Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
1
KANDUNGAN SENYAWA KIMIA DAN BIOAKTIVITAS DARI Eucalyptus globulus LABILL. Review Artikel Liza Fauziyyah Koswandy*, Zelika Mega Ramadhania* *Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Jl. Raya bandung, Sumedang Km. 21 Jatinangor 45363 Email :
[email protected] ABSTRAK Eucalyptus merupakan genus tanaman dari famili Myrtaceae. Eucalyptus ini sering digunakan sebagai tanaman obat. Salah satu spesies yang digunakan sebagai obat yaitu Eucalyptus globulus. Tanaman ini berasal dari Australia dan Tasmania serta terdistribusi di daerah tropis dan subtropis. Minyak esensial yang diperoleh dari daun Eucalyptus globulus, dimanfaatkan daunnya sebagai obat TBC paru-paru, diabetes, obat pilek, antiseptik, asma, desinfektan, terapi malaria, antibakteri, antifeedant, anti fungi, pengusir serangga atau repellant sedangkan untuk batang dimanfaatkan sebagai antivirus. Bioaktivitas Eucalyptus globulus ini dibuktikan dengan studi farmakologi secara in-vivo dan in-vitro. Senyawa yang berperan dalam bioaktivitas ini, yaitu 1,8-sineol, α-terpineol, quinat, luteolin, dan proantosianidin. Review artikel ini diperoleh dari beberapa pustaka jurnal serta textbook, penelusurannya dari berbagai situs penyedia jurnal terpercaya, seperti google scholar, ncbi, science direct, Elsevier yang kemudian di skrining berdasarkan kriteria inklusi. Berdasarkan data-data tesebut, diharapkan dilakukannya penelitian lebih lanjut untuk dikembangkan menjadi fitofarmaka. Kata kunci: Eucalyptus globulus, Kayu Putih, Minyak esensial, Senyawa kimia, Bioaktivitas ABSTRACT Eucalyptus is genus from the family of Myrtaceae. Eucalyptus is often used as a medicinal plant. One of the species used as a drug that is Eucalyptus globulus. This plant comes from Australia and Tasmania as well as distributed in tropical and subtropical regions. Essential oils from Eucalyptus globules leaves used as medicine pulmonary tuberculosis, diabetes, cold medicine, antiseptic, asthma, disinfectants, malaria therapy, antibacterial, antifeedant, antifungal, insect repellent, whereas the bark used as antivirus. Bioactivity of Eucalyptus globulushas proven by pharmacological studies (in-vivo and in-vitro). The compounds that had bioactivity are 1,8-cineol, α-terpineol, quinic, luteolin, and proanthocyanidin. This article review is obtained from several journals and textbook, the references are founded in various websites, journals reliable providers such as google scholar, NCBI, direct science, Elsevier and the reference had been screened by inclusion criteria. We suggest there is need for further study to produce a phytopharmaca. Keywords: Eucalyptus globulus, Cajuput, Essential oil, Chemical compounds, Bioactivity.
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
2
biasa disebut kayu putih di Indonesia.
PENDAHULUAN Dewasa ini banyak pengolahan
Eucalyptus globulus banyak diperoleh
tanaman sebagai obat dalam produk bidang
dalam bentuk minyak essential di beberapa
farmasi, sehingga tanaman yang sering
toko untuk menjadi anastesia, antiseptik,
dimanfaatkan sebagai obat disebut sebagai
deodoran,
tanaman obat. Pengolahan tanaman obat
ekspektoran, inhalasi, pengusir serangga,
dalam bidang farmasi ini merupakan hal
menghilangkan
yang menjanjikan bagi para farmasis,
antelmintik. Khasiat empirisnya yaitu obat
karena memanfaatkan tanaman obat untuk
arthritis, asthma, bronkhitis, demam, pilek
dijadikan
memperluas
dan mengobati luka. Eucalyptus globulus
nomenklatur obat. Salah satu tanaman
ini juga digunakan sebagai sabun dan
yang sering digunakan sebagai obat adalah
berbagai produk kosmetik2.
genus
obat
biasanya
desinfektan,
rubefacient,
dan
industri
Oleh karena itu, maka dilakukan
dari
review terhadap beberapa artikel yang
Eucalyptus karena mengandung terpen,
berhubungan dengan senyawa kimia yang
derivat porphyrin dan senyawa fenolik
terkandung di dalamnya serta aktivitas
lainnya
farmakologi yang dimiliki oleh spesies
farmasi
Eucalyptus,
dapat
adstringen,
menggunakan
untuk
daun
berbagai
aktivitas
farmakologi1.
Eucalyptus globulus tersebut agar dapat
Eucalyptus merupakan famili dari
diketahui potensi tanaman tersebut sebagai
Myrtaceae yang memiliki 140 genus dan
sumber obat alam yang dapat digunakan
sekitar + 3800 spesies yang terdistribusi di
sebagai upaya dalam penyembuhan suatu
belahan dunia daerah tropis dan sub-tropis.
penyakit.
Eucalyptus merupakan genus tanaman
Dimulai dari aktivitas farmakologi
terpenting di beberapa Negara seperti di
serta langkah-langkah pengujiannya yang
Algeria, tanaman ini dikenalkan oleh
dilakukan in vivo ataupun in vitro, khasiat
Ramel di Algeria. Tetapi, tanaman ini pun
empiris sesuai kultur daerah atau adat
banyak ditemukan di Negara Australia dan
kebiasaan dalam memanfaatkan tanaman
Tasmania. Eucalyptus merupakan genus
Eucalyptus globulus tersebut, serta khasiat
tanaman yang diketahui sebagai tanaman
ilmiahnya sesuai dengan senyawa kimia
obat dikarenakan kandungan kimia dan
yang dikandungnya.
biologinya. Spesies tanaman Eucalyptus yang banyak digunakan untuk kebutuhan
METODE PENELITIAN
medis adalah Eucalyptus globulus atau
Sumber data yang digunakan Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
3
Sumber data yang digunakan untuk
dilakukan skrining dan menjadi referensi
menjadi referensi pada review article ini
review article.
diperoleh dari internet berupa jurnal ilmiah
Kriteria
baik jurnal nasional ataupun internasional
eksklusi)
seleksi
data
(inklusi
dan
yang terpercaya sebagai sumber data
Pada pencarian referensi untuk
primer, kemudian text book yang resmi
review article ini dilakukan seleksi data
sebagai sumber data sekunder, dan website
agar data yang didapatkan sesuai dengan
terpercaya sebagai sumber data tersier.
kriteria. Adapun kriteria inklusi untuk
Pencarian
mendapatkan sumber-sumber data yaitu
istilah
serta
strategi
jurnal
pencarian data Pencarian istilah yang dilakukan
nasional
ataupun
internasional
terpercaya dan text book resmi yang
dalam mendapatkan referensi jurnal ilmiah
memuat
terpercaya dan text book untuk review
Eucalyptus globulus yaitu seperti distribusi
article ini yaitu dengan menggunakan
tanaman Eucalyptus globulus, kandungan
kata-kata atau kalimat yang berhubungan
senyawa
dengan Eucalyptus globulus, yaitu journal
aktivitas farmakologi tanaman tersebut
of Eucalyptus globulus, distribution of
serta langkah-langkah pengujiannya secara
Eucalyptus globulus, morphological of
in vivo ataukah in vitro, khasiat ilmiah dan
Eucalyptus globulus, chemical constituents
khasiat empirisnya, untuk jurnal digunakan
of Eucalyptus globulus. Strategi dalam
jurnal yang publikasinya maksimal 10
pencarian data berupa jurnal dan text book
tahun ke belakang. Untuk kriteria eksklusi
untuk review article ini adalah dengan
yaitu
menggunakan web browser google chrome
publikasinya 10 tahun ke belakang tetapi
lalu menggunakan beberapa situs search
tidak mengandung tinjauan-tinjauan yang
engine yaitu google.com, scholar google,
dibutuhkan seperti tinjauan farmakologi,
science
tinjauan
direct,
researchgate.net,
elsheviere, springer
link
ncbi,
informasi
kimia
jurnal
tentang
Eucalyptus
serta
kandungan
text
kimia
tanaman
globulus,
book
dan
yang
studi
dan
botaninya, jurnal review article yang
berbagai situs-situs penyedia jurnal. Lalu
publikasinya 10 tahun ke belakang tetapi
setelah ditemukan jurnal pada situs-situs
isi yang dimuat review article tidak
yang telah disebutkan dan sesuai dengan
terpercaya, dan juga didapatkan jurnal
keyword yang dikehendaki maka jurnal
yang publikasinya 10 tahun ke belakang
tersebut di download lalu di simpan untuk
tetapi tidak spesifik untuk Eucalyptus globulus. Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
4
Jumlah studi yang di skrining dan studi
Klasifikasi dan Morfologi Taksonomi
yang digunakan Studi
yang di
dari
tanaman
skrining untuk
Eucalyptus globulus yaitu tanaman ini
pembuatan review article ini untuk jurnal
masuk dalam kingdom Plantae, memiliki
serta text book berjumlah sekitar 30 buah
ordo Myrtaceae, famili Myrtaceae, genus
dan yang digunakan serta yang memasuki
Eucalyptus, dan termasuk dalam spesies
kriteria inklusi untuk jurnal dan textbook
Eucalyptus globulus6.
berjumlah 20 buah.
Pohon Eucalyptus globulus sangat tinggi hingga mencapai 100 m dan batang
HASIL
pohonnya lurus, biasanya kulit kayunya
Tinjauan Botani
mengelupas. Daunnya berbentuk bulat
Distribusi
dengan
Eucalyptus globulus ini berasal dari benua
Australia
atau
seperti
berwarna
perak,
dan
mengeluarkan wewangian ketika daunnya
Queensland bagian timur laut serta New
di hancurkan. Daun berukuran panjang 230
South
dan
cm dan lebar 4 cm. Daunnya pun halus
globulus
tajam, hampir menyerupai kulit, rapuh dan
Tasmania3.
bagian
di
kebiruan
daun
daerah
Wales
tepatnya
permukaan
selatan,
Eucalyptus
diperkenalkan di Algeria tahun 18542.
belang-belang.
Eucalyptus globulus juga terdistribusi di
Eucalyptus globulus berbentuk seperti
Tunisia4,
butir-butir.
China
Guangdong,
Selatan
Guangxi,
Sichuan
seperti dan
Yunnan5.
Buah
Eucalyptus
yang
diproduksi
globulus
juga
memiliki wangi yang harum atau aromatik serta menyegarkan. Rasanyapun wangi
Habitat Eucalyptus globulus ini di
aromatic, pedas dan sedikit pahit7.
daerah tropis dan subtropis di seluruh belahan dunia dan di daerahsejuk yaitu seperti
Mediterania3.
penyebaran
tanaman
Distribusi
Tinjauan Kandungan Kimia
dari
Eucalyptusdi
Senyawa dalam
daun
kimia
yang
Eucalyptus
terdapat globulus
Australia dibagi menjadi 3 area yaitu The
diantaranya ɑ-Pinen, kampen, β-pinen,
Darling Botanical District di bagian barat
sabinen, Limonen, 1,8-eukaliptol, cis-β-
daya Australia, The Central Coast Floristic
osimen, γ-terpinen, terpinolen, linalool,
di bagian tenggara Australia dan The North
fensol, 1,7,7-trimetilbisiklo hept-5-en-2-ol,
Kennedy Pastoral District di timur laut
pinokarveol,
Australia3.
heptan-2-on, 2,6-dimetil-1,5,7-oktatrien-3-
5,5-dimetilen-3-hilenbisiklo
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
ol,
isobornil
format,
5
terpien-4-ol,
α-
7-octahifro-α, 3,8-t-5-azulenmetanol3. 1,8-
terpineol, trans-karveol, 2-metilen-5-(1-
sineol8.
metiletenil) sikloheksanol, 3,7-dimetil-2,6-
isolongifolen9.
L-α-terpineol,
nerolidol,
(-)-
α-
Senyawa kimia yang terkandung
terpineol asetat, geranil asetat, isoleden,
dalam batang Eucalyptus globulus adalah
isopulegol asetat, α-gurjunen, (-)-cis-karvil
asam
oktadien-1-ol,
asetat,
ekso-2-hidroksisineol,
β-panasinsen,
alloaromadendren,
β-gurjunen,
aromadendren,
2-
kuinat,
asam
galiat,
asam
dihidroksifenilasetat, asam protokatekuat, bis(heksahidroksidifenoil)-glukosa,
metil
feniletil isovalerat, eudesma-4(14),11-dien,
galat, katekin, asam klorogenik, galloil-
α-guaien, (+)-leden, dehidroaromadendren,
bis(heksahidroksidifenoil)-glukosa, galloil-
Bagian Tumbuhan Daun (minyak esensial)
Khasiat Khasiat empiris: mengatasi TBC paruparu, diabetes, asma, desinfektan, agen antioksidan yang berperan adalah 1,8sineol19 dan sebagai antiseptik Khasiat empiris: Obat pilek, terapi untuk penyakit malaria.
Daun Daun (minyak esensial)
Batang (ekstrak)
Daun kering (minyak esensial)
Daun kering (minyak esensial) Daun (minyak esensial)
Daun (minyak esensial)
Studiin-vitro: Antibakteri bagi bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Dosis yang diperlukan untuk S.aureus dan E.coli adalah 20μL Studiin-vitro: Antiviral terhadap virus hepatitis C virus JFH1a strain 2a dengan IC50sebesar 10,19μg/mL. Studi in vivo: Pengusir serangga Dermanysuss gallinae. Dosisnya 5 ml minyak esensial dan 5 ml air Studi in vivo: Antifeedant melawan Tribolium castaneum. Dosis 12,161 μl/l Studi farmakologi: Antifungi melawan jamur Aspergillus flavus Link dan Aspergillus parasiticus Speare. Dosis 1000 μL untuk A.flavus dan 500 μL untuk A.parasiticus Studi in vitro : Insektisida untuk hama kacang kedelai. Dosis 0,40 μL dan 0,84 μL untuk Sternechus pinguis dan Rhyssomatus subtilis
Referensi 3
7
14
15
16
17
18
19
Tabel 1. Tinjauan Farmakologi Eucalyptus globulus
epiglobulul, kubenol, ledol, spatulenol, ()-globulol,
α-kadinol,
γ-eudesmol,
α-
eudesmol, β-eudesmol, 1, 2, 3, 3a, 4, 5, 6,
heksahidroksidifenoil-glukosa,
asam
kafeat, taksifolin, kuersetin-heksosid, asam metilelagat-pentosa,
mirisetin-ramnosid,
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
6
isoramnetin-ramnosid,
aromadendrin-
tanaman
obat
mengobati
berbagai
ramnosid, mirnsetin-heksosid, eriodiktiol,
penyakit. Salah satu spesies dari genus
tipe-B proantosianidin dimer, luteolin,
Eucalyptus yang sering digunakan sebagai
kuersetin, isoramnetin dan naringenin10,
tanaman obat adalah Eucalyptus globulus.
poligalloilglukosa
(gallotanin)
dan
Senyawa kimia yang dimilki oleh
beberapa senyawa fenol yaitu mono-galloil
daun Eucalyptus globulus beragam. Untuk
glukosa,
melihat senyawa kimia yang berada dalam
epikatekin,
asam
ellagat,
kuersetin-3-o-ramnosid yang berperan dalam
proses
antioksidan11.
dalam
batang
Eucalyptus
tanaman ini dapat digunakan alat GC-MS,
Senyawa
kaya
akan
senyawa kimia polifenol12. Senyawa
kering Eucalyptus globulus lalu dijadikan minyak esensial barulah mengecek pada
terdapat
alat GC-MS. Senyawa kimia yang berada
dalam buah Eucalyptus globulusadalah
dalam daun Eucalyptus globulus yang
asam
terbesar
ellagat,
kimia
yaitu dengan cara mengekstrak daun
asam
yang
galat,
kuersetin,
α-terpineol
adalah 1,8-sineol,
kelompok heksahidroksidifenoil (HHDP),
asetat
kelompok galloil, eukaglobulin, globulisin,
senyawa kimia ini terbagi menjadi 3
sipellokarpin,
golongan
globulusin,
kasuarilin,
dan
alloaromadendren.
utama
unotein, kasuarinin, pentagaloilglukosa,
teroksigenasi,
tellimagrandin
sesquiterpen
I,
tellimagrandin
II,
pedunkulagin, kasuariktin13. Tinjauan Farmakologi Pada tabel 1 terdapat beberapa studi yang mengkaji Eucalyptus globulus tentang aspek farmakologinya, baik secara empiris maupun yang sudah dibuktikan secara ilmiah (in vitro atau in vivo). Diperoleh bioaktivitas Eucalyptus globulus yang diperoleh dari resume beberapa jurnal.
PEMBAHASAN Genus Eucalyptus merupakan salah satu genus tanaman dari familiMyrtaceae yang sering digunakan untuk menjadi
yaitu
Tetapi
monoterpen
monoterpen teroksigenasi.
and Untuk
monoterpen teroksigenasi terdapat 1,8eukaliptol, α-terpineol, terpinen-4-ol, dan linalool. Untuk monoterpen yaitu α-pinen dan
β-pinen.
sesquiterpen
Sedangkan
teroksigenasi
untuk
adalah
α-
eudesmol, (-)-globulul dan epiglobulul. Beberapa senyawa lain yang ditemukan dalam daun Eucalyptus globulus tetapi tidak masuk dalam 3 klasifikasi tersebut, biasanya disebut senyawa yang tidak terklasifikasi.
Ini
dikarenakan,
kemungkinan
perbedaan
pertumbuhan
pohon Eucalyptus globulus di daerah yang berbeda-beda lalu akhirnya mempengaruhi Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
7
senyawa kimia yang dihasilkan, tetapi
adalah asam galat, golongan flavonoid ini
senyawa utama yang terdapat dalam
dibagi menjadi flavonol yaitu katekin, tipe-
daunEucalyptus globulus adalah senyawa-
B
senyawa yang masuk dalam 3 klasifikasi
kuersetin
tersebut, karena senyawa yang masuk
flavon yaitu luteolin. Golongan berikutnya
dalam 3 klasifikasi itu adalah senyawa
yaitu flavanon yaitu taksifolin, eriodiktiol
utama yang kandungannya paling banyak
dan naringenin; golongan berikutnya yaitu
di dalam daunnya dan digunakan untuk
flavonoid glikosid adalah isoramnetin-
pengobatan penyakit4.
heksosid,
proantosianidin dan
dimer,
mirnsetin,
isoramnetin.
Kemudian
kuersetin-heksosid,
mirisetin-
Dalam batang Eucalyptus globulus
ramnosid,
pun terkandung senyawa-senyawa kimia.
floridzin,
Untuk
yang
memiliki heksosid merupakan unit glukosa
terkandung adalah dengan menggunakan
atau galaktosa; golongan asam elagat dan
alat HPLC-UV dan Mass Spectrometry.
derivatnya
Batang
metilelagat-pentosa;
melihat
dari
senyawa
kimia
Eucalyptus
globulus
aromadendrin-ramnosid, mirnsetin-heksosid
yaitu
asam
elagat,
yang
asam-
golongan
derivat
ellagitanin
adalah
dikeringkan lalu di ekstrasksi kemudian di
galloilglukosadan
fraksinasi dengan fraksinasi 2 macam yaitu
digalloilglukosa,
fraksi I yang berisi ekstrak methanol
heksaheksahidroksifenol-glukosa,
(1:100) dan fraksi II yang berisi ekstrak
bis(heksahidroksifenol)-glukosa,
methanol-air
sampel
bis(heksahidroksidifenoil)-glukosa. Tetapi
diinjeksikan terlebih dahulu dilarutkan
komponen senyawa kimia utama yang
dengan solven yang memiliki grade HPLC,
terdapat dalam batang Eucalyptus globulus
lalu sampel diinjeksikan ke dalam alat
adalah kuinat, dihidroksifenilasetat, kafeat,
HPLC-UV yang telah digabungkan dengan
asam-bis(HHDP)-glukosa,
alat Micromass spectrometer setelah itu
bis(HHDP)-glukosa,
peak didapatkan dan diperoleh di alat
glukosa, isoramnetin-heksosid, kuersetin-
Xcalibur data system (ThermoFinnigan).
heksosid,
Didapatkan
yang
mirisetin-ramnosid, isoramnetin-ramnosid,
terdapat dalam batang Eucalyptus globulus
mirnsetin, floridzin, mirnsetin-heksosid,
yaitu golongan asam fenolik dan ester
luteolin dan proantosianidin tipe-B dimer10.
(50:50)
sebelum
senyawa-senyawa
adalah asam kuinat, dihidroksifenilasetat,
galloil-
metil-asam
Seperti
yang
galloil-
galloilgalloil-HHDP-
elagat-pentosa,
telah
dijelaskan
metil galat, galat, protokatekin, klorogenik
sebelumnya pada tanaman Eucalyptus
dan asam kafeat; golongan flavonoid
globulusterdapat berbagai senyawa yang Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
8
memiliki aktivitas farmakologi sehingga
yang
Eucalyptus globulus ini dapat dijadikan
pertumbuhan S.aureus dan E.coli adalah
obat baru. Bagian tanaman yang biasa
sebesar
digunakan
penyakit
konsentrasi minyak esensial Eucalyptus
adalah bagian daun, karena bagian daun ini
globulus maka zona hambat semakin bagus
mengandung banyak kandungan senyawa
atau besar. Senyawa yang kemungkinan
kimia utama.
memberikan efek sebagai antibakteri pada
untuk
mengobati
dibutuhkan 20μL
untuk
karena
menghambat
semakin
besar
Khasiat empiris dari tanaman ini
daun Eucalyptus globulus adalah senyawa
diantaranya yaitu mengatasi TBC paru-
volatile yaitu α-terpineol, karena senyawa
paru, diabetes, asma, desinfektan, agen
volatile ini banyak ditemukan di spesies
antioksidan, sebagai antiseptik, obat pilek
daun Eucalyptus khususnya isoprenoid
dan
terapi
Senyawa
untuk yang
malaria3.
penyakit memiliki
yang masuk ke dalam golongan terpen14.
aktivitas
antioksidan adalah 1,8-sineol20.
Selain itu,telah dilakukan juga pengujian
Eucalyptus
globulussebagai
Telah dilakukan studi terhadap
antiviral atau antivirus. Penelitian antivirus
Eucalyptus globules sebagai antibakteri
ini pun dilakukan secara in-vitro. Yang
yaitu
dilakukan
untuk
melawan
bakteri
pertama
kali
adalah
Staphylococcus aureus dan Escherichia
mengekstraksi serbuk simplisia Eucalyptus
coli. Penelitian ini dilakukan secara in-
globulus
vitroyaitu
dengan
dengan
Mueller-Hinton
langkah agar
membuat
yang
telah
dengan pelarut etanol 80% metode
extraction.
Lalu
ultrasonic
assisted
melakukan fraksinasi
dihomogenkan dengan bakteriS.aureus dan
masing-masing
E.coli dengan cawan petri tersendiri bagi
diklorometana, etil asetat dan butanol.
masing-masing bakteri, lalu campuran
Langkahnya
tersebut
persiapkan yaitu Thawing cell stock dari 80
dituangkan
ke
cawan
petri
dengan
yaitu
hepatosit
C
cawan
dimasukkan ke dalam cawan petri lalu
yang
sebelumnya
telah
hingga
medium
sel
dan
di
kemudian dimasukkan blotting paper ke petri
ditambahkan
sel
pelarut
menyerap minyak esensial Eucalyptus
ditunggu
globulusdengan konsentrasi 1; 2; 5; 7,5;
hepatitis disiapkan. Kemudian dilakukan
10; dan 20 μL lalu diinkubasi selama 16-18
uji toksisitas dengan menuangkan sel
jam pada suhu 37oC setelah itu diamati
hepatosit dan sampel minyak esensial
zona hambatnya dan yang memberikan
Eucalyptus
zona hambat paling bagus adalah dosis
sebanyak 100μL dengan pengenceran 100;
globulus
tumbuh.
pellet,
ke
dalam
Virus
well
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
9
30; 10; 1; 0,1 ug/mL kemudian diinkubasi
Aktivitas farmakologi selanjutnya
dan diukur absorbansinya. Setelah itu
yaitu sebagai pengusir serangga atau
dilakukan uji aktivitas dengan langkah
sebagai repellant Dermanysuss gallinae.
melakukan
Dilakukan
seeding
pada
tiap
well
dengan
cara
diinkubasi dan ditambah virus dan sampel
berbagai
minyak
esensial
globulus
Eucalyptusglobulus. Di uji pada alat Y-tube
dengan
tiap
100μg/ml,
olfactometer yang memiliki 2 lengan,
30μg/ml, 10μg/ml, 1μg/ml dan 0,1μg/ml.
dengan lengan 1 berisi kontrol saja
Selanjutnya
sedangkan lengan 2 berisi kertas yang telah
Eucalyptus konsentrasi
diinkubasi,
supernatannya
diambil
untuk
dilakukan
di
konsentrasi
menyiapkan
olesi
dengan
minyak
minyak
esensial
esensial
perhitungan titer, dilakukan perhitungan
Eucalyptus globulus, dimasukkan serangga
titer, dilakukan blocking dan pewarnaan
dan alat dinyalakan. Setelah 2 menit
dengn
dihitung
immuno
fluorescence
analysis
ada
berapa
serangga
yang
setelah inkubasi 24 jam. Dilakukan analisa
bertahan untuk menentukan %repellent
data dengan menghitung %Infeksi sel lalu
atau
menghitung %penghambatan dari masing-
didapatkan dosis yang sesuai yaitu 5 ml
masing dosis dan didapatkan 10,19 μg/mL
minyak esensial Eucalyptus globulus dan 5
pada IC50μg/mL dengan menggunakan
ml air untuk dijadikan repellent. Senyawa
esktrak
yang
yang berperan sebagai repellant yaitu 1,8-
mengindikasikan sebagai antiviral pada
sineol, sitronellal, sitronellol, sitronellil
penelitian
asetat,
etanol
80%.
Senyawa
in-vitro
dihidroksifenilasetat, (heksahidroksidifenoil
adalah asam
quinat,
kafeat,
bis
(HHDP))-glukosa,
galloil-bis (HHDP)-glukosa, galloil-HHDP glukosa,
isorhamentin-heksosida,
kuersetin-heksosida,
metilalergat
pengusir
p-simen,
serangga.
Setelah
eukamalol,
itu
limonene,
linalool, α-pinen, g-terpinen, α-terpineol, alloosimen dan aromadendren16. Dilakukan uji aktivitas antifeedant
asam
yaitu dengan cara menyiapkan kultur untuk
(EA)-
Tribolium castaneum yang sudah dirawat.
pentosa konjugat, mirisetin-rhamnosida,
Serangga
isorhamnetinrhamnosida,
mearnsetin,
digunakan untuk uji toksisitas fumigant
phloridzin, mearnsetin-heksosida, luteolin,
yang kondisinya sesuai seperti kultur, dan
dan tipe B-proantosianidin dimer yang
minyak esensial dari daun dan bunga
dapat
Eucalyptus
menghambat
replikasi
bermacam tipe virus DNA atau RNA15.
dari
Tribolium
globulus.
castaneum
200μL
yang
minyak
esensial tanaman tersebut diserap oleh filter paper stripes lalu ditempatkan di Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
10
wadah dan dimasukkan serangga lalu
100% untuk jamur A.parasiticus. Senyawa
ditunggu 24 jam, ketika serangga sudah
yang berperan adalah 1,8-sineol18.
kehilangan kaki atau antenanya maka
Studi
farmakologi
selanjutnya
serangga tersebut telah mati dan minyak
adalah insektisida untuk hama kacang
esensialnya bekerja. Lalu datanya di
kedelai yaitu Sternechus pinguis dan
analisis dengan analisis statistika yaitu
Rhyssomatus
menggunakan ANOVA. Lalu didapatkan
penelitiannya yaitu menempatkan filter
dosis antifeedant nya yaitu 12,161 μl/l.
paper pada cawan petri yang telah diisi 6
Senyawa kimia yang berperan sebagai
serangga dewasa lalu diisi dengan minyak
antifeedant
esesnsial Eucalyptus globulus yang telah di
adalah
1,8-sineol
karena
potensi sebagai antifeedant sangat besar17.
uapkan
subtilis.
dengan
Langkah
berbagai
konsentrasi.
Aktivitas farmakologi selanjutnya
Konsentrasi yang tepat untuk insektisida
yaitu sebagai antifungi dalam melawan
adalah 0,40 μL dan 0,84 μL untuk
jamur
Sternechus
Aspergillus
flavus
Link
dan
pinguis
dan
Rhyssomatus
Aspergillus parasiticus Speare. Langkah
subtilis. Senyawa yang berperan dalam
pengujiannya yaitu kultur jamur A.flavus
insektisida ini adalah 1,8-sineol19.
dan A.parasiticus yang ditumbuhkan di yeast extract sucrose (YES) sebanyak 20 mL medium basal dan ditempatkan di
SIMPULAN Eucalyptus
globulus
merupakan
cawan petri, lalu dimasukkan minyak
tanaman yang memilki banyak khasiat
esensial Eucalyptus globulus 2,5; 25; 100;
untuk mengatasi berbagai penyakit yaitu
200; 500; 1000; 1500 μL. Kemudian
obat pilek, mengatasi TBC paru-paru,
dimasukkan
0,0899;
diabetes, asma, desinfektan, antiseptik,
0,1799; 0,4497;0,8995 dan 1,3492 mg 1,8-
antibakteri, antivirus, pengusir serangga
sineol dilarutkan dalam DMSO, kemudian
atau repellant, antifeedant dan antifungi.
ditutup oleh film polietilen diameter 5mm
Serta senyawa kimia yang berperan adalah
dan diinkubasi pada temperatur 20oC lalu
1,8-sineol, α-terpineol, quinat, luteolin, dan
diameter diukur setelah 10 hari. Kemudian
proantosianidin.
setelah 10 hari didapatkan dosis yang
globulus
menghambat pertumbuhan jamur yaitu
menjadi obat yang berasal dari bahan alam.
0,0022;
0,0225;
Sehingga
berpotensi
Eucalyptus
dikembangkan
pada dosis 1000 μL sebesar 100% untuk jamur A.flavus dan dosis 500 μL sebesar
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
11
4.
UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan rasa syukur kepada
Allah.swt.
dan
mengucapkan
terimakasih kepada kedua orang tua yang selalu mendoakan, lalu kepada dosen metodologi penelitian pak Rizky Abdullah,
5.
Ph.D., Apt. karena telah memberikan ilmunya dan kepada dosen pembimbing Ibu Zelika Mega Ramadhania, M.Si, Apt.
6.
yang telah rela berbagi serta membimbing penulis dengan sabar dan tak lupa kepada teman-teman seperjuangan. 7. KONFLIK KEPENTINGAN Tidak
terdapat
potensi
kepentingan
dengan
kepenulisan
(authorship),
konflik
penelitian, dan
8.
atau
publikasi artikel ini. 9. DAFTAR PUSTAKA 1.
2.
3.
Avidzba YN, Koshovyi OM, Komisarenko AM. Research of eucalyptus leaves dry extract obtained after essential oil extraction. JPI. 2014;3(1):18-22. Ghalem BR, Benali M. Antibacterial activity of the essential oils from the leaves of Eucalyptus globulus against Escherichia coli and Staphylococcus aureus. Asian Pac J Trop Biomed. 2012;2(9):739–42. Song A, Wang Y, Liu Y. Study on the chemical constituents of the essential oil of the leaves of Eucalyptus globulus Labill from China. Asian J Tradit Med. 2009;4(4):134–40.
10.
11.
Sebei K, Sakouhi F, Herchi W, Khouja ML, Boukchina S. Chemical composition and antibacterial activities of seven Eucalyptus species essential oils. Biol Res. 2015;48(7):1-5. Williams J, Woinarski J. Eucalypt ecology: Individuals to ecosystem. ed. Williams JE, Woinarski JCZ. United Kingdom: Cambridge University Press, 1997. 102-103p. Dixit A, Rohilla A, Singh V. A review article: Eucalyptus globulus: A new perspective in therapeutics. Int J Pharm Chem Sci. 2012;1(4):1678–83. Iwu Maurice M. Handbook of African Medicinal Plants. 2nd rev. ed. London New York: CRC Press Taylor & Francis Group, 2010. 217p. Abdossi V, Moghaddam EY, Hadipanah A. Chemical composition of Eucalyptus globulus grown in Iran. BFAIJ. 2015;7(2):322–24. Diksha, Gill NK, Kumar R, Dhar KL. Study on contents and chemical constituents of the essential oil of the leaves of Eucalyptus globulus Labill. Int J Univers Pharm Life Sci. 2012;2(4):264-69. Santos SA, Freire CS, Domingues MR, Silvestre AJ, Neto CP. Characterization of phenolic components in polar extracts of Eucalyptus globulus Labill. bark by high-performance liquid chromatography-mass spectrometry. J Agric Food Chem. 2011;59(17):9386-93. Gonzalo V, Jorge S, Freire MS, Antorrena G, Alvarez JG. Extraction of antioxidants from eucalyptus
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
12.
13.
14.
15.
16.
17.
(Eucalyptus globulus) bark. Wood Sci Technol. 2012;46(1):443-57. Mota I, Pinto PC, Novo C, Sousa G, Guerreiro O, Guerra AR, et al. Extraction of Polyphenolic Compounds from Eucalyptus globulus Bark: Process Optimization and Screening for Biological Activity. Ind Eng Chem Res. 2012;51(20):6991-7000. Makhlouf LB, Meudec E, Chibane M, Mazauric JP, Slimani S, Henry M, et al. Analysis by highperformance liquid chromatography diode array detection mass spectrometry of phenolic compounds in fruit of Eucalyptus globulus cultivated in Algeria. J Agric Food Chem. 2010;58(24):12615-24. Ghalem BR, Mohamed B. Antibacterial activity of leaf essential oils of Eucalyptus globulus and Eucalyptus camaldulensis. Afr J Pharm Pharmacol. 2008;2(10):211– 15. Versiati TP, Hafid AF, Widyawaruyanti A. Aktivitas antiviral batang Eucalyptus globulus terhadap virus hepatitis C JFH1a. JIFI. 2014;1(1):16–9. Samani AD, Ghahfarokhi SM, Samani AD, Kheirabadi KP. Acaricidal and repellent activities of essential oil of Eucalyptus globulus against Dermanyssus gallinae (acari: mesostigmata). J HerbMed Pharmacol. 2015;4(3):81–4. Ebadollahi A. Antifeedant activity of essential oils fromEucalyptus globulus Labil and Lavandula stoechas L. on Tribolium castaneum herbst (coleoptera: tenebrionidae). Bih Biol. 2011;5(1):8–10.
12
18.
19.
20.
Vilela GR, Almeida GS, D’Arce MA, Moraes MH, Brito JO, Silva MF, et al. Activity of essential oil and its major compound 1,8-cineole, from Eucalyptus globulus Labill., against the storage fungi Aspergillus flavus Link and Aspergillus parasiticus Speare. J Stored Prod Res. 2009;45(2):108-11. Zunino MP, Areco VA, Zygadlo JA. Insecticidal activity of three essential oils against two new important soybean pests: Sternechus pinguis (Fabricius) and Rhyssomatus subtilis Fiedler (Coleoptera: Curculionidae). Bol Latinoam Caribe Plant Med Aromat. 2011;11(3):269-77. Madouri LH, Asma B, Madani K, Said ZB, Rigou P, Grenier D, et al. Chemical composition, antibacterial and antioxidant activities of essential oil of Eucalyptus globulus from Algeria. Ind Crop Prod. 2015;78:148-53.
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157