Farmaka Volume 15 Nomor 3
56
MOLEKULAR IMPRINTING POLIMER UNTUK PENGUJIAN ATENOLOL DALAM CAIRAN BIOLOGIS : REVIEW JURNAL Meilia Suherman, Aliya Nur Hasanah Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran Jalan Raya Bandung – Sumedang Km. 21 Jatinangor 45363 Email :
[email protected]
Abstrak Atenolol merupakan obat golongan antagonis β adrenaceptor, atau dikenal juga dengan β1blocker yang digunakan untuk pengobatan kelainan pada jantung, seperti angina pektoris, hipertensi, aritmia, dan infark moikard (serangan jantung), dan lain-lain. Namun, atenolol juga dianggap sebagai doping bagi altet karena memiliki efek yang dapat mengurangi denyut jantung, tremor pada tangan, dan juga mengurangi kecemasan (anti ansietas) selama pertandingan berlangsung. Hingga saat ini telah banyak metode yang digunakan pengujian atenolol diantaranya metode kromatografi, metode potensiometer, metode voltametri dan metode elektroforesis zona kapiler. Metode-metode tersebut memiliki kelemahan dan keuntungannya masing - masing seperti faktor biaya, waktu analisis, sensitivitas dan selektivitas. Selain itu pula metode preparasi sampel akan sangat mempengaruhi hasil analisis karena keberadaan atenolol yang berada pada matriks biologi sehingga membutuhkan teknik preparasi yang tepat untuk meningkatkan akurasi dari pembacaan alat. Molecularly imprinted polymers (MIPs) adalah cara yang efektif untuk mengekstrak atau pra-konsentrat target analit dari matriks kompleks sebelum analisis. MIP mempunyai kemampuan yang selektif dalam mengisolasi senyawa spesifik atau analog strukturalnya dari matriks yang kompleks. Kata kunci : analisis, atenolol, Molekular imprinting polimer, metode preparasi Abstract Atenolol is a β-adrenaceptor antagonist drugs, also known as β1-blockers used for the treatment of heart diseases, such as angina pectoris, hypertension, arrhythmia, and moicard infarction (heart attack), and others. However, atenolol is also thought of as doping for altet because it has effects that can reduce heart rate, hand tremor, and also reduce anxiety (anti ansietas) during the game. Until now many methods have been used such as chromatograpi, potentiometer, voltametri and electroforesis method. This method has its own disadvantages and advantages such as cost factor, timing analysis, sensitivity and selectivity. In addition, the sample preparation method will greatly influence the results of the analysis because of the presence of atenolol that is on the biological matrix, so it requires proper preparation techniques to improve the reading result of the tool. Molecular Imprinting Polymer (MIPs) are an effective way to extract or pre-concentrate an analytical target from a complex matrix before analysis. MIP has a selective ability in isolating or its structural analogs from complex matrices. Keyword : analysis, atenolol, Molecularly Imprinted Polymer, Preparation method.
Farmaka Volume 15 Nomor 3
I.
57
Pendahuluan
untuk penentuan obat ini. [13]. Saat ini
Atenolol, atau dikenal juga sebagai 4-
berkembang
preparasi
sampel
dengan
[2hydroxy3[(1methylethyl)amino]propoxy
menggunakan SPE yang spesifik yaitu
]benzeneacetamide,
pembentukan
merupakan
obat
molecular
imprinting
golongan β blocker yang digunakan secara
polymer,
tunggal
untuk
preparasi ini diharapkan dapat mengurangi
pengobatan hipertensi, angina pectoris,
beberapa kelemahan di atas. Metode
aritmia, dan infark miokard. [22] Namun,
preparasi
MIP
ini
atenolol juga dianggap sebagai doping bagi
penetapan
kadar
analyt
atlet karena memiliki efek yang dapat
dilakukan dengan penggunaan HPLC yang
mengurangi tekanan darah sistolik dan
umum terdapat di setiap institusi.
atau
pun
kombinasi
diastol. [13]. Hingga saat ini metode
dengan
Molecularly
penggunaan
metode
memungkinkan yang
Imprinted
dapat
Polymers
pengujian atenolol adalah kromatografi
(MIPs) adalah cara yang efektif untuk
massa nano-cair-spektrometri massa [9],
mengekstrak atau pra-konsentrat target
metode
metode
analit dari matriks kompleks sebelum
[12],
analisis [13]. MIP adalah bahan sintetis
kromatografi lapis tipis berkinerja tinggi
yang dirancang untuk memiliki selektivitas
[3], kromatografi cair kinerja fase balik
yang ditentukan untuk target molekuler
dengan
metode
yang telah ditentukan, dan dapat disintesis
voltametri [12], kromatografi cair kinerja
dengan perakitan sendiri melalui ikatan
tinggi tandem spektrometri massa [21],
non-kovalen atau kovalen [11] kompleks
elektroforesis zona kapiler [2]. Tetapi
pra-polimerisasi
metode-metode tersebut memiliki beberapa
monomer fungsional yang sesuai dalam
kelemahan seperti biaya yang tinggi, waktu
porogen yang sesuai. Kompleks pra-
analisis yang lama, dan sensitivitas serta
polimerisasi
selektivitas yang rendah. Dengan demikian,
dengan bantuan crosslinker, setelah itu
perlu dikembangkan metode yang efektif
templatenya hilang. Pengambilan template
voltametri
potensiometer voltase
detektor
[8],
diferensial
UV
[26],
antara
kemudian
molekul
dan
dipolimerisasi
Farmaka Volume 15 Nomor 3
58
dapat dilakukan dengan prosedur ekstraksi
senyawa aminoalkohol dan relatif polar
sederhana, atau pemutusan secara kimia,
hidrofilik. Secara fisik atenolol berupa
tergantung pada jenis interaksi antara
serbuk putih atau hampir putih, tidak
template dan monomer. Polimer berpori
berbau, atau hampir tidak berbau dengan
yang memiliki situs pengenalan khusus,
nilai pKA 9,6, kelarutan dalam air 26,5
bentuk, ukuran dan fungsi komplementer,
mg/ml pada 37oC, dan log koefisien partisi
terhadap molekul template, atau analog
(oktanol ; air) adalah 0,2. Atenolol ini
struktural yang memiliki struktur yang
mudah larut dalam HCl 1M (300 mg/ml
mirip [11].
pada
Review ini bertujuan untuk melihat melihat pengaruh penggunaan MIP untuk
dan
sedikit
larut
dalam
kloroform (3 mg/ml pada 25oC) [4]. I.1.1 Penyalahgunaan Atenolol β-Blockers / β-antagonists / β-
preparasi atenolol dalam sediaan biologis. 1.1
25oC
Atenolol
adrenergic blocking agents / β-adrenergic
Atenolol, atau dikenal juga sebagai 4-
antagonists
merupakan
obat
yang
[2-hydroxy-3-[(1-
digunakan secara luas untuk pengobatan
methylethyl)amino]propoxy]
penyakit-penyakit jantung. Banyak atletobat
atlet yang menggunakan β-blockers untuk
golongan β blocker yang digunakan secara
mengurangi denyut jantung, tremor pada
tunggal
tangan, dan juga mengurangi kecemasan
benzeneacetamide,
atau
pun
merupakan
kombinasi
untuk
pengobatan hipertensi, angina pectoris,
(anti
ansietas)
selama
aritmia, dan infark miokard. Obat ini
berlangsung. Karena itulah β-blockers
bekerja dengan mekanisme penyekat β1-
dianggap sebagai doping dan dilarang
adenoreseptor yang selektif bekerja pada
penggunaannya
reseptor β1 di jantung. Waktu paruh
pertandingan.
eliminasinya dari tubuh sekitar 6 jam,
kadar urin yang diizinkan adalah 0.5 μg/mL
dengan dosis yang lazim diberikan yaitu 25-
dan ini telah ditetapkan oleh World Anti-
100 m perhari [19]. Atenolol adalah suatu
Doping Agency (WADA) [27]. Obat-obat
oleh
pertandingan
atlet
Konsentrasi
selama
maksimum
Farmaka Volume 15 Nomor 3
59
β-blockers tidak benar-benar dieliminasi
elektroforesis zona kapiler, dan teknik
dari tubuh sehingga sering diekresikan
lainnya. Sebagian besar pengujian atenolol
dalam air seni setelah terapi. Akibatnya,
menggunakan HPLC, hal ini dikarenakan
timbul
efek
kelebihannya dibandingkan teknik lainnya
samping jangka panjang dan efek kronis
termasuk ketepatan, kepekaan, ketahanan,
dari obat ini kepada manusia dan ekosistem.
dan sebagainya yang sangat baik. [2]
[6] Salah satu golongan obat β-adrenergik
I.2.
yang
(MIP)
kekhawatiran
sering
terjadinya
disalahgunakan
adalah
atenolol.
Molecularly Imprinted Polymer
Molecularly
I.1.2 Metode Pengujian Atenolol
(MIP)
Imprinted
merupakan
Polymer
teknik
yang
Sampai sejauh ini, telah dilaporkan
dikembangkan untuk membuat polimer
beberapa metode yang dapat digunakan
yang memiliki sifat pengenalan molekul
untuk penentuan atenolol, di antaranya
terhadap analit, senyawa analog dan
kromatografi massa nano-cair-spektrometri
enantioner tunggal. MIP dibuat dengan
massa, metode potensiometer, metode
mencampurkan molekul template dengan
voltametri voltase diferensial, kromatografi
monomer
lapis tipis berkinerja tinggi, kromatografi
inisiator dalam pelarut yang sesuai biasanya
cair kinerja fase balik dengan detektor UV,
berupa pelarut aprotik dan nonpolar. [25].
metode
voltametri,
kromatografi
cair
kinerja tinggi tandem spektrometri massa,
fungsional,
crosslinker,
dan
Farmaka Volume 15 Nomor 3
60
Gambar 1. Gambaran skematik proses pembentukan molekuler iprinting (Mariana R. Et., al 2016) Beberapa
variabel
dari
proses
mempengaruhi
interaksi
antara
gugus
imprinting dapat memengaruhi selektivitas
fungsi dan molekul template. Selektivitas
dan
MIP.
dan kapabilitas MIP bergantung juga pada
template,
sensitivitas suhu dari kesetimbangan ikatan
kapasitas
pengikatan
dari
Interaksi
antara
monomer
fungsional
dan
seperti
ikatan
hidrogen
elektrostatik/gaya diperlukan
untuk
molekul
Van
crosslinker,
der
Waals,
monomer
fungsional
dan
template.[1] I.2.1 Jenis Ikatan MIP
jarak
Jenis ikatan yang digunakan dalam
molekular dengan reseptor. Morfologi
penggunaan molekuler imprinting ada dua,
polimer
dan
membentuk
dan
antara
Selektivitas
dari
MIP
yaitu kovalen dan nonkovalen. Energi
dipengaruhi
oleh
konsentrasi
dan
ikatan pada beberapa jenis ikatan pada
stoikiometri
dari
template/monomer
pendekatan non kovalen sangat lemah
fungsional. Selama proses polimerasi,
dibanding ikatan kovalen. Desain dan
pemisahan fase dipengaruhi oleh suhu dan
sintesis
porogen yang digunakan dalam proses,
membutuhkan dasar pengertian pada gaya
yang akan menentukan morfologi dari
fundamental yang mengarah ke self-
polimer, porositas, dan aksesbilitas dari
assembly pada template dengan monomer
lokasi
dan pengikatan kembali ligan pada MIP
pengikatan.
Hal
ini
juga
pada
imprint
yang
berhasil
Farmaka Volume 15 Nomor 3
61
akhir. Untuk ikatan nonkovalen, interaksi
secara empiris dengan evaluasi beberapa
yang paling penting adalah gaya Van der
polimer yang dibuat dengan formulasi yang
Waals (VDW), ikatan hidrogen, interaksi
berbeda dengan meningkatnya template.
ionik, dan gaya hidrofobik [11].
Dari
I.2.2. Teknik Preparasi MIP
pembentukan sisi ikat MIP, monomer
I.2.2.1 Template
fungsional
mekanisme
secara
bertanggung
umum
jawab
untuk
Template adalah hal penting yang
interaksi ikatan dalam sisi ikatan imprinted,
mengarahkan kelompok fungsional yang
dan untuk prosedur molecular imprinting
tergantung dengan monomer fungsional
non kovalen, biasanya digunakan jumlah
dalam semua proses molecular imprinting.
mol
Kebanyakan MIP menggunakan molekul
mendukung
organik kecil sebagai template. Terdapat
fungsional dengan template, hal yang
pula prosedur khusus untuk senyawa
terpenting untuk menyesuaikan fungsi
organik yang lebih besar, misalnya protein
template
dan sel. Struktur imprinting yang jauh lebih
komplementer
besar masih menjadi tantangan. Alasan
dengan
utama adalah template yang lebih besar
memaksimalkan pembentukan kompleks
kurang kaku dan dengan demikian tidak
dan efek imprinting. [11].
memfasilitasi pembuatan rongga pengikat
I.2.2.3. Crosslinker
dengan baik selama proses pencetakan [11].
Terdapat
I.2.2.2. Monomer
yang
relatif
berlebihan.
pembentukan
dengan
monomer
monomer
(misal
ikatan
Untuk
ikatan
secara H-donor
H-akseptor)
beberapa
faktor
untuk
yang
memengaruhi selektivitas sorben MIP,
Monomer fungsional dipilih dengan
salah satunya adalah jenis dan jumlah agen
sangat hati-hati karena merupakan salah
pengikat silang (cross-linking agent) yang
satu hal terpenting untuk pembentukan
digunakan pada proses polimerisasi. Cross-
interaksi template dan substrat. Untuk
linker
nonkovalen
morfologi matriks polimer, menstabilkan
imprinting,
rasio
optimal
template atau monomer dapat dicapai
situs
berperan
dalam
mengontrol
ikatan, dan menjaga kestabilan
Farmaka Volume 15 Nomor 3
62
mekanik [11]. Kesesuaian jumlah cross-
melalui polimer yang dihasilkan,
linker sangat diperlukan untuk menjaga
dan
stabilitas dari rongga dan matriks polimer
3. Pelarut porogeik harus memiliki
[11]. Derajat crosslinking yang terlalu
polaritas yang relatif rendah. [11]
tinggi, dapat menyebabkan kapasitas dari
I.2.2.5. Inisiator
polimer menurun dan difusi substrat ke
Inisiator dengan sifat kimia yang
dalam situs pengenalan terganggu selama
berbeda dapat digunakan sebagai sumber
proses rebinding. Sementara itu, apabila
radiasi dalam polimerasi radikal bebas.
derajat crosslinking terlalu rendah, maka
Inisiator digunakan untuk mendukung
spesifisitas ikatan dari MIP dapat menurun
pembentukan monomer fungsional dengan
[23].
monomer [11]. Pada penelitiannya Jinyang
I.2.2.4. Pelarut Porogen
Yu, et. Al. 2010 dan Homayon A. Et. Al.
Pelarut porogen memiliki peran yang
2014
2,2’-
menggunakan
penting dalam pembentukan struktur pori
azobisisobutyronitrile
MIP, karena sifat dan tingkat pelarut
inisiator dalam pembuatan MI-SPE atenolol
porogenik menentukan kekuatan interaksi
[13,14].
non-kovalen,
I.2.3. Metode Sintesis MIP
bentuk/morfologi
memengaruhi dan
sebagai
secara
Terdapat 2 metode yang dapat
langsung memengaruhi kineja MIP[11].
digunakan untuk pembuatan MIP yaitu
Pemilihan pelarut ini didasarkan pada :
metode ruah dan metode pengendapan.
1. Molekul
polimer,
(AIBN)
template,
inisiator,
Metode ruah merupakan metode yang
monomer, dan crosslinker harus
banyak digunakan dalam sintesis MI-SPE
larut dalam pelarut porogenik,
karena
2. Pelarut
sederhana,
tidak
khusus
atau
membutuhkan
untuk
instrumen canggih dalam pembuatannya
menjaga sifat aliran yang baik
[11]. Produk yang dihasilkan memerlukan
pori-pori,
proses
keahlian
serta
harus
menghasilkan
porogeik
cepat,
penggerusan
dan
pengayakan
Farmaka Volume 15 Nomor 3
63
sebelum digunakan. Proses penggerusan
diperkirakan dari ikatan isoterm oleh
selain menghabiskan banyak waktu juga
aplikasi pada beberapa model matematika
dapat merusak sejumlah situs ikatan serta
(model disecrete Langmair dan continous
mengurangi
pengenalan
Freundlich adalah yang paling sering
molekul dan selektivitas dari polimer yang
diterapkan) dan kinetika reaksi pada proses
diperoleh
absorbsi dalam sistem batch. Isoterm
kemampuan
dari
metode
polimerasi
pengendapan yang merupakan alternatif
adsorbsi
lain dalam pembuatan MIP [11]. Pada
interaksi antara absorbat dan absorben dan
dasarnya,
memperkirakan
metode
pengendapan
berguna
untuk
beberapa
memahami
parameter.
menggunakan reaksi pencampuran dengan
Isoterm ini menunjukan hubungan antara
metode ruah, kecuali penggunaan pelarut
konsentrasi absorbat dalam larutan dan
porogen yang lebih banyak. Partikel yang
jumlah absorbat yang teradsorbsi pada
seragam
dengan
polimer ketika berada pada kesetimbangan
menggunakan metode ini, di mana proses
[24]. Model yang sering digunakan untuk
pembentukan rantai polimer terus tumbuh
menjelaskan
sampai ukurannya lebih besar hingga
Langmuir dan Freudich.
menjadi tidak larut dalam reaksi campuran.
II.
dapat
Selanjutnya,
butiran
diperoleh
partikel
polimer
isoterm
adsorbsi
adalah
Metode Referensi
yang
digunakan
pada
dengan mudah diperoleh dengan pencucian
review jurnal tentang moleklar imprinting
dan sentrifugasi. Teknik ini mudah dan
polimer untuk pengujian atenolol ini adalah
membutuhkan waktu yang lebih singkat
jurnal-jurnal penelitian tentang atenolol,
daripada metode ruah dan menghasilkan
Molekular
butiran yang teratur dalam jumlah besar
penggunaan MIP untuk pengujian atenolol
[10].
dari berbagai sumber internasional. Kriteria
I.2.5. Evaluasi MIP
inklusi pada review jurnal ini adalah jurnal
Evaluasi
MIP
imprinting
polimer
dan
dilakukan dengan
internasional tentang atenolol, Molekular
menggunakan parameter ikatan yang dapat
imprinting polimer dan penggunaan MIP
Farmaka Volume 15 Nomor 3
64
untuk pengujian atenolol dari sepuluh tahun
review jurnal ini adalah kurang lebih
terakhir (2007-2017). Jumlah studi yang
sebanyak 20 jurnal.
digunakan untuk hasil dan pembahasan III. Hasil Berikut ini adalah hasil perbandingan penggunaan SPE terhadap beberapa obat dari golongan β bloker :
Gambar 2. Rata-rata perolehan kembali β-blockers pada beberapa macam jenis SPE (Warunya B, et. Al., 2014)
Gambar 3. Design komputerisasi struktur dari kompleks atenolol dan MAA menunjukkan adanya ikatan hidrogen (ikatan non kovalen). (Jinyang Yu, et. Al. 2010)
Farmaka Volume 15 Nomor 3
65
Gambar 4. Morfologi dari MIPs telah diuji dengan menggunakan SEM (Scanning Electron Microscope ) (Jinyang Yu, et. Al. 2010).
Gambar 5, Pengujian selektifiitas MIP terhadap senyawa analognya (Jinyang Yu, et. Al. 2010)
Farmaka Volume 15 Nomor 3
66
Tabel 1 Pengujian atenolol pada beberapa sampel berbeda (Hamayon A.P., et al. 2014) Konsentrasi
Penambahan
Kadar yang
atenolol
atenolol
diperoleh
(mg/L)
(mg/L)
(mg/L)
Tablet
4
-
3,81±0,42
95,3
5,65
0,04
Urin
-
4
3,84±0,23
96,0
3,19
0,03
Plasma
-
4
3,60±0,31
89,9
4,86
0,05
Recovery Sampel
LOD RSD
(%)
(mg/L)
Tabel 2 Pengujian atenolol pada urin dengan konsentrasi yang berbeda (Warunya B, et. al., 2014) Konsentrasi atenolol yang Recovery (%)
ditambahkan (µg/mL) 10
98±6
50
97±4
100
99±2
IV. Hasil
dalam beberapa penelitian SPE telah
Pengujian atenolol yang digunakan
terbukti menjadi metode preparasi sampel
sebagai doping umumnya berada dalam
yang
matriks sampel yang rumit seperti cairan
gangguan dari matriknya secara selektif,
biologi. Beberapa metode preparasi sampel
sehingga
telah
tujuan
pemisahan kromatografi akan mendapatkan
bioanalitik dan membersihkan sampel dari
hasil yang sensitif, selektif, dan robust.
matriksnya dan prakonsentrasi, seperti
Metode
ekstraksi pelarut (yaitu, ekstraksi cair cair
diantaranya fase terbalik, fase normal dan
(LLE),
(SPE),
penukar ion, saat ini molecular imprinting
phasemicroextraction padat (SPME). Dan
merupakan metode SPE yang saat ini
dikembangkan
ekstraksi
fase
untuk
padat
efektif
untuk
metode
SPE
yang
menghilangkan
selanjutnya
sering
seperti
digunakan
Farmaka Volume 15 Nomor 3
67
dikenal memiliki selectivitas yang tinggi.
dengan template. Dimana penelitian ini
Warunya B, et. Al., 2014 telah melakukan
menggunakan asam metakrilat (MAA)
penelitian terhadap retensi dan selektivity
sebagai
macam-macam SPE terhadap golongan
Trimetilpropan
obat β bloker. Gambar 2 menunjukkan
sebagai crosslinker. [13]
monomer
fungsional
trimetakrilat
dan
(TRIM)
bahwa penggunaan MI-SPE merupakan
Pembentukan MIP dengan metode
metode preparasi sampel yang paling
pengendapan juga diketahui merupakan
efektif
bloker
metode yang paling efektif dibanding
menggunakan SPE. Pengujian meliputi
dengan metode ruah. Hal ini dimungkinkan
ekstraksi fase terbalik, fase normal dan
karena
penukar ion serta MIP, di mana hasilnya
penggerusan
adalah
yg
menyebabkan kerusakan banyak situs aktif
digunakan: SupelMIP > Plexa PCX > Oasis
dan ketidak beraturan bentuk partikel,
MCX > Oasis HLB > Plexa > Plexa PAX >
sehingga mengurangi kemampuan adsorbs
Oasis MAX. Pengujian juga menggunakan
dari sorben. Pada metode pengendapan
cairan
melihat
tidak ilakukan penggerusan sehingga situs
efektivitas dari SPE yang telah dioptimasi.
aktif terjaga, selain itu partikel yang
Sehingga dapat disimpulkan bahwa diantara
dihasilkan memiliki ukuran yang seragam
metode
dengan diameter yang kecil sehingga
dalam
Efisiensi
biologis
preparasi
pengujian
β
recovery
(urin)
SPE
untuk
SPE
lainnya
MIP
memiliki hasil yang lebih efektif. [27] Jinyang Yu, et. Al. Jinyang telah melakukan
yang
ruah
dilakukan
diperkirakan
dapat
meningkatkan luas permukaan partikel yang
berguna
dalam
mengoptimalkan
terjadinya absorbs. Gambar 4 menunjukan
mengetahui jenis ikatan yang tebentuk
mikrosker yang seragam yang dibuat
antara monomer dengan template (gambar
dengan metode penggendapan (ukuran
3).
partikelnya
hasil
komputer
metode
untuk
Dari
simulasi
pada
simulasi
komputer
seragam
0.6μm)
dengan
menunjukan bahwa terjadi ikatan hidrogen
sekitar
(ikatan
menggunakan SEM. [13]
nonkovalen)
antara
monomer
yang
dilihat
diameter dengan
Farmaka Volume 15 Nomor 3
68
Pengujian
selektifitas
diperlukan
2014 telah melakukan pengujian untuk
untuk memastikan bahwa metode cukup
perolehan
selektf
yang
ditambahkan ke dalam urin dalam beberapa
diinginkan. Dari gambar 6 terlihat bahwa
konsentrasi, hasil penelitian menunjukan
jumlah ikatan atenolol dan MIP jauh lebih
bahwa perolehan kembali atenolol dengan
tinggi
penggunaan
untuk
(hasil
dibanding
pengujian
yang
obat
diperoleh
propranolol,
>90%)
MIP
atenolol
dengan
yang
variasi
atau
konsentrasi menunjukan hasil yang baik
alprenolol. Hal ini dapat dijelaskan karena
yaitu > 90% dengan koefisien korelaasi
adanya
yang
0,9995 dan nilai LOD dan LOQ masing-
mengandung komplek supra-molecular dari
masing 2,0 µg/mL dan 6,7 µg/mL (tabel 2)
monomer fungsional dan template. Dari
[27]. Perlu digarisbawahi bahwa hasil
hasi review beberapa jurnal diperoleh
recovery yang diperoleh di dapat dengan
bahwa selektifitas penggunaan monomer
menggunakan monomer yang berbeda,
dengan template atenolol selektif hanya
namun dapat dilihat bahwa penggunaan
ntuk atenolol. [13]
MIP unuk pengujian atenolol di dalam
polimerasi
dari
pindolol
kembali
larutan
Dilakukan pula penelitian terhadap pengaruh
matriks
terhadap
pengujian
matriks
(tablet
tinggi.
melakukan penelitian terhadap pengaruh
V. Kesimpulan
terhadap
atenolol
dengan
cairan
biologi)
memberikan hasil perolehan kembali yang
atenolol, Hamayon A.P., et all. 2014
matriks
dan
Molekular
imprinting
metode
preparasi
polimer
menggunakan 3 matriks yang berbeda,
merupakan
yang
dimana sampel di spike ke dalam bentuk
menujukan hasil yang selektif dan sensitive
matriknya diantaranya tablet, urin dan
terhadap atenolol. Hingga saat ini telah
plasma. Tabel 1 menunjukan hasil recovery
banyak metode pengujian atenolol yang
untuk atenolol pada matriks yaitu 89.9%
digunakan, Tetapi metode-metode tersebut
pada plasma darah, 96.0% pada urin,dan
memiliki beberapa kelemahan seperti biaya
95.3% pada tablet [14]. Warunya B, et. Al.,
yang tinggi, waktu analisis yang lama, dan
Farmaka Volume 15 Nomor 3
69
sensitivitas serta selektivitas yang rendah.
P.; Ortiz-Lastra, E. Determination
Selain itu pula keberadaan obat dalam
of the β-blocker atenolol in plasma
senyawa biologis akan mempengaruhi hasil
by capillary zoneElectrophoresis. J.
analisis.
Chromatogr. A 2001, 916, 297-304.
Dari
hasil
review,
metode
molecular imprinting merupakan metode
3. Argekar,
A.P.;
Powar,
S.G.
yang efektif digunakan dalam pengujian
Simultaneous
atenolol di dalam matriks biologi Karena
atenolol and amlodipine intablets by
memiliki
high-performance
selektifitas
yang
tinggi
determination
of
thin-layer
dibandingkan senyawa analognya dan juga
chromatography. J. Pharm. Biomed.
memiliki
nilai
Anal. 2000, 21, 1137-1142.
Sehingga
pengujian
recovery yang tinggi. selanjutnya
dapat
4. Arvand, M.; Vejdani, M.; Moghimi,
dilakukan dengan HPLC konvensional.
M. Construction and performance
Ucapan Terima Kasih
characterizationof an ion selective
Penulis menyampaikan terima kasih kepada ibu Dr. Aliya Nur Hasanah, M.Si.,Apt, selaku dosen pembimbing atas kritik, saran, dan kesediaannya dalam menelaah artikel ini.
electrode
for
determination
potentiometric of
inpharmaceutical
atenolol preparations.
Desalination 2008, 225, 176-184. 5. A.
Martı´n-Esteban.
2013.
Molecularly-imprinted polymers as Daftar Pustaka
a versatile, highly selective tool in
1. Antonia Maria Carro-Diaz and Rosa Antonia
Lorenzo-Ferreira.
Molecularly Imprinted Polymers for Sample Preparation. Handbook of Molecularly Imprinted Polymers. 2. Arias, R.; Jimenez, R.M.; Alonso, R.M.; Telez, M.; Arrieta, I.; Flores,
sample preparation.
Trends
in
Analytical Chemistry, Vol. 45, 2013 6. Beltran et. Al., 2010 7. B. Rezaei, S. Mallakpour and O. Rahmanian. 2010. Application of Molecularly Imprinted Polymer for Solid
Phase
Extraction
and
Farmaka Volume 15 Nomor 3
70
Preconcentration
of
voltammetric
Hydrochlorothiazide
in
atenolol
determination in
of
pharmaceutical
Pharmaceutical and Serum Sample
formulations
Analysis. J. Iran. Chem. Soc., Vol. 7,
nanogold modified indium tin oxide
No. 4, December 2010, pp. 1004-
electrode”
1011.
Communications.
8. Cervini, P.; Antonio Ramos, L.; Tadeu,
E.;
Determination
Cavalheiro,
G.
of
ata
atenolol
graphite–polyurethane
composite
and
urine
using
Electrochemistry Electrochem
Commun. 2006, 8, 65-70. 12. Goyal,
R.N.;
Voltammetric atenolol
Singh,
S.P.
determination
at
of
C60-modifiedglassy
electrode. Talanta 2007, 72, 206-
carbon electrodes. Talanta 2006,
209.
69, 932-937.12.
9. D’Orazio, G.; Fanali, S. Use of
13. Hennion,
1999.
Solid-phase
teicoplanin stationary phase for the
extraction: method development,
enantiomeric resolution of atenolol
sorbents, and coupling with liquid
in human urine by nano-liquid
chromatography. J Chromatogr A.
chromatography–mass
1999 Sep 24;856(1-2):3-54.
spectrometry. J. Pharm. Biomed. Anal. 2006, 40, 539-544.
14. Homayon A. P., Elham M., Mohsen A. & Leila H. 2014. Selective
10. Giuseppe V., Roberta D. S., Lucia
Sorption And Determination Of
M., Maria R. L., Anna S.,Sonia
Atenolol In Pharmaceutical And
S.dan
2011.
Biological Samples By Molecular
Molecularly Imprinted Polymers:
Imprinting Using New Copolymer
Present and Future Prospective. Int.
Beads
J. Mol. Sci. 2011, 12, 5908-5945
Journal of Liquid Chromatography
Giuseppe
M.
11. Goyal, R.N.; Gupta, V.K.; Oyama, M.; Bachheti, N. Differential pulse
As
Functional
& Related Technologies
Matrix.
Farmaka Volume 15 Nomor 3
71
15. H. Yan and K. H. Row. 2006. Characteristic
and
Synthetic
Approach of Molecularly Imprinted
atenolol.Postgrad.
med.
J.,
53,
(Suppl. 3) 74-78. 20. Mehdi
K.,
Farhad
A. design
2010.
Polymer. Int. J. Mol. Sci. 2006, 7,
Computer-assisted
and
155-178
synthesis of molecularly imprinted
16. Hongyuan Yan and Kyung Ho Row.
polymers for selective extraction of
2008. Molecularly Imprinted Solid-
acetazolamide from human plasma
Phase Extraction for Determination
prior
of Enrofloxacin and Ciprofloxacin
determination.
in Chicken Muscle. Bull. Korean
to
21. Nikolai,
its
L.N.;
McClure,
E.L.;
Wong,
C.S.
Chem. Soc. 2008, Vol. 29, No. 6
MacLeod,
1173
Stereoisomerquantification of the β-
17. Jinyang Y, Xiaoling H, Renyuan S, Shan
X.
2011.
Molecularly
S.L.;
voltammetric
blocker drugs atenolol, metoprolol, and propranolol inwastewaters by
Imprinted Polymer Microspheres
chiral
Prepared
chromatography–tandem
by
Precipitation
Polymerization
for
Atenolol
Recognition. Advanced Materials Research Vols. 148-149 (2011) pp 1192-1198
high-performance
liquid
massspectrometry. J. Chromatogr. A 2006, 1131, 103-109. 22. O. Kamp, G. T. Sieswerda and C. A. Visser: Comparison of Effects on
18. Kevin D. C., Cheng Z., and Jared L.
Systolic
and
Diastolic
Left
A. 2016. Sample Preparation for
Ventricular Function of Nebivolol
Bioanalytical and Pharmaceutical
Versus Atenolol in Patients With
Analysis. Anal. Chem. 2016, 88,
Uncomplicated
11262−11270
HypertensionAm. J. Cardiol. Vol. 92
19. Mcainsh,
J.
(1977).
pharmacokinetics
Clinical of
(2003), p. 334.
Essential
Farmaka Volume 15 Nomor 3
72
23. Rachel W. 2010. Development and
drugs on solid-phase extraction
Characterisation of Molecularly
sorbents: Application to direct
Imprinted Suspension Polymers.
determination
24. Robert J. U., Sarah C. B., Yizhao C., Ripal N. S., dan Ken D. S. 2001. Characterization Imprinted
of
Molecularly
Polymers
Langmuir-Freundlich
with
the
Isotherm.
Anal. Chem. 2001, 73, 4584-4591 25. Sergey
dan
Anthony,
2006.
Molecular imprinting of polymers 26. Venkatesh, G.; Ramanathan, S.; Mansor,
S.M.;
Munavvar,
A.S.;
Nair,
N.K.;
Croft,
S.L.;
Navaratnam, V. Development and validation of RP-HPLC-UV method for simultaneous determination of buparvaquone, propranolol, verapamil:
atenolol, quinidine
A
tool
for
and the
standardization of rat in situ intestinal permeability studies. J. Pharm. Biomed. Anal. 2007, 43, 1546-1551. 27. Warunya B., Hana S., Francisco J. L., Ana M. G. C & Petr S. 2014. Retention and selectivity of basic
of
β-blockers
in
urine. Anal Bioanal Chem (2014) 406:4207–4215 28. Xiao-Shui Li, Gang-Tian Zhu, YanBo Luo, Bi-Feng Yuan, Yu-Qi Feng.
2013.
applications magnetic
Synthesis of
materials
and
functionalized in
sample
preparation. Trends in Analytical Chemistry, Vol. 45, 2013