Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
200
REVIEW: SENYAWA AKTIF DAN MANFAAT FARMAKOLOGIS Ageratum conyzoides Melissa, Muchtaridi Muchtaridi Departemen Analisis Farmasi dan Kimia Medisinal, Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Jl.Raya Bandung Sumedang km 21 Jatinangor 45363
[email protected] Abstrak Tanaman telah digunakan sejak zaman dahulu dalam pengobatan. Ageratum conyzoides atau lebih dikenal dengan babandotan/ bandotan merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia. Bandotan banyak digunakan oleh masyarakat dalam pengobatan berbagai penyakit. Tanaman bandotan memiliki banyak khasiat dalam bidang kesehatan antara lain antidiabetes, antiinflamasi, antioksidan, analgesik, ansiolitik, antibakteri. Senyawa aktif yang terdapat dalam tanaman ini antara lain alkaloid, flavonoid, tannin, glikosida, mineral dan senyawa lain. Review ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai berbagai manfaat farmakologis dari tanaman bandotan sehingga tanaman ini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk pengobatan, produk kesehatan, suplemen makanan, dan kosmetik. Kata Kunci: Ageratum conyzoides, Bandotan, Manfaat Farmakologis, Senyawa aktif Abstract Plants have been used since ancient times in medicine. Ageratum conyzoides or better known as babandotan/bandotan is a plant that grows a lot in Indonesia. Bandotan is widely used by people in the treatment of various diseases. Bandotan plants have many benefits in the field of health such as antidiabetic, anti-inflammatory, antioxidants, analgesic, anxiolytic, antibacterial. The active compounds present in this plant include alkaloids, flavonoids, tannins, glycosides, minerals and. This review is expected to provide information on the pharmacological benefits of the bandotan plants so that these plants can be utilized properly for treatment, health products, dietary supplements, and cosmetics. Keywords: Active compounds, Ageratum conyzoides, Bandotan, Pharmacological effects. Pendahuluan Tanaman telah digunakan sebagai sumber
dapat tumbuh hingga 1m. Batang dan daun
penting dalam pengobatan sejak zaman
tanaman ditutupi oleh bulu putih halus
dahulu[1].
atau
Tanaman ini memiliki banyak efek yang
bandotan merupakan tanaman yang tersebar
bermanfaat dalam pengobatan dan dapat
di seluruh dunia , khususnya daerah tropis
digunakan dalam pencarian obat baru dari
dan
herba
Ageratum
subtropis.
conyzoides
Ageratum
conyzoides
merupakan tanaman herba tahunan yang
[1]
[2]
.
. Daun dan akar tanaman diketahui
mengandung senyawa alkaloid, flavonoid,
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
201
tannin, saponin, glikosida jantung dan
Review
ini
membahas
antrakuinon, mineral, vitamin serta senyawa
mengenai
lain yang memiliki aktivitas farmakologi
bandotan
[3].
digunakan secara luas dalam pengobatan
Namun tanaman ini mengandung senyawa
efek
akan
farmakologis
sehingga
tanaman
tanaman ini
toksik alkaloid pyrrolizidine sehingga harus
ataupun dalam penemuan obat baru.
dimonitor dalam penggunaannya [4].
Metode
Beberapa
laporan
dapat
menunjukkan
Metode yang digunakan dalam review jurnal
tanaman bandotan memiliki manfaat dalam
ini adalah metode penelusuran pustaka dari
pengobatan seperti demam, diare, disentri,
berbagai
antiinflamasi,
dilakukan secara online melalui NCBI,
insektisida,
analgesik,
sumber.
Penelusuran
pustaka
antimikroba, serta antikanker[5]. Ekstrak
PubMed,
metanol dan eter tanaman bandotan memiliki
jurnal lainnya. Sumber primer seperti jurnal
efek
antimikroba
antiinflamasi,
[6].
Efek
antiulser,
analgesik,
atau
Googlescholar,
artikel
yang
maupun
memuat
situs
informasi
antidiabetes,
mengenai topik yang akan dibahas. Sumber
antikonvulsan, bronkodilator, antimikroba
data yang digunakan adalah jurnal atau
dapat
bagian
artikel dalam 10 tahun terakhir. Dari
tanaman. Akar tanaman digunakan sebagai
pencarian data didapatkan 20 jurnal atau
penyembuh luka, antioksidan, antitumor,
artikel yang dijadikan sebagai referensi.
antimikroba,
Jurnal atau artikel yang digunakan adalah
ditemukan
pada
semua
antiinflamasi.
Secara
tradisional daun tanaman digunakan sebagai
jurnal
penyembuh luka, antiinflamasi, antipiretik,
memuat data yang diperlukan. Kata kunci
analgesik, antispasmodik, gastroprotektif ,
yang digunakan dalam pencarian jurnal atau
antimikroba,
artikel antara lain “Ageratum conyzoides”
antidiabetes,
antiulser, antioksidan [7].
antikanker,
atau
artikel
internasional
dan “Ageratum conyzoides activity”.
yang
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
202
Pokok Bahasan Klasifikasi Tanaman : Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Asterales
Famili
: Asteraceae
Genus
: Ageratum
Spesies
: Ageratum conyzoides (L.) L. [8] Tabel 1: Komponen Kimia dari minyak esensial bunga Ageratum conyzoides [9] Komponen Camphene Car-4-ene Limonene Borneol
Persentase (%) 0.7 0.8 0.1 0.4
Isobonyl formate
0.3
Isobonyl lacetate
0.4
α cubebene
1.6
Eugenol β cubebene
0.4 5.2
Komponen β elemene β caryophyllene α caryophyllene Cis-β-farnesene Demethoxy ageratochromene Germacrene D Trans –βfarnesene Germacrene B Total
Persentase (%) 0.8 18.5 2.9 1.5 57.2 3.9 2.4 1.4 98.5%
Tabel 2: Skrining Fitokimia Ageratum conyzoides [10,11,12] Senyawa Fitokimia Alkaloids Flavonoid Aurone Chalcone Flavonol Flavone Lecoanthocyanin Tannins Saponins HCN (cyanic acid)
Daun
Batang
Akar
Bunga
+++ +++ ++ + + + + +++ ++
+ ++ + ++ +
+ + + + + +
++ ++ + + + ++ +
+
+
+
+
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
Glycosides Steroids Cumarins Charomones Terpenoids Resins Cardenolides Phenol Keterangan :
203
+ + + + + + + ++
+ + + + + + + +
+ _ + + +
+ + + + + + +
+++ = konsentrasi tinggi ++ = konsentrasi menengah + = konsentrasi rendah - = absen Berikut beberapa efek farmakologis tanaman
ekstrak bandotan diketahui memiliki efek
bandotan (Ageratum conyzoides):
signifikan dalam penambahan berat badan
Antidiabetes
serta dalam peningkatan level insulin pada
Melalui penelitian Nyunai, et al., (2015), memiliki signifikan,
tanaman efek
bandotan
diketahui
antihiperglikemik
dapat
menurunkan
dosis 200 mg/kg dan 300 mg/kg. Ekstrak daun
Ageratum efek
conyzoides antidiabetes
diketahui
yang
memiliki
kadar
digunakan dalam pengobatan tradisional Ekstrak
dapat
trigliserida serta meningkatkan kolesterol
diabetes
HDL pada tikus diabetes yang diinduksi
conyzoides mungkin memiliki kemampuan
STZ. Dalam penelitian ini tikus yang
untuk
diinduksi STZ kemudian diberikan ekstrak
menstimulasi
bandotan dengan dosis 100, 200, 300 mg/kg
revitalisasi sel β yang tersisa [13]
lalu dilihat efek penurunan kadar glukosa
Ansiolitik
darah selama 3 minggu. Kontrol yang
mellitus.
dan
melepaskan
insulin
proses
Ageratum
Ageratum
regenerasi
conyzoides
dengan dan
secara
digunakan adalah obat glibenklamid. Hasil
tradisional digunakan dalam pengobatan
yang didapat dari penelitian ini adalah
kelainan mental. . Ektrak metanol daun
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
bandotan
204
memiliki
efek
anti
kecemasan/ansiolitik yang signifikan
[14]
dan tannin. Fraksi aktif dari ekstrak metanol
.
adalah fraksi etilasetat yang menunjukkan
Berdasarkan penelitian Kaur dan Sarabjit
efek ansiolitik yang signifikan. Kandungan
tahun 2015 senyawa aktif yang berperan
utama dari fraksi etil asetat adalah quercetin
dalam efek ansiolitik adalah quercetin.
yaitu golongan flavonol yang menunjukkan
Ekstrak
efek ansiolitik yang signifikan [14].
metanol
Ageratum
conyzoides
didapatkan dengan metode soxhlet lalu
Antibakteri
difraksinasi dengan metode ekstraksi cair-
Ageratum
conyzoides
diketahui
cair. Proses fraksinasi menghasilkan fraksi
memiliki efek antibakteri
etilasetat dan butanol. Ekstrak metanol
Aktivitas
dengan dosis 100 mg/kgBB dan 200
komponen AC-1 yang diisolasi dari daun
mg/kgBB serta fraksi butanol dan etilasetat
Ageratum conyzoides. Pada penelitian Mitra
dengan dosis 25 dan 50 mg/kg BB diberikan
P tahun 2013, komponen AC-1 dari tanaman
secara
bandotan menunjukkan
per
oral
mengevaluasi
pada
oleh
efek antibakteri
terhadap 4 jenis bakteri gram negatif dan 4
menggunakan model lateral plus labirin
jenis bakteri gram positif. Komponen AC-1
(EPM). Komponen yang memberikan efek
diisolasi dari daun yang telah diserbukkan
ansiolitik
metode
menggunakan pelarut kloroform. Supernatan
Berdasarkan
yang diperoleh direfluks dengan asam
dilakukan
klorida kemudian diuapkan sampai kering.
ditentukan
kromatografi
lapis
fitokimia
ansiolitik
untuk
ditunjukkan
dengan
skrining
efek
mencit
antibakteri
yang bagus.
dengan tipis. yang
menunjukkan ekstrak metanol bandotan
Massa
memiliki kandungan flavonoid, alkaloid,
diekstraksi dengan etil asetat dan dilakukan
karbohidrat,
kromatografi dengan silika gel G sebagai
protein
dan
asam
amino,
kering
lalu
yang
didapat
kemudian
fitosterol, terpenoid, tanin. Fraksi etilasetat
adsorben
dikromatografi
lagi
dan butanol memiliki kandungan flavonoid
menggunakan adsorben poliamida. Kristal
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
205
AC-1 didapat melalui proses kristalisasi
potensial
menggunakan n-butanol dan etil asetat.
pengobatan. Efek antibakteri dari ekstrak
Pengujian efek antibakteri dilakukan dengan
etanol diuji terhadap bakteri Escherichia
metode difusi disk. Media yang digunakan
coli, Shigella dsysenteriae, Staphylococcus
adalah nutrient agar( pH 7,2) dan nutrient
aureus
broth ( pH 6,8). Pengujian efek antibaketri
Dalam penelitian ini digunakan metode
dan
concentration
difusi agar dan konsentrasi ekstrak yang
(MIC) dilakukan terhadap 4 bakteri gram
digunakan dalam percobaan adalah 200
positif yaitu Bacillus subtilis, Bacillus
mg/ml, 100mg/ml, 50 mg/ml, 25 mg/ml, 5
megaterium,
aureus,
mg/ml. dan dilakukan pengukuran MIC dan
Streptococcus pyogenes dan 4 bakteri gram
MBC. MIC dan MBC untuk Staphylococcus
negatif yaitu Escherichia coli, Shigella
aureus
dysenteriae,
aeruginosa,
120mg/ml, 160 mg/ml untuk Pseudomonas
Salmonella typhi. Berdasarkan penelitian
aeruginosa dan 200 mg/ml untuk Shigella
diperoleh hasil bahwa komponen AC-1
dsysenteriae. Berdasarkan penelitian ini
menunjukkan efek antibakteri lebih besar
tanaman
pada bakteri gram positif dibandingkan
digunakan
bakteri
antibakteri
disebabkan oleh infeksi bakteri seperti diare,
terbesar pada bakteri Staphylococcus aureus
luka, luka dan infeksi saluran pencernaan
dan paling rendah pada bakteri Salmonella
[16]
minimum
gram
inhibitory
Staphylococcus
Pseudomonas
negatif.
Efek
(2014)
ekstrak
etanol
Pseudomonas
dan
Escherichia
dalam
aeruginosa.
coli
adalah
Ageratum
conyzoides
dapat
dalam
pengobatan
yang
Berdasarkan penelitian Ajayi, et al., (2016), ekstrak aseton, metanol dan heksan
Berdasarkan penelitian Odeleye, et al.,
dan
digunakan
.
typhi. MIC dari komponen AC-1 berkisar antara 8-32 mikrogram/mL [15].
untuk
Ageratum
conyzoides memiliki efek antibakteri yang
Ageratum
conyzoides
memiliki
efek
antibakteri terhadap bakteri Salmonella typhi dan
Salmonella
typhimurium
yang
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
206
menyebabkan demam tipoid. Sampel darah
menggunakan metode soxhlet untuk diuji
pasien demam tipoid digunakan dalam
efek antibakteri. Metode yang digunakan
penelitian
dilakukan
adalah metode difusi agar terhadap 5 jenis
menggunakan medium agar Muller Hinton
bakteri patogen yaitu Bacillus subtilis,
dengan konsentrasi ekstrak sebesar 6.25
Staphylococcus aureus, Escherichia coli,
mg/ml, 12.5 mg/ml, 25 mg/ml, 50 mg/ml,
Klebsiella
dan 100 mg/ml. Ekstrak metanol dan heksan
aeruginosa dengan kontrol positif antibiotik
dapat menghambat pertumbuhan bakteri
kloramfenikol 2 mg/ml dan kontrol negatif
Salmonella typhi pada semua konsentrasi
DMSO. Ekstrak yang didapat dilarutkan
yang diberikan sedangkan ekstrak aseton
dengan DMSO dengan konsentrasi 330
tidak menunjukkan penghambatan pada
mg/ml untuk petroleum eter, kloroform 250
konsentrasi
mg/ml, aseton 330 mg/ml, metanol 330
ini.
6.25
Pengujian
mg/ml.
Pada
bakteri
pneumoniae,
Salmonella typhimurium ekstrak metanol
mg/ml
dan
menunjukkan
populasi Mandi konsentrasi yang digunakan
penghambatan yang lebih baik dibandingkan
adalah petroleum eter 330 mg/ml, kloroform
dengan ekstrak aseton. Dari penelitian ini
250 mg/ml, aseton 250 mg/ml, metanol 500
dapat
heksan
juga
disimpulkan
untuk
populasi
Pseudomonas
Mansa.
Untuk
bahwa
Ageratum
mg/ml. Ekstrak petroleum eter dan ekstrak
efek
antibakteri
aseton menunjukkan efek penghambatan
terhadap spesies Salmonella dan dapat
yang lebih besar dibandingkan dengan
dikembangkan untuk pembuatan obat untuk
ekstrak metanol dan kloroform. Ekstrak dari
mengatasi infeksi Salmonella [17].
tanaman menunjukkan efek antibakteri yang
conyzoides
memiliki
Penelitian yang dilakukan oleh Garg dan Arneet , (2015) , mengekstrak Ageratum conyzoides dengan 4 jenis pelarut antara lain : petroleum eter, kloroform, aseton, metanol,
dapat dibandingkan dengan kloramfenikol sebagai kontrol positif [18].
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
207
Antiinflamasi
Ekstrak
Ekstrak conyzoides
etanol
diketahui
daun
Ageratum
dari
Ageratum
conyzoides juga diketahui memiliki efek
efek
antiinflamasi topikal. Berdasarkan penelitian
antiinflamasi. Menurut penelitian Hassan, et
Andissa, et al., (2015) , efek antiinflamasi
al.,
signifikan ditunjukkan pada dosis 2,4,8
(2012)
ekstrak
conyzoides
memiliki
aqueous
etanol
menunjukkan
Ageratum
efek
yang
g/kgBB dari pemakaian topikal ekstrak yang
signifikan dalam mengurangi edema pada
diuji
pada
mencit
tikus yang diinduksi dengan karagenan dan
diinduksi karagenan. Persen inhibisi edema
histamin. Dosis ekstrak yang digunakan
secara berurutan dari dosis terkecil adalah
dalam percobaan adalah 200 dan 400 mg/kg
60%, 79%, 82%. Dosis tertinggi diketahui
BB. Ekstrak etanol memiliki efek yang
memiliki
sebanding
efek
galur
wistar
antiinflamasi
yang
sebanding
dengan
standar
indometasin
dengan obat standar(indometasin) dengan
mengurangi
edema.
Dari
hasil
dosis 2g/kgBB. Senyawa yang terkandung
Ageratum
dalam ekstrak antara lain saponin, alkaloid,
conyzoides memiliki efek dalam mengobati
terpenoid/sterol, flavonoid, tannin, quinone,
inflamasi akut. Ekstrak menunjukkan efek
antosianin, polifenol, dan asam amino [20].
dalam
penelitian
tersebut
diketahui
antiinflamasi dengan menghambat sintesis
Penelitian yang dilakukan Rahman,
dan pelepasan mediator inflamasi seperti
et al., (2012), menguji efek antiinflamasi
prostaglandin,
serotonin.
dari ekstrak etanol Ageratum conyzoides
berperan
pada mencit Swiss albino berumur 6 minggu
adalah
dan tikus galur Wistar berumur 7 minggu.
quercetin, kaempferol dan glikosidanya,
Efek antiinflamasi Ageratum conyzoides
tannin dan fenol [19] .
dibandingkan dengan Emilia sonchifolia.
Diduga
histamin
senyawa
dan yang
menghasilkan efek antiinflamasi
Efek dari ekstrak dilihat setelah diinduksi karagenan dan dibandingkan dengan kontrol
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
208
positif natrium diklofenak dengan dosis 40
menjadi ion Ferrous. Apabila absorbansi
mg/kg. Dosis
meningkat maka kemampuan mereduksi
ekstrak
yang digunakan
sebesar 0.5, 1, 1.5 g/kg diberikan secara oral
juga
sebelum diinduksi karagenan. Dari hasil
semakin besar apabila konsentrasi ekstrak
yang didapat kedua ekstrak memiliki efek
meningkat. Pengujian aktivitas antioksidan
penghambatan yang signifikan terhadap
dilakukan dengan menambahkan 1 ml
induksi karagenan. Ageratum conyzoides
larutan DPPH 0,1 mmol/L ke dalam 3 ml
sebesar 50.23% dan Emilia sonchifolia
ekstrak
sebesar 48.11% sehingga dapat disimpulkan
5,10,25,50 µg/mL) dan setelah didiamkan 30
Ageratum
efek
menit absorbansi diukur. Persentase aktivitas
antiinflamasi yang lebih baik dibanding
antioksidan terhadap DPPH dibandingkan
Emilia sonchifolia [21].
dengan standar (Vit C). Persentase aktivitas
Antioksidan
antioksidan
conyzoides
memiliki
Ekstrak etanol batang Ageratum conyzoides
diketahui
memiliki
efek
meningkat.
dengan
dari
Aktivitas
konsentrasi
mereduksi
berbeda
tanaman
(
Ageratum
conyzoides sebesar 46.01 ± 2.23 µg/mL dan vitamin C sebesar 29.56 ± 0.11 µg/mL
antioksidan. Berdasarkan penelitian Nasrin,
sehingga
dpaat
(2013) pengujian ekstrak metanol Ageratum
Ageratum
conyzoides
conyzoides dilakukan secara in vitro. Efek
antioksidan dan kemampuan mereduksi
antioksidan
radikal bebas [22].
dari
tanaman
ini
diteliti
disimpulkan memiliki
bahwa efek
menggunakan 1,1-diphenyl-2-picryl-hydrazil
Analgesik
(DPPH) serta dilakukan pengujian aktivitas
Penelitian yang dilakukan Rahman, et al.,
mereduksi dengan asam askorbat sebagai
(2012), menguji efek analgesik dari ekstrak
standar
aktivitas
etanol Ageratum conyzoides pada mencit
mengukur
Swiss albino berumur 6 minggu dan tikus
(Vit
mereduki absorbansi
C).
Pengujian
dilakukan perubahan
dengan dari
ion
Ferric
galur Wistar berumur 7 minggu. Efek
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
analgesik
209
Ageratum
conyzoides
sehingga dapat digunakan untuk pengobatan
dibandingkan dengan Emilia sonchifolia.
dalam masyarakat dan dapat digunakan
Efek analgesik dari ekstrak dilihat setelah
untuk pengembangan obat herbal baru.
diinduksi asam asetat dan dibandingkan
Ucapan Terimakasih
dengan kontrol positif natrium diklofenak
Penulis menyampaikan terimakasih kepada
dengan dosis 40 mg/kg. Injeksi asam asetat
Muchtaridi, M.Si., Ph.D, Apt. selaku dosen
dengan dosis 2.3 ml/kg diberikan untuk
pembimbing yang telah memberikan kritik
menciptakan rasa sakit. Ekstrak diberikan 30
dan saran dalam pembuatan artikel ini
menit sebelum injeksi asam asetat. Dari hasil
sehingga artikel ini dapat berguna bagi
yang didapat kedua ekstrak memiliki efek
semua kalangan.
analgesik yang signifikan terhadap induksi
Daftar Pustaka
asam asetat. Ageratum conyzoides sebesar
[1] Ashande M.C, Pius T Mpiana, Koto-te-
49.85% dan Emilia sonchifolia sebesar
Nyiwa N. 2015. Ethno-botany and
39.47%
Pharmacognosy
sehingga
Ageratum
dapat
conyzoides
disimpulkan
memiliki
efek
Ageratum
conyzoides L (Compositae). J of
analgesik yang lebih baik dibanding Emilia
Advan Medi
sonchifolia [21].
Issue 4.
Simpulan
of
Life Sci. Volume 2
[2] Shekhar Tailor Chandra dan Goyal Anju.
Berdasarkan hasil review tanaman Ageratum
2012. A Comprehensive Review on
conyzoides
Ageratum conyzoides Linn. (Goat
memiliki
banyak
farmakologis
seperti
antiinflamasi,
ansiolitik,
manfaat
antidiabetes,
Weed).
Inter
J
Pharmac
analgesik,
Phytopharmacol Res. 1(6) : 391-395.
antioksidan, antibakteri. Efek farmakologis
[3] N.K Agbafor, Engwa A.G , Obiudu I.K.
yang ditimbulkan berasal dari senyawa aktif
2015.
yang
Composition of Leaves and Roots of
terkandung
dalam
tanaman
ini
Analysis
of
Chemical
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
210
Ageratum conyzoides. Inter J Cur
of Methanolic Extract and Ether
Res Acad Rev. Volume 3 No 11 : 60-
Extract of Ageratum conyzoides.
65.
Pharm Anal Acta. Volume 7 Issue 3 :
[4] Bosi Cristiane F, Daniela W Rosa, Raphael
Grougnet,
Lemonakis,
Nikolaos
Maria
Halabalaki,
471. [7] L. Janarthanan, Karthikeyan. V, Jeykar. B, Balakrishnan. B.R , Senthilkumar. K.L
Alexios Maique
Leandros W.
Skaltsounis
Biavatti.
,
2013.
Pyrrolizidine alkaloids in Medicinal
,
Anandharaj.G.
Pharmacognostic Whole
Plants
Studies of
2016. on
the
Ageratum
conyzoides Linn. ( Asteraceae ). European Journal of Pharmaceutical
Tea
of
Ageratum
conyzoides.
Brazilian J Pharmacog. 23(3) : 425-
and Medical Research. 3 (5) : 618626. [8] Cronquist, Arthur. 1981. An Integrated
432.
System of Classification of Flowering [5] Singh S.Brojendro, W. Radhapiyari Devi, Marina A, W. Indira Devi, N. Swapana, Chingakham B Singh. 2012. Ethnobotany , Phytochemistry, and
Pharmacology
of
Ageratum
conyzoides Linn ( Asteraceae). J Medic Plants Res. Vol 7(8) : 371-
[6] Singh Bhoj R, Vinodh Kumar OR, Dharmendra K Sinha, Ravi Kant
Monika
New
York
:
Columbia
University Press. [9] L.A Usman , Zubair, M.F.Olawore, N.O Muhammad, N.O, M’Civer, F.A, Ismaeel
R.O.
2013.
Chemical
Constituents of Flower Essential Oil of Ageratum conyzoides growing in Nigeria. Elixir International Journal.
385.
Agrawal,
Plants.
Prasanna Bharadwaj,
Vadhana Shiv
,
Varan
Singh. 2016. Antimicrobial Activity
54 : 12463-12465. [10] B.A Amadi, Duru M.K.C., Agomuo E.N. 2012. Chemical Profiles of Leaf, Stem, Root and Flower of
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
211
Ageratum conyzoides. Asian J Plant
Plants Studies. Volume 1 Issue 3 :
Sci Res. 2(4) : 428-432.
145-150.
[11] Harborne J.B. 1998. Phytochemical
[16] Odeleye O.P, J.O Oluyege, O.A.
Methods : A Guide to Modern
Aregbesola, P.O. Odeleye. 2014.
Technique of Plant Analysis 3 rd
Evaluation
of
edition. London : Chapman and Hall.
Phytochemical
and
[12] Onwuka G.I. 2005. Food analysis and Instrumentation
(Theory
Antibacterial
Activity of Ageratum conyzoides (L)
and
on some clinical bacterial isolate.
Practice ) 1th edition. Surulere
The Inte J Eng and Sci . Volume 3
Lagos : Napthali prints.
Issue 6 : 01-05.
[13] Nyunai N, EH. Abdennebi, J Bickii, M.A.
Manguelle-Dicoum.
2015.
[17] Ajayi O. E, S.I. Awala, F.N. Okogbue, A.G. Ogunleye, dan B.F Olaleye.
Subacute Antidiabetic Properties of
2016.
Ageratum
in
Ageratum conyzoides on Salmonella
Diabetic Rats. Inter J of Pharmac Sci
Species Isolated from Suspected
and Res. Volume 6(4) : 1378-1387.
Typhoid Fever Patients in Akure
conyzoides
Leaves
[14] Kaur, R dan Sarabjit Kaur. 2015. Anxiolytic Potential of Methanol Extract from Ageratum conyzoides
[15]
Preliminary
Antibacterial
Pharmac Sci. 6(2) : 1-9. [18] Garg Puja dan Arneet Grewal. 2015. In Vitro
Mitra
Ageratum
Kumar.
2013.
of
Metropolis , Nigeria. J Adv in Med
Linn Leaves. Phcog J. Vol 7 Issue 4. Prasanta
Efficacy
Antibacterial
Activity
conyzoides World
of L.
Antibacterial Activity of An Isolated
(Asteraceae).
J
Pharm
Compound (AC-1) from the Leaves
Pharmac Sci. 4 (7) : 893-897.
of Ageratum conyzoides Linn. J Med
[19] Hassan Md Musfizur, A.F.M ShahidUd-Daula, Ismet Ara Jahan, Ishrat
Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1
212
Nimmi, Tarek Adnan, Abdullah-Al-
[20]
[21] Rahman MD Atiar, Nasima Akter,
Mansur, Hemayet Hossain. 2012.
Hasanur
Anti-Inflammatory Activity , Total
Ahmed, Nazim Uddin, Md Shahidul
Flavonoids and Tannin Content from
Islam. 2012. Analgesic and Anti
the Ethanolic Extract of Ageratum
inflammatory
conyzoides
Ageratum conyzoides and Emilia
Linn.
Leaf.
Inter
J
Rashid,
Nazim
Effect
Whole
Pharmac Phytopharmacol Res. 1(5) :
sonchifolia
234-241.
Animal Models. African J Pharm
Andissa
Nadege
Moussoungou, A.A.
Okemy,
B.C.
Abena.
A.S.
Koloungous,
Extract
in
Pharmacol. Vol 6 (20) : 1469-1476. [22] Nasrin Fatema. 2013. Antioxidan and
Topical
Cytotoxic Activities of Ageratum
Antiinflammatory Effect of Aqueous
conyzoides Stems. Inter Cur Pharma.
Extract
2(2) : 33-37.
Ointment
2015.
Alcoholic
of
Uddin
of
Ageratum
conyzoides L. in Wistar Rat. Inter J Phytopharm. Vol 5(3) : 37-41.