Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
20
Pelayanan Informasi Obat yang Efektif dari Beberapa Negara untuk Meningkatkan Pelayanan Farmasi Klinik : Review
Larasati Amaranggana Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Sumedang, Jawa Barat, Indonesia
[email protected]
ABSTRAK Pelayanan informasi obat merupakan salah satu tugas pelayanan farmasi klinik yang sangat disarankan untuk dilakukan karena termasuk ke dalam standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit berdasarkan Permenkes RI No. 58 tahun 2014. Selain itu, salah satu target kebijakan stratergis (Kesra) Kementerian Kesehatan dari tahun 2010-2014 adalah terlaksananya pelayanan kefarmasian sesuai standar. Beragam strategi sudah dicanangkan oleh pemerintah guna meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit. Sayangnya, data hasil monitoring dan evaluasi tahun 2013 menunjukkan bahwa baru sekitar 14% Rumah Sakit yang dimonitoring telah melakukan Pelayanan Informasi Obat (PIO) yang sesuai, 42% Rumah Sakit yang baru sebagian menerapkan PIO, dan sekitar 44% Rumah Sakit belum menerapkan PIO. Review ini bertujuan untuk memaparkan kondisi pelayanan kefarmasian terutama dalam bidang pelayanan informasi obat di berbagai negara guna memberikan solusi PIO yang efektif untuk diterapkan di Indonesia. Kata Kunci: Pelayanan Informasi Obat, Pelayanan Farmasi Klinik
Abstrack Drug Information Service is one of the clinical pharmacy services duty which is highly recommended to be done because it is included in the standard of pharmaceutical services in hospital based on the Regulation of the Minister of Health, Republic of Indonesia No. 58 years 2014. In addition, one of the strategic policy targets of the Ministry of Health from 2010-2014 is the implementation of pharmaceutical services in accordance with the standards. Various strategies have been proclaimed by the goverment to improve the quality of pharmaceutical services in the hospital. Unfortunately, data from monitoring and evaluation results in 2013 shows that only about 14% of hospitals which are already monitored have appropiate drug information services (PIOs), only 42% of hospitals are partially implemented the PIOs, and about 44% of hospitals are have not implement the PIOs. This review aims to describe the condition of pharmaceutical services especially in the field of drug information services in various countries to provide the effective PIOs solutions to be applied in Indonesia. Keywords: Drug Informastion Service, Clinical Pharmacy Service PENDAHULUAN Menteri Kesehatan
Republik
Kefarmasian di Rumah Sakit. Permenkes
Indonesia mengeluarkan Peraturan Menteri
ini
Kesehatan (Permenkes RI) No. 58 tahun
Farmasi di Rumah Sakit tahun 2004. Tujuan
2014
dari Permenkes RI No. 58 tahun 2014
tentang
Standar
Pelayanan
menggantikan
Standar
Pelayanan
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
21
adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan
melakukan pendidikan berkelanjutan untuk
kefarmasian
di
tenaga kefarmasian serta tenaga kesehatan
berorientasi
pada
rumah
sakit
keselamatan
yang pasien.
lainnya; dan melakukan penelitian [1].
Berdasarkan permenkes tersebut, pelayanan
Guna
meningkatkan
pelayanan
farmasi klinik meliputi Pengkajian dan
kefarmasian, Direktorat Jenderal Bina
Pelayanan Resep, Penelusuran Riwayat
Kefarmasian dan Alat Kesehatan RI merilis
Penggunaan
Obat,
Software Pelayanan Informasi Obat (2013)
Pelayanan
Informasi
Rekonsiliasi Obat
Obat, (PIO),
yang
dapat
diakses
pada
Konseling, Visite, Pemantauan Terapi Obat
http://pio.binfar.depkes.go.id/. Tujuan dari
(PTO), Monitoring Efek Samping Obat
pembuatan software tersebut adalah untuk
(MESO),
Obat
mempermudah Apoteker, Tenaga Teknis
(EPO), Dispensing Sediaan Steril, dan
Kefarmasian serta Tenaga Kesehatan lain,
Pemantauan Kadar Obat dalam Darah
dan juga Mahasiswa program Profesi
(PKOD) [1].
Apoteker untuk memperoleh informasi
Evaluasi
Penggunaan
Kementerian Kesehatan RI juga mencanangkan
revitalisasi
pelayanan
terkait karakteristik obat serta bentuk sediaannya.
kefarmasian di fasilitas kesehatan untuk
Sayangnya, dari hasil monitoring
pelayanan kesehatan. Dari pembahasan
dan evaluasi Kesra (2013) diketahui bahwa
revitalisasi
target
baru sekitar baru sekitar 17% Rumah Sakit
kebijakan strategis (Kesra) 2010-2014
telah melakukan konseling. Selain itu,
berupa
ironisnya, baru sekitar 14% Rumah Sakit
tersebut,
munculah
Terlaksananya
Pelayanan
Kefarmasian Sesuai Standar [2].
telah melakukan Pelayanan Informasi Obat
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
(PIO) yang sesuai, 42% Rumah Sakit baru
bertujuan untuk menyediakan beragam
melakukan sebagian PIO, dan terdapat 44%
informasi terkait obat kepada pasien dan
Rumah Sakit belum menerapkan PIO [2].
juga
untuk
Padahal, PIO sendiri merupakan salah satu
menunjang penggunaan obat yang rasional
pelayanan yang krusial untuk diterapkan
[1]. Kegiatan-kegiatan dalam PIO meliputi:
kepada pasien.
tenaga
kesehatan
serta
menjawab pertanyaan pasien atau tenaga
Berkenaan dengan hal tersebut,
kesehatan lain; menerbitkan buletin, leaflet,
diperlukan inovasi-inovasi terbaru untuk
poster, ataupun newsletter; menyediakan
pelayanan informasi obat yang lebih efektif
informasi untuk Tim farmasi dan Terapi
untuk
terkait
penyusunan
melakukan pasien
kegiatan
rawat
jalan
diterapkan
secara
menyeluruh.
Formularium
RS;
Ulasan jurnal ini difokuskan pada beragam
penyuluhan
bagi
pelayanan kefarmasian terlebih di bidang
dan
inap;
rawat
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
PIO
di
berbagai
negara
22
untuk
bisa
diterapkan pula di Indonesia.
PERAN
PUSAT
PELAYANAN
INFORMASI OBAT
KENDALA YANG DIHADAPI DALAM MELAKUKAN PIO
WHO telah menetapkan 12 hal inti yang dapat mendukung penggunaan obat
Beragam kendala sangat mungkin
yang
rasional,
diantaranya
adalah
dihadapi dokter, apoteker, maupun tenaga
mengembangkan pedoman klinis, memiliki
kesehatan lainnya dalam memberikan PIO.
komite obat dan terapi di kabupaten dan
Menurut Alper et al [3], agar dapat selalu up
rumah sakit, serta mendukung informasi
to date dalam mengikuti perkembangan
obat-obatan yang dapat dicari secara
perawatan primer dengan membaca artikel
independen. Penyediaan informasi obat
ilmiah, dokter serta tenaga kesehatan
independen adalah PIO yang juga dikenal
lainnya harus membaca 7287 artikel per
sebagai pusat informasi obat atau layanan
bulan dan menghabiskan waktu rata-rata 29
informasi obat. WHO mendukung layanan
jam per hari untuk membacanya. Dokter
informasi
melaporkan bahwa mereka mengeluarkan
menyebarkan PIO yang tidak bias sehingga
rata-rata 2 sampai 3 menit untuk mengolah
dapat mendukung penggunaan obat-obat
jawaban atas pertanyaan pasien pada saat
yang rasional [7].
perawatan klinis [4]. Berdasarkan tinjauan
obat
Menurut
sebagai
Linda
alat
et
untuk
a.l
[8],
sistematis terbaru, dokter merasa bahwa
Peningkatan penggunaan komputer, tablet,
mencari
terbaik
smartphone, harus dapat meningkatkan pula
(evidence-based medicine) terlalu menyita
perkembangan aplikasi untuk profesional
waktu [5]. Selain itu, dalam banyak kasus
kesehatan terkait PIO. Sehingga nantinya
dokter harus cepat membuat keputusan
ada 2 arah komunikasi antara penanya
terkait perawatan dan pengobatan optimal
dengan petugas PIO melalui fungsi chatting
berdasarkan penelitian terbaru (seperti hasil
ataupun telefon. Selanjutnya, di bidang
studi kohort, studi kasus, laporan kasus,
pendidikan, topik hangat terkait isu-isu
ataupun
[3].
farmakologi klinis dapat dikomunikasikan
Industri farmasi menjadi salah satu
melalui situs website dan media sosial
kontributor
dasar
pengobatan
pendapat
utama
para
ahli)
informasi
obat.
seperti
Facebook
maupun
Twitter.
Meskipun riset yang dilakukan ataupun
Sehingga PIO tetap dapat berjalan dengan
publikasi dari industri farmasi cenderung
konsumen yang lebih luas.
bias, menyesatkan, ataupun kurang up to date [6].
Pengembangan terbaru dilakukan oleh Jean et al. [9], yaitu dengan menggunakan
analisis
visual
untuk
menyajikan informasi komparatif tentang
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
23
obat baru. Jean et al. mendesain rainbow
jawaban PIO tersebut sekarang berjumlah
boxes yang merupakan alat untuk teknik
lebih dari 24.000 publikasi [11]. Demikian
visualisasi dan dapat digunakan untuk
pula dengan Layanan Informasi Obat di
membandingkan
Swedia,
dan
memberikan
Finlandia,
Denmark,
informasi obat seperti kontraindikasi, efek-
Kingdom,
efek obat, indikasi, maupun ringkasan hasil
pertanyaan dan jawaban secara online guna.
pengujian
Dengan cara ini, diharapkan pengulangan
klinis.
Dan
juga
untuk
membandingkan 2-10 obat yang terlihat
boxes
terbukti
memudahkan
mempublikasikan
pertanyaan saat PIO dapat dihindari [8].
serupa. Dari hasil penelitian tersebut, rainbow
mereka
United
Pemerintah Norwegia mendukung dalam peningkatan pemberdayaan dan
pencarian informasi obat dalam kurun
literasi
kesehatan
di
kalangan
waktu yang lebih singkat [9] sehingga dapat
konsumen/pasien. Kolaborasi antara para
memudahkan PIO.
pemberi pelayanan informasi obat dan akademisi juga telah dilakukan. Kolaborasi
SOLUSI
YANG
DILAKUKAN
yang
dilakukan
diantaranya
berupa
BEBERAPA NEGARA
kunjungan kepada profesional kesehatan
Skandinavia
kepada
Di
negara-negara
Skandinavia,
para
tenaga
kesehatan
untuk
mengenalkan atau memastikan praktik
Layanan Informasi Obat sudah ada sejak
terapi obat yang terbaik [12].
tahun 1970an. Layanan ini didukung
Australia
dengan peningkatan aksesibilitas literatur
Di Australia, Badan Obat-Obatan
ilmiah yang menjadi pendukung PIO.
dan Alat Kesehatan nya menyediakan
Pusat-pusat akses literatur ilmiah terus
informasi obat umum seperti nama obat-
meningkat hingga tahun 2016 [10].
obatan
Norwegia
karakteristik produk, serta informasi terbaru
yang
terdaftar,
ringkasan
Di Norwegia, jumlah pertanyaan
tentang keamanan obat-obatan. Informasi-
dari profesional kesehatan terus meningkat
informasi tersebut juga dikirimkan melalui
sejak awal tahun 1995 dan mencapai 3070
e-mail kepada institusi pemerintah daerah
pertanyaan pada tahun 2014. Kemudian,
dan kepada dokter serta apoteker [13].
Layanan
Norwegia
Sehingga tentu saja hal ini dapat sangat
menerbitkan setiap pertanyaan dan jawaban
memudahkan pencarian “evidence-based
tersebut kemudian ditempatkan pada tempat
medicine”
yang mudah dilihat pasien agar bisa diakses
penentuan obat pada PIO.
Informasi
Obat
secara gratis dan terbuka untuk umum. Database
kumpulan
pertanyaan
dan
petugas
kesehatan
untuk
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
24
Republik Ceko
produk
Di Republik Ceko, State Institute for Drug
Control
(SKUL)
menyediakan
obat
yang
disetujui
untuk
profesional kesehatan, pasien, dan juga konsumen. The Federal Institute for
beberapa informasi mengenai keamanan
Vaccines
and
Biomedicines
dan keefektifan produk obat, kebijakan obat
memberikan informasi terkait vaksin dan
bius, keputusan peraturan, database semua
biofarmasi. Mereka memuatnya dalam
produk obat dengan otoritasi pemasaran,
bentuk buletin. Badan Penilaian Teknologi
serta leaflet yang berisi informasi untuk
Kesehatan
pasien. Selain itu, SKUL juga menyediakan
menghasilkan
laporan
situs web untuk masyarakat umum berupa
independen
mengenai
informasi obat-obatan palsu serta obat-obat
terlarang, pedoman praktik klinis dan
terlarang di masyarakat umum.
program pengelolaan penyakit. The Federal
Perancis
Joint Committee (G-BA) bertanggung
Utama
juga
Jerman
juga
berbasis
bukti
obat-obatan
Di Perancis, National Agency of
jawab atas penilaian manfaat obat-obatan
Safety of Medicines and Medical Products
yang baru disetuji berdasarkan berkas
(ANSM) dan National Authority for Health
standar perusahaan farmasi. G-BA juga
(HAS) menyediakan informasi obat-obatan
mengeluarkan
seperti
peraturan,
probabilitas dan tingkat ATV. Keputusan
memberikan informasi tentang penggunaan
ini digunakan untuk menginformasikan
obat-obatan
negosiasi harga antara organisasi asuransi
SPC,
menentukan
yang
benar,
otorisasi
keputusan
pemasaran, penilaian farmako-ekonomi,
kesehatan
memberikan
perusahaan farmasi [14].
informasi
dari
European
mengenai
perundang-undangan
dan
Medicines Agency (EMA), dan laporan
National Association of Statutory
yang berfokus pada obat-obatan tertentu.
Health Insurance Physicians (NASHIP)
Secara khusus, HAS juga memberikan
menyediakan informasi terbaru sebagai
penilaian obat-obatan terlarang dan berbasis
evidence-based tentang keefektifan obat
bukti oleh Komite Transparansi.
(terutama
Jerman
farmakoterapi yang rasional kepada dokter
Di
Jerman,
terbaru)
dan
beragam
umum dan spesialis. Beragam informasi
informasi tentang keamanan dan efikasi
terbaru tersedia di portal web (berupa
obat-obatan yang diproduksi oleh badan
informasi bulanan tentang obat baru yang
nasional
disetujui
yang
terdapat
obat-obatan
berbeda.
The
Federal
oleh
The
European
Public
Institute for Drugs and Medical Devices
Assessment Report); “Drug Safety Mail”
memberikan
yang
informasi
resiko
(seperti
mengirimkan surat kepada dokter) terkait
dikirimkan
lewat
e-mail,
dan
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
25
informasi lainnya yang secara rutin dikirim
dengan para ahli evaluasi obat yang bekerja
kepada dokter dan apoteker [13].
untuk sistem kesehatan nasional. Laporan
Italia
tersedia untuk umum (dilampirkan pada Di Italia, The Italian Medicines
web) dan dikirim pula kepada e-mail
Agency (AIFA) menyediakan informasi
konsumen [13].
umum dan spesifik mengenai obat-obatan,
United Kingdom
kebijakan
dan
peraturan
obat-obatan,
Di United Kingdom, The Medicines
peraturan resep obat, serta informasi
and Healtcare Products Regulatory Agency
tentang keamanan obat [13].
(MHRA) menerbitkan informasi tentang
Belanda
obat-obatan terlarang dan peralatan medis,
Di Belanda, The Dutch Medicines
serta menerbitkan buletin berkala tentang
Evaluation Board (CBG) memberikan
narkoba.
informasi
menyediakan
tentang
keamanan
obat,
Pada
situs
akses
MHRA
laporan
juga
penilaian
kebijakan penggunaan obat bius, keputusan
publik untuk obat-obatan yang dilisensikan
peraturan, dan leaflet untuk pasien. CBG
di
juga memberikan surat dokter untuk para
Information
petugas
informasi
kesehatan
yang
bekerjasama
tingkat
nasional.
UK
(UKMi) terkini
menyediakan
untuk
mendukung
dengan industri dan Inspektorat Perawatan
penggunaan
Kesehan, selain dikirimkan kepada dokter
efektif, dan efisien yang disediakan pada
dan apoteker, informasi ini juga tersedia di
lebih 220 pusat informasi lokal yang ada di
situs web. Kementerian Kesehatannya
departemen farmasi di Rumah Sakit, 14
menjadi penyokong utama untuk penerbitan
pusat regional, dan 1 pusat nasional di
buletin cetak maupun yang dilampirkan di
Wales [13].
web.
Tujuannya
adalah
untuk
obat-obatan
Medicines
yang
aman,
Selain itu, National Institute for
menginformasikan pendekatan yang lebih
Health
rasional terkait farmakoterapi sehari-hari
memberikan
baik untuk kelompok praktisi secara umum,
berkualitas
apoteker,
teknologi terhadap klinis dan efektivitas
ataupun
pembelajaran
and
Care
Excellent
pedoman tinggi,
(NICE)
praktik
tinjauan
klinis
penilaian
farmakoterapi di Universitas [13].
biaya obat-obatan, penilaian prosedur, serta
Spanyol
alat-alat
diagnostik.
NICE
juga
Di Spanyol, The Spanish Medicines
menerbitkan ringkasan bukti tentang obat-
Agency (AEMPS) memberikan laporan
obatan (termasuk penggunaan off-label dan
terkait penilaian obat untuk semua obat baru
obat-obatan tanpa izin). Terbitan NICE ini
yang disetujui oleh CHMP EMA. Laporan
telah dinilai independen dan tidak bias oleh
ini didasarkan pada hasil kerjasama tim
para komite ahli. Komisi NICE juga
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
26
menyediakan British National Formulary
poster, ataupun newsletter; menyediakan
(BNF) dan British National Formulary for
informasi untuk Tim farmasi dan Terapi
Children yang menyediakan resep dan
terkait
informasi terbaru penggunaan obat-obatan
melakukan
untuk apoteker dan profesional kesehatan
pasien
lainnya [13].
melakukan pendidikan berkelanjutan untuk
The
Scottish
Intercollegiate
Guidelines Network (SIGN) menghasilkan pedoman
klinis
sedangkan
Scottish
penyusunan kegiatan
rawat
jalan
Formularium
RS;
penyuluhan
bagi
dan
inap;
rawat
tenaga kefarmasian serta tenaga kesehatan lainnya; dan melakukan penelitian. PIO yang dapat pula diterapkan di
Medicines Consortium (SMC) yang menilai
Indonesia
obat-obatan dan membuatkan rekomendasi
apoteker, tenaga kesehatan lainnya dalam
untuk para pengambil keputusan obat. All
pencarian
Wales
Group
diantaranya dapat berupa e-mail berupa
(AWMSG) bertugas memberikan saran,
informasi terbaru terkait penggunaan obat-
informasi, serta evaluasi obat-obatan untuk
obatan dari Kemenkes RI atau badan
profesional kesehatan dan komisaris di
lainnya; up date terbaru dari Kemenkes RI
Wales. Selain itu, The Nirthern Ireland
atau Badan lainnya terkait obat yang dapat
Health and Social Care Board memberikan
dicantumkan di website; pengembangan
informasi praktis dan panduan penggunaan
software
obat-obatan untuk dokter dan pasien [13].
pencarian informasi obat; jurnal-jurnal
Medicines
Strategy
Informasi tentang kesehatan dan asuhan
perawatan
kesehatan
guna
memudahkan
evidence-based
yang
dapat
dokter,
medicine
memudahkan
saintifik ataupun hasil pertanyaan dan
untuk
jawaban PIO yang bisa diakses dengan
masyarakat umum tersedia di situs web
mudah; serta leaflet ataupun buletin yang
NHS Choices. Pada situs ini, informasi
secara rutin diterbitkan agar memberikan
obat-obatan yang diberikan mencakup
PIO yang lebih mudah diakses oleh pasien
indikasi, cara penggunaan obat yang benar,
ataupun konsumen.
interaksi obat, efek samping, dan peringatan
UCAPAN TERIMA KASIH
obat [13]. KESIMPULAN
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Angga Prawira K, MARS,
PIO merupakan salah satu standar
Apt. selaku dosen pengampu mata kuliah
yang harus diterapkan guna meningkatkan
Farmasi Rumah Sakit yang mendukung
pelayanan kefarmasian yang terbaik. PIO
penulis dalam membuat artikel ini.
mencakup beragam kegiatan, diantaranya menjawab pertanyaan pasien atau tenaga kesehatan lain; menerbitkan buletin, leaflet,
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
27
and J. Schjøtt, “Drug Information
DAFTAR PUSTAKA [1]
Republik
Indonesia,
“Peraturan
Services Today: Current Role and
Menteri
Kesehatan
Republik
Future Perspectives in Rational Drug
Indonesia Nomor 58 Tahun 2014
Therapy,” Clin. Ther., vol. 38, no. 2,
Tetang
pp. 414–421, 2016.
Standar
Pelayanan
Kefarmasian Di Rumah Sakit,” PhD
[2]
[3]
A. Ugon, C. Duclos, and A. Venot,
“Paparan-Subdit-Farklin-2014-edt-
“Using
020614.” .
presenting comparative information
B. S. Alper et al., “How much effort
on new drugs,” J. Biomed. Inform.,
is needed to keep up with the
2017. [10] G. Alván et al., “The continuing
information services to diminish the
G. Del Fiol, A. I. Weber, C. P.
knowledge - Practice gap in medical
Brunker, and C. R. Weir, “Clinical
practice,” Eur. J. Clin. Pharmacol.,
questions raised by providers in the
vol. 69, no. SUPPL. 1, pp. 65–72,
care of older adults: a prospective
2013.
of
providing
drug
[11] Ema, “Annual Report 2014,” pp. 1– 28, 2014. [12] C. S. Wisniewski, S. Robert, and S.
M. H. J. Swennen et al., “Doctors’
Ball, “Collaboration between a drug
Perceptions and Use of Evidence-
information center and an academic
Based Medicine,” Acad. Med., vol.
detailing program,” Am. J. Heal.
88, no. 9, pp. 1384–1396, 2013.
Pharm., vol. 71, no. 2, pp. 128–133,
R. Smith, P. C. Gotzsche, and T.
2014.
Groves,
“Should
journals
stop
[13] G. Formoso et al., “Drug information
publishing research funded by the
by public health and regulatory
drug industry?,” Bmj, vol. 348, no.
institutions: Results of an 8-country
jan14 3, pp. g171–g171, 2014.
survey in Europe,” Health Policy
WHO – World Health Organization,
(New. York)., vol. 121, no. 3, pp.
“Promoting
257–264, 2017.
rational
use
of
medicines: core components,” p. 6,
[8]
for
pp. 429–37, 2004.
2014.
[7]
analytics
challenge
vol. 4, no. 7, pp. e005315–e005315,
[6]
visual
J. Med. Libr. Assoc., vol. 92, no. 4,
observational study,” BMJ Open,
[5]
J.-B. Lamy, H. Berthelot, M. Favre,
Propos., vol. 1, p. 24, 2015.
literature relevant for primary care?,”
[4]
[9]
[14] M. Köhler et al., “Information on
2002.
new
drugs
L. Amundstuen Reppe, O. Spigset,
retrospective
at
market
analysis
of
entry: health
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
technology
assessment
28
reports
versus regulatory reports, journal publications, and registry reports.,” BMJ, vol. 350, no. February, p. h796, 2015.