Delivering Excellent Performance
Laporan Tahunan Annual Report
2011
Laporan Tahunan Annual Report
2011 PT. INDO STRAITS Tbk.
PT INDO STRAITS Tbk Graha Kirana Building,lantai 15 Jl.Yos Sudarso Kav.88 Jakarta 14350, Indonesia Tel : +62 (021 ) 6531 1285 Fax: +62 (021 ) 6531 1265 Website : www.indostraits.co.id Email :
[email protected]
Delivering Excellent Performance
Daftar Isi Table of Content 1 2 3 6 7 8
Daftar Isi Visi dan Misi Ikhtisar Keuangan Komposisi Pemegang Saham Pergerakan Harga Saham Lembaga Penunjang Pasar Modal
Table of Content Vision and Mission Financial Hightlights Stockholder’s Composition Share Price Movement
Capital Market Supporting Institutions
9
Informasi Pencatatan Saham di BEI
9
Listing Information in IDX
10 12
Profil Perusahaan
The Company Profile
Laporan Dewan Komisaris
10 12
15
Profil Dewan Komisaris
15
18 21 25
Laporan Dewan Direksi
18 21 25
Board of Director’s Report
26 Tata Kelola Perusahaan 37 Pengembangan
Good Corporate Governance
Sumber Daya Alam
26 37
42 45 45 53
Daftar Peralatan PTIS
42 45 45 53
PTIS’s List of Equipment
60 65
Prospek Usaha
Profil Dewan Direksi Struktur Organisasi Perusahaan
Risiko Usaha Tonggak Pencapaian
Analisis dan Pembahasan Manajemen
1
1 2 3 6 7 8
Persetujuan Direksi Atas Laporan Tahunan
Board of Commissioner’s Report Board of Commissioner’s Profile
Board of Director’s Profile
Company Organizational Structure
Human Research Development
Business Risk Milestone of Accomplishment Management Discussion and Analysis
60 Business Prospects 65 Responsibility
on the Annual Report
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
Visi dan Misi Vision and Mission
Visi Vision Menjadi perusahaan kelas dunia yang menghadirkan kualitas layanan pendukung konstruksi kelautan, pekerjaan lepas pantai, rekayasa sipil kelautan dan jasa dukungan logistik bagi industri migas dan sumber daya mineral lainnya.
To be a world-class organization that provides quality support services in marine construction, offshore marine, marine civil engineering and logistic service support to resources and oil & gas industries.
Misi & Strategi Mission & Strategy •
Membangun struktur perusahaan yang efisien dengan dukungan tata kelola perusahaan yang kuat serta operasional yang unggul.
•
To build a cost effective corporate structure underpinned by strong corporate governance and operational excellence.
•
Membangun operasi dan fungsi pemasaran yang kuat dan efektif.
•
To build strong and effective operation and marketing functions.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
2
Laporan Posisi Keuangan Statement of Financial Position Dalam Dolar AS In Dollar US Keterangan
2011
2010
2009
2008
2007
Aktiva Lancar Current Assets
17.520.882 19.197.176 12.255.890 14.346.685
5.489.706
Aktiva Tidak Lancar Non Current Assets
42.746.173 36.375.571 11.088.586 16.494.858
3.773.900
Jumlah Aktiva Total Assets
60,267,055 55.572.747 23.344.476 30.841.543
9.263.606
Kewajiban Lancar Current Liabilities
8.775.517
13.486.161 12.782.252 23.099.703
3.647.207
Kewajiban Tidak Lancar Non Current Liabilities
9.064.349
10.825.890
Jumlah Kewajiban Total Liabilities
17.839.866 24.312.051 13.292.845 23.396.691
3.744.131
Ekuitas Equity
42.427.189 31.260.696 10.051.631
7.444.852
5.519.475
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Total Liabilities
60.267.055 55.572.747 23.344.476 30.841.543
9.263.606
510.593
296.988
96.924
and Equity
Laporan Pendapatan Komprehensif Statement of Comprehensive Income Dalam Dolar AS In Dollar US Keterangan
2011
2010
2009
2008
2007
Pendapatan Revenue
42.390.161 42.360.086 40.895.542 33.692.474 13.433.514
Beban Pokok Pendapatan Cost of Revenue
34.004.945 31.583.223 32.713.281 26.742.359 10.489.048
Laba Kotor Gross Profit
8.385.216
10.776.863
8.182.261
6.950.115
2.944.466
Beban Usaha Operating Expense
3.880.338
5.770.112
3.467.570
2.894.932
2.077.996
Laba Usaha Operating Profit
4.504.878
5.006.751
4.714.691
4.055.183
866.470
Pendapatan (beban) lain-lain Other Income
(240,116)
529.636
(1.005.226) (1.341.452)
(582.599)
4.264.762
5.536.387
3.709.465
2.713.731
283.871
910.042
1.186.968
1.102.686
788.354
140.951
3.354.720
4.349.419
2.606.779
1.925.377
142.920
(expense) Laba sebelum Pajak Penghasilan Profit before Income Tax Beban Pajak Income Tax Expense Laba Bersih Nett Profit
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
4
Rasio Keuangan Financial Ratio Profitabilitas Profitability 31 Des 2011
Laba Usaha/Pendapatan Operating Profit
31 Des 2010 31 Des 2009 31 Des 2008 31 Des 2007
10,63%
11,82%
11,53%
12,04%
6,45%
7,47%
9,01%
20,20%
13,15%
9,35%
10,62%
16,02%
46,90%
54,47%
15,70%
Laba Bersih/Pendapatan Nett Profit/Revenue
7,91%
10,27%
6,37%
5,71%
1,06%
Laba Bersih/Jumlah Aktiva Net Profit/Total
5,57%
7,83%
11,17%
6,24%
1,54%
7,91%
13,91%
25,93%
25,86%
2,59%
/Revenue Laba Usaha/Jumlah Aktiva Operating Profit /Total Assets Laba Usaha/Jumlah Ekuitas Operating Profit /Total Equity
Assets Laba Bersih/Jumlah Ekuitas Nett Profit/Total Equity Uraian Description 31 Des 2011
Aktiva Lancar/ Kewajiban lancar Current assets
31 Des 2010 31 Des 2009 31 Des 2008 31 Des 2007
2X
1,42 X
0,96 X
0,62 X
1,51 X
0,42 X
0,78 X
1,32 X
3,14 X
0,68 X
0,30 X
0,44 X
0,57 X
0,76 X
0,40 X
1,64 X
2,85 X
n.a. *
n.a. *
n.a. *
150,81%
39,09%
/ Current Liabilities Solvabilitas / Solvency Jumlah Kewajiban/Jumlah Ekuitas Total Liabilities/ Total Equity Jumlah Kewajiban/ Jumlah Aktiva Total Liabilities/ Total Assets Rasio Kemampuan Membayar Hutang dan Bunga yang Jatuh Tempo Debt service coverage ratio Pertumbuhan/Growth 0,07%
3,58%
21,38%
Laba Usaha Operating Profit
-10,02%
6,19%
16,26%
368,01%
-5,91%
Laba Bersih Nett Profit
-22,87%
66,85%
35,39%
1.247,17%
- 55,99%
8,45%
138,06%
- 24,31%
232,93%
3,28%
Kewajiban Liabilities
-26,62%
82,90%
- 43,18%
524,89%
4,21%
Ekuitas Equity
35,72%
211,00%
35,01%
34,88%
2,66%
Pendapatan Revenue
Aktiva Assets
*Tidak dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya Cannot be compared to the previous year
5
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
Komposisi Pemegang Saham Stockholder’s Compotition Pemegang Saham Stockholders
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetorkan Penuh Number of shares Issued and Fully Paid
Persentase Kepemilikan Percentage of Ownership
Jumlah Amount
Non Manajemen Non Management Straits Corporation Pte. Ltd
427.657.035
77,73
42.765.703.500
PT Tiyanda Utama Mandiri
22.508.265
4,09
2.250.826.500
Manajemen dan
10.000.000
1,82
1.000.000.000
Masyarakat Public
90.000.000
16,36
9.000.000.000
Jumlah Total
550.165.300
100
55.016.530.000
Karyawan (MESA) Management and Employees (MESA)
18,18% Straits Corporation Pte. Ltd
4,09%
Masyarakat
77,73% PT. Tiyanda Utama Mandiri
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
6
Pergerakan Harga Saham 2011 Share Price Movement 2011 Kwartal Quarter Ending
Harga Saham Tertinggi (Rp) Highest (Rp)
Harga Saham Terendah (Rp) Lowest (Rp)
Penutupan (Rp) Closing (Rp)
30 September 2011 Q3
1340
600
680
30 Desember 2011 Q4
980
480
910
Volume Harga Saham 2011 Volume Share Price 2011
7
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
Lembaga Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions Lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal yang mendukung Perseroan adalah sebagai berikut :
The company is supported by the following capital market and professional institutions :
1. 2.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek: PT Sinarmas Sekuritas BII Plaza, Tower III, 5th Floor, Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta 10350 Telepon : +62-21-392 5550 Fax: +62-21- 392 5579 Akuntan Publik KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan Plaza 89 Jl. H.R Rasuna Said Kav. X-7 No.6 Jakarta 12940 - Indonesia Telepon : +62-21- 521 2901 Fax : +62-21-5290 5555, 5290 5050 Anggota dari PriceWaterHouseCoppers (PWC)
1. Underwriter PT Sinarmas Sekuritas BII Plaza, Tower III, 5th Floor, Jl. M.H. Thamrin No. 51 Jakarta 10350 Phone : +62-21-392 5550 Fax: +62-21- 392 5579 2. Registered Public Accountant KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan Plaza 89 Jl. H.R Rasuna Said Kav. X-7 No.6 Jakarta 12940 - Indonesia Phone : +62-21- 521 2901 Fax : +62-21-5290 5555, 5290 5050 Members of PriceWaterHouseCoppers (PWC)
3.
Konsultan Hukum SHM Partnership Plaza Great River, Lantai 14 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X2 No.1 Jakarta 12950 - Indonesia Telepon : +62-21- 5793 8818, 5793 8819 Fax : +62-21-5793 8820
3.
Legal Consultant SHM Partnership Plaza Great River, Lantai 14 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X2 No.1 Jakarta 12950 - Indonesia Phone : +62-21- 5793 8818, 5793 8819 Fax : +62-21-5793 8820
4. Notaris Ny. LEOLIN JAYAYANTI, SH Jl. Pulo Raya VI No. 1 Kebayoran Baru Jakarta 12170 - Indonesia Telepon : +62-21 – 7278 7232 Fax : +62-21-723 4607
4.
Notary Ny. LEOLIN JAYAYANTI, SH Jl. Pulo Raya VI No. 1 Kebayoran Baru Jakarta 12170 - Indonesia Phone: +62-21 – 7278 7232 Fax : +62-21-723 4607
5.
Penilai Independen : KJPP DUDUNG HAMIDI Jl. Rawasari Barat Blok E No. 271 B Cempaka Putih Timur Jakarta Pusat 10510 - Indonesia Telepon : +62-21 – 424 8078, 424 8106 Fax : +62-21 – 424 8078
5.
Independent Assessor: KJPP DUDUNG HAMIDI Jl. Rawasari Barat Blok E No. 271 B Cempaka Putih Timur Jakarta Pusat 10510 - Indonesia Phone: +62-21 – 424 8078, 424 8106 Fax : +62-21 – 424 8078
6.
Biro Administrasi Efek PT SINARTAMA GUNITA BII Plaza Tower III, 12th Floor Jl. M. H. Thamrin No. 51 Jakarta 10350 - Indonesia Telepon : +62-21- 392 2332 Fax : +62-21- 392 3003
6.
Share Registrar PT SINARTAMA GUNITA BII Plaza Tower III, 12th Floor Jl. M. H. Thamrin No. 51 Jakarta 10350 - Indonesia Phone: +62-21- 392 2332 Fax : +62-21- 392 3003
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
8
Informasi Pencatatan di BEI Listing Information in IDX
9
Sektor Sector
Infrastruktur Infrastructures
Subsektor Subsector
Transportasi Transport
Jumlah Saham (31 Desember 2011) Shares (December 31, 2011)
100.000.000
Harga Saham (31 Desember 2011) Share Price (December 31, 2011)
Rp. 930/Saham
Kapitalisasi Pasar (31 Desember 2011) Market Capitalization (December 31, 2011)
Rp 511.653.729.000
Pencatatan Dana Listing Date
12 Juli 2011 July 12, 2011
Tanggal Efektif Effective Date
28 Juni 2011 June 28, 2011
Nominal Saham Par Value per Share
Rp. 100
Penjualan Perdana Primary Market
Rp. 950/Saham
Saham IPO IPO Share
100.000.000
Jumlah IPO IPO Ammount
95.000.000.000
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
Sekilas Perusahaan Company at A Glance PT Indo Straits Tbk (selanjutnya disebut Perseroan) memulai usahanya pada tahun 1985 dalam bidang jasa rekayasa (engineering) kelautan yang terintegrasi bagi perusahaan yang bergerak dalam industri gas, minyak bumi dan pertambangan batu bara baik di dalam maupun di luar negeri. Jenis pekerjaannya antara lain pekerjaan lepas pantai, pengerukan, reklamasi, konstruksi dermaga, dan karya lain yang terkait dengan kelautan seperti pembangunan alat pemecah gelombang dan marina.
In 1985, PT Indo Straits Corporation (hereinafter named the Company) started its line of business in integrated marine engineering services for oil & gas and coal mining industries both at home and abroad. Types of work include offshore lifting works, dredging, marine piling works, jetty construction, and other marine related works such as the construction of breakwaters and marinas.
Seiring dengan berkembangnya industri pertambangan batu bara di Indonesia, pada Juni 2008, Perseroan memulai mengembangkan bisnis jasa dukungan logistik yaitu berupa jasa pindah muat (transshipment) batu bara.
Along with the development of the coal mining industry in Indonesia, in June 2008, the Company started to develop marine support logistics business that was coal transshipment.
Berpengalaman selama 26 tahun, hingga kini Perseroan telah menyelesaikan lebih dari 100 proyek sipil kelautan dan proyek dukungan logistik batubara di Indonesia sejak tahun 1984 untuk pelanggan baik di sektor pemerintah maupun publik.
Having been experienced for 26 years, until now the Company has completed over 100 projects and civil marine logistics support coal project in Indonesia since 1984 to customers both in the government sector and the public.
Pada awal usahanya Perseroan mengoperasikan 2 set kapal tunda dan tongkang dan terus berkembang menjadi 43 set berbagai jenis kapal dalam berbagai ukuran serta 1 floating crane (mesin angkat-angkut di atas air/ laut).
At the beginning, the Company operated two sets of tugs and barges and has been continuing to expand a fleet of over 43 units of floating equipment of various sizes and a floating crane.
Perseroan juga menyediakan layanan desain dan pembangunan yang melibatkan tim desain Perseroan dan juga jasa konsultan pihak ketiga termasuk ahli teknik dalam bidang kelautan, struktural, listrik dan mekanik, untuk mengkoordinasikan aspek struktural, mekanikal, listrik dan desain sebuah proyek pada masa awal yang nantinya diikuti oleh proses pembangunan proyek tersebut.
The Company also provides design and construction services involving the Company’s design team and the consultants that includes third party consulting services in marine engineers, structural, electrical and mechanical in order to coordinate aspects of the structural, mechanical, electrical and design of a project in the early days that will be followed by the project development process.
11
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner’s Report
Ir. Agusman Effendi (Komisaris) Ir. Agusman Effendi (Commissioner)
Sihol Siagian(Komisaris Independen) Sihol Siagian (Independent Commissioner)
Richard Ong Chui Chat (Komisaris Utama) Richard Ong Chui Chat (President Commissioner)
Pemegang saham yang terhormat Kami memanjatkan Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya sehingga pada saat ini kami dapat menyampaikan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perusahaan yang telah diaudit untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
Dear Shareholders, Praise to God the Almighty, which we have the PTIS’s Annual Report and Financial Statements audited for the year ended December 31, 2011.
Tahun 2011 merupakan tahun yang luar biasa bagi PT Indo Straits Tbk (selanjutnya disebut PTIS), sebuah perusahaan yang dibangun dengan dasar yang kuat sejak didirikan tahun 1985. Kami telah menancapkan banyak tonggak yang penting selama 2011, sebagai bagian dari upaya yang tak mengenal lelah dalam memperkuat pijakan kami di masa depan. Terutama PTIS dengan bangga telah berhasil mencatatkan sahamnya pada bulan Juli 2011 di Bursa Efek Jakarta.
The year of 2011 has been a remarkable year for PT Indo Straits Tbk (hereinafter named PTIS). A company that was built from a solid foundation traced back from its incorporation in 1985. We have achieved many critical milestones during 2011, as part of our continuous effort to further solidify our foundation for the future. Notably, PTIS has proudly achieved a successful listing in July 2011 at Jakarta Stock Exchange.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
12
Selama tahun fiskal 2011, kami telah memenangkan beberapa proyek penting seperti kontrak pengangkutan batubara dengan perusahaan tambang terbesar di Indonesia menggunakan kapal angkat-angkut “Straits Venture”, serta dimulainya pembangunan kapal angkatangkut lain yang dijadualkan beroperasi pada Oktober 2012. Kami berharap dapat berhasil memperoleh kemenangan-kemenangan penting lainnya di tahun fiskal 2012 baik dari sektor rekayasa maupun logistik kelautan, sejak tertundanya sebagian besar proyek tersebut di sepanjang tahun terkait dengan krisis finansial di Eropa dan melambatnya pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia. Oleh sebab itu, walau belum mewujudkan proyek pembangunan bisnis seperti yang diharapkan, kami sudah membuat persiapan pembangunan bisnis yang tentunya akan berdampak pada laporan keuangan tahun 2012 dan selanjutnya, yang lebih kuat.
During the 2011 financial year, we have also secured several critical wins of projects such as a coal transshipment contract with a largest coal mining in Indonesia using our new coal transshipper “Straits Venture”, as well as the commencement of construction of another coal transshipper which is expected to be commencing by September 2012. We are expecting further critical wins during 2012 financial year from both marine engineering and marine logistic sector, as most of these projects have been deferred by our clients during the year, chiefly due to the European financial crisis and slow economic growth around the world. Hence, whilst we have not realized as many business development projects as we would have expected during the year, we have been building business development pipeline that will certainly translate into stronger financial results in the year 2012 and beyond.
Kami tetap berfokus pada upaya menyelaraskan strategi agar sejalan dengan visi, yakni menjadi organisasi terpadu kelas dunia yang menghadirkan layanan dukungan mutu di bidang konstruksi kelautan, lepas pantai, rekayasa sipil kelautan, dan layanan logistik bagi industri sumber daya migas. Ini merupakan “bisnis utama” dan “keahlian” kami, dan inilah yang “kami lakukan dan jalani setiap hari” selama lebih dari 25 tahun hadir di Indonesia.
We continue to put our focus on aligning our strategies with our vision, that is, to be an integrated world-class organization that provides quality support services in marine construction, offshore marine, marine civil engineering and logistic service support to the resources and oil & gas industries. This is our “core business” and “expertise”, and that this is what “we do and live everyday” over more than 25 years presence in Indonesia.
Strategi PTIS di masa depan tetap tidak berubah, dalam arti bahwa pertama-tama kami terus membangun struktur perusahaan yang menguntungkan, didukung oleh tata kelola perusahaan yang kuat dan keunggulan operasional, dan kedua: kami akan terus membangun pengelolaan dan fungsi pemasaran dan operasional yang kuat dan efektif.
PTIS’ strategies for the future remain unchanged, in that firstly we continue to build a cost effective corporate structure underpinned by strong corporate governance and operational excellence; and secondly: we continue to build a strong and effective operations and marketing functions.
Karenanya, sebagai sebuah organisasi kami mengutamakan karyawan kami dan klien yang kami hormati. Contohnya, menyangkut prosedur manajemen mutu di bawah sertifikasi ISO serta program asuransi komprehensif untuk kesejahteraan staf kami. Yang terpenting, kami ingin semua orang tumbuh bersama dengan perusahaan, dan dengan demikian kita melaksanakan program MESA yang dapat diikuti oleh semua karyawan di semua tingkatan. Janji saya kepada Anda adalah bersamaan dengan bisnis yang makin berkembang, kami pasti mempekerjakan lebih banyak orang lokal dan melatih mereka agar dapat maju dalam organisasi kita yang dinamis. Kami juga ingin menjadi organisasi yang berpu-
As organization, we are therefore focusing on our people and our esteemed clients. As an example, this includes our quality management procedures under ISO certification as well as comprehensive insurance program for the well-being of our staff. Most importantly, we want all our people to grow with the company, and thus we implemented MESA program for all employees at all level to participate. My pledge to you is to ensure that we employ more local people as our business continues to grow and train them up to be able to progress within our dynamic organization. We also want to be a customercentric organization that makes it easy for our clients to do business with us. We listen to our clients needs, and
13
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
sat pada pelanggan, agar klien mudah untuk berbisnis dengan kita. Kami mendengarkan kebutuhan klien, dan pada saat yang sama kami berkomitmen untuk menghadirkan layanan berkualitas dan solusi yang cepat dan efektif yang dilaksanakan tanpa cela.
at the same time we are committed to deliver quality service and solutions promptly and effectively with flawless execution.
Sebagai bukti prestasi, kami bangga memiliki banyak klien lama dari mancanegara yang mempercayakan proyeknya pada kami selama bertahun-tahun baik di sektor sumber daya dan migas. Selain itu, PTIS memperoleh sertifikasi ISO untuk sistem manajemen mutu, dan banyak penghargaan K3 dari klien migas oleh karena berhasil mencapai standar tertinggi dalam kesehatan, keselamatan dan lingkungan. Sekali lagi, saya ingin menggarisbawahi bahwa komitmen bagi klien kami yang telah terbukti melalui K3, merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan juga. Singkatnya, reputasi kami dalam industri kelautan tak ada duanya. Dan tentunya, kemandirian kita sebagai organisasi yang berdiri sendiri membuat kita dapat memastikan efektivitas dan efisiensi pelayanan terhadap klien.
As testament to our achievement, we are proud that we have many long-standing international clients who trusted us for significant number of years both in oil & gas and resources sector. In addition, PTIS received an ISO certification for quality management system, and attained many HS&E awards from our oil & gas clients for achieving the highest standards in health, safety and environment. Again, I would like to re-emphasize that our proven commitment in HS&E to our clients, forms part of our corporate social responsibility as well. In short, our reputation is second-to-none in the marine industry. And certainly, our independence as a stand-alone organization would even more enable us to ensure effectiveness and efficiency in our service to our clients.
Kepada seluruh jajaran manajemen dan para pekerja sebagai pihak internal maupun eksternal yang telah bekerja keras mendukung perkembangan Perseroan, Kami sangat berterima kasih atas bantuan dan kepercayaannya selama setahun ini yang telah memilih Perseroan sebagai rekan bisnis. Terimakasih kami haturkan juga kepada pemerintah Indonesia baik yang secara langsung maupun tidak langsung telah turut mendukung kemajuan usaha kami, termasuk BAPEPAM-LK.
We are very grateful to all management and workers as internal as well as external parties who have worked hard to support the development of the Company during this year for their help and trust during this year who has chosen the company as business associates. And do not forget we say thank you to the Indonesian government either directly or indirectly have contributed to the progress of our business, including BAPEPAM-LK.
Atas nama seluruh Dewan Komisaris, kami juga menyampaikan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Dewan Direksi dan Komite Audit atas komitmen dan dedikasinya di tahun yang penuh tantangan ini. Terimakasih juga kepada segenap karyawan kami yang telah bekerja keras dalam pencapaian dan penetapan target Perseroan.
On behalf of Board of Commissioners, we express appreciation to the Board of Directors and Audit Committee for the commitment and dedication in this challenging year. In addition, also to all our employees who have worked hard to set targets of the Company.
Richard Ong Chui Chat Komisaris Utama
Richard Ong Chui Chat President Commissioner
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
14
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioner’s Profile
Board of Commissioner Richard Ong Chui Chat Komisaris Utama President Commissioner Richard Ong Chui Chat lahir di Singapura pada tanggal 30 September 1948. Kuatnya kepemimpinan beliau terlihat dari banyaknya bukti rekam jejak beliau mulai dari mendirikan, merintis, dan memimpin organisasi dengan sukes di bidang Industri Sumber Daya Teknik dan Pertambangan. Beliau memiliki pengalaman yang relevan lebih dari 40 tahun dalam memimpin di Asia. Di kalangan bisnis di Indonesia, beliau sangat terpandang dan sering memberikan saran-saran yang bersifat strategi dan penting bagi perusahaan di Indonesia dan Negara-negara Timur Jauh lainnya. Pada tahun 2009, beliau dianugerahi penghargaan Outstanding Asia Pacific Entrepreneurship Award dan Ernst and Young Entrepreneur of the Year Award (Natural Resources). Dari 40 tahun pengalaman kerjanya, beliau telah banyak menduduki jabatan penting di berbagai perusahaan dari tahun 1971 – hingga sekarang.
Richard Ong Chui Chat was born in Singapore on 30 September 1948. His strong leadership is demonstrated with many proven track records that span from founding, pioneering, and leading successful organisations in the Engineering and Mining Resource industries. He has more than 40 years of relevant experience operating in Asia. He is highly regarded by the Indonesian business community and often provides strategic and important advices for corporations in Indonesia and other Far East Countries. In the year 2009, he was awarded the Outstanding Asia Pacific Entrepreneurship Award and the Ernst and Young Entrepreneur of the Year Award (Natural Resources). Of his 40 years of working experience he has held many key appointments in various companies from 1971 – present.
Direktur Operasi di Straits Engineers Contracting Pte Ltd (1971-1985). Direktur Operasi dan Presiden CEO di PT. Indo Straits (1985-2007). Setelah itu, beliau menjabat sebagai Direktur Eksekutif Indonesia, Direktur Non Eksekutif dan Direktur Eksekutif di Straits Resources Limited (perusahaan publik di Perth, Australia). Beliau menjabat sebagai Chief Operation Officer (COO) sekaligus Chief Executive Officer (CEO) di Straits Asia Resources Limited (perusahaan publik di Singapura) dari 2007 - 2010. Sejak 2010 hingga sekarang beliau menjabat sebagai Executive Chairman di Straits Corporation Pte Ltd dan juga sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak Maret 2011.
Operation Director in Straits Engineers Contracting Pte Ltd from 1971 – 1985. Operation Director and President CEO in PT. Indo Straits from 1985 – 2007. After which, he served as Executive Director of Indonesia, Non Executive Director and Executive Director in Straits Resources Limited (a listed company in Perth, Australia). Concurrently, he served as the Chief Operation Officer (COO) and Chief Executive Officer (CEO) in Straits Asia Resources Limited (a listed company in Singapore) from 2007 – 2010. From 2010 till present he is serving as an Executive Chairman in Straits Corporation Pte Ltd and he is also the President Commissioner of the Company since March 2011.
15
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
Board of Commissioner Ir. Agusman Effendi Komisaris Commissioner 57 tahun Warganegara Indonesia, beliau lahir di Kotabumi Lampung 5 Agustus 1954. Memperoleh gelar Insinyur Teknik Elektro dari Universitas Trisakti Jakarta pada tahun 1984, beliau mengikuti berbagai kursus, seminar maupun lokakarya di dalam maupun luar negeri.
57 years, Citizen of Indonesia, he was born on August 5, 1954 in Kotabumi Lampung. He earned his Electrical Engineering from the University of Trisakti Jakarta in 1984, he attended various courses, seminars or workshops on domestic and overseas.
Selain berprofesi sebagai pengusaha dan pernah menduduki jabatan Komisaris Utama dan Komisaris di berbagai perusahaan dari 1999 hingga 2009, beliau aktif menjadi anggota MPR dan DPR dengan menduduki jabatan Pimpinan Fraksi Partai Golongan Karya MPRRI (1999-2004), Wakil Ketua Komisi VIII DPR-RI Bidang Energi, Sumber Daya Mineral, Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi (2001 – 2004), Ketua Komisi VII DPRRI Bidang Energi, Sumber Daya Mineral, Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi (2004 – 2007), Anggota Dewan Energi Nasional (DEN 2009 – 2014).
In addition to his profession as an entrepreneur and has held the position President Commissioner and the Commissioner in various companies from 1999 to 2009, he was active as a member of the Assembly and the House of Representatives with positions of Chairman of Golkar Party faction of the Assembly (1999-2004 ), Vice Chairman of Commission VIII of the House of Representatives Sector of Energy, Mineral Resources, Environment, Research and Technology (2001 - 2004), Chairman of Commission VII of the House of Representatives Sector of Energy, Mineral Resources, Environment, Research and Technology (2004 - 2007), Member of the National Energy Board (DEN 2009 to 2014).
Beliau juga menduduki berbagai jabatan di sejumlah organisasi yakni Ketua Bidang Promosi dan Pemasaran Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia/ PSSI ( 2003 – 2007), Ketua Bidang Organisasi Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia/MKI ( 2003 – 2008), Ketua Bidang Pengembangan Usaha Industri dan Jasa Penunjang Energi Masyarakat Energi Indonesia (MEI) (2003– sekarang), Pejabat Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia ( PSSI ) (2004 – 2006), Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia (2004 – 2009, Ketua Bidang Industri, Pertambangan dan Migas Persatuan Insinyur Indonesia (PII) (2006 – 2009), Ketua Bidang Perhimpunan Ahli Teknik Indonesia (2006 – sekarang), Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) (2008 – 2011), Dewan Penasehat Assosiasi Panas Bumi (2008 – sekarang), Dewan Insinyur Persatuan Insinyur Indonesia (PII) (2009 – 2012), Wakil Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia (2009 – 2010), Dewan Penasihat KADIN Indonesia (2010 – 2015)
He also held various positions in a number of organizations such as Chairman of Promotion and Marketing of Indonesian Football Association / PSSI (2003 - 2007), Chairman of the Indonesian Electricity Civil Society Organizations / MKI (2003 - 2008), Head of Industrial Business Development and Allied Services Energy of Indonesia Energy Society (MEI) (2003 - present), Acting Chairman of the Indonesia Football Association (PSSI) (2004-2006), Vice Chairman of the Indonesian Chamber of Commerce (2004-2009) Head of Industry, Mining and Oil and Gas of The Institution of Engineers Indonesia (PII) (2006 - 2009), Head of Technical Experts Association of Indonesia (2006 - present), Chairman of the Inter-Agency Relations of Indonesian Electricity Civil Society Organizations (MKI) (2008-2011), the Advisory Council of Geothermal Association (2008 - present), Board of Engineers of The Institution of Engineers Indonesia (PII) (2009-2012), Vice Chairman of the Indonesian Chamber of Commerce Advisory Council (2009-2010), Indonesia Chamber of Commerce Advisory Board (2010-2015).
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
16
Board of Commissioner Sihol Siagian
Komisaris Independen Independent Commissioner 56 tahun warga Negara Indonesia, beliau lahir di Balige 1 Oktober 1954. Menyelesaikan pendidikan untuk jenjang Strata 1 bidang Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 1983, beliau pernah mengikuti pendidikan bidang Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana tahun 1991-1993, dan memperoleh gelar Magister Management pada Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana tahun 2001.
56 years Indonesian citizen, he was born in Balige October 1, 1954. He completed his Bachelor of Law at the Faculty of Law of the University of Indonesia in 1983, and had his education in Economics at the Faculty of Economics of the University of Krisnadwipayana in 19911993, and obtained a Master Degree in Management at the Faculty of Economics of the University of Krisnadwipayana in 2001.
Gelar Magister Ilmu Hukum bidang Hukum Bisnis diperolehnya pada Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung tahun 2004 dan Mendapatkan gelar Doktor Ilmu Hukum bidang Hukum Bisnis pada Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung tahun 2010.
He held a Master degree majoring Business Law at the Faculty of Law of the University of Padjadjaran in 2004 and obtained a Doctorate degree majoring Business Law at the Faculty of Law of the University of Padjadjaran Bandung in 2010.
Karirnya dimulai sebagai Pegawai Negeri Departemen Keuangan Republik Indonesia pada BAPEPAM & LK pada tahun 1978-1999. Kemudian beliau menjabat sebagai Direktur Pemeriksaan dan Pengawasan PT Bursa Efek Jakarta tahun 1999-2005, kemudian menjabat sebagai Direktur Pengawasan pada PT Bursa Efek Surabaya tahun 2005-2007. Selanjutnya menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Administrasi PT Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.
Starting his career as a Civil Servant in the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia on the BAPEPAM & LK in 1978 to 1999 he then served as Director of Monitoring and Supervision of PT Jakarta Stock Exchange in 1999-2005, afterthat he served as Monitoring Director of Surabaya Stock Exchange in 2005-2007. Then he served as Director of Finance and Administration of the Indonesia Stock Exchange in 2007-2009.
Pada tahun 2009 beliau menjadi dosen tidak tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara, dan menjadi komisaris PT Anugerah Securindo Indah, dan menjabat sebagai Direktur Securities Market Initiative & Law. Pada tahun 2010 menjabat sebagai Penasehat Utama Direksi PT ATPK Resources Tbk sebelum bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2011.
In 2009 he became a part-time lecturer at the Faculty of Economics of the University of Tarumanagara, and a commissioner of PT Indah Securindo Award, and served as Director of Securities Market Initiative & Law. In 2010 he served as the Main Advisory Board of PT ATPK Resources Tbk, before joining the Company in 2011 as an Independent Commissioner.
17
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
Laporan Dewan Direksi Board of Director’s Report Mohammad Lendi Basarah (Direktur) Mohammad Lendi Basarah (Director)
Ir. Erawan Setyanto (Direktur Tidak Terafiliasi) Ir. Erawan Setyanto (Non Affiliated Director)
Hui Mun Leong (Direktur Utama) Hui Mun Leong (President Director)
Bong Nam Kong (Direktur) Bong Nam Kong (Director)
Ir. Sutina (Direktur) Ir. Sutina (Director)
Tahun 2011 merupakan tahun yang penuh peristiwa penting. Perekonomian global telah terguncang oleh tsunami di Jepang pada bulan Maret, adanya krisis keuangan di negara-negara Portugal, Italia, Yunani dan Spanyol, termasuk masalah hutang Yunani di bulan Mei, restrukturisasi ekonomi Cina untuk mendinginkan pertumbuhan ekonomi yang terlalu panas, dan sekarang pada aspek yang lebih luas, kegagalan Yunani membayar hutang yang mungkin akan memperburuk perekonomian dunia.
2011 has been an eventful year. The global economy has been shaken by the Japan Tsunami in March, European financial crisis especially Greece debt woes in May, China economy restructuring to cool the overheated economy, and now on a wider aspect the possible countries default which will have a devastating impact on the world economy.
Meskipun terjadi masa-masa sulit pada paruh pertama tahun 2011 yang telah menyebabkan pasar saham dunia babak belur, PTIS telah berhasil go public pada 12 Juli 2011, dan menikmati rasio PE yang menguntungkan dengan harga IPO Rp 950 per saham dan mencapai harga tertinggi sekitar Rp 1.340 per saham dalam waktu satu bulan dari saat pencatatan.
Despite the difficult times in the first half of the year which has battered the world equity market, PTIS has successfully went public on the 12th July 2011, enjoying a favorable PE ratio over the sector with an IPO price of Rp 950 per share and achieve a high of about Rp 1.340 per share within one month from listing.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
18
Kinerja saham PTIS sudah cukup baik sampai adanya pemberitaan besar-besaran tentang kemungkinan runtuhnya sistem keuangan Yunani yang memicu kepanikan pasar saham sehingga sebagian besar bursa mengalami penurunan. Namun dampaknya bagi saham PTIS tidak signifikan.
PTIS shares have performed well until the recently blown up of the possible collapse Greece financial system which ignited the panic scramble out of the equity market causing most equities to nosedive. However, PTIS’ shares were not adversely affected.
Menghadapi masalah tersebut, banyak perusahaan tambang di Indonesia menunda rencana perluasan usaha terkait dengan ketidakpastian ekonomi dunia yang terguncang akibat sejumlah krisis yang terjadi. Pendapatan PTIS pada tahun fiskal 2011 terpengaruh akibat ditundanya beberapa proyek besar, kendala kapal angkat-angkut batubara “Straits Venture” dalam memulai pengoperasiannya, runtuhnya jembatan di atas Sungai Mahakam yang mempengaruhi pendapatan dari kapal tongkang Jembayan dan operasi pengangkutan serta waktu yang dihabiskan untuk mempersiapkan pencatatan saham PTIS. Walaupun demikian, PTIS mampu mencetak pendapatan sebesar USD 42,39 juta dan untung bersih USD 3,35juta dan sebelum beban bunga, penyusutan, pajak dan amortisasi sebesar USD 7,667 juta.
On the same frontage, many resource companies in Indonesia have also shelved their expansion plan in view of the uncertain world economy slammed by the many uneventful crises as mentioned earlier. PTIS revenue FY 2011 was affected due the postponement of several huge projects, the difficult start up of the Straits Venture Transhipper, the collapse of the bridge over the Mahakam River which affected the revenue from Jembayan Barging and transshipment operation and time spend for the preparation of public listing of PTIS. Nevertheless, PTIS is able to report an annual turnover of USD42,39 million and net profit of USD3.35 million and EBIDTA of USD7.667 million.
Kapal angkat-angkut “Straits Venture” yang ditugaskan pada bulan April 2011 dan tiba di Muara Jawa, Samarinda pada awal Mei 2011, mengalami kendala dalam memulai pengoperasiannya terkait jumlah muatan batubara yang kurang serta masalah pada peralatan. Kontribusi pendapatan awal agak sulit.
“Straits Venture” which was commissioned in April 2011 and arrived at Muara Jawa, Samarinda on early May 2011, had a difficult start due to insufficient volume of coal transshipped and initial start up problems on the equipment. Initial revenue contribution was rather difficult.
Namun PTIS tertolong dengan adanya kontrak yang menarik dari sebuah perusahaan batubara yang besar di Indonesia yaitu kontrak 6 bulan pertama untuk mengangkut 2,4 juta ton batubara dan kemungkinan dilanjutkan untuk 6 bulan berikutnya hingga September 2012. Kami berharap mendapat kontrak jangka panjang di mana PTIS memiliki hubungan bisnis yang panjang dalam menghadirkan layanan logistik laut dan lepas pantai.
However, PTIS has been blessed with an attractive contract from a large mining company in Indonesia for an initial 6 months contract for 2.4 million tons of coal and a possible continuation of another 6 months contract extension up to end September 2012. We are looking forward to a longer term contract in which PTIS has a long standing business relationship providing marine and offshore services.
Dengan kabar keberhasilan yang menggembirakan ini, PTIS melalui anak perusahaannya PT Pelayaran Straits Perdana menandatangani kontrak untuk membangun kapal angkat-angkut ke-2 dengan sebuah galangan kapal terkemuka di Singapura. Pembangunan kapal angkat-angkut ke-2 tersebut telah dimulai dan tengah berlangsung dengan baik dengan jadual penyelesaian akhir September 2012. Walau telah lama hadir di Indonesia dengan rekam jejak yang sangat baik, PTIS tetap harus berusaha bekerjasa-
With this successful and heart-warming news, PTIS through its subsidiary company PT Pelayaran Straits Perdana has already signed the contract to build the 2nd Transshipper with a reputed shipyard in Singapore. The construction of the 2nd transshipper has commenced and it is progressing well and scheduled to be commissioned by end of September 2012.
19
With the continued growth in Indonesian economy, and complied with PTIS long presence in Indonesia and an
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
ma dengan perusahaan internasional yang berniat masuk ke dalam Siklus Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
excellent track record, I am confident that PTIS will contribute better results for the coming years.
Dengan perekonomian Indonesia yang terus tumbuh, saya yakin bahwa PTIS akan memberikan sumbangsih yang lebih baik di tahun mendatang.
Finally, we as the Board of Directors give appreciation to the Board of Commissioners on the direction during the year 2011, the shareholders, and the government of Indonesia, our business partners and to all employees who are part of our extended family.
Akhir kata selaku Dewan Direksi kami memberikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada kepada Dewan Komisaris atas arahan yang telah diberikan selama tahun 2011, para pemegang saham, pemerintah Indonesia, para mitra bisnis kami dan kepada seluruh karyawan yang merupakan bagian dari keluarga besar kami. Kiranya kita tetap dapat terus berkarya bersama-sama untuk menggapai kesuksesan di masa depan yang lebih cemerlang. Kiranya Tuhan memberkati kita semua.
We would still be able to continue working together to succeed in a brighter future. May God bless us all.
Hui Mun Leong Direktur Utama
Hui Mun Leong President Director
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
20
Profil Dewan Direksi Board of DIrector’s Profile
Board of Director Hui Mun Leong
Direktur Utama President Director Warga Negara Singapura, beliau lahir di Singapura tanggal 30 Januari 1959. Setelah menyelesaikan pendidikan diploma jurusan teknik pada Singapore Polytechnic tahun 1979 beliau memulai karir sebagai Fabrication Engineer (Bagian Pembuatan Mesin) pada Jurong Engineering Limited tahun 1982, kemudian pada tahun 1983 pernah menduduki berbagai jabatan sebagai Kepala Bengkel untuk Proyek Balikpapan, Manajer Lapangan di berbagai proyek di Indonesia. Setelah itu beliau bergabung dengan Straits Engineers Contracting Private Limited sebagai manajer Proyek pada tahun 1989 - 1998.
Singapore citizens, he was born in Singapore on January 30, 1959. After completing his diploma in engineering at Singapore Polytechnic in 1979, he began his career as a Fabrication Engineer (Machine Manufacturing Division) at Jurong Engineering Limited in 1982, then in 1983 has held various positions such as Workshop Head for Balikpapan Project, Project Manager for numerous projects in Indonesia. Later he joined the Straits Engineers Contracting Projects Private Limited as Project Manager in 1989 to 1998.
Pada tahun 1998 – 2005 beliau pada awalnya menjabat sebagai General Manager dan selanjutnya menjadi Direktur Utama PT United Engineers Indonesia, kemudian pada tahun 2006 menjabat sebagai Direktur untuk PT Bahari Cakrawala Sebuku, dan tahun 2007 menjabat sebagai General Manajer di Straits Asia Resources Ltd. Sejak tahun 2010 hingga sekarang beliau menjabat sebagai Direktur Utama di Straits Corporation Pte. Ltd. Bergabung dengan PTIS sejak tahun 2007 sebagai Direktur, Pada tahun 2011 beliau diangkat menjadi Direktur Utama.
In 1998 - 2005 he served initially as the General Manager and later became President Director of PT United Engineers Indonesia, then in 2006 served as Director for PT Bahari Cakrawala Sebuku, and in 2007 served as a General Manager in Straits Asia Resources Ltd. Since 2010 until now he is Director of Straits Corporation Pte. Ltd. Joining PTIS since in 2007 as Director, in 2011 he was appointed as President Director.
21
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
Board of Director Bong Nam Kong
Direktur Director
54 Tahun, Warga Negara Malaysia, beliau lahir di Sarawak tanggal 4 Juli 1956. Menyelesaikan pendidikan pada Farnborough Technical College tahun 1978 serta menyelesaikan pendidikan pada Newcastle Upon-Tyne Polytechnic tahun 1981, karirnya dimulai sebagai Auditor pada Professional Accounting & Auditing Firms in the UK and Malaysia. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Akunting pada Dragages Kuching Port Joint Venture serta menjalankan tugas selama 6 bulan pada Wawoi Gravy Pty Ltd. and Straits Marine Pty Ltd. untuk restrukturisasi perusahaan. Beliau pernah bergabung dengan PTIS pada tahun 1988 – 2007 sebagai Pengawas Keuangan. Pernah juga menjalankan tugas selama 6 bulan di tahun 2007 sebagai Pengawas Biaya & Internal Auditor di PT Indo Muro Khencana, dan pada tahun 2008 bergabung kembali dengan PTIS menjabat sebagai Direktur Keuangan hingga sekarang.
54 Years ,Malaysian citizen, he was born in Sarawak on July 4, 1956. Completing his education at Farnborough Technical College and graduated in 1978 in NewcastleUpon-Tyne Polytechnic in 1981, he began his career as an auditor in Professional Accounting & Auditing Firms in the UK and Malaysia. He has served as Head of Accounting at Dragages Kuching Port Joint Venture and performed his duties for 6 months at Wawoi Gravy Pty Ltd. and Straits Marine Pty Ltd. for the restructuring PTIS. He has joined PTIS in 1988 - 2007 as Financial Controller. He has also performed his duties for 6 months in 2007 as Internal Auditor and Controller Cost in PT Indo Muro Khencana, and in 2008 he rejoined PTIS serving as the Director of Finance until now.
Board of Director Ir. Sutina Direktur Director
41 tahun, Warga Negara Indonesia, beliau lahir di Jambi tanggal 5 Februari 1970. Menyelesaikan pendidikan sarjana teknik sipil dari Universitas Kristen Indonesia, Jakarta tahun 1992, karirnya dimulai sebagai Asisten Manajer Lapangan & Ahli Struktur pada tahun 1991 – 1994 di PT Tata Mulia Contractor, kemudian pada tahun 1994 – 1995 menjabat sebagai Manajer Teknik dan Lapangan pada PT Karya Bayu Abadi. Bergabung dengan PTIS sejak tahun 1995 sebagai manajer Lapangan, sejak tahun 2007 beliau diangkat menjadi Direktur hingga sekarang. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Operasional.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
41 years, Indonesian citizen, she was born in Jambi on February 5, 1970. Completing her Bachelor Degree in civil engineering from the Universitas Kristen Indonesia, Jakarta in 1992, and her career started as Field Assistant Manager & Structure Expert in 1991 to 1994 at PT Tata Mulia Contractor, then in 1994 to 1995 served as Tehnical and Field Manager at PT Karya Bayu Abadi. Joining PTIS since 1995 as a field manager, since 2007 she has been appointed as Director until now. She currently serves as Director of Operations.
22
Board of Director Mohammad Lendi Basarah Direktur Director
53 tahun. Warga Negara Indonesia, beliau lahir di Jakarta pada tanggal 16 Februari 1958. Menempuh pendidikan di Central London College, Totenham Court Road, Inggris sampai dengan tahun 1981, beliau menyelesaikan pendidikannya di Chaminade University of Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat pada tahun 1985. Karirnya dimulai sejak beliau masih berstatus mahasiswa di London, bekerja di Kedutaan Besar Indonesia Republik Indonesia sebagai Staff Konsuler pada tahun 1981. Beliau pernah menjabat berbagai posisi di PT Bank Niaga antara lain sebagai Kepala Bagian Kliring tahun 1987, Kepala Departemen Kredit Kontrol & Test Key tahun 1987 – 1989, Kepala Departemen Operasi International & administrasi tahun 1989 – 1991, Menjabat sebagai Agency Manager; Divisi Merchant Banking; Corporate Banking Group tahun 1991- 1995. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Pengelolaan Dana dan Treasuri tahun 1995 – 1998; Divisi Pengembangan Usaha dan Bisnis Syariah pada PT AJ & DPLK Principal Indonesia. Setelah menjabat sebagai Pemimpin Tim Sumber Daya Manusia di tahun 2002 - 2011 pada PT Jasa Angkasa Semesta, beliau bergabung dengan PTIS sejak tahun 2011 sebagai Direktur Personalia.
23
53 years, Indonesian citizen, he was born in Jakarta on February 16, 1958. After completing education at Central College in Tottenham Court Road London, England in 1981, he then graduated from the Chaminade University of Honolulu, Hawaii, United States in 1985. His career began as Technical Assistant to the Consular Depart ment of the Embassy of the Republic of Indonesia in London, England in 1981 when he was still studying. He once held various positions in PT Bank Niaga, among others as Head of the Clearing Department in 1987, Head of Credit & Test Key Department in 1987 - 1989, Head of the International Operation Department in 1989 - 1991, and served as Agency Manager; Merchant Banking Division- Corporate Banking Group in 1991 to 1995. Joining PT AJ & DPLK Principal Indonesia in 1995, he leads the Treasury & Cash Management Division (1995 – 1998), and then the Business Development and Sharia Business Unit. After serving as Team Leader of Human Resources in 2002 - 2011 at PT Jasa Angkasa Semesta, he joined PTIS in 2011 as Personnel Director
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
Board of Director Ir. Erawan Setyanto
Direktur Tidak Terafiliasi Non Affiliated Director 56 tahun, Warga Negara Indonesia, beliau lahir di Salatiga pada tanggal 23 September 1954. Setelah menyelesaikan pendidikan jenjang Strata 1 di bidang teknik listrik dari Institut Teknologi Bandung tahun 1974, beliau memulai karirnya di PT Pupuk Kalimantan Timur sebagai Peninjau Lapangan untuk Proyek KALTIM-1 di tahun 1981 serta berbagai posisi penting lainnya seperti Pengawas Pemeliharaan Listrik, Teknik Proyek, Teknik Lapangan, Asisten Pengawas Pemeliharaan Listrik, Pengawas Teknik Listrik dan Instrumen, Pegawai Proyek, Perwakilan, Administrasi Proyek, Manajer Komersial, Wakil Manajer Proyek, Proyek Manajer, Sekretaris Perusahaan, Manajer Senior Sumber Daya Manusia, Asisten Direktur Utama untuk Perusahaan Patungan dan Afiliasi dan Manajer Senior pada tahun 1982 - 2010. Pernah menjabat sebagai Wakil Senior Manajer PT Kaltim Pasifik Amoniak pada tahun 1999 – 2001, sejak tahun 2010 hingga sekarang beliau ditunjuk sebagai Konsultan Pengembangan Proyek untuk PT Pupuk Kalimantan Timur dan PT Pusri Palembang.
56 years, Indonesian citizen, he was born in Salatiga on September 23, 1954. After completing a Bachelor degree in electrical engineering from the Bandung Institute of Technology in 1974, he began his career in, PT Pupuk Kalimantan Timur as Field Survey Officer for KALTIM Project-1 in 1981 and various other important positions such as Electrical Maintenance Supervisor, Project Engineering, Field Engineering, Assistant Supervisor for Electrical Maintenance, Instruments and Electrical Technic Supervisor Project Officer, Representative, Project Administration, Commercial Manager, Deputy Project Manager, Project Manager, Corporate Secretary, Senior Manager Human Resources, Assistant Director for Joint Ventures and Affiliates, and Senior Manager in 1982 to 2010. Having served as the Deputy Senior Manager of PT Kaltim Pasific Amoniak in 1999 - 2001, since 2010 until now he has been appointed as Project Development Consultant for PT Pupuk East Kalimantan and PT Pusri Palembang.
Jabatan Komisaris pernah diembannya di PT Kaltim Cipta Yasa – Bontang tahun 2000 – 2005. Selain itu beliau pernah menjabat beberapa posisi pada PT Pupuk Kalimantan Timur Tbk antara lain sebagai Ketua Tim Evaluasi Kontrak Bisnis tahun 2001 – 2007, Ketua Tim Eksekutif untuk Restrukturisasi Perusahaan tahun 2003 – 2005, Ketua Pembentukan Tata Kelola Perusahaan tahun 2004 – 2005, anggota Dewan Pengawas untuk Dana Pensiun, Ketua Tim Pengembangan untuk “Kunci Indikator Kinerja”, sebagai Ketua Dewan Pengawas Yayasan Kesejahteraan Hari Tua sejak tahun 2009 hingga sekarang. Beliau bergabung dengan PTIS sebagai Direktur tidak terafiliasi sejak tahun 2011 berdasarkan Akta RUPSLB No.4 tanggal 8 Maret 2011.
Had entrusted Director of PT Kaltim Cipta Yasa - Bontang in 2000 to 2005. In addition he has held several positions at PT Pupuk Kalimantan Timur Tbk, among others, as Chairman of the Evaluation Team Business Contracts in 2001 - 2007, Chairman of the Executive Team for Corporate Restructuring in 2003 - 2005, Chairman of the Establishment of Corporate Governance in 2004 - 2005, member of the Board of Trustees for Pension Funds, Development Team Leader for the “Key Performance Indicators”, as Chairman of the Board of Trustees of Old Age Welfare Foundation since 2009 until now. He joined PTIS as Non Affiliated Director since 2011 by the EGM # 4 Deeds dated March 8, 2011.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
24
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Good Corporate Governance (GCG) diterapkan agar pelaksanaan usaha dilandasi nilai-nilai moral yang tinggi, kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan dan kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).
Good Corporate Governance (GCG) is implemented in order that all decisions are taken based on high moral grounds, in compliance with all laws and regulations and with awareness for the social responsibility of the Company towards its stakeholders
Dalam penerapannya, GCG Perseroan mengedepankan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian dan keadilan untuk meningkatkan kinerja dan citra perusahaan.
In its implementation, GCG at the Company emphasizes the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and justice, in order to enhance the performance and image of the Company.
Transparansi
Transparency
Transparansi dijabarkan sebagai keterbukaan dalam mengungkapkan informasi yang relevan secara akurat dan tepat waktu. Pengungkapan informasi tersebut dilakukan bukan hanya terhadap Pemegang Saham tetapi juga kepada seluruh stakeholders Perseroan. Informasi yang diungkapkan tidak hanya terbatas pada informasi yang wajib, melainkan juga informasi yang bersifat sukarela selama informasi tersebut dianggap penting oleh Perseroan, pemegang saham maupun stakeholders.
The Company outlines transparency as an openness to disclose relevant information accurately and punctually. The disclosure of this information is carried out by the Company not only to Shareholders but also to all stakeholders. The revealed information is not only concerning the necessary information, but voluntary information as well, provided that it is considered important by the Company, shareholders and stakeholders.
Akuntabilitas
Accountability
Akuntabilitas dapat diartikan adanya kejelasan peran dan tanggung jawab masing-masing pegawai. Dalam menjalankan kegiatannya Perseroan mengenal 3 (tiga) tingkatan akuntabilitas yaitu:
The accountability refers to the explicit role and responsibility of all the Company’s employee. The Company distinguishes 3 (three) levels of accountability in operating the business such as:
A. Akuntabilitas Individual. Akuntabilitas ini merujuk kepada hubungan akuntabilitas dalam konteks atasan-bawahan di mana atasan bertanggungjawab untuk memberikan arahan, bimbingan dan sumber daya yang diperlukan serta menyingkirkan kendala yang dapat mempengaruhi kinerja. Sedangkan bawahan bertanggungjawab terhadap penyelesaian tugas yang diberikan oleh atasan.
A. Individual Accountability. It refers to the relationship accountability in context of superior-subordinate, in which the superior is responsible to provide direction, guidance and the necessity resources as well as to remove obstacles hindrances that affect the performance. Meanwhile, the subordinate shall be accountable for completing the task given by the higher.
B.
Akuntabilitas Tim. Akuntabilitas tim merujuk kepada akuntabilitas yang ditanggung ber sama oleh suatu unit kerja atas terlaksana/ tidaknya sebuah tugas.
C. Akuntabilitas Korporasi. Akuntabilitas ini merujuk ke pada akuntabilitas Perseroan dalam menjalankan peranan sebagai entitas bisnis.
27
B. Team Accountability. It refers to the account ability which is borne jointly in one working unit on a task which is accomplished or not. C. The Corporate Accountability. It refers to the Company’s accountability in playing the role as the business entity.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
Pertanggungjawaban
Responsibility
Pertanggungjawaban diartikan Perseroan sebagai keadaan di mana undang-undangan yang berlaku dipatuhi dalam setiap aktivitas bisnis yang dilaksanakan. Pertanggungjawaban juga diikuti dengan komitmen untuk men-jalankan aktivitas bisnis sesuai dengan standar etika yang balk. Bentuk nyata dari pertanggungjawaban Perseroan antara lain ialah dipenuhinya kewajiban perpajakan secara tepat waktu, dilakukannya pengelolaan lingkungan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan serta dilindunginya hak-hak stakeholders secara umum.
The Company defines responsibility as a situation in which the prevailing law is obeyed in every business activities. This responsibility is also followed with the commitment to implement the business activity in accordance with the good ethics standard. The real implementations of responsibility are fulfilling the taxation obligation punctually, doing the environmental management in line with the standard stipulated by the regulations and protecting the stakeholders’ rights generally.
Kemandirian
Autonomy
Kemandirian dijabarkan sebagai dijalankannya tugas, kewajiban serta wewenang masing-masing organ Perseroan tanpa campur tangan dari organ-organ Perseroan yang lain maupun pihak lain yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku kemandirian diwujudkan antara lain dengan dihormatinya peran dan fungsi masing-masing Organ Perseroan serta keputusan pengurusan Perseroan merupakan keputusan Direksi demi sebaik-baiknya kepentingan Perseroan.
The Company describes that task, obligation and authority shall be performed without being interfered by others which is not in line with the valid regulations. The autonomy can be realized by respecting each role and function as well as the Company’s management decision which is Board of Director’s Decree, as well, for the sake of the Company’s interest.
Keadilan Perseroan mengartikan keadilan sebagai perlakuan yang setara terhadap setiap pihak yang berkepentingan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan tidak hanya akan selalu memastikan agar pihak yang berkepentingan dapat mengeksekusi hak sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku, tetapi juga akan melakukan eksekusi haknya terhadap pihak yang berkepentingan sesuai dengan perundangundangan yang berlaku.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
Justice The Company interprets the justice is the equivalent treatment to all parties in compliance with valid regulations. The Company not only will always ensure that the concerned party could execute, the rights in accordance with the regulations in effects, but also have a will to execute it.
28
Organ Perusahaan
Company Organs
Berdasarkan urutan hirarki, organ-organ Perusahaan sebagai berikut: - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), - Komisaris, dan - Direksi.
Based on hierarchies, the organs of the Company are as follows: - General Meeting of Shareholders (GMS), - The Board of Commissioners (BOC), - The Board of Directors (BOD)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
General Meeting of Shareholders (GMS)
RUPS mempunyai kekuasaan tertinggi dalam struktur kepengurusan Perusahaan. RUPS memiliki segala wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Komisaris seperti melakukan pengambilan keputusan tentang pengubahan Anggaran Dasar Perusahaan, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, kepailitan,dan pembubaran Perseroan. Wewenang tersebut pada dasarnya hanya dibatasi oleh Undang Undang Perseroan Terbatas dan atau Anggaran Dasar Perusahaan.
GMS holds the highest authority in the organizational structure of the Company. GMS has all the power that is not granted to BOD or BOC, such as resolving to change the Company’s Articles of Association, merger and acquisitions, bankruptcy, and dissolution of the Company. Such powers are essentially limited only by the Laws on Limited Liability Company and the Articles of Association of the Company.
RUPS yang telah dilaksanakan Perseroan sepanjang tahun 2011 adalah:
The GMS that was convened in 2011 is as follows:
2 kali
2 (twice)
Komisaris
Board of Commissioners
Komisaris bertanggung jawab mengawasi dan memberikan nasehat kepada Direktur PTIS dalam menerapkan strategi dan kebijakan PTIS dan menjalankannya sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
The Board of Commissioners is responsible for supervising and advising the Board of Directors in implementing PTIS’s strategy and policy pursuant to good corporate governance principles.
Anggota Komisaris diangkat oleh RUPS untuk masa jabatan selama 5 (lima) tahun. Namun, RUPS berhak untuk memberhentikan anggota Komisaris sewaktuwaktu sebelum berakhirnya masa jabatan, jika anggota Komisaris dipandang tidak dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan / atau keputusan RUPS.
The Board of Commissioners is appointed by GMS for 5 (five) years. However, GMS shall be entitled to suspend the member of Board of Commissioners at any time before the final term, if they are considered to have acted in contravention to Articles of Association or GMS’s resolutions.
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
The Independent Commissioner is a member of the Board of Commissioners that is not affiliated with any Director, Commissioner and major Shareholder such that the person would be independent solely for the interest of PTIS.
29
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
Susunan Dewan Komisaris per Desember 2011 adalah sebagai berikut:
The composition of the Board of Commissioners as of December 2011 is as follows:
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
President Commissioner : Richard Ong Chui Chat Commissioner : Agusman Effendi Independent Commissioner : Sihol Siagian
: Richard Ong Chui Chat : Agusman Effendi : Sihol Siagian
Rapat Komisaris
The Commissioner’s Meeting
Rapat Komisaris dapat diselenggarakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Komisaris atau seorang atau lebih anggota Direksi, sesuai Anggaran Dasar Perseroan serta Kebijakan Komisaris dan Direksi.
In accordance with the Company’s Articles of Association as well as the Commissioners and Directors’ policies, the Board of Commissioners can conduct meeting at any time if deemed necessary by one or more members of the Board of Commissioners, or one or more members of the Board of Directors.
Kehadiran Rapat Dewan Komisaris
Commissioners’ Meetings Adherence
Selama tahun 2011 telah diselenggarakan 2 (two) kali rapat Komisaris dengan data hadir seperti di bawah ini:
During 2011, Commissioners’ meetings have been conducted 2 (two) times with the list of attendance as below:
Name Name
Frekuensi Frequency
Kehadiran Adherence
Richard Ong Chui Chat
2
2
Agusman Effendi
2
2
Sihol Siagian
2
2
Dewan Direksi
Board of Directors
Dewan Direksi terdiri atas 5 orang yakni yaitu 1 (satu) Presiden Direktur, 1 (satu) orang Direktur Keuangan dan 3 (tiga) orang Direktur lainnya.
Board of Directors consists of 5 persons namely the 1 (one) President Director, 1 (one) Director of Finance and 3 (three) the other Directors.
Direksi
Directors
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
Selain bertanggung jawab atas pengelolaan Perusahaan melalui pengelolaan risiko dan pelaksanaan GCG pada seluruh tingkatan / jenjang organisasi, Direksi juga bertanggung jawab atas penerapan struktur pengendalian internal, pelaksanaan fungsi audit internal, dan pengambilan tindakan berdasarkan temuan-temuan Audit Internal sesuai dengan arahan Dewan Komisaris. Direksi wajib menyusun strategi bisnis termasuk rencana kerja dan anggaran serta pelaksanaan praktek akuntansi dan praktek pembukuan sesuai ketentuan perusahaan publik. Direksi juga wajib mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.
In addition to the responsibility for managing the Company through proper risk management and GCG covering all levels of the organization, Directors are also responsible for the implementation of internal control structure, and internal audit functions, as well as for taking actions based on internal audit findings as directed by the Board of Commissioners. Additionally, the Board of Directors is responsible for the structuring of business strategies, including work plan, budget,the operation of accounting and bookkeeping practices in line with public company regulations. Member of the Board are obliged to report on their performances to shareholders at the Annual General Meeting of Shareholders.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
30
Komposisi Dewan Direksi per Desember 2011 adalah sebagai berikut:
The composition of The Board of Directors as of December 2011 is as follows:
Direktur Utama
President Director
: Hui Mun Leong
Direktur : Bong Nam Kong Ir. Sutina Mohammad Lendi Basarah Direktur Tidak Terafiliasi : Ir. Erawan Setyanto
Director
: Bong Nam Kong Ir. Sutina Mohammad Lendi Basarah
Non Affiliated Director
: Ir. Erawan Setyanto
Rapat Dewan Direksi
Directors’ Meeting
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan dan Kebijakan Dewan, Direksi dapat mengadakan rapat setiap waktu bila dipandang perlu atas usulan dari satu atau lebih anggota Direksi. Rapat Direksi dianggap sah dan berhak mengeluarkan keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh sedikitnya lebih dari separuh anggota Direksi. Selama tahun 2011 telah diselenggarakan 2 (dua) kali rapat. Dewan juga mengundang Komisaris dan manajemen senior untuk turut berpartisipasi saat dibutuhkan.
According to the Company’s Articles of Association, the Board of Directors may conduct meetings at any time if deemed necessary at the suggestion of one or more members of the Board of Directors. Board of Directors’ meeting are considered legitimate and entitled to issue binding decisions if are attended by at least more than half the members of the Board of Directors. During 2011 meetings have been held 2 (two) meetings. Board of Directors invited Commissioners and senior management as well to participate when necessary.
Kehadiran Rapat Dewan Direksi
Director’s Meeting Adherence
Selama tahun 2011 Dewan direksi telah menyelenggarakan rapat 2 (dua) kali dengan data hadir seperti di bawah ini:
During 2011, Commissioners’ have held 2 (two) meeting with the list of attendance as below:
: Hui Mun Leong
Name Name
Frekuensi Frequency
Kehadiran Adherence
Hui Mun Leong
2
2
Bong Nam Kong Ir. Sutina Mohammad Lendi Basarah Ir. Erawan Setyanto
2 2 2 2
2 2 2 2
Remunerasi Komisaris dan Direksi
Remuneration for Commissioners andDirectors
Setiap Komisaris mendapatkan honorarium bulanan, tantiem, tunjangan, dan fasilitas lainnya, yang besarnya ditentukan oleh para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham. Total remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris sebesar Rp 1.977.302.362 untuk tahun 2011. Total remunerasi yang diterima oleh Dewan Direksi sebesar Rp 2.652.244.622 untuk tahun 2011.
Each Commissioner receives a monthly honorarium, tantiem, benefits and other facilities, the amounts of which are determined by the shareholders through the resolutions of the GMS. The total remuneration received by the Board of Commissioners of Rp 1,977,302,362 for 2011. The total remuneration received by the Board of Directors amounted to Rp 2,652,244,622 for the year 2011.
31
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
Organ-organ dan Mekanisme Pendukung GCG
Organs and Supporting Mechanism of GCG
Dalam pelaksanaan GCG, diperlukan organ-organ pendukung seperti Komite Audit, Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan Sekretaris Perusahaan.
The implementation of GCG is supported by organs that comprise of the Audit Committee, the Internal Audit Unit (IAU) and the Corporate Secretary.
Komite Audit
The Audit Committee
Komite Audit bertanggung jawab kepada Komisaris dan membantu Komisaris dalam pelaksanaan tugasnya agar pengelolaan perusahaan dapat berlangsung dengan efisien dan efektif melalui sistem dan pelaksanaan pengawasan yang kompeten dan independen.
The Audit Committee is responsible to the Commissioners and assists the Commissioners in the discharging of their duties such that the management of PTIS can be undertaken effectively and efficiently through a system and exercise of oversight that is competent and independent.
Tugas dan Wewenang Komite Audit
The Audit Committee’s Tasks and Authorities
Tugas utama Komite Audit: • Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya.
The main duties of the Audit Committee are: • Analyze financial information published by the Company, such as financial reports, project-related financial reports and other financial data.
•
Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.
•
Analyze the Company’s observation of existing stock exchange regulations and other laws and directives relevant to corporate business activities.
•
Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal.
•
Examine inspection activities conducted by the Internal Auditor.
•
Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai resiko yang dihadapi Perusahaan dan implementasi manajemen risiko oleh Direksi.
•
Report to the Board of Commissioners on various corporate risks and on the implementation of risk management by the Board of Directors.
•
Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan emiten atau perusahaan publik.
•
Conduct examination and report on any complaint relevant to the listed companies or public listing queries.
•
Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perusahaan.
•
Maintain confidentiality of the Company’s internal documents and information.
Wewenang Komite Audit
Audit Committee’s Rights
Komite Audit dibentuk pada 27 Desember 2011 dan mulai efektif bekerja pada bulan Januari 2012. Komite Audit memiliki wewenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelak-
The Audit committee was appointed on 27/12/11 and has been effective on Jan 2012. The Audit Committee is given the right to access information concerning employees’ records, finance, assets and other company’s resources relevant to the management of its business ac-
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
32
sanaan tugasnya. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit wajib bekerja sama dengan pihak yang melaksanakan fungsi Internal Audit.
tivities. In carrying out its responsibilities, the Audit Committee must cooperate with the Internal Audit.
Susunan Komite Audit
The Composition of the Audit Committe
Ketua
:
Sihol Siagian
Chairman
:
Anggota
:
Basa Sidabutar, Sh, MH Kurniadi, SE
Member
:
Sihol Siagian
Basa Sidabutar, Sh, MH Kurniadi, SE
Sihol Siagian
Sihol Siagian
Ketua Komite Audit, 56 Tahun Warga Negara Indonesia, beliau lahir di Balige 1 Oktober 1954. Menyelesaikan pendidikan untuk jenjang Strata 1 bidang Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 1983, beliau pernah mengikuti pendidikan bidang Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana tahun 1991-1993, dan memperoleh gelar Magister Management pada Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana tahun 2001.
Chairman of the Audit Committe, 56 Years Indonesian citizen, he was born in Balige October 1, 1954. He completed his Bachelor of Law at the Faculty of Law of the University of Indonesia in 1983, and had his education in Economics at the Faculty of Economics of the University of Krisnadwipayana in 1991-1993, and obtained a Master Degree in Management at the Faculty of Economics of the University of Krisnadwipayana in 2001.
Gelar Magister Ilmu Hukum bidang Hukum Bisnis diperolehnya pada Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung tahun 2004 dan Mendapatkan gelar Doktor Ilmu Hukum bidang Hukum Bisnis pada Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung tahun 2010. Karirnya dimulai sebagai Pegawai Negeri Departemen Keuangan Republik Indonesia pada BAPEPAM & LK pada tahun 1978-1999. Kemudian beliau menjabat sebagai Direktur Pemeriksaan dan Pengawasan PT Bursa Efek Jakarta tahun 1999-2005, kemudian menjabat sebagai Direktur Pengawasan pada PT Bursa Efek Surabaya tahun 20052007.
He held a Master degree majoring Business Law at the Faculty of Law of the University of Padjadjaran in 2004 and obtained a Doctorate degree majoring Business Law at the Faculty of Law of the University of Padjadjaran Bandung in 2010. Starting his career as a Civil Servant in the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia on the BAPEPAM & LK in 1978 to 1999 he then served as Director of Monitoring and Supervision of Jakarta Stock Exchange in 1999-2005, afterthat he served as Monitoring Director of Surabaya Stock Exchange in 2005-2007.
Selanjutnya menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Administrasi PT Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009. Pada tahun 2009 beliau menjadi dosen tidak tetap pada Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara, dan menjadi komisaris PT Anugerah Securindo Indah, dan menjabat sebagai Direktur Securities Market Initiative & Law. Pada tahun 2010 menjabat sebagai Penasehat Utama Direksi PT ATPK Resources Tbk sebelum bergabung dengan PTIS sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2011. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Indo Straits Tbk.
Then he served as Director of Finance and Administration of the Indonesia Stock Exchange in 2007-2009. In 2009 he became a part-time lecturer at the Faculty of Economics of the University of Tarumanagara, and a commissioner of PT Indah Securindo Award, and served as Director of Securities Market Initiative & Law. In 2010 he served as the Main Advisory Board of PT ATPK Resources Tbk, before joining PTIS in 2011 as an Independent Commissioner. At present concurrently as independent Commissioner of PT Indo Straits Tbk.
33
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
Basa Sidabutar, SH, MH
Basa Sidabutar, SH, MH
Anggota Komite Audit, 60 tahun Warganegara Indonesia, beliau lahir di Ambarita 15 November 1952 dan memperoleh gelar S2 bidang Hukum jurusan Hukum Bisnis di Universitas Krisna Dwipayana pada tahun 2001. Serangkaian kursus pasar modal pernah diikutinya yakni: The US Money and Capital Market (New York Institute of Finance) dan The Investigation & Enforcement of Capital Market di Philipina. Karirnya di bidang pasar modal diawali di bagian Hukum, Biro Hukum, dan Riset (1978-1991), kemudian Kasubag PPB III Biro Hukum (1991-1997), Kasubag Penelaahan Hukum UBMK, Biro PKP II (1997-2001), Kasubag Penetapan Sanksi, Biro Per-UUan & Bantuan Hukum (2001-2006), Kasubag Pemantauan Perusahaan SI, Biro PKPJS (2006 hingga pensiun 2008). Beliau juga pernah bekerja sebagai karyawan di perusahaan lain dan juga sebagai dosen di APK Trisakti (1975-1976), dosen Hukum Pasar Modal dan Bisnis di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara/STAN (2006-2008), Anggota Komite Audit di PT Inovisi Tbk (2009-sekarang).
Members of the Audit Committee, 60 years Citizen of Indonesia, he was born in Ambarita 15 November 1952 and obtained his Law S2 majoring in Business Law at the University of Krisna Dwipayana in 2001. A series of capital markets had attended the course are: The U.S. Money and Capital Markets (New York Institute of Finance) and the Investigation & Enforcement of Capital Market in Filipinos. His career started in the field of capital markets in the Law, Legal Bureau, and Research (1978-1991), then Head of Legal PPB III (1991-1997), Head of Review of Law UBMK, Bureau of PKP II (1997-2001), Head of Sanction Determination , Bureau of Per-UUan & Legal Aid (2001-2006), Head of Corporate Monitoring SI, Bureau PKPJS (2006 until his retirement in 2008). He also worked as employees in other companies as well as a lecturer at the APK Trisakti (1975-1976), professor of the Capital Market Law and Business at the College of Accountancy State / STAN (2006-2008), Member of Audit Committee in Inovisi Tbk PT (2009 -present).
Kurniadi, SE
Kurniadi, SE
Anggota Komite Audit, 41 tahun Warganegara Indonesia, beliau lahir tanggal 8 Oktober 1970. Gelar S1 Ekonomi jurusan Akuntansi diperolehnya dari Universitas Tarumanagara tahun 1993. Karirnya dimulai sebagai auditor di Johan Malonda & Rekan (1992-1993), kemudian sebagai auditor dan konsultan di Prasetio Utoma & Co (1993-1996). Selanjutnya bekerja di PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk hingga menduduki jabatan Sekretaris Perusahaan (1996-2010).
Members of the Audit Committee, 41 years Citizen of Indonesia, he was born on October 8, 1970. S1 degree majoring in Accounting Economics from the University Tarumanagara earned in 1993. His career began as an auditor at Johan Malonda & Partners (1992-1993), later as an auditor and consultant in Prasetio Utoma & Co. (1993-1996). Further work on the Industry Tbk PT Intikeramik Alamasri to occupy the position of Corporate Secretary (1996-2010).
Unit Audit Internal
Internal Audit Unit
Unit Audit Internal merupakan aparat dan bagian dari Sistem Pengendalian Internal Perusahaan yang membantu pelaksanaan tugas Direksi. Unit Audit Internal ditetapkan sesuai Surat Penunjukan No.Ref:459/PTIS-SP/VI/2011 tertanggal 22 Juni 2011, Unit Audit Internal dipimpin oleh Sutikno selaku Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris.
The Internal Audit Unit (IAU) constitutes a key component of PTIS’s internal control system that assists the duties of the BOD. The IAU was form through the Appointment Letter of the BOD No.Ref:459/PTIS-SP/VI/2011 June 22, 2011 The IAU was chaired by Sutikno as chairman who is appointed and terminated by the President Director with the BOC’s approval.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
34
Dr.Ir Sutikno
Dr.Ir Sutikno
Internal auditor, 52 tahun Warganegara Indonesia, beliau lahir di Jakarta 5 September 1959. Beliau menyelesaikan jenjang pendidikan S3 bidang Teknik Sipil pada Fakultas Teknik Universitas Northern Washington, USA pada tahun 2003 dan jejang S3 bidang Manajemen Keuangan pada Fakultas Ekonomi Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta pada tahun 2008. Karirnya dimulai sebagai Manajer Penjualan PT Sarana Aircon Utama (1984-1991), kemudian sebagai Direktur Eksekutif PT Reksarana Tetracon (1992-1999), kemudian Pemimpin PT United Engineers Sentosa (1999-2008) dan Direktur Utama PT United Engineers Indonesia (2006-2008), kemudian bergabung dengan PTIS sebagai Manajer Pemasaran dan Pengembangan Usaha sejak 2008 dan diangkat sebagai Kepala Internal Auditor pada tahun 2011. Selain itu beliau juga mengajar sebagai dosen program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Kristen Krida Wacana, Pro Diakoni Paroki Santa Anna, dan Pengajar Sekolah Evangelesasi Pribadi Shekinah.
Internal auditor, 52 years Citizen of Indonesia, he was born in Jakarta 5 September 1959. He completed his doctoral degree of Civil Engineering Faculty of Engineering, from the University of Northern Washington USA in 2003, and his doctoral degree of Financial Management at the Faculty of Economics of the University of Persada Indonesia YAI, Jakarta in 2008. His career began as a Sales Manager PT Sarana Aircon Utama (1984-1991), then as Executive Director of PT Reksarana Tetracon (1992-1999), then CEO of PT United Engineers Sentosa (1999-2008) and President Director of PT United Engineers Indonesia (2006-2008), then he joined PTIS as Marketing and Business Development Manager since 2008 and was appointed as Head of Internal Auditor in 2011. In addition, he has also taught as a lecturer in the Graduate Master Program of Management at Universitas Kristen Krida Wacana, taught at Pro Diakoni Paroki Santa Anna and Taught School of the Evangelesasi Pribadi Shekinah.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sesuai dengan hukum, peraturan dan ketentuan pasar modal, serta penerapan pelaksanaan GCG, Direksi Perseroan telah mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
In accordance with the laws, rules and regulations of capital markets, as well as the implementation of GCG implementation, the Board of Directors has appointed a Company Secretary is directly responsible to the Director.
Sekretaris Perusahaan merupakan kontak resmi antara Perusahaan dan otoritas pasar modal, pemegang saham, media masa dan masyarakat umum.
The Company Secretary is the official contact between the Company and capital market authorities, shareholders, media and general public.
Tugas Sekretaris Perusahaan adalah: • Mengikuti perkembangan pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal.
The Corporate Secretary tasks are as follows: • Monitoring the progress of stock market, in particular the rules govern this market.
•
Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal berkaitan dengan kondisi Perseroan.
•
Extending information to the public on issues pertaining to the condition of the Company.
•
Memberikan masukan kepada Direksi guna mematuhi Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal dan peraturan pelaksanaannya.
•
Providing feed back to Board of Directors with respect to the Law No. 8 of 1995 on the capital market and implementation thereof
35
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
•
Sebagai penghubung antara Perseroan dengan Bapepam dan pihak publik.
Sekretaris Perusahaan juga bertanggungjawab dalam menyebarluaskan informasi penting yang menyangkut kinerja PTIS, sesuai dengan prinsip transparansi dalam melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik.
Profil Sekretaris Perusahaan The Corporate Secretary’s Profile
•
Acting as the liaison between the Company with Capital Market Supervisory Board (Bapepam) and Public.
The Corporate Secretary takes responsibility and accountabilitiy also accountable for extending the important information related to the Compare; performance, in line with the transparency policies of Capitol Market Supervisory Board in executing the good corporate governance.
Bong Nam Kong Sekretaris Perusahaan, 54 Tahun Corporate Secretary, 54 year Warga Negara Malaysia, beliau lahir di Sarawak tanggal 4 Juli 1956. Menyelesaikan pendidikan pada Farnborough Technical College tahun 1978 serta menyelesaikan pendidikan pada Newcastle Upon-Tyne Polytechnic tahun 1981, karirnya dimulai sebagai Auditor pada Professional Accounting & Auditing Firms in the UK and Malaysia. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Akunting pada Dragages Kuching Port Joint Venture serta menjalankan tugas selama 6 bulan pada Wawoi Gravy Pty Ltd. and Straits Marine Pty Ltd. untuk restrukturisasi perusahaan. Beliau pernah bergabung dengan PTIS pada tahun 1988 – 2007 sebagai Pengawas Keuangan. Pernah juga menjalankan tugas selama 6 bulan di tahun 2007 sebagai Pengawas Biaya & Internal Auditor di PT Indo Muro Khencana, dan pada tahun 2008 bergabung kembali dengan PTIS menjabat sebagai Direktur Keuangan hingga sekarang. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur perusahaan. Malaysian citizen, he was born in Sarawak on July 4, 1956. Completing his education at Farnborough Technical College and graduated in 1978 in Newcastle-Upon-Tyne Polytechnic in 1981, he began his career as an auditor in Professional Accounting & Auditing Firms in the UK and Malaysia. He has served as Head of Accounting at Dragages Kuching Port Joint Venture and performed his duties for 6 months at Wawoi Gravy Pty Ltd. and Straits Marine Pty Ltd. for the restructuring PTIS. He has joined PTIS in 1988 - 2007 as Financial Controller. He has also performed his duties for 6 months in 2007 as Internal Auditor and Controller Cost in PT Indo Muro Khencana, and in 2008 he rejoined PTIS serving as the Director of Finance until now. Concurrently he serves as Director of PTIS.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
36
Karyawan adalah aset yang sangat berharga oleh karenanya PTIS memberdayakan mereka dengan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan diberbagai bidang, agar karyawan senantiasa siap menghadapi berbagai tantangan.
Employees are highly valuable assets of PTIS, so PTIS empowers employees with several training and education programs to advance their capabilities and skills to be invariably prepared to face whatever challenges that emerge.
Peraturan Perusahaan yang berlaku saat ini adalah Peraturan Perusahaan 2010 – 2012 yang memuat pedoman bagi PTIS maupun pekerja yang berisikan tentang hakhak dan kewajiban-kewajiban masing- masing pihak dengan tujuan memelihara hubungan kerja yang baik dan dinamis antara PTIS dengan pekerja, dalam usaha bersama untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja dan kelangsungan PTIS.
The current Company’s regulations is PTIS Regulations of 2010 - 2012 which contains guidelines for PTIS employees of their rights and obligations of each party in order to maintain a good and dynamic working relationship between PTIS and employees, in a joint effort to improve the welfare of employees and the viability of PTIS.
Saat ini PTIS tidak memiliki Serikat Pekerja. PTIS telah memenuhi kewajiban pembayaran kepada karyawannya dengan memenuhi ketentuan tentang upah minimum propinsi/regional yang berlaku bagi pegawai.
At present PTIS does not posses a union.PTIS has met the payment obligations to its employees with minimum provincial/regional wage provisions for employees.
Dalam hal peningkatan produktivitas kerja, PTIS selalu berusaha untuk menciptakan suasana kerja yang baik dan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, keterampilan serta kemampuan karyawan melalui berbagai seminar, pelatihan, lokakarya atau kursus-kursus tertentu bidang tugasnya masing-masing, baik diadakan di dalam maupun di luar PTIS serta mengadakan kegiatan-kegiatan lain yang dapat diikuti oleh seluruh atau sebagian karyawan.
In terms of increasing labor productivity, PTIS has always tried to create a good working atmosphere and to provide the opportunity for employees to improve their knowledge, insight, skills and abilities of employees through various seminars, trainings, workshops or courses in certain areas of their respective duties, whether held inside or outside PTIS and held other activities that can be followed either by entire or some employees.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
38
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility PTIS memiliki budaya memberikan kontribusi dan berbagi keberhasilan dengan komunitas di seputar lokasi PTIS berada. Budaya Tanggung Jawab Sosial terutama terlihat di lokasi pedesaan di mana PTIS telah mengembangkan pemahaman dan hubungan kerja yang baik dengan masyarakat sekitarnya.
PTIS has a culture to contribute and share the success with the communities surrounding the location of PTIS operational office. The culture of Social Responsibility, especially seen in rural area where PTIS has developed a good understanding and working relationships with the surroundings community.
Saat ini program Tanggung Jawab Sosial telah dilakukan PTIS atas inisiatif tim di lokasi tempat PTIS berada. Sebagai contoh, di Workshop PTIS di Bontang, secara regular menerima beberapa murid SMK setempat untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan selama 3 bulan. Pelatihan ini memberikan perluasan wawasan peserta tentang realitas kerja dan tantangan yang harus dihadapi.
Currently the Social Responsibility program has been conducted at the initiative of PTIS’s team at the location where PTIS is located. For example, in PTIS’ Workshop in Bontang, PTIS regularly receives some of the local vocational school students to perform Field Internship for 3 months. This training provides participants insight into the reality of the expansion work and the challenges to be faced.
Untuk selanjutnya, PTIS akan membentuk komite untuk mengkoordinasikan program ini yang akan diketuai oleh salah seorang Direktur PTIS. Di masa depan, ada rencana untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi setempat untuk membentuk program pelatihan industri untuk magang dalam bentuk interim/liburan dan/atau program untuk melengkapi generasi muda Indonesia dengan keterampilan yang tepat untuk mereka dapat kompetitif di era globalisasi saat ini. Selain itu, karyawan PTIS telah secara aktif melakukan kegiatan donor darah.
Henceforth, PTIS will form a committee to coordinate this program that will be chaired by one of the Directors of PTIS. In the future, there are plans to collaborate with local universities to establish internship programs for industrial training in the form of interim/vacation and/ or program to equip a new generation of Indonesia with the right skills for them to remain competitive in this globalization era. In addition, PTIS’s employees have been actively conducting blood donor activity.
PTIS telah merencanakan untuk mengadakan kegiatan donor darah tahunan untuk mendorong karyawan berpartisipasi dalam aktivitas kemanusiaan. Saat ini PTIS akan terus memberikan kontribusi aktif dalam kegiatan penanggulangan bencana alam di seluruh negeri sebagai bagian dari penggerak Tanggung Jawab Sosial Kesadaran Kemanusiaan.
PTIS has planned to hold annual blood donor activities to encourage employees to participate in humanitarian events. PTIS will continue to contribute actively in disaster prevention activities across the country as part of the driving Humanitarian Awareness Social Responsibility.
MESA (Management & Employees Share Allocation)
MESA (Management & Employees Share Allocation)
Perusahaan mengapresiasi kerja keras, kesetiaan dan kecintaan Karyawan kepada Perusahaan; dan melalui Program Alokasi Saham Bagi Manajemen dan Karyawan (MESA), Perusahaan memberi kesempatan kepada Manajemen dan Karyawan Perusahaan untuk membeli saham Perusahaan dengan harga khusus (harga diskon).
PTIS recognizes the hardwork, loyalty and commitment of its employees. Through the Management & Employees Share Allocation (MESA) program, the management intends to recognized such qualities and efforts through the grant of Company shares at a discounted price to employees.
Program pengalokasian saham ini bertujuan untuk menarik, mempertahankan dan memotivasi Karyawan yang telah memberikan kontribusi bagi pertumbuhan Perusahaan dan memiliki potensi untuk menciptakan dan mendorong pertumbuhan lebih jauh lagi.
It also aims to attract, retain and motivate employees who have contribute to the growth of PTIS and have the potential to make a positive difference to such growth.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
40
Program ini juga memberi kesempatan kepada para Pesertanya untuk secara pribadi turut dalam penyertaan modal, yang dengan demikian menyelaraskan kepentingannya dengan kepentingan para pemegang sahamdalam rangka mencapai tujuan-tujuan berikut ini:
It provides eligible participants an opportunity to have a personal equity interest in PTIS, thereby aligning interest with that of shareholders, to achieve the following objectives:
1. Menarik dan mempertahankan Karyawan berpotensi dan Karyawan Kunci (berprestasi);
1. Attracting potential and retaining key employees;
2. Menghargai dan mengappresiasi kinerja dan layanan yang berkwalitas;
2. Recognizing and rewarding good performance and service;
3. Membangkitkan keinginan berpartisipasi dalam penyertaan modal Perusahaan;
3. Encouraging participation in the equity of PTIS;
4. Memotivasi pencapaian tujuan-tujuan jangka pendek dan pertumbuhan jangka panjang.
4. Motivation towards achievement of short-term objectives and long-term growth.
41
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
Daftar Peralatan PTIS PTIS’ List of Equipment No
Nama Peralatan Name of Equipment
Jenis Asset Asset Type
Kapasitas Capacity
Tahun pembuatan Year of Built
1
STRAITS VENTURE
Floating Crane
63 tons with 40 cbm bucket
2010
2
STRAITS KALIMANTAN
Crane barge dredger
125 Tons with 3.5-4.5m3 bucket
2003
3
INDO PRESTASI 1
Crane barge dredger
165 tons with 140 ft boom
1975
4
INDO PRESTASI 2
Crane barge dredger
125 tons with 3.5-4 m3
1976
5
STB 1
Crane barge dredger
150 Tons with 8m3 coal bucket
1983
6
STB 5
Crane barge dredger
125 tons with 3.5-4.5 m3
1979
7
ST. STEPHEN
Crane barge dredger
125 Tons with 3.5-4.5m3 bucket
1993
8
FORD CRANE
Crawler Crane
5 Ton
1985
9
CRANE American 7260
Crawler Crane
100 tons
1978
10
CRANE P&H-85
Crawler Crane, Piling
85 tons
1979
11
CROCODILE 2
Cutter suction dredger
22” discharged pipe for 300m3/ hour discharge rate
1993
12
BA 9301
Split Hopper Barge
1000 cubic meters
1992
13
BA 9302
Split Hopper Barge
1000 cubic meters
1992
14
CB 25
Hopper Barge
570 cubic meters
1979
15
CB 26
Hopper Barge
570 cubic meters
1979
16
CB 28
Hopper Barge
570 cubic meters
1979
17
CB 29
Hopper Barge
570 cubic meters
1979
18
CB 31
Hopper Barge
570 cubic meters
1991
19
CB 32
Hopper Barge
570 cubic meters
1991
20
CB 33
Hopper Barge
570 cubic meters
1995
43
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
No
Nama Peralatan Name of Equipment
Jenis Asset Asset Type
Kapasitas Capacity
Tahun pembuatan Year of Built
21
CB 34
Hopper Barge
570 cubic meters
1995
22
CB 35
Hopper Barge
570 cubic meters
2003
23
CB 36
Hopper Barge
600 cubic meters
2009
24
CB 37
Hopper Barge
600 cubic meters
2009
25
STRAITS BALIKPAPAN
Tug Boat
2400 HP
2006
26
ZEUS
Tug Boat
2000 HP
2005
27
HARMONY VI
Tug Boat
1880 HP
2010
28
BURONG KAKAK
Tug Boat, Anchor Handling
2 x 520 HP
1979
29
SPT 31
Anchor Handling Tug
2 x 295 HP
1992
30
STRAITS DRAGON
Coal Barge
300FT
2005
31
STRAITS MAHAKAM
Coal Barge
320FT
2006
32
ARIEL
Coal Barge
300 Feet
2005
33
ST. IVES
Flat Top Barge
120 feet
1992
34
SW 18
Worker Boat
350 HP
1980
35
SW 21
Worker Boat
350 HP
1980
36
SW 28
Worker Boat
350 HP
1980
37
STRAITS SEBUKU
Worker Boat
2 x 320 HP
2003
38
STRAITS BONTANG
Sea Truck
2 x 350 HP
2003
39
STRAITS BARITO
LCT
2 x 350 HP
2007
40
BULDOZER Liu Gong, B.180L
Bulldozer
4 cubic meters
2009
41
BULDOZER Caterpillar, D3C
Bulldozer
2 cubic meters
-
42
Wheel Loaden Ling Gong
Loader
4 cubic meters
2009
43
FORKLIFT
Toyota
3 Tons
1988
44
HARTECH GENSET
Workshop Generator
175 KVA
2005
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
44
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan tak luput dari sejumlah risiko yang harus diantisipasi dan dikelola sebaik-baiknya agar kinerja Perseroan dapat terus bekerja secara maksimal. Risiko-risiko tersebut adalah sebagai berikut:
In running the business the Company is subject to a number of risks that must be anticipated and managed as well as possible in order that the performance of the Company can continue to work optimally. These risks are as follows:
Risiko Tidak Diperpanjangnya Kontrak
Risk of No Contract Extension
PTIS melakukan kegiatan usahanya berdasarkan kontrak kerja yang ditandatangani, yang memiliki jangka waktu tertentu serta syarat komersial dan kondisi ter tentu seperti tarif dan jumlah minimum barang yang akan dipindahmuatkan. Walaupun PTIS berkeyakinan memiliki hubungan yang baik dengan pelanggannya, tetapi tidak ada kepastian bahwa para pelanggan tersebut akan terus menggunakan jasa PTIS pada masa yang akan datang. Jika untuk kontrak selanjutnya tidak terjadi kesepakatan antara PTIS dan pelanggan kontrak dapat tidak diperpanjang.
PTIS conducts its business activities based on a signed contract, which has a period of time as well as commercial terms and conditions such as tariffs and the minimum number of items to be transhipped. Although PTIS believes have good relationships with its customers; however there is no assurance that these customers will continue to use PTIS’s services in the future. If there is no mutual agreement between PTIS and the customer for the next contract, the contract cannot be extended.
Jika kontrak kerja tidak diperpanjang atau terjadi pemutusan kontrak kerja dari satu atau beberapa pelanggannya, maka hal tersebut dapat menyebabkan berkurangnya pendapatan dan laba bersih PTIS sehingga berdampak pada kondisi keuangan, operasional dan kinerja usaha PTIS.
If the contract is not renewed or there is a termination of the contract of one or several customers, then it can lead to reduced revenue and net profit, as a result it impacts on the financial and operational condition, and the performance of PTIS’s business.
Risiko Persaingan Usaha
Risk of Business Competition
Persaingan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan usaha PTIS. Persaingan usaha yang dihadapi PTIS meliputi persaingan dalam hal pelayanan, fasilitas kerja dan tarif. Sejalan dengan misi PTIS untuk menjadi perusahaan yang memiliki reputasi dengan tingkat pelayanan berkualitas tinggi, maka untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan biaya yang tinggi pula. Pada kenyataannya di lapangan terdapat beberapa perusahaan pesaing yang menawarkan tarif dan pelayanan yang sangat kompetitif. Persaingan tarif yang sangat kompetitif di antara para pesaing PTIS, dapat berpengaruh terhadap laba bersih dan kinerja PTIS.
Competition is an integral part of PTIS’s business activities. Competition faced by PTIS includes competition in terms of services, work facilities and rates. In line with PTIS’s mission to be a reputable company with high quality service levels if involves high cost to achieve this goal. In actual fact, there are several competitors that offer highly competitive rates and services. The very competitive rate practiced among PTIS’s competitors may affect PTIS’s net income and performance.
Risiko Keterlambatan Atau Kegagalan Pembayaran Bulanan Oleh Pelanggan
Risk of delay payment or monthly payment
PTIS akan menagih sesuai kontrak atas penyelesaian pekerjaan yang telah dilakukannya selama periode
PTIS will bill according to the contract upon completion of the work it has carried out during the period. There is no
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
46
tersebut. Tidak ada jaminan bahwa pelanggan akan membayar tagihan tersebut secara tepat waktu atau bahkan tidak membayar sama sekali. Hal ini dapat mempengaruhi arus kas PTIS.
guarantee that customers will pay the bills on time or even not pay at all. This could affect PTIS’s cash flow.
Risiko Terkait Dengan Sub Kontraktor
Risk Related to Sub Contractors
Untuk membantu dalam pelaksanaan proyek, PTIS umumnya akan menggunakan perusahaan subkontraktor. Kesulitan yang dialami perusahaan sub-kontraktor dalam mendapatkan bahan baku, masalah tenaga kerja, kualitas pengerjaan yang buruk, kerusakan material dan isu-isu manajemen proyek yang akan menimbulkan sengketa antara PTIS dan perusahaan sub-kontraktor, dapat menyebabkan penundaan penyelesaian proyek dan berpotensi meningkatkan biaya konstruksi bagi PTIS sehingga dapat berdampak buruk terhadap kinerja keuangan PTIS.
To assist in project implementation, PTIS usually will use the service of subcontractor companies. Difficulties experienced by sub-contractor companies in obtaining raw materials, labor, poor quality workmanship, material damage and projects management issues that will lead to disputes between PTIS and its sub-contractors, may cause a delay of project completion and potentially increase construction costs for PTIS that may adversely affect PTIS’s financial performance.
Risiko Kenaikan Harga Bahan Bakar
Risk of Fuel Price Increase
Bahan bakar merupakan salah satu komponen utama dalam menentukan tarif jasa yang akan dibebankan oleh PTIS kepada para pelanggannya. Harga bahan bakar sulit untuk diprediksi karena dipengaruhi oleh berbagai faktor di luar kendali PTIS. Walaupun banyak kontrak yang dimiliki PTIS mencantumkan ketentuan untuk membebankan harga bahan bakar kepada pelanggannya, akan tetapi jika terjadi peningkatan harga bahan bakar secara signifikan, maka dapat mempengaruhi kondisi keuangan dan arus kas PTIS
Fuel is one of the major component in determining the tariffs of services to be charged by PTIS to its customers. Fuel prices are difficult to predict since it is driven by various factors beyond the control of PTIS. Although many contracts owned by PTIS contain provisions for imposing fuel prices to its customers, but if fuel prices increase significantly, then it can affect PTIS’s financial condition and cash flows.
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
Risk of Foreign Exchange Currency
Sekitar 99% dari total pendapatan PTIS dalam mata uang Dolar Amerika Serikat, sementara PTIS mengeluarkan biaya operasionalnya dalam mata uang Rupiah, seperti gaji, pembelian solar dan material lokal. Nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah mengalami perubahan setiap saat. PTIS tidak memiliki perjanjian lindung nilai untuk membatasi kerugian dari fluktuasi nilai tukar mata uang, sehingga fluktuasi nilai rupiah yang signifikan terhadap Dolar Amerika Serikat dapat merugikan PTIS dan dapat menurunkan kemampuan PTIS dalam pengeluaran modal kerja.
Approximately 99% of total revenues are in US dollars, while PTIS expends its operational costs in Rupiah, such as salaries, diesel fuel purchase and local materials. The exchange rate of US dollar against Rupiah subjects to change. PTIS has no hedging agreements to reduce losses from currency exchange rate fluctuations, so a significant fluctuation of the Rupiah against the U.S. dollar could harm PTIS and may decrease the ability of PTIS’s working capital expenditures.
47
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
Risiko Tingkat Suku Bunga Pinjaman
Loan Interest Rate Risk
Selain menggunakan modal dari pemegang saham dan dana hasil operasional, PTIS juga menggunakan pinjaman dari bank untuk membeli aset tetapnya. Perubahan kondisi perekonomian dapat mempengaruhi tingkat suku bunga pinjaman yang pada gilirannya akan berdampak pada jumlah pinjaman dan laba bersih PTIS.
In addition to using capital from shareholders and finance of operational results, PTIS also utilizes bank loans to purchase fixed assets. The changes in economic situation may affect the loan interest rate which in turn will impact on the loan amount and the PTIS’s net profit.
Risiko Kehilangan Sumber Daya Manusia
Risk of Loss of Human Resources
Pada saat ini PTIS dikelola oleh manajemen dan karyawan senior yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam bidangnya masing-masing. PTIS berkeyakinan bahwa faktor penting bagi kesuksesan bisnis PTIS adalah kemampuan PTIS untuk menghasilkan dan mempertahankan karyawan yang cakap, berkualitas, dan berpengalaman. Apabila PTIS kehilangan karyawan senior dan tidak mampu merekrut karyawan pengganti yang kompeten, hal ini dapat mengganggu kegiatan usaha PTIS dan akan berdampak negatif kegiatan usaha PTIS dan akan berdampak terhadap penghasilan, laba bersih dan kinerja keuangan PTIS.
At this time PTIS is managed by senior management and employees who have experience and expertise in their respective fields. PTIS believes that an important factor to the success of PTIS’s business is PTIS’s ability to produce and retain skilled employees, qualified, and experienced. If PTIS loses senior staff and employees are not able to recruit a competent replacement, this could disrupt PTIS’s business activities and will adversely impact PTIS’s business activities and will have an impact on income, net income and PTIS’s financial performance.
Risiko Atas Kerusakan Armada Perseroan
The risk of the damage of the Company’s Fleet
Alat kerja utama PTIS mencakup berbagai jenis armada kapal laut. Jika armada mengalami kerusakan di laut akan mengakibatkan timbulnya biaya perbaikan dan hilangnya potensi pendapatan. Jika armada tersebut masih dalam kondisi dikontrak, maka PTIS harus menyewa armada serupa dari pihak ketiga untuk menggantikannya. Nilai sewa armada pengganti tersebut kemungkinan lebih tinggi dari kontrak yang diperoleh PTIS. Hal ini dapat menyebabkan PTIS mengalami kerugian. Selain itu juga PTIS harus membayar biaya perbaikan atas kerusakan armada tersebut dan membayar biaya mobilisasi ke galangan dan kembali ke lokasi setelah selesai perbaikan. Apabila hal ini terjadi, PTIS akan mengalami penurunan pendapatan dan peningkatan beban perbaikan serta berpengaruh negatif terhadap arus kas dan kinerja usaha PTIS.
The main working tool of PTIS includes various types of fleets. If the fleet was damaged at sea, it will result in repair costs and loss of potential revenue. If the fleet is still in its contracted state, then PTIS must hire a similar fleet of a third party to replace it. Rental fleet replacement value may have been higher than the contract value that PTIS obtained. This could lead a loss. In addition, PTIS shall pay the repairing cost of the fleet damage and pay a fee to the shipyard mobilization and return to the location after the repair completion. If this occurs, PTIS will experience a decline in revenue and an increase in repair expenses and negatively affect PTIS’s cash flow and performance.
Risiko Kecelakaan Maritim
Risk of Maritime Accidents
Kegiatan usaha PTIS tidak terlepas dari berbagai risiko kecelakaan maritim yang antara lain disebabkan oleh bencana alam, cuaca buruk, gelombang ombak yang
PTIS’s business activity is inseparable from the risks of maritime accidents which are mostly caused by natural
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
48
sangat tinggi, tabrakan/benturan, karam kapal, kebakaran, kegagalan mekanis, kelalaian manusia, dan tumpahnya muatan dan/atau kebocoran yang mengakibatkan polusi sehingga menyebabkan klaim dari pihak ketiga. Selain itu operasi armada juga dipengaruhi oleh terganggunya bisnis akibat kondisi sosial politik, perselisihan buruh, pemogokan, terorisme, perang, penyusupan barang-barang terlarang pada armada PTIS, perdagangan gelap oleh penyelundup, pembajakan, dan sebab-sebab lainnya. Kejadian-kejadian seperti yang disebutkan di atas berdampak negatif pada kinerja PTIS dan dapat menyebabkan peningkatan pada beban usaha dan penurunan pendapatan. Sedangkan bencana-bencana yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan dapat mempengaruhi reputasi PTIS sebagai pemilik dan operator kapal yang dapat diandalkan dan aman yang pada akhirnya dapat mempengaruhi usaha, kondisi keuangan dan kinerja PTIS.
disasters, bad weather, huge waves and, collision /collisions, shipwrecks, fires, mechanical failures, human negligence, and the spilling of cargo and / or leaks of pollutants that lead to claims of third parties. In addition, fleet operations are also affected by the disruption of business due to political and social conditions, labor disputes, strikes, terrorism, wars, incursions of goods prohibited on PTIS’s fleet, trafficking by smugglers, piracy, and the causes other. Events such as those mentioned above have a negative impact on PTIS’s performance and can lead to an increase in operating expenses and revenue decline. While disasters related to environmental pollution may affect the reputation of PTIS as owner and operator of the vessel that is reliable and safe, which in turn may affect the business, financial condition and performance of PTIS.
Risiko Keterbatasan Pendanaan Untuk Ekspansi Usaha
Risk of Limitations in Financing For Business Expansion
Ekspansi kegiatan usaha PTIS memerlukan pendanaan yang cukup besar, khususnya untuk pembangunan atau membeli unit armada. Ketidakmampuan PTIS untuk memperoleh pendanaan yang memadai dalam kegiatan ekspansi akan membatasi pertumbuhan usaha PTIS, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kemampuan PTIS untuk bersaing. Di samping itu, PTIS di masa
PTIS’s business expansion activities requires substantial funding, particularly for the unit construction or purchase of of the fleet. PTIS’s inability to obtain adequate financing in the expansion activities will limit the growth of PTIS’s business, which in turn could affect PTIS’s ability to compete. In addition, PTIS in the future will seek funding through a loan agreement that may limit PTIS’s cash
49
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
depan akan mencari pendanaan melalui pinjaman yang perjanjiannya dapat membatasi arus kas PTIS dalam membiayai ekspansi, modal kerja atau keperluan lainnya, sehingga dapat berakibat kepada berkurangnya fleksibilitas PTIS dalam melakukan perencanaan kerja dalam menghadapi perkembangan dalam industri.
flow to finance the expansion, working capital or other purposes, consequently it may impact PTIS’s flexibility in planning to deal with the the industry developments.
Risiko Keterlambatan Pengiriman atau Penyelesaian Armada Pesanan Perseroan
Risk of Delay in Delivery or Settlement of the fleet of the Company
Kegiatan ekspansi PTIS akan memerlukan tambahan armada baru. Apabila produsen kapal mengalami keterlambatan dalam pengiriman atau penyelesaian armada tersebut, maka PTIS akan mengalami kerugian berupa hilangnya potensi pendapatan karena tidak dapat memenuhi kontrak, atau adanya kemungkinan dikenakan denda oleh pelanggan, sehingga hal itu dapat mempengaruhi pendapatan dan laba bersih serta kinerja keuangan PTIS.
PTIS’s expansion activities will require additional new fleets. If the ship manufacturer experiences a delay in delivery or completion of the fleet, PTIS will incur a loss of potential revenue since it can not fulfill the contract, or the possibility of fines imposed by the customer, as a result it can affect PTIS’s revenues and net income as well as financial performance.
Risiko Tidak Dapat Memenuhi Aturan Dan Sertifikasi Yang Berlaku
Risk of Inability to Comply with Rules and Certifications
Bidang usaha yang digeluti PTIS merupakan suatu sektor yang secara lingkup nasional dan internasional sangat mengutamakan tingkat keselamatan dan keamanan baik dari sisi teknis, lingkungan, perorangan dan tenaga kerja yang terlibat. Dalam pelaksanaan kegiatannya, terdapat beragam aturan dan sertifikasi yang berlaku untuk menjamin terlaksananya prosedur keselamatan dan keamanan. Ketidakmampuan PTIS untuk memenuhi aturan dan sertifikasi yang berlaku dapat mempengaruhi kemampuan PTIS dalam mendapatkan kontrak kerja sehingga PTIS dapat berpotensi kehilangan pelanggan yang pada akhirnya akan mengurangi pendapatan dan laba bersih PTIS.
PTIS’s line of business is a sector that nationally and internationally highly prioritizes both the safety and security both in terms of technical, environmental, personal and labor involved. In the implementation of its activities, there are various rules and certification policies for ensuring the implementation of safety and security procedures. PTIS’s inability to comply with the rules and certification policies can affect the ability of PTIS to obtain business contracts thus PTIS could potentially lose customers, which in turn would reduce the revenue and net profit.
Risiko Pencabutan Izin Usaha
Risk of License Revocation
Dalam menjalankan usahanya, PTIS mengacu pada peraturan-peraturan yang berlaku berikut segala perizinan yang diwajibkan, baik yang dikeluarkan oleh Departemen Perhubungan Republik Indonesia maupun instansi-instansi lainnya khususnya yang berkaitan dengan pekerjaan konstruksi bawah air. Adanya kegagalan atau kelalaian dalam memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku di Indonesia, memungkinkan penghentian sementara atau pencabutan izin usaha PTIS.
In running the business, PTIS complies with refers to the applicable rules following all required permits, whether issued by the Ministry of Transportation of the Republic of Indonesia or other agencies especially related to underwater construction works. The failure or neglect to fulfill these rules provisions in Indonesia, may leads to PTIS’s business license suspension or revocation.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
50
Risiko Penurunan Nilai Pasar Armada
Risk of Fleet Depreciation in Market Value
Nilai pasar kapal berfluktuasi dan tergantung pada beberapa faktor antara lain umur, spesifikasi dan kondisi armada, kondisi perekonomian pasar yang mempengaruhi industri ini secara umum, persaingan usaha, perubahan harga pembuatan armada baru. Bila terjadi penurunan nilai armada, maka penurunan nilai tersebut dapat berdampak negatif terhadap PTIS, dalam hal :
The vessel’s market value fluctuates and depends on several factors such as age, specification and condition of the fleet, the market economic conditions that affect the industry in general, the business competition, the price change of a new fleet’s construction. When there is a depreciation in the value of the fleet, the impairment can negatively impact PTIS, in terms of:
(i) Kemungkinan tidak terpenuhinya persyaratan rasio keuangan tertentu yang harus dicapai oleh PTIS sesuai dengan ketentuan pinjaman. Bila hal ini terjadi maka PTIS harus menambah aset dengan nilai tertentu untuk menjaga terpenuhinya persyaratan bank dimaksud.
(i) The possibility of non-fulfillment of the requirements of certain financial ratios to be achieved by PTIS in accordance with the provisions of the loan. If it happens then PTIS shall add assets with the certain value to maintain the compliance to the bank in question.
(ii) PTIS akan kesulitan untuk memperoleh pendanaan baru maupun tambahan hutang yang diakibatkan turunnya nilai buku sejalan dengan bertambahnya usia armada tersebut.
(ii) PTIS will be difficult to obtain new financing and additional debt following the deprecition in book value in line with the fleet’s age.
(iii) Apabila PTIS menjual armada tersebut di bawah nilai buku, maka akibatnya PTIS mengakui kerugian atas penurunan nilai dalam laporan laba ruginya; Penurunan nilai pasar armada PTIS
(iii) If PTIS sells the fleet below the book value, consequently, PTIS declares the impairment loss in profit or decline in market value of PTIS’s fleet.
Risiko Perubahan Kebijakan/ Peraturan Pemerintah
Risk of Change of Policy/Government Regulation
Pada umumnya, kegiatan usaha PTIS di bidang usaha pengerukan dan jasa dukungan logistik batu bara dan kegiatan angkat-angkut industri minyak dan gas bumi akan sangat tergantung pada kebijakan Pemerintah Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung serta peraturan dan/ atau perjanjian/ kesepakatan dengan pemerintah negara asing. Pemerintah Indonesia pada suatu waktu tertentu dapat menerbitkan, mengubah dan menerapkan kebijakan baru dalam bidang usaha ini yang menyangkut berbagai aspek seperti perpajakan, diplomatik, keamanan, undang-undang yang berkaitan dengan lingkungan hidup atau sosial yang semuanya itu tidak berada di bawah kendali PTIS. Apabila kebijakan/peraturan tersebut diterapkan, kepatuhan terhadap undang-undang, peraturan, kesepakatan dan perjanjian tersebut mungkin dapat mengakibatkan dampak material terhadap bisnis atau hasil operasi PTIS. Selain itu, gagalnya PTIS untuk menerapkan atau menyesuaikan dengan kebijakan / peraturan pemerintah dapat menyebabkan peningkatan biaya, denda, penalti atau tuntutan hukum di masa datang yang dapat memberikan dampak negatif pada laba usaha dan laba bersih PTIS.
In general, PTIS’s business activities in dredging and coal logistics support services and activities of the transshipment of oil and gas industry will largely depend on the policy of the Government of Indonesia, either directly or indirectly as well as on regulatory and / or contract / agreement with the foreign state. The Indonesian government of at any given time may issue, modify and implement new policies in this business that involves various aspects such as taxation, diplomatic, security, law related to the social and environment which are not under the control of PTIS. If the policy / regulation is applied, the compliance with laws, regulations, agreements and these agreements may result in a material impact of business or PTIS’s results of operations. In addition, PTIS failure to apply or adapt to the policy / regulations may lead to increased costs, fines, penalties or lawsuits in the future which could adversely affect PTIS’s operating profit and net profit.
51
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
Risiko Ketergantungan Terhadap Industri Tambang Batu Bara
Risk of Dependancy of Coal Mining Industry
Salah satu kegiatan utama PTIS adalah jasa dukungan logistik untuk industri batu-bara, yaitu berupa pemindahmuatan batu bara, selain itu juga PTIS memberikan jasa pengerjaan lain yang berhubungan dengan industri batu bara yaitu membuat dan memelihara alur sungai dengan cara pengerukan serta membuat tempat penyimpanan batu baru melalui reklamasi. Dengan demikian peningkatan atau penurunan permintaan akan batu bara akan berdampak pada kinerja usaha PTIS. Penurunan kinerja industri batu bara akan berdampak pada penurunan kinerja PTIS yaitu berupa penurunan pendapatan, laba bersih dan kondisi keuangan PTIS.
One of the PTIS’s main activities is providing logistical support for the coal industry, which coal transshipment, in addition, PTIS also provides other contract services related to the coal industry which is to create and maintain the river channel by dredging and creating stone new storage area through reclamation. Thus the increase or decrease in coal demand will impact PTIS’s business performance. The decrease of the coal industry performance will lead to PTIS’s performance decrease such as revenue, earnings and financial condition.
Risiko Ketergantungan Terhadap Industri Minyak dan Gas Bumi Lepas Pantai
Risk of Dependency on the Offshore Oil and Gas Industry
Kegiatan usaha PTIS juga terkait dengan industri minyak dan gas bumi lepas pantai. Dengan semakin berkembangnya industri eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi dan gas lepas pantai, maka akan semakin bertambah pula aktivitas pemindahan material-material ke atas anjungan di lepas pantai. Semakin banyak anjungan minyak lepas pantai baru yang dibuka, maka kebutuhan akan jasa pengangkutan material akan semakin meningkat, sehingga pendapatan dan kinerja usaha PTIS akan bertambah. Sebaliknya jika industri ini mengalami perlambatan maka hal tersebut akan berdampak negatif pada kinerja keuangan PTIS.
PTIS is also related to the offshore oil and gas industry. With the development of the exploration and exploitation in offshore industry of oil and gas, the material transshipment activity to the offshore platforms will increase. The more new offshore oil platforms are to be opened, the need for material transportation services will increase, as a result PTIS’s income and business performance will increase. Conversely, if the industry is experiencing a slowdown, it will have a negative impact on PTIS’s financial performance.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
52
Keberhasilan mencatatkan IPO perusahaan IPO listing of the company
Peluncuran kapal angkut batubara terbaru “Straits Venture” The launching of latest flagship coal transshipper “Straits Venture”
Ditandatangani kontrak pengangkutan batubara dengan Perusahaan Batu Bara Terbesar di Indonesia The signing of the coal transshipment contract with Large Coal Company in Indonesia
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
54
Penghargaan Award & Testimonial International Bussines & Company Award 2009
PTBA’s Project Manager Testimonial on Indostraits (2012)
The Mahakam Award 2009
PT Indominco Mandiri’s Testimonial on Indostraits (2007)
ISO 9001 - 2008
Safety Award from Rekayasa (March 2011)
Safety Performance Recognition from TOTAL (2003)
55
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
Kinerja Keuangan Pendapatan
Financial Performance Income
Walaupun di sektor engineering kelautan mengalami penurunan tetapi di sektor logistik mengalami kenaikan, sehingga pendapatan PTIS di tahun 2011 meningkat USD 0,030 Juta menjadi USD 42,39 Juta, kenaikan tersebut terkait dengan mulai dioperasikannya kapal-kapal angkut “Straits Venture” pada bulan Juni 2011 yang menyumbang pendapatan sekitar USD 5,419 Juta.
Although the marine engineering sector has decreased following the completion of the coal loading project with JMB (Jembayan Muarabara), the 2011 Company’s revenue raised by USD 0.030 million, to USD 42.39 million, compared to USD 42.39 million of last year, due to the growth in logistic sector related with the commencement in operation of Crane Loader “Straits Venture” in June 2011, which contributed some USD 5.419 million in revenue.
Beban Pokok Pendapatan
Cost of Revenue
Secara keseluruhan, beban pokok pendapatan PTIS di tahun 2011 meningkat sebesar USD 2,42 juta atau 7,6 % menjadi USD 34,00 juta dibandingkan USD 31,58 juta di tahun 2010. Besarnya angka peningkatan disebabkan adanya kenaikan penyusutan nilai barang, meningkatnya biaya bahan bakar, serta kenaikan upah kuli angkut pelabuhan.
Overall, PTIS’s cost of revenues in 2011 increased by USD 2.42 million or 7.6 % to USD 34.00 million, compared to USD 31.58 million of 2010. The increase was due to the increase in depreciation of the equipment, the rising cost of fuel, as well as stevedore’s wage.
Laba Kotor
Gross Profit
Tingginya peningkatan beban pokok pendapatan secara signifikan dari depresiasi asset tetap telah mempengaruhi perolehan laba kotor perusahaan sebesar USD 8,39 juta, penurunan USD 2,39 juta atau 22 % dibandingkan dengan laba tahun lalu sebesar USD 10,78 juta.
The considerable increase of PTIS’s cost of revenues affected PTIS’s gross profit as well by USD 8.39 million, from fix asset depreciation a reduction of USD 2.39 million or 22 % compared to last year’s revenue by USD 10.78 million.
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban usaha PTIS di tahun 2011 menurun menjadi sebesar USD 3,88 juta, atau turun 32,8% sebesar USD 1,89 juta dibandingkan USD 5,77 juta terkait dengan menurunnya biaya jasa teknis secara signifikan, walaupun beban bunga dan pinjaman valuta asing mengalami kenaikan.
PTIS’s operating expenses in 2011, decreased by USD 1.89 million or 32.8% to USD 3.88 million compared to 5.77 million of 2010 due to a reduction in technical service fee considerably despite the rise in interest expense and foreign exchange loan.
Laba Usaha
Operating Income
Laba usaha PTIS pun menurun 10,02 % atau USD 0,51 juta hingga mencapai USD 4,50 juta dibandingkan tahun 2010 yang sebesar USD 5,01 juta. Turunnya laba usaha ini disebabkan oleh adanya sejumlah kenaikan biaya langsung, walaupun ada perpanjangan masa pembayaran dan penurunan beban usaha.
Operating profit lowered 10.02% or by USD 0.51 million to USD 4.50 million compared to USD 5.01 million of 2010. The reduction in operating profit was due to the increase of direct costs, even though it was mitigated by extension of cash payment period and a reduction in operating expenses.
57
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
Laba Bersih
Net Income
Menurunnya laba usaha berdampak pada laba bersih yang menurun sebesar USD 1 juta atau 22,87 % menjadi USD 3,35 juta di tahun 2011 dari USD 4,35 juta di tahun 2010.
The decrease in operating income drove the decrease of net income totalled USD 1 million or 22.87 %, to USD 3.35 million in 2011 from USD 4.35 million in 2010.
Aset
Assets
Aset PTIS per 31 Desember 2011 mengalami meningkat menjadi USD 60,27 juta atau meningkat 8,44 % atau sebesar USD 4,69 juta dibandingkan USD 55,57 juta di tahun 2010. Hal ini mayoritas disebabkan karena kenaikan aset tetap perusahaan.
PTIS’s total assets as of December 31, 2011 has increased to USD 60.27 million or a 8.44 % increase by USD 4.69 million from USD 55.57 million of 2010. That was due to an increase in mostly fixed assets of the company.
Kewajiban
Liabilities
Kewajiban PTIS menurun sebesar USD 6,48 juta atau 26,6 % dari USD 24,31 juta di tahun 2010, menjadi USD 17,84 juta di tahun 2011 yang mayoritas disebabkan penurunan beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain.
The Company’s liabilities decreased USD 6.48 million or 26,6% from USD 24.31 million in 2010 to USD 17.84 in 2011, which were mostly resulted from the decrease of deceived expenses and other payables.
Ekuitas
Equity
Jumlah ekuitas di tahun 2011, meningkat sebesar USD 11,7 juta atau 35,72 % dari tahun sebelumnya USD 31,26 juta menjadi USD 42,43 juta di tahun 2011. Peningkatan ekuitas ini terjadi karena adanya penawaran perdana di BEI, meningkatnya laba ditahan, dan adanya surplus pada modal disetor, dan lain-lain.
Shareholders’ equity augmented by USD 11.17 million or 35,72 % from USD 31.26 million of the previous year to USD 42.43 million in 2011. The increase in equity was due to the initial offering on the Stock Exchange, increasing retained earnings, and the surplus on the Additional paid in capital
Likuiditas
Liquidity
Pada tanggal 31 Desember 2011 rasio likuiditas PTIS sebesar 2X atau mengalami peningkatan dibandingkan akhir tahun 2010 yang mencapai 1,42X. Rasio tersebut menggambarkan tingginya tingkat likuiditas PTIS dalam memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya.
As of 31 December 2011, PTIS’s liquidity ratio recorded 2X an increase from year-end period of 2010 that was 1.42X. The ratio reflected the high level of PTIS’s liquidity in fulfilling all its current liabilities.
Solvabilitas
Solvency
Solvabilitas PTIS per tanggal 31 Desember 2011 mengalami peningkatan menjadi sebesar 0,42X dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 0,78 X.
Company’s solvency ratio as of 31 December 2011 increased to 0.42X compared to 0.78 X of 2010.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
58
Imbal Hasil Ekuitas
Return on Equity
Imbal Hasil Ekuitas PTIS untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 berjumlah sebesar 7,9%, menurun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 13,91%. Walaupun ada peningkatan jumlah nominal ekuitas, namun terjadi penurunan dalam Imbal Hasil karena secara nominal penerimaan PTIS mengalami penurunan Laba Bersih dari USD 4,35 juta menjadi USD 3,35 juta.
PTIS’s Return on Equity for the year ended 31 December 2011 was 7.9%, a decline compared to previous year which was 13.91%, Despite an increase of equity, the return on equity declined due to the decrease of net profit’s from USD 4.35 million to USD 3.35 million.
Imbal Hasil Investasi
Return on Investment
Imbal Hasil Investasi PTIS per 31 Desember 2011 sebesar 5,57% sedangkan tahun sebelumnya mencapai 7,83% Hal ini disebabkan karena tingkat peningkatan Total Aset yang lebih tinggi daripada peningkatan laba bersih.
PTIS’s Return on Investment for the year ended 31 December 2011 was 5.57% compared from previous year’s figure that recorded 7.83% This is due to the faster growth rate of total assets compared to that of net profit’s.
59
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
Prospek Usaha Business Prospects Usaha dan prospek keuangan PTIS dipengaruhi oleh keadaan ekonomi di Indonesia. Selain itu fundamental ekonomi yang sehat, ditunjang kekayaan sumber daya alam, basis demografi yang dinamis serta serta berkembangnya pasar domestik memberikan dampak positif pada iklim investasi di Indonesia dan pengaruh Indonesia terhadap ekonomi global, seperti yang tertuang dalam publikasi BKPM 11 Mei 2011 sebagai berikut:
Business and financial prospects of PTIS is affected by the Indonesia’s economic situation. Moreover, the good economic fundamentals, supported by a wealth of natural resources, a dynamic demographic database and the development of the domestic market have a positive impact on climate investment in Indonesia and on the Indonesia’s influence on the global economy, as written in the publication of BKPM May 11, 2011 as follows:
Fundamental ekonomi yang baik
Good economy fundamentals
•
Dengan PDB sekitar Rp550 miliar pada tahun 2009, Indonesia adalah salah satu dari tiga ekonomi terbesar di dunia (bersama dengan Cina dan India) yang telah memiliki pertumbuhan ekonomi yang signifikan di tengah krisis keuangan global
•
With a GDP of about Rp550 billion in 2009, Indonesia is one of three largest economy in the world (along with China and India) who has had a growth significant economies amid the global financial crisis
• •
Mendapatkan Peringkat 1 dari Standard and Poor sebagai negara dengan keseimbangan fiskal terbaik di Asia Pasifik
Obtain 1 rating of Standard and Poor as the country with the best fiscal balance in Asia Pacific
• •
Pada bulan Januari 2010, Fitch Ratings Indonesia`s menaikkan peringkat kredit menjadi BB +dengan outlook stabil, menempatkan Indonesia hanya satu tingkat di bawah investment grade
In January 2010, Fitch Ratings raised Indonesia’s credit rating to BB + with stable outlook, putting Indonesia only one level below investment grade:
•
Meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia
•
Increase the investors’ confidence to invest in Indonesia
•
83% total utang / PDB pada tahun 2001 berkurang menjadi 29% pada akhir tahun 2009
•
83% of total debt / GDP in 2001 was reduced to 29% by the end of 2009
•
Terdaftar sebagai salah satu dari 10 tujuan utama yang paling menarik untuk investasi langsung asing (FDP) sesuai UNCTAD World `s Prospek Investasi Survey
•
Listed as one of 10 main objectives the most attractive for foreign direct investment (FDP) according to UNCTAD’s World Investment Prospects Survey
•
Nominal PDB per-modal diharapkan tumbuh sebanyak empat kali lipat pada tahun 2020 menurut Standard Chartered.
•
Nominal GDP per capital is expected to grow fourfold by 2020 according to Standard Chartered.
61
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
Iklim investasi yang kondusif
Favorable investment climate
•
Pembaharuan peraturan investasi menawarkan perlakuan yang sama kepada semua investor dan memungkinkan untuk repatriasi modal secara leluasa
•
The renewal of investment regulation offers equal treatments to all investors and allows free capital repatriation
•
Reformasi yang baru, termasuk pembentukan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) dan satu jendela nasional untuk investasi (SPIPISE), meningkatkan koordinasi investasi dan fasilitasi
•
Recent reforms, including the establishment of one stop services (OSS) and One National Window for Investment (SPIPISE), improving the investment coordination and facilitation.
•
Listed as one of the ten countries that have improved the protection for investors according to the IFC’s 2010 Doing Business report.
•
Terdaftar sebagai salah satu dari sepuluh negara yang telah memperbaiki perlindungan terhadap investor menurut Laporan Doing Business 2010 oleh IFC
Sumberdaya alam yang berlimpah
Abundant natural resources
•
Terkenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, dilihat sebagai lebih menarik dari Afrika Selatan, Australia dan Kanada dalam hal prospectivity mineral menurut Pricewaterhouse Coopers
•
Well known as a country that is rich in natural resources, considered as more attractive than South Africa, Australia and Canada in terms of mineral prospectivity according to Pricewaterhouse Coopers
•
Potensi Pengembangan yang besar, khususnya di bidang energi yang dapat diperbaharui
•
The large development potential, especially in renewable energy
Profil demografis yang dinamis
Dynamic demographic profile
•
Dari 240 juta orang di Indonesia, lebih dari 50% penduduknya di bawah usia 29 tahun
•
Out of 240 million people of Indonesia, more than 50% of the population under 29 years old
•
Rekening pengeluaran Pendidikan sebesar 16% dari total pengeluaran pemerintah, lebih tinggi daripada sektor lain, dan lulusan Universitas dilatih di bidang teknis seperti keuangan dan ekonomi (28%) atau sipil dan teknik (27,5%)
•
The education expense is by 16% of total government’s expenditures, higher than other sectors, and the University graduates are trained in technical fields such as finance and economy (28%) or civil and engineering (27.5%)
•
Biaya tenaga kerja relatif yang rendah, bahkan dibandingkan dengan China dan India yang selama ini menjadi pilihan utama dalam berinvestasi
•
Labor costs are relatively low, even compared to China and India which have been the main choice in investing
Pasar domestik yang berkembang
Growing domestic market
•
Sektor jasa telah tumbuh lebih dari 16 persen selama periode 1998-2009
•
The service sector has grown more than 16 % over the period 1998-2009
•
Konsumsi swasta mencakup 70% dari total PDB dan telah meningkat sebesar 5,3% pada tahun 2008
•
The private consumption covered 70% of total GDP and has already increased by 5.3% in 2008
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
62
•
Memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, lebih dari 50% dari 240 juta penduduk hidup di daerah perkotaan dan mengadopsi gaya hidup modern
•
Having the largest population no-4 in the world, more than 50% of 240 million of Indonesian population live in urban areas and adopt a modern lifestyle
•
Indeks keyakinan konsumen meningkat
•
The consumer confidence index rise
Pengaruh global yang berkembang
Growing global influence
•
Sebagai anggota terkemuka ASEAN, Indonesia telah membentuk pendekatan integratif terhadap negara-negara ASEAN lainnya dalam bidang keamanan, perdagangan dan akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015
•
As the leading member of ASEAN, Indonesia has established an integrative approach to other ASEAN countries in security, trade and will become an integral part of the ASEAN Economic Community by 2015
•
Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota G-20, pengelompokan global terbaru untuk kebijakan ekonomi transnasional
•
Indonesia is the only country in Southeast Asia country that becomes the member of the G-20, Recent global grouping for transnational economic policy
•
Standard Chartered melihat Indonesia akan dimasukan menjadi anggota G-7 pada tahun 2040, dengan ketentuan bahwa potensi pertumbuhan yang dimiliki tercapai pada tahun 2012, sehingga ekonomi Indonesia akan berada di depan Korea Selatan pada tahun 2016 dan Jepang pada tahun 2024
•
Standard Chartered views Indonesia will become the G-7 member by 2040, with condition that have growth potential reached in 2012, so that Indonesia’s economy will exceed South Korea in 2016 and Japan in 2024
•
Muncul sebagai pemain kunci pada isu-isu kebijakan lintas-sektor seperti perubahan iklim, yang berdampak langsung dan tidak langsung terhadap keputusan bisnis dan investasi
•
Emerging as a key player on issues of cross-sectoral policies such as climate change, which impact directly and indirectly to the business and investment decisions
Manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa pertumbuhan kegiatan konstruksi di sektor infrastruktur, utilitas dan kelembagaan, industri, komersial dan perumahan akan terus meningkat, memberikan peluang pertumbuhan bagi Perseroan.
Company management believes that the growth in construction activity in infrastructure, utilities and institutional, industrial, commercial and residential will continue to increase, providing growth opportunities for the Company.
Secara khusus, manajemen Perseroan berpendapat bahwa Perseroan berada pada posisi yang baik untuk mendapatkan keuntungan dari prospek berikut: • Adanya peningkatan permintaan untuk layanan berkualitas tinggi yang terintegrasi dan berskala besar dalam bidang konstruksi sipil kelautan, dukungan logistik dan transshipment batubara, yang didorong oleh peningkatan aktivitas perekonomian domestik;
In particular, the Company’s management believes that the Company is well positioned to benefit from the following prospects: • There is an increasing demand for high quality and large-scale integrated service in civil construction, marine, logistics support and transshipment of coal, driven by increased domestic economic activity;
63
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
•
Lanjutan peningkatan permintaan untuk layanan berkualitas tinggi yang terintegrasi dan berskala besar dengan menghormati berbagai pekerjaan teknik sipil kelautan, dukungan logistik dan transshipment batubara karena kedua kegiatan ekonomi internasional dan tren investasi;
•
The continued increase in demand for high quality and large-scale integrated service with respect to a variety of marine civil engineering works, logistical support and coal transshipment due to the activities of international economic and investment trends;
•
Permintaan untuk infrastruktur utilitas seperti pembangkit listrik, dermaga, asupan air laut danpekerjaan rekayasa lainnya baik dari sektor swasta dalam dan luar negeri, dan sektor publik disebabkan oleh peningkatan permintaan fasilitas seperti di Indonesia;
•
The demand for the utility infrastructure such as power plants, jetties, sea water intake and other engineering work both in the domestic and abroad private sector and the public sector due to the increased demand for such facilities in Indonesia;
•
Lanjutan peningkatan permintaan untuk kegiatan industri yang membutuhkan batubara sebagai tenaga listrik, bukan minyak, terutama dari produsen, karena meningkatnya kegiatan manufaktur didorong oleh peningkatan kegiatan ekonomi dan upaya Pemerintah untuk menarik investasi asing di Indonesia; dan
•
Continued increase in demand for industrial activities that require coal as electricity, not oil, primarily from manufacturers, since the growth of manufacturing activity is driven by increased economic activity and government efforts to attract foreign investment in Indonesia;
•
Peningkatan dalam permintaan untuk pembangunan infrastruktur proyek di luar Kalimantan baik dari sektor swasta dan publik, akibat peningkatan kegiatan ekonomi di luar Kalimantan sesuai dengan peralihan ke otonomi daerah. Perseroan yakin memiliki posisi yang baik untuk memperoleh proyek-proyek potensial terutama karena ada sejumlah kontraktor yang berpengalaman dan pengangkut batu bara di daerah tersebut.
•
The increase in demand for infrastructure development projects outside Kalimantan both private and public sectors, due to increased economic activity outside of Kalimantan in accordance with the shifting to regional autonomy. The Company believes it has a good position to obtain such potential projects, mainly because there are a number of experienced contractors and coal transshipment in the area.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
64
Dewan Komisaris dan Direksi PT Indo Straits Tbk bertanggung jawab penuh atas semua informasi yang dimuat dalam Laporan Tahunan 2011 ini.
This Annual Report for the year 2011 including other information related to the contents thereof, is under full responsibility of the Board of Commissioners and Directors of PT Indo Straits Tbk.
Sebagai pembanding Laporan Keuangan tahun 2011 telah disajikan kembali dan telah diaudit sesuai dengan Audit Report tertanggal 3 April 2012.
As for year-on-year comparison, the Annual Financial Report of the year 2011 has been reinstated and audited accordingly, dated 3 April 2012.
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011
66
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 1/1 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
2011
Catatan/ Notes
2010*)
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga Piutang usaha belum difakturkan - Pihak ketiga Piutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak berelasi Persediaan Pembayaran di muka Pajak dibayar di muka Aset lancar lain-lain Jumlah aset lancar
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties -
5,738,373
2d,6
6,566,060
4,708,478
2e,2s,7
4,679,172
4,482,365
2s,8
5,447,292
121,992 1,125,632 788,454 129,644 10,072 415,872
9 2w,9,27a 2i,10
317,717 1,125,055 290,126 369,882 401,872
Unbilled receivables Third parties Other receivables Third parties Related party Inventories Prepayments Prepaid taxes Other current assets
19,197,176
Total current assets
35,870,649 504,922
NON-CURRENT ASSETS Property, plant and equipment, net of accumulated depreciation of US$6,443,535 in 2011 and (2010: US$3,501,503) Goodwill Deferred tax assets
2r,26a 11
17,520,882
ASET TIDAK LANCAR Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah AS$6.443.535 di tahun 2011 (2010: AS$3.501.503) Goodwill Aset pajak tangguhan
41,990,710 324,280 431,183
Jumlah aset tidak lancar
42,746,173
36,375,571
Total non-current assets
JUMLAH ASET
60,267,055
55,572,747
TOTAL ASSETS
2j,12 5 2r,26d
*) Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 bukan merupakan laporan ‘keuangan konsolidasian karena tidak mencakup laporan ‘keuangan entitas anak yang baru diakuisisi sejak September 2011 (lihat Catatan 5)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
*) The financial statements for the year ended 31 December 2010 were not the consolidated financial statements since they did not cover the financial statements of the subsidiary which was just acquired in September 2011 (see Note 5)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 1/2 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars) 2011
Catatan/ Notes
2010*)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LANCAR Utang usaha - Pihak ketiga Beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain Utang pajak Pinjaman bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Penyisihan lancar lain-lain
2,393,762
2m,13
2,224,806
2,137,304 244,451
14 2r,26b
8,004,357 634,434
CURRENT LIABILITIES Trade payables Third parties Accrued expenses and other payables Taxes payable
4,000,000 -
2n,15,28a 17
2,440,456 182,108
Current maturities of long-term bank loans Other current provisions
Jumlah liabilitas lancar
8,775,517
13,486,161
Total current liabilities
LIABILITAS TIDAK LANCAR Pinjaman bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Penyisihan tidak lancar lain-lain Penyisihan imbalan kerja karyawan Jumlah liabilitas tidak lancar JUMLAH LIABILITAS
NON-CURRENT LIABILITIES
8,543,333
2n,15,28a
10,409,657
Long-term bank loans, net of current maturities
61,016
17
61,016
460,000
2q,16
355,217
Other non-current provisions Provision for employee benefits
9,064,349
10,825,890
Total non-current liabilities
17,839,866
24,312,051
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS Modal saham – modal dasar 1.800.661.200 lembar tahun 2011 dan 2010, ditempatkan dan disetor penuh 550.165.300 lembar tahun 2011 (2010: 450.165.300 lembar), dengan nilai nominal Rp100 per saham tahun 2011 dan 2010 7,081,921 Tambahan modal disetor 9,305,850 Surplus revaluasi 10,705,595 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan (168,566) Laba ditahan - Dicadangkan – cadangan umum 310,000 - Tidak dicadangkan 15,188,534
18 19 12
5,910,000 11,999,646 -
20
210,000 13,141,050
EQUITY Share capital – authorised 1,800,661,200 shares in 2011 and 2010, issued and fully paid 550,165,300 shares in 2011 (2010: 450,165,300 shares), with par value of Rp100 per share in 2011 and 2010 Additional paid-in-capital Revaluation surplus Exchange difference due to financial statement translation Retained earnings Appropriated – general reserve Unappropriated -
42,423,334
31,260,696
3,855
-
Non-controlling interest
Jumlah ekuitas
42,427,189
31,260,696
Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
60,267,055
55,572,747
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Kepentingan non-pengendali
*) Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 bukan merupakan laporan ‘keuangan konsolidasian karena tidak mencakup laporan ‘keuangan entitas anak yang baru diakuisisi sejak September 2011 (lihat Catatan 5)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
*) The financial statements for the year ended 31 December 2010 were not the consolidated financial statements since they did not cover the financial statements of the subsidiary which was just acquired in September 2011 (see Note 5)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 2/1 Schedule LAPORAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS) Catatan/ Notes
2011 Pendapatan Beban pokok pendapatan LABA BRUTO BEBAN USAHA Beban penjualan dan pemasaran Beban umum dan administrasi Penghasilan keuangan Beban keuangan kepada - Pihak ketiga Penurunan penyisihan penurunan nilai piutang (Rugi)/laba selisih kurs, bersih Penalti dan denda keterlambatan Lain-lain, bersih LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN, BERSIH LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
2010*)
42,390,161
2s,21
42,360,086
(34,004,945)
22
(31,583,223)
8,385,216
10,776,863
(156,513)
(113,866)
(3,723,825) 94,746
23
(688,535)
(5,656,246) 32,884 (12,044)
-
7
187,914
PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA BERSIH YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
Cost of revenue GROSS PROFIT OPERATING EXPENSES Selling and marketing expenses General and administrative expenses Finance income Finance expense to Third party Decrease of provision for impairment of receivables Foreign exchange (loss)/ gain, net
(113,733)
157,263
(58) 467,464
(39,670) 203,289
Penalty and late charges Others, net
5,536,387
PROFIT BEFORE INCOME TAX
(1,186,968)
INCOME TAX EXPENSE, NET
4,264,762
(910,042)
26c
3,354,720
4,349,419
NET PROFIT THE YEAR
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Loss of foreign currency translation on financial statements
4,349,419
COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
3,353,433 1,287
4,349,419 -
NET PROFIT ATTRIBUTABLE TO’’’ Owners of the parent Non-controlling interest
3,354,720
4,349,419
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Rugi selisih kurs penjabaran laporan keuangan
Revenue
(168,228)
3,186,492
*) Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 bukan merupakan laporan ‘keuangan konsolidasian karena tidak mencakup laporan ‘keuangan entitas anak yang baru diakuisisi sejak September 2011 (lihat Catatan 5)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
*) The financial statements for the year ended 31 December 2010 were not the consolidated financial statements since they did not cover the financial statements of the subsidiary which was just acquired in September 2011 (see Note 5)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 2/2 Schedule LAPORAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2011
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
Catatan/ Notes
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2010*)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO 3,184,867 1,625
4,349,419 -
3,186,492
4,349,419
0.007
*) Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 bukan merupakan laporan ‘keuangan konsolidasian karena tidak mencakup laporan ‘keuangan entitas anak yang baru diakuisisi sejak September 2011 (lihat Catatan 5)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
25
0.091
Owners of the parent Non-controlling interest
BASIC EARNINGS PER SHARE
*) The financial statements for the year ended 31 December 2010 were not the consolidated financial statements since they did not cover the financial statements of the subsidiary which was just acquired in September 2011 (see Note 5)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 3 Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
Catatan/ Notes Saldo pada 1 Januari 2010
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
Yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to owners of the parent Selisih kurs karena penjabaran Modal saham laporan ditempatkan keuangan/ dan disetor Exchange Laba ditahan/Retained earnings penuh/ Tambahan Surplus difference to Issued and modal disetor/ revaluasi/ financial Belum fully paid Additional Revaluation statements Dicadangkan/ dicadangkan/ s hare capital in capital surplus translation Appropriated Unappropriated
Kepentingan nonpengendali/ N on-controlling interest
Jumlah/ Total
Jumlah ekuitas Total equity
1,050,000
-
-
-
210,000
8,791,631
10,051,631
-
10,051,631
Balance as at 1 January 2010
-
4,860,000
-
4,860,000
Issuance of new shares
Penerbitan saham baru
18
4,860,000
-
-
-
-
Surplus revaluasi
12
-
-
11,999,646
-
-
-
11,999,646
-
11,999,646
Revaluation surplus
-
-
-
-
-
4,349,419
4,349,419
-
4,349,419
Net income for the year
5,910,000
-
11,999,646
-
210,000
13,141,050
31,260,696
-
31,260,696
Balance as at 31 December 2010
18
-
-
-
-
100,000
(100,000)
-
18
-
-
-
-
-
(2,500,000)
1b 1b
1,171,921 -
9,961,327 (655,477)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3,353,433
12
-
-
-
1,294,051
5
-
-
-
-
-
-
2,230
2,230
Exchange difference due to financial statements translation Depreciation transfer Non-controlling interest arising from business combination
7,081,921
9,305,850
10,705,595
310,000
15,188,534
42,423,334
3,85 5
42,427,189
Balance as at 31 December 2011
Laba bersih tahun berjalan Saldo pada 31 Desember 2010 Laba ditahan yang dicadangkan Pembayaran dividen tunai Penawaran Umum Saham Perdana Biaya emisi saham Laba bersih tahun berjalan Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Pemindahan penyusutan Kepentingan non-pengendali yang timbul dari kombinasi bisnis Saldo pada 31 Desember 2011
(1,294,051)
(168,566) -
(1 68,566)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-
-
Retained earning - appropriated
(2,500,000)
-
(2,500,000)
Cash dividends
11,133,248 (655,477)
-
11,133,248 (655,477)
Initial Public Offering Share issuance cost
3,353,433
(168,566) -
1,287
338 -
3,354,720
(168,228) -
Net income for the year
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 4/1 Schedule LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars) 2011
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada kontraktor dan pemasok Pembayaran kepada direksi dan karyawan Penerimaan bunga Penerimaan dari pencairan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Pembayaran untuk pajak penghasilan badan Penempatan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Penerimaan/(pembayaran) lain-lain Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
2010*)
43,325,782
40,479,271
(34,507,141)
(36,142,247)
(2,736,861) 94,746
(3,045,987) 32,884
-
1,001,083
(898,397)
(942,733)
14,000 373,795
(401,872) (463,281)
5,665,924
517,118
Arus kas dari aktivitas investasi Perolehan aset tetap Pembelian anak perusahaan Perolehan kas dari pelepasan aset tetap Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan dari penawaran umum saham perdana Penerimaan dari penerbitan saham baru Pembayaran biaya emisi saham Perolehan kas dari pinjaman bank jangka panjang Pembayaran pinjaman kepada bank fasilitas jangka pendek Pembayaran program Alokasi Saham Manajemen dan Karyawan (“MESA”) Pembayaran dividen Pembayaran bunga pinjaman Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan (Penurunan)/kenaikan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal tahun
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Kas dan setara kas pada akhir tahun
(10,843,895) (1,401,966) -
(12,245,861)
11,133,247 (655,476)
(14,739,350) 9,315
(14,730,035)
4,860,000 -
8,486,129
12,850,113
(8,809,574)
-
(925,901) (2,500,000) (866,324) 5,862,102
(717,835)
6,566,060
(116,832)
Cash flows from operating activities Receipts from customers Payments to contractors and suppliers Payments to directors and employees Receipts of interest Receipts of clearance of restricted time deposits Payments for corporate income taxes Placement of restricted time deposits Other receipt/(payments) Net cash flows provided from operating activities Cash flows from investing activities Acquisitions of property, plant and equipment Purchase of subsidiary Proceeds from disposals of property, plant and equipment Net cash flows used in investing activities Cash flows from financing activities Proceeds from Initial Public Offering Proceeds from issuance of new shares Payment of share issuance cost Proceeds from long-term bank loans Settlement of short-term bank loan Employees Stock Allocation program (“MESA”) Dividend paid Payment of loan interest
17,593,281
Net cash flows provided from financing activities
3,380,364
Net (decrease)/increase in cash and cash equivalents
3,185,696
Cash and cash equivalents at the beginning of the year
Exchange difference due to (109,852) 5,738,373
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
- financial statements translation 6,566,060
Cash and cash equivalents at the end of the year
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 4/2 Schedule LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars) 2011
2010*)
11,999,646
Non-cash transactions of financing and investing activities: Increase in property, plant and equipment due to revaluation surplus
3,887,415
Acquisition of property, plant and equipment credited to liability account Accrued expenses -
-
1,022,778
Increase in other receivables due to disposal of property, plant and equipment
61,111
-
Borrowing cost credited to liability account
137,960
Capitalisation of borrowing costs to property, plant and equipment
Transaksi non-kas aktivitas pendanaan dan investasi: Kenaikan aset tetap oleh karena surplus revaluasi
-
Penambahan aset tetap dengan mengkredit akun liabilitas - Beban yang masih harus dibayar
-
Kenaikan piutang lain-lain oleh karena penjualan aset tetap Biaya pinjaman dengan mengkredit akun liabilitas
Kapitalisasi biaya pinjaman ke aset tetap
193,683
*) Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 bukan merupakan laporan ‘keuangan konsolidasian karena tidak mencakup laporan ‘keuangan entitas anak yang baru diakuisisi sejak September 2011 (lihat Catatan 5)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
*) The financial statements for the year ended 31 December 2010 were not the consolidated financial statements since they did not cover the financial statements of the subsidiary which was just acquired in September 2011 (see Note 5)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/1 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
UMUM a.
1.
Pendirian lainnya
perusahaan
dan
informasi
GENERAL a.
Establishment of the Company and other confirmation
PT Indo Straits (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akte Notaris No. 319 tertanggal 21 Januari 1985 yang dibuat di hadapan Ridwan, S.H., notaris di Jakarta, yang kemudian diperbaiki dengan Akte Notaris No. 233 tertanggal 14 Mei 1985 yang dibuat di hadapan Ridwan, S.H. Akte Notaris tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-3398HT.01.01.TH.85 tertanggal 4 Juni 1985 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 56 tertanggal 12 Juli 1985, Tambahan No. 941/1985.
PT Indo Straits (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 319 of Ridwan, S.H., a notary in Jakarta, dated 21 January 1985, which was subsequently updated by Notarial Deed No. 233 of Ridwan, S.H. dated 14 May 1985. This Notarial Deed has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decree No. C2-3398HT.01.01.TH.85 dated 4 June 1985 and announced in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 56 dated 12 July 1985, Supplement 941/1985.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir tercantum dalam; (i) Akte Notaris No. 4 tertanggal 20 September 2011 yang dibuat di hadapan Dewi Sukardi S.H., Mkn., notaris di Tangerang, yang mengesahkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang diadakan pada tanggal 29 Agustus 2011, mengenai persetujuan para pemegang saham atas peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor setelah Penawaran Umum Perdana selesai (Catatan 1b). Akte Notaris tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.1031001 Tahun 2011 tertanggal 29 September 2011.
The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was based on; (i) Notarial Deed No. 4 of Dewi Sukardi S.H., Mkn., a notary in Tangerang, dated 20 September 2011, which legalised the decisions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company held on 29 August 2011, pertaining of the approval of shareholders due to changes in issued and paid-up capital after Initial Public Offering (Note 1b). This Notarial Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHU-AH.01.10-31001 Tahun 2011 dated 29 September 2011.
(ii)
(ii)
Akte Notaris No. 3 tertanggal 2 Desember 2011 yang dibuat di hadapan Leolin Jayanti, S.H., notaris di Jakarta, yang mengesahkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang diadakan pada tanggal 8 November 2011, mengenai perubahan komposisi Dewan Komisaris. Akte Notaris tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHUAH.01.10-40297 Tahun 2011 tertanggal 12 Desember 2011.
Notarial Deed No. 3 of Leolin Jayanti, S.H., a notary in Jakarta, dated 2 December 2011, which legalised the decisions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company held on 8 November 2011, pertaining of the approval of shareholders due to changes in composition of Board of Commissioners. This Notarial Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHU-AH.01.10-40297 Tahun 2011 dated 12 December 2011.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/2 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian perusahaan lainnya (lanjutan)
dan
informasi
GENERAL (continued) a.
Establishment of the Company and other confirmation (continued)
Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar sebagaimana yang terakhir diubah di atas, kegiatan usaha Perusahaan diperluas meliputi pekerjaan bawah air, pengerukan dan reklamasi, pemasangan pipa dan instalasi untuk keperluan pelayaran; pekerjaan konstruksi pelabuhan, bangunan, pengolahan dan penampungan minyak dan gas, aktivitas pengerukan; pelayanan dukungan logistik untuk industri penambangan dan minyak dan gas; dan perdagangan yang mencakup impor dan ekspor.
In accordance with Article 3 of the latest amended Articles of Association above, the Company’s business scope is expanded to include underwater excavation, dredging and reclamation, pipeline installation for navigational purpose; construction work of ports, buildings, oil and gas processing and storage, dredging activities; logistic support services for mining and oil and gas industries; and trading including import and export.
Kegiatan utama Grup saat ini adalah sebagai penyedia jasa rekayasa kelautan yang terintegrasi dalam bidang pekerjaan konstruksi sipil kelautan bagi perusahaan pertambangan minyak bumi dan gas dan jasa dukungan logistik yaitu berupa dukungan transportasi dan pindah angkut (transshipment) bagi perusahaan penambangan batu bara.
Current main business of the Group is providing integrated marine engineering services in marine civil construction work for oil and gas mining company and logistic support services including the transportation support and transshipment for coal mining company.
Kantor pusat Grup berlokasi di Graha Kirana, lantai 15, Jalan Yos Sudarso Kav. 88, Jakarta Utara. Pada tanggal 12 Juli 2011, Perusahaan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia berdasarkan Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran dari BAPEPAM-LK No. S-7246/BL/2011 tertanggal 28 Juni 2011 (Catatan 18).
The Group’s head office is located at Graha Kirana, 15th floor, Jalan Yos Sudarso Kav. 88, North Jakarta. On 12 July 2011, the Company has listed its shares on Indonesian Stock Exchange (IDX) based on the Effective Registration Letter from BAPEPAM-LK No. S7246/BL/2011 dated 28 June 2011 (Note 18).
Jumlah karyawan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah 282 orang (31 Desember 2010: 252) – tidak diaudit.
The number of employees as at 31 December 2011 was 282 (31 December 2010: 252) unaudited.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Grup adalah sebagai berikut:
As at 31 December 2011 and 2010, the composition of the Group’s Board of Commissioners and Board of Directors were as follows:
31 Desember/ December 2011
31 Desember/ December 2010
Presiden Komisaris : Ong Chui Chat Komisaris Independen : Sihol Siagian Komisaris : Ir Agusman Efendi
Abdul Aziz Pane
: President Commissioner : Independent Commissioner : Commissioner
Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Ong Chui Chat Hui Mun Leong Sutina Bong Nam Kong -
: : : : :
: : : : :
Hui Mun Leong Bong Nam Kong Sutina Mohammad Lendi Basarah Erawan Setyanto
President Director Director Director Director Director
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/3 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian perusahaan lainnya (lanjutan)
dan
GENERAL (continued)
informasi
a.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, susunan Komite Audit Grup adalah sebagai berikut:
As at 31 December 2011 and 2010, the composition of the Group’s Audit Committee were as follows:
31 Desember/ December 2011 Ketua Anggota Anggota
31 Desember/ December 2010
: Sihol Siagian : Basa Sidabutar : Kurniadi
-
: : :
Bong Nam Kong merangkap sebagai Sekretaris Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, struktur Grup adalah sebagai berikut:
Anak perusahaan/ Subsidiaries PT Pelayaran Straits Perdana
b.
Penawaran Perusahaan
Umum
Aktivitas usaha/ Business activity
Saham
Pada tanggal 28 Juni 2011, Perusahaan menerima Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dengan Suratnya No. S-7246/BL/2011 untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana kepada publik atau masyarakat dengan harga penawaran Rp 950 (nilai penuh) per lembar saham atas 100.000.000 lembar saham atau 18,18% dari keseluruhan 550.165.300 lembar saham yang diterbitkan oleh Perusahaan. Pada tanggal 12 Juli 2011, saham yang ditawarkan kepada masyarakat dalam Penawaran Umum Saham Perdana dicatatkan di Bursa Efek Indonesia bersamaan dengan pencatatan 450.165.300 lembar saham pendiri, sehingga jumlah seluruh saham yang dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia menjadi 550.165.300 lembar.
Chairman Members Members
Bong Nam Kong also acts as a Corporate Secretary. As at 31 December 2011 and 2010, the structure of the Group was as follows:
Tahun operasi komersil/ Year of commercial operation
Pelayaran dalam negeri/domestic shipping Perdana
Establishment of the Company and other confirmation (continued)
2011
b.
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership (%)2011 99.86
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 2011 USD 25,635,672
Initial Public Offering of the Company
On 28 June 2011, the Company obtained the Notice of Effectiveness from the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) via letter No. S-7246/BL/2011 for the Company to conduct its Initial Public Offering for offering to and subscription by the public at an offering price of Rp 950 (full amount) per share of 100,000,000 shares or 18.18% of the total of 550,165,300 the Company’s issued shares. The shares offered to the public in the Company’s Initial Public Offering were listed with the Indonesia Stock Exchange on 12 July 2011. In conjunction herewith the Company on behalf of its founding shareholders also listed the entire 450,165,300 founder shares, which resulted in the entire 550,165,300 the Company’s shares listed on the Indonesia Stock Exchange.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/4 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
UMUM (lanjutan) b.
Penawaran Umum Perusahaan (lanjutan)
1. Perdana
GENERAL (continued)
Saham
b.
Initial Public Offering of the Company (continued)
Sekitar 36% dari dana hasil penawaran umum akan digunakan Perusahaan untuk membayar sebagian liabilitas kepada PT Bank Permata Tbk, sekitar 50% akan digunakan untuk membiayai sebagian pembelian mechanical crane dengan daya angkat 30.000 metrik ton per hari, dan 14% sisanya akan digunakan untuk penambahan modal kerja.
Approximately 36% of the proceeds from the offering will be used by the Company for accelerated bank loan payment to PT Bank Permata Tbk, approximately 50% will be used for the procurement of mechanical crane with loading capacity 30.000 metric ton / day and the remaining 14% will be used for additional of working capital.
Semenjak efektifnya Penawaran Umum Saham Perdana, Perusahaan telah membayar biaya-biaya berikut ini yang pencatatannya langsung dikurangkan dari jumlah dana yang diperoleh dari masyarakat pada laporan keuangan konsolidasian ini:
Since the effective date of the Initial Public Offering, the Company has paid the following costs and were recorded as the deduction to the cash proceeds from the public in these consolidated financial statements:
AS$ Jumlah lembar saham Harga penawaran
100,000,000 0.1113
Total shares Offering price
11,133,247
Total proceeds from public
Biaya-biaya Penawaran Umum Saham Perdana: Penjamin pelaksana emisi efek Biaya profesi penunjang pasar modal Badan Administrasi Efek Biaya penyelenggaraan public expose Biaya lain-lain
333,997 190,262 33,062 69,443 28,712
Initial Public Offering expenses : Underwriting fees Professional fees Share Administration Bureau Public expose expenses Others
Jumlah biaya
655,476
Total expenses
10,477,771
Proceeds from Initial Public Offering, net
1,171,921
Recorded as share capital at par value of Rp 100 (full amount) per share
9,305,850
Recorded as additional paid in capital of Rp 850 (full amount), net after deduction of Initial Public Offering expenses
Jumlah dana dari publik
Dana Penawaran Umum Saham Perdana, bersih Dicatat sebagai modal saham pada nilai nominal Rp 100 (nilai penuh)per lembar saham Dicatat sebagai tambahan modal disetor pada Rp 850 (nilai penuh), bersih setelah dikurangkan dengan biaya – biaya Penawaran Umum Saham Perdana
10,477,771
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/5 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian Grup yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan laporan keuangan Perusahaan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, telah disusun, diselesaikan dan diotorisasi oleh Dewan Direksi pada tanggal 3 April 2012.
The Group consolidated financial statements for the year ended 31 December 2011 and the Company’s financial statements for the year ended 31 December 2010, were prepared, completed and authorised by the Board of Directors on 3 April 2012.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup, yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan kosolidasian ini juga telah disusun berdasarkan Peraturan BAPEPAM & LK No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, Keputusan No. KEP554/BL/2010 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7. dan Surat Edaran BAPEPAM & LK No. SE-02/PM/2002 tertanggal 27 Desember 2002 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik di Industri Konstruksi.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the Group’s consolidated financial statements which are in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards. These consolidated financial statements are also prepared in conformity with Regulation of the BAPEPAM & LK No. VIII.G.7 for the Guidance on Financial Statement Presentation, Decree No.KEP-554/BL/2010 regarding the amendment to Regulation No. VIII.G.7, and Circular Letter of BAPEPAM & LK No. SE-02/PM/2002 dated 27 December 2002 for Guidance on Presentation and Disclosure of Financial Statements of an Issuer or Public Company in the Construction Industry.
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
keuangan
Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dengan dasar harga perolehan, dimodifikasi dengan revaluasi tanah, bangunan, kapal, dan peralatan berat pada nilai wajar. Laporan keuangan juga disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali pada laporan arus kas. Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS” atau “AS$”). Sejak 1 Januari 2006, Perusahaan mengubah mata uang pelaporannya dari Rupiah Indonesia (“Rp”) ke Dolar AS, untuk mencerminkan fakta bahwa arus kas utama Perusahaan dalam Dolar AS, dan karenanya mata uang fungsional Perusahaan adalah dalam Dolar AS.
The consolidated financial statements have been prepared under the historical cost convention, as modified by the revaluation of land, building, vessels, and heavy equipment at fair value. The financial statements are also prepared on an accrual basis, except for statements of cash flows. The consolidated financial statements are presented in United States Dollars (“US Dollars” or “US$”). Commencing on 1 January 2006, the Company changed its reporting currency from Indonesian Rupiah (“Rp”) to US Dollars to reflect the fact that the Company’s cash flows are predominantly US Dollars based, and therefore the Company’s functional currency is the US Dollars.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank, dan deposito dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.
The statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents includes cash on hand, cash in banks and deposits with a maturity of three months or less, net of overdrafts.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/6 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan
Changes to the statement of financial accounting standards and interpretation to statement of financial accounting standards
Pada tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) dan interpretasi standar akuntansi keuangan (ISAK) baru dan revisi yang efektif pada tahun tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.
On 1 January 2011, the Group adopted new and revised statements of financial accounting standards (“SFAS”) and interpretations of statement of financial accounting standards (“ISFAS”) that are mandatory for application from that date. Changes to the Group’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.
PSAK 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”
SFAS 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”
Standar yang direvisi melarang penyajian penghasilan dan beban (yakni “perubahan ekuitas nonpemilik”) dalam laporan perubahan ekuitas, mengharuskan “perubahan ekuitas nonpemilik” disajikan terpisah dari perubahan ekuitas pemilik. Seluruh “perubahan ekuitas nonpemilik” disajikan dalam suatu laporan kinerja.
The revised standard prohibits the presentation of items of income and expense (that is “non-owner changes in equity”) in the statement of changes in equity, requiring “nonowner changes in equity” to be presented separately from owner changes in equity. All “non-owner change in equity” are required to be shown in a performance statement.
Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan kinerja (laporan pendapatan komprehensif) atau dua laporan (laporan laba rugi dan laporan pendapatan komprehensif). Seluruh penghasilan dan beban disajikan sebagai bagian aktivitas normal entitas.
Entities can choose whether to present one performance statement (the statement of comprehensive income) or two statements (the income statement and statement of comprehensive income). All items of income or expense are to be presented as arising from the entity’s ordinary activities.
Grup memilih menyajikan satu laporan. Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan yang disyaratkan oleh standar
The Group has elected to present one statement. The consolidated financial statements have been prepared under the revised disclosure requirements
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/7 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan (lanjutan)
Changes to the statement of financial accounting standards and interpretation to statement of financial accounting standards (continued)
PSAK 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”
SFAS 22 (Revised Combinations”
Standar yang direvisi tetap menerapkan metode akuisisi untuk kombinasi bisnis, dengan beberapa perubahan signifikan. Misalnya, seluruh pembayaran untuk membeli bisnis dicatat sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi dengan pembayaran kontinjensi diklasifikasikan sebagai utang yang diukur kembali melalui laporan laba rugi. Bagi tiap akuisisi, terdapat pilihan untuk mengukur kepentingan nonpengendali berdasarkan nilai wajarnya atau berdasarkan bagian proporsional kepentingan non-pengendali atas aset neto entitas yang diakuisisi. Seluruh biaya terkait akuisisi harus dibebankan sedangkan goodwill tidak lagi diamortisasi. Grup menerapkan standar ini secara prospektif untuk seluruh kombinasi bisnis mulai dari 1 Januari 2011.
The revised standard continues to apply the acquisition method to business combinations, with some significant changes. For example, all payments to purchase a business are to be recorded at fair value at the acquisition date, with contingent payments classified as debt subsequently re-measured through the profit or loss. There is a choice on an acquisition-byacquisition basis to measure the noncontrolling interest in the acquiree either at fair value or at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets. All acquisition-related costs should be expensed while goodwill is no longer amortised. The Group applies this revised standard prospectively to all business combinations from 1 January 2011.
Penerapan dari standar, interpretasi baru/revisi dan pencabutan standar berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi perusahaan dan efek material terhadap laporan keuangan konsolidasian:
The adoption of these new and revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Company’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial periods:
-
PSAK 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas” PSAK 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim” PSAK 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”
-
PSAK 7 (Revisi 2010), “ Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” PSAK 8 (Revisi 2010), “ Peristiwa Setelah Periode Pelaporan” PSAK 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” PSAK 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”
-
-
-
-
-
-
2010),
“Business
SFAS 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows” SFAS 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting” SFAS 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” SFAS 5 (Revised 2009), “Operating Segment” SFAS 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosure” SFAS 8 (Revised 2010), “Events after the Reporting Period” SFAS 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures” SFAS 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/8 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Penerapan dari standar, interpretasi baru/revisi dan pencabutan standar berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi perusahaan dan efek material terhadap laporan keuangan konsolidasian: (lanjutan)
The adoption of these new and revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Company’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial periods: (continued)
-
PSAK 19 (Revisi 2010), “Aset Takberwujud” PSAK 23 (Revisi 2010), “Pendapatan” PSAK 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset” PSAK 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”
-
PSAK 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” ISAK 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus” ISAK 9, “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purna Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa” ISAK 10, “Program Loyalitas Pelanggan” ISAK 11, “Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik” ISAK 12, “Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer” ISAK 14, “Aset Takberwujud – Biaya Situs Web” ISAK 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”
-
-
-
-
-
-
-
-
SFAS 19 (Revised 2009), “ Intangible Assets” SFAS 23 (Revised 2010), “Revenue” SFAS 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” SFAS 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets” SFAS 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” SFAS 58 (Revised 2009), “Non-current Assets Held for sale and Discontinued Operations” ISFAS 7 (Revised 2009), “Consolidation of Special Purpose Entities” ISFAS 9, “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities” ISFAS 10, “Customer Loyalty Programs” ISFAS 11, “Distributions of Non-Cash Assets to Owners” ISFAS 12, “Jointly Controlled Entities Nonmonetary Contributions by Venturers” ISFAS 14, “Intangible Assets - Website Costs” ISFAS 17, “Interim Financial Reporting and Impairment”
Pencabutan standar dan interpretasi ini tidak menyebabkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi perusahaan dan tidak material atas jumlah yang dilaporkan atas tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
The withdrawals of these standards and interpretations did not result in significant changes to the company’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial year:
-
PSAK 6, “Akuntansi dan Pelaporan untuk Entitas Tahap Pengembangan” PSAK 21, “Akuntansi Ekuitas” PSAK 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Entitas Anak atau Asosiasi” ISAK 1, “Penentuan Harga Pasar Dividen” ISAK 2, “Penyajian Modal dalam Neraca dan Piutang kepada Pemegang Saham”
-
ISAK 3, “Akuntansi atas Sumbangan atau Bantuan”
-
-
Pemberian
-
SFAS 6, “Accounting and Reporting for Development-Stage Entities” SFAS 21, “Accounting for Equity” SFAS 40, “Accounting for Changes in Equity of the Subsidiaries or Associates” ISFAS 1, “Determining Market Price of Dividend” ISFAS 2, “Presentation of Capital in the Balance Sheet and Subscription Receivables” ISFAS 3, “Accounting for Donation or Endowment”
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/9 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Standar akuntansi dan interpretasi baru/revisi telah diterbitkan dan diwajibkan untuk tahun yang dimulai sejak atau setelah 1 Januari 2012:
The following new and revised accounting standards and interpretations have been published and are mandatory for financial year beginning on or after 1 January 2012:
-
PSAK 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” PSAK 13 (Revisi 2011), “Properti Investasi” PSAK No. 16 (Revisi 2011), ”Aset Tetap”
-
-
PSAK 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”
-
-
PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”
-
-
PSAK 26 (Revisi 2011), ”Biaya Pinjaman”
-
-
PSAK 30 (Revisi 2011), ”Sewa” PSAK 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”. PSAK 34 (Revisi 2010), “Kontrak Konstruksi” PSAK 36 (Revisi 2010), “Akuntansi untuk Asuransi Jiwa” PSAK 45 (Revisi 2011), “Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba” PSAK 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham” PSAK 55 (Revisi 2011), ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
-
PSAK 56 (Revisi 2010), “Laba per Saham” PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”
-
PSAK 62, “Kontrak Asuransi” PSAK 63, “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral”
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SFAS 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” SFAS 13 (Revised 2011), “Investment Property” SFAS No. 16 (Revised 2011), ”Fixed Assets” SFAS 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans” SFAS 24 (Revised 2010), “ Employee Benefits” SFAS 26 (Revised 2011), ”Borrowing Costs” SFAS 30 (Revised 2011), ”Leases” SFAS 33 (Revised 2011), “Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”. SFAS 34 (Revised 2010), “Construction Contracts” SFAS 36 (Revised 2010), “Accounting for Life Insurance” SFAS 45 (Revised 2010), “Financial Reporting SFAS 46 (Revised 2010), “Income Taxes” SFAS 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentations” SFAS 53 (Revised 2010), “Share-based Payments” SFAS 55 (Revised 2010), ”Financial Instrument: Recognition and Measurement” SFAS 56 (Revised 2010), “Earning per Share” SFAS 60, “Financial Instruments: Disclosures” SFAS 61, “Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance” SFAS 62, “Insurance Contracts” SFAS 63, “Financial Reporting in Hyperinflationary Economies” SFAS 64, “Exploration and Evaluation of Mineral Resources”
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/10 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan) -
-
-
-
-
-
keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
ISAK 13, “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” ISAK 15 – PSAK 24, “Batasan Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK 16, “Perjanjian Konsesi Jasa”
-
ISAK 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi” ISAK 19, “Aplikasi Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam ekonomi hiperinflasi”
-
ISAK 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham” ISAK 21, “Perjanjian Konstruksi Real Estat” ISAK 22, “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan” ISAK 23, “Sewa Operasi - Insentif” ISAK 24, “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa” ISAK 25, “Hak atas Tanah” ISAK 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
-
-
-
-
-
-
ISFAS 13, “Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation” ISFAS 15 – SFAS 24, “The limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISFAS 16, “Service Concession Arrangements” ISFAS 18, “Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities” ISAK 19, “Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies” ISAK 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders” IFAS 21, “Agreements for the Construction of Real Estate” ISAK 22, Service Concession Arrangements : Disclosure” ISAK 23, “Operating Leases - Incentives” ISAK 24 - Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a lease” IFAS 25, “Land rights” IFAS 26, “Re-assessment of Embedded Derivatives”
Pencabutan standar akuntansi dan interpretasi berikut ini telah diterbitkan dan diwajibkan untuk tahun yang dimulai sejak atau setelah 1 Januari 2012:
The following withdrawals of accounting standards and interpretations have been published and are mandatory for the financial year beginning on or later 1 January 2012:
-
-
-
PSAK 11, “Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing” PSAK 27, “Akuntansi Koperasi” PSAK 29, “Akuntansi Minyak dan Gas Bumi” PSAK 39, “Akuntansi Kerja Sama Operasi” PSAK 52, “Mata Uang Pelaporan” ISAK 4, “Alternatif Perlakuan yang Diizinkan atas Selisih Kurs”
Grup masih menganalisa dampak standar dan interpretasi baru/revisi serta pencabutan standar dan interpretasi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
-
SFAS 11, “Translation of Financial Statements in Foreign Currencies” SFAS 27, “Accounting for Cooperatives” SFAS 29, “Accounting for Oil and Gas” SFAS 39, “Accounting for Joint Operations” SFAS 52, “Reporting Currencies” ISFAS 4, “Allowable Alternative Treatment of Foreign Exchange Differences”
The Group’s is still assessing the impact of these new or revised SFAS and ISFAS and withdrawals of those standards and interpretations on the consolidated financial statements.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/11 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Konsolidasi (a) Entitas anak
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Consolidation (a) Subsidiaries
Entitas anak adalah seluruh entitas (termasuk entitas bertujuan khusus) dimana perusahaan memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah perusahaan mengendalikan entitas lain. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal pengendalian dialihkan kepada perusahaan. Entitas anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal perusahaan kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are all entities (including special purpose entities) over which the company has the power to govern the financial and operating policies generally accompanying a shareholding of more than one half of the voting rights. The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the company controls another entity. Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the company. They are deconsolidated from the date on which that control ceases.
Grup menggunakan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Biaya terkait akuisisi dibebankan ketika terjadi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Untuk setiap akuisisi, Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi.
The Group uses the acquisition method of accounting to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Acquisition-related costs are expensed as incurred. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date. On an acquisition-byacquisition basis, the Group recognises any non-controlling interest in the acquiree either at fair value or at the non controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/12 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Konsolidasi (lanjutan) (a) Entitas anak (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Consolidation (continued) (a) Subsidiaries (continued)
Selisih lebih imbalan yang dialihkan, jumlah kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi serta nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi atas nilai wajat aset teridentifikasi yang diakuisisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi.
The excess of the consideration transferred, the amount of any noncontrolling interest in the acquiree and the acquisition date fair value of any previous equity interest in the acquiree over the fair value of the company’s share of the identifiable net assets acquired is recorded as goodwill. If this is less than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired in the case of a bargain purchase, the difference is recognised directly in the profit or loss.
Transaksi, saldo dan keuntungan antar entitas perusahaan yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi Grup.
Inter-company transactions, balances and unrealised gains or transactions between gropu entities are eliminated. Unrealised losses are also eliminated. Accounting policies of subsidiary have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
Akun-akun dari entitas anak (PT Pelayaran Straits Perdana), yang dilaporkan dalam mata uang Rupiah, dijabarkan ke dalam mata uang Dolar AS (“AS$”) dengan menggunakan kurs sebagai berikut:
The accounts of subsidiary (PT Pelayaran Straits Perdana), which are reported in a Rupiah currency, are translated into US Dollar (“US$”) using the following rates:
Aset dan liabilitas: kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali sebagian aset tetap yang dijabarkan dengan menggunakan kurs historis, dikarenakan kurs yang digunakan pada saat awal akuisisi adalah Dolar AS. Akun-akun ekuitas: kurs historis. Akun-akun laba rugi komprehensif: kurs rata-rata tahun berjalan.
Assets and liabilities: Bank Indonesia middle rate as at the consolidated statement of financial position date, except for part of the property, plant and equipment of which are translated at historical rates, beca use the original currency of acquisition was US Dollar. Equity accounts: historical rates. Comprehensive profit and loss accounts: average rate of exchange throughout the year.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/13 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Konsolidasi (lanjutan) (b) Transaksi dengan nonpengendali
c.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
kepentingan
Consolidation (continued) (b) Transactions interests
with
non-controlling
Grup memperlakukan transaksi dengan kepentingan nonpengendali sebagai transaksi dengan pemilik ekuitas Grup. Untuk pembelian dari kepentingan nonpengendali, selisih antara imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.
The Group treats transactions with noncontrolling interests as transactions with equity owners of the Group. For purchases from non controlling interests, the difference between any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of the net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity.
Ketika Grup tidak lagi memiliki pengendalian atau pengaruh signifikan, kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatat diakui dalam laporan laba rugi. Nilai wajar adalah nilai tercatat awal untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain direklasifikasi pada laporan laba rugi.
When the Group ceases to have control or significant influence, any retained interest in the entity is remeasured to its fair value, with the change in carrying amount recognised in profit or loss. The fair value is the initial carrying amount for the purposes of subsequently accounting for the retained interest as an associate, joint venture or financial asset. In addition, any amounts previously recognised in other comprehensive income in respect of that entity are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities. This may mean that amounts previously recognised in other comprehensive income are reclassified to profit or loss.
Penjabaran mata uang asing
c.
Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang selain Dolar AS dijabarkan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Dolar AS dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
Transactions denominated in currencies other than US Dollars are converted at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the financial position date, monetary assets and liabilities denominated in currencies other than US Dollars are translated at the exchange rate prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang selain Dolar AS dan dari penjabaran aktiva dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Dolar AS diakui dalam laporan pendapatan komprehensif.
Exchange gains and losses arising on transactions in currencies other than US Dollars and on the translation of monetary assets and liabilities in currencies other than US Dollars are recognised in the statements of comprehensive income.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/14 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Kurs, yang digunakan pada tanggal posisi keuangan adalah sebagai berikut (nilai penuh):
The exchange rates, used at the financial position date were as follows (full amount):
2011 Rupiah Indonesia setara dengan AS$1 EURO (“EUR”) setara dengan AS$1 Dolar Singapura (“S$”) setara dengan AS$1 d.
e.
Foreign currency translation (continued)
2010
9,069
9,044
0.766
0.761
1.297
1.313
Kas dan setara kas
d.
Indonesian Rupiah equivalent to US$1 EURO (“EUR”) equivalent to US$1 Singaporean Dollar (“S$”) equivalent to US$1
Cash and cash equivalents
Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum Grup.
Cash represents available and eligible payment instrument to finance the Group's business.
Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Instrumen yang dapat diklasifikasikan sebagai setara kas antara lain adalah:
Cash equivalents represent very liquid investments, short term and quickly convertible to cash at a predetermined amount without any risk of significant value change. Instruments which can be classified as cash equivalents are as follows:
(i)
Deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal penempatannya serta tidak dijaminkan; dan (ii) Instrumen pasar uang yang diperoleh dan dapat dicairkan dalam jangka waktu tidak lebih dari 3 (tiga) bulan.
(i)
Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaannya atau yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak tergolong dalam kas dan setara kas.
Cash and cash equivalents which have been restricted for certain purpose or which can not be used freely are not defined as cash and cash equivalents.
Piutang usaha Piutang usaha adalah jumlah piutang pelanggan atas jasa yang diberikan sehubungan dengan kegiatan usaha. Bila pembayaran diharapkan akan diterima dalam jangka waktu satu tahun atau kurang, maka diklasifikasikan sebagai aset lancar. Bila tidak, disajikan sebagai aset tidak lancar.
Time deposits due within 3 (three) months or less, starting from the placement date and are not pledged as collateral; and (ii) Money market instruments purchased and saleable within 3 (three) months.
e.
Trade receivables Trade receivables are amounts due from customers for services performed in the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less, they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/15 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
Piutang usaha (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Piutang usaha pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur dengan menggunakan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai. Penyisihan penurunan nilai piutang usaha dibentuk apabila ada bukti nyata bahwa Grup tidak mampu menagih jumlah piutang sesuai dengan jangka waktu asal. Nilai tercatat dikurangi dengan satu akun penyisihan, berdasarkan telaah dari manajemen terhadap status masing-masing saldo piutang pada akhir periode keuangan. Apabila suatu piutang usaha tidak dapat ditagih, piutang tersebut dihapusbukukan terhadap akun penyisihan tersebut. Pemulihan kemudian dari jumlah yang dihapusbukukan sebelumnya dikreditkan terhadap laporan laba rugi. f.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan (i)
Aset keuangan
Trade receivables (continued) Trade receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less provision for impairment. A provision for impairment of trade receivables is established when there is objective evidence that the Group will not be able to collect the amounts due according to the original terms of the receivables. The carrying amount is reduced through the use of an allowance account, based on management’s review of the status of each account at the end of the financial period. When a trade receivable is uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the statements of income.
f.
Financial assets and liabilities (i)
Financial assets
Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori: diukur pada nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi, pinjaman dan piutang, serta tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat aset keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal.
The Group classifies its financial assets into the categories: at fair value through profit or loss, loans and receivables, available-for-sale. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
a)
a)
Aset keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi
Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba atau rugi adalah aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset untuk diperdagangkan. Sebuah aset keuangan diklasifikasikan kedalam kategori ini jika diperoleh terutama untuk tujuan penjualan dalam jangka pendek.
Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets classified as held for trading. A financial asset is classified in this category if acquired principally for the purpose of selling in the shortterm.
Aset pada kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 12 bulan; jika tidak, aset tersebut diklasifikasikan sebagai tidak lancar.
Assets in this category are classified as current assets if they are expected to be settled within 12 months; otherwise, they are classified as non-current.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/16 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i)
Aset keuangan (lanjutan) b)
Pinjaman dan piutang
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Financial assets and liabilities (continued)
(i)
Financial assets (continued) b)
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Loans and receivables are included in current assets, except for maturities greater than 12 month after the end of reporting period. Loans and receivables consist of cash and cash equivalent, trade receivables, unbilled receivables, and other receivables.
Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak terpengaruh oleh pasar aktif. Pinjaman dan piutang awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pinjaman yang diberikan dan piutang dimasukkan sebagai aset lancar, kecuali jika jatuh temponya melebihi 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Pinjaman dan piutang terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang usaha belum difakturkan, dan piutang lainlain. c)
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
Loans and receivables
c)
Available-for-sale financial assets
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jangka waktu yang tak terbatas, yang dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, nilai tukar, atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang, aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi.
Available-for-sale financial assets are financial assets that are intended to be held for an indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.
Aset keuangan tersedia untuk dijual dimasukkan sebagai aset tidak lancar kecuali investasinya jatuh tempo atau manajemen bermaksud melepasnya dalam kurun waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
Available-for-sale financial assets are included in non-current assets unless the investment matures or management intends to dispose of it within 12 months of the end of the reporting period.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/17 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i)
Aset keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Financial assets and liabilities (continued)
(i)
Financial assets (continued)
Pengakuan dan pengukuran
Recognition and measurement
Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (reguler) diakui pada tanggal perdagangan – tanggal dimana Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Investasi pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi untuk seluruh aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awalnya dicatat sebesar nilai wajar dan biaya transaksinya dibebankan pada laporan laba rugi. Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari investasi tersebut telah jatuh tempo atau telah ditransfer dan Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset. Aset keuangan tersedia untuk dijual dan asset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selanjutnya dicatat sebesar nilai wajar. Pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Regular purchases and sales of financial assets are recognised on the trade-date – the date on which the Group commits to purchase or sell the asset. Investments are initially recognised at fair value plus the transaction costs for all financial assets not carried at fair value through profit or loss. Financial assets carried at fair value through profit or loss are initially recognised at fair value, and transaction costs are expensed in the profit or loss. Financial assets are derecognised when the rights to receive cash flows from the investments have expired or have been transferred and the Group has transferred substantially all risks and rewards of ownership. Available-for-sale financial assets and financial assets at fair value through profit or loss are subsequently carried at fair value. Loans and receivables are carried at amortised cost using the effective interest method.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar kategori “aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi” disajikan pada laporan laba rugi dalam “(kerugian)/keuntungan lain-lain – neto” dalam periode terjadinya. Pendapatan dividen dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi sebagai pendapatan lain-lain ketika hak perusahaan untuk menerima pembayaran sudah ditetapkan.
Gains or losses arising from changes in the fair value of the “financial assets at fair value through profit or loss” category are presented in the profit or loss within “other (losses)/gains – net” in the period in which they arise. Dividend income from financial assets at fair value through profit or loss is recognised in the profit or loss as part of other income when the company’s right to receive payment is established.
Perubahan nilai wajar efek moneter dan nonmoneter yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual diakui pada pendapatan komprehensif lainnya.
Changes in the fair value of monetary and non-monetary securities classified as available for sale are recognised in other comprehensive income.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/18 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i)
Aset keuangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Financial assets and liabilities (continued)
(i)
Financial assets (continued)
Pengakuan dan pengukuran (lanjutan)
Recognition (continued)
Ketika efek diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual telah dijual atau mengalami penurunan nilai, akumulasi penyesuaian nilai wajar yang diakui pada ekuitas dimasukkan ke dalam laporan laba rugi sebagai “keuntungan dan kerugian dari investasi efek”.
When securities classified as available for sale are sold or impaired, the accumulated fair value adjustments recognised in equity are included in the profit or loss as “gains and losses from investment securities”.
Bunga atas efek yang tersedia untuk dijual dihitung dengan menggunakan metode bunga efektif yang diakui pada laporan laba rugi sebagai penghasilan lain-lain. Dividen dari instrument ekuitas yang tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi sebagai penghasilan lain-lain ketika hak perusahaan untuk menerima pembayaran sudah ditetapkan.
Interest on available-for-sale securities calculated using the effective interest method is recognised in the profit or loss as part of other income. Dividends on available-for-sale equity instruments are recognised in the profit or loss as part of other income when the company’s right to receive payments is established.
(ii) Liabilitas keuangan Grup mengklasifikasikan keuangan dalam kategori: a)
and
measurement
(ii) Financial liabilities liabilitas
Liabilitas keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi Liabilitas keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diperdagangkan. Sebuah liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti yang menunjukkan latar belakang untuk mengambil keuntungan jangka pendek.
The Group classifies its financial liabilities into the categories of: a)
Financial liabilities at through profit or loss
fair
value
Financial liabilities at fair value through profit or loss are financial liabilities classified as held for trading. A financial liability is classified as held for trading if it is acquired principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/19 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
(ii) Liabilitas keuangan (lanjutan) b)
(ii) Financial liabilities (continued)
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
b)
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi masuk dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi mengunakan metode suku bunga efektif. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah utang usaha kepada pihak ketiga, beban yang masih harus dibayar dan utang lainlain, dan pinjaman bank jangka panjang.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan secara saling hapus dan nilai bersihnya disajikan di dalam laporan posisi keuangan jika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
measured
at
(iii) Effective interest rate method
Suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya amortisasi yang diperoleh sebelum dan masih memiliki saldo tersisa pada tanggal 1 Januari 2010, dihitung dengan mengacu ke arus kas masa depan yang akan dihasilkan sejak PSAK 55 (Revisi 2006) pertama kali diterapkan sampai dengan jatuh temponya instrumen keuangan tersebut. Saling hapus antar instrumen keuangan
Financial liabilities amortised cost
Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit and loss fall into this category and are measured at amortised cost using the effective interest rate method. Financial liabilities measured at amortised cost are trade payables to third parties, accrued expenses and other payables, and long-term bank loans.
(iii) Metode suku bunga efektif
g.
Financial assets and liabilities (continued)
The effective interest rate for financial instruments measured at amortised cost that were acquired prior to and still have a balance remaining as at 1 January 2010, is calculated by referring to the future cash flows that will be generated from the time SFAS 55 (Revised 2006) is first implemented up to the maturity of the financial instruments.
g.
Offsetting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount is reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the asset and settle the liability simultaneously.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/20 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
Penurunan nilai aset keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Impairment of financial assets
Aset yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi
Assets carried at amortised cost
Pada setiap akhir tahun pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai diakui hanya jika terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu peristiwa atau lebih yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (‘peristiwa kerugian’) dan peristiwa kerugian tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Group assesses at the end of each reporting year whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a ‘loss event’) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Pada awalnya, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai.
The Group first assesses whether objective evidence of impairment exists.
Aset diklasifikasikan untuk dijual
sebagai
tersedia
Assets classified as available-for-sale
Pada awalnya, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai.
The Group first assesses whether objective evidence of impairment exists.
Untuk kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, jumlah kerugian diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian masa depan yang belum terjadi) yang didiskontokan pada tingkat suku bunga efektif awal aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset diturunkan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan atau investasi yang dimiliki sampai jatuh tempo memiliki tingkat bunga bervariasi, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah tingkat bunga efektif saat ini yang ditentukan dalam kontrak. Untuk alasan praktis, perusahaan dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrument dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi.
For loans and receivables category, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The asset’s carrying amount is reduced and the loss is recognised in the statements of income. If a loan or held-to-maturity investment has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract. As a practical expedient, the company may measure impairment on the basis of an instrument’s fair value using an observable market price.
Jika, pada tahun selanjutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan berkurangnya kerugian tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, pemulihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dicatat dalam laporan laba rugi.
If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the reversal of the previously recognised impairment loss is recognised in the profit or loss.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/21 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Aset diklasifikasikan untuk dijual (lanjutan)
sebagai
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
tersedia
Assets classified (continued)
Grup menilai pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. Untuk efek utang, perusahaan menggunakan kriteria (a) di atas. Dalam kasus investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan signifikan atau berkelanjutan atas nilai wajar efek di bawah harga perolehannya juga merupakan bukti bahwa aset telah mengalami penurunan nilai. Jika bukti-bukti ini ada untuk aset keuangan tersedia dijual, kerugian kumulatif yaitu selisih antara harga perolehan akuisisi dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tersebut yang sebelumnya diakui pada laporan laba rugi – dipindahkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai instrument ekuitas yang diakui pada laporan laba rugi tidak dapat dipulihkan melalui laporan laba rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrument utang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatannya dapat dihubungkan secara objektif dengan peristiwa setelah penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi, kerugian penurunan nilai dipulihkan melalui laporan laba rugi. i.
Persediaan
Impairment of financial assets (continued) as
available-for-sale
The Grup assesses at the end of each reporting period whether there is objective evidence that a financial asset or a company of financial asset is impaired. For debt securities, the company uses the criteria referred to above (a). In the case of equity investments that are classified as available for sale, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is also evidence that the assets are impaired. If any such evidence exists for available-for-sale financial assets, the cumulative loss-measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in profit or loss – is removed from equity and recognised in the profit or loss. Impairment losses recognised in the profit or loss on equity instruments are not reversed through the profit or loss. If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as available for sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in profit or loss, the impairment loss is reversed through the profit or loss.
i.
Inventories
Persediaan yang meliputi bahan bakar dan oli yang digunakan untuk operasional kapal, bahan baku dan suku cadang dicatat pada nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan berdasarkan metode rata-rata bergerak.
Inventories representing fuel and oil used for vessel operations, materials and spare parts are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined on a moving average basis.
Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa, dikurangi beban penjulalan bervariasi.
Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less applicable variable selling expenses.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/22 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
Aset tetap
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Property, plant and equipment
Tanah, bangunan, kapal dan peralatan berat disajikan pada nilai wajar, berdasarkan valuasi periodik oleh penilai independen eksternal, dikurangi penyusutan selanjutnya kecuali tanah. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi dihapuskan terhadap nilai tercatat kotor dari aset bersangkutan dan nilai bersihnya dinyatakan kembali ke nilai revaluasi aset tersebut.
Land, building, vessels and heavy equipment are presented at fair value, based on periodic valuations by external independent valuers, less subsequent depreciation except for land. Any accumulated depreciation at the date of revaluation is eliminated against the gross carrying amount of the asset and the net amount is restated to the revalued amount of the asset.
Harga perolehan termasuk pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset tersebut. Harga perolehan dapat mencakup pengalihan dari ekuitas keuntungan/kerugian yang timbul dari lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat untuk pembelian aset tetap dalam mata uang asing.
Historical cost includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the items. Cost may also include transfers from equity of any gains/losses on qualifying cash flow hedges of foreign currency purchases of property, plant and equipment.
Semua aset tetap lainnya pada awalnya diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi atas penurunan nilai.
All other property, plant and equipment are initially recognised at cost and subsequently stated at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment loss.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the statements of income during the financial period in which they are incurred.
Kenaikan nilai tercatat dari hasil penilaian kembali aset tetap dikreditkan pada akun surplus revaluasi di ekuitas. Penurunan nilai yang menutup kenaikan nilai sebelumnya pada aset yang sama dibebankan pada akun surplus revaluasi secara langsung di ekuitas; semua penurunan nilai lainnya dibebankan pada laporan laba rugi. Setiap tahun, perbedaan antara penyusutan berdasarkan nilai revaluasi yang dibebankan pada laporan laba rugi dan penyusutan berdasarkan biaya awal aset ditransfer dari akun “surplus revaluasi” ke “saldo laba ditahan”. Ketika aset yang direvaluasi dijual, nilai di ekuitas dipindahkan ke saldo laba ditahan.
Increases in the carrying amount arising on revaluation of property, plant and equipment are credited to revaluation surplus in equity. Decreases that offset previous increases of the same asset are charged against revaluation surplus directly in equity; all other decreases are charged to the statements of income. Each year the difference between depreciation based on the revalued carrying amount of the asset charged to the statements of income and depreciation based on the asset’s original cost is transferred from “revaluation surplus” to “retained earnings”. When revalued assets are sold, the amounts included in equity are transferred to retained earnings.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/23 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Tanah tidak disusutkan. Penyusutan aset lain dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan atau jumlah revaluasi sampai dengan nilai sisanya selama masa manfaat yang diestimasi, sebagai berikut: Bangunan Kapal Peralatan berat Peralatan lain-lain Peralatan kantor Kendaraan bermotor
2.
Property, plant and equipment (continued) Land is not depreciated. All other property, plant and equipment are depreciated using the straight-line method to their estimated residual value over their estimated useful lives. The annual rates of depreciation are:
10 tahun 10 – 20 tahun 10 tahun 10 tahun 5 tahun 5 tahun
Building Vessels Heavy equipment Other equipment Office equipment Motor vehicles
Nilai sisa dan masa manfaat aset ditelaah, dan disesuaikan jika diperlukan, pada setiap akhir periode pelaporan.
The assets’ residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each reporting period.
Nilai tercatat aset diturunkan segera ke nilai pemulihannya jika nilai tercatat aset tersebut lebih tinggi daripada nilai pemulihan yang diestimasikan.
An asset’s carrying amount is written down immediately to its recoverable amount if the asset’s carrying amount is greater than its estimated recoverable amount.
Apabila suatu aset tetap sudah tidak digunakan atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian yang timbul dari pelepasan aset tetap diakui dalam laporan laba rugi.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of property, plant and equipment are recognised in the statements of profit or loss.
Jika aset yang direvaluasi dijual, jumlah yang dicatat di dalam ekuitas dipindahkan ke saldo laba.
When revalued assets are sold, the amounts included in equity are transferred to retained earnings.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan, pabrik dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan.
The accumulated costs of the construction of buildings and the installation of machinery are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to property, plant and equipment when the construction or installation is complete. Depreciation is charged from the date the assets are ready for use.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/24 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
Aset tetap (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lainnya, seperti biaya diskonto pinjaman baik yang secara langsung atau tidak langsung digunakan untuk pendanaan konstruksi asset kualifikasian (“qualifying asset”), dikapitalisasi hingga aset tersebut selesai dikonstruksi. Untuk biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung pada asset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi ditentukan dari biaya pinjaman aktual yang terjadi selama periode, dikurangi penghasilan yang diperoleh dari investasi sementara atas dana hasil pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusikan secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi terhadap jumlah yang dikeluarkan untuk memperoleh aset kualifikasian. Tingkat kapitalisasi dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang biaya pinjaman yang dibagi dengan jumlah pinjaman yang tersedia selama periode, selain pinjaman yang secara spesifik diambil untuk tujuan memperoleh suatu aset kualifikasian. k.
Aset takberwujud
Property, plant and equipment (continued) Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used in financing the construction of a qualifying asset, are capitalised up to the date when construction is complete. For borrowings that are directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing cost incurred during the period, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying assets. The capitalisation rate is the weighted average of the total borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, other than borrowings made specifically for the purpose of obtaining a qualifying asset.
k.
Intangible assets
Goodwill
Goodwill
Goodwill merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian perusahaan atas nilai wajar aset neto pada tanggal akuisisi. Goodwill dari akuisisi entitas anak termasuk dalam “aset takberwujud”. Goodwill diuji penurunan nilainya setiap tahun dan dicatat sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi kerugian penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai atas goodwill tidak dapat dipulihkan. Keuntungan dan kerugian pelepasan entitas mencakup jumlah tercatat goodwill yang terkait dengan entitas yang dijual.
Goodwill represents the excess of the costs of an acquisition over the fair value of the company’s share of the net identifiable assets of the acquired subsidiary at the date of acquisition. Goodwill on acquisitions of subsidiary is included in “intangible assets”. Goodwill is tested annually for impairment and carried at cost less accumulated impairment losses. Impairment losses on goodwill are not reversed. Gains and losses on the disposal of an entity include the carrying amount of goodwill relating to the entity sold.
Goodwill dialokasikan pada unit penghasil kas dalam rangka menguji penurunan nilai. Alokasi dibuat untuk unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas yang diharapkan mendapat manfaat dari kombinasi bisnis dimana goodwill tersebut timbul.
Goodwill is allocated to cash-generating units for the purpose of impairment testing. The allocation is made to those cash-generating units or groups of cash-generating units that are expected to benefit from the business combination in which the goodwill arose.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/25 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Penurunan nilai aset non-keuangan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Aset yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas – misalnya goodwill atau aset takberwujud yang siap digunakan – tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap tahun. Aset yang tidak diamortisasi diuji ketika terdapat indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rend ah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi (unit penghasil kas). Aset nonkeuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai diuji setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai.
m. Utang dagang
n.
Impairment of non-financial assets Assets that have an indefinite useful life – for example, goodwill or intangible assets not ready for use – are not subject to amortisation and are tested annually for impairment. Assets that are subject to amortisation are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s fair v alue less costs to sell and value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows (cashgenerating units). Non-financial assets other than goodwill that suffered an impairment are reviewed for possible reversal of the impairment at each reporting date.
m. Trade payables
Utang dagang adalah liabilitas untuk membayar barang atau jasa yang diperoleh dari pemasok dalam kegiatan usaha normal. Utang dagang diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek bila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Bila tidak, utang dagang disajikan sebagai liabilitas jangka panjang.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Trade payables are classified as current liabilities if payment is due within one year or less. If not, they are presented as noncurrent liabilities.
Utang dagang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.
Trade payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.
Pinjaman Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biayabiaya transaksi yang terjadi. Pinjaman selanjutnya dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Selisih antara jumlah uang yang diterima (dikurangi biaya transaksi) dan nilai penyelesaian utang diakui di dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
n.
Borrowings Borrowings are recognised initially at fair value, net of transaction costs incurred. Borrowings are subsequently carried at amortised cost. Any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the statements of income over the period of the loans using the effective interest method.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/26 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
Pinjaman (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n.
Borrowings (continued)
Biaya-biaya yang dibayarkan untuk mendapatkan fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman sepanjang besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan digunakan. Dalam hal ini, biaya tersebut ditangguhkan sampai penggunaan terjadi. Sepanjang tidak ada bukti bahwa besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan digunakan, biaya tersebut dikapitalisasi sebagai biaya jasa likuiditas dibayar di muka dan diamortisasi selama periode fasilitas.
Fees paid on the establishment of loan facilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawn down. In this case, the fee is deferred until the drawdown occurs. To the extent there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawn down, the fee is capitalised as prepayment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali perusahaan memiliki hak tanpa syarat untuk menunda pembayaran liabilitas selama paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
Borrowings are classified as current liabilities unless the Group has an unconditional right to defer the settlement of the liability for at least 12 month after the reporting date.
o. Modal saham
o.
Share capital
Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan kepada penerbitan saham baru atau opsi disajikan pada ekuitas sebagai pengurang penerimaaan, setelah dikurangi pajak.
Ordinary shares are classified as equity. Incremental costs directly attributable to the issue of new shares or options are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds.
Ketika entitas Grup membeli modal saham ekuitas entitas (saham tresuri), imbalan yang dibayar, termasuk biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan (dikurangi pajak penghasilan) dikurangkan dari ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik ekuitas entitas sampai saham tersebut dibatalkan atau diterbitkan kembali. Ketika saham tersebut selanjutnya diterbitkan kembali, imbalan yang diterima, dikurangi biaya tambahan transaksi yang terkait dan dampak pajak penghasilan yang terkait dimasukkan pada ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik ekuitas entitas.
Where any Group company purchases the company’s equity share capital (treasury shares), the consideration paid, including any directly attributable incremental costs (net of income taxes) is deducted from equity attributable to the company’s equity holders until the shares are cancelled or reissued. Where such shares are subsequently reissued, any consideration received, net of any directly attributable incremental transaction costs and the related income tax effects, is included in equity attributable to the company’s equity holders.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/27 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
q.
Provisi
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Provisions
Provisi diakui ketika Grup memiliki liabilitas hukum atau konstruktif sebagai akibat peristiwa masa lalu; terdapat kemungkinan besar penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya; dan jumlah liabilitas tersebut dapat diukur secara andal. Provisi tidak diakui untuk kerugian operasi masa depan.
Provisions are measured when the Group has a present legal or constructive obligation as a result of past events; it is probable that an outflow of resources will be required to settle the obligation; and the amount has been reliably estimated. Provisions are not recognised for future operating losses.
Ketika terdapat beberapa liabilitas yang serupa, kemungkinan penyelesaian mengakibatkan arus keluar ditentukan dengan mempertimbangkan kelas liabilitas secara keseluruhan. Provisi diakui walaupun kemungkinan adanya arus keluar sehubungan dengan item manapun yang termasuk dalam kelas liabilitas yang sama mungkin kecil.
Where there are a number of similar obligations, the likelihood that an outflow will be required in settlement is determined by considering the class of obligations as a whole. A provision is recognised even if the likelihood of an outflow with respect to any one item included in the same class of obligations may be small.
Provisi diukur sebesar nilai kini pengeluaran yang diharapkan diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas dengan menggunakan bunga sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan liabilitas. Peningkatan provisi karena berjalannya waktu diakui sebagai beban keuangan.
Provisions are measured at the present value of the expenditures expected to be required to settle the obligation using a pre-tax rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the obligation. The increase in the provision due to the passage of time is recognised as an interest expense.
Imbalan kerja (i)
Liabilitas pensiun Program iuran pasti merupakan program pensiun dimana Grup membayar sejumlah iuran tertentu kepada entitas (dana) yang terpisah. Grup tidak memiliki liabilitas hukum atau konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan atas jasa yang diberikan pekerja pada periode berjalan maupun periode lalu. Program imbalan pasti adalah program pensiun yang bukan merupakan program iuran pasti. Pada umumnya, program imbalan pasti ditentukan berdasarkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima seorang pekerja pada saat pensiun, biasanya tergantung oleh satu faktor atau lebih, misalnya usia, masa bekerja dan kompensasi.
q.
Employee benefits (i)
Pension obligations A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions into a separate entity. The Group has no legal or constructive obligations to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employees the benefits relating to employee service in the current and prior periods. A defined benefit plan is a pension plan that is not a defined contribution plan. Typically, defined benefit plans define an amount of pension benefit that an employee will receive on retirement, usually dependent on one or more factors such as age, years of service and compensation.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/28 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
Imbalan kerja (lanjutan) (i)
Liabilitas pensiun (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Employee benefits (continued) (i)
Pension obligations (continued)
Sehubungan dengan program imbalan pasti, liabilitas diakui pada laporan posisi keuangan sebesar nilai kini liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, bersama dengan penyesuaian untuk keuntungan atau kerugian actuarial yang tidak diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris yang independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan arus kas keluar yang diestimasi dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah (dikarenakan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi perusahaan yang berkualitas tinggi) yang didenominasikan dalam mata uang dimana imbalan akan dibayarkan dan memiliki jangka waktu jatuh tempo mendekati jangka waktu liabilitas pensiun.
The liability recognised in the statement of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and unrecognised pastservice costs. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms to maturity approximating to the terms of the related pension obligation.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial yang melebihi dari jumlah yang lebih besar antara 10% nilai wajar aset program atau 10% nilai kini liabilitas imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari para pekerja.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligation are charged or credited to income over the employees expected average remaining working lives.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi, kecuali perubahan pada program pensiun tergantung pada kondisi pekerja memberikan jasanya selama periode tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang periode vesting.
Past-service costs are recognised immediately in income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/29 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
Imbalan kerja (lanjutan) (i)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Liabilitas pensiun (lanjutan)
(i)
(ii) Pesangon pemutusan kontrak kerja
(ii) Termination benefits
Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika Grup memberhentikan hubungan kerja sebelum usia pensiun normal, atau ketika seorang pekerja menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela dengan kompensasi imbalan pesangon. Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika dapat ditunjukkan bahwa Grup berkomitmen untuk: memberhentikan kontrak kerja sesuai dengan rencana formal terinci tanpa ada kemungkinan untuk dibatalkan; atau menyediakan pesangon sebagai penawaran untuk mengundurkan diri secara sukarela. Imbalan yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan didiskontokan menjadi nilai kininya. Perpajakan Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.
Pension obligations (continued) For defined contribution plans, the Group pays contributions to pension plans on a mandatory, contractual or voluntary basis. However, since Labor Law No. 13 of 2003 requires an entity to pay to a worker entering into pension age a certain amount based on, mainly, the worker’s length of service, the entity is exposed to the possibility of having to make further payments to reach that certain amount in particular when the cumulative contributions are less than that amount. Consequently for financial reporting purposes the defined contributions plans are effectively treated as if they were defined benefit plans.
Untuk program iuran pasti, Grup membayar iuran program pensiun baik karena diwajibkan, berdasarkan kontrak atau sukarela. Namun karena UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 mengharuskan entitas membayar jumlah tertentu kepada para pekerja yang telah memasuki usia pensiun yang ditentukan berdasarkan masa kerja, entitas rentan terhadap kemungkinan untuk membayar kekurangan apabila iuran kumulatif kurang dari jumlah tertentu. Sebagai akibatnya untuk tujuan pelaporan keuangan, program iuran pasti secara efektif diberlakukan seolah-olah sebagai program imbalan pasti.
r.
Employee benefits (continued)
Termination benefits are payable when employment is terminated by the Group before the normal retirement date, or whenever an employee accepts voluntary redundancy in exchange for these benefits. The Group recognises termination benefits when it is demonstrably committed to either terminating the employment of current employees according to a detailed formal plan without possibility of withdrawal; or providing termination benefits as a result of an offer made to encourage voluntary redundancy. Benefits falling due more than 12 months after the reporting date are discounted to their present value.
r.
Taxation The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/30 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Perpajakan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
Taxation (continued)
Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. Where appropriate, it establishes provisions based on the amounts expected to be paid to the tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya. Namun, pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal aset atau liabilitas yang timbul dari transaksi selain kombinasi bisnis yang pada saat transaksi tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi dan laba rugi kena pajak. Rugi pajak yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is recognised, using the liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. However, the deferred income tax is not accounted for if it arises from initial recognition of an asset or liability in a transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither accounting nor taxable profit or loss. Tax loss carryforward is recognised as a deferred tax asset when it is probable that there will be future taxable profit available against which the unused tax losses can be utitilised. Deferred income tax is determined using tax rates pursuant to laws or regulations that have been enacted or substantially enacted by the reporting date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised.
Untuk pendapatan yang menjadi subjek pajak penghasilan final, beban pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan pendapatan yang diakui pada periode berjalan. Perbedaan antara jumlah pajak final terhutang dan jumlah yang dicatat sebagai pajak kini untuk penghitungan keuntungan atau kerugian beban pajak final diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau pajak yang masih harus dibayar.
For income which is subject to final tax, income tax expense is recognised proportionally with revenue recognised in the current period. The difference between the amount of final tax payable and the amount charged as current tax for the calculation of profit or loss is recognised as prepaid tax or accrued tax.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/31 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
Pengakuan pendapatan dan beban
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s.
Revenue and cost recognitions
Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima untuk penjualan barang dan jasa sehubungan dengan kegiatan usaha Grup. Pendapatan disajikan bersih dari pajak pertambahan nilai, retur, rabat dan diskon.
Revenue comprises the fair value of the consideration received or receivable for the sales of goods and services in the ordinary course of the Group’s activities. Revenue is shown net of value-added tax, returns, rebates and discounts.
Grup mengakui pendapatan ketika jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal, besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh, tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal posisi keuangan dapat diukur dengan andal, dan biaya yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.
The Group recognises revenue when the amount of revenue can be reliably measured, it is probable that future economic benefits will flow to the entity, and the stage of completion of the transaction at the financial position date can be measured reliably, and the costs incurred for the transaction and the costs to complete the transaction can be measured reliably.
Jumlah pendapatan tidak dianggap sebagai diukur secara andal sampai seluruh kontijensi terkait dengan penjualan telah diselesaikan.
The amount of revenue is not considered to be reliably measurable until all contingencies relating to the sale have been resolved.
(i)
(i)
Pengakuan pendapatan dan beban untuk pekerjaan kontrak konstruksi dalam penyelesaian
Revenue and cost recognitions for construction contract work in progress
Pekerjaan kontrak dalam penyelesaian merupakan suatu kontrak yang secara khusus dinegosiasikan untuk konstruksi sebuah aset atau kombinasi dari beberapa aset yang secara erat berhubungan atau saling bergantung dalam hal rancangan, teknologi dan fungsi atau tujuan atau kegunaan akhirnya.
A contract work in progress is a contract specifically negotiated for the construction of an asset or a combination of assets that are closely interrelated or interdependent in terms of their design, technology and functions or their ultimate purpose or use.
Ketika hasil dari pekerjaan kontrak dalam penyelesaian tidak dapat diestimasi secara andal, pendapatan kontrak diakui sebesar biaya kontrak yang telah terjadi dimana kemungkinan besar biaya tersebut dapat diperoleh kembali.
When the outcome of a contract work in progress cannot be estimated reliably, contract revenue is recognised to the extent of contract costs incurred where it is probable those costs will be recoverable.
Ketika hasil dari pekerjaan kontrak dalam penyelesaian dapat diestimasi secara andal, pendapatan kontrak diakui berdasarkan metode persentase penyelesaian pada tanggal posisi keuangan. Persentase penyelesaian diukur dengan mengacu pada biaya-biaya kontrak yang telah dikeluarkan sampai dengan tanggal posisi keuangan dibandingkan dengan estimasi jumlah keseluruhan biaya kontrak tersebut. Biaya kontrak diakui pada saat terjadinya.
When the outcome of a contract work in progress can be estimated reliably, contract revenue are recognised based on the percentage of completion method at the financial position date. The percentage of completion is measured by reference to the contract costs incurred to financial position date to the estimated total costs for the contract. Contract costs are recognised when incurred.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/32 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
Pengakuan (lanjutan) (i)
pendapatan
dan
beban
Pengakuan pendapatan dan beban untuk pekerjaan kontrak konstruksi dalam penyelesaian (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s.
Revenue and cost recognitions (continued)
(i)
Revenue and cost recognitions for construction contract work in progress (continued)
Apabila kemungkinan bahwa jumlah biaya kontrak akan melebihi jumlah pendapatan kontrak, kerugian yang diperkirakan segera diakui sebagai beban.
When it is probable that total contract costs will exceed total contract revenue, the expected loss is recognised as an expense immediately.
Biaya-biaya yang terjadi selama tahun berjalan sehubungan dengan aktivitas kontrak di masa yang akan datang dikeluarkan dari biaya yang terjadi sampai dengan tanggal posisi keuangan saat menentukan persentase penyelesaian dari suatu kontrak. Biaya tersebut diakui sebagai aset apabila besar kemungkinan bahwa biaya tersebut dapat diperoleh kembali.
Costs incurred during the financial year in connection with future activity on a contract are excluded from costs incurred to financial position date when determining the percentage of completion of a contract. The costs are recognised as assets to the extent that it will be recoverable.
Jumlah biaya yang terjadi dan laba/rugi yang diakui pada setiap kontrak dibandingkan dengan tagihan berjalan sampai dengan akhir periode keuangan. Apabila biaya yang terjadi dan laba yang diakui (dikurangi pengakuan kerugian) melebihi tagihan berjalan, kelebihan tersebut dicatat sebagai piutang kontrak konstruksi belum difakturkan. Apabila tagihan berjalan melebihi biaya yang terjadi ditambah keuntungan yang diakui (dikurangi pengakuan kerugian), kelebihan tersebut dicatat sebagai utang kontrak konstruksi kepada pelanggan, sebagai bagian dari utang usaha.
The aggregate of the costs incurred and the profit/loss recognised on each contract is compared against the progress billings up to the financial period-end. Where costs incurred and recognised profits (less recognised losses) exceed progress billings, the balance is shown as unbilled construction contracts. Where progress billings exceed costs incurred plus recognised profits (less recognised losses), the balance is shown as due to customers on construction contracts, as part of trade payables.
(ii) Pengakuan pendapatan dan beban untuk kontrak non-konstruksi
(ii) Revenue and cost recognitions for non-construction contract
Pendapatan dari sewa kapal dan aktivitas jasa lainnya diakui pada periode akuntansi dimana jasa diberikan, dengan mengacu pada penyelesaian transaksi tertentu dengan pengukuran berdasarkan jasa yang sebenarnya telah diberikan sebagai proporsi terhadap jumlah jasa yang akan diselesaikan.
Revenues from vessel charters and other service activities are recognised in the accounting period in which the services are rendered, by reference to the completion of specific transactions, assessed on the basis of the actual services provided as a proportion of the total services to be provided.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/33 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
t.
Pengakuan (lanjutan)
pendapatan
dan
beban
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s.
Revenue and cost recognitions (continued)
(ii) Pengakuan pendapatan dan beban untuk kontrak non-konstruksi (lanjutan)
(ii) Revenue and cost recognitions for non-construction contract (continued)
Piutang usaha yang berkaitan dengan jasa di luar jasa konstruksi yang diberikan sepanjang tahun berjalan dan belum difakturkan dan/atau ditagihkan ke pelanggan diakui sebagai piutang usaha belum difakturkan lain-lain.
Trade receivables related with the services other than construction services which are rendered during the financial year and have not been billed to customers are recognised as other unbilled receivables.
Beban diakui pada dengan basis akrual.
Expenses are recognised when incurred on an accrual basis.
saat
terjadinya
Pelaporan segmen
t.
Segmen-segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten sesuai dengan pelaporan internal yang disediakan untuk pihak manajemen yang bertanggung jawab untuk mengalokasi sumber daya dan menilai performa dari segmen-segmen operasi. u. Sewa
Segment reporting Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to members of management who are responsible for allocating resources and assessing performance of the operating segments.
u.
Leases
Sewa dimana sebagian besar risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan dipertahankan oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari lessor) dibebankan pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode sewa.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases (net of any incentives received from the lessor) are charged to the profit or loss on a straight-line basis over the period of the lease.
Grup menyewa aset tetap tertentu. Sewa aset tetap dimana perusahaan memiliki sebagian besar risiko dan manfaat kepemilikan diklasifikasik an sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini pembayaran sewa minimum.
The Group leases certain property, plant and equipment. Leases of property, plant and equipment where the company has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased asset and the present value of the minimum lease payments.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/34 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u. Sewa (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara liabilitas dan beban keuangan sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa. Liabilitas sewa yang terkait, dikurangi dengan beban keuangan, dimasukkan ke dalam utang jangka panjang lainnya. Elemen bunga dari beban keuangan dibebankan pada laporan laba rugi selama periode sewa sehingga menghasilkan tingkat bunga periodik yang konstan untuk saldo liabilitas yang tersisa pada setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa manfaat aset dan masa sewa. v.
Distribusi dividen Distribusi dividen kepada pemegang saham Grup diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian Grup pada periode dimana dividen telah disetujui oleh pemegang saham entitas.
w. Transaksi dengan pihak berelasi
Leases (continued) Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in other long-term payables. The interest element of the finance cost is charged to the profit or loss over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. The property, plant and equipment acquired under finance leases is depreciated over the shorter of the useful life of the asset and the lease term.
v.
Dividend distribution Dividend distribution to the Group’s shareholders is recognised as a liability in the Group’s consolidated financial statements in the period in which the dividends are approved by the Group’s shareholders.
w. Related party transactions
Grup telah melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi. Pihak yang berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup.
The Group has entered into transactions with related parties. Related parties are defined as individual or entity which is related with the Group.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Grup jika mereka:
An individual or family member is related with the Group if it:
Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Grup;
Has control or joint control over the Group;
Memiliki pengaruh signifikan atas Grup; atau
Has significant influence over the Group; or
Merupakan personil manajemen kunci Grup atau entitas induk Grup.
Is a member of the key management personnel of the Group or of a parent of the Group.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/35 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) w. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) w. Related party transactions (continued)
Suatu entitas berelasi dengan Grup jika memenuhi salah satu hal berikut:
An entity is related to the Group if any of the following conditions applies:
Entitas dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas rekanan terkait dengan entitas lain);
The entity and the Group are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others);
Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok, yang mana entitas tersebut adalah anggotanya);
One entity is an associate or a joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari entitas ketiga yang sama;
Both entities are joint ventures of the same third party;
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas tersebut adalah anggotanya);
One entity is an associate or a joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
Entitas tesebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity itself is such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang atau anggota keluarga terdekat yang memenuhi definisi pihak yang berelasi; atau
The entity is controlled or jointly controlled by a related person as identified above; and
Orang atau anggota keluarga terdekat yang memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
A person that has control or joint control over the Group that has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Semua transaksi penting dengan pihak yang berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All major transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/36 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 3.1 Faktor risiko keuangan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT 3.1 Financial risk factors
Aktivitas Grup rentan terhadap berbagai risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing, risiko tingkat bunga dan risiko harga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Program manajemen risiko Grup secara keseluruhan dipusatkan pada pasar keuangan yang tidak dapat diprediksi dan Grup berusaha untuk memperkecil efek yang berpotensi merugikan kinerja keuangan Grup.
The Group’s activities expose it to a variety of financial risks: market risk (including currency risk, interest rate risk and price risk), credit risk and liquidity risk. The Group’s overall risk management programme focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the Group’s financial performance.
(a) Risiko pasar
(a) Market risk
(i)
Risiko nilai tukar mata uang asing
(i)
Foreign exchange risk
Grup memiliki risiko yang minimal terhadap nilai tukar mata uang asing yang, karena sebagian besar penjualan dan pengeluaran operasional dilakukan dalam mata uang Dolar AS, sehingga secara tidak langsung merupakan lindung nilai alami
The Group has minimal foreign currency risk arising from various currency exposures, since majority of its sales and operational expenditure were carried out in US Dollars, which indirectly represents a natural hedge.
Untuk mengurangi risiko perubahan nilai tukar mata uang asing, Perusahaan telah memperoleh fasilitas kurs mata uang asing dari PT Bank Permata Tbk. (lihat Catatan 28a). Akan tetapi, per tanggal 31 Desember 2011, Grup belum memanfaatkan fasilitas tersebut.
In order to minimize interest rate risks which increase the uncertainly of foreign exchange, the Company has obtained a foreign exchange facility from PT Bank Permata Tbk. (refer to Note 28a). As at 31 December 2011, however, the Group has not utilised such facility.
(ii) Risiko harga
(ii) Price risk
Biaya bahan bakar ditetapkan berdasarkan harga Pertamina pada saat pembelian, sehingga terdapat risiko atas fluktuasi harga bahan bakar terhadap operasi Grup.
Fuel costs are charged at Pertamina’s price when purchasing, therefore, there is a risk in the fuel price fluctuation to the Group’s operation.
(iii) Risiko suku bunga arus kas dan nilai wajar
(iii) Cash flow and fair value interest rate risk
Risiko suku bunga Grup timbul dari pinjaman jangka panjang. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat bunga variabel mengekspos Grup terhadap risiko suku bunga arus kas. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat suku bunga tetap mengekspos Grup terhadap risiko nilai wajar suku bunga. Selama 2011 dan 2010, pinjaman Grup pada tingkat suku bunga tetap didenominasikan dalam Dolar AS.
The Group’s interest rate risk arises from long-term borrowings. Borrowings issued at variable rates expose the Group to cash flow interest rate risk. Borrowings issued at fixed rates expose the Group to fair value interest rate risk. During 2011 and 2010, the Group’s borrowings at fixed rate were denominated in the US dollar.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/37 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
3.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3.
3.1 Faktor risiko keuangan (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) 3.1 Financial risk factors (continued) (a) Market risk (continued)
(a) Risiko pasar (lanjutan) (iii) Risiko suku bunga arus kas dan nilai wajar (lanjutan)
(iii) Cash flow and fair value interest rate risk (continued)
Untuk mengurangi risiko perubahan tingkat suku bunga yang menyebabkan adanya ketidakpastian arus kas terhadap pembayaran beban bunga dimasa depan, Grup:
In order to minimise interest rate risks which increase the uncertainly of the cash flows for interest payments in the future, the Group:
a). Memonitor tingkat suku bunga di pasar;
a). Monitors interest rate in the market;
b). Membangun komunikasi yang intensif dengan pihak bank terkait atas pembebanan bunga; dan
b). Develops intensive communication with the related bank for the interest charges; and
c). Mengimplementasikan manajemen kas meminimalkan bunga.
untuk
c). Implements cash management to minimise the interest expenses.
Tabel berikut ini merupakan rincian dari aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang dipengaruhi oleh suku bunga saja.
The following table represents a breakdown of the Company’s financial assets and liabilities which are impacted by interest rates.
Suku bunga mengambang/ floating rate Kurang dari Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ Less than More than one year one year 31 Desember 2011 Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang usaha belum difakturkan Piutang lain-lain Aset lancar lain-lain Jumlah aset keuangan
Suku bunga tetap /fixed rate Kurang dari Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ Less More than one than one year year
Tidak berbunga/ Non interest bearing
Jumlah/ Total
5,698,586 -
-
-
-
39,787 4,708,478
5,738,373 4,708,478
31 December 2011 Financial assets Cash and cash equivalents Trade receivables
415,872
-
-
-
4,482,365 1,247,624 -
4,482,365 1,247,624 415,872
Unbilled receivables Other receivables Other current assets
6,114,458
-
-
-
10,478,254
16,592,712
Total financial assets
-
-
-
-
2,393,762
2,393,762
Financial liabilities Trade payables
Liabilitas keuangan Utang usaha Beban yang masih harus dibayar dan utang lain -lain Pinjaman bank jangka panjang
-
-
-
-
2,137,304
2,137,304
4,000,000
8,543,333
-
-
-
12,543,333
Accrued expenses and other payables Long- term bank loans
Jumlah liabilitas keuangan
4,000,000
8,543,333
-
-
4,531,066
17,074,399
Total financial liabilities
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/38 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3.1 Faktor risiko keuangan (lanjutan) (b) Risiko kredit
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) 3.1 Financial risk factors (continued) (b) Credit risk
Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlah maksimum eksposur dari risiko kredit adalah AS$16.592.712. Risiko kredit terutama berasal dari penempatan dana di bank, deposito berjangka, penjualan dengan memberikan kredit (termasuk piutang usaha yang belum difakturkan), piutang lain-lain, dan aset lancar lainnya.
As at 31 December 2011, total maximum exposure from credit risk is US$16,592,712. Credit risk arises from cash in banks, time deposits, sales under credit terms (including the unbilled receivables), other receivables, and other current assets.
Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo piutang usaha yang telah lewat jatuh tempo lebih dari 60 hari sebesar AS$388.124, yang merupakan 8% dari jumlah keseluruhan piutang usaha (31 Desember 2010: AS$444.502; yang merupakan 9,5% dari jumlah keseluruhan piutang usaha).
As at 31 December 2011, balance of trade receivables that have been overdue more than 60 days amounting to US$388,125 which represent 8% of total trade receivables (31 December 2010: US$444,502; which represent 9.5% of total trade receivables).
Manajemen yakin akan kemampuannya untuk mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit mengingat Grup mempunyai kebijakan yang jelas dalam pemilihan pelanggan.
Management is confident in its ability to maintain minimal exposure of credit risk given that the Group has clear policies on selection of customers.
(c) Risiko likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko yang muncul dalam situasi dimana posisi arus kas Grup mengindikasikan bahwa arus kas masuk dari pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk memenuhi arus kas keluar untuk pengeluaran jangka pendek. Dalam kebijakan manajemen risiko likuiditas, Grup memonitor dan menjaga level kas dan setara kas yang diperkirakan cukup untuk mendanai kegiatan operasional Grup dan mengurangi pengaruh fluktuasi dalam arus kas. Manajemen Grup juga secara rutin memonitor perkiraan arus kas dan arus kas aktual, termasuk profil jatuh tempo pinjaman, dan secara terusmenerus menilai kondisi pasar keuangan untuk kesempatan memperoleh dana. Manajemen risiko kredit yang hati-hati mengimplikasikan bahwa mempertahankan kas dan surat berharga yang cukup, tersedianya pendanaan melalui fasilitas kredit yang mengikat dalam jumlah yang cukup dan kemampuan untuk menutup posisi pasar.
(c) Liquidity risk Liquidity risk is defined as a risk arises in circumtances where the Group's cash flows indicate that cash inflows from short-term revenue are not sufficient to cover the cash outflows of short-term expenditures. In the liquidity risk management policy, the Group monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group's operational activities and to mitigate the effect of fluctuation in cash flows. The Group's management also regularly monitors the projected and actual cash flows, including their loan maturity profiles, and continuously assesses condition in the financial markets for opportunities to pursue fundraising. Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and marketable securities, the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities and the ability to close out market positions.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/39 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
3.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3.
3.1 Faktor risiko keuangan (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) 3.1 Financial risk factors (continued) (c) Liquidity risk (continued)
(c) Risiko likuiditas (lanjutan) Manajemen mengamati prakiraan yang bergulir atas cadangan likuiditas Grup yang terdiri dari fasilitas pinjaman yang belum ditarik (Catatan 15) dan kas dan setara kas (Catatan 6) berdasarkan ekspektasi arus kas. 3.2 Manajemen risiko permodalan
Management monitors rolling forecasts of the Group’s liquidity reserve which comprises an undrawn borrowing facility (Note 15) and cash and cash equivalents (Note 6) on the basis of expected cash flow. 3.2 Capital risk management
Tujuan Grup dalam pengelolaan permodalan adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup guna memberikan imbal hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.
The Group’s objectives when managing capital are to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Untuk mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, mengembalikan modal kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi jumlah utang.
In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividends paid to shareholders, return capital to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt.
Grup memonitor permodalan berdasarkan rasio gearing. Rasio ini dihitung dengan membagi jumlah utang neto dengan jumlah modal. Utang neto dihitung dari jumlah pinjaman (termasuk pinjaman “jangka pendek dan jangka panjang” yang disajikan pada laporan posisi keuangan) dikurangi kas dan setara kas. Jumlah modal dihitung dari “ekuitas” seperti yang ada pada laporan posisi keuangan ditambah utang neto.
The Group monitors capital on the basis of the gearing ratio. This ratio is calculated as net debt divided by total capital. Net debt is calculated as total borrowings (including “current and non-current borrowings” as shown in the statement of financial position) less cash and cash equivalents. Total capital is calculated as “equity” as shown in the statement of financial position plus net debt.
Rasio gearing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The gearing ratios as at 31 December 2011 and 2010 were as follows:
2011 Jumlah pinjaman (Catatan 15)
2010
12,543,333
12,850,113
Total borrowings (Note 15)
(5,738,373)
(6,566,060)
Less: Cash and cash equivalents (Note 6)
6,804,960
6,284,053
Net debt
49,232,149
37,544,749
Total capital
Dikurangi: Kas dan setara kas (Catatan 6) Utang neto Jumlah modal Rasio gearing
14%
17%
Gearing ratio
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/40 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
3.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
3.
3.2 Manajemen risiko permodalan (lanjutan)
3.2 Capital risk management (continued)
Penurunan rasio gearing selama 2011 terutama dikarenakan penerbitan modal saham.
The decrease in the gearing ratio during 2011 resulted primarily from the issue of share capital.
3.3 Estimasi nilai wajar
4.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
3.3 Fair value estimation
Nilai tercatat dikurangi provisi penurunan nilai piutang dagang dan utang diasumsikan mendekati nilai wajarnya. Untuk tujuan pengungkapan, nilai wajar liabilitas keuangan diestimasi dengan mendiskontokan arus kas kontrak masa depan pada tingkat suku bunga pasar saat ini yang tesedia bagi Grup untuk instrumen keuangan yang serupa.
The carrying value less impairment provision of trade receivables and payables are assumed to approximate their fair values. The fair value of financial liabilities for disclosure purposes is estimated by discounting the future contractual cash flows at the current market interest rate that is available to the Group for similar financial instruments.
Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset keuangan dapat ditukar, atau liabilitas keuangan dapat diselesaikan dengan dasar transaksi arms-length.
Fair value is the amount for which financial assets are exchangeable, or financial liabilities could be settled upon arms-length basis of transaction.
Manajemen berpendapat bahwa nilai buku dari aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2011.
Management is of the opinion that the carrying value of its financial assets and liabilities approximated the fair value of the financial assets and liabilities as at 31 December 2011.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
4.
CRITICAL ACCOUNTING ASSUMPTIONS
ESTIMATES
AND
Estimasi dan pertimbangan terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lain, termasuk ekspektasi peristiwa masa depan yang diyakini wajar berdasarkan kondisi yang ada. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi dan asumsi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah ini.
Estimates and judgements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable under the circumstances. Actual results may differ from these estimates. The estimates and assumptions that have a significant effect on the carrying amounts of assets and liabilities are disclosed below.
4.1 Estimasi penting
4.1 Critical accounting assumptions
dan
asumsi
akuntansi
yang
Grup membuat estimasi dan asumsi mengenai masa depan. Estimasi akuntansi yang dihasilkan, menurut definisi, jarang yang sama dengan hasil aktualnya. Estimasi dan asumsi yang secara signifikan berisiko menyebabkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas selama 12 bulan ke depan dipaparkan di bawah ini.
estimates
and
The Group makes estimates and assumptions concerning the future. The resulting accounting estimates will, by definition, seldom equal the related actual results. The estimates and assumptions that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next 12 months are addressed below.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/41 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) 4.1 Estimasi dan asumsi penting (lanjutan)
akuntansi
yang
(a) Imbalan pensiun
4.
CRITICAL ACCOUNTING ASSUMPTIONS (continued)
ESTIMATES
4.1 Critical accounting estimates assumptions (continued)
AND
and
(a) Pension benefits
Nilai kini liabilitas pensiun tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar actuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas pensiun.
The present value of the pension obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. Any changes in these assumptions will mpact the carrying amount of pension obligations.
Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas pensiun yang terkait.
The Group determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Group considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension obligation.
Asumsi kunci liabilitas pension lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 16.
Other key assumptions for pension obligations are based in part on current market conditions. Additional information is disclosed in Note 16.
(b) Aset tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
(b) Property, plant and equipments The cost of property, plant and equipments is depreciated on a straightline-basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these property, plant and equipments to be within 5 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group’s conducts its business. Change in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/42 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
KOMBINASI BISNIS
5.
BUSINESS COMBINATION
Pada tanggal 27 September 2011, Grup mengakuisisi 99, 84% saham PT Pelayaran Straits Perdana (PSP), entitas yang bergerak di bidang pelayaran dengan jumlah harga perolehan sebesar Rp12.579.840.000 atau setara dengan AS$1.401.966. Akuisisi ini bertujuan untuk mengembangkan lebih lanjut bisnis Grup dibidang transportasi dan pindah angkut (transhipment) bagi perusahaan penambangan batu bara.
On 27 September 2011, the Group acquired 99.84% of the share capital of PT Pelayaran Straits Perdana (PSP), an entity engages in shipping business for total consideration of Rp12,579,840,000 or equivalent to US$1,401,966. This acquisition was carried out to further expand the Group’s business in the transportation and transhipment for coal mining Company.
Tabel berikut ini merangkum harga perolehan PT PSP dan jumlah aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi.
The following table summarises the consideration paid for PT PSP and the amounts of the assets acquired and liabilities assumed recognised at the acquisition date.
Harga perolehan
27 September/ September 2011 Translasi ke setara AS$/ Translation US$ equivalent
Consideration
- Kas yang dibayar - Imbalan kontijensi
1,401,966 -
Cash paid Contingent consideration -
Jumlah imbalan
1,401,966
Total consideration
48,607
Acquisition-related costs (included in administrative expenses for the year ended 31 December 2011)
Biaya akuisisi terkait (termasuk di dalam beban administrasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011)
Jumlah yang diakui atas aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih:
Recognised amounts of identifiable acquired and liabilities assumed:
assets
27 September/ September 2011 Translasi ke setara AS$)/ Translation US$ equivalent Kas dan setara kas Pembayaran di muka Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan Liabilitas Jumlah aset teridentifikasi neto Kepentingan nonpengendali Goodwill
2,052,045 6,191 2,012,333 (2,990,653) 1,079,916 (2,230) 324,280
Cash and banks Prepayments Fixed assets, net of accumulated depreciation Liabilities Total identifiable net assets Non-controlling interest Goodwill
1,401,966
Kepentingan nonpengendali telah diakui sesuai dengan proporsi aset yang diakuisisi.
The non-controlling interest has been recognised as a proportion of the net assets acquired.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/43 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
KOMBINASI BISNIS (lanjutan)
5.
The Company has engaged the goodwill impairment test recognised on 27 September 2011. There was no impairment of goodwill to be recognised as at 31 December 2011.
Perusahaan telah melakukan pengujian penurunan nilai atas goodwill yang diperoleh pada tanggal 27 September 2011. Tidak ada penurunan nilai goodwill 2011 yang harus diakui per tanggal 31 Desember 2011. 6.
KAS DAN SETARA KAS
6. 2011
Kas Rupiah
BUSINESS COMBINATION (continued)
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2010
39,787
20,337
Cash on hand Rupiah
Kas di bank Rupiah - PT Bank Permata Tbk. - PT Bank Central Asia Tbk. - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - Standard Chartered Bank
1,853,893 264,569 68,334 5,671
161,098 21,360 82,151 5,756
Cash in banks Rupiah PT Bank Permata Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Standard Chartered Bank -
Rekening Rupiah
2,192,467
270,365
Rupiah accounts
Dolar AS - PT Bank Permata Tbk. - PT Bank Central Asia Tbk. - Standard Chartered Bank - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
1,286,468 352,458 13,279 6,515
US Dollars 471,408 PT Bank Permata Tbk. 241,934 PT Bank Central Asia Tbk. 4,989,785 Standard Chartered Bank 89,742 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. -
Rekening Dolar AS
1,658,720
5,792,869
US Dollars accounts
7,336 6,335
7,489 -
Euro Standard Chartered Bank PT Bank Permata Tbk. -
13,671
7,489
Euro accounts
Dolar Singapura - PT Bank Permata Tbk.
680,071
-
Singapore Dollars PT Bank Permata Tbk. -
Rekening Dolar Singapura
680,071
-
Singapore Dollars accounts
4,544,929
6,070,723
Total cash in banks
Euro - Standard Chartered Bank - PT Bank Permata Tbk. Rekening Euro
Jumlah kas di bank Deposito berjangka Rupiah - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
1,153,657
-
Time deposits Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Rekening Rupiah
1,153,657
-
Rupiah accounts
Dolar AS - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
-
US Dollars 475,000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. -
Rekening Dolar AS
-
475,000
US Dollars accounts
Jumlah deposito berjangka
1,153,657
475,000
Total time deposits
Jumlah kas dan setara kas
5,738,373
6,566,060 Total cash and cash equivalents
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/44 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
6.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
6.
Tidak ada kas dan setara kas yang disimpan pada pihak yang berelasi.
There were no cash and cash equivalents held with the related parties.
Tingkat bunga rata-rata tahunan deposito berjangka di atas adalah sebagai berikut:
The above time deposits earned interest at average annual rates as follows:
2011 Rupiah Dolar AS
7.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2010 7% -
PIUTANG USAHA
7. 2011
Pihak ketiga: - PT Arutmin Indonesia - PT Jembayan Muarabara (“JMB”) - PT Rekayasa Industri (Persero) - Total E&P Indonesie - PT Bukit Asam (Persero) Tbk. - Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000) Piutang usaha – pihak ketiga
1,932,137 399,360 207,108 -
2,805,769 638,928 115,633 984,955
97,443
-
2011
The aging analysis of trade receivables was as follows: 2010 3,138,253 228,204 868,213 18,997 425,505
4,708,478
4,679,172
2011
Third parties: PT Arutmin Indonesia PT Jembayan Muarabara (“JMB”) PT Rekayasa Industri (Persero) Total E&P Indonesie PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Others (each below US$100,000)
4,679,172 Trade receivables – third parties
3,334,951 738,087 247,316 388,124
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Dolar AS Rupiah
2010
133,887
4,708,478
Rupiah US Dollars
TRADE RECEIVABLES
2,072,430
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
Lancar Lewat jatuh tempo 1 – 30 hari Lewat jatuh tempo 31 – 60 hari Lewat jatuh tempo 61 – 90 hari Lewat jatuh tempo > 90 hari
0.5%
Current Overdue 1 – 30 days Overdue 31 – 60 days Overdue 61 – 90 days Overdue > 90 days
Details of trade receivables based on currencies were as follows: 2010
4,294,862 413,616
3,055,289 1,623,883
4,708,478
4,679,172
US Dollars Rupiah
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/45 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
7.
Mutasi penyisihan penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Movement of the provision for impairment was as follows:
2011
8.
TRADE RECEIVABLES (continued)
2010
Saldo awal Penambahan Pemulihan Penghapusan
-
Saldo akhir
-
693,640 (187,914) (505,726)
Beginning balance Addition Reversal Write-off
-
Ending balance
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2011 dapat ditagih secara penuh sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai.
Management is of the opinion that the receivables as at 31 December 2011 will be collected in full and therefore a provision for impairment is not considered necessary.
Piutang usaha, termasuk piutang usaha belum difakturkan, dengan jumlah minimum sebesar AS$5 juta digunakan sebagai agunan atas fasilitas kredit dari PT Bank Permata Tbk. (lihat Catatan 28a).
Trade receivables, including unbilled receivables, with minimum amount of US$5 million were pledged as collateral for the credit facilities from PT Bank Permata Tbk. (refer to Note 28a).
PIUTANG USAHA BELUM DIFAKTURKAN
8.
2011 Pihak ketiga: - JMB - Total E&P Indonesie - PT Arutmin Indonesia - PT Baramulti Sugih Sentosa - PT Mitra Falaq Lestari - PT Rekayasa Industri Piutang usaha belum difakturkan lain-lain – pihak ketiga
2010
3,428,060 366,610 338,873
4,655,401 442,774 169,333
265,077 83,745 -
179,784
Third parties: JMB Total E&P Indonesie PT Arutmin Indonesia PT Baramulti Sugih Sentosa PT Mitra Falaq Lestari PT Rekayasa Industri -
4,482,365
5,447,292
Other unbilled receivables – third parties
Rincian piutang usaha belum difakturkan lain-lain berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2011 Dolar AS Rupiah
UNBILLED RECEIVABLES
Details of other unbilled receivables based on currencies were as follows: 2010
4,398,620 83,745
5,267,508 179,784
4,482,365
5,447,292
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha belum difakturkan pada tanggal posisi keuangan dapat ditagih secara penuh sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai.
US Dollars Rupiah
Management is of the opinion that unbilled receivables as at the financial position date will be collected in full and therefore a provision for impairment is not considered necessary.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/46 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
9.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
PIUTANG LAIN-LAIN
9. 2011
OTHER RECEIVABLES 2010
Pihak ketiga: - PT Willis Indonesia - Lain-lain (masing-masing di bawah AS$30.000)
-
246,250
121,992
71,467
Piutang lain-lain – pihak ketiga
121,992
Third parties: PT Willis Indonesia Others (each below US$30,000)
317,717 Other receivables – third parties
Piutang lain-lain – pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 27a)
1,125,632
1,125,055
Other receivables – related party (Note 27a)
Jumlah piutang lain-lain
1,247,624
1,442,772
Total other receivables
Rincian piutang lain-lain berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2011 Rupiah Dolar AS
Details of other receivables based on currencies were as follows: 2010
1,247,624 -
1,196,522 246,250
1,247,624
1,442,772
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain dapat ditagih secara penuh sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai.
10. PERSEDIAAN
Rupiah US Dollars
Management is of the opinion that other receivables will be collected in full and therefore a provision for impairment is not considered necessary.
10. INVENTORIES 2011
2010
Bahan bakar
788,454
290,126
Fuel
Jumlah persediaan
788,454
290,126
Total inventories
Berdasarkan penelaahan atas kondisi persediaan pada tanggal neraca, manajemen berpendapat bahwa penyisihan untuk penurunan nilai persediaan tidak diperlukan.
Based on review of the condition of the inventories as at the balance sheet date, management is of the opinion that no provision for inventory impairment is necessary.
Pada tanggal 31 Desember 2011, persediaan tidak diasuransikan karena manajemen berpendapat bahwa biaya asuransi untuk persediaan melampaui manfaat dari persediaan. Manajemen menyadari risiko yang terkait dengan tidak adanya asuransi untuk persediaannya.
As at 31 December 2011, the inventories were not covered by insurance as the management believes that the cost of insuring these inventories exceeds the benefit of doing so. The management is aware of the risks associated with not insuring inventories.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/47 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
11. ASET LANCAR LAIN-LAIN
11. OTHER CURRENT ASSETS 2011
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Dolar AS - PT Bank Permata Tbk. - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Jumlah deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
400,000
14,000
-
414,000
400,000
414,000
400,000
Total restricted time deposits
1,872
1,872
Others
415,872
401,872
Total other current assets
Tingkat bunga rata-rata tahunan deposito berjangka di atas adalah sebagai berikut:
The above time deposits earned interest at average annual rates as follows:
2011 Dolar AS
2010 1.0%
1.4%
12. ASET TETAP
12. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT Saldo awal/ Beginning balance
- Aset dalam penyelesaian
US Dollars
Restricted time deposit placed in PT Bank Permata Tbk. represents collateral of bank guarantee facility (refer to Note 28a). Restricted time deposits placed in PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. represent bank guarantees which were issued as bid bonds and performance bonds in relation to service contracts with customers.
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya yang ditempatkan di PT Bank Permata Tbk. merupakan jaminan atas fasilitas bank garansi (lihat Catatan 28a). Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya yang ditempatkan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. merupakan bank garansi yang diterbitkan sebagai jaminan tender dan pelaksanaan berkaitan dengan kontrak jasa dengan pelanggan.
Biaya perolehan/ Nilai revaluasi - Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Kapal Peralatan berat Peralatan lain-lain Peralatan kantor Kendaraan bermotor
Restricted time deposits US Dollars PT Bank Permata Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. -
400,000
Lain-lain Jumlah aset lancar lain-lain
2010
Penambahan/ Additions
31 Desember/December 2011 Surplus revaluasi/ Transfer/ Akuisisi/ Revaluation Pengurangan/ Transfers Acquisiton surplus Disposals
Saldo akhir/ Ending balance Acquisition cost/ Revalued amount
1,372,081 54,175 20,143,901 791,200 521,487 397,524
357,689 1,830 3,378
19,045,440 23,773 -
2,072,441 -
-
-
1,372,081 54,175 41,261,782 1,172,662 523,317 400,902
358,813
16,591
-
-
-
-
375,404
23,639,181
379,488
19,069,213
2,072,441
-
-
45,160,323
-
-
-
3,273,922
2,072,441
-
-
48,434,245
15,732,971
6,610,164 ( 19,069,213)
39,372,152
6,989,652
-
Direct ownership Land Building Vessels Heavy equipment Other equipment Office equipment Motor vehicles
Construction in progress
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/48 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
12. ASET TETAP (lanjutan)
Saldo awal/ Beginning balance Akumulasi penyusutan - Kepemilikan langsung Bangunan Kapal Peralatan berat Peralatan lain-lain Peralatan kantor Kendaraan bermotor
Nilai buku bersih
- Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan - Kepemilikan langsung Bangunan Kapal Peralatan berat Peralatan lain-lain Peralatan kantor Kendaraan bermotor
Nilai buku bersih
Penambahan/ Additions
PLANT
31 Desember/December 2011 Surplus revaluasi/ Transfer/ Akuisisi/ Revaluation Pengurangan/ Transfers Acquisiton surplus Disposals
AND
EQUIPMENT
Saldo akhir/ Ending balance Accumulated depreciation
1,290 2,583,433 16,983 377,492 192,829
7,739 2,625,951 133,340 20,706 63,174
-
60,108 -
-
-
9,029 5,269,492 150,323 398,198 256,003
329,476
31,014
-
-
-
-
360,490
3,501,503
2,881,924
-
60,108
-
-
35,870,649
Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan/ Nilai revaluasi - Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Kapal Peralatan berat Peralatan lain-lain Peralatan kantor Kendaraan bermotor
12. PROPERTY, (continued)
Penambahan/ Additions
Motor vehicles
6,443,535 41,990,710
31 Desember/December 2010 Surplus revaluasi/ Transfer/ Akuisisi/ Revaluation Pengurangan/ Transfers Acquisiton surplus Disposals
Direct ownership Building Vessels Heavy equipment Other equipment Office equipment
Net book value
Saldo akhir/ Ending balance Acquisition cost/ Revalued amount
397,743 15,640 20,981,957 1,002,945 265,804
119,457 133,525
370,883
-
23,034,972
252,982
156,955
15,925,866
23,191,927
16,178,848
299,916 507,245 (455,506) (1,805)
-
974,338 38,535 164,498 -
(1,137,972) (25,952) -
1,372,081 54,175 20,143,901 791,200 521,487 397,524
-
-
-
(12,070)
358,813
349,850
-
1,177,371
(1,175,994)
23,639,181
(349,850)
-
-
-
1,177,371
-
(1,175,994)
15,732,971
Direct ownership Land Building Vessels Heavy equipment Other equipment Office equipment Motor vehicles
Construction in progress
39,372,152 Accumulated depreciation
15,640 12,074,681 499,827 143,626
1,290 1,250,529 16,983 78,544 50,416
289,018
52,057
-
-
13,022,792
1,449,819
-
-
10,169,135
27,739 169,883 (196,409) (1,213)
-
(15,640) (10,636,752) (169,883) (10,822,275)
(132,764) (4,470) -
1,290 2,583,433 16,983 377,492 192,829
(11,599)
329,476
(148,833)
Direct ownership Building Vessels Heavy equipment Other equipment Office equipment Motor vehicles
3,501,503 35,870,649
Net book value
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/49 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. PROPERTY, (continued)
Biaya penyusutan dibebankan ke laporan laba rugi sebagai berikut:
AND
EQUIPMENT
Depreciation expenses were charged to the statements of income as follows:
2011 Beban pokok pendapatan (Catatan 22) Beban umum dan administrasi (Catatan 23)
PLANT
2010
2,784,978
1,361,768
96,946
88,051
2,881,924
1,449,819
Pelepasan aset tetap untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Cost of revenue (Note 22) General and administrative expenses (Note 23)
Disposals of property, plant and equipment for the years ended 31 December 2011 and 2010 were as follows:
2011
2010
Nilai buku aset tetap yang dilepas
-
Nilai pelepasan aset tetap
-
Keuntungan atas pelepasan aset tetap
-
Book value of disposed property, plant and equipment Consideration of disposed (1,032,093) property, plant and equipment 1,027,161
(4,932)
Gain on disposals of property, plant and equipment
Tanah dan bangunan Grup terakhir dinilai kembali pada tanggal 30 Oktober 2010 oleh penilai independen. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada transaksi pasar secara wajar (arm’s length) Surplus revaluasi dikurangi pajak penghasilan tangguhan terkait dikreditkan pada “cadangan revaluasi aset” pada ekuitas.
The Group’s land and buildings were last revalued on 30 October 2010 by independent valuers. Valuations were made on the basis of recent market transactions on arm’s length terms. The revaluation surplus net of applicable deferred income taxes was credited to “asset revaluation reserves” in shareholders’ equity.
Surplus revaluasi dicatat pada bagian ekuitas. Rincian revaluasi aset yang dicatat oleh Perusahaan pada tahun 2011 adalah sebagai berikut:
The revaluation surplus was credited to shareholders’ equity section. Details of assets revaluation recorded by the Company in 2011 were as follows:
31 Desember/December 2011 Ditransfer ke laba ditahan/ Saldo awal/ Transferred to Beginning retained Saldo akhir/ balance earning Ending balance Tanah Bangunan Kapal Peralatan berat
974,338 54,175 10,636,752 334,381
(9,029) (1,232,244) (52,778)
974,338 45,146 9,404,508 281,603
Land Building Vessels Heavy equipment
Jumlah
11,999,646
(1,294,051)
10,705,595
Total
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/50 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. PROPERTY, (continued)
PLANT
AND
EQUIPMENT
31 Desember/December 2010 Surplus Penilaian Nilai revaluasi/ kembali/ buku/ Revaluation Revaluation Book value surplus Tanah Bangunan Kapal Peralatan berat
1,372,081 54,175 17,901,209 671,743
397,743 7,264,457 337,362
974,338 54,175 10,636,752 334,381
Land Building Vessels Heavy equipment
Jumlah
19,999,208
7,999,562
11,999,646
Total
Jika tanah, bangunan, kapal, dan peralatan berat disajikan berdasarkan nilai perolehan, nilai buku bersihnya sebagai berikut:
If land, building, vessels, and heavy equipment were stated on the historical cost basis, the net book value would be as follows:
31 Desember/December 2011 Akumulasi Biaya penyusutan/ Nilai buku perolehan/ Accumulated bersih/ Acquisition cost depreciation Net book value Tanah Bangunan Kapal Peralatan berat
397,743 15,640 20,143,902 507,245
(15,640) (14,032,379) (229,062)
397,743 6,111,523 278,183
Land Building Vessels Heavy equipment
Jumlah
21,064,530
(14,277,081)
6,787,449
Total
31 Desember/December 2010 Akumulasi Biaya penyusutan/ Nilai buku perolehan/ Accumulated bersih/ Acquisition cost depreciation Net book value Tanah Bangunan Kapal Peralatan berat
397,743 15,640 20,143,902 507,245
(15,640) (13,044,149) (178,338)
397,743 7,099,753 328,907
Land Building Vessels Heavy equipment
Jumlah
21,064,530
(13,238,127)
7,826,403
Total
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/51 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
12. ASET TETAP (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
12. PROPERTY, (continued)
Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang masih belum selesai pada tanggal posisi keuangan, sebagai berikut:
PLANT
18%
3,273,922
31 Desember/December 2010 Estimasi persentase penyelesaian tidak Aset dalam penyelesaian yang diaudit/ belum selesai pada tanggal neraca/ Estimated Akumulasi Construction in progress that percentage biaya/ has not been completed at the of completion Accumulated balance sheet date unaudited costs Konstruksi kapal pemindahmuatan batu bara - Straits Venture/Construction of a coal transshipper - Straits Venture
EQUIPMENT
Construction in progress represents projects that have not been completed at the financial position date, as follows:
31 Desember/December 2011 Estimasi persentase penyelesaian tidak Aset dalam penyelesaian yang diaudit/ belum selesai pada tanggal neraca/ Estimated Akumulasi Construction in progress that percentage biaya/ has not been completed at the of completion Accumulated balance sheet date unaudited costs Konstruksi kapal pemindahmuatan batu bara /Construction of a coal transshipper
AND
89%
15,732,971
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
2012
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
2011
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.
Management has no reason to believe that any events may occur that would prevent completion of the construction in progress.
Semua aset tetap di atas dimiliki Grup secara legal dan mempunyai bukti kepemilikan yang sah.
All property, plant and equipment mentioned above are owned by the Group legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi sebagai aset tetap pada tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 adalah masing-masing AS$193.683 dan AS$137.960.
Borrowing costs capitalised as property, plant and equipment for the years ended 31 December 2011 and 2010 amounted to US$193,683 and US$137,960, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010, semua kapal milik Grup dan semua material dan mesin yang terkait (kecuali aset dalam penyelesaian) telah diasuransikan terhadap kerugian atas kehilangan dan kerusakan termasuk kerugian yang terjadi karena gempa bumi dan kemungkinan kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan sejumlah AS$17.752.000 dan AS$11.673.700.
As at 31 December 2010, all vessels of the Group and all attached materials and machineries (except construction in progress) have been insured against physical loss and damage including those arising from earthquake and other possible risks for a sum of US$17,752,000 and US$11,673,700, respectively.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aset tetap.
As at the statements of financial position date, management believes that there is no indication of impairment of property, plant and equipment.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/52 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
13. UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
13. TRADE PAYABLES TO THIRD PARTIES
2011 - PT Pelayaran Duta Lintas Samudera - Ewatech Pte Ltd - PT Fortuna Bahari Lines - PT Indotrans Sejahtera - PT Handil Bhakti Persada - PT Surya Maritim Shippindo - PD Mandiri Autopart - Total E&P Indonesie - PT Buana Lestari Kalpindo - PT Dwikarya Jasa Mandiri - Lain-lain (masing-masing di bawah AS$30.000) Jumlah utang usaha
2010
1,076,090 402,185 280,247 258,806 101,547 32,604 12,043 -
955,635 96,155 517,252 451,363 134,204
230,240
70,197
2,393,762
2,224,806
PT Pelayaran Duta Lintas Samudera Ewatech Pte Ltd PT Fortuna Bahari Lines PT Indotrans Sejahtera PT Handil Bhakti Persada PT Surya Maritim Shippindo PD Mandiri Autopart Total E&P Indonesie PT Buana Lestari Kalpindo PT Dwikarya Jasa Mandiri Others (each below US$30,000)
-
Total trade payables
Saldo tersebut di atas timbul dari sewa kapal, penggunaan bahan bakar, sub-kontraktor, dan lain-lain.
These balances mainly arose from rental of vessels, fuel charges, sub-contracting, and others.
Rincian utang usaha kepada pihak ketiga berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Details of trade payables to third parties based on currencies were as follows:
2011 Dolar AS Rupiah
1,678,322 715,440
1,924,129 300,677
2,393,762
2,224,806
Analisis umur utang usaha kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut: 2011 Lancar Lewat jatuh tempo 1 – 30 hari Lewat jatuh tempo 31 – 60 hari Lewat jatuh tempo 61 – 90 hari Lewat jatuh tempo > 90 hari
2010
The aging analysis of trade payables to third parties was as follows: 2010
1,878,649 467,228 8,423 9,437 30,025
1,570,636 643,599 454 30 10,087
2,393,762
2,224,806
Tidak ada transaksi utang usaha dengan pihak yang berelasi.
US Dollars Rupiah
Current Overdue 1 – 30 days Overdue 31 – 60 days Overdue 61 – 90 days Overdue > 90 days
There were no transactions of trade payables held with the related parties.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/53 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
14. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN UTANG LAIN-LAIN
14. ACCRUED PAYABLES
2011 Pemasok dan kontraktor Penalti kurang muat Bunga Karyawan
OTHER
2010 2,230,255 1,432,386 45,216 24,451
-
3,854,243 215,896 201,910
Suppliers and contractors Dead freight Interest Employees Acquisition of property, plant and equipment Penalty and late charges Fuel
2,137,304
8,004,357
Total accrued expenses and other payables
15. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG
15. LONG-TERM BANK LOANS 2011
2010
Pihak ketiga: - PT Bank Permata Tbk.
12,543,333
12,850,113
Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
(4,000,000)
(2,440,456)
8,543,333
10,409,657
Bagian jangka panjang
AND
1,172,050 902,785 61,111 1,358
Pembelian aset tetap Penalti dan denda keterlambatan Bahan bakar Jumlah beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain
EXPENSES
Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Bank Permata Tbk. untuk menyediakan fasilitas pinjaman berjangka, bank garansi, kurs mata uang asing, dan pembiayaan tagihan. Lihat Catatan 28a untuk rincian pengungkapan atas fasilitas-fasilitas ini.
16. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN
Third parties: PT Bank Permata Tbk. -
Less current maturities Long-term portion
The Company entered into an agreement with PT Bank Permata Tbk. to provide term loan, bank guarantee, foreign exchange, and invoice financing facilities. Refer to Note 28a for detailed disclosures of these facilities.
16. PROVISION FOR EMPLOYEE BENEFITS
Penyisihan imbalan kerja karyawan dihitung oleh PT Lastika Dipa, aktuaris independen. Laporan aktuaria terkini bertanggal 15 Maret 2012.
Provision for employee benefits was calculated by PT Lastika Dipa, an independent qualified actuary. The latest report was dated 15 March 2012.
Beban imbalan kerja karyawan yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
The amounts recognised in the statements of income were as follows:
2011 Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian bersih aktuarial yang diakui pada tahun berjalan Biaya jasa lalu - belum vested Efek kurtailmen Jumlah
2010
59,247 43,999
102,757 52,407
36,655 1,786 -
5,726 1,724 -
Current service costs Interest costs Net actuarial losses recognised in current year Past service cost - non vested Effect of curtailment
141,687
162,614
Total
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/54 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
16. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) Liabilitas imbalan karyawan yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 2011 Nilai kini liabilitas imbalan pasti Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu - belum vested Jumlah
16. PROVISION (continued)
FOR
EMPLOYEE
BENEFITS
The amounts recognised in the statement of financial positions were as follows: 2010
340,723
434,733
Present value of defined benefit obligation
141,880 (22,603)
(55,117) (24,399)
Unrecognised actuarial losses Past service cost - non vested
460,000
355,217
Total
Mutasi liabilitas bersih yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 2011
Movements in the net liability recognised in the statement of financial positions were as follows: 2010
Saldo awal Penyisihan tahun berjalan Pembayaran imbalan Efek revaluasi kurs mata uang asing
355,217 141,687 (21,520)
292,608 162,614 (115,093)
(15,384)
15,088
Beginning balance Provision during the year Benefit payments Effect on foreign exchange translation
Saldo akhir
460,000
355,217
Ending balance
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010, penilaian aktuaria dilakukan dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Tingkat diskonto
Kenaikan gaji
Tingkat kematian Tingkat cacat
Tingkat pengunduran diri
For the years ended 31 December 2011 and 2010, the actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2011
2010
6.5% per tahun/ per annum
10% per tahun/ per annum
Discount rate
3% per tahun/ per annum
13% per tahun/ per annum
Salary incremental rate
TMI - 1999 5% dari tingkat kematian / of the morality rate 5% sampai usia 30 tahun dan berkurang secara linear menjadi 0% pada usia 54 tahun/ 5% until age of 30 years old and gradually decrease to 0% at age of 54 years old
TMI - 1999 5% dari tingkat kematian/ of the mortality rate 10% sampai usia 29 tahun dan berkurangan secara linear menjadi 0% pada usia 55 tahun/ 10% until age of 29 years old and gradually decrease to 0% at age of 55 years old
Mortality rate Disability rate
Resignation rate
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/55 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
17. PENYISIHAN LAIN-LAIN
17. OTHER PROVISIONS Tidak lancar/ Non-current Pesangon untuk ekspatriat/ Severance of expatriates
Lancar/Current Dok/ Lain-lain/ Docking Others
Bonus/ Bonus
Jumlah/ Total
Saldo pada 1 Januari 2010
315,000
328,000
100,000
217,985
960,985
Penambahan dan pemulihan Pemanfaatan
(121,880) (77,354)
(73,020) (188,638)
(16,869) (83,131)
(156,969) -
(368,738) Addition and reversal (349,123) Utilised
Saldo pada 31 Desember 2010
115,766
66,342
-
61,016
Balance as at 243,124 31 December 2010
Pemanfaatan
(115,766)
(66,342)
-
-
-
-
61,016
Saldo pada 31 Desember 2011
-
18. MODAL SAHAM
Balance as at 1 January 2010
(182,108)
Utilised
Balance as at 61,016 31 December 2011
18. SHARE CAPITAL
Struktur pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The composition of share capital as at 31 December 2011 and 2010 was as follows:
31 Desember/December 2011
Pemegang saham/Shareholders Straits Corporation Pte. Ltd. (“SCPL”) PT Tyanda Utama Mandiri (“TUM”) Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) / Public (less than 5% interest)
Jumlah saham/ Number of shares
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and paid-up capital
427,657,035 22,508,265
78 4
5,614,500 295,500
100,000,000
18
1,171,921
550,165,300
100
7,081,921
31 Desember/December 2010
Pemegang saham/Shareholders Straits Corporation Pte. Ltd. (“SCPL”) PT Tyanda Utama Mandiri (“TUM”)
Jumlah saham/ Number of shares
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and paid-up capital
427,657,035 22,508,265
95 5
5,614,500 295,500
450,165,300
100
5,910,000
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/56 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
18. MODAL SAHAM (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
18. SHARE CAPITAL(continued)
Seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 12 Juli 2011.
All shares in the Company have been listed on the Indonesia Stock Exchange since 12 July 2011.
Berdasarkan Sirkulasi Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan yang ditandatangani pada tanggal 9 Juli 2010, yang disahkan dalam Akte Notaris No. 131 tertanggal 26 Juli 2010 yang dibuat di hadapan Sugito Tedjamulja, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham mengkonfirmasi perubahan nama salah satu pemegang saham dari SAEPL menjadi SCPL, yang berkedudukan di Republik Singapura.
Based on the Circular Resolution of Shareholders of the Company signed on 9 July 2010, which was legalised on Notarial Deed No. 131 of Sugito Tedjamulja, S.H., a notary in Jakarta, dated 26 July 2010, the shareholders confirmed the change of one of shareholders name from SAEPL to SCPL, which is registered in the Republic of Singapore.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 29 November 2010, yang disahkan dalam Akte Notaris No. 8 tertanggal 22 Desember 2010 yang dibuat di hadapan Dewi Sukardi, S.H., M.Kn (lihat Catatan 1), para pemegang saham meratifikasi tiga poin yang terkait dengan modal saham:
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company held on 29 November 2010, which was legalised in the Notarial Deed No. 8 of Dewi Sukardi, S.H., M.Kn dated 22 December 2010 (refer to Note 1), the shareholders ratified three points related to share capital:
a. Mengubah penyebutan mata uang dalam permodalan menjadi Rupiah saja dan menghapus penyebutan mata uang Dolar AS yang disertai ekuivalensinya dalam mata uang Rupiah.
a. Change the currency designation in capital to Rupiah only and delete the US Dollars designation with the equivalent amount in Rupiah.
b. Meningkatkan modal dasar dari Rp1.116.150.000 menjadi Rp180.066.120.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp1.116.150.000 menjadi Rp45.016.530.000.
b. Increase the authorised capital from Rp1,116,150,000 to Rp180,066,120,000 and increase the issued and paid-up capital from Rp1,116,150,000 to Rp45,016,530,000.
c. Mengubah nilai nominal saham dari Rp1.116.150 per lembar menjadi Rp100 per lembar.
c. Change the share nominal value from Rp1,116,150 per share to Rp100 per share.
Pada tanggal 25 Maret 2011, Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan. Pemegang saham menyetujui antara lain pembagian dividen dari laba bersih sampai dengan 2010 sebesar AS$2.600.000 sebagai berikut: a. Dividen kas sebesar AS$2.500.000 akan dibagikan kepada pemegang saham. b. AS$100.000 akan disisihkan sebagai cadangan umum.
On 25 March 2011, the Company held a General Meeting of Shareholders of the Company. The shareholders approved, among others dividend declaration from net income up to 2010 amounting to US$2,600,000 as follows:
Dalam rangka Penawaran Umum Perdana, Perusahaan telah menerima Surat Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran dari BAPEPAM-LK No. S-7246/BL/2011 tanggal 28 Juni 2011. Dengan demikian, modal saham Perseroan bertambah sebesar 100.000.000 lembar saham dengan nilai Rp 10.000.000.000 atau setara dengan AS$1.171.921.
In relation with Initial Public Offering, the Company has obtained the Effective Registration Letter from BAPEPAM-LK No. S-7246/BL/2011 dated 28 June 2011. Therefore the Company’s paid in capital increase amounting to 100,000,000 shares with a value Rp 10,000,000 or equivalent to US$1,171,921.
a. b.
Cash dividend amounting to US$2,500,000 will be distributed to the shareholders. US$100,000 will be appropriated as a general reserve.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/57 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
19. TAMBAHAN MODAL DISETOR
19. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL 2011
2010
Tambahan modal disetor saat Penawaran Umum Saham Perdana Biaya emisi saham
9,961,326 (655,476)
-
Excess of proceeds over par value from Initial Public Offering Share issuance cost
Tambahan modal disetor
9,305,850
-
Additional paid-in-capital
Tambahan modal disetor adalah dana yang diperoleh dari selisih lebih antara harga nominal Rp100 per lembar dengan harga pada saat Penawaran Umum Perdana Saham sebesar Rp950 per lembar Sebanyak 100.000.000 lembar saham, dengan jumlah Rp85.000.000.000 setara dengan AS$9.961.327.
The additional paid-in-capital represents the proceed from exces price between par value Rp100 per shares with Initial Public Offering price Rp950 per shares totally 100.000.000 shares amounted to Rp85,000,000,000 or equivalent to US$9,961,327.
Biaya emisi saham adalah biaya-biaya yang telah dikeluarkan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana saham Perusahaan, sejumlah Rp5.655.407.400 setara dengan AS$655.477
Cost incurred related to the Company’s Initial Public Offering amounted to Rp5,655,407,400, or equivalent to US$655,477.
20. CADANGAN UMUM
20. GENERAL RESERVE
Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40/2007 yang diterbitkan pada Agustus 2007 mengharuskan setiap perusahaan untuk membentuk cadangan umum dari laba bersih yang tidak boleh didistribusikan, sejumlah paling sedikit 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada batasan waktu untuk membentuk akumulasi cadangan tersebut.
The Indonesian Limited Liability Company Law No. 40/2007 passed in August 2007 requires Indonesian companies to set up a nondistributable general reserve from net income, amounting to at least 20% of the company’s issued and paid up share capital. There is no set period of time over which this amount should be accumulated.
Pada tanggal 31 Desember 2011 Grup telah membentuk cadangan umum sebesar AS$310.000 (31 Desember 2010: AS$210.000).
As at 31 December 2011, the Group has appropriated US$310,000 to its general reserve (December 31, 2010: US$210,000).
21. PENDAPATAN
21. REVENUE 2011
Jasa dukungan logistik - Pihak ketiga - Pihak yang berelasi
Jasa rekayasa kelautan terintegrasi - Pihak ketiga
Jumlah pendapatan
2010
33,305,754 600,000
30,270,210 -
33,905,754
30,270,210
8,484,407
12,089,876
8,484,407
12,089,876
42,390,161
42,360,086
Logistic support services Third parties Related parties -
Integrated marine engineering services Third parties -
Total revenue
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/58 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
21. PENDAPATAN (lanjutan)
21. REVENUE (continued)
Rincian pelanggan yang mempunyai transaksi yang signifikan adalah sebagai berikut:
Details of customers having transactions were as follows:
2011 Pihak ketiga - JMB (Catatan 28b) - PT Arutmin Indonesia (Catatan 28b) - Lain-lain Pendapatan – pihak ketiga
2010
29,403,473
31,027,531
5,308,563 7,678,125
1,541,294 9,791,261
Third parties JMB (Note 28b) PT Arutmin Indonesia (Note 28b) Others -
42,390,161
42,360,086
Revenue – third parties
Lihat Catatan 27 untuk rincian transaksi dengan pihak yang berelasi.
Refer to Note 27 for details of transactions with related parties.
22. BEBAN POKOK PENDAPATAN
22. COST OF REVENUE 2011
Kontraktor Bahan bakar Penyusutan (Catatan 12) Biaya bongkar muat Sewa peralatan Biaya karyawan (Catatan 24) Material dan suku cadang Bahan-bahan pendukung dan biaya komitmen Perbaikan dan perawatan Konsumsi dan akomodasi Perjalanan dan transportasi Biaya konsultasi Pemulihan biaya komitmen yang masih harus dibayar Lain-lain Jumlah beban pokok pendapatan
2010
18,031,536 5,087,032 2,784,978 2,675,104 1,713,523 1,348,854 676,986
19,921,953 3,961,800 1,361,768 1,569,367 2,710,794 1,229,044 1,726,990
487,547 451,265 234,928 127,775 41,731
422,599 202,203 123,941 125,796
343,686
(1,890,780) 117,748
34,004,945
Rincian pemasok/kontraktor dengan transaksi melebihi 10% dari jumlah beban pokok pendapatan:
31,583,223
Contractors Fuel Depreciation (Note 12) Stevedoring Equipment hires Employee costs (Note 24) Materials and spare parts Consumables and committed costs Service & maintenance Meals and accommodation Travelling and transportation Consulting fees Reversal of accrued committed costs Others
Total cost of revenue
Details of suppliers/contractors having transactions more than 10% of total cost of revenue were as follows:
2011 - PT Pelayaran Duta Lintas Samudera (Catatan 28c) - PT Pelayaran Buana Lestari Kalpindo
significant
2010
15,129,257
13,571,325
-
4,634,825
15,129,257
18,206,150
PT Pelayaran Duta Lintas Samudera (Note 28c) PT Pelayaran Buana Lestari Kalpindo
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/59 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
23. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2011
Biaya jasa teknis dan korporat (Catatan 28e) Biaya karyawan (Catatan 24) Biaya konsultan dan jasa profesional Sewa kantor Perjalanan dan transportasi Penyusutan (Catatan 12) Biaya bank Perbaikan dan pemeliharaan Perlengkapan Lain-lain Jumlah beban umum dan administrasi
2010
1,672,600 1,392,564
3,366,000 1,418,972
104,568 102,497 100,814 96,946 47,828 46,605 36,806 122,597
154,102 97,430 94,176 88,051 104,110 41,155 15,180 277,070
Technical and corporate service fees (Note 28e) Employee costs (Note 24) Consulting and professional fees Office rental Travelling and transportation Depreciation (Note 12) Bank charges Repair and maintenance Supplies Others
3,723,825
5,656,246
Total general and administrative expenses
Lihat Catatan 27 untuk rincian transaksi dengan pihak yang berelasi.
24. BIAYA KARYAWAN
24. EMPLOYEE COSTS 2011
Beban pokok pendapatan (Catatan 22) Beban umum dan administrasi (Catatan 23) Jumlah biaya karyawan
2010
1,348,854
1,229,044
1,392,564
1,418,972
Cost of revenue (Note 22) General and administrative expenses (Note 23)
2,741,418
2,648,016
Total employee costs
25. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
25. BASIC EARNINGS PER SHARE 2011
Laba bersih untuk yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar (dalam lembar)
Refer to Note 27 for details of transactions with related parties.
2010
3,353,433
4,349,419
497,836,533
47,745,150
Net profit attributable to owners of the parent Weighted average number of outstanding ordinary shares (in shares)
0.007
0.091
Basic earnings per share (full amount)
Laba bersih per saham dasar (nilai penuh)
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih untuk para pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan.
Basic earnings per share was calculated by dividing net income attributable to shareholders by the weighted-average number of outstanding ordinary shares during the respective years.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Grup mempunyai efek yang bersifat dilutif.
As at 31 December 2011 and 2010, the Group does not have any dilutive ordinary shares.
tidak
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/60 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
26. PERPAJAKAN a.
26. TAXATION
Pajak dibayar di muka
a. 2011
b.
2010
Perusahaan: Kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan - 2011
10,072
-
The Company: Overpayment of corporate income tax 2011 -
Jumlah pajak dibayar di muka
10,072
-
Total prepaid taxes
Utang pajak
b. 2011
Perusahaan: Pajak pertambahan nilai, bersih Pajak penghasilan pasal 4(2), 15, 23, dan 26 Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan pasal 21
Jumlah - Konsolidasian
2010
60,021
379,330
166,132 933
170,333 61,068 23,703
227,086
634,434
5,815
-
2,504 9,046
-
17,365
-
244,451
634,434 c.
2011
Jumlah beban pajak kini Jumlah beban pajak tangguhan
Entitas Anak: Beban pajak kini: - Final - Non-final Jumlah beban pajak kini Jumlah beban pajak tangguhan
Value added tax, net Income taxes article 4(2), 15, 23, and 26 Corporate income tax Income tax article 21
Subsidiary:
Beban pajak penghasilan
Perusahaan: Beban pajak kini: - Final - Non-final
Taxes payable
The Company:
Entitas Anak: Pajak pertambahan nilai, bersih Pajak penghasilan pasal 4(2), 15, 23, dan 26 Pajak penghasilan badan
c.
Prepaid taxes
Value added tax, net Income taxes article 4(2), 15, 23, and 26 Corporate income tax
Total - Consolidated
Income tax expense 2010
409,448 408,179
407,260 365,179
The Company: Current tax expense: Final Non-final -
817,627
772,439
Total current tax expense
73,739
414,529
Total deferred tax expense
891,366
1,186,968
18,676 -
-
Subsidiary: Current tax expense: Final Non-final -
18,676
-
Total current tax expense
-
-
Total deferred tax expense
18,676
-
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/61 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
26. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
26. TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
2011 Konsolidasian: Beban pajak kini: - Final - Non-final Jumlah beban pajak kini Jumlah beban pajak tangguhan
2010
428,124 408,179
407,260 365,179
Consolidated: Current tax expense: Final Non-final -
836,303
772,439
Total current tax expense
73,739
414,529
Total deferred tax expense
910,042
1,186,968
Perhitungan beban pajak penghasilan nonfinal Perusahaan adalah sebagai berikut:
The calculation of non-final corporate income tax expense was as follows:
2011 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Laba sebelum pajak Penghasilan – Entitas Anak Disesuaikan dengan jurnal eliminasi konsolidasi
Perbedaan temporer: - Penyusutan - Penyisihan penurunan nilai piutang - Penyisihan imbalan kerja karyawan dan lain-lain Perbedaan tetap: - Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak - Laba dari investasi pada entitas anak - Laba yang dikenakan pajak final,bersih Taksiran laba kena pajak Beban pajak penghasilan Perusahaan – kini Dikurangi: pajak dibayar di muka (Kelebihan pembayaran pajak penghasilan Perusahaan)/utang pajak penghasilan Perusahaan
Income tax expense (continued)
2010
4,264,762
5,536,387
(1,034,520)
-
845,992
-
4,076,234
5,536,387
(214,924)
(309,222)
-
(693,640)
(80,033)
(655,252)
2,125,520
1,083,519
(1,014,220)
-
Consolidated profit before income tax expense Profit before income tax expense - Subsidiary Adjusted with consolidation elimination entry
Temporary differences: Depreciation Provision for impairment of receivables Provision for employee benefits and others Permanent differences:
Non-deductible expenses Income from investment in subsidiary Income subject to final tax, net
(3,259,860)
(3,501,077)
1,632,717
1,460,715
Estimated taxable income
408,179
365,179
Corporate income tax expense – current
(418,251)
(304,111)
Less: prepaid taxes
61,068
(Overpayment of corporate income tax) / corporate income tax payable
(10,072)
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/62 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
26. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
26. TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Income tax expense (continued)
Perhitungan beban pajak penghasilan Perusahaan dilakukan berdasarkan estimasi laba kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan ketika Surat Pemberitahuan Tahunan disampaikan ke Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”).
Corporate income tax expense calculation is based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when annual tax returns are filed to the Directorate General of Tax (“DGT”).
Taksiran laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 berbeda tidak signifikan dengan Surat Pemberitahuan Tahunan yang akan disampaikan ke DJP. Sebagian besar perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan perhitungan biaya yang tidak dapat dikurangkan dan perbedaan nilai tukar.
Estimated taxable income for the years ended 31 December 2011 and 2010 were insignificantly different with the annual tax returns to be submitted to DGT. Most of such differences were due to differences in calculation of non-deductible expenses and exchange rates.
Pendapatan Grup dikenakan peraturan pajak penghasilan final untuk usaha konstruksi dan perkapalan. Dalam hal ini, pajak yang dipotong oleh pelanggan merupakan pelunasan final terhadap pajak penghasilan badan Grup.
The Group’s revenue is subject to final income tax rules for construction and shipping businesses. In this respect, the tax withheld by its customer constitutes the final settlement of the Group’s corporate income tax.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan jumlah teoritis beban pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan laba sebelum pajak penghasilan Grup dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
The reconciliations between income tax expense and theoretical tax amount on the Group’s profit before income tax by using prevailing tax rate were as follows:
2011
2010
Pajak final: Pendapatan yang dikenakan pajak final
813,097
25,530,266
Final tax: Revenue subject to final tax
Beban pajak final pada tarif yang berlaku
428,124
407,260
Final tax expense at prevailing rate
Pajak non-final: Laba sebelum pajak penghasilan Dikurangi: laba sebelum pajak penghasilan yang dikenakan pajak final Laba disesuaikan sebelum pajak penghasilan
Non-final tax: 4,076,234
5,536,387
(3,259,860)
(3,501,077)
816,374
2,035,310
Profit before income tax Less: profit before income tax subject to final tax Adjusted profit before income tax
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/63 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
26. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
26. TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
2011 Pajak dihitung dengan tarif 25% Beban yang tidak dapat dikurangkan menurut pajak Laba dari investasi pada entitas anak
2010
204,093
508,828
Tax calculated at rate of 25%
531,380
270,880
Non-deductible expenses Income from investment in subsidiary
(253,555)
Jumlah beban pajak penghasilan, bersih d.
Income tax expense (continued)
-
481,918
779,708
910,042
1,186,968
Aset pajak tangguhan
d.
1 Januari/ January 2011
Total income tax expense, net
Deferred tax assets
Dibebankan ke laporan laba rugi/ Charged to statements of income
31 Desember/ December 2011
Penyusutan Penyisihan imbalan kerja karyawan dan lain-lain
355,337
(53,731)
301,606
Depreciation
149,585
(20,008)
129,577
Provision for employee benefits and others
Jumlah
504,922
(73,739)
431,183
Total
1 Januari/ January 2010
Dibebankan ke laporan laba rugi/ Charged to statements of income
31 Desember/ December 2010
Penyusutan Penyisihan penurunan nilai piutang Penyisihan imbalan kerja karyawan dan lain-lain
432,643
(77,306)
173,411
(173,411)
313,397
(163,812)
149,585
Provision for employee benefits and others
Jumlah
919,451
(414,529)
504,922
Total
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer dapat direalisasikan pada periode mendatang.
355,337
Depreciation Provision for impairment of receivables
Management believes that deferred tax assets arising from temporary differences are realisable in the next periods.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/64 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
26. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
26. TAXATION (continued)
Audit pajak
e.
On 10 October 2008, the Company lodged an objection letter in relation to the assessment for 2006 withholding tax article 26 amounting to Rp4.6 billion (or equivalent to US$505 thousand). On 3 June 2009, the DGT issued a decision letter which rejected the Company’s objection. On 1 September 2009, the Company submitted an appeal to the tax court against the decision letter. Up to the date of the consolidated financial statements, no appeal decision has been made by the tax court.
Pada tanggal 10 Oktober 2008, Perusahaan menyampaikan surat keberatan sehubungan dengan ketetapan pajak penghasilan pasal 26 untuk tahun 2006 sebesar Rp4,6 miliar (atau setara dengan AS$505 ribu). Pada tanggal 3 Juni 2009, DJP mengeluarkan surat keputusan yang menolak keberatan Perusahaan. Pada tanggal 1 September 2009, Perusahaan mengajukan banding ke pengadilan pajak terhadap surat keputusan tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, belum ada keputusan banding yang dikeluarkan oleh pengadilan pajak. f.
Administrasi
f.
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau sampai akhir tahun 2013, mana yang lebih dahulu. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya yang menetapkan bahwa DJP dapat menentukan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
27. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI a.
Piutang lain-lain
Administration Under the taxation laws of Indonesia, the Company calculates, submits and pays tax returns on the basis of self assessment. The DGT may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
27. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES a.
2011
Tax audits
Other receivables 2010
- Piutang Program MESA ke manajemen kunci - SCPL, dahulu SAEPL - PSP
398,280 199,731 -
1,125,055
MESA Program receivable to key management SCPL, formerly SAEPL PSP -
Jumlah
598,011
1,125,055
Total
Persentase dari jumlah aset
1%
2% As a percentage of total assets
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/65 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
27. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan) a.
Piutang lain-lain (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
27. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) a.
Other receivables (continued)
Piutang lain-lain dari pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Other receivable from related party as at 31 December 2011 were as follow:
(i) Piutang atas pendanaan kepada manajemen kunci untuk pembelian saham perusahaan pada saat Penawaran Saham Perdana (“IPO”), sehubungan pelaksanaan program MESA (Management & Employee Stock Allocation).
(i) Receivable due to financing for the key management to buy the Company’s shares during the Initial Public Offering (“IPO”) regarding the implementation of MESA (Management & Employee Stock allocation) scheme program.
MESA adalah suatu program insentif kepada karyawan dan manajemen, untuk membeli saham Perusahaan dengan cara penjatahan dan mendapatkan insentif pendanaan dari Perusahaan sebesar 5% dari harga pada saat IPO.
MESA is an incentive program to the Company’s management and employee to buy the Company’s shares based on the allotment and funding from the Company amounting to 5% of the price of IPO.
Pelunasan atas pinjaman ini pada saat manajemen atau karyawan menjual kembali saham-saham tersebut di pasar modal. Perusahaan telah melakukan perjanjian kerjasama dengan perusahaan sekuritas untuk menyimpan saham-saham tersebut dan, bila akan diperjualbelikan, untuk memastikan pembayaran kembali pinjaman oleh manajemen dan karyawan kepada Perusahaan di masa yang akan datang.
The settlement on this loan will be due when the management and employee sellback the shares into the market. The Company has an agreement with the securities company to keep the shares, and where the share will be sold into market, to make sure the settlement of the loan from management and employees to the Company in the future.
Saldo piutang MESA kepada manajemen kunci pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar AS$398.280 dari total piutang program MESA sebesar AS$925.901.
Balance of MESA program receivable to key management as at 31 December 2011 is US$398,280 from total MESA program receivable of US$925,901.
(ii) Piutang kepada SCPL atas pembayaran biaya dimuka untuk jasa periode Januari 2012 sebagai berikut: Biaya jasa teknis dan korporat sebesar AS$149.731 Biaya pengelolaan proyek dan konsultasi sebesar AS$50.000
(ii) Receivable from SCPL due to prepayment of services for January 2012 were as follows: Technical and corporate service fee amounted to US$149,731 Project management and consulting fee amounted to US$50,000
Piutang lain-lain dari pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2010 adalah piutang atas penjualan aset tetap kepada PT Pelayaran Straits Perdana (“PSP”). Piutang ini telah dibayar penuh pada tahun 2011.
Other receivable from related party as at 31 December 2010 represent sale of fixed assets to PT Pelayaran Straits Perdana (“PSP”). The balance has been fully settled in 2011.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/66 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
27. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan) b.
Beban umum dan administrasi
27. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) b.
2011 Biaya jasa teknis dan korporat - SCPL Persentase dari jumlah beban umum dan administrasi c.
2010
1,672,600
3,366,000
Technical and corporate service SCPL -
44.92%
59.51%
As percentage of general and administrative expenses
Belanja modal
c. 2011
Kapitalisasi biaya pengelolaan proyek dan konsultasi Persentase dari jumlah aset dalam konstruksi d.
Capital expenditure 2010
200,000
636,738
Capitalisation of project management and consulting fee
6.11%
4.05%
As a percentage of total assets under construction
Lain-lain (i)
General and administrative expenses
d.
Others (i)
Remunerasi manajemen kunci
Key management remuneration
Remunerasi untuk manajemen kunci Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut: 2011 Gaji dan bonus
527,000
(ii) Pendapatan lain-lain
Remuneration for key management of the Company and its subsidiary is as follows:
2010 369,000 (ii) Other income
Pendapatan lain-lain merupakan pendapatan atas pemberian jasa teknis dan korporat sehubungan dengan penyediaan jasa dukungan operasional. Jumlah pendapatan lain-lain adalah sebagai berikut: 2011 Jasa teknis dan korporasi Persentase dari jumlah pendapatan
Salaries and bonuses
Other income is the income generated from technical service in connection with the operational service support. The total other income were as follow:
2010
450,000
-
Technical and corporate service
1.06%
-
As a percentage of total revenue
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/67 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
27. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan) e.
27. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Sifat hubungan Entitas/ Entity
e.
2011
Nature of relationships Transaksi/ Transactions
2010
SCPL, dahulu/ formerly SAEPL
Entitas induk langsung/ Direct parent entity
Entitas induk langsung/ Direct parent entity
TUM
Entitas induk langsung/ Direct parent entity
Entitas induk langsung/ Direct parent entity
PSP*)
Entitas anak kepemilikan langsung/Directly owned subsidiary
Perusahaan berelasi lainnya/Other related party
Penggantian biaya dan biaya manajemen/ Reimbursement of expenses and management fees
Penjualan aset tetap/ Sale of property, plant and equipment
*) PSP diakuisisi Perusahaan pada tanggal 27 September 2011, oleh karena itu transaksi yang telah terjadi antara PSP dengan Perusahaan sebelum akuisisi tidak dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian ini.
*) PSP was acquired on 27 September 2011. Therefore the transaction between PSP and the Company prior to acquisition were not eliminated in these consolidated financial statements.
Transaksi dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
Transactions with related parties were as follows:
31 Desember/ December 2011 % dari jumlah transaksi/ Nilai/ % of total Amount transaction Penjualan aset tetap Biaya pengelolaan proyek dan konsultasi
-
336,738
31 Desember/ December 2010 % dari jumlah transaksi/ Nilai/ % of total Amount transaction
-
100%
1,022,778
600,000
99.10%
Sale of property, plant and equipment
100%
Project management and consulting fees
Biaya jasa dibebankan oleh pihak yang berelasi berdasarkan kontrak yang disetujui dan biaya yang diganti.
Service fees are charged by a related party based on the agreed contract and reimbursement costs.
Penjualan aset tetap ke pihak yang berelasi ditentukan berdasarkan nilai pasar.
Sale of property, plant and equipment to related party are set based on the market value.
Penyerahan jasa ke pihak yang berelasi ditentukan berdasarkan kontrak penjualan yang disetujui.
Delivery of services to related parties are set based on the agreed sales contracts.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/68 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
28. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, KOMITMEN, DAN KONTIJENSI a.
Perjanjian fasilitas kredit
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
28. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS, AND CONTIGENCIES a.
Credit facilities agreement
Pada tanggal 20 Januari 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Bank Permata Tbk. untuk beberapa fasilitas kredit. Perubahan terakhir atas perjanjian ini ditandatangani di bulan November 2011. Fasilitas kredit yang disediakan meliputi:
On 20 January 2010, the Company entered into an agreement with PT Bank Permata Tbk. to provide several credit facilities. The latest amendment of this agreement was signed in November 2011. The granted credit facilities are as follows:
(i)
(i)
Fasilitas bank garansi
Bank guarantee facility
PT Bank Permata Tbk. sepakat untuk memberikan fasilitas bank garansi dengan jumlah mencapai AS$4.000.000, untuk menunjang kegiatan operasional dan memenuhi kebutuhan proyek. Fasilitas ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2012.
PT Bank Permata Tbk. agreed to provide bank guarantee facility with limit up to US$4,000,000, to support the operational activities and meet the project requirements. This facility is valid until 31 December 2012
Pada tanggal 31 Desember 2011, bank garansi yang terpakai sebesar AS$387.000 (2010: AS$166.000 dan Rp3.416.306.375 (atau setara dengan AS$377.743)). Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan menempatkan deposito di PT Bank Permata Tbk. sebesar AS$400.000 sebagai jaminan atas bank garansi ini.
As at 31 December 2011, the outstanding bank guarantees amounted to US$387,000 (2010: US$166,000 and Rp3,416,306,375 (or equivalent to US$377,743)). As at 31 December 2010, the Company placed a time deposit in PT Bank Permata Tbk. amounting to US$400,000 as collateral for these bank guarantees.
(ii) Fasilitas pinjaman berjangka (“TL1”), dengan nilai keseluruhan sebesar AS$14.000.000
(ii) Term loan facility (“TL1”), in an aggregate amount of US$14,000,000
PT Bank Permata Tbk. sepakat untuk memberikan fasilitas pinjaman berjangka sebesar AS$14.000.000, untuk pembiayaan konstruksi 1 (satu) unit kapal pemindahmuatan batu bara. Fasilitas ini berlaku sampai dengan 23 Februari 2015. Masa tenggang dan ketersediaan untuk penarikan dana berlaku sampai dengan 22 Agustus 2011. Tingkat bunga per tahun fasilitas pinjaman berjangka ini adalah sebesar 5,5% (dapat berubah sewaktu-waktu) dan dibayarkan setiap bulan. Pembayaran pokok pinjaman dijadwalkan secara berangsur setiap bulan setelah berakhirnya masa ketersediaan. Jumlah penarikan dana dengan fasilitas ini sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar AS$14.000.000.
PT Bank Permata Tbk. agreed to provide a term loan facility in an aggregate amount of US$14,000,000, for financing of the construction of 1 (one) unit of coal transshipper. This facility is valid until 23 February 2015. The grace and availability period for the drawdown extend up to 22 August 2011. The loans bear interests at 5.5% per annum (subject to change) which are repayable on monthly basis. The repayment of principal is scheduled in installment on monthly basis after the expiration of the availability period. Total drawdown made under this facility up to 31 December 2011 amounted to US$14,000,000.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/69 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
28. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, KOMITMEN, DAN KONTIJENSI (lanjutan) a.
Perjanjian fasilitas kredit (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
28. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS, AND CONTIGENCIES (continued) a.
Credit facilities agreement (continued)
(ii) Fasilitas pinjaman berjangka (“TL1”), dengan nilai keseluruhan sebesar AS$14.000.000 (lanjutan)
(ii) Term loan facility (“TL1”), in an aggregate amount of US$14,000,000 (continued)
Fasilitas ini dapat dipergunakan juga untuk fasilitas letter of credit (L/C), dengan jumlah mencapai AS$4.000.000. Fasilitas pinjaman berjangka dapat dipergunakan untuk pelunasan letter of credit pada saat jatuh tempo. Pada tanggal 31 Desember 2011, letter of credit yang terpakai untuk dijaminkan kepada kontraktor dari kapal pemindahmuatan batu bara adalah sebesar nihil.
This facility could be used as a Usance Payable at Sight Letter of Credit (UPAS L/C), with limit up to US$4,000,000. The term loan facility could be used as settlement of this letter of credit facility when it expires. As at 31 December 2011, the outstanding letters of credit issued to the contractors of coal transshipper amounted to nil.
(iii) Fasilitas pinjaman berjangka (“TL2”), dengan nilai keseluruhan sebesar AS$35,000,000
(iii) Term loan facility (“TL2”), in an aggregate amount of US$35,000,000
PT Bank Permata Tbk. sepakat untuk memberikan fasilitas pinjaman berjangka sebesar AS$35,000,000, untuk pembiayaan atas pembelian 20 (dua puluh) set kapal tunda dan tongkang, dan/atau membiayai jenis kapal lainnya yang berhubungan dengan bidang usaha dari Perusahaan. Fasilitas ini berlaku sampai dengan 11 Nopember 2016. Tingkat bunga per tahun fasilitas pinjaman berjangka ini adalah sebesar 5,5% (dapat berubah sewaktu-waktu) dan dibayarkan setiap bulan. Pembayaran pokok pinjaman dijadwalkan secara berangsur setiap bulan setelah berakhirnya masa ketersediaan. Jumlah penarikan dana dengan fasilitas ini sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar nihil.
PT Bank Permata Tbk. agreed to provide a term loan facility in an aggregate amount of US$35,000,000, for financing of purchases of 20 (twenty) set tugs and barges, and/or financing for other ship types which related to the Company business. This facility is valid until 11 November 2016. The loans bear interests at 5.5% per annum (subject to change) which are repayable on monthly basis. The repayment of principal is scheduled in installment on monthly basis immediately after the expiration of the availability period. Total drawdown made under this facility up to 31 December 2011 amounted to nil.
(iv) Fasilitas kurs mata uang asing PT Bank Permata Tbk. sepakat untuk memberikan fasilitas kurs mata uang asing, dengan jumlah nosional sebesar AS$4.000.000. Fasilitas ini mencakup fasilitas forward dan TOM/TOD/spot. Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan belum menggunakan fasilitas ini.
(iv) Foreign exchange facility PT Bank Permata Tbk. agreed to provide foreign exchange facility, with notional amount up to US$4,000,000. This facility covers forward facility and TOM/TOD/spot. As at 31 December 2011, the Company has not utilised this facility.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/70 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS) 28. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, KOMITMEN, DAN KONTIJENSI (lanjutan) a.
Perjanjian fasilitas kredit (lanjutan) (v) Fasilitas pembiayaan tagihan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars) 28. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS, AND CONTIGENCIES (continued) a.
Credit facilities agreement (continued) (v) Invoice financing facility
PT Bank Permata Tbk. sepakat untuk memberikan fasilitas pembiayaan tagihan dengan jumlah maksimum sebesar AS$3.000.000, untuk pembiayaan piutang usaha Perusahaan. Fasilitas ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2012, dengan jangka waktu pembiayaan sampai dengan 90 hari sejak tanggal penerbitan faktur. Tingkat bunga per tahun fasilitas ini adalah sebesar 5,5% (dapat berubah sewaktu-waktu) dan dibayarkan setiap bulan.
PT Bank Permata Tbk. agreed to provide invoice financing facility with limit up to US$3,000,000, for financing the trade receivables of the Company. This facility is valid until 31 December 2012, with financing period up to 90 days of the issue date of the invoice. This facility bears interest at 5.5% per annum (subject to change) which are repayable on monthly basis.
Jaminan untuk semua fasilitas kredit di atas adalah sebagai berikut: (i) Agunan 1 (satu) unit kapal pemindahmuatan batu bara dengan nilai penjaminan minimum sebesar 125% dari jumlah fasilitas pinjaman berjangka TL1. (ii) Agunan piutang usaha Perusahaan dengan nilai penjaminan minimum sebesar AS$5.000.000. (iii) Agunan rekening penampungan dan operasional Perusahaan senilai fasilitas kredit. (iv) Prioritas utama atas pemindahan hak dari seluruh pendapatan Perusahaan, tidak terbatas pada pendapatan dari kapal yang dibiayai oleh PT Bank Permata Tbk. (v) Agunan 20 (dua puluh) set kapal tunda dan tongkang dengan nilai penjaminan minimum sebesar 125% dari jumlah fasilitas pinjaman berjangka TL2. (vi) Prioritas utama atas pemindahan hak dari seluruh kontrak sepanjang periode pemberian fasilitas kredit, tidak terbatas pada kontrak dengan JMB dan BCS.
Collaterals for all credit facilities mentioned above are as follows: (i) Pledging of 1 (one) unit of coal transshipper with minimum collateral coverage of 125% of total TL1 facility.
Beberapa persyaratan signifikan yang harus dipenuhi berdasarkan perjanjian fasilitas perbankan di atas sebagai berikut: (i) Current ratio minimum sebesar 1x. (ii) Debt-to-equity ratio minimum sebesar 2x (termasuk subordinasi utang pemegang saham). (iii) Debt service coverage ratio minimum sebesar 1,25x. (iv) Jika terjadi defisit kas dari laba hasil usaha, para pemegang saham berkewajiban mengutamakan pelunasan liabilitas bank. (v) Perusahaan tidak dalam keadaan wanprestasi dalam fasilitas kredit ini maupun fasilitas lainnya.
Significant provisions of the credit facilities abovementioned are as follows:
(ii) Pledging of trade receivables of the Company with minimum collateral value of US$5,000,000. (iii) Pledging of escrow and operational accounts of the Company up to the credit facility amount. (iv) First priority of assignment of all revenues of the Company, not limited to the revenues generated from vessels financed by PT Bank Permata Tbk. (v) Pledging of 20 (twenty) set tugs and barges with minimum collateral coverage of 125% of total TL2 facility. (vi) First priority of assignment of all contracts during the validity period of the credit facilities, not limited to contracts with JMB and BCS.
(i) Minimum current ratio of 1x. (ii) Maximum debt to equity ratio of 2x (including subordinating shareholder liabilities). (iii) Minimum debt service coverage ratio of 1.25x. (iv) In case of cash deficit of net income, shareholders are obligated to set first priority to settle the bank obligations. (v) The Company is not breaching the covenants set either in these credit facilities or any other facilities.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/71 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
28. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, KOMITMEN, DAN KONTIJENSI (lanjutan) a.
Perjanjian fasilitas kredit (lanjutan)
28. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS, AND CONTIGENCIES (continued) a.
(vi) Selama fasilitas masih terutang, Perusahaan wajib memperoleh persetujuan secara tertulis terlebih dahulu dari bank atas hal-hal sebagai berikut: a)
b)
c)
d)
(vi) As long as the facilities are payable, the Company is required to obtain a written consent from the bank for the following matters:
Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi atau reorganisasi yang mengubah struktur manajemen (susunan pengurus) dan/atau susunan pemegang saham Perusahaan. Memperoleh atau menambah utang atau pinjaman baru, menjaminkan harta tetap Perusahaan kepada lembaga keuangan lain kecuali yang telah ada saat ini. Memberikan pinjaman, garansi atas utang kepada perusahaan afiliasi, entitas anak dan/atau pemegang saham. Melakukan pembayaran dividen kepada para pemegang saham.
Perjanjian jasa pemuatan pengangkutan batu bara
dan
Grup mengadakan beberapa perjanjian atas jasa pemuatan batu bara. Harga untuk tiap jasa dibebankan berdasarkan pada tarif pengangkutan dasar yang tetap sebagaimana disebutkan di kontrak dan disesuaikan dengan naik turunnya harga bahan bakar.
a)
Merger, acquisition, consolidation or reorganisation which change the management structure (management board) and/or composition of the Company's shareholders.
b)
Obtain or add new loans or borrowings, pledge the Company's fixed assets to other financial institutions, except for the existing ones. Provide borrowings and securities on loans to affiliated companies, subsidiaries and/or shareholders.
c)
d)
Pada tanggal 31 Desember 2011, Grup memenuhi persyaratan-persyaratan signifikan tersebut di atas yang harus dipenuhi berdasarkan perjanjian fasilitas perbankan yang ditandatangani dengan PT Bank Permata Tbk. b.
Credit facilities agreement (continued)
Pay dividends to the shareholders.
As at 31 December 2011, the Group met all above mentioned significant provisions of the credit facilities agreement signed with PT Bank Permata Tbk.
b.
Coal loading and transportation service agreements The Group entered into several contracts of coal loading service. The price for each service is charged based on the fixed freight rate mentioned in the agreement and adjusted by the rise and fall of fuel prices.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/72 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
28. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, KOMITMEN, DAN KONTIJENSI (lanjutan) b.
Perjanjian jasa pemuatan pengangkutan batu bara (lanjutan) (i)
dan
Pemuatan batu bara ke kapal gearless JMB
28. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS, AND CONTIGENCIES (continued) b.
Coal loading and transportation service agreements (continued) (i)
Coal loading onto gearless vessels - JMB
Pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian kontraktual dengan JMB, yang memberikan hak kepada Perusahaan untuk mengoperasikan dan memelihara keran apung atas biaya Perusahaan sendiri untuk melaksanakan aktivitas pemindahmuatan batu bara dari tongkang JMB yang telah ditentukan di tempat pemindahmuatan yang telah ditentukan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2012. Kuantitas pemuatan minimum untuk setiap tahun kalender selama periode kontrak adalah sebesar 3.500.000 metrik ton.
On 1 January 2010, the Company entered into a contract agreement with JMB, which grants the Company the right to operate and maintain the floating crane at the Company’s own expense to perform coal transshipment activities from JMB’s nominated barges at designated transshipment points. This agreement is valid until 31 December 2012. The minimum annual throughput quantity for each calendar year throughout the contract period is 3,500,000 metric tonnes.
(ii) Pemuatan batu bara ke kapal gearless PT Arutmin Indonesia
(ii) Coal loading onto gearless vessels - PT Arutmin Indonesia
Pada tanggal 16 September 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kontraktual dengan PT Arutmin Indonesia yang setuju untuk menggunakan keran apung milik Perusahaan untuk mengangkut batu bara dari tongkang PT Arutmin Indonesia yang telah ditentukan ditempat pemindahmuatan yang telah ditentukan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 15 Maret 2012. Kuantitas pemuatan minimum untuk periode 6 bulan selama periode kontrak adalah 2.400.000 metrik ton.
On 16 September 2011, the Company entered into a contract agreement with PT Arutmin Indonesia which agree to use the floating crane belongs to Company to tranship coal from PT Arutmin Indonesia’s nominated barges at the designated transhipments point.This agreement is valid until 15 March 2012. The minimum annual throughput quantity for the 6 month period throughout the contract period is 2,400,000 metric tones.
Pada tanggal 31 Januari 2012, PSP dan PT Arutmin Indonesia menandatangani perubahan terhadap perjanjian pemuatan batu bara (sebelumnya atas nama Perusahaan). Kedua belah pihak menyetujui perpanjangan periode sampai dengan 15 September 2012.
On 31 January 2012, PSP and PT Arutmin Indonesia signed an amendment of coal loading agreement (previously on behalf of the Company). Both parties are agreed to extend the period up to 15 September 2012.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/73 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
28. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, KOMITMEN, DAN KONTIJENSI (lanjutan) b.
Perjanjian jasa pemuatan pengangkutan batu bara (lanjutan)
dan
(iii) Pengangkutan batu bara
28. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS, AND CONTIGENCIES (continued) b.
Coal loading and transportation service agreements (continued) (iii) Coal transportation
Pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian kontraktual dengan JMB untuk mengangkut batu bara dari terminal pemuatan JMB di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, ke pemindahmuatan lepas pantai di Delta Samarinda. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2012. Tonase kontrak yang dijamin selama setahun adalah sebesar 1.008.000 metrik ton berdasarkan persyaratan minimum 3 (tiga) set kapal tunda dan tongkang yang beroperasi penuh sepanjang periode kontrak.
On 1 January 2010, the Company entered into a contract agreement with JMB to transship coal from JMB’s loading terminal on Mahakam River, East Kalimantan, to transshipment offshore at Samarinda Delta. This agreement is valid until 31 December 2012. The guaranteed contract tonnage shall be 1,008,000 metric tonnes on annual basis based on the provision of minimum 3 (three) tug and barge sets on full time basis throughout the contract period.
Berdasarkan perubahan kontrak yang terakhir pada tanggal 20 Desember 2010, tonase kontrak yang dijamin diubah sebagai berikut:
Based on the latest amendment on 20 December 2010, the guaranteed contract tonnage was revised as follows:
a)
a)
b)
5.236.000 metrik ton berdasarkan persyaratan 17 set kapal tunda dan tongkang yang beroperasi penuh dari 1 Juli 2010 sampai 30 Mei 2011. 2.548.000 metrik ton berdasarkan persyaratan 13 set kapal tongkang yang beroperasi penuh dari 1 Juni 2011 sampai 31 Desember 2011.
b)
5,236,000 metric tonnes based on the provision of 17 tug and barge sets on a full time basis from 1 July 2010 to 30 May 2011. 2,548,000 metric tonnes based on the provision of 13 barge sets on a full time basis from 1 June 2011 to 31 December 2011.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/74 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
28. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, KOMITMEN, DAN KONTIJENSI (lanjutan) b.
Perjanjian jasa pemuatan pengangkutan batu bara (lanjutan)
dan
28. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS, AND CONTIGENCIES (continued) b.
(iii) Pengangkutan batu bara (lanjutan) c)
c.
d.
(iii) Coal transportation (continued)
Untuk tiap tahun yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012, jumlah yang disebutkan di atas telah disesuaikan sepanjang diperlukan untuk memenuhi target produksi tahunan dari tambang Perusahaan dan peraturan yang berlaku.
Perjanjian subkontrak pengangkutan batu bara
untuk
Coal loading and transportation service agreements (continued)
jasa
c)
c.
For each year commencing on or after 1 January 2012, the amount specified above has been adjusted to the extent that it is reasonably necessary so as to comply with the Company’s annual production target of the mine and applicable regulations.
Subcontracting agreements transportation services
for
coal
Grup menunjuk subkontraktor di bawah ini, untuk membantu Perusahaan dalam melaksanakan jasa pengangkutan batu bara untuk JMB seperti yang diungkapkan pada Catatan 28b. Harga dibebankan berdasarkan pada tarif pengangkutan dasar yang tetap sebagaimana disebutkan di kontrak dan disesuaikan dengan naik turunnya harga bahan bakar.
The Group appointed the following subcontractor, in order to assist the Company in delivering the coal transportation services to JMB as disclosed in Note 28b. The price is charged based on the fixed freight rate mentioned in the agreement and adjusted by the rise and fall of fuel prices.
PT Pelayaran Duta Lintas Samudera (“Duta Lintas”)
PT Pelayaran Duta Lintas Samudera (“Duta Lintas”)
Pada tanggal 10 Januari 2011, Perusahaan dan Duta Lintas menandatangani perubahan terhadap perjanjian subkontrak untuk jasa pengangkutan batu bara. Kedua belah pihak menyetujui perpanjangan periode perjanjian sampai dengan 31 Desember 2012.
On 10 January 2011, the Company and Duta Lintas signed an amendment to subcontracting agreement for coal transportation services. Both parties agreed to extend the period of the agreement to 31 December 2012.
Kontrak signifikan terkait dengan jasa rekayasa kelautan terintegrasi Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian signifikan dengan pihak-pihak berikut untuk memberikan jasa rekayasa kelautan terintegrasi. Rincian perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:
d.
Significant contracts related to integrated marine engineering services The Company entered into several significant agreements with the following parties to provide integrated marine engineering services. Details of the agreements were as follows:
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/75 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
28. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, KOMITMEN, DAN KONTIJENSI (lanjutan) d.
Kontrak signifikan terkait dengan jasa rekayasa kelautan terintegrasi Perusahaan rekanan/ Counterparties Total E&P Indonesie
PT Arutmin Indonesia
PT Baramulti Sugih Sentosa
e.
28. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS, AND CONTIGENCIES (continued)
Tanggal dimulai/ Date of commencement
Tanggal berakhir/ Date of expiry
15 Desember/ December 2010
15 Desember/ December 2013
21 April/ April 2010
20 April/ April 2013
30 September/ September 2011
29 September/ September 2012
Kontrak signifikan terkait dengan jasa manajemen (i)
Jasa teknis dan korporat yang disediakan oleh SCPL Pada tanggal 1 Januari 2010, SCPL menandatangani sebuah perjanjian dengan Perusahaan, untuk menyediakan jasa teknis dan korporat sehubungan dengan penyediaan dukungan terhadap operasi Perusahaan. Jasa tersebut mencakup peninjauan dan memberikan masukan dan rekomendasi terhadap pengelolaan, strategi, dan kinerja operasional, memberikan masukan untuk memenuhi praktik korporat, dan hal-hal administrasi dan perencanaan lainnya. Jumlah biaya yang dibebankan ke Perusahaan adalah tetap setiap bulan ditambah marjin 10%. Pada pertengahan tahun dan di Desember, SCPL akan menyerahkan faktur pembetulan yang mencerminkan biaya aktual sepanjang tahun yang telah dikeluarkan SCPL dalam melaksanakan jasa tersebut.
d.
Significant contracts related to integrated marine engineering services Jenis jasa/ Type of services
Dasar pembayaran/ Payment basis Tarif per hari (untuk pengangkatan) dan tarif berdasarkan volume (untuk pengerukan)/Daily rate (for lifting) and volume rate (for dredging)
Suatu kontrak keseluruhan untuk menyediakan sebuah tongkang keran 150 ton dan paketnya untuk kegiatan pengerukan, pengangkatan, dan konstruksi lainnya/A lump-sum contract for provision of a 150 tonnes crane barge and its package for dredging, lifting and other construction works
Jumlah bulat per bulan (disesuaikan dengan naik turunnya harga bahan bakar)/ Monthly lump-sum (adjusted by rise and fall of fuel prices)
Kontrak sewa untuk satu paket peralatan untuk pemeliharaan pengerukan di Sungai Muara Satui/Charter hire contract of one package of equipment for dredging maintenance on Muara Satui River
Tarif berdasarkan volume/ volume rates
Kontrak pengangkutan batu bara menggunakan 1 unit keran tongkang/coal loading using contract 1 (one) unit of crane barge
e.
Significant contracts management services (i)
related
Technical and corporate provided by SCPL
to
services
On 1 January 2010, SCPL signed an agreement with the Company, to provide technical services and corporate services in connection with providing support to the existing operations of the Company. The services include reviewing, advising, and making recommendation on the operational management, strategy, and performance, providing advice to meet corporate practices, and any other administration and planning matters. Total costs charged to the Company is fixed on monthly basis plus 10% mark up. In the middle of the year and in December, SCPL will submit a true-up invoice to reflect the year-to-date actual costs being incurred by SCPL in performing such services.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/76 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
28. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, KOMITMEN, DAN KONTIJENSI (lanjutan) e.
Kontrak signifikan terkait dengan jasa manajemen (lanjutan) (ii) Jasa pengelolaan proyek dan konsultasi yang disediakan oleh SCPL
28. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS, AND CONTIGENCIES (continued) e.
Significant contracts related management services (continued) (ii) Project management and services provided by SCPL
to
consulting
Pada tanggal 30 Mei 2011, SCPL dan Perusahaan menandatangani perubahan atas perjanjian kerja sama operasi yang ditandatangani pada 1 Januari 2010. Perubahan ini menyebutkan bahwa SCPL mempunyai liabilitas utama untuk:
On 30 May 2011, SCPL and the Company signed an amendment to the co-operation agreement signed on 1 January 2010. This amendment mentions that SCPL has the primary obligation to:
a) Mempertahankan kontrak penjualan jangka panjang yang telah SCPL dapatkan untuk Perusahaan;
a) Maintain long-term sales contracts that have been found from SCPL to the Company;
b) Melakukan aktivitas pengembangan usaha untuk mendapatkan pelanggan baru;
b) Conducts business development activities to gain new customers;
c) Mendapatkan pinjaman dan fasilitas dari perbankan;
c) Obtain the facilities from financial institutions, including banks;
d) Melakukan jasa-jasa sehubungan dengan aktivitas Perusahaan dalam hal keuangan, hukum, pengembangan sumber daya manusia dan teknologi informasi.
d) Perform services in connection to all activities for the Company in term of financial, legal, human resources and information technology.
Tidak ada penyesuaian perubahan perjanjian ini.
tarif
pada
No change in the charge rate was imposed in this amendment
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada peristiwa yang menyebabkan batalnya perjanjian-perjanjian di atas sebelum waktu yang telah ditentukan.
Management believes that there will be no events that will lead to the cancellation of the above agreements prior to the expiry date.
29. INFORMASI SEGMEN USAHA
29. SEGMENT REPORTING
Pihak manajemen menyajikan informasi segmen usaha dalam dua kelompok segmen yaitu jasa dukungan logistik dan jasa rekayasa kelautan terintegrasi.
The management presents information on business segments in two segment groups which are logistic support services and integrated marine engineering services.
Informasi segmen primer yang berhubungan dengan segmen usaha Grup adalah sebagai berikut:
The primary segment information related to business segments of the Group is as follows:
Segmen usaha
Laba kotor/Gross profit 2011 2010
Business segment
Jasa dukungan logistik Jasa rekayasa kelautan terintegrasi
5,579,050
5,870,914
2,806,166
4,905,949
Logistic support services Integrated marine engineering services
Jumlah
8,385,216
10,776,863
Total
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/77 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
29. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
Laporan laba rugi Komprehensif Pendapatan segmen
Jasa dukungan logistik/ Logistic support services
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
29. SEGMENT REPORTING (continued) 2011 Jasa rekayasa kelautan terintegrasi/ Integrated marine engineering services
Jumlah/ Total
Statement of comprehensive income
33,905,754
8,484,407
42,390,161
Segment revenue
5,579,050
2,806,166
8,385,216
Segment results
Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan
3,880,338
Unallocated operating expenses
Laba usaha
4,504,878
Operating profit
(240,116)
Other charges, net
Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan, bersih
4,264,762 (910,042)
Profit before income tax Income tax expense, net
Laba bersih
3,354,720
Net income
Hasil segmen
Beban lain-lain, bersih
Laporan posisi keuangan
Jasa dukungan logistik/ Logistic support services
2011 Jasa rekayasa kelautan terintegrasi/ Integrated marine engineering services
Jumlah/ Total
Aset Aset segmen
Assets 38,596,685
13,936,154
Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah
52,532,839
Segment assets
7,734,216
Unallocated assets
60,267,055
Total
Liabilitas Liabilitas segmen
Liabilities 16,111,779
717,374
Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Pengeluaran modal - Aset segmen - Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah
Statement of financial positions
10,824,310
16,591
16,829,153
Segment liabilities
1,010,713
Unallocated liabilities
17,839,866
Total
10,840,901
Capital expenditures Segment assets -
2,994
Unallocated assets -
10,843,895
Total
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/78 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
29. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
Laporan posisi keuangan Penyusutan - Aset segmen - Aset yang tidak dapat dialokasikan
Jasa dukungan logistik/ Logistic support services
1,519,915
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
29. SEGMENT REPORTING (continued) 2011 Jasa rekayasa kelautan terintegrasi/ Integrated marine engineering services
1,338,213
Jumlah
Laporan pendapatan komprehensif Pendapatan segmen Hasil segmen Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan Laba usaha Pendapatan lain-lain, bersih Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan, bersih Laba bersih
Jasa dukungan logistik/ Logistic support services
2010 Jasa rekayasa kelautan terintegrasi/ Integrated marine engineering services
Jumlah/ Total
Statement of financial positions
2,858,128
Depreciation Segment assets -
23,796
Unallocated assets -
2,881,924
Total
Jumlah/ Total
Statement of comprehensive income
30,270,210
12,089,876
42,360,086
Segment revenue
5,870,914
4,905,949
10,776,863
Segment results
(5,770,112)
Unallocated operating expenses
5,006,751 529,636
Operating profit Other income, net
5,536,387 (1,186,968)
Profit before income tax Income tax expense, net
4,349,419
Net income
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/79 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
29. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
Laporan posisi keuangan
Jasa dukungan logistik/ Logistic support services
29. SEGMENT REPORTING (continued) 2010 Jasa rekayasa kelautan terintegrasi/ Integrated marine engineering services
Jumlah/ Total
Aset Aset segmen
Statement of financial position Assets
30,096,787
14,572,171
44,668,958
Segment assets
Aset yang tidak dapat dialokasikan
10,903,789
Unallocated assets
Jumlah
55,572,747
Total
Liabilitas Liabilitas segmen
Liabilities 21,554,827
1,089,765
Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Pengeluaran modal - Aset segmen - Aset yang tidak dapat dialokasikan
16,046,615
92,342
Jumlah Penyusutan - Aset segmen - Aset yang tidak dapat dialokasikan
835,797
Jumlah Aset segmen terutama terdiri dari piutang usaha, piutang usaha belum difakturkan, persediaan, aset lancar lain-lain, aset tetap, dan aset tidak lancar lain-lain. Aset yang tidak dialokasikan terutama terdiri dari kas dan setara kas, piutang lain-lain, pembayaran di muka, aset lancar lain-lain, aset tetap, bersih dan aset pajak tangguhan.
525,971
22,644,592
Segment liabilities
1,667,459
Unallocated liabilities
24,312,051
Total
16,138,957
Capital expenditures Segment assets -
39,891
Unallocated assets -
16,178,848
Total
1,361,768
Depreciation Segment assets -
88,051
Unallocated assets -
1,449,819
Total
Segment assets consist mainly of trade receivables, unbilled receivables, inventories, other current assets, property, plant and equipment, and other non-current assets. Unallocated assets mainly comprise cash and cash equivalents, other receivables, prepaid taxes, prepayments, other current assets, property, plant and equipment, net and deferred tax assets.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/80 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
29. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
29. SEGMENT REPORTING (continued)
Liabilitas segmen terutama terdiri dari utang usaha ke pihak ketiga, beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain, pinjaman bank jangka panjang, dan provisi untuk dok. Liabilitas yang tidak dialokasikan terutama terdiri dari utang usaha kepada pihak ketiga, beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain, utang pajak, penyisihan lain-lain, dan penyisihan imbalan kerja karyawan.
Segment liabilities consist mainly of trade payables to third parties, accrued expenses and other payables, long-term bank loans, and provision for docking. Unallocated liabilities mainly comprise trade payable to third parties, accrued expenses and other payables, taxes payable, other provisions and provision for employee benefits.
Aset dan liabilitas segmen direkonsiliasikan ke aset dan liabilitas Grup sebagai berikut:
Segment assets and liabilities were reconciled to the Group’s assets and liabilities as follows:
2011
2010
Aset
Assets
Aset segmen Tidak dialokasikan: - Kas dan setara kas - Piutang lain-lain - Pembayaran di muka - Aset lancar lain-lain
52,532,839
44,668,958
4,990,841 1,220,988 66,598 415,872
6,566,060 1,442,772 369,883 401,872
- Aset tetap, bersih - Aset pajak tangguhan
608,732 431,185
1,618,281 504,921
Segment assets Unallocated: Cash and cash equivalents Other receivables Prepayments Other current assets Property, plant and equipment, net Deferred tax assets -
60,267,055
55,572,747
Total assets
Jumlah aset Liabilitas
Liabilities
Liabilitas segmen Tidak dialokasikan: - Utang usaha kepada pihak ketiga - Beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain - Utang pajak - Penyisihan lain-lain - Penyisihan imbalan kerja karyawan
16,829,153
22,644,592
28,333
103,595
194,586 265,357 61,016
397,431 634,434 176,782
461,421
355,217 Provision for employee benefits -
Jumlah liabilitas
17,839,866
24,312,051
Segment liabilities Unallocated: Trade payables to third parties Accrued expenses and other payables Taxes payable Other provisions
-
Total liabilities
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/81 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
30. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
30. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
31 Desember/December 2011 Setara Dolar AS (nilai penuh)/ Mata uang asing/ US Dollars equivalent Foreign currency (full amount) Aset Kas dan setara kas
Piutang usaha - Pihak ketiga Piutang usaha belum difakturkan - Pihak ketiga Piutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak yang berelasi Aset lancar lain-lain
Rp’000000 EUR S$
30,707 10,471 882,175
3,385,911 13,671 680,071
Rp’000000
3,751
413,616
Rp’000000
759
83,745
Rp’000000 Rp’000000 Rp’000000
1,106 10,208 17
121,992 1,125,632 1,872
Trade receivables Third parties Unbilled receivables Third parties Other receivables Third parties Related party Other current assets
5,826,510
Total assets
Jumlah aset Liabilitas Utang usaha kepada pihak ketiga Beban masih harus dibayar dan utang lain-lain Utang pajak Penyisihan tidak lancar lain-lain Penyisihan imbalan kerja karyawan
Assets Cash and cash equivalents
Rp’000000
6,488
715,440
Rp’000000 Rp’000000
1,550 2,217
170,888 244,451
79,149
61,016
4,172
460,000
Liabilities Trade payables to third parties Accrued expenses and other payables Taxes payable Other non-current provisions Provision for employee benefits
Jumlah liabilitas
1,651,795
Total liabilities
Aset bersih
4,174,715
Net assets
S$ Rp’000000
Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, kurs telah bergerak dari AS$1 = Rp9.069 (nilai penuh) menjadi AS$1 = Rp9.180 (nilai penuh). Ada kemungkinan bahwa Rupiah akan berfluktuasi di masa yang akan datang dan mungkin akan terdepresiasi atau terapresiasi secara signifikan.
As at the date of completion of these consolidated financial statements, the exchange rate has moved from US$1 = 9,069 (full amount) to US$1 = Rp9,180 (full amount). It is possible that the Indonesian Rupiah may become volatile in the future, and may depreciate or appreciate significantly.
Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, maka aset bersih dalam mata uang asing Grup akan turun sebesar AS$23.379.
If assets and liabilities in foreign currencies as at 31 December 2011 are translated using the exchange rates as at the date of completion of these consolidated financial statements, the total net foreign currency assets of the Group will decrease by US$23,379.
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/82 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
30. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
30. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued)
Grup tidak melakukan lindung nilai atas risiko nilai tukar, karena sebagian besar penjualan dan pengeluaran operasional dilakukan dalam mata uang Dolar AS, sehingga secara tidak langsung merupakan lindung nilai alami (lihat Catatan 3.1.(a).(i)).
The Group did not conduct a hedge on the risk of fluctuation in the exchange rate, since majority of its sales and operational expenditure were carried out in US Dollars, which indirectly represents a natural hedge (refer to Note 3.1.(a).(i)).
31. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
31. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Grup tidak memiliki aset maupun liabilitas keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi, aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan yang tersedia untuk dijual.
As at 31 December 2011 and 2010, the Group did not have financial assets and liabiities at fair value through profit and loss, held-to-maturity financial assets, and available-for-sale financial assets.
Berikut ini adalah kategori aset dan liabilitas keuangan dari Perusahaan untuk tahun 2011 dan 2010.
The information given below relates to the Company’s financial assets and liabilities by categories for year 2011 and 2010.
Nilai wajar diakui melalui laporan laba rugi/ Fair value through profit and loss
Pinjaman dan piutang/ Loans and receivables
Aset dan liabilitas keuangan lainnya/ Other financial assets and liabilities
Jumlah/ Total
31 Desember 2011
31 December 2011
Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang usaha belum difakturkan Piutang lain-lain Aset lancar lain-lain Jumlah aset keuangan Liabilitas keuangan Utang usaha Beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain Pinjaman bank Jumlah liabilitas keuangan
4,708,478
-
5,738,373 -
5,738,373 4,708,478
Financial assets Cash and cash equivalents Trade receivables
4,482,365 1,247,624 -
-
415,872
4,482,365 1,247,624 415,872
Unbilled receivables Other receivables Other current assets
10,438,467
-
6,154,245
16,592,712
Total financial assets
-
-
2,393,762
2,393,762
Financial liabilities Trade payables
-
-
2,137,30 4 12,543,333
2,137,30 4 12,543,333
Accrued expenses and other payables Bank loans
-
-
17,074,399
17,074,399
Total financial liabilities
PT INDO STRAITS Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY Lampiran 5/83 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam Dolar AS)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in US Dollars)
31. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL (continued)
Nilai wajar diakui melalui laporan laba rugi/ Fair value through profit and loss
Pinjaman dan piutang/ Loans and receivables
Aset dan liabilitas keuangan lainnya/ Other financial assets and liabilities
ASSETS
31 December 2010
Aset keuangan
Jumlah aset keuangan Liabilitas keuangan Utang usaha Beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain Pinjaman bank jangka panjang Jumlah liabilitas keuangan
LIABILITIES
Jumlah/ Total
31 Desember 2010
Kas dan setara kas Piutang usaha, bersih Piutang usaha belum difakturkan Piutang lain-lain Aset lancar lain-lain
AND
4,679,172
-
6,566,060 -
6,566,060 4,679,172
Financial assets Cash and cash equivalents Trade receivables, net
5,447,292 1,442,772 -
-
401,872
5,447,292 1,442,772 401,872
Unbilled receivables Other receivables Other current assets
11,569,236
-
6,967,932
18,537,168
Total financial assets
-
-
2,224,806
2,224,806
Financial liabilities Trade payables
-
-
8,004,357
8,004,357
Accrued expenses and other payables
-
-
12,850,113
12,850,113
Long-term bank loans
-
-
23,079,276
23,079,276
Total financial liabilities
32. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN Perusahaan telah menandatangani kontrak JasaJasa Kontraktor No. C906448 dengan Chevron Indonesia Company untuk Supply Base Canal Dredging Service di Penajam. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan memberikan layanan jasa pengerukan di Penajam selama kurun waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak berlakunya kontrak pada tanggal 23 Februari 2012 sampai tanggal 22 Agustus 2012 dengan nilai AS$989.000.
32. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD The Company has signed the Contractor Services Contract No. C906448 with Chevron Indonesia Company for the Penajam Supply Base Canal Dredging Service. Based on that contract, the Company will provide the services for dredging in Penajam during 6 (six) months starting from the contract on 23 February up 2012 to 22 August 2012 with a value of US$989,000.