Artikel :
Article
:
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH BERISIKO TERKENA HIV/AIDSPADA SISWA – SISWI SUKU ASLI PAPUA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS YAYASAN PENDIDIKAN KRISTEN 2 KABUPATEN BIAK NUMFOR. RELATIONSHIP AMONG LEVEL GNOSTIC WITH PREMARITALTO RISK SEXUAL BEHAVIOUR STRIKE HIV/AIDS ON STUDENT – ORIGINAL TRIBAL SCHOOLGIRL PAPUAN AT CHRISTIAN EDUCATION FOUNDATION SENIOR HIGH SCHOOL 2 REGENCY FLOURISHES NUMFOR
Oleh: KLAAS W . SADA 091511172
Dosen Pembimbing : dr. Budi T. Ratag, MPH
dr. Dina V. Rombot, Mkes, DK
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2013
Sada,
Klaas. Hubungan Antara Tingkat PengetahuanDengan Perilaku Seksual Pranikah Berisiko Terkena Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrom (HIV/AIDS) Pada Siswa – Siswi Suku Asli Papua Di Sekolah Menengah Atas Yayasan Pendidikan Kristen 2 Kabupaten Biak Numfor skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado.Pembimbing : (I) dr. Budi T. Ratag, MPH., (II) dr. Dina V. Rombot, MKes, DK.
ABSTRAK Acquired Immune Defisiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodefeciency Virus (HIV).Kabupaten Biak Numfor termasuk wilayah di Provinsi Papua yang memiliki kondisi penyebaran HIV/AIDS terus meningkat dibanding wilayah kabupaten lainnya.Penyebaran virus HIV AIDS di Biak berada pada peringkat ke-3 di Papua.Jumlah kasus HIV AIDS di daerah itu terus bertambah setiap tahun.Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan perilaku seksual pranikah berisiko terkena HIV/AIDS pada siswa-siswa suku asli Papua di SMA YPK 2 Kabupaten Biak-Numfor. Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-April 2013 di SMA YPK 2 Kabupaten Biak-Numfor. Sampel penelitian yang digunakan yaitu total sampel 79 siswa-siswi suku asli Papua di SMA YPK 2 Kabupaten Biak-Numfor. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square.Hasil penelitian tingkat pengetahuan dengan perilaku diperoleh p value = 0,876 >0,05. Kesimpulannya tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS denganperilaku seksual pranikah terkena HIV/AIDS pada siswa-siswi suku asli Papua SMA YPK 2 Kabupaten Biak-Numfor. Saran dalam penelitian ini lebih meningkatkan lagi cara penyampaian materi tentang HIV/AIDS kepada siswa-siswi, siswa-siswi lebih mengaktifkan diri dalam kegiatan keagamaan dan kegiatan ekstrakulikuler, Pihak sekolah lebih mengoptimalkan program konseling dan konsultasi disekolah khususnya yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi termasuk HIV/AIDS. . Kata Kunci : HIV/AIDS, Perilaku seksual pranikah, Siswa-Siswi (Remaja)
Sada, Klaas. Relationship Among Level Gnostic With premaritalto risk sexual Behaviour strikes Human Immunodeficiency is Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrom (HIV / AIDS) On Student – Original Tribal Schoolgirl Papuan At Christian Education Foundation Senior High School 2 Regency Flourishes Numfor. Paper.Society health faculty. Sam Ratulangi Manado university. Counselor (I) dr. Budi T. Ratag, MPH., (II) dr. Dina V. Rombot, MKes, DK.
ABSTRAC Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) constituting diseased phenomena bulk that because of Human Immunodeficiency Virus (HIV). Numfor Fertile regency comprises region at Papuan Province that have HIV / AIDS'S broadcast condition increasingly been appealed another regency region. HIV AIDS'S virus broadcast at Flourishes to lie on 3rd rating at Papuan. Total HIV AIDS'S case at that region continually increases each year. This research is done for to analysis relationship among level Gnostic about HIV / AIDS with behavioral sexual premarital to risk strikes HIV / AIDS on original tribal students Papuan at SMA YPK 2 Regency Flourishes Numfor. This observational type which is observational analytic with approaching cross sectional study.Observational instrument that is utilized which is questioner. Executed research on April month of February 2013 at SMA YPK 2 Regency Flourishes Numfor. Observational sample that is utilized which is total sample 79 original tribal schoolgirl students Papuan at SMA YPK 2 Regency Flourishes Numfor. Bivariate Analysis utilizes quiz Chi Square . Level observational result Gnostic with acquired behavior p value = 0,876>0,05. In conclusion has no relationship among level Gnostic about HIV / AIDS with behavioral sexual premarital strikes HIV / AIDS on original tribal schoolgirl student Papuan SMA YPK 2 Regency Flourishes Numfor. Tips in observational it more increases again trick forwarding material about HIV / AIDS to schoolgirl student, more schoolgirl student activates self in religion activity and extracurricular activity, More schooled party optimize counseling and consultation program at schooled in particular that gets bearing with health reproduces to comprise HIV / AIDS. . Key word: HIV / AIDS, premarital sexual behavior, Schoolgirl student (Stripling)
tahun. Prevalensi HIV pada penduduk asli Papua
PENDAHULUAN Acquired
Immunodeficiency
Syndrome
(AIDS)
lebih tinggi (2,8%) dari prevalensi penduduk non-
merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
pribumi (1,5%) dan lebih tinggi pada laki-laki (2,9%)
Human Immunodeficiency Virus (HIV).Penyakit ini
dibandingkan pada perempuan (1,9%)
muncul pada akhir abad ke-20 dan penyebarannya
Indonesia, 2012).
(Unicef
sangat cepat diseluruh dunia. Secara global di akhir
Kementerian kesehatan melaporkan pada 3
tahun 2011, dilaporkan 34,0 juta orang hidup dengan
tahun terakhir ini terjadi laju peningkatan kasus baru
HIV. Sekitar 0,8% orang dewasa usia 15-49 tahun di
AIDS yang semakin cepat di Papua. Secara kumulatif
seluruh dunia hidup dengan HIV (UNAIDS, 2012).
dilaporkan tahun 2010 (3.665 kasus), tahun 2011
Kasus AIDS di Indonesia sampai dengan September tahun 2012 yang dilaporkan sebanyak
(4.449 kasus) dan meningkat sampai September 2012 sebanyak 7.257 kasus (Kemenkes, 2012).
3.541 kasus. Secara kumulatif kasus AIDS dari tahun
Kabupaten Biak Numfor termasuk wilayah
1987 sampai dengan September 2012 sebanyak
di Provinsi Papua yang memiliki kondisi penyebaran
39.434 kasus yang berasal dari 33 Provinsi dan 497
HIV/AIDS terus meningkat dibanding wilayah
Kabupaten/Kota. Kasus yang terbanyak terdapat di
kabupaten lainnya.Penyebaran virus HIV AIDS di
Papua, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali,
Biak berada pada peringkat ke-3 di Papua.Jumlah
Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan,
kasus HIV AIDS di daerah itu terus bertambah setiap
Riau dan Sumatera Barat. Persentase kumulatif kasus
tahun. Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor
AIDS pada laki-laki sebanyak 66,8% dan perempuan
melaporkan selama 3 tahun terakhir secara kumulatif
32,9% (Kemenkes, 2012).
kasus AIDS ditahun 2010 (745 kasus), tahun 2011
Provinsi Papuadengan populasi hanya 1,5%
(925 kasus) dan meningkat sampai Desember 2012
dari penduduk Indonesia, di tahun 2011 berkontribusi
sebanyak 1014 kasus Penemuan kasus HIV/AIDS
terhadap lebih dari 15% dari semua kasus HIV baru
pada penduduk asli Papua di Biak pada tahun 2012
di Indonesia. Papua memiliki angka kasus hampir 15
sebanyak 25 kasus (16,7%) dari 150 kasus yang tidak
kali lebih tinggi dari rata-rata nasional. Tidak seperti
diketahui asal sukunya. Jumlah kelompok usia yang
daerah-daerah lain di Indonesia, Provinsi Papua
banyak terinfeksi HIV adalah kelompok usia
mengalami tingkat epidemi HIV tergeneralisir rendah
produktif yaitu 10-19 tahun sebanyak 5,4% , 20-
dengan prevalensi 3% pada orang muda usia 15-24
39tahun sebanyak 30% dan 30-39 tahun sebanyak
informasi),
26% (Dinkes Biak, 2012).
pranikah diperoleh melalui pengisian kuesioner
Sekolah Menengah Atas (SMA) Yayasan
pengetahuan
dan
perilaku
seksual
secara langsung oleh responden.Data di analisis
Pendidikan Kristen (YPK) 2 Biak, merupakan salah
dengan menggunakan ujiChi-Square.
satu SMA favorit di Kabupaten Biak Numfor yang
HASIL
memiliki jumlah siswa-siswiasli papua yang cukup
Karakteristik Responden
banyak.
HIV/AIDS ataupun
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian
perilaku seksual remaja yang berisiko belum pernah
besar responden (51,9 %) berada pada kelompok
dilakukan
yaitu
umur <17 tahun dan sebesar 48,1% berada pada
siswa-siswitentang
kelompok umur ≥17 tahun. Jumlah responden
HIV/AIDS dengan perilaku seksual pranikah berisiko
terbanyak (53,2 %) yaitu jenis kelamin laki-laki dan
terkena HIV/AIDS.
sebesar
Penelitian tentang
di
SMA
peningkatan
ini.Salah
pengetahuan
Tujuan
berjenis
kelamin
mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan
banyak dengan nilai 78-85 (78,5%) sedangkan
dengan perilaku seksual pranikah berisiko terkena
Sebanyak 70,9% Responden tinggal dengan orang tua
HIV/AIDS pada siswa-siswi suku asli Papua di SMA
dan yang sementara berpacaran sebesar 44,3%.
YPK 2 Kabupaten Biak-Numfor.
Responden lebih banyak menerima informasi tentang
METODE PENELITIAN
HIV/AIDS dari sekolah sebesar 75,9%. Selain itu
penelitian menggunakan
telah
dilaksanakan
observasional desain
ini
responden
perempuan . Untuk rata-rata nilai rapor yang paling
yang
penelitian
46,8%
untuk
Penelitian
umum
satunya
cross
merupakan
analitik
dengan
sectional,
dengan
memberikan kuesioner kepada responden dimana pertanyaan yang terdapat pada kuesioner merupakan pertanyaan
terstruktur
(yang
sudah
di
uji
validitas).Sampel penelitian yang digunakan yaitu total populasi 79 responden. Data karakteristik (umur, jenis kelamin, rata-rata nilai rapor, tempat tinggal, status pacaran dan sumber
juga diperoleh dari petugas kesehan dan media massa.
Analisis Univariat
responden diketahui bahwa sebesar 27,8% responden
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa
mempunyai perilaku seksual pranikah berisiko dan
sebanyak
sebesar 72,2% responden yang mempunyai perilaku
28
responden
(35,4%)
memiliki
pengetahuan tidak baik sedangkan 51 responden
seksual
pranikah
tidak
berisiko.
(64,6%) memiliki pengetahuan baik.Untuk perilaku
Analisis Bivariat Hubungan antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan perilaku seksual pranikah berisiko dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Kategori
Perilaku Seksual
Pengetahuan
Berisiko
Tidak
Total
P value
berisiko n
%
n
%
n
%
Tidak baik
7
8,9
21
26,6
28
35,4
Baik
15
19,0
36
45,6
51
64,6
Jumlah
22
27,8
57
72,2
79
100
0,876
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-
hubungan yang signifikan antara kedua variabel yang
Square, menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0,876
diteliti yaitu tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS
nilai probabilitas lebih besar dari tingkat kesalahan
dengan perilaku seksual pranikah berisiko terkena
(p>0,05) maka dapat dinyatakan tidak terdapat
HIV/AIDS.
PEMBAHASAN
dilakukan oleh Miokbun (2012) berdasarkan uji
Berdasarkan
hasil
penelitian
diperoleh
nilai
bivariat, menyatakan tidak terdapat hubungan antara
probabilitas sebesar 0,876 menunjukkan bahwa tidak
tingkat pengetahuan HIV/AIDS dengan perilaku
terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
seksual pranikah siswa suku asli Papua SMA Negeri
pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan perilaku
2 Timika yaitu dengan nilai p value = 0,413 > 0,05.
seksual pranikah terkena HIV/AIDS pada siswa-siswi
Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
suku asli papua di SMA YPK 2 Kabupaten Biak-
yang dapat mempengaruhi perilaku seksual pranikah
Numfor. Penelitian ini sama dengan penelitian yang
berisiko siswa-siswi seperti faktor lingkungan yang
terdiri dari tradisi budaya dan keyakinan, serta faktor
SARAN
psikologis
1.
yaitu
broken
home
dan
depresi
Pihak
sekolah
lebih
meningkatkan
cara
(Notoadmodjo, 2007).Sedangkan hasil penelitian
penyampaian materi tentang HIVAIDS kepada
yang dilakukan oleh Putri (2012) menunjukkan
siswa-siswi sehingga pengetahuan siswa-siswi
bahwa faktor sikap dan lingkungan mempunyai
tentang
pengaruh
HIV/AIDS semakin baik.
yang
pengetahuan
tidak
signifikan,
sedangkan
mempunyai
pengaruh
faktor yang
2.
kesehatan
reproduksi
termasuk
Siswa-siswi sebaiknya lebih selektif dalam
signifikan terhadap perilaku seksual remaja.Sikap
menerima
berhubungan terhadap perilaku seks pranikah remaja
mengaktifkan diri dalam kegiatan keagamaan
dengan p value = 0,002 < 0,05. Pada hasil penelitian
dan kegiatan ekstrakulikuler sehingga terhindar
menunjukkan bahwa sikap mendukung tentang seks
dari perilaku seksual pranikah yang tidak sehat.
pranikah di sini berisiko terhadap kejadian perilaku
3.
informasi
tentang
seksualitas,
Pihak sekolah lebih mengoptimalkan program
seksual. Sikap akan memberikan stimulus seseorang
konseling dan konsultasi disekolah khususnya
atau kesediaan untuk bertindak dan perilaku akan
yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi
memberi tanggapan/ meresponnya. Remaja yang
termasuk HIV/AIDS.
memiliki sikap mendukung tentang seks pranikah cenderung telah melakukan perilaku seksual mulai dari berpegangan tangan sampai bersenggama, sampai melakukan hubungan seksual namun ada juga remaja yang memiliki sikap tidak mendukung tentang seks pranikah cenderung tidak melakukan perilaku seksual. Ini disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya, antara lain : agama, sosial budaya dan pendidikan.
Hutapea, R. 2003. AIDS & PMS Dan Perkosaan.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta: PT. Rineka Cipta. Adisasmito.2012 Sistem Kesehatan.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Kencana Predana Media Grup
Astuti, J. 2008. Pengaruh karakteristik siswa dan sumber informasi terhadap kecenderungan melakukan hubungan seksual pranikah pada siswa SMA Negeri Banda Aceh (Online) (http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/ 6678) (Tesis) diakses pada tanggal 28 mei 2013. Dalimunthe,
Kemenkes RI. 2010. Laporan Hasil Riset Kesehatan DasarRiskesdas
Indonesia
Tahun
2010.
Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI. Kemenkes RI. 2012. Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia, Laporan Triwulan III September tahun 2012.Jakarta.
C.R.
2013.
Tingkat
Pengetahuan
Pelajar SMA Harapan-1 Medan Tentang Seks Bebas
Dengan
Risiko
HIV/AIDS(Online)
(http://jurnal.usu.ac.id/index.php/ejurnalfk/issu e/view/144) diakses pada tanggal 28 mei 2013. Dhamayanti. 2009. Dedicated to the health of all Indonesian
children
IDAI,
(Online).
(http://www.idai.or.id/remaja/artikel.asp?q=20 0994155149), (E-Journal FK USU Vol 1 No 1, 2013) diakses pada tanggal 28 mei 2013.
Kesehatan Peduli Remaja(PKPR). Jakarta: Direktorat
Jenderal
Bina
Kesehatan
Masyarakat
(Online)(http://aidsina.org/modules.php?name =FAQ&myfaq=yes&id_cat=1&categories=HI V-AIDS#top), diakses pada tanggal 27 Maret 2013). Komisi Perlindungan Anak & Lembaga Perlindungan Anak. 2010. Jakarta. Maulana, H. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Pengetahuan
Tentang
HIV/AIDS
Dengan
Perilaku Seksual Pranikah Siswa Suku Asli Papua
Di
SMA
Negeri
2
Timika-
Papua.(online)(http://fkm.unsrat.ac.id/?p=122)
Departemen Kesehatan RI. 2010. Laporan Hasil Riset Kesehatan DasarRiskesdas Indonesia Tahun 2010. Jakarta : Depkes RI
Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Biak Numfor. Haryanto, Sumartono, I, I dan Zauhar, S.
2010.
Implementasi Kebijakan Pencegahan Dan Penanggulangan Seksual
HIV/AIDS (IMS)
diakses pada tanggal 29 Mei 2013. Mubarak, W, I. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar Dalam
Dinas kesehatan Biak Numfor. 2012. Perkembangan
Menular
Komisi AIDS Indonesia. 2010. Info HIV/AIDS,
Miokbun, J.I.J. 2012.Hubungan Antara Tingkat
Depkes RI. 2007. Modul Pelatihan Pelayanan
Dan Di
Infeksi
Kabupaten
Jayapura(Online).(http://perpustakaan.uns.ac.i djurnal
Jahja, Y. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta:
index.phpactviewidlaaiddownload
fullteks.doc), (Spirit PublikVol 7, No1Hal: 67 – 85) diakses pada tanggal 31 Januari 2013.
pendidikan.Yogyakarta : Graha Ilmu. Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. PT Rineka Cipta, Jakarta. Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. PT Rineka Cipta, Jakarta. Nugroho T dan Scorviani V. 2011.Mengungkap Tuntas Sembilan Penyakit Menular Seksual. Yogyakarta: Nuha Medika.
Nursal
2007.Faktor-Faktor
Yang
Berhubungan
Dengan Perilaku Seksual Murid Smu Negeri Di
Kota
Padang
Tahun
2007
(online)
(http://www.jurnalkesmas.com/index.php/kes mas/article/view/72/61) diakses pada tanggal 7
(Analisis Data Riskesdas 2010) ( ) diakses pada tanggal 31 mei 2013. Soetjiningsih.2007. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: CV. Sagung Seto. Somantri, Lili. 2012. Mengenal Suku Bangsa di Pegunungan
Februari 2013.
Tengah
Papua.MSkripsi,M(Online).(http://file.upi.edu Nursalam, M. 2007. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi HIV. Jakarta: penerbit Buku Salemba Medika.
/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/1 32314541-LILI_SOMANTRI/papua.pdf), diakses pada tanggal 7 Februari 2013.
Price, S dan Wilson, L. 2005.Patofisiologi. Jakarta:
Suryoputro,
A.
2006.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi perilaku seksual remaja di
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Putri, A.F. 2012.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Jawa
Tengah:
implikasinya
terhadap
Seks Pranikah Pada Remaja Sma Di Rengat
kebijakan dan layanan kesehatan seksualdan
Kabupaten
reproduksi.
Indragiri
Hulu
(online)
(http://103.10.169.96/bitstream/123456789/80
(Online).(http://journal.ui.ac.id_journal),
9/1/faktor-faktor
diakses tanggal 27 Maret 2013).
%20yang
%20
Mempengaruhi % 20 seks%20 pranikah % 20
Susanti. 2009. Gambaran PerilakuSeksual Pra Nikah
pada % 20 remaja % 20 sma % 20 di % 20
pada
Rengat % 20_anggia% 20f_.pdf) diakses pada
SinggahFlamboyan
tanggal 29 Mei 2013.
KecamatanKedungkandang
Sarwono, SW. 2006. Psikologi Remaja. Jakarta: PT.
AnakJalanan
di
Rumah
Malang.Karya
Tulis.Poltekkes Depkes Malang UNAIDS. 2012. UNAIDS Report on the global AIDS
Raja Grafindo Persada. Sekarrini, L. 2012. Faktor-faktor yang berhubungan
epidemic2012(Online).(http://www.unaids.org
dengan perilaku seksual remaja di SMK
/en/media/unaids/contentassets/documents/epi
Kesehatan
(Online)
demiology/2012/gr2012/20121120_UNAIDS_
(http://lontar.ui.ac.id/file? File = digital
Global_Report_2012_with_annexes_en.pdfdia
/20290182S1265
kses pada
Kabupaten
Bogor
Loveria
%
20
Sekarrini.pdf) diakses pada tanggal 31 Mei
tanggal diakses pada tanggal 31
Januari 2013. Unicef Indonesia. 2012. Ringkasan Kajian Respon
2013. Siregar, F, A. 2004. Pengenalan Dan Pencegahan
terhadap
Aids(online)(http://library.usu.ac.id/download
HIV/AIDS(Online).(http://www.unicef.org/ind
/fkm/fkm-fazidah4.pdf ) diakses pada tanggal
onesia/id/A4_-
7 Februari 2013.
_B_Ringkasan_Kajian_HIV.pdf), diakses pada
Soedikno,
2011.Pengetahuan
Remaja Di Indonesia
HIV/AIDS
Pada
tanggal 1 Februari 2013.
UNFPA, 2012.Kartu Laporan Pencegahan HIV Pada Remaja
Putri
Dan
Perempuan
Muda
(Online)(http://www.unfpa.org/hiv/docs/report cards/indonesia_indonesian.pdf), diakses pada tanggal 13 Februari 2013. Widoyono. 2008. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan dan Pemberantasannya. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama. Yuliantini. 2012. Tingkat pengetahuan HIV/AIDS dan Sikap Remaja Terhadap perilaku Seksual Pranikah di SMA X Jakarta Timur (online). (http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/2031266 3-S%2043157-Tingkat%20pengetahuanfull%20text.pdf). diakses pada tanggal 24Mei 2013.