Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
1
PERBAIKAN SANITASI, HIGIENITAS, DAN KETERSEDIAAN AIR BERSIH DALAM PENCEGAHAN DIARE Amalia Octa Permatasari1, Rano Kurnia Sinuraya1 1 Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran Jl. Raya bandung, Sumedang Km. 21 Jatinangor 45363 Telp./Fax. (022) 779 6200
[email protected]
Abstrak Diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi di negara berkembang dan sebagian besar kematian balita disebabkan karena penyakit tersebut. Faktor yang dapat memengaruhi terjadinya diare antara lain sanitasi yang buruk dan sarana air bersih yang tidak memadai. Air bersih dan sanitasi merupakan sasaran tujuan Pembangunan Milenium (MDG) yang ketujuh dan pada tahun 2015 adalah menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang yang merupakan goal ke 6 dari SDG yang merupakan lanjutan sasaran dari MDG. Tujuan dari article review ini adalah untuk memberikan gambaran perkembangan perbaikan sanitasi dan air sebagai langkah dalam pelaksanaan MDG. Metode yang digunakan dalam article review ini adalah dengan mencari semua daftar referensi artikel primer atau review berdasarkan kata kunci tertentu. Hasil dari article review ini adalah dapat mengetahui salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan perbaikan sanitasi dan penyediaan air bersih dengan meningkatkan jumlah anggaran biaya sehingga prevalensi kematian balita akibat diare menurun. Kata kunci : air, diare, MDG, sanitasi
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
2
Improved Sanitation, Hygiene and Clean Water Availability to Prevent Diarrhoea Abstract Diarrhoea is one of health problems that mostly occurs in low-middle income countries, and this disease contributes highest death rate for infant and children under five years old. Some factors that could affect the occurrence of diarrhoea are poor sanitation and inadequate facilities of clean water. Healthy Water Availability and Sanitation Enhancement become the targets of the Millennium Development Goals (MDG). In 2015, clean water and sanitation become the sixth goal of SDG which is a continuation of the MDG targets. It is targeted to ensure the availability and management of sustainable water and sanitation for everyone. The purpose of this review is to provide an sanitation enhancement and healthy water development as a step in the implementation of the MDGs. The method used in this review is to find all the reference lists of primary articles based on certain keywords. The results of this review is able to know one of the government's efforts to improve sanitation and water provision by increasing the amount of the budget so that the prevalence of child mortality due to diarrhoea decreased. Keywords : diarrhea, MDGs, sanitation, water PENDAHULUAN Diare
merupakan
satu
bawah usia lima tahun disebabkan oleh
masalah kesehatan di negara berkembang
diare, dengan mayoritas terjadi di sub-
yang sering terjadi dan menyebabkan
Sahara Afrika dan Asia Tenggara. Salah
sekitar
setiap
satu contohnya adalah diare merupakan
tahunnya dengan angka paling banyak
salah satu penyebab utama morbiditas dan
yang terjadi adalah pada balita1. Secara
mortalitas pada balita di Afrika Selatan.
global, satu dari 10 kematian pada anak di
Data resmi dari Statistik Afrika Selatan
1,6-2,5
juta
salah
kematian
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
memperkirakan
bahwa
3
sekitar
20%
kematian balita disebabkan karena diare.
limbah (SPAL), kualitas bakterologis air, dan kondisi rumah 5.
Menurut Survei Rumah Tangga Umum (GHS)
tahun
penyelidikan
sanitasi yang buruk seperti diare secara
perwakilan nasional ke dalam kehidupan
khusus berkorelasi dengan kemiskinan dan
Afrika Selatan, menunjukkan bahwa ada
pada waktu tertentu hampir setengah dari
lebih dari 60.000 kasus diare anak per
populasi perkotaan Afrika, Asia, dan
bulan dan sekitar 9.000 kematian anak
Amerika Latin memiliki penyakit yang
akibat diare di tahun yang sama 2.
berhubungan dengan sanitasi yang buruk,
Diare
2010,
Penyakit yang berhubungan dengan
sebagai
kebersihan, dan air. Dari hasil ekskresi
lembek
manusia, faeces merupakan hal yang
sampai cair dengan frekuensi yang lebih
paling berbahaya untuk kesehatan. Satu
sering dari biasanya (3 kali atau lebih
gram tinja segar dari orang yang terinfeksi
dalam sehari) yang ditandai dengan gejala
dapat mengandung sekitar 106 patogen
dehidrasi, demam, mual dan muntah,
virus, 106-108 bakteri patogen, 104 kista
anoreksia,
lemah,
protozoa atau ookista, dan 10-104 telur
abdominal,
mata
defekasi
didefinisikan
dengan
konsistensi
pucat, cekung,
keratin membran
cacing.
Berdasarkan
tersebut,
mukosa kering dan pengeluaran urin
pentingnya
menurun.3,4
yang
terutama dalam sanitasi harus ditegakkan
memengaruhi antara lain faktor lingkungan
dalam upaya untuk mencegah penularan
yang meliputi sarana air bersih (SAB),
penyakit infeksi1. UNICEF dan WHO telah
sanitasi, jamban, saluran pembuangan air
menggagaskan
Beberapa
faktor
suatu
hal
intervensi
suatu
intervensi
tertentu,
untuk
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
4
menurunkan kasus diare pada anak secara
semua orang. Ini merupakan goal ke 6
global,
yang masih berkelanjutan dari sasaran
salah
penyediaan
air
satunya bersih,
adalah
dengan
sanitasi
dan
MDG mengenai air bersih dan sanitasi8.
kebersihan atau biasa disebut dengan
Pemerintah harus menyadari bahwa
WASH (Water, Sanitation and Hygiene) 2.
investasi di sanitasi menyajikan intervensi
Manfaat program WASH adalah untuk
strategis
menghambat transmisi kuman patogen
kemiskinan.
penyebab diare dari lingkungan ke tubuh
memberikan bukti lebih lanjut untuk
manusia6.
mendukung investasi dalam penyediaan air
penting
dalam
Data-data
mengurangi
ekonomi
akan
Air bersih dan sanitasi merupakan
dan sistem sanitasi dan layanan, dengan
salah satu sasaran Pembangunan Milenium
fokus pada layanan yang baik secara sosial
(MDG) yang ketujuh dan pada tahun 2015
efisien dan berkelanjutan secara finansial
diharapkan
setengah
sehingga dapat membantu pemerintah dari
jumlah penduduk yang tanpa akses ke air
negara-negara berpenghasilan rendah dan
bersih yang layak minum dan sanitasi
menengah untuk membenarkan alokasi
dasar dapat berkurang7. Sebagai kelanjutan
anggaran yang memadai untuk sistem dan
target MDG yang belum selesai, dibentuk
layanan tersebut9. Penulisan article review
agenda baru dengan 17 goals yaitu
ini bertujuan untuk memberikan gambaran
Sustainable Develompment Goals (SDG).
perkembangan perbaikan sanitasi dan air
Salah satu langkah dalam SDGs adalah
sebagai langkah dalam pelaksanaan MDG.
menjamin ketersediaan dan pengelolaan air
METODE
serta sanitasi yang berkelanjutan bagi
Pencarian dan Strategi Pencarian
sampai
dengan
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
5
Metode penelitian yang dilakukan adalah
artikel.
mencari artikel ilmiah, jurnal ilmiah,
berdasarkan pada kriteria inklusi dan
annual report atau text book pada database
eksklusi yang telah ditentukan. Kriteria
yang
di
inklusi yang digunakan adalah artikel-
PubMed, PLoS, Reaserchgate, UNICEF,
artikel yang didalamnya memuat tentang
WHO
dengan
prevalensi penyakit diare akibat buruknya
atau
sanitasi dan air di suatu negara dan adanya
keywords tertentu. Daftar referensi yang
sistem perbaikan sanitasi dan air sebagai
dicari adalah dari semua artikel primer dan
salah
review
atau
Development Goals. Sedangkan untuk
keywords sanitasi, air, diare, kesehatan,
kriteria eksklusi yaitu jurnal yang di
hygiene.
terbitakan
Kriteria seleksi data (eksklusi dan
artikel yang digunakan sebagai acuan
inklusi)
minimal
adalah
10
inklusi
yaitu
artikel-artikel
dipublikasikan
dan
menggunakan
Google
antara
Scholar,
istilah
berdasarkan
lain
pencarian
kata
kunci
Penyeleksian
satu
tujuan
dari
dilakukan
Millenium
dibawah tahun 2006 karena
tahun
terakhir.
Hasil dari pencarian kemudian dilakukan beberapa
skrinning
atau
penyeleksian
HASIL Hasil
pencarian
artikel
yang
yang
didalamnya memuat tentang prevalensi
didapatkan adalah sebanyak 28 artikel,
penyakit diare akibat buruknya sanitasi dan
yang kemudian dilakukan skrinning dan
air di suatu negara dan adanya sistem
penyeleksian artikel sesuai dengan kriteria
perbaikan sanitasi dan air sebagai salah
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
6
satu tujuan dari Millenium Development
sehingga didapatkan sebanyak 17 artikel
Goals dan kriteria eksklusi yaitu jurnal
yang digunakan sebagai referensi dalam
yang di terbitakan dibawah tahun 2006,
penulisan article review ini.
Tabel 1. Rute Transmisi Penyebaran Penyakit Melalui Air Klasifikasi Waterborne
Rute Transmisi
Contoh Penyakit
Melalui konsumsi patogen
penyakit diare
dalam air minum
demam enterik, seperti tipus hepatitis A
Water-washed
Melalui konsumsi insidental
penyakit diare
patogen dalam kegiatan
Trakhoma
lainnya; Hasil dari tidak
Kudis
memiliki air yang cukup untuk mandi dan kebersihan Water-based
Melalui host invertebrata
Guinea worm
akuatik; Hasil dari kontak
schistosomiasis
fisik berulang dengan air yang terkontaminasi Water-related insect vector
Melalui vektor serangga yang Malaria (parasit) dan berkembang biak di atau
demam kuning (virus)
dekat air Sumber : White, Bradley, and others (1972); Cairncross and Valdmanis (2006) dalam Zwane and Kremer (2007)11
air. Klasifikasi tersebut dibagi menjadi 4 Tabel di atas merupakan klasifikasi yaitu waterborne, water-washed, watersuatu
penyakit
berdasarkan
transmisi based dan water-related insect vector.
patogen yang disebarkan melalui media
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
7
Sub-Sahara Afrika Asia Selatan Oceania Asia Barat
% Tanpa Akses Peningkatan Air
Asia Tenggara
% Tanpa Akses Peningkatan Sanitasi
Afrika Utara Amerika dan Karibean Asia Timur Negara Maju 0
20
40
60
80
Sumber : Montgomery M.A. 200714 Gambar 1. Persentase Penduduk Tanpa Akses Terhadap Perbaikan Air dan Sanitasi
Proporsi Populasi dengan Sanitasi Buruk Kaukasia & Asia Tengah 4%
Afrika Utara Asia Barat 10% 15% Amerika Latin dan Karibian 20% Sub-Sahara Afrika Asia Tenggara 70% 31%
Asia Selatan 59%
Asia Timur 34% Oseania 45%
Sumber : WHO/UNICEF 20127
Gambar 2. Proporsi Populasi dengan Sanitasi Buruk
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
Berikut
ini
8
merupakan
jumlah
akses universal terhadap sumber air minum
biaya modal untuk memperluas cakupan
dan sanitasi, dari 2011-2015 (dalam jutaan
untuk mencapai target MDG dan mencapai
US $ 2010) berdasarkan WHO1
Tabel 2. Jumlah Biaya Modal
Persediaan Air Bersih Region
Sanitasi
Urban
Rural
Total
Urban
Rural
Total
(USD)
(USD)
(USD)
(USD)
(USD)
(USD)
2,009
1,836
3,845
2,729
833
3,562
8,842
3,057
11,898
5,036
1,333
6,369
13,620
16,010
29,629
47,026
48,198
95,224
24,745
4,364
29,109
29,144
10,188
39,332
21,346
70,248
50,812
16,607
67,419
4,187
3,644
7,831
43,736
45,460
89,197
22,835
6,712
29,547
8,250
7,602
15,852
Asia Barat
15,746
4,624
20,370
11,010
3,765
14,775
Oceania
163
700
864
182
480
662
All
141,049
62,293
203,341
197,925
134,446
332,392
Kaukasia &Asia Tengah Afrika Utara Sub Sahara Afrika Caribean &Latin Amerika Asia Timur 48,902 Asia Selatan Asia Tenggara
PEMBAHASAN
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
Anak-anak
lebih
9
rentan
Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat
dibandingkan kelompok usia lainnya untuk
bahwa kekurangan air bersih, sanitasi dan
efek buruk dari air yang tidak aman,
kebersihan yang memadai berkontribusi
jumlah air yang belum memadai, sanitasi
terhadap pembunuh utama anak-anak di
yang buruk dan kurangnya kebersihan.
bawah lima tahun, termasuk penyakit
Secara global, 10,5 juta anak di bawah usia
diare, pneumonia, gangguan neonatal dan
lima tahun meninggal setiap tahun, dengan
undernutrition10.
sebagian besar kematian tersebut terjadi di negara berkembang10.
Menggunakan sarana air bersih yang tidak memenuhi syarat sanitasi akan
Salah satu metode standar yang digunakan untuk mengklasifikasikan beban
meningkatkan
risiko
terjadinya
diare
berdarah pada anak balita sebesar 2,47 kali dibandingkan
dengan
keluarga
yang
penyakit yang berhubungan dengan air
menggunakan sarana air bersih yang
dirangkum menurut jalur transmisi patogen
memenuhi
(Tabel 1). Dalam taksonomi tersebut,
UNICEF (2012), sanitasi yang buruk dan
penyakit diare menyebar melalui transmisi
sarana air bersih yang kurang memadai
faecal-oral dan ditularkan melalui kategori
mengakibatkan 88% kematian anak akibat
waterborne dan kategori water-washed11.
diare
Gambar
1
syarat
di
sanitasi12.
seluruh
Menurut
dunia13.
menggambarkan,
dampak bagi kesehatan ini, angka tersebut
menurut wilayah, persentase penduduk
juga menunjukkan jumlah kematian per
tanpa akses terhadap perbaikan air dan
1000 anak muda dari usia 1 tahun yang
sanitasi. Untuk menunjukkan bagaimana
disebabkan
penyakit
diare.
Kondisi
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
tersebut
sebagian
besar
10
berada
pada
sejak 1.990. Namun, di daerah yang paling
negara-negara berkembang dengan kondisi
miskin, akses tetap suram dan, kecuali
yang paling parah terjadi di sub-Sahara
perbaikan yang signifikan terjadi, banyak
Afrika, di mana 42% dari populasi adalah
negara, termasuk banyak dari mereka di
tanpa perbaikan air, 64% adalah tanpa
sub-Sahara
sanitasi, dan kematian akibat penyakit
MDGs PBB untuk air dan sanitasi. Jumlah
diare lebih besar daripada di daerah lain.
orang yang hidup tanpa sanitasi masih
Selain itu di negara maju terlihat adanya
amat tinggi di Asia Selatan dan Afrika
populasi yang tidak memiliki sanitasi yang
Selatan7.
Afrika,
belum
memenuhi
baik yaitu berkisar antara 8% dan populasi
Adanya upaya peningkatan biaya
tanpa perbaikan air sebesar 12% dengan
(Tabel 2) yang dilakukan oleh WHO
jumlah kematian balita akibat diare paling
adalah salah satu cara untuk memperbaiki
sedikit dibandingkan dengan negara-negara
sanitasi dan air yang memiliki tujuan untuk
lainnya14.
menurunkan jumlah kematian anak atau
Upaya selama dekade terakhir telah
balita akibat penyakit yang berhubungan
menghasilkan beberapa kemajuan (Gambar
dengan air dan sanitasi tersebut termasuk
2). Beberapa negara telah mengalami
diare9. Dari tabel tersebut dapat dilihat
peningkatan dalam sarana sanitasi dan
bahwa biaya terbesar yang diasumsikan
ketersediaan air bersih.
terdapat
Target untuk
pada
negara-negara
dengan
pasokan air dilaporkan sebagian telah
tingkat prevalensi kematian balita paling
terpenuhi pada tahun 2010, dengan 2 miliar
tinggi yaitu di Sub-Sahara Afrika dan Asia
orang memperoleh akses ke air bersih
Selatan. Dilihat dari total anggaran yang
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
11
dianjurkan oleh WHO, jumlah modal biaya
intervensi
perbaikan
banyak
membantu dalam penetapan prioritas dan
dibandingkan dengan suplai air bersih. Hal
penganggaran. Hasil analisis ini dapat
ini
sanitasi
membantu rencana Afrika Selatan untuk
merupakan salah satu hal penting dalam
mengurangi angka kematian anak di era
menurunkan angka kematian balita akibat
pasca-2015. Analisis ini menunjukkan
diare dan meningkatkan kualitas hidup
bahwa scalling up 13 intervensi untuk
masyarakat
cakupan penuh (99%), bisa mencegah
sanitasi
menunjukkan
Kesenjangan
lebih
bahwa
dinilai
dapat
lebih dari 5 juta kasus diare dan 5.000
layanan air dan sanitasi, dan sebagian besar
kematian diare pada anak di bawah lima
warga
intervensi
tahun. Salah satu kebutuhan yang perlu
penting yang berkontribusi pada tingginya
ditingkatkan adalah air di rumah-rumah
prevalensi diare, khususnya di wilayah Sub
dan
Sahara Afrika salah satunya adalah di
anggaran kesehatan Afrika Selatan, biaya
Afrika Selatan. Analisis dilakukan oleh
scalling up intervensi harus terjangkau,
Chloe et al untuk mengevaluasi dampak
dengan
potensial untuk meningkatkan cakupan
untuk intervensi berkisar antara di bawah
intervensi yang direkomendasikan karena
US $ 1 dan US $ 3 per kapita 2.
merupakan
akses
up
ke
miskin
dalam
scalling
kematian balita akibat diare di Afrika
infrastruktur
tambahan
Afrika
sanitasi.
biaya,
Selatan
Mengingat
diperkirakan
telah
mencapai
Selatan antara 2014 dan 2030. Jumlah
target air dan sanitasi untuk Millennium
potensi kehidupan yang bisa diselamatkan
Development Goal (MDG) yaitu goal ke 7.
dan sumber daya yang diperlukan untuk
Lebih dari 90% dari Afrika Selatan
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
12
memiliki akses ke sumber air bersih publik
penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374
dan lebih dari 70% memanfaatkan jamban
/1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi
atau toilet. Namun, meskipun mencapai
423 /1000 penduduk dan tahun 2010
tujuan ini, sekitar enam juta rumah tangga
menjadi 411/1000 penduduk. Kejadian
(46%) tidak memiliki akses air ke pipa di
Luar Biasa (KLB) diare juga masih sering
rumah mereka dan 1,4 juta rumah tangga
terjadi, dengan CFR yang masih tinggi.
(11%) masih kekurangan akses ke layanan
Pada tahun 2008 terjadi KLB di 69
sanitasi. Selain itu, layanan sanitasi di
Kecamatan dengan jumlah kasus 8133
lebih dari 3,8 juta rumah tangga (26%) di
orang, kematian 239 orang (CFR 2,94%).
daerah
yang formal tidak memenuhi
Tahun 2009 terjadi KLB di 24 Kecamatan
standar yang diperlukan karena kerusakan
dengan jumlah kasus 5.756 orang, dengan
infrastruktur 2.
kematian
100
orang
(CFR
1,74%),
Di wilayah Asia sendiri, Indonesia
sedangkan tahun 2010 terjadi KLB diare di
merupakan salah satu negara berkembang
33 kecamatan dengan jumlah penderita
dengan tingkat prevalensi kematian balita
4204 dengan kematian 73 orang (CFR 1,74
akibat diare cukup tinggi. Menurut data
%.)15.
yang dihimpun dari Depkes RI (2011),
Riset
kesehatan
dilakukan
Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari
menunjukkan bahwa angka diare pada
tahun
anak-anak
s/d
2010
terlihat
dari
Dinas
Kesehatan
yang
survei morbiditas yang dilakukan oleh
2000
oleh
dasar
rumah
tangga
RI
yang
kecenderungan insidens naik. Pada tahun
menggunakan sumur terbuka untuk air
2000
minum tercatat 34 persen lebih tinggi
IR
penyakit
Diare 301/
1000
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
dibandingkan
dengan
13
anak-anak
dari
cenderung mengalami peningkatan yaitu
rumah tangga yang menggunakan air
dari 51,5% di tahun 2010 menjadi 59,8%
ledeng. Selain itu, angka diare lebih tinggi
pada tahun 201316.
sebesar 66 persen pada anak-anak dari
Sebagai langkah untuk mencapai
keluarga yang melakukan buang air besar
MDG, diperlukan pencapaian tambahan 26
di sungai atau selokan dibandingkan
juta orang dengan sanitasi yang lebih baik
mereka pada rumah tangga dengan fasilitas
pada tahun 2015. Diperlukan investasi
toilet pribadi dan septik tank13.
yang lebih banyak di sektor air bersih dan
Data
Dasar
sanitasi. Investasi pemerintah di sektor
menunjukkan
tersebut kurang dari satu persen dari PDB.
bahwa secara keseluruhan, kira-kira 116
Salah satu langkah pemerintah adalah
juta orang masih kekurangan sanitasi yang
dengan
memadai. Namun, hasil riskesdas pada
Percepatan Sanitasi Nasional) tahun 2010,
tahun 2013 menunjukkan bahwa proporsi
sehingga alokasi anggaran sanitasi oleh
rumah tangga di Indonesia yang memiliki
pemerintah daerah meningkat sebesar 4
akses terhadap fasilitas sanitasi improved
sampai 7 persen pada tahun 201113.
(Riskesdas)
Riset tahun
Kesehatan 2010
membentuk
PPSP
(Program
dilakukan oleh pemerintah dan kementrian Perbaikan sanitasi dan penyediaan air bersih ini akan mengurangi dampak
kesehatan dalam menangani kasus diare antara lain17:
terjadinya penyakit diare di suatu negara. Selain perbaikan sanitasi dan penyediaan
•
Memberikan vaksinasi rotavirus
air bersih, beberapa upaya yang dapat
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
•
14
Memantau kemajuan dan kebutuhan
•
Dukungan
melalui pengumpulan, analisis, dan
promosi
pelaporan data berkualitas
perubahan
jelas
dan
kesehatan
ditargetkan
dan
program perilaku.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada
SIMPULAN Diare bertanggung jawab untuk
pihak yang memberikan kontribusi dalam
sejumlah besar kematian anak di dunia,
penulisan artikel review ini.
dan untuk mengurangi dampaknya salah
KONFLIK KEPENTINGAN
satu langkah dalam tujuan sasaran MDG
Seluruh penulis menyatakan tidak terdapat
adalah penyediaan air bersih dan sanitasi
potensi
yang berpengaruh terhadap prevalensi
penelitian, kepenulisan (authorship), dan
diare. Pembangunan infrastruktur sanitasi
atau publikasi artikel ini.
dan penyediaan air bersih dengan cara
DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan
anggaran
biaya
yang
konflik
kepentingan
1. Mara D, Lane
dengan
J, Scott B, and
diperlukan merupakan salah satu upaya
Trouba D. Sanitation and Health.
yang dapat dilakukan oleh pemerintah
PLoS Medicine. 2010; 7(11):1-7.
dalam menurunkan angka kematian balita
2. Chola L, Michalow J, Tugendhaft
akibat diare dan meningkatkan kualitas
A, and Hofman K. Reducing
hidup masyarakat.
diarrhoea deaths in South Africa: costs and effects of scaling up
UCAPAN TERIMAKASIH
essential interventions to prevent and treat diarrhoea in under-five
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
children.
BMC
15
Public
Health.
2015;15(394):1-10.
6. Waddington H and Snilstveit B. Effectiveness and sustainability of
3. Nazek Al-Gallas. Etiology of Acute
water,
sanitation,
and
in
hygiene
Diarrhea in Children and Adults in
interventions
combating
Tunis, Tunisia, with Emphasis on
diarrhoea. Journal of Development
Diarrheagenic
Effectiveness. 2009;1(3): 295-335
Escherichia
coli:
Phenotyping,
and
7. Roma E And Pugh I. Toilets for
Molecular Epidemiology. Am J
Health. London : London School of
Trop Med Hyg. 2007;77(3): 571-
Hygiene and Tropical Medicine.
582
2012
Prevalence,
4. Chang
Ju
Young.
Decreased
8. Anung. Kesehatan dalam kerangka
Diversity of the Fecal Microbiome
Sustainable
in Recurrent Clostridium difficile-
(SDGs). Jakarta : RAKORPOP
Associated Diarrhea. J Infect Dis..
KEMENTERIAN
2008; 197(3): 435-438
RI; 2015.
5. Adisasmito W. Faktor risiko diare
Development
Goals
KESEHATAN
9. WHO. Global costs and benefits of
pada bayi dan balita di indonesia:
drinking-water
systematic
review
penelitian
sanitation interventions to reach the
akademik
bidang
kesehatan
MDG
masyarakat.
MAKARA
target
supply
and
and
universal
coverage. Geneva : WHO; 2012.
KESEHATAN. 2007; 11(1): 1-10
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157
Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
16
10. Veneman. Progress for children a report card on water and sanitation. UNICEF; 2006.
Equation. Environmental Science & Technology. 2007 15. Depkes
11. Zwane & Kremer. What Works in Fighting Diarrheal Diseases in Developing Countries? A Critical
RI.
Situasi
di
Indonesia. Jakarta : Departemen Kesehatan Indonesia; 2011. 16. Depkes RI. Riset Kesehatan Dasar
Review. The World Bank Research
2013.
Observer. 2007; 22(1):1-24
Kesehatan RI; 2013.
12. Chandra Y, Hadi MC, dan Yulianty
Diare
Jakarta
17. Snyder, D.
:
Departemen
Diarrhea: Common
AE. Hubungan antara keadaan
Illness, Global Killer Diarrhea kills
sanitasi sarana air bersih dengan
2,195 children every day—more
kejadian diare pada balita di desa
than AIDS, malaria, and measles
Denbantas Tabanan tahun 2013.
combined. U.S : Department of
Jurnal
Health
Kesehatan
Lingkungan.
2013;4(1):112-117. 13. UNICEF
Indonesia.
and
Human
Services
Centers for Disease Control and Ringkasan
Prevention; 2012.
Kajian : Air Bersih, Sanitasi dan Kebersihan. UNICEF; 2012. 14. Montgomery M.A. 2007. WATER and SANITATION in Developing Countries: Including Health in the
Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157