perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP BHINNEKA KARYA KLEGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Oleh: SUPRIATI K 3108054
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP BHINNEKA KARYA KLEGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh: SUPRIATI K 3108054
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama
: Supriati
NIM
: K3108054
Jurusan/ Program Studi
: IP/ Bimbingan dan Konseling
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KELOMPOK
DENGAN
TEKNIK
ROLE
PLAYING
UNTUK
MENGURANGI PERILAKU AGRESIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP BHINNEKA KARYA KLEGO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012-2013” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan tercantum dalam daftar pustaka. Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, 28 Desember 2012 Yang membuat pernyataan
Supriati
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Hari
:
Tanggal
:
Tim Penguji Skripsi Nama Terang
Tanda Tangan
Ketua
: Dra. Siti Mardiyati, M.Si
____________
Sekretaris
: Dra. Wardatul Djannah, M.Pd
____________
Anggota I
: Dr. Siti S. Fadhilah, M.Pd
____________
Anggota II
: Drs. Ahmad Syamsuri, MM
____________
Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan,
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd commit to user NIP. 19600727 198702 1 001
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Supriati. BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP BHINNEKA KARYA KLEGO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Desember 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan layanan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk mengurangi perilaku agresif pada peserta didik kelas VIII SMP Bhinneka Karya Klego Boyolali tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain nonequivalent control group design. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Bhinneka Karya Klego Boyolali yang berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan observasi. Analisis data menggunakan teknik analisis Two-Way Anova dengan memanfaatkan aplikasi SPSS. Treatment yang digunakan dalam penelitian ini adalah bimbingan kelompok teknik role playing yaitu pemberian layanan bimbingan kelompok yang dilaksanakan dengan memainkan sebuah peran dan diperankan oleh individu yang mempunyai masalah sosial untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh individu tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok dengan teknik role playing efektif untuk mengurangi perilaku agresif peserta didik dengan F hitung = 46,186 dibandingkan dengan F tabel = 3,93 atau Fhitung>Ftabel, maka dapat dinyatakan ada perbedaan yang sangat signifikan (dengan signifikansi 0,000<0,05). Hasil yang diperoleh mengalami penurunan yang signifikan. Berdasarkan temuan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok teknik role playing efektif untuk mengurangi perilaku agresif pada peserta didik kelas VIII SMP Bhinneka Karya Klego Boyolali tahun pelajaran 2012/2013.
Kata kunci: bimbingan kelompok, teknik role playing, perilaku agresif.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Supriati. COUNSELING GROUP USING ROLE PLAY TECHNIQUES FOR REDUCING STUDENTS’ AGGRESSIVE BEHAVIOR AT SMP BHINNEKA KLEGO, BOYOLALI IN ACADEMIC YEAR OF 2012/2013. Thesis, Faculty Of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, Surakarta. December 2012. The purpose of this study is to determine the effectiveness of counseling group using role play techniques for reducing students’ aggressive behavior in the eighth grade junior high school of Klego, Boyolali in academic year 2012/2013. This research is a quasi experiment with design nonequivalent control group design. The subjects were the students of class VIII Junior High School of Klego, Boyolali. This class consisted of 30 students. The techniques of collection data used questionnaires and observation. Analysis of data using statistical analysis techniques Two-way Anova using SPSS application. The treatment used in this study is counseling group using role play technique that is providing services counseling group. In this technique, the students who had social problems had to perform a role and solve those social problems by themselves. The results showed that group counseling used role play technique is effective for reducing the students of aggressive behaviors with F calculated = 46,186 compared with F table = 3,93 or F calculated> F table, it can be stated there is a difference highly significant (0,000 with a significance <0,05). The results obtained were significantly decreased. Based on the findings of this study, it can be concluded that the counseling group using role play is an effective technique to reduce aggressive behavior in eighth grade students of Junior High School of Klego, Boyolali in academic year of 2012/2013.
Keywords: counseling group, role play techniques, aggressive behavior.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO “Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Maka, apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain” (Q.S. Al-Insyiroh, 6 dan 7) “Children Learn What They Life (Anak Belajar dari Kehidupannya) If a child lives with critism. He learns to condemn(Jika anak dibesarkan dengan celaan. Ia belajar memaki) If a child lives with hostility. He learns to fight. (Jika anak dibesarkan dengan permusuhan. Ia belajar berkelahi) If a child lives with ridicule. He learns to be shy. (Jika anak dibesarkan dengan cemoohan. Ia belajar rendah diri). If a child lives with shame. He learns to feel guilty. (Jika anak dibesarkan dengan penghinaan. Ia belajar menyesali diri) If a child lives with tolerance. He learns to be patient (Jika anak dibesarkan dengan toleransi. Ia belajar menahan diri) If a child lives with encouragement. He learns to be confident (Jika anak dibesarkan dengan dorongan. Ia belajar percaya diri) If a child lives with fairness. He learns justice (Jika anak dibesarkan dengan pujian. Ia belajar keadilan) If a child lives with security. He learns to have faith (Jika anak dibesarkan dengan rasa aman. Ia belajar menghargai) If a child lives with approval. He learns to like himself (Jika anak dibesarkan dengan perlakuan. Ia belajar menyenangi diri sendiri. If 1a child lives with acceptance and friendship. He learns to find love in the world (Jika anak dibesarkan dengan penerimaan dan persahabatan. Ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan).” (Dorothy Law Nolte) “Tetap bersemangat dalam menjalani hidup, karena hidup adalah perjuangan” (Penulis)
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1. Bapak Sunjadi dan Ibu Salamah, yang selalu memberi do’a, dorongan, dan kasih sayang kepada saya 2. Kakak-kakakku yang telah memberi do’a maupun dorongan dan kasih sayang kepada saya. 3. Keluargaku Yayan Yulianto dan Lovely Satria Praditama yang menemani dalam suka dan duka, terimakasih kalian selalu aku sayang 4. Sulis, Nita, dan Almarhumah Ririn yang selalu menemani dalam suka maupun duka. 5. Almamater UNS
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan
menyelesaikan
rahmat
dan
penyusunan
hidayah-NYA
skripsi
sehingga
peneliti
“KEEFEKTIFAN
dapat
BIMBINGAN
KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENGURANGI PERILAKU
AGRESIF
PADA
PESERTA
DIDIK
KELAS
VIII
SMP
BHINNEKA KARYA KLEGO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012-2013” guna memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan dilingkungan Universitas Sebalas Maret Surakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menghadapi banyak hambatan namun, berkat bantuan dari berbagai pihak maka, hambatan-hambatan tersebut dapat peneliti atasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuan, peneliti menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat : 1. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin menyusun skripsi dan melaksanakan penelitian. 2. Bapak Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd, Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan skripsi ini. 3. Ibu Dra. Siti Mardiyati, M.Si, Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan semangat dan motivasi dalam penysunan skripai ini. 4. Ibu Dr. Siti S. Fadhillah, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Bapak Drs. A. Syamsuri, M.M selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Bapak Juhroni, S.Pd selaku Kepala SMP Bhinneka Karya Klego yang commit to user telah memberi izin untuk mengadakan penelitian.
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi. Penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Surakarta, 5 Januari 2013
Peneliti
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ............................................................ iii HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... v ABSTRAK .................................................................................................................. vi ABSTRACT ................................................................................................................ vii MOTTO ...................................................................................................................... viii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. ix KATA PENGANTAR ................................................................................................ x DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xv DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 8 C. Perumusan Masalah ......................................................................................... 9 D. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 9 E. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 9 1. Manfaat Teoritik .................................................................................. 9 2. Manfaat Praktis .................................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................... 11 A. Kajian Pustaka .................................................................................................. 11 1. Perilaku Agresif.................................................................................... 11 a. Pengertian Perilaku Agresif...................................................... 11 b. Faktor Pencetus Agresif ........................................................... 12 commit to user
xii
xiii digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Macam-Macam Agresif............................................................ 14 2. Bimbingan Kelompok......
17
a. Pengertian Bimbingan Kelompok
17
b. Tujuan Bimbingan Kelompok
19
c. Tahap Pelaksanaan Bimbingan Kelompok
22
d. Teknik-Teknik Bimbingan Kelompok
25
3. Bimbingan Kelompok Role Playing..................................................... 26 a. Pengertian Bimbingan Kelompok Role Playing....................... 27 b. Tujuan Bimbingan Kelompok Role Playing............................. 29 c. Manfaat Bimbingan Kelompok Role Playing........................... 30 d. Langkah-Langkah Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Role
31
Playing...................................................................................... 4. Siswa SMP Dikategorikan Masa Remaja............................................. 33 a. Pengertian Masa Remaja........................................................... 33 b. Karakteristik Perkembangan Masa Remaja.............................. 34 c. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Remaja.............................. 36 d. Permasalahan Sosial Remaja..................................................... 38 5. Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Untuk Mengurangi Perilaku Agresif Siswa.......................................................................... 39 6. Hasil Penelitian Yang Relevan.............................................................. 40 B. Kerangka Berpikir............................................................................................. 40 C. Hipotesis................................. .......................................................................... 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................. 43 A. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................................... 43 1. Tempat Penelitian.................................................................................. 43 2. Waktu Penelitian................................................................................... 43 B. Metode dan Rancangan Penelitian.................................................................... 44 1. Metode Penelitian.................................................................................. 44 2. Rancangan Penelitian............................................................................ 46 commit to user C. Populasi dan Sampel......................................................................................... 47
perpustakaan.uns.ac.id
xiv digilib.uns.ac.id
1. Populasi................................................................... ............................. 47 2. Sampel .................................................................................................. 47 3. Teknik Sampling................................................................................... 48 D. Variabel Penelitian............................................................................................ 50 E. Teknik Pengumpulan Data................................................................................ 51 1. Metode Angket...................................................................................... 52 2. Metode Observasi.................................................................................. 56 3. Metode Wawancara............................................................................... 57 F. Validitas dan Reliabilitas.................................................................................. 58 1. Validitas ............................................................................................... 58 2. Reliabilitas ............................................................................................ 59 G. Teknik Analisis Data......................................................................................... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN.................................................................................. 61 A. Deskripsi data perilaku agresif.......................................................................... 61 B. Pengujian prasyarat analisis.............................................................................. 63 C. Uji keseimbangan awal..................................................................................... 64 D. Pelaksanaan teknik role playing untuk mengurangi perilaku agresif peserta didik kelas Viii Smp bhinneka karya klego boyolali tahun pelajaran 2012/2013....................................................................................... .................. 65 E. Pengujian Hipotesis........................................................................................... 67 F. Uji Komparasi Ganda...................................................................................... 69 G. Pembahasan...................................................................................... ................ 71
BAB V PENUTUP......... ............................................................................................. 74 A. Simpulan .......................................................................................................... 74 B. Implikasi ........................................................................................................... 76 C. Saran.......................................................................................................... ....... 77
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 78 commit to user LAMPIRAN............................................................................................................ .... 82
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Skema Kerangka Pemikiran................................................................ 41
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1. Jadwal Penelitian............................................................................... 44 Tabel 3.2. Desain Penelitian............................................................................... 47 Tabel 3.3. Kisi-Kisi Perilaku Agresif................................................................. 55 Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Nilai Pretest Kelompok Eksperimen................. 61 Tabel 4.2. Statistik Deskriptif Nilai Posttest Kelompok Eksperimen................ 62 Tabel 4.3. Statistik Deskriptif Nilai Pretest Kelompok Kontrol........................ 62 Tabel 4.4. Statistik Deskriptif Nilai Posttest Kelompok Kontrol....................... 63 Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas......................................................................... 64 Tabel 4.6. Hasil Uji Keseimbangan Awal.......................................................... 64 Tabel 4.7. Desain Eksperimen 2 X 2.................................................................. 67 Tabel 4.8. Hasil Anava Dua Jalan...................................................................... 67 Tabel 4.9. Desain Komparasi Ganda Antar Baris Dan Kolom.......................... 69 Tabel 4.10. Hasil Uji Komparasi Ganda............................................................ 69
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN Halaman LAMPIRAN ......................................................................................................... 82 LAMPIRAN 1 KISI-KISI TRY OUT (UJI COBA ANGKET) ...................... 83 LAMPIRAN 2 SOAL-SOAL TRY OUT (UJI COBA ANGKET) ................. 85 LAMPIRAN 3 TABULASI DATA TRY OUT (UJI COBA ANGKET) ......
90
LAMPIRAN 4 KISI-KISI HASIL PENELITIAN ........................................... 99 LAMPIRAN 5 SOAL-SOAL HASIL PENELITIAN ...................................... 104 LAMPIRAN 6 PANDUAN INTERVENSI PERILAKU AGRESIF ............
109
LAMPIRAN 7 TABULASI DATA HASIL PENELITIAN ............................ 143 LAMPIRAN 8 SURAT-SURAT IJIN PENELITIAN ..................................... 154 LAMPIRAN 9 DOKUMENTASI PENELITIAN ............................................ 159
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini pendidikan bukan lagi diterjemahkan sebagai bentuk pembelajaran formal semata yang ditunjukan untuk mengasah kemampuan berpikir saja. Pendidikan lebih diarahkan untuk membantu peserta didik menjadi mandiri dan terus belajar selama rentang kehidupan yang dijalaninya, sehingga memperoleh hal-hal yang membantu menghadapi tantangan dalam menjalani kehidupan. Pendidikan itu sendiri dapat diartikan sebagai upaya mencerdaskan bangsa, menanamkan nilai-nilai moral dan agama, membina kepribadian, mengajarkan pengetahuan, melatih kecakapan, keterampilan, memberikan bimbingan, arahan, tuntutan, teladan, dan disiplin. Pendidikan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, namun dalam lingkup formal, pendidikan dilakukan oleh sebuah lembaga yang dinamakan sekolah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematik melaksanakan kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu peserta didik untuk mengembangkan potensinya baik yang menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual, emosional maupun sosial. Dilingkungan sekolah, guru mengemban tugas untuk menstimulus dan membina perkembangan intelektual peserta didik serta membina pertumbuhan nila-nilai, sikap, dan perilaku dalam diri peserta didik. Sekolah juga merupakan lingkungan yang khusus mengubah tingkah laku secara menetap dalam hubungan keseluruhan perkembangan kepribadian sebagai anggota masyarakat. Hurlock
(dalam
Yusuf
dan
Sugandhi,
2011:30)
mengemukakan
bahwa“sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian anak, baik dalam cara berpikir, bersikap maupun cara berperilaku.” Dengan demikian diharapkan peserta didik tidak melakukan perbuatan yang tidak sesuai atau user merugikan orang lain. Diantara bahkan memperlihatkan perilakucommit yang to dapat
1
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perilaku yang tidak sesuai adalah tindak kekerasan yang terjadi diantara peserta didik yang dikenal dengan istilah agresif. Itabiliana (dalam Muhklas Wuragil, 2011) mengungkapkan bahwa “Perilaku menyerang, memukul, dan mencubit yang ditunjukan oleh peserta didik atau individu bisa dikategorikan sebagai perilaku agresif.”Secara khusus perilakuperilaku tersebut menunjukkan gangguan-gangguan yang disebabkan oleh proses belajar yang tidak semestinya, seperti mengalami gangguan dalam mempelajari konsep diri yang positif sehingga peserta didik terlanjur tumbuh menjadi remaja yang maladaptif (meniru) perilaku orang tua dan mendapat tekanan didalam keluarga atau lingkungan yang tidak harmonis. Menurut Muhklas Wuragil (2011) menyatakan bahwa “Perilaku agresif dapat dipengaruhi oleh sifat egosentris, yaitu masih sulitnya memahami apa yang dirasakan dan dipikirkan orang lain atau masih sulit berempati.” Jadi individu tidak dapat memahami perilakunya jika ia melakukan tindakan memukul atau menghina orang lain, tindakan tersebut akan mengakibatkan kerugian pada diri dan lingkungannya. Itabiliana (dalam Muhklas Wuragil 2011) menyatakan bahwa “individu juga mudah menjadi agresif jika kondisi fisiknya sedang tidak nyaman : lelah, lapar, mengantuk, atau sakit.” Jadi remaja mudah merasa marah kemudian melampiaskan kemarahan tersebut dengan melukai orang lain atau merusak barang-barang disekitar mereka disaat kondisi fisiknya sedang tidak nyaman. David O. Sears dkk (alih bahasa Michael Adryanto, 2000:1012)menyatakan bahwa dalam situasi tertentu orang akan melakukan agresif atau tidak melakukan agresif dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu : intensitas marah, kecenderungan untuk mengekspresikan marah, dan kekerasan dilakukan karena alasan lain yang lebih bersifat instrumental. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : commit to user
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Intensitas marah Intensitas marah seseorang dipengaruhi oleh serangan dan frustrasi. Seringkali seseorang beraksi terhadap serangan dengan melakukan pembalasan atau perlawanan terhadap lawannya sehingga
tingkat
agresivitasnya
lebih
tinggi
dibandingkan
lawannya. Selain serangan faktor lain yang mempengaruhi intensitas marah seseorang adalah frustrasi. Frustrasi terjadi jika keinginan seseorang dalam memperoleh tujuan gagal atau tidak tercapai, sehingga orang yang frustrasi lebih tinggi dalam mengekspresikan marahnya. 2. Kecenderungan mengekspresikan marah Kecenderungan mengekspresikan marah pada umumnya dipelajari seseorang melalui pengamatan terhadap orang lain dan dalam meluapkannya ditentukan oleh situasi. 3. Kekerasan dilakukan karena alasan lain yang lebih bersifat instrumental. Seseorang melakukan perilaku agresif dan menggunakan agresif tersebut sebagai alat atau sarana untuk memperoleh tujuan dengan melukai orang lain, misalnya seseorang menjadi pembunuh bayaran dan mereka membunuh orang karena uang bukan karena marah. Farrington dalam Berkowitz (alih bahasa Hartatni Woro Susiatni, 1995:45) dalam penelitiannya menemukan agresivitas dimasa anak-anak merupakan faktor resiko
bagi
terjadinya
kekerasan
dimasa
tersebut.
Hasil
penelitianya,
memperlihatkan 40 persen dari anak-anak yang sangat agresif pada umur sembilan tahun termasuk kedalam kelompok paling agresif saat mereka berumur 17 tahun dan 14 persen dari anak-anak yang sangat agresif pada umur sembilan tahun melakukan kejahatan dengan kekerasan pada umur 21 tahun. Sebagai perbandingan, hanya 27 persen dari anak-anak yang sebelumnya non agresif termasuk kedalam kelompok sangat agresif pada saat mereka berumur 17 tahun commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dan hanya empat persen dari mereka yang melakukan kejahatan dengan kekerasan. Setiap tahunnya, jumlah tindak kejahatan kekerasan (violence crime) di Indonesia seperti pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, dan penyerangan terus meningkat. Pada tahun 2004 diperkirakan jumlah tindak kejahatan kekerasan yang terjadi sekitar 196.931 kasus sedangkan pada tahun 2005 jumlah tindak kejahatan kekerasan yang terjadi sekitar 209.673 kasus menurut Harian Tempo (dalam Hayu Widoretno). Myers (alih bahasa Aliya Tusyani dkk, 2012 : 69) menyatakan bahwa “perilaku agresif sebagai perilaku fisik atau verbal yang dimaksudkan untuk menyebabkan kerusakan.” Jadi individu melakukan tindak kejahatan kekerasan yang disengaja dengan maksud untuk menyakiti atau merugikan orang lain. Menurut David O Sear dkk (alih bahasa Michael Adryanto, 2000: 3-5) pengertian perilaku agresif dibagi menjadi tiga jenis yaitu: perilaku melukai dan maksud melukai, perilaku agresif yang antisosial dan prososial, danperilaku dan perasaan agresif. Dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Perilaku melukai dan maksud melukai Perilaku melukai misalnya (menembak orang dengan pistol) belum tentu dengan maksud melukai (Misalnya, dengan tidak sengaja). Sebaliknya, maksud melukai (hendak menembak orang) belum tentu berakibat melukai (Misainya, Pistolnya kosong atau macet). Perilaku agresif adalah yang paling sedikit mempunyai unsur maksud melukai dan lebih pasti terdapat pada perbuatan yang bermaksud melukai dan berdampak sungguh-sungguh melukai. Sementara itu perilaku melukai yang tidak disertai dengan maksud melukai tidak dapat di golongkan sebagai agresif. 2. Perilaku agresif yang antisosial dan prososial Perilaku agresif yang prososial (misalnya polisi membunuh teroris) biasanya tidak dianggap sebagai perilaku agresif. Sementara commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perilaku agresif yang anti sosial (seperti teroris membunuh sandera) dianggap agresif. 3. Perilaku dan perasaan agresif Perilaku agresif adalah perilaku yang ditampakan untuk usaha melukai korbannya. Sedangkan perasaan agresif adalah keadaan internal yang tidak dapat diamati secara langsung, seperti bila seseorang dalam keadaan marah, seseorang ingin melampiaskan marahnya dengan melukai orang lain, tetapi perasaan tersebut tidak ditampilkan secara terbuka. Menurut Alex Sobur (2003:434-436) menjelaskan ada dua macam faktor pencetus agresif yaitu tingkah laku agresif yang dilakukan untuk menyerang atau melawan orang lain dan tingkah laku agresif yang dilakukan sebagai sikap mempertahankan diri terhadap kesenangan dari luar. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Tingkah laku agresif yang dilakukan untuk menyerang atau melawan orang lain. Jenis tingkah laku agresif ini biasanya ditandai dengan kemarahan dan keinginan untuk menyakiti 2. Tingkah laku agresif yang dilakukan sebagai sikap mempertahankan diri terhadap kesenangan dari luar yaitu agresivitas yang diperlihatkan ini hanya didasarkan atas keinginan untuk memuaskan rasa ingin tahu dan keinginan jahil saja, tidak ada faktor kemarahan sedikit pun. Kasus-kasus kenakalan yang terjadi pada anak merupakan manifestasi dari sifat agresif pada diri anak. Pepler (dalam Herlina Sari dan Irwan Nuryana Kurniawan, 2004:35) menemukan bahwa “anak-anak agresif mempunyai komunikasi yang negatif dibanding anak yang tidak agresif dan perilaku antisosial dalam proporsi yang lebih tinggi dalam keseluruhan perilaku mereka.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa anak yang agresif tinggi tidak mampu berkomunikasi dengan teman sebaya mereka dikarenakan anak yang agresif biasanya mudah menyakiti atau melukai orang lain sehingga ia tidak diterima dalam pergaulan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
6 digilib.uns.ac.id
teman sebaya sehingga anak yang agresif cenderung berperilaku antisosial karena menganggap orang lain sebagai korban yang harus dilukai atau diintimidasi. Menurut Stein & Book (alih bahasa Trinanda Rainy Januarsari dan Yudhi Murtanto, 2002 : 93) mengatakan bahwa “orang agresif tidak menghormati pandangan orang lain, dan juga tidak peduli pada kebutuhan atau perasaan orang lain. Mereka memaksakan pendapat atau keinginan mereka supaya diterima dengan cara mencemooh, mengancam dan memanipulasi.” Jadi anak yang agresif berusaha memaksa orang lain untuk menyerah dan melakukan apa yang diinginkannya. David O Sears dkk (alih bahasa Michael Adryanto, 2000: 5-9) perilaku agresif remaja disebabkan oleh tiga faktor utama yaitu adanya serangan, frustasi dan peran atribusi. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Serangan merupakan faktor yang paling sering menjadi penyebab agresif. Serangan muncul dalam bentuk verbal atau fisik. 2. Frustasi terjadi bila seseorang terhalang oleh suatu hal dalam mencapai suatu tujuan, kebutuhan, keinginan, penghargaan atau tindakan tertentu. 3. Peran atribusi (dorongan emosional) terjadi bila seseorang menjadi korban dalam suatu kejadian yang menimbulkan bahaya maka seseorang akan melakukan perilaku agresif. Hasil studi Huneck (dalam Hayu Widoretno, 2012:5) “mengungkapkan 10-16 persen siswa Indonesia melaporkan mendapat ejekan, cemoohan, pengucilan, pemukulan, tendangan ataupun didorong, sedikitnya sekali dalam seminggu.” Berdasarkan pengamatan yang dilakukan secara langsung oleh peneliti dan hasil wawancara dengan guru BK di SMP Bhinneka Karya Klego pada tanggal 12 juli 2012, peneliti menemukan dan melihat munculnya perilaku agresif peserta didik di sekolah tersebut. Perilaku agresif yang di lihat oleh peneliti adalah bentuk commit to user tindakan perilaku bersifat verbal seperti menghina, memaki, marah, dan
perpustakaan.uns.ac.id
7 digilib.uns.ac.id
mengumpat. Sedangkan untuk perilaku agresif non verbal atau bersifat fisik langsung adalah perilaku memukul, mendorong, berkelahi, menendang, dan menampar. Seperti telah dijelaskan di awal dapat diketahui bahwa peserta didik .yang melakukan perilaku agresif tidak hanya dilakukan untuk melukai korban secara fisik, tetapi juga secara psikis (psikologis), misalnya melalui kegiatan yang menghina atu menyalahkan, sehingga peserta didik yang berperilaku agresif tidak mampu berteman dengan peserta didik yang lain atau bermain dengan temantemannya. Keadaan ini membuat peserta didik semakin tidak diterima oleh temantemannya maka makin menjadilah perilaku agresif yang ditampilkan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangiperilaku agresifpeserta didikdidalam lingkungan sekolahadalah melalui Bimbingan Kelompok dengan menggunakan teknik role playing. Sitti Hartinah (2009: 4) mengemukakan bahwa “bimbingan kelompok merupakan bimbingan yang dilaksanakan secara kelompok terhadap sejumlah individu sekaligus supaya individu tersebut dapat menerima bimbingan yang dimaksudkan.” Hal tersebut mengindikasikan bahwa dalam kegiatan bimbingan kelompok pelaksanaannya dilakukan secara bersama-sama terhadap sejumlah individu sehingga masingmasing individu dapat memahami kegiatan bimbingan yang tengah diterapkan. Bimbingan kelompok memiliki beberapa teknik yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan dan pelaksanaannya. Salah satu teknik tersebut adalah role playing. Winkel (1991: 470) “role playing, yaitu beberapa orang memegang suatu peranan tertentu dan memainkan suatu suatu adegan pergaulan sosial yang mengandung persoalan yang harus diselesaikan”. Pendapat tersebut dapat dimaknai bahwa teknik role playing merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk memberikan layanan bimbingan kelompok di sekolah dengan cara memerankan perilaku yang berkaitan dengan masalah-masalah sosial. Pemilihan penggunaan teknik role playing didasarkan pada alasan karena permasalahan yang muncul berkaitan commitdengan to userpermasalahan sosial yang terjadi
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dalam hubungannya lingkungan sekitar utamanya dengan lingkungan teman sebaya sehingga role playing dipandang tepat untuk mengurangi perilaku agresif dengan teman sebaya. Melalui teknik role playing, peserta didik akan memainkan peran tokoh-tokoh khayalan yang dirajut dalam sebuah cerita, sehingga peserta didik berkesempatan melakukan, menafsirkan dan memerankan suatu peranan, serta pemecahan masalahnya. Dalam pelaksanaannya, konselor berperan sebagai fasilitator. Konselor juga membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan meningkatkan empati, sikap tanggung jawab, pengendalian diri, dan mengelola emosi. Hal ini dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi peserta didik sehubungan dengan perilaku agresif yang dilakukan oleh peserta didik. Role playing dalam tatanan sekolah dapat digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada bermain bebas, bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain dengan diarahkan. Sehingga membantu peserta didik agar dapat mengembangkan keterampilan dalam berempati dan dapat mengurangi tindakan agresif peserta didik. Berdasarkan alasan tersebut, maka penelitian ini diberi judul: “Keefektifan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Role Playing Untuk Mengurangi Perilaku Agresif Pada Peserta Didik Kelas VIII SMP Bhinneka Karya Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah Mengacu pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan tersebut, maka dapat diidentifikasikan berbagai permasalahan sebagai berikut : 1. Sebagian besar peserta didik masih banyak melakukan perilaku agresif baik verbal maupun fisik. 2. Para peserta didik yang melakukan perilaku agresif pada umumnya adalah peserta didik yang terlanjur mempelajari bentuk-bentuk perilaku yang maladaptif (meniru) perilaku orang tua dan mendapat tekanan didalam keluarga atau lingkungan yang tidak harmonis. commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah bimbingan kelompok dengan teknik role playing efektif untuk mengurangi perilaku agresif Peserta Didik Kelas VIII SMP Bhinneka Karya Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.
D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing dalam mengurangi perilaku agresif Peserta Didik Kelas VIII SMP Bhinneka Karya Klego Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013.
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoretis penelitian dapat memperkaya khasanah teori tentang bimbingan kelompok dengan teknik role playing yang dapat digunakan untuk mengurangi perilaku agresif di lembaga pendidikan formal dan dapat menguji keefektifan serta menambah wawasan tentang bimbingan dan konseling. 2. Manfaat Praktis a. Bagi konselor Intervensi dengan teknik role playing dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk konselor dalam mengatasi masalah peserta didik khususnya untuk mengurangi perilaku agresifpeserta didik. commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Bagi peserta didik khususnya peserta didik pelaku agresif Dapat mengembangkan rasa empati, dapat bersosialisasi dengan baik dan menghargai teman, menjadi individu yang bertanggung jawab, serta memiliki sikap pengendalian diri yang baik sehingga dapat diterima oleh teman sebayanya dalam ruang lingkup sosial.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1.
Perilaku Agresif
a. Pengertian Perilaku Agresif Istilah ”agresif” sering diartikan dalam percakapan sehari-hari untuk menerangkan sejumlah besar perilaku kasar atau keras. Didalam istilah yang digunakan tersebut kebanyakan di dalamnya mengandung. akibat ataupun kerugian bagi orang lain. Lorenz yang dikutip oleh Dayakisni (2003 : 198) menyatakan bahwa “dorongan agresi ada di dalam diri setiap mahluk hidup yang memiliki fungsi dan peranan penting, bagi pemeliharan hidup atau dengan kata lain memiliki nilai survival.” Perilaku agresif timbul karena adanya dorongan pemeliharaan hidup, yang berarti dengan berperilaku agresif seseorang akan merasa aman. Seseorang akan melakukan kekerasan terlebih dahulu dari pada menjadi korban kekerasan itu sendiri. Menurut Berkowitz yang dikutip oleh Sobur (2003: 432), mendefinisikan perilaku agresif adalah”segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti seseorang, baik secara fisik maupun mental.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa perilaku agresif merupakan suatu bentuk menyakiti orang lain yang dapat menyebabkan kerusakan fisik maupun mental. Myers (alih bahasa Aliya Tusyani dkk , 2012: 71) menyatakan bahwa “Agresi adalah perilaku yang kompleks, tidak ada satu titik pun di otak yang mengendalikannya.” Perilaku agresif timbul dari otak dan susunan saraf pusat, ini berarti bahwa perilaku agresif terjadi karena adanya goncangan-goncangan pada otak yang dapat mengakibatkan kurang kontrolnya proses kognisi yang berjalan. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat commit to user disimpulkan bahwa perilaku agresif adalah bentuk perilaku yang dapat
11
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menyakiti orang lain secara fisik maupun mental karena terganggunya proses kognisi didalam otak yang menimbulkan kerugian bagi dirinya sendiri dan orang lain. b. Faktor Pencetus Agresif Fakor pencetus adalah faktor yang mendasari perilaku agresif itu muncul. Menurut Dayakisni (2003: 208) menjelaskan ada empat faktor pencetus agresif yaitu: Deindividualis, kekuasaan dan kepatuhan, Provokasi dan Pengaruh obat-obatan terlarang. Faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Deindividualis Individu memiliki keleluasaan dalam melakukan agresif sehingga agresif yang dilakukan oleh individu tersebut
menjadi
lebih
intens
terhadap
korbannya
contohnya adalah agresif kolektif atau perang. 2) Kekuasaan dan kepatuhan Peranan kekuasaan dalam memunculkan perilaku agresif yaitu seorang atasan memerintah dengan semaunya sendiri sehingga bawahannya akan berusaha untuk menuruti segala yang diperintahkan oleh atasannya walaupun yang diperintahkan oleh atasan dapat menyakiti orang lain. Kepatuhan individu terhadap otoritas atau penguasa mengarahkan individu untuk melakukan perilaku agresif yang lebih intens. 3) Provokasi. Agresif juga dikarenakan adanya provokasi dari individu atau sekelompok individu kepada individu yang lain sehingga individu yang terkena provokasi beranggapan lebih baik menyerang daripada diserang sebagai bentuk pembelaan terhadap diri sendiri. commit to user
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4) Pengaruh obat-obatan terlarang Selain itu juga obat-obatan terlarang merupakan faktor pencetus agresif yang dominan karena apabila individu menggunakan obat-obat terlarang dalam dosis yang cukup tinggi maka pemikiran akan terganggu. Individu
akan
menjadi
lebih
sensitif
dan
mudah
tersinggung sehingga individu tega untuk membunuh individu lain. David O. Sears dkk (alih bahasa Michael Adryanto, 2000 :12-18) menjelaskan faktor-faktor pencetus dari agresif yaitu: Penguatan (reinforcement), Imitasi, Norma Sosial, dan Agresi Instrumental. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Penguatan (reinforcement) Penguatan merupakan pengubahan perilaku yang diinginkan dengan cara memberikan hukuman atau ganjaran, jika individu diberi ganjaran maka ia akan berusaha melakukan hal yang baik dan tidak mengulangi kesalahan tersebut, sedangkan jika individu diberi hukuman tanpa adanya ganjaran maka ia akan belajar untuk bertindak agresif. 2) Imitasi Imitasi juga salah satu faktor pencetus dari agresif karena proses imitasi merupakan proses peniruan yang utuh kepada siapa saja entah itu tokoh, orang tua, bintang film dan lain-lain. Apabila tokoh atau bintang film melakukan sesuatu maka individu itu berusaha untuk menirunya tanpa mempertimbangkan baik dan buruknya 3) Norma Sosial Perilaku agresif yang dikendalikan oleh norma sosial yang sangat komplek. Misalnya geromboalan anak commit to user muda mungkin merasa bahwa membunuh untuk membalas
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dendam merupakan tindakan yang dapat dibenarkan sedang anggota masyarakat lain tidak menyetujui. 4) Agresi Instrumental Jenis agresif ini terjadi karena pelaku agresif ingin memperoleh tujuan-tujuan tertenu. Misalnya pembunuh bayaran mereka membunuh karena ada imbalan uang bukan semata-mata ada dendam atau sedang marah. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor pencetus agresif adalah deindividualis, kekuasaan dan kepatuhan, provokasi, pengaruh obat-obat terlarang, penguatan, imitasi, norma sosial, dan agresi instrumental. c. Macam-macam Agresif Ada berbagai bentuk agresif yang terjadi pada diri individu seperti yang dikemukakan oleh Murry dan Bellak (dalam Sukaji ,Sugiyarta SL, dan Kursin 2005 : 19) bahwa agresifitas meliputi: agresifitas emosional verbal, agresifitas fisik sosial, agresifitas destruktif dan agresifitas a sosial. 1) Agresifitas emosional verbal dapat ditampakkan dengan perilaku mudah marah atau membencil orang, akan tetapi tidak secara fisik, contohnya menghina perang mulut, mengutuk menertawakan dan lain-lain. 2) Agresifitas fisik sosial dapat ditampakkan dengan perilaku berkelahi, membunuh membalas dendam. Agresifitas fisik sosial ini sangat berbahaya kalau terus menerus dibiarkan tanpa adanya penanganan karena bisa mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan harta benda. 3) Agresifitas fisik a sosial dapat ditampakan dengan perilaku merusak benda-benda disekitarnya hanya untuk memabalas dendam tanpa adannya perang fisik karena orang yang dihadapi pejabat atau aparat. Individu tidak berani berhadapan langsung, cara untuk membalas dendam adalah commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan merusak harta benda yang dimiliki orang yang bersangkutan. 4) Agresifitas destruktif dapat ditampakan dengan perilaku menyerang binatang, memukul diri sendiri dan bunuh diri. Ini disebabkan karena individu merasa kesal dengan dirinya sendiri dan frustasi. Contohnya individu menderita penyakit yang menaun dan tidak sembuh-sembuh akibatnya menjadi tanggungan keluarga dan individu itu memutuskan untuk bunuh diri supaya tidak menjadi tanggungan keluarga lagi.
Buss
yang
dikutip
oleh
Dayakisni
(2003:
214-215)
mengelompokkan agresif manusia dalam delapan jenis yaitu: Agresif fisik aktif langsung, Agresif fisik pasif langsung, Agresif fisik aktif tidak langsung, Agresif fisik pasif tidak langsung, Agresif verbal aktif langsung, Agresif verbal pasif langsung, Agresif verbal aktif tidak langsung, Agresif verbal pasif langsung. Pernyataan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Agresif fisik aktif langsung Tindakan
agresif
fisik
yang
dilakukan
individu/kelompok dengan cara berhadapan secara langsung dengan individu/kelompok lain yang menjadi targetnya dan menjadi kontak secara fisik langsung, seperti memukul, mendorong, menembak, dan lain-lain. 2) Agresif fisik pasif langsung Tindakan agresif fisik yang dilakukan oleh individu/kelompok
dengan
cara
berhadapan
dengan
individu/kelompok lain yang menjadi targetnya, namun tidak terjadi kontak fisik secara langsung demonstrasi, aksi mogok,aksi diam. commit to user
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Agresif fisik aktif tidak langsung Tindakan agresif fisik yang dilakukan oleh individu/kelompok lain dengan cara tidak berhadapan secara langsung dengan individu/kelompok lain yang menjadi targetnya, seperti merusak harta korban, membakar rumah, menyewa tukang pukul dan lain-lain. 4) Agresif fisik pasif tidak langsung Tindakan agresi fisik yang dilakukan oleh individu atau kelompok lain dengan cara tidak berhadapan dengan individu atau kelompok lain yang menjadi targetnya dan tidak terjadi kontak fisik secara langsung tidak peduli, apatis dan masa bodoh. 5) Agresif verbal aktif langsung Yaitu, tindakan agersif verbal yang dilakukan oleh individu/kelompok dengan cara berhadapan secara langsung seperti, menghina, memaki, marah, dan mengumpat. 6) Agresif verbal pasif tidak langsung Yaitu, tindakan agresif verbal yang dilakukan oleh individu/kelompok dengan individu/kelompok lain namun tidak terjadi kontak verbal secara langsung seperti, menolak bicara, bungkam. 7) Agresif verbal aktif tidak langsung Yaitu, tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh individu /kelompok dengan cara tidak berhadapan secara langsung dengan individu/kelompok lain yang menjadi targetnya, seperti menyebar fitnah, mengadu domba. 8) Agresif verbal pasif tidak langsung Yaitu, tindakan agersi verbal yang dilakukan oleh individu/kelompok dengan cara tidak berhadapan dengan individu /kelompok lain yang menjadi targetnya dan tidak commit to user
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
terjadi kontak verbal secara langsung seperti, tidak memberi dukungan, tidak menggunakan hak suara. Dari beberapa penjelasan para tokoh di atas tentang macam-macam agresif dapat disimpulkan menurut peneliti adalah agresifitas emosional verbal, agresifitas fisik sosial, agresifitas destruktif, agresifitas a sosial, agresif fisik aktif langsung, agresif fisik pasif langsung, agresif fisik aktif tidak langsung, agresif fisik pasif tidak langsung, agresif verbal aktif langsung, agresif verbal pasif langsung, agresif verbal aktif tidak langsung, dan agresif verbal pasif tidak langsung. Dari beberapa macam agresif, dalam penelitian ini hanya akan meneliti dua macam agresif karena disesuikan dengan judul penelitian yaitu: 1) Agresif fisik aktif langsung Tindakan agresif fisik yang dilakukan individu/ kelompok dengan cara berhadapan secara langsung dengan individu/ kelompok lain yang menjadi targetnya dan menjadi kontak secara fisik langsung, seperti memukul dan mendorong. 2) Agresif verbal aktif langsung Yaitu,
tindakan
agresif
verbal
yang dilakukan
oleh
individu/kelompok dengan cara berhadapan secara langsung seperti, menghina, memaki, marah dan mengumpat.
2. Bimbingan Kelompok Layanan bimbingan kelompok merupakan strategi layanan dasar dalam satu program bimbingan dan konseling. Layanan ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari guru pembimbing yang bermanfaat bagi dirinya sendiri. a. Pengertian Bimbingan Kelompok Berdasarkan jumlah individu yang dihadapi, bimbingan dapat dibagi menjadi dua yaitu bimbingan individual dan bimbingan kelompok. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
18 digilib.uns.ac.id
Bimbingan Individu menunjuk pada pelayanan bimbingan yang diberikan kepada satu orang saja, sedangkan bimbingan kelompok diberikan kepada beberapa atau banyak orang. Thantawi (dalam Bachtiar Rifai, 2010 : 24) memberi penjelasan mengenai pengertian bimbingan kelompok, sebagai berikut:
bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan informasi dari narasumber tertentu, guru pembimbing yang berguna untuk menunjang kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar dan untuk mempertimbangkan atas pengambilan keputusan. Hal ini dapat dijelaskan bahwa bimbingan kelompok digunakan untuk memberikan sejumlah informasi kepada siswa secara bersama yang bertujuan agar siswa dapat menyelesaikan dan membuat keputusan untuk kehidupannya sendiri. Sedangkan menurut Bimo Walgito (dalam Bachtiar Rifai, 2010 : 24) menjelaskan bahwa “layanan bimbingan kelompok adalah untuk membantu mengatasi masalah bersama atau untuk membantu seorang individu yang menghadapi masalah dengan menempatkannya dalam suatu kehidupan kelompok.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa layanan bimbingan kelompok membantu siswa dalam menghadapi masalah secara bersamasama dalam kelompok. Winkel (1991: 465) mengemukakan bahwa ”bimbingan kelompok merupakan bentuk pelayanan bimbingan yang diberikan kepada lebih dari satu orang pada waktu yang bersamaan.” Pendapat tersebut menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan bimbingan yang dilakukan secara kelompok membutuhkan peserta bimbingan lebih dari satu orang oleh sebab itu dibutuhkan beberapa peserta bimbingan yang memiliki permasalahan yang sama. Mungin Eddy Wibowo (2005: 17) menjelaskan bahwa”bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan kelompok dimana pimpinan kelompok commit to user
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menyediakan informasi-informasi dan mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih sosial atau untuk membantu anggota-anggota kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.” Lebih lanjut dapat dijelaskan bahwa di dalam bimbingan kelompok lebih diarahkan pada masalah-masalah yang bersifat sosial sehingga anggota kelompok/individu yang tergabung dalam layanan bimbingan kelompok lebih memiliki jiwa sosial. Tidjan (dalam Winarno, 2009 : 14) menjelakan bahwa “bimbingan kelompok merupakan kegiatan yang diikuti oleh sejumlah siswa untuk membahas permasalahan tertentu yang berguna bagi siswa-siswa yang mengikuti kegiatan tersebut.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa dalam kegiatan
bimbingan
kelompok
siswa
diajak
berdiskusi
tentang
permasalahan yang terjadi dalam kaitannya dengan kelompok dan belajar untuk memecahkan permasalahan tersebut secara kelompok. Dari berbagai pengertian tersebut diatas maka yang dimaksud dengan bimbingan kelompok adalah layanan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan informasi dari guru pembimbing maupun teman sekelompok
untuk
menunjang
pemahamannya
sehari-hari
atau
perkembangan dirinya, baik sebagai individu anggota masyarakat atau dapat pula sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan. b. Tujuan Bimbingan Kelompok Permasalahan yang terjadi pada diri individu merupakan hal yang wajar terjadi. Hal tersebut dikarenakan individu tidak pernah lepas dari adanya permasalahan. Masing-masing individu memiliki masalah yang berbeda-beda namun ada juga yang memiliki permasalahan yang sama antara lain misalnya
bingung memilih jurusan, kurang mampu
menyesuaikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan, takut menghadapi salah satu mata pelajaran, dan tidak berani mengemukakan pendapat di depan kelas. Salah satu commit cara yang dapat digunakan untuk membantu to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
individu
yang
mengalami
permasalahan
sama
tersebut
adalah
menggunakan layanan bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok pada umumnya dilaksanakan dengan tujuan untuk menangani individu-individu yang memiliki masalah yang sama. Bennett (dalam Tatiek Romlah 2001: 14) mengemukakan bahwa tujuan dari bimbingan kelompok, yaitu 1) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar hal-hal penting yang berguna bagi pengarahan dirinya yang berkaitan dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan sosial. 2). Memberikan layanan-layanan penyembuhan melalui kegiatan kelompok. 3) Untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan secara lebih ekonomis dan efektif daripada melalui kegiatan bimbingan individual. 4) Untuk melaksanakan layanan konseling individual secara lebih efektif. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar hal-hal penting yang berguna bagi pengarahan dirinya yang berkaitan dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan sosial. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dalam kegiatan bimbingan kelompok guru mmberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara kelompok yang kaitannya dengan masalah-masalah hubungan antar pribadi yang terjadi dalam kelompok, menerapkan metodemetode belajar yang efektif, dan penyesuaian yang kaitannya dengan masalah-masalah karier. 2) Memberikan layanan-layanan penyembuhan melalui kegiatan kelompok. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dalam kegiatan kelompok siswa belajar untuk menghilangkan keteganganketegangan emosi dan dapat memecahkan permasalahannya secara kelompok. 3) Untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan secara lebih ekonomis dan efektif daripada melalui kegiatan bimbingan individual. Jelas bahwa melalui bimbingan kelompok permasalah-permasalah siswa user kelompok dapat memberikan dapat diselesaikancommit karenatoanggota
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kontribusinya dengan memberikan ide-ide maupun saran yang bermanfaat
bagi
anggota
kempok
lain
yang
mengalami
permasalahan. 4) Untuk melaksanakan layanan konseling individual secara lebih efektif. Jadi dalam kegiatan kelompok tersebut akan diketahui permasalahan anggota kelompok yang satu dengan yang lain, seandainya permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan dalam kegiatan tersebut maka akan dilakukan kegiatan konseling individual. Tohirin, (2007: 172) menjelaskan bahwa secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan ”untuk pengembangan kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi peserta layanan (siswa).” Pendapat tersebut menjelaskan bahwa pada dasarnya bimbingan kelompok bertujuan untuk melatih kemampuan sosial individu yakni kemampuan sosialisasi serta berkomunikasi. Kedua hal tersebut penting bagi individu agar dapat melangsungkan interaksi dalam kehidupan seharihari. Menurut Prayitno (1997: 102) tujuan dan fungsi utama pemberian materi layanan bimbingan kelompok pada kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan hubungan sosial siswa adalah sebagai berikut : 1) Kemampuan
siswa
berkomunikasi
dalam
menerima
dan
menyampaikan pendapat secara logis. 2) Kemampuan siswa bertingkah laku dan berhubungan sosial didalam masyarakat. 3) Interaksi dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat) 4) Dapat menanggulangi konflik dan permasalahan yang timbul dimasyarakat. 5) Dapat memahami dan melaksanakan displin dan peraturan sekolah, dirumah, dan dimasyarakat. 6) Dapat mengamalkan pola hidup sederhana yang sehat dan gotong commit to user royong
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
7) Pengenalan hubungan muda-mudi dan hidup berkeluarga. Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan bimbingan kelompok adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi, berinteraksi dengan teman sebaya dan dapat menjunjung tinggi norma dan nilai-nilai yang ada dimasyarakat. c. Tahap Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan dengan baik apabila
dilaksanakan
sesuai
dengan
tahapan-tahapan
yang
telah
ditentukan. Nurihsan (2009: 18-21) menyatakan bahwa “penyelanggaraan bimbingan kelompok memerlukan persiapan dan praktik pelaksanaan kegiatan yang memadai, dari awal sampai dengan evaluasi dan tindak lanjutnya.” Pernyataan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Langkah awal Langkah awal diselenggarakan dalam rangka pembentukan kelompok kemudian dimulai dengan penjelasan tentang pengertian, tujuan dan kegiatan bimbingan kelompok, dan dilanjutkan dengan merencanakan
waktu
dan
tempat
menyelenggarakan
kegiatan
bimbingan kelompok. 2) Perencanaan kegiatan Perencanaan kegiatan bimbingan kelompok meliputi penetapan: a) Materi layanan berisi topik-topik penting yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik sebagai individu maupun sebagai pelajar. b) Tujuan yang ingin dicapai yaitu tujuan bersama anggota kelompok dalam kelompok. c) Waktu dan tempat, Sasaran kegiatan, Bahan atau sumber bahan bimbingan kelompok, serta Rencana penilaian setelah bimbingan kelompok dilaksanakan. commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Pelaksanaan kegiatan Kegiatan yang telah direncanakan kemudian dilaksanakan melalui rangkaian kegiatan berikut : a) Persiapan, yang meliputi persiapan fisik, persiapan bahan, persiapan keterampilan, dan persiapan administrasi sebelum bimbingan kelompok dilaksanakan. b) Pelaksanaan tahap-tahap kegiatan Tahap pertama: pembentukan, kegiatan ini bertujuan saling mengenal dan melibatkan diri pada kegiatan kelompok, meliputi kegiatan: (1) Mengungkapkan
pengertian
dan
tujuan
bimbingan
kelompok agar para anggota kelompok paham tujuan yang ingin dicapai adalah tujuan bersama bukan individu. (2) Menjelaskan cara-cara dan azas-azas bimbingan kelompok (3) Saling mengungkapkan dan memperkenalkan diri antara anggota kelompok yang satu dengan yang lain. (4) Teknik
khusus
pengakraban,
dan
agar
permainan
para
penghangat
atau
kelompok
dapat
anggota
bekerjasama. Tahap kedua : peralihan, yang meliputi kegiatan : (1) Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnnya setelah kegiatan berlangsung (2) Membahas suasana yang terjadi dalam kelompok (3) Meningkatkan
kemampuan
keikut
sertaan
anggota
kelompok dalam kelompok. Tahap ketiga : kegiatan meliputi : (1) Pemimpin kelompok mengemukakan suatu masalah atau topik yang nantinya akan ditanggapi oleh anggota kelompok yang lain. commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(2) Tanya jawab anatara anggota dan pemimpin kelompok tentang hal-hal yang belum jelas menyangkut topik yang sedang dibicarakan. (3) Anggota membahas masalah atau topik tersebut secara mendalam dan tuntas sehingga bibmingan kelompok dapat bermanfaat untuk semua anggota kelompok. (4) Kegiatan selingan agar anggota kelompok tidak bosan. 4) Evaluasi kegiatan Penilaian kegiatan bimbingan kelompok difokuskan pada perkembangan pribadi peserta didik secara positif dan hal-hal yang diungkap para peserta yang merupakan isi penilaian yang sebenarnya. Lebih jauh penilaian terhadap bimbingan kelompok dapat dilakukan melalui: a) Mengamati partisipasi dan aktivitas peserta selama kegiatan bimbingan kelompok berlangsung. b) Mengungkapkan pemahaman peserta atas materi yang akan dibahas nanti pada saat kegiatan berlangsung c) Mengungkapkan minat dan sikap mereka tentang kemungkinan kegiatan lanjutan setelah bimbingan kelompok selesai d) Mengungkapkan
kelancaran
proses
dan
suasana
penyelenggaraan bimbingan kelompok 5) Analisis dan tindak lanjut Hasil penilaian kegiatan bimbingan kelompok perlu dianalisis untuk mengetahui lebih lanjut kemajuan para paserta, apakah hasilhasil pembahasan dan pemecahan masalah sudah dilakukan setuntas mungkin, atau sebenarnya masih ada aspek-aspek penting yang belum dijangkau dalam pembahasan itu. Usaha tindak lanjut mengikuti arah dan hasil analisis diatas. Tindak lanjut itu dapat dilanjutkan melalui bimbingan kelompok selanjutnya atau kegiatan dianggap sudah memadai dan selesai sehingga upaya tindak lanjut dianggap tidak commit to user diperlukan.
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Teknik Teknik Bimbingan Kelompok Kegiatan berhubungan bimbingan
bimbingan
dengan kelompok
kelompok
pelaksanaan dapat
merupakan
pembelajaran,
melatih
siswa
kegiatan karena
berani
yang melalui
berpendapat,
menyesuaikan diri, dan menumbuhkan motivasi belajar. Sebagaimana pelaksanaan pembelajaran pada umumnya, pemberian layanan bimbingan kelompok dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik atau metode. Hal ini mengindikasikan bahwa diperlukan pemilihan teknik bimbingan yang tepat untuk melaksanakan bimbingan kelompok. Menurut Tatiek Romlah (2001 : 96 - 138) teknik-teknik yang digunakan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok antara lain : pemberian informasi atau ekspositori, diskusi kelompok, pemecahan masalah (problem-solving), penciptaan suasana kekeluargaan (home-room), permainan peran (role playing), karyawisata, dan permainan simulasi. 1) Teknik pemberian informasi (expository techniques) Yaitu pemberian penjelasan oleh guru pembimbing kepada peserta didik yang diberikan secara lisan maupun tertulis. 2) Diskusi kelompok Yaitu percakapan yang telah direncanakan oleh beberapa orang dengan tujuan memecahkan masalah yang dipimpin oleh pemimpin kelompok. 3) Teknik pemecahan masalah (problem-solving techniques) Yaitu suatu proses dimana individu-individu memecahkan masalah yang terjadi pada diri dan lingkungannya secara kreatif. 4) Permainan peran (role playing) Yaitu sesuatu yang bersifat sandiwara; sesuatu yang bersifat sosiologis; suatu perilaku tiruan atau tipuan dengan tujuan mengelabuhi orang lain dengan jalan bertingkah laku yang berlawanan dengan apa diharapkan; sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan yang bertujuan untuk pemahaman. commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5) Permainan simulasi (simulation games) Yaitu
permainan
yang
menirukan
situasi-situasi
pada
kehidupan yang sebenarnya. 6) Karyawisata (field trip) Yaitu kegiatan yang telah diprogramkan untuk mengunjungi obyek-obyek wisata yang kaitannya dengan tujuan belajar siswa. 7) Teknik penciptaan suasana kekeluargaan (homeroom) Yaitu teknik yang sengaja diadakan di luar jam-jam pelajaran dalam suasana kekeluargaan, dan dipimpin oleh guru atau konselor. Berdasarkan uraian diatas dalam penelitian ini peneliti menggunakan salah satu teknik bimbingan kelompok tersebut diatas yaitu teknik permainan peran (role playing) karena teknik role playing bertujuan membantu peserta didik memgembangkan sikap empati terhadap orang lain melalui peran yang diperagakan.
3.
Bimbingan Kelompok Role Playing
Secara analogi, bermain peran dalam hubungan antarpribadi berusaha untuk menciptakan suasana spontanitas dan kreativitas untuk menghilangkan tekanan-tekanan yang menghambat individu. Salah satu faktor yang penting yang menentukan dalam bermain peran yang akan menghasilkan perubahan perilaku adalah pengurangan hambatanhambatan. Hambatan-hambatan yang biasa muncul adalah perasaan takut di kritik, takut dihukum, atau ditertawakan. Hambatan-hambatan ini harus dihilangkan agar perubahan dapat terjadi. Di dalam bermain peran hambatan-hambatan tersebut dihilangkan sehingga individu dapat mengadakan eksplorasi perilaku. Sebagai hasilnya timbullah perasaan-perasaan baru dan perasaan-perasaan lama yang dihayati dalam konteks yang baru. commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Bermain peran menyediakan kondisi yang dapat menghilangkan rasa takut atau cemas, karena dalam bermain peran individu dapat mengekspresikan dirinya secara bebas tanpa takut kena sanksi sosial terhadap perbuatannya. Lippit dkk dalam Oktaviani dikutip oleh Hayu Widoretno (2012 : 17) menyatakan “nilai bermain peran dalam tahap ini baru dapat dibuktikan setelah pola-pola perilaku baru itu sudah dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.” Jadi dalam bermain peran individu mengalami perubahan kearah pola perilaku yang lebih baik. a. Pengertian Bimbingan Kelompok Role Playing Bermain peran (role playing) merupakan sebuah permainan di mana para pemain memainkan peran tokoh-tokoh khayalan dan berkolaborasi untuk merajut sebuah cerita bersama. Para pemain memilih aksi tokoh-tokoh mereka berdasarkan karakteristik tokoh tersebut, dan keberhasilan aksi mereka tergantung dari sistem peraturan permainan yang telah ditetapkan dan ditentukan, asalkan tetap mengikuti peraturan yang ditetapkan, para pemain bisa berimprovisasi membentuk arah dan hasil akhir permainan. Oktaviani (dalam Hayu Widoretno, 2012 : 20) menyatakan lima pengertian bermain peran (role playing) di antaranya: 1) Sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai positif bagi anak. 2) Bermain tidak memiliki tujuan ekstrinsik namun motivasinya lebih bersifat intrinsik. 3) Bersifat spontan dan sukarela tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih oleh anak. 4) Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak. 5) Memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan sesuatu yang bukan bermain, seperti misalnya: kreativitas, pemecahan masalah, belajar bahasa, dan perkembangan sosial. Hal tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa bermain peran (role playing) merupakan sesuatu yang bersifat spontan dan sukarela dengan melibatkan keikutsertaan anak dalam permainan peran sehingga dapat menumbuhkan kreativitas anak dalam memecahkan suatu masalah dan anak memiliki sikap yang positif terhadap pergaulan dengan teman sebaya. commit to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Bennet (dalam Tatiek Romlah, 2001: 109) menjelaskan pengertian bermainan peran adalah “suatu alat belajar yang mengembangkan keterampilan-keterampilan dan pengertian-pengertian mengenai hubungan antar manusia dengan jalan memerankan situasi-situasi yang paralel dengan yang terjadi di kehidupan yang sebenarnya.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa role playing adalah sesuatu kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan sosial mereka sehingga mereka dapat menjalin hubungan sosial yang baik dengan lingkungan sekitar. Van Fleet (dalam Hayu Widoretno, 2012 : 21) menyatakan “bermain peran merupakan intervensi yang dikembangkan yang berkaitan dengan penggunaan sistematis dari metode bermain oleh seorang konselor untuk membawa peningkatan dalam kemampuan siswa sampai penampilan yang optimal di sekolah.” Hal ini merupakan
kegiatan
bermain
dapat dijelaskan bahwa role playing yang
sistematis
dengan
konselor
mengeksplorasi kemampuan peserta didik dalam memerankan suatu peran sehingga peserta didik dapat mengembangkan kemampuannya dengan optimal. Corsini dikutip oleh Shaw (dalam Tatiek Romlah, 2001: 109) menjelaskan pengertian role playing sebagai berikut : sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan, dimana individu memerankan situasi yang imaginatif dengan tujuan untuk membantu tercapainya pemahaman diri sendiri, meningkatkan keterampilanketerampilan, menganalisis perilaku dan menunjukkan pada orang lain bagaimana perilaku seseorang atau bagaimana seseorang harus bertingkah laku . Hal tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa role playing merupakan kegiatan yang bersifat pendidikan dengan membantu peserta didik dalam memahami dirinya sendiri sehingga peserta didik mampu mengembangkan keterampilan sosial mereka dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, dapat diketahui bahwa bimbingan kelompok role playing adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada
individu
secara commit berkelompok to user
dalam
memecahkan
suatu
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
permasalahan yang dihadapi dengan memerankan peran dalam situasi nyata agar anggota kelompok dapat memahami diri sendiri dan permasalahan yang dihadapi serta mengembangkan kemampuannya dalam menghadapi suatu permasalahan. Dalam pelaksanaannya dan kaitannya dengan kebutuhan bimbingan dan konseling termasuk ke dalam kategori di mana individu memerankan situasi yang imaginatif dengan tujuan untuk membantu tercapainya pemahaman diri sendiri, meningkatkan keterampilan-keterampilan sosial, dan menganalisis perilakunya. b. Tujuan Bimbingan Kelompok Role Playing Secara umum tujuan dari role playing atau bermain peran ini adalah agar individu dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain serta dapat mengelola dan mengendalikan emosinya pada saat proses bermain peran berlangsung. Blatner (dalam Diyah Retno Palupi, 2011:7) menjelaskan tujuan bimbingan kelompok role playing adalah “membantu anggota
kelompok
agar
dapat
memahami
diri,
mengembangkan
keterampilan komunikasi, dan kesadaran diri dalam mengatasi masalah, mengeksplorasi alternatif jalan keluar dan mencari solusi baru yang kreatif.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa role playing bertujuan untuk membantu individu memahami dirinya sendiri didalam melihat suatu realita kehidupan masyarakat sehingga dapat mengembangkan keterampilan serta dapat memaknai suatu permasalahan dengan cara mencari beberapa alternatif jalan keluar yang kreatif. Menurut Hayu Widoretno (2012 : 25) menjelaskan tujuan role playing sebagai berikut : 1) Peserta didik dapat mengembangkan sikap empati 2) Peserta didik dapat berpikir kreatif dan logis 3) Peserta didik belajar bertanggung jawab 4) Peserta didik dapat mengambil keputusan dan memecahkan masalahnya secara logis commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5) Peserta didik dapat belajar untuk mengendalikan emosi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dijelaskan bahwa tujuan dari role playing adalah untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan sikap empati terhadap orang lain sehingga peserta didik dapat memahami dan menghargai perasaan orang lain dan dapat bertanggung jawab dalam bertingkah laku. Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari role playing adalah membantu individu memahami dirinya sendiri didalam melihat suatu realita kehidupan masyarakat sehingga dapat mengembangkan keterampilan dalam berfikir kreatif dan logis serta dapat mengembangkan sikap empati dan belajar bertanggung jawab dalam mengambil keputusan pemecahkan masalahnya secara logis dikehidupan sehari-hari. c. Manfaat bimbingan kelompok role playing Telah dibahas di awal bahwa pelaksanaan bimbingan kelompok memiliki beberapa teknik yang dapat diterapkan kepada peserta layaanan. Masing-masing teknik memiliki manfaat yang berbeda-beda karena teknik tersebut berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Salah satu teknik bimbingan kelompok yang dapat diterapkan yaitu role playing. Sebagai salah satu teknik bimbingan kelompok, role playing memiliki beberapa manfaat. Menurut Corsini dalam Tatiek Romlah (2001 : 109) manfaat role playing dapat digunakan sebagai berikut : 1) Alat untuk mendiagnosis dan mengerti seseorang dengan cara mengamati perilakunya waktu memerankan dengan spontan situasi-situasi atau kejadian yang terjadi dalam kehidupan sebenarnya. 2) Media pengajaran, melalui proses”modeling” anggota kelompok dapat belajar dengan lebih efektif keterampilanketerampilan hubungan antarpribadi dengan mengamati berbagai macam cara dalam memecahkan masalah. 3) Metode latihan untuk melatih keterampilan-keterampilan tertentu; melalui keterlibatan secara aktif dalam proses permainan peranan, anggota kelompok dapat mengembangkan pengertian-pengertian baru dan mempraktekkan keterampilan-keterampilan baru. commit to user
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hal ini dapat dijelaskan bahwa manfaat role playing adalah untuk membantu peserta didik dalam melatih keterampilan-keterampilan baru yang berguna untuk mengambil keputusan dan memecahkan suatu masalah. Menurut Hayu Widoretno (2012 : 25) menjelaskan manfaat role playing sebagai berikut : 1) Mengajarkan kepada peserta didik untuk mengembangkan sikap empati. 2) Memberi
pengarahan
kepada
peserta
didik
untuk
mengendalikan dan mengontrol emosinya. 3) Memberi pengarahan tentang bertanggung jawab terhadap tingkah lakunya. 4) Mangajarkan kepada peserta didik dalam menghargai pendapat orang lain 5) Mangarahkan peserta didik untuk belajar mengambil dan memecahkan suatu masalah secara logis dan kreatif. Hal ini dapat dijelaskan bahwa manfaat role playing adalah untuk mengajarkan peserta didik memahami dirinya sendiri sehingga dapat bertanggung jawab terhadap tingkah lakunya. Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat role playing adalah untuk mendiagnosis dan mengerti seseorang dengan cara mengamati perilakunya waktu memerankan dengan spontan situasi-situasi atau kejadian yang terjadi dalam kehidupan sebenarnya sehingga anggota kelompok dapat belajar dengan lebih efektif keterampilan-keterampilan hubungan antarpribadi yaitu sikap empati, bertanggung jawab , mampu mengontrol dan mengendalikan emosi dan belajar berpikir logis serta kreatif dengan mengamati dan melalui keterlibatan secara aktif dalam proses permainan peranan. d. Langkah-langkah Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Role Playing Pelaksanaan bimbingan kelompok role playing akan berjalan dengan baik apabila dilaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah commit to kelompok user ditentukan. Pelaksanaan bimbingan role playing memerlukan
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
persiapan terlebih dahulu, menurut Nana SY. Sukmadinata (1983 : 63 ) & Tatiek Romlah (2001 : 123) menjelaskan langkah-langkah psikodrama yang selanjutnya oleh peneliti diadaptasi dengan langkah-langkah bermain peran sebagai berikut : 1) Tahap Persiapan Tahap ini merupakan tahap dimana pembimbing menjelaskan tema, hakekat dan tujuan dari bermain peran agar peserta didik termotivasi untuk ikut serta secara aktif didalam pementasan nanti sehingga peserta didik dapat mengeluarkan semua apa yang dirasakannya seperti marah, sedih, senang maupun kecewa. Peserta didik juga dapat mengajukan pertanyaan sehubungan dengan peran mereka nanti sehingga peserta didik menjadi paham tujuan mereka bermain peran. 2) Tahap Pelaksanaan Tahap dimana peserta didik mulai memainkan peran mereka sesuai dengan masalah yang sedang dimainkan, pihak penonton menilai jalannya permainan tersebut. Kemudian pihak penonton bergantian menjadi pemeran peran yang akan dinilai oleh pihak pemeran peran. 3) Tahap Diskusi Tahap ini adalah tahap dimana peserta didik bersama-sama pembimbing mendiskusikan jalannya pementasan permainan peran dan selanjutnya anggota kelompok saling bertukar pendapat tentang solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang diperankan tadi, sehingga anggota kelompok dapat memahami perasaan orang lain dan dapat menghargai pendapat orang lain.
commit to user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Siswa SMP Dikategorikan Masa Remaja a. Pengertian Masa Remaja Siswa SMP digolongkan sebagai remaja karena pada masa SMP, anak sedang dalam masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Masa peralihan ini disebut sebagai masa remaja. Yusuf (2011:77) mengatakan bahwa”masa remaja merupakan masa transisi perkembangan antara masa anak dan masa ke dewasa, dimulai dari pubertas, yang ditandai
dengan
perubahan
yang
pesat
dalam
berbagai
aspek
perkembangan, baik fisik maupun psikis.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa masa remaja mengalami perubahan secara fisik maupun psikis antara lain perubahan emosi, perubahan bentuk tubuh, perubahan minat dan pola perilaku Hurlock (alih bahasa Istiwidayanti dan Soedjarwo, 2001 : 206) mengatakan bahwa”awal masa remaja berlangsung kira-kira dari tiga belas tahun sampai enam belas atau tujuh belas tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia16 atau 17 tahun sampai delapan belas tahun, yaitu usia matang secara hukum.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa individu dikatakan masa remaja ketika ia beranjak pada usia 13 tahun dan dikatakan dewasa ketika ia sudah matang secara hukum pada usia 17-18 tahun. Menurut Salzman (dalam Yusuf, 2008 : 184)
mengemukakan
bahwa “masa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap orang tua kearah kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa masa remaja merupakan proses peralihan dari sikap ketergantungan pada orang tua menjadi kemandirian dalam berbagai aspek perkembangan. Menurut beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke dewasa yang diawali dari umur 13-14 tahun dan diakhiri pada umur 21-23 tahun ditandai commitpsikis. to user dengan perubahan fisik maupun
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Karakteristik Perkembangan Masa Remaja Remaja merupakan bagian dari anggota masyarakat. Remaja mulai memahami nilai dan norma dalam pergaulan kelompok. Pergaulan tersebut mengandung makna bahwa remaja mulai mengadakan hubungan sosial dengan lingkungan sekitar untuk memperoleh hal yang dibutuhkan. Menurut Yusuf dan Sugandhi (2011: 80-109) membagi aspek perkembangan remaja menjadi 5 aspek yaitu perkembangan fisik, perkembangan kognitif, perkembangan emosi, perkembangan kepribadian, perkembangan kesadaran beragama. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Perkembangan fisik Terjadi perubahan bentuk tubuh antara lain tinggi badan, berat badan, proporsi tubuh dan organ seks. 2) Perkembangan kognitif Terjadi perubahan pola pikir pada remaja menuju kearah berpikir yang hipotetik. 3) Perkembangan emosi Dapat menyadari emosi memainkan peranan penting dalam tingkah laku remaja yang berhubungan dengan sosial 4) Perkembangan kepribadian Remaja mulai mencari jati dirinya melalui belajar dari pengalaman orang lain. 5) Perkembangan kesadaran beragama Remaja mulai menlaksanakan nilai-nilai atau ajaran agama dalam kehidupannya. Sedangkan menurut Mohammad Ali dan Mohammad Asrori (2008 :16) membagi karakteristik umum remaja menjadi 5 aspek yaitu kegelisahan, pertentangan, mengkhayal, aktivitas berkelompok, keinginan mencoba segala sesuatu. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
35 digilib.uns.ac.id
1) Kegelisahan Pada fase ini remaja mempunyai angan-angan yang tinggi yang hendak diwujudkan di masa depan tetapi tidak diimbangi dengan kemampuan yang masih belum memadai sehingga timbul persaan gelisah. 2) Pertentangan Pertentangan terjadi ketika remaja ingin melepaskan diri dari orang tua tetapi remaja juga tidak berani mengamgil resiko dari tindakan meninggalkan lingkungan keluarga yang aman untuk dirinya. 3) Mengkhayal Khayalan remaja berkisar pada prestasi dan jenjang karier serta romantika hidup dan menyalurkan khayalannya melalui dunia fantasi. 4) Aktivitas Berkelompok Berbagai aktivitas remaja biasanya dilakukan secara berkelompok dengan teman sebaya mereka dan kebanyakan remaja menemukan jalan keluar dari kesulitannya melalui kegiatan kelompok. 5) Keinginan Mencoba Segala Sesuatu Remaja pada umumnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga ingin menjelajah dan mencoba segala sesuatu yang belum pernah dialaminya. Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik perkembangan masa remaja sebagai berikut : 1) Memasuki usia remaja ditandai dengan berkembangnya aspek fisik maupun psikis. 2) Memasuki usia remaja, hubungan sosialnya semakin luas tidak hanya di lingkungan keluarga tetapi juga dilingkungan masyarakat. 3) Remaja mulai sadar untuk melakukan pergaulan dengan teman sebaya dan remaja mulai tertarik dengan lawan jenis. 4) Remaja bisa memilih nilai-nilai sosial yang dirasa tepat untuk commit to user dirinya.
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Remaja Individu merupakan pribadi yang memiliki ciri khas tersendiri. Hal tersebut membuat individu satu berbeda dengan individu lain termasuk kemampuan yang dimiliki untuk menghadapi tugas perkembangan masing-masing. Menurut Havighurst (dalam Yusuf, 2008 : 65) menjelaskan tentang tugas perkembangan sebagai berikut : suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagian dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya; sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitankesulitan dalam menuntaskan tuga-tugas berikutnya. Berdasarkan
uraian
diatas
dapat
dijelaskan
bahwa
tugas
perkembangan adalah suatu tugas yang harus diselesaikan oleh individu pada fase tertentu jika individu ingin memperoleh kebahagian. Menurut Yusuf (2008 : 66) menjelaskan munculnya tugas-tugas perkembangan bersumber pada faktor-faktor berikut : 1) Kematangan fisik, misalnya belajar berbicara karena kematangan otot-otot dan syaraf dari alat-alat bicara 2) Tuntutan
masyarakat
secara
kultural,
misalnya
belajar
berkelompok dengan teman sebaya, belajar menulis 3) Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri, misalnya memilih pekerjaan yang sesuai, memilih pasangan hidup 4) Tuntutan
norma
agama,
misalnya
percaya
pada
Tuhan,
menjalankan perintah Tuhan. Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tugas-tugas perkembangan yaitu adanya tuntuntan dari lingkungan sekitar seperti masyarakat maupun proses kematangan fisik dan psikis individu. Menurut Hurlock (alih bahasa Istiwidayanti dan Soedjarwo, 2001 : 209) adapun tugas-tugas perkembangan masa remaja yaitu mampu commit to user menerima keadaan fisiknya, mampu menerima dan memahami peran seks
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
usia dewasa, mencapai kemandirian emosional, mencapai kemandirian ekonomi,
mengembangkan
konsep
dan
keterampilan
intelektual,
memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa, dan mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan. Hal ini dapat dijelaskan bahwa tugas perkembangan remaja menuntut perubahan besar dalam sikap dan tingkah laku remaja sehingga remaja harus menuntaskan tugas-tugas perkembangan
tersebut
untuk
melanjutkan
tugas
perkembangan
berikutnya. Menurut William Kay (dalam Yusuf, 2008 : 72) mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja sebagai berikut : 1) Menerima
keadaan
fisiknya
beserta
kekurangan
maupun
kelebihannya. 2) Mempunyai kematangan emosinal yang baik 3) Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar berinteraksi dengan teman sebaya baik secara individu mapun kelompok 4) Menemukan figur individu yang sesuai dengan identitasnya. 5) Memperkuat self-control dalam pergaulan dengan masyarakat 6) Percaya diri pada kemampuan diri sendiri 7) Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tugas – tugas perkembangan remaja adalah mampu menerima keadaan fisiknya, mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa, mencapai kemandirian emosional, mencapai kemandirian ekonomi, mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual, memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai
orang
dewasa,
mempersiapkan
diri
untuk
memasuki
perkawinan, Menerima keadaan fisiknya beserta kekurangan maupun kelebihannya,
Mempunyai
kematangan
emosinal
yang
baik,
Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar berinteraksi dengan teman sebaya baik secara individu mapun kelompok, to userdengan identitasnya, Memperkuat Menemukan figur individucommit yang sesuai
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
self-control dalam pergaulan dengan masyarakat, Percaya diri pada kemampuan diri sendiri, dan Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. d. Permasalahan Sosial Remaja Remaja
merupakan
masa
yang
penuh
dengan
adanya
permasalahan. Permasalahan pada remaja dapat timbul akibat adanya pengaruh dari dalam diri serta lingkungan sosial . Pada usia remaja awal, perkembangan emosinya menunjukan sifat yang sensitif dan reaktif yang kuat terhadap berbagai peristiwa atau situasi sosial, emosinya bersifat negatif dan temperamental. Hal ini didukung dengan penjelasan Gessel dkk (dalam Hurlock, alih bahasa Istiwidayanti dan Soedjarwo, 2001 : 213) mengatakan bahwa “remaja empat belas tahun sering sekali mudah marah, mudah terangsang, dan emosinya cenderung “meledak”, tidak berusaha mengendalikan perasaannya. Sebaliknya remaja enam belas tahun mengatakan bahwa mereka “ tidak mempunyai keprihatinan”.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa awal remaja atau remaja pada usia 14 tahun meluapkan emosinya secara meledak-ledak dihadapan orang lain sesuai dengan suasana hati mereka. Mencapai kematangan emosional merupakan tugas perkembangan yang sangat sulit bagi remaja. Remaja yang mengetahui bahwa sikap dan perilakunya dianggap “tidak matang” oleh teman sebaya akan membuat remaja mengalami ketidakpuasan dan menimbulkan ledakan emosi yang ditampakan pada perilaku agresif dengan menyakiti orang lain, membentak orang lain, bertengkar, berkelahi dan bersikap sewenangwenang terhadap orang lain, sehingga remaja yang berperilaku agresif akan mendapat penolakan dari teman sebaya mereka. Remaja yang mendapat penolakan dari teman sebaya tidak akan mampu melakukan tugas perkembangan dengan sukses sehingga menyebabkan ketidakbahagian pada diri remaja dan menjadikan remaja kesulitan untuk menuntaskan tugas-tugas perkembangan berikutnya. to user Dampaknya remaja akancommit mengembangkan perilaku yang menyimpang
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan melakukan perilaku agresif yang mengarah pada tindakan kriminalitas.
5. Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Untuk Mengurangi Perilaku Agresif Siswa Melalui teknik bermain peran (role playing), siswa dapat mencoba mengeksplorasikan dirinya atau pemahaman tentang dirinya dalam berhubungan dengan individu yang lain yaitu memperagakan dan mendiskusikan perannya secara bersama-sama sehingga individu dapat mengeksplorasikan perasaan, sikap, nilai, dan ide yang dimilikinya untuk memberikan solusi pemecahan masalah yang sedang dihadapi secara bersama. Sebagai suatu teknik bimbingan dan konseling kelompok, role playing berakar pada dimensi pribadi dan sosial. Dimensi pribadi teknik ini berusaha membantu individu menemukan makna dari lingkungan sosial yaitu individu belajar memecahkan masalah pribadi yang sedang dihadapinya dengan bantuan kelompok sosial yang beranggotakan teman-teman sekelas. Dari dimensi sosial, teknik ini memberikan kesempatan kepada individu untuk bekerjasama dalam menganalisis situasi sosial, terutama masalah yang menyangkut hubungan antar pribadi individu satu dengan yang lain. Role playing berusaha membantu individu dengan memainkan peran yang disesuaikan dengan kehidupan nyata, sehingga individu dapat memahami perasaan orang lain, belajar untuk mengembangkan sikap empati terhadap orang lain, belajar untuk memecahkan masalah secara berkelompok dan individu dapat menjaga tingkah lakunya sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat sehingga tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Dengan demikian diharapkan teknik bermain peran dapat membantu mengurangi perilaku agresif peserta didik dan dapat dijadikan sebagai salah satu teknik bimbingan kelompok yang dikatakan berhasil dalam mengurangi perilaku agresif peserta didik.
commit to user
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6. Hasil Penelitian Yang Relevan Penelitian dengan judul Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Role Playing Untuk Mengurangi Perilaku Agresif (Pra-Eksperimen Terhadap Peserta Didik Kelas VIII SMP BHINNEKA KARYA Klego Boyolali Tahun Ajaran 20122013) relevan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Herlina Sari dan Irwan Nuryana Kurniawan pada tahun 2004 dalam jurnal psikologika yang berjudul, Pengaruh Pelatihan Kecerdasan Emosi Terhadap Penurunan Agresivitas Anak Di Sekolah . Tujuan penelitian tersebut adalah untuk menguji secara empirik apakah pelatihan kecerdasan emosi efektif dalam menurunkan agresivitas anak disekolah. Hasil penelitian tersebut adalah hasil analisis untuk pasangan satu, yaitu variabel skor pretest kelompok eksperimen dengan skor posttest kelompok eksperimen adalah nilai beda (t) sebesar 4.736 dengan p =0.000(p<0,01). Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dengan skor posttest pada kelompok eksperimen. Hasil analisis untuk pasangan dua, yaitu variabel skor pretest kelompok kontrol dengan skor posttest kelompok kontrol adalah nilai beda (t) sebesar 1.361 dengan p=0.186 (p>0.05). Artinya, tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dengan skor posttest kelompok kontrol.
B. Kerangka pemikiran Perilaku agresif masih banyak dilakukan oleh peserta didik disekolah maupun diluar sekolah. Hal tersebut terbukti dengan masih adanya peserta didik yang melakukan tindakan kekerasan dengan teman sebaya seperti memaki, menghina, menampar atau berkelahi. Perilaku tersebut menyebabkan siswa dikucilkan
dari
lingkungan
pertemanan
sehingga
dapat
menghambat
perkembangan siswa tersebut. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menerapkan Bimbingan kelompok teknik role playing. Siswa yang melakukan perilaku agresif diberikan tindakan dengan cara memainkan peran tertentu sehingga peserta didik dapat menjalin hubungan sosialcommit denganto user baik, memecahkan masalahnya dan
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menyelesaikan konflik, mengendalikan emosinya, mengembangkan empati, mengendalikan dirinya, menjadi individu yang bertanggung jawab, dapat bersikap sopan dan santun serta dapat menjaga tingkah lakunya. Selanjutnya kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut :
Peserta didik berperilaku tidak agresif
Peserta didik SMP
Bimbingan kelompok melalui role playing
Peserta didik berperilaku agresif
Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran
C. Hipotesis Hipotesis
sebagai
jawaban
sementara
masalah
penelitian
yang
kebenarannya harus diuji berdasarkan data empirik, maka hasil pengujian hipotesis dapat membenarkan atau menolak hipotesis yang telah dirumuskan ( Soetarno, 2001:13). Sumadi Suryabrata (2006:23) menjelaskan ada dua jenis hipotesis berdasarkan cara menyatakannya, yaitu “hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha).” Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Ho adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan atau tidak ada perbedaan dalam penyimpulan pada suatu penelitian b. Ha adalah hipotesis yang menyatakan ada hubungan atau ada perbedaan dalam penyimpulan pada suatu penelitian terutama pada penelitian eksperimental. commit to user
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan uraian diatas peneliti mengajukan hipotesis (Ha) sebagai berikut : Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Role Playing Efektif Untuk Mengurangi Perilaku Agresif Pada Peserta Didik Kelas VIII Bhinneka Karya Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan unsur yang penting dalam penelitian, karena ditempat penelitian tersebut akan diperoleh data-data yang memang dibutuhkan. Penelitian ini dilaksanakan di SMP BHINNEKA KARYA Klego yang bertempat di Karanganyar, Klego, Boyolali dengan subyek penelitian peserta didik kelas VIII tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 4 kelas. Alasan dipilihnya lokasi penelitian di SMP BINNEKA KARYA Klego sebagai berikut : a. Di sekolahan tersebut ditemukan banyak peserta didik yang melakukan tindakan agresif sehingga sekolah tersebut layak untuk dijadikan tempat penelitian. b. Peserta Didik SMP adalah masa remaja yang masih labil dan sering melakukan tindakan agresif dalam meluapkan emosi.
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan setelah konsultasi pengajuan judul disetujui oleh Dosen Pembimbing skripsi dan telah mendapatkan ijin dari berbagai pihak yang berwenang baik dari dalam kampus maupun lembaga atau instansi-instansi yang terkait. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Semester 1 terhitung sejak bulan Agustus 2012 sampai bulan Januari 2013. Namun tidak menutup kemungkinan adanya perubahan waktu yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang diperlukan dalam penelitian.
commit to user
43
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No 1
Bulan
Jadwal Kegiatan
Ags
Sept
Okt
Nov
Des
Jan
Persiapan Penelitian a. penyusunan proposal b. perbaikan proposal c. perijinan skripsi d. penyusunan angket e. uji coba angket f. perbaikan angket
2.
Pelaksanaan penelitian a. pelaksanaan pretest b. pelaksanaan treatment c. pelaksanaan posttest d. analisis data
3.
Penyusunan laporan a. penyusunan laporan
4.
Pelaksanaan ujian skripsi dan revisi
B.
Metode dan Rancangan Penelitian 1. Metode penelitian
Dalam setiap kegiatan penelitian, seorang peneliti harus dapat memilih dan menetapkan metode pemecahan masalah yang tepat dan sesuai dengan obyek penelitian. “Metode atau pendekatan ilmiah dilukiskan sebagai proses dimana peneliti secara induktif bertolak dari pengamatan menuju hipotesis; kemudian secara deduktif peneliti bergerak dari hipotesis menuju ke implikasi logis dari hipotesis” (Sutarno, 2010 : 3). Hal ini dapat dijelaskan bahwa metode adalah proses dimana peneliti memperoleh kebenaran dengan menarik suatu kesimpulan hipotesis menuju ke implikasi ilmiah. Metode adalah “kumpulan pengetahuan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
45 digilib.uns.ac.id
yang tersusun secara sistematik dan runtut, sebagai sifat utama ilmu pengetahuan.” (Sumadi Suryabrata, 2006:66). Hal ini dapat dijelaskan pengetahuan yang bersifat sistematik dapat diuji kebenarannya. Sedangkan Surakhmad (1990:131) menyatakan bahwa metode adalah “suatu cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa metode adalah cara yang digunakan untuk menguji hipotesa dengan alatalat tertentu. Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode adalah cara tepat yang digunakan untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. “Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu.” (Sumadi Suryabrata, 2006 : 11). Hal ini dapat dijelaskan bahwa penelitian adalah suatu proses yang tersususn secara sistematis untuk mencari penyelesaian masalah. Sumanto (2010:31) menyatakan bahwa penelitian adalah “penggunaan metode ilmiah yang bersifat formal dan sistematis untuk mempelajari masalah”. Hal ini dapat dijelaskan bahwa penelitian adalah suatu pengetahuan yang bersifat sistematis yang dicari kebenarannya dengan metode ilmiah. Ada beberapa metode dalam melakukan penelitian. Metode dapat dikatakan baik jika sesuai dengan masalah yang dikaji. Sutarno (2010 : 6) membagi jenis penelitian sesuai dengan dasar pengelompokannya, yaitu penelitian dasar dan penelitian terapan, penelitian aksi, penelitian evaluasi, penelitian deskriptif, penelitian eksperimen, penelitian kausal komparatif dan penelitian historis. Lebih lanjut Sutarno (2010 : 7) mengatakan bahwa penelitian eksperimen adalah “penelitian untuk menerangkan hubungan sebab akibat antar variabel sebab dan variabel akibat, yang dilakukan peneliti dengan memanipulasi dan mengendalikan satu atau lebih variabel sebab (bebas), selanjutnya mengamati akibat yang terjadi atas variabel yang dimanipulasi dan dikendalikan itu.” Jadi penelitian eksperimen adalah penelitian yang menerangkan sebab akibat dari commit to user variabel penelitian. variabel bebas dan variabel kontrol yang menjadi
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sebagaimana dijelaskan didepan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing dalam mengurangi perilaku agresif pada peserta didik kelas VIII SMP BHIENEKA KARYA Klego Tahun Ajaran 2012/2013. Berdasarkan penelitian tersebut penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian eksperimen. 2. Rancangan penelitian Rancangan penelitian adalah segala kegiatan atau prosedur cara, atau strategi yang mengatur kegiatan penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Sutarno (2010:22) membagi tiga jenis rancangan penelitian eksperimen dari tingkat pengendaliannya , yaitu rancangan pre-experimental, quasi experimental, dan true experimental. Sedangkan menurut Campbell & Stanley (dalam Suharsimi Arikunto, 2010: 123) membagi penelitian eksperimen menjadi dua yaitu true eksperiment dan pre experimental design atau quasi eskperiment. Suharsimi Arikunto (2010:123) mengemukakan bahwa penelitian kuasi eksperimen adalah “eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara
eksperimen yang dapat dikatakan
ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu.” Jadi kuasi eksperimen adalah penelitian ekperimen yang dipandang sebagai eksperimen tidak sebenarnya karena belum mengikuti peraturan-peraturan tertentu. Sumadi Suryabrata (2006:92) mengemukakan bahwa“tujuan penelitian kuasi eksperimen adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan memanipulasi semua variabel yang relevan.”Hal ini dapat dijelaskan bahwa tujuan penelitian kuasi eksperimen adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang didapat dengan mengontrol variabel secara relevan. Penelitian
ini
menggunakan
quasi
experiment
nonequivalent control group design sebagai berikut :
commit to user
dengan
desain
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 3.2 Desain Penelitian Kelompok
Pretest
Treatment
Posttest
Eksperimen
T.1
X
T.2
Kontrol
T.1
-
T.2
Keterangan : T.1
: test awal, test sebelum treatment diberikan.
X
: treatment, tindakan yang diberikan (berupa role playing).
T.2
: test akhir, test yang diberikan sesudah treatment.
-
: tidak adanya treatment.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Suharsimi Arikunto (2010 : 173) berpendapat “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” Jadi populasi adalah semua elemen yang dijadikan data untuk penelitian. Sudjana (1996 : 6) menyatakan populasi adalah “ totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelasyang ingin dipelajari sifat-sifatnya.”. Jadi populasi adalah semua objek yang diukur secara jelas dan lengkap baik menggunakan pengukuran kualitatif maupun kuantitatif. Sutrisno Hadi (2004 : 220) menyatakan bahwa populasi adalah “seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki.” Jadi populasi adalah semua objek yang dijadikan sebagai bahan penelitian. Dari beberapa pendapat tersebut maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP BHIENEKA KARYA Klego. 2. Sampel Tidak semua individu dalam penelitian diteliti, karena hal tersebut akan memerlukan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit mengingat jumlah commit to user populasinya besar. Agar mudah dalam melaksanakan penelitian maka perlu
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
diambil sampel. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu adanya pembatasan yaitu dengan menetapkan jumlah sampel yang representatif yang dapat mewakili populasi. Suharsimi Arikunto (2010 :174) berpendapat bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Jadi sampel adalah sebagian objek yang akan diteliti. Sedangkan Winarno Surakhmad (1994: 93) menyatakan Sampel adalah “penarikan sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi.” Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang sebelumnya telah ditentukan dengan cara sampling. Hasil penelitian dari sampel ini nantinya akan mewakili seluruh populasi penelitian. Dari beberapa pendapat tersebut, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa sampel adalah sebagian individu yang menjadi anggota populasi yang di peroleh dengan cara – cara tertentu untuk menjadi wakil dari populasi yang diteliti. Penentuan sampel ini hendaknya disesuaikan dengan jumlah populasi, karena nantinya hasil penelitian dari sampel ini nantinya akan digeneralisasikan kepada populasi. Jadi sampel harus representatif atau mewakili populasi penelitian. Sutrisno Hadi (1991: 221) menyebutkan untuk menetapkan besarnya sampel, langkah yang dilakukan adalah apabila subjeknya kurang dari 100 atau lebih dari 100 maka sampel yang diambil adalah 20% sampai 25%. Sampel dalam penelitian ini berkisar 20% - 25% dari keseluruhan peserta didik SMP Bhinneka Karya Klego kelas VIII.
3. Teknik sampling Pengambilan sampel pada populasi dapat dilakukan dengan berbagai teknik. Teknik pengambilan sampel lebih dikenal dengan teknik sampling sampel yang digunakan dalam penelitian harus representatif, yakni mencerminkan karakteristik dari populasi. Suharsimi Arikunto (2010: 177-185) mengungkapkan bahwa teknik sampling atau cara pengambilan sampel dapat dibagi menjadi delapan yaitu, teknik random sampling, sampel berstrata, sampel wilayah, sampel proporsi, commit to user
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sampel bertujuan, sampel kuota, sampel kelompok dan sampel kembar. Pernyataan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Teknik Random Sampling 1) Cara Undian. 2) Cara Ordinal. 3) Cara Randomisasi dari tabel bilangan random. b. SamplingStratified sampling (sampel berstrata) Digunakan jika populasi terdiri dari golongan – golongan yang mempunyai susunan bertingkat. c. Area Probability Sample (sampel wilayah) Dalam area sampling suatu daerah besar dibagi kedalam daerah – daerah kecil, dan daerah kecil tersebut dibagi menjadi daerah yang lebih kecil lagi. d. Propotional Sample (sampel proposi) Dalam teknik sampling ini proposi atau pertimbangan unsur – unsur atau kategori – kategori dalam populasi diperhatikan dan diwakili dalam sampel. e. Purposive Sample (sampel bertujuan) Dalam Purpusive Sampling pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas ciri – ciri atau sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut – paut yang erat dengan ciri – ciri atau sifat – sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. f. Quota Sample (sampel kuota) Dalam Quota Sample yang terpenting adalah terpenuhinya jumlah kuota yang ditetapkan oleh peneliti. g. Cluster Sample (sampel berkelompok) Dalam teknik ini populasi terdiri dari cluster – cluster dan pemilihan sampel penyelidikan didasarkan atas cluster – cluster sebagai keseluruhannya. commit to user
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
h. Double Sample (sampel kembar) Dalam teknik ini pengambilan sampel dilakukan 2 kali dengan tujuan sebagai pelengkap atau mengadakan pengecekan terhadap kebenaran data dari sampel pertama. Adapun teknik pengambian sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dengan Purposive random Sampling (sampel bertujuan). Dalam Purpusive Sampling pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas ciri – ciri atau sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut – paut yang erat dengan ciri – ciri atau sifat – sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
D. Variabel Penelitian Variabel-variabel yang telah diidentifikasi perlu diklasifikasikan sesuai dengan jenis dan peranannya dalam penelitian. Menurut Sumadi Suryabrata (2006:27) “Variabel menurut fungsinya dalam penelitian dibedakan menjadi variabel tergantung dan variabel bebas/ variabel moderator/ variabel kedali/ variabel rambang.” Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah perilaku agresif dan yang menjadi variabel bebas adalah bimbingan kelompok dengan teknik role playing. Definisi dari dua variabel terikat dan variabel bebas dijelaskan sebagai berikut : 1. Definisi Konseptual a. Variabel Terikat Perilaku agresif adalah segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti seseorang, baik secara fisik maupun mental. b. Variabel Bebas Bimbingan kelompok merupakan bentuk pelayanan bimbingan yang diberikan kepada lebih dari satu orang pada waktu yang bersamaan. Bermain peran merupakan intervensi yang commit user dengan penggunaan sistematis dikembangkan yang to berkaitan
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dari metode bermain oleh seorang konselor untuk membawa peningkatan dalam kemampuan siswa sampai penampilan yang optimal di sekolah. 2. Definisi Operasional a. Variabel Terikat Perilaku agresif adalah bentuk perilaku yang dapat menyakiti orang lain secara fisik maupun mental karena terganggunya
proses
kognisi
didalam
otak
yang
menimbulkan kerugian bagi dirinya sendiri dan orang lain. b. Variabel Bebas Bimbingan
kelompok
adalah
layanan
yang
memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan informasi dari guru pembimbing maupun teman sekelompok untuk menunjang pemahamannya sehari-hari atau perkembangan dirinya, baik sebagai individu anggota masyarakat atau dapat pula sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan Role
playing
adalah
layanan
bimbingan
yang
diberikan kepada individu secara berkelompok dalam memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi dengan memerankan peran dalam situasi nyata agar anggota kelompok dapat memahami diri sendiri dan permasalahan yang dihadapi serta mengembangkan kemampuannya dalam menghadapi suatu permasalahan.
E. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan cara yang ditempuh untuk mendapatkan data tentang masalah yang diselidikinya. Sumadi Suryabrata (2006:38) menjelaskan “Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan data atau alat pengukurnya”. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan commit to user
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dalam penelitian ini adalah metode angket sebagai metode pokok, metode dokumentasi dan wawancara sebagai metode bantu
1. Metode Angket Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang harus dijawab secara tertulis oleh responden. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:194) Angket atau kuesioner adalah “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Sedangkan Moh Nasir (2003:203) mengatakan “Kuesioner adalah sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis”. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa angket merupakan daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk mendapatkan data. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 195) jenis-jenis angket yang digunakan untuk mengumpulkan data ada bermacam-macam, tergantung dari sudut pandangan. Adapun jenis angket tersebut adalah sebagai berikut : a. Dipandang dari cara menjawab sebagi berikut: 1) Kuesioner terbuka, yaitu angket yang dijawab menggunakan kalimat dari responden. 2) Kuesioner tertutup, yaitu angket yang jawabannya sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden tinggal menjawab. b. Dipandang dari jawaban yang diberikan sebagai berikut: 1) Kuesioner langsung, yaitu angket yang disediakan peneliti kepada responden dengan responden menjawab tentang dirinya sendiri. 2) Kuesioner tidak langsung, yaitu angket yang disediakan untuk responden menceritakan tentang keadaan orang lain. commit to user
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Dipandang dari bentuknya sebagai berikut: 1) Kuesioner pilihan ganda yaitu angket yang sudah ada jawabannya responden tinggal memilih saja. 2) Kuesioner isian yaitu angket yang disediakan dengan cara responden menjawab dengan kalimatnya sendiri. 3) Check list, sebuah daftar yang tinggal diberi tanda check (√) pada kolom yang sesuai yang telah dibuat peneliti. 4) Rating scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan yang dibuat dengan menunjukkan tingkat-tingkatan, misalnya mulai dari sangat sesuai, sesuai dan kesangat tidak sesuai. Peneliti menggunakan angket langsung tertutup bentuk rating scale. Alasan peneliti menggunakan angket langsung tertutup dalam bentuk rating scale adalah : 1. Memudahkan responden dalam memberikan penilaian terhadap pertanyaan karena jawaban sudah tersedia 2. Responden dapat menjawab dengan bebas tanpa terpengaruh hubungan dengan penulis 3. Dapat dibagikan langsung kepada responden sehingga menghemat waktu, tenaga, dan biaya 4. Dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang jumlahnya sangat besar Beberapa proses pembuatan angket diatas selanjutnya dapat diuraikan dengan penjelasan sebagai berikut: a. Penetapan Konsep Dasar Perilaku agresif adalah bentuk perilaku yang dapat menyakiti orang lain secara fisik maupun mental karena terganggunya
proses
kognisi
didalam
otak
yang
menimbulkan kerugian bagi dirinya sendiri dan orang lain. b. Menentukan Aspek. 1) Agresif fisik aktif langsung. 2) Agresif verbal aktif langsung. commit to user
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Menetapkan Indikator 1) Agresif fisik aktif langsung. a) Perkelahian dengan teman sebaya. b) Tidak displin. c) Perlakuan kasar terhadap orang lain. d) Suka bertengkar. e) Membuat keonaran. f) Merusak barang-barang milik orang lain. g) Menaruh rasa dendam. 2) Agresif verbal aktif langsung a) Memanggil dengan julukan yang buruk (cebol, monyong). b) Mengkritik penampilan orang lain tanpa sebab yang jelas. c) Melontarkan caci maki pada orang lain didepan umum. d. Menyusun Kisi-kisi instrument Kisi-kisi angket tercantum dalam tabel yang disajikan dalam tabel berikut :
commit to user
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 3.3 kisi-kisi perilaku agresif. Konsep dasar
Aspek yang
Indikator
Nomor item
diteliti Perilaku agresif 1. adalah perilaku
Agresif
bentuk fisik
aktif
yang langsung
dapat menyakiti orang
lain
secara
fisik
Positif Negatif 1. Perkelahian
dengan
teman 2,12
sebaya 2. Tidak disiplin 3. Perlakuan
kasar
4,38
5,31
9,23
3,39
terhadap 32,36
orang lain 4. Suka bertengkar
6,18
22,40
19,37
5. Membuat keonaran
karena
6. Merusak barang-barang milik 16,17
7. Menaruh rasa dendam
otak 2. Agresif
1. Memanggil dengan julukan 11,29
yang
verbal
yang
menimbulkan
aktif
monyong)
kerugian
bagi
8,10
orang lain
proses kognisi didalam
24,35
27,30
maupun mental
terganggunya
13,21
langsung
buruk
2. Mengkritik
26,28
(cebol, 25,34
7,1
penampilan
dirinya sendiri
orang lain tanpa sebab yang 14,20
dan orang lain.
jelas.
15,33
3. Melontarkan caci maki pada orang lain didepan umum e. Menyusun item instrumen Instrumen yang dibagikan dapat disusun dengan langkah sebagai berikut : 1) Membuat item-item pertanyaan. 2) Membuat surat pengantar angket. 3) Menyusun petunjuk dan pengisian angket. f. Menentukan skor Seteleh angket disusun maka, kemudian akan disusun skor masing-masing jawaban. Dalam penelitian angket ini, setiap commit to user item mempunyai alternatif jawaban dan skor antara 1 sampai 4.
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari alternatif jawaban tersebut diberikan bobot nilai sebagai berikut : Bentuk item positif 1) Alternatif jawaban Sangat Sesuai, mempunyai bobot nilai 4. 2) Alternatif jawaban Sesuai, mempunyai bobot nilai 3. 3) Alternatif jawaban Tidak Sesuai, mempunyai bobot nilai 2. 4) Alternatif jawaban Sangat Tidak Sesuai, mempunyai bobot nilai 1.
Bentuk item negatif 1) Alternatif jawaban Sangat Sesuai, mempunyai bobot nilai 1. 2) Alternatif jawaban Sesuai, mempunyai bobot nilai 2. 3) Alternatif jawaban Tidak Sesuai, mempunyai bobot nilai 3. 4) Alternatif jawaban Sangat Tidak Sesuai, mempunyai bobot nilai 4.
2. Metode Observasi Metode observasi adalah pengamatan secara langsung terhadap subyek yang diteliti untuk mendapatkan suatu kebenaran dan keadaan perilaku obyek secara detail sesuai keadaan yang sebenarnya. Suharsimi Arikunto (1993: 234) mengatakan metode observasi adalah “kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra”. Dari uarian tersebut dapat diketahui bahwa observasi adalah suatu pengamatan atau penyelidikan yang dilaksanakan secara sistematis dengan cara mencatat terhadap kejadian atau peristiwa yang diamati. Penelitian ini observasi digunakan oleh peneliti untuk: aktifitas peserta didik di sekolah, baik di dalam kelas maupun di luar kelas, commit to user hubungan sosial peserta didik yang menjadi penyebab munculnya perilaku agresif,
57 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
hubungan peserta didik dengan guru dan orang tua yang dapat menjadi penyebab munculnya perilaku agresif. Metode observasi, peneliti dapat mengamati secara langsung situasi atau keadaan dan kejadian yang ada hubungannya dengan fokus penelitian. Teknik observasi ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik agresif yang di antaranya menyangkut ciri-ciri yang dimiliki dari perilaku agresif. Prosedur yang digunakan peneliti dalan teknik observasi adalah menetapkan subyek penelitian yang sesuai dengan karakteristik agresif, mengadakan observasi terhadap subyek penelitian yang dilakukan pada saat kegiatan belajar-mengajar dan pada saat istirahat. Data yang diperoleh dari hasil observasi diharapkan berupa data yang faktual, sehingga hal ini selain dapat digunakan sebagai data pendukung terhadap fokus penelitian juga dapat digunakan untuk memeriksa keabsahan data yang telah diperoleh sebelumnya melalui metode pengumpulan data yang lain.
3. Metode Wawancara Teknik bantu lain yang digunakan adalah metode wawancara atau interview. Menurut Nasution (1991:153) Wawancara atau interview adalah “suatu bentuk komunikasi verbal, jadi semacam percakapan, yang bertujuan memperoleh informasi.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih yang bertujuan untuk memperoleh informasi. Menurut Suharsimi Arikunto interview atau wawancara dibagi menjadi tiga berdasarkan pelaksanaannya, yaitu : a. Interview bebas yaitu pewawancara bebas mengajukan pertanyaan tetapi masih dalam lingkup penelitian. b. Interview terpimpin yaitu pewawancara membawa daftar pertanyaan secara terstuktur. c. Interview bebas terpimpin yaitu gabungan antara wawancara bebas dan terpimpin. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan interview bebas untuk mengetahui data- data peserta didik yaitu memperoleh gambaran umum peserta didik serta commit to user kondisi sekolahan.
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
F. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Jadi, validitas atau kesahihan dapat didefinisikan seberapa jauh penggunaan pengukuran untuk mengambil keputusan terhadap hal yang diukur. Menurut Sumadi Suryabrata (2006 : 60) menjelaskan validitas instrumen adalah”sejauh mana instrumen itu merekam/mengukur apa yang dimaksudkan untuk direkam/diukur.” Jadi validitas instrumen adalah pengumpulan instrumen data pada penelitian yang harus memenuhi sejauh mana isi dan kriteria yang akan diukur. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 211) validitas adalah “suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.” Jadi validitas menentukan kesahihan dari suatu instrumen pengumpul data. Dari kedua pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan pengertian validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen untuk mengungkap aspek pribadi individu, semakin tinggi validitasnya instrumen tersebut semakin valid. Dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut :
(Suharsimi Arikunto,2010 : 213) Keterangan :
rxy
: koefisien
korelasi
X
: Skor masing-masing item
Y
: Skor total
XY : Jumlah penelitian X dan Y X2 : Jumlah kwadrat dari X Y2 : Jumlah kwadrat dari Y N
: Jumlah subyek
commit to user
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Reliabilitas Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 221) Realiabilitas adalah “sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.” Sedangkan Moh. Nazir (2003: 134) menjelaskan reliabilitas adalah “ketetapan atau tingkat presisi suatu ukuran atau alat pengukur.” Secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas eksternal dan internal. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan reliabilitas internal, karena data diperoleh dengan menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan. Koefisien reliabilitas dapat diketahui dengan menggunakan rumus Spearman- Brown atau teknik belah dua. Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 223) menjelaskan teknik belah yaitu “peneliti mengelompokan skor butir bernomor ganjil sebagai belahan pertama dan kelompok skor butir bernomor genap sebagai belahan dua.” Jadi teknik ini membagi bagian item genap dan ganjil kedalam dua kelompok. Rumus Spearman-Brown sebagai berikut :
r₁₁ =
(Suharsimi Arikunto, 2010: 223)
Dengan keterangan : r₁₁ r₁ˎ₂₁ˎ₂
: Realibiliats Instrumen : rxy yang disebutkan indeks korelasi antara 2 belahan instrument
G. Teknik Analisis Data Untuk menguji keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing dalam mengurangi perilaku agresif pada peserta didik kelas VIII SMP BHIENEKA KARYA Klego Boyolali, teknik yang digunakan adalah rumus Anava Dua Jalur. Digunakan untuk menguji apakah hipotesis alternatif (Ha) penelitian “ keefektifan layanan bimbingan kelompok dengan teknik role playing commit to user untuk mengurangi perilaku agresif pada peserta didik kelas VIII SMP
60 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BHIENEKA KARYA Klego Boyolali” ini terbukti atau tidak, rumus
Anava
sebagai berikut :
F=
(Sutrisno Hadi, 1991: 379)
Kriteria pengujian untuk rumus Anava Dua Jalur adalah jika hipotesis alternatif (Ha) diterima apabila thitung>ttabel dan Hipotesis Nihil (H0) diterima. Apabila Hipotesis Alternatif (Ha) diterima maka layanan bimbingan kelompok dengan teknik role playing efektif untuk mengurangi prilaku agresifitas peserta didik kelas VIII SMP Bhinneka Karya, Klego Boyolali tahun ajaran 2012/2013. Dan jika Hipotesis Nihil diterima maka layanan bimbingan kelompok dengan teknik role playing tidak efektif untuk mengurangi prilaku agresifitas peserta didik kelas VIII SMP Bhinneka Karya, Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Perilaku Agresif Perilaku agresif diukur dengan menggunakan dua bentuk instrumen yaitu angket (kuesioner) dan lembar observasi. Angket merupakan instrumen yang terdiri atas 40 item pertanyaan mengenai bentuk-bentuk perilaku agresif yang diisi oleh peserta didik. Lembar observasi merupakan instrumen yang terdiri atas 20 item bentuk-bentuk perilaku agresif yang diisi oleh peneliti. Hasil observasi terjamin obyektivitasnya sehingga dengan pendekatan triangulasi digunakan untuk memvalidasi hasil angket. Skor maksimal angket adalah 160 sedangkan skor maksimal observasi adalah 80. Untuk menyetarakan bobot pengukuran, skor angket dan observasi dikonversi dalam skala nilai 0 – 100. Nilai perilaku agresif diperoleh dari ratarata nilai hasil pengukuran kedua instrumen. 1. Perilaku Agresif Kelompok Eksperimen Pengukuran data perilaku agresif kelompok eksperimen dilakukan sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) perlakuan yaitu role playing. Tujuannya untuk mengetahui perubahan perilaku yang terjadi sebagai dampak dari perlakuan tersebut. a. Nilai Pretest Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Nilai Pretest Kelompok Eksperimen N
Mean
Median
SD
Min
Max
30
58,78
58,44
9,37
35,94
75,00
Tabel 4.1 memperlihatkan hasi-hasil perhitungan statistik deskriptif nilai pretest kelompok eksperimen. Adapun tabulasi data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai pretest 30 peserta didik kelompok eksperimen memiliki rata-rata (mean) sebesar 58,78, nilai tengah (median) sebesar 58,44, dan simpangan baku (SD) sebesar 9,37. Nilai terendah (min) kelompok commit to user
61
62 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
eksperimen adalah sebesar 35,94 sedangkan nilai tertinggi (max) adalah sebesar 75,00. b. Nilai Posttest Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Nilai Posttest Kelompok Eksperimen N
Mean
Median
SD
Min
Max
30
40,66
39,84
6,42
28,44
55,00
Tabel 4.2 memperlihatkan hasi-hasil perhitungan statistik deskriptif nilai posttest kelompok eksperimen. Adapun tabulasi data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai posttest 30 peserta didik kelompok eksperimen memiliki rata-rata (mean) sebesar 40,66, nilai tengah (median) sebesar 39,84, dan simpangan baku (SD) sebesar 6,42. Nilai terendah (min) kelompok eksperimen adalah sebesar 28,44 sedangkan nilai tertinggi (max) adalah sebesar 55,00. 2. Perilaku Agresif Kelompok Kontrol Pengukuran data perilaku agresif kelompok kontrol juga dilakukan dua kali sebagaimana pada kelompok eksperimen. Waktunya pun sama yaitu sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) perlakuan role playing yang dilakukan terhadap kelompok eksperimen. Jadi kelompok kontrol pada dasarnya tidak mendapatkan efek dari perlakuan. Pengukuran tetap dilakukan dua kali dengan tujuan sebagai pembanding untuk kelompok eksperimen. a. Nilai Pretest Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Nilai Pretest Kelompok Kontrol N
Mean
Median
SD
Min
Max
30
55,38
53,28
8,75
38,44
82,50
Tabel 4.3 memperlihatkan hasi-hasil perhitungan statistik deskriptif nilai pretest kelompok kontrol. Adapun tabulasi data commit to user selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Pada tabel 4.3 dapat dilihat
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bahwa nilai pretest 30 peserta didik kelompok kontrol memiliki ratarata (mean) sebesar 55,38, nilai tengah (median) sebesar 53,28, dan simpangan baku (SD) sebesar 8,75. Nilai terendah (min) kelompok kontrol adalah sebesar 38,44 sedangkan nilai tertinggi (max) adalah sebesar 82,50. b. Nilai Posttest Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Nilai Posttest Kelompok Kontrol N
Mean
Median
SD
Min
Max
30
53,10
53,13
8,05
31,56
68,13
Tabel 4.4 memperlihatkan hasi-hasil perhitungan statistik deskriptif nilai posttest kelompok kontrol. Adapun tabulasi data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai posttest 30 peserta didik kelompok kontrol memiliki ratarata (mean) sebesar 53,10, nilai tengah (median) sebesar 53,13, dan simpangan baku (SD) sebesar 8,05. Nilai terendah (min) kelompok kontrol adalah sebesar 31,56 sedangkan nilai tertinggi (max) adalah sebesar 68,13.
B. Pengujian Prasyarat Analisis Analisis dalam penelitian ini bersifat komparasi (perbandingan atau uji beda). Teknik analisis yang digunakan adalah Anava Dua Jalur. Sebelum dilakukan analisis maka terlebih dahulu data harus melalui pengujian prasyarat yaitu normalitas. Teknik uji normalitas yang digunakan adalah uji kolmogorov-smirnov. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini.
commit to user
64 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Kelompok Data
K-S
P
Keterangan
Pretest Eksperimen
0,060
> 0,200
Normal
Pretest Kontrol
0,121
> 0,200
Normal
Posttest Eksperimen
0,108
> 0,200
Normal
Posttest Kontrol
0,100
> 0,200
Normal
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai pretest dan posttest baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol semuanya memiliki probabilitas uji (p) lebih dari 0,200. Pada taraf nyata 5% maka keempat nilai p > 0,05. Dengan demikian disimpulkan bahwa keempat kelompok data berdistribusi normal dan dapat dianalisis dengan Anava Dua Jalur.
C. Uji Keseimbangan Awal Uji keseimbangan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kontrol dalam keadaan seimbang sebelum diberi perlakuan, artinya memiliki perilaku agresif yang sama atau tidak. Agar eksperimen layak dilakukan maka perilaku agresif dari kedua kelompok haruslah sama. Data yang digunakan untuk uji keseimbangan adalah nilai pretest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik yang digunakan adalah uji t (independent samples t test).
Tabel 4.6 Hasil Uji Keseimbangan Awal Kelompok
Mean
Eksperimen
58,78
Kontrol
55,38
Selisih
t
p
3,40
1,455
0,151
Keterangan Tidak signifikan
Tabel 4.6 memperlihatkan hasil-hasil analisis perbandingan pretest kedua kelompok. Diketahui bahwa secara deskriptif rata-rata pretest kelompok eksperimen (58,78) memangcommit lebih totinggi user dibandingkan rata-rata pretest
65 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kelompok kontrol (55,38), atau ada selisih sebesar 3,40. Meskipun begitu pengujian statistik menghasilkan nilai uji (t) sebesar 1,455 dengan probabilitas (p) sebesar 0,151. Pada taraf nyata 5% maka p > 0,05 yang berarti bahwa selisih nilai yang ada tersebut tidak signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan nilai pretest yang signifikan antara kedua kelompok. Dengan kata lain perilaku agresif kelompok eksperimen dan kelompok kontrol awalnya adalah sama.
D. Pelaksanaan
Teknik
Role
Playing
untuk
Mengurangi
PerilakuAgresifPeserta DidikKelas VIII SMP BHINNEKA KARYA Klego, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013 Kegiatan pelaksanaan treatment melalui teknik role playing untuk mengurangi perilaku agresif dilaksanakan selama kurang lebih 2 minggu yang dilaksanakan sebanyak 6 kali sesi. 1.
Pertemuan ke-1 Pelaksanaan treatment pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari Senin tanggal 08 Oktober 2012 di ruang Aula selama 65 menit, dengan judul kegiatan “Berteman Yuk!!”. Kasus agresif di sekolah yang dibahas dalam hal ini mengenai aspek relasional bertujuan untuk dapat mengembangkan keterampilan peserta didik dalam membina hubungan interpersonal positif dengan orang lain.
2.
Pertemuan ke-2 Pelaksanaan treatment pada pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 09 Oktober 2012 di ruang Aula selama 50 menit. Aspek yang di bahas mengenai aspek relasional (kurang empati) dengan judul kegiatan “Peduli Teman” bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan memberikan perhatian kepada orang lain dan dapat bersikap empati kepada orang.
3.
Pertemuan ke-3 Pelaksanaan treatment pada pertemuan ke-3 dilaksanakan commit to user 2012 di ruang Aula selama 65 pada hari Rabutanggal 10 Oktober
66 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menit. Aspek yang di bahas mengenai aspek fisik (tidak dapat mengelola emosi dan seringmelakukan kekerasan fisik) dengan judul kegiatan “Tahan Emosi danAmarahmu!” bertujuan agar peserta didik dapat mengurangi sikap tidak dapat mengontrol emosinya dan tindakannya. Sehingga dari sikap mengontrol emosidan tindakannya tersebut diharapkan peserta didik tidak melakukan tindakan yang melibatkan penggunaan kekerasan fisik oleh peserta didik yang sengaja dilakukan untuk menyakiti temannya. 4.
Pertemuan ke-4 Pelaksanaan
treatment
pada
pertemuan
ke-4
yang
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 11 Oktober 2012 di ruang Aula selama 65 menit. Aspek yang di bahas mengenai aspek agresifverbal yang berkaitan dengan kendali diri yang kurang sehingga bertindak tidak teratur dan sering berkata kasar serta bertindak tidak mencerminkan layaknya peserta didik SMP. Kegiatan ini diberi judul kegiatan “Kendaliin diri dong!”. Bertujuan agar peserta didik dapat mengendalikan diri dari tindakan yang tidak menyenangkan dan mengganggu orang lain atau teman sebayanya dengan dapat mengontrol tindakan menyakiti teman sebayanya melalui perkataan. 5.
Pertemuan ke-5 Pelaksanaan treatment pada pertemuan ke-5 dilaksanakan pada hari Senin tanggal 15 Oktober 2012 di ruang Kesenian selama 50 menit. Aspek yang di bahas mengenai aspek agresif fisik dengan judul kegiatan “Tanggung Jawab Dong!!”bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan dapat menerima konsekuensi yang telah diperbuat.
6.
Pertemuan ke-6 Pertemuan ke-6 yaitu dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2012 yaitu penyebaran angket post test kepada 60 siswa di ruang commit to user
67 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Aula dengan tujuan untuk mengetahui hasil dari treatment yang sudah dilakukan sebanyak 5 sesi. E. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa perlakuan role playing berpengaruh signifikan dalam menurunkan perilaku agresif siswa dilakukan dengan teknik anava dua jalan (two way anova). Desain eksperimen dan hasil perhitungan anava dapat dilihat pada tabel 4.7 dan tabel 4.8.
Tabel 4.7 Desain Eksperimen 2 × 2
Posttest Pretest Total
Kel. Eksperimen n = 30 mean = 40,66 n = 30 mean = 58,78 n = 60 mean = 49,72
Kel. Kontrol n = 30 mean = 53,10 n = 30 mean = 55,38 n = 60 mean = 54,24
Total n = 60 mean = 46,88 n = 60 mean = 57,08 n = 120 mean = 51,98
Tabel 4.8 Hasil Anava Dua Jalan Sumber Variasi
SS
Df
MS
F
p
Kolom
611,783
1
611,783
9,046
0,003
Baris
3123,546
1
3123,546
46,186
0,000
Error
7845,069
116
67,630
Total
13463,220
119
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilakukan dua pengujian sebagai berikut: 1. Uji Perbedaan antara Pretest dan Posttest Pada tabel 4.8 terdapat uji beda perilaku agresif dengan sumber variasi yang pada desain eksperimen 2 × 2 terletak pada baris. Dengan kata lain ini adalah uji beda antara pretest (perilaku agresif awal) dan posttest (perilaku agresif akhir) secara keseluruhan. Perhitungan menghasilkan nilai uji statistik (F) sebesar 46,186 dengan probabilitas (p) sebesar 0,000. Pada taraf nyata 5% maka p < 0,05 to user yang berarti bahwa ada commit perbedaan yang signifikan. Dengan demikian
68 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest. Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa rata-rata posttest (46,88) lebih rendah dibandingkan rata-rata pretest (57,08). Hal ini menunjukkan bahwa kelompok eksperimen yang diberi treatment role playing perilaku agresifnya menurun sangat signifikan. 2. Mencari F tabel dengan menghitung derajad kebebasan atau degree of freedom dengan rumus : Uji tentang penurunan perilaku agresif tes sebelum dan sesudah treatment : a. df/ N1 = k-1 = 2-1 =1 b. df/ N2 = df eror =116 nilai F tabel = 3,93 (F tabel dengan α = 0,05). F hitung = 46,186 dibandingkan dengan F tabel = 3,93 atau Fhitung>Ftabel, maka dapat dinyatakan ada perbedaan yang sangat signifikan (dengan signifikansi 0,000<0,05) perilaku agresif dari hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen. Hal ini disebabkan oleh treatment yang telah dilakukan. 3. Uji Perbedaan antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pada tabel 4.8 terdapat uji beda perilaku agresif dengan sumber variasi yang pada desain eksperimen 2 × 2 terletak pada kolom. Dengan kata lain ini adalah uji beda antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara keseluruhan. Perhitungan menghasilkan nilai uji statistik (F) sebesar 9,046 dengan probabilitas (p) sebesar 0,003. Pada taraf nyata 5% maka p < 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa ratarata kelompok eksperimen (49,72) lebih rendah dibandingkan rata-rata to menunjukkan user kelompok kontrol (54,24).commit Hal ini bahwa perilaku agresif
69 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kelompok eksperimen lebih rendah dibandingkan perilaku agresif kelompok kontrol.
F. Uji Komparasi Ganda Hasil uji perbedaan dengan anava menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan pada perilaku agresif siswa baik sebelum dan sesudah perlakuan dan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk mengetahui secara lebih detail kondisi perbedaan tersebut dilakukan uji komparasi ganda (post hoc test). Teknik yang digunakan adalah uji scheffe.
Tabel 4.9 Desain Komparasi Ganda antar Baris dan Kolom Posttest (b1) Pretest (b2)
Kel. Eksperimen (a1) a1b1 a1b2
Kel. Kontrol (a2) a2b1 a2b2
Tabel 4.10 Hasil Uji Komparasi Ganda Komparasi a1b1 – a1b2 a2b1 – a2b2 a1b1 – a2b1 a1b2 – a2b2
Selisih 18,13 2,28 12,44 3,40
P 0,000 0,764 0,000 0,465
Keterangan Signifikan Tidak signifikan Signifikan Tidak signifikan
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilakukan pengujian sebagai berikut: 1. Komparasi antar Baris Komparasi ini dilakukan untuk menguji perbedaan antara pretest dan posttest pada masing-masing kelompok. a. Komparasi Pretest dan Posttest pada Kelompok Eksperimen Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan (penurunan) perilaku agresif pada peserta didik kelompok eksperimen. Pengujian ini dapat dilihat pada tabel 4.10 komparasi pertama. Dapat dilihat bahwa ada selisih sebesar 18,13 dan uji statistik menghasilkan probabilitas (p) sebesar 0,000. Pada taraf nyata 5% maka p < 0,05 yang berarti commit bahwa to adauser perbedaan yang signifikan. Dengan
70 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
demikian dapat disimpulkan bahwa perlakuan role playing secara signifikan menyebabkan penurunan perilaku agresif siswa. b. Komparasi Pretest dan Posttest pada Kelompok Kontrol Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan (penurunan) perilaku agresif pada siswa kelompok kontrol. Pengujian ini dapat dilihat pada tabel 4.10 komparasi kedua. Dapat dilihat bahwa ada selisih sebesar 2,28 dan uji statistik menghasilkan probabilitas (p) sebesar 0,764. Pada taraf nyata 5% maka p > 0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tanpa adanya perlakuan role playing perilaku agresif siswa tidak dapat menurun secara signifikan. 2. Komparasi antar Kolom Komparasi ini dilakukan untuk menguji perbedaan antara pretest dan posttest pada masing-masing kelompok. a. Komparasi Pretest antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perilaku agresif awal antara siswa kelompok eksperimen dan siswa kelompok kontrol (pada dasarnya sama dengan uji keseimbangan awal). Pengujian ini dapat dilihat pada tabel 4.10 komparasi keempat. Dapat dilihat bahwa ada selisih sebesar 3,40 dan uji statistik menghasilkan probabilitas (p) sebesar 0,465. Pada taraf nyata 5% maka p > 0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada awalnya tidak terdapat perbedaan perilaku agresif yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. b. Komparasi Posttest antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perilaku agresif akhir antara siswa kelompok eksperimen user dan siswa kelompok commit kontrol. toPengujian ini dapat dilihat pada tabel
71 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.10 komparasi ketiga. Dapat dilihat bahwa ada selisih sebesar 12,44 dan uji statistik menghasilkan probabilitas (p) sebesar 0,000. Pada taraf nyata 5% maka p < 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada kondisi akhir (setelah perlakuan) siswa yang diberi perlakuan role playing memiliki perilaku agresif yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan siswa yang tidak diberi perlakuan role playing. Dengan mempertimbangkan hasil keempat komparasi (terutama komparasi pertama dan keempat) dapat disimpulkan bahwa peserta didik mengalami penurunan perilaku agresif setelah diberi perlakuan role playing. Disamping itu apabila dibandingkan dengan peserta didik yang diberi perlakuan role playing tersebut akhirnya akan memiliki perilaku agresif yang lebih rendah dibandingkan yang tidak diberi perlakuan role playing. Ini membuktikan bahwa role playing memang sangat efektif dalam menurunkan perilaku agresif peserta didik.
G. Pembahasan Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain nonequivalent control group desain dengan tindakan yang berupa bimbingan kelompok dengan teknik role playing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengurangi perilaku agresif. Pelaksanaan bimbingan kelompok teknik role playing dilakukan dalam lima pertemuan yaitu pertemuan ke-1 sampai pertemuan ke-5. Pada pertemuan ke-1 dengan judul kegiatan “Berteman Yuk!!”, bertujuan untuk dapat mengembangkan keterampilan peserta didik dalam membina hubungan interpersonal positif dengan orang lain. Pada pertemuan ke-2 dengan judul kegiatan “Peduli Teman”, bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan memberikan perhatian kepada orang lain dan dapat bersikap empati kepada orang. Pada pertemuan ke-3 dengan judul kegiatan “Tahan Emosi dan Amarahmu!” bertujuan agar peserta didik dapat mengurangi sikap tidak dapat mengontrol emosinya dan tindakannya. Sehingga dari sikap mengontrol emosidan user tidak melakukan tindakan yang tindakannya tersebut diharapkan commit pesertatodidik
perpustakaan.uns.ac.id
72 digilib.uns.ac.id
melibatkan penggunaan kekerasan fisik oleh peserta didik yang sengaja dilakukan untuk menyakiti temannya. Pada pertemuan ke-4 dengan judul kegiatan “Kendaliin diri dong!”, bertujuan agar peserta didik dapat mengendalikan diri dari tindakan yang tidak menyenangkan dan mengganggu orang lain atau teman sebayanya dengan dapat mengontrol tindakan menyakiti teman sebayanya melalui perkataan. Pada pertemuan ke-5 dengan judul kegiatan “Tanggung Jawab Dong!!”, bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan dapat menerima konsekuensi yang telah diperbuat. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan selama dua bulan dinyatakan efektif untuk mengurangi perilaku agresif peserta didik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya penurunan perilaku agresif peserta didik. Hasil pretest dan posttest pada kelompok eksperimen menunjukan adanya perbedaan perilaku agresif peserta didik kelas VIII. Dengan nilai uji statistik (F) sebesar 46,186 dengan probabilitas (p) sebesar 0,000 pada taraf nyata 5% maka p<0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan. F hitung = 46,186 dibandingkan dengan F tabel = 3,93 atau F hitung > F tabel, maka dapat dinyatakan ada perbedaan yang sangat signifikan (dengan signifikansi 0,000<0,05) perilaku agresif dari hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen. Hasil yang diperoleh mengalami penurunan yang signifikan. Penurunan ini dikarenakan pemberian treatment berupa bimbingan kelompok dengan teknik role playing. Perhitungan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menghasilkan nilai uji statistik (F) sebesar 9,046 dengan probabilitas (p) sebesar 0,003. Pada taraf nyata 5% maka p < 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa rata-rata kelompok eksperimen (49,72) lebih rendah dibandingkan rata-rata kelompok kontrol (54,24). Hal ini menunjukkan bahwa perilaku agresif kelompok eksperimen lebih rendah dibandingkan perilaku agresif kelompok kontrol. Hasil penelitian diatas relevan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Herlina Sari dan Irwan Nuryana Kurniawan pada tahun 2004 dalam jurnal commitPelatihan to user Kecerdasan Emosi Terhadap Psikologika yang berjudul, Pengaruh
73 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Penurunan Agresivitas Anak Di Sekolah . Tujuan penelitian Herlina Sari dan Irwan Nuryana Kurniawan adalah untuk menguji secara empirik apakah pelatihan kecerdasan emosi efektif dalam menurunkan agresivitas anak disekolah. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa role playing cocok diterapkan untuk mengurangi perilaku agresif, sehingga dengan hasil yang telah dicapai dapat dinyatakan bahwa bimbingan kelompok dengan teknik role playing efektif untuk mengurangi perilaku agresif peserta didik disekolah. Menurut Corsini dalam Tatiek Romlah (2001 : 109) manfaat role playing dapat digunakan sebagai berikut : 1. Alat untuk mendiagnosis dan mengerti seseorang dengan cara mengamati perilakunya waktu memerankan dengan spontan situasi-situasi atau kejadian yang terjadi dalam kehidupan sebenarnya. 2. Media pengajaran, melalui proses”modeling” anggota kelompok dapat belajar dengan lebih efektif keterampilanketerampilan hubungan antarpribadi dengan mengamati berbagai macam cara dalam memecahkan masalah. 3. Metode latihan untuk melatih keterampilan-keterampilan tertentu; melalui keterlibatan secara aktif dalam proses permainan peranan, anggota kelompok dapat mengembangkan pengertian-pengertian baru dan mempraktekkan keterampilan-keterampilan baru. Dari pendapat ahli diatas diharapkan siswa yang melakukan perilaku agresif dapat menjalin hubungan sosial dengan baik, memecahkan masalahnya dan menyelesaikan konflik, mengendalikan emosinya, mengembangkan empati, mengendalikan dirinya, menjadi individu yang bertanggung jawab, dapat bersikap sopan dan santun serta dapat menjaga tingkah lakunya sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat sehingga tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Dengan demikian teknik bermain peran dapat membantu mengurangi perilaku agresif peserta didik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada BAB IV dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil pretest kelompok kontrol dan pretest kelompok eksperimen tidak mengalami perbedaan yang signifikan dengan nilai uji (t) sebesar 1,455 dengan probabilitas (p) sebesar 0,151 pada taraf nyata 5% maka p > 0,05 yang berarti bahwa selisih nilai yang ada tersebut tidak signifikan. Berarti kelompok tersebut dalam keadaan yang sama saat sebelum diberikan treatment. 2. Hasil pretest dan posttest pada kelompok eksperimen menunjukan adanya perbedaan perilaku agresif peserta didik kelas VIII. Dengan nilai uji statistik (F) sebesar 46,186 dengan probabilitas (p) sebesar 0,000 pada taraf nyata 5% maka p<0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan. Hasil yang diperoleh mengalami penurunan yang signifikan. Penurunan ini dikarenakan pemberian treatment berupa bimbingan kelompok dengan teknik role playing. 3. Hasil pretest dan posttest kelompok kontrol menunjukan tidak adanya perbedaan perilaku agresif peserta didik kelas VIII. Dengan nilai uji statistik menghasilkan probabilitas (p) sebesar 0,764 pada taraf nyata 5% maka p>0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan. Hal ini disebabkan karena kelompok kontrol tidak diberi treatment berupa bimbingan kelompok dengan teknik role playing. 4. Hasil posttest kelompok kontrol dan posttest kelompok eksperimen mengalami perbedaan nilai uji statistik (F) sebesar 9,046 dengan probabilitas (p) sebesar 0,003. Pada taraf nyata 5% maka p < 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan sehingga pada kelompok eksperimen terjadi penurunan perilaku agresif yang signifikan commit to user
74
75 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sedangkan pada kelompok kontrol tidak mengalami penurunan perilaku agresif yang signifikan. Bertitik tolak pada hasil yang telah didapat maka dapat disimpulkan bahwa “Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Role Playing Efektif Untuk Mengurangi Perilaku Agresif Pada Peserta Didik Kelas VIII SMP BHINNEKA KARYA Klego Tahun Pelajaran 2012/2013.”
commit to user
76 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. IMPLIKASI Berdasarkan
simpulan
dari
hasil
penelitian,
maka
dapat
disimpulkan implikasinya secara teoritis dan praktis sebagai berikut: 1. Implikasi Teoritis Hasil penelitian menunjukan bahwa bimbingan kelompok dengan teknik role playing dapat mengurangi perilaku agresif pada peserta didik kelas kelas VIII. Bimbingan kelompok dengan teknik role playing merupakan bimbingan yang bersifat pengembangan. Pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik role playing merupakan wadah dapat digunakan
peserta
didik
untuk
meningkatkan
kemampuan
pengendalian diri, sehingga secara tidak langsung individu dipaksa untuk menahan atau mengontrol emosinya. Hal demikian yang menjadikan adanya penurunan perilaku agresif pada peserta didik 2. Implikasi Praktis a. Diperlukan pemberian bimbingan kelompok dengan teknik role playing pada kelas VIII untuk mengurangi perilaku agresif. b. Pemberian bimbingan kelompok dengan teknik role playing agar peserta didik mengembangkan keterampilan dalam membina hubungan interpersonal skill yang positif dengan orang lain sehingga dapat berkomunikasi secara sopan santun dan baik kepada orang lain c. Perlu adanya program bimbingan kelompok dengan teknik role playing pada kelas VIII. d. Menumbuhkan dan memelihara rasa empati terhadap orang lain.
commit to user
77 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. SARAN Mengacu pada hasil penelitian tersebut, maka hal-hal yang dapat disarankan sebagai berikut: 1. Kepala Sekolah Berkaitan
dengan
kehidupan
sosial
disekolah
maka
perlu
diselenggarakan bimbingan kelompok dengan teknik role playing agar dapat mencegah perilaku agresif peserta didik yang mengarah pada perilaku agresif 2. Guru BK Guru BK harus mampu menyelenggarakan bimbingan kelompok dengan teknik role playing agar perilaku agresif pada peserta didik dapat berkurang dan peserta didik mendapatkan hal lain yang baru dan inovatif dari pelayanan BK 3. Peserta Didik Peserta didik diharapkan dapat lebih mengendalikan perilakunya, menahan diri dari tindakan yang tidak menyenangkan agar dapat mengelola emosinya (anger management), sehingga menghindari tindakan yang dapat menyakiti peserta didik lain.
commit to user
78 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Juntika Nurihsan. (2009). Strategi Layanan Bimbingan Dan Konseling. Bandung : PT Refika Aditama. Alex Sobur.(2003). Psikologi Umum. Bandung : CV Pustaka Setia. Bachtiar Rifai. (2010). Efektifitas Layanan Bimbingan Kelompok Melalui Kegiatan Pramuka Untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Tidak Diperdagangkan. Surakarta : FKIP. Berkowitz, Leornard. (2003). Emotional Behavior Mengenal Perilaku Dan Tindakan
Kekerasan
Dilingkungan
Sekitar
Kita
Dan
Cara
Penanggulangannya. Alih Bahasa Oleh Hartatni Woro Susiatni. Jakarta : CV Teruna Grafica. Diyah Retno Palupi. (2011). Efektifitas Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Untuk Meningkatkan Kemampuan Apresiasi Drama Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 22 Semarang
Tahun Pelajaran 2010/2011.
Proposal Skripsi. Penerapan-Strategi-Pembelajaran-Bermain-Peran. Pdf . Hayu Widoretno.(2012). Efektifitas Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Untuk Mengurangi Perilaku Bullying Siswa Kelas VIII SMP N 9 Bandung Tahun 2011/2012. Skripsi. S_Pbb_0704601_Chapter1. Pdf. Herlina Sari Dan Irwan Nuryana Kurniawan. (2004). Pengaruh Pelatihan Kecerdasan Emosi Terhadap Penurunan Agresivitas Anak Disekolah. Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Psikologika.Volume 3. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta: Pascasarjana UGM.
commit to user
79 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hurlock, Elizabeth. B. (1991). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Alih Bahasa Istiwidayanti Dan Soedjarwo). Jakarta: Erlangga. Kursin. (2005). Keefektifan Layanan Konseling Kelompok Dalam Mengurangi Perilaku Agresif Siswa Panti Pamardi Putra Mandiri Semarang Tahun 2004/2005. Skripsi. Layanan-Konseling-Keompok-Perilaku-Agresif. Pdf. Muklas Wuragil. (2011). Efektifitas Layanan Konseling Kelompok Dalam Mengurangi Perilaku Agresif Siswa Kelas VIII SMP Hasanuddin 10 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011. Proposal Skripsi. Http://PerilakuAgresif.Html. Mungin Eddy Wibowo. (2005). Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang : UPT Unnes Press. Mohammad
Ali
Dan
Mohammad
Asrori.
(2004).
Psikologi
Remaja
(Perkembangan Peserta Didik). Jakarta : PT Bumi Aksara. Moh Nazir. (2003). Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Myers, David G. (2012). Psikologi Sosial. Alih Bahasa Oleh Aliya Tusyani, Lala Septiani Sembiring, Petty Gina Gayatri, Dan Putri Nurdina Sofyan. Jakarta : Salemba Humanika. Nana Sy. Sukmadinata. (I983). Teori Dan Teknik Bimbingan Kelompok. Bandung :Universitas Pendidikan Indonesia. Prayitno., M.Surya., Thantawy., Mungin Edy Wibowo., Karno To., Afif Zamzami., Elida Prayitno., Dharma Setiawaty., Gito Setyohutomo., Moenir. (1997). Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah : Buku Iii Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Sekolah Menengah Umum (Smu). Jakarta : Panebar Aksara. commit to user
80 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sears, David O, Freedman, Jonathan L Dan Peplau L Anne. (2000). Psikologi Sosial. Alih Bahasa Michael Adryanto. Jakarta : Erlangga. Sitti Hartinah. (2009). Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika Aditama. Sudjana. (1992). Metoda Statistik. Bandung: Tarsito Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta : PT Rineka Cipta Sumadi Suryabrata. (2006). Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada. Sumanto. (1990). Metodologi Peneilitian Sosial Dan Pendidikan. Yogyakarta : Andi Offset. Sutarno. (2010). Bahan Ajar Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Bimbingan. Surakarta : UPT UNS Press. Sutrisno Hadi. (1991). Statistik Jilid II. Yoyakarta : Andi Offset. . (2004). Statistik Jilid III. Yogyakarta : Andi Offset. S . Nasution. (1991). Metode Research Penelitian Ilmiah. Bandung : Jemmars. Stein, Steven J Dan Book, Howard E. (2002). Ledakan EQ 15 Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional Meraih Sukses. Alih Bahasa Oleh Trinanda Rainy Januarsari Dan Yudhi Murtanto. Bandung : Kaifa. Syamsu Yusuf. (2004). Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi. (2004). Perkembangan Peserta Didik Mata Kuliah Dasar Profesi (MKDP) Bagi Para Mahasiswa Calon Guru Di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
commit to user
81 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tatiek Romlah. (2001). Teori Dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: Universitas Negeri Malang. Tohirin. (2009). Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta : Rajawali Pers Tri Dayakisni Dan Hudaniah. (2003). Psikologi Sosial. Malang : UPT UMM Press. Winarno Surakhmad. (1990). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode, Dan Teknik. Bandung : Tarsito. Winarno. (2009). Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Yogyakarta Tahun
Ajaran
2007/2008.
Skripsi.
Http://www.google.com/search.
bimbingankelompokmenuruttidjan. Winkel W.S. (1991). Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta : PT Grasindo.
commit to user
82 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
LAMPIRAN
commit to user
83 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
PEDOMAN OBSERVASI PERILAKU AGRESIF A. PEDOMAN OBSERVASI Dibawah ini terdapat pernyataan – pernyataan berkenaan dengan perilaku agresif siswa. Isilah Identitas kelas yang anda observasi terlebih dahulu pada tempat yang telah disediakan, 1. Amatilah perilaku siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung. 2. Beri tanda check (√) pada kolom “SS” (Sangat Sering) jika siswa yang diamati selalu menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pernyataan pada kolom perilaku. 3. Beri tanda check (√) pada kolom “S” (Sering) jika siswa yang diamati sering menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pernyataan pada kolom perilaku. 4. Beri tanda check (√) pada kolom “KD” (Kadang-Kadang) apabila siswa yang diamati Jarang menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pernyataan pada kolom perilaku. 5. Beri tanda check (√) pada kolom “TP” (Tidak Pernah) apabila siswa yang diamati tidak menunjukan perilaku yang sesuai dengan pernyataan pada kolom perilaku.
B. PEDOMAN PEMBERIAN SKOR 1. Pernyataan kemunculan perilaku dinilai 4 apabila kemunculan perilaku untuk pernyataan kondisi yang diamati terdapat pada kolom “SS”. 2. Pernyataan kemunculan perilaku dinilai 3 apabila kemunculan perilaku untuk pernyataan kondisi yang diamati terdapat pada kolom “S” . 3. Pernyataan kemunculan perilaku dinilai 2 apabila kemunculan perilaku untuk pernyataan kondisi yang diamati terdapat pada kolom “KD” . 4. Pernyataan kemunculan perilaku dinilai 1 apabila kemunculan perilaku untuk pernyataan kondisi yang diamati terdapat pada kolom “TP” . commit to user
84 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berita Acara Pretest Pelaksanaan Pemberian Instrument Tentang Perilaku Agresif Pada hari ini, ............... tanggal ........... bulan .........tahun 2012, telah dilaksanakan pengumpulan data informasi mengenai perilaku agresif dari jam .......... WIB sampai dengan jam ......... WIB, bertempat diruang kesenian kepada sejumlah subyek yang merupakan peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA KARYA Klego tahun ajaran 2012/2013. Berikut ini adalah daftar nama peserta didik yang mengikuti pretest dengan instrumen angket perilaku agresif No
NIS
Nama
1
4219
Adi Winarto
2
4336
Wahyuni Lestari
3
4330
Tri Wulandari
4
4234
Bagas Aji Santoso
5
4279
M. Tri Marsono
6
4223
Ahmad Sukarno Tri Junanto
7
4317
Suci Nurul Sholikah
8
4317
M. Ihwan Priyo Utomo
9
4272
M. Nur Sahid
10
4218
Adi Santoso
11
4276
M. Arifin
12
4300
Ratna Wahyuningsih
13
4335
Wahyuni
14
4241
Deni Saputro
15
4282
Mulyasih
16
4325
Tri Septi Wahyuni
17
4315
Sriyono
18
4250
Firu Septian Aradea commit to user
Tanda Tangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
85 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
19
4233
Ayu Andriyani
20
4235
Bambang Santoso
21
4244
Doni Iskandar
22
4604
Yudha Pratama
23
4305
Rudi Atmoko Putro
24
4221
Agung Bagas Nugroho
25
4291
Nuri Diana
26
4271
Miranti Nur Anggrahini
27
4302
Rico Prayugo
28
4304
Riski Ristanto
29
4250
Ernawati
30
4225
Aji winarno
31
4286
Ogi Dwi Mahendra
32
4340
Yuyun Indriastuti
33
4337
Winardi
34
4295
Pujiyanto
35
4275
Mita Mustika Sari
36
4289
Nova Eka Yuliyanto
37
4239
David Basuki
38
4229
Antoni Saputro
39
4257
Gunawan
40
4228
Anggoro Prasetyo
41
4277
M. Hary Fitrian
42
4242
Deni Sugi yantoro
43
4343
Indra Kurniawan
44
4268
Linda Amandasari
45
4294
Prihatin Budi N.
46
4313
Siti Suryani
47
4332
Umar
48
4333
Viki Ardi S. commit to user
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
86 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
49
4328
Wahyu Pratiwi
50
4312
Sholika
51
4266
Luluk Nafiah
52
4280
Muhammad Waqid
53
4274
M. Ali Husen
54
4267
Kurnia Apriliawati
55
4249
Eni Setyawan
56
4303
Rico Winarno
57
4247
Eko Bagus Pribadi
58
4248
Eko Windarto
59
4226
Alim Saparji
60
4232
Arifin
49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Demikian berita acara pelaksanaan pretest perilaku. Berita acara ini saya buat dengan sesungguhnya.
Boyolali, ..... Oktober 2012 Pelaksana
Supriati K3108054
commit to user
87 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berita Acara Posttest Pelaksanaan Pemberian Instrument Tentang Perilaku Agresif Pada hari ini, ............... tanggal ........... bulan .........tahun 2012, telah dilaksanakan pengumpulan data informasi mengenai perilaku agresif dari jam .......... WIB sampai dengan jam ......... WIB, bertempat diruang kesenian kepada sejumlah subyek yang merupakan peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA KARYA Klego tahun ajaran 2012/2013. Berikut ini adalah daftar nama peserta didik yang mengikuti pretest dengan instrumen angket perilaku agresif No
NIS
Nama
1
4219
Adi Winarto
2
4336
Wahyuni Lestari
3
4330
Tri Wulandari
4
4234
Bagas Aji Santoso
5
4279
M. Tri Marsono
6
4223
Ahmad Sukarno Tri Junanto
7
4317
Suci Nurul Sholikah
8
4317
M. Ihwan Priyo Utomo
9
4272
M. Nur Sahid
10
4218
Adi Santoso
11
4276
M. Arifin
12
4300
Ratna Wahyuningsih
13
4335
Wahyuni
14
4241
Deni Saputro
15
4282
Mulyasih
16
4325
Tri Septi Wahyuni
17
4315
Sriyono
18
4250
Firu Septian Aradea commit to user
Tanda Tangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
88 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
19
4233
Ayu Andriyani
20
4235
Bambang Santoso
21
4244
Doni Iskandar
22
4604
Yudha Pratama
23
4305
Rudi Atmoko Putro
24
4221
Agung Bagas Nugroho
25
4291
Nuri Diana
26
4271
Miranti Nur Anggrahini
27
4302
Rico Prayugo
28
4304
Riski Ristanto
29
4250
Ernawati
30
4225
Aji winarno
31
4286
Ogi Dwi Mahendra
32
4340
Yuyun Indriastuti
33
4337
Winardi
34
4295
Pujiyanto
35
4275
Mita Mustika Sari
36
4289
Nova Eka Yuliyanto
37
4239
David Basuki
38
4229
Antoni Saputro
39
4257
Gunawan
40
4228
Anggoro Prasetyo
41
4277
M. Hary Fitrian
42
4242
Deni Sugi yantoro
43
4343
Indra Kurniawan
44
4268
Linda Amandasari
45
4294
Prihatin Budi N.
46
4313
Siti Suryani
47
4332
Umar
48
4333
Viki Ardi S. commit to user
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
89 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
49
4328
Wahyu Pratiwi
50
4312
Sholika
51
4266
Luluk Nafiah
52
4280
Muhammad Waqid
53
4274
M. Ali Husen
54
4267
Kurnia Apriliawati
55
4249
Eni Setyawan
56
4303
Rico Winarno
57
4247
Eko Bagus Pribadi
58
4248
Eko Windarto
59
4226
Alim Saparji
60
4232
Arifin
49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Demikian berita acara pelaksanaan posttest perilaku. Berita acara ini saya buat dengan sesungguhnya.
Boyolali, ..... Oktober 2012 Pelaksana
Supriati K3108054
commit to user
90 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berita Acara Uji Coba Pelaksanaan Pemberian Instrument Tentang Perilaku Agresif Pada hari ini, ............... tanggal ........... bulan .........tahun 2012, telah dilaksanakan pengumpulan data informasi mengenai perilaku agresif dari jam .......... WIB sampai dengan jam ......... WIB, bertempat diruang kesenian kepada sejumlah subyek yang merupakan peserta didik kelas XI SMP BHINNEKA KARYA Klego tahun ajaran 2012/2013. Berikut ini adalah daftar nama peserta didik yang mengikuti pretest dengan instrumen angket perilaku agresif
No
NIS
Nama
Tanda tangan
1
4349
Agustin Sri Wahyuni
1
2
4355
Andri
3
4356
Anggi Aprilia
4
4363
Bayu Prasetia
5
4365
Dedi Murdani
6
4368
Dewi Pratiwi
7
4374
Edi Siswanto
8
4377
Eki Tomy Hermanto
9
4381
Fikri Qoirul Anam Panjiwinata 9
10
4386
Hendri Gunawan
11
4391
Ika Budiyanto
12
4392
Ikhsan Wahyu Pambudi
13
4393
Ina Zahrotun
14
4483
Kukuh Budiyanto
15
4401
Leni Dwi Ninggati
16
4403
Lisna Nur Azizah
17
4481
Muhammad Ulil Albab
18
4425
Mustofa Fitriono
19
4426
Niken Supriniyaticommit to user 19
2 3 4 5 6 7 8
10 11 12 13 14 15 16 17 18
91 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
20
4428
Novika Amilia
21
4429
Nuky Ariyanti
22
4433
Panji Anom
23
4443
Rina Kuniasih
24
4448
Rodiah
25
4450
Serly
26
4606
Danu Indrajit
27
4463
Suci Budiyanti
28
4465
Susi Susanti
29
4466
Syaifuddin Zahri
30
4469
Wahid Nur Ali
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Demikian berita acara pelaksanaan pretest perilaku. Berita acara ini saya buat dengan sesungguhnya. Boyolali, ..... September 2012 Pelaksana
Supriati K3108054
commit to user
92 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berita Acara Pelaksanaan Pemberian Treatment Perilaku Agresif Pada hari ini, ............... tanggal ........... bulan .........tahun 2012, telah dilaksanakan pengumpulan data informasi mengenai perilaku agresif dari jam .......... WIB sampai dengan jam ......... WIB, bertempat diruang kesenian kepada sejumlah subyek yang merupakan peserta didik kelas XI SMP BHINNEKA KARYA Klego tahun ajaran 2012/2013. Berikut ini adalah daftar nama peserta didik yang mengikuti treatment bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk mengurangi perilaku agresif No
NIS
Nama
1
4286
Ogi Dwi Mahendra
2
4340
Yuyun Indriastuti
3
4337
Winardi
4
4295
Pujiyanto
5
4275
Mita Mustika Sari
6
4289
Nova Eka Yuliyanto
7
4239
David Basuki
8
4229
Antoni Saputro
9
4257
Gunawan
10
4228
Anggoro Prasetyo
11
4277
M. Hary Fitrian
12
4242
Deni Sugi yantoro
13
4343
Indra Kurniawan
14
4268
Linda Amandasari
15
4294
Prihatin Budi N.
16
4313
Siti Suryani
17
4332
Umar
18
4333
Viki Ardi S.
19
4328
commit to user Wahyu Pratiwi
Tanda tangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
93 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
20
4312
Sholika
20
21
4266
Luluk Nafiah
22
4280
Muhammad Waqid
23
4274
M. Ali Husen
24
4267
Kurnia Apriliawati
25
4249
Eni Setyawan
26
4303
Rico Winarno
27
4247
Eko Bagus Pribadi
28
4248
Eko Windarto
29
4226
Alim Saparji
30
4232
Arifin
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Demikian berita acara pelaksanaan pretest perilaku. Berita acara ini saya buat dengan sesungguhnya.
Boyolali, ..... Oktober 2012 Pelaksana
Supriati K3108054
commit to user
94 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ANGKET PERILAKU AGRESIF
I.
PENGANTAR Di bawah ini disajikan beberapa pernyataan tentang perilaku agresif dengan beberapa pilihan jawaban. Anda diminta menjawab pernyataanpernyataan tersebut dengan memilih salah satu pilihan yang telah disediakan sesuai keadaan Anda yang sebenarnya. Jawaban Anda tidak akan dinilai benar atau salah dan tidak ada hubungannya dengan nilai hasil belajar Anda. Atas kesediaan Anda, kami mengucapkan terima kasih.
II. PETUNJUK PENGISIAN 1. Isilah identitas Anda dengan lengkap. 2. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan jawablah dengan jujur. Jawablah pernyataan-pernyataan berikut sesuai dengan keadaan diri Anda, tidak ada pilihan jawaban yang benar dan salah. Oleh karena itu pilihlah salah satu jawaban dari masing-masing item yang paling sesuai dengan keadaan yang ada pada diri Anda. 3. Pilihlah salah satu pernyataan dari empat pilihan jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda contreng (√) pada jawaban : SS : Jika pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan diri Anda S : Jika pernyataan tersebut Sesuai dengan diri Anda TS : Jika pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan diri Anda STS : Jika pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan diri Anda Contoh : NO. BUTIR PERYATAAN SS S TS STS 1.
Saya berusaha berbicara dengan perkataan yang baik-baik agar teman saya tidak tersakiti
√
Pilihlah jawaban “SS” dengan memberi tanda contreng (√) karena pertanyaan tersebut sangat sesuai dengan diri anda. SELAMAT MENGERJAKAN !!! commit to user
95 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabulasi Skor Angket Pretest Kelompok Eksperimen No
Item Angket 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
4
1
1
1
1
1
2
3
1
1
2
1
1
1
2
2
2
1
2
1
2
3
1
1
1
2
1
1
2
1
1
2
2
1
1
2
3
3
1
3
2
3
2
2
1
2
4
2
1
1
2
3
2
3
2
4
4
2
3
4
3
2
4
3
4
1
3
3
1
1
3
4
4
4
1
3
1
3
3
4
3
1
2
5
3
2
1
1
1
1
2
3
2
2
2
1
1
2
2
3
2
1
2
1
6
3
2
1
1
4
1
1
1
2
4
3
2
1
1
4
4
3
4
2
2
7
2
2
4
1
2
1
1
2
2
1
2
1
1
1
4
1
2
1
1
1
8
2
1
1
1
3
2
2
3
2
4
4
2
1
3
2
2
4
4
3
2
9
2
1
3
1
2
1
2
4
2
2
2
1
1
2
2
3
2
1
2
1
10
2
1
2
1
2
2
2
3
2
1
2
1
1
2
2
3
1
3
1
1
11
4
2
1
1
1
1
1
4
4
1
2
3
3
3
1
3
2
3
1
2
12
3
1
3
1
3
2
2
3
3
2
2
3
3
2
2
3
3
2
2
2
13
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
14
4
1
2
1
2
1
2
3
2
4
2
1
2
2
3
2
2
2
3
1
15
2
1
1
1
3
3
3
2
2
1
1
2
1
1
2
1
2
2
1
1
16
3
1
2
1
1
1
3
2
1
2
1
1
2
1
2
3
2
1
3
1
17
3
2
1
2
2
1
2
2
1
2
1
1
3
3
2
2
3
1
3
1
18
2
2
1
1
1
2
2
3
1
4
1
1
1
1
2
1
2
1
2
1
19
2
2
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
2
1
20
3
3
1
2
1
4
4
3
3
3
3
1
1
2
3
3
2
4
3
3
21
3
2
1
1
1
1
1
4
3
2
4
1
2
2
2
4
2
1
3
2
22
4
2
4
2
1
1
1
3
2
4
1
1
1
2
2
2
2
1
1
1
23
2
3
2
3
4
4
4
4
3
3
2
1
2
2
3
3
3
4
1
1
24
4
1
1
1
1
3
1
2
2
1
2
1
1
1
2
2
2
2
1
1
25
4
2
2
1
4
2
3
1
3
2
1
1
3
2
2
3
4
2
2
2
26
2
1
1
1
2
2
2
2
2
1
2
1
1
1
2
2
2
2
2
1
27
3
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
2
1
3
3
1
3
1
28
4
2
1
1
1
1
1
4
1
3
1
1
2
1
1
2
2
1
3
1
29
3
1
1
2
1
3
1
3
1
1
1
1
1
4
2
2
2
1
4
2
30
3
2
1
2
2
1
2
2
1
2
1
1
3
3
2
2
3
1
3
1
commit to user
96 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabulasi Skor Angket Pretest Kelompok Eksperimen (lanjutan) Item Angket
Total
21
22
23 24
25
26 27
28
29 30
31
32 33
34
35 36
37
38 39
40
2
1
1
2
2
1
2
2
1
2
2
2
1
2
3
2
1
2
1
1
64
1
2
1
1
1
1
1
2
1
2
1
3
1
1
1
1
1
1
1
2
60
4
2
2
4
3
3
2
2
2
4
2
4
3
3
4
2
2
2
1
2
102
3
1
3
1
3
1
4
4
3
1
4
3
4
3
2
4
2
3
1
4
106
2
1
1
2
1
2
1
3
2
2
1
3
1
2
3
1
2
1
2
2
70
3
1
1
3
2
2
1
3
1
3
1
3
3
4
4
3
1
1
4
1
91
3
1
2
3
1
1
2
2
1
1
2
3
1
2
1
1
2
1
3
2
68
2
2
4
2
4
2
3
1
3
3
1
2
2
2
2
3
2
1
1
2
92
2
2
3
1
4
2
2
2
3
1
1
2
1
3
2
1
1
3
3
1
77
2
1
2
1
1
1
2
2
1
2
1
2
1
2
1
1
1
1
2
2
64
3
1
1
2
1
3
2
4
1
2
3
2
2
4
3
1
1
2
4
3
88
1
3
2
3
2
3
2
3
2
2
2
3
1
3
2
3
2
3
1
2
92
1
1
4
1
2
1
2
2
1
2
1
1
2
1
1
1
2
1
1
1
54
2
1
3
4
3
2
1
2
2
1
2
4
2
3
2
1
1
1
1
2
82
3
1
2
1
2
1
2
2
1
3
2
2
2
1
1
2
1
1
1
2
66
4
2
1
2
3
1
2
1
3
3
2
4
3
4
2
1
1
1
2
3
79
2
1
4
2
1
1
2
1
2
1
2
3
2
1
3
1
2
2
1
3
75
2
1
1
2
2
1
2
1
1
2
1
3
2
2
2
3
1
1
2
2
66
1
1
2
1
4
1
1
1
1
1
1
1
2
1
3
1
1
1
1
1
55
1
1
2
3
1
1
3
2
1
3
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
95
4
2
4
2
3
2
2
1
1
2
2
1
1
4
2
2
2
1
1
4
85
2
1
2
2
2
1
1
1
1
3
2
3
1
3
2
1
1
1
1
1
70
2
2
1
2
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
2
3
2
1
1
1
98
2
1
1
2
1
1
2
2
1
4
2
1
1
2
2
1
2
1
1
1
63
3
1
1
3
1
1
1
1
1
4
1
4
3
2
2
2
4
1
4
4
90
2
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
2
1
1
1
1
2
59
4
1
1
3
1
1
1
1
1
1
2
3
1
1
4
1
1
1
1
3
64
3
1
2
2
2
1
1
2
2
1
1
3
2
3
2
1
1
1
1
1
67
4
1
2
2
1
2
1
2
2
4
4
1
2
4
4
2
2
1
1
1
80
2
1
4
2
1
1
2
1
2
1
2
3
2
1
3
1
2
2
1
3
75
commit to user
97 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabulasi Skor Observasi Pretest Kelompok Eksperimen No
Item Observasi
Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 12
13
14 15
16
17 18
19
20
1
3
3
4
4
2
2
4
4
2
4
4
4
2
1
2
2
4
2
2
4
59
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
69
4
4
3
3
3
1
1
3
3
3
3
3
3
1
1
3
3
3
3
3
3
53
5
1
3
3
1
1
1
2
1
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
48
6
4
4
3
2
4
3
3
4
3
3
3
4
2
2
4
2
2
2
4
2
60
7
3
3
3
3
2
1
4
4
2
4
3
4
3
1
4
4
4
4
4
4
64
8
4
4
3
4
4
3
3
4
4
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
69
9
4
4
4
3
3
2
2
2
2
4
4
2
3
4
3
2
2
2
3
3
58
10
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
4
76
11
4
4
3
2
3
2
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
55
12
2
4
4
4
4
1
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
61
13
4
3
2
2
2
2
2
3
3
3
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
48
14
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
2
2
2
2
2
36
15
3
4
3
3
3
4
2
3
3
4
2
3
2
3
3
2
2
2
4
4
59
16
4
3
3
4
3
1
3
3
4
4
3
4
3
1
3
3
3
3
4
3
62
17
4
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
45
18
4
4
4
3
3
3
4
3
4
2
2
3
2
2
3
3
2
2
4
2
59
19
2
3
3
3
2
1
2
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
1
2
2
39
20
3
3
2
4
2
4
4
4
2
4
4
4
4
1
3
4
4
4
4
4
68
21
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
4
4
4
4
48
22
3
4
4
3
2
1
2
2
3
4
2
3
3
1
2
2
3
4
2
3
53
23
4
4
3
3
4
4
3
3
4
3
4
4
3
4
4
3
3
3
4
3
70
24
3
3
3
2
2
1
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
55
25
4
4
4
3
2
4
2
2
3
4
4
2
2
3
2
4
3
2
2
3
59
26
3
3
3
3
2
3
2
2
2
3
3
2
2
1
2
3
4
2
2
3
50
27
4
3
2
1
1
2
3
4
4
3
2
1
2
3
4
4
2
1
2
3
51
28
1
1
2
1
1
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
24
29
2
2
3
1
1
4
4
4
4
4
3
3
3
3
2
4
2
1
1
4
55
30
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
commit to user
98 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabulasi Skor Angket Pretest Kelompok Kontrol No
Item Angket 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 12
13
14 15
16
17 18
19
20
1
3
2
1
1
1
3
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
3
3
1
1
2
4
3
1
1
2
2
1
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
2
1
3
3
1
1
1
1
1
1
1
3
3
1
1
1
3
1
3
3
1
3
1
4
2
1
2
1
2
3
2
1
1
2
2
1
2
2
2
2
2
1
1
2
5
3
1
1
3
3
1
3
4
3
4
3
1
3
3
2
3
4
1
1
3
6
3
2
3
1
1
2
2
3
2
1
2
1
1
1
2
3
2
2
2
2
7
4
1
3
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
8
3
1
1
1
1
2
1
2
1
2
1
1
1
1
2
2
1
2
1
1
9
3
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
2
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
2
1
1
1
2
1
2
1
2
1
2
1
1
2
2
2
2
1
1
2
12
4
2
1
1
2
1
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
1
1
2
2
13
4
1
1
1
1
1
1
3
2
1
1
1
2
1
2
1
3
2
1
1
14
4
2
2
1
2
4
2
4
2
3
3
1
3
4
4
4
4
1
2
1
15
3
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
3
2
1
2
2
1
1
1
2
2
1
1
1
1
2
2
2
1
2
2
17
3
1
1
1
2
1
2
2
1
2
1
1
2
1
1
1
2
1
1
1
18
4
1
1
2
1
1
2
3
2
3
2
1
1
2
2
2
2
3
2
1
19
3
1
2
1
1
3
1
2
2
2
1
2
1
1
2
3
2
2
2
1
20
2
1
1
1
1
2
3
2
2
1
2
1
2
1
1
2
4
1
1
1
21
2
2
4
2
4
1
1
2
1
2
1
1
2
2
3
3
2
2
1
1
22
2
1
1
1
2
2
2
1
2
2
2
1
2
1
1
1
2
2
1
1
23
2
1
1
1
2
2
2
1
2
2
2
1
2
1
1
1
2
1
1
1
24
2
1
1
1
2
2
2
1
2
2
2
1
2
1
1
1
2
2
1
1
25
3
1
1
1
1
3
1
2
3
1
1
1
1
1
1
2
3
1
2
1
26
3
1
2
1
2
1
1
2
1
2
2
1
2
1
3
1
2
1
2
1
27
2
3
1
1
3
2
2
2
2
1
3
1
1
1
1
2
2
3
1
1
28
2
1
2
1
2
2
2
2
2
1
2
1
1
2
2
2
2
3
1
1
29
3
3
1
1
1
1
3
3
3
3
3
1
1
1
1
4
3
1
1
2
30
4
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
3
1
1
commit to user
99 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabulasi Skor Angket Pretest Kelompok Kontrol (lanjutan) Item Angket
Total
21
22
23 24
25
26 27
28
29 30
31
32 33
34
35 36
37
38 39
40
2
1
2
2
2
2
2
1
2
1
2
2
1
2
2
2
1
1
3
1
75
2
1
2
1
1
1
2
2
1
2
1
2
1
2
2
1
1
1
1
1
60
3
1
1
3
1
1
1
3
1
3
1
3
3
3
3
1
1
1
1
1
70
2
1
2
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
1
2
70
4
1
3
4
1
1
1
1
3
3
1
3
1
1
3
4
1
1
1
1
89
1
1
1
2
2
2
2
3
2
2
2
1
1
2
1
1
1
2
2
3
72
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
50
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
51
1
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
46
1
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
1
1
1
2
1
1
48
1
1
2
1
2
2
2
2
1
2
1
1
1
2
1
2
1
1
2
2
60
3
1
1
2
3
1
2
3
2
3
2
3
2
1
3
1
2
1
1
1
73
2
1
1
1
2
1
1
2
1
2
1
2
1
2
2
1
2
1
1
1
59
2
1
4
4
4
2
3
3
1
4
4
3
4
4
4
4
4
1
1
4
114
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
1
1
1
2
50
1
2
2
1
4
1
2
3
1
4
2
3
1
2
2
1
2
1
1
2
70
2
1
1
1
1
1
1
2
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
54
3
1
1
2
1
2
1
2
1
1
2
2
1
3
2
1
2
1
1
1
69
2
1
3
3
3
1
2
3
1
3
1
4
2
1
3
1
1
1
3
2
76
2
1
1
1
3
2
3
1
1
2
1
1
2
1
2
1
3
1
1
3
65
2
1
1
2
1
2
1
4
1
2
1
2
1
2
2
2
1
1
1
2
71
1
1
1
1
2
1
2
2
1
1
1
1
1
4
1
1
1
4
1
1
59
2
1
1
2
1
1
3
2
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
2
2
58
1
1
1
1
2
1
2
2
1
2
1
1
1
3
1
1
2
2
1
1
58
3
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
2
1
1
1
57
3
2
1
1
2
2
2
4
1
1
2
2
1
2
1
1
1
1
2
2
66
1
1
1
2
3
2
4
1
1
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
1
70
2
1
2
1
1
1
2
2
1
2
1
2
1
2
1
1
1
1
2
2
63
4
3
3
1
2
1
2
2
1
2
1
4
1
2
2
1
1
2
2
2
79
2
1
1
2
1
1
1
2
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
54
commit to user
100 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabulasi Skor Observasi Pretest Kelompok Kontrol No
Item Observasi
Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 12
13
14 15
16
17 18
19
20
1
4
3
2
1
1
1
2
3
4
4
4
4
3
2
1
1
1
2
2
3
48
2
2
1
1
2
2
3
4
4
3
2
1
3
4
4
3
3
2
2
1
1
48
3
1
1
2
2
3
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
2
2
1
1
1
50
4
2
2
1
3
4
4
4
3
3
2
1
4
4
3
3
2
3
4
4
4
60
5
4
3
4
4
3
2
3
3
4
3
3
4
4
4
3
2
3
3
4
1
64
6
2
2
2
2
4
4
2
2
4
3
2
2
4
4
3
2
4
3
2
3
56
7
2
3
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
4
3
4
3
4
68
8
4
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
1
2
2
4
4
3
3
2
1
59
9
4
3
3
4
4
3
1
1
2
4
4
4
4
2
1
4
3
2
2
3
58
10
2
2
3
4
2
3
4
4
4
4
4
2
3
3
4
3
3
4
2
1
61
11
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
4
3
3
4
3
3
4
4
4
70
12
3
3
4
3
3
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
71
13
4
3
3
3
4
4
4
2
1
1
1
3
4
3
4
3
3
4
4
2
60
14
2
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
75
15
4
3
3
1
1
1
3
1
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
62
16
2
2
1
1
2
4
4
3
4
4
2
4
3
3
3
4
4
3
1
1
55
17
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
4
3
3
3
1
2
2
1
49
18
2
2
1
1
1
3
4
2
4
2
4
2
2
2
3
4
3
1
1
1
45
19
3
3
3
3
2
3
3
4
3
3
4
4
3
4
4
3
3
4
3
2
64
20
2
1
2
2
1
1
1
1
2
2
2
3
4
4
3
4
3
3
4
3
48
21
2
3
4
4
4
4
4
4
3
3
1
1
3
3
4
4
1
2
2
1
57
22
1
1
2
1
2
2
2
2
1
2
2
1
2
2
1
2
1
2
1
2
32
23
4
3
2
2
2
1
1
2
3
4
4
3
4
3
2
1
1
2
3
4
51
24
4
3
2
1
1
1
2
2
3
4
3
3
3
4
4
3
3
2
1
1
50
25
1
1
2
3
3
4
4
4
3
3
2
2
1
1
1
2
3
4
3
4
51
26
1
1
2
2
1
3
2
2
2
1
2
3
3
2
2
1
3
2
3
2
40
27
2
3
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
2
4
2
2
67
28
1
1
2
3
4
3
4
3
4
3
4
2
1
2
1
1
2
2
2
3
48
29
2
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
3
3
2
68
30
4
3
2
2
2
3
4
2
1
1
1
3
3
3
4
2
2
1
1
1
45
commit to user
101 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabulasi Skor Angket Posttest Kelompok Eksperimen No
Item Angket 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 12
13
14 15
16
17 18
19
20
1
2
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
1
1
2
2
2
1
2
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
4
1
4
3
3
4
4
3
3
4
4
2
2
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
3
4
3
4
1
3
3
1
1
3
3
3
3
1
3
1
3
3
4
3
1
2
5
3
3
3
1
1
1
3
3
3
4
4
3
3
3
2
4
4
1
4
3
6
4
2
1
3
2
4
2
4
1
3
4
1
2
3
4
4
1
2
1
4
7
3
1
4
1
2
1
3
2
2
3
1
1
2
1
1
2
1
2
1
2
8
2
1
1
1
3
2
2
3
2
3
4
2
1
3
2
2
3
4
3
2
9
1
3
3
1
4
2
3
1
1
3
2
3
1
3
1
1
3
2
3
1
10
3
3
1
1
2
1
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
11
3
3
2
1
2
1
1
1
2
3
2
4
4
4
4
3
1
4
2
4
12
3
1
3
1
3
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
3
2
2
2
13
1
2
4
2
3
1
4
3
4
1
2
4
1
3
3
2
1
3
2
3
14
1
2
3
1
2
1
2
3
2
2
3
1
3
1
4
3
2
1
3
1
15
2
1
1
1
1
3
3
2
2
1
1
2
1
1
2
1
2
2
1
1
16
3
1
2
1
1
1
3
2
1
2
1
1
2
1
2
3
2
1
3
1
17
2
1
2
1
3
1
3
2
2
3
2
1
2
3
2
3
2
1
3
2
18
2
2
1
1
1
2
2
3
1
3
1
1
1
1
2
1
2
1
2
1
19
2
2
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
2
1
20
3
3
1
2
1
4
4
3
3
3
3
1
1
2
3
3
2
2
3
3
21
1
3
1
1
1
1
2
4
2
2
3
1
3
4
1
4
3
1
3
1
22
2
3
4
1
1
1
2
3
3
2
2
1
2
3
2
3
3
1
2
1
23
2
3
2
3
2
2
2
3
3
3
2
1
2
2
3
3
3
2
1
1
24
1
1
1
2
1
2
3
1
2
2
2
1
1
2
3
1
1
3
1
1
25
2
2
2
1
2
2
3
1
3
2
1
1
3
2
2
3
3
2
2
2
26
3
1
1
1
4
1
2
1
4
3
3
1
2
1
4
3
4
2
1
1
27
3
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
2
1
2
2
1
3
1
28
3
2
1
1
1
1
1
4
1
3
1
1
2
1
1
2
2
1
3
1
29
3
1
1
2
1
3
1
3
1
1
1
1
1
4
2
2
2
1
3
2
30
3
3
1
3
1
3
3
2
2
2
1
3
1
4
4
4
1
4
4
commit to user
102 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabulasi Skor Angket Posttest Kelompok Eksperimen (lanjutan) Item Angket
Total
21
22
23 24
25
26 27
28
29 30
31
32 33
34
35 36
37
38 39
40
2
1
1
2
2
1
2
2
1
2
2
2
1
2
3
2
1
2
1
1
61
3
1
1
2
1
1
1
1
1
4
1
4
2
1
3
2
1
1
1
4
67
3
3
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
2
3
4
3
134
3
1
3
1
3
1
4
4
3
1
3
3
3
3
2
4
2
3
1
4
101
4
2
3
3
2
2
3
3
3
3
2
4
3
3
3
2
1
1
3
4
110
4
4
4
2
3
1
4
2
2
4
4
4
1
3
4
3
4
4
4
2
115
1
1
2
3
2
1
3
2
1
2
1
3
2
1
3
1
3
1
2
2
73
2
2
2
2
3
2
3
1
3
3
1
2
2
2
2
3
2
1
1
2
87
1
1
2
1
1
4
1
1
3
3
1
2
1
1
2
1
1
2
2
1
74
3
2
3
3
3
4
3
3
4
3
2
3
3
4
3
4
3
3
3
4
111
4
3
4
1
1
2
4
4
2
3
4
3
2
1
1
2
1
2
2
4
101
1
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
1
3
2
3
2
2
1
2
86
1
3
2
1
3
4
2
3
2
3
3
1
3
3
2
1
4
4
2
3
99
3
3
1
3
3
4
1
2
3
2
2
4
3
4
3
1
1
1
1
1
87
2
1
2
1
2
1
2
2
1
3
2
2
1
1
1
2
1
1
1
2
62
2
2
1
2
3
1
2
1
3
3
2
2
3
3
2
1
1
1
2
3
74
3
2
1
3
4
2
2
1
2
1
2
2
1
2
1
3
2
3
1
3
82
2
1
1
2
2
1
2
1
1
2
1
2
2
2
2
2
1
1
2
2
63
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
3
1
1
1
1
1
51
1
1
2
1
1
1
3
2
1
3
3
2
3
3
2
3
2
2
2
2
90
4
2
4
2
3
2
2
3
2
4
2
2
1
1
2
1
2
3
1
85
2
1
2
3
2
1
4
2
3
4
3
4
2
3
2
4
3
3
3
4
97
2
2
1
2
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
2
3
2
1
1
1
89
3
1
1
1
1
1
2
3
1
3
3
1
1
3
1
1
1
1
1
1
63
3
1
1
3
1
1
1
1
1
3
1
3
3
2
2
2
4
1
4
4
83
1
1
2
1
3
1
2
1
1
4
1
2
3
1
2
1
1
1
1
3
76
4
1
1
3
1
1
1
1
1
1
2
3
1
1
3
1
1
1
1
3
60
3
1
2
2
2
1
1
2
2
1
1
3
2
3
2
1
1
1
1
1
66
3
1
2
2
1
2
1
2
2
4
4
1
2
4
2
2
2
1
1
1
76
3
3
1
3
3
4
3
2
4
2
3
3
3
3
1
3
1
3
1
2
100
commit to user
103 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabulasi Skor Observasi Posttest Kelompok Eksperimen No
Item Observasi
Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 12
13
14 15
16
17 18
19
20
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
22
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
24
3
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
21
4
1
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
26
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
6
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
2
1
1
1
1
23
7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
8
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
2
2
1
1
1
2
1
1
1
25
9
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
22
10
1
1
2
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
23
11
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
2
1
1
1
2
2
1
1
1
1
25
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
13
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
2
2
1
1
1
2
1
1
1
25
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
15
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
22
16
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
2
2
1
1
1
2
1
1
1
25
17
1
2
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
2
1
1
1
2
1
1
25
18
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
1
1
23
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
20
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
2
1
1
1
23
21
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
22
1
2
2
1
2
2
1
2
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
27
23
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
2
2
1
1
1
2
1
1
1
25
24
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
25
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
2
2
1
1
1
2
1
1
1
1
25
26
1
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
26
27
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
21
28
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
23
29
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
2
2
1
1
1
2
1
1
1
25
30
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
24
commit to user
104 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabulasi Skor Angket Posttest Kelompok Kontrol No
Item Angket 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 12
13
14 15
16
17 18
19
20
1
3
2
1
1
1
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
1
1
2
3
2
1
1
2
2
1
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
2
1
3
3
1
1
1
1
1
1
2
3
3
1
2
2
3
1
3
3
2
3
1
4
2
1
2
1
2
3
2
1
1
2
2
1
1
1
1
2
2
1
1
2
5
3
1
1
3
3
1
3
2
3
2
3
1
3
3
2
3
4
1
1
3
6
3
2
2
1
1
2
2
3
2
1
2
1
1
1
2
3
2
2
1
2
7
4
1
3
1
1
1
1
2
2
2
2
1
1
1
1
2
1
1
1
2
8
3
1
1
1
1
1
2
2
1
2
1
1
3
1
2
2
1
2
1
1
9
3
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
10
2
1
2
1
2
1
2
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
2
1
1
1
1
1
2
1
2
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
2
12
3
2
1
1
2
1
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
1
1
2
2
13
4
1
1
1
2
1
2
3
2
1
1
1
2
1
2
1
3
2
1
2
14
4
2
2
1
2
4
2
4
2
3
3
1
3
3
3
3
4
1
2
1
15
3
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
3
3
1
1
1
1
1
16
3
2
1
2
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
2
2
2
1
2
2
17
3
1
1
1
2
1
2
2
1
2
1
1
2
1
1
1
2
1
1
1
18
4
1
1
2
1
1
2
2
2
1
2
1
1
2
2
2
2
3
2
1
19
3
1
2
1
1
1
1
2
2
2
1
2
1
1
2
2
2
2
2
1
20
2
1
1
1
1
2
3
2
2
1
2
1
2
1
1
2
4
2
2
1
21
2
2
3
2
3
1
1
2
1
1
1
1
2
2
3
3
2
2
1
1
22
2
1
2
1
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
1
1
2
2
1
1
23
2
1
1
1
2
2
2
1
2
1
1
1
2
1
1
1
2
1
1
1
24
2
1
3
1
2
2
2
1
2
2
2
1
2
1
1
1
2
2
1
1
25
2
1
1
1
1
3
1
2
2
1
1
1
1
1
1
2
3
1
2
1
26
2
1
2
1
2
1
1
2
1
2
2
1
1
1
3
1
2
1
2
1
27
2
3
1
1
1
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
28
2
1
2
1
2
2
2
2
2
1
2
1
1
2
2
2
1
1
1
1
29
3
3
1
1
2
1
2
3
3
3
3
1
2
2
2
3
3
2
1
2
30
4
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
3
1
1
commit to user
105 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabulasi Skor Angket Posttest Kelompok Kontrol (lanjutan) Item Angket
Total
21
22
23 24
25
26 27
28
29 30
31
32 33
34
35 36
37
38 39
40
2
1
2
2
2
2
2
1
2
1
2
2
1
2
1
1
1
1
3
1
71
2
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
2
2
1
1
1
1
1
56
3
1
1
3
1
2
2
3
1
3
2
3
3
3
3
1
1
2
1
2
79
1
1
2
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
1
2
66
4
1
3
4
1
1
1
1
2
2
1
3
1
1
3
3
1
1
1
1
82
3
1
1
2
2
2
2
3
2
2
2
1
1
2
3
2
1
2
2
2
74
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
2
55
2
1
1
1
2
1
2
2
1
1
1
2
1
2
2
1
1
1
2
2
59
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
1
50
1
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
2
1
1
1
2
1
1
52
1
1
2
1
2
2
2
2
1
2
1
1
1
1
1
2
1
1
2
2
55
3
1
1
2
2
1
2
1
2
3
2
3
2
1
1
1
2
1
1
1
67
2
1
1
1
2
1
1
2
1
2
1
2
1
2
2
1
2
1
1
1
62
2
1
4
4
4
2
3
3
1
4
4
3
4
3
3
3
3
1
1
4
107
2
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
3
2
1
1
1
1
2
56
1
2
2
1
2
1
2
3
1
2
2
3
1
2
2
1
2
1
1
2
65
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
51
2
1
1
2
1
2
1
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
1
3
1
68
2
1
3
3
3
1
2
3
1
3
1
3
2
1
3
1
1
1
3
2
72
2
1
1
2
3
2
3
1
1
2
2
2
2
2
2
1
3
1
2
3
72
2
1
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
2
2
1
1
1
2
66
1
1
1
1
2
1
2
2
1
1
1
1
1
4
1
1
1
4
1
1
61
2
1
1
2
1
1
3
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
54
2
1
1
1
2
2
2
2
1
2
1
2
1
3
1
1
2
2
2
2
65
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
2
1
1
1
52
2
2
1
1
2
2
2
4
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
61
1
1
1
2
3
2
2
1
1
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
1
62
1
1
2
1
1
1
2
2
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
2
2
58
3
3
3
2
2
2
2
2
1
2
2
3
1
2
2
1
2
2
2
2
84
2
1
1
2
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
51
commit to user
106 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabulasi Skor Observasi Posttest Kelompok Kontrol No
Item Observasi
Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 12
13
14 15
16
17 18
19
20
1
3
3
2
1
1
1
2
3
4
4
3
3
3
2
1
1
1
2
2
3
45
2
2
1
1
2
2
3
3
4
3
2
1
3
3
4
3
3
2
2
1
1
46
3
1
1
2
2
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
2
2
2
1
1
1
48
4
2
2
1
3
3
3
4
3
3
2
1
4
4
3
3
2
3
4
4
4
58
5
3
3
4
3
3
2
3
3
4
3
3
4
4
4
3
2
3
3
4
1
62
6
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
1
37
7
2
3
3
4
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
4
3
4
3
4
67
8
4
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
1
2
2
4
4
3
3
2
1
58
9
4
3
3
4
4
3
1
1
2
4
4
4
4
2
1
4
3
2
2
3
58
10
2
2
3
4
2
3
4
4
4
4
4
2
3
3
4
3
3
4
2
1
61
11
4
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
4
3
3
4
3
3
3
4
4
68
12
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
69
13
4
3
3
3
4
4
4
2
2
1
1
3
4
3
4
3
3
4
4
3
62
14
2
1
1
3
4
4
3
1
4
3
2
1
4
4
4
3
4
2
3
2
55
15
3
3
3
1
1
1
3
1
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
61
16
2
2
1
1
2
4
4
3
4
4
2
4
3
3
3
4
4
3
1
1
55
17
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
4
3
3
3
1
2
2
1
49
18
2
2
1
2
2
3
4
2
3
2
4
2
2
2
3
4
3
1
1
1
46
19
1
1
1
1
2
3
3
3
3
3
3
3
1
2
2
3
3
2
1
2
43
20
2
1
2
2
1
1
1
1
2
2
2
3
4
4
3
4
3
3
3
3
47
21
2
3
4
4
4
4
4
4
3
3
1
1
3
3
4
4
1
2
2
1
57
22
1
1
2
1
2
2
2
2
1
2
2
1
2
2
1
2
1
2
1
2
32
23
4
3
2
2
2
1
1
2
3
4
4
3
4
3
2
1
1
2
3
4
51
24
4
3
2
1
1
1
2
2
3
4
3
3
3
4
3
3
3
2
1
1
49
25
1
1
2
3
3
3
4
4
3
3
2
2
1
1
1
2
3
4
3
4
50
26
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
27
2
3
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
2
4
2
2
67
28
1
1
2
3
4
3
4
3
4
3
3
2
1
2
1
1
2
2
2
3
47
29
2
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
2
67
30
4
3
2
2
2
3
4
2
2
2
1
3
3
3
4
2
2
1
1
1
47
commit to user
107 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Rekap Hasil Pretest Kelompok Eksperimen No
Skor Pretest
Nilai Pretest
Rata-
Angket
Observasi
Angket
Observasi
rata
1
64
59
40,00
73,75
56,88
2
60
60
37,50
75,00
56,25
3
102
69
63,75
86,25
75,00
4
106
53
66,25
66,25
66,25
5
70
48
43,75
60,00
51,88
6
91
60
56,88
75,00
65,94
7
68
64
42,50
80,00
61,25
8
92
69
57,50
86,25
71,88
9
77
58
48,13
72,50
60,31
10
64
76
40,00
95,00
67,50
11
88
55
55,00
68,75
61,88
12
92
61
57,50
76,25
66,88
13
54
48
33,75
60,00
46,88
14
82
36
51,25
45,00
48,13
15
66
59
41,25
73,75
57,50
16
79
62
49,38
77,50
63,44
17
75
45
46,88
56,25
51,56
18
66
59
41,25
73,75
57,50
19
55
39
34,38
48,75
41,56
20
95
68
59,38
85,00
72,19
21
85
48
53,13
60,00
56,56
22
70
53
43,75
66,25
55,00
23
98
70
61,25
87,50
74,38
24
63
55
39,38
68,75
54,06
25
90
59
56,25
73,75
65,00
26
59
50
36,88
62,50
49,69
27
64
51
40,00
63,75
51,88
28
67
24
41,88
30,00
35,94
29
80
55
50,00
68,75
59,38
30
75
60
46,88
75,00
60,94
commit to user
108 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Rekap Hasil Pretest Kelompok Kontrol No
Skor Pretest
Nilai Pretest
Rata-
Angket
Observasi
Angket
Observasi
rata
1
75
48
46,88
60,00
53,44
2
60
48
37,50
60,00
48,75
3
70
50
43,75
62,50
53,13
4
70
60
43,75
75,00
59,38
5
89
64
55,63
80,00
67,81
6
72
56
45,00
70,00
57,50
7
50
68
31,25
85,00
58,13
8
51
59
31,88
73,75
52,81
9
46
58
28,75
72,50
50,63
10
48
61
30,00
76,25
53,13
11
60
70
37,50
87,50
62,50
12
73
71
45,63
88,75
67,19
13
59
60
36,88
75,00
55,94
14
114
75
71,25
93,75
82,50
15
50
62
31,25
77,50
54,38
16
70
55
43,75
68,75
56,25
17
54
49
33,75
61,25
47,50
18
69
45
43,13
56,25
49,69
19
76
64
47,50
80,00
63,75
20
65
48
40,63
60,00
50,31
21
71
57
44,38
71,25
57,81
22
59
32
36,88
40,00
38,44
23
58
51
36,25
63,75
50,00
24
58
50
36,25
62,50
49,38
25
57
51
35,63
63,75
49,69
26
66
40
41,25
50,00
45,63
27
70
67
43,75
83,75
63,75
28
63
48
39,38
60,00
49,69
29
79
68
49,38
85,00
67,19
30
54
45
33,75
56,25
45,00
commit to user
109 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Rekap Hasil Posttest Kelompok Eksperimen No
Skor Posttest
Nilai Posttest
Rata-
Angket
Observasi
Angket
Observasi
rata
1
61
22
38,13
27,50
32,81
2
67
24
41,88
30,00
35,94
3
134
21
83,75
26,25
55,00
4
101
26
63,13
32,50
47,81
5
110
20
68,75
25,00
46,88
6
115
23
71,88
28,75
50,31
7
73
20
45,63
25,00
35,31
8
87
25
54,38
31,25
42,81
9
74
22
46,25
27,50
36,88
10
111
23
69,38
28,75
49,06
11
101
25
63,13
31,25
47,19
12
86
20
53,75
25,00
39,38
13
99
25
61,88
31,25
46,56
14
87
20
54,38
25,00
39,69
15
62
22
38,75
27,50
33,13
16
74
25
46,25
31,25
38,75
17
82
25
51,25
31,25
41,25
18
63
23
39,38
28,75
34,06
19
51
20
31,88
25,00
28,44
20
90
23
56,25
28,75
42,50
21
85
20
53,13
25,00
39,06
22
97
27
60,63
33,75
47,19
23
89
25
55,63
31,25
43,44
24
63
20
39,38
25,00
32,19
25
83
25
51,88
31,25
41,56
26
76
26
47,50
32,50
40,00
27
60
21
37,50
26,25
31,88
28
66
23
41,25
28,75
35,00
29
76
25
47,50
31,25
39,38
30
100
24
62,50
30,00
46,25
commit to user
110 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Rekap Hasil Posttest Kelompok Kontrol No
Skor Posttest
Nilai Posttest
Rata-
Angket
Observasi
Angket
Observasi
rata
1
71
45
44,38
56,25
50,31
2
56
46
35,00
57,50
46,25
3
79
48
49,38
60,00
54,69
4
66
58
41,25
72,50
56,88
5
82
62
51,25
77,50
64,38
6
74
37
46,25
46,25
46,25
7
55
67
34,38
83,75
59,06
8
59
58
36,88
72,50
54,69
9
50
58
31,25
72,50
51,88
10
52
61
32,50
76,25
54,38
11
55
68
34,38
85,00
59,69
12
67
69
41,88
86,25
64,06
13
62
62
38,75
77,50
58,13
14
107
55
66,88
68,75
67,81
15
56
61
35,00
76,25
55,63
16
65
55
40,63
68,75
54,69
17
51
49
31,88
61,25
46,56
18
68
46
42,50
57,50
50,00
19
72
43
45,00
53,75
49,38
20
72
47
45,00
58,75
51,88
21
66
57
41,25
71,25
56,25
22
61
32
38,13
40,00
39,06
23
54
51
33,75
63,75
48,75
24
65
49
40,63
61,25
50,94
25
52
50
32,50
62,50
47,50
26
61
20
38,13
25,00
31,56
27
62
67
38,75
83,75
61,25
28
58
47
36,25
58,75
47,50
29
84
67
52,50
83,75
68,13
30
51
47
31,88
58,75
45,31
commit to user
111 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif dan Uji Normalitas
Explore Kelompok
commit to user
112 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Test
commit to user
113 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kelompok Sampel
commit to user
114 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hasil Perhitungan Uji Keseimbangan Awal (Uji Beda Pretest antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol)
T-Test
commit to user
115 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hasil Perhitungan Anava Dua Jalan
Univariate Analysis of Variance
commit to user
116 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hasil Perhituungan Uji Scheffe
Post Hoc Tests
Homogeneous Subsets
commit to user
117 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hasil Perhitungan Uji Keseimbangan Awal
T-Test
commit to user
118 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hasil Perhitungan Anova
Univariate Analysis of Variance
commit to user
119 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Estimated Marginal Means
commit to user
120 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hasil Perhitungan Uji Scheffe
Post Hoc Tests
Homogeneous Subsets
commit to user
121 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Data Hasil Try Out Kuesioner No Res p
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1
1
2
1
1
1
1
2
2
1
2
2
1
1
1
2
1
2
2
2
2
1
2
1
1
2
2
2
1
1
1
2
1
1
3
4
3
1
1
3
1
3
2
2
3
2
1
1
1
2
1
4
2
1
1
1
1
2
2
1
2
2
1
1
1
1
2
1
5
1
1
2
2
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
6
1
2
1
1
1
1
2
1
1
2
2
1
1
1
2
1
7
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
8
2
1
2
1
4
2
1
3
1
2
1
1
1
2
2
1
Nomor Butir Soal
9
3
1
2
1
1
1
2
2
1
2
2
1
1
1
2
1
10
3
2
3
1
1
2
3
1
1
2
1
1
3
1
1
1
11
3
3
4
2
4
4
1
2
2
1
1
1
1
2
3
1
12
2
2
1
2
1
4
4
4
2
1
3
4
1
4
4
1
13
2
3
2
1
1
1
2
4
2
1
1
1
1
2
2
1
14
2
4
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
15
2
1
1
1
2
1
4
2
1
1
1
1
1
2
4
1
16
2
1
1
1
2
3
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
17
2
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
19
3
2
2
1
2
2
3
2
2
3
2
3
3
3
2
1
20
2
1
1
1
1
1
1
2
2
2
3
1
1
2
1
1
21
1
1
2
1
1
1
2
2
1
2
2
1
1
1
1
1
22
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
23
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
24
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
25
2
3
2
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
1
1
1
26
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
27
2
3
1
2
3
3
2
4
2
4
3
1
3
2
2
1
28
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
1
2
2
2
29
3
1
2
1
1
1
2
2
2
2
2
1
2
1
1
1
30
2
1
1
2
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
commit to user
122 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Data Hasil Try Out Kuesioner (lanjutan) No Res p
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
2
2
2
1
2
1
2
1
1
2
2
2
1
1
2
1
2
3
2
3
1
2
1
1
2
1
1
1
2
1
1
2
1
3
4
2
3
3
3
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
1
2
5
2
2
1
3
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
1
1
6
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
7
2
1
2
3
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
8
1
4
3
1
1
2
1
2
1
1
4
2
2
2
1
3
9
2
2
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
10
2
2
3
2
2
1
1
1
1
2
2
1
2
1
1
2
11
4
2
4
4
1
1
4
1
2
1
3
2
1
3
1
2
12
2
4
4
2
1
1
1
1
1
2
4
2
1
4
1
1
13
2
2
1
4
1
1
1
2
2
1
1
1
1
2
1
2
14
2
1
1
2
1
1
1
2
1
2
2
2
1
2
1
2
15
2
2
2
2
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
2
16
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
2
1
2
17
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
1
2
2
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1
2
19
2
3
3
1
1
1
1
1
3
1
3
1
2
3
2
2
20
2
2
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
2
21
3
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
22
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
23
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
24
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
25
2
1
1
2
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
2
26
2
1
2
3
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
27
4
2
4
2
1
1
2
1
2
1
1
2
2
2
1
3
28
2
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
3
29
3
2
1
3
1
1
3
1
1
2
2
2
1
2
1
2
30
2
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
Nomor Butir Soal
commit to user
123 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Data Hasil Try Out Kuesioner (lanjutan) Nomor Butir Soal
No Resp
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
2
61
2
1
1
1
3
1
1
2
2
1
2
2
1
1
1
3
2
74
3
1
1
1
1
1
2
1
2
3
3
1
1
1
1
1
2
79
4
1
1
1
1
1
2
2
2
2
1
1
1
2
2
2
1
73
5
1
1
1
2
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
2
2
64
6
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
2
59
7
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
57
8
1
1
2
2
1
4
1
3
2
3
1
2
3
2
1
1
88
Total
9
1
1
2
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
63
10
1
2
2
3
1
2
1
2
1
3
3
2
1
1
2
2
82
11
2
1
2
1
2
2
3
3
2
2
3
1
1
2
1
3
102
12
1
1
2
4
1
2
2
4
1
2
4
2
4
1
4
2
109
13
1
1
2
1
1
1
1
2
1
2
2
1
1
2
1
2
74
14
1
1
1
2
1
2
1
3
1
1
2
2
1
1
1
2
68
15
1
1
1
3
2
2
2
2
3
1
2
1
1
1
2
1
75
16
1
1
2
1
2
1
1
2
1
2
1
1
1
1
2
1
65
17
1
1
1
2
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
2
56
18
1
1
1
1
1
2
2
2
1
1
2
1
1
1
3
1
62
19
1
1
2
1
2
2
2
2
3
2
2
1
1
2
3
2
95
20
1
1
1
1
1
1
2
2
1
3
2
1
1
1
1
2
67
21
1
1
1
3
1
1
1
2
1
2
2
1
1
2
1
1
64
22
1
1
1
2
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
54
23
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
54
24
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
54
25
1
1
1
2
1
2
2
2
1
1
2
1
1
1
1
2
69
26
1
1
2
2
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
59
27
2
1
2
3
2
3
3
4
2
2
2
2
1
2
3
2
105
28
2
1
2
2
1
2
2
2
1
2
2
1
1
1
2
1
71
29
1
1
1
2
1
2
2
3
1
2
3
1
1
1
1
2
78
30
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
59
commit to user
124 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hasil Perhitungan Validitas
Correlations
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
Hasil Perhitungan Reliabilitas Semua Butir Soal commit to user
125 digilib.uns.ac.id
126 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Reliability Scale: All Items
commit to user
127 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hasil Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Valid
Reliability Scale: Valid Items
commit to user
128 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Rangkuman Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 Butir 7 Butir 8 Butir 9 Butir 10 Butir 11 Butir 12 Butir 13 Butir 14 Butir 15 Butir 16 Butir 17 Butir 18 Butir 19 Butir 20 Butir 21 Butir 22 Butir 23 Butir 24 Butir 25 Butir 26 Butir 27 Butir 28 Butir 29 Butir 30 Butir 31 Butir 32 Butir 33 Butir 34 Butir 35 Butir 36 Butir 37 Butir 38 Butir 39 Butir 40 Butir 41 Butir 42 Butir 43 Butir 44 Butir 45 Butir 46 Butir 47 Butir 48 Reliabilitas:
r hitung r tabel p Keterangan 0,498 0,361 0,005 Valid 0,472 0,361 0,009 Valid 0,432 0,361 0,017 Valid 0,488 0,361 0,006 Valid 0,529 0,361 0,003 Valid 0,697 0,361 0,000 Valid 0,439 0,361 0,015 Valid 0,662 0,361 0,000 Valid 0,610 0,361 0,000 Valid 0,460 0,361 0,010 Valid 0,411 0,361 0,024 Valid 0,522 0,361 0,003 Valid 0,493 0,361 0,006 Valid 0,683 0,361 0,000 Valid 0,534 0,361 0,002 Valid -0,004 0,361 0,983 Tidak valid 0,489 0,361 0,006 Valid 0,670 0,361 0,000 Valid 0,807 0,361 0,000 Valid 0,134 0,361 0,480 Tidak valid 0,131 0,361 0,489 Tidak valid 0,081 0,361 0,670 Tidak valid 0,486 0,361 0,007 Valid 0,118 0,361 0,535 Tidak valid 0,480 0,361 0,007 Valid 0,066 0,361 0,730 Tidak valid 0,641 0,361 0,000 Valid 0,531 0,361 0,003 Valid 0,512 0,361 0,004 Valid 0,668 0,361 0,000 Valid 0,140 0,361 0,461 Tidak valid 0,464 0,361 0,010 Valid 0,472 0,361 0,009 Valid 0,131 0,361 0,489 Tidak valid 0,514 0,361 0,004 Valid 0,426 0,361 0,019 Valid 0,506 0,361 0,004 Valid 0,693 0,361 0,000 Valid 0,643 0,361 0,000 Valid 0,751 0,361 0,000 Valid 0,489 0,361 0,006 Valid 0,451 0,361 0,012 Valid 0,668 0,361 0,000 Valid 0,565 0,361 0,001 Valid 0,501 0,361 0,005 Valid 0,531 0,361 0,003 Valid 0,416 0,361 0,022 Valid 0,520 0,361 0,003 Valid Koefisien Spearman-Brown semua butir = 0,911 commit to user Koefisien Spearman-Brown butir yang valid = 0,934
129 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Bahasan
: Perilaku Agresif
B. Bidang bimbingan
: Pribadi
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok dengan teknik role playing
D. Fungsi Layanan
: Pengentasan dan pengembangan
E. Kompetensi dasar
: Mampu mengidentifikasi tentang Agresif melalui role playing
F. Indikator
:
1.
Peserta didik mampu menjelaskan tentang pengertian role playing
2.
Peserta didik mampu menawarkan diri untuk menjadi pemain dalam contoh role playing
3.
Peserta didik mampu memainkan adegan role playing
4.
Peserta didik mampu membandingkan permainan yang baik dan kurang baik
G. Sasaran Layanan
: Peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA
KARYA Klego H. Materi Layanan
:
1.
Pengertian role playing
2.
Cara memainkan role playing
3.
Contoh naskah drama
4.
Tugas kelompok pemain dan penonton
I.
Tema
J.
Uraian kegiatan
: Perilaku agresif
1. Persiapan a. Guru menjelaskan tentang pengertian role playing b. Guru menerangkan peraturan bermain role playing 2. Menentukan kelompok yang bermain role playing user a. Guru memberi contohcommit naskah to role playing
130 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Guru mengemukakan masing-masing peran c. Guru menawarkan dengan sukarela kepada peserta didik yang bersedia memainkan salah satu adegan sebagai contoh role playing 3. Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya Guru menerangkan tugas kelompok penonton yaitu mengobservasi atau mengamati jalannya permainan role playing yang dimainkan. 4. Pelaksanaan role playing a. Peserta didik yang maju memainkan contoh adegan role playing b. Guru mengumumkan untuk pertemuan selanjutnya sesuai dengan urutan kelompok maju memainkan role playing dan diberi waktu untuk berlatih dahulu sebelum tampil. 5. Evaluasi dan diskusi Peserta didik yang menjadi kelompok penonton mengevaluasi jalannya role playing meliputi cara pemain membawakan perannya, cara pemecahan masalahnya, dan kesan pemain dalam memainkan perannya. 6. Ulangan permainan Peserta didik yang memainkan perannya kurang sesuai atau kurang maksimal maka perlu ada pengulangan permainan. K. Tempat Penyelenggaraan : ruang Aula L. Waktu
: 1x60 menit
M. Tgl, Semester
: 04 Oktober 2012 / Semester Gasal
N. Penyelenggara Layanan
: Peneliti
O. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peran masing-masing : guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran P. Alat dan perlengkapan yang digunakan : white boar, spidol, skenario drama Q. Rencana penilaian
: pedoman observasi
R. Tindak lanjut layanan
: pemberian role playing
S. Keterkaitan layanan ini dengan layanan/kegiatan pendukung : 1. Sebagai titik tolak pelaksanaan layanan BK, selanjutnya sesuai dengan jenis layanan yang ada. commit to user
131 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam layanan konseling perorangan. T. Catatan Khusus : Peserta didik memiliki persepsi yang positif terhadap keberadaan BK di Sekolah
Surakarta, 03 Oktober 2012 Mengetahui, Kepala Sekolah
Peneliti
Juhroni, S.Pd
Supriati
NIP.
K3108054
commit to user
132 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Bahasan
: Perilaku Agresif
B. Bidang bimbingan
: Pribadi
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok dengan teknik role playing
D. Fungsi Layanan
: Pengentasan dan pengembangan
E. Kompetensi Dasar
:Mampu mengidentifikasi perilaku agresif melalui role playing
F. Indikator
:
1.
Peserta didik dapat mempersiapkan role playing yang akan dimainkan
2.
Peserta didik dapat mempraktekkan cerita dalam naskah role playing
3.
Peserta didik dapat menyebutkan perilaku agresif melalui cerita dalam naskah role playing
4.
Peserta didik dapat menguraikan akibat dari perilaku agresif melalui cerita dalam naskah role playing
5.
Peserta didik dapat memperlihatkan rasa empati melalui cerita dalam naskah role playing
6.
Peserta didik dapat mengkritik jalannya role playing
G. Sasaran Layanan
: Peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA KARYA Klego, Boyolali
H. Kelompok
: Satu
I.
Sub Tema
: Berteman Yuk
J.
Materi Layanan
: Naskah role playing (terlampir)
K. Uraian kegiatan 1. Persiapan Guru mempersilakan kelompok yang bermain role playing untuk mempersiapkan diri. 2. Menentukan kelompok yang bermain role playing Kelompok satu yang bermain role playing commit to user
133 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya Guru menerangkan tugas kelompok penonton yaitu mengobservasi atau mengamati jalannya permainan role playing yang dimainkan. 4. Pelaksanaan role playing Kelompok satu memainkan role playing di Aula dan jalan ceritanya sesuai dengan naskah drama yang sudah diberikan oleh guru. 5. Evaluasi dan diskusi Pesrta didik yang menjadi kelompok penonton mengevaluasi jalannya role playing meliputi cara pemain membawakan perannya, cara pemecahan masalhnya, dan kesan pemain dalam memainkan perannya. 6. Ulangan permainan Peseta didik yang memainkan perannya kurang sesuai atau kurang maksimal maka perlu ada pengulangan permainan. L. Tempat Penyelenggaraan : ruang Aula M. Waktu
: 1x65 menit
N. Tgl, Semester
: 08 Oktober 2012/ Semester Gasal
O. Penyelenggara Layanan
: Peneliti
P. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peran masingmasing : guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran Q. Alat dan perlengkapan yang digunakan : white boar, spidol, skenario R. Rencana penilaian
: pedoman observasi
S. Tindak lanjut layanan
: role playing tahap kedua.
T. Keterkaitan layanan ini dengan layanan/kegiatan pendukung : 1. Sebagai titik tolak pelaksanaan layanan BK, selanjutnya sesuai dengan jenis layanan yang ada. 2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam layanan konseling perorangan. U. Catatan Khusus : Peserta didik memiliki persepsi yang positif terhadap keberadaan BK di Sekolah commit to user
134 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Surakarta, 03 Oktober 2012 Mengetahui, Kepala Sekolah
Peneliti
Juhroni, S.Pd
Supriati
NIP.
K3108054
commit to user
135 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Bahasan
: Perilaku Agresif
B. Bidang bimbingan
: Pribadi
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok dengan teknik role playing
D. Fungsi Layanan
: Pengentasan dan pengembangan
E. Kompetensi Dasar
: Mampu mengembangkan rasa empati melalui cerita dalam role playing pada diri sendiri
F. Indikator
:
1. Peserta didik dapat memainkan role playing yang kedua 2. Peserta didik dapat bertahan dengan permainan role playing yang baik 3. Peserta didik dapat mengubah perilaku menjadi percaya diri 4. Peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku menjadi percaya diri 5. Peserta didik dapat melaksanakan perilaku percaya diri alam kehidupan nyata 6. Siswa dapat mengkritik jalannya role playing G. Sasaran Layanan
: Peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA KARYA Klego, Boyolali
H. Kelompok
: Empat
I.
Sub Tema
: Peduli Teman
J.
Materi Layanan
: Naskah role playing (terlampir)
K. Uraian kegiatan 1. Persiapan Guru mempersilakan kelompok yang bermain role playing untuk mempersiapkan diri. 2. Menentukan kelompok yang bermain role playing Kelompok empat yang bermain role playing dengan perubahan pemain. Umar yang semula menjadi peserta didik yang jarang melakukan tindakan agresif bertukar peran menjadi peserta didik yang melakukan tindakan agresif.
commit to user
136 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya Guru menerangkan tugas kelompok penonton yaitu mengobservasi atau mengamati jalannya permainan role playing yang dimainkan 4. Pelaksanaan role playing Kelompok empat memainkan role playing di depan kelas dan jalan ceritanya sesuai dengan naskah drama yang sudah diberikan oleh guru dan perubahaannya. 5. Evaluasi dan diskusi Peserta didik yang menjadi kelompok penonton mengevaluasi jalannya sosiodrama meliputi cara pemain membawakan perannya, cara pemecahan masalahnya, dan kesan pemain dalam memainkan perannya. 6. Ulangan permainan Peserta didik yang memainkan perannya kurang sesuai atau kurang maksimal maka perlu ada pengulangan permainan. L. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Aula M. Waktu
: 1x65 menit
N. Tgl, Semester
: 09 Oktober 2012/ semester gasal
O. Penyelenggara Layanan
: Peneliti
P. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peran masingmasing : guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran Q. Alat dan perlengkapan yang digunakan : white boar, spidol, skenario R. Rencana penilaian
: pedoman observasi
S. tindak lanjut layanan
: role playing tahap ketiga
T. Keterkaitan layanan ini dengan layanan/kegiatan pendukung : 1. Sebagai titik tolak pelaksanaan layanan BK, selanjutnya sesuai dengan jenis layanan yang ada. 2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam layanan konseling perorangan. U. Catatan Khusus : Peserta didik memiliki persepsi yang positif terhadap keberadaan BK di Sekolah commit to user
137 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Surakarta, 03 Oktober 2012 Mengetahui, Kepala Sekolah
Peneliti
Juhroni, S.Pd
Supriati
NIP.
K3108054
commit to user
138 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Bahasan
: Perilaku Agresif
B. Bidang bimbingan
: Pribadi
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok dengan teknik role playing
D. Fungsi Layanan
: Pengentasan dan pengembangan
E. Kompetensi Dasar
: Mampu mengembangkan rasa empati melalui cerita dalam role playing pada diri sendiri
F. Indikator
:
1.
Peserta didik dapat mempersiapkan role playing yang akan dimainkan
2.
Peserta didik dapat mempraktekkan cerita dalam naskah role playing
3.
Peserta didik dapat menyebutkan perilaku agresif melalui cerita dalam naskah role playing
4.
Peserta didik dapat menguraikan akibat perilaku agresif melalui cerita dalam naskah role playing
5.
Peserta didik dapat memperlihatkan rasa empati melalui cerita dalam naskah role playing
6.
Peserta didik dapat mengkritik jalannya role playing
G. Sasaran Layanan
: Peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA
KARYA Klego, Boyolali H. Kelompok
: Tiga
I.
Sub Tema
: Tahan emosi dan Amarahmu
J.
Materi Layanan
: Naskah role playing (terlampir)
K. Uraian kegiatan 1. Persiapan Guru mempersilakan kelompok yang bermain role playing untuk mempersiapkan diri. 2. Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya Guru menerangkan tugas kelompok penonton yaitu mengobservasi atau mengamati jalannya permainan playing yang dimainkan. commitrole to user
139 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Pelaksanaan role playing Kelompok tiga memainkan role playing di depan kelas dan jalan ceritanya sesuai dengan naskah drama yang sudah diberikan oleh guru. 4. Evaluasi dan diskusi Peserta didik yang menjadi kelompok penonton mengevaluasi jalannya role playing meliputi cara pemain membawakan perannya, cara pemecahan masalahnya, dan kesan pemain dalam memainkan perannya. L. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Aula M. Waktu
: 1x65 menit
N. Tgl, Semester
: 10 Oktober 2012
O. Penyelenggara Layanan
: Peneliti
P. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peran masing-masing : guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran Q. Alat dan perlengkapan yang digunakan : white boar, spidol, skenario R. Rencana penilaian
: pedoman observasi
S. Keterkaitan layanan ini dengan layanan/kegiatan pendukung : 1. Sebagai titik tolak pelaksanaan layanan BK, selanjutnya sesuai dengan jenis layanan yang ada. 2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam layanan konseling perorangan. T. Catatan Khusus : Siswa memiliki persepsi yang positif terhadap keberadaan BK di Sekolah
Surakarta, 03 Oktober 2012 Mengetahui, Kepala Sekolah
Peneliti
Juhroni, S.Pd
Supriati
NIP.
commit to user
K3108054
140 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Bahasan
: Perilaku Agresif
B. Bidang bimbingan
: Pribadi
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok dengan teknik role playing
D. Fungsi Layanan
: Pengentasan dan pengembangan
E. Kompetensi Dasar
: Mampu mengembangkan sikap empati
F. Indikator
:
1. Peserta didik dapat memainkan role playing dengan baik 2. Peserta didik dapat mengurangi perilaku agresif 3. Peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku agresif menjadi individu yang memiliki sikap empati terhadap teman sebaya. 4. Peserta didik dapat mengembangkan sikap empati dalam kehidupan nyata. 5. Peserta didik dapat mengkritik jalannya role playing G. Sasaran Layanan
: Peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA
KARYA Klego, Boyolali H. Kelompok
: Dua
I.
Sub Tema
: Kendaliin Diri Dong
J.
Materi Layanan
: Naskah role playing (terlampir)
K. Uraian kegiatan 1. Persiapan Guru mempersilakan kelompok yang bermain role playing untuk mempersiapkan diri. 2. Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya Guru menerangkan tugas kelompok penonton yaitu mengobservasi atau mengamati jalannya permainan role playingyang dimainkan 3. Pelaksanaan role playing commit to user
141 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kelompok kedua memainkan role playing di depan kelas dan jalan ceritanya sesuai dengan naskah drama yang sudah diberikan oleh guru dan perubahaannya. 4. Evaluasi dan diskusi Peserta didik yang menjadi kelompok penonton mengevaluasi jalannya role playing meliputi cara pemain membawakan perannya, cara pemecahan masalhnya, dan kesan pemain dalam memainkan perannya. L. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Aula M. Waktu
: 1x65 menit
N. Tgl, Semester
: 11 Oktober 2012
O. Penyelenggara Layanan
: Peneliti
P. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peran masingmasing : guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran Q. Alat dan perlengkapan yang digunakan : white boar, spidol, skenario R. Rencana penilaian
: pedoman observasi
S. tindak lanjut layanan
: role playing
T. Keterkaitan layanan ini dengan layanan/kegiatan pendukung : 1. Sebagai titik tolak pelaksanaan layanan BK, selanjutnya sesuai dengan jenis layanan yang ada. 2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam layanan konseling perorangan. U. Catatan Khusus : Siswa memiliki persepsi yang positif terhadap keberadaan BK di Sekolah Surakarta, 03 Oktober 2012 Mengetahui, Kepala Sekolah
Peneliti
Juhroni, S.Pd
Supriati
NIP.
K3108054 commit to user
142 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Bahasan
: Perilaku Agresif
B. Bidang bimbingan
: Pribadi
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok dengan teknik role playing
D. Fungsi Layanan
: Pengentasan dan pengembangan
E. Kompetensi Dasar
: Mampu mengembangkan sikap empati
F. Indikator
:
1. Peserta didik dapat memainkan role playing dengan baik 2. Peserta didik dapat mengurangi perilaku agresif 3. Peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku agresif menjadi individu yang memiliki sikap empati terhadap teman sebaya. 4. Peserta didik dapat mengembangkan sikap empati dalam kehidupan nyata. 5. Peserta didik dapat mengkritik jalannya role playing G. Sasaran Layanan
: Peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA
KARYA Klego, Boyolali H. Kelompok
: Lima
I.
Sub Tema
: Tanggung Jawab Dong
J.
Materi Layanan
: Naskah role playing (terlampir)
K. Uraian kegiatan 1. Persiapan Guru mempersilakan kelompok yang bermain role playing untuk mempersiapkan diri. 2. Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya Guru menerangkan tugas kelompok penonton yaitu mengobservasi atau mengamati jalannya permainan role playingyang dimainkan 3. Pelaksanaan role playing commit to user
143 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kelompok kedua memainkan role playing di depan kelas dan jalan ceritanya sesuai dengan naskah drama yang sudah diberikan oleh guru dan perubahaannya. 4. Evaluasi dan diskusi Peserta didik yang menjadi kelompok penonton mengevaluasi jalannya role playing meliputi cara pemain membawakan perannya, cara pemecahan masalhnya, dan kesan pemain dalam memainkan perannya. L. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Aula M. Waktu
: 1x65 menit
N. Tgl, Semester
: 15 Oktober 2012
O. Penyelenggara Layanan
: Peneliti
P. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peran masingmasing : guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran Q. Alat dan perlengkapan yang digunakan : white boar, spidol, skenario R. Rencana penilaian
: pedoman observasi
S. tindak lanjut layanan
: role playing
T. Keterkaitan layanan ini dengan layanan/kegiatan pendukung : 1. Sebagai titik tolak pelaksanaan layanan BK, selanjutnya sesuai dengan jenis layanan yang ada. 2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam layanan konseling perorangan. U. Catatan Khusus : Siswa memiliki persepsi yang positif terhadap keberadaan BK di Sekolah Surakarta, 03 Oktober 2012 Mengetahui, Kepala Sekolah
Peneliti
Juhroni, S.Pd
Supriati
NIP.
commit to user
K3108054
144 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
TANGGUNG JAWAB Waktu pelajaran olah raga telah usai berkumpullah anak-anak cewek yang terdiri dari linda, mitha, kurnia, dan juga yuyun. Mereka sedang asyik menikmati makan dan miniman yang disajikan oleh ibu kantin. Tiba-tiba ada yang senggaja menyenggol mereka yaitu gunawan dan david. Yuyun pun marah apa maksud kamu? Kamu nyari perkara ya sama saya?. Gunawan menjawab iya kenapa? Kamu berani sama aku? Nantangin aku? Kamu jadi cewek kok songong? Dipukul tangan satu paling juga udah nanggis. Yuyun dan teman-temannya tidak terima walaupun aku cewek tapi aku nggak takut sama kalian. Ayo kita berkelahi dimana? Dan kapan waktunya? David menjawab o..o..o nantangin kamu? Ayo kita duel habis pulang sekolah dilapangan, berani nggak kamu jangan-jangan nanti laporan guru lagi kalau nggak kamu nanggis cenggeng. Bel pulang sekolah pun berbunyi dan mereka pun datang kelapangan untuk berkelahi.
Eni yang melihat kejadian tersebut langsung
melaporkan pada bapak guru. Pak guru pun bergerak cepat kelapangan. Ada apa ini anak-anak? Ini pak gunawan sama david nantangin kita berkelahi, pak umar bertanya kok bisa memang ada apa sampai kejadian seperti ini? Begini lho pak, kan saya dan temanteman lagi asyik makan dikantin, mereka datang terus nyenggol si yuyun sampai makanan si yuyun tumpah, bukannya mereka minta maaf malah mereka membuat keributan nantangi kami berkelahi, ya kami menerima tantangan mereka meskipun kami tahu kami anak cewek. Ya udah sekarang kita bicarain permasalahan ini dengan kepala dingin diruangan saya jangan disini malu-maluin dilihat banyak orang. Iya pak sambil berjalan menuju keruangan bapak umar. Begini anak-anak besuk lagi kalau ada masalah harusnya dibicarakan dengan kepala dingin jangan dengan emosi atau berkelahi kalian kan anak sekolah yang harusnya belajar bukan untuk jadi jagoan atau preman. Gunawan, david benar kalian tadi menyenggol yuyun sampai makanan yuyun tumpah? Iya pak commit tokesalahan user benar? Besuk lagi kalau kalian melakukan kalian harusnya bertanggung
145 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
jawab atas kesalahan yang kalian lakukan bukan malah mengajak teman berkelahi. Masak sama anak cewek juga kalian ajak berkelahi, kalian kan cowok nggak pantes kalau kalian berkelahi dengan anak cewek yang harusnya kalian lindungi. Sekarang kalian minta maaf pada yuyun dan teman-teman jangan diulangi lagi perbuatan seperti itu. Mereka saling bersalaman dan meminta maaf. Tunggu dulu gunawan dan david kalian tetap harus bertanggung jawab,sebagai hukumannya kalian harus mentraktir linda, kurnia, mitha dan juga yuyun.
commit to user
146 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
KENDALIKAN DIRI DONG!!! Disekolah SMP BHINNEKA KARYA Klego terlihat sejumlah anak yang sedang nongkrong diwarung yaitu indra, nova, winardi, alim, harry dan anggoro. Mereka adalah anak-anak yang paling ditakuti disekolah tersebut. Setiap pagi mereka pasti sudah membuat keonran dengan menganggu teman-teman cewek maupun memalak adik tingkat. Pagi itu tidak sengaja yudha melintas didepan mereka tanpa menyapa dan memberi salam atau menunduk didepan mereka. Indra anggota kelompok tersebut langsung meneriaki yudha dan menghampirinya. Yudha apa maksud kamu tidak memberi salam kepada kelompokku. Kamu berani ya sama kelompokku, pengen aku hajar kamu. Anggota kelompok yang lain datang. Winardi menyapa ada apa teman, indra menjawab ini lho yudha berani lewat didepan kita tanpa menyapa dan lewat begitu saja, dia udah nantang kita, nyari perkara dengan kelompok kita. Harry pun langsung mengeluarkan genggaman tangannya dan siap untuk menghajar yudha. Anggoro pun siap dengan memegang tubuh yudha seakan memberi isyarat terhadap harry untuk segera memukul yudha. Yudha dengan posisi sendiri hanya pasrah dan siap menerima pukulan dari harry dan teman-temannya. Didik yang melihat kejadian tersebut datang langsung melerai insiden tersebut. Ada apa teman? Kenapa dengan yudha ?. Winardi menjawab ini lho dik, yudha sudah nantangi kelompok kita. La memang kejadian sebenarnya seperti apa? Kok kalian emosi pengin memukul yudha, kendalikan diri dong? Jangan pakai kekerasan kita kan murid sekolah yang tugasnya belajar bukan untuk berkelahi. Nova menjawab la habis anak ini songong banget tidak mau menyapa kita? Didik bertanya pada yudha, bener yud kamu gak mau menyapa mereka. Yudha menjawab bener tapi mereka tidak mau memberi aku kesempatan untuk berbicara kenapa saya nggak mau menyapa mereka? Saya terburu-buru pengen masuk kelas karena saya belum mengerjakan tugas matematika. commit to user
147 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Didik menganggukkan kepala lalu o gitu to, saya sudah paham masalah ini. Begini teman-teman mungkin yudha tidak menyapa kalian karena dia terburu-buru mengerjakan tugas kalian sudah dengar sendiri kan alasan yuhda, sekarang daripada sedikit-sedikit pakai kekerasan mending kita bicarakan dengan kepala yang dingin, jangan langsung pengin menghajar atau memukul orang. Kita disini adalah teman yang saling membantu dalam kesulitan. Sekarang kalian paham. Saya minta indra, nova, winardi, harry dan anggoro minta maaf pada yudha. Dan mereka bersalaman lalu masuk sekolah berjalan bersama
commit to user
148 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
TAHAN EMOSI DAN AMARAHMU Pada mata pelajaran olahraga kelas VIII.B bersiap untuk melakukan pemanasan dengan berlari-lari kecil sebelum mereka berolah raga sepak bola, olah raga yang paling ditunggu karena mereka akan bertanding dengan kelas XI. Eko yang menjadi kapten tersebut merancang strategi agar timnya tidak kalah disaat melawan kelas XI. Pada saat yang bersamaan deni yang melihat eko dari jendela kelas merasa tidak senang dan mengejek tim eko. Eko yang sedang asyik melakukan pemanasan bersama timnya pun merasa terganggu dan akhirnya menghampiri deni didalam kelas VIII.A. dalam keadaan yang emosi tidak terkontrol karena merasa dihina dan diremehkan oleh deni, eko mengajak deni untuk melawan dirinya tetapi karena deni yang penakut akhirnya memanggil antoni. Toni kesini, ini lihat kamu ditantang sama eko padahal kita ngaak salah apa-apa tapi dia tiba-tiba menantang kelas kita. Antoni yang tidak tahu apa-apa terpancing juga amarahnya untuk berkelahi dengan eko. Perkelahian pun dimulai tiba-tiba guru BK datang dan melerai perkelahian tersebut. Guru BK tersebut bernama wahyu pratiwi lalu mereka bertiga dibawa keruang BK, eko kenapa kamu berkelahi dengan antoni sebenarnya ada masalah apa kok sampai terjadi seperti ini. Gini bu ini gara-gara deni menghina kelas saya, saya jadi nggak terima. Memang menghina seperti apa? Katanya kelas saya jelek nggak bisa main sepak bola, saya kan jadi emosi bu. Terus hubungannya dengan antoni apa? La katanya saya ditantang sama eko bu, jadi saya nggak terima ya saya jorokin aja eko bu sampai jatuh. Kamu dapat informasi itu dari mana? Itu dari deni bu? Deni apa benar yang eko menantang antoni? Nggak bu, sebenarnya saya yang ditantang sama eko, karena saya nggak suka sama timnya eko. Terus kenapa kamu bilang seperti itu kepada antoni? Saya takut bu nggak berani ngelawan eko. Sekarang sudah jelas masalahnya harusnya kalian lebih bisa menahan emosi kalian, minta penjelasan dulu kepada yang bersangkutan biar tidak terjadi commit to user salah komunikasi seperti ini, jangan sedikit-dikit pakai kekerasan atau emosi
149 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
semua permasalahan diselesaikan dengan kepala dingin, mengerti kalian, ayo sekarang kalian bersalaman dan saling meminta maaf
commit to user
150 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BERTEMAN YUK Disuatu pagi yang cerah terlihat seorang siswa yang bernama ogi. Dia berjalan sendiri dan terlihat termenung, lalu datanglah pujiyanto menyapa. Ogi yang terlihat masih sedih tak menghiraukan sapaan tersebut karena dalam pikirannya masih dipenuhi oleh kata-kata dari siti yang menganggap bahwa ogi adalah orang yang culun dan banyak kekurangan. Dengan tiba-tiba puji pun menghampiri lalu berkata kenapa kemu ngelamun aja, ada masalah apa? Boleh tahu nggak aku, nggak kok ji aku hanya sedih kenapa aku ini diciptakan nggak kaya teman-teman yang lain, yang tampan, yang tinggi, yang pintar, yang kulitnya putih paling nggak aku dilahirkan dari keluarga yang kaya. Kamu lihat aku udah dari kalangan nggak punya terus pendek item lagi mana ada yang mau bertemen dengan aku, sedangkan aku banyak kekurangan nggak sesempurna teman yang lain. Gi walaupun kamu itu terlihat banyk kekurangan tapi aku yakin kamu juga banyak kelebihan kamu orang yang periang dan tidak membeda-bedakan teman itu yang aku suka dari pertemanan kita, biar orang lain berkata apa sesuka hati mereka yang terpenting kamu harus jadi diri kamu sendiri. Ditempat yang berbeda berkumpulah anak-anak orang yang paling populer dan salah satu anak populer tersebut adalah siti suryani. Luluk kamu lagi ngapain sich kok sibuk banget, nggak kok sit memang ada apa? Tahu nggak kemaren ogi masak ngajak gue temenan sama dia, nggak banget khan.lalu solikah datang dan menanggapi percakapan tersebut. Wah berani banget dia pengin dihajar apa? Nggak usah likah nggak penting banget dia kita urusin kata siti sambil dandan memakai make-up. Luluk pun menanggapi jangan gitu walaupun gitu dia tetap teman kita, dia orangnya baik kok, ramah lagi aku pernah ditolong sama dia. What’s luk, jangan-jangan kamu suka yaa sama ogi terus rico mau kamu buang kemana luk?ih apa sich aku memuji bukan berarti aku suka tapi memang kenyataannya dia orangnya baik. Likah gimana kalau kita ngerjain ogi kamu to user setuju nggak? Wah setuju bangetcommit sit, gimana kalau dia pas kekamar mandi lalu
151 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kita guyur pakai air biar basah semua pakaiannya, wah ide bagus banget tu kapan kita ngelakuin itu. Nanti aja pas istirahat kita kerjain dia gimana? Luluk menjawab jangan ach kasihan dia, kenapa sich luk kamu nggak usah ikut campur. Bel istirahat pun berbunyi dan sesuai dugaan mereka berdua benar ternyata ogi masuk kamar mandi lalu mereka mengguyur ogi sehingga pakaian ogi pun basah, ogi hanya bisa diam. Husein yang mengetahui kejadian itu lalu memarahi siti dan likah kemudian membantu ogi. Ayo gi kita laporkan guru BK aja biar mereka kampok dan nggak ngerjain kamu lagi, nggak usah sen nggak apa-apa kok. Bel sekolah pun berbunyi dan ternyata tanpa disangka siti dan likah mengalami kecelakaan dijalan pas disaat ogi sedang berjalan dan ogi langsung menolong mereka dan membawa mereka ke pukesemas terdekat. Siti dan likah pun tersadar bahwa apa yang meraka lakukan selama ini salah dan mereka meminta maaf pada ogi dan menyulurkan tangan sebagai tanda pertemanan.
commit to user