HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) DI PELABUHAN MANADO Christivalia Garedja*, Nancy S.H. Malonda*, Vanda Doda *Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsrat Manado ABSTRAK Kelelahan merupakan suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat, Nutrisi atau gizi pada pekerja adalah merupakan salah satu faktor penyebab kelelahan kerja Tujuaanya untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Manado. Perlu dilakukan sosialisasi tentang kelelahan kerja dan pencegahannya pada pekerja tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di Pelabuhan Manado jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2017 di Pelabuhan Manado. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah pekerja Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Manado berjumlah 95 pekerja yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar isian data yaitu daftar pertanyaan yang digunakan untuk menentukan subjek penelitian, alat ukur waktu reaksi (Reaction Timer) dan alat ukur Timbangan Berat Badan dan Microtoice. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara Status Gizi dengan kelelahan kerja nilai p Value sebesar 0,649 ( p value ≥ 0,05) dan nilai koefisien korelasi -0,047, responden dengan status gizi berdasarkan IMT, 53 orang (55,8%) berstatus gizi normal. Kesimpulannya tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Manado. Perlu dilakukan sosialisasi tentang kelelahan kerja dan pencegahannya pada pekerja tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di Pelabuhan Manado Kata Kunci: Status Gizi, Kelelahan Kerja ABSTRACT Fatigue is a mechanism to protect the body so that the body avoid further damage so that there is restoration after rest, Nutrition or nutrition in workers is one of the factors causing fatigue. In order to determine the relationship between nutritional status with fatigue work on loading and unloading labor in Manado Seaport . It needs to be socialized about work fatigue and its prevention on worker of loading and unloading (TKBM) in Port of Manado. The research type is an observational analytic research with cross sectional approach. The study was conducted in January - March 2017 at Manado Port. Population and sample in this research is worker of loading and unloading Worker (TKBM) in Manado Port numbering 95 workers that fulfill the criteria of inclusion and exclusion.Instrument in this research is data sheet that is questionnaire used to determine research subject, (Reaction Timer) and Weighing Scales and Microtoice. Data analysis in this research is univariate and bivariate analysis. The result showed that the correlation between nutritional status and work fatigue value of p value was 0,649 (p value ≥ 0,05) and correlation coefficient value was 0,047, responder with nutritional status based on IMT, 53 people (55,8%) had normal nutritional status. In conclusion there is no relationship between nutritional status with work fatigue on loading and unloading labor in Manado Port. It needs to be socialized about work fatigue and its prevention on workers of loading and unloading labor (TKBM) in Manado Port. Keywords: Nutrition Status, Work Fatigue
1
PENDAHULUAN Kelelahan
merupakan
suatu
mekanisme
produktivitas
kerja
yang
diselenggarakan
upaya
optimal
keselamatan
dan
perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari
kesehatan kerja. Upaya keselamatan dan
kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi
kesehatan kerja dimaksud untuk memberikan
pemulihan setelah istirahat. Istilah kelelahan
jaminan
biasanya menunjukan kondisi yang berbeda-
derajat kesehatan pekerja/buruh dengan cara
beda dari setiap individu, tetapi semuanya
pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat
bermuara kepada kehilangan efisiensi dan
kerja, pengendalian bahaya ditempat kerja,
penurunan kapasitas kerja serta ketahanan
promosi
tubuh. Kelelahan umum biasanya ditandai
rehabilitasi (Suma’mur, 2014). Gizi kerja
dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja
adalah zat-zat atau kalori yang diperlukan
yang disebabkan oleh karena monotoni,
oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan
intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan
sesuai dengan jenis pekerjaan. Gizi pada
lingkungan,
status
pekerja mempunyai peran sangat penting
kesehatan dan keadaan gizi (Tarwaka, 2014).
baik bagi kesejahteraan, maupun dalam
Menurut International Labour Organitation
rangka
(ILO) dalam (Ahmad Muizzudin, 2013)
produktivitas. Kekurangan nilai gizi pada
setiap
pekerja
makanan yang dikonsumsi tenaga kerja
meninggal dunia karena kecelakaan kerja
sehari-hari akan membawa akibat buruk
yang disebabkan oleh faktor kelelahan.
terhadap tubuh seperti pertahanan tubuh
Penelitian tersebut dijelaskan dari 58.115
terhadap penyakit menurun, kemampuan fisik
sampel,
kurang, berat badan menurun, muka pucat
tahun
sebab-sebab
sebanyak
18.828
mental,
2
juta
diantaranya
(32,8%)
keselamatan
dan
kesehatan,
meningkatkan
pengobatan,
meningkatkan
kurang
mengalami kecelakaan kerja yang disebabkan
bereaksi
oleh faktor kelelahan, maka akan berdampak
(Setyawati dan Langgar, 2014). Berdasarkan
langsung pada tingkat produktivitas kerjanya,
survei awal yag dilakukan di Pelabuhan
seperti masalaah tidur, kebutuhan biologis,
Manado diperoleh keterangan bahwa terdapat
dan juga kelelahan kerja bahkan diutarakan
125 orang yang bekerja sebagai tenaga kerja
bahwa penurunan produktivitas kerja di
bongkar muat. Dimana 125 orang tersebut
lapangan sebagian besar disebabkan oleh
semuanya
kelelahan kerja. Menurut UU No. 13 tahun
Pekerjaan
2003
setiap
Manado hanya dapat dilaksanakan oleh
untuk
Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) yang
pekerja/buruh
bahwa
mempunyai
hak
memperoleh perlindungan atas keselamatan
lamban
dan
berjenis bongkar
kurang
dan
mengalami kelelahan. Sedangkan jika pekerja
menegaskan
bersemangat,
disiplin
dan
lain
kelamin muat
di
motivasi, sebagainya
laki-laki. Pelabuhan
terdaftar di kantor Pelabuhan Manado.
dan kesehatan kerja. untuk melindungi
Kebanyakan aktivitas bongkar muat
keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan
menggunakan tenaga manusia dan pekerjaan 2
dilakukan dengan memindahkan barang dari
pendekatan
gudang penyimpanan ke kendaraan yang
dilaksanakan pada bulan Januari – Maret
mengangkut
sampai
2017 di Pelabuhan Manado. Populasi dalam
setelah
penelitian ini adalah seluruh pekerja Tenaga
barang telah berada di dermaga Pelabuhan
Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan
Manado
dengan
Manado berjumlah 125 pekerja. Sampel
mengangkat atau mengangkut barang dari
dalam penelitian ini adalah total populasi
kendaraan kedalam kapal yang dilakukan
yaitu pekerja Tenaga Kerja Bongkar Muat
oleh tenaga kerja bongkar muat. Berdasarkan
(TKBM) di Pelabuhan Manado berjumlah 95
wawancara
didermaga
barang-barang Pelabuhan
pekerjaan
dilanjutkan
Penelitian
kerja
pekerja yang memenuhi kriteria inklusi dan
peneliti
juga
ekslusi.Instrumen dalam penelitian ini adalah
mendapat laporan dari pekerja bahwa waktu
lembar isian data yaitu daftar pertanyaan
kerja lebih dari 8 jam per hari dan
yang digunakan untuk menentukan subjek
berlebihnya beban kerja angkat-angkut, maka
penelitian, alat ukur waktu reaksi (Reaction
hal ini dapat mengakibatkan terjadinya
Timer) dan alat ukur Timbangan Berat Badan
kelelahan kerja
dan
muat
beberapa
sectional.
tenaga
bongkar
dari
Manado,
cross
(TKBM)
Microtoice.
Analisis
data
dalam
penelitian ini adalah analisis univariat dan METODE PENELITIAN
bivariat
Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian
observasional
analitik dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi Kategori
N
%
Normal
53
55,8
Gemuk
42
44,2
Total
95
100
Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui jumlah
IMT, 53 orang (55,8%) berstatus gizi normal,
responden dengan status gizi berdasarkan
42 orang (44,2%) berstatus gizi gemuk.
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kelelahan Kerja di Pelabuhan Manado Kategori
N
%
Ringan
1
1,1
Sedang
21
22,1
Berat
73
76,8
Total
95
100
Berdasarkan tabel 4, dapat dilihat responden dengan kategori kelelahan ringan yaitu 1 3
responden (1,1%), kelelahan sedang terdapat
terdapat 73 responden (76,8%).
21 responden (22,1%), dan kelelahan berat
Hubungan Antara Status Gizi dengan Kelelahan Kerja Tabel 4. Analisis Hubungan antara Status Gizi dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Bongkar Muat di Pelabuhan Manado Status Gizi
Tingkat Kelelahan
Status Gizi
Correlation
1,000
- ,047
Coefficient Sig. (2-tailed) Spearmen’s rho
,649
N
95
95
Tingkat
Correlation
-,047
1,000
Kelelahan
Coefficient Sig. (2-tailed)
,649
N
95
95
Berdasarkan tabel 4, dapat dilihat hasil
berdasarkan tingkat kelelahan diperoleh hasil
pengukuran
paling
tingkat
kelelahan
yang
banyak
yaitu
yang
mengalami
menggunakan alat Reaction Timer dan status
kelelahan dengan kategori kelelahan berat
gizi yang menggunakan Microtoice dan
berjumlah 73 orang (76,8%), kelelahan
timbangan dan dengan menggunakan uji
sedang berjumlah 21 orang (22,1%), dan
spearmen
jumlah
kelelahan ringan 1 orang (1,1%). Kelelahan
responden penelitian yaitu 95 reponden
adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh
tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan
agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih
Manado dengan nilai p Value sebesar 0,649 (
lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah
p value ≥ 0,05) dan nilai koefisien korelasi -
istirahat.
0,047 menunjukkan arah hubungan lemah
menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
setiap individu, tetapi semuanya bermuara
terdapat hubungan antara status gizi dengan
kepada kehilangan efisiensi dan penurunan
kelelahan kerja pada tenaga kerja bongkar
kapasitas
muat di Pelabuhan Manado.
tubuh.(Tarwaka, 2014).
didapatkan
bahwa
Istilah
kelelahan
kerja
serta
biasanya
ketahanan
Berdasarkan hasil penelitian pada 95 pekerja PEMBAHASAN
Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di
Dari hasil pengukuran tingkat kelelahan kerja
Pelabuhan Manado diperoleh 53 orang
pada Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM)
(55,8%) berstatus gizi normal dan 42 orang
di Pelabuhan Manado yang melibatkan 95
(44,2%) berstatus gizi gemuk.
orang,
Dengan
demikian perhitungan mengenai status gizi 4
pekerja
menunjukkan
presentase
diketahui bahwa kelompok umur pekerja
terbesar adalah pekerja dengan status gizi
yang mempunya presentase tertinggi yaitu
baik yaitu 55,8%. Herliani (2012) dalam
pada kelompok umur 60-64 tahun sebesar
penelitiannya tentang hubungan status gizi
23,2%, sedangkan presentase terendah pada
dengan kelelahan kerja pada pekerja industri
kelompok umur 35-39 tahun sebesar 4,2%.
pembuatan
Wirun
Maurits (2012) menyatakan bahwa faktor
Sukoharjo menyatakan bahwa para pekerja
usia merupakan hal yang tidak dapat
yang berstatus gizi baik mengkonsumsi
diabaikan, mengingat usia dapat berpengaruh
makanan sesuai dengan kebutuhan energi
terhadap kekuatan fisik dan mental pekerja
yang mereka butuhkan untuk bekerja dan
serta pada usia tertentu seorang pekerja akan
memiliki pola atau kebiasaan hidup sehat.
mengalami perubahan prestasi kerja. Menurut
Sedangkan pekerja mempunyai status gizi
Badan Pusat Statistik, komposisi penduduk
lebih sebesar 44,2% hal tersebut dikarenakan
Indonesia menurut kelompok umur terdiri
banyaknya jumlah makanan yang dikonsumsi
dari penduduk usia produktif (15-64 tahun)
pekerja,
bekal
dan usia tua (≥65 tahun). Menurut Suma’mur
makanan dan suka bermalas-malasan atau
(1989), pekerja yang telah berusia lanjut akan
tidak terlalu giat dalam bekerja. Seorang
merasa cepat lelah dan tidak bergerak dengan
pekerja dengan keadaan gizi yang baik akan
gesit ketika melaksanakan tugasnya sehingga
memiliki kapasitas kerja dan ketahanan tubuh
mempengaruhi kinerjanya.
yang lebih baik dibandingkan dengan pekerja
tingkat
yang
Pekerja
berada pada tingkat SD sebanyak 36 orang
memerlukan makanan yang begizi untuk
(37,9%), dan tingkat SMP sebanyak 35 orang
pemeliharaan tubuh, untuk perbaikan dari
(36,8%) dan yang paling sedikit tingkat
sel-sel dan jaringan, untuk pertumbuhan
SMA/SMK sebanyak 24 orang (25,3%).
sampai
untuk
Maurits (2012) menyatakan bahwa Secara
termasuk
umum pendidikan bertujuan mengembangkan
pekerjaan. Status gizi dipengaruhi oleh
dan memperluas pengetahuan, pengalaman,
konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat
serta pengertian individu. Makin tinggi
gizi didalam tubuh. Bila tubuh memperoleh
pendidikan
cukup zat-zat gizi dan digunakan secara
seseorang berpikir secara luas, makin tinggi
efisien akan tercapai status gizi optimal yang
daya inisiatifnya dan makin mudah pula
memungkinkan
untuk menentukan cara-cara efisien guna
gamelan
di
kebiasaan
berstatus
masa-masa
melakukan
bahwa
daerah
membawah
gizi
lebih.
tertentu
dan
kegiatan-kegiatan
pertumbuhan
fisik,
perkembangan otak, kemampuan kerja dan
pendidikan,
Berdasarkan
kebanyakan
seseorang,
pekerja
makin
mudah
mengerjakan pekerjaanya dengan baik.
kesehatan secara umum pada tingkat setinggi Hubungan
mungkin. Setiap industri memiliki pekerja
Antara
Kelelahan Kerja
dengan kelompok umur yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, 5
Status
Gizi
dengan
Hasil
analisis
yang
menggunakan
uji
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
spearmen pada Tenaga Kerja Bongkar Muat
mengenai hubungan antara status gizi dengan
(TKBM) di Pelabuhan Manado diperoleh
kelelahan kerja pada 95 tenaga kerja bongkar
tidak ditemukan adanya hubungan antara
muat (TKBM) di Pelabuhan Manado dapat
status gizi dengan kelelahan kerja penelitian
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
ini didukung oleh Mauludin (2010) mengenai faktor-faktor
yang
berhubungan
1. Perkerja dengan kategori kelelahan
dengan
ringan sebanyak 1 orang (1,1%),
kelelahan pada pekerja proses produksi
kelelahan sedang sebanyak 21 orang
kantong semen PBD (Paper Bag Division)
(22,1%),
PT. Indocement Tunggal Prakarsa TBK
sebanyak 73 orang (76,8%).
dan
kelelahan
berat
Citeureup-Bogor tahun 2010 dengan jumlah
2. Status gizi tenaga kerja sebagian
sampel sebanyak 88 orang dari total populasi
besar adalah berstatus gizi normal
sebesar 168 orang pekerja dengan uji statistik
(55,8%) dan berstatus gizi gemuk
menggunakan Chi square yang mengatakan
(44,2%).
bahwa tidak ada hubungan antara status gizi
3. Tidak
terdapat
hubungan
antara
dengan kelelahan kerja. Penelitian yang
status gizi dengan kelelahan kerja
menemukan adanya hubungan antara status
pada tenaga kerja bongkar muat
gizi dengan kelelahan kerja Langgar, dkk
(TKBM) di Pelabuhan Manado.
(2014) mengenai hubungan antara asupan
SARAN
gizi dan status gizi dengan kelelahan kerja pada karyawan perusahaan Tahu Baxo Bu
1. Perlu dilakukan sosialisasi tentang
Pudji di Unggaran dan Penelitian yang
kelelahan kerja dan pencegahannya
dilakukan oleh Herliani (2012) mengenai
pada pekerja tenaga kerja bongkar
hubungan status gizi dengan kelelahan kerja
muat (TKBM) di Pelabuhan Manado.
pada pekerja industri pembuatan gamelan di
2. Untuk pekerja yang berusia sudah
daerah wirun sukoharjo yang mengatakan
lebih dari 30 tahun agar tidak
bahwa terdapat hubungan antara status gizi
memiliki beban kerja yang berat. 3. Untuk
dengan kelelahan kerja.
pekerja
dapat
Status gizi normal sangat membantu tenaga
mempertahankan status gizinya dan
kerja dalam melaksanakan pekerjaannya.
bahkan meningkatkan dengan terus
Kebutuhan
mengkonsumsi makanan bergizi dan
gizi
yang
tercukupi
akan
tidak menunda-nunda waktu makan.
menghasilkan energi sehingga tenaga kerja tidak akan kekurangan energi yang dapat
DAFTAR PUSTAKA
menyebabkan kelelahan. Herliani F, 2012. Hubungan Status Gizi KESIMPULAN
6
Dengan
Kelelahan
Pekerja
Industri
Kerja
Pada
Pembuatan
Gamelan
di
Daerah
Wirun
sju/ujph/3063, diakses pada 21 Mei
Sukoharjo.
2016 20.00 WITA).
(http://digilib.uns.ac.id/dokumen/do
Maurits,
LSK.
2012.
wnload/28287 diakses pada tanggal
Kelelahan
27 Maret 2017 12.00 WITA).
Amara Books.
Langgar, D.P., & Setyawati, V.A.V. 2014.
Selintas
Tentang
Kerja.Yogyakarta:
Mauludin, MN 2010. Faktor-faktor yang
Hubungan antara asupan gizi dan
berhubungan
status gizi dengan kelelahan kerja
pada pekerja diproses produksi
pada karyawan perusahaan Tahu
kantong semen PBD (Paper Bag
Baxo Bu Pudji Di Unggaran Tahun
Division)
2014.
TUNGGAL
Jurnal
Nuswantoro
FKM
Semarang.
Dian Diakses
dengan
PT.
kelelahan
INDOCEMENT
PRAKARSA
CITEUREUP-BOGOR
TBK
TAHUN
pada tanggal 28 Juni 2017 21.11
2010.
WITA.
(http://repository.uinjkt.ac.id/dspac
(http://eprints.dinus.ac.id/7935/1/ju
e/handle/diakses pada tanggal 24
rnal_13677).
Mei 2016 22.00 WITA). Suma’mur, PK. 2014. Higiene Perusahaan
Muizzudin A. 2013. Hubungan Kelelahan Dengan Produktifitas Kerja Pada
dan Kesehatan Kerja (Hiperkes).
Pekerja Tenun Di PT. Alkatex
Jakarta: CV Sagung Seto.
Tegal. Jurnal Kesehatan
Tarwaka.
Masyarakat 2(4) 2013,
2014.
Ergonomi
Surakarta: Harapan Fress.
(http://journal,unnes.ac.id/atrikel
7
Industri.