ANALISIS PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (DP3) PEGAWAI PUSKESMAS DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN Putrinesia K. Ruindungan*, Ricky C. Sondakh*, Ardiansa Tucunan* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
ABSTRAK Dalam pelaksanaan fungsional puskesmas dibutuhkan efektivitas kinerja pegawai yang baik dalam memberikan pelayanan kepada masyakarat untuk meningkatkan kesehatan. Melihat baik tidaknya kinerja dari pegawai, perlu dilaksanakannya pelaksanaan penilaian kinerja pegawai. Dengan adanya penilaian kinerja maka dapat diketahui sejauh mana para pegawai dapat melaksanakan tugasnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) pegawai Puskesmas di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Jumlah informan sebanyak 10 informan. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan menggunakan daftar pertanyaan pada panduan wawancara mendalam dan hasilnya direkam dengan voice recorder. Pemeriksaan atau pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Kesetiaan dari pegawai dalam melaksanakan tugas, ditemukan mereka memiliki kesanggupan dan tekad dalam menaati dan melaksanakan tugas mereka. Para pegawai telah menunjukkan prestasi kerja yang baik. Para pegawai memiliki rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas mereka. Ketaatan dari para pegawai, dinilai baik. Para pegawai memiliki sikap kejujuran yang baik, hal ini dapat dilihat dalam mereka melaksanakan tugas mereka. Para pegawai mampu bekerjasama dengan baik antar sesama rekan kerja maupun dengan atasan. Prakarsa yang dimiliki oleh para pegawai dapat dikatakan cukup baik. Para pegawai yang ada yang menjabat sebagai bawahan tetapi mereka mampu menunjukkan sifat kepemimpinan yang baik. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa secara umum penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai puskesmas di 3 (tiga) Puskesmas yang ada dapat dikatakan sudah berjalan dengan cukup baik, dan hasil dari penilaian 8 (delapan) unsur yang ada rata-rata tergolong baik. Meskipun, masih ada unsur-unsur penilaian dalam pelaksanaannya belum maksimal. Kata kunci: Penilaian kinerja, Kinerja pegawai, DP3
ABSTRACT In the functional implementation of Community Health Center, the effectiveness of employees performance is needed to service the society to increase health. To see whether good or not the employees’ performances needs to conduct an assessment on the employees. With an assessment, the employees’ performance can be determined, how far the employees can do their job. The aim of this study is to determine the assessment of the employees’ job implementation (DP3) in Community Health Center in Health Department of South Minahasa Regency. This research used qualitative research method. The number of informants is 10. Data collection was conducted by deep interviews using questions list from on the deep interviews model and the results was recorded by voice recorder. The validity was checked by source triangulation and method triangulation. In doing their job it was found that they have loyality, they have ability and strong will to obey and do their job. The employees have shown good work achievements. The employees have responsibility in doing their job. Their loyality can be said as good. The employees have good integrity this can be seen when they do job. The employees are able to cooperate each other whether with their fellows or their superior. Their initiative can be said good enough. The subordinate employees can show good leadership characteristic. Based on the research result, can be concluded that generally, the job implementation assessment of the employees in three community health center have been running well, and the result of 8 elements of the assessment are good enough. Although, there are some elements which are not optimal. Keywords: Job assessments, Employee Performance, DP3
PENDAHULUAN
memilih 3 Puskesmas tersebut yaitu ketiga
Puskesmas merupakan suatu unit pelaksana
Puskesmas tersebut secara geografis terletak
fungsional yang berfungsi sebagai pusat
pada wilayah yang berdekatan dan mudah
pengembangan kesehatan, pusat pembinaan
dijangkau, dalam hal ketenagaan ketiga
peran
Puskesmas tersebut memiliki penyebaran
serta
masyarakat
dalam
bidang
kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan
pegawai
tingkat pertama (Azwar, 2010).
komponen tenaga baik struktural maupun
Untuk melaksanakan program kesehatan yang
ada
di
Puskesmas
dapat
mewakili
semua
fungsional, dan peneliti telah melakukan
untuk
observasi awal terlebih dahulu, sehingga
tercapainya tujuan Puskesmas, perlu adanya
lebih memudahkan peneliti untuk melakukan
sumber daya manusia yang memiliki kinerja
kajian
yang baik dalam menjalankan tugasnya yang
rumusan masalah dalam penelitian ini.
disesuaikan
Berdasarkan hasil observasi awal, didapati
dengan
serta
yang
bidangnya.
Untuk
dan
mendalami
bahwa
maka perlu dilaksanakannya pelaksanaan
pegawai di salah satu Puskesmas belum
penilaian terhadap kinerja pegawai.
terlaksana secara optimal disebabkan karena masih
banyak
pelaksanaan
sesuai
melihat baik tidaknya kinerja dari pegawai,
Penilaian terhadap kinerja dari setiap
penilaian
kondisi
pegawai
pekerjaan
yang
belum
pegawai di masing-masing Puskesmas yang
memahami mengenai tahap-tahap penilaian
ada di Kabupaten Minahasa Selatan dinilai
tersebut. Dan, masih ada beberapa pegawai
langsung oleh pimpinan sebagai pejabat
yang
penilai yaitu Kepala Puskesmas di masing-
dalam penilaian tersebut, sehingga ada
masing Puskesmas, dan untuk penilaian
pegawai yang memiliki kinerja yang belum
kinerja dari Kepala Puskesmas sendiri di
optimal.
tidak
memperhatikan
unsur-unsur
laksanakan oleh atasan pejabat penilai yaitu
Berdasarkan hal-hal tersebut maka
pejabat dari Dinas Kesehatan Kabupaten
peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
Minahasa
tentang penilaian pelaksanaan pekerjaan
Daftar
Selatan
Penilaian
(DP3).
Penilaian
(delapan)
dengan
menggunakan
Pelaksanaan tersebut
komponen
Pekerjaan
meliputi
penilaian
8
yaitu
pegawai Puskesmas yang ada di wilayah kerja atau unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Minahasa
Selatan,
yaitu
di
kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab,
Puskesmas Tareran, Puskesmas Suluun, dan
ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa, dan
Puskesmas Tumpaan.
kepemimpinan. Peneliti memilih 3 Puskesmas yang ada di
Kabupaten
Minahasa
Selatan
yaitu
Puskesmas Tareran, Puskesmas Suluun, dan Puskesmas Tumpaan untuk dijadikan lokasi pelaksanaan
penelitian
dengan
alasan
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam lewat wawancara.
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan,
yaitu
di
Puskesmas
Data,
Pengecekan
keabsahan
data,
Kesimpulan / Verifikasi.
Tareran,
Untuk menetapkan data secara sah
Puskesmas Suluun, dan Puskesmas Tumpaan,
(keabsahan data), dilakukan dengan teknik
pada bulan April 2014 sampai dengan bulan
pemeriksaan melalui triangulasi metode dan
Oktober 2014.
triangulasi sumber.
Informan dalam penelitian ini ialah 4 (empat) orang yang terlibat langsung dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN
pelaksanaan penilaian pekerjaan pegawai
Kesetiaan
sebagai
Kepala
Kesetiaan adalah kesetiaan, ketaatan, dan
Puskesmas
pengabdian kepada Pancasila, UUD 1945,
pejabat
Puskesmas
penilai
Tareran,
yaitu
Kepala
Suluun, Kepala Puskesmas Tumpaan, dan
Negara dan Pemerintah.
pejabat dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian
Minahasa Selatan yang bertanggung jawab
besar pegawai telah memiliki kesanggupan
dalam
pekerjaan
dan tekad dalam menaati dan melaksanakan
pegawai dalam hal ini yaitu Sekretaris Dinas
tugas mereka setiap hari. Dan, para pegawai
Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan. Dan
yang
juga
kepentingan
pelaksanaan
6
(enam)
mendapatkan
penilaian
orang
pegawai
penilaian
yang
pelaksanaan
pekerjaan.
ada
untuk
lebih
dalam
mengutamakan pekerjaan
dan
kepentingan pribadi, itu masih bersifat relative. Dimana, apakah kepentingan pribadi
Instrumen utama dalam penelitian ini
itu hal yang tidak bisa ditinggalkan. Para
adalah peneliti sendiri. Juga ada instrumen
pegawai juga tidak melupakan kepentingan
penelitian dalam bentuk buku catatan dan
pekerjaan. Sedangkan, para informan belum
voice recorder (rekaman).
bisa mengerti mengenai setia dan taat pada
Data yang dikumpulkan dalam penelitian
Pancasila,
UUD
1945,
Negara,
dan
ini yaitu data primer dan sekunder. Data
Pemerintah karena mereka lebih mengerti
primer didapatkan dari hasil wawancara
kesetiaan tersebut lewat kegiatan upacara-
mendalam dengan informan. Data sekunder
upacara.
didapatkan dari observasi atau pengamatan yang
dapat
mendukung
data
primer
(dokumen kantor, foto, dan lain-lain).
Prestasi Kerja Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai
Analisis data yang dilakukan dalam
oleh seorang Pegawai Negeri Sipil dalam
penelitian ini disesuaikan dengan metode dan
melaksanakan
pendekatan
kepadanya.
penelitian
kualitatif.
Data
dianalisis dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: Mereduksi data, Penyajian
Berdasarkan
tugas
hasil
yang
dibebankan
penelitian
secara
umum para pegawai negeri sipil pada 3 (tiga) puskesmas
tersebut
telah
menunjukkan
prestasi kerja yang baik. Para pegawai yang
ambil, tentunya para pegawai melakukan
ada memiliki kecakapan dan keterampilan
konsultasi terlebih dahulu dengan atasan
dalam melaksanakan tugas mereka serta
sebelum mengambil keputusan.
menguasai
bidang
tugasnya,
dan
hasil
Masing-masing
pegawai
sebenarnya
pekerjaan yang dihasilkan mencapai rata-
memiliki
rasa
tanggung
jawab,
hanya
rata. Kecakapan dan keterampilan dari para
tingkatan
dan
urgensinya
pegawai tersebut dapat dilihat dari latar
bergantung pada beban tugas dan pekerjaan
belakang pendidikan, penempatan pegawai
yang diserahkan kepadany (Sastrohadiwiryo,
tersebut dalam pekerjaannya, dan kecakapan
2005).
berbeda-beda,
sesuai dengan profesi dan latar belakang pendidikan mereka.
Ketaatan Ketaatan
seorang
kesanggupan
peraturan perundang-undangan dan peraturan
seorang Pegawai Negeri Sipil menyelesaikan
kedinasan yang berlaku, mentaati perintah
pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan
kedinasan yang diberikan oleh atasan yang
sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya
berwenang, serta kesanggupan untuk tidak
serta berani memikul resiko atas keputusan
melanggar larangan yang ditentukan.
yang
jawab
kesanggupan
Pegawai Negeri Sipil, untuk mentaati segala
Tanggung Jawab Tanggung
adalah
diambilnya
adalah
atau
tindakan
yang
dilakukannya.
dari para pegawai dalam melaksanakan tugas
Berdasarkan hasil penelitian, secara umum
Berdasarkan hasil penelitian, ketaatan
dapat
disimpulkan
para
sudah cukup baik tetapi belum maksimal
pegawai yang ada memiliki rasa tanggung
dalam pelaksanaannya. Ketaatan dari para
jawab dalam melaksanakan tugas mereka.
pegawai dapat dilihat dari sikap mereka
Tanggung jawab pegawai dapat dilihat dari
untuk mentaati perintah yang diberikan oleh
kemampuan mereka dalam menyelesaikan
atasan. Para pegawai yang ada memiliki
tugas dengan baik dan tepat pada waktunya,
sikap taat terhadap perintah yang diberikan
meskipun sering masih ada juga pegawai
oleh atasan mengenai pelaksanaan tugas
yang
mereka,
belum
bahwa
setiap hari, secara umum dapat dikatakan
sepenuhnya
mampu
meskipun
pelaksanaannya
tepat waktu. Hal ini diakibatkan karena ada
diperintahkan dapat dilaksanakan hal ini
faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
disebabkan
pelaksanaan
yang
tersebut,
sehingga
dapat
semua
dalam
menyelesaikan tugas mereka dengan baik dan
tugas
tidak
juga
yang
karena ada juga faktor-faktor mempengaruhi
sehingga
penyelesaian tugas tersebut tertunda. Selain
menghambat pelaksanaan tugas tersebut.
itu juga, dalam pengambilan keputusan para
Ketaatan dari para pegawai dilihat juga dari
pegawai yang ada tidak berani mengambil
ketaatan terhadap ketentuan jam kerja,
resiko terhadap keputusan yang mereka
Berdasarkan hasil wawancara, para informan
mengemukakan bahwa masih ada beberapa
mereka
pegawai yang tidak taat terhadap jam kerja
dengan keadaan yang ada.
yang ada, tetapi hal tersebut tergantung
laporkan
Kejujuran
kepada
atasan
menampakkan
diri
sesuai
dalam
dengan keadaan dari pegawai tersebut. Dan,
komunikasi umpan balik yang jujur di antara
berdasarkan
pimpinan,
hasil
observasi
di
lokasi
pekerja,
dan
rekan
kerja.
penelitian, ditemukan masih ada pegawai
Kejujuran termasuk dalam mengekspresikan
yang belum sepenuhnya menaati jam kerja
pendapat, menyampaikan fakta, memberikan
yang ada entah jam masuk ataupun jam
pertimbangan dan perasaan (Wibowo, 2010).
pulang,
sehingga
hal
tersebut
dapat
mengakibatkan proses pelayanan kesehatan
Kerjasama
kepada masyarakat dapat terhambat.
Kerjasama
adalah
kemampuan
seorang
Pegawai Negeri Sipil untuk bekerja bersama Kejujuran
dengan orang lain dalam menyelesaikan
Kejujuran adalah ketulusan hati seorang
tugas yang ditentukan, sehingga mencapai
Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan
daya guna dan hasil guna yang sebesar-
tugas
besarnya.
dan
kemampuan
untuk
tidak
menyalahgunakan wewenang yang diberikan kepadanya.
Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar informan mengemukakan bahwa para
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa
pegawai mampu untuk bekerjasama dengan
para pegawai yang ada memiliki sikap
baik antar sesama rekan kerja maupun
kejujuran yang baik, hal ini dapat dilihat
bekerjasama dengan atasan, meskipun dalam
dalam mereka melaksanakan tugas mereka.
pelaksanaannya masih ditemukan adanya
Kejujuran dari para pegawai tersebut dilihat
beberapa pegawai yang masih memiliki sifat
dari kemampuan pegawai melaksanakan
egois. Kerjasama dari para pegawai juga
tugas dengan ikhlas dan sepenuh hati. Dalam
dapat dilihat dari sikap para pegawai apakah
melaksanakan tugas setiap hari, para pegawai
selalu bersedia menerima keputusan yang
selalu berusaha untuk dapat melaksanakan
diambil. Para pegawai yang ada juga selalu
tugas mereka dengan ikhlas dan sepenuh hati.
bersedia menerima keputusan yang diambil
Kejujuran pegawai juga dapat dilihat dari
secara sah dengan penjelasan-penjelasan
pelaporan hasil pekerjaan mereka kepada
yang bisa diterima oleh para pegawai
atasan
yang
meskipun ia tak sependapat, dan para
sebenarnya. Berdasarakan hasil penelitian
pegawai juga mampu untuk menghargai
para pegawai melaporkan hasil pekerjaan
pendapat yang diberikan oleh sesama rekan
mereka kepada atasan sesuai dengan keadaan
kerja.
sesuai
dengan
keadaan
yang ada, apa yang mereka temukan ketika mereka melaksanakan tugas itu juga yang
Kerjasama merupakan strategi kunci untuk
memberdayakan
orang
dan
memperbaiki kinerja organisasional. Hasil
dari kerjasama akan lebih besar daripada
Puskesmas memiliki sifat kepemimpinan atau
penjumlahan hasil kerja individu (Wibowo,
tidak. Penilaian kinerja terkait dengan aspek
2010).
kepemimpinan terhadap Kepala Puskesmas tersebut dilakukan oleh atasan dalam hal ini pejabat pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Prakarsa Prakarsa
adalah
kemampuan
seorang
Minahasa Selatan.
Pegawai Negeri Sipil untuk mengambil
Secara umum, kepala puskesmas pada 3
keputusan,
langkah-langkah,
atau
(tiga)
melaksanakan
sesuatu
yang
mengimpelementasikan upaya kepemimpinan
diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok
secara maksimal dalam melaksanakan tugas
tanpa menunggu perintah dari atasan.
masing-masing. Para pegawai juga mampu
tindakan
UPTD
tersebut
telah
Prakarsa yang dimiliki oleh para pegawai
menunjukkan sikap kepemimpinan yang di
yang ada di 3 (tiga) Puskesmas dapat
miliki mereka, meskipun mereka hanya
dikatakan cukup baik. Prakarsa dari para
pegawai yang menjabat sebagai bawahan
pegawai dapat dilihat dari kemampuan para
tetapi mereka mampu menunjukkan sifat
pegawai dalam memberikan saran kepada
kepemimpinan
atasan dalam pelaksanaan pekerjaan juga
pegawai yang ada selalu berusaha untuk
dalihat dari inisiatif yang dimiliki para
memupuk dan mengembangkan kerjasama
pegawai. Para pegawai yang ada selalu
antara atasan dan bawahan, selain itu juga
berusaha untuk memberikan saran yang
para pegawai yang ada dalam melaksanakan
dipandang baik dan berguna kepada atasan
tugas mereka, mereka mampu untuk dapat
baik diminta atau tidak diminta memberikan
bertindak tegas dan tidak memihak, dan para
pendapat
ada
pegawai yang ada mampu untuk saling
hubungannya dengan pelaksanaan tugas.
memberikan motivasi antar sesama rekan
Tetapi, belum semuanya memiliki inisiatif
kerja dalam menjalankan tugas setiap hari.
mengenai
atau
yang
yang
baik karena.
Para
sendiri dalam melaksanakan tugas. Sebagian
Kepemimpinan yang efektif juga dapat
besar pegawai akan melaksanakan tugas jika
berdampak pada loyalitas kelompok. Hal ini
mendapatkan petunjuk atau perintah dari
lebih berfungsi untuk meningkatkan moral
atasan.
kerja
daripada
membatasinya
(Sastrohadiwiryo, 2005). Kepemimpinan Dalam
penelitian
ini,
penilaian
pada
PENUTUP
komponen Kepemimpinan selain dilakukan
Kesimpulan
terhadap 3 (tiga) orang pegawai negeri sipil
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari
yang memangku jabatan sebagai kepala
hasil penelitian ini, yaitu:
puskesmas, dalam penelitian ini juga melihat
1. Kesetiaan dari pegawai,
apakah para pegawai yang ada di 3 (tiga)
pegawai yang
ada dalam melaksanakan tugas setiap hari,
mereka telah memiliki kesanggupan dan
tetapi hal tersebut tergantung dengan
tekad dalam menaati dan melaksanakan
keadaan dari pegawai tersebut.
tugas mereka setiap hari. Sedangkan, para
5. Para pegawai memiliki sikap kejujuran
informan belum bisa mengerti mengenai
yang baik, hal ini dapat dilihat dalam
setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945,
mereka
Negara, dan Pemerintah karena mereka
Dalam melaksanakan tugas setiap hari,
lebih mengerti kesetiaan tersebut lewat
para pegawai mampu untuk melaksanakan
kegiatan upacara-upacara.
tugas mereka dengan ikhlas dan sepenuh
2. Secara
umum,
para
tugas
mereka.
telah
hati. Dan, mereka melaporkan hasil
menunjukkan prestasi kerja yang baik.
pekerjaan mereka kepada atasan sesuai
Para
dengan keadaan yang ada.
pegawai
kecakapan
yang
dan
melaksanakan
pegawai
melaksanakan
ada
memiliki
keterampilan tugas
mereka
dalam
6. Para pegawai mampu untuk bekerjasama
serta
dengan baik antar sesama rekan kerja
menguasai bidang tugasnya, dan hasil
maupun
pekerjaan yang dihasilkan mencapai rata-
meskipun dalam pelaksanaannya masih
rata.
ditemukan adanya beberapa pegawai yang
3. Pegawai
yang
ada
dengan
atasan,
rasa
masih memiliki sifat egois. Para pegawai
tanggung jawab dalam melaksanakan
juga selalu bersedia menerima keputusan
tugas
mampu
yang diambil secara sah dan para pegawai
menyelesaikan tugas mereka dengan baik,
juga mampu untuk menghargai pendapat
meskipun sering masih ada juga pegawai
yang diberikan oleh sesama rekan kerja.
mereka.
yang
belum
memiliki
bekerjasama
Mereka
mampu
7. Prakarsa yang dimiliki oleh para pegawai
menyelesaikan tugas mereka dengan baik
dapat dikatakan cukup baik. Para pegawai
dan tepat waktu. Dan, para pegawai yang
yang ada selalu berusaha memberikan
ada
resiko
saran yang dipandang baik dan berguna
terhadap keputusan yang mereka ambil,
kepada atasan, mengenai atau yang ada
mereka melakukan konsultasi terlebih
hubungannya dengan pelaksanaan tugas.
dahulu dengan atasan.
Tetapi, para pegawai yang ada belum
tidak
sepenuhnya
berani
mengambil
4. Ketaatan dari para pegawai secara umum
semuanya memiliki inisiatif sendiri dalam
dapat dikatakan baik. Para pegawai taat
melaksanakan
terhadap
diberikan,
pegawai akan melaksanakan tugas jika
meskipun juga dalam pelaksanaannya
mendapatkan petunjuk atau perintah dari
tidak semua yang diperintahkan dapat
atasan.
perintah
yang
dilaksanakan. Kemudian, ketaatan para
tugas.
Sebagian
besar
8. Dalam penelitian ini, penilaian pada
pegawai terhadap jam kerja ditemukan
komponen
Kepemimpinan
selain
bahwa masih ada beberapa pegawai yang
dilakukan terhadap 3 (tiga) orang kepala
tidak taat terhadap jam kerja yang ada,
puskesmas, dalam penelitian ini juga
melihat apakah para pegawai yang ada di 3
(tiga)
Puskesmas
sifat
pegawai diawasi oleh pimpinan sebagai
kepemimpinan atau tidak. Secara umum,
pejabat penilai, maka diharapkan pegawai
kepala puskesmas pada 3 (tiga) UPTD
juga
tersebut
sungguh-sungguh terhadap kinerja dari
telah
memiliki
3. Mengingat bahwa setiap saat kinerja
mengimpelementasikan
upaya kepemimpinan secara maksimal dalam
melaksanakan
tugas
masing-
dapat
memperhatikan
dengan
masing-masing pegawai. 4. Pegawai
hendaknya
juga
masing. Dan para pegawai yang ada yang
memperhatikan
menjabat
mereka
guna meningkatkan kinerjanya. Terlebih,
mampu menunjukkan sifat kepemimpinan
pada aspek ketaatan. Diharapkan para
yang baik. Para pegawai yang ada selalu
pegawai juga bisa taat terhadap jam kerja
berusaha
yang ada sehingga dapat meningkatkan
sebagai
untuk
bawahan
memupuk
dan
mengembangkan kerjasama antara atasan
pelayanan
dan bawahan, selain itu juga para pegawai
masyarakat.
aspek-aspek
ikut
yang
diberikan
penilaian
kepada
yang ada dalam melaksanakan tugas mereka, mereka mampu untuk dapat
DAFTAR PUSTAKA
bertindak tegas dan tidak memihak, dan
Azwar, A. 2010.Pengantar Administrasi
para pegawai yang ada mampu untuk saling memberikan motivasi antar sesama rekan kerja dalam menjalankan tugas setiap hari.
Kesehatan. Jakarta: Binarupa Aksara Depkes,
RI.
2009.
Sistem
Kesehatan
Nasional. Jakarta Ernawati, 2013. Kinerja Pegawai Sekretariat Dewan
Pengurus
Korps
Pegawai
Saran
Republik Indonesia di Kota Pontianak.
Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan,
Jurnal Administrasi Negara, Volume
maka disarankan sebagai berikut:
2, No. 2, tahun 2013: 1-5, (-
1. Perlu ditingkatkannya pengawasan dan
http://jurmafis.fisip.untan.ac.id//)
pengendalian dari Kepala
Puskesmas
(online) diakses pada 19 Agustus 2014
sebagai pimpinan terhadap para pegawai
Lapau, B. 2013. Metodologi Penelitian
ketika
mereka
melaksanakan
tugas
mereka, terutama pengawasan terhadap jam kerja dari para pegawai.
yang akurat sangat dibutuhkan instansi dalam pengambilan keputusan bidang hendaknya
Obor Indonesia Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian
2. Mengingat bahwa hasil penilaian kinerja
kepegawaian,
Kesehatan. Jakarta: Yayasan Pustaka
dalam
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Sastrohadiwiryo. 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara Wibowo, 2010. Manajemen Kinerja Edisi
melakukan penilaian terhadap kinerja
Ketiga. Jakarta: Divisi Buku Perguruan
pegawai diusahakan lebih obyektif.
Tinggi PT. Raja Grafindo Persada