HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MANADO Wiwin Wijaya*, Adisti A. Rumayar*, Ardiansa A.T Tucunan* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Rumah sakit merupakan salah satu bagian dari fasilitas yang memberikan pelayanan kesehatan. Pemasaran merupakan salah satu masalah yang ada di rumah sakit, didalam bauran pemasaran memiliki empat variabel yang terkendali yaitu produk, harga, tempat, dan promosi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara bauran pemasaran dengan pemanfaatan pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara Manado. Jenis penelitian yaitu penelitian kuantitatif bentuk survei analitik dengan menggunakan pendekatan cr oss sectional. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 59 responden dengan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan data dilakukan dengan cara menjalankan kuesioner kepada pasien rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara Manado. Analisis data yang dig unakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi -square= 95% dan nilai α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan niali untuk produk = 0,007 < p= 0,05 , Harga = 0,938 > p = 0,05, Tempat = 0,002 < p= 0,05, Promosi = 0,000 < p= 0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara produk, tempat, dan promosi dengan pemanfaatan pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara Manado. Selain itu, tidak terdapat hubungan antara harga dengan pemanfaatan pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Bayangkara Manado. Saran agar pihak rumah sakit lebih meningkatkan strategi pemasaran yang ada di Rumah Sakit Bayangkara Manado. Kata kunci : Bauran Pemasaran (Produk, Harga, Tempat, Promosi), Pemanfaatan Pelayanan Rawat Inap ABSTRACT The hospital is one part of the facility that provides health care. Marketing is one of the problems that exist at the hospital, in the marketing mix has four controllable variables, namely product, price, place and promotion. The purpose of this study was to determine whether there is a relationship between the marketing mix with the utilization of inpatient services at the Police Hopitals Manado. This type of research is quantitative research survey form analytic using cross sectional study. The number of samples in this study were 59 respondents were included in the inclusion and exclusion criteria. Data were collected using a questionnaire to inpatients at the Police Hospitals Manado. Analysis of the data in this study using univariate and bivar iate analysis using Chi-square test = 95% and the value of α = 0.05. The results showed the p value for the product = 0.007
p = 0.05, Place = 0,002
sakit merupakan salah satu dari bagian
PENDAHULUAN Suatu
tempat
atau
alat
untuk
dari sistem pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan
memberikan
masyarakat
dari
masyarakat berupa pelayanan medik,
fasilitas pelayanan kesehatan (UU No.36
pelayanan penunjang medik, reabilitasi
Tahun 2009 tentang Kesehatan). Rumah
medic dan pelayanan perawatan. Selain
merupakan
bagian
1
pelayanan
kepada
itu, pelayanan kesehatanan di rumah
umum tentang bauran pemasaran jasa
sakit juga dilakukan melalui beberapa
dengan loyalitas pasien di unit rawat
unit yaitu unit gawat darurat, unit rawat
jalan
jalan, dan unit rawat inap (Murwani dan
penelitian ini menyatakan bahwa adanya
Herlambang, 2012).
pengaruh 4 variabel bauran pemasaran
rumah
sakit
siloam
manado,
Pemasaran merupakan salah satu
yakni produk, harga, tempat dan proses
bagian dari masalah rumah sakit atau
dengan loyalitas pasien dan diantara 4
organisasi (Permatahati, 2015). Agar
variabel tersebut, variabel yang paling
dapat menarik minat konsumen dalam
berpengaruh besar yakni variabel proses.
pemasaran, pihak organisasi atau rumah
Permatahati (2015)
sakit
strategi
penenlitian mengenai hubungan bauran
Dalam
pemasaran dengan loyalitas pasien di
menjalankan pemasaran, rumah sakit
unit rawat inap RSUD Massenrempulu,
membutuhkan
hasil
perlu
pemasaran
memperhatikan yang
dipakai.
strategi
yang
dapat
penenlitian
juga
melakukan
menyatakan
ada
membentuk jasa pelayanan rumah sakit
pengaruh antara produk, harga, tempat,
berhasil
promosi, orang, proses
yaitu,
rumah
sakit
yang
memiliki manajemen yang baik dan
pelayanan
mampu mengelola strategi pemasaran
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka
yang baik (Pantungan, 2015).
dapat dilihat bahwa bauran pemasaran
Menurut dilakukan
oleh
penelitian Ulfah,
dkk
yang
dengan
dan kualita
mempunyai
(2013)
loyalitas
pasien.
pengaruh
meningkatkan
dalam
jumlah pengunjung di
tentang pengaruh bauran pemasaran
rumah
terhadap kepuasan menggunakan jasa
(Marketing
rawat jalan di Rumah Sakit Bina Sehat
konsep utama
Jemberdi, hasil penelitian menunjukan
pemasaran (Angipora, 1993). Menurut
bahwa dari tujuh aspek dalam bauran
McCarthy di dalam bauran pemasaran
pemasaran yang diteliti, secara parsial
memiliki 4 variabel yang terkendali
hanya dua faktor yang tidak berpengaruh
yaitu
terhadap keputusan menggunakan jasa
promosi (Kotler dan Armstrong, 2002),
rawat jalan yaitu tariff dan proses.
Booms
Produk ditemukan faktor yang paling
mengemukakan
dominan
mempengaruhi
terdapat 3 variabel lain yaitu orang,
keputusan pasien. Penelitian lainnya
proses, dan kualitas pelayanan yang
juga dilakukan oleh Sembor dkk (2015)
digunakan untuk konsumen jasa, dengan
dalam
tentang hubungan antara persepsi pasien
2
sakit.
Bauran
Mix)
produk,
dan
pemasaran
merupakan suatu
yang dipakai dalam
harga,
tempat,
Bitner dalam
dan
(1981) pemasaran
demikian bauran pemasaran 4 variabel
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka
diperluas menjadi 7 variabel.
dapat dilihat bahwa bauran pemasaran
Menurut dilakukan
oleh
penelitian Ulfah,
yang
dkk
mempunyai
(2013)
pengaruh
meningkatkan
tentang pengaruh bauran pemasaran
dalam
jumlah pengunjung di
rumah sakit.
terhadap kepuasan menggunakan jasa
Rumah Sakit Bayangkara Manado
rawat jalan di Rumah Sakit Bina Sehat
merupakan rumah sakit Tk. III yang
Jemberdi, hasil penelitian menunjukan
dimiliki polri di Sulawesi utara. Rumah
bahwa dari tujuh aspek dalam bauran
sakit bayangkara manado mempunyai
pemasaran yang diteliti, secara parsial
kapasitasi tempat tidur sebanyak 100
hanya dua faktor yang tidak berpengaruh
tempat tidur dan dilengkapi dengan
terhadap keputusan menggunakan jasa
bangunan penunjang seperti gedung unit
rawat jalan yaitu tariff dan proses.
gawat darurat, ruang operasi, ruang VIP,
Produk ditemukan faktor yang paling
ruang
dominan
ruang klinik rawat jalan, ruang raat inap
dalam
mempengaruhi
laboratorium,
keputusan pasien. Penelitian lainnya
(umum,
juga dilakukan oleh Sembor dkk (2015)
kebidanan) dan ruang ICU dan ICCU.
tentang hubungan antara persepsi pasien
anak,
ruang radiologi,
kandungan
dan
Dari pengambilan data awal di
umum tentang bauran pemasaran jasa
Rumah
dengan loyalitas pasien di unit rawat
diperoleh
jalan
manado,
kunjungan pasien rawat inap tiga tahun
penelitian ini menyatakan bahwa adanya
terakhir yaitu tahun 2014 berjumlah
pengaruh 4 variabel bauran pemasaran
2217 pasien, tahun 2015
yakni produk, harga, tempat dan proses
3375
dengan loyalitas pasien dan diantara 4
berjumlah 2646 pasien. Dari hasil data
variabel tersebut, variabel yang paling
tersebut dapat dilihat jumlah pasien
berpengaruh besar yakni variabel proses.
ruang rawat inap di Rumah Sakit
Permatahati (2015)
melakukan
Bayangkara Manado setiap tahunnya
penenlitian mengenai hubungan bauran
mengalami peningkatan (data rekam
pemasaran dengan loyalitas pasien di
medis RS Bayangkara Manado).
unit rawat inap RSUD Massenrempulu,
Menurut Depkes (2005), nilai ideal rata-
hasil
ada
rata LOS (Leght Of Stay) antara 6-9 hari,
pengaruh antara produk, harga, tempat,
dengan demikian indicator ini dapat
promosi, orang, proses
memberikan gambaran tentang mutu
rumah
sakit
penenlitian
pelayanan
dengan
siloam
juga
menyatakan
dan kualita
loyalitas
pasien.
Sakit
Bayangkara gambaran
Manado, mengenai
berjumlah
pasien, dan pada tahun 2016
pelayanan, tingkat efisiensi, dan jika
3
terdapat diagnosis aka nada tingdakan
Manado berjumlah 2646. Sampel dalam
lebih lanjut (Depkes, 2005). Dari uraian
penelitian
latar belakang peneliti tertarik untuk
keluarga pasien di ruang rawat inap
melakukan penelitian, untuk mengetahui
Rumah Sakit Bhayangkara Manado.
apakah ada hubungan antara bauran
Pengambilan sampel dalam penelitian
pemasaran
ini menggunakan teknik penentuan non
dengan
pemanfaatan
ini
adalah
pasien
atau
pelayanan rawat inap di Rumah Sakit
probability
Bhayangkara
teknik accidental sampling. Penentuan
Manado.
Berdasarkan
sampling, yaitu dengan
uraian latar belakang, maka rumusan
jumlah
masalah
menggunakan rumus Lameshow yaitu:
dari penelitian
ini adalah
sampel
dengan
pemanfaatan
n
= d2
pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Bayangkara Manado. Tujuan penelitian
Keterangan:
ini adalah untuk mengetahui apakah ada
n
hubungan
antar
bauran
dengan
Z2 P (1-P)
Apakah ada hubungan antara bauran pemasaran
ditentukan
= Besar Sampel 2
pemasaran
Z
=Derajat
(produk, harga, tempat, dan promosi)
kemaknaan
(biasanya
95%= 1,96)
dengan pemanfaatan pelayanan rawat
P
= Estimator proporsi populasi
inap di Rumah Sakit Bhayangkara
D = Tingkat ketepatan yang diinginkan
Manado.
10% (0,10) Berdasarkan perhitungan Jumlah sampel
METODE PENELITIAN
dalam penelitian ini adalah 58,58 dan
Jenis penelitian yang dipakai adalah
digenapkan menjadi 59 sampel. Variabel
jenis penelitian survey analitik dengan
yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu
pendekatan cross sectional study atau
variabel
studi potong lintang..
(produk, harga, tempat, promosi) dan
dilaksanakan
di
penelitian ini
bauran
pemasaran
Sakit
variabel terikat pemanfaatan pelayanan
pada
bulan
rawat
Oktober
2016.
digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian ini adalah
analisis univariat dan analisis bivariat
semua pasien yang ada di unit rawat
dengan uji Chi-square= 95% dan nilai α
inap di Rumah Sakit Bhayangkara
=
Bhayangkara September
Rumah
bebas
Manado, sampai
Populasi pada
4
inap.
Analisis
data
yang
0,05.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel Hubungan antara produk dengan pemanfaatan pelayanan rawat inap Pemanfaatan Pelayanan Rawat Inap Baik Kurang Baik N % N % 29 72,5 11 27,5 6 31,6 13 68,4 35 59,3 24 40,7
Produk
Baik Kurang Baik Total
Total N 40 19 59
% 100 100 100
p value
OR
0,007
5,712
Berdasarkan tabel 1 menunjukan hasil
dokter yang disediakan, dan obat-obatan
uji
variabel
yang tersedia memberikan pengaruh
independen dan dependen diperoleh
yang terhadap pasien rawat inap di
bahwa ada hubungan yang bermakna
rumah
antara
Penelitian
Chi-square
antara
produk dengan pemanfaatan
sakit ini
bayangkara sependapat
manado. dengan
pelayanan rawat inap di rumah sakit
penelitian yang dilakukanan oleh Ulfah
bayangkara manado dengan nilai p =
(2013)
0,007, maka H0 diterima.
Pemasaran (Marketing Mix) terhadap
mengenai Pengaruh
Bauran
Hasil nilai OR 5,712 menunjukan
Keputusan Menggunakan Jasa Rawat
bahwa indikator pelayanan produk yang
Jalan di Rumah Sakit Bina Sehat
baik, yang terdiri dari kelengkapan
Jember, yang menyatakan ada hubungan
peralatan, pelayanan petugas kesehatan,
signifikan dengan nilai nilai p=0,000,
dan
antara
kelengkapan
diberikan
bisa
obat-obat
yang
pemasaran
dengan
pasien
keputusan menggunakan jasa rawat jalan
5
kali
di Rumah Sakit Bina Sehat Jember.
produk
yang
Produk dapat berupa paket yang lengkap
ditawarkan rumah sakit kurang baik.
yang terdiri dari makanan, minuman,
Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
servis,
dapat disimpulkan bahwa semakin baik
memuaskan kebutuhan dan keinginan
produk yang ditawarkan rumah sakit,
konsumen dan menciptakan kesan yang
maka
tidak
memanfaatkan dibandingkan
membuat
bauran
kembali dengan
responden
akan
semakin
dan
kenyamanan
terlupakan.
Dimana
yang
produk
memanfaatkan pelayanan rawat inap di
merupakan suatu objek
rumah sakit bayangkara manado.
atau proses yang memberikan sejumlah
Indikator produk yang terdiri dari pelayanan
yang
diberikan,
kesehatan
yang tersedia, pelayanan
manfaat
alat-alat
2015).
5
unutk
bisnis
keseluruhan
(Permatahati,
Tabel 2 Hubungan antara Harga dengan Pemanfaatan Pelayanan Rawat Inap Pemanfaatan Pelayananan Rawat Inap Baik Kurang Baik n % n % 22 61,1 14 38,9 13 56,5 10 43,5 35 59,3 24 40,7
Harga Baik Kurang Baik Total
Total n 36 23 59
p value
% 100 100 100
0.938
Tabel 2 menunjukan responden yang
yang bermakna antara harga dengan
mengatakan bahwa harga yang diberikan
pemanfaatan pelayanan rawat inap di
rumah sakit baik dan pemanfaatan
rumah sakit bayangkara manado dengan
pelayanan rawat inap baik berjumlah 22
nilai p = 0,938, maka H1 diterima.
responden (61,1%) dan responden yang
Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
mengatakan
dapat
pemanfaatan
pelayanan
disimpulkan
bahwa
tarif
rawat inap kurang baik berjumlah 14
playananan yang ditawarkan rumah sakit
responden
Sedangkan
tidak ada hubungan dengan responden
responden yang mengatakan bahwa
memanfaatkan pelayanan rawat inap di
harga yang diberikan rumah sakit kurang
rumah sakit bayangkara manado.
(38,9%).
baik tetapi memanfaatkan pelayanan
Penelitian yang dilakukan oleh
rawat inap berjumlah 13 responden
Rawung (2013) tentang hubungan antara
(56,5%)
yang
persepsi pasien umum tentang bauran
mengatakan kurang baik dan tidak
pemasaran jasa dengan loyalitas pasien
memanfaatkan pelayanan rawat inap di
di unit rawat jalan Rumah Sakit Jiwa
rumah sakit berjumlah 10 responden
Prof. dr. V. L. Ratumbuysang Manado,
(43,5%). Hasil uji Chi-square antara
menyatakan bahwa tidak ada hubugan
variabel
signifikan antara harga dengan loyalitas
dan
responden
independen
dan
dependen
diperoleh bahwa tidak ada hubungan
pasien.
Tabel 3. Hubungan antara Tempat dengan Pemanfaatan Pelayanan Rawat Inap Tempat
Baik Kurang Baik Total
Pemanfaatan Pelayanan Rawat Inap Baik Kurang Baik N % N % 28 75,7 9 24,3 7 31,8 15 68,2 35 59,3 24 40,7
6
Total N 37 22 59
% 62,7 37,3 100
p value
OR
0,002
6.667
Berdasarkan tabel 3 menunjukan hasil
tinggi
Chi-square antara variabel independen
memanfaatkan pelayanan rawat inap di
dan dependen diperoleh bahwa
Rumah Sakit Bayangkara Manado.
ada
pasien
yang
yang
untuk
hubungan yang bermakna antara tempat
Rumah
dengan pemanfaatan pelayanan rawat
masalah
inap di rumah sakit bayangkara manado
tampilan yang ada pada rumah sakit
dengan nilai p = 0,002, maka H0
maka masalah yang di hadapi rumah
diterima.
sakit tentang akses akan berkurang.
Nilai OR = 6,667 yang berarti
sakit
dating
tentang
memperhatikan
kenyamanan
dan
Rumah Sakit Bayangkara Manado
indikator tempat yang baik pada Rumah
berupaya
memberikan
Sakit Bhayangkara Manado berpeluang
kepada
pasien
6 kali pasien memanfaatkan pelayanan
memanfaatkan pelayanan di rumah sakit
rawat inap dibandingkan dengan tempat
dengan menjaga
Rumah Sakit Bhayangkara Manado
parkiran trasportasi pasien dan tempat
kurang
yang
baik.
Berdasarkan
hasil
kenyamanan
yang
sedang
kebersihan, tempat
strategis
untuk
mendapatkan
penelitian tersebut, dapat disimpulkan
transportasi, serta keamanan lingkungan
bahwa semakin baik lokasi rumah sakit
rumah sakit. Penelitian yang dilakukan
maka responden akan memanfaatkan
oleh Margaretha (2011) mendapatkan
pelayanan rawat inap di rumah sakit
bahwa tidak terdapat hubungan antara
bayangkara manado.
tempat terhadap minat untuk membeli.
Hal ini berarti semakin baik
Hal ini bertentangan dengan penelitian
tempa di rumah sakit maka semakin
yang dilakukan oleh peneliti.
Tabel 4. Hubungan antara Promosi dengan Pemanfaatan Pelayanan Rawat Inap Pemanfaatan Pelayanan Rawat Inap Baik Kurang Baik N % N % 32 76,2 10 23,8 3 17,6 14 82,4 35 59,3 24 40,7
Promosi
Baik Kurang Baik Total
Total N 42 17 59
Tabel 4 menunjukan responden yang
responden
mengatakan
pemanfaatan
diberikan
bahwa rumah
promosi sakit
baik
yang
% 71,2 28,8 100 yang
p value
OR
0,000
14,993
mengatakan
pelayanan
rawat
inap
dan
kurang baik berjumlah 10 responden
pemanfaatan pelayanan rawat inap baik
(23,8%). Sedangkan responden yang
berjumlah 32 responden (76,2%) dan
mengatakan
7
bahwa
promosi
yang
diberikan rumah sakit kurang baik tetapi
akan memanfaatkan pelayanan rawat
memanfaatkan pelayanan rawat inap
inap di rumah sakit bayangkara manado.
berjumlah 3 responden (17,6%) dan
Penelitian yang dilakukan oleh
responden yang mengatakan kurang baik
Tidajo (2003) tentang analisis faktor-
dan
faktor
tidak memanfaatkan pelayanan
yang
berhubungan
dengan
rawat inap di rumah sakit berjumlah 14
keputusan memilih rawat inap di Rumah
responden (82,4%). Hasil uji Chi-square
Sakit
antara
variabel
Umum
independen
dan
menyatakan
bahwa
ada
signifikan
bermakna
antara
keputusan
dependen
diperoleh
hubungan
yang
Hermana ada
Lembean,
hubungan
antara
informasi
memilih
yang dengan
rawat
inap.
promosi dengan pemanfaatan pelayanan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
rawat inap di rumah sakit bayangkara
maka pihak rumah sakit sebaiknya
manado dengan nilai p = 0,000, maka H 0
memberikan
diterima.
informasi yang efektif atau iklan tentang
Pertanyaan
mengenai
Promosi
promosi dalam
bentuk
rumah sakit kepada masyarakat agar
merujuk pada promosi yang ditawarkan
masyarakat
di rumah sakit berupa biaya, sarana
pelayanan rawat inap yang diberikan
prasarana, makanan, kenyamanan dan
Rumah
kebersihan.
sehingga
Berdasarkan
respon
akan
Sakit
lebih
mengetahui
Bayangkara
pasien
akan
Manado, semakin
mengenai promosi dapat dilihat bahwa
memanfaatkan pelayanan rawat inap di
promosi
rumah sakit bhayanagkara manado.
sangat
mempengaruhi
penting
untuk
responden
untuk
memanfaatkan pelayanan rawat inap di
KESIMPULAN
rumah sakit bayangkara manado. Dari
Berdasarkan
hasil tabel 4 dapat dilihat nilai OR=
pembahasan yang telah diuraikan pada
14,933 dari indikator promosi yang baik
bab sebelumnya mengenai hubungan
akan mendapat peluang 14 kali pasien
bauran pemasaran dengan pemanfaatan
memanfaatkan pelayanan rawat inap di
pelayanan rawat inap di rumah sakit
Rumah Sakit Bhayangkara dibandingkan
bayangkara
promosi yang
disimpulkan:
kurang
baik.
di berikan rumah sakit Berdasarkan
hasil
hasil
manado,
penelitian
maka
dan
dapat
1. Terdapat hubungan antara bauran
penelitian tersebut, dapat disimpulkan
pemasaran
bahwa semakin baik promosi yang
pemanfaatan pelayanan rawat inap
ditawarkan rumah sakit maka responden
di rumah sakit bayangkara manado.
8
(produk)
dengan
2. Tidak terdapat hubungan antara
Kabupaten
bauran pemasaran (harga) dengan
Rawung EH, Umboh JML. Tewu H.
di rumah sakit bayangkara manado.
dan
3. Terdapat hubungan antara bauran (tempat)
Jurnal.
Universita Hasanuddin. Makasar.
pemanfaatan pelayanan rawat inap
pemasaran
Enrekang.
Tilaar
CHR.
2013.
Hubungan Antara Persepsi Pasien
dengan
Umum tentang Bauran Pemasaran
pemanfaatan pelayanan rawat inap
Jasa dengan Loyalitas Pasien di
di rumah sakit bayangkara manado.
Instalasi Rawat Jalan Rumah
4. Terdapat hubungan antara bauran pemasaran
(promosi)
Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L.
dengan
Ratumbuysang Provinsi Sulawesi
pemanfaatan pelayanan rawat inap
Utara.
di rumah sakit bayangkara manado.
Universitas
Program Pascasarjana. Sam
Ratulangi,
Manado. DAFTAR PUSTAKA Angipora
MP.
Sembor PNP, Posangi J, Kaunang WPJ.
1993.
Pemasaran.
Dasar-Dasar Jakarta:
J.
PT
Kesehatan
Loyalitas Pasien di Unit Rawat
dan
Jalan
Rumah Sakit. Jakarta: Erlangga.
Universitas
Prinsip Pemasaran. Jilid 1, Edisi
Manado.
12, Alih Bahasa Bob Sabran, MM. Jakarta: Erlangga. Pantungan V. 2015. Hubungan Bauran Pemasaran dan Sosial Budaya Memilih
Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum GMIM Kalooran Amurang Tahun 2015.Jurnal. Universitas Sam Ratulangi. Manado. Permatahati Bauran
AP. 2015. Hubungan Pemasaran
dengan
Loyalitas Pasien di Unit Rawat Inap
RSUD
Rumah
Sakit
Siloam
Manado. Program Pascasarjana,
Kotler P, Amstrong G. 2002. Prinsip-
Keputusan
antara
Bauran Pemasaran Jasa dengan
Herlambang S, Murwani A. 2012.
Dengan
Hubungan
Persepsi Pasien Umum tentang
RajaGrafindo Prasada.
Manajemen
2015.
Massenrempulu
9
Sam
Ratulangi,