01
Delivering Digital Freedom Memberikan Kebebasan Digital Laporan Tahunan 2016 Annual Report
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
1
Ikhtisar Highlights
In 2015, we rebranded as Indosat Ooredoo as part of our
Pada tahun 2015, kami meluncurkan identitas baru menjadi Indosat
comprehensive transformation to become a leader in digital services,
Ooredoo sebagai bagian dari transformasi komprehensif kami menjadi
with a vision of becoming Indonesia’s Leading Digital Telco.
perusahaan terdepan dalam layanan digital, dengan visi Menjadi Perusahaan Telekomunikasi Digital Terdepan di Indonesia.
2
“PT Indosat Tbk” will be used interchangeably with “Indosat
“PT Indosat Tbk” akan digunakan bergantian dengan “Indosat
Ooredoo”, the “Company”, “Us”, “We”, or “Our” throughout this
Ooredoo”, “Perusahaan”, “Perseroan”, “Kami”, atau “Kita” dalam
Annual Report.
laporan tahunan ini.
Numerical notations in all tables and graphs in this Annual Report
Notasi angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dalam Laporan
are in English.
Tahunan ini menggunakan bahasa Inggris.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
01
Last year we made a fresh promise to give our subscribers the best digital experience possible, as part of our goal of becoming Indonesia's leading digital telco.
We are proud to say that in 2016, we successfully implemented a wide array of initiatives that transformed our focus on customer experience and digital into reality.
Tahun lalu, kami berjanji memberikan pengalaman digital terbaik untuk pelanggan, sebagai bagian dari misi kami menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia. Dengan bangga di tahun 2016 kami berhasil menerapkan berbagai inisiatif dalam rangka mewujudkan fokus kami untuk memberikan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
1
Ikhtisar Highlights
Leader in 4G LTE
Delivering the fast, best quality data experience
Layanan Unggul 4G LTE
Memberikan pengalaman internet cepat dengan kualitas yang terbaik
2
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
01
High customer satisfaction Kepuasan pelanggan yang tinggi
Data Rollover Remaining quota can be used in the next month Sisa kuota data dapat digunakan di bulan berikutnya Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
3
Ikhtisar Highlights
Value for money Memberikan nilai lebih
Spotify music and iFlix movie streaming Nikmati streaming musik Spotify dan film iFlix
4
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
01
Unlimited call and SMS + fast internet with Freedom Combo Freedom Combo menawarkan telpon dan SMS yang tak terbatas + internet cepat
Great price, great experience Harga kompetitif dengan pengalaman terbaik
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
5
Ikhtisar Highlights
Flat tariffs 24/7 Harga tetap sama 24/7
Simple and transparent packages that are easy to understand Paket yang simple dan transparan sehingga mudah dimengerti oleh pelanggan
6
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
01
Enjoy 30 million songs on Spotify Nikmati 30 juta lagu dengan Spotify
Best all-in-1 package Paket all-in-1 terbaik
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
7
Ikhtisar Highlights
Liberating customers to use digital freely Memberikan keleluasaan bagi pelanggan dalam menikmati pengalaman digital
8
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
01
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
9
Daftar Isi Table of Contents
01 12
Ikhtisar
61
Ikhtisar Keuangan
61
Highlights
Shares Ownership
Ikhtisar Operasional
62
Ikhtisar Saham
64
Ikhtisar Obligasi Bond Highlights
20
22
04 68
Tinjauan Operasional Operational Review
Peristiwa Penting Significant Events
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Penghargaan 2016 2016 Awards
Struktur Organisasi Organization Structure
Stock Highlights 18
Sertifikasi Certification
Operational Highlights 16
Karyawan Employees
Financial Highlights 14
Kepemilikan Saham
68
Seluler Cellular
02
Laporan Manajemen Report from the Boards
26
Laporan Komisaris Utama Message from President Commissioner
34
Laporan Direktur Utama & CEO
75
Multimedia Interaktif, Data dan Internet (MIDI) Multimedia Interactive, Data and Internet (MIDI)
83
Telekomunikasi Tetap Fixed Telecommunications
Message from President Director & CEO 42
Surat Pernyataan Pertanggungjawaban
87
03 46
Profil Perusahaan
92
99
Visi, Misi & Nilai
104
Rekam Jejak Milestones
52
Produk dan Layanan Products and Services
60
10
Struktur Grup Perusahaan, Komposisi Pemegang Saham & Entitas Anak Group Structure, Share Ownership & Subsidiaries
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Tinjauan Keuangan Financial Review
Vision, Mission & Values 50
Teknologi Technology
Company in Brief 48
Sumber Daya Manusia Human Resources
Company Profile
Sekilas Perusahaan
Layanan Digital Digital Services
Statement of Responsibility
104
Analisis Kinerja Keuangan Analysis of the Financial Performance
05 132
Tata Kelola Perusahaan
396
Profil Direksi Profile of the Board of Directors
Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo
399
Profil Chief Profile of Chiefs
403
Profil Komite Audit Profile of the Audit Committee
404
Referensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Financial Services Authority (FSA) Reference
08
Laporan Keberlanjutan
418
Laporan Keberlanjutan
Corporate Governance
Corporate Governance at Indosat Ooredoo 160
Faktor-Faktor Risiko Risk Factors
197
Proses Perkara Hukum Legal Proceedings
214
Laporan Komite Audit Audit Committee Report
218
Laporan Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee Report
220
Laporan Komite Nominasi dan Remunerasi
Sustainability Report
Sustainability Report
Nomination & Remuneration Committee Report 222
Laporan Komite Anggaran Budget Committee Report
224
Tangggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
06
Laporan Keuangan Konsolidasian
Consolidated Financial Statements 226
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
07
Data Perusahaan
382
Informasi Bagi Pemegang Saham Shareholder Information
384
Anak Perusahaan Subsidiary Companies
388
Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners
Corporate Data
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
11
Ikhtisar Highlights
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Notasi angka-angka pada seluruh tabel & grafik dalam Laporan Tahunan ini menggunakan bahasa Inggris
Laporan Laba (Rugi) Konsolidasian (Rp miliar)
Pendapatan Beban
Numerical notations in all tables & graphs in this Annual Report are in English
2016
2015
2014
29,184.6
26,768.5
24,085.1
Revenues Expenses
(Rp billion)
(25,244.1)
(24,406.4)
(23,438.3)
Laba Usaha
3,940.5
2,362.1
646.8
Beban Lain–Lain–Bersih
(2,145.3)
(4,147.9)
(2,608.8)
1,795.2
(1,785.8)
(1,962.0)
Profit (Loss) before Income Tax
(519.6)
622.3
83.8
Income Tax Benefit (Expenses)
1,275.6
(1,163.5)
(1,878.2)
170.6
146.5
130.1
1,105.0
(1,310.0)
(2,008.3)
5,433.9
5,433.9
5,433.9
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan (Beban) Manfaat Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Tahun Berjalan Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non–pengendali Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Jumlah Saham Beredar (dalam Jutaan Lembar Saham)
Laba (Rugi) per Saham Dasar dan Dilusian yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk (dalam rupiah, jumlah penuh) EBITDA
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
203.4
(241.1)
(369.6)
12,863.8
11,473.3
10,033.1
2016
2015
2014
(Rp miliar)
Operating Profit Other Expenses-Net
Profit (Loss) for The Year Profit (Loss) for The Year Attributable to Noncontrolling Interest Profit (Loss) for The Year Attributable to Owners of the Parent Shares Outstanding (in million of shares) Basic and Diluted Earnings (Loss) per Share Attributable to Owners of the Parent (in Rp full amount) EBITDA
Consolidated Statement of Financial Position (Rp billion)
Jumlah Aset
50,838.7
55,388.5
53,269.7
Total Assets
Aset Tetap–Bersih
39,078.4
41,821.7
40,775.9
Property and Equipment-Net
Modal Kerja
(11,013.1)
(10,133.9)
(12,556.8)
Jumlah Liabilitas
36,661.6
42,124.7
38,971.1
Kepentingan Non-pengendali (sebelumnya hak minoritas) Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Rasio Operasional
826.9
781.0
680.7
13,350.2
12,482.8
13,617.8
2016
2015
2014
(%)
Working Capital Total Liabilities Non-controlling Interest (previously minority interest) Total Equity Attributable to Owners of The Parent
Operating Ratios (%)
Laba Usaha terhadap Pendapatan
13.5%
8.8%
2.7%
Operating Profit to Revenues
Laba Usaha terhadap Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
29.5%
18.9%
4.8%
Operating Profit to Equity Attributable to Owners of the Parent Operating Profit to Total Assets
Laba Usaha terhadap Jumlah Aset
7.8%
4.3%
1.2%
44.1%
42.9%
41.7%
EBITDA Margin
Marjin Laba (Rugi) Bersih yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
3.8%
-4.9%
-8.3%
Net Profit (loss) Margin Attributable to Owners of the Parent
Pengembalian Modal yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
8.3%
-10.4%
-13.5%
Return on Equity Attributable to Owners of the Parent
Pengembalian Aset yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
2.2%
-2.4%
-3.8%
Return on Assets Attributable to Owners of the Parent
Marjin EBITDA
12
Consolidated Statement of Profit (Loss)
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
01
Rasio Finansial
2016
2015
2014
Financial Ratios (%)
Rasio Lancar
42.3%
49.5%
40.6%
Current Ratio
(%)
Rasio Utang Kotor terhadap Ekuitas <2.50x
1.67x
2.09x
1.91x
Rasio Utang Kotor terhadap EBITDA <3.50x
1.84x
2.42x
2.73x
Gross Debt to Equity Ratio <2.50x Gross Debt to EBITDA <3.50x
Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset
0.72x
0.76x
0.73x
Total Liabilities to Total Assets
Dividen per Saham
2016
2015
2014
Dividend Per Share
Final
N/A*
N/A*
N/A*
Final
Tanggal Pembayaran
N/A*
N/A*
N/A*
Payment Date
(Rp)
(Rp)
*Tidak ada pembagian dividen untuk tahun 2016, 2015 dan 2014, masing-masing dikarenakan Perseroan mengalami kerugian pada tahun buku 2015, 2014 dan 2013 *No dividend payment in 2016, 2015 and 2014, due to loss experienced for the fiscal year 2015, 2014 and 2013 respectively
Pendapatan
Beban
Revenue
Expenses
(Rp miliar billion)
(Rp miliar billion)
29,184.6
2016
25,244.1
2016
26,768.5
2015
24,406.4
2015
24,085.1
2014
23,438.3
2014
Laba Usaha
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan
Operating Profit
Profit (Loss) Before Income Tax
(Rp miliar billion)
(Rp miliar billion)
3,940.5
2016
2,362.1
2015
(1,785.8)
2015
2014
(1,962.0)
2014
646.8
1,795.2
2016
Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Laba (Rugi) per Saham Dasar yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Profit (Loss) for The Year Attributable to Owners of the Parent
Basic Earnings (Loss) per Share Attributable to Owners of the Parent
(Rp miliar billion)
(Rp jumlah penuh full amount) 1,105.0
203.4
2016
2016
(1,310.0)
2015
(241.1)
2015
(2,008.3)
2014
(369.6)
2014
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
13
Ikhtisar Highlights
Ikhtisar Operasional Operational Highlights
Unit
2016
Seluler
Perubahan change
2015
(%)
Perubahan change
(%)
Pelanggan Prabayar
juta pelanggan million customer
84.8
22.9%
69.0
10.5%
Prepaid Subscribers
Pelanggan Pascabayar
juta pelanggan million customer
0.9
17.3%
0.7
-4.2%
Postpaid Subscribers
Total Customer
juta pelanggan million customer
85.7
22.8%
69.7
10.3%
ARPU Prabayar
Rp ribu thousand
23.6
-3.5%
24.5
-3.3%
ARPU Pascabayar
Rp ribu thousand
151.9
14.6%
132.6
-1.2%
ARPU Postpaid
ARPU Gabungan
Rp ribu thousand
25.2
-3.4%
26.0
-4.2%
ARPU Blended
Unit
2016
Perubahan
2015
Perubahan
SLI
change
(%)
Total Subscribers ARPU Prepaid
change
(%)
IDD
Trafik Incoming
(000) menit minutes
1,924,964
8.5%
1,773,608
-0.1%
Incoming Traffic
Trafik Outgoing
(000) menit minutes
184,121
-22.7%
238,136
-25.0%
Outgoing Traffic
Jumlah Trafik
(000) menit minutes
2,109,085
4.8%
2,011,744
-0.1%
Total Traffic
10.5
41.9%
7.4
32.1%
Incoming/Outgoing Ratio
Rasio Incoming/Outgoing
Unit
2016
MIDI
Kontribusi
Contribution
2015
(%)
Kontribusi
Contribution
(%)
MIDI
Konektivitas Tetap
Rp miliar billion
2,663.5
64.5%
2,788.9
74.3%
Fixed Connectivity
Jasa TI dan Pembayaran
Rp miliar billion
891.4
21.6%
596.0
15.9%
IT Service and Electronic
Elektronis
Payment
Fixed Internet
Rp miliar billion
575.6
13.9%
368.6
9.8%
Jumlah
Rp miliar billion
4,130.5
100%
3,753.5
100.0%
Unit
2016
Perubahan change
2015
(%) Karyawan (tetap dan tidak orang people
4,415
2.3%
change
(%) 4,320
3.4%
Employees (permanent and non-permanent incl. subsidiaries’ employees)
anak Perusahaan) Galeri Indosat Ooredoo
service center
102
2.0%
100
-6.5%
Galeri Indosat Ooredoo
service center
49
69.0%
29
-35.6%
milik Franchise
Galeri Indosat service center Galeri Indosat Owned by Franchise
Kios Layanan & Penjualan Indosat (KILAT)
Fixed Internet Total
Perubahan
tetap termasuk karyawan
14
Celullar
Kios Layanan & Penjualan service center
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
24
-66.7%
72
-37.4%
Indosat (KILAT) service center
01
Komposisi Pelanggan Selular
ARPU Seluler Gabungan
Cellular Subscriber Composition
Blended ARPU Cellular
(juta million)
(Rp rupiah thousand)
2016
84.8
23.6
0.9
151.9
85.7
2015
2016
25.2 Prabayar Prepaid
69.0
24.5
0.7
132.6
Pascabayar Postpaid
26.0
Total
69.7
2015
MIDI (Rp miliar billion)
2,663.5
2016
891.4 575.6
Total Rp4,130.5 miliar billion
2,788.9 596.0
2015
368.6
Total Rp3,753.5 miliar billion
Konektivitas Tetap
Fixed Connectivity
Jasa TI dan Pembayaran Elektronis IT Service and Electronic Payment Fixed Internet Fixed Internet
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
15
Ikhtisar Highlights
Ikhtisar Saham Stock Highlights
Volume
Harga Price 4,500,000 4,500,000
4,000,000 4,000,000
3,500,000 3,500,000
3,000,000 3,000,000
2,500,000 2,500,000
2,000,000 2,000,000
1,500,000 1,500,000
1,000,000 1,000,000
500,000 500,000
00 01/01/16 01/01/2016
02/01/16 02/01/2016
03/01/16 03/01/2016
04/01/16 04/01/2016
05/01/16 05/01/2016
06/01/16 06/01/2016
07/01/16 07/01/2016
Harga Price
+22%
Kenaikan harga saham di level tertinggi di tahun 2016 dibandingkan 2015 Increase in highest share price 2016 compare to 2015
16
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
07/01/16
01
2016 Volume
08/01/16
08/01/16 09/01/16 08/01/2016
Volume
09/01/16 09/01/2016
10/01/16 10/01/2016 10/01/16 11/01/16
11/01/16 11/01/2016
12/01/16
Harga Price Volume
8,000
8,000 8,000
7,000
7,000 7,000
6,000
6,000 6,000
5,000
5,000 5,000
4,000
4,000 4,000
12/01/16 12/01/2016
Volume Volume
Harga Price
Quarterly Stock Price on the IDX (Rp/Share) Harga Saham per Triwulan di BEI (Rp/Saham) Periode Period
Jumlah Saham Beredar Shares Outstanding
Kapitalisasi Pasar Market Capitalization (Rp miliar billion)
Harga Saham Tertinggi
Harga Saham Terendah
Harga Saham Penutupan
Jumlah Perdagangan
Highest Share Price (Rp)
Lowest Share Price (Rp)
Closing Share Price (Rp)
Trading Volume (Lot)
Triwulan Pertama 2016 First Quarter 2016
5,433,933,500
33,554
6,400
4,800
6,175
217,012
Triwulan Kedua 2016 Second Quarter 2016
5,433,933,500
34,641
6,750
6,050
6,375
203,257
Triwulan Ketiga 2016 Third Quarter 2016
5,433,933,500
32,739
7,075
5,200
6,025
483,853
Triwulan Keempat 2016 Fourth Quarter 2016
5,433,933,500
35,049
6,625
6,050
6,450
376,614
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
17
Ikhtisar Highlights
Ikhtisar Obligasi Bond Highlights Deskripsi Description
Release Date
Bursa Efek
Jumlah
Suku Bunga
Jatuh Tempo
Stock Exchange
Total
Interest Rate
Maturity
Obligasi Indosat V
29 Mei 2007
Bursa Efek Surabaya*
Seri B: Rp1.370,0 miliar
10,65% per tahun
29 Mei 2017
Indosat Bond V
May 29, 2007
Surabaya Stock Exchange*
Series B: Rp1,370.0 billion
10.65% per annum
May 29, 2017
Obligasi Indosat VII
8 Desember 2009
Bursa Efek Indonesia
Seri B: Rp600,0 miliar
11,75% per tahun
Dilunasi: 8 Desember 2016
Indosat Bond VII
December 8, 2009
Indonesia Stock Exchange
Series B: Rp600.0 billion
11.75% per annum
Fully redeemed on December 8, 2016
Obligasi Indosat VIII
27 Juni 2012
Bursa Efek Indonesia
Seri A: Rp1.200,0 miliar
8,625% per tahun
27 Juni 2019
Seri B: Rp1.500,0 miliar
8,875% per tahun
27 Juni 2022
Indosat Bond VIII
June 27, 2012
Indonesia Stock Exchange
Series A: Rp1,200.0 billion
8.625% per annum
June 27, 2019
Series B: Rp1,500.0 billion
8.875% per annum
June 27, 2022
Sukuk Ijarah Indosat IV
8 Desember 2009
Bursa Efek Indonesia
Seri B: Rp172,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp20,2 miliar per tahun
Dilunasi: 8 Desember 2016
Sukuk Ijarah Indosat IV
December 8, 2009
Indonesia Stock Exchange
Series B: Rp172.0 billion
Ijarah Return Rp20.2 billion per annum
Fully redeemed on December 8, 2016
Sukuk Ijarah Indosat V
27 Juni 2012
Bursa Efek Indonesia
Rp300,0 miliar
Rp25,9 miliar per tahun
27 Juni 2019
Sukuk Ijarah Indosat V
June 27, 2012
Indonesia Stock Exchange
Rp300.0 billion
Rp25.9 billion per annum
June 27, 2019
Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014
12 Desember 2014
Bursa Efek Indonesia
Seri A: Rp950,0 miliar
10,00% per tahun
12 Desember 2017
Seri B: Rp750,0 miliar
10,30% per tahun
12 Desember 2019
Seri C: Rp250,0 miliar
10,50% per tahun
12 Desember 2021
Seri D: Rp360,0 miliar
10,70% per tahun
12 Desember 2024
Series A: Rp950.0 billion
10.00% per annum
December 12, 2017
Series B: Rp750.0 billion
10.30% per annum
December 12, 2019
Series C: Rp250.0 billion
10.50% per annum
December 12, 2021
Series D: Rp360.0 billion
10.70% per annum
December 12, 2024
Seri A: Rp64,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp6,4 miliar per tahun
12 Desember 2017
Seri B: Rp16,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp1,6 miliar per tahun
12 Desember 2019
Seri C: Rp110,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp11,6 miliar per tahun
12 Desember 2021
Series A: Rp64.0 billion
Ijarah Return Rp6.4 billion per annum
December 12, 2017
Series B: Rp16.0 billion
Ijarah Return Rp1.6 billion per annum
December 12, 2019
Series C: Rp110.0 billion
Ijarah Return Rp11.6 billion per annum
December 12, 2021
Seri A: Rp554,0 miliar
8,55% per tahun
Dilunasi: 14 Juni 2016
Seri B: Rp782,0 miliar
9,25% per tahun
4 Juni 2018
Seri C: Rp584,0 miliar
10,00% per tahun
4 Juni 2020
Seri D: Rp337,0 miliar
10,25% per tahun
4 Juni 2022
Seri E: Rp427,0 miliar
10,40% per tahun
4 Juni 2025
Series A: Rp554.0 billion
8.55% per annum
Fully redeemed on June 14, 2016
Series B: Rp782.0 billion
9.25% per annum
June 4, 2018
Series C: Rp584.0 billion
10.00% per annum
June 4, 2020
Series D: Rp337.0 billion
10.25% per annum
June 4, 2022
Series E: Rp427.0 billion
10.40% per annum
June 4, 2025
Shelf Registration Indosat Bond I Phase I in Year 2014
December 12, 2014
Indonesia Stock Exchange
Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014
12 Desember 2014
Bursa Efek Indonesia
Shelf Registration Indosat Sukuk Ijarah I Phase I in Year 2014
December 12, 2014
Indonesia Stock Exchange
Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015
Shelf Registration Indosat Bond I Phase II in Year 2015
18
Tanggal Dikeluarkan
4 Juni 2015
June 4, 2015
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange
01
Deskripsi Description
Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015
Shelf Registration Indosat Sukuk Ijarah I Phase II in Year 2015
Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015
Shelf Registration Indosat Bond I Phase III in Year 2015
Tanggal Dikeluarkan Release Date
4 Juni 2015
June 4, 2015
8 Desember 2015
December 8, 2015
Bursa Efek
Jumlah
Suku Bunga
Jatuh Tempo
Stock Exchange
Total
Interest Rate
Maturity
Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange
Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange
Seri A: Rp55,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp4,7 miliar per tahun
Dilunasi: 14 Juni 2016
Seri B: Rp76,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp7,0 miliar per tahun
4 Juni 2018
Seri C: Rp67,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp6,7 miliar per tahun
4 Juni 2020
Seri D: Rp43,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp4,4 miliar per tahun
4 Juni 2022
Seri E: Rp175,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp18,2 miliar per tahun
4 Juni 2025
Series A: Rp55.0 billion
Ijarah Return Rp4.7 billion per annum
Fully redeemed on June 14, 2016
Series B: Rp76.0 billion
Ijarah Return Rp7.0 billion per annum
June 4, 2018
Series C: Rp67.0 billion
Ijarah Return Rp6.7 billion per annum
June 4, 2020
Series D: Rp43.0 billion
Ijarah Return Rp4.4 billion per annum
June 4, 2022
Series E: Rp175.0 billion
Ijarah Return Rp18.2 billion per annum
June 4, 2025
Seri A: Rp201,0 miliar
10,00% per tahun
8 Desember 2018
Seri B: Rp301,0 miliar
10,25% per tahun
8 Desember 2020
Seri C: Rp130,0 miliar
10,60% per tahun
8 Desember 2022
Seri D: Rp162,0 miliar
11,20% per tahun
8 Desember 2025
Series A: Rp201.0 billion
10.00% per annum
December 8, 2018
Series B: Rp301.0 billion
10.25% per annum
December 8, 2020
Series C: Rp130.0 billion
10.60% per annum
December 8, 2022
Series D: Rp162.0 billion
11.20% per annum
December 8, 2025
Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2015
8 Desember 2015
Bursa Efek Indonesia
Seri A: Rp65,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp6,9 miliar per tahun
8 Desember 2022
Seri B: Rp41,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp4,6 miliar per tahun
8 Desember 2025
Shelf Registration Indosat Sukuk Ijarah I Phase III in Year 2015
December 8, 2015
Indonesia Stock Exchange
Series A: Rp65.0 billion
Ijarah Return Rp6.9 billion per annum
December 8, 2022
Series B: Rp41.0 billion
Ijarah Return Rp4.6 billion per annum
December 8, 2025
Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap IV Tahun 2016
2 September 2016
Bursa Efek Indonesia
Seri A: Rp1.075,0 miliar
7,50% per tahun
12 September 2017
Seri B: Rp1.047,0 miliar
8,00% per tahun
2 September 2019
Seri C: Rp734,0 miliar
8,60% per tahun
2 September 2021
Seri D: Rp115,0 miliar
9,00% per tahun
2 September 2023
Seri E: Rp201,0 miliar
9,15% per tahun
2 September 2026
Series A: Rp1,075.0 billion
7.50% per annum
September 12, 2017
Series B: Rp1,047.0 billion
8.00% per annum
September 2, 2019
Series C: Rp734.0 billion
8.60% per annum
September 2, 2021
Series D: Rp115.0 billion
9.00% per annum
September 2, 2023
Series E: Rp201.0 billion
9.15% per annum
September 2, 2026
Seri A: Rp163,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp12,2 miliar per tahun
12 September 2017
Seri B: Rp61,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp4,9 miliar per tahun
2 September 2019
Seri C: Rp10,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp0,9 miliar per tahun
2 September 2021
Seri D: Rp54,0 miliar
Imbalan Ijarah Rp4,9 miliar per tahun
2 September 2026
Series A: Rp163.0 billion
Ijarah Return Rp12.2 billion per annum
September 12, 2017
Series B: Rp61.0 billion
Ijarah Return Rp4.9 billion per annum
September 2, 2019
Series C: Rp10.0 billion
Ijarah Return Rp0.9 billion per annum
September 2, 2021
Series D: Rp54.0 billion
Ijarah Return Rp4.9 billion per annum
September 2, 2026
Shelf Registration Indosat Bond I Phase IV in Year 2016
Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap IV Tahun 2016
Shelf Registration Indosat Sukuk Ijarah I Phase IV in Year 2016
September 2, 2016
2 September 2016
September 2, 2016
Indonesia Stock Exchange
Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange
Pemeringkatan Korporat dan Obligasi Per 31 Desember 2016 Corporate and Bond Ratings as of 31 December 2016 Moody’s : Ba1, Positive Outlook
Pefindo : Local Currency Debt, idAAA, Stable Outlook
S&P
: BB+, Positive Outlook
Fitch
: BBB+, AAA (idn), Stable Outlook
Local Sukuk Ijarah, idAAA(sy), Stable Outlook
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
19
Ikhtisar Highlights
Penghargaan 2016 2016 Awards
Pengalaman Pelanggan
Customer Experience
Februari February
Oktober October
Internet Service Provider (ISP)
Most Admire Company - Data Center
TOP Brands Awards 2016 Marketing Magazine & Frontier Consulting Group
Mei May
Most Favorite Data Package SELULAR Award Selular Magazine
Juni June
The Best Digital Campaign
Corporate Image Award Frontier Consulting Group
Oktober October
Business Service Innovation eMagic Global Innovation Award 2016 GTB’s (Global Telecom Business) Telecoms Innovation & Technology Awards 2016
Celullar Awards 2016
November November
ICS 2016
TOP Infrastructure 2016 on Telecommunication Sector TOP Infrastructure 2016 Business News Indonesia
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Oktober October
November November
The Fastest Asset Growth Company in Telecommunication Industry 2016
Top 50 Public Listed Companies
3rd Indonesia Living Legend Companies Award
Indonesia Good Corporate Governance (IGCG) IICD (Indonesian Institute For Corporate Directorship)
Warta Ekonomi Magazine
Desember December November November
Category for the Best Senior Management Investor Relations Support and Best Strategic Corporate Social Responsibility Most Organized Investor Relation Southeast Asia Focused Editorial for Global Investor
20
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Category for Risk for Foreign Debt The Best of Respondent Contact Liaison Bank Indonesia
01
CSR
Januari January
Agustus August
Company which have a sustainable CSR program
The Best Corporate Social Marketing : The 10th Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest
Padmamitra Award Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Indonesia’s Best Corporate Social April April
Community Development – Indosat Ooredoo Mobile Clinic CSR Global award 2016 Global CSR
Juli July
Best Strategic Corporate Social Responsibility Alpha Southeast Asia Award
Initiatives Mix Marketing Magazine
November November
Silver Stevie® Award in the category of ‘Community Relations’ for Indosat Ooredoo’s Women Migrant Worker Empowerment Program Stevie Awards
Alpha Southeast Asia
Digital & Inovasi
Digital & Innovation
Agustus August
Agustus August
Program Inovasi Digital untuk Generasi Muda Indonesia
Special Mention in Category Telecommunications “Program Inovasi Digital untuk Generasi Muda Indonesia”
Social Business Innovation Award Warta Ekonomi Magazine
Social Business Innovation Award & Green CEO Award Warta Ekonomi Magazine
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Mei May
Desember December
Penghargaan Nasional K3
CEO Admired
Kementerian Ketenagakerjaan RI
Warta Ekonomi
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Warta Ekonomi Magazine
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
21
Ikhtisar Highlights
Peristiwa Penting Significant Events
13 Januari
Terobosan Baru Paket IM3 Freedom Combo
IM3 Ooredoo meluncurkan produk baru, yakni Paket Freedom Combo; terobosan pertama di Indonesia yang akan January memberikan kebebasan kepada masyarakat Indonesia dari ketentuan batasan waktu penggunaan dan rumitnya tarif.
3
Februari February
Perkenalan “Dompetku Nusantara“ Indosat Ooredoo meluncurkan layanan Dompetku Nusantara, yaitu layanan keuangan mikro yang mudah, lengkap dan dapat dijangkau seluruh masyarakat Indonesia serta dapat digunakan dari semua nomor seluler. Layanan ini mendukung program Pemerintah untuk penyertaan keuangan.
Revolutionary IM3 Freedom Combo Package IM3 Ooredoo launched the revolutionary new Freedom Combo Package, an offer that liberated Indonesians from restrictive time bands and complicated tariffs to enable the best digital experience with a simple and transparent service for its customers.
Introducing “Dompetku Nusantara“ Kemitraan Strategis Beserta Lintasarta dan IBM Indosat Ooredoo bersama anak perusahaannya Lintasarta, menjalin kemitraan strategis berjangka lima tahun dengan IBM untuk memberikan solusi IT bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia, sehingga mereka dapat lebih meningkatkan produktifitas perusahaan secara keseluruhan.
11
Maret March
Strategic Partership with Lintasarta and IBM Indosat Ooredoo together with its subsidiary Lintasarta, established a strategic 5-year partnership with IBM to provide IT solutions for companies in Indonesia, so that they can further enhance their productivity overall.
22
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Indosat Ooredoo launched Dompetku Nusantara service, which is an easy, comprehensive micro finance service that can be accessed by all Indonesians and used from all cellular numbers. This service supports the Government’s program of financial inclusion.
Indosat Ooredoo Hadirkan Spotify Spotify, layanan musik streaming yang populer di dunia, kini hadir di Indonesia bersama dengan Indosat Ooredoo.
30
Maret March
Indosat Ooredoo Presents Spotify Spotify, the world’s popular music streaming service, launched in Indonesia in cooperation with Indosat Ooredoo subscribers.
01
21
2
April
Mei May
April Solusi bagi Institusi Keuangan
Indosat Ooredoo Business tawarkan solusi total IT Services dan Business Continuity bagi Institusi Keuangan yang sesuai dengan persyaratan OJK. Solusi tersebut termasuk layanan Data Center, Disaster Recovery Center/DRC, Cloud, Managed Services dan konsultasi Business Continuity.
Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) ke-10 ‘Go Global' IWIC ke-10 yang bertemakan #ChangetheWorld, diperluas mencakup skala global, memberi kesempatan bagi para wirausahawan muda Indonesia untuk bersaing dengan para kontestan dari negaranegara lain, dan berhasil menarik 3.592 proposal baik berupa ide maupun aplikasi.
10th Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) ‘Go Global' The IWIC 10, themed #ChangetheWorld, was expanded on a global scale, giving young Indonesian entrepreneurs the chance to compete with talent from other countries and successfully attracted 3,592 proposals comprised of ideas and applications.
IM3 Ooredoo Meluncurkan Obrol IM3 meluncurkan Obrol, aplikasi mobile mendukung Anda untuk berkomunikasi dengan bebas, melakukan panggilan audio secara real time, serta chatting dengan teman Obrol Anda secara gratis, kapanpun dan dimanapun. Obrol dapat digunakan juga untuk mengirim SMS, dan melakukan panggilan telepon ke siapa saja, bahkan kepada yang belum menggunakan aplikasi Obrol dengan tarif yang murah. Di luar negeri, melalui Obrol Anda dapat menikmati tarif lokal untuk SMS dan telepon ke semua operator.
2
Juni June
IM3 Ooredoo Launches Obrol IM3 launched Obrol, an exciting mobile application that allows you to communicate freely with real time audio calls and free chatting to friends on Obrol, anywhere and anytime. Obrol can also be used to send SMS or call anyone, even those not using Obrol, at affordable tariffs. You can also use Obrol overseas and enjoy local tariffs to all operators.
Solutions for Financial Institutions Indosat Ooredoo Business offers comprehensive IT Services and Business Continuity solutions for Financial Institutions in compliance with FSA requirements. These services include Data Center, Disaster Recovery Center/DRC, Cloud, Managed Services and Business Continuity consulting services.
23 Mei May
Lancar Bersilaturahmi selama Ramadhan dan Lebaran 2016 dengan Jaringan Data Terkuat di Indonesia Sebagai bagian dari kesiapan jaringan menghadapi masa Ramadhan dan Mudik Lebaran 2016, dilakukan uji jaringan di jalur Surabaya-Malang. Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas suara layanan di Indosat Ooredoo berada pada tingkat superior (terbaik) dibandingkan dengan yang lain.
Smooth Communication during Ramadhan and Lebaran 2016 with the Strongest Data Network in Indonesia As part of network preparedness facing 20016 Ramadan and Lebaran mudik, a network test drive was held along the Surabaya-Malang route. The results of the tests showed that the voice quality on the Indosat Ooredoo network was superior to the others.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
23
Ikhtisar Highlights
24
Agustus August
Kids & Teens Digital Fair 2016
Program Employee Volunteer
Kids & Teens Digital Fair menyelenggarakan acara coding competition yang terbuka bagi siswa SD, SMP hingga SMA, sebagai salah satu upaya Indosat Ooredoo memupuk kemampuan anak-anak tidak hanya sebagai pengguna teknologi, tetapi juga creators of technology.
Karyawan Indosat Ooredoo secara sukarela berkarya nyata dengan memberikan Kelas Inspirasi bagi siswa Sekolah Dasar (SD) dan melakukan renovasi di lingkungan sekolah di Jakarta.
31 Juli July
Employee Volunteer Program
Kids & Teens Digital Fair 2016 The Kids & Teens Digital Fair held a coding competition open to elementary, junior and senior high schools students, as one of Indosat Ooredoo’s efforts to nurture children to be not just technology users but also creators of technology.
Internet of Things (IoT) Untuk Enterprise Indosat Ooredoo Business menghadirkan berbagai solusi IoT untuk pelanggan bisnis, mulai dari jasa dasar IoT hingga solusi canggih yang bertujuan mendukung pertumbuhan dan peningkatan produktivitas.
Indosat Ooredoo employees volunteered to hold an Inspiration Class for Elementary students along with school renovations in Jakarta.
15 Agustus 31
August
Internet of Things (IOT), For Enterprise Indosat Ooredoo Business presented various IOT solutions for business customers, ranging from basic IOT solutions to sophisticated solutions that aim to support growth and productivity.
Digital Engagement Center (DEC)
Oktober October
Indosat Ooredoo meluncurkan layanan baru bernama Digital Engagement Center (DEC) yang akan memfasilitasi pelanggan B2B dan pemerintah dalam mengumpulkan data dari media sosial, untuk kemudian menjadi bahan untuk evaluasi dan pengembangan produk atau kebijakan.
Digital Engagement Center (DEC) Indosat Ooredoo launched a new service called Digital Engagement Center (DEC) which will facilitate B2B customers and the government in collecting data from social media, which will then become material for the evaluation and development of products or policies.
24
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
01
20
November November
Satu Tahun Reborn ‘Indosat Ooredoo' dan HUT ke-49 Tepat satu tahun setelah ‘reborn’ dan melakukan transformasi perusahaan yang bertepatan dengan HUT ke-49, Indosat Ooredoo semakin mengokohkan posisinya sebagai perusahaan telekomunikasi terdepan di Indonesia. Dalam kurun setahun, Indosat Ooredoo telah menambah jumlah gerai, meningkatkan layanan pelanggan, mengubah tampilan, lingkungan, dan budaya kerja karyawan, hingga peluncuran produk dan layanan digital seperti Paket IM3 Freedom Combo, Paket Stream On Iflix dan Spotify, dan layanan Dompetku.
One Year Reborn ‘Indosat Ooredoo' and 49th Anniversary Exactly one year after it was ‘reborn’ and transformed, on the occasion of its 49th anniversary, Indosat Ooredoo reinforced its position as the foremost telecommunication provider in Indonesia. Within a year, Indosat Ooredoo has added its stores, improved its customer service, changed its image, environment and employee work culture, as well as launched digital products and services such as the IM3 Freedom Combo Package, Stream On Iflix and Spotify Package, and Dompetku services.
ICT Conference 2016 Untuk membantu mempercepat pelanggan bisnis mencapai organisasi yang ‘digitally transformed’, Indosat Ooredoo Business pada acara Indosat Ooredoo ICT Conference 2016, bermitra dengan IBM, meluncurkan beragam solusi antara lain NEXThing, solusi Internet of Things (IoT) yang dapat menciptakan peluang bisnis baru.
22
November November
ICT Conference 2016 To assist business customers become digitally transformed organizations, at the Indosat Ooredoo ICT Conference 2016, in partnership with IBM, launched various solutions including NEXThing, an Internet of Things (IoT) solution that can create new business opportunities.
Indosat Ooredoo Business mendukung bisnis dalam proses transformasi digital dengan meluncurkan ‘ICT Annual Report 2017'’’
15
Desember December
Sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung pelanggan korporasi di Indonesia dalam menghadapi digital disruption, Indosat Ooredoo Business meluncurkan ‘ICT Annual Report 2017’ dengan informasi yang dapat berguna sebagai referensi untuk menghadapi tantangan dan tren di tahun 2017 dan masa depan.
Indosat Ooredoo Business supported businesses in their digital transformation by launching ‘ICT Annual Report 2017' As part of a commitment to support Indonesia’s business customers in the face of digital disruption, Indosat Ooredoo Business launched the ‘ICT Annual Report 2017’, which sets out useful insights regarding ICT opportunities and challenges in 2017 and beyond.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
25
Laporan Manajemen Management Report
Laporan Komisaris Utama Message from President Commissioner
26
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
02
Melakukan perombakan terhadap industri dengan tujuan menciptakan nilai lebih dan berkontribusi terhadap pembangunan nasional, demi kepentingan masyarakat Indonesia khususnya pelanggan kami.
Revolutionizing the industry to create value and contribute to national development, for the benefit of the Indonesian people, our customers.
Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
27
Laporan Manajemen Management Report
28
Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Saya bangga dapat menyampaikan tinjauan kinerja Indosat Ooredoo di tahun 2016. Tahun ini merupakan tahun penting bagi Indosat Ooredoo, di mana kami mencapai rekor tingkat pendapatan sebesar Rp29,2 triliun, mengalami kenaikan 9,0% dari tahun yang lalu. Di saat yang sama, marjin EBITDA meningkat menjadi 44,1% sebagai hasil dari berbagai program efisiensi. Kami telah membuat langkah signifikan dalam upaya menjadi pelopor digital bagi masyarakat Indonesia. Kami telah mengubah industri sebagai bagian dari proses meningkatkan pengalaman data bagi para pelanggan, serta memperkenalkan berbagai kemitraan dan inovasi baru yang memampukan perusahaan menyebarkan layanan cerdas. Secara kolektif, inisiatifinisiatif ini mendukung Indonesia dalam perjalanannya menuju bangsa digital yang utuh.
I am pleased to present this review of Indosat Ooredoo’s performance in 2016. This has been a landmark year for Indosat Ooredoo, in which we have achieved a record revenue level of Rp29.2 trillion, an increase of 9.0% over last year. At the same time EBITDA margin has improved to 44.1% thanks to various efficiency programs. We have made significant strides towards becoming a digital pioneer for the people of Indonesia. We have transformed the industry as part of the process of enhancing the data experience for customers, and have introduced a range of partnerships and new innovations to enable businesses to deploy smart services. Collectively, these initiatives support Indonesia on its journey to becoming a fully-fledged digital nation.
Fokus kami pada sektor data dan digital, karena kami yakin bidang ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap strategi pembangunan nasional, di samping karena kami melihat potensi pertumbuhan yang besar bagi perusahaan kami. Sebagai Grup, Ooredoo berupaya menjadi pemimpin pengalaman data dalam gerak globalnya; dan Indonesia merupakan salah satu pasar dengan prioritas tertinggi bagi kami dalam strategi ini, bukan hanya karena jumlah penduduknya, melainkan juga karena kami melihat semangatnya dan kebutuhan yang tinggi terhadap layanan data.
Our focus is on data and the digital sector because we believe this area will make a significant contribution to the national development strategy and because we see strong potential for growth for our company. As a Group, Ooredoo is looking to be a data experience leader across its global footprint, and Indonesia is one of our highest priority markets within this strategy, not only because of the nation’s size, but also because of its ambition and the robust demand for data services we are witnessing.
Menjadi Pemimpin Pengalaman Data
Becoming a Data Experience Leader
Untuk mencapai tujuan kami di bidang ini, Indosat Ooredoo telah membuat jaringan dan investasi infrastruktur signifikan, yang menjadikan perusahaan kami sebagai penyedia layanan data yang mutakhir. Kami memprakarsai awal layanan 4G LTE di Indonesia, serta terus melakukan modernisasi dan meningkatkan jaringan kami. Sepanjang tahun ini, kami meluaskan kapasitas jaringan radio kami dengan mengalokasikan kembali spektrum 2G ke layanan 3G dan 4G LTE. Kami juga terus meluaskan cakupan jaringan, sehingga kami dapat menawarkan manfaat digital kepada setiap orang di wilayah pedesaan dan perkotaan.
To achieve our goals in this area, Indosat Ooredoo has made significant network and infrastructure investments that place our company on the cutting-edge of data services. We took the lead in introducing 4G LTE services in Indonesia and have continued to modernize and enhance our network. Throughout the year, we expanded our radio network capacity by re-allocating more 2G spectrum to 3G and 4G LTE services and we have continued to expand network coverage, so that we can offer digital benefits for everyone in rural communities as well as urban areas.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
02
Untuk lebih memperkuat konektivitas internasional dan kualitas jaringan kami, Indosat Ooredoo membangun kabel bawah laut internasional ketiga dari Jakarta ke Singapura pada tahun 2016. Kabel baru ini akan memberikan kapasitas lebih besar dan kehandalan bagi konektivitas internasional, yang akan memberi kontribusi terhadap kualitas pengalaman data yang dapat kami sediakan.
To further strengthen international connectivity and the quality of our network, Indosat Ooredoo built a third leg of international submarine cable from Jakarta to Singapore in 2016. This new cable will provide more capacity and reliability for international connectivity, which will contribute to the quality of the data experience we can provide.
Investasi kami membuat Indosat Ooredoo mampu menawarkan layanan yang lebih inovatif melalui jaringan yang canggih. Pada tahun 2016, kami membangun dua pusat data baru kelas dunia, tingkat ketiga, yang siap untuk cloud; yang akan meluaskan portofolio ketersediaan layanan untuk perusahaan. Kami juga mengembangkan jaringan fiber-to-home kami, yang akan menyediakan berbagai layanan data langsung ke rumah para pelanggan kami di masa depan.
Our investments will enable Indosat Ooredoo to offer more innovative services over our advanced network. We built two new world-class, tier-three, cloud-ready data centers in 2016 that will expand the portfolio of services available for enterprises. We also expanded our fiber-to-the-home network, which will deliver a broad range of data services directly to our customers’ homes in the future.
Selain pertumbuhan jaringan dan investasi, Indosat Ooredoo juga berfokus pada bidang utama lainnya untuk menjamin tingkat tertinggi dalam pengalaman data. Kami telah menjalin kemitraan dengan perusahaan terkemuka yang akan memberikan konten luar biasa bagi para pelanggan kami, seperti streaming musik tidak terbatas dan ribuan jam streaming acara TV dan film.
In addition to network growth and investment, Indosat Ooredoo is also focusing on other key areas that ensure the highest level of data experience. We have announced partnerships with leading companies that will deliver incredible content to our customers, such as unlimited music streaming and thousands of hours of streamed TV shows and movies.
Memperluas portofolio konten dan aplikasi kami meningkatkan kepuasan pelanggan. Selain itu, hal tersebut membantu mendorong permintaan akan data, karena para pelanggan terbiasa menggunakan perangkat mobile mereka sebagai portal utama mereka untuk layanan pendidikan, hiburan, dan informasi. Kami berusaha membuat akses online dan mobile pada portofolio ini senyaman mungkin bagi seluruh pelanggan kami, selain untuk memberikan pilihan layanan yang lebih mandiri dan pribadi. Sebagai bagian dari proses ini, kami memperkenalkan paket yang dapat disesuaikan untuk data, suara, dan SMS pada tahun 2016, sehingga pelanggan dapat menyesuaikan layanan mobile mereka dengan kebutuhan mereka sehari-hari.
Expanding our portfolio of content and apps increases customer satisfaction. In addition, it helps drive demand for data, as customers become used to using their mobile devices as their primary portal for education, entertainment and information services. We are looking at ways to make online and mobile access to this portfolio as convenient as possible for all our customers, in addition to delivering more self-service and self-care options. As part of this process, we have introduced customizable packages for data, voice and SMS in 2016, so that customers can adapt their mobile services to match their daily requirements.
Untuk memberi landasan yang solid bagi semua kegiatan ini, kami menerapkan kebijakan fiskal yang hati-hati di tahun 2016 dan melakukan pengendalian biaya yang ketat. Kami juga secara substansial mengurangi ketergantungan kami terhadap mata uang asing sepanjang tahun ini, sehingga mendukung pertumbuhan Laba Bersih bagi para pemegang saham kami.
To provide a solid foundation for all this activity, we have pursued prudent fiscal policies in 2016 and kept a tight control on expenses. We have also substantially reduced our foreign currency exposure over the year, which has supported Net Profit growth for our shareholders.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
29
Laporan Manajemen Management Report
30
Perlu ditekankan, dalam semua inisiatif ini, Indosat Ooredoo mendapat dukungan penuh dari Grup Ooredoo. Selain itu, kami berbagi praktik terbaik dan wawasan dengan seluruh kantor operasional global kami. Grup Ooredoo menjadi pemimpin regional untuk layanan 4G dan serat optik (fibre), serta memiliki relasi yang kuat dengan para penyedia infrastruktur dan pemimpin teknologi terkemuka di dunia. Kami menyebarkan praktik pengadaan (smart procurement) di seluruh Grup, sehingga para pelanggan memperoleh manfaat dari teknologi mutakhir, sementara kegiatan operasional kami memperoleh manfaat dari pengendalian biaya yang lebih baik dan nilai tambah. Indosat Ooredoo menikmati keuntungan signifikan di tahun 2016 karena pendekatan ini, dan kami akan mempertahankan fokus ini di masa depan.
It is important to stress that, in all these initiatives, Indosat Ooredoo enjoys the full support of the wider Ooredoo Group and we continue to share best practices and insight across our global operations. Ooredoo Group is a regional leader in 4G and fibre services, and enjoys strong relationships with the world’s leading infrastructure providers and technology leaders. We continue to deploy smart procurement practices across the Group, so that customers can benefit from the latest technologies while our operations can benefit from better cost control and more value. Indosat Ooredoo has enjoyed significant advantages because of this approach in 2016, and we are keep to maintain this focus in the future.
Keterlibatan dan Dukungan bagi Masyarakat
Engaging and Supporting the Community
Di samping kalender kegiatan yang sangat banyak, saya sangat bangga mengatakan bahwa Indosat Ooredoo tetap melanjutkan layanan rutin masyarakat di tahun 2016.
Alongside a busy calendar of business activity, I am very pleased to say Indosat Ooredoo continued its tradition of community service in 2016.
Kami menerima tanggapan sangat positif terhadap program relawan, di mana lebih dari 450 karyawan Indosat Ooredoo ambil bagian dalam kegiatan untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia melalui pengajaran kreatif di tahun 2016. Program pendidikan ini dilaksanakan di wilayah-wilayah terpencil di Kalimantan, Sumatera, dan Papua di Indonesia Timur.
We received a very positive response to the volunteer program, which saw more than 450 Indosat Ooredoo employees take part in an initiative to improve education in Indonesia through creative teaching in 2016. The educational programs were rolled out in remote areas such as Kalimantan, Sumatera and Papua in Eastern Indonesia.
Sebagai bagian dari keterlibatan kami di masyarakat, Indosat Ooredoo terus mendukung Program Pemberdayaan Perempuan (INSPERA) pada tahun 2016, menawarkan pelatihan fungsional, bimbingan, dan bahkan penanaman modal bagi berbagai inisiatif. Indosat Ooredoo telah berkomitmen untuk lebih meningkatkan jumlah perempuan yang terhubung ke internet mobile di Indonesia dari 40% menjadi 43% pada tahun 2020 – penambahan lebih dari tujuh juta perempuan.
As part of our community engagement, Indosat Ooredoo continued to support the Women Empowerment Program (INSPERA) in 2016, offering functional training, guidance and even seed capital for a range of initiatives. Indosat Ooredoo has committed to further increasing the number of women connected to mobile internet in Indonesia from 40% to 43% by 2020 – an increase of over seven million women.
Dalam mengembangkan pendidikan dan inovasi di Indonesia, Indosat Ooredoo memacu dan mendidik generasi muda melalui Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) sejak 2006. Pada tahun 2016, IWIC membuka kontes dengan kompetitor internasional, menarik lebih dari 3.500 generasi muda berbakat digital.
To develop education and innovation in Indonesia, Indosat Ooredoo has been encouraging and educating young people through the Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) since 2006. In 2016, IWIC opened the contest to international competitors, attracting more than 3,500 young digital talents.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
02
Merancang Jalan ke Masa Depan
Planning a Path to the Future
Atas nama kolega-kolega saya, baik di Dewan Komisaris maupun Direksi, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada para pemegang saham atas dukungan berkelanjutan untuk tujuan kami. Grup Ooredoo tetap berkomitmen penuh terhadap kegiatan operasional kami di Indonesia, dan kami sangat senang dengan kemajuan sampai saat ini, yang hanya mungkin dicapai berkat dukungan dan dorongan yang diberikan sepanjang tahun.
On behalf of my colleagues on both the Board of Commissioners and Board of Directors, I would like to thank our shareholders for their continued engagement with our goals. Ooredoo Group remains deeply committed to our operations in Indonesia and we are very pleased with the progress made to date, which was only possible through your support and encouragement over the course of the year.
Saya juga ingin berterima kasih kepada para karyawan Indosat Ooredoo. Perusahaan kami melakukan perubahan transformatif pasar digital Indonesia, dan untuk mempertahankan perubahan itu dibutuhkan komitmen, inovasi, serta kemauan untuk bertumbuh dan berkembang. Para karyawan kami telah bekerja dengan baik di semua area pada tahun 2016, dan – didukung dengan fokus yang intens terhadap pengembangan sumber daya manusia – kami akan terus menyediakan lingkungan kerja yang mereka butuhkan, agar dapat memberikan hasil yang terbaik bagi para pelanggan kami. Kami juga berterima kasih atas dukungan berkelanjutan dari basis pelanggan kami, yang saat ini mencapai lebih dari 85 juta pelanggan.
I would also like to thank Indosat Ooredoo’s employees. Our company is delivering transformative change in Indonesia’s digital marketplace, and sustaining that change requires commitment, innovation and the willingness to grow and develop. Our employees have delivered in every area in 2016, and – supported by an intense focus on human resources development – we will continue to provide them with the environment they need to deliver the best result for our customers. We are grateful for the continued support of our customer base, which has now exceed 85 million customers.
Sebagai penutup, Indosat Ooredoo adalah merek lokal yang membanggakan dengan kualifikasi global, teknologi kelas dunia, dan jaringan luar biasa. Kami sedang berupaya menjadi pemimpin dalam pengalaman data di Indonesia, dan mendukung transformasi negeri ini untuk menjadi bangsa digital seutuhnya. Inilah saat yang menarik bagi Indosat Ooredoo, dan kami melihatnya sebagai masa depan yang cerah.
In closing, Indosat Ooredoo is a proud local brand with global credentials, world-class technology and a superb network. We are on our way to achieving data experience leadership in Indonesia, and supporting the country’s transformation into a truly digital nation. These are exciting times for Indosat Ooredoo, and we see a bright future ahead.
Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed Komisaris Utama President Commissioner
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
31
Laporan Manajemen Management Report
Edy Sudarmanto
Ajay Bahri Syed Maqbul Quader
32
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Hans Anthony Kuropatwa Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed
02
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Chris Kanter
Elisa Lumbantoruan
Ian Charles Dench Wijayanto Samirin
Astera Primanto Bhakti
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
33
Laporan Manajemen Management Report
Laporan Direktur Utama & CEO Message from President Director & CEO
34
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
02
Di tahun pertama setelah rebranding, kami berhasil memanfaatkan jaringan baru kami yang telah dimodernisasi dan transformasi budaya untuk mencapai pertumbuhan dalam pendapatan, pelanggan, dan cakupan jaringan; menuju pencapaian visi kami sebagai operator digital terkemuka di Indonesia.
In our first full year after our rebranding, we successfully leveraged our newly modernized network and cultural transformation to achieve growth in in revenues, customers and network coverage, towards our vision of becoming Indonesia's top digital operator.
Alexander Rusli
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
35
Laporan Manajemen Management Report
36
Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Tahun 2016 merupakan tahun yang luar biasa bagi Indosat Ooredoo. Di tahun pertama setelah rebranding, kami berhasil memanfaatkan jaringan baru kami yang telah dimodernisasi dan transformasi budaya untuk mencapai pertumbuhan dalam pendapatan, pelanggan, dan cakupan jaringan; menuju pencapaian visi kami sebagai operator digital terkemuka di Indonesia.
2016 was a remarkable year for Indosat Ooredoo. In the first full year after our rebranding, we successfully leveraged our newly modernized network and organizational transformation efforts to achieve growth in revenues, customers and network coverage. These achievements contribute significantly to our progress towards our vision of becoming Indonesia’s top digital operator.
Semua hasil ini lebih mengesankan, mengingat persaingan intensif yang terjadi di pasar. Para operator besar telah meluncurkan kapasitas 4G LTE mengikuti kami. Terjadi persaingan ketat pelanggan, terutama di pasar ritel seluler yang telah jenuh, di mana data kini menjadi penentu utama pertumbuhan. Namun antusiasme pelanggan terhadap produk dan layanan telekomunikasi terutama digital, terus meningkat dalam tahun ini – dengan laju pertumbuhan diatas pertumbuhan perekonomian Indonesia yang menjadi 5,02% pada tahun 2016 dibandingkan 4,79% pada tahun 2015 – dimana penjualan smartphone untuk pertama kalinya melampaui telepon feature.
These results were even more impressive given the intense, if rational, competition in the market. Other major operators have followed in our footsteps in launching 4G LTE services, and competition has tightened, especially in the saturated cellular retail market where data is the major engine of growth. Positively, customers’ enthusiasm for telecommunications products and services, and especially digital, continued to accelerate during the year – ahead of the steady growth of the Indonesian economy, which expanded to 5.02% in 2016 from 4.79% in 2015 – with sales of smartphones exceeding that of feature phones for the first time.
Hasil dan Kinerja
Results and Performance
Melanjutkan upaya-upaya di tahun sebelumnya, pada tahun 2016 kami berhasil membukukan pendapatan senilai Rp29.184,6 miliar, dibandingkan dengan Rp26.768,5 miliar pada tahun 2015. Bisnis seluler dan MIDI memberi kontribusi terhadap pencapaian ini, dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 10,0% dibandingkan tahun lalu. Selain itu, basis pelanggan kami meningkat 22,8% menjadi 85,7 juta, jumlah tertinggi yang berhasil kami raih. Target pertumbuhan kami tercapai seperti yang direncanakan. Secara khusus, saya bangga melihat bahwa kami mencapai pertumbuhan pendapatan digital tertinggi di industri ini.
Building on the efforts of previous year, in 2016 we achieved record revenue of Rp29,184.6 billion, compared with Rp26,768.5 billion in 2015. Our cellular and MIDI and fixed businesses all contributed to these results, with growth of 10.0% respectively, while our subscriber base increased by 22.8% to 85.7 million, our highest number ever. Our growth targets were all achieved, in line with guidance. In particular, I am proud to note that we achieved the highest digital revenue growth in the industry.
Sementara itu, pengendalian biaya yang baik dan inisiatif pengeluaran yang cermat berhasil mempertahankan margin dan memberi kontribusi terhadap pertumbuhan EBITDA sebesar 12,1% menjadi Rp12.863,8 miliar. Sesuai perencanaan, kami juga mengurangi ketergantungan kami terhadap mata uang asing. Berkat semua inisiatif ini, Perusahaan membukukan laba bersih senilai Rp1.105,0 miliar bagi para pemilik entitas induk, mengatasi masa sulit sesuai antisipasi setelah kerugian tahun lalu sebesar Rp1.310,0 miliar yang diatribusikan kepada para pemilik entitas induk.
Meanwhile, good cost control and smart spending initiatives maintained our margins and contributed to EBITDA growth of 12.1% to Rp12,863.8 billion. As planned, we also substantially reduced our currency exposure. Thanks to all these initiatives, the Company recorded net income of Rp Rp1,105.0 billion to the owners of the parent, swinging into the black as anticipated after last year’s loss of Rp1,310.0 billion attributable to owners of the parent.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
02
Strategi dan Tantangan
Strategy and Challenges
Strategi kami tahun 2016 dipandu oleh visi kami menjadi perusahaan telekomunikasi digital terkemuka di Indonesia, serta misi kami untuk mencapai hal itu dengan menyediakan produk dan layanan yang bebas, jaringan data yang kuat, memperlakukan para pelanggan seperti sahabat, dan menjadi mitra telekomunikasi pilihan bagi OTT. Dalam melaksanakannya, kami diuntungkan oleh jaringan baru kami yang telah dimodernisasi, sehingga memungkinkan kami secara cepat menyebarkan 4G LTE dengan cakupan dan kualitas prima.
Our strategy in 2016 was guided by our vision to be Indonesia’s leading digital telco, and by our mission to achieve this by delivering liberating products and services, a strong data network, treating customers like friends, and being the preferred telco partner for OTTs. In doing so, we benefitted from our newly modernized network, which has enabled us to quickly deploy 4G LTE with excellent coverage and quality.
Di sisi ritel, kami memutuskan untuk menyederhanakan ragam produk kami dan menawarkan paket unggulan yang transparan, termasuk data. Hal ini segera memposisikan kami di pasar sebagai “liberator,” yang berbeda dengan penawaran kompleks yang menjadi karakteristik industri ini. Penawaran baru kami, termasuk gabungan streaming musik dan video gratis yang bertujuan memberi kesempatan kepada pelanggan untuk mencoba pengalaman digital yang lancar, berhasil membuat para pelanggan bermigrasi dan mengadopsinya. Secara bersamaan, kami berupaya menciptakan kontak yang responsif, akrab, dan pribadi dengan pelanggan untuk lebih membedakan pengalaman produk kami dan meningkatkan daya tarik ke pelanggan.
On the retail side, we decide to simplify our product lineup and offer transparent, high value packages that included data. This created an immediate distinctive position as the “liberator” in the market, in contrast to the complicated offerings that are characteristic of the industry. Our new offerings, which included bundled free video and music streaming to give customers a taste of the digital experience with seamless costumer experience, were successful in increasing migration and adoption. In parallel, we strove to make customer touchpoints as responsive, user-friendly and personalized as possible in line, in order to further distinguish our product experience and increase attraction to customers.
Di sisi perusahaan, yang kami lihat memiliki potensi pertumbuhan yang besar, telah dilakukan sejumlah pengembangan. Kami merampungkan dua pusat data bersertifikat kelas dunia Tingkat ke-3, sebagai bagian persiapan kami untuk era cloud. Kesepakatan baru dijalan dengan IBM sebagai mitra kami di pasar untuk perusahaan yang akan membantu menempatkan kami sebagai mitra pilihan bagi perusahaan. Gabungan keahlian dan pengalaman global IBM dengan kemampuan telekomunikasi domestik kami dari kesepakatan ini akan banyak memberikan manfaat kepada bisnis, termasuk produk-produk yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan bisnis lokal.
We see as having major potential for growth on the enterprise side, several exciting developments took place. We completed two world-class Tier-3 certified data centers, as part of our preparations for the cloud era. A new agreement established with IBM to be our go-tomarket partner for enterprise which will help position us as the partner of choice for enterprise. This agreement will give businesses the combined benefits of IBM’s global expertise and experience and our domestic telco capabilities including custom products designed to fulfill the needs of local businesses.
Dalam hal jaringan dan TI, dengan selesainya proyek modernisasi jaringan utama, kami berfokus untuk menjadi lebih ramping dan efisien, serta memperkuat kemampuan kami. Fungsi-fungsi TI non-inti diserahkan
In terms of network and IT, with our major network modernization project completed, we focused on becoming more streamlined and more efficient, while also strengthening our capabilities. Non-core IT functions
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
37
Laporan Manajemen Management Report
kepada anak perusahaan kami Lintasarta, sedangkan fungsi-fungsi TI inti dirombak secara mendasar agar menjadi lebih kokoh dan fleksibel, termasuk penagihan dan interaksi ke pelanggan. Kami juga berinvestasi dalam memperkuat konektivitas internasional kami dengan membangun sambungan ke tiga dari kabel bawah laut internasional dari Jakarta ke Singapura, yang akan memberikan kapasitas dan kehandalan lebih besar untuk konektivitas internasional Perusahaan. Akhirnya, Fiber-to-the-Home kami diperluas sebagai link langsung dan titik masuk masa depan ke rumahrumah masyarakat.
were outsourced to our subsidiary Lintasarta, while core IT functions substantially overhauled to become more robust and flexible, including billing and customer interfaces. We also invested in strengthening our international connectivity by building out a third leg of international submarine cable from Jakarta to Singapore, which will provide more capacity and reliability for the Company’s international connectivity. Finally, our Fiberto-the-Home was expanded as a direct link and future entry point to people’s home.
Kami terus mengalami berbagai tantangan di sepanjang perjalanan. Profil pelanggan dan kemampuan segmentasi senantiasa kami sempurnakan dalam upaya kami mengoptimalkan keuntungan. Pengembangan sumber daya manusia selalu menjadi prioritas utama seiring upaya kami mengejar pertumbuhan yang pesat, terutama dalam bisnis digital. Selain itu, harga data yang rendah di industri ini secara keseluruhan menjadi tantangan untuk harus dapat memanfaatkan jumlah pelanggan data. Syukurlah, walaupun permintaan melonjak lebih cepat daripada yang diperkirakan, kami memiliki kapasitas jaringan yang memadai untuk menanganinya saat ini.
As always, we continued to experience challenges along the way. Our customer profiling and segmentation capabilities are constantly being refined in our quest to optimize monetization. Human resources development is always a major priority as we strove to keep up with the rapid pace of growth, especially in our digital business. In addition, low data yields across the industry made it challenging to monetize data subscribers. Fortunately, although demand has surged faster than expected, we had adequate network capacity to handle this in the current period.
Ke depan, kami telah mulai memetakan kompetensi sumber daya manusia akan kami perlukan untuk mempertahankan bisnis di masa mendatang. Hasil pemetaan ini akan digunakan untuk menyusun panduan pelatihan, perekrutan, dan pengembangan karyawan; melanjutkan transformasi digital kami dan memastikan kami memiliki karyawan yang tepat dengan keterampilan yang tepat.
Looking forward, we have already begun mapping out the human resources competencies that we will need to sustain the business in the future. These results will be used to set guidelines for employee training, recruiting and development, furthering our digital transformation and ensuring that we have the right people with the right skills.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Good Corporate Governance and CSR
Merefleksikan komitmen berkelanjutan kami dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) sebagai pemimpin di industri ini, pada tahun 2016 kami berhasil mencapai nilai Scorecard Tata Kelola Perusahaan ASEAN di atas rata-rata yakni 77,05, dibandingkan dengan skor rata-rata 67,99 yang dicapai 100 perusahaan publik terbesar di Indonesia. Kami melihat GCG sebagai nilai tambah yang nyata bagi Perusahaan dan akan terus berupaya meningkatkannya.
38
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Reflecting our ongoing commitment to the implementation of good corporate governance (GCG) as an industry leader, in 2016 we achieved an above average ASEAN Corporate Governance Scorecard value of 77.05, compared with an average score of 67.99 achieved by the largest 100 public companies in Indonesia. We view GCG as adding real value to the Company and will strive for further improvements.
02
Berkomitmen meningkatkan jumlah perempuan Indonesia yang terkoneksi dengan internet mobile sebanyak 7+ juta perempuan Committed to increase the number of Indonesian women connected to the mobile internet by 7+ million women
Program-program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) kami mencakup kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan kaum perempuan juga ditingkatkan. Klinik kesehatan mobile kami telah melayani lebih dari 700.000 pasien sejak program ini digulirkan. Kami juga berkomitmen meningkatkan jumlah perempuan yang terkoneksi dengan internet mobile di Indonesia dari 40% menjadi 43% pada tahun 2020 – jumlah keseluruhan lebih dari tujuh juta perempuan – dengan menawarkan pelatihan dan panduan menggunakan dan mempelajari keterampilan teknologi digital, serta menyediakan modal kerja. Informasi lebih lanjut tentang kegiatankegiatan CSR kami dapat dilihat di laporan ini dan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) tahunan Perusahaan.
Our corporate social responsibility (CSR) programs covering health, education, and women’s empowerment also advanced. Our Mobile Health Clinic has served more than 700,000 beneficiaries since its inception. We are also committed to further increase the number of women connected to mobile internet in Indonesia from 40% to 43% by 2020 – a total of more than seven million women – by offering training and guidance in using and learning digital technology skills, as well providing as working capital. Further information on our CSR activities is available in this report as well as Company’s yearly Sustainability Report.
Perubahan Direksi
Changes to the Board of Directors
Bapak John Martin Thompson, Direktur dan Chief Technology Officer kami, mengundurkan diri secara efektif per tanggal 1 Februari 2017, setelah mengawal keberhasilan penyelesaian proyek modernisasi jaringan kami dan fase pertama perombakan TI kami. Pencapaian ini memberi kontribusi besar terhadap Perusahaan dan akan terus memberi nilai tambah bagi bisnis Perusahaan di masa depan, dan kami menyampaikan terima kasih atas dedikasi beliau.
Mr. John Martin Thompson, our Director & Chief Technology Officer, was resigned effective February 1, 2017, having overseen the successful completion of our network modernization project and the first phase of our IT overhaul. These achievements have contributed enormously to the Company and will continue to add value to the Company’s business in the future, and we thank him for his service.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
39
Laporan Manajemen Management Report
Prospek Bisnis
Business Prospects
Didukung oleh indikasi meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara ini dan percepatan permintaan digital, kami optimistis dengan prospek kami pada tahun 2017. Posisi istimewa kami sebagai merek yang memberi kebebasan bagi para pelanggan untuk menikmati pengalaman digital, dapat menghasilkan pertumbuhan pasar di atas rata-rata, dan didukung dengan hal-hal mendasar yang solid. Selain itu, keterlibatan karyawan kami yang diukur menurut umpan balik pada survei sukarela ECHO kami, menunjukkan para karyawan kami antusias dan siap melangkah sesuai tujuan dan arahan kami.
Buoyed by indications of improving economic growth for the country and accelerating demand for digital, we are optimistic about our prospects for 2017. Our distinctive positioning as a brand that liberates subscribers to enjoy the digital experience should result in above market growth, and is supported by solid fundamentals. Moreover, our employee engagement, as measured by feedback from our voluntary ECHO survey, is at record levels, indicating that our people are excited and on board with our goals and direction.
Dari sisi regulasi, kami mengharapkan perkembangan yang kondusif bagi pertumbuhan dengan lelang spektrum dan regulasi antarkoneksi yang kami harapkan terlaksana pada tahun ini, serta peningkatan penetrasi smartphone. Tentu saja ekosistem digital Indonesia terus memperlihatkan perkembangan yang menarik, di mana Indosat Ooredoo secara aktif berpartisipasi melalui berbagai inisiatif yang dapat dibaca secara rinci di bagian Digital dalam laporan ini. Kami berharap peran digital sebagai penggerak pertumbuhan akan terus berkembang.
On the regulatory side, we hope that developments will be conducive to growth with spectrum auctions and interconnection regulations expected to be take place this year, and rising smartphone penetration. Certainly Indonesia’s digital ecosystem has continued to see exciting developments, with Indosat Ooredoo actively participating through a variety of initiatives detailed in the Digital section of this report, and we expect that the role of digital as a driver of growth will continue to expand.
Penutup
Closing Remarks
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan apresiasi Direksi dan Chief kepada para pelanggan setia, seluruh karyawan, Dewan Komisaris, semua mitra dan pemegang saham kami, termasuk perusahaan induk kami Ooredoo, atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan selama ini. Bersama-sama kita akan terus berkembang untuk membantu keberhasilan Indonesia mencapai tujuannya menjadi bangsa digital yang gemilang.
At this opportunity, I would like to convey the appreciation of the Board of Directors and Chiefs to our valued customers, all of our employees, the Board of Commissioners, all of our partners and our shareholders including our parent company Ooredoo for their trust and support during this time. Together, we will further evolve to successfully help Indonesia in achieving its goal of becoming a fully-fledged digital nation.
Alexander Rusli Direktur Utama & CEO President Director & CEO
40
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
02
Direksi The Board of Directors
Caba Pinter
Herfini Haryono
Joy Wahjudi
Alexander Rusli
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
41
Laporan Manajemen Management Report
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan Tahun 2016 PT Indosat Tbk Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Indosat Tbk (“Perusahaan”) tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 28 April 2017
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed Komisaris Utama President Commissioner
42
Hans Anthony Kuropatwa
Ajay Bahri
Chris Kanter
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Astera Primanto Bhakti
Edy Sudarmanto
Ian Charles Dench
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Syed Maqbul Quader
Elisa Lumbantoruan
Wijayanto Samirin
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
02
Statement Letter of Members of the Board of Commissioners and Members of the Board of Directors on Responsibility of PT Indosat Tbk's Year 2016 Annual Report We the undersigned hereby declare that all information provided in the PT Indosat Tbk’s (The “Company”) year 2016 Annual Report has been presented in its entirety and that we assume full responsibility for the accuracy of the content of the Company’s Annual Report. This statement is made in all truthfulness.
Jakarta, 28 April 2017
Direksi Board of Directors
Alexander Rusli Direktur Utama & Chief Executive Officer President Director & Chief Executive Officer
Herfini Haryono
Caba Pinter
Direktur & Chief Wholesale and Enterprise Officer Director & Chief Wholesale and Enterprise Officer
Direktur & Chief Financial Officer Director & Chief Financial Officer
Joy Wahjudi Direktur & Chief Sales and Distribution Officer (sekaligus selaku Direktur Independen) Director & Chief Sales and Distribution Officer (also assume the role as Independent Director)
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
43
Profil Perusahaan Company Profile
03 Bab/Chapter
44
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Taking the lead in digital telco Memposisikan diri sebagai perusahaan digital terdepan
Profil Perusahaan Company Profile
Sekilas Perusahaan Company in Brief
46
03
Didirikan pada tahun 1967, PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) adalah penyelenggara jasa telekomunikasi dan informasi terdepan di Indonesia serta anggota Grup Ooredoo, penyelenggara jasa telekomunikasi global. Indosat Ooredoo menyediakan layanan selular, data tetap dan layanan broadband nirkabel serta layanan telekomunikasi tetap atau layanan suara tetap termasuk SLI, sambungan tetap nirkabel serta sambungan telepon tetap, dan layanan digital. Selain itu, bersama anak-anak perusahaannya, PT Indosat Mega Media (IM2) dan PT Aplikanusa Lintasarta, Indosat Ooredoo menyediakan layanan data tetap atau Multimedia, Internet & Komunikasi Data (MIDI) seperti IPVPN, penyewaan jalur, layanan internet dan layanan teknologi informasi segmen korporat. Saham Indosat Ooredoo tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI: ISAT).
Established in 1967, PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) is a leading telecommunication and information service provider in Indonesia and a member of Ooredoo Group, a global telecommunications provider. Indosat Ooredoo provides cellular, fixed data and wireless broadband services as well as fixed telecommunication or fixed voice offerings including IDD, fixed wireless and fixed phone services, and digital services. In addition, together with its subsidiaries PT Indosat Mega Media (IM2) and PT Aplikanusa Lintasarta, Indosat Ooredoo provides fixed data or Multimedia, Internet & Data Communication services such as IPVPN, leased line, internet services and IT services to corporate segments. The Company is listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX: ISAT).
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
47
Profil Perusahaan Company Profile
Visi, Misi & Nilai Vision, Mission & Values
Visi
Menjadi Perusahaan Telekomunikasi Digital Terdepan di Indonesia
Vision
Indonesia's Leading Digital Telco
48
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
03
Misi • Layanan dan Produk yang Memberikan Keleluasaan • Jaringan Data yang Kuat • Memperlakukan Pelanggan Sebagai Sahabat • Transformasi Digital
Nilai
Mission • Liberating Product and Services • Data Strong Network • Treat Customer Like a Friend • Digital Transformation
Values
Terpercaya
Trust
Berpikir positif, konsisten dalam perkataan dan perbuatan yang terpuji serta dapat diandalkan.
Think positively, walk the talk and can be relied on.
Peduli
Care
Menunjukkan perhatian, menghargai serta melayani dengan sepenuh hati.
Demonstrate concern, respect and serve wholeheartedly.
Tekad Menjadi yang Terbaik
Passion To Be the Best
Semangat mencapai keunggulan dengan melakukan perbaikan dan penyempurnaan berkesinambungan.
Strive for excellence through continuous service improvement and refinement.
Cepat
Fast
Sigap dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan, bertindak dan beradaptasi.
Quick in problem solving, making decisions, taking actions and adapting.
Berjiwa Muda
Youthful Spirit
Enerjik, dinamis dan berani menjadi penggerak perubahan.
Energetic, dynamic and dare be a change driver.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
49
Profil Perusahaan Company Profile
Rekam Jejak Milestone 2003
Sejak memasuki pasar selular Indonesia melalui pembelian Satelindo dan pendirian PT Indosat Multimedia Mobile serta integrasi perusahaan tersebut ke dalam Perusahaan kami pada tahun 2003, layanan selular telah menjadi kontributor terbesar pendapatan usaha kami.
1967
Since entering the Indonesian cellular market through our acquisition of Satelindo and establishment of PT Indosat Multimedia Mobile and the subsequent integration of such companies into our Company in 2003, cellular services have become the largest contributor to our operating revenues.
PT Indosat Tbk didirikan di Indonesia pada tanggal 10 November 1967 sebagai perusahaan penanaman modal asing yang menyediakan layanan telekomunikasi internasional di Indonesia.
1994
PT Indosat Tbk was established in Indonesia on November 10, 1967 as a foreign investment company to provide international telecommunications services in Indonesia.
Menjadi Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek New York. Became a public Company listed on the Indonesia Stock Exchange and the New York Stock Exchange.
2002
Pemerintah Indonesia melakukan divestasi 517,5 juta saham, mewakili sekitar 50,0% dari saham Seri B pada saat itu, dalam dua tahap. Pada bulan Mei 2002, Pemerintah menjual 8,1% dari saham kami yang beredar melalui tender global yang dipercepat. Pada bulan Desember 2002, Pemerintah melakukan divestasi 41,9% saham Seri B kami kepada mantan anak perusahaan STT Communications Ltd (“STT”). The Government divested 517.5 million shares, representing approximately 50.0% of our outstanding Series B shares at the time, in two stages. In May 2002, the Government sold 8.1% of our outstanding shares through an accelerated global tender. In December 2002, the Government divested 41.9% of our outstanding Series B shares to a former subsidiary of STT Communications Ltd. (“STT”).
50
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
03
2013
Secara sukarela menghapuskan pencatatan ADS dari Bursa Efek New York. Voluntarily delisted trading of the ADSs from the New York Stock Exchange.
2008
Ooredoo mengakuisisi kepemilikan STT di kami, memicu penawaran tender wajib oleh Ooredoo untuk membeli sampai dengan 1.314.466.775 Saham Seri B, yang mewakili sekitar 24,19% dari total Saham Seri B kami yang diterbitkan dan beredar, dengan harga pembelian dolar AS setara dengan Rp369.400 per ADS dan Rp7.388 per Saham Seri B. Ooredoo adalah perusahaan terbuka yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Negara Qatar dan entitas afiliasinya. Ooredoo diatur berdasarkan hukum Negara Qatar dengan saham yang terdaftar di Pasar Sekuritas Doha serta Pasar Sekuritas Abu Dhabi, dan Global Depository Receipts yang diperdagangkan di Bursa Efek London. Ooredoo acquired STT’s interest in us, triggering a mandatory tender offer by Ooredoo to acquire up to 1,314,466,775 Series B Shares, representing approximately 24.19% of our total issued and outstanding Series B Shares, at a purchase price of the U.S. dollar equivalent of Rp369,400 per ADS and Rp7,388 per Series B Share. Ooredoo is a publicly held corporation which is majority-owned by the State of Qatar and its affiliated entities. Ooredoo is organized under the laws of the State of Qatar with shares listed on the Doha Securities Market, as well as the Abu Dhabi Securities Market, and Global Depository Receipts traded on the London Stock Exchange.
2014
Peluncuran Layanan Digital Indosat, unit bisnis yang berfokus pada penciptaan platform digital yang terkini dalam bidang keuangan, periklanan dan e-commerce mobile guna memberikan manfaat hidup yang nyaman bagi para pelanggan. Launch of Indosat Digital Services, a business unit focused on creating scalable digital platforms in mobile finance advertising, and e-commerce to deliver life-enriching benefits to consumers.
2015 Peluncuran indentitas baru menjadi Indosat Ooredoo dan peluncuran layanan komersial 4G-LTE yang pertama di Indonesia. Rebranded as Indosat Ooredoo and launched the first commercial 4G-LTE service in Indonesia.
2016 Merombak industri melalui penawaran yang sederhana dan transparan sehingga pelanggan dapat dengan leluasa menikmati pengalaman digital. Revolutionized the industry with simple, transparent offerings designed to ‘liberate’ customers to experience digital freely.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
51
Profil Perusahaan Company Profile
Produk dan Layanan Products and Services
Personal
IM3 Ooredoo, prabayar Layanan kartu seluler prabayar yang dapat memberikan keleluasaan kepada pelanggan untuk terhubung dengan internet melalui jaringan data 4G cepat. IM3 Ooredoo prabayar memiliki paket lengkap terbaik Freedom Combo dengan keuntungan kuota internet besar dan fitur StreamOn untuk mendengarkan musik dan menonton film tanpa kuota.
IM3 Ooredoo, prepaid Prepaid mobile services that liberate subscribers to freely connect to the internet through the fast 4G data network. IM3 Ooredoo prepaid offers the best “all-in one” package called Freedom Combo, with benefit of big internet quota and StreamOn features for unlimited music and movies streaming without quota.
IM3 Ooredoo, pascabayar Layanan kartu seluler pascabayar yang dapat memberikan keleluasaan kepada pelanggan untuk terhubung dengan internet melalui jaringan data 4G cepat. IM3 Ooredoo pascabayar memiliki paket lengkap Freedom Postpaid yang lebih baik dan lebih terjangkau untuk keluarga dan kerabat. Selain itu IM3 Ooredoo pascabayar juga memiliki paket Super Plan yang dapat memberikan gratis smartphone terbaru sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
IM3 Ooredoo, postpaid Postpaid mobile services that liberates subscribers to connect to the internet through the fast 4G data networks. IM3 Ooredoo Freedom Postpaid offers a better more affordable package for family members. In addition, IM3 Ooredoo postpaid also has a Super Plan package that offers free new smartphones in accordance with the needs of subscribers.
52
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
03
International Services
Outbound Roamers Layanan jelajah internasional yang memberikan kemudahan kepada pelanggan IM3 Ooredoo berkomunikasi di luar negeri dengan tarif sederhana dan terjangkau.
Outbound Roamers International roaming services that gives IM3 Ooredoo subscribers the convenience of a simple and affordable tariff plan while traveling overseas.
IDD 001 & IDD 008 Sambungan langsung internasional yang memberikan kejernihan serta kualitas sambungan yang baik untuk menghubungkan pelanggan dengan anggota keluarga dan kerabat di luar negeri melalui nomor panggilan awal 001 atau 008.
IDD 001 & IDD 008 International Direct Dialing provides subscribers with clear, good quality connections when connecting to overseas family members and relatives by dialing 001 or 008.
Flat Call 01016 Sambungan internasional yang memungkinkan pelanggan menelpon ke luar negeri dengan biaya lebih terjangkau melalui nomor panggilan awal 01016.
Flat Call 01016 International Flat Call that allows subscribers to make overseas calls at affordable rates by dialing 01016.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
53
Profil Perusahaan Company Profile
Produk dan Layanan Products and Services
business Indosat Ooredoo Business Indosat Ooredoo Business merupakan mitra solusi digital (digital solution partner) dengan menyediakan solusi ICT terbaik dan sesuai dengan kebutuhan bagi pelanggan korporasi untuk menjalani transformasi digital dalam bisnisnya sehingga dapat mendukung pelanggan korporasi dalam meningkatkan efisiensi, meningkatkan pengalaman terbaik pelanggan dan menciptakan sumber pendapatan baru. Indosat Ooredoo is a digital solution partners that delivers best ICT solutions that are aligned with the corporate customers’ needs to digitally transform their business. These solutions support corporate customers to improve efficiency, improve customers’ best experience, and create new revenue streams.
Mobile Solusi ICT yang dirancang untuk memastikan produktifitas tetap terjaga dengan menyediakan komunikasi mobile antar karyawan yang unlimited dan akses data ke aplikasi perusahaan ataupun informasi lain di internet dapat tetap lancar tanpa khawatir tagihan melonjak. Solusi ini juga menyediakan paket bundling smartphone plus proteksi yang memudahkan perusahaan memberikan fasilitas komunikasi kepada karyawannya.
Mobile ICT solutions that are designed to maintain productivity by enabling unlimited mobile communication between employees and ensuring data access to corporate applications or other information on the internet, without worrying about soaring costs. This solution also smartphone bundling packages plus protection which facilitate companies in giving their employees communication facilities.
Konvergensi Solusi ICT yang memadukan layanan seluler, data dan cloud sehingga komunikasi bisnis dapat tetap terjalin di mana pun dengan menggunakan jaringan seluler atau internet di berbagai perangkat seperti komputer, tablet, smartphone atau telepon fixed.
Convergence ICT solutions that integrate cellular, data communications and cloud services so businesses can connect anywhere through the mobile network or the Internet from variety of devices such as computers, tablets, smartphones or fixed phones.
54
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
03
Internet of Things dan M2M Solusi ICT yang memungkinkan segala jenis perangkat elektronik dihubungkan dengan penggunaan sensor dan konektivitas sehingga pengumpulan data dan analisis dan tindakan/respon berdasarkan informasi yang dihasilkan perangkat tersebut dapat dilakukan dengan mudah. Platform Internet of Things memungkinkan manajemen data yang lebih baik dan fungsi analytic yang unggul.
Internet of Things and M2M ICT solutions that connect all types of electronic devices through sensors for connectivity, enabling easy data collection and analysis for actionable response based on information from these devices. The Internet of Things platform enables better data management with superior analytical functions.
Layanan Teknologi Informasi (TI) Solusi ICT yang memastikan kontinuitas bisnis dengan infrastruktur Data Center/Disaster Recovery Center yang aman dan andal, dan solusi fleksibel dan skalabel yang mendukung ekspansi dan akselerasi bisnis dengan layanan berbasis cloud seperti IaaS, SaaS dan layanan managed lainnya.
IT Services ICT Solutions that ensure business continuity through robust and reliable Data Center/Disaaster Recovery Centers, with flexible and scalable solutions that support business acceleration and expansion through cloud-based services such as IaaS, SaaS and other managed services.
Konektivitas Menyediakan koneksi jaringan tertutup (leased line) yang aman dan andal sehingga memudahkan pertukaran informasi antara kantor pusat ke cabang-cabangnya, ke Data Center, atau ke Internet. Solusi ini juga dilengkapi dengan fitur pintar yang memungkinkan visibilitas dan pengendalian penuh terhadap konten yang mengalir dalam jaringan perusahaan.
Connectivity A service which connects customer branches, providing business critical information and applications as well as access to the digital world by providing a secure, reliable, and guaranteed connection. Equipped with smart features which allow you to get visibility and full control of your network.
Satelit Solusi ICT yang menghubungkan para pelanggan di seluruh Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara melalui jaringan satelit broadband ke berbagai pelosok.
Satellite An ICT solution that connects customers throughout Indonesia and several Southeast Asian countries over a broadband satellite network to various corners.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
55
Profil Perusahaan Company Profile
Produk dan Layanan Products and Services Digital
https://cipika.co.id/books
Cipika Stores Adalah situs belanja pasar online yang menjual produk-produk gadget, elektronik serta product life style lainnya. Cipika Stores memberikan fasilitas terbaik untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pelanggannya. Cipika Store menawarkan kemudahan transaksi melalui beberapa pilihan metode pembayaran : bank transfer, kartu kredit, kartu debit dan e-money.
Cipika Stores Is an online market place, selling gadgets, electronics and other life styles products. Cipika Stores offers the best facilities to promote convenience and security for the customers. Cipika Stores provides alternatives payment methods: bank transfer, credit card, debit card and e-money.
Cipika Book Mate Platform Buku digital yang menawarkan koleksi buku internasional maupun lokal di berbagai platform mobile dengan konsep berlangganan. Tersedia lebih dari 650.000 judul buku dengan 16 Bahasa. Cipika Bookmate menggandeng Penerbit-Penerbit buku lokal untuk menyediakan buku-buku berbahasa Indonesia. Cipika Book Mate merupakan inisiatif marketing patungan bersama dengan Book Mate Rusia yang diluncurkan pada bulan Agustus 2015.
Cipika Book Mate Digital Book platform offering both international and local books with subscription based. More than 650,000 books in 16 languages available in Cipika Bookmate. Cipika Bookmate is working with prominent local publisher to provide Bahasa Indonesia books. Cipika Bookmate apps available across various mobile platforms. Cipika BookMate is a joint marketing initiative with Book Mate Rusia, launched in August 2015.
56
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
03
https://play.cipika.co.id
Cipika Play Menjual voucher game online, bekerja sama dengan penerbit dan penyedia layanan pembayaran game. Cipika Play memberikan pilihan alternatif pembayaran: voucher fisik Indosat Ooredoo, bank transfer, e-money dan potong pulsa Indosat Ooredoo.
Cipika Play Selling voucher games online, partnership with games publishers and Games payment providers. Cipika Play offers alternative of payment methods: physical voucher Indosat Ooredoo, bank transfer, emoney and carrier billing.
http://www.dompetku.com
Dompetku Adalah layanan keuangan bergerak yang memenangkan beberapa penghargaan internasional ini, menawarkan kenyamanan dan keamanan pembayaran digital, mencakup layanan pembayaran, pembelian dan pengiriman uang. Untuk mengaktifkan layanan ini hanya cukup dengan mendaftarkan nomor telepon seluler. Dompetku adalah layanan OTT yang bisa diakses dari semua nomor operator dan tidak terbatas pada bank tertentu. Dompetku menawarkan beberapa pilihan bertansaksi, yaitu melalui aplikasi mobile (android dan iOS), short code *789# dan QR Code. Untuk memberikan nilai tambah layanan dan meningkatkan pengalaman pembayaran digital, Dompetku bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang terdepan di industrinya, untuk memperluas layanan: pembelian investasi, pembelian asuransi, pinjaman mikro, pembayaran BPJS, pembelian tiket kereta komuter dan lain-lain dengan nyaman hanya melalui handphone pelanggan.
Dompetku An award winning mobile financial services, offers convenience and security on payment, purchases and money transfers. This innovative service is an OTT services that can be enabled from all cellular number and bank account (Telco and Bank agnostic), not limited to certain telco operator and bank companies. Dompetku provides some alternative ways to do the transactions: through mobile apps (available in android and iOS operating systems), short code *789# and QR Code. To expand the value added services and to enhance user’s digital experience, Dompetku is partnering with some leading companies in Industry to bring more benefit to customers : investment purchases, insurance purchases, micro loan, BPJS payment, commuter tickets purchases, etc with convenience and fast only through mobile phone.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
57
Profil Perusahaan Company Profile
http://www.dompetku.com pengiriman uang
Dompetku Pengiriman Uang Solusi pengiriman uang tunai domestik dan internasional, yang memungkinkan pelanggan melakukan transfer dana dengan cepat, aman dengan biaya terjangkau. Dengan mentargetkan masyarakat yang tidak memiliki rekening bank, DPU Bekerja sama dengan jaringan toko ritel, Pegadaian dan Warung Pulsa untuk memperluas jaringan agen pengiriman uang domestik di seluruh Indonesia. DPU juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan penyelenggara pengiriman uang internasional. DPU internasional untuk membidik pelanggan yang memiliki hubungan bisnis dan kerja dengan mitra di luar negeri dan juga keluarga yang tinggal di luar negeri.
Dompetku Pengiriman Uang Cash-to-cash money remittance both domestic and international with fast, secure yet affordable cost. Targeting unbanked customers, DPU is working with chain retail stores, Pegadaian and Warung Pulsa to expand coverage of agents across Indonesia. DPU also partners with international remittance providers to target customers who have foreign partners or family living abroad.
On-de-go Solusi perbankan mobile yang berbasis SMS, baik untuk smart phone maupun feature phone, sebagai layanan yang lebih aman dan nyaman.
On-de-go Mobile banking SMS based that enable customers to have financial transaction through SMS. Available for both smart and feature phones for safer and more convenient service.
d-pay
D-Pay Layanan Mobile POS (Point Of Sales) dengan menggunakan applikasi mobile memungkinkan pelaku bisnis kecil dan besar, serta Perusahaan pengiriman dan logistik menerima pembayaran melalui kartu debit dan kartu kredit di mana pun dan kapan pun. D-Pay bekerja sama dengan Go Swiff sebagai partner teknologi dan Bank BNI sebagai bank akuisisi hadir untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dalam melakukan pembayaran digital dengan aman dan nyaman.
D-Pay Mobile point-of-sales solution that enables both small and large Companies, as well as delivery and logistics companies to receive payments from debit cards dan credit cards anywhere and anytime. D-Pay ispartnership with Go Swiff as technology partner and Bank BNI as Bank Acquire. D-Pay is expected to enhance customer experience on digital payment secure yet convenience.
58
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
03
http://www.imx.co.id
IMX IMX memberikan solusi iklan mobile melalui platform lelang real-time yang memastikan transparansi serta kinerja baik untuk pengiklan. IMX didukung oleh platform manajemen data agar dapat membidik pelanggan yang tepat. IMX atau PT Portal Bursa Digital, adalah usaha patungan antara Indosat Ooredoo dan Smaato, diluncurkan pada bulan Mei 2015.
IMX IMX offers mobile advertising solutions through a real time bidding platform that ensures transparency and performance for the advertisers. IMX is supported by a Data Management Platform to help target the right customers. IMX or PT Portal Bursa Digital is a joint venture company between Indosat Ooredoo and Smaato, launched in May 2015.
http://www.ideabox.co.id
Ideabox dan Ideabox Ventures Indosat Ooredoo bekerja sama dengan Mountain Partners dan Kejora mendirikan Ideabox, yaitu akselerator yang fokus pada perusahaan (startup) teknologi digital di pasar berkembang. Akselerator yang memenangkan penghargaan internasional ini, memberikan 4 bulan program akselerasi, termasuk di dalamnya Pendanaan awal sampai dengan US$50.000, fasilitas kantor, bimbingan mentor 1on1, akses ke jaringan investor dan dukungan komersial dari Indosat Ooredoo melalui akses ke lebih dari 80 juta pelanggan Indosat Ooredoo dan dukungan dari mitra-mitra strategis Ideabox, seperti kredit marketing dari Facebook senilai US$80.000, infrastruktur Cloud senilai US$120.000, IBM Soft Layer dan IBM Blue Mix. Berbeda dengan Ideabox accelerator, Ideabox Ventures adalah Venture Capital yang memberikan investasi hingga US$500,000 dan membidik Startups yang sudah terbukti produknya memiliki daya tarik di pasar dan siap pre-series A. Selain pendanaan Ideabox Ventures juga memberikan dukungan komersial dengan akses ke lebih dari 80 juta pelanggan Indosat Ooredoo dan jaringan partner ideabox di kawasan regional.
Ideabox and Ideabox Ventures Indosat Ooredoo partnership with Mountain Partners and Kejora to build Ideabox, an Digital Technology accelerator who focused on Digital Companies in emerging market. This winning award accelerator provides 4 month acceleration programs, including initial funding up to US$50,000, office facilities, 1on1 mentorship, access to investor network and additional perks from Ideabox strategic partners, such as marketing credit worth for US$80,000 from Facebook, cloud infrastructure support worth for US$120,000, IBM Soft Layer and IBM Blue Mix. Meanwhile Ideabox Ventures is a Venture Capital that provide funding up to US$500,000 and targeting Startups who has proven traction and ready for pre-series A. Other support involving go-to market support to more than 80 million Indosat Ooredoo’s customers and consultation and assistance to enter regional market.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
59
Profil Perusahaan Company Profile
Struktur Grup Perusahaan, Komposisi Pemegang Saham & Entitas Anak Group Structure, Share Ownership & Subsidiaries per 31 Desember 2016
per December 31, 2016
Kepemilikan Masyarakat <5% Public Owning <5%
Republik Indonesia
20.71%
Ooredoo Asia Pte. Ltd
14.29%
Republic of Indonesia
65.00%
Indosat Ooredoo PT Portal Bursa Digital (Indonesia)
PT Aplikanusa Lintasarta (Indonesia)
PT Indosat Mega Media (Indonesia)
Indosat Singapore Pte Ltd (Singapore)
72.36%
99.85%
100.00%
PT Interactive Vision Media (Indonesia)
Indosat Palapa Company B.V. (IPBV) telah efektif dilikuidasi dan deregistrasi dari
PT Starone Mitra Telekomunikasi (Indonesia)
99.94%
62.00%
Chambers of Netherlands per 30 Maret 2016
99.98% PT Lintas Media Danawa (Indonesia)
PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Indonesia)
70.00%
55.00% PT Citra Bakti Indonesia (Indonesia)
33.33%
60
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Indosat Palapa Company B.V. (IPBV) was effectively liquidated and deregistered from Chambers of Netherlands per March 30, 2016 Indosat Mentari Company B.V. (IMBV) efektif dilikuidasi dan deregistrasi dari Chambers of Netherlands per tanggal 17 Februari 2016 Indosat Mentari Company B.V. (IMBV) was effectively liquidated and deregistered from Chambers of Netherlands per February 17, 2016
Tidak ada anggota Dewan Komisaris atau Direksi Indosat Ooredoo yang memiliki saham Perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 No members of the Board of Commissioners or Board of Directors owned shares in the Company as of December 31, 2016
03
Kepemilikan Saham Shares Ownership
Status
Jumlah Saham Total Shares
Perorangan Asing
%
Jumlah Investor Total Investor
Status
Foreign Individuals
268,800
0.00
20
12,229,290
0.23
1,654
Indonesian Individuals
Lembaga Asing
4,472,433,754
82.31
222
Foreign Institutions
Lembaga Indonesia
949,001,656
17.46
164
Indonesian Institutions
Jumlah
5,433,933,500
100.00
2,060
Total
Perorangan Indonesia
Karyawan* Employees*
3,178 karyawan tetap permanent employees
2015
3,160 karyawan tetap permanent employees
2016
* Hanya karyawan Indosat Ooredoo Indosat Ooredoo employees only
Jumlah karyawan berdasarkan jabatan dan tingkat pendidikan, juga rincian pelatihan yang mencerminkan adanya persamaan kesempatan berkarir bagi semua karyawan berikut biaya pelatihan tersebut, dapat dilihat di bab Sumber Daya Manusia dalam laporan ini. The number of employees by level and by education, as well as the training and costs of training provided in the interests of equal career opportunity for all, may be found in the Human Resources chapter of this report.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
61
Profil Perusahaan Company Profile
Sertifikasi Certification
Kebijakan K3 dan Lingkungan
HSE and Environmental Policy
PT Indosat Tbk mempunyai komitmen terhadap penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai PP No. 50 tahun 2012, OHSAS 18001:2008 dan Sistem Manajemen Lingkungan sesuai ISO 14001:2015 dengan menetapkan kebijakan K3 dan Lingkungan sebagai berikut: 1. Mencegah kecelakaan kerja, menekan tingkat cidera dan sakit. 2. Melindungi lingkungan dan mencegah pencemaran lingkungan. 3. Melakukan penghematan sumber daya alam. 4. Mematuhi persyaratan undang-undang dan persyaratan lain terkait K3 dan Lingkungan. 5. Melakukan peningkatan terus menerus terhadap kinerja K3 dan Lingkungan dan efektivitas penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Sistem Manajemen Lingkungan.
PT Indosat Tbk is committed to the implementation of Occupational Safety and Health Management Systems in accordance with Government Regulation No. 50 of 2012, OHSAS 18001:2008 and Environmental Management System ISO 14001:2015 by establishing HSE and Environmental policies as follows: 1. Preventing workplace accidents, reducing injury and illness. 2. Protecting the environment and preventing environmental pollution. 3. Conserving natural resources. 4. Complying with legal and other requirements related to HSE and the Environment. 5. Continuously improving HSE and Environmental performance and the effectiveness of Occupational Safety and Health Management Systems and Environmental Management Systems.
Sertifikasi per lokasi
Certification per location OHSAS 18001
No.
(Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
Lokasi
(Health and Safety Management System)
Site
62
Tahun Perolehan Year achieved
Sertifikat Saat Ini Current Certificate
Habis Berlaku Expired
Penerbit Issuer
1
KPPTI, Serpong , JAH
24-Nov-12
14-Dec-16
24-Nov-17
Quay Audit U.K
2
Balikpapan
15-Sep-15
15-Sep-16
15-Sep-17
Quay Audit U.K
3
Semarang
23-Jun-16
23-Jun-16
23-Jun-17
Quay Audit U.K
4
Bandung
15-Nov-16
15-Nov-16
15-Nov-17
Quay Audit U.K
5
Medan
8-Nov-16
8-Nov-16
8-Nov-17
Quay Audit U.K
6
Makassar
21-Feb-17
21-Feb-17
21-Feb-18
Quay Audit U.K
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
03
Sertifikasi di tingkat Perusahaan Certification at Company level Sertifikasi
Tahun Perolehan
Habis Berlaku
Penerbit
Certification
Acquired Year
Expiry
Issuer
2012
2020
QuayAudit
2012
2020
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
ISO 140001
Sistem Manajemen Lingkungan Environmental Management System
SMK3 PP.50 /2012
Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Health & Safety Management System
ISO 31000
Ministry of Manpower and Transmigration
Manajemen Risiko
2013
Tidak ada tanggal habis berlaku
Diterapkan internal dengan mengacu kepada kerangka dan pedoman 31000
No expiry
Self implemented with reference to ISO 31000 framework and guidance
Risk Management OHSAS 18001
Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan
2012
2020
QuayAudit
Health & Safety Management System
ISO 14001
SMK3 PP. 50/ 2012
(Sistem Manajemen Lingkungan)
(Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
(Environmental Management System)
(Health and Safety Management System)
Tahun Perolehan Year achieved
24-Nov-12 15-Sep-15
Sertifikat Saat Ini Current Certificate
Habis Berlaku Expired
Penerbit Issuer
Tahun Perolehan Year achieved
Habis Berlaku Expired
Penerbit Issuer
14-Dec-16
24-Nov-17
Quay Audit U.K
Mei-16
Mei-19
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Quay Audit
Mei-16
15-Sep-16
15-Sep-17
Ministry of Manpower & Transmigration
Mei-16
U.K 23-Jun-16
23-Jun-16
23-Jun-17
Quay Audit
Ministry of Manpower & Transmigration
Apr-17
Apr-20
U.K 15-Nov-16
15-Nov-16
15-Nov-17
Quay Audit
8-Nov-16
8-Nov-17
Quay Audit
Apr-17
Apr-20
21-Feb-17
21-Feb-18
Quay Audit U.K
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ministry of Manpower & Transmigration
Apr-17
Apr-20
U.K 21-Feb-17
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ministry of Manpower & Transmigration
U.K 8-Nov-16
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ministry of Manpower & Transmigration
Apr-17
Apr-20
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ministry of Manpower & Transmigration
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
63
Profil Perusahaan Company Profile
Struktur Organisasi* Organization Structure*
Director & Chief Sales & Distribution Officer
Joy Wahjudi
Director & Chief Wholesale & Enterprise Officer
(Vacant)**
Herfini Haryono
Chief Marketing Officer
Chief Information Officer
Andreas Gregori
(Vacant)
Group Commercial Planning
Group Channel Management
Group B2B Transformation
Group CTO Office
Group IT Strategy, Architecture & Planning
Group Finance Control
Group Product Management
Group Retail & Device Management
Group Business Products
Group Network Strategy & Solutions
Group IT Solution & Delivery
Group Treasury
Group Propositions & Acquisition
Region Jabotabek
Group Business Marketing
Group Network Design & Deployment
Group IT Service Management
Group Tax
Group Marketing Outside Java
Region Central & West Java
Group Pre-Sales
Group Network Operations
Strategic Project Office
Group Revenue Management & Assurance
Group Marketing Communications
Region East Java & Bali Nusra
Group Major Accounts
Group Tower Management
Group Sourcing
Group Customer Value Management
Region Sumatera
Group Regional Accounts
Strategic Project Office
Group Investor Relations & Corporate Secretary
Group Customer Care & Telesales
Region Kalimantan & Sumapa
Group International Business & Carrier
Group Risk Management & Icfr
Strategic Project Office
Strategic Project Office
Group Customer Operations
Group Asset Management
Group Business Operations
Strategic Project Office
Strategic Project Office
Lintasarta ISPL
64
Director & Chief Technology Officer
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
03
President Director & Chief Executive Officer
Alexander Rusli
Director & Chief Financial Officer
Caba Pinter
Chief Human Resources Officer
Chief Corporate Services Officer
Chief Strategy & Experience Officer
Chief New Business & Innovation Officer
Ripy R.H. Mangkoesoebroto
Indar Atmanto
Thomas Chevanne
Prashant Gokarn
Group Hr Business Partner
Group Facilities Management Services
Group Business Development
Group Digital Business Development
Group Internal Audit
Group Talent Management
Group Government Relations
Group Strategy Development & Execution
Group Strategic Investments & Implementation
Group Legal
Group Hr Shared Services
Strategic Project Office
Group Digital Transformation
Group Strategic Partnership
Strategic Project Office
Group Mobile Financial Services
Group Corporate Communications Group Culture Transformation
SMT
Strategic Project Office
Group Fiberco
Strategic Project Office
Strategic Project Office
IM2 Portal Bursa Digital
* Status per 20 Januari 2017
** John Martin Thompson mengundurkan diri pada tanggal 1 Februari 2017
* Status of January 20, 2017
** John Martin Thompson resigned on February 1, 2017
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
65
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
04 Bab/Chapter
66
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
04
Revenue and profit momentum on customer satisfaction Meningkatnya kepuasan pelanggan mendorong pertumbuhan pendapatan dan laba
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
67
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
Pendapatan seluler Cellular revenues
Rp24.1 triliun trillion
Seluler Cellular
Sebagai bagian dari komitmen untuk menjadi Perusahaan telekomunikasi digital terdepan, kami berupaya memberikan pelanggan keleluasaan dalam menggunakan digital. As part of our commitment to be the leader in digital telco Company, we strove to ‘liberate’ customers to use digital.
68
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Tinjauan Operasional Operational Review
04
Pada tahun 2016, persaingan di pasar seluler Indonesia yang ketat berfokus pada data, setelah para operator meluncurkan jaringan 4G-LTE komersial skala luas. Penjualan smartphone melampaui feature phone untuk pertama kali, menunjukkan masyarakat bersemangat dan siap mengkonsumsi data.
In 2016, competition in the saturated Indonesian cellular market focused on data, following widescale commercial roll out of 4G-LTE networks by operators. Sales of smartphones exceeded that of feature phones for the first time, indicating a population eager and ready to consume data.
Indosat Ooredoo berhasil memanfaatkan kemampuannya dan jaringan baru yang dimodernisasi memberikan nilai tambah, sehingga mencatat rekor pertumbuhan pelanggan. Pencapaian tersebut memperkuat pangsa pasar kami di antara tiga operator seluler teratas di Indonesia. Kami adalah salah satu dari tiga penyedia jasa seluler terbesar di Indonesia, apabila dihitung dari jumlah pelanggan seluler, dengan 69,7 juta pelanggan per tanggal 31 Desember 2015. Jumlah pelanggan seluler kami meningkat sekitar 10,3% menjadi 69,7 juta per tanggal 31 Desember 2015 dan meningkat sekitar 22.8% menjadi 85,7 juta per tanggal 31 Desember 2016.
Indosat Ooredoo was able to successfully leverage its capabilities and newly modernized network to deliver exceptional value to achieve record growth, strengthening our market share among the top three cellular operators in Indonesia. We were one of the three largest cellular operators in Indonesia, as measured by the number of cellular subscribers, with 69.7 million subscribers as of December 31, 2015. Our total cellular subscribers increased by approximately by approximately 10.3% to 69.7 million as of December 31, 2015, and by approximately 22.8% to 85.7 million as of December 31, 2016.
Jasa seluler tetap menjadi pendapatan mayoritas di tahun 2016, meliputi 82,6% dari pendapatan total, stabil dibandingkan pencapaian tahun 2015. Faktor-faktor utama adalah kualitas jaringan LTE kami, penawaran produk bernilai tambah dan transparan yang mudah dipahami dan dianggap bernilai tinggi, serta pengalaman pelanggan yang lebih baik.
Cellular services continued to comprise the majority of revenue in 2016, generating 82.6% of total revenue, stable from 2015. The major factors were the quality of our LTE network, great value and transparent product offers that were easy to understand and perceived as high value, and better customer experience overall.
Sekitar 42,8% dari total pendapatan seluler kami pada tahun 2016 berasal dari layanan data, dimana pertumbuhan popularitas dari smartphone, popularitas dari situs jejaring sosial, dan perkembangan konten
Around 42.8% of our total cellular revenues in 2016 were derived from data services, as the growing popularity of smartphones, the popularity of social networking sites and the development of other popular online content,
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
69
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
online populer lainnya, telah berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan kami pada tahun-tahun terakhir. Sebagian besar pelanggan seluler kami per tanggal 31 Desember 2016 sebesar kurang lebih sebesar 98,9% adalah pelanggan prabayar. Kami menawarkan beberapa jasa nilai tambah kepada pelanggan prabayar kami, sehingga telah meningkatkan pendapatan usaha jasa seluler dari pemakaian data, SMS, dan SMS nilai tambah, yang memungkinkan pelanggan untuk mengakses berbagai macam informasi, seperti berita politik, olahraga, dan bisnis. Pendapatan dari jasa nilai tambah (termasuk SMS) masing-masing mewakili 25,4%, 26,6% dan 27,0% dari pendapatan usaha jasa seluler kami untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.
has contributed to the growth of our data revenues in recent years. A substantial proportion of our cellular subscribers, approximately 98.9% as of December 31, 2016, are prepaid subscribers. We offer a variety of value-added services to our prepaid subscribers, which have increased cellular services operating revenues from Data usage, voice and value-added SMS, which allows subscribers to access a variety of information, such as politics, sports and business news. Revenues from valueadded services (including SMS) represented 25.4%, 26.6% and 27.0% of our cellular services operating revenues for the years ended December 31, 2016, 2015 and 2014, respectively.
Pada tahun 2016, kami mencatat pendapatan usaha dari jasa seluler sebesar Rp24.095,3 miliar, meningkat sebesar 10% dari Rp21.895,7 miliar pada tahun 2015. Peningkatan tersebut terutama disebabkan peningkatan pendapatan usaha dari pemakaian data, sms, layanan suara, dan jasa nilai tambah, yang sebagian diimbangi dengan penurunan pada pendapatan interkoneksi. Pendapatan usaha dari jasa seluler mewakili 82,6% dari total pendapatan usaha kami pada tahun 2015, yang memiliki persentase yang lebih tinggi daripada persentase pada tahun 2015.
Consequently, in 2016, we recorded cellular services operating revenues of Rp24,095.3 billion, an increase of 10% from Rp21,895.7 billion in 2015. The increase was primarily a result of an increase in operating revenues from data usage, Voice and VAS, which was partially offset by decrease in SMS and interconnection revenue. Operating revenues from cellular services represented 82.6% of our total operating revenues for 2016, which is higher than the percentage for 2015.
Tabel berikut ini memperlihatkan komponen-komponen pendapatan usaha Perusahaan dari jasa seluler untuk periode yang disebutkan:
The following table sets forth the components of our cellular services operating revenues for the periods indicated:
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember (dalam miliar rupiah, dalam juta US$, kecuali persentase)
Telepon
Rp 7,680.9
2015 % 31.9
Rp 7,604.0
2014 % 34.7
For the years ended December 31
Rp
%
(Rp in billions, US$ in millions, except percentage)
7,282.1
37.4
Voice
Data
10,312.9
42.8
7,031.1
32.1
4,481.4
23.0
Data
SMS
4,968.0
20.6
4,985.6
22.8
4,530.4
23.3
SMS
Jasa sambungan interkoneksi
1,711.8
7.1
1,925.3
8.8
2,213.0
11.4
Interconnection services
Jasa nilai tambah
1,157.8
4.8
826.8
3.8
720.9
3.7
Value added services
776.2
3.2
701.7
3.2
667.2
3.4
Tower leasing
(3,237.9)
(13.4)
(1,774.1)
(8.1)
(818.8)
(4.2)
725.6
3.0
595.3
2.7
404.3
2.0
24,095.3
100
21,895.7
100
19,480.5
100.0
Sewa menara Diskon dan program loyalitas pelanggan Lain-lain Total pendapatan seluler
70
2016
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Discount and customer loyalty program Others Total cellular revenues
04
Tinjauan Operasional Operational Review
Produk & Jasa
Products & Services
Kami menyediakan rangkaian komprehensif produkproduk layanan data dan suara mobile berkualitas tinggi, termasuk layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband) pada GSM 900, DCS 1800, jasa seluler 3G dan 4G-LTE. Merek ritel seluler kami yang utama adalah IM3 Ooredoo, yang terdiri dari versi pascabayar dan prabayar, dirancang untuk memberi kebebasan kepada pelanggan dalam menggunakan internet melalui jaringan 4G tercepat yang kami miliki. Versi prabayar IM3 Ooredoo memiliki paket “all-in one” terbaik dengan keuntungan kuota internet yang besar dan fitur StreamOn untuk streaming musik dan film tanpa kuota, sedangkan versi pascabayar memiliki paket yang lebih baik dan memadai untuk para anggota keluarga.
We offer a comprehensive range of high quality products in mobile voice and data services, including wireless broadband services on the GSM 900, DCS 1800, 3G and 4G-LTE cellular service. Our main cellular retail brand is IM3 Ooredoo, which comes in postpaid and prepaid versions designed to liberate subscribers to use the internet through our fastest 4G network. The IM3 Ooredoo prepaid version has the best “all-in one” package with benefit of big internet quota and StreamOn features for streaming music and movies without quotas, while the postpaid version has better and affordable packages for family members.
Pada akhir tahun 2016, pelanggan seluler IM3 Ooredoo menikmati pengalaman keunggulan data di 112 kota besar dengan layanan 4G-LTE super cepat, yang menawarkan kecepatan mengunduh hingga 185 Mbps dan kecepatan mengunggah hingga 41 Mbps. Para pelanggan juga menikmati akses untuk streaming konten video dan musik, jasa e-money dan e-payment, serta jasa mobile lainnya seperti Dompetku dan Pay-Up. Dua jasa mobile yang disebut terakhir itu akan dipaparkan lebih lanjut di bagian Digital dalam laporan ini, tersedia pada perangkat basic, feature, dan smart, memberikan jasa keuangan berbiaya rendah kepada pelanggan sebagai alternatif layanan perbankan tradisional.
As of the end of 2016, IM3 Ooredoo cellular subscribers enjoyed a superior data experience in 112 main cities with superfast 4G-LTE services, offering download speed of up to 185 Mbps and upload speed of up to 41 Mbps. Subscribers also enjoy access to streaming video and music content, e-money and e-payment services, and other mobile services such as Dompetku and Pay-Up. These latter two, which are further detailed in the Digital section of this report, are available on smart, feature and basic handsets, giving customers a valuable low-cost financial alternative to traditional banking services.
Pendapatan layanan seluler tumbuh Cellular services revenue growth
10.0%
Layanan 4G-LTE super cepat, dengan kecepatan mengunduh hingga 185 Mbps dan kecepatan mengunggah hingga 41 Mbps Superfast 4G-LTE service with download speed of up to 185 Mbps and upload speed of up to 41 Mbps
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
71
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
72
Posisi Komersial, Kampanye & Distribusi
Commercial Positioning, Campaigns & Distribution
Setelah rebranding kami di akhir tahun 2015, pada tahun 2016 kami berhasil memperkokoh dan meluaskan persepsi pasar Indosat Ooredoo sebagai merek baru dan inovator digital, memberikan penawaran hemat yang berbeda, sederhana, dan transparan dengan penekanan pada data. Gagasan keseluruhannya adalah memberikan keleluasaan bagi pelanggan untuk menggunakan produk dan jasa digital tanpa kebingungan atau kesulitan, melalui pengalaman pelanggan yang sederhana dan unggul.
Following our rebranding at the end of 2015, in 2016 we successfully strengthened and expanded market perception of Indosat Ooredoo a fresh brand and digital innovator, by delivering distinctive, simplified and transparent great value-for-money offerings with an emphasis on data. The overall idea was to liberate customers to use digital products and services without confusion or difficulty, through simplified and superior customer experience.
Memanfaatkan kualitas jaringan yang telah ditingkatkan dan kecepatan 4G, kampanye IM3 Ooredoo dan 4Gplus menciptakan visibilitas dan pengenalan yang kuat, yang mendorong pada preferensi terhadap merek. Di Jawa, kami melaksanakan kampanye Freedom Combo, sedangkan di luar Jawa kami menggunakan kampanye Rp1 untuk mendorong adopsi produk kami. Kedua kampanye tersebut sangat berhasil, berkat tingkat inovasi, kesederhanaan, dan transparansinya; serta didukung penawaran konten yang kaya seperti streaming video iFlix dan musik Spotify.
Leveraging improved network quality and fast 4G speed, our IM3 Ooredoo and 4Gplus campaigns created strong visibility and recognition driving brand preference. On Java, we executed the Freedom Combo campaign, while off Java we used the Rp1 campaign to push adoption of our products, both with significant success thanks to their innovative, simple and transparent rates, supplemented by content rich offerings such as iFlix video and Spotify music streaming.
Pelaksanaan di lapangan berjalan baik, dengan mayoritas penjualan terus berdatangan dari saluran pemasaran tidak langsung. Saluran kami mencakup gerai reguler tradisional, saluran modern yang terdiri dari gerai ritel modern seperti Indomaret, Alfamart, Carrefour, dan lainnya; gerai Jaringan Ritel Gadget seperti Okeshop, Globalteleshop, Erafone, dan lainnya; POS perbankan di ATM–ATM, serta walk–in center terpadu untuk penjualan dan layanan pelanggan yang dinamai Toko Indosat Ooredoo.
Execution on the ground was good both above and below the line, with the majority of sales continuing to come from indirect marketing channels. Our channels include traditional regular outlets, modern channels consisting of modern retail outlets such as Indomaret, Alfamart, Carrefour and so on; Gadget Retail Chain outlets such as Okeshop, Globalteleshop, Erafone and more; banking POS at ATMs; and integrated sales and customer walk-in centers called Indosat Ooredoo Stores.
Kami mempertahankan jaringan distribusi tradisional kami, memperbaiki skema insentif untuk menarik 25.000 peserta gerai mobile dalam kampanye kami, seraya mendorong penjualan langsung melalui Toko Indosat Ooredoo milik kami sendiri, yang dikelola bermitra dengan peritel Erajaya. Di Jawa, upaya difokuskan pada pemanfaatan lebih besar terhadap saluran pemasaran digital berbiaya rendah; sedangkan di luar Jawa dilakukan kampanye langsung yang efektif biaya ke para pelanggan untuk mendorong adopsi. Paket gabungan inovatif untuk smartphone dilaksanakan bersama perangkat mobile Erajaya untuk mendukung penetrasi pasar lebih lanjut.
We maintained our traditional distribution network, refining our incentive scheme to attract 25,000 mobile outlets participants in our campaigns, while pushing direct sales through our self-owned Indosat Ooredoo Stores including stores operated in partnership with retailer Erajaya. On Java, efforts focused on greater utilization of low cost digital marketing channels, while off-Java, grass-roots campaigns directly to subscribers drove adoption in a highly cost-effective manner. Innovative bundling of smartphone packages together with Erajaya’s mobile devices further supported penetration in the market.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
04
Tinjauan Operasional Operational Review
Pengalaman Terbaik untuk Pelanggan
Best Customer Experience
Pengalaman terbaik untuk pelanggan menjadi prinsip utama yang memacu kegiatan kami, mulai dari peningkatan kualitas jaringan hingga penawaran produk dan layanan purna jual. Modernisasi jaringan kami ditujukan pada peningkatan kualitas di tahun 2016, memberikan ketersediaan dan kecepatan LTE yang prima. Sedangkan produk inovatif kami telah mengubah peta kompetisi dan dengan cepat diadopsi para pelanggan.
Best customer experience is the central principle driving our activities, from network quality improvements to product offerings and after-sales service. Our modernized network delivered on quality improvement in 2016, delivering excellent LTE speed and availability, while our innovative product offerings transformed the competition landscape and were quickly adopted by customers.
Kami menganggap penting untuk memberikan pengalaman konten yang kaya dalam penawaran kami, antara lain pelanggan dapat menikmati streaming Spotify dan iFlix tanpa mempengaruhi kuota data mereka, sebuah inisiatif untuk meningkatkan relevansi dan keterlibatan kami untuk adopsi dan tingkat retensi pelanggan yang lebih tinggi, serta untuk nilai tinggi jangka panjang.
We made it a point to deliver enriched content experience within our offerings. Among others, subscribers enjoyed Spotify and iFlix streaming without affecting their data quotas, an initiative to increase our relevancy and engagement for higher adoption and retention levels and for high lifetime value.
Kontak pelanggan juga diubah dengan aplikasi mobile mandiri yang lebih mudah digunakan, memungkinkan pelanggan dengan mudah memeriksa dan mengubah kuota, mengatur, dan informasi lain terkait jasa pelanggan Indosat Ooredoo, tanpa perlu datang ke gerai penjualan. Layanan yang cepat dan pribadi seperti itu semakin penting dalam mempertahankan pelanggan.
Customer touchpoints were also revamped with a more user-friendly self care mobile app, enabling customers to easily check and change their quotas, settings and other information related to their Indosat Ooredoo subscriber service without needing to go to a sales outlet. Such fast, personalized service is increasingly important in retaining customers.
Sebagai hasil dari upaya-upaya tersebut pengalaman pelanggan berhasil dipertahankan, seperti tampak dalam skor kepuasan yang tinggi pada tahun ini. Pertumbuhan pangsa pasar dan pertumbuhan share data menjadi yang tertinggi di industri, dan kami mencapai Net Promoter Score (NPS) yang tertinggi untuk produk baru, terutama di luar Jawa. Hal ini menunjukkan posisi kami sebagai ‘Pembebas’ telah diterima.
Users’ experience maintained as a result of such efforts, as reflected in high satisfaction scores during the year. Market share growth and data share growth was the highest in the industry, and we achieved the highest ever Net Promoter Score (NPS) for new products, especially off Java, showing that our positioning as a ‘Liberator’ has been accepted.
Monetisasi dan Segmentasi Pelanggan
Monetization and Customer Segmentation
Mengingat kejenuhan pasar dan hasil data yang terjadi, di mana saat ini terendah di dunia; maka untuk mendorong pertumbuhan kami harus menarik pelanggan baru, melakukan penjualan silang kepada pelanggan yang ada, atau menciptakan produk dan jasa baru.
Given effective market saturation and data yields which are currently the lowest in the world, in order to drive growth we must either attract new customers, cross-sell to existing customers, or create new products and services.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
73
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
74
Untuk melakukan hal tersebut, segmentasi pelanggan merupakan kunci, agar terjadi kesesuaian yang optimal antara penawaran dengan pertumbuhan nilai di setiap segmen.
In doing so, customer segmentation is key, in order to optimally match offerings and grow value in each segment.
Pada tahun 2016, didukung oleh peningkatan kemampuan analitis, kami berfokus pada identifikasi dan pemahaman perilaku segmen pelanggan yang berbeda, serta kebutuhan dan preferensi digital mereka. Produk seperti mobile money revelan di seluruh dunia, berpotensi menghasilkan nilai tambah bagi setiap pelanggan, sedangkan produk-produk lain mungkin tidak relevan bagi semua pelanggan.
In 2016, supported by upgraded analytics capabilities, we therefore focused on identifying and understanding the behavior of different customer segments, as well as their digital needs and preferences. Products such as mobile money are universally relevant, with the potential to generate additional value from each subscriber, while other products may not be relevant to all.
Kami juga berusaha mengidentifikasi dan mempertahankan pelanggan yang sangat berharga dengan memberikan mereka perlakuan khusus seperti bonus dan sebagainya, untuk mengurangi gejolak dan mendorong monetisasi.
We also sought to identify and retain high value customers by giving them special treatment, such as bonuses and so forth, to reduce churn and drive monetization.
Pertumbuhan Pasar Enterprise
Enterprise Market Growth
Segmen perusahaan merupakan area yang juga menjadi fokus utama sepanjang tahun ini, menghasilkan pertumbuhan sebesar 10,0% di tahun 2016, meningkat dari 7,6% pada tahun 2015. Menurut penilaian kami, Indosat Ooredoo diposisikan secara optimal sebagai mitra teknologi bagi perusahaan, memberikan jasa komprehensif TI dan telekomunikasi, guna meningkatkan produktivitas perusahaan di era cloud. Memanfaatkan kekuatan kami dalam usaha pelanggan dan aliansi strategis dengan IBM sebagai mitra kami untuk masuk ke pasar solusi perusahaan, kami berusaha menjadi mitra digital pilihan korporasi di Indonesia.
The enterprise segment was an area of strong focus during the year, generating 10.0% growth in 2016, up from 7.6% in 2015. In our judgement, Indosat Ooredoo is optimally positioned to act as a technology partner for businesses, delivering comprehensive IT and telco services to increase their productivity into the cloud era. Leveraging our strengths in the customer business as well as a strategic alliance with IBM as our go-tomarket partner for enterprise solutions, we aim to be the preferred digital partner for corporates in Indonesia.
Keunggulan kami antara lain, melalui Indosat Ooredoo dan anak perusahaan, kami mampu menyediakan berbagai solusi terpadu dan handal, mulai dari jasa komunikasi basic hingga platform solusi digital. Kami memiliki kemampuan dan kapasitas untuk membantu perusahaan, dan menjadi mitra pemerintah dalam melakukan transformasi ke digital secara efektif.
Among our advantages, through Indosat Ooredoo and our subsidiaries, we are able to deliver a full range of integrated, reliable solutions ranging from basic communication services to digital solutions platform. We have the ability and the capability to help corporates, as well as government partners, effectively make the transformation to digital.
Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap sektor perusahaan, kami membangun sistem distribusi digital yang dinamai MOBO (Mobile Outlet), antara lain platform IOT yang aman untuk Bisnis Indosat, solusi IOT Cloud Full Stack, dan aplikasi smart city. Persiapan sedang dilakukan untuk penerapan gateway API pada tahun 2017.
As part of our commitment to the enterprise sector, we have established a digital distribution system called MOBO (Mobile Outlet), a secure IoT platform for Indosat Business, IOT Cloud Full Stack solutions, and smart city applications among others, and preparations are being made to implement an API gateway in 2017.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
04
Pendapatan dari layanan MIDI MIDI Revenue
Rp
4.1
triliun trillion
Multimedia Interaktif, Data dan Internet (MIDI) Multimedia Interactive, Data and Internet (MIDI)
Pertumbuhan bisnis layanan TI yang cepat ikut mendorong pertumbuhan pendapat MIDI sehingga memberikan hasil yang positif. Our fast-growing IT service business helped drive revenue growth in MIDI for positive results.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
75
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
Kami menawarkan layanan MIDI (Multimedia Interaktif, Data, dan Internet) terpadu secara langsung, maupun melalui anak perusahaan Lintasarta dan IM2. Layanan MIDI Indosat Ooredoo terdiri dari layanan Internet dan komunikasi data termasuk International and Domestic Leased Circuits kecepatan tinggi dari titik–ke–titik dan Domestic Leased Circuits dengan kapasitas pita lebar dan pita sempit (broadband dan narrowband), IPVPN (Internet Protocol-Virtual Private Network), serta layanan berbasis MPLS. Kami juga menawarkan layanan berbasis satelit seperti sewa transponder, layanan VSAT, layanan TI (Teknologi Informasi) seperti Disaster Recovery Center (Pusat Pengendalian Bencana), Layanan Pusat Data, dan yang terbaru, Indosat Ooredoo Cloud dengan infrastructure–as–a–service.
We offer integrated MIDI (Multimedia Interactive, Data, & Internet) services directly as well as through subsidiaries Lintasarta and IM2. Our MIDI services consist of Internet services and data communication services including high-speed point-to-point International and Domestic Leased Circuits with broadband and narrowband capacity, IPVPN (Internet Protocol-Virtual Private Network), and MPLS-based services. We also provide satellite-based services such as transponder leasing, VSAT services, and IT Services such as Disaster Recovery Center and Data Center Services and most recently, Indosat Ooredoo Cloud infrastructure-as-a-service.
Pendapatan dari layanan MIDI meningkat 10,0% dari Rp3.753,5 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp4.130,5 miliar pada tahun 2016.
Operating revenues from MIDI services increased by 10.0% from Rp3,753.5 billion in 2015 to Rp4,130.5 billion in 2016.
2016 MIDI
Rp miliar
2015 %
Rp billion
Konektivitas Tetap
%
Rp billion
Rp miliar
%
MIDI
Rp billion
2,663.5
64.5
2,788.9
74.3
2,492.6
71.0
Fixed Connectivity
Jasa TI dan Pembayaran Elektronis
891.4
21.6
596.0
15.9
599.9
17.1
IT Services and Electronic Payment
Fixed Internet
575.6
13.9
368.6
9.8
416.0
11.9
Fixed Internet
4,130.5
100.0
3,753.5
100.0
3,508.5
100.0
Jumlah
76
Rp miliar
2014
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Total
Tinjauan Operasional Operational Review
04
Pada tahun 2016, pendapatan operasional layanan MIDI meningkat, terutama disebabkan peningkatan kapasitas layanan Internet serta layanan Teknologi Informasi (TI). Layanan TI untuk korporat membukukan pertumbuhan solid, terutama segmen layanan TI untuk korporat besar yang mencatat pertumbuhan dua digit sepanjang tahun pada saat kami berfokus untuk memposisikan diri sebagai mitra terpercaya bagi bisnis lokal, sejalan dengan proyeksi kami bahwa layanan TI berpotensi menjadi penggerak pertumbuhan B2B ke depan.
In 2016, MIDI services operating revenues increased, primarily due to increased capacity of Internet services and IT Services. IT services for enterprise booked solid growth, in particular the large enterprise IT segment, which recorded double digit revenue growth during the year as we focused on positioning ourselves as partners to local businesses, in line with our projection of IT services as a future major driver of B2B growth.
Anak perusahaan kami Lintasarta telah sukses beralih menjadi penyelenggara layanan TI, sehingga memberikan kontribusi positif terhadap kinerja. Lintasarta berfokus kepada layanan Internet Tetap (Fixed Internet), Konektivitas dan TI, dimana fungsi non-inti TI Indosat Ooredoo telah dialihkan ke Lintasarta pada tahun 2016. Di sisi Wholesale (grosir), pendapatan terdampak oleh pengikisan harga yang sangat signifikan disebabkan persaingan pasar sangat ketat dan migrasi dari clear channels ke layanan IP.
Our subsidiary Lintasarta, which has successfully become an IT service provider, also contributed positively to results. Lintasarta focuses on delivering Fixed Internet, Connectivity and IT services, with non-core Indosat Ooredoo IT services being outsourced to Lintasarta as of 2016. On the Wholesale side, revenues were negatively impacted by very significant price erosion due to extremely tight market competition and migration from clear channels to IP services.
Layanan Konektivitas dan Internet berbasis MPLS ikut memberikan kontribusi pendapatan. Pada Konektivitas, IP modern VPN Link (Layer-3 VPN) dan Ethernet Link (Layer-2 VPN) mendominasi penggunaan bandwidth, sementara pada layanan Internet terjadi peningkatan dalam penggunaan kapasitas yang berasal dari IP Transit internasional (INP) dan IP Transit domestik (INIX) dari para pelanggan grosiran yang dipicu oleh peningkatan penetrasi Internet di Indonesia.
Growth was further contributed by MPLS-based services in Connectivity and Internet. In Connectivity, modern IP VPN Link (Layer-3 VPN) and Ethernet Link (Layer-2 VPN) dominated bandwidth usage, whereas in Internet, the increase in capacity usage came from International IP Transit (INP) and Domestic IP Transit (INIX) from wholesale customers triggered by rising Internet penetration in Indonesia.
Strategi Pertumbuhan dan Pemasaran
Growth Strategy and Marketing
Layanan MIDI, termasuk permintaan untuk layanan data dan jaringan lainnya seperti layanan berbasis Internet, terutama diarahkan kepada pelanggan korporasi dan pelanggan grosir (wholesale), suatu pasar yang kami lihat memiliki potensi pertumbuhan yang baik, termasuk segmen pasar UKM yang tengah berkembang pesat. Dengan demikian, MIDI telah menjadi bagian yang semakin penting dari portofolio kami, dan kami berharap kontribusinya meningkat seiring pertumbuhan kami khususnya di pasar korporasi. Selain itu, layanan tertentu seperti Internet juga dipasarkan ke para pelanggan ritel dan pelanggan grosiran.
MIDI services, including demand for data and other network services including Internet-based services, are primarily geared to enterprise and wholesale customers, a market which we have also identified as having good growth potential, including the fast-growing market SME market segment. As such, MIDI has become an increasingly important part of our portfolio, and we anticipate its contributions to increase as we continue to grow the enterprise market in particular. In addition, certain services such as Internet are also marketed to retail and wholesale customers.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
77
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
78
Pada tahun 2016, dihadapkan dengan tekanan harga, kami berkonsentrasi pada peningkatan layanan, penjualan produk kepada pelanggan yang sudah ada, dan penawaran produk dan jasa dengan nilai tambah yang menekankan data. Terutama kami tetap berfokus pada segmen bisnis, dimana kami melihat potensi untuk pertumbuhan di segmen korporat besar maupun Usaha Kecil Menengah (UKM). Kami dapat memberikan jasa layanan korporasi, teknologi informasi (TI) serta mobilitas yang sesuai secara langsung maupun tidak langsung melalui anak perusahaan kami Lintasarta, didukung oleh kemitraan strategis bersama IBM.
In 2016, facing pricing pressure, we concentrated on improving service, upselling to existing customers, and delivering higher value products and services with an emphasis on data. We especially focused on the enterprise sector, where we see significant potential for growth in both large enterprise segment and Small and Medium Enterprise (SME). We are able to provide them with suitable corporate, information technology (IT) and mobility services both directly and through our subsidiary Lintasarta, supported by a strategic partnership with IBM.
Lintasarta mencatat pertumbuhan solid dalam peran barunya sebagai penyelenggara layanan (service provider), dengan jangkauan geografis produk dan layanan yang terus berkembang dalam rangka melayani kebutuhan infrastruktur telekomunikasi di daerah-daerah terpencil yang semakin besar, termasuk mengembangkan layanan Fiber-to-the-Premises (FTTP) untuk mengantarkan broadband yang lebih cepat kepada bisnis yang membutuhkan kinerja serta ketersediaan layanan terus menerus, juga mendukung layanan broadband premium terkonsolidasi seperti Lintasarta Mobility Access, Data Center, Cloud Services, atau Video Conferencing. FTTP akan memungkinkan Lintasarta menyediakan jaringan fiber generasi mendatang yang terukur (scalable) dan bisa diperluas (extensible) yang dapat mendukung penawaran layanan suara, data dan video yang menarik dengan harga terjangkau, sedangkan kemitraan yang terjalin dengan IBM akan mendukung Lintasarta dalam menghadirkan solusi produktivitas berbasis cloud untuk meningkatkan daya saing pelanggan bisnis di Indonesia.
Lintasarta, in its new role as a service provider, recorded solid growth in 2016 as it expanded geographic coverage of its products and services to address the increasing demand for telecommunications infrastructure in outlying regions, including growing its Fiber-To-The-Premises (FTTP) service to deliver faster broadband speeds for business services that demand continuous service performance and availability, and supporting premium, consolidated broadband services such as Lintasarta Mobility Access, Data Center, Cloud Services or Video Conferencing. The FTTP will enable Lintasarta to deliver a scalable and extensible nextgeneration fiber network that can support compelling voice, data and video service offerings, at affordable prices, while the partnership with IBM will support Lintasarta in delivering streamlined cloud-based productivity solutions to business customers in Indonesia for increased competitiveness.
Jaringan Fiber-To-The-Home (FTTH) ke kota-kota menengah dan kawasan industri juga mengalami expansi untuk mendukung pengiriman data tetap (fixed data) ke depan juga disambut baik. Walaupun persaingan bisnis serat optik tetap intens, kami memiliki keunggulan dari segi besarnya jaringan dan sumber daya operasional. FTTH merupakan titik masuk langsung ke rumah tangga, mendukung perkembangan smart home dan inovasi digital rumah lainnya di masa depan.
Expansion also took place in our Fiber-To-The-Home (FTTH) in secondary cities and industrial estates to support future delivery of fixed data, with good response. Although competition in fiber optic continues to be intense, we have the advantage of a large existing network and operational resources. FTTH comprises a direct entry point into households, supporting future smart homes and other home-related digital innovations.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
04
Tinjauan Operasional Operational Review
Konektivitas Data
Data Connectivity
Solusi konektivitas data kami, yang ditujukan kepada dan dikemas sesuai kebutuhan pelanggan korporasi masing-masing, mencakup Indosat Ooredoo World Link, jasa penyewaan sambungan privat antar lokasi internasional melalui kabel darat dan bawah laut; Indosat Ooredoo National Link, jasa penyewaan sambungan privat antar lokasi domestik; dan Direct Link, jasa penyewaan sambungan melalui koneksi satelit/ VSAT yang melayani komunikasi data multi lokasi. Kami juga menyediakan layanan komunikasi data antar lokasi domestik dan internasional melalui jaringan cloud Internet Protocol (IP) yang kokoh, yang mendukung pertumbuhan bisnis pelanggan melalui layanan IP– VPN Link (Layer-3VPN) dan Ethernet Link (Layer-2 VPN) yang fleksibel dan terukur (scalable),dan juga layanan aplikasi suara, data, video dan Internet berbasis MPLS dengan cakupan hingga sampai Asia Utara, Jepang, Eropa dan Amerika Serikat melalui kerja sama dengan penyedia jasa global.
Our data connectivity solutions, which are targeted and tailored to the individual needs of corporate customers, include Indosat Ooredoo World Link, a point-to-point international leased line via submarine and terrestrial cables; Indosat Ooredoo National Link, a point-to-point domestic private leased line service; and Direct Link, a leased line service through satellite/ VSAT connections providing point-to-multipoint data communications. We also provide international and domestic multipoint data communications services through our robust Internet Protocol (IP) network cloud, offering flexibility and scalability through IP VPN Link (Layer-3 VPN) and Ethernet Link (Layer-2 VPN) capability to support customer business growth and MPLS-based services for voice, data, video and Internet applications with coverage extensions to North Asia, Japan, Europe and the United States in cooperation with global service providers.
Kami mengoperasikan satelit Palapa–D, yang diluncurkan bulan Agustus 2009 untuk menggantikan satelit Palapa–C2 yang diluncurkan tahun 1996. Sejak tahun 2011 satelit Palapa-D telah beroperasi penuh dibekali 11 transponder Extended C–Band, 24 transponder Standard C–Band dan lima transponder KuBand, semua milik kami.
We currently operate the Palapa-D satellite, which was launched in August 2009 to replace the Palapa-C2 satellite that was launched in 1996. The Palapa-D satellite has been fully operational since 201 with 11 Extended C-Band transponders, 24 Standard C-Band transponders and 5 Ku-Band transponders, all owned by us.
Kapasitas transponder dalam Palapa–D disewakan kepada operator penyiaran dan telekomunikasi. Layanan satelit penunjang lain termasuk pemakaian untuk layanan TV, link Indosat Ooredoo TV, layanan jaringan privat, akses Internet, dan multimedia serta konferensi video.
Transponder capacity in the Palapa-D is leased to broadcasters and telecommunications operators. Other supplementary satellite services include occasional use for TV services, Indosat Ooredoo TV link, private network services, Internet access and multimedia and video conferencing.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
79
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
80
Jasa TI dan Pembayaran Elektronis
IT Services and Electronic Payment
Jasa TI, mencakup pusat pemulihan bencana Indosat Ooredoo Disaster Recovery Center (DRC), pusat data Data Center dan Cloud Services, yang berkembang baik dalam MIDI.
IT Services, includes the Indosat Ooredoo Disaster Recovery Center (DRC), Data Centers and Cloud Services, which charted good growth for MIDI.
Dua sentra data (data center) terstandarisasi Tier 3 telah selesai dibangun pada tahun 2016 dalam rangka persiapan memasuki cloud era. Sentra data tersebut ditempatkan di lokasi yang berbeda untuk memitigasi risiko geografis. Masing-masing sentra data memiliki persediaan tenaga cadangan/pendukung dan setiap rak dipasok oleh beberapa koneksi listrik independen untuk memastikan agar kelangsungan kegiatan usaha pelanggan tidak terganggu. Kami juga melayani penyediaan jasa backbone atau leased line domestik dari lokasi DRC dan Data Center kami ke kantor pusat pelanggan, sebagai bagian solusi total telekomunikasi kami. DRC dan Data Center sudah meraih sertifikasi ISO27001 untuk Sistem Manajemen Keamanan Informasi.
Two new Tier 3 data centers were completed in 2016, as preparation for the cloud era. The data centers were located in different locations to mitigate geographical risk. Each data center has back-up power supplies and each rack is fed by multi independent power connections, to ensure that customer business activities can continue interrupted. We also provide backbone or domestic leased line services from our DRC and data center locations to customers’ headquarters, as part of our total telecommunications solutions. The DRC and data center are ISO 27001 certified for Information Security Management.
Melalui Indosat Ooredoo Cloud, kami juga menyediakan jasa infrastruktur sebagai layanan (IaaS) untuk melayani permintaan perusahaan yang menghendaki penyediaan dan pengelolaan komputasi, penyimpanan dan jaringan yang ditargetkan terutama bagi pelanggan korporasi. Indosat Ooredoo bermitra dengan Dimension Data dalam menawarkan layanan cloud tersebut kepada korporasi, dengan menggabungkan infrastruktur backbone konektivitas nasional Indosat Ooredoo dengan 10 fasilitas pusat datanya di Indonesia didukung layanan konsultasi cloud dari Dimension Data untuk menghadirkan solusi yang semakin menarik bagi pelanggan.
Under Indosat Ooredoo Cloud, we also provide Infrastructure-as-a-Service (IaaS) in order to meet enterprise market demand for on-demand provisioning and management of computing, storage and networking. These enterprise cloud services, which are primarily targeted at enterprise customers, are offered in partnership with Dimension Data, combining our nationwide connectivity backbone infrastructure and data center facilities in Indonesia with Dimension Data’s cloud consultancy services for increased customer appeal.
Layanan VSAT Net/IP dan VSAT Link adalah sistem jaringan data berbasis satelit yang dihadirkan melalui anak perusahaan kami, Lintasarta. VSAT Net/ IP menghubungkan dan mengendalikan lalu lintas data antar tempat-tempat jauh, yang memungkinkan perkembangan data secara cepat bagi pelanggan jaringan dengan lalu lintas data rendah sampai menengah dalam bidang jasa keuangan, transportasi, perdagangan dan distribusi.
Provided through our subsidiary Lintasarta, VSAT Net/ IP and VSAT Link services are satellite-based data networking systems. VSAT Net/IP connects and controls data traffic among remote locations, allowing for quick development of data for network customers with lowto-medium traffic in sectors such as financial services, transportation, trading and distribution.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
04
Tinjauan Operasional Operational Review
Sedangkan VSAT Link menyediakan transmisi digital antar lokasi untuk tempat-tempat jauh yang memiliki bisnis dengan lalu lintas menengah sampai padat seperti industri manufaktur, pertambangan dan jasa keuangan.
VSAT Link provides point-to-point digital transmission for remote locations by businesses with medium-to-heavy traffic such as those in the manufacturing, mining and financial services industries.
Solusi Konvergensi Indosat Ooredoo secara kreatif menggabungkan MIDI dengan layanan seluler termasuk wireless broadband untuk menghasilkan produk komunikasi baru yang fleksibel dan dapat diaktifkan dalam mode mobile sesuai kebutuhan. Solusi Konvergensi kami menggunakan GPRS/GSM dan HSDPA, dan karena itu dapat diimplementasikan di mana saja di Indonesia dalam jaringan seluler Indosat, sehingga pemakai dapat menghemat biaya operasional. Layanan ini juga dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Indosat Ooredoo’s Convergence Solutions creatively combine MIDI and cellular services including wireless broadband to produce flexible new communications products that can be activated on a mobile basis as needed. Our Convergence Solutions use GPRS/ GSM and HSDPA, and can therefore be implemented anywhere in Indonesia within the Indosat cellular network, generating operational cost savings for users. These services can also be tailored to the needs of our customers.
Indosat Ooredoo UC dapat memberikan layanan Cloud PABX, Instant Call Center dan Cloud Collaboration untuk pelanggan korporasi dengan mekanisme sewa bulanan tanpa investasi yang besar. Dengan menggunakan layanan UC, pelanggan dapat menikmati fitur baru yang menggunakan base mobile services dengan memanfaatkan jaringan data IP sehingga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan mobile maupun fixed secara terintegrasi dengan biaya yang relatif terjangkau, bebas dari operational & maintenance dan kecepatan dalam implementasi.
Indosat Ooredoo UC can provide PABX Cloud, Instant Call Center and Cloud Collaboration services for corporate customers on a monthly rental basis with minimal investment. With UC services, customers can enjoy new features using base mobile services that utilize the IP network data so that they can be used for both mobile and fixed communications at relatively affordable prices free of operational and maintenance costs, with speedy implementation.
Kami membangun dua pusat data Tier 3 DRC dan Data Center sudah meraih sertifikasi ISO27001
We built two Tier 3 data centers
Our DRC and Data Center are ISO27001 certified
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
81
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
82
Fixed Internet
Fixed Internet
Pendapatan usaha dari layanan MIDI kami terutama berasal dari pendapatan layanan Internet yang diselenggarakan oleh kami dan anak perusahaan kami, PT Indosat Mega Media (“IM2”) serta PT Aplikanusa Lintasarta (“Lintasarta”). Kami juga bertindak sebagai penyelenggara akses jaringan (Network Access Provider) dan penyelenggara jasa Internet (Internet Service Provider) untuk wholesale dengan menyediakan IP transit maupun menawarkan akses Internet berdedikasi (dedicated Internet). Saat ini kami mengoperasikan tiga penyelenggara jasa Internet (ISP). Melalui anak perusahaan kami, IM2 dan Lintasarta, kami juga menawarkan layanan koneksi Internet berdedikasi dan koneksi Internet broadband kepada pelanggan korporasi dan UKM komersial maupun pelanggan ritel. Pada tahun 2016, pendapatan dari layanan Internet menyumbangkan 14% dari pendapatan usaha konsolidasi MIDI dibandingkan 9,8% pada tahun 2015.
Our MIDI services operating revenues consist primarily of revenues from Internet services provided by us and our subsidiaries, PT Indosat Mega Media (“IM2”) and PT Aplikanusa Lintasarta (“Lintasarta”). We also act as a Network Access Provider & Internet Service Provider for wholesale customers by providing IP transit as well as offering dedicated Internet access. We currently operate three ISPs. Through our subsidiary, IM2 and Lintasarta, we also offer dedicated and broadband Internet connection services for corporates and commercial SME (Small to Medium Enterprises) customers as well as for retail subscribers. In 2016, revenues from Internet services accounted for 14% of our consolidated MIDI operating revenues compared with 9.8% in 2015.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
04
Pendapatan dari layanan telekomunikasi tetap Revenue from fixed telecommunications
Rp
0.9
triliun trillion
Telekomunikasi Tetap Fixed Telecommunications
Layanan telekomunikasi tetap memberikan kontribusi yang berharga terhadap pengalaman pelanggan kami. Our fixed telecommunications services continue to make a valuable contribution to our customers’ experience.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
83
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
Indosat Ooredoo adalah penyedia jaringan telekomunikasi tetap (fixed) terkemuka di Indonesia, memiliki salah satu jaringan telekomunikasi paling mapan di seluruh nusantara. Kategori ini terdiri dari Sambungan Langsung Internasional (SLI), fixed wireless (FWA), dan layanan fixed line (I-Phone). Walaupun dengan berjalannya waktu layanan telekomunikasi tetap telah menyusut sebagai persentase portofolio Perusahaan, disalip oleh pertumbuhan internet dan layanan seluler, namun layanan ini tetap memberi kontribusi berharga terhadap pengalaman pelanggan.
Indosat Ooredoo is a leading provider of fixed telecommunications networks in Indonesia, with one of the most established fixed telecommunication networks in the country. This category comprises International Direct Dial (IDD), fixed wireless (FWA), and fixed line services (I-Phone). While fixed telecommunications services has shrunk over time as a percentage of the overall portfolio, eclipsed by the growth of internet and cellular services, it continues to make a valuable contribution to customer experience.
Pada tahun 2016, terdapat penurunan dalam pendapatan usaha dari jasa telekomunikasi tetap sebesar Rp160,5 miliar, atau sebesar 14,3%, dari Rp1.119,3 miliar pada tahun 2015 mejadi Rp958,8 miliar pada tahun 2016. Pendapatan usaha dari jasa telepon internasional dan telepon jaringan tetap, masing-masing mencerminkan 86,9% dan 13,1% dari pendapatan usaha jasa telekomunikasi tetap pada tahun 2016.
In 2016, fixed telecommunications services operating revenues decreased by Rp160.5 billion, or 14.3%, from Rp1,119.3 billion in 2015 to Rp958.8 billion in 2016. Operating revenues from international calls and fixed line represented 86.9% and 13.1% of fixed telecommunications services operating revenues in 2016, respectively.
Komposisi Pendapatan Jasa Telekomunikasi Tetap1 Composition of Fixed Performance Revenue1 2016 Rp miliar
2015 %
Rp miliar
Rp billion
2014 %
Rp billion
Rp miliar
%
Rp billion
Telepon internasional
833.2
86.9
975.8
87.2
920.1
83.9
Telepon jaringan tetap
125.6
13.1
130.9
11.7
130.9
11.9
Fixed line
-
-
12.6
1.1
45.1
4.2
Fixed wireless access
958.8
100.0
1,119.3
100.0
1,096.1
100.0
Telepon jaringan tetap nirkabel Jumlah pendapatan Telekomunikasi tetap
84
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
International calls
Total revenue fixed telecommunications
Tinjauan Operasional Operational Review
04
Sambungan Langsung Internasional (SLI)
International Direct Dial (IDD)
Indosat Ooredoo mempromosikan layanan SLI-nya melalui Indosat Ooredoo SLI -001, Indosat Ooredoo SLI-008, layanan jarak jauh Indosat Ooredoo FlatCall 01016, dan SMS Internasional. SLI-001 dipasarkan sebagai layanan premium, sedangkan SLI-008 diposisikan sebagai layanan yang lebih ekonomis dengan tarif yang lebih rendah. FlatCall 01016 ditujukan untuk segmen pasar yang paling peka terhadap harga, menawarkan tarif yang sangat kompetitif untuk negaranegara tujuan populer tertentu, sementara memakai tarif VoIP (Voice over Internet Protocol) reguler untuk negara-negara lain. Selain itu, kami memiliki berbagai kesepakatan dengan rekan atau mitra di luar negeri untuk menyalurkan lalu lintas panggilan internasional melalui Indosat Ooredoo.
Indosat Ooredoo promotes its IDD services under Indosat Ooredoo IDD-001, Indosat Ooredoo IDD-008, the Indosat Flat Call 01016 international long distance services and International SMS. IDD-001 is marketed as a premium service while IDD-008 is positioned as a more economical service offering lower rates. Flat Call 01016 is aimed at the most price sensitive market segments, offering very competitive rates for certain popular destination countries while using regular VoIP (Voice over Internet Protocol) rates for other countries. Furthermore, we have various agreements with overseas counterparts or partners to channel incoming international traffic through Indosat Ooredoo.
Tenaga penjualan khusus dan saluran penjualan pihak ketiga digunakan untuk memasarkan layanan SLI ke para pelanggan kami yang paling besar termasuk hotel, pelanggan perusahaan besar, kantor pemerintah, dan kedutaan besar. Kami juga memiliki tenaga penjualan khusus untuk menargetkan segmen pelanggan yang sensitif harga dan mencari fasilitas sambungan internasional berbudget rendah dengan tujuan berkomunikasi dengan anggota keluarga di luar negeri.
A specialized sales force as well as third-party sales channels are used to market IDD services to our largest customers, which include hotels, large corporate customers, government offices and embassies. We also maintain a dedicated sales force to specifically target price sensitive customer segments who look for low budget international call facilities to communicate with family members overseas.
Guna memperkokoh relasi dengan mitra kami, kami aktif berpartisipasi dalam forum dan acara internasional.
To strengthen our relationships with our partners, we actively participate in international forums and events.
Sepanjang tahun 2016, pendapatan dari telepon internasional menurun dari Rp975,8 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp833,2 miliar pada tahun 2016.
During 2016, revenues from international calls decreased from Rp975.8 billion in 2015 to Rp833.2 billion in 2016.
Layanan Roaming Internasional
International Roaming Services
Dengan tujuan memberikan pelanggan Indosat Ooredoo yang berpergian ke luar negeri tarif roaming yang senantiasa kompetitif, kami terus menjajaki kemitraan dengan para penyedia jasa internasional lain. Pada akhir tahun 2016, telah terjalin kemitraan roaming bersama 425 mobile operator internasional termasuk operator LTE, sehingga pelanggan Indosat Ooredoo yang sedang keluar negeri dapat menikmati tarif roaming yang kompetitif di 200 negara. Sebaliknya, pelanggan mitra roaming kami juga dapat menggunakan jaringan Indosat Ooredoo di Indonesia.
In order to give Indosat Ooredoo subscribers travelling abroad competitive roaming rates, we continuously explored partnerships with with other international providers. As of year-end 2016, we had established roaming partnerships with 425 international mobile operators, including LTE operators, giving Indosat Ooredoo subscribers travelling abroad competitive roaming rates in 200 countries. Conversely, our roaming partners’ subscribers can also log onto Indosat Ooredoo’s network in Indonesia.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
85
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
86
Terkait hal ini, kami telah menegosiasikan komitmen volume dan tarif akuntansi dengan dengan para penyelenggara telekomunikasi asing tersebut, atau telah melaksanakan sistem tarif market termination based, dan kami menerima pembayaran dalam jumlah bersih dari operator-operator tersebut.
Related to these arrangements, we have negotiated volume commitments and accounting rates with foreign telecommunications operators or have implemented a market termination rate-based pricing system, and receive net settlement payments from such carriers.
Layanan Telepon Tetap (Fixed Line)
Fixed Line Services
Indosat Ooredoo menawarkan layanan telepon tetap dengan merek ‘I-Phone.’ Saat ini Indosat Ooredoo menawarkan cakupan fixed line di seluruh Indonesia, dengan cakupan layanan di sebagian besar kota besar di Indonesia.
Indosat Ooredoo offers Fixed Line Communication under the Indosat Phone brand, known as I-Phone. Currently we provide nationwide I-Phone service, with coverage in most major cities in Indonesia.
Pendapatan dari fixed line sedikit menurun sebesar 4,0% dari Rp130,9 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp125,6 miliar pada tahun 2016, memberikan kontribusi sebesar 13,1% terhadap total layanan telekomunikasi tetap dibandingkan 11,7% pada tahun 2015. Secara garis besar, segmen ritel mengalami tren penurunan. Sebaliknya, Indosat Ooredoo memandang segmen bisnis dan institusi sebagai pasar dengan pertumbuhan yang menjanjikan, dan oleh sebab itu telah meningkatkan fokusnya kepada pelanggan bisnis yang mencari layanan lebih bermutu untuk mendukung kegiatan bisnisnya.
Fixed line revenues decreased slightly by 4.0%, from Rp130.9 billion in 2015 to Rp125.6 billion in 2016, contributing 13.1% of total fixed telecommunications service revenue compared with 11.7% in 2015. Overall the retail segment has experienced a trend of decline. Conversely, Indosat Ooredoo continues to view business and institutional as a promising growth market, and has thus increased its focus on business customers seeking better quality of service to support their business activities.
Antara lain, di segmen bisnis, kami telah menjalin hubungan erat dengan berbagai operator Call Center yang mengukuhkan posisi kami di segmen ini. Bisnis Call Center ini tengah mengalami pertumbuhan yang pesat di Indonesia, didorong banyaknya perusahaan yang kini memilih untuk outsourcing kebutuhan Call Center mereka, sehingga kami melihat pentingnya mendukung kebutuhan Fixed Line tersebut sebagai langkah yang strategis.
Among others, in the business segment, we have developed close relationships with many Call Center providers to strengthen our position in this segment. The Call Center business is growing rapidly in Indonesia as many companies outsource their Call Center needs, and we see supporting the Fixed Line needs of this type of business as being a strategically important move.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
04
Pendapatan dari layanan jasa nilai tambah Revenue from VAS services
Rp
1.2
triliun trillion
Layanan Digital Digital Services
Pasar Indonesia untuk layanan seluler merupakan keempat terbesar setelah China, India, dan Amerika Serikat. Kompetisi di antara penyedia layanan seluler di Indonesia didasarkan pada berbagai faktor, antara lain harga, kualitas dan cakupan jaringan, berbagai layanan, fitur yang ditawarkan, serta layanan pelanggan. The Indonesian market for cellular services is the world’s fourth largest, after China, India and the United States. Competition among cellular service providers in Indonesia is based on various factors, including pricing, network quality and coverage, the range of services, features offered and customer service.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
87
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
88
Bisnis Baru & Digital
New Business & Digital
Inisiatif digital dan yang berkaitan dengan bisnis baru berkembang pesat sepanjang tahun 2016, meningkatkan pertumbuhan pendapatan, yang tampak dalam pendapatan seluler. Produk dan layanan digital merupakan pendorong penting bagi data, kosumsi layanan telekomunikasi, dan pengalaman pelanggan secara keseluruhan. Karena itu kami berkonsentrasi pada penyediaan konten yang menarik dan relevan, serta produk dan layanan yang menambah kenyamanan dalam kehidupan orang banyak. Para pelanggan bersemangat dengan inisiatif-inisiatif ini, terutama ketika inisiatif tersebut secara nyata meningkatkan kenyamanan pelanggan, mengurangi biaya, atau meningkatkan pilihan hiburan, contohnya kemampuan menyaksikan siaran TV (streaming).
Digital initiatives and related new businesses were in full swing during 2016, delivering rapid growth in revenue, which we record under cellular revenue. Digital products and services are an important driver of data and therefore telco services consumption, as well as overall customer experience. We have therefore concentrated on delivering engaging and relevant content, as well as products and services that add convenience to peoples’ lives. Customers reacted enthusiastically to these initiatives, especially where they tangibly increased customer convenience, lowered costs, or increased entertainment options, for example being able to stream TV shows.
Inisiatif digital dan bisnis baru kami ditargetkan pada segmen ritel dan perusahaan, dengan penekanan tetap pada layanan keuangan mobile, periklanan mobile, Layanan Bernilai Tambah (VAS), dan konten. Dengan fondasi dasar yang telah ada, pada tahun 2016 kami berfokus pada peningkatan produk digital kami seperti menarik lebih banyak pelanggan video, meningkatkan transaksi keuangan mobile, serta meluaskan jumlah lokasi dan merchant di tempat layanan kami dapat digunakan. Pencapaian ini didukung kesatuan yang erat dengan kekuatan inti telekomunikasi kami seperti distribusi, konektivitas, dan analisis data, yang sangat membantu peningkatan bisnis baru dan digital.
Our digital and new business initiatives targeted both retail and enterprise segments with a continued emphasis on mobile financial services, mobile advertising, Value Added Services (VAS) and content. With the basic foundations already in place, in 2016 we focused on scaling up our digital products such as attracting more video customers, increasing mobile money transactions, and expanding the number of locations and merchants where our services can be used. These achievements were supported by close integration with our core telco strengths such as distribution, connectivity, and data analytics, which greatly helped new and digital business to scale.
Secara khusus di tahun 2016, inisiatif utama digital terdiri dari meningkatkan penawaran keuangan mobile kami Dompetku, platform periklanan digital kami IMX bermitra dengan Smaato, menandai kemitraan global dalam menyediakan konten video dan musik OTT bagi para pelanggan serta, terkait penawaran MIDI, meluaskan serat optik-ke-rumah GiG Home Fiber Internet. Inisiatif ini disatukan dan diintegrasikan dengan produk-produk yang sudah ada, agar secara nyata menambah pengalaman pelanggan dan menggerakkan para pengguna.
Specifically in 2016, the main digital initiatives consisted of advancing our mobile finance offering Dompetku, our digital advertising platform IMX in partnership with Smaato, inking global partnerships to deliver video and music OTT content to customers and, related to MIDI offerings, expanding our GiG Home Fiber Internet fiber-to-the-home. These initiatives were embedded and integrated with existing products in order to tangibly enhance the customer experience, and drive users.
Inisiatif digital lainnya seperti situs e-commerce kami Cipika juga terus ditingkatkan. Di segmen perusahaan, kami menunjukkan kemampuan kami sebagai mitra digital yang tangguh melalui keberhasilan pembuatan aplikasi digital bagi perusahaan-perusahaan terkemuka, termasuk aplikasi mobile myTRIP untuk perusahaan taksi Grup Express. Secara keseluruhan, kami melihat
Other digital initiatives, such as our e-commerce website Cipika, also continued to advance. In the enterprise segment, we demonstrated our abilities as a strong digital partner with the successfully creation of digital applications for leading companies, including the myTRIP mobile application for Express Group taxi company.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Tinjauan Operasional Operational Review
04
pertumbuhan yang baik dalam jumlah pelanggan yang terdaftar, merchant yang aktif, dan produk baru.
Overall, we saw good growth in the number of registered customers, active merchants, and new products.
Dompetku, produk keuangan mobile kami yang terkemuka, memperlihatkan keuntungan besar pada tahun 2016 hingga mencapai lebih dari 300.000 points of presence, didukung kemitraan dengan para pemain terkemuka di tingkat domestik dan internasional. Pendapatan meningkat hampir 300% dibandingkan tahun yang lalu, mencapai 14,5% pangsa pasar dari segi transaksi. Pada tahun ini, kami menghubungkan layanan Dompetku dengan jaringan global Skrill, anggota grup Paysafe yang beroperasi di lebih dari 200 negara, memberikan pilihan lebih banyak bagi orang-orang Indonesia, termasuk para tenaga kerja Indonesia di luar negeri, untuk pengiriman uang skala global yang aman. Di Indonesia, kesepakatan dengan Alfamart dan Pegadaian juga mendukung ekspansi cepat Dompetku. Dengan hanya 20 persen populasi orang dewasa di Indonesia yang saat ini memiliki rekening bank, Dompetku memiliki potensi pertumbuhan yang besar sekali sebagai perangkat berbiaya rendah bagi mereka yang tidak memiliki rekening bank. Kami ingin mengembangkan Dompetku sebagai pemimpin pasar untuk pengiriman uang tunai dalam beberapa tahun ke depan.
Dompetku, our leading mobile finance product, charted strong gains in 2016 to reach over 300,000 points of presence, supported by partnerships with leading domestic and international players. Revenue grew nearly 300% YoY, reaching 14.5% of market share in terms of transactions. During the year we connected our Dompetku service to the global Skrill network, part of the Paysafe group operating in more than 200 countries, giving Indonesians including domestic workers abroad more options for safe global remittance. Within Indonesia, agreements with Alfamart and Pegadaian have also supported the fast expansion of Dompetku. With only 20 percent of the adult population currently has bank accounts in Indonesia, Dompetku has enormous growth potential as a low-cost tool for the unbanked, we aim to grow Dompetku to be the market leader for cashto-cash remittance over the next years to come.
Dompetku juga ditargetkan untuk segmen bisnis dengan meluncurkan Mobile Point-of-Sales (mPOS) yang dinamai D-pay, bekerja sama dengan Go-Swiff sebagai mitra teknologinya dan BNI sebagai bank yang bertransaksi dengan merchant (aquiring bank). D-Pay menawarkan kenyamanan pembayaran mobile yang memungkinkan pelanggan untuk melakukan pembayaran dengan menggunakan kartu debet atau kartu kredit (Visa, MasterCard, JCB) dan eWallet di mana saja, kapan
Dompetku also targeted the business segment by launched a Mobile Point-of-Sales (mPOS) called DPay in collaboration with Go-Swiff as its technology partner and BNI as the acquiring bank. D-Pay offers mobile payment convenience allowing customers to make
Dompetku memiliki lebih dari 300.000 points of presence Dompetku has more than 300,000 points of presence
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
89
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
90
saja. D-Pay mengubah alat mobile merchant menjadi platform pembayaran multifungsi, memampukan merchant yang tidak memiliki akses terhadap infrastruktur yang relevan atau belum memperoleh pendapatan memadai sehingga memenuhi syarat untuk layanan Point-of-Sale (POS) tradisional, dapat menerima pembayaran kartu dengan menggesernya ke mPOS. Pergeseran ini akan memberdayakan merchant dalam meningkatkan penjualan dan jumlah pelanggan mereka, pada akhirnya mengembangkan bisnis mereka. Dari perspektif pelanggan, D-Pay membuat pengalaman pembayaran digital menjadi lebih aman dan nyaman.
payments using debit or credit cards (Visa, MasterCard, JCB) and eWallet anywhere, anytime. D-Pay transforms merchants’ mobile devices into multifunctional payment platforms, enabling merchants that do not have access to the relevant infrastructure or do not generate sufficient revenue to qualify for traditional Point-of-Sale (POS) services to accept card payments by shifting to mPOS. This shift will empower merchants to increase their sales and customers numbers, ultimately growing their businesses. From the customer’s perspective, D-Pay makes the digital payment experience more secure and convenient.
Dalam periklanan mobile, IMX yang bermitra dengan Smaato, mencatat hasil yang baik dengan peningkatan pendapatan lebih dari 150% dibandingkan tahun yang lalu. Jumlah pengiklan dalam platform bertambah, demikian pula tingkat tanggapannya. Pertumbuhan ini didukung dengan perluasan tim, pengumpulan data, dan analisis untuk profil yang lebih baik termasuk kapabilitas perilaku dan prediksi, serta model bisnis yang ditargetkan UKM (Usaha Kecil Menengah).
In mobile advertising, IMX in partnership with Smaato recorded good results with over 150% increase in revenue YoY. The number of publishers on the platform increased, as did the response rate. Growth was supported by the expansion of the team, data gathering and analytics for better profiling including behavioral and prediction capability, and a business model that targeted SME (Small Medium Enterprise).
Inisiatif ini didukung oleh kemitraan strategis di berbagai tingkatan, di dalam ekosistem digital yang semakin kuat, sebagai hasil dari upaya-upaya awal kami yang konsisten dalam mengembangkan digital. Lebih jauh, untuk memperkokoh ekosistem digital kami, pada bulan November kami meluncurkan Ideabox Ventures bermitra dengan Mountain Partners dan Kejora. Ideabox Ventures berinvestasi di perusahaan-perusahaan teknologi tahap awal atau pra-Seri A yang terbukti memiliki daya tarik di Indonesia, termasuk para lulusan yang dipilih dari akselerator Ideabox yang telah ada. Selanjutnya, perusahaan-perusahaan potensial yang lulus dari Ideabox Ventures dapat memperoleh pendanaan modal ventura SB-Isat yang kami operasikan bersama dengan Softbank.
These initiatives were supported by strategic partnerships on many levels, within an increasingly robust digital ecosystem which has benefited from our early and consistent efforts to promote digital. Strengthening our digital ecosystem further, in November we launched Ideabox Ventures in partnership with Mountain Partners and Kejora. Ideabox Ventures invests in early-stage or pre-Series A technology companies with proven traction in Indonesia, including selected graduates of our existing Ideabox accelerator. Subsequently, promising companies may graduate from Ideabox Ventures to our SB-Isat venture capital fund operated together with Softbank.
Berawal dari inisiatif dasar yang ditujukan untuk aplikasi mobile lokal bagi para pengembang ke inkubator Ideabox kami dan pendanaan modal ventura SB Isat yang kami jalankan bersama dengan Softbank, kami telah berhasil memposisikan Indosat Ooredoo sebagai pemimpin digital bukan hanya di pasar ritel, melainkan juga dalam persepsi para mitra bisnis. Sangat membanggakan bagi kami, perusahaan-perusahaan digital global yang terkemuka seperti Google, Twitter, Spotify, IBM untuk cloud, dan lainnya memilih bermitra dengan kami. Di dalam negeri, kami juga bekerja sama
From grass-roots initiatives aimed at local mobile application to developers to our Ideabox incubator and our SB Isat venture capital fund run together with Softbank, we have successfully positioned Indosat Ooredoo as a digital leader not only in the retail market but in the perception of business partners. It is a point of pride for us that leading global digital companies including Google, Twitter, Spotify, IBM for cloud, and more have chosen to partner with us. Domestically, we
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Tinjauan Operasional Operational Review
04
dengan perusahaan-perusahaan digital dan e-commerce lokal yang terkemuka seperti Matahari Mall, Bukalapak, Lazada, Blibli, Zalora, Uber, Grab, Qerja, dan lainnya.
also collaborated with leading local e-commerce and digital companies such as Matahari Mall, Bukalapak, Lazada, Blibli, Zalora, Uber, Grab, Qerja and more.
Penawaran konten dan VAS ditingkatkan melalui kemitraan lokal dan internasional, didukung dengan analisis data dan profil pelanggan untuk memastikan kami mengirimkan rancangan berharga yang menarik bagi para pelanggan. Kontak digital bagi pelanggan, termasuk interface pemeliharaan sendiri, yang memungkinkan pengendalian lebih besar dalam mengelola layanan juga ditingkatkan, sebagai pendorong untuk menambah pengalaman pelanggan dan meningkatkan kustomisasi daya tarik dan loyalitas.
Content and VAS offerings were enhanced through local and international partnerships, supported by data analytics and customer profiling to ensure that attractive value propositions were delivered to customers. Digital customer touch points, including self-care interfaces enabling more control over managed services, were also improved as part of the drive to improve customer experience and increase customization for attraction and retention.
Dibandingkan dengan layanan telekomunikasi tradisional dengan modal besar, perlu dicatat secara umum inisiatifinisiatif digital ini menghasilkan margin lebih rendah pada tahun-tahun awal, margin biasanya meningkat seiring perkembangannya. Pengecualian terhadap penawaran serat optik GiG, yang mengikuti model telekomunikasi klasik dengan investasi awal yang tinggi dan biaya besar di muka. Kami terus membangun GiG sebagai titik masuk langsung ke rumah-rumah dan garis depan pengembangan rumah pintar di masa depan.
Compared with traditional which has more-capital heavy telco services, it should be noted that in general these digital initiatives generate lower margins in early years, with margins typically increasing as they scale. The exception is our GiG fiber offerings, which follows the classic telco model of high initial investment with high costs upfront. We continued to build out GiG as a direct entry point to homes and the frontline for future smart home development in the future.
Pada tahun 2017, kami berfokus pada pertumbuhan pelanggan, peningkatan penggunaan dan pengalaman pelanggan, serta pengembangan layanan yang paling memberi nilai tambah. Analisis juga akan digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan menghasilkan arus pendapatan baru. Kami berharap, tahun depan akan menjadi tahun pertumbuhan yang menarik bagi layanan digital, seiring penetrasi smartphone yang melebihi 50% dan peningkatan adopsi jaringan LTE kami. Hal ini idealnya didukung dengan iklim regulasi, yang bertujuan mendorong Indonesia ke garis depan revolusi digital. Untuk meningkatkan daya saing, kami akan memanfaatkan akses kami ke sumber daya Indosat Ooredoo, serta ketangguhan kami yang sudah terbukti dalam dunia digital; termasuk fleksibilitas dalam kemitraan dan model bisnis komersial, pelaksanaan yang cekatan, dan pengendalian biaya yang baik, seiring tujuan kami menuju sasaran digital terdepan.
In 2017, the focus will be on customer growth, improving usage and customer experience, and promoting the most value adding services. Analytics will also be deployed to improve efficiency and generate new revenue streams. We expect that next year will be an exciting growth year for digital services as smartphone penetration exceeds 50% and adoption of our LTE network increases, ideally supported by a regulatory climate aimed at propelling Indonesia to the forefront of the digital revolution. To increase competitiveness, we will leverage our access to Indosat Ooredoo’s resources, as well as our proven strengths in digital include flexibility in partnership and commercial business models, agile execution and good cost control, as we forge ahead towards our goal of digital leadership.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
91
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
Survei keterlibatan karyawan Employee survey engagement
100% Sumber Daya Manusia Human Resources
Meningkatkan keterlibatan karyawan di era transformasi digital. Engaging our people in this era of digital transformation.
92
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Tinjauan Operasional Operational Review
04
Manusia sebagai aset Perusahaan merupakan elemen penting dalam mendukung transformasi menuju perusahaan telekomunikasi digital terkemuka. Setelah meletakkan landasan selama dua tahun untuk keberhasilan transformasi ke digital, pada tahun 2016 kami melanjutkan dengan membangun kapasitas internal dan memetakan kekuatan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan usaha. Secara khusus, kami berupaya mendukung kinerja dan pertumbuhan pendapatan Perusahaan yang berkelanjutan, baik saat ini maupun di masa mendatang.
Human as Company’s asset is a critical element in supporting the transformation to a leading digital telco. Having laid the foundations in the previous two years for the successful transformation to digital, in 2016 we continued to build internal capacity and map human resources strength in alignment with business needs. Specifically, we sought to support the continued performance and revenue growth of the Company both now and going forward.
Menerjemahkan Visi Baru Perusahaan
Interpreting the New Company Vision
Pada akhir tahun 2015, Indosat Ooredoo “lahir kembali” dengan visi baru untuk menjadi penyedia jasa telekomunikasi digital terkemuka di Indonesia. Dengan demikian, visi ini perlu dijabarkan dan diterjemahkan ke dalam hal-hal yang konkret. Karena itu, di tahun 2016 fungsi Sumber Daya Manusia berfokus pada penekanan visi baru ini, serta menerjemahkan implikasinya bagi sumber daya manusia dan budaya perusahaan sejalan dengan kebutuhan usaha.
At the end of 2015, Indosat Ooredoo was “reborn” with a new vision to be the leading digital telecommunications provider in Indonesia. Consequently, this vision needed to be interpreted and translated into concrete terms. In 2016, the Human Resources function was therefore focused on articulating this new version, and translating its implications for human resources and corporate culture in alignment with business needs.
Kami juga menekankan pentingnya alih pola pikir digital. Sepanjang tahun 2016 kami berfokus pada penekanan keterlibatan karyawan, yang berperan penting dalam merealisasikan pontesi Indosat Ooredoo sepenuhnya. Perencanaan masa depan terkait pemetaan keterampilan yang dibutuhkan pada tahap berikutnya, sebagai bagian dari upaya menjamin keberlanjutan usaha dalam jangka panjang menjadi elemen penting.
We also emphasized digital mindset adoption and during 2016 we focused on emphasizing employee engagement, which is essential to realizing Indosat Ooredoo’s full potential, and future planning in terms of mapping the skills needed for the next phase, as part of ensuring the long term sustainability of the business as an important element.
Karyawan dilibatkan dalam serangkaian diskusi guna menekankan arti “penyedia jasa telekomunikasi digital terkemuka” bagi mereka masing-masing. Hasilnya berupa serangkaian pengukuran atau tujuan yang selaras dengan visi Perusahaan yang ditunjang keterlibatan karyawan, sehingga memungkinkan upayaupaya organisasi yang terkoordinasi untuk bergerak maju mencapai tujuan.
To do so, employees were engaged in a series of discussions to articulate what the “leading digital telecommunications provider” meant to each of them. The result was a coherent series of measurement or goals related to the corporate vision that had employee buy-in, enabling coordinated organizational efforts to move towards these goals.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
93
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
94
Pola Pikir dan Budaya Digital
Digital Mindset and Culture
Sebagai bagian dari transformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital, kami terus mendorong adopsi gaya hidup digital di antara para karyawan. Titik-titik kontak digital ditanamkan pada pengalaman kerja sehari-hari, sebagai contoh kafetaria non-tunai di kantor pusat untuk mendorong karyawan menggunakan produk dan layanan digital. Hal serupa, sebagian besar proses Sumber Daya Manusia didigitalisasi untuk mendukung perubahan gaya hidup ini. Sepanjang tahun 2016, divisi Sumber Daya Manusia juga melaksanakan survei informal berkala terhadap pengalaman para karyawan menggunakan produk-produk digital, untuk menekankan harapan bahwa mereka sendiri seharusnya akrab dengan berbagai produk digital.
As part of our transformation into a digital telco, we continued to push the adoption of a digital lifestyle among employees. Digital touchpoints were embedded in the everyday work experience, for example the cashless cafeteria at headquarters, to encourage employees to use digital products and services. Similarly, most of Human Resources processes have been digitized to support this lifestyle change. During 2016, Human Resources also made frequent, informal surveys of employees’ experience and usage of digital products to emphasize the expectation that they should familiarize themselves with digital products.
Secara bersamaan, kami membina mentalitas dan budaya “design thinking,” dengan penekanan pada kemampuan untuk mengembangkan dan meningkatkan secara cepat produk dan layanan yang mudah digunakan dan bersifat personal. Perusahaan juga mulai memanfaatkan para karyawan internal sebagai pasar pengujian yang amat penting untuk produk dan layanan digital. Ribuan karyawan kami menjadi sumber daya berharga, yang dapat memberi umpan balik yang cepat dan bermanfaat. Melalui pengujian demikian, para karyawan juga diingatkan seperti apa rasanya menjadi pelanggan, serta menekankan keterlibatan mereka dalam Perusahaan secara keseluruhan. Selanjutnya para karyawan dipacu untuk memasarkan dan menyebarluaskan produk dan layanan Indosat Ooredoo.
In parallel, we nurtured a digital “design thinking” mentality and culture, with an emphasis on the ability to quickly develop and improve easy-to-use, personalized products and services. The Company has also begun to make use of internal employees as valuable testing market for new digital products and services. With thousands of employees, our people are a valuable resource able to give fast and useful feedback. Such testing also reminds employees what it is like to be a customer, and strengthens their engagement with the Company overall. Employees were further encouraged to become marketers and evangelists for Indosat Ooredoo products and services.
Dalam upaya mendukung budaya digital, berbagai inisiatif yang telah dilakukan sebelumnya agar perusahaan bergerak lebih cepat, lebih gesit, dan terbuka, kini dilanjutkan; seperti rencana tempat duduk yang terbuka di kantor pusat, secara bertahap akan diperluas ke wilayah lain, termasuk kantor cabang. Komunikasi yang terbuka dan informal berarti masalah bisnis dan keluhan pelanggan yang meningkat, diselesaikan lebih cepat agar kinerja lebih dinamis.
In Supporting a digital culture, initiatives to promote a faster, more agile and open company in the past were continued, such as open plan seating at headquarters, which will be gradually expanded to other areas, including regional offices. Open and informal communication has meant that business issue as well as customer complaints are escalated and resolved faster for more dynamic performance.
Selain itu, semua jajaran termasuk Direksi dan Chiefs diperlukan untuk melakukan penjualan di lapangan dan berinteraksi dengan para pelanggan, sehingga dapat memperoleh umpan balik pelanggan dan langsung menangkap masalah-masalah di garis depan. Keberadaan manajemen di lapangan telah
In addition, all levels including Directors and Chiefs are required to sell in the field and interact with customers to get customer feedback and experience firsthand
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Tinjauan Operasional Operational Review
04
meningkatkan keterlibatan kantor cabang, sehingga kesadaran organisasi semakin meningkat dalam memberi tanggapan kepada para pelanggan. Secara keseluruhan, waktu tanggapan terhadap keluhan dan masalah telah meningkat secara signifikan.
issues on the frontline. The high visibility of management in the field has improved regional engagement while increasing organizational responsiveness awareness as a whole. Overall, response time to complaints and issues has increased significantly.
Keterlibatan Karyawan dan Business Awareness
Employee Involvement and Business Awareness
Menghadapi pasar yang semakin kompetitif, kebutuhan terhadap keterlibatan penuh sumber daya manusia menjadi hal yang menarik dibandingkan sebelumnya, untuk mendukung momentum kami. Semua kegiatan usaha harus selaras dengan tujuan usaha, termasuk bagi mereka yang tidak terkait langsung dengan kegiatan komersial, seperti rekrutmen. Selanjutnya, para karyawan perlu menyadari bahwa mereka masingmasing berperan dalam memberi dampak terhadap pelanggan dan kinerja Perusahaan.
Facing an increasingly competitive market, the need for fully involved human resources is more compelling than ever in order to support our momentum. All business activities must be aligned with business goals, even those not directly related to commercial activities such as recruitment. Furthermore, employees need to realize that each of them plays a role in driving customer impact and Company performance.
Untuk meningkatkan keterlibatan dan kesadaran akan dampak usaha, kami terus mendorong keterbukaan komunikasi dan transparansi masalah bisnis. Para karyawan dari departemen-departemen lain termasuk divisi Sumber Daya Manusia, ditempatkan dalam tim-tim lintas-fungsi dan diminta menghadiri rapatrapat komersial, agar dapat memahami sasaran komersial Perusahaan.
To boost the involvement and business impact awareness, we continued to encourage open communication and transparency of business issues. Employees from different departments including the Human Resources divisions were placed together on cross-functional teams and asked to attend commercial meetings, in order to understand the commercial objectives of the Company.
Selain itu, seperti telah disebutkan sebelumnya, kami aktif meminta umpan balik dan masukan dari karyawan, bukan hanya untuk kegiatan komersial melainkan juga dalam menyusun tujuan untuk mendukung visi Perusahaan. Keterlibatan tersebut menimbulkan peningkatan rasa kepemilikan dan komitmen karyawan, seperti tampak dari kenyataan bahwa 100% karyawan kami memberikan umpan balik dalam survei kepuasan karyawan ECHO tahun 2016, tingkat pencapaian umpan balik tertinggi. Tingkat tanggapan yang tinggi dalam survei yang tidak wajib ini menunjukkan tingkat keterlibatan karyawan yang tinggi: karyawan kami merasa suara mereka diperhitungkan.
In addition, as mentioned previously, we actively sought employee feedback and input not only on commercial activities but also in formulating goals towards supporting the Company vision. The effect of such engagement was increased sense of ownership and commitment from employees, as reflected by the fact that 100% of our employees gave feedback on the non-yearly ECHO employee satisfaction survey in 2016, the highest level of feedback ever. This high response rate to the survey, which is non-mandatory, reflected correspondingly high levels of employee involvement and engagement: our employees feel that their voices matter.
Pemetaan Keterampilan, Pelatihan, dan Rencana Suksesi
Skills Mapping, Training and Succession Planning
Pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan dilakukan sepanjang tahun ini di semua jenjang. Secara internal, pelatihan dan program pengembangan kompetensi yang penting, termasuk sesi di Sales Academy, e-learning, dan program big data. Kami
Ongoing training and development took place during the year at all levels. Internally, the major training and competency development programs included sessions at the Sales Academy, as well as e-learning, and big data programs. We also took advantage of opportunities
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
95
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
Kami terus membangun kapasitas internal dan memetakan persyaratan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan usaha. We continued to build internal capacity and map human resources requirements in alignment with business needs.
96
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
04
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
97
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
juga memanfaatkan kesempatan dalam Grup Ooredoo dengan mengundang karyawan berpengalaman untuk berbagi pengetahuan mereka dan mengirim karyawan kami untuk penempatan di luar negeri, guna mengembangkan kompetensi baru dan mendukung ketersediaan karyawan berbakat kami di masa depan.
within Ooredoo Group to invite experienced talent to share their knowledge, as well as sending our people for external placements to develop new competencies and support our talent pipeline in the future.
Secara bersamaan, kami terus memetakan kompetensi sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital terkemuka, termasuk apa yang diperlukan untuk mendukung keberlanjutan usaha di masa mendatang. Berkaitan dengan upaya ini, kami mencurahkan upaya besar untuk mengidentifikasi calon-calon potensial yang dapat menjadi pemimpin di masa depan. Tahun berikutnya kami akan mengembangkan talenta dan merekrut berdasarkan kualifikasi yang relevan, dan hasilnya diharapkan pada tahun 2018.
In parallel, we continued to map the human resources competencies required to be a leading digital telco, including requirements to support business continuity for the future. Related to this effort, we spent considerable effort to identify potential leadership candidates, especially among younger employees as the leaders of the future. Next year we will develop talents and recruit based on these relevant qualifications,with results expected in 2018.
Jumlah Karyawan PT Indosat Tbk
2016
2015
2014
berdasarkan Pendidikan Pascasarjana
PT Indosat Tbk by Education 385
361
322
Sarjana
2,059
2,043
1,941
Bachelor
Diploma
451
482
479
Diploma
SMA
264
291
306
High School
SMP
1
1
1
3,160
3,178
3,049
2016
2015
2014
Jumlah
Jumlah Karyawan PT Indosat Tbk berdasarkan Kelompok Umur
Postgraduate
Junior High Total
Number of Employees of PT Indosat Tbk by Age Group
< 25 Tahun
38
50
144
< 25 Year
25-35 Tahun
901
1,025
931
25-35 Year
35-45 Tahun
1,454
1,608
1,590
35-45 Year
45-50 Tahun
605
404
309
45-50 Year
> 50 Tahun
162
91
75
3,160
3,178
3,049
Jumlah
98
Number of Employees of
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
> 50 Year Total
04
Layanan 4G supercepat di Superfast 4G service in
112
kota besar Indonesia main cities in Indonesia
Teknologi Technology
Investasi belanja modal sukses mewujudkan modernisasi jaringan serta kesiapan data, juga perluasan jangkauan dan kapasitas dalam rangka mendukung pertumbuhan berkesinambungan. CAPEX investment successfully delivered network modernization and data readiness, coverage and capacity expansion to support ongoing growth.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
99
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
100
Pada tahun 2016 kami merealisasikan beberapa inisiatif signifikan yang berkaitan dengan jaringan dan teknologi informasi. Inisiatif utama adalah peluncuran 4G LTE dengan layanan yang lebih beragam, modernisasi jaringan inti yang terus dilakukan, serta outsourcing dan peningkatan Teknologi Informasi (TI). Sasarannya mencakup penguatan jaringan, peningkatan efisiensi dan mengelola biaya, serta persiapan untuk cloud readiness.
In 2016 we accomplished a number of significant initiatives related to the network and information technology. The main initiatives were the roll out of more 4G LTE services, continued modernization in the core network, and outsourcing and upgrades to Information Technology (IT). Goals included strengthening the network, increasing efficiency and managing costs, and preparing for cloud readiness.
Pada akhir tahun 2016, jaringan Indosat Ooredoo telah berkembang menjadi 24.042 2G BTS (Base Transceiver Stations) dan 32.441 BTS 3G dan 4G, secara keseluruhan 56.483 BTS, meningkat 11,4% dibandingkan tahun sebelumnya.
As of the end of 2016, Indosat Ooredoo network had grown to comprise 24,042 2G BTS (Base Transceiver Stations), and 32,441 3G and 4G BTS for a total of 56,483 BTS, an increase of 11.4% y-o-y.
Transformasi Digital
Digital Transformation
Restrukturisasi dan inisiatif penting terjadi pada sistem TI yang utama, untuk meningkatkan kapabilitasnya mendukung bisnis digital dengan lebih baik. Di front end, interface pelanggan di aplikasi self care mobile yang baru dimodernisasi agar mendukung keterlibatan digital (digital engagement). Adapun peluncuran user interface berbasis tablet bagi karyawan di galeri Indosat Ooredoo, yang pada akhirnya berhasil meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan sebagaimana tercermin dari peningkatan skor NPS di galeri. Di back end, rasionalisasi dilakuan terhadap harga (charges) produk kami, dan sistem penagihan serta sistem pelayanan swalayan (self service provisioning system) dengan volume tinggi akan ditingkatkan menjadi versi platform virtual terbaru. Ke depan, sistem TI baru yang akan go live di tahun 2017 memberikan fleksibilitas lebih, mempercepat waktu untuk produk-produk masuk pasar dan lebih efektif biaya.
Major restructuring and initiatives took place in key IT systems to better enable them to support the digital business. On the front end, the customer interface of the new self-care mobile application was modernized to support digital engagement, and a tablet-based user interface was launched for staff in Indosat Ooredoo galleries, with the result that customer satisfaction as measured our NPS score increased in galleries. On the back end, charging product rationalization took place, and the billing systems and the huge volume self service provisioning system began to be upgraded to the newest virtualized platform version. Going forward, new IT systems will go live in 2017 which are expected to be more flexible, faster time to market for products, as well as more cost-effective.
Kesiapan Cloud
Cloud Readiness
Menyadari perlunya persiapan untuk solusi cloud, dua pusat data Tier-3 yang disertifikasi oleh pihak eksternal telah rampung dalam tahun ini. Pusat data ini berlokasi di wilayah geografis yang berbeda untuk mengurangi risiko dan memastikan keberlangsungan operasi. Selanjutnya, kami mulai memindahkan aplikasi TI dari pusat data lama ke pusat data baru.
Recognizing the need to prepare for cloud solutions, two Tier-3 externally certified data centers were completed during the year. These data centers are located in different geographical areas to help mitigate any risks and ensure continuous operations. Subsequently, we began to migrate IT applications from the old data centers to these new data centers.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Tinjauan Operasional Operational Review
04
Peluncuran Jaringan Radio Access
Radio Access Network Roll Out
Setelah proyek modernisasi menyeluruh selama tiga tahun yang selesai pada tahun 2015, termasuk modernisasi jaringan radio, kami mampu meluncurkan layanan LTE dengan cepat dan efisien. Peluncuran LTE berhasil dengan sangat baik dengan implementasi cepat, kualitas baik, dan kecepatan tinggi. Selain itu, peranti lunak thin layer yang diterapkan dalam jaringan, membuat penggunaan 2G lebih efisien pada penggunaan spektrum 900 dan 1800, sehingga membebaskan kapasitas untuk penggunaan layanan 3G dan 4G. Kinerja LTE kami yang kuat didukung oleh pertumbuhan pendapatan data Indosat Ooredoo. Ke depan, LTE akan terus diluncurkan ke area baru, dan penambahan kapasitas di area yang sudah didukung layanan LTE.
Following on the major three-year modernization project completed in 2015, which included modernization of the radio network, we were able to launch LTE services quickly and efficiently. LTE was rolled out very successfully with fast implementation, good quality and high speed. In addition, thin layer software was implemented within the network, driving more efficient 2G usage on the 900 and 1800 spectrum usage so as to freeing up extra capacity for 3G and 4G usage. Our strong LTE performance supported the growth of Indosat Ooredoo data revenue. Going forward, LTE will continue to be rolled out to new areas, and more capacity will be added in existing areas.
Kapasitas dan Kualitas Jaringan
Network Capacity and Quality
Ketersediaan layanan seluler mengalami peningkatan besar selama tiga tahun berturut-turut di seluruh lima wilayah. Kualitas jaringan di Jawa, Sumatera, dan khususnya Papua lebih stabil, didukung oleh kerja sama tim dan manajemen jaringan yang baik.
Cellular service availability saw major improvement for the third consecutive year across all five regions. The network quality in Java, Sumatera and Papua in particular was more stable, supported by good teamwork and network management.
Backbone jaringan nasional maupun internasional diperkuat secara signifikan dalam tahun ini. Di Jawa, kapasitas jaringan backbone trans-Jawa ditingkatkan menjadi 100 Gigabits per detik, sementara peningkatan terhadap backbone trans-Sumatera juga sudah dimulai dan dijadwalkan selesai pada 2017.
The network backbone was significantly strengthened during the year, both nationally and internationally. In Java, the capacity of the trans-Java backbone network was increased to 500 Gigabits per second with full resiliency, and upgrades to the trans-Sumatera backbone to 100 Gigabits per second also began, with completion scheduled in 2017.
Secara internasional, sambungan kabel bawah laut Jakabare yang menghubungkan Jakarta ke Singapura telah ditingkatkan dengan tambahan link B2JS, menghubungkan ketiga titik landing antara Indonesia dengan Singapura. Teknologi kecepatan tinggi yang dirintis pada link bawah laut jarak jauh ini mulai berfungsi pada triwulan keempat, merupakan teknologi pertama yang diterapkan di industri telekomunikasi di dunia.
Internationally, the Jakabare submarine cable connection connecting Jakarta to Singapore was upgraded with an additional B2JS link that connects three landing points in Indonesia with Singapore. The high speed technology pioneered on this long distance submarine link began operaitng in the fourth quarter, a remarkable
Selain itu, teknologi small cells berhasil diuji coba dalam tahun ini untuk penerapan di dalam gedung maupun di luar gedung pada tahun 2017.
In addition, small cells were successfully trialed during the year for indoor and outdoor implementation in 2017.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
101
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
102
Outsourcing Layanan Non-Inti
Outsourcing of Non-Core Services
Untuk mengedalikan biaya dan memfokuskan sumber daya pada kompetensi inti, sejumlah fungsi non-inti diserahkan kepada pihak outsourcing dalam tahun ini untuk Jaringan dan TI.
In order to manage costs and concentrate resources on core competencies, a number of non-core functions were outsourced during the year in both Network and IT.
Dalam jaringan, pengelolaan jasa power system and field mengalami reorganisasi dan berubah ke pola managed service, dikelola oleh dua mitra yang akan meningkatkan dan mengoptimalkan layanan ini yaitu mencakup pemeliharaan daya cadangan BTS, pendinginan udara, dan generator. Manfaat pola managed service baru ini akan dirasakan pada 2017, dengan ketersediaan area seluler yang lebih baik dan penghematan bahan bakar.
In network, the management of power system and field services was reorganized and moved to a managed service model with two partners who will improve and optimize theis service. This model covers maintenance of BTS backup power, air conditioning and generators. The benefits of this model will be seen in 2017, with better availability of cell sites and fuel savings.
Dalam TI, transmisi jaringan inti di Jawa dan luar Jawa di-outsourcing ke anak perusahaan Lintasarta bersama dengan IBM sebagai mitranya. Kemitraan ini dilakukan agar menghemat biaya, waktu masuk ke pasar yang lebih cepat, dan fleksibilitas yang lebih baik.
In IT, the whole IT operation was outsourced to IBM as partners together with subsidiary Lintasarta, an arrangement which has been determined to deliver better cost, faster time to market, and better flexibility.
Kami juga telah merampungkan pemilihan mitra eksternal untuk pembebanan dan penagihan prabayar dan pascabayar pada segmen B2C dan B2B, serta melakukan persiapan untuk memindahkan semua pascabayar ke sistem baru.
We also concluded the selection of an outside partner for charging and billing both prepaid and postpaid in B2C and B2B segments, and preparation were made to move all postpaid to the new systems.
Dukungan B2B
B2B Support
Dalam B2B, dilakukan upaya-upaya penting untuk mendukung layanan MIDI, khususnya layanan M2M Internet of Things (IoT). Pencapaiannya antara lain peningkatan signifikan dalam Waktu Rata-Rata untuk Perbaikan atau Mean Time to Repair (MTTR). Pencapaian tersebut diakui oleh MTTR Communications dan para mitra carrier internasional. Sistem service fulfillment serta sistem inventori jaringan juga diluncurkan, yang memungkinkan B2B melayani pelanggan korporat dengan lebih baik.
In B2B, major efforts were made to support MIDI dan Mobile services, in particular Internet of Things (IoT) M2M services. Achievements included significant improvements in Mean Time to Repair (MTTR), the extent of which was recognized by the Customers in particular our international carrier partners. Service fulfillment and network inventory systems also were rolled out, enabling B2B to provide better services to our corporate customers.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
04
Tinjauan Operasional Operational Review
Energi dan Efisiensi Material
Energy and Material Efficiency
BTS yang lebih besar di wilayah terpencil berhasil terhubung dengan jaringan listrik negara, sehingga tidak memerlukan dua generator diesel yang semula harus ditempatkan di setiap site. Hal ini menyebabkan berkurangnya suara bising dan konsumsi energi, mengurangi penggunaan energi kami dan emisi gas rumah kaca. Konsumsi bahan bakar di site BTS juga turun sebanyak 6% tahun-ke-tahun.
More BTS in remote sites were successfully connected to the state power grid, voiding the need for two diesel generators to be placed at each site. The result is less noise and less energy consumption, reducing our energy usage and greenhouse gas emissions. We have successfully reduced our fuel consumption for BTS sites by 6% y-o-y.
Peralatan yang lebih tua ditarik dan dicabut, menghemat ruang dan daya, serta peranti lunak seperti teknologi thin layer yang dipasang untuk meningkatkan efisiensi operasional dari peranti keras yang ada, meminimalkan kebutuhan untuk berinvestasi pada peranti keras yang baru, sehingga menghemat material dan biaya.
Older equipment was decommissioned and uninstalled, saving space and power, and software such as thin layer technology was deployed to increase operating efficiencies from existing hardware, minimizing the need to invest in new hardware for savings in both materials and costs.
Langkah Berikutnya
Next Steps
Pada tahun 2017 kami akan meneruskan proses transformasi digital, memodernisasi jaringan inti (core network), membangun kapasitas, dan menambah teknologi yang lebih canggih, serta menyediakan platform dengan kapabilitas digital IT yang dapat digunakan mitra dengan tujuan melayani gaya hidup digital pelanggan kami. Keberhasilan kami dalam meluncurkan 4G akan diteruskan dengan peluncuran layanan 4.5G agar pelanggan kami dapat menikmati jaringan data canggih dengan kecepatan tinggi (advanced high speed data network). Kami juga akan menambah jumlah pusat sentra cloud data berkecepatan tinggi untuk memastikan kesiapan 4.5G dan 5G. Kapasitas yang tak terpakai melalui penerapan teknologi lapisan tipis akan dipakai untuk mendukung tingkat penggunaan 4G yang lebih tinggi. Kami juga akan menerapkan teknologi baru lainnya untuk mendukung kualitas dan efisiensi, seperti teknologi small cells untuk memenuhi besarnya permintaan pelanggan Indonesia terhadap layanan telekomunikasi dan digital.
In 2017 we will continue the digital transformation journey, modernizing the core network, building capacity and adding more advanced technology, as well as providing digital IT platform capabilities open for partnership engagement to serve consumer’s digital life style. Following our success in deploying 4G, we are continuing with 4.5G to seamlessly provide our customer with advanced high speed data network. We will also add more cloud data centers to ensure 4.5G and 5G readiness. The freed up capacity from thin layer technology implementation will help to support more 4G traffic, and we will also implement other new technology to support quality and efficiency such as small cell technology to meet Indonesian consumers’ robust demand for telecommunication and digital services.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
103
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
Analisis Kinerja Keuangan Analysis of the Financial Performance
Analisis dan pembahasan berikut ini harus dibaca bersamaan dengan laporan keuangan konsolidasian tahunan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 yang termasuk dalam Laporan Tahunan ini. Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Laporan Laba (Rugi) Konsolidasian (Rp miliar)
2016
2015
2014
Consolidated Statement of Profit (Loss) (Rp billion)
Pendapatan
29,184.6
26,768.5
24,085.1
Revenue
Beban
(25,244.1)
(24,406.4)
(23,438.3)
Laba Usaha
3,940.5
2,362.1
646.8
Beban Lain–Lain – Bersih
(2,145.3)
(4,147.9)
(2,608.8)
1,795.2
(1,785.8)
(1,962.0)
(519.6)
622.3
83.8
1,275.6
(1,163.5)
(1,878.2)
170.6
146.5
130.1
Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
1,105.0
(1,310.0)
(2,008.3)
Jumlah Saham Beredar (dalam jutaan lembar saham)
5,433.9
5,433.9
5,433.9
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan (Beban) Manfaat Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Tahun Berjalan Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non–Pengendali
Laba (Rugi) per Saham Dasar dan Dilusian yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk (dalam Rupiah, jumlah penuh) EBITDA
104
The following analysis and discussion should be read in conjunction with the annual consolidated financial statements for the years ending December 31, 2016, 2015 and 2014 that are included in this Annual Report. The consolidated financial statements were prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards.
203.4
(241.1)
(369.6)
12,863.8
11,473.3
10,033.1
Expenses Operating Profit Other Expenses-Net Profit (Loss) before Income Tax Income Tax (Expense) Benefit Profit (Loss) for the Year Profit for the Year Attributable to NonControlling Interests Profit (Loss) for The Year Attributable to Owners of the Parent Shares Outstanding (in million of shares) Basic and Diluted Earnings (Loss) per Share Attributable to Owners of the Parent (in Rp full amount) EBITDA
Pendapatan
Revenue
Indosat Ooredoo mencatat Rp29.184,6 miliar untuk pendapatan pada 2016, dibandingkan dengan Rp26.768,5 miliar pada 2015. Peningkatan pendapatan yang stabil dan peningkatan biaya yang terkendali menghasilkan kenaikan laba usaha yang membaik secara signifikan serta laba bersih yang membaik. Kami memperoleh pendapatan usaha terutama melalui penyelenggaraan jasa selular, MIDI dan telekomunikasi tetap (terutama sambungan jarak jauh internasional). Faktor-faktor yang paling mempengaruhi pendapatan usaha kami untuk semua jenis jasa yang ditawarkan adalah jumlah pelanggan, tingkat pemakaian dan tarif. Tingkat pemakaian jasa-jasa kami dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk pertumbuhan berkelanjutan untuk permintaan atas jasa telekomunikasi di Indonesia, terus berkembangnya perkekonomian Indonesia dan persaingan.
Indosat Ooredoo recorded Rp29,184.6 billion in revenue for 2016, compared with Rp26,768.5 billion in 2015. Solid revenue growth and contained cost increases resulted in significantly improved operating profit and an improving bottom line. We generate operating revenues primarily by providing cellular, MIDI and fixed telecommunications (principally international longdistance) services. The principal drivers of our operating revenues for all of our services are our subscriber base, usage levels and the rates for services. Usage levels for our services are affected by several factors, including continued growth in demand for telecommunications services in Indonesia, the continued development of the Indonesian economy and competition.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
04
Tinjauan Keuangan Financial Review
Total pendapatan usaha meningkat dari Rp26.768,5 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp29.184,6 miliar pada tahun 2016 atau sebesar 9.0%, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan usaha dari jasa seluler dan dari jasa MIDI. Selama tahun 2016, pendapatan usaha dari jasa seluler meningkat sebesar Rp2.199,6 miliar, atau sebesar 10,0%,dari Rp21.895,7 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp24.095,3 miliar pada tahun 2016. Pendapatan usaha dari jasa MIDI meningkat sebesar Rp377,0 miliar, atau sebesar 10,0%, dari Rp3.753,5 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp4.130,5 miliar pada tahun 2016. Pendapatan usaha dari jasa telekomunikasi tetap menurun sebesar Rp160,5 miliar, atau sebesar 14.3%, dari Rp1.119,3 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp958,8 miliar pada tahun 2016.
Total operating revenues increased from Rp26,768.5 billion in 2015 to Rp29,184.6 billion in 2016 or 9.0%, primarily as a result of an increase in operating revenues from cellular services and from MIDI services. During 2016, operating revenues from cellular services increased by Rp2,199.6 billion, or 10.0%, from Rp21,895.7 billion in 2015 to Rp24,095.3 billion in 2016. Operating revenues from MIDI services increased by Rp377.0 billion, or 10.0%, from Rp3,753.5 billion in 2015 to Rp4,130.5 billion in 2016. Operating revenues from fixed telecommunications services decreased by Rp160.5 billion, or 14.3%, from Rp1,119.3 billion in 2015 to Rp958.8 billion in 2016.
Tabel berikut ini memperlihatkan perincian total pendapatan usaha kami dan persentase kontribusi dari setiap jasa-jasa kami terhadap total pendapatanpendapatan usaha kami untuk setiap periode yang disebutkan:
The following table sets forth the breakdown of our total operating revenues and the percentage contribution of each of our services to our total operating revenues for each of the periods indicated:
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember, (dalam miliar Rupiah, kecuali persentase)
Jasa Seluler Jasa MIDI Telekomunikasi Tetap Jumlah pendapatan usaha
2016
2015
2014
For the years ended December 31,
Rp
%
Rp
%
Rp
%
24,095.3
82.6
21,895.7
81.8
19,480.5
80.9
Cellular services
4,130.5
14.2
3,753.5
14.0
3,508.5
14.6
MIDI services
958.8
3.2
1,119.3
4.2
1,096.1
4.5
29,184.6
100.0
26,768.5
100.0
24,085.1
100.0
(Rp in billions, except percentages)
Fixed telecommunications Total operating revenues
Kami mengakui pendapatan seluler sebagai berikut:
We recognize cellular revenues as follows:
•
•
•
Pendapatan seluler yang berasal dari pemakaian pulsa dan roaming diakui berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan seluler kami; Untuk pelanggan pasca-bayar, pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa diberikan;
•
cellular revenues arising from airtime and roaming calls are recognized based on the duration of successful calls made through our cellular network; for post-paid subscribers, monthly service fees are recognized as the service is rendered;
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
105
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
•
• •
•
•
106
Untuk pelanggan pra-bayar, bagian aktivasi dari penjualan paket perdana ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama periode rata-rata yang diharapkan dari hubungan pelanggan. Penjualan voucher pulsa perdana/isi ulang dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui sebagai pendapatan pada saat pemakaian pulsa atau pada saat pulsa telah habis masa berlakunya; Penjualan telepon genggam seluler dan modem diakui pada saat penyerahan kepada pelanggan; pendapatan dari komunikasi data seluler diakui berdasarkan durasi dan kuantitas pemakaian atau biaya bulanan tetap tergantung pada perjanjian dengan pelanggan; Pendapatan seluler disajikan sebesar jumlah bersih, setelah kompensasi kepada penyedia jasa nilai tambah; Pendapatan dari interkoneksi jaringan dengan Perusahaan telekomunikasi dalam negeri dan internasional lainnya diakui setiap bulan berdasarkan lalu lintas komunikasi aktual yang tercatat selama bulan berjalan.
•
For prepaid subscribers, the activation component of starter package sales is deferred and recognized as revenue over the expected average period of the customer relationship. Sales of initial/reload vouchers are recorded as deferred revenue and recognized as revenue upon usage of the airtime or upon expiration of the airtime;
•
Sales of cellular handsets and modems are recognized upon delivery to the customers; Revenues from cellular data communications are recognized based on the duration and quantity of usage or fixed monthly charges depending on the arrangement with the customers; Cellular revenues are presented on a net basis, after compensation to value added service providers;
•
•
•
Revenues from network interconnection with other domestic and international telecommunications carriers are recognized monthly on the basis of the actual recorded traffic for the month.
Kami menangguhkan pendapatan instalasi untuk jasa internet, frame net, World link dan jasa Direct line, pada saat penyelesaian instalasi atau koneksi dari peralatan, dan mengakui sebagai pendapatan selama estimasi masa hubungan pelanggan. Kami mengakui pendapatan dari biaya jasa bulanan dan jasa MIDI lainnya pada saat jasa tersebut diberikan. Pedapatan dari pemakaian internet diakui setiap bulan berdasarkan durasi pemakaian internet atau berdasarkan jumlah tagihan tetap, tergantung perjanjian dengan pelanggan. Kami mencatat pendapatan sewa satelit dengan metode garis lurus sesuai dengan masa sewa transponder. Biaya sewa bulanan untuk kapasitas transponder satelit didasarkan terutama pada kapasitas yang disewa.
We defer installation service revenues for Internet services, frame net, World link and Direct line services, upon the completion of the installation or connection of equipment, and recognize as revenue over the expected customer relationship. We recognize revenues from monthly service fees and other MIDI services as the services are rendered. Revenues from usage charges for Internet services are recognized monthly based on the duration of Internet usage or based on the fixed amount of charges depending on the arrangement with the customers. We record satellite revenues on a straight-line basis over the lease period for the transponder. Monthly rent for satellite transponder capacity is based primarily on leased capacity.
Pendapatan dari jasa instalasi telepon jaringan tetap diakui sebagai pendapatan selama estimasi masa hubungan pelanggan. Pendapatan dari pemakaian diakui berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan tetap kami.
Revenues from fixed line installations are recognized as revenue over the estimated life of customer relationship. Revenues from usage charges are recognized based on the duration of successful calls made through our fixed network.
Pendapatan usaha dari jasa sambungan jarak jauh internasional berasal dari dua sumber utama, yaitu pendapatan dari percakapan telepon dari luar negeri dan pendapatan dari percakapan telepon ke luar negeri. Pembayaran dalam jumlah bersih dan biaya akuntansi ini biasanya ditetapkan dan dibayarkan dalam mata uang selain Rupiah, khususnya mata uang Dolar
Our international long-distance services operating revenues have two primary sources, incoming call revenues and outgoing call revenues. Net settlement payments and accounting rates are generally denominated and paid in currencies other than the Indonesian rupiah, principally the U.S. dollar; accordingly, incoming call revenues are affected by
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
04
Tinjauan Keuangan Financial Review
AS; dengan demikian, pendapatan dari percakapan telepon dari luar negeri dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang lainnya.
fluctuations in exchange rates between the Indonesian rupiah and other currencies.
Beban Usaha
Expenses
Beban usaha utama kami meliputi beban jasa, penyusutan dan amortisasi, beban karyawan, beban pemasaran, beban umum dan administrasi. Beberapa beban usaha kami diakui dalam mata uang Dolar AS atau mata uang selain rupiah. Beban-beban tersebut meliputi penyelesaian interkonesi internasional, beberapa perjanjian pemeliharaan dan biaya konsultasi.
Our principal operating expenses include cost of services, depreciation and amortization, personnel expenses, marketing expenses, general and administration expenses. Certain of our expenses are denominated in U.S. dollars or currencies other than the Indonesian rupiah. Such expenses include those for international interconnection settlements, certain maintenance agreements and consultancy fees.
Tabel berikut memperlihatkan data beban usaha yang dinyatakan dalam persentase dari total pendapatan usaha untuk periode-periode yang disebutkan:
The following table sets forth operating expense data expressed as a percentage of total operating revenues for the periods indicated:
Beban Usaha
2016
2015
2014
Operating Expenses
Beban penyelenggaraan jasa
(40.8%)
(41.9%)
(43.2%)
Cost of services
Penyusutan dan amortisasi
Depreciation and amortization
(30.8%)
(32.8%)
(34.2%)
Karyawan
(7.2%)
(7.2%)
(7.2%)
Personnel
Pemasaran
(4.3%)
(4.6%)
(4.3%)
Marketing
Umum dan administrasi
(3.6%)
(3.4%)
(3.6%)
General and administrative
Kerugian selisih kurs-bersih
(0.0%)
(1.1%)
(0.6%)
Loss on foreign exchange-net
0.5%
0.5%
0.6%
Amortization of deferred gain on sale and leaseback of towers
-
-
1.7%
Gain on sale of available-for-sale investment
Amortisasi keuntungan tangguhan dari penjualan dan penyewaan kembali menara Laba penjualan investasi tersedia untuk dijual Provisi atas kasus hukum Lain-lain-bersih Jumlah Beban Usaha
-
-
(5.6%)
Provision for legal case
(0.3%)
(0.7%)
(0.9%)
Others-net
(86.5%)
(91.2%)
(97.3%)
Total operating expenses
Beban usaha meningkat sebesar Rp837,7 miliar, atau sebesar 3,4%, dari Rp24.406,4 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp25.244,1 miliar pada tahun 2016, terutama disebabkan oleh Beban Jasa, Penyusutan dan Amortisasi, Karyawan dan Pemasaran.
Operating expenses increased by Rp837.7 billion, or 3.4%, from Rp24.406.4 billion in 2015 to Rp25,244.1 billion in 2016, primarily due to Cost of Services, Depreciation and Amortization, Personnel and Marketing.
Beban Penyelenggaraan Jasa meningkat sebesar Rp704,9 miliar atau sebesar 6,3% dari Rp11.213,9 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp11.918,8 miliar pada tahun 2016, terutama karena peningkatan biaya frekuensi, pemeliharaan, dan sewa dikarenakan penurunan in leased circuit, biaya lisensi Blackberry dan beban interkoneksi yang berbanding lurus dengan pendapatan rendah interkoneksi.
Cost of Services increased by Rp704.9 billion, or 6.3% from Rp11,213.9 billion in 2015 to Rp11,918.8 billion in 2016, primarily as a result of an increase in frequency fees, maintenance and rent offset by decrease in leased circuit, BlackBerry license fee and interconnection expenses in line with lower interconnection revenues.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
107
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
Beban penyelenggaraan jasa meliputi beban frekuensi radio, beban interkoneksi, pemeliharaan, sewa, keperluan, harga handset, modem dan solusi IT, sewa sirkuit, Kewajiban Pelayanan Universal (Universal Service Obligation/ “USO”), harga pokok penjualan kartu SIM dan voucher isi ulang, biaya akses BlackBerryTM, biaya pemasangan dan biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi.
Costs of services expenses primarily include radio frequency fee, interconnection expenses, maintenance, rents, utilities, cost of handsets, modems, and IT solutions, leased circuits, Universal Service Obligation (USO), cost of SIM cards and pulse reload vouchers, BlackBerry™ access fee, concession fee and installation.
Penyusutan dan Amortisasi meningkat sebesar Rp203,5 miliar, atau sebesar 2,3% dari Rp8.769,1 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp8.972,6 miliar dari tahun 2016, terutama karena pengakuan aset tambahan dari penyebaran jaringan modernisasi. Total biaya properti dan peralatan kami meningkat sebesar Rp 9.174,6 miliar, atau sebesar 8,9%, dari Rp103.374,8 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp112.549,4 miliar pada tahun 2016.
Depreciation and Amortization increased by
Kami menggunakan metode penyusutan garis lurus untuk properti, fasilitas dan peralatan selama taksiran masa manfaatnya. Sebagian besar beban penyusutan kami terkait dengan aset yang digunakan untuk jasa seluler Perusahaan. Oleh karena kami terus memperluas dan meningkatkan cakupan, kapasitas dan kualitas jaringan kami, kami memperkirakan beban penyusutan akan terus meningkat. Pada tanggal 2 Agustus 2012, Perusahaan dan Tower Bersama menyelesaikan transaksi penjualan dan sewa kembali atas 2.500 menara telekomunikasi. Sejak transaksi penjualan dan sewa kembali dicatatkan sebagai sewa pembiayaan, kami mengakui aset sewa pembiayaan pada laporan posisi keuangan dan mengakui beban penyusutan atas aset sewa pembiayaan.
We use the straight-line depreciation method for our property, facilities and equipment over their estimated useful lives. A significant portion of our depreciation expenses relate to our cellular services assets. As we continue to expand and enhance the coverage, capacity and quality of our networks, we expect expenses for depreciation to increase. On August 2, 2012, we and Tower Bersama closed the sale and leaseback transaction of 2,500 telecommunication towers. Since the sale and leaseback transaction has been accounted for a finance lease, we recognized asset under finance lease on the statement of financial position and recognize depreciation from asset under finance lease.
Beban Karyawan meningkat sebesar Rp193,7 miliar, atau sebesar 10,1% dari Rp1.921,1 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp2.114,8 miliar pada tahun 2016, terutama karena jumlah pegawai yang lebih tinggi. Beban karyawan terutama meliputi gaji, insentif dan imbalan kerja lainnya, pajak penghasilan karyawan, bonus, kewajiban imbalan kerja dan biaya pengobatan.
Personnel expenses increased by Rp193.7 billion, or 10.1%, from Rp1,921.1 billion in 2015 to Rp2,114.8 billion in 2016, mainly owing to higher headcount. Personnel expenses primarily include salaries, incentives and other employee benefits, employee income tax, bonuses, employee benefit obligations and medical expense.
Pemasaran meningkat sebesar Rp1,1 miliar, atau
Marketing increased by Rp1.1 billion, or 0.1%, from Rp1,236.7 billion in 2015 to Rp1,237.8 billion in 2016, primarily due to marketing activities related with rebranding. Expenses include advertising, branding, channel program, customer loyalty and exhibition associated with our marketing programs.
sebesar 0,1%, dari Rp1.236,7 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp1.237,8 miliar pada tahun 2016, terutama disebabkan karena kegiatan pemasaran sehubungan rebranding. Beban-beban meliputi iklan, branding, acara saluran, kesetiaan pelanggan, dan pameran yang berhubungan dengan program pemasaran kami.
108
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Rp203.5 billion, or 2.3% from Rp8,769.1 billion in 2015 to Rp8,972.6 billion in 2016, primarily due to additional asset recognition from network modernization deployment. The total cost of our property and equipment increased by Rp 9,174.6 billion, or 8.9%, from Rp103,374.8 billion in 2015 to Rp112,549.4 billion in 2016.
Tinjauan Keuangan Financial Review
04
Umum dan Administrasi meningkat sebesar Rp125,8 miliar atau sebesar 13,6% dari Rp923,6 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp1.049,4 miliar pada tahun 2016 terutama disebabkan karena meningkatnya asuransi jaringan dan biaya tenaga ahli. Beban umum dan administrasi terutama meliputi jasa tenaga profesional, sewa, transportasi, cadangan penurunan nilai piutang dan asuransi.
General and Administration increased by Rp125.8
Laba (rugi) dari Selisih Kurs. Kami mencatat penurunan kerugian dari selisih kurs sebesar Rp300,7 miliar, atau sebesar 98,1%, dari Rp306,6 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp5,9 miliar pada tahun 2016. Laba (rugi) dari selisih kurs terdiri dari laba (rugi) yang timbul dari akun selain utang jangka panjang, seperti kas dan setara kas, piutang dagang dan pengadaan yang harus dibayarkan.
Gain (Loss) on Foreign Exchange-Net. We recorded an decrease in loss on foreign exchange of Rp300.7 billion, or 98.1%, from Rp306.6 billion in 2015 to Rp5.9 billion in 2016. Gain (loss) on foreign exchanges-net consists of gains (losses) incurred from accounts other than long-term debt, such as cash and cash equivalents, account receivables and procurement payables.
Amortisasi Keuntungan Tangguhan dari Penjualan dan Penyewaan Kembali Menara.
Amortization of Deferred Gain on Sale and Leaseback of Towers. This represents amortization of
Merupakan amortisasi keuntungan tangguhan atas penjualan dan penyewaan kembali dari menara selama masa sewa sepanjang 10 tahun.
deferred gain on sale and leaseback of towers over the terms of the lease being 10 years.
Penyisihan untuk Kasus Hukum. Tidak ada penyisihan pada tahun 2016 karena penyisihan tersebut hanya dilakukan pada tahun 2014 karena kasus hukum di IM2.
Provision for Legal Case. No provision in 2016 since
Beban Lain-lain Bersih. Beban lain-lain bersih
Others-Net. Others-net expense decreased by Rp90.6 billion, or 51.3%, from Rp176.5 billion in 2015 to Rp85.9 billion in 2016 mainly due to lower tax expense. Othersnet expenses primarily includes the gain from sales of asset (other than towers), the tax expense from penalty or tax assessment from tax offices for income taxes other than corporate income taxes, and dividend income from investment accounted for cost method.
menurun sebesar Rp90,6 miliar, atau sebesar 51,3%, dari Rp176,5 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp85,9 miliar pada tahun 2016 terutama dikarenakan beban pajak yang lebih rendah. Beban lain-lain-bersih terutama terdiri dari laba atas penjualan aset (selain menara), beban perpajakan dari penghitungan penalti atau pajak dari kantor pajak untuk pajak penghasilan selain dari pajak penghasilan badan, pendapatan dividen dari investasi yang dicatat menggunakan metode biaya (cost method).
Pendapatan (Beban) Lain-lain Komponen utama dari pendapatan (beban) lain-lain kami adalah keuntungan (kerugian) selisih kurs-bersih, penghasilan bunga, biaya keuangan, kerugian perubahan nilai wajar derivatif-bersih. Laba atau rugi selisih kurs terutama meliputi laba (rugi) atas selisih kurs yang timbul terutama dari utang jangka panjang. Beban pembiayaan terutama meliputi bunga pinjaman dan biaya pembiayaan atas sewa pembiayaan, termasuk sewa atas lahan menara.
billion or 13.6% from Rp923.6 billion in 2015 to Rp1,049.4 billion in 2016 primarily due to higher network insurance and professional fees. General and administration expenses primarily include professional fees, rent, transportation, provision for impairment of accounts receivable and insurance.
the provision was only incurred in 2014 due to the legal case in IM2.
Other Income (Expense). The major components of our other income (expense) are gain (loss) on foreign exchange-net, interest income, financing cost and loss on change in the fair value of derivatives-net. Foreign exchange gain or loss primarily includes the gain (loss) on foreign exchange incurred primarily from our long term debt. Financing cost primarily includes interest on loans and finance charges under finance leases, including leases of tower slots.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
109
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
110
Pendapatan (Beban) Lain-lain Beban lain-lain bersih menurun sebesar Rp2.002,6 miliar, atau sebesar 48,3%, dari Rp4.147,9 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp2.145,3 miliar pada tahun 2016.
Other Income (Expense) Other expenses-net
Keuntungan (kerugian) selisih kurs-bersih meningkat sebesar Rp1.566,3 miliar, atau sebesar 121,2%, dari kerugian sebesar Rp1.292,5 miliar pada tahun 2015 menjadi keuntungan Rp273,8 miliar pada tahun 2016. Kurs tengah nilai tukar Rupiah /Dolar AS yang diumumkan oleh Bank Indonesia mengalami penurunan dari Rp13.795 untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2015 menjadi Rp13.436 untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2016, dibandingkan dengan peningkatan dari Rp12.440 untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2014 menjadi Rp13.795 untuk US$1 per tanggal 31 Desember 2015.
Gain (loss) on foreign exchange-net increased by Rp1,566.3 billion, or 121.2%, from loss Rp1,292.5 billion in 2015 to gain Rp273.8 billion in 2016. The Indonesian rupiah/U.S. dollar middle exchange rate announced by Bank Indonesia decreases from Rp13,795 per U.S. dollar as of December 31, 2015 to Rp13,436 per U.S. dollar as of December 31, 2016, compared to the increase from Rp12,440 per U.S. dollar as of December 31, 2014 to Rp13,795 per U.S. dollar as of December 31, 2015.
Kami mencatat penghasilan bunga sebesar Rp111,5 miliar pada tahun 2016, yang mencerminkan penurunan sebesar Rp107,1 miliar, atau 49,0%, dari Rp218,6 miliar pada tahun 2015, dikarenakan penurunan jumlah deposito berjangka dalam mata uang Dolar AS pada tahun berjalan.
We recorded interest income of Rp111.5 billion in 2016, which represented an decrease of Rp107.1 billion, or 49.0%, from Rp218.6 billion in 2015, due to lower USD denominated time deposits in current year.
Kami mencatat biaya keuangan sebesar Rp2.256,3 miliar pada tahun 2016, yang mencermikan penurunan sebesar Rp573,2 miliar, atau sebesar 20,3%, dari Rp2.829,5 miliar pada tahun 2015. Hal ini sesuai dengan penurunan tingkat utang sebagai bagian dari strategi Perusahaan.
We recorded financing cost of Rp2,256.3 billion in 2016, which represented an decrease of Rp573.2 billion, or 20.3%, from Rp2,829.5 billion in 2015. This is in line with lower debt as part of the Company’s strategy.
Kami mencatat kerugian perubahan nilai wajar derivatifbersih sebesar Rp274,3 miliar pada tahun 2016, yang mencerminkan peningkatan sebesar Rp29,8 miliar, atau 12,2% dari Rp244,5 miliar pada tahun 2015.
We recorded a loss on change in fair value of derivatives-net of Rp274.3 billion in 2016, representing an increase of Rp29.8 billion,or 12.2% from Rp244.5 billion in 2015.
(Beban) Manfaat Pajak Penghasilan
Income Tax (Expense) Benefit
Setiap tahun kami membayar perkiraan kewajiban pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kami mencatat beban pajak penghasilan-bersih Rp519,6 miliar pada tahun 2016 dibandingkan dengan manfaat pajak penghasilan-bersih sebesar Rp622,4 miliar pada tahun 2015.
Each year we prepay our estimated tax obligations in accordance line with prevailing rules and regulations. We recorded income tax expense of Rp519.6 billion in 2016 compared to income tax benefit of Rp622.4 billion in 2015.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
decreased by Rp2,002.6 billion, or 48.3%, from Rp4,147.9 billion in 2015 to Rp2,145.3 billion in 2016.
04
Tinjauan Keuangan Financial Review
Beban pajak periode berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aset dan kewajiban antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carryover of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. The tax effects for the year are allocated to current operations, except for the tax effects from transactions which are directly charged or credited to equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif pajak yang diperkirakan akan dikenakan pada periode saat nilai aset direalisasikan atau nilai kewajiban tersebut diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang berlaku atau berlaku secara substantif pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are credited or charged to current period operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Untuk setiap perusahaan yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau kewajiban, disajikan dalam jumlah bersih untuk masingmasing perusahaan tersebut.
For each of the consolidated entities, the tax effects of temporary differences and tax loss carryover, which individually are either assets or liabilities, are shown at the applicable net amounts.
Aset
Assets
Aset lancar menurun sebesar 18,6% menjadi Rp8.073,5 miliar yang terutama berasal dari penurunan kas dan setara kas, turunnya beban dibayar dimuka, serta pajak dibayar dimuka.
Current assets decreased by18.6% to Rp8,073.5 billion, mainly resulting from decrease in cash and cash equivalent, lower prepaid expenses and lower prepaid taxes.
Aset tidak lancar menurun sebesar 5,9% menjadi Rp42.765,2 miliar, terutama karena penurunan dari aset tetap yang disebabkan oleh penyusutan.
Non-current assets decreased by 5.9% to Rp42,765.2 billion, mainly resulting from decrease in fixed assets due to depreciation.
Jumlah aset menurun sebesar Rp4.549,8 miliar atau 8,2%, dari Rp55.388,5 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp50.838,7 miliar pada tahun 2016.
Total Assets decrease by Rp4,549.8 billion, or 8.2%, from Rp55,388.5 billion in 2015 to Rp50,838.7 billion in 2016.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
111
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
Liabilitas
Liabilities
Liabilitas jangka pendek menurun sebesar 4,8% menjadi Rp19.086,6 miliar terutama karena lebih rendahnya utang pengadaan, yang dikurangi dengan dengan tingginya utang yang jatuh tempo dalam jangka pendek.
Current liabilities decreased by 4.8% to Rp19,086.6 billion mainly due to lower procurement payable, net of higher current maturities of debts.
Liabilitas jangka panjang menurun sebesar 20,4% menjadi Rp17.575,0 miliar terutama karena penurunan utang jangka panjang dan penurunan kewajiban sewa pembiayaan.
Non-current liabilities decreased by 20.4% to Rp17,575.0 billion mainly due to lower long term debt payable and lower obligation under finance lease.
Jumlah Total Liabilitas menurun sebesar Rp5.463,1 miliar, atau13,0%, dari Rp42.124,7 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp36.661,6 miliar pada tahun 2016.
Total Liabilities decreased by Rp5,463.1 billion, or 13.0%, from Rp42,124.7 billion in 2015 to Rp36,661.6 billion in 2016.
Ekuitas
Equity
Ekuitas meningkat sebesar Rp913,3 miliar, atau sebesar 6,9%, dari Rp13.263,8 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp14.177,1 miliar pada tahun 2016.
Equity increased by Rp913.3 billion, or 6.9%, from Rp13,263.8 billion in 2015 to Rp14,177.1 billion in 2016
Laba & Rugi
Profit & Loss
Laba Usaha meningkat sebesar Rp1.578,4 miliar, atau sebesar 66,8%, dari Rp2.362,1 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp3.940,5 miliar pada tahun 2016.
Operating Profit increased by Rp1,578.4 billion, or 66.8%, from Rp2,362.1 billion in 2015 to Rp3,940.5 billion in 2016.
Laba (Rugi) yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk. Kami mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk sebesar Rp1.105,0 miliar pada tahun 2016 dibandingkan dengan kerugian yang dapat dibagikan kepada pemilik Entitas Induk sebesar Rp1.310,0 miliar pada tahun 2015 dikarenakan laba usaha yang sehat dan didorong oleh penurunan biaya keuangan.
Profit (Loss) Attributable to Owners of the Parent. We recorded a profit for the year attributable to owners of the Parent of Rp1,105.0 billion in 2016 compared to a loss attributable to owners of the Parent of Rp1,310.0 billion in 2015 primarily by healthy operating profit and lower financing cost.
Laba Bersih
2016
2015
2014
dalam miliar rupiah
Laba Usaha
3,940.5
2,362.1
646.8
(2,145.3)
(4,147.9)
(2,608.8)
1,795.2
(1,785.8)
(1,962.0)
(Beban) Manfaat pajak penghasilan
(519.6)
622.3
1,275.6
(1,163.5)
(1,878.2)
170.6
146.5
130.2
Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
1,105.0
(1,310.0)
(2,008.3)
Jumlah Saham Beredar (dalam jutaan lembar saham)
5,433.9
5,433.9
5,433.9
Laba (rugi) Tahun Berjalan Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non–pengendali
Laba (Rugi) per Saham Dasar dan Dilusian yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk (dalam rupiah, jumlah penuh) EBITDA
112
Rp in billions
Beban lain-lain bersih Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Net Profit
83.8
203.4
(241.1)
(369.6)
12,863.8
11,473.3
10,033.1
Operating Profit Other expense-net Profit (loss) before income tax Income tax (expense) benefit Profit (loss) for the Year Profit for the Year Attributable to NonControlling Interests Profit (Loss) for The Year Attributable to Owners of the Parent Shares Outstanding (in million of shares) Basic and Diluted Earnings (Loss) per Share Attributable to Owners of the Parent (in Rp full amount) EBITDA
04
Tinjauan Keuangan Financial Review
Laba (rugi) kami yang dapat distribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun berakhir pada 31 Desember 2016, 2015, dan 2014 tidak selalu mencerminkan pendapatan usaha dan laba usaha kami untuk periode-periode tersebut, sebagian dikarenakan besarnya fluktuasi pada beberapa pos non-operasi yang membawa dampak terhadap laba (rugi) diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada periode – periode tersebut. Pos non-usaha tersebut mencangkup, antara lain, fluktuasi (beban) penghasilan pajak tangguhan, laba atau rugi selisih kurs-bersih, dan laba atau rugi perubahan nilai wajar derivatif-bersih. Kami mengharapkan fluktuasi ini akan terus berlanjut.
Our profit (loss) attributable to owners of the Parent for the years ended December 31, 2016, 2015 and 2014 is not necessarily reflective of our operating revenues and operating income during such periods, in part due to large fluctuations in several non-operating items, which have impacted our profit (loss) attributable to owners of the Parent over such periods. Such non-operating items include, among others, fluctuations in deferred income tax (expense) benefit, gain or loss on foreign exchangenet, and gain or loss on change in the fair value of derivatives-net. We expect these fluctuations to continue.
Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan
Total Comprehensive Income for the Year
Kami mencatat penghasilan komprehensif untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 sebesar Rp1.038,7 miliar.
We recorded total comprehensive income for the year ended December 31, 2016 of Rp1,038.7 billion.
Rasio Operasional (%)
2016
2015
2014
Operating Ratios (%)
Laba Usaha terhadap Pendapatan
13.5%
8.8%
2.7%
Operating Profit to Revenue
Laba Usaha terhadap Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
29.5%
18.9%
4.8%
Operating Profit to Equity Attributable to Owners of the Parent
7.8%
4.3%
1.2%
Operating Profit to Total Assets
Laba Usaha terhadap Jumlah Aset
44.1%
42.9%
41.7%
EBITDA Margin
Marjin Laba (Rugi) Bersih yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Marjin EBITDA
3.8%
-4.9%
-8.3%
Net Profit (loss) Margin Attributable to Owners of the Parent
Pengembalian Modal yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
8.3%
-10.4%
-13.5%
Return on Equity Attributable to Owners of the Parent
Pengembalian Aset yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
2.2%
-2.4%
-3.8%
Return on Assets Attributable to Owners of the Parent
Arus Kas
Cashflow
Tabel berikut ini memperlihatkan beberapa informasi mengenai arus kas Perusahaan secara historis:
The following table sets forth certain information regarding our historical cash flows:
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember, (dalam miliar rupiah, kecuali porsentase)
2016
2015
2014
Rp
Rp
Rp
Arus Kas Bersih Yang diperoleh dari aktivitas operasi
For the years ended December 31, (Rp in billions, except percentage)
Net cash flows 9,751.5
8,706.7
7,712.5
Yang digunakan untuk aktivitas investasi
(7,291.4)
(7,145.4)
(5,003.6)
Used in investing activities
Yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(4,251.3)
(1,527.1)
(1,421.2)
Used in financing activities
18.3
109.1
(41.3)
Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas
Provided by operating activities
Net Foreign exchange differences from cash and cash equivalents
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
113
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi. Kas bersih yang diperoleh dari kegiatan usaha adalah masing-masing sebesar Rp9.751,5 miliar, Rp8.706,7 miliar dan Rp7.712,5 miliar untuk tahun 2016, 2015 dan 2014. Pada tahun 2016, kas bersih yang diperoleh dari kegiatan usaha meningkat sebesar 12,0% yang terutama karena pendapatan yang lebih tinggi.
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi. Kas bersih yang digunakan untuk investasi adalah masing-masing sebesar Rp7.291,4 miliar, Rp7.145,4 miliar dan Rp5.003,6 miliar untuk tahun 2016, 2015 dan 2014. Di tahun 2016 kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi naik sebesar 2,0% terutama karena kenaikan pembayaran untuk perolehan aset tetap.
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan. Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan adalah masing-masing sebesar Rp4.251,3 miliar, Rp1.527,1 miliar dan Rp1.421,2 miliar pada tahun 2016, 2015 dan 2014. Di tahun 2016 kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan meningkat sebesar 178,4% terutama karena pembayaran utang.
114
Net Cash Provided by Operating Activities. Net cash provided by operating activities amounted to Rp9,751.5 billion, Rp8,706.7 billion and Rp7,712.5 billion for, 2016, 2015 and 2014 respectively. In 2016 Net Cash Provided by Operating Activities increased by 12.0% mainly due to higher revenue.
Net Cash Used in Investing Activities. Net cash used in investing activities amounted toRp7,291.4 billion, Rp7,145.4 billion and Rp5,003.6 billion for 2016, 2015 and 2014. In 2016 net cash used in investing activities increased by 2.0% mainly due to higher payments for acquisition of fixed asset.
Net Cash Used in Financing Activities. Net cash used in financing activities amounted to Rp4,251.3 billion, Rp1,527.1 billion and Rp1,421.2 billion in 2016, 2015 and 2014. In 2016 net cash used in financing activities increased by 178.4% mainly due to debts repayment.
Likuiditas dan Sumber Permodalan
Solvency and Liquidity
Secara historis, kebutuhan likuiditas kami timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi dan pengeluaran barang modal sehubungan dengan perluasan bisnis telekomunikasi Perusahaan. Bisnis telekomunikasi kami membutuhkan modal yang besar untuk membangun dan memperluas infrastruktur jaringan bergerak dan data dan untuk membiayai kegiatan usaha Perusahaan, terutama selama tahap pengembangan jaringan. Meskipun kami memiliki banyak infrastruktur jaringan yang telah ada, kami memperkirakan akan kembali melakukan pengeluaran barang modal khususnya untuk pengembangan jaringan seluler di daerahdaerah yang diperkirakan sebagai daerah yang tinggi pertumbuhannya, dan juga untuk meningkatkan kualitas dan cakupan jaringan yang telah ada.
Our liquidity requirements have historically arisen from the need to finance investments and capital expenditures related to the expansion of our telecommunications business. Our telecommunications business requires substantial capital expenditures to construct and expand mobile and data network infrastructure and to fund operations, particularly during the network development stage. Although we have substantial existing network infrastructure, we expect to incur additional capital expenditures in order to focus cellular network development in areas that we anticipate to be highgrowth areas, as well as to enhance the quality and coverage of our existing network.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
04
Tinjauan Keuangan Financial Review
Kami berkeyakinan kas dan setara kas kami, arus kas dari kegiatan usaha Perusahaan dan sumber-sumber pembiayaan yang tersedia saat ini, akan cukup untuk memenuhi kebutuhan dana yang telah diantisipasi, termasuk kebutuhan dana untuk modal kerja dan pengeluaran barang modal yang telah direncanakan, di masa mendatang. Atau: kami berkeyakinan bahwa arus kas usaha kami dari fasilitas kredit, dan sebagian dari hasil uang pelepasan seluruh kepemilikan saham kami pada PT Tower Bersama Infrastructure Tbk pada tahun 2014, dapat menyediakan pembiayaan yang cukup untuk pengeluaran barang modal, pembayaran utang dan kewajiban bunga di masa mendatang yang diantisipasi serta kebutuhan operasional lainnya yang diperlukan untuk rencana bisnis kami saat ini.
We believe our current cash and cash equivalents, cash flow from operations and available sources of financing, will be sufficient to meet our anticipated cash needs, including our cash needs for working capital and planned capital expenditures, for the foreseeable future. Or: We believe that our cash flow from operations and drawings from our existing credit facilities, as well as a portion of the cash proceeds from the divestiture of our entire shareholding in PT Tower Bersama Infrastructure Tbk in 2014, will provide sufficient financing for our anticipated capital expenditures, anticipated debt repayment and interest obligations and other operating needs under our current business plan.
Kami berkeyakinan sebagaimana tercermin oleh rasio finansial kami sebagaimana berikut, serta fasilitas utang yang tersedia kepada kami, kami dapat menutupi pinjaman-pinjaman sebagaimana terpapar pada tabel berikut atas Utang Pokok.
We believe as reflected by our current financial ratios as follows, as well as our available loan facilities, we will be able to cover our outstanding borrowings as set forth in the following table on Principal Indebtedness.
Rasio Finansial yang Tersedia
Current Financial Ratios
Rasio Finansial (%)
2016
2015
2014
42.3%
49.5%
40.6%
Rasio Utang Kotor terhadap Ekuitas <2.50x
1.67x
2.09x
1.91x
Gross Debt to Equity Ratio <2.50x
Rasio Utang Kotor terhadap EBITDA <3.50x
1.84x
2.42x
2.73x
Gross Debt to EBITDA <3.50x
Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset
0.72x
0.76x
0.73x
Total Liabilities to Total Assets
Rasio Lancar
Financial Ratios (%) Current Ratio
Fasilitas Pinjaman yang Tersedia
Available Loan Facilities
Per tanggal 31 Desember 2016, kami memiliki fasilitas pinjaman yang bisa ditarik dari waktu ke waktu sampai berakhirnya jangka waktu fasilitas adalah Rp1.880,0 miliar dan US$150,0 juta, yang terdiri dari sebagai berikut:
As of December 31, 2016, the available loans facility than can be drawn from time to time until the maturity of the facilities are amounting to Rp1,880.0 billion and US$150.0 million, which consist of as follows:
•
•
Rp500,0 miliar berdasarkan fasilitas kredit revolving tanpa jaminan dari PT Bank Central Asia, Tbk (“BCA”);
Rp500.0 billion under the unsecured revolving credit facility from PT Bank Central Asia, Tbk (“BCA”);
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
115
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
•
•
•
•
•
•
Rp350,0 miliar berdasarkan fasilitas kredit revolving tanpa jaminan dari PT Bank BNP Paribas Indonesia (“BNPP”); Rp100,0 miliar berdasarkan fasilitas kredit revolving tanpa jaminan dari PT Sarana Multi Infrastruktur (“SMI”); Rp330,0 miliar berdasarkan fasilitas kredit revolving tanpa jaminan dari Citibank, N.A., Indonesia (“Citibank”); Rp600,0 miliar berdasarkan fasilitas kredit revolving tanpa jaminan dari PT Bank CIMB Niaga, Tbk (“CIMB Niaga”); US$100,0 juta berdasarkan fasilitas kredit revolving tanpa jaminan dari Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta (“HSBC Jakarta”); US$50,0 miliar berdasarkan fasilitas kredit revolving tanpa jaminan dari DBS Bank Ltd. (“DBS”).
Tabel di bawah ini menunjukkan jumlah pinjaman yang belum dibayar (setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi) pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014: Per 31 Desember,
•
Rp350.0 billion under the unsecured revolving credit facility from PT Bank BNP Paribas Indonesia (“BNPP”); Rp100.0 billion under the unsecured revolving credit facility from PT Sarana Multi Infrastruktur (“SMI”);
•
Rp330.0 billion under the unsecured revolving credit facility from Citibank, N.A., Indonesia (“Citibank”);
•
Rp600.0 billion under the unsecured revolving credit facility from PT Bank CIMB Niaga, Tbk (“CIMB Niaga”); US$100.0 million under the unsecured revolving credit facility from The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch (“HSBC Jakarta”); US$50.0 million under the unsecured revolving credit facility from DBS Bank Ltd. (“DBS”).
•
•
The following table sets forth our outstanding borrowing (net of unamortized transaction cost) as of December 31, 2016, 2015 and 2014:
2016
2015
2014
(dalam miliar rupiah)
Rp
Rp
Rp
(Rp in billions)
Pinjaman jangka pendek
399.4
849.4
Short-term loans
1,449.0
As of December 31,
Pinjaman jangka panjang (bagian jangka panjang)
2,273.6
6,369.9
3,727.1
Loans payable (non-current portion)
Utang Obligasi (bagian jangka panjang)
9,060.5
9,282.2
6,962.1
Bonds payable (non-current portion)
1,015.0
954.6
660.4
Sharia bonds (non-current portion)
Bagian jangka pendek dari pinjaman jangka panjang
3,795.6
4,240.7
2,613.5
Current maturities of loans payable
Bagian jangka pendek dari utang obligasi
3,391.3
1,152.8
8,333.6
Current maturities of bonds payable
225.8
226.8
849.4
Sukuk (bagian jangka panjang)
Bagian jangka pendek dari sukuk
Penurunan pinjaman jangka pendek (setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi) menjadi Rp399,4 miliar per 31 Desember 2016 dari Rp1.449,0 miliar per 31 Desember 2015 terutama disebabkan pembayaran penuh atas fasilitas kredit Bank BNI.
116
•
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Current maturities of sharia bonds
The decrease in short term loan (net of unamortized transaction cost) to Rp399.4 billion as of December 31, 2016 from Rp1,449.0 billion as of December 31, 2015 was primarily due to fully payment under the credit facility from Bank BNI.
04
Tinjauan Keuangan Financial Review
Penurunan pinjaman jangka panjang (setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi dan bagian jangka pendek) menjadi Rp2.273,6 miliar per 31 Desember 2016 dari Rp6.369,9 miliar yang terutama karena pembayaran atas fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”), The Bank of Tokyo Mitsubishi-UFJ, Ltd (“BTMU”), Mizuho Bank Ltd. (“Mizuho”), DBS Bank Ltd. (“DBS”), Citibank, N.A., Indonesia (“Citibank”), PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”)-PT Sarana Multi Infrastruktur (“SMI”), PT Bank BNP Paribas Indonesia (“BNPP”) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (“SMI”). Penurunan dari bagian jangka pendek dari pinjaman jangka panjang (setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi) menjadi Rp3.795,6 miliar per Desember 2016 dari Rp4.240,7 miliar yang terutama disebabkan pembayaran atas fasilitas kredit dari AB Svenk Exportkredit (“SEK”) Swedia. Kenaikan dari bagian jangka pendek dari utang obligasi (setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi) menjadi Rp3.391,3 miliar per 31 Desember 2015 dari Rp1.152,8 miliar disebabkan penerbitan Sukuk melalui Sukuk Ijarah Indosat Bekelanjutan I Tahap IV Seri A tahun 2016 dan pembayaran obligasi yang akan jatuh tempo pada tahun 2017.
The decrease in long term loans payable (net of unamortized transaction cost and current maturities portion) to Rp2,273.6 billion as of December 31, 2016 from Rp6,369.9 billion was primarily due to payment under the credit facility from PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”), The Bank of Tokyo Mitsubishi-UFJ, Ltd (“BTMU”), Mizuho Bank Ltd. (“Mizuho”), DBS Bank Ltd. (“DBS”), Citibank, N.A., Indonesia (“Citibank”), PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”)-PT Sarana Multi Infrastruktur (“SMI”), PT Bank BNP Paribas Indonesia (“BNPP”) and PT Sarana Multi Infrastruktur (“SMI”). The decrease in current maturities of loans payable (net of unamortized transaction cost) to Rp3,795.6 billion as of December 2016 from Rp4,240.7 billion was primarily due to payment under the credit facility from AB Svenk Exportkredit (“SEK”) Sweden. The increase in current maturities of bonds payable (net of unamortized transaction cost) to Rp3,391.3 billion as of December 31, 2015 from Rp1,152.8 billion was due to the issuance of IDR Bond/Sukuk through Shelf Registration I Phase IV Series A in 2016 and the outstanding amount of bond that will mature in 2017.
Sebagai bagian dari perubahan yang disetujui pada tahun 2009, kami mendapatkan persetujuan untuk mengubah definisi dalam beberapa instrumen dan perjanjian utang kami yaitu: (i) mengecualikan hal-hal non-kas, termasuk laba atau rugi kurs valuta asing, dari definisi “EBITDA”; (ii) mengecualikan utang pengadaan yang dikenakan bunga dari definisi “Utang” kecuali apabila jatuh temponya lebih dari enam bulan dari tanggal tagihan (invoice); dan (iii) memasukkan dalam definisi “Ekuitas” (a) hak minoritas, untuk entitas yang utangnya 100% terkonsolidasi oleh kami, dan (b) pinjaman subordinasi pemegang saham.
As part of the amendments approved in 2009, we obtained consents to the following amendments to defined terms in certain of our applicable debt instruments and agreements: (i) excluding non-cash items, including foreign exchange gains or losses, from the definition of “EBITDA”; (ii) excluding interestbearing procurement payables from the definition of “Debt” unless their maturities are in excess of six months from the invoice date; and (iii) including in “Equity” (a) minority interests, for entities the debt of which is 100% consolidated by us, and (b) subordinated shareholder loans.
1.
1.
Kami mendefinisikan utang kotor sebagai jumlah dari pinjaman, utang obligasi dan sukuk (bagian jangka pendek dan jangka panjang), biaya emisi yang belum diamortisasi (pinjaman, obligasi, sukuk dan notes), biaya consent solicitation yang belum diamortisasi (pinjaman, obligasi dan sukuk)
We define gross debt as total loans payable, bonds payable and sharia bonds (current and non-current maturities), unamortized issuance cost (loans, bonds, sharia bonds and notes), unamortized consent solicitation fees (loans, bonds, sharia bonds) and unamortized discounts (loans and
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
117
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
dan potongan yang belum diamortisasi (pinjaman dan notes), termasuk obligasi sewa pembiayaan. Menurut definisi yang telah diubah, “Utang” berarti, dalam hubungannya dengan suatu pihak pada setiap tanggal penentuan (tanpa duplikasi): a. jumlah utang pokok dan premium (jika ada) sehubungan dengan utang dari pihak tersebut untuk uang yang dipinjam dan utang yang dibuktikan dengan notes, debenture, obligasi atau instrumen serupa lainnya untuk pembayaran dimana pihak tersebut bertanggung jawab atau berkewajiban yang dalam hal tersebut, dikenakan bunga; dan b. seluruh kewajiban dari pihak tersebut sehubungan dengan utang pengadaan yang merupakan utang usaha kepada pemasok dari pihak tersebut yang dikenakan bunga dan pembayaran untuk utang tersebut memiliki jatuh tempo lebih dari enam bulan setelah tanggal penerbitan tagihan yang terkait, tetapi, sehubungan dengan anggota dari Perusahaan, atau anak perusahaannya (bersama-sama, “Grup”), atau Grup, dikurangi dengan seluruh utang yang diperoleh dari pemegang saham Perusahaan (baik langsung maupun tidak langsung) kepada anggota Grup tersebut yang memiliki peringkat subordinasi terhadap utang yang termasuk dalam poin (a) di atas atau poin (b) ini. 2. Kami mendefinisikan ekuitas sebagai jumlah ekuitas dan kepentingan minoritas. Menurut definisi yang telah diubah, “Ekuitas” berarti jumlah aset dikurangi jumlah kewajiban, dimana jumlah kewajiban tidak termasuk seluruh pinjaman yang diperoleh dari pemegang saham Perusahaan (baik langsung maupun tidak langsung) kepada anggota Grup yang memiliki peringkat subordinasi terhadap Utang. 3. Kami telah mendefinisikan EBITDA sebagai pendapatan sebelum bunga, amortisasi goodwill, pendapatan dan beban non-operasional, beban pajak penghasilan, penyusutan, dan hak minoritas dalam laba bersih anak Perusahaan sebagaimana dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi yang dibuat berdasarkan SAK. EBITDA bukanlah merupakan ukuran standar dalam SAK. Sebagaimana bisnis telekomunikasi yang
118
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
notes), and also obligation under finance lease. According to the amended definition, “Debt” means, with respect to any person on any date of determination (without duplication): a. the principal of and premium (if any) in respect of debt of such person for money borrowed and debt evidenced by notes, debentures, bonds or other similar instruments for the payment of which such person is responsible or liable which in any such case, bears interest or on which interest accrues; and b. all obligations of such person in relation to procurement payables constituting accounts payable to such person’s suppliers which bear interest or on which interest accrues and payment for such accounts payable is due more than six months after the relevant invoice date, but, in relation to any member of our Company or our subsidiaries (together the “Group”), or the Group, deducting all indebtedness advanced by any (direct or indirect) shareholder of our Company to such member of the Group which is subordinated to any indebtedness falling under paragraph (a) above or this paragraph (b).
2. We define equity as total equity and non-controlling interest. According to the amended definition, “Equity” means total assets less total liabilities, where total liabilities exclude all indebtedness advanced by any (direct or indirect) shareholder of our Company to any member of the Group which is subordinated to any Debt. 3. We have defined EBITDA as earnings before interest, amortization of goodwill, non-operating income and expense, income tax expense, depreciation and non-controlling interest in net income of subsidiaries as reported in the consolidated financial statements prepared under IFAS. EBITDA is not a standard measure under IFAS. As the telecommunications business is capital intensive, capital expenditure requirements and
Tinjauan Keuangan Financial Review
memerlukan modal besar, kebutuhan pengeluaran barang modal dan tingkat utang dan beban bunga dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap laba bersih Perusahaan dengan hasil operasional yang sama. Oleh karena itu, kami yakin bahwa EBITDA memberikan gambaran yang berguna bagi hasil operasional kami dan bahwa laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada para pemilik Perusahaan berdasarkan SAK adalah ukuran keuangan yang paling dapat secara langsung dibandingkan terhadap EBITDA sebagai indikator kinerja operasional. Anda tidak disarankan menganggap bahwa definisi kami tentang EBITDA merupakan indikator terhadap kinerja operasional, likuiditas atau ukuran standar lainnya berdasarkan SAK, atau definisi Perusahaan lainnya atas EBITDA. Definisi kami atas EBITDA tidak memperhitungkan pajak dan pengeluaran kas non-operasional lainnya. Dana yang didapat dari ukuran ini mungkin tidak dapat digunakan untuk pembayaran utang karena adanya pembatasan ketentuan, persyaratan pengeluaran barang modal dan komitmen lainnya. Menurut definisi yang telah diubah, “EBITDA” berarti, untuk suatu periode adalah jumlah yang sama dengan jumlah pendapatan usaha (yang dihitung sebelum beban pembiayaan, pajak, pendapatan atau biaya yang berasal dari kegiatan non-operasional dan biayabiaya luar biasa lainnya) ditambah penyusutan dan amortisasi, serta untuk keperluan penghitungan rasio total Utang Grup terhadap EBITDA dari Grup, setelah memperhitungkan proforma dari adanya akuisisi atau pengalihan material atas aset atau usaha seolah-olah akuisisi atau pengalihan tersebut terjadi pada hari pertama periode tersebut.
04
levels of debt and interest expenses may have a significant impact on the net income of companies with similar operating results. Therefore, we believe that EBITDA provides a useful reflection of our operating results and that profit (loss) attributable to owner of the Company is the most directly comparable financial measure to EBITDA as an indicator of our operating performance. You should not consider our definition of EBITDA in isolation or as an indicator of operating performance, liquidity or any other standard measure under IFAS, or other companies’ definition of EBITDA. Our definition of EBITDA does not account for taxes and other non-operating cash expenses. Funds depicted by this measure may not be available for debt service due to covenant restrictions, capital expenditure requirements and other commitments. According to the amended definition, “EBITDA” means, for any period, an amount equal to the sum of operating income (calculated before financing costs, taxes, non-operating income or expenses and extraordinary and exceptional items) plus depreciation and amortization and, in the case of any testing or calculation of the ratio of aggregate Debt of the Group, to EBITDA of the Group after giving pro forma effect to any material acquisition or disposal of assets or businesses as if such acquisition or disposal had occurred on the first day of such period.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
119
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
Tabel berikut ini merangkum utang jangka panjang (termasuk pinjaman jangka pendek) dan utang obligasi kami yang utama per tanggal 31 Desember 2016, 2015, dan 2014.
Per tanggal 31 Desember (dalam miliar Rupiah)
The following table summarizes our primary long-term indebtedness (including short-term loans) and bonds payable as of December 31, 2016, 2015, 2014.
2016
2015
2014
Rp
Rp
Rp
As of December 31 (Rp in billions)
Utang Obligasi Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020
Bonds Payable -
-
8,086.0
Guaranteed Notes Due 2020
Obligasi Indosat Kedelapan
2,700.0
2,700.0
2,700.0
Eighth Indosat Bonds
Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I
2,310.0
2,310.0
2,310.0
Shelf Registration Indosat Bond I Phase I
Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II
2,130.0
2,684.0
-
Shelf Registration Indosat Bond I Phase II
Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap III
794.0
794.0
-
Shelf Registration Indosat Bond I Phase III
Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap IV
3,172.0
-
-
Obligasi Indosat Kelima
1,370.0
1.370.0
1,370.0
Obligasi Indosat Ketujuh
-
600.0
600.0
Seventh Indosat Bonds Sixth Indosat Bonds
Obligasi Indosat Keenam Jumlah utang obligasi Dikurangi: biaya transaksi yang belum diamortisasi
-
-
320.0
12,476.0
10,458.0
15,386.0
Sub-total bonds payable
(24.2)
(23.0)
(90.3)
(3,391.3)
(1,152.8)
(8,333.6)
9,060.5
9,282.2
6,962.1
Sukuk Ijarah Kelima
300.0
300.0
300.0
Fifth Syari'ah Ijarah Bonds
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I
190.0
190.0
190.0
Shelf Registration Indosat Sukuk Ijarah I Phase I
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II
361.0
416.0
-
Shelf Registration Indosat Sukuk Ijarah I Phase II
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap III
106.0
106.0
-
Shelf Registration Indosat Sukuk Ijarah I Phase III
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap IV
Shelf Registration Indosat Sukuk Ijarah I Phase IV
Bagian jangka pendek dari utang obligasi Jumlah utang obligasi: bagian jangka panjang Sukuk
Less: unamortized transaction cost Current maturities of bonds payable Total bonds payable : non-current portion Sharia Bonds
288.0
-
-
Sukuk Ijarah Keempat
-
172.0
172.0
Sub-total sukuk Ijarah
1,245.0
1,184.0
662.0
(4.2)
(2.6)
(1.6)
Less: unamortized transaction cost
Bagian jangka pendek dari sukuk
(225.8)
(226.8)
-
Current maturities of sharia bonds
Jumlah sukuk: bagian jangka panjang
1,015.0
954.6
660.4
Dikurangi: biaya transaksi yang belum diamortisasi
Pinjaman (termasuk Pinjaman Jangka Pendek) Pihak Berelasi
Fourth Syari'ah Ijarah Bonds Sub-total sharia bonds
Total sharia bonds : non-current portion Loans Payable (Including Short Term Loans)
-
2,050.0
1,450.0
Related Party
Pihak Ketiga
6,490.3
10,062.0
5,795.4
Third Party
Sub-total Pinjaman (termasuk pinjaman jangka pendek)
6,490.3
12,112.0
7,245.4
Sub-total Loans payable (including short-term loans)
(21.7)
(52.4)
(55.4)
Less: unamortized transaction cost
Bagian jangka pendek dari pinjaman
(4,195.0)
(5,689.7)
(3,462.9)
current maturities of loans payable
Total pinjaman jangka panjang: bagian jangka panjang
2,273.6
6,369.9
3,727.1
Dikurangi: biaya transaksi yang belum diamortisasi
120
Shelf Registration Indosat Bond I Phase IV Fifth Indosat Bonds
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Total loans payable : Non-current portion
04
Tinjauan Keuangan Financial Review
Per 31 Desember 2016, kami memiliki kewajibankewajiban kontraktual sebagai berikut:
As of December 31, 2016, we had the following contractual obligations:
Akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember Expected maturity as of 31 December Jumlah arus kas kontraktual
Deskripsi <1
1-2
>2
Total contractual cash flows
Nilai bunga dan biaya penerbitan yang belum diamortisasi Interest value & unamortized transaction cost
Nilai tercatat
Descriptions
Carrying amount
Pinjaman jangka pendek
427.2
-
-
427.2
(27.8)
399.4
Short-term loan
Utang usaha
845.1
-
-
845.1
-
845.1
Trade Payable
Utang pengadaan
4,381.7
-
-
4,381.7
-
4,381.7
Procurement payable
Akrual
1,533.4
-
-
1,533.4
-
1,533.4
Accrual
20.8
-
-
20.8
-
20.8
Liabilitas derivatif
Derivative liabilities
Pinjaman
4,158.0
1,933.9
542.4
6,634.3
(565.1)
6,069.2
Loans payable
Utang obligasi
4,417.5
1,793.6
10.171.9
16,383.0
(3,931.2)
12,451.8
Bonds payable
Sukuk
340.1
171.9
1,239.0
1,751.0
(510.2)
1,240.8
Sharia bonds
Kewajiban sewa pembiayaan
889.3
967.6
2,735.7
4,592.6
(1,079.1)
3,513.5
Obligation under finance lease
Lain-lain Jumlah
74.1
37.7
-
111.8
-
111.8
17,087.2
4,904.7
14,689.0
36,680.9
(6,113.4)
30,567.5
Others Total
Tingkat Penerimaan Piutang-piutang
Receivables Collectibility
Tingkat penerimaan piutang kami mengalami peningkatan di tahun 2016, dengan meningkatnya jatuh tempo yang terutang.
Our receivables collectability improved in 2016, with faster overall collection of outstanding dues.
Struktur Modal & Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal
Capital Structure & Capital Structure Policy
Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal
Capital Structure Policy
Grup hendak mewujudkan struktur permodalan yang optimal yang sesuai dengan tujuan bisnisnya, yang meliputi mempertahankan rasio permodalan yang sehat dan peringkat kredit yang kuat, dan memaksimalisasi nilai pemegang saham. Manajemen mengawasi permodalannya berdasarkan ratio utang kotor terhadap ekuitas. Tujuan Grup adalah untuk mempertahankan rasio utang kotor terhadap ekuitas maksimum sebesar 2,50 per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
The Group aims to achieve an optimal capital structure in pursuit of its business objectives, which include maintaining healthy capital ratios and strong credit ratings, and maximizing stockholder value. The Management monitors its capital using debt-to-equity ratio. The Group’s objective is to maintain its debt-toequity ratio at a maximum of 2.50 as of December 31, 2016 and 2015.
Ditambah lagi, beberapa instrumen utang Grup memiliki kewajiban-kewajiban kepatuhan terhadap rasio peningkatan tertentu. Grup telah menaati seluruh persyaratan eksternal permodalan.
In addition, some of the Group’s debt instruments contain covenants that impose compliance with certain leverage ratios. The Group has complied with all externally imposed capital requirements.
Struktur Modal
Capital Structure
Per 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, Grup mempertahankan sturktur permodalan stabil sebagaimana berikut ini:
As of December 31, 2016, 2015 and 2014, the Group maintained a solid capital structure as reflected by the following:
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
121
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
2016
dalam miliar Rupiah kecuali rasio
Pinjaman Jangka Pendek
2015
2014
Rp in billions except ratio
400.0
1,450.0
850.0
Pinjaman, utang obligasi dan sukuk
19,811.3
22,304.0
22,443.4
Loans, bonds payable and sharia bonds
Jumlah utang
20,211.3
23,754.0
23,293.4
Total debts
Jumlah ekuitas
14,177.1
13,263.8
14,298.6
Total equity
1.43x
1.79x
1.63x
Rasio utang terhadap ekuitas
(dalam miliar Rupiah, dalam juta US$)
Debt-to-equity-ratio
Set forth below are calculations of our historical financial ratios that are contained in our financial covenants under IFAS as required by our debt agreements.
Di bawah ini adalah penghitungan rasio keuangan kami secara historis yang terdapat dalam ketentuan keuangan kami berdasarkan SAK yang dipersyaratkan oleh perjanjian utang kami.
Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember
Short-term loans
2016
2015
2014
Rp
Rp
Rp
As of and for the years ended December 31, (Rp in billions, US$ in millions)
Data Posisi Keuangan dan Laba atau Rugi
Financial Position and Profit or Loss Data
Pinjaman Jangka Pendek
400.0
1,450.0
850.0
(0.6)
(1.0)
(0.6)
399.4
1,449.0
849.4
Pinjaman
3,798.1
4,245.7
2,613.9
Loans payable
Utang obligasi
3,395.0
1,154.0
8,406.0
Bonds payable
227.0
227.0
-
(7.4)
(6.4)
(72.8)
7,412.7
5,620.3
10,947.1
dikurangi: biaya transaksi yang belum diamortisasi Jumlah
Less : unamortized transaction cost Sub-total
Current maturities from
Bagian Jangka Pendek
Sukuk Dikurangi: biaya transaksi yang belum diamortisasi Jumlah
Sharia bonds Less : unamortized transaction cost Sub-total
Loans payable-net of current maturities
Pinjaman-Setelah Dikurangi Bagian Jangka Pendek Pihak yang mempunyai hubungan relasi
-
100.0
850.0
2,292.2
6,316.3
2,931.5
Utang obligasi-setelah dikurangi bagian jangka pendek
9,081.0
9,304.0
6,980.0
Utang sukuk – setelah dikurangi bagian jangka pendek
1,018.0
957.0
662.0
Sharia bonds-net of current maturities Less : unamortized transaction cost
Pihak ketiga
Dikurangi: biaya transaksi yang belum diamortisasi Jumlah Jumlah utang
(1)
Kewajiban sewa pembiayaan
(1)
Jumlah Aset Jumlah Kewajiban
(70.6)
(73.9)
16,606.7
11,349.6
20,161.2
23,676.0
23,146.1
Total Debt
Obligation under finance lease
3,513.5
3,967.1
4,052.3
50,838.7
55,388.5
53,269.7
42,124.7
38,971.1
13,263.8
14,298.6
Laba usaha
3,940.5
2,362.1
646.8
Penyusutan dan amortisasi
8,972.6
8,769.1
8,226.1
12,863.8
11,473.3
10,033.1
1,838.3
2,203.9
1,890.6
2016
2015
2014
EBITDA
(3)
Beban Bunga
Rasio Keuangan
Rasio Dibutuhkan Ratio Required
Loans payable - third parties Bonds payable-net of current maturities
(42.1)
14,177.1
(2)
Loans payable - related parties
12,349.1
36,616.6
Jumlah Ekuitas
122
Short term loans
Sub-total (1)
Total Assets Total Liabilities Total Equity(2) Operating Profit Depreciation and Amortization EBITDA
(3)
Interest Expense
Financial Ratios
Rasio utang kotor terhadap ekuitas
<2.50x
1.67x
2.09x
1.91x
Gross Debt for Equity ratio
Rasio utang kotor terhadap EBITDA
<3.50x
1.84x
2.42x
2.73x
Gross Debt for EBITDA ratio
Rasio EBITDA terhadap Beban Bunga
>3.00x
7.00x
5.21x
5.31x
EBITDA to Interest Expense ratio
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
(1)
04
Tinjauan Keuangan Financial Review
1.
Kami mendefinisikan utang kotor sebagai jumlah dari pinjaman, utang obligasi dan sukuk (bagian jangka pendek dan jangka panjang), biaya emisi yang belum diamortisasi (pinjaman, obligasi, sukuk dan notes), biaya consent solicitation yang belum diamortisasi (pinjaman, obligasi dan sukuk) dan potongan yang belum diamortisasi (pinjaman dan notes), termasuk obligasi sewa pembiayaan. Menurut definisi yang telah diubah, “Utang” berarti, dalam hubungannya dengan suatu pihak pada setiap tanggal penentuan (tanpa duplikasi): a. jumlah utang pokok dan premium (jika ada) sehubungan dengan utang dari pihak tersebut untuk uang yang dipinjam dan utang yang dibuktikan dengan notes, debenture, obligasi atau instrumen serupa lainnya untuk pembayaran dimana pihak tersebut bertanggung jawab atau berkewajiban yang dalam hal tersebut, dikenakan bunga; dan b. seluruh kewajiban dari pihak tersebut sehubungan dengan utang pengadaan yang merupakan utang usaha kepada pemasok dari pihak tersebut yang dikenakan bunga dan pembayaran untuk utang tersebut memiliki jatuh tempo lebih dari enam bulan setelah tanggal penerbitan tagihan yang terkait, tetapi, sehubungan dengan anggota dari Perusahaan, atau anak perusahaannya (bersama-sama, “Grup”), atau Grup, dikurangi dengan seluruh utang yang diperoleh dari pemegang saham Perusahaan (baik langsung maupun tidak langsung) kepada anggota Grup tersebut yang memiliki peringkat subordinasi terhadap utang yang termasuk dalam poin (a) di atas atau poin (b) ini.
2.
Kami mendefinisikan ekuitas sebagai jumlah ekuitas dan kepentingan minoritas. Menurut definisi yang telah diubah, “Ekuitas” berarti jumlah aset dikurangi jumlah kewajiban, dimana jumlah kewajiban tidak termasuk seluruh pinjaman yang diperoleh dari pemegang saham Perusahaan (baik langsung maupun tidak langsung) kepada anggota Grup yang memiliki peringkat subordinasi terhadap Utang.
3.
Kami telah mendefinisikan EBITDA sebagai pendapatan sebelum bunga, amortisasi goodwill, pendapatan dan beban non-operasional, beban pajak penghasilan, penyusutan, dan hak minoritas dalam laba bersih anak Perusahaan sebagaimana dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi yang dibuat berdasarkan SAK. EBITDA bukanlah merupakan ukuran standar dalam SAK. Sebagaimana bisnis telekomunikasi yang memerlukan modal besar, kebutuhan pengeluaran barang modal dan tingkat utang dan beban bunga dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap laba bersih Perusahaan dengan hasil operasional yang sama. Oleh karena itu, kami yakin bahwa EBITDA memberikan gambaran yang berguna bagi hasil operasional kami dan bahwa laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada para pemilik Perusahaan berdasarkan SAK adalah ukuran keuangan yang paling dapat secara langsung dibandingkan terhadap EBITDA sebagai indikator kinerja operasional. Anda tidak disarankan menganggap bahwa definisi kami tentang EBITDA merupakan indikator terhadap kinerja operasional, likuiditas atau ukuran standar lainnya berdasarkan SAK, atau definisi Perusahaan lainnya atas EBITDA. Definisi kami atas EBITDA tidak memperhitungkan pajak dan pengeluaran kas non-operasional lainnya. Dana yang didapat dari ukuran ini mungkin tidak dapat digunakan untuk pembayaran utang karena adanya pembatasan ketentuan, persyaratan pengeluaran barang modal dan komitmen lainnya. Menurut definisi yang telah diubah, “EBITDA” berarti, untuk suatu periode adalah jumlah yang sama dengan jumlah pendapatan usaha (yang dihitung sebelum beban pembiayaan, pajak, pendapatan atau biaya yang berasal dari kegiatan non-operasional dan biaya-biaya luar biasa lainnya) ditambah penyusutan dan amortisasi, serta untuk keperluan penghitungan rasio total Utang Grup terhadap EBITDA dari Grup, setelah memperhitungkan proforma dari adanya akuisisi atau pengalihan material atas aset atau usaha seolah-olah akuisisi atau pengalihan tersebut terjadi pada hari pertama periode tersebut.
1.
We define gross debt as total loans payable, bonds payable and sharia bonds (current and non-current maturities), unamortized issuance cost (loans, bonds, sharia bonds and notes), unamortized consent solicitation fees (loans, bonds, sharia bonds) and unamortized discounts (loans and notes), and also obligation under finance lease. According to the amended definition, “Debt” means, with respect to any person on any date of determination (without duplication): a. the principal of and premium (if any) in respect of debt of such person for money borrowed and debt evidenced by notes, debentures, bonds or other similar instruments for the payment of which such person is responsible or liable which in any such case, bears interest or on which interest accrues; and b. all obligations of such person in relation to procurement payables constituting accounts payable to such person’s suppliers which bear interest or on which interest accrues and payment for such accounts payable is due more than six months after the relevant invoice date, but, in relation to any member of our Company or our subsidiaries (together the “Group”), or the Group, deducting all indebtedness advanced by any (direct or indirect) shareholder of our Company to such member of the Group which is subordinated to any indebtedness falling under paragraph (a) above or this paragraph (b).
2.
We define equity as total equity and non-controlling interest. According to the amended definition, “Equity” means total assets less total liabilities, where total liabilities exclude all indebtedness advanced by any (direct or indirect) shareholder of our Company to any member of the Group which is subordinated to any Debt.
3.
We have defined EBITDA as earnings before interest, amortization of goodwill, non-operating income and expense, income tax expense, depreciation and non-controlling interest in net income of subsidiaries as reported in the consolidated financial statements prepared under IFAS. EBITDA is not a standard measure under IFAS. As the telecommunications business is capital intensive, capital expenditure requirements and levels of debt and interest expenses may have a significant impact on the net income of companies with similar operating results. Therefore, we believe that EBITDA provides a useful reflection of our operating results and that profit (loss) attributable to owner of the Company is the most directly comparable financial measure to EBITDA as an indicator of our operating performance. You should not consider our definition of EBITDA in isolation or as an indicator of operating performance, liquidity or any other standard measure under IFAS, or other companies’ definition of EBITDA. Our definition of EBITDA does not account for taxes and other non-operating cash expenses. Funds depicted by this measure may not be available for debt service due to covenant restrictions, capital expenditure requirements and other commitments. According to the amended definition, “EBITDA” means, for any period, an amount equal to the sum of operating income (calculated before financing costs, taxes, non-operating income or expenses and extraordinary and exceptional items) plus depreciation and amortization and, in the case of any testing or calculation of the ratio of aggregate Debt of the Group, to EBITDA of the Group after giving pro forma effect to any material acquisition or disposal of assets or businesses as if such acquisition or disposal had occurred on the first day of such period.
Komitmen Material untuk Investasi Barang Modal
Material Commitment to Capital Goods Investment
Tujuan dari Komitmen
Objective of these commitments
Program pengeluaran barang modal kami saat ini difokuskan pada upaya mengoptimalkan dan meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan seluler, jaringan tetap serta jaringan MIDI dan infrastruktur telekomunikasi kami yang ada saat ini.
Our capital expenditure program currently focuses on optimizing and enhancing the capacity and quality of our existing cellular, fixed and MIDI network and telecommunications infrastructure.
Selama tahun 2017, kami bermaksud untuk mengalokasikan sekitar Rp5.871,0 miliar untuk pengeluaran barang modal yang baru. Kami bermaksud untuk mengalokasikan pengeluaran barang modal tahun 2017 sebagai berikut: • Investasi Jaringan Seluler: Kami berencana untuk menggunakan sebagian besar pengeluaran barang modal kami untuk membiayai perluasan kapasitas jaringan seluler kami di dalam dan di luar Pulau Jawa.
During 2017, we intend to allocate approximately Rp5,871.0 billion for new capital expenditures. We intend to allocate our capital expenditures for 2017 as follows: •
Cellular network investment: We plan to apply a large majority of our capital expenditures to finance capacity expansion of our cellular network in Java and outside Java.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
123
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
•
124
Investasi lain: Kami berencana untuk menginvestasikan sisa anggaran pengeluaran barang modal untuk area-area di luar jaringan seluler, dan terus menyediakan untuk mereka layanan suara, sambungan jarak jauh dan MIDI, serta mengadakan peningkatan jaringan transmisi backbone kami.
•
Other investment: We plan to invest the remainder of our capital expenditures budget in non-cellular network areas and continue to provide them with voice, long-distance and MIDI services and make improvements to our backbone.
Jumlah di atas merepresentasikan rencana anggaran investasi kami. Pengeluaran aktual atas dasar kas akan bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk metode pembiayaan dan waktu penyelesaian pengiriman peralatan dan jasa yang dibeli. Secara historis, pengeluaran atas dasar jalur uang tunai dianggarkan akan menghabiskan biaya paling sedikit sekitar 20,0% dari anggaran kami.
The foregoing amounts represent our budgeted investment plans. Actual expenditures on a cash basis will vary depending on several factors, including the method of financing and timing of completion of delivery of equipment and services purchased. Historically, expenditure on a cash basis trails budgeted expense by approximately at least 20.0% of our budget.
Sumber dana dan mata uang
Sources of funding and currency denomination
Berdasarkan sejarah, kami membiayai pengeluaran barang modal kami melalui sumber internal dan arus kas tunai dari kegiatan usaha, serta pembiayaan utang melalui pinjaman bank dan pasar modal. Kami berharap untuk dapat melanjutkan membiayai pengeluaran barang modal melalui sumber-sumber tersebut serta sebagian dari hasil pelepasan kepemilikan kami dalam PT Tower Bersama Infrastructure Tbk pada tahun 2014.
Historically, we have funded our capital expenditures through internal resources and cash flow from operations, as well as debt financings through bank loans and the capital markets. We expect to continue to finance our capital expenditures through such sources as well as a portion of cash proceeds from the divestiture of our entire shareholding in PT Tower Bersama Infrastructure Tbk in 2014.
Sebagian besar dari pinjaman, pengeluaran modal, dan pengeluaran operasi kami, termasuk pembayaran bunga pada Guaranteed Notes jatuh tempo pada tahun 2020 dilakukan dengan menggunakan mata uang selain Rupiah, terutama Dolar AS. Namun pada pertangahan tahun 2015, IPBV telah melunasi seluruh utang GN 2020, sehingga pada tanggal 31 Desember 2015, 75,0% dari pinjaman kami adalah dalam mata uang Rupiah. Ditambah lagi, sejumlah pendapatan kami diperoleh dalam mata uang asing dari panggilan masuk internasional yang dilakukan oleh pengguna layanan operator asing, roaming oleh pelanggan operator asing di Indonesia dan pendapatan usaha dari jasa MIDI dan operasi satelit kami.
A substantial portion of our borrowings, capital expenditures and operating expenses, including interest payments on our Guaranteed Notes due 2020 are denominated in currencies other than Indonesian rupiah, principally the U.S. dollar. However in the midst of the year 2015, IPBV had fully redeemed GN 2020, therefore as of December 31, 2015, 75.0% of our borrowings were denominated in Indonesian rupiah. In addition, a portion of our revenue is received in foreign currency from foreign carriers for inbound international calls, roaming by foreign carriers’ subscribers in Indonesia and operating revenues from our MIDI services and satellite operations.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
04
Tinjauan Keuangan Financial Review
Risiko mitigasi mata uang
Currency risk mitigation
Karena sebagian kewajiban kami dalam mata uang Dolar AS, kami terkena imbas fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS. Depresiasi rupiah dan peningkatan ketidakstabilan nilai tukar mata uang asing menghadapkan kami terhadap penyesuaian akuntansi jangka pendek yang mempengaruhi rasio keuangan kami. Untuk membantu menangani efek fluktuasi mata uang pada tahun 2009, kami mengubah kesepakatan rasio utang terhadap ekuitas dalam semua instrumen dan perjanjian utang kami yang berlaku untuk meningkatkan rasio dari 1,75 menjadi 2,50, untuk memberikan kami “ruang” tambahan dalam hal terjadinya pergerakan nilai tukar mata uang asing yang merugikan. Kami juga mengubah ketentuan rasio utang terhadap ekuitas untuk mencerminkan secara lebih baik efek kebijakan lindung nilai pada rasio ini dan mengubah definisi “Utang” dan “Ekuitas” dalam instrumen dan perjanjian utang tersebut untuk memberikan ruang tambahan dalam butir-butir tersebut.
Because a portion of our liabilities are U.S. dollardenominated, we are exposed to fluctuations in the exchange rate of Indonesian rupiah to U.S dollar. Depreciation in the Indonesian rupiah and an increase in foreign exchange volatility exposed us to shortterm accounting adjustments which impacted our financial ratios. To help address the impact of such currency fluctuations in 2009, we amended the debt to equity ratio covenants in all of our applicable debt instruments and agreements to increase the ratio from 1.75 to 2.50, in order to provide us with additional “cushion” in the event of adverse foreign exchange movements. We also amended the debt to equity ratio covenants in order to better reflect the effect of our hedging policies on this ratio, and amended the definitions of “Debt” and “Equity” in such debt instruments and agreements in order to provide additional headroom under these line items.
Investasi Material untuk Investasi Barang Modal pada tahun Fiskal Terbaru
Material investments for capital goods investment in the most recent fiscal year
Jenis Investasi Modal
Type of capital investments
Pada tahun 2016, program pengeluaran barang modal kami saat ini difokuskan pada upaya mengoptimalkan dan meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan seluler, jaringan tetap dan jaringan MIDI dan infrastruktur telekomunikasi kami yang ada saat ini.
In 2016 our capital expenditure program focused on optimizing and enhancing the capacity and quality of our existing cellular, fixed and MIDI network and telecommunications infrastructure.
Tujuan dari Investasi Modal
The objective of these capital investments
Tujuan dari investasi-investasi ini adalah untuk mendukung pengiriman produk-produk dan jasa kami untuk kepuasan pelanggan sebaik mungkin, dan menggantikan peralatan yang telah lama dengan peralatan yang lebih efisien yang akan menghemat biaya operasional dan pemeliharaan.
The objective of these capital investments is to support delivery of our products and services for best customer experience, as well as to replace older equipment with more efficient equipment that will yield operational or maintenance cost savings.
Nilai dari Investasi Modal yang Dibagikan
The value of capital investments disbursed
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015, dan 2014, pengeluaran modal aktual terkonsolidasi kami berturut-turut adalah Rp6.376,9 miliar, Rp10.058,1 miliar, dan Rp6.838,1 miliar.
For the years ended December 31, 2016, 2015 and 2014, our actual consolidated capital expenditures totaled Rp6,376.9 billion, Rp10,058.1 billion and Rp6,838.1 billion, respectively.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
125
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
126
Penyelenggaraan Off-Balance Sheet
Off-Balance Sheet Arrangements
Pada tanggal 31 Desember 2016, kami tidak mempunyai kesepakatan off-balance sheet yang sewajarnya dapat memberikan pengaruh pada saat ini atau di kemudian hari terhadap kondisi keuangan, perubahan kondisi keuangan, pendapatan atau pengeluaran, hasil usaha, likuiditas, pengeluaran barang modal atau sumber modal Perusahaan, yang bersifat material bagi para investor.
As of December 31, 2016, we had no off-balance sheet arrangements that were reasonably likely to have a current or future effect on our financial condition, changes in financial condition, revenues or expenses, results of operations, liquidity, capital expenditures or capital resources that is material to investors.
Target-target
Targets
Pencapaian target pada tahun 2016. Secara keseluruhan, pertumbuhan pendapatan yang tercapai atau target-target yang terlampaui, dan keuntungan yang ditargetkan telah sejalan dengan pedoman, dengan pengembalian positif bersih kepada pemilik Perseroan. Sehubungan dengan balance sheet, kami telah efektif berhasil menurunkan denominasi tekanan terhadap Dolar AS dari sekitar 25 persen di awal tahun hingga kurang lebih 10 persen pada akhir tahun.
Targets realized in 2016. Overall, revenue growth met or exceeded targets, and profit was on target in line with guidance, with a net positive return to owners of the company. In terms of balance sheet, we effectively brought down our U.S. dollar-denominated exposure down from about 25 percent at the beginning of the year to nearly 10 percent at the end of the year.
Target pada tahun 2017. Kami mengantisipasi pertumbuhan pendapatan dan pelanggan pada tahun 2017, meskipun selisih margin terus mengalami tekanan harga yang intens. Secara keseluruhan, kami menargetkan performa di atas pasar. Kami juga mengantisipasi pemotongan dari denominasi mata uang Dolar AS kami apabila kondisi pasar yang baik. Perihal pembayaran dividen pada tahun 2017 atas laba tahun 2016, akan diputuskan dalam RUPS Tahunan di bulan Mei 2017.
Targets for 2017. We anticipate continued growth in revenue and subscribers in 2017, although margins may continue to face intense pricing pressure. Overall we target above market performance. We also anticipate trimming our U.S. dollar-denominated exposure slightly if market conditions are favorable. Regarding 2017 dividend distribution based on 2016 net profit, will be decided at the Annual General Shareholder Meeting scheduled in May 2017.
Informasi dan Fakta-fakta Material setelah Tanggal Laporan Akuntansi
Material Information and Facts After the Accounting Reporting Date
Dalam penyusunan laporan ini, tidak ada informasi dan fakta-fakta material yang muncul setelah tanggal pelaporan akuntansi
During the compilation of this report, there were no information or material facts that emerged after the accounting reporting period.
Prospek Usaha Perusahaan
Prospects of the Company
Indonesia merupakan negara dengan populasi tertinggi keempat di dunia, penuh dengan generasi muda dan pertumbuhan populasi yang terbukti memerlukan jasa-jasa pelayanan telekomunikasi.
Indonesia is the fourth most populous country in the world, with a young and growing population and a proven appetite for mobile telecommunication services. In particular, the demand for data service has
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
04
Tinjauan Keuangan Financial Review
Secara spesifik, permintaan data telah melampaui perkiraan, dengan pertumbuhan trafik sebesar 147,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan didukung oleh perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik dan meningkatnya penetrasi smartphone, kami mengharapkan peningkatan pendapatan dari penggungaan data, yang disebabkan oleh popularitas situs-situs jaringan sosial dan perkembangan konten dan jasa online lainnya. Pada saat yang bersamaan, harga data tetap rendah, sehingga monetisasi akan tetap menjadi tantangan untuk waktu dekat.
exceeded expectations, with traffic growth of 147.1% compared to previous year. Supported by improved growth forecasts for the Indonesian economy and rising smartphone penetration, we expect the revenues derived from data usage to increase, due to the popularity of social networking sites and the development of other online content and services. At the same time, data prices remain low, and thus monetization will remain a challenge for the near future.
Aspek Pemasaran
Marketing Aspect
Strategi dan Kegiatan-kegiatan
Strategy & Activities
Pada tahun 2016, strategi pemasaran kami berfokus pada penawaran simplifikasi, penawaran layanan padat data (data-heavy) pada pasaran eceran yang bertujuan untuk memberikan “keleluasaan” bagi pelanggan untuk menggunakan internet, posisi yang sesuai dengan reputasi merek kami sebagai ‘liberator, innovator’ dan ‘leader’ data. Kamu juga terus mendorong penjualan langsung melalui saluran-saluran online maupun offline.
In 2016 our marketing strategy focused on offering simplified, data-heavy offerings in the retail market that aimed to ‘liberate’ subscribers to use the internet, a position in line with our brand image as a ‘liberator, innovator’ and leader in data. We also continued to push direct selling through online as well as offline channels.
Pangsa Pasar
Market Share
Kampanye pemasaran utama kami adalah kampanye Freedom di Pulau Jawa dan Rp1 di luar Pulau Jawa, keduanya telah diterima dengan baik dan membantu meningkatkan jumlah pelanggan dan penggunaan. Hal ini bersamaan dengan kegiatan-kegiatan telah berhasil mempertahankan posisi kami dalam tigaperingkat tertinggi penguasa pangsa pasar dan sebagai penyedia jasa telekomunikasi terdepan di Indonesia.
Our main marketing campaigns were the Freedom campaign on Java and the Rp1 campaign off Java, both of which were successfully received and helped to boost subscriber numbers and usage. These together with activities successfully maintained our top three position in terms of market share and a leading telecommunications provider in Indonesia.
Dividen
Dividend
Kebijakan Pembagian Dividen
Dividend Practice
Pemegang saham kami menentukan pembayaran dividen pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berdasarkan rekomendasi Direksi. Keputusan Direksi untuk memberikan rekomendasi untuk membayar dividen bergantung pada sejumlah faktor termasuk, antara lain, laba bersih kami, kinerja keuangan kami dan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Our shareholders determine dividend payouts in the Annual General Meeting of Shareholders pursuant to recommendations from our Board of Directors. The decision of the Board of Directors to recommend a dividend payment is subject to a number of factors which include, among others, our net profits, financial performance and applicable rules and regulations.
Dikarenakan Perseroan mengalami kerugian pada tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2014, dan 2015, tidak ada pembagian dividen untuk tahun-tahun tersebut.
There are no dividend payments due to the loss experienced by the Company for the financial year ended on December 31, 2013, 2014, and 2015.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
127
Analisis Chapterdan 4 - Management Pembahasan Discussion Manajemenand Management Analysis Discussion and Analysis
128
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Usage of Initial Public Offering Funds
Seluruh dana yang bersumber dari penawaran umum telah digunakan sesuai dengan rencana yang dijabarkan dalam prospektus.
All funds from the initial public offering have been spent in accordance with the plans set forth in the prospectus.
Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/ Peleburan Usaha, Akuisisi atau Restrukturisasi Utang/Modal
Material Information Regarding Investments, Expansion, Divestation, Mergers, Acquisitions or Restructuring of Debt/ Capital
Tidak ada investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/ peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang/ modal material yang terjadi sepanjang tahun 2016.
No material investments, expansion, divestation, mergers, accquisitions or restructuring of debt took place during 2016.
Transaksi-transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/ atau Transaksi-transaksi dengan Afiliasi
Material Transactions Containing Conflicts of Interests and/or Transactions with Affiliates
Tidak ada transaksi material yang mengandung benturan kepentingan yang terjadi pada tahun 2016.
There were no material transactions containing conflicts of interests in 2016.
Bahwa informasi pada rekening-rekening dan transaksitransaksi dengan pihak-pihak berkaitan dapat dilihat dalam Catatan 30 dari Laporan Keuangan sebagaimana terlampir.
Information on accounts and transactions with related parties can be seen in Note 30 of the appended Financial Statements.
Perubahan-perubahan Peraturan
Regulatory Changes
Selama tahun 2016, tidak ada perubahan peraturan dan hukum yang memiliki dampak signifikan terhadap Perseroan.
During 2016, there were no regulatory changes that significantly impacted the Company.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
04
Perubahan-perubahan Akuntansi yang Signifikan
Significant Accounting Changes
Berikut ini adalah standar dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif pada tahun 2016 • PSAK 1 (Amandemen 2015): Penyajian Laporan Keuangan • PSAK 2 (Amandemen 2016): Laporan Arus Kas
The following standards and interpretation issued but were not yet effective in 2016
•
•
• • •
PSAK 3 (Amandemen 2016): Laporan Keuangan Interim PSAK 16 (Amandemen 2015): Aset Tetap PSAK 46 (Amandemen 2016): Pajak Penghasilan ISAK 31: Interpretasi dari PSAK 13: Properti Investasi
• •
• • •
PSAK 1 (Amendment 2015): Presentation of Financial Statements PSAK 2 (Amendment 2016): Statements of Cash Flows PSAK 3 (Amendment 2016): Interim Financial Reporting PSAK 16 (Amendment 2015): Fixed Assets PSAK 46 (Amendment 2016): Income Taxes PSAK 31: Interpretation of PSAK 13: Investment Property
Pada tanggal persetujuan atas laporan keuangan konsolidasian ini, Grup masih melakukan evaluasi terhadap dampak yang potensial dari standar baru dan revisian terhadap laporan keuangan konsolidasian.
As at the authorization date of these consolidated financial statements, the Group was still evaluating the potential impact of these new and revised standards to its consolidated financial statements.
PSAK 2 (Amandemen 2016), PSAK 16 (Amandemen 2015) dan PSAK 46 (Amandemen 2016), akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2018, sedangkan standar dan interpretasi lainnya akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2017.
PSAK 2 (Amendment 2016), PSAK 16 (Amendment 2015) and PSAK 46 (Amendment 2016), will become effective for the financial year beginning 1 January 2018, while the other standard and interpretation will become effective for the financial year beginning 1 January 2017.
Grup sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul atas penerbitan standar akuntansi keuangan tersebut.
The Group is evaluating the possible impact on the issuance of these financial accounting standards.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
129
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
05 Bab/Chapter
130
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Continuously strengthening the implementation of corporate governance Senantiasa meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan secara berkesinambungan
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
131
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan di Indosat Ooredoo Good Corporate Governance at Indosat Ooredoo
132
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) merupakan elemen mendasar dalam transformasi kami menjadi bisnis yang bernilai tinggi dan tumbuh berkelanjutan.
Good Corporate Governance (GCG) is a fundamental element in our transformation to becoming a high value, sustainable growth business.
Indosat Ooredoo mempertahankan komitmen terhadap pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan (GCG) yang baik sebagai elemen fundamental dalam bertransformasi menjadi Perusahaan yang terkemuka dengan pertumbuhan yang berkesinambungan. Demi mewujudkan hal itu, kami telah menetapkan dan menerapkan sejumlah panduan, struktur dan kebijakan terkait implementasi GCG.
Indosat Ooredoo continued its commitment to the implementation of Good Corporate Governance (GCG) as a fundamental element in our transformation to becoming a high value, sustainable growth business. To that end, we have established and implemented a number of corporate guidelines, structure and policies related to the implementation of GCG.
Kebijakan, Panduan, dan Struktur Tata Kelola Perusahaan (GCG)
GCG Policy, Guidelines and Structure
Sebagai Perusahaan publik terkemuka di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (IDX), Indosat Ooredoo tidak hanya mematuhi peraturan pasar modal yang relevan, tetapi berusaha menjalankan praktik-praktik terbaik yang dikembangkan Perusahaan-Perusahaan global lainnya. Selain itu, semua pelaporan lain yang diwajibkan menurut hukum penyedia layanan telekomunikasi seperti RFR (Regulatory Financial Report/Peraturan Laporan Keuangan), QoS (Quality of Service/Kualitas Layanan), TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dan LKO (Laporan Kinerja Operasional) telah dilaksanakan sesuai parameter dan kerangka waktu yang ditetapkan.
As a leading Indonesian public Company that is listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX), Indosat Ooredoo not only complies with relevant capital market regulations but strives to emulate best practices developed by other global companies. In addition, all other reporting as required by law of a telecommunications provider such as RFR (Regulatory Financial Report), QoS (Quality of Service), TKDN (Local Content from Local Industry) and LKO (Operational Performance Report) has been carried out in accordance with the designated parameters and time frame.
Kerangka GCG Indosat mengacu antara lain pada lima prinsip tata kelola Perusahaan yang diterbitkan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dan International Corporate Governance Network (ICGN), dengan hasil seperti di bawah ini:
Indosat Ooredoo’s corporate governance framework is based on the five principles of corporate governance issued by the Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) and International Corporate Governance Network (ICGN), namely:
Hak Pemegang Saham
Rights of Shareholders
Kerangka kerja tata kelola Perusahaan wajib melindungi dan memfasilitasi pelaksanaan hak-hak pemegang saham.
The corporate governance framework should protect and facilitate the exercise of shareholders’ rights.
Perlakuan Yang Setara Bagi Pemegang Saham
Equitable Treatment of Shareholders
Kerangka kerja tata kelola Perusahaan wajib memastikan perlakuan yang setara bagi semua pemegang saham dan semua pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk memperoleh ganti rugi yang efektif atas adanya pelanggaran hak mereka.
The corporate governance framework should ensure the equitable treatment of all shareholders, and all shareholders should have the opportunity to obtain effective redress for violation of their rights.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Peran Pemangku Kepentingan
Role of Stakeholders
Kerangka kerja tata kelola Perusahaan wajib mengakui hak-hak pemangku kepentingan dan mendorong kerjasama aktif antara Perusahaan dan pemangku kepentingan untuk menciptakan kesejahteraan, pekerjaan, dan keberlanjutan usaha yang sehat secara finansial.
The corporate governance framework should recognize the rights of and encourage active co-operation between corporations and stakeholders in creating wealth, jobs, and the sustainability of financially sound enterprises.
Keterbukaan Informasi Dan Transparansi
Disclosure and Transparency
Kerangka kerja tata kelola Perusahaan wajib memastikan pengungkapan informasi yang tepat waktu dan akurat atas semua hal material mengenai Perusahaan.
The corporate governance framework should ensure that timely and accurate disclosure is made on all material matters regarding the corporation.
Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dan Direksi
Responsibility of the Boards
Kerangka kerja tata kelola Perusahaan wajib memastikan pedoman yang strategis bagi Perusahaan, pemantauan manajemen yang efektif oleh Dewan Komisaris dan Direksi, dan akuntabilitas Dewan Komisaris dan Direksi terhadap Perusahaan dan pemegang saham.
The corporate governance framework should ensure the strategic guidance of the Company, the effective monitoring of management by the Board of Commissioner and Board of Directors, and the Boards’ accountability to the Company and the shareholders.
Penilaian Internal
Self Assessment
Indosat Ooredoo melakukan penilaian secara berkala dengan merujuk kepada ASEAN Corporate Governance (CG) Scorecard, suatu instrumen penilaian komprehensif baru yang telah diakui luas di tingkat internasional maupun regional.
Indosat Ooredoo periodically carries out assessment with reference to the ASEAN Corporate Governance (CG) Scorecard, a comprehensive new assessment instrument that has been widely recognized at international and regional level.
Hasil penilaian terkini menunjukkan bahwa nilai total PT Indosat Tbk adalah sebesar 77,05 di tahun 2016, lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 70,24. Penilaian ini dilaksanakan secara internal dan direview oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) berdasarkan informasi publik, terutama laporan tahunan 2015, dan situs web Perusahaan.
The results of the most recent evaluation showed that PT Indosat Tbk scored 77.05 in 2016, compared with 70.24 in the previous year. This assessment was conducted internally and reviewed by the Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) based on public information, foremost the 2015 annual report and the Company website.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
133
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Penilaian IICD atas praktik tata kelola Perusahaan Indosat Ooredoo didasarkan pada ASEAN CG Scorecard, dengan nilai total Perusahaan dan nilai per komponen sebagai berikut:
Nilai Komponen ASEAN CG Scorecard
Nilai Komponen Component Weight
IICD’s assessment of CG practices at Indosat Ooredoo is based on the ASEAN CG Scorecard, with the Company’s total score and the scores per component as follows:
Nilai Indosat Ooredoo Score
Kontribusi terhadap Skor Total Contribution to Total Score
Hak-Hak Pemegang Saham
10%
83.33%
8.33
Perlakuan Setara Terhadap Pemegang Saham
15%
70.59%
10.59
Asean CG Scorecard Component (Weight) Rights of Shareholders Equitable Treatment of Shareholders
Peran Pemangku Kepentingan
10%
90.48%
9.05
Keterbukaan dan Transparansi
25%
78.05%
19.51
Disclosure and Transparency
Tanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris
40%
68.92%
27.57
Responsibility of the Board of Commissioner and the Board of Directors
-
-
2
Bonus/Penalti Jumlah Nilai Praktik GCG
77.05
Role of Stakeholders
Bonus/Penalty Total GCG Practices Score
Sebagai perbandingan nilai rata-rata ASEAN GCG Scorecard untuk 100 Perusahaan publik terbesar di Indonesia adalah 67,99 pada tahun 2016.
By comparison, the average ASEAN GCG Scorecard score for the 100 largest listed companies in Indonesia was 67.99 in 2016.
Kepatuhan terhadap Peraturan Tata Kelola
Compliance with Governance Regulations
Indosat Ooredoo senantiasa berupaya patuh terhadap seluruh peraturan tata kelola.
Indosat Ooredoo always strives to be compliant with governance regulations.
Penerapan Rekomendasi Tata Kelola Perusahaan Berdasarkan POJK No.21/POJK.04/2015 dan SEOJK No.32/SEOJK.04/2015:
Implementation of Corporate Governance Recommendations Based on POJK No.21/ POJK.04/2015 and SEOJK No.32/SEOJK.04/2015:
No. 1
Rekomendasi Recommendation
Keterangan Description
Rekomendasi 1.1:
Perusahaan memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi, dan kepentingan pemegang saham.
Prosedur teknis pengumpulan suara (voting) tercantum dalam tata tertib RUPS.
Recommendation 1.1
The Company has both open and closed methods or technical procedures of collecting votes that prioritize the independence and the interests of shareholders.
The technical procedure for voting is set forth in the GMS procedures.
Rekomendasi 1.2:
Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan hadir dalam RUPS Tahunan.
Setiap anggota Direksi dan Dewan Komisaris hadir dalam RUPS Tahunan.
Recommendation 1.2:
All members of the Board of Directors and Board of Commissioners are present at the Annual GMS.
All members of the Board of Directors and Board of Commissioners were present in the Annual GMS.
Rekomendasi 1.3:
Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam situs web Perusahaan paling sedikit 1 tahun.
Risalah RUPS tersedia dalam situs web Perusahaan tanpa batas waktu.
Recommendation 1.3:
Summary minutes of the GMS are available on the website of the Company for a minimum of 1 (one) year.
134
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Summary minutes of the GMS are permanently available on the website of the Company.
05
No.
2
Rekomendasi Recommendation Rekomendasi 2.1:
Perusahaan memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau investor. Recommendation 2.1:
The Company has a communication policy for shareholders or investors.
Rekomendasi 2.2:
The Company has a policy of communicating with shareholders and investors that includes information disclosure on the website, public expose, investor conferences, analyst meetings and more. Materi presentasi Perseroan untuk Pemegang Saham atau Investor tersedia dalam situs web Perseroan.
Recommendation 2.2:
The presentation materials of the Company for Shareholders or Investors are available on the Company website.
Rekomendasi 3.1:
Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan terbuka. Recommendation 3.1:
Determination of the number of Commissioners takes into account the condition of the Public Company.
Rekomendasi 3.2:
Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan. Recommendation 3.2:
Determination of the composition of the Board of Commissioners takes into account the range of skills, knowledge and experience required. 4
Perusahaan memiiki kebijakan komunikasi dengan pemegang saham termasuk pengungkapan informasi melalui website, public expose, investor conference, analyst meeting dan lebih banyak lagi.
Perusahaan mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan dengan Pemegang Saham atau investor dalam situs web. The Company discloses its Company communication policy with shareholders or investors in its website. 3
Keterangan Description
Rekomendasi 4.1:
Anggota Dewan Komisaris saat ini berjumlah 10 orang dan masing-masing memiliki keahlian, pengetahuan,pengalaman yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan. The Board of Commissioners currently comprises 10 members, and each possesses skills, knowledge and experience related to the business activities of the Company. Komposisi anggota Dewan Komisaris telah mewakili beragam keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan sesuai dengan bidang usaha Perseroan. The composition of the Board of Commissioners represents a diverse range of required skills, knowledge and experience in line with the field of the Company.
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris.
Pada dasarnya penilaian kinerja Dewan Komisaris Perseroan dilakukan melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham.
Recommendation 4.1:
The Board of Commissioners’ performance is assessed through the mechanism of the General Shareholders Meetings.
The Board of Commissioners has a self assessment policy to evaluate its performance. Rekomendasi 4.2:
Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka. Recommendation 4.2:
The self assessment policy of the Board of Commissioners is disclosed in the Corporate Governance Chapter of the Annual Report. Rekomendasi 4.3:
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.
Recommendation 4.3:
The Board of Commissioners has a policy of resignation for any member involved in a financial crime.
Rekomendasi 4.4:
Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi. Recommendation 4.4:
The Board of Commissioners or Committee that carries out the Nomination and Remuneration function formulates a succession policy in the Nomination process of Board of Directors members.
Pada saat ini, Perusahaan belum memiliki kebijakan penilaian sendiri sehingga tidak termuat dalam Laporan Tahunan. At the present, the Company does not yet have a self assessment policy and thus it is not set forth in the Annual Report of the Company. Kode Etik Perusahaan mewajibkan anggota Dewan Komisaris untuk mematuhi ketentuan peraturan dan perundang-udangan yang berlaku. Pemberhentian anggota Dewan Komisaris diatur dalam Piagam Dewan Komsaris dan Anggaran Dasar Perusahaan. The Code of Ethics of the Company requires members of the Board of Commissioners to comply with prevailing laws and regulations. The termination procedure for Board of Commissioners members is set forth in the Board of Commissioners Charter and the Articles of Association of the Company. Komite Nominasi dan Remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi. This is confirmed in the Charter of the The Nomination and Remuneration Committee formulates a succession policy for Board of Directors members.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
135
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
No.
5
Rekomendasi Recommendation Rekomendasi 5.1:
Penentuan jumlah anggota Direksi berpedoman pada peraturan yang berlaku dan mempertimbangkan kebutuhan Perseroan.
Recommendation 5.1:
Determination of the number of members of the Board of Directors makes reference to prevailing regulations and takes into consideration the needs of the Company.
Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perusahaan serta efektifitas dalam pengambilan keputusan. Determination of the number of members of the Board of Directors takes into consideration the condition of the Company and effective decision making. Rekomendasi 5.2:
Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan, keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan. Recommendation 5.2:
The composition of the Board of Directors has takes into account the diversity of required skills, knowledge and experience in line with the field of the Company. Rekomendasi 5.3:
Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/atau pengetahuan dibidang akutansi. Recommendation 5.3:
The members of the Board of Directors that oversee accounting or finance have expertise and / or knowledge in the field of accounting. 6
Keterangan Description
Rekomendasi 6.1:
Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi. Recommendation 6.1:
The Board of Directors has a self assessment policy to assess the performance of the Board of Directors.
Komposisi anggota Direksi telah mewakili beragam keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan sesuai dengan bidang usaha Perseroan. The composition of the Board of Directors represents a diverse range of required skills, knowledge and experience in line with the field of the Company. Direktur yang membawahi bidang keuangan memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman dibidang akuntansi. The director that oversees the area of finance has education and experience in the field of accounting. Proses Penilaian Kinerja Direksi dinilai setiap tahun berdasarkan Individual Performance Management (IPM) yang ditetapkan oleh divisi Strategy Execution dengan persetujuan Dewan Komisaris. Sebagai bagian dari proses evaluasi 360 degree Human Capital, masing-masing anggota Direksi juga melakukan penilaian terhadap kinerja diri sendiri. The Board of Directors’ performance is evaluated each year based on Individual Performance Management (IPM) that is established by the Strategy Execution division with the approval of the Board of Commissioners. As part of the 360 degree Human Capital evaluation process, each member of the Board of Directors assesses his/her respective performance.
Rekomendasi 6.2:
Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui laporan tahunan Perusahaan. Recommendation 6.2:
The self-assessment policy to assess the performance of the Board of Directors is disclosed in the annual report of the Public Company. Rekomendasi 6.3:
Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.
Kode Etik Perusahaan mewajibkan anggota Direksi untuk mematuhi ketentuan peraturan dan perundang-udangan yang berlaku. Pemberhentian anggota Direksi diatur dalam Pedoman Kerja Direksi dan Anggaran Dasar Perusahaan.
Recommendation 6.3:
The Company’s Code of Ethics requires members of the Board of Directors to obey all prevailing laws and regulations. Termination procedures for members of the Board of Directors is set forth in the Work Guidelines of the Board of Directors and the Articles of Association of the Company.
The Board of Directors has a policy of resignation if a member of the Board of Director is involved in financial crime.
136
Saat ini, kebijakan ini belum sepenuhnya diungkapkan di Laporan Tahunan Perusahaan. At present, this policy is not yet fully disclosed in the Annual Report of the Company.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
No.
7
Rekomendasi Recommendation Rekomendasi 7.1:
Perusahaan memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading.
Keterangan Description Tercantum di dalam Kode Etik Perusahaan. Set forth in the Company Code of Ethics.
Recommendation 7.1:
The Company has policies to prevent insider trading. Rekomendasi 7.2:
Perusahaan memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud. Recommendation 7.2:
Tercantum di dalam Kode Etik Perusahaan. Set forth in the Company Code of Ethics.
The Company has anti corruption and anti fraud policies. Rekomendasi 7.3:
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok dan vendor. Recommendation 7.3:
Tercantum didalam Kebijakan Pengadaan (Procurement Policy) Perusahaan. Set forth in the Company’s Procurement Policy.
The Public Company has policies on the selection and improvement of supplier or vendor capabilities. Rekomendasi 7.4:
Perusahaan memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur. Recommendation 7.4:
Tercantum didalam Perjanjian Kredit Perusahaan. Set forth in the Company’s Credit Agreement.
The Company has policies on the selection and improvement of supplier or vendor capabilities. Rekomendasi 7.5:
Perusahaan memiliki kebijakan sistem whistleblowing. Recommendation 7.5:
The Public Company has a whistleblowing system policy. Rekomendasi 7.6:
Perusahaan memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan. Recommendation 7.6:
The Company has a policy of giving long term incentives to the Board of Directors and employees. 8
Rekomendasi 8.1:
Perusahaan memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas selain Situs Web sebagai media keterbukaan informasi. Recommendation 8.1:
The Companies shall expand the use of information technology outside of the website as a medium for information disclosure. Rekomendasi 8.2:
Laporan Tahunan Perusahaan mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan paling sedikit 5% (lima persen), selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan melalui pemegang saham utama dan pengendali. Recommendation 8.2:
The Annual Report of the Company discloses the ultimate beneficiaries who are shareowners of at least 5% in the Company as well as the ultimate beneficiary in the Company’s shares through the Main and Controlling Shareholder.
Perusahaan memiliki memiliki kebijakan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System). The Company has a Whistleblowing System policy. Telah ditetapkan insentif jangka panjang bagi manajemen dan karyawan Perusahaan dengan kondisi tertentu. Long term incentives have been established for the Company management and employees with certain conditions. Perusahaan menggunakan aplikasi dan platform yang tersedia sebagaimana tercantum dalam Kebijakan Komunikasi Perusahaan. The Company uses mobile applications and available platforms as set forth in the Communication Policy of the Company. Laporan Tahunan Perseroan mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perseroan paling sedikit 5%, serta Pemilik Saham Utama dan Pengendali. The Annual Report discloses the ultimate beneficiaries who are shareowners of at least 5% in the Company as well as the Main and Controlling Shareholder.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
137
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Pemegang Saham Pengendali
Controlling Shareholder
Ooredoo Asia Pte. Ltd adalah pemegang saham pengendali pada 31 Desember 2016 dengan 65% kepemilikan seluruh saham Indosat Ooredoo.
Ooredoo Asia Pte. Ltd was the controlling shareholder as of December 31, 2016 with 65% ownership of all Indosat Ooredoo shares.
Kepemilikan Masyarakat <5% Public Owning <5%
Republik Indonesia
20.71%
Ooredoo Asia Pte. Ltd
14.29%
Republic of Indonesia
65.00%
138
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ Perusahaan tertinggi yang memegang semua wewenang yang tidak didelegasikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi sejauh diperkenankan oleh hukum dan/atau Anggaran Dasar Perusahaan. Forum RUPS terdiri RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB).
The General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest organ of the Company which holds all authority that has not been delegated to the Board of Commissioners or Board of Directors insofar as permitted by law and/or the Articles of Association. The GMS forum is comprised of the Annual GMS (AGMS) and Extraordinary GMS (EGMS).
Kuorum: RUPS dapat dilangsungkan apabila dihadiri pemegang saham atau wakilnya yang mewakili lebih dari 50% bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
Quorum: A GMS may be held if attended by shareholders or their representatives representing more than 50% of all shares issued with valid voting rights.
Realisasi: Semua keputusan RUPS yang diselenggarakan pada tahun 2015 dan 2016 masing-masing direalisasikan pada tahun buku 2015 dan 2016.
Realization: All resolutions of the GMS in 2015 and 2016 were realized in the 2015 and 2016 book year respectively.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Keputusan RUPSLB tanggal 15 Maret 2016:
Resolutions of the March 15, 2016 EGMS:
1.
1.
Memberhentikan dengan hormat: • Bapak Dr. Nasser Mohammed Marafih sebagai Komisaris Utama Perusahaan • Bapak Ahmed Yousef Ebrahim Al Derbesti sebagai Komisaris Perusahaan • Bapak Khalid Ibrahim A. Al Mahmoud sebagai Komisaris Perusahaan • Ibu Cynthia Alison Gordon sebagai Komisaris Perusahaan terhitung sejak ditutupnya Rapat dengan penghargaan dan ucapan terima kasih, serta memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari tindakan-tindakan pengawasan yang telah diambil selama jangka waktu menjabat sampai dengan ditutupnya Rapat, sejauh tindakan yang diambil selama melakukan pengawasan tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.
To honorably discharge: • Dr. Nasser Mohammed Marafih as the Company’s President Commissioner • Mr. Ahmed Yousef Ebrahim Al Derbesti as the Company’s Commissioner • Mr. Khalid Ibrahim A. Al Mahmoud as the Company’s Commissioner • Ms. Cynthia Alison Gordon as the Company’s Commissioner as of the closing of the Meeting with appreciation and gratitude, and to release and discharge them from their supervisory duties that they may have incurred throughout their term of office until the close of this Meeting to the extent that actions taken during such supervisory duties do not conflict with or violate the prevailing laws and regulations.
2. Mengangkat: • Bapak Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed sebagai Komisaris Utama Perusahaan • Bapak Ajay Bahri sebagai Komisaris Perusahaan • Bapak Hans Anthony Kuropatwa sebagai Komisaris Perusahaan • Bapak Ian Charles Dench sebagai Komisaris Perusahaan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan).
2. To appoint: • Mr. Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed as the Company’s President Commissioner • Mr. Ajay Bahri as the Company’s Commissioner • Mr. Hans Anthony Kuropatwa as the Company’s Commissioner • Mr. Ian Charles Dench as the Company’s Commissioner as of the closing of the Meeting until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders in the year 2016 (in accordance with the Articles of Association of the Company).
3. Dengan memperhatikan keputusan-keputusan tersebut di atas, maka susunan anggota Dewan Komisaris Perusahaan untuk periode sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan) adalah sebagai berikut:
3. With due regard to the above resolutions, therefore: the composition of the Company’s Board of Commissioners as of the closing of this Meeting until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders in the year 2016 (in accordance with the Articles of Association of the Company) shall be as follows:
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
139
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
140
Bapak Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed sebagai Komisaris Utama Perusahaan Bapak Ajay Bahri sebagai Komisaris Perusahaan Bapak Hans Anthony Kuropatwa sebagai Komisaris Perusahaan Bapak Chris Kanter sebagai Komisaris Perusahaan Bapak Astera Primanto Bhakti sebagai Komisaris Perusahaan Bapak Beny Roelyawan sebagai Komisaris Perusahaan Bapak Ian Charles Dench sebagai Komisaris Perusahaan Bapak Richard Farnsworth Seney sebagai Komisaris Independen Perusahaan Bapak Elisa Lumbantoruan sebagai Komisaris Independen Perusahaan Bapak Wijayanto Samirin sebagai Komisaris Independen Perusahaan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Mr. Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed as the Company’s President Commissioner Mr. Ajay Bahri as the Company’s Commissioner Mr. Hans Anthony Kuropatwa as the Company’s Commissioner Mr. Chris Kanter as the Company’s Commissioner Mr. Astera Primanto Bhakti as the Company’s Commissioner Mr. Beny Roelyawan as the Company’s Commissioner Mr. Ian Charles Dench as the Company’s Commissioner Mr. Richard Farnsworth Seney as the Company’s Independent Commissioner Mr. Elisa Lumbantoruan as the Company’s Independent Commissioner Mr. Wijayanto Samirin as the Company’s Independent Commissioner
Hasil RUPST tanggal 2 Juni 2016:
Resolutions of the June 2, 2016 AGMS:
RUPST antara lain memutuskan hal-hal berikut: (1) Menyetujui laporan tahunan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015; (2) Mengesahkan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015; (3) Memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya kepada para anggota Dewan Komisaris dari tanggung jawab atas tindakan-tindakan pengawasan dan para anggota Direksi dari tanggung jawab atas tindakan-tindakan pengurusan Perusahaan, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan dan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 serta tidak bertentangan dengan ketentuan perundangundangan dan hukum yang berlaku;
(1) To approve the annual report of the Company for the financial year ended 31 December 2015;
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
(2) To ratify the financial statements of the Company for the financial year ended 31 December 2015; (3) To approve the full release and discharge of the members of the Board of Commissioners for their supervisory liability for actions in managing the Company, insofar as these actions are reflected In the annual report and financial statements of the Company for the fiscal year ending December 31, 2015 and these action do not conflict with or violate the prevailing laws and regulations;
05
(4) Menyetujui penetapan remunerasi Dewan Komisaris Perusahaan untuk tahun 2016; (5) Menyetujui penunjukan Auditor Independen Perusahaan untuk melakukan audit atas perhitungan tahunan Perusahaan untuk tahun buku 2016; (6) Menyetujui laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap III dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap III; (7) Penetapan Susunan anggota Dewan Komisaris Perusahaan untuk periode sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2020 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan) sebagai berikut: –– Bapak Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed, Komisaris Utama –– Bapak Ajay Bahri, Komisaris –– Bapak Hans Anthony Kuropatwa, Komisaris –– Bapak Chris Kanter, Komisaris –– Bapak Astera Primanto Bhakti, Komisaris –– Bapak Edy Sudarmanto, Komisaris –– Bapak Ian Charles Dench, Komisaris –– Bapak Richard Farnsworth Seney, Komisaris Independen –– Bapak Elisa Lumbantoruan, Komisaris Independen –– Bapak Wijayanto Samirin, Komisaris Independen
(4) To determine the remuneration for the Board of Commissioners of the Company for year 2016; (5) To approve the appointment of Company’s Independent Auditor to audit the Company’s financial statements for the year 2016; (6) To approve reports on the use of funds received from public offering of Shelf Registration Indosat Bonds I Phase III and Ijarah Fee Installment of Shelf Registration Indosat Sukuk Ijarah I Phase III; (7) Approval for the composition of the Board of Commissioners of the Company as of the closing of this Meeting until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders in the year 2020 (in accordance with the Articles of Association of the Company) as follows: –– Mr. Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed, President Commissioner –– Mr. Ajay Bahri, Commissioner –– Mr. Hans Anthony Kuropatwa, Commissioner –– Mr. Chris Kanter, Commissioner –– Mr. Astera Primanto Bhakti, Commissioner –– Mr. Edy Sudarmanto, Commissioner –– Mr. Ian Charles Dench, Commissioner –– Mr. Richard Farnsworth Seney, Independent Commissioner –– Mr. Elisa Lumbantoruan, Independent Commissioner –– Mr. Wijayanto Samirin, Independent Commissioner
Keputusan RUPSLB tanggal 31 Agustus 2016:
Resolutions of the August 31, 2016 EGMS:
1.
1.
Memberhentikan dengan hormat Bapak Richard Farnsworth Seney sebagai Komisaris Independen Perusahaan terhitung sejak ditutupnya Rapat dengan penghargaan dan ucapan terima kasih, serta memberikan pembebasan dan pelunasan kepada yang bersangkutan dari tanggung jawab yang timbul dari tindakan-tindakan pengawasan yang telah diambil selama jangka waktu menjabat sampai dengan ditutupnya Rapat, sejauh tindakan yang diambil selama melakukan pengawasan tersebut tidak bertentangan atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.
To honourably discharge Mr. Richard Farnsworth Seney as the Company’s Independent Commissioner as of the closing of the Meeting with appreciation and gratitude, and to release and discharge him from his supervisory duties that they may have incurred throughout his term of office until the close of the Meeting to the extent that actions taken during such supervisory duties do not conflict with or violate the prevailing laws and regulations.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
141
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
142
2. Mengangkat Bapak Syed Maqbul Quader sebagai Komisaris Independen Perusahaan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2020 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan). 3. Dengan memperhatikan keputusan-keputusan tersebut di atas, maka: susunan anggota Dewan Komisaris Perusahaan untuk periode sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2020 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan) adalah sebagai berikut: 1. Bapak Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed, Komisaris Utama 2. Bapak Ajay Bahri, Komisaris 3. Bapak Hans Anthony Kuropatwa, Komisaris 4. Bapak Chris Kanter, Komisaris 5. Bapak Astera Primanto Bhakti, Komisaris 6. Bapak Edy Sudarmanto, Komisaris 7. Bapak Ian Charles Dench, Komisaris 8. Bapak Syed Maqbul Quader, Komisaris Independen 9. Bapak Elisa Lumbantoruan, Komisaris Independen 10. Bapak Wijayanto Samirin, Komisaris Independen
2. To appoint Mr. Syed Maqbul Quader as Independent Commissioner of the Company as of the closing of the Meeting until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders in the year 2020 (in accordance with the Articles of Association of the Company). 3. With due regards to the above resolutions, therefore: the composition of the Company’s Board of Commissioners as of the closing of the Meeting until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders in the year 2020 (in accordance with the Articles of Association of the Company) shall be as follows: 1. Mr. Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed, President Commissioner 2. Mr. Ajay Bahri, Commissioner 3. Mr. Hans Anthony Kuropatwa, Commissioner 4. Mr. Chris Kanter, Commissioner 5. Mr. Astera Primanto Bhakti, Commissioner 6. Mr. Edy Sudarmanto, Commissioner 7. Mr. Ian Charles Dench, Commissioner 8. Mr. Syed Maqbul Quader, Independent Commissioner 9. Mr. Elisa Lumbantoruan, Independent Commissioner 10. Mr. Wijayanto Samirin, Independent Commissioner
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
Seperti diatur dalam Anggaran Dasar, Dewan Komisaris mengawasi dan memantau manajemen Perusahaan. Dalam melaksanakan peran dan pengawasan tersebut, termasuk pengawasan pelaksanaan strategi perusahaan, Dewan Komisaris mewakili kepentingan terbaik Perusahaan dan melaporkannya ke Rapat Umum Pemegang Saham.
As stipulated in the Articles of Association, the Board of Commissioners supervises and monitors the management of the Company. In carrying out its role and supervision of the aforementioned, including implementation of the corporate strategy, the Board of Commissioners represents the Company’s best interests and reports to Shareholders at General Meetings.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Dewan Komisaris telah melaksanakan kegiatan utama sepanjang tahun buku 2016, sebagai berikut: a. Menelaah dan menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perusahaan untuk tahun 2016 yang diusulkan oleh Direksi sesuai dengan visi dan misi Perusahaan; b. Mengawasi dan memberi masukan terhadap kinerja Direksi dalam melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan 2016 yang telah disetujui; c. Menelaah dan menyetujui Rencana Kerja Tahunan Perusahaan dan Anggaran untuk 2016 yang diusulkan oleh Direksi; d. Menelaah dan menyetujui rencana pembiayaan utang oleh Perusahaan; e. Menelaah dan menyetujui remunerasi Direksi untuk tahun 2016 berdasarkan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi; f. Mengusulkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2016, mengenai penunjukan akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan Perseroan; dan g. Menelaah serta menyetujui laporan keuangan dan Laporan Tahunan untuk disampaikan kepada otoritas pasar modal yang relevan berdasarkan rekomendasi Komite Audit.
The Board of Commissioners has carried out the following main activities during the 2016 financial year, as follows: a. Reviewed and approved the Company’s Annual Work Plan and Budget for 2016 proposed by the Board of Directors in accordance with the Company’s vision and mission; b. Monitored and gave advice on the performance of Board of Directors in implementing the approved Annual Work Plan and Budget for 2016; c. Reviewed and approved the Company’s Annual Work Plan and Budget for 2016 proposed by the Board of Directors; d. Reviewed and approved the debt financing plan of the Company; e. Reviewed and approved the remuneration of Board of Directors for 2016 based on recommendations by the Nomination and Remuneration Committee; f. Proposed to the Annual General Meeting of Shareholders for year 2016, the appointment of public accountant which audited the Company’s financial statements; and g. Reviewed and approved the financial statements and annual report of the Company for submission to the relevant capital market authorities and stock exchanges based on recommendation from the Audit Committee.
Proses Penunjukkan Anggota Dewan Komisaris
Appointment Process for Members of the Board of Commissioners
Para anggota Dewan Komisaris dipilih dan diberhentikan berdasarkan keputusan pemegang saham pada rapat umum pemegang saham, dengan ketentuan bahwa satu orang anggota Dewan Komisaris diangkat dari calon yang diajukan oleh pemegang saham Seri A.
The members of the Board of Commissioners are elected and dismissed by shareholders’ at a general meeting of shareholders, provided that one member of the Board of Commissioners shall be appointed from a candidate nominated by the holder of the Series A share.
Kriteria: anggota Dewan Komisaris dipilih dengan mempertimbangkan keterampilan, pengetahuan dan pengalaman masing-masing.
Criteria: Members of the Board of Commissioners are selected with consideration of relevant skills, knowledge and experience.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
143
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Susunan Dewan Komisaris
Composition of Members of the Board of Commissioners
Berdasarkan keputusan RUPSLB tanggal 15 Maret 2016, RUPST tanggal 2 Juni 2016, RUPSLB tanggal 31 Agustus 2016, susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
Based on resolutions at the EGMS held on March 15, 2016, AGMS held on June 2, 2016, EGMS held on August 31, 2016, the composition of the Company’s Board of Commissioners is as follows:
Jabatan
Pada tanggal 31 Desember 2015
Setelah RUPSLB tanggal 15 Maret 2016
Setelah RUPST tanggal 2 Juni 2016
Setelah RUPSLB tanggal 31 Agustus 2016
As of December 31, 2015
Subsequent to the EGMS dated March 15, 2016
Subsequent to the AGMS dated June 2, 2016
Subsequent to the EGMS dated August 31, 2016
Position
Komisaris
Dr. Nasser
Waleed Mohamed
Waleed Mohamed
Waleed Mohamed
President
Utama
Mohammed
Ebrahim Al-Sayed
Ebrahim Al-Sayed
Ebrahim Al-Sayed
Commissioner
Ajay Bahri
Ajay Bahri
Ajay Bahri
Commissioner
Khalid Ibrahim A
Hans Anthony
Hans Anthony Kuropatwa
Hans Anthony
Commissioner
Al Mahmoud
Kuropatwa
Richard Farnsworth
Richard Farnsworth
Seney1
Seney1
Astera Primanto
Marafih Komisaris
Ahmed Yousef Ebrahim M Al Derbesti
Komisaris Komisaris Komisaris
Kuropatwa Richard Farnsworth Seney1
Syed Maqbul Quader1
Commissioner
Astera Primanto Bhakti
Astera Primanto Bhakti
Astera Primanto Bhakti
Commissioner
Bhakti Komisaris
Elisa Lumbantoruan1
Elisa Lumbantoruan1
Elisa Lumbantoruan1
Elisa Lumbantoruan1
Commissioner
Komisaris
Chris Kanter
Chris Kanter
Chris Kanter
Chris Kanter
Commissioner
Komisaris
Cynthia Alison
Ian Charles Dench
Ian Charles Dench
Ian Charles Dench
Commissioner
Gordon
1
144
Komisaris
Wijayanto Samirin1
Wijayanto Samirin1
Wijayanto Samirin1
Wijayanto Samirin1
Commissioner
Komisaris
Beny Roelyawan
Beny Roelyawan
Edy Sudarmanto
Edy Sudarmanto
Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Dasar Hukum Penunjukkan Legal Basis for Appointment Nama Name Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed
Jabatan Position Komisaris Utama President Commissioner
Mulai Start
Akhir End
Periode Pertama: 15 Maret 2016 Periode kedua: 2 Juni 2016 First period: March 15, 2016 Second period: June 2, 2016
Ajay Bahri
Komisaris Commissioner
Periode Pertama: 15 Maret 2016 Periode kedua: 2 Juni 2016 First period: March 15, 2016 Second period: June 2, 2016
Hans Anthony Kuropatwa
Komisaris Commissioner
Periode Pertama: 15 Maret 2016 Periode kedua: 2 Juni 2016 First period: March 15, 2016 Second period: June 2, 2016
Sampai dengan ditutupnya RUPST tahun 2020 (sesuai dengan
Dasar Hukum Legal Basis
Periode Periods
RUPST Perseroan Tahun 2016 2016 AGMS of the Company
2
RUPST Perseroan Tahun 2016 2016 AGMS of the Company
2
RUPST Perseroan Tahun 2016
2
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan)
Until the closing of the AGMS in 2020 (in accordance with the Articles of Association of
AGMS of the Company in 2016 RUPST Perseroan Tahun 2016 AGMS of the Company in 2016
2
Periode pertama: 28 Januari 2015 Periode kedua: 2 Juni 2016 First period: January 28, 2015 Second period: June 2, 2016
RUPST Perseroan Tahun 2016 AGMS of the Company in 2016
2
Komisaris Commissioner
Periode Pertama: 2 Juni 2016 First period: June 2, 2016
RUPST Perseroan Tahun 2016 AGMS of the Company in 2016
1
Ian Charles Dench
Komisaris Commissioner
Periode Pertama: 15 Maret 2016 Periode kedua: 2 Juni 2016 First period: March 15, 2016 Second period: June 2, 2016
RUPST Perseroan Tahun 2016 AGMS of the Company in 2016
2
Syed Maqbul Quader
Komisaris Independen Independent Commissioner
Periode pertama: 31 Agustus 2016 First period: August 31, 2016
RUPS Luar Biasa Perseroan Tahun 2016 EGMS of the Company in 2016
1
Elisa Lumbantoruan
Komisaris Independen Independent Commissioner
Periode pertama: 10 Juni 2015 Periode kedua: 2 Juni 2016 First period: June 10, 2015 Second period: June 2, 2016
RUPST Perseroan Tahun 2016 AGMS of the Company in 2016
2
Wijayanto Samirin
Komisaris Independen Independent Commissioner
Periode pertama: 28 Januari 2015 Periode kedua: 2 Juni 2016 First period: January 28, 2015 Second period: June 2, 2016
RUPST Perseroan Tahun 2016 AGMS of the Company in 2016
2
Chris Kanter
Komisaris Commissioner
Periode Pertama: 28 Januari 2015 Periode kedua: 2 Juni 2016 First period: January 28, 2015 Second period: June 2, 2016
Astera Primanto Bhakti
Komisaris Commissioner
Edy Sudarmanto
the Company)
Penilaian Dewan Komisaris
Assessment of the Board of Commissioners
Kinerja Dewan Komisaris, kinerja Perusahaan, dan kontribusi masing-masing anggota Dewan menjadi bahan pertimbangan bagi pemegang saham dalam proses penilaian Dewan Komisaris.
The overall performance of the Board of Commissioners, the performance of the Company and the contribution of each Board member is taken into consideration as part of the assessment process of the Board of Commissioners by the shareholders.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
145
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Remunerasi
Remuneration
Prosedur untuk Penetapan Remunerasi
Procedures for Establishment of Remuneration
Sesuai dengan Anggaran Dasar, anggota Dewan Komisaris menerima uang jasa atau honorarium, insentif, asuransi dan tantiem termasuk fasilitas dan tunjangan lain, termasuk manfaat akhir masa kerja, yang jumlahnya diusulkan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi untuk mendapat persetujuan RUPS berdasarkan usulan.
In accordance with the Articles of Association, members of the Board of Commissioners receives fees for service/ honorarium, incentives, insurance, and tantiem including facilities and other allowances including end of service fees that are proposed by the Nomination and Remuneration Committee for approval by the GMS.
Total Remunerasi Tunai Bersih Tahunan Dewan Komisaris pada tahun 2016
The Board of Commissioners Net Annual Remuneration Total Cash 2016
Total (Rp jumlah penuh/full amount) Honorarium
12,775,796,915
Honorarium
Tunjangan/Biaya Jasa Komite
3,588,459,234
Allowance/Committee Fee
RSUP
6,213,390,800
RSUP
Purna Bakti
4,982,740,833
End of Service
Total (Diluar Pajak)
27,560,387,782
Pajak Penghasilan
7,822,998,536
Total (Termasuk Pajak)
146
35,383,386,318
Total (Exclude Tax) Income Tax Total (Include Tax)
Rapat Dewan Komisaris
Meetings of the Board of Commissioners
Pada tahun 2016 Dewan Komisaris mengadakan 6 (enam) rapat dengan Direksi sesuai dengan tugas pengawasan dan pemantauan pengelolaan Perusahaan. Rapat-rapat tersebut dijadwalkan sebelum atau pada awal tahun, dan sebelum setiap rapat, materi dan makalah rapat telah disampaikan kepada anggota Dewan Komisaris setidaknya lima hari kerja sebelumnya untuk memberikan kesempatan mengkaji. Sebelum setiap rapat, Dewan Komisaris mengadakan rapat tertutup terpisah, tanpa kehadiran Direksi.
In 2016 the Board of Commissioners held 6 (six) meetings with the Board of Directors, in line with its duty to supervise and monitor the management of the Company. The meetings are scheduled before or at the beginning of the year and before each meeting, meeting papers and materials are provided to the Board of Commissioner at least five business days in advance to give time for review. During each meeting, the Board of Commissioners meets separately in a closed session meeting without any member of the Board of Directors.
Agenda Rapat
Agenda of Meetings
a. b. c. d. e. f. g. h.
a. b. c. d.
Konfirmasi Notulen Keputusan Tertulis Hal-hal yang timbul dari pertemuan sebelumnya Laporan Manajemen/Kinerja Bisnis Triwulan Persetujuan Proyek Material Informasi Terkini Mengenai Inisiatif Penting Hal-hal Lainnya Penutupan
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Confirmation of Minutes Resolutions in Writing Matters Arising from the Previous Meeting Management Report/Quarterly Business Performance e. Approval for Material Project f. Update on Important Initiatives g. Any Other Business h. Closing
05
Tingkat Kehadiran pada tahun 2016
Meeting Attendance in 2016
Jabatan
Nama Name
Jumlah Rapat yang Dihadiri / No. of BoC Meetings Attended
Komisaris Utama
Dr. Nasser Mohammed Marafih
Komisaris Utama Komisaris Komisaris
Khalid Ibrahim A. Al Mahmoud
Komisaris
Cynthia Alison Gordon
Komisaris
Chris Kanter
Komisaris Komisaris Komisaris
Ajay Bahri
Komisaris
Ian Charles Dench
Komisaris
Hans Kuropatwa
5)
Komisaris
Edy Sudarmanto
6)
Komisaris Independen
Richard Farnsworth Seney
Komisaris Independen
Syed Maqbul Quader
Komisaris Independen Komisaris Independen
Position
1/1
President Commissioner
Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed
2)
5/5
President Commissioner
Ahmed Yousef Ebrahim Al Derbesti
3)
1/1
Commissioner
0/1
Commissioner
1/1
Commissioner
6/6
Commissioner
Astera Primanto Bhakti
6/6
Commissioner
Beny Roelyawan
3/3
Commissioner
4/5
Commissioner
4/5
Commissioner
4/5
Commissioner
1/3
Commissioner
5/5
Independent Commissioner
2/2
Independent Commissioner
Elisa Lumbantoruan
6/6
Independent Commissioner
Wijayanto Samirin
5/6
Independent Commissioner
1)
3)
3)
4)
5) 5)
7)
8)
1.
Komisaris Utama sampai dengan 15 Maret 2016 / President Commissioner until March 15, 2016
2.
Komisaris Utama sejak 15 Maret 2016 / President Commissioner from March 15, 2016
3.
Komisaris sampai dengan 15 Maret 2016 / Commissioner until March 15, 2016
4.
Komisaris sampai dengan 2 Juni 2016 / Commissioner until June 2, 2016
5.
Komisaris sejak 15 Maret 2016 /Commissioner from March 15, 2016
6.
Komisaris sejak 2 Juni 2016 / Commissioner from June 2, 2016
7.
Komisaris Independen sampai dengan 31 Agustus 2016/ Independent Commissioner until August 31, 2016
8.
Komisaris Independen sejak 31 Agustus 2016/ Independent Commissioner from August 31, 2016
Pelatihan untuk Dewan Komisaris
Training for the Board of Commissioners
Sepanjang tahun 2016 and 2017 anggota Dewan Komisaris mengikuti pelatihan sebagai berikut: • Workshop Good Corporate Governance yang diselenggarakan Prof. Nabil N. El-Hage (Academy of Executive Education) pada tanggal 26 Januari 2016. • Workshop Komite Audit tentang Manajemen Audit & Risiko diselenggarakan Bapak Daniel Phua (Filos Consulting) pada tanggal 29 September 2016 di Jakarta. • Workshop Dewan Komisaris mengenai Good Corporate Governance yang diselenggarakan Prof. Nabil N. El-Hage (Academy of Executive Education) pada tanggal 7 Februari 2017 di Doha Qatar.
In 2016 and 2017 members of the Board of Commissioners participated in the following training: • A Good Corporate Governance workshop by Prof. Nabil N. El-Hage (Academy of Executive Education) on January 26, 2016. • Audit Committee Workshop regarding Audit & Risk Management by Mr. Daniel Phua (Filos Consulting) on September 29, 2016 in Jakarta. •
BOC workshop on Good Corporate Governance by Prof. Nabil N. El-Hage (Academy of Executive Education) on February 7, 2017 in Doha, Qatar.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
147
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
148
Komisaris Independen
Independent Commissioners
Komisaris Independen ditunjuk berdasarkan kualifikasi, termasuk independensi dan kebebasan dari pengaruh luar demi mempertahankan sudut pandang obyektif. Indosat mendefinisikan ‘independensi’ sebagai kebebasan dari ketergantungan atau pengaruh pihak lain, dan tidak dikendalikan atau ditopang oleh pihak eksternal. Seluruh Komisaris Independen Indosat telah menandatangani pernyataan memenuhi kriteria independensi, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Independent Commissioners are appointed based on various qualifications, including their independence and freedom from any outside influence so as to maintain an objective perspective. Indosat Ooredoo defines ‘independence’ as being free of subjection, or from the influence of others, and to be exempt from external control or support. All Independent Commissioners of Indosat Ooredoo have signed statements confirming that they meet the criteria for independence in accordance with the prevailing regulations.
Komite-Komite Di Bawah Dewan Komisaris
Committees Under the Board of Commissioners
Untuk membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif, Dewan Komisaris telah membentuk sejumlah komite yang melapor langsung kepada Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Manajemen Risiko dan Komite Anggaran, yang semuanya telah memiliki piagam. Komite-komite tersebut menjalankan tugasnya dengan baik sepanjang tahun. Laporan dari setiap komite disajikan pada akhir bagian ini termasuk dasar dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, susunan anggota, kegiatan pada tahun 2016, jumlah rapat dan tingkat kehadiran.
To assist in the effective discharge of its duties and responsibilities, the BOC has established a number of committees reporting direct to the BOC. These are the Audit Committee, the Nomination and Remuneration Committee, the Risk Management Committee and the Budget Committee, all of which have Charters established. These committees executed their tasks well throughout the year. Reports of each respective Committee are presented at the end of this section, including the basis and implementation of their duties and responsibilities, composition of members, activities in 2016, number of meetings and meeting attendance.
Independensi Anggota Komite
Independence of the Committee Members
Anggota komite ditunjuk berdasarkan kualifikasi, termasuk independensi dan kebebasan dari pengaruh luar demi mempertahankan sudut pandang obyektif. Indosat mendefinisikan ‘independensi’ sebagai kebebasan dari ketergantungan atau pengaruh pihak lain, dan tidak dikendalikan atau ditopang oleh pihak eksternal.
Members of the committee are appointed based on various qualifications, including their independence and freedom from any outside influence so as to maintain an objective perspective. Indosat defines ‘independence’ as being free of subjection, or from the influence of others, and to be exempt from external control or support.
Setiap komite memiliki satu atau lebih Komisaris Independen sebagai anggota, dan sebagian juga memiliki anggota pihak luar yang tidak bekerja di Perusahaan.
All of these Committees include at least one Independent Commissioner as a member, and some also include external parties who do not work at the Company.
Dasar Hukum Penunjukkan & Kualifikasi Anggota Komite Audit
Legal Basis for Appointment and Qualifications of the Audit Committee Members
Penunjukkan anggota komite audit telah dikukuhkan melalui surat kepada OJK No: 002/E00-E0O/REL/17 tanggal 4 Januari 2017. Kualifikasi anggota yang menjabat sebagai Komisaris Independen dapat dilihat di bagian ‘Profil Dewan Komisaris.’
The appointment of the member of the Audit Committeee have been confirmed by letter No: 002/E00-E0O/REL/17 to the FSA dated January 4, 2017. The qualifications of members who are Independent Commissioners may be viewed in section labeled ‘Profile of the Board of Commissioners’.
Kualifikasi anggota Komite Audit lain dapat dilihat di bagian ‘Profil Ahli Independen Komite Audit.’
The qualifications of other Audit Committee members may be viewed in the section labeled ‘Profile of Audit Committee Independent Experts.’
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Piagam Dewan-Dewan
Boards Charter
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris mengacu pada Piagam Dewan-Dewan, Anggaran Dasar, Kode Etik Indosat Ooredoo, nilai-nilai Perusahaan serta branding korporat.
In carrying out its duties, the Board of Commissioners makes reference to the Boards Charter, the Articles of Association, the Indosat Ooredoo Code of Ethics, and the Company’s corporate values and branding.
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi mengacu pada Piagam Dewan-Dewan, Anggaran Dasar, Kode Etik Indosat Ooredoo, nilai-nilai Perusahaan serta branding korporat, dan sebuah panduan yang menjabarkan kinerja Kinerja Individu & Pengolahan Kompetensi Individual Performance & Competency Management (IPCM).
In carrying out its duties, the Board of Directors makes reference to the Boards Charter, as well as the Articles of Association, the Indosat Ooredoo Code of Ethics, the Company’s corporate values and branding, and guidance book which lays out Individual Performance & Competency Management (IPCM) criteria.
Direksi
Board of Directors
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
Tugas-tugas utama Direksi adalah memimpin dan mengurus Indosat Ooredoo bagi kepentingan Indosat Ooredoo dan sesuai dengan tujuan Indosat Ooredoo dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perusahaan, sesuai visi dan misi Perusahaan, serta menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perusahaan.
The main duties of the Board of Directors are to lead and manage the Company in the best interest of the Company and in accordance with the objectives of the Company and to continuously try to improve the efficiency and effectiveness, in line with the vision and mission of the Company, and to control, maintain and manage the assets of the Company.
Direksi dalam pelaksanaan tugasnya wajib mematuhi ketentuan-ketentuan dalam hukum Perusahaan, peraturan Pasar Modal yang berlaku, dan peraturan-peraturan lain terkait dengan kegiatan Perseroan.
The Board of Directors in undertaking their duties shall obey the provisions in the Company Law, prevailing Capital Market regulations and other regulations in relation to the business activities of the Company.
Proses Pengangkatan Anggota Direksi
Appointment Process for Members of the Board of Directors
Para anggota Direksi dipilih dan diberhentikan berdasarkan keputusan pemegang saham pada rapat umum pemegang saham, dengan ketentuan 1 (satu) orang anggota Direksi diangkat dari calon yang diajukan oleh pemegang saham Seri A. Calon Direksi dinominasi oleh Komite Nominasi dan Remunerasi.
The members of the Board of Directors are elected and dismissed by shareholders’ resolutions at a general meeting of shareholders, provided that one member of the Board of Directors shall be appointed from a candidate nominated by the holder of the Series A share. Candidates to the Board of Directors are nominated by the Nomination and Remuneration Committee.
Kriteria: anggota Direksi dipilih dengan mempertimbangkan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman masing-masing.
Criteria: Members of the Board of Directors are selected with consideration of relevant skills, knowledge, and experience.
Susunan Direksi
Composition of the Board of Directors
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi terdiri dari sedikitnya tiga anggota, termasuk satu Direktur Utama. Pada tanggal 31 Desember 2016, susunan Direksi adalah:
Pursuant to the Company’s Articles of Association, the Board of Directors shall consist of at least three members, including one President Director. As of December 31, 2016 the composition of the Board of Directors was as follows:
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
149
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Nama / Names Direktur Utama & Chief Executive Officer
Alexander Rusli
Direktur & Chief Financial Officer
Caba Pinter
Director and Chief Financial Officer
Direktur & Chief Sales and Distribution Officer
Joy Wahjudi1
Director and Chief Sales and Distribution Officer
Direktur & Chief Technology Officer
John Martin Thompson2
Director and Chief Technology Officer
Direktur & Chief Wholesale and Enterprise Officer
Herfini Haryono
Director and Chief Wholesale and Enterprise Officer
1.
President Director and Chief Executive Officer
Ditunjuk sebagai Direktur Independen untuk memenuhi Peraturan 1-A dari Bursa Efek Indonesia Appointed as Independent Director to comply with Regulation 1-A of the Indonesia Stock Exchange
2.
Pada tanggal 1 Februari 2017, John Martin Thompson mengajukan pengunduran dirinya sebagai Direktur dan Chief Technology Officer. On February 1, 2017, John Martin Thompson submitted his resignation from his post as Director and Chief Technology Officer.
Dasar Hukum Penunjukkan/Legal Basis of Appointment Nama Name
Jabatan Position
Mulai Start
Akhir End
Dasar Hukum Legal Basis
Alexander Rusli
Direktur Utama
Periode pertama: 1 November 2012 Periode kedua: 10 Juli 2015
RUPST Perseroan Tahun 2015
President Director
First period: November 1, 2012 Second period: July 10, 2015
sampai dengan ditutupnya RUPST tahun 2020 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan)
Direktur
Periode pertama: 10 Juli 2015
Director
First period: July 10, 2015
Caba Pinter
until the close of the AGMS in 2020 (in accordance with the Articles of Association of the Company) sampai dengan ditutupnya RUPST tahun 2020 (sesuai dengan ketentuanAnggaran Dasar Perseroan) until the close of the AGMS in 2020 (in accordance with the Articles of Association of the Company)
Joy Wahjudi
Direktur sekaligus selaku Direktur Independen
Periode pertama: 22 Mei 2014 Periode kedua: 10 Juli 2015 First period: May 22, 2014 Second period: July 10, 2015
Director and Independent Director John Martin Thompson
Direktur Director
Period pertama: 1 November 2014 First period: November 1, 2014
sampai dengan ditutupnya RUPST tahun 2020 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan) until the close of the AGMS in 2020 (in accordance with the Articles of Association of the Company)
Pada tanggal 1 Februari 2017, John Martin Thompson mengajukan pengunduran dirinya sebagai Direktur dan Chief Technology Officer. On February 1, 2017, John Martin Thompson submitted his resignation from his post as Director and Chief Technology Officer.
Herfini Haryono
Direktur
Periode pertama: 7 Oktober 2015
Director
First period: October 7, 2015
sampai dengan ditutupnya RUPST tahun 2020 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan) until the close of the AGMS in 2020 (in accordance with the Articles of Association of the Company)
150
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Periode Period 2
AGMS of the Company in 2015 RUPST Perseroan Tahun 2015
1
AGMS of the Company in 2015 RUPST Perseroan Tahun 2015 AGMS of the Company in 2015
2
RUPST Perseroan Tahun 2015 AGMS of the Company in 2015
1
RUPS Luar Biasa Perseroan 7 Oktober 2015 EGMS of the Company on October 7, 2015
1
05
Penilaian Direksi
Assessment of the Board of Directors
Proses Penilaian
Assessment Process
Kinerja Direksi dinilai setiap tahun berdasarkan Individual Performance Management (IPM) yang ditetapkan oleh divisi Strategy Execution dengan persetujuan Dewan Komisaris.
The performance of the Directors is assessed annually based on Individual Performance Management (IPM) established by the Strategy Execution department with the approval of the Board of Commissioners.
Kriteria:
Criteria:
Antara lain, kinerja Direksi dinilai berdasarkan: • Kinerja keseluruhan Perusahaan termasuk tata kelola Perusahaan • Pencapaian target Perusahaan pada tahun 2016 • Indikator Kinerja Kunci masing-masing, dan pencapaian tugas masing-masing sebagai berikut:
Among others, the Directors were assessed on: • The overall performance of the Company including corporate governance • Achievement of the Company’s targets in 2016 • Individual Key Performance Indicators, and achievement of their respective roles as follows:
Direktur Utama & Chief Executive Officer
President Director & Chief Executive Officer
Menetapkan sasaran utama Perseroan melalui strategi korporasi jangka pendek dan jangka panjang. Mengelola segala aspek Perseroan untuk memastikan operasional yang efektif dan menguntungkan, yang pada akhirnya memungkinkan terjadinya pertumbuhan berkelanjutan untuk mencapai hasil maksimum dari modal yang diinvestasikan. Memimpin perubahan pola operasional dan mengelola lingkungan internal dan eksternal.
Establishes the primary corporate goals through short and long term corporate strategy. Manage all aspects of the Company to ensure effective and profitable operation which should ultimately allow sustainable growth for maximum return on invested capital. Lead operating model change and manage internal and external environments.
Direktur & Chief Financial Officer
Director & Chief Financial Officer
Mengembangkan dan mengimplementasikan strategi keuangan Indosat Ooredoo, mencakup fungsi-fungsi pengendalian, treasury, akuntansi dan pendapatan usaha. Memberikan saran pada unit usaha dan fungsifungsi korporasi mengenai rencana keuangan dan model ekonomi mereka. Mengawasi seluruh tanggung jawab fiskal dan fiduciary Perseroan, bekerja sama dengan Direksi dan komite-komite yang relevan. Bertindak sebagai “Kustodian Nilai Pemegang Saham.”
Develops and implements the financial strategy for Indosat Ooredoo including the controlling, treasury, accounting and revenue assurance functions. Advises business units and corporate functions with their financial plans and economic modeling. Oversees all fiscal and fiduciary responsibilities for the organization, in conjunction with the board of directors and the relevant committees of the board. Acts as “Custodian of Shareholder Value”.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
151
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
152
Direktur & Chief Technology Officer
Director & Chief Technology Officer
Memastikan dukungan teknologi bagi fungsi-fungsi operasional, memungkinkan peluncuran produk pada waktu yang tepat; juga memastikan operasional harian aset-aset teknologi secara efektif dan efisien. Membangun jaringan untuk mendukung pertumbuhan usaha dan mengoperasikan jaringan yang kompetitif dan berkualitas tinggi di dalam anggaran belanja operasional dan belanja modal yang disepakati. Memastikan dukungan IT bagi keseluruhan Perusahaan untuk memungkinkan kegiatan usaha harian yang efisien dan efektif.
Ensures technological support for customer facing operations, enabling products to get to market quickly and revenues to be recognized effectively; also ensure effective and efficient day-to-day operations of technological assets. Builds out network coverage to support business growth and operate a competitive and high quality network within agreed opex and capex budget. Ensures that IT supports the whole enterprise to enable efficient and effective day-today operations.
Direktur & Chief Wholesale and Enterprise Officer
Director & Chief Wholesale and Enterprise Officer
Mengembangkan dan mengimplementasikan strategi infrastruktur dan wholesale. Mengevaluasi dan mengkaji pilihan-pilihan untuk membuang dan membangun bisnis baru. Mengembangkan dan mengelola relasi dengan pelaksana. Menelaah dan memperbaharui strategi Solusi Korporasi Indosat Ooredoo. Mempersiapkan dan memimpin penerapan organisasi SBU dan model operasional Solusi Korporasi. Mendorong pertumbuhan penjualan di segmen korporasi nasional.
Develops and implements wholesale and infrastructure strategy. Evaluates and assesses options to carve-out and set up new businesses. Develops and manages relations with carriers. Reviews and update Indosat Ooredoo’s Corporate Solutions strategy. Prepares and leads the set-up of the Corporate Solutions SBU organization and operating model. Drives sales growth of national corporate segment.
Direktur & Chief Sales and Distribution Officer
Director & Chief Sales and Distribution Officer
Mengembangkan dan menjaga keberlangsungan organisasi SBU “Consumer Wireless”. Mengembangkan dan mengimplementasikan strategi komersial bagi consumer wireless. Memimpin pengembangan strategi SBU “Consumer Broadband,” memberikan saran dan memimpin pengelolaannya. Memaksimalkan penjualan dan profitabilitas penjualan consumer wireless. Mengembangkan organisasi penjualan dan distribusi khusus.
Develops and sustains the ‘Consumer Wireless” Strategic Business Unit (SBU) organization. Develops and implements commercial strategy in consumer wireless. Guides the development of “Consumer Broadband” business unit strategy, advises and guides its management. Maximizes total consumer wireless sales and profitability. Develops a differentiated sales and distribution organization.
Hubungan Afiliasi
Affiliated Relationships
Tidak ada anggota Direksi yang memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lain ataupun anggota Dewan Komisaris.
No member of the Board of Directors has an affiliated relationship with other members of the Board of Directors or members of the Board of Commissioners.
Pihak yang Membuat Penilaian
Assessing Party
Penilaian Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan bantuan Komite Nominasi dan Remunerasi.
Assessment of the Board of Directors is carried out by the Board of Commissioners with the assistance of the Remuneration Committee.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Remunerasi
Remuneration
Prosedur Penetapan Remunerasi
Procedures for Establishment of Remuneration
Berdasarkan keputusan RUPS Maret 2004, Dewan Komisaris memiliki kewenangan untuk menetapkan remunerasi Direksi dengan mempertimbangkan masukan dari Komite Nominasi dan Remunerasi, dimana salah satu komponennya adalah kinerja Perusahaan.
In accordance with the resolutions of the General Meeting of Shareholders held in March 2004, the authority to establish remuneration for the Board of Directors has been given to the Board of Commissioners. In establishing remuneration of the Board of Directors, the Board of Commissioners takes into consideration input from the Remuneration Committee, of which one component is the performance of the Company.
Total Remunerasi Tunai Bersih Tahunan Direksi pada tahun 2016 The Board of Directors Net Annual Total Cash 2016 Total (Rp jumlah penuh/full amount) Gaji Pokok Tunjangan Tetap
20,715,288,670 9,787,720,567
Basic Salary Fixed Allowance
Insentif Jangka Pendek 2015
18,345,605,118
Short Term Incentive 2015
Insentif Jangka Panjang/RSUP
3,540,012,000
Long Term Incentive/RSUP
Tunjangan Lainnya
1,191,508,797
Other Allowance
Total (Diluar Pajak)
53,580,135,152
Total (Exclude Tax)
Pajak Penghasilan
22,209,242,175
Income Tax
Total (Termasuk Pajak)
75,789,377,327
Total (Include Tax)
Rapat dan Kehadiran
Meetings and Attendance
Direksi mengadakan 22 (dua puluh dua) rapat pada tahun 2016, termasuk rapat-rapat operasional. Direksi juga menghadiri rapat dengan Dewan Komisaris dan komite-komite.
The Board of Directors held a total of 22 (twenty-two) meetings in 2016 including operational meetings. The Board of Directors also attended meetings with the Board of Commissioners and Committees.
Agenda Rapat
Agenda of Meetings
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pembukaan dan adopsi agenda Hal-hal untuk dibahas Ikhtisar kinerja bisnis mingguan Informasi baru (update) terhadap prioritas BOD Persetujuan proyek material Informasi baru (update) mengenai inisiatif penting Penutupan
Opening and Adoption of Agenda Matters Arising for Discussion Weekly Business Performance Highlights BOD Priorities Updates Approval for Material Projects Update on Important Initiatives Closing
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
153
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Daftar kehadiran rapat anggota Direksi selama 2016 adalah sebagai berikut:
154
The attendance of Board of Directors meetings during 2016 was as follows:
Nama Name
Jabatan Title
Kehadiran/Jumlah Rapat Attendance/Total Meetings
Alexander Rusli
President Director & CEO Direktur Utama & CEO
21/22
Caba Pinter
Director & CFO Direktur & CFO
19/22
John M. Thompson
Director & CTO Direktur & CTO
18/22
Herfini Haryono
Director & CWEO Direktur & CWEO
20/22
Joy Wahjudi
Director & CSDO Direktur & CSDO
17/22
Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi untuk Anggota Direksi
Training and Competency Development for Members of the Board of Directors
Anggota Direksi mengikuti GSMA World Congress di Barcelona yang diselenggarakan pada tanggal 22-25 Februari 2016.
Members of the Board of Directors attended the GSMA World Congress in Barcelona between February 22–25, 2016.
Selain itu, Caba Pintar dan Herfini Haryono mengikuti: 1. Modul LDP (Leadership Development Program) 3, Doha, 8-11 Februari 2016 2. Modul LDP 4, Doha, 11-15 April 2016 3. ADP (Action Development Project) Summit, Doha, 22-24 Mei 2016
In addition, Caba Pintar and Herfini Haryono participated in: 1. LDP (Leadership Development Program) Module 3, Doha, February 8-11, 2016 2. LDP Module 4, Doha, April 11-15, 2016 3. ADP (Action Development Project) Summit, Doha, May 22-24, 2016
Herfini Haryono juga mengikuti B2B Leadership Conference, Doha, 10-11 Oktober 2016.
Herfini Haryono also participated in the B2B Leadership Conference, Doha, October 10-11, 2016.
Fungsi Pendukung
Supporting Functions
I. Sekretaris Perusahaan
I. Corporate Secretary
Group Head Investor Relations & Corporate Secretary bertanggung jawab kepada Direktur & Chief Financial Officer. Jabatan ini berperan penting termasuk dalam menyediakan informasi material sesuai dengan kepatuhan peraturan dan memastikan bahwa Perusahaan selalu terbuka. Corporate Secretary juga berperan aktif dalam berbagai Aksi Korporasi, seperti penerbitan obligasi, penerbitan Sukuk Ijarah dan proses merger.
The Group Head Investor Relations & Corporate Secretary reports to the Director and Chief Financial Officer. The duties of the position include communicating material information to comply with regulation and ensuring that the Company is always transparent. The Corporate Secretary also plays an active role in various Corporate Actions such as Bonds Issuance, Sukuk Ijarah Issuance and any merger processes.
Sejak 1 April 2017, Bapak Hadi Susilo menjabat sebagai Group Head Investor Relations & Corporate Secretary di PT Indosat Tbk, dimana penunjukannya telah dikukuhkan oleh surat pemberitahuan nomor Ref: 048:E00-E0O/REL/17 tanggal 3 April 2017 yang ditujukan ke OJK, berdomisili di Jakarta. Sebelumnya bergabung dengan Indosat Ooredoo, beliau menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan PT Waskita
As of 1 April 2017, Mr. Hadi Susilo was appointed as the Group Head Investor Relations & Corporate Secretary of PT Indosat Tbk, whereby his appointment has been confirmed by letter number Ref: 048:E00-E0O/REL/17 dated April 3, 2017 to the FSA, domiciled in Jakarta. Prior joining Indosat Ooredoo, he was the Corporate Secretary for PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (2015-2017) and PT
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Karya (Persero) Tbk. (2015-2017) dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (2013-2015) juga pernah menduduki jabatan kunci lainnya seperti Vice President Strategic Finance di PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (2011-2012), Investment Analyst di PT CLSA Indonesia (2007-2009) serta Investor Relations di PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (2003-2007). Bapak Hadi Susilo meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 2003.
Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (2013-2015) and has also undertook several other key-roles including Vice President Strategic Finance of PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (2013-2015), Investment Analyst of PT CLSA Indonesia (2007-2009) as well as Investor Relations of PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (2003-2007). Mr. Hadi Susilo graduated with a Bachelor of Economics degree from the University of Indonesia in 2003.
II. Audit Internal
II. Internal Audit
Grup Audit Internal (IA) dibentuk untuk dapat berperan sebagai penasihat profesional bagi Dewan Direksi dan Komite Audit, maupun menjadi katalis bagi seluruh unit kerja serta Perusahaan secara keseluruhan.
The Internal Audit (IA) Group is established to become professional advisor for Board of Directors and Audit Committee as well as catalyst for all working units and the Company as a whole.
Grup IA bertugas untuk menyajikan hasil-hasil audit, assurans (assurance) yang obyektif serta memberikan jasa konsultasi juga nilai tambah bagi operasional Perusahaan. Grup IA juga membantu Perusahan dalam meraih tujuannya melalui pendekatan yang sistematis dan teratur dalam mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses tata kelola, pengelolaan risiko, dan pengendalian Perusahaan.
IA Group is responsible to present independent audit results, objective assurance, and provide consulting activity to improve and add value to the operations of the Company. IA Group also assists the Company in accomplishing its objectives by bringing a systematic and disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of the Company’s governance, risk management, and control processes.
Dalam menjalankan fungsi-fungsinya, Grup IA merujuk kepada standar dan regulasi berikut: • Standar Internasional Praktik Profesional Audit Internal dari The Institute of Internal Auditors (The IIA) • Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (sebelumnya Badan Pengawas Pasar modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK)) • Panduan penerapan Kode Etik dan Whistleblower yang berlaku di Perusahaan, dan • Piagam IA.
In performing its functions, IA Group refers to the following standards and regulations: • The International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing of The Institute of Internal Auditors (The IIA); • Indonesia Financial Services Authority (“OJK”) (previously Indonesian Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) Regulations; • The Company’s prevailing Code of Ethics and Whistleblower Implementation guides; and • IA Charter.
Piagam IA menjabarkan dan menetapkan visi dan misi dari Grup IA, persyaratan bagi personilnya, lingkup kerja yang dilakukan, ketentuan mengenai independensi dan pelaporannya, kendala/hambatan terhadap independensi dan obyektivitas, kewenangan dan tanggung jawab yang ditetapkan, standar professional yang dipatuhi, hubungan kerja dengan Komite Audit, Dewan Komisaris melalui Komite Audit dan Auditor Eksternal, mekanisme kerja, kode etik yang berlaku, program asurans (assurance) dan peningkatan kualitas, serta ketentuan mengenai penunjukkan, penggantian atau pemberhentian Kepala IA. Piagam IA terbaru telah disetujui oleh Direktur Utama & Chief Executive Officer (CEO) pada tanggal 18 Desember 2015.
IA Charter defines and regulates vision and mission of IA Group, requirements for the members, scope of work, requirement of independence and its reporting, impairment to independence and objectivity, authority and responsibility, adhered professional standard, working relationship with Audit Committee, Board of Commissioner through Audit Committee, and External Auditor, mechanism, code of ethics, Quality Assurance and Improvement Program, and the arrangement of the appointment, replacement or dismissal of the Head of IA. The latest IA Charter was approved by President Director & Chief Executive Officer (CEO) on 18 December 2015.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
155
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
156
Struktur Laporan
Reporting Structure
Kepala IA melaporkan kegiatan-kegiatan dan hasilhasil audit secara fungsional kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit, dan secara fungsional maupun administratif (operasional harian/rutin) kepada Direktur Utama & CEO.
The Head of IA reports audit activities and results functionally to the Board of Commissioners through Audit Committee and functionally as well as administratively (i.e. day to day operations) to the President Director & CEO.
Pada tanggal 31 Desember 2016, struktur Grup IA terdiri atas: • Divisi Finance dan Supply Chain Audit • Divisi Commercial Audit • Divisi Information Technology Audit • Divisi Network Audit • Divisi Quality Assurance Audit • Divisi Compliance Audit • Divisi Technology & Data Analytics
As of 31 December 2016, the structure of IA Group consists of: • Finance and Supply Chain Audit Division • Commercial Audit Division • Information Technology Audit Division • Network Audit Division • Quality Assurance Audit Division • Compliance Audit Division • Technology & Data Analytics Division
Jumlah dan Kualifikasi Personil
Personnel Number and Qualifications
Pada akhir 2016, Grup IA terdiri atas 46 orang personil yang memiliki latar belakang professional yang relevan, sertifikasi profesi serta pengalaman dalam pengendalian keuangan, teknologi, operasional dan fraud.
At the end of 2016, IA Group employed a total of 46 personnel who possess relevant professional backgrounds, professional certification and experience in financial, technology, operational, or fraud controls.
Kegiatan
Activities
Selama 2016, Group IA telah melakukan 62 penugasan sebagai perwujudan dari Metode Audit Berbasis Risiko serta menindaklanjuti laporan whistleblower yang diterima. Penugasan-penugasan yang dilakukan berupa audit reguler, spesial/ khusus, investigasi, ulasan cepat (agile review) dan penugasan konsultasi (advisory).
During 2016, the IA Group performed 62 assignments by implementing Risk Based Audit Methodology and responding to whistleblower reports. The assignments performed are consist of regular, special, and investigation audits, agile reviews and advisory assignments.
Bidang-bidang utama yang telah diaudit sepanjang 2016 mencakup Operasional (Cellular Product Lifecycle and Go To Market, Customer Value Management, Asset Management, Sales and Distribution Management, International Connection System and Services, Payment to Vendor/Third Party Process); Strategis (Organization Change Management dan Capacity Planning & Management); Kepatuhan (Testing of Internal Control over Financial Reporting, Revenue Assurance dan Government Relation); serta Informasi & Teknologi (seperti MyCare Project Security Infrastructure, OSSIN Project, B2B System and Business Process Effectiveness
The major areas audited during 2016 were Operation (e.g. Cellular Product Lifecycle and Go To Market, Customer Value Management, Asset Management, Sales and Distribution Management, International Connection System and Services, Payment to Vendor/ Third Party Process, Strategic (e.g. Organization Change Management and Capacity Planning & Management), Compliance (e.g. Testing of Internal Control over Financial Reporting, Revenue Assurance and Government Relation); as well as Information & Technology (e.g. MyCare Project Security Infrastructure, OSSIN Project, B2B System and Business Process Effectiveness, and
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
dan Technology Security Policy & Procedure). Selain itu, Grup IA juga melakukan 64 audit tindak lanjut untuk memastikan bahwa rencana aksi yang disepakati telah dengan benar dan tepat waktu diselesaikan oleh unit kerja dan Manajemen yang terkait.
Technology Security Policy & Procedure). In addition, IA Group performed 64 follow up audits to ensure that agreed action plans from previous audits/assignments have been properly and timely completed by related working units and Management.
IA Group dengan dukungan Direktur Utama & CEO, Komite Audit dan Manajemen Senior terus meningkatkan kinerjanya. IA Group juga berkoordinasi dengan fungsi grup Risk Management dalam memfasilitasi identifikasi risiko dan pengendalian, memberikan jaminan bahwa risiko telah dievaluasi secara layak dan pengendalian telah dilakukan untuk meminimalkan risiko, serta mengevaluasi pelaporan risiko-risiko utama dan implementasi pengendalian.
IA Group with the support of the President Director & CEO, Audit Committee and Senior Management has been continuously enhancing its performance. The IA Group is also evaluating the Risk Management (RM) function to provide assurance that risks are properly evaluated and controls are properly in place to monitoring the risks, and evaluate the reporting of key risks and controls implementation.
Kepala IA
Head of IA Group
Kepala IA diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama & CEO atas persetujuan Dewan Komisaris.
The Head of Internal Audit is appointed and terminated by the President Director & CEO with the approval of the Board of Commissioners.
Profil
Profile
Hanna Sitorus ditunjuk menjabat Kepala Internal Audit pada tahun 2010, dimana penunjukannya dikukuhkan oleh surat pemberitahuan kepada OJK di bulan Januari 2010 dan telah berkecimpung lebih dari 17 tahun dalam fungsi audit, baik eksternal maupun internal. Sebelumnya beliau berkarir di PricewaterhouseCoopers, sebuah kantor akuntan terkemuka di dunia, yang berlokasi di Indonesia dan Amerika Serikat (Negara bagian Colorado dan California). Beliau juga pernah bergabung dengan fungsi audit internal Bursa Efek Indonesia (BEI). Ibu Hanna merupakan Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia serta memiliki Sertifikasi Akuntan Publik di Indonesia. Saat ini beliau juga merupakan anggota Ikatan Auditor Internal di Indonesia.
Hanna Sitorus was appointed as Head of Internal Audit in 2010, whereby her appointment was confirmed by a letter to the FSA in January 2010 and has more than 17 years of experience in the audit function, both external and internal audits. Previously, she was engaged by a worldwide leading accounting firm, PricewaterhouseCoopers, located in Indonesia and the United States of America (in the States of Colorado and California). She also had contributed to internal audit function of Indonesia Stock Exchange (IDX). Ms. Sitorus has a Bachelor degree in Accounting from University of Indonesia and holds an Indonesian Certified Public Accounting (CPA) certification. Currently, she is an active member of Internal Auditor Association (Ikatan Auditor Internal) in Indonesia.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
157
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
III. Auditor Eksternal
III. External Auditor
Jumlah tahun diaudit
Number of years audited
Laporan keuangan tahunan Indosat Ooredoo telah diaudit oleh auditor eksternal sejak menjadi Perusahaan publik.
Indosat Ooredoo’s annual financial statements have been audited by an external auditor since going public.
Penunjukan auditor
Auditor appointment
Pada tanggal 2 Juni 2016, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan menyetujui penunjukan KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan PricewaterhouseCoopers) sebagai auditor eksternal independen Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2016.
On June 2, 2016, the Annual General Meeting of Shareholders approved the appointment of KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (a member firm of PricewaterhouseCoopers) as the Company’s independent external auditor for the financial year ended December 31, 2016.
Jasa
Services
Sebagai tambahan terhadap jasa audit laporan keuangan konsolidasian tahunan, KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan juga melakukan reviu terbatas atas laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2016, enam bulan yang berakhir 30 Juni 2016 dan periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2016.
In addition to the audit of the annual consolidated financial statements, KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan was also engaged to perform the limited reviews of the interim consolidated financial statements for the for the three-month period ended March 31, 2016, six-month period ended June 30, 2016 and ninemonth period ended September 30, 2016.
Tabel berikut ini memuat ringkasan biaya terkait dengan jasa yang diberikan oleh auditor eksternal dan anggota jaringannya (dalam jutaan Rupiah): The following table summarizes the fees related to services rendered by the external auditors and their network firms (in million Rupiah):
Jasa audit, reviu triwulanan dan jasa terkait audit lainnya Jasa terkait perpajakan Jasa lainnya Total Biaya
158
2016
2015
2014
16,194
16,100
15,360
175
354
-
Taxation related services Other Services
-
-
-
16,369
16,445
15,360
Audit, quarterly review and audit related services
Total
IV. Manajemen Risiko & Pengendalian Internal
IV. Risk Management & Internal Control
1. Sistem Manajemen Risiko
1. Risk Management System
Group Risk Management & Internal Control over Financial Reporting (RMG & ICFR Group) bertanggung jawab untuk menilai, menganalisa dan memetakan risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan. Pedoman dan peta risiko dibuat untuk memberikan arahan dalam
The Risk Management & Internal Control over Financial Reporting Group (RM & ICFR Group) is responsible for assessing, analyzing, and mapping out risks posed by our corporate activities. The guidelines and the risk map are intended to direct risk-prone units in implementing
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
pelaksanaan manajemen risiko di setiap unit usaha yang ada dalam Perusahaan. RM & ICFR Group membantu Direksi dalam mengkomunikasikan semua hal yang terkait dengan manajemen risiko ke setiap unit usaha agar tercipta pemahaman yang konsisten atas proses manajemen risiko di Perusahan dan membantu Direksi dalam memantau mitigasi risiko secara berkala.
risk management in their operations. RM & ICFR Group supports the Board of Directors in communicating risk management-related issues to all business units to ensure a consistent understanding of risk management process throughout the Company and in monitoring risk mitigation on a regular basis.
Perusahaan membuat profil risiko dan melakukan evaluasi berkala atas risiko ini. Direksi melaporkan hasil evaluasi risiko kepada Komite Manajemen Risiko setiap kuartal. Sampai tanggal 31 Desember 2016, Indosat Ooredoo telah mengidentifikasi sejumlah risiko material yang berkaitan dengan faktor strategis, operasional, dan eksternal. Profil risiko ini juga digunakan sebagai referensi oleh Grup Audit Internal dalam merencanakan dan melaksanakan program audit internal.
The Company produces the entity risk profile and conducts a regular assessment. The Board of Directors reports its assessment on risk on a quarterly basis to the Risk Management Committee. Up to December 31, 2016, Indosat Ooredoo has identified several material risks related to strategic, operation and external factors. The risk profile is also used as reference by the Internal Audit Group in planning and conducting internal audit program.
Mitigasi risiko terdiri dari mitigasi, penerimaan, penghindaran dan pemindahan risiko kepada pihak lain. Risiko strategis, operasional dan eksternal diidentifikasi dan tindakan mitigasi disetujui oleh manajemen terkait untuk diterapkan kepada setiap risiko. Perusahaan juga memiliki tingkat toleransi risiko dengan tindakan mitigasi yang disesuaikan dengan dengan masing-masing tingkat risiko. Laporan status mitigasi disajikan kepada Komite Manajemen Risiko untuk pemantauan dan pengambilan keputusan lebih lanjut.
Risk treatment comprises of mitigation, acceptance, avoidance and transference of risks to other parties. Strategic, operation and external risks are identified and mitigation is approved by related management to be applied for each risk. The Company also has risk tolerance levels with risk treatments targeted in accordance with with these levels. The mitigation status report is presented to Risk Management Committee for monitoring and further decision making.
RM & ICFR Grup juga bertanggung jawab untuk membantu Direktur Utama dan Direktur Keuangan dalam mengelola Pengendalian Internal Perusahaan atas Pelaporan Keuangan. Mengembangkan dan mendokumentasikan identifikasi risiko salah saji laporan keuangan, pengukuran dan penilaian kontrol. Ini berkoordinasi dengan unit bisnis dan Grup Audit Internal dalam latihan terkait. RM & ICFR Grup berkoordinasi dengan unit bisnis dengan tujuan agar kekurangan yang telah diidentifikasi dapat diremediasi.
The RM & ICFR Group is also responsible for assisting the President Director and Finance Director in managing the Company’s Internal Control over Financial Reporting. It develops and documents the identification of the risk of misstatement of financial reports, measurement and control assessment. It coordinates with business units and the Internal Audit Group in related exercises. RM & ICFR Group coordinates with the business units in remediation of identified deficiencies.
Evaluasi Sistem Manajemen Risiko
Evaluation of Risk Management System
Grup Risk Management & ICFR bertanggungjawab atas evaluasi penerapan manajemen risiko sehingga melakukan tes dan mengevaluasi penerapan manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan serta yang ketentuan yang berlaku. Sedangkan Grup Risk Management & ICFR ditinjau setiap kuartal oleh Komite Manajemen Risiko.
Group Risk Management & ICFR is responsible for evaluation of the implementation of the risk management by testing and evaluating the implementation of the internal control system in accordance with company policies /applicable regulations. The Group Risk Management & ICFR is in turn reviewed quarterly by the Risk Management Committee.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
159
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Faktor-faktor Risiko Risk Factors
160
Risiko-Risiko yang berkaitan dengan Indonesia
Risks Relating to Indonesia
Kami didirikan di Indonesia dan sebagian besar bisnis, aset dan pelanggan kami berada di Indonesia. Oleh karena itu, kondisi politik, ekonomi, hukum dan sosial di Indonesia, serta tindakan-tindakan dan kebijakankebijakan tertentu yang mungkin, atau mungkin tidak, diambil atau diadopsi oleh Pemerintah dapat memberikan dampak yang negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.
We are incorporated in Indonesia and substantially all of our operations, assets and customers are located in Indonesia. As a result, future political, economic, legal and social conditions in Indonesia, as well as certain actions and policies which the Government may, or may not, take or adopt may have a material adverse effect on our business, financial condition, results of operations and prospects.
Perubahan ekonomi dalam negeri, regional atau global dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis kami
Domestic, regional or global economic changes may adversely affect our business
Pada awal 2008, krisis keuangan global yang sebagian dipicu oleh krisis subprime mortgage di Amerika Serikat, telah menyebabkan runtuhnya beberapa lembaga keuangan besar di Amerika Serikat dan dengan cepat berkembang menjadi krisis kredit global. Kegagalan bank di Amerika Serikat diikuti oleh kegagalan beberapa bank Eropa dan menurunnya indeks saham di berbagai bursa efek, dan rontoknya harga pasar saham dan komoditas di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Selain itu, sejak 2010, krisis hutang negara di Eropa telah menimbulkan perhatian mengenai kemampuan dari sejumlah negara Eropa, termasuk Yunani, Irlandia, Italia, Portugal dan Spanyol, untuk terus memenuhi kewajiban hutang luar negeri mereka. Kondisi-kondisi ini dapat memperburuk keadaan ekonomi di Eropa dan seluruh dunia. Penurunan ekonomi dunia telah secara negatif mempengaruhi keadaan ekonomi Indonesia, yang mengakibatkan kemunduran dalam pertumbuhan ekonomi, menurunnya konsumsi rumah tangga dan melemahnya investasi yang diakibatkan hilangnya permintaan dari luar dan meningkatnya ketidakpastian dalam dunia ekonomi. Kondisi-kondisi ini telah dan mungkin terus berdampak negatif bagi bisnis dan konsumen Indonesia, yang dapat mengakibatkan berkurangnya permintaan untuk jasa telekomunikasi.
Beginning in 2008, the global financial crisis which was triggered in part by the subprime mortgage crisis in the United States, caused failures of large U.S. financial institutions and rapidly evolved into a global credit crisis. U.S. bank failures were followed by failures in a number of European banks and declines in various stock indexes, as well as large reductions in the market value of equities and commodities worldwide, including in Indonesia. In addition, since 2010, the European sovereign debt crisis has created concerns about the ability of a number of European countries, including Greece, Ireland, Italy, Portugal and Spain, to continue to service their sovereign debt obligations. These conditions may result in worsening economic conditions in Europe and globally. The world economic downturn has adversely affected the economic performance of Indonesia, resulting in declining economic growth, slowing household consumption and weakening investment due to loss of external demand and increased uncertainty in the world economy. These conditions have had and may continue to have a negative impact on Indonesian businesses and consumers, which may result in reduced demand for telecommunication services.
Ketidakstabilan nilai tukar masih akan terus menjadi salah satu risiko yang mungkin memberikan dampak negatif atas kinerja usaha kami. Untuk satu tahun terakhir Rupiah anjlok lebih dari 10% dan saat ini mengambang sekitar Rp13.500. Situasi ini memperlambat baik pelanggan dan pengeluaran perusahaan yang mungkin menghambat
Volatility of exchange rate will still continue to be one of the risks that might adversely effect our business performance. For the past one year IDR has plunged more than 10% and currently it is hovering around Rp13,500. This situation decelerated both consumer and corporate spending which might hamper our
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
kinerja kami dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, memburuknya nilai tukar Rupiah dan Dolar AS juga berdampak negatif terhadap profitabilitas kami karena saat ini kami masih memiliki beberapa pinjaman terhutang yang tercatat dalam mata uang asing di buku kami.
performance and the economic growth of Indonesia. Moreover, worsening IDR/USD exchange also negatively impacted to our profitability as we still have some foreign currency loan outstanding in our book.
Hilangnya kepercayaan investor pada sistem keuangan di pasar yang sedang berkembang dan juga pasar lainnya, atau faktor-faktor lain, termasuk memburuknya keadaan ekonomi global, dapat mengakibatkan ketidakstabilan pada pasar uang Indonesia dan penurunan pertumbuhan ekonomi atau pertumbuhan ekonomi negatif di Indonesia. Ketidakstabilan yang meningkat atau pertumbuhan yang menurun atau negatif dapat memberikan dampak negatif yang material bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.
A loss of investor confidence in the financial systems of emerging and other markets, or other factors, including the deterioration of the global economic situation, may cause increased volatility in the Indonesian financial markets and a slowdown in economic growth or negative economic growth in Indonesia. Any such increased volatility or slowdown or negative growth could have a material adverse effect on our business, financial condition and results of operations and prospects.
Ketidakstabilan politik dan sosial dapat memberikan dampak negatif bagi kami
Political and social instability may adversely affect us
Sejak tahun 1998, Indonesia telah mengalami proses perubahan tatanan demokrasi, yang mengakibatkan terjadinya peristiwa-peristiwa politik dan sosial yang menimbulkan ketidakpastian pada kerangka politik Indonesia. Peristiwa-peristiwa ini mengakibatkan ketidakstabilan politik dan juga beberapa kerusuhan sosial dan sipil pada peristiwa tertentu dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai negara demokrasi yang masih cukup baru, Indonesia masih menghadapi berbagai macam masalah sosiopolitik dan dari waktu ke waktu telah mengalami ketidakstabilan politik dan keresahan sosial dan politik.
Since 1998, Indonesia has experienced a process of democratic change, resulting in political and social events that have highlighted the unpredictable nature of Indonesia’s changing political landscape. These events have resulted in political instability as well as general social and civil unrest on certain occasions in the past few years. As a relatively new democratic country, Indonesia continues to face various socio-political issues and has, from time to time, experienced political instability and social and civil unrest.
Sejak tahun 2000, ribuan rakyat Indonesia berpartisipasi dalam demonstrasi di Jakarta dan kota-kota di Indonesia lainnya baik untuk mendukung maupun melawan Mantan Presiden Wahid, Mantan Presiden Megawati, dan Mantan Presiden Yudhoyono, serta untuk menanggapi berbagai isu tertentu, termasuk meningkatnya harga bahan bakar, privatisasi aset-aset negara, kebijakan anti-korupsi, bail-out PT Bank Century pada tahun 2008, desentralisasi dan otonomi daerah dan kampanye militer Amerika di Afghanistan dan Irak.
Since 2000, thousands of Indonesians have participated in demonstrations in Jakarta and other Indonesian cities both for and against former President Wahid, former President Megawati, and former President Yudhoyono, as well as in response to specific issues, including the fuel price increase, privatization of state assets, anti-corruption measures, the bailout of PT Bank Century in 2008, decentralization and provincial autonomy and the American-led military campaigns in Afghanistan and Iraq.
Pada bulan Juni 2001, rangkaian demonstrasi dan mogok kerja mewarnai sekurang-kurangnya 19 kota setelah Pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar sebesar 30,0%. Demonstrasi serupa
In June 2001, demonstrations and strikes affected at least 19 cities after the Government mandated a 30.0% increase in fuel prices. Similar demonstrations
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
161
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
162
terhadap rencana Pemerintah untuk mengurangi subsidi bahan bakar juga terjadi pada bulan tahun 2003, 2005, 2008, 2012 dan 2013. Walaupun demonstrasidemonstrasi sebelumnya pada dasarnya dilakukan secara damai, beberapa berakhir dengan kekerasan. Kami tidak dapat memastikan bahwa pengurangan subsidi bahan bakar di masa mendatang tidak akan mengakibatkan ketidakstabilan politik dan sosial.
in response to the Government’s plans to reduce fuel subsidies occurred in 2003, 2005, 2008, 2012 and 2013. Although past demonstrations were generally peaceful, some turned violent. We cannot assure you that any future fuel subsidy reductions will not lead to further political and social instability.
Ketidakstabilan politik regional dan pertikaian antara kelompok agama dan etnis tetap menjadi masalah.
Regional political instability and clashes between religious and ethnic groups remain problematic.
Pada tahun 2004, 2009 dan 2014, pemilihan dilakukan di Indonesia untuk memilih Presiden, Wakil Presiden dan perwakilan di MPR/DPR. Walaupun pemilihan umum di tahun 2004, 2009 dan 2014 telah dilakukan dengan damai, kampanye politik di Indonesia dapat menyebabkan ketidakpastian politik dan sosial di Indonesia. Pada bulan Oktober 2014, Joko Widodo dilantik sebagai Presiden Indonesia yang ketujuh. Tidak ada jaminan bahwa kebijakankebijakan atau peraturan-peraturan baru tidak akan diperkenalkan yang akan mempengaruhi bisnis kami di bawah kepresidenan yang baru.
In 2004, 2009 and 2014, elections were held in Indonesia to elect the President, Vice-President and representatives in the Parliament. Although the 2004, 2009 and 2014 elections were conducted peacefully, political campaigns in Indonesia may bring a degree of political and social uncertainty to Indonesia. In October 2014, Joko Widodo was sworn in as Indonesia’s seventh President. There is no assurance that new policies or regulations will not be introduced that will affect our business under the new presidency.
Perkembangan politik dan sosial di Indonesia tidak dapat diprediksi di masa lalu, dan kami tidak dapat memastikan kepada anda bahwa gangguan sosial dan sipil tidak akan terjadi di masa yang akan datang dan dalam skala yang lebih besar, atau bahwa gangguan tersebut tidak akan, secara langsung maupun tidak langsung, memiliki dampak negatif yang material pada bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.
Political and related social developments in Indonesia have been unpredictable in the past, and we cannot assure you that social and civil disturbances will not occur in the future and on a wider scale, or that any such disturbances will not, directly or indirectly, have a material adverse effect on our business, financial condition, results of operations and prospects.
Indonesia terletak pada zona gempa bumi dan memiliki risiko geologis yang signifikan yang dapat menimbulkan keresahan sosial dan kerugian secara ekonomi
Indonesia is located in an earthquake zone and is subject to significant geological risks which could lead to social unrest and economic loss
Banyak daerah di Indonesia yang rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, letusan vulkanik dan musim kemarau, pemadaman listrik atau peristiwa-peristiwa lainnya di luar kendali kami.
Many parts of Indonesia are vulnerable to natural disasters such as earthquakes, tsunamis, floods, volcanic eruptions as well as droughts, power outages or other events beyond our control.
Sebagai akibat dari bencana-bencana alam tersebut, Pemerintah harus mengeluarkan dana dalam jumlah yang besar untuk bantuan keadaan darurat dan penempatan kembali. Sebagian besar dari biaya ini telah ditanggung oleh pemerintah negara lain dan organisasi bantuan internasional. Kami tidak
As a result of these natural disasters, the Government has had to spend significant amounts on emergency aid and resettlement efforts. Most of these costs have been underwritten by foreign governments and international aid agencies. We cannot assure you that such aid will continue to be forthcoming, or that it will be delivered to
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
dapat menjamin bahwa bantuan tersebut akan terus diberikan, atau bahwa bantuan tersebut akan diberikan kepada para penerimanya pada waktunya. Apabila Pemerintah tidak dapat memberikan bantuan asing tersebut kepada masyarakat yang terkena dampak bencana tersebut pada waktunya, keresahan sosial dan politik dapat terjadi. Pada saat Pemerintah telah melaksanakan berbagai upaya untuk menutup kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam, seperti membentuk lembaga nasional untuk mengatasi bencana dan memasang sistem peringatan tsunami, upaya perbaikan dan bantuan tersebut kemungkinan akan terus membebani keuangan Pemerintah, dan dapat berakibat pada kemampuannya untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan hutang negara. Kegagalan Pemerintah untuk memenuhi kewajibannya tersebut, atau pernyataan Pemerintah atas adanya moratorium atas hutang negara, dapat menimbulkan wanprestasi terhadap sejumlah pinjaman dari pihak swasta termasuk pinjaman kami, sehingga mengakibatkan dampak negatif dan material terhadap kegiatan usaha kami.
recipients on a timely basis. If the Government is unable to timely deliver foreign aid to affected communities, political and social unrest could result. While the Government has implemented various measures to mitigate the losses caused by natural disasters, such as establishing a national board for disaster mitigation and installing tsunami early warning systems, recovery and relief efforts are likely to continue to impose a strain on the Government’s finances, and may affect its ability to meet its obligations on its sovereign debt. Any such failure on the part of the Government, or declaration by it of a moratorium on its sovereign debt, could trigger an event of default under numerous private-sector borrowings including those of our Company, thereby materially and adversely affecting our business.
Kami tidak dapat menjamin bahwa asuransi kami akan cukup untuk melindungi kami dari kemungkinan kerugian yang diakibatkan oleh bencana-bencana alam tersebut dan hal-hal lain yang terjadi diluar kendali kami. Selain itu, kami tidak dapat menjamin bahwa premi yang dibayarkan untuk polis asuransi-asuransi tersebut pada saat perpanjangan jumlahnya tidak akan meningkat secara substansial, sehingga dapat secara material mengakibatkan dampak terhadap keadaan keuangan dan hasil dari kegiatan operasional kami. Kami juga tidak dapat menjamin bahwa kejadian geologis atau meteorologis di masa mendatang tidak akan menimbulkan dampak terhadap perekonomian Indonesia. Gempa bumi, kerusakan geologis atau bencana alam terkait cuaca lainnya di kota-kota yang memiliki populasi yang besar dan merupakan pusat keuangan di Indonesia dapat mengganggu perekonomian Indonesia dan menurunkan tingkat kepercayaan investor, sehingga menimbulkan dampak negatif yang material pada bisnis, keadaan keuangan, hasil operasional dan prospek kami.
We cannot assure you that our insurance coverage will be sufficient to protect us from potential losses resulting from such natural disasters and other events beyond our control. In addition, we cannot assure you that the premium payable for these insurance policies upon renewal will not increase substantially, which may materially and adversely affect our financial condition and results of operations. We also cannot assure you that future geological or meteorological occurrences will not have more of an impact on the Indonesian economy. A significant earthquake, other geological disturbance or weather-related natural disaster in any of Indonesia’s more populated cities and financial centers could severely disrupt the Indonesian economy and undermine investor confidence, thereby materially and adversely affecting our business, financial condition, results of operations and prospects.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
163
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
164
Kegiatan terorisme di Indonesia dapat membuat negara tidak stabil, dan karenanya dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami
Terrorist activities in Indonesia could destabilize the country, thereby adversely affecting our business, financial condition, results of operations and prospects
Beberapa insiden pengeboman telah terjadi di Indonesia, pada Januari 2007, kelompok teroris sektarian melakukan beberapa pengeboman di Poso. Pada bulan Juli 2009, ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton Jakarta menewaskan enam orang dan melukai sekurang-kurangnya 50 orang.
Several bombing incidents have taken place in Indonesia, in January 2007, sectarian terrorists conducted bombings in Poso. In July 2009, bomb blasts in the JW Marriott and Ritz Carlton hotels in Jakarta killed six people and injured at least 50 people.
Ancaman pengeboman terakhir terjadi di Jakarta pada 14 Januari 2016, dimana teroris dinyatakan bertanggung jawab atas serangan bom tersebut. Para militan menyerang kantor polisi di dekat pusat bisnis pada siang hari yang diikuti dengan pengeboman bunuh diri yang menewaskan dan melukai beberapa orang. Tindakan teroris lain mungkin saja terjadi di masa mendatang dan ditargetkan pada warga negara asing di Indonesia. Tindakan kekerasan yang timbul dari, dan mengarah pada, ketidakstabilan dan kerusuhan ini dapat menggoyahkan Indonesia dan Pemerintah dan telah, dan dapat terus, memberikan dampak negatif yang material bagi investasi dan kepercayaan pada, serta kinerja, perekonomian Indonesia, dan dapat memberikan dampak negatif yang material bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.
Recent bombing terror erupted in Jakarta on January 14, 2016 where the sectarian terrorist claimed responsibility for that attack. The militants attacked a police station near affluent business center in a broad daylight followed by suicide bombing which killed and injured several peoples. Further terrorist acts may occur in the future and may be directed at foreigners in Indonesia. Violent acts arising from, and leading to, instability and unrest could destabilize Indonesia and the Government and have had, and may continue to have, a material adverse effect on investment and confidence in, and the performance of, the Indonesian economy, and may have a material adverse effect on our business, financial condition, results of operations and prospects.
Usaha kami dapat dipengaruhi oleh menyebarnya virus Severe Acute Respiratory Syndrome (“SARS”), flu burung, flu babi (H1N1), Ebola atau epidemik lainnya
Our operations may be adversely affected by an outbreak of Severe Acute Respiratory Syndrome (“SARS”), avian influenza, Influenza A (H1N1) virus, Ebola or other epidemics
Penyebaran virus SARS, flu burung, Influenza A (H1N1), Ebola atau epidemik yang serupa atau persepsi bahwa wabah penyakit tersebut atau epidemik yang serupa mungkin terjadi, atau kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah dari negara-negara yang terjangkit, termasuk Indonesia, untuk melawan penyebaran tersebut, dapat berdampak bagi ekonomi Indonesia dan negara lain dan mengurangi kepercayaan investor, dan oleh sebab itu akan memberikan dampak negatif secara material terhadap keadaan keuangan atau hasil usaha kami. Persepsi bahwa penyebaran virus SARS, flu burung, Influenza A (HIN1), Ebola atau penyakit menular lainnya dapat timbul kembali juga dapat menimbulkan dampak negatif yang material pada keadaan ekonomi negara-negara di Asia, termasuk Indonesia.
An outbreak of SARS, avian influenza, Influenza A (H1N1) virus, Ebola or a similar epidemic or the perception that an outbreak of such diseases or a similar epidemic may occur, or the measures taken by the governments of affected countries, including Indonesia, against such an outbreak, could severely disrupt the Indonesian and other economies and undermine investor confidence, thereby materially and adversely affecting our financial condition or results of operations. The perception that an outbreak of SARS, avian influenza, Influenza A (H1N1) virus, Ebola or another contagious disease may occur again may also have an adverse effect on the economic conditions of countries in Asia, including Indonesia.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Gerakan dan kerusuhan buruh dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis kami
Labor activism and unrest may adversely affect our business
Liberalisasi peraturan yang mengijinkan pembentukan serikat pekerja, ditambah dengan keadaan perekonomian saat ini, telah menyebabkan, dan akan menyebabkan berlanjutnya gerakan dan keresahan tenaga kerja di Indonesia. Pada tahun 2000, Pemerintah menerbitkan peraturan ketenagakerjaan yang mengijinkan tenaga kerja untuk membentuk serikat pekerja tanpa intervensi dari pengusaha. Pada bulan Maret 2003, Pemerintah mengeluarkan undangundang tenaga kerja, UU No. 13 Tahun 2003 (“UU Tenaga Kerja”), yang antara lain, meningkatkan jumlah uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang ganti rugi pada pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan mengharuskan pembentukan forum bipartit yang diikuti oleh pemberi kerja dan pekerja untuk Perusahaan yang memiliki 50 atau lebih pekerja. Untuk menegosiasikan perjanjian kerja bersama dengan Perusahaan tersebut, keanggotaan serikat pekerja harus lebih dari 50,0% dari jumlah total pekerja di Perusahaan tersebut. Sebagai tanggapan terhadap keberatan atas keabsahan UU Tenaga Kerja, Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa UU Tenaga Kerja adalah sah, kecuali untuk beberapa ketentuan terkait, di antaranya, (i) hak pemberi kerja untuk menghentikan tenaga kerjanya yang melakukan pelanggaran serius; (ii) pengenaan sanksi pidana penjara, atau pengenaan denda terhadap tenaga kerja yang menghasut atau berpartisipasi dalam mogok kerja yang tidak sah atau mengajak tenaga kerja lain untuk berpartisipasi dalam mogok kerja; (iii) persyaratan yang membolehkan kesepakatan outsourcing atau subkontrak dengan perjanjian ketenagakerjaan waktu tertentu namun tidak mencantumkan ketentuan pengalihan perlindungan hak-hak bagi tenaga kerja; dan (iv) persyaratan dimana serikat pekerja yang keanggotaannya setidaknya 50% dari jumlah tenaga kerja (untuk Perusahaan yang memiliki lebih dari satu serikat pekerja) untuk dapat melakukan negosiasi dengan pemberi kerja. Pemerintah mengusulkan untuk mengubah UU Tenaga Kerja dengan cara dimana, menurut pandangan aktivis tenaga kerja, dapat berakibat pada menurunnya manfaat pensiun, peningkatan pemakaian tenaga kerja outsourcing dan larangan serikat tenaga kerja untuk melakukan mogok kerja. Rancangan perubahan undang-undang tersebut telah ditunda pembahasannya dan peraturan Pemerintah mengenai pemutusan hubungan kerja belum berlaku efektif.
The liberalization of regulations permitting the formation of labor unions, combined with today’s economic conditions, has resulted, and will likely continue to result, in labor unrest and activism in Indonesia. In 2000, the Government issued a labor regulation allowing employees to form unions without employer intervention. In March 2003, the Government enacted a manpower law, Law No. 13 of 2003 (the “Labor Law”), which, among other things, increased the amount of required severance, service and compensation payments to terminated employees, and required employers with 50 or more employees to establish bipartite forums with the participation of employers and employees. To negotiate a collective labor agreement with such a Company, a labor union’s membership must consist of more than 50.0% of the Company’s employees. In response to a challenge to its validity, the Indonesian Constitutional Court declared the Labor Law to be mostly valid, except for certain provisions relating to, among others, (i) the right of an employer to terminate its employee who committed a serious mistake; (ii) the imprisonment of, or imposition of a monetary penalty on, an employee who instigates or participates in an illegal labor strike or persuades other employees to participate in a labor strike; (iii) the requirement to allow outsourcing or subcontracting arrangements with a temporary employment contract that does not stipulate for the transfer of undertakings protection of employment provision; and (iv) the requirement that a labor union obtain the presentation of at least 50.0% of employees (for a Company that has more than one labor union) to be eligible to conduct negotiations with an employer. The Government proposed to amend the Labor Law in a manner which, in the view of labor activists, would result in reduced pension benefits, the increased use of outsourced employees and prohibitions on unions to conduct strikes. The proposal has been suspended and the new Government regulation addressing lay-offs of workers has not yet become effective.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
165
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Meskipun kami telah memelihara hubungan baik dengan karyawan dan serikat buruh kami, kami tidak dapat memastikan kepada anda bahwa tidak akan terdapat pemogokan di masa yang akan datang. Setiap kerusuhan dan gerakan buruh dapat mengganggu bisnis kami dan dapat memberikan dampak negatif bagi keadaan keuangan perusahaan-perusahaan Indonesia pada umumnya.
Although we have maintained good relationship with our employees and our labour union, we cannot assure you that there will not be any strike in the future. Any labor unrest and activism could disrupt our operations and could adversely affect the financial condition of Indonesian companies in general.
Depresiasi nilai Rupiah dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami
Depreciation in the value of the Indonesian rupiah may adversely affect our business, financial condition, results of operations and prospects
Salah satu dari penyebab yang paling utama atas terjadinya krisis ekonomi yang dimulai di Indonesia di pertengahan tahun 1997 adalah depresiasi dan ketidakstabilan nilai tukar Rupiah, sebagaimana diukur terhadap mata uang lainnya, seperti dolar AS. Walaupun Rupiah telah menguat secara tajam dari titik terendah sekitar Rp17.000 per Dolar AS pada tahun 1998, mata uang Rupiah dapat saja kembali mengalami ketidakstabilan di masa mendatang. Selama periode antara 1 Januari 2013 hingga 31 Desember 2016, nilai tukar tengah Rupiah terhadap Dolar AS berkisar dari titik terendah Rp14.728 per Dolar AS hingga mencapai titik tertinggi, yaitu Rp9.634 per Dolar AS. Selama tahun 2016 nilai tukar tengah Rupiah terhadap Dolar AS yang diumumkan oleh Bank Indonesia berkisar dari titik terendah sebesar Rp13.946 per Dolar AS hingga mencapai titik tertinggi, yaitu Rp12.926 per Dolar AS.
166
One of the most important immediate causes of the economic crisis which began in Indonesia in mid-1997 was the depreciation and volatility of the value of the Indonesian rupiah, as measured against other currencies, such as the U.S. dollar. Although the Indonesian rupiah has appreciated considerably from its low point of approximately Rp17,000 per U.S. dollar in 1998, it may experience volatility again in the future. During the period between January 1, 2013 through December 31, 2016, the Indonesian rupiah/U.S. dollar middle exchange rate ranged from a low of Rp14,728 per U.S. dollar to a high of Rp9,634 per U.S. dollar. During the year 2016, the Indonesian rupiah/U.S. dollar middle exchange rate announced by Bank Indonesia ranged from a low of Rp13,946 per U.S. dollar to a high of Rp12,926 per U.S. dollar.
Kami tidak dapat memastikan bahwa depresiasi atau ketidakstabilan Rupiah terhadap mata uang asing, termasuk Dolar AS tidak akan terjadi lagi. Apabila Rupiah melemah lebih jauh dari nilai tukar pada tanggal 31 Desember 2016, kewajiban kami atas hutang dagang, hutang pengadaan dan hutang pinjaman berdenominasi mata uang asing serta obligasi kami dalam mata uang asing akan meningkat dalam Rupiah. Depresiasi atas Rupiah tersebut dapat berakibat pada bertambahnya kerugian pada nilai tukar valuta asing dan akan berdampak secara signifikan terhadap pendapatan lain-lain dan pendapatan bersih kami.
We cannot assure you that future depreciation or volatility of the Indonesian rupiah against other currencies, including the U.S. dollar, will not occur. To the extent the Indonesian rupiah depreciates further from the exchange rate at December 31, 2016, our obligations under our accounts payable, procurements payable and our foreign currency-denominated loans payable and bonds payable would increase in Indonesian rupiah terms. Such depreciation of the Indonesia rupiah would result in additional losses on foreign exchange translation and significantly impact our other income and net income.
Sebagai tambahan, walaupun Rupiah secara umum bebas dikonversi dan ditransfer (kecuali bank-bank Indonesia dapat menolak melakukan transfer Rupiah kepada pihak-pihak di luar Indonesia yang tidak mempunyai tujuan perdagangan atau investasi yang jelas), Bank Indonesia, dari waktu ke waktu, telah
In addition, while the Indonesian rupiah has generally been freely convertible and transferable (except that Indonesian banks may not transfer Indonesian rupiah to persons outside of Indonesia who lack a bona fide trade or investment purpose), from time to time, Bank Indonesia has intervened in the currency exchange
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
melakukan intervensi dalam pasar uang dalam rangka melanjutkan kebijakannya, baik dengan cara menjual Rupiah atau membeli Rupiah dengan menggunakan cadangan mata uang asing. Kami tidak dapat memberikan kepastian bahwa kebijakan nilai tukar mengambang dari Bank Indonesia tidak akan berubah, atau bahwa Pemerintah akan mengambil tindakan lain untuk menstabilkan, mempertahankan atau menguatkan nilai Rupiah, ataupun bahwa salah satu tindakan-tindakan ini, apabila dilakukan, dapat membuahkan hasil yang baik. Perubahan kebijakan nilai tukar mengambang dapat berakibat pada sangat meningginya tingkat suku bunga dalam negeri, kurangnya likuiditas, diawasinya permodalan atau pertukaran valuta atau tidak diberikannya bantuan dana tambahan oleh para kreditur multinasional. Hal ini dapat berakibat menurunnya aktivitas ekonomi, resesi ekonomi, terjadinya cidera janji dalam pembayaran hutang atau berkurangnya penggunaan oleh pelanggan kami, dan sebagai dampaknya, kami juga akan mengalami kesulitan dalam membiayai pengeluaran barang modal dan dalam menjalankan strategi bisnis kami. Setiap konsekuensi-konsekuensi tersebut dapat memberikan dampak negatif yang material bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.
markets in furtherance of its policies, either by selling Indonesian rupiah or by using its foreign currency reserves to purchase Indonesian rupiah. We cannot assure you that the current floating exchange rate policy of Bank Indonesia will not be modified or that the Government will take additional action to stabilize, maintain or increase the value of the Indonesian rupiah, or that any of these actions, if taken, will be successful. Modification of the current floating exchange rate policy could result in significantly higher domestic interest rates, liquidity shortages, capital or exchange controls or the withholding of additional financial assistance by multinational lenders. This could result in a reduction of economic activity, an economic recession, loan defaults or declining usage of our subscribers, and as a result, we may also face difficulties in funding our capital expenditures and in implementing our business strategy. Any of the foregoing consequences could have a material adverse effect on our business, financial condition, results of operations and prospects.
Penurunan peringkat kredit Pemerintah atau Perusahaan-Perusahaan di Indonesia dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis kami
Downgrades of credit ratings of the Government or Indonesian companies could adversely affect our business
Sejak tahun 1997, beberapa organisasi pemeringkat statistik yang diakui, termasuk Moody’s, Standard & Poor’s dan Fitch, menurunkan peringkat hutang negara (sovereign rating) Indonesia dan peringkat hutang dari berbagai instrumen kredit Pemerintah dan sejumlah besar bank dan Perusahaan lainnya di Indonesia. Pada tanggal 14 Maret 2016, hutang jangka panjang negara Indonesia dalam mata uang asing diberi peringkat “Baa3” oleh Moody’s, “BB+” oleh Standard & Poor’s, dan “BBB-” oleh Fitch. Peringkat ini mencerminkan penilaian atas kemampuan keuangan Pemerintah untuk membayar kewajiban dan kemampuannya untuk memenuhi komitmen keuangannya pada saat jatuh tempo.
Beginning in 1997, certain recognized statistical rating organizations, including Moody’s, Standard & Poor’s, and Fitch, downgraded Indonesia’s sovereign rating and the credit ratings of various credit instruments of the Government and a large number of Indonesian banks and other companies. As of February 22, 2017, Indonesia’s sovereign foreign currency long-term debt was rated “Baa3” by Moody’s, “BB+” by Standard & Poor’s, and “BB-” by Fitch. These ratings reflect an assessment of the Government’s overall financial capacity to pay its obligations and its ability or willingness to meet its financial commitments as they become due.
Meskipun peringkat hutang Indonesia menunjukkan tren yang positif, kami tidak dapat memastikan bahwa Moody’s, Standard & Poor’s, Fitch atau organisasi pemeringkat statistik lainnya tidak akan menurunkan peringkat hutang Indonesia atau Perusahaan-Perusahaan Indonesia, termasuk Indosat. Setiap penurunan peringkat
Even though the recent trend in Indonesian sovereign ratings has been positive, we cannot assure you that Moody’s, Standard & Poor’s, Fitch or any other statistical rating organization will not downgrade the credit ratings of Indonesia or Indonesian companies, including us. Any such downgrade could have an adverse impact on
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
167
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
168
tersebut dapat memiliki dampak negatif bagi likuiditas di pasar uang Indonesia, kemampuan Pemerintah dan Perusahaan-Perusahaan Indonesia, termasuk Perusahaan, untuk memperoleh pendanaan tambahan serta tingkat suku bunga serta ketentuan-ketentuan komersial lainnya dimana pendanaan tambahan tersedia. Tingkat suku bunga mengambang atas hutang dalam mata uang Rupiah kemungkinan juga akan naik. Hal-hal tersebut dapat menimbulkan dampak material yang negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil kegiatan operasional dan prospek kami.
liquidity in the Indonesian financial markets, the ability of the Government and Indonesian companies, including us, to raise additional financing and the interest rates and other commercial terms at which such additional financing is available. Interest rates on our floating rate Indonesian rupiah-denominated debt would also likely increase. Such events could have material adverse effects on our business, financial condition, results of operations and prospects.
Kami didirikan di Indonesia, dan investor mungkin tidak dapat melakukan tindakan hukum atau melaksanakan keputusan terhadap kami di negara lain, atau untuk memberlakukan putusan pengadilan asing terhadap kami di Indonesia
We are incorporated in Indonesia, and it may not be possible for investors to affect service of process, or enforce judgments, on us within other countries, or to enforce judgments of a foreign court against us in Indonesia
Kami adalah perseroan terbatas yang didirikan di Indonesia, menjalankan usaha dalam kerangka hukum Indonesia dengan status sebagai perusahaan modal asing, dan hampir seluruh asset kami berada di Indonesia. Selain itu, beberapa Komisaris kami dan hampir seluruh Direktur kami bertempat tinggal di Indonesia.
We are a limited liability Company incorporated in Indonesia, operating within the framework of Indonesian laws relating to foreign capital invested companies, and all of our significant assets are located in Indonesia. In addition, several of our Commissioners and substantially all of our Directors reside in Indonesia.
Penasihat hukum Indonesia kami telah menyampaikan bahwa putusan pengadilan negara lain, tidak dapat diberlakukan di pengadilan Indonesia. Meskipun demikian, putusan tersebut dapat dijadikan bukti yang tidak bersifat final dalam pemeriksaan perkara yang diajukan di pengadilan Indonesia. Kesimpulannya. penggugat tetap harus mengajukan gugatan terhadap kami atau pihak yang bersangkutan di pengadilan Indonesia.
We have been advised by our Indonesian legal advisor that judgments of foreign courts, are not enforceable in Indonesian courts, although such judgments could be admissible as non-conclusive evidence in a proceeding on the underlying claim in an Indonesian court. As a result, the claimant would be required to pursue claims against us or such persons in Indonesian courts.
Risiko-Risiko yang berkaitan dengan Bisnis Perusahaan
Risks Relating to Our Business
Kami menjalankan usaha dalam keadaan dimana hukum dan perundang-undangan telah mengalami reformasi yang signifikan. Reformasi ini telah menyebabkan semakin ketatnya persaingan yang dapat mengakibatkan, antara lain, berkurangnya marjin dan pendapatan usaha, yang seluruhnya ini dapat memberikan dampak material yang negatif bagi kami.
We operate in a legal and regulatory environment that has been undergoing significant reforms. These reforms have been resulting in increased competition, which may result in reduced margins and operating revenues, among other things, all of which may have a material adverse effect on us
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Reformasi peraturan di sektor telekomunikasi Indonesia yang dilakukan oleh Pemerintah sejak tahun 1999 telah mendorong liberalisasi industri telekomunikasi, termasuk di antaranya kemudahan bagi para pemain baru untuk masuk ke sektor industri telekomunikasi dan perubahan struktur persaingan industri telekomunikasi. Akan tetapi, beberapa tahun terakhir ini perubahan peraturan tersebut menjadi semakin banyak dan rumit sehingga menimbulkan ketidakpastian hukum. Selain itu, seiring dengan terus berlangsungnya reformasi di sektor telekomunikasi Indonesia, para pesaing dengan sumber daya yang mungkin lebih besar dari kami mulai memasuki sektor telekomunikasi Indonesia dan bersaing dengan kami dalam menyediakan layanan telekomunikasi. Sebagai contoh, pada Februari 2006, Pemerintah, melalui Peraturan Kementerian Komunikasi dan Informasi (“Menkominfo”), telah menetapkan petunjuk perhitungan biaya untuk layanan interkoneksi. Menkominfo dalam menyetujui biaya interkoneksi untuk penyelenggara telekomunikasi dominan, juga melakukan perhitungan yang akan dijadikan referensi berdasarkan “biaya” sebagaimana yang dihitung olehnya, berdasarkan data jaringan dan biaya lainnya yang diajukan oleh penyelenggara telekomunikasi dominan. Sebaliknya, penyelenggara telekomunikasi yang tidak masuk dalam klasifikasi penyelenggara dominan dapat hanya memberitahukan kepada Menkominfo mengenai syarat dan ketentuan interkoneksi mereka, termasuk tarif, dan dapat menerapkan syarat dan ketentuan atau biaya tersebut kepada pelanggan tanpa persetujuan Menkominfo. Perbedaan perlakuan terhadap penyelenggara telekomunikasi dominan dan non-dominan dapat menciptakan peluang bagi pemain baru di bidang industri telekomunikasi, memperbesar keleluasan bagi mereka dalam memasuki pasar termasuk menetapkan biaya pungut yang rendah dan menawarkan harga yang lebih rendah kepada pelanggannya.
The regulatory reform of the Indonesian telecommunications sector, which was initiated by the Government in 1999, resulted in the liberalization of the telecommunications industry, including facilitation of new market entrants and changes to the competitive structure of the telecommunications industry. However, in recent years, the volume and complexity of regulatory changes has created an environment of considerable regulatory uncertainty. In addition, as the reform of the Indonesian telecommunications sector continues, competitors, potentially with greater resources than us, may enter the Indonesian telecommunications sector and compete with us in providing telecommunications services. For example, on February 2006, the Government, through the Ministry of Communication and Information Technology (“MOCIT”), has set reference tariffs for interconnection services. The MOCIT sets interconnection charges for dominant network providers on a “cost” basis as calculated by it, based on network and other cost data submitted by the dominant network providers. In contrast, telecommunications operators which are not designated as dominant operators may simply notify the MOCIT regarding their interconnection terms and conditions, including tariffs, and may implement such terms and conditions or tariffs for its customers without MOCIT approval. The disparity in the treatment of dominant and non-dominant telecommunications operators may create opportunities for new entrants in the telecommunications industry, providing them with increased flexibility to establish lower tariffs and offer lower pricing terms to their customers.
Sebagai tambahan, biaya interkoneksi kami telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, dan kami memperkirakan penurunan ini akan terus berlanjut. Penurunan biaya interkoneksi ini dapat menurunkan pendapatan kami dan juga biaya lalu lintas antaroperator. Pada tanggal 12 Desember 2011, Pemerintah, melalui Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (“BRTI”), menerbitkan surat No. 262/BRTI/XII/2011 dimana tarif SMS berubah dari basis “sender keeps all” kepada skema berbasis biaya, yang berlaku efektif sejak 1 Juni 2012. Berdasarkan skema berbasis biaya yang berlaku saat ini, kami mencatat pendapatan dari biaya interkoneksi yang
In addition, the charges in our interconnection access have been decreasing in the past few years, and we expect this downward trend to continue. Any decrease in the amount of interconnection costs might reduce our revenue and also our costs for inter-operator traffic. On December 12, 2011, the Government, through the Indonesian Telecommunications Regulatory Authority (“ITRA”) issued letter No.262/BRTI/XII/2011 under which SMS fees changed from a “sender-keeps all” scheme to a cost-based scheme, effective June 1, 2012. Under the current cost-based scheme, we record revenues from interconnection charges payable by other operators
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
169
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
170
dibayar oleh operator lain saat salah satu dari pelanggan kami menerima SMS dari pelanggan di jaringan lain. Apabila salah satu pelanggan kami mengirim SMS kepada penerima di jaringan lain, kami mencatatkan pendapatan sebesar tarif SMS yang dikenakan terhadap pelanggan kami dan akan mencatatkan beban atas biaya interkoneksi yang dibayarkan kepada operator jaringan lain. Pada tahun 2014, Pemerintah mengeluarkan Surat No. 118/KOMINFO/DJPPI/PI.02.04/01/2014 tanggal 30 Januari 2014, sehubungan dengan penerapan biaya interkoneksi yang harus dilaksanakan oleh penyedia jasa telekomunikasi di tahun 2014. Sampai dengan akhir tahun 2016, tidak ada perubahan sehubungan dengan biaya interkoneksi. Kami tidak dapat memastikan bahwa Perusahaan dapat menutup seluruh biaya interkoneksi yang dikeluarkan oleh Perusahaan, dan sebagai akibatnya, kami dapat mengalami penurunan pendapatan usaha dari jasa seluler. Di masa mendatang, Pemerintah mungkin akan mengumumkan atau memberlakukan perubahan peraturan lainnya, seperti perubahan kebijakan interkoneksi, kewajiban atas perkembangan jaringan, kebijakan penerimaan atau bea Pemerintah selain Pajak, yang mungkin dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis atau ijin yang kami miliki saat ini. Pemerintah saat ini sedang berdiskusi dengan para pemangku kepentingan industri telekomunikasi untuk peraturan-peraturan baru mengenai penyediaan jaringan, penyediaan jasa, interkoneksi, registrasi pelanggan, dan langkah-peraturan-peraturan lainnya untuk mengatasi perkembangan terakhir industri telekomunikasi. Peraturanperaturan baru diperkirakan akan diberlakukan pada tahun 2017.
whenever one of our subscribers receives an SMS from a subscriber on another network. If one of our subscribers sends an SMS to a recipient on another network, we record revenues for the SMS charge payable by our subscriber and record expenses for interconnection charges payable to the operator of the other network. In 2014, the Government issued letter No. 118/KOMINFO/ DJPPI/PI.02.04/01/2014, dated 30 January 2014, related to 2014 interconnection fee implementation that should be implemented by telecommunication network provider in 2014. Until the end of 2016, there was no change in the interconnection fee. We cannot assure you that we will be able to fully recoup all interconnection charges we may be required to pay, and as a result, we could experience a decrease in our operating revenues from cellular services. In the future, the Government may announce or implement other regulatory changes, such as changes in interconnection, obligation of network development, Non Tax Government Income or tariff policies, which may adversely affect our business or our existing licenses. The government is currently discussing with the stakeholder of the telecommunication industry for new regulations regarding network provisioning, service provisioning, interconnection, retail tariff, and other regulatory measures to cope with latest development of the telecommunication industry. The new regulations are expected to be in force in 2017.
Kami tidak dapat memberikan kepastian kepada anda bahwa kami akan berhasil bersaing dengan para penyelenggara telekomunikasi dalam negeri maupun asing atau bahwa pergantian, perubahan atau penafsiran peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini atau di kemudian hari oleh Pemerintah tidak akan memberikan dampak negatif yang material bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.
We cannot assure you that we will be able to compete successfully with other domestic and foreign telecommunications operators or that regulatory changes, amendments or interpretations of current or future laws and regulations promulgated by the Government will not have a material adverse effect on our business, financial condition, results of operations and prospects.
Kami beroperasi di bawah ketidakpastian penegakan hukum, yang dapat mempengaruhi bisnis dan daya saing kami
We operate under an uncertain law enforcement environment, which may affect our business and competitiveness
Pada tanggal 18 Januari 2012, Indar Atmanto, mantan Direktur Utama IM2, dituduh melakukan korupsi oleh Kejagung. Menurut Kejagung, terdapat kerugian negara sebesar Rp1.358,3 miliar yang disebabkan oleh adanya
On January 18, 2012, Mr. Indar Atmanto, the former President Director of PT Indosat Mega Media (“IM2”) was accused of corruption by the Attorney General’s Office (“AGO”). According to the AGO, a state loss
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
perjanjian antara IM2 dan Perusahaan, terkait dengan dugaan adanya penggunaan secara ilegal oleh IM2 atas pita frekuensi 2,1 GHz milik Perusahaan. Kemudian, pada tanggal 24 Februari 2012, Menkominfo menerbitkan surat No. 65/M.KOMINFO/02/2012 yang menyatakan bahwa tidak terdapat pelanggaran hukum, kejahatan yang dilakukan, dan kerugian negara yang ditimbulkan dari perjanjian antara Perusahaan dan IM2. Lebih lanjut, Menkominfo juga mengirim surat kepada Kejagung secara langsung yang menyatakan bahwa baik Perusahaan maupun IM2 tidak melanggar peraturan apapun dan kerja sama antara Perusahaan dan IM2 adalah sah berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta merupakan praktek umum dalam industri telekomunikasi. Selain itu, BRTI juga telah menyatakan kepada publik bahwa IM2 tidak melanggar undangundang atau peraturan apapun yang berlaku. Namun demikian, Kejagung mengabaikan surat-surat dari Menkominfo tersebut dan, pada tanggal 30 November 2012, menyebutkan mantan Direktur Utama Perusahaan sebagai tersangka dan, pada tanggal 3 Januari 2013, juga menyebutkan IM2 dan Perusahaan sebagai tersangka korporasi. Pada tanggal 8 Juli 2013, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan bahwa Indar Atmanto bersalah telah melakukan korupsi dan menghukum Indar Atmanto dengan pidana penjara selama empat tahun dan denda sebesar Rp200 juta (atau tambahan pidana penjara selama tiga bulan). Lebih lanjut, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan bahwa IM2 bertanggung jawab untuk melakukan restitusi atas kerugian negara yang disebabkan oleh transaksi tersebut dan mengenakan denda sebesar Rp1.358,3 miliar. Pada tanggal 11 Juli 2013, Indar Atmanto mengajukan banding terhadap keputusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi ke Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat. Pada tanggal 10 Januari 2014, Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat menegaskan keputusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dan mengenakan hukuman yang lebih tinggi berupa pidana penjara selama delapan tahun dan denda sebesar Rp200 juta (atau tambahan pidana penjara selama tiga bulan). Namun demikian, Pengadilan Tinggi menyatakan bahwa Pengadilan Tindak Pidana Korupsi tidak dapat mengenakan denda kepada IM2 yang, sebagai suatu badan hukum terpisah, tidak didakwa secara terpisah dalam proses perkara Kejagung terhadap Indar Atmando, dan membatalkan keputusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi terkait IM2. Pada tanggal 23 Januari 2014, Indar Atmanto mengajukan permohonan kasasi kepada Mahkamah Agung dan, pada tanggal 5 Februari 2014 menyampaikan memori kasasi.
amounting to Rp1,358.3 billion was caused by an agreement between IM2 and our Company, related to the alleged illegal use by IM2 of our Company’s 2.1 GHz frequency band. The MOCIT issued letter No. 65/M.KOMINFO/02/2012 on February 24, 2012 stating that there was no breach of law, crime committed, and no state loss resulting from the agreement between our Company and IM2. Moreover the MOCIT has also sent a letter to the AGO directly which states that both our Company nor IM2 has violated any regulation and the collaboration between our Company and IM2 is lawful under the prevailing laws and regulations and common practices in the telecommunication industry. In addition, the ITRA publicly stated that IM2 had not breached any laws or prevailing rules. However, the AGO ignored the letters from the MOCIT and, on November 30, 2012, named our former President Director as a suspect and, on January 3, 2013, also named IM2 and our Company as corporate suspects. On July 8, 2013, the Corruption Court found Mr. Atmanto guilty of corruption and sentenced him to four years imprisonment and a monetary fine of Rp200 million (or an additional three months’ imprisonment). Furthermore, the Corruption Court found IM2 liable for restitution for state losses caused by such transaction and imposed a monetary fine of Rp1,358.3 billion. On July 11, 2013, Mr. Atmanto lodged his appeal against the Corruption Court’s ruling. On January 10, 2014, the Central Jakarta’s High Court affirmed the Corruption Court’s decision and imposed a higher sentence of eight years’ imprisonment and a separate monetary fine of Rp200 million (or an additional three months’ imprisonment). However, the High Court found that the Corruption Court could not impose a monetary sanction against IM2 which, as a separate legal entity, had not been separately indicted in the AGO’s litigation against Mr. Atmanto, and reversed the Corruption Court’s decision with respect to IM2. On January 23, 2014, Mr. Atmanto filed a petition for appeal to the Supreme Court and, on February 5, 2014 submitted memoranda of appeal.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
171
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
172
Pada tanggal 10 Juli 2014, Mahkamah Agung yang menangani kasus pidana (“Kasus Pidana”) mengeluarkan putusan yang menghukum Indar Atmanto dengan pidana penjara selama delapan tahun, denda sebesar Rp300 juta dan memerintahkan IM2 untuk membayar kerugian sebesar Rp1.358,3 juta. Pada tanggal 16 September 2014, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah melaksanakan eksekusi terhadap Indar Atmanto berdasarkan putusan Mahkamah Agung. Menindaklanjuti hal ini, Indar Atmanto telah mengajukan permohonan Peninjauan Kembali pada tanggal 16 Maret 2015. Selain itu, Mahkamah Agung telah sebaliknya menegaskan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (“Kasus Tata Usaha Negara”) yang menyatakan bahwa Surat Kepala Deputi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (“BPKP”) Sub-Divisi Investigasi No. SR1024/D6/01/2012 tanggal 9 November 2012 tentang Laporan Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz (3G) oleh PT Indosat Tbk dan IM2 beserta lampirannya yang dibuat oleh tim BPKP adalah melanggar hukum dan BPKP diperintahkan untuk mencabut surat tersebut. Mengingat putusan Kasus Pidana dan Kasus Tata Usaha Negara bertentangan, maka pada tanggal 16 Maret 2015, BPKP mengajukan Pengajuan Kembali atas Kasus Tata Usaha Negara untuk membatalkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara. Atas Pengajuan Kembali yang diajukan BPKP, pada tanggal 16 Desember 2015, Perusahaan menerima Putusan Mahkamah Agung tertanggal 13 Oktober 2015 yang menyatakan bahwa laporan audit BPKP yang dilaksanakan oleh BPKP adalah sah. Pada tanggal 4 November 2015, berdasarkan situs resminya, Mahkamah Agung, telah mengeluarkan Putusan atas Kasus Pidana yang menolak Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Indar Atmanto. Walaupun demikian, Indosat sedang mempersiapkan untuk mengajukan Peninjauan Kembali yang kedua atas Kasus Pidana meskipun sampai dengan saat ini kami belum menerima putusan resmi Mahkamah Agung atas Kasus Pidana tersebut.
On July 10, 2014 Supreme Court that handled Mr. Atmanto’s criminal case (“Criminal Case”) issued a verdict that sentenced Mr. Atmanto for eight years’ imprisonment, monetary fine of Rp300 million and ordered IM2 to pay restitution in the amount of Rp1,358.3 billion. On September 16, 2014, the South Jakarta District Court has enforced the execution against Mr. Atmanto based on the Supreme Court’s verdict. Subsequently, on March 16, 2015 Mr. Atmanto has filed the submission of judicial review to Supreme Court. In addition, the Supreme Court that handled Mr. Atmanto’s administrative case (“Administrative Case”) has conversely affirmed the Jakarta’s Administrative Court’s verdict stating that the Letter of Deputy Head of Financial and Development Supervisory Agency (BPKP) Investigation Subdivision No. SR-1024/D6/01/2012, dated November 9, 2012 concerning Audit Report of Financial State Loss Calculation on Corruption Allegation in the Utilization of 2.1 GHz (3G) Radio Frequency by PT Indosat Tbk and IM2 along with its attachments made by BPKP team is unlawful and BPKP is instructed to revoke the said letter. Since the Criminal Case verdict and the Administrative Case verdict are contradicted therefore, on March 16, 2015 BPKP filed a Judicial Review on Administrative Case in order to annul the previous Administrative Case Verdict. Due to the BPKP’s Judicial Review, on December 16, 2015 we received Supreme Court’s verdict on Administrative Case dated October 13, 2015 which stated that the BPKP audit report held by BPKP is valid. On November 4, 2015 based on its official website, Supreme Court, has issued a verdict dated October 20, 2015 on Criminal Case that rejected the Judicial Review submitted by Mr. Indar Atmanto. Nonetheless, Indosat is in preparation to file the second judicial review for the Criminal Case despite we haven’t received the official verdict (the hard copy) on the Criminal Case from Supreme Court.
Tidak ada kepastian bahwa Kejagung atau badan Pemerintah manapun tidak akan mengajukan perkara hukum serupa atau perkara hukum lainnya terhadap IM2, Perusahaan atau setiap pejabat kami. Lebih lanjut, Perusahaan tidak dapat memberikan kepastian bahwa peninjauan kembali yang diajukan oleh Indar Atmanto akan memenangkan pihaknya. Keputusan pengadilan yang tidak menguntungkan berkaitan dengan hal ini
There can be no assurance that the AGO or any Government entity will not bring a similar or other lawsuits against IM2, our Company or any of our officers. Furthermore, we cannot assure you that the judicial review submitted by Mr. Atmanto will be decided in his favor. An unfavorable court decision relating to these matters may result in excessive fines to restore alleged state losses. Moreover, we have similar
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
dapat mengakibatkan kewajiban pembayaran denda yang sangat besar untuk mengembalikan kerugian negara sebagaimana yang dituduhkan. Lebih lanjut, kami memiliki perjanjian serupa dengan penyelenggara layanan internet lain di Indonesia dan tidak ada jaminan bahwa kasus-kasus serupa tidak akan diajukan terhadap kami terkait dengan perjanjian-perjanjian tersebut. Keputusan yang merugikan kami dalam kasus ini atau kasus lain yang diajukan terhadap kami di masa depan dapat berdampak negatif bagi bisnis, hasil usaha, kondisi keuangan, reputasi dan daya saing kami.
agreements with other internet service providers in Indonesia and there can be no assurance that similar cases will not be filed against us in relation to those agreements. A decision adverse to us in this case or others that may be filed against us in the future could have a material adverse effect on our business, results of operations, financial condition, reputation and competitiveness.
Kami mungkin tidak mampu untuk membiayai pengeluaran barang modal yang dibutuhkan untuk tetap bersaing dalam industri telekomunikasi di Indonesia
We may be unable to fund the capital expenditures needed for us to remain competitive in the telecommunications industry in Indonesia
Penyelenggaraan layanan telekomunikasi bersifat padat modal. Agar dapat bersaing, kami harus terus melakukan perluasan, modernisasi dan pembaharuan teknologi infrastruktur telekomunikasi kami, yang memerlukan investasi modal dalam jumlah yang besar. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, total pengeluaran belanja modal konsolidasi aktual kami mencapai masing-masing Rp6.376,9 miliar, Rp10.058,1 miliar dan Rp6.838,1 miliar. Untuk tahun 2017, kami berencana untuk mengalokasikan sekitar Rp5.871,0 miliar untuk belanja modal.
The delivery of telecommunications services is capital intensive. In order to be competitive, we must continually expand, modernize and update our telecommunications infrastructure technology, which involves substantial capital investment. For the years ended December 31, 2016, 2015 and 2014, our actual consolidated capital expenditures totaled Rp6,376.9 billion, Rp10,058.1 billion and Rp6,838.1 billion, respectively. During 2017, we intend to allocate approximately Rp5,871.0 billion for new capital expenditures.
Kemampuan kami untuk membiayai pengeluaran barang modal di masa yang akan datang akan bergantung pada kinerja operasi kami di masa yang akan datang, yang bergantung pada keadaan ekonomi, tingkat suku bunga dan faktor keuangan, bisnis dan faktor-faktor lainnya, yang berada di luar kekuasaan kami, dan juga terhadap kemampuan kami untuk memperoleh tambahan pendanaan eksternal. Kami tidak dapat memastikan bahwa pendanaan tambahan akan tersedia, atau apabila ada, dapat diterima secara komersial. Selain itu, kami hanya dapat mendapatkan pendanaan tambahan sesuai dengan ketentuan perjanjian hutang kami. Sebagai akibatnya, kami tidak dapat memastikan bahwa kami akan memiliki sumber dana yang mencukupi untuk meningkatkan atau memperluas teknologi infrastruktur telekomunikasi atau memperbaharui teknologi kami yang lainnya yang diperlukan agar dapat tetap bersaing di pasar telekomunikasi Indonesia. Kegagalan kami untuk melakukan hal tersebut dapat memberikan dampak negatif yang material bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.
Our ability to fund capital expenditures in the future will depend on our future operating performance, which is subject to prevailing economic conditions, levels of interest rates and financial, business and other factors, many of which are beyond our control, and upon our ability to obtain additional external financing. We cannot assure you that additional financing will be available to us on commercially acceptable terms, or at all. In addition, we can only incur additional financing in compliance with the terms of our debt agreements. Accordingly, we cannot assure you that we will have sufficient capital resources to improve or expand our telecommunications infrastructure technology or update our other technology to the extent necessary to remain competitive in the Indonesian telecommunications market. Our failure to do so could have a material adverse effect on our business, financial condition, results of operations and prospects.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
173
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
174
Kami bergantung pada perjanjian interkoneksi terkait dengan penggunaan jaringan seluler dan jaringan telepon tetap milik para pesaing kami
We depend on interconnection agreements relating to the use of our competitors' cellular and fixed-line telephone networks
Kami bergantung pada perjanjian interkoneksi terkait dengan penggunaan jaringan seluler dan jaringan telepon tetap milik para pesaing kami dan infrastruktur terkait agar pengoperasian bisnis Perusahaan berhasil. Apabila terjadi perselisihan mengenai perjanjian interkoneksi, baik yang disebabkan kegagalan pihak lainnya untuk melaksanakan kewajiban kontraktual atau karena alasan lainnya, maka satu atau lebih layanan kami dapat terhambat, terganggu atau berhenti sama sekali, kualitas layanan kami dapat menurun, churn pelanggan kami dapat meningkat atau biaya interkoneksi kami dapat meningkat. Perselisihan yang melibatkan perjanjian interkoneksi kami saat ini, dan juga kegagalan kami untuk menandatangani atau memperbaharui perjanjian interkoneksi dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.
We are dependent on interconnection agreements relating to the use of our competitors’ cellular and fixedline telephone networks and associated infrastructure for the successful operation of our business. If any disputes involving such interconnection arrangements arise, whether due to a failure by a counterparty to perform its contractual obligations or for any other reason, the delivery of one or more of our services may be delayed, interrupted or stopped, the quality of our services may be lowered, our subscriber churn rates may increase or our interconnection rates may increase. Any disputes involving our current interconnection agreements, as well as our failure to enter into or renew interconnection agreements, could have a material adverse effect on our business, financial condition, results of operations and prospects.
Kami dapat menjadi subyek pembatasan kepemilikan asing dalam bidang usaha jasa telekomunikasi
We may become subject to limitations on foreign ownership in the telecommunication services business
Pemerintah mengeluarkan peraturan baru terkait daftar negatif investasi berdasarkan Peraturan Presiden No. 44 Tahun 2016, yang berlaku efektif sejak tanggal 18 Mei 2016 (“Perpres No. 44/2016”). Perpres No. 44/2016 ini menggantikan peraturan sebelumnya terkait daftar negatif investasi yaitu Peraturan Presiden No. 39 Tahun 2014 (“Daftar Negatif Investasi”). Industri telekomunikasi adalah salah satu industri yang diatur dalam Daftar Negatif Investasi, dan oleh karena itu investasi asing dalam industri telekomunikasi Indonesia tunduk pada pembatasan dan ketentuan yang berlaku. Daftar Negatif Investasi dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (“BKPM”). Pembatasan yang berlaku bagi industri telekomunikasi bergantung pada jenis usaha telekomunikasi yang dilakukan. Batasan terhadap kepemilikan saham oleh asing dalam perusahaan yang bergerak di bidang jasa usaha jaringan telekomunikasi dan penyediaan jasa telekomunikasi (termasuk jasa konten, jasa penyedia internet, komunikasi data, dan lain-lain) adalah maksimum 67%. Kemudian, untuk perusahaan bergerak di bidang usaha jaringan telekomunikasi yang terintegrasi dengan jasa telekomunikasi juga dibatasi maksimum 67% kepemilikan asing. Berdasarkan Pasal 13 Perpres No. 44/2016, pembatasan yang diatur dalam Perpres No. 44/2016
The Government has issued a new negative list under Presidential Regulation No. 44 of 2016, which became effective on 18 May 2016 (“Presidental Regulation No. 44/2016”). This regulation revokes the previous negative list stipulated under Presidential Regulation No. 39 of 2014 (“Negative List”). The telecommunication industry is one of the industries set out in the Negative List, and foreign investment in the Indonesian telecommunication industry is accordingly subject to applicable restrictions and conditions. The Negative List is implemented by the Capital Investment Coordinating Board (the “BKPM”). Restrictions applicable to the telecommunication industry are dependent upon the type of telecommunication business undertaken. The limitation on foreign ownership in companies engaging in the telecommunication network business and telecommunication services (including content services, internet service provider, data communication, etc.) is in the maximum of 67.0%. Further, the limitation for the companies engage in the telecommunication network business which is integrated with the telecommunication services, is in the maximum of 67% of foreign ownership as well. Pursuant to Article 13 of Presidential Regulation 44/2016, the restrictions set forth therein shall not apply to investments that have been approved prior to the effectiveness of Presidential
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
tersebut tidak berlaku bagi investasi yang telah disetujui sebelum berlakunya Perpres No. 44/2016, sesuai dengan persetujuan investasi yang telah dikeluarkan oleh BKPM kecuali pembatasan tersebut lebih menguntungkan bagi investasi.
Regulation 44/2016 pursuant to investment approval issued by the BKPM unless such restrictions are more favorable to the investments.
Pada tanggal 22 Juni 2008, Ooredoo Q.S.C (dahulu dikenal sebagai Qatar Telecom (Qtel) Q.S.C.) (“Ooredoo”), melalui anak perusahaannya, Qatar South East Asia Holding S.P.C. membeli seluruh saham yang ditempatkan dan disetor dari masing-masing Indonesia Communications Limited (“ICLM”), dan Indonesia Communications Pte. Ltd. (“ICLS”) dari Asia Mobile Holdings Pte.Ltd. (“AMH”), sebuah Perusahaan yang didirikan di Singapura. Setelah akuisisi ini, perubahan pengendalian terjadi di Perusahaan dan mewajibkan Ooredoo untuk melakukan penawaran tender. Sehubungan dengan penawaran tender, pada tanggal 23 Desember 2008, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia (“Bapepam-LK” sekarang Otoritas Jasa Keuangan/”OJK”), mengeluarkan surat (i) menyatakan bahwa Bapepam-LK telah menerima surat dari BKPM tertanggal 19 Desember 2008, dimana BKPM mengkonfirmasikan bahwa jumlah maksimal kepemilikan saham asing di Perusahaan adalah 65%, dan bahwa kami masih tetap dapat melakukan kegiatan operasional jaringan seluler dan usaha jaringan tetap lokal kami dan (ii) memberikan ijin kepada Ooredoo untuk melakukan penawaran tender. Menyusul keluarnya surat tersebut, Ooredoo melakukan penawaran tender untuk membeli hingga 1.314.466.775 Saham Seri B, mewakili kira-kira 24,19% dari total Saham Seri B yang telah ditempatkan dan disetor. Pada tanggal 6 Juni 2016, BKPM mengeluarkan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia No. 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia No. 14 Tahun 2015 tentang Pedoman dan Tata Cara Izin Prinsip Penanaman Modal (“Perka BKPM No. 2016”), yang dalam Pasal 25 menyatakan bahwa segala sesuatu perubahan modal perseroan yang mencatatkan sahamnya di pasar modal, apabila terdapat penanam modal asing yang tercatat dalam akta perusahaan, maka status perusahaan tersebut menjadi penanaman modal asing, yang mana menjadi tunduk kepada peraturan BKPM. Saat ini dalam akta Anggaran Dasar Perusahaan, Ooredoo tercatat sebagai pemegang saham asing yang memiliki 65% saham di Perusahaan.
On June 22, 2008, Ooredoo Q.S.C (previously known as Qatar Telecom (Qtel) Q.S.C.) (“Ooredoo”), through its subsidiary, Qatar South East Asia Holding S.P.C. purchased all of the issued and outstanding shares of capital stock of each of Indonesia Communications Limited (“ICLM”), and Indonesia Communications Pte. Ltd. (“ICLS”) from Asia Mobile Holdings Pte. Ltd. (“AMH”), a company incorporated in Singapore. Following this acquisition, a change of control occurred in our Company, requiring Ooredoo to conduct a mandatory tender offer. In connection with the tender offer, on December 23, 2008, the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia (“BapepamLK” now Financial Services Authority/) issued a letter (i) noting that it had received a letter from the BKPM dated December 19, 2008, pursuant to which the BKPM confirmed that the maximum amount of foreign capital ownership in our Company shall be 65%, and that we may still conduct our cellular network operation and local fixed network business and (ii) permitting Ooredoo to conduct the tender offer. Following the issuance of such letter, Ooredoo conducted a mandatory tender offer to acquire up to 1,314,466,775 Series B Shares, representing approximately 24.19% of our total issued and outstanding Series B Shares. On June 6, 2016, BKPM issued Regulation of Head of Capital Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia No. 6 of 2016 concerning the Amendment of Regulation of Head of Capital Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia No. 14 of 2015 regarding Guidelines and Procedures for Investment Principal Lease, which the Article 25 stated any changes of the company’s capital or shares composition in capital market, of which such changes of foreign ownership recorded in the deed of the company, the company will be deemed as the foreign capital investment and therefore subject to the BKPM regulations. Pursuant to the current deed of the Article of Association of the Company, Ooredoo recorded as the foreign shareholder with the ownership of 65% shares in the Company.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
175
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
176
Meskipun berdasarkan Daftar Negatif Investasi saat ini Pemerintah meningkatkan porsi batasan kepemilikan asing pada industri telekomunikasi sampai dengan 67%, kami, sebagai perusahaan terbuka tercatat, tidak tunduk terhadap ketentuan pembatasan berdasarkan Daftar Negatif Investasi dengan catatan bahwa segala penambahan kepemilikan modal asing tersebut dilakukan secara tidak langsung atau portfolio yang transaksinya dilakukan melalui pasar modal. Berdasarkan Pasal 8 Perpres No. 44/2016, dalam hal pelaksanaan kegiatan penanaman modal pada bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan yaitu salah satunya batasan kepemilikan modal asing, dilakukan secara tidak langsung atau portfolio yang transaksinya dilakukan melalui pasar modal dalam negeri, maka bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan tersebut menjadi bidang usaha terbuka sebagaimana tercantum dalam Perpres No. 44/2016. Kami tidak dapat memastikan apabila di masa yang akan datang, kewajiban kami untuk tunduk terhadap peraturanperaturan sebagaimana di atas dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.
Eventhough under the current Negative List the Government increase the portion of the foreign ownership limitation of telecommunication industry up to 67.0%, we, as a publicly listed company, are not subject to the Negative List restrictions, with the conditions that any additional of the foreign capital investment conducted indirectly or portfolio transactions through the capital market. Pursuant to the Article 8 of the Presidential Regulation No. 44/2016, in terms of implementation of investment activities in business fields open with conditions which the foreign ownership limitation, conducted as non-direct investment or whose portfolio transactions is made through a the domestic capital market, such business fields open with conditions becomes opened business fields as stated in the Presidental Regulation No. 44/2016. We cannot assure you in the future if our obligation to comply with the regulations as abovementioned, it could have a material adverse effect on our business, financial condition, results of operations and prospects.
Kegagalan untuk melanjutkan pengoperasian jaringan, beberapa sistem utama, dan gateway menuju jaringan kami atau jaringan para operator lainnya dapat memberikan dampak yang negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami
A failure in the continuing operations of our network, certain key systems, and gateways to our network or the networks of other network operators could adversely affect our business, financial condition, results of operations and prospects
Dalam menyediakan layanan kami, kami sangat bergantung pada lancarnya pengoperasian jaringan. Misalnya, Perusahaan bergantung pada akses ke PSTN untuk terminasi dan sumber panggilan seluler ke dan dari telepon dengan jaringan tetap, dan sebagian besar dari trafik sambungan seluler dan sambungan jarak jauh internasional Perusahaan disalurkan melalui PSTN.
We depend to a significant degree on the uninterrupted operation of our network to provide our services. For example, we depend on access to the PSTN for termination and origination of cellular telephone calls to and from fixed-line telephones, and a significant portion of our cellular and international long-distance call traffic is routed through the PSTN.
Kami juga bergantung pada beberapa sistem informasi manajemen atau sistem lainnya yang canggih dalam hal teknologi, seperti sistem tagihan pelanggan, yang memungkinkan kami dapat menjalankan kegiatan operasional kami.
We also depend on certain technologically sophisticated management information systems and other systems, such as our customer billing system, to enable us to conduct our operations.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Jaringan kami, yang meliputi sistem informasi, teknologi informasi dan infrastruktur, dan jaringan para operator lainnya dengan mana para pelanggan kami berinterkoneksi, sangat rentan terhadap kerusakan dan gangguan operasi akibat berbagai hal seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, putusnya aliran listrik, tidak berfungsinya perangkat, cacat pada software jaringan, gangguan kabel transmisi atau peristiwa-peristiwa yang serupa. Misalnya, pusat pengendali telekomunikasi dan fasilitas back-up teknologi informasi kami sangat berkonsentrasi di kantor pusat dan principal operating and tape back-up storage facilities terdapat di dua tempat di Jakarta.
Our network, including our information systems, information technology and infrastructure and the networks of other operators with whom our subscribers interconnect, are vulnerable to damage or interruptions in operation from a variety of sources including earthquake, fire, flood, power loss, equipment failure, network software flaws, transmission cable disruption or similar events. For example, our telecommunications control and information technology back-up facilities are highly concentrated within our headquarters and our principal operating and tape back-up storage facilities are located at two sites in Jakarta.
Lebih lanjut, pada bulan April 2014, jaringan internet seluler dan tetap kami mengalami black-out total selama sekitar 15 jam yang disebabkan oleh kesalahan konfigurasi dalam backbone IP/MPLS kami. Kami telah melakukan semua tindakan yang diperlukan untuk menutup kesenjangan pada keamanan, proses dan keterampilan dari semua sumber daya yang terkait untuk menghindari hal serupa yang terjadi di masa yang akan datang, meskipun tidak ada jaminan bahwa insiden semacam ini tidak terjadi secara tidak sengaja di masa yang akan datang.
Furthermore, in April 2014, our cellular and fixed internet network experienced total black-out for a period of approximately 15 hours due to a misconfiguration in our IP/MPLS backbone. We had done all the necessary action to close the gap on the security, processes and skills of all related resources to avoid similar thing happen in the future, though no assurance that this kind of incident won’t accidentally happen in the future.
Setiap kegagalan yang mengakibatkan gangguan pada operasional kami atau penyediaan salah satu layanan, baik akibat gangguan operasional, bencana alam atau lainnya, dapat menghambat kami dalam menarik dan mempertahankan pelanggan, yang mana hal ini dapat menyebabkan para pelanggan menjadi sangat tidak puas dan memberikan dampak negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek Perusahaan.
Any failure that results in an interruption of our operations or of the provision of any service, whether from operational disruption, natural disaster or otherwise, could damage our ability to attract and retain subscribers, cause significant subscriber dissatisfaction and adversely affect our business, financial condition, results of operations and prospects.
Kegagalan kami untuk tanggap terhadap perubahan teknologi yang sangat cepat dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis kami
Our failure to react to rapid technological changes could adversely affect our business
Industri telekomunikasi terbentuk dengan adanya perubahan teknologi yang sangat cepat dan signifikan. Kami dapat menghadapi persaingan yang semakin ketat dari segi teknologi yang saat ini sedang dikembangkan atau yang mungkin dikembangkan di kemudian hari. Perkembangan atau penerapan teknologi, layanan atau standar baru atau alternatif di masa mendatang memerlukan perubahan besar terhadap model bisnis Perusahaan, pengembangan produk baru, penyediaan layanan tambahan dan investasi baru dalam jumlah
The telecommunications industry is characterized by rapid and significant changes in technology. We may face increasing competition due to technologies currently under development or which may be developed in the future. Future development or application of new or alternative technologies, services or standards could require significant changes to our business model, the development of new products, the provision of additional services and substantial new investments by us. For example, the development of fixed-mobile convergence
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
177
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
yang besar. Sebagai contoh, perkembangan teknologi konvergensi telepon tetap seluler dan konvergensi telekomunikasi, teknologi informasi dan media. Konvergensi teknologi tumbuh bersama-sama, yang memungkinkan Perusahaan Penyedia Telekomunikasi untuk memberikan layanan campuran dan personal, dapat memberikan dampak negatif terhadap bisnis kami. Industri telekomunikasi sedang berada di tengah masa transformasi besar. Segmen pasar pengguna akhir menjadi lebih beragam dalam kebutuhan dan keperluannya, mengakibatkan peningkatan permintaan yang lebih canggih. Sekali dunia dipisahkan dari media, hiburan dan komunikasi telah terpusat, berbeda, layanan mandiri memberikan cara untuk peningkatan permintaan layanan jasa campuran dan personal yang dikirimkan ke perangkat apapun melalui jaringan apapun. Untuk mengatasi kebutuhan yang berkembang dari pengguna, kami memulai program transformasi yang komprehensif untuk merampingkan operasi dan meningkatkan posisi yang kompetitif. Strategi dieksekusi dengan menerapkan arsitektur yang menyebabkan berkurangnya biaya melalui efisiensi operasional, dan pertumbuhan pendapatan dengan menciptakan ketangkasan dalam menyebarkan produk/jasa baru yang memerlukan usaha. Di sisi lain, jaringan IT dan vendor telekomunikasi memperluas ke pasar baru atau menawarkan teknologi baru, kami harus senantiasa mengevaluasi dan mengevaluasi kembali mana solusi terbaik dan dengan siapa vendor harus bermitra.Pengembangan produk dan layanan baru membutuhkan biaya yang tinggi dan dapat mengakibatkan lahirnya pesaing baru di pasar. Kami tidak dapat secara akurat memperkirakan bagaimana perubahan teknologi yang baru muncul dan yang akan ada di kemudian hari dapat mempengaruhi operasional atau daya saing layanan kami. Kami tidak dapat memberikan kepastian bahwa teknologi kami tidak akan menjadi usang, atau tidak akan bersaing dengan teknologi baru di masa mendatang, atau bahwa kami akan dapat memperoleh teknologi baru yang diperlukan, dengan ketentuan-ketentuan yang dapat diterima secara komersial, untuk dapat bersaing di situasi yang telah berubah. Kegagalan kami untuk tanggap terhadap perubahan teknologi yang cepat dapat mempengaruhi usaha, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami secara merugikan.
178
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
technology and convergence telecommunications, information technology and the media. Technological convergence are growing together, which enables Telecom Providers to deliver blended and personalized services, could adversely affect our business. The telecommunications industry is in the midst of a major transformation. End-user market segments are becoming more diverse in their needs and requirements, resulting in an increased demand for sophisticated. The once-separate worlds of media, entertainment and communications have converged, with discrete, standalone services giving way to an increased demand for blended and personalized services delivered to any device over any network. To address the evolving needs of consumers, we are embarking on comprehensive transformation programs to streamline operations and improve the competitive position. The strategies executed implement architectures that deliver reduced costs through operational efficiency, and revenue growth by creating agility in deploying new products/ services is required effort. The other side, IT networking and telecom vendors expand into new markets or offer new technologies, we must constantly evaluate—and re-evaluate—which the best solution and vendors should be partnering with. New products and services may be expensive to develop and may result in the introduction of additional competitors into the marketplace. We cannot accurately predict how emerging and future technological changes will affect our operations or the competitiveness of our services. We cannot assure you that our technologies will not become obsolete, or be subjected to competition from new technologies in the future, or that we will be able to acquire new technologies necessary to compete in changed circumstances on commercially acceptable terms. Our failure to react to rapid technological changes could adversely affect our business, financial condition, results of operations and prospects.
05
Pelanggaran keamanan pada jaringan atau teknologi informasi dapat memiliki efek buruk pada usaha kami
Security breaches on network or information technology could have an adverse effect on our business
Serangan cyber atau pelanggaran keamanan lain pada jaringan atau keamanan teknologi informasi dapat menyebabkan kegagalan terhadap jaringan atau gangguan terhadap pelayanan kami. Kegagalan atau gangguan terhadap sistem pendukung bagi pelanggan tersebut, walaupun untuk jangka waktu terbatas, dapat mengakibatkan potensi kehilangan pendapatan yang signifikan dan/atau kehilangan pangsa pasar. Secara khusus, frekuensi, ruang lingkup dan bahaya potensial serangan cyber baik yang gagal maupun berhasil telah meningkat terhadap Perusahaan-Perusahaan untuk beberapa tahun terakhir. Biaya yang terkait dengan serangan cyber terhadap kami mencakup insentif mahal yang ditawarkan kepada pelanggan dan mitra bisnis yang ada saat ini untuk mempertahankan bisnis mereka, meningkatkan pengeluaran untuk langkahlangkah keamanan cyber, kehilangan pendapatan akibat gangguan usaha, litigasi dan kerusakan terhadap reputasi kami.
Cyber attacks or other security breaches on network or information technology may cause network failures or service disruptions. Such failures or disruptions of support service to subscribers, even for a limited period of time, may result in significant potential revenue loss and/or loss of market share. In particular, both unsuccessful and successful cyber attacks on companies have increased in frequency, scope and potential harm in recent years. The costs associated with a major cyber attack on us could include expenses associated with incentives offered to existing customers and business partners to retain their business, increased expenditures on cyber security measures, lost revenues from business interruption, litigation and damage to our reputation.
Serangan cyber juga dapat mengakibatkan kecurangan atas layanan kami. Pengguna yang tidak sah dapat memperoleh akses ke sistem kritikal, data keuangan, data pribadi pelanggan, dan pelayanan. Risiko ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir sebagaimana serangan cyber dan pelakunya menjadi lebih mutakhir. Selain itu, ketergantungan tinggi terhadap pihak ketiga untuk pemeliharaan sistem juga dapat menyebabkan akses ke sistem kritikal tersebut meskipun kami mengawasi pemeliharaan sistem tersebut. Akses secara curang kepada sumber pendapatan kritikal atau sistem penagihan tersebut dapat mengakibatkan kehilangan pendapatan yang signifikan.
Cyber attacks may also result in fraudulent use of our services. Unauthorized users may obtain access to critical systems, financial data, the private data of customers, and services. This risk has increased in recent years as cyber attacks and their perpetrators become more sophisticated. In addition, a high dependency on third parties for system maintenance may also lead to access to critical systems notwithstanding our supervision of the system maintenance. Such fraudulent access to critical revenue generators or billing systems may result in significant revenue losses.
Serangan cyber ini dapat mengeksploitasi kerentanan sistem yang menyimpan informasi sensitif seperti data pribadi pelanggan yang dapat diungkapkan atau disebarluaskan tanpa izin para pelanggan kami. Kejadian ini juga dapat berdampak negatif kepada kepercayaan pelanggan dan investor terhadap kami, menghadapkan kami pada kemungkinan gugatan pertanggungjawaban dari pelanggan, merusak reputasi kami dan dapat mengakibatkan kerugian bisnis.
Cyber attacks may exploit system vulnerability that hold sensitive information such as private subscriber data that could be disclosed or published without the prior consent of our subscribers. This occurrence could adversely impact customer and investor confidence in us, expose us to possible liability suits from subscribers, damage our reputation and could result to business loss.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
179
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
180
Kepentingan para pemegang saham pengendali kami dapat berbeda dengan kepentingan para pemegang saham lainnya
Our controlling shareholders' interests may differ from those of our other shareholders
Per tanggal 31 Desember 2015, Ooredoo Asia Pte. Ltd (sebelumnya dikenal sebagai Qatar Telecom (Qtel Asia) Pte. Ltd. (“Ooredoo Asia”)), memiliki sekitar 65,00% saham yang telah ditempatkan dan disetor kami. Ooredoo Asia saat ini seluruhnya dimiliki dan dikendalikan oleh Ooredoo, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Qatar dan pihak terkaitnya. Ooredoo Asia dan pemegang saham pengendalinya dapat menggunakan kendalinya atas bisnis Perusahaan dan dapat membuat kami mengambil tindakantindakan yang tidak berhubungan dengan, atau dapat berbenturan dengan, kepentingan terbaik kami ataupun para pemegang saham lainnya dari Perusahaan, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan manajemen dan kebijakan kami. Meskipun orang-orang yang ditunjuk oleh Ooredoo Asia memegang jabatan baik di dalam Dewan Komisaris maupun Direksi Perusahaan, kami tidak dapat memberikan kepastian bahwa pemegang saham pengendali kami akan menunjuk direktur dan komisaris atau mempengaruhi usaha kami dengan cara yang menguntungkan para pemegang saham lainnya.
As of December 31, 2016, Ooredoo Asia Pte.Ltd. (Previously known as Qatar Telecom (Qtel Asia) Pte. Ltd. (“Ooredoo Asia”)), owned approximately 65.00% of our issued and outstanding share capital. Ooredoo Asia is currently wholly owned and controlled by Ooredoo, which is majority-owned by the State of Qatar and its affiliated entities. Ooredoo Asia and its controlling shareholder have the ability to exercise a controlling influence over our business and may cause us to take actions that are not in, or may conflict with, our or our other shareholders’ best interests, including matters relating to our management and policies. Although nominees of Ooredoo Asia hold positions on our Board of Commissioners and Board of Directors, we cannot assure you that our controlling shareholder will elect directors and commissioners or influence our business in a way that benefits our other shareholders.
Kami mengutamakan personil manajemen kunci, dan bisnis kami dapat terkena dampak negatif apabila tidak mampu merekrut, melatih, mempertahankan dan memberikan motivasi pada personil inti
We rely on key management personnel, and our business may be adversely affected by any inability to recruit, train, retain and motivate our key employees
Kami yakin bahwa tim manajemen kami saat ini telah menunjukkan kontribusi yang besar berdasarkan pengalaman dan keahlian mereka terhadap pertumbuhan bisnis Perusahaan. Keberhasilan yang berkelanjutan dan kemampuan kami dalam mengimplementasikan strategistrategi bisnis di masa mendatang sangat bergantung pada upaya-upaya terbaik yang dilakukan oleh personil inti kami. Personil yang terampil di sektor industri telekomunikasi di Indonesia tidak banyak jumlahnya dan ditambah dengan persaingan dan teknologi yang berubah secara cepat. Oleh karena itu, persaingan untuk mendapatkan keahlian tertentu menjadi semakin ketat. Lebih penting, visi baru kami untuk menjadi Perusahaan Telekomunikasi Digital Terkemuka di Indonesia mengharuskan kami untuk terus berinovasi dan bermain di pasar yang berbeda, menuntut
We believe that our current management team contributes significant experience and expertise to the growth of our business. The continued success and our ability to execute business strategies in the future will depend in large part on the efforts of our key talents. There is a shortage of skilled personnel in the telecommunications industry in Indonesia and both competition and technology landscape change at an exponentially faster face. As a result, competition for specific skill sets becomes intense. More importantly, our new vision to become Indonesia’s Leading Digital Telco requires us to continuously innovate and play in a different market, which demands different skillsets.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
keahlian yang berbeda. Ketidakmampuan dalam merekrut, melatih, mempertahankan dan memberikan motivasi pada personil inti dapat memberikan dampak negatif bagi usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek kami di masa yang akan datang.
Our inability to recruit, train, retain and motivate key employees could have a material adverse effect on our business, financial condition, results of operations and prospects in the future.
Kami terekspos dengan risiko tingkat bunga
We are exposed to interest rate risk
Hutang kami mencakup pinjaman-pinjaman bank untuk membiayai usaha kami. Apabila memungkinkan, kami berusaha meminimalisir eksposur risiko tingkat bunga kami dengan mengadakan kontrak swap suka bunga untuk mengubah tingkat bunga mengambang menjadi tingkat bunga tetap selama jangka waktu tertentu bagi pinjaman-pinjaman kami. Namun demikian, kebijakan lindung nilai kami mungkin tidak cukup untuk menutup risiko kami terhadap fluktuasi tingkat bunga dan hal ini dapat berakibat pada beban bunga yang besar dan dapat mempengaruhi bisnis, keadaan keuangan dan hasil usaha kami secara negatif.
Our debt includes bank borrowings to finance our operations. Where appropriate, we seek to minimize our interest rate risk exposure by entering into interest rate swap contracts to swap floating interest rates for fixed interest rates over the duration of certain of our borrowings. However, our hedging policy may not adequately cover our exposure to interest rate fluctuations and this may result in a large interest expense and an adverse effect on our business, financial condition and results of operations.
Kami terekspos dengan risiko counter-party
We are exposed to counter-party risk
Kami dapat mengadakan beberapa transaksi dari waktu ke waktu yang dapat mengekspos kami kepada kredit para counter-party kami dan kemampuan mereka untuk memenuhi ketentuan-ketentuan dalam kontrak mereka dengan kami. Sebagai contoh, kami dapat menandatangani kesepakatan swap, yang mengekspos kami pada risiko di mana para counter-party dapat melakukan wanprestasi dalam melaksanakan kewajiban mereka berdasarkan perjanjian yang relevan. Apabila counter-party, termasuk institusi keuangan, dinyatakan pailit atau menjadi insolven, hal ini dapat berakibat pada penundaan dalam mendapatkan dana atau kami harus melakukan likuidasi terhadap posisi kami, yang dapat mengakibatkan kerugian.
We may enter into various transactions from time to time which will expose us to the credit of our counter-parties and their ability to satisfy the terms of contracts with us. For example, we may enter into swap arrangements, which expose us to the risk that counter-parties may default on their obligations to perform under the relevant contract. In the event a counter-party, including a financial institution, is declared bankrupt or becomes insolvent, this may result in delays in obtaining funds or us having to liquidate our position, potentially leading to losses.
Kami mungkin tidak dapat mengelola risiko pertukaran valuta asing kami secara sukses
We may not be able to successfully manage our foreign currency exchange risk
Perubahan nilai tukar mata uang telah mempengaruhi dan mungkin terus mempengaruhi keadaan keuangan dan hasil usaha kami, meskipun, kewajiban pembayaran hutang kami dalam mata uang Dolar AS lebih rendah daripada dalam mata uang Rupiah. Selain itu, saat ini kami masih memiliki pengeluaran barang modal kami adalah dalam mata uang Dolar AS dan kami juga
Changes in exchange rates have affected and may continue to affect our financial condition and results of operations, even though our U.S. dollars-denominated debt obligations are lower than those which are denominated in Indonesian rupiah. Furthermore, currently
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
181
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
182
mungkin akan memiliki hutang jangka panjang lainnya dalam mata uang selain dari Rupiah, termasuk Dolar AS, untuk membiayai pengeluaran barang modal tambahan. Walaupun sebagian pendapatan kami juga dalam mata uang Dolar AS atau yang berhubungan dengan Dolar AS, namun sebagian besar pendapatan usaha kami adalah dalam mata uang Rupiah.
we still have capital expenditures denominated in U.S. dollars and we may also incur additional long-term indebtedness in currencies other than the Indonesian rupiah, including the U.S. dollar, to finance further capital expenditures. While a portion of our operating revenues are also U.S. dollar-denominated or U.S. dollar-linked, a substantial portion of our revenues are denominated in Indonesian rupiah.
Kami melakukan lindung nilai atas sebagian dari risiko valuta asing kami terutama karena pendapatan usaha tahunan kami dalam mata uang Dolar AS lebih kecil dari seluruh biaya operasi kami dalam mata uang Dolar AS, seperti beban usaha kami dalam Dolar AS dan pembayaran hutang pokok dan bunga dalam mata uang Dolar AS. Kami tidak dapat memastikan bahwa kami dapat berhasil mengelola risiko valuta asing di masa yang akan datang atau bahwa bisnis, keadaan keuangan atau hasil usaha kami tidak akan terkena dampak negatif dengan adanya eksposur terhadap risiko nilai tukar tersebut.
We hedge a portion of our foreign currency exposure principally because our annual U.S. dollar-denominated operating revenues are less than the sum of our U.S. dollar-denominated operating obligations, such as our U.S. dollar-denominated expenses and our U.S. dollardenominated principal and interest payments. We cannot assure you that we will be able to manage our exchange rate risk successfully in the future or that our business, financial condition or results of operations will not be adversely affected by our exposure to exchange rate risk.
Risiko yang terkait dengan Bisnis Jasa Seluler Perusahaan
Risks Relating to our Cellular Services Business
Persaingan di industri jasa seluler di Indonesia sangat tinggi. Persaingan di antara para penyedia jasa seluler di Indonesia didasarkan pada berbagai faktor seperti harga, kualitas dan cakupan jaringan, ragam layanan, fitur yang ditawarkan serta pelayanan pelanggan. Bisnis jasa seluler kami bersaing terutama dengan Telkomsel dan XL. Beberapa penyelenggara GSM dan CDMA yang lebih kecil lainnya juga menyediakan jasa seluler di Indonesia, termasuk Hutchison, Bakrie Telecom dan PT Smartfren Telecom Tbk. Selain para penyelenggara jasa seluler yang ada, Menkominfo dapat kembali memberikan izin penyelenggaraan jasa seluler di kemudian hari, dan pemain baru tersebut akan bersaing dengan kami. Lebih lanjut, izin untuk bandwidth tambahan dapat diberikan kepada penyelenggara jasa seluler yang ada saat ini.
The Indonesian cellular services business is highly competitive. Competition among cellular service providers in Indonesia is based on various factors, including pricing, network quality and coverage, the range of services, features offered and customer service. Our cellular services business competes primarily against Telkomsel and XL. Several other smaller GSM and CDMA operators also provide cellular services in Indonesia, including Hutchison, Bakrie Telecom and PT Smartfren Telecom Tbk. In addition to current cellular service providers, the MOCIT may license additional cellular service providers in the future, and such new entrants may compete with us. Moreover, licenses for additional bandwidth may be granted to any existing cellular service providers.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Persaingan dalam bisnis jasa seluler juga dapat dipengaruhi oleh konsolidasi industri. Pada bulan Maret 2010, Smart Telecom dan Mobile-8 mengumumkan bahwa mereka melakukan aliansi strategis, berdasarkan mana Mobile-8 (sekarang “Smartfren”) mengakuisisi sejumlah besar saham dalam Smart Telecom dan kedua Perusahaan setuju untuk menggunakan logo dan merek “Smartfren”. Penyelenggara jasa seluler lainnya dapat membentuk aliansi strategis atau berkonsolidasi di masa mendatang. Dalam beberapa tahun terakhir, persaingan yang terus berlanjut dari para pemain lama dan para pemain baru di pasar layanan seluler telah menyebabkan kampanye harga yang agresif oleh para penyedia layanan seluler. Penurunan harga untuk penggunaan jasa seluler juga menyebabkan peningkatan jumlah pelanggan dan lalu lintas jaringan, mengakibatkan kemacetan jaringan meningkat di antara operator, yang mengharuskan kami untuk melakukan pengeluaran modal untuk terus memperluas jaringan kami.
The competitive landscape in the cellular services business may also be affected by industry consolidation. In March 2010, Smart Telecom and Mobile-8 announced that they entered into a strategic alliance, pursuant to which Mobile-8 (now, “Smartfren”) acquired a significant number of shares in Smart Telecom and both companies agreed to use the “Smartfren” logo and brand. Other cellular service providers may form strategic alliances or otherwise consolidate in the future. In recent years, the continuing competition from industry incumbents and new market entrants in the cellular services market has led to aggressive pricing campaigns by cellular service providers. The decrease in prices for cellular usage also led to an increase in the number of subscribers and in network traffic, resulting in increased network congestion among operators, which has required us to incur additional capital expenditures to continue to expand our network.
Pada bulan April 2014, XL menyelesaikan merger dengan PT Axis Telekom Indonesia (“Axis”, dahulu dikenal sebagai Natrindo). Merger tersebut memberikan XL alokasi spektrum frekuensi Axis pada bandwith 1800 MHz dan 2100 MHz dan basis pelanggan Axis yang ada saat ini dan mengembalikan kembali spektrum frekuensi pada bandwith 10 MHz dari 2100 MHz kepada Pemerintah Republik Indonesia. Kami saat ini memiliki izin untuk menggunakan bandwidth 10 Mhz pada frekuensi radio 2.1 Ghz. Kami tidak dapat memperkirakan dengan akurat dampak terhadap bisnis kami atas alokasi spektrum frekuensi kepada pesaing kami.
In April 2014, XL completed its merger with PT Axis Telekom Indonesia (“Axis,” previously known as Natrindo). The merger provides XL with Axis’ frequency spectrum allocation at the 1800 Mhz and 2100 MHz bandwidth and Axis’ existing subscribers base. We also participated in the tender process, but were not awarded additional frequency. We are currently licensed to use 10 Mhz bandwidth at 2.1 Ghz radio frequency. We cannot predict with accuracy the effect on our business of the frequency spectrum allocation to our competitors.
Di samping kompetisi tradisional dari operator-operator lain, meluasnya penggunaan penyedia layanan over-the top (“OTT”), seperti SkypeTM, ViberTM dan WhatsAppTM juga dapat mempengaruhi posisi kompetitif, layanan bisnis seluler dan hasil kegiatan usaha kami. Akibat layanan dasar seperti layanan suara dan pesan digantikan oleh penggunaan OTT yang meluas, kami menghadapi risiko yang berkaitan dengan fenomena dimana, dengan rencana data tak terbatas, pengguna dapat mengunduh jumlah yang tidak terbatas dari data yang mengakibatkan rendahnya tingkat monetisasi data.
In addition to traditional competition from other carrier operators, the widespread use of over-the top (“OTT”) service providers, such as Skype™, Viber™ and WhatsApp™ could also affect our competitive position, cellular services business and results of operations. As basic services such as voice and messaging are being replaced by the widespread use of OTT, we face risks relating to a phenomenon in which, with unlimited data plans, users are able to download unlimited amounts of data resulting in a low rate of data monetization.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
183
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
184
Operator sedang memulai untuk menerapkan strategi untuk menghindari kerugian pendapatan, misalnya dengan mengganti rencana data tak terbatas dengan harga basis kuota atau konten harga berjenjang, dengan paket khusus untuk mengakses konten yang spesifik.
Carrier operators are beginning to implement strategies to combat any loss in revenue, such as by replacing unlimited data plans with quota-based pricing or tieredbased content pricing, with special packages to access specific content.
Kami berharap persaingan dalam bisnis jasa seluler agar lebih intensif. Penyedia layanan seluler baru dan yang sudah ada dapat menawarkan produk dan paket layanan atau teknologi baru yang lebih menarik, seperti layanan mobile money, atau konvergensi dari beberapa layanan telekomunikasi, sehingga mengakibatkan churn rate yang lebih tinggi, ARPU yang lebih rendah atau mengurangi atau memperlambat pertumbuhan basis pelanggan seluler kami. Sementara kami mengharapkan mobile money menjadi faktor penting dalam pertumbuhan layanan seluler dengan menciptakan aliran pendapatan baru untuk meningkatkan atau mempertahankan ARPU dan mengurangi churn rate, kami tidak dapat menjamin bahwa penilaian kami akan menjadi akurat. Untuk memberikan layanan mobile money yang menarik, kami perlu bekerja sama dengan lembaga-lembaga keuangan dan saluran kemitraan distribusi lainnya untuk menyediakan cash-in dan cashout point, serta dengan pemain dalam industri lain untuk, di antaranya, berbagi merchant dan infrastruktur. Tidak ada jaminan bahwa kami akan dapat berhasil melaksanakan strategi untuk mengambil keuntungan dengan membuka peluang yang disajikan oleh teknologi baru atau bahwa kami akan mampu menyediakan paket layanan yang sama atau lebih menarik dibandingkan dengan pesaing yang baru maupun yang telah ada.
We expect competition in the cellular services business to further intensify. New and existing cellular service providers may offer more attractive product and service packages or new technologies, such as mobile money services, or the convergence of various telecommunication services, resulting in higher churn rates, lower ARPU or a reduction of, or slower growth in, our cellular subscriber base. While we expect mobile money to become an important factor in the growth of cellular services by creating new revenue streams to leverage or maintain ARPU and reduce churn rates, we cannot assure you that our assessments will turn out to be accurate. To provide attractive mobile money services, we will need to collaborate with financial institutions to provide cash-in and cash-out points, as well as with other industry players for merchant sharing and infrastructure sharing, among others. There is no assurance that we will be able to successfully execute strategies to take advantage of opportunities presented by new technologies or that we will be able to provide equally or more attractive service packages as compared to existing or new competitors.
Dikarenakan pasar di sebagian besar wilayah cakupan yang ada sudah sangat jenuh, operator layanan seluler memfokuskan diri untuk memperluas cakupan ke wilayah pedesaan. Meskipun kami berencana untuk memperluas jangkauan kami ke daerah pedesaan, tidak ada jaminan bahwa kami akan mampu menyiapkan dukungan infrastruktur yang diperlukan untuk suatu perluasan cakupan.
Since the market is already highly saturated in most areas of existing coverage, cellular service operators are focusing on expanding coverage into rural areas. Although we plan to expand our coverage into rural areas, there can be no assurance that we will be able to set up the infrastructure support needed for such a coverage expansion.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Persaingan dari penyelenggara teknologi baru, bersama dengan pelaku baru, pelaku yang sekarang unggul, pasar yang sudah hampir jenuh serta penyelenggara yang terkonsolidasi dapat berdampak negatif kepada posisi kompetitif, usaha jasa seluler, kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek kami.
Competition from providers of new technology, together with new entrants, incumbents, almost saturated market and consolidated providers could adversely affect our competitive position, cellular services business, financial condition, results of operations and prospects.
Kepadatan jaringan seluler dan terbatasnya ketersediaan spektrum dapat menghambat peningkatan jumlah pelanggan seluler kami dan dapat menyebabkan penurunan kualitas layanan seluler Perusahaan
Cellular network congestion and limited spectrum availability could limit our cellular subscriber growth and cause reductions in our cellular service quality
Kami berniat untuk meneruskan rencana promosi kami untuk menarik pelanggan dan meningkatkan pemakaian jaringan kami oleh pelanggan seluler kami. Kami juga berniat untuk terus mempromosikan layanan data kami melalui kedua program utama kami: Freedom Combo dan Rp1 diluar pulau Jawa. Sebagai akibatnya, kami mungkin akan mengalami peningkatan kepadatan jaringan, yang dapat mempengaruhi performa jaringan kami dan merusak reputasi kami di mata pelanggan. Selain itu, pemakaian seluler yang lebih tinggi di area perkotaan yang padat mungkin menuntut kami untuk menggunakan teknik rekayasa frekuensi radio, yang meliputi kombinasi rancangan seluler makro, mikro dan indoor, untuk mempertahankan kualitas jaringan seluler kami walaupun terjadi gangguan frekuensi radio dan pola pemakaian ulang radio frekuensi yang lebih ketat. Meskipun demikian, apabila jumlah pengguna seluler kami atau penggunaan layanan suara dan data kami bertumbuh secara signifikan di area-area dengan kepadatan yang tinggi, kami tidak dapat menjamin bahwa usaha-usaha ini akan cukup untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan.
We expect to continue to offer promotional plans to attract subscribers and increase usage of our network by our cellular subscribers. We also expect to continue to promote our data services through our two main programs: Freedom Combo and Rp1 outside Java. As a result, we may experience increased network congestion, which may affect our network performance and damage our reputation with our subscribers. In addition, higher cellular usage in dense urban areas may require us to use radio frequency engineering techniques, including a combination of macro, micro and indoor cellular designs, to maintain cellular network quality despite radio frequency interference and tighter radio frequency re-use patterns. However, if our cellular subscriber base or usage of our voice and data services should grow significantly in high-density areas, we cannot assure you that these efforts will be sufficient to maintain and improve service quality.
Selain itu, kenaikan aplikasi smartphone yang mengandalkan layanan data belakangan ini telah menghasilkan lalu lintas data dan kepadatan jaringan seluler dalam jumlah besar. Dalam rangka mengatasi kepadatan jaringan dan meningkatan kualitas jaringan, kami mungkin perlu untuk menggabungkan jaringan seluler dan jaringan tetap dan menyebarkan jaringan LTE yang signifikan ke seluruh daerah. Kami juga telah diberikan izin untuk menggunakan 900MHz untuk layanan 3G, yang kami harapkan akan meningkatkan
Moreover, the recent increase of smartphone applications that rely on data services has resulted in the huge amount of data traffic and cellular network congestion. In order to combat network congestion and improve network quality, we may be required to combine cellular and fixed networks and deploy significant LTE network across country. We have also been granted the license to use 900 MHz for 3G services, which we expect will
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
185
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
186
dan memperluas cakupan 3G kami untuk 3G900. Kami tidak dapat memberikan kepastian bahwa upaya ini akan cukup untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan. Untuk memastikan kelancaran peningkatan jaringan 3G900 dan jalur akses Wi-Fi kami, kami perlu meningkatkan kapasitas backhaul kami, terutama untuk fiber. “Long Term Evolution” diyakini menjadi teknologi yang lebih baru yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas jaringan, sebagaimana Pemerintah telah mengimplementasikan teknologi netral dalam spektrum 1800 MHz dan 2100 MHz, LTE akan menjadi jalan kami untuk bermain dalam rangka meningkatkan kapasitas dan jaringan untuk melayani pelanggan.
improve and expand our 3G coverage to 3G900. We cannot assure you that these efforts will be sufficient to maintain and improve service quality. To ensure the smooth operation of our upgraded 3G900 network and Wi-Fi access points, we will need to upgrade our backhaul capacity, especially to fiber. “Long Term Evolution” is believed to be a newer technology that can be used to improve network quality, As government has implemented neutral technology in spectrum 1800 MHz and 2100 Mhz, LTE will be Our way to play in order to increase capacity and coverage to serve the customers.
Pendapatan usaha dan ARPU kami dari layanan suara dan layanan nirkabel tetap telah menurun dan tidak ada jaminan bahwa kami akan sukses dalam memperluas atau meluncurkan produk dan layanan yang sudah ada atau yang baru untuk mengimbangi penurunan tersebut
Our operating revenue and ARPU from voice services and fixed wireless services have been decreasing and there is no assurance that we will be successful in extending or launching existing or new products and services to offset such decrease
Pendapatan usaha dan ARPU kami dari layanan suara telah menurun terutama karena pasar yang kompetitif untuk layanan suara serta perubahan teknologi, khususnya teknologi baru dalam jaringan, perangkat dan aplikasi yang telah menyebabkan pergeseran dalam permintaan untuk pelayanan dasar (layanan suara dan SMS) dalam industri telekomunikasi. Meskipun permintaan untuk layanan data seluler telah meningkat, margin dari layanan data seluler lebih rendah dibandingkan dengan margin dari penyediaan pelayanan dasar karena pasar yang kompetitif untuk layanan data seluler. Sebagai bagian dari strategi kami, kami bermaksud untuk memperkenalkan dan terus mengembangkan produk dan layanan data seluler untuk segmen pasar yang lebih dalam dan lebih luas dan untuk berinvestasi lebih besar pada layanan data seluler karena kami percaya bahwa layanan data seluler akan menjadi sumber pertumbuhan pendapatan di masa depan. Namun, tidak ada jaminan bahwa kami akan sukses dalam mencapai pertumbuhan layanan data seluler dan mempertahankan pendapatan dan margin keuntungan kami.
Our operating revenue and ARPU from voice services have been decreasing mainly due to a competitive market for voice services as well as technological changes, especially new technologies in network, devices and applications that have been causing a shift in the demand for basic services (voice services and SMS) in the telecommunications industry. Although demand for cellular data services has been increasing, margins from cellular data services has been lower compared to margins from the provision of basic services due to a competitive market for cellular data services. As part of our strategy, we intend to introduce and continue to develop cellular data products and services for a deeper and wider market segment and to invest heavily on cellular data services because we believe that cellular data services will be a source of future revenue growth. However, there is no assurance that we will be successful in capturing the growth in cellular data services and maintaining our revenue and profit margins.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Karena persaingan dan peningkatan popularitas dari platform mobile seluler, pendapatan nirkabel tetap dan ARPU kami telah mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir dan kami memperkirakan bahwa tren penurunan ini akan terus berlangsung. Pada tahun 2013, kami memprakarsai strategi untuk memigrasi platform nirkabel tetap yang saat ini digunakan pada alokasi spektrum 800 MHz kami ke platform seluler dan kami telah mengajukan permohonan kepada Menkominfo untuk melakukan hal tersebut. Menkominfo telah menyetujui permohonan kami pada tanggal 10 September 2014. Keseluruhan proses migrasi telah dilaksanakan dan diselesaikan di tahun 2016. Namun demikian, kami tidak dapat memberikan kepastian kami bahwa migrasi tersebut akan meningkatkan ARPU dari layanan seluler, mengingat ketatnya persaingan dari penyelenggara seluler lainnya.
Due to competition and the increasing popularity of mobile cellular platforms, our fixed wireless revenues and ARPU have been declining in recent years and we expect that this declining trend will continue. In 2013, we initiated a strategy to migrate from the fixed wireless platform currently utilized on our 800 MHz spectrum allocation to a cellular platform and we have submitted an application with the MOCIT to do so. MOCIT already approved our proposal on September 10, 2014. We have accomplished migration from fixed wireless to cellular service in 2016. However, there can be no assurance that this migration will be successful, as competition from other mobile cellular providers is intense.
Penangguhan terhadap layanan konten oleh Pemerintah dapat menimbulkan dampak negatif terhadap pendapatan dari kegiatan usaha layanan seluler Perusahaan dan mengakibatkan pengenaan sanksi terhadap Perusahaan
The Government suspension of content services could adversely affect the revenues from our cellular services business and result in sanctions against us
Kami telah memperoleh pendapatan yang signifikan dari layanan konten dalam tahun-tahun terakhir. Layanan ini mencakup penyediaan lagu dan ringtones, wallpaper dan grafik lain untuk smartphone, pemberian suara dalam suatu lomba dan poling dan content termasuk ramalan bintang, ayat Alquran dan peringatan berita. Pada tahun 2011, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (“BRTI”) meminta Perusahaan-Perusahaan telekomunikasi untuk menonaktifkan layanan konten dan memberikan suatu pemberitahuan kepada pengguna mengenai penonaktifan dengan opsi untuk berlangganan kembali. Perusahaan-Perusahaan ini juga diminta untuk berhenti mempromosikan layanan konten, memberikan ringkasan biaya layanan konten untuk pengguna, mengembalikan jumlah yang dibebankan kepada rekening pengguna untuk layanan konten, dan melaporkan setiap minggu kepada BRTI mengenai tindakan-tindakan tersebut.
We have derived significant revenue from content services in previous years. These services include the delivery of music and ringtones, smartphone wallpapers and other graphics, voting in contests and polls and content including horoscopes, Qur’an quotes and news alerts. In 2011, the Indonesian Telecommunications Regulatory Authority (“ITRA”) asked telecommunications companies to deactivate content services and give users a notice of the deactivations with the option to resubscribe. Telecommunication companies were also asked to cease promoting content services, provide summaries of content service charges for users, return amounts charged to user accounts for content services, and report weekly to the ITRA regarding such actions.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
187
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
188
Pada tanggal 6 Agustus 2013, Menkominfo mengeluarkan Peraturan Menkominfo No. 21 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Jasa Penyediaan Konten Pada Jaringan Bergerak Seluler dan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel Dengan Mobilitas Terbatas, dimana telah tiga kali diubah dengan Peraturan Menkominfo No. 10 Tahun 2014, No. 24 Tahun 2014 dan No. 6 Tahun 2015 (“Peraturan Menkominfo 21/2013”), yang antara lain mewajibkan operator jaringan seperti Perusahaan dan penyedia konten untuk memperoleh izin dari Direktorat Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (“DJPPI”) untuk menyelenggarakan layanan konten. Lebih lanjut, berdasarkan Peraturan Menkominfo 21/2013, penyelenggara konten SMS premium diwajibkan untuk memenuhi persyaratan yang lebih ketat yang lebih sulit untuk dipenuhi dan wajib memperoleh izin prinsip tersebut paling lambat pada tanggal 6 Agustus 2014. Indosat mendapat izin prinsip sebagai Penyedia Konten pada tanggal 3 Juni 2014. Apabila penyedia konten belum memperoleh izin dalam jangka waktu tersebut, penyedia konten tidak diperbolehkan untuk melaksanakan usaha mereka sebagai penyedia konten. Kewenangan untuk menerbitkan izin kepada penyedia konten sepenuhnya terdapat pada DJPPI. Akan ada risiko bagi Perusahaan apabila penyedia konten, yang merupakan rekan dari Perusahaan, gagal dalam memperoleh izin dikarenakan konten yang didistribusikan kepada konsumen kami tidak dapat diimplementasikan. Dengan demikian, kami tidak mengharapkan pendapatan dari layanan konten untuk kembali ke tingkat sebelum bulan Oktober 2011.
On August 6, 2013, the MOCIT promulgated MOCIT Regulation Number 21 of 2013 Regarding The Provision of Content Services on Mobile Cellular Network and Wireless Local Fixed Network with Limited Mobility, as lastly amended by MOCIT Regulation No. 6 of 2015 (“MOCIT Regulation 21/2013”), which among others requires network operators such as our Company and content providers to obtain a license from the Director General of Posts and Informatics Management (“DGPIM”) to provide content services. Furthermore, pursuant to MOCIT Regulation 21/2013, content providers are required to meet stricter requirements that are more difficult to comply with and shall obtain such license at the latest on August 6, 2014. . If the content providers have not obtained such license within the said period, the content providers shall be prohibited from carrying on their business as content providers. The authority to issue license to the content providers lies entirely on the DGPIM. There will be a risk for the Company if the content provider, who is a partner of the Company, fails to obtain the license since the contents distributed to our customers could not be implemented. Accordingly we do not expect revenues from content services to return to levels seen prior to October 2011.
Gangguan terhadap layanan konten kami yang diakibatkan tindakan BRTI pada tahun 2011 telah mengakibatkan penurunan yang cukup besar terhadap pendapatan Perusahaan yang berasal dari layanan ini. Tindakan yang sama oleh BRTI atau Menkominfo di masa yang akan datang mungkin dapat mengurangi atau membatasi pertumbuhan pendapatan Perusahaan dari layanan ini atau produk terkait atau produk baru lainnya. Lebih lanjut, Peraturan Menkominfo 21/2013 adalah peraturan baru dan penerapannya belum menentu. BRTI atau Menkominfo dapat mengambil tindakan agresif atau penafsiran yang ketat atas Peraturan Menkominfo 21/2013 yang dapat mengarah pada gangguan dalam penyediaan produk kami atau pengenaan denda atau sanksi administratif. Setiap faktor-faktor tersebut dapat menimbulkan dampak
The disruption to our content services due to the ITRA’s actions in 2011 resulted in a substantial reduction of our revenues from these services. Similar action by the ITRA or the MOCIT in the future may likewise reduce or restrict the growth of our revenues from these services or other related or new products. Furthermore, MOCIT Regulation 21/2013 is a new regulation and its application is uncertain. The ITRA or the MOCIT may take more aggressive action or a strict interpretation of MOCIT Regulation 21/2013 that may lead to disruptions in the delivery of our products or fines or other administrative sanctions. Any of these factors may materially and adversely affect our results of operations and financial
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
negatif dan material terhadap hasil kegiatan usaha dan keadaan keuangan kami. Jika salah satu dari risiko-risiko ini terjadi, maka hal itu dapat menimbulkan dampak material yang merugikan terhadap usaha, arus kas, hasil operasional, keadaan keuangan dan prospek Perusahaan.
condition. If any of these risks materialize, it may have a material adverse effect on our business, cash flows, operational results, financial condition and prospects.
Terlepas dari dikeluarkannya dana yang besar untuk meningkatkan jumlah pelanggan seluler kami, jumlah pelanggan seluler kami meningkat tanpa diikuti dengan peningkatan pendapatan usaha kami
Despite expending significant financial resources to increase our cellular subscriber base, the number of our cellular subscribers may increase without a corresponding increase in our operating revenues
Kami telah menggunakan sumber dana yang cukup banyak untuk mengembangkan dan memperluas jaringan seluler kami serta untuk meningkatkan jumlah pelanggan seluler kami. Namun demikian, ketidakpastian atas situasi ekonomi di Indonesia dan kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok dapat menurunkan daya beli pelanggan seluler kami. Jumlah pelanggan seluler kami meningkat menjadi sekitar 85,7 juta per tanggal 31 Desember 2016, dari sekitar 69,7 juta per tanggal 31 Desember 2015, dan dari sekitar 63,2 juta per tanggal 31 Desember 2014. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember, 2016, 2015 dan 2014, ARPU kami masing-masing adalah sebesar Rp25.100, Rp26.045 dan Rp27.198. Walaupun kami bermaksud untuk terus menggunakan sumber pendanaan yang signifikan untuk meningkatkan jumlah pelanggan seluler kami dan untuk memperluas jaringan seluler kami untuk mendukung permintaan dari penambahan jumlah pelanggan seluler, kami tidak dapat menjamin bahwa pengeluaran tersebut akan diikuti dengan peningkatan ARPU atau pendapatan usaha Perusahaan. Oleh karena itu, biaya akuisisi pelanggan kami dan pengeluaran barang modal yang diperlukan untuk memperluas kapasitas jaringan kami dapat mengalami peningkatan tanpa mengakibatkan terjadinya peningkatan pada pendapatan atau laba kami, dimana hal tersebut dapat menimbulkan dampak negatif dan material terhadap bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami.
We have expended significant financial resources to develop and expand our cellular network and add to our cellular subscriber base. However, the uncertain economic situation in Indonesia and increasing prices of primary goods may decrease our cellular subscribers’ purchasing power. Our cellular subscribers increased to approximately 85.7 million as of December 31, 2016, from approximately 69.7 million as of December 31, 2015 and from approximately 63.2 million as of December 31, 2014. For the years ended December 31, 2016 ,2015 and 2014, our ARPU is Rp25,100, Rp26,045, and Rp27,198 respectively. While we intend to continue to expend significant financial resources to expand our cellular subscriber base and expand our cellular network to support the requirements of such as expanded cellular subscriber base, we cannot assure you that such expenditures will be accompanied by a corresponding increase in our ARPU or operating revenues. Accordingly, our subscriber acquisition costs and the capital expenditures required to expand our network capacity could increase without a corresponding increase in our revenue or profitability, which would materially and adversely affect our business, financial condition, results of operations and prospects.
Kami mengalami churn rate yang tinggi
We experience a high churn rate
Kami mengalami churn rate yang tinggi, sebagaimana umumnya dialami oleh operator telekomunikasi Indonesia yang menyelenggarakan jasa seluler prabayar. Kami percaya bahwa churn rate kami yang tinggi disebabkan oleh fakta bahwa banyak pelanggan pra-bayar kami yang memiliki lebih dari satu kartu SIM dari berbagai operator seluler, yang memungkinkan
We experience a high churn rate, as is common for Indonesian telecommunication operators providing prepaid cellular services. We believe that our high churn rate is due to the fact that many of our prepaid subscribers own multiple SIM cards from various cellular providers, allowing them to choose the cheapest package available. Our high churn rates may result in loss of
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
189
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
190
mereka untuk memilih paket yang termurah. Tingginya churn rates kami dapat berakibat pada menurunnya pendapatan, yang dapat berdampak negatif pada bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek kami. Kami tidak dapat menjamin bahwa churn rate kami tidak akan meningkat di tahun-tahun mendatang sebagai akibat dari program promosi agresif yang diluncurkan oleh operator lain.
revenue, which could have a material adverse effect on our business, financial condition, results of operations and prospects. We cannot assure you that our churn rate will not increase in future years as a result of aggressive promotional programs launched by other operators.
Kami bergantung pada ketersediaan infrastuktur menara telekomunikasi
We depend on the availability of telecommunications towers
Kami sangat tergantung pada infrastruktur menara telekomunikasi kami dan yang lainnya, untuk menyediakan jaringan GSM, akses nirkabel tetap dan 3G dan jasa telekomunikasi bergerak seluler dengan memasang pemancar dan antena penerima dan fasilitas pendukung BTS lainnya pada menara tersebut. Ketersediaan dan pemasangan menara telekomunikasi tersebut memerlukan izin dari instansi berwenang di daerah. Beberapa instansi berwenang di daerah telah memberlakukan peraturan yang membatasi jumlah dan lokasi menara telekomunikasi dan mensyaratkan kewajiban berbagi penggunaan menara di antara berbagai operator telekomunikasi. Selain itu, pada tanggal 17 Maret 2008, Menkominfo telah mengeluarkan peraturan tentang penggunaan menara bersama telekomunikasi. Berdasarkan peraturan tersebut, pendirian menara telekomunikasi memerlukan izin dari pemerintah yang berwenang dan pemerintah daerah berhak menentukan wilayah penempatan dan lokasi dapat dibangunnya menara telekomunikasi tersebut. Lebih lanjut, suatu peraturan bersama dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menkominfo, serta Kepala BKPM pada 30 Maret 2009, juga mewajibkan tiap menara yang dibangun dan digunakan untuk layanan telekomunikasi harus memperoleh ijin mendirikan menara untuk menunjukkan kepatuhan pada beberapa spesifikasi teknis. Apabila pemilik menara tidak memperoleh ijin tersebut, maka pihak berwenang di daerah berhak untuk menentukan denda yang diberikan kepada pemilik menara. Selanjutnya, suatu penyelenggara telekomunikasi yang memiliki menara telekomunikasi atau pemilik menara wajib memperbolehkan operator telekomunikasi lainnya untuk menggunakan menara telekomunikasinya (selain menara yang digunakan sebagai jaringan utamanya), tanpa diskriminasi apapun.
We are highly dependent on our and others’ telecommunications tower infrastructure to provide GSM, fixed wireless access and 3G network and mobile cellular telecommunications services, as we typically install transmitter and transceiver and receiver antennas and other BTS supporting facilities on such towers. The availability and installation of such telecommunication towers require licenses from the relevant regional authorities. A number of regional authorities have implemented regulations which limit the number and location of telecommunication towers and established requirements for operators to share in the utilization of telecommunications towers. In addition, on March 17, 2008, the MOCIT issued a regulation on the sharing of telecommunications towers. Under the regulation, the construction of telecommunications towers requires permits from the relevant governmental institution, while the local government determines the placement and location at which telecommunications towers can be constructed. Moreover, a joint regulation promulgated on March 30, 2009 by the Minister of Home Affairs, the Minister of Public Works, the MOCIT and the Head of the BKPM requires a tower construction permit for every tower built and used for telecommunications services, which would demonstrate compliance with certain technical specifications. If a tower owner fails to obtain such a permit, the appropriate regional authorities will be entitled to impose penalties on the tower owner. Moreover, a telecommunications provider which owns telecommunication towers or tower owner is obligated to allow other telecommunication operators to utilize its telecommunication towers (other than the towers used for its main network), without any discrimination.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Peraturan ini mewajibkan kami untuk menyesuaikan rencana pembangunan menara telekomunikasi kami, dan rencana menyewakan, melakukan relokasi menara telekomunikasi yang sudah ada dan memperbolehkan operator lainnya untuk menggunakan menara kami serta melakukan hal-hal lain yang dapat berdampak pada meningkatnya biaya pendirian menara telekomunikasi, keterlambatan dalam konstruksi menara dan gangguan terhadap layanan untuk pelanggan kami. Apabila kami tidak dapat memenuhi kewajiban ini atau memenuhi target kapasitas jaringan untuk menara telekomunikasi kami, kami mungkin dapat menghadapi hambatan dalam mengembangkan dan menyediakan jasa GSM seluler, akses nirkabel tetap dan 3G. Ketergantungan kami terhadap menara telekomunikasi kami atau pihak lain, digabungkan dengan beban pemasangan menara telekomunikasi bersama dalam kondisi tertentu, dapat menyebabkan dampak negatif terhadap daya saing dengan operator lain. Hal-hal seperti ini dapat mengakibatkan dampak negatif yang material terhadap kapasitas jaringan kami, kinerja dan kualitas jaringan dan layanan kami, reputasi, bisnis, hasil usaha serta prospek Perusahaan.
Such regulatory requirements may require us to adjust our telecommunications tower construction and leasing plans, relocate our existing telecommunications towers, allow other operators access to our telecommunications towers and perform other measures which may result in the increase of telecommunications tower construction costs, delays in the construction process and potential service disruption for our subscribers. If we cannot fulfill the regulatory requirements for telecommunications towers or meet our own network capacity needs for telecommunications towers, we may face difficulties in developing and providing cellular GSM, fixed wireless access and 3G telecommunications services. Our dependency on our own or others’ telecommunications tower infrastructure, combined with the burden of installing our telecommunications towers in certain instances, may also adversely affect our competitive advantage relative to other operators. Any of these events could result in a material adverse effect on our network capacity, the performance and quality of our networks and services, our reputation, business, results of operations and prospects.
Kemampuan kami untuk memelihara dan memperluas jaringan seluler atau menjalankan usaha kami dapat dipengaruhi oleh gangguan pemasokan dan layanan dari para pemasok utama kami
Our ability to maintain and expand our cellular network or conduct our business may be affected by disruptions of supplies and services from our principal suppliers
Kami bergantung pada beberapa pemasok utama untuk menyediakan sebagian besar perangkat yang dibutuhkan untuk memelihara dan memperluas jaringan seluler, termasuk microwave backbone, dan pada beberapa pemasok lainnya berkenaan dengan barangbarang lainnya yang diperlukan untuk menjalankan usaha kami. Kami mengandalkan perangkat dan barang dan jasa lainnya dari para pemasok tersebut untuk memelihara dan mengganti komponen utama dari jaringan seluler dan untuk menjalankan usaha kami. Apabila kami tidak dapat memperoleh barang atau jasa yang mencukupi secara tepat waktu atau berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dapat diterima secara komersial, atau apabila terjadi kenaikan harga yang tajam atas barang atau jasa tersebut, hal ini dapat memberikan dampak negatif bagi kami untuk dapat memelihara dan memperluas jaringan seluler dan bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha serta prospek Perusahaan.
We rely upon a few principal vendors to supply a substantial portion of the equipment we require to maintain and expand our cellular network, including our microwave backbone, and upon other vendors in relation to other supplies necessary to conduct our business. We depend on equipment and other supplies and services from such vendors to maintain and replace key components of our cellular network and to operate our business. If we are unable to obtain adequate supplies or services in a timely manner or on commercially acceptable terms, or if there are significant increases in the cost of such supplies or services, our ability to maintain and to expand our cellular network and our business, financial condition, results of operations and prospects may be adversely affected.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
191
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
192
Kami bergantung pada izin-izin yang kami miliki untuk menyelenggarakan jasa seluler, dan izin-izin ini dapat dibatalkan apabila kami tidak dapat memenuhi syarat-syarat dan ketentuanketentuan dari izin tersebut
We depend on our licenses to provide cellular services, and our licenses could be cancelled if we fail to comply with their terms and conditions
Kami bergantung pada izin yang dikeluarkan oleh Menkominfo untuk penyelenggaraan jasa seluler serta penggunaan alokasi spektrum frekuensi kami. Menkominfo, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dapat mengubah ketentuan-ketentuan izin yang kami miliki, atas kebijakannya sendiri. Apabila kami melanggar syaratsyarat dan ketentuan-ketentuan dari izin-izin tersebut atau tidak mematuhi peraturan yang berlaku, maka izin-izin kami dapat dicabut. Apabila terjadi pencabutan atau perubahan yang tidak menguntungkan terhadap ketentuan-ketentuan izin yang kami miliki, atau kami tidak dapat memperbaharui izin-izin tersebut dengan ketentuan-ketentuan yang serupa, maka hal ini dapat memberikan dampak yang sangat negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek Perusahaan.
We rely on licenses issued by the MOCIT for the provision of our cellular services as well as for the utilization of our allocated spectrum frequencies. The MOCIT, with due regard to prevailing laws and regulations, may amend the terms of our licenses at its discretion. Any breach of the terms and conditions of our licenses or failure to comply with applicable regulations could result in our licenses being cancelled. Any revocation or unfavorable amendment of the terms of our licenses, or any failure to renew them on comparable terms, could have a material adverse effect on our business, financial condition, results of operations and prospects.
Peningkatan yang signifikan atas biaya frekuensi dapat menimbulkan dampak terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan dan hasil usaha kami
A significant increase in frequency fees could adversely affect our business, financial condition and results of operations
Sejak tanggal 15 Desember 2010, pemerintah telah mengubah biaya berbasis perhitungan frekuensi menjadi suatu perhitungan baru yang didasarkan pada lebar alokasi spektrum yang digunakan oleh para pelaku usaha. Sebelumnya, kami diwajibkan untuk membayar biaya frekuensi untuk pita frekuensi 800 MHz, 900 MHz dan 1800 Mhz yang didasari pada jumlah stasiun radio. Pada tahun 2016, 2015 dan 2014, kami membayar biaya frekuensi masing-masing sejumlah Rp3,3 triliun, Rp2,6 triliun, dan Rp2,2 triliun. Sebagai salah satu pemegang spektrum terbesar di Indonesia, kami diharapkan untuk terus membayar sejumlah dana yang besar untuk biaya frekuensi mulai dari sekarang dan ke depannya. Peningkatan biaya frekuensi di masa mendatang ini didasarkan pada peningkatan indeks harga konsumen dan populasi Indonesia. Akibatnya, perubahan kondisi makroekonomi di Indonesia dapat mengakibatkan meningkatnya biaya frekuensi yang apabila signifikan dapat berdampak negatif terhadap bisnis, kondisi keuangan dan hasil operasional kami.
Starting on December 15, 2010, the government changed the basis of computing frequency fees to a new formula based on the bandwidth of allocated spectrum occupied by operators. Previously, we were required to pay frequency fees for 800 MHz, 900 MHz and 1800 MHz bands based on the number of radio stations. In 2016, 2015 and 2014, we paid frequency fees amounting to Rp3.3 trillion, Rp2.6 trillion, and Rp2.2 trillion, respectively. As one of the largest holders of spectrum in Indonesia, we expect to continue to pay a large amount of frequency fees going forward. Future increases in frequency fees are expected to mainly be based on increases in the consumer price index and the population of Indonesia. As a result, changes in macroeconomic conditions in Indonesia could result in increases in frequency fees which, if significant, could adversely affect our business, financial condition and results of operations.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Dugaan adanya risiko kesehatan sebagai akibat dari medan elektromagnetik yang ditimbulkan dari BTS dan peralatan telepon genggam, serta gugatan hukum dan publikasi mengenai hal tersebut, tanpa memperhatikan nilainya, dapat mempengaruhi kegiatan usaha kami
Allegations of health risks from the electromagnetic fields generated by BTSs and cellular handsets, and the lawsuits and publicity relating to them, regardless of merit, could adversely affect our operations
Beberapa spekulasi mengenai risiko terhadap kesehatan yang diakibatkan oleh medan elektromagnetik dari BTS dan penggunaan telepon genggam telah timbul di masyarakat. Kami tidak dapat menjamin bahwa penelitian di masa mendatang mengenai risiko kesehatan ini tidak akan menyimpulkan adanya hubungan antara medan elektromagnetik dan dampak merugikan terhadap kesehatan sehingga kami dapat menjadi subyek gugatan dari individu yang menuduh adanya cidera atau hal-hal lainnya, yang dapat menimbulkan dampak terhadap kegiatan usaha kami.
There has been public speculation about possible health risks to individuals from exposure to electromagnetic fields from BTSs and from the use of cellular handsets. We cannot assure you that future studies of these health risks will not suggest a link between electromagnetic fields and adverse health effects which may subject us to legal action from individuals alleging personal injuries or otherwise adversely affect our business.
Risiko yang berkaitan dengan Bisnis Layanan Data Tetap (“MIDI”)
Risks Relating to Our Fixed Data (“MIDI”) Services Business
Persaingan layanan MIDI kami meningkat, dan kami mungkin akan mengalami penurunan marjin dari jasa tersebut seiring dengan meningkatnya persaingan
Our MIDI services are facing increasing competition, and we may experience declining margins from such services as such competition intensifies
Layanan MIDI kami menghadapi persaingan yang semakin ketat dari para operator baru dan operator yang telah ada, yang mungkin memiliki basis pelanggan yang lebih banyak dan sumber dana yang lebih besar dari kami, seperti Telkom, yang memiliki jangkauan internasional dan regional dan infrastruktur dalam negeri yang telah berkembang. Selain itu, perusahaan seperti XL, PT First Media Tbk (“First Media”), PT Indonesia Comnet Plus (“Icon+”) dan PT NAP Info Lintas Nusa (“Matrix Cable System”), beberapa di antaranya yang mempunyai aliansi dengan operator telekomunikasi asing, bersaing dengan kami di segmen bisnis ini.
Our MIDI services are facing increased competition from new and established operators, which may have wider customer bases and greater financial resources than us, such as Telkom, with its regional and international reach and developed domestic infrastructure. In addition, companies such as XL, PT First Media Tbk (“First Media”), PT Indonesia Comnet Plus (“Icon+”) and PT NAP Info Lintas Nusa (“Matrix Cable System”), some of which have alliances with foreign telecommunications operators, compete with us in this business segment.
Bisnis satelit kami juga menghadapi persaingan yang semakin ketat seiring dengan diluncurkannya satelitsatelit baru dan berkemampuan lebih besar dan dengan adanya beberapa Perusahaan yang memperoleh ijin eksklusif untuk menyelenggarakan jasa penyiaran di Indonesia. Perjanjian kapasitas transponder satelit Palapa D kami mencakup jangka waktu antara satu sampai lima tahun, dan kami perkirakan sisa umur produktif satelit tersebut masing-masing adalah berkisar satu dan enam tahun. Mengingat adanya satelit-satelit lain yang beroperasi dan sewa transponder kami yang
Our satellite business also faces increasing competition as new and more powerful satellites are launched by our competitors and as companies acquire exclusive licenses to provide broadcast services in Indonesia. Palapa-D satellite transponder capacity agreements generally involve terms of between one and five years, and we estimate the remaining useful life of such satellite to be approximately one and six years. As additional satellites become operational and our transponder leases expire
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
193
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
194
akan berakhir atau diakhiri dan adanya persaingan harga yang semakin ketat, maka pihak penyewa transponder kami kemungkinan akan menggunakan satelit-satelit lain, dan karenanya dapat memberikan dampak negatif bagi marjin operasional dan pendapatan usaha kami dari sektor jasa ini.
or are terminated and price competition intensifies, our transponder lessees may utilize other satellites, thereby adversely affecting our operating margins and operating revenues from such services.
Satelit kami memiliki umur produktif yang terbatas dan dapat rusak atau benar-benar musnah selama pengoperasiannya. Hilangnya atau menurunnya kinerja satelit kami, baik yang disebabkan kerusakan perangkat atau dicabutnya ijin, dapat memberikan dampak negatif bagi keadaan keuangan, hasil usaha dan kemampuan untuk menyediakan beberapa layanan Perusahaan
Our satellites have limited operational life and may be damaged or destroyed during in-orbit operation. The loss or reduced performance of our satellites, whether caused by equipment failure or its license being revoked, may adversely affect our financial condition, results of operations and ability to provide certain services
Satelit Palapa-D kami mempunyai umur produktif yang terbatas, saat ini Palapa-D masih aktif untuk memberikan pelayanan kepada saham clientele yang ada, yang mana satelit tersebut diperkirakan akan berakhir pada bulan April 2020. Beberapa faktor mempengaruhi umur produktif satelit, di antaranya kualitas dari konstruksi, daya tahan sistem, subsistem dan komponen, cadangan minyak on-board, keakuratan dari peluncuran mereka menuju orbit, risiko badai mikrometeroit, atau bencana alam lain di luar angkasa, benturan dengan puing orbital, atau cara satelit tersebut dimonitor dan dioperasikan.
Our Palapa-D satellites have a limited operational life, Palapa D is currently still active in provide service for our existing satellite clientele, the satellite will reach its end of life on April 2020. A number of factors affect the operational lives of satellites, including the quality of their construction, the durability of their systems, subsystems and component parts, on-board fuel reserves, accuracy of their launch into orbit, exposure to micrometeorite storms, or other natural events in space, collision with orbital debris, or the manner in which the satellite is monitored and operated.
Saat ini kami menggunakan kapasitas transponder satelit kami sehubungan dengan berbagai aspek dari bisnis kami, termasuk sewa langsung untuk kapasitas tersebut dan untuk menyalurkan sambungan jarak jauh internasional dan jasa seluler kami. Kami memperhatikan, bahwa berdasarkan faktor-faktor yang diatas, satelit Palapa-D kami dapat tidak berfungsi sebelum 2020, dan perbaikan di orbit tidak memungkinkan kecuali perbaikan-perbaikan yang mungkin dilakukan melalui perangkat lunak dasar (ground-based software) atau operasional. Selanjutnya, Peraturan International Telecommunications Union menyatakan bahwa slot satelit yang telah ditentukan sudah dialokasikan untuk Indonesia, dan Pemerintah berhak menentukan pihak mana yang akan diberikan ijin untuk menggunakan slot tersebut. Meskipun kami saat ini memiliki ijin untuk menggunakan slot satelit yang telah ditentukan, apabila satelit Palapa-D kami mengalami masalah teknis atau tidak berfungsi, Pemerintah dapat menyatakan bahwa kami tidak berhasil memanfaatkan slot yang ada berdasarkan ijin yang diberikan kepada kami, dan dengan
We currently use satellite transponder capacity on our satellites in connection with many aspects of our business, including direct leasing of such capacity and routing for our international long-distance and cellular services. We note, that based on the factors identified above, our Palapa-D satellite could fail prior to 2020, and in-orbit repairs would not be feasible with the exception of repairs that may be addressed through ground-based software or operational fixes. Moreover, International Telecommunication Union regulations specify that a designated satellite slot has been allocated for Indonesia, and the Government has the right to determine which party is licensed to use such slot. While we currently hold a license to use the designated satellite slot, in the event our Palapa-D satellite experience technical problems or failure, the Government may determine that we have failed to optimize the existing slot under our license, which may result in the Government
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
demikian Pemerintah dapat mencabut ijin kami dan memberikannya kepada salah satu pesaing kami. Kami tidak dapat memberikan kepastian bahwa kami akan dapat mempertahankan penggunaan slot orbit satelit yang ditetapkan dengan cara yang dianggap baik oleh Pemerintah.
withdrawing our license and granting it to one of our competitors. We cannot assure you that we will be able to maintain use of the designated satellite orbital slot in a manner deemed satisfactory by the Government.
Kami memiliki asuransi in-orbit satelit Palapa-D kami dengan syarat dan ketentuan yang konsisten dengan praktik industri. Pada 31 Desember 2016, kami telah memiliki polis asuransi dengan total nilai pertanggungan sebesar US$59.482.000, untuk jumlah kerugian keseluruhan untuk satelit Palapa-D kami. Apabila kerusakan atau kegagalan tersebut mengakibatkan satelit kami tidak layak lagi untuk digunakan, maka kami mungkin akan memilih untuk menghentikan pengoperasian satelit atau menyewa kapasitas transponder dari penyelenggara pihak ketiga daripada membeli satelit baru. Penghentian bisnis satelit kami dapat meningkatkan biaya operasional yang terkait dengan penyediaan layanan telekomunikasi lainnya dan mungkin dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, keadaan keuangan dan hasil usaha kami.
We maintain in-orbit insurance on our Palapa-D satellite on terms and conditions consistent with industry practice. As of December 31, 2016, we had an insurance policy with a total coverage limit of US$59,482,000 for total loss of our Palapa-D satellite. If damage or failure renders our satellites unfit for use, we may elect to cease our satellite operations or lease transponder capacity from a third-party provider rather than acquiring a new satellite. The termination of our satellite business could increase operating expenses associated with our provision of other telecommunications services and could adversely affect our business, financial condition and results of operations.
Risiko yang berkaitan dengan Bisnis Jasa Telekomunikasi Tetap Kami
Risks Relating to Our Fixed Telecommunications Services Business
Masuknya operator telekomunikasi Indonesia tambahan lainnya sebagai penyelenggara jasa sambungan jarak jauh internasional dapat memberikan dampak negatif bagi marjin operasi, pangsa pasar dan hasil usaha kami dari jasa telekomunikasi tetap
The entry of additional Indonesian telecommunications operators as providers of international long-distance services could adversely affect our fixed telecommunications services operating margins, market share and results of operations
Telkom, Perusahaan telekomunikasi Indonesia yang telah lama berdiri dengan sumber-sumber keuangan dan politik yang kuat, telah memperoleh ijin untuk menyelenggarakan jasa sambungan jarak jauh internasional dan meluncurkan layanan komersialnya di tahun 2004. Sebagai akibat dari masuknya Telkom ke pasar jasa sambungan jarak jauh internasional, kami kehilangan pangsa pasar dan mengalami dampak negatif lainnya yang mempengaruhi usaha jasa telekomunikasi tetap kami. Pada akhir tahun 2006, Telkom telah menguasai pangsa pasar yang jauh lebih besar dari kami untuk sektor jasa Sambungan Langsung Internasional (“SLI”).
Telkom, a well-established Indonesian telecommunications incumbent with significant political and financial resources, obtained a license to provide international long-distance services and launched its commercial service in 2004. As a result of Telkom’s entry into the international long-distance market, we lost market share and experienced other adverse effects relating to our fixed telecommunications services business. By the end of 2006, Telkom had acquired significant market share for International Direct Dialing (“IDD”) services.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
195
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
196
Operasional dari pemain lama dan munculnya operator baru ke pasar jasa sambungan jarak jauh internasional, termasuk jasa penyelenggaraan VoIP yang dilakukan oleh sejumlah operator, secara berkelanjutan menimbulkan ancaman persaingan yang signifikan kepada Perusahaan. Kami tidak dapat memberikan kepastian bahwa dampak negatif tersebut tidak akan terus berlanjut atau bahwa meningkatnya persaingan tidak akan terus mengikis pangsa pasar kami atau memberikan dampak negatif bagi marjin operasi dan hasil usaha kami untuk jasa telekomunikasi tetap.
The operations of incumbents and the entrance of new operators into the international long-distance market, including the VoIP services provided by such operators, continue to pose a significant competitive threat to us. We cannot assure you that such adverse effects will not continue or that such increased competition will not continue to erode our market share or adversely affect our fixed telecommunications services operating margins and results of operations.
2. Pengendalian Internal
2. Internal Control
Pengendalian Keuangan dan Operasional
Financial and Operational Control
Grup RM & ICFR juga bertanggung jawab membantu Direktur Utama & CEO dan Direktur & CFO dalam mengelola Pengendalian Internal Perusahaan terhadap Laporan Keuangan, dengan mengembangkan dan mendokumentasikan seluruh proses dalam mengidentifikasi, mengukur, dan menilai kecukupan pengendalian untuk memitigasi risiko salah saji dalam laporan keuangan. Grup RM & ICFR berkoordinasi dengan semua unit usaha dan Grup Internal Audit dalam melakukan pengujian terkait. Grup RM & ICFR berkoordinasi dengan semua unit usaha untuk melakukan perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang telah diidentifikasikan.
The RM & ICFR Group is also responsible for assisting the President Director & CEO and Director & CFO in managing the Company’s Internal Control over Financial Reporting. It develops and documents the identification of the Risk of Misstatement of Financial Reports, measurement and control assessment. It coordinates with business units and the Internal Audit Group in related exercises. RM & ICFR Group coordinates with the business units in remediation of identified deficiencies.
Kesesuaian dengan The Committee of Sponsoring organizations of the Treadway Commission
Adherence to The Committee of Sponsoring organizations of the Treadway Commission
Kerangka COSO
COSO Framework
Sistem pengendalian Indosat Ooredoo mengacu kepada unsur-unsur kerangka yang dirancang oleh Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO), yaitu Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, Pemantauan, yang diterapkan sebagaimana diperlukan sesuai pengarahan Direksi dan Komite Audit.
Indosat Ooredoo’s control system makes reference to the elements of the framework designed by Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO), namely the Control Environment, Risk Assessment, Control Activities, Information and Communication and Monitoring, which are implemented as needed according to the guidance of the Board of Directors and Audit Committee.
Evaluasi Sistem Pengendalian Internal
Evaluation of Internal Control System
Group Risk Management & Internal Control over Financial Reporting (RMG & ICFR Group) bertanggung jawab untuk menilai penerapan Sistem Pengendalian Internal dengan menguji dan mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian intern dalam pelaksanaan GCG sesuai dengan kebijakan perusahaan/peraturan yang berlaku.
Risk Management Group & ICFR is responsible for evaluation of the implementation of the Internal Control System by testing and evaluating the implementation of the internal control system in the implementation of GCG in accordance with company policies / applicable regulations. The Risk Management Group & ICFR is in turn reviewed quarterly by the Risk Management Committee.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Proses Perkara Hukum Legal Proceedings
Dari waktu ke waktu, kami terlibat di dalam proses hukum berkenaan dengan masalah – masalah yang timbul dari pelaksanaan bisnis Perusahaan. Saat ini, kami tidak terlibat, dan belum terlibat, dalam proses perkara pengadilan ataupun arbitrase yang menurut kami dapat memberikan dampak material terhadap kondisi keuangan atau hasil usaha kami selain dari yang telah diungkapkan di dalam laporan tahunan ini.
From time to time, we are involved in legal proceedings concerning matters arising in connection with the conduct of our business. We are not currently involved in, and have not recently been involved in, any legal or arbitration proceedings that we believe would be likely to have a material effect on our financial condition or results of operations other than as disclosed in this annual report.
Pada tanggal 5 Mei 2004, Perusahaan menerima putusan Mahkamah Agung No. 1610K/PDT/2003 yang memenangkan Primer Koperasi Pegawai Kantor Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (dikenal sebagai Primkopparseni), berkenaan dengan perselisihan transaksi valuta asing. Putusan Mahkamah Agung mengharuskan kami untuk membayar Rp13,7 miliar ditambah 6,0% bunga per tahun sejak tanggal 16 Februari 1998 sampai dengan tanggal pelunasan dan pada tanggal 22 Desember 2004, Perusahaan telah memenuhi putusan dengan melakukan pembayaran sebesar Rp19,3 miliar kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Lebih lanjut, pada bulan Januari 2005, kami mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap putusan Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, Mahkamah Agung belum mengeluarkan putusan untuk peninjauan kembali tersebut.
On May 5, 2004, we received the Supreme Court’s verdict No. 1610K/PDT/2003 in favor of Primer Koperasi Pegawai Kantor Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata (known as Primkopparseni), regarding a disputed foreign currency exchange transaction. The court’s judgment required us to pay Rp13.7 billion plus 6.0% interest per annum from February 16, 1998 until the final settlement date and on December 22, 2004, we satisfied the judgment through payment of Rp19.3 billion to the Central Jakarta District Court. Furthermore, in January 2005, we filed a motion for reconsideration against the Supreme Court’s verdict. As of December 31, 2016, the Supreme Court has not issued a verdict for the reconsideration.
Pada tanggal 1 November 2007, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (“KPPU”) mengeluarkan putusan terkait investigasi awal yang melibatkan kami dan delapan perusahaan telekomunikasi lainnya terkait dugaan penetapan harga untuk jasa SMS dan pelanggaran Pasal 5 dari Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (“UU No. 5/1999”). Pada tanggal 18 Juni 2008, KPPU menetapkan bahwa Telkom, Telkomsel, XL, Bakrie Telecom, Mobile-8, dan Smart Telecom telah secara bersama-sama melanggar Pasal 5 Undang-Undang Anti Persaingan Usaha. Mobile-8 mengajukan banding terhadap putusan ini ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dimana Telkomsel, XL, Telkom, Indosat, Hutchison, Bakrie Telecom, Smart Telecom, Natrindo dipanggil sebagai turut tergugat di dalam persidangan, sedangkan Telkomsel mengajukan banding di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
On November 1, 2007, the Business Competition Supervisory Commission/Komisi Pengawas Persaingan Usaha (“KPPU”) issued a decision regarding a preliminary investigation involving us and eight other telecommunication companies based on allegations of price-fixing for SMS services and breach of Article 5 of the Law No. 5 Concerning Ban of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition (“Law No. 5/1999”). On June 18, 2008, the KPPU determined that Telkom, Telkomsel, XL, Bakrie Telecom, Mobile-8 and Smart Telecom (as of March 2011, Mobile-8 had changed its name to PT Smartfren Telecom Tbk) had jointly breached Article 5 of the Anti-monopoly Law. Mobile-8 appealed this ruling to the Central Jakarta District Court, where Telkomsel, XL, Telkom, Indosat, Hutchison, Bakrie Telecom, Smart Telecom, Natrindo were summoned to appear as co-defendants in the hearing process, while Telkomsel also appealed this ruling to the South Jakarta District Court.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
197
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
198
Pada tanggal 15 April 2015, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memanggil pihak – pihak yang terkait dengan keberatan yang diajukan oleh Mobile-8. Persidangan ini menggabungkan keberatan – keberatan lainnya yang diajukan oleh Telkom, XL, Telkomsel, Bakrie Telekom pada masing-masing domisili Pemohon. Pada tanggal 20 April 2015, agenda sidang dilanjutkan dengan penyampaian dokumen-dokumen dan penjelasan keputusan oleh KPPU sebagai Termohon. Indosat sebagai Pemohon III menerima keputusan KPPU No. 26/KPPU-L/2007. Pada tanggal 27 Mei 2015, Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan putusan yang menyatakan bahwa Pemohon tidak terbukti bersalah atas pelanggaran Pasal 5 UU No. 5/1999. Atas putusan ini, KPPU mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung yang diikuti dengan penyampaian Kontra Memori Kasasi oleh Indosat pada tanggal 2 Desember 2015. Mahkamah Agung telah memberitahukan kami sehubungan dengan ringkasan dari putusan No. 9K/Pdt.Sus-KPPU/2016 tanggal 29 Februari 2016. Pada dasarnya, Mahkamah Agung menguatkan keputusan KPPU dan membatalkan keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, yang mana berarti Indosat terbukti tidak bersalah atas kartel SMS sebagaimana dituduhkan, namun sampai dengan tanggal 20 Januari 2017, kami belum menerima salinan resmi atas putusan Mahkamah Agung tersebut.
On April 15, 2015 the Central Jakarta District Court had summoned the Parties related to the objection filed by Mobile-8. This trial also incorporates objections filed by Telkom, XL, Telkomsel and Bakrie Telecom which filed in court of each applicant domicile. On April 20, 2015 trial agenda continued with the submission of documents and explanation of the award by the KPPU as the Respondent. Indosat as Co-Respondent III accept the KPPU award No. 26/KPPU-L/2007. On May 27, 2015 The Judges at Central Jakarta District Court has rendered the verdict on objection which essentially states the applicant’s objection is not proven legally and convincingly violating Article 5 of Law No. 5/1999. The KPPU declared a cassation against this verdict and submit memorandum of cassation which were followed by Indosat by sending Contra Memorandum of Cassation on December 2, 2015. The Supreme Court has notified us regarding the merit of the verdict No. 9K/Pdt.SusKPPU/2016 dated February 29, 2016. The Supreme Court essentially upheld KPPU’s award and annulled the Central Jakarta District Court’s verdict, which means that Indosat is not guilty committing the SMS cartel as alleged, but until January 20, 2017 we have not received an official copy of the verdict.
Pada tanggal 18 Januari 2012, Indar Atmanto, mantan Direktur Utama IM2, anak perusahaan Perusahaan, dituduh melakukan korupsi oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia (“Kejagung”). Menurut Kejagung, terdapat kerugian negara sebesar Rp1.358,3 miliar yang disebabkan oleh adanya perjanjian antara IM2 dan Perusahaan, terkait dengan dugaan adanya penggunaan secara ilegal oleh IM2 atas pita frekuensi 2,1 GHz milik Perusahaan. Kemudian, pada tanggal 24 Februari 2012, Menteri Komunikasi dan Informatika (“Menkominfo”) menerbitkan surat No. 65/M.KOMINFO/02/2012 yang menyatakan bahwa tidak terdapat pelanggaran hukum, kejahatan yang dilakukan, dan kerugian negara yang ditimbulkan dari perjanjian antara Perusahaan dan IM2. Lebih lanjut, Menkominfo juga mengirim surat kepada Kejagung secara langsung yang menyatakan bahwa baik Perusahaan maupun IM2 tidak melanggar peraturan apapun dan kerja sama antara Perusahaan dan IM2 adalah sah berdasarkan peraturan dan perundangundangan yang berlaku, serta merupakan praktek
On January 18, 2012, Mr. Indar Atmanto, the former President Director of IM2, a subsidiary of the Company, was accused of corruption by the Attorney General’s Office (“AGO”). According to the AGO, a state loss amounting to Rp1,358.3 billion was caused by an agreement between IM2 and the Company, which relates to the alleged illegal use by IM2 of the Company’s 2.1 GHz frequency band. The Ministry of Communication and Information Technology (“MOCIT”) issued a letter No. 65/M.KOMINFO/02/2012 on February 24, 2012 stating that there was no breach of law, crime committed, and no state loss resulting from the agreement between the Company and IM2. Moreover the MOCIT has also sent a letter to the AGO directly which states that neither the Company nor its subsidiary, IM2, has violated any regulation and the collaboration between Indosat and IM2 is lawful under the prevailing laws and regulations,
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
umum dalam industri telekomunikasi. Selain itu, BRTI juga telah menyatakan kepada publik bahwa IM2 tidak melanggar undang-undang atau peraturan apapun yang berlaku. Namun demikian, Kejagung mengabaikan surat-surat dari Menkominfo tersebut dan, pada tanggal 30 November 2012, menyebutkan mantan Direktur Utama Perusahaan sebagai tersangka, dan pada tanggal 3 Januari 2013, juga menyebutkan IM2 dan Perusahaan sebagai tersangka korporasi. Pada tanggal 8 Juli 2013, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan bahwa Indar Atmanto bersalah telah melakukan korupsi dan menghukum Indar Atmanto dengan pidana penjara selama empat tahun dan denda sebesar Rp200 juta (atau tambahan pidana penjara selama tiga bulan). Lebih lanjut, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan bahwa IM2 bertanggung jawab untuk melakukan restitusi atas kerugian negara yang disebabkan oleh transaksi tersebut dan mengenakan denda sebesar Rp1.358,3 miliar. Pada tanggal 11 Juli 2013, Indar Atmanto mengajukan banding terhadap keputusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi ke Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat. Pada tanggal 10 Januari 2014, Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat menegaskan keputusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dan mengenakan hukuman yang lebih tinggi berupa pidana penjara selama delapan tahun dan denda sebesar Rp200 juta (atau tambahan pidana penjara selama tiga bulan). Namun demikian, Pengadilan Tinggi menyatakan bahwa Pengadilan Tindak Pidana Korupsi tidak dapat mengenakan denda kepada IM2 yang, sebagai suatu badan hukum terpisah, tidak didakwa secara terpisah dalam proses perkara Kejagung terhadap Indar Atmando, dan membatalkan keputusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi terkait IM2. Pada tanggal 23 Januari 2014, Indar Atmanto mengajukan permohonan kasasi kepada Mahkamah Agung dan, pada tanggal 5 Februari 2014 menyampaikan memori kasasi.
and also common practices in the telecommunication industry. In addition, Indonesian Telecom Regulation Authority/Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (“ITRA”) publicly stated that IM2 had not breached any laws or prevailing rules. However, the AGO ignored the letters from the MOCIT and, on November 30, 2012, accused the former President Director of the Company as a suspect, and, on January 3, 2013, also named IM2 and the Company as corporate suspects. On July 8, 2013, the Corruption Court found Mr. Atmanto guilty of corruption and sentenced him to four years imprisonment and a monetary fine of Rp200 million (or an additional three months’ imprisonment). Furthermore, the Corruption Court found IM2 liable for restitution for state losses caused by such transaction and imposed a monetary fine of Rp1,358.3 billion. On July 11, 2013, Mr. Atmanto lodged his appeal against the Corruption Court’s ruling to the Central Jakarta’s High Court. On January 10, 2014, the Central Jakarta’s High Court affirmed the Corruption Court’s decision and imposed a higher sentence of eight years’ imprisonment and a separate monetary fine of Rp200 million (or an additional three months’ imprisonment). However, the High Court found that the Corruption Court could not impose a monetary sanction against IM2 which, as a separate legal entity, had not been separately indicted in the AGO’s litigation against Mr. Atmanto, and reversed the Corruption Court’s decision with respect to IM2. On January 23, 2014, Mr. Atmanto filed a petition for appeal to the Supreme Court and, on February 5, 2014 submitted memoranda of appeal.
Pada tanggal 10 Juli 2014, Mahkamah Agung yang menangani kasus pidana (“Kasus Pidana”) mengeluarkan putusan yang menghukum Indar Atmanto dengan pidana penjara selama delapan tahun, denda sebesar Rp300 juta dan memerintahkan IM2 untuk membayar kerugian sebesar Rp1.358,3 juta. Pada tanggal 16 September 2014, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah melaksanakan eksekusi terhadap Indar Atmanto berdasarkan putusan Mahkamah Agung. Menindaklanjuti hal ini, Indar Atmanto telah mengajukan
On July 10, 2014 Supreme Court that handled Mr. Atmanto’s criminal case (“Criminal Case”) issued a verdict that sentenced Mr. Atmanto for eight years’ imprisonment, monetary fine of Rp300 million and ordered IM2 to pay restitution in the amount of Rp1,358.3 billion. On September 16, 2014, the South Jakarta District Court has enforced the execution against Mr. Atmanto based on the Supreme Court’s verdict. Subsequently, on March 16, 2015 Mr. Atmanto has filed the submission of judicial review to Supreme
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
199
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
200
permohonan Peninjauan Kembali pada tanggal 16 Maret 2015. Selain itu, Mahkamah Agung telah sebaliknya menegaskan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (“Kasus Tata Usaha Negara”) yang menyatakan bahwa Surat Kepala Deputi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (“BPKP”) Sub-Divisi Investigasi No. SR1024/D6/01/2012 tanggal 9 November 2012 tentang Laporan Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Penggunaan Jaringan Frekuensi Radio 2,1 GHz (3G) oleh PT Indosat Tbk dan IM2 beserta lampirannya yang dibuat oleh tim BPKP adalah melanggar hukum dan BPKP diperintahkan untuk mencabut surat tersebut. Mengingat putusan Kasus Pidana dan Kasus Tata Usaha Negara bertentangan, maka pada tanggal 16 Maret 2015, BPKP mengajukan Pengajuan Kembali atas Kasus Tata Usaha Negara untuk membatalkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara. Atas Pengajuan Kembali yang diajukan BPKP, pada tanggal 16 Desember 2015, Perusahaan menerima Putusan Mahkamah Agung tertanggal 13 Oktober 2015 yang menyatakan bahwa laporan audit BPKP yang dilaksanakan oleh BPKP adalah sah. Pada tanggal 4 November 2015, berdasarkan situs resminya, Mahkamah Agung, telah mengeluarkan Putusan atas Kasus Pidana yang menolak Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Indar Atmanto. Walaupun demikian, Indosat sedang mempersiapkan untuk mengajukan Peninjauan Kembali yang kedua atas Kasus Pidana meskipun sampai dengan saat ini kami belum menerima putusan resmi Mahkamah Agung atas Kasus Pidana tersebut.
Court. In addition, the Supreme Court that handled Mr. Atmanto’s administrative case (“Administrative Case”) has conversely affirmed the Jakarta’s Administrative Court’s verdict stating that the Letter of Deputy Head of Financial and Development Supervisory Agency (BPKP) Investigation Subdivision No. SR-1024/D6/01/2012, dated November 9, 2012 concerning Audit Report of Financial State Loss Calculation on Corruption Allegation in the Utilization of 2.1 GHz (3G) Radio Frequency by PT Indosat Tbk and IM2 along with its attachments made by BPKP team is unlawful and BPKP is instructed to revoke the said letter. Since the Criminal Case verdict and the Administrative Case verdict are contradicted therefore, on March 16, 2015 BPKP filed a Judicial Review on Administrative Case in order to annul the previous Administrative Case Verdict. Due to the BPKP’s Judicial Review, on December 16, 2015 we received Supreme Court’s verdict on Administrative Case dated October 13, 2015 which stated that the BPKP audit report held by BPKP is valid. On November 4, 2015 based on its official website, Supreme Court, has issued a verdict dated October 20, 2015 on Criminal Case that rejected the Judicial Review submitted by Mr. Indar Atmanto. Nonetheless, Indosat is in preparation to file the second judicial review for the Criminal Case despite we haven’t received the official verdict (the hard copy) on the Criminal Case from Supreme Court.
Pada tanggal 24 Desember 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang menaikkan jumlah kelebihan pembayaran dari Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2004 sebesar Rp84.650 juta, dimana jumlah tersebut lebih rendah sebesar Rp41.753 juta dari jumlah yang ditetapkan dalam Surat Ketetapan sebelumnya yang diterima pada tanggal 4 Juli 2008. Pada tanggal 21 Januari 2009, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan mengenai perbedaan dalam jumlah SKPLB untuk tahun pajak 2004. Pada tanggal 2 Februari 2009, Perusahaan menerima pengembalian pajak dari DJP sebesar Rp84.650 juta. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 4 Desember 2009, Pengadilan Pajak telah membatalkan Surat Ketetapan dari DJP tanggal 24 Desember 2008 di atas. Pada tanggal 17 Maret 2010, DJP menerbitkan ketetapan yang menguntungkan
On December 24, 2008, the Company received the DGT’s Decision Letter which increased the overpayment amount by Rp84,650 million in the assessment letter on tax overpayment (SKPLB) Corporate Income Tax for fiscal year 2004, which amount was lower by Rp41,753 million than the amount stated in an earlier Decision Letter received on July 4, 2008. On January 21, 2009, we filed suit objecting to the discrepancy in the amount of tax overpayment during fiscal year 2004. On February 2, 2009, the Company received the tax refund from the Tax Office of Rp84,650 million. With respect thereto, on December 4, 2009, the Tax Court revoked the DGT’s Decision Letter dated December 24, 2008 above. On March 17, 2010, the DGT issued a decision favorable to the Company, informing that the tax overpayment for
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Perusahaan, yang memberitahukan bahwa kelebihan bayar pajak untuk fiskal tahun 2004 seharusnya sebesar Rp126.403 juta bukanlah Rp84.650 juta, yang mana memberikan hak kepada Perusahaan untuk mendapatkan pengembalian dari perbedaan jumlah tersebut, dengan jumlah yang bernilai Rp41.753 juta. Selanjutnya Perusahaan menerima pembayaran dari pengembalian kelebihan bayar pajak sebesar Rp41.753 juta dari DJP pada tanggal 13 April 2010. Pada tanggal 5 Maret 2012, Perusahaan menerima putusan Pengadilan Pajak yang menyetujui permintaan dari Perusahaan atas kompensasi bunga yang berkaitan dengan penerbitan SKPLB tahun pajak 2004 sebesar Rp60.674 juta. Berdasarkan evaluasi Perusahaan, realisasi dari pendapatan yang terkait dengan kompensasi bunga hanya merupakan suatu kemungkinan, dan bukan sesuatu yang pasti, yang mana DJP telah menolak permohonan permintaan imbalan bunga yang diajukan Perusahan dengan Surat No : S-2960/WPJ.19/2012 tanggal 15 Agustus 2012. Oleh karena itu, kompensasi bunga tidak diakui dalam laporan keuangan Perusahaan. Pada tanggal 29 Juni 2012, Perusahaan menerima memori permohonan Peninjauan Kembali dari Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Pajak tanggal 5 Maret 2012 yang berkaitan dengan kompensasi bunga di atas. Pada tanggal 27 Juli 2012, Perusahaan mengajukan kontra-memori untuk permohonan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 28 Februari 2017, Perusahaan belum menerima putusan dari Mahkamah Agung atas permohonan tersebut.
fiscal year 2004 should be million instead of Rp84,650 million, which would entitle the Company to get a refund of the difference, amounting to Rp41,753 million. The Company subsequently received the payment of such tax refund amounting to Rp41,753 million from DGT on April 13, 2010. On March 5, 2012, the Company received a Tax Court’s verdict accepting the Company’s request for interest compensation related to the issuance of assessment letter of tax overpayment (SKPLB) for fiscal year 2004 amounting to Rp60,674 million. Based on the Company’s evaluation, the realization of income related with the interest compensation was only probable, instead of virtually certain, which the Tax Office refused Company request for interest compensation by the letter No. S-2960/WPJ.19/2012 dated 15 August 2012. Therefore, the interest compensation was not recognized in the Company’s 2012 financial statements. On June 29, 2012, the Company received the copy of memorandum for Judicial Review from the Tax Court to the Supreme Court on the Tax Court’s Verdict dated March 5, 2012 related to the interest compensation above. On July 27, 2012, the Company submitted counter-memorandum to the Supreme Court. As of February 28, 2017, the Company has not received any verdict from the Supreme Court with respect to such request.
Pada tanggal 7 September 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan dari DJP yang menolak keberatan Perusahaan untuk sisa koreksi atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2006. Pada tanggal 2 Desember 2009, Perusahaan mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak mengenai koreksi yang tersisa atas pajak penghasilan badan Perusahaan untuk tahun pajak 2006. Pada tanggal 26 April 2011, Perusahaan menerima salinan putusan Pengadilan Pajak yang menerima banding Perusahaan terkait koreksi pajak penghasilan badan tahun 2006 yang tersisa. Pada tanggal 21 Juni 2011, Perusahaan menerima pengembalian pajak sebesar Rp82.626 juta. Pada tanggal 22 Agustus 2011, Perusahaan menerima salinan memori permohonan Peninjauan Kembali dari Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Pajak tanggal 26 April 2011 untuk Pajak Penghasilan Badan tahun 2006. Pada tanggal 21 September 2011, Perusahaan telah menyampaikan kontra memori permohonan Peninjauan Kembali kepada
On September 7, 2009, the Company received the DGT’s Decision Letter which declined the Company’s objection to the remaining corrections of the 2006 Corporate Income Tax. On December 2, 2009, the Company submitted appeal letter to the Tax Court regarding the remaining corrections of the Company’s 2006 Corporate Income Tax. On April 26, 2011, the Company received the Tax Court’s Verdict which accepted the Company’s appeal on the remaining correction of the 2006 corporate income tax. On June 21, 2011, the Company received a tax refund amounting to Rp82,626 million. On August 22, 2011, the Company received the copy of memorandum for Judicial Review from the Tax Court to the Supreme Court on the Tax Court’s Verdict dated April 26, 2011 for the 2006 corporate income tax. On September 21, 2011, the Company submitted counter-memorandum for Judicial Review to the Supreme Court. On December 9, 2015, the
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
201
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
202
Mahkamah Agung. Pada tanggal 9 Desember 2015, Perusahaan telah menerima putusan Perkara Peninjauan Kembali dari Mahkamah Agung yang menolak permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan DJP dan memenangkan banding Perusahaan.
Company received the copy of Verdict of Judicial Review (Putusan Perkara Peninjauan Kembali) from the Supreme Court that declined the Judicial Review from the DGT and won the Company’s appeal.
Pada tanggal 29 Oktober 2010, Perusahaan menerima putusan dari Pengadilan Pajak yang menerima keberatan Perusahaan pada Agustus 2008 atas koreksi pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2005 sebesar Rp38.155 juta, yang disalinghapuskan dengan jumlah kurang bayar atas pajak penghasilan pasal 26 Perusahaan untuk tahun pajak 2008 dan 2009 berdasarkan beberapa Surat Tagihan Pajak (“STP”) yang diterima Perusahaan pada tanggal 17 September 2010. Pada tanggal 24 Februari 2011, Perusahaan menerima salinan Memori Permohonan Peninjauan Kembali dari Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Pajak tanggal 29 Oktober 2010 untuk Pajak Penghasilan Badan tahun pajak 2005. Pada tanggal 25 Maret 2011, Perusahaan telah menyampaikan Kontra Memori Permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal 17 Februari 2016, Perusahaan telah menerima putusan Perkara Peninjauan Kembali dari Mahkamah Agung tertanggal 27 Februari 2014 yang menolak Permintaan Peninjauan Kembali yang diajukan DJP dan memenangkan banding Perusahaan.
On October 29, 2010, the Company received the Tax Court’s Verdict which accepted the Company’s appeal in August 2008 to the correction of the 2005 corporate income tax amounting to Rp38,155 million, which was offset against the underpayment of the Company’s 2008 and 2009 income tax article 26 based on STPs received by the Company on September 17, 2010. On February 24, 2011, we received the copy of a memorandum for Judicial Review from the Tax Court to the Supreme Court on the Tax Court’s Verdict dated October 29, 2010, regarding our 2005 corporate income tax. On March 25, 2011, the Company submitted a counter memorandum for Judicial Review to the Supreme Court. On February 17, 2016 the Company received the copy of Verdict of Judicial Review (Putusan Perkara Peninjauan Kembali) from the Supreme Court dated 27 February 2014 that declined the Judicial Review submitted by the DGT, which was in favor to the Company’s appeal.
Pada tanggal 21 April 2011, Perusahaan menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) dari DJP atas Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) Perusahaan periode Januari-Desember 2009 sejumlah Rp182.800 juta (termasuk denda), yang dibayarkan pada tanggal 15 Juli 2011. Perusahaan menerima sebagian dari koreksi tersebut sebesar Rp4.160 juta, yang dibebankan pada usaha tahun berjalan 2011, sehingga tersisa Rp178,640 juta yang menjadi Keberatan Perusahaan. Pada tanggal 19 Juli 2011, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan kepada DJP mengenai koreksi PPN Perusahaan periode Januari-Desember 2009 yang tersisa. Pada tanggal 4 Juni 2012, Perusahaan menerima surat ketetapan dari DJP yang menolak keberatan Perusahaan dan berdasarkan pemeriksaan mereka, DJP menambahkan kekurangan pembayaran kepada Perusahaan untuk periode Januari, Maret, April, Juni, Agustus-Desember 2009 sejumlah Rp57.166 juta dan lebih bayar untuk periode Februari, Mei dan Juli 2009 sejumlah Rp4.027 juta. Pada tanggal 4 Juli 2012,
On April 21, 2011, the Company received assessment letters on tax underpayment (SKPKB) from the DGT for the Company’s VAT for the period from January to December 2009, totaling Rp182,800 million (including penalties), which was paid on July 15, 2011. The Company accepted a part of the corrections amounting to Rp4,160 million, which was charged to 2011 operations, which left a balance of Rp178,640 million which the Company is objecting. On July 19, 2011, the Company submitted objection letters to the Tax Office regarding the remaining correction on the Company’s VAT for such period. On June 4, 2012, the Company received the DGT’s decision letters that declined the Company’s objections and, based on its audit, the DGT charged the Company for additional underpayment for the period of January, March, April, June, August to December 2009 totaling Rp57,166 million and overpayment for the period of February, May and July 2009 totaling Rp4,027 million. On July 4, 2012, the Company paid the additional underpayment amounting
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Perusahaan membayar tambahan kurang bayar sebesar Rp57.166 juta. Pada tanggal 24 dan 31 Agustus 2012, Perusahaan menerima kelebihan pembayaran masingmasing sejumlah Rp3.839 juta dan Rp188 juta. Pada tanggal 3 September 2012, Perusahaan mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak mengenai koreksi PPN Perusahaan periode Januari-Desember 2009 sebesar Rp231.779 juta (terdiri dari tagihan awal sebesar Rp178.640 juta dan ketetapan kurang bayar PPN Perusahaan sebesar Rp57.166 juta setelah dikurangi pengembalian lebih bayar PPN sebesar Rp4.027 juta). Pada tanggal 12, 19 dan 20 Februari 2014, Perusahaan menerima putusan Pengadilan Pajak yang menerima banding Perusahaan, namun Pengadilan Pajak mengenakan secara terpisah PPN kurang bayar sebesar Rp180.930 juta, sehingga Perusahaan berhak atas pengembalian yang tersisa sebesar Rp50.848 juta. Selama 15-23 April 2014, Perusahaan telah menerima restitusi tersebut. Pada tanggal 28 Oktober 2014 dan 5 Januari 2015, Perusahaan menerima Memori Permohonan Peninjauan Kembali dari Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Pajak tertanggal 16 Oktober 2014 dan 19 Desember 2014 atas SKPKB PPN Perusahaan untuk periode Januari sampai Maret, Juni dan September 2009. Pada 21 November dan 30 Januari 2015, Perusahaan menyampaikan kontra memori untuk permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung atas PPN Perusahaan untuk periode Januari sampai dengan Maret, Juni dan September 2009.
to Rp57,166 million. On August 24, 2012 and August 31, 2012, the Company received the refund of the overpayments amounting to Rp3,839 million and Rp188 million, respectively. On September 3, 2012, the Company submitted appeal letters to the Tax Court regarding the remaining correction on the Company’s VAT for the period January to December 2009 totaling Rp231,779 million (comprised of the initial claim of Rp178,640 million and assessed VAT underpayment of Rp57,166 million net of refunded VAT overpayment of Rp4,027 million). On February 12, 19 and 20, 2014, the Company received the Tax Court’s Verdicts which accepted the Company’s appeal, however it also charged for a separate VAT underpayment totaling Rp180,930 million, which left a balance of Rp50,848 million for which the Company is eligible for refund. During April 15 to 23, 2014, the Company received the remaining tax refund. On October 28, 2014 and January 5, 2015, the Company received the copy of a memorandum for Judicial Review (Memori Permohonan Peninjauan Kembali) from the Tax Court to the Supreme Court on the Tax Court’s verdict dated October 16, 2014 and December 19, 2014 for the underpayment of the Company’s VAT for the period of January to March, June and September 2009. On November 21, 2014 and January 30, 2015, the Company submitted a counter-memorandum for Judicial Review to the Supreme Court for the Company’s VAT for the period of January to March, June and September 2009.
Pada Juni 2016, Mahkamah Agung menolak Peninjauan Kembali dari Kantor Pajak terhadap Putusan Pengadilan Pajak sehubungan dengan PPN pada bulan Juni 2009. Pada tanggal 28 Februari 2017, Perusahaan belum menerima putusan apapun dari Mahkamah Agung sehubungan dengan Permohonan Peninjauan Kembali yang disampaikan oleh Kantor Pajak sehubungan dengan PPN periode Januari – Maret 2009 dan September 2009.
In June 2016, the Supreme Court declined the Tax Office’s Judicial Review against the Verdict from the Tax Court in relation to VAT of June 2009. As of February 28, 2017, the Company has not yet received any verdict from the Supreme Court in relation to Judicial Review submitted by the Tax Office for VAT period January – March 2009 and September 2009.
Pada tanggal 21 April 2011, Perusahaan juga telah menerima SKPLB dari DJP untuk Pajak Penghasilan Badan Perusahaan tahun pajak 2009 sebesar Rp29.272 juta, dimana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan dalam laporan keuangannya sebesar Rp95.677 juta, sehingga tersisa Rp66.405 juta. Perusahaan menerima sebagian dari koreksi tersebut sebesar Rp836 juta, yang dibebankan pada usaha tahun berjalan 2011. Pada tanggal 31 Mei 2011,
On April 21, 2011, the Company also received assessment letter on tax overpayment (SKPLB) from the DGT for the Company’s 2009 corporate income tax amounting to Rp29,272 million, which amount is lower than the amount recognized by the Company in its financial statements of Rp95,677 million, which left a balance of Rp66,405 million. The Company accepted a part of the corrections amounting to Rp836 million, which was charged to 2011 operations. On May 31,
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
203
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
204
Perusahaan menerima pengembalian pajak sebesar Rp23.695 juta setelah dikurangi dengan koreksi PPN untuk periode Januari-Desember 2009 yang diterima Perusahaan. Pada tanggal 20 Juli 2011, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan kepada Kantor Pajak terkait koreksi Pajak Penghasilan badan Perusahaan tahun pajak 2009 yang tersisa. Pada tanggal 29 Juni 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan dari DJP yang menolak keberatan Perusahaan. Pada tanggal 21 September 2012, Perusahaan mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak terkait keberatan Perusahaan atas koreksi pajak penghasilan badan tahun pajak 2009. Pada tanggal 10 November 2015, Perusahaan telah menerima Putusan Pengadilan Pajak tertanggal 27 Oktober 2015 yang memenangkan banding Perusahaan. Sementara itu, pada 25 Januari 2016, DJP mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung dan pada 21 Maret 2016 Perusahaan mengirimkan Surat Bantahan (Kontra Memori) atas Peninjauan Kembali tersebut. Pada tanggal 28 Februari 2017, Perusahaan belum menerima putusan apapun dari Mahkamah Agung sehubungan dengan Peninjauan Kembali tersebut.
2011, the Company received a tax refund of Rp23,695 million, net off the amount of the VAT correction for the period from January to December 2009 that the Company accepted. On July 20, 2011, the Company submitted objection letter to the Tax Office regarding the remaining correction on the Company’s 2009 corporate income tax. On June 29, 2012, the Company received the DGT’s Decision Letter which declined the Company’s objection. On September 21, 2012, the Company submitted appeal letter to the Tax Court concerning the Company’s objection to the correction on corporate income tax for fiscal year 2009. On November 10, 2015 the Company received a verdict from the Tax Court dated 27 October 2015 that won the Company’s appeal. Meanwhile, on January 25 2016, DGT submit Judicial Review to the Supreme Court and on March 21, 2016 the Company has made rebuttal (Contra Memorandum) on it. As of February 28, 2017 the Company has not received any verdict from the Supreme Court with respect to such request.
Pada tanggal 3 Juli 2012, Perusahaan juga menerima SKPLB dari DJP atas PPN Perusahaan periode Maret 2010 sebesar Rp28.545 juta, dimana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan dalam SPT sejumlah Rp37.153 juta, dan beberapa SKPKB atas PPN Perusahaan periode Januari, Februari dan April-Desember 2010 sejumlah Rp98.011 juta (termasuk denda). Pada tanggal 2 Agustus 2012, Perusahaan membayar kekurangan pembayaran atas PPN Perusahaan sebesar Rp98.011 juta. Pada tanggal 24 Agustus 2012, Perusahaan menerima kelebihan pembayaran atas PPN Perusahaan sebesar Rp28.545 juta dari DJP. Pada tanggal 1 dan 2 Oktober 2012, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Kantor Pajak terkait SKPLB dan beberapa SKPKB PPN Perusahaan periode JanuariDesember 2010 sejumlah Rp106.619 juta. Sampai dengan tanggal 28 Februari 2017, Perseroan belum mendapat informasi apapun mengenai apakah DJP mengajukan permohonan Peninjauan Kembali atas Putusan Pengadilan Pajak tersebut.
On July 3, 2012, the Company also received assessment letters of tax overpayment (SKPLB) from the DGT for the Company’s VAT for the period March 2010 amounting to Rp28,545 million, which amount is lower than the amount claimed by the Company in its income tax returns of Rp37,153 million, and assessment letters of tax underpayment (SKPKB) for the Company’s VAT for the period January, February and April to December 2010 totaling Rp98,011 million (including penalties). On August 2, 2012, the Company paid the underpayment amounting to Rp98,011 million. On August 24, 2012, the Company received the overpayment amounting to Rp28,545 million from DGT. On October 1 and 2, 2012, the Company submitted objection letters to the Tax Office regarding assessment letters of tax overpayment (SKPLB) and assessment letters of tax underpayment (SKPKB) on the Company’s VAT for the period January to December 2010 totaling Rp106,619 million. As of February 28, 2017, the Company has not received any information whether or not DGT filed the Judicial Review against tax court verdict.
Pada tanggal 17 dan 26 September 2013, Perusahaan menerima surat keputusan dari DJP yang menolak keberatan Perusahaan dan DJP menambahkan kekurangan pembayaran kepada Perusahaan untuk periode Januari-Desember 2010 sejumlah Rp93.167 juta,
On September 17 and 26, 2013, the Company received the DGT’s decision letter that declined the Company’s objection and the DGT charged the additional tax underpayment for the period from January to December 2010 totaling Rp93,167 million, which was paid on
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
yang dibayarkan pada tanggal 16 dan 25 Oktober 2013. Pada tanggal 10 Desember 2013, Perusahaan mengajukan Surat Banding kepada Pengadilan Pajak mengenai koreksi PPN Perusahaan periode JanuariDesember 2010 sebesar Rp199,786 juta. Pada tanggal 2 April 2015, Perusahaan telah menerima Putusan Pengadilan Pajak yang menerima sebagian keberatan Perusahaan untuk periode Januari-Juni 2010, namun Perusahaan juga dibebankan kurang bayar PPN terpisah sebesar Rp45.681 juta, sehingga meninggalkan sisa Rp73.666 juta yang mana memenuhi syarat untuk restitusi. Pada tanggal 30 April 2015, Perusahaan telah menerima Putusan Pengadilan Pajak tertanggal 16 April 2015 terkait periode PPN Juli – September 2010 dan pada tanggal 5 Mei 2015, Perusahaan menerima Putusan Pengadilan Pajak tertanggal 16 April 2015 terkait periode PPN Oktober – Desember 2010, yang mana telah menerima banding yang diajukan Perusahaan. Walaupun demikian, Pengadilan Pajak membebankan secara terpisah atas kurang bayar PPN sebesar Rp96.709 juta untuk periode Januari – Desember 2010. Perusahaan menerima koreksi yang disampaikan oleh Pengadilan Pajak dan membebankan hal tersebut kepada beban operasional tahun 2015. Pada tanggal 18 Februari 2016, selama periode 7 Mei sampai dengan 12 Juni 2015, Perseroan menerima restitusi sebesar Rp103.07 juta.
October 16, 2013 and October 25, 2013. On December 10, 2013, the Company submitted appeal letters to the Tax Court with respect to the correction of the Company’s VAT for the period from January to December 2010 totaling Rp199,786 million. On April 2, 2015, the Company has received the Tax Court’s verdict which partially accepted the Company’s appeal for period from January to June 2010, however it also charged the Company for a separate VAT underpayment totaling to Rp45,681 million, which left a balance of Rp73,666 million for which the Company is eligible for refund. on April 30, 2015, the Company received the Tax Court’s Verdict for the VAT periods July to September 2010, dated April 16, 2015 and on May 5, 2015, the Company received the Tax Court’s Verdict for the VAT periods October to December 2010, dated April 16, 2015 which accepted the Company’s appeals. However, the Tax Court charged separate VAT underpayment totaling Rp96,709 million for the period January to December 2010. The Company accepted the correction made by the Tax Court and charged it to the 2015 operations. As Of February 18, 2016, During May 7 to June 12, 2015, the Company had received the refund totaling to Rp103,07 million.
Pada bulan Juni 2016, Kantor Pajak menyampaikan permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung terhadap Putusan dari Pengadilan Pajak sehubungan dengan PPN untuk periode Januari 2010, Juli – Agustus 2010. Pada bulan Juli 2016, Perusahaan mengajukan Kontra Memori kepada Mahkamah Agung atas PPN periode bulan Juli 2010. Pada bulan Agustus 2016, Perusahaan mengajukan Permohonan Kontra Memori kepada Mahkamah Agung terkait PPN periode bulan April 2010. Pada bulan September 2016, Kantor Pajak mengajukan permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung atas PPN periode April 2010. Pada bulan Oktober 2016, Perusahaan menyampaikan Kontra Memori kepada Mahkamah Agung atas PPN periode April 2010. Pada bulan Oktober 2016, Kantor Pajak mengajukan permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung atas PPN periode Mei dan Juni 2010. Pada bulan November 2016, Perusahaan menyampaikan Kontra Memori kepada Mahkamah
In June 2016, the Tax Office filed request for Judicial Review to the Supreme Court against the Verdict from the Tax Court in relation to VAT for the periods of January 2010, July - August 2010. In July 2016, the Company submitted Counter-Memorandum to the Supreme Court of VAT for the period of July 2010. In August 2016, the Company submitted a Counter-Memorandum to the Supreme Court to contest the Judicial Review on the VAT returns for the period of January and August 2010. In September 2016, the Tax Office filed a Judicial Review to the Supreme Court of VAT for the period of April 2010. In October 2016, the Company submitted a CounterMemorandum to the Supreme Court of VAT for the period of April 2010. In October 2016, the Tax Office filed a Judicial Review to the Supreme Court of VAT for the period May and June 2010. In November 2016, the Company submitted a Counter-Memorandum to the
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
205
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
206
Agung atas PPN periode Mei dan Juni 2010. Sampai dengan tanggal 28 Februari 2017, Perusahaan belum menerima putusan apapun dari Mahkamah Agung.
Supreme Court of VAT for the period of May and June 2010. As of February 28, 2017, the Company has not received any verdict from the Supreme Court.
Pada tanggal 26 Juni 2013, Perusahaan menerima SKPLB dari DJP untuk pajak penghasilan badan Perusahaan tahun pajak 2011 sebesar Rp97.600 juta, yang diterima Perusahaan pada tanggal 14 Agustus 2013. Berdasarkan SKPLB ini, Kantor Pajak juga membuat dua koreksi sejumlah Rp409.921 juta, yang mengurangi akumulasi rugi pajak pada tanggal 31 Desember 2011. Pada tanggal 23 September 2013, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Kantor Pajak terkait dua koreksi sejumlah Rp409.921 juta. Namun, pada tanggal 16 Oktober 2013, Perusahaan mengajukan surat untuk membatalkan permohonan keberatan atas satu koreksi sebesar Rp165.944 juta. Pada tanggal 2 September 2014, Perusahaan menerima Surat Keputusan dari DJP yang menyetujui kelebihan pembayaran Perusahaan sejumlah Rp97.600 juta dan mengkoreksi jumlah penghasilan kena pajak dari kerugian pajak sebesar Rp266.924 juta menjadi Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp74.652 juta. Di bulan Desember 2014, Perusahaan mengambil keputusan menerima koreksi sebesar Rp175.632 juta khusus terkait biaya promosi. Sehingga Perusahaan mengakui biaya sebesar Rp43.908 juta di operasional 2014 sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan-ditangguhkan”.
On June 26, 2013, the Company received assessment letters of tax overpayment (SKPLB) from the DGT for the Company’s 2011 Corporate Income Tax amounting to Rp97,600 million, which was received on August 14, 2013. Based on this assessment letters of tax overpayment (SKPLB), the Tax Office made two corrections totaling Rp409,921 million, which decreased the Company’s tax loss carried forward as of December 31, 2011. On September 23, 2013, the Company submitted objection letter to the Tax Office regarding these two corrections totaling Rp409,921 million. However, on October 16, 2013, the Company submitted a letter to cancel the objection of one correction amounting to Rp165,944 million. On September 2, 2014, the Company received the decision letter from the DGT which approved the Company’s overpayment amounting to Rp97,600 million and corrected the calculation of taxable income from tax loss amounting to Rp266,924 million to become taxable income amounting to Rp74,652 million. In December 2014, the Company decided to accept the correction of Rp175,632 million specifically related to promotion expense. This resulted that the Company recognized a charge amounting to Rp43,908 million to the 2014 operations as part of “ Income tax expense - deferred.”
Pada tanggal 20 November 2014, Perusahaan menerima SKPKB dari DJP atas Pajak Penghasilan badan 2012 Perusahaan sebesar Rp131.894 juta dan menerima pengembalian pada tanggal 20 Januari 2015. Perusahaan menerima beberapa koreksi sebesar Rp5.826 juta dan mengajukan surat keberatan ke Kantor Pajak pada tanggal 18 Februari 2015 sebesar Rp331.499 juta. Pada tanggal 17 Februari 2016, Perusahaan menerima Surat Ketetapan atas Keberatan tertanggal 10 Februari 2016 yang menolak seluruh Permohonan Keberatan yang diajukan Perusahaan. Perusahaan berencana mengajukan Surat Permohonan Banding ke Pengadilan Pajak.
On November 20, 2014, the Company received SKPLB from DGT for the Company’s 2012 corporate income tax amounting to Rp131,894 million and received the refund on January 20, 2015. The Company accepted some of the corrections amounting Rp5,826 million and submitted the objection letter to the Tax office on February 18, 2015 amounting to Rp331,499 million. On February 17, 2016 the Company received Objection Decision Letter dated February 10, 2016 which declined the Company’s objection. On May 2, 2016 the Company has filed the appeal with the Tax Court.
Pada tanggal 26 Juni 2013, Perusahaan menerima beberapa SKPKB dari DJP atas PPN sejumlah Rp133.160 juta (termasuk denda) untuk periode Januari-Desember 2011, yang dibayarkan pada tanggal 24 Juli 2013. Perusahaan menerima sebagian koreksi atas PPN sejumlah Rp2.069 juta, yang dibebankan pada usaha
On June 26, 2013, the Company also received assessment letters of tax underpayment (SKPKB) from the DGT with respect to the Company’s VAT for the period from January to December 2011 totaling Rp133,160 million (including penalties), which was paid by the Company on July 24, 2013. The Company accepted a part of the corrections
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
tahun berjalan 2013. Pada tanggal 23 September 2013, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Kantor Pajak mengenai koreksi PPN Perusahaan periode Januari-Desember 2011 yang tersisa. Pada tanggal 21 dan 25 Agustus dan 2, 4 dan 12 September 2014, Perusahaan menerima Surat Keputusan dari Kantor Pajak yang menolak keberatan Perusahaan dan mengenakan penalti untuk periode Juli-Desember 2011 sebesar Rp1.962 juta. Pada 20 November 2014, Perusahaan mengajukan Surat Permohonan Banding ke Pengadilan Pajak sehubungan dengan koreksi PPN Perusahaan untuk periode Januari-Desember 2011 sebesar Rp119.344 juta. Sampai tanggal 28 Februari 2017, Perusahaan belum menerima putusan apapun dari Pengadilan Pajak atas Surat Banding tersebut.
totaling Rp2,069 million, which were charged to 2013 operations. On September 23, 2013, the Company submitted objection letters to the Tax Office regarding the remaining correction on the Company’s VAT for the period January to December 2011. On August 21 and 25 and September 2, 4 and 12, 2014, the Company received the decision letters from the DGT which declined the Company’s objection and deducted the penalties for the periods from July to December 2011 totaling to Rp1,962 million. On November 20, 2014, the Company submitted appeal letters to the Tax Court with respect to the correction of the Company’s VAT for the period January - December 2011 totaling to Rp119,344 million. As of February 28, 2017, the Company has not received any verdict from the Tax Court.
Pada tanggal 4 September 2013, Perusahaan menerima beberapa SKPKB dari DJP untuk PPN Perusahaan periode Januari-Desember 2012 sejumlah Rp148.161 juta (termasuk denda), yang dibayarkan pada tanggal 3 Oktober 2013. Pada tanggal 29 November 2013, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Kantor Pajak mengenai PPN Perusahaan periode Januari-Desember 2012 sejumlah Rp148.161 juta. Pada tanggal 21 dan 27 Agustus dan 1 September 2014, Perusahaan menerima surat keputusan dari Kantor Pajak yang menolak semua keberatan Perusahaan. Pada 20 November 2014, Perusahaan mengajukan Surat Permohonan Banding ke Pengadilan Pajak sehubungan dengan koreksi PPN Perusahaan untuk periode JanuariDesember 2012 sebesar Rp148.161 juta. Sampai tanggal 28 Februari 2017, Perusahaan belum menerima keputusan apapun dari Pengadilan Pajak atas surat banding tersebut.
On September 4, 2013, the Company received assessment letters of tax underpayment (SKPKB) from the DGT for the Company’s VAT for the period from January to December 2012 totaling Rp148,161 million (including penalties), which was paid by the Company on October 3, 2013. On November 29, 2013, the Company submitted objection letters to the Tax Office with respect to the Company’s VAT for such period totaling Rp148, 161 million. On August 21 and 27 and September 1, 2014, the Company received the decision letter from the DGT which declined all of the Company’s objections. On November 20, 2014, the Company submitted appeal letters to the Tax Court with respect to the correction of the Company’s VAT for the period from January to December 2012 to totaling Rp148,161 million. As of February 28, 2017, the Company has not received any verdict from the Tax Court.
Pada tanggal 27 Desember 2013, Perusahaan menerima SKPKB atas Pajak Penghasilan Badan dari DJP untuk tahun pajak 2007 dan 2008 masing-masing sebesar Rp110.413 juta dan Rp97.132 juta (termasuk denda), yang dibayarkan Perusahaan pada tanggal 24 Januari 2014. Pada tanggal 20 Maret 2014, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan kepada DJP terkait koreksi kurang bayar tersebut. Pada tanggal 17 dan 19 Maret 2015, Perusahaan menerima Surat Keputusan DJP yang menolak keberatan Perusahaan untuk tahun 2007 dan 2008. Perusahaan sedang dalam proses hukum di Pengadilan Pajak terhadap Surat Ketetapan ini. Pada 29 Maret 2016, Perseroan telah menyampaikan dan membacakan Pernyataan Penutup (Closing Statement) di Pengadilan Pajak.
On December 27, 2013, the Company received assessment letter of tax underpayment (SKPKB) from the DGT for the Company’s 2007 and 2008 corporate income tax amounting to Rp110,413 million and Rp97,132 million (including penalties), respectively, which were paid on January 24, 2014. On March 20, 2014, the Company submitted objection letters to the Tax Office with respect to such underpayment. On March 17 and 19, 2015 the Company received the DGT’s decision letter declined the Company’s objections for the year 2007 and 2008. The Company has undergone legal proceeding to the Tax Court against DGT’s decision letters. As of February 28, 2017, the Company has submitted and recited Closing Statement at the Tax Court.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
207
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
208
Pada tanggal 20 November 2014, Perusahaan menerima SKPKB atas Pajak Penghasilan Pasal 26 dari DJP untuk tahun pajak 2012 sebesar Rp313.769 (termasuk denda). Perusahaan memutuskan untuk tidak membayar atas kurang bayar tersebut dan mengajukan keberatan kepada DJP pada tanggal 18 Februari 2015. Pada tanggal 5 Januari 2016, Perusahaan menerima Surat Keputusan Keberatan dari DJP tertanggal 10 Februari 2016 yang menolak Permohonan Keberatan yang diajukan Perusahaan. Perusahaan telah mengajukan Surat Permohanan Banding pada tanggal 1 April 2016.
On November 20, 2014, the Company received SKPKBs from the DGT for the Company’s 2012 income tax article 26 totaling Rp313,769 (including penalties). The Company decided not to pay such SKPKBs and submitted the objection letters to the Tax office regarding such SKPKBs on February 18, 2015. On January 05, 2016 the Company received Objection Decision Letter from the tax office which declined the Company’s objection. The Company has submitted Appeal Letters on April 01, 2016.
Pada tanggal 7 November 2015, Perusahaan menerima SKPLB dari DJP untuk PPN Perusahaan periode Januari 2014 sebesar Rp5.057 juta, yang mana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan, dan SKPKB untuk PPN Perusahaan periode Februari sampai Juni 2014 sebesar Rp14.517 juta (termasuk denda). Pada tanggal 4 Desember 2015, Perseroan telah melunasi kurang bayar tersebut sebesar Rp14.517 juta. Pada tanggal 15 Januari 2016, Perusahaan menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp5.057 juta dari DJP. Pada tanggal 5 Februari 2016, Perseroan mengajukan Surat Keberatan DJP terkait SKPLB dan SKPKB untuk PPN Perusahaan periode Januari sampai Juni sebesar Rp29.331 juta.
On November 7, 2015, the Company received assessment letters of tax overpayment (SKPLB) from the DGT for the Company’s VAT for the period January 2014 amounting to Rp5,057 million, which amount is lower than the amount claimed by the Company and assessment letters of tax underpayment (SKPKB) for the Company’s VAT for the period February to June 2014 totaling Rp14, 517 million (including penalties). On December 4, 2015, the Company paid the underpayment amounting to Rp14,517 million. On January 15, 2016, the Company received the overpayment amounting to Rp5,057 million from DGT. On February 5, 2016, the Company submitted objection letters to the Tax Office regarding assessment letters of tax overpayment (SKPLB) and assessment letters of tax underpayment (SKPKB) on the Company’s VAT for the period January to June 2014 totaling Rp29,331 million.
Pada bulan Mei 2016, Perusahaan menerima beberapa SKPLB dari DJP untuk PPN Perusahaan periode Juli-September 2014 dan Desember 2014 sejumlah Rp18.848 juta, yang mana jumlah yang direstitusi lebih kecil dari jumlah yang diklaim oleh Perusahaan; dan, menerima beberapa SKPKB untuk PPN Perusahaan periode Oktober dan November 2014 sejumlah Rp9.726 juta (termasuk denda). Pada bulan Juni 2016, Perusahaan telah membayar kekurangan bayar atas Ketetapan Pajak sejumlah Rp9.726 juta. Pada bulan Juni 2016, Perusahaan menerima restitusi dari DJP atas kelebihan bayar sejumlah Rp18.848 juta. Pada bulan Juli 2016, Perusahaan menyampaikan surat keberatan kepada Kantor Pajak sehubungan dengan SKPLB dan SKPKB sehubungan dengan PPN Perusahaan periode JuliDesember 2014 sejumlah Rp40.269 juta.
In May 2016, the Company received assessment letters of tax overpayment (SKPLB) from the DGT on the Company’s VAT returns for the period July to September 2014 and December 2014 totaling to Rp18,848 million, which the amount refunded was lower than the amount claimed by the Company; and, received assessment letters of tax underpayment (SKPKB) on the Company’s VAT returns for the period October and November 2014 totaling to Rp9,726 million (included penalties). In June, 2016, the Company paid the underpayment of Tax Assessments totaling to Rp9,726 million. In June 2016, the Company received refund on the overpayment totaling to Rp18,848 million from DGT. In July 2016, the Company submitted objection letters to the Tax Office related to assessment letters of tax overpayment (SKPLB) and assessment letters of tax underpayment (SKPKB) on the Company’s VAT for the period July to December 2014 totaling Rp40,269 million.
Pada bulan Desember 2016, Perusahaan menerima surat keputusan dari Kantor Pajak yang menolak keberatan Perusahaan. Dalam hal ini, Kantor Pajak mengenakan denda tambahan atas kekurangan pajak
In December 2016, the Company received the decision letter from the Tax Office that declined the Company’s objection. In this regard, the Tax Office charged additional underpayment of VAT payable in relation
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
PPN yang terhutang sehubungan dengan restitusi PPN bulan Januari-Desember 2014 sejumlah Rp23.767 juta. Sampai tanggal 28 Februari 2017, Perusahaan masih dalam proses untuk mengajukan Keberatan kepada Pengadilan Pajak Perusahaan telah menyampaikan Surat Banding ke Pengadilan Pajak pada taanggal 27 Maret 2017. Sampai dengan tanggal 4 April 2017, proses persidangan belum dimulai.
to the VAT returns of January to December 2014 totaling Rp23,767 million. As of February 28, 2017, the Company is still in preparation process to file an Appeal to the Tax Court. The Company filed Appeal Letters on March 27, 2017. As of April 04, 2017, the court proceeding has not started yet.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan menerima SKPLB dari DJP untuk PPN Perusahaan periode Mei 2013 sebesar Rp12.444 juta yang mana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan. Pada tanggal 4 Januari 2016, Perusahaan menerima SKPLB dari DJP atas untuk PPN Perusahaan periode Februari dan April 2013 sebesar Rp12.747 juta dan Rp24.371 juta, yang mana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan. Pada tanggal 13 Januari 2016, Perusahaan menerima SKPLB dari DJP atas untuk Pajak Pertambahan Nilai Perusahaan periode Desember 2013 sebesar Rp82.915 juta yang mana jumlah tersebut lebih rendah dari yang diakui oleh Perusahaan. Pada tanggal 3 Februari, 2016, Perusahaan menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp12.747 juta, Rp24.371 juta dan Rp12.443 juta untuk PPN Perusahaan tahun 2013 masa Februari, April dan Mei 2013. Pada tanggal 22 Februari 2016, Perusahaan menerima pengembalian dana lebih bayar pajak sebesar Rp82.915 juta untuk PPN Perusahaan masa Desember 2013. Pada tanggal 15 Maret 2016, Perusahaan menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp26.278 juta, untuk PPN Perusahaan masa Maret 2013. Pada tanggal 22 Maret 2016, Perusahaan mengajukan Surat Keberatan kepada Kantor Pajak mengenai SKPLB PPN Perusahaan untuk masa Mei 2013 sebesar Rp22.468 juta. Pada tanggal 29 Maret 2016 Perusahaan mengajukan Surat Keberatan kepada Kantor Pajak mengenai SKPLB PPN Perusahaan untuk masa Februari dan April 2013 sebesar Rp18.499 juta dan Rp30.891 juta. Pada bulan Maret 2016, Perusahaan menerima SKPLB dari Kantor Pajak untuk PPN Masa Juni sampai November 2013 sebesar Rp.106,439 juta dimana jumlah tersebut lebih kecil dari jumlah yang diakui oleh Perusahaan. Perusahaan akan mengajukan Surat Keberatan atas SKPLB Masa Juni sampai November 2013 tersebut.
On December 31, 2015, the Company received assessment letters letter of tax overpayment (SKPLB) from the DGT for the Company’s VAT for the period May 2013 amounting to Rp12,444 million which amount is lower than the amount claimed by the Company. On January 04, 2016, the Company received assessment letters letter of tax overpayment (SKPLB) from the DGT for the Company’s VAT for the period February and April 2013 amounting to Rp12,747 million and Rp24,371 million which amount is lower than the amount claimed by the Company. On January 13, 2016, the Company received assessment letters letter of tax overpayment (SKPLB) from the DGT for the Company’s VAT for the period December 2013 amounting to Rp82,915 million, which amount is lower than the amount claimed by the Company. On February 3, 2016, the Company received the tax overpayment refund amounting to Rp12,747 million, Rp24,371 million and Rp12,443 million for the Company’s VAT for 2013 fiscal period February, April and May 2013. On February 22, 2016, the Company received the tax overpayment refunds amounting to Rp82,915 million, for the Company’s VAT for period December 2013. On March 15, 2016, the Company received the tax overpayment refunds amounting to Rp26,278 million, for the Company’s VAT for period March 2013. On March 22, 2016, the Company submitted objection letter to the Tax Office regarding the assessment letter of tax overpayment (SKPLB) of the Company’s VAT for the period May 2013 amounting to Rp22,468 million. On March 29, 2016, the Company submitted objection letters to the Tax Office regarding the assessment letter of tax overpayment (SKPLB) of the Company’s VAT for the period February and April 2013 amounting to Rp18,499 million and Rp30,891 million. In March, 2017, the Company received assessment letters of tax overpayment (SKPLB) from the Tax Office for the Company’s VAT period June to November 2013 totaling to Rp106.439 million which amount is lower than the amount claimed by the Company. The Company will file objection letters for period June to November 2016 to the Tax Office.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
209
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
210
Pada bulan April 2016, Perusahaan menyampaikan surat keberatan kepada Kantor Pajak terhadap SKPLB restitusi PPN Perusahaan untuk periode Desember 2013 sejimlah Rp95.020 juta. Pada bulan Juni 2016, Perusahaan menerima SKPLB dari DJP atas restitusi PPN Perusahaan untuk periode Januari 2013 sejumlah Rp45.781 juta, yang mana jumlah tersebut lebih kecil dari jumlah yang diklaim oleh Perusahaan. Pada bulan Juli 2016, Perusahaan menerima restitusi pajak atas lebih bayar sejumlah Rp45.781 juta untuk PPN Perusahaan periode Januari 2013. Pada bulan Juli 2016, Perusahaan menyampaikan surat keberatan kepada Kantor Pajak terhadap SKPLB atas restitusi PPN Perusahaan periode Januari 2013.
In April, 2016, the Company submitted objection letter to the Tax Office against the assessment letter of tax overpayment (SKPLB) of the Company’s VAT return for the period December 2013 amounting to Rp95, 020 million. In June 2016, the Company received assessment letter of tax overpayment (SKPLB) from the DGT for the Company’s VAT return for the period January 2013 amounting to Rp45,781 million, which the amount was lower than the amount claimed by the Company. In July 2016, The Company received the tax refund on the overpayment amounting to Rp45,781 million for the Company’s VAT return for period January 2013. In July 2016, the Company submitted objection letter to the Tax Office against the tax assessment letter of overpayment (SKPLB) of the Company’s VAT return for the period January 2013.
Pada bulan Desember 2016, Perusahaan menerima surat keputusan dari Kantor Pajak yang menolak keberatan Perusahaan. Dalam hal ini, Kantor Pajak mengenakan tambahan lebih bayar atas restitusi PPN Perusahaan periode Desember 2013 sejumlah Rp3.040 juta. Pada bulan Maret 2017, Perusahaan menerima Surat Keputusan Keberatan yang menolak keberatan Perusahaan atas PPN Masa Juni sampai November 2013. Perusahaan akan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak.
In December 2016, the Company received the decision letter from the Tax Office that declined the Company’s objection. In this regard, The Tax Office charged additional overpayment of VAT return for the period of December 2013 amounting Rp3,040 million. In March 2017, the Company received the Decision letters from Tax Office for VAT period January to May 2013 that declined Company’s objection. The Company will file Appeal to the Tax Court.
Pada tanggal 22 Juni 2015, Perusahaan menerima SKPLB dari DJP terkait pajak penghasilan badan tahun 2013 sejumlah Rp231.643 juta dan menerima restitusi pada tanggal 30 Juli 2015. Pada tanggal 23 September 2015, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Kantor Pajak sejumlah Rp155.991 juta. Pada tanggal 13 September 2016, Perusahaan menerima Surat Keputusan Keberatan, yang menolak keberatan Perusahaan. Pada tanggal 9 Desember 2016, Perusahaan mengajukan keberatan kepada Pengadilan Pajak.
On June 22, 2015, the Company received SKPLB from DGT for the Company’s 2013 corporate income tax amounting to Rp231,643 million and received the refund on July 30, 2015. The Company filed the objection letter to the Tax Office on September 23, 2015 amounting to Rp155,991 million. On September 13, 2016 the Company received the Objection Decision Letter, which declined the Company’s objection. On December 09, 2016 the Company has filed the appeal with the Tax Court.
Pada tanggal 17 Juni 2016, Perusahaan menerima SKPLB dari DJP atas pajak penghasilan badan Perusahaan periode tahun 2014 sejumlah Rp126.477 juta dan menerima restitusi pada tanggal 18 Juli 2016. Pada tanggal 5 September 2016, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Pengadilan Pajak sejumlah Rp115.572 juta.
On June 17, 2016, the Company received SKPLB from DGT for the Company’s 2014 corporate income tax amounting to Rp126,477 million and received the refund on July 18, 2016. The Company filed the objection letter to the Tax Office on September 05, 2016 amounting to Rp115,572 million.
Kami tidak terlibat dalam perkara-perkara material lainnya, termasuk perkara perdata, pidana, kepailitan, tata usaha negara atau arbitrase di Badan Arbitrase Nasional Indonesia ataupun perkara perburuhan di Pengadilan Hubungan Industrial yang dapat mempengaruhi kinerja Perusahaan secara material.
We are not involved in any other material cases, including civil, criminal, bankruptcy, state administration cases or arbitration cases in the Indonesian National Board of Arbitration or labor cases in Industrial Relation Court which may materially affect our performance.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Kode Etik
Code of Ethics
Indosat Ooredoo telah menetapkan pedoman Kode Etik yang menjabarkan secara ringkas prinsip-prinsip perilaku yang wajib ditaati semua anggota Komisaris, Direksi serta karyawan.
Indosat Ooredoo has established a Code of Ethics summarizing the principles of responsible conduct to which that all members of Commissioners, Directors and employees must obey.
Penerapan Kode Etik
Implementation of the Code of Ethics
Kode Etik Perusahaan terakhir diperbaharui dan diterbitkan pada tanggal 26 November 2015 oleh Direksi dan Dewan komisaris. Kode Etik telah dipublikasikan di situs www.indosatooredoo.com agar dapat diakses publik.
The Code of Ethics of the Company was most recently revised on November 26, 2015 by the Board of Directors and Board of Commissioners. The Code of Ethics is posted on the Company website at www.indosatooredoo.com, where it is publicly available.
Berdasarkan Kode Etik, semua kegiatan usaha harus dilaksanakan dengan integritas dan sesuai dengan semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya, Kode Etik melarang keras benturan kepentingan, menerima tanda terima kasih, korupsi, perdagangan orang dalam (insider trading), dan perilaku ilegal atau tidak etis. Setiap karyawan harus menandatangani pernyataan yang menyatakan telah membaca dan mengerti Kode Etik. Karyawan harus mengkonfirmasi ulang pernyataan ini secara periodik melalui intranet Perusahaan.
Under our Code of Ethics, all business activities must be carried out with integrity and in accordance with all prevailing laws and regulations. Further, the Code of Ethics strictly prohibits conflicts of interests, acceptance of gratuities, corruption, insider trading and illegal or unethical behavior. Each employee must sign a statement that they have read and understood the Code of Ethics. Employees must reconfirm this statement periodically through the Company Intranet.
Budaya Perusahaan
Corporate Culture
Karyawan Indosat Ooredoo diharapkan menerapkan kelima nilai baru kami, yaitu: 1. Terpercaya: Berfikir positif, konsisten dalam perkataan dan perbuatan yang terpuji serta dapat diandalkan. 2. Peduli: Menunjukkan perhatian, menghargai serta melayani dengan sepenuh hati. 3. Tekad Menjadi yang Terbaik: Semangat mencapai keunggulan dengan melakukan perbaikan dan penyempurnaan berkesinambungan. 4. Cepat: Sigap dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan, bertindak dan beradaptasi. 5. Berjiwa Muda: Enerjik, dinamis dan berani menjadi penggerak perubahan.
Indosat Ooredoo employees are expected to implement our 5 new values, namely: 1. Trust: Think positively, walk the talk and can be relied on.
Selain itu, Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Indosat Ooredoo diharapkan memahami dan mematuhi kebijakan yang dijabarkan dalam Kode Etik. Direktur atau karyawan yang terbukti melanggar Kode Etik akan dikenakan tindakan disiplin yang layak, sampai dengan
In addition, all Commissioners, Directors and employees of Indosat Ooredoo are expected to understand and comply with the policies outlined in the Code of Ethics. Any Director or employee found to have violated the Code of Ethics will be disciplined accordingly, up to and
2. Care: Think positively, walk the talk and can be relied on. 3. Passion to Be the Best: Strive for excellence through continuous improvement and refinement. 4. Fast: Quick in problem solving, making decisions, taking actions and adapting. 5. Youthful Spirit: Strive for excellence through continuous improvement and refinement.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
211
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
212
dan termasuk pemutusan hubungan kerja. Dengan demikian diharapkan bahwa Kode Etik akan diperkuat sebagai bagian dari budaya Perusahaan di Indosat Ooredoo.
including termination of employment. By doing so it is hoped that Code Ethics will be reinforced as part of the corporate culture at Indosat Ooredoo.
Kebijakan Whistleblower
Whistleblowing
Penyampaian Laporan Pelanggaran
Channels for Report of Violations
Keluhan dapat disampaikan melalui email kepada
[email protected], infoGCG@ indosatooredoo.com, atau dengan surat kepada Komite Audit di Gedung Indosat Ooredoo lantai 3, Jl. Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta 10110. Prosedur rinci untuk menyampaikan keluhan dapat dibaca di situs internet kami www.indosatooredoo.com.
Complaints may be submitted through e-mail to
[email protected], infoGCG@ indosatooredoo.com, or by mail directly addressed to the Audit Committee at 3rd Floor, Indosat Ooredoo Building, Jl. Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta 10110. The detailed procedure for filing complaints is available at our website, www.indosatooredoo.com.
Perlindungan bagi Whistleblower
Protection of Whistleblowers
Kebijakan Whistleblower kami melindungi pihak-pihak eksternal maupun internal yang bermaksud menyampaikan keprihatinan atau keluhan kepada Komite Audit terkait dengan ketidak-layakan atau ketidak-akuratan laporan keuangan Perusahaan, press release atau keterbukaan informasi kepada publik, akuntansi, pengendalian internal, audit dan bidang-bidang material lainnya.
Our Whistleblower Policy protects external or internal parties who wish to raise concerns or complaints to the Audit Committee related to any impropriety or inaccuracy of the Company’s financial statements, press releases or other public disclosures, accounting, internal controls, audits or other material areas.
Penanganan Pengaduan dan Pihak Pengelola
Complaints Handling and Party Appointed
Tergantung dari hasil penelaahan dan dengan persetujuan dari Komite Audit dan Management berdasarkan kasus per kasus, Internal Audit adalah group yang umumnya ditunjuk oleh Komite Audit dan Manajemen untuk melaksanakan investigasi atas keluhan-keluhan tersebut, dan whistleblower akan mendapatkan kesempatan untuk menerima informasi mengenai tindak lanjut. Jika terbukti terjadi pelanggaran, maka tim Industrial Relations akan menanganinya sesuai dengan peraturan Sumber Daya Manusia atau, jika diperlukan, dengan solusi hukum.
Depending on the results of review and approval of the Audit Committee and Management on a case-bycase basis, the Internal Audit division is appointed to carry out investigations of complaints received, in which the whistleblower will have the opportunity to receive information on the follow-up actions. If a violation is proven to have occurred, the Industrial Relation teams will handle it in accordance with Human Resources regulations or if necessary with recourse to the law.
Jumlah Pengaduan
Number of Complaints
Melalui jalur pelaporan whistleblower di Indosat Ooredoo, 11 pelaporan diterima dan ditindaklanjuti pada tahun 2016.
Through various channels in the Company, in 2016 a total of 11 complaints were received and were subsequently handled.
Penyampaian Informasi
Access of Information
Indosat Ooredoo secara terbuka mengungkapkan informasi material melalui paparan publik, berbagai saluran komunikasi dan komunikasi internal. Pada tahun 2016 Indosat Ooredoo aktif menyampaikan informasi kepada para pemangku kepentingan melalui
Indosat Ooredoo openly discloses material information through public exposes, various communication channels and internal communications. Indosat Ooredoo actively reached out in 2016 through various media to our stakeholders. To ensure that investors, shareholders
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
berbagai media. Untuk memastikan agar investor, pemegang saham, dan publik selalu mengetahui kinerja dan kegiatan Perusahaan, kami mengkomunikasikan informasi melalui berbagai saluran, termasuk situs internet kami www.indosatooredoo.com, lembar data, buletin triwulanan bagi investor, pengumuman Perusahaan, surat, direct call, rapat interaktif dan konferensi pers.
and the public stayed well informed of the Company’s performance and activity, information was communicated through various channels including our website www. indosatooredoo.com, fact sheets, quarterly investor bulletins, corporate releases, mailings, direct calls, interactive meetings and press conferences.
Grup Head Investor Relations dan Corporate Secretary kami, yang bertanggung jawab kepada Direktur & CFO, senantiasa proaktif menyampaikan informasi kepada komunitas keuangan, sesuai dengan reputasi kami dalam hal transparansi dan keterbukaan informasi. Setelah menyampaikan laporan keuangan triwulanan kepada Otoritas Jasa Keuangan, kami mengadakan konferensi telepon dengan analis, investor dan lain-lain untuk mendiskusikan kinerja Perusahaan dan industri pada umumnya, dengan sesi tanya jawab. Konferensi telepon ini direkam dan dapat diakses dengan mudah dalam situs internet Perusahaan oleh para pemegang saham dan investor yang tidak hadir dalam konferensi. Perusahaan juga mengadakan konferensi telepon terkait laporan keuangan triwulanan dengan analis dan investor, dan menghadiri rapat dan konferensi investor di beberapa kota pusat keuangan, termasuk di luar negeri.
Our Group Head Investor Relations Group and Corporate Secretary, who reports to the Director & Chief Financial Officer, continued to proactively reach out to the financial community, in keeping with our reputation for transparency and disclosure. Following the submission of regular quarterly financial reports to the Indonesia Financial Services Authority, we held conference calls with analysts, investors and others to discuss the Company’s performance and the industry more generally, with extensive Q&A sessions. These calls were further recorded and made available on the Company website so as to enable easy access for shareholders and investors who could not yet be present. The Company also held quarterly results conference calls for analysts and investors, presented to investors, and attended meetings and investor conferences in several financial centers including overseas.
Kami juga memantau dan mengkomunikasikan secara teratur peringkat hutang dan peringkat Perusahaan kepada investor dan publik melalui publikasi harian dan situs internet kami. Informasi mengenai peringkat per 31 Desember 2016 dapat dilihat pada bagian Saham dan Obligasi dalam Laporan Tahunan ini.
We also monitored and communicated our credit and corporate rating to investors and public in a timely manner by publicizing it in newspapers and on our website. Please refer to the Stocks and Bonds section of this Annual Report to see our ratings as of December 31, 2016.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Perusahaan, kami dapat dihubungi di: For more information regarding the Company, please contact us at:
Group Investor Relations and Corporate Secretary PT Indosat Tbk Tel : 62-21 3000 3001 ext. 2615 Fax : 62-21 3000 3757
Atau kunjungi website kami di Or visit our website at
www.indosatooredoo.com
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
213
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Laporan Komite Audit Audit Committee Report
214
Latar Belakang
Background
Komite Audit (Komite) adalah komite yang dibentuk oleh dan melapor ke Dewan Komisaris PT Indosat Tbk. (Perseroan), berperan membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasannya.
The Audit Committee (the Committee) is a committee formed by and reporting to the PT Indosat Tbk (the Company) Board of Commissioners (BOC), the role of which is to assist the BOC in its oversight functions.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (sebelumnya bernama Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam–LK)), tugas utama Komite adalah mengawasi pemaparan kewajaran laporan keuangan Perusahaan, proses audit yang dilaksanakan oleh Auditor Internal dan Auditor Independen, serta kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
According to the Indonesian Financial Services Authority/OJK (previously Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board/Bapepam-LK), the main role of the Committee is to oversee the fair presentation of the Company’s financial statements, the auditing processes conducted by both Internal Auditors and Independent Auditors, as well as compliance to the prevailing law and regulations.
Komite Audit melaksanakan perannya berdasarkan sebuah piagam tertulis (Piagam) yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris pada tanggal 31 Mei 2003 yang diubah secara berkala. Sebelumnya, Piagam tersebut ditetapkan sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia/OJK, US Securities Exchange Commission (US SEC), Bursa Efek Indonesia (BEI) dan New York Stock Exchange (NYSE). Namun, setelah Perusahaan secara efektif menghapuskan pencatatan (delisted) di NYSE pada 17 Mei 2013 dan penghentian registrasi di US SEC pada akhir bulan Oktober 2014, Piagam telah ditinjau kembali agar sesuai dengan peraturan OJK.
The Committee performed its roles based on a written charter established by the BOC (the Charter) on May 31, 2003, and subsequently regularly amended, with the latest dated 1 January 2015. Previously the Charter was developed based on regulations issued by the Indonesian Financial Services Authority/OJK, the US Securities Exchange Commission (US SEC), the Indonesian Stock Exchange (IDX) and the New York Stock Exchange (NYSE). However, as the Company has effectively delisted from NYSE on May 17, 2013 and terminated its registration with the US SEC on October 2014, the Charter has thereby been reviewed to comply with the OJK regulations.
Dalam melakukan tugasnya, Komite Audit mengadakan rapat sesuai kebutuhan dengan manajemen Perseroan termasuk Direksi, Grup Manajemen Risiko dan Audit Internal, serta Auditor Eksternal Independen.
In performing its duties, the Committee conducted meetings as necessary with the Company’s management including the Board of Directors (BOD), Risk Management Group and the Internal Audit function, as well as with the Independent External Auditors.
Pada bulan Januari 2016, anggota Komite terdiri dari: • Richard Farnsworth Seney (Ketua) • Elisa Lumbantoruan (Anggota) • Kanaka Puradiredja (Anggota) • U.S.M. Tampubolon (Anggota)
In January 2016, the Committee members were comprised of: • Richard Farnsworth Seney (Chairman) • Elisa Lumbantoruan (Member) • Kanaka Puradiredja (Member) • U.S.M. Tampubolon (Member)
Sejak 3 Juli 2016, maka U.S.M. Tampubolon tidak lagi menjabat sebagi anggota Komite Audit setelah masa tugasnya berakhir, namun beliau ditunjuk kembali
Since July 3, 2016, U.S.M. Tampubolon was no longer an AC member following the end of his term of service, however he was then reappointed on January 1, 2017,
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
pada tanggal 1 Januari 2017, menggantikan Kanaka Puradiredja yang masa jabatannya juga sudah berakhir. Pada tanggal 12 Agustus 2016, Dewan Komisaris menunjuk Wijayanto Samirin, Komisaris Independen Perusahaan, menggantikan Elisa Lumbantoruan sebagai anggota Komite Audit.
replacing Kanaka Puradiredja, whose term of service ended by then. On August 12, 2016, the BOC assigned Wijayanto Samirin, the Company’s independent commissioner, to replace Elisa Lumbantoruan as an AC member.
Dewan Komisaris menunjuk Syed Maqbul Quader menggantikan Richard F. Seney, yang diberhentikan dengan hormat setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 31 Agustus 2016.
The BOC appointed Syed Maqbul Quader as the AC Chairman to replace Richard F. Seney, who was honorably discharged following the Extraordinary General Meeting of Shareholders on August 31, 2016.
Berdasarkan ketentuan OJK, Syed Maqbul Quader memenuhi kriteria ahli keuangan.
For the purpose of OJK requirements, Syed Maqbul Quader meets the criteria of financial expert.
Sepanjang tahun, Komite mengadakan 7 kali rapat. Kehadiran masing–masing anggota Komite Audit dalam rapat adalah sebagai berikut:
During the year, the Committee held 7 meetings. The attendance table of respective members of the Audit Committee is as follows:
Komposisi Composition
Jumah Kehadiran dalam Rapat Numbers of Meetings Attended
Richard F. Seney1
5/5
Syed Maqbul Quader2
2/2
Elisa Lumbantoruan
5/5
Wijayanto Samirin
3
2/2
4
Kanaka Puradiredja5 Unggul Saut Marupa Tampubolon
7/7 4/4
6
1. Ketua Komite Audit sampai dengan 31 Agustus 2016 / AC Chairman until August 31, 2016 2. Ketua Komite Audit sejak 31 Agustus 2016 / AC Chairman from August 31, 2016 3. Anggota Komite Audit sampai dengan 12 Agustus 2016 / AC member until August 12, 2016 4. Anggota Komite Audit sejak 12 Agustus 2016 / AC member from August 12, 2016 5. Anggota Komite Audit sampai dengan 1 Januari 2017 / AC member until January 1, 2017 6. Anggota Komite Audit sejak 1 Januari 2017 / AC member from January 1, 2017
Seperti yang ditetapkan dalam Piagamnya, untuk mendukung kegiatannya Komite telah membentuk Kelompok Kerja Komite Audit (Audit Committee Working Group–ACWG) untuk menangani berbagai masalah yang terkait dengan tugas–tugas Komite. ACWG terdiri dari dua anggota Komite.
As defined in the Charter to support the Committee activities, the Committee formed an Audit Committee Working Group (ACWG) to discuss in more detail numerous issues relating to the duties of the Committee. The ACWG consists of two AC members.
Sepanjang tahun 2016, ACWG mengadakan 17 kali rapat.
During 2016, the ACWG held 17 meetings.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
215
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
216
Ringkasan Laporan Komite sebagai berikut:
The following are summaries of the Committee Reports:
Laporan Keuangan Konsolidasian
Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian tahun 2016, yang termuat dalam Laporan Tahunan 2016, diaudit oleh Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, anggota jaringan firma PricewaterhouseCoopers (PwC), yang pada laporannya tertanggal 14 Maret 2017 menyatakan bahwa laporan keuangan konsolidasian tahun tersebut telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The Company’s 2016 consolidated financial statements, as included in the 2016 Annual Report, were audited by Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, a member of PricewaterhouseCoopers network of firms (PwC) whose report dated March 14,2017 expresses that the consolidated financial statements have been presented fairly in all material respects in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
Komite telah membahas laporan keuangan konsolidasian tahun yang teraudit ini dengan manajemen Perusahaan dan PwC, khususnya kebjakan–kebijakan akuntansi penting, perkiraan/estimasi dan pertimbangan yang signifikan. Komite telah merasa yakin bahwa semua penyesuaian audit yang material yang diusulkan oleh PwC telah dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasian dan Komite tidak mengetahui adanya salah saji material dalam laporan keuangan konsolidasian tersebut.
The Committee has reviewed the above mentioned audited consolidated financial statements with the Company’s management and PwC, particularly the critical accounting policies and significant estimates and judgments. The Committee has satisfied itself that all material adjustments proposed by PwC have been included in the consolidated financial statements, and that the Committee is not aware of any material misstatement.
Pengendalian Internal
Internal Control
Meskipun Perusahaan telah menghapuskan pencatatan (delisted) dari NYSE, dan tidak lagi memiliki keharusan melapor ke US SEC, Manajemen memutuskan untuk melanjutkan, dengan modifikasi tertentu, praktik pengendalian penilaian terhadap laporan keuangan. Hasil dari proses ini dipantau secara ketat oleh Komite.
Despite the Company having delisted from the NYSE and no longer being subject to the reporting requirements of the US SEC, Management decided to continue, with certain modifications, the practice of assessing control over financial reporting. The results of this process were closely monitored by the Committee.
Auditor Independen
Independent Auditor
Komite telah menelaah kemandirian PwC dan menyimpulkan bahwa PwC adalah mandiri (independen) untuk melaksanakan audit atas laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016.
The Committee has reviewed the independence of PwC and concludes that PwC is independent to conduct the audit of the Company’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2016.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Audit Internal
Internal Auditors
Terkait Audit Internal, Komite telah mempelajari Rencana Kerja Audit Internal, memantau kemajuan, membahas temuan yang signikan, serta memantau tindak lanjut perbaikan untuk memastikan adanya tindak lanjut dari Manajemen.
With respect to the Internal Auditors, the Committee has reviewed the Internal Audit Work Plan, monitored the progress, discussed significant findings, and monitored remediations to ensure that Management follows up upon recommended remediations.
Kepatuhan terhadap Peraturan Perundangundangan yang Berlaku
Compliance with the Prevailing Laws and Regulations
Komite telah menanyai Manajemen sehubungan dengan kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai tanggapan, Manajemen menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya ketidakpatuhan dan dengan demikian, Komite menyatakan bahwa sepanjang pengetahuan mereka, tidak ada ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang–undangan yang berlaku.
The Committee has inquired of Management with respect to the Company’s compliance with the prevailing laws and regulations. In response to this inquiry, Management stated that they are not aware of any non-compliance, and therefore, the Committee states that, to the best of its knowledge, it is not aware of any such non-compliance.
Whistleblower
Whistleblower
Prosedur whistleblower telah ditetapkan oleh Perusahaan termasuk laporan mengenai akuntansi, pengendalian internal akuntansi, dan persoalan audit. Komite membahas laporan yang diterima dan memantau resolusi yang sesuai.
Whistleblower procedures have been established by the Company including complaints regarding accounting, internal accounting controls and auditing matters. The Committee reviewed any complaints received and monitored their appropriate resolutions.
Paket Remunerasi
Remuneration Package
Komite menugaskan PwC untuk melakukan penelaahan terhadap pembayaran paket remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi. Komite telah menyimpulkan bahwa jumlah remunerasi yang dibayarkan seperti yang diungkapkan dalam Laporan Tahunan telah sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 2 Juni 2016.
The Committee assigned PwC to assist in reviewing the payments of the remuneration packages of the Boards of Commissioners and Directors. The Committee concluded that the total remuneration paid as disclosed in the Annual Report was in line with the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders dated June 2, 2016.
Syed Maqbul Quader Ketua Komite Audit Chairman of Audit Committee
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
217
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Laporan Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee Report
218
Komite Manajemen Risiko (“KMR”) membantu Dewan Komisaris (“Komisaris”) dalam menyusun kebijakan yang tepat terkait penilaian risiko dan pengelolaan risiko, serta mengkaji kecukupan, kelengkapan, dan efektivitas penerapan proses manajemen risiko Perusahaan, dan merekomendasikan kepada Komisaris perbaikan yang dipandang perlu.
The Risk Management Committee (the “RMC”) assists the Board of Commissioners (the “Commissioners”) in establishing an appropriate policy concerning risk assessment and risk management, as well as in reviewing the adequacy, completeness and effective implementation of the Company’s risk management process, and recommends to the Commissioners improvements where deemed necessary.
KMR diangkat oleh Komisaris dari para anggotanya. Per tanggal 1 Januari 2016, anggota KMR terdiri dari Khalid Ibrahim Al Mahmoud (Ketua), Ahmed Yousef Al Derbesti, Beny Roelyawan dan Elisa Lumbantoruan.
The RMC is appointed by the Commissioners from amongst its members, and since January 1, 2016, the RMC is comprised of Khalid Ibrahim Al Mahmoud (Chairman), Ahmed Yousef Al Derbesti, Beny Roelyawan and Elisa Lumbantoruan.
Setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 15 Maret 2016, Komisaris mengangkat Ajay Bahri dan Ian Charles Dench menggantikan Khalid Ibrahim Al Mahmoud dan Ahmed Yousef Al Derbesti, sehingga komposisi KMR menjadi: Ajay Bahri (Ketua), Ian Charles Dench, Beny Roelyawan dan Elisa Lumbantoruan.
Following the Extraordinary General Meeting of Shareholders on March 15, 2016, the Commissioners has appointed Ajay Bahri and Ian Charles Dench to replace Khalid Ibrahim Al Mahmoud and Ahmed Yousef Al Derbesti, hence the composition of the RMC became as follows: Ajay Bahri (Chairman), Ian Charles Dench, Beny Roelyawan and Elisa Lumbantoruan.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 2 Juni 2016 setuju memberhentikan dengan hormat Beny Roelyawan sebagai Komisaris, sehingga susunan anggota KMR terdiri dari Ajay Bahri (Ketua), Ian Charles Dench dan Elisa Lumbantoruan. Selanjutnya tanggal 12 Agustus 2016, Dewan Komisaris menyetujui tambahan Chris Kanter dan Edy Sudarmanto di Komite tersebut.
The Annual General Meeting of Shareholders on June 2, 2016 approved to honorably discharge Beny Roelyawan as a Commissioner, hence the RMC members composition comprised Ajay Bahri (Chairman), Ian Charles Dench and Elisa Lumbantoruan. Further on August 12, 2016, the BOC approved to add Chris Kanter and Edy Sudarmanto in the Committee.
KMR menyelenggarakan tiga kali rapat pada tahun 2016. Partisipasi dan kehadiran para Komisaris dalam rapat Komite dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
The RMC held three meetings in 2016. A table of the Commissioners’ participation and attendance at the Committee meetings held during the year is set out below:
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Komisaris Commissioners
Jumlah Rapat Yang Dihadiri Numbers of Meetings Attended
Khalid Ibrahim Al Mahmoud Ajay Bahri
0/0
1
3/3
2
Elisa Lumbantoruan
3/3
Ian Charles Dench
2/3
3
Beny Roelyawan
4
1/1
Edy Sudarmanto
5
0/1
Chris Kanter
1/1
5
1. Ketua sampai dengan 15 Maret 2016 / Chairman until March 15, 2016 2. Ketua sejak 15 Maret 2016 / Chairman from March 15, 2016 3. Anggota sejak 15 Maret 2016 / Member from March 15, 2016 4. Anggota sampai dengan 2 Juni 2016 / Member until June 2, 2016 5. Anggota sejak 12 Agustus 2016 / Member from August 12, 2016
Kegiatan
Activities
KMR melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan piagamnya yang terakhir diubah pada tanggal 7 Mei 2013.
The RMC conducted its duties and responsibilities in accordance with its charter of which the last amendment was made on May 7, 2013. The main activities undertaken by the RMC were as follows: 1. Reviewed and endorsed the Risk Profile for 2016 and continual monitoring of updates and mitigation actions of the material risks conducted by Management.
Kegiatan utama yang dilakukan KMR adalah: 1.
Mengkaji dan mengesahkan Profil Risiko baru untuk tahun 2016 serta memantau secara berkesinambungan setiap kemajuan dan tindakan mitigasi atas risiko material yang dilakukan Manajemen. 2. Membahas secara rinci hal–hal yang terkait kegiatan dan rencana Manajemen Risiko Perusahaan.
2. Detailed discussions related with the Enterprise Risk Management’s activities and plans
Ajay Bahri Ketua Komite Manajemen Risiko Chairman of Risk Management Committee
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
219
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Laporan Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee Report
220
Komite Nominasi dan Remunerasi bertanggung jawab untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tanggung jawab pengawasannya, terutama dalam mengkaji dan memberikan saran mengenai kualifikasi yang diperlukan serta nominasi calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris, dan dalam mengevaluasi serta memberikan masukkan mengenai skema remunerasi Direksi, Komisaris serta karyawan.
The Nomination and Remuneration Committee has the responsibility to assist the Board of Commissioners in fulfilling its oversight responsibilities, particularly in evaluating and advising on the necessary qualifications and nominations for candidates of the Board of Directors and the Board of Commissioners members and in evaluating and advising on the remuneration scheme of the Directors, Commissioners and employees.
Anggota Komite ditunjuk oleh Dewan Komisaris dari para anggotanya dan terdiri dari tidak kurang tiga orang, salah satu anggota harus merupakan Komisaris Independen dan bertindak sebagai Ketua.
Members of the Committee are appointed by the Board of Commissioners from amongst its members and comprise of not fewer than three members, one member of whom must be an Independent Commissioner and shall act as Chairman.
Per tanggal 1 Januari 2016, Komite terdiri dari Richard F. Seney sebagai Ketua, Chris Kanter, Astera Primanto Bhakti dan Cynthia Alison Gordon sebagai Anggota. Setelah Rapat Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 15 Maret 2015, Dewan Komisaris mengangkat Ian Charles Dench dan Hans Kuropatwa menggantikan Cynthia Gordon dan Chris Kanter, dengan demikian anggota Komite menjadi Richard Farnsworth Seney sebagai Ketua, Ian Charles Dench, Hans Kuropatwa and Astera Primanto Bhakti sebagai Anggota. Setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 31 Agustus 2016, Dewan Komisaris menunjuk Elisa Lumbantorun sebagai Ketua Komite menggantikan Richard F. Seney. Komposisi Komite saat ini adalah Elisa Lumbantoruan sebagai Ketua, Ian Charles Dench, Hans Kuropatwa, dan Astera Primanto Bhakti sebagai Anggota.
As of January 1, 2016, the Committee is comprised of Richard F. Seney as the Chairman, Chris Kanter, Astera Primanto Bhakti and Cynthia Gordon as Members. Following the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 15 March 2016, the Board of Commissioners appointed Ian Charles Dench and Hans Kuropatwa to replace Cynthia Gordon and Chris Kanter, hence the composition of the Committee became Richard F. Seney as the Chairman, Ian Charles Dench, Hans Kuropatwa and Astera Primanto Bhakti as Members. Following the Extraordinary General Meeting of Shareholders on August 31, 2016, the Board of Commissioners appointed Elisa Lumbantoruan as Chairman of the Committee replacing Richard F. Seney. The current composition of the Committee is Elisa Lumbantoruan as Chairman, Ian Charles Dench, Hans Kuropatwa and Astera Primanto Bhakti as Members.
Komite dapat meminta saran profesional dari penasihat eksternal yang layak untuk memberikan perspektif tambahan mengenai praktik–praktik Nominasi dan Remunerasi jika dipandang perlu.
The Committee has access to expert professional advice from appropriate external advisors to provide additional perspectives on Nomination and Remuneration practices as and when it deems necessary.
Komite menyelenggarakan 4 (empat) kali rapat sepanjang tahun 2016. Daftar partisipasi dan kehadiran para Komisaris dalam rapat disajikan dalam tabel di bawah ini:
The Committee held 4 (four) meetings during 2016. A table of the Commissioners’ participation and attendance at the meetings held during the year is set out below:
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Komisaris Commissioners
Jumlah Rapat yang Dihadiri Numbers of Meetings Attended
Richard Farnsworth Seney1
3/4
Elisa Lumbantoruan
1/4
2
Cynthia Gordon3
1/4
Astera Primanto Bhakti
3/4
Ian Charles Dench4
2/4
Hans Kuropatwa4
3/4
1. Ketua sampai dengan 31 Agustus 2016 / Chairman until August 31 2016 2. Ketua sejak 31 Agustus 2016 / Chairman from August 31, 2016 3. Anggota sampai dengan 15 Maret 2016 / Member until March 15, 2016 4. Anggota sejak 15 Maret 2016 / Member from March 15, 2016
Kegiatan
Activities
Komite melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Piagamnya.
The Committee conducts its duties and responsibilities in accordance with its Charter.
Kegiatan utama Komite pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1. Mengkaji dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris nominasi anggota Dewan Komisaris.
The main activities undertaken by the Committee in 2016 were as follows: 1. Reviewed and recommended to the Board of Commissioners the nomination of members of Board of Commissioners. 2. Reviewed and recommended to the Board of Commissioners the remuneration and package of the Board of Commissioners for 2016; 3. Reviewed and recommended to the Board of Commissioners, the remuneration structure and package (including review of salaries, short-term and long-term incentives) for the Board of Directors for 2016; 4. Based on delegation from Board of Commissioners, (i) reviewed and approved the creation of CXO position and organization, (ii) reviewed and approved the appointment and remuneration of CXO, (iii) reviewed and approved employee salary structure 2016 and pool bonus 2015
2. Mengkaji dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris struktur dan paket remunerasi Dewan Komisaris untuk tahun 2016. 3. Mengkaji dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris, struktur dan paket remunerasi (termasuk peninjauan gaji, serta insentif jangka pendek dan jangka panjang) Direksi untuk tahun 2016. 4. Berdasarkan delegasi dari Dewan Komisaris, (i) mengkaji dan menyetujui pembentukan jabatan dan organisasi CXO, (ii) mengkaji dan menyetujui penunjukan dan remunerasi CXO, (iii) mengkaji dan menyetujui struktur gaji karyawan tahun 2016 dan pool bonus tahun 2015.
Elisa Lumbantoruan Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi Chairman of Nomination and Remuneration Committee
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
221
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Laporan Komite Anggaran Budget Committee Report
Komite Anggaran (“KA”) membantu Dewan Komisaris (Komisaris) dalam melaksanakan tugas–tugas pengawasan dan penasihat dengan mengkaji dan memberikan rekomendasi kepada Komisaris terkait dengan rencana strategis, rencana kerja tahunan dan anggaran (termasuk Rencana Belanja Modal).
The Budget Committee (“BC”) assists the Board of Commissioners (the “BoC”) in performing the Board’s supervisory and advisory duties by reviewing and giving its recommendations to the Board in relation to the Company’s strategic plans, the Annual Work Plan and Budget (which includes the Capital Expenditure Plan).
Per tanggal 1 Januari 2016, keanggotaan KA terdiri dari Ahmed Yousef Al Derbesti (Chairman), Richard F. Seney, Chris Kanter, Cynthia Gordon dan Wijayanto Samirin.
As of January 1, 2016, the BC consists of Ahmed Yousef Al Derbesti (Chairman), Richard F. Seney, Chris Kanter, Cynthia Gordon and Wijayanto Samirin.
Pada tanggal 15 Maret 2016, Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan menyetujui susunan Dewan Komisaris yang baru. Menyusul keputusan itu, komposisi baru KA adalah Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed menggantikan Ahmed Yousef Al Derbesti sebagai Ketua dan Chris Kanter, Wijayanto Samirin, Ajay Bahri serta Hans Kuropatwa sebagi anggota, dua terakhir menggantikan Cynthia Gordon dan Richard F. Seney.
On March 15, 2016, the Company’s Extraordinary General Meeting of Shareholders approved new composition of Board of Commissioners. Following the decision, new composition of the BC is Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed replacing Ahmed Yousef Al Derbesti as the Chairman, and Chris Kanter, Wijayanto Samirin, Ajay Bahri and Hans Kuropatwa as members, the last two replacing Cynthia Gordon and Richard F. Seney.
Sepanjang tahun 2016, KA menyelenggarakan lima (5) rapat. Daftar partisipasi dan kehadiran Komisaris disajikan dalam tabel di bawah ini:
During 2016, the BC held five (5) meetings of which the table of the Commissioners’ participation and attendance is set out below:
Komisaris Commissioners
Jumlah Meeting Yang Dihadiri / Jumlah Rapat Number of Meetings Attended/Total Number of meetings
Ahmed Yousef Al Derbesti1
1/1
Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed2
4/4
Chris Kanter
5/5
Wijayanto Samirin
4/5
Richard F. Seney3
1/1
Cynthia Gordon
1/1
Ajay Bahri4
3/4
Hans Kuropatwa4
3/4
3
1. Ketua sampai dengan 15 Maret 2016 Chairman until March 15, 2016 2. Ketua sejak 15 Maret 2016 Chairman from March 15, 2016 3. Anggota sampai dengan 15 Maret 2016 Member until March 15, 2016 4. Anggota sejak 15 Maret 2016 Member from March 15, 2016
222
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
05
Kegiatan
Activities
KA telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan kerangka acuan kerja.
The BC conducted its duties and responsibilities in accordance with its terms of reference.
Kegiatan utama KA adalah sebagai berikut: 1. Mengkaji dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris mengenai Rencana Kerja dan Anggaran tahun 2017 yang diusulkan oleh Direksi; dan juga mengawasi pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran 2016 yang telah disetujui; 2. Mengkaji rencana kerja 2016–2018; dan 3. Membahas beberapa rencana strategis, yaitu Network Sharing, Spektrum, Peningkatan Jaringan di Jawa, Perluasan Jaringan di Luar Jawa, Satelit, proyek Managed Power and Field Services serta rencana divestasi anak perusahaan.
The main activities undertaken by the BC were as follows: 1. Review and recommend to the Board of Commissioner the 2017 Workplan and Budget proposed by the Board of Directors; as well as supervise the approved 2016 Workplan and Budget; 2. Review the 2016-2018 Business Plan; and 3. Discuss some strategic plans namely Network Sharing, Spectrum, Network upgrade in Java, Network Expansion in Outside Java, Satellite, as well as Managed Power and Field Services project and subsidiary’s divestment plan.
Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed Ketua Komite Anggaran Chairman of Budget Committee
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
223
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Program CSR Indosat Ooredoo telah lama berjalan, dengan kontribusi hasil yang nyata di tahun 2016 sebagai berikut. Rincian program ini tersedia di Laporan Keberlanjutan Tahun 2016.
Pilar & Program Pillars & Programs
1 Pemberdayaan Perempuan Women Empowerment
Indosat Ooredoo has a long running CSR program, which produced tangible results as follows in 2016. More detail is available in the 2016 Sustainability Report.
Kegiatan di Tahun 2016
Activities in 2016
Indosat Ooredoo berkomitmen meningkatkan jumlah perempuan yang terkoneksi ke internet mobile di Indonesia dari 40% hingga 43% di tahun 2020 (meningkat lebih dari 7 juta perempuan).
Indosat Ooredoo has committed to further increase the number of women connected to the mobile internet in Indonesia from 40% to 43% by 2020 (an increase of over 7 million women).
Kelas Master Pemberdayaan Perempuan Diselenggarakan untuk lebih dari 600 peserta perempuan sepanjang tahun 2016. Bahan pembicaraan termasuk Parenting in the Digital Era, Digital Safety & Security for Women and Family, Women in the Digital Economy, Commercial Product Photography, Leadership & Public Speaking, kelas Coding, E-commerce & Financial Inclusion, dan Digital Executive Women.
Women Empowerment Masterclasses Were held for over 600 female attendees during 2016. The program included Parenting in digital era, Digital safety & security for women and family, Women in digital economy, Commercial product photography, Leadership & public speaking, Coding class, E-commerce & financial inclusion, Digital Executive women.
Program Pemberdayaan Purna TKI Bermitra dengan Kementerian Tenaga Kerja Indonesia untuk menciptakan program pemberdayaan yang khusus berfokus kepada peningkatan keterampilan perempuan TKI Indonesia. Program tersebut menargetkan perempuan purna TKI di tiga kecamatan berisiko tinggi di Indonesia.
224
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
The Migrant Worker Empowerment Program Partnering with Indonesia’s Ministry of Labour to create an empowerment program specifically focused on upskilling Indonesian women migrant workers. The program targeted exmigrants in three high-risk communities areas across Indonesia.
05
Pilar & Program Pillars & Programs
2 Pendidikan & Inovasi Education & Innovation
Indosat Ooredoo wireless innovation contest
3 Kesehatan Health
Kegiatan di Tahun 2016
Activities in 2016
Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) ke-10 menjaring sebanyak 3.592 ide aplikasi mobile.
The 10th Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) brought in 3,592 mobile application ideas.
Indosat Ooredoo Stock Trading Contest (ISTC) diikuti oleh lebih dari 10.000 peserta di tahun 2016.
Indosat Ooredoo Stock Trading Contest (ISTC) attracted more than 10,000 participants in 2016.
Lebih dari 450 karyawan tergabung dalam program sukarelawan karyawan sepanjang tahun 2016. Program ini difokuskan pada digital literacy serta pendidikan digital, juga perbaikan infrastruktur dasar pendidikan. Program ini melibatkan lima wilayah operasional Indosat Ooredoo.
More than 450 employees joined employee volunteer programs in 2016. The programs for focused on digital literacy and education as well as improvements to basic educational infrastructure. The program involved five Indosat Ooredoo operations areas.
Kelas Coding diadakan bagi pelajar SD, SMP dan SMA di sejumlah lokasi termasuk Jakarta, Serpong, Bogor, Bandung, Semarang, Jogjakarta dan lebih banyak lagi. Lebih dari 200 anak mendaftarkan diri.
Provision of Coding Class for elementary and junior and high school students at several locations like Jakarta, Serpong, Bogor, Bandung, Semarang, Jogja, etc. Have more than 200 children signing in.
Memberikan inspirasi kepada lebih dari 8.200 pelajar serta masyarakat pada umumnya melalui program kunjungan perusahaan di kantor pusat Indosat Ooredoo.
Inspired more than 8200 students and community at large about digital world through company visit programs at Indosat Ooredoo headquarter.
Indosat Ooredoo mendukung tim sepak bola U-13 serta atlet-atlet karate Indonesia yang mewakili negara di Kejuaraan Dunia Shotokan Karate International Federation (SKIF) JIEXpo 2016 yang digelar di Kemayoran.
Indosat Ooredoo supported a U-13 football team and the Indonesian karate athletes representing the country at the World Championship Shotokan Karate International Federation (SKIF) JIExpo 2016 in Kemayoran.
Program Indosat Ooredoo Mobil Klinik telah memberikan manfaat kesehatan berupa upaya pencegahan dan penyembuhan kepada lebih dari 770.000 penerima manfaat sejak awal program di tahun 2007, dengan lebih dari 74,000 orang menerima manfaat di tahun 2016.
The Indosat Ooredoo Mobile Clinic program has benefited more than 770,000 people through preventive or healing treatment since its inception in 2007, with more than 74,000 beneficiaries in 2016 alone.
Seminar kesehatan tentang obesitas di event Family Gathering.
Health seminar on obesity at a Family Gathering.
Aplikasi Pita Pink mendukung kegiatan Gerakan Kesadaran Peduli Kanker Payudara melalui mobil mammogram gratis, pelayanan kesehatan dan konsultasi seputar kanker payudara.
Pita Pink (Pink Ribbon) application supporting the Breast Cancer Awareness and Concern Movement (Gerakan Kesadaran Peduli Kanker Payudara) activities through a free mammogram car, health service and breast cancer consultation.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
225
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT Indosat Tbk dan Entitas Anak
Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015
PT Indosat Tbk and Subsidiaries Consolidated Financial Statements for The Years Ended 31 December 2016 and 2015
06 Bab/Chapter
226
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
227
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
228
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
229
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 1 Page LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham)
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha: - Pihak berelasi - Pihak ketiga Piutang lain-lain Persediaan Aset derivatif Pajak dibayar di muka: - Pajak penghasilan - Pajak lain-lain Bagian lancar dari beban dibayar di muka jangka panjang: - Beban frekuensi dan lisensi dibayar di muka - Sewa dibayar di muka - Beban dibayar di muka lainnya Aset keuangan lancar lain-lain Aset lancar lain-lain Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang pihak berelasi Klaim restitusi pajak Aset pajak tangguhan Beban dibayar di muka jangka panjang: - Beban frekuensi dan lisensi dibayar di muka - Sewa dibayar di muka - Beban dibayar di muka lainnya Investasi pada entitas asosiasi Investasi jangka panjang Aset tetap Goodwill dan aset takberwujud lain Aset keuangan tidak lancar lain-lain Aset tidak lancar lain-lain
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, except par value per share)
2016
2015
ASSETS
1,850,425 108,593
4
3,623,346 77,574
411,609 2,295,670 42,913 79,272 15,437
5 5 6
510,539 2,219,636 11,232 39,346 1,030
199,113
7 7
69,411 344,885
2,462,403 420,013 137,043 2,416 48,574
9
2,321,743 428,355 221,687 13,591 36,302
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash Trade receivables: Related parties Third parties Other receivables Inventories Derivative assets Prepaid taxes: Corporate income taxes Other taxes Current portion of long-term prepayments: Prepaid frequency fee and licenses Prepaid rental Prepaid expenses - others Other current financial assets Other current assets
8,073,481
9,918,677
Total current assets
5,092 3,991 422,885 215,971
49,427 2,758 538,049 114,226
68,342 161,292
54,881 140,892
NON-CURRENT ASSETS Restricted cash Due from related parties Claims for tax refunds Deferred tax assets Long-term prepayments: Prepaid frequency fee and licenses Prepaid rental Prepaid expenses - others Investment in associates Long-term investments Property and equipment Goodwill and other intangible assets Other non-current financial assets Other non-current assets
Jumlah aset tidak lancar
42,765,223
45,469,840
Total non-current assets
JUMLAH ASET
50,838,704
55,388,517
TOTAL ASSETS
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
31 8 7
59,375 1,044,179 86,594 153,413 25,469 39,078,409
10 10 11
93,216 1,011,455 175,460 78,521 37,821 41,821,703
1,440,211
12
1,351,431
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
230
Catatan/ Notes
9
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 2 Page LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, except par value per share)
2016
Catatan/ Notes
2015
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek Utang usaha: - Pihak berelasi - Pihak ketiga Utang pengadaan Utang pajak: - Pajak penghasilan - Pajak lain-lain Akrual Kewajiban imbalan kerja jangka pendek Kewajiban imbalan kerja jangka panjang - bagian jangka pendek Pendapatan diterima di muka Uang muka pelanggan Liabilitas derivatif Bagian jangka pendek dari pinjaman jangka panjang: - Pinjaman - Utang obligasi - Sukuk - Kewajiban sewa pembiayaan Provisi atas kasus hukum Liabilitas jangka pendek lain-lain Jumlah liabilitas jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek: - Pinjaman - Utang obligasi - Sukuk - Kewajiban sewa pembiayaan Kewajiban imbalan kerja jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek Liabilitas jangka panjang lain-lain
LIABILITIES AND EQUITY 399,390
13
1,449,022
225,478 619,585 4,381,710
31 14
123,652 640,490 6,263,117
339,797 103,424 1,533,412
7 7 15
24,538 73,702 1,730,483
388,165
16
335,620
39,442 1,005,403 542,258 20,814
16 6
32,196 1,117,253 285,863 290,747
3,795,600 3,391,286 225,804
17 18 19
4,240,746 1,152,791 226,810
554,037 1,358,643 162,344
32 20
516,527 1,358,643 190,400
CURRENT LIABILITIES Short-term loans Trade payables: Related parties Third parties Procurement payables Taxes payable: Corporate income taxes Other taxes Accruals Short-term employee benefit obligations Long-term employee benefit obligations - current portion Unearned revenue Deposits from customers Derivative liabilities Current maturities of long-term borrowings: Loans payable Bonds payable Sharia bonds Obligations under finance lease Provision for legal case Other current liabilities
20,052,600
Total current liabilities
19,086,592 37,693 11,551
31 7
25,196 12,572
2,273,616 9,060,534 1,014,985
17 18 19
6,369,885 9,282,161 954,586
2,959,487
32
3,450,558
1,245,845 971,282
16
908,838 1,068,280
NON-CURRENT LIABILITIES Due to related parties Deferred tax liabilities Long-term borrowingsnet of current maturities: Loans payable Bonds payable Sharia bonds Obligations under finance lease Long-term employee benefit obligations - net of current portion Other non-current liabilities
Jumlah liabilitas jangka panjang
17,574,993
22,072,076
Total non-current liabilities
JUMLAH LIABILITAS
36,661,585
42,124,676
TOTAL LIABILITIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
231
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 3 Page LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, except par value per share)
2016
Catatan/ Notes
2015
EKUITAS
EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp100 (dalam Rupiah penuh) per saham Seri A dan Seri B - Modal dasar - 1 saham Seri A dan 19.999.999.999 saham Seri B - Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1 saham Seri A dan 5.433.933.499 saham Seri B Tambahan modal disetor Saldo laba: - Dicadangkan - Belum dicadangkan Komponen ekuitas lain-lain Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Keuntungan pengukuran kembali atas program imbalan pasti Cadangan perubahan nilai wajar investasi tersedia untuk dijual Cadangan lindung nilai arus kas
543,393 1,546,587 134,446 10,701,160 404,104
543,393 1,546,587
1e
134,446 9,596,118 404,104
11,527
20,607
36,244
251,459
(27,261) 3
(14,909) 1,030
Kepentingan nonpengendali
13,350,203 826,916
12,482,835 781,006
Non-controlling interests
JUMLAH EKUITAS
14,177,119
13,263,841
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
50,838,704
55,388,517
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
232
22 22
Equity attributable to owners of the parent Capital stock - Rp100 (in full Rupiah amount) par value per A share and B share Authorized - 1 A share and 19,999,999,999 B shares Issued and fully paid - 1 A share and 5,433,933,499 B shares Additional paid-in capital Retained earnings: Appropriated Unappropriated Other equity component Difference in foreign currency translation Remeasurement gains on defined benefit plans Reserve for changes in fair value of available -for-sale investment Cash flow hedging reserve
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 4 Page LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba/(rugi) bersih per saham)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, except earnings/(loss) per share)
2016 PENDAPATAN Selular Multimedia, Komunikasi Data, Internet (“MIDI”) Telekomunikasi tetap Jumlah pendapatan
24,095,337
Catatan/ Notes 24
4,130,461 958,826 29,184,624
2015 REVENUE Cellular Multimedia, Data Communication, 3,753,485 Internet ("MIDI") 1,119,318 Fixed telecommunications
21,895,722
26,768,525
(BEBAN) PENGHASILAN
(EXPENSES) INCOME
Beban penyelenggaraan jasa Penyusutan dan amortisasi Karyawan Pemasaran Umum dan administrasi Kerugian selisih kurs - bersih Amortisasi keuntungan tangguhan dari penjualan dan penyewaan kembali menara Lain-lain - bersih
(11,918,821) (8,972,570) (2,114,754) (1,237,831) (1,049,399)
Jumlah beban
Keuntungan (kerugian) selisih kurs - bersih Penghasilan bunga Biaya keuangan Kerugian perubahan nilai wajar derivatif - bersih
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (BEBAN) MANFAAT PAJAK PENGHASILAN LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
Total revenue
25 11,12 26 27 27
(11,213,902) (8,769,147) (1,921,071) (1,236,679) (923,567)
141,050 (176,451)
Cost of services Depreciation and amortization Personnel Marketing General and administrative Loss on foreign exchange - net Amortization of deferred gain on sale and leaseback of towers Others - net
(25,244,071)
(24,406,415)
Total expenses
3,940,553
2,362,110
273,805 111,474 (2,256,285)
28
(1,292,516) 218,555 (2,829,464)
(274,284)
6
(244,520)
(5,842) 141,050 (85,904)
(306,648) 21
(2,145,290)
(4,147,945)
1,795,263
(1,785,835)
(519,608) 1,275,655
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
7
622,357 (1,163,478)
Gain (loss) on foreign exchange - net Interest income Finance costs Loss on change in fair value of derivatives - net
PROFIT (LOSS) BEFORE INCOME TAX INCOME TAX (EXPENSE) BENEFIT PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
233
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5 Page LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba/(rugi) bersih per saham)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, except earnings/(loss) per share)
2016 LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
Catatan/ Notes
1,275,655
2015 (1,163,478)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang akan direklasifikasi ke Laba Rugi Perubahan nilai wajar yang belum direalisasi atas investasi yang tersedia untuk dijual Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan: - Selisih periode berjalan - Penyesuaian reklasifikasi Cadangan lindung nilai arus kas: - (Kerugian) keuntungan yang belum direalisasikan - Penyesuaian reklasifikasi
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Items that will be reclassified to Profit or Loss Unrealized changes in fair value of available-for-sale (14,909) investments Difference in foreign currency translation: 29,688 Current period differences - Reclassification adjustment Cash flow hedging reserve:
(12,352) 457 (9,537) (3,878) 2,851
4,202 Unrealized (loss) gain (3,172)Reclassification adjustment -
(22,459) Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke Laba Rugi (Kerugian) keuntungan pengukuran kembali atas program imbalan pasti Keuntungan (beban) pajak terkait
(Kerugian) keuntungan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak JUMLAH PENGHASILAN (KERUGIAN) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
15,809
(285,982)
16
71,496
16
Items that will not be reclassified to Profit or Loss Remeasurement (losses) gain on 214,620 defined benefit plans Related income tax (53,655) benefit (expenses)
(214,486)
160,965
(236,945)
Other comprehensive income (losses) gain for 176,774 the year - net of tax
(986,704)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
1,105,042 170,613
(1,310,001) 146,523
PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent Non-controlling interests
1,275,655
(1,163,478)
1,038,710
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
234
PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 6 Page LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba/(rugi) bersih per saham)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, except earnings/(loss) per share)
2016 JUMLAH PENGHASILAN (KERUGIAN) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (dalam Rupiah penuh)
Catatan/ Notes
2015
867,368 171,342
(1,135,001) 148,297
1,038,710
(986,704)
203.36
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
23
(241.08)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent Non-controlling interests
BASIC AND DILUTED EARNINGS (LOSS) PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT (in full Rupiah amount)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
235
236
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
-
-
-
-
-
-
-
-
1,546,587
-
-
543,393
-
-
1,546,587
-
-
543,393
-
1,546,587
-
543,393
134,446
-
-
-
134,446
-
-
-
-
-
134,446
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Saldo 31 Desember 2016
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan entitas anak Perubahan nilai wajar atas investasi tersedia untuk dijual Cadangan lindung nilai arus kas Keuntungan (kerugian) pengukuran kembali atas program imbalan pasti-sesudah pajak Dividen dari entitas anak Laba tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2015
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan entitas anak Perubahan nilai wajar atas investasi tersedia untuk dijual Cadangan lindung nilai arus kas Keuntungan pengukuran kembali atas program imbalan pasti-sesudah pajak Dividen dari entitas anak Akuisisi kepentingan nonpengendali Kontribusi dari kepentingan nonpengendali Laba (rugi) tahun berjalan
Saldo 1 Januari 2015
Uraian
Modal saham/ Capital stock
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
10,701,160
1,105,042
-
-
9,596,118
(1,310,001)
-
-
-
-
10,906,119
404,104
-
-
-
404,104
-
-
-
-
-
404,104
11,527
-
-
(9,080)
20,607
-
-
-
-
29,688
(9,081)
36,244
(215,215) -
-
-
251,459
-
-
159,191 -
-
-
92,268
(27,261)
-
(12,352) -
-
(14,909)
-
-
-
(14,909) -
-
-
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to owners of the parent Selisih kurs Cadangan karena Keuntungan perubahan nilai penjabaran pengukuran wajar investasi laporan kembali atas tersedia Komponen keuangan/ program untuk dijual/ Saldo laba/Retained earnings ekuitas Difference imbalan pasti/ Reserve for changes Belum lain-lain/ in foreign Remeasurement in fair value Dicadangkan/ dicadangkan/ Other equity currency gain on defined of available-forAppropriated Unappropriated component translation benefit plans sale investment
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah)
Halaman 7 Page
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
-
-
3
-
(1,027)
-
1,030
-
-
-
1,030
Cadangan lindung nilai arus kas/ Cash flow hedging reserve
1,519 (1,163,478)
1,519 146,523
826,916
729 (125,432) 170,613
-
-
Description Balance as of 1 January 2015 Difference in foreign currency arising from the translation of the financial statements of subsidiary Changes in fair value of available-for-sale investment Cash flow hedging reserve Remeasurement gains on defined benefit plans-net of tax Dividends of subsidiaries Acquisition of non-controlling interests Contribution from non-controlling interest Profit (loss) for the year
14,177,119 Balance as of 31 December 2016
(214,486) (125,432) 1,275,655
(12,352) (1,027)
(9,080)
Difference in foreign currency arising from the translation of the financial statements of subsidiary Changes in fair value of available-for-sale investment Cash flow hedging reserve Remeasurement gain (loss) on defined benefit plans-net of tax Dividends of subsidiaries Profit for the year
13,263,841 Balance as of 31 December 2015
(2,485)
(2,485)
781,006
160,965 (47,044)
(14,909) 1,030
29,688
14,298,555
1,774 (47,044)
-
-
680,719
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
13,350,203
(215,215) 1,105,042
(12,352) (1,027)
(9,080)
12,482,835
(1,310,001)
-
159,191 -
(14,909) 1,030
29,688
13,617,836
Jumlah/ Total
Kepentingan nonpengendali/ NonJumlah controlling ekuitas/ interests Total equity
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah)
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 8 Page LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah) 2016
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: - Pelanggan - Pengembalian Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) - Pengembalian pajak penghasilan badan - Penghasilan bunga - Penyelesaian kontrak forward valuta asing Pengeluaran kas kepada/untuk: - Regulator, operator lain, pemasok dan lain-lain - Biaya keuangan - Karyawan - Penyelesaian kontrak forward valuta asing - Pajak penghasilan badan - Kontrak swap tingkat suku bunga Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
28,724,605
26,230,342
230,068
103,077
194,839 114,333
363,537 219,748
-
105,785
(14,791,085) (2,238,752) (1,687,223)
(13,463,345) (2,658,816) (1,969,175)
(550,014) (235,619) (9,637)
(209,170) (15,312)
9,751,515
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dividen kas Penerimaan dari penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Penambahan investasi pada entitas asosiasi Perolehan aset takberwujud Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
2015
8,706,671
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from: Customers Refund of Value Added Tax (“VAT”) Refund of corporate income taxes Interest income Settlement of currency forward contracts Cash paid to/for: Regulator, other operators, suppliers and others Finance costs Employees Settlement of currency forward contracts Corporate income tax Interest rate swap contract Net cash provided by operating activities
(7,207,477)
(7,344,833)
(91,970) (85,122)
(72,370) (9,670)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Cash dividend received Proceeds from sale of property and equipment Acquisitions of property and equipment Additions to investment in associate Acquisition of intangible assets
(7,291,386)
(7,145,364)
Net cash used in investing activities
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
49,229
20,283
43,954
261,226
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
237
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 9 Page LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah) 2016
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari pinjaman jangka panjang Penerimaan dari obligasi dan sukuk Penerimaan dari pinjaman jangka pendek Pembayaran pinjaman jangka panjang Pembayaran pinjaman jangka pendek Pembayaran obligasi dan sukuk Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan Dividen kas yang dibayarkan kepada kepentingan nonpengendali Kontribusi dari kepentingan nonpengendali Akuisisi dari kepentingan nonpengendali Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
1,519
-
(2,485) (1,527,076)
Net cash used in financing activities
10,688,530
3,460,000
4,000,000
1,150,000
925,000
(9,053,865) (2,200,000)
(6,978,781) (325,000)
(1,381,000)
(9,347,137)
(771,050)
(441,678)
(125,432)
(47,044)
(4,251,347)
18,297
(1,772,921)
3,623,346
1,850,425
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 238
-
CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from long-term loans Proceeds from bonds payable and sharia bonds Proceeds from short-term loans Repayment of long-term loans Repayment of short-term loans Repayment of bonds payable and sharia bonds Repayment of obligations under finance lease Cash dividend paid to non-controlling interest Contribution from non-controlling interest Acquisition of non-controlling interest
4,670,000
Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas (PENURUNAN)/KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
2015
109,104
Net foreign exchange differences from cash and cash equivalents
143,335
NET (DECREASE)/INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
3,480,011
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
3,623,346
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 10 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM a.
Pendirian Perusahaan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 1.
GENERAL a.
The Company’s Establishment
PT Indosat Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 10 November 1967 sesuai dengan Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 berdasarkan akta notaris Mohamad Said Tadjoedin, S.H. No. 55. Akta pendirian ini diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 26, Tambahan No. 24, tanggal 29 Maret 1968. Pada tahun 1980, Perusahaan dijual oleh American Cable and Radio Corporation, entitas anak dari International Telephone & Telegraph, kepada Pemerintah Republik Indonesia (“Pemerintah”) dan menjadi Badan Usaha Milik Negara (Persero).
PT Indosat Tbk (“the Company”) was established in the Republic of Indonesia on 10 November 1967 within the framework of the Indonesian Foreign Investment Law No. 1 Year 1967 based on notarial deed No. 55 of Mohamad Said Tadjoedin, S.H. The deed of establishment was published in Supplement No. 24 of State Gazette of the Republic of Indonesia No. 26 dated 29 March 1968. In 1980, the Company was sold by American Cable and Radio Corporation, an International Telephone & Telegraph subsidiary, to the Government of the Republic of Indonesia (“the Government”) and became a State-owned Company (Persero).
Pada tanggal 7 Februari 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (“BKPM”) dalam Surat No. 14/V/PMA/2003 atas perubahan status hukum dari Badan Usaha Milik Negara (Persero) menjadi Perusahaan Penanaman Modal Asing. Selanjutnya, pada tanggal 21 Maret 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas perubahan Anggaran Dasar yang berkaitan dengan perubahan status hukum tersebut.
On 7 February 2003, the Company received the approval from the Capital Investment Coordinating Board (“BKPM”) in its letter No. 14/V/PMA/2003 for the change of its legal status from a State-owned Company (Persero) to a Foreign Capital Investment Company. Subsequently, on 21 March 2003, the Company received the approval from the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia on the amendment of its Articles of Association to reflect the change in its legal status.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir diaktakan dengan Akta Notaris No. 123 tanggal 28 Januari 2010 oleh Aulia Taufani, S.H. (sebagai pengganti notaris Sutjipto, S.H.), sebagaimana disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) tanggal 28 Januari 2010, dengan tujuan memenuhi Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAMLK”) (sekarang Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) Indonesia) No. IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Terbatas yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik dan Peraturan No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
The Company’s Articles of Association have been amended from time to time. The latest amendment was covered by notarial deed No. 123 dated 28 January 2010 of Aulia Taufani, S.H. (as a substitute notary of Sutjipto, S.H.), as approved in the Extraordinary General Meeting of Shareholders (“EGMS”) held on 28 January 2010, in order to comply with the Indonesian Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAMLK”) (currently the Indonesian Financial Services Authority (“OJK”)) Rule No. IX.J.1 dated 14 May 2008 on the Principles of Articles of Association of Limited Liability Companies that Conduct Public Offering of Equity Securities and Public Companies and Rule No. IX.E.1 on Affiliate Transactions and Certain Conflict of Interests Transactions.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
239
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 11 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) a.
240
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 1.
GENERAL (continued) a.
The Company’s Establishment (continued)
Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan telah dilaporkan kepada dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHU-09555.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 22 Februari 2010 dan No. AHU-AH.01.10-04964 tanggal 25 Februari 2010. Perubahan ini diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.89, Tambahan No.37880, tanggal 5 November 2010. Perubahan terakhir tersebut berkaitan dengan perubahan maksud, tujuan dan kegiatan usaha Perusahaan, pengangkatan pejabat Direktur Utama, jika pemegang jabatan Direktur Utama tidak tersedia, kewajiban rapat Direksi dan definisi benturan kepentingan.
The latest amendment of the Company’s Articles of Association has been reported to and approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on its letters No. AHU-09555.AH.01.02 Year 2010 dated 22 February 2010 and No. AHU-AH.01.10-04964 dated 25 February 2010. The deed was published in Supplement No. 37880 of State Gazette of the Republic of Indonesia No. 89 dated 5 November 2010. The latest amendment relates to, among other matters, the changes in the Company’s purposes, objectives and business activities, appointment of acting President Director if the incumbent President Director is unavailable, requirement of Board of Directors’ meetings and definition of conflict of interests.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan kegiatan usaha penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau jasa teknologi konvergensi dengan melakukan kegiatan usaha utama sebagai berikut:
According to article 3 of its Articles of Association, the Company’s purposes and objectives are to provide telecommunications networks, telecommunications services as well as information technology and/or convergence technology services by carrying out the following main business activities:
a.
Menyelenggarakan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau layanan teknologi konvergensi, termasuk tetapi tidak terbatas pada penyediaan jasa teleponi dasar, layanan multimedia, layanan teleponi internet, layanan interkoneksi internet, layanan akses internet, jaringan telekomunikasi bergerak dan jaringan telekomunikasi tetap; dan
a.
To provide telecommunications networks, telecommunications services as well as information technology and/or convergence technology services, including but not limited to providing basic telephony services, multimedia services, internet telephony services, network access point service, internet services, mobile telecommunications networks and fixed telecommunications networks; and
b.
Menyelenggarakan jasa transaksi pembayaran dan layanan transfer uang melalui jaringan telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau teknologi konvergensi.
b.
To engage in payment transactions and money transfer services through telecommunications networks as well as information technology and/or convergence technology.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 12 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) a.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 1.
GENERAL (continued) a.
The Company’s Establishment (continued)
Perusahaan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut dan dalam rangka mendukung kegiatan usaha utama sebagai berikut:
The Company can provide supporting business activities in order to achieve the purposes and objectives, and to support its main businesses, as follows:
a.
Merencanakan, membeli, merekayasa, membangun, menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan, menyewa, menyewakan, serta memelihara prasarana/sarana termasuk sumber daya untuk mendukung kegiatan usaha Perusahaan dalam penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau layanan teknologi konvergensi;
a.
To plan, procure, modify, build, provide, develop, operate, lease, rent and maintain infrastructures/facilities including resources to support the Company’s business in providing telecommunications networks, telecommunications services as well as information technology and/or convergence technology services;
b.
Menjalankan usaha dan kegiatan operasi (termasuk pengembangan, pemasaran dan penjualan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau jasa teknologi konvergensi oleh Perusahaan), termasuk penelitian, layanan pelanggan, pendidikan dan pelatihan (baik di dalam maupun luar negeri); dan
b.
To conduct business and operating activities (including development, marketing and sales of telecommunications networks, telecommunications services as well as information technology and/or convergence technology services by the Company), including research, customer services, education and courses (both domestic and overseas); and
c.
Menyelenggarakan kegiatan lain yang diperlukan untuk mendukung dan/atau terkait dengan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta teknologi informasi dan/atau layanan teknologi konvergensi termasuk, tetapi tidak terbatas pada, transaksi elektronik dan penyediaan piranti keras, piranti lunak, konten serta jasa pengelolaan telekomunikasi.
c.
To conduct other activities necessary to support and/or related to the provision of telecommunications networks, telecommunications services as well as information technology and/or convergence technology services including, but not limited to, electronic transactions and provision of hardware, software, content as well as telecommunications-managed services.
Perusahaan memulai kegiatan operasinya pada tahun 1969.
The Company started operations in 1969.
its
commercial
Perusahaan telah menjalankan semua kegiatan usaha utama dan pendukung sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasarnya.
The Company has been conducting all the main and supporting business activities as stated in its Articles of Association.
Perusahaan berdomisili di Jalan Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta dan memiliki 5 kantor regional yang berlokasi di Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan dan Balikpapan.
The Company is domiciled at Jalan Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta and has 5 regional offices located in Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan and Balikpapan.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
241
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 13 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) a.
242
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 1.
GENERAL (continued) a.
The Company’s Establishment (continued)
Ooredoo QSC, Qatar (sebelumnya Qatar Telecom QSC) (“Ooredoo”) adalah entitas induk utama dari Perusahaan dan entitas anaknya (secara kelompok selanjutnya disebut “Grup”). Entitas induk langsung dari Perusahaan adalah Ooredoo Asia Pte. Ltd., sebelumnya Qatar Telecom (Qtel Asia) Pte. Ltd., Singapura.
Ooredoo QSC, Qatar (previously Qatar Telecom QSC) (“Ooredoo”) is the ultimate parent company of the Company and its subsidiaries (collectively referred to hereafter as the “Group”). The immediate parent company of the Company is Ooredoo Asia Pte. Ltd., previously Qatar Telecom (Qtel Asia) Pte. Ltd., Singapore.
Berdasarkan Undang-Undang No. 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi dan Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 1991, Perusahaan telah ditetapkan kembali sebagai Badan Penyelenggara yang menyediakan jasa telekomunikasi internasional di bawah otoritas Pemerintah.
Based on Law No. 3 Year 1989 on Telecommunications and pursuant to Government Regulation No. 77 Year 1991, the Company had been re-confirmed as an Operating Body (“Badan Penyelenggara”) that provided international telecommunications services under the authority of the Government.
Pada tahun 1999, Pemerintah menerbitkan Undang-Undang No. 36 mengenai Telekomunikasi (“Undang-Undang Telekomunikasi”) yang berlaku efektif tanggal 8 September 2000. Berdasarkan UndangUndang tersebut, penyelenggaraan jasa telekomunikasi meliputi: Jaringan telekomunikasi Jasa telekomunikasi Jasa telekomunikasi khusus
In 1999, the Government issued Law No. 36 on Telecommunications (“Telecommunications Law”) which took effect on 8 September 2000. Under the Telecommunications Law, telecommunications services cover:
Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Swasta dan Koperasi diperbolehkan untuk menyediakan jaringan dan jasa telekomunikasi. Perorangan, instansi pemerintah dan badan hukum, selain penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi, diperbolehkan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi khusus.
State-owned companies, regional government-owned companies, privatelyowned companies and cooperatives are allowed to provide telecommunications networks and services. Individuals, government institutions and legal entities, other than telecommunications networks and service providers, are allowed to render special telecommunications services.
Undang-Undang Telekomunikasi melarang kegiatan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat dan diharapkan menjadi pembuka jalan bagi liberalisasi pasar.
The Telecommunications Law prohibits activities that result in monopolistic practices and unhealthy competition and expects to pave the way for market liberalization.
Berdasarkan Undang-Undang Telekomunikasi tersebut, status Perusahaan sebagai Badan Penyelenggara menjadi berakhir dan Perusahaan harus memperoleh izin dari Pemerintah untuk dapat menyelenggarakan jaringan dan jasa telekomunikasi tertentu.
Based on the Telecommunications Law, the Company ceased as an Operating Body and had to obtain licenses from the Government to be able to engage in the provision of specific telecommunications networks and services.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Telecommunications networks Telecommunications services Special telecommunications services
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 14 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) a.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 1.
GENERAL (continued) a.
The Company’s Establishment (continued)
Pada tanggal 14 Agustus 2000, Pemerintah, melalui Menteri Perhubungan (“Menhub”), memberi izin prinsip kepada Perusahaan sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi Digital Communication System (“DCS”) 1800 berskala nasional. Pada tanggal 23 Agustus 2001, Perusahaan memperoleh izin penyelenggaraan (DCS 1800) dari Menhub. Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.247 tanggal 6 November 2001 yang diterbitkan oleh Menhub, izin penyelenggaraan tersebut dialihkan kepada entitas anak, pada saat itu PT Indosat Multi Media Mobile (“IM3”). Lihat Catatan 1e. Pada tanggal 7 September 2000, Pemerintah, melalui Menhub, memberikan izin prinsip kepada Perusahaan untuk menyelenggarakan telepon lokal dan sambungan langsung jarak jauh dalam negeri sebagai kompensasi atas pengakhiran hak eksklusif Perusahaan sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi internasional. Di lain pihak, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”) telah diberikan izin prinsip untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional sebagai kompensasi atas pengakhiran lebih awal hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi lokal dan sambungan langsung jarak jauh dalam negeri.
On 14 August 2000, the Government, through the Ministry of Communications (“MOC”), granted the Company an in-principle license as a nationwide Digital Communication System (“DCS”) 1800 telecommunications provider. On 23 August 2001, the Company obtained the operating license (DCS 1800) from the MOC. Subsequently, based on Decree No. KEP.247 dated 6 November 2001 issued by the MOC, the operating license was transferred to the Company’s subsidiary, PT Indosat Multi Media Mobile (“IM3”). Refer to Note 1e. On 7 September 2000, the Government, through the MOC, also granted the Company in-principle licenses for local and domestic long-distance telecommunications services as compensation for the termination of its exclusivity rights on international telecommunications services. On the other hand, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”) was granted an in-principle license for international telecommunications services as compensation for the early termination of Telkom’s rights on local and domestic long-distance telecommunications services.
Berdasarkan surat Menhub tanggal 1 Agustus 2002, Perusahaan diberikan izin penyelenggaraan jaringan telekomunikasi tetap lokal dengan wilayah operasi Jakarta dan Surabaya. Izin penyelenggaraan ini diperbarui menjadi izin nasional pada tanggal 17 April 2003 berdasarkan Surat Keputusan Menhub No. KP.130 Tahun 2003. Penilaian atas izin yang diberikan kepada Telkom dan Perusahaan atas pengakhiran hak eksklusif mereka, masingmasing atas penyelenggaraan jasa telekomunikasi lokal/domestik dan internasional, ditentukan oleh penilai independen.
Based on a letter dated 1 August 2002 from the MOC, the Company was granted an operating license for fixed local telecommunications network covering Jakarta and Surabaya. This operating license was converted to become a national license on 17 April 2003 based on Decree No. KP.130 Year 2003 of the MOC. The values of the above licenses granted to Telkom and the Company on the termination of their exclusive rights on local/domestic and international telecommunications services, respectively, were determined by an independent appraiser.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
243
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 15 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
The Company’s Establishment (continued)
Izin penyelenggaraan jaringan, layanan dan spektrum frekuensi
Licenses to operate network, services and frequency spectrum
Berikut adalah izin signifikan untuk penyelenggaraan jaringan, layanan dan spektrum frekuensi yang dimiliki Perusahaan dan entitas anak:
The following are significant licenses to operate network, services and frequency spectrum obtained by the Company and subsidiaries:
Izin/ License PT Indosat Tbk Izin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Selular/ License to Operate Cellular Mobile Network (*)
244
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
No. Izin/ License No.
Tanggal efektif/ Effective date
Keterangan
Description
No. 504/KEP/ M.KOMINFO/08/2012 dan/and No. 643/KEP/ M.KOMINFO/06/2015
Amandemen Izin Jaringan Bergerak Selular yang memungkinkan Indosat untuk menerapkan 3rd Generation Partnership Project (Sistem 3G) pada pita frekuensi 800 MHz, 900 MHz dan 1800 MHz dan juga International Mobile Telecommunication 2000 (IMT 2000) pada 2100 MHz.
Amendment of Cellular License which allows Indosat to deploy 3rd Generation Partnership Project (3G system) at 800 MHz, 900 MHz and 1800 MHz spectrum band, and also International Mobile Telecommunication 2000 (IMT 2000) at 2100 MHz.
30/06/2015
Izin Penempatan Satelit pada Slot Orbit/ License for Satellite orbital (*)
No.460/M.KOMINFO/ 12/ 2011
Persetujuan pemanfaatan slot orbit 150,5o BT (Bujur Timur) pada slot orbit.
Approval for Indosat to utilize Orbital Slot 150.5o EL (East Latitude).
Berakhir pada/Ending on 01/09/2015
Izin Penyelenggaraan Layanan Interkoneksi Internet/ License to Operate Internet Interconnection Services (Network Access Point/(“NAP”)) (*)
KEP No. 414 Tahun 2014
Izin penyelenggaraan layanan interkoneksi internet.
Operating license for NAP.
12/09/2014
Izin Penyelenggaraan Layanan Akses Internet/ License to Operate Internet Service Provider ("ISP") (*) Izin Penyelenggaraan Layanan Teleponi Internet/ License to Operate Internet Telephony Services (*)
KEP No. 418 Tahun 2014
Izin penyelenggaraan sebagai penyedia layanan internet.
Operating license as ISP.
07/04/2014
KEP No. 416 Tahun 2014
Voice over Internet Protocol (“VoIP”).
Voice over Internet Protocol (“VoIP”).
07/04/2014
Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup/ License to Operate Closed Fixed Network (“JARTUP”) (*)
No. 1123 Tahun 2016
Jaringan tetap tertutup.
Closed Fixed Network. 21/06/2016
Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap dan Jasa Teleponi Dasar/ License for Fixed Network and Basic Telephony Service (*)
No. 950 Tahun 2016 No. 845 Tahun 2016 dan/and No. 848 Tahun 2016
Izin penyelenggaraan jaringan tetap dan jasa teleponi dasar yang meliputi jasa telepon lokal, sambungan lokal jarak jauh nasional dan sambungan langsung jarak jauh teleponi internasional.
Operating license for fixed network and basic telephony service which covers the provision of local, national long-distance, and international long distance telephony services.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
31/05/2016 16/05/2016 dan/and 16/05/2016
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 16 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) a.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan) Izin penyelenggaraan jaringan, layanan dan spektrum frekuensi (lanjutan) Izin/ License Izin Spektrum Frekuensi yang Dialokasikan/ License for Allocated Frequency Spectrum (***)
No. Izin/ License No. No. 19/KEP/ M.KOMINFO/02/2006 diperpanjang dengan/extended by KEP No. 510 Tahun 2016
Izin Spektrum Frekuensi yang Dialokasikan/ License for Allocated Frequency Spectrum
GENERAL (continued) a.
The Company’s Establishment (continued) Licenses to operate network, services and frequency spectrum (continued) Tanggal efektif/ Effective date 14/02/2006 dan/and 24/03/2016
Keterangan Jaringan Bergerak Selular spektrum frekuensi radio 2,1 GHz untuk 1 blok (2 x 5 Mhz) frekuensi 3G.
Description Cellular Mobile Network 2.1 GHz radio frequency spectrum for 1 block (2 x 5 Mhz) of 3G frequency.
No. 268/KEP/ M.KOMINFO/09/2009
Jaringan Bergerak Selular spektrum frekuensi radio 2,1 GHz untuk 1 blok (2 x 5 Mhz) frekuensi 3G.
Cellular Mobile Network 2.1 GHz radio frequency spectrum for 1 block (2 x 5 Mhz) of 3G frequency.
01/09/2009
Izin Frekuensi Radio/License for Radio Frequency Band
No. 181/KEP/ M.KOMINFO/12/2006
Alokasi 2 kanal frekuensi nasional, yaitu kanal 589 dan 630 pada spektrum 800 MHz untuk jaringan tetap lokal nirkabel dengan mobilitas terbatas.
Allocation of two nationwide frequency channels, i.e., channels 589 and 630 in the 800 MHz spectrum for local fixed wireless network services with limited mobility.
12/12/2006
Izin Frekuensi Radio/License for Radio Frequency Band (****)
KEP No. 799 Tahun 2014
Surat/Letter No. 10/14/DASP dari/from Bank Indonesia (Bank Sentral/Central Bank)
Allocation of the use of frequency 800 MHz with radio frequency band of 887.5 - 890 MHz paired with radio frequency band of 932.5 - 935 MHz. The Company received approval for “Indosat m-wallet” prepaid cards as a new means of making payments to certain merchants.
12/09/2014
Kartu Prabayar “Indosat mwallet”/“Indosat m-wallet” Prepaid Cards
Alokasi penggunaan frekuensi 800 MHz dengan pita frekuensi radio dari 887,5 - 890 MHz berpasangan dengan pita frekuensi radio dari 932,5 - 935 MHz. Perusahaan mendapat persetujuan untuk mengeluarkan kartu pra-bayar “Indosat m-wallet” yang berfungsi sebagai alat baru untuk melakukan pembayaran kepada merchant tertentu.
Penyelenggara Pengiriman Uang/Money Remittance Provider
Surat/Letter No.12/67/DASP/25 dari/from Bank Indonesia
Perusahaan mendapat persetujuan untuk menjadi “penyelenggara pengiriman uang” untuk para pelanggan dalam pasar lokal dan luar negeri.
The Company received approval to become a “money remittance provider” to customers in the local and international markets.
03/09/2010
Penerbit Nomor Identifikasi / Issuer Identification Number (“IIN”)
Surat/Letter No. 2619/BSN/D3d3/12/2010 dari/from Badan Standarisasi Nasional
Perusahaan memperoleh IIN untuk aplikasi “Indosat mwallet” dan “penyelenggara pengiriman uang”.
The Company obtained Issuer Identification Number (IIN) on its applications for “Indosat m-wallet” and “money remittance”.
13/12/2010
09/01/2008
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
245
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 17 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan) Izin penyelenggaraan jaringan, layanan dan spektrum frekuensi (lanjutan) Izin/ License PT Indosat Mega Media Izin Penyelenggaraan Layanan Akses Internet/ License to Operate Internet Service Provider(“ISP”) (*)
246
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
No. Izin/ License No.
GENERAL (continued) a.
The Company’s Establishment (continued) Licenses to operate network, services and frequency spectrum (continued)
Keterangan
Description
Tanggal efektif/ Effective date
No. 229/KEP/ M.KOMINFO/5/2013
ISP dengan cakupan wilayah regional.
ISP with regional coverage.
30/05/2013
Izin Penyelenggaraan Layanan Interkoneksi Internet/License to Operate Internet Interconnection Services (“NAP”) (*)
No. 138/KEP/ M.KOMINFO/10/2014
NAP dengan cakupan wilayah regional.
NAP with regional coverage.
27/10/2014
Izin Penyelenggaraan jaringan tetap tertutup/ License to Operate Closed Fixed Network (“JARTUP”) (*)
No. 10/KEP/ M.KOMINFO/1/2015
JARTUP dengan cakupan wilayah regional.
JARTUP with regional coverage.
09/01/2015
Izin Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi Tetap Lokal Berbasis “Packet Switched”/License for “Packet Switched” Local Fixed Telecommunications Network (*)
No. 342/KEP/ M.KOMINFO/8/2015 diperbarui dengan/ updated by No. 1575/KEP/ M.KOMINFO/09/2016
Jaringan telekomunikasi tetap lokal yang menggunakan pita frekuensi radio 3,3 GHz untuk keperluan Broadband Wireless Access (“BWA”) dengan cakupan wilayah regional.
Local fixed telecommunications network using 3.3 GHz radio frequency spectrum of Broadband Wireless Access (“BWA”) with regional coverage.
05/08/2015 diperbarui dengan/ updated by 13/09/2016
Izin Frekuensi Radio Berbasis “Packet Switched”/ License for "Packet Switched" Radio Frequency Band
No. 237/KEP/ M.KOMINFO/9/2009
Pengalokasian frekuensi radio 2,3 GHz dan 3,3 GHz untuk layanan BWA (**) dengan cakupan wilayah regional.
Allocation of 2.3 GHz and 3.3 GHz radio frequency spectrum of BWA (**) with regional coverage.
27/07/2009
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 18 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan) Izin penyelenggaraan jaringan, layanan dan spektrum frekuensi (lanjutan) Izin/ License PT Aplikanusa Lintasarta Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup/ License for Closed Fixed Network (“JARTUP”) (*)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
No. Izin/ License No.
GENERAL (continued) a.
The Company’s Establishment (continued) Licenses to operate network, services and frequency spectrum (continued)
Keterangan
Description
Tanggal efektif/ Effective date
No. 199/KEP/DJPPI/ KOMINFO/04/2015
Izin penyelenggaraan JARTUP dengan cakupan wilayah nasional.
License to operate closed fixed line with national coverage.
24/04/2015
Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched/License for Local Fixed Line with Packet Switched (*)
No. 258/KEP/DJPPI/ KOMINFO/06/2015
Izin penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis packet switched dengan cakupan wilayah nasional.
License to operate local fixed line with packet switched basis with national coverage.
05/06/2015
Izin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet/License for Internet Service Provider (“ISP”) Izin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet/License for Network Access Point (“NAP”) (*)
No. 275/KEP/DJPPI/ KOMINFO/12/2016
Izin penyelenggaraan jasa akses internet dengan cakupan wilayah nasional. Izin penyelenggaraan NAP dengan cakupan wilayah nasional.
Operating license for ISP with national coverage.
05/12/2016
Operating license for NAP with national coverage.
22/08/2014
Izin Penyelenggaraan Jasa Nilai Tambah Teleponi Pusat Layanan Informasi/ License for Call Center Provider (*)
No. 366/KEP/ M.KOMINFO/04/2014
Izin penyelenggaraan untuk jasa nilai tambah teleponi pusat layanan informasi dengan cakupan wilayah nasional.
Operating license to provide value added services of telephony call center with national coverage.
02/04/2014
Izin Penyelenggaraan Jasa Sistem Komunikasi Data/ License for Data Communication System Provider (*)
No. 889/KEP/DJPPI/ KOMINFO/2015
Izin penyelenggaraan untuk menyediakan sistem komunikasi data dengan cakupan wilayah nasional.
Operating license to provide data communication system services with national coverage.
30/11/2015
Izin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Terestrial Radio Trunking/License for Radio Trunking Mobile Network Provider (*)
No. 1231/KEP/ M.KOMINFO/07/2016
Izin penyelenggaraan untuk jaringan bergerak terestrial Radio Trunking dengan cakupan wilayah nasional
Operating license to provide Radio Trunking mobile network in national coverage
18/07/2016
Izin Frekuensi Radio 10,5 GHz/License for Radio Frequency Band 10.5 GHz
No. 33/IV.1.2/DITFREK/II/ 2005
Alokasi frekuensi radio untuk pengembangan akses BWA dalam rentang: -10,182 GHz - 10,189 GHz -10,532 GHz - 10,539 GHz dengan cakupan wilayah regional.
Allocated radio frequency band range to develop BWA access: - 10.182 GHz 10.189 GHz - 10.532 GHz 10.539 GHz with regional area coverage.
04/02/2005
No. 274/KEP/DJPPI/ KOMINFO/08/2014
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
247
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 19 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) a.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
Licenses to operate network, services and frequency spectrum (continued)
Izin penyelenggaraan jaringan, layanan dan spektrum frekuensi (lanjutan) Izin/ License PT Aplikanusa Lintasarta Izin Frekuensi Radio 3,3 Ghz/License for Radio Frequency Band 3.3 GHz
No. Izin/ License No. No. 266/KEP/ M.KOMINFO/08/2009
Keterangan
Allocated radio frequency band 3.3 GHz (range 3325 3337.5 MHz) with regional coverage.
Tanggal efektif/ Effective date 31/08/2009
(*)
Untuk setiap izin, evaluasi dilakukan setiap lima tahun.
(*)
For every license, an evaluation is performed every five years.
(**)
PT Indosat Mega Media berkewajiban, antara lain, melakukan pembayaran biaya nilai awal sebesar Rp18.408 dan biaya hak penggunaan frekuensi radio tahunan.
(**)
PT Indosat Mega Media was obliged to, among others, pay upfront fee of Rp18,408 and annual radio frequency fee.
(***)
Perusahaan awalnya diberikan izin pada tahun 2006 untuk jangka waktu 10 tahun, membayar upfront fee sebesar Rp320.000 dan kemudian diberikan perpanjangan jangka waktu selama 10 tahun dan diwajibkan untuk membayar biaya tahunan.
(***)
The Company was initially granted the license in 2006 for a period of ten years, paid an upfront fee of Rp320,000 and was later granted an extension period of another ten years and was required to pay for an annual fee.
Penawaran Umum Perusahaan Pada tanggal 23 September 1994, Perusahaan mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) untuk melakukan penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Jakarta berdasarkan Surat BAPEPAM No. S-1656/PM/1994 dan di Bursa Efek New York sebesar 362.425.000 saham Seri B, terdiri dari 22.510.870 American Depositary Shares (ADS, setiap ADS mewakili 10 saham Seri B) dan 103.550.000 saham Seri B dari pelepasan saham Seri B yang dimiliki oleh Pemerintah. Semua saham Seri B Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (entitas baru setelah penggabungan usaha antara Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada bulan November 2007) sejak 1994, sedangkan ADS telah dicatatkan pada Bursa Efek New York dari 1994 sampai dengan tanggal 17 Mei 2013. Pada tanggal 25 Juli 2014, Perusahaan mengajukan formulir 15F ke U.S. Securities and Exchange Commission (“SEC”) untuk mengakhiri pendaftaran ADS sesuai dengan U.S. Securities and Exchange Act tahun 1934 (“Act”). Oleh karena tidak terdapat keberatan dari SEC dalam jangka waktu 90 hari setelah Perusahaan mengajukan formulir 15F, maka pengakhiran pendaftaran dianggap efektif berdasarkan Act.
248
Description
Alokasi frekuensi radio 3,3 GHz (cakupan 3325 3337,5 MHz) dengan cakupan wilayah regional.
(****) Perusahaan menghentikan jasa layanan telepon jaringan tetap nirkabel efektif sejak 30 Juni 2015 dan menggunakan spektrum frekuensi tersebut untuk jaringan selular.
b.
The Company’s Establishment (continued)
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
(****) Effective on 30 June 2015, the Company ceased its fixed wireless access services and utilized the frequency spectrum for cellular network.
b.
The Company’s Public Offerings On 23 September 1994, the Company obtained the effective statement from the Capital Market Supervisory Agency (“BAPEPAM”) to conduct the initial public offering in the Jakarta Stock Exchange through BAPEPAM Letter No. S-1656/PM/1994 and in the New York Stock Exchange of its 362,425,000 B shares, consisting of 22,510,870 American Depositary Shares (ADS, each representing 10 B Shares) and 103,550,000 B shares from the divestment of the B shares owned by the Government. The Company’s B Shares have been registered in the Indonesia Stock Exchange (new entity after the merger of the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange in November 2007) since 1994, while the Company’s ADS were listed in the New York Stock Exchange from 1994 until 17 May 2013. On 25 July 2014, the Company filed a 15F Form to the U.S. Securities and Exchange Commission (“SEC”) to terminate the registration of its ADS in accordance with the U.S. Securities Exchange Act of 1934 (“Act”). As there were no objections from the SEC within 90 days after the Company filed its 15F Form, the termination of such registration was considered to have been effective under the Act.
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 20 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) b.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 1.
Penawaran Umum Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
The Company’s (continued)
Public
Offerings
Berdasarkan keputusan dalam RUPSLB yang diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2004, pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk memecah nilai nominal saham Seri B Perusahaan dari Rp500 menjadi Rp100 (dalam Rupiah penuh) yang mengakibatkan kenaikan jumlah modal dasar saham dari 4.000.000.000 menjadi 20.000.000.000 saham dan jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh dari 1.035.500.000 menjadi 5.177.500.000 lembar saham.
Based on a resolution at their EGMS held on 8 March 2004, the Company’s stockholders approved the split of the nominal value of the Company’s B shares from Rp500 to Rp100 (full amount), resulting in the increase in the number of authorized shares from 4,000,000,000 to 20,000,000,000 shares and in the number of issued and fully paid-up shares from 1,035,500,000 to 5,177,500,000 shares.
Selama periode tanggal 1 Agustus 2004 sampai 31 Desember 2006, Perusahaan telah menerbitkan tambahan 256.433.500 saham Seri B sehubungan dengan pelaksanaan Employee Stock Option Program (“ESOP”) Tahap I dan II. Program ESOP telah disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPS”) Perusahaan pada tanggal 26 Juni 2003.
During the period of 1 August 2004 to 31 December 2006, the Company had issued additional 256,433,500 B shares in connection with the exercise of its Employee Stock Option Program (“ESOP”) Phases I and II. The ESOP program was approved in the Company’s Annual General Meeting of Shareholders (“AGMS”) held on 26 June 2003.
Pada tanggal 31 Desember 2016, obligasiobligasi yang diterbitkan ke publik oleh Perusahaan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (Catatan 18 dan 19) adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2016, the outstanding bonds issued to the public by the Company and traded on the Indonesia Stock Exchange (Notes 18 and 19) were as follows: Tanggal efektif/ Effective date
Obligasi/Bond Obligasi V Seri B/Bonds V Serie B Obligasi VIII/Bonds VIII Sukuk Ijarah V/Sharia Bond V PUB I Tahap I/SR I Phase I*) PUB Ijarah I Tahap I/SR Sharia I Phase I*) PUB I Tahap II/SR I Phase II*) PUB Ijarah I Tahap II/SR Sharia I Phase II*) PUB I Tahap III/SR I Phase III*) PUB Ijarah I Tahap III/SR Sharia I Phase III*) PUB I Tahap IV/SR I Phase IV*) PUB Ijarah I Tahap IV/SR Sharia I Phase IV*) *)
PUB merupakan rangkaian obligasi/sukuk yang diterbitkan melalui penawaran umum berkelanjutan.
29/05/2007 27/06/2012 27/06/2012 12/12/2014 12/12/2014 04/06/2015 04/06/2015 08/12/2015 08/12/2015 02/09/2016 02/09/2016 *)
SR represents series of bonds/sharia bond issued through the shelf registration.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
249
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 21 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Direksi, Komisaris dan Komite Audit
c.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, masing-masing, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris/ Board of Commissioners Komisaris Utama/President Commissioner Komisaris/Commissioner Komisaris/Commissioner Komisaris/Commissioner Komisaris/Commissioner Komisaris/Commissioner Komisaris/Commissioner Komisaris/Commissioner Komisaris/Commissioner Komisaris/Commissioner (i)
GENERAL (continued) Directors, Commissioners Committee
(i)
Ditunjuk sebagai Direktur Independen untuk memenuhi Peraturan 1-A dari Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 1 Februari 2017, John Martin Thompson mengajukan pengunduran dirinya sebagai Direktur dan Chief Technology Officer.
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
(ii) (ii)
(*)
Syed Maqbul Quader Wijayanto Samirin Kanaka Puradiredja(*) -
Dewan Komisaris menyetujui pengangkatan USM Tampubolon sebagai anggota dari Komite Audit efektif pada 1 Januari 2017.
Grup mempunyai sekitar masing-masing 4.415 dan 4.320 karyawan, termasuk karyawan tidak tetap, pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
250
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Independent Commissioner
Alexander Rusli Caba Pinter Joy Wahjudi (ii) John Martin Thompson (iii) Herfini Haryono Appointed as Independent Director to comply with Regulation 1-A of the Indonesia Stock Exchange. On 1 February 2017, John Martin Thompson submitted his resignation from his post as Director and Chief Technology Officer.
The composition of the Company’s Audit Committee as of 31 December 2016 and 2015 are as follows:
31/12/2016 Ketua Anggota Anggota Anggota
Dr. Nasser Mohammed Marafih Ahmed Yousef Ebrahim Al Derbesti Khalid Ibrahim A. Al Mahmoud Richard Farnsworth Seney(i) Astera Primanto Bhakti Elisa Lumbantoruan(i) Chris Kanter Cynthia Alison Gordon Wijayanto Samirin(i) Beny Roelyawan
31/12/2016 dan/and 31/12/2015
Direktur Utama/President Director and Chief Executive Officer Direktur/Director and Chief Financial Officer Direktur/Director and Chief Sales and Distribution Officer Direktur/Director and Chief Technology Officer Direktur/Director and Chief Wholesale and Enterprise Officer
(iii)
31/12/2015
Waleed Mohamed Ebrahim Alsayed Ajay Bahri Hans Anthony Kuropatwa Syed Maqbul Quader(i) Astera Primanto Bhakti Elisa Lumbantoruan(i) Chris Kanter Ian Charles Dench Wijayanto Samirin(i) Edy Sudarmanto
Direksi/Board of Directors
(ii)
Audit
The composition of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors as of 31 December 2016 and 2015 respectively, are as follows: 31/12/2016
Komisaris Independen
and
31/12/2015 Richard Farnsworth Seney Elisa Lumbantoruan Kanaka Puradiredja Unggul Saut Marupa Tampubolon (*)
Chairman Member Member Member
The Boards of Commissioners approved the appointment of USM Tampubolon as a member of the Audit Committee effective on 1 January 2017.
The Group have approximately 4,415 and 4,320 employees, including non-permanent employees, as of 31 December 2016 and 2015, respectively.
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 22 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Struktur Entitas Anak
GENERAL (continued) d.
Structure of the Company’s Subsidiaries As of 31 December 2016 and 2015, the Company had direct and indirect ownership in the following subsidiaries:
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan mempunyai pemilikan langsung dan tidak langsung pada entitas anak berikut:
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)/ Total Assets (Before Eliminations) 2016 2015
Entitas anak Name of subsidiary Indosat Palapa Company B.V. (“IPBV”)(1) Indosat Mentari Company B.V. (“IMBV”)(1) Indosat Singapore Pte. Ltd. (“ISPL”) PT Indosat Mega Media (“IMM”) PT Interactive Vision Media (“IVM”)(2) PT Starone Mitra Telekomunikasi (“SMT”)(4) PT Aplikanusa Lintasarta (“Lintasarta”) PT Lintas Media Danawa (“LMD”)(3) PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“APE”)(3) PT Portal Bursa Digital (“PBD”)(5) Entitas anak/ Name of subsidiary
Lokasi/ Location
IPBV(1) IMBV(1) ISPL IMM IVM(2) SMT(4) Lintasarta
Amsterdam Amsterdam Singapura Jakarta Jakarta Semarang Jakarta
LMD(3)
Jakarta
APE(3) PBD(5)
Jakarta Jakarta
117,594 1,118,064 6,797 54,616 3,124,722 7,705 568,227 115,647 Mulai beroperasi/ Start of commercial operations
Kegiatan usaha/ Principal activity Keuangan/Financial Keuangan/Financial Telekomunikasi/Telecommunication Multimedia/Multimedia Televisi berbayar/Pay TV Telekomunikasi/Telecommunication Komunikasi data dan jasa IT/ Data communication and IT services Jasa informasi dan Komunikasi/ Information and Telecommunication Pembayaran Elektronis/Electronic Payment Portal Web/Web Portal
57,607 1,709,151 113,653 996,624 6,450 100,490 2,721,869 5,148 568,146 51,954 Kepemilikan (%)/ Ownership (%) 2016 2015
2010 2010 2005 2001 2006
100.00 99.85 99.83 99.94
100.00 100.00 100.00 99.85 99.83 99.94
1989
72.36
72.36
2009 2001 2015
50.65 39.80 62.00
50.65 39.80 62.00
(1)
IPBV dan IMBV didirikan di Amsterdam pada tanggal 28 April 2010 untuk menjalankan kegiatan perbendaharaan, untuk memberikan pinjaman dan memperoleh pinjaman, baik dalam bentuk surat berharga atau lainnya, untuk melakukan pembiayaan di perusahaan-perusahaan, dan untuk memberikan jaminan atas kewajibannya atau kewajiban Grup dan pihak ketiga. Berdasarkan resolusi Dewan Komisaris No. 10 tanggal 11 Agustus 2015, Dewan Komisaris menyetujui pembubaran IPBV dan IMBV. Pada bulan Februari dan Maret 2016, IMBV dan IPBV telah dilikuidasi dan dibubarkan.
(1).
IPBV and IMBV were incorporated in Amsterdam on 28 April 2010 to engage in treasury activities, to lend and borrow money, whether in the form of securities or otherwise, to finance enterprises and companies, and to grant security in respect of their respective obligations or those of their Group companies and third parties. Based on their circular resolution No. 10 dated 11 August 2015, the Board of Commissioners approved the dissolution of IPBV and IMBV. In February and March 2016, IMBV and IPBV were liquidated and dissolved.
(2)
IVM, entitas anak IMM, didirikan pada tanggal 21 April 2009 untuk memberikan jasa televisi berbayar. IMM melakukan penyetoran modal kepada IVM pada tanggal 9 dan 30 Maret 2011, sebesar Rp4.999. Pada tanggal 12 Juli 2011, IVM memperoleh izin usaha untuk menjalankan layanan jasa TV berbayar. Namun, sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, operasi komersial IVM belum berjalan.
(2).
IVM, a subsidiary of IMM, was established on 21 April 2009 to engage in Pay TV services. IMM made capital injections to IVM on 9 and 30 March 2011 totaling Rp4,999. On 12 July 2011, IVM obtained the license to conduct its Pay TV services. However, as of 31 December 2016, IVM has not started its commercial operations.
(3)
Lintasarta memiliki kepemilikan langsung masing-masing sebesar 55% dan 70% terhadap APE dan LMD.
(3).
Lintasarta owns 55% and 70% direct ownership in APE and LMD, respectively.
(4)
Pada tanggal 30 Juni 2015 Perusahaan menandatangani perjanjian terminasi dini atas pembagian pendapatan untuk Fixed Wireless Access (FWA/CDMA) antara Perusahaan dan SMT. Pada tanggal 29 September dan 5 Oktober 2015, Perusahaan melakukan penambahan setoran modal ke SMT masing-masing sebesar Rp2.285 dan Rp200, yang mengakibatkan peningkatan kepemilikan Perusahaan di SMT menjadi 99,94%.
(4).
On 30 June 2015, the Company entered into an early termination agreement for Fixed Wireless Access (FWA/CDMA) revenue sharing arrangement between the Company and SMT. On 29 September and 5 October 2015, the Company made additional capital injection to SMT amounting to Rp2,285 and Rp200, respectively, resulting in the increase of the Company’s ownership in SMT to 99.94%.
(5)
PBD didirikan di Jakarta pada tanggal 12 Februari 2015, sebagai kerjasama antara Perusahaan dan Smaato Inc., yang bergerak dalam bidang portal web. Perusahaan melakukan setoran modal awal sebesar Rp1.606 sehingga kepemilikan Perusahaan menjadi sebesar 51,40%. Selanjutnya, pada tanggal 18 Mei 2015, Perusahaan melakukan tambahan setoran modal ke PBD sebesar Rp34.383, yang meningkatkan kepemilikan Perusahaan di PBD menjadi sebesar 62,00%.
(5).
PBD was established on 12 February 2015 in Jakarta as a collaboration between the Company and Smaato Inc., which is engaged in the web portal business. The Company made an initial capital injection amounting to Rp1,606 which represented 51.40% of ownership. Furthermore, on 18 May 2015, the Company made additional capital injection to PBD amounting to Rp34,383, which increased the Company's ownership in PBD to 62.00%.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
251
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 23 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) e.
f.
Penggabungan Usaha Perusahaan, Satelindo, Bimagraha dan IM3
1.
GENERAL (continued) e.
Merger of the Company, Bimagraha and IM3
Satelindo,
Berdasarkan Akta Penggabungan Usaha dari notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. No. 57 tanggal 20 November 2003 (“tanggal penggabungan usaha”), Perusahaan, Satelindo, PT Bimagraha Telekomindo (“Bimagraha”) dan PT Indosat Multi Media Mobile (“IM3”) sepakat untuk melakukan penggabungan usaha. Perusahaan adalah entitas yang dipertahankan. Seluruh aset dan liabilitas yang dimiliki oleh Satelindo, Bimagraha dan IM3 dialihkan kepada Perusahaan pada tanggal penggabungan usaha. Ketiga perusahaan tersebut bubar secara hukum tanpa kewajiban untuk melakukan proses likuidasi. Selisih yang timbul dari penggabungan usaha di atas dan akuisisi Satelindo pada tahun 2001 dicatat pada ekuitas sebagai “Komponen ekuitas lain-lain”.
Based on Merger Deed No. 57 dated 20 November 2003 (“merger date”) of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., the Company, Satelindo, PT Bimagraha Telekomindo (“Bimagraha”) and PT Indosat Multi Media Mobile (“IM3”) agreed to merge. The Company is the surviving entity. All assets and liabilities owned by Satelindo, Bimagraha and IM3 were transferred to the Company on the merger date. These three companies were dissolved without the need to undergo the regular liquidation process. The differences arising from the above merger and the acquisition of Satelindo in 2001 were recorded in equity as “Other equity component”.
Nama “Satelindo” dan “IM3” dalam catatan atas laporan keuangan berikut mengacu pada entitasentitas tersebut sebelum bergabung dengan Perusahaan, atau sebagai entitas yang mengikatkan diri dalam suatu perjanjian yang telah diambil alih oleh Perusahaan sebagai akibat dari penggabungan usaha.
The names “Satelindo” and “IM3” in the following notes refer to these entities before they were merged with the Company, or as the entities that entered into contractual agreements that were taken over by the Company as a result of the merger.
Persetujuan dan Pengesahan untuk Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Diaudit Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang telah disetujui dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 14 Maret 2017, sebagaimana telah direviu dan direkomendasikan untuk disetujui oleh Komite Audit Perusahaan.
252
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
f.
Approval and Authorization for the Issuance of the Audited Consolidated Financial Statements The Company’s management is responsible for the preparation and fair presentation of these consolidated financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, which were approved and authorized for issuance by the Board of Directors of the Company on 14 March 2017, as reviewed and recommended for approval by the Audit Committee of the Company.
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 24 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR PENTING a.
KEBIJAKAN
Dasar Penyajian Konsolidasian
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI Laporan
YANG
Keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Basis of Presentation of Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan No. VIII.G.7 yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK mengenai “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” dikeluarkan oleh BAPEPAM-LK yang terlampir dalam surat keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”), and the Regulation No. VIII.G.7 regarding the “Presentation and Disclosures of Financial Statements of Issuers or Public Companies” issued by BAPEPAM-LK as enclosed in the Decision Letter No. KEP-347/BL/2012 of the Chief of BAPEPAM-LK.
Laporan keuangan konsolidasian disajikan sesuai dengan PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian laporan keuangan”.
The consolidated financial statements are prepared in accordance with PSAK 1 (Revised 2013), “Presentation of financial statements”.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan konsep harga perolehan dan basis akrual, kecuali seperti yang disebutkan lain dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statement of cash flows, have been prepared on the historical cost concept and accrual basis, except as otherwise disclosed in the relevant notes herein.
Laporan arus kas konsolidasian, yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows, which has been prepared using the direct method, presents receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia memerlukan penggunaan estimasi akuntansi tertentu dan asumsi-asumsi. Hal ini juga mengharuskan manajemen untuk melakukan pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi di dalam Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi, atau area dimana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 3.
The preparation of the consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates and assumptions. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where judgements and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
253
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 25 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) a.
254
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
Dasar Penyajian Laporan Konsolidasian (lanjutan)
YANG
Keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of Presentation of Consolidated Financial Statements (continued)
Mata uang fungsional dan penyajian
Functional and presentation currency
Transaksi-transaksi yang disertakan dalam laporan keuangan pada setiap entitas anggota Grup diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi ("mata uang fungsional"). Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
Items included in the financial statements of each of the Group’s entities are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”). The reporting currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, which is also the Company’s functional currency.
Angka-angka dalam laporan keuangan konsolidasian dibulatkan dalam jutaan Rupiah dan, jika disebutkan khusus, dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain.
Figures in the consolidated financial statements are rounded in millions of Rupiah, and where applicable, in thousands of United States Dollar unless otherwise stated.
Perubahan Akuntansi Interpretasi ("ISAK")
pada Pernyataan Standar Keuangan ("PSAK") dan Standar Akuntansi Keuangan
Changes to the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards (“ISAK”)
Standar serta interpretasi standar akuntansi revisian berikut yang relevan pada Grup, yang dipublikasikan dan efektif sejak tanggal 1 Januari 2016, tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan konsolidasian Grup:
The following revised accounting standards and interpretations of the accounting standards which are relevant to the Group, published and effective from 1 January 2016, and did not result in significant impact to the Group’s consolidated financial statements:
-
PSAK 4 PSAK 5 PSAK 7 PSAK 13 PSAK 15
: : : : :
-
PSAK 16 PSAK 19 PSAK 22 PSAK 24 PSAK 25
: : : : :
-
PSAK 53 PSAK 65 PSAK 66 PSAK 67
: : : :
- PSAK 68 - ISAK 30
: :
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Laporan Keuangan Tersendiri/Separate Financial Statements Segmen Operasi/Operating Segment Pengungkapan pihak-pihak Berelasi/Related Party Disclosure Properti Investasi/Investment Property Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama/Investment in Associates and Joint Venture Aset Tetap/Property, Plant and Equipment Aset Takberwujud/Intangible Assets Kombinasi Bisnis/Business Combination Imbalan Kerja/Employee Benefits Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan/ Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors Pembayaran Berbasis Saham/Share-Based Payment Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statements Pengaturan Bersama/Joint Arrangement Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain/Disclosures of Interests in Other Entities Pengukuran Nilai Wajar/Fair Value Measurement Pungutan/Levies
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 26 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) a.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
Dasar Penyajian Laporan Konsolidasian (lanjutan)
YANG
Keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of Presentation of Consolidated Financial Statements (continued)
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ("ISAK") (lanjutan)
Changes to the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards (“ISAK”) (continued)
Berikut ini adalah standar dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif pada tahun 2016:
The following standards and interpretation issued but not yer effective in 2016:
- PSAK 1 (Amandemen/Amendment 2015) -
b.
: Penyajian Laporan Keuangan/Presentation of Financial Statements PSAK 2 (Amandemen/Amendment 2016) : Laporan Arus Kas/Statements of Cash Flows PSAK 3 (Amandemen/Amendment 2016) : Laporan Keuangan Interim/Interim Financial Reporting PSAK 16 (Amandemen/Amendment 2015) : Aset Tetap/Fixed Assets PSAK 46 (Amandemen/Amendment 2016) : Pajak Penghasilan/Income Taxes ISAK 31 : Interpretasi dari PSAK 13: Properti Investasi/Interpretation of PSAK 13: Investment Properties
Pada tanggal persetujuan atas laporan keuangan konsolidasian ini, Grup masih melakukan evaluasi terhadap dampak yang potensial dari standar baru dan revisian terhadap laporan keuangan konsolidasian.
As at the authorization date of these consolidated financial statements, the Group was still evaluating the potential impact of these new and revised standards to its consolidated financial statements.
PSAK 2 (Amandemen 2016), PSAK 16 (Amandemen 2015) dan PSAK 46 (Amandemen 2016), akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2018, sedangkan standar dan interpretasi lainnya akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2017.
PSAK 2 (Amendment 2016), PSAK 16 (Amendment 2015) and PSAK 46 (Amendment 2016), will become effective for the financial year beginning 1 January 2018, while the other standard and interpretation will become effective for the financial year beginning 1 January 2017.
Grup sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul atas penerbitan standar akuntansi keuangan tersebut.
The Group is evaluating the possible impact on the issuance of these financial accounting standards.
Prinsip-prinsip konsolidasi
b.
Principles of consolidation
Entitas anak
Subsidiaries
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak. Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengendalian. Pengendalian timbul ketika Grup terekspos atas, atau memiliki hak untuk, pengembalian yang bervariasi dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas entitas. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal dimana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal dimana Grup kehilangan pengendalian.
The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its subsidiaries. Subsidiaries are all entities over which the Group has control. The Group controls an entity when the Group is exposed to, or has rights to, variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its power over the entity. Subsidiaries are fully consolidated from the date on which the control is transferred to the Group. They are deconsolidated from the date on which that control ceases.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
255
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 27 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) b.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of consolidation (continued)
Entitas anak (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang diserahkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yang diterbitkan atau liabilitas yang diakui pada tanggal akuisisi. Kelebihan jumlah imbalan yang diserahkan dan nilai wajar dari kepentingan nonpengendali atas jumlah aset teridentifikasi yang diakuisisi dan liabilitas dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah imbalan yang diserahkan lebih rendah dari nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi.
The acquisition method is used to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets given, shares issued or liabilities incurred at the date of acquisition. The excess of the aggregate of the consideration transferred, and the fair value of non-controlling interest over the net identifiable assets acquired and liabilities is recorded as goodwill. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized directly in the profit or loss.
Transaksi, saldo dan keuntungan yang belum direalisasi antar entitas dalam Grup telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi, kecuali bila terbukti adanya penurunan nilai aset yang ditransfer.
Intercompany transactions, balances and unrealized gains on transactions between companies in the Group are eliminated. Unrealized losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the transferred assets.
Laporan keuangan entitas anak disusun untuk tahun pelaporan yang sama dengan Grup. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan agar konsisten dengan kebijakan akuntasi yang diadopsi Grup.
The financial statements of the subsidiaries are prepared for the same reporting year as the Group. When necessary, adjustments are made to bring the accounting policies in line with those of the Group.
Berikut adalah ringkasan informasi keuangan (sebelum eliminasi) untuk entitas anak yang mempunyai kepentingan nonpengendali yang material terhadap Grup:
Below is the summarized financial information (before elimination) for a subsidiary that has non-controlling interest that is material to the Group:
Lintasarta dan Entitas Anak/ Lintasarta and Subsidiaries 31/12/2016 31/12/2015 Ringkasan laporan posisi keuangan Aset lancar Liabilitas jangka pendek
1,123,145 (571,492)
1,230,297 (378,064)
551,653
852,233
Aset tidak lancar Liabilitas jangka panjang
1,992,393 (85,901)
1,491,572 (80,403)
Jumlah aset bersih - tidak lancar
1,906,492
1,411,169
Total non-current net assets
Jumlah aset bersih
2,458,145
2,263,402
Total net assets
828,151
782,969
Non-controlling interests
Jumlah aset bersih - lancar
Kepentingan nonpengendali
256
Summarized statements of financial position
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Current assets Current liabilities Total current net assets Non-current assets Non-current liabilities
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 28 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) b.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Entitas anak (lanjutan)
Principles of consolidation (continued) Subsidiaries (continued)
Lintasarta dan Entitas Anak/ Lintasarta and Subsidiaries 31/12/2016 31/12/2015 Summarized statements of profit or loss and other comprehensive income
Ringkasan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Pendapatan Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
2,379,073
1,929,217
Revenue
531,745 (142,483)
471,546 (122,883)
Laba tahun berjalan
389,262
348,663
Profit for the year
Jumlah penghasilan komprehensif
391,906
354,445
Total comprehensive income
Profit before income tax Income tax expense
Laba tahun berjalan/jumlah penghasilan komprehensif yang diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali
78,361
65,100
Profit for the year/total comprehensive income attributable to non-controlling interests
Dividen yang dibagikan kepada kepentingan nonpengendali
125,432
47,044
Dividends declared to non-controlling interests Summarized statements of cash flows
Ringkasan laporan arus kas Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas (Penurunan) kenaikan bersih kas dan setara kas
739,822
686,546
(797,607)
(493,608)
(197,165)
(128,426)
2,993
5,044
(251,957)
69,556
Kas dan setara kas pada awal tahun
653,228
583,672
Kas dan setara kas pada akhir tahun
401,271
653,228
Net cash generated from operating activities Net cash used in investing activities Net cash used in financing activities Effect of exchange rate on cash and cash equivalents Net (decrease) increase in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at beginning of the year Cash and cash equivalents at end of year
Asosiasi
Associates
Entitas asosiasi adalah entitas di mana Grup memiliki pengaruh signifikan namun bukan pengendalian, umumnya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas dan pengakuan awal dicatat sebesar harga perolehan. Di dalam investasi Grup atas entitas asosiasi termasuk goodwill yang diidentifikasi ketika akuisisi.
Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting and are initially recognized at cost. The Group’s investment in associates includes goodwill, if any, identified on acquisition.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
257
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 29 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) b.
c.
258
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of consolidation (continued)
Asosiasi (lanjutan)
Associates (continued)
Bagian Grup atas laba rugi entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan bagian atas mutasi penghasilan komprehensif lain pasca akuisisi diakui di dalam penghasilan komprehensif lain dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi.
The Group’s shares of post-acquisition profits or loss are recognized in the profit or loss, and its share of post-acquisition movements in other comprehensive income is recognized in other comprehensive income with a corresponding adjustment to the carrying amount of the investment.
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka Grup menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada laporan laba rugi.
The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognizes the amount in the profit or loss.
Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi diakui hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi, kecuali bila terbukti adanya penurunan nilai aset yang ditransfer.
Unrealized gains on transactions between the Group and its associates are recognized to the extent of the unrelated investor’s interest in the associates. Unrealized losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset being transferred.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
c.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Grup mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya. Jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya.
The Group considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency. If indicators are mixed and the functional currency is not obvious, management uses its judgement to determine the functional currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions.
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional penyajian Perusahaan. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk selisih kurs yang dapat diatribusikan ke aset tertentu, dikapitalisasi ke aset dalam pembangunan dan pemasangan.
The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the Company’s functional currency and presentation currency. Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the date of the consolidated statement of financial position, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the prevailing exchange rates at such date and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations, except for foreign exchange differences that can be attributed to qualifying assets which are capitalized to properties under construction and installation.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 30 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) c.
d.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Foreign Currency Balances (continued)
Transactions
and
Mata uang fungsional entitas anak tertentu adalah U.S. Dollar. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas entitas anak ditranslasi ke dalam mata uang penyajian Perusahaan pada kurs spot yang berlaku pada akhir periode laporan dan laporan penghasilan komprehensif ditranslasi dengan kurs rata-rata selama periode berjalan. Perbedaan yang dihasilkan dari translasi laporan keuangan entitas anak tertentu dicatat dalam penghasilan komprehensif lain dan disajikan sebagai bagian dari “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan”.
The functional currency of certain subsidiaries is the U.S. Dollar. As at the end of the reporting period, the assets and liabilities of these subsidiaries are translated into the presentation currency of the Company at the spot rate which is the exchange rate prevailing at the end of the reporting period and their statements of comprehensive income are translated at the average exchange rates during the year. The resulting differences arising from the translations of the financial statements of these subsidiaries are included in other comprehensive income and presented as part of “Difference in Foreign Currency Translation”.
Selisih kurs yang berkaitan dengan pinjaman dan kas dan setara kas diklasifikasikan sebagai bagian dari beban atau penghasilan lain-lain, sedangkan selisih kurs lainnya diklasifikasikan sebagai bagian dari beban usaha.
Foreign exchange gains and losses that relate to borrowings and cash and cash equivalents are classified as part of other income or expenses while all other foreign exchange gains and losses are classified as part of operating expenses.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kurs yang digunakan (dalam angka penuh) masingmasing adalah Rp13.436 dan Rp13.795 untuk USD1, yang merupakan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
As of 31 December 2016 and 2015, the foreign exchange rates used (in full amounts) were Rp13,436 and Rp13,795 respectively, per USD1, which represented the middle rate published by Bank Indonesia.
Kas dan Setara Kas
d.
Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari kas dan kas pada bank, dan semua deposito berjangka yang tidak dibatasi penggunaannya (termasuk deposito on call) yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan.
Cash and cash equivalents consists of cash on hand and cash in banks and all unrestricted time deposits (including deposits on call) with original maturities of three months or less at the time of placement.
Kas yang berkaitan dengan e-money dan deposito berjangka yang dijadikan jaminan untuk bank garansi tidak diklasifikasikan sebagai bagian dari “Kas dan Setara Kas”. Kas dan deposito berjangka ini disajikan sebagai bagian dari “Kas yang Dibatasi Penggunaannya”.
Cash related to e-money and time deposits which are pledge as collateral for bank guarantees are not classified as part of “Cash and Cash Equivalents”. These are presented as “Restricted Cash”.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
259
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 31 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.
f.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
2.
Persediaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Inventories
Persediaan, terutama terdiri dari kartu Subscriber Identification Module (“SIM”), paket perdana, modem broadband, telepon genggam selular (cellular handset) dan voucher pulsa isi ulang dinilai menurut nilai yang terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa, dikurangi beban penjualan. Harga perolehan ditetapkan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
Inventories, which mainly consist of Subscriber Identification Module (“SIM”) cards, starter packs, broadband modems, cellular handsets and pulse reload vouchers, are valued at the lower of cost or net realizable value. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less selling expenses. Cost is determined using the weighted average method.
Provisi penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan estimasi penjualan masing-masing persediaan tersebut di masa mendatang.
A provision for impairment of inventory is determined on the basis of the estimated future sales of individual inventory items.
Aset Tetap
f.
Property and Equipment
Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan termasuk biaya pengangkutan, biaya penanganan, biaya persiapan lahan, biaya instalasi, biaya karyawan internal, dan kapitalisasi biaya pinjaman tertentu yang timbul selama tahap konstruksi, dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali hak atas tanah) dan penurunan nilai. Hak atas tanah, termasuk biaya legal yang timbul saat akuisisi awal hak atas tanah, dicatat sebesar harga perolehan, dan tidak diamortisasi. Biaya spesifik terkait dengan pembaruan atau perpanjangan hak kepemilikan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah atau umur manfaat ekonomis tanah, periode mana yang lebih pendek.
Property and equipment are stated at cost which includes freight costs, handling costs, site preparation costs, installation costs, internal labor costs, and certain capitalized borrowing costs incurred during the construction phase, less accumulated depreciation (except landrights) and impairment in value. Landrights, including the legal costs incurred at initial acquisition of landrights, are stated at cost and not amortized. Specific costs associated with the renewal or extension of land titles are deferred and amortized over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter.
Penyusutan dimulai pada tanggal aset tersebut digunakan atau siap untuk digunakan, menggunakan metode garis lurus sepanjang estimasi umur manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:
Depreciation is applied from the date the assets are put into service or when the assets are ready for service, using the straight-line method over their estimated useful lives, as follows:
Tahun/Years Bangunan Peralatan teknologi informasi Peralatan kantor Sarana penunjang bangunan dan partisi Kendaraan Peralatan teknis selular Peralatan transmisi dan cross-connection Peralatan teknis jaringan tetap nirkabel Pusat operasi dan pemeliharaan dan unit pengukuran Peralatan jaringan akses tetap
260
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
10 - 40 3 - 10 3 - 10 3 - 25 3-5 3-8 3 - 15 8 3-5 3 - 10
Buildings Information technology equipment Office equipment Building and leasehold improvements Vehicles Cellular technical equipment Transmission and cross-connection equipment Fixed Wireless Access (“FWA”) technical equipment Operation and maintenance center and measurement unit Fixed access network equipment
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 32 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) f.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
Aset Tetap (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Property and Equipment (continued)
Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Grup mendapat manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Pada saat aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan beserta akumulasi penyusutannya dihentikan pengakuannya dari kelompok aset tetap, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as separate asset as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. When property and equipment are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are derecognized from the accounts and any resulting gains or losses are recognized in profit or loss.
Aset tetap yang diperoleh dalam pertukaran aset non-moneter atau kombinasi aset moneter dan non-moneter diukur pada nilai wajar, kecuali: (i) transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial, atau (ii) nilai wajar dari aset yang diterima atau diserahkan tidak dapat diukur secara andal. Aset yang diperoleh diukur pada nilai wajar, meskipun jika Grup tidak dapat langsung menghentikan pengakuan dari aset yang diserahkan. Jika aset yang diperoleh tidak dapat diukur secara andal nilai wajarnya, maka biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari aset yang diserahkan ditambah kas yang dibayarkan.
Property and equipment acquired in exchange for a non-monetary asset or for a combination of monetary and non-monetary assets are measured at fair values unless: (i) the exchange transaction lacks commercial substance, or (ii) the fair value of neither the assets received nor the assets given up can be measured reliably. The acquired assets are measured at fair value even if the Group cannot immediately derecognize the assets given up. If the acquired assets cannot be reliably measured at fair value, their value is measured at the carrying amount of the assets given up plus cash consideration.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian dan pemasangan. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai.
The accumulated costs of the construction of buildings and the installation of equipment are capitalized as assets under construction and installation. These costs are reclassified to property and equipment when the construction or installation is complete.
Aset dalam pembangunan dan pemasangan dinyatakan sebesar biaya perolehan, termasuk biaya pinjaman. Semua biaya pinjaman seperti bunga, beban keuangan dalam sewa pembiayaan dan selisih kurs (diestimasi setiap tiga bulanan sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga dengan membatasi selisih kurs yang diperhitungkan sebagai biaya pinjaman sebesar jumlah biaya pinjaman atas pinjaman yang setara dalam mata uang fungsional) yang dapat diatribusikan ke aset tertentu, dikapitalisasi ke harga perolehan aset dalam pembangunan dan pemasangan. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan atau pemasangan selesai dan aset yang dibangun atau dipasang tersebut siap untuk digunakan.
Assets under construction and installation are stated at cost, which may include borrowing costs. All borrowing costs such as interest, finance charges in respect of finance leases and foreign exchange differences (estimated quarterly to the extent that they are regarded as an adjustment to interest costs by capping the exchange differences taken as borrowing costs at the amount of borrowing costs on the functional currency equivalent borrowings) that can be attributed to qualifying assets, are capitalized to the cost of property and equipment under construction and installation. Other borrowing costs are recognized as an expense in the period in which they are incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when the construction or installation is completed and the constructed or installed asset is ready for its intended use.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
261
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 33 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) g.
YANG
Aset takberwujud a)
262
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
Goodwill
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Intangible assets a)
Goodwill
Goodwill awalnya diukur sebagai kelebihan jumlah imbalan yang dialihkan dan nilai wajar jumlah kepentingan nonpengendali atas jumlah aset teridentifikasi bersih yang diperoleh dan kewajiban yang timbul. Jika jumlah imbalan yang dialihkan ini lebih rendah dari nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut langsung diakui dalam laporan laba rugi. Goodwill atas perolehan entitas anak termasuk di dalam “Goodwill dan Aset Takberwujud”.
Goodwill is initially measured as the excess of the aggregate of the consideration transferred and the fair value of non-controlling interest over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized directly in the profit or loss. Goodwill on acquisitions of subsidiaries is included in “Goodwill and intangible assets”.
Untuk keperluan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari kombinasi bisnis dialokasikan pada setiap unit penghasil kas, atau kelompok unit penghasil kas, yang diharapkan dapat memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Setiap unit atau kelompok unit yang memperoleh alokasi goodwill menunjukkan tingkat terendah di dalam entitas dimana goodwill-nya dipantau untuk tujuan internal manajemen. Goodwill dipantau pada level segmen operasi selular.
For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is allocated to each of the Cash Generating Units (“CGUs”), or groups of CGUs, that is expected to benefit from the synergies of the business combination. Each unit or group of units to which the goodwill is allocated represents the lowest level within the entity at which the goodwill is monitored for internal management purposes. Goodwill is monitored at the cellular operating segment level.
Peninjauan atas penurunan nilai pada goodwill dilakukan setahun sekali atau dapat lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya potensi penurunan nilai. Nilai tercatat dari goodwill dibandingkan dengan jumlah yang terpulihkan, yaitu nilai yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Rugi penurunan nilai dibebankan langsung dalam laba rugi dan selanjutnya tidak dibalik kembali.
Goodwill impairment reviews are undertaken annually or more frequently if events or changes in circumstances indicate a potential impairment. The carrying value of goodwill is compared to the recoverable amount, which is the higher of value in use and the fair value less costs of disposal. Any impairment is recognized immediately as an expense in profit or loss and is not subsequently reversed.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 34 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) g.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
2.
Aset takberwujud (lanjutan) b)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Intangible assets (continued) b)
Aset takberwujud lain
Other intangible assets
Aset takberwujud yang diperoleh secara terpisah disajikan sebesar harga perolehannya. Aset takberwujud yang diperoleh dari kombinasi bisnis diakui sebesar nilai wajar pada tanggal perolehannya. Aset takberwujud Grup memiliki umur manfaat yang terbatas dan dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus.
Separately acquired intangible assets are shown at historical cost. Intangible assets acquired in a business combination are recognized at fair value at the acquisition date. The Group’s intangible assets have finite useful lives and are carried at cost less accumulated amortization. Amortization is calculated using the straight-line method.
Aset takberwujud lain diamortisasi menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset takberwujud sebagai berikut:
Other intangible assets are amortized using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Basis pelanggan: - Prabayar - Pasca-bayar Izin spektrum Merek Piranti lunak yang tak terintegrasi h.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Customer base: Prepaid Post-paid Spectrum licenses Brand Non-integrated software
6 5 5 8 5 h.
Reversal on impairment loss for assets other than goodwill would be recognized if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the assets’ recoverable amount since the last impairment test was carried out. Reversal on impairment losses will be immediately recognized in profit or loss. Impairment losses relating to goodwill would not be reversed.
Pembalikan rugi penurunan nilai, untuk aset selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pembalikan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dibalik lagi. i.
Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung, sewa dibuat berdasarkan substansi perjanjian pada tanggal awal sewa. Perjanjian tersebut ditelaah apakah pemenuhan atas perjanjian bergantung dari penggunaan aset tertentu atau aset, dan apakah perjanjian memberikan hak untuk menggunakan aset, bahkan jika hak tersebut tidak dijabarkan secara eksplisit di perjanjian.
Impairment of Non-Financial Assets
i.
Leases The determination of whether an arrangement is or contains a lease is based on the substance of the arrangement at the inception date. The arrangement is assessed whether fulfilment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset or assets, even if that right is not explicitly specified in the arrangement.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
263
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 35 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) i.
264
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
Sewa (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Leases (continued)
Grup sebagai lessee
Group as a lessee
Sewa pembiayaan di mana Grup memiliki sebagian besar risiko dan manfaat kepemilikan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Pembayaran sewa dialokasikan antara liabilitas dan beban keuangan sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa. Beban keuangan diakui pada biaya keuangan pada laporan laba rugi.
A finance lease from which the Group has all substantial risks and benefits incidental to ownership of the leased item, is capitalized at the commencement of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between reduction of the lease liability and finance charges as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are recognized in financing cost in profit or loss.
Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama masa manfaat dari aset tersebut. Namun jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara estimasi umur manfaat aset dan masa sewa.
A leased asset is depreciated over the useful life of the asset. However, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term, the asset is depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term.
Sewa dimana sebagian besar risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan dipertahankan oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban usaha dalam laporan laba rugi secara garis lurus selama masa sewa.
Operating lease payments are recognized as an operating expense in profit or loss on a straight-line basis over the lease term.
Grup sebagai lessor
Group as a lessor
Sewa di mana Grup tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Penghasilan sewa kontinjensi, jika ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya.
A lease in which the Group does not transfer substantially all the risks and benefits of the ownership of an asset is classified as an operating lease. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the year they are earned.
Sewa di mana Grup mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan dari aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Aset sewa diakui sebagai aset sewa pembiayaan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan disajikan sebagai piutang sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto.
A lease in which the Group transfers substantially all the risks and benefits of the ownership of an asset is classified as a finance lease. The leased asset is recognized as asset held under a finance lease in the consolidated statement of financial position and is presented as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 36 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) i.
j.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
Sewa (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Leases (continued)
Transaksi jual dan sewa-balik
Sale-and-leaseback transactions
Ketika Grup menandatangani sebuah transaksi jual dan sewa-balik, maka Grup menganalisa pemenuhan kriteria untuk sewa pembiayaan atau sewa operasi atas perjanjian sewa-balik tersebut. Apabila transaksi sewa-balik diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan, maka nilai lebih dari hasil penjualan dibanding nilai tercatat dari aset yang dijual tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa. Apabila transaksi sewa-balik diklasifikasikan sebagai sewa operasi dan transaksi secara jelas dilaksanakan pada nilai wajar, maka laba rugi yang terjadi harus segera diakui.
When the Group enters into a sale-andleaseback transaction, the Group analyzes if the leaseback arrangement meets the criteria of a finance lease or operating lease. Where the classification results in a finance lease, any excess of sales proceeds over the carrying value of the asset sold is deferred and amortized over the lease term. Where the transaction is classified as an operating lease and it is clear that the transaction is established at fair value, any profit or loss is recognized immediately.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
j.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui ketika besar kemungkinan manfaat ekonomis masa depan akan mengalir kepada Grup dan jumlah pendapatan dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, dikurangi diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria spesifik berikut ini juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Selular
Cellular
Pendapatan selular yang berasal dari pemakaian pulsa dan panggilan jelajah diakui berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan selular Perusahaan dan disajikan secara bruto, sedangkan pendapatan jasa nilai tambah disajikan secara bersih setelah dikurangi kompensasi kepada penyedia konten.
Cellular revenues arising from airtime and roaming calls are recognized based on the duration of successful calls made through the Company’s cellular network and presented on a gross basis, while value added service revenue is presented on a net basis after compensation to content providers.
Untuk pelanggan pasca-bayar, pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa diserahkan.
For post-paid subscribers, monthly service fees are recognized as the service is provided.
Penjualan voucher perdana/isi ulang dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui sebagai pendapatan pada saat pemakaian pulsa atau pada berakhirnya masa berlaku pulsa.
Sales of initial/reload vouchers are recorded as unearned revenue and recognized as revenue upon usage of the airtime or upon expiration of the airtime.
Penjualan telepon genggam selular dan broadband modem diakui pada saat penyerahan kepada pelanggan.
Sales of cellular handsets and broadband modems are recognized upon delivery to the customers.
Pendapatan dari komunikasi data broadband nirkabel diakui berdasarkan durasi pemakaian atau tagihan tetap bulanan tergantung perjanjian dengan pelanggan.
Revenues from wireless broadband data communications are recognized based on the duration of usage or fixed monthly charges depending on the arrangement with the customers.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
265
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 37 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) j.
266
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Revenue and (continued)
Expense
Recognition
Selular (lanjutan)
Cellular (continued)
Program Loyalitas Pelanggan
Customer Loyalty Program
Program loyalitas pelanggan memperbolehkan para pelanggan untuk mengumpulkan poin dari setiap isi ulang dan dari pembayaran yang dilakukan oleh masing-masing pelanggan prabayar dan pasca-bayar. Poin tersebut kemudian dapat ditukarkan dengan produk telekomunikasi atau non-telekomunikasi secara gratis, tergantung dari jumlah minimum poin yang telah diperoleh.
The customer loyalty program allows customers to accumulate points for every reload and payment by the prepaid and postpaid subscribers, respectively. The points could then be redeemed for free telecommunications and nontelecommunications products, subject to a minimum number of points being obtained.
Poin penghargaan loyalitas pelanggan diakui sebagai suatu komponen terpisah dari transaksi penjualan pada saat diberikan. Perusahaan mencatat kewajiban pada saat isi ulang dan pembayaran yang dilakukan oleh masing-masing pelanggan pra-bayar dan pasca-bayar berdasarkan nilai wajar yang diharapkan akan timbul untuk memberikan produk di masa datang. Penerimaan yang diperoleh dialokasikan antara produk selular yang terjual dan jumlah poin yang dikeluarkan, di mana penerimaan yang dialokasikan ke poin setara dengan nilai wajarnya. Nilai wajar poin yang dikeluarkan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan pada saat poin tersebut ditukarkan, pada saat periode penukaran berakhir atau pada saat program tersebut dihapus.
Customer loyalty credits are accounted for as a separate component of the sales transaction in which they were granted. The Company records a liability at the time of reload and payment by its prepaid and postpaid subscribers, respectively, based on the fair value expected to be incurred to supply products in the future. The consideration received is allocated between the cellular products sold and the points issued, with the consideration allocated to the points equal to their fair value. Fair value of the points issued is deferred and recognized as revenue when the points are redeemed, the redemption year expired or when the program is terminated.
Insentif Agen Penjual
Dealer Incentives
Imbalan dalam bentuk diskon penjualan yang diberikan oleh Perusahaan kepada agen penjual diakui sebagai pengurang pendapatan.
Consideration in the form of sales discount given by the Company to a dealer is recognized as a reduction of revenue.
Apabila Perusahaan menerima suatu manfaat yang teridentifikasi sebagai pertukaran atas imbalan yang diberikan oleh Perusahaan kepada agen penjual, dan nilai wajar dari manfaat imbalan tersebut dapat diestimasi secara wajar, maka imbalan akan dicatat sebagai beban pemasaran.
If the Company receives an identifiable benefit in exchange for a consideration given by the Company to a dealer, and the fair value of such benefit can be reasonably estimated, the consideration will be recorded as a marketing expense.
Sewa Menara
Tower Leasing
Pendapatan dari sewa menara yang dikelompokkan sebagai sewa operasi diakui dengan metode garis lurus selama masa sewa.
Revenue arising from tower leasing classified as an operating lease is recognized on the straight-line basis over the lease term.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 38 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) j.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Revenue and (continued)
Expense
Recognition
Selular (lanjutan)
Cellular (continued)
Multiple-element Arrangements
Multiple-element Arrangements
Ketika dua atau lebih aktivitas penghasil pendapatan atau produk dijual dalam satu mekanisme, setiap elemen produk atau jasa dipertimbangkan sebagai unit akuntansi terpisah dan dihitung secara terpisah. Total pendapatan akan dialokasikan untuk setiap komponen yang diidentifikasi terpisah berdasarkan nilai jual relatif atas setiap komponen dan penerapan kriteria pengakuan pendapatan diaplikasikan pada setiap komponen tersebut di atas.
Where two or more revenue-generating activities or deliverables are sold under a single arrangement, each deliverable that is considered to be a separate unit of accounting is accounted for separately. The total revenue is allocated to each separately identifiable component based on the relative selling prices of each component and the appropriate revenue recognition criteria are applied to each component as described above.
MIDI
MIDI
Fixed Internet
Fixed Internet
Pendapatan dari jasa instalasi, ditangguhkan dan diakui selama rata-rata masa hubungan yang diharapkan dengan pelanggan. Pendapatan dari biaya jasa bulanan diakui pada saat jasa tersebut diberikan. Pendapatan dari pemakaian diakui setiap bulan berdasarkan durasi pemakaian internet atau berdasarkan jumlah yang telah ditetapkan, tergantung kesepakatan dengan pelanggan.
Revenues from installation services are deferred and recognized over the expected average year of the customer relationship. Revenues from monthly service fees are recognized as the services are provided. Revenues from usage charges are recognized monthly based on the duration of internet usage or based on the fixed amount of charges, depending on the arrangement with the customers.
Konektivitas Tetap
Fixed Connectivity
Pendapatan dari jasa instalasi ditangguhkan dan diakui selama rata-rata masa hubungan yang diharapkan dengan pelanggan. Pendapatan jasa bulanan diakui pada saat jasa diberikan.
Revenues arising from installation services are deferred and recognized over the expected average year of the customer relationship. Revenues from monthly service fees are recognized as the services are provided.
Pendapatan yang dikelompokkan sebagai sewa operasi diakui dengan metode garis lurus selama masa sewa.
Revenue classified as an operating lease is recognized on the straight-line basis over the lease term.
Pendapatan jasa MIDI lainnya diakui pada saat jasa tersebut diserahkan.
Revenues from other MIDI services are recognized when the services are rendered.
Jasa IT dan Pembayaran Elektronis
IT Services and Electronic Payment
Pendapatan jasa diakui pada saat jasa tersebut diserahkan. Penjualan barang diakui pada saat risiko dan manfaat signifikan telah dialihkan kepada pelanggan.
Revenue from service are recognised when the service are rendered. Sales of goods are recognised when significant risk and rewards have been transferred to the customers.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
267
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 39 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) j.
268
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Revenue and (continued)
Expense
Recognition
Telekomunikasi Tetap
Fixed Telecommunications
Telepon Internasional
International Calls
Pendapatan telepon internasional ke luar negeri diakui berdasarkan pemakaian dan dilaporkan secara bruto.
Revenue from outgoing international call traffic is recognised based on usage charges and is reported on a gross basis.
Telepon Jaringan Tetap
Fixed Line
Pendapatan dari jasa instalasi telepon jaringan tetap ditangguhkan dan diakui selama rata-rata masa hubungan yang diharapkan dengan pelanggan. Pendapatan dari pemakaian diakui berdasarkan durasi percakapan yang berhasil tersambung melalui jaringan tetap Perusahaan.
Revenues from fixed line installations are deferred and recognized over the expected average year of the customer relationship. Revenues from usage charges are recognized based on the duration of successful calls made through the Company’s fixed network.
Pendapatan dari jaringan interkoneksi dengan penyelenggara telekomunikasi dalam negeri dan internasional lainnya diakui berdasarkan lalu lintas komunikasi aktual yang tercatat.
Revenues from network interconnection with other domestic and international telecommunications carriers are recognized on the basis of the actual recorded traffic.
Hubungan Keagenan
Agency Relationships
Pendapatan yang berasal dari hubungan keagenan dicatat berdasarkan jumlah tagihan bruto yang dibebankan kepada pelanggan ketika Grup bertindak sebagai penyedia jasa.
Revenues from agency relationship are recorded based on the gross amount billed to the customer when the Group acts as a principal in the sale of services.
Grup bertindak sebagai agen dan memperoleh komisi dari penyedia jasa, pendapatan dicatat berdasarkan jumlah bersih yang diperoleh (jumlah yang dibayar oleh pelanggan dikurangi jumlah yang dibayarkan kepada penyedia jasa).
When the Group acts as an agent and earns commission from the supplier of the service, revenue is recorded based on the net amount retained (the amount paid by the customer less the amount paid to the supplier).
Beban
Expenses
Beban Interkoneksi
Interconnection Expenses
Beban yang berasal dari jaringan interkoneksi dengan penyelenggara telekomunikasi domestik dan internasional lainnya dicatat sebagai beban usaha pada periode terjadinya beban.
Expenses from network interconnection with other domestic and international telecommunications carriers are accounted as operating expenses in the period these are incurred.
Beban-beban Lainnya
Other Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when they are incurred.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 40 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) k.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Termination benefits are payable when employment is terminated by the Group before the normal retirement date, or whenever an employee accepts voluntary redundancy in exchange for these benefits. The Group recognizes termination benefits at the earlier of the following dates: (a) when the Group can no longer withdraw the offer of those benefits; and (b) when the Group recognizes costs for a restructuring and involves the payment of termination benefits. Benefits falling due more than 12 months after the end of the reporting period are discounted to their present value.
Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika Grup memberhentikan hubungan kerja sebelum usia pensiun normal, atau ketika seorang pekerja menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela dengan kompensasi imbalan pesangon. Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja pada tanggal yang lebih awal di antara: (a) ketika Grup tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut; dan (b) ketika Grup mengakui biaya untuk restrukturisasi dan melibatkan pembayaran pesangon. Imbalan yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan didiskontokan ke nilai kininya. l.
Imbalan Kerja
Termination Benefits
l.
Employee Benefits
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Short-term Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits are recognized when they are accrued to the employees.
Program Pensiun
Pension Plan
Biaya pensiun berdasarkan program pensiun imbalan pasti Grup ditentukan melalui perhitungan aktuarial secara periodik dengan menggunakan metode projected-unit-credit dan menerapkan asumsi atas tingkat diskonto, tingkat kenaikan kompensasi tahunan dan asumsi aktuarial lain.
Pension costs under the Group’s defined benefit pension plans are determined by periodic actuarial calculation using the projected-unit-credit method and applying the assumptions on discount rate, annual rate of increase in compensation and other actuarial assumptions.
Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial dan imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga bersih) diakui langsung melalui penghasilan komprehensif lain dengan tujuan agar aset atau liabilitas pensiun bersih yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan nilai penuh dari defisit dan surplus program pensiun. Pengukuran kembali tidak diklasifikasikan ke laporan laba rugi pada periode berikutnya. Grup menyajikan jumlah yang diakui sebagai bagian yang terpisah pada penghasilan komprehensif lain tersebut ke dalam ekuitas, yang disajikan sebagai keuntungan (kerugian) pengukuran kembali atas program imbalan pasti.
All remeasurements, comprising of actuarial gains and losses, and the return of plan assets (excluding net interest) are recognized immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognized in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit and surplus from pension programme. Remeasurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods. The Group presents those amounts recognized as a separate line item in other comprehensive income within equity, which is presented as remeasurement gain (loss) on defined benefit plan.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
269
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 41 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) l.
270
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
Imbalan Kerja (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Employee Benefits (continued)
Program Pensiun (lanjutan)
Pension Plan (continued)
Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen terjadi dan ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui.
All past service costs are recognized at the earlier of when the amendment/curtailment occurs and when the related restructuring or termination costs are recognized.
Biaya bunga dihitung berdasarkan tingkat diskonto terhadap kewajiban atau aset imbalan pasti bersih pada saat awal dari tiap periode pelaporan tahunan.
The interest cost is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset at the start of each annual reporting year.
Jaminan kesehatan masa pensiun
Post-retirement healthcare benefits
Perusahaan memberikan jaminan kesehatan masa pensiun untuk pensiunan tertentu yang berhak. Perkiraan biaya imbalan ini dicadangkan sepanjang masa kerja karyawan dengan menggunakan metodologi akuntansi yang sama dengan yang digunakan untuk program pensiun imbalan pasti. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas di penghasilan komprehensif lain pada periode saat terjadinya.
The Company provides post-retirement healthcare benefits to certain eligible retirees. The expected costs of these benefits are accrued over the year of employment using the same accounting methodology as used for defined benefit pension plans. Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are charged or credited to equity in other comprehensive income in the year in which they arise.
Imbalan kerja jangka panjang lain-lain
Other long-term employee benefits
Grup memiliki penghargaan masa kerja dan cuti berimbalan jangka panjang untuk karyawan tertentu. Hak atas imbalan ini biasanya berdasarkan pencapaian masa kerja karyawan sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama. Estimasi biaya imbalan ini diakui selama masa kerja. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan untuk program pensiun imbalan pasti, kecuali untuk keuntungan dan kerugian aktuarial yang diakui pada laporan laba rugi.
The Group provides long service awards and leave benefits for some of its employees. The entitlements to these benefits are usually based on the completion of a certain service year by the employees in accordance with the Collective Labor Agreement. The estimated costs of these benefits are recognized over the year of employment. These benefits are accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan, except for actuarial gains and losses which are recognized in profit or loss.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 42 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
m. Instrumen Keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Financial Instruments
Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang memberikan kenaikan nilai aset keuangan dari satu entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas dari entitas lainnya.
A financial instrument is any contract that gives rise to a financial asset of one entity and a financial liability or equity instrument of another entity.
1.
1.
Aset keuangan
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, sebagaimana mestinya. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal.
Financial assets within the scope of PSAK 55 (Revised 2014) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, heldto-maturity investments, or available-forsale financial assets, as appropriate. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Semua aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah dengan biaya-biaya transaksi, kecuali aset keuangan dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
All financial assets are recognized initially at fair value plus transaction costs, except in the case of financial assets which are recorded at fair value through profit or loss.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu pada tanggal Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Group commits to purchase or sell the assets.
Aset keuangan Grup meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, piutang pihak berelasi, aset derivatif, dan aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya (instrumen keuangan yang memiliki dan tidak memiliki kuotasi harga). Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset lancar, jika jatuh tempo dalam waktu 12 bulan, jika tidak maka aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.
The Group’s financial assets include cash and cash equivalents, trade and other receivables, due from related parties, derivative assets and other current and non-current financial assets (quoted and unquoted financial instruments). Financial assets in this category are classified as current assets if expected to be settled within 12 months, otherwise they are classified as non-current.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
271
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 43 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
m. Instrumen Keuangan (lanjutan) 1.
272
Aset keuangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Financial Instruments (continued) 1.
Financial assets (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan ke dalam kelompok ini jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif, termasuk derivatif melekat dipisahkan, juga diklasifikasikan ke dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai wajar, dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. A financial asset is classified in this category if acquired principally for the purpose of selling or repurchasing in the short term. Derivatives, including separated embedded derivatives, are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the consolidated statement of financial position at fair value, with changes in fair value recognized in profit or loss.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 44 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
m. Instrumen Keuangan (lanjutan) 1.
setelah
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Financial Instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
2.
1. awal
Financial assets (continued) Subsequent measurement (continued)
Pinjaman dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi harga di pasar aktif. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Effective Interest Rate) (“EIR”), setelah dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan yang diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas biaya akuisisi atau biaya yang merupakan bagian integral dari EIR tersebut. Amortisasi EIR dicatat dalam laporan laba rugi. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai juga diakui pada laporan laba rugi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial measurement, such financial assets are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate (“EIR”) method, less impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition fees or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included in profit or loss. The losses arising from impairment are also recognized in profit or loss.
Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available-for-Sale (“AFS”)]
Available-for-sale assets
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Aset kategori ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar, kecuali investasi akan jatuh tempo atau manajemen memiliki intensi untuk menjual dalam waktu 12 bulan sejak akhir periode pelaporan. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam penghasilan komprehensif lain sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui, atau terjadi penurunan nilai, dan direklasifikasi dari penghasilan komprehensif lain ke laba rugi.
AFS financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three other categories. They are included in non-current assets unless the investment matures or management intends to dispose within 12 months from the end of the reporting period. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in other comprehensive income until the investment is derecognized, at which time the cumulative gain or loss is recognized, or determined to be impaired, and is reclassified from other comprehensive income to profit or loss.
(AFS)
financial
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
273
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 45 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
m. Instrumen Keuangan (lanjutan) 1.
setelah
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Financial Instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
2.
1.
Subsequent measurement (continued)
awal
Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available-for-Sale (“AFS”)] (lanjutan)
Available-for-sale (AFS) assets (continued)
Grup memiliki investasi berikut yang diklasifikasikan sebagai AFS:
The Group has the following investments classified as AFS:
-
Investasi saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20%. Investasi ini dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi cadangan penurunan nilai.
-
Investments in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20%. These investments are carried at cost less allowance for impairment.
-
Investasi saham yang nilai wajarnya tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20% dan diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Investasi ini dicatat sebesar nilai wajarnya.
-
Investments in shares of stock that have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% and which are classified as available-for-sale. These investments are recorded at fair value.
274
Liabilitas keuangan
financial
The Group’s financial assets classified as AFS is presented as part of “Long-Term Investments”.
Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai AFS disajikan sebagai bagian dari “Investasi Jangka Panjang”. 2.
Financial assets (continued)
2.
Financial liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan pinjaman dan utang. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK 55 (Revised 2014) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, and loans and borrowings. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Seluruh liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
All financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 46 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
m. Instrumen Keuangan (lanjutan) 2.
Liabilitas keuangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Financial Instruments (continued) 2.
Financial liabilities (continued)
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Liabilitas keuangan Grup meliputi utang usaha, utang pengadaan, akrual, pinjaman dan utang obligasi, utang pihak berelasi, uang muka pelanggan, liabilitas derivatif dan liabilitas keuangan jangka pendek dan jangka panjang lain-lain. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka panjang jika jatuh tempo melebihi 12 bulan dan sebagai liabilitas jangka pendek jika jatuh tempo yang tersisa kurang dari 12 bulan.
The Group’s financial liabilities include trade payables, procurement payable, accruals, loans and bonds payable, due to related parties, deposits from customer, derivative liabilities and other current and non-current financial liabilities. Financial liabilities are classified as non-current liabilities when the remaining maturity is more than 12 months, and as current liabilities when the remaining maturity is less than 12 months.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial liabilities at through profit or loss
fair
value
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok untuk diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini termasuk instrumen keuangan derivatif yang diambil Perusahaan yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 55 (Revisi 2014). Derivatif melekat yang dipisahkan juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. This category includes derivative financial instruments entered into by the Group that are not designated as hedging instruments in hedge relationships as defined by PSAK 55 (Revised 2014). Separated embedded derivatives are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in profit or loss.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
275
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 47 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
m. Instrumen Keuangan (lanjutan) 2.
276
setelah
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Financial Instruments (continued)
Liabilitas keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
2.
2. awal
Financial liabilities (continued) Subsequent measurement (continued)
Pinjaman dan utang
Loans and borrowings
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode EIR. Amortisasi EIR termasuk di dalam biaya keuangan dalam laporan laba rugi.
After initial recognition, interestbearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the EIR method. The EIR amortization is included in finance costs in profit or loss.
Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi EIR.
Gains or losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the EIR amortization process.
Sukuk
Sharia bond
Sukuk diakui sebesar nilai nominal, disesuaikan dengan premium atau diskonto dan biaya transaksi terkait. Perbedaan antara nilai tercatat dan nilai nominal diakui pada laporan laba rugi sebagai beban transaksi sukuk menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu sukuk.
Sharia bond is recognized initially at nominal value, adjusted with premium or discount and the related transaction costs incurred. Any differences between carrying amount and nominal value is recognized in the profit or loss as sharia bond transaction costs using the straightline method during the period of sharia bond.
Unsur bunga dibebankan dalam laporan laba rugi sebagai beban keuangan.
The interest element is charged to the statement of profit or loss as finance cost.
Sukuk, setelah disesuaikan dengan premium atau diskonto dan biaya transaksi yang belum diamortisasi, disajikan sebagai bagian dari liabilitas.
Sharia bond, adjusted with premium or discount and unamortized transaction costs, is presented as part of liabilities.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 48 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
m. Instrumen Keuangan (lanjutan) 3.
Instrumen keuangan aktivitas lindung nilai
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Financial Instruments (continued)
derivatif
dan
3.
Derivative financial instruments and hedging activities
Perusahaan menandatangani kontrak swap tingkat suku bunga dan kontrak forward valuta asing, jika dianggap perlu, untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan tingkat suku bunga yang berasal dari pinjaman dan utang obligasi Perusahaan dalam mata uang asing. Derivatif pada awalnya diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif disepakati dan selanjutnya diukur kembali sebesar nilai wajarnya.
The Company enters into and engages in interest rate swaps and forward foreign exchange contracts, if considered necessary, for the purpose of managing its foreign exchange and interest rate exposures emanating from the Company’s loans and bonds payable in foreign currencies. Derivatives are initially recognized at fair value on the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at their fair values.
Metode pengakuan keuntungan atau kerugian yang timbul tergantung dari apakah derivatif tersebut dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai, dan jika demikian, sifat dari item yang dilindung nilai.
The method of recognizing the resulting gain or loss depends on whether the derivative is designated as a hedging instrument, and if so, the nature of the item being hedged.
Untuk derivatif yang dikategorikan sebagai lindung nilai arus kas, pada awal transaksi, Perusahaan mendokumentasikan hubungan antara instrumen lindung nilai dengan item yang dilindung nilai, beserta tujuan manajemen risiko dan strategi pelaksanaan transaksi lindung nilai. Perusahaan juga mendokumentasikan penilaiannya, pada saat dimulainya lindung nilai dan secara berkesinambungan, apakah derivatif yang digunakan dalam transaksi lindung nilai sangat efektif dalam menghapus dampak perubahan nilai wajar atau arus kas item yang dilindung nilai.
For derivatives that are designated as a cash flow hedge, at the inception of the transaction, the Company documents the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objectives and strategy for undertaking various hedging transactions. The Company also documents its assessment, both at hedge inception and on an ongoing basis, of whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in the cash flows of hedged items.
Nilai wajar penuh derivatif lindung nilai diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang jika jatuh tempo yang tersisa untuk item yang dilindung nilai melebihi 12 bulan, dan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek jika jatuh tempo yang tersisa kurang dari 12 bulan.
The full fair value of a hedging derivative is classified as a non-current asset or liability when the remaining maturity of hedged item is more than 12 months, and as a current asset or liability when the remaining maturity of the hedged item is less than 12 months.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
277
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 49 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
m. Instrumen Keuangan (lanjutan) 3.
4.
Instrumen keuangan derivatif aktivitas lindung nilai (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Financial Instruments (continued)
dan
3.
Derivative financial instruments and hedging activities (continued)
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi, bagian efektifnya, diakui di penghasilan komprehensif lain di dalam "cadangan lindung nilai arus kas". Ketika instrumen derivatif tersebut kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka keuntungan atau kerugian kumulatif di penghasilan komprehensif lain diakui pada laporan laba rugi.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges for accounting purposes and that are effective, are recognized in other comprehensive income within "cash flows hedging reserve". When a hedging instrument expires, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, the cumulative gain or loss in other comprehensive income is recognized in the profit or loss.
Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui langsung pada laporan laba rugi di dalam "(kerugian) keuntungan perubahan nilai wajar derivatif - bersih".
Changes in the fair value of derivatives that do not meet the criteria of hedging for accounting purposes are recorded immediately in the profit or loss within "(loss) gain on change in fair value of derivatives - net".
Instrumen keuangan disalinghapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. Hak yang berkekuatan hukum tersebut tidak harus bergantung pada kejadian masa depan dan harus dapat dilaksanakan dalam kegiatan usaha normal dan dalam hal gagal bayar, pailit atau kebangkrutan dari Grup atau pihak lawan.
278
2.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
4.
Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. The legally enforceable right must not be contingent on future events and must be enforceable in the normal course of business and in the event of default, insolvency or bankruptcy of the Group or the counterparty.
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 50 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
YANG
m. Instrumen Keuangan (lanjutan) 5.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Financial Instruments (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan
5.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap mengalami penurunan nilai jika, dan hanya jika, terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai merupakan akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset (terjadi peristiwa kerugian) dan peristiwa kerugian tersebut memiliki dampak pada estimasi arus kas masa datang dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dapat diestimasi secara andal. Bukti penurunan nilai termasuk indikasi debitur atau sekelompok debitur yang mengalami kesulitan keuangan signifikan, gagal membayar bunga atau pokok pinjaman, kemungkinan debitur mengalami pailit atau reorganisasi keuangan dan data yang bisa diamati yang mengindikasikan terjadinya penurunan yang bisa diukur dalam estimasi arus kas masa datang, seperti perubahan dalam tunggakan atau kondisi ekonomi yang berhubungan dengan kegagalan dalam pembayaran.
Impairment of financial assets The Group assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that have occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated. Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors are experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
biaya
Financial assets carried at amortized cost
Untuk kategori pinjaman dan piutang, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Grup dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi.
For the loans and receivables, the Group assess whether there is objective evidence that a financial asset or Group of financial assets is impaired. A financial asset or a Group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a ‘loss event’) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or Group of financial assets that can be reliably estimated. The Group may measure impairment on the basis of an instrument’s fair value using an observable market price.
Aset keuangan dicatat perolehan diamortisasi
pada
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
279
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 51 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
YANG
m. Instrumen Keuangan (lanjutan) 5.
Penurunan (lanjutan)
nilai
dari
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Financial Instruments (continued)
keuangan
5.
Impairment (continued)
of
financial
assets
biaya
Financial assets carried at amortized cost (continued)
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan hal tersebut berhubungan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui (seperti peningkatan peringkat kredit debitur), pemulihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui, dikreditkan ke laba rugi.
If, in a subsequent period the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the reversal of the previously recognized impairment loss is recognized in the profit or loss.
Aset keuangan AFS
AFS financial assets
Untuk investasi pada instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, bukti objektif meliputi penurunan nilai wajar efek yang signifikan dan berkepanjangan di bawah harga perolehan.
In the case of an equity investment classified as an AFS financial asset, objective evidence would include a significant and prolonged decline in the fair value of the investment below its cost.
Jika terdapat bukti yang objektif atas penurunan nilai, kerugian kumulatif diukur sebagai selisih antara harga perolehan akuisisi dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai atas investasi tersebut yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi direklasifikasi dari penghasilan komprehensif lain ke laba rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas yang diakui pada laporan laba rugi tidak dapat dipulihkan melalui laporan laba rugi; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam penghasilan komprehensif lain.
Where there is objective evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss - is recycled from other comprehensive income to profit or loss. Impairment loss on equity investment is not reversed through profit or loss; increase in its fair value after impairment is recognized in other comprehensive income.
Aset keuangan dicatat pada perolehan diamortisasi (lanjutan)
280
2.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 52 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
YANG
m. Instrumen Keuangan (lanjutan) 6.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Financial Instruments (continued)
aset
dan
6.
Derecognition of financial assets and liabilities
Aset keuangan
Financial assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Grup telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”; dan baik (a) Grup telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Grup secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut berakhir atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Dalam hal suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas persyaratan dari suatu liabilitas yang ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
281
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 53 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
m. Instrumen Keuangan (lanjutan) 7.
282
Nilai wajar instrumen keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Financial Instruments (continued) 7.
Fair value of financial instruments
Grup menilai instrumen keuangan, termasuk derivatif, sebesar nilai wajar pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Nilai wajar atas instrumen keuangan diukur pada biaya diamortisasi diungkapkan di Catatan 29.
The Group measures financial instruments, including derivatives, at fair value at each consolidated statement of financial position date. Also, fair values of financial instruments measured at amortized cost are disclosed in Notes 29.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi:
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either:
-
Di pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut, atau
-
In the principal market for the asset and liability, or
-
Jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.
-
In the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability.
Grup harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan.
The principal or the most advantageous market must be accessible to by the Group.
Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar utamanya bertindak untuk kepentingan ekonomi terbaik mereka.
The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest.
Pengukuran nilai wajar atas aset nonkeuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar dalam menghasilkan manfaat ekonomi tertinggi dalam penggunaan aset atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut secara maksimal.
A fair value measurement of a nonfinancial asset takes into account a market participant's ability to generate economic benefits by using the asset in its highest and best use or by selling it to another market participant that would use the asset in its highest and best use.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 54 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
YANG
m. Instrumen Keuangan (lanjutan) 7.
Nilai wajar (lanjutan)
instrumen
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Financial Instruments (continued)
keuangan
7.
Fair value of financial instruments (continued)
Grup menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaan dan dimana data memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input relevan yang tidak dapat diobservasi.
The Group uses valuation techniques that are appropriate in the circumstances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximizing the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs.
Semua aset dan liabilitas dimana nilai wajar diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian dapat dikategorikan pada level hirarki nilai wajar, sebagaimana dijelaskan di bawah ini, berdasarkan tingkatan input terendah yang signifikan atas pengukuran nilai wajar secara keseluruhan:
All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the consolidated financial statements are categorized within the fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole:
Level 1-Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
Level 1-Quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities;
Level 2- Teknik penilaian dimana input level terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung;
Level 2-Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable;
Level 3-Teknik penilaian dimana input level terendah yang signifikan terhadap pengukuran yang tidak dapat diobservasi.
Level 3-Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is unobservable.
Untuk aset dan liabilitas yang diakui sebesar nilai wajar dalam laporan keuangan konsolidasian secara berulang, Grup menentukan apakah terjadi transfer antara Level di dalam hirarki dengan cara mengevaluasi kategori (berdasarkan input level terendah yang signifikan dalam pengukuran nilai wajar secara keseluruhan) pada setiap akhir periode pelaporan.
For assets and liabilities that are recognized at fair value in the consolidated financial statements on a recurring basis, the Group determines whether transfers have occurred between Levels in the hierarchy by re-assessing categorization (based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole) at the end of each reporting year.
Untuk tujuan pengungkapan nilai wajar, Grup telah menentukan kategori aset dan liabilitas berdasarkan sifat, karakteristik, dan risiko dari aset atau liabilitas tersebut, dan level hirarki nilai wajar seperti dijelaskan di atas.
For the purpose of fair value disclosures, the Group has determined classes of assets and liabilities on the basis of the nature, characteristics and risks of the asset or liability and the level of the fair value hierarchy as explained above.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
283
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 55 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
m. Instrumen Keuangan (lanjutan) 7.
n.
284
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Financial Instruments (continued)
Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan)
7.
Fair value of financial instruments (continued)
Penyesuaian risiko kredit
Credit risk adjustment
Perusahaan melakukan penyesuaian harga dalam kondisi pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit di pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang sedang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen harus diperhitungkan.
The Company adjusts the price in the more advantageous market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Company's own credit risk associated with the instrument is taken into account.
Pajak Penghasilan
n.
Income Tax
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di penghasilan komprehensif lain atau langsung diakui di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognized in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognized in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is also recognized in other comprehensive income or directly in equity, respectively.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan keuangan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the reporting date. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan konsolidasian. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is recognized, using the balance sheet method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantively enacted as at reporting period and is expected to apply when the related deferred income tax asset is realized or the deferred income tax liability is settled.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 56 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) n.
o.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
Pajak Penghasilan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n.
Income Tax (continued)
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and tax losses carried forward can be utilized.
Atas perbedaan temporer dalam investasi pada entitas anak dan asosiasi dibentuk pajak penghasilan tangguhan, kecuali untuk liabilitas pajak penghasilan tangguhan dimana saat pembalikan perbedaan sementara dikendalikan oleh Grup dan sangat mungkin perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa mendatang.
Deferred income tax is provided on temporary differences arising on investments in subsidiaries and associates, except for deferred income tax liability where the timing of the reversal of the temporary difference is controlled by the Group and it is probable that the temporary difference will not be reversed in the foreseeable future.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat salinghapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan salinghapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.
Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.
Pelaporan Segmen
o.
Segment Reporting
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasi utama. Pengambil keputusan operasi utama, yang bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi adalah Dewan Direksi.
Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision maker. The chief operating decision-maker, who is responsible for allocating resources and assessing performance of the operating segments is the Board of Directors.
Segmen adalah bagian khusus Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged in providing certain products and services (business segment), which component is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai dengan segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar segmen dieliminasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-segment balances and transactions are eliminated.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
285
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 57 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) p.
q.
r.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
Laba (Rugi) per Saham Dasar dan Dilusian
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Basic and Diluted Earnings (Loss) per Share
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar dalam tahun yang bersangkutan.
The amount of basic earnings (loss) per share is computed by dividing profit (loss) for the year attributable to owners of the Parent by the weighted-average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan menyesuaikan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif yang dimiliki Perusahaan.
Diluted earnings per share is calculated by adjusting the weighted average number of ordinary shares outstanding to assume conversion of all dilutive potential ordinary shares owned by Company.
Transaksi dengan Pihak Berelasi
q.
Transactions with Related Parties
Grup memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana yang didefinisikan dalam PSAK 7 (Revisi 2010): “Pengungkapan PihakPihak Berelasi” dan Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, yang terlampir dalam Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012. Berdasarkan Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tersebut, entitas berelasi dengan pemerintah merupakan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh pemerintah. Pemerintah, sebagai pemegang saham dari Perusahaan, dalam hal ini adalah Menteri Keuangan atau Pemerintah Daerah.
The Group has transactions with related parties as defined under PSAK 7 (Revised 2010):, “Related Party Disclosures” and BAPEPAM-LK Regulation No.VIII.G.7 regarding the “Presentation and Disclosures of Financial Statements of Issuers or Public Companies” as enclosed in the Decision Letter No. KEP-347/BL/2012. Based on this BAPEPAM-LK Regulation No.VIII.G.7, government related entities are entities which are controlled, jointly controlled, or materially affected by the government. The government, a stockholder of the Company, is the Minister of Finance or Regional Government.
Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi disajikan dalam Catatan 31.
The details of significant accounts and transactions entered into with related parties are presented in Note 31.
Provisi Provisi diakui apabila Grup memiliki kewajiban hukum maupun konstruktif sebagai akibat peristiwa masa lalu; besar kemungkinan bahwa arus keluar sumber daya akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban; dan jumlahnya dapat diestimasi dengan andal. Provisi tidak diakui untuk mengakui kerugian operasi di masa depan.
286
2.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
r.
Provision A provision is recognized when the Group has a present legal or constructive obligation as a result of past events; it is probable that an outflow of resources will be required to settle the obligation; and the amount can be reliably estimated. A provision is not recognized for future operating losses.
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 58 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 3.
MANAGEMENT’S JUDGEMENTS, ASSUMPTIONS
USE OF SIGNIFICANT ESTIMATES AND
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mensyaratkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, serta pengungkapan liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan. Namun, ketidakpastian asumsi dan estimasi ini dapat menyebabkan hasil yang memerlukan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset atau liabilitas yang berdampak pada masa mendatang.
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgements, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities and the disclosure of contingent liabilities at the end of the reporting period. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the assets or liabilities affected in future years.
a.
a.
Pertimbangan Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbanganpertimbangan berikut ini, yang terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian:
Judgements In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made the following judgements, apart from estimations and assumptions, which have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Penentuan mata uang fungsional
Determination of functional currency
Mata uang fungsional dari masing - masing entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitasentitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.
The functional currency of each of the entities in the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services.
Sewa
Leases
Grup mengklasifikasikan sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dinyatakan dalam Catatan 2i. Menentukan apakah suatu transaksi sewa adalah sewa pembiayaan atau sewa operasi adalah masalah yang kompleks dan membutuhkan pertimbangan substansial apakah perjanjian sewa mengalihkan seluruh risiko dan manfaat kepemilikan ke atau dari Grup secara substansial. Pertimbangan hati-hati diperlukan atas berbagai aspek kompleks yang meliputi, tetapi tidak terbatas pada, penentuan nilai wajar aset sewaan, umur ekonomis aset sewaan, opsi perpanjangan masa sewa dan tingkat diskonto yang tepat untuk menghitung nilai kini dari pembayaran sewa minimum.
The Group classifies leases into finance leases or operating leases in accordance with the accounting policies stated in Note 2i. Determining whether a lease transaction is a finance lease or an operating lease is a complex issue and requires substantial judgement as to whether the lease agreement transfers substantially all the risks and rewards of ownership to or from the Group. Careful judgement is required on various complex aspects that include, but are not limited to, the fair value of the leased asset, the economic life of the leased asset, whether renewal options are included in the lease term and determining an appropriate discount rate to calculate the present value of the minimum lease payments.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
287
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 59 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan) a.
288
Pertimbangan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 3.
MANAGEMENT’S USE OF SIGNIFICANT JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) a.
Judgements (continued)
Sewa (lanjutan)
Leases (continued)
Klasifikasi sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi menentukan apakah aset sewaan dapat dikapitalisasi dan diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
The classification as a finance lease or operating lease determines whether the leased asset can be capitalized and recognized in the consolidated statement of financial position.
Grup mempunyai beberapa perjanjian sewa di mana Grup bertindak sebagai lessee atau lessor untuk beberapa aset tetap tertentu. Grup mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat kepemilikan yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan kepada lessee atau tetap ada pada Grup berdasarkan PSAK 30, “Sewa” yang mensyaratkan Grup untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset yang disewa.
The Group has various lease agreements where the Group acts as either a lessee or lessor in respect of certain assets. The Group evaluates whether significant risks and rewards of ownership of the leased asset are transferred to the lessee or retained by the Group based on PSAK 30, “Leases”, which requires the Group to make judgements and estimates of transfer of risks and rewards of ownership of leased asset.
Sewa Menara
Tower leases
Untuk sewa menara, satuan hitung (unit of account) ditentukan pada tingkat ruang (site space) karena sewa tergantung pada penggunaan ruang yang spesifik pada menara di mana Perusahaan menempatkan peralatannya.
For tower leases, the unit of account is considered at the level of the slot or site space because the lease is dependent on the use of a specific space in the tower where the Company places its equipment.
Lisensi
Licenses
Pada tahun 2006, Perusahaan mendapatkan izin penggunaan pita frekuensi radio 2,1 GHz (teknologi komunikasi bergerak generasi ketiga “3G”) oleh Menkominfo. Perusahaan berkewajiban, antara lain, untuk membayar upfront fee dan biaya hak penggunaan pita frekuensi radio tahunan untuk masa 10 tahun. Upfront fee diakui sebagai bagian dari “Beban frekuensi dan lisensi dibayar di muka” dan diamortisasi selama 10 tahun masa berlaku izin dengan menggunakan metode garis lurus. Pada tahun 2016, izin ini diperpanjang untuk jangka waktu selama 10 tahun.
In 2006, the Company was granted a license to use 2.1 GHz radio frequency spectrum (a 3G mobile communications technology) by the MOCIT. The Company was obliged to, among others, pay upfront fee and annual radio frequency fee for 10 years. The upfront fee is recorded as part of “Prepaid frequency fee and licenses” and amortized over the 10-year license term using the straight-line method. In 2016, this license was extended for another 10 years.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 60 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan) a.
Pertimbangan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 3.
MANAGEMENT’S USE OF SIGNIFICANT JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) a.
Judgements (continued)
Lisensi (lanjutan)
Licenses (continued)
Pada tahun 2009, Perusahaan mendapatkan izin tambahan 3G dan IMM mendapatkan izin penyelenggaraan untuk jaringan tetap lokal berbasis “Packet Switched” yang menggunakan pita frekuensi radio 2,3 GHz untuk Broadband Wireless Access (“BWA”). Perusahaan dan IMM berkewajiban, antara lain, untuk membayar upfront fee dan biaya hak penggunaan pita frekuensi radio tahunan untuk masa 10 tahun. Upfront fee diakui sebagai bagian dari “Beban frekuensi dan lisensi dibayar di muka” dan diamortisasi sepanjang 10 tahun masa berlaku dengan menggunakan metode garis lurus.
In 2009, the Company received additional 3G license and IMM was granted an operating license for “Packet Switched” local fixed telecommunications network using 2.3 GHz radio frequency spectrum of Broadband Wireless Access (“BWA”). The Company and IMM were obliged to, among others, pay upfront fee and annual radio frequency fee for 10 years. The upfront fee is recorded as part of “Prepaid frequency fee and licenses” and amortized over the 10-year license term using the straight-line method.
Manajemen berkeyakinan bahwa izin 3G dan BWA tersebut dapat dikembalikan setiap saat tanpa adanya kewajiban finansial untuk membayar biaya penggunaan pita frekuensi radio tahunan yang tersisa (bentuk perizinan tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan). Oleh karena itu, Grup mengakui biaya hak penggunaan pita frekuensi radio tahunan sebagai beban sewa operasi dibayar di muka yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa hak penyelenggaraan izin 3G dan BWA. Manajemen melakukan evaluasi atas keberlangsungan penggunaan izin-izin tersebut setiap tahun yang dapat berpengaruh terhadap penilaian beban dibayar di muka.
Management believes that the 3G and BWA licenses may be returned at any time without any financial obligation to pay the remaining outstanding annual radio frequency fees (i.e. the license arrangement does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership). Accordingly, the Group recognize the annual radio frequency fee as prepaid operating lease expense, amortized using the straightline method over the term of the rights to operate the 3G and BWA licenses. Management evaluates its plan to continue to use the licenses on an annual basis which could affect the valuation of the prepaid expenses.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
289
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 61 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan) a.
290
Pertimbangan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 3.
MANAGEMENT’S USE OF SIGNIFICANT JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) a.
Judgements (continued)
Penurunan nilai dari aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat dari aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) melebihi nilai terpulihkannya, yang mana yang lebih tinggi dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual berdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dalam sebuah transaksi wajar (arm’s length transaction) dari aset serupa atau harga pasar yang dapat diobservasi dikurangi biaya tambahan (incremental costs) untuk menjual aset tersebut. Perhitungan nilai pakai berdasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum dilakukan oleh Grup atau investasi signifikan di masa datang yang akan menambah kinerja aset dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling dipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masa depan (future cash inflows) yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi. Asumsi kunci yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan atas bisnis unit selular, salah satu dari UPK Grup, disajikan dan dijelaskan lebih lanjut pada Catatan 12.
Impairment exists when the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in arm’s length transactions of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The cash flows are derived from the budget for the next five years and do not include restructuring activities that the Group is not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount calculation is sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes. The key assumptions used to determine the recoverable amount for the cellular business unit, one of the Group’s CGUs, is disclosed and further explained in Note 12.
Provisi atas kasus hukum
Provision for legal case
Grup saat ini sedang terlibat dalam sebuah kasus hukum yang signifikan dan selanjutnya telah menerima keputusan Mahkamah Agung (“MA”) atas kasus hukum tersebut (Catatan 20). Manajemen saat ini memutuskan untuk mengakui provisi atas kasus hukum karena keputusan MA dianggap telah final dan mengikat. Provisi tersebut dibuat berdasarkan jumlah yang ditetapkan dalam keputusan MA. Namun, manajemen berkeyakinan bahwa masih terdapat kesempatan untuk mengajukan Peninjauan Kembali berdasarkan hukum yang berlaku. Terdapat kemungkinan bahwa kinerja keuangan di masa depan dapat dipengaruhi secara material oleh hasil dari Peninjauan Kembali atas kasus ini.
The Group has recently been involved in a significant legal case and subsequently obtained the Supreme Court’s decision on the case (Note 20). Management currently decided to recognize a provision for legal case as the Supreme Court decision is considered final and binding. Such provision is made based on the amount stated in the Supreme Court’s decision. However, management believes that there is still opportunity for further Judicial Review under the prevailing laws. It is possible that future financial performance could be materially affected by the result of the Judicial Review relating to the case.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 62 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b.
Estimasi dan Asumsi
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 3.
MANAGEMENT’S USE OF SIGNIFICANT JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b.
Estimates and Assumptions
Estimasi dan asumsi yang secara signifikan berisiko menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan mendatang dijabarkan sebagai berikut:
The estimates and assumptions that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next reporting period are addressed below:
Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan
Determination of fair values of financial assets and financial liabilities
Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian, termasuk model arus kas didiskontokan. Input untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak memungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan input seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan. Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan dan dijelaskan lebih lanjut pada Catatan 29.
When the fair value of financial assets and financial liabilities recorded in the consolidated statement of financial position cannot be derived from active markets, their fair value is determined using valuation techniques, including the discounted cash flow model. The inputs to these models are taken from observable markets where possible, but where this is not feasible, a degree of judgement is required in establishing fair value. The judgements include considerations of inputs such as liquidity risk, credit risk and volatility. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of the financial instruments. Determination of fair values of financial assets and liabilities are disclosed and further explained in Note 29.
Estimasi masa manfaat aset tetap dan aset takberwujud
Estimating useful lives of property and equipment and intangible assets
Grup mengestimasi masa manfaat dari aset tetap dan aset takberwujud berdasarkan ekspektasi utilisasi dari aset dengan didukung rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Estimasi masa manfaat aset tetap didasarkan pada penelaahan Grup secara kolektif terhadap praktik industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain penggunaan aset. Namun, ada kemungkinan, hasil operasi di masa depan dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas.
The Group estimates the useful lives of its property and equipment and intangible assets based on expected asset utilization as anchored on business plans and strategies that also consider expected future technological developments and market behavior. The estimation of the useful lives of property and equipment is based on the Group’s collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful lives are reviewed at least each financial year end and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limitations on the use of the assets. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimates brought about by changes in the factors mentioned above.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
291
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 63 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b.
292
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 3.
MANAGEMENT’S USE OF SIGNIFICANT JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b.
Estimates and Assumptions (continued)
Estimasi masa manfaat aset tetap dan aset takberwujud (lanjutan)
Estimating useful lives of property and equipment and intangible assets (continued)
Jumlah dan saat beban dicatat setiap periode akan terpengaruh oleh perubahan atas faktor-faktor dan kondisi tersebut. Pengurangan dalam estimasi masa manfaat dari aset tetap Grup akan meningkatkan beban usaha dan menurunkan aset tidak lancar yang tercatat. Penambahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap Grup menurunkan beban usaha dan meningkatkan aset tidak lancar yang tercatat.
The amounts and timing of recorded expenses for any period are affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful lives of the Group’s property and equipment increases the recorded operating expenses and decreases non-current assets. An extension in the estimated useful lives of the Group’s property and equipment decreases the recorded operating expenses and increases non-current assets.
Pemulihan dari aset pajak tangguhan
Recoverability of deferred tax assets
Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai tidak lagi memungkinkan di mana penghasilan kena pajak akan tersedia untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Namun, tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut.
The Group reviews the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting period. This forecast is based on the Group’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Group will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 64 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 3.
MANAGEMENT’S USE OF SIGNIFICANT JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b.
Estimates and Assumptions (continued)
Estimasi provisi untuk kerugian penurunan nilai atas piutang
Estimating provision for impairment loss on receivables
Tingkat provisi yang spesifik dievaluasi oleh manajemen dengan dasar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang tersebut. Dalam kasus ini, Grup menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta dan kondisi terbaik yang tersedia meliputi tetapi tidak terbatas pada jangka waktu tetapi hubungan Grup dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat pencadangan spesifik untuk pelanggan terhadap jumlah jatuh tempo untuk mengurangi piutang Grup menjadi jumlah yang diharapkan tertagih.
The level of a specific provision is evaluated by management on the basis of factors that affect the collectability of the accounts. In these cases, the Group uses judgement based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of the Group’s relationship with the customers and customers’ credits status based on third-party credit reports and known market factors, to record specific reserves for customers against amounts due in order to reduce the Group’s receivables to amounts that it expects to collect.
Pencadangan secara spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat informasi tambahan yang diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan. Selain provisi khusus terhadap piutang yang signifikan secara individual, Grup juga mengakui provisi penurunan nilai secara kolektif terhadap risiko kredit debitur yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, dan meskipun tidak secara spesifik diidentifikasi membutuhkan provisi khusus, memiliki risiko gagal bayar lebih tinggi daripada ketika piutang pada awalnya diberikan kepada debitur.
These specific reserves are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts estimated. In addition to specific provision against individually significant receivables, the Group also recognizes a collective impairment provision against credit exposure of its debtors which are grouped based on common credit characteristics, and although not specifically identified as requiring a specific provision, have a greater risk of default than when the receivables were originally granted to the debtors.
Provisi secara kolektif diakui berdasarkan pengalaman kerugian historis dengan menggunakan faktor yang bervariasi seperti kinerja historis dari debitur dalam grup kolektif, dan pertimbangan atas penurunan kinerja pasar di mana debitur beroperasi dan kelemahan struktural yang diidentifikasi atau penurunan kinerja arus kas dari debitur.
Any collective provision recognized is based on historical loss experience using various factors such as historical performance of the debtors within the collective group and judgements on the effect of deterioration in the markets in which the debtors operate and identified structural weaknesses or deterioration in the cash flows of debtors.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
293
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 65 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b.
294
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 3.
MANAGEMENT’S USE OF SIGNIFICANT JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b.
Estimates and Assumptions (continued)
Estimasi biaya imbalan pascakerja dan biaya imbalan kerja jangka panjang lain-lain
Estimation of post-employment benefits cost and other long-term employee benefits cost
Biaya imbalan pascakerja dan biaya imbalan kerja jangka panjang lain-lain dan nilai kini dari kewajiban ditentukan dengan menggunakan penilaian aktuarial. Penilaian aktuarial termasuk membuat variasi asumsi dapat berbeda dari pengembangan aktual di masa depan. Hal ini meliputi penentuan tingkat diskonto, tingkat tren biaya maksimum, tingkat tren tahun depan, periode untuk mencapai tingkat tren biaya maksimum, tingkat kenaikan gaji dan tingkat mortalitas. Dikarenakan kompleksitas dari penilaian dan karakteristik jangka panjangnya, kewajiban sangat sensitif terhadap perubahan asumsi tersebut. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan.
The cost of the Group’s post-employment and other long-term employee benefits and the present value of those obligations are determined using actuarial valuations. An actuarial valuation involves making various assumptions that may differ from actual developments in the future. These include the determination of the discount rate, ultimate cost trend rate, next year trend rate, period to reach ultimate cost trend rate, salary growth rate and mortality rates. Due to the complexities involved in the valuation and their longterm nature, the obligations are highly sensitive to changes in these assumptions. All assumptions are reviewed at each reporting date.
Parameter yang paling cenderung berubah adalah tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, manajemen mempertimbangkan tingkat pengembalian pasar (pada akhir tahun pelaporan) terhadap obligasi pemerintah dan diekstrapolasi sebesar kurva pengembalian untuk mengaitkan dengan kondisi yang diharapkan atas kewajiban imbalan pasti. Tingkat kenaikan gaji didasarkan pada inflasi yang diharapkan di masa depan, produktivitas dan kemajuan normal karyawan dalam suatu kelompok tertentu dan promosi.
The parameter most subject to change are the discount rate and salary growth rate. In determining the appropriate discount rate, management considers the market yields (at the end of the reporting year) on government bonds and extrapolated as needed along the yield curve to correspond with the expected term of the obligation. Salary growth rate is based on expected future inflation, productivity and normal progress of employees within a given group and promotions.
Rincian lebih lanjut mengenai asumsi yang digunakan, termasuk analisis sensitivitas, disajikan pada Catatan 30.
Further details about the assumptions used, including a sensitivity analysis, are presented in Note 30.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 66 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 3.
MANAGEMENT’S USE OF SIGNIFICANT JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b.
Estimates and Assumptions (continued)
Pengakuan pendapatan
Revenue recognition
Kebijakan pengakuan pendapatan Grup mensyaratkan penggunaan estimasi dan asumsi yang dapat mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan dan piutang.
The Group’s revenue recognition policies require making use of estimates and assumptions that may affect the reported amounts of revenues and receivables.
Perjanjian Perusahaan dengan penyedia jasa domestik dan luar negeri untuk inbound dan outbound trafik membutuhkan penyelesaian yang mensyaratkan rekonsiliasi trafik sebelum penyelesaian aktual dilakukan, yang mungkin bukan merupakan volume aktual trafik yang diukur oleh Perusahaan. Pengakuan awal pendapatan adalah berdasarkan trafik yang diobservasi disesuaikan dengan penyesuaian berdasarkan pengalaman normal, di mana secara historis tidak material terhadap laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian. Perbedaan antara jumlah yang diakui pertama kali dan jumlah penyelesaian aktual diakui setelah proses rekonsiliasi.
The Company’s agreements with domestic and foreign carriers for inbound and outbound traffic subject to settlements require traffic reconciliations before actual settlement is done, which may not be the actual volume of traffic as measured by the Company. Initial recognition of revenues is based on observed traffic adjusted by the normal experience adjustments, which historically are not material to the consolidated statement of profit or loss and comprehensive income. Differences between the amounts initially recognized and the actual settlements are taken up in the accounts upon reconciliation.
Namun, tidak terdapat kepastian apabila penggunaan estimasi tersebut tidak akan menghasilkan penyesuaian material di masa depan.
However, there is no assurance that the use of such estimates will not result in material adjustments in future years.
Grup mengakui pendapatan dari biaya pemasangan dan biaya lainnya sesuai dengan masa hubungan rata-rata dengan pelanggan yang diharapkan untuk jasa MIDI dan telekomunikasi tetap. Grup mengestimasi masa hubungan rata-rata dengan pelanggan yang diharapkan berdasarkan churn-rate analysis terkini.
The Group recognizes revenues from installation fees and the corresponding costs over the expected average years of customer relationship for MIDI and fixed telecommunications services. The Group estimates the expected average year of customer relationship based on the most recent churn-rate analysis.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
295
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 67 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b.
296
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 3.
MANAGEMENT’S USE OF SIGNIFICANT JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b.
Estimates and Assumptions (continued)
Ketidakpastian kewajiban perpajakan
Uncertain tax exposure
Dalam situasi tertentu, Grup tidak dapat menentukan secara pasti jumlah utang pajak kini atau masa mendatang atau jumlah klaim restitusi pajak yang dapat terpulihkan karena proses pemeriksaan yang masih berlangsung atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan utang pajak yang tidak pasti atau klaim restitusi pajak yang dapat terpulihkan terkait dengan ketidakpastian posisi perpajakan, Grup menerapkan pertimbangan yang sama yang akan digunakan dalam menentukan jumlah provisi yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” dan PSAK 46 “Pajak Penghasilan”. Grup membuat analisa untuk semua ketidakpastian posisi perpajakan untuk menentukan jika utang pajak atas manfaat pajak yang tidak pasti atau cadangan atas klaim restitusi pajak yang tidak dapat terpulihkan harus diakui.
In certain circumstances, the Group may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities or recoverable amount of the claim for tax refund due to ongoing investigations by, or discussions with, the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability or the recoverable amount of the claim for tax refund related to uncertain tax positions, the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” and PSAK 46, “Income Taxes”. The Group makes an analysis of all uncertain tax positions to determine if a tax liability for uncertain tax benefit or a provision for unrecoverable claim for tax refund should be recognized.
Grup mencatat bunga dan denda atas pajak penghasilan kurang bayar, jika ada, pada Beban Pajak Penghasilan di dalam laporan laba rugi.
The Group presents interest and penalties for the underpayment of income tax, if any, in Income Tax Expense in profit or loss.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 68 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 4.
KAS DAN SETARA KAS
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 4.
Kas/Cash on hand Rupiah Kas pada bank/Cash in banks Pihak berelasi (Catatan 31)/Related parties (Note 31) Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) PT Bank Pembangunan Daerah (“BPD”) Jambi PT Bank QNB Kesawan Tbk (“QNBK”) Lain-lain/Others (masing-masing/each < Rp5,000)
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2016
2015
1,444
1,444
248,821 58,427 20,570 10,242 9 13,055
222,263 25,572 9,376 24,088 17,449
40,203 20,328 2,404
54,148 339
Pihak ketiga/Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) Lain-lain/Others (masing-masing/each < Rp40,000)
61,556 23,654 15,588 30,299
26,311 47,466 44,772 27,447
U.S. Dollar Deutsche Bank AG (“DB”) Jakarta ABN Amro Bank N.V., The Netherlands Lain-lain/Others (masing-masing/each < Rp40,000)
192,036 46,691
42,511 57,487 47,572
783,883
646,801
203,400 161,000 127,735 50,000 25,200 13,500 10,000 5,300 5,000 5,000 5,000 2,000
181,753 178,000 250,337 30,000 7,000 25,000 137,450 25,000 550,000 12,000 4,500
147,796 30,921 -
413,850 31,746 27,231
U.S. Dollar Mandiri BNI QNBK
Deposito berjangka dan deposito on call/ Time deposits and deposits on call Pihak berelasi (Catatan 31)/Related parties (Note 31) Rupiah Mandiri BRI PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (“BTN”) PT Bank DKI Syariah PT BPD Jawa Barat dan Banten Syariah PT BPD Jawa Barat dan Banten PT BPD Sumatera Barat BNI PT BPD Maluku PT BPD Nusa Tenggara Timur PT BPD Kalimantan Tengah QNBK PT Bank Syariah Mandiri (“Mandiri Syariah”) Lain-lain/Others (masing-masing/each < Rp5,000) U.S. Dollar QNBK Mandiri BNI
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
297
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 69 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2016
Deposito berjangka dan deposito on call (lanjutan)/ Time deposits and deposits on call (continued) Pihak ketiga/Third parties Rupiah DB CIMB Niaga PT Bank Mega Tbk PT Bank Muamalat Indonesia (“Muamalat”) PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah PT Bank Bukopin Tbk (“Bukopin”) PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (“BTPN”) Danamon PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Lain-lain/Others (masing-masing/each < Rp40,000)
47,564 41,000 40,000 25,500 16,500 5,000 68,200
17,947 84,500 40,000 118,500 130,000 43,000 100,000 55,000 140,350
28,482 1,000
337,449 34,488
1,065,098
2,975,101
1,850,425
3,623,346
U.S. Dollar DB Lain-lain/Others (masing-masing/each < Rp40,000)
Deposito berjangka dan deposito on call memperoleh bunga per tahun sebagai berikut:
Time deposits and deposits on call earned the following annual interest rates:
Rupiah U.S. Dollar Suku bunga deposito on call dan deposito berjangka dengan pihak berelasi sebanding dengan yang ditawarkan oleh pihak ketiga. 5.
PIUTANG USAHA Pihak berelasi (Catatan 31) - Telkom - Lain-lain Dikurangi: provisi penurunan nilai Pihak ketiga - Perusahaan lokal - Carriers internasional - Pelanggan pasca-bayar dari: - Selular - Telekomunikasi tetap Dikurangi: provisi penurunan nilai
298
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
2015
2016
2015
1.95% - 9.75% 0.02% - 2.10%
3.50% - 10.00% 0.03% - 3.50%
The interest rates on deposits on call and time deposits with related parties are comparable to those offered by third parties. 5.
2016
TRADE RECEIVABLES 2015
32,705 407,934
209,642 329,747
440,639 (29,030)
539,389 (28,850)
411,609
510,539
1,824,810 691,047
1,367,613 999,644
546,540 77,091
473,463 75,544
3,139,488 (843,818)
2,916,264 (696,628)
2,295,670
2,219,636
2,707,279
2,730,175
Related parties (Note 31) Telkom Others Less: allowance for impairment Third parties Local companies Overseas international carriers Post-paid subscribers: Cellular Fixed telecommunications Less: allowance for impairment
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 70 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
Piutang usaha dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
TRADE RECEIVABLES (continued) Trade receivables in foreign currency are as follows:
2016 Pihak berelasi Pihak ketiga
2015
47,791 1,180,192
43,125 1,609,932
1,227,983
1,653,057 The detail aging schedule of the trade receivables is as follows:
Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 2016
Bruto/ Gross Belum jatuh tempo Jatuh tempo: - < 6 bulan - > 6 - 12 bulan - > 12 - 24 bulan - > 24 bulan
Related parties Third parties
Provisi penurunan nilai/ allowance for impairment
2015
Bruto/ Gross
Provisi penurunan nilai/ allowance for impairment
694,843
-
716,736
-
1,214,125 639,585 317,384 714,190
85,232 56,715 93,158 637,743
1,016,498 574,252 385,140 763,027
75,430 62,502 90,211 497,335
3,580,127
872,848
3,455,653
725,478
Perubahan provisi penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut: 2016
Not past due Past due: < 6 months > 6 - 12 months > 12 - 24 months > 24 months -
The changes in the allowance for impairment of trade receivables are as follows: 2015
Saldo awal tahun Provisi - bersih Selisih kurs Penghapusan
725,478 136,532 12,432 (1,594)
629,913 69,868 40,912 (15,215)
Saldo akhir tahun
872,848
725,478
Balance at end of year
Penurunan nilai secara individual Penurunan nilai secara kolektif
322,406 550,442
191,506 533,972
Individual impairment Collective impairment
872,848
725,478
Grup telah membentuk provisi untuk penurunan nilai piutang usaha berdasarkan penilaian kolektif dari tingkat penurunan nilai historis dan penilaian individual dari sejarah kredit pelanggan. Piutang yang diturunkan nilainya secara individual sebagian besar merupakan pelanggan korporat, yang sedang dalam kondisi kesulitan keuangan atau alasan lainnya. Sebagian porsi dari piutang ini diharapkan dapat dipulihkan. Grup tidak menerapkan pemisahan antara piutang pihak berelasi dan pihak ketiga dalam menilai jumlah yang telah jatuh tempo.
Balance at beginning of year Provision - net Foreign exchange Write-offs
The Group has made allowance for impairment of trade receivables based on the collective assessment of historical impairment rates and individual assessment of its customers’ credit history. The individually impaired receivables mainly relate to enterprise customers, which are either in difficult financial condition or other reasons. It was assessed that a portion of the receivables is expected to be recovered. The Group does not apply a distinction between related party and third party trade receivables in assessing impairment of amounts past due.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
299
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 71 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 5.
6.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
TRADE RECEIVABLES (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jumlah tercatat dari piutang usaha Grup yang dipertimbangkan telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai masing-masing sebesar Rp2.012.436 dan Rp2.013.439.
As of 31 December 2016 and 2015, the carrying amount of trade receivables of the Group considered past due but not impaired amounted to Rp2,012,436 and Rp2,013,439, respectively.
Manajemen berkeyakinan bahwa piutang usaha yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai, bersama dengan piutang usaha yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai, berasal dari pelanggan dengan sejarah kredit yang baik dan diharapkan akan terpulihkan.
Management believes that trade receivables past due but not impaired, along with trade receivables that are neither past due nor impaired, are due from customers with good credit history and are expected to be recoverable.
Efek bersih penyesuaian kurs disebabkan oleh menguatnya atau melemahnya Rupiah terhadap mata uang asing atas piutang dalam mata uang asing yang sebelumnya telah diprovisikan dan dikreditkan atau dibebankan pada “Keuntungan (kerugian) selisih kurs - bersih”.
The net effect of foreign exchange adjustment was due to the strengthening or weakening of the Rupiah vis-à-vis the foreign currency in relation to foreign currency accounts previously provided with allowance and was charged or credited to “Gain (loss) on foreign exchange - net”.
Informasi tentang risiko kredit Grup diungkapkan dalam Catatan 36.
Information about the Group’s exposure to credit risk is disclosed in Note 36.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan yang dibentuk cukup untuk menutup penurunan nilai dari piutang usaha.
Management believes the established allowance is sufficient to cover impairment of trade receivables.
DERIVATIF
Instrumen Lindung nilai arus kas: - Kontrak swap tingkat suku bunga Tidak dikategorikan sebagai lindung nilai: - Kontrak swap tingkat suku bunga - Kontrak forward valuta asing
Instrumen Lindung nilai arus kas: - Kontrak swap tingkat suku bunga Tidak dikategorikan sebagai lindung nilai: - Kontrak swap tingkat suku bunga - Kontrak forward valuta asing
300
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
6. Jumlah nosional (dalam USD)/ Notional amount (in USD)
DERIVATIVES 2016
Aset derivatif/ Derivative assets
Liabilitas derivatif/ Derivative liabilities
100,000
3
-
13,260 119,000
15,434
9,201 11,613
15,437
20,814
Jumlah nosional (dalam USD)/ Notional amount (in USD)
2015
Aset derivatif/ Derivative assets
Liabilitas derivatif/ Derivative liabilities
100,000
1,030
-
21,736 340,000
-
18,782 271,965
1,030
290,747
Instruments Cash flow hedge: Interest rate swap contract Not designated as hedges: Interest rate swap contracts Currency forward contracts -
Instruments Cash flow hedge: Interest rate swap contract Not designated as hedges: Interest rate swap contracts Currency forward contracts -
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 72 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
DERIVATIF (lanjutan)
6.
DERIVATIVES (continued)
Kerugian atas perubahan neto pada nilai wajar instrumen derivatif, biaya swap, biaya penghentian, dan penyelesaian instrumen derivatif untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015, masing-masing berjumlah Rp274.284 dan Rp244.520, dibebankan ke “Kerugian perubahan nilai wajar derivatif - bersih” pada laporan laba rugi. Selanjutnya, selama 1 Januari - 14 Maret 2017, penyelesaian kontrak forward valuta asing dengan jumlah nosional USD71.500 ini menyebabkan keuntungan sejumlah Rp1.363.
The net loss on changes in the fair value of derivatives, swap cost, termination cost and settlement of derivative instruments for the years ended 31 December 2016 and 2015 totaling Rp274,284 and Rp244,520, respectively, were charged to “Loss on change in fair value of derivatives - net”, in profit or loss. Subsequently, during 1 January - 14 March 2017, the settlement of currency forward contracts with total notional amount of USD71,500 resulted in gain of Rp1,363.
(a) Swap tingkat suku bunga - lindung nilai arus kas
(a) Interest rate swap - cash flow hedge
Saat ini, Grup memiliki pinjaman tertentu dengan tingkat suku bunga mengambang. Sudah menjadi kebijakan Grup untuk melindungi sebagian pinjaman dari eksposur atas tingkat suku bunga. Untuk itu, Grup masuk dalam kontrak swap tingkat suku bunga dimana kontrak tersebut mewajibkan Grup untuk menerima bunga pada tingkat suku bunga mengambang dan membayar bunga pada tingkat suku bunga tetap sebesar 0,73%.
Certain bank loans of the Group currently bear a floating interest rate. It is the Group’s policy to protect part of the loans from exposure to increasing interest rates. Accordingly, the Group has entered into interest rate swap contracts under which it is obliged to receive interest at floating rates and to pay interest at fixed rates of 0.73%.
Kontrak tersebut mensyaratkan penyelesaian bunga bersih atas piutang atau utang pada tanggal penyelesaian yang sama dengan tanggal pembayaran bunga atas utang yang mendasarinya.
The contracts require settlement of net interest receivable or payable on settlement dates which coincide with the interest payment dates of the underlying debt.
Keuntungan dan kerugian kontrak swap tingkat suku bunga yang diakui pada cadangan lindung nilai di ekuitas diakui pada laporan laba rugi dalam “biaya keuangan” pada saat pengakuan akrual bunga.
Gains and losses recognized in the hedging reserve in equity on interest rate swap contracts are released to the profit or loss within “finance costs” upon interest accrual.
(b) Kontrak derivatif yang sebagai lindung nilai
tidak
dikategorikan
Kontrak derivatif yang tidak ditujukan untuk lindung nilai untuk tujuan akuntansi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan.
(b) Derivative hedges
contracts
not
designated
as
Derivative contracts not designated as hedges for accounting purpose are classified as held-for-trading.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
301
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 73 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
DERIVATIF (lanjutan)
6.
Other information relating to derivative assets and liabilities as at 31 December 2016 is as follows:
Informasi lain mengenai aset dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Jenis kontrak/ Type of contract Swap tingkat suku bunga/ Interest rate swaps Kontrak berjangka valuta asing/ Currency forward contracts
7.
Pajak lain-lain: - PPN - Pajak lain-lain
Jadwal penyelesaian/ Settlement schedule
- The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“HSBC”) - The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd. (“BTMU”)
23/04/2008 - 30/09/2019 22/07/2015 - 04/05/2017
-
27/09/2016 - 03/05/2017 27/10/2016 - 24/02/2017 27/10/2016 - 24/02/2017 27/10/2016 - 24/02/2017 29/11/2016 - 02/01/2017 29/11/2016 - 27/03/2017 30/11/2016 - 03/04/2017 30/11/2016 - 03/05/2017 06/12/2016 - 30/05/2017
JP Morgan Chase Bank, N.A. (“J.P. Morgan”) BNP Paribas (“BNPP”) ING Bank N.V. (“ING”) Natixis The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd. (“BTMU”) Standard Chartered Bank (“SCB”) CIMB Niaga Citibank, N.A., Indonesia (“Citibank”) PT. Bank Mizuho Indonesia (“Mizuho”)
7.
Pajak dibayar di muka Klaim restitusi pajak penghasilan badan: - Tahun pajak 2013 - Tahun pajak 2011 - Tahun pajak 2009
302
Pihak dalam kontrak/ Counterparties
PERPAJAKAN a.
DERIVATIVES (continued)
TAXATION a.
2016
Prepaid taxes 2015
-
707 3,134 65,570
-
69,411
197,261 1,852
340,962 3,923
199,113
344,885
Claims for tax refunds of corporate income tax: Fiscal year 2013 Fiscal year 2011 Fiscal year 2009 Other taxes: VAT Other taxes -
Klaim restitusi pajak dari pajak penghasilan badan yang telah ditetapkan oleh Otoritas Perpajakan dan dan diperkirakan akan diterima pengemebaliannya dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal pelaporan, disajikan sebagai pajak dibayar di muka dan diklasifikasikan sebagai aset lancar.
Claims for tax refunds of corporate income tax which have been confirmed by the Tax Authority and expected to be received by the Group within 12 months from the reporting date, are presented as prepaid taxes and classified as current assets.
Sedangkan klaim restitusi pajak dari pajak penghasilan badan yang belum ditetapkan oleh Otoritas Perpajakan atau masih dalam proses keberatan atau banding disajikan sebagai “Klaim restitusi pajak” (Catatan 8). Klaim restitusi pajak tersebut diperkirakan akan dipulihkan lebih dari 12 bulan dari tanggal pelaporan sehingga diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Setelah Otoritas Perpajakan mengeluarkan ketetapan atas klaim tersebut dan jika tidak terdapat pengajuan keberatan atau banding, maka Grup akan mereklasifikasi klaim restitusi pajak tersebut ke pajak dibayar di muka sebagai bagian dari aset lancar.
Claims for tax refunds of corporate income tax and other taxes, which either has not been confirmed by the Tax Authority or are under objections or appeals, are presented as “Claims for tax refunds” (Note 8). These are classified as non-current assets as it is expected that they may be recovered more than 12 months from the reporting date. Once the Tax Authority confirms the claims and if there are no objections or appeals, then the Group will reclassify those balances into prepaid taxes in the current assets.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 74 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) b.
Utang pajak Pajak penghasilan badan: - Pasal 29 - Pasal 25 Pajak lain-lain: - Pasal 21 - Pasal 23 - Pasal 4(2) - Pasal 26 - PPN - Lain-lain
c.
7.
b. 2016
Konsolidasian Kini Penyesuaian tahun lalu Tangguhan
2015 14,180 10,358
339,797
24,538
34,230 32,137 24,233 6,238 6,231 355
17,680 6,440 13,316 33,964 539 1,763
103,424
73,702 c.
Komponen beban (manfaat) pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Entitas anak Kini Penyesuaian tahun lalu Tangguhan
Taxes payables
331,952 7,845
Beban (manfaat) pajak penghasilan
Perusahaan Kini Tangguhan
TAXATION (continued)
2016
Corporate income tax: Article 29 Article 25 Other taxes: Article 21 Article 23 Article 4(2) Article 26 VAT Others -
Income tax expense (benefit) The components of income tax expense (benefit) for the years ended 31 December 2016 and 2015 are as follows: 2015
380,003 (17,805)
(753,254)
362,198
(753,254)
144,518 26,357 (13,465)
146,812 (15,915)
157,410
130,897
524,521 26,357 (31,270)
146,812 (769,169)
519,608
(622,357)
The Company Current Deferred Subsidiaries Current Adjustment of prior year Deferred Consolidated Current Adjustment of prior year Deferred
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
303
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 75 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
7.
Beban (manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) Rekonsiliasi antara hasil perkalian laba/(rugi) konsolidasian sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku dan beban/(manfaat) pajak penghasilan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2016 Laba (rugi) konsolidasian sebelum pajak penghasilan Pajak dihitung dengan tarif pajak yang berlaku Beban yang tidak dapat dikurangkan Ketetapan pajak: - Pajak penghasilan badan - Pajak lain-lain Penghasilan yang dikenakan pajak final Aset pajak tangguhan yang tidak diakui Penghentian pengakuan pajak tangguhan Lain-lain Beban/(manfaat) pajak penghasilan konsolidasian
304
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
TAXATION (continued) c.
Income tax expense (benefit) (continued) The reconciliation between the theoretical tax amount on the consolidated profit/(loss) before income tax and the consolidated income tax expense/(benefit) is as follows: 2015
1,795,263
(1,785,835)
Consolidated profit (loss) before income tax
448,816
(446,459)
Tax calculated at applicable tax rate
35,609
23,314
26,357 20,999
52,074
(52,930)
(59,010)
25,870
2,994
14,887
(192,612) (2,658)
Non-deductible expenses Tax assessments: Corporate income tax Other taxes Income subject to final tax Unrecognized deferred tax assets Derecognition of deferred taxes Others
519,608
(622,357)
Consolidated income tax expense/(benefit)
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 76 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
7.
Beban (manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) Rekonsiliasi antara laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan dan estimasi laba/(rugi) fiskal untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 2016 Laba (rugi) konsolidasian sebelum pajak penghasilan Dikurangi: (Laba) rugi sebelum pajak penghasilan entitas anak, disesuaikan dengan eliminasi konsolidasian Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan Penyesuaian fiskal: Penyusutan dan amortisasi Beban yang tidak dapat dikurangkan Provisi penurunan nilai piutang Imbalan kerja Penghasilan dividen Sewa pembiayaan Penghasilan yang dikenakan pajak final Ketetapan pajak Lain-lain Penyesuaian rugi fiskal dan koreksi tahun lalu Akumulasi rugi fiskal Laba (rugi) fiskal Perusahaan Beban pajak penghasilan kini Perusahaan
1,795,263
(370,400) 1,424,863
TAXATION (continued) c.
Income tax expense (benefit) (continued) The reconciliation between profit/(loss) before income tax of the Company and its estimated tax profit/(loss) for the years ended 31 December 2016 and 2015 is as follows: 2015
(474,275)
Consolidated profit (loss) before income tax Less: (Profit) loss before income tax of subsidiaries, adjusted for consolidation elimination
(2,260,110)
Profit (loss) before income tax of the Company
(1,785,835)
Fiscal adjustments: Depreciation and amortization
806,512
1,432,682
159,663
176,034
138,588 109,500 (104,589) (362,667)
110,316 137,515 (93,160) 271,609
Non-deductible expenses Allowance for impairment of receivables Employee benefits Dividend income Finance leases
(176,819) 83,796 124,994
(284,912) 205,895 (40,588)
Income subject to final tax Tax assessments Others
2,203,841 (4,983) (678,845) 1,520,013 380,003
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah laba (rugi) fiskal didasarkan atas perhitungan sementara. Jumlah tersebut mungkin berbeda dari jumlah yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan pajak penghasilan badan.
(344,719) 245,129 (579,255)
Tax loss adjustments and prior year correction Accumulated tax losses
(678,845)
Taxable profit (loss) of the Company
-
Current income tax expense of the Company
In these consolidated financial statements, the amounts of the taxable profit (loss) were based on preliminary calculation. These amounts may differ from those reported in the corporate income tax returns.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
305
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 77 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
7.
TAXATION (continued)
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
d.
Deferred tax assets (liabilities)
2016
Perusahaan: Imbalan kerja Sewa pembiayaan Piutang usaha Kompensasi rugi fiskal Aset tetap dan aset takberwujud Lain-lain
Saldo awal/ Beginning balance
Dikreditkan ke penghasilan komprehensif lain/Credited to other comprehensive income
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laba rugi/ Credited (charged) to profit or loss
279,864 307,872 114,922 169,711
27,375 (90,667) 34,380 (169,711)
71,849 -
(899,809) 38,746
201,628 14,800
-
11,306
17,805
71,849
Entitas anak: Aset pajak tangguhan
102,920
12,444
Liabilitas pajak tangguhan
(12,572)
1,021
(353) -
Saldo akhir/ Ending balance 379,088 217,205 149,302 (698,181) 53,546
The Company: Employee benefits Finance leases Trade receivables Tax loss carryforwards Fixed assets and intangible assets Others
100,960 115,011 (11,551)
Subsidiaries: Deferred tax assets Deferred tax liabilities
2015
Perusahaan: Imbalan kerja Sewa pembiayaan Piutang usaha Kompensasi rugi fiskal Aset tetap dan aset takberwujud Investasi pada entitas anak Lain-lain
Saldo awal/ Beginning balance
Entitas anak: Aset pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan
297,846 253,988 155,405 144,814 (1,321,337) (268,052) 47,749
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laba rugi/ Credited (charged) to profit or loss 34,379 53,884 (40,483) 24,897 421,528 268,052 (9,003)
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
(52,361) -
Saldo akhir/ Ending balance 279,864 307,872 114,922 169,711 (899,809) 38,746
(689,587)
753,254
(52,361)
11,306
92,057
11,978
(1,115)
102,920
(16,330)
3,937
(179)
Pada tanggal 31 Desember 2016, aset pajak tangguhan senilai Rp384.513 (31 Desember 2015: Rp343.652) tidak diakui. Aset pajak tangguhan tersebut berasal dari entitas anak.
306
Dikreditkan ke penghasilan komprehensif lain/Credited to other comprehensive income
(12,572)
The Company: Employee benefits Finance leases Trade receivables Tax loss carryforwards Fixed assets and intangible assets Investment in subsidiaries Others
Subsidiaries: Deferred tax assets Deferred tax liabilities
As of 31 December 2016, deferred tax assets of Rp384,513 (31 December 2015: Rp343,652) have not been recognized. Such deferred tax assets were derived from certain subsidiaries.
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 78 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) e.
7.
Ketetapan pajak
TAXATION (continued) e.
Pada tahun 2016 dan 2015, Grup menerima beberapa surat ketetapan pajak untuk berbagai tahun pajak. Grup menyetujui sebagian ketetapan pajak tersebut dan membukukan tambahan beban pajak sebesar Rp14.370 dan Rp72.645 untuk masing-masing tahun pajak 2016 dan 2015 dalam laporan laba rugi.
In 2016 and 2015, the Group received a number of tax assessments for various fiscal years. The Group received the tax refunds, accepted some of these assessments and booked an additional tax expense of Rp14,370 and Rp72,645 for 2016 and 2015, respectively, in the profit or loss.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jumlah ketetapan pajak (tanpa klaim restitusi pajak yang terasosiasikan pada laporan posisi keuangan) yang masih dalam proses banding adalah sebagai berikut:
As at 31 December 2016 and 2015, the amount of tax assessment (with no associated claims for tax refund reported on the statement of financial position) that was in process of appeal was as follows:
2016 Pajak lain-lain
2015
313,769
313,769
Administrasi
Other taxes
Management believes the Group has a strong case to defend its position. Therefore, no provision was recorded related to the assessment.
Manajemen berkeyakinan bahwa Grup memiliki argumen yang kuat untuk membela posisinya. Oleh karena itu, tidak ada provisi yang dicatat terkait dengan ketetapan pajak tersebut. f.
Tax assessments
f.
Administration
Peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia mengharuskan Perusahaan dan entitas anak yang berada di dalam negeri untuk menyampaikan surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan badan masing-masing berdasarkan perhitungan sendiri.
The taxation laws of Indonesia require that the Company and its local subsidiaries to submit their respective annual corporate income tax return on the basis of selfassessment.
Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku, DJP dapat menetapkan atau mengubah pajak dalam jangka waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
Under the prevailing tax regulations, the DGT may assess or amend taxes within five years from the time the tax becomes due.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
307
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 79 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
KLAIM RESTITUSI PAJAK
8.
As at 31 December 2016 and 2015, the details of claims, net of estimated allowance for tax adjustments, are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rincian dari klaim restitusi pajak dikurangi estimasi provisi penyesuaian pajak adalah sebagai berikut: Pajak penghasilan badan: - Belum ditetapkan oleh Otoritas Perpajakan - Dalam proses keberatan/banding Pajak lain-lain dalam proses keberatan atau banding: - PPN - Pajak lain-lain - Provisi penyesuaian pajak
9.
2016
2015
85,895 207,967
201,059 207,967
293,862
409,026
275,786 1,398 (148,161)
275,786 1,398 (148,161)
129,023
129,023
422,885
538,049
Corporate income tax: Not yet confirmed by the Tax Authority Under objections or appeals Other taxes under objections or appeals: VAT Other taxes Allowance for tax adjustments -
Berdasarkan penelaahan atas ketidakpastian pajak terkait klaim restitusi pajak, Grup menentukan provisi penyesuaian pajak atas klaim restitusi pajak jika diperlukan. Provisi terkait disajikan sebagai akun pengurang terhadap klaim.
Based on the assessment of the tax uncertainties inherent in the claims for tax refunds, the Group determines whether an allowance for tax adjustments on the claims for tax refunds is necessary. Such allowance is presented as a contra account against the claims.
Provisi atas dampak ketidakpastian pajak dalam hal tidak terdapat aset pajak yang diakui, disajikan sebagai bagian dari “Liabilitas jangka panjang lainlain”.
Provision for uncertain tax exposures for which there are no corresponding tax assets recognized is presented as part of “Other non-current liabilities”.
BEBAN FREKUENSI DAN LISENSI DIBAYAR DI MUKA
9.
2016
PREPAID FREQUENCY FEE AND LICENSES 2015
Beban frekuensi tahunan 3G dan BWA upfront fee
2,428,562 93,216
2,280,613 134,346
Dikurangi: bagian lancar
2,521,778 (2,462,403)
2,414,959 (2,321,743)
Beban frekuensi dan lisensi dibayar di muka jangka panjang
308
CLAIMS FOR TAX REFUNDS
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
59,375
93,216
Annual frequency fee 3G and BWA upfront fee Less: current portion Long-term prepaid frequency fee and licenses
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 80 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI INVESTASI JANGKA PANJANG a.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) DAN
10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND LONGTERM INVESTMENTS
Investasi pada entitas asosiasi
a.
As at 31 December 2016 and 2015, the summary of associates of the Group were as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, ringkasan dari entitas asosiasi Grup adalah sebagai berikut: Entitas/Entity SB ISAT Fund, L.P. PT Citra Bakti Indonesia
b.
Domisili/ Domicile
Investments in associates
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Cayman Island Indonesia
Nilai tercatat/Carrying value 2016 2015
43.48% 33.33%
151,413 2,000
75,922 2,599
153,413
78,521
SB ISAT Fund, L.P. bergerak dalam bidang manajemen investasi pada perusahaan start-up pada industri digital. PT Citra Bakti Indonesia bergerak dalam jasa standardisasi kartu chip dan jasa sertifikasi untuk ATM dan kartu debit.
SB ISAT Fund, L.P. is mainly engaged in investment management in start-up digital companies. PT Citra Bakti Indonesia is mainly engaged in chip-card standardization and certification services for ATM and debit cards.
Modal saham dari PT Citra Bakti Indonesia hanya terdiri dari saham biasa, yang dimiliki secara langsung oleh Grup. Seluruh entitas asosiasi merupakan perusahaan tertutup dimana tidak terdapat harga pasar saham kuotasian yang tersedia.
The share capital of PT Citra Bakti Indonesia consists solely of ordinary shares, which are held directly by the Group. All associates are private companies in which there are no quoted market share price available.
Investasi jangka panjang
b.
Long-term investments represent direct investments in equity shares classified as available-for-sale, with ownership of interests less than 20% as follows:
Investasi jangka panjang merupakan investasi langsung di saham ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, dengan kepemilikan kurang dari 20% sebagai berikut: Lokasi/ Location PT First Media Tbk
Indonesia
Pendrell Corporation
USA
Kepemilikan/Ownership (%) 2016 2015
Pengukuran/ Measurement
1.07
1.07
<0.01
<0.01
16.67
16.67
12.80-18.89
12.80-18.89
Asean Cableship Pte, Ltd, (“ACPL”) Singapore Lain-lain/Others
Long-term investments
Dikurangi: provisi penurunan nilai/Less: allowance for impairment
Nilai wajar/ Fair value Harga perolehan/ Cost Harga perolehan/ Cost Harga perolehan/ Cost
2016
2015
22,739
35,091
49,977
49,977
1,265
1,265
15,065
15,065
89,046 (63,577)
101,398 (63,577)
25,469
37,821
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
309
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 81 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI INVESTASI JANGKA PANJANG (lanjutan) b.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) DAN
Investasi jangka panjang (lanjutan)
10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND LONGTERM INVESTMENTS (continued) b.
Long-term investments (continued)
PT First Media Tbk bergerak di bidang televisi kabel dan penyedia jasa jaringan internet. Pendrell Corporation bergerak di bidang jasa satelit. ACPL bergerak pada bidang perbaikan dan pemeliharaan kabel bawah laut.
PT First Media Tbk is mainly engaged in cable television and internet network service provider. Pendrell Corporation is mainly engaged in satellite service. ACPL is mainly engaged in repair and maintenance services of submarine cables.
Perusahaan telah membentuk provisi penurunan nilai atas investasi dalam bentuk saham masingmasing sebesar Rp63.577 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, yang menurut keyakinan Perusahaan cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai atas investasi.
The Company has made allowance for impairment of its investments in equity shares amounting to Rp63,577 each as at 31 December 2016 and 2015, which the Company believes is adequate to cover impairment losses on the investments.
11. ASET TETAP Aset tetap dikelompokkan menjadi kategori berikut ini untuk keperluan pengungkapan mutasi:
11. PROPERTY AND EQUIPMENT Property and equipment are grouped into the following categories for the purpose of the disclosure of mutation:
Kelompok Classification Hak atas tanah Tanah/Land Landrights Bangunan Bangunan/Buildings Buildings Peralatan teknologi informasi TI/IT Information technology equipment Peralatan kantor Kantor/Office Office equipment Sarana penunjang bangunan dan partisi Penunjang/Improvements Building and leasehold improvements Kendaraan Kendaraan/Vehicles Vehicles Peralatan teknis selular Selular/Cellular Cellular technical equipment Peralatan transmisi dan cross-connection Transmisi/Transmission Transmission and cross-connection equipment Peralatan teknis jaringan tetap nirkabel Nirkabel/Wireless FWA technical equipment Pusat operasi dan pemeliharaan dan Operation and maintenance center and unit pengukuran Pusat operasi/Operation center measurement unit Peralatan jaringan akses tetap Akses tetap/Fixed access Fixed access network equipment Aset dalam pembangunan dan pemasangan Konstruksi/Construction Assets under construction and installation
310
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 82 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
Biaya perolehan/Cost Kepemilikan langsung/Direct ownerships Tanah/Land Bangunan/Buildings TI/IT Kantor/Office Penunjang/Improvements Kendaraan/Vehicles Selular/Cellular Transmisi/Transmission Nirkabel/Wireless Pusat operasi/Operation center Akses tetap/Fixed access Konstruksi/Construction Aset sewa pembiayaan/Under finance lease Penunjang (Catatan 2i)/Improvements (Note 2i) TI (Catatan 2i)/IT (Note 2i)
11. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
01/01/2016 527,041 927,393 5,584,654 976,843 12,426,766 14,594 53,067,921 26,172,690 1,290,527 1,595,974 1,562,451 3,976,230
68,865 175,550 44,113 1,250 558,002 5,044,622
4,358,331 67,962
2,560 370,286
112,549,377
6,265,248
Akumulasi penyusutan/Accumulated depreciation Kepemilikan langsung/Direct ownerships Bangunan/Buildings (405,071) TI/IT (4,104,029) Kantor/Office (868,858) Penunjang/Improvements (7,640,763) Kendaraan/Vehicles (13,408) Selular/Cellular (35,306,066) Transmisi/Transmission (16,778,268) Nirkabel/Wireless (1,290,526) Pusat operasi/Operation center (1,482,741) Akses tetap/Fixed access (1,142,682) Aset sewa pembiayaan/Under finance lease Penunjang (Catatan 2i)/Improvements (Note 2i) (1,658,131) TI (Catatan 2i)/IT (Note 2i) (28,729) (70,719,272) Penurunan nilai aset/Impairment in value Nilai buku bersih/Net book value
Penambahan/ Additions
(8,402) 41,821,703
Penghentian pengakuan/ Derecognitions
Reklasifikasi/ Reclassification
(761) (29,040) (641) (72,698) (909,414) (59,854) (66,343) (2,071) (2,659) (1,143,481)
31/12/2016
57,791 828,572 7,059 487,402 2,747,555 1,823,540 12,589 133,789 (6,098,297)
526,280 1,054,049 6,559,736 1,027,374 12,842,720 14,594 54,906,062 28,494,378 1,224,184 1,606,492 1,693,581 2,922,555
-
4,360,891 438,248
-
117,671,144
(23,505) (543,981) (34,762) (873,917) (519) (4,739,548) (2,149,031) (42,225) (73,780)
2,449 641 69,462 882,358 58,593 66,343 2,071 2,659
-
(428,576) (4,645,561) (902,979) (8,445,218) (13,927) (39,163,256) (18,868,706) (1,224,183) (1,522,895) (1,213,803)
(436,958) (31,411)
-
-
(2,095,089) (60,140)
(8,949,637)
1,084,576
-
(78,584,333)
-
-
(8,402)
-
39,078,409
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
311
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 83 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
Biaya perolehan/Cost Kepemilikan langsung/Direct ownerships Tanah/Land Bangunan/Buildings TI/IT Kantor/Office Penunjang/Improvements Kendaraan/Vehicles Selular/Cellular Transmisi/Transmission Nirkabel/Wireless Pusat operasi/Operation center Akses tetap/Fixed access Konstruksi/Construction Aset sewa pembiayaan/Under finance lease Penunjang (Catatan 2i)/Improvements (Note 2i) TI (Catatan 2i)/IT (Note 2i)
11. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued) Penambahan/ Additions
01/01/2015
Penurunan nilai aset/Impairment in value Nilai buku bersih/Net book value
312
Reklasifikasi/ Reclassification
31/12/2015
538,026 927,044 4,741,875 953,596 11,650,705 16,644 48,497,659 24,478,779 1,291,010 1,531,890 1,354,161 3,074,802
199 722 12,852 483 444,336 9,470,874
(10,985) (141,807) (18,326) (24,307) (2,323) (333,976) (324,896) (483) (360) (5,110) -
4,293,104 25,518
76,517 42,444
(11,290) -
-
4,358,331 67,962
103,374,813
10,048,427
(873,863)
-
112,549,377
(21,517) (405,596) (31,447) (849,034) (913) (5,025,497) (1,835,352) (10,558) (50,044) (57,776)
141,807 18,325 21,682 2,323 132,163 310,613 483 206 387
-
(405,071) (4,104,029) (868,858) (7,640,763) (13,408) (35,306,066) (16,778,268) (1,290,526) (1,482,741) (1,142,682)
(1,212,948) (13,291)
(451,174) (15,438)
5,991 -
-
(1,658,131) (28,729)
(62,598,906)
(8,754,346)
633,980
-
(70,719,272)
(8,402)
-
-
(8,402)
Akumulasi penyusutan/Accumulated depreciation Kepemilikan langsung/Direct ownerships Bangunan/Buildings (383,554) TI/IT (3,840,240) Kantor/Office (855,736) Penunjang/Improvements (6,813,411) Kendaraan/Vehicles (14,818) Selular/Cellular (30,412,732) Transmisi/Transmission (15,253,529) Nirkabel/Wireless (1,280,451) Pusat operasi/Operation center (1,432,903) Akses tetap/Fixed access (1,085,293) Aset sewa pembiayaan/Under finance lease Penunjang (Catatan 2i)/Improvements (Note 2i) TI (Catatan 2i)/IT (Note 2i)
Penghentian pengakuan/ Derecognitions
40,775,907
150 983,864 28,721 799,885 273 4,904,238 1,574,471 64,444 213,400 (8,569,446)
527,041 927,393 5,584,654 976,843 12,426,766 14,594 53,067,921 26,172,690 1,290,527 1,595,974 1,562,451 3,976,230
41,821,703
Kabel bawah laut (disajikan sebagai bagian dari peralatan transmisi dan cross-connection) merupakan bagian investasi Perusahaan pada sirkit kabel bawah laut yang dibangun, dioperasikan, dipelihara dan dimiliki bersama-sama dengan negara lain, berdasarkan kontrak dan/atau perjanjian pembangunan dan pemeliharaan.
Submarine cables (presented as part of transmission and cross-connection equipment) represent the Company’s proportionate investment in submarine cable circuits jointly constructed, operated, maintained and owned with other countries, based on the respective contracts and/or the construction and maintenance agreements.
Tanah dimiliki berdasarkan “Sertifikat Hak Guna Bangunan” dengan masa yang akan berakhir antara tahun 2017-2044. Hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang.
Land are held under “Hak Guna Bangunan” titles, which will expire between 2017-2044. The land rights are renewable.
Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi sebesar Rp8.949.637 dan Rp8.754.346 masingmasing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Depreciation expense charged to profit or loss amounted to Rp8,949,637 and Rp8,754,346 for the years ended 31 December 2016 and 2015, respectively.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 84 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016, Grup tidak memiliki aset tetap yang digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit apapun.
As of 31 December 2016, the Group had no property and equipment pledged as collateral to any credit facilities.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Grup telah mengasuransikan aset tetapnya (kecuali kabel bawah laut Internasional dan hak atas tanah) dengan nilai pertanggungan sebesar USD67.376 dan Rp33.750.015 termasuk asuransi satelit Perusahaan sebesar USD59.482. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan ini dapat menutup kemungkinan kerugian akibat kebakaran, ledakan, petir, kerusakan pesawat udara, gangguan bisnis dan bencana alam lainnya.
As of 31 December 2016, the Group insured its property and equipment (except for International submarine cables and landrights) for USD67,376 and Rp33,750,015 including insurance amounting to USD59,482 for the Company’s satellite. Management believes that the sum insured is sufficient to cover possible losses arising from fire, explosion, lightning, aircraft damage, business interruption and other natural disasters.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Grup memiliki aset tetap dengan jumlah biaya perolehan sebesar Rp9.408.118 yang telah disusutkan secara penuh tetapi masih digunakan.
As of 31 December 2016, the Group had property and equipment with total cost amounting to Rp9,408,118 which have been fully depreciated but are still being used.
Pada tanggal 31 Desember 2016, nilai jual objek pajak (“NJOP”) tanah dan bangunan Grup sebesar Rp1.908.497. NJOP ditentukan oleh pemerintah daerah. Nilai ini termasuk dalam pengukuran nilai wajar Level 2.
As of 31 December 2016, the Sale Value of the Tax Object (“NJOP”) of the Group’s land and buildings amounted to Rp1,908,497. The NJOP is determined by the regional government. The value is within the category of fair value measurement Level 2.
Pada tanggal 31 Desember 2016, tingkat persentase penyelesaian aset dalam pembangunan berkisar antara 47-94% dari nilai kontrak dengan perkiraan tanggal penyelesaian sebagian besar di antara Januari 2017 - Juni 2018. Saldo aset dalam pembangunan terutama terdiri dari selular, sarana penunjang, transmisi dan TI.
As of 31 December 2016, the level of percentage completion of assets under construction was ranging about 47-94% of the contract value with an estimated completion date mainly between January 2017 - June 2018. The balance of the assets under construction consists mainly of cellular, improvements, transmission and IT.
Tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset dalam pembangunan dan pemasangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015.
There were no borrowing costs capitalized to assets under construction and installation for the years ended 31 December 2016 and 2015, respectively.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015, penerimaan dan (rugi) laba bersih atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
For the years ended 31 December 2016 and 2015 the proceeds of, and net (loss) gain from the sales of certain property and equipment were as follows:
2016
2015
Penerimaan Nilai buku bersih
43,954 (58,905)
261,226 (239,883)
Proceeds Net book value
(Kerugian) keuntungan bersih
(14,951)
21,343
Net (loss) gain
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
313
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 85 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
12. GOODWILL DAN ASET TAKBERWUJUD LAIN
Harga perolehan Piranti lunak tak terintegrasi Aset takberwujud lain-lain Goodwill Akumulasi amortisasi Piranti lunak tak terintegrasi Aset takberwujud lain-lain Goodwill Nilai buku bersih Piranti lunak tak terintegrasi Aset takberwujud lain-lain Goodwill
01/01/2016
12. GOODWILL AND OTHER INTANGIBLE ASSETS
2016 Penambahan/ Additions 31/12/2016
01/01/2015
2015 Penambahan/ Additions 31/12/2015
Cost Non-integrated software Other intangible assets Goodwill
336,703 597,607 2,944,362
111,713 -
448,416 597,607 2,944,362
327,033 597,607 2,944,362
9,670 -
336,703 597,607 2,944,362
3,878,672
111,713
3,990,385
3,869,002
9,670
3,878,672
(309,655) (597,607) (1,619,979)
(22,933) -
(332,588) (597,607) (1,619,979)
(294,938) (597,523) (1,619,979)
(14,717) (84) -
Accumulated amortization (309,655) Non-integrated software (597,607) Other intangible assets (1,619,979) Goodwill
(2,527,241)
(22,933)
(2,550,174)
(2,512,440)
(14,801)
(2,527,241)
27,048 1,324,383
88,780 -
115,828 1,324,383
32,095 84 1,324,383
(5,047) (84) -
27,048 1,324,383
1,351,431
88,780
1,440,211
1,356,562
(5,131)
1,351,431
Other intangible assets are mainly arising from the acquisition of Satelindo in 2002. The details are as follows:
Aset takberwujud lain sebagian besar diperoleh dari akuisisi Satelindo pada tahun 2002. Rinciannya adalah sebagai berikut: Akuisisi Satelindo: Izin spektrum Basis pelanggan: - Pasca-bayar - Pra-bayar Merek
Total
Lain-lain
Net book value Non-integrated software Other intangible assets Goodwill
154,220 73,128 147,178
Acquisition of Satelindo: Spectrum license Customer base: Post-paid Prepaid Brand
597,448 159
Others
222,922
597,607
314
Goodwill yang diperoleh melalui akuisi kepemilikan atas Bimagraha dan Satelindo masing-masing pada tahun 2001 dan 2002, dan dari akuisisi tambahan kepemilikan atas Lintasarta pada tahun 2005, SMT pada tahun 2008 dan LMD pada tahun 2010. Goodwill sebesar Rp1.322.796 dan Rp1.587 masingmasing telah dialokasikan ke segmen selular dan MIDI.
Goodwill arose from the acquisition of ownership in Bimagraha and Satelindo in 2001 and 2002, respectively, and from the acquisition of additional ownership in Lintasarta in 2005, SMT in 2008 and LMD in 2010. Goodwill of Rp1,322,796 and Rp1,587 were allocated to the cellular and MIDI segments, respectively.
Pengujian penurunan nilai atas goodwill dilakukan setiap tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Nilai terpulihkan dari unit usaha selular ditentukan berdasarkan perhitungan nilai pakai [value in use (“VIU”)] dengan menggunakan Income Approach (a Discounted Cash Flows Method). Nilai tersebut berada dalam kategori pengukuran nilai wajar Level 3.
Goodwill is tested for impairment annually and when circumstances indicate the carrying value may be impaired. The recoverable amount of the cellular business unit has been determined based on value in use (“VIU”) that uses the Income Approach (a Discounted Cash Flows Method). The value is within the category of fair value measurement Level 3.
Amortisasi yang dibebankan pada laporan laba rugi masing-masing sebesar Rp22.933 dan Rp14.801, untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015.
Amortization expense charged to profit or loss amounted to Rp22,933 and Rp14,801 for the years ended 31 December 2016 and 2015, respectively.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 86 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
12. GOODWILL DAN ASET TAKBERWUJUD LAIN (lanjutan)
12. GOODWILL AND ASSETS (continued)
OTHER
INTANGIBLE
Pada tanggal 31 Desember 2016, nilai terpulihkan dari segmen selular yang dihitung adalah antara Rp46.587.000 hingga Rp61.537.000. Penurunan tingkat pertumbuhan sebesar 3,5% atau kenaikan tingkat diskonto sebesar 3% akan menghapus kelebihan yang tersisa.
As at 31 December 2016, the recoverable amount of cellular segment calculated was in the range of Rp46,587,000 to Rp61,537,000. A fall in terminal growth rate to 3.5% or a rise in discount rate to 3% would remove the remaining headroom.
Asumsi kunci yang digunakan dalam perhitungan VIU pada tanggal 31 Desember 2016:
Key assumptions used in the VIU calculation at 31 December 2016:
Tingkat diskonto - Perusahaan memilih menggunakan biaya modal rata-rata tertimbang [weighted average cost of capital (“WACC”)] sebagai tingkat diskonto untuk arus kas yang didiskontokan. Estimasi WACC sebelum pajak yang digunakan untuk mengestimasi nilai terpulihkan dari unit usaha selular tersebut adalah antara 11% dan 13%.
Discount rate - The Company has chosen to use the weighted average cost of capital (“WACC”) as the discount rate for the discounted cash flows. The estimated pre-tax WACC applied in determining the recoverable amount of the cellular business unit was between 11% and 13%.
Compounded Annual Growth Rate (“CAGR”) Proyeksi CAGR untuk periode anggaran 5 tahun atas pendapatan unit usaha selular berdasarkan proyeksi manajemen adalah 0,2%.
Compounded Annual Growth Rate (“CAGR”) The CAGR projection for the 5-year budget period of the cellular business unit’s revenue based on the management forecast was 0.2%.
Tidak ada penurunan nilai goodwill yang diidentifikasi.
No impairment of the goodwill was identified.
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK
13. SHORT-TERM LOANS 2016
Pihak berelasi - BNI Pihak ketiga Mizuho CIMB Niaga Dikurangi: biaya transaksi yang belum diamortisasi
2015 -
1,200,000
250,000 150,000
250,000 -
400,000
1,450,000
(610) 399,390
(978)
Related party - BNI Third party Mizuho CIMB Niaga Less: unamortized transaction cost
1,449,022
Lihat Catatan 31 untuk informasi pihak berelasi.
Refer to Note 31 for related party information.
Selama tahun 2016, Perusahaan telah melakukan penarikan pinjaman dari CIMB Niaga dan Mizuho masing-masing sebesar Rp900.000 dan Rp250.000, serta melakukan pembayaran kembali pinjaman dari CIMB Niaga sebesar Rp750.000, Mizuho sebesar Rp250.000 dan BNI sebesar Rp1.200.000.
During 2016, the Company had loan drawdown from CIMB Niaga and Mizuho amounting Rp900,000 and Rp250,000 respectively and repaid the loan from CIMB Niaga amounting Rp750,000, Mizuho amounting Rp250,000 and BNI amounting Rp1,200,000.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
315
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 87 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
13. SHORT-TERM LOANS (continued) Other significant information relating to short-term loans as of 31 Desember 2016 is as follows:
Informasi signifikan lainnya berkaitan dengan pinjaman jangka pendek pada 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Periode/ Period
Bank CIMB Niaga
750,000
27/06/2016 - 27/06/2017
Mizuho
250,000
21/10/2015 - 21/10/2017
JIBOR+1.75% / JIBOR+2.00% JIBOR+1.80%
Jaminan/ Collateral Tidak ada/None Tidak ada/None
Pada tanggal 31 Desember 2016, tidak terdapat fasilitas pinjaman yang belum digunakan.
As of December 31, 2016, there were no unused loan facilities.
Perusahaan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan keuangan tertentu seperti mempertahankan rasio EBITDA terhadap bunga tidak kurang dari 3, rasio utang bersih terhadap ekuitas tidak lebih dari 2,5 dan rasio utang bersih terhadap EBITDA tidak lebih dari 4.
The Company is required to comply with certain financial covenants such as maintaining its EBITDA to interest ratio not less than 3, net debt to equity ratio not to exceed 2.5 and net debt to EBITDA ratio not to exceed 4.
Fasilitas revolving time loan di atas digunakan untuk membiayai modal kerja operasional, pembelian barang modal dan/atau persyaratan pembiayaan kembali pinjaman Perusahaan. Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan memenuhi seluruh persyaratan pinjaman jangka pendek.
The above revolving time loan facilities were utilized for financing the Company’s operational working capital, capital expenditure and/or refinancing requirements. As at each reporting date, the Company was in compliance with the covenants of its short-term loans.
Amortisasi biaya transaksi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp736 dan Rp2.594 (Catatan 28).
The amortization of the transaction costs for the years ended 31 December 2016 and 2015 amounted to Rp736 and Rp2,594, respectively (Note 28).
14. UTANG PENGADAAN
14. PROCUREMENT PAYABLE
Akun ini terdiri dari jumlah yang terutang untuk pengeluaran barang modal dan operasional.
This account consists of amounts payable related to capital and operating expenditures.
Utang pengadaan berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Procurement payables detail by currency are as follows:
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Pihak berelasi Rupiah Mata uang asing
2016
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
2015
3,309,560 1,044,663 4,354,223
4,209,466 1,996,888 6,206,354
27,003 484
56,763 -
27,487
56,763
4,381,710
6,263,117
Lihat Catatan 31 untuk informasi pihak berelasi.
316
Suku bunga per tahun/Interest rate per annum
Jumlah fasilitas/ Total facility
Third parties Rupiah Foreign currencies Related parties Rupiah Foreign Currencies
Refer to Note 31 for related party information.
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 88 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
15. AKRUAL
15. ACCRUALS 2016
Perbaikan dan pemeliharaan Sewa Insentif agen penjual (Catatan 2j) Pemasaran Kewajiban pelayanan universal (Catatan 34) Bunga Biaya lisensi merk (Catatan 32c) Utilitas Umum dan administrasi Jasa profesional Biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi (Catatan 34) Penagihan dan pengiriman Lain-lain (masing-masing < Rp20.000)
2015
254,456 224,033 203,948 173,845
315,153 310,624 188,844 308,240
129,998 107,755 77,695 75,908 73,096 47,042
119,523 118,125 114,072 52,515 73,478
46,757 28,871 90,008
32,751 16,424 80,734
1,533,412
1,730,483
Repair and maintenance Rental Dealer incentives (Note 2j) Marketing Universal Service Obligation (“USO”) (Note 34) Interest Brand license fee (Note 32c) Utilities General and administrative Professional fees Telecommunications service concession fee (Note 34) Billing and delivery Others (each < Rp20,000)
Refer to Note 31 for related party information.
Lihat Catatan 31 untuk informasi pihak berelasi. 16. IMBALAN KERJA
16. EMPLOYEE BENEFITS
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits 2016
Bonus karyawan Lain-lain
2015
348,273 39,892
279,306 56,314
388,165
335,620
Employee bonus Others
Imbalan kerja jangka panjang
Long-term employee benefits
Imbalan pensiun dibayar di muka jangka panjang
Long-term prepaid pension benefit
2016
2015
Imbalan pensiun dibayar di muka (Catatan 30) Dikurangi: bagian lancar
57,475 (863)
95,590 Prepaid pension benefit (Note 30) (1,191) Less: current portion
Bagian tidak lancar
56,612
94,399
Imbalan pensiun dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari “Beban dibayar di muka lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Non-current portion
The prepaid pension benefit is presented as part of “Prepaid expenses-others” within the consolidated statements of financial position.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
317
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 89 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
16. IMBALAN KERJA (lanjutan)
16. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Imbalan kerja jangka panjang (lanjutan)
Long-term employee benefits (continued)
Kewajiban imbalan kerja jangka panjang
Long-term employee benefit obligations 2016
Imbalan kesehatan masa pensiun (Catatan 30) Kewajiban menurut UU Ketenagakerjaan (“UUK”) No. 13/2003 (Catatan 30) Imbalan kerja jangka panjang lain-lain Dikurangi: bagian jangka pendek Bagian jangka panjang
2015
843,849 378,080 63,358 (39,442) 1,245,845
2016 68,473 59,113 17,847 17,742
2016 (285,982) 71,496
214,620 (53,655)
(214,486)
160,965
Bagian jangka panjang
318
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Remeasurement (losses) gains on defined benefit plan Income tax effect
Details of pension and other post-employment benefits are further discussed in Note 30. 17. LOANS PAYABLE
2016
Dikurangi: bagian jangka pendek
183,982
2015
Rincian pensiun dan imbalan pascakerja lain-lain dibahas lebih lanjut dalam Catatan 30.
Pinjaman Dikurangi: biaya transaksi yang belum diamortisasi
Obligation under Labor Law No. 13/2003 Post-retirement 64,740 healthcare (Note 30) 26,908 Other long-term employee benefits 23,112 Pension benefit cost (Note 30) 69,222
The amounted recognized in other comprehensive income is as follows:
Jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:
17. PINJAMAN
Non-current portion
2015
163,175
(Kerugian) keuntungan pengukuran kembali atas program imbalan pasti Dampak pajak penghasilan
908,838
The details of expenses are as follows:
Rincian beban imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Kewajiban menurut UUK No. 13/2003 (Catatan 30) Jaminan kesehatan masa pensiun (Catatan 30) Imbalan kerja jangka panjang lain-lain Biaya imbalan pensiun (Catatan 30)
Post-retirement healthcare benefit (Note 30) Obligation under Labor Law 344,303 No. 13/2003 (Note 30) 58,151 Other long-term employee benefits (32,196) Less: current portion 538,580
6,090,321
2015 10,662,011
(21,105)
(51,380)
Loans payables Less: unamortized transaction cost
6,069,216 (3,795,600)
10,610,631 (4,240,746)
Less: current maturities
2,273,616
6,369,885
Non-current portion
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 90 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
17. PINJAMAN (lanjutan)
Institusi keuangan/Financial institutions: a. BCA - Revolving Time Loan - Fasilitas kredit Investasi/ Investment credit facility b. ANZ Banking Group Ltd, (“ANZ”) c. HSBC France d. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ("BSMI") e. AB Svensk Exportkredit ("SEK") Sweden f. CIMB Niaga g. Citibank h. Mizuho Bank, Ltd. i. PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) - PT Sarana Multi Infrastruktur (“SMI”) j. BTMU k. DBS l. BNPP Indonesia
17. LOANS PAYABLE (continued) 2016 Mata uang asal/ Original currency Rp
2,000,000
Rp
Rp USD USD
650,000 100,000 60,416
650,000 1,343,600 811,750
Rp
570,000
USD Rp Rp
19,643 250,000 200,000
2015
Rp Rp
700 350
Setara Rupiah/ Equivalent to Rupiah
1,900,000
1,900,000
Rp USD USD
800,000 100,000 80,555
800,000 1,379,500 1,111,252
570,000
Rp
550,000
550,000
263,921 250,000 200,000 -
USD Rp USD USD
57,500 30,000 60,000
793,213 413,850 827,700
-
Rp USD USD Rp Rp Rp
750,000 50,000 50,000 350,000 250,000 100,000
750,000 689,750 689,750 350,000 250,000 100,000
-
USD
4,056
55,946
6,089,271
Biaya transaksi yang belum diamortisasi/ Unamortized transaction cost Dikurangi: Bagian jangka pendek/Less: Current maturities Bagian jangka panjang/Non-current portion
Mata uang asal/ Original currency
2,000,000
m. SMI n. HSBC, pinjaman komersial 9 tahun/ 9-years commercial loan Institusi lain/Other institutions: a. PT Medialand International b. PT Danawa Indonesia
Setara Rupiah/ Equivalent to Rupiah
700 350
10,660,961 Rp Rp
700 350
700 350
1,050
1,050
6,090,321
10,662,011
(21,105) (3,795,600)
(51,380) (4,240,746)
2,273,616
6,369,885
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
319
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 91 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
17. PINJAMAN (lanjutan)
17. LOANS PAYABLE (continued)
Rincian pinjaman dari institusi keuangan adalah sebagai berikut: Pihak dalam kontrak/ Counterparties
Jadwal pembayaran/ Payment schedule
Bunga per tahun dan periode pembayaran(*)/ Interest per annum and payment period(*)
Tanggal jatuh tempo/ Maturity
Revolving time loan: Rp1,500,000
10/02/2017
JIBOR + 1.90% [1],[3],[6]
10/02/2017
Revolving time loan: Rp1,000,000
21/08/2018
JIBOR + 1.90% [1],[3],[6]
21/08/2018
Fasilitas kredit investasi/Investment credit facility: Rp1,000,000
Cicilan setiap tahun/Installment every year (01/12/2015 12/12/2018)
9.5% [3]
12/12/2018
b. ANZ
Revolving time loan: USD100,000
04/05/2017
USD LIBOR + 1.05% [1],[3],[6]
04/05/2017
c. HSBC France
COFACE:USD157,243
Cicilan setiap enam bulan/Installment every six-months (01/03/2016 - 30/09/2019)
5.69% [6]
30/09/2019
SINOSURE:USD44,200
Cicilan setiap enam bulan/Installment every six-months (01/03/2016 - 30/09/2019)
USD LIBOR + 0.35% [6]
30/09/2019
Revolving time loan: Rp550,000 Revolving time loan: Rp570,000
28/12/2016
JIBOR + 1.9% [1], [3], [6] JIBOR + 1.9% [1], [3], [6]
28/12/2016
A: USD100,000
Cicilan setiap enam bulan/Installment every six-months (01/11/201531/05/2016)
USD LIBOR + EKN Margin of 0.25% + SEK Funding Cost of 1.05% + EKN Premium Margin of 1.57% [6]
31/05/2016
B: USD155,000
Cicilan setiap enam bulan/Installment every six-months (01/02/2016 -28/02/2017)
Commercial Interest Reference Rate ("CIRR") of 2.6%+ EKN Margin of 0.05% + EKN Premium Margin of 1.61% [6]
28/02/2017
C: USD60,000
Cicilan setiap enam bulan/Installment every six-months (01/11/201530/11/2017)
CIRR of 2.6% + EKN Margin of 0.05% + EKN Premium Margin of 1.59% [6]
30/11/2017
f. CIMB Niaga
Revolving time loan: Rp250,000
27/06/2019
JIBOR + 1.75% [1] JIBOR + 2.00% [3], [6]
27/06/2019
g. Citibank
Revolving time loan: USD40,000 atau nilai ekuivalennya dalam Rupiah/or its equivalent in Rupiah
09/02/2017
USD LIBOR + 1.35% [1], [3] atau/or JIBOR + 2% [1]
09/02/2017
h. Mizuho Bank, Ltd.
Revolving time loan: USD60,000
05/02/2017
USD LIBOR + 0.9% [1], [3]
05/02/2017
a. BCA
d. BSMI
e. SEK Sweden
320
Jenis pinjaman dan jumlah fasilitas/ Type of loan and total facility
The details of the loans from financial institutions are as follows:
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
30/06/2017
30/06/2017
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 92 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
17. PINJAMAN (lanjutan)
Pihak dalam kontrak/ Counterparties i. IIF – SMI
17. LOANS PAYABLE (continued) Jenis pinjaman dan jumlah fasilitas/ Type of loan and total facility Sindikasi/Syndicated revolving time loan: Rp750,000
Jadwal pembayaran/ Payment schedule 18/10/2016
Bunga per tahun dan periode pembayaran(*)/ Interest per annum and payment period(*) JIBOR + 2.15% [3], [6]
Tanggal jatuh tempo/ Maturity 18/10/2016
Revolving time loan: USD50,000
10/12/2016
USD LIBOR + 1.2% [1], [3], [6]
10/12/2016
Revolving time loan: Rp250,000
23/12/2016
JIBOR + 2.25% [1], [3], [6]
23/12/2016
k. DBS
Revolving time loan: USD50,000
22/04/2017
USD LIBOR + 0.9% [1], [3]
22/04/2017
l. BNPP Indonesia
Revolving time loan: Rp350,000
15/10/2017
JIBOR + 2.25%
15/10/2017
m. SMI
Revolving time loan: Rp100,000
10/12/2017
1 bulan/months JIBOR + 2.15% [1]
10/12/2017
n. HSBC Jakarta Branch, CIMB Niaga and Bank of China Limited Jakarta Branch
Fasilitas komersial tanpa jaminan 9 tahun/Unsecured 9-years commercial facility: USD27,037
Cicilan setiap enam bulan/Installment every six-months (01/11/2015 - 28/11/2016)
USD LIBOR + 1.45% [6]
28/11/2016
j. BTMU
[1], [3]
Perusahaan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman. Fasilitas kredit diatas ditujukan untuk pembiayaan modal kerja, pengeluaran modal dan pembiayaan umum. Khusus pinjaman dari HSBC France dan SEK Sweden ditujukan untuk pembiayaan pembelian peralatan telekomunikasi.
The Company may prepay the whole or any part of the loan. The above credit facilities were utilised for financing working capital, capital expenditures and general funding requirement. Loans from HSBC France and SEK Sweden are specifically for financing the purchase of telecommunication equipment.
Rincian pinjaman dari institusi lainnya adalah sebagai berikut:
The details of the loans from other institutions are as follows:
Pihak dalam kontrak/ Counterparties a. PT Medialand International
b. PT Danawa Indonesia
Jenis pinjaman dan jumlah fasilitas/ Type of loan and total facility
Jadwal pembayaran/ Payment schedule
Rp700
13/04/2018
Rp350
13/08/2018
Seluruh pinjaman yang diperoleh dari institusi lainnya diperuntukkan untuk pembiayaan modal kerja dan pengembangan bisnis. (*)
Bunga per tahun dan periode pembayaran(*)/ Interest per annum and payment period(*) 2% Pada cicilan pertama dan terakhir/On the first and last installment 2% Pada cicilan pertama dan terakhir/On the first and last installment
Tanggal jatuh tempo/ Maturity 13/04/2018
13/08/2018
Purpose of the loan from other institution is to finance working capital and business development.
Berikut ini menunjukkan periode pembayaran bunga/The following represent interest payment period: [1] Setiap bulan/Monthly [3] Setiap tiga bulan/Quarterly [6] Setiap enam bulan/Semi-annually
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
321
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 93 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
17. PINJAMAN (lanjutan)
17. LOANS PAYABLE (continued) The future scheduled principal payments of all the loans payable as of 31 December 2016 are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2016, jadwal pembayaran pokok pinjaman di masa yang akan datang adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada 31 Desember/ Year ended 31 December 2017 (12 bulan/ months) Pinjaman dalam Rp/Loans in Rp BCA - Revolving time loan - Investment credit facility BSMI CIMB Niaga Citibank Institusi lainnya/Other institutions
Pinjaman dalam USD/Loans in USD ANZ HSBC France SEK Sweden
Total
2018 (12 bulan/ months)
2019 (12 bulan/ months)
2020 (12 bulan/ months)
2021 dan sesudahnya/ and thereafter
Jumlah/ Total
1,000,000 150,000 570,000 200,000 -
1,000,000 500,000 1,050
250,000 -
-
-
2,000,000 650,000 570,000 250,000 200,000 1,050
1,920,000
1,501,050
250,000
-
-
3,671,050
1,343,600 270,583 263,921
270,583 -
270,584 -
-
-
1,343,600 811,750 263,921
1,878,104
270,583
270,584
-
-
2,419,271
3,798,104
1,771,633
520,584
-
-
6,090,321
Biaya transaksi yang belum diamortisasi/ Unamortized transaction costs
(21,105) 6,069,216
322
Pada tanggal 31 Desember 2016, tidak terdapat fasilitas pinjaman yang belum digunakan.
As at 31 December 2016, there were no unused loan facilities.
Setelah tanggal pelaporan, Perusahaan melakukan pembayaran atas revolving time loan sebesar Rp800.000 dari BCA dan cicilan sebesar USD11.071 dari SEK Sweden.
After the reporting date, the Company repaid revolving time loan Rp800,000 from BCA and instalment USD11,071 from SEK Sweden.
Seluruh pinjaman tidak dijamin dengan aset tertentu milik Grup maupun oleh pihak lain. Semua aset Grup digunakan sebagai jaminan pari-passu untuk semua kewajiban Grup termasuk pinjaman.
All loans are neither collateralized by any specific Group assets nor guaranteed by other parties. All of the Group’s assets are used as pari-passu security to all of the Group’s other liabilities including the loans.
Pada sebagian besar perjanjian pinjaman, perusahaan diharuskan untuk mematuhi beberapa persyaratan, seperti mempertahankan rasio EBITDA terhadap bunga tidak kurang dari 3, utang bersih terhadap ekuitas tidak lebih dari 2,5 dan utang bersih terhadap EBITDA tidak lebih dari 4,0. Khusus untuk fasilitas pinjaman dari SEK Sweden, HSBC France, dan fasilitas komersial 9 tahun, Perusahaan setuju untuk mempertahankan rasio EBITDA terhadap bunga tidak kurang dari 2,5, utang terhadap ekuitas tidak lebih dari 2,5, utang terhadap EBITDA tidak lebih dari 3,5 dan total ekuitas tidak kurang dari Rp5.000.000.
In most of the loan agreements, the Company is required to comply with certain covenants, such as maintaining its EBITDA to interest ratio not less than 3, net debt to equity ratio not to exceed 2.5, net debt to EBITDA ratio not to exceed 4.0. Specifically for the loans from SEK Sweden, HSBC France, and 9-Year commercial facilities, of the Company agrees to maintain its EBITDA to interest ratio not less than 2.5, debt to equity ratio not to exceed 2.5, debt to EBITDA ratio not to exceed 3.5 and total equity not less than Rp5,000,000.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 94 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 17. PINJAMAN (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 17. LOANS PAYABLE (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Grup telah mematuhi seluruh rasio keuangan yang diharuskan dalam perjanjian pinjaman. Pada tahun 2012, sebagaimana yang telah disyaratkan oleh perjanjian pinjaman dengan SEK Sweden dan HSBC France, Perusahaan telah menerima consent letter dari kedua pihak tersebut untuk mengeksekusi transaksi penjualan aset tertentu (Catatan 21).
As of 31 December 2016 and 2015, the Group complied with all financial ratios required under the loan agreements. In 2012, as required under the loan agreements with SEK Sweden and HSBC France, the Company sought for and received the consent letters from those two parties to execute its certain assets’ sale transaction (Note 21).
Total amortisasi biaya transaksi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 pada masing-masing sebesar Rp37.705 dan Rp37.105 (Catatan 28).
The total amortization of transaction cost for the years ended 31 December 2016 and 2015 amounted to Rp37,705 and Rp37,105, respectively (Note 28).
Jumlah pembayaran untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 sebesar USD252.051 terkait fasilitas kredit dari HSBC France, Commercial, SEK Sweden, BTMU, Mizuho, DBS, dan Citibank dan Rp5.700.000 terkait fasilitas kredit dari BCA, BSMI, IIF-SMI, BNPP, Citibank, BTMU, SMI, dan CIMB Niaga.
The amounts of payments made for the year ended 31 December 2016 were USD252,051 in relation to credit facilities obtained from HSBC France, Commercial, SEK Sweden, BTMU, Mizuho, DBS, and Citibank and Rp5,700,000 in relation to those obtained from BCA, BSMI, IIFSMI, BNPP, Citibank, BTMU, SMI, and CIMB Niaga.
Lihat Catatan 31 untuk informasi pihak berelasi.
Refer to Note 31 for related party information.
18. UTANG OBLIGASI
18. BONDS PAYABLE
PUB I Tahap IV/SR I Phase IV Obligasi VIII/Bonds VIII PUB I Tahap I/SR I Phase I PUB I Tahap II/SR I Phase II Obligasi V Seri B/Bonds V Serie B PUB I Tahap III/SR I Phase III Obligasi VII Seri B/Bonds VII Serie B Biaya transaksi yang belum diamortisasi/ Unamortized transaction cost Dikurangi: bagian jangka pendek/Less: current maturities Bagian jangka panjang/Non-current portion
2016
2015
3,172,000 2,700,000 2,310,000 2,130,000 1,370,000 794,000 -
2,700,000 2,310,000 2,684,000 1,370,000 794,000 600,000
12,476,000
10,458,000
(24,180)
(23,048)
12,451,820 (3,391,286)
10,434,952 (1,152,791)
9,060,534
9,282,161
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
323
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 95 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 18. UTANG OBLIGASI (lanjutan) Rincian utang obligasi adalah sebagai berikut: No. a.
324
Obligasi dan nilai nominal/ Bond and nominal amount PUB I Tahap IV Seri/SR I Phase IV Series: A: Rp1,075,000 B: Rp1,047,000 C: Rp734,000 D: Rp115,000 E: Rp201,000
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 18. BONDS PAYABLE (continued) The details of bonds payable are as follows: Bunga per tahun/ Interest per annum
Jatuh tempo/ Maturity
7.50% 8.00% 8.60% 9.00% 9.15%
12/09/2017 02/09/2019 02/09/2021 02/09/2023 02/09/2026
b.
Obligasi VIII Seri/Bonds VIII Series: A: Rp1,200,000 B: Rp1,500,000
8.625% 8.875%
27/06/2019 27/06/2022
c.
PUB I Tahap I Seri/SR I Phase I Series: A: Rp950,000 B: Rp750,000 C: Rp250,000 D: Rp360,000
10.00% 10.30% 10.50% 10.70%
12/12/2017 12/12/2019 12/12/2021 12/12/2024
d.
PUB I Tahap II Seri/SR I Phase II Series: A: Rp554,000 B: Rp782,000 C: Rp584,000 D: Rp337,000 E: Rp427,000
8.55% 9.25% 10.00% 10.25% 10.40%
14/06/2016 04/06/2018 04/06/2020 04/06/2022 04/06/2025
e.
Obligasi V Seri B/Bonds V Serie B: Rp1,370,000
10.65%
29/05/2017
f.
PUB I Tahap III Seri/SR I Phase III Series: A: Rp201,000 B: Rp301,000 C: Rp130,000 D: Rp162,000
10.00% 10.25% 10.60% 11.20%
08/12/2018 08/12/2020 08/12/2022 08/12/2025
g.
Obligasi VII Seri B/Bonds VII Serie B: Rp600,000
11.75%
08/12/2016
Periode pembayaran bunga untuk semua obligasi di atas adalah setiap tiga bulan.
The interest payment schedule for all of the above bonds is on a quarterly basis.
Utang obligasi di atas ditujukan untuk membiayai biaya frekuensi, biaya izin, pengeluaran modal, pembelian Base Station System (“BSS”), pembelian kembali obligasi, dan pelunasan pinjaman.
The above mentioned bonds payables were utilised to finance frequency fee, license fee, capital expenditures, purchase of Base Station System (“BSS”), repurchase of bonds, and refinance of loans.
Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi pada harga pasar, setelah satu tahun dari tanggal penerbitan. Obligasi tersebut memiliki peringkat idAAA (stable outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Desember 2016, dan peringkat AAA(idn) dari Fitch berdasarkan laporan pemeringkat yang dipublikasikan pada bulan April 2016.
The Company can buy back part or all of the bonds, after the first anniversary of the bonds, at market price. All of the bonds had idAAA (stable outlook) rating from PT Pemeringkat Efek Indonesia ("Pefindo") based on the latest rating report released in December 2016, and AAA(idn) rating from Fitch based on the rating report released in April 2016.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 96 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
18. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
18. BONDS PAYABLE (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2016, jadwal pembayaran pokok utang obligasi di masa yang akan datang atas saldo utang obligasi adalah sebagai berikut:
2017 (12 bulan/ months) PUB I Tahap IV/SR I Phase IV Obligasi VIII/Bond VIII PUB I Tahap I/SR I Phase I PUB I Tahap II/SR I Phase II Obligasi V Seri B/Bond V Serie B PUB I Tahap III/SR I Phase III
The future scheduled principal payments of the bonds payable as of 31 December 2016 are as follows:
Tahun yang berakhir pada 31 Desember/ Year ended 31 December 2021 dan 2018 2019 2020 sesudahnya/ (12 bulan/ (12 bulan/ (12 bulan/ and months) months) months) thereafter
Jumlah/ Total
1,075,000 950,000 1,370,000 -
782,000 201,000
1,047,000 1,200,000 750,000 -
584,000 301,000
1,050,000 1,500,000 610,000 764,000 292,000
3,172,000 2,700,000 2,310,000 2,130,000 1,370,000 794,000
3,395,000
983,000
2,997,000
885,000
4,216,000
12,476,000
Biaya transaksi yang belum diamortisasi/ Unamortized transaction cost
(24,180) 12,451,820
Semua utang obligasi ini tidak dijamin dengan aset tertentu Grup maupun oleh pihak lain. Seluruh aset Grup digunakan sebagai jaminan pari-passu untuk semua kewajiban Grup lainnya termasuk obligasi ini.
All bonds are neither collateralized by any specific Group’s assets nor guaranteed by other parties. All of the Group’s assets are used as pari-passu security to all of the Group’s other liabilities including the bonds.
Pada tanggal 8 Juni 2012, sebagaimana yang telah disyaratkan pada perjanjian perwaliamanatan dengan BRI, Perusahaan meminta dan menerima consent letter terkait dengan transaksi penjualan aset perusahaan (Catatan 21).
On 8 June 2012, as required under the trustee agreements with BRI, the Company sought for and received the consent letter to execute its certain assets sale transaction (Note 21).
Pada tanggal 13 Juni 2016, Perusahaan melunasi PUB I Tahap II Seri A sebesar Rp554.000 dan pada tanggal 7 Desember 2016, Perusahaan melunasi Obligasi VII Seri B sebesar Rp600.000.
On 13 June 2016, the Company paid SR I Phase II Serie A amounting to Rp554,000 and on 7 December 2016, the Company paid Bonds VII Serie B amounting to Rp600,000.
Pada tanggal 2 September 2016, Perusahaan melakukan penerbitan PUB I Tahap IV sebesar Rp3.172.000.
On 2 September 2016, the Company issued SR I Phase IV amounting to Rp3,172,000.
Perusahaan diharuskan untuk mematuhi beberapa persyaratan, seperti mempertahankan utang bersih terhadap ekuitas tidak lebih dari 2,5, EBITDA terhadap bunga tidak kurang dari 3,0, utang bersih terhadap EBITDA tidak lebih dari 4,0 dan total ekuitas tidak kurang dari Rp5.000.000.
The Company is required to comply with certains covenants, such as maintaining its net debt to equity ratio not to exceed 2.5, EBITDA to interest ratio not less than 3.0, net debt to EBITDA ratio not exceed 4.0 and total equity not less than Rp5,000,000.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Grup telah memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
As of 31 December 2016 and 2015, the Group complied with all financial ratios required to be maintained under the Trustee Agreements.
Total amortisasi biaya transaksi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp8,105 dan Rp77.946 (Catatan 28).
The total amortization of transaction cost, for the years ended 31 December 2016 and 2015 amounted to Rp8,105 and Rp77,946, respectively (Note 28).
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
325
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 97 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 19. SUKUK
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 19. SHARIA BONDS 2016
PUB Ijarah I Tahap II/SR Sharia I Phase II Sukuk Ijarah V/Sharia Bond V PUB Ijarah I Tahap IV/SR Sharia I Phase IV PUB Ijarah I Tahap I/SR Sharia I Phase I PUB Ijarah I Tahap III/SR Sharia I Phase III Sukuk Ijarah IV/Sharia Bond IV Biaya transaksi yang belum diamortisasi/ Unamortized transaction cost
361,000 300,000 288,000 190,000 106,000 -
416,000 300,000 190,000 106,000 172,000
1,245,000
1,184,000
(4,211)
(2,604)
Dikurangi: bagian jangka pendek/Less: current maturities
1,240,789 (225,804)
1,181,396 (226,810)
Bagian jangka panjang/Non-current portion
1,014,985
Rincian sukuk adalah sebagai berikut:
No. a.
326
2015
Sukuk dan nilai nominal/ Sharia bond and nominal amount PUB Ijarah I Tahap II Seri/SR Sharia I Phase II Series: A: Rp55,000 B: Rp76,000 C: Rp67,000 D: Rp43,000 E: Rp175,000
b. c.
Sukuk Ijarah V/Sharia Bond V Rp300,000 PUB Ijarah I Tahap IV Seri/SR Sharia I Phase IV Series: A: Rp163,000 B: Rp61,000 C: Rp10,000 D: Rp54,000
d.
PUB Ijarah I Tahap I Seri/ SR Sharia I Phase I Series: A: Rp64,000 B: Rp16,000 C: Rp110,000
e.
PUB Ijarah I Tahap III Seri/SR Sharia I Phase III Series: A: Rp65,000 B: Rp41,000
f.
Sukuk Ijarah IV Seri B/Sharia Bond IV Serie B Rp172,000
954,586
The details of the sharia bonds are as follows: Imbal hasil Ijarah tetap tahunan/Annual fixed Ijarah return
Jatuh tempo/ Maturity
Rp4,703 Rp7,030 Rp6,700 Rp4,408 Rp18,200
14/06/2016 04/06/2018 04/06/2020 04/06/2022 04/06/2025
Rp25,875
27/06/2019
Rp12,225 Rp4,880 Rp860 Rp4,941
12/09/2017 02/09/2019 02/09/2021 02/09/2026
Rp6,400 Rp1,648 Rp11,550
12/12/2017 12/12/2019 12/12/2021
Rp6,890 Rp4,592
08/12/2022 08/12/2025
Rp20,210
08/12/2016
Sukuk Ijarah IV, V dan PUB Ijarah I Tahap III ditujukan untuk pembelian BSS. Sementara, PUB Ijarah I Tahap I, II dan IV ditujukan untuk biaya izin kepada pemerintah.
Sharia bonds IV, V and SR Sharia I Phase III were utilised to finance the purchase of BSS. While, SR I Phase I, II and IV were utilised to finance license fee to government.
Imbal hasil tetap untuk semua sukuk dibayar setiap tiga bulan.
Fixed ijarah return for all sharia bonds are paid on quarterly basis.
Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh sukuk pada harga pasar setelah satu tahun dari tanggal penerbitan.
The Company can buy back part or all of the sharia bonds, after the first anniversary of the bonds, at market price.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 98 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
19. SUKUK (lanjutan)
19. SHARIA BONDS (continued)
Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) pada bulan Desember 2016, sukuk tersebut memiliki peringkat idAAA(sy) (stable outlook) dan peringkat AAA(idn) dari Fitch berdasarkan laporan pemeringkat yang dipublikasikan pada bulan April 2016.
Based on the latest rating report released in December 2016, all of the sharia bonds had idAAA(sy) (stable outlook) rating from Pefindo and AAA(idn) rating from Fitch based on the rating report released in April 2016, respectively
Jadwal pembayaran pokok di masa yang akan datang atas saldo sukuk pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
The future scheduled principal payments of the sharia bonds outstanding as of 31 December 2016 are as follows:
2017 (12 bulan/ months) PUB Ijarah I Tahap II/SR Sharia I Phase II Sukuk Ijarah V/Sharia Bond V PUB Ijarah I Tahap IV/SR Sharia I Phase IV PUB Ijarah I Tahap I/SR Sharia I Phase I PUB Ijarah I Tahap III/SR Sharia I Phase III
Tahun yang berakhir pada 31 Desember/ Year ended 31 December 2021 dan 2018 2019 2020 sesudahnya/ (12 bulan/ (12 bulan/ (12 bulan/ and months) months) months) thereafter
Jumlah/ Total
163,000 64,000 -
76,000 -
300,000 61,000 16,000 -
67,000 -
218,000 64,000 110,000 106,000
361,000 300,000 288,000 190,000 106,000
227,000
76,000
377,000
67,000
498,000
1,245,000
Biaya transaksi yang belum diamortisasi/ Unamortized transaction cost
(4,211) 1,240,789
Seluruh sukuk ini tidak dijamin dengan aset tertentu yang dimiliki oleh Perusahaan maupun oleh pihak lain. Semua aset Perusahaan digunakan sebagai jaminan pari-passu untuk semua kewajiban Perusahaan termasuk sukuk.
All sharia bonds are neither collateralized by any specific Group’s assets nor guaranteed by other parties. All of the Group’s assets are used as paripassu security to all of the Group’s other liabilities including the sharia bonds.
Objek ijarah yang mendasari penerbitan sukuk adalah hak manfaat atas aset peralatan telekomunikasi tertentu yang dimiliki oleh Perusahaan.
Ijarah objects that underlie the issuance of sharia bonds are the relevant beneficial interest of certain telecommunications equipment owned by the Company.
Sukuk diterbitkan dengan tujuan untuk mendanai kebutuhan modal kerja dan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebagai wali amanat.
Sharia bonds were issued for the purpose of working capital financing and has been registered in Indonesian Stock Exchange with PT Bank Rakyat Indonesia Tbk as a trustee.
Pada tanggal 13 Juni 2016, Perusahaan melunasi PUB Ijarah I Tahap II Seri A sebesar Rp55.000, dan pada tanggal 7 Desember 2016, Perusahaan melunasi Sukuk Ijarah IV sebesar Rp172.000.
On 13 June 2016, the Company paid SR Sharia I Phase II Serie A amounting to Rp55,000 and on 7 December 2016, the Company paid Sharia Bond IV amounting to Rp172,000.
Pada tanggal 2 September 2016, Perusahaan melakukan penerbitan PUB Ijarah I Tahap IV sebesar Rp288.000.
On 2 September 2016, the Company issued SR Sharia I Phase IV amounting to Rp288,000.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
327
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 99 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 19. SUKUK (lanjutan)
19. SHARIA BONDS (continued)
Perusahaan diharuskan untuk mematuhi beberapa persyaratan, seperti mempertahankan utang bersih terhadap ekuitas tidak lebih dari 2,5, EBITDA terhadap bunga tidak kurang dari 3,0, utang bersih terhadap EBITDA tidak lebih dari 4,0 dan total ekuitas tidak kurang dari Rp5.000.000.
The Company is required to comply with certains covenants, such as maintaining its net debt to equity ratio not to exceed 2.5, EBITDA to interest ratio not less than 3.0, net debt to EBITDA ratio not exceed 4.0 and total equity not less than Rp5,000,000.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Grup telah memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam Ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan.
As of 31 December 2016 and 2015, the Group complied with all financial ratios required to be maintained under Trustee Agreements.
Total amortisasi dari biaya transaksi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp1.332 dan Rp747 (Catatan 28).
The total amortization of transaction cost for the years ended 31 December 2016 and 2015 amounted to Rp1,332 and Rp747, respectively (Note 28).
20. PROVISI ATAS KASUS HUKUM Pada tanggal 18 Januari 2012, Perusahaan dan IMM, entitas anak, diperiksa oleh Kejaksaan Agung sehubungan dengan perjanjian kerja sama antara Perusahaan dan IMM terkait penyediaan layanan internet broadband berbasis 3G. IMM dituduh menggunakan izin 3G Perusahaan (Catatan 1a) secara ilegal tanpa membayar biaya frekuensi tahunan, biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi (concession fee) dan biaya nilai awal tender (tender upfront fee) (selanjutnya disebut “Kasus Litigasi”). Menkominfo, serta Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) telah membuat pernyataan umum bahwa IMM tidak melanggar undang-undang atau peraturan yang berlaku, namun kasus ini tetap dalam proses investigasi Kejaksaan Agung. Selama proses investigasi, Kejaksaaan Agung dibantu pihak Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (“BPKP”) untuk mengevaluasi kerugian Negara dikarenakan Kasus Litigasi. Kemudian, BPKP mengeluarkan laporan No. SR1024/D6/01/2012 tertanggal 9 November 2012 termasuk lampiran laporan audit BPKP tertanggal 31 Oktober 2012 (secara kolektif disebut sebagai “Laporan BPKP”). Berdasarkan laporan tersebut, BPKP berkesimpulan bahwa Negara mengalami kerugian sebesar Rp1.358.343 dikarenakan IMM tidak membayar biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi dan biaya nilai awal tender kepada Negara.
328
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
20. PROVISION FOR LEGAL CASE On 18 January 2012, the Company and IMM, a subsidiary, were investigated by the Attorney General’s Office (AGO) in connection with the cooperation agreement between the Company and IMM to provide 3G-based broadband internet services. IMM had been accused of illegally using the Company’s 3G license (Note 1a) without paying annual frequency fee, telecommunication concession fee and tender upfront fee (hereafter known as the “Litigation Case”). The MOCIT, as well as the Indonesian Telecommunication Regulatory Body (“BRTI”), has made a public statement that IMM has not breached any prevailing law or regulations; nevertheless, the case continued to be investigated by the AGO. During the investigation process, AGO was assisted by Indonesian Finance and Development Supervisor Agency [Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (“BPKP”)] to evaluate the State loss sustained under the Litigation Case. Subsequently, BPKP issued its report No. SR1024/D6/01/2012 dated 9 November 2012 including the attached BPKP audit report dated 31 October 2012 (collectively referred to as “BPKP Report”). Based on its report, BPKP concluded that there is a State loss amounting to Rp1,358,343 incurred since IMM did not pay concession fee and tender upfront fee to the State.
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 100 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 20. PROVISI ATAS KASUS HUKUM (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 20. PROVISION FOR LEGAL CASE (continued)
Pada tanggal 8 Juli 2013, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (“Tipikor”) menjatuhkan putusan yang menyatakan bahwa Indar Atmanto (mantan Presiden Direktur IMM), bersalah atas tindakannya mewakili IMM dalam menandatangani dan melakukan perjanjian kerja sama dengan Perusahaan dan dijatuhi hukuman pidana penjara empat tahun, serta dikenai denda sebesar Rp200 (jika Indar Atmanto menolak untuk membayar denda, ia akan dikenakan tambahan pidana penjara selama tiga bulan). Dalam putusan tersebut, Tipikor secara tidak konsisten memerintahkan IMM untuk membayar uang pengganti sebesar Rp1.358.343, seperti yang dibebankan oleh jaksa sebagai penggantian kerugian Negara, walaupun IMM belum ditetapkan sebagai tersangka.
On 8 July 2013, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (“the Corruption Court”) issued its final verdict which found Mr. Indar Atmanto (former President Director of IMM), guilty by virtue of representing IMM in signing and entering into a cooperation agreement with the Company and sentenced him to four years imprisonment, and charging him the penalty amounting to Rp200 (if Mr. Indar Atmanto refuses to pay the penalty, he would serve an additional three months imprisonment). Based on the decision, the Corruption Court inconsistently ordered IMM to pay substitution money in the amount of Rp1,358,343, as charged by the prosecutors for the losses sustained by the State, although IMM has not been previously indicted as a defendant.
Permohonan banding telah diajukan secara resmi oleh Indar Atmanto pada tanggal 11 Juli 2013 ke Pengadilan Tinggi Jakarta (“Pengadilan Banding”). Selanjutnya Kejaksaan Agung juga telah menyampaikan permohonan bandingnya pada tanggal 15 Juli 2013 ke Pengadilan Banding. Pada tanggal 10 Januari 2014, Pengadilan Banding telah memeriksa berkas perkara dan menegaskan kembali putusan Pengadilan Tipikor. Selain itu, Pengadilan Banding memperberat hukuman pidana penjara Indar Atmanto dari empat tahun menjadi delapan tahun. Besaran pidana denda dan tambahan hukuman pidana penjara (jika Indar Atmanto menolak membayar denda) tetap sama. Namun, hukuman terhadap IMM untuk membayar uang pengganti sebesar Rp1.358.343 dihapuskan. Pengadilan Banding menganggap IMM sebagai entitas hukum yang terpisah, sehingga menyatakan bahwa IMM harus didakwa secara terpisah mengingat IMM belum pernah dijadikan tersangka dalam kasus hukum Indar Atmanto.
A petition for an appeal was formally filed by Mr. Indar Atmanto on 11 July 2013 to the High Court of Jakarta (the “Appellate Court”). Subsequently the AGO also filed its appeal on 15 July 2013 to the Appellate Court. On 10 January 2014, the Appellate Court examined the case and reaffirmed the decision of the Corruption Court. In addition, the Appellate Court increased the punishment of Mr. Indar Atmanto from four years to eight years imprisonment. The penalty and additional imprisonment term (if Mr. Indar Atmanto refuses to pay the penalty) remained the same. However, the conviction against IMM to pay substitution money in the amount of Rp1,358,343 was annulled. The Appellate Court considered IMM as a separate legal entity, and therefore stated that any cases brought against it must be indicted separately as it was not accused yet as a defendant in the original case against Mr. Indar Atmanto.
Berdasarkan hukum Indonesia, keputusan Pengadilan Banding belum menjadi final dan mengikat karena Indar Atmanto dan juga Kejaksaan Agung masing-masing telah mengajukan permohonan kasasi. Permohonan kasasi atas nama Indar Atmanto diajukan pada tanggal 23 Januari 2014 dan Memorandum Kasasi diajukan oleh pihak pengacara pada tanggal 5 Februari 2014 ke Mahkamah Agung. Indar Atmanto juga mengajukan Memorandum Kasasi pribadi pada tanggal 5 Februari 2014. Kejaksaan Agung juga mengajukan permohonan kasasi karena keputusan Pengadilan Banding lebih rendah dari tuntutan awal dan menghapus tuntutan ganti rugi terhadap IMM. Proses kasasi ini menyebabkan pihak Kejaksaan Agung tidak dapat melakukan eksekusi terhadap putusan Pengadilan Banding sebelum Mahkamah Agung mengeluarkan keputusan, yang berdasarkan hukum Indonesia, dianggap sebagai keputusan final dan mengikat.
Under Indonesian Law, the Appellate Court decision is not yet final and binding as Mr. Indar Atmanto and the AGO have submitted their petitions for cassation. A petition for cassation on behalf of Mr. Indar Atmanto was filed on 23 January 2014 and the Memorandum of Cassation was submitted by the lawyers on 5 February 2014 to the Supreme Court. Mr. Indar Atmanto also submitted his private Memorandum of Cassation on 5 February 2014. The AGO has also filed a petition for cassation since the Appellate Court’s verdict is less than the prosecution plan and has annulled the charge of substitution money against IMM. This cassation implies that the AGO will not execute the decision of the Appellate Court before the Supreme Court issued its decision which, under Indonesian law, is considered as a final and binding decision.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
329
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 101 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 20. PROVISI ATAS KASUS HUKUM (lanjutan)
330
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 20. PROVISION FOR LEGAL CASE (continued)
Berdasarkan website resmi dari Mahkamah Agung, Mahkamah Agung memberitahukan bahwa Mahkamah Agung telah melakukan pemeriksaan dan memutuskan Kasus Litigasi tersebut pada tanggal 10 Juli 2014.
Based on a posting in the official website of the Supreme Court, the Supreme Court reported that it had examined and decided the Litigation Case on 10 July 2014.
Pada tanggal 16 September 2014, Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, tanpa pemberitahuan sebelumnya, melakukan eksekusi putusan Mahkamah Agung terhadap Indar Atmanto. Eksekusi tersebut didasarkan pada petikan putusan Mahkamah Agung yang antara lain menetapkan bahwa (i) Indar Atmanto terbukti bersalah dan dijatuhi hukuman pidana penjara delapan tahun serta dikenakan denda sebesar Rp300 (jika denda tidak dibayar, maka Indar Atmanto akan dikenakan tambahan hukuman pidana penjara selama enam bulan), dan (ii) IMM untuk membayar uang pengganti sebesar Rp1.358.343 sebagai penggantian kerugian Negara. Sehubungan dengan putusan Mahkamah Agung atas Kasus Litigasi, Perusahaan telah membukukan penyisihan untuk kasus hukum sebesar Rp1.358.643 (Catatan 31) (termasuk denda yang dikenakan pada Indar Atmanto) dalam laporan keuangan konsolidasian.
On 16 September 2014, the South Jakarta Attorney Office (“Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan”), without preliminary notification, executed the Supreme Court’s decision on Mr. Indar Atmanto. The execution was done based on a quotation of the Supreme Court’s decision, which states, among others, that (i) Mr. Indar Atmanto is found guilty and sentenced to eight years imprisonment and charged with penalty of Rp300 (if the penalty is not paid, Mr. Indar Atmanto would serve an additional six months imprisonment), and (ii) IMM has to pay the losses sustained by the State amounting to Rp1,358,343. In conjunction with the Supreme Court’s decision on the Litigation Case, the Company recognized a provision for the legal case amounting to Rp1,358,643 (Note 31) (including the penalty imposed on Mr. Indar Atmanto) in the consolidated financial statements.
Sehubungan dengan Kasus Litigasi tersebut, Perusahaan, IMM, dan Indar Atmanto mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (“TUN”) untuk membatalkan Laporan BPKP yang digunakan sebagai dasar dalam penentuan adanya kerugian Negara dalam Kasus Litigasi. Berdasarkan putusan Pengadilan TUN No. 231/G/2012/PTUN-JKT tanggal 1 Mei 2013, majelis hakim memutuskan bahwa Laporan BPKP adalah tidak sah dan menginstruksikan BPKP untuk mencabut Laporan BPKP tersebut. Putusan TUN terkait Laporan BPKP tersebut didukung oleh putusan Pengadilan Tinggi No.167/B/2013/PT.TUN.JKT tanggal 28 Januari 2014 dan putusan Mahkamah Agung No. 263 K/TUN/2014 tanggal 21 Juli 2014, di mana berdasarkan hukum Indonesia, putusan Mahkamah Agung dianggap final dan mengikat (“Kasus TUN”).
In relation to the Litigation Case above, the Company, IMM and Mr. Indar Atmanto filed a petition to Pengadilan Tata Usaha Negara (administrative court or “TUN”) to cancel the BPKP Report used as the basis to calculate the State loss from the Litigation Case. Based on the administrative court’s decision No.231/G/2012/PTUN-JKT dated 1 May 2013, the panel of judges declared that the BPKP Report was illegal and instructed BPKP to withdraw such report. The administrative court’s decision related to the BPKP Report had been supported by the High Court’s decision No.167/B/2013/PT.TUN.JKT dated 28 January 2014 and the Supreme Court’s decision No. 263 K/TUN/2014 dated 21 July 2014, whereas based on Indonesian Law, the Supreme Court’s decision is considered final and binding (“TUN case”).
Putusan Mahkamah Agung dalam kasus TUN tampak berkontradiksi dengan putusan Mahkamah Agung sebelumnya dalam Kasus Litigasi mengenai kerugian negara.
The Supreme Court’s decision in TUN Case appears to contradict with the Supreme Court’s decision in the Litigation Case regarding whether there is any loss sustained by the State.
Berdasarkan putusan tersebut, BPKP mengajukan peninjauan kembali pada tanggal 16 Maret 2015 terkait dengan kasus TUN. Selanjutnya, berdasarkan website resmi dari Mahkamah Agung tanggal 13 Oktober 2015, Mahkamah Agung mengabulkan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh BPKP. Pada tanggal 16 Desember 2015, Perusahaan menerima salinan resmi keputusan Mahkamah Agung tersebut.
Due to this decision, BPKP filed a judicial review [Peninjauan Kembali (“PK”)] on 16 March 2015 related to TUN case. Subsequently, based on a posting in the official website of the Supreme Court on 13 October 2015, the Supreme Court granted the BPKP’s judicial review. On 16 December 2015, the Company received the official copy of such Supreme Court’s decision.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 102 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 20. PROVISI ATAS KASUS HUKUM (lanjutan) Pada tanggal 16 Januari 2015, Indar Atmanto dan/atau pengacaranya menerima salinan resmi keputusan Mahkamah Agung No. 787K/PID.SUS/2014 tertanggal 10 Juli 2014 mengenai Kasus Litigasi tersebut. Kemudian, pada tanggal 16 Maret 2015, Indar Atmanto mengajukan Peninjauan Kembali (“PK”) yang telah terdaftar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dengan No.08/AKTA.PID.SUS/PK/TPK/2015/PN.Jkt Pst. Selanjutnya, pada tanggal 4 November 2015, website resmi dari Mahkamah Agung mengumumkan bahwa Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Indar Atmanto ditolak berdasarkan putusan Mahkamah Agung tanggal 20 Oktober 2015. Sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangan konsolidasian, salinan resmi putusan Mahkamah Agung tersebut belum diterima. 21. SEWA BALIK MENARA
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 20. PROVISION FOR LEGAL CASE (continued) On 16 January 2015, Mr.Indar Atmanto and/or his lawyer received the official copy of the Supreme Court’s decision No. 787K/PID.SUS/2014 dated 10 July 2014 regarding the Litigation Case. Then, on 16 March 2015, Mr. Indar Atmanto’s submission of judicial review was officially registered at the Corruption Court under No.08/AKTA.PID.SUS/PK/TPK/2015/PN.Jkt.Pst. Subsequently, on 4 November 2015, the Supreme Court’s official website announced that the judicial review filed by Mr. Indar Atmanto was rejected based on Supreme Court’s decision dated 20 October 2015. As of the issuance date of the consolidated financial statements, the official copy of such Supreme Court’s decision has not been received.
21. TOWER SALE AND LEASEBACK
Pada tanggal 7 Februari 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian penjualan aset dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk dan entitas anaknya, PT Solusi Menara Indonesia (secara bersama-sama disebut “Tower Bersama”), dimana Perusahaan menyetujui untuk menjual 2.500 menara telekomunikasi milik Perusahaan kepada Tower Bersama untuk penerimaan sebesar USD518.500, yang terdiri dari USD406.000 dibayar di muka dan pembayaran potensial yang ditangguhkan dengan jumlah maksimum sebesar USD112.500. Pembayaran di muka tersebut termasuk kepemilikan atas saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk tidak kurang dari 5% dari modal yang ditingkatkan (setelah Right Issue oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk).
On 7 February 2012, the Company entered into an Asset Sale Agreement with PT Tower Bersama Infrastructure Tbk and its subsidiary, PT Solusi Menara Indonesia (collectively referred to as “Tower Bersama”), whereby the Company agreed to sell 2,500 of its telecommunication towers to Tower Bersama for a total consideration of USD518,500, consisting of USD406,000 paid upfront and a maximum potential deferred payment of USD112,500. The upfront payment includes PT Tower Bersama Infrastructure Tbk's shares of not less than 5% of the increase in its capital stock (upon the Rights Issue of PT Tower Bersama Infrastructure Tbk).
Berdasarkan perjanjian, Perusahaan juga setuju untuk menyewa kembali sebagian ruang (spaces) dari 2.500 menara telekomunikasi tersebut untuk periode 10 tahun dengan tarif sewa tetap bulanan sebesar USD1.300 per slot menara (dalam jumlah penuh). Perjanjian sewa tersebut memiliki opsi untuk perpanjangan periode 10 tahun lebih lanjut.
Based on the agreement, the Company also agreed to lease back the spaces in the 2,500 telecommunication towers for a 10-year period with fixed monthly lease rate of USD1,300 per tower slot (in full amount). The leases have an option to be renewed for a further 10-year period.
Pada tanggal 2 Agustus 2012, Perusahaan dan Tower Bersama menyelesaikan kesepakatan transaksi penjualan dan sewa balik 2.500 menara telekomunikasi. Pada tanggal penyelesaian transaksi tersebut, Perusahaan menerima uang tunai sebesar USD326.289 (setara dengan Rp3.092.894) dan memperoleh kepemilikan saham 5% (setara dengan 239.826.310 lembar saham) dalam Tower Bersama dengan nilai USD103.101 (setara dengan Rp977.292).
On 2 August 2012, the Company and Tower Bersama closed the deal on the sale-andleaseback transaction of 2,500 telecommunication towers. On the closing date of such transaction, the Company received cash amounting to USD326,289 (equal to Rp3,092,894) and obtained 5% ownership (equal to 239,826,310 shares) in Tower Bersama with a value of USD103,101 (equivalent to Rp977,292).
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
331
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 103 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 21. SEWA BALIK MENARA (lanjutan)
21. TOWER SALE AND LEASEBACK (continued)
Jumlah penerimaan sebesar USD429.390 (setara dengan Rp4.070.187) dialokasikan untuk penjualan aset tetap sebesar Rp3.870.600 dan sisanya dialokasikan untuk sewa lahan dibayar di muka dan kontrak sewa menara atas 2.500 menara. Jumlah nilai buku dari komponen yang dapat diidentifikasi secara terpisah atas transaksi sebesar Rp1.534.494 termasuk nilai tercatat dari aset tetap sebesar Rp1.372.674. Pada tanggal penyelesaian perjanjian transaksi tersebut, Perusahaan mencatat kelebihan harga penjualan atas nilai tercatat aset tetap sebesar Rp2.535.693 (termasuk Rp2.497.926 dari penjualan aset tetap) sebagai “laba penjualan menara” sebesar Rp1.125.192 dan “laba transaksi penjualan dan sewa balik yang ditangguhkan” sebesar Rp1.410.501. Laba yang ditangguhkan tersebut akan diamortisasi selama masa sewa, yaitu 10 tahun.
The total consideration of USD429,390 (equal to Rp4,070,187) is allocated to the sales of property and equipment amounting to Rp3,870,600 and remaining is allocated to prepaid land lease and existing tower lease contracts from the 2,500 towers. The total carrying amount of the separately identifiable components of the transaction is Rp1,534,494 which includes the carrying amount of property and equipment amounting to Rp1,372,674. As of the agreement closing date, the Company recorded the excess of the selling price over the carrying amounts of the property and equipment amounting to Rp2,535,693 (including the Rp2,497,926 from the sale of property and equipment) as “gain on sale of towers” of Rp1,125,192, and “deferred gain on sale-and-leaseback transactions” of Rp1,410,501. The deferred gain will be amortized over the term of the lease, being 10 years.
Pada tanggal 14 Maret 2014, Perusahaan menjual investasi pada Tower Bersama kepada Merrill Lynch, Singapore, Pte. Ltd.
On 14 March 2014, the Company sold its investment in Tower Bersama to Merrill Lynch, Singapore, Pte. Ltd.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, bagian jangka pendek dari keuntungan yang ditangguhkan, sebesar Rp141.050 disajikan sebagai bagian dari “liabilitas jangka pendek lain-lain”, sementara saldo bagian jangka panjang, sebesar Rp646.480 dan Rp787.530 disajikan sebagai bagian dari “liabilitas jangka panjang lain-lain”.
As of 31 December 2016 and 2015, the current portion of the deferred gain amounting to Rp141,050 each were presented as part of “other current liabilities”, while the non-current portion amounting to Rp646,480 and Rp787,530, respectively, were presented as part of “other noncurrent liabilities”.
Untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan mencatat amortisasi keuntungan transaksi penjualan masing-masing sebesar Rp141.050.
For the years ended 31 December 2016 and 2015, the Company recorded an amortization of the deferred gain amounting to Rp141,050 in each of the years.
22. MODAL SAHAM Saham “Seri A” adalah saham khusus yang dimiliki oleh Pemerintah dan mempunyai hak suara khusus. Hak dan batasan yang berlaku pada saham “Seri B” juga berlaku bagi saham “Seri A”, kecuali bahwa Pemerintah tidak dapat mengalihkan saham “Seri A”, yang mempunyai hak veto sehubungan dengan: (i) perubahan maksud dan tujuan Perusahaan; (ii) penambahan modal tanpa hak memesan terlebih dahulu; (iii) penggabungan, konsolidasi, akuisisi dan pemisahan; (iv) perubahan atas ketentuan-ketentuan yang mengatur hak-hak saham “Seri A” sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar; dan (v) pembubaran, kepailitan dan likuidasi Perusahaan. Pemegang saham “Seri A” juga memiliki hak untuk menunjuk satu direktur dan satu komisaris Perusahaan.
332
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
22. CAPITAL STOCK The “A” share is a special share held by the Government and has special voting rights. The material rights and restrictions which are applicable to the “B” shares are also applicable to the “A” share, except that the Government may not transfer the “A” share, which has a veto right with respect to: (i) amendment to the objective and purposes of the Company; (ii) increase of capital without pre-emptive rights; (iii) merger, consolidation, acquisition and demerger; (iv) amendment to the provisions regarding the rights of “A” share as stipulated in the Articles of Association; and (v) dissolution, bankruptcy and liquidation of the Company. The holder of “A” share also has the right to appoint one director and one commissioner of the Company.
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 104 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
22. MODAL SAHAM (lanjutan)
22. CAPITAL STOCK (continued) The Company’s capital stock ownership as at 31 December 2016 and 2015 are as follows:
Kepemilikan modal saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetorkan penuh/Number of shares issued and fully paid
Saham Seri A Pemerintah Saham Seri B Ooredoo Asia, Pte. Ltd. Pemerintah Publik (masing-masing persentase kepemilikan < 5%)
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership (%)
Jumlah/ Amount
Shareholders
1
-
-
3,532,056,600 776,624,999
353,206 77,662
65.00 14.29
1,125,251,900
112,525
20.71
5,433,933,500
543,393
100.00
A - Share Government B - Share Ooredoo Asia, Pte. Ltd. Government Public (each holding < 5%)
Tambahan Modal Disetor
Additional Paid-In Capital
Tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The additional paid-in capital as of 31 December 2016 and 2015 consisted of the following:
Selisih antara pembayaran yang diterima dengan nilai nominal yang berasal dari penawaran umum perdana Pelaksanaan Opsi Saham Karyawan Tahap I dan II Tahun 2004 - 2006
Jumlah/Total Excess of proceeds over par value in the initial public offering Exercise of Employee Stock Option Phase I and II in 2004 - 2006
673,075 873,512 1,546,587
23. LABA (RUGI) PER SAHAM
23. EARNINGS (LOSS) PER SHARE
Perhitungan laba (rugi) per saham dasar dan dilusian adalah sebagai berikut: 2016 Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar Laba (rugi) per saham dasar (dalam Rupiah penuh)
1,105,042 5,433,933,500 203.36
Perusahaan tidak memiliki saham biasa yang berpotensi dilutif. Dengan demikian, laba (rugi) per saham dilusian setara dengan laba (rugi) per saham dasar.
The calculation of the basic and diluted earnings (loss) per share is as follows: 2015
(1,310,001) 5,433,933,500 (241.08)
Profit (loss) for the year attributable to owner of the Parent Weighted average number of ordinary shares outstanding Basic earnings (loss) per share (in full Rupiah amount)
The Company has no potential dilutive ordinary shares. Therefore, the diluted earnings (loss) per share is equivalent to the basic earnings (loss) per share.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
333
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 105 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
24. PENDAPATAN
24. REVENUE 2016
Selular Data Telepon SMS Jasa interkoneksi Jasa nilai tambah Sewa menara Lain-lain Dikurangi: Diskon dan program loyalitas pelanggan
MIDI Konektivitas tetap Jasa IT dan Pembayaran Elektronis Fixed Internet
10,312,992 7,680,861 4,968,037 1,711,842 1,157,759 776,156 725,554
7,031,048 7,604,021 4,985,612 1,925,302 826,844 701,679 595,330
27,333,201
23,669,836
(3,237,864)
(1,774,114)
24,095,337
21,895,722
2,663,513
2,788,932
891,336 575,612
595,964 368,589
4,130,461
3,753,485
833,190 125,636 -
975,813 130,910 12,595
958,826
1,119,318
29,184,624
26,768,525
Telekomunikasi Tetap Telepon Internasional Telepon Jaringan Tetap Telepon Jaringan Tetap Nirkabel
Rincian pendapatan selular-jasa nilai tambah yang diperoleh dari hubungan keagenan adalah sebagai berikut: 2016 Pendapatan bruto Kompensasi untuk penyelenggara jasa nilai tambah
2,115,836
Pendapatan bersih
1,157,759
(958,077)
Lihat Catatan 31 untuk informasi pihak berelasi.
334
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
2015 Cellular Data Voice SMS Interconnection services Value added services Tower leasing Others Less: Discount and customer loyalty program
MIDI Fixed Connectivity IT Services and Electronic Payment Fixed Internet
Fixed Telecommunications International Calls Fixed Line Fixed Wireless access
The details of cellular revenue-value added services received from agency relationships are as follows: 2015 1,412,059 (585,215) 826,844
Gross revenue Compensation to value added service providers Net revenue
Refer to Note 31 for related party information.
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 106 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
25. BEBAN PENYELENGGARAAN JASA
25. COST OF SERVICES 2016
Biaya hak penggunaan frekuensi radio (Catatan 34) Interkoneksi Sewa Pemeliharaan Utilitas Perangkat telekomunikasi Paket perdana dan voucher USO (Catatan 34) Pemasangan Biaya akses dan perijinan Biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi (Catatan 34) Pengiriman dan transportasi Lain-lain (masing-masing < Rp40.000)
2015
3,199,546 2,396,963 1,891,934 1,443,768 853,246 446,457 384,201 369,622 341,315 163,887
2,974,459 2,376,195 1,551,572 1,443,798 968,344 440,261 255,367 359,002 148,653 310,226
147,909 139,256 140,717
142,177 137,190 106,658
11,918,821
11,213,902 Interconnection relates to the expenses for the interconnection between the Group’s telecommunications networks and those owned by Telkom or other telecommunications carriers (Note 2j).
Interkoneksi terkait dengan beban untuk interkoneksi antara jaringan telekomunikasi Grup dengan jaringan yang dimiliki Telkom atau penyelenggara telekomunikasi lainnya (Catatan 2j).
26. BEBAN KARYAWAN
26. EXPENSES - PERSONNEL 2016
Gaji Insentif dan imbalan kerja karyawan lainnya Bonus Tunjangan pajak penghasilan karyawan Kewajiban imbalan kerja (Catatan 16) Beban pengobatan Pemutusan kontrak kerja Lain-lain (masing-masing < Rp5.000)
Radio frequency fee (Note 34) Interconnection Rent Maintenance Utilities Telecommunication devices Starterpack and voucher USO (Note 34) Installation Access fee and license Telecommunications service concession fee (Note 34) Delivery and transportation Others (each < Rp40,000)
2015
779,468
723,591
471,585 291,880 274,509 163,175
413,136 227,121 256,767 183,982
92,613 30,986 10,538
80,268 28,110 8,096
2,114,754
1,921,071
Beban karyawan yang dikapitalisasi ke aset dalam pembangunan dan pemasangan masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp102.147 dan Rp102.627.
Salaries Incentives and other employee benefits Bonuses Employee income tax allowance Employee benefit obligations (Note 16) Medical expense Termination benefits Others (each < Rp5,000)
The personnel expenses capitalized to assets under construction and installation for the years ended 31 Desember 2016 and 2015 amounted to Rp102,147 and Rp102,627, respectively.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
335
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 107 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
27. BEBAN PEMASARAN, UMUM DAN ADMINISTRASI a.
27. EXPENSES - MARKETING, GENERAL, AND ADMINISTRATIVE
Beban pemasaran
a. 2016
Iklan Jaringan penyaluran Pelayanan pelanggan Branding Agen pemasaran Promosi Pameran Riset pemasaran Biaya kerjasama pemasaran Lain-lain (masing-masing < Rp10.000)
b.
2015
263,398 208,744 171,767 132,962 132,698 101,859 83,466 57,622 35,282 50,033
260,079 191,247 113,853 255,832 106,087 77,006 96,439 69,893 27,001 39,242
1,237,831
1,236,679
Beban umum dan administrasi
b. 2016
Jasa profesional Sewa Provisi penurunan nilai piutang bersih (Catatan 5) Transportasi Biaya ijin merek (Catatan 32c) Beban administrasi Asuransi Hubungan masyarakat Pelatihan, pendidikan dan penelitian Penghapusan langsung piutang usaha Kegiatan sosial Utilitas Pajak bumi dan bangunan Keanggotaan Lain-lain (masing-masing < Rp5.000)
2015 359,721 151,030 69,868
86,655 77,695 67,437 64,106 48,654 44,185
86,597 35,000 65,830 15,722 47,865
27,995 25,722 17,289 12,819 5,909 33,550
8,240 21,424 20,628 8,460 6,694 26,488
1,049,399
923,567
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Professional fees Rent Provision for impairment of trade receivables - net (Note 5) Transportation Brand license fee (Note 32c) Administrative expenses Insurance Public relation Training, education and research Direct write-off of account receivable Social activities Utilities Land and building taxes Membership Others (each < Rp5,000)
28. FINANCE COSTS 2016
336
Advertising Channel Customer service Branding Marketing agency Promotion Exhibition Market research Joint marketing cost Others (each < Rp10,000)
Expenses - general and administrative
241,013 159,838 136,532
28. BIAYA KEUANGAN
Bunga pinjaman Biaya keuangan atas sewa pembiayaan Amortisasi biaya transaksi (Catatan 13, 17, 18 dan 19) Lain-lain
Expenses - marketing
2015
1,838,286
2,203,880
364,541
458,090
47,878 5,580
118,392 49,102
2,256,285
2,829,464
Interest on loans Finance charges under finance lease Amortization of transaction cost (Notes 13, 17, 18 and 19) Others
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 108 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
29. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
29. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Grup memiliki berbagai aset keuangan seperti piutang usaha dan piutang lain-lain, kas dan setara kas, dan kas yang dibatasi dan tidak dibatasi penggunaannya, investasi jangka panjang, derivatif dan aset keuangan lain-lain yang timbul secara langsung dari kegiatan usaha Grup. Liabilitas keuangan pokok Grup, selain derivatif, terdiri dari pinjaman, utang obligasi dan sukuk, utang pengadaan, utang usaha, akrual dan lain-lain. Perusahaan juga mengadakan transaksi derivatif, terutama asing, swap tingkat suku bunga dan kontrak forward valuta asing dengan tujuan untuk mengelola risiko valuta asing dan suku bunga yang berasal dari pinjaman dan utang obligasi dan liabillitas keuangan lain-lain Perusahaan dalam mata uang asing.
The Group has various financial assets such as trade and other receivables, restricted and unrestricted cash and cash equivalents and others, long-term investments, derivative and other financial assets which arise directly from the Group’s operations. The Group’s principal financial liabilities, other than derivatives, consist of loans, bonds payable and sharia bonds, procurement payable, trade payables, accruals and others. The Company also enters into derivative transactions, primarily interest rate swaps and currency forward contracts, for the purpose of managing its foreign exchange and interest rate exposures originating from the Company’s loans and bonds payable and other financial liabilities in foreign currencies.
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Grup yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian:
The following table sets forth the carrying values and estimated fair values of the Group’s financial instruments that are carried in the consolidated statement of financial position:
2016 Nilai tercatat/ Carrying amount Aset keuangan lancar Kas dan setara kas Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha dan lain-lain - bersih Aset derivatif Aset keuangan lancar lain-lain Jumlah aset keuangan lancar Aset keuangan tidak lancar Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang pihak berelasi Investasi jangka panjang Aset keuangan tidak lancar lain-lain
Nilai wajar/ Fair value
2015 Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value Current financial assets Cash and cash equivalents
1,850,425
1,850,425
3,623,346
3,623,346
108,593
108,593
77,574
77,574
2,750,192 15,437
2,750,192 15,437
2,741,407 1,030
2,741,407 1,030
2,416
2,416
13,591
13,591
Restricted cash Trade receivables and others - net Derivative assets Other current financial assets
4,727,063
4,727,063
6,456,948
6,456,948
Total current financial assets Non-current financial assets
5,092 3,991 25,469
5,092 3,330 25,469
49,427 2,758 37,821
49,427 2,346 37,821
68,342
65,208
54,881
53,085
Restricted cash Due from related parties Long-term investments Other non-current financial assets
Jumlah aset keuangan tidak lancar
102,894
99,099
144,887
142,679
Total non-current financial assets
Jumlah aset keuangan
4,829,957
4,826,162
6,601,835
6,599,627
Total financial assets
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
337
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 109 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
29. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 2016 Nilai tercatat/ Carrying amount Liabilitas keuangan jangka pendek Pinjaman jangka pendek Utang usaha Utang pengadaan Akrual Liabilitas derivatif Pinjaman - bagian jangka pendek: - Pinjaman - Utang obligasi - Sukuk - Kewajiban sewa pembiayaan Lain-lain(*) Jumlah liabilitas keuangan jangka pendek Liabilitas keuangan jangka panjang Pinjaman setelah dikurangi bagian jangka pendek: - Pinjaman - Utang obligasi - Sukuk - Kewajiban sewa pembiayaan Lain-lain(**)
338
Nilai wajar/ Fair value
29. FINANCIAL (continued) 2015 Nilai tercatat/ Carrying amount
ASSETS
AND
LIABILITIES
Nilai wajar/ Fair value
399,390 845,063 4,381,710 1,533,412 20,814
399,390 845,063 4,381,710 1,533,412 20,814
1,449,022 764,142 6,263,117 1,730,483 290,747
1,449,022 764,142 6,263,117 1,730,483 290,747
3,795,600 3,391,286 225,804
3,795,458 3,436,779 226,899
4,240,746 1,152,791 226,810
4,291,323 1,175,701 231,740
554,037 74,142
864,270 74,142
516,527 55,485
899,372 55,485
Current financial liabilities Short-term loans Trade payables Procurement payable Accruals Derivative liability Current maturities of borrowings: Loans payable Bonds payable Sharia bonds Obligations under finance lease Others (*)
15,221,258
15,577,937
16,689,870
17,151,132
Total current financial liabilities
2,273,616 9,060,534 1,014,985
2,324,711 9,125,304 1,035,940
6,369,885 9,282,161 954,586
6,380,795 9,091,463 949,055
2,959,487 37,693
2,995,486 31,445
3,450,558 25,310
3,757,814 21,531
Non-current financial liabilities Borrowings, net of current maturities: Loans payable Bonds payable Sharia bonds Obligations under finance lease Others (**)
Jumlah liabilitas keuangan jangka panjang
15,346,315
15,512,886
20,082,500
20,200,658
Total non-current financial liabilities
Jumlah liabilitas keuangan
30,567,573
31,090,823
36,772,370
37,351,790
Total financial liabilities
(*)
Lain-lain termasuk uang muka pelanggan, dan liabilitas keuangan jangka pendek lain-lain (disajikan sebagai bagian dari liabilitas jangka pendek lain-lain) (**) Lain-lain termasuk utang pihak berelasi dan liabilitas keuangan jangka panjang lain-lain (disajikan sebagai bagian dari liabilitas jangka panjang lain-lain)
(*)
Nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan disajikan dalam jumlah yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
The fair values of the financial assets and liabilities are presented at the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments for which it is practicable to estimate such value:
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Others balance comprise of deposits from customers and other current financial liabilities (presented as part of other current liabilities) (**) Others balance comprise of due to related parties and other non-current financial liabilities (presented as part of other non-current liabilities)
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 110 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 29. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 29. FINANCIAL (continued)
ASSETS
AND
LIABILITIES
Short-term financial assets and liabilities
Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang, terdiri dari kas dan setara kas, bagian lancar atas kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain, aset keuangan lancar lainnya, pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang pengadaan, akrual, uang muka pelanggan dan liabilitas keuangan jangka pendek lain-lain.
Short-term financial instruments with remaining maturities of one year or less, which comprise of cash and cash equivalents, short term portion of restricted cash, trade and other receivables, other current financial assets, short-term loans, trade payables, procurement payable, accruals, deposits from customers and other current financial liabilities.
Nilai wajar instrumen keuangan ini mendekati nilai tercatat dikarenakan jatuh tempo dalam jangka waktu yang pendek.
These financial instruments approximate their carrying amounts largely due to their shortterm maturities.
Instrumen keuangan derivatif
Derivative financial instruments
Kontrak swap tingkat suku bunga
Interest rate swap contracts
Derivatif ini diukur pada nilai wajarnya, dihitung menggunakan diskonto arus kas berdasarkan masukan dari pasar yang dapat diamati yang meliputi kurva imbalan suku bunga (interest rate yield curves). Kontrak swap tingkat suku bunga ini diukur menggunakan Level 2 dalam hirarki nilai wajar.
These derivatives are measured at their fair values, computed using discounted cash flows based on observable market inputs which include interest rate yield curves. Interest rate swap contracts are measured using Level 2 of fair value hierarchy.
Kontrak forward valuta asing
Currency forward contracts
Derivatif ini diukur pada nilai wajarnya, dihitung menggunakan diskonto arus kas berdasarkan input dari pasar yang dapat diamati yang meliputi nilai tukar mata uang asing, tanggal-tanggal pembayaran dan harga spot dari instrumen yang dijadikan acuan (underlying instruments). Kontrak forward valuta asing ini diukur menggunakan Level 2 dalam hirarki nilai wajar.
These derivatives are measured at their fair values, computed using discounted cash flows based on observable market inputs which include foreign exchange rates, payment dates and the spot price of the underlying instruments. Currency forward contracts are measured using Level 2 of Fair Value Hierarchy.
Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang
Long-term financial assets and liabilities
Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel, terdiri dari pinjaman, sukuk, utang obligasi yang tidak dikuotasikan dan kewajiban sewa pembiayaan.
Long-term fixed-rate and variable-rate financial liabilities, which comprise of unquoted loans, sharia bonds, bonds payable and obligations under finance lease.
Nilai wajar dari beberapa liabilitas keuangan ini yang tidak diperjualbelikan pada pasar aktif ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar kini yang dapat diobservasi untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama. Instrumen ini diukur menggunakan Level 2.
The fair value of some of these financial liabilities that are not traded in active market is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities. These instruments are included in Level 2.
Nilai wajar dari utang obligasi dan sukuk dengan harga kuotasian diukur berdasarkan harga pasar kuotasian pada tanggal posisi keuangan. Instrumen ini diklasifikasikan dalam Level 1.
The fair value of quoted bonds and sharia bonds payable is based on quoted market prices at the financial position date. These instruments are included in Level 1.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
339
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 111 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 29. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang (lanjutan)
340
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 29. FINANCIAL (continued)
ASSETS
Long-term financial (continued)
AND assets
LIABILITIES and
liabilities
Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang lainlain, terdiri dari piutang/utang pihak berelasi, uang jaminan, pinjaman karyawan dan aset/liabilitas keuangan tidak lancar lain-lain.
Other long-term financial assets and liabilities, which are comprised of due from/to related parties, security deposits, soft loans to employees, and other non-current financial assets/liabilities.
Estimasi nilai wajar didasarkan pada nilai diskonto dari arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak dalam perjanjian (untuk aset keuangan) dan risiko kredit Grup (untuk liabilitas keuangan). Piutang/utang pihak berelasi, liabilitas sewa pembiayaan, liabilitas keuangan lain-lain jangka panjang dan aset keuangan lain-lain jangka panjang, diukur menggunakan Level 2 sedangkan investasi jangka panjang yang diklasifikasikan sebagai investasi tersedia untuk dijual yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur menggunakan Level 3 dalam hirarki nilai wajar yang mencerminkan harga perolehan yang dibayar.
Estimated fair value is based on discounted value of future cash flows adjusted to reflect counterparty risk (for financial assets) and the Group’s own credit risk (for financial liabilities). Due from/to related parties, obligations under finance lease, other noncurrent financial liabilities and other noncurrent financial assets are measured using Level 2 while long-term investments classified as available for sale whose fair values cannot be reliably measured are measured using Level 3 of fair value hierarchy which represent consideration payment or cost.
Instrumen keuangan yang dikuotasikan dalam pasar aktif
Financial instruments quoted in an active market
Untuk investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai investasi tersedia-untuk-dijual, nilai wajar dari investasi pada PT First Media Tbk ditentukan berdasarkan kuotasi harga pasar pada tanggal 31 Desember 2016 yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.
For equity investment classified as availablefor-sale, the fair value of the investment in PT First Media Tbk was determined based on the market quotation as of 31 December 2016 published by the Indonesia Stock Exchange.
Hirarki Nilai Wajar
Fair Value Hierarchy
Aset dan liabilitas keuangan diklasifikasikan secara keseluruhan berdasarkan tingkat terendah dari masukan (input) yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar. Penilaian dampak signifikan dari suatu input tertentu terhadap pengukuran nilai wajar membutuhkan pertimbangan dan dapat mempengaruhi penilaian dari aset dan liabilitas yang diukur dan penempatannya dalam hirarki nilai wajar. Hirarki nilai wajar terdiri dari sebagai berikut:
Financial assets and liabilities are classified in their entirety based on the lowest level of input that is significant to the fair value measurements. The assessment of the significance of a particular input to the fair value measurements requires judgement, and may affect the valuation of the assets and liabilities being measured and their placement within the fair value hierarchy. The fair value hierarchy consists as follows:
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 112 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 29. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) Hirarki Nilai Wajar (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 29. FINANCIAL (continued)
ASSETS
AND
LIABILITIES
Fair Value Hierarchy (continued)
Level 1 - Harga pasar yang dikuotasikan (tidak disesuaikan) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang sama;
Level 1 - Quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities;
Level 2 - Teknik penilaian dimana tingkat terendah dari input yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi secara langsung maupun tidak langsung;
Level 2 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable;
Level 3 - Teknik penilaian dimana tingkat terendah dari input yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tetapi tidak dapat diobservasi.
Level 3 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is unobservable.
Bukti terbaik dari nilai wajar adalah harga yang dikuotasikan (quoted prices) dalam sebuah pasar yang aktif. Jika pasar untuk sebuah instrumen keuangan tidak aktif, entitas menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Tujuan dari penggunaan teknik penilaian adalah untuk menetapkan harga transaksi yang terbentuk pada tanggal pengukuran dalam sebuah transaksi pertukaran yang wajar dengan pertimbangan bisnis normal. Teknik penilaian termasuk penggunaan harga dalam transaksi pasar yang wajar (arm’s length) terakhir antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan, jika tersedia, referensi kepada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskontokan dan model harga opsi (option pricing model). Jika terdapat teknik penilaian yang biasa digunakan oleh para peserta pasar untuk menentukan harga dari instrumen dan teknik tersebut telah didemonstrasikan untuk menyediakan estimasi yang andal atas harga yang diperoleh dari transaksi pasar yang aktual, entitas menggunakan teknik tersebut. Teknik penilaian yang dipilih memanfaatkan sebanyak mungkin atas input pasar dan sedikit mungkin atas input yang spesifik untuk entitas (entity-specific inputs). Teknik tersebut memperhitungkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh peserta pasar dalam menentukan sebuah harga dan selaras dengan metode ekonomis yang dapat diterima untuk penilaian suatu instrumen keuangan.
The best evidence of fair value is quoted prices in an active market. If the market for a financial instrument is not active, an entity establishes fair value by using a valuation technique. The objective of using a valuation technique is to establish what the transaction price would have been on the measurement date in an arm's length exchange motivated by normal business considerations. Valuation techniques include using recent arm's length market transactions between knowledgeable and willing parties, if available, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis and option pricing models. If there is a valuation technique commonly used by market participants to price the instrument and that technique has been demonstrated to provide reliable estimates of prices obtained in actual market transactions, the entity uses that technique. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs and relies as little as possible on entity-specific inputs. It incorporates all factors that market participants would consider in setting a price and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
341
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 113 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
29. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
ASSETS
AND
LIABILITIES
Hirarki Nilai Wajar (lanjutan)
Fair Value Hierarchy (continued)
Hirarki pengukuran nilai wajar Grup adalah sebagai berikut:
The Group’s fair value measurement hierarchy is as follows:
Total Aset yang diukur pada nilai wajar: Aset derivatif Investasi jangka panjang
Aset yang nilai wajarnya diungkapkan: Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang pihak berelasi - bersih Investasi jangka panjang Aset keuangan tidak lancar lain-lain Liabilitas yang diukur pada nilai wajar: Liabilitas derivatif Liabilitas yang nilai wajarnya diungkapkan: Pinjaman - bagian jangka pendek: - Pinjaman - Utang obligasi - Sukuk - Kewajiban sewa pembiayaan Pinjaman, setelah dikurangi bagian jangka pendek: - Pinjaman - Utang obligasi - Sukuk - Kewajiban sewa pembiayaan Lain-lain (*)
(*)
Level 1
2016
Level 2
Level 3
15,437 22,739
22,739
15,437 -
-
38,176
22,739
15,437
-
Assets measured at fair value: Derivative assets Long-term investments
Assets for which fair values are disclosed: 5,092 3,330 2,730
-
5,092 3,330
2,730
65,208
-
65,208
-
76,360
-
73,630
2,730
20,814
-
20,814
-
3,795,458 3,436,779 226,899
3,436,779 226,899
3,795,458 -
-
864,270
-
864,270
-
2,324,711 9,125,304 1,035,940 2,995,486 31,445
9,125,304 1,035,940 -
2,324,711 2,995,486 31,445
-
23,836,292
13,824,922
10,011,370
-
Restricted cash Due from related parties-net Long-term investments Other non-current financial assets Liabilities measured at fair value: Derivative liabilities Liabilities for which fair values are disclosed: Current maturities of borrowings: Loans payable Bonds payable Sharia bonds Obligations under finance lease Borrowings, net of current maturities: Loans payable Bonds payable Sharia bonds Obligations under finance lease Others (*)
Lain-lain termasuk utang pihak berelasi dan liabilitas keuangan jangka panjang lain-lain/ Others balance comprise of due to related parties and other non-current financial liabilities Total
Aset yang diukur pada nilai wajar: Aset derivatif Investasi jangka panjang Aset yang nilai wajarnya diungkapkan: Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang pihak berelasi - bersih Investasi jangka panjang Aset keuangan tidak lancar lain-lain Liabilitas yang diukur pada nilai wajar: Liabilitas derivatif
342
29. FINANCIAL (continued)
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Level 1
2015
Level 2
Level 3
1,030 35,091
35,091
1,030 -
-
36,121
35,091
1,030
-
49,427 2,346 2,730
-
49,427 2,346 -
2,730
53,085
-
53,085
-
107,588
-
104,858
2,730
290,747
-
290,747
-
Assets measured at fair value: Derivative assets Long-term investments Assets for which fair values are disclosed: Restricted cash Due from related parties-net Long-term investments Other non-current financial assets Liabilities measured at fair value: Derivative liabilities
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 114 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
29. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
29. FINANCIAL (continued)
Hirarki Nilai Wajar (lanjutan)
(*)
AND
LIABILITIES
Fair Value Hierarchy (continued) Total
Liabilitas yang nilai wajarnya diungkapkan: Pinjaman - bagian jangka pendek: - Pinjaman - Utang obligasi - Sukuk - Kewajiban sewa pembiayaan Pinjaman, setelah dikurangi bagian jangka pendek: - Pinjaman - Utang obligasi - Sukuk - Kewajiban sewa pembiayaan Lain-lain(*)
ASSETS
Level 1
2015
Level 2
Level 3
4,291,323 1,175,701 231,740 899,372
1,175,701 231,740 -
4,291,323 899,372
-
6,380,795 9,091,463 949,055 3,757,814 21,531
9,091,463 949,055 -
6,380,795 3,757,814 21,531
-
26,798,794
11,447,959
15,350,835
-
Liabilities for which fair values are disclosed: Current maturities of borrowings: Loans payable Bonds payable Sharia bonds Obligations under finance lease Borrowings, net of current maturities: Loans payable Bonds payable Sharia bonds Obligations under finance lease Others(*)
Lain-lain termasuk utang pihak berelasi dan liabilitas keuangan jangka panjang lain-lain/ Others balance comprise of due to related parties and other non-current financial liabilities
Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat pengalihan antara pengukuran nilai wajar Level 1 dan Level 2. 30. IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN
For the years ended 31 December 2016 and 2015, there were no transfers between Level 1 and Level 2 fair value measurements.
30. PENSION AND OTHER POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Program imbalan pensiun
Pension benefit plan
Perusahaan dan Lintasarta melakukan pembayaran kas di muka secara lump sum untuk membeli asuransi berkelompok dari PT Asuransi Jiwasraya (“Jiwasraya”) untuk perlindungan terhadap karyawan tertentu. Asuransi tersebut memberi imbalan atas pensiun, kematian dan cacat bagi karyawankaryawan tersebut. Substansi dari skema ini adalah program pensiun imbalan pasti dimana seluruh biaya dari imbalan tersebut telah dibayar di muka oleh Perusahaan dan Lintasarta. Kewajiban imbalan yang diberikan Perusahaan dan Lintasarta didasarkan pada besaran gaji dengan tingkat kenaikan gaji tahunan yang konstan, dan bahwa karyawankaryawan tersebut akan bekerja sampai mereka pensiun.
The Company and Lintasarta paid an upfront lump sum amount of cash to procure a group insurance from PT Asuransi Jiwasraya ("Jiwasraya") that covers certain employees of theirs. The insurance provides retirement, death and disability benefits to those employees. The scheme is in substance a defined benefit plan for which the total costs of the benefits were all paid upfront by the Company and Lintasarta. The Company’s and Lintasarta’s benefit obligations are predicated on a constant annual percentage of increase in salaries, and that the employees will work until they retire.
Perusahaan juga membeli asuransi kematian dan asuransi cacat bagi karyawan-karyawan yang tidak tercakup dalam skema di atas. Seluruh biaya dari imbalan tersebut juga dibayar di muka oleh Perusahaan kepada Jiwasraya.
The Company also procured death and disability insurance for its remaining employees that are not covered under the above scheme. The total costs of such benefit were also paid upfront by the Company to Jiwasraya.
Semua imbalan di atas disajikan keseluruhan program imbalan pensiun.
All of the above benefits are presented within the overall pension benefit plan.
di
dalam
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
343
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 115 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
30. IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan)
30. PENSION AND OTHER POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued)
Imbalan pensiun dibayar di muka
Prepaid pension benefit cost
Biaya pensiun berkala bersih Grup dihitung berdasarkan penilaian aktuarial pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Penilaian aktuarial dilakukan oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected-unit-credit, dengan asumsi utama berikut:
The net periodic pension cost of the Group was calculated based on actuarial valuations as of 31 December 2016 and 2015. The actuarial valuations were prepared by an independent actuary, using the projected-unit-credit method, with the following principal assumptions:
2016 Tingkat diskonto tahunan Tingkat kenaikan kompensasi tahunan Tingkat mortalitas (Tabel Mortalitas Indonesia - TMI)
2015
8.0% dan/and 8.5%
9.0% dan/and 9.25%
3.0%, 6.0% dan/and 9.0%
3.0%, 6.0% dan/and 9.0%
TMI 2011
TMI 2011
Status pendanaan program pensiun adalah sebagai berikut: 2016 Nilai tunai polis asuransi Nilai kini kewajiban imbalan
The funded status of the pension plan are as follows: 2015
602,486
596,789
(545,011)
(501,199)
Cash value of the insurance Present value of benefit obligation
Imbalan pensiun dibayar di muka (Catatan 16) Dikurangi: Bagian jangka pendek
57,475 (863)
95,590 Prepaid pension benefit (Note 16) (1,191) Less: Current portion
Bagian jangka panjang
56,612
94,399
Mutasi nilai tunai polis asuransi adalah sebagai berikut: 2016
2015
596,789 51,515
576,053 45,082
3,656 938 (50,412)
2,152 1,285 (27,783)
Pada akhir tahun
602,486
596,789
2016 Biaya jasa kini Bunga neto atas aset imbalan pasti neto Biaya jasa lalu
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Non-current portion
The movements in the cash value of the insurance are as follows:
Pada awal tahun Penghasilan bunga aset program Pengukuran kembali: hasil dari aset program Iuran Imbalan yang dibayar
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
344
Annual discount rate Annual rate of increase in compensation Mortality rate (Indonesian Mortality Table - TMI)
At the beginning of the year Interest income on plan assets Remeasurement: return on plan assets Contributions Benefit paid At the end of the year
The amounts recognized in the profit or loss are as follows: 2015
25,247
26,482
(8,542) 1,037
(7,234) 3,864
17,742
23,112
Current service cost Net interest on the net defined benefit asset Past service cost
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 116 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
30. IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan)
30. PENSION AND OTHER POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued)
Imbalan pensiun dibayar di muka (lanjutan)
Prepaid pension benefit cost (continued)
Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
The movements in the present value of defined benefit obligation are as follows:
2016
2015
Pada awal tahun Biaya bunga Biaya jasa kini Pengukuran kembali: - (Keuntungan) kerugian pengalaman - Kerugian (keuntungan) yang timbul dari perubahan asumsi aktuarial Biaya jasa lalu Imbalan yang dibayar
501,199 42,973 25,247
31,421 1,037 (47,797)
At the beginning of the year Interest cost Current service cost Remeasurements: 5,539 Experience (gains) losses Losses (gains) from changes in (31,611) actuarial assumptions 3,864 Past service cost (27,224) Benefit paid
Pada akhir tahun
545,011
501,199
(9,069)
Jatuh tempo kewajiban program imbalan pasti yang tidak terdiskonto pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 2016 Dalam waktu 12 bulan berikutnya Antara 2 dan 5 tahun Antara 5 dan 10 tahun Di atas 10 tahun
486,301 37,848 26,482
At the end of the year
The maturity of undiscounted defined benefits plan obligation as of 31 December 2016 and 2015 are as follows: 2015
27,568 182,708 488,227 647,518
30,543 181,017 491,785 667,732
1,346,021
1,371,077
Within the next 12 months Between 2 and 5 years Between 5 and 10 years Above 10 years
Kewajiban menurut UUK No. 13/2003
Obligations under Labor Law No. 13/2003
Biaya pensiun berkala bersih Grup dihitung berdasarkan penilaian aktuarial pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Penilaian aktuarial dilakukan oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected-unit-credit, dengan asumsi utama berikut:
The net periodic pension cost of the Group was calculated based on actuarial valuations as of 31 December 2016 and 2015. The actuarial valuations were prepared by an independent actuary, using the projected-unit-credit method, with the following principal assumptions:
2016 Tingkat diskonto tahunan Tingkat kenaikan kompensasi tahunan
2015 8.5%
9.0% dan/and 9.25%
7.0%
7.5%
Annual discount rate Annual rate of increase in compensation
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
345
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 117 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
30. IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan)
30. PENSION AND OTHER POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued)
Kewajiban menurut UUK No. 13/2003 (lanjutan)
Obligations under Labor Law No. 13/2003 (continued)
Mutasi kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
The movements of the defined benefit obligation are as follows:
2016 Pada awal tahun Biaya jasa kini Biaya bunga Pengakuan segera biaya jasa lalu Pengukuran kembali: - Keuntungan pengalaman - Kerugian (keuntungan) yang timbul dari perubahan asumsi aktuarial Imbalan yang dibayar
344,303 36,024 30,314 (8,662)
307,480 32,436 25,910 10,876
14,562 (30,142)
At the beginning of the year Current service cost Interest cost Past service cost Remeasurements: (277) Experience gains Losses (gains) from changes in (26,805) actuarial assumptions (5,317) Benefit paid
Pada akhir tahun (Catatan 16) Dikurangi: bagian jangka pendek
378,080 (7,943)
344,303 (7,832)
Bagian jangka panjang
370,137
336,471
(8,319)
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut: 2016 Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Biaya pemutusan kerja
Dalam waktu 12 bulan berikutnya Antara 2 dan 5 tahun Antara 5 dan 10 tahun Di atas 10 tahun
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Non-current portion
2015 32,436 25,910 10,876 -
68,473
69,222
2016
At the end of the year (Note 16) Less: current portion
The amounts recognized in profit or loss are as follows:
36,024 30,314 (8,662) 10,797
Jatuh tempo kewajiban imbalan pasti yang tidak terdiskonto pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
346
2015
Current service cost Interest cost Past service cost Termination cost
The maturity of undiscounted defined benefit obligation as of 31 December 2016 and 2015 are as follows: 2015
7,943 59,702 289,630 2,756,893
7,832 48,301 232,079 2,591,487
3,114,168
2,879,699
Within the next 12 months Between 2 and 5 years Between 5 and 10 years Above 10 years
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 118 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
30. IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan)
30. PENSION AND OTHER POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued)
Imbalan kesehatan masa pensiun
Post-retirement healthcare benefit
Perusahaan menyediakan imbalan kesehatan masa pensiun untuk para karyawannya yang meninggalkan Perusahaan setelah mereka mencapai umur pensiun atau setelah mereka memenuhi persyaratan pensiun dini. Pasangan dan anak dari para karyawan yang telah resmi terdaftar dalam catatan administrasi Perusahaan juga berhak untuk menerima manfaat tersebut.
The Company provides post-retirement healthcare benefits to its retired employees who leave the Company after they reach the retirement age or after they fulfill the early retirement requirement. The spouse and children of the employees who have been officially registered in the administration records of the Company are also eligible to receive such benefits.
Penilaian aktuarial untuk imbalan kesehatan masa pensiun dilakukan oleh aktuaris independen, dengan menggunakan metode projected-unit-credit, dengan asumsi utama berikut:
The actuarial valuation for the post-retirement health care benefits was prepared by an independent actuary, using the projected-unitcredit method, with the following principal assumptions:
2016 Tingkat diskonto tahunan Tingkat tren biaya maksimum Tingkat tren tahun depan Periode untuk mencapai tingkat tren biaya maksimum
2015
8.75% 6.0% 10.0%
9.5% 6.0% 16.0%
8 tahun
10 tahun
Mutasi kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut: 2016
Annual discount rate Ultimate cost trend rate Next year trend rate Period to reach ultimate cost trend rate
The movements of the defined benefit obligation are as follows: 2015
538,580 50,478 19,555 (10,920)
640,551 57,242 20,633 (13,135)
155,494
(105,891)
105,131 (14,469)
(51,753) (9,067)
At the beginning of the year Interest cost Current service cost Past service cost Remeasurements: Experience losses (gains) Losses (gains) from changes in actuarial assumptions Benefit paid
Pada akhir tahun (Catatan 16) Dikurangi: bagian jangka pendek
843,849 (16,337)
538,580 (9,089)
At the end of the year (Note 16) Less: current portion
Bagian jangka panjang
827,512
529,491
Pada awal tahun Biaya bunga Biaya jasa kini Biaya jasa lalu Pengukuran kembali: - Kerugian (keuntungan) pengalaman - Kerugian (keuntungan) dari perubahan asumsi aktuarial Imbalan yang dibayar
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut: 2016 Biaya bunga Biaya jasa kini Biaya jasa lalu
Non-current portion
The amounts recognized in the profit or loss are as follows: 2015
50,478 19,555 (10,920)
57,242 20,633 (13,135)
59,113
64,740
Interest cost Current service cost Past service cost
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
347
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 119 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
30. IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan)
30. PENSION AND OTHER POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued)
Imbalan kesehatan masa pensiun (lanjutan)
Post-retirement healthcare benefit (continued)
Jatuh tempo kewajiban imbalan pasti yang tidak didiskonto pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The maturity of undiscounted defined benefit obligation as of 31 December 2016 and 2015 are as follows:
2016 Dalam waktu 12 bulan berikutnya Antara 2 dan 5 tahun Antara 5 dan 10 tahun Di atas 10 tahun
2015
16,337 87,183 176,986 2,294,024
9,089 54,352 124,110 1,743,179
2,574,530
1,930,730
Within the next 12 months Between 2 and 5 years Between 5 and 10 years Above 10 years
Analisis sensitivitas kewajiban imbalan pasti
Sensitivity obligation
Analisis sensitivitas kuantitatif untuk perubahan 1% atas asumsi yang signifikan berikut ini pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Quantitative sensitivity analysis for each 1% change in the following significant assumptions as of 31 December 2016 are as follows:
analysis
on
defined
benefit
Dampak perubahan asumsi terhadap kewajiban imbalan pasti/ Impact of change in assumptions to defined benefit obligation Kenaikan/Increase Penurunan/Decrease Imbalan pensiun/Pension benefit cost - Tingkat diskonto/Discount rate
Penurunan/Decrease by 5.77.% - 9.97%
Kenaikan/Increase by 5.96.% -11.59%
Kewajiban menurut UUK/Obligation under Labor Law - Tingkat diskonto/Discount rate
Penurunan/Decrease by 9.00% - 11.95%
Kenaikan/Increase by 10.31% - 14.15%
Penurunan/Decrease by 16.12% Kenaikan/Increase by 21.03%
Kenaikan/Increase by 20.83% Penurunan/Decrease by 16.49%
Imbalan kesehatan masa pensiun/ Post-retirement healthcare benefit - Tingkat diskonto/Discount rate - Tren biaya kesehatan/Medical cost trend
Analisis sensitivitas atas kewajiban imbalan pasti didasarkan pada perubahan atas asumsi tunggal dengan asumsi lainnya konstan. Pada praktiknya, kecil kemungkinan hal tersebut terjadi, dan perubahan-perubahan dalam beberapa asumsi mungkin saling berhubungan. Ketika melakukan perhitungan sensitivitas dari kewajiban imbalan pasti ke asumsi aktuarial yang signifikan, metode yang sama (nilai kini dari kewajiban imbalan pasti yang dihitung dengan menggunakan metode projectedunit-credit pada akhir periode pelaporan) telah diterapkan seperti saat menghitung kewajiban pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
348
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
The sensitivity analysis on defined benefit obligation are based on a change in an assumption while holding all other assumptions constant. In practice, this is unlikely to occur, and changes in some of the assumptions may be correlated. When calculating the sensitivity of the defined benefit obligation to significant actuarial assumptions, the same method (present value of the defined benefit obligation calculated with the projected-unit-credit method at the end of the reporting period) has been applied as when calculating the pension liability recognized within the consolidated statement of financial position.
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 120 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
30. IMBALAN PENSIUN DAN PASCAKERJA LAIN (lanjutan)
30. PENSION AND OTHER POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued)
Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti
Average duration of defined benefit plan
Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut (dalam tahun):
The average duration of defined benefit obligation was as follows (in years):
2016
Imbalan pensiun Perusahaan: - Imbalan atas pensiun dan cacat - Imbalan atas kematian Lintasarta: - Manfaat atas pensiun dan cacat
2015 8.0 13.0
7.3 12.6
8.0
8.4
Pension benefits cost The Company: Retirement and disability benefits Death benefits Lintasarta: Retirement and disability benefits -
Kewajiban UUK Perusahaan Lintasarta IMM
12.0 12.0 16.0
11.5 11.5 15.4
Obligation under Labor Law The Company Lintasarta IMM
Imbalan kesehatan masa pensiun Perusahaan
20.0
19.1
Post-retirement healthcare benefit The Company
Imbalan kerja untuk periode lima tahunan
Five annual periods of employee benefits
Jumlah imbalan kerja untuk periode lima tahunan terkait dengan nilai kini kewajiban imbalan (“nilai kini”) dan keuntungan (kerugian) dari penyesuaian yang timbul dari liabilitas program (“keuntungan (kerugian)”) dan aset program adalah sebagai berikut:
Amounts of employee benefits for the five annual periods related to present value of benefit obligation (“present value”) and experience gain (loss) adjustments arising on plan liabilities (“gain (loss)”) and plan assets are as follows:
Imbalan kesehatan masa pensiun Nilai kini Keuntungan (kerugian) Kewajiban menurut UUK No. 13/2003 Nilai kini Keuntungan (kerugian) Imbalan pensiun dibayar di muka Aset program Nilai kini
2016 (843,849) (155,494) (378,080) 8,319
2015 (538,580) 105,891 (344,303) 277
2014
2013
(640,551) (68,160) (307,480) 7,763
(482,526) 285,903
2012 (1,017,673) (21,453)
(244,877) (7,222)
Obligations under Labor Law No. 13/2003 (367,641) Present value (15,902) Gain (loss) Prepaid pension benefit cost Plan assets Present value
602,486 (545,011)
596,789 (501,199)
576,053 (486,301)
549,859 (422,206)
576,335 (554,209)
57,475
95,590
89,752
127,653
22,126
9,069
(5,539)
(2,579)
Keuntungan (kerugian) Kerugian dari penyesuaian yang timbul dari aset program
(3,656)
(2,152)
(5,434)
Post-retirement healthcare benefit Present value Gain (loss)
(1,290)
(2,017)
(2,790)
Gain (loss)
(4,640)
Experience loss adjustments arising on plan assets
Grup terekspos dengan beberapa risiko melalui program imbalan pasti. Risiko yang paling signifikan adalah sebagai berikut:
The Group is exposed to a number of risks through its pension benefit plan. The most significant risks are as follow:
Perubahan imbal hasil obligasi
Changes in bond yields
Penurunan pada imbal hasil obligasi pemerintah berperingkat tinggi dapat menyebabkan kenaikan liabilitas program.
A decrease in yield from high quality government bond will increase plan liabilities.
Harapan umur hidup
Life expectancy
Imbalan kesehatan masa pensiun menyediakan manfaat seumur hidup, sehingga kenaikan harapan umur hidup akan mengakibatkan kenaikan liabilitas program.
The post-retirement healthcare benefit provides benefits for the life of the member, so increases in life expectancy will result in an increase in the plans’ liabilities.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
349
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 121 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 31. TRANSAKSI BERELASI
DAN
SALDO
DENGAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) PIHAK
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
No. 1.
Hubungan/ Relationship Entitas berelasi dengan pemerintah/Governmentrelated entities
Pihak Berelasi/ Related parties - Bank: bank milik negara dan bank pemerintah daerah/ Banks: state-owned banks and regional development banks (BPD) - Badan usaha milik negara, termasuk Telkom/State-owned companies, including Telkom
350
31. ACCOUNTS AND RELATED PARTIES
TRANSACTIONS
WITH
The relationship and nature of account balances/transactions with related parties are as follows: Saldo Akun/ Transaksi Kas dan setara kas, piutang usaha, kas yang dibatasi penggunaanya, bagian lancar dari beban dibayar di muka, piutang pihak berelasi, beban dibayar di muka jangka panjang, pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang pengadaan, akrual, pinjaman bagian jangka pendek, utang pihak berelasi, pinjaman bagian jangka panjang, pendapatan, beban penyelenggaraan jasa karyawan; pemasaran; umum dan administrasi, penghasilan bunga, biaya keuangan.
Balance/Transactions Cash and cash equivalents, trade receivable, restricted cash, current portion of prepayments, due from related parties, long-term prepayments, short-term loan, trade payables, procurement payables, accruals, loans payable - current portion, due to related parties, long-term loans payable, revenue, expenses - cost of services; personnel; marketing; general and administrative, interest income, finance costs.
2.
Entitas induk utama dan entitas sepengendali/ Ultimate parent company and entity under common control
Ooredoo QSC dan entitas anak dan entitas asosiasi Ooredoo QSC/ Ooredoo QSC and other subsidiaries and associates of Ooredoo QSC
Piutang usaha, utang usaha, akrual, kewajiban imbalan kerja jangka pendek, utang pihak berelasi, pendapatan, beban penyelenggaraan jasa, beban umum dan administrasi, beban karyawan.
Trade receivable, trade payables, accruals, short-term employee benefit obligation, due to related parties, revenue, expenses - cost of services, expenses - general and administrative, expenses – personnel.
3.
Entitas di bawah pengaruh signifikan/Entity under significant influence
- Kopindosat
Bagian lancar dari beban dibayar di muka, beban dibayar di muka jangka panjang, utang usaha, utang pengadaan, akrual, utang pihak berelasi, pendapatan, beban penyelenggaraan jasa; beban pemasaran; beban umum dan administrasi.
Current portion of prepayments, long-term prepayments, trade payables, procurement payables, accruals, due to related parties, revenue, expenses - cost of services; expenses - marketing; expenses - general and administrative.
4.
Personil manajemen kunci/Key management personnel
Personil manajemen kunci (terdiri dari anggota Direksi dan Komisaris dan seluruh pihak yang melapor secara langsung kepada Direksi)/Key management personnel (consisting of members of the Boards of Directors and Commissioners and those who directly report to the Board of Directors)
Piutang dari pihak berelasi, kewajiban imbalan kerja jangka pendek, beban karyawan.
Due from related parties, shortterm employee benefit obligations, expenses personnel.
5.
Pemerintah/Government
Pemerintah Republik Indonesia/Government of The Republic of Indonesia
Provisi atas kasus hukum.
Provision for legal case.
6.
Perusahaan afiliasi/ Affiliated company
PT Bank QNB Kesawan Tbk (“QNBK”)
Kas dan setara kas, kas yang dibatasi penggunaannya, aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya, penghasilan bunga.
Cash and cash equivalents, restricted cash, other current and non-current financial assets, interest income.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
- PT Personel Daya
Alih
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 122 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 31. TRANSAKSI DAN SALDO BERELASI (lanjutan)
DENGAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) PIHAK
31. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Rincian akun dan transaksi signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Aset Kas dan setara kas (Catatan 4): - Bank - QNBK
2016
The details of the accounts and the significant transactions entered into with related parties are as follows: 2015
1,055,702 150,209
1,238,825 988,277
1,205,911
2,227,102
Piutang usaha (Catatan 5): - Badan usaha milik negara - Bank - Ooredoo
303,191 136,824 624
410,942 118,679 9,768
Dikurangi: provisi atas penurunan nilai
440,639 (29,030)
539,389 (28,850)
411,609
510,539
20,731 2,978
38,232 2,957
23,709
41,189
Bagian lancar dari beban dibayar di muka: - Badan usaha milik negara - Kopindosat
Kas yang dibatasi penggunaannya, aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya: - Bank - QNBK
WITH
Assets Cash and cash equivalents (Note 4): Banks QNBK -
Trade receivables (Note 5): State-owned companies Banks Ooredoo Less: allowance for impairment
Current portion of prepayments: State-owned companies Kopindosat -
Restricted cash, other current and non-current financial assets: Bank QNBK -
90,725 10,964
141,107 1,300
101,689
142,407
Piutang dari pihak berelasi: - Personil manajemen kunci - Badan usaha milik negara
4,006 -
2,701 72
Due from related parties: Key management personnel State-owned companies -
Dikurangi: provisi atas penurunan nilai
4,006 (15)
2,773 (15)
Less: allowance for impairment
3,991
2,758
75,595 7,947
115,533 8,018
83,542
123,551
1,830,451
3,047,546
3.60%
5.50%
Beban dibayar di muka jangka panjang: - Badan usaha milik Negara - Kopindosat
Persentase dari jumlah aset
Long-term prepayments: State-owned companies Kopindosat -
Percentage of total assets
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
351
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 123 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 31. TRANSAKSI DAN SALDO BERELASI (lanjutan)
DENGAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) PIHAK
31. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
2016 Liabilitas Pinjaman jangka pendek: - Bank Dikurangi: biaya transaksi yang belum diamortisasi
Utang usaha: - Badan usaha milik negara - Ooredoo - PT Personel Alih Daya
Utang pengadaan (Catatan 14): - Kopindosat - PT Personel Alih Daya - Badan usaha milik negara
Akrual: - Badan usaha milik negara - Ooredoo - PT Personel Alih Daya - Kopindosat
Kewajiban imbalan kerja jangka pendek: - Personil manajemen kunci - Ooredoo
Pinjaman - bagian jangka pendek: - Badan usaha milik negara Dikurangi: biaya transaksi yang belum diamortisasi
Utang pihak berelasi: - Ooredoo - Kopindosat - PT Personel Alih Daya - Badan usaha milik negara
352
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
WITH
2015
-
1,200,000 (947)
-
1,199,053
115,246 110,232 -
102,067 1,031 20,554
225,478
123,652
12,117 9,422 5,948
23,767 15,828 17,168
27,487
56,763
122,512 77,695 27,244 19,409
154,561 35,426 31,796
246,860
221,783
152,675 5,957
106,283 18,898
158,632
125,181
-
750,000
-
(313)
-
749,687
25,642 5,014 4,226 2,811
16,099 3,124 705 5,268
37,693
25,196
Liabilities Short-term loans: Banks Less: unamortized transaction cost
Trade payables: State-owned companies Ooredoo PT Personel Alih Daya -
Procurement payables (Note 14): Kopindosat PT Personel Alih Daya State-owned companies -
Accruals: State-owned companies Ooredoo PT Personel Alih Daya Kopindosat -
Short-term employee benefit obligations: Key management personnel Ooredoo -
Loans payable - current portion: State-owned companies Less: unamortized transaction cost
Due to related parties: Ooredoo Kopindosat PT Personel Alih Daya State-owned companies -
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 124 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 31. TRANSAKSI DAN SALDO BERELASI (lanjutan)
DENGAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) PIHAK
31. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
2016 Liabilitas (lanjutan) Pinjaman jangka panjang: - Badan usaha milik negara Dikurangi: biaya transaksi yang belum diamortisasi
2015
-
100,000 (121)
Persentase dari jumlah liabilitas Laba rugi Pendapatan (Catatan 24): - Badan usaha milik negara - Bank - Ooredoo - Kopindosat
Persentase dari pendapatan
Liabilities (continued) Loans payable long-term portion: State-owned companies Less: unamortized transaction cost
99,879
Provisi atas kasus hukum: - Pemerintah Republik Indonesia
WITH
Provision for legal case: Government of the Republic of Indonesia -
1,358,643
1,358,643
2,054,793
3,959,837
5.60%
9.40%
Percentage of total liabilities
1,741,515 541,092 99,887 276
1,480,546 496,383 115,072 628
Profit or loss Revenue (Note 24): State-owned companies Banks Ooredoo Kopindosat -
2,382,770
2,092,629
8.16%
7.82%
Percentage of total revenue
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
353
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 125 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 31. TRANSAKSI DAN SALDO BERELASI (lanjutan)
DENGAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) PIHAK
31. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
2016 Beban Beban penyelenggaraan jasa: - Badan usaha milik negara - PT Personel Alih Daya - Kopindosat - Ooredoo Karyawan: Personil manajemen kunci: - Imbalan kerja jangka pendek - Pesangon pemutusan kontrak kerja - Imbalan kerja jangka panjang lain-lain Ooredoo Badan usaha milik negara Pemasaran: - PT Personel Alih Daya - Kopindosat - Badan usaha milik negara Umum dan administrasi: - Badan usaha milik negara - Ooredoo - PT Personel Alih Daya - Kopindosat
Persentase dari jumlah beban Penghasilan bunga: - Bank - QNBK Biaya keuangan: - Bank - Badan usaha milik negara
Persentase dari beban lain-lain
354
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
WITH
2015 Expenses Cost of services: State-owned companies PT Personel Alih Daya Kopindosat Ooredoo -
2,180,722 145,553 140,086 74,406
1,832,758 157,141 162,746 130,989
2,540,767
2,283,634
385,276 12,262 144 34,863 17,742
338,973 23,674 93 33,723 23,112
450,287
419,575
29,584 12,201 547
63,677 31,682 132
42,332
95,491
79,522 77,694 21,193 10,857
136,467 2,680 28,616 21,273
189,266
189,036
3,222,652
2,987,736
12.76%
12.24%
Percentage of total expenses
56,289 9,210
93,888 45,376
Interest income: Banks QNBK -
65,499
139,264
(68,137) (59,764)
(65,363) (61,419)
(127,901)
(126,782)
(62,402)
12,482
2.91%
0.30%
Personnel: Key management personnel: Short-term employee benefits Termination benefits Other long-term benefits Ooredoo State-owned companies Marketing: PT Personel Alih Daya Kopindosat State-owned companies General and administrative: State-owned companies Ooredoo PT Personel Alih Daya Kopindosat -
Finance cost: Banks State-owned companies -
Percentage of other expenses
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 126 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 32. KOMITMEN SIGNIFIKAN a.
DAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
KONTINJENSI
YANG
32. SIGNIFICANT CONTINGENCIES
Komitmen (i)
a.
AND
Commitments (i)
Pengeluaran modal
COMMITMENTS
Capital expenditures
Pada tanggal 31 Desember 2016, komitmen pengeluaran modal adalah sebesar USD9.596 dan Rp886.490.
As of 31 Decermber 2016, commitments on capital expenditures amounted to USD9,596 dan Rp886,490.
Informasi yang terkait komitmen pengeluaran barang modal yang signifikan:
Information relating to significant commitments on capital expenditures:
Tanggal kontrak/ Contract date 02/08/2010 dan/and 21/12/2012 diperbarui/updated 01/01/2015
Deskripsi Pengadaan infrastuktur telekomunikasi
Description Procurement of Telecommunications Infrastructure
Pihak/ Parties PT Huawei Tech Investment
PO terbit/ Issued USD230,566 dan/and Rp2.631.455
PO belum diterima/ Not yet served USD702 dan/and Rp288.175
01/10/2010 dan/and 10/12/2012 diperbarui/updated 01/01/2015
Pengadaan peralatan telekomunikasi dan jasa terkait
Procurement of Telecommunications Equipment and Related Services
PT Ericsson Indonesia dan/and Ericsson AB
USD347,091 dan/and Rp2.333.647
USD711,004 dan/and Rp99.176
26/01/2016
Solusi IT dan jasa pengelolaan
IT Solution and manage services
PT IBM Indonesia
USD4,703 dan/and Rp608.766
Rp98.211
21/12/2015 dan/and 20/04/2016
Pengadaan peralatan telekomunikasi dan jasa terkait
Procurement of Telecommunications Equipment and Related Services
PT Westindo Esa Perkasa
USD8,043 dan/and Rp180.997
USD1,394 dan/and Rp34.882
25/02/2013 diperbarui/updated 05/10/2015
Pengadaan infrastruktur telekomunikasi
Procurement of Telecommunications Infrastructure
Alcatel-Lucent Indonesia dan/and International
USD84,328 dan/and Rp206.807
USD1,457 dan/and Rp15.322
(ii) Komitmen sewa menyewakan
sebagai
pihak
yang
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jumlah pembayaran sewa minimum di masa mendatang yang akan diterima oleh Perusahaan dari transaksi sewa adalah sebagai berikut:
(ii) Lease commitment as a lessor As at 31 December 2016 and 2015, the future minimum lease payment that the Company will receive from its lease out transactions are as follows:
< 1 tahun/year 1 - 5 tahun/years > 5 tahun/years Pihak-pihak berikut ini diwajibkan untuk membayar biaya sewa dan pemeliharaan di muka dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan tangguhan: Periode Kontrak/ Contracts Periods 29/01/2010 - 28/01/2022 24/05/2010 - 23/05/2020 03/06/2010 - 02/06/2020 04/02/2011 - 03/02/2021 10/02/2016 - 15/02/2026 18/07/2011 - 17/07/2021 29/09/2011 - 28/09/2021 03/03/2014 - 02/03/2024
2016
2015
532,949 1,913,855 625,837
472,205 1,751,239 809,522
3,072,641
3,032,966
Parties below which are required to pay the lease and maintenance fees in advance which are recorded as part of unearned revenue:
Pihak/ Parties PT Hutchison 3 Indonesia PT XL Axiata Tbk (“XL Axiata”) PT Berca Global Access PT Dayamitra Telekomunikasi PT Internux PT Putra Arga Binangun PT Smartfren Telecom Tbk PT BBSC Telecode
Termin Pembayaran/ Payment Terms Tahunan/ Annually Tahunan/ Annually Triwulanan/ Quarterly Triwulanan/ Quarterly Semesteran/ Semi-annually Triwulanan/ Quarterly Triwulanan/ Quarterly Triwulanan/ Quarterly
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
355
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 127 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 32. KOMITMEN DAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
KONTINJENSI
YANG
32. SIGNIFICANT COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued)
Komitmen (lanjutan) (iii) Komitmen menyewa
sewa
a. sebagai
pihak
yang
Commitments (continued) (iii) Lease commitment as a lessee
Sewa pembiayaan
Finance leases
Selama tahun 2008-2016, Perusahaan menandatangani beberapa perjanjian dengan PT Solusi Menara Indonesia, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (“Protelindo”), PT Solusindo Kreasi Pratama, XL Axiata, PT Dayamitra Telekomunikasi, PT Bit Teknologi Nusantara, PT Solusi Tunas Pratama Tbk, PT Corona Telecommunication Services, PT Mitrayasa Sarana Informasi dan PT Tower Bersama Infrastucture Tbk untuk menyewa sebagian ruang pada menara telekomunikasi dan lahan untuk periode awal 5-10 tahun.
During 2008-2016, the Company entered into several agreements with PT Solusi Menara Indonesia, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (“Protelindo”), PT Solusindo Kreasi Pratama, XL Axiata, PT Dayamitra Telekomunikasi, PT Bit Teknologi Nusantara, PT Solusi Tunas Pratama Tbk, PT Corona Telecommunication Services, PT Mitrayasa Sarana Informasi and PT Tower Bersama Infrastructure Tbk to lease part of spaces in their telecommunications towers and sites for an initial period of 5-10 years.
Perusahaan dapat memperpanjang masa sewanya selama 10 tahun berikutnya, dengan biaya sewa tambahan berdasarkan tingkat inflasi di Indonesia.
The Company may extend the lease period for another 10 years, with additional lease fees based on the inflation rates in Indonesia.
Pembayaran sewa minimum (“PSM”) di masa mendatang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Future minimum lease payments (“MLP”) under the finance lease agreements as at 31 December 2016 and 2015 were as follows:
2016 Nilai kini PSM/ Present PSM/MLP value MLP < 1 tahun/year 1 - 5 tahun/years > 5 tahun/years Dikurangi: beban keuangan/ Less: finance charge
2015 PSM/MLP
Nilai kini PSM/ Present value MLP
889,290 3,164,443 539,100
554,037 2,459,979 499,508
924,837 3,330,179 1,213,933
516,527 2,359,064 1,091,494
4,592,833
3,513,524
5,468,949
3,967,085
(1,079,309) 3,513,524
3,513,524
(1,501,864) 3,967,085
3,967,085
Sewa operasi
Operating leases
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, pembayaran sewa minimum di masa mendatang untuk transaksi sewa operasi Grup adalah sebagai berikut :
As at 31 December 2016 and 2015, the future minimum lease payments for the Group’s operating lease-in transactions are as follows: 2016
< 1 tahun/year 1 - 5 tahun/years > 5 tahun/years
356
AND
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
2015
185,075 548,344 244,097
216,966 713,961 424,029
977,516
1,354,956
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 128 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 32. KOMITMEN DAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
KONTINJENSI
YANG
Komitmen (lanjutan) (iii) Komitmen sewa sebagai menyewa (lanjutan)
a. pihak
yang
Periode Kontrak/ Contracts Periods
15/09/2011 - 14/09/2021 21/06/2015 - 20/06/2026 02/04/2013 - 01/04/2023 18/06/2009 - 17/06/2019 06/08/2010 - 05/08/2020 25/05/2009 - 24/05/2019 16/01/2009 - 15/01/2019 27/12/2013 - 26/12/2023
AND
Commitments (continued) (iii) Lease commitment (continued)
as
a
lessee
Operating leases (continued)
Sewa operasi (lanjutan)
21/02/2009 - 20/02/2019 02/07/2008 - 01/07/2018
32. SIGNIFICANT COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued)
Pihak/ Parties
Termin Pembayaran/ Payment Terms
PT Solusi Tunas Pratama Tbk PT Profesional Telekomunikasi IndonesiaTbk (“Protelindo”) PT Persada Sokka Tama PT Komet Infra Nusantara (“KIN”) PT Centratama Menara Indonesia PT Dayamitra Telekomunikasi PT Solusindo Kreasi Pratama PT Tower Bersama Infrastructure Tbk PT Gihon Telekomunikasi Indonesia PT Era Bangun Towerindo
(iv) Fasilitas kredit Jumlah keseluruhan fasilitas kredit Grup untuk bank garansi yang tersedia pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sejumlah Rp248.930 dan Rp50.000. (v) Lain-lain
Triwulanan/ Quarterly Semesteran/ Semi-annually Triwulanan/ Quarterly Triwulanan/ Quarterly Triwulanan/ Quarterly Triwulanan/ Quarterly Triwulanan/ Quarterly Triwulanan/ Quarterly Triwulanan/ Quarterly Triwulanan/ Quarterly
(iv) Credit facilities The total available credit facilities of the Group for bank guarantees as at 31 December 2016 and 2015 amounted to Rp248,930 and Rp50,000, respectively. (v) Others
Perusahaan juga menandatangani komitmen dengan berbagai pihak sehubungan dengan lisensi dan kemitraan.
The Company from time to time entered into commitments with various parties in relation to licensing and partnership.
Perusahaan dan IMM mempunyai komitmen untuk membayar biaya frekuensi radio tahunan untuk izin 3G dan lisensi BWA, selama Perusahaan dan IMM memegang izin 3G dan lisensi BWA. Jumlah pembayaran setiap tahun adalah berdasarkan skema pembayaran yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menkominfo No. 19/KEP/M.KOMINFO/02/2006 diperpanjang dengan KEP No. 510 Tahun 2016, No. 268/KEP/M.KOMINFO/9/2009 dan No. 237/KEP/M.KOMINFO/7/2009 masingmasing pada tanggal 14 Februari 2006, 1 September 2009 dan 27 Juli 2009. Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan telah membayar biaya penggunaan frekuensi radio untuk izin 3G masing-masing sebesar Rp683.692 dan Rp730.392.
The Company and IMM have committed to pay annual radio frequency fee over the 3G and BWA licenses, provided the Company and IMM hold the 3G and BWA licenses. The amount of annual payment is based on the payment scheme set out in MOCIT Regulations No. 19/KEP/M.KOMINFO/02/2006 extended by KEP No. 510 Year 2016, No. 268/KEP/M.KOMINFO/9/2009 and No. 237/KEP/M.KOMINFO/7/2009 dated 14 February 2006, 1 September 2009 and 27 July 2009, respectively. For the years ended 31 December 2016 and 2015, the Company paid the frequency fee for the 3G totaling Rp683,692 and Rp730,392, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016, rincian signifikan komitmen terkait dengan kemitraan adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2016, the details of significant commitments in relation to partnership are as follows:
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
357
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 129 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 32. KOMITMEN DAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
KONTINJENSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
32. SIGNIFICANT COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued)
Komitmen (lanjutan)
a.
Mountain Partners Southeast Asia Pte, Ltd., Singapore
Informasi yang signifikan
Significant information
Perjanjian pemegang saham pada tanggal 2 November 2016, dimana para pihak sepakat untuk bersamasama berinvestasi dan mendirikan sebuah perusahaan ventura bersama di Hong Kong bernama “Mountain Indosat Company Ltd. (MCL)” untuk mengoperasikan Program Ideabox. Perusahaan berkomitmen untuk membuat kontribusi modal sebesar USD3.000 yang merupakan 45% kepemilikan saham. Pada tanggal 31 Desember 2016, belum terdapat penyetoran modal ke MICL.
A Shareholders' agreement dated 2 November 2016, whereby the Parties agreed to jointly invest and establish a joint venture company in Hong Kong called "Mountain Indosat Company Ltd. (MICL)" to operate Ideabox Programme.
PT XL Axiata Tbk (XL)
Perjanjian pemegang saham pada tanggal 9 Mei 2016, dimana kedua belah pihak sepakat untuk mendirikan perusahaan terbatas (“entitas”). Perusahaan dan XL menyepakati untuk menyetorkan masing-masing sebesar Rp1.251 sebagai modal awal dan memiliki 50% dari saham entitas. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, rencana tersebut belum terlaksana.
A shareholder agreement dated 9 May 2016, whereby both parties agreed to establish a new limited liability company (“the entity”). The Company and XL contribute Rp1,251 each for the initial capital injection and shall hold 50% of the share in such entity. Up until 31 December 2016, the plan has not yet materialised.
PT Erajaya Swasembada Tbk (“Erajaya”)
Perjanjian komersial pada tanggal 23 November 2016, dimana kedua belah pihak akan bekerja sama untuk memastikan bahwa Erajaya atau afiliasi retail atau pihak ketiga lainnya akan membuka sejumlah 350 toko baru berlisensi dalam 5 tahun ke depan. Pada tanggal 31 Desember 2016, beberapa toko telah dibuka.
A commercial agreement dated 23 November 2015, whereby both parties will collaborate to ensure that Erajaya or its retail affiliates or other third parties will open a total of 350 new licensed stores over the next 5 years.
Kejora Investment Southeast Asia Pte, Ltd., Singapore
358
Commitments (continued) (v) Others (continued)
(v) Lain-lain (lanjutan) Pihak-pihak dalam perjanjian/ Counterparties
AND
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
The Company committed to make capital contribution totaling USD3,000 representing 45% equity ownership. As of 31 December 2016, there has not been any capital contribution made into MICL.
As of 31 December 2016, several stores have been opened.
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 130 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 32. KOMITMEN DAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
KONTINJENSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
32. SIGNIFICANT COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued)
Komitmen (lanjutan)
a.
Bodhi Indonesia Corporation Cayman Islands
Asia Pacific Cable Network ("APCN")
b.
Commitments (continued) (v) Others (continued)
(v) Lain-lain (lanjutan) Pihak-pihak dalam perjanjian/ Counterparties
AND
Informasi yang signifikan
Significant information
Pada tanggal 9 April 2014, Perusahaan dan Bodhi Indonesia Corporation, Kepulauan Cayman (entitas yang dikendalikan oleh SoftBank Corporation) menandatangani perjanjian kemitraan terbatas. Para pihak sepakat untuk membentuk dana investasi yang disebut sebagai SB ISAT Fund, LP., untuk mengelola investasi dengan periode komitmen awal 4 tahun. Berdasarkan perjanjian keanggotaan, Perusahaan berkomitmen untuk melakukan setoran modal saham USD 14.500 ke SB ISAT Fund, L.P. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, Perusahaan telah melakukan setoran modal sebesar USD12.704 (setara dengan Rp167.892).
On 9 April 2014, the Company and Bodhi Indonesia Corporation, Cayman Islands (an entity controlled by SoftBank Corporation) entered into a limited partnership agreement. The parties agreed to establish an investment fund called SB ISAT Fund, L.P., to manage the investment, with initial commitment period of 4 years.
Pada tahun 1994, Perusahaan ditunjuk sebagai Administrator Keuangan [Financial Administrator ("FA")] untuk mengumpulkan dan mendistribusikan dana hasil penjualan IRU, Defined Underwritten Capacity (“DUC”) dan Occasional Commercial Use (“OCU”). Pada tanggal 31 Desember 2010, konsorsium ini secara efektif telah diberhentikan. Pada tanggal 31 Desember 2016, saldo dana (termasuk perolehan bunga) yang ada dalam pengelolaan Perusahaan berjumlah USD4.178.
In 1994, the Company was appointed as a Financial Administrator (“FA”) to collect and distribute funds from the sale of APCN’s IRU. Defined Underwritten Capacity (“DUC”) and Occasional Commercial Use (“OCU”).
Kontinjensi Grup memiliki liabilitas kontinjensi sehubungan dengan tuntutan hukum yang timbul dari usaha normal. Grup tidak mengharapkan liabilitas material akan timbul dari liabilitas kontinjensi.
b.
Based on the subscription agreement, the Company committed to make capital contribution totaling USD14,500 to SB ISAT Fund, L.P. Up to 31 December 2016, the Company has made capital contribution to the fund amounting to USD12,704 (equivalent to Rp167,892).
On 31 December 2010, the consortium was effectively terminated. As of 31 December 2016, the balance of the funds (including interest earned) which are under the Company’s custody amounted to USD4,178.
Contingencies The Group has contingent liabilities in respect of legal claims arising in the ordinary course of business. It is not anticipated that any material liabilities will arise from the contingent liabilities.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
359
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 131 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 32. KOMITMEN DAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
KONTINJENSI
YANG
Perjanjian
Pihak-pihak dalam perjanjian/ Counterparties XL Axiata
Ooredoo IP LLC, Qatar
32. SIGNIFICANT COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) c.
Perusahaan juga menandatangani perjanjian yang signifikan diantaranya:
360
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
beberapa
AND
Agreements The Company also entered into various significant agreements, such as:
Informasi yang signifikan Perjanjian kerja sama untuk periode lima tahun yang dimulai pada tanggal 1 Mei 2013 untuk (i) melakukan konstruksi kabel utama, kabel akses, dan peralatan (“Jaringan”) di area tertentu; (ii) menyetujui bahwa kepemilikan atas Jaringan tersebut menjadi hak pihak yang melakukan konstruksi; (iii) berbagi utilisasi; dan (iv) mengoperasikan dan memelihara jaringan tersebut
Significant information A cooperation agreement for five years period since 1 May 2013 to (i) perform construction of main cables, access cables and equipment (the “Network”) in certain areas; (ii) accept that the ownership of the Network will be with the party who performs the construction; (iii) share the utilization; and (iv) operate and maintain the Network.
Perjanjian ijin merek, berlaku dari tanggal 16 November 2015, untuk 10 tahun. Berdasarkan pada perjanjian ini : 1. Perusahaan dapat menggunakan merek Ooredoo untuk penyediaan layanan utama dan layanan lainnya dan juga untuk penjualan dan distribusi atas barang pendukung dan barang promosi selama jangka waktu yang sudah disetujui dalam perjanjian ini. 2. Perusahaan harus melakukan pembayaran terhadap ijin penggunaan merek yang dihitung dengan persentase tertentu dari pendapatan usaha sebagaimana tercantum dalam perjanjian. Namun, biaya lisensi tersebut hanya akan dibebankan apabila Perusahaan mendapatkan keuntungan bersih untuk tahun bersangkutan. 3. Perjanjian lisensi akan berlaku untuk jangka waktu 10 tahun dan secara otomatis akan diperpanjang untuk jangka waktu masing-masing 10 tahun.
Brand license agreement, valid from 16 November 2015 for 10 years. Based on this agreement: 1. The Company can use the Ooredoo brand for the provision of the core services and additional services, and also for the sale and distribution of ancillary goods and promotional merchandises upon the terms and conditions set out in this agreement.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
2.
The Company has to pay license charges for using such brand, which is computed at certain percentage of operating revenue as stated in the agreement. However, the license charges will only be charged if the Company books a net profit for the relevant year after accounting for such charges.
3.
The license agreement shall remain in force for a period of 10 years and shall automatically be renewed for successive periods of each 10 years
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 132 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 32. KOMITMEN DAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
Perjanjian (lanjutan) Pihak-pihak dalam perjanjian/ Counterparties Telkom
PT IBM Indonesia (“IBM”)
KONTINJENSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) YANG
32. SIGNIFICANT COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) c.
AND
Agreements (continued)
Informasi yang signifikan Berdasarkan perjanjian kerja sama, kompensasi kepada Telkom sehubungan dengan jasa penyewaan sirkit/saluran, seperti world link dan bit link adalah sebesar 15% dari pendapatan tertagih Perusahaan yang berasal dari jasa tersebut. Perusahaan juga menyewa sirkit dari Telkom untuk menghubungkan Jakarta, Medan dan Surabaya.
Significant information Under a cooperation agreement, the compensation to Telkom relating to leased circuit/channel services, such as world link and bit link, is calculated at 15% of the Company’s collected revenues from such services. The Company also leases in circuits from Telkom to link Jakarta, Medan and Surabaya.
Berdasarkan perjanjian penyerahan penggunaan pengelolaan sebidang hak tanah, Perusahaan berhak untuk menggunakan lahan tanah seluas 134.925 meter persegi dari Telkom untuk jangka waktu 30 tahun sejak tahun 1994. Lahan tanah ini terletak di Daan Mogot, Jakarta Barat, dimana terletak stasiun pengendali bumi (earth control station) Perusahaan. Jumlah pembayaran sebesar USD40.000 dikurangi Rp43.220 telah dibayarkan untuk sewa lahan tanah. Pada tanggal 31 Desember 2016, biaya dibayar di muka yang masih tersisa untuk sewa tanah adalah Rp10.994.
Under a land transfer agreement, the Company is effectively leasing in a 134,925 square meter piece of land from Telkom for 30 years starting from 1994. The land property is located at Daan Mogot, West Jakarta, where the Company’s earth control station is currently situated. A sum of USD40,000 less Rp43,220 was paid for the lease. As of 31 December 2016, the outstanding prepaid expense for the lease was Rp10,994.
Pada bulan Februari 2016, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT IBM Indonesia untuk periode selama lima tahun.
In February 2016, the Company entered into an agreement with PT IBM Indonesia for a period of five years.
Perjanjian ini mencakup transisi dan modernisasi dari operasi IT selama enam bulan diikuti dengan penyediaan jasa layanan kelola operasi IT oleh PT IBM Indonesia untuk lima tahun kedepan. Perusahan membayar biaya jasa kepada PT IBM Indonesia setiap tiga bulan.
This agreement includes the transition and modernisation of IT operations for the first six months, to be followed into the arrangement whereby PT IBM Indonesia provides managed services of IT operations over the next five years. The Company pays a quarterly service fees to PT IBM Indonesia.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
361
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 133 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 32. KOMITMEN DAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
KONTINJENSI
YANG
32. SIGNIFICANT COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued)
Perjanjian (lanjutan)
c.
AND
Agreements (continued)
Lintasarta
Lintasarta
Lintasarta, sebuah anak perusahaan, berpartisipasi dalam konsesi untuk menyediakan akses dan jasa telekomunikasi di daerah terpencil (program USO). Lintasarta ditunjuk oleh Balai Penyelia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi (“BPPPTI”) untuk menyediakan pusat layanan jasa internet untuk kecamatan (”PLIK”), pusat layanan jasa akses internet kecamatan bergerak (”PLIKB”) dan penyediaan jasa akses publik layanan internet WiFi kabupaten kewajiban pelayanan umum (“WiFi Kabupaten”). Rinciannya adalah sebagai berikut:
Lintasarta, a subsidiary, participated in the concessions to provide telecommunications access and service in rural areas (USO program). Lintasarta was selected by Balai Penyelia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi (“BPPPTI”) to provide internet access service centers for subdistricts (“PLIK”), mobile internet access service centers for sub-districts (“PLIKB”) and public access sercices for WiFi internet for regencies (“WiFi Kabupaten”). The details are as follows:
Periode Kontrak/ Contract Period
Jumlah Kontrak/ Contract Amount
PLIK
15/04/2010 – 2014
Rp387,513
Provinsi/province of Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Maluku, Irian Jaya Barat dan Papua.
PLIKB
22/12/2010 – 2014
Rp457,977
Provinsi/province of Sumatera Utara, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
WiFi Kabupaten
30/12/2011 2015 dan/and 10/01/2012 – 2016
Rp207,905
Provinsi/province of Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.
Perjanjian/ Agreements
362
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
Cakupan Area/ Coverage Area
Pembayaran tetap untuk program USO tersebut diterima setiap tiga bulan berdasarkan evaluasi kinerja. Pada akhir masa konsesi, Lintasarta harus mentransfer semua aset dari perjanjian konsesi kepada pemerintah daerah.
Fixed payment for above USO programs is received on a quarterly basis based on performance evaluation. At the end of the concession period, Lintasarta must transfer all assets subject to the concession agreement to the regional government.
Pada bulan Maret 2015, BPPPTI memberitahukan kepada semua penyedia program USO, termasuk Lintasarta, untuk menghentikan kegiatan program USO.
In March 2015, BPPPTI informed all providers of USO programs, including Lintasarta, to cease the operation of the contracts.
Lintasarta mengajukan permintaan ke tingkat arbitrase untuk menyelesaikan piutang dari BPPPTI saldo piutang. Badan Arbitrase Nasional Indonesia (”BANI”) dari waktu ke waktu memberikan keputusan yang mendukung Lintasarta.
Lintasarta brought this matter to the arbitration level to seek for the settlements of the outstanding receivables from BPPPTI. The Indonesian National Board of Arbitration (”BANI”) from time to time rules in favor of Lintasarta.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Lintasarta mencatat saldo piutang sebesar Rp 115,627 dari BPPPTI sehubungan dengan program-program WiFi Kabupaten dan PLIKB. Jumlah saldo sebesar Rp 99.882 didasarkan pada keputusan BANI terkait dengan program WiFi Kabupaten, dan Rp 15.745 terkait dengan program PLIKB yang sedang dalam proses pengajuan arbitrase.
As of 31 December 2016, Lintasarta recorded an outstanding receivable of Rp 115,627 from BPPPTI in relation to WiFi Kabupaten and PLIKB programs. The outstanding amount of Rp 99,882 is based on the ruling issued by BANI in November 2016 in relation to WIFI Kabupaten program, and Rp 15,745 in relation to PLIKB program is in the process of arbitration request.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 134 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 33. SISTEM TARIF a.
b.
Jasa telekomunikasi internasional
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 33. TARIFF SYSTEM a.
International telecommunications services
Tarif jasa (“tarif”) untuk perusahaan telekomunikasi internasional ditentukan berdasarkan peraturan telekomunikasi internasional yang ditetapkan oleh International Telecommunications Union (“ITU”).
The service rates (“tariffs”) for overseas exchange carriers are set based on the international telecommunications regulations established by the International Telecommunications Union (“ITU”).
Peraturan ini mensyaratkan pengelola telekomunikasi internasional untuk menyusun dan merevisi tarif perhitungan (“accounting rate”) yang akan diterapkan dan dituangkan dalam perjanjian bilateral, dengan mempertimbangkan biaya penyelenggaraan jasa telekomunikasi spesifik dan rekomendasi yang relevan dari Consultative Committee on International Telegraph and Telephone (“CCITT”). Tarif ini dibagi dalam porsi terminal yang dibayarkan kepada pengelola di negara terminal, dan bila harus melalui transit, dibagi dalam porsi transit yang dibayarkan kepada pengelola di negara transit.
These regulations require the international telecommunications administrator to establish and revise, under mutual agreement, accounting rates to be applied among them, taking into account the cost of providing specific telecommunications services and relevant recommendations from the Consultative Committee on International Telegraph and Telephone (“CCITT”). The rates are divided into terminal shares payable to the administrations of terminal countries and, where appropriate, into transit shares payable to the administrator of transit countries.
Bila tidak diatur secara khusus dalam perjanjian, ITU juga mengatur unit moneter yang digunakan, yaitu Special Drawing Right (“SDR”) atau Gold Franc, yang setara dengan 1/3,061 SDR. Sesuai dengan hukum negaranya masing-masing, tiap pengelola menentukan biaya yang akan ditagih kepada pelanggan.
The ITU also regulates that the monetary unit to be used, in the absence of special arrangements, shall be the Special Drawing Right (“SDR”) or the Gold Franc, which is equivalent to 1/3.061 SDR. Each administration shall, subject to applicable national law, establish the charges to be collected from its customers.
Tarif yang ditagih kepada pelanggan domestik yang melakukan telepon internasional dari Indonesia, atau yang disebut juga tarif pungut, dijelaskan pada bagian ‘jasa selular’ dan ‘jasa telekomunikasi tetap’ di bawah.
The tariffs billed to domestic subscribers for international calls originating in Indonesia, also known as collection rates, are described in the ‘cellular services’ and ‘fixed telecommunications services’ sections below.
Jasa selular
b.
Cellular services
Saat ini, tarif selular di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri No. 09/PER/M.KOMINFO/04/2008 mengenai “Tata Cara Penetapan Tarif Jasa Telekomunikasi yang Disalurkan melalui Jaringan Bergerak Selular” yang dikeluarkan oleh Menkominfo.
Currently, the tariff for cellular services in Indonesia are regulated under Decree No. 09/PER/M.KOMINFO/04/2008 about “Mechanism to Determine Tariff of Telecommunication Services Which Connected through Mobile Cellular Network” issued by MOCIT.
Berdasarkan peraturan ini, tarif selular terdiri dari: Tarif jasa teleponi dasar Tarif jelajah Tarif jasa multimedia dengan struktur sebagai berikut: - Biaya aktivasi - Biaya berlangganan bulanan - Biaya penggunaan - Biaya fasilitas tambahan
Under the decree, the cellular tariffs consist of the following: Tariff for basic telephony services Tariff for roaming Tariff for multimedia services, with the following structure: - Activation fee - Monthly charges - Usage charges - Additional facilities fee
Tarif retail dihitung berdasarkan biaya elemen jaringan, biaya aktivasi layanan retail dan marjin laba.
The retail tariffs should be calculated based on network element cost, activation cost of retail services and profit margin.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
363
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 135 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 33. SISTEM TARIF (lanjutan) c.
Jasa telekomunikasi tetap
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 33. TARIFF SYSTEM (continued) c.
Pada bulan April 2008, Menkominfo mengeluarkan Peraturan Menteri No. 15/PER/M.KOMINFO/04/2008 mengenai tata cara penetapan tarif jasa teleponi dasar yang disalurkan melalui jaringan tetap. Peraturan ini juga diterapkan untuk jasa telepon jaringan tetap nirkabel.
In April 2008, the MOCIT issued Decree No. 15/PER/M.KOMINFO/04/2008 about the guidelines on calculating basic telephony service tariffs through fixed network. This Decree also applies to FWA network.
Berdasarkan peraturan ini, tarif jasa teleponi dasar dan pesan singkat [Short Message Services (“SMS”)] yang terhubung melalui jaringan telekomunikasi tetap terdiri dari: Biaya aktivasi Biaya berlangganan bulanan Biaya penggunaan Biaya fasilitas tambahan
Under this decree, the tariffs for basic telephony services and SMS (Short Message Service) which is connected through fixed line network consist of the following: Activation fee Monthly charges Usage charges Additional facilities fee
34. TARIF INTERKONEKSI, USO, BIAYA HAK PENYELENGGARAAN JASA TELEKOMUNIKASI, BIAYA HAK PENGGUNAAN SPEKTRUM FREKUENSI DAN PEMBAGIAN PENDAPATAN
34. INTERCONNECTION TARIFFS, USO, TELECOMMUNICATIONS SERVICE CONCESSION FEES, SPECTRUM FREQUENCY LICENSE FEES AND REVENUE SHARING
1.
Struktur Tarif Interkoneksi
1.
2.
USO, Biaya Hak Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi dan Biaya Spektrum Frekuensi Pada tanggal 16 Januari 2009, Pemerintah mengeluarkan Peraturan No. 7 Tahun 2009, yang meningkatkan kontribusi untuk pengembangan USO dari 0,75% menjadi 1,25% dan menurunkan Biaya Hak Penyelenggaraan (BHP) jasa telekomunikasi dari 1% menjadi 0,50% dari pendapatan bruto tahunan (setelah dikurangi piutang tak tertagih dan biaya interkoneksi) efektif tanggal 1 Januari 2009.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Structure of Interconnection Tariffs As of 30 January 2014, the MOCIT issued letter No. 118/KOMINFO/DJPPI/ PI.02.04/01/2014 related to 2014 interconnection fee implementation. This new interconnection tariff should be implemented by telecommunications network providers in 2014 and has become valid starting one month after the date the letter was signed until December 2016 and will be evaluated yearly by BRTI. The main structure of interconnection tariffs is origination, termination and transit.
Pada tanggal 30 Januari 2014, Menkominfo mengeluarkan surat No. 118/KOMINFO/DJPPI/PI.02.04/01/2014 sehubungan dengan implementasi biaya interkoneksi tahun 2014. Tarif interkoneksi baru ini harus diimplementasikan oleh penyedia jaringan telekomunikasi pada tahun 2014 dan berlaku mulai dari satu bulan setelah tanggal ditandatanganinya surat tersebut sampai dengan Desember 2016 dan akan dievaluasi setiap tahun oleh BRTI. Struktur utama tarif interkoneksi adalah originasi, terminasi dan transit.
364
Fixed telecommunications services
2.
USO, Telecommunications Service Concession Fees and Spectrum Frequency License Fees On 16 January 2009, the Government issued Regulation No. 7 Year 2009 increasing the USO development contribution from 0.75% to 1.25% and decreasing the service concession fee from 1% to 0.50% of annual gross revenue (after deducting bad debts and interconnection charges) effective 1 January 2009.
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 136 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 34. TARIF INTERKONEKSI, USO, BIAYA HAK PENYELENGGARAAN JASA TELEKOMUNIKASI, BIAYA HAK PENGGUNAAN SPEKTRUM FREKUENSI DAN PEMBAGIAN PENDAPATAN (lanjutan) 2.
3.
USO, Biaya Hak Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi dan Biaya Spektrum Frekuensi (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 34. INTERCONNECTION TARIFFS, USO, TELECOMMUNICATIONS SERVICE CONCESSION FEES, SPECTRUM FREQUENCY LICENSE FEES AND REVENUE SHARING (continued) 2.
USO, Telecommunications Service Concession Fees and Spectrum Frequency License Fees (continued)
Pada tanggal 9 November 2015, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan PP No. 80/2015 tentang jenis dan tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang dipungut oleh Menkominfo, menggantikan PP No. 7/2009 dan PP No. 76/2010. Peraturan ini berdampak pada metode perhitungan dan pembayaran biaya spektrum yang dialokasikan ke Perusahaan (pita frekuensi 800 Mhz, 900 Mhz dan 1.800 Mhz).
On 9 November 2015, the President of the Republic of Indonesia issued PP No. 80/2015 regarding types and tariffs on non-tax state income imposed by the MOCIT, replacing PP No. 7/2009 and PP No. 76/2010. This regulation affects the computation method and payment of the spectrum fee allocated to the Company (800 MHz, 900 MHz and 1,800 MHz frequency bands).
Pada tanggal 26 Juli 2013, Menkominfo mengeluarkan Peraturan No. 21 Tahun 2013 mengenai Penyelenggaraan Jasa Penyediaan Konten pada Jaringan Bergerak Selular dan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel Dengan Mobilitas Terbatas. Berdasarkan peraturan ini, penyelenggara jasa penyediaan konten wajib membayar kewajiban USO dan BHP melalui penyelenggara jaringan.
On 26 July 2013, the MOCIT issued Decree No. 21 Year 2013 on the Provision of Content Provider Services on Cellular Network and Fixed Local Wireless Network with Limited Mobility. Under this Decree, the content provider carriers are obliged to pay the USO and concession fee obligations through the telecommunications operators.
Pada tanggal 18 Februari 2014, Menkominfo mengeluarkan surat No. 94/DJPPI.3/PI.02.02/2/2014 mengenai pemberitahuan perpanjangan masa peralihan dari Peraturan No. 21 Tahun 2013 dari tanggal 6 Februari 2014 menjadi tanggal 6 Agustus 2014. Setelah masa transisi, peraturan ini telah diimplementasikan sepenuhnya.
On 18 February 2014, the MOCIT issued letter No. 94/DJPPI.3/PI.02.02/2/2014 regarding the notification for the extension of the transition period of Decree No. 21 Year 2013 from 6 February 2014 to 6 August 2014. Subsequent to the transition period, this regulation has been fully implemented.
Pembagian Pendapatan Pendapatan dari tarif akses dan biaya pemakaian yang berasal dari percakapan telekomunikasi internasional yang melibatkan interkoneksi jaringan telekomunikasi yang dimiliki oleh beberapa penyelenggara jasa telekomunikasi dalam negeri, yang tidak diatur dalam Keputusan No. 118/KOMINFO/DJPPI/PI.02.04/01/2014 terkait implementasi tarif interkoneksi tahun 2014, harus dibagi secara proporsional ke setiap penyelenggara, dimana bagian pendapatan interkoneksi tersebut akan diatur lebih lanjut dalam perjanjian bilateral antar penyelenggara.
3.
Revenue Sharing Revenue from access and usage charges from international telecommunications traffic with telecommunications networks owned by more than one domestic telecommunications carrier, which is not regulated by letter No. 118/KOMINFO/DJPPI/PI.02.04/01/2014 related to 2014 interconnection fee implementation, is to be proportionally shared with each carrier, which proportion is to be bilaterally arranged between the carriers.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
365
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 137 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 35. INFORMASI SEGMEN
366
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 35. SEGMENT INFORMATION
Grup mengelola dan mengevaluasi usahanya dalam tiga segmen utama yang dapat dilaporkan: selular, telekomunikasi tetap (“tetap”) dan MIDI. Segmen usaha diatur secara terpisah karena masing-masing menawarkan jasa/produk yang berbeda dan melayani pasar yang berbeda. Grup terutama beroperasi dalam satu wilayah geografis, oleh karena itu informasi segmen geografis tidak disajikan.
The Group manages and evaluates its operations in three major reportable segments: cellular, fixed telecommunications (“fixed”) and MIDI. The operating segments are managed separately because each offers different services/products and serves different markets. The Group mainly operates in one geographical area, so no geographical information on segments is presented.
Segmen selular pada saat ini menyediakan jangkauan jaringan di semua kota besar dan pusat populasi di seluruh Indonesia dengan menggunakan teknologi 2G, 3G dan yang terakhir 4G. Jasa utamanya adalah penyelenggara voice, SMS dan pengiriman data yang dijual secara pasca-bayar dan pra-bayar.
The cellular segment currently provides the network coverage in all major cities and population centers across Indonesia by using vast range of technologies from 2G, 3G and the latest 4G. Its primary service is the provision of voice, SMS and data transfer which is sold through postpaid and prepaid plans.
Segmen MIDI menawarkan produk dan jasa termasuk konektivitas tetap, jasa IT, dan fixed internet.
The MIDI segment offers products and services which include fixed connectivity, IT service and fixed internet.
Mengacu kepada Catatan 2j dan 24 untuk keterangan dari masing-masing tipe produk dan jasa dalam setiap pelaporan segmen.
Refer to Notes 2j and 24 for the description of the types of products and services under each reporting segment.
Tidak ada segmen usaha yang disatukan untuk membentuk segmen usaha yang dilaporkan di atas.
No operating segments have been aggregated to form the above reportable operating segments.
Hasil segmen dan aset segmen termasuk pos-pos yang dapat diatribusikan secara langsung maupun yang dialokasikan dengan dasar yang memadai. Pengeluaran barang modal untuk aset segmen merupakan jumlah pengeluaran selama periode untuk memperoleh aset segmen yang penggunaannya diharapkan lebih dari satu tahun.
Segment results and assets include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis. Capital expenditures for segment assets represent the total costs incurred during the period to acquire segment assets that are expected to be used for more than one year.
Manajemen memonitor hasil dari kegiatan bisnis unitnya secara terpisah, dengan tujuan untuk mengambil keputusan mengenai alokasi atas sumber yang tersedia dan penilaian atas performa. Performa segmen dievaluasi berdasarkan keuntungan atau kerugian operasi atas hal-hal tertentu seperti yang dijelaskan pada tabel di bawah diukur secara berbeda dari keuntungan atau kerugian operasi dalam laporan keuangan konsolidasian. Pembiayaan (termasuk biaya dan penghasilan keuangan) dan pajak penghasilan Grup tidak dikelola pada tingkatan segmen sehingga tidak dialokasikan pada segmen usaha.
Management monitors the operating results of its business units separately for the purpose of making decisions about resource allocation and performance assessment. Segment performance is evaluated based on operating profit or loss which, in certain respects as explained in the table below, is measured differently from operating profit or loss in the consolidated financial statements. The Group’s financing (including financing cost and finance income) and income taxes are not managed on the segment level and therefore are not allocated to operating segments.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 138 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Detail informasi segmen adalah sebagai berikut:
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 35. SEGMENT INFORMATION (continued) The detail segment information is presented below: Segmen yang dilaporkan/Reportable segments Selular/ Tetap/ Jumlah/ Cellular Fixed MIDI Total
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016/ Year ended 31 December, 2016 Pendapatan/Revenue Pendapatan dari pelanggan eksternal/Revenue from external customers Pendapatan antar segmen/Inter-segment revenue Jumlah pendapatan/Total revenue Eliminasi pendapatan antar segmen/Inter-segment revenue elimination
24,095,337 33,286
958,826 -
4,130,461 -
29,184,624 33,286
24,128,623
958,826
4,130,461
29,217,910 (33,286)
Pendapatan - bersih/Revenue-net Depresiasi dan amortisasi/Depreciation and amortization Beban lain-lain/Other expenses Penghasilan (beban) yang tidak dapat dialokasikan/ Unallocated income (expenses): Laba selisih kurs - bersih/Gain on foreign exchange-net Amortisasi keuntungan tangguhan dari jual dan sewa balik menara/ Amortization of deferred gain on sale and leaseback of towers Penghasilan bunga/Interest income Biaya keuangan/Finance costs Beban pajak penghasilan - bersih/Income tax expense-net Kerugian perubahan nilai wajar derivatif - bersih/ Loss on change in fair value of derivatives-net Lain-lain - bersih/Others-net
29,184,624 (8,065,102) (13,032,714)
(181,877) (854,535)
(725,591) (2,433,556)
267,963 141,050 111,474 (2,256,285) (519,608) (274,284) (85,904)
Laba tahun berjalan/Profit for the year Pengeluaran modal/Capital expenditures Pada tanggal 31 Desember 2016/As of 31 December 2016 Informasi lain-lain/Other Information Aset segmen/Segment assets Aset yang tidak dapat dialokasikan/Unallocated assets
1,275,655 4,739,174
136,436
1,501,351
6,376,961
40,502,454
1,207,408
8,128,450
49,838,312 1,000,392
Jumlah aset/Total assets Liabilitas segmen/Segment liabilities Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan/Unallocated liabilities Jumlah liabilitas/Total liabilities
(8,972,570) (16,320,805)
50,838,704 29,532,485
631,005
4,417,312
34,580,802 2,080,783 36,661,585
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
367
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 139 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 35. SEGMENT INFORMATION (continued) Segmen yang dilaporkan/Reportable segments Selular/ Tetap/ MIDI/ Jumlah/ Cellular Fixed MIDI Total
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015/ Year ended 31 December, 2015 Pendapatan/Revenue Pendapatan dari pelanggan eksternal/Revenue from external customers Pendapatan antar segmen/Inter-segment revenue Jumlah pendapatan/Total revenue Eliminasi pendapatan antar segmen/Inter-segment revenue elimination
21,895,722 29,541
1,119,318 -
3,753,485 -
26,768,525 29,541
21,925,263
1,119,318
3,753,485
26,798,066 (29,541)
Pendapatan - bersih/Revenue-net Depresiasi dan amortisasi/Depreciation and amortization Beban lain-lain/Other expenses
26,768,525 (7,794,143) (12,421,286)
(122,497) (894,993)
(852,507) (1,978,940)
Penghasilan (beban) yang tidak dapat dialokasikan/ Unallocated income (expenses): Manfaat pajak penghasilan - bersih/Income tax benefit-net Penghasilan bunga/Interest income Amortisasi keuntungan tangguhan dari jual dan sewa balik menara/ Amortization of deferred gain on sale and leaseback of towers Biaya keuangan/Finance costs Rugi selisih kurs - bersih/Loss on foreign exchange-net Kerugian perubahan nilai wajar derivatif - bersih/ Loss on change in fair value of derivatives-net Lain-lain - bersih/Others-net
622,357 218,555 141,050 (2,829,464) (1,599,164) (244,520) (176,451)
Rugi tahun berjalan/Loss for the year Pengeluaran modal/Capital expenditures Pada tanggal 31 Desember 2015/As of 31 December 2015 Informasi lain-lain/Other Information Aset segmen/Segment assets Aset yang tidak dapat dialokasikan/Unallocated assets
(1,163,478) 8,358,297
163,215
1,536,585
10,058,097
43,813,289
1,274,594
9,027,993
54,115,876 1,272,641
Jumlah aset/Total assets Liabilitas segmen/Segment liabilities Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan/Unallocated liabilities
55,388,517 34,662,242
902,494
Jumlah liabilitas/Total liabilities
36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
368
(8,769,147) (15,295,219)
5,143,621
40,708,357 1,416,319 42,124,676
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Manajemen risiko
Risk management
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko pasar (yang meliputi risiko suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing), risiko harga ekuitas, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko-risiko tersebut telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Dewan Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.
The main risks arising from the Group’s financial instruments are market risk (which are comprised of interest rate risk and foreign exchange rate risk), equity price risk, credit risk and liquidity risk. The importance of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company’s Board of Directors reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 140 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen risiko (lanjutan)
Risk management (continued)
a.
a.
Risiko pasar (i)
Risiko suku bunga
Market risk (i)
Interest rate risk
Risiko suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang pinjaman dan utang obligasi dengan suku bunga mengambang.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to its loans and bonds payable with floating interest rates.
Kebijakan Perusahaan terkait dengan risiko suku bunga adalah sebagai berikut:
The Company’s policies relating interest rate risk are as follows:
(1) Mengelola biaya bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan variabel. Perusahaan mengevaluasi rasio suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari utang pinjaman dan utang obligasi sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar keuangan. Berdasarkan penilaian manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan berdasarkan suku bunga tetap atau mengambang.
(1) Manage interest cost through a mix of fixed and variable rate debts. The Company evaluates the fixed to floating rate ratio of its loans and bonds payable in line with movements of relevant interest rates in the financial markets. Based on management’s assessment, new financing will be priced either on a fixed or floating rate basis.
(2) Mengelola eksposur atas tingkat suku bunga yang berasal dari utang pinjaman dan utang obligasi dengan menandatangani kontrak swap tingkat suku bunga. Beberapa kontrak swap tingkat suku bunga ditandatangani ditujukan untuk lindung nilai suku bunga mengambang pinjaman dalam U.S. Dollar.
(2) Manage interest rate exposure on its loans and bonds payable by entering into interest rate swap contracts. Several interest rate swap contracts are entered into to hedge floating rate U.S. Dollar debts.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing lebih dari 82% dan 64% dari utang Grup adalah utang dengan suku bunga tetap.
As of 31 December 2016 and 2015, more than 82% and 64%, respectively, of the Group’s debts were fixed-rated.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga, dimana semua variabel lainnya dianggap tetap, terhadap laba (rugi) Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (melalui dampak atas pinjaman dengan suku bunga mengambang yang didasarkan pada suku bunga LIBOR untuk pinjaman dalam U.S. Dollar dan suku bunga JIBOR untuk pinjaman dalam Rupiah).
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates, with all other variables held constant, of the Group’s profit (loss) for the years ended 31 December 2016 and 2015 (through the impact on floating rate borrowings which is based on LIBOR for U.S. Dollar borrowings and on JIBOR for Rupiah borrowings).
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
to
369
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 141 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Manajemen risiko (lanjutan)
Risk management (continued)
a.
a.
Risiko pasar (lanjutan) (i)
Kenaikan/penurunan pada laba tahun berjalan: U.S. Dollar
Rupiah
Market risk (continued) (i)
Risiko suku bunga (lanjutan) Kenaikan/penurunan dalam basis poin: U.S. Dollar Rupiah
2016
Interest rate risk (continued)
2015 11 68
USD13 (setara dengan/ equivalent with Rp176) 652
(ii) Risiko nilai tukar mata uang asing
370
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
17 25
USD227 (setara dengan/ equivalent with Rp3,137) 6,032
Strengthen/weaken in basis points: U.S. Dollar Rupiah Increase/decrease on profit for the year: U.S. Dollar
Rupiah
(ii) Foreign exchange rate risk
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Grup terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari pinjaman, piutang, akrual dan utang pengadaan yang didenominasi dalam mata uang U.S. Dollar.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from its U.S. Dollar-denominated loans, trade receivables, accruals and procurement payable.
Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, Perusahaan melakukan kontrak forward valuta asing dan instrumen lainnya yang diperbolehkan, jika dianggap diperlukan.
To manage foreign exchange rate risks, the Company entered into several currency forward contracts and other permitted instruments, if considered necessary.
Utang pengadaan Grup yang didenominasi utang dalam mata uang asing terutama terdiri dari utang kepada pemasok dan kontraktor untuk pengadaan dan pembangunan atau pemasangan aset tetap, sedangkan sebagian besar akun piutang Grup merupakan tagihan dalam mata uang rupiah Indonesia dari penyelenggara telekomunikasi dalam negeri.
The Group’s procurement payable denominated in foreign currencies mostly consist of payable to suppliers and contractors for the purchase and construction or installation of property and equipment, while a significant part of the Group’s trade receivables represents Indonesian rupiah-denominated collectibles from domestic operators.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 142 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen risiko (lanjutan)
Risk management (continued)
a.
a.
Risiko pasar (lanjutan) (ii) Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)
Market risk (continued) (ii) Foreign exchange rate risk (continued)
Apabila penurunan nilai tukar mata uang rupiah Indonesia berlanjut melemah dari nilai tukar yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, maka kewajiban Grup yang didenominasi dalam mata uang asing akan meningkat dalam mata uang rupiah Indonesia. Namun, kenaikan ini akan diimbangi oleh peningkatan nilai deposito berjangka dan piutang dalam mata uang asing. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, masing-masing sebesar 66,09% dan 78,68% dari utang Grup dalam mata uang U.S. Dollar dengan menggunakan beberapa kontrak forward valuta asing.
To the extent the Indonesian rupiah depreciated further from the exchange rates in effect at 31 December 2016 and 2015, the Group’s obligations denominated in foreign currencies would strengthen in Indonesian rupiah terms. However, the strengthened in these obligations would be offset in part by increases in the values of foreign currency-denominated time deposits and trade receivables. As of 31 December 2016 and 2015, 66.09% and 78.68%, respectively, of the Group’s U.S. Dollardenominated debts were covered by several currency forward contracts.
Tabel berikut menunjukkan aset dan liabilitas konsolidasian Grup dalam mata uang U.S. Dollar pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
The following table shows the Group’s consolidated U.S. Dollar-denominated assets and liabilities as of 31 December 2016 and 2015:
Aset: Kas dan setara kas Piutang usaha Aset derivatif Lain-lain
US Dollar
2016
Rupiah*
US Dollar
2015
Rupiah*
37,948 91,395 1,149 1,877
509,862 1,227,983 15,437 25,225
75,884 119,830 75 1,798
1,046,821 1,653,057 1,030 24,811
Assets: Cash and cash equivalents Trade receivables Derivative assets Others
132,369
1,778,507
197,587
2,725,719
Total assets
22,268 77,787 4,602 1,549
299,191 1,045,147 61,826 20,814
20,318 144,755 12,454 21,076
280,286 1,996,888 171,803 290,747
Liabilities: Trade payables Procurement payable Accruals Derivative liabilities
180,059
2,419,271
432,111
5,960,961
154,195 4,901
2,071,766 65,855
175,304 5,082
2,418,316 70,119
Loans payable (including current maturities) Obligations under finance lease Others
Jumlah liabilitas
445,361
5,983,870
811,100
11,189,120
Total liabilities
Posisi liabilitas bersih
312,992
4,205,363
613,513
8,463,401
Net liabilities position
Jumlah aset Liabilitas: Utang usaha Utang pengadaan Akrual Liabilitas derivatif Pinjaman jangka panjang(termasuk bagian jangka pendek) Kewajiban sewa pembiayaan Lain-lain
* Nilai tukar yang digunakan untuk menjabarkan U.S. Dollar ke rupiah adalah sebesar Rp13.436 dan Rp13.795 per USD1 (dalam angka penuh) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
* The exchange rates used to translate the U.S. Dollar amounts into Rupiah were Rp13,436 and Rp13,795 to USD1 (in full amounts) as published by the Indonesian Central Bank as of 31 December 2016 and 2015, respectively.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
371
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 143 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen risiko (lanjutan)
Risk management (continued)
a.
a.
Risiko pasar (lanjutan)
(ii) Foreign exchange rate risk (continued)
(ii) Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in the U.S. Dollar exchange rate, with all other variables held constant, of the Group’s profit(loss) for the year:
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi dalam nilai tukar mata uang U.S. Dollar, dengan semua variabel lainnya dianggap konstan, terhadap laba(rugi) konsolidasian Grup tahun berjalan: Kenaikan/penurunan nilai tukar U.S. Dollar Penurunan/kenaikan laba/ (kenaikan/penurunan rugi) tahun berjalan b.
2016
2015
2.24%
2.81%
70,658
178,931
Risiko harga ekuitas
b.
Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan individu dan memonitor eksposur terkait dengan batasanbatasan tersebut.
372
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Strengthen/weaken in U.S. Dollar exchange rate Decrease/increase on profit (increase/decrease on loss) for the year
Equity price risk The Group’s long-term investments primarily consist of minority investments in the equity of private Indonesian companies, public Indonesian companies and equity of foreign companies. With respect to the companies in which the Group has investments, the financial performance of such companies may be affected by the economic conditions.
Investasi jangka panjang Grup terutama terdiri dari investasi minoritas dalam ekuitas perusahaan swasta Indonesia, perusahaan publik Indonesia dan ekuitas perusahaan asing. Sehubungan dengan perusahaan dimana Grup memiliki investasi, kinerja keuangan perusahaan tersebut dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia. c.
Market risk (continued)
c.
Credit risk Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from its customers, clients or counterparties that fail to discharge their contractual obligations. There are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls this credit risk by setting limits on the amount of risk it is willing to accept for individual customers and by monitoring exposures in relation to such limits.
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 144 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen risiko (lanjutan)
Risk management (continued)
c.
c.
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Grup memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, jumlah piutang dimonitor secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih. Grup menempatkan dananya dalam beberapa institusi keuangan, termasuk bank milik negara dan internasional yang kredibel dikarenakan mereka mempunyai jaringan cabang yang luas di Indonesia dan dianggap sebagai bank yang terpercaya.
The Group trades only with recognized and creditworthy third parties. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. The Group places its funds in a number of different financial institutions, including state-owned and internationally recognized banks because they have the most extensive branch networks in Indonesia and are considered to be financially sound banks.
Tabel di bawah menunjukkan eksposur maksimum risiko kredit untuk komponen dalam laporan posisi keuangan konsolidasian:
The table below shows the maximum exposure to credit risk for the components of the consolidated statement of financial position:
Eksposur maksimum/ Maximum exposure(1) 2016 2015 Pinjaman dan Piutang: Kas di bank dan deposito Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang - Usaha - bersih - Lain-lain - bersih Aset keuangan lancar lain-lain Piutang pihak berelasi - bersih Aset keuangan tidak lancar lain-lain Dimiliki untuk diperdagangkan: - Forward valuta asing Investasi tersedia untuk dijual: Investasi jangka panjang-bersih
(1)
1,848,981 113,685
3,621,902 127,001
2,707,279 42,913 2,416 3,991 68,342
2,730,175 11,232 13,591 2,758 54,881
15,434
-
Loans and Receivables: Cash in banks and deposits Restricted cash Receivables Trade - net Others - net Other current financial assets Due from related parties-net Other non-current financial assets Held for trading: Currency forward -
25,469
37,821
Available-for-sale investments: Long-term investments-net
4,828,510
6,599,361
Tidak ada agunan yang ditahan atau peningkatan level kredit lain atau perjanjian saling hapus (offsetting) yang mempengaruhi eksposur maksimum.
(1)
There are no collaterals held or other credit enhancements or offsetting arrangements that affect this maximum exposure.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
373
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 145 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen risiko (lanjutan)
Risk management (continued)
c.
c.
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued) Credit quality of cash in banks are as follows:
Kualitas kredit keuangan adalah sebagai berikut:
2016
Dengan pihak yang memiliki peringkat kredit eksternal/ Counterparties with external credit rating Pefindo - idAAA - idAA+; idAA; idAA- idA+; idA;idAMoody’s - Aa1; Aa2; Aa3 - A1; A2; A3
891,599 368,726 84,313
1,164,850 1,286,003 349,533
1,344,638
2,800,386
1,930 303,264
2,317 495,622
305,194
497,939
79,792 1
43,629 43,057
79,793
86,686
1,729,625
3,385,011
119,356
236,891
1,848,981
3,621,902
Fitch - AAA - AA+
Dengan pihak yang tidak memiliki tingkat kredit eksternal/ Counterparties with non-external credit rating Jumlah kas di bank dan deposito/ Total cash in banks and deposits d.
374
Risiko likuiditas
d.
2015
Liquidity risk
Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat entitas akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban terkait liabilitas keuangan yang diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya.
Liquidity risk is defined as the risk that an entity will encounter difficulty in meeting obligations associated with financial liabilities that are settled by delivering cash or another financial asset.
Kebutuhan likuiditas Grup secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi dan pengeluaran barang modal terkait dengan perluasan bisnis telekomunikasi. Bisnis telekomunikasi Grup membutuhkan modal yang substansial untuk membangun dan memperluas infrastruktur selular dan jaringan data dan untuk mendanai operasional, khususnya pada tahap pengembangan jaringan.
The Group’s liquidity requirements have historically arisen from the need to finance investments and capital expenditures related to the expansion of its telecommunications business. The Group’s telecommunications business requires substantial capital to construct and expand mobile and data network infrastructure and to fund operations, particularly during the network development stage.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 146 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen risiko (lanjutan)
Risk management (continued)
d.
d.
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
Meskipun Grup memiliki jaringan infrastruktur yang substansial, Grup berharap untuk menambah pengeluaran barang modal terutama berfokus pada pengembangan jaringan selular di daerah yang diantisipasi sebagai daerah dengan pertumbuhan tinggi, serta untuk meningkatkan kualitas dan cakupan jaringan yang ada.
Although the Group has substantial existing network infrastructure, the Group expects to incur additional capital expenditures primarily in order to focus cellular network development in areas it anticipates will be high-growth areas, as well as to enhance the quality and coverage of its existing network.
Dalam mengelola risiko likuiditas, Grup memantau dan menjaga tingkat kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk mengambil inisiatif penggalangan dana. Kegiatan ini meliputi pinjaman bank dan penerbitan surat utang atau ekuitas di pasar modal.
In the management of liquidity risk, the Group monitors and maintains a level of cash deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Group also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including its loan maturity profiles, and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives. These activities may include bank loans and the issuance of debt or equity instruments on the capital market.
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan (dalam tahun):
The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities based on contractual undiscounted payments (in year):
<1 Pinjaman jangka pendek Utang usaha Utang pengadaan Akrual Liabilitas derivatif Pinjaman Utang obligasi Sukuk Kewajiban sewa pembiayaan Lain-lain (1)
>2
2016 A
B
C
427,165 845,063 4,381,710 1,533,412 20,814 4,158,042 4,417,458 340,142
1,933,891 1,793,665 171,816
542,386 10,171,899 1,239,034
427,165 845,063 4,381,710 1,533,412 20,814 6,634,319 16,383,022 1,750,992
(27,775) (565,103) (3,931,202) (510,203)
399,390 845,063 4,381,710 1,533,412 20,814 6,069,216 12,451,820 1,240,789
889,290 74,142
967,603 37,693
2,735,681 -
4,592,574 111,835
(1,079,050) -
3,513,524 111,835
17,087,238
4,904,668
14,689,000
36,680,906
(6,113,333)
30,567,573
<1 Pinjaman jangka pendek Utang usaha Utang pengadaan Akrual Liabilitas derivatif Pinjaman Utang obligasi Sukuk Kewajiban sewa pembiayaan Lain-lain (1)
1-2
1-2
>2
2015 A
B
C
1,538,816 764,142 6,263,117 1,730,483 290,747 4,787,496 2,160,296 342,854
4,726,306 3,159,160 157,293
2,107,414 9,264,831 1,217,544
1,538,816 764,142 6,263,117 1,730,483 290,747 11,621,216 14,584,287 1,717,691
(89,794) (1,010,585) (4,149,335) (536,295)
1,449,022 764,142 6,263,117 1,730,483 290,747 10,610,631 10,434,952 1,181,396
928,175 55,485
910,937 25,310
3,629,837 -
5,468,949 80,795
(1,501,864) -
3,967,085 80,795
18,861,611
8,979,006
16,219,626
44,060,243
(7,287,873)
36,772,370
A) B) C)
Jumlah arus kas kontraktual/Total contractual cash flows Nilai bunga dan biaya transaksi yang belum diamortisasi/ Interest value and unamortized transaction cost Nilai tercatat/Carrying amount
(1)
Lain-lain termasuk uang muka pelanggan, liabilitas keuangan jangka pendek lain-lain, utang pihak berelasi dan liabilitas keuangan jangka panjang lain-lain
(1)
Short-term loans Trade payables Procurement payables Accruals Derivative liabilities Loans payable Bonds payable Sharia bonds Obligation under finance lease Others (1)
Short-term loans Trade payables Procurement payables Accruals Derivative liabilities Loans payable Bonds payable Sharia bonds Obligation under finance lease Others (1)
Others comprise of deposits from customers, other current financial liabilities, due to related parties and other non-current financial liabilities
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
375
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 147 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Manajemen permodalan
Capital management
Grup bertujuan untuk mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, termasuk diantaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan peringkat kredit yang kuat dan maksimalisasi nilai pemegang saham.
The Group aims to achieve an optimal capital structure in pursuit of its business objectives, which include maintaining healthy capital ratios and strong credit ratings, and maximizing stockholder value.
Beberapa instrumen utang Grup memiliki rasio keuangan yang mensyaratkan kepatuhan terhadap rasio leverage tertentu. Sebagai tambahan, peringkat kredit Grup dari badan pemeringkat kredit internasional didasarkan pada kemampuan untuk mempertahankan rasio leverage tertentu. Grup telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak luar.
Some of the Group’s debt instruments contain covenants that impose compliance with certain leverage ratios. In addition, the Group’s credit ratings from the international credit ratings agencies are based on its ability to remain within certain leverage ratios. The Group has complied with all externally imposed capital requirements.
Manajemen memonitor modal dengan menggunakan beberapa pengukuran leverage keuangan seperti rasio utang terhadap ekuitas. Tujuan Grup adalah untuk mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas sebesar maksimum 2,50 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Management monitors its capital using several financial leverage measurement, such as debt-toequity ratio. The Group’s objective is to maintain its debt-to-equity ratio at a maximum of 2.50 as of 31 December 2016 and 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rasio utang terhadap ekuitas Grup adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2016 and 2015, the Group’s debt-to-equity ratios were as follows:
2016
2015
Pinjaman jangka pendek Pinjaman, utang obligasi dan sukuk
400,000
1,450,000
19,811,321
22,304,011
Short-term loans Loans, bonds payable and sharia bonds
Jumlah utang Jumlah ekuitas
20,211,321 14,177,119
23,754,011 13,263,841
Total debts Total equity
1.43
1.79
Debt-to-equity-ratio
Rasio utang terhadap ekuitas Saling hapus keuangan
aset
keuangan
dan
liabilitas
Aset dan liabilitas keuangan berikut tunduk pada dasar saling hapus, pengaturan induk untuk menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan atau perjanjian serupa.
376
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Offsetting liabilities
financial
assets
and
financial
The following financial assets and liabilities are subject to offsetting, enforceable master netting arrangements or similar agreement.
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 148 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Saling hapus aset keuangan (lanjutan)
keuangan
Aset Keuangan/Financial assets Piutang usaha/Trade receivables 31/12/2016 31/12/2015 Aset derivative/Derivatives assets 31/12/2016 31/12/2015 Liabilitas Keuangan/Financial Liabilities Utang usaha/Trade payables 31/12/2016 31/12/2015 Liabilitas derivative/Derivatives liabilities 31/12/2016 31/12/2015 A) B) C) D)
dan
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
liabilitas
A
Offsetting financial liabilities (continued) B
3,651,743 3,761,037 15,437 1,030
assets
C
(944,464) (1,030,862) -
and
D
2,707,279 2,730,175 15,437 1,030
financial Neto/Net
-
2,707,279 2,730,175
(15,437) (1,030)
-
(1,789,527) (1,795,004)
944,464 1,030,862
(845,063) (764,142)
-
(845,063) (764,142)
(20,814) (290,747)
-
(20,814) (290,747)
20,814 290,747
-
Jumlah bruto diakui dalam aset/(liabilitas) keuangan/ Gross amounts of recognized financial asset/ (liabilities) Jumlah bruto yang disaling hapuskan/ Gross amounts off-set Jumlah neto di laporan posisi keuangan/ Net amounts presented in the financial position Perjanjian induk penyelesaian/ Master netting arrangement
Untuk aset dan liabilitas keuangan yang tunduk pada pengaturan induk untuk menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan atau perjanjian serupa di atas, setiap perjanjian antara Grup dan pihak lawan memperbolehkan penyelesaian neto atas aset dan liabilitas keuangan bersangkutan ketika kedua pihak memilih untuk menyelesaikan dengan dasar neto. Ketika pemilihan demikian tidak ada, aset dan liabilitas keuangan diselesaikan dengan dasar bruto, tetapi masing-masing pihak dalam pengaturan induk untuk menyelesaikan secara neto atau perjanjian serupa mempunyai opsi untuk menyelesaikan jumlahjumlah tersebut secara neto pada peristiwa di mana terjadi gagal bayar pada salah satu pihak.
For the financial assets and liabilities subject to enforceable master netting arrangements or similar arrangements above, each agreement between the Group and the counterparty allows for net settlement of the relevant financial assets and liabilities when both parties elect to settle on a net basis. In the absence of such an election, financial assets and liabilities will be settled on a gross basis, however, each party to the master netting agreement or similar agreement will have the option to settle all such amounts on a net basis in the event of default of the other party.
Jaminan
Collateral
Perusahaan tidak memiliki jaminan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
The Company did not hold any collateral as of 31 December 2016 and 2015.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
377
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 149 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain) 37. PERISTIWA SIGNIFIKAN PELAPORAN
PERIODE
37. SIGNIFICANT EVENTS REPORTING PERIOD
AFTER
THE
Pada tanggal 14 Maret 2017, kurs Rupiah yang berlaku pada U.S. Dollar adalah Rp13.360 untuk USD1 (dalam jumlah penuh), sementara pada tanggal 31 Desember 2016, kurs yang berlaku adalah Rp13.436 untuk USD1 (dalam jumlah penuh). Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2016 dijabarkan dengan menggunakan kurs penutupan mata uang asing pada tanggal 14 Maret 2017, jumlah laba selisih kurs Grup akan bertambah sekitar Rp23.787.
On 14 March 2017, the prevailing exchange rate of the Rupiah to the U.S. Dollar was Rp13,360 to USD1 (in full amounts), while as of 31 December 2016, the prevailing exchange rate was Rp13,436 to USD1 (in full amounts). If assets and liabilities in foreign currencies at 31 December 2016 had been translated using the closing rate at 14 March 2017, the total foreign exchange gain of the Group would have increased by approximately Rp23,787.
Penjabaran liabilitas dalam mata uang asing setelah dikurangi aset dalam mata uang asing, tidak dapat ditafsirkan bahwa liabilitas dan aset mata uang asing telah, atau akan dapat dikonversikan ke Rupiah di masa depan kurs Rupiah terhadap U.S. Dollar yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2016 atau pada kurs tukar lainnya.
The translation of the foreign currency liabilities, net of foreign currency assets, should not be construed as a representation that these foreign currency liabilities and assets have been, could have been, or could in the future be, converted into Rupiah at the prevailing exchange rate of the Rupiah to U.S. Dollar as of 31 December 2016 or at any other rate of exchange.
Komitmen untuk pengeluaran barang modal dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2016 seperti yang diungkapkan dalam Catatan 32 yaitu sekitar Rp128.203 jika dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal 14 Maret 2017.
The commitments for the capital expenditures denominated in foreign currencies as of 31 Desember 2016 as disclosed in Note 32 were approximately Rp128,203 if translated at the prevailing exchange rate as of 14 March 2017.
38. INFORMASI ARUS KAS
TAMBAHAN
Aktivitas investasi non-kas yang signifikan: Akuisisi aset tetap melalui sewa pembiayaan Akuisisi aset tetap melalui utang Uang muka untuk akuisisi aset tetap
378
SETELAH
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
UNTUK
LAPORAN
38. SUPPLEMENTARY INFORMATION FOR CASH FLOWS
2016
2015
372,846
118,961
3,427,260
4,862,881
70,025
79,107
Significant non-cash investing activities: Acquisition of fixed assets under finance lease Acquisition of fixed assets credited to payables Advance for acquisition of property and equipment
06 PT INDOSAT Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 150 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, dan jika disebutkan khusus, dalam ribuan U.S. Dollar, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 AND 2015 (Expressed in millions of Rupiah, and where applicable in thousands of U.S. Dollar, unless otherwise stated)
39. REKLASIFIKASI AKUN
39. ACCOUNT RECLASSIFICATION
Akun tertentu pada laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 telah direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Rincian reklasifikasi adalah sebagai berikut: Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification Laporan arus kas Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
Certain account in the consolidated statement of cash flows for the year ended 31 December 2015 has been reclassified to conform with the presentation of the consolidated statement of cash flows for the year ended 31 December 2016. The details of the reclassification are as follows:
Reklasifikasi/ Reclassification
Setelah reklasifikasi/ After reclassification
8,264,993
441,678
8,706,671
(1,085,398)
(441,678)
(1,527,076)
Statement of cash flows Net cash provided by operating activities Net cash used in financing activities
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
379
Data Perusahaan Corporate Data
Data Perusahaan Corporate Data
07 Bab/Chapter
380
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
07
Continuously creating Senantiasa berinovasi
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
381
Data Perusahaan Corporate Data
Informasi bagi Pemegang Saham Shareholders Information
382
Pertanyaan Pemegang Saham dan publik dapat dialamatkan kepada:
Shareholders and Public inquiries should be addressed to:
Group Investor Relations & Corporate Secretary
Group Investor Relations & Corporate Secretary
Gedung Indosat Ooredoo, lantai 3, Podium Depan Jl. Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta 10110, Indonesia Tel. : +62 21 3000 3001 ext. 2615 Fax. : +62 21 3000 3757 Email :
[email protected];
[email protected] Website : www.indosatooredoo.com
Indosat Ooredoo Building, 3rd floor, Podium Depan Jl. Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta 10110, Indonesia Tel. : +62 21 3000 3001 ext. 2615 Fax. : +62 21 3000 3757 Email :
[email protected];
[email protected] Website : www.indosatooredoo.com
Modal Saham (per 31 Desember 2016)
Capital Stock (as of December 31, 2016)
Modal dasar Rp2.000.000.000.000 terdiri dari 20.000.000.000 saham yang terdiri dari 1 saham Seri A dan 19.999.999.999 saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp100 per saham.
Authorized Capital of Rp2,000,000,000,000 divided into 20,000,000,000 shares consisting of 1 Series A share and 19,999,999,999 Series B shares with nominal value of Rp100 per share.
Modal ditempatkan dan disetor penuh (per 31 Desember 2016)
Shares issued and fully paid (as of December 31, 2016)
5.433.933.500 saham yang terdiri dari 1 saham Seri A dan 5.433.933.499 saham Seri B dengan nilai nominal Rp543.393.350.000 yaitu: 1. Pemerintah Indonesia (1 saham Seri A dan 776.624.999 saham Seri B) 2. Ooredoo Asia Pte. Ltd. (3.532.056.600 saham Seri B) 3. Masyarakat (1.125.251.900 saham Seri B)
5,433,933,500 comprised of 1 Series A Share and 5,433,933,499 Series B Shares with a nominal value of Rp543,393,350,000 owned by: 1. The Government of Indonesia (1 Series A Share and 776,624,999 Series B Share) 2. Ooredoo Asia Pte. Ltd. (3,532,056,600 Series B Shares) 3. Public (1,125,251,900 Series B Shares)
Kepemilikan saham di atas 5% (per 31 Desember 2016)
Share Ownership Above 5% (as of December 31, 2016)
Ooredoo Asia Pte. Ltd (65,00%) Pemerintah Indonesia (14,29%) Masyarakat (20,71%)
Ooredoo Asia Pte. Ltd (65.00%) The Government of Indonesia (14.29%) Public (20.71%)
Nama Bursa Efek dimana saham Indosat Ooredoo dicatatkan
Stock Exchange where Indosat Ooredoo shares are listed
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Indonesia Stock Exchange (IDX)
Biro Administrasi Efek
Stock Administration Bureau
PT EDI Indonesia Wisma SMR, Lantai 10 Jl. Yos Sudarso Kav. 89, Jakarta 14350, Indonesia Tel. : +62 21 651 5130 Fax. : +62 21 651 5131
PT EDI Indonesia Wisma SMR, 10th Floor Jl. Yos Sudarso Kav. 89, Jakarta 14350, Indonesia Tel. : +62 21 651 5130 Fax. : +62 21 651 5131
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
07
Auditor Independen
Independent Auditor
KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan PricewaterhouseCoopers) Plaza 89, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6 Jakarta 12940 - Indonesia Tel. : +62 21 5212901 Fax. : +62 21 52905555/52905050
KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (a member firm of PricewaterhouseCoopers) Plaza 89, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6 Jakarta 12940 - Indonesia Tel. : +62 21 5212901 Fax. : +62 21 52905555/52905050
Wali Amanat
Trustee
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Divisi Treasury Gedung BRI II lantai 3 Jl. Jenderal Sudirman kav 44-46, Jakarta 10210, Indonesia Tel. : +62 21 570 9060 ext 2371, 2335, 2307 Fax. : +62 21 251 1647
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Treasury Division Gedung BRI II 3rd Floor Jl. Jenderal Sudirman kav 44-46, Jakarta 10210, Indonesia Tel. : +62 21 570 9060 ext 2371, 2335, 2307 Fax. : +62 21 251 1647
Nama dan Alamat Pemeringkat
Name and Address of Rating Agency
PT Pemeringkat Efek Indonesia Panin Tower Senayan City Lantai 17 Jl. Asia Afrika lot 19, Jakarta 10270, Indonesia
PT Pemeringkat Efek Indonesia Panin Tower Senayan City 17th floor Jl. Asia Afrika lot 19, Jakarta 10270, Indonesia
Standard & Poor’s Singapore Pte. Ltd. 12 Marina Boulevard #23-01, Marina Bay Financial Centre Tower 3 Singapore 018982
Standard & Poor's Singapore Pte. Ltd. 12 Marina Boulevard #23-01, Marina Bay Financial Centre Tower 3 Singapore 018982
Moody’s Investors Service Singapore Pte. Ltd. 50 Raffles Place #23-06 Singapore Land Tower, Singapore, 048623 www.moodys.com
Moody's Investors Service Singapore Pte. Ltd. 50 Raffles Place #23-06 Singapore Land Tower, Singapore, 048623 www.moodys.com
PT Fitch Ratings Indonesia DBS Bank Tower lantai 24, suite 2403 Jl. Prof. Dr. Satrio kav 3-5 Jakarta 12940 www.fitchratings.com
PT Fitch Ratings Indonesia DBS Bank Tower 24th floor, suite 2403 Jl. Prof. Dr. Satrio kav 3-5 Jakarta 12940 www.fitchratings.com
Fitch Ratings Singapore Pte. Ltd. One Raffles Quay, South Tower #22-11 Singapore 048583 www.fitchratings.com
Fitch Ratings Singapore Pte. Ltd. One Raffles Quay, South Tower #22-11 Singapore 048583 www.fitchratings.com
Rapat Umum Pemegang Saham Indosat Ooredoo 2017 akan diselenggarakan tanggal 24 Mei 2017 The Indosat Ooredoo 2017 Annual General Meeting of Shareholders will be held on May 24, 2017
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
383
Data Perusahaan Corporate Data
Anak Perusahaan Subsidiary Companies
PT Aplikanusa Lintasarta (“Lintasarta”)
PT Aplikanusa Lintasarta (“Lintasarta”)
Indosat Ooredoo memiliki 72,36% saham di Lintasarta, yang menyediakan layanan komunikasi berkecepatan tinggi dan jaringan korporasi. Kini, Lintasarta, yang didirikan pada tahun 1988, menyediakan layanan sistem data telekomunikasi dan teknologi informasi seperti cloud computing, layanan pusat data (data center), security & collaboration, analitik data, IT Outsourcing serta jasa profesional bagi pelanggan korporat.
Indosat Ooredoo holds 72.36% of the shares in Lintasarta, which provides high-speed communication and corporate network services. Currently, Lintasarta, which was established in 1988, offers data communication services and information technology services such as cloud computing, data center services, security & collaboration, data analytics, IT Outsourcing and professional services to corporate customers. .
Alamat Telepon Faksimile Website Kontak
: Gedung Menara Thamrin12th floor, Jl. M.H.Thamrin Kav.3, Jakarta 10250 Phone : +62 21 230 2345 Fax. : +62 21 230 3883 Website : www.lintasarta.net Contact person : Lista Dewi Soegiharto, General Manager Corporate Secretary Email :
[email protected]
Email
Address
PT Indosat Mega Media (“IM2”)
PT Indosat Mega Media (“IM2”)
Indosat Ooredoo memiliki 99,85% saham di IM2, yang didirikan pada tahun 1996 untuk menyediakan layanan internet dan multimedia yang mencakup multimedia berbasis IP, Internet, layanan jaringan komunikasi LAN & WAN berbasis IP, web hosting, jasa colocation, jasa registrar domain id, dan yang terbaru, jasa Fiber-To-TheHome (FTTH).
Indosat Ooredoo holds 99.85% of the shares in IM2, which was established in 1996 to provide internet and multimedia services consisting of IP-based multimedia, Internet, IP-based LAN & WAN network communications services, web hosting, collocation, id domain registrar and recently Fiber-To-The-Home (FTTH) services.
Alamat Kontak
Address : Jl. Kebagusan Raya No. 36 Pasar Minggu, Jakarta 12550 Contact person : Syachrial Syarif, General Manager of Corporate Secretary Phone : +62 21 78546969 ext. 158, +62 8551006767 Email :
[email protected]
Telepon Email
384
: Gedung Menara Thamrin lantai 12, Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta 10250 : +62 21 230 2345 : +62 21 230 3883 : www.lintasarta.net : Lista Dewi Soegiharto, General Manager Corporate Secretary :
[email protected]
: Jl. Kebagusan Raya No. 36 Pasar Minggu, Jakarta 12550 : Syachrial Syarif, General Manager of Corporate Secretary : +62 21 78546969 ext. 158, +62 8551006767 :
[email protected]
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
07
Indosat Singapore Pte. Ltd (“ISPL”)
Indosat Singapore Pte. Ltd (“ISPL”)
ISPL didirikan di Singapura pada tanggal 21 Desember 2005. ISPL sepenuhnya dimiliki oleh Indosat Ooredoo. Perusahaan ini menyediakan layanan telekomunikasi. Indosat Ooredoo memiliki 100% saham Perusahaan ini.
ISPL was established in Singapore on December 21, 2005. ISPL is wholly owned by Indosat Ooredoo. This Company provides telecommunications services for the international market. Indosat Ooredoo holds 100% of the shares in this Company.
Alamat
: 8 Temasek Boulevard, Suntec City Tower 3, #15-05, Singapura 0389883 Anson Road Springleaf Tower #14-04, Singapura 079909 Telepon : +65 6235 5155 Faksimile : +65 6337 4838 Kontak : Bambang Varia Wibowo Email :
[email protected]
Address
PT Star One Mitra Telekomunikasi (“SMT”)
PT Star One Mitra Telekomunikasi (“SMT”)
SMT didirikan pada tanggal 15 Juni 2006 untuk mendukung konstruksi dan operasi jaringan akses nirkabel tetap yang menggunakan teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) 2000-1x di Jawa Tengah dan wilayah sekitarnya. Dalam rangka penataan ulang spektrum 800Mhz oleh Menkominfo pada tahun 2014 dan sejalan dengan strategi spektrum Indosat Ooredoo, Indosat Ooredoo telah menghentikan layanan CDMA pada bulan Juni 2015. Saat ini saham SMT dimiliki 99,94% oleh Indosat dan 0,06% oleh Kopindosat. Kegiatan komersial SMT meliputi: • Jasa pengembangan fasilitas jaringan telekomunikasi termasuk jasa multimedia yang terkait • Penyedia jasa layanan telekomunikasi umum termasuk jasa konsultan multimedia dan teknologi informasi.
SMT was established on June 15, 2006 to support the construction and operation of fixed wireless access network using Code Division Multiple Access (CDMA) 2000-1x technology in Central Java and its surrounding area. As part of the MOCIT rearrangement of the 800Mhz spectrum in 2014 and in line with the Indosat Ooredoo spectrum strategy, Indosat Ooredoo has terminated CDMA services in June 2015. Currently SMT shares are owned 99.94% by Indosat Ooredoo and 0.06% by Kopindosat. Its commercial activities include: • Developer of Telecommunication network facilities including multimedia related services • Provider of General Telecommunication services including multimedia and information technology consultant.
Alamat
Address : Phone : Fax. : Contact person : Email :
: Gedung Indosat Ooredoo lantai 2, Jl. Pandanaran 131, Semarang 50134 Telepon : +62 24 33040000 Faksimile : +62 24 33002345 Kontak : M. Farid Baay Email :
[email protected]
: 8 Temasek Boulevard, Suntec City Tower 3, #15-05, Singapore 0389883 Anson Road Springleaf Tower #14-04, Singapore 079909 Phone : +65 6235 5155 Fax. : +65 6337 4838 Contact person : Bambang Varia Wibowo Email :
[email protected]
Gedung Indosat Ooredoo 2nd floor, Jl. Pandanaran 131, Semarang 50134 +62 24 33040000 +62 24 33002345 M. Farid Baay
[email protected]
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
385
Data Perusahaan Corporate Data
Indosat Palapa Company B.V. (“IPBV”)*
Indosat Palapa Company B.V. (“IPBV”)*
IPBV didirikan di Amsterdam, Belanda, pada tanggal 28 April 2010 dan beroperasi sebagai Perusahaan keuangan. Indosat memiliki 100% saham di Perusahaan ini. Pada tahun 2010, IPBV menerbitkan utang efek yang jatuh tempo pada tahun 2020. Namun, di tahun 2015, utang efek 2020 tersebut dilunasi lebih awal.
IPBV was established in Amsterdam, the Netherlands, on April 28, 2010 and operates as a financing Company. Indosat Ooredoo holds 100% of the shares in this Company. In 2010, IPBV issued Guaranteed Notes due in 2020. However in 2015, such GN 2020 was redeemed early.
Alamat
: Rapenburgerstraat 177/F 1011 VM Amsterdam, Belanda Telepon : +31 20 890 6933 Faksimile : +31 20 4509865 Kontak : John Peter van Leeuwen Email :
[email protected];
[email protected]
Address : Phone : Fax. : Contact person : Email :
Indosat Mentari Company B.V. (“IMBV”)*
Indosat Mentari Company B.V. (“IMBV”)*
IMBV didirikan di Amsterdam, Belanda, pada tanggal 28 April 2010 yang diamandemen pada tanggal 30 Juli 2010 dan beroperasi sebagai Perusahaan Pendanaan. Indosat Ooredoo secara tidak langsung memiliki 100% saham melalui IPBV.
IMBV was established in Amsterdam, the Netherlands, on April 28, 2010 and amended on July 30, 2010. It operates as a financing company. Indosat Ooredoo indirectly holds 100% of its shares via IPBV.
Alamat
: Rapenburgerstraat 177/F 1011 VM Amsterdam, Belanda Telepon : +31 20 890 6933 Faksimile : +31 20 4509865 Kontak : John Peter van Leeuwen Email :
[email protected];
[email protected]
Address
PT Lintas Media Danawa (“LMD”)
PT Lintas Media Danawa (“LMD”)
PT LMD didirikan di Jakarta pada tanggal 8 Juli 2008 untuk menyediakan layanan informasi dan komunikasi, seperti layanan pusat data (data center), e-learning, dan pembelajaran jarak jauh untuk layanan pendidikan publik. Indosat Ooredoo secara tidak langsung memiliki 50,65% saham melalui Lintasarta.
LMD was established in Jakarta, on July 8, 2008 to provide information and communication services, such as data center services, e-learning and distance learning for public education services. Indosat Ooredoo indirectly holds 50.65% of its shares via Lintasarta.
Alamat
: Jl. Adiaksa II No. 58 B Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan 12440 Telepon : +62 21 75901212 Faksimile : +62 21 75901216 Website : www.lintasmediadanawa.com Kontak : Sahroji/Admin Dept Head Email :
[email protected]
Address : Phone : Fax. : Website : Contact person : Email :
* IPBV dan IMBV didirikan di Amsterdam pada tanggal 28 April 2010 untuk menjalankan
* IPBV and IMBV were incorporated in Amsterdam on April 28, 2010 to engage in treasury
: Rapenburgerstraat 177/F 1011 VM Amsterdam, The Netherlands Phone : +31 20 890 6933 Fax. : +31 20 4509865 Contact person : John Peter van Leeuwen Email :
[email protected];
[email protected]
Jl. Adiaksa II No. 58 B Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan 12440 +62 21 75901212 +62 21 75901216 www.lintasmediadanawa.com Sahroji/Admin Dept Head
[email protected]
kegiatan perbendaharaan, untuk memberikan pinjaman dan memperoleh pinjaman, baik
activities, to lend and borrow money, whether in the form of securities or otherwise, to finance
dalam bentuk surat berharga atau lainnya, untuk melakukan pembiayaan di perusahaan-
enterprises and companies, and to grant security in respect of their respective obligations or
perusahaan, dan untuk memberikan jaminan atas kewajibannya atau kewajiban Grup dan
those of their Group companies and third parties. Based on their circular resolution No. 10
pihak ketiga. Berdasarkan resolusi Dewan Komisaris No. 10 tanggal 11 Agustus 2015, Dewan
dated August 11, 2015, the Board of Commissioners approved the dissolution of IPBV and
Komisaris menyetujui pembubaran IPBV dan IMBV. Pada bulan Februari dan Maret 2016,
IMBV. In February and March 2016, IMBV and IPBV were liquidated and dissolved.
IMBV dan IPBV telah dilikuidasi dan dibubarkan.
386
Rapenburgerstraat 177/F 1011 VM Amsterdam, The Netherlands +31 20 890 6933 +31 20 4509865 John Peter van Leeuwen
[email protected];
[email protected]
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
07
PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“APE”)
PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“APE”)
APE didirikan di Jakarta, pada tanggal 10 Februari 2000, menyediakan layanan perdagangan umum dan aplikasi untuk industri, terutama industri perbankan, layanan konsultasi teknologi informasi, dan layanan telekomunikasi. Indosat Ooredoo secara tidak langsung memiliki 39,80% saham melalui Lintasarta.
APE was established in Jakarta, on February 10, 2000 and provides general trade and application services for the industry, particularly the banking industry, information technology consultation services and telecommunication services. Indosat Ooredoo indirectly holds 39.80% of its shares via Lintasarta.
Alamat
: Jl. Letnan Sutopo, No.B1/3 Sektor Komersial 3B, BSD City, Tangerang Selatan Telepon : +62 21 29706789 Faksimile : +62 21 29177001 Kontak : Zul Irfan, VP Corporate Secretary Email :
[email protected]
Address : Phone : Fax. : Contact person : Email :
PT Interactive Vision Media (“IVM”)
PT Interactive Vision Media (“IVM”)
IVM didirikan di Jakarta pada tanggal 21 April 2009, menyediakan layanan pembayaran TV. Indosat Ooredoo secara tidak langsung memiliki 99,83% saham melalui IM2.
IVM was established in Jakarta, on April 21, 2009 to provide pay TV services. Indosat Ooredoo indirectly holds 99.83% of its shares via IM2.
Alamat
Address : Phone : Contact person : Email :
Telepon Kontak Email
: Jl. Kebagusan Raya No. 36 Pasar Minggu, Jakarta 12550 : +62 21 855 1082101, +62 21 7854 6969, ext. 103 : Sukria :
[email protected]
Jl. Letnan Sutopo, No. B1/3 Sektor Komersial 3B, BSD City, Tangerang Selatan +62 21 29706789 +62 21 29177001 Zul Irfan, VP Corporate Secretary
[email protected]
Jl. Kebagusan Raya No. 36 Pasar Minggu, Jakarta 12550 +62 21 855 1082101, +62 21 7854 6969, ext. 103. Sukria
[email protected]
PT Portal Bursa Digital (“PBD”)
PT Portal Bursa Digital (“PBD”)
PBD dikenal sebagai Indosat Mobile Exchange/ IMX, didirikan di Jakarta tanggal 25 Februari 2015 dengan tujuan mengembangkan bisnis platform iklan mobile digital. Indosat Ooredoo memiliki saham sebesar 62%.
PBD known as Indosat Mobile Exchange/IMX, was established in Jakarta on February 25, 2015 with the purpose of developing a business platform for mobile digital advertising. Indosat Ooredoo holds 62% of the shares in this company.
Alamat
Address
Kontak Email
: Gedung Sona Topas Tower, Lantai 12A Jl. Jend Sudirman Kav. 26, Jakarta Selatan 12920 : Sisfani, Marketing Manager :
[email protected]
: Gedung Sona Topas Tower, 12A Floor Jl. Jend Sudirman Kav. 26, Jakarta Selatan 12920 Contact Person : Sisfani, Marketing Manager Email :
[email protected]
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
387
Data Perusahaan Corporate Data
Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed Komisaris Utama President Commissioner
Bapak Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed, 53, diangkat sebagai Komisaris Utama Indosat Ooredoo pada bulan Maret 2016. Beliau merangkap sebagai Deputy CEO - Ooredoo Group dan CEO - Ooredoo Qatar sejak bulan November 2015. Melalui berbagai tugas manajerial dan tanggung jawab yang diemban sebagai anggota berbagai dewan di perusahaan Ooredoo Group, Bapak Waleed telah mendapatkan pengalaman yang luas di sektor informasi dan teknologi, baik di Qatar dan wilayah regional sekitarnya. Beliau sebelumnya menjabat sebagai Chief Operating Officer Ooredoo Qatar dan saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan di Indosat Ooredoo; Ketua Dewan di Ooredoo Myanmar Limited; dan Anggota Dewan MEEZA (perusahaan teknologi patungan antara Ooredoo dan Qatar Foundation). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Ooredoo Aljazair dan Ketua Dewan Starlink. Beliau memperoleh gelar Executive Masters dari HEC Paris di bidang Administrasi Bisnis dengan kehormatan penuh. Pada tahun 2011, Bapak Waleed ditunjuk sebagai Chief Operating Officer Ooredoo Qatar. Pada periode persaingan tinggi, beliau memimpin bisnisnya sehingga terus bertumbuh, meningkatkan orientasi kepada pelanggan dan menciptakan budaya bisnis yang lebih dinamis. Pada tahun 2013, beliau memiliki peran utama dalam rebranding menjadi Grup Ooredoo, dan mendukung kegiatan operasional di Qatar sebagai operasi pertama yang mengangkat brand tersebut. Atas keberhasilannya dalam peran ini, beliau kemudian ditunjuk sebagai Wakil CEO - Ooredoo Group dan CEO - Ooredoo Qatar. Karir Bapak Waleed telah mencakup berbagai jabatan manajerial senior di bagian Penjualan, Pemasaran, Pengembangan Bisnis, Strategi, Manajemen Proyek, Komunikasi dan Layanan Pelanggan. Beliau telah menerima banyak penghargaan profesional, termasuk penghargaan global “Desain Toko Ritel Terbaik” bagi tim customer service-nya pada tahun 2009, dan mencatat rekor jumlah penghargaan tertinggi di “Contact Centre World Awards” yang diselenggarakan di Inggris, dimana presentasi Bapak Waleed meraih Gold Award untuk Best Customer Service di wilayah Timur Tengah & Afrika Utara.
Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed, 53, was appointed as a President Commissioner of Indosat Ooredoo in March 2016. He is concurrently serving as Deputy CEO - Ooredoo Group and CEO - Ooredoo Qatar since November 2015. Through his managerial and board duties at Ooredoo Group companies, Mr. Al-Sayed has developed extensive experience in the information and technology sector, in Qatar, the wider region and internationally. He was previously Chief Operating Officer of Ooredoo Qatar and currently serves as Chairman of the Board of Indosat Ooredoo; Chairman of Ooredoo Myanmar Limited; and as Board Member of MEEZA (a technology joint venture between Ooredoo and Qatar Foundation). Mr. Al-Sayed was previously Chairman of the Board of Tunisia, Deputy Chairman of Ooredoo Algeria and Chairman of Starlink. He holds an Executive Masters in Business Administration from HEC Paris with full honors. In 2011, Mr. Al-Sayed was appointed as Chief Operating Officer of Ooredoo Qatar. During a period of heightened competition, he led the business to continued growth, increased customer-centricity and a more dynamic business culture. In 2013, he played a leading role in the rebranding of what is now the Ooredoo Group, and supported Qatar as it became the first operation to adopt the brand. His success in this role led to his current appointment as Deputy CEO - Ooredoo Group and CEO - Ooredoo Qatar. Mr. Al-Sayed’s career spans senior managerial positions in Sales, Marketing & PR, Business Development, Strategy, Project Management, Group Communications and Customer Services. He has received many professional accolades, including a global award for his customer services team for the “Best Retail Shop Design” in 2009, and a record number of honours at the “Contact Centre World Awards” in 2010, where Mr. AlSayed’s presentation won the Gold Award for Best Customer Service in the MENA (Middle East & North Africa) region.
388
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
07
Ajay Bahri Komisaris Commissioner
Bapak Ajay Bahri, 53, diangkat sebagai Komisaris Indosat Ooredoo pada bulan Maret 2016. Saat ini beliau adalah Group Chief Financial Officer untuk Ooredoo, menjabat sebagai anggota Direksi di Ooredoo Myanmar Limited, salah satu perusahaan Grup Ooredoo, dimana beliau pernah mendukung Dewan tersebut sebagai Ketua Komite Audit. Diangkat sebagai Chief Financial Group Officer Ooredoo sejak November 2007, Bapak Ajay telah terlibat secara aktif dalam semua akuisisi internasional Ooredoo, termasuk menyiapkan strategi pembiayaan grup, manajemen risiko, hubungan investor dan kinerja fungsi manajemen keuangan. Sebelum menjabat di tingkat Grup, beliau ditunjuk sebagai Chief Financial Officer dan Direktur Eksekutif Layanan Umum untuk kegiatan operasional di Qatar dimana beliau mengelola fungsi keuangan dari operasi Qatar serta layanan bersama seperti jasa IT dan rantai pasokan. Dalam jabatan sebelumnya sebagai Kepala Audit Internal beliau berpengalaman dalam pemberian jaminan kepada Komite Audit mengenai pengendalian internal, manajemen risiko, dan proses tata kelola. Bapak Ajay memiliki gelar Sarjana jurusan Commerce yang diperoleh di India serta gelar Master di jurusan Teknik dari Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat, juga memperoleh sertifikasi Chartered Management Accountant, Inggris serta Chartered Accountant, India. Menjabat sebagi anggota Direksi di Ooredoo Myanmar Limited, salah satu perusahaan Grup Ooredoo, dan juga mendukung Dewan di perusahaan tersebut sebagai Ketua Komite Audit.
Ajay Bahri, 53, was appointed Commissioner of Indosat Ooredoo in March 2016. He is currently the Group Chief Financial Officer for Ooredoo. He is a member of the Board of Directors of Ooredoo Myanmar Limited, as he has also supported this Board as Chairman of the Audit Committee. He has more than twenty years of experience in international organizations including Ernst & Young, Etisalat and Ooredoo. As Group Chief Financial Officer of Ooredoo since November 2007, Mr. Bahri has been actively involved in all Ooredoo international acquisitions, including setting up of the group financing strategy, risk management, investor relations and financial performance management functions.
Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners
Prior to taking the group role he was the Chief Financial Officer and Executive Director of General Services for Qatar operations where he was managing the finance function of Qatar operations as well as the shared services such as IT and supply chain. His previous experience as Head of Internal audit includes providing assurance to Audit Committee regarding the internal control, risk management, and governance processes. Mr. Bahri has a Bachelor degree in Commerce obtained in India, a Master degree in Engineering from Massachusetts Institute of Technology, USA, and is certified as a Chartered Management Accountant, UK and Chartered Accountant, India. He is a member of the Board of Directors of Ooredoo Myanmar Limited, an Ooredoo Group company, and has also supported the Board as Chairman of the Audit Committees.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
389
Data Perusahaan Corporate Data
Hans Anthony Kuropatwa Komisaris Commissioner
Bapak Hans Anthony Kuropatwa, 58, diangkat sebagai Komisaris Indosat Ooredoo pada bulan Maret 2016. Beliau telah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Business Development Ooredoo Group sejak tahun 2010, Non-Executive Director dan Investor di Arkessa sejak tahun 2009, dan investor serta penasehat di perusahaan mobile learning Skill Pill M Learning sejak tahun 2007. Sebelumnya juga telah menjabat sebagai anggota dewan di sejumlah perusahaan telekomunikasi termasuk: Vodacom (Afrika Selatan); EPlus (Jerman); SFR (Perancis); Omnitel (Italia) dan Safaricom (Kenya). Sebelum bergabung di Ooredoo, beliau menjabat sebagai Partner di Ventura Team LLP, London dan Direktur Eksekutif Interim mengembangkan eircom mobile di eircom, Dublin. Bapak Hans ditunjuk menjabat bebagai jabatan senior selama periode sembilan tahun di Vodafone termasuk: Group Business Development Director; CEO Vodafone Swedia; Regional Managing Director dan Group Marketing Director. Beliau juga pernah menjabat sebagai Managing Director Telco di Motorola sejak tahun 1995 hingga 1998. Bapak Hans memperoleh gelar Bachelor di jurusan Teknik Mekanik dari Imperial College London pada tahun 1980 dan gelar MBA dari Manchester Business School, United Kingdom pada tahun 1983.
Hans Kuropatwa, 58, was appointed Commissioner of Indosat Ooredoo in March 2016. He has served as the Executive Director Business Development for Ooredoo Group since 2010, Non-Executive Director and Investor in Arkessa since 2009, and an investor and advisor at mobile learning company Skill Pill M Learning since 2007. He has also previously held board seats on a number telecommunications companies including: Vodacom (South Africa); EPlus (Germany); SFR (France); Omnitel (Italy) and Safaricom (Kenya). Prior to joining Ooredoo he was a Partner at Ventura Team LLP in London and Interim Executive Director at eircom in Dublin developing eircom mobile. Mr. Kuropatwa held many senior positions during a nine year period with Vodafone including: Group Business Development Director; CEO Vodafone Sweden; Regional Managing Director and Group Marketing Director. He was also Managing Director Telco at Motorola from 1995 to 1998. Mr. Kuropatwa earned a Bachelor’s Degree in Mechanical Engineering from Imperial College London in 1980 and an MBA from Manchester Business School in 1983.
390
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners
07
Chris Kanter Komisaris Commissioner
Bapak Chris Kanter, 66, menjabat sebagai Komisaris Indosat Ooredoo sejak bulan Januari 2015, sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen sejak bulan Januari 2010. Bapak Chris adalah pengusaha Indonesia dan pemimpin di komunitas bisnis, yang berada di lini depan agenda reformasi ekonomi nasional di Indonesia. Seorang insinyur terlatih, beliau adalah Ketua dan Pendiri Sigma Sembada Group, kontraktor alat berat terkemuka yang bergerak di bidang transportasi dan logistik. Komitmen dan pengabdian Bapak Chris pada pembangunan dan reformasi ekonomi nasional ditunjukkan melalui peran beliau sebagai Penasihat Senior Kementrian Perdagangan RI (2014-2015); Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia (1994-2015), dan pada saat ini, sebagai bagian dari Dewan Penasehat KADIN Indonesia serta Dewan Penasehat Asosiasi Pengusaha Indonesi (APINDO). Kontribusi beliau lebih luas mencakup: Wakil Presiden Komisaris PT Bank BNP Paribas Indonesia, Ketua Dewan Pendiri Swiss German University (SGU), Wakil Ketua International Federation of Freight Forwarders Associations (FIATA) di Asia Pacific, Ketua Dewan Pendiri Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI), Ketua Dewan Pendiri Indonesian Services Dialogue (ISD), dan anggota Dewan Gubernur di East West Center, Amerika Serikat. Sebelumnya, Bapak Chris dalam penugasannya dipercaya sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (1998-2002) dan Presiden Kamar Dagang Jerman-Indonesia (EKONID) (2007-2009). Ditunjuk pemerintah Indonesia menjadi Penasihat Ekonomi Presiden di Komite Ekonomi Nasional (KEN) (2009-2014) dan anggota Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) (20102014). Bapak Chris diangkat sebagai anggota Tim Monitoring untuk Instruksi Presiden (Inpres) mengenai Paket Kebijakan Peningkatan Iklim Investasi di Indonesia dan diangkat Pemerintah untuk memimpin sejumlah perhelatan penting di Indonesia seperti Pameran dan Konferensi Infrastruktur Indonesia I & II, Presidential Lectures yang menampilkan Bill Gates, Global Entrepreneurship Summit yang menampilkan Hillary Clinton, dan berbagai forum pemimpin internasional lain di Indonesia. Beliau sering diundang sebagai pembicara di pertemuan internasional, konferensi, dan seminar tingkat tinggi di seluruh dunia.
Chris Kanter, 66, was appointed as a Commissioner of Indosat Ooredoo since January 2015, previously he was Independent Commissioner since January 2010. Mr. Kanter is an Indonesian businessman and business community leader, who is at the forefront of the national economic reform agenda in Indonesia. A trained engineer, he is Chairman and Founder of Sigma Sembada Group, a major player and turnkey contractor in transportation and logistics. Mr. Kanter’s commitment and devotion to national economic development and reform is shown through his roles as Senior Advisor to Minister of Trade of RI (2014-2015); as Vice Chairman of Indonesian Chamber of Commerce and Industry (KADIN Indonesia) (1994–2015); and currently, as a member of the Board of Advisors of KADIN Indonesia and the Employers Association of Indonesia (APINDO). His contributions also extends more widely to include: Vice President Commissioner of PT Bank BNP Paribas Indonesia, Chairman of Board of Founders of the Swiss German University (SGU), Chairman of International Federation of Freight Forwarders Associations (FIATA) Region Asia Pacific, Chairman of Board of Founders of Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI), Chairman of Board of Founders of Indonesian Services Dialogue (ISD), and member of the Board of Governors of East West Center, USA. In previously trusted assignments, Mr. Kanter served as member of the People’s Consultative Congress (MPR) of the Republic of Indonesia (1998 –2002), and was President of The German Indonesian Chamber of Industry & Commerce (EKONID) (20072009). He was appointed by the Indonesian government as Economic Advisor to the President in the National Economic Council (KEN) (2009-2014), and as a member of the Investment Coordination Board Committee (BKPM) since (2010-2014). Mr. Kanter was a member of the Monitoring Team for Inpres (Presidential Instruction) on The Policy Package for Improving Investment Climate in Indonesia and has been appointed by Government to chair a number of Indonesia’s most prominent events such as Indonesia Infrastructure Conference & Exhibitions I & II, Presidential Lectures featuring Bill Gates, a Global Entrepreneurship Summit featuring Hillary Clinton and various other international leaders forums in Indonesia. He is often invited as speakers in high level international meetings, conference, and seminars around the world.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
391
Data Perusahaan Corporate Data
Edy Sudarmanto
Ian Charles Dench
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Bapak Edy Sudarmanto, 57, diangkat sebagai Komisaris Indosat Ooredoo pada bulan Juni 2016. Beliau memiliki karir yang panjang dan terhormat di TNI sejak bergabung pada tahun 1982, dan kini menjabat sebagai Mayor Jenderal TNI, Deputi Bidang Intelijen Teknologi, Badan Intelijen Negara.
Bapak Ian Charles Dench, 51, diangkat sebagai Komisaris Dewan Indosat Ooredoo pada bulan Maret 2016. Beliau menjabat sebagai Chief Executive Office di Ooredoo Oman sejak bulan Januari 2017.
Sebelumnya beliau menjabat sebagai Dansatkomlek (Komandan Satuan Komunikasi dan Elektronika) TNI. Sepanjang karirnya, Mayor Jenderal TNI Ir. Edy Sudarmanto telah menjabat berbagai jabatan penting termasuk penugasan di luar negeri, antara lain di Singapura, Korea Selatan, Thailand dan Brunei Darussalam. Beliau lulus dari Akademi Militer Indonesia pada tahun 1982.
Sebelumnya beliau bekerja di operasional Ooredoo Qatar setelah bergabung pada tahun 2006 sebagai Executive Director, Corporate & VIP Accounts. Pada tahun 2012, beliau diangkat sebagai Chief Marketing Officer. Merupakan anggota kunci di tim kepemimpinan Ooredoo Qatar dan memiliki kontribusi signifikan dalam meningkatkan pangsa pasar Ooredoo di Qatar melalui pengembangan portofolio produk dan jasa yang kuat yang terus dipertahankan. Bapak Ian juga merupakan anggota Dewan di perusahaan ICT Navlink, serta anggota dewan penasehat di Asia Pacific Internet Grup. Bapak Ian memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman dengan perusahaan telekomunikasi terdepan di Eropa, Asia serta Timur Tengah. Sebelum bergabung di Oordeoo, beliau menjabat sebagai Head Sales & Marketing di Batelco. Beliau juga telah menjabat jabatan manajemen senior di O2 dan British Telecom. Beliau memiliki gelar MBA dari CASS Business Schools di London, Inggris, dan merupakan FCIM – Chartered Marketer dari CIM.
Edy Sudarmanto, 57, was appointed as a Commissioner of Indosat Ooredoo since June 2016. Mr. Sudarmanto has had a long and distinguished career in the Indonesian National Armed Forces (TNI) since joining in 1982, and he is currently a TNI Major General, Deputy Intelligence Technology at the State Intelligence Agency (BIN). Previously he served as the Commander of Dansatkomlek (the Communications and Electronics Unit) TNI. In the course of his career, Major General TNI Ir. EdySudarmanto has held various important positions including assignments overseas including in Singapore, South Korea, Thailand and Brunei Darussalam. He graduated from the Military Academy of Indonesia in 1982.
Ian Charles Dench, 51, was appointed Commissioner of Indosat Ooredoo in March 2016. He currently is the Chief Executive Officer of Ooredoo Oman since January 2017. He previously worked for Ooredoo Qatar operations, joining in 2006 as Executive Director, Corporate & VIP Accounts. In 2012 he was appointed as the Chief Marketing Officer. He was a key member of the Ooredoo Qatar leadership team and had significantly contributed in building Ooredoo’s market share in Qatar through developing and maintaining strong product and service portfolios. Mr. Dench is also a Member of the Board of ICT Company NavLink and an advisory board member for the Asia Pacific Internet Group. Mr. Dench has over 25 years of experience with leading telecommunication companies across Europe, Asia & Middle East. Prior to joining Ooredoo, he was the Head of Sales & Marketing operations for Batelco. He also held various senior leadership positions with O2 & British Telecom. He holds an MBA from CASS (City University) Business School, London and is an FCIM - Chartered Marketer from CIM.
392
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
07
Syed Maqbul Quader Komisaris Independen Independent Commissioner
Bapak Syed Maqbul Quader, 67, ditunjuk sebagai Komisaris Independen Indosat Ooredoo sejak bulan Agustus 2016. Bapak Syed memperoleh gelar Bachelor of Commerce dari Dhaka University pada tahun 1969. Beliau memiliki pengalaman yang luas terutama di sektor keuangan, dan pernah menjabat berbagai jabatan senior industri perbankan di pusat-pusat keuangan terkemuka. Beliau juga pernah ditunjuk sebagai Ketua Direksi (2013 – 2016) Al Rajhi Bank di Malaysia, anak perusahaan Bank Al Rajhi yang pertama dan terbesar di luar Arab Saudi, dimana beliau berhasil meningkatkan kinerja bank secara signifikan.
Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners
Syed Maqbul Quader, 67, has been appointed Independent Commissioner of Indosat Ooredoo since August 2016. He attained his Bachelor of Commerce degree from Dhaka University in 1969. He has extensive experience especially in the financial sector, and has held many senior positions in the banking industry in major financial capitals. Before joining Indosat Ooredoo, Mr. Syed Maqbul Quader was the Chairman of the Board of Directors (2013 – 2016) of Al Rajhi Bank in Malaysia, the first and largest subsidiary of Al Rajhi Bank’s outside Saudi Arabia, where he succeeded in substantially improving the bank’s performance.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
393
Data Perusahaan Corporate Data
Elisa Lumbantoruan Komisaris Independen Independent Commissioner
Bapak Elisa Lumbantoruan, 56, diangkat sebagai Komisaris Independen pada bulan Juni 2015, juga anggota Komite Audit (Juli 2015 - Agustus 2016), anggota Komite Manajemen Risiko (Juli 2015-sekarang) dan Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi (Agustus 2016-sekarang). Saat ini beliau menjabat Direktur Utama & CEO PT ISS Indonesia. Beliau sebelumnya menempati posisi EVP/Direktur Sumber Daya Manusia, TI, dan Strategi di PT Samora Usaha Makmur sejak tahun 2014. Bapak Elisa mengawali karier di bidang teknologi informasi pada tahun 1980, menanjak terus ke posisi senior di PT Hewlett-Packard Indonesia, termasuk menjadi Direktur Utama dan Country TSG General Manager dari tahun 2002-2007. Setelah itu beliau bergabung dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, di mana beliau menjabat berbagai posisi strategis antara lain Direktur & EVP Pemasaran dan Penjualan, EVP CFO Keuangan/Grup, EVP Strategi Korporasi dan TI dari tahun 2007- 2013. Bersamaan dengan itu, beliau menjadi Komisaris Independen di PT XL Axiata Tbk, dari tahun 2008-2012, Komisaris Utama PT Citilink Indonesia dari 2008-2013, dan Komisaris Utama PT Gapura Angkasa dari tahun 2009-2013. Bapak Elisa meraih gelar Sarjana di bidang Matematika dari Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Elisa Lumbantoruan, 56, was appointed as an Independent Commissioner in June 2015, and member of the Audit Committee (July 2015 - August 2016), member of the Risk Management Committee (July 2015-now) and Chairman of the Nomination and Remuneration Committee (August 2016-now). Currently, he is President Director & CEO at PT ISS Indonesia. He was previously EVP/Director of Human Capital, IT and Strategy at PT Samora Usaha Makmur since 2014. Mr. Lumbantoruan began his career in information technology in 1980, rising to senior positions at PT. Hewlett-Packard Indonesia including President Director and Country TSG General Manager from 2002 to 2007. Subsequently he joined PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk. where he held various strategic positions including Director & EVP Marketing and Sales, EVP Finance/Group CFO, EVP Corporate Strategy and IT from 2007 to 2013. He concurrently served as Independent Commissioner at PT. XL Axiata, Tbk. from 2008 to 2012, President Commissioner at PT. Citilink Indonesia from 2008 to 2013, and President Commissioner of PT Gapura Angkasa from 2009 to 2013. Mr. Lumbantoruan earned a Bachelor degree in Mathematics from Institut Teknologi Bandung, Indonesia.
394
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Profil Dewan Komisaris Profile of The Board of Commissioners
07
Astera Primanto Bhakti
Wijayanto Samirin
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Bapak Astera Primanto Bhakti, 49, diangkat sebagai Komisaris Indosat Ooredoo pada bulan Januari 2015. Sejak bulan Januari 2017, beliau menjabat sebagai Kepala Badan Pelatihan dan Pendidikan Menteri Keuangan. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Asisten Menteri Keuangan Pendapatan Negara. Beliau pernah menjabat Kepala Negosiasi Perjanjian Pajak dan Sekretaris Tim Tarif di Kementrian Keuangan sejak tahun 2012 hingga 2015, serta Direktur Pusat Kebijakan Pendapatan Negara di Kantor Kebijakan Fiskal (Kementerian Keuangan) pada tahun 2012. Sebelumnya Bapak Astera bergabung di Direktorat Jenderal Pajak pada tahun 1992 dimana beliau menjabat sejumlah posisi dengan posisi terakhir sebagai Wakil Direktur Perjanjian Pajak dan Kerja Sama Internasional pada tahun 2009.
Bapak Wijayanto Samirin, 45, diangkat sebagai Komisaris Independen Indosat Ooredoo sejak bulan Januari 2015. Saat ini beliau adalah Staf Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia untuk bidang Ekonomi dan Keuangan. Beliau juga merupakan salah satu pendiri dan Direktur Institut Kebijakan Publik Paramadina (PPPI), serta Wakil Rektor dan lektor di Universitas Paramadina, Jakarta, sejak tahun 2007 hingga 2015. Sebelum bergabung di Paramadina, beliau berkarier 9 tahun di industri investasi perbankan serta hedge fund. Beliau menjabat berbagai posisi di Farindo/Farallon Capital LLC, ABN AMRO Asia Securities, dan Makindo Securities.
Bapak Astera memperoleh gelar Sarjana Manajemen dari Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia. Beliau melanjutkan studi di Institut Ekonomi University of Boulder, Colorado, Amerika Serikat, dan memperoleh gelar Master di bidang Perpajakan dari University of Denver, Colorado, Amerika Serikat. Beliau juga mengikuti berbagai sesi pelatihan Perpajakan dan Kinerja Tim di universitas terkemuka di dunia.
Bapak Wijayanto adalah penerima beasiswa Fulbright yang meraih gelar Master di bidang Kebijakan Publik dari Georgetown University, Washington D.C., Amerika Serikat, dan gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Beliau telah menulis 4 buku serta lebih dari 100 artikel dan sejumlah makalah akademik.
Astera Primanto Bhakti, 49, was appointed as a Commissioner of Indosat Ooredoo in January 2015. His current position since January 2017 is the Chairman of Finance Education and Training Agency, Ministry of Finance. Before that, he was Assistant to the Minister of Finance for State Revenue (since 2015), the Chief of Tax Treaty Negotiator and Secretary of Tariff Team at the Ministry of Finance from 2012 to 2015 and Director of the Centre for State Revenue Policy at the Fiscal Policy Office (Ministry of Finance) in 2012. Mr. Bhakti previously joined the Directorate General of Taxes in 1992 where he held several positions, with his last position as Deputy Director of Tax Treaty and International Cooperation in 2009.
Wijayanto Samirin, 45, was appointed as an Independent Commissioner of Indosat Ooredoo since January 2015. Currently he is a Special Staff of Vice President of Indonesia, for Economic and Finance. Mr. Wija is the co-founder and Director of Paramadina Public Policy Institute (PPPI), and was Vice Rector and Lecturer at Paramadina University, Jakarta, from 2007 to 2015. Before joining Paramadina, he spent 9 years of his career in the investment banking and hedge fund industries, where he held various positions at Farindo Investment/ Farallon Capital LLC, ABN AMRO Asia Securities and Makindo Securities.
Mr. Bhakti holds a Bachelor degree in Management from the University of Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia. He then studied at the Economic Institute of the University of Boulder, Colorado, USA and earned a Master of Taxation from the University of Denver, Colorado, USA. He has also attended various training sessions on Taxation and Team Performance in leading universities worldwide.
Mr. Wija is a Fulbright Scholar who earned a Master’s degree in Public Policy from Georgetown University, Washington, D.C. and Bachelor’s degree in Civil Engineering from Gadjah Mada University, Yogyakarta. He has published 4 books, more than 100 articles and a list of academic papers.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
395
Profil Perusahaan Corporate Data Company Data Profile
Alexander Rusli Direktur Utama & Chief Executive Officer President Director & Chief Executive Officer Bapak Alexander Rusli, 46, diangkat sebagai dan Chief Executive Officer pada bulan November 2012 di Indosat Ooredoo, operator telekoumnikasi kedua terbesar di Indonesia dengan 85 juta pelanggan selular serta komposisi pendapatan 80:20 konsumen (b2c) dan korporasi (b2b) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX:ISAT). Selama masa jabatannya, beliau meningkatkan efisiensi melalui pengurangan karyawan sebanyak 20%, juga berhasil rebranding nama serta pencitraan perusahaan dengan mengadopsi filosofi telco digital yang baru termasuk penyederhanaan dan pemangkasan jumlah produk telco aktif menjadi setengahnya, juga menginkubasi perusahaan data dan logistik yang besar dengan memanfaatkan sumber daya telco, meningkatkan pangsa pasar pendapatan seluler Perusahaan dari ketiga terbesar menjadi kedua terbesar, memulai bisnis FTTH yang menjangkau 200.000 homepasses dalam tahun pertama, dan melakukan transformasi Perusahaan menjadi perusahaan yang untung dengan kinerja operasional dan neraca yang sehat–sebagai hasilnya, kapitalisasi pasar tumbuh hampir dua kali lipat pada akhir 2016. Sebelum bergabung di Indosat Ooredoo, Bapak Alex adalah Partner di Northstar Pacific, Private Equity fund terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, dimana beliau bergabung setelah menjabat di pemerintahan selama sembilan tahun sebagai Kepala Staf di dua Kementerian, yakni Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi (Agustus 2001-Mei 2007) dan Menteri BUMN (Mei 2007-Oktober 2009) dimana beliau ikut menjabat di sejumlah BUMN. Beliau memulai karirnya di Indonesia sebagai Principal Consultant di PricewaterhouseCoopers Management Consulting, Indonesia. Bapak Alex memiliki gelar Doctor of Philosophy di bidang Sistem Informasi dari Curtin University, Western Australia. Strategi digital Indosat Ooredoo berikut penerapannya diwarnai oleh latar belakang Bapak Alex ini.
Alexander Rusli, 46, has been CEO Indosat Ooredoo since November 2012, the second largest Telco Operator in Indonesia with 85 million cellular customers, and a revenue composition of 80:20 between consumer (b2c) and corporate (b2b), listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX: ISAT). During this period, he created efficiency by reducing the number of staff by 20%, successfully rebranded the company name, look and feel to adopt the new digital telco philosophy including simplifying and reducing the number of active telco products by half, incubated a big data and a logistics company using the telco resources, took the Company from being number three to number two in terms of revenue market share in the cellular space, started a FTTH business with 200,000 homepasses within a year, and transformed the Company to become a operationally and balance-sheet healthy, profitable company –leading to a market cap of almost double as of the end of 2016. Prior to Indosat Ooredoo, Alex was a Partner at Northstar Pacific, the largest Private Equity fund in Indonesia after moving from a nine-year stint for the Government of Indonesia as Chief of Staff for two ministries: Ministry of Communication and Information Technology (August 2001-May 2007) and Ministry of State-Owned Enterprises (May 2007-October 2009) during which time he sat on a number of state-owned companies. He started his professional career in Indonesia as a Principal Consultant with PricewaterhouseCoopers in 1997. Alex holds a Doctor of Philosophy degree in Information Technology from Curtin University, Western Australia. The digital strategy of Indosat Ooredoo and its implementation is strongly colored by Alex’s background.
396
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
07
Caba Pinter Direktur & Chief Financial Officer Director & Chief Financial Officer Bapak Caba Pinter, 50, diangkat sebagai Chief Financial Officer Indosat Ooredoo sejak bulan Juli 2015. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Regional CFO dari Ooredoo Group di Doha, Qatar sejak tahun 2013 sampai 2015. Beliau telah menjabat berbagai posisi senior di industri telekomunikasi, mulai dari CFO Millicom International Cellular S.A. di Ghana dari tahun 2001 sampai 2002, Finance Director di Celtel Uganda dari tahun 2003 sampai 2005, CFO dan Acting CEO di Celtel Kenya dari tahun 2005 sampai 2008, Africa CFO di Zain Africa, Kerajaan Bahrain dari tahun 2008 sampai 2010, dan Africa CFO Airtel Africa di Kenya dari tahun 2010 sampai 2012. Bapak Caba memperoleh gelar Master di bidang Perekonomian dan Manajemen Internasional (MIEM) dari SDA Bocconi di Milan, Italia.
Caba Pinter, 50, was appointed Chief Financial Officer at Indosat Ooredoo effective July 2015. He was most recently Regional CFO for the Ooredoo Group in Doha, Qatar from 2013 to 2015. Previously he held many senior positions in the telecommunications industry starting from CFO of Millicom International Cellular S.A. in Ghana from 2001 to 2002, Finance Director of Celtel Uganda from 2003 to 2005, CFO and Acting CEO of Celtel Kenya from 2005 to 2008, Africa CFO of Zain Africa in the Kingdom of Bahrain from 2008 to 2010, and Africa CFO for Airtel Africa in Kenya from 2010 to 2012. Mr. Pinter earned a Master degree in International Economics and Management (MIEM) from SDA Bocconi in Milan, Italy.
Profil Direksi Profile of the Board of Directors
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
397
Profil Perusahaan Corporate Data Company Data Profile
Joy Wahjudi
Herfini Haryono
Direktur & Chief Sales and Distribution Officer Director & Chief Sales and Distribution Officer
Direktur & Chief Wholesale and Enterprise Officer Director & Chief Wholesale and Enterprise Officer
Bapak Joy Wahjudi, 46, diangkat sebagai Direktur & Chief Sales & Distribution Officer di Indosat Ooredoo pada bulan Mei 2014, kemudian ditunjuk sebagai Direktur Independen di Indosat Ooredoo sejak bulan Januari 2015. Bapak Joy memiliki pengalaman 20 tahun di industri telekomunikasi Indonesia, diawali tahun 1995 saat beliau menjabat GM Finance & Treasury di Mobile Selular Indonesia. Pada tahun 1997 beliau bergabung dengan XL Axiata sebagai GM Finance Controller, di mana beliau kemudian menjabat berbagai posisi senior antara lain GM Corporate Strategy dari tahun 2000–2003, GM Sales Business Solution dari tahun 2003–2005, VP Region dari tahun 2005–2006, dan Chief Commerce Officer dari tahun 2006 hingga Februari 2014.
Ibu Herfini Haryono, 50, diangkat sebagai Direktur & Chief Wholesale and Enterprise Officer pada Oktober 2015. Sebelumnya Beliau menjabat Chief Information Officer sejak bulan Febuari 2015, juga sebagai Pejabat Sementara Chief Technical Officer (CTO) dari Mei 2014 hingga Oktober 2014 di Indosat Ooredoo. Beliau bergabung dengan Indosat Ooredoo pada awal 2013, di mana beliau memimpin berbagai proyek utama termasuk Mobile Financial Project dan Market Bite Size Project. Beliau juga menjabat Komisaris di anak perusahaan Indosat Ooredoo PT Lintasarta sejak Juni 2014 dan Indosat Mega Media (IM2) sejak Oktober 2016.
Bapak Joy memperoleh gelar Master of Business Administration di bidang Bisnis Internasional dari California State East Bay, Amerika Serikat.
Joy Wahjudi, 46, was appointed as Director & Chief Sales & Distribution officer of Indosat Ooredoo in May 2014, and was subsequently appointed as Independent Director of Indosat Ooredoo since January 2015. Mr. Wahjudi brings 20 years of experience in the Indonesian telecommunications industry to the position, starting in 1995 as the GM Finance & Treasury for Mobile Selular Indonesia. In 1997 he joined XL Axiata as GM Finance Controller, where he was subsequently appointed to a variety of senior positions including GM Corporate Strategy from 2000 to 2003, GM Sales Business Solution from 2003 to 2005, VP Region from 2005 to 2006, and Chief Commerce Officer from 2006 to February 2014. Mr. Wahjudi holds a Master of Business Administration in International Business from California State East Bay, USA.
398
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang Teknologi Informasi, teknik jaringan, dan pengalaman teknis, Ibu Haryono Herfini pernah menjabat berbagai posisi senior antara lain sebagai Direktur dan Komisaris PT Telkom Metra dari tahun 2007-2013, Chief Technology & Information Officer, Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Telkomsel dari tahun 2009-2012, serta Vice President PT Telkomsel dari tahun 2004-2008. Sebelumnya beliau bekerja di StarHub Singapura dan PT Motorola Indonesia. Beliau meraih berbagai penghargaan termasuk Hitachi Award untuk CIO of the year se-Indonesia pada tahun 2009, Satya Lencana Pembangunan pada tahun 2011 dari Presiden Republik Indonesia, dan Amdocs Award sebagai CIO Telco global of the year pada tahun 2011. Ibu Herfini meraih gelar Diplomengineuer (Dipl.-Ing.) Teknik Elektro dengan spesialisasi di bidang Telekomunikasi dari Technical University of Braunschweig, Jerman, pada tahun 1992. Selanjutnya beliau mengikuti berbagai pelatihan antara lain Financial Management Course di Universitas Prasetya Mulya, Jakarta, dan Innovation Course di MIT, Cambridge, Amerika Serikat.
Herfini Haryono, 50, was appointed as Director and Chief Wholesale and Enterprise Officer in October 2015. Previously she was Chief Information Officer since February 2015, as well as Acting Chief Technical Officer (CTO) from May 2014 to October 2014 in Indosat Ooredoo. She joined Indosat Ooredoo in early 2013, where she led various major projects including the Mobile Financial Project and Market Bite Size Project. She has concurrently served as a Commissioner at Indosat Ooredoo subsidiary PT Lintasarta since June 2014 and PT Indosat Mega Media (IM2) since October 2016. With more than 20 years of IT, network engineering and technical experience, Ms. Haryono has held many senior positions including as a Director and Commissioner of PT Telkom Metra from 2007 to 2013, Chief Technology and Information Officer and Director of Planning and Development of PT Telkomsel from 2009 to 2012, and Vice President at PT Telkomsel from 2004 to 2008. Previous to this she worked at StarHub Singapore and in PT. Motorola Indonesia. She has also won multiple awards including the Hitachi Award for the Indonesian CIO of the Year 2009, the Satya Lencana Pembangunan Medal of Development in 2011 from the President of the Republic of Indonesia, and the Amdocs Award for the global Telco CIO of the year in 2011. Ms. Haryono received a Diplomengineuer degree (Dipl.-Ing.) in Electrical Engineering specializing in Telecommunication from the Technical University of Braunschweig, Germany in 1992. Subsequently she participated in various training courses including a Financial Management Course at Prasetya Mulya University, Jakarta, and an Innovation Course at MIT, Cambridge, USA.
07
Indar Atmanto Chief Corporate Services Officer
Bapak Indar Atmanto menjabat sebagai Chief Corporate Services Officer sejak Agustus 2011. Bapak Indar pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Indosat Mega Media, dan sebelumnya adalah CEO PT Indosat Mega Media (IM2) untuk periode tahun 2006-2012. Sepanjang masa bakti di IM2, beliau banyak melakukan inisiatif untuk memposisikan IM2 sebagai penggerak utama layanan broadband mobile di Indonesia, dimana kinerja IM2 sangat dihargai oleh operator lain dalam industri dan meraih berbagai penghargaan nasional maupun internasional, antara lain pemenang Most Innovative Broadband Wireless dari WBA (World Broadband Alliance), penghargaan Top Brand, dan penghargaan untuk call center dari beberapa lembaga terpandang di Indonesia. Pada tahun 2010, Bapak Indar juga terpilih sebagai salah satu Best CEO Indonesia oleh majalah bisnis SWA. Sebelum bergabung dengan PT Indosat Mega Media, Bapak Indar menjabat sebagai Direktur Komersial PT Aplikanusa Lintasarta, dan dalam masa baktinya perusahaan berhasil bertumbuh melebihi pertumbuhan pasar. Sebelumnya, beliau telah menjabat sebagai komisaris dan direktur pada berbagai perusahaan, antara lain Komisaris PT EDI (Electronic Data Interchange), Komisaris PT Indosat Mutimedia Mobile (IM3), Komisaris PT Satelindo, dan Direktur PT Bimagraha Telekomindo. Pengalaman profesional beliau juga mencakup berbagai posisi manajemen di PT Indosat Tbk, termasuk Corporate Secretary, Strategic Corporate Development-General Manager, dan Marketing-General Manager. Bapak Indar lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia, pada tahun 1986. Beliau mendapatkan beasiswa dari pemerintah Indonesia melalui OTO Bapennas untuk melanjutkan studi pasca sarjana, dan meraih gelar Master dalam Business Administration dengan spesialisasi dalam Telecommunication Management and Finance dari University of Miami, Amerika Serikat, pada tahun 1993. Pada tahun 2014 Bapak Indar dinobatkan sebagai Tokoh Inspiratif 2014 dan menerima Golden Ring Award dari wartawan Telko Indonesia. Saat ini Bapak Indar juga menjadi Dewan Pengawas APMI (Asosiasi Penyelenggara Multimedia Indonesia) dan duduk juga sebagai Dewan Pengawas PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Jaya.
Indar Atmanto has been the Chief Corporate Services Officer since August 2011. Mr. Atmanto previously served as President Commissioner of PT Indosat Mega Media, and CEO PT Indosat Mega Media (IM2) from 2006-2012. Many initiatives were taken during his tenure to position IM2 as the prime mover of Mobile Broadband services in Indonesia, during which IM2 was well respected by other operators in the market and achieved both national and international recognition such as winner of The Most Innovative Broadband Wireless from WBA (World Broadband Alliance), a Top Brand Award, and call center awards from respected institutions in Indonesia. In 2010, Mr. Atmanto was also selected as one of the Best Indonesian CEOs by SWA business magazine. Prior joining PT Indosat Mega Media, Mr. Atmanto served as Commercial Director of PT Aplikanusa Lintasarta where company growth outperformed the market during his tenure. In the past, he has served as a commissioner and director at various companies including among others Commissioner of PT EDI (Electronic Data Interchange), Commissioner of PT Indosat Multimedia Mobile (iM3), Commissioner of PT Satelindo, and Director of PT Bimagraha Telekomindo. His professional experience also includes various management positions at PT Indosat Tbk including Corporate Secretary, Strategic Corporate Development-General Manager, and Marketing-General Manager. Mr. Atmanto graduated from Bandung Institute of Technology (ITB), Indonesia in 1986. He received a scholarship from OTO Bapenas of the Government of Indonesia to continue his studies, and earned a Master degree in Business Administration specializing in Telecommunication Management and Finance, from the University of Miami, USA in 1993. In 2014 Mr. Atmanto was nominated as a 2014 Inspiring Figure and received a Golden Ring Award from Telko Indonesia reporters. Mr. Atmanto is currently on the Supervisory Board of APMI (Indonesian Multimedia Providers Association) as well as the Supervisory Board of PWI Jaya (Indonesia Reporters Association).
Profil Chief Profile of Chiefs
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
399
Profil Perusahaan Corporate Data Company Data Profile
Ripy R.H. Mangkoesoebroto
Prashant Gokarn
Chief Human Resources Officer
Chief New Business & Innovation Officer
Ibu Ripy R.H. Mangkoesoebroto menjabat sebagai Chief Human Resources Officer CHRO bertanggungjawab atas People dan Corporate Communications. Beliau juga merangkap sebagai Komisaris Utama di IM2, salah satu perusahaan Indosat Ooredoo.
Bapak Prashant Gokarn diangkat sebagai Chief New Business & Innovation Officer pada bulan September 2015. Sebelumnya Bapak Prashant menjabat berbagai posisi termasuk Chief Strategy & Planning Officer pada bulan Juli 2011, anggota Dewan Komisaris PT Indosat Mega Media, Head of 3G Business di Reliance Communications, India sejak tahun 2010 hingga 2011, Head of Corporate Strategy di Reliance Communication di India sejak thun 2008 hingga 2011, dan Partner di Spectrum Value Partners di London, Inggris, sejak tahun 2000 hingga 2008. Bapak Prashant meraih gelar pasca sarjana di bidang Management Studies dari Indian Institute of Management, juga merupakan lulusan Indian Institute of Technology.
Beliau bergabung dengan Indosat Ooredoo pada bulan November 2012, membawa dari 20 tahun pengalaman kerja dalam bidang SDM di perusahaan-perusahaan consumer goods, farmasi, serta konsultan nasional dan multinasional. Sebelum bergabung dengan Indosat Ooredoo, beliau adalah Chief Human Resources pada AXA Indonesia, bagian dari AXA Group, salah satu group perusahaan asuransi terbesar di dunia. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur SDM pada MSD Group, yang dimiliki oleh Merck & Co, perusahaan farmasi terbesar kedua di dunia. Ibu Ripy lulus dari fakultas psikologi Universitas Indonesia, dan meraih gelar MsC. dalam bidang Education and Training System Design dari University of Twente di Belanda.
Ripy R.H. Mangkoesoebroto is the Chief Human Resources Officer of Indosat Ooredoo. CHRO in charge of People and Corporate Communications. She currently also serves as President Commissioner for IM2, an Indosat Ooredoo company. She joined Indosat Ooredoo in November 2012, bringing over 20 years of experience in Human Resources in the consumer goods, pharmaceutical and consulting industries with leading national and multinational organizations. She was most recently Chief Human Resources at AXA Indonesia, part of the AXA Group, one of the largest insurance companies in the world. Prior to that She was Human Resources Director at MSD Group, which is owned by Merck & Co, the second largest pharmaceutical company worldwide. Ms. Mangkoesoebroto is a graduate of the faculty of Psychology of the University of Indonesia, with a postgraduate MsC. in Education and Training System Design from the University of Twente, the Netherlands.
400
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Prashant Gokarn was appointed Chief New Business & Innovation Officer in September 2015. Mr. Gokarn previously held various positions including Chief Strategy & Planning Officer in July 2011, a member of the Board of Commissioners of PT Indosat Mega Media, Head of 3G Business, Reliance Communications, India from May 2010 to June 2011, Head of Corporate Strategy, Reliance Communication, India from April 2008 to June 2011 and Partner in Spectrum Value Partners, London, UK from 2000 to to 2008. Mr. Gokarn received a Postgraduate degree in Management Studies from the Indian Institute of Management and is a graduate from Indian Institute of Technology.
07
Thomas Chevanne Chief Strategy & Experience Officer
Bapak Thomas Chevanne diangkat sebagai Chief Strategy & Experience Officer Indosat Ooredoo pada bulan September 2015. Bapak Thomas adalah seorang ahli strategi telekomunikasi dengan pengalaman 15 tahun di sektor media dan telekomunikasi. Sejak bergabung di Ooredoo Group pada tanggal 2007, beliau telah ditunjuk berbagai jabatan senior termasuk, Group Senior Director Commercial Strategy & Partnerships. Sebelum itu dia adalah Strategy Advisor untuk media terkemuka dan organisasi telekomunikasi berfokus pada strategi pertumbuhan di pasar negara berkembang. Bapak Thomas mangawali karirnya pada tahun 2000 sebagai Strategy Consultant untuk Gemini Consulting sampai tahun 2005. Bapak Thomas lulus dengan kehormatan dari Paris Institute of Political Science dan London School of Economics.
Profil Chief Profile of Chiefs
Thomas Chevanne was appointed as Chief Strategy & Experience Officer Indosat Ooredoo in September 2015. Mr. Chevanne is a telecom strategy expert with 15 years’ experience in the media and telecommunications sector. He has been with the Ooredoo Group since 2007, during which he has held a variety of senior positions including, most recently, Group Senior Director Commercial Strategy & Partnerships. Previous to that he was a Strategy Advisor for leading media and telecom organizations focusing on growth strategies in emerging markets. Mr. Chevanne began his career in 2000 as a Strategy Consultant for Gemini Consulting between 2000 to 2005. Mr. Chevanne graduated with honors from the Paris Institute of Political Science and the London School of Economics.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
401
Data Profil Perusahaan Corporate Company Data Profile
Dr. Andreas Gregori Chief Marketing Officer
Bapak Dr. Andreas Gregori diangkat sebagai Chief Marketing Officer pada bulan September 2015. Dr. Gregori pernah menjabat sebagai Senior Partner di IDG Group of Companies sejak tahun 2012. Sebagai ahli dalam pengembangan bisnis teknologi dan marketing, beliau masuk di sektor telekomunikasi pada tahun 2002 sebagai Head of Vodafone live! proposition di Vodafone Group, di mana beliau kemudian ditunjuk sebagai Director Consumer Marketing di Vodafone Jerman. Pada tahun 2006 beliau bergabung sebagai Chief Sales & Marketing Officer di E-Plus Group, operator seluler Jerman terbesar ketiga, dan pada tahun 2011 bergabung sebagai Chief Commercial Officer di Sunrise Communications AG, Telko Swiss terbesar kedua, sebelum pindah ke IDG Group of Companies. Mengawali karirnya pada tahun 1991 sebagai konsultan dengan PriceWaterhouse sebelum bergabung di Procter & Gamble pada tahun 1992, dimana beliau ditunjuk Brand Manager sebelum pindah ke Bertelsmann AG sebagai VP Marketing Europe untuk Lycos Network pada tahun 1998, selanjutnya ditugaskan sebagai VP Marketing untuk Intershop AG, vendor perangkat lunak e-bisnis terkemuka yang berbasis di Hamburg. Bapak Dr. Andreas memperoleh gelar di bidang Ilmu Komputer dari Technical University of Darmstadt pada tahun 1991, selanjutnya meraih gelar Dokter summa cum laude dari Technical University of Berlin pada tahun 1995.
Dr. Andreas Gregori was appointed as Chief Marketing Officer in September 2015. Dr. Gregori has been a Senior Partner with the IDG Group of Companies since 2012. An expert in technology business development and marketing, he entered the telecommunications sector in 2002 as the Head of Vodafone live! proposition for Vodafone Group, where he rose to become Director Consumer Marketing for Vodafone Germany. In 2006 he moved to the E-Plus Group, the third largest German mobile operator as Chief Sales & Marketing Officer, and in 2011 he joined Sunrise Communications AG, the second largest Swiss Telco, as the Chief Commercial Officer before moving to the IDG Group of Companies. He initially began his career in 1991 as a consultant with PriceWaterhouse before joining Procter & Gamble in 1992, where he became Brand Manager before moving to Bertelsmann AG as VP Marketing Europe for the Lycos Network in 1998, followed by a stint as VP Marketing for Intershop AG, a leading e-business software vendor based in Hamburg. Dr. Gregori earned a degree in Computer Science from the Technical University of Darmstadt in 1991 and subsequently graduated from the Technical University of Berlin with a Doctorate degree summa cum laude in 1995.
402
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Profil Chief Profile of Chiefs
07
Syed Maqbul Quader Ketua Komite Audit Audit Committee Chairman Komisaris Independen Independent Commissioner
Wijayanto Samirin Anggota Komite Audit Audit Committee Member Komisaris Independen Independent Commissioner
Unggul Saut Marupa Tampubolon Anggota Komite Audit Audit Committee Member
Unggul Saut Marupa Tampubolon, ditunjuk kembali sebagai anggota Komite Audit sejak tanggal 1 Januari 2017. Sebelumnya pernah menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak tahun 2008 sampai berakhirnya masa jabatan pada tanggal 3 Juli 2016. Beliau pernah menjabat beberapa posisi senior, termasuk Direktur Utama PT Satelindo tahun 20012002, General Manager, Legal Affairs PT Indosat tahun 2000-2001, Komisaris PT MGTI (Grup Indosat) tahun 20002001, Direktur Utama PT Indosel tahun 1997-1999, Komisaris PT Sisindosat (Grup Indosat) tahun 1997-1999, Direktur PT Menara Jakarta tahun 1996-1997, Komisaris PT Patrakom (Grup Indosat) tahun 1996-1997, dan General Manager, Legal and General Affairs PT Indosat tahun 1988-1997. Sebelum bergabung dengan Indosat, beliau menjabat sebagai Corporate Attorney PT Nickel Indonesia tahun 1980-1983. Bapak Unggul meraih gelar sarjana dalam bidang hukum Internasional dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1977.
Unggul Saut Marupa Tampubolon was reappointed as a member of the Audit Committee since January 1, 2017. Previously he served as a member of the Audit Committee from 2008 until his term of service ended on July 3, 2016. In the past, he has held several senior positions, including President Director of PT Satelindo from 2001 to 2002, General Manager, Legal Affairs of PT Indosat from 2000 to 2001, Commissioner of PT MGTI (Indosat Group) from 2000 to 2001, President Director of PT Indosel from 1997 to 1999, Commissioner of PT Sisindosat (Indosat Group) from 1997 to 1999, Director of PT Menara Jakarta from 1996 to 1997, Commissioner of PT Patrakom (Indosat Group) from 1996 to 1997 and General Manager, Legal and General Affairs of PT Indosat from 1988 to 1997. Prior to joining Indosat he was the Corporate Attorney of PT Nickel Indonesia from 1980 to 1983. Mr. Tampubolon earned a degree in International Law from the Faculty of Law, University of Indonesia in 1977.
Profil Komite Audit Profile of the Audit Committee
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
403
OJK Reference
SEOJK No.30/SEOJK.04/2016 – Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik OJK Circular No. 30/SEOJK.04/2016 – Form and Content of Annual Report of Public Companies
SEOJK No. 30/SEOJK.04/2016
Halaman page
Bentuk Laporan Tahunan
OJK Circular No. 30/SEOJK.04/2016
Annual Report Format
1.
Laporan tahunan disajikan dalam bentuk dokumen cetak dan Salinan dokumen elektronik.
yes
The Annual Report is presented in the form of a printed document as well as an electronic copy.
2.
Laporan tahunan dalam bentuk dokumen cetak, dicetak pada kertas yang berwarna terang, berkualitas baik, berukuran A4, dijilid dan dapat diperbanyak dgn kualitas baik.
yes
The Annual Report presented in printed document form is printed on brightly colored and good quality paper, A4 in size, bound and to be well-reproduceable.
3.
Laporan tahunan yang disajikan dalam bentuk Salinan dokumen elektronik merupakan Laporan Tahunan yang dikonversi dalam format pdf.
yes
The Annual Report presented in electronic copy form is a converted file of the Annual Report in PDF format.
Isi Laporan Tahunan
Annual Report Content
1.
General Requirements.
Ketentuan umum. a. Laporan tahunan wajib memuat informasi mengenai:
12-13
a. The Annual Report must contain information regarding:
1) Ikhtisar data keuangan penting. 16-17
3) Laporan Direksi.
34-40
3) Board of Directors Report.
4) Laporan Dewan Komisaris.
26-31
4) Board of Commissioners Report.
5) Profil Emiten atau Perusahaan Publik.
46-65
5) Company Profile.
6) Analisis dan Pembahasan Manajemen.
68-130
6) Management Discussion and Analysis.
7) Tata kelola Emiten atau Perusahaan Publik.
132-222
7) Corporate Governance.
8) Tanggung jawab sosial dan Lingkungan Emiten dan Perusahaan Publik.
224-226
8) Corporate Social and Environment Responsibility of the Public Company.
9) LKT yang telah diaudit.
226-378
9) Audited Financial Statements.
10) Surat pernyataan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tentang tanggung jawab atas kebenaran isi laporan tahunan. b. Laporan tahunan dapat menyajikan informasi berupa gambar, grafik, tabel, dan/atau diagram dengan mencantumkan judul dan/atau keterangan yang jelas, sehingga mudah dibaca dan dipahami. 2.
2) Share Information (if any).
42
10) Statement from the Board of Directors and Board of Commissioners on the responsibility for the accuracy of the Annual Report’s content.
yes
b. The Annual Report may present information in the form of images, graphics, tables and/or diagrams easy reading and understanding.
Uraian isi Laporan Tahunan. a. Ikhtisar Data Keuangan Penting.
404
1) Significant Financial Highlights.
2) Informasi saham (jika ada).
Elaboration of the Annual Report Contents. 12-13
Ikhtisar data keuangan penting memuat informasi keuangan disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun, paling sedikit memuat:
a. Significant Financial Highlights.
Significant Financial Highlights contains information on Company’s financial results of in the form of three (3) years comparison or from the start of business, if the Company has conducted business activities for less than 3 (three) years, and at least must contain:
1) Pendapatan/penjualan.
12-13
1) Revenue/Sales.
2) Laba bruto.
12-13
2) Gross profit.
3) Laba (rugi).
12-13
3) Income (loss).
4) Jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali.
12-13
4) Total Income (loss) attributed to the shareholders of the holding company and the interest of the noncontroling.
5) Total laba (rugi) komprehensif.
12-13
5) Total comprehensive income (loss).
6) Jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali.
12-13
6) Total comprehensive income (loss) attributed to the shareholders of the holding company and the interest of the non-controling.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
SEOJK No. 30/SEOJK.04/2016
OJK Circular No. 30/SEOJK.04/2016
7) Laba (rugi) per saham.
12-13
7) Earnings per share.
8) Jumlah aset.
12-13
8) Total assets.
9) Jumlah liabilitas.
12-13
9) Total liabilities.
10) Jumlah ekuitas.
12-13
10) Total equity.
11) Rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset.
12-13
11) Return on assets.
12) Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas.
12-13
12) Return on equity.
13) Rasio laba (rugi) terhadap pendapatan/penjualan.
12-13
13) Net profit (loss) margin.
14) Rasio lancar.
12-13
14) Current ratio.
15) Rasio liabilitas terhadap ekuitas.
12-13
15) Liabilities to equity ratio.
16) Rasio liabilitas terhadap jumlah aset.
12-13
16) Liabilities to assets ratio.
17) Informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan Emiten dan jenis industrinya.
12-13
17) Other information or financial ratios relevant to the company and the industry.
b. Informasi Saham.
Halaman page
16-17
Informasi saham (jika ada) paling sedikit memuat: 1) Saham yang telah diterbitkan untuk setiap masa triwulan (jika ada) yang disajikan dalam bentuk perbandingan selama 2 tahun buku terakhir, paling sedikit meliputi:
b. Share Information.
16-17
Share information (if any) must contain at least: 1) Shares that have been issued for every quarter (if any) presented in a comparative format for the past two years, at least including the following:
a) Jumlah saham yang beredar.
16-17
a) Total number of shares outstanding.
b) Kapitalisasi pasar.
16-17
b) Market capitalization.
c) Harga tertinggi, terendah, dan penutupan.
16-17
c) Highest, lowest, and closing prices.
d) Volume perdagangan.
16-17
2) Dalam hal terjadi aksi Korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan perubahan nilai nominal saham, informasi saham sesuai poin 1) ditambahkan penjelasan paling sedikit mengenai:
n/a
d) Trading volume. 2) In the event that any corporate action takes place, such as stock split, reverse stock, issuance of dividend shares, issuance of bonus shares, and reduction in the par value of the shares, the share price information as mentioned in no. 1) above must include information on, among others, the following:
a) Tanggal pelaksanaan aksi Korporasi.
n/a
a) Date of corporate action.
b) Rasio pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus dan perubahan nilai nominal saham.
n/a
b) Stock split ratio, reverse stock ratio, dividend shares, bonus shares, and changes in the shares’ par value.
c) Jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi Korporasi.
n/a
c) Total number of shares outstanding before and after the corporate action.
d) Harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi.
n/a
d) Share price before and after the corporate action.
3) Dalam hal terjadi suspension dan/atau delisting saham dalam tahun buku, Emiten menjelaskan alasan suspension dan/atau delisting tersebut.
n/a
3) In the event that the company’s shares have been suspended at any point within the financial year, the annual report must contain an explanation as to the reason for the suspension.
4) Dalam hal suspension dan/atau delisting sesuai point 3) di atas masih berlangsung hingga akhir periode laporan tahunan, Emiten menjelaskan Tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikan hal tersebut.
n/a
4) In the event that the company’s shares are presently suspended as mentioned in no. 3) as at the end of the annual reporting period, the company must provide the actions that have been taken to address the issue.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
405
OJK Reference
SEOJK No. 30/SEOJK.04/2016
Halaman page
c. Laporan Direksi.
35-40
Laporan Direksi paling sedikit memuat: 1) Uraian singkat mengenai kinerja Emiten paling sedikit meliputi:
35-40
The report of the Board of Directors must contain at least the following: 1) Description on the company’s performance, consisting at least: a) The Company’s of strategic policy.
b) Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan.
35-40
b) Comparison between the results achieved and the targets.
c) Kendala yang dihadapi Emiten.
35-40
c) The challenges faced by the company.
2) Gambaran tentang prospek usaha.
35-40
2) Overview of the company’s business prospect.
3) Penerapan tata kelola Emiten.
35-40
3) Implementation of corporate governance.
4) Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada).
35-40
4) Changes in the composition of the Board of Directors and the reason for such changes (if any).
27-31
Laporan Dewan Komisaris paling sedikit memuat:
d. Report of the Board of Commissioners.
27-31
2) Pengawasan terhadap implementasi strategi Emiten.
146
3) Pandangan atas prospek usaha Emiten yang disusun oleh Direksi.
27-31
4) Pandangan atas penerapan tata kelola Emiten.
27-31
The report of the Board of Commissioners must contain at least the following: 1) Assessment of the Directors’ performance in managing the company. 2) Supervision on the implementation of the company’s strategy. 3) View on the company’s business prospect as prepared by the Board of Directors. 4) View on the company’s governance implementation.
5) Perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada).
144
5) Changes in the composition of the Board of Commissioners and the reason for such changes (if any).
6) Frekuensi dan cara pemberian nasihat kepada anggota Direksi.
146
6) Frequency and mechanism for advising the members of the Board of Directors.
e. Profil Emiten.
406
35-40
1) Penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai pengelolaan Emiten.
c. Report of the Board of Directors.
a) Strategi dan kebijakan strategis Emiten atau Perusahaan Publik.
d. Laporan Dewan Komisaris.
OJK Circular No. 30/SEOJK.04/2016
46-65
Profil Emiten paling sedikit memuat:
e. Company Profile.
The company profile section must contain at least the following:
1) Nama Emiten termasuk apabila terdapat perubahan nama, alasan perubahan, dan tanggal efektif perubahan nama pada tahun buku.
46-65
1) The company’s name including whether there have been changes to the name and reason for such changes and the effective date for the name change occurring in the reporting year.
2) Akses terhadap Emiten termasuk kantor cabang atau kantor perwakilan yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai Emiten meliputi : alamat, telepon, facsimile, email dan alamat Situs Web.
46-65
2) Access to the company including branch offices or representative offices from which the public may obtain information regarding the company, among others: address, phone number, facsimile number, email, and website.
3) Riwayat singkat Emiten.
46-65
3) The company’s brief history.
4) Visi dan Misi Emiten.
46-65
4) The company’s vision and mission.
5) Kegiatan usaha menurut AD terakhir, kegiatan usaha yang dijalankan pada tahun buku, serta jenis barang dan/atau jasa yang dihasilkan.
46-65
5) The company’s business activities as per the most recent articles of association, as well as the type of products and/or services provided.
6) Struktur organisasi Emiten dalam bentuk bagan, paling singkat 1 tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan.
46-65
6) The company’s organization structure in the form of a chart, detailing at least one level under the Board of Directors, complete with the names and positions.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
SEOJK No. 30/SEOJK.04/2016
7) Profil Direksi, paling sedikit memuat:
Halaman page 396-398
OJK Circular No. 30/SEOJK.04/2016
7) Profiles of the members of the Board of Directors, including at least:
a) Nama dan jabatan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab.
396-398
a) Name and brief description on the duties and functions of each.
b) Foto terbaru.
396-398
b) Latest photograph.
c) Usia.
396-398
c) Age.
d) Kewarganegaraan.
396-398
d) Nationality.
e) Riwayat pendidikan.
396-398
e) Education history.
f) Riwayat jabatan, meliputi informasi:
396-398
f) Employment history, including:
i. Dasar hukum penunjukan sebagai Direksi pada Emiten.
150
i. Legal basis of initial appointment in the company.
ii. Rangkap jabatan, baik sebagai Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan/atau anggota Komite serta jabatan lainnya (jika ada).
150
ii. Concurrent positions, either as Director, Commissioner, and/or committee member and other positions (if any).
iii. Pengalaman kerja baik di dalam maupun di luar Emiten.
150
iii. Work experience in and outside of the company.
g) Jenis pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti oleh Direksi dalam meningkatkan kompetensi dalam tahun buku (jika ada).
154
g) Training programs taken to improve competence throughout the reporting year (if any).
h) Hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris, dan pemegang saham utama (jika ada) meliputi nama pihak yang terafiliasi.
152
h) Disclosure on the affiliation with other members of the Board of Directors and the shareholders (if any).
8) Profil Dewan Komisaris, paling sedikit memuat:
388-395
8) Profiles of the members of the board of Commissioners, including at least:
a) Nama.
388-395
a) Name.
b) Foto terbaru.
388-395
b) Latest photograph.
c) Usia.
388-395
c) Age.
d) Kewarganegaraan.
388-395
d) Nationality.
e) Riwayat pendidikan.
388-395
e) Education history.
f) Riwayat jabatan, meliputi informasi: i.
145
f) Employment history, including:
Dasar hukum penunjukan sebagai anggota Dewan Komisaris yang bukan merupakan Komisaris Independen pada Emiten ybs.
145
i.
Legal basis of appointment in the company as member of the Board of Commissioners, which is not as independent Commissioner at the company.
ii. Dasar hukum penunjukan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris yang merupakan Komisaris Independen pada Emiten ybs.
145
ii. Legal basis of initial appointment in the company as member of the board of Commissioner, which is as independent Commissioner at the company.
iii. Rangkap jabatan, baik sebagai anggota Dewan komisaris, anggota Direksi, dan/atau anggota komite serta jabatan lainnya (jika ada).
145
iii. Concurrent positions, either as Director, Commissioner, and/or committee member and other positions (if any).
iv. Pengalaman kerja baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik.
145
iv. Work experience in and outside of the company.
g) Jenis pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti oleh anggota Dewan Komisaris dalam meningkatkan kompetensi dalam tahun buku (jika ada).
145
g) Training programs taken to improve competence throughout the reporting year (if any).
h) Hubungan afiliasi anggota Dewan Komisaris dan pemegang saham utama (jika ada) meliputi nama pihak yang terafiliasi.
n/a
h) Disclosure on the affiliation with other members of the Board of Commissioner and the shareholders (if any).
i)
148
i)
Pernyataan independensi Komisaris Independen dalam hal Komisaris Independen telah menjabat lebih dari 2 (dua) periode (jika ada).
Statement of independence of the independent Commissioners, in the event that any of the independent Commissioners have held the position for more than two periods (if any).
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
407
OJK Reference
SEOJK No. 30/SEOJK.04/2016
9) Dalam hal terdapat perubahan susunan anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris yang terjadi setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian laporan tahunan, susunan yang dicantumkan adalah susunan yang terakhir dan sebelumnya. 10) Jumlah karyawan dan deskripsi sebaran tingkat pendidikan dan usia karyawan dalam tahun buku. 11) Nama pemegang saham dan persentase kepemilikan pada akhir tahun buku yang terdiri dari:
OJK Circular No. 30/SEOJK.04/2016
144,150
9) In the event that there have been changes to the composition of the Board of Directors and/or the Board of Commissioners occurring after the end of the reporting year up to the deadline for submission of the annual report, the composition that must be presented is the latest composition as well as the preceding one.
61, 98
10) Number of employees and description on their level of education and age group within the reporting year.
60
11) Names of shareholders and the percentage of ownership of the company’s shares as at the end of the reporting year, including information on:
a) Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Emiten.
60
a) Shareholders with ownership of more than 5% or more in the company.
b) Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang memiliki saham Emiten.
60
b) Commissioners and Directors that own the company’s shares.
c) Kelompok pemegang saham masyarakat (kurang dari 5%).
60
c) Public shareholders (less than 5%).
12) Jumlah pemegang saham dan persentase kepemilikan berdasarkan klasifikasi:
61
12) Number of shareholders and percentage of ownership of the company’s shares based on:
a) Kepemilikan institusi lokal.
61
a) Ownership by local institutions.
b) Kepemilikan institusi asing.
61
b) Ownership by foreign institutions.
c) Kepemilikan individu lokal.
61
c) Ownership by local individuals.
d) Kepemilikan individu asing.
61
13) Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk bagan/skema. 14) Nama entitas anak, Perusahaan Asosiasi, Perusahaan ventura bersama di mana Emiten memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, total aset, dan status operasi Perusahaan tersebut (jika ada), untuk entitas anak ditambahkan informasi mengenai alamat.
d) Ownership by foreign individuals.
60
13) Information on the ultimate and controlling shareholders of the company, both directly and indirectly, up to the individual shareholders, presented in the form of a chart or diagram.
60,
14) Names of subsidiaries, associated companies, joint ventures in which the company retains a joint controlling power, as well as the percentage of shares held, the businesses, total assets, and operational status of such entities (if any), and for subsidiaries, their addresses must be provided.
383-387
15) Kronologi pencatatan saham, jumlah saham, nilai nominal, dan harga penawaran dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek di mana saham Emiten dicatatkan (jika ada).
50-51
15) Chronology of share listing, number of shares outstanding, nominal value, and offering price from the time of the listing to the end of the reporting year as well as the name of the stock exchange on which the company’s shares are listed (if any).
16) Kronologis pencatatan efek lainnya selain saham, yang memuat antara lain nama efek, tahun penerbitan, tanggal jatuh tempo, nilai penawaran, dan peringkat efek (jika ada).
18-19
16) Chronology of listing of other securities, containing among others the name of the securities, year of issuance, maturity date, offering value, and the securities’ ratings (if any).
182-383
17) Names and addresses of capital market supporting institutions and professions.
17) Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. 18) Dalam hal terdapat profesi penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten, diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, komisi (fee), dan periode penugasan.
408
Halaman page
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
158
18) In the event that there are institutions and professions that periodically render services to the company, the information on the services rendered, the fees for such services, and the assignment period of the services, must be provided.
SEOJK No. 30/SEOJK.04/2016
19) Penghargaan dan/atau sertifikasi yang diterima Emiten baik yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku berakhir (jika ada) yang memuat:
Halaman page
OJK Circular No. 30/SEOJK.04/2016
62-63
19) Awards and/or certifications obtained by the company, both on the national and international level within the reporting year (if any), containing:
a) Nama penghargaan/sertifikasi.
62-63
a) Name of the award/certification.
b) Badan atau lembaga yang memberikan.
62-63
b) Name of the awarding/certifying institution.
c) Masa berlaku penghargaan dan/atau sertifikat (jika ada).
62-63
c) Validity period of the award and/or certification (if any).
f. Analisis dan Pembahasan Manajemen.
f. Management Discussion and Analysis.
Analisis dan pembahasan manajemen memuat analisis dan pembahasan mengenai laporan keuangan dan informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi dalam tahun buku, yang paling sedikit memuat: 1) Tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industri Emiten, paling sedikit mengenai:
The management discussion and analysis section analyzes and discusses the financial statements of the company as well as other material information with emphasis on material changes occurring during the reporting period, including at least:
68-91
1) Operational review for each segment of operations in line with the company’s business, containing, among others:
a) Produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya.
68-91
a) Production, including process, capacity, and expansion.
b) Pendapatan/penjualan.
68-91
b) Sales/revenue.
c) Profitabilitas.
68-91
2) Kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, paling sedikit mengenai:
104
c) Profitability. 2) A comprehensive analysis on the financial statements that includes the comparison between the financial performance in the last 2 (two) fiscal years, and the explanation for the causes of the changes as well as the impact of such changes, including among others:
a) Aset lancar, asset tidak lancar, dan total aset.
111
a) Current assets, noncurrent assets, and total assets.
b) Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas.
112
b) Current liabilities, noncurrent liabilities, and total liabilities.
c) Ekuitas.
112
c) Equity.
d) Pendapatan/penjualan, beban, laba (rugi), penghasilan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif.
104
d) Revenue/sales, expenses, profit (loss), other comprehensive income, and total comprehensive income.
e) Arus Kas.
113
e) Cash flows.
3) Kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan.
114-115
3) The company’s solvency and liquidity to service its debts by providing the relevant ratios.
4) Tingkat kolektibilitas piutang Perseroan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan.
121
4) The company’s collectibility by providing the relevant ratios.
5) Struktur modal (capital structure) dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure) tersebut disertai dasar penentuan kebijakan.
121
5) The company’s capital structure and the management’s policy for the capital structure and the basis for such policy.
123-124
6) Description on material commitments for capital goods, along with the explanation on the purpose of such commitments, including:
6) Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan paling sedikit meliputi: a) Tujuan dari ikatan tersebut.
123-124
a) Purpose of such commitments.
b) Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut.
123-124
b) Source of funding to fulfill such commitments.
c) Mata uang yang menjadi denominasi.
123-124
c) Currencies in which the commitments are denominated.
d) Langkah yang direncanakan Emiten untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
123-124
d) Measures taken by the company to mitigate its risks arising from its foreign exchange position related to such commitments.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
409
OJK Reference
SEOJK No. 30/SEOJK.04/2016
7) Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan dalam tahun buku terakhir, paling sedikit meliputi:
125
OJK Circular No. 30/SEOJK.04/2016
7) Description on the investments on capital goods realized within the last reporting year, at least including:
a) Jenis investasi barang modal.
125
a) Type of capital goods investment.
b) Tujuan investasi barang modal.
125
b) Purpose of capital goods investment.
c) Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan.
125
c) Amount disbursed for the capital goods investment.
8) Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
125
8) Material facts and information after the date of the audit of financial statements.
9) Prospek usaha dari Emiten dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya.
126
9) The company’s business prospect related to the conditions in the industry, general economy, and international markets, which may be supported with quantitative data from reputable and reliable sources.
10) Perbandingan target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai, mengenai:
126
10) Comparison between the targets/forecasts at the beginning of the financial year and the results achieved, pertaining to:
a) Pendapatan/penjualan.
126
a) Revenue/sales.
b) Laba (rugi).
126
b) Income (loss).
c) Struktur modal (capital structure).
126
c) Capital structure.
d) Hal lain yang dianggap penting bagi Emiten.
126
d) Other aspects considered material for the company.
126
11) Targets/projections for the next year, pertaining to:
11) Target/proyeksi yang ingin dicapai Emiten untuk 1 tahun mendatang, meliputi: a) Pendapatan/penjualan.
126
a) Revenue/sales.
b) Laba (rugi).
126
b) Income (loss).
c) Struktur modal (capital structure).
126
c) Capital structure.
d) Kebijakan dividen.
126
d) Dividend policy.
e) Hal lain yang dianggap penting bagi Emiten.
126
e) Other aspects considered material for the company.
12) Aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, paling sedikit strategi pemasaran dan pangsa pasar.
127
12) Aspect of marketing of the company’s products and services, among others marketing strategy and market share.
13) Uraian mengenai dividen selama 2 tahun buku terakhir (jika ada), paling sedikit:
127
13) Description on dividends for the last 2 fiscal years (if any), including at least:
a) Kebijakan dividen.
127
a) Dividend policy.
b) Tanggal dividen pembayaran kas dan/atau tanggal distribusi dividen non kas.
127
b) Date and amount of cash dividend payout and/or date of non-dividend distribution.
c) Jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas).
127
c) Amount of dividend per share (cash and/or noncash).
d) Jumlah dividen per tahun yang dibayar. 14) Realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum, dengan ketentuan:
410
Halaman page
127 128
d) Total dividend distributed per year. 14) Realization of the utilization of public offering proceeds, under the following requirements:
a) Dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, maka diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku.
128
a) In the event that during the reporting year the company had the obligation to report its realization of utilization of proceeds, the cumulative realized amount of utilization of public offering proceeds up to the end of reporting financial year must be provided.
b) Dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sesuai POJK tentang LRPD, maka Emiten menjelaskan perubahan tersebut.
128
b) In the event that there is a change to the proceeds utilization plan, as stipulated in POJK on LRPD, the company must provide an explanation on such change.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
SEOJK No. 30/SEOJK.04/2016
15) Informasi material (jika ada), antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/ peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/ modal, transaksi afiliasi, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku, antara lain memuat:
Halaman page
OJK Circular No. 30/SEOJK.04/2016
128
15) Material information (if any), among others as regards investment, expansion, divestment, merger/ acquisition, debt/capital restructuring, transactions with related parties, transactions with conflict of interest, which occurred in the reporting year, with the descriptions on:
a) Tanggal, nilai, dan objek transaksi.
128
a) Date, value, and object of the transaction.
b) Nama pihak yang melakukan transaksi.
128
b) Names of the parties involved in the transaction.
c) Sifat hubungan afiliasi (jika ada).
128
c) Nature of the affiliation (if any).
d) Penjelasan mengenai kewajaran transaksi.
128
d) Fairness of the transaction.
e) Pemenuhan ketentuan terkait.
128
e) Adherence to pertinent regulations.
16) Perubahan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Emiten dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada).
128
16) Changes in the laws and regulations that significantly affect the company and the impacts on its financial statements (if any).
17) Perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada).
129
17) Changes in the accounting policy, reasons for such changes, and the impacts on the financial statements (if any).
g. Tata Kelola Emiten atau Perusahaan Publik.
g. Corporate Governance.
Tata Kelola Emiten memuat uraian singkat, paling sedikit memuat uraian singkat mengenai: 1) Direksi, mencakup antara lain: a) Tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi. b) Pernyataan bahwa Direksi memiliki pedoman atau piagam (charter) Direksi. c) Prosedur, dasar penetapan, struktur, dan besarnya remunerasi masing-masing anggota Direksi, serta hubungan antara remunerasi dengan kinerja Emiten atau Perusahaan Publik.
The corporate governance section must include brief description on at least the following: 1) Board of Directors, including among others:
151-152 149 151-153
a) Description on the duties and responsibilities of each member of the Board of Directors. b) Statement that the Board of Directors has a Board of Directors guideline or charter. c) Procedures of determination, basis for determination, structure, and amount of remuneration for each member of the Board of Directors and the relationship between remuneration and the company’s performance.
d) Kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat bersama Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut.
154
d) The company’s policy and its implementation regarding the meetings of the Board of Directors, including joint meetings with the Board of Commissioners and the attendance of members of the Board of Directors in these meetings.
e) Informasi mengenai keputusan RUPS 1 tahun sebelumnya, meliputi:
138
e) Information on the resolutions of the previous year’s general meeting of shareholders (GMS), including:
i. Keputusan RUPS yang direalisasikan dalam tahun buku.
138
i. The realization thereof in the reporting year.
ii. Alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan.
138
ii. Reasons should there be any resolutions that have not yet been realized.
f) Informasi mengenai keputusan RUPS pada tahun buku, meliputi:
f) Information on the resoluions of the GMS of the reporting year, including:
i. Keputusan RUPS yang direalisasikan dalam tahun buku.
138-143
i. The realization thereof in the reporting year.
ii. Alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan.
138-143
ii. Reasons should there be any resolutions that have not yet been realized.
g) Penilaian terhadap kinerja komite yang mendukung pelaksanaan tugas Direksi.
148
g) Performance assessment of the committees that support the execution of duties of the Board of Directors.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
411
OJK Reference
SEOJK No. 30/SEOJK.04/2016
Halaman page
2) Dewan Komisaris, mencakup antara lain:
2) Board of Commissioners, including among others:
a) Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
142-143
b) Pernyataan bahwa Dewan Komisaris memiliki pedoman Dewan Komisaris.
148
b) Statement that the Board of Commissioners has a Board of Commissioners guideline or charter.
c) Prosedur, dasar penetapan, struktur dan besarnya remunerasi masing-masing anggota Dewan Komisaris.
146
c) Procedures of determination, basis for determination, structure, and amount of remuneration for each member of the Board of Commissioners.
d) Kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat bersama Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut.
147
d) The company’s policy and its implementation regarding the meetings of the Board of Commissioners, including joint meetings with the Board of Directors and the attendance of members of the Board of Commissioners in these meetings.
145, 151, 152
e) The company’s policy on the Board of Directors’ and the Board of Commissioners’ performance assessment and the implementation thereof, at least including:
i. Prosedur pelaksanaan penilaian kinerja.
145, 151, 152
i. Procedures for assessing performance.
ii. Kriteria yang digunakan.
145, 151, 152
ii. Criteria used for assessing performance.
iii. Pihak yang melakukan penilaian.
145, 151, 152
iii. Party assigned to assess performance.
e) Kebijakan Emiten tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dan pelaksanaannya, paling sedikit meliputi:
a) Duties and responsibilities of the Board of Commissioners.
f) Penilaian terhadap kinerja komite yang mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
148
f) Performance assessment of the committees that support the execution of duties of the Board of Commissioners.
g) Dalam hal Dewan Komisaris tidak membentuk komite Nominasi dan Remunerasi, dimuat informasi paling sedikit mengenai:
n/a
g) In the event that the Board of Commissioners has not established a Nomination and Remuneration Committee, the following information must at least be presented:
i. Alasan tidak dibentuknya komite.
n/a
i. Reason for not establishing said committee.
ii. Prosedur nominasi dan remunerasi yang dilakukan dalam tahun buku.
n/a
ii. Nomination and remuneration procedures taking place in the reporting year.
n/a
3) Sharia supervisory board, if the company conducts its business based on the principles of sharia as stipulated in the articles of association, at least containing information on:
3) Dewan Pengawas Syariah, bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah sebagaimana tertuang dalam AD, paling sedikit memuat: a) Nama.
n/a
a) Names.
b) Tugas dan tanggung jawab DPS.
n/a
b) Duties and responsibilities of the sharia supervisory board.
c) Frekuensi dan cara pemberian nasihat dan saran serta pengawasan pemenuhan prinsip syariah di Pasar Modal terhadap Emiten.
n/a
c) Frequency and mechanism for providing advice and recommendations as well as supervision of the company’s fulfillment of the sharia principles in the capital market.
4) Komite Audit, mencakup antara lain:
403
4) Audit committee, including among others:
a) Nama dan jabatannya dlm keanggotaan komite.
403
a) Names and positions in the committee.
b) Usia.
403
b) Age.
c) Kewarganegaraan.
403
c) Nationality.
d) Riwayat pendidikan.
403
d) Education history.
e) Riwayat jabatan, meliputi informasi:
403
e) Employment history, including:
i.
412
OJK Circular No. 30/SEOJK.04/2016
Dasar hukum penunjukan sebagai anggota komite.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
403
i.
Legal basis of appointment in the company as member of the committee.
SEOJK No. 30/SEOJK.04/2016
Halaman page
OJK Circular No. 30/SEOJK.04/2016
ii. Rangkap jabatan, baik sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/atau anggota komite serta jabatan lainnya (jika ada).
403
ii. Concurrent positions, either as Director, Commissioner, and/or committee member and other positions (if any).
iii. Pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten.
403
iii. Work experience in and outside of the company.
f) Periode dan masa jabatan anggota Komite Audit.
403
f) Term of office and the period as member of the audit committee.
g) Pernyataan independensi Komite Audit.
148
g) Statement of independence of the audit committee.
h) Kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut.
214-217
h) Disclosure on the company’s policy and its implementation regarding the meetings of the audit committee and the attendance of members of the audit committee in these meetings.
i) Pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada).
147, 403
i) Education and/or training participated in within the reporting year (if any).
j) Pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai yang dicantumkan dalam piagam (charter) Komite Audit.
214-217
j) Audit committee’s activities in the reporting year as stipulated in the audit committee charter.
5) Komite lain yang dimiliki Emiten dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti komite Nominasi dan Remunerasi, mencakup antara lain: a) Nama dan jabatannya dalam keanggotaan komite.
218-223
388-395
5) Other committees in the company that have been established to assist the Board of Directors and/or the Board of Commissioners, such as the nomination and remuneration committee, at least containing information on: a) Names and positions in the committee.
b) Usia.
388-395
b) Age.
c) Kewarganegaraan.
388-395
c) Nationality.
d) Riwayat pendidikan.
388-395
d) Education history.
e) Riwayat jabatan, meliputi informasi:
388-395
e) Employment history, including:
i. Dasar hukum penunjukan sebagai anggota komite.
388-395
i. Legal basis of appointment in the company as member of the committee.
ii. Rangkap jabatan, baik sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/atau anggota komite serta jabatan lainnya (jika ada).
388-395
ii. Concurrent positions, either as Director, Commissioner, and/or committee member and other positions (if any).
iii. Pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten.
388-395
iii. Work experience in and outside of the company.
f) Periode dan masa jabatan anggota Komite.
215
f) Term of office and the period as member of the Committee.
g) Uraian tugas dan tanggung jawab.
148
g) Description of duties and responsibilities.
h) Pernyataan bahwa telah memiliki pedoman komite.
148
h) Statement that the committee charter is present.
i) Pernyataan independensi komite. j) Kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut. k) Jenis pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada). l) Uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku.
148
i) Statement of of independence of the committee.
218-223
j) Disclosure on the company’s policy and its implementation regarding the meetings of the audit committee and the attendance of members of the audit committee in these meetings.
147
k) Education and/or training participated in within the reporting year (if any).
218-223
l)
The committee’s activities in the reporting year.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
413
OJK Reference
SEOJK No. 30/SEOJK.04/2016
6) Sekretaris Perusahaan, mencakup antara lain:
154-155
OJK Circular No. 30/SEOJK.04/2016
6) Corporate secretary, including among others:
a) Nama.
154-155
a) Name.
b) Domisili.
154-155
b) Domicile.
154-155
c) Employment history, including:
c) Riwayat jabatan, meliputi informasi: i. Dasar hukum penunjukan sebagai sekretaris Perusahaan.
154-155
i. Legal basis of appointment as corporate secretary.
ii. Pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten.
154-155
ii. Work experience and the respective period of work within and outside of the company.
d) Riwayat pendidikan.
154-155
d) Education history.
e) Pendidikan dan/atau pelatihan yang diikuti dalam tahun buku (jika ada).
154-155
e) Education and/or training participated in within the reporting year (if any).
f) Uraian singkat pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan pada tahun buku.
154
f) Brief description of the corporate secretary’s activities in the reporting year.
7) Unit Audit Internal, mencakup antara lain:
155-157
7) Internal audit unit, including among others:
a) Nama kepala unit audit internal.
155-157
a) Name of the head of internal audit.
b) Riwayat jabatan, meliputi informasi:
155-157
b) Employment history, including:
i. Dasar hukum penunjukan sebagai kepala Unit Audit Internal.
155-157
i. Legal basis of appointment as head of internal audit.
ii. Pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten.
155-157
ii. Work experience and the respective period of work within and outside of the company.
c) Kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika ada).
155-157
c) Qualifications and certifications related to the internal audit profession (if any).
d) Pendidikan dan/atau pelatihan yang diikuti dalam tahun buku (jika ada).
155-157
d) Education and/or training participated in within the reporting year (if any).
e) Struktur dan kedudukan Unit Audit Internal.
155-157
e) Structure and position of the internal audit unit.
f) Uraian tugas dan tanggung jawab.
155-157
f) Duties and responsibilities of the internal.
g) Pernyataan bahwa telah memiliki piagam (charter) unit audit internal.
155-157
g) Statement that the internal audit charter is present.
h) Uraian singkat pelaksanaan tugas Unit Audit Internal pada tahun buku.
155-157
h) Brief description on the execution of duties of the internal audit within the reporting year.
8) Uraian mengenai sistem pengendalian internal (internal control) yang diterapkan oleh Emiten, paling sedikit mengenai:
196
8) Description on internal control system implemented in the company, including at least the following:
a) Pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan lainnya.
196
a) Operational and financial control, and compliance with pertinent regulations.
b) Tinjauan atas efektivitas sistem pengendalian internal.
196
b) Review on the effectiveness of the internal control system.
9) Sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh Emiten, paling sedikit mengenai:
414
Halaman page
158-196
9) Risk management system implemented in the company, including at least the following:
a) Gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko Emiten.
158-196
a) Overview of the company’s risk management system.
b) Jenis risiko dan cara pengelolaannya.
158-196
b) Risk categories and risk mitigation measures.
c) Tinjauan atas efektivitas sistem manajamen risiko Emiten.
158-196
c) Review on the effectiveness of the company’s risk management system.
10) Perkara penting yang dihadapi oleh Emiten, Entitas anak, anggota Direksi dan anggota Dewan komisaris (jika ada), antara lain meliputi:
197-210
10) Litigations involving the company, its subsidiaries, and the current members of the Board of Directors and the Board of Commissioners, including among others:
a) Pokok perkara.
197-210
a) Case material.
b) Status penyelesiaan perkara.
197-210
b) Case status.
c) Pengaruhnya terhadap kondisi Emiten.
197-210
c) Impact on the company’s condition.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
SEOJK No. 30/SEOJK.04/2016
Halaman page
OJK Circular No. 30/SEOJK.04/2016
11) Informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten, anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris, oleh Otoritas lainnya pada tahun buku.
197-210
11) Information on administrative sanctions received by the company, members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, from capital market or other authorities within the reporting year.
12) Informasi mengenai kode etik, meliputi:
210-211
12) Information on the company’s code of conduct, including:
a) Pokok kode etik.
210-211
a) Components of the code of conduct.
b) Bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya.
210-211
b) Form of dissemination of the code of conduct and means to enforce the code of conduct.
c) Pernyataan bahwa kode etik berlaku bagi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan karyawan Emiten.
210-211
c) Statement that the code of conduct applies to the Board of Directors, the Board of Commissioners, and the employees of the company.
13) Informasi mengenai budaya Perusahaan (corporate culture) atau nilai-nilai Perusahaan (jika ada).
211
13) Information on the company’s corporate culture or values (if any).
14) Uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Emiten, antara lain mengenai:
249
14) Description on employee/management share ownership program conducted by the company, containing, among others:
a) Jumlah saham dan/atau opsi.
249
a) Amount of shares and/or options.
b) Jangka waktu pelaksanaan.
249
b) Program term.
c) Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak.
249
c) Employee/management requirements for eligibility.
d) Harga pelaksanaan.
249
15) Uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system), antara lain meliputi:
212
d) Exercise price. 15) Description on the company’s whistleblowing system, including, among others:
a) Cara penyampaian laporan pelanggaran.
212
a) Whistleblowing mechanism.
b) Perlindungan bagi pelapor.
212
b) Protection for whistleblowers.
c) Penanganan pengaduan.
212
c) Handling of reports.
d) Pihak yang mengelola pengaduan.
212
d) Party handling the reports.
e) Hasil dari penanganan pengaduan, paling sedikit meliputi:
212
e) Results of the handling of reports, at least concerning:
i. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses dalam tahun buku.
212
i. The number of reports received and processed in the reporting year.
ii. Tindak lanjut pengaduan.
212
ii. Follow up of the reports.
16) Penerapan atas pedoman tata kelola Perusahaan bagi Emiten yang menerbitkan Efek bersifat Ekuitas, meliputi:
134-137
16) Implementation of the corporate governance guidelines should the company issue equity-based securities, including:
a) Pernyataan mengenai rekomendasi yang telah dilaksanakan dan/atau
134-137
a) Statement on the recommendations that have been implemented and/or
b) Penjelasan atas rekomendasi yang belum dilaksanakan, disertai alasan dan alternatif pelaksanaannya (jika ada).
134-137
b) Explanation regarding the recommendations that have not been implemented, along with the reasons and alternative measures (if any).
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
415
OJK Reference
SEOJK No. 30/SEOJK.04/2016
Halaman page
h. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Emiten atau Perusahaan Publik. 1) Informasi mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan Emiten dan Perusahaan Publik meliputi kebijakan, jenis program, dan/atau biaya yang dikeluarkan, antara lain aspek: a) Lingkungan hidup, antara lain:
h. Corporate Social and Environmental Responsibility. SR 402-457
SR 402-457
1) Description on corporate social responsibility, including the policy, programs, and expenditures, for among others the following aspects: a) Environment, such as:
i. Penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.
SR 402-457
i. The use of environmentally-friendly and renewable/recyclable materials and energy.
ii. Sistem pengolahan limbah Perusahaan.
SR 402-457
ii. The company’s waste management system.
iii. Mekanisme pengaduan masalah lingkungan.
SR 402-457
iii. Mechanisms for submitting complaints on environmental issues.
iv. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.
SR 402-457
iv. Environmental certifications.
b) Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, antara lain:
SR 402-457
b) Practices related to labor and occupational health and safety, such as:
i. Kesetaraan gender dan kesempatan kerja.
SR 402-457
i. Gender equality and equal opportunity for work.
ii. Sarana dan kesempatan kerja.
SR 402-457
ii. Work facilities and work opportunity.
iii. Tingkat perpindahan (turnover) karyawan.
SR 402-457
iii. Employee turnover rate.
iv. Tingkat kecelakaan kerja.
SR 402-457
iv. Occupational incident rate.
v. Pendidikan dan/atau pelatihan.
SR 402-457
v. Employee training and/or development.
vi. Remunerasi.
SR 402-457
vi. Remuneration.
vii. Mekanisme pengaduan masalah ketenagakerjaan.
SR 402-457
vii. Mechanisms for submitting complaints on labor-related issues.
SR 402-457
c) Social and community development, such as:
c) Pengembangan sosial dan kemasyarakatan, antara lain:
416
OJK Circular No. 30/SEOJK.04/2016
i. Penggunaan tenaga kerja lokal.
SR 402-457
i. Utilization of local workforce.
ii. Pemberdayaan masyarakat sekitar Emiten antara lain melalui penggunaan bahan baku yang dihasilkan masyarakat atau pemberian edukasi.
SR 402-457
ii. Community empowerment in the company’s operational areas, among others through the use of raw materials produced by local society or the provision of education.
iii. Perbaikan sarana dan prasarana sosial.
SR 402-457
iii. Development of social facilities and infrastructure.
iv. Bentuk donasi lainnya.
SR 402-457
iv. Other donations.
v. Komunikasi mengenai kebijakan dan prosedur anti korupsi, serta pelatihan mengenai anti korupsi.
SR 402-457
v. Communications on the policies and procedures on anti-corruption, and training on anti-corruption.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
SEOJK No. 30/SEOJK.04/2016
OJK Circular No. 30/SEOJK.04/2016
d) Tanggung jawab barang dan/atau jasa, antara lain:
SR 402-457
i. Kesehatan dan keselamatan konsumen.
SR 402-457
i. Consumer health and safety.
ii. Informasi barang dan/atau jasa.
SR 402-457
ii. Product/service information.
iii. Sarana, jumlah dan penganggulangan atas pengaduan konsumen.
SR 402-457
iii. Facility, number of customer complaints and the resolution thereof.
d) Product and/or service responsibility, such as:
2) Dalam hal EPP menyajikan informasi mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan pada laporan tersendiri seperti sustainability report, maka EPP dikecualikan untuk mengungkapkan informasi tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan.
yes
2) In the event that the company provides information on social and environmental responsibility in a separate report such as a sustainability report, the company is exempted from the obligation to disclose information on the social and environmental responsibility in the annual report.
3) Sustainability report sebagaimana poin 2 wajib disampaikan bersamaan dengan laporan tahunan.
yes
3) The sustainability report as discussed in point 2 above must be submitted together with the annual report.
i. Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit.
Halaman page
224,
i. Audited Financial Statements.
379
42
j. Statement from Members of the Board of Directors and Board of Commissioners on their responsibility for the Annual Report.
Laporan keuangan tahunan yang dimuat dalam Laporan Tahunan wajib disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang telah diaudit oleh Akuntan. Laporan Keuangan dimaksud wajib memuat pernyataaan mengenai pertanggungjawaban atas laporan keuangan sebagaimana diatur dalam POJK tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan atau POJK tentang Laporan Berkala Perusahaan Efek.
j. Surat Pernyataan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris tentang tanggung jawab atas Laporan Tahunan.
The audited financial statements incorporated into the Annual Report must be prepared in accordance with the Financial Accounting Standards in Indonesia as audited by the accounting firm. The financial statements must include a statement on the responsibility on the financial statements as stipulated in POJK on the Board of Directors’ Responsibility for the Financial Statements or in POJK on Periodic Reports of Securities Companies.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
417
Laporan Keberlanjutan Sustainablity Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
08 Bab/Chapter
418
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
08
Delivering more for our stakeholders Memberikan lebih kepada para pemangku kepentingan kami
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
419
Laporan Keberlanjutan Sustainablity Report
Profil Laporan Report Profile
420
Pada tahun 2016, kami memberikan ‘keleluasaan’ bagi pelanggan dalam menikmati pengalaman digital dan terus meningkatkan keterlibatan dengan pemegang kepentingan, dengan tujuan memperkuat bisnis kami dan memberikan nilai tambah yang berkelanjutan.
In 2016 we liberated our customers to experience digital and continued to engage with stakeholders, in order to strengthen our business and sustainably deliver more value.
Profil Laporan
Report Profile
Laporan ini membahas kegiatan PT Indosat Tbk (selanjutnya disebut “Indosat Ooredoo”) pada tahun 2016 menuju keberlanjutan jangka panjang demi manfaat bagi semua pemangku kepentingan dan bangsa Indonesia.
This report sets forth the activities of PT Indosat Tbk (hereafter refered to as “Indosat Ooredoo”) in 2016 towards long term sustainability, for the benefit of all stakeholders and the Indonesian nation.
Parameter Pelaporan
Report Parameters
Siklus Pelaporan
Reporting Cycle
Indosat Ooredoo menyusun laporan ini secara tahunan untuk mengkomunikasikan dampak ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial kepada para pemangku kepentingan, termasuk karyawan, pelanggan, pemasok, agen penjualan, kelompok masyarakat dan pemerintah Indonesia.
Indosat Ooredoo produces this report on a yearly basis to communicate its economic, environmental and social impacts to its stakeholders, which include employees, customers, suppliers, dealers, community groups, and government in Indonesia.
Periode Laporan
Period Covered
Laporan ini mencakup periode antara 1 Januari 2016 sampai 31 Desember 2016. Laporan sebelumnya mencakup periode antara 1 Januari 2015 sampai 31 Desember 2015.
This report covers the period between January 1, 2016 to December 31, 2016. The previous report covered the period between January 1, 2015 to December 31, 2015.
Lingkup dan Isi Laporan
Content of Report
Laporan ini membahas aspek-aspek bisnis Indosat Ooredoo yang menimbulkan dampak signifikan dalam bidang tata kelola, ketenagakerjaan, masyarakat, lingkungan hidup, dan ekonomi sehingga dipandang sebagai aspek material. Data kuantitatif disajikan sejauh mungkin dan dilengkapi atau digantikan oleh data kualitatif.
This report discusses aspects of Indosat Ooredoo’s business which have significant impact in the areas of governance, labor, community, environment, and economy, and are therefore considered material aspects. Quantitative data is provided where possible, supplemented or substituted by qualitative data.
Informasi dalam laporan ini tidak tunduk terhadap batasan-batasan spesifik, tetapi ada informasi yang tidak disajikan dalam laporan ini karena tidak dinilai signifikan bagi pemangku kepentingan kami yaitu pelanggan, mitra kerja, karyawan, pemegang saham, masyarakat serta pemerintah.
This information in this report is not subject to specific limitations but there may be also information that is not disclosed in this report because it is not believed to be of major significance to our stakeholders namely our customers, partners, employees, shareholders, community and the government.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
08
Konten laporan ini mengacu kepada indikator GRI 4.0 yang inti. Indikator tersebut dapat dilihat di website GRI www.globalreporting.org.
The content of this report refers to the core GRI 4.0 indicators which may be found at the GRI website www. globalreporting.org.
Lingkup Pelaporan
Scope of Report
Bahan yang disajikan terkait operasional Indosat Ooredoo serta anak perusahaannya di Indonesia, sebagaimana dimuat dalam laporan keuangan konsolidasian.
The material provided pertains to the operations of Indosat Ooredoo and its subsidiaries in Indonesia as included the organization’s consolidated financial statements.
Pengukuran dan Pelaporan
Measurement and Reporting
Tidak ada perubahan material dalam metode pelaporan ataupun penyajian ulang dari laporan keberlanjutan terakhir yang secara signifikan mempengaruhi perbandingan antara laporan keberlanjutan tahun ini dan tahun sebelumnya. Angka-angka keuangan disajikan berdasarkan standar akunting Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Tidak ada perubahan mendasar dalam metode pelaporan atau penyajian ulang dari laporan keberlanjutan sebelumnya.
There have been no substantial changes in reporting method or restatement from the previous sustainability report that would significantly affect comparability between this year’s sustainability report and the previous year’s. Financial figures are based on Indonesian Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) accounting standards. There were no significant in accounting methods or restatement from the previous Sustainability Report.
Pedoman dan Referensi
Guidelines & Assurance
Laporan ini merujuk kepada Pedoman Pelaporan Keberlanjutan yang diterbitkan oleh Global Reporting Initiative (GRI). Laporan ini belum diverifikasi oleh pihak eksternal, namun dapat disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
This report refers to the Sustainability Reporting Guidelines (SRG) that are released by the Global Reporting Initiative (GRI). This report has not been submitted to external assurance, however it is submitted to the Financial Services Authority and Indonesia Stock Exchange (IDX).
Hubungi Contact PT Indosat Tbk (“Indosat Ooredoo”) Jalan Medan Merdeka Barat No. 21 Gedung Indosat Ooredoo, Jakarta 10110, Indonesia Telp: +62 21 3000 3001 Fax : +62 21 3000 3757
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
421
Laporan Keberlanjutan Sustainablity Report
I
Sambutan Direktur Utama & CEO President Director & CEO Message
422
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
08
Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Menghadapi pergeseran perilaku dan preferensi pelanggan dalam tiga tahun terakhir ini, kami telah menjalani transformasi yang menyeluruh; suatu transformasi yang secara seksama dirumuskan dan dipicu oleh pertanyaan tentang keberlanjutan. Secara khusus, sebagai perusahaan telekomunikasi, bagaimana kami dapat tetap relevan di dunia digital? Bagaimana kami dapat terus memberikan manfaat dan nilai yang diharapkan para pemangku kepentingan kami, ketika kebutuhan dan keinginan mereka berubah?
Over the past three years, facing shifting consumer behavior and preferences, we have undergone an indepth transformation, a transformation has been critically framed and driven by the question of sustainability. Specifically, as a telecommunications company, how do we stay relevant in a digital world? How do we continue to deliver benefits and value that our stakeholders want, when their needs and desires are changing?
Jawabannya: kami sendiri harus berubah menjadi organisasi dengan pola pikir digital. Organisasi yang memanfaatkan saluran digital maupun tradisional untuk memberikan pengalaman hebat kepada pelanggan. Hal itu dapat kami capai dengan menyediakan produk dan layanan yang pribadi terhadap setiap kebutuhan pelanggan, memperkaya kehidupan mereka, dan menyediakannya dengan friksi yang minimal.
The answer: we ourselves must become a digitalminded organization. One that leverages both digital and traditional channels to deliver a great customer experience, which we can achieve by delivering products and services that are personalized to each customer’s needs, enrich their lives, and are delivered with a minimum of friction.
Memberikan Keleluasaan Bagi Pelanggan Untuk Menikmati Pengalaman Digital
Liberating Customers to Experience Digital
Bertindak sesuai prinsip-prinsip yang diuraikan di atas, pada tahun 2016 kami dengan berani memutuskan untuk merevolusi industri dengan penawaran yang jujur, transparan, dan bernilai tinggi; yang secara nyata berbeda dengan penawaran industri tradisional. Penawaran yang mudah dipahami ini dibundel dengan konten yang menarik seperti streaming musik dan film tanpa batas, memberikan ‘keleluasaan’ bagi pelanggan dalam pengalaman digital, tanpa rasa takut terhadap jebakan tersembunyi; dan para pelanggan menanggapinya dengan bersemangat. Pelanggan seluler ritel kami melonjak menjadi lebih dari 85 juta, suatu rekor baru, salah satu hal yang menjadikan kami memperoleh laba.
Acting on the principles outlined above, in 2016 we boldly decided to revolutionize the industry with fair, transparent, great value offers that stood in contrast to traditional industry offerings. These easy-to-understand offers, bundled with great content such as unlimited music and movie streaming, ‘liberated’ customers to experience digital without fear of hidden traps, and customers responded eagerly. Our retail cellular customer subscriber base jumped to more than 85 million, a new record, driving our return to profit.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
423
Laporan Keberlanjutan Sustainablity Report
424
Kami juga mengambil langkah untuk memposisikan kami sebagai perusahaan pemimpin digital. Menurut kami, perusahaan di Indonesia berada di titik puncak untuk berpindah ke digital. Kami ingin menjadi mitra pilihan mereka, penasihat terpercaya yang mampu membimbing perusahaan dalam evolusi digital mereka. Sebagai bagian dari inisiatif ini, kami menjalin kemitraan baru dengan IBM dalam tahun berjalan. Kemitraan ini memadukan kemampuan telekomunikasi kami yang kuat dengan keahlian kelas dunia yang dimiliki IBM, termasuk kemampuan analitis dan keamanan, untuk memberikan berbagai solusi bisnis yang komprehensif, yang dapat ‘memberi keleluasaan’ perusahaan untuk mengalami manfaat teknologi digital.
We also took steps to position ourselves as a digital leader in enterprise side as leader in digital. In our view, enterprise in Indonesia is on the cusp of moving to digital, and we aim to be their partner of choice, a trusted advisor capable of guiding businesses in their digital evolution. As part of this initiative, we established a new partnership with IBM during the year. This partnership combines our robust telco abilities and IBM’s world class expertise, including analytical and security capabilities, to deliver a comprehensive range of business solutions that can ‘liberate’ business to experience the benefits of digital technology.
Menerapkan Digital Secara Internal
Implementing Digital Within
Kami tidak hanya memupuk pola pikir digital dan teknologi secara eksternal, tetapi kami juga menerapkan prinsip-prinsip ini ke dalam organisasi kami, dengan tujuan memacu kemajuan dan produktivitas. Perubahan memang tidak mudah, tetapi saya bangga mengatakan bahwa para karyawan kami telah mulai berpikir secara digital – bukan hal mudah untuk dilakukan, karena ini wilayah yang belum pernak kami jajaki. Setiap hari merupakan pijakan baru. Setiap hari kami menghadapi risiko kesalahan. Tetapi setiap hari juga merupakan kesempatan berinovasi dan bereksplorasi. Kami telah menjadi perusahaan yang lebih fleksibel dan inovatif, yang akan melayani dengan baik di masa mendatang. Salah satu hal yang patut dicatat pada tahun 2016 ialah rekor tingkat keterlibatan karyawan kami dalam survei ECHO, yang menunjukkan semangat para karyawan kami menjawab tantangan.
Not only have we fostered a digital mindset and technology externally, we have also applied these principles to our own organization, with the goal of driving gains and productivity. Change is never easy, but I am proud to say that our people have begun to think digitally—not an easy thing to do, for this is uncharted territory. Every day is new ground. Every day we run the risk of mistakes. But each day is also a chance to innovate and explore. We have become a more flexible and innovative company, which will serve us well going forward. Among others, it is worth noting that in 2016, our employee engagement ECHO survey showed record levels of engagement as our people rose to the challenge.
Secara lebih konkret, peranti lunak digital telah membantu merampingkan Teknologi Informasi (TI) dan infrastruktur kami, sehingga menjadi lebih lincah, lebih kuat, dan lebih berenergi serta efisien material: meningkatkan kinerja terhadap para pelanggan, seraya menurunkan dampak terhadap lingkungan, dan meningkatkan pendapatan dengan kemajuan yang jelas untuk semua.
More concretely, digital software has helped to streamline our IT and infrastructure, becoming nimbler, more robust, and more energy and materials efficient: boosting performance for customers while decreasing our environmental footprint and improving returns in a clear win for all.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
08
Langkah Selanjutnya
Next Steps
Sejalan dengan keyakinan kami bahwa digital dapat membuka potensi manusia dan meningkatkan produktivitas, kami semakin berkomitmen memastikan bahwa semakin banyak orang Indonesia dapat memiliki pengalaman digital ke depan. Untuk mencapai hal tersebut, kami terus mengembangkan jaringan kami, termasuk di luar Jawa, menciptakan produk dan layanan digital lebih banyak, serta meningkatkan yang sudah ada, membangun kemitraan baru, dan secara umum mendukung pembangunan ekosistem digital Indonesia.
In line with our belief that digital can unlock human potential and increase productivity, we are moreover committed to ensure that more Indonesians can experience digital going forward. To this end, we continued to build out our network including offJava, create more digital products and services and refine existing ones, establish new partnerships, and generally support the development of the Indonesian digital ecosystem.
Di antara upaya kami memajukan ekosistem digital, program CSR kami telah menetapkan tujuan yang ambisius untuk pemberdayaan digital sekitar tujuh juta perempuan pada tahun 2020, yang dimulai tahun 2016. Program ini berupaya mengajarkan kaum perempuan, termasuk perempuan TKI, untuk menggunakan teknologi digital secara efektif. Kami juga mendorong kreativitas digital kaum muda melalui kontes aplikasi mobile, serta mendukung inkubasi dan usaha ekosistem untuk menciptakan lebih banyak digipreneur yang kelak diharapkan akan membantu menggerakkan bangsa.
Among our efforts to advance the digital ecosystem, our CSR program has set an ambitious goal to digitally empower some seven million women by 2020 which kicked off in 2016 with efforts to teach women, including female migrant workers, to use digital technology effectively. We also encouraged digital youth creativity through mobile application contests, and supported the incubation and venture ecosystem to create more digipreneurs who in turn, it is hope, will help drive the nation.
Sementara itu, pada program kesehatan Klinik Mobil kami, yang telah mengobati lebih dari 770.000 penerima manfaat sejak tahun 2007, kami mulai menerapkan teknologi digital seperti tablet yang menjadi sarana untuk mendidik para penerima manfaat kesehatan, serta sekaligus mengekspos dan membiasakan mereka terhadap teknologi.
Meanwhile, in our Mobile Clinic health program, which has treated over 770,000 beneficiaries since 2007, we began implementing digital technology such as tablets a means to educate beneficiaries on health and simultaneously expose and familiarize them with technology.
Akhirnya, tujuan kami ialah membantu pelanggan kami memperkaya kehidupan mereka melalui teknologi digital. Secara khusus, kami berupaya mencapai hal ini dengan keleluasaan pelanggan untuk memperoleh pengalaman digital dan mendukung evolusi ekosistem digital, dalam proses mempertahankan posisi kami sebagai perusahaan telekomunikasi digital terkemuka di Indonesia.
Ultimately, our goal is to help our customers enrich their lives through digital technology. Specifically, we intend to achieve this by liberating customers to experience digital and supporting the evolution of the digital ecosystem, in the process sustaining our position as the leading digital telco in Indonesia.
Alexander Rusli Direktur Utama dan CEO President Director and Chief Executive Officer
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
425
Laporan Keberlanjutan Sustainablity Report
II
Sekilas Indosat Ooredoo About Indosat Ooredoo
Didirikan pada tahun 1967, PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) adalah penyelenggara jasa telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia serta anggota Grup Ooredoo, penyelenggara jasa telekomunikasi global. Indosat Ooredoo menyediakan layanan selular, data tetap dan layanan broadband nirkabel serta layanan telekomunikasi tetap atau layanan suara tetap termasuk SLI, sambungan tetap nirkabel serta sambungan telepon tetap, dan layanan digital. Selain itu, bersama anak-anak perusahaannya, PT Indosat Mega Media (IM2) dan PT Aplikanusa Lintasarta, Indosat Ooredoo menyediakan layanan data tetap atau Multimedia, Internet & Komunikasi Data (MIDI) seperti IPVPN, penyewaan jalur, layanan internet dan layanan teknologi informasi segmen korporat. Saham Indosat Ooredoo tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI: ISAT). Pada tahun 2015, Perusahaan rebranding sebagai “Indosat Ooredoo”, dan memulai perjalanan baru dengan tujuan menjadi menjadi perusahaan telco digital terkemuka di Indonesia.
Established in 1967, PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) is a leading telecommunication and information service provider in Indonesia and a member of Ooredoo Group, a global telecommunications provider. Indosat Ooredoo provides cellular, fixed data and wireless broadband services as well as fixed telecommunication or fixed voice offerings including IDD, fixed wireless and fixed phone services, and digital services. In addition, together with its subsidiaries PT Indosat Mega Media (IM2) and PT Aplikanusa Lintasarta, Indosat Ooredoo provides fixed data or Multimedia, Internet & Data Communication services such as IPVPN, leased line, internet services and IT services to corporate segments. The Company is listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX: ISAT). In 2015, the Company rebranded as Indosat Ooredoo and embarked on a new journey, with the goal of becoming Indonesia’s leading digital telco.
426
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
08
Nama Organisasi Name of the organization
PT Indosat Tbk, kini dikenal sebagai “Indosat Ooredoo ” PT Indosat Tbk, known as “Indosat Ooredoo ”
Merek, produk dan layanan utama Primary brands, products and/or services
• Layanan Seluler Prabayar dan Pascabayar dengan merek IM3 Ooredoo • Layanan data tetap, yang termasuk multimedia, komunikasi data dan Internet (MIDI) yang dipasarkan khususnya kepada pelanggan bisnis. Kami juga menawarkan layanan berbasis satelit seperti sewa transponder dan VSAT serta Teknologi Informasi (TI), misalnya Pusat Pemulihan Gangguan (Disaster Recovery Center), Pusat Data dan Indosat Ooredoo Cloud Services dengan infrastructure-as-a-service. Kami melayani jasa-jasa ini secara langsung dan melalui anak-anak perusahaan kami, Lintasarta dan IM2. • Layanan telekomunikasi tetap (suara). • Layanan digital. • Postpaid and Prepaid Cellular Services under the IM3 Ooredoo brand • Fixed data services, which include multimedia, data communications and Internet (MIDI) services marketed primarily to business customers. We also offer satellitebased services such as transponder leasing and VSAT services and IT services, such as Disaster Recovery Center, Data Center services, and Indosat Ooredoo Cloud Services with infrastructure-as-a-service. We provide these services directly and through our subsidiaries, Lintasarta and IM2. • Fixed telecommunications (voice) services. • Digital services.
Lokasi kantor utama organisasi Location of the organization’s headquarters
Jakarta, Indonesia
Daerah dan pasar operasional yang dilayani Operational area and markets served
Indosat Ooredoo serves retail, Small Medium Enterprise (SME) and large enterprise customers across the Republic of Indonesia. Indosat Ooredoo melayani pelanggan ritel, segment Ukuran Kecil Menengah (UKM) maupun bisnis enterprise besar di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Sifat kepemilikan dan bentuk hukum Nature of ownership and legal form
Badan hukum Indonesia yang berbentuk perusahaan publik Publically listed Indonesian legal entity
Scale of the company Jumlah pelanggan seluler Number of cellular subscribers
85.7 juta million
Jumlah karyawan tetap dan tidak tetap Number of permanent and non permanent employees
4,415 (termasuk anak perusahaan) (including subsidiaries)
Jumlah BTS Number of BTS
56,483
Pendapatan tahun 2016 Revenues in 2016
Rp29,184.6 miliar billion
Total aset 31 Desember 2016 Total assets as of December 31, 2016
Rp50,838.7 miliar billion
Identitas dan persentase pemegang saham terbesar per 31 Desember 2016 Identity and percentage of largest shareholders as of December 31, 2016
Ooredoo Asia Pte Ltd. adalah pemegang saham terbesar dengan 65% kepemilikan saham. Ooredoo Asia Pte Ltd. is the largest shareholder with 65% ownership.
Perubahan penting dalam skala organisasi atau kepemilikan ataupun rantai pemasok
Selama periode yang dilaporkan tidak terjadi perubahan penting pada struktur kepemilikan atau modal saham. Beberapa aset/fasilitas tertentu ditutup dengan alasan strategis, sementara ada yang baru dibuka, tetapi skala keseluruhan organisasi tidak berubah secara berarti selama tahun berjalan, demikian pula rantai pasokan tidak berubah signifikan. No significant changes took place during the reporting period with regard to ownership or share capital structure. Certain assets/facilities were strategically closed while new ones were upgraded, but the scale of the overall organization did not change materially during the year, nor did its supply chain.
Significant changes in size or ownership, or supply chain
Struktur operasional organisasi Operational structure of the organization
Untuk Struktur Organisasi lengkap Indosat Ooredoo, lihat bagian Profil Perusahaan pada Laporan Tahunan 2016. For the complete Organizational Structure chart of Indosat Ooredoo, please refer to the Company Profile section of the 2016 Annual Report.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
427
Laporan Keberlanjutan Sustainablity Report
III
Sekilas Pemangku Kepentingan Stakeholders in Brief
Identifikasi Kelompok Pemangku Kepentingan Untuk kepentingan laporan ini, kelompok pemangku kepentingan Indosat Ooredoo ditentukan berdasarkan keterlibatan langsung Indosat Ooredoo dengan mereka dalam proses penciptaan produk dan jasanya, dan/atau potensi bahwa Indosat Ooredoo dapat secara aktif mempengaruhi kesejahteraan mereka dengan berkontribusi positif atau negatif.
Stakeholder Identification For the purposes of this report, Indosat Ooredoo’s stakeholder groups were identified based on the fact that Indosat Ooredoo actively engages with them in the process of creating its products and services, and/or the potential for Indosat Ooredoo to actively affect the wellbeing of these groups by contributing positive or negative impacts.
Kelompok pemangku kepentingan
Metode keterlibatan
yang dilibatkan oleh Indosat Ooredoo
Engagement method
Stakeholder groups engaged by Indosat Ooredoo Pelanggan
Pelanggan berinteraksi terus menerus dengan produk dan/atau jasa Indosat Ooredoo.
Customers
Promosi dilancarkan dan penawaran terarah diciptakan untuk menarik minat pelanggan. Survai pelanggan dilaksanakan untuk menentukan kepuasan. Customers interact constantly with Indosat Ooredoo’s products and/or services. Promotions are held and targeted offerings are created to attract customer interest. Customer surveys are held to determine satisfaction.
Karyawan, pekerja lain dan serikat pekerja
Di samping menerapkan praktek-praktek ketenaga-kerjaan yang baik serta mengadakan
mereka
evaluasi kinerja berkala, survei karyawan berkala juga dilaksanakan dan percakapan
Employees, other workers and their trade unions
dengan Serikat Pekerja Indosat Ooredoo juga kerap kali diadakan. Selain itu, Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dibicarakan setiap dua tahun. Besides implementing good labor practices and periodic performance reviews, periodic employee surveys are held, and frequent talks are also held with the Indosat Ooredoo Employee Union. In addition, a Collective Labour Agreement is negotiated every 2 years.
Pemasok
Bekerja sama untuk meningkatkan mutu dan memastikan prosedur kerja yang benar.
Suppliers
Working together to improve quality and ensure correct working procedures
Mitra usaha
Bekerja sama dalam berbagai kegiatan.
Business partners
Working together on various initiatives
Komunitas setempat
Indosat Ooredoo membantu menghubungkan komunitas setempat maupun daerah-daerah
Local communities
terpencil. Di samping itu, Indosat Ooredoo mendukung komunitas setempat melalui sejumlah kegiatan seperti bantuan bencana, seminar bagi mahasiswa dan banyak lagi. Indosat Ooredoo helps connect local communities including in remote areas. In addition, Indosat Ooredoo supports local communities through initiatives such as disaster relief, seminars for university students, and more.
428
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
08
Kelompok pemangku kepentingan
Metode keterlibatan
yang dilibatkan oleh Indosat Ooredoo
Engagement method
Stakeholder groups engaged by Indosat Ooredoo Masyarakat madani
Indosat Ooredoo mendukung pengembangan masyarakat madani secara umum
Civil society
dengan membantu alih pengetahuan dan kegiatan-kegiatan lain melalui jaringan telekomunikasinya. Indosat Ooredoo supports the development of civil society at large by supporting knowledge transfer and supporting activities through its telecommunications network.
Pemegang saham
Indosat Ooredoo secara aktif mengkomunikasikan statusnya kepada pemegang saham
Shareholders
dengan berbagai cara termasuk melalui Rapat Umum Pemegang Saham resmi. Informasi penting juga dipublikasikan di situs internet. Indosat Ooredoo berupaya memberi imbal hasil yang optimal kepada pemegang saham, antara lain melalui pembagian dividen. Indosat Ooredoo actively communicates its status to shareholders in a variety of ways including through formal General Shareholder Meetings. Material information is also publically disclosed on the website. Indosat Ooredoo strives to provide optimal returns to shareholders, among others through dividend payouts.
Pemerintah dan instansi berwenang
Indosat Ooredoo berupaya mematuh kepada peraturan-peraturan pemerintah yang
Government and regulatory bodies
berlaku, serta mendukung target infrastruktur dan layanan untuk proyek-proyek tertentu. Indosat Ooredoo strives to comply with all relevant laws and regulations.. Indosat Ooredoo further supports the government by providing infrastructure and services in support of certain government projects.
Isu yang Menjadi Perhatian Khusus Pemangku Kepentingan Selama tahun berjalan pemangku kepentingan Indosat Ooredoo telah menyampaikan berbagai isu, termasuk: • Karyawan telah menyampaikan beberapa hal terkait ketenagakerjaan melalui serikat pekerja dan Divisi Human Resources. • Pemerintah telah menyampaikan sejumlah hal terkait infrastuktur telekomunikasi serta kepatuhan perundangan melalui jalur resmi maupun asosiasi serta pertemuan tidak resmi. • Karyawan dari waktu ke waktu memiliki keluhan atau masukan yang disampaikan melalui beragam cara.
Key Stakeholder Concerns Indosat Ooredoo’s stakeholders have communicated various concerns during the year, for example: • Consumers from time to time may have complaints or feedback that are submitted through a variety of channels. • Employees have raised various issues related to employment through the labor union and through Human Resources • The government has raised various issues related to telecommunications infrastructure and regulatory compliance through formal channels and associations as well as through informal meetings.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
429
Laporan Keberlanjutan Sustainablity Report
IV
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ wewenang tertinggi, yang mewakili kepentingan para pemegang saham. The General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest organ of authority, representing the interest of the shareholders.
Dewan Komisaris mengawasi dan memantau jalannya kepengurusan Perusahaan, dan melapor kepada Pemegang Saham di Rapat Umum. The Board of Commissioners (BOC) supervises and monitors the engagement of the Company, and the reports to Shareholders at General Meetings.
Tugas Direksi adalah memimpin dan mengurus Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sejalan dengan tujuan Perusahaan.
Dewan Komisaris didukung oleh: • Komite Audit • Komite Manajemen Risiko • Komite Anggaran • Komite Nominasi dan Remunerasi
The BoC is supported by the: • Audit Committee • Risk Management Committee • Budget Committee • Nomination and Remuneration Committee
The duty of the Boards of Directors is to lead and manage the Company in the best interest of the Company and in accordance with the objectives of the Company.
430
Susunan Keanggotaan Badan Pengurus Tertinggi serta Komite Pendukung
Composition of the Highest Governance Body and Supporting Committees
Faktor utama dalam penyusunan keanggotaan Dewan Komisaris serta Komite Pendukung adalah kompetensi serta kualifikasi. Faktor lain termasuk umur, kewarganegaraan dan gender merupakan faktor tambahan.
The primary factors in determining the composition of the members of the Board of Commissioners and its supporting committees are competence and qualifications. Other factors such as age, nationality and gender are secondary.
Demikian pula anggota Direksi diangkat berdasarkan keunggulan dan kemampuan untuk memberi kontribusi berdasarkan pengalaman kerja dan pendidikan mereka, tanpa memandang usia, gender, ras atau kebangsaan.
Similarly, members of the Board of Directors are appointed based on merit and ability to contribute based on their working experience and education, without prejudice to age, gender, race or nationality.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
08
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan Anggota Independen, Kebangsaan, Jenis Kelamin dan Umur per 31 Desember 2016 Composition of the BoC and BoD by Independent Members, Nationality, Gender and Age as of December 31, 2016
Organ
Anggota Independen/ Total Anggota
Warga Negara Indonesia/ Asing
Independent Members/ Total Members
Indonesian citizen/Foreign
Dewan Komisaris Board of Commissioners
3/10
Direksi Board of Directors
1/5
Organ
Perempuan/ Laki-Laki
Anggota Termuda
Anggota Tertua
Female/Male
Youngest Member
Oldest Member
5/5
0/10
45
67
3/2
1/4
46
54
Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan Anggota Independen, Kebangsaan, Jenis Kelamin dan Umur per RUPSLB 31 Agustus 2016 Composition of Board of Commissioners and Board of Directors by Independent Members, Nationality and Gender after the EGMS dated, August 31, 2016
Organ
Anggota Independen/ Total Anggota
Warga Negara Indonesia/ Asing
Independent Members/ Total Members
Indonesian citizen/Foreign
Dewan Komisaris Board of Commissioners
3/10
Direksi Board of Directors
1/5
Organ
Perempuan/ Laki-Laki
Anggota Termuda
Anggota Tertua
Female/Male
Youngest Member
Oldest Member
5/5
0/10
44
63
3/2
1/4
45
52
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
431
Laporan Keberlanjutan Sustainablity Report
Komposisi Komite Pendukung berdasarkan Anggota Independen, Kewarganegaraan, dan Jenis Kelamin per RUPSLB 15 Maret 2016 Composition of Supporting Committees by Independent Members, Nationality and Gender after the EGMS dated, March 15, 2016 Anggota Independen/ Total Anggota
Warga Negara Indonesia/Asing
Perempuan/ LakiLaki
Independent Members/ Total Members
Indonesian citizen/ Foreign
Female/Male
2 (termasuk 2 ahli independen ) /4 2 (including 2 independent experts) /4
3/1
0/4
Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee
1/5
2/3
0/5
Komite Anggaran Budget Committee
1/5
2/3
0/5
Komite Nominasi & Remunerasi Nomination & Remuneration Committee
1/4
2/3
0/4
Organ/Komite Organ/Committee
Komite Audit Audit Committee
Mekanisme untuk Rekomendasi kepada Badan Pengurus Tertinggi
Mechanisms for Recommendations to the Highest Governance Bodies
• Semua pemegang saham termasuk pemegang saham minoritas dapat memberikan pendapat mereka pada Rapat Umum Pemegang Saham. • Semua karyawan dapat mengungkapkan pendapat mereka kepada manajemen melalui: −− Serikat Pekerja Indosat Ooredoo −− Jalur resmi seperti rapat berkala Townhall −− Wawancara dan survai karyawan oleh Sumber Daya Manusia −− Jalur komunikasi informal −− Laporan anonim melalui mekanisme Whistle Blower.
• All shareholders including minority shareholders are able to express their opinions at the General Meeting of Shareholders. • All employees are able to express opinions to the management through: −− The Indosat Ooredoo Employees Union (Serikat Pekerja Indosat Ooredoo) −− Formal mechanisms such as periodic Townhall meetings −− Employee interviews and surveys by the Human Capital −− Informal communications channels −− Anonymous reports through the Whistle Blower mechanism.
Remunerasi Badan Pengurus Tertinggi
Remuneration of Highest Governance Bodies
Anggota Dewan Komisaris menerima uang jasa atau honorarium, insentif, asuransi, dan tantiem termasuk fasilitas dan tunjangan lain, termasuk manfaat akhir masa kerja, yang jumlahnya diusulkan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi untuk mendapat persetujuan RUPS berdasarkan usulan.
432
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
Members of the Board of Commissioners receive fees for service/honorarium, incentives, insurance, and tantiem including facilities and other allowances including end of service fees that are proposed by the Nomination and Remuneration Committee for approval by the General Meeting of Shareholders.
08
Sedangkan remunerasi Direksi ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan masukan dari Komite Remunerasi, yang salah satunya adalah kinerja Perusahaan termasuk kinerja keuangan dan tata kelola perusahaan yang baik.
The remuneration of the Board of Directors is determined by the Board of Commissioners, taking into consideration input from the Remuneration Committee, of which one component is the performance of the Company including financial performance and corporate governance.
Menghindari Benturan Kepentingan
Avoiding Conflicts of Interest
Untuk menjaga independensi, dan mencegah benturan kepentingan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi diharapkan memberitahukan kepada Perusahaan jabatan dan peran yang masih mereka jalani dalam kepemimpinan penting pada perusahaan atau organisasi lain. Namun demikian, diharapkan agar peran ganda yang dipilih Komisaris dan Direktur di luar Indosat Ooredoo tidak akan menghambat atau membebani mereka dalam melaksanakan tugas-tugasnya dalam Perusahaan. Anggaran Dasar kami menyatakan bahwa setiap transaksi yang melibatkan benturan kepentingan yang didefinisikan dalam peraturan pasar modal harus memperoleh persetujuan pemegang saham independen dalam rapat umum pemegang saham yang khusus diadakan untuk keperluan itu.
In the interests of maintaining independence and preventing conflicts of interests, members of Indosat Ooredoo’s Board of Commissioners and Board of Directors are expected to inform the Company of ongoing major leadership roles and appointments in other companies or organizations. However, it is expected that such multiple appointments as the Commissioners and Directors chose to undertake outside of Indosat Ooredoo will not hinder or encumber them in carrying out their duties towards the Company. Our Articles of Association, or the Articles, state that any transaction involving a conflict of interest as defined in prevailing capital market regulations should obtain the approval of the independent shareholders in a general meeting of shareholders especially convened for such purpose.
Komposisi Badan Pengurus Tertinggi dan Komitenya
Composition of the Highest Governance Body and Supporting Committees
Faktor utama dalam menentukan komposisi, kualifikasi, dan keahlian anggota Dewan Komisaris maupun komitekomitenya adalah kompetensi dan kualifikasi. Faktor-faktor lain seperti usia, kebangsaan dan jenis kelamin adalah faktor sekunder.
The primary factors in determining the composition of the members of the Board of Commissioners and its supporting committees are competence and qualifications. Other factors such as age, nationality and gender are secondary.
Prinsip Panduan
Guiding Principles
Visi, misi, nilai perusahaan, Kode Etik dan Kode Perilaku Indosat Ooredoo semua mencerminkan komitmen untuk menciptakan nilai manfaat ekonomi, lingkungan atau sosial bagi pemangku kepentingan. Prinsip-prinsip ini sejalan dengan Prinsip-prinsip ini sejalan dengan Sustainability Development Goals.
Indosat Ooredoo’s vision, mission, corporate values, Code of Ethics and Code of Conduct all reflect the commitment to create value in terms of economic, environmental or social benefits to stakeholders. These principles are in line with the Sustainability Development Goals.
Di seluruh organisasi, semua karyawan diharapkan memahami dan meresapi prinsip-prinsip ini. Di samping itu, setiap tahun karyawan harus menanda-tangani Kode Perilaku.
Across the organization, all employees are expected to understand and embrace these principles. Additionally, employees must annually sign the Code of Conduct.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
433
Laporan Keberlanjutan Sustainablity Report
Pengawasan Kinerja Indosat Ooredoo
Oversight of Indosat Ooredoo's Performance
Kinerja Indosat Ooredoo di bidang ekonomi, lingkungan dan sosial, termasuk risiko dan peluang terkaitnya, dan kepatuhan terhadap standar internasional, kode perilaku, dan prinsip, ditinjau ulang secara berkala oleh Dewan Komisaris selaku badan pengurus tertinggi. Dalam tugas ini Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Risiko, yang bertugas mengenali risiko terkait dan membantu memastikan kepatuhan. Secara paralel, Direksi dibantu oleh Audit Internal dalam kepengurusan Perusahaan di bidang ekonomi, lingkungan dan sosial.
Indosat Ooredoo’s economic, environmental and social performance, including relevant risks and opportunities, and adherence or compliance with internationally agreed standards, codes of conduct, and principles, is periodically reviewed by the Board of Commissioners (BoC) as the highest governance body. The BoC is aided in this task by the Audit Committee Risk Committee, which function to identify relevant risks and help ensure compliance. In parallel, the Board of Directors is assisted in its management of the Company’s economic, environmental and social performance by the Internal Audit unit.
Pengawasan Kinerja Dewan Komisaris
Oversight of the Board of Commissioners' Performance
Dewan Komisarisis bertanggung jawab kepada pemegang saham di Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sehubungan dengan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial Indosat Ooredoo.
The Board of Commissioners is answerable to the shareholders at the Annual General Shareholders Meeting with regard to the economic, environmental and social performance of Indosat Ooredoo.
Persetujuan Prinsip Yang Disokong Indosat Ooredoo
Endorsement of External Principles
Indosat Ooredoo sebagai anggota Grup Ooredoo memiliki komitmen Sustainabilty Development Goals (SDGs), kumpulan tujuh belas target yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan tujuan menghapuskan kemiskinan, melindungi bumi, dan menjamin kemakuran bersama. Indosat Ooredoo juga menegakkan praktek-praktek terbaik seperti tercemin dari sejumlah sertifikasi internasional yang diperolehnya, termasuk ISO 9001:2000 untuk kendali mutu (sejak 2006), ISO 14001 untuk sistem manajemen lingkungan (sejak 2012), OHSAS 18001 untuk Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan (sejak 2012), ISO 27001 untuk pengendalian keamanan TI (sejak 2013), dan ISO 31000 untuk manajemen risiko (sejak 2013).
434
Indosat Ooredoo as a member of Ooredoo Group is committed to the Sustainabilty Development Goals (SDGs), a collection of 17 goals established by the United Nations with the ultimate goal to end poverty, protect the planet, and ensure prosperity for all. Indosat Ooredoo also upholds best practices as reflected by its multiple international certifications including ISO 9001:2000 for quality management (since 2006), ISO 14001 for environmental management system (since 2012), OHSAS 18001 for Health & Safety Management (since 2012), ISO 27001 for IT security management (since 2013), and ISO 31000 for risk management (since 2013).
Keanggotaan dalam Asosiasi
Memberships in Associations
Indosat Ooredoo adalah anggota aktif berbagai asosiasi industri dan/atau organisasi pembela (advokasi) nasional/internasional seperti ATSI (Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Indonesia), Apnatel (Asosiasi Telekomunikasi Indonesia), MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia), APJII (Asosiasi ISP Indonesia) dan lain-lain.
Indosat Ooredoo is an active member of various industry associations and/or national/international advocacy organizations such as ATSI (Indonesia Telecommunications Providers Association), Apnatel (Indonesian Telecommunications Association), MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia), APJII (Indonesia ISP Association) and others.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
08
Anti Korupsi
Anti Corruption
Unit bisnis Indosat Ooredoo diperiksa dengan selektif oleh fungsi Audit Internal untuk melihat adanya risiko korupsi. Setiap temuan akan diajukan kepada Komite Audit untuk dievaluasi lebih lanjut dan ditindak lanjuti.
Business units at Indosat Ooredoo are selectively examined by the Internal Audit function for risks related to corruption. Any findings will be presented to the Audit Committee for further evaluation and possible action.
Semua karyawan (100% karyawan penuh waktu) telah diberi penjelasan tentang kebijakan dan prosedur antikorupsi Indosat Ooredoo. Kode Etik Indosat Ooredoo tegas melarang benturan kepentingan, penerimaan hadiah, korupsi, transaksi orang dalam dan perilaku melanggar hukum atau tidak beretika. Setiap karyawan harus menandatangani pernyataan bahwa mereka telah membaca dan memahami Kode Etik. Karyawan harus menegaskan pernyataannya secara berkala melalui Intranet Perusahaan.
All employees (100% of full time employees) have been socialized in Indosat Ooredoo’s anti-corruption policies and procedures. The Indosat Ooredoo Code of Ethics strictly prohibits conflicts of interests, acceptance of gratuities, corruption, insider trading and illegal or unethical behavior. Each employee must sign a statement that they have read and understood the Code of Ethics. Employees must reconfirm this statement periodically through the Company Intranet.
Setiap Direktur atau karyawan yang didapati melanggar Kode Etik akan diberikan sangsi sebagaimana mestinya, samai dengan dan termasuk pemutusan hubungan kerja.
Any Director or employee found to have violated the Code of Ethics will be disciplined accordingly, up to and including termination of employment.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
435
Laporan Keberlanjutan Sustainablity Report
V
Dampak Ekonomi Economic Impact
Sebagai sebuah perusahaan publik terkemuka dan penyelenggara telekomunikasi kedua terbesar di Indonesia, Indosat Ooredoo memberikan kontribusi besar secara ekonomi, baik langsung maupun tidak langsung.
Penciptaan Nilai Langsung Pendapatan Beban
436
As a leading listed company and the second largest telecommunications provider in Indonesia, Indosat Ooredoo makes a significant economic contribution, both directly and indirectly.
2016
2015
(Rp miliar/billion)
(Rp miliar/billion)
29,184.6
26,768.5
Direct Value Creation Revenue
(25,244.1)
(24,406.4)
Kegiatan Investasi (realisasi belanja modal konsolidasian)
6,376.9
10,058.1
Expenses
Beban Karyawan (termasuk gaji, insentif, manfaat lain, pajak penghasilan karyawan, bonus, obligasi karyawan serta biaya medis)
(2,114.8)
(1,921.1)
Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
1,105.0
(1,310.0)
Profit (Loss) for the Year Attributable to Owners of the Parent
(Beban) Manfaat Pajak Penghasilan
(519.6)
622.3
Income Tax (Expense) Benefit
Investing Activities (actual consolidated capital expenditures) Personnel Compensation (including salaries, incentives and other employee benefits, employee income tax, bonuses, employee benefit obligations and medical expense)
Kehadiran di Pasar
Market Presence
Meskipun Indosat Ooredoo mengembangkan jaringannya terutama untuk kepentingan pelanggannya, infrastrukturnya juga membawa manfaat bagi publik dengan menghubungkan wilayah jauh dan terpencil seperti pedesaan Kalimantan, Papua dan Sumatera, maupun daerah perkotaan, sehingga meningkatkan produktivitas. Indosat Ooredoo juga mendukung ribuan pekerjaan di agen penjualan dan pemasok.
While Indosat Ooredoo develops its network primarily for the benefit of its customers, its infrastructure also provides a public benefit it helps connect communities and boost productivity, especially in remote and isolated areas that Indosat Ooredoo has connected such as rural Kalimantan, Papua and Sumatera. Indosat Ooredoo also supports thousands of jobs at dealerships and suppliers.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
08
Membangun Ekosistem Digital Indonesia
Developing Indonesia's Digital Ecosystem
Indosat Ooredoo mendukung perkembangan ekosistem digital di Indonesia dengan berbagai cara, antara lain: • Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC), kompetisi inovasi teknologi tahunan yang bertujuan meningkatkan minat terhadap aplikasi nirkabel. • Ideabox accelerator bermitra dengan Mountain SEA Partners dari Silicon Valley yang memberikan dana awal serta dukungan bagi perusahaan start up lokal • SoftBank-ISAT venture capital fund untuk pengembangan start up Indonesia. • Produk dan layanan digital yang diproduksi sendiri in-house dengan tujuan memperkaya kehidupan dan meningkatkan produktivitas, seperti Dompetku, layanan inovatif yang memudahkan pelanggan Indosat Ooredoo untuk melakukan berbagai transaksi finansial sehari-hari melalui telepon genggam.
Indosat Ooredoo supports the development of the Indonesian digital ecosystem in a number of ways including: • Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC), an annual technological innovation contest to increase interest in wireless applications. • Our Ideabox accelerator run together with Mountain SEA Partners from Silicon Valley provides seed funding and support for local start ups. • Our SoftBank-ISAT venture capital fund to invest in Indonesian start ups. • In house creation of digital products and services that will enrich lives and improve productivity such as Dompetku, an innovative service that will enable Indosat Ooredoo customers to carry out day-to-day financial transactions over htier handphones.
Keseluruhan upaya ini secara langsung maupun tidak langsung mendukung terciptanya nilai ekonomi dalam ekosistem digital Indonesia yang kini berkembang pesat.
Together these efforts directly and indirectly help to create economic value within the fast growing Indonesian digital ecosystem.
Gaji Karyawan
Employee Salaries
Di tahun 2016, total gaji karyawan yang dibebankan di tahun berjalan sebesar Rp779,5 miliar.
In 2016, total salary of employees charged in current year amounted to Rp779.5 billion.
Selain itu, Perusahaan menyediakan program pensiun manfaat pasti bagi karyawannya masing-masing di mana manfaat yang akan dibayarkan saat pensiun ditentukan berdasarkan gaji dasar terakhir karyawan dan jumlah tahun masa kerja. PT Asuransi Jiwasraya (“Jiwasraya”), perusahaan asuransi jiwa milik negara, mengatur program ini. Kontribusi pensiun ditentukan oleh perhitungan aktuaris yang dilakukan secara berkala oleh Jiwasraya.
In addition, the Company provide defined benefit pension plans to its respective employees under which pension benefits to be paid upon retirement are based on the employees’ most recent basic salary and number of years of service. PT Asuransi Jiwasraya (“Jiwasraya”), a state-owned life insurance company, manages the plans. Pension contributions are determined by periodic actuarial calculations performed by Jiwasraya.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
437
Laporan Keberlanjutan Sustainablity Report
Mendukung Pemasok Lokal
Supporting Local Suppliers
Perusahaan biasanya memilih pemasok domestik/ lokal yang kuat ekonominya ketimbang pemasok asing. Di samping menghemat biaya transpor dan bahan bakar, hal ini membantu perekonomian setempat. Pada tahun 2016, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) Indosat Ooredoo untuk pengeluaran operasional dan pengeluaran barang modal 3G masing-masing mencapai 88,89% dan 73,21%, memenuhi target dan di atas pencapaaian minimum (penilaian tersebut berdasarkan Hasil Self Assessment oleh Indosat Ooredoo dan akan diverifikasi oleh Kominfo di akhir tahun 2016).
The Company generally gives preference to local (domestic) suppliers were economically feasible, rather than foreign suppliers. Besides saving transportation costs and energy, this helps to support the local economy. In 2016, the level of Indosat Ooredoo’s locally supplied content (Domestic Content Rate - TKDN) for 3G operational expenditure and capital expenditure reached 88.89% and 73.21% respectively in 2016, in line with targets and above minimum requirements (based on Indosat Ooredoo’s Self Assessment Results which will be verified by the Ministry of Communication and Informatics at the end of 2016).
Dampak Perubahan Iklim terhadap Kinerja Indosat Ooredoo
Economic Impact of Climate Change
Kegiatan operasional Indosat Ooredoo tidak langsung bergantung pada cuaca. Namun demikian, banyak daerah di Indonesia sangat rawan terhadap bencana alam seperti gempa, tsunami, banjir, letusan gunung berapi, kekeringan, pemadaman listrik atau peristiwaperistiwa lain di luar kendali kami dan yang dapat dipengaruhi oleh perubahan iklim. Selain dari pada itu, perekonomian dapat terdampak oleh gangguan pertanian yang disebabkan oleh pola cuaca yang berubah-ubah sebagai akibat perubahan iklim. Masalah cuaca seperti ini dapat sangat mengganggu perekonomian Indonesia dan mengecilkan kepercayaan investor, yang membawa pengaruh sangat buruk pada bisnis, kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek usaha kami.
438
Indosat Ooredoo’s operational activities are not directly dependent on the weather. However, many parts of Indonesia are vulnerable to natural disasters such as earthquakes, tsunamis, floods, volcanic eruptions as well as droughts, power outages or other events beyond our control and which may be affected by climate change. In addition, the economy could be impacted by agricultural disruptions caused by changing weather patterns as a result of climate change. Such weather-related issues could severely disrupt the Indonesian economy and undermine investor confidence, thereby materially and adversely affecting our business, financial condition, results of operations and prospects.
Bantuan Pemerintah
Governmental Assistance
Indosat Ooredoo tidak menerima bantuan keuangan yang berarti dari pemerintah.
Indosat Ooredoo does not receive significant financial assistance from the government.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
08
VI
Kinerja Lingkungan Environmental Performance
Indosat Ooredoo mempunyai komitmen terhadap penerapan Sistem Sistem Manajemen Lingkungan sesuai ISO 14001:2015 dengan menetapkan kebijakan K3 dan Lingkungan sebagai berikut: 1. Melindungi lingkungan dan mencegah pencemaran lingkungan; 2. Melakukan penghematan sumber daya alam; 3. Mematuhi persyaratan undang-undang dan persyaratan lain terkait lingkungan; dan 4. Kami meraih sertifikasi ISO 14001:2015 pada tahun 2012 dan sejumlah site telah meraih atau dalam proses meraih sertifikasi tersebut.
Indosat Ooredoo is committed to the implementation of Environmental Management System ISO 14001: 2015 by:
Penggunaan Energi
Energy Usage
Salah satu kegunaan utama energi Indosat Ooredoo adalah untuk pengoperasian Base Transceiver Stations (BTS). Selain itu, sebagian besar kegiatan operasional kami seperti kegiatan komersial, transportasi, perluasan jaringan, call center, pusat data, dan lain-lain semua menggunakan energi secara tidak langsung. Namun jumlah konsumsi energi tidak langsung belum diukur sampai saat ini.
One of Indosat Ooredoo’s primary uses of energy is for the operation of its Base Transceiver Stations (BTS). In addition, many facets of our operations such as commercial promotions, transportation, network expansion, call center, data center, and more, consume energy indirectly. However, the total amount of indirect energy consumption has not yet been measured.
Penghematan Energi
Energy Savings
Indosat Ooredoo selalu mencari cara untuk menghemat energi dengan meningkatkan penghematan dan efisiensi. Sebagai contoh, modernisasi yang telah diterapkan Indosat Ooredoo akan menghemat biaya lebih dari 25% dari desain awalnya. Selain itu, pada tahun 2016 BTS di 19 situs terpencil berhasil disambungkan dengan jaringan listrik PLN, sehingga tidak lagi memerlukan dua generator diesel di masing-masing situs tersebut. Hal ini menyebabkan berkurangnya suara bising dan konsumsi energi, mengurangi penggunaan energi kami dan emisi gas rumah kaca.
Indosat Ooredoo is always looking to save energy through conservation and efficiency improvements. As an example, the network modernization that Indosat Ooredoo has implemented will deliver cost savings of more than 25% over the original design. BTS in 19 more remote sites were successfully connected to the PLN state power grid during the year, voiding the need for two diesel generators to be placed at each site. The result is less noise and less energy consumption, reducing our energy usage and greenhouse gas emissions.
1. Protecting the environment and preventing environmental pollution; 2. Conserving natural resources; 3. Complying with legal and other requirements related to the environment; and 4. Continuously improving its Environmental Management Systems. We achieved ISO 14001: 2015 certification in 2012 and a number of our sites have achieved or are in the process of achieving certification.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
439
Laporan Keberlanjutan Sustainablity Report
440
Pusat Data kami yang baru lebih efisien dalam melakukan komputasi, sehingga jumlah energi yang diperlukan berkurang.
Our new Data Centers use computing resources more efficiently, resulting in considerable reduction of energy required.
Penggunaan Air
Water Usage
Air bukanlah faktor penting dalam operasi kami, dan karena itu Indosat Ooredoo tidak menghitung atau melacak total penggunaan air berdasarkan sumbernya, tidak juga mendaur ulang atau menggunakan ulang air dalam jumlah besar. Tidak ada sumber air yang terkena dampak besar akibat kegiatan operasi Indosat pada tahun 2016.
Water is not a significantly factor in our operations, and thus Indosat Ooredoo does not calculate or track total water withdrawal by source, nor does it recycle and reuse water in large quantities. No water sources were significantly affected by Indosat Ooredoo’s operations in 2016.
Keragaman Hayati
Biodiversity
Mayoritas infrastruktur Indosat terdapat di daerah berpenduduk. Secara umum, infrastruktur Indosat Ooredoo tidak melanggar daerah yang dilindungi atau daerah yang kaya keragaman hayati (biodiversitas) yang berada di luar daerah yang dilindungi. Di tahun 2016, kegiatan, produk dan layanan perusahaan tidak berpengaruh besar terhadap daerah yang dilindungi atau pun daerah yang kaya keragaman hayati di luar daerah yang dilindungi.
The majority of Indosat Ooredoo’s infrastructure is found in inhabited areas. In general, Indosat Ooredoo’s infrastructure does not infringe on protected areas or areas of high biodiversity value outside protected areas. In 2016, the company’s activities, products and services did not significantly impact protected areas or areas of high biodiversity value outside protected areas.
Emisi dan Gas Rumah Kaca
Emissions and Green Houses Gases
Pada tahun 2016, jumlah BTS di situs terpencil yang berhasil disambungkan ke PLN bertambah, sehingga tidak lagi diperlukan dua generator di situs-situs tersebut. Hal ini menyebabkan berkurangnya kebisingan juga tingkat konsumsi energi, sehingga penggunaan energi serta jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan pun berkurang. Sedangkan jumlah emisi zat perusak ozon termasuk NO, SO, dan emisi udara lain berdasarkan berat belum dihitung pada saat ini.
In 2016, more BTS in remote sites were successfully connected to the state power grid, voiding the need for two diesel generators to be placed at each site. The result is less noise and less energy consumption, reducing our energy usage and greenhouse gas emissions. The total amount of emissions of ozone-depleting substances by weight including NO, SO, and other significant air emissions by type and weight, has not yet been measured at this time.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
08
Sampah atau Limbah Cair
Waste and Effluents
Operasi Indosat Ooredoo tidak melibatkan atau menghasilkan limbah cair atau sampah dalam jumlah besar. Akibatnya, jumlah yang dibuang tidak relevan sebagai tolak ukur operasi Indosat dan tidak diukur.
Indosat Ooredoo’s operations do not involve or generate significant amounts of effluents or waste. Consequently the total effluent discharged was irrelevant as a measure of Indosat’s operations and not measured.
Total sampah berdasarkan berat juga tidak dicatat sepanjang tahun 2016, termasuk sampah yang diangkut, diimpor, diekspor atau diolah yang dianggap berbahaya berdasarkan Basel Convention Annex I, II, III, dan VIII, dan persentase sampah yang dikapalkan secara internasional. Sepanjang tahun 2016 tidak terjadi tumpahan limbah apapun.
Total waste by weight in 2016 was not recorded, including transported, imported, exported, or treated waste deemed hazardous under the terms of the Basel Convention Annex I, II, III, and VIII, and the percentage of transported waste shipped internationally. No spills of waste took place in 2016.
Produk dan Layanan
Products and Services
Indosat Ooredoo terus berupaya agar infrastruktur dan jaringannya semakin hemat bahan bakar. Dengan menggunakan batere cair dan memodernisir jaringannya, dan dengan menggunakan BTS bertenaga surya di daerah terpencil, Indosat berupaya memberikan layanan dengan mutu lebih baik sekaligus menggunakan sumber daya yang lebih sedikit. Pada saat ini, bahan kemasan dari produk yang dijual tidak dikumpulkan kembali atau didaur ulang.
Indosat Ooredoo continuously tries to make its infrastructure and network more fuel efficient. By switching out fluidic batteries and modernizing the network, and by using solar-powered BTS in remote areas, Indosat Ooredoo strives to provide better quality service while using fewer resources. At this point in time, packaging materials from products sold are not reclaimed/recycled.
Kepatuhan
Compliance
Indosat Ooredoo tidak terkena denda ataupun sanksi yang tidak bersifat uang yang berasal dari ketidakpatuhan terhadap peraturan perundangundangan lingkungan di tahun 2016.
Indosat Ooredoo was not subject to any significant fines and or non-monetary sanctions for noncompliance with environmental laws and regulations in 2016.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
441
Laporan Keberlanjutan Sustainablity Report
VII
Sumber Daya Manusia Our People
Indosat Ooredoo memandang sumber daya manusia sebagai faktor kunci dalam rangka menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan. Dari proses rekrutmen hingga keterlibatan dan retensi bibit unggul, kami berupaya mendapatkan dan mengembangkan talent terbaik melalui berbagai inisiatif.
Indosat Ooredoo views our employees as an essential factor in our drive to become a leading digital telecommunications company. From recruitment to engagement and retention, we aim to attract and develop the best people through various initiatives.
Komposisi Karyawan
Composition of Employees
Catatan: Tabel tersebut mewakili karyawan Indosat Ooredoo, tidak termasuk anak perusahaan, kecuali dinyatakan lain.
Note: Figures are for Indosat Ooredoo employees only, not including subsidiary company employees, unless otherwise stated.
Jumlah Karyawan berdasarkan Tingkat/Posisi Number of Employees by Level
BOD/Chief Kepala Grup/Penasihat Kepala Divisi/Ahli Manajer/Ahli Staf Senior Staf Total
2016
2015
10
10
BOD/Chief
67
62
Group Head/Advisor
260
246
Division Head/Expert Manager/Expert
718
705
1,443
1,463
662
692
Staff
3,160
3,178
Total
Senior Staff
Jumlah Karyawan Manajerial vs Non-Manajerial per 31 Desember 2016 Number of Managerial vs Non-Managerial Employees as of December 31, 2016
Tahun
Tingkat Manajerial
Tingkat Non-Manajerial
Jumlah
Managerial Level
Non-Managerial Level
Total
Year
442
2016
1,055
2,105
3,160
2015
1,023
2,155
3,178
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
08
Jumlah Karyawan berdasarkan Kontrak Kerja dikonsolidasikan dengan anak perusahaan per 31 Desember 2016 Number of Employees by Employment Contract on a Consolidated Basis (including subsidiaries) as of December 31, 2016
Tahun Year
Karyawan Tetap
Karyawan Kontrak
Permanent Employee
Contract Employee
2016
4,325
90
2015
4,227
93
Perputaran Karyawan
Employee Turnover
Tingkat perputaran karyawan selama tahun 2016 adalah 7,8% per tahun, yang mencerminkan sedikit kenaikan dari 6,1% di tahun 2015. Per 31 Desember 2016, karyawan kami telah bekerja untuk kami rata-rata 12 tahun, sama seperti rata-rata tahun 2015.
Our turnover rate for employees during 2016 was 7.8% per annum, representing a alight increase from 6.1% in 2015. As of December 31, 2016, our employees had worked for us for an average of 12 years, the same as for 2015.
Masa Kerja (Tahun)
2016
2015
2014
977
863
685
6-10
292
298
366
11-15
448
759
1,081
16-20
857
813
585
21-25
Number of Years Worked 0-5
485
345
240
26-30
75
84
74
31-35
21
16
18
36-40
5
0
0
3,160
3,178
3,049
Total
Keragaman & Kesempatan yang Setara
Diversity & Equal Opportunity
Indosat Ooredoo berkomitmen untuk menghargai keragaman dan memberikan semua karyawan kesempatan yang setara, termasuk pemberian remunerasi yang murni dilakukan berdasarkan kemampuan dan kinerja tanpa memandang gender, ras atau agama, sesuai dengan pedoman Perusahaan.
Indosat Ooredoo is committed to embracing diversity and providing all employees with equal opportunities, including providing remuneration that is solely based on merit and performance, regardless of gender, race or religion, in accordance with the guidelines of the Company.
Khusus untuk kantor-kantor penjualan regional, pilihan dijatuhkan pada tenaga lokal yang telah mengenal pasar setempat.
Specifically for regional sales offices, preference may be given to local hires who are already familiar with the local market.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
443
Laporan Keberlanjutan Sustainablity Report
Kinerja dan Pengembangan Karir
Performance and Career Development Review
Semua karyawan penuh waktu Indosat Ooredoo mendapatkan tinjauan kinerja dan pengembangan karir secara teratur, sesuai KPI yang sudah ditetapkan sebelumnya.
All full time employees of Indosat Ooredoo receive regular performance and career development reviews, in accordance with the Key Performance Indicators that have been established.
Pelatihan
Employee Training
Pada tahun 2016, Indosat Ooredoo terus memprioritaskan pelatihan dan pengembangan karyawan sebagai upayanya menanamkan budaya kerja baik dan meningkatkan keterlibatan karyawan. Karyawan di semua jajaran organisasi memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pelatihan yang terkait pengembangan kompetensi yang relevan.
Indosat Ooredoo continued to prioritize employee training and development in 2016 as part of its drive to create a high performance culture and strengthen employee engagement. Employees at all levels of the organization have the opportunity to participate in training related to the relevant competencies.
Pelatihan Karyawan di tahun 2016 Employee Training in 2016
2016 Jumlah Program Pelatihan
2015
425
475
6,171
6,050
Total Biaya Pelatihan (Rp miliar)
27.7
21.6
Biaya Pelatihan/Orang (Rp juta)
4.2
3.9
Jumlah Partisipan*
Number of Training Programs Number of Participants* Total Cost of Training (Rp billion) Training Cost/Individual (Rp million)
* Seorang karyawan boleh mengikuti pelatihan lebih dari satu kali. / An employee may participate more than once.
444
Program Pembelanjaran Sepanjang Hidup
Lifelong Learning Programs
Indosat Ooredoo telah menerapkan program untuk membantu karyawan dengan keterampilan manajemen serta belajar sepanjang hidup sehingga karyawan dapat terus bekerja dan mampu menangani akhir masa kerjanya. Program ini akan terus dikembangkan sebagai persiapan pensiun dan peralihan karir.
Indosat Ooredoo has implemented programs to assist employees with skills management and lifelong learning to support the continued employability of employees and assist them in managing career endings. These programs will continue to be developed so as part of pension and career transition preparations.
Tunjangan Karyawan
Employee Benefits
Tunjangan-tunjangan tertentu disediakan bagi karyawan penuh waktu yang memenuhi persyaratan yang tidak diberikan kepada karyawan sementara atau paruh waktu. Tunjangan-tunjangan ini termasuk: • Program pensiun, bagi karyawan yang menerima fasilitas yang sepenuhnya dibiayai Perusahaan seperti yang tertuang dalam ketentuan-ketentuan yang disepakati antara Perusahaan dan pengelola program pensiun (Jamsostek). • Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) dimana iuran jaminan sosial dibayarkan oleh Perusahaan.
Certain benefits are provided to full-time employees who meet eligibility requirements that are not provided to temporary or part-time employees. These include: • A pension plan, benefits and pension plan provisions for employees who receive fully funded facilities from the company as laid forth in the provisions agreed upon between the Company and pension scheme administrator (Jamsostek).
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
• Social security for workers (Jamsostek) whereby Social Security contributions are made by the Company.
08
• Fasilitas dan perawatan kesehatan, terdiri dari: a. Tunjangan rawat jalan b. Tunjangan rawat inap (termasuk saat melahirkan) c. Perawatan dan tunjangan kesehatan gigi d. Tunjangan kaca mata e. General Check Up (GCU) • Asuransi jiwa. • Tunjangan pernikahan bagi karyawan. • Bantuan pemakaman.
• Medical Care and Treatment Facilities, consisting of: a. Outpatient benefits b. Inpatient benefits (including maternity hospitalization) c. Dental care & medical benefits d. Glasses benefit e. General Benefits Check Up (GCU) • Life Insurance. • Marriage Assistance for Employees. • Funeral & Burial Assistance.
Fasilitas kesehatan yang dinikmati karyawan Indosat Ooredoo di tahun 2016: • Jumlah karyawan yang Medical Check Up: 1.792 peserta • Jumlah karyawan dan keluarganya yang rawat jalan: 5.871 • Jumlah hari perawatan bagi karyawan dan keluarganya yang rawat inap: 7.613 • Jumlah karyawan dan keluarganya yang memperoleh layanan di klinik Indosat Ooredoo: 681 • Fasilitas kacamata: 2.895
The Company covered the following health benefits used by Indosat employees in 2016: • Number of employees who had Medical Check Ups: 1,792 • Number of employees and their families undergoing outpatient treatment: 5,871 • Number of hospitalization days for employees and their family members: 7,613 • Number of employees and their families handled by the Indosat Ooredoo clinic: 681 • Glasses facility: 2,895
Upah Mimimum
Minimum Wage
Indosat Ooredoo berkomitmen membayar sekurangkurangnya upah minimum lokal di tempatnya beroperasi, sesuai dengan peraturan pemerintah.
Indosat Ooredoo is committed to paying at least local minimum wage at the locations where it operates, in compliance with government regulations.
Kesepakatan Kerja Bersama
Collective Labor Agreement
Semua karyawan Indosat Ooredoo dilindungi oleh Perjanjian Kerja Bersama (PKB). PKB dirundingkan ulang dan ditanda-tangani setiap dua tahun antara manajemen Indosat Ooredoo dan Serikat Pekerja Indosat Ooredoo (SPI).
All Indosat Ooredoo employees are covered by the Collective Labour Agreement (CLA). The CLA is renegotiated and signed every two years between Indosat Ooredoo management and the Indosat Ooredoo Employee Union (SPI).
PKB tersebut mencakup ketentuan umum hubungan kerja termasuk jam kerja, gaji, pengembangan kemampuan karyawan, kesehatan dan keselamatan kerja, kesejahteraan karyawan, tunjangan sosial, kode perilaku karyawan dan mekanisme penyelesaian sengketa buruh. Tujuan PKB adalah mendukung keberhasilan bisnis Perusahaan sambil juga melindungi hak-hak karyawan.
The CLA covers issues related to general terms of employment including working hours, payroll, employee development and competency, occupational safety and health, employees’ welfare, social allowances, employees’ code of conduct and mechanisms for handling labor disputes. The purpose of the CLA is to support business success for the company while also safeguarding employee rights.
Program Pensiun Manfaat Pasti
Defined Benefit Pension Plans
Perusahaan, Satelindo dan Lintasarta menyediakan program pensiun manfaat pasti bagi karyawannya masing-masing di mana manfaat yang akan dibayarkan saat pensiun ditentukan berdasarkan gaji dasar terakhir karyawan dan jumlah tahun masa kerja.
The Company provides defined benefit pension plans to their respective employees under which pension benefits to be paid upon retirement are based on the employees’ most recent basic salary and number of years of service.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
445
Laporan Keberlanjutan Sustainablity Report
Kebijakan Kesehatan & Keselamatan Kerja
Occupational Health & Safety Policy
Indosat Ooredoo mempunyai komitmen terhadap penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai PP No. 50 tahun 2012 dan OHSAS 18001:2008 dengan menetapkan kebijakan K3 sebagai berikut: 1. Mencegah kecelakaan kerja, menekan tingkat cidera dan sakit. 2. Mematuhi persyaratan undang-undang dan persyaratan lain terkait K3 3. Melakukan peningkatan terus menerus terhadap kinerja K3 dan efektiitas penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Sistem Manajemen Lingkungan.
Indosat Ooredoo is committed to the implementation of Occupational Safety and Health Management Systems in accordance with Government Regulation No. 50 of 2012 and OHSAS 18001: 2008 by establishing HSE policies as follows: 1. Preventing workplace accidents, reducing injury and illness. 2. Complying with legal regulations and other requirements related to HSE. 3. Continuously improving HSE performance and the effectiveness of Occupational Safety and Health Management Systems and Environmental Management Systems.
Sertifikasi di tingkat Perusahaan Certification at Company level
ISO 140001
Sertifikasi
Tahun Perolehan
Habis Berlaku
Penerbit
Certification
Acquired Year
Expiry
Issuer
2012
2020
QuayAudit
2012
2020
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Sistem Manajemen Lingkungan Environmental Management System
SMK3 PP.50 /2012
Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan
Ministry of Manpower and Transmigration
Health & Safety Management System OHSAS 18001
Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan
2012
2020
QuayAudit
Health & Safety Management System
446
Selain sertifikasi di tingkat Perusahaan, sejumlah cabang telah meraih sertifikasi OHSAS 18001 dan SMK3 PP. 50/2012.
Besides certification at the Company level, several branches have achieved OHSAS 18001 and Government Regulation No. 50/2012 on Workplace Safety.
Kemudian dalam rangka mewujudkan komitmen tersebut, Indosat Ooredoo telah membentuk Komite Pembimbing Keselamatan dan Kesehatan yang berfungsi melindungi karyawan dari kecelakaan dan penyakit selama kerja.
In order to realized this commitment, Indosat Ooredoo has established a Safety and Health Guidance Committee that functions to help protect employees against the risk of accidents and illness related to work.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
08
Tingkat Kecelakaan Kerja
Work Injury Rates
Sepanjang tahun 2016 tidak ada kematian, cedera berat, penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan di antara karyawan Indosat Ooedoo.
There were no work related fatalities, serious injuries, or incidents of occupational diseases among Indosat Ooredoo employees in 2016.
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit
Prevention and Treatment of Disease
Untuk membantu pencegahan dan perawatan dini penyakit, karyawan Indosat Ooredoo yang berhak beserta keluarganya boleh mendapat pemeriksaan kesehatan menyeluruh serta kunjungan ke klinik umum Indosat Ooredoo maupun klinik gigi Indosat Ooredoo.
To assist with prevention and early treatment of diseases, eligible Indosat Ooredoo employees and their families may go for medical check ups and visits to the Indosat Ooredoo general health clinic as well as the Indosat Ooredoo dental clinic.
Rincian Karyawan berdasarkan Usia Breakdown of All Employees by Age
Kelompok Usia
2016
2015
2014
< 25 Tahun
38
50
144
< 25 Years
25-35 Tahun
901
1,025
931
25-35 Years
35-45 Tahun
1,454
1,608
1,590
35-45 Years
45-50 Tahun
605
404
309
45-50 Years
> 50 tahun
162
91
75
3,160
3,178
3,049
Total
Age Group
> 50 Years Grand Total
Rincian Karyawan berdasarkan Jenis Kelamin Breakdown of all Employees by Gender
Pria
Wanita
Total
Male
Female
Total
2016
2,249
911
3,160
2015
2,276
902
3,178
2014
2,170
879
3,049
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
447
Laporan Keberlanjutan Sustainablity Report
VIII
Hak Asasi Manusia Human Rights
Indosat Ooredoo berkomitmen menjunjung hak asasi manusia sejalan dengan Sustainable Development Goals. Pada saat ini, dengan mengacu pada praktek standar di industri sektor telekomunikasi Indonesia, Indosat Ooredoo tidak mensyaratkan penyaringan (screening) atau klausul hak asasi manusia dalam kontrak serta perjanjian investasinya, atau screening hak asasi manusia dari para pemasoknya.
Indosat Ooredoo has a general commitment to uphold human rights in line with the Sustainable Development Goals. At this time, referencing standard industry practices in the Indonesian telecommunications sector, Indosat Ooredoo does not require human rights screening or clauses incorporating human rights concerns in its investment agreements and contracts, or human rights screening of its suppliers.
Karyawan pun tidak diharuskan menjalani latihan tentang hak asasi manusia karena aspek ini secara umum dianggap tidak relevan dengan operasi kami. Namun demikian, semua karyawan diharapkan bertindak secara etika dan saling menghormati.
Nor are employees required to undergo training on human rights as this aspect is generally considered not relevant to our operations. However, all employees are expected to behave ethically and respectfully of others.
Non Diskriminasi
Non Discrimination
Pada tahun 2016 tidak terjadi insiden diskriminasi atas hak asasi manusia yang signifikan atau tindakan perbaikan yang harus diambil.
No significant human rights incidents of discrimination or corrective actions were recorded in 2016.
Kebebasan Berserikat dan Tawar Menawar Kolektif
Freedom of association and collective bargaining
Karyawan Indosat Ooredoo mempunyai kebebasan berserikat dan mengadakan tawar menawar kolektif. Serikat Pekerja Indosat Ooredoo (SPI) dibentuk tanggal 25 Agustus 1999.
Indosat Ooredoo employees have the right to exercise freedom of association and carry out collective bargaining. The Indosat Ooredoo Labor Union (Serikat Pekerja Indosat Ooredoo (SPI) was established on August 25, 1999.
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dirundingkan, disetujui dan ditanda-tangani oleh Manajemen Indosat Ooredoo bersama SPI untuk jangka waktu 2 (dua) tahun, yang syarat-syaratnya meliputi ketentuan umum tentang jam kerja, gaji, pengembangan karyawan, Kesehatan Keselamatan Keamanan dan Lingkungan (K3L), kesejahteraan karyawan, tunjangan sosial, prosedur kedisiplinan dan mekanisme penyelesaian sengketa.
448
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
A Collective Labor Agreement (CLA) document is negotiated, agreed upon and signed by the Management of Indosat Ooredoo and the SPI for a period of 2 (two) years, every two years the terms of which cover general provisions governing working hours, salary, employee development, Health Safety Security and Environment (HSSE), employee welfare, social benefit, disciplinary procedures and dispute settlement mechanisms.
08
Pekerja Anak
Child Labor
Indosat Ooredoo tidak mempekerjakan karyawan di bawah umur. Semua karyawan berusia di atas usia kerja minimum.
Indosat Ooredoo does not hire underage employees. All employees are above the minimum working age.
Pencegahan Kerja Paksa
Prevention of Forced and Compulsory Labor
Upaya mengidentifikasi apakah operasi dan pemasok mempunyai risiko insiden kerja paksa, dan tindakan untuk menghapuskan semua bentuk kerja paksa.
Operations and significant suppliers identified as having significant risk for incidents of forced or compulsory labor, and measures to contribute to the elimination of all forms of forced or compulsory labor.
Pelaksanaan Keamanan
Security Practices
Petugas keamanan Indosat Ooredoo tidak menerima latihan khusus tentang hak asasi manusia karena hal ini tidak dianggap relevan dengan bisnis utama Indosat Ooredoo.
Indosat Ooredoo’s security personnel do not receive specific human rights training as this is not considered relevant to Indosat Ooredoo’s core operations.
Hak Penduduk Asli
Indigenous Rights
Pada tahun 2016 tidak tercatat adanya pelanggaran hak-hak penduduk asli.
No incidents of violations involving the rights of indigenous people were recorded in 2016.
Penilaian
Assessment
Indosat Ooredoo tidak melakukan tinjauan atau penilaian dampak hak asasi manusia atas kegiatan operasionalnya, karena operasinya tidak terlalu melibatkan masalah hak asasi manusia.
Indosat Ooredoo does not conduct human rights reviews or impact assessments of its operations, as its operations do not significantly involve human rights issues.
Remediasi
Remediation
Pada tahun 2016 tidak ada keluhan yang menyangkut hak asasi manusia yang diajukan terhadap Indosat Ooredoo.
No grievances related to human rights were filed against Indosat Ooredoo in 2016.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
449
Laporan Keberlanjutan Sustainablity Report
IX
Masyarakat Society
Sebagai penyelenggara telekomunikasi terkemuka dan perusahaan publik, Indosat Ooredoo bertanggung jawab untuk berperilaku sebagai warga negara korporat yang beretika dan memberi sumbangsih kepada masyarakat.
As a leading telecommunications provider and listed company, Indosat Ooredoo has a responsibility to act as an ethical corporate citizen and contribute to society.
Komunitas Lokal
Local Community
Kegiatan Indosat Ooredoo di tingkat komunitas memberikan dampak positif dengan memfasilitasi akses terhadap layanan telekomunikasi dan/atau produk digital, serta berkontribusi di bidang pemberdayaan perempuan, pendidikan dan kesehatan sejalan dengan program CSR-nya sebagai berikut:
The net impact of Indosat Ooredoo’s activities at the community level has given positive effect as it facilitated access to telecommunication services and/or associated digital products, as well as women’s empowerment, education and basic health in line with its CSR program pillars as follows:
1
2
3
Women Empowerment
Education & Innovation
Health
Indosat Ooredoo wireless innovation contest
450
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
08
Melalui program Tanggung Jawab Sosial Korporasi (CSR), Indosat Ooredoo berkomitmen mendukung komunitas agar dapat mewujudkan masa depan yang lebih baik serta mengoptimalkan manfaat kehadiran kami dari segi sosio-ekonomi, terutama di bidang yang terkait bisnis inti kami di teknologi digital.
Through our Corporate Social Responsibility (CSR) program, Indosat Ooredoo is committed to help communities actualize a better future and optimize the socio-economic value of our presence, especially in areas linked to our core business in digital technology.
Pilar 1: Pemberdayaan Perempuan
Pillar 1: Women Empowerment
Indosat Ooredoo berkomitmen meningkatkan jumlah perempuan yang terkoneksi ke internet mobile di Indonesia dari 40% hingga 43% di tahun 2020 (meningkat lebih dari 7 juta perempuan). Untuk itu, Indosat Ooredoo telah menciptakan program pemberdayaan perempuan INSPERA (Inspiring Indonesian Women), yang melibatkan aspek ICT. INSPERA berfokus pada peningkatan berkelanjutan dan pemberdayaan kapasitas perempuan kurang mampu untuk mendapatkan penghasilan.
Indosat Ooredoo has committed to further increase the number of women connected to the mobile internet in Indonesia from 40% to 43% by 2020 (an increase of over 7 million women). As such, Indosat Ooredoo has established a women’s empowerment program called INSPERA (Inspiring Indonesian Women) which incorporates ICT aspects. INSPERA focuses on sustainably improving and empowering underprivileged women’s capacity to earn income.
Sejak tahun 2012, inisiatif INSPERA dari Indosat Ooredoo telah berfokus pada pemberdayaan para ‘wirausaha perempuan’ di pedesaan Indonesia dengan menawarkan pelatihan fungsional melalui penggunaan teknologi mobile, serta menyediakan panduan dan modal kerja, mengajarkan mereka kebebasan dan kapasitas menghadapi tantangan.
Since 2012, Indosat Ooredoo’s INSPERA initiative has focused on empowering Indonesia’s rural ‘womenpreneurs’ by offering functional training through the use of mobile technology while providing guidance and working capital, teaching them independence and resourcefulness.
Pemberdayaan Perempuan – Masterclass
Women Empowerment - Masterclasses
Sepanjang tahun 2016, INSPERA telah mengembangkan strateginya lebih lanjut melalui serangkaian pelatihan profesional di kelas master dan mengadakan talkshow dengan sejumlah perempuan pendiri perusahaan dan pejabat pemerintah. Inisiatif ini membantu kaum perempuan meningkatkan kualitas hidup mereka, meraih impian mereka, dan memastikan mereka tidak tertinggal dalam mencapai sasaran Indonesia menjadi bangsa digital terkemuka. Lebih dari 600 perempuan mengikuti program ini. Tiga program pemberdayaan perempuan ini berhasil menarik minat banyak peserta dan wirausaha perempuan dengan jumlah lebih dari 600 peminat selama tahun 2016 saja. Pada tahun 2017 direncanakan lebih banyak kelas dan ditargetkan untuk kaum perempuan di luar Jawa.
During 2016, INSPERA has further expanded its strategy through a series of professional training master classes, as well as talk shows with leading female founders and government officials. This initiative helps women improve their quality of life, reach their dreams and ensures that they are not left behind in Indonesia’s ambitious goals of being a leading digital nation, with more than 600 women beneficiaries of this program. The three oversubscribed Women Empowerment programs successfully attracted demand from a wide range of female participants and entrepreneurs with over 600 attendees during 2016 itself. More classes are planned for 2017 and will target women outside Java.
Program Pemberdayaan Perempuan Indosat Ooredoo (INSPERA) meraih penghargaan Perak Stevie® Award untuk kategori ‘Program Keterlibatan Masyarakat’
Silver Stevie® Award in the category of ‘Community Involvement Program of the Year’ for Indosat Ooredoo’s Women Empowerment Program (INSPERA)
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
451
Laporan Keberlanjutan Sustainablity Report
452
Program Pemberdayaan Purna TKI
Migrant Worker Empowerment Program
INSPERA bermitra dengan Kementerian Tenaga Kerja Indonesia dan lembaga penting lain termasuk BRI, APWI (Asosiasi Pemandu Wirausaha Indonesia), Pertanian Slamet Quail, Universitas Padjadjaran, dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, memberdayakan kaum perempuan purna TKI dengan mengajarkan mereka keterampilan digital yang membantu mereka menjadi pekerja lebih terampil dan/atau meningkatkan keterampilan wirausaha mereka.
INSPERA partnered with the Indonesian Ministry of Labour, as well as other key institutions including BRI, APWI (Entrepreneurship Guidance Association), Slamet Quail Farm, University of Padjajaran and the local Government of Kabupaten Sukabumi, to empower former female migrant workers by teaching them digital skills that help them to become more employable and/or increase their entrepreneurial skills.
Program pemberdayaan bagi perempuan pekerja TKI ini dimulai pada Agustus 2016 dan berhasil menjangkau 60 perempuan yang ditargetkan di tiga kecamatan berisiko tinggi: Kecamatan Cisaat, Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Kebon Pedes di Kabupaten Sukabumi. Inisiatif INSPERA mencakup program pelatihan dan bimbingan, merancang promosi usaha berbasis digital dan kegiatan pemasaran, fasilitas informasi teknologi, dukungan e-commerce, fasilitas bisnis, serta pengembangan sumber daya manusia untuk membantu para perempuan pekerja TKI di wilayah terpencil.
The empowerment program for Indonesian female migrant workers began in August 2016 and successfully targeted 60 females in three high-risk communities: Kecamatan Cisaat, Kecamatan Sukaraja and Kecamatan Kebon Pedes in Kabupaten Sukabumi. INSPERA’s initiatives include training and mentorship programs, rolling out digital-based business promotion and marketing activities, information technology facilities, e-commerce support, business facilities, and human resource development to assist the underserved female migrant workers.
Kaum perempuan memperoleh keterampilan nyata yang akan memberdayakan dan memampukan mereka untuk mendapat penghasilan di era digital dan memperoleh pemasukan tambahan bagi keluarga mereka di masa depan.
The women have gained tangible skills that will empower and enable them to earn a living in the digital age and produce additional income for their families in the future.
Program Pemberdayaan Perempuan Pekerja TKI Indosat Ooredoo meraih penghargaan Perak Stevie® Award untuk kategori ‘Hubungan Masyarakat’
Silver Stevie® Award in the category of ‘Community Relations’ for Indosat Ooredoo’s Women Migrant Worker Empowerment Program
Pilar 2: Pendidikan dan Inovasi
Pillar 2: Education and Innovation
Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC)
Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC)
Indosat Ooredoo senantiasa mendorong inovasi. Tahun 2016, kami kembali menyelenggarakan Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) ke-10 guna mendorong generasi muda Indonesa untuk melakukan inovasi teknologi yang kreatif dan mengembangkan aplikasi digital, agar meningkatkan ekosistem digital. IWIC telah memenangkan berbagai penghargaan global dan lokal selama bertahun-tahun karena dampak inovatif kontes ini.
Indosat Ooredoo continuously encourages innovation. In 2016, we held the 10th Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) to encourage creative technological innovation and digital application development among young Indonesians, in order to advance the digital ecosystem. IWIC has won numerous global and local awards over the years in recognition of its innovative impact.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
08
Pada 2016, IWIC ke-10, yang mencatat rekor dalam jumlah peserta, kompetisi ini diperluas mencakup skala global, memberi kesempatan bagi para wirausahawan muda Indonesia untuk bersaing dengan para kontestan dari negara-negara lain.
In 2016, IWIC 10, which attracted a record number of participants, broadened the competition to a global scale, giving young Indonesian entrepreneurs the chance to compete with talent from other countries.
Jumlah peserta IWIC yang semakin meningkat Rising participation in IWIC
2016
2015
2014
2013
3,592
3,173
1,738
667
Ada 10.703 gagasan yang diajukan selama lebih dari 10 tahun berlangsungnya program ini.
A total of 10,703 ideas have been submitted over the 10 year life of the program so far.
Indosat Ooredoo Stock Trading Contest (ISTC)
Indosat Ooredoo Stock Trading Contest (ISTC)
Indosat Ooredoo mendukung upaya yang dilakukan Bursa Efek Indonesia (IDX) untuk mendorong masyarakat Indonesia berinvestasi di pasar modal. Indosat Ooredoo bekerja sama dengan Trimegah Sekuritas menggelar kontes perdagangan saham dengan menggunakan aplikasi mobile (ISTC Apps) yang dikembangkan Trimegah Sekuritas. Partisipasi meningkat dari 8.000 peserta di tahun 2015 menjadi lebih dari 10.000 peserta di tahun 2016.
Indosat Ooredoo supports efforts by the Indonesia Stock Exchange (IDX) to encourage Indonesians to invest in the capital market. Indosat Ooredoo, in collaboration with Trimegah Securities, held a stock trading contest using a mobile application (ISTC Apps) developed by Trimegah Securities. Participation increased from 8,000 in 2015 to more than 10,000 in 2016.
Kontribusi Karyawan terhadap Pendidikan
Employee Contributions to Education
Program Sukarela Karyawan
Employee Volunteer Program:
Program ini memungkinkan para karyawan dengan sukarela meningkatkan kualitas pendidikan dan fasilitas sekolah melalui renovasi, donasi, pembelajaran virtual reality, dan sebagainya. Program Sukarela Karyawan tahun ini diselenggarakan 3 kali di 5 wilayah operasional dengan jumlah 450 peserta.
This program allows employees to volunteer to improve the quality of education and school facilities through renovation, donations, virtual reality learning, etc. This year Employee Volunteer Program was conducted 3 times, in 5 operational areas, with a total of 450 participants.
Donasi dari Program Lari Amal Digital Karyawan
Donation from Employee Digital Charity Run Program
Program ini berhasil mengumpulkan Rp200.000.000 yang didonasikan kepada 5 sekolah di 5 kota di 5 daerah untuk tujuan pendidikan.
This employee charity run successfully collected Rp200,000,000, which was was donated to 5 schools in 5 cities in 5 regions for education purposes.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
453
Laporan Keberlanjutan Sustainablity Report
454
Program Coding untuk Pelajar
Provision of Coding Class
Program Coding untuk pelajar SD, SMP dan SMA yang diselenggarakan di beberapa lokasi seperti Jakarta, Serpong, Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan lebih banyak lagi, dengan pendaftaran lebih dari 200 anak.
Provision of Coding Class for elementary, junior high and high school students at several locations such as Jakarta, Serpong, Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta and more with over 200 children signing in.
Program tersebut memberikan inspirasi kepada lebih dari 8.200 pelajar serta masyarakat tentang dunia digital melalui program kunjungan perusahaan di kantor pusat Indosat Ooredoo.
The program inspired more than 8,200 students and the community at large about digital world through company visitation programs at the Indosat Ooredoo headquarters.
Mendukung Sepak Bola U-13
Supporting U-13 Football
Indosat Ooredoo mendukung tim sepak bola U-13 sebagai bagian komitmennya dalam mendukung generasi muda. Tim ini berhasil mengalahkan 1.659 tim dari 81 negara dan menjadi pemenang kedua di kejuaraan dunia sepak bola paling populer untuk generasi muda Gothia Cup 2016 yang berlangsung di Guthenberg, Swedia.
Indosat Ooredoo supports a U-13 football team as part of its commitment to support young people. The team managed to beat 1,659 teams from 81 countries to emerge as the runner-up at the Gothia Cup 2016 football world’s most popular championship for the young generation, in Guthenberg, Sweden.
Mendukung Shotokan Karate International Federation (SKIF)
Supporting Shotokan Karate International Federation (SKIF)
Indosat Ooredoo mendukung atlet-atlet Indonesia mewakili negara di Kejuaraan Dunia Shotokan Karate International Federation (SKIF) JIEXpo 2016 yang digelar di Kemayoran, Jakarta. Indosat Ooredoo juga ditunjuk sebagai mitra telekomunikasi resmi di Kejuaraan Dunia SKIF ke-12 itu dengan menyediakan fasilitas telekomunikasi bagi para peserta yang bertanding.
Indosat Ooredoo supported Indonesian athletes representing the country at the World Championship Shotokan Karate International Federation (SKIF) JIExpo 2016 in Kemayoran, Jakarta. Indosat Ooredoo was also appointed as the official telco partner of the 12th SKIF World Championship, providing telecommunications facilities for competing participants.
Pilar 3: Kesehatan
Pillar 3: Health
Perawatan kesehatan menjadi tantangan utama di Indonesia karena kondisi geografis pulau-pulau, wilayah yang sangat luas, dan kurangnya infrastruktur. Program Mobil Klinik Indosat Ooredoo diluncurkan tahun 2007 sebagai solusi mobile yang sederhana dan langsung untuk menjangkau masyarakat terpencil di pedesaan dan para korban bencana alam. Mobil klinik dapat menangani perawatan kesehatan ringan hingga pembedahan kecil. Kendaraan Mobil Klinik dilengkapi tenaga medis profesional dan peralatan medis modern, termasuk mesin oksigen, alat bantu pernapasan, alat USG untuk ibu hamil dan lainnya.
Health care is a major challenge in Indonesia due to its island geography, enormous size and lack of infrastructure. The Indosat Ooredoo Mobile Clinic program was created in 2007 as a simple and direct mobile solution to reach underserved communities in rural areas, as well as victims of natural disasters. These mobile clinic has the ability to handle mild health care to minor surgery. The Mobile Clinics are staffed by healthcare professionals, equipped by modern medical equipment including inhalators, suction pumps, centralized oxygen, ultrasound scanners for pregnant womenand more.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
08
Mobil Klinik yang berjumlah 16 unit disebarkan sejak 2007 dan sekarang ditempatkan secara terjadwal di lima pulau besar di Indonesia. Program Indosat Ooredoo Mobil Klinik telah memberikan manfaat kepada lebih dari 770.000 orang melalui pengobatan pencegahan dan penyembuhan sejak program tersebut dirikan pada tahun 2007, atau lebih dari 74.000 orang di tahun 2016.
A total of 16 units of Mobile Clinic has been deployed since 2007 and are now placed on a scheduled basis in some areas, in all five major islands in Indonesia. The Indosat Ooredoo Mobile Clinic program has benefited more than 770,000 people through preventive or healing treatment since its inception in 2007, or more than 74,000 in 2016 alone.
Selain itu, pada 2016 Mobil Klinik mengembangkan program untuk meningkatkan melek digital di masyarakat pedesaan dan memperkenalkan pendidikan kesehatan melalui aplikasi perawatan kesehatan. Mobil Klinik sekarang dilengkapi dengan tablet untuk mendemonstrasikan dan memperkenalkan aplikasi kesehatan, serta membantu mendidik masyarakat tentang berbagai gejala penyakit.
In addition, in 2016 Mobile Clinic developed a program to increase digital literacy in rural communities and introduce health education through healthcare application. The Mobile Clinic is now equipped with a tablet to demonstrate and introduce health applications and help educate people on the various symptoms of diseases.
Lokasi kegiatan di tahun 2016 Areas of operation in 2016
Pulau
Area
Jumlah Mobil Klinik
Island
Number of Mobile Clinic Vehicles
Sumatera
Bengkulu, Medan, Padang, Lampung
4
Kalimantan
Banjarmasin, Pontianak
2
Jawa/Java
Bandung, Ciamis Jakarta, Surabaya, Tegal,
8
Yogyakarta Sulawesi
Makassar
Papua
Jayapura
Total
Selama tahun berjalan Mobil Klinik juga memberikan bantuan medis lini depan yang cepat kepada korban bencana alam, juga pada saat-saat khusus seperti mudik Idul Fitri: • Banjir di Jakarta, Pangkal Pinang, Banten, Garut dan Bima • Gempa bumi di Aceh • Letusan Gunung Sinabung di Sumatra Utara • Tanah longsor di Purworejo, Jawa Tengah • Standby di Purworejo, Central Java • Standby di Bandar Lampung, Jalur Pantura (Tegal), dan Jalur Selatan (Ciamis) pada saat Idul Fitri.
1 1 16
During the year the Mobile Clinics also delivered front line, fast response health treatment for natural disaster victims and at certain times such as the Idul Fitri homecoming travels: • Flooding in Jakarta, Pangkal Pinang, Banten, Garut and Bima • An earthquake in Aceh • An eruption of Mount Sinabung in North Sumatra • Landslides in Purworejo, Central Java • Standby in Purworejo, Central Java • Standby at Bandar Lampung, Jalur Pantura (Tegal), and Jalur Selatan (Ciamis) during Eid.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
455
Laporan Keberlanjutan Sustainablity Report
X
Tanggung Jawab Produk Product Responsibility
456
Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan
Customer Health and Safety
Indosat Ooredoo berupaya memastikan agar produk dan layanannya aman digunakan pelanggan dari segala usia. Khususnya, Indosat Ooredoo selalu mengupayakan penggunaan alat telekomunikasi radio yang tidak berbahaya bagi kesehatan pelanggan, sejalan dengan kebiasaan umum dalam industrinya.
Indosat Ooredoo strives to ensure that its products and services are safe for customers to use at all stages. Specifically, Indosat Ooredoo strives to ensure that it uses radio telecommunications equipment that is not hazardous to customer health, in line with acceptable industry practices.
Sepanjang tahun 2016 tidak terjadi insiden besar yang terjadi karena ketidakpatuhan terhadap peraturan ataupun aturan yang dianut sukarela terkait kesehatan dan keselamatan produk dan layanan.
There were no number of incidents of major noncompliance with regulations and voluntary codes concerning health and safety impacts of products and services in 2016.
Informasi Produk dan Layanan
Product and Service Labeling
Pada tahun 2016, kami memutuskan untuk menyederhanakan ragam produk kami dan menawarkan paket unggulan transparan yang mudah dipahami pelanggan.
In 2016, we made a conscious decision to simplify our product lineup and offer transparent, high value packages that are easy to understand.
Semua voucher langganan pra-bayar Indosat Ooredoo diberikan label yang tepat untuk memudahkan penggunaan termasuk informasi tarif dan petunjuk pemakaian. Kami juga berupaya memberi informasi tepat tentang semua produk dan layanan kepada pelanggan.
All Indosat Ooredoo prepaid subscription vouchers are accurately labeled for ease of use including information on tariffs and user instructions. We also try to give accurate information on all our products and services to customers, for more.
Pada tahun 2016, tidak terjadi insiden yang signifikan karena ketidak patuhan terhadap peraturan dan aturan yang dianut sukarela mengenai informasi produk dan layanan serta pemberian label.
In 2016, there were no incidents of major noncompliance with regulations and voluntary codes concerning product and service information and labeling.
Kepuasan Pelanggan
Customer Satisfaction
Indosat Ooredoo senantiasa berupaya menjaga dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Pada tahun 2016, kami meluncurkan penawaran yang unggul termasuk streaming musik dan video yang tak terbatas, yang bertujuan memberi kesempatan kepada pelanggan untuk mencoba pengalaman digital dan memberikan mereka pengalaman yang luar biasa. Hal ini disambut baik oleh pelanggan, mendorong nilai kepuasan pelanggan CSAT Indosat Ooredoo mencapai 78,5% di tahun 2016.
Indosat Ooredoo continously strives to maintain and improve customer satisfaction. In 2016, we launched great offers including unlimited music and data streaming in order to “liberate” customers to freely experience digital and give them a great customer experience. Customers welcomed these offers, driving Indosat Ooredoo’s CSAT customer satisfaction score to 78.5% in 2016.
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo
08
Komunikasi Pemasaran
Marketing Communications
Indosat Ooredoo berkomitmen mematuhi setiap undangundang dan standar yang berhubungan dengan komunikasi pemasaran, termasuk iklan, promosi, dan sponsor. Indosat Ooredoo juga secara suka rela memastikan agar semua iklan komersialnya tidak membingungkan pelanggan.
Indosat Ooredoo is committed to complying with all relevant laws and standards related to marketing communications, including advertising, promotion, and sponsorship. Indosat Ooredoo also voluntarily strives to ensure that all its commercial advertisements safeguard customers from confusion or misperceptions.
Tidak ada kejadian pelanggaran signifikan terhadap peraturan dan aturan yang dianut sukarela terkait komunikasi pemasaran termasuk iklan, promosi, dan sponsor selama 2016.
There no major incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning marketing communications, including advertising, promotion, or sponsorship in 2016.
Keleluasaan Pribadi Pelanggan
Customer Privacy
Pada tahun 2016, Indosat Ooredoo tidak menerima keluhan terbukti yang menyangkut pelanggaran keleluasaan pribadi pelanggan (customer privacy) atau hilangnya data pelanggan. Indosat Ooredoo juga melindungi kerahasiaan data dan profil pelanggan dengan cara memelihara jaringan dan pusat data yang terjaga keamanannya seperti yang dicerminkan oleh sertifikasi sistem manajemen keamanan informasi (ISMS) ISO 27001 yang kami miliki, yang mencakup teknologi informasi, teknik keamanan, dan syarat serta sistem manajemen keamanan informasi.
In 2016, Indosat Ooredoo received no substantiated complaints regarding breaches of customer privacy and losses of customer data. It also strives to protect the confidentiality of data and customer profiles by maintaining a secure network and data center as reflected by our ISO 27001 information security management system (ISMS) certification covering information technology, security techniques, and information security management systems and requirements.
Kepatuhan
Compliance
Indosat Ooredoo patuh kepada semua hukum dan perundangan yang berlaku. Namun demikian, dari waktu ke waktu dapat timbul perkara yang terkait kepatuhan. Untuk uraian yang lengkap, silahkan dilihat di Laporan Tahunan 2016.
Indosat Ooredoo strives to comply with all relevant laws and regulations. Nonetheless, from time to time cases may arise that are related to compliance. For complete details for all current cases please refer to the 2016 Annual Report.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
457
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
08
Disclaimer
Laporan Tahunan ini adalah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan disusun sesuai dengan Peraturan OJK. Dalam Laporan Tahunan ini, kata “Indosat”, “Indosat Ooredoo”, “Perusahaan”, “Perseroan” dan “kami” merujuk kepada PT Indosat Tbk dan anak Perusahaan yang dikonsolidasikan. Sedangkan kata “Indonesia” merujuk kepada Republik Indonesia. “Pemerintah” adalah Pemerintah Indonesia. “rupiah” atau “Rp” adalah mata uang resmi Indonesia dan “Dolar AS” atau “US$” adalah mata uang resmi Amerika Serikat. Beberapa angka tertentu (termasuk persentase) telah dibulatkan untuk mempermudah, sehingga angka, perhitungan, persentase dan rasio yang diberikan dengan yang sesungguhnya dapat berbeda. Kecuali jika disebutkan, semua informasi keuangan yang berhubungan dengan kami, disajikan dalam rupiah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Laporan Tahunan ini mencantumkan beberapa informasi keuangan dan hasil–hasil usaha tertentu, serta mungkin juga mencantumkan beberapa proyeksi, rencana, strategi dan tujuan tertentu dari Indosat, yang bukan merupakan pernyataan fakta historis, yang akan dianggap sebagai pernyataan pandangan ke depan (forward–looking statement) dalam batasan ketentuan hukum yang berlaku. Pernyataan–pernyataan yang bersifat pandangan ke depan bergantung kepada risiko dan ketidakpastian yang dapat menyebabkan kejadian–kejadian nyata dan hasil–hasil masa depan Indosat yang secara material berbeda dengan yang diharapkan atau ditunjukkan oleh pernyataan–pernyataan yang demikian. Tidak ada jaminan bahwa hasil–hasil yang diantisipasi, atau ditunjukkan oleh setiap pernyataan yang bersifat pandangan ke depan, akan dicapai.Tidak ada informasi apapun yang terdapat di dalamnya yang boleh direproduksi tanpa izin tertulis dari Perusahaan. Untuk informasi termutakhir, silakan menghubungi Group Investor Relations dan Corporate Secretary, Jl. Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta 10110, Indonesia. Tel. (62–21) 3000 3001 ext. 2615, Fax. (62–21) 3000 3757 atau E–mail:
[email protected]. Kami berkomitmen untuk berkomunikasi secara terbuka dengan setiap pemangku kepentingan. Semua pemegang kepentingan dipersilahkan mengunjungi website kami di www.indosatooredoo.com untuk informasi lebih lanjut tentang Indosat. Versi online dari dokumen ini juga tersedia di www.indosatooredoo.com. Hak cipta atas Logo dan merek dagang terdaftar yang digunakan dalam laporan ini merupakan milik dari Google, Twitter, Spotify, IBM, Facebook yang hak ciptanya tetap melekat pada Perusahaan tersebut. Penggunaan dalam Laporan ini adalah semata–mata hanya untuk ilustrasi/deskripsi tanpa tujuan komersial.
This is the Annual Report for the year ended December 31, 2016 and prepared in accordance with OJK Rules. In this Annual Report, references to “Indosat”, “Indosat Ooredoo”, “Company”, “we”, “us”, and “our” are to PT Indosat Tbk and its consolidated subsidiaries. All references to “Indonesia” are references to the Republic of Indonesia. All references to the “Government” herein are references to the Government of Indonesia. References to “Indonesian rupiah” or “Rp” are to the lawful currency of Indonesia and references to “U.S. dollars” or “US$” are to the lawful currency of the United States. Certain figures (including percentages) have been rounded for convenience, and therefore indicated and actual sums, quotients, percentages and ratios may differ. Unless otherwise indicated, all financial information with respect to us has been presented in Indonesian rupiah in accordance with Indonesian GAAP. This Annual Report contains certain financial information and results of operations, and may also contain certain projections, plans, strategies, and objectives of Indosat, that are not statements of historical fact which would be treated as forward looking statements within the meaning of applicable law. Forward looking statements are subject to risks and uncertainties that may cause actual events and the Company,s future results to be materially different than expected or indicated by such statements. No assurance can be given that the results anticipated by Indosat, or indicated by any such forward looking statements, will be achieved. No information herein should be reproduced without the express written permission of the Company. For updated information, please contact the Investor Relations & Corporate Secretary Group at Jl. Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta 10110, Indonesia. Tel. (62-21) 3000 3001 ext. 2615, Fax. (62-21) 3000 3757 or E-mail:
[email protected]. We are committed to communicating openly with each of our stakeholders. All stakeholders can visit our website at www.indosatooredoo.com for more information about Indosat. An online version of this document is also available at www.indosatooredoo.com. Copyrighted Logo and registered trademarks contained in this report are the properties of Google, Twitter, Spotify, IBM, Facebook which copyrights remain attached to that company. Utilization in this report is merely for illustrative/descriptive purposes without commercial intent.
Indosat Ooredoo 2016 Annual Report
459
Laporan Keberlanjutan Sustainablity Report
Laporan Tahunan 2016 Annual Report
PT Indosat Tbk Jl. Medan Merdeka Barat No. 21 Jakarta 10110 Indonesia T. +6221 3000 3001 ext. 2615 F. +6221 3000 3757 E.
[email protected] [email protected]
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: For more information, visit: www.indosatooredoo.com 460
Laporan Tahunan 2016 Indosat Ooredoo