Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
11
Artikel Review : POTENSI EKSTRAK TANAMAN TERHADAP PENGUJIAN XANTIN OKSIDASE SECARA IN VITRO Aidil Nur Malaya, Imam Adi Wicaksono Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung, Sumedang Km 21 Jatinangor 45363 Email :
[email protected] ABSTRAK Enzim xantin oksidase berperan dalam mengkatalis hidroksilasi dari hipoxantine menjadi xantin dan xantin menjadi asam urat, dimana xantin akan di sekresikan melalui ginjal. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap tanaman buah asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff. ex. T. Anders.), buah manggis (Garcinia mangostana L.), sidaguri (Sida rhombifolia L.stems), daun tempuyung (Sonchus arvensis L. leaves) memiliki aktivitas hyperurisemia dengan konsentrasi hambat (IC50) yang berbeda. Metode yang digunakan pada review ini adalah systemic review. Pencarian data primer dilakukan dengan pencarian secara online. Hasil yang didapatkan dari beberapa artikel berkaitan dengan konsentrasi hambat (IC50) xantin oksidase secara in vitro yaitu pada ekstrak tanaman kulit buah rambutan 8.31 µg/mL, buah asam gelugur 8.31 µg/mL, buah mangis 15.54 µg/mL, sidaguri 21.43 µg/mL dan daun tempuyung 23.64 µg/mL. Ekstrak tanaman tersebut memiliki aktivitas hambat enzim xantin oksidase didasarkan pada nilai IC50. Flavonoid diduga memiliki aktivitas daya hambat dalam pembentukan xantin oksidase. Kata kunci: konsentrasi hambat (IC50), ekstrak tanaman, xantin oksidase ABSTRACT The xanthine oxidase enzyme plays a role in catalyzing the hydroxylation of hypoxanthine to xanthine and xanthine to uric acid, in which xanthine is secreted through the kidneys. Based on the research that has been done on the plant fruits gelugur (Garcinia atroviridis Griff, Ex T. Anders.), Mangosteen (Garcinia mangostana L.), sidaguri (Sida rhombifolia L.stems), tempuyung leaf (Sonchus arvensis L. leaf) Hyperuricemia activity with different inhibitory concentrations (IC50). The method used in this review is a systemic review. Primary data search is done by searching online with inclusion criteria based on the criteria of accredited national journals and accredited international journals according to DIKTI in the last 10 years. The libraries being excluded are libraries that conduct research on xanthine oxidase inhibitory activity in plants in the last 10 years both nationally and internationally. Exclusion criteria in article review are articles and scientific journals that do not discuss in detail about the theme of xantin oksidase. The results obtained from several articles related to the inhibitory concentration of xanthine oxidase inhibition (IC50) in vitro on the rambutan skin plant extract 8.31 μg / mL, 8.31 μg / mL gelugur acid, 15.54 μg / mL mangosteen fruit, sidaguri 21.43 μg / mL And tempuyung leaves 23.64 μg / mL. The plant extracts that have inhibitory activity of xanthine oxidase enzyme on IC50. Flavonoids History has inhibitory activity in the formation of xanthine oxidase. Keyword:
Inhibition
concentration
(IC50),
plant
extract,
xanthine
oxidase
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
12
Pendahuluan
Allupurinol
adalah
obat
yang
Xantin oksidase adalah ezim yang
secara klinis digunakan untuk pengobatan
memliki peran penting dalam mengkatalis
gout. Saat ini, allupurinol merupakan obat
hidroksilasi dari hipoxantin menjadi xantin
sintesis
dan xantin menjadi asam urat. Selain itu,
masyarakat dalam menghambat sintesis
xantin oksidase juga berperan dalam
asam urat. Kadar asam urat normal pada
menghasilkan radikal bebas hidroksil dan
lelaki 3,4-7.0m/dL dan pada wanita 2,4-6.0
hidrogen peroksida yang dapat menambah
mg/dL (Riches, 2009). Allupurinol bekerja
atau memulai tekanan oksidatif (Hille,
dengan cara menghibisi xantin oksidase
1981).
dan enzim yang menukar hipoxantin
yang
digunakan
kebanyakan
Xantin oksidase digunakan dalam
menjadi xantin, dan xantin menjadi asam
pengobatan asam urat, neuropati dan batu
urat. Selanjutnya, obat tersebut akan
ginjal yang mengarah ke pada keadaan
menurunkan konsentrasi darah pada asam
hiperuresimia.
adalah
urat. Akan tetapi, penggunaan allupurinol
keadaan terjadinya kelebihan produksi
yang terlalu sering atau berlebihan dapat
asam urat atau kurangnya ekskresi asam.
menimbulkan seperti nefropati, hepatitis,
Produksi asam urat dikatalisasi oleh xantin
gangguan pencernaan, berkurangnya sel
oksidase
hati
darah putih, alergi dan kerusakan hati
(Bustanji, 2011). Penghambatan Xantin
(Doha, 2008). Dengan adanya efek yang
oksidase dapat menjadi jalan terapi untuk
tidak diiginkan tersebut, maka terapi
pengobatan gout. Gout adalah sejenis sakit
alternatif yang berasal dari tumbuhan
sendi yang ditandai dengan pembengkakan
diharapkan dapat membantu mengurangi
pada sendi yang berpengaruh kepada
efek samping serta memiliki efektivitas
penurunan kualitas hidup (Wallace KL,
yang sama atau lebih dalam menghibisi
2004).
xantin oksidase.
yang
Xantin
Hiperuresimia
berlangsung
oksidase
di
berasal
dari
Mekanisme pembentukan xantine
golongan enzim molybendum iron-sulfur
oksidase dimulai dari xantin oksidase
flavin hydroxylase, dimana enzim tersebut
mengkatalisis oksidasi hypoxantin menjadi
ditemukan terutama pada organ hati,
xantin dan selanjutnya xantin menjadi
ginjal, otak dan saluran gastrointestinal.
asam urat (Mittal, 2008). Selama proses
Selain itu, enzim tersebut juga terdapat di
reoksidasi
seluruh sistem kardiovaskular (George,
bertidak
2008).
menghasilkan radikal superoksida dan
xantin sebagai
oksidase, akseptor
oksigen elektron,
hidrogen peroksida [10]. Selama reaksi ini
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
13
berlangsung, radikal anion superoksida
zat kedalam pelarut, dimana perpindahan
(O2-) dan H2O2 terbentuk (Kelley, 2010).
mulai terjadi pada lapisan antar muka
Radikal anion superoksida secara spontan
kemudian berdifusi masuk kedalam pelarut
atau dibawah pengaruh dimutase (SOD)
(Harborne, 1987).
berubah menjadi hidrogen peroksida dan
Jenis ekstraksi bahan alam yang
oksigen. Reaksi ini dapat ditulis sebagai
sering dilakukan adlaah ekstraksi secara
berikut (Flemmig, 2011).
panas degan refluks dan penyulingan uap air dan ekstraksi secara dingin dengan maserasi, perkolasi dan alat soxhlet. Diantara metode tersebut peneliti lebih sering menggunakan metode maserasi dalam
Gambar 1. Reaksi pembentukan xantin oksidase
melakukan
ekstraksi.
Metode
maserasi bertujuan untuk menghindari kerusakan atau menjaga senyawa yang tidak tahan terhadap pemanasan.
Evaluasi konsentrasi hambat (IC50) terdiri atas metode in vitro dan in vivo.
Metode
Metode in vitro lebih sering digunakan para penelti dalam menentukan konsentrasi hambat (IC50) xantin oksidase pada ekstrak tanaman, metode ini tidak memerlukan waktu yang lama dalam proses penelitian, bahkan metode ini juga tidak memerlukan baiaya yang besar dibandingkan dengan metode in vitro yang lebih rumit dan membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang mahal.
Metode pencarian, identifikasi, dan mengundah data artikel atau jural ilmiah menggunakan
sumber
internet
dari
database Google Scholar dengan studi systemic riview dengan pendekatan metaagregrasi. Adapun kriteria inklusi dari sumber data yang digunakan sebagai referensi adalah artikel atau jurnal ilmiah yang berkaitan dengan studi penelitian evaluasi
konsentrasi
hambat
“xantin
Ekstraksi adalah penyiapan zat-zat
oksidase”, “metode ekstraksi”, “ekstrak
berkhasiat atau zat-zat aktif dari bagian
tanaman”, “in vitro” dalam rentang 10
tanaman obat, hewan da beberapa jenis ikan termasuk biota laut. Tujuan dilakukan ekstraksi bahan alam adalah untuk menarik komponen kimia yang terdapat pada bahan alam. Prinsip dari ekstraksi didasarkan pada prinsip perpindahan massa komponen
tahun terakhir (2007-2017). Pemilihan artikel berdasarkan (i) konsentrasi inhibisi (IC50)
xantin
tanaman, (ii)
oksidase
pada
ekstrak
prosedur pengujian ektrak
tanaman, dan (iii) pemilihan metode in
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
14
vitro. Kreteria ekslusi pada review artikel
xantinoksidase dan jurnal yang tidak
yaitu artikel dan jurnal ilmiah yang tidak
masuk dalam rentang tahun 2007-2017.
Nama Tanaman
% Daya Hambat Terhadap Xantin Oksidase
IC50 (ug/mL)
8(ug/mL)
12(ug/mL)
16(ug/mL)
20(ug/mL)
24(ug/mL)
25(ug/mL)
Garcinia atroviridis Griff. ex. T. Anders (Dira, 2014)
39.872
46.154
50.153
55.769
67.051
67.051
8.31
Garcinia mangostana L. (Dira, 2014)
49.2
55.4
63.3
70
77.3
67.051
15.54
membahas secara detail mengenai tema Nama Tanaman
% Daya Hambat Terhadap Xantin Oksidase
IC50 (ug/mL)
50(ug/m) 100(ug/mL) 150(ug/mL) 200(ug/mL) 300(ug/mL) Phaseolus 4.8 16 19.2 26 >300 9.3 vulgaris Papilinaceae (Ali, 2009) Mentha pulegium 10 27 41.2 48 61.4 207.1 Labiatae (Ali, 2009) Matricaria 9.6 25 35.2 40 55.9 249.4 chamomilla Compositae Tabel 1. Aktivitas Ekstrak Tanaman Terhadap Xantin Oksidase Secara In Vitro pada Konsentrasi 8-25 (Ali, 2009) ug/mL Cynara scolymus 4.6 7.6 12 25 25 >300 Compositae (Ali, 2009) Hypericum 5.4 200 34.5 35 336.1 perforatum Hupericaceae (Ali, 2009) Mimosa pudica 33.98 62.26 89.87 83.12 Linn. herbs (Rini, 2016) Orthosiphon 33.98 68.59 81.7 92.14 stamineus TabelBenth 2. Aktivitas Ekstrak Tanaman Terhadap Xantin Oksidase Secara In Vitro pada Konsentrasi 50leaves 300 ug/mL (Rini, 2016) Sonchus arvensis 47.37 82.18 88.45 23.64 L. leaves (Rini, 2016) Andrographis 31.19 54.13 88.45 97.09 paniculata (Burn.f.) Nees leaves (Rini, 2016) Sida rhombifolia 50.85 80.59 93.52 21.43 L. stems (Rini, 2016)
Hasil
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
15
Pembahasan Artikel
sampel
untuk
menghambat 50% enzim xantin oksidase.
yang
Perhitungan nilai IC50 dapat ditentukan
memiliki daya hambat terhadap xantin
dengan membuat kurva antara konsentrasi
oksidase
larutan dengan persen daya hambat.
ekstrak
secara
konsentrasi
bertujuan
dibutuhkan
untuk
mengetahui
ini
yang
tanaman
in
hambat
vitro.
Evaluasi
xantin
oksidase
Berdasarkan
pernyataan
tersebut,
terhadap ekstrak ini dilakukan dengan
maka didapatkan tidak semua ekstrak
melihat berapa banyak ekstrak tanaman
tanaman memiliki daya hambat terhadap
tersebut
pembentukan
oksidase.
mampu Pada
menghambat parameter
xantin evaluasi
hambat
xantin
terhadap
oksidase.
Daya
pembentukan
xantin
konsentrasi hambat xantin oksidase secara
oksidase
in vitro yang diamati adalah kemampuan
metabolit sekunder yang terdapat pada
ekstrak tanaman dalam menghambat enzim
tanaman. Flavanoid merupakan kandungan
xantin oksidase. Xantin oksidase adalah
metabolit sekunder yang memiliki daya
suatu enzim yang berperan penting dalam
hambat yang tinggi dalam menurunkan
sintesis asam urat, yang sangat aktif
aktifitas xantin oksidase. Maka, tanaman
bekerja di dalam hati, usus halus, dan
yang
ginjal. Enzim ini dapat mengoksidasi
rendah memungkinkan untuk tanaman
hipoxantin menjadi xantin dan xantin
tersebut tidak mampu menurunkan kadar
menjadi asam urat. Sehingga, apabila
daya hambat xantin oksidase. Diantaranya
pembentukan enzim ini tidak dihambat
adalah
maka akan mengakibatkan peningkatan
vulgaris Papilinaceae IC50 >300 ug/mL,
kadar asam urat dalam tubuh (Thuong,
Mentha pulegium Labiatae IC50 207.1
2006).
ug/mL,
dipengaruhi
memiliki
ekstrak
oleh
kandungan
tanaman:
Matricaria
kandungan
flavanoid
Phaseolus
chamomilla
Aktivitas daya hambat enzim xantin
Compositae IC50 249.4 ug/mL, Cynara
oksidase oleh suatu senyawa didasarkan
scolymus Compositae IC50 >300 ug/mL,
pada nilai IC50, senyawa dikatakan aktif
dan Hypericum perforatum Hupericaceae
bila memiliki nilai IC50 kurang dari 100
IC50 336.1 ug/mL. Sedangkan, ekstrak
μg/mL
tanaman yang memilik daya hambat
(Fitrya,
2010)
dan
ekstrak
dikatakan berpotensi sebagai inhibitor
terhadap
xantin
oksidase
Garcinia
xantin oksidase dan bisa dimanfaatkan
atroviridis Griff. ex. T. Anders. IC50 8.31
sebagai obat asam urat bila memiliki daya
ug/mL, Garcinia mangostana L. IC50
hambat lebih besar dari 50% (Fitriya,
15.54 ug/mL, Mimosa pudica Linn. Herbs
2010). IC50 yaitu konsentrasi larutan
IC50 83.12 ug/mL, Orthosiphon stamineus
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
16
Benth leaves IC50 92.14 ug/mL, Sonchus
xantin oksidase dan selanjutnya perbedaan
arvensis L. leaves IC50 23.64 ug/mL,
konsentrasi
Andrographis paniculata (Burn.f.) Nees
memberikan efek penilaian yang bias
leaves IC50 97.09 ug/mL, Sida rhombifolia
terhadap
L. stems IC50 21.43 ug/mL.
oksidase pada setiap ekstrak tanaman.
tersebut
pengaruh
juga
dapat
penurunan
xantin
Selanjutnya, data yang diperoleh
Maka, perlu dilakukan pengujian dengan
memiliki konsentrasi yang berbeda, mulai
konsentrasi yang sama pada setiap ekstrak
dengan konsentasi rendah 8 ug/mL hingga
tanaman. Dari hasil studi yang diperoleh
konsentrasi
ug/mL.
terdapat tujuh ekstrak tanaman yang
Perbedaan konsentrasi pada setiap ekstrak
mampu menghambat pembentukan enzim
bertujuan
xantin oksidase. Penghambatan terhadap
tertinggi
untuk
300
melihat
pengaruh
konsentrasi pada peningkatan daya hambat
enzim
xantin
oksidase
dan mengetahui pengaruh daya hambat
bahwa ekstrak tanaman tersebut memiliki
ekstrak tersebut terhadap aktivitas enzim.
aktivitas sebagai antihiperurisemia yang
Pada Tabel 1, ekstrak tanaman
ditunjukkan
Garcinia atroviridis Griff. ex. T. Anders.
Allupurinol
dan
hanya
digunakan dalam penelitian sebagai baku
dilakukan pengujian pada konsentrasi 8-25
pembanding untuk menurukan kadar asam
ug/mL dan tidak melakukan penelitian
urat. Hal ini dapat menjadi peluang
lebih lanjut terhadap konsentrasi 50-300
terhadap ekstrak tanaman tersebut untuk
ug/mL. Sedangkan pada tabel 2, pengujian
dikembangkan sebagai kandidat obat yang
pada ekstrak tanaman Phaseolus vulgaris
berasal dari bahan alam untuk pengobatan
Papilinaceae, Mentha pulegium Labiatae,
hiperurisemia. Saat ini, produk yang
Matricaria
Compositae,
berasal dari bahan alam sangat banyak
Cynara scolymus Compositae, Hypericum
dilakukan penelitian guna memberikan
perforatum Hupericaceae, Mimosa pudica
efek terapi yang baik serta memiliki efek
Linn. Herbs, Orthosiphon stamineus Benth
samping yang rendah terhadap tubuh.
Garcinia
leaves,
mangostana
chamomilla
Sonchus
arvensis
L.
L.
juga
menunjukkan
pada
merupakan
allupurinol. obat
sintesis
leaves,
Oleh karena itu, penulis melakukan
dilakukan pengujian terhadap konsentrasi
penelusuran pustaka terhadap artikel dan
tinggi yaitu 50-300 ug/mL.
jurnal ilmiah yang membahas potensi
Perbedaan konsentrasi antara tabel 1
ekstrak tanaman dari berbagai tanaman
dan tabel 2 akan berpengaruh terhadap
yang
memiliki
aktivitas
tingkat akurasi kemampuan suatu ekstrak
antihiperurisemia
tanaman dalam menghambat pembentukan
terhadap xantin oksidase secara in vitro.
melalu
sebagai pengujian
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
17
Pada artikel ini, dapat dilihat bahwa
Kesimpulan
tanaman Garcinia atroviridis Griff. Ex. T.
Berdasarkan beberapa artikel dari jurnal
Anders. memiliki nilai konsentrasi daya
yang digunakan sebagi sumber dalam
hambat paling kecil yaitu dengan nilai IC50
review ini dapat disimpulkan bahwa
8,31 ug/mL.
Garcinia atroviridis Griff. ex. T. Anders.,
Semakin
kecil
IC50
Garcinia mangostana L., Mimosa pudica
menunjukkan semakin tingi nilai aktivitas
Linn. Herbs, Orthosiphon stamineus Benth
antioksidanya (Molyneux, 2004). Maka
leaves,
dari itu, diharapkan ekstrak tanaman ini
Andrographis paniculata (Burn.f.) Nees
tidak
leaves, dan Sida rhombifolia L. stems
hanya
nilai
sebagai
antihiperuresemia
aktivitas
malainakan
sebagai
agent antihiperuresemia. Artikel
ini
Sonchus
memiliki
arvensis
aktivitas
L.
leaves,
antihiperuresemia
seperti obat sintesis yaitu allupurinol.
hanya
membahas
Sehingga
ketujuh
tanaman
tersebut
mengenai ekstrak tanaman yang memiliki
berpotensi dikembangkan sebagai agent
aktivitas menghambat xantin oksidase
antihiperuresemia.
yang berpotensi sebagai antihiperuresemia,
Ucapan Terima Kasih
namun belum spesifik terhadap senyawa
Ucapan terima kasih disampaikan
yang terkandung dalam ekstrak tanaman
kepada
tersebut. Penelitian selanjutnya diharapkan
Padjadjaran
dapat
identifikasi
dalam pembuatan review ini. Kemudian
pencarian senyawa aktif dan identifikasi
kepada Imam Adi Wicaksono, M.Si., Apt.
toksisitas terhadap tujuh tanaman Garcinia
dan rekan-rekan yang telah membantu
atroviridis Griff. ex. T. Anders., Garcinia
dalam
mangostana L., Mimosa pudica Linn.
sehingga review ini dapat selesai tepat
Herbs,
Orthosiphon
pada waktunya.
leaves,
Sonchus
mengarah
kepada
stamineus
arvensis
L.
Benth leaves,
Andrographis paniculata (Burn.f.) Nees
Karena,
dengan
tujuh
tanaman
proses
telah
pembuatan
Universitas memfasilitasi
review
ini
Seluruh penulis menyatakan tidak terdapat
dari
yang
Farmasi
Konflik Kepentingan
leaves, dan Sida rhombifolia L. stems. ekstrak
Fakultas
potensi
konflik
penelitian,
kepentingan kepenulisan
tersebut telah terbukti memiliki daya
(authorship), dan atau publikasi artikel ini.
hambat
Daftar Pustaka
terhadap
pembentukan
xantin
oksidase. Selain itu, dapat dilakukan pengembangan obat lebih lanjut menjadi obat herbal terstandar.
A. Mittal, A. R. J. Phillips, B. Loveday, and J. A. Windsor. 2008. The potential role for xanthine oxidase
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
18
inhibition in major intra abdominal
“Hydrogen peroxide is the major
surgery. World Journal of Surgery,
oxidant
vol. 32, no. 2, pp. 288-295,
oxidase,” Free Radical Biology and
product
of
xanthine
Medicine, vol. 48, no. 4, pp. 493Ali
Roohbakhsh,
Jamal
Shamsara,
Mohammad Hasanzadeh Khayyat, Gholamreza
Karimi.,
2009.
498. F. Candan, “Effect of Rhus coriaria L. 2003.
(Anacardiaceae)
on
Inhibition of Xantine Oxidase by
superoxide radical scavenging and
Some Iranian Plant Remedies Use
xanthine oxidase activity. Journal of
for
Enzyme Inhibition and Medicinal
Gout.
Pharmacologyonlie
3:1031-1036.
Chemistry, vol. 18, no. 1, pp. 59-62.
Bustanji Y, Hudaib M, Tawaha K,
Fields, M., Charles, G. L., Mark, D. L.,
Mohammad KM, Almasri I, Hamed
1996. Allopurinol, an inhibitor of
S, Oran S. 2011. In vitro xanthine
xanthine oxidase, reduces uric acid
oxidase
levels
inhibition
by
selected
and
modififies
the
signs
Jordanian medicinal plants. Jordan
associated with copper deficiency in
Journal of Pharmaceutical Sciences.;
rats fed fructose, J Free Radical.
4(1): 49-56.
Fitrya, Lenny A, Muharni dan Eliza. 2010.
Dira, Eka Fitrianda, Novita Sari. 2014. Uji
Ugonin J Flavonoid from Tunjuk
Aktivitas Antihiperusrisemia Ekstrak
Langit (Helmynthostchys zeylanica)
Etanol Kulit Buah Manggis Dan
Root Extract. Indo. J.Chemistry.10:
Buah Asam Gelugur Secara Invitro.
226-231.
Scientia vol.4 No2.
Harborne, J.B., 1987, Metode Fitokimia:
Ditjen POM, Depkes RI. 1986. Sediaan Galenik,
Departemen
Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta, 1-26 Doha A. M., and Sahar Y. A. 2008 Evaluation of anti-gout activity of some plant food extracts. Pol. J.
Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan,
Terjemahan
Padmawinata
dan
I.
K.
Soediro,
Penerbit ITB, Bandung, 8-19, 69- 71, 102-104, 147-151. J. Flemmig, K. Kuchta, J. Arnhold, and
Food Nutr. Sci; Vol. 58, No. 3, pp
H.W.
389-395.
europaea leaf (Ph.Eur.) extract as
E. E. Kelley, N. K. H. Khoo, N. J. Hundley, U.
Z. Malik, B. A.
Freeman, and M. M. Tarpey. 2010.
Rauwald,
2011.
“Olea
well as several of its isolated phenolics inhibit the gout-related enzyme
xanthine
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
19
oxidase,” Phytomedicine, vol. 18,no.
Activity Of Selected
7, pp. 561–566
Plants. 8(4): 235-238
Medicinal
J. George and A. D. Struthers., 2008. “The
Thuong, P. T., Na, M. K., Dang, N. H.,
role of urate and xanthine oxidase
Hung, T. M., Ky, P. M., Thanh, T.V.,
inhibitors
Nam, N. H., Thuan, N. D., Sok, D.
in
cardiovascular
disease,” Cardiovascular
E., Bae, K. I., 2006, Antioxidant
Therapeutics, vol. 26, no. 1, pp. 59–
Activities of Vietnamese Medical
64.
Plants,
Molyneux, P. 2004. The use of the stable free radical diphenylpicrylhidrazyl
Wallace
KL,
Wortmann
activity
prevalence
of
Science Technology. 26(2):211-219 P. Cos, L. Ying, M. Calomme et al., 1998.
Natural
Riedel
A,
R.
2004. of
classification
Rheumatology: 31: 8.
as
inhibitors of xanthine oxidase and superoxide scavengers,” Journal of Natural Products, vol. 61, no. 1, pp. 71–76 R. Hille and V. Massey., 1981. “Studies on the
oxidative
half-reaction
of
xanthine oxidase,” The Journal of Biological Chemistry, vol. 256, no. 17, pp. 9090–9095 Riches, P. L., Wright, A. F., and Ralston, S. H. Recent insights into the pathogenesis of hyperuricaemia and gout. Hum. Mol. Genet; 18:R177R184. Rini Hendriani, Elin Yulinah Sukandar, Kusnandar Anggadiredja, Sukrasno., 2016.
In
Xanthone
Vitro
Evaluastion
Oxidase
Of
Inhibition
NJ,
Increasing
gout
and
older adults in a managed care population.
flavonoids
Ridge
hyperuricemia over 10 years among
“Structure-activity relationship and of
Prod,
Sci,12(1):29-37
(DPPH) for estimating antioxidant Songklanarin Journal
J.
The
Journal
of