HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN SEKSUAL PRANIKAH SISWA SMA NEGERI 7 MANADO Triany Mamangkey*, Grace.D. Kandou*, Budi Ratag* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Pengetahuan kesehatan reproduksi sangatlah penting untuk diketahui oleh remaja. Remaja pada masa peralihan, dapat mengalami kecenderungan munculnya perilaku menyimpang. Kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan risiko terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Peran orang tua juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan remaja terutama pengetahuan atau informasi tentang seks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan peran orang tua dengan tindakan seksual pranikah siswa SMA Negeri 7 Manado. Penelitian ini adalah jenis penelitian survei analitik dengan menggunakan desain cross sectional study yang dilaksanakan pada bulan AgustusOktober 2015 di SMA Negeri 7 Manado. Populasi adalah siswa kelas XI. Jumlah sampel adalah 110 sampel dan teknik pengambilan sampel adalah sistematic random sampling. Instrument penelitian berupa kuesioner serta analisis menggunakan uji statistik Chi square dengan α = 0,05 (Cl = 95%). Hasil analisis bivariat menunjukkan nilai probabilitas (p) untuk hubungan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dan peran orang tua dengan tindakan seksual pranikah berturut-turut yaitu 0,022 dengan OR = 2,8 (CI = 1,231-6,203) dan 0.005 dengan OR = 3,4 (CI = 1,507-7,877). Terdapat hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan peran orang tua dengan tindakan seksual pranikah. Kata Kunci: Pengetahuan, Peran Orang Tua, Tindakan Seksual ABSTRACT Knowledge of reproductive health is very important to be known by. Teens in the transitional period, can be able to experience the emerging trend of deviant behavior. Sexual activity puts adolescents at risk challenges to various reproductive health problems. The role of parents is also very influential on the development of adolescents, especially knowledge or information about sex. This study aims to determine the relationship between knowledge of reproductive health and the role of parents with students in premarital sexual acts of SMAN 7 Manado students This study is an analytic survey research using cross sectional design which is conducted in August-October 2015 at SMAN 7 Manado. The population is the students of class XI. The total samples are 110 samples and the sampling technique is systematic random sampling. Research instrument uses questionnaires and statistical analysis using Chi-square test with α = 0.05 (CI = 95%).The results of the bivariate analysis shows the probability value (p) for the correlation between knowledge of reproductive health and the role of parents with premarital sexual acts in succession, namely 0.022 with OR = 2.8 (CI = 1.231 to 6.203) and 0.005 with OR = 3 , 4 (CI = 1.507 to 7.877). There is a relationship between knowledge of reproductive health and the role of parents with premarital sexual acts. Keywords: Knowledge, Role of Parents, Sexual Actions
pemahaman
PENDAHULUAN Perkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
mengenai
perlunya
pemeliharaan kebersihan alat reproduksi,
teknologi di era globalisasi sekarang ini
pemahaman
sangat
kehidupan
reproduksi serta dampak dari perilaku yang
manusia. Pengetahuan kesehatan reproduksi
tidak bertanggung jawab seperti kehamilan
sangatlah
tak diinginkan, aborsi, penularan penyakit
mendukung
penting
dalam
untuk
diketahui
dan
dikuasai oleh para remaja perempuan dan laki-laki, agar supaya kesejahtaraan dan
mengenai
proses-proses
menular seksual termasuk HIV. Dalam SDKI-R(Survei Demografi
kesehatan bisa tercapai dengan sempurna.
Kesehatan
Menurut Purwoastuti dan Walyani (2015)
menyatakan pengetahuan remaja umur 15-24
kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan
Tahun tentang kesehatan reproduksi masih
kesehatan yang sempurna baik secara fisik,
rendah (BKKBN, 2011). Survei Demografi
mental dan sosial dan bukan semata-mata
Kesehatan
terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam
Kesehatan Reproduksi Remaja (SDKI 2012
segala aspek yang berhubungan dengan
KRR), bahwa secara nasional telah terjadi
sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
peningkatan angka remaja yang pernah
Masa
remaja
merupakan
masa
melakukan
Indonesia)
Indonesia
hubungan
tahun
2012
seksual
2007
komponen
pranikah
perubahan atau peralihan dari masa kanak-
dibandingkan dengan data hasil Survei
kanak ke masa dewasa, yang disertai dengan
Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia
berbagai perubahan baik secara fisik, psikis,
(SKRRI) 2007. Hasil survei SDKI 2012 KRR
maupun secara sosial. Remaja pada masa
menunjukkan bahwa sekitar 9,3% atau
peralihan tersebut kemungkinan besar dapat
sekitar 3,7 juta remaja menyatakan pernah
mengalami masa krisis, yang ditandai dengan
melakukan
kecenderungan
perilaku
selama periode tahun 2007 sampai 2012
apabila
terjadi peningkatan kasus remaja yang pernah
menyimpang.
munculnya Kondisi
tersebut
hubungan
didukung oleh lingkungan yang kurang
melakukan
kondusif dan sifat kepribadian yang kurang
sebanyak 2,3% (Saragih, 2015).
baik
akan
berbagai
menjadi
pemicu
penyimpangan
timbulnya
perilaku
hubungan
seksual
seksual
pranikah,
pranikah
Hasil penelitian komisi perlindungan
dan
anak di 17 kota besar di Indonesia tentang
perbuatan-perbuatan negatif yang melanggar
perilaku seks pranikah dikalangan SMP dan
aturan dan norma yang ada di masyarakat
SMA menunjukan dari 4.726 responden,
(Kusmiran, 2012).
sebanyak 97% mengatakan pernah menonton
Permasalahan remaja yang berkaitan
pornografi, 93,7 % mengaku sudah tak
dengan kesehatan reproduksi, sering kali
perawan dan 21,26 % pernah melakukan
berakar
informasi,
aborsi (BKKBN, 2014). Penelitian BKKbN
pemahaman dan kesadaran untuk mencapai
(2010), di provinsi Sulawesi utara khususnya
keadaan sehat secara reproduksi. Mulai dari
kota Manado, remaja yang melaporkan hamil
dari
kurangnya
diluar nikah atau kehamilan yang tidak
berdiskusi tentang perkembangan biologis,
diinginkan tahun 2007 hanya sebanyak 55
psikologis sarta permasalahan kesehatan
orang. Setahun kemudian menjadi 245 orang
reproduksi
atau naik 36% dan tahun 2009 naik lagi
(Purwoastuti dan Walyani, 2015).
menjadi 571 orang atau 78%. (BKKbN,
Survei awal yang diperoleh dari hasil
2010).
wawancara dengan 10 siswa di SMA Negeri
dengan
putra-putrinya
Data dari Riset kesehatan dasar tahun
7 Manado, 7 orang diantaranya memberikan
2013 menunjukkan bahwa sebanyak 2,6%
keterangan bahwa terdapat 2 teman mereka
usia
pada
yang duduk di kelas XI pada peiode 2014 dan
kelompok usia kurang dari 15 tahun (23,9%)
2015 tidak bersekolah lagi karena diketahui
berada pada kelompok usia 15-19 tahun.
telah hamil diluar nikah dan ketika ditanya
Kehamilan pada umur kurang dari 15 tahun
sejauh
sebanyak 0,02% dan kehamilan pada umur
mereka mengatakan gaya berpacaran yang
remaja (15-19 tahun) sebesar 1,97%. Hal ini
sering dilakukan yaitu berpegangan tangan,
menunjukkan bahwa perilaku seks berisiko
dan berciuman merupakan hal yang sudah
terjadi pada usia remaja (Hasibuan dkk,
biasa dilakukan oleh mereka dan teman-
2015).
teman mereka. Berdasarkan uraian di atas,
perkawinan
Kegiatan remaja
seksual
tantangan
berada
menempatkan
gaya
mereka
berpacaran,
maka penulis tertarik dalam melakukan penelitian di SMA Negeri 7 Manado untuk
reproduksi.
mengetahui hubungan pegetahuan tentang
Setiap Tahun ± 15 juta remaja berusia 15-19
kesehatan reproduksi, peran orang tua dengan
Tahun melahirkan, 4 juta melakukan aborsi,
tindakan seksual pranikah siswa. Selain itu,
dan hampir 100 juta terinfeksi penyakit
di SMA Negeri 7 Manado belum pernah
menular
diadakan penelitian yang sama.
masalah
seksual
risiko
mana
terhadap
berbagai
pada
pertama
kesehatan
(PMS)
yang
dapat
disembuhkan. Secara global 40 % dari semua kasus infeksi HIV terjadi pada kaum muda yang berusia 15-24 Tahun. Perkiraan terakhir adalah, setiap hari ada 7000 remaja terinfeksi (Purwoastuti dan Walyani, 2015). Informasi masalah
seksual
penting
bagi
remaja
mengingat mereka berada dalam potensial seksual yang aktif. Peran orang tua juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan remaja terutama pengetahuan atau informasi tentang seks. Namun pada kenyataannya, orang tua masih merasa risih atau segan bahkan tidak mengerti cara yang tepat untuk
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah suvei analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Manado pada bulan Agustus sampai bulan Oktober tahun 2015. Populasi adalah siswa kelas XI dan jumlah sampel sebanyak 110 sampel, teknik pengambilan sampel adalah sistematic random sampling. Intrumen penelitian berupa kuesioner. Variabel yang digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
dan peran orang tua sebagai bebas dan tindakan seksual pranikah sebagai variabel
Hubungan Antara Pengetahuan Dengan
terikat. Analisis data menggunakan uji
Tindakan Seksual Pranikah pada Siswa di
statistik Chi Square CI = 95%, α = 0,06 (H0
SMA Negeri 7 Manado
ditolak jika p < α)
Tabel 2.Hubungan antara pengetahuan dengan Tindakan Seksual Pranikah
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan
hasil
penelitian
diperoleh
Pada Siswa di SMA Negeri 7 Manado
sampel sebanyak 110 responden dengan distribusi 37 responden (33,6%) berjenis kelamin laki-laki dan 73 responden (66,4%) berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan umur, distribusi sampel terbanyak terdapat pada
kelompok
umur
15
tahun
yaitu
berjumlah 54 responden (49,1%), kelompok
Hasil analisis penelitian ini menggunakan uji
umur 16 tahun berjumlah 43 responden
chi-square dan menunjukkan bahwa p < 0,05
(39,1%), kelompok umur 17 tahun berjumlah
sehingga hasil penelitian ini menunjukkan
8 responden (7,3%) dan kelompok umur
bahwa terdapat hubungan yang signifikan
termuda
5
antara pengetahuan dengan tindakan seksual
responden (4,5%). Status pacaran responden
pranikah pada siswa di SMA Negeri 7
saat
47
Manado. Hasil penelitian ini sejalan dengan
responden (42,7%) sementara berpacaran, 55
penelitian dari Mangando (2014), tentang
responden (50%) pernah berpacaran dan
hubungan antara pengetahuan dan sikap
responden yang belum pernah berpacaran
remaja dengan tindakan seks pranikah pada
berjumlah
8
Hasil
siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Manado
penelitian
menunjukkkan
70
dengan menggunakan desain penelitian cross
responden (63,6) memiliki tindakan seksual
sectional pada 82 responden hasil uji statistik
pranikah baik sedangkan 40 responden (36,4)
dengan chi square diperoleh nilai p = 0,000
memiliki tindakan seksual pranikah yang
(p < 0,05) yang berarti ada hubungan yang
tidak baik.
signifikan
yaitu
14
diadakan
tahun
penelitian
responden
berjumlah
sebanyak
(7,3%). sebanyak
Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan tindakan seksual pranikah Tindakan Seksual
antara
pengetahuan
dengan
tindakan seks pranikah. Sebagian
besar
pengetahuan
diperoleh
melalui
mata
manusia
dan
telinga.
n
%
Tindakan tidak baik
40
36,4
domain
Tindakan baik
70
63,6
membentuk
Total
110
100
(Notoatmodjo, 2012). Namun demikian,
Pranikah
Pengetahuan atau ranah kognitif merupakan yang
sangat tindakan
penting
dalam
seseorang
dalam kenyataan rangsangan yang diterima
oleh seseorang dapat langsung menimbulkan
yang kurang, namun apabila peran orang tua
tindakan. Artinya tindakan seseorang tidak
kurang maka kemungkinan berpengaruh
harus
pada tindakan-tindakan yang dilakukan anak.
didasari
oleh
pengetahuan
(Notoatmodjo, 2007)
Komunikasi orang tua tentang kesehatan
Hubungan Antara Peran Orang Tua
reproduksi
Dengan Tindakan Seksual Pranikah pada
dibicarakan dengan remaja, Orang tua merasa
Siswa di SMA Negeri 7 Manado
khawatir akan memicu putra putrinya untuk
yang
masih
dianggap
tabu
Tabel 3. Hubungan antara peran orang tua
melakukan hal-hal yang dianggap tabu
dengan Tindakan Seksual Pranikah pada
tersebut. Padahal, keinginan untuk tahu dan
Siswa di SMA Negeri 7 Manado
mencoba sesuatu yang baru itu akan selalu ada pada karakter remaja. Pada saat itulah fungsi orang tua membimbing putra putrinya agar tidak salah arah. Tentunya dengan cara memberikan penjelasan yang benar dan jelas kepada anak mereka (Purwoastuti dkk, 2015)
hasil
penelitian
menunjukkan
hubungan
antara peran orang tua dengan tindakan seksual
pranikah
dilihat
bahwa
secara
KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari hasil 1.
baik berjumlah 69 responden (62,7%)
statistik dengan menggunakan uji chi-square
dan
diperoleh hasil p = 0,005 (p < 0,05) artinya 2.
Jeneponto
dimana
SMK
hasil
Negeri
uji
3.
responden (36,4)
orang tua dengan perilaku seks pranikah 4.
seksual pranikah
siswa, karena tindakan seksual dapat terjadi
pengetahuan
yang
faktor
kurang,
pergaulan yang tidak baik, dan kerohanian
pada siswa SMA
Negeri 7 Manado .
seperti
lingkungan
Ada hubungan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dengan tindakan
hubungan dengan tindakan seksual pranikah
berbagai
memiliki tindakan
seksual pranikah yang tidak baik
dengan nilai p value = 0,000 (p < 0,05).
dikarenakan
70 responden (63,6) memiliki tindakan seksual pranikah baik sedangkan 40
menunjukkan ada hubungan antara peran
Peran orang tua yang baik tidak selalu ada
38 responden (34,5%) memiliki peran
yang baik.
4
chi-square
41
(65,5%) memiliki peran orang tua
tentang pengetahuan, sikap, peran orang tua siswa
berjumlah
mereka dan sebanyak 72 responden
penelitian yang dilakukan Puspita dkk (2012)
remaja
baik
yang kurang baik dari orang tua
pranikah. Penelitian ini sejalan dengan
prilaku
kurang
responden (37,3%).
terdapat hubungan yang signifikan antara peran orang tua dengan tindakan seksual
responden yang memiliki pengetahuan
5.
Ada hubungan antara peran orang tua dengan tindakan seksual pranikah pada siswa SMA Negeri 7 Manado.
SARAN
lain seperti pengaruh teman sebaya,
1.
Bagi Sekolah, agar dapat membuat
sikap remaja, pengaruh akses media
kegiatan-kegiatan
massa,
positif
seperti
kegiatan kerohanian, penyuluhan dan
juga
dapat
menggunakan
metode penelitian yang lain.
seminar tentang kesehatan reproduksi
2.
dan dampak-dampak dari tindakan
DAFTAR PUSTAKA
seksual
dapat
BKKbN. 2010. Panduan pengelolaan pusat
mengarahkan siswa untuk mencegah
informasi dan Konseling mahasiswa
tindakan seks pranikah.
(PIK-M) sebagai center of excellent.
Bagi
pranikah,
para
sehingga
orang
tua,
sebaiknya
memberikan perhatian khusus kepada remaja
mengenai
seks
pranikah.
BKKbN,
2010.
Pusat
penelitian
dan
pengembangan
dilakukan oleh orang tua agar siswa
http://www. bkkbn.go.id diakses pada
tidak mencari informasi dilain tempat
20 Agustus 2015
pengetahuan.
BKKbN, 2011. Kajian profil penduduk
kurang baik bagi para siswa. Orang tua
remaja.
juga perlu mengawasi pergaulan dan
Diakses pada 20 Agustus 2015
kontrol terhadap akses media yang
http://www.bkkbn.go.id
BKKbN, 2014. Remaja pelaku seks bebas
digunakan siswa guna menjauhkan
meningkat.
siswa dari pengaruh buruk yang ada.
Diakses pada 20 Agustus 2015
http://www.bkkbn.go.id.
Bagi siswa agar lebih hati-hati dalam
BKKbN, 2012. Pedoman pengelolaan pusat
bergaul, dapat lebih bijak dalam
informasi dan konseling remaja dan
membuat
mahasiswa
keputusan
dan
dapat
(PIK
R/M).
melakukan kegiatan-kegiatan positif
http://www.bkkbn.go.id. Diakses pada
bersama
20 Agustus 2015
teman-teman
kelompok,
mengikuti kegiatan kerohanian dan menghindari
4.
berencana nasional.
pemahaman awal tentang seks baik
yang dapat memberikan pengaruh
3.
Jakarta : Badan koordinasi keluarga
dapat
faktor yang mempengaruhi kejadian
menjurus ke tindakan-tindakan seksual
seks pranikah pada remaja putrid di
pranikah.
SMA N 1 Pagai Utara Selatan
Untuk
hal-hal
peneliti
yang
Hasibuan R, Dewi Y, Huda N, 2015. Faktor-
selanjutnya,
hasil
Kabupaten
Kepulauan
Mentawai.
penelitian ini dapat dijadikan sebagai
Online
data
untuk
http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMPS
melaksanakan penelitian lebih lanjut,
IK/ article/view/5176 diakses pada 15
dan diharapkan untuk mengembangkan
september 2015
atau
informasi
dasar
penelitian tentang tindakan seksual remaja dengan memakai variabel yang
Kumalasari, Andhyantoro, 2012 “kesehatan reproduksi” Jakarta : Salemba medika Kusmiran,
2012.
Kesehatan
Reproduksi
Notoatmodjo, S, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta. Purwoastuti,
Walyani
“kesehatan
2015.
Remaja dan Wanita. Jakarta : Salemba
reproduksi & keluarga berencana”.
Medika.
Yogyakarta : PT. Pustaka Baru
Mangando,
kandou
G,
Kaunang
Puspita
M,
Iksan
M,
Rahma,
2012.
2014
“Pengetahuan,sikap,peran orang tua
“Hubungan antara pengetahuan dan
perilaku seks remaja siswa SMK
sikap remaja dengan tindakan seks
Negeri 4 Jeneponto” online diakses
pranikah pada siswa kelas XI di SMK
pada 14 Oktober 2015.
W.P.J,Lampus,Siagian
Negeri 2 Manado. Notoadmodj, 2007 “Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni”. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, 2012 “Promosi kesehatan dan
Romauli,
Vindari
Reproduksi”.
2012.
“Kesehatan
Yogyakarta
:
Medika Saragih, 2015. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seks
perilaku kesehatan”. Jakarta : Rineka
pranikah remaja di SMA N 5
Cipta
pematang siantar Tahun 2015.
Notoadmodjo, 2010 “metodologi penelitian kesehatan”. Jakarta : Rineka Cipta
Muha
Online http://repository.usu. ac.id/ handle/123456789/49566 diakses 8 September 2015