ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. PEMBANGKIT LISTRIK NASIONAL (PERSERO) WILAYAH SULUTTENGGO SEKTOR PEMBANGKIT MINAHASA PLTP LAHENDONG Christine A. Johannes*, Paul A. T. Kawatu*, Nancy S. H. Malonda* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. ABSTRAK Implementasi sistem manajemen K3 dalam organisasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja K3 dengan melaksanakan upaya K3 secara efisien dan efektif sehingga resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dicegah atau dikurangi. Penerapan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) semakin penting dan menjadi standar yang perlu dilengkapi dalam dunia kerja, untuk mengoptimalkan proses kerja serta mengupayakan faktor resiko yang meniminal mungkin dari semua tahap produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Pembangkit Listrik Nasional Wilayah Suluttenggo Sektor Pembangkit Minahasa PLTP Lahendong. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan informan diambil 7 responden. Berdasarkan peneitian ini disimpulkan bahwa pada penerapan SMK3 sudah berjalan dengan baik sesuai dengan peraturan K3 yang berlaku dalam perusahaan dan perencanaan serta pelaksanaannya mengikuti sesuai dengan standard operasional prosedur yang ada berdasarkan dengan ISO yang digunakan di perusahaan. UU no. 1 tahun 1970 mengenai keselamatan kerja pada pasal 13 yang menyebutkan barang siapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, diwajibkan menaati semua petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat pelindung diri yang diwajibkan. Namun ada juga yang tidak mengikuti prosedur yang sudah diberlakukan di perusahaan karena proses tindak penegasan yang masih kurang serta tenaga ahli K3 yang belum ada dalam perusahaan tersebut. Sebagai saran penelitian ini, lebih meningkatkan tindak penegasan dalam kebijakan K3 dengan melakukan briefing sebelum melaksanakan pekerjaan, memberikan sanksi tegas kepada pekerja yang tidak menaati peraturan yang berlaku, perlu melakukan perekrutan tenaga ahli K3 di perusahaan untuk mengawasi pekerjaan dan kegiatan K3 yang dilakukan di lingkungan kerja. Kata kunci
: Penerapan K3, SMK3
ABSTRACT The implementation of Occupational Health and Safety (OSH) management system in the organization aims to improve the performance of OHS by implementing efficient and effective OSH efforts therefore the risk of occupational accidents and diseases may be prevented or reduced. The implementation of Occupational Health and Safety (OSH) becomes exceptionally crucial and becomes the standard which needs to be completed in the workforce, to optimize the work processes and to pursue the possible minimum risk factors of all production phases. This research aimed to determine the implementation of occupational safety and health management system in PT. Pembangkit Listrik Nasional, Suluttenggo Area, Minahasa Generator Sector, Lahendong geothermal power plant. This research used the qualitative research methods with 7 respondents as the informants. Based on this research, it can be concluded that the implementation of OSHMS went well, in which this corresponded to the applicable OSH regulations in the company and the planning as well as the implementation has followed the existing operational procedures standard, based on the ISO used in the company. Law no. 1 of 1970 regarding the occupational safety in Article 13 which stated that, one who will enter a workplace is required to comply with all the safety instructions and to use the required personal protective equipment. But, there are several cases in which they did not follow the procedures that have been imposed in the company due to the lack of affirmative action and OSH experts who are not present in the company. As a suggestion of this research, further affirmative action needs to be enhanced in OHS policy by briefing before conducting the work, to assign strict sanctions to workers who do not comply with the applicable regulations, the necessity to recruit OSH experts in the company to supervise the work and activities of OSH conducted in the workplace. Keywords: OSH implementation, OSHMS
berkualitas tinggi dan dapat diakui serta
PENDAHULUAN Berbagai perubahan dan tantangan dalam
dunia
industri
dan
dipasarkan secara luas.
pekerjaan
PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo
menimbulkan terjadinya kondisi yang lebih
Sektor
Pembangkitan
kompetitif dan dibutuhkan proses produksi
Lahendong merupakan salah satu unit yang
yang efektif. Kondisi yang seperti ini
bertugas untuk memproduksi energi listrik
tentunya membutuhkan kegiatan tenaga kerja
dengan memanfaatkan uap panas bumi.
yang lebih, baik kuantitas dan kualitasnya,
Perusahaan ini juga merupakan salah satu
sehingga barang dan jasa yang dihasilkan
tempat
akan bermanfaat bagi manusia dan tidak
kecelakaan kerja yang tinggi sehingga harus
menimbulkan dampak buruk di kemudian
adanya pengendalian kecelakaan kerja di
hari.
perusahaan
yang
Minahasa
memiliki
dengan
PLTP
potensi
bahaya
menerapkan
Sistem
International Labour Organization
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
(ILO) menilai penerapan SMK3 di Indonesia
Kerja (SMK3). perusahaan ini sampai tahun
kurang memuaskan dan menyebutkan bahwa
2016
Indonesia berada di peringkat dua terendah di
kecelakaan
akibat
kerja
sehingga
dunia dalam penerapan K3, yaitu menempati
memperoleh
zero
accident.
Namun,
urutan ke 152 dari 153 negara. Dipaparkan
ditemukan ada beberapa masalah
bahwa dari 15.043 perusahaan berskala besar,
mempengaruhi sistem manajemen K3 di
hanya sekitar 317 perusahaan (2,1%) yang
perusahaan yaitu: 1). ada beberapa tenaga
menerapkan SMK3 dan standar keselamatan
kerja yang akan memasuki area kerja tidak
kerja di Indonesia pun merupakan yang
mengikuti
paling buruk jika dibandingkan dengan
ditetapkan. 2). Ada beberapa pekerja yang
negara-negara lain dikawasan Asia Tenggara.
belum
Hal ini dapat dikaitkan dengan tingginya
keselamatan
kerja
angka kecelakaan kerja di Indonesia (Herlina,
perusahaan
dalam
2016).
penggunaan
alat
Penerapan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) semakin penting dan menjadi
belum
pernah
terjadi
aturan-aturan
memahami
satupun
yang
yang
sudah
mengenai
kebijakan
yang
ditetapkan
hal
kelengkapan
pelindung
diri.
3).
kurangnya penyediaan alat-alat pelindung diri di perusahaan.
standar yang perlu dilengkapi dalam dunia
Berdasarkan latar belakang diatas,
kerja, untuk mengoptimalkan proses kerja
peneliti
serta mengupayakan faktor resiko yang
mengenai
meniminal
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
mungkin
dari
semua
tahap
tertarik
mengambil
analisis
Sistem
produksi. Apabila dari pemilihan bahan baku,
Kerja di PT.
proses produksi sampai kepada distribusi
Suluttenggo Sektor Pembangkitan Minahasa
hasil dapat dikelolah dengan standar K3 yang
PLTP Lahendong.
baik, maka diyakini bahan yang dihasilkan
PLN
Penerapan
penelitian
(Persero) Wilayah
Metode Penelitian
Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
A. Gambaran Umum Perusahaan
kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan bulan
PT.
PLN
(Persero)
Wilayah
Maret-Juni 2017. Informan dalam penelitian
Suluttenggo Sektor Pembangkitan Minahasa
ini berjumlah 7 orang yaitu 1 orang manajer
PLTP Lahendong merupakan salah satu unit
unit, 1 orang Supervisor Operasi, 1 orang
dan PLN Sektor Pembangkitan Minahasa
Supervisor Pemeliharaan, 1 orang Supervisor
yang bertugas untuk memproduksi energi
K2, lingkungan dan administrasi, 1 orang
listrik dengan memanfaatkan uap panas
staff operasi, 1 orang staff pemeliharaan, 1
bumi.
orang staff K3.
Lahendong ( 1 × 20 MW) dimulai sejak
Proyek
pembangunan
PLTP
tahun 1996 dan beroperasi komersial sejak Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dibantu dengan
instrument
wawancara/checklist
berupa
wawancara,
alat
perekam suara (voice recorder) dan alat tulismenulis. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer
yang
diperoleh
melalui
hasil
tanggal 21 Agustus 2001. Energi listrik yang dihasilkan dari PLTP Lahendong disalurkan ke
diperoleh melalui telaah dokumen seperti peraturan
perundang-undangan,
profil
perusahaan dan literatur yang terkait dengan penelitian.
penelitian ini adalah teknik deskriptif naratif. Teknik ini ada tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian
data,
kesimpulan/verifikasi. menggunakan
penarikan Penelitian
triangulasi
data
ini berupa
triangulasi metode dan triangulasi sumber untuk menjaga keakuratan.
Minahasa
dan
PLTP Lahendong untuk membangkitkan tenaga
listrik
disuplai
oleh
Pertamina
berdasarkan Perjanjian Jual Beli Uap tahun 1999. PLTP Lahendong mempekerjakan tenaga kerja dari dalam dan luar perusahaan. Tenaga kerja yang berstatus karyawan PLN terdiri dari karyawan tetap dan karywan kontrak. saat ini PLTP Lahendong memiliki karyawan
Analisis data yang digunakan dalam
interkoneksi
Kotamobagu. Uap yang dimanfaatkan oleh
wawancara secara mendalam dengan para informan, dan dokumentasi. Data sekunder
sistem
sebanyak
57
orang
dan
menempatkan sumber daya manusia sebagai aset
utama
perusahaan
serta
mengembangkannya secara maksimal. PLTP Lahendong terletak sekitar 30 km sebelah selatan kota Manado dan didirikan diatas area yang harusnya mencapai 5 hektar tepatnya di Jl. Esa Matuari Kelurahan Tondangow Kota Tomohon.
keselamatan kerja pada pasal 13 yang
Karakteristik Informan Karakteristik
informan
pada
menyebutkan barang siapa akan memasuki
penelitian ini dapat dilihat dari umur masing-
sesuatu tempat kerja, diwajibkan menaati
masing. Terdapat 2 orang yang berumur 20-
semua petunjuk keselamatan kerja dan
30 tahun, 1 orang berumur 31-40 tahun, 1
memakai
orang berumur 41-50 tahun dan 3 orang
diwajibkan.
alat-alat
pelindung
diri
yang
berumur 51-60 tahun. Adapun informan
Hasil penelitian yang sama ditemui
dilihat berdasarkan pendidikan terakhir yaitu
pada penelitian yang dilakukan di PT.
SMK/sederajat terdapat 2 orang, D1 terdapat
Koprima Shandy Sejahtera yang bergerak di
1 orang, D3 terdapat 2 orang dan S1 terdapat
bidang
2 orang.
menerapkan SMK3 yang memuat dokumen Adapun
karakteristik
konstruksi
pembangunan
sudah
informan
berupa prosedur kerja, instruksi kerja serta
dilihat dari masa kerja. Terdapat 5 orang
struktur organisasi K3 dan digunakan sebagai
dengan masa kerja 1-15 tahun, 2 orang
bahan pelatihan pegawai PT.
dengan masa kerja 31-45 tahun.
Shandy
Adapun karakteristik informan dilihat dari jabatan yaitu Informan pertama yaitu Manajer
Unit,
Informan
kedua
Sejahtera
untuk
Koprima memahami
komitmen perusahaan dan peranan dalam SMK3.
yaitu
Supervisor Operasi, Informan ketiga yaitu
Kebijakan Sistem Manajemen K3
Supervisor Pemeliharaan, Informan keempat
A. Kebijakan K3
yaitu
Supervisor
dan
Hasil penelitian di PLTP Lahendong
administrasi, Informan kelima yaitu staff
bahwa bentuk kebijakan K3 yaitu lebih fokus
operasi,
ke
Informan
K2,
lingkungan
keenam
yaitu
Staff
komitmen
baik
maupun
dalam komitmen
komitmen
pemeliharaan, informan ketujuh yaitu staff
perusahaan
individu
K3.
masing-masing untuk pengembangan dalam program K3 dan mematuhi segala peraturan yang berlaku serta membudayakan K3 dalam
Penerapan Sistem Manajemen K3 Hasil penelitian menunjukkan PLTP
lingkungan kerja.
Lahendong sudah menerapkan SMK3 yang
Sama halnya dengan hasil penelitian
didukung oleh ketersediaan prosedur kerja
di PT. Metindo Era Sakti yang menyatakan
untuk
kerja,
bahwa kebijakan K3 merupakan komitmen
instruksi kerja, formulir pendukung serta
dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan
standar
terkait.
dalam perusahaan dan juga sudah menajdi
Adapun aturan-aturan yang wajib ditaati baik
himbauan agar pekerja wajib mengikuti
karyawan, vendor/mitra kerja maupun tamu
peraturan yang berlaku.
meminimalisasi
dan
kecelakaan
perundangan
yang
dalam memasuki area lingkungan kerja yang sejalan dalam UU no. 1 tahun 1970 mengenai
B. Tinjauan Awal
B.
Berdasarkan
hasil
wawancara
Skala
Prioritas
dan
Indikator
Pencapaian
tinjauan awal yang dilakukan oleh PLTP
Skala prioritas yang dilakukan oleh
Lahendong adalah melaksanakan identifikasi
PLTP Lahendong sudah berjalan dengan baik
potensi bahaya, melakukan penilaian resiko
namun belum sepenuhnya direalisasi karena
atau istilahnya HIRAC kemudian diberi nilai
ada pekerja yang terkadang lupa dengan
atau score mulai dari potensi bahaya rendah
peraturan K3 yang ada di lingkungan kerja.
sampai potensi bahaya tinggi. Kemudian ada
Namun, adapun skala prioritas dan indikator
juga kegiatan rutin yang dilakukan berupa
pencapaiannya didapatkan hasil kecelakaan
simulasi K3.
kerja
Pada hasil penelitian di PT. Metindo Era Sakti
yang
belum
pernah
terjadi
di
lingkungan kerja atau zero accident.
menyatakan bahwa identifikasi
Pada hasil penelitian pada Proyek
bahaya yang dilakukan di PT. Metindo Era
Pembangunan Jembatan Dr. Ir. Soekarno
Sakti
menyatakan bahwa dalam indikator Kinerja
berupa
kegiatan
pelatihan
dan
penjelasan K3.
digunakan
untuk
mengetahui
penilaian
kinerja dan hasil pencapaian SMK3 yaitu Perencanaan K3
dengan adanya arsip atau dokumen-dokumen
A. Tujuan dan Sasaran K3 dan Upaya
seperti lembar inspeksi K3, identifikasi
Pengendalian Bahaya
bahaya, laporan data kecelakaan kerja dan
Hasil penelitian di PLTP Lahendong menyatakan bahaya
bahwa yang
dalam
lain-lain.
pengendalian dengan
C. Sistem Pertanggung Jawaban
melalui
Pada sistem pertanggung jawaban di PLTP
perencanaan untuk mengusulkan apa yang
Lahendong dimuat dalam Job Description
perlu diperbaiki. Selain itu, mengikuti SOP
untuk masing-masing posisi baik itu sebagai
yang sudah disediakan dan melakukan
pejabat, karyawan, vendor maupun sebagai
pemeriksaan pada alat-alat K3 seperti APAR
tamu. selain itu juga ada laporan yang dibuat
dan APAB.
oleh
mengantisipasi
dilakukan potensi
bahaya
Ada juga hasil penelitian di PT. Pupuk
Sriwidjaja
menyatakan
bahwa
menerapkan rencana strategi K3 untuk
pengawas
K3
ketika
mengawasi
pekerjaan yang ada. setelah dibuat laporan akan dimasukkan ke manajer dan diteruskan ke kantor Sektor.
mengendalikan potensi bahaya di tempat kerja
dan
mempunyai
prosedur
Pelaksanaan K3
terdokumentasi dengan mempertimbangkan
A. Upaya dalam menghadapi keadaan
identifikasi bahaya dan penilaian resiko.
darurat dan pemulihan Dari hasil penelitian, sistem tanggap darurat di PLTP Lahendong tetap mengikuti
SOP yang ada. dalam lingkungan kerja juga
Semuanya di atur oleh bidang K2 lingkungan
sudah dilengkapi dengan rambu-rambu K3
dan Administrasi bagian staff K3.
dan juga peralatan seperti APAR, APAT,
Hasil penelitian di PT. Merindo Era Sakti
emergency lamp, P3K. Selain itu, perusahaan
juga membuat prosedur pemeliharaan dan
juga melaksanakan kegiatan simulasi tanggap
pemantauan
pengukuran
darurat dan training K3.
mengevaluasi
kondisi
K3
kinerja
untuk K3
di
Pada hasil penelitian di PT. Indofood
perusahaan secara umum. PT. Merindo Era
CBP Sukses Makmur Divisi Noodle Cabang
Sakti juga melakukan kegiatan inspeksi yang
Semarang menyatakan bahwa perusahaan ini
bertujuan untuk kondisi lingkungan kerja dan
pernah melakukan simulasi jika terjadi
melihat hubungan dengan penerapan K3
kebakaran.
sehingga apabila ditemui permasalahan K3
Prosedur
untuk
menghadapi
keadaan darurat atau bencana diuji untuk
dapat segera di ambil tindakan perbaikan.
mengetahui keandalan pada saat kejadian
Pada hasil penelitian di PT. Pupuk
yang sebenarnya. Pengujian prosedur tersebut
Sriwidjaja telah menempatkan personel yang
dilakukan Fire Brigade Indofood (FBI) yang
mempunyai kualifikasi
memiliki kompetensi kerja.
seperti Ahli K3 dan Operator-operator mesin
yang dibutuhkan
yang bersertifikat. Perusahaan juga telah B. Prosedur Pelaporan Kecelakaan
mengintegrasikan Sistem Manajemen K3
Pada hasil penelitian di PLTP Lahendong
dengan Sistem Manajemen Mutu. Perusahaan
prosedur
juga
pelaporan
kecelakaan
hanya
telah
memiliki dan
prosedur
disebutkan dalam bentuk laporan. Namun,
pendokumentasian
pengendalian
saat ada kejadian kecelakaan kerja harus
dokumen. Perusahaan hanya perlu memantau
melapor ke pihak lokal baru diteruskan ke
pelaksanaannya dilapangan sehingga benar-
kantor sektor.
benar memberikan hasil yang diharapkan.
Hasil penelitian di di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle Cabang
5.5. Pemantauan dan Evaluasi Program
Semarang
K3 PLTP Lahendong
hanya
menyatakan
bahwa
Perusahaan juga membuat prosedur rencana
Pemantauan di PLTP Lahendong
pemulihan keadaan darurat secara cepat
dilakukan sekali setahun baik dari pihak
mengembalikan pada kondisi yang normal.
internal yaitu dari audit sektor pembangkitan minahasa ataupun pihak eksternal dari PLN
C. Pendokumentasian
jasa sertifikasi dan pemerintah yaitu Disnaker
Hasil penelitian yang dilakukan di PLTP
Tomohon.
Lahendong ada berupa foto-foto, video,
Hasil penelitian di
PT. Indofood
catatan-catatan atau dokumen K3, data K3,
CBP Sukses Makmur Divisi Noodle cabang
hasil investigasi, kegiatan simulasi, pelatihan
Semarang
K3, kegiatan inspeksi dan hasil audit.
keselamatan
mengatakan dan
bahwa
kesehatan
kerja
Pihak telah
melakukan audit secara berkala setiap 3
telah dilakukan
bulan sekali untuk melihat apakah hasil
baik.
masih berfungsi dengan
inspeksi 61 dan langkah pengendalian yang telah dilakukan tersebut masih berfungsi
Tinjauan Ulang
dengan baik.
Tinjauan ulang di PLTP Lahendong
Pada hasil penelitian di PT. Pupuk
dilakukan ketika hasil audit mendapatkan
Sriwidjaja juga menyatakan bahwa telah
temuan-temuan maka akan segera di lakukan
melakukan identifiksai dan dokumentasi
perbaikan namun temuan-temuan hasil audit
kesemua
memerlukan
yang didapatkan akan diutamakan dari pihak
pemantauan, pemeriksaaan, dan pengukuran.
internal. Jika sudah diperbaiki, dilanjutkan
Personil
dengan temuan-temuan dari pihak eksternal.
aktifitas
yang
yang
dilibatkan
mempunyai
klasifikasi, kualifikasi, dan pelatihan yang
Adapun hasil penelitian di PT. Pupuk
dipersyaratkan. Audit internal dilakukan tiap
Sriwidjaja ruang lingkup Tinjauan ulang
1 tahun sekali, audit internal ini dilakukan
menyangkut sistem dan kinerja Keselamatan
untuk memeriksa kesesuaian antara rencana
dan Kesehatan Kerja perusahaan, Materi
dan pelaksanaan serta efektifitasnya.Dan
rapat seperti Evaluasi terhadap penerapan
audit eksternal SMK3 dilaksanakan oleh
sistem, Tujuan Sasaran Program, Hasil
badan audit dari Departemen Tenaga Kerja
Temuan audit, Hasil Temuan inspeksi K3.
dan Transmigrasi RI setiap 3 tahun sekali.
Hasil
Adapun hasil audit dijadikan masukan untuk
ditindaklanjuti, didokementasikan
tinjauan manajemen.
pihak terkait untuk ditindak lanjuti.
Pemantauan dan Evaluasi Program K3 di
KESIMPULAN
PLTP Lahendong
Berdasarkan
Pemantauan di PLTP Lahendong dilakukan sekali setahun baik dari pihak internal yaitu dari audit sektor pembangkitan
rapat
yang
telah
hasil
didiskusikan
pembahasan
kepada
dari
pelaksanaan penelitian di PLTP Lahendong disimpulkan bahwa: 1. Sistem Manajemen K3 di PLTP
minahasa ataupun pihak eksternal dari PLN
Lahendong
jasa sertifikasi dan pemerintah yaitu Disnaker
SMK3
Tomohon.
ketersediaan prosedur kerja untuk
Hasil penelitian di
PT. Indofood
dalam
telah
meminimalisasi
menerapkan
didukung
kecelakaan
oleh
kerja.
CBP Sukses Makmur Divisi Noodle cabang
Ada juga instruksi kerja, formulir
Semarang
pendukung dan standarisasi, dan
keselamatan
mengatakan dan
bahwa
kesehatan
kerja
Pihak telah
melakukan audit secara berkala setiap 3
perundang-undangan
yang
terkait
diperusahaan.
bulan sekali dan melihat apakah hasil
2. Kebijakan K3 di PLTP Lahendong
inspeksi 61 serta langkah pengendalian yang
sudah dilaksanakan dengan baik
dengan memprioritaskan komitmen
tidak semua pekerja tahu mengenai
baik komitmen dalam perusahaan
kebijakan K3.
maupun komitmen individu untuk pengembangan dalam program K3. 3. Perencanaan K3 di PLTP Lahendong
2. Perlu
adanya
pengkomunikasikan
mengenai kebijakan K3 dengan cara melakukan
briefing
sebelum
dalam mengantisipasi pengedalian
melaksanakan
bahaya hanya mengikuti SOP yang
mengingatkan akan peraturan yang
ada sehingga skala prioritas dan
berlaku di lingkungan kerja dengan
indikator
mengingatkan
pencapaian
perusahaan
mendapatkan hasil kasus kecelakaan kerja zero accident.
penggunaan
APD.
pekerja yang menaati peraturan K3
dalam upaya mengahadapi keaadan
yang
darurat serta pemulihan keadaan
perusahaan.
darurat tetap mengikuti prosedur dan kerja
akan
dan
3. Memberikan sanksi tegas kepada
4. Pelaksanaan K3 di PLTP Lahendong
instruksi
pekerjaan
yang
ada
dan
sudah
ditetapkan
oleh
4. Lebih sering mengadakan pelatihan K3
atau
diklat
kepada
pekerja
membuat dokumentasi dalam bentuk
khususnya pekerja yang sering di
laporan untuk dilaporkan ke kantor
bekerja di luar ruangan.
sektor Pembangkitan Minahasa. 5. Pemantauan dan Evaluasi K3 di PLTP
Lahendong
dilaksanakan
5. Perlu merekrut Tenaga Ahli K3 agar di dalam pekerjaan ada pengawasan dari bagian K3.
setahun sekali dari pihak Internal yaitu dari Audit Sektor Minahasa dan
DAFTAR PUSTAKA
pihak Eksternal yaitu dari PLN Jasa
Herlina, Y. 2016. Analisis Penerapan Sistem
Sertifikasi. 6. Tinjauan
ulang
atau
Tinjauan
Manajemen Keselamatan
dan
Kesehatan Kerja (SMK3)
di
manajemen dilakukan ketika terdapat
PT.
temuan-temuan hasil audit baik dari
Kedokteran
pihak internal maupun eksternal dan
Andalas.(http://Scholar.unand.ac.id/i
langsung
d/eprint/18142).
membuat
tindakan
perbaikan.
SARAN 1. Pada penerapan SMK3 di lingkungan PLTP Lahendong, perusahaan harus
Semen
Padang.
Fakultas Universitas
Diakses
tanggal 12 April 2017.
Jeyratman, J. Koh. David. 2009. Buku Ajar Praktir Kedokteran Kerja. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
melakukan penegasan yang lebih ketat mengenai kebijakan K3 karena
pada
Pangkey, F. 2012. Penerapan Sistem
Manajemen
Keselamatan
KesehatanKerja
dan
(SMK3)
pada
Proyek Konstruksi di Indonesia (studi kasus: Jembatan
pembangunan Dr.
Ir.
Soekarno
Manado).Alumni S2 teknik
Sipil
Pasca Sarjana Universitas
Sam
Ratulangi. (https://ejournal.unsrat.ac.id/index.ph p/jime/article/view/4232/3761).Diaks es pada tanggal 7 April 2017.
PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo Sektor
Minahasa
PLTP
Lahendong.2007.
Dokumen
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
Manual
K3.Tondangow.
Syafrianto.
2010.
Penerapan
Analisis Sistem
Manajemen
dan
Kesehatan
Keselamatan Kerja
Pengaruh
(SMK3)
terhadap
Produktivitas
Kerja Karyawan di
PT Metindo
Era
Fakultas
Ekonomi dan
Manajemen
Institut Pertanian
Sakti
Bekasi.
Bogor.(http://repository.ipb.ac.id/han dle/123456789/62739). Diakses pada tanggal 19 Juli 2017.
Syartini, T. 2010. Penerapan SMK3 dalam Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Fakultas
Noodle
Cabang
Kedokteran
Sebelas Maret Surakarta.
Semarang. Universitas
(https://eprints.uns.ac.id/180/). Diakses pada tanggal 19 Juli 2017.