduhan
dari
ataupun dikeringkan dan digerus menjadi
Kalimantan (2.149 ton), Sulawesi (2.894
serbuk. Sebagai obat luar seperti injeksi
Indonesia
pada
2006
berasal
Farmaka Volume 15 Nomor 1
19
annal pencuci perut (lavement) dan obat
sekunder yang terkandung dalam tanaman.
rendam.
Selain
diare,
Digunakan disentri
untuk
menahun,
mengobati peradangan
lingkungan,
budidaya,
waktu
genetik, pengumpulan
pengolahan
cacing, infeksi gangren, tonsil bengkak,
menyebabkan
tumor rongga mulut dan kerongkongan,
kandungan metabolit sekunder (Heyne,
serta pembentukan air liur yang berlebih
1987).
Dalam
bentuk
sediaan
panen
serta
saluran kemih, pendarahan usus, obat
dalam bentuk seduhan (Heyne, 1987).
pasca
metode
perbedaan
dapat
kandungan
Senyawa xanthon yang memiliki dan
aktivitas
farmakologi
paling berperan
pemanfaatannya, ekstrak buah manggis
dalam manggis hanya dihasilkan oleh
dapat digunakan untuk kosmetik sebagai
genis Garcinia (Chitra et al., 2010)..
antibakteri, antijamur, dan antiinflamasi
Kandungan lainnya yang terdapat dalam
yang memberikan efek pada kulit. Ekstrak
kulit manggis terdapat dalam tabel berikut:
buah manggis dapat dibuat sabun, krim
Tabel 1. Kandungan Kulit Buah Manggis (G. mangostana L.) Kandungan Referensi xanthon, Heyne, 1987 ; mangostin, Soedibyo, 1998 garsinon, flavonoid dan tannin mangostenol, Suksamsarn et mangostinon A, al., 2003 mangostinon B, trapezifolixanton, tovofillin B, αmangostin, β-mangostin, garsinon B, mangostanol, flavonoid , epikatekin gartanin, δChairungsrilerd mangostin, et al., 1996 garsinon E katekin, potasium, Yatman, 2012 kalsium, fosfor,
dan pencuci muka yang digunakan pada kondisi
kulit
berjerawat.
Pembuatan
ekstrak buah manggis dalam bentuk sediaan ointment, diaplikasikan dalam eczema dan produk untuk kulit lainnya (Morton, 1987).
Kandungan Kimia Perbedaan tempat
tumbuh
kondisi dapat
lingkungan menyebabkan
perbedaan jenis dan jumlah dari metabolit
Farmaka Volume 15 Nomor 1
20
besi, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6 dan vitamin C
Senyawa α-mangostin merupakan senyawa utama yang terdapat pada kulit
α-Mangostin
adalah
buah manggis. Buah manggis pada kondisi
Nama IUPAC dari α-mangostin
matang memiliki kandungan α-mangostin
(1,3,6-trihidroksi-7-metoksi-2,8-
lebih tinggi dibandingkan ketika buah
bis(3metil-2-butenil)-9H mempunyai
rumus
xanten-9-on),
molekul
C24H22O6
manggis masih muda, yaitu sekitar dua kali lebih banyak (Pothitirat, 2009). α-mangostin
dengan berat molekul 410,46. Mempunyai
merupakan
kristal
titik lebur pada 180-182°C. Kemurnian
amorf berwarna kuning dengan titik lebur
diukur dengan menggunakan HPLC adalah
180-
> 95%, 98%, 99% (Petersson, 2009).
panjang gelombang maksimum pada 215,
Penemuan metabolit baru dari kulit
182°C.
Senyawa
ini
memiliki
243, dan 317 nm (Ee et al., 2008).
buah Garcinia mangostana L. Yang paling
Analisis
bermanfaat
kromatografi lapis tipis dan dideteksi
adalah
1,3,6-trihidroksi-7-
kualitatif
dilakukan
dengan
metoksi-2,8-bis(3-metil-2butenil)-
dengan lampu UV dengan atau tanpa
9Hxanten-9-on) yang saat ini dikenal
amonia,
dengan α-mangostin (Sudarsono dkk.,
semprot fenolik. Analisis kuantitatif dapat
2002).
dilakukan dengan KCKT (Walker, 2007).
atau
menggunakan
α-mangostin
pereaksi
mempunyai
aksi
sebagai anti tuberkolosis karena dapat menghambat Mycobacterium tuberculosis dengan Minimum Inhibitory Concentration (MIC) sebesar 6,25 µg/ml (Geetha et al., Gambar 1. Struktur Kimia Senyawa α1997). Mangostin
Farmaka Volume 15 Nomor 1
21
Penelitian Geetha et al (2007) melaporkan
bahwa
α-mangostin
melalui sebuah cincin Piran yang mengikat kelompok keton (Suksamrarn et al. 2006).
merupakan senyawa yang melimpah dalam ekstrak
kulit
manggis
dan
Gartanin
merupakan
senyawa
memiliki
aromatik polisiklik yang mengandung
berbagai bioaktivitas, seperti antioksidan,
gugus xanthene konjugasi kelompok keton
anti-inflamasi, antimalaria, antitumor, anti-
di karbon 9 (Suksamrarn et al. 2006).
alergi, antibakteri dan antifungi (Pothitirat, et
al.,2009).
α-mangostin
memiliki
aktivitas anti-inflamasi sebaik aktivitasnya sebagai antikanker (Walker, 2007). Karena aktivitas
farmakologinya,
α-mangostin
Gambar 2. Struktur Kimia Senyawa
juga diaplikasikan dalam herbal kosmetik
Gartanin
dan produk farmasi.
Gartanin memiliki aktivitas anti kanker (Liu et al., 2013), anti virus
Gartanin
influenza (Ikram et al., 2015), antioksidan
Nama IUPAC dari gartanin adalah
(Gutierrez-Orozco & Failla, 2013) dan
1,3,5,8-tetrahydroxy-2,4-bis(3-methylbut-
memiliki aktivitas kuat melawan sel kecil
2-en-1-yl)-9H-xanthen-9-one. Senyawa ini
kanker
termasuk senyawa organik yang dikenal
(Suksamrarn et al., 2006).
sebagai xanthones 4-terprenilasi. Senyawa organik
ini
mengandung
gugus
paru-paru
Xanthon
yang
(NCI-H187)
terdapat
dalam
C5-
manggis (yaitu, gartanin dan α-mangostin)
isoprenoid yang terikat dengan struktur
diketahui dapat menghambat pertumbuhan
xanthone di posisi 4. Xanthon adalah
sel kanker dari berbagai tahap kanker
senyawa trisiklik terdiri dari dua cincin
kandung
benzena linear menyatu satu sama lain
penghambatan
kemih
manusia.
gartanin
pada
Efek tikus
Farmaka Volume 15 Nomor 1
22
fibroblas embrio yang berkaitan dengan
manggis serta produsen isolat metabolit
adanya p53 atau TSC1. Penelitian lebih
sekunder yang sangat berpotensi dalam
lanjut
bahwa
bidang obat-obata. Salah satu metabolit
kandung
sekunder yang sangat berpotensi dijadikan
telah
pengobatan kemih
menunjukkan
gartanin
jalur
sel
mengakibatkan
kanker T24
dan
penghambatan
RT4
ditandai
obat-obatan adalah alfa mangostin dan gartanin.
adanya ekspresi p70S6 dan 4E-BP1 serta induksi
autophagy,
menunjukkan
penghambatan jalur mTOR. Selain itu,
Pustaka Chairungsrilerd N, Furukawa K, Ohta T,
gartanin menurunkan regulasi ekspresi
Nozoe
Bcl-2 dan mengaktifkan jalur p53 yang
Pharmacological
menyebabkan induksi apoptosis. Hasil ini
alpha-mangostin, a novel histamine
menunjukkan bahwa gartanin adalah agen
H1
yang cocok untuk studi lebih lanjut ke sifat
Pharmacol., 314(3):351-356.
kemopreventif
untuk
kanker
kandung
kemih manusia (Zhingbo et al., 2013)
S,
Ohizumi
receptor
Y.
1996,
properties
antagonist,
Eur
of
J
Chen S, Wan M and Loh B. 1996. Active constituents against HIV-1 protease from Garcinia mangostana. Planta
Kesimpulan
Med 62(4): 381–382.
Indonesia sangat berpotensi untuk Chomnawang
MT,
Surassmo
S,
memproduksi tanaman manggis khususnya Nukoolkarn VS and Gritsanapan W. kulit
buah
manggis
dalam
bidang 2007. Effect of Garcinia mangostana
pengobatan.
Dengan
melihat
peluang on
inflammation
caused
by
ekspor yang cukup menjanjikan, tidak Propionibacterium menutup kemungkinan bahwa indonesia Fitoterapia 78(6): 401–408. dapat dijadikan produsen utama kulit buah
acnes.
Farmaka Volume 15 Nomor 1
23
Chin Y, Jung H, Chai H, Keller W and
Gopalakrishnan B, Benumathi B and
Kinghorn A. 2008. Xanthones with
Suresh G. 1997. Evaluation of the
quinine reductase-inducing activity
antifungal
activity
from
xanthones
from
the
fruits
mangostana
of
Garcinia
(Mangosteen).
Phytochemistry 69(3): 754–758. Chitra,S., Khritika MV and Pavitra S. 2010. Introduction Of Apoptosis By Xanthones
From
Garcinia
mangostana
and
of
natural Garcinia
their
synthetic
derivatives. J Nat Prod 60(5): 519– 524. Gutierrez-Orozco, F., and Failla, M. L. 2013.
Biological
activities
Mangostana In Human Breast and
bioavailability
Laryngeal Carcinoma Cell Lines.
xanthones: a critical review of the
Journal of Natural Product 1997.
current evidence. Nutrients, 5(8),
Direktorat Jenderal Hortikultura 2013. 2013. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
of
and
mangosteen
3163-3183. Harborne, J.B. Baster.H and Moss G.P.
Direktorat
1999. Phytochemical Dictionary a
Jenderal Hortikultura tahun 2012.
Handbook of Bioactive Compounsa
Jakarta.
From Plants. CRC
Ee, GCL, Daud S, Izzaddin SA and Rahmare
M.
2008.
Garcinia
Heyne, K., 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia III, Penerjemah: Badan
mangostana: a source of potential
Penelitian
anti-cancer lead compounds against
Kehutanan. Jakarta: Yayasan Sarana
CEM-SS cell line. J Asian Nat Prod
Wahajaya, pp 1385 –1386
Res 10(5): 475–479.
dan
Pengembangan
Ikram, N. K., Durrant, J. D., Muchtaridi, M., Zalaludin, A. S., Purwitasari, N.,
Farmaka Volume 15 Nomor 1
24
Mohamed, N., Rahim, A. S., Lam,
Nakagawa Y, Iinuma M, Naoe T, Nozawa
C. K., Normi, Y. M., Rahman, N. A.,
Y and Akao Y. 2007. Characterized
Amaro, R. E., and Wahab, H. A.
mechanism of α-mangosteen-induced
2015. A virtual screening approach
cell
for identifying plants with anti H5N1
apoptosis
neuraminidase activity. J Chem Inf
endonuclease G from mitochondria
Model, 55(2), 308-316.
and increased MIR-143 expression
death:
caspase-independent with
release
of
International Centre for Under Utilized
in human colorectal cancer DLD-1
Crops (ICUC). 2003. Fruit to the
cells. Bioorg Med Chem 15(16):
Future Mangosteen, Factsheet, No 8.
5620–5628.
International
Centre
for
Underutilized Crops.
Pedraza-Chevierri J, Cardenas-Rodriguez N, Orozco-Ibarra M and Perez-Rojas
Liu, Z., Antalek, M., Nguyen, L., Li, X.,
JM. 2008. Medicinal properties of
Tian, X., Le, A., and Zi, X. 2013.
mangosteen (Garcinia mangostana).
The effect of gartanin, a naturally
Food Chem Toxicol 46: 3227–3239.
occurring xanthone in mangosteen juice,
on
autophagy,
the
mTOR
apoptosis,
pathway, and
the
growth of human urinary bladder cancer cell lines. Nutr Cancer, 65 Suppl 1, 68-77. Morton, J., 1987, Mangosteen In : Fruits of Warm Climates, Miami. 20534 SW 92
Peterson, Kent D and Terrence E. Deal. 2009. The Shaping School Culture Field Book. Scond Edition. San Francisco: Jossey-Bass. Prihatman.
2000.
mangostana
Manggis L.).
(Garcinia
Kantor
Deputi
Menegristek Bidang Pendayagunaan dan
Pemasyarakatan
Ilmu
Farmaka Volume 15 Nomor 1
25
Pengetahuan dan Teknologi BPP
2003,Antimycobacterial activity of
Teknologi, Jakarta.
prenylatedxanthones from the fruits
Pothitirat,
Werayut,
Mullika
T.C.,
Roongtawan S. and Wandee G. 2009.
Comparison
of
bioactive
of
Garcinia
mangostana,
Chem
Pharm Bull (Tokyo).,51(7):857-859 Supratman.
2010.
Elusidasi
Struktur
compounds content, free radical
Senyawa Organik. Bandung: Widya
scavenging and anti-acne inducing
Padjadjaran. 117, 260-263
bacteria activities of extracts from
Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan
the mangosteen fruit rind at two
Teori,
stages of maturity. Fitoterapia (80),
Aplikasi.Yogyakarta: Ekonisia
Konsep
dan
442–447 Soedibyo, Sampath P and Vijayaragavan K. 2008. Ameliorative prospective of alpha-
M.,
1998.
Alam
Sumber
Kesehatan. Jakarta: Balai Pustaka pp 257–258
mangostin, a xanthone derivative Walker. 2007. HPLC analysis of selected from Garcinia mangostana against xanthones in mangosteen fruit. J. beta-adrenergic
cathecolamineSep. Sci. 30, 1229–1234.
induced myocardial toxicity and anomalous cardiac TNF-alpha and COX-2 expressions in rats. Exp
Yatman.
2012.
Mengandung Berkhasiat
Toxicol Pathol 60: 357–364.
Kulit
Buah
Manggis
Xanton
yang
Tinggi.
Universitas Borobudur Suksamrarn
S,
Phakhodee
Suwannapoch
N,
W,Thanuhiranlert
J,
Ratananukul P, Chimnoi N and Suksamrarn
A.,
Yogyakarta: