KANTOR CABANG Gorontalo Jl. Agus Salim (d/h Jl. HB Yasin) No. 218 Kel. Wumialo, Kec. Kota Tengah Gorontalo 96158, Gorontalo Telp. (0435) 828 772 Fax. (0435) 831 779
Banda Aceh Jl. Teungku Imum Lueng Bata No. 90 Kel. Blang Cut, Kec. Lueng Bata Banda Aceh 23248, Nanggroe Aceh Darussalam Telp. (0651) 34 992 Fax. (0651) 34 993
Jambi Jl. Sultan Agung No. 08, RT 07 RW 03 Kel. Murni, Kec. Telanaipura Jambi 36121, Jambi Telp. (0741) 32 002 Fax. (0741) 32 610
Bandung Ruko Kopo Plaza Kav. C No. 8 Jl. Peta-Lingkar Selatan Kel. Sukaasih, Kec. Bojongloa Kaler Bandung 40232, Jawa Barat Telp. (022) 604 1000 Fax. (022) 601 9427 Banjarmasin Jl. Jend. A. Yani KM 3 No. 99, RT 15 RW 05 Kel. Sungai Baru, Kec. Banjar Timur Banjarmasin 70233, Kalimantan Selatan Telp. (0511) 327 0234 Fax. (0511) 327 0366 Baturaja Jl. Jend A. Yani No. 1003, RT 16 RW 06 Kel. Tanjung Baru, Kec. Baturaja Timur Ogan Komering 32113, Sumatera Selatan Telp. (0735) 322 966 Fax. (0735) 325 677 Belitung (Tanjung Pandan) JL Jend Sudirman No 03 C RT 016/03 kel Tanjung Pandan, Kota Kec Tanjung Pandan Belitung Telp. (0719) 255 69, Fax. (0719) 256 33 Bengkulu Jl. Danau No. 37, RT 01 RW 01 Kel. Panorama, Kec. Singaran Pati Bengkulu 38227, Bengkulu Telp. (0736) 20 630 Fax. (0736) 20 554 Bogor Jl. Raya Tajur No. 79A, RT 002 RW 007 Muara Sari, Bogor Selatan, Jawa Barat Telp. (0251) 824 5450 Fax. (0251) 824 5441 Denpasar Jl. Gatot Subroto Timur No. 105, Penatih Denpasar 80239, Bali Telp. (0361) 466 067 Fax. (0361) 464 397
Padang Jl. Andalas No. 2D, Pasar Simpang Haru Kel. Sawahan Timur, Kec. Padang Timur Padang, Sumatera Barat Telp. (0751) 892 899 Fax. (0751) 892 898
Sampit Jl. D.I. Panjaitan No. 41C RT 026 RW 05 Sampit 74322 Telp: (0531) 33 588 Fax: (0531) 88 585
Palangkaraya Jl. G. Obos No. 79B, RT 04 RW 02 Kel. Menteng, Kec. Jekan Raya Palangkaraya 73112, Kalimantan Tengah Telp. (0536) 322 2114 Fax. (0536) 322 1909
Kudus Jl. Pemuda No. 100A Kel. Wergu Kulon, Kec. Kota Kudus 59318, Jawa Tengah Telp. (0291) 445 776 Fax. (0291) 441 139
Palembang Jl. Angkatan 45 No. 2 RT 42 RW 12 Kel. Lorok Pakjo, Kec. Ilir Barat I Palembang 30137, Sumatera Selatan Telp. (0711) 563 0014-6 Fax. (0711) 360 838
Lhokseumawe Jl. Darussalam No. 2 Kel. Kampung Jawa, Kec. Banda Sakti Lhokseumawe 24351, Nanggroe Aceh Darussalam Telp. (0645) 40 073 Fax. (0645) 40 192
Makassar Jl. Veteran Utara No. 230B Kec. Mardekaya, Makassar 90141, Sulawesi Selatan Telp. (0411) 361 5140 Fax. (0411) 361 6141 Malang Jl. Kahuripan No. 5 Kel. Kauman, Kec. Klojen Malang 65119, Jawa Timur Telp. (0341) 352 113 Fax. (0341) 351 674
Pangkalpinang Jl. Soekarno Hatta No. 4, RT 14 Kel. Kampung Dul, Kec. Pangkalan Baru Bangka Tengah 33171, Kepulauan Bangka Belitung Telp. (0717) 436 372 Fax. (0717) 432 226 Parepare Jl. Baumassepe No. 6 Km 5 Kel. Lumpue, Kec. Bacukiki Barat Parepare 91123, Sulawesi Selatan Telp. (0421) 28 202 Fax. (0421) 331 0457
Mataram Jl. Brawijaya No. 24 Kel. Cakranegara Timur, Kec. Cakra Selatan Mataram, Nusa Tenggara Barat Telp. (0370) 645 111 Fax. (0370) 629 363 Medan Jl. Pasar Satu Ring Road No. 26 Kel. Tanjung Sari, Kec. Medan Selayang Medan 20132, Sumatera Utara Telp. (061) 822 8778 Fax. (061) 821 3395
Sintang Jl. Lintas Melawi No. 214 RT 007 RW 002 Sintang 78612, Kalimantan Barat Telp. (0565) 24 800 Fax. (0565) 23 220 Surabaya Jl. Ngagel Jaya No. 39 Kel. Pucang Sewu, Kec. Gubeng Surabaya 60271, Jawa Timur Telp. (031) 504 7718 Fax. (031) 504 7732
Tegal Jl. Laksda Yos Sudarso No.22. RT 002 RW 011 Kel. Tegal Timur, Kec. Mintaragen Tegal 52121 Telp: (0283) 320 790 Fax: (0283) 340 754
Pematang Siantar Jl.Sangnawaluh, Komp. Megaland Blok B No. 15 Kel. Sihopat Suhu, Kec. Siantar Timur Pematang Siantar, Sumatera Utara Telp. (0622) 460 460, Fax. (0622) 460 461 Pontianak Komplek Ruko Pontianak Mall Blok AA No. 6 Jl.Teku Umar / I Gusti Sulung Lelanang Pontianak 78121, Kalimantan Barat Telp. (0561) 767 260 Fax. (0561) 767 360 Purwokerto Jl. Kawedanan No. 1, RT 009 RW 003 Kel. Kranji, Kec. Purwokerto Timur Banyumas 53116, Jawa Tengah Telp. (0281) 640 444 Fax. (0281) 640 456
Yogyakarta Ruko 1 RT. 42 RW. 12 Jl. HOS Cokroaminoto No. 96 Kel. Tegalrejo, Kec. TegalrejoYogyakarta 55244, DI Yogyakarta Telp. (0274) 619 696 Fax. (0274) 619 846 Pangkalan Bun Jl. A.Yani KM 2 RT.18A RW.06 (Samping Auto 2000) Kel. Baru Kec. Arut Selatan Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah Telp. (0532) 206 5365 (hunting) Fax. (0532) 276 39 Langsa *(Open in 2015) Jl. A. Yani No 8 Kel. Payabujuk Seuleumak Kec. Langsa Baru Kota Langsa Aceh Telp. (0641) 214 25 Fax. (0641) 214 17
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. Kantor Perwakilan Tangerang
Kantor Pusat
Kantor Perwakilan Bekasi
Komplek Ruko Gading Serpong Jl. Boulevar Gading Serpong Blok BA-2 No. 22 Tangerang 15310 Telp: 021-54220890, 021-54220891, 021-54220892 Fax : 021-54220893
Plaza Chase Lantai 15, Jl.Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta 12920, Indonesia Telp. 021-520 0434 (Hunting) Fax. 021-5209160
Perkantoran Grand Mall D-35 Jl. Jend. Sudirman, Kranji, Bekasi 1700 Telp: 021-88966434 Fax : 021-88966463
www.bpfi.co.id
Facing Challenges, Delivering Results
Surakarta (Solo) Jl. Slamet Riyadi No. 217 RT 001 RW 006 Kel. Kemlayan, Kec. Serengan Surakarta 57151, Jawa Tengah Telp. (0271) 643 540 Fax. (0271) 648 867
Pekanbaru Jl. Riau No. 188A Kel. Tampan, Kec. Payung Sekaki Pekanbaru 28292, Riau Telp. (0761) 36 882 Fax. (0761) 35 725
Manado Komplek s Ruko Bahu Mall Blok S No. 3 Jl. Wolter Monginsidi, Kel. Bahu, Kec. Malalayang Manado 95115, Sulawesi Utara Telp. (0431) 888 0456 Fax. (0431) 888 0508
Sidoarjo Ruko Citra Indah Blok RE-11 Jl. KH. Mukmin, Sidoarjo 61214 Jawa Timur Telp. (031) 807 5311 Fax. (031) 807 5315 Singkawang JL. Diponegoro No. 39 RT 45 RW 19 Kel. Pasiran, Kec. Singkawang Barat Telp. (0562) 464 6812 (Hunting) Fax. (0562) 464 6811
Palu Jl. Basuki Rahmat No. 44B Kel. Tatura Selatan, Kec. Palu Selatan Palu, Sulawesi Tengah Telp. (0451) 486 063 Fax. (0451) 483 176
Lubuklinggau Jl. Yos Sudarso, RT 05 Kel. Margahayu, Kec. Lubuk Linggau Selatan II Lubuk Linggau 31626, Sumatera Selatan Telp. (0733) 451 200 Fax. (0733) 451 500
Semarang Jl. Brigjen Katamso No. 52B Majapahit Kel. Karang Tempel, Kec. Semarang Timur Semarang 50125, Jawa Tengah Telp. (024) 831 3655 Fax. (024) 844 3868
Facing Challenges, Delivering Results
Depok Ruko ITC Depok No. 12B, Jl. Margonda Raya No. 56 Kel. Depok, Kec. Pancoran Mas Depok 16431, Jawa Barat Telp. (021) 7721 6301 Fax. (021) 7721 5078
Kendari Jl. Jend. A. Yani No. 165, RT 001 RW 003 Kel. Anaiwoi, Kec. Kadia Kendari 93117, Sulawesi Tenggara Telp. (0401) 319 4375 Fax. (0401) 319 6292
Samarinda Ruko Mitra Mas 8 No. 31 Jl. Jend. A. Yani Kel. Temindung Permai, Kec. Sungai Pinang Samarinda 75117, Kalimantan Timur Telp. (0541) 770 811 Fax. (0541) 770 985
2014 Annual Report
Bandar Lampung Jl. Pangeran Antasari No. 96K RT 011 Kel. Kedamaian Kec. Tanjung Karang Timur Bandar Lampung 35127 Telp. (0721) 260 311 Fax. (0721) 242 124
Metro - Lampung JL. Mayjend Ryacudu Pojokan Gg. Melati RT. 40 RW. 07 Kel. Metro Pusat Kodya. Metro Provinsi. Lampung Telp. (0725) 7852251 Fax. (0725) 7852250
Laporan Tahunan
Balikpapan Jl. MT Haryono No. 8, RT 63 Kel. Damai, Kec. Balikpapan Selatan Balikpapan 76114, Kalimantan Timur Telp. (0542) 887 0109 Fax. (0542) 887 0107
Laporan Tahunan
2014 Annual Report
“FACING CHALLENGES, DELIVERING RESULTS” “Mengatasi Tantangan, Memberikan Hasil” Memperingati 20 tahun perjalanan kami dalam melayani masyarakat, kami sungguh merasa terberkati hingga dapat menjadi seperti sekarang ini. Kami telah menghadapi berbagai tantangan sulit. Namun melalui komitmen, kebulatan tekad dan kerja keras, kami berhasil mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Kami bangga atas semua pencapaian yang berhasil kami raih selama ini. Meskipun menghadapi berbagai ujian, kami selalu mencapai hasil yang baik. Kami percaya bahwa dengan menghadapi berbagai tantangan, Perusahaan kami menjadi lebih kuat dan lebih baik... Celebrating our 20 year journey in serving the people, we are truly blessed to be where we are now. We have faced some tough challenges. But through our commitment, determination and hard work, we succeeded in overcoming those challenges. We are proud of our achievements over the years. Despite many trials, we continue to deliver good results. We believe that through overcoming these challenges our Company will become even stronger and better...
DAFTAR ISI
Table of Contents
Ikhtisar Umum Ikhtisar Keuangan Ikhtisar Saham Penghargaan Peristiwa Penting Laporan Komisaris Utama Laporan Direktur Utama Profil Perusahaan Visi, Misi, Tujuan Jejak Langkah Struktur Organisasi Profil Dewan Komisaris Profil Dewan Direksi Informasi Anak Perusahaan Analisis Pembahasan Manajemen Saham dan Kepemilikan Tinjauan Laporan Keuangan Tinjauan Pendukung Usaha Komposisi Karyawan Jaringan Tinjauan Industri dan Strategi Usaha 2015 Tata Kelola Perusahaan Manajemen Risiko Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pernyataan Dewan Komisaris & Dewan Direksi Atas Laporan Tahunan 2014 Laporan Auditor Independen
3 4 5 6 7 8 12 16 17 18 19 20 22 24 25 27 31 38 40 42 43 44 52 55 57 59
General Performance Highlights Financial Highlights Share Highlights Awards Event Highlights Message from the President Commissioner Message from the President Director Company Profile Vision, Mission, Objective Milestones Organization Structure Board of Commissioners Profile Board of Directors Profile Affiliated Companies Management Analysis and Discussion Share and Shareholder Composition Financial Statement Review Business Support Review Employee Composition Network 2015 Industry and Business Strategy Review Good Corporate Governance Risk Management Corporate Social Responsibility Statement on The Accuracy of The Annual Report 2014 Independent Auditor’s Report
IKHTISAR UMUM
General Performance Highlights
33,5%
7,5%
4,1%
Total aset naik dari Rp 799 miliar menjadi Rp 1.067 miliar naik 33,5%
Total pendapatan naik dari Rp 208,3 miliar menjadi Rp 224,1 miliar - naik 7,5%
Total assets increased from IDR 799 billion to IDR 1,067 billion – increased 33.5%
Total revenues increased from IDR 208.3 billion to IDR 224.1 billion – increased 7.5%
Pendapatan dari pembiayaan konsumen naik dari Rp 115,6 miliar menjadi Rp 120,3 miliar – naik 4,1% Revenue from consumer financing increased from IDR 115.6 billion to IDR 120.3 billion – increased 4.1%
8,8%
8.245
Laba bersih (komprehensif) meningkat dari Rp 37,2 miliar menjadi Rp 40,5 miliar – naik 8,8%
Jumlah pembiayaan kendaraan bermotor roda empat yang diberikan bertambah dari 8.169 unit menjadi 8.245 unit.
Net profit (comprehensive) increased from IDR 37.2 billion to IDR 40.5 billion – increased 8.8%
Total number of vehicles financed increased from 8,169 units to 8,245 units
47
Cabang
Branches & Rep. Offices
Jumlah kantor cabang dan perwakilan dalam jaringan BPF bertambah menjadi 47 kantor di seluruh Indonesia BPF network of branches and representative offices increased to 47 offices in Indonesia
Units
737
Karyawan Employees
Jumlah karyawan BPF meningkat menjadi 737 orang. Total number of BPF employees increased to 737
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
3
IKHTISAR KEUANGAN
Financial Highlights
(dalam juta rupiah in million rupiah)
2014
2013
2012
1.067.432 632.296 435.136
799.047 578.374 220.673
529.226 340.746 188.480
224.132 (169.363) 54.769
208.342 (161.827) 46.514
158.576 (119.184) 39.392
-
10
115
(981)
828
787
53.787
47.332
38.720
40.733 40.477
36.279 37.193
29.264 30.138
40,25
35,33
29,26
18,06%
17,85%
19,00%
4,33%
5,60%
6,71%
12,34%
18,18%
17,09%
67,75%
87,09%
75,91%
192,83%
282,72%
193,26%
Neraca Balance Sheet Aset Assets Kewajiban Liabilities Ekuitas Equity Laba Rugi Profit and Loss Jumlah Pendapatan Total revenues Jumlah Beban Total expenses Laba Usaha Operating profit Keuntungan/kerugian atas dilusian kepentingan pada entitas asosiasi (Loss) gain on dilution of interest in associated entities Bagian keuntungan/kerugian entitas asosiasi Share of (loss) profit of associated entities Laba sebelum taksiran pajak penghasilan Profit before income taxes Laba bersih tahun berjalan Net profit for the year Total laba bersih (komprehensif) tahun berjalan Total net profit (comprehensive) for the year Laba bersih per saham dasar Basic earnings per share Rasio Rentabilitas Profitability Ratios Laba bersih terhadap jumlah pendapatan Net profit : revenue Laba bersih terhadap rata-rata jumlah aset Net profit : Average assets Laba bersih terhadap rata-rata jumlah ekuitas Net profit : Average equity Rasio Solvabilitas Solvency Ratios Jumlah Kewajiban terhadap rata-rata jumlah aset Liabilities : Average assets Jumlah Kewajiban terhadap rata-rata jumlah ekuitas Liabilities : Average equity Indikator Penting Lain Other Important Indicators Jumlah Cabang Number of branches Jumlah Pembiayaan roda empat Number of vehicles financed Jumlah Karyawan Number of employees
47 8.245
43 8.169
40 7.256
737
657
570
(dalam miliar rupiah in billion rupiah)
2012
4
2013
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
2014
40
37
30
169
Laba bersih (komprehensif) Net profit (comprehensive)
161
119
Beban Expense
224
208
158
435
632
1.067
220
Pendapatan Revenue
578
799
188
340
529
Aset, Kewajiban, Ekuitas Assets, Liabilities, Equity
2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014
IKHTISAR SAHAM
Share Highlights
Harga Saham (Rp) Share Price (IDR) Keterangan Description
2014
2013
2012
580 420 570
430 180 420
340 151 180
1.012.130.340 40,25
1.000.000.000 35,33
1.000.000.000 29,26
Harga Tertinggi Highest price Harga Terendah Lowest price Harga Penutupan Closing price Jumlah lembar saham Number of shares Laba bersih per saham Net profit Per share
Harga Saham Penutupan (Rp) Monthly Closing Price (IDR) 600 550 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
2012
2013
2014
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
5
PENGHARGAAN
Awards
2014 Tahun 2014 adalah tahun penuh prestasi bagi BPF. Seperti tahun-tahun sebelumnya, BPF secara konsisten memperoleh penghargaan atas kinerja yang sangat baik, berkat kerja keras dan komitmen seluruh tim yang didukung strategi usaha yang tepat.
2014 was a good year for BPF. As in previous years, BPF was consistently awarded for its excellent performance, made possible by the hard work and commitment of the entire team working in tangent with appropriate business strategies.
1. The Best 3rd Corporate Communication for Indonesia Multifinance Company dari Economic Review. The Best 3rd Corporate Communication for Indonesia Multifinance Company from the Economic Review. 2. Infobank Multifinance Awards 2014 atas Kinerja Keuangan “Sangat Bagus” 2013. Infobank Multifinance Awards 2014 for “Sangat Bagus (Excellent)” Financial Performance 2013. 3. The Best 3rd Listed Company for Indonesia Multifinance Company dari Economic Review. The Best 3rd Listed Company for Indonesia Multifinance Company from the Economic Review . 4. Penghargaan atas Kinerja Keuangan “Sangat Bagus” 2009-2013 dari Infobank. “Sangat Bagus” (Excellent) Financial Performance 2009-2013 from Infobank. 5. Salah satu dari Sepuluh Perusahaan Pembiayaan Terbaik Tahun 2014 untuk kategori Aset di Bawah Rp 1 triliun dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). Top Ten Best Finance Companies 2014 for companies with total assets below IDR 1 trillion from the Indonesian Financial Services Association (IFSA/APPI).
6
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
PERISTIWA PENTING
Event Highlights
Mei
Juni
Pembukaan Cabang Metro Lampung, Sumatera Opening of Metro Branch Lampung, Sumatera
Juli
Pembukaan Cabang Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah Opening of Pangkalan Bun Branch, Central Kalimantan
Pembukaan Cabang Singkawang, Kalimantan Barat Opening of Singkawang Branch, West Kalimantan
November
Pembukaan Cabang Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung Opening of Tanjung Pandan Branch, Bangka Belitung Islands
Desember
Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas 1 Rights Issue 1
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
7
LAPORAN KOMISARIS UTAMA
Message from the President Commissioner
8
Para pemegang saham yang terhormat,
Dear valued shareholders,
Tahun 2014 adalah tahun yang penuh kesan bagi kami. Selain merayakan 20 tahun perjalanan berdirinya Perusahaan yang merupakan cikal bakal PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPF), di tahun 2014 kami juga memperingati 10 tahun sejak masuknya Perusahaan dalam grup Batavia Prosperindo.
The year 2014 is a memorable year for PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPF). We celebrate 20 years since the Company’s establishment and 10 years since it has been incorporated into the Batavia Prosperindo group.
Menilik kembali perjalanan Perusahaan, betapa kami sungguh bersyukur dan berbangga atas segenap pencapaian dan prestasi yang berhasil ditorehkan.
Looking back at BPF’s journey, we are grateful and proud of all the achievements and accomplishments that have been made so far.
Pada November 2004, Perusahaan memiliki modal sebesar Rp 10 miliar dan total aset sebesar Rp 50 miliar. Dalam kurun waktu 10 tahun setelahnya, BPF telah berkembang menjadi sebuah perusahaan pembiayaan yang terkemuka dengan nilai modal lebih dari Rp 430 miliar dan total aset sebesar Rp 1,1 triliun. Pertumbuhan rata-rata sebesar 25% per tahun yang berhasil diraih sungguh merupakan prestasi yang patut dirayakan.
In November 2004, the Company’s capital was IDR 10 billion with total assets of IDR 50 billion. Within 10 years, BPF has grown into one of the leading finance companies in Indonesia with over IDR 430 billion in capital and over IDR 1.1 trillion in total assets. The 25% annual growth rate is truly a celebrated accomplishment.
Secara ukuran perusahaan pun BPF menunjukkan perkembangan yang pesat. Perusahaan yang sebelumnya hanya memiliki 3 cabang (berlokasi di Jakarta, Bekasi, dan
In terms of size, BPF has also shown a rapid growth. Starting with only 3 branches located in Jakarta, Bekasi and Tangerang, in November 2004 BPF’s network has expanded into 47
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Tangerang) pada November 2004, kini telah memiliki 47 cabang dan kantor perwakilan yang tersebar di seluruh Nusantara dan secara konsisten terus menambah jumlah cabangnya setiap tahun. Jumlah karyawan terus meningkat dari sekitar 40 orang pada tahun 2004 menjadi lebih dari 700 orang per akhir 2014.
branches and representative offices spread across the country by the end of 2014; consistently opening more branches each year. Consequently, the number of staff has grown from approximately 40 in 2004 to more than 700 by the end of 2014.
Seluruh tim manajemen dan segenap jajaran karyawan selalu memfokuskan segala usaha untuk meraih hasil kinerja bersama yang terbaik. Visi, misi, dan tujuan perusahaan pun senantiasa menjadi inspirasi dan dasar dari segala strategi yang diterapkan.
Our management team and staff continue to focus all the efforts to achieve the best in team performance. The Company’s vision, mission and objective have always been the inspiration and platform from which every business strategy is developed and implemented.
Kombinasi dari semua itulah yang selalu menjadi resep efektif yang secara rutin membuahkan berbagai penghargaan dan pengakuan, di antaranya predikat perusahaan pembiayaan “Bagus” dan “Sangat Bagus” dari majalah Infobank yang selalu berhasil diraih setiap tahun sejak tahun 2005 hingga 2014, The Best 3rd Corporate Communication for Indonesia Multifinance Company dari Economic Review, sebagai salah satu dari sepuluh Perusahaan Pembiayaan Terbaik Tahun 2014 untuk kategori aset dibawah 1 Triliun (penilaian terhadap kinerja usaha di tahun 2013) dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) dan The Best 3rd Listed Company for Indonesia Multifinance Company dari Economic Review. Meninjau Hasil Tahun 2014
This valuable combination of BPF’s characteristics has proven to be an effective formula in our achievements. Awards have been won and acknowledgements have been forthcoming, including the Infobank Multifinance Awards for “Bagus (Good)“ and “Sangat Bagus (Excellent)” financial performance which BPF has received since 2005 to 2014, The Best 3rd Corporate Communication for an Indonesian Multifinance Company from the Economic Review, one of the Top Ten Best Finance Companies 2014 for companies having total assets below IDR 1 trillion from the Indonesian Financial Services Association (IFSA/APPI) (based on 2013 performance assessment) and The Best 3rd Listed Company for Indonesia Multifinance Company from Economic Review.
Dari hasil tinjauan dan analisis, tim manajemen sudah memprediksi bahwa tahun 2014 akan memberikan tantangan yang cukup besar bagi BPF. Secara global maupun nasional, tren perekonomian menunjukkan perlambatan di berbagai negara maupun industri sejak 2013.
Based on various reviews and analysis, BPF’s management predicted in late 2013 that 2014 would be a challenging year for the Company. Both global and national economic trends were showing a slowdown in many countries and industries.
Selain prediksi kenaikan tingkat suku bunga, ketidakstabilan nilai tukar mata uang dan pergerakan harga berbagai komoditas (karet, hasil tambang, minyak dan gas bumi, batubara, dan lainnya) di tahun 2014 negara Indonesia menyelenggarakan dua kali pemilihan umum (pemilu), yaitu pemilu legislatif di bulan April dan pemilu presidensial di bulan Juli.
In addition to the rising interest rates, the volatile exchange rates and the declining commodity prices (especially rubber, mining products, oil and gas, coal, etc.) Indonesia’s economy was also affected by the two general elections in 2014, the legislative election in April and the presidential election in July.
Tantangan kenaikan tingkat suku bunga menjadi perhatian utama manajemen BPF, karena berimbas pada turunnya kinerja penjualan dan pembiayaan di industri otomotif dan mengakibatkan berkurangnya pendapatan. Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memberlakukan peraturan baru atas tarif premi asuransi pada Maret 2014, yang turut mempengaruhi kinerja industri otomotif.
Our management team has particularly focused on the rising interest rates which had an impact on automotive sales as well as the financial services industry; it would directly affect BPF’s revenue. Another issue of concern was the new regulation on insurance premiums imposed by the Otoritas Jasa Keuangan (OJK/ Financial Services Authority) in March 2014, which also affected the automotive industry.
Dengan naiknya tingkat suku bunga, maka biaya dana (cost of funds) yang harus ditanggung jadi lebih berat. Untuk menyiasati tantangan tersebut, manajemen melaksanakan rights issue di tahun 2014. Dengan demikian, Perusahaan memperoleh tambahan dana untuk mengantisipasi biaya bunga yang naik. Rights issue telah berlangsung pada bulan Desember 2014, dan karenanya dampak positifnya akan terlihat di tahun 2015. Dari rights issue tersebut, BPF berhasil menghimpun suntikan dana sekitar Rp 180 miliar.
An increase in interest rates would certainly increase the Company’s cost of funds. To overcome this challenge, BPF held a rights issue in 2014. The acquired fund of IDR 180 billion would be an effective solution in anticipation of the increased costs. The right issue was held in December 2014, but the benefit will only take effect in 2015.
Meski di tahun 2013 BPF sudah mulai mencapai kepemilikan total aset senilai Rp 1 triliun, di awal tahun 2014 BPF
Whilst BPF has reached IDR 1 trillion in total assets in 2013, we secured our classification as a company with assets over IDR
2014 Results Review
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
9
10
telah memantapkan posisinya sebagai perusahaan pembiayaan berkategori total aset di atas Rp 1 triliun. APPI mengklasifikasikan perusahaan pembiayaan menjadi 3 kategori, yaitu perusahaan beraset kurang dari Rp 1 triliun, aset Rp 1 triliun – Rp 5 triliun, dan aset di atas Rp 5 triliun.
1 trillion in 2014. In terms of total assets IFSA (APPI) classifies finance companies into 3 categories, below IDR 1 trillion, IDR 1 trillion-5 trillion and above IDR 5 trillion.
Perluasan pangsa pasar terus dilakukan dengan menambah jumlah cabang di daerah baru yang potensial. Pada tahun 2014, kami membuka 4 cabang baru di beberapa kota di Indonesia, sehingga kini BPF memiliki total 47 cabang dan kantor perwakilan. Strategi ini efektif untuk memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan.
We continue to expand our market by consistently opening more branches in new potential regions. In 2014 we opened 4 new branches throughout Indonesia bringing a total of 47 branches and representative offices by the end of the year. This strategy has been effective to expand the company’s existing market and overall revenue.
Sesuai rencana sebelumnya di tahun 2013, BPF telah mendirikan sebuah anak perusahaan pembiayaan bernama PT Malacca Trust Finance (MTFI) yang dikhususkan pada bidang alat berat, seperti truk, excavator, crane, forklift, dan lainnya. Sebelumnya Perusahaan telah menjajaki bidang pembiayaan alat berat ini sejak tahun 2011 dan manajemen menilai bahwa peluangnya sangat menjanjikan. Perluasan bisnis ke bidang alat berat ini merupakan strategi diversifikasi dari lini bisnis utama BPF di bidang pembiayaan kendaraan roda empat.
As already planned in 2013, BPF established a subsidiary, PT Malacca Trust Finance (MTFI) which specializes in heavy equipment financing (such as truck, crane, forklift, etc.). Our management team has formed a view that this business presents a promising opportunity, based on BPF’s study in this sector since 2011. Expanding our business to this new market is our diversification strategy to our main business line in the automotive financing industry.
Melihat pencapaian yang diraih di penutupan tahun 2014, kami sungguh puas dengan kinerja segenap tim BPF. Meskipun dihadang banyak tantangan yang cukup memberatkan, tapi Perusahaan tetap berhasil menghasilkan kenaikan pendapatan dengan kenaikan laba sebesar 8,8% menjadi Rp 40,5 miliar.
Looking back at the achievements over the past year, we are truly pleased with the entire team’s performance. BPF managed to increase its revenue with a 8.8% profit growth to IDR 40.5 billion despite the tough challenges faced.
Manajemen Perusahaan
Corporate Management
Menurut peraturan OJK sebagai regulator, perusahaan dengan total aset lebih dari Rp 200 miliar harus memiliki sekurang-kurangnya 3 direktur. Saat ini kami sedang dalam proses untuk memenuhi kewajiban ini.
According to OJK’s regulation, any company with over IDR 200 billion total assets should have at least 3 directors. We have proceeded to comply with this requirement and we are currently in the process to fill an additional director position in BPF.
Dengan dilakukannya rights issue, struktur kepemilikan BPF mengalami perubahan. Pemegang saham BPF kini dimiliki oleh Malacca Trust Limited (44,14%), PT Batavia Prima Investama (16,13%), PT Batavia Prosperindo Internasional (10,29%), PT Batavia Prosperindo Sekuritas (7,35%), UOB Kay Hian Pte Ltd. (7,36%) dan publik (14,73%).
The ownership structure of BPF consequently changed as a result of the rights issue. At present, the owners of BPF are Malacca Trust Limited (44.14%), PT Batavia Prima Investama (16.13%), PT Batavia Prosperindo Internasional (10.29%), PT Batavia Prosperindo Sekuritas (7.35%), UOB Kay Hian Pte Ltd. (7.36%) and public (14.73%).
Untuk tetap menjaga proses independensi, manajemen juga mengadakan penggantian rutin perusahaan auditor yang mengerjakan laporan keuangan tahun 2014. Perusahaan auditor sebelumnya adalah BDO Indonesia sedangkan perusahaan auditor yang sekarang adalah Crowe Horwath Indonesia. Juga ada perubahan dua anggota komite audit efektif Januari 2015.
In constant pursuance of maintaining an independent approach, BPF engaged Crowe Horwath Indonesia as the Company’s new auditor for the fiscal year 2014 audit, and ceased the engagement with BDO Indonesia who had been the Company’s previous auditor for the last five years. Effective January 2015 BPF’s Audit Committee has also been reorganized with the replacement of two of its members.
Meninjau Prospek 2015
2015 Outlook
Kondisi ekonomi global diperkirakan akan masih mengalami stagnansi di tahun 2015, termasuk dampak nyatanya pada pergerakan tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang, dan harga komoditas. Imbasnya terhadap industri otomotif masih akan menjadi tantangan berat di tahun 2015 ini. Target penjualan kendaraan roda empat diprediksikan sama dengan pencapaian penjualan di 2014, yaitu 1,2 juta unit (Gaikindo – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia).
The global economic condition is projected to remain stagnant in 2015, and interest rates, exchange rates and commodity prices may well continue to be unfavorable. The automotive industry would still consequently be facing a challenging year. Sales of automotive vehicles is projected to be the same as last year’s 1.2 million units actual sales (Gaikindo – Association of Indonesia Automotive Industries).
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Beban biaya bunga yang akan masih menjadi tantangan bagi BPF di tahun 2015 akan mendapat bantuan positif dari dana yang dihimpun dari rights issue di bulan Desember 2014. Dengan demikian, rata-rata biaya dana untuk pembiayaan di tahun 2015 dapat ditekan.
With interest rates expected to remain high in 2015, BPF will benefit from the additional funds raised from the rights issue held in December 2014. The Company’s average cost of funds is thus expected to be more acceptable in 2015.
Sebagai strategi menanggapi tingginya suku bunga bank yang diperkirakan akan masih tinggi, Perusahaan juga berencana untuk kembali menerbitkan obligasi di tahun 2015. Jika semua kondisi mendukung, penerbitan obligasi akan memberi dampak yang sangat positif untuk menurunkan biaya dana yang harus ditanggung.
Our management team has planned a new corporate bond offering in 2015 to deal with the rising bank interest rates. Providing all of the conditions are favorable, this bond offering will have a positive impact on our cost of funds.
Selain itu, BPF juga akan membuka 6 cabang baru di tahun 2015, yang akan berlokasi di berbagai kota di Sumatera, Jawa, dan Indonesia bagian timur.
In addition, 6 new branches located in Sumatera, Java and eastern Indonesia are scheduled to be opened in 2015.
Secara khusus, kami sangat menghargai dan berterima kasih pada OJK selaku regulator, yang sejak November 2014 telah memberi kesempatan pada perusahaan pembiayaan untuk memperluas usaha pembiayaannya ke bidang multiguna, infrastruktur, investasi, dan pembiayaan berbasis fee. Kebijakan ini akan memberi dukungan dan dorongan pada semua perusahaan pembiayaan untuk menghadapi tantangan pasar yang baru. Sebagai tujuan dan rencana jangka panjang BPF, kami pun akan menerima tantangan ini untuk mengembangkan Perusahaan dan merambah bidang baru.
We would like to express our appreciation to OJK as the regulating body, for enabling finance companies to expand into new businesses such as the multipurpose, infrastructure, investment and fee-based financial services. This policy would encourage and motivate finance companies to enter new markets and contribute in supporting the country’s economic development. We will enthusiastically embrace this opportunity to expand and broaden our horizons in our long term plans and goals.
Kami sungguh mensyukuri segala berkat dan dukungan semua pihak yang selalu menyertai langkah Perusahaan selama 20 tahun ini. Dengan setia dan penuh komitmen dan dengan dukungan semua pihak, terutama para pemegang saham dan segenap jajaran karyawan, BPF akan senantiasa menunjukkan komitmennya untuk selalu meraih hasil yang terbaik.
We are truly blessed and grateful for the continuous support extended to BPF throughout our 20 year journey. With the ongoing support from our stockholders and BPF’s entire team, we are faithfully committed to always achieve for only the best.
Hormat kami,
Sincerely,
Irena Istary Iskandar Komisaris Utama President Commissioner
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
11
LAPORAN DIREKTUR UTAMA
Message from the President Director
12
Para pemegang saham yang terhormat,
Dear valued shareholders,
Dengan gembira dan penuh rasa syukur, kami menyajikan laporan tahunan 2014 PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPF) yang menunjukkan hasil yang baik. Tahun 2014 menandai peristiwa penting dalam sejarah Perusahaan, yaitu 20 tahun perjalanan berdirinya Perusahaan.
It is with great pleasure that we present the 2014 Annual Report of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPF) which reflects the attainment of good performance results. The year 2014 marked an important milestone in BPF’s history, 20 years of our Company’s journey.
Merupakan suatu kebanggaan dan prestasi bagi kami untuk dapat membawa BPF terus tumbuh dan berkembang memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia. Beberapa krisis ekonomi global dan nasional, termasuk krisis tahun 1998, 2008, dan 2010, dapat kami lalui dengan baik dan bahkan selalu menghasilkan kinerja yang positif.
The results represent both our pride and fulfillment in realizing that we have had the ability to develop and grow BPF steadily and continuously, in providing the best service to the people of Indonesia. We were able to survive several global and national economic crises well, including the crises of 1998, 2008 and 2010. Moreover we were able to consistently deliver positive outcomes throughout the years.
Misi BPF untuk menyediakan produk-produk pembiayaan unggul dengan penawaran kompetitif yang mengutamakan kecepatan, efisiensi, dan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada nasabah serta mitra kerja Perusahaan terus memotivasi dan mengiringi setiap langkah strategis kami.
Our mission to offer superior and competitive financial products, ensuring quick-response, efficient and optimum service for our customers and business partners, has always been the powerful motivation that leads every strategic step along BPF’s path.
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Kilas Pandang Kinerja 2014
2014 Performance Review
Secara umum, kami sangat senang dengan kerja keras seluruh tim BPF di tahun 2014 yang tetap menghasilkan peningkatan meski menghadapi berbagai tantangan.
We are generally very happy with the hard work of the whole BPF’s team in 2014. We managed to achieve improvements despite various challenges.
Sejak akhir 2013, sudah dirasakan dan diprediksi bahwa perekonomian pada umumnya dan bisnis pembiayaan mobil menunjukkan tren perlambatan. Beberapa faktor penting yang sangat berpengaruh adalah kenaikan tingkat suku bunga, pergerakan beberapa harga komoditas (terutama karet, kelapa sawit, batubara, dan hasil tambang), gejolak nilai tukar mata uang, serta diselenggarakannya pemilu yang menghasilkan pergantian pemerintah. Industri mobil juga mengalami imbas perlambatan akibat berbagai faktor ekonomi dan politik di atas. Hal ini terlihat dari angka penjualan mobil nasional yang bahkan turun sebesar 2% dari 1,22 juta unit di 2013 menjadi 1,2 juta unit di 2014 (GaikindoGabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia).
Since late 2013, there had been signs indicating a slowdown in the general economy as well as in the car financing business. The rising interest rates, declining commodity prices (in particular rubber, crude palm oil, coal and mining products), volatile exchange rates and the national general elections, were among several major contributing factors. The impact of the slowdown resulted from the above issues also affected the automotive industry. The national automotive sales declined 2% from 1.22 million units in 2013 to 1.2 million units in 2014 (Gaikindo – Association of Indonesian Automotive Industries).
Meski demikian, penerapan berbagai langkah strategis yang diiringi komitmen dan kerja keras seluruh tim telah membawa BPF berhasil meningkatkan laba Perusahaan sebesar 8,8% menjadi Rp 40,5 miliar. Sejak memasuki tahun 2014, kini BPF secara mantap meningkatkan status klasifikasinya dari perusahaan dengan total aset di bawah Rp 1 triliun menjadi perusahaan dengan total aset Rp 1 triliun – Rp 5 triliun.
To manage the prevailing condition, strategic steps were implemented and with the support of our highly committed and hard working team this resulted in 8.8% rise in company profits to IDR 40.5 billion. In early 2014 BPF has elevated its asset classification status from a company having total assets below IDR 1 trillion to a company with total assets in the IDR 1 trillion - 5 trillion category.
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memperluas dan meraih pangsa pasar baru, BPF secara konsisten terus menambah jumlah cabangnya di seluruh Indonesia. Pada tahun 2014, kami membuka 4 cabang baru, yaitu masing-masing di Metro Lampung (Sumatera), Pangkalan Bun (Kalimantan Tengah), Singkawang (Kalimantan Barat), dan Tanjung Pandan (Kepulauan Bangka Belitung).
As part of our long term strategic plan for expansion and gaining new markets, BPF continues to open new branches throughout Indonesia in a consistent manner. In 2014 we added 4 new branches in Metro (Lampung, Sumatera), Pangkalan Bun (Central Kalimantan), Singkawang (West Kalimantan) and in Tanjung Pandan (Bangka Belitung islands).
Komitmen dan dedikasi dari seluruh tim kerja kami juga membuahkan beberapa penghargaan di tahun 2014, yaitu dari Infobank atas Kinerja Keuangan “Sangat Bagus” 20092013, juga Kinerja Keuangan “Sangat Bagus” untuk tahun 2014, The Best 3rd Corporate Communication for Indonesia Multifinance Company dari Economic Review, sebagai salah satu dari Sepuluh Perusahaan Pembiayaan Terbaik Tahun 2014 untuk kategori aset di bawah Rp 1 triliun (penilaian dilakukan terhadap kinerja usaha di tahun 2013) dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) dan The Best 3rd Listed Company for Indonesia Multifinance Company dari Economic Review.
Our team’s exceptional commitment and dedication have again brought remarkable acknowledgements in 2014, Infobank Awards 2014 for “Sangat Bagus (Excellent)” Financial Performance 2009-2013, “Sangat Bagus (Excellent)” performance award also for 2014, The Best 3rd Corporate Communication for an Indonesian Multifinance Company from the Economic Review, one of the Top Ten Best Finance Companies 2014 for companies having total assets below IDR 1 trillion from the Indonesian Financial Services Association (IFSA/APPI) (based on 2013 performance assessment) and The Best 3rd Listed Company for Indonesia Multifinance Company from Economic Review.
Tinjauan Pengelolaan Bisnis
Business Management Review
Dalam menghadapi berbagai situasi yang menjadi tantangan di tahun 2014, manajemen BPF telah mempersiapkan langkah-langkah strategis. Kami gembira bahwa penerapan strategi tersebut terbukti efektif dan menunjukkan hasil yang positif.
Our management team implemented several pre-planned strategies to respond to the challenges facing BPF in 2014, and we are delighted to report the effective and positive results.
Secara garis besar, ada tiga strategi yang kami terapkan sepanjang 2014. Pertama, meningkatkan efisiensi biaya operasional untuk menyiasati berbagai pergerakan harga komoditas yang mempengaruhi bisnis BPF. Kedua, melakukan rights issue untuk menghasilkan dana tambahan
In broad terms, there were three strategic plans applied in 2014. First, to improve operational cost efficiency to deal with the declining price of commodities that affected our business. Second, to hold a rights issue to generate additional funds in anticipation of increased cost of funds resulting from the rise in
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
13
14
sebagai antisipasi atas kenaikan biaya dana (cost of funds), yang merupakan dampak dari kenaikan tingkat suku bunga. Ketiga, membuka cabang di area baru untuk meraih target pasar potensial baru.
interest rates. Third, to open more branches in new areas for gaining new potential markets.
Proses dan persiapan rights issue telah dimulai sejak sebelum pertengahan tahun dan pelaksanaannya sendiri dilangsungkan dengan baik pada Desember 2014. Dari rights issue tersebut BPF kini mendapat tambahan dana baru sebesar Rp180 miliar. Karena rights issue dilaksanakan pada Desember 2014 maka manfaat tambahan dana ini baru akan terlihat di tahun 2015.
Whilst the process and preparation have begun in the first half of 2014, the rights issue was successfully held in December that year. The Company generated IDR 180 billion additional funds from the rights issue. Since it was held in December 2014, the benefits of the additional funds will only take effect in 2015.
Di tahun 2013, manajemen telah berencana untuk mendirikan sebuah anak perusahaan baru di bidang usaha pembiayaan, yang akan difokuskan ke pembiayaan alat berat. Anak perusahaan bernama PT Malacca Trust Finance (MTFI) ini dikembangkan dari analisis dan pengamatan usaha penjajakan BPF selama 2 tahun terakhir dalam bidang tersebut. MTFI mulai beroperasi sejak September 2014.
In 2013 BPF’s management decided and planned to form a new finance company specializing in financing heavy equipment. The new company, PT Malacca Trust Finance (MTFI) would be developed based on our expert analysis and assessment of BPF’s two-year study on this business. MTFI commenced its operations in September 2014.
Selain membuka cabang-cabang baru, tim BPF juga terus menciptakan terobosan-terobosan lain untuk meningkatkan kinerja dan penetrasi pasar. Berbagai program pemasaran inovatif yang diterapkan selama 2014 menunjukkan hasil yang efektif dan baik.
In addition to opening new branches, the management continues to make breakthroughs to improve market penetration and the Company’s performance. Several innovative marketing programs executed during 2014 have shown excellent and effective results.
Sebagai bagian dari tata kelola serta usaha meningkatkan integritas dan efisiensi Perusahaan, manajemen juga memberlakukan sistem pemantauan dan pengendalian ketat atas pelaksanaan Good Corporate Governance melalui proses audit di semua cabang secara terstruktur dan teratur.
In the implementation of good corporate governance, and in striving to continually improve the Company’s level of integrity and efficiency, a strict regime of monitoring and control system is enforced through an orderly and structured audit process in all BPF branches.
Demi menjaga kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan layanan yang diberikan kepada pelanggan, kami selalu memberikan pelatihan untuk para karyawan dari berbagai tingkat. Untuk karyawan yang berhasil memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan Perusahaan, kami secara konsisten memberikan apresiasi sebagai wujud penghargaan dan pendukung motivasi.
In order to safeguard the quality of our human resources, and to improve customer service, trainings are given to staff at all levels. Tokens of appreciation are awarded to those who make significant contributions to the growth and development of the Company.
Menyadari pentingnya peran masyarakat dan komunitas, BPF turut berkontribusi dalam usaha pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai wujud tanggung jawab sosial Perusahaan, di tahun 2014 ini BPF turut berpartisipasi dalam pembangunan sebuah sekolah di Batam melalui Yayasan Batavia Prosperindo Peduli.
As a corporate citizen, the Company acknowledges the important role society and the community play in the running of the nation. BPF thus continues to contribute to the Government’s efforts in improving the nation’s education quality. One specific corporate social responsibility initiative was realized in 2014 when the Company participated in building a school in Batam through Yayasan Batavia Prosperindo Peduli.
Memandang Prospek 2015
2015 Prospects and Plans
Dari prediksi dan pengamatan manajemen BPF maupun berbagai pihak, prospek bisnis di tahun 2015 masih akan menunjukkan kecenderungan yang datar. Melihat perkiraan dan target angka industri mobil 2015 yang diperkirakan sama dengan penjualan pada tahun 2014, secara umum prospek penjualan mobil dan industri pembiayaannya akan masih menghadapi tantangan yang cukup berat.
Predictions and observations from various experts and BPF management indicate that the trend in general economy will remain flat in 2015. The automotive industry 2015 forecast is estimated to be the same as the 2014 sales achievement, which means that the automotive sales and finance business would still have to manage tough challenges this year.
BPF sudah mempersiapkan beberapa strategi untuk mengantisipasi tantangan 2015 tersebut, termasuk dengan tambahan dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan rights issue di akhir tahun 2014. Dengan beberapa kondisi
To manage the challenges of 2015, BPF management has developed several strategic plans including the utilization of the additional funds raised from the rights issue in December 2014. By continuously reviewing and monitoring key economic and
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
yang terus dipantau dan dipertimbangkan, kami juga berencana untuk kembali menerbitkan obligasi di tahun 2015 ini. Dengan langkah tersebut, biaya dana yang harus ditanggung Perusahaan dapat lebih ditekan sehingga dapat meningkatkan kinerja Perusahaan.
financial variables, and based on sound judgement, it is likely that the management will plan for another corporate bond offering this year. The raised funds would enable the Company to further reduce cost of funds, enabling improvements in the Company’s overall performance.
Menurut rencana, BPF akan membuka 6 cabang baru di tahun 2015. Lokasi cabang-cabang baru tersebut akan tersebar di Sumatera, Jawa, dan Indonesia bagian timur.
In 2015 BPF also plans to open 6 new branches in Sumatra, Java and eastern part of Indonesia.
Akhir kata, kami sungguh menyadari bahwa semua yang kami capai sepanjang tahun 2014 merupakan hasil kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak. Berbagai penghargaan yang kami terima juga meneguhkan posisi BPF di industri dan perekonomian nasional dalam melayani masyarakat Indonesia.
In conclusion, we very much realize how every achievement we have made in 2014 could only happen with the remarkable cooperation and support from everyone. The professional awards and acknowledgements we have received confirm BPF’s position in the industry and in the national economy.
Dengan penuh syukur dan kerendahan hati, kami menyampaikan rasa terima kasih kepada semua nasabah, mitra usaha, pemegang saham, dan segenap jajaran karyawan BPF. Sebagai perusahaan keuangan yang mengutamakan integritas dan kepercayaan, kami bersama seluruh tim kerja BPF berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja demi mencapai hasil yang lebih baik lagi.
We would like to express our deepest appreciation and gratitude to all of our loyal customers, business partners, stockholders and BPF staff at all levels. As a financial company of integrity and trust, the whole team is committed to continuously improve BPF’s performance to achieve an even better results.
Hormat Kami,
Sincerely,
Markus Dinarto Pranoto Direktur Utama President Director
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
15
PROFIL PERUSAHAAN
Company Profile
16
Perusahaan cikal bakal PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPF atau Perusahaan) didirikan pada tahun 1994 dan resmi beroperasi dengan izin usaha meliputi bidang sewa guna usaha, anjak piutang, kartu kredit, dan pembiayaan konsumen.
The company, which later became and is now known as PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPF or Company), was established in 1994 and commenced operation with the operating license for financial leasing, receivable factoring, credit cards and consumer financing.
Dalam perjalanan usahanya, Perusahaan kemudian bergabung dengan Group Batavia Prosperindo pada tahun 2004, dan akhirnya berganti nama menjadi PT Batavia Prosperindo Finance pada tahun 2007.
The company then joined Batavia Prosperindo Group in 2004 and changed its name to PT Batavia Prosperindo Finance in 2007.
Pada bulan Juni 2009, PT Batavia Prosperindo Finance melakukan penawaran umum perdana (Initial Public OfferingIPO) dan resmi tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia, dengan kode saham BPFI.
In June 2009, PT Batavia Prosperindo Finance held an Initial Public Offering (IPO) and the shares were officially listed on the Indonesian Stock Exchange as BPFI.
BPF bersama perusahaan induknya memiliki sebuah anak perusahaan di bidang asuransi kerugian, PT Malacca Trust Wuwungan Insurance, yang diakuisisi pada tahun 2011.
Together with its holding company, PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPF) acquired an insurance company PT Malacca Trust Wuwungan Insurance in 2011.
Di tahun berikutnya, BPF mulai merambah bidang pembiayaan alat berat, terutama yang berkaitan dengan sektor pertambangan, infrastruktur, perkebunan, dan penyewaan. Dari hasil penjajakan, BPF kemudian membentuk sebuah anak perusahaan PT Malacca Trust Finance (MTFI) pada tahun 2014, yang khusus bergerak dalam bidang tersebut. Langkah perluasan ini merupakan strategi diversifikasi bisnis utama BPF dibidang pembiayaan kendaraan roda empat.
In the following year, the Company began exploring the heavy equipment financing business segment, particularly relating to mining, infrastructure, plantation and rental sectors. Based on various analysis and assessment on this business, BPF developed a new subsidiary specializing in financing heavy equipment, PT Malacca Trust Finance (MTFI) in 2014. This business expansion is BPF’s diversification strategy to its main business line in the automotive financing industry.
Perusahaan untuk pertama kalinya menerbitkan obligasi bernama Obligasi Batavia Prosperindo Finance I yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 4 Juli 2013. Obligasi dengan rating BBB tersebut terdiri dari 3 seri dengan nilai total Rp 300 miliar dan tingkat bunga tetap.
BPF issued a corporate bond for the first time named Obligasi Batavia Prosperindo Finance I. It was listed on the Indonesian Stock Exchange on July 4, 2013. The BBB rated bond placed a total of IDR 300 billion in 3 tranches and offered fixed interest rates.
Berkantor pusat di Jakarta, BPF terus memperluas jangkauan operasionalnya dengan membuka 4 kantor cabang baru di tahun 2014. Kini BPF memiliki 47 kantor cabang dan perwakilan yang tersebar di 7 daerah regional di seluruh Indonesia, yaitu:
With its head office in Jakarta, BPF continued to expand its operation and opened 4 new branches in 2014. BPF currently has 47 branch and representative offices throughout Indonesia, grouped into 7 regions, namely:
• • • • • • •
• • • • • • •
Jawa bagian barat dan Kalimantan bagian barat Jawa Tengah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat Sumatera bagian utara Sumatera bagian selatan Kalimantan bagian timur Sulawesi
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Western Java and Western Kalimantan Central Java Eastern Java, Bali and West Nusa Tenggara Northern Sumatra Southern Sumatra Eastern Kalimantan Sulawesi
VISI, MISI, TUJUAN
Vision, Mission, Objective
VISI Menjadi salah satu perusahaan pembiayaan terkemuka dan terbaik di Indonesia dengan memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah.
MISI Menyediakan produk-produk pembiayaan unggul dengan penawaran kompetitif yang mengutamakan kecepatan, efisiensi, dan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada nasabah serta mitra kerja perusahaan.
TUJUAN Menciptakan nilai bagi pemegang saham, serta memberikan kontribusi positif bagi lingkungan masyarakat di mana perusahaan berada dan beroperasi.
VISION To become one of the leading and best multifinance companies in Indonesia by offering top quality services to our customers.
MISSION To offer superior and competitive financial products to our customers and business partners, and to ensure quick-response, efficient and optimum services.
OBJECTIVE To create value for our shareholders and to give positive contributions to the community where the Company resides and operates.
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
17
JEJAK LANGKAH
Milestones
2014 • BPF membentuk sebuah anak perusahaan PT Malacca Trust Finance (MTFI) yang khusus bergerak dalam bidang pembiayaan alat-alat berat, beroperasi mulai September 2014. • Pelaksanaan penawaran umum terbatas I (rights issue) pada Desember 2014. • Jumlah cabang BPF mencapai 47 cabang dan kantor perwakilan pada akhir 2014. • BPF established a subsidiary specializing in heavy equipment financing, PT Malacca Trust Finance (MTF) which started its operations in September 2014. • Rights issue was conducted in December 2014. • By end 2014 the Company had 47 branches and representative offices across Indonesia.
2013 • • • •
Malacca Trust Limited menjadi pemegang saham mayoritas PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. Perusahaan menjual obligasi untuk pertama kalinya senilai Rp 300 miliar. Malacca Trust Limited became the majority shareholder of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. The Company offered its first corporate bond with a total value of IDR 300 billion.
2012 Perusahaan memperluas usaha ke bidang pembiayaan alat-alat berat. Jumlah cabang dalam jaringan operasional PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. mencapai 40 cabang dan kantor perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia. The Company expanded its business focus by offering heavy equipment financing. By the end of 2012, the Company had 40 branch and representative offices throughout Indonesia.
2010 PT Batavia Prosperindo Internasional menjadi pemegang saham mayoritas PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. PT Batavia Prosperindo Internasional became the majority shareholder of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
2009 Perusahaan melakukan penawaran umum perdana dan saham PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham BPFI. The Company held an Initial Public Offering (IPO) and PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. shares were officially listed on the Indonesian Stock Exchange.
2007 Perusahaan berganti nama menjadi PT Batavia Prosperindo Finance. The Company changed its name to PT Batavia Prosperindo Finance.
2004 Perusahaan bergabung dengan grup Batavia Prosperindo. The company was acquired by Batavia Prosperindo Group.
1995 Resmi mulai beroperasi sebagai perusahaan pembiayaan berdasarkan izin Menteri Keuangan RI No. 90/KMK.017/1995 tanggal 15 Februari 1995. Officially commenced operating as a multifinance company based on the Minister of Finance Decree No. 90/KMK.017/1995 of February 15, 1995
1994 Perusahaan didirikan. The company was established.
18
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
STRUKTUR ORGANISASI
Organization Structure
Struktur Organisasi Organization Structure
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Dewan Direksi Board of Directors
Teknologi Informasi Information Technology
Audit Internal Internal Audit
Umum dan Sumber Daya Manusia General Administration and Human Resources
Penanggung Jawab Prinsip Mengenal Nasabah Know Your Customer
Divisi Pemasaran Marketing Division
Divisi Operasional dan Risiko Kredit Operational and Risk Management Division
Divisi Pengembangan Development Division
Divisi Akunting dan Keuangan Accounting and Finance Division
Kantor Wilayah Regional Offices
Cabang Branches
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
19
PROFIL DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners Profile
Irena Istary Iskandar Komisaris Utama President Commissioner
Ibu Irena Istary Iskandar menjabat posisi Komisaris Utama PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. sejak tahun 2005. Sebelumnya beliau sudah bergabung di grup perusahaan Batavia Prosperindo sebagai Komisaris PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen sejak 2000, Komisaris PT Batavia Prosperindo Internasional sejak 2003, dan Komisaris Utama Malacca Trust Ltd. sejak 2011. Lahir di Jakarta pada tahun 1974, Ibu Irena meraih gelar Master of Business Administration dan Master of Arts in Public Relations dari European University, Switzerland pada tahun 1996. Perjalanan karir beliau meliputi posisi Manager Pemasaran PT Bira Aset Manajemen (1996-1998), Direktur PT Omegatama Internasional Luas (1998-2003), Komisaris PT Omegatama Internasional Luas sejak 2003, Direktur PT Prima Multi Rasa sejak 2005, dan Komisaris PT Metalindo Sumber Tani sejak 2009. Irena Istary Iskandar was appointed President Commissioner of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. since 2005. She joined the Batavia Prosperindo Group as the Commissioner of PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen since 2000, Commissioner of PT Batavia Prosperindo Internasional since 2003 and President Commissioner of Malacca Trust Ltd. since 2011. Born in Jakarta in 1974, she received her Master of Business Administration and Master of Arts in Public Relations degrees in 1996 from the European University, Switzerland. Her career began as Marketing Manager of PT Bira Aset Manajemen (1996-1998), Director of PT Omegatama Internasional Luas (1998-2003), Commissioner of PT Omegatama Internasional Luas (since 2003) and also currently as Director of PT Prima Multi Rasa (since 2005) and Commissioner of PT Metalindo Sumber Tani (since 2009).
20
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Desti Liliati
Komisaris Independen Independent Commissioner
Ibu Desti Liliati meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Atma Jaya, Jakarta pada tahun 2002. Beliau telah menjadi Komisaris Independen PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. sejak tahun 2010. Lahir di Tanjung Karang, Lampung tahun 1979, Ibu Desti Liliati memulai karirnya di perusahaan akuntansi KAP Prasetyo & Sanjaya (Ernst & Young) sebagai Associate Auditor hingga tahun 2004, lalu bergabung dengan PT Batavia Prosperindo Sekuritas sebagai Manajer di Divisi Corporate Finance (2004 – 2007). Beliau kemudian melanjutkan karirnya sebagai Head of Finance Division PT Strait Finance (2007 – 2010), Head of Finance Division PT Karya Anugrah Kusuma (2010 – 2011), dan sebagai Head of Finance Division PT Prima Cipta Jaya sejak 2011. Desti Liliati received her Accounting degree in 2002 from Atma Jaya University, Jakarta. She was appointed Independent Commissioner of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. in 2010. Born in Tanjung Karang, Lampung in 1979, she began her career as an Associate Auditor of the public accounting firm Prasetyo & Sanjaya (Ernst & Young) until 2004, then joined PT Batava Prosperindo Sekuritas as Manager of its Corporate Finance Division (2004-2007). She then went on to become Head of Finance Division at PT Strait Finance (2007-2010), Head of Finance Division at PT Karya Anugrah Kusuma (2010-2011) and Head of Finance Division at PT Prima Cipta Jaya (since 2011).
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
21
PROFIL DEWAN DIREKSI
Board of Directors Profile
Markus Dinarto Pranoto Direktur Utama President Director
Bapak Markus Dinarto Pranoto, kelahiran Semarang tahun 1951, menjabat posisi Direktur Utama PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. dan Komisaris Utama PT Malacca Trust Wuwungan Insurance sejak tahun 2011. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (20042011). Dengan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro, Semarang yang diraih pada tahun 1975, sebelumnya beliau telah mengembangkan karirnya selama lebih dari 12 tahun sebagai Consumer Finance Manager di beberapa perusahaan pembiayaan, kemudian melanjutkan sebagai Manajer Pemasaran di PT Bankers Trust Lippo Finance (1988-1994), Direktur PT Bira Multi Finance (1994-2000), dan sebagai Direktur PT ANJ Finance (2000-2004). Markus Dinarto Pranoto, born in Semarang in 1951, was appointed President Director of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. and President Commissioner of PT Malacca Trust Wuwungan Insurance in 2011. He formerly served as the Director of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (2004-2011). Having a Bachelor of Economics degree from Diponegoro University, Semarang in 1975, he began his career as a Consumer Finance Manager at several multifinance companies for over 12 years, joined PT Bankers Trust Lippo Finance (1988-1994) as Marketing Manager, PT Bira Multi Finance as a Director (1994-2000) and then became Director of PT ANJ Finance (2000-2004).
22
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Indah Mulyawan
Direktur (Tidak Terafiliasi) Akuntansi dan Keuangan Director (Non Affiliated) of Accounting and Finance
Bapak Indah Mulyawan telah menjabat sebagai Direktur Akuntansi dan Keuangan (Tidak Terafiliasi) PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. sejak 2008. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala Divisi Akuntansi dan Keuangan (1999-2008). Bapak Indah Mulyawan menyelesaikan pendidikannya di Akademi Akuntansi Trisakti pada tahun 1983 dan sempat menjalani karirnya di PT Intan Nusamas Leasing pada tahun 1986 dengan posisi terakhir sebagai Direktur (1992-1994), serta sebagai Kepala Bagian Car Financing di PT Bank Bira Tbk. (1994-1999). Indah Mulyawan was appointed Non-Affiliated Director Accounting and Finance of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. since 2008. He formerly served as the Head of Accounting and Finance Division of PT Batavia Prosperindo Finance (19992008). He completed his studies at Trisakti Accounting Academy, Jakarta in 1983. His previous career was with PT Intan Nusamas Leasing in 1986 where he later on became a Director (1992-1994), then with PT Bank Bira Tbk. as Head of Car Financing Unit (1994-1999).
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
23
INFORMASI ANAK PERUSAHAAN
Affiliated Companies
PT MALACCA TRUST WUWUNGAN INSURANCE
PT MALACCA TRUST FINANCE
Tahun Pendirian Year of Establishment
Tahun Pendirian Year of Establishment
1952
2014
Bidang Usaha Line of Business
Bidang Usaha Line of Business
Asuransi umum
Perusahaan pembiayaan dengan fokus pada pembiayaan alat-alat berat, mesin dan kesehatan
General insurance
Alamat Address
Alamat Address
Kantor Pusat Head Office Chase Plaza 8th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta 12920
Kantor Pusat Head Office Chase Plaza 8 th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta 12920
Telepon Telephone (+62 21) 2598 9830
Telepon Telephone (+62 21) 2934 7988
Fax (+62 21) 2598 9837
Fax (+62 21) 2934 7989
website http://www.mtwi.co.id
24
Financing of heavy equipment, machinery and medical equipment
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
ANALISIS PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Analysis and Discussion
Perkembangan Usaha dan Strategi Strategy and Business Development Sesuai izin Menteri Keuangan RI No. 90/KMK.017/1995 tertanggal 15 Februari 1995 yang dimiliki, BPF memiliki izin usaha meliputi bidang sewa guna usaha, anjak piutang, kartu kredit, dan pembiayaan konsumen. Hingga saat ini, BPF memfokuskan bisnisnya di bidang jasa pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor roda empat bekas, baik kendaraan pribadi ataupun niaga.
According to the Indonesian Finance Minister license No. 90/ KMK.017/1995 dated February 15, 1995, BPF holds a business license for the operations of financial leasing, receivable factoring, credit cards and consumer financing. To date, BPF focuses its business in consumer financing of passenger and commercial vehicles in the secondary market.
Tinjauan Usaha 2014
2014 Business Review
Sejak akhir tahun 2013 telah terlihat perkembangan ekonomi yang datar secara umum. Ditambah beberapa faktor, termasuk naiknya tingkat suku bunga, pergerakan harga komoditas (khususnya karet, kelapa sawit, batubara, dan hasil pertambangan), rentannya nilai tukar mata uang, serta pelaksanaan dua kali pemilihan langsung di Indonesia, industri jasa pembiayaan konsumen menghadapi tantangan yang berat.
Since late 2013, economic growth in general seemed to be flat. With some aggravating factors, including the rising interest rate, declining commodity prices (in particular rubber, crude palm oil, coal and mining products), volatile exchange rates and the national general elections, the consumer financing industry faced tough challenges.
Selain itu, pemberlakuan peraturan baru atas tarif premi dan diskon asuransi oleh pihak regulator Otoritas Jasa Keuangan (OJK), juga turut mempengaruhi kinerja industri otomotif.
The new regulation on insurance premium and discount imposed by the Otoritas Jasa Keuangan (OJK/ Financial Services Authority), was also another factor which affected the automotive industry.
Imbas yang paling menjadi tantangan adalah kenaikan tingkat suku bunga, karena menyebabkan beban biaya dana (cost of funds) menjadi lebih berat.
The rising interest rate presented the most challenging impact since it inevitably increased the Company’s cost of funds.
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
25
Dalam mengatasi berbagai tantangan berat tersebut dan pada saat yang sama juga menjaga pertumbuhan Perusahaan di tengah ketatnya persaingan dalam industri ini, BPF telah menjalankan beberapa strategi sebagai berikut:
To address the tough challenges and to maintain BPF’s growth in the increasing competition, BPF implemented several strategic plans as follows:
• • •
• • •
• •
26
Memperketat efisiensi dan efektivitas biaya. Melakukan Penawaran Umum Terbatas I. Membentuk anak perusahaan baru yang fokus di jasa pembiayaan alat berat. Memperluas pasar dengan membuka 4 cabang baru. Mengembangkan berbagai program pemasaran yang inovatif.
• •
Improving cost efficiency and effectiveness. Conducting a rights issue. Establishing a new subsidiary to focus on heavy equipment financing. Expanding its market by opening 4 new branches. Developing innovative marketing programs.
Penawaran Umum Terbatas I
Rights Issue I
Pada Desember 2014, BPF telah melaksanakan Penawaran Umum Terbatas (rights issue) untuk pertama kalinya. Langkah ini diambil terutama untuk mengatasi kenaikan beban biaya dana yang harus ditanggung akibat kenaikan tingkat suku bunga.
BPF held a rights issue for the first time in December 2014. This strategic step was mainly taken to overcome increasing cost of funds resulting from the rising interest rates.
Dari rights issue tersebut, BPF berhasil menghimpun dana tambahan dan berhasil meningkatkan kas dan setara kas yang dimiliki menjadi Rp 174,214 miliar. Karena rights issue dilaksanakan di bulan Desember 2014, maka manfaat dana tambahan tersebut baru akan efektif di tahun 2015.
The rights issue generated additional funds which subsequently increased the Company’s cash and cash equivalent to IDR 174.214 billion. Since the rights issue was held in December 2014, the benefit of the additional funds would only take effect in 2015.
Anak Perusahaan Baru
A New Subsidiary
Di tahun 2012, BPF mulai menjajaki potensi perluasan bidang usaha ke sektor pembiayaan alat berat. Langkah ini merupakan langkah strategis untuk diversifikasi bidang usaha utama BPF.
In 2012, BPF began exploring the heavy equipment financing sector for a business expansion possibility as a diversification strategy to the Company’s main business line.
Dari hasil penjajakan dan penelitian selama 2 tahun tersebut, BPF membentuk sebuah anak perusahaan baru, PT Malacca Trust Finance di tahun 2014, yang fokus usahanya adalah jasa pembiayaan alat-alat berat. PT Malacca Trust Finance resmi mulai beroperasi sejak September 2014.
From the 2 years observation and market exploration, BPF decided to establish a new subsidiary, PT Malacca Trust Finance in 2014. PT Malacca Trust Finance focuses in heavy equipment financing and commenced operations in September 2014.
Pembukaan Cabang Baru
New Branch Opening
Secara konsisten, setiap tahun BPF terus menambah jumlah cabang dan perwakilannya di seluruh Indonesia. Lokasi untuk cabang-cabang baru adalah daerah-daerah yang memang memiliki potensi dan merupakan daerah baru yang belum dirambah BPF.
Every year BPF consistently opens new branch and representative offices throughout Indonesia. The new offices are located in areas which have potential, and do represent new areas where the Company has not had prior presence.
Di tahun 2014 BPF membuka cabang baru di Metro (Lampung, Sumatera), Pangkalan Bun (Kalimantan Tengah), Singkawang (Kalimantan Barat), dan Tanjung Pandan (Kepulauan Bangka Belitung); sehingga total cabang dan perwakilan dalam jaringan BPF mencapai 47 unit pada akhir tahun.
In 2014 BPF opened a new branch respectively in Metro (Lampung, Sumatera), Pangkalan Bun (Central Kalimantan), Singkawang (West Kalimantan) and Tanjung Pandan (Bangka Belitung Islands); bringing a total of 47 branch and representative offices in BPF’s network by the end of the year.
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
SAHAM DAN KEPEMILIKAN
Share and Shareholder Composition
Harga Saham (Rp) Share Price (IDR) Keterangan Description
2014
2013
2012
580 420 570
430 180 420
340 151 180
1.012.130.340 40,25
1.000.000.000 35,33
1.000.000.000 29,26
Harga Tertinggi Highest price Harga Terendah Lowest price Harga Penutupan Closing price Jumlah Lembar Saham Number of shares Laba Bersih per Saham Net profit per share
Volume Perdagangan Trading Volume
2014 Kwartal Quarter
Kapitalisasi Pasar (dalam jutaan Rp) Market Capitalization (in million rupiah)
Volume Lembar No. of Shares Volume
I II III IV
1.260.000 1.325.000 1.540.000 1.843.070
618.600 140.000 49.168.900 9.438.000
Kwartal Quarter
Kapitalisasi Pasar (dalam jutaan Rp) Market Capitalization (in million rupiah)
Volume Lembar No. of Shares Volume
I II III IV
617.000 1.035.000 1.260.000 1.260.000
802.039.000 1.851.000 58.000 1.000
2013
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
27
Komposisi Kepemilikan Saham Shareholder Composition Pemegang Saham Shareholder
Jumlah Nilai Nominal (Rp) Nominal Value (IDR)
Jumlah Saham Number of Shares
Persentase Kepemilikan Percentage of Ownership
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholder(s) Malacca Trust Limited
600.556.000
60.055.600.000
44,14%
219.445.500 140.000.000 100.000.000 15.026.540
21.944.550.000 14.000.000.000 10.000.000.000 1.502.654.000
16,13% 10,29% 7,35% 1,10%
100.100.000 185.499.060
10.010.000.000 18.549.906.000
7,36% 13,63%
1.360.627.100
13.062.710.000
100%
Nasional Local Shareholder(s) PT Batavia Prima Investama PT Batavia Prosperindo Internasional PT Batavia Prosperindo Sekuritas Lainnya Others Pemodal Asing Foreign Shareholder(s) UOB Kay Hian Pte Ltd. Lainnya Others Jumlah Total
Malacca Trust Limited 13,63%
PT Batavia Prima Investama
7,36%
PT Batavia Prosperindo Internasional
1,10%
44,14%
7,35%
PT Batavia Prosperindo Sekuritas Lainnya Nasional Others National
10,29% 16,13%
UOB Kay Hian Pte Ltd. Lainnya Asing Others Foreign
28
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Struktur Pemegang Saham Shareholder Structure Tinawaty Tantrasari Sutanto
Ferry Tedjasasmita
100%
100%
Ultrarich Int Holdings Ltd. 4,27%
100%
Grow Freedom Inc. 4,27%
Irena Istary Iskandar
Kartini Jusup
100%
100%
DBS Trustee Limited.
Malacca Capital Ltd.
100%
76,80% Beacon Peak Capital Pte Ltd.
Star Malacca Pte. Ltd. 44,38%
20,65%
Cindy Tan Yen Pheng
Rudy Johansen
50%
50%
Deutsche Investitions- und Entwicklungsgesellschaft mbH (DEG) Ultima Value Investments Ltd.
Richmont Investment Ltd. 5,32%
5,14%
Lainnya/ Others
13,47%
2,50%
Malacca Trust Pte Ltd (Dahulu/formerly Malacca Trust Limited) 100%
28,78%
10,29%
PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk. 99,99% PT Batavia Prosperindo Sekuritas 7,35%
42,02%
East Capital Investments Pte. Ltd. 96,32%
PT Batavia Prima Investama 16,13%
UOB Kay Hian Pte Ltd. 44,14%
7,36%
Publik/ Public 14,73%
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. 25% PT Malacca Trust Finance
25% PT Malacca Trust Wuwungan Insurance
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
29
30
Dividen
Dividends
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum di dalam Akta No. 154 tanggal 23 April 2014 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 5.000.000 yang diambil dari laba bersih tahun 2013. Perusahaan telah membayarkan dividen tunai ini pada tanggal 28 Mei 2014.
Based on the annual General Meeting of Shareholders as noted in the Notarial deed No. 154 dated April 23, 2014 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notary in Jakarta, the shareholders approved the distribution of cash dividends amounting to Rp 5,000,000 taken from net profit of 2013. The Company has paid the cash dividends on 28 May 2014.
Penawaran Umum Terbatas (Right Issue 1)
Right Issue 1
Jumlah Saham ditawarkan Nilai Nominal Harga Pelaksanaan Rasio Saham Lama : HMETD Tanggal Pelaksanaan
Number of shares offered Nominal value Strike price Rasio Saham Lama : HMETD Date
: 700.000.000 : Rp 100,: Rp 500,-/saham : 10 : 7 : 1-30 Desember 2014
: 700,000,000 : Rp 100,: Rp 500,-/share : 10 : 7 : December 1-30, 2014
PT Batavia Prima Investama (BPV) sebagai pemilik 219.445.500 saham BPF menjual 72.000.000.000 HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) yang menjadi haknya dalam PUT I kepada PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk. (BPI) berdasarkan Perjanjian Jual Beli HMETD tanggal 16 Oktober 2014.
PT Batavia Prima Investama (BPV), a BPF shareholder of 219,445,500 shares, sold its 72,000,000,000 rights of BPF’s Rights Issue I to PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk. (BPI), as stated on the sale and purchase agreement dated October 16, 2014.
Lembaga Penunjang Pasar Modal
Capital Market Institutions
Bursa Efek : Bursa Efek Indonesia – Indonesia Stock Exchange Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1 Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta Selatan 12190, Indonesia Tel: +6221 5150515 Fax: +6221 5150330 Toll free: 0800-100-9000 (nasional) Email:
[email protected]
Stock Exchange : Bursa Efek Indonesia – Indonesia Stock Exchange Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1 Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta Selatan 12190, Indonesia Tel: +6221 5150515 Fax: +6221 5150330 Toll free: 0800-100-9000 (nasional) Email:
[email protected]
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1 Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel: +6221 5152855 Fax: +6221 52991199 Toll free: 0800-186-5734 Email:
[email protected]
Securities Depository and Settlement Body: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1, 5th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel: +6221 5152855 Fax: +6221 52991199 Toll free: 0800-186-5734 Email:
[email protected]
Biro Administrasi Efek : PT Adimitra Transferindo Nusalanggeng Bulding Lt. 2 Jl. Perintis Kemerdekaan, Komplek Pertokoan Pulo Mas Blok VIII No. 1 Jakarta Timur 13210, Indonesia Tel: +6221 47881515 Fax: +6221 4709697
Securities Administrator : PT Adimitra Transferindo Nusalanggeng Bulding 2nd Floor Jl. Perintis Kemerdekaan, Komplek Pertokoan Pulo Mas Blok VIII No. 1 Jakarta Timur 13210, Indonesia Tel: +6221 47881515 Fax: +6221 4709697
Kantor Akuntan Publik : Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (Crowe Horwath Indonesia) Cyber 2 Tower, Lt. 21 Unit F Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 Jakarta 12950, Indonesia Tel: +6221 2553 5699/ +6221 2553 9200
Public Accounting Firm : Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (Crowe Horwath Indonesia) Cyber 2 Tower, 21th Floor Unit F Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 Jakarta 12950, Indonesia Tel: +6221 2553 5699/ +6221 2553 9200
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
TINJAUAN LAPORAN KEUANGAN
Financial Statement Review
Berikut adalah analisis dan pembahasan laporan keuangan Perusahaan yang akan dibahas per bagian. Data dan informasi keuangan tersebut berdasarkan laporan keuangan BPF untuk tahun finansial 2014 yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Laporan keuangan Perusahaan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (Crowe Horwath Indonesia) dengan hasil penilaian wajar tanpa pengecualian.
The following is the summary of the Company’s financial performance analysis and discussion. The financial data and information have been obtained from the Company’s financial statement for the period ending December 31, 2014, audited by the public accounting firm Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (Crowe Horwath Indonesia) and was given an unqualified opinion.
Analisis dan pembahasan dilakukan berdasarkan perbandingan dengan laporan keuangan tahun finansial 2012 dan 2013, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Tanubrata, Sutanto, Fahmi & Rekan dengan hasil penilaian wajar tanpa pengecualian.
The analysis and discussion are conducted in comparison with the Company’s financial statements for the periods ending December 31, 2012 and 2013, audited by the public accounting firm Tanubrata, Sutanto, Fahmi & Rekan and were given an unqualified opinion.
(dalam juta rupiah in million rupiah)
Keterangan Description Jumlah pendapatan Revenues Jumlah beban Expenses Bagian rugi dari entitas asosiasi Share of loss in associate entity Keuntungan atas dilusion kepentingan pada entitas asosiasi Gain on dilution of an interest in an associate Laba sebelum pajak penghasilan Profit before taxes Laba bersih (komprehensif) Net profit (comprehensive)
2014
2013
2012
224.133 (169.364) (981) -
208.342 (161.828) 828 (10)
158.576 (119.184) (788) 116
53.788 40.477
47.333 37.193
38.720 30.139
Pendapatan
Revenues
Pendapatan Perusahaan berasal dari pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan, pendapatan administrasi, dan pendapatan lainnya. Rincian pendapatan Perusahaan selama tahun finansial 2014, 2013, dan 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
The Company’s revenues are generated from consumer financing, financial lease, administrative fees and other income. Details regarding the Company’s revenues for the year 2014, 2013, and 2012 are shown in the following table.
(dalam juta rupiah in million rupiah)
Keterangan Description
2014
2013
2012
Pembiayaan konsumen Consumer financing Sewa pembiayaan Finance lease Anjak piutang Factoring Pendapatan administrasi Administrative fee Lain-lain Others
120.292 34.797 3.219 62.009 3.816
115.626 27.364 244 63.863 1.245
92.480 9.658 55.040 1.399
Jumlah Pendapatan Total Revenues
224.133
208.342
158.577
1,4%
1,7%
15,5%
Pembiayaan Konsumen Consumer financing Sewa pembiayaan Finance lease 53,7%
27,7%
Anjak piutang Factoring Pendapatan Administrasi Administrative fee Lain-lain Others
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
31
Pendapatan Pembiayaan Konsumen
Consumer Financing Income
Pendapatan dari sektor pembiayaan konsumen selama periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 120,292 miliar atau sebesar 53,7% dari total jumlah pendapatan Perusahaan. Pendapatan ini meningkat sebesar 4,0% dibandingkan tahun sebelumnya yang sejumlah Rp 115,626 miliar, seiring dengan meningkatnya jumlah fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor yang diberikan. Sepanjang tahun 2014, Perusahaan telah memberikan fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor sebanyak 8.245 unit kendaraan, naik sebesar 0,9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Revenue from consumer financing for the period ending December 31, 2014 was recorded at IDR 120.292 billion or 53.7% of the total revenue, 4.0% increase from 2013 at IDR 115.626 billion, as a result of an increase in the number of vehicles financed. Throughout 2014 the Company financed 8,245 units of vehicles, 0,9% increase from the previous year.
Pendapatan Sewa Pembiayaan
Finance Lease Income
Pendapatan dari bidang sewa pembiayaan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 34,796 miliar atau 15,5% dari jumlah pendapatan Perusahaan, mengalami peningkatan sebesar 27,2% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 27,364 miliar.
Income from finance lease in 2014 was IDR 34.796 billion representing 15.5% of total revenues, an increase of 27.2% from previous year’s of IDR 27.364 billion.
Pendapatan Anjak Piutang
Income from Factoring
Pendapatan dari anjak piutang pada tahun 2014 sebesar Rp 3,219 miliar atau 1,4% dari jumlah pendapatan Perusahaan.
Income from factoring in 2014 was IDR 3.219 billion, or 1.4% of the Company’s total revenues.
Administrasi
Administrative Fees
Pendapatan administrasi mencakup pendapatan yang didapatkan dari biaya administrasi dan denda. Pendapatan administrasi untuk tahun finansial 2014 adalah sebesar Rp 62,009 miliar atau sebesar 27,7% dari total pendapatan Perusahaan. Jumlah pendapatan administrasi tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 3% dari tahun sebelumnya.
Administrative fees include administrative charges and penalties. The amount of fees received by December 31, 2014 was IDR 62.009 billion or 27.7% of total revenues, a decrease of 3% from the previous year’s.
Pendapatan Lain-lain
Other Income
Pendapatan lain-lain adalah pendapatan yang diperoleh Perusahaan di luar seluruh pendapatan utama Perusahaan, yang terutama terdiri atas pendapatan atas pemulihan piutang yang telah dihapus bukukan dan laba atas penjualan aset tetap. Pendapatan lain-lain untuk tahun finansial yang berakhir pada 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 3,816 miliar atau sebesar 1,7% dari jumlah pendapatan Perusahaan. Pendapatan ini naik 206,5% dibandingkan tahun sebelumnya, yang disebabkan oleh hasil perolehan (recovery) dari write-off atau piutang yang telah dihapus bukukan.
Other income are revenues generated from other than the Company’s main business revenue, namely income received from the recovery of receivables that have been written-off, as well as income from the sale of fixed assets. Total other income for the year ending December 31, 2014 was IDR 3.816 billion or 1.7% of total revenues. It increased significantly by 206.5% from the previous year as a result of write-off recovery.
Beban
Expenses
Beban Perusahaan terdiri atas beban gaji dan tunjangan, umum dan administrasi, pemasaran, keuangan, dan kerugian penurunan nilai. Rincian beban Perusahaan untuk tahun finansial 2014, dibandingkan dengan tahun finansial 2013 dan 2012 disajikan dalam tabel berikut:
The Company’s expenses consist of salaries and allowances, general and administrative expenses, marketing, finance expenses and impairment losses. Details of the Company’s expenses for the year 2014 in comparison to the years 2013 and 2012 are presented in the following table:
(dalam juta rupiah in million rupiah)
Keterangan Description Gaji & tunjangan Salaries & allowances Umum & administrasi General & administrative expenses Beban pemasaran Marketing expenses Beban keuangan Finance expenses Kerugian penurunan nilai Impairment losses Jumlah Beban Total Expenses
32
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
2014
2013
2012
45.595 30.856 15.697 66.148 11.067
40.922 26.847 21.942 60.735 11.382
36.591 21.115 18.880 36.513 6.086
169.363
161.828
119.184
6,5% Gaji dan Tunjangan Salaries & allowances 26,9%
Umum dan Administrasi General & administrative expenses Beban Pemasaran Marketing expenses
39,1%
Beban Keuangan Finance expenses 18,2%
Kerugian Penurunan Nilai Impairment losses
9,3%
Beban Gaji dan Tunjangan
Salaries and Allowances
Jumlah beban gaji dan tunjangan sepanjang tahun 2014 adalah sebesar Rp 45,595 miliar atau 26,9% dari jumlah total beban Perusahaan. Beban tersebut meningkat sebesar 11,4% dibandingkan tahun sebelumnya, berkaitan dengan bertambahnya jumlah kantor cabang dan karyawan.
Total salaries and allowances in 2014 was IDR 45.595 billion or 26.9% of the Company’s total expenses. It increased 11.4% from the previous year due to an increase in staff and branch offices.
Beban Umum dan Administrasi
General and Administrative Expenses
Beban umum dan administrasi terutama terdiri dari perbaikan dan perawatan, telekomunikasi, penyusutan aset tetap, biaya periklanan dan lain-lain yang terkait dengan kegiatan operasional Perusahaan. Beban umum dan administrasi untuk tahun finansial 2014 adalah sebesar Rp 30,856 miliar atau sebesar 18,2% dari jumlah total beban Perusahaan. Beban tersebut naik sebesar 14,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya dikarenakan penambahan kantor cabang.
The general and administrative expenses include maintenance and repair, telecommunication, depreciation of fixed assets, advertising expenses and other expenses required for the Company’s operational purposes. Total general and administrative expenses in 2014 reached IDR 30.856 billion or 18.2% of total expenses, an increase of 14.9% from the previous year due to the opening of new branch offices.
Beban Pemasaran
Marketing Expenses
Jumlah beban pemasaran pada tahun finansial yang berakhir pada 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 15,697 miliar, mengalami penurunan sebesar 28,5% dibanding tahun finansial 2013. Hal ini membuktikan efektifitas dari program peningkatan efisiensi biaya Perusahaan.
Total marketing expenses for the financial year ending December 31, 2014 was IDR 15.697 billion, declined 28.5% from the previous year. This demonstrated the effectiveness of the Company’s cost efficiency program.
Beban Keuangan
Finance Expenses
Beban keuangan mencakup bunga pinjaman dan provisi bank. Jumlah beban keuangan untuk tahun finansial 2014 adalah sebesar Rp 66,148 miliar atau 39,1% dari jumlah total beban Perusahaan. Beban ini naik sebesar 8,9% dibanding tahun finansial sebelumnya yang sebesar Rp 60,735 miliar.
Finance expenses include interest expenses on loans received as well as bank provisions. Total financing charges were IDR 66.148 billion or 39.1% of total expenses. It increased 8.9% from the previous year expenses, which amounted to IDR 60.735 billion.
Beban Kerugian Penurunan Nilai
Impairment Losses
Jumlah kerugian penurunan nilai untuk periode tahun finansial yang berakhir pada 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 11,067 miliar atau sebesar 6,5% dari total beban Perusahaan. Beban ini mengalami sedikit penurunan sebesar 2,8% dibandingkan tahun finansial 2013 sebesar Rp 11,382 miliar.
Impairment losses for the financial year ending December 31, 2014 were IDR 11.067 billion or 6.5% of total expenses. This was a slight decrease of 2.8% from IDR 11.382 billion from the financial year 2013.
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
33
Laba Bersih
Net Profit
BPF berhasil membukukan jumlah laba komprehensif periode tahun finansial 2014 sebesar Rp 40,477 miliar, mengalami kenaikan sebesar 8,8% dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya. Perincian laba bersih Perusahaan tahun 2014 dibandingkan dengan periode tahun 2013 dan 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Kenaikan laba bersih tersebut berkaitan dengan adanya peningkatan pendapatan Perusahaan.
BPF successfully recorded IDR 40.477 billion comprehensive income for the financial year 2014, which was a 8.8% increase from the previous year. Details of the Company’s 2014 net profit in comparison with 2013 and 2012 are shown in the following table. The net profit increase was a direct result from the Company’s revenue increase.
(dalam juta rupiah in million rupiah)
Keterangan Description
2014
Laba sebelum pajak penghasilan Profit before income taxes Pajak penghasilan Income taxes Pendapatan (beban) komprehensif lainnya Other comprehensive income (expenses) Laba Bersih (komprehensif) Net profit (comprehensive)
2013
2012
53.788 (13.054) (257)
47.333 (11.054) 914
38.720 (9.456) 875
40.477
37.193
30.139
Aset
Assets
Per tanggal 31 Desember 2014, tercatat Perusahaan memiliki jumlah aset senilai Rp 1.067,4 miliar, mengalami kenaikan sebesar 33,5% dibandingkan dengan jumlah aset pada periode tahun sebelumnya yang berakhir pada 31 Desember 2013. Perincian perbandingan aset periode tahun finansial 2014, 2013, dan 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
As of December 31, 2014, the Company recorded IDR 1,067.4 billion worth of assets, a 33.5% increase from 2013. Details on the Company’s assets for 2014, 2013 and 2012 are presented below.
(dalam juta rupiah in million rupiah)
Keterangan Description Kas & setara kas Cash & cash equivalents Piutang sewa pembiayaan-bersih Finance lease receivables-net Piutang pembiayaan konsumen-bersih Consumer financing receivables-net Anjak piutang Factoring Piutang lain-lain Other receivables Biaya dibayar di muka Prepaid expenses Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Aset tetap-bersih Property & equipment-net Investasi pada entitas asosiasi Investment in associate entity Aset lain-lain Other assets Jumlah Aset Total Assets Kenaikan total nilai aset tahun 2014 terutama berkaitan dengan adanya peningkatan kas dan setara kas sebesar 1.771,3% menjadi Rp 174,214 miliar. Peningkatan yang sangat signifikan tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I (rights issue) pada Desember 2014. Kenaikan sebesar 6,5% dalam komponen piutang pembiayaan konsumen dan 594,2% dalam factoring juga meningkatkan total aset di tahun 2014.
34
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
2014
2013
2012
174.214 206.724 510.044
9.310 218.182 479.013
9.034 127.973 338.088
52.924 30.373 5.036 2.072 32.991 50.971 2.084
7.624 23.313 8.779 1.601 21.606 26.989 2.631
10.249 5.533 1.607 16.377 16.627 3.738
1.067.433
799.048
529.227
The rise in the Company’s total assets in 2014 was mainly attributed to the 1,771.3% increase in cash and cash equivalents to IDR 174.214 billion. The very significant increase was a result of the rights issue held in December 2014. Increases of 6.5% and 594.2% respectively in consumer financing receivables and factoring also contributed to the 2014 increase in total assets.
0,19%
4 ,9
85
9%
2,
Kas & setara kas Cash & cash equivalents Piutang sewa pembiayaan bersih Finance lease receivables-net
4,77%
3, 0
0,19% 0,47%
%
Piutang pembiayaan konsumen - bersih Consumer financing receivables-net
16,33%
6%
Anjak piutang Factoring Piutang lain-lain Other receivables
19,37%
Biaya dibayar di muka Prepaid expenses Aset pajak tangguhan Deferred tax assets
47,78%
Aset tetap-bersih Property & equipment-net Investasi pada entitas asosiasi Investment in associate entity Aset lain-lain Other assets
Kewajiban
Liabilities
Perincian kewajiban Perusahaan per tanggal 31 Desember 2014, dibandingkan dengan periode tahun finansial 2013 dan 2012 terlihat di tabel di bawah ini. Di akhir periode tahun 2014 tercatat Perusahaan memiliki jumlah kewajiban senilai Rp 632,296 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 9,3% dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.
Details regarding the Company’s liabilities as of December 31, 2014, 2013 and 2012 are shown in the following table. At the end of 2014 the Company recorded total liabilities of IDR 632.296 billion or 9.3% increase from 2013.
(dalam juta rupiah in million rupiah)
Keterangan Description
2014
2013
2012
Pinjaman bank Bank loans Hutang pajak Tax payables Surat berharga yang diterbitkan Issued commercial papers Penyisihan imbalan kerja Provision for employee benefits Biaya yang masih harus dibayar Accrued expenses
332.509 4.168 279.139 8.909 7.571
266.495 4.008 298.466 6.801 2.604
327.720 4.679 6.523 1.824
Jumlah Kewajiban Total Liabilities
632.296
578.374
340.746
1,41% 1,20%
Pinjaman bank Bank loans Hutang pajak Tax payables 44,15%
52,59%
Surat berharga yang diterbitkan Issued commercial papers Penyisihan imbalan kerja Provision for employee benefits Biaya yang masih harus dibayar Accrued expenses
0,65% Ekuitas
Equity
Pada tahun finansial yang berakhir pada 31 Desember 2014 Perusahaan memiliki jumlah ekuitas sebesar Rp 435,136 miliar, mengalami peningkatan sebesar 97,2% dibandingkan dengan periode sebelumnya di tahun 2013. Peningkatan jumlah ekuitas ini berkaitan dengan pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I (rights issue) yang dilaksanakan pada bulan Desember 2014. Perincian ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, dan 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
For the financial year ending December 31, 2014 the Company recorded a total equity of IDR 435.136 billion, an increase of 97.2% from the previous year. The increase was due to the rights issue held in December 2014. Details of the Company’s equity as of December 31, 2014, 2013 and 2012 are shown in the following table.
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
35
(dalam juta rupiah in million rupiah)
Keterangan Description
2014
2013
2012
Modal dasar Authorized capital Modal ditempatkan & disetor penuh Issued & paid-up capital Agio saham Paid-in capital Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya Appropriated Belum ditentukan penggunaannya Unapproriated
220.000 136.063 145.575
220.000 100.000 2.651
220.000 100.000 2.651
250 153.248
100 117.922
100 85.729
Jumlah Ekuitas Total Equity
435.136
220.673
188.480
35,27%
31,27%
Modal ditempatkan & disetor penuh Issued & paid-up capital Agio saham Paid-in capital Saldo laba Retained earnings
33,46%
Arus Kas
Cash Flow
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Cash flow report is prepared using a direct method by grouping cash flow to activities of operations, investments and funding.
(dalam juta rupiah in million rupiah)
Keterangan Description
36
2014
2013
2012
Saldo awal kas & setara kas Previous cash & cash equivalents balance Kas aktivitas operasi Cash flows from operating activities Kas aktivitas investasi Cash flows from investing activities Kas aktivitas pendanaan Cash flows from financing activities Kenaikan (penurunan) netto kas & setara kas Gain(loss) net cash & cash equivalents
9.310 (17.338) (40.447) 222.689 164.904
9.034 (213.896) (17.728) 231.900 276
11.272 (116.932) (12.522) 127.217 (2.237)
Saldo akhir & setara kas Cash & cash equivalents balance
174.214
9.310
9.035
Arus Kas dari aktivitas operasi
Cash Flows from operating activities
Arus kas dari aktivitas operasi menggambarkan pergerakan kas untuk membiayai kegiatan-kegiatan Perusahaan. Pada tahun 2014 terdapat penurunan pada arus kas ini sebesar Rp 196,5 miliar, yang dikarenakan transaksi pembiayaan Perusahaan pada tahun 2014 lebih kecil dibanding tahun 2013.
The cash flows from operating activities reflect the cash flows used for the Company’s activities. In 2014 there was a decrease of IDR 196.5 billion in this component as the amount of financing in 2014 was smaller than 2013.
Arus Kas dari aktivitas investasi
Cash Flows from investing activities
Arus kas keluar dari aktivitas investasi meningkat, yang dimanfaatkan untuk aktivitas investasi, sebesar Rp 22,7 miliar dibanding tahun 2013. Hal ini disebabkan karena Perusahaan melakukan investasi atas pembelian gedung untuk kantor cabang baru dan penambahan modal investasi pada entitas asosiasi.
The cash out flows from investing activities increased by IDR 22.7 billion compared to fiscal year 2013. This was mainly caused by the Company’s invesment in buildings for new offices and additional investment capital in an associated entity.
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Arus Kas dari aktivitas pendanaan
Cash Flows from financing activities
Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan menurun sebesar Rp 9,2 miliar dibanding tahun 2013. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2013 Perusahaan mendapatkan dana dari obligasi.
The cash in flows from financing activities decreased by IDR 9.2 billion compared to previous fiscal year 2013. This was due to the fact that in 2013 the Company obtained funds from its bond offering.
Tingkat Kolektibilitas Piutang Perusahaan
Receivables collectibility rate
Perusahaan mengklasifikasikan kolektibilitas piutang berdasarkan jumlah hari tunggakan. Analisa umur piutang pembiayaan yang dikelola-bruto untuk tahun 2012-2014 adalah sebagai berikut:
Receivables collectibility is classified on days overdue. The analysis of receivables-gross for the period of 2012-2014 are as follows:
(dalam juta rupiah in million rupiah)
Keterangan Description
2014
2013
2012
Belum jatuh tempo Immature receivables Tunggakan 1-30 hari Arrears 1-30 days Tunggakan 31-60 hari Arrears 31-60 days Tunggakan 61-90 hari Arrears 61-90 days Tunggakan >90 hari Arrears >90 days
852.376 3.697 7.013 1.850 6.984
824.628 3.894 2.930 1.453 7.205
550.296 3.056 1.163 717 5.961
Jumlah Piutang Receivables
871.920
840.110
561.193
0,8%
0,9%
1,1%
Rasio piutang macet (% tunggakan) > 90hari/jumlah piutang Ratio of bad debt >90days % arrears Rasio Piutang Macet (NPL) dihitung berdasarkan tunggakan dengan jatuh tempo lebih dari 90 hari dibagi dengan jumlah piutang. Jumlah tunggakan pada piutang selama tahun 2014, 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar 0,8%, 0,9% dan 1,1%; terlihat bahwa jumlah piutang pembiayaan yang tertunggak menurun secara persentase. Penurunan ini menunjukkan kemampuan Perusahaan dalam menjaga NPL dengan menerapkan prinsip manajemen risiko yang penuh kehati-hatian.
The ratio of Non Performing Loans (NPL) is calculated based on over 90 days overdue receivables divided by total receivables. The 2014, 2013 and 2012 ratios were 0.8%, 0.9%, and 1.1% respectively. By applying a good management of risks the Company was able to reduce this ratio.
Rasio
Ratios
Perincian berbagai rasio keuangan Perusahaan untuk tahun finansial 2014, 2013, 2012, 2011, dan 2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
The following table shows the Company’s financial ratios for the periods ending December 31, 2014, 2013, 2012, 2011 and 2010:
Rasio Rentabilitas Profitability ratios (%) Laba bersih terhadap jumlah pendapatan Net profit to revenue Laba bersih terhadap rata-rata jumlah aset Net profit to average assets Laba bersih terhadap rata-rata jumlah ekuitas Net profit to average equity
2014
2013
2012
2011
2010
18,06 4,33 12,34
17,85 5,60 18,18
19,00 6,71 17,09
18,18 7,11 14,78
28,76 10,04 18,76
67,75 192,83
87,09 282,72
75,91 193,26
62,38 129,75
52,56 98,17
Rasio Solvabilitas Solvency ratios (%) Jumlah kewajiban terhadap rata-rata jumlah aset Liabilities to average assets Jumlah kewajiban terhadap rata-rata jumlah ekuitas Liabilities to average equity Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen
Capital Structure and Management Pollicy
Manajemen akan menambah modal jika rasio utang sudah mencapai 8 kali terhadap modal. Saat ini rasio kewajiban terhadap rata-rata jumlah ekuitas adalah 2 kali.
BPF’s management plans to increase its capital when the liabilities reach 8 times over capital. Currently total liabilities to equity is 2 times.
Rasio laba bersih terhadap rata-rata jumlah ekuitas menurun karena adanya penambahan modal (Penawaran umum terbatas) sebesar Rp 180,3 miliar pada bulan Desember 2014.
Net profit to average equity ratio declined because there was an additional fund of IDR 180.3 billion obtained from the rights issue held in December 2014.
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
37
TINJAUAN PENDUKUNG USAHA
Business Support Review Pemasaran
Marketing
Secara umum, strategi usaha pemasaran Perusahaan adalah untuk memperluas pasar dan menguatkan posisi Perusahaan dalam persaingan usaha yang semakin ketat. Berikut ini adalah strategi pemasaran yang diterapkan.
In general, the Company’s marketing strategies aim to increase market share and to secure BPF’s position in the industry’s tight competition. Below are some of the marketing strategies implemented.
a. Segmen Pasar yang Dituju Perusahaan memfokuskan kegiatan pembiayaan konsumen yang dapat memberikan hasil pengembalian yang lebih tinggi. Karenanya, kegiatan usaha BPF lebih dikonsentrasikan pada pembiayaan mobil bekas yang memiliki tingkat marjin lebih tinggi dan memiliki nilai jual kembali (resale value) yang baik di bandingkan dengan mobil baru. Sampai saat ini, portofolio pembiayaan yang diberikan oleh perseroan berkisar 90% pada pembiayaan mobil bekas dan sisanya berkisar 10% pada pembiayaan mobil baru.
a. Target Market BPF focuses on the higher return consumer financing services, thus the Company concentrates on financing used vehicles, which earns greater margin and higher resale value compared to new vehicles. BPF’s current financing portfolio consists of approximately 90% used vehicles and 10% new vehicles.
b. Jaringan Kerja Sebagai perusahaan pembiayaan yang berorientasi kepada nasabah individu, maka hadirnya Perusahaan untuk menjangkau nasabah menjadi tolok ukur keberhasilan kegiatan usaha. Pada saat ini perseroan telah memiliki 1 kantor pusat, 2 kantor perwakilan dan 45 kantor cabang dan Perusahaan secara konsisten berupaya mengembangkan jaringan kerja dengan terus membuka cabang-cabang baru.
b. Network Being a customer-oriented finance company, BPF’s presence to reach the customers is a crucial factor in the success of the Company. BPF’s network currently comprises 1 head office, 2 representative offices and 45 branch offices; the Company consistently develops its network by opening new branches each year.
c.
c.
Tenaga Marketing yang Andal Perusahaan selalu berupaya untuk memiliki tenagatenaga marketing yang profesional dan terus merekrut tenaga marketing yang memiliki komitmen tinggi untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Sebagai motivasi tenaga marketing akan diberikan insentif yang menarik atas transaksi yang berhasil dilakukan.
d. Hubungan Baik dengan Mitra Bisnis Kami menyadari pentingnya hubungan baik dengan para pihak dalam pengembangan usaha BPF, oleh sebab itu kami selalu berusaha untuk membina hubungan baik yang berkesinambungan dengan bank, lembaga pembiayaan dan kreditur lainnya, perusahaan asuransi, dealer/showroom, agen tunggal pemegang merek (ATPM) serta konsumen.
d. Strong Business Partnerships We are fully aware how strong business partnerships are important to BPF’s business development. Therefore, we treasure and maintain our good relationship with banks, other financing and lending institutions, insurance companies, dealers/showrooms, sole agents and consumers.
Perusahaan selalu mengupayakan program-program yang inovatif, pemberian insentif dan bonus yang menarik pada dealer/showroom serta nasabah. Contohnya, untuk memotivasi dealer/showroom mendapatkan kontrak pembiayaan yang lebih banyak, diberikan point reward bagi dealer/showroom sesuai jumlah kontrak pembiayaan yang dicapai.
We develop innovative programs and offer attractive incentives and bonuses to dealers/showrooms and customers. For example, dealers/ showrooms can earn point rewards according to the total financing contracts submitted. This program motivates them to get even more contracts.
e. Prinsip “Mengenal Nasabah” BPF sangat mementingkan dan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan usahanya. Prinsip ini diterapkan sejak awal proses pemberian pembiayaan pada calon konsumen. Survey dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan keberadaan konsumen serta pemberlakuan kewajiban uang muka bagi konsumen. Survey yang mendalam baik internal maupun eksternal tersebut akan menyeleksi caloncalon konsumen yang layak mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Perusahaan.
38
Competent Marketing Staff BPF strives to build a strong and competent marketing team and continuously recruits marketing personnel with high commitment to achieve marketing targets. Incentives for successful transactions are given to motivate the marketing staff.
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
e.
“Know Your Customer” Principles We put precautionary and preventive principles as our priority in running our business. These principles are applied from the very beginning phase in providing financing service to our prospective customers . A survey is conducted to assess a prospective customer’s capability and capacity, while a down payment is obligatory. The indepth surveys are effective to select eligible prospective customers to be financed.
Personalia
Human Resources
Bagi BPF yang bergerak di industri jasa, sumber daya manusia menjadi faktor yang vital karena melibatkan banyak sesi tatap muka dengan pelanggan. Para karyawan menjadi ujung tombak sekaligus mewakili citra perusahaan dalam memberikan layanan kepada nasabah. Karenanya, karyawan menjadi aset penting yang turut menentukan pertumbuhan perusahaan.
Since BPF is a service company with face-to-face sessions with customers involved, human resources become a vital factor. All of BPF staff play a key role as the representatives of the Company in serving the customers. They become important assets that affect and contribute to the Company’s success.
Menyadari hal itu, kami selalu mengembangkan dan memperbarui panduan cara kerja dan prosedur operasional standar (standard operating procedure) untuk terus memperbaiki efisiensi kegiatan usaha dan meningkatkan layanan. Visi, misi, tujuan, dan kode etik perusahaan juga senantiasa disosialisasikan dan diterapkan pada karyawan dari segenap tingkatan agar selalu menjadi dasar yang menyatukan arah kegiatan usaha. Selain itu, kami juga melakukan fungsi pengendalian internal untuk memastikan kepatuhan semua tenaga kerja kami terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku.
We regularly develop and update our working guidelines and standard operating procedures to continue improving our business efficiency and service. BPF’s vision, mission, objective and code of ethics are consistently socialized and applied to staff of all levels, to make them the principles that guide all of our business activities towards one direction. The internal control function is also systematically implemented to ensure compliance to related regulations and laws.
Dengan perkembangan dan perluasan jaringan Perusahaan di seluruh Indonesia, jumlah karyawan yang dimiliki BPF per 31 Desember 2014 adalah sejumlah 737 orang, meningkat 7,6% dari tahun sebelumnya.
With the latest development and expansion of BPF’s network, BPF’s total employees at December 31, 2014 reached 737 headcount, increased 7.6% from the previous year.
Perekrutan dan Pelatihan
Recruitment and Training
Guna menghasilkan tim kerja yang berkualitas dan kompeten, BPF menerapkan prosedur perekrutan karyawan yang cukup selektif. Program pengembangan karyawan pun senantiasa diterapkan melalui berbagai program pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki Perusahaan.
BPF implements selective recruitment procedures in order to develop qualified and winning teams. Staff development programs through various trainings are regularly organized to improve human resource’s competences.
Pelatihan bagi karyawan baru diadakan di kantor pusat, yang mencakup materi teoritis dan sosialisasi seputar organisasi BPF. Pelatihan selanjutnya dilakukan sembari bekerja langsung di posisi sesungguhnya dengan dibimbing atasannya. Pelatihan di lapangan ini memberikan pengalaman situasi kerja nyata, sehingga karyawan baru dapat mempelajari dan menangani kondisi dan tantangan yang sebenarnya. Pelatihan on-the-job ini sangat berguna meningkatkan efektivitas dalam bekerja, mengurangi tingkat kesalahan, dan meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada nasabah. Kami juga secara rutin mengirim karyawan-karyawan yang berprestasi untuk mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak eksternal untuk meningkatkan kompetensi dan menambah pengetahuan perkembangan terbaru yang berkaitan dengan bidang usaha BPF.
Training sessions for new recruits are held in the head office, covering theoretical information and socialization of BPF’s organization, which is then followed with on-the-job training. The on-the-job training, supervised by senior staff , is necessary for a real working experience; so new employees can learn and handle real situations and challenges. This training is very helpful to increase new employees work effectiveness, reduce mistakes, and improve customer service quality.
We regularly send selected employees to attend trainings outside the Company to improve employees’ qualification, as well as to get the latest updates in the related industry.
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
39
KOMPOSISI KARYAWAN
Employee Composition
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia Employee Composition Based on Age Dibawah 21 Under 21 21 – 30 31 – 40 41 – 50 51 – 60 Diatas 60 Above 60
6 262 359 99 8 3
0,4% 0,8% 1,1% <21 21-30 13,5%
35,5%
31-40 41-50 51-60
48,7%
>60
Komposisi Karyawan Berdasarkan Gender Employee Composition Based on Gender Pria Male Wanita Female
574 163
22,1% Pria Male Wanita Female
77,9%
40
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan Employee Composition Based on Academic Background D3 & Non Diploma Diploma & Non Diploma S1 Bachelor’s Degree S2 Master’s Degree
366 369 2
0,3%
D3 & Non Diploma Diploma & Non Diploma 50,0% 49,7%
S1 Bachelor’s Degree S2 Master’s Degree
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan Employee Composition Based on Position Pelaksana Clerks Supervisor Supervisors Manajer Managers Direksi Directors
629 49 57 2
0,3% 6,6% 7,7% Pelaksana Clerks Supervisor Supervisors Manajer Managers Direksi Directors 85,4%
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
41
JARINGAN
Network
Sumatera • • • • • • • • • • • • • • •
42
Banda Aceh Bandar Lampung Baturaja Bengkulu Jambi Lhokseumawe Lubuklinggau Medan Metro Palembang Padang Pangkalpinang Pekanbaru Pematang Siantar Tanjung Pandan (Belitung)
Jawa - Bali - NTB • • • • • • • • • • • • • • • • •
Bandung Bekasi Bogor Denpasar Depok Jakarta Kudus Malang Mataram Purwokerto Semarang Sidoarjo Solo Surabaya Tangerang Tegal Yogyakarta
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Kalimantan • • • • • • • • •
Balikpapan Banjarmasin Palangkaraya Pangkalan Bun Pontianak Samarinda Sampit Singkawang Sintang
Sulawesi • • • • • •
Gorontalo Kendari Makassar Manado Palu Parepare
TINJAUAN INDUSTRI DAN STRATEGI USAHA 2015 2015 Industry and Business Strategy Review
Berbagai pihak dan manajemen BPF mengamati dan memprediksi bahwa prospek bisnis secara umum di tahun 2015 masih akan menunjukkan kecenderungan mendatar. Pencapaian penjualan di industri automotif di tahun 2015 diperkirakan sama dengan pencapaian penjualan di tahun 2014. Dengan begitu, dapat diprediksi bahwa prospek bisnis penjualan mobil dan bisnis pembiayaannya masih akan menghadapi tantangan cukup berat di tahun 2015.
Observations and predictions from various experts and BPF management indicate that the trend in general economy will remain flat in 2015. The automotive industry 2015 forecast is estimated to be the same as the 2014 sales achievement, which means that the automotive sales and finance business would still have to manage tough challenges this year.
Untuk mengantisipasi berbagai tantangan tersebut, BPF telah mempersiapkan beberapa langkah strategis, sebagai berikut:
To anticipate the challenges, BPF management has developed several strategic plans as follows:
•
•
• •
Memanfaatkan dana tambahan dari hasil pelaksanaan rights issue di Desember 2014 untuk mengatasi beban biaya bunga yang diperkirakan masih tetap tinggi. Rencana penerbitan obligasi agar mendapatkan dana tambahan lagi untuk meringankan beban biaya dana sehingga dapat meningkatkan kinerja Perusahaan. Membuka 6 cabang baru di Sumatera, Jawa, dan Indonesia bagian timur.
• •
To utilize the additional funds acquired from the rights issue held in December 2014 to overcome the increase in cost of funds. To conduct bond issuance to raise additional funds to further reduce cost of funds. To open 6 new branches in Sumatra, Java, and eastern Indonesia.
Target Keuangan Tahun 2015
Financial Targets in 2015
Melihat pencapaian tahun 2014 dan mempertimbangkan semakin ketatnya persaingan usaha di industri pembiayaan, kami menetapkan beberapa target kinerja utama BPF di tahun 2015 seperti berikut ini:
Considering our achievement in 2014 and the rapidly growing competition in the consumer financing industry, we have set some key financial performance targets for the Company in 2015, as follows:
Pertumbuhan laba setelah pajak - 68% Pertumbuhan aset - 10% NPL konsolidasi - di bawah - 5% Debt-to-equity - di bawah 10 kali (sesuai regulasi)
Profit after tax growth - 68% Assets growth - 10% Consolidated NPL – below - 5% Debt-to-equity – below 10 times (in accordance with the regulation)
Namun, kami akan terus memantau dan melakukan penyesuaian target mengikuti kondisi dan situasi industri dan perekonomian nasional yang terkait.
We will, nevertheless, always monitor and make necessary adjustments on targets according to the related industry and national economic condition.
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
43
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
44
Kami menjadikan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) sebagai pedoman penyelenggaraan perusahaan BPF, yang berperan utama dalam memastikan transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran dalam semua kegiatan usaha kami. Selain menjadi faktor inti untuk menjamin keberlangsungan Perusahaan, penerapan Good Corporate Governance juga mendorong tercapainya pertumbuhan dan peningkatan kinerja yang lebih baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
The principles of Good Corporate Governance (GCG) have been the primary guideline of BPF. The principles play a key role in ensuring transparency, accountability, responsibility, and fairness in all our business activities. These principles have also been a crucial factor both in securing the Company’s sustainability, as well as in promoting better performance and growth.
Pelaksanaan GCG diterapkan dalam segala kegiatan usaha dan pada semua karyawan BPF dalam berbagai kebijakan dan peraturan, baik yang bersifat operasional maupun strategis. Panduan pelaksanaan GCG yang utama adalah semua ketentuan dan peraturan yang ditetapkan oleh badan otoritas yang berwenang.
GCG is implemented in each and every BPF’s business activity and is conveyed to all BPF’s employees through the Company’s operational and strategic policies and regulations. The most important guidelines in our GCG implementation are all of laws and regulations of the authorized bodies.
Keberhasilan dan penilaian atas penerapan GCG di BPF antara lain sangat ditentukan oleh Rapat Bulanan gabungan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi, pertemuan Komite Audit yang dilaksanakan empat kali dalam setahun, proses Audit Internal dan Audit Eksternal, serta Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan sekali dalam setahun.
The measures of the GCG evaluation and success are determined, amongst others, by the monthly meetings of BPF’s Board of Commissioners and Board of Directors, the quarterly meetings of the Company’s Audit Committee, the respective functions of BPF’s Internal and External Audits, and the annual General Meeting of Shareholders.
Selain itu, dijajaran regional dan cabang dilaksanakan pertemuan wilayah yang membahas perkembangan, permasalahan dan perencanaan pada masing-masing wilayah yang bersangkutan yang di tahun 2014 telah
In addition, meetings are also conducted at the regional and branch levels which discuss the development, the problems/ issues and the plans of each respective area – in 2014 these meetings were conducted in Yogyakarta – January 2014 (Jawa
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
dilaksanakan di Yogjakarta – Januari 2014 (area Jawa & Bali), Balikpapan – Juni 2014 (area Kalimantan), Makassar – Agustus 2014 (area Sulawesi) dan Medan – November 2014 (area Sumatera).
and Bali areas), in Balikpapan – June 2014 ( Kalimantan area), in Makassar – August 2014 (Sulawesi area) and in Medan – November 2014 (Sumatera area).
Dengan gembira kami melaporkan hasil yang baik dari pengawasan kepatuhan tata kelola perusahaan kami selama tahun 2014 terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku. Hasil evaluasi tersebut, yang dilakukan oleh Komite Audit menunjukkan tidak ada pelaporan negatif ataupun sanksi yang diterima oleh BPF dalam tahun 2014.
We are pleased to report that BPF’s GCG was well implemented and complied with in 2014. The Company’s Audit Committee has made an evaluation and subsequently reported that there were no negative findings, nor penalties imposed, throughout the year.
Tinjauan Panduan Manajemen
Management Guidelines Review
BPF menyadari betapa kode etik dan budaya yang dianut oleh suatu perusahaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan, karena akan menentukan dan menjadi cerminan citra perusahaan tersebut di mata masyarakat.
BPF recognizes that a company’s ethics and culture are an integral part of the corporation for they reflect the firms’s image.
Kode etik dan budaya perusahaan BPF berangkat dari visi, misi, dan tujuan Perusahaan. Secara prosedural, kode etik dan budaya BPF selalu disosialisasikan dan tercantum dalam paket dokumen bagi setiap karyawan baru.
The corporate ethics and culture statements of BPF are derived from the Company’s vision, mission and objectives. As a standard procedure, BPF’s ethics and culture statements are rolled-out to all employees and conveyed to any new employee in the form of a document package.
Selain komitmen untuk mencapai visi dan misi Perusahaan, salah satu komitmen terbesar BPF pada masyarakat adalah untuk menjalankan usaha dengan penuh integritas dan sesuai etika. Karenanya, seluruh karyawan selalu menerapkan nilai-nilai dan budaya kerja yang mengutamakan integritas, profesionalitas, pelayanan terbaik, kecepatan, efisiensi, dan kerjasama tim dalam setiap kegiatan usaha BPF.
Aside from the Company’s commitment to achieve its vision and mission, one of BPF’s greatest commitments to society is to run the business with integrity and good ethics. Hence the entire team in BPF will always implement the values and culture in the workplace that uphold integrity, professionalism, excellent service, speed, efficiency and teamwork in conducting every business activity.
Tim Manajemen
Management Team
Sesuai Anggaran Dasar, Dewan Direksi bertugas dan bertanggung jawab mengurus Perusahaan di bawah pengawasan Dewan Komisaris. Anggota-anggota Dewan Direksi dan Dewan Komisaris dipilih dan diangkat berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), untuk masa jabatan 5 (lima) tahun.
According to the Company’s articles of association, the Board of Directors is responsible to manage the Company, supervised by the Board of Commissioners. Members of Board of Directors and Board of Commissioners are selected and appointed for a five-year period based on the General Meeting of Shareholders’ decision.
Sesuai Akta Pernyataan Rapat Perseroan Terbatas BPF nomor 395 tanggal 26 April 2013, susunan anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi untuk tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Based on the Decree of General Meeting No. 395 dated April 26, 2013, the Board of Commissioners and Board of Directors for the year 2014 are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama/ President Commissioner Komisaris Independen/ Independent Commissioner
Irena Istary Iskandar Desti Liliati
Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama/ President Director Direktur (Tidak Terafiliasi)/ Director (Non - Affiliated)
Markus Dinarto Pranoto Indah Mulyawan
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
45
Dalam struktur organisasi BPF, Dewan Komisaris menduduki posisi di atas Dewan Direksi. Dewan Komisaris memiliki tugas dan fungsi utama mengawasi, memantau, mendampingi, dan mengarahkan Dewan Direksi dalam mengelola Perusahaan. Dewan Komisaris bersama Dewan Direksi juga berperan utama dalam perencanaan dan evaluasi strategi usaha yang dijalankan. Dewan Komisaris bertanggung jawab pada RUPS.
As stated on BPF’s organization chart, Board of Commissioners is positioned above the Board of Directors. Its main duties and functions are to oversee, monitor, support and guide the Board of Directors in managing the Company. Together with the Board of Directors, Board of Commissioners shares a key role in planning and evaluating the Company’s business strategies. The Board of Commissioners reports to the Company’s General Meeting of Shareholders.
Dewan Direksi memiliki tugas utama memimpin dan mengelola aktivitas strategis maupun operasional Perusahaan, yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi usaha. Dewan Direksi mengemban tugas memimpin seluruh tim kerja agar Perusahaan dapat mencapai tujuan, serta visi dan misinya. Dewan Direksi bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
The Board of Directors leads and manages all the Company’s business strategic and operational activities, which includes business planning, execution, monitoring and evaluation. The Board of Directors leads the entire workteams in achieving BPF’s objectives, vision and mission. The Board of Directors reports to the Board of Commissioners.
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi secara rutin menyelenggarakan pertemuan setiap bulan untuk membahas dan melakukan evaluasi terhadap rencana dan hasil kerja dari periode bulan sebelumnya, serta mengambil keputusan-keputusan penting yang perlu dilakukan bersama. Berikut ini adalah pelaksanaan pertemuan bulanan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi untuk kegiatan usaha tahun 2014.
The Board of Commissioners and Board of Directors regularly hold a monthly meeting to discuss and evaluate business plans and previous month’s results, and make decisions on important issues. Below are the 2014 meetings dates and attendance.
Tingkat kehadiran pada rapat Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Boards of Commissioners and Directors meeting attendance record 12 Mar 2014
8 Apr 2014
21 May 2014
19 Jun 2014
16 Jul 2014
27 Aug 2014
10 Sept 2014
15 Oct 2014
13 Nov 2014
9 Dec 2014
13 Jan 2015
Irena I. Iskandar
�
-
-
�
-
�
-
-
�
�
�
�
Desti Liliati
-
�
�
�
�
-
�
�
�
�
�
�
Markus D. Pranoto
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
Indah Mulyawan
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik sepanjang tahun 2014, terutama dalam beberapa langkah strategis yang telah dilaksanakan BPF, seperti:
The Board of Commissioners and Board of Directors have performed their duties and responsibilities well in 2014, as reflected in some strategic steps that have been implemented, including:
•
•
• •
Pembentukan anak perusahaan PT Malacca Trust Finance yang resmi mulai beroperasi pada September 2014. Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I (rights issue) pada Desember 2014. Pembukaan 4 cabang baru di Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kepulauan Bangka Belitung.
• •
The establishment of a subsidiary company, PT Malacca Trust Finance which officially commenced operations in September 2014. Rights issue in December 2014. The opening of 4 new branches in Lampung, Central Kalimantan, West Kalimantan and Bangka Belitung Islands.
Prosedur penetapan remunerasi anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
The procedures to form the Board of Commissioners’ remuneration scheme are as follow:
•
•
•
•
46
12 Feb 2014
Penelaahan atas kompensasi yang diberikan untuk jabatan anggota Dewan Komisaris pada perusahaan lainnya dengan bidang usaha yang sama dan sesuai kondisi pasar. Dengan memperhitungkan kinerja usaha perusahaan dan kontribusi masing-masing individu kemudian dilakukan pembahasan oleh manajemen untuk menyiapkan rekomendasi. Rekomendasi tersebut disampaikan untuk dibahas dan mendapatkan persetujuan dalam RUPS Tahunan. PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
•
•
To conduct a survey and review on compensations paid to Board of Commissioners’ members in other companies of the same industry and according to the market’s situation. To review the Company’s performance and each individual contribution, then to be discussed by the management for recommendations. To propose the recommendations to the General Meeting of Shareholders for discussion and approval.
Prosedur penetapan remunerasi anggota Dewan Direksi adalah sebagai berikut:
The procedures to determine the Board of Directors remuneration scheme are as follow:
•
•
To conduct a survey and review on compensations paid to Board of Directors’ members in other companies of the same industry and according to the market’s situation.
•
To review the Company’s performance and each individual contribution, then to be discussed for recommendations.
•
To propose the recommendations to the Board of Commissioners for further discussion and approval, which is then to be discussed and approved in the annual General Meeting of Shareholders.
•
•
Penelaahan atas kompensasi yang diberikan untuk jabatan anggota Direksi pada perusahaan lainnya dengan bidang usaha yang sama dan sesuai kondisi pasar. Dengan memperhitungkan kinerja usaha perusahaan dan kontribusi masing-masing individu kemudian dilakukan pembahasan oleh manajemen untuk menyiapkan rekomendasi. Rekomendasi tersebut disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk dilakukan pembahasan lanjutan dan persetujuan. Usulan remunerasi anggota Direksi untuk dibahas dan mendapatkan persetujuan dalam RUPS Tahunan.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Menurut ketentuan dari regulator, suatu perusahaan publik wajib memiliki seorang Sekretaris Perusahaan yang berfungsi sebagai penghubung antara pihak Perusahaan dengan masyarakat, bursa efek, para pemegang saham, dan juga regulator.
The regulator requires every public company to have a Corporate Secretary as the Company’s intermediary to the public, stock exchange, shareholders and regulators.
Selain ketentuan tersebut, BPF menyadari pentingnya peran seorang Sekretaris Perusahaan, yang memang sangat dibutuhkan untuk menjaga citra Perusahaan, juga untuk memelihara hubungan dan komunikasi yang baik dengan para pemegang kepentingan.
BPF is fully aware of the critical role of a Corporate Secretary, which is very important to uphold the Company’s brand image, to nurture and maintain good relationships and communication with all stakeholders.
Posisi Sekretaris Perusahaan BPF sekarang dijabat oleh Bapak Indah Mulyawan, sesuai Surat Keputusan Direksi No. 00507/BPF/III/2009, dengan periode jabatan 13 Maret 2009 hingga sekarang. Profil Bapak Indah Mulyawan dapat dilihat di halaman 23.
Currently the position of Corporate Secretary is held by Indah Mulyawan according to Decree of Directors No. 00507/BPF/ III/2009 for the period of March 13, 2009 to date. His profile is presented on page 23.
Informasi kontak Sekretaris Perusahaan BPF:
BPF Corporate Secretary contact information:
Nama Telepon Faksimili Email Alamat Kantor
Name Telephone Facsimile Email Office Address
: Indah Mulyawan : (021) 520 0434 : (021) 520 9160 :
[email protected] : Gedung Plaza Chase Lantai 15 Jl. Jend. Sudirman Kav. 21 Jakarta 12920 – Indonesia
: Indah Mulyawan : (021) 520 0434 : (021) 520 9160 :
[email protected] : Plaza Chase Building, 15th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 21 Jakarta 12920 – Indonesia
Selama tahun fiskal 2014, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, termasuk:
The Corporate Secretary has performed his duties in a good manner during the fiscal year 2014, as demonstrated in the following tasks performed :
1. Mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya peraturan-peraturan yang berlaku terkait pasar modal. 2. Memberikan pelayanan pada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemberi modal yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan. 3. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dan Dewan Direksi untuk mematuhi ketentuan UndangUndang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal dan peraturan pelaksanaannya. 4. Sebagai penghubung antara Perusahaan dengan pihak-pihak berwenang (OJK, BEI, dan lainnya), investor, publik.
1. Following up on the capital market development, particularly on applicable regulations. 2. Providing information to the public on any information required about the Company. 3. Providing advices to Board of Commissioners and Board of Directors on Law No. 8 of 1995 on the capital market and its regulations. 4. Acting as the Company’s intermediary with authorized bodies (OJK-Indonesian financial services authority, Indonesia stock exchange, and others), investors, and the public.
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
47
5. Membuat daftar pemegang saham termasuk kepemilikan 5% atau lebih 6. Menghadiri Rapat Direksi dan membuat notulen hasil rapat 7. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan RUPS 8. Membina dan mengendalikan kepatuhan hukum, perundangan, dan tata kelola perusahaan yang baik.
5.
Making a list of shareholders with above 5% ownership.
Komite Audit & Audit Internal
Audit Committee and Internal Audit
Komite Audit
Audit Committee
Sesuai ketentuan regulator, BPF telah membentuk Komite Audit berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. BPF/ KOM/04/V/2010 tanggal 18 Mei 2010. Komite Audit tersebut terdiri atas satu orang Ketua yang juga adalah Komisaris Independen Perusahaan, serta dua orang anggota:
To conform to the regulators, BPF established an Audit Committee based on the Decree of Board of Commissioners No. BPF/KOM/04/V/2010 dated May 18, 2010. The Audit Committee comprised one Chairman who also held the position of the Company’s Independent Commissioner and two members:
6. Attending Meetings of Directors and recording the respective minutes. 7. Organizing the General Meeting of Shareholders. 8. Developing and controlling the Company’s compliance to rules/regulations , laws, and good corporate governance.
Komite Audit Audit Committee Ketua Chairman Anggota Member Anggota Member
Desti Liliati Emanuel Handoyo Pranadjaja Jimmy Cakranegara
48
Desti Liliati
Desti Liliati
Ibu Desti Liliati meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Atma Jaya, Jakarta pada tahun 2002. Beliau telah menjadi Komisaris Independen PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. sejak tahun 2010 dan sebagai Ketua Komite Audit sejak tahun 2010. Lahir di Tanjung Karang, Lampung tahun 1979, Ibu Desti Liliati memulai karirnya di perusahaan akuntansi KAP Prasetyo & Sanjaya (Ernst & Young) sebagai Associate Auditor hingga tahun 2004, lalu bergabung dengan PT Batavia Prosperindo Sekuritas sebagai Manajer di Divisi Corporate Finance (2004 – 2007). Beliau kemudian melanjutkan karirnya sebagai Head of Finance Division PT Strait Finance (2007 – 2010), Head of Finance Division PT Karya Anugrah Kusuma (2010 – 2011), dan sebagai Head of Finance Division PT Prima Cipta Jaya sejak 2011.
Desti Liliati received her Accounting degree in 2002 from Atma Jaya University, Jakarta. She was appointed Independent Commissioner of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. since 2010 and as Chairman of the Audit Committee since 2010. Born in Tanjung Karang, Lampung in 1979, she began her career as an Associate Auditor of the public accounting firm Prasetyo & Sanjaya (Ernst & Young) until 2004, then joined PT Batava Prosperindo Sekuritas as Manager of its Corporate Finance Division (2004-2007). She then went on to become Head of Finance Division at PT Strait Finance (2007-2010), Head of Finance Division at PT Karya Anugrah Kusuma (2010-2011) and Head of Finance Division at PT Prima Cipta Jaya since 2011.
Emanuel Handoyo Pranadjaja
Emanuel Handoyo Pranadjaja
Bapak Emanuel Handoyo Pranadjaja lahir di Semarang pada tahun 1961. Beliau menjadi anggota Komite Audit sejak 11 November 2009. Memulai karirnya di Kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo & Co (1987-1999), dan kemudian bergabung dengan Kantor Akuntan Publik Tanubrata, Yogi, Sibarani, Hananta – BDO International (2001-2006). Melanjutkan karirnya di Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja Suhartono (2006-2009), dan akhirnya bergabung dengan PT Rimo Catur Lestari sejak 2009.
Emanuel Handoyo Pranadjaja was born in Semarang in 1961. He became a member of the Audit Committee since November 11, 2009. He began his career at the public accounting firm Prasetio Utomo & Co (1987 – 1999), then joined the public accounting firm Tanubrata, Yogi, Sibarani, Hananta – BDO International (2001 – 2006), and continued in public acccounting firm Kanaka Puradiredja Suhartono (2006 – 2009). He then joined PT Rimo Catur Lestari in 2009.
Jimmy Cakranegara
Jimmy Cakranegara
Bapak Jimmy Cakranegara lahir di Jakarta pada tahun 1980, menjadi anggota Komite Audit sejak 11 November 2009. Mengawali karirnya sebagai Supervisor Auditor di Kantor
Jimmy Cakranegara, born in Jakarta in 1980, has been a member of the Audit Committee since November 11, 2009. He began his career as Supervisor Auditor at the public accounting
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (20032008), kemudian bergabung dengan Kantor Akuntan Publik Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja sejak tahun 2008. Saat ini beliau adalah Auditor pada Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan.
firm Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (2003 - 2008), then joined the public accounting firm Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja (2008 – 2011). At present, Jimmy Cakranegara is an Auditor at the public accounting firm Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan.
Secara rutin, tim Komite Audit mengadakan pertemuan setiap sekitar tiga bulan sekali. Selain itu, Komite Audit juga mengadakan pertemuan dengan Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Auditor Internal, dan Auditor Independen untuk koordinasi dan pembahasan. Sepanjang tahun 2014, Komite Audit telah mengadakan pertemuan sebanyak empat kali pada tanggal berikut:
The Audit Committee holds a regular meeting every three months, and other meetings with the Board of Commissioners and Directors, Internal Auditors and Independent Auditors for coordination and discussion sessions. In 2014, the Audit Committee held four regular meetings:
Rapat dan Laporan Komite Audit Audit Committee Meetings and Reports 4 Februari 2014 February 4, 2014 21 Maret 2014 March 21, 2014 22 Agustus 2014 August 22, 2014 1 Desember 2014 December 1, 2014
dihadiri: semua hadir all present dihadiri: semua hadir all present dihadiri: semua hadir all present dihadiri: semua hadir all present
Tugas dan fungsi utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pemantauan dan pengawasan atas manajemen dan operasional Perusahaan. Sistem pengendalian internal ini berfungsi untuk memastikan bahwa semua kegiatan usaha Perusahaan dijalankan dengan benar sesuai tata kelola perusahaan yang baik dan sesuai dengan peraturan maupun kebijakan yang berlaku.
The Audit Committee’s main duty is to assist the Board of Commissioners in overseeing and monitoring the Company’s operations and management. This internal control system is intended to ensure all business activities comply with GCG, applicable regulations and policies.
Untuk tahun finansial 2014, Komite Audit telah melakukan tugas-tugasnya, antara lain:
For the financial year of 2014, the Audit Committee has performed its duties, as follows:
1. Meninjau seluruh kegiatan usaha BPF, pengendalian internal, kebijakan manajemen, dan pelaksanaan Good Corporate Governance. 2. Melakukan penelaahan atas informasi laporan keuangan Perusahaan. 3. Mengadakan pertemuan dengan auditor internal dan eksternal untuk mengkaji hasil pelaksanaan pemeriksaan, efektivitas pelaksanaan fungsi pengendalian Perusahaan, dan temuan audit. 4. Meninjau independensi dan objektivitas auditor independen. 5. Menelaah kepatuhan dan penerapan peraturan perundang-undangan di pasar modal dan peraturan perundangan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan.
1.
Masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya.
As stated on the Company’s charter, the Audit Committee’s term of office should not be longer than the Board of Commissioners’ term of office, and reassignment can be possible for only one more term.
2.
Reviewed BPF’s overall business activities, internal control, management regulations and implementation of good corporate governance. Reviewed the Company’s financial reports.
3. Held meetings with internal and external auditors to discuss assessment results, effectiveness of the Company’s internal control, and audit findings. 4. Reviewed the independent auditors’ impartiality and objectivity. 5. Reviewed the Company’s compliance to the laws and regulations of the capital market and other related laws and regulations.
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
49
Independensi Komite Audit
Audit Committee’s Independence
Komite Audit BPF dipimpin oleh seorang Ketua yang juga adalah Komisaris Independen Perusahaan dan 2 anggota yang profesional dan berasal dari luar perseroan. Dengan demikian Perusahaan telah memenuhi ketentuan dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-29/ PM/2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit sebagaimana telah diubah dan menjadi Lampiran Keputusan Ketua Bapepam LK No. 643/BL/2012. Komite Audit melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dan independen.
BPF’s Audit Committee is led by a Chairman, who is also the Company’s Independent Commissioner, and 2 professional members from external entities. Therefore the Company has complied with directives issued by Bapepam Chairman’s in his Decree No.Kep-29/PM/2004 on the Formation and Standard Operating Procedures for Audit Committees, which changed to become Attachment to Bapepam Chairman’s Decree No. 643/ BL/2012. The Committee Audit has performed its duties and responsibilities in a profesional and independent manner.
Audit Internal
Internal Audit In reference to the regulators’ directives, BPF issued an Internal Audit Charter which appointed Andre Hardi as the Head of Internal Audit Division, based on Directors Decree No. 478/ BPF/DIR-HRD/XII/2012.
Merujuk pada peraturan regulator, BPF telah memiliki Piagam Audit Internal dan mengangkat Bapak Andre Hardi sebagai Kepala Divisi Audit Internal berdasarkan SK Direksi No. 478/BPF/DIR-HRD/XII/2012.
Pengalaman Kerja Bapak Andre Hardi Andre Hardi’s Working Experience: 2004 - 2005 2005 - 2007 2007 - 2008 2008 - 2011 2011 - 2012 2012 - sekarang now
Junior Staff Internal Audit PT BCA Finance Senior Staff Internal Audit PT BCA Finance Supervisor Audit PT BCA Finance Unit Head Internal Audit PT BCA Finance Unit Head Internal Audit HO PT BCA Finance Head of Internal Audit PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Tim Audit Internal BPF adalah satuan kerja yang independen dan terpisah dari unit kerja operasional lainnya, serta bertanggung jawab dan melapor langsung kepada Dewan Direksi. Pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian tim Audit Internal dilakukan oleh Dewan Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris.
50
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
BPF’s Internal Audit team is a standalone and independent unit, separate from other operational work units. The team is responsible and reports directly to the Board of Directors. The Board of Directors may appoint, replace and dismiss the Internal Audit team upon approval from the Board of Commissioners.
Tugas umum Audit Internal adalah sebagai berikut:
The general duties of the Internal Audit are as follow:
•
•
To organize and perform annual Internal Audit plans.
•
To develop Internal Audit activity programs and to conduct special investigations when required.
•
To examine and evalute the internal control and risk management implementation in accordance with the Company’s policies. To review and make assessment on the efficiency and effectiveness of the Company’s finance, accounting, operational activities, etc. To make suggestions and give objective evaluation / information on the assessed activities at all management levels. To prepare audit reports and submit to the Board of Directors and Board of Commissioners. In cooperation with the Audit Committee to monitor, analyze and report on recommended follow-up actions.
• • • • • •
Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal Tahunan. Menyusun program untuk kegiatan Audit Internal yang dilakukannya dan melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, dan sebagainya. Memberikan saran perbaikan dan informasi obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan, bekerjasama dengan Komite Audit.
Selama tahun buku 2014, Audit Internal telah melaksanakan audit terhadap beberapa kantor cabang dan hasilnya telah dilaporkan langsung kepada Dewan Direksi, serta telah ditindaklanjuti dengan baik tanpa ada masalah yang berarti.
• • • •
The Internal Audit has performed audits to several branches in 2014 and has reported the results to the Board of Directors, which have been well responded and followed up without any significant problem.
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
51
MANAJEMEN RISIKO
Risk Management
52
BPF menyadari bahwa sistem manajemen risiko memiliki peran yang integral dalam membantu tim manajemen untuk menganalisis dan mengambil keputusan penting bagi Perusahaan setelah melalui proses identifikasi, pengukuran, monitor, dan pengendalian risiko yang mungkin dihadapi Perusahaan.
BPF realizes how risk management plays an integral role in assisting the management team to analyze and make critical decisions for the Company, following the process of identification, measurement, monitoring and control of foreseen risks that may affect the Company’s business activities.
Selain fungsi utamanya, BPF terus berusaha meningkatkan sistem manajemen risiko yang diterapkan agar lebih sistematis dan terstruktur, akurat dan dapat diandalkan, bersifat dinamis terhadap perubahan maupun perbaikan, serta dapat memberi nilai lebih bagi Perusahaan.
BPF continues to improve the implementation of a risk management system which is structured and systematic, accurate and reliable, dynamic to any necessary change and improvement, and which creates more value for the Company.
Sebagai perusahaan pembiayaan, berikut adalah identifikasi beberapa risiko utama yang berkaitan dengan aktivitas usaha BPF, antara lain:
As a multifinance company, there are several related main risks identified:
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko kemungkinan konsumen tidak mampu membayar kembali fasilitas pembiayaan yang disalurkan Perusahaan kepadanya, baik pokok pinjaman, bunga, maupun keduanya. Risiko ini dapat timbul jika struktur pembiayaan kredit, kelayakan konsumen, dan piutang tidak dikelola dengan hati-hati. Ketidaklancaran pembayaran angsuran oleh konsumen (kredit macet), dapat berimbas langsung pada kinerja Perusahaan secara keseluruhan. Untuk meminimalkan risiko kredit, BPF mengaplikasikan prinsip kehati-hatian, seperti program “Prinsip Mengenal Nasabah” atau “Know Your Customer” yang diterapkan untuk lebih mengenali konsumen yang akan diberi fasilitas pembayaran. BPF juga menerapkan strategi penagihan yang efektif dan efisien dengan penanganan kredit bermasalah oleh tim khusus.
The Company faces the credit risk, as there is a possibility of a customer to default on his/her obligation, either the principal, interest, or both. This risk arises if the Company fails to manage the credit financing structure, to foresee a customer’s creditworthiness and to apply proper receivable management, resulting in irregular payments from the customer (bad debt) that may hinder the Company’s overall performance. To minimize the credit risk, BPF implements the “Know Your Customer” program to better understand its customers. BPF also implements an effective and efficient collection strategy and assigns a special team to handle non-performing loans.
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Risiko Pendanaan
Funding Risk
Risiko pendanaan adalah risiko yang timbul jika Perusahaan mengalami kesulitan dukungan penyediaan dana dari para mitra usahanya. Risiko pendanaan juga dapat mengganggu kemampuan Perusahaan untuk memenuhi kewajibannya pada investor dan kreditur. Risiko pendanaan sangatlah penting untuk dikendalikan, karena akan berpengaruh pada perkembangan usaha dan daya saing Perusahaan. BPF menerapkan strategi diversifikasi sumber pendanaan yang di antaranya bersumber dari penerimaan pembayaran angsuran konsumen, pinjaman perbankan, serta penerbitan surat berharga seperti obligasi.
Funding risk may arise when the Company fails to obtain sufficient funding, which in turn may affect the Company’s ability to repay its obligations to investors and creditors. It is a very crucial risk to manage for it will impact the Company’s growth and competitiveness. BPF obtains its funds from diversified sources, which include consumer instalments, bank loans, and bond issuances.
Risiko Teknologi
Technology Risk
Berkaitan dengan bidang usaha BPF yang meliputi jaringan operasional yang cukup luas, teknologi memegang peran yang penting dalam efektivitas dan efisiensi pelayanan konsumen dan operasional Perusahaan secara keseluruhan. Teknologi memadai yang tepat dapat sangat meningkatkan kualitas layanan. Perusahaan mengembangkan sistem teknologi informasi yang online dan terintegrasi yang efisien, serta DRC (Data Recovery Center) untuk penyimpanan dan pemulihan data.
In relation with the Company’s expanding network, technology plays an important role in the overall customer services as well as operations. The implementation of an efficient and effective technology will definitely improve the Company’s service quality. BPF has developed an efficient online and integrated information technology system and Data Recovery Center (DRC) for data storage and recovery.
Risiko Operasional
Operational Risk
Kurangnya efisiensi dan efektivitas dalam sistem operasional suatu perusahaan dapat mengganggu keseluruhan proses kerja di perusahaan tersebut, yang akan menyebabkan menurunnya produktivitas dan daya saing perusahaan. Perusahaan memiliki Prosedur Operasi Standar (SOP) yang mengatur kegiatan operasional dan manajemen risiko.
Efficiency and effectiveness problems in any company’s operational systems and procedures may affect the overall working processes, which will result in reduced productivity and competitiveness. BPF has Standard Operating Procedures as a guideline for the Company’s operational activities and risk management system.
Risiko Persaingan
Competitive Risk
Sektor pembiayaan kendaraan bermotor merupakan sektor dengan persaingan yang cukup ketat mengingat banyaknya perusahaan pembiayaan yang memasuki bidang ini dan mengingat bahwa konsumen juga dapat memperoleh fasilitas pembiayaan kendaraan secara langsung dari bank. Agar dapat mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya, BPF terus mengembangkan dan menerapkan strategi yang inovatif dan kompetitif.
Consumer financing is a very competitive industry, not only that there are many companies participating in this sector but also because people can obtain financing facilities directly from banks. To be able to retain and increase its market share, BPF continues to implement competitive strategies.
Risiko Ekonomi
Economic Risk
Kondisi perekonomian nasional maupun internasional akan selalu berpengaruh terhadap kondisi industri pembiayaan yang digeluti BPF, termasuk hal-hal seperti tingkat pertumbuhan ekonomi nasional, tingkat suku bunga, dan tingkat inflasi. Beberapa isu besar seperti krisis yang mempengaruhi perekenomian secara nasional tentu akan memberi dampak yang lebih besar juga bagi situasi industri pembiayaan.
Both global and national economies will always have impact on the multifinance industry, including national economic growth, interest rate and inflation rate. Some serious issues, such as international economic crisis may affect the national economy, which will definitely bring greater impact to the multifinance industry.
Risiko Perubahan Kurs
Foreign Exchange Risk
Perubahan nilai tukar mata uang yang signifikan akan mempengaruhi harga kendaraan dan daya beli masyarakat secara signifikan, sehingga akan berimbas juga pada jumlah penjualan kendaraan dan marjin keuntungan yang dapat diperoleh Perusahaan. BPF terus mengembangkan produk-
Significant changes on foreign exchange rate will impact prices of vehicles and customer’s purchasing power, resulting in the Company’s reduced profit margin and sales, hence reduces the Company’s profit. BPF consistently develops innovative new financing products to adapt to consumers’ purchasing power
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
53
54
produk pembiayaan baru yang inovatif untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan daya beli masyarakat yang terimbas seiring perubahan kurs mata uang.
which is affected by the fluctuating exhange rates.
Risiko Kebijakan Moneter
Monetary Policy Risk
Kebijakan moneter, baik secara nasional maupun internal Perusahaan, akan sangat mempengaruhi sumber dana, penggunaan, dan sumber penghasilan Perusahaan. Kami mengantisipasi risiko ini dengan memantau perkembangan kebijakan moneter dan menerapkan strategi diversifikasi sumber pendanaan dari waktu kewaktu, sehingga Perusahaan tidak bergantung pada satu sumber pendanaan saja.
Both national and internal monetary policies affect the funding sources and usage, as well as the Company’s revenue sources. BPF manages this risk through monitoring the monetary regulations development and implementing funding sources diversification strategy, hence the Company will not depend on one funding source only.
Risiko Sosial Politik
Social and Political Risk
Jika terdapat gangguan dan ketidakstabilan kondisi sosial politik, apalagi yang sampai memberi dampak pada kondisi perekonomian umum nasional, kegiatan usaha dan pencapaian Perusahaan akan ikut terimbas negatif. Risiko ini sangat berkaitan erat dengan kemampuan bayar konsumen (risiko kredit), situasi perekonomian nasional (risiko ekonomi), dan ketersediaan pendanaan (risiko pendanaan). Perusahaan selalu mengkaji dan memantau situasi dan mengambil kebijakan yang sesuai dengan keadaan.
As part of the national financial industry, the Company’s business activities are definitely affected by the local social and political situation. Disturbances, volatilities and uncertainties will bring negative impact on the Company’s business activities. This risk is very related with the consumer’s repayment ability (credit risk), national economic situation (economic risk) and funding availability (funding risk). BPF always reviews and monitors the situations, and makes appropriate adjustments accordingly.
Risiko Regulasi
Regulation Risk
Risiko ini dihadapi jika terdapat perubahan-perubahan regulasi pemerintah yang secara langsung maupun tidak langsung mengatur dan mempengaruhi cara kerja industri keuangan. Hal tersebut akan memberi dampak pada kinerja Perusahaan dan harus ditangani dengan strategi yang tepat. BPF selalu memperhatikan dan mentaati ketentuan yang berlaku.
The Company is faced with regulation risk whenever there is a change in the government regulations which directly or indirectly affect the financial industry. It will affect the Company’s performance and should be handled with the right strategies. BPF consistently pays attention to and complies with the applicable regulations.
Sistem Whistleblowing
Whistleblowing System
Sebagai bagian dari usaha untuk menegakkan integritas Perusahaan, telah diterapkan sistem whistleblowing. Sistem whistleblowing memungkinkan dan memberi kesempatan bagi kalangan internal untuk melaporkan adanya kecurigaan dan tindakan pelanggaran atau masalah di dalam Perusahaan, baik yang terkait hukum maupun etika.
As part of its efforts to promote business integrity a whistleblowing system has been implemented since 2012. This system makes it possible, and provides internal parties with the tool to report on any suspicious acts and any violation or issues within the Company, either related to legal or ethical matters.
BPF memiliki alamat email khusus, yaitu
[email protected], yang dimaksudkan untuk sistem pelaporan tersebut. Sosialisasi mengenai adanya fasilitas whistleblowing serta alamat email tersebut sudah diinformasikan kepada seluruh karyawan dan akan terus disosialisasikan. Dengan demikian, jika terdapat pelanggaran atau masalah diharapkan dapat terdeteksi dan ditindaklanjuti sesegera mungkin.
BPF has an email address
[email protected] - dedicated for this reporting system’s purpose. The set-up of a whistleblowing facility, together with the email address mentioned, has been rolled-out throughout 2013 to all employees; this will continue to be rolled-out to new employees. As such, it is hoped that early detection and resolve of any acts of violation or issues can be made as quickly as possible.
Sejauh ini, tidak ada pelaporan dan tidak ada kejadian berarti yang melibatkan karyawan dalam segala bentuk pelanggaran. Ini berarti sampai saat ini integritas tinggi diiringi dengan etika kerja yang berkualitas telah berhasil dibina dengan baik dalam Perusahaan.
So far, there have not been any reporting or significant events happening involving employees in any manner of violations. This means up until now, a high level of integrity and exemplary work ethic has been successfully fostered within the company.
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Produk
Product Responsibility
Karena bidang usaha BPF adalah memberikan jasa pembiayaan pada masyarakat, maka salah satu risiko utama yang mungkin timbul adalah potensi pemanfaatan jasa pembiayaan untuk keperluan pencucian uang (money laundering) dan berbagai kemungkinan penyalahgunaan dana lainnya.
For a consumer financing service provider like BPF, one of the most possible risk factors is money laundering in addition to other types of frauds.
BPF mengimplementasikan program “Prinsip Mengenal Nasabah” atau “Know Your Customer”. Program tersebut ditujukan untuk validasi pemohon kredit, termasuk dengan membuat pendataan pemohon kredit secara lengkap dan memastikan bahwa semua data sesuai dengan aplikasi yang diajukan.
We thus implement the “Know Your Customer” program, which is intended to validate prospective customer’s credit request and includes complete data filing to ensure data and application accuracy and consistency.
Melalui data-data yang dikumpulkan oleh petugas di lapangan ini, program “Know Your Customer” juga berguna untuk menghindari penyalahgunaan dana pembiayaan. Data-data ini dikumpulkan dan disimpan oleh cabang dan kantor pusat setiap bulannya.
Through such activities the program is also a useful tool in mitigating the misuse of funds. The data is systematically collected and stored in head office and each branch office every month.
Tanggung Jawab Kepegawaian BPF percaya bahwa karyawan adalah mitra kerja yang sangat strategis. Karenanya, BPF memberikan perhatian lebih dalam hal ketenagakerjaan, terutama untuk memastikan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan karyawan.
Personnel Responsibility
Selain kebijakan yang pokok seperti Jamsostek, pemberian asuransi bagi karyawan melalui BPJS kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), serta pengurusan pajak karyawan, BPF juga memiliki kebijakan perihal pemberian sumbangan bagi karyawan, misalnya sumbangan pernikahan dan sumbangan duka cita.
In addition to principal coverage policies like Jamsostek (government’s social security scheme), BPJS (government’s health insurance scheme) and employees income tax reporting, BPF also applies financial contribution policy at occassions, such as employee weddings or deaths in the family.
Untuk membina kekompakan dan menjalin kedekatan antar karyawan yang dikemas dalam rekreasi, Perusahaan tiap tahunnya mengadakan acara wisata. Di tahun 2014, kantor pusat Perusahaan menyelenggarakan acara wisata bagi karyawan, antara lain ke Pulau Bidadari dan Putri Duyung di Jakarta, serta tempat wisata lainnya di berbagai daerah di Indonesia yang penyelenggaraannya diserahkan ke masingmasing kantor cabang.
To build solid work teams and to build close professional relationships, BPF regularly holds an annual company outing. In 2014, BPF’s head office held some recreational events for employees to Bidadari Island and Putri Duyung Island in Jakarta, while branches organized their own outings to local recreational venues.
BPF believes and recognizes that employees are the Company’s strategic business partners. Hence, the Company provides extra attention to employment related issues and handle personnel matters seriously to ensure the employees’ health coverage, safety and welfare.
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
55
56
Tanggung Jawab Kemasyarakatan
Social Responsibility
Dalam menjalankan kegiatan usaha utama BPF yang memberikan jasa pembiayaan kendaraan yang secara tidak langsung meningkatkan aksesibilitas dan fasilitas bagi masyarakat, keberadaan Perusahaan juga tak lepas dari masyarakat sekitar. Karenanya sebagai bentuk sumbangsih dan partisipasi Perusahaan dalam membantu lingkungan, dari waktu ke waktu BPF berkomitmen menyisihkan anggaran dan meluangkan waktu untuk memberikan sumbangan berupa dana ataupun tenaga.
While BPF’s main business activities in consumer financing help provide accessibility and facilities for the community, the Company aspires for a balanced and harmonious co-existence with the environment and local communities. This is reflected in our commitment to make contributions from time to time to the community by giving financial and non-financial aids.
Di tahun 2014, Group Batavia Prosperindo membentuk Yayasan Batavia Prosperindo Peduli. Yayasan menaungi sebuah sekolah yaitu sekolah Misi Bagi Bangsa di Tanjung Uncang, Batu Aji, Batam, yang membangun sekolah Taman Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD), diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. BPF berpartisipasi dalam program-program yang meningkatkan akses pendidikan bagi generasi muda bangsa yang berasal dari keluarga kurang mampu. Partisipasi Perusahaan ini mencerminkan kepedulian dan komitmen nyata BPF untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa.
In 2014, the Batavia Prosperindo Group established Batavia Prosperindo Peduli Foundation. The foundation is the umbrella of the school “Misi Bagi Bangsa” in Tanjung Uncang, Batu Aji, Batam, which is comprised of a preschool and a primary school for children of underprivileged families. BPF continues to participate in education improvement programs aimed for underprivileged young generations, which reflects BPF’s real commitment and responsibility to the nation.
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS & DEWAN DIREKSI ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014 Statement on The Accuracy of The Annual Report 2014 Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Batavia Prosperindo Finance T bk . menyatak an b ahwa L ap oran Tahunan P T Batavia Prosperindo Finance Tbk. tahun 2014 adalah benar adanya, dan bertanggung jawab atas kebenaran isinya. Jakarta, Maret 2015
The Board of Commissioners and Board of Directors of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. state that the 2014 Annual Report of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. is a fair presentation, and shall be held accountable for the accuracy of its contents. Jakarta, Maret 2015
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Desti Liliati Komisaris Independen Independent Commissioner
Irena Istary Iskandar Komisaris Utama President Commissioner
Dewan Direksi Board of Directors
Markus Dinarto Pranoto Direktur Utama President Director
Indah Mulyawan Direktur (Tidak Terafiliasi) Akuntansi dan Keuangan Director (Non Affiliated) of Accounting and Finance
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
57
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
58
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Independent Auditor’s Report
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2014 AND THE YEAR THEN ENDED AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
(MATA UANG INDONESIA) (INDONESIAN CURRENCY)
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2014 AND THE YEAR THEN ENDED AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi
Table of Contents
Surat Pernyataan Direksi
Halaman/ Pages
Director’s Statement Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan...........................................
1-2
.............................Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif..............................
3
……….……Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas.......................................
4
…………………...Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas.......................................................
5
…………………………..Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan................................
6 - 96
………………...Notes to the Financial Statements
PT. BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk. PLAZA CHASE, Lantai 12 & 15, Jl. Jend. Sudirman Kav.21 Jakarta 12920, Indonesia Telp. : (021) 520 0434 (Hunting) Fax. : (021) 520 9160 SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk Kami yang bertanda tangan dibawah ini: 1.
2.
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER REGARDING RESPONSIBILITY TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31 , 2014 AND THE YEAR THEN ENDED PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk We , the undersigned:
Nama/Name
: Markus Dinarto Pranoto
Alamat kantor/Office address
: PT Batavia Prosperindo Finance Tbk Chase Plaza, 12th and 15th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 21 Jakarta 12910
Alamat domisili/Domicile address
: Pluit Permai Tmr/12A RT.005/005 Pluit, Penjaringan Jakarta Utara
Nomor telepon/Phone number
: (021) 5200434
Jabatan/Title
: Direktur Utama / President Director
Nama/Name
: Indah Mulyawan
Alamat kantor/Office address
: PT Batavia Prosperindo Finance Tbk Chase Plaza, 12th and 15th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 21 Jakarta 12910
Alamat domisili/Domicile address
: Jl. Tanah Lot Raya M2 No. 29 RT .001 RW .008 Krukut Limo Depok
Nomor telepon/Phone number
: (012) 5200434
Jabatan/Title
: Direktur / Director
Menyatakan Bahwa:
Declare that:
1.
1.
2. 3.
4.
Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (“Perusahaan”); Laporan keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia; a. Semua informasi dalam laporan keuangan Perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar; b. Laporan keuangan Perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal Perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
2. 3.
4.
We are responsible for the preparation and presentation of the financial statements of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (“Company”); The financial statements of the Company have been prepared and presented in accordance with Indonesia Financial Accounting Standards; a. All information contained in the financial statements of the Company has been presented completely and accurately; b. The financial statements of the Company do not contain misleading material information or facts, and do not omit material information or facts; We are responsible for the internal control system of the Company.
This statement letter is made truthfully.
Jakarta, 19 Maret 2015 / March 19, 2015 PT Batavia Prosperindo Finance Tbk
Markus Dinarto Pranoto Direktur Utama/President Director
62
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Indah Mulyawan Direktur/Director
Crowe Horwath
tm
Kosasih, NurdiyamaN, Tjahjo & reKaN Registered Public Accountant No. 1342/KM.1/2011 (Branch) Member Crowe Horwath International Gedung Jaya 1st Floor, Suite L01-A3 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 +62 (21) 319 28000 +62 (21) 319 28151 Fax www.crowehorwath.co.id
The original report included herein is in Indonesian language
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan No. KNTR-C2-19.03.2015/01
Report No. KNTR-C2-19.03.2015/01
Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK
Shareholders, Board of Commissioners, Directors PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Batavia Prosperindo Finance Tbk terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
We have audited the accompanying financial statements of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, which comprise the statement of financial position as of December 31, 2014, and the statements of comprehensive income, changes in equity, and cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Management’s statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Management is responsible for the preparation and fair presentation of such financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.
Tanggung jawab auditor
Auditors’ responsibility
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian material.
Our responsibility is to express an opinion on such financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether such financial statements are free from material misstatement.
responsibility
for
the
and
financial
Laporan Tahunan 2014 | Annual Report
63
Kosasih, NurdiyamaN, Tjahjo & reKaN Registered Public Accountant No. 1342/KM.1/2011 (Branch) Member Crowe Horwath International
The original report included herein is in Indonesian language
Tanggung jawab auditor (lanjutan)
Auditors’ responsibility (continued)
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun oleh kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kawajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditors’ judgment, including the assessment of the risk of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditors consider internal control relevant to the entity’s preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion of the effectiveness of the entity’s internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion
Opini
Opinion
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. Batavia Prosperindo Finance Tbk tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan, dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
In our opinion, the accompanying financial statements present fairly, in all material respects, the financial position of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk as of December 31, 2014, and its financial performance, and cash flows for the year ended December 31, 2014 in accordance with Indonesian
Hal lain
Other matter
Laporan keuangan PT Batavia Prosperindo Finance Tbk tanggal 31 Desember 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang disajikan sebagai angka koresponding terhadap laporan keuangan tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, diaudit oleh auditor independen lain yang menyatakan opini wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan tersebut pada tanggal 17 Februari 2014.
The financial statements of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk as of December 31, 2013 and for the year then ended, which are presented as corresponding figures to the financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended, were audited by other independent auditor who expressed an unqualified opinion on such financial statements on February 17, 2014.
KOSASIH, NURDIYAMAN, TJAHJO & REKAN
Meilyn Soetiono, SE., Ak., CPA
Registrasi Akuntan Publik No. AP.0456 / Public Accountant Registration No. AP.0456 19 Maret 2015
64
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
March 19, 2015
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes ASET Kas dan setara kas Piutang sewa pembiayaan - pihak ketiga - dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.143.233.346 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 2.044.032.676 pada tanggal 31 Desember 2013 Piutang pembiayaan konsumen pihak ketiga - dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 7.867.330.654 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 7.702.126.562 pada tanggal 31 Desember 2013 Anjak piutang - pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak ketiga Beban dibayar di muka Aset pajak tangguhan Aset tetap - dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 18.268.551.905 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 14.492.463.862 pada tanggal 31 Desember 2013 Investasi pada entitas asosiasi Aset lain-lain JUMLAH ASET
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As Of December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2014
2013
2b,2c,4,33
174.214.126.699
9.310.463.041
2c,5,33
206.724.048.913
218.181.444.287
2c,2e,2f,2l,2m, 6,33 2c,2g,7,33 2c,8,33 2i,9 2n,15c
510.043.491.816 52.923.834.000 30.372.951.113 5.036.327.547 2.071.617.655
479.013.101.622 7.623.958.336 23.312.713.155 8.779.383.666 1.600.502.039
2j,10 2k,11 2c,12,33
32.991.225.494 50.971.400.862 2.083.570.830
21.605.968.389 26.989.318.046 2.630.877.483
ASSETS Cash and cash equivalents Finance lease receivables - third parties - net of allowance for impairment losses amounted to Rp 1,143,233,346 as of December 31, 2014 and Rp 2,044,032,676 as of December 31, 2013 Consumer financing receivables third parties - net of allowance for impairment losses amounted to Rp 7,867,330,654 as of December 31, 2014 and Rp 7,702,126,562 as of December 31, 2013 Factoring - third parties Other receivables - third parties Prepaid expenses Deferred tax assets Fixed assets - net of accumulated depreciation amounted to Rp 18,268,551,905 as of December 31, 2014 and Rp 14,492,463,862 as of December 31, 2013 Investment in associates companies Other assets
1.067.432.594.929
799.047.730.064
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
1
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As Of December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2014
2013 LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang bank Beban masih harus dibayar Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Efek utang yang diterbitkan setelah dikurangi biaya emisi efek utang yang belum diamortisasi sebesar Rp 861.201.415 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 1.533.530.557 pada tanggal 31 Desember 2013 Liabilitas imbalan kerja karyawan
2c,13,33 2c,14,33
JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
266.495.072.104
4.094.573.256 3.476.202.075 4.168.478.712
1.984.450.875 619.592.120 4.007.551.267
279.138.798.585 8.908.854.730
298.466.469.443 6.801.352.275
LIABILITIES Bank loans Accrued expenses Third parties Related parties Taxes payable Debt securities issued net of unamortized debt securities issuance cost amounted to Rp 861,201,415 as of December 31, 2014 and Rp 1,533,530,557 as of December 31, 2013 Employees’ benefits liabilities
632.296.226.238
578.374.488.084
TOTAL LIABILITIES
2h,30 2n,15a
2c,16,33 2o,17
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar 2.200.000.000 saham Ditempatkan dan disetor penuh 1.360.627.100 saham pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1.000.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2013 Tambahan modal disetor Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
332.509.318.880
2q,18 2q,19
136.062.710.000 145.574.762.150
100.000.000.000 2.651.244.367
21
250.000.000 153.248.896.541
100.000.000 117.921.997.613
EQUITY Capital stock - par value of Rp 100 per share Authorized capital2,200,000,000 shares Issued and fully paid capital 1,360,627,100 shares as of December 31, 2014 and 1,000,000,000 shares as of December 31, 2013 Additional paid-in capital Retained earnings Appropriated Unappropriated
435.136.368.691
220.673.241.980
TOTAL EQUITY
1.067.432.594.929
799.047.730.064
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
2
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes PENDAPATAN
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME The Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2014
2013
2r 120.291.459.205 62.009.393.220 34.796.594.766 3.219.186.333 3.816.129.255
115.625.863.892 63.862.769.092 27.363.844.689 244.334.315 1.245.391.529
REVENUES Consumer financing Administration Finance lease Factoring Others
224.132.762.779
208.342.203.517
Total Revenues
66.148.303.111 45.595.360.032
60.735.245.323 40.922.045.923
EXPENSES Finance expenses Salaries and allowances
30.855.546.347 15.697.475.068 11.067.062.127
26.846.824.254 21.941.946.297 11.381.724.036
General and administrative Marketing expenses Impairment losses
Jumlah Beban
169.363.746.685
161.827.785.833
Total Expenses
LABA USAHA
54.769.016.094
46.514.417.684
INCOME FROM OPERATION
Pembiayaan konsumen Administrasi Sewa pembiayaan Anjak piutang Lain-lain
2e,23 2h,24,30 2d 2g 10,25
Jumlah Pendapatan BEBAN Beban keuangan Gaji dan tunjangan Umum dan administrasi Beban pemasaran Kerugian penurunan nilai
Kerugian atas dilusian kepentingan pada entitas asosiasi Bagian atas laba (rugi) bersih entitas asosiasi - bersih
2r 28 17,26,30 2h,2j,10,12, 27,30
2k,11
LABA SEBELUM TAKSIRAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
TAKSIRAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
53.787.773.860
2n,15b
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK
29
828.496.254
47.332.848.190
INCOME BEFORE PROVISION FOR INCOME TAXES BENEFIT (EXPENSES)
(13.054.043.408 ) (11.053.648.367 ) 40.733.730.452
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA BERSIH PER SAHAM DASAR*)
(981.242.234 )
Loss on dilution of an interest in associate companies Equity in net earning (loss) of associate companies - net
(10.065.748)
PROVISION FOR INCOME TAXES BENEFIT (EXPENSES)
36.279.199.823
INCOME FOR THE YEAR
913.832.393
OTHER COMPREHENSIVE INCOME (EXPENSES) NET OF TAX
40.476.898.928
37.193.032.216
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
40,25
35,33
BASIC EARNINGS PER SHARE*)
(256.831.524 )
2t,22
*) Laba per saham dasar pada tahun 2013 disajikan kembali sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Basic earning per share in 2013 has been restated due to Limited Public Offering through Pre-emptive Rights.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
3
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo 31 Desember 2012
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY The Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Modal Saham/ Capital Stock
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital
100.000.000.000
2.651.244.367
100.000.000
Saldo Laba/Retained Earnings Telah Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaannya/ Penggunaannya/ Appropriated Unappropriated
Dividen kas
20
-
-
-
Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan
29
-
-
-
Jumlah laba bersih tahun berjalan Saldo 31 Desember 2013
100.000.000.000
2.651.244.367
100.000.000
85.728.965.397 (5.000.000.000)
Jumlah Ekuitas/ Total Equity 188.480.209.764 (5.000.000.000)
Balance December 31, 2012 Cash dividends
913.832.393
913.832.393
Other comprehensive income for the year
36.279.199.823
36.279.199.823
Total income for the year
117.921.997.613
220.673.241.980
Balance December 31, 2013
-
Appropriation of general reserves
Pembentukan cadangan umum
21
-
-
150.000.000
(150.000.000)
Dividen kas
20
-
-
-
(5.000.000.000 )
36.062.710.000
142.923.517.783
-
-
-
-
-
-
-
40.733.730.452
40.733.730.452
Income for the year
136.062.710.000
145.574.762.150
250.000.000
153.248.896.541
435.136.368.691
Balance December 31, 2014
Penambahan modal melalui penawaran umum terbatas Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan Jumlah laba bersih tahun berjalan Saldo 31 Desember 2014
29
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-
(256.831.524 )
(5.000.000.000)
178.986.227.783
(256.831.524 )
Cash dividends Additional capital stock from limited public offering Other comprehensive income for the year
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
4
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK LAPORAN ARUS KAS Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK STATEMENT OF CASH FLOWS The Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Transaksi pembiayaan Pendapatan bunga Pembayaran kas untuk: Transaksi pembiayaan Beban operasional Beban bunga Pajak penghasilan Utang pajak Piutang lain-lain Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan aset tetap Investasi pada entitas asosiasi Perolehan aset tetap Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari utang bank Penerimaan dari penerbitan modal saham Pembayaran utang bank Pembayaran utang obligasi Pembayaran kas dividen Pembayaran biaya emisi saham Penerimaan dari penerbitan obligasi Pembayaran biaya emisi penerbitan obligasi Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
2013
974.908.343.332 522.162.819
840.905.915.086 107.173.562
(839.197.236.000 ) (72.142.654.418 ) (63.670.071.577 ) (14.182.696.218 ) (3.552.308.900 ) (23.128.368 )
(914.376.421.223) (63.914.775.917) (61.050.898.163) (12.346.478.909 ) (3.220.386.150) -
(17.337.589.330 )
(213.895.871.714)
717.500.000 (25.000.000.000 ) (16.164.840.560 )
1.194.250.000 (9.500.000.000) (9.421.923.828)
(40.447.340.560 )
(17.727.673.828)
616.303.842.794
876.683.015.793
180.313.550.000 (547.601.477.029 ) (20.000.000.000 ) (5.000.000.000 ) (1.327.322.217 ) -
(937.907.772.743 ) (5.000.000.000 ) 300.000.000.000
-
(1.875.398.000 )
222.688.593.548
231.899.845.050
164.903.663.658
276.299.508
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
9.310.463.041
9.034.163.533
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
174.214.126.699
9.310.463.041
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from: Financing transactions Finance income Cash disbursements for: Financing transactions Operating expenses Finance expenses Income tax Taxes payable Other receivables Net cash used in used in operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sales of fixed assets Investment in associates companies Acquisitions of fixed assets Net cash used in investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans Paid in capital Payments of bank loans Payment of bond payable Payment of cash dividends Payment of stock issuance cost Proceeds from issuance of bonds Payments of bonds issuance costs Net cash provided by financing activities NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
AT BEGINNING OF YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
5
These original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. INFORMASI UMUM
1. GENERAL INFORMATION
a. Pendirian dan Informasi Umum
a. Establishment and General Information
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (“Perusahaan”), dahulu didirikan dengan nama PT Bira Multi Finance, didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 186 tanggal 12 Desember 1994 dari Djedjem Widjaja, S.H., M.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2.18791.HT.01.01.TH.94 tanggal 22 Desember 1994 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal 9 Februari 1996, Tambahan No. 1584. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 20 Oktober 1999 yang diaktakan oleh Djedjem Widjaja, S.H., M.H., Notaris di Jakarta dengan Akta No. 42 tanggal 21 Desember 1999, pemegang saham Perusahaan menyetujui perubahan nama Perusahaan menjadi PT Bina Multi Finance. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C5143-HT.01.04.TH.2000 tanggal 6 Maret 2000. Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diadakan tanggal 16 Maret 2007 dan diaktakan oleh Sugito Tedjamulja, S.H., Notaris di Jakarta, dengan Akta No. 71, pemegang saham Perusahaan menyetujui perubahan nama Perusahaan menjadi PT Batavia Prosperindo Finance. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W7-03581.HT.01.04.TH.2007 tanggal 4 April 2007 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 43 tanggal 29 Mei 2007, Tambahan No. 5262.
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (the “Company”), was established with the name of PT Bira Multi Finance, and was established based on Notarial deed No.186 dated December 12, 1994 of Djedjem Widjaja, S.H., M.H., Notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia based on his Decision Letter No. C2-18791.HT.01.01.TH.94 dated December 22, 1994 and was published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 12 dated February 9, 1996, Supplement No. 1584. Based on Extraordinary General Meeting of Shareholders dated October 20, 1999 as stated in Notarial deed No. 42 dated December 21, 1999 by Djedjem Widjaja, S.H., M.H., Notary in Jakarta, the shareholders of the Company approved the change of the Company’s name into PT Bina Multi Finance. The change was approved by the Minister of Justice and Laws of the Republic of Indonesia based on his Decision Letter No. C5143-HT.01.04.TH.2000 dated March 6, 2000. Based on Extraordinary General Meeting of Shareholders dated March 16, 2007 as stated in Notarial deed No. 71 by Sugito Tedjamulja, S.H., Notary in Jakarta, the shareholders of the Company approved the change of the Company’s name into PT Batavia Prosperindo Finance. The change was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia based on his Decision Letter No. W7-3581.HT.01.04.TH.2007 dated April 4, 2007 and was published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 43 dated May 29, 2007, Supplement No. 5262.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 26 tanggal 1 Desember 2014 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal Perusahaan melalui pengeluaran saham baru.
The Company’s articles of association had been amended several times, with the latest amendment by Notarial Deed No. 26 dated December 1, 2014 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si.,Notary in Jakarta, the shareholders have approved issuing new shares.
6
These original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2013 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan)
1. GENERAL INFORMATION (continued)
a. Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
a. Establishment (continued)
and
General
Information
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah di bidang sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, anjak piutang, dan kartu kredit. Pada saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan dan anjak piutang. Perusahaan tidak bergerak dalam bidang kartu kredit.
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities is to engage in finance lease, consumer financing, factoring and credit card. Currently, the Company mainly engages in consumer financing, finance lease and factoring. The Company does not engage in credit card.
Entitas induk utama Perusahaan adalah Malacca Trust Limited, sebuah perusahaan yang didirikan di Singapura.
The ultimate parent entity of the Company is Malacca Trust Limited, a company incorporated in Singapore.
Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai perusahaan pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. 90/KMK.017/1995 tanggal 15 Februari 1995 dan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1995.
The Company obtained its operating license as multi finance company from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia based on its Decision Letter No. 90/KMK.017/1995 dated February 15, 1995 and started its commercial operations in 1995.
Kantor pusat Perusahaan terletak di Gedung Chase Plaza, Lantai 12 dan 15, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 21, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan memiliki 47 dan 43 jaringan usaha yang terdiri dari kantor cabang dan kantor perwakilan.
The Company head office is located in Chase th th Plaza, 12 and 15 Floor, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 21, Jakarta. As of December 31, 2014, the Company has 47 and 43 networks which consist of branch offices and representative offices.
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
b. Public Offering of The Company’s Shares
Pada tanggal 19 Mei 2009, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) (kemudian dikenal sebagai Otoritas Jasa Keuangan / OJK) melalui surat No. S-4010/BL/2009 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada Masyarakat sejumlah 450.000.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran Rp 110 per saham. Seluruh saham ini telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
On May 19, 2009, the Company obtained an effective statement from Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) (was then known as Financial Services Authority / OJK) through letter No. S-4010/BL/2009 to conduct the Initial Public Offering of shares consisting of 450,000,000 common shares with par value of Rp 100 per share at offering price of Rp 110 per share. These shares were all listed at Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 1 Desember 2014, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) I kepada pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) atas 700.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Dimana setiap pemegang saham yang memiliki 10 saham lama mempunyai 7 HMETD, dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 500 yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pesanan pelaksanaan HMETD.
On December 1, 2014, the Company conducted a Limited Public Offering (“PUT”) I through preemptive rights (HMETD) of 700,000,000 shares with par value of Rp 100 per share. Where every shareholder who owns 10 old shares owned 7 rights, where every 1 right entitling the holder to purchase 1 new share with the offering price of Rp 500 per share that need to be paid in full at the time of ordering the execution of Rights .
7
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan)
1. GENERAL INFORMATION (continued) b. Public Offering of The Company’s Shares (continued)
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan (lanjutan) Berdasarkan pengumuman PT Bursa Efek Indonesia No. Peng-P-00940/BEI.PG2/12-2014 tanggal 30 Desember 2014, jumlah saham yang telah dikeluarkan dalam rangka PUT I adalah sebesar 360.627.100 saham, sehingga jumlah saham yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia adalah sebanyak 1.360.627.100 saham dengan jumlah nilai sebesar Rp 136.062.710.000. Sehubungan dengan PUT I, Perusahaan telah menerima Rp 180.313.550.000 dari pemegang saham Perusahaan. Dana dari hasil PUT I digunakan untuk modal kerja Perusahaan.
Based on announcement of PT Bursa Efek Indonesia No. Peng-P-00940/BEI.PG2/12-2014 dated December 30, 2014, the total of the Company’s shares issued related to PUT I amounted to 360,627,100 shares, therefore, the total of the shares listed at Indonesian Stock Exchange amounted to 1,360,627,100 shares with total amounted to Rp 136,062,710,000. In relation to this PUT I, the Company has received Rp 180,313,550,000 from the Company’s shareholders. The result of PUT I was used for the Company’s working capital.
Sisa saham dalam PUT I yang tidak diambil bagian oleh pemegang HMETD sebesar 339.372.900 saham tidak akan dikeluarkan dari portopel Perusahaan.
The remain shares from PUT I which had not exercised by HMETD holder amounted to 339,372,900 shares will not be issued from the Company’s unsubscribed. c. Public Offering Securities
c. Penawaran Umum Efek Utang Perusahaan
The
Company’s
Debt
On June 26, 2013, The Company obtained the effective statement from OJK based on No. S-/89/D.04.2013 to conduct an initial public offering Obligasi Batavia Prosperindo Finance I to public in 2013 with a principal amount of Rp 300,000,000,000. On July 4, 2013 all of the bonds have been recorded on the Indonesia Stock Exchange. The bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) with a final issuance price of Rp 1,875,398,000. Interest on such bond was paid on a quarterly basis starting from October 3, 2013. The bonds consist of three series, i.e. A Series with a nominal value of Rp 20,000,000,000 bearing fixed interest rate of 9.25% per annum, B Series with a nominal value of Rp 50,000,000,000 bearing fixed interest of 9.5% per annum, and C Series with a nominal value of Rp 230,000,000,000 bearing fixed interest rate of 10.75% per annum.
Pada tanggal 26 Juni 2013, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari OJK berdasarkan Surat OJK No. S-/89/D.04.2013 untuk melakukan penawaran umum perdana Obligasi Batavia Prosperindo Finance I tahun 2013 kepada masyarakat dengan jumlah pokok sebesar Rp 300.000.000.000. Pada tanggal 4 Juli 2013, seluruh obligasi tersebut telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia dengan harga emisi final sebesar Rp 1.875.398.000. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 bulan sejak tanggal 3 Oktober 2013. Obligasi ini terbagi menjadi tiga seri, yaitu Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp 20.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,25% per tahun, Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 50.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,5% per tahun, dan Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp 230.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun. d. Dewan Komisaris, Direksi, Internal Sekretaris Perusahaan dan Karyawan
of
Audit,
d. Boards of Commissioners, Directors, Internal Audit, Corporate Secretary and Employees The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2014 and 2013 based on Notarial Deed No. 395 dated April 23, 2013 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., a Notary in Jakarta, are as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan akta No. 395 tanggal 23 April 2013 oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
8
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan)
1. GENERAL INFORMATION (continued)
d. Dewan Komisaris, Direksi, Internal Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan (lanjutan)
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris (Independen) Direksi Direktur Utama Direktur Keuangan (Independen)
d. Boards of Commissioners, Directors, Internal Audit, Corporate Secretary and Employees (continued) Board of Commissioners President Commissioner Commissioner (Independent)
Irena Istary Iskandar Desti Liliati
Markus Dinarto Pranoto Indah Mulyawan
Directors President Director Finance Director (Independent)
Manajemen kunci adalah direktur dan komisaris Perusahaan. Ruang lingkup Direktur Utama mencakup bidang hukum, sumber daya manusia, pemasaran dan operasional, dan ruang lingkup Direktur Keuangan (Independen) mencakup bidang keuangan dan akuntansi.
Key management are directors and commissioners of the Company. President Director’s scope of authority includes legal, human resources, marketing and operational, and Finance Director’s (Independent) scope of authority includes finance and accounting.
Gaji dan tunjangan yang diberikan kepada Dewan Direksi dan Komisaris untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing berjumlah keseluruhan sebesar Rp 7.627.875.707 dan Rp 3.367.520.863.
Salaries and benefits provided to the Boards of Commissioners for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 7,627,875,707 and Rp 3,367,520,863, respectively.
Susunan Komite Audit dan Manajemen Risiko Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
The composition of the Audit and Risk Management Committee as of December 31, 2014 and 2013 were as follows:
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
Desti Liliati Emanuel Handoyo Pranadjaja Jimmy Cakranegara
Audit Committee Head Member Member
Internal Audit
Internal Audit
Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Perusahaan telah menyusun Piagam Internal Audit sejak tanggal 2 September 2008 dan telah membentuk Divisi Internal Audit sejak tanggal 15 April 2008, berdasarkan Surat Penunjukkan Anggota Audit Internal Perusahaan. Kepala Unit Internal Audit Perusahaan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah Andre Hardi.
Based on the regulation issued by the Bapepam-LK No. IX.I.7 concerning the Forming and Charter’s Compilation Guidance of Internal Audit Unit, the Company had established an Internal Audit Charter since September 2, 2008 and had formed an Internal Audit Division since April 15, 2008, based on the Letter of Assignment of Internal Audit Members. The Head of Internal Audit Unit of the Company as of December 31, 2014 and 2013 is Andre Hardi.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan No. 00507/BPF/III/2009 tanggal 13 Maret 2009, Perusahaan menunjuk Indah Mulyawan sebagai Sekretaris Perusahaan.
Based on the virtue of the Board of Directors of the Company No. 00507/BPF/III/2009 dated March 13, 2009, the Company appointed Indah Mulyawan as its Corporate Secretary.
Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Perusahaan diwajibkan untuk membentuk fungsi Sekretaris Perusahaan yang antara lain bertugas:
Based on the regulation issued by the Bapepam-LK No. IX.I.4 concerning the Formation of the Corporate Secretary, the Company is required to establish a Corporate Secretary which functions comprise the followings: 9
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan)
1. GENERAL INFORMATION (continued)
d. Dewan Komisaris, Direksi, Internal Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan (lanjutan)
d. Boards of Commissioners, Directors, Internal Audit, Corporate Secretary and Employees (continued)
(1)
Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal;
(1)
Keep informed with respect to Capital Market developments, especially Capital Market regulations;
(2)
Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemberi modal yang berkaitan dengan kondisi Emiten dan Perusahaan Publik;
(2)
Provide the public with all information needed by investors regarding the condition of the Issuer or Public Company;
(3)
Memberikan masukan kepada Direksi Perusahaan untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya;
(3)
Make recommendations to the Issuer or Public Company’s board of directors with respect to compliance with Law No. 8 Year 1995 concerning the Capital Market and its implementing regulations;
(4)
Sebagai penghubung atau contact person antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan Otoritas Jasa Keuangan dan masyarakat;
(4)
Act as the Issuer’s or Public Company’s contact person with Indonesia Financial Service Authority and the public; and
(5)
The functions of Corporate Secretary may be concurrently performed by a director of the Issuer or Public Company.
(5)
Fungsi Sekretaris Perusahaan dirangkap oleh Direktur Perusahaan.
dapat
The Company had an average total number of employees of 737 and 657 employees for the years ended December 31, 2014 and 2013 (unaudited).
Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan masingmasing adalah 737 dan 657 karyawan untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (tidak diaudit). e. Penyelesaian Laporan Keuangan
e. Completion of the Financial Statements The management responsible for the preparation of the accompanying financial statements that were completed and authorized for issue by the Company’s management on March 19, 2015.
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan Laporan keuangan ini, yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh manajemen Perusahaan pada tanggal 19 Maret 2015. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY POLICIES
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
a. Basis of Preparation of the Financial Statements The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Statement of Financial Accounting Standard (“ISAK”) issued by the Financial Accounting Standards Board of Institute of Accountants (“DSAK”) and the regulations and Financial Statements Presentations and Disclosure Guideliness issued by the Financial Services Authority (formerly Bapepam-LK).
Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (‘PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK) dan peraturanperaturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (dahulu Bapepam-LK).
10
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
a. Basis of Preparation of the Financial Statements (continued)
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2014 seperti yang telah diungkapkan dalam Catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are consistent with those followed in the preparation of the Company financial statements for the year ended December 31, 2013, except for the adoption of several amended SAKs effective January 1, 2014, as disclosed in this Note.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas dan menggunakan konsep biaya perolehan, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The financial statements have been prepared on the accrual basis, except for statement of cash flows and using historical cost concept, except for certain account which are measured on the bases described in related accounting policies for each account.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam penyajian aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The statements of cash flows have been prepared using the direct methods, by classifying cash receipts and payments into operating, investing, and financing activities.
Mata uang yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The presentation currency used in the financial statements is Rupiah, which the Company’s functional currency.
Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik atas kinerja keuangan Perusahaan, karena sifat dan jumlahnya yang signifikan, beberapa jenis pendapatan dan beban telah disajikan secara terpisah.
In order to provide further understanding of the financial performance of the Company, due to the significance of their nature or amount, several items of income or expense have been shown separately.
b. Kas dan Setara Kas
b. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents in the statement of cash financial position comprises of cash on hand and cash in banks and short-term deposits with a maturity of three months or less and not being used as collateral of loan and no restricted for use.
Kas dan setara kas dalam laporan posisi keuangan terdiri atas kas di tangan dan kas di bank dan deposito jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya.
11
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
c. Instrumen Keuangan
c. Financial Instruments (cont
Klasifikasi (lanjutan)
Classification (continued)
(i) Aset Keuangan
(i) Financial Assets (continued)
ACCOUNTING
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity investments, or available for sale financial assets, as appropriate. Company determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Aset keuangan Perusahaan terdiri atas kas dan setara kas, piutang sewa pembiayaan pihak ketiga, piutang pembiayaan konsumen pihak ketiga, anjak piutang - pihak ketiga, piutang lain-lain - pihak ketiga, dan aset lainlain, diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. (ii) Liabilitas Keuangan
Company’s financial assets consist of cash and cash equivalents, finance lease receivables - third parties, consumer financing receivables - third parties, factoring - third parties, other receivables - third parties, and other assets classified as loans and receivables. (ii) Financial Liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Perusahaan menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss and financial liabilities measured at amortized cost. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri atas utang bank, beban masih harus dibayar , dan efek utang yang diterbitkan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
Company’s financial liabilities consist of bank loans, accrued expenses, and debt securities issued classified as financial liabilities measured at amortized cost.
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
(i) Aset Keuangan
(i) Financial Assets Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya, ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset. Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan yaitu tanggal pada saat Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.
All regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date, the date that the Company commits to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the marketplace concerned.
12
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
c. Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
c. Financial instruments (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
(i) Aset Keuangan (lanjutan)
(i) Financial Assets (continued) a. Loans and Receivables
a. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method less impairment, except for those assets in which the interest calculation is not material. Gains or losses are recognized in statement of comprehensive income when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
(ii) Financial Liabilities
(ii) Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
a. Liabilitas Keuangan yang Diukur Pada Biaya Perolehan Diamortisasi
a. Financial Liabilities Measured at Amortized Cost
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif, kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi komprehensif ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
Financial liabilities measured at amortized cost are measured, subsequent to initial recognition, at amortized cost using the effective interest rate method, unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost. The related interest expense is recognized within “Finance expenses” in statement of comprehensive income. Gains and losses are recognized in statement of comprehensive income when the financial liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
13
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
c. Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
c. Financial instruments (continued)
Saling Hapus dari Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan.
The fair values of financial instruments that are actively traded in organized financial markets, if any, are determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of business at the end of the reporting period.
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksitransaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length market transactions); referensi atas nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.
Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
Amortized Cost of Financial Instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
14
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
c. Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
c. Financial instruments (continued)
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a company of financial assets is impaired. A financial asset or a company of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the company of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, kemungkinan bahwa mereka akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan di mana data yang dapat diobservasi mengindikasikan bahwa ada terukur penurunan arus kas estimasi masa mendatang, seperti perubahan tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
i.
i.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Financial assets carried at amortized cost
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai adanya penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
For financial assets carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial, whether significant or not, the Company include the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
15
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
c. Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
c. Financial instruments (continued)
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
Impairment of Financial Assets (continued)
j.
i.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Financial assets carried at amortized cost (continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kasa masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the assets carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial assets original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statement of comprehensive income.
Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun cadangan penurunan nilai jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut.
When the asset becomes uncollectible, the carrying amount of the financial assets is reduced directly or if an amount was charged to the allowance account, the amounts charged to the allowance account are written off against the carrying value of the financial asset.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan, sepanjang nilai tercatat aset tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent that the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date by adjusting the allowance account. The amount of the reversal is recognized in the statement of comprehensive income.
Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan penurunan nilai, sedangkan jika setelah akhir periode pelaporan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya.
Subsequent recoveries of previously written off receivables, if in the current period, are credited to the allowance accounts, but if after the reporting period, are credited to other operating income.
16
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
c. Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
c. Financial instruments (continued)
Penghentian Pengakuan
Derecognition
(i) Aset Keuangan
(i) Financial Assets
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.
The Company derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a pass through arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan Perusahaan terhadap aset keuangan tersebut.
When the Company has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all of the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company’s continuing involvement in the asset.
Dalam hal ini, Perusahaan juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Perusahaan.
In that case, the Company also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Company has retained.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company could be required to repay. (ii) Financial Liabilities
(ii) Liabilitas Keuangan
A financial liability is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expired.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
17
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
c. Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
c. Financial instruments (continued)
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
(ii) Liabilitas Keuangan (lanjutan)
(ii) Financial Liabilities (continued) When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statement of comprehensive income.
Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. \
d. Akuntansi Sewa
d. Accounting for Leases
Perusahaan menerapkan PSAK 30 (Revisi 2011) “Sewa”.
The Company apply PSAK 30 (Revised 2011) “Leases”.
Sebagai lessee
As lessee
Sewa dimana seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset secara signifikan berada pada lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif secara garis lurus selama masa sewa.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards incidental to ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to profit or loss on a straight - line basis over the period of the lease.
Sebagai lessor
As lessor
Apabila aset disewakan melalui sewa pembiayaan, nilai kini pembayaran sewa diakui sebagai piutang. Selisih antara nilai piutang bruto dan nilai kini piutang tersebut diakui sebagai penghasilan sewa pembiayaan tangguhan.
When assets are leased out under a finance lease, the present value of the lease payments is recognized as receivable. The difference between the gross receivable and the present value of the receivable is recognized as unearned finance lease income.
Penghasilan sewa diakui selama masa sewa dengan menggunakan metode investasi neto yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan.
Lease income is recognized over the term of the lease using the net investment method, which reflects a constant periodic rate of return.
Apabila aset disewakan melalui sewa operasi, aset disajikan di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Penghasilan sewa diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
When assets are leased out under an operating lease, the asset is included in the statement of financial position based on the nature of the asset. Lease income is recognized over the term of the lease on a straight line basis.
18
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
e. Akuntansi Pembiayaan Konsumen
ACCOUNTING
e. Accounting for Consumer Financing
Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, dan setelah pengakuan awal, dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2c).
Consumer financing receivables are classified as loans and receivables, and subsequent to initial recognition, are carried at amortized cost using the effective interest method (Note 2c).
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dan jumlah pokok pembiayaan, yang diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu kontrak berdasarkan tingkat suku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen.
Unearned consumer financing income represents the difference between total installments to be received from the consumer and the principal amount financed, which is recognized as income over the term of the contract based on effective interest rate of the related consumer financing receivable.
Piutang pembiayaan konsumen yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 90 hari diklasifikasikan sebagai piutang bermasalah dan pendapatan pembiayaan konsumen diakui pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis). Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lainlain pada saat diterima.
Consumer financing receivables which installments are overdue for more than 90 days are classified as non-performing receivables and the related consumer financing income is recognized only when it is actually collected (cash basis). Acceptance of receivables previously written off are recognized as other income when received.
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan keuntungan yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Early termination of a contract is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain is recognized in the current year statement of comprehensive income.
f. Pembiayaan Bersama
f. Joint Financing
Pembiayaan bersama terdiri atas pembiayaan konsumen tanpa jaminan (without recourse) dan pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse). Dalam pembiayaan bersama antara Perusahaan dan penyedia fasilitas pembiayaan bersama, Perusahaan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada konsumen dibandingkan tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian pembiayaan bersama dengan penyedia fasilitas pembiayaan bersama.
Joint financing consist of joint financing without recourse and with recourse. In joint financing arrangements between the Company and the joint financing facility provider, the Company has the right to set higher interest rates to the consumers than the interest rates stated in the joint financing agreement with the joint financing provider.
Untuk pembiayaan bersama tanpa tanggung renteng, hanya porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan yang dicatat sebagai piutang pembiayaan konsumen di laporan posisi keuangan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan di laporan laba rugi komprehensif setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak pihak-pihak lain yang berpartisipasi pada transaksi pembiayaan bersama tersebut.
For joint financing without recourse, only the portion of the amount of installment receivables funded the Company recorded as consumer financing receivables in the statement of financial position (net approach). Income from consumers financing are presented in the income statement net of which is the right of other parties participating in the joint financing transactions.
19
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
f. Pembiayaan Bersama (lanjutan)
ACCOUNTING
f. Joint Financing (continued) Interests earned from customers are all recorded as consumer financing income while interest charged by creditors is recorded as interest expenses in profit or loss. For joint financing without recourse, only the Company’s financing portion of the total installments are recorded as consumer financing receivables in the statement of financial postion (net approach). Consumer financing income is presented in the statement of comprehensive income after deducting the portions belong to parties participated in these joint financing transactions.
Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai pendapatan pembiayaan konsumen dan bunga yang dikenakan oleh penyedia dana dicatat sebagai beban bunga di laporan laba rugi. Untuk pembiayaan bersama tanpa tanggung renteng (without recourse), hanya porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan yang dicatat sebagai piutang pembiayaan konsumen di laporan posisi keuangan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan di laporan laba rugi setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak pihak-pihak lain yang berpartisipasi pada transaksi pembiayaan bersama tersebut. g. Anjak Piutang
g. Factoring
Anjak piutang tanpa tanggung renteng (without recourse) diperlakukan sebagai penjualan piutang. Selisih antara nilai piutang alihan dengan jumlah dana yang diterima ditambah retensi diakui sebagai kerugian atas transaksi anjak piutang. Kerugian atas transaksi anjak piutang tanpa recourse diakui sebagai beban pada saat transaksi dan disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai beban usaha.
Factoring without recourse treated as a sale of receivables. The difference between the value of the receivables over of the amount of funds received plus the retention is recognized as loss on the transaction of factoring. Losses on transactions without recourse factoring is recognized as an expense at the time of the transaction and are presented in the statement of comprehensive income as an operating expense.
Anjak piutang with recourse diakui sebagai kewajiban anjak piutang sebesar nilai piutang yang dialihkan. Selisih antara nilai piutang yang dialihkan dengan dana yang diterima ditambah retensi diakui sebagai beban bunga selama periode anjak piutang. Kewajiban anjak piutang disajikan dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai piutang yang dialihkan dikurangi retensi dan beban bunga yang belum diamortisasi.
Factoring with recourse factoring is recognized as a liability at the value of the receivables transferred. The difference between the value of the receivables transferred to the funds received plus the retention is recognized as interest expense over the period of factoring. Factoring obligations presented in the statement of financial position at the value of the receivables are transferred less retention and unamortized interest expenses.
h. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
h. Transactions with Related Parties
Perusahaan menerapkan PSAK 7 (revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK ini mensyaratkan peengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.
The Company applied PSAK 7 (revised 2010), “Related Party Disclosures”. The PSAK requires disclosure of related party relationship, transactions and outstanding balances, including commitments, in the financial statements.
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan:
Related party represents a person or an entity who is related to the Company:
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut;
a. A person or a close member of the person’s family is related to the Company if that person; 1) Has control or joint control over the Company; 2) Has significant influence over the Company; or, 3) Is a member of the key management personnel of the Company.
1) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; 2) Memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau, 3) Personil manajemen kunci Perusahaan. 20
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h. Transaksi (lanjutan)
dengan
AKUNTANSI Pihak-pihak
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Berelasi
ACCOUNTING
h. Transactions with Related Parties (continued)
b. Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan, jika memenuhi salah satu hal berikut: 1. Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya Perusahaan, Entitas Anak, dan Entitas Anak berikutnya terkait dengan entitas lain). 2. Satu entitas adalah Entitas Asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau Entitas Asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang entitas lain tersebut adalah anggotanya). 3. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. 4. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah Entitas Asosiasi dari entitas ketiga.
b. An entity is related to the Company if any of the following conditions applies: 1.The entity and the Company are members of the same group (which means that each Company, Subsidiary and fellow Subsidiary is related to the others).
5. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan kerja karyawan untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan. 6. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). 7. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau Perusahaan dari entitas).
5. The entity is the employees’ benefits plan for the benefit of employees of either the Company or an entity related to the Company. If the Company is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the Company.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agredd by both parties. Such term may not be the same as those of transactions between unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes to the financial statements herein.
2.One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
3. Both entities are joint venture of the same third party. 4. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an Associate of the third entity.
6. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a). 7. A person identified in (a)(1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
i. Beban Dibayar Di Muka
i. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial period using the straight-line method.
Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus.
21
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
AKUNTANSI
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Aset Tetap
ACCOUNTING
j. Fixed Assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and any impairment loss. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when the cost is incurred, if the recognition criteria are met.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Bangunan Inventaris kantor Kendaraan
Tahun/Years 20 4-5 5
Building Office equipment Vehicle
Tanah dinyatakan berdasarkan harga perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaharuan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Land is stated at cost and not depreciated. Costs associated with the acquisition of legal right of land when the land was first acquired are recognized as part of the cost of land. Costs associated with the extension or renewal of legal right of land are recognized as an intangible asset and amortized over the legal life of the land rights or economic life of the land, whichever is shorter.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset diakui dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The carrying value of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use. Any gain or loss arising on derecognition of the assets is charged to profit or loss in the year the assets is derecognized.
Aset tetap yang tidak digunakan lagi dan ditujukan untuk dijual dihentikan penyusutannya dan diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual pada akun aset lainnya.
Fixed asset which is discontinued and held for sale, ceased of being depreciated and reclassified as asset held for sale in other assets account.
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
The carrying values of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
22
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
AKUNTANSI
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Aset Tetap (lanjutan)
ACCOUNTING
j. Fixed Assets (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan demi penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laba rugi komprehensif pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gain or loss arising from derecognition of fixed assets calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item is included in the statement of comprehensive income in the year the item is derecognized.
Nilai residu, estimasi masa manfaat dan metode penyusutan direview dan disesuaikan, setiap akhir tahun, bila diperlukan.
The residual values, estimated useful lives, and depreciation method are reviewed and adjusted, at year end, if necessary.
k. Investasi pada Entitas Asosiasi
k. Investment in Associates
Investasi Perusahaan pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan.
The Company’s investment in its associated company is accounted for using the equity method. An associated company is an entity in which the Company has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.
Laporan laba rugi komprehensif mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksitransaksi antara Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi dengan jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan dalam entitas asosiasi.
The statement of comprehensive income reflects the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Company recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Company and the associate company are eliminated to the extent of the Company’s interest in the associate company.
23
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
k. Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan)
ACCOUNTING
k. Investment in Associates (continued)
Perusahaan menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif.
The Company determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Company’s investment in its associate. The Company determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate company is impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognizes the amount in the statements of comprehensive income.
Penyertaan saham di mana persentase kepemilikan Perusahan sebesar 20% sampai dengan 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.
Investment in shares of stock in which the Company maintains ownership interest of 20% to 50% is accounted for under the equity method.
l. Piutang dalam Penyelesaian Agunan
l. Receivables Under Settlement of Collaterals
Piutang dalam penyelesaian agunan sehubungan dengan penyelesaian piutang pembiayaan konsumen dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait atau nilai realisasi bersih dari Piutang dalam penyelesaian agunan. Selisih antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih dicatat sebagai kerugian penurunan nilai atas Piutang dalam penyelesaian agunan dan dibebankan pada laba rugi.
Receivables under settlement of Collaterals acquired in conjunction with settlement of consumer financing receivables is stated at the lower of related consumer financing receivables’ carrying value or net realizable value of repossessed assets. The difference between the carrying value and the net realizable value is recorded as provision for decline in value of repossessed assets and is charged to profit or loss.
Perusahaan menerima kendaraan dari konsumen dan membantu untuk menjual kendaraan tersebut sehingga konsumen dapat melunasi utang pembiayaan konsumennya.
The Company receives motor vehicles from customers and assists them in selling their motor vehicles so that the customers are able to settle their consumer financing payables.
Beban sehubungan dengan perolehan dan pemeliharaan Piutang dalam penyelesaian agunan tersebut dibebankan pada saat terjadinya.
Expenses in relation with the acquisition and maintenance of those receivables under settlement of collaterals are charged as incurred.
Konsumen memberi kuasa kepada Perusahaan untuk menjual Piutang dalam penyelesaian agunan ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan dengan saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
In case of default, the consumer gives the Company the right to sell the repossessed assets or take any other actions to settle the outstanding receivables. The consumers are entitled to the excess between the proceeds from sales of repossessed assets and the outstanding consumer financing receivables. In the event of shortage, the resulting loss is charged to the current year profit or loss.
24
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
m. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
ACCOUNTING
m. Impairment of Non-financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Company assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exist, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan diakui pada laporan laba rugi komprehensif sebagai rugi penurunan nilai. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitunganperhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating (CGU) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the statement of comprehensive income as impairment losses. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to theasset. If no such transactions can be indentified, an appropriate valuation model is used to determined te fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other availabe fair value indicators.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. Impairement losses of continuing operations, if any, are recognized in the statement of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
25
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
m. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
m. Impairment of Non-financial Assets (continued)
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suat aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount.
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on this asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan nilai aset non-keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Management believes that there is no indication of potential impairment in values of non-financial assets as of December 31, 2014 and 2013.
n. Pajak Penghasilan
n. Income Taxes
Beban pajak terdiri atas pajak kini dan pajak tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan laba rugi komprehensif kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke ekuitas, dalam hal ini diakui sebagai pendapatan komprehensif lain.
Income tax expense comprises current tax and deferred tax. Income tax expense is recognized in statement of comprehensive income except to the extent that it relates to items recognized directly in equity, in which case it is recognized in other comprehensive income.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan.
Current tax expense is provided based on the estimate taxable income for the year.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
26
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
n. Pajak Penghasilan (lanjutan)
ACCOUNTING
n. Income Taxes (continued)
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, sepanjang besar kemungkinan beda temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang, kecuali aset pajak tangguhan yang terkait dengan perbedaan permanen yang dapat dikurangkan timbul dari pengakuan awal aset dan liabilitas dalam transaksi yang bukan merupakan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi, dampaknya tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak atau rugi; namun untuk perbedaan temporer dapat dikurangkan yang terkait dengan investasi pada entitas anak, aset pajak tangguhan diakui hanya sepanjang kemungkinan besar perbedaan temporer akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan dan laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which deductible temporary differences, and the carry forward of unused tax losses can be utilized, except where the deferred tax asset relating to the deductible temporary difference arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and, at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss; or in respect of deductible temporary differences associated with investments in subsidiaries, deferred tax assets are recognized only to the extent that it is probable that the temporary differences will reverse in the foreseeable future and taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan mengurangi jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada setiap akhir periode pelaporan dan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan memungkinkan aset pajak tangguhan tersedia untuk dipulihkan.
The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan undangundang pajak yang berlaku atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax laws that have been enacted or substantively enacted at the end of reporting period. The related tax effects of the provisions for and/or reversals of all temporary differences during the year, including the effect of change in tax rates, are included in the statement of comprehensive income of the current year.
27
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
n. Pajak Penghasilan (lanjutan)
ACCOUNTING
n. Income Taxes (continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus saat hak yang dapat dipaksakan secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena pajak yang sama, atau Perusahaan bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Company intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
o. Imbalan Kerja Karyawan
o. Employee Benefits
Perusahaan mengakui kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003. Berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2010), beban imbalan kerja ditentukan dengan metode penilaian aktuaris “Projected Unit Credit”.
The Company recognized unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Labor Law”). Under PSAK 24 (Revised 2010), the cost of providing employee benefits is determined using the projected-unit-credit actuarial valuation method.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuarial dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas sebagai pendapatan komprehensif lain pada periode dimana keuntungan dan kerugian aktuaria terjadi.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions charged or credited to equity in other comprehensive income in the period in which they arise.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mengharuskan karyawan tersebut tetap bekerja selama periode waktu tertentu untuk mendapatkan hak tersebut (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting. Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan.
Past service costs are recognized immediately in the statement of comprehensive income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortized on a straight-line basis over the vesting period. The current service cost is recorded as an expense in the prevailing period.
Perusahaan mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.
The Group recognized gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan when the curtailment or settlement occurs. The gain or loss on a curtailment or settlement comprises change in the present value of the defined obligation and any related actuarial gains and losses and past-service cost that had not previously been recognized.
28
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
p. Provisi
ACCOUNTING
p. Provision
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif), sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Ketika Perusahaan mengharapkan sebagian atau seluruh provisi diganti, maka penggantian tersebut diakui sebagai aset yang terpisah tetapi hanya pada saat timbul keyakinan pengantian pasti diterima. Beban yang terkait dengan provisi disajikan secara neto setelah dikurangi jumlah yang diakui sebagai penggantiannya.
Provisions are recognized when the The Company has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Where The Company expects some or all of a provision to be reimbursed, the reimbursement is recognized as a separate asset but only when the reimbursement is virtually certain. The expense relating to any provision is presented in the profit or loss net of any reimbursement.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
q. Modal Saham
q. Capital Stock Stock issuance costs are expenses paid by the Company for Public Offering purposes, deducted from additional paid-in capital portion of the related proceeds from issuance of shares and are not amortized.
Beban emisi saham merupakan beban-beban yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum, disajikan sebagai pengurang akun tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. r. Pengakuan Pendapatan dan Beban
r. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan Pembiayaan Konsumen dan Sewa Pembiayaan, Anjak Piutang, Pendapatan Bunga dan Beban Bunga
Consumer Financing Income and Finance Lease, Factoring, Interest Income and Interest Expense
Pendapatan pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan, anjak piutang, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Consumer financing income, finance lease, interest income, factoring, and interest expenses are recognized using the effective interest method.
29
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
r. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
ACCOUNTING
r. Revenue and Expense Recognition (continued)
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian di masa mendatang.
The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but not future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh biaya dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, termasuk biaya transaksi.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate, including transaction costs.
Pendapatan Lain-lain
Other Income
Pendapatan administrasi diakui pada saat perjanjian pembiayaan konsumen ditandatangani.
Administration income is recognized at the time the consumer financing contracts are signed.
Pendapatan denda keterlambatan dan pinalti diakui pada saat denda keterlambatan dan pinalti diterima.
Late charges and penalty income are recognized when the late charges and penalty are received.
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya dengan dasar akrual.
Expenses are recognized as incurred on the accrual basis.
s. Kontinjensi
s. Contingencies
Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil.
Contingent liabilities are not recognized in the financial statements. They are disclosed in the notes to the financial statements unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote.
Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan, namun diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam entitas.
Contingent assets are not recognized in the financial statements but are disclosed in the notes to the financial statements when an inflow of economic benefits is probable.
30
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
t. Laba Bersih per Saham
ACCOUNTING
t. Earnings per Share
Jumlah laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan ratarata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Basic earnings per share are calculated by dividing net profit for the year by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusi dihitung dengan membagi laba tahun berjalan (setelah disesuaikan dengan bunga atas saham preferen yang dapat dikonversi) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode ditambah jumlah saham rata-rata tertimbang yang akan diterbitkan pada saat pengkonversian semua instrumen berpotensi saham biasa yang bersifat dilutive menjadi saham biasa.
Diluted earnings per share amounts are calculated by dividing the net profit for the year (after adjusting for interest on the convertible preference shares) by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year plus the weighted average number of ordinary shares that would be issued on conversion of all the dilutive potential ordinary shares into ordinary shares.
u. Informasi Segmen
u. Segments Information
Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan dari Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of The Company that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta halhal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.
v. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
v. Events After the Reporting Date Post year end events that provide additional information about the statement of financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the financial statements. Post year end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to financial statements when material.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan (peristiwa penyesuaian), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuaian), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI
3. USE OF JUDGMENTS, ASSUMPTIONS
ESTIMATES,
AND
The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgments, estimates, and assumptions that affect the reported amounts herein, and the related disclosures, at the end of the reporting period. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future periods.
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi, dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dan pengungkapan yang terkait, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. 31
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI (lanjutan)
3. USE OF JUDGMENTS, ASSUMPTIONS (continued)
ESTIMATES,
AND
Pertimbangan
Judgments
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, manajemen telah membuat keputusan berikut, yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
In the process of applying the Company’s accounting policies, management has made the following judgments, which have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements:
Klasifikasi Instrumen Keuangan
Classification of Financial Instruments
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2c.
The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2c.
Penilaian Instrumen Keuangan
Valuation of Financial Instruments
Nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dipedagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Perusahaan menentukan nilai wajar menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian termasuk model nilai tunai dan arus kas yang didiskontokan, dan perbandingan dengan instrumen yang sejenis dimana terdapat harga pasar yang dapat diobservasi.
Fair value of financial assets and financial liabilities that are traded in active markets are based on quoted market prices. For all other financial instruments, the Company determines fair value using valuation techniques. Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist.
Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian dapat termasuk suku bunga bebas risiko (risk free) dan suku bunga acuan, credit spread, dan variabel lainnya yang digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata uang asing, serta tingkat kerentanan dan korelasi harga yang diharapkan. Tujuan dari teknik penilaian adalah penentuan nilai wajar yang mencerminkan harga dari instrumen keuangan pada tanggal pelaporan yang akan ditentukan oleh para partisipan di pasar dalam suatu transaksi yang wajar.
Assumptions and inputs used in valuation techniques may include risk-free and benchmark interest rates, credit spreads and other premia used in estimating discount rates, bond prices, foreign currency exchange rates, and expected price volatilities and correlations. The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflects the price of the financial instrument at the reporting date that would have been determined by market perticipants acting at arm’s length.
Penentuan Mata Uang Fungsional
Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional Perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer Perusahaan beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. Berdasarkan penilaian manajemen Perusahaan, mata uang fungsional adalah Rupiah.
The functional currency of the Company is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services. Based on the Company’s management assessment, the Company’s functional currency is in Rupiah.
32
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI (lanjutan)
3. USE OF JUDGMENTS, ASSUMPTIONS (continued)
ESTIMATES,
AND
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan ketidakpastian sumber estimasi utama yang lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year, are described below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments however, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instruments
Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langung laba atau rugi Perusahaan. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 33.
The Company carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Company utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Company’s profit or loss. The fair value of financial assets and liabilities are set out in Note 33.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
Estimated Useful Lives of Fixed Assets
Masa manfaat dari aset tetap Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset.
The useful lives of the item of the Company’s fixed assets are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset.
Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktorfaktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap dan aset takberwujud akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan/amortisasi dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of fixed assets and intangible asset would increase the recorded depreciation/amortization and decrease the carrying values of these assets.
33
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI (lanjutan)
3. USE OF JUDGMENTS, ASSUMPTIONS (continued)
ESTIMATES,
AND
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap (lanjutan)
Estimated Useful Lives of Fixed Assets (continued)
Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 10.
There is no change in the estimated useful lives of fixed assets during the year.Further details are disclosed in Note 10.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
Impairment of Non-financial Assets
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan.
Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of its operations.
Imbalan Kerja Karyawan
Employees’ Benefits
Penentuan cadangan dan imbalan kerja karyawan dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 17 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, tingkat kecacatan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang.
The determination of the obligation and employees’ benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 17 and include, among others, discount rate, rate of salary increase, disability rate, annual employee turn-over rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions are accumulated and amortized over future periods, and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods.
Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar. Namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah cadangan imbalan kerja karyawan.
While it is believed that the Company assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of employee‘s benefits reserve.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atau pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgement is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
34
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI (lanjutan)
3. USE OF JUDGMENTS, ASSUMPTIONS (continued)
ESTIMATES,
AND
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
4. KAS DAN SETARA KAS
4. CASH AND CASH EQUIVALENTS 2014
Kas
2013
2.463.788.395
1.887.340.730
1.230.724.071 955.370.416
823.368.974 5.350.499.193
660.929.818
1.102.151.200
281.047.838 212.349.182 146.691.891 117.066.356 65.777.435 54.211.887
7.174.914 21.827.312 8.542.622 13.304.035 78.860.594 -
10.949.337 8.376.781 5.340.292
8.701.643 6.202.824
1.250.000 253.000 3.750.338.304
1.600.000 889.000 7.423.122.311
Cash in banks PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank DKI PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk Total banks
Deposito berjangka PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
168.000.000.000
-
Time deposits PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah kas dan setara kas
174.214.126.699
9.310.463.041
Total cash and cash equivalents
Kas di bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank DKI PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk Jumlah kas di bank
Cash on hand
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak berelasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
There are no cash and cash equivalents placement to related parties as of December 31, 2014 dan 2013.
Kisaran suku bunga kontraktual dari setara kas diatas adalah sebagai berikut:
The range of contractual interest earned from the above cash equivalent are as follows:
35
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
Bank Deposito berjangka
4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2014
2013
0,75% - 2,15% 4,50% - 9,60%
1,00% - 2,00% -
Bank Time deposits
Kas dan setara kas pada tanggal laporan posisi keuangan dinyatakan dalam mata uang Rupiah Indonesia.
Cash and cash equivalents are denominated in Indonesian Rupiah at the statement of financial position date.
Jumlah tercatat kas dan setara kas yang diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang mendekati nilai wajarnya.
The carrying amounts of cash and cash equivalents classified as loan and receivables approximate their fair values.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kas dan setara kas diungkapkan pada Catatan 33 atas laporan keuangan.
Information with respect to the classification and fair value of cash and cash equivalents was disclosed in Note 33 to the financial statements.
5. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN - PIHAK KETIGA
5. FINANCE LEASE RECEIVABLES - THIRD PARTIES
2014
Piutang sewa pembiayaan - Bruto Nilai sisa yang terjamin Dikurangi: Simpanan jaminan Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Jumlah Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang sewa pembiayaan - pihak ketiga - bersih
2013
242.604.994.149 119.176.078.789
259.499.899.612 112.002.048.268
(119.176.078.789 )
(112.002.048.268 )
(34.737.711.890 ) 207.867.282.259
(39.274.422.649 ) 220.225.476.963
(1.143.233.346 )
(2.044.032.676 )
206.724.048.913
218.181.444.287
Finance lease receivables - Gross Guaranteed residual value Less: Security deposit Unearned finance lease Income Total Less: Allowance for impairment losses Finance lease receivables third parties - net
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, piutang sewa pembiayaan Perusahaan seluruhnya berasal dari pembiayaan sendiri dan seluruhnya untuk pihak ketiga.
As of December 31, 2014 and 2013, all of the Company’s finance lease receivables are self-financed and all for third parties.
Rincian atas jatuh tempo kontraktual (ditunjukkan dengan arus kas kontraktual yang tidak didiskonto) dari piutang sewa pembiayaan - bruto sesuai dengan tanggal jatuh temponya masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Details of the contractual maturities (representing undiscounted contractual cash-flows) of finance lease receivables according to their respective due dates as of December 31, 2014 and 2013, were as follows:
2014
2013
2013 2014 2015 2016 2017
5.648.724.000 131.452.905.751 73.928.539.262 31.574.825.136
3.675.067.000 131.654.408.241 83.737.329.562 40.433.094.809 -
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah
242.604.994.149
259.499.899.612
Total
36
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN - PIHAK KETIGA (lanjutan)
5. FINANCE LEASE RECEIVABLES - THIRD PARTIES (continued)
Suku bunga efektif yang dikenakan untuk sewa pembiayaan masing-masing berkisar antara 15,00% 19,95% dan 13,82% - 22,58% per tahun untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013.
Effective interest rates for finance lease were ranging from 15.00% - 19.95% and 13.82% - 22.58% per annum for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.
Jangka waktu kontrak sewa pembiayaan yang dibiayai oleh Perusahaan atas barang modal 6 bulan 5 tahun.
The terms of finance lease contracts financed by the Company on capital goods are 6 months - 5 years or more.
Kendaraan bermotor yang dibiayai oleh perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan dan kerusakan kepada beberapa perusahaan asuransi pihak ketiga dan pihak berelasi (Catatan 30).
The vehicles financed by the Company are covered by insurance against losses and damage to several third party and related party insurance companies (Note 30).
Piutang sewa pembiyaan - bruto yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
The finance lease receivables - gross, which will be collected from consumers in accordance with the due dates were as follows:
2014
2013
< 1 tahun > 1 - 5 tahun
137.101.629.751 105.503.364.398
135.329.475.241 124.170.424.371
< 1 year > 1 - 5 years
Jumlah
242.604.994.149
259.499.899.612
Total
The detailed aging analysis of the contractual maturities (representing undiscounted contractual cash flows) of installment portion of the gross finance lease receivables were as follows:
Rincian analisa umur atas jatuh tempo kontraktual (ditunjukkan dengan arus kas kontraktual yang tidak didiskonto) dari angsuran piutang sewa pembiayaan bruto adalah sebagai berikut: 2014
2013
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
236.956.270.149
255.824.832.612
1.488.352.000 2.929.082.000 825.525.000 405.765.000
1.363.967.000 1.642.066.000 591.762.000 77.272.000
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
Jumlah
242.604.994.149
259.499.899.612
Total
Movements of allowance for impairment losses were as follows:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2014 Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Saldo akhir
2013
2.044.032.676 228.268.686 (1.129.068.016 )
1.346.651.705 1.453.453.299 (756.072.328 )
1.143.233.346
2.044.032.676
37
Beginning balance Allowances during the year Write off during the year Ending balance
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN - PIHAK KETIGA (lanjutan)
5. FINANCE LEASE RECEIVABLES - THIRD PARTIES (continued)
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang sewa pembiayaan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
The Company’s management believes that the amount of the allowance for impairment losses for finance lease receivables is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
Nilai wajar jaminan atas piutang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp 374.800.013.265 dan Rp 265.521.335.890.
The fair value of collaterals received over finance lease receivables as of December 31, 2014 and 2013 are amounted to Rp 374,800,013,265 and Rp 265,521,335,890, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, laba rugi piutang yang direstrukturisasi sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, gain or loss of restructuring consumer financing receivables as follows:
2014 Laba restrukturisasi piutang sewa pembiayaan
2013
165.564.244
659.004.233
Gain of restructuring finance lease receivables
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, piutang sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan pinjaman yang diterima dari bank (lihat Catatan 13).
As of December 31, 2014 and 2013, finance lease receivables were used as collateral for credit facilities obtained from the banks (see Note 13).
Nilai tercatat piutang sewa pembiayaan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang tidak melebihi nilai wajarnya.
The carrying amounts of finance lease receivables classified as loans and receivables approximate their fair values.
Piutang sewa pembiayaan pada tanggal laporan posisi keuangan dinyatakan dalam mata uang Indonesia Rupiah.
Finance lease receivables are denominated in Indonesian Rupiah at the statement of financial position date.
6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - PIHAK KETIGA
6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - THIRD PARTIES
2014 Piutang pembiayaan konsumen - Bruto Pembiayaan sendiri Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain - without recourse Jumlah piutang pembiayaan konsumen - bruto Ditambah: Biaya transaksi ditangguhkan Dikurangi: Pendapatan yang belum diakui Pembiayaan sendiri Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain - without recourse
Jumlah
2013
621.269.861.001
561.741.481.001
8.045.447.098
18.868.014.857
629.315.308.099
580.609.495.858
4.272.324.708 633.587.632.807
4.446.349.225 585.055.845.083
(112.121.978.571)
(93.422.098.029)
(3.554.831.766) (115.676.810.337)
(4.918.518.870) (98.340.616.899)
517.910.822.470
486.715.228.184
38
Consumer financing receivables - Gross Self financing Joint financing with other parties - without recourse Total consumer financing receivables - gross Add: Deferred transaction costs Less: Unearned income Self financing Joint financing with other parties - without recourse
Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - PIHAK KETIGA (lanjutan)
6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - THIRD PARTIES (continued)
2014 Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen - pihak ketiga - bersih
2013
(7.867.330.654) 510.043.491.816
(7.702.126.562) 479.013.101.622
Less: Allowance for impairment losses Consumer financing receivables - third parties - net
Details of the contractual maturities (representing undiscounted contractual cash-flows) of consumer financing receivables according to their respective due dates as of December 31, 2014 and 2013, respectively, were as follows:
Rincian atas jatuh tempo kontraktual (ditunjukkan dengan arus kas kontraktual yang tidak didiskonto) dari piutang pembiayaan konsumen sesuai dengan tanggal jatuh temponya masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut: 2013 2014 2015 2016 2017 2018
2014 13.895.498.000 322.906.249.076 204.162.552.000 82.883.889.303 5.467.119.720
2013 11.806.453.000 302.556.743.287 180.004.074.762 74.025.390.490 12.216.834.319 -
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah
629.315.308.099
580.609.495.858
Total
Suku bunga efektif untuk pembiayaan konsumen masing-masing berkisar antara 14,45% - 42,07% dan 13,63% - 44,15% per tahun untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013.
Effective interest rates for consumer financing were ranging from 14.45% - 42.07% and 13.63% - 44.15%, per annum for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.
Piutang pembiayaan konsumen bruto yang dikelola Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, termasuk piutang pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain - without recourse, adalah masing-masing sebesar Rp 1.029.298.164.001 dan Rp 1.045.686.051.001.
As of December 31, 2014 and 2013, the gross consumer financing receivables managed by the Company, including consumer financing by other parties without recourse, amounted to Rp 1,029,298,164,001 dan Rp 1,045,686,051,001, respectively.
Kendaraan bermotor yang dibiayai oleh Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan dan kerusakan kepada beberapa perusahaan asuransi pihak ketiga dan berelasi (Catatan 30).
The vehicles financed by the Company are covered by insurance, against losses and damages, to several third party insurance companies and related parties (Note 30).
Rincian analisa umur atas jatuh tempo kontraktual (ditunjukkan dengan arus kas kontraktual yang tidak didiskonto) dari angsuran piutang pembiayaan konsumen bruto adalah sebagai berikut:
The detailed aging analysis of the contractual maturities (representing undiscounted contractual cash-flows) of installment portion of the gross consumer financing receivables were as follows:
2014
2013
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
615.419.810.099
568.803.042.858
2.208.733.000 4.083.538.000 1.025.292.000 6.577.935.000
2.529.927.000 1.288.346.000 860.826.000 7.127.354.000
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
Jumlah
629.315.308.099
580.609.495.858
Total
As of December 31, 2014 and 2013, gain or loss of restructuring consumer financing receivables as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, laba rugi piutang yang direstrukturisasi sebagai berikut:
39
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - PIHAK KETIGA (lanjutan)
6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - THIRD PARTIES (continued)
2014 Laba (rugi) restrukturisasi piutang pembiayaan konsumen
2013
314.804.326
-
Gain or loss of restructuring consumer financing receivables
Piutang pembiayaan konsumen yang mengalami penurunan nilai
Consumer financing receivables that are impaired
Piutang pembiayaan konsumen Perusahaan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang yang mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dan mutasi cadangan kerugian penurunan nilai pembiayaan konsumen berdasarkan penilaian secara individual dan kolektif adalah sebagai berikut:
The Company’s consumer financing receivables that are classified as loans and receivables that are impaired as of December 31, 2014 and 2013, and the movement of the allowance for impairment losses based on individual and collective assessments are as follows:
Individual/ Individual Piutang pembiayaan konsumen bruto yang mengalami penurunan nilai Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Saldo awal Penambahan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Saldo akhir
8.271.628.828
(7.691.141.892)
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Saldo awal Penambahan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Saldo akhir
Jumlah/ Total
621.043.679.271
(10.984.670)
(10.838.793.441 )
-
629.315.308.099
(7.702.126.562) (10.838.793.441)
Additional during the year
5.779.595
10.673.589.349
(7.862.125.579)
(5.205.075)
(7.867.330.654)
8.572.984.346
2013 Kolektif/ Collective
572.036.511.512
Gross consumer financing receivables that are impaired Less: Allowance for impairment losses Beginning balance
10.667.809.754
Individual/ Individual Piutang pembiayaan konsumen bruto yang mengalami penurunan nilai
2014 Kolektif/ Collective
Write off during the year Ending balance
Jumlah/ Total
580.609.495.858
Gross consumer financing receivables that are impaired
(7.182.775.434)
(5.146.740)
(7.187.922.174)
Less: Allowance for impairment losses Beginning balance
(9.922.432.808)
(5.837.930)
(9.928.270.738)
Additional during the year
9.414.066.350 (7.691.141.892)
(10.984.670)
40
9.414.066.350 (7.702.126.562)
Write off during the year Ending balance
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - PIHAK KETIGA (lanjutan)
6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - THIRD PARTIES (continued)
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang pembiayaan konsumen adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Management believes that the amount of the allowance for impairment losses for consumer financing receivables is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen, Perusahaan menerima jaminan dari konsumen berupa Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) atas kendaraan bermotor yang dibiayai Perusahaan. Jumlah keseluruhan nilai wajar jaminan tersebut sebesar Rp 985.218.701.420 pada tanggal 31 Desember 2014.
For the collateral to the consumer financing receivables, the Company receives the certificate of ownership (BPKB) of the vehicles financed by the Company. As of December 31, 2014, fair value of collateral amounted to Rp 985,218,701,420.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, piutang pembiayaan konsumen digunakan sebagai jaminan pinjaman yang diterima dari bank (Catatan 13).
As of December 31, 2014 and 2013, consumer financing receivables were used as collateral for credit facilities obtained from the banks (Note 13).
Nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang tidak melebihi nilai wajarnya.
The carrying amounts of consumer financing receivables classified as loans and receivables approximate their fair values.
Piutang pembiayaan konsumen pada tanggal laporan posisi keuangan dinyatakan dalam mata uang Rupiah Indonesia.
Consumer financing receivables are denominated in Indonesian Rupiah at the statement of financial position date.
7. ANJAK PIUTANG - PIHAK KETIGA
Jatuh tempo dalam satu tahun
7. FACTORING - THIRD PARTIES 2014 52.923.834.000
2013 7.623.958.336
Due within one year
Anjak piutang dikenakan bunga sebesar 15% - 18% dan 15% per tahun masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013.
Factoring bears interest rate of 15% - 18% and 15% per annum for the year ended December 31, 2014 and 2013, respectively.
Nilai tercatat anjak piutang yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang tidak melebihi nilai wajarnya.
The carrying amounts of the factoring classified as loans and receivables approximate their fair values.
Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas anjak piutang karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
The Company does not provide allowance for impairment losses for factoring receivables since management believes that all receivables are fully collectible.
41
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA
8. OTHER RECEIVABLES - THIRD PARTIES
Piutang dalam penyelesaian agunan Piutang karyawan Lain-lain
2014 29.407.498.917 748.345.347 217.106.849
2013 11.781.028.904 Receivables under settlement of collaterals 725.216.979 Employee receivables 10.806.467.272 Others
Jumlah
30.372.951.113
23.312.713.155
Total
Piutang dalam penyelesaian agunan berkaitan dengan piutang dari pelanggan di mana jaminan ditahan oleh Perusahaan.
Receivables under settlement of collaterals pertain to receivables from customers in which collaterals are currently being held by the Company.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang dalam penyelesaian agunan karena manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi terjadinya penurunan nilai atas jumlah tercatat piutang dalam penyelesaian agunan tersebut.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company did not provide allowance for impairment losses of receivables under settlement of collaterals as the management believes that there is no indication of impairment losses of the carrying amount of the repossessed assets.
Piutang karyawan dikenakan bunga sebesar 15% per tahun masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Employee receivables bear interest rate of 15% per annum as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai wajar piutang dalam penyelesaian agunan masing-masing sebesar Rp 29.423.628.428 dan Rp 15.072.439.790.
As of December 31, 2014 and 2013, the fair values of receivables under settlement of collaterals are amounted to Rp 29,423,628,428 and Rp 15,072,439,790, respectively.
Berdasarkan perjanjian “Jual Beli Piutang dan Penyerahan Piutang” bertanggal efektif 27 Desember 2013 antara Perusahaan dengan PT Strait Merchants Capital, Perusahaan telah menjual piutang-piutang tertentu kepada PT Strait Merchants Capital sebesar Rp 10.806.467.272 yang diterima pembayarannya dari PT Strait Merchants Capital sebagai pelunasan transaksi jual beli tersebut pada tanggal 22 Januari 2014. Pada tanggal 31 Desember 2013 Perusahaan mencatat tagihan kepada PT Strait Merchants Capital atas transaksi jual beli tersebut sebagai “Lain-lain” dalam akun ini.
Based on “Sale and Purchase and Transfer of Receivables” with effective date December 27, 2013 between the Company and PT Strait Merchants Capital, the Company sold its certain receivables to PT Strait Merchants Capital amounting to Rp 10,806,467,272, of which the payment related to the settlement of this transaction was received by the Company on January 22, 2014. As of December 31, 2013, the Company recorded its receivable from PT Strait Merchants Capital for this sale and purchase transaction as “Others” in this account.
Nilai tercatat piutang lain-lain yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang tidak melebihi nilai wajarnya.
The carrying amounts of the other receivables classified as loans and receivables approximate their fair values.
Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
The Company does not provide allowance for impairment losses for other receivables since management believes that all receivables are fully collectible.
Piutang lain-lain dinyatakan dalam mata uang Rupiah Indonesia.
Other receivables are denominated in Indonesian Rupiah currency.
42
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. BEBAN DIBAYAR DI MUKA
9. PREPAID EXPENSES 2014
2013
Sewa Lain-lain
3.282.321.283 1.754.006.264
3.989.101.418 4.790.282.248
Rental Others
Jumlah
5.036.327.547
8.779.383.666
Total
Sewa dibayar dimuka merupakan pembayaran dimuka atas sewa bangunan untuk keperluan operasional Perusahaan.
Prepaid rental represents prepaid payment of building rental for the purpose of Company’s operational.
Lain-lain merupakan uang muka atas biaya operasional yang belum direalisasikan, pemeliharaan bangunan, dan lain-lain.
Others represents advance of unrealized operational expenses, building maintenance, and others.
Beban dibayar dimuka dinyatakan dalam mata uang Rupiah Indonesia.
Prepaid expenses are denominated in Indonesian Rupiah currency.
10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS 2014 Saldo Awal/ Beginning Balance
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan Inventaris kantor Jumlah biaya perolehan
3.321.723.000 10.802.577.000 11.629.225.356 10.344.906.895 36.098.432.251
Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions
1.951.199.000 8.360.551.000 2.437.638.815 3.415.451.745 16.164.840.560
968.586.411 34.909.001 1.003.495.412
Saldo Akhir/ Ending Balance
5.272.922.000 19.163.128.000 13.098.277.760 13.725.449.639 51.259.777.399
Costs Direct ownership Land Building Vehicle Office equipment Total cost
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Inventaris kantor Jumlah akumulasi penyusutan
566.417.037 6.425.899.542 7.500.147.283
795.783.945 1.958.411.766 1.554.056.249
497.254.916 34.909.001
1.362.200.982 7.887.056.392 9.019.294.531
14.492.463.862
4.308.251.960
532.163.917
18.268.551.905
Accumulated depreciation Direct ownership Building Vehicle Office equipment Total accumulated depreciation
Jumlah tercatat
21.605.968.389
32.991.225.494
Carrying amount
2013 Saldo Awal/ Beginning Balance Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan Inventaris kantor Jumlah biaya perolehan
1.155.892.000 7.474.908.000 10.362.444.967 9.391.581.633 28.384.826.600
Penambahan/ Additions
2.165.831.000 3.327.669.000 2.975.098.566 953.325.262 9.421.923.828
43
Pengurangan/ Deductions
1.708.318.177 1.708.318.177
Saldo Akhir/ Ending Balance
3.321.723.000 10.802.577.000 11.629.225.356 10.344.906.895 36.098.432.251
Costs Direct ownership Land Building Vehicle Office equipment Total cost
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued) 2013 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Saldo Akhir/ Ending Balance
Pengurangan/ Deductions
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Inventaris kantor Jumlah akumulasi penyusutan
119.296.035 5.709.081.011 6.179.563.542
447.121.002 1.769.203.339 1.320.583.741
1.052.384.808 -
566.417.037 6.425.899.542 7.500.147.283
12.007.940.588
3.536.908.082
1.052.384.808
14.492.463.862
Accumulated depreciation Direct ownership Building Vehicle Office equipment Total accumulated depreciation
Jumlah tercatat
16.376.886.012
21.605.968.389
Carrying amount
Beban penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif adalah masing-masing sebesar Rp 4.308.251.960 dan Rp 3.536.908.082 untuk tahun-tahun berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 27).
Depreciation expenses charged to statement of comprehensive income are amounted to Rp 4,308,251,960 dan Rp 3,536,908,082 for the years ended December 31, 2014 dan 2013, respectively (Note 27).
Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
The details of gain on sales of fixed assets were as follows:
2014 Harga perolehan Akumulasi penyusutan Jumlah tercatat (nilai buku) Penerimaan hasil penjualan aset tetap Laba penjualan asset tetap
2013
1.003.495.412 532.163.917 471.331.495 717.500.000
1.708.318.177 1.052.384.808 655.933.369 1.194.250.000
Acquisiton cost Accumulated depreciation Carrying amount (book value) Proceeds from sales of fixed assets
246.168.505
538.316.631
Gain on sales of fixed assets
Keuntungan atas penjualan aset tetap diakui sebagai bagian dari “Pendapatan Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif (Catatan 25).
Gain on sales of fixed assets is recognized as part of “Other Income” in statement of comprehensive income (Note 25).
Aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya kepada beberapa perusahaan asuransi dengan rincian sebagai berikut:
Fixed assets were insured against fire, theft and other risks to some insurance company. The detail are as follows:
2014 Pihak ketiga PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk PT Asuransi Sinar Mas PT Asuransi Indrapura PT Asuransi Bina Data Arta Tbk Pihak berelasi PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Jumlah
2013
2.711.000.000
-
Third parties PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk PT Asuransi Sinar Mas PT Asuransi Indrapura PT Asuransi Bina Data Arta Tbk Related party PT Malacca Trust Wuwungan Insurance
34.059.092.275
21.811.250.000
Total
30.583.092.275 765.000.000 -
44
18.384.750.000 667.000.000 2.624.500.000 135.000.000
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi aset tetap tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage amount for fixed assets is adequate to cover all possible losses.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal laporan posisi keuangan.
Management believes that there are no events or changes in circumstances which may indicate impairment in value of fixed assets as of the statement of financial position date.
11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
11. INVESTMENT IN ASSOCIATES COMPANIES 2014
Harga perolehan PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Saldo awal Perolehan Saldo akhir PT Malacca Trust Finance Saldo awal Perolehan Saldo akhir Jumlah investasi Bagian kerugian entitas asosiasi Saldo awal Bagian (kerugian) keuntungan entitas asosiasi selama tahun berjalan Dilusi atas kepentingan pada entitas asosiasi Saldo akhir Bagian laba rugi komprehensif entitas asosiasi Saldo awal Bagian laba rugi komprehensif lain entitas asosiasi selama tahun berjalan, setelah dikurangi pajak Saldo akhir Investasi pada entitas asosiasi - bersih
2013
27.000.000.000 27.000.000.000
17.500.000.000 9.500.000.000 27.000.000.000
25.000.000.000 25.000.000.000
-
Cost PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Beginning balance Acquisition Ending balance PT Malacca Trust Finance Beginning balance Acquisition Ending balance
52.000.000.000
27.000.000.000
Total investment
(89.996.024 )
(908.426.530)
(981.242.234)
828.496.254
(1.071.238.258 )
(10.065.748) (89.996.024)
Share of loss of associates Beginning balance Share of (loss) profit of associate during the year Dilution of interest in associate Ending balance
79.314.070
35.498.212
(36.674.950 ) 42.639.120
43.815.858 79.314.070
Share of the comprehensive income of associate Beginning balance Share of the other comprehensive income of associate during the year, net of tax Ending balance
26.989.318.046
Investment in associate - net
50.971.400.862
Pada bulan Juli 2011, Perusahaan membeli 25,00% kepemilikan atas PT Malacca Trust Wuwungan Insurance (“MTI”) dengan nilai sebesar Rp 17.500.000.000 secara tunai. Pada tanggal 23 Agustus 2011, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk kegiatan investasi di MTI dan sejak tanggal tersebut, MTI menjadi entitas asosiasi dari Perusahaan.
In July 2011, Company acquired 25.00% ownership interest in PT Malacca Trust Wuwungan Insurance (“MTI”) for total consideration of Rp 17,500,000.000 in cash. On 23 August 2011, Company obtained the approval from Ministry of Law and Human Rights of Republic of Indonesia for its investment in MTI and accordingly, from this date, MTI become an associate entity of Company.
Pada bulan Oktober 2012, MTI menambah modal sahamnya yang didistribusikan kepada pemegang saham lain selain Perusahaan. Sebagai akibat dari kejadian ini, kepemilikan Perusahaan pada MTI terdilusi menjadi sebesar 22,67%.
In October 2012, MTI increased its share capital distributed to its shareholders other than the Company. As the result of this event, Company’s ownership in MTI became diluted into 22.67%.
45
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)
11. INVESTMENT IN ASSOCIATES (continued)
Pada bulan Desember 2013, Perusahaan menambah kepemilikan atas MTI dengan nilai sebesar Rp 9.500.000.000 secara tunai. Dengan demikian, pada tanggal 31 Desember 2013, kepemilikan Perusahaan atas MTI sebesar 24,98%.
In December 2013, the Company increased its ownership in MTI amounted to Rp 9,500,000,000, in cash. Accordingly, as of December 31, 2013, the Company's ownership in MTI is 24.98%.
Pada bulan Juli 2014, Perusahaan membeli 25,00% kepemilikan atas PT Malacca Trust Finance (“MTF”) secara tunai dengan nilai sebesar Rp 25.000.000.000.
In July 2014, the Company acquired 25.00% ownership interest in PT Malacca Trust Finance (“MTF) for total consideration of Rp 25,000,000,000 in cash.
Pada bulan Desember 2014, MTI menambah modal sahamnya yang didistribusikan kepada pemegang saham lain selain Perusahaan. Sebagai akibat dari kejadian ini, kepemilikan Perusahaan pada MTI terdilusi menjadi sebesar 23,88%.
In December 2014, MTI increased its share capital distributed to its shareholders other than the Company. As the result of this event, the Company’s ownership in MTI became diluted into 23.88%.
Ikhitisar informasi keuangan entitas asosiasi di atas pada tanggal untuk periode yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013, yang tidak disesuaikan dengan proporsi kepentingan kepemilikan Perusahaan adalah sebagai berikut:
The summarized financial information of the above associate companies as of and for the periods ended December 31, 2014 and 2013, not adjusted for the proportion of ownership interest held by the Company, are as follows:
2014 Aset dan liabilitas MTI Jumlah aset Jumlah liabilitas MTF Jumlah aset Jumlah liabilitas Hasil MTI Hasil underwriting Laba (rugi) tahun berjalan MTF Pendapatan Laba tahun berjalan
2013
150.692.377.399 43.845.059.932
153.499.470.417 45.803.793.759
102.259.616.099 544.105.885
-
7.427.922.892 (5.798.359.054)
17.285.577.218 3.847.261.917
751.192.496 1.715.510.214
-
Asset and liabilities MTI Total assets Total liabilities MTF Total assets Total liabilities Result MTI Underwriting revenue Income (loss) for the year MTI Revenue Income for the year
The details of the investment in associate held by the Company are as follows:
Rincian entitas asosiasi yang dimiliki oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:
Kepemilikan per tanggal / Equity holding as of 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Nama entitas asosiasi / Name of associate company
Kegiatan Utama / Principal Activites
Tempat Beroperasi / Country of Incorporation
PT Malacca Trust Wuwungan Insurance
Asuransi/Insurance
Indonesia
23,88%
24,98%
Pembiayaan/Financing
Indonesia
25,00%
-
PT Malacca Trust Finance
As of December 31, 2014 and 2013, there is no available fair value for the investments in MTI and MTF as it is not a public company that is listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) or any other active market.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak terdapat nilai wajar yang tersedia bagi investasi pada MTI dan MTF dikarenakan bukan merupakan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau pasar aktif lainnya. 46
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET LAIN-LAIN
12. OTHER ASSETS 2014
Renovasi gedung Dikurangi: Akumulasi amortisasi Uang jaminan sewa Jumlah
2013
9.939.286.464
9.227.010.093
(8.410.553.134) 1.528.733.330 554.837.500
(7.155.970.110 ) 2.071.039.983 559.837.500
2.083.570.830
2.630.877.483
Building renovation Less: Accumulated amortization Rental deposits Total
Beban amortisasi atas renovasi gedung yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif beban umum dan administrasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013, adalah masingmasing sebesar Rp 1.254.583.024 dan Rp 1.427.651.907 (Catatan 27).
Amortization expense of building renovation charged to the statement of comprehensive income - general and administrative expense for the years ended December 31, 2014 and 2013, are amounted to Rp 1,254,583,024 and Rp 1,427,651,907, respectively (Note 27).
Nilai tercatat uang jaminan sewa yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang tidak melebihi nilai wajarnya.
The carrying amounts of the rental deposits classified as loans and receivables approximate its fair value.
13. UTANG BANK
13. BANK LOANS 2014
Pihak ketiga Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk
Dikurangi: Biaya transaksi yang belum diamortisasi Jumlah
2013
194.466.442.977 61.028.909.167
184.380.909.437 23.202.636.580
37.951.818.015 20.134.160.218 13.897.902.040 5.138.888.892 2.579.316.560
50.133.726.679 11.022.905.201
335.197.437.869
268.740.177.897
(2.688.118.989) 332.509.318.880
(2.245.105.793)
Third parties Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk
Less: Unamortized transaction costs
266.495.072.104
Total
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Berdasarkan Akta No. 28 tanggal 13 Juni 2012 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kredit Modal Kerja dengan maksimum limit sebesar Rp 75.000.000.000 untuk tujuan aktivitas sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen. Jangka waktu penarikan terhitung mulai tanggal 13 Juni 2012 sampai dengan tanggal 12 Desember 2013.
Based on Notarial deed No. 28 dated June 13, 2012 of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk agreed to sign a Working Capital Loan Agreement with maximum limit amounted to Rp 75,000,000,000 for the purpose of finance lease and consumer financing activities. The drawdown period of the facility started on June 13, 2012 until December 12, 2013.
47
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG BANK (lanjutan)
13. BANK LOANS (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (continued)
Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga tetap per tahun sebagai berikut:
This loan facility bears interest at fixed rate per annum as follows:
Tenor pinjaman s.d. 1 tahun : 11,50% Tenor pinjaman > 1 - 2 tahun : 11,75% Tenor pinjaman > 2 - 3 tahun : 12,00%
Loan tenor up to 1 year : 11.50% Loan tenor > 1 - 2 years : 11.75% Loan tenor > 2 - 3 years : 12.00%
Berdasarkan Akta No. 54 tanggal 25 Oktober 2012 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kredit Modal Kerja dengan maksimum limit sebesar Rp 75.000.000.000 untuk tujuan aktivitas sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen. Jangka waktu penarikan terhitung mulai tanggal 25 Oktober 2012 sampai dengan tanggal 12 Desember 2013. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,50% per tahun.
Based on Notarial deed No. 54 dated October 25, 2012 of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk agreed to sign a Working Capital Loan Agreement with maximum limit amounted to Rp 75,000,000,000 for the purpose of finance lease and consumer financing activities. The drawdown period of the facility started on October 25, 2012 until December 12, 2013. This loan bears interest at rate of 10.50% per annum.
Berdasarkan Akta No. 35 tanggal 20 Maret 2013 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kredit Modal Kerja dengan maksimum limit sebesar Rp 300.000.000.000 untuk tujuan aktivitas sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen. Jangka waktu penarikan terhitung mulai tanggal 20 Maret 2013 sampai dengan tanggal 19 September 2013. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,50% per tahun.
Based on Notarial deed No. 35 dated March 20, 2013 of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk agreed to sign a Working Capital Loan Agreement with maximum limit amounted to Rp 300,000,000,000 for the purpose of finance lease and consumer financing activities. The drawdown period of the facility started on March 20, 2013 until September 19, 2013. This loan bears interest at rate of 10.50% per annum.
Berdasarkan Akta No. 23 tanggal 22 Agustus 2013 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kredit Modal Kerja dengan maksimum limit sebesar Rp 75.000.000.000 untuk tujuan aktivitas sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen. Jangka waktu penarikan terhitung mulai tanggal 22 Agustus 2013 sampai dengan tanggal 21 Februari 2015. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,75% per tahun.
Based on Notarial deed No. 23 dated August 22, 2013 of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk agreed to sign a Working Capital Loan Agreement with maximum limit amounted to Rp 75,000,000,000 for the purpose of finance lease and consumer financing activities. The drawdown period of the facility started on August 22, 2013 until February 21, 2015. This loan bears interest at rate of 10.75% per annum.
Berdasarkan Akta No. 64 tanggal 17 Desember 2013 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kredit Modal Kerja dengan maksimum limit sebesar Rp 75.000.000.000 untuk tujuan aktivitas sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen. Jangka waktu penarikan terhitung mulai tanggal 17 Desember 2013 sampai dengan tanggal 21 Februari 2015. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11,00% per tahun.
Based on Notarial deed No. 64 dated December 17, 2013 of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk agreed to sign a Working Capital Loan Agreement with maximum limit amounted to Rp 75,000,000,000 for the purpose of finance lease and consumer financing activities. The drawdown period of the facility was started on December 17, 2013 until February 21, 2015. This loan bears interest at rate of 11.00% per annum.
48
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG BANK (lanjutan)
13. BANK LOANS (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (continued)
Perjanjian tersebut telah diubah beberapa kali dan perubahan terakhir dimuat dalam Addendum I Perjanjian Pemberian Fasilitas Pembiayaan No. CRO.KP.349/KS/13 tertanggal 9 Juni 2014. Dalam adendum tersebut, PT Bank Mandiri Tbk menyetujui bahwa fasilitas pembiayaan yang semula sebesar Rp 75.000.000.000 diubah menjadi Rp 74.792.448.000 dan mengubah perjanjian kerjasama yang semula bersifat Revolving Plafond menjadi Non Revolving Plafond.
That agreement has been amended several times, with the latest amendment by Addendum Over Agreement of Distribution for Banking Facility No. CRO.KP.349/KS/13 dated June 9, 2014. In that addendum, PT Bank Mandiri Tbk agreed to convert financing facility amounting to Rp 75,000,000,000 to Rp 74,792,448,000 and changed into non-revolving.
Berdasarkan Akta No. 21 tanggal 9 Juni 2014 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kredit Modal Kerja dengan maksimum limit sebesar Rp 75.000.000.000 untuk tujuan aktivitas pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha, kecuali alat berat untuk aktivitas pertambangan. Jangka waktu kredit terhitung mulai tanggal 9 Juni 2014 sampai dengan tanggal 8 Juni 2019.
Based on Notarial deed No. 21 dated June 9, 2014 of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk agreed to sign a Working Capital Loan Agreement with maximum limit amounted to Rp 75,000,000,000 for the purpose of consumer financing and finance lease, except heavy equipment for mining activities. The period of the facility was started on June 9, 2014 until June 8, 2019.
Berdasarkan Akta Notaris No. 22 tanggal 9 Juni 2014 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyetujui pemberian jaminan fidusia dengan batas maksimum sebesar Rp 78.750.000.000 untuk menjamin fasilitas yang telah disebutkan di atas.
Based on Notarial deed No. 22 dated June 9, 2014 of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, PT PT Bank Mandiri (Persero) Tbk approved the fiduciary to the maximum limit amounted to Rp 78,750,000,000 to guarantee the facility above.
Berdasarkan Akta No. 81 tanggal 26 November 2014 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kredit Modal Kerja dengan maksimum limit sebesar Rp 75.000.000.000 untuk tujuan aktivitas pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha, kecuali alat berat untuk aktivitas pertambangan. Jangka waktu kredit terhitung mulai tanggal 26 November 2014 sampai dengan tanggal 8 Juni 2019.
Based on Notarial deed No. 81 dated November 26, 2014 of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk agreed to sign a Working Capital Loan Agreement with maximum limit amounted to Rp 75,000,000,000 for the purpose of consumer financing and finance lease, except heavy equipment for mining activities. The period of the facility was started on November 26, 2014 until June 8, 2019.
Berdasarkan Akta Notaris No. 82 tanggal 26 November 2014 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyetujui pemberian jaminan fidusia dengan batas maksimum sebesar Rp 78.750.000.000 untuk menjamin fasilitas yang telah disebutkan di atas.
Based on Notarial deed No. 82 dated November 9, 2014 of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk approved the fiduciary to the maximum limit amounted to Rp 78,750,000,000 to guarantee the facility above.
Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12% dan 11% per tahun untuk periode yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
The loan bears interest rate of 12% and 11% per annum for the period ended December 31, 2014 and 2013
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan yang diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar 105,00% dari jumlah baki debet.
This loan facility is secured by fiduciary transfer of the Company’s consumer financing and finance lease receivables amounted to 105.00% from outstanding loan. 49
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG BANK (lanjutan)
13. BANK LOANS (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (continued)
Nilai tercatat sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 164.120.701.172 dan Rp 124.235.057.789 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (lihat Catatan 5).
The carrying amount of finance lease receivables collateralized for this loan facility is amounted to Rp 164,120,701,172 and Rp 124,235,057,789 as of December 31, 2014 and 2013 (see Note 5).
Nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen yang dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman ini masingmasing sebesar Rp 213.005.506.891 dan Rp 64.060.693.967, pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 (Catatan 6).
The carrying amount of consumer financing receivables collateralized for this loan facility amounted to Rp 213,005,506,891 and Rp 69,060,693,967 as of December 31, 2014 and 2013, respectively (Note 6).
Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan harus memelihara rasio jumlah utang terhadap jumlah ekuitas tidak melebihi rasio 9:1.
During the period that the loans are still outstanding, the Company has to maintain its debt to equity ratio is not to exceed 9:1.
Perusahaan juga tidak diperkenankan antara lain, merubah susunan pengurus, melakukan investasi, penggabungan usaha atau akuisisi, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
The Company is also not allowed to, among others, change the management, enter into investment, merger or acquisition, except with prior written consent from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas-fasilitas pinjaman ini.
As of December 31, 2014, the Company has complied with all the requirements mentioned in these loan facilities agreements.
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank ICBC Indonesia
Berdasarkan Akta-akta No. 99 dan No. 100 tanggal 7 September 2010 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank ICBC Indonesia menandatangani Perjanjian Kredit Pinjaman Tetap dengan angsuran I dan II dengan maksimum pinjaman masing-masing sebesar Rp 10.000.000.000 dan Rp 15.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini telah berakhir pada tanggal 7 November 2010. Jangka waktu pembiayaan 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan fasilitas. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,00% per tahun dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen yang diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 27.500.000.000
Based on Notarial deeds No. 99 and No. 100 dated September 7, 2010 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank ICBC Indonesia agreed to sign a Fixed Installment Loan Agreement with term loan I and II amounted to Rp 10,000,000,000 and Rp 15,000,000,000 respectively. This loan facility was expired on November 7, 2010. The period of financing is 36 (thirty six) months since the date of each withdrawal of the facility. This loan bears interest at rate of 12.00% per annum and was secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp 27,500,000,000.
50
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG BANK (lanjutan)
13. BANK LOANS (continued)
PT Bank ICBC Indonesia (lanjutan)
PT Bank ICBC Indonesia (continued)
Berdasarkan Akta-akta No. 33 tanggal 17 Juli 2013 dari Deni Thanur, S.E.,SH.,M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank ICBC Indonesia menandatangani Perjanjian Kredit Pinjaman Tetap maksimum pinjaman sebesar Rp 25.000.000.000 Jangka waktu pembiayaan 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan fasilitas. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,50% per tahun dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen yang diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 27.500.000.000.
Based on Notarial deeds No. 33 dated July 17, 2013 of Deni Thanur, S.E.,SH.,M.Kn., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank ICBC Indonesia agreed to sign a Fixed Installment Loan Agreement amounted Rp 25,000,000,000 The period of financing is 36 (thirty six) months since the date of each withdrawal of the facility. This loan bears interest at rate of 10.50% per annum and was secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp 27,500,000,000.
Berdasarkan Akta No. 3 tanggal 8 Agustus 2014 dari Deni Thanur, S.E.,SH.,M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank ICBC Indonesia menandatangani Perjanjian Kredit Pinjaman Tetap maksimum pinjaman sebesar Rp 50.000.000.000 Jangka waktu pembiayaan 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan fasilitas. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,50% per tahun dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen yang diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan.
Based on Notarial deed No. 3 dated August 8, 2014 of Deni Thanur, S.E.,SH.,M.Kn., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank ICBC Indonesia agreed to sign a Fixed Installment Loan Agreement amounted Rp 50,000,000,000 The period of financing is 36 (thirty six) months since the date of each withdrawal of the facility. This loan bears interest at rate of 12.50% per annum and was secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables.
Berdasarkan Akta Notaris No. 04 tanggal 8 Agustus 2014 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn. Notaris di Jakarta, PT Bank ICBC Indonesia Tbk menyetujui pemberian jaminan fidusia dengan batas maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 untuk menjamin fasilitas yang telah disebutkan di atas.
Based on Notarial deed No. 04 dated August 8, 2014 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, PT Bank ICBC Indonesia Tbk approved the fiduciary to the maximum limit amounted to Rp 50,000,000,000 to guarantee the facility above.
Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,50% dan 12,00% per tahun masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013.
The loan bears interest rate of 12.50%, and 12.00% per annum for the years ended December 31, 2013 and 2014.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sebesar 110,00% dari jumlah pinjaman yang ditarik.
This loan facility is secured by the Company’s consumer financing receivables amounted to 110.00% from withdrawn loan’s amount.
Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan harus memelihara rasio jumlah utang terhadap jumlah ekuitas tidak melebihi rasio 8:1.
During the period that the loans are still outstanding, the Company has to maintain its debt to equity ratio is not to exceed 8:1.
Nilai tercatat piutang sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 700.110.000 dan Rp 1.216.569.244 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 (Catatan 5).
The carrying amount of finance lease receivables collateralized for this loan facility is amounted to Rp 700,110,000 and Rp 1,216,569,244 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. (Note 5).
Nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen yang dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman ini masingmasing sebesar Rp 81.640.980.000 dan Rp 24.102.607.457 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 6).
The carrying amount of consumer financing receivables collateralized for this loan facility is amounted to Rp 81,640,980,000 and Rp 24,102,607,457 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. (Note 6).
51
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG BANK (lanjutan)
13. BANK LOANS (continued)
PT Bank ICBC Indonesia (lanjutan)
PT Bank ICBC Indonesia (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini.
As of December 31, 2014, the Company has complied with all the requirements mentioned in this loan facility agreement.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
Berdasarkan Akta Notaris No. 45 tanggal 9 Mei 2014 dari Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk menyetujui permohonan fasilitas kredit Modal kerja dengan batas maksimum sebesar Rp 40.000.000.000, dengan Jangka waktu pembiayaan maksimum 48 bulan sejak tanggal penarikan fasilitas. Pinjaman ini dikenakan bunga berkisar antara 12,25% per tahun dan dijaminkan dengan piutang pembiayaan konsumen yang di ikat secara fidusia.
Based on Notarial deed No. 45 dated May 9, 2014 of Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., Notary in Jakarta, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) agreed to sign a Loan Agreement with maximum limit of Rp 40,000,000,000, The period of financing is 48 months since the date of each withdrawal of the facility. This loan bears interest at rate of 12.25% per annum and was secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables.
Berdasarkan Akta Notaris No. 46 tanggal 9 Mei 2014 dari Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk menyetujui pemberian jaminan fidusia dengan batas maksimum sebesar Rp 44.000.000.000 untuk menjamin fasilitas yang telah disebutkan di atas.
Based on Notarial deed No. 46 dated May 9, 2014 of Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., Notary in Jakarta, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) approved the fiduciary to the maximum limit amounted to Rp 44,000,000,000 to guarantee the facility above.
Berdasarkan pernyataan Akta No. 47 tanggal 9 Mei 2014 dari Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk menyetujui permohonan fasilitas kredit Modal kerja dengan batas maksimum sebesar Rp 40.000.000.000.
Based on Notarial deed No. 47 dated May 9, 2014 of Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., Notary in Jakarta, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) agreed to sign a Loan Agreement with maximum limit of Rp 40,000,000,000.
Nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen yang dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman ini sebesar Rp 52.115.810.000 pada tanggal 31 Desember 2014 (Catatan 6).
The carrying amount of consumer financing receivables collateralized for this loan facility is amounted to Rp 52,115,810,000 as of December 31, 2014 (Note 6).
Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan harus memelihara rasio jumlah utang terhadap jumlah ekuitas tidak melebihi rasio 8:1. Perusahaan juga tidak diperkenankan merubah anggaran dasar, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
During the period that the loans are still outstanding, the Company has to maintain its debt to equity ratio is not to exceed 8:1. The Company is also not allowed to, among others, amend the articles of association, except with prior written consent from PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas pinjaman.
As of December 31, 2014, the Company has complied with all the requirements mentioned in this loan facility agreement.
52
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG BANK (lanjutan)
13. BANK LOANS (continued)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Berdasarkan Akta No. 63 tanggal 22 Juni 2006 dari Veronica Nataadmadja, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk menandatangani Perjanjian Kredit Pinjaman Berjangka (Term-Loan) dengan batas maksimum sebesar Rp 20.000.000.000 untuk tujuan aktivitas pembiayaan konsumen. Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 22 Desember 2009. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar SBI + 3,75% - 3,875% per tahun pada tahun 2006 dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen yang diikat secara fidusia berdasarkan Akta No. 64 tanggal 22 Juni 2006 dari Veronica Nataadmadja, S.H., Notaris di Jakarta.
Based on Notarial deed No. 63 dated June 22, 2006 of Veronica Nataadmadja, S.H., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Internasional Indonesia Tbk agreed to sign a Loan Agreement (Term-Loan) with maximum limit of Rp 20,000,000,000 for consumer financing activities. This loan has expired on December 22, 2009. The loan bears interest rate of SBI + 3.75% - 3.875% per annum in 2006 and was secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables based on Notarial deed No. 64 dated June 22, 2006 of Veronica Nataadmadja, S.H., Notary in Jakarta.
- Term-Loan I dengan batas maksimum sebesar Rp 20.000.000.000 dengan jumlah baki debet pada tanggal 24 September 2009 sebesar Rp 9.025.472,87 yang dimulai sejak tanggal 22 Juni 2006 dan berakhir pada tanggal 22 Desember 2009. Fasilitas Term-Loan I telah dilunasi pada tanggal 13 Oktober 2009;
- Term-Loan I with maximum limit up to Rp 20,000,000,000 with outstanding loan as of September 24, 2009 amounted to Rp 9,025,472.87 which was started on June 22, 2006 and ended December 22, 2009. The Term-Loan I facility had been fully repaid on October 13, 2009;
- Term-Loan II dengan batas maksimum sebesar Rp 30.000.000.000 dengan jumlah baki debet pada tanggal 24 September 2009 sebesar Rp 1.822.100.585,29 yang dimulai sejak tanggal 22 Februari 2007 ditambah jangka waktu penarikan selama 6 bulan dan berakhir pada tanggal 22 Agustus 2010;
- Term-Loan II with maximum limit up Rp 30,000,000,000 with outstanding loan as September 24, 2009 amounted Rp 1,822,100,585.29 which was started February 22, 2007 plus drawdown period 6 months and ended on August 22, 2010
- Term-Loan III dengan batas maksimum sebesar Rp 45.039.155.823,20 dengan jumlah baki debet pada tanggal 24 September 2009 sebesar Rp 9.828.512.457,20 yang dimulai sejak tanggal 1 November 2007 ditambah jangka waktu penarikan selama 6 bulan dan berakhir pada tanggal 1 Mei 2011;
- Term-Loan III with maximum limit up to Rp 45,039,155,823.20 with outstanding loan as of September 24, 2009 amounted to Rp 9,828,512,457.20 which was started on November 1, 2007 plus drawdown period for 6 months and ended on May 1, 2011;
- Term-Loan IV dengan batas maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 yang dimulai sejak tanggal 8 Oktober 2009 ditambah jangka waktu penarikan selama 9 bulan dan akan berakhir pada tanggal 8 Juli 2013;
- Term-Loan IV with maximum limit up to Rp 50,000,000.000 which was started on October 8, 2009 plus drawdown period for 9 months and will be ended on July 8, 2013;
53
to of to on of
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG BANK (lanjutan)
13. BANK LOANS (continued)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (lanjutan)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (continued)
Suku bunga per tahun dibagi dalam dua kategori, untuk piutang kurang dari atau sampai dengan 1 (satu) tahun maka suku bunga yang dikenakan sebesar SBI + 3,75%, dan jika piutang lebih dari 1 (satu) tahun maka suku bunga yang dikenakan sebesar SBI + 3,875%.
Interest rate per annum is classified into two categories, for receivables of less than or up to maximum 1 (one) year the interest rate borne will be SBI + 3.75%, and for receivables of more than 1 (one) year the interest rate borne will be SBI + 3.875%.
Atas Perubahan Perjanjian Kredit Pinjaman Berjangka (Term-Loan) tersebut maka berdasarkan Akta No. 18 tanggal 8 Oktober 2009 dari Veronica Nataadmadja, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan setuju untuk mengubah Akta Jaminan Fidusia menjadi:
As a result of such Amendment on the Term-Loan Agreement, based on Notarial Deed No. 18 dated October 8, 2009 of Veronica Nataadmadja, S.H., Notary in Jakarta, the Company agreed to amend the Deed of Fiduciary Collateral as follows:
- Nilai jaminan fidusia sebesar Rp 76.347.928.388;
- Fiduciary collateral Rp 76,347,928,388;
Berdasarkan Akta No. 66 tanggal 30 November 2010 dari Safira Hayati, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk menandatangani Perubahan Perjanjian Kredit Pinjaman Berjangka (Term-Loan) sebagai berikut:
Based on Notarial deed No. 66 dated November 30, 2010 of Safira Hayati, S.H., Notary in Jakarta. The Company and PT Bank Internasional Indonesia Tbk signed an Amendment on Term-Loan Agreement as follows:
- Term-Loan III dengan batas maksimum sebesar Rp 45.039.155.823,20 dengan jumlah baki debet pada tanggal 27 Oktober 2010 sebesar Rp 948.000.000 yang dimulai sejak tanggal 1 November 2007 ditambah jangka waktu penarikan selama 6 bulan dan berakhir pada tanggal 1 Mei 2011;
- Term-Loan III with maximum limit up to Rp 45,039,155,823.20 with outstanding loan as of October 27, 2010 amounted to Rp 948,000,000 which was started on November 1, 2007 plus drawdown period for 6 months and ended on May 1, 2011;
- Term-Loan IV dengan batas maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 dengan jumlah baki debet pada tanggal 27 Oktober 2010 sebesar Rp 33.554.000.000 yang dimulai sejak tanggal 8 Oktober 2009 ditambah jangka waktu penarikan selama 9 bulan dan berakhir pada tanggal 8 Juli 2013;
- Term-Loan IV with maximum limit up to Rp 50,000,000,000 with outstanding loan as of October 27, 2010 amounted to Rp 33,554,000,000 which was started on October 8, 2009 plus drawdown period for 9 months and ended on July 8, 2013;
Suku bunga per tahun untuk kedua fasilitas pinjaman di atas dikenakan suku bunga tetap.
Interest rate per annum for both aforementioned loan facilities charged with fixed interest rate.
- Term-Loan V dengan batas maksimum sebesar Rp 100.000.000.000 yang dimulai sejak tanggal 1 Desember 2010 ditambah jangka waktu penarikan selama 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 1 Desember 2014;
-Term-Loan V with maximum limit up to Rp 100,000,000,000 which was started on December 1, 2010 plus drawdown period for 12 months and will be ended on December 1, 2014;
Suku bunga per tahun yang dikenakan untuk TermLoan V diklasifikasikan dalam dua kategori, untuk piutang kurang dari atau sampai dengan 1 tahun, maka suku bunga tetap yang dikenakan sebesar 12,00%, dan jika piutang lebih dari 1 tahun, maka suku bunga yang dikenakan sebesar 12,50%.
Interest rate per annum charged for Term-Loan V is classified into two categories, for receivables of less than or up to maximum 1 year, the fixed interest rate borne will be 12.00%, and for receivables of more than 1 year, the fixed interest rate borne will be 12.50%.
54
value
amounted
to
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG BANK (lanjutan)
13. BANK LOANS (continued)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (lanjutan)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (continued)
Berdasarkan Akta Notaris No. 8 tanggal 4 April 2014 dari Ny. Veronica Nataadmadja, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bank Internasional Indonesia Tbk menyetujui permohonan fasilitas kredit baru Pinjaman Berjangka (Term-loan) dengan batas maksimum sebesar Rp 100.000.000.000, dengan jangka waktu pembiayaan maksimum 3 tahun sejak pencairan pinjaman. Pinjaman ini dikenakan bunga berkisar antara 12,00% - 12,50% per tahun.
Based on Notarial deed No. 8 dated April 4, 2014 of Ny. Veronica Nataadmadja, S.H., Notary in Jakarta, PT Bank Internasional Indonesia Tbk agreed to sign a loan agreement (Term-loan) with maximum limit of Rp 100,000,000,000, with a maximum funding period of 3 years from the disbursement of the loan. The loan bears interst ranging from 12.00% - 12.50% per annum.
Berdasarkan Akta Notaris No. 9 tanggal 4 April 2014 dari Ny. Veronica Nataadmadja, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bank Internasional Indonesia Tbk menyetujui pemberian jaminan fidusia dengan batas maksimum sebesar Rp 125.000.000.000 untuk menjamin fasilitas yang telah disebutkan di atas.
Based on Notarial deed No. 8 dated April 4, 2014 of Ny. Veronica Nataadmadja, S.H., Notary in Jakarta, PT Bank Internasional Indonesia Tbk approved the fiduciary to the maximum limit amounted to Rp 125,000,000,000 to guarantee the facility above.
Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dijaminkan dengan piutang pembiayaan konsumen yang diikat secara fidusia.
These loan facilities are secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah melunasi seluruh pokok fasilitas yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas-fasilitas pinjaman ini pada jatuh tempo dan jumlah yang telah ditentukan.
As of December 31, 2014, the Company has settled the entire principal facilities with all the requirements mentioned in these loan facilities agreements in the maturity date and amount as required.
Nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen yang dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman ini sebesar Rp 32.486.233.000 pada tanggal 31 Desember 2014 (lihat Catatan 6).
The carrying amount of consumer financing receivables collateralized for this loan facility is amounted to Rp 32,486,233,000 as of December 31, 2014 (see Note 6).
Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, merubah susunan pengurus, melakukan penggabungan usaha atau akuisisi kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PT Bank Internasional Indonesai Tbk.
During the period that the loans are still outstanding, the Company is not allowed to, among others, change the management. Enter into merger or acquisition, except with prior written consent from PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini.
As of December 31, 2014, the Company has complied with all the requirements mentioned in this loan facility agreement.
PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
Berdasarkan Akta No. 34 tanggal 9 Mei 2012 dari Suwarni Sukirman S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Victoria International Tbk menandatangani Perjanjian Kredit Pinjaman Tetap Dengan Angsuran IV (PTDA IV) untuk pembiayaan mobil dengan batas maksimum sebesar Rp 25.000.000.000 Fasilitas ini berlaku efektif sejak tanggal 9 Mei 2012 sampai dengan 9 Februari 2013.
Based on Notarial deed No. 34 dated May 9, 2012 of Suwarni Sukirman S.H., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Victoria International Tbk agreed to sign a Fixed Installment Loan Agreement IV for car financing with maximum limit amounted to Rp 25,000,000,000 The facilities were effective from May 9, 2012 until February 9,2013.
55
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG BANK (lanjutan)
13. BANK LOANS (continued)
PT Bank Victoria International Tbk (lanjutan)
PT Bank Victoria International Tbk (continued)
Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga tetap sebagai berikut:
This loan facility bears interest at fixed rate per annum as follows:
Tenor pinjaman s.d. 1 tahun Tenor pinjaman > 1 - 2 tahun Tenor pinjaman > 2 - 3 tahun
Loan tenor up to 1 year Loan tenor > 1 - 2 years Loan tenor > 2 - 3 years
: 11,25% : 11,50% : 11,75%
: 11.25% : 11.50% : 11.75%
Berdasarkan Akta No. 37 tanggal 9 Mei 2012 dari Suwarni Sukirman S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Victoria International Tbk menandatangani Perjanjian Kredit Pinjaman Tetap Dengan Angsuran V (PTDA V) untuk pembiayaan alat berat dengan batas maksimum sebesar Rp 25.000.000.000
Based on Notarial deed No. 37 dated May 9, 2012 of Suwarni Sukirman S.H., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Victoria International Tbk agreed to sign a Fixed Installment Loan Agreement V for heavy equipment financing with maximum limit amounted to Rp 25,000,000,000.
Fasilitas ini berlaku efektif sejak tanggal 9 Mei 2012 sampai dengan 9 Februari 2013. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga tetap sebagai berikut:
The facilities were effective from May 9, 2012 until February 9, 2013. This loan facility bears interest at fixed rate per annum as follows:
Tenor pinjaman s.d. 1 tahun Tenor pinjaman > 1 - 2 tahun Tenor pinjaman > 2 - 3 tahun
Loan tenor up to 1 year Loan tenor > 1 - 2 years Loan tenor > 2 - 3 years
: 12,25% : 12,50% : 12,75%
: 12.25% : 12.50% : 12.75%
Berdasarkan Akta No. 132 tanggal 14 Agustus 2012 dari Suwarni Sukirman S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Victoria International Tbk menandatangani Perjanjian Kredit Pinjaman Tetap Dengan Angsuran VI (PTDA VI) untuk pembiayaan mobil dengan batas maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 Fasilitas ini berlaku efektif sejak tanggal 14 Agustus 2012 sampai dengan 14 Agustus 2013. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga tetap sebagai berikut:
Based on Notarial deed No. 132 dated August 14, 2012 of Suwarni Sukirman S.H., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Victoria International Tbk agreed to sign a Fixed Installment Loan Agreement VI for car financing with maximum limit amounted to Rp 50,000,000,000. The facilities were effective from August 14, 2012 until August 14, 2013. This loan facility bears interest at fixed rate per annum as follows:
Tenor pinjaman s.d. 1 tahun Tenor pinjaman > 1 - 2 tahun Tenor pinjaman > 2 - 3 tahun
Loan tenor up to 1 year Loan tenor > 1 - 2 years Loan tenor > 2 - 3 years
: 12,00% : 12,25% : 12,50%
: 12.00% : 12.25% : 12.50%
Berdasarkan Akta No. 281 tanggal 30 April 2013 dari Suwarni Sukirman S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Victoria International Tbk menandatangani Perjanjian Kredit Pinjaman Tetap Dengan Angsuran VII (PTDA VII) untuk pembiayaan mobil dengan batas maksimum sebesar Rp 75.000.000.000 Fasilitas ini berlaku efektif sejak tanggal 30 April 2013 sampai dengan 30 April 2014.
Based on Notarial deed No. 281 dated April 30, 2013 of Suwarni Sukirman S.H., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Victoria International Tbk agreed to sign a Fixed Installment Loan Agreement VII for car financing with maximum limit amounted to Rp 75,000,000,000. The facilities were effective from April 30, 2013 until April 30, 2014.
Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga tetap sebagai berikut:
This loan facility bears interest at fixed rate per annum as follows:
Tenor pinjaman s.d. 1 tahun : 10,50% Tenor pinjaman > 1 - 2 tahun : 10,75% Tenor pinjaman > 2 - 3 tahun : 11%
Loan tenor up to 1 year : 10.50% Loan tenor> 1 - 2 years :10.75% Loan tenor> 2 - 3 years : 11%
56
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG BANK (lanjutan)
13. BANK LOANS (continued)
PT Bank Victoria International Tbk (lanjutan)
PT Bank Victoria International Tbk (continued)
Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 13,00% 14,00% dan 11,75% per tahun masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
The loan bears interest rate of 13.00% - 14% and 11.75% per annum for the years ended December 31, 2014 dan 2013, respectively.
Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan yang diikat secara fidusia.
These loan facilities are secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables and finace lease receivables.
Nilai tercatat piutang sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar nihil dan Rp 1.318.655.459 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 5).
The carrying amount of consumer financing receivables collateralized for this loan facility is amounted to nil and Rp 1,318,655,459 as of December 31, 2014 and 2013 (Note 5).
Nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen yang dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman ini masingmasing sebesar Rp 22.810.075.000 dan Rp 61.817.134.056 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 6).
The carrying amount of consumer financing receivables collateralized for this loan facility is amounted to Rp 22,810,075,000 and Rp 61,817,134,056 as of December 31, 2014 and 2013 (Note 6).
Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, mengubah anggaran dasar, mengikat diri sebagai penjamin atau mengajukan permohonan pailit, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PT Bank Victoria International Tbk.
During the period that the loans are still outstanding, the Company is not allowed to, among others, amend the articles of association, act as a guarantor or propose bankruptcy, except with prior written consent from PT Bank Victoria International Tbk.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas-fasilitas pinjaman ini.
As of December 31, 2014, the Company has complied with all the requirements mentioned in these loan facilities agreements.
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit yang termasuk di dalam Akta No. 41 tanggal 24 Februari 2012 dari Karin Christiana Basoeki, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bank Central Asia Tbk menyetujui untuk menambah jumlah pemberian Fasilitas Kredit kepada Perusahaan sebesar Rp 100.000.000.000. Sehingga Fasilitas Kredit yang diterima Perusahaan dari PT Bank Central Asia Tbk adalah:
Based on Amendment of Installment Loan Agreement as included in Notarial deed No. 41 dated February 24, 2012 of Karin Christiana Basoeki, S.H., Notary in Jakarta, PT Bank Central Asia Tbk agreed to give additional Installment Loan Facility to the Company amounted to Rp 100,000,000,000 billion. The Installment Loan Facility received by the Company from PT Bank Central Asia Tbk was as follows:
- Fasilitas Installment Loan 2 dengan jumlah pagu kredit tidak melebihi Rp 100.000.000.000 dan dikenakan suku bunga sebesar 11,00% per tahun. Batas waktu penarikan dan/atau penggunaan Fasilitas Kredit ini terhitung sejak tanggal 24 Oktober 2012 atau tanggal lain yang disepakati oleh kedua belah pihak dan akan berakhir 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan Perubahan Perjanjian Kredit.
- Installment Loan Facility 2 with maximum credit limit not exceeds Rp 100,000,000,000 and bears an interest rate of 11.00% per annum. The drawdown and/or utilization period of the Installment Loan Facility was from October 24, 2012 or other date, which agreed by both parties, and will be ended 12 (twelve) months after the signing of Amendment of Installment Loan Agreement.
Pada bulan Desember 2013, Perusahaan telah melunasi seluruh pokok fasilitas dari PT Bank Central Asia Tbk pada jatuh tempo dan jumlah yang telah ditentukan.
On December 2013, the Company has settled all debts from PT Bank Central Asia Tbk in the maturity date and amount as required.
57
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG BANK (lanjutan)
13. BANK LOANS (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (continued)
Berdasarkan Akta No. 19 tanggal 18 Desember 2013 dari Karin Christiana Basoeki, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bank Central Asia Tbk menyetujui pemberian Fasilitas Kredit Lokal sebesar Rp 7.000.000.000 dan Kredit Investasi I kepada Perusahaan sebesar Rp 7.400.000.000. Jangka waktu selama 3 (tiga) tahun. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11,75% per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
Based on Notarial deed No. 19 dated December 18, 2013 of Karin Christiana Basoeki, S.H., Notary in Jakarta, PT Bank Central Asia Tbk agreed to give additional Local Credit Facility amounted to Rp 7,000,000,000 and Installment Investment Loan Facility I to the Company amounted to Rp 7,400,000,000 for a period of 3 (three) years. The loan bears interest rate of 11.75% per annum for the year ended December 31, 2014.
Berdasarkan Akta No. 20 tanggal 18 Desember 2013 dari Karin Christiana Basoeki, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bank Central Asia Tbk menyetujui pemberian Fasilitas Kredit Installment Loan 3 kepada Perusahaan sebesar Rp 52.000.000.000. Jangka waktu selama 3 (tiga) tahun.
Based on Notarial deed No. 20 dated December 18, 2013 of Karin Christiana Basoeki, S.H., Notary in Jakarta, PT Bank Central Asia Tbk agreed to give additional Installment Loan Facility 3 to the Company amounted to Rp 52,000,000,000 for a period of 3 (three) years.
Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit No.0321/PPK/BLD/2014 tanggal 5 Februari 2014, PT Bank Central Asia Tbk menyetujui perubahan Pasal 13.a dalam Perjanjian Kredit No. 19 tanggal 18 Desember 2013.
Based on Credit Agreement Amandment No. 0321/PPK/BLD/201420 dated February 5, 2014, PT Bank Central Asia Tbk approved the amendment of Article 13.a of Credit Agreement No. 19 dated December 18, 2013.
Berdasarkan Akta No. 69 tanggal 16 April 2014 dari Karin Christiana Basoeki, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bank Central Asia Tbk menyetujui perubahan Pasal 9 dalam Perjanjian Kredit No. 19 tanggal 18 Desember 2013.
Based on Notarial deed No. 69 dated April 16, 2013 of Karin Christiana Basoeki, S.H., Notary in Jakarta, PT Bank Central Asia Tbk agreed the amendment of Article 9 of Credit Agreement No. 19 dated December 18, 2013.
Berdasarkan Akta No. 2 tanggal 7 Agustus 2014 dari Karin Christiana Basoeki, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bank Central Asia Tbk menyetujui perubahan Pasal 9 dalam Perjanjian Kredit No. 19 tanggal 18 Desember 2013.
Based on Notarial deed No. 2 dated August 7, 2014 of Karin Christiana Basoeki, S.H., Notary in Jakarta, PT Bank Central Asia Tbk agreed the amendment of Article 9 of Credit Agreement No. 19 dated December 18, 2013.
Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan harus memelihara rasio jumlah utang terhadap jumlah ekuitas tidak melebihi rasio 10:1.
During the period that the loans are still outstanding, the Company has to maintain its debt to equity ratio is not to exceed 10:1.
Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11,75% per tahun untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013.
These loan bears interest rate of 11.75% per annum for the years ended December 31, 2014 and 2013.
Pinjaman ini dikenakan bunga masing-masing sebesar 11,50% dan 11,00% per tahun pada tanggal 31 Desember 2013.
The loan bears interest rate of 11.50%, 11.00%, and 11.50% per annum as of December 31, 2013, respectively.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen saat ini dan yang akan datang dengan nilai penjaminan sebesar 125,00% dari jumlah baki debet.
This loan facility is secured by the Company’s current and future consumer financing receivables amounted to 125.00% from outstanding loan.
58
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG BANK (lanjutan)
13. BANK LOANS (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (continued)
Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan harus memelihara rasio jumlah utang terhadap jumlah ekuitas tidak melebihi rasio 10:1.
During the period that the loans are still outstanding, the Company has to maintain its debt to equity ratio is not to exceed 10:1.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini.
As of December 31, 2014, the Company has complied with all the requirements mentioned in this loan facility agreement.
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Permata Tbk
Berdasarkan Akta No. 34 tanggal 19 November 2010 dari Ny. Sjarmeini S. Chandra, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bank Permata Tbk memberikan tambahan Fasilitas Pinjaman Atas Piutang Pembiayaan Kendaraan sebesar Rp 20.000.000.000, sehingga maksimum pinjaman menjadi sebesar Rp 50.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini berlaku sejak 19 November 2010 dan berakhir pada tanggal 19 November 2011.
Based on Notarial deed No. 34 dated November 19, 2010 of Ny. Sjarmeini S. Chandra, S.H., Notary in Jakarta, PT Bank Permata Tbk provides additional Loan Facility Over Vehicles Financing Receivables amounting to Rp 20,000,000,000, so the maximum loan of the facility becomes Rp 50,000,000,000. The loan facility started on November 19, 2010 and ended on November 19, 2011.
Perjanjian tersebut telah diubah beberapa kali dan perubahan terakhir dimuat dalam Addendum Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. KK-RF/13/2161/ ADD/FI tertanggal 18 November 2013. Dalam addendum tersebut, PT Bank Permata Tbk menyetujui untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas pinjaman tersebut diatas sampai dengan 19 November 2014.
That agreement has been amended several times, with the latest amendment by Addendum Over Agreement of Distribution for Banking Facility No. KKRF/13/2161/ ADD/FI dated November 18, 2013. In that addendum, PT Bank Permata Tbk agreed to extend the period of the loan facility up until November 19, 2014.
Fasilitas tersebut bersifat revolving dan dikenakan bunga tetap menurut pemberitahuan dari bank pada setiap penarikan dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen yang diikat secara fidusia serta Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) milik nasabah yang disimpan di PT Bank Permata Tbk.
This facility is revolving and bears interest at fixed rate under bank notification for each withdrawal and was secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables and customer’s Certificate of Ownership of Motor Vehicle under custody of PT Bank Permata Tbk.
Pinjaman ini dikenakan bunga berkisar antara 13,00% - 13,50% dan 13,00% - 14,00% per tahun masingmasing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The loan bears interest rate ranging from 13.00% 13.50% and 13.00% - 14.00% per annum for the years ended ended December 31, 2014 and 2013, respectively.
Nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen yang dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman ini masingmasing sebesar Rp 2.955.062.000 dan Rp 11.526.430.524 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 (Catatan 6).
The carrying amount of consumer financing receivables collateralized for this loan facility amounted to Rp 2,955,062,000 and Rp 11,526,430,524 as of December 31, 2014 and 2013, respectively (Note 6).
59
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG BANK (lanjutan)
13. BANK LOANS (continued)
PT Bank Permata Tbk (lanjutan)
PT Bank Permata Tbk (continued)
Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan harus memelihara rasio jumlah utang terhadap jumlah ekuitas tidak melebihi rasio 9:1. Perusahaan juga tidak diperkenankan merubah anggaran dasar, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PT Bank Permata Tbk.
During the period that the loans are still outstanding, the Company has to maintain its debt to equity ratio is not to exceed 9:1. The Company is also not allowed to, among others, amend the articles of association, except with prior written consent from PT Bank Permata Tbk.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company has complied with all the requirements mentioned in this loan facility agreement.
14. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
14. ACCRUED EXPENSES 2014
Pihak ketiga Premi asuransi Bunga Lain-lain Subjumlah Pihak berelasi (Catatan 30) Premi asuransi Jumlah
2013
1.604.015.345 2.046.233.074 444.324.837 4.094.573.256
729.545.665 1.186.864.571 68.040.639 1.984.450.875
3.476.202.075
619.592.120
Third parties Insurance premium Interest Others Subtotal Related party (Note 30) Insurance premium
7.570.775.331
2.604.042.995
Total
The carrying amounts of accruals approximate the fair value.
Nilai tercatat akrual tidak melebihi nilai wajarnya. 15. PERPAJAKAN
15. TAXATION
a. Utang pajak
a. Taxes payable 2014
2013
Pajak Penghasilan: Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29
18.474.932 357.037.344 4.671.058 925.460.040 2.862.835.338
581.753 412.723.013 462.945 811.532.339 2.782.251.217
Income Taxes: Article 4(2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 29
Jumlah
4.168.478.712
4.007.551.267
Total
b. Manfaat (beban) pajak penghasilan
b. Income Tax Benefit (expenses) 2014
2013
Pajak kini Pajak tangguhan
(13.451.773.500 ) 397.730.092
(11.337.066.250) 283.417.883
Current tax Deferred tax
Jumlah pajak penghasilan
(13.054.043.408 )
(11.053.648.367)
Total income taxes
60
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
15. TAXATION (continued)
c. Pajak Penghasilan - Pajak Kini
c. Income Tax - Current Reconciliation between income before provision for income tax benefit (expenses), as presented in the statements of comprehensive income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively, were as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran manfaat (beban) pajak penghasilan, sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut: 2014
2013
Laba sebelum taksiran manfaat (beban) pajak penghasilan
53.787.773.860
47.332.848.190
Beda temporer: Imbalan karyawan Penyusutan aset tetap Beban pemasaran
2.092.427.025 (185.320.094) (2.991.958.167)
1.751.270.259 (42.376.928) (3.221.655.303)
Beda tetap: Bagian kerugian pasca akuisisi entitas asosiasi Jamuan dan representasi Penyusutan aset tetap Perawatan kendaraan Pendapatan bunga dikenakan pajak final Kerugian penjualan aset tetap Keuntungan atas dilusian kepentingan entitas asosiasi Taksiran laba kena pajak Taksiran laba kena pajak (dibulatkan) Beban pajak kini: Dikurangi: Pajak penghasilan dibayar di muka Pasal 25 Utang pajak penghasilan
981.242.234 489.405.373 148.256.392 54.010.645
(828.496.254) 429.595.535 126.160.730 57.598.260
(522.162.812) (46.580.189)
(107.173.562) (159.571.457)
-
10.065.748
53.807.094.267 53.807.094.000 13.451.773.500
45.348.265.218 45.348.265.000 11.337.066.250
(10.588.938.162 )
(8.554.815.033)
2.862.835.338
Income before provision income taxes benefit (expenses) Temporary differences: Employee benefits Depreciation of fixed assets Marketing expenses Permanent differences: Share of post acquisition profit loss of associate company Entertainment and representation Depreciation of fixed assets Maintenance of vehicle Interest income subjected to final tax Loss sales of fixed assets Gain on dilution of interest in associate company Estimated taxable income Estimated taxable income (rounded) Current tax expense: Less: Prepaid Income tax Article 25
2.782.251.217
Tax payable
Taksiran laba kena pajak hasil dari rekonsiliasi menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan pajak penghasilan badan untuk tahun 2014 dan 2013.
The estimated taxable profits from reconciliation become a basis in the admission of Annual Tax Return of corporate income tax for 2014 and 2013.
Besarnya pajak terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Kantor pajak dapat melakukan pemeriksaan pajak dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak pajak terutang.
The determination of the tax liabilities is based on self-assessment. The tax office can perform examination of income taxes within 5 (five) years after the tax becomes due.
d. Pajak Penghasilan - Pajak Tangguhan
d. Income Tax - Deferred The computations of deferred income tax benefit (expenses) for the years ended December 31, 2014 and 2013, on temporary differences between commercial and tax reporting purposes using the maximum tax rate are as follows:
Perhitungan manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak dengan menggunakan tarif pajak maksimum adalah sebagai berikut: 61
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
15. TAXATION (continued)
d. Pajak Penghasilan - Pajak Tangguhan (lanjutan)
d. Income Tax - Deferred (continued)
2014 Dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif Imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap Subjumlah Dibebankan ke pendapatan komprehensif lain Imbalan kerja karyawan Jumlah
2013
359.545.440 (76.126.557 ) 283.418.883
Charged to statement of comprehensive income Employees’ benefits Depreciation of fixed assets Subtotal
73.385.524
(290.005.512)
Charged to other comprehensive income Employees’ benefits
471.115.616
(6.586.629)
453.490.082 (55.759.990) 397.730.092
Total
Deferred tax assets as of December 31 2014 and 2013 are as follows:
Aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap
2014 2.227.213.676 (155.596.021 )
2013 1.700.338.070 (99.836.031 )
Jumlah
2.071.617.655
1.600.502.039
Employees’ benefits Depreciation of fixed assets Total
The utilization of deferred tax assets recognised by the Company is dependent upon future taxable profits and in excess of profits resulting from the reversal of existing taxable temporary differences.
Pengakuan pemanfaatan aset pajak tangguhan oleh Perusahaan terkait dengan laba kena pajak di masa yang akan datang dan kelebihan laba yang dihasilkan oleh pemulihan beda temporer yang dapat dikenakan pajak. d. Administrasi
d. Administration
Berdasarkan Undang-undang, perseroan terbuka dapat memperoleh pengurangan tarif 5% dari tarif pajak penghasilan normal jika memenuhi syaratsyarat sebagai berikut:
Based on the Law, public limited companies can obtain a reduction of 5% rate from the normal corporate income tax rate if they sastisfy the following conditions:
i. Sedikitnya 40% dari jumlah keseluruhan saham yang disetor dimiliki oleh publik;
i. At least 40% of their total shares of paid up capital are publicly owned;
ii. Pemegang saham publik harus terdiri dari sedikitnya 300 individu, setiap individu mempunyai kurang dari 5% dari jumlah keseluruhan saham yang disetor;
ii. The public should consist of at least 300 individuals, each holding less than 5% of the paid up capital;
iii. Kedua kondisi ini dipelihara setidaknya enam bulan (183 hari) dalam tahun pajak.
iii. These two conditions are maintained for at least six months (183 days) in a tax year.
Pada tahun pajak 2014 dan 2013, Perusahaan tidak memperoleh pengurangan tarif sebesar 5% dikarenakan Perusahaan tidak memenuhi seluruh persyaratan di atas.
At fiscal year 2014 and 2013, the Company did not obtain a reduction of 5% rate from the normal corporate income tax rate since the Company did not satisfy all the above conditions.
62
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. EFEK UTANG YANG DITERBITKAN
16. DEBT SECURITIES ISSUED
Tingkat Bunga Tanggal Per Tahun / JatuhTempo / Annual Interest Maturity Date Rate
Nilai Nominal / Nominal Value 2014
2013 Name of Bonds Obligasi Batavia Prosperindo Finance I Tahun 2013 consist of:
Nama Obligasi Obligasi Batavia Prosperindo Finance I Tahun 2013 terdiri dari: Seri A Seri B Seri C Jumlah nilai nominal Dikurangi: Biaya emisi efek utang yang belum diamortisasi - bersih
13 Juli 2014 / July 13, 2014 3 Juli 2015 / July 3, 2015 3 Juli 2016 / July 3, 2016
9,25%
-
20.000.000.000
A Series
9,50%
50.000.000.000
50.000.000.000
B Series
10,75%
230.000.000.000 280.000.000.000
230.000.000.000 300.000.000.000
(861.201.415) 279.138.798.585
C Series Total nominal value Less: Unamortized debt securities issuance cost (1.533.530.557) net 298.466.469.443
Pada tanggal 3 Juli 2013, Perusahaan menerbitkan Obligasi Batavia Prosperindo Finance I tahun 2013 dengan tingkat bunga tetap, dengan jumlah pokok sebesar Rp 300.000.000.000.
On July 3, 2013, the Company issued Obligasi Batavia Prosperindo Finance I in 2013 with fixed interest rate, the principal amount of Rp 300,000,000,000.
Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari kalender sampai dengan 3 (tiga) tahun sejak tanggal emisi obligasi ini memberikan pilihan bagi masyarakat untuk memilih seri yang dikehendaki, yaitu dengan adanya 3 (tiga) seri Obligasi yang ditawarkan sebagai berikut:
The bonds were issued scrip period of 370 calendar day up to 3 years from the date of this Bond issuance provide options for people to choose the desired series, namely the presence of 3 series of bonds on offer as follows:
Jumlah Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp 20.000.000.000 dengan bunga Obligasi sebesar 9,25% per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 370 hari kalender sejak tanggal emisi. pembayaran obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% dari pokok Obligasi Seri A pada saat tanggal jatuh tempo.
The number of bond A Series that were offered at Rp 20,000,000,000 have an interest rate of 9.25% per year. Bond periods is 370 calendar days from the date of issuance. The payments of bond A Series will be paid in the full amount (bullet payment) or 100% upon maturity date.
Jumlah Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp 50.000.000.000 dengan bunga obligasi sebesar 9,50% per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 2 (dua) tahun sejak tanggal emisi. Pembayaran obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% dari pokok Obligasi Seri B pada saat tanggal jatuh tempo.
The number of Bond B Series bonds were offered at Rp 50,000,000,000 have an interest rate at 9.50% per year. Bond periods is 2 (two) years from the date of issuance. The payments of bond B Series will be paid in the full amount (bullet payment) or 100% upon maturity date.
Jumlah Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp 230.000.000.000 dengan bunga obligasi sebesar 10,75%. Jangka waktu Obligasi adalah 3 (tiga) tahun sejak tanggal emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% dari pokok Obligasi Seri C pada saat tanggal jatuh tempo.
The number of Bonds C Series were offered at Rp 230,000,000,000 with a 10.75% interest bonds per year. Bond periods is 3 (three) years from the date of issuance. The payments of bond Series C will be paid in the full amount (bullet payment) or 100% upon maturity date.
63
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. EFEK UTANG YANG DITERBITKAN (lanjutan)
16. DEBT SECURITIES ISSUED (continued)
Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus perseratus) dari jumlah pokok. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 3 Oktober 2013, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo masingmasing obligasi adalah pada tanggal 31 Juli 2014 untuk Obligasi Seri A, 3 Juli 2015 untuk Obligasi Seri B dan 3 Juli 2016 untuk Obligasi Seri C.
The bonds were offered at 100% (one hundred percent) of the principal amount. The interest will be paid every 3 (three) months in accordance with the schedule of bond interest payment date. The first interest payments will first on October 3, 2013, while the final payment together with payment of principal of each of the bond on July 31, 2014 for A Series, July 3, 2015 for B Series and July 3, 2016 for C Series.
Dalam Perjanjian perwaliamatan diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perusahaan antara lain obligasi ini akan dijaminkan dengan jaminan Fidusia berupa piutang lancar pembiayaan konsumen, selama berlakukannya jangka waktu obligasi dan sebelum dilunasi pokok dan bunga obligasi, Perusahaan tidak diperkenankan tanpa persetujuan wali amanat, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada bidang yang sama dan tidak mempunyai dampak negatif.
In the trustee agreement provide several restrictions that must be met by the Company, among others, the bonds will be secured by collateral in the form of fiduciary of consumer financing receivables, during the period that bonds principal and interest are still outstanding, the Company is not, among others, merged business unless performed on the same business and do not have a negative impact.
Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mega Tbk. Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan.
Trustee for the issuance of these bonds are PT Bank Mega Tbk. The Company has complied with all the restrictions that are required.
Berdasarkan surat No. 733/PEF-Dir/IV/2013 tanggal 10 April 2013 dari Pemeringkat Efek Indonesia, peringkat obligasi Seri A, Seri B dan Seri C adalah idBBB (Triple B) untuk periode 10 April 2013 sampai dengan 1 April 2014.
Based on letter No. 733/PEF-Dir/IV/2013 dated April 10, 2013 of Credit Rating Indonesia, the bonds of A Series, B Series and C Series is idBBB (Triple B) for the period April 10, 2013 to April 1, 2014.
Berdasarkan surat No. 561/PEF-Dir/IV/2014 tanggal 3 April 2014 dari Pemeringkat Efek Indonesia, peringkat obligasi Seri A, Seri B dan Seri C adalah idBBB (Triple B) untuk periode 3 April 2014 sampai dengan 1 April 2015.
Based on letter No. 561/PEF-Dir/IV/2014 dated April 3, 2014 of Credit Rating Indonesia, the bonds of A Series, B Series and C Series is idBBB (Triple B) for the period April 3, 2014 to April 1, 2015.
Perusahaan telah melakukan pembayaran bunga obligasi sesuai dengan jatuh tempo yang telah ditetapkan dalam perjanjian perwaliamanatan dan telah memenuhi persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian perwaliamanamatan.
The Company had paid the bonds interest on schedule as stated in the trustee agreement and complied with the requirement mentioned in the trustee agreement.
Pada tanggal 13 Juli 2014, Perusahaan membayar Obligasi Batavia Prosperindo Finance I Seri A yang jatuh temponya pada tanggal tersebut sebesar Rp 20.000.000.000.
On July 13, 2014 , The Company paid “Obligasi Batavia Prosperindo Finance I Series A”, which has been matured on that date amounted to Rp 20,000,000,000.
17. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
17. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY The amount of employee benefit liabilities is determined based on the Labor Law No. 13 Year 2003. No funding of the benefits has been made to date.
Besarnya imbalan kerja karyawan dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undangundang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan kerja tersebut.
64
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17.
LIABILITAS (lanjutan)
IMBALAN
KERJA
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KARYAWAN
17. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
Perhitungan aktuaria atas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dilakukan oleh PT Binaputera Jaya Hikmah, aktuaris independen, masing-masing tanggal 6 Februari 2015 dan 12 Februari 2014, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
On December 31, 2014 and 2013, actuarial valuation report on the employees’ benefits was from PT Binaputera Jaya Hikmah, independent actuary, dated February 6, 2015 and February 12, 2014, respectively, using the Projected Unit Credit method.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah karyawan yang berhak atas manfaat pasca kerja tersebut masing-masing sebanyak 493 dan 473 karyawan.
As of December 31, 2014 and 2013, total employees who are entitled to these benefits are 493 dan 473 employees, respectively.
Rekonsiliasi jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 2014 Nilai kini liabilitas imbalan pasti
2013
8.908.854.730
6.801.352.275
2014 1.463.301.940 629.125.085 2.092.427.025
2013 1.340.308.876 410.961.383 1.751.270.259
2014 6.801.352.275 2.092.427.025
Kerugian (keuntungan) aktuarial diakui pada pendapatan komprehensif lainnya Pembayaran imbalan kerja karyawan Saldo akhir
2013 6.523.196.564 1.751.270.259
293.542.098 (278.466.668)
(1.160.022.048) (313.092.500)
8.908.854.730
6.801.352.275
2014 (3.343.043.953)
Saldo akhir
(3.049.501.855)
IMBALAN
(2.183.021.905)
293.542.098
KERJA
Ending balance
2013
Saldo awal Keuntungan (kerugian) aktuarial tahun berjalan
LIABILITAS (lanjutan)
Beginning Balance Expenses during the year (Note 26) Actuarial loss (gain) recognized in other comprehensive income Payment of employees’ benefits
Cumulative actuarial gains recognized in statement of comprehensive income are as follows:
Kumulatif keuntungan aktuarial yang diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:
17.
Current service cost Interest cost Total
Movements in the liability recognized in the statement of financial position are as follows:
Mutasi liabilitas yang diakui di dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Saldo awal Beban tahun berjalan (Catatan 26)
Present value of defined benefit obligation
The details of the employee benefit expense recognized in statement of comprehensive income are as follows:
Rincian beban imbalan kerja karyawan yang diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut: Beban jasa kini Beban bunga Jumlah
A reconciliation of the amount of employees’ benefits liabilities presented in the statements of financial position is as follows:
KARYAWAN
(
(1.160.022.048)
Beginning Balance Actuarial gain (loss) during the year
(3.343.043.953)
Ending balance
17. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
65
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Principal actuarial assumptions used in the valuation of the employee benefits are as follows:
2014 Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji rata-rata per tahun Usia pension normal Tingkat mortalitas
Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri
2013
8,46% 8,00% 55 tahun/55 years TM III - 2011 10% dari tingkat kematian / of mortality rate 1%-10%
9,25% 8,00% 55 tahun/55 years TM II - 99 10% dari tingkat kematian / of mortality rate 1%-10%
Discount rate per annum Salary increase rate per year Normal Pension age Mortality rate
Disability rate Participants’ resignation rate
Historical information of present value of defined benefit obligation fair value of plan assets and experience adjustments are as follows:
Informasi historis dari nilai kini liabilitas imbalan pasti nilai wajar aset program dan penyesuaian adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014/December 31, 2014 2014
2013
2012
2011
2010
Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset program
8.908.854.730 -
6.801.352.275 -
6.523.196.563 -
5.748.003.800 -
3.606.159.364 -
Surplus
8.908.854.730
6.801.352.275
6.523.196.563
5.748.003.800
3.606.159.364
390.971 (1.977.903.499)
563.186.316
Penyesuaian berdasarkan pengalaman liabilitas
(453.842.516)
Penyesuaian berdasarkan pengalaman aset program
-
-
-
18. MODAL SAHAM
Jumlah Saham/ Number of Shares
Jumlah
-
-
Surplus Experience adjustments on plan liabilities Experience adjustments on plan assets
18. CAPITAL STOCK The details of shareholders of the Company with their ownership as of December 31, 2014 based on the record maintained by PT Adimitra Transferindo, the Securities Administration Agency, are as follows:
Rincian pemegang saham Perusahaan berikut dengan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan catatan yang dikelola oleh PT Adimitra Transferindo, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Nama pemegang saham Malacca Trust Limited PT Batavia Prima Investama PT Batavia Prosperindo Internasional PT Batavia Prosperindo Sekuritas UOB Kay Hian Pte Ltd Masyarakat: Pemegang saham lokal Pemegang saham asing
(189.701.612)
Present value of defined benefit liability Fair value of plan asset
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah Modal Saham/ Total Capital Stock
600.556.000 219.445.500
44,14% 16,13%
60.055.600.000 21.944.550.000
140.000.000 100.000.000 100.100.000
10,29% 7,35% 7,36%
14.000.000.000 10.000.000.000 10.010.000.000
15.026.540 185.499.060
1,10% 13,63%
1.502.654.000 18.549.906.000
Name of shareholders Malacca Trust Limited PT Batavia Prima Investama PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk PT Batavia Prosperindo Sekuritas UOB Kay Hian Pte Ltd Public: Domestic shareholders Foreign shareholders
1.360.627.100
100,00%
136.062.710.000
Total
66
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. MODAL SAHAM (lanjutan)
18. CAPITAL STOCK (continued)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 1 Desember 2014 sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 26 tanggal 1 Desember 2014, pemegang saham Perusahaan menyetujui keputusan antara lain:
Based on the Company’s Extraordinary Shareholders’ Meeting held on December 1, 2014 which was notarized by Notarial Deed No. 26 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., dated December 1, 2014, the Company’s shareholders resolved to, among others:
a.Peningkatan modal dengan mengeluarkan sebanyakbanyaknya 700.000.000 saham baru dari portopel dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) dalam Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) I dengan ketentuan setiap pemegang saham yang memiliki 10 saham lama akan mendapat 7 HMETD dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 saham baru dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham, pada harga pelaksanaan sebesar Rp 500 per saham.
a.Increase of Company’s capital maximum to 700,000,000 new shares from portfolio through Preemptive Rights (“HMETD”) in Limited Public Offering (“PUT”) I where every shareholder who owns 10 old shares owned 7 rights, where every 1 right entitling the holder to purchase 1 new share at par value of Rp 100, with the offering price of Rp 500 per share.
b.Menyetujui perubahan Pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 anggaran dasar Perusahaan mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor dalam rangka PUT I.
b.Amendment of article 4 paragraph 2 and 3 of the Article of Association of the Company’s regarding an increase of issued and fully paid in connection with the execution of PUT I.
Berdasarkan pengumuman PT Bursa Efek Indonesia No. Peng-P-00940/BEI.PG2/12-2014 tanggal 30 Desember 2014, jumlah saham yang telah dikeluarkan dalam rangka PUT I adalah sebesar 360.627.100 saham, sehingga jumlah saham yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia adalah sebanyak 1.360.627.100 saham dengan jumlah nilai sebesar Rp 136.062.710.000 (Catatan 36b).
Based on announcement of PT Bursa Efek Indonesia No. Peng-P-00940/BEI.PG2/12-2014 dated December 30, 2014, the total of the Company’s shares issued related to PUT I amounted to 360.627.100 shares, therefore, the total of the shares listed at Indonesian Stock Exchange amounted to 1,360,627,100 shares with total amounted to Rp 136,062,710,000 (Note 36b).
Rincian pemegang saham Perusahaan berikut dengan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2013 berdasarkan catatan yang dikelola oleh PT Adimitra Transferindo, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
The details of shareholders of the Company with their ownership as of December 31, 2013 based on the record maintained by PT Adimitra Transferindo, the Securities Administration Agency, are as follows:
Nama pemegang saham
Jumlah saham/ Number of Shares
Persentase kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah modal saham/ Total Capital Stock
Name of shareholders
Malacca Trust Limited
540.556.000
54,06%
54.055.600.000
Malacca Trust Limited
PT Batavia Prima Investama
259.445.500
25,94%
25.944.550.000
PT Batavia Prima Investama
Masyarakat: Pemegang saham lokal Pemegang saham asing
13.899.500 186.099.000
1,39% 18,61%
1.389.950.000 18.609.900.000
Public: Domestic shareholders Foreign shareholders
1.000.000.000
100,00%
100.000.000.000
Total
Jumlah
67
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. MODAL SAHAM (lanjutan)
18. CAPITAL STOCK (continued)
Pada tanggal 15 Februari 2013, PT Batavia Prosperindo Internasional menjual 259.445.500 lembar saham Perusahaan kepada PT Batavia Prima Investama .
On February 15, 2013, PT Batavia Prosperindo Internasional sold 259,445,500 shares of Company’s share capital to PT Batavia Prima Investama.
Pada tanggal 19 Februari 2013, PT Batavia Prosperindo Internasional menjual 540.556.000.000 lembar saham Perusahaan kepada Malacca Trust Limited.
On February 19, 2013, PT Batavia Prosperindo Internasional sold 540,556,000,000 shares of Company’s share capital to Malacca Trust Limited.
19. TAMBAHAN MODAL DISETOR
19. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 2014
Tambahan modal disetor dari Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) Modal disetor (nilai nominal) Agio saham dari Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) Modal disetor (nilai nominal) Modal disetor dari kelebihan nilai nominal Biaya emisi saham - IPO Biaya emisi saham - PUT I Tambahan modal disetor - bersih
2013
49.500.000.000 (45.000.000.000 )
49.500.000.000 (45.000.000.000 )
180.313.550.000 (36.062.710.000 ) 148.750.840.000 (1.848.755.633 ) (1.327.322.217 )
4.500.000.000 (1.848.755.633 ) -
145.574.762.150
2.651.244.367
20. DIVIDEN KAS
Additional paid-in capital from: Initial Public Offering (IPO) Paid-in capital (nominal value) Additional paid-in capital from: Limited Public Offering I (PUT I) Paid-in capital (nominal value) Paid-in capital in excess o par value f Shares issuance costs - IPO Shares issuance costs - PUT I Additional paid-in capital - net
20. CASH DIVIDENDS
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum di dalam Akta No. 154 tanggal 23 April 2014 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 5.000.000.000 yang diambil dari laba bersih tahun 2013. Perusahaan telah membayarkan dividen tunai ini pada tanggal 28 Mei 2014.
Based on the Annual Meeting of Shareholders as included in the Notarial deed No. 154 dated April 23, 2014 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notary in Jakarta, the shareholders approved the distribution of cash dividends amounting to Rp 5,000,000,000 taken from net profit of 2013. The Company has paid the cash dividends on May 28, 2014.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum di dalam Akta No. 393 tanggal 26 April 2013 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 5.000.000.000 yang diambil dari laba bersih tahun 2012. Perusahaan telah membayarkan dividen tunai ini pada tanggal 4 Juni 2013.
Based on the Annual Meeting of Shareholders as included in the Notarial deed No. 393 dated April 26, 2013 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notary in Jakarta, the shareholders approved the distribution of cash dividends amounting to Rp 5,000,000,000 taken from net profit of 2012. The Company has paid the cash dividends on June 4, 2013.
21. SALDO LABA
21. RETAINED EARNING The Law No. 40 of 2007 (the “Law”) regarding the Limited Liability Company requires the establishment of general reserve amounted to at least 20% of a company’s issued and paid up capital. There is no set period of time over which this amount should be provided.
Undang-undang No. 40 tahun 2007 (“Undangundang”) tentang Perusahaan Terbatas mengharuskan seluruh perusahaan untuk membuat penyisihan cadangan umum sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan penyisihan tersebut.
68
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. SALDO LABA (lanjutan)
21. RETAINED EARNING (continued)
Pada tanggal 24 April 2014, Perusahaan membentuk tambahan cadangan umum sebesar Rp 150.000.000 yang di ambil dari laba bersih tahun 2013, sehingga total cadangan umum perusahan sebesar Rp 250.000.000, yang mewakili 0,25% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
As of April 24, 2014, Company provided an additional general reserve amounting to Rp 150,000,000 taken from net profit of 2013, so the company's total general reserve amounting to Rp 250,000,000 which represent 0.25% of the Company’s issued and paid up capital.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah membentuk cadangan umum sebesar Rp 100.000.000, diambil dari laba bersih tahun 2009, yang mewakili 0,1% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
As of December 31, 2013, the Company has already established a provision of general reserve amounting to Rp 100,000,000 taken from net profit of 2009 which represent 0.1% of the Company’s issued and paid up capital.
22. LABA BERSIH PER SAHAM
22. EARNINGS PER SHARE Earnings per share is calculated by dividing net income attributable to shareholders by the weighted average number of shares outstanding during the period.
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih kepada pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah lembar saham yang beredar pada periode bersangkutan.
Laba Bersih / Net Income Laba per saham dasar Laba bersih tersedia untuk pemegang saham
40.733.730.452
Laba Bersih / Net Income Laba per saham dasar yang dilaporkan semula Laba bersih tersedia untuk pemegang saham Laba per saham dasar yang ) disajikan kembali * Laba bersih tersedia untuk pemegang saham
2014 Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham yang Beredar /Average Number of Shares Outstanding
1.012.130.340
2013 Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham yang Beredar / Average Number of Shares Outstanding
36.279.199.823
36.279.199.823
Nilai Laba per Saham / Earning per Share
40,25
Basic earning per share Net income available to shareholder
Nilai Laba per Saham / Earning per Share
1.000.000.000
Basic earning per share previously reported Net income available to 36,28 shareholder
1.026.974.194
Basic earning per share ) restated * Net income available to shareholder
)
)
35,33
* Restated due to Limited Public Offering I through Pre-emptive Rights.
* Disajikan kembali sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek terlebih dahulu.
69
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN
23. CONSUMER FINANCING REVENUE 2014
Pendapatan pembiayaan konsumen Pihak ketiga Dikurangi: Bagian pendapatan bank-bank sehubungan dengan transaksi pembiayaan bersama, penerusan pinjaman dan pengembalian piutang Jumlah - Bersih
2013 Consumer financing revenue Third parties Less:
165.577.053.944
152.602.472.742
(45.285.594.739)
Portion of income financed by banks in relation to joint financing, loan (36.976.608.850) channelling and take over of receivables
120.291.459.205
115.625.863.892
Total - Net
Biaya transaksi merupakan pendapatan dan beban yang dapat diatribusikan secara langsung dengan transaksi sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen dan disajikan secara bersih.
Transaction costs represents income and expenses directly attributable to the finance lease and the consumer financing transactions, and presented on a net basis.
Biaya transaksi sehubungan dengan komisi keagenan asuransi diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif oleh Perusahaan dan tidak dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen dan pendapatan sewa pembiayaan.
Transaction costs that related to insurance agency commission are recognized immediately in the statement of comprehensive income by the Company and not recorded as part of consumer financing income and finance lease income.
24. PENDAPATAN ADMINISTRASI
24. ADMINISTRATION INCOME 2014
Pihak ketiga Administrasi Denda Asuransi Pihak berelasi (Catatan 30) Asuransi Jumlah
2013
43.604.395.052 11.730.862.650 5.183.457.829
23.294.785.828 9.650.350.739 10.588.464.303
1.490.677.689
20.329.168.222
Third Parties Administration Penalties Insurance Related party (Note 30) Insurance
62.009.393.220
63.862.769.092
Total
25. PENDAPATAN LAIN-LAIN
25. OTHER INCOME 2014
2013
Pendapatan piutang yang dihapusbukukan Pendapatan keuangan Laba penjualan aset tetap (Catatan 10)
2.830.101.436 739.859.314 246.168.505
599.901.336 107.173.562 538.316.631
Income from write-off receivables Finance income Gain on sale of fixed assets (Note 10)
Jumlah
3.816.129.255
1.245.391.529
Total
26. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN
26. SALARIES AND ALLOWANCES EXPENSES 2014
Gaji dan tunjangan Imbalan kerja karyawan (Catatan 17) Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 30) Pelatihan dan pendidikan Jamsostek Jumlah
2013
42.666.103.130
38.021.298.493
1.261.287.003 831.140.022 35.252.000 801.577.877
1.096.111.259 655.159.000 497.435.991 652.041.180
Salaries and allowances Employees’ benefits (Note 17) Third parties Related parties (Note 30) Training and education Employee’s social security
45.595.360.032
40.922.045.923
Total
70
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN (lanjutan)
26. SALARIES AND ALLOWANCES EXPENSES (continued) Salaries and allowances expenses include compensation received by the Company’s key management personnel (Note 30).
Beban gaji dan tunjangan termasuk kompensasi yang diterima personil manajemen kunci (Catatan 30).
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
27. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2014
Penyusutan aset tetap (Catatan 10) Sewa Telekomunikasi Perlengkapan kantor Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 30) Perbaikan dan perawatan Honorarium tenaga ahli Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 30) Administrasi Transportasi Amortisasi aset lain-lain (Catatan 12) Perjalanan dinas Utilitas Asuransi Jamuan dan representasi Lain-lain Jumlah
2013
4.308.251.960 3.456.909.923 3.096.361.849
3.536.908.082 3.329.949.705 2.932.521.187
2.388.176.176 132.000.000 2.402.079.742
2.536.672.564 132.000.000 2.593.241.756
2.228.426.806 550.000.000 1.955.797.845 1.533.739.016 1.254.583.024 1.376.670.091 1.225.476.666 1.211.963.198 489.405.373 3.245.704.678
2.168.793.872 1.548.369.332 1.277.018.836 1.427.651.907 977.522.857 1.037.244.513 781.453.802 429.595.535 2.137.880.306
Depreciation of fixed assets (Note 10) Rental Telecommunication Office supplies Third parties Related party (Note 30) Repairs and Maintenance Professional fees Third parties Related party (Note 30) Administration Transportation Amortization of other assets (Note 12) Travelling Utilities Insurance Representation and entertainment Others
30.855.546.347
26.846.824.254
Total
28. BEBAN KEUANGAN
28. FINANCE EXPENSES 2014
Bunga atas pinjaman bank yang diterima
2013
66.148.303.111
29. PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA
60.735.245.323
29. OTHER COMPREHENSIVE INCOME 2014
Keuntungan aktuarial atas program pensiun imbalan pasti Bagian pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi Pajak berkenaan dengan pendapatan komprehensif lainnya Jumlah
Interest on bank borrowings
2013
(293.542.098)
1.160.022.048
(36.674.950)
43.815.857
73.385.524
(290.005.512 )
(256.831.524)
913.832.393
71
A defined pension benefit scheme Share of other comprehensive income of associate companies Tax relating to other comprehensive Income Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. SALDO DAN BERELASI
TRANSAKSI
DENGAN
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIHAK
30. NATURE, BALANCE, AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTY
Dalam kegiatan usahanya, baik kegiatan utama ataupun bukan kegiatan utama, Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan dengan pihak-pihak berelasi.
In conducting its business, both main activity or not the main activity, the Company entered into certain business and financial transactions with its related parties.
Sifat hubungan dan transaksi Perusahaan dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
The nature of relationship and transactions with related parties are as follows:
Pihak-pihak yang berelasi/ Related parties
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Sifat dari transaksi/ Nature of transaction
PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk
Pemegang saham / Shareholder
PT Batavia Prosperindo Sekuritas
Entitas sepengendali / Under common control
PT Malacca Trust Wuwungan Insurance
Entitas asosiasi / Associate company
Jasa cleaning service / Cleaning services fees Honorarium tenaga ahli / Professional fees Premi asuransi / Insurance premium
Saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi disajikan sebagai berikut:
Significant balances with related parties are as follows:
a. Beban masih harus dibayar (Catatan 14)
a. Accrued expenses (Note 14) 2014
Premi asuransi PT Malacca Trust Wuwungan Insurance
2013
3.476.202.075
619.592.120
Insurance premium PT Malacca Trust Wuwungan Insurance
0,55%
0,11%
Percentage to total Liabilities
Persentase terhadap jumlah liabilitas
Akrual kepada PT Malacca Trust Wuwungan Insurance adalah estimasi utang premi asuransi yang harus dibayarkan kepada PT Malacca Trust Wuwungan Insurance sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen.
Accrualsto PT Malacca Trust Wuwungan Insurance is an estimation of insurance premium payable which has to be paid to PT Malacca Trust Wuwungan Insurance in relation with consumer financing transactions.
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Malacca Trust Wuwungan Insurance, perusahaan asosiasi, untuk melindungi kendaraan bermotor yang dibiayai oleh Perusahaan dari risiko kehilangan dengan kondisi pertanggungan asuransi Total Loss Only (Catatan 5)
The Company entered into agreements with PT Malacca Trust Wuwungan Insurance, an associate company, to insure the vehicles financed by the Company which covers the risks of loss with insurance coverage of Total Loss Only (Note 5).
b. Pendapatan Administrasi (Catatan 24)
b. Administration Income (Note 24) 2014
PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Persentase terhadap jumlah pendapatan
2013
1.490.677.689
20.329.168.222
0,67%
9,76%
72
PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Percentage to total income
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30.SALDO DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 30.RELATED PARTY BALANCES AND TRANSACTIONS (continued)
c. Beban umum dan administrasi (Catatan 27)
c. General and administrative expenses (Note 27)
2014 Beban asuransi PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Honorarium tenaga ahli PT Batavia Prosperindo Sekuritas Perlengkapan kantor PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk Persentase terhadap jumlah beban
2013
20.197.894
-
550.000.000
-
132.000.000 702.197.894 0,41%
132.000.000 132.000.000 0,082%
d. Gaji dan Tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi (Catatan 26)
Persentase terhadap jumlah beban
Percentage to total expenses
d. Salaries and Benefits of Board Commissioners and Directors (Note 26)
2014 Kompensasi yang dibayarkan kepada personil manajemen kunci: Gaji dan tunjangan Imbalan kerja karyawan
Insurance Expenses PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Profesional fee PT Batavia Prosperindo Sekuritas Office supplies PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk
of
2013
3.913.835.907 831.140.022 4.744.975.929 2,80%
31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING
3.367.520.863 655.159.000 4.022.679.863 2,49%
Compensation paid to key management personel: Salaries and allowances Employment benefits Percentage to total expenses
31. SIGNIFICANT AGREEMENTS
Pihak ketiga
Third parties
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Berdasarkan Akta No. 80 tanggal 26 November 2014 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Perusahaan telah sepakat dan setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama untuk nasabah, di mana Perusahaan bertindak sebagai Manajer Fasilitas dan/atau Manajer Jaminan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Porsi keseluruhan pembiayaan bersama adalah sebesar Rp 75.000.000.000 di mana jumlah porsi pembiayaan untuk Perusahaan minimum sebesar 5% dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk maksimum sebesar 95% dari jumlah fasilitas pembiayaan bersama kepada setiap nasabah. Jangka waktu fasilitas selama 60 bulan sejak penandatanganan perjanjian kerjasama.
Based on Notarial Deed No. 80 dated November 26, 2014 of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk signed a Joint Financing Cooperation Agreement. Both parties agreed to provide joint financing facilities to consumers, whereby the Company acts as Facility Manager and/or Security Manager of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. The aggregate portion of the joint financing was amounted to Rp 75,000,000,000 whereby the financing portion for the Company was 5% at minimum and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk was 95% at maximum of the financing facilities provided to each customers. The term facility is 60 months since the signing date of the agreement.
Berdasarkan Akta tersebut di atas, pinjaman tersebut dikenakan bunga tetap per tahun sebesar:
Based on the above Notarial deed, the loan bears fixed interest rate per annum as follows:
Tenor pinjaman 1 - 3 tahun
Loan term 1 - 3 year
: 12,50%
: 12.50%
This loan is revolving and secured by vehicles financed and fiduciary transferred.
Fasilitas tersebut bersifat revolving dan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia.
73
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
31. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Pihak ketiga (lanjutan)
Third parties (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (continued)
Berdasarkan Akta No. 20 tanggal 9 Juni 2014 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Fasilitas Pembiayaan dengan maksimum limit sebesar Rp 75.000.000.000 untuk tujuan aktivitas sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen. Jangka waktu penarikan terhitung mulai tanggal 9 Juni 2014 sampai dengan tanggal 8 Desember 2015.
Based on Notarial Deed No. 20 dated June 9, 2014 of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk agreed to sign a Joint Financing Loan Agreement with maximum limit amounted to Rp 75,000,000,000 for the purpose of finance lease and consumer financing activities. The drawdown period of the facility was started on June 9, 2014 until December 8, 2015.
Berdasarkan Akta No. 8 tanggal 16 Februari 2011 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama V (PKS V). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Perusahaan telah sepakat dan setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama untuk nasabah, di mana Perusahaan bertindak sebagai Manajer Fasilitas dan/atau Manajer Jaminan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Porsi keseluruhan pembiayaan bersama adalah sebesar Rp 100.000.000.000 di mana jumlah porsi pembiayaan untuk Perusahaan minimum sebesar 5% dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk maksimum sebesar 95% dari jumlah fasilitas pembiayaan bersama kepada setiap nasabah. Jangka waktu fasilitas selama 54 (lima puluh empat) bulan sejak penandatanganan perjanjian kerjasama.
Based on Notarial Deed No. 8 dated February 16, 2011 of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk signed a Joint Financing Cooperation Agreement V (PKS V). Both parties agreed to provide joint financing facilities to consumers, whereby the Company acts as Facility Manager and/or Security Manager of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. The aggregate portion of the joint financing was amounted to Rp 100,000,000,000 whereby the financing portion for the Company was 5% at minimum and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk was 95% at maximum of the financing facilities provided to each customers. The term facility is 54 (fifty four) months since the signing date of the agreement.
Berdasarkan Akta tersebut di atas, pinjaman tersebut dikenakan bunga tetap per tahun sebesar:
Based on the above Notarial Deed, the loan bears fixed interest rate per annum as follows:
Tenor pinjaman s.d. 1 tahun Tenor pinjaman > 1 - 2 tahun Tenor pinjaman > 2 - 3 tahun
Loan term up to 1 year Loan terms > 1 - 2 years Loan terms > 2 - 3 years
: 12,00% : 12,25% : 12,50%
: 12.00% : 12.25% : 12.50%
Fasilitas tersebut bersifat revolving dan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia.
This loan is revolving and secured by vehicles financed and fiduciary transferred.
Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kerjasama V (PKS V) tanggal 16 Februari 2011, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyetujui perubahan sifat pembiayaan fasilitas yang memiliki batas maksimum sebesar Rp 85.000.000.000 menjadi nonrevolving.
Based on Amendment Joint Financing Agreement V (PKS V) dated February 16, 2011, The Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk agreed to change the form of facility which amounted to Rp 85,000,000,000 at maximum become non-revolving facility.
74
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
31. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Pihak ketiga (lanjutan)
Third parties (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (continued)
Berdasarkan Akta No. 11 tanggal 22 Agustus 2011 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama VI (PKS VI). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Perusahaan telah sepakat dan setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama untuk nasabah, di mana Perusahaan bertindak sebagai Manajer Fasilitas dan/atau Manajer Jaminan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Porsi keseluruhan pembiayaan bersama adalah sebesar Rp 100.000.000.000 di mana jumlah porsi pembiayaan untuk Perusahaan minimum sebesar 5% dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk maksimum sebesar 95% dari jumlah fasilitas pembiayaan bersama kepada setiap nasabah. Jangka waktu fasilitas selama 54 (lima puluh empat) bulan sejak penandatanganan perjanjian kerjasama.
Based on Notarial Deed No. 11 dated August 22, 2011 of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk signed a Joint Financing Cooperation Agreement VI (PKS VI). Both parties agreed to provide joint financing facilities to consumers, whereby the Company acts as Facility Manager and/or Security Manager of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. The aggregate portion of the joint financing was amounted to Rp 100,000,000,000 whereby the financing portion for the Company was 5% at minimum and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk was 95% at maximum of the financing facilities provided to each customers. The term facility is 54 (fifty four) months since the signing date of the agreement.
Berdasarkan Akta tersebut di atas, pinjaman tersebut dikenakan bunga tetap per tahun sebesar:
Based on the above Notarial deed, the loan bears fixed interest rate per annum as follows:
Tenor pinjaman s.d. 1 tahun Tenor pinjaman > 1 - 2 tahun Tenor pinjaman > 2 - 3 tahun
Loan term up to 1 year Loan terms > 1 - 2 years Loan terms > 2 - 3 years
: 12,00% : 12,25% : 12,50%
: 12.00% : 12.25% : 12.50%
Fasilitas tersebut bersifat revolving dan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia.
This loan is revolving and secured by vehicles financed and fiduciary transferred.
Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kerjasama VI (PKS VI) tanggal 22 Agustus 2011, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyetujui perubahan sifat pembiayaan fasilitas yang memiliki batas maksimum sebesar Rp 100.000.000.000 menjadi nonrevolving.
Based on Amendment Joint Financing Agreement VI (PKS VI) dated August 22, 2011, The Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk agreed to change the form of facility which amounted to Rp 100,000,000,000 at maximum become nonrevolving facility.
Berdasarkan Akta No. 3 tanggal 10 Maret 2009 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama III (PKS III). Porsi keseluruhan pembiayaan bersama adalah sebesar Rp 100.000.000.000. Jangka waktu fasilitas adalah 54 (lima puluh empat) bulan sejak penandatangan perjanjian kerjasama.
Based on Notarial deed No. 3 dated March 10, 2009 of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk had signed a Joint Financing Cooperation Agreement III (PKS III). The aggregate portion of the joint financing was amounted to Rp 100,000,000,000. The term of the facility is 54 (fifty four) months since the signing date of the agreement.
Berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama tersebut di atas, fasilitas tersebut dikenakan bunga tetap per tahun sebagai berikut:
Based on the above joint financing agreement, the facility bears fixed interest rate per annum as follows:
Tenor pinjaman s.d. 1 tahun Tenor pinjaman > 1 - 2 tahun Tenor pinjaman > 2 - 3 tahun
Loan tenor up to 1 year Loan tenor > 1 - 2 years Loan tenor > 2 - 3 years
: 15,50% : 15,75% : 16,00%
75
: 15.50% : 15.75% : 16.00%
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 31. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Pihak ketiga (lanjutan)
Third parties (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (continued)
Berdasarkan Akta No. 7 tanggal 14 Desember 2009 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama IV (PKS IV). Porsi keseluruhan pembiayaan bersama adalah sebesar Rp 85.000.000.000. Jangka waktu fasilitas selama 48 (empat puluh delapan) bulan sejak penandatanganan perjanjian kerjasama.
Based on Notarial deed No. 7 dated December 14, 2009 of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk had signed a Joint Financing Cooperation Agreement IV (PKS IV). The aggregate portion of the joint financing was amounted to Rp 85,000,000,000. The term of the facility is 48 (fourty eight) months since the signing date of the agreement.
Berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama tersebut di atas, fasilitas tersebut dikenakan bunga tetap per tahun sebagai berikut:
Based on the above joint financing agreement, the facility bears fixed interest rate per annum as follows:
Tenor pinjaman s.d. 1 tahun Tenor pinjaman > 1 - 2 tahun Tenor pinjaman > 2 - 3 tahun
Loan tenor up to 1 year : 12.50% Loan tenor > 1 - 2 years : 12.75% Loan tenor > 2 - 3 years : 13.00%
: 12,50% : 12,75% : 13,00%
Berdasarkan Akta No. 16 tanggal 11 Juni 2010 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama V (PKS V). Porsi keseluruhan pembiayaan bersama adalah sebesar Rp 85.000.000.000. Jangka waktu fasilitas adalah 54 (lima puluh empat) bulan sejak penandatanganan perjanjian kerjasama.
Based on Notarial deed No. 16 dated June 11, 2010 of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk signed a Joint Financing Cooperation Agreement V (PKS V). The aggregate portion of the joint financing was amounted to Rp 85,000,000,000. The term of the facility is 54 (fifty four) months since the signing date of the agreement.
Berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama tersebut di atas, fasilitas tersebut dikenakan bunga tetap per tahun sebagai berikut:
Based on the above joint financing agreement, the facility bears fixed interest rate per annum as follows:
Tenor pinjaman s.d. 1 tahun Tenor pinjaman > 1 - 2 tahun Tenor pinjaman > 2 - 3 tahun
Loan tenor up to 1 year : 12.75% Loan tenor > 1 - 2 years: 12.75% Loan tenor > 2 - 3 years: 13.00%
: 12,75% : 12,75% : 13,00%
Berdasarkan Akta No. 8 tanggal 16 Februari 2011 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama VI (PKS VI). Porsi keseluruhan pembiayaan bersama adalah sebesar Rp 100.000.000.000. Jangka waktu fasilitas adalah 54 (lima puluh empat) bulan sejak penandatanganan perjanjian kerjasama.
Based on Notarial deed No. 8 dated February 16, 2011 of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk signed a Joint Financing Cooperation Agreement VI (PKS VI). The aggregate portion of the joint financing was amounted to Rp 100,000,000,000. The term of the facility is 54 (fifty four) months since the signing date of the agreement.
Berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama tersebut di atas, fasilitas tersebut dikenakan bunga tetap per tahun sebagai berikut:
Based on the above joint financing agreement, the facility bears fixed interest rate per annum as follows:
Tenor pinjaman s.d. 1 tahun Tenor pinjaman > 1 - 2 tahun Tenor pinjaman > 2 - 3 tahun
Loan tenor up to 1 year : 12.00% Loan tenor > 1 - 2 years: 12.25% Loan tenor > 2 - 3 years: 12.50%
: 12,00% : 12,25% : 12,50%
76
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 31. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Pihak ketiga (lanjutan)
Third parties (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (continued)
Berdasarkan Akta No. 11 tanggal 22 Agustus 2011 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama VII (PKS VII). Porsi keseluruhan pembiayaan bersama adalah sebesar Rp 100.000.000.000. Jangka waktu fasilitas adalah 54 (lima puluh empat) bulan sejak penandatanganan perjanjian kerjasama.
Based on Notarial deed No. 11 dated August 22, 2011 of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk signed a Joint Financing Cooperation Agreement VII (PKS VII). The aggregate portion of the joint financing was amounted to Rp 100,000,000,000. The term of the facility is 54 (fifty four) months since the signing date of the agreement.
Berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama tersebut di atas, fasilitas tersebut dikenakan bunga tetap per tahun sebagai berikut :
Based on the above joint financing agreement, the facility bears fixed interest rate per annum as follows:
Tenor pinjaman s.d. 1 tahun Tenor pinjaman > 1 - 2 tahun Tenor pinjaman > 2 - 3 tahun
Loan tenor up to 1 year Loan tenor > 1 - 2 years Loan tenor > 2 - 3 years
: 12,00% : 12,25% : 12,50%
: 12.00% : 12.25% : 12.50%
Berdasarkan Akta No. 27 tanggal 13 Juni 2012 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama VIII (PKS VIII). Porsi keseluruhan pembiayaan bersama adalah sebesar Rp 75.000.000.000. Jangka waktu fasilitas adalah 54 (lima puluh empat) bulan sejak penandatanganan perjanjian kerjasama.
Based on Notarial Deed No. 27 dated June 13, 2012 of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk signed a Joint Financing Cooperation Agreement VIII (PKS VIII). The aggregate portion of the joint financing was amounted to Rp 75,000,000,000. The term of the facility is 54 (fifty four) months since the signing date of the agreement.
Berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama tersebut di atas, fasilitas tersebut dikenakan bunga tetap per tahun sebagai berikut:
Based on the above joint financing agreement, the facility bears fixed interest rate per annum as follows:
Tenor pinjaman s.d. 1 tahun Tenor pinjaman > 1 - 2 tahun Tenor pinjaman > 2 - 3 tahun
Loan tenor up to 1 year Loan tenor > 1 - 2 years Loan tenor > 2 - 3 years
: 11,50% - 12,50% : 11,75% - 12,25% : 12,00% - 13,50%
: 11.50% - 12.50% : 11.75% - 12.25% : 12.00% - 13.50%
Berdasarkan Akta No. 53 tanggal 25 Oktober 2012 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama IX (PKS IX). Porsi keseluruhan pembiayaan bersama adalah sebesar Rp 75.000.000.000 Jangka waktu fasilitas ini berlaku sejak tanggal sejak penandatanganan perjanjian kerjasama ini sampai dengan tanggal 12 Desember 2016.
Based on Notarial Deed No. 53 dated October 25, 2012 of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk signed a Joint Financing Cooperation Agreement IX (PKS IX). The aggregate portion of the joint financing was amounted to Rp 75,000,000,000. The term of this facility is effective since the date since the signing date of this joint financing agreement up to December 12, 2016.
Berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama tersebut di atas, fasilitas tersebut dikenakan bunga tetap per tahun dengan kisaran bunga antara 10,50% - 11,50% per tahun.
Based on the above joint financing agreement, the facility bears fixed interest rate per annum ranged between 10.50% - 11.50% per annum.
77
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 31. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Pihak ketiga (lanjutan)
Third parties (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (continued)
Berdasarkan Akta No. 22 tanggal 22 Agustus 2013 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama. Porsi keseluruhan pembiayaan bersama adalah sebesar Rp 75.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini berlaku sejak tanggal sejak penandatanganan perjanjian kerjasama ini sampai dengan tanggal 21 Februari 2015.
Based on Notarial Deed No. 22 dated August 22, 2013 of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk signed a Joint Financing Cooperation Agreement. The aggregate portion of the joint financing was amounted to Rp 75,000,000,000. The term of this facility is effective since the date since the signing date of this joint financing agreement up to February 21, 2015.
Berdasarkan Akta No. 63 tanggal 17 Desember 2013 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama. Porsi keseluruhan pembiayaan bersama adalah sebesar Rp 75.000.000.000. Jangka waktu fasilitas ini berlaku sejak tanggal penandatanganan perjanjian kerjasama ini sampai dengan tanggal 21 Februari 2015.
Based on Notarial Deed No. 63 dated December 17, 2013 of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk signed a Joint Financing Cooperation Agreement. The aggregate portion of the joint financing was amounted to Rp 75,000,000,000. The term of this facility is effective since the date of the signing date of this joint financing agreement up to February 21, 2015.
Berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama tersebut diatas, fasilitas tersebut dikenakan bunga tetap per tahun dengan kisaran bunga 11,00% per tahun.
Based on the above joint financing agreement, the facility bears fixed interest rate per annum ranged 11.00% per annum.
Dalam setiap fasilitas, kedua belah pihak sepakat untuk menyediakan fasilitas pembiayaan bersama untuk nasabah, di mana Perusahaan bertindak sebagai Manajer Fasilitas dan/atau Manajer Jaminan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Jumlah porsi pembiayaan untuk Perusahaan minimum sebesar 5% dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk maksimum sebesar 95% dari jumlah fasilitas pembiayaan yang disediakan kepada setiap nasabah.
In each facility, both parties agreed to provide joint financing facilities to consumers, whereby the Company acts as Facility Manager and/or Security Manager of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. The financing portion for the Company was 5% at minimum and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk was 95% at maximum of the financing facilities provided to each customers.
Masing-masing fasilitas tersebut bersifat revolving dan menjadi non-revolving pada setiap penarikan serta dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia.
Each facility is revolving loan and become nonrevolving for each drawdown and secured by vehicles financed and fiduciary transferred.
Pada setiap penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama yang baru, maksimum limit Fasilitas Pembiayaan Bersama sebelumnya yang bersifat revolving diubah menjadi non-revolving, sehingga limit fasilitas diturunkan sesuai baki debetnya terhitung mulai tanggal Addendum I terhadap fasilitas pembiayaan bersama yang terkait, yang dibuat secara bersamaan dengan perjanjian pembiayaan bersama yang baru.
In each signing of the new Joint Financing Cooperation Agreement, maximum limit of the Joint Financing Facility which were revolving changed into non-revolving, so the facility limit will appropriately decrease into its outstanding balances, started from the date of the Addendum I to the related joint financing facility that was made concurrently with the new joint financing agreement.
Fasilitas-fasilitas tersebut dikenakan bunga sebesar 12,50% dan 11,00% per tahun masing-masing tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013.
Those facilities beared interest rate of 12.50%, and 11.00% per annum for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.
78
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 31. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Pihak ketiga (lanjutan)
Third parties (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (continued)
Selama kerjasama ini berlangsung, Perusahaan harus memelihara rasio jumlah utang terhadap jumlah ekuitas tidak melebihi rasio 9:1.
During the joint financing period, the Company has to maintain its debt to equity ratio is not to exceed 9:1.
Jumlah piutang pembiayaan konsumen perusahaan yang dibiayai oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 185.750.931.217 untuk tanggal yang berakhir 31 Desember 2014.
The total Company’s consumer financing receivables financed by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounted to Rp 185,750,931,217 for the period ended December 31, 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah keseluruhan pokok yang dibiayai oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sehubungan dengan perjanjian fasilitas dan pembiayaan ini sebesar Rp 171.617.327.066.
As of December 31, 2014, the total principal amount financed by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk in respect with these joint financing agreements amounted to Rp 171,617,327,066.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian-perjanjian fasilitas pembiayaan bersama ini.
As at December 31, 2014, the Company has complied with all the requirements mentioned in these joint financing facilities agreements.
PT Bank Mutiara Tbk
PT Bank Mutiara Tbk
Berdasarkan Akta No.59 tanggal 25 November 2013, dari Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mutiara Tbk telah sepakat dengan peningkatan jumlah porsi fasilitas kerjasama dalam rangka pemberian kredit kendaraan bermotor sebesar Rp 90.000.000.000. Jangka waktu fasilitas pembiayaan bersama tersebut adalah 12 (dua belas) bulan sejak penandatanganan perjanjian kerjasama. Fasilitas pembiayaan bersama ini dikenakan bunga tetap sebesar 13,00% per tahun.
Based on Notarial deeds No. 59 dated November 25, 2013 of Indrasari Kresnadjaja, SH., M.Kn., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Mutiara Tbk agreed to improve total portion for cooperation agreement of vehicle installment distribution facility was increased from Rp 90,000,000,000. The term of join financing facility is 12 (twelve) months since the signing date of the agreement. This joint financing facility bears interest at fixed rate of 13.00% per annum.
Dalam setiap fasilitas, kedua belah pihak sepakat untuk menyediakan fasilitas pembiayaan bersama untuk nasabah, di mana Perusahaan bertindak sebagai Manajer Fasilitas dan/atau Manajer Jaminan dari PT Bank Mutiara Tbk. Jumlah porsi pembiayaan untuk Perusahaan minimum sebesar 1% dan PT Bank Mutiara Tbk maksimum sebesar 99% dari jumlah fasilitas pembiayaan yang disediakan kepada setiap nasabah.
In each facility, both parties agreed to provide joint financing facilities to consumers, whereby the Company acts as Facility Manager and/or Security Manager of PT Bank Mutiara Tbk. The financing portion for the Company was 1% at minimum and PT Bank Mutiara Tbk was 99% at maximum of the financing facilities provided to each customers.
Masing-masing fasilitas tersebut bersifat non-revolving serta dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai dan diikat secara fidusia serta Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) milik nasabah yang disimpan di PT Bank Mutiara Tbk.
Each facility is non-revolving loan for each drawdown and secured by fiduciary transfer of financed vehicles and customer’s Certificate of Ownership of Motor Vehicle under custody of PT Bank Mutiara Tbk.
Fasilitas-fasilitas tersebut dikenakan bunga sebesar 14,00% dan 13,00% per tahun masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Those facilities beared interest rate of 14.00% and 13.00% per annum years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.
79
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
31. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Pihak ketiga (lanjutan)
Third parties (continued)
PT Bank Mutiara Tbk (lanjutan)
PT Bank Mutiara Tbk (continued)
Jumlah piutang pembiayaan konsumen perusahaan yang dibiayai oleh PT Bank Mutiara Tbk sebesar Rp 24.760.825.282 untuk tanggal yang berakhir 31 Desember 2014.
The total Company’s consumer financing receivables financed by PT Bank Mutiara Tbk amounted to Rp 24,760,825,282 for the year ended December 31, 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah keseluruhan pokok yang dibiayai oleh PT Bank Mutiara Tbk sehubungan dengan perjanjian fasilitas pembiayaan ini adalah sebesar Rp 22.943.215.694.
As of December 31, 2014, the total principal amount financed by PT Bank Mutiara Tbk in respect with these joint financing agreements amounted to Rp 22,943,215,694.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas pembiayaan bersama ini.
As of December 31, 2014, the Company has complied with all the requirements mentioned in this joint financing facility agreement.
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
Berdasarkan Akta No. 15 tanggal 13 Juli 2011 dan Akta No. 8 tanggal 15 November 2011 dari Herawati, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Bukopin Tbk menandatangani Perjanjian Penerusan Pinjaman dengan batas maksimum masing-masing sebesar Rp 50.000.000.000 untuk pembiayaan aktivitas pembiayaan konsumen. Jangka waktu fasilitas adalah 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Fasilitas penerusan pinjaman tersebut disediakan sebagai pinjaman yang bersifat revolving.
Based on Notarial deed No. 15 dated July 13, 2011 and Notarial Deed No. 8 dated November 15, 2011 of Herawati, S.H., Notary in Jakarta, Company and PT Bank Bukopin Tbk signed a Chanelling Loan Agreement with maximum limit of Rp 50,000,000,000 for financing the consumer financing activities, repectively. The term of the facility is 24 (twenty four) months since the signing date of the agreement. The chanelling facility was provided as revolving loan.
Berdasarkan Addendum perjanjian kerjasama penerusan pinjaman No. 10/ADD-DKKN/X/2013 tanggal 16 Oktober 2013 menunjuk Akta No. 15, yang dibuat dihadapan Herawati, S.H., Notaris di Jakarta, maka antara perusahaan dan PT Bank Bukopin Tbk telah setuju dan sepakat untuk memperpanjang jangka waktu kerjasama dengan jumlah pembiayaan maksimal sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu penggunaan fasilitas ini adalah 24 (dua puluh empat) bulan yang akan berakhir pada tanggal 13 Juli 2015.
Based on letter of amendment for chanelling loan agreement No. 10/ADD-DKKN/X/2013 dated October 16, 2013 and Notarial Deed No. 15 of Herawati, S.H., Notary in Jakarta, Company and PT Bank Bukopin Tbk agreed to extend the facility with maximum limit of Rp 50,000,000,000 for financing the consumer financing activities, repectively. The term of the facility is 24 (twenty four) months and this agreement will expire on July 13, 2015.
Berdasarkan Addendum perjanjian kerjasama penerusan pinjaman No. 23/ADD-DKKN/XI/2013 tanggal 29 November 2013 menunjuk Akta No. 8, yang dibuat dihadapan Herawati, SH, notaris di Jakarta, maka antar perusahaan dan PT Bank Bukopin Tbk telah setuju dan sepakat untuk memperpanjang jangka waktu kerjasama dengan jumlah pembiayaan maksimal sebesar Rp 50.000.000.000. Jangka waktu penggunaan fasilitas ini adalah 24 bulan (dua puluh empat) yang akan berakhir pada tanggal 15 November 2015.
Based on letter of amendment for chanelling loan agreement No. 23/ADD-DKKN/XI/2013 dated November 29, 2013 and Notarial Deed No. 8 of Herawati, S.H., Notary in Jakarta, Company and PT Bank Bukopin Tbk agreed to extend the facility with maximum limit of Rp 50,000,000,000 for financing the consumer financing activities, repectively. The term of the facility is 24 (twenty four) months and this agreement will expire on November 15, 2015.
Fasilitas ini dikenakan bunga berkisar antara 14,00% dan 12,50% per tahun masing-masing untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The facility beared interest rate ranging from 14.00% and 12.50% per annum for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.
80
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
31. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Pihak ketiga (lanjutan)
Third parties (continued)
PT Bank Bukopin Tbk (lanjutan)
PT Bank Bukopin Tbk (continued)
Jumlah piutang pembiayaan konsumen perusahaan yang dibiayai oleh PT Bank Bukopin Tbk sebesar Rp 18.798.118.642 untuk tanggal yang berakhir 31 Desember 2014.
The total Company’s consumer financing receivables financed by PT Bank Bukopin Tbk amounted to Rp 18,798,118,642 for the year ended December 31, 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah keseluruhan pokok yang dibiayai oleh PT Bank Bukopin Tbk sehubungan dengan perjanjian fasilitas dan pembiayaan ini sebesar Rp 18.469.443.720.
As of December 31, 2014, the total principal amount financed by PT Bank Bukopin Tbk in respect with these joint financing agreements amounted to Rp 18,469,443,720.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian penerusan pinjaman ini.
As of December 31, 2014, the Company has complied with all the requirements mentioned in this loan channeling agreement.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Berdasarkan Akta No. 22 tanggal 16 September 2009 dari Ny. Esther Agustina Ferdinandus, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah sepakat untuk menyediakan pembiayaan bersama atas kendaraan bermotor yang bersifat non-revolving. Porsi keseluruhan pembiayaan bersama adalah sebesar Rp 100.000.000.000 di mana jumlah porsi pembiayaan untuk Perusahaan minimum sebesar 5% dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk maksimum sebesar 95% dari jumlah fasilitas pembiayaan bersama yang disediakan kepada setiap nasabah. Jangka waktu fasilitas pembiayaan bersama tersebut adalah 12 (dua belas) bulan.
Based on Notarial deed No. 22 dated September 16, 2009 of Ny. Esther Agustina Ferdinandus, S.H., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk agreed to provide nonrevolving joint financing of vehicles. The aggregate portion of the joint financing amounted to Rp 100,000,000,000 whereby the financing portion for the Company was 5% at minimum and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk was 95% at maximum of the financing facilities provided to each customers. The term of the joint financing facility is 12 (twelve) months.
Berdasarkan Akta No. 10 tanggal 8 April 2011 dari Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sepakat untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas pembiayaan bersama tersebut selama 24 (dua puluh empat) bulan dan meningkatkan porsi keseluruhan pembiayaan bersama menjadi Rp 144.508.799.110.
Based on Notarial deed No. 10 dated April 8, 2011 of Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk agreed to extend term of joint financing facility until 24 (twenty four) months and increase the aggregare portion of the joint financing amounted to Rp 114,508,799,110.
Berdasarkan Akta No. 16 tanggal Desember 2013 dari Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan konsumen sebesar Rp 150.000.000.000 yang bersifat non-revolving, jangka waktu fasilitas pembiayaan bersama tersebut selama 24 (dua puluh empat) bulan.
Based on Notarial deed No. 16 dated December 16, 2013 of Indrasari Kresnadjaja, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk agreed to provide non-revolving joint financing of vehicles amounted to Rp 150,000,000,000. The term of the joint financing facility is 24 (twenty four) months.
Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 11,75% 13,00% dan 11,50% - 12,00% per tahun masingmasing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The facility bears interest rate of 11.75% - 13.00% and 11.50% - 12.00% per annum for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.
81
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
31. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Pihak ketiga (lanjutan)
Third parties (continued)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (lanjutan)
PT Bank Rakyat (continued)
Jumlah piutang pembiayaan konsumen perusahaan yang dibiayai oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp 107.621.792.552 untuk periode enam bulan yang berakhir 31 Desember 2014.
The total Company’s consumer financing receivables financed by PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk amounted to Rp 107,621,792,552 for the six month period ended December 31, 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah keseluruhan pokok yang dibiayai oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sehubungan dengan perjanjian fasilitas dan pembiayaan ini adalah sebesar Rp 109.312.030.380.
As of December 31, 2014, the total principal amount financed by PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk in respect with these joint financing agreements amounted to Rp 109,312,030,380.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian pembiayaan bersama ini.
As at December 31, 2014, the Company has complied with all the requirements mentioned in this joint financing agreement.
Asuransi
Insurance
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi untuk melindungi kendaraan bermotor yang dibiayai oleh Perusahaan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan, dengan kondisi pertanggungan asuransi comprehensive dan Total Loss Only (Catatan 5 dan 6). Perusahaan asuransi tersebut adalah PT Asuransi Indrapura, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Bina Data Arta Tbk dan PT Asuransi Pan Pacific.
The Company entered into agreements with several insurance companies to insure the vehicles financed by the Company which covers, among others, the risks of loss and damages, with insurance coverage of Comprehensive and Total Loss Only (Notes 5 and 6). The insurance companies are PT Asuransi Indrapura, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Bina Data Arta Tbk dan PT Asuransi Pan Pacific.
32. INFORMASI SEGMEN
Indonesia
(Persero)
Tbk
32. SEGMENT INFORMATION
Segmen operasi Perusahaan dibagi berdasarkan produk, yaitu sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen dan anjak piutang. Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal yang disiapkan untuk pengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya kesegmen tertentu dan melakukan penilaian atas performanya.
The Company’s operating segments represent product groups, which is finance leases, consumer financing and factoring. Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance.
Informasi mengenai hasil dari masing-masing pelaporan segmen disajikan di bawah ini sebagaimana dilaporkan dalam laporan internal manajemen yang ditelaah oleh manajemen Perusahaan, Keuntungan segmen digunakan untuk mengukur kinerja dimana manajemen berkeyakinan bahwa informasi tersebut paling relevan dalam mengevaluasi hasil segmen tersebut relatif terhadap entitas lain yang beroperasi dalam industri tersebut.
Information regarding the results of each reportable segment is included below as included in the internal management reports that are reviewed by the Company's management, segment profit is used to measure performance of that business segment as management believes that such information is the most relevant in evaluating the results of those segments relative to other entities that operate within these industries.
82
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
32. SEGMENT INFORMATION (continued) 2014 Pembiayaan Konsumen/ Consumer Financing
Sewa Pembiayaan/ Leasing PENDAPATAN Pendapatan segmen Pendapatan tidak dapat dialokasikan Pendapatan lainnya Jumlah pendapatan BEBAN Beban tidak dapat dialokasikan Laba sebelum pajak tidak dapat dialokasikan Pajak penghasilan Laba bersih tahun berjalan Beban komprehensif lainnya JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Anjak Piutang/ Factoring
Tidak Dapat Dialokasikan/ Unallocated
Jumlah/ Total
34.796.594.766
120.291.459.205
3.219.186.333
-
158.307.240.304
REVENUES Segment revenues
-
-
-
62.009.393.220 3.816.129.255
62.009.393.220 3.816.129.255
Unallocated revenues Others income
34.796.594.766
120.291.459.205
3.219.186.333
65.825.522.475
224.132.762.779
Total revenue
-
-
-
(170.344.988.919)
(170.344.988.919)
EXPENSES Unallocated expenses
34.796.594.766 -
120.291.459.205 -
3.219.186.333 -
(104.519.466.444) (13.054.043.408)
53.787.773.860 (13.054.043.408)
Unallocated profit before tax Income taxes
34.796.594.766
120.291.459.205
3.219.186.333
-
-
-
(256.831.524)
34.796.594.766
120.291.459.205
3.219.186.333
(117.830.341.376)
ASET Jumah aset tidak dapat dialokasikan
-
LIABILITAS Total liabilitas tidak dapat dialokasikan
-
-
-
-
-
(117.573.509.852)
40.733.730.452
Income for the year Other comprehensive (256.831.524) expense TOTAL COMPREHENSIVE INCOME 40.476.898.928 FOR THE YEAR
1.067.432.594.929
ASSETS Total unallocated Assets
632.296.226.238
632.296.226.238
LIABILITIES Total unallocated liabilities
Tidak Dapat Dialokasikan/ Unallocated
Jumlah/ Total
1.067.432.594.929
2013 Pembiayaan Konsumen/ Consumer Financing
Sewa Pembiayaan/ Leasing PENDAPATAN Pendapatan segmen Pendapatan tidak dapat dialokasikan Pendapatan lainnya Jumlah pendapatan BEBAN Beban tidak dapat dialokasikan Laba sebelum pajak tidak dapat dialokasikan Pajak penghasilan Laba bersih tahun berjalan
Anjak Piutang/ Factoring
27.363.844.689
115.625.863.892
244.334.315
-
143.234.042.896
REVENUES Segment revenues
-
-
-
63.862.769.092 1.245.391.529
63.862.769.092 1.245.391.529
Unallocated revenues Others income
27.363.844.689
115.625.863.892
244.334.315
65.108.160.621
208.342.203.517
Total revenue
-
-
-
(161.009.355.327)
(161.009.355.327)
EXPENSES Unallocated expenses
27.363.844.689 -
115.625.863.892 -
244.334.315 -
(95.901.194.706) (11.053.648.367)
47.332.848.190 (11.053.648.367)
Unallocated profit before tax Income taxes
27.363.844.689
115.625.863.892
244.334.315
(106.954.843.073 )
36.279.199.823
83
Income for the year
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
32. SEGMENT INFORMATION (continued) 2013 Pembiayaan Konsumen/ Consumer Financing
Sewa Pembiayaan/ Leasing Beban komprehensif lainnya JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Anjak Piutang/ Factoring
Tidak Dapat Dialokasikan/ Unallocated
-
-
-
27.363.844.689
115.625.863.892
244.334.315
ASET Jumah aset tidak dapat dialokasikan
-
LIABILITAS Total liabilitas tidak dapat dialokasikan
-
-
(106.041.010.680)
799.047.730.064
-
578.374.488.084
2014 Sumatera/ Sumatera
Kalimantan/ Borneo
Other comprehensive expense TOTAL COMPREHENSIVE INCOME 37.193.032.216 FOR THE YEAR 913.832.393
799.047.730.064
ASSETS Total unallocated Assets
578.374.488.084
LIABILITIES Total unallocated liabilities
The Company also identified its segments reported based on geographic area. Some areas that have similar characteristics, aggregated and evaluated regularly by Company’s management. Profit from each segment used to measure performance each segment. Information concerning the main segments was set out as follows:
Perusahaan juga mengidentifikasi segmen yang dilaporkan berdasarkan wilayah geografis. Beberapa wilayah yang memiliki karakteristik serupa, diagregasikan dan dievaluasi secara berkala oleh manajemen Perusahaan. Laba dari masing-masing segmen digunakan untuk menilai kinerja masingmasing segmen. Informasi yang berkaitan dengan segmen usaha utama disajikan sebagai berikut: Jawa/ Java
913.832.393
-
-
Jumlah/ Total
Sulawesi/ Sulawesi
Jumlah/ Total
Aset
820.326.384.680
63.642.682.415
136.492.222.604
46.971.305.230
1.067.432.594.929
Assets
Liabilitas
490.879.851.151
36.698.804.401
73.561.899.031
31.155.671.655
632.296.226.238
Liabilities
147.524.391.149 (117.127.544.975 )
20.025.954.278 (13.972.487.385 )
42.042.412.539 (28.028.200.808 )
14.540.004.813 (11.216.755.751 )
224.132.762.779 (170.344.988.919)
30.396.846.174
6.053.466.893
14.014.211.731
3.323.249.062
53.787.773.860
(7.206.311.486)
(1.513.366.723 )
23.190.534.688
4.540.100.170
10.510.658.798
2.492.436.796
-
-
-
Pendapatan Beban Laba sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan Laba bersih tahun berjalan
Jumlah laba komprehensif
22.933.703.164
4.540.100.170
10.510.658.798
2.492.436.796
40.476.898.928
Income taxes Income for the year Other comprehensive expense Total comprehensive income
Penambahan aset tetap
12.455.749.331
752.151.658
2.715.024.166
241.915.405
16.614.840.560
Acquisition of Fixed assets
Beban penyusutan
(2.573.107.406 )
(393.506.846 )
(1.014.254.961 )
(327.382.747 )
(4.308.251.960)
Beban komprehensif lainnya
(256.831.524)
(3.503.552.933 )
84
(830.812.266)
(13.054.043.408)
Revenues Expenses Income before income taxes
40.733.730.452
(256.831.524)
Depreciation expenses
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
32. SEGMENT INFORMATION (continued)
Jawa/
Kalimantan/
2013 Sumatera/
Java
Borneo
Sumatera
Sulawesi/
Jumlah/
Sulawesi
Total
Aset
604.624.809.540
51.643.056.494
103.492.053.825
39.287.810.205
799.047.730.064
Assets
Liabilitas
448.838.941.884
34.898.616.989
65.036.930.319
29.599.998.892
578.374.488.084
Liabilities
136.689.607.121 (110.038.754.491 )
19.191.862.606 (13.635.991.069 )
38.495.505.500 (26.327.932.846 ) (
14.793.724.544 11.835.173.175 )
209.170.699.771 (161.837.851.581 )
26.650.852.630 (5.883.149.477)
5.555.871.537 (1.388.967.884 )
12.167.572.654 (3.041.893.164 )
2.958.551.369 (739.637.842)
47.332.848.190 (11.053.648.367 )
20.767.703.153
4.166.903.653
9.125.679.490
2.218.913.527
36.279.199.823
913.832.393
-
-
-
913.832.393
Pendapatan Beban Laba sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan Laba bersih tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain Jumlah laba komprehensif
21.681.535.546
4.166.903.653
9.125.679.490
2.218.913.527
37.193.032.216
Penambahan aset tetap
7.712.971.040
826.112.757
679.171.571
203.668.460
9.421.923.828
Beban penyusutan
(1.866.858.064 )
(336.014.328 )
(947.715.050 )
(386.320.640 )
(3.536.908.082)
33. INSTRUMEN KEUANGAN
Revenues Expenses Income before income taxes Income taxes
Income for the year Other comprehensive income Total comprehensive income Acquisition of fixed assets Depreciation expenses
33. FINANCIAL INSTRUMENTS The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instruments that are carried in the financial statements.
Tabel di bawah ini adalah perbandingan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang dicatat di laporan keuangan. 2014 Nilai Tercatat/ Carrying Amount ASET KEUANGAN Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan setara kas 174.214.126.699 Piutang sewa pembiayaan - pihak ketiga 206.724.048.913 Piutang pembiayaan konsumen - pihak ketiga 510.043.491.816 Anjak piutang - pihak ketiga 52.923.834.000 Piutang lain-lain - pihak ketiga 30.372.951.113 Aset lain-lain 554.837.500 Jumlah aset keuangan
974.833.290.041
Nilai Wajar/ Fair Value
510.043.491.816 52.923.834.000 30.372.951.113 554.837.500
FINANCIAL ASSETS Loans and receivables: Cash and cash equivalents Finance lease receivables - third parties Consumer financing receivables - third parties Factoring - third parties Other receivables - third parties Other assets
974.833.290.041
Total financial assets
174.214.126.699 206.724.048.913
LIABILITAS KEUANGAN Liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi: Utang bank Beban masih harus dibayar Efek utang yang diterbitkan
FINANCIAL LIABILITIES
332.509.318.880 7.570.775.331 279.138.798.585
332.509.318.880 7.570.775.331 279.138.798.585
Financial liabilities measured at amortized cost: Bank loans Accrued expenses Debt securities issued
Jumlah liabilitas keuangan
619.218.892.796
619.218.892.796
Total financial liabilities
85
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 2013 Nilai Tercatat/ Carrying Amount
ASET KEUANGAN Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan setara kas 9.310.463.041 Piutang sewa pembiayaan - pihak ketiga 218.181.444.287 Piutang pembiayaan konsumen - pihak ketiga 479.013.101.622 Anjak piutang - pihak ketiga 7.623.958.336 Piutang lain-lain - pihak ketiga 23.312.713.155 Aset lain-lain 559.837.500 Jumlah aset keuangan
738.001.517.941
Nilai Wajar/ Fair Value
479.013.101.622 7.623.958.336 23.312.713.155 559.837.500
FINANCIAL ASSETS Loans and receivables: Cash and cash equivalents Finance lease receivables - third parties Consumer financing receivables - third parties Factoring - third parties Other receivables - third parties Other assets
738.001.517.941
Total financial assets
9.310.463.041 218.181.444.287
LIABILITAS KEUANGAN Liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi: Utang bank Beban masih harus dibayar Efek utang yang diterbitkan
FINANCIAL LIABILITIES
266.495.072.104 2.604.042.995 298.466.469.443
266.495.072.104 2.604.042.995 298.466.469.443
Financial liabilities measured at amortized cost: Bank loans Accrued expenses Debt securities issued
Jumlah liabilitas keuangan
567.565.584.542
567.565.584.542
Total financial liabilities
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
- Untuk kas dan setara kas, piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, anjak piutang, piutang lain-lain, dan beban masih harus dibayar nilai tercatatnya telah mendekati estimasi nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek.
- The carrying amount of cash and cash equivalent, finance lease receivables, consumer financing receivables, factoring, other receivables, and accrued expenses approximate the estimated fair market values due to the short-term nature of the transaction.
- Untuk utang bank mendekati nilai wajarnya karena suku bunga mengambang dan instrumen keuangan ini tergantung penyesuaian oleh pihak bank.
- Bank loans approaching its fair value due to the floating interest rate of financial instruments depends on the adjustment by the banks.
- Nilai wajar dari efek utang ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko kredit Perusahaan menggunakan suku bunga pasar.
- Fair value of debt securities are determined based on discounted future cash flows adjusted to reflect the Company’s credit risk using market rates.
- Untuk aset lain-lain nilai wajarnya dicatat secara historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal dan tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari aset tersebut karena tidak ada jangka waktu penerimaan yang pasti.
- The value of other assets normally recorded historically because the value cannot be measured is normally reliable. Not practical for estimated reasonable values of the assets because there is no definite acceptance period.
86
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Estimasi Nilai Wajar
Fair Value Estimation
PSAK 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
PSAK 60 “Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy:
a.
Tingkat 1: harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
a.
Level 1: quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities;
b.
Tingkat 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga); dan
b.
Level 2: inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability either directly (as prices) or indirectly (derived from prices); and
c.
Tingkat 3: input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
c.
Level 3: inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
34. MANAJEMEN RISIKO
34. RISK MANAGEMENT
Perusahaan memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan seperti: risiko kredit dan risiko pasar (seperti risiko suku bunga) dan risiko likuiditas.
The Company has exposures to the following risks from financial instruments such as: credit risk and market risk (i.e interest rate risk) and liquidity risk.
Mengingat bahwa penerapan praktik manajemen risiko yang baik dapat mendukung kinerja dari perusahaan pembiayaan, maka manajemen risiko selalu menjadi elemen pendukung penting bagi Perusahaan dalam menjalankan roda bisnisnya. Sasaran dan tujuan utama dari diterapkannya praktik manajemen risiko di Perusahaan adalah untuk menjaga dan melindungi Perusahaan melalui pengelolaan risiko kerugian yang mungkin timbul dari berbagai aktivitasnya serta menjaga tingkat risiko agar sesuai dengan arahan yang sudah ditetapkan oleh Perusahaan.
Considering that good risk management practices implementation could better support the performance of a finance company, hence the risk management would always be an important supporting element for the Company in running its business operations. The target and main purpose of the implementation of risk management practices in the Company is to maintain and protect the Company through managing the risk of losses, which might arise from its various activities as well as maintaining risk level in order to match with the direction already established by the Company.
87
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Strategi untuk mendukung sasaran dan tujuan dari manajemen risiko diwujudkan dengan pembentukan dan pengembangan budaya risiko yang kuat, penerapan praktik. Tata Kelola Perusahaan yang Baik, pelestarian nilai-nilai kepatuhan terhadap regulasi, infrastruktur yang memadai, serta proses kerja yang terstruktur dan sehat. Budaya risiko yang kuat ini diciptakan dengan membangun kesadaran risiko yang kuat dimulai dari Dewan Komisaris, Direksi sampai kepada seluruh karyawan Perusahaan. Tata Kelola Perusahaan yang Baik disosialisasikan dan dikembangkan secara menyeluruh pada semua komponen dan aktivitas Perusahaan serta dilaksanakan dengan tanpa kompromi, nilai-nilai kepatuhan terhadap peraturan yang ada dan berlaku harus dibudayakan dan melekat pada semua karyawan Perusahaan yang dipimpin oleh jajaran Manajemen Perusahaan infrastruktur risiko dibangun melalui tersedianya kebijakan dan proses yang tepat dan sesuai dengan kondisi terkini, pengembangan sistem dan database risiko yang berkelanjutan, serta teknik dan metodologi pengelolaan yang modern. Membangun proses dan kemampuan risiko yang sehat dan kuat adalah sebuah pengkajian yang berkesinambungan terhadap tujuan penanganan risiko serta berbagai aktivitas yang menyangkut penanganan risiko seperti identifikasi pengukuran pemantauan dan pengendalian risiko.
Strategies to support the goals and objectives of risk management is actualized through the formation and development of a strong risk culture, the implementation of Good Corporate Governance practices, preserving the values of compliance with regulations, adequate infrastructure, as well as structured and healthy working processes. This strong risk culture is created by building a strong awareness of risk starting from the Board of Commissioners, Board of Directors to the entire employees of the Company. Good Corporate Governance is socialized and developed thoroughly in all components and activities within the Company and being implemented without compromise, the values of compliance to the existing and prevailing regulations should be cultivated and embedded into all employees of the Company led by the management ranks of Company, risk infrastructure built through the availability of appropriate policies and processes and in line with current conditions continuous development of systems and risk database, as well as modern management techniques and methodologies. Building strong and healthy processes as well as risk capabilities is a continuous assessment on objectives of risks handling as well as various activities involving risks handling such as identification measurement monitor and risk control.
Fungsi manajemen risiko juga berkewajiban untuk menjaga arahan risiko yang dapat diterima dan disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi dengan tetap berpedoman dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan usaha.
Risk management’s function is also to hold the duty of maintaining the direction of risk that is acceptable and approved by the Boards of Commissioners and Directors so that it would remain guided and capable of adapting with business development.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan, Manajemen Perusahaan memiliki komitmen penuh untuk menerapkan manajemen risiko secara komprehensif yang secara esensi mencakup kecukupan kebijakan, prosedur dan metodologi pengelolaan risiko sehingga kegiatan usaha Perusahaan tetap dapat terarah dan terkendali pada batasan risiko yang dapat diterima, serta tetap menguntungkan Perusahaan.
As a company engages in financing activities, the Company’s Management has full commitment to implement risk management comprehensively, which essentially covers the adequacy of policies, procedures and risk management methodology, hence the Company's business activities could remain directed and controlled in an acceptable risk limit, at the same time still profitable.
Tujuan keseluruhan dari manajemen Perusahaan adalah untuk menetapkan kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi risiko sejauh mungkin tanpa terlalu mempengaruhi daya saing dan fleksibilitas Perusahaan. Rincian lebih lanjut mengenai kebijakan ini ditetapkan di bawah ini:
The overall objective of the Company’s management is to set policies that seek to reduce risk as far as possible without unduly affecting the Company's competitiveness and flexibility. Further details regarding these policies are set out below:
88
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika counterparty Perusahaan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Perusahaan. Perusahaan tidak memiliki risiko konsentrasi kredit yang signifikan. Risiko kredit Perusahaan melekat kepada kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa pembiayaan, anjak piutang dan piutang lain-lain.
Credit risk is the risk of suffering financial loss should any of the Company’s counterparties fail to fulfil their contractual obligations to the Company. The Company has no significant concentration on credit risk. Credit risk is attributable to its cash and cash equivalents, consumer financing receivables, finance lease receivables, factoring and other receivables.
Risiko kredit merupakan risiko utama karena Perusahaan bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen, dimana Perusahaan menawarkan jasa kredit bagi masyarakat yang hendak memiliki kendaraan bermotor. Secara langsung, Perusahaan menghadapi risiko seandainya konsumen tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara konsumen dengan Perusahaan.
Credit risk is a major risk because the Company is engaged in consumer financing activity, in which the Company offers credit services to public who would like to own motor vehicles. Directly, the Company faces risks when consumers are not able to fulfill their obligations in paying off loans already agreed upon in the contract between consumers and Company.
Risiko kredit merupakan risiko yang tidak bisa dihindari, namun dapat dikelola hingga pada batasan yang bisa diterima. Perusahaan telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko ini. Dimulai dari proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses survei dan analisa kredit untuk kemudian disetujui oleh Komite Kredit. Perusahaan juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 45/KMK.06/ 2003 tanggal 30 Januari 2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank, yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 74/PMK.012/2006 tanggal 31 Agustus 2006 dan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No. Kep-2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah pada Lembaga Keuangan Non Bank.
Credit risk is an unavoidable risk, however, could be managed to an acceptable limit. The Company has already had a policy in order to deal with this risk. Starting from the beginning of the process in receiving credit applications selectively and handling them with prudence principle, whereby the credit application would go through survey and credit analysis process in order to be approved subsequently by the Credit Committee. The Company also implements the Manual for Implementation of Know Your Customer Principles as regulated in the Regulation of Ministry of Finance No. 45/KMK.06/2003 dated January 30, 2003 regarding the Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions, which was amended with the Regulation of Ministry of Finance No. 74/PMK.012/ 2006 dated August 31, 2006 and the Decree of the Chairman of the Capital Market Supervisory Board and Financial Institutions No. Kep-2833/LK/2003 dated May 12, 2003 regarding the Manual for Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions.
Risiko kredit timbul dari kas dan setara kas dan simpanan-simpanan di bank dan institusi keuangan. Untuk memitigasi risiko kredit Perusahaan menempatkan kas dan setara kas pada institusi keuangan yang terpercaya.
Credit risk arises from cash and cash equivalents and deposits with banks and financial institutions. To mitigate the credit risk the Company places its cash and cash equivalents with reputable financial institutions.
89
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Perusahaan tidak masuk ke dalam instrumen derivative untuk mengelola risiko kredit walaupun langkah-langkah pencegahan harus diambil untuk beberapa kasus tertentu yang cukup terkonsentrasi yang betujuan untuk mengurangi risiko serupa.
The Company does not enter into derivatives to manage credit risk although in certain isolated cases may take steps to mitigate such risks if it is sufficiently concentrated.
Pengungkapan kuantitatif atas eksposur risiko kredit sehubungan dengan aset keuangan adalah sebagai berikut:
Quantitative disclosures of the credit risk exposure in relation to financial assets are set out below: 31 Desember 2014/ December 31, 2014
Belum Jatuh Tempo Dan Tidak Ada Penurunan Nilainya / Not Past Due or Impaired
Telah Jatuh Tempo Dan Diturunkan Nilainya / Past Due and Impaired
Telah Jatuh Tempo Tetapi Belum Diturunkan Nilainya/ Past Due But Not Impaired 1 - 30 hari/ 31 - 60 hari/ 61 - 90 hari/ 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days
Jumlah / Total
Kas dan setara kas / Cash and cash equivalents
174.214.126.699
-
-
-
-
174.214.126.699
Piutang sewa pembiayaan / finance lease receivables
236.956.270.149
1.488.352.000
2.929.082.000
825.525.000
405.765.000
242.604.994.149
Piutang pembiayaan konsumen/ consumer financing receivables
615.419.810.099
2.208.733.000
4.083.538.000
1.025.292.000
6.577.935.000
629.315.308.099
Anjak piutang / Factoring
52.923.834.000
-
-
-
-
52.923.834.000
Piutang lain-lain/ Other receivables
30.372.951.113
-
-
-
-
30.372.951.113
1.109.886.992.060
3.697.085.000
7.012.620.000
1.850.817.000
6.983.700.000
1.129.431.214.060
Jumlah/Total
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Belum Jatuh Tempo Dan Tidak Ada Penurunan Nilainya / Not Past Due or Impaired Kas dan setara kas / Cash and cash equivalents
Telah Jatuh Tempo Dan Diturunkan Nilainya / Past Due and Impaired
Telah Jatuh Tempo Tetapi Belum Diturunkan Nilainya/ Past Due But Not Impaired 31 - 60 hari/ 61 - 90 hari/ 31 - 60 days 61 - 90 days
1-30 hari/ 1-30 days
Jumlah / Total
9.310.463.041
-
-
-
-
9.310.463.041
Piutang sewa pembiayaan / finance lease receivables
255.824.832.612
1.363.967.000
1.642.066.000
591.762.000
77.272.000
259.499.899.612
Piutang pembiayaan konsumen/ consumer financing receivables
568.803.042.858
2.529.927.000
1.288.346.000
860.826.000
7.127.354.000
580.609.495.858
7.623.958.336
-
-
-
-
7.623.958.336
23.312.713.155
-
-
-
-
23.312.713.155
864.875.010.002
3.893.894.000
2.930.412.000
1.452.588.000
7.204.626.000
880.356.530.002
Anjak piutang / Factoring Piutang lain-lain/ Other receivables Jumlah/Total
90
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Tabel di bawah ini menggambarkan konsentrasi risiko atas piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa pembiayaan, anjak piutang dan piutang lain-lain yang dimiliki Perusahaan:
The table below set out the risk concentration of consumer financing receivables, finance lease receivables, factoring and other receivables of the Company:
2014 Korporasi/ Corporate
2013 Perorangan/ Individual
Korporasi/ Corporate
Perorangan/ Individual
Piutang sewa pembiayaan
Finance lease 176.431.028.124
30.293.020.789
185.018.997.000
33.162.447.287
Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Jumlah
receivables Consumer financing receivables
95.031.081.214
415.012.410.602
97.426.371.000
381.586.730.622
8.270.000.000
22.102.951.113
10.806.467.000
12.506.246.155
Other receivables
279.732.109.338
467.408.382.504
293.251.835.000
427.255.424.064
Total
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar, harga komoditas, dan harga modal atau pinjaman yang dapat membawa risiko bagi Perusahaan. Dalam perencanaan usaha Perusahaan, risiko pasar yang memiliki dampak langsung kepada Perusahaan adalah dalam hal pengelolaan tingkat bunga.
Market risk is the risk primarily due to changes in interest rates, exchange rate, commodity prices, and the price of capital or loanswhich could incur risks to the Company. In the Company's business planning, market risk with direct impact to the Company is in term of interest rate management.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan kas dan setara kas dan utang bank.
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Company’s exposures to the interest rate risk relates primarily to cash and cash equivalents and bank loans.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perusahaan mengelola beban bunga dengan suku bunga tetap dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang.
To minimize interest rate risk, the Company manages interest cost through a fixed-rate debts by evaluating market rate trends. Management also conducts assessments among interest rates offered by creditors to obtain the most favorable interest rate before taking any decision to enter a new loan agreement.
Tabel berikut adalah nilai tercatat berdasarkan jatuh temponya atas aset keuangan Perusahaan yang terkait risiko suku bunga:
The following table sets out the carrying amount by maturity of the Company’s financial assets that are exposed to interest rate risk:
91
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pasar (lanjutan)
Market Risk (continued)
Risiko Suku Bunga (lanjutan)
Interest Rate Risk (continued)
Kas dan setara kas / Cash and cash equivalents Utang bank / Bank Loan
Jatuh Tempo Pada Tahun ke 5/ In the 5th Year
Jatuh Tempo dalam Satu (1) Tahun/ Within One (1) Year
1,00% - 9,60%
174.214.126.699
-
-
-
-
174.214.126.699
11,75% - 14,00%
168.788.700.497
118.793.804.525
44.926.813.858
-
-
332.509.318.880
Rata-rata Suku Bunga Efektif/ Average Effective Interest Rate Kas dan setara kas / Cash and cash equivalents Utang bank / Bank Loan
31 Desember 2014/December 31, 2014 Jatuh Jatuh Tempo Tempo Pada Pada Tahun Tahun ke ke - 3 / -4/ In the 3rd In the 4th Year Year
Rata-rata Suku Bunga Efektif/ Average Effective Interest Rate
Jatuh Tempo dalam Satu (1) Tahun / Within One (1) Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2 / In the 2nd Year
31 Desember 2013/December 31, 2013 Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Pada Pada Tahun Pada Tahun Tahun ke ke - 2 / ke - 3 / 4/ In the 2nd In the 3rd In the 4th Year Year Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke 5/ In the 5th Year
Jumlah/ Total
Jumlah/ Total
1,00% - 2,00%
9.310.463.041
-
-
-
-
9.310.463.041
11,00% - 13,00%
97.741.546.269
97.200.634.509
71.552.891.326
-
-
266.495.072.104
Seluruh pinjaman bank dikenakan suku bunga efektif.
All bank borrowings were subjected to effective interest rate.
Perubahan tingkat bunga acuan akan menjadi risiko pada saat perubahannya, terutama ketika tingkat bunga dinaikkan, yang menyebabkan kerugian bagi Perusahaan sehingga dapat menyebabkan risiko kredit Perusahaan meningkat. Untuk itu, Perusahaan menerapkan pengelolaan tingkat bunga tetap secara konsisten dengan menyesuaikan tingkat bunga kredit terhadap tingkat bunga pinjaman dan beban dana.
Changes in interest rates would become a risk at the point of change, especially when the interest rate is raised, which would cause losses to the Company, hence resulting in increased Company's credit risk. Therefore, the Company implements fixed interest rate management consistently by doing adjustment on lending interest rate and cost of funds.
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas merupakan risiko dalam hal Perusahaan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi liabilitasnya yang telah jatuh tempo.
Liquidity risk is the risk whereby the Company does not have sufficient financial resources to discharge its matured liabilities.
Kebijakan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa mereka selalu memiliki uang yang cukup dalam bentuk kas untuk membayar kewajiban mereka ketika liabilitas tersebut jatuh tempo.
The Company's policy is to ensure that they will always have sufficient cash to allow them to meet their liabilities when they become due.
Tabel di bawah ini menggambarkan jatuh tempo kontraktual (digambarkan dengan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan) dari liabilitas keuangan:
The following table sets out the contractual maturities (representing undiscounted contractual cashflows) of financial liabilities:
92
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) <=1 bulan/ <= 1 month Aset Kas dan setara kas Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Anjak piutang Piutang lain-lain Uang Jaminan Jumlah aset Liabilitas Utang bank Efek utang yang diterbitkan Beban masih harus dibayar Jumlah liabilitas Selisih aset dengan liabilitas
34. RISK MANAGEMENT (continued) 31 Desember 2014/December 31 2014 3-6 bulan/ 6-12 bulan/ 3-6 months 6-12 months
1-3 bulan/ 1-3 months
-
-
-
174.214.126.699
39.417.410.751
36.805.812.000
60.878.407.000
105.503.364.398
-
242.604.994.149
109.885.884.723 2.173.834.000
84.411.962.534 28.750.000.000
142.503.899.819 22.000.000.000
292.513.561.023 -
-
629.315.308.099 52.923.834.000
30.372.951.113
-
-
-
30.372.951.113
356.064.207.286
149.967.774.534
398.016.925.421
554.837.500 554.837.500
554.837.500 1.129.986.051.560
45.877.948.515
44.420.634.988
78.490.116.994
163.720.618.383
-
332.509.318.880
-
229.222.730.896
225.382.306.819
-
49.916.067.689
-
279.138.798.585
7.570.775.331
-
-
-
-
7.570.775.331
53.448.723.846
94.336.702.677
78.490.116.994
392.943.349.279
-
619.218.892.796
302.615.483.440
55.631.071.857
146.892.189.825
5.073.576.142
554.837.500
510.767.158.764
31 Desember 2013/December 31 2013 3-6 bulan/ 6-12 bulan/ 3-6 months 6-12 months
1-3 bulan/ 1-3 months
Aset Kas dan setara kas Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Anjak piutang
9.310.463.041
-
28.866.712.978
29.307.167.580
23.732.641.009
70.613.104.622 7.623.958.336
65.011.257.720
Piutang lain-lain
17.338.579.504
Liabilitas Utang bank Efek utang yang diterbitkan Beban masih harus dibayar Jumlah liabilitas Selisih aset dengan liabilitas
-
Jumlah/ Total
174.214.126.699
<=1 bulan/ <= 1 month
Uang jaminan Jumlah aset
>= 12 bulan/ >= 12 months
-
-
>= 12 bulan/ >= 12 months
Liabilities Bank loans Debt securities issued Accrued expense Total liabilities Maturity gap of assets and liabilities
Jumlah/ Total
-
9.310.463.041
177.593.378.045
-
259.499.899.612
47.950.583.950
397.034.549.566
-
580.609.495.858 7.623.958.336
3.252.112.544
2.256.299.752
465.721.355
-
23.312.713.155
559.837.500 134.312.655.981
97.570.537.844
73.939.524.711
575.093.648.966
-
559.837.500 880.916.367.502
35.560.874.856
34.733.139.651
29.692.637.555
166.508.420.042
-
266.495.072.104
-
-
19.946.499.741
-
278.519.969.702
298.466.469.443
2.604.042.995
-
-
-
-
2.604.042.995
38.164.917.851
34.733.139.651
49.639.137.296
166.508.420.042
278.519.969.702
567.565.584.542
96.147.738.130
62.837.398.193
24.300.387.415
408.585.228.924
(278.519.969.702 )
(313.350.782.960 )
93
Assets Cash and cash equivalents Finance lease receivables Consumer financing receivables Factoring Other receivables Guarantee deposits Total assets
Assets Cash and cash equivalents Finance lease receivables Consumer financing receivables Factoring Other receivables Guarantee deposits Total assets Liabilities Bank loans Debt securities issued Accrued expense Total liabilities Maturity gap of assets and liabilities
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN MODAL
35. CAPITAL MANAGEMENT
Tujuan Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya, sehingga Perusahaan tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham.
The Company’s objective in managing its capital is to keep the Company’s capability in maintaining its going concern, so the Company could distribute the return to shareholders.
Perusahaan mempunyai komitmen yang tinggi untuk mengembalikan investasi pemegang saham dalam bentuk dividen kas dengan tetap memperhatikan tingkat kesehatan Perusahaan dan kebutuhan dana yang diperlukan untuk investasi dalam rangka pengembangan usaha. Sejak Penawaran Saham Perdana, Perusahaan selalu membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya secara teratur setiap tahun dan juga telah menetapkan kebijakan dividen atas laba tahun berjalan sebanyak-banyaknya sebagai berikut:
The Company has a high commitment to deliver return on investment to its shareholders in the form of cash dividend by taking into account the Company’s health and the requirement of the available funds in the context of business development. Since the Initial Public Offering, the Company has consistently distributed dividend to its shareholders every year and has also determined the dividend policy of profit for the year at the maximum as follows:
Sampai dengan Rp 15.000.000.000 Lebih dari Rp 15.000.000.000
Up to Rp 15,000,000,000 More than Rp 15,000,000,000
: 30,00% : 40,00%
: 30.00% : 40.00%
Perusahaan akan terus berupaya untuk memberikan imbalan investasi yang terbaik kepada seluruh pemegang saham Perusahaan dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan dana Perusahaan pada tahun berikutnya dan kebijakan dividen yang diambil oleh Malacca Trust Limited selaku pemegang saham pengendali.
The Company will always work toward delivering the best return on investment to all of the Company’s shareholders by still considering the Company’s needs of funding in the following year and the dividend policy of Malacca Trust Limited as the controlling shareholder.
Dalam mengelola permodalan, Perusahaan melakukan analisa secara bulanan untuk memastikan bahwa Perusahaan tetap mengikuti Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tertanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan yang diantaranya mengatur ketentuan sebagai berikut:
In managing capital, the Company conducts monthly analysis to ensure that the Company complies with the Regulation of the Ministry of Finance of Republic of Indonesia No. 84/PMK.012/2006 dated September 29, 2006 regarding Finance Companies which have some provisions as follows:
-
Modal disetor Perusahaan Rp 100.000.000.000;
sebesar
- The Company’s paid-up capital of minimum Rp 100,000,000,000;
-
Jumlah pinjaman yang dimiliki Perusahaan dibandingkan modal sendiri dan pinjaman subordinasi dikurangi penyertaan maksimum 10 kali, baik untuk pinjaman luar negeri maupun dalam negeri.
- The amount of the Company’s loan to equity and subordinated loan deducted by investment is maximum 10 times, both for foreign and domestic loans.
Beberapa rasio yang digunakan Perusahaan untuk mengawasi permodalan antara lain rasio imbal hasil ekuitas dan rasio solvabilitas.
Several ratios used by the Company to monitor capital are return on equity ratio and solvability ratio.
minimum
94
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
35. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
Rasio imbal hasil ekuitas dipergunakan untuk mengetahui kemampuan Perusahaan meraih laba dari modal yang ditanamkan dan dicerminkan melalui perbandingan antara laba bersih dengan modal sendiri.
Return on equity ratio is used to identify the Company’s capability to earn profit from the invested equity and is reflected through the comparison between net income to equity.
Rasio solvabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan Perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dengan menggunakan modal yang dimiliki.
Solvability ratio is used to identify the Company’s capability to fulfill the Company’s obligation through utilizing its own capital.
36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
36. EVENTS AFTER REPORTING PERIOD a. On January 06, 2015, the Company’s Boards of Commissioners have decision through the Company’s Boards of Commissioners decision No. BPF/KOM/03/I/2015, agreed to change the audit committee, and assigned new audit committee, as follows:
a. Pada tanggal 6 Januari 2015, Dewan Komisaris Perusahaan telah mengambil keputusan melalui Keputusan Dewan Komisaris No. BPF/KOM/03/I/2015 di Jakarta, yang menyatakan penggantian komite audit. Komite audit yang baru menjadi sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota Anggota
b. Based on Notarial Deed No. 52 dated March 4, 2015 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notary in Jakarta, the shareholders approved the change in the number of issued shares from 1.000.000.000 to 1,360,627,100 shares. The amendments was approved by Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia based on his decision Letter No. AHU-AH.01.03-0015416 dated March 11, 2015.
b. Berdasarkan Akta No. 52 tanggal 4 Maret 2015 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui perubahan jumlah saham beredar dari 1.000.000.000 saham menjadi 1.360.627.100 lembar saham. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0015416 tanggal 11 Maret 2015. 37. PSAK BARU DAN YANG DISESUAIKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF
37.NEW AND MODIFIED PSAK BUT NOT YET EFFECTIVE The following new standards revised standards and interpretations that were recently issued by Indonesian Financial Accounting Standard Board but not yet effective for 2014 financial statements:
Berikut ini standar baru revisian dan interpretasi yang baru-baru ini telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan, namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2014: Efektif berlaku 1 Januari 2015:
Audit Committee Head Member Member
Desti Liliati Eddy Silalahi Iwan Setiawan
pada
atau
setelah
tanggal
Effective on or after January 1, 2015: 1.
3.
PSAK 1 (revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”. PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi Bersama”.
4.
PSAK 24 (revisi 2013,) “Imbalan Kerja”.
4.
5. 6.
PSAK 46 (revisi 2014), “Pajak Penghasilan”. PSAK 48 (revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”.
5. 6.
1. 2.
2. 3.
95
PSAK 1 (revised 2013) “Presentation of Financial Statements”. PSAK 4 (revised 2013) “Separate Financial Statements”. PSAK 15 (revised 2013) “Investments in Associates and Joint Venture”. PSAK 24 (revised 2013) “Employees’ Benefits”. PSAK 46 (revised 2014), “Income Tax”. PSAK 48 (revised 2014), “Impairment of Assets”.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (continued) As of December 31, 2014 And The Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. PSAK BARU DAN YANG DISESUAIKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan) Efektif berlaku pada atau 1 Januari 2015: (lanjutan)
setelah
37.NEW AND MODIFIED PSAK BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
tanggal
Effective on or after January 1, 2015: (continued)
PSAK 50 (revised 2014), “Financial Instrument: Presentation”. 8. PSAK 55 (revised 2014), “Financial Instrument: Recognition and Measurement”. 9. PSAK 60 (revised 2014), “Financial Instrument: Disclosure”. 10. ISAK 26 (revised 2014), “Reassessment of Embedded Derivatives”. 11. PSAK 65 “Consolidated Financial Statements”.
7.
PSAK 50 (revisi 2014), “Instrumen Keuangan : Penyajian”. 8. PSAK 55 (revisi 2014), “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran”. 9. PSAK 60 (revisi 2014), “Instrumen Keuangan : Pengungkapan”. 10. ISAK 26 (revisi 2014), “Penilaian Kembali Derivatif Melekat”. 11. PSAK 65 “Laporan Keuangan Konsolidasi”.
7.
12. PSAK 66 “Pengaturan Bersama”.
12. PSAK 66 “Joint Arrangement
13. PSAK 67 “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain“.
13. PSAK 67”Disclosure of Interest in Other Entities”.
14. PSAK 68 “Pengukuran Nilai Wajar”.
14
Pencabutan standar berikut ini penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015:
Revocation of the following standard is mandatory for the financial year beginning January 1, 2015:
-
ISAK 7 “ Entitas Bertujuan Khusus“. ISAK 12 “ Pengendalian Bersama Entitas : Kontribusi Aset Non-Moneter oleh Venturer“.
-
PSAK 68 “Fair Value Measurement”.
ISAK 7 “Special Purpose Entities“. ISAK 12 “Jointly Controlled Entities: NonMonetary Contribution by Venturers”.
The Company’s management is currently evaluating and has not determined yet the effect of these standards on its financial statements.
Manajemen Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar-standar tersebut terhadap laporan keuangan Perusahaan.
96