Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
KATA PENGANTAR
Puji Tuhan, Segala puji dan syukur kehadirat Bapa Di Surga, atas rahmat dan karuniaNya yang dianugerahkan kepada penulis, sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini. Secara khusus penulis menyampaikan rasa hormat dan kasih sayang yang tidak terhingga kepada Ibunda tercinta Budiarti Ginting Munthe yang telah membesarkan, menyayangi, dan mendoakan saya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada abang saya IR. Edwin Perangin-Angin yang telah memberikan dukungan moral dan materil kepada saya sampai saya bisa menyelesaikan perkuliahan dan juga kepada kakak saya Dr.Evalina Perangin-Angin, SpKJ yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis dan juga kepada abang saya Era Glory Perangin-Angin. Skripsi ini merupakan salah satu syarat agar dapat menyelesaikan pendidikan Strata – 1 pada Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU. Dalam pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan , nasehat, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih atas apa yang telah diberikan selama proses penyelesaian skripsi ini, mulai dari persiapan awal hingga akhir, ditujukan kepada : 1. Bapak Prof. Arif Nasution, MA, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU Medan. 2. Bapak Drs. Humaizi, MA, Pembantu Dekan I Bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU.
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
3. Bapak Drs. Amir Purba, MA, Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU. 4. Bapak Drs. Hendra Harahap, Msi, sebagai dosen pengajar dan dosen pembimbing penulis, yang selama ini telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan waktu untuk penulis sehingga menyelesaikan skripsi ini dengan maksimal. Ucapan terima kasih yang tidak terhingga terucap dari rasa ikhlas agar kiranya semua yang telah diberikan kepada penulis dalam proses pembimbingan bernilai ibadah, dan dibalas dengan keberkahan oleh Tuhan Yang Maha Esa. 5. Ibu Dra.Dewi Kurniawati, Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU, serta seluruh civitas akademika yang tidak dapat disebutkan satu per satu dalam kesempatan ini, terima kasih atas bantuannya. 6. Kepada Riana dan Desi yang selalu setia membantu penulis dan menemani penulis selama masa perkuliahan dan memberikan semangat yang kuat sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini sampai pada akhirnya. Juga Kepada Miranda, Yonce, Marve, Hotlas, Bang Jerry, Kak Lely, Kak Fitri dan seluruh mahasiswa kelas A Stambuk 07 Ilmu Komunikasi Ektension. Terima kasih atas semua dukungan kalian, dan waktu yang telah kita lewati bersama. 7. Kepada rekan kerja penulis di PT.Home Center Indonesia / Index Furnishings Juanda : Bpk. Doddy Agustian, SE ( Store Manager ) untuk semua bentuk pemberian ijin yang diberikan kepada penulis, saya ucapkan terima kasih. Ibu Riama Agnestine, SH ( HRD ) untuk semua nasehat dan kesediaan berbagi cerita, Bpk. Rizki Hasibuan, ST untuk pengertian dan kebaikannya ditengah kesibukan penulis, Bpk. Bebas Tarigan, ST untuk semua masukannya selama ini.
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
8. Kepada sahabat penulis : Kak Rahel dan Kak Yanthie ( Buat waktu yang indah selama ini ). Juga kepada Bang Adri Ginting yang memberikan dukungan, doa dan semangat kepada penulis dan juga kepada Keluarga Besar penulis: Kak Nomi, Bang Jusup, Maya, Edu, Bang Richard Ginting ( RS.Efarina Eta Ham Berastagi ) Terima kasih atas motivasi yang besar agar penulis mampu menyelesaikan perkuliahan ini. Frans Adi Suranta Ginting untuk semua semangat dan tawa yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian ini, yang merupakan keterbatasan penulis. Kritik dan saran diperlukan untuk perbaikan skripsi ini, baik dari segi redaksi, dan penyusunannya. Akhir kata penulis berharap agar penelitian ini bermanfaat seperti tujuan yang ada dalam penelitian ini.
Medan, November 2009
Ellen Agnesia Perangin-Angin 070922053
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAAN LEMBAR PERSETUJUAN ABSTRAK....................................................................................................... i KATA PENGANTAR………………………………………………………… ii DAFTAR ISI ...................................................................................................v DAFTAR TABEL ...........................................................................................vii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1 1.1
Latar Belakang Masalah.................................................................. 1
1.2
Perumusan masalah......................................................................... 4
1.3
Pembatasan Masalah ....................................................................... 5
1.4
Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
1.5
Manfaat Penelitian .......................................................................... 6
1.6
Kerangka Teori ............................................................................... 6
1.7
Kerangka Konsep............................................................................ 13
BAB II URAIAN TEORITIS .........................................................................15 2.1 Komunikasi Antar Pribadi ................................................................. 15 2.2 Teori Komunikasi Antarpribadi Yang Berhubungan dengan Hubungan Berpacaran ........................................................................................ 17 2.2.1 Teori Penetrasi Sosial .............................................................. 17 2.2.2 Teori Pertukaran Sosial ............................................................ 19 2.2.3 Sebab-Sebab Rusaknya Hubungan Berpacaran ........................ 21 2.2.4 Teori Keputusan Mengakhiri Hubungan................................... 25 2.2.5 Pasangan Pada Komunikasi Antarpribadi .................................. 27
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
2.2.6 Hubungan Pacaran ................................................................... 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................33 3.1 Metode Penelitian .............................................................................. 33 3.2 Lokasi Penelitian ............................................................................... 33 3.3 Populasi dan Sampel.......................................................................... 34 3.3 Sejarah Singkat Universitas Sumatera Utara ...................................... 37 3.4 Subjek Penelitian ............................................................................... 44 3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 45 3.5 Teknik Analisa Data .......................................................................... 46 3.6 Waktu Penelitian ............................................................................... 46 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ....................................................47 4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data dan Teknik Pengolahan Data ........... 47 4.1.1 Tahap Awal .............................................................................. 47 4.1.2 Pengumpulan Data .................................................................... 47 4.2 Proses Pengolahan Data ..................................................................... 47 4.3 Analisa Tabel Tunggal....................................................................... 48 4.4 Pembahasan....................................................................................... 72 BAB V PENUTUP ..........................................................................................77 5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 76 5.2 Saran ................................................................................................. 77 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
DARTAR TABEL Tabel 4.1 ........................................................................................................... 48 Jenis Kelamin Tabel 4.2 ........................................................................................................... 49 Mahasiswa USU Angkatan Tabel 4.3 ........................................................................................................... 49 Usia Responden Tabel 4.4 ........................................................................................................... 50 Suku Responden Tabel 4.5 ........................................................................................................... 50 Usia Ketika Mengakhiri Hubungan Berpacaran Tabel 4.6 ........................................................................................................... 51 Lama Hubungan Pacaran Yang Terakhir Tabel 4.7 ........................................................................................................... 51 Faktor Ketertarikan Fisik Tabel 4.8 ...........................................................................................................52 Faktor Ketertarikan Hobi Tabel 4.9 ........................................................................................................... 52 Faktor Ketertarikan Cita-Cita Tabel 4.10 ......................................................................................................... 53 Faktor Ketertarikan Pengetahuan Tabel 4.11 ......................................................................................................... 53 Faktor Ketertarikan Minat dan Bakat Tabel 4.12 ......................................................................................................... 54 Faktor Ketertarikan Kepribadian Tabel 4.13 ......................................................................................................... 54 Faktor Ketertarikan Visi dan Misi Tabel 4.14 ......................................................................................................... .55 Faktor Ketertarikan Religi Tabel 4.15 ......................................................................................................... .55 Faktor Ketertarikan Suku Tabel 4.16 ......................................................................................................... 56 Faktor Ketertarikan Ekonomi Tabel 4.17 ......................................................................................................... 56 Yang Memutuskan Melanjutkan Hubungan Lebih Serius Tabel 4.18…….. ............................................................................................... 57 Topik Pembicaraan Hobi dengan Pasangan Tabel 4.19…….. ............................................................................................... 58 Topik Pembicaraan Film Terbaru Dengan Pasangan Tabel 4.20 ......................................................................................................... 58 Topik Pembicaraan Tugas Kuliah Dengan Pasangan Tabel 4.21 ......................................................................................................... 59 Topik Pembicaraan Dengan Mantan Pasangan Tabel 4.22 ......................................................................................................... 59 Topik Pembicaraan Pertemanan Pasangan Dengan Mantan Pasangan Tabel 4.23 ......................................................................................................... 60 Topik Pembicaraan Pasangan Dengan Mantan Pasangan Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Tabel 4.24 ......................................................................................................... 60 Komitmen Hal Yang dibicarakan Pada Tahap Serius Tabel 4.25 ......................................................................................................... 61 Keluarga Pasangan Hal Yang Dibicarakan Pada Tahap Serius Tabel 4.26 ......................................................................................................... 62 Keyakinan Religius Hal Yang Dibicarakan Pada Tahap Serius Tabel 4.27 ......................................................................................................... 61 Keluarga Pasangan Hal Yang Dibicarakan Pada Tahap Serius Tabel 4.28 ......................................................................................................... 62 Isi HatiYang Terdalam Hal Yang Dibicarakan Pada Tahap Serius Tabel 4.29 ......................................................................................................... 63 Pertunangan Hal Yang Dibicarakan Pada Tahap Serius Tabel 4.30 ......................................................................................................... 63 Masalah Keuangan Hal Yang Dibicarakan Pada Tahap Serius Tabel 4.31 ......................................................................................................... 64 Penyebab Utama Rusaknya Hubungan Tabel 4.32 ......................................................................................................... 65 Yang Menghendaki Hubungan Pacaran Berakhir Tabel 4.33 ......................................................................................................... 65 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran Dengan Membicarakan Masalahnya Tabel 4.34 ......................................................................................................... 66 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran Dengan Menunjukkan Ketidakpuasan Tabel 4.35 ......................................................................................................... 66 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran Dengan Tidak Menunjukkan Ketidakpuasan Tabel 4.36 ......................................................................................................... 67 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran Dengan Bertengkar Tabel 4.37 ......................................................................................................... 67 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran Dengan Mendiskusikannya Tabel 4.38 ......................................................................................................... 68 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran Dengan Kesepakatan Bersama Tabel 4.39 ......................................................................................................... 69 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran Dengan Mengurangi Intensitas Komunikasi Tabel 4.40 ......................................................................................................... 69 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran Dengan Mengurangi Kedekatan Tabel 4.41 ......................................................................................................... 70 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran Dengan Menunjukkan Perilaku Yang Menjengkelkan Tabel 4.42 ......................................................................................................... 70 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran Dengan Saling Menghindar
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Tabel 4.43 ......................................................................................................... 71 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran Dengan Cara Tidak Pernah Membicarakannya Tabel 4.44 ......................................................................................................... 72 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran Dengan Cara Merubah Hubungan Menjadi Pertemanan
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini ditengah zaman yang semakin maju dengan teknologi yang semakin canggih ,terdapat banyak kesenjangan hidup yang terjadi diantara generasi muda yang akan melanjutkan tonggak kehidupan nantinya.Generasi muda ini adalah sekelompok mahasiswa yang tengah belajar diperguruan tinggi. Melalui penelitian di Amerika Serikat Science Daily (Ag. 19, 2008), Lebih dari setengah populasi mahasiswa berjumlah 26.000 dari 70 perguruan tinggi Amerika Serikat yang menyelesaikan survei mengenai pengalaman bunuh diri, telah melaporkan bahwa mereka pernah memikirkan untuk bunuh diri, paling tidak sekali dalam hidup mereka. Lebih jauh, 15 persen dari mahasiswa yang disurvei telah memikirkan secara serius untuk bunuh diri, dan lebih dari 5 persen pernah melakukan
percobaan
bunuh
diri
paling
tidak
sekali
dalam
hidup
mereka.Penelitian tersebut menggunakan sampel terpisah dari mahasiswa S1 dan S2. Ukuran perguruan tinggi terentang dari 820 sampai 58.156 mahasiswa, dengan rata-rata 17.752. Bagi 15.010 mahasiswa S1, 62 persen adalah perempuan dan 38 persen adalah pria. 79 persen adalah kulit putih, dan 21 persen non kulit putih. 95 persen mengidentifikasi diri mereka sebagai heteroseksual dan 5 persen adalah biseksual, gay, atau tidak memutuskan sama sekali. Umur rata-rata adalah 22. Bagi 11.441 mahasiswa S2, 60 persen adalah perempuan dan 40 persen adalah pria. 72 persen adalah kulit putih dan 28 persen adalah non kulit putih. 94 persen
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
adalah heteroseksual dan 6 persen adalah biseksual, gay, atau tidak memutuskan sama sekali. Umur rata-rata adalah 30.
Baik mahasiswa S1 dan S2 memberikan alasan berikut sebagai landasan pemikiran bunuh diri mereka, dalam urutan: (1) Menginginkan untuk menghilangkan sakit secara fisis dan emosional (2) Masalah dengan hubungan cinta (3) Hasrat untuk mengakhiri hidup mereka (4) Masalah dengan sekolah atau akademis
Mahasiswa di Indonesia juga mengalami hal tersebut. Indosiar.com, Jambi mengupas berita: Seorang mahasiswi Institut Agama Islam Negeri Sultan Taha di Jambi Minggu (18/09) kemarin, ditemukan tewas gantung diri di kamar kosnya dengan menggunakan sehelai kain. Diduga korban sengaja bunuh diri karena diputus cintanya.Chusnul Kotimah adalah gadis yang taat beribadah. Sehingga bagi warga sekitar sulit mempercayainya bila ia nekad bunuh diri. Mahasiswi semester 7 di IAIN Sultan Taha ini ditemukan tergantung di kamar kostnya. Saksi mata mengatakan, sehari sebelum kematiannya, ia mendengar Chusnul dan pacarnya bertengkar, dan pada pagi harinya wanita berusia 22 tahun ini sudah tewas. Sehingga dugaan kuat, Chusnul bunuh diri karena diputus sang pacar. Lebih jauh lagi Www.Indosiar.Com mengupas bahwa telah terjadi peristiwa bunuh diri yang dilakukan mahasiswi di Bandung akibat putus cinta.
Dalam mengakhiri suatu hubungan membutuhkan kemampuan individu dalam berkomunikasi untuk menyatakan keinginannya mengakhiri hubungan. Mengakhiri hubungan adalah bagian dari proses komunikasi antarpribadi, Baxter Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
dan Duck, Fisher (1994) mengatakan mengakhiri hubungan adalah sebuah tindakan menciptakan akhir hubungan melalui komunikasi antarpribadi. Penggunaan komunikasi dalam mengakhiri hubungan tidak ada yang benar-benar sama,
karena perbedaan karakteristik
individu
menimbulkan
perbedaan
karakteristik hubungan masing-masing pasangan. Dari perbedaan-perbedaan tersebut
muncul
strategi
komunikasi
dalam
mengakhiri
hubungan
berpacaran.Unsur-unsur yang membentuk keunikan suatu hubungan adalah penting untuk menentukan efektivitas dan keterkaitan dari strategi komunikasi yang dibutuhkan oleh pasangan untuk memutuskan hubungan mereka. Setiap individu memiliki kepentingan dan tujuan masing-masing dalam memutuskan suatu hubungan. Baxter, Littlejohn (1996) menunjukkan beberapa orang memilih strategi komunikasi dalam memutuskan hubungan dengan mempertimbangkan kepentingan orang lain, sebagai usahanya untuk menghindari sakit hati. Sedangkan yang lainnya memilih strategi komunikasi menurut kelayakan mereka,dan mengabaikan akibatnya terhadap perasaan orang lain. Banyak mahasiswa yang salah dalam mengambil keputusan untuk mengakhiri suatu hubungan. Komunikasi yang tidak berjalan sesuai dengan harapan menjadikan mahasiswa tersebut tidak dapat berfikir secara jernih lagi sehingga beberapa mahasiswa mengambil cara yang salah dalam mengakhiri hubungannya yaitu dengan cara bunuh diri. Hal ini seharusnya tidak terjadi bagi pasangan mahasiswa yang mengerti proses komunikasi yang terjadi diantara pasangan antarpribadi dari awal mereka saling mengenal sampai akhirnya timbul masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan lagi, sehingga kalau pasangan tersebut memiliki strategi komunikasi yang baik dalam mengakhiri hubungan
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
maka pasangan tersebut dapat mengakhirinya dengan baik dan tidak saling menyalahkan. Dalam hal ini peneliti mengambil sampel dikalangan mahasiswa karena berdasarkan penelitian Ellen Berscheid, Trenholm dan Jensen (1996) tentang ‘hubungan paling dekat’ pada mahasiswa perguruan tinggi, ditemukan bahwa 50 persen responden mengidentifikasikan sebagai hubungan pacaran, sementara 36 persen memilih hubungan persahabatan, dan 14 persen menyebutkan hubungan dengan salah satu anggota keluarga. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa hubungan pacaran adalah hubungan akrab yang paling dikenal oleh mahasiswa perguruan tinggi dibandingkan hubungan-hubungan akrab lainnya yang mereka miliki. Oleh karena itu, peneliti merasa tertarik untuk meneliti cara mahasiswa memutuskan untuk mengakhiri hubungan pacaran. Peneliti ingin mengetahui bagaimana mahasiswa menggunakan strategi komunikasi dalam mengakhiri hubungan pacaran mereka.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan si atas, maka peneliti mengemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : ”Bagaimana strategi komunikasi yang digunakan dalam mengakhiri hubungan pacaran pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara?”
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti melakukan pembatasan masalah. Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
1.
Penelitian ini menggunakan metode dekriptif, yaitu metode yang bertujuan melukiskan secara sistematis karakteristik populasi atau bidangbidang tertentu secara faktual dan cermat tanpa mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis dan melakukan prediksi.
2.
Penelitian ini membatasi pada strategi komunikasi yang digunakan dalam mengakhiri hubungan pacaran pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara?
1.4 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitan
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berkut : 1. Untuk mengetahui tahapan pengembangan hubungan pacaran pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang pernah mengakhiri hubungan berpacaran selama menjadi mahasiswa. 2. Untuk mengetahui sebab-sebab berakhirnya hubungan pacaran pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara 3. Untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakan dalam mengakhiri hubungan pacaran pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
1.4.2 Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk memperkaya khasanah penelitian, serta memperluas wawasan peneliti dan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
2. Secara akademis, penelitian diharapkan mampu memperluas atau menambah khasanah penelitian komunikasi khususnya penelitian komunikasi antarpribadi terutama mengenai Strategi Komunikasi dalam mengakhiri hubungan pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara. 3. Secara praktis, Menunjukkan pentingnya memahami strategi komunikasi dalam mengakhiri hubungan antarpribadi, khususnya dalam hubungan antarpribadi yang akrab seperti hubungan pacaran di kalangan mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
1.5 Kerangka Teori
Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan untuk mengerjakan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari mana penelitian tersebut disoroti. Dengan adanya kerangka teori, maka peneliti akan mempunyai landasan untuk menentukan tujuan arah penelitiannya. Kerangka teori membantu peneliti dalam memiliki konsep-konsep yang tepat guna membentuk hipotesis-hipotesis selanjutnya. Adapun teori-teori yang dianggap relevan dengan masalah penelitian ini adalah:
1.5.1 Teori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi Sosial menurut Altman dan Taylor (1973), dalam hubungan antarpribadi selalu terjadi penyusupan sosial. Ketika anda baru berkenalan dengan
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
seseorang, anda sebenarnya mulai dengan suatu suasana yang tidak akrab, namun setelah proses hubungan terus berlanjut maka situasi hubungan menjadi lebih akrab. Hubungan antar pribadi selalu melalui suatu proses yang berubah terus menerus dan diibaratkan seperti bawang (onion). Bawang terdiri dari banyak lapisan (layer) yang semakin dikupas semakin menuju ke inti, yang sesuai dengan teori penetrasi sosial. Adapun lapisan terluar dari bawang membahas mengenai data riwayat hidup atau biodata. Lapisan selanjutnya membahas mengenai kesukaan dan hobi. Lebih dalam lagi pada lapisan ketiga yang membahas mengenai tujuan seseorang dan cita-cita. Sedangkan lapisan keempat mengenai keyakinan yang dianut atau agama. Lapisan kelima yang mendekati lapisan inti membahas mengenai penyelesaian masalah dari suatu topik serta impian atau fantasi. Dan akhirnya pada inti, individu yang bersangkutan mengemukakan pemahaman mengenai diri sendiri (Griffin, 2002:132). Dalam konteks penelitian hubungan pacaran
ini, hubungan seseorang
yang sedang jatuh cinta pada tahap awal diawali dengan saling menanyakan biodata, lalu menanyakan kesukaan, hobi, cita-cita dan sebagainya. Setelah hubungan dirasa semakin dekat, maka pertanyaan mulai berkembang ke masalah keyakinan atau agama lalu berkembang dengan saling menceritakan masalah, dan mengemukakan impian-impian. Setelah hubungan akrab, individu mulai mengemukakan maksud dirinya masing – masing. Individu yang mengemukakan maksudnya tersebut itu mulai menceritakan hal – hal yang dianggap baik untuk kelangsungan hidup mereka berdua. Mereka mulai mengatakan perasaan masing – masing dan ingin membuat suatu ikatan atau komitmen agar hubungan kedepannya lebih mantap dan jelas.
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Dalam tahap awal hubungan, teori penetrasi mengatakan ada tahap orientasi atau pengenalan dan selanjutnya diikuti dengan tahap kedua yaitu penggalian sikap dan perasaan. Terkadang ada beberapa pasangan yang tidak mengerti teori penetrasi sosial ini. Mereka melewati masa – masa yang seharusnya mereka jalani dari awal. Misalnya saja baru mereka berkenalan atau dalam arti memasuki tahap orientasi dan selanjutnya langsung memasuki tahap ketiga / lapisan ketiga yaitu pertukaran sikap dan perasaan. Sehingga hubungan tersebut bisa dianggap tidak sempurna karena akan terjadi hal – hal yang tidak diinginkan pada tahap stabil nantinya. Misalnya komunikasi yang tidak berjalan dengan baik. Pasangan tersebut mulai menunjjukkan keegoisan masing – masing atau mulai mementingkan hobby, jenis makanan kesukaan masing – masing. Hal ini terjadi karena dalam tahap hubungan antarpribadi mereka melewati tahap kedua / lapisan kedua dari irisan bawang yaitu tahap penggalian sikap dan perasaan dimana pada tahap ini pasangan yang mengawali suatu hubungan harus mencari tahu terlebih dahulu menggali hobby masing-masing, makanan, pakaian kesuakaan masing – masing. Dengan melewati tahap – tahap hubungan penetrasi sosial diatas diharapkan pasangan dapat mencapai posisi stabil dengan sempurna karena mengerti tahap – tahap pengembangan hubungan tersebut.
1.5.2 Teori Pertukaran Sosial
Dalam teori penetrasi kita mengenal tahap hubungan dari awal yaitu tahap orientasi, tahap penggalian sikap dan perasaan sampai akhirnya pada tahap stabil Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
dimana pasangan tersebut memutuskan bahwa hubungan mereka akan dilanjutkan kepada hubungan yang lebih mantap dan jelas. Sedangkan dalam Teori pertukaran sosial kita akan membahas hubungan pasangan pada posisi stabil. Dimana suatu pasangan akan mulai memandang ganjaran apa yang diterima dari suatu hubungan, apa saja yang pengorbanan yang telah diberikan pasangan tersebut, apakah sesuai antara apa yang diterima dengan apa yang telah diberikan dan terakhir adalah pasangan tersebut akan membandingkan pasangannya dengan orang lain, mungkin dalam kasus ini pasangan akan melihat orang lain yang jauh lebih baik, lebih kaya dari pasangannya sendiri. Teori pertukaran sosial berasumsi bahwa kita dapat dengan teliti mengantisipasi pemberian imbalan berbagai interaksi. Pikiran kita seperti komputer, dan suatu komputer hanya dapat menganalisa suatu data yang dimasukan kedalamnya. Apabila kita memasukan “sampah”, maka keluarnya pun akan “sampah”. Teori ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yangmemenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley, dua orang pemuka utama dari model ini menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut : “ Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya.” Ganjaran, biaya, laba, dan tingkat perbandingan merupakan empat konsep pokok dalam teori ini. (Rakhmat, 2003) 1. Ganjaran (Rewards) ialah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran berupa uang, penerimaan sosial, atau
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Nilai suatu ganjaran berbeda-beda antara seseorang dengan yang lain, dan berlainan antara waktu yang satu dengan waktu yang lain. Buat orang kaya, mungkin penerimaan sosial (social approval) lebih berharga daripada uang. Buat si miskin, hubungan interpersonal yang dapat mengatasi kesulitan ekonominya lebih memberikan ganjaran daripada hubungan syang menambah pengetahuan. 2. Biaya (Cost) adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menghabiskan sumber kekayaan individu atau dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan. Seperti ganjaran, biaya pun berubah-ubah sesuai dengan waktu dan orang yang terlibat di dalamnya. 3. Hasil atau laba (Outcomes) adalah ganjaran dikurangi biaya. Bila seorang individu merasa, dalam suatu hubungan interpersonal, bahwa ia tidak memperoleh laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba. Misalnya, anda mempunyai kawan yang pelit dan bodoh. Anda banyak membantunya, tetapi hanya sekedar upaya persahabatan dengan dia tidak putus. Bantuan
anda
(biaya)
ternyata
lebih
besar
daripada
nilai
pertukaran
sosial,hubungan Anda dengan sahabat pelit itu mudah sekali retak dan digantikan dengan hubungan baru dengan orang lain. 4. Tingkat Perbandingan (Comparisons Level) menunjukkan ukuran baku (standar) yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang. Ukuran baku ini dapat berupa pengalaman individu pada masa lalu atau alternatif hubungan lain yang terbuka baginya. Bila pada masa lalu,
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
seorang individu mengalami hubungan interpersonal yang memuaskan, tingkat perbandingannya turun. Bila seorang gadis pernah berhubungan dengan kawan pria dalam hubungan yang bahagia, ia akan mengukur ganjaran hubungan interpersonal dengan kawan pria lain berdasarkan pengalamannya dengan kawan pria terdahulu. Makin bahagia ia pada hubungan interpersonal sebelumnya, makin tinggi tingkat perbandingannya – berarti—makin sukar ia memperoleh hubungan interpersonal yang memuaskan.
1.5.3 Sebab – Sebab Rusaknya Hubungan Pacaran
Hubungan manusia mungkin stabil dalam tahap-tahap awal perkembangan pacaran, namun hubungan yang telah mencapai fase paling akrab juga bisa merosot karena dipengaruhi beberapa hal. Vaughn (1987,hlm.42) yang meneliti pasangan yang berpisah menulis, ” Tidak ada seorang pun yang ingin mengalami berakhirnya suatu cara hidup yang berharga”. Ia melaporkan adanya suatu pola yang jelas, tanpa memperhatikan jenis pasangan yang terlibat – menikah atau hidup bersama, normal atau homo, muda atau tua ”. Menurut surveinya, biasanya ada seseorang ( pemulai ) yang ingin memutuskan hubungan dan yang seorang lagi ingin mempertahankan dan melupakan persoalannya, meskipun hubungan itu telah rusak. Namun, untuk beberapa waktu, si pemulai cenderung menghindari perselisihan. Misalnya, si pemulai tidak banyak mengeluh, melainkan menjadi galak dan marah serta menunjukkan sikap menjauhi semua ini sebagai suatu usaha menyatakan ketidakbahagiaan. Vaughn melaporkan beberapa alasan mengapa pemulai menghindari
pertengkaran;
hal
ini
mencakup
keragu-raguan
mengenai
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
kemampuannya untuk mengakhiri hubungan, takut menyakiti pasangannya, melindungi diri dari pertengkaran, dan tidak ingin kehilangan pasangannnya secara total. Jadi, hubungan akrab kadang-kadang lebih menimbulkan kerahasiaan daripada keterusterangan, menyembunyikan masalah sampai masalah itu terlambat untuk diselesaikan.
1.5.3 Teori Keputusan Mengakhiri Hubungan
Penelitian Baxter tentang proses pelepasan hubungan menghasilkan teori keputusan mengakhiri hubungan, yaitu teori mengenai cara-cara pasangan menggunakan komunikasi untuk mengakhiri hubungan. Baxter menemukan bahwa strategi komunikasi yang digunakan dalam mengakhiri hubungan berbeda dalam hal cara menyatakan mengakhiri hubungan dan pihak yang ingin mengakhiri hubungan. Hasil penelitian Baxter, Littlejohn (1996) menunjukkan bahwa: • Keterusterangan dalam mengakhiri hubungan: 1. Direct strategies (Strategi terus terang) adalah Strategi komunikasi yang menggunakan pernyataan eksplisit atau terus terang atas keinginan untuk mengakhiri hubungan.Beberapa orang memilih strategi ini disesuaikan menurut kelayakan mereka dan mengabaikan akibatnya terhadap perasaan orang lain. 2. Indirect strategies (Strategi tidak terus terang) adalah Strategi komunikasi yang menggunakan pernyataan implisit atau pernyataan tidak terus terang atas keinginan untuk mengakhiri hubungan. Beberapa orang memilih strategi ini untuk menghindari adanya sakit hati.
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
• Pengakhiran hubungan dapat dilakukan: 1. Unilateral (Satu pihak) yaitu : Satu pihak menginginkan hubungan tersebut berakhir. 2. Bilateral (Dua pihak) yaitu : Dua pihak menginginkan hubungan tersebut berakhir.
1.6 Kerangka Konsep
Nawawi (1995 : 37 ) mengatakan bahwa langkah yang harus dilakukan setelah sejumlah teori diuraikan adalah merumuskan kerangka konsep sebagai hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama (Singarimbun,1995 : 16). Jadi kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesa, yang sebenarnya merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya.
Hubungan Pacaran
Lima Tahapan Pengembangan Hubungan
1. Orientasi 2. Penggalian sikap dan perasaan Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
3. Pertukaran sikap dan perasaan 4. Stabil ↓ Sebab-Sebab Rusaknya Hubungan Berpacaran Beberapa Sebab Utama Perusakan Hubungan: 1. Alasan-alasan untuk Membina Hubungan Telah Meluntur 2. Hubungan Pihak Ketiga 3. Perubahan Sifat Hubungan 4. Harapan yang Tak Terkatakan 5. Seks 6. Pekerjaan 7. Masalah Keuangan 8. Ketidak-merataan Distribusi Penghargaan dan Biaya 9. Komitmen (Keuangan, Waktu, dan Emosional) ↓ Teori Keputusan Mengakhiri Hubungan Keterusterangan dalam mengakhiri hubungan: 1. Strategi terus terang 2. Strategi tidak terus terang
BAB II URAIAN TEORITIS II. 1. Ruang Lingkup Teori Komunikasi Antarpribadi Setiap manusia mempunyai alasan-alasan yang mendorong dia berusaha memenuhi kebutuhannya baik kebutuhan yang belum atau bahkan tidak dimiliki seseorang sebelumnya. Abraham Maslow dalam Nimmo (1989:8) berteori bahwa orang mempunyai hieraki kebutuhan ; jika ia memenuhi kebutuhan pada satu tingkat, muncullah tingkat kebutuhan yang lain. Bagi Maslow hierarki itu terdiri atas lima tingkat kebutuhan manusia : Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
1. Kebutuhan Fisik merupakan kebutuhan dasar lahiriah, udara, air, makanan, perumahan, pakaian, seks,maupun kebutuhan biologis lainnya. 2. Kebutuhan mendapatkan keselamatan, keamanan, terbebas dari bahaya ancaman, dan rasa takut. 3. Kebutuhan bermasyarakat, berkelompok dan sebagai anggota masyarakat. 4. Kebutuhan memperoleh penghormatan kepada diri pribadi. 5. Kebutuhan mendapat kebanggaan, penghargaan atas pribadi, keterkaitan dengan orang lain, kecukupan. Menjalin suatu kontak atau hubungan dengan sesama manusia adalah suatu hal yang sangat penting. Begitu pentingnya kontak ini sehingga bila tidak berhubungan dengan orang lain dalam waktu lama akan menimbulkan rasa tertekan, rasa ragu terhadap diri sendiri muncul, dan orang merasa sulit untuk menjalani kehidupan sehari-harinya. Berkomunikasi antarpribadi, atau secara ringkas
berkomunikasi,
merupakan
keharusan
bagi
manusia.
Manusia
membutuhkan dan senantiasa berusaha membuka serta menjalin komunikasi atau hubungan dengan sesamanya. Selain itu ada sejumlah kebutuhan dalam diri manusia yang hanya dapat dipuaskan lewat komunikasi dengan sesamanya. Komunikasi antarpribadi sangat penting bagi kebahagiaan hidup manusia (Supratiknya, 1995, p. 9). Dalam menciptakan hubungan yang lebih mendalam maka manusia melakukan komunikasi antarpribadi. Komunikasi antarpribadi selalu dimulai dari proses hubungan yang bersifat psikologis, dan proses psikologis selalu mengakibatkan keterpengaruhan. Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara seorang komunikator dengan seorang komunikan. Jenis komunikasi
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
antarpribadi tersebut dianggap paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku manusia berhubung prosesnya dialogis (Liliweri, 1997, p. 12). Dalam hubungan antarpribadi ada enam jenis tahap hubungan, mulai dari tahap perkenalan, persahabatan, keakraban, tahap hubungan suami istri, hubungan orang tua dengan anak, dan tahap hubungan persaudaraan. Pada tahap perkenalan, hubungan antarpribadi dikategorikan sebagai kenalan karena jenis hubungan antarpribadi seperti itu sangat terbatas pada pertukaran informasi. Setelah tahap perkenalan adalah tahap persahabatan. Persahabatan menghendaki agar dua pihak, komunikator dan komunikan harus merasa mempunyai kedudukan yang sama,tidak ada yang lebih tinggi dari yang lain. Jika persahabatan sudah diciptakan maka persahabatan tersebut dapat ditingkatkan menjadi hubungan antarpribadi yang akrab yaitu pacaran. Hubungan yang akrab dalam pacaran disebabkasn oleh interaksi yang berulang-ulang dengan derajat kebebasan dan keterbukaan yang sangat tinggi. Derajat keterbukaan mempunyai pengaruh untuk mengubah pikiran, perasaan maupun perilaku orang lain (Liliweri, 1997, p. 54 – 55).
II. 2 Teori – Teori Komunikasi Antarpribadi Yang Berhubungan dengan Hubungan Berpacaran
II. 2. 1 Teori Penetrasi Sosial
Teori ini merupakan gagasan dari Irwin Altman (Profesor Psikologi di Universitas Utah) dan Dalmas Taylor (Profesor Psikologi di Universitas Texas). Proses untuk mencapai keakraban hubungan antar pribadi disebut dengan istilah Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
penetrasi sosial yaitu interaksi antarpribadi yang berlangsung secara bertahap mulai dari tahap inisial / awal hingga stabil . Selain itu, proses pertukaran informasi yang terjadi bisa diibaratkan sebagai irisan bawang (dari lapisan terluar hingga paling dalam). Penetrasi sosial ini terjadi dalam dua dimensi utama yaitu keluasan dan kedalaman. Dimensi keluasan yaitu dimana seseorang dapat berkomunikasi dengan siapa saja baik orang asing atau dengan teman dekat. Menurut Altman & Taylor dalam De Vito (1997:236-238) teori ini memiliki dua faktor utama tentang kedalaman suatu hubungan , yaitu depth dan breadth. Depth adalah derajat dalamnya “kepersonalan”atau inti dari individu atau juga bisa dikatakan tingkat kedalaman seseorang di dalam membicarakan dirinya dalam
hubungannya
dengan orang lain. Sedangkan breadth adalah topik yang dikomunikasikan oleh seseorang terhadap orang lain. Pada tahap awal suatu hubungan biasanya ditandai oleh kesempitan (narrowness) -- topik yang dibicarakan hanya sedikit-sedikit dan kedangkalan (shallowness)—topik yang didiskusikan hanya dibahas secara dangkal. Tetapi jika hubungan tersebut berkembang ke tingkat yang lebih akrab dan kuat , baik kedalaman (depth) dan (breadth) akan meningkat dengan sendirinya. Dalam teori penetrasi sosial akan mengungkapkan mengapa hubungan tersebut dapat dibentuk dan mengapa hubungan tersebut dapat berakhir. Altman dan Taylor ingin mengetahui mengapa orang mengakhiri hubungan mereka selama periode waktu, dan mengapa orang mengungkapkan informasi dalam cara yang mereka lakukan, yang biasanya perlahan melalui perpanjangan waktu. Tahap interaksi antarpribadi dan ciri pertukaran informasi
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
No. Tahap Interaksi
Jenis
Informasi
yang
dipertukarkan
antarindividu 1.
Orientasi
2.
Penggalian
Data biografis sikap
dan Superficial area of identifications ( misalnya
perasaan
preferensi tentang musik, pakaian, makanan, hobby )
3.
Pertukaran
sikap
dan Cita – cita, kebutuhan, keinginan
perasaan 4.
Stabil
Konsep diri, keyakinan religius / ideologi, perasaan yang paling dalam
Beberapa gagasan Altman dan Taylor tentang Penetrasi Sosial : (a) Jenis informasi feriperi (no 1 & 2) lebih sering muncul dibandingkan jenis yang bersifat Pribadi (no. 3 dan 4). (b) Pada tahap awal interaksi, keterbukaan antar individu yang berinteraksi sering terjadi. (c) Penetrasi sangat cepat terjadi pada tahap awal interaksi akan tetapi mulai menurun ketika sampai pada tahap ketiga dan keempat.
II.2 .2 Teori Pertukaran Sosial Tokoh-tokoh yang mengembangkan teori pertukaran sosial antara lain adalah psikolog John Thibaut dan Harlod Kelley (1959), sosiolog George Homans (1961), Richard Emerson (1962), dan Peter Blau (1964). Berdasarkan teori ini, kita masuk ke dalam hubungan pertukaran dengan orang lain karena dari Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
padanya kita memperoleh imbalan. Dengan kata lain hubungan pertukaran dengan orang lain akan menghasilkan suatu imbalan bagi kita.
Teori pertukaran sosial melihat antara perilaku dengan lingkungan terdapat hubungan yang saling mempengaruhi (reciprocal). Karena lingkungan kita umumnya terdiri atas orang-orang lain, maka kita dan orang-orang lain tersebut dipandang mempunyai perilaku yang saling mempengaruhi dalam hubungan tersebut terdapat unsur imbalan (reward), pengorbanan (cost) dan keuntungan (profit).
Imbalan
merupakan
segala
hal
yang
diperloleh
melalui
adanya pengorbanan, pengorbanan merupakan semua hal yang dihindarkan, dan keuntungan adalah imbalan dikurangi oleh pengorbanan. Jadi perilaku sosial terdiri atas pertukaran paling sedikit antar dua orang berdasarkan perhitungan untung-rugi. Misalnya, pola-pola perilaku
di tempat kerja, percintaan,
perkawinan, persahabatan - hanya akan langgeng manakala kalau semua pihak yang terlibat merasa teruntungkan. Jadi perilaku seseorang dimunculkan karena berdasarkan perhitungannya, akan menguntungkan bagi dirinya, demikian pula sebaliknya jika merugikan maka perilaku tersebut tidak ditampilkan.
Berdasarkan keyakinan tersebut Homans dalam bukunya "Elementary Forms of Social Behavior, 1974 mengeluarkan beberapa proposisi dan salah satunya berbunyi :"Semua tindakan yang dilakukan oleh seseorang, makin sering satu bentuk tindakan tertentu memperoleh imbalan, makin cenderung orang tersebut menampilkan tindakan tertentu tadi ". Proposisi ini secara eksplisit menjelaskan bahwa satu tindakan tertentu akan berulang dilakukan jika ada imbalannya. Proposisi lain yang juga memperkuat proposisi tersebut berbunyi :
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
"Makin tinggi nilai hasil suatu perbuatan bagi seseorang, makin besar pula kemungkinan perbuatan tersebut diulanginya kembali". Bagi Homans, prinsip dasar pertukaran sosial adalah "distributive justice" - aturan yang mengatakan bahwa sebuah imbalan harus sebanding dengan investasi. Proposisi yang terkenal sehubungan dengan prinsip tersebut berbunyi " seseorang dalam hubungan pertukaran dengan orang lain akan mengharapkan imbalan yang diterima oleh setiap pihak sebanding dengan pengorbanan yang telah dikeluarkannya - makin tingghi pengorbanan, makin tinggi imbalannya - dan keuntungan yang diterima oleh setiap pihak harus sebanding dengan investasinya - makin tinggi investasi, makin tinggi keuntungan".
II.2.3 Sebab – Sebab Rusaknya Hubungan Pacaran
Beberapa penyebab utama perusakan hubungan menurut DeVito 1997, serta perubahan komunikasi yang terjadi selama perusakan hubungan: 1. Alasan-Alasan untuk Membina Hubungan Telah Meluntur. Bila alasan kita untuk membina hubungan berubah secara drastis, hubungan itu dapat menjadi rusak. Sebagai contoh, bila kesepian tidak lagi berkurang, hubungan mungkin sedang menuju ke jurang kehancuran. Bila stimulasi melemah, salah satu atau kedua pihak mungkin mulai melirik kearah lain. Bila pengenalan diri dan pertumbuhan diri tidak lagi memadai, kita menjadi tidak puas dengan diri kita sendiri, dengan mitra kita, dan dengan hubungan itu sendiri. Bila daya tarik meluntur, kita kehilangan salah satu alasan terpenting untuk mengembangkan hubungan. kita tahu,misalnya bahwa bila hubungan terputus, biasanya pihak yang lebih menarik yang memulainya. Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
2. Hubungan Pihak Ketiga. Hubungan dibina dan dipelihara sebagian besar karena di dalamnya kesenangan menjadi maksimal dan penderitaan menjadi minimal. Bila hal ini tidak lagi terjadi, kecil harapan hubungan itu dapat bertahan. Alasannya jelas: Kebutuhan itu begitu besarnya sehingga bila tidak terpenuhi dengan hubungan yang ada, pemuasannya akan dicari di tempat lain. Bila suatu hubungan yang baru dapat memenuhi kebutuhan ini secara lebih baik, hubungan yang lama dapat menjadi rusak. 3. Perubahan Sifat Hubungan Perubahan sifat hubungan pada salah satu atau kedua pihak dapat mendorong rusaknya hubungan. Perubahan psikologis seperti perkembangan minat intelektual yang berbeda atau sikap yang tidak bersesuaian dapat menimbulkan masalah hubungan. Perubahan keperilakuan seperti kesibukan dengan bisnis atau sekolah dapat menimbulkan ketegangan dan menimbulkan masalah. 4. Harapan yang Tak Terkatakan Adakalanya harapan satu pihak kepada pihak yang lain tidak realistis. Ini sering terjadi pada awal suatu hubungan, bilamana misalnya, kedua pihak mengira bahwa mereka akan dapat selalu menghabiskan waktu mereka bersama-sama. Bila mereka menyadari bahwa ini ternyata tidak terjadi, setiap rasa kecewa akan semakin melunturkan perasaan yang tadinya ada.Pemecahan konflik semacam ini bukanlah pada pemenuhan harapan yang tidak realistis tadi melainkan lebih pada berusaha
menemukan
mengapa
harapan
tersebut
tidak
realistis
dan
menggantikannya dengan harapan yang lebih mungkin dicapai. 5. Seks
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Sedikit sekali hubungan seksual yang bebas dari masalah. Walaupun frekuensi hubungan seksual tidak ada kaitannya dengan putusnya hubungan, kepuasan seksual ada kaitannya. Bila kualitas hubungan ini buruk, pihak yang terlibat mungkin mencari kepuasan di luar hubungan.
6. Pekerjaan Ketidak-puasan terhadap pekerjaan seringkali berkaitan erat dengan rusaknya hubungan. Jika pihak lelaki merasa terganggu dengan pekerjaan pihak wanita, misalnya jika pihak wanita mempunyai penghasilan yang jauh lebih besar atau jika ia lebih mementingkan pekerjaan ketimbang sipria. 7. Masalah Keuangan Uang begitu pentingnya dalam suatu hubungan terutama karena kaitannya yang erat dengan kekuasaan. Uang menimbulkan masalah karena pihak pria dan pihak wanita memandangnya secara berbeda. Bagi pria, uang khususnya terkait dengan kekuasaan. Bagi wanita, uang lebih terkait dengan perasaan aman dan kemandirian. 8. Ketidak-merataan Distribusi Penghargaan dan Biaya Umumnya,
kita
mempertahankan
hubungan
yang
menguntungkan
dan
meninggalkan hubungan yang merugikan. Selanjutnya, kita mengharapkan dan mendambakan kesetaraan dalam hubungan kita. Hubungan yang setara adalah hubungan dimana “ringan sama dijinjing, berat sama dipikul”. Bila hubungan dirasakan tidak setara, hubungan ini dapat menjadi rusak. 9. Komitmen
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Bila suatu hubungan memperlihatkan tanda-tanda memburuk tetapi masih ada komitmen kuat pada kedua pihak untuk mempertahankannya, mereka akan mengatasi hambatan dan memperbaiki keadaan. Bila komitmen mereka lemah dan kedua pihak melihat alasan untuk tetap hidup bersama, perusakan hubungan akan semakin cepat terjadi.
• Komitmen Keuangan. Komitmen terkait erat dengan pertimbangan keuangan. Di satu pihak, hanya setelah kedua pihak mengembangkan komitmen yang kuatlah baru mereka bersedia menggabungkan sumber daya keuangan mereka. Ini jelas merupakan proses yang wajar.Sebaliknya, penggabungan sumber daya keuangan seringkali memperkuat komitmen mereka satu sama lain. • Komitmen Waktu. Komitmen juga dapat didasarkan atas investasi waktu. Mahasiswa yang telah berpacaran dengan satu orang yang sama selama 3 atau 4 tahun seringkali merasa sayang jika hubungan yang sudah terbina selama itu diputuskan, karena mereka memilih untuk meneruskannya. • Komitmen Emosional. Adakalanya komitmen didasarkan pada investasi emosional. Kedua pihak merasa memiliki komitmen karena mereka peduli satu sama lain dan merasa berkepentingan dengan hubungan mereka. Mereka merasa bahwa meskipun menghadapi banyak masalah dan kesulitan, hubungan mereka lebih banyak manisnya daripada pahitnya.
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
II.2.4 Teori Keputusan Mengakhiri Hubungan
Strategi komunikasi dalam mengakhiri hubungan berbeda dengan cara menyatakan
mengakhiri
hubungan
dan
pihak
yang
ingin
mengakhiri
hubungan.Hasil penelitian Baxter menunjukkan bahwa: • Empat strategi dalam mengakhiri hubungan berpacaran: 1. Direct strategies of unilateral disengagement (Strategi terus terang dari satu pihak untuk mengakhiri hubungan) a. Fact accompli (Fakta yang harus diterima). Satu pihak menyatakan terus terang keinginan mengakhiri hubungan pada pasangannya atau satu pihak memberikan alasan mengapa ingin
mengakhiri hubungan, tetapi tanpa
membicarakannya lebih lanjut. b. State-of-the-relationship talk (Membicarakan hubungan). Satu pihak berusaha menganalisis hubungan dan terbuka membicarakan masalah dalam hubungan untuk menunjukkan ketidakpuasannya terhadap hubungan tersebut dan keinginan mengakhiri hubungan atau satu pihak memulai berselisih paham dengan pasangannya dan meminta pasangannya untuk mencari cara memperbaiki hubungan. Apabila pasangannya tidak bisa mencari cara memperbaiki hubungan atau perbaikan hubungan tidak dapat langsung menghindarkan hubungan dari
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
perpisahan, maka satu-satunya yang dibicarakan adalah alternatif untuk mengakhiri hubungan.
2. Direct strategies of bilateral disengagement (Strategi terus terang dari dua pihak untuk mengakhiri hubungan) a. Attributional conflict (Timbul konflik). Kedua pihak bertengkar dan saling menyalakan atas berakhirnya hubungan mereka. b. Negotiated farewell (Merundingkan perpisahan). Kedua pihak sepakat mengakhiri
hubungan
secara
baik-baik
tanpa
ada
konflik
dan
rasa
bermusuhan.Kedua pihak mendiskusikan rencana mereka berdua mengakhiri hubungan, tujuannya agar hubungan berakhir dengan baik-baik tanpa konflik. 3. Indirect strategies of unilateral disengagement (Strategi tidak terus terang dari satu pihak untuk mengakhiri hubungan). a Withdrawal (Menarik diri). Satu pihak menghindari dan mengurangi interaksi dengan pasangannya.Ketika ada kesempatan untuk membicarakannya apa yang terjadi, dia mencari-cari alasan untuk tidak membicarakannya atau satu pihak mengurangi keakraban dalam komunikasi yang biasa dilakukan. b. Pseudodeescalation (Berpura-pura). Satu pihak mengurangi kedekatan hubungan dengan pasangannya atau satu pihak menunjukkan keinginannya mengakhiri hubungan dengan pernyataan ‘ingin mengurangi kedekatan’, tetapi tujuan sebenarnya tidak ingin menjumpai pasangannya lagi.
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
c. Cost escalation (Meningkatkan resiko). Satu pihak berperilaku menjengkelkan sehingga pasangannya tidak akan lama menginginkan terlibat dalam hubungan, tujuannya membuat pasangannya ingin segera mengakhiri hubungan tanpa dia mengatakan ingin mengakhiri hubungan. 4. Indirect strategies of bilateral disengagement (Strategi tidak terus terang dari dua pihak untuk mengakhiri hubungan) a. Fading away (Berangsur-angsur hilang) Kedua pihak mengetahui secara tidak langsung bahwa hubungan telah berakhir, meskipun tidak pernah membicarakan apa yang terjadi dan kelanjutan hubungan nantinya. b. Mutual pseudodeescalation (Saling berpura-pura). Kedua pihak membicarakan kelanjutan hubungan seperti mereka masih menginginkannya. Mereka membicarakan keinginan mengurangi keseriusan hubungan atau mencoba menjadi teman baik. Mereka mengetahui bahwa hal itu hanya untuk menghindari adanya sakit hati dan menjaga hubungan tetap baik. Baxter, Littlejohn (1996) mengatakan perbedaan usia dengan keterusterangan mengakhiri hubungan praremaja cenderung menyatakan secara terus terang keinginan mengakhiri hubungan, sementara remaja dan dewasa cenderung menyatakan tidak secara terus terang keinginan mengakhiri hubungan. Ketakutan dalam berkomunikasi juga berhubungan dengan bagaimana cara seseorang memutuskan suatu hubungan. Orang yang sifatnya penakut kurang menyukai strategi komunikasi secara terus terang dari orang yang bukan penakut. Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
II.2.5 Pasangan pada Komunikasi Antarpribadi
Definisi berdasarkan hubungan (relational [dyadic]) menurut DeVito (1997), kita mendefinisikan komunikasi antarpribadi sebagai komunikasi yang berlangsung di antara dua orang yang mempunyai hubungan yang mantap dan jelas. Sendjaja dan Murwani (1993) mengatakan bahwa:Komunikasi antarpribadi dalam hubungan pasangan yang tercakup disini adalah komunikasi antar dua orang bersaudara, seorang guru dan murid, dua orang teman, sepasang kekasih, dan sebagainya. Karena melibatkan hubungan antara dua orang yang berinteraksi, maka definisi ini disebut sebagai definisi pasangan komunikasi antarpribadi. Beberapa para ahli dalam Liliweri (1997) mengemukakan enam jenis atau tahap hubungan antarpribadi, yaitu: “(1) hubungan perkenalan, (2) hubungan persahabatan, (3) hubungan keakraban dan keintiman, (4) hubungan suami istri (5) hubungan orang tua dengan anak, (6) hubungan persaudaraan”. Jika pertemanan sudah diciptakan maka tahap tersebut dapat ditingkatkan menjadi hubungan antarpribadi yang akrab dan intim. Dalam hubungan keakraban dan keintiman terjadi karena dua pribadi memiliki banyak kesamaan dan kecocokan yang membuat hubungan mereka menjadi satu dan keadaan tersebut dapat menimbulkan rasa cinta (h. 54-55).
II.2.6 Hubungan Pacaran
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Hubungan kita dengan orang lain berbeda tingkat keeratan dan rasa keterikatannya. Diantara orang – orang lain itu, ada yang sekadar menjadi orang lain bagi kita. Mereka menjadi orang asing yang tidak kita kenal. Ada yang menjadi kenalan kita. Kita tahu nama mereka dan mungkin alamat mereka, tetapi tidak lebih; ada yang menjadi teman. Mereka kita kenal lebih dalam daripada kenalan. Kecuali data biografis, kita juga mengenal pendidikan, kemampuan, dan kecakapan mereka. Dengan teman, kita dapat bekerja sama. Naik setingkat lagi, dengan orang lain kita dapat bersahabat. Sahabat adalah orang yang kita beri tempat khusus dalam hati kita. Kita percaya kepadanya.Hubungan kita dengannya sejajar, timbal-balik, dan bersifat mengembangkan, bukan yang satu menarik untung dari yang lain. Kenalan, teman, dan sahabat dapat sama atau berbeda jenis. Jika dari antara mereka ada yang berlawanan jenis dengan kita, dan kita saling berjanji untuk pada suatu saat membangun keluarga menjadi suami-istri, maka orang itu menjadi pacar kita. Hubungan kita dengannya jauh lebih komplit dari hubungan kita dengan sahabat. Dengan pacar, kita dapat saling mengungkapkan secara lebih khusus, tetapi juga saling mempunyai komitmen khusus. Dalam pengertian umum DeVito (1993) menerangkan tahap keintiman adalah tahap jatuh cinta. Ini adalah periode seseorang menjadi pecinta dan membuat komitmen untuk menjadi pasangan yang romantis. Hal ini menarik dan penting diingat bahwa mencintai memiliki arti berbeda bagi orang yang berbeda. Hubungan akrab yang banyak dikenal adalah hubungan pacaran, hubungan persahabatan, dan hubungan dengan anggota keluarga. Dalam menelaah hubungan-hubungan akrab, Hartfield dan Rapson (1992) menekankan bahwa ”orang-orang pasti memiliki gagasan mengenai bagaimana sikap, tempramen dan
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
perilaku
mereka
sendiri
bila
kesan
mereka
terpengaruh
oleh
kemiripan/ketidakmiripan yang dipersepsi dan yang sebenarnya”. Kami
berpendapat,bahwa semakin
lama suatu
hubungan (yang
akrab)
berlangsung, kemiripan/ketidakmiripan menjadi semakin penting...(dalam Deddy Mulyana,2001).Halloran (1980) mengemukakan bahwa manusia sebenarnya berkomunikasi dengan orang lain karena beberapa faktor : 1. Perbedaan antar pribadi 2. Manusia meskipun merupakan makhluk yang utuh namun tetap mempunyai kekurangan 3. Adanya perbedaan motivasi antar manusia 4. Kebutuhan akan harga diri yang harus mendapat pengakuan dari orang lain. Definisi dari hubungan intim sebagai sebuah ikatan tersendiri yang diciptakan oleh dua orang melalui beberapa macam perilaku saling ketergantungan yang tinggi, aturan-aturan, keterbukaan pribadi, dan dilihat oleh kedua belah pihak sebagai rasa cinta yang terbatas pada seseorang, tidak tanpa imbalan, dan tidak tergantikan. Dalam usaha meneliti dan mendefinisikan keakraban, salah satu bahasan yang meyakinkan memandang keakraban sebagai ” suatu proses relasional ” tempat kita mengetahui hal-hal yang paling dalam, aspek – aspek subjektif dalam diri orang lain, dan semua ini ditemukan dengan suatu cara yang menyenangkan (Chelune et,al.,dalam Derlega,1984; huruf miring ditambahkan). Warren Shibles dan Charles Zastrow, Trenholm dan Jensen (1996) mengadakan analisis terhadap cinta romantis yang mendorong terciptanya hubungan yang lebih akrab di antara dua orang. Mereka mengidentifikasi tiga
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
komponen utama perasaan cinta romantis tersebut: (1) kesempatan dua orang untuk bersama, misalnya acara kencan; (2) pembicaraan diri sendiri yang positif, dialog dalam hati dimana anda meyakinkan diri anda bahwa orang lain tersebut menarik; dan (3) respon atau perasaan emosional ketika bertemu (jantung berdebar-debar, merasa grogi, dan seterusnya). Ketiadaan satu komponen akan merubah sifat perasaan seseorang. Ada respon emosional dan ketertarikan, tanpa ada kesempatan akan mengarah pada fantasi romantis. Ada respon emosional dan kesempatan, tanpa ada ketertarikan menghasilkan penolakan. Ada kesempatan dan ketertarikan, tanpa ada respon emosional mengarah ke persahabatan bukan cinta. Trenholm dan Jensen (1996) memberikan lima tahapan pengembangan hubungan kebersamaan dalam “hubungan akrab yang romantis” dari Mark Knapp: 1. Permulaan Komunikasi dalam tahap ini biasanya berupa memberikan salam dan kontak yang disesuaikan dengan situasi. Komunikasi digunakan untuk berinteraksi dengan sedikit pengetahuan tentang orang lain. Terbentuk penilaian awal terhadap ketertarikan dan komunikasi yang berlangsung. 2. Percobaan Dua pribadi selanjutnya menggunakan bentuk-bentuk interaksi standar dan terikat dalam pembicaraan ringan. Pembicaraan ringan dan interaksi memungkinkan seseorang menampilkan citra diri yang diinginkan dan menciptakan kekaguman orang lain. Norma kesopanan memegang peranan penting dalam interaksi ini. 3. Memperdalam Perubahan dalam pola komunikasi verbal: meningkatnya penggunaan kata “kita”, penciptaan kode-kode tersendiri dan istilah-istilah verbal, dan sebagainya. Tetapi hal tersebut tidak terjadi dalam waktu singkat. James Tolhuizen mempelajari strategi yang digunakan pasangan untuk memindahkan
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
hubungan kencan biasa ke arah kencan yang lebih serius dan khusus. Kecenderungan pasangan untuk membicarakan dan menegosiasikan persoalan dalam hubungan, untuk meminta secara langsung hubungan yang lebih serius,dan untuk menunjukkan rasa sayang melalui sentuhan, ekspresi verbal, dan meningkatkan kedekatan hubungan. 4. Saling Melengkapi . Pada tahap ini kedua pihak dalam pasangan romantis mulai membentuk kehidupan keseharian mereka bersama. Saling ketergantungan menjadi makin terlihat oleh orang-orang di sekitar mereka. Saling melengkapi dapat terjadi dengan sejumlah cara. Beberapa orang berbelanja bersama yang kemudian menjadi barang milik bersama. Sedangkan lainnya mungkin merubah beberapa kebiasaan mereka agar mereka dapat menghabiskan waktu bersama. Leslie Baxter mendefinisikan tanda-tanda dalam hubungan sebagai pernyataan-pernyataan tentang abstraksi kualitas keintiman. 5. Ikatan. Ketika kehidupan dua orang telah terjalin kearah saling memenuhi kebutuhan, mereka membentuk komitmen sendiri. Keduanya mendiskusikan dengan serius tentang komitmen mereka. Robert Fulghum menyebutkan yaitu dua orang membuat ikatan tentang apa yang mereka inginkan, apa yang mereka percaya, dan apa yang mereka harapkan dari satu sama lain dalam hubungan tersebut. Dalam tahap pengembangan hubungan romantis milik Mark Knapp, hubungan pacaran terbentuk pada tahapan saling melengkapi dan tahapan ikatan. Selama tahapan saling melengkapi dan ikatan tersebut, pasangan dalam hubungan pacaran menunjukkan kekhususan dan kedekatan hubungan mereka pada orang-orang
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
disekitarnya melalui penggunaan makna-makna verbal dan nonverbal di antara mereka berdua. Pada tahapan ikatan perjanjian, pasangan dalam hubungan pacaran mendiskusikan komitmen di antara mereka berdua yang menunjukkan keseriusan hubungan pacaran.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
III.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dimana metode ini menggambarkan keadaan subjek dan objek penelitian pada saat sekarang ini berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa penelitian, tidak mencari atau menjelaskan hubunga, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Selain itu, metode ini menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah. Peneliti hanya bertindak sebagai pengamat, hanya membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatat dalam buku observasinya ( Rakhmat, 2004 : 4 ).
III.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatera Utara (USU) Padang Bulan, Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru, Medan
III.3 Sejarah Singkat Universitas Sumatera Utara
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU) dimulai dengan berdirinya Yayasan Universitet Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Yayasan ini diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketahui langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, dengan susunan sebagai berikut : Abdul Hakim ( Ketua ); Dr.T.Mansoer (Wakil Ketua); Dr.Soemarsono (Sekretaris/Bendahara); Ir.R. S. Danunagoro, Drh.Sahar, Drg.Oh.Tjie Lien, Anwar Abubakar, Madong Lubis, Dr.Maas,J.Pohan, Drg.Barlan dan Spetan Pane Paruhum (Anggota). Sebenarnya hasrat untuk mendirikan peguruan tinggi di Medan telah mulai sejak sebelum Perang Dunia – II, tetapi tidak disetujui oleh pemerintah Belanda paa wkatu itu. Pada zaman pendudukan Jepang, beberapa orang terkemuka di Medan termasuk Dr.Pringadi dan Dr.T.Mansoer membuat rancangan perguruan tinggi Kedokteran. Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah mengangkat Dr.Mohd.Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia. Setelah pemulihan kedaulatan akibat clash pada tahun 1947, Gubernur Abdul Hakim mengambil inisiatif menganjurkan kepada rakyat di seluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah universitas di daerah ini. Pada tanggal 31 Desember 1951 dibentuk panitia persiapan pendirian perguruan tinggi yang diketuai oleh Dr.Soemarsono yang anggotanya terdiri dari Dr.Ahmad Sofian, Ir.Danunagoro, dan sekretaris Mr.Djaidin Purba. Selain Dewan Pimpinan Yayasan, Organisasi USU pada awal berdirinya terdiri dari : Dewan Kurator, Presiden Universitas, Majelis Presiden dan Asesor, Senat Universitas, dan Dewan fakultet. Sebagai hasil kerja sama dengan bantuan moril dan material dari seluruh masyarakat Sumatera Utara yang pada waktu itu meliputi juga Daerah
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Istimewa Aceh, pada tanggal 20 Agustus 1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran di Jalan Seram dengan dua puluh tujuh orang mahasiswa diantaranya dua orang wanita. Kemudian disusul dengan berdirinya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (1954), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (1956), dan Fakultas Pertanian (1956). Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr.Ir.Soekarno menjadi Universitas negeri yang ketujuh di Indonesia. Tanggal peresmian ini kemudian ditetapkan sebagai Dies Natalis USU yang diperingati tiap tahun hingga 2001. Kemudian atas usul beberapa anggota senat Universitas, hari jadi USU ditinjau kembali. Senat Universitas akhirnya memutuskan bahwa hari jadi USU adalah pada tanggal 20 Agustus 1952 yaitu saat perkuliahan pertama dimulai di lingkungan USU. Dengan persetujuan Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2002 diperingati Dies Natalis USU yang ke – 50. Pada tahun 1959, dibuka Fakultas Teknik di Medan dan fakultas Ekonomi di Kutaradja (Banda Aceh) yang diresmikan secara meriah oleh Presiden R.I kemudian disusul berdirinya Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (1960) di Banda Aceh. Sehingga pada waktu itu, USU terdiri dari lima fakultas di Medan dan dua Fakultas di Banda Aceh. Selanjutnya menyusul berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi (1961), Fakultas Sastra (1965), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (1965), Fakultas ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik (1982), Sekolah Pascasarjana (1992), fakultas Kesehatan Masyarakat (1993), dan Fakultas Farmasi (2007).
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Pada Tahun 2003, USU berubah status dari suatu perguruan tinggi negeri (PTN) menjadi suatu perguruan tinggi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Perubahan status USU dari PTN menjadi BHMN merupakan yang kelima di Indonesia. Perubahan ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Indonesia No.56 Tahun 2003 pada 11 November 2003 dan ditetapkan oleh presiden RI waktu itu yakni Ibu Megawati Soekarno Putri. Sebelumnya terlah berubah status UI,UGM,ITB dan IPB pada tahun 2000. Setelah USU disusul perubahan status UPI(2004) dan UNAIR (2006). Dalam perkembangannya, beberapa Fakultas di Lingkungan USU telah menjadi embrio berdirinya tiga perguruan tinggi negeri baru, yaitu Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh, yang embrionya adalah Fakultas Ekonomi dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan USU di Banda Aceh. Kemudian disusul berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan (1964), yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan (UNIMED) yang embrionya adalah fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USU. Setelah itu, berdiri Politeknik Negeri Medan (1999), yang semula adalah Politeknik USU.
III.3.1 Visi, Misi dan Tujuan USU
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
a. Visi USU University for Industry b. Misi USU
1. Mempersiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat bermoral dengan kemampuan akademik dan / atau professional dan / atau vokasional untuk menerapkan, mengembangkan, dan memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. 2. Mengembangkan dan menyebarkuaskan ilmu pengetahuan dan seni terutama pada kerjasama berbasis industri, dan pengembangan aplikasinya untuk
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
dan
memperkaya
kebudayaan nasional. 3. Mendukung pengembangan masyarakat sipil dan demokratis melalui Peran USU sebagai suatu kekuatan moral yang otonom untuk mencapai kemampuan yang kuat dalam lingkungan kompetisi global melalui pengeNoaan secara profesional sumber daya manusia, memperluas partisipasi dalam pembelajaran, memenuhi kebutuhan nasional dalam pembelajaran, dan memodernisasi cara pembelajaran.
c. Tujuan USU :
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
1.
Memperluas partisipasi dalam pelayanan pendidikan bagi masyarakat dalam mendukung pemenuhan pendidikan nasional serta memodernisasi cara pembelajaran.
2.
Meningkatkan partisipasi aktif dalam pengembangan ilmiah, teknologi dan Seni/budaya serta kemanusiaan.
3.
Mengembangkan pusat informasi serta sistem teknologi komunikasi dan sistem Penjaminan mutu yang handal.
4.
Membangun sistem tata pamong universitas yang efektif, efisien dan demoktaris.
5.
Mewujudkan lingkungan pengajaran dan pembelajaran yang kondusif.
6.
Memperkuat departemen dalan pengeNoaan disiplin silang antar departemen/ program studi.
7.
Membangun kemampuan pendanaan sendiri melalui kerja sama/ kemitraan dalam usaha-usaha ventura.
8.
Mengembangkan kemampuan dalam memasarkan produk pengetahuan ilmiah, konsep-konsep, pemecahan masalah industrial, jasa tenaga ahli dan lain-lain.
9.
Membangun pendekatan baru dalam pembelajaran yang berfokus pada pembelajaran sesuai kebutuhan ( demand-driven learning system).
III.3.2 Struktur Organisasi USU 1. Susunan Komisi
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Komisi USU terdiri dari : a. Komisi A : Program Tri Dharma Perguruan Tinggi b. Komisi B : Rumah Tangga dan Anggaran c. Komisi C : Sumber Daya Manusia d. Komisi D : Guru Besar
III.3.4 Program Studi Kategori Pilihan Program Studi
1. Strata 1 ( S-1 ) Terdiri dari Kedokteran, Hukum, Pertanian, Teknik, Ekonomi, Kedokteran Gigi, Sastra, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan Kesehatan Masyarakat, Program Studi Ilmu Keperawatan, Kehutanan, Psikologi, Ilmu Komputer dan Farmasi. 2. S-1 Ekstension Terdiri dari Program Studi Manajemen, Akuntansi, Ekonomi Pembangunan / Perbankan, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Industri, Teknik Kimia, Agronomi, Sosial Ekonomi Pertanian, Ilmu Hukum, Sastra Inggris, Bahasa Jepang, Ilmu Perpustakaan, Farmasi, Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi.
3. Program Pascasarjana (S-2)
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Terdiri dari Agronomi, Ilmu Tanah, Ilmu Hukum, PengeNoaan Alam dan Lingkungan, Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan, Kimia, Magister Manajemen, Biomedik, Farmasi, Linguistik, Kenotariatan, Ilmu Manajemen, Ekonomi Pembangunan, Akuntansi, Fisika, Teknik Mesin, Teknik Sipil, Teknik Kimia, Arsitektur, Teknik Industri, Kesehatan Kerja / Masyarakat, Administrasi Kebijakan Kesehatan, Manajemen Kesehatan Lingkungan Industri, Studi Pembangunan, Matematika, Ilmu Kedokteran Tropis, Biologi, Psikologi. 4. Diploma III (D-III) Terdiri dari Program Studi Keuangan, Akuntansi, Kesekretariatan, Perpustakaan, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, Pariwisata, Kimia Analisis, Statistik, Fisika Instrumen, Kimia Industri, Administrasi Perpajakan, Keperawatan dan Analisis Farmasi. 5. Diploma IV (D-IV) Terdiri dari Program Studi Perawat Pendidik, Bidan Pendidik, Teknologi Kimia Industri, Teknologi Mekanik Industri, Teknologi Instrumentasi Pabrik, Teknik dan Manajemen Pabrik. 6. Program Doktor Terdiri dari Ilmu Hukum, Ilmu Pertanian, Ilmu Kimia, Ilmu Kedokteran, Linguistik dan Perencanaan Wilayah Pedesaan. 7. Pendidikan Profesi Terdiri dari Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Bedah, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu OBS dan Ginekologi, Ilmu Penyakit Mata, Ilmu Penyakit Paru, Ilmu Penyakit Jiwa / Psikiatri, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Ilmu THT, Ilmu
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Patologi Klinik, Ilmu Patologi Anatomi, Neurologi, Forensik Medis, Kardiologi, Radiologi, Ortopedi, Dokter, Akuntansi, Apoteker, Dokter Gigi dan NERS.
III.4 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Pada penelitian ini peneliti menetapkan sepuluh pasangan mahasiswa berpacaran sebagai narasumber yang berada di Universitas Sumatera Utara. Lebih spesifik lagi, yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2005 s/d angkatan yang masih aktif kuliah, pernah mengalami putus pacaran selama mengikuti perkuliahan dengan minimal masa pacaran 1 tahun. Pada penelitian ini dipilih mahasiswa yang berusia 18 tahun ke atas dan memiliki pasangan yang sama-sama menempuh pendidikan di Universitas Sumatera Utara. Dipilih mahasiswa yang berumur diatas 18 tahun dikarenakan masa dewasa dini dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun (Hurlock, 1996,p. 246). Dalam masa dewasa dini, orang-orang muda mengalami perubahan tanggung jawab dari seorang pelajar yang sepenuhnya tergantung pada orang tua menjadi dewasa mandiri, maka mereka menentukan pola hidup baru, memikul tanggung jawab baru, dan membuat komitmen-komitmen baru (Hurlock, 1996, p. 250).
Penelitian ini menggunakan jenis purposive sampling, dimana sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu mahasiswa aktif angkatan 2005 s/d angkatan
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
2008 dan pernah mengalami putus pacaran selama masa perkuliahan. Peneliti menggunakan purpose sampling untuk menyeleksi kasus demi mendapatkan informasi khusus karena sampel amat spesifik yang disebabkan tema poling yang spesifik pula, sehingga kerangka sampel tidak dibuat.
III.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan dua cara dalam proses pengumpulan data, yaitu: 1. Penelitian Kepustakaan ( Library Research ).
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Yaitu
penelitian
yang dilakukan dengan cara
mempelajari dan
mengunpulkan data dari literature serta sumber-sumber yang relevan dan mendukung penelitian ini. Dalam hal ini peneliti akan menggunakan berbagai sumber dan literature, seperti buku-buku yang mengulas tentang antarpribadi, hubungan pacaran atau hubungan antarpibadi. Disamping itu peneliti juga menggunakan sumber-sumber lainnya, seperti internet yang dapat mendukung penelitian peneliti. 2. Penelitian Lapangan ( Field Research ). Yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan data di lapangan yang meliputi kegiatan survey dilokasi penelitian, melalui : a. Observasi, yaitu kegiatan untuk melakukan pengukuran. Studi pengamatan secara khusus pada beberapa dimensi isu yang penting yaitu pada perhatian yang mungkin ditujukan kepada situasi dimana interaksi terjadi. Perilaku terbuka dari pelaku-pelaku, yaitu siapa, melakukan apa, dengan siapa, dan dengan konsekuensi apa. Menurut Denzin, pengamatan adalah strategi lapangan yang secara simultan memadukan analisis dokumen, wawancara dengan responden dan informan, partisipasi observasi langsung serta introspeksi (Mulyana,2001 : 163). Dalam hal ini peneliti langsung melakukan pengamatan terhadap objek penelitian yaitu mahasiswa aktif angkatan 2005 s/d 2008 USU yang telah ditetapkan menurut kategori.. b. Kuesioner, yaitu berbentuk rangkaian atau kumpulan pertanyaan yang disusun secara sistematis dalam sebuah daftar pertanyaan ( Bungin 2001
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
: 130 ). Dalam hal ini peneliti akan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa yang menjadi sampel. III.7 Teknik Analisa data Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif yang merupakan pengukuran dengan menggunakan data-data nominal yang menyangkut klasifikasi atau kategorisasi sejumlah variabel ke dalam beberapa sub kelas nominal. Melalui pendekatan kualitatif, data yang diperoleh dari lapangan diambil kesimpulan yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum. Melalui metode kualitatif kita dapat mengenal orang (subjek) secara pribadi dan melihat mereka mengembangkan defenisi mereka sendiri tentang dunia dan komunikasi yang mereka lakukan. Kita dapat merasakan apa yang mereka
alami
dalam
pergaulan
mereka
sehari-hari.
Metode
kualitatif
memungkinkan kita menyelidiki konsep-konsep yang dalam pendekatan lainnnya akan hilang. (Bodgan, 1992:5)
III.8 Waktu Penelitian Waktu yang dibutuhkan untuk penelitian ini berkisar selama tiga bulan. Selama tiga bulan tersebut peneliti berusaha mengumpulkan data melalui observasi dan penyebaran kuesioner.
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksana dan Pengumpulan Data Tahap penelitian yang ditempuh oleh peneliti dalam pengumpul data adalah sebagai berikut : 4.1.1 Tahap Awal Pada tahap awal penelitian peneliti mencari data awal mengenai lokasi di Universitasa Sumatera utara , kemudian menayakan apakah diperbolehkan melakukan penelitian di Universitas terebut, selanjutnya menyerahkan surat izin penelitian agar dapat memperoleh data yang relevan untuk ditinjak lanjuti. 4.1.2 Pengumpulan Data Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Pada tanggal 2 Oktober 2009 peneliti menyebarkan kuesioner yang ditujukan kepada mahasiswa USU yang memenuhi kriteria penelitian. Penyebaran dan pengumpulan kuesioner ini berlangsung selama 3 hari, jumlah responden yang mengisi kuesioner ini berjumlah 99 orang dan penyebaran secara menyeluruh. 4.2 Proses Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan setelah peneliti selesai mengumpulkan data dari 35 responden. Adapun tahapan pengolahan data tersebut adalah : 4.2.1 Penomoran Kuesioner Penomoran kuesioner yaitu memberikan nomor urut kuesioner sebagai pengenal yakni mulai dari 1-99.
4.2.2 Editing Editing yaitu proses pengeditan jawaban responden untuk memperjelas setiap jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesilapan pengisian dalam kotak kode yang disediakan. 4.2.3 Coding Coding yaitu proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke kotak kode yang telah disediakan di kuesioner dalam bentuk angka ( score ). 4.2.4 Inventarisasi Variabel Inventaris variabel yaitu data mentah yang diperoleh dan dimasukan ke dalam lembar Foltron Cobol (FC) sehingga memuat seluruh data dalam satu kesatuan. 4.2.5 Tabulasi Data
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Tabulasi data yaitu memindahkan variable responden dari lembar Foltron Cobol (FC) ke dalam kerangka table. Adapun tabel yang disajikan berbentuk secara rinci melalui kategori, frekuensi, persentase dan selanjutnya dianalisa. 4.3 Analisa Tabel Tunggal Analisa tabel tunggal yang dimaksud adalah pembuatan distribusi frekuensi atau marginal yang mendeskripsikan sebaran jawaban atas tiap-tiap pertanyaan atau variabel dalam perangkat data. 1. Jenis Kelamin Tabel 1 Jenis Kelamin Frekuensi 55 44 99
No Jenis Kelamin Laki-Laki 1 Perempuan 2 Total
Persentase % 55.6 43.4 100
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari jenis kelamin sesuai table 1 adalah bahwa dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara lebih banyak jenis kelamin laki-laki yang menjadi responden pada penelitian ini yaitu sebanyak 55 orang atau 55.6%. Hal ini berarti para mahasiswa lelaki lebih berani mengekspresikan kisah cintanya dibandingkan responden perempuan. 2. Mahasiswa USU Angkatan ( Tahun masuk perguruan tinggi ) Tabel 2 Mahasiswa USU Angkatan ( Tahun masuk perguruan tinggi ) No Tahun Angkatan Frekuensi Persentase % 2005 2006 2007 2008
1 2 3 4 Total
60 23 9 7 99
60.6 23.2 9.1 7.1 100
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari Mahasiswa angkatan ( tahun masuk perguruan tinngi USU ) sesuai tabel 2 adalah bahwa
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara jumlah mahasiswa angkatan 2006 lebih banyak mengisi lembaran kuesioner atau menjadi responden dalam penelitian ini yaitu sebnayak 60 orang atau 60.6%. 3. Usia Responden
No 1 2 3 4
Usia Responden Kurang dari 18 Tahun 18-19 Tahun 20-21 Tahun Lebih dari 22 Tahun Total
Tabel 3 Usia Responden Frekuensi 14 27 37 21 99
Persentase % 14.1 27.3 37.4 21.2 100
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari jenis kelamin sesuai table 3 adalah bahwa dapat diketahui
di Universitas Sumatera Utara
bahwa responden yang mengisi kuesioner penelitian ini lebih banyak berusia 2021 tahun , ini berarti jumlah responden yaitu mahasiswa USU yang mengalami putus cinta adalah usia 20-21 tahun yaitu sebanyak 37.4%.
4. Suku Responden Tabel 4 Suku Responden No 1 2 3 4
Suku Responden WNI Keturunan Jawa Batak Lainnya Total
Frekuensi
Persentase % 9 22 65 3 99
9.1 22.2 65.7 3.0 100
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari suku sesuai table 4 adalah bahwa dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara bahwa jumlah mahsiswa bersuku batak lebih banyak menjadi responden dalam penelitian ini yaitu 65 orang atau 65,7%.
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
5. Usia Ketika Mengakhiri Hubungan Pacaran
Tabel 5
No 1 2 3 4
Usia Ketika Mengakhiri Hubungan Pacaran Usia Ketika Mengakhiri Frekuensi Persentase % Hubungan Pacaran Kurang dari 18 Tahun 16 16.2 18-19 Tahun 25 25.3 20-21 Tahun 29 29.3 Lebih dari 22 Tahun 29 29.3 Total 99 100
Karakteristik responden yang mengisi
kuesioner dilihat dari usia ketika
mengakhiri hubungan pacaran sesuai tabel 5 dapat diketahui
di Universitas
Sumatera Utara bahwa usia mahasiswa ketika mengakhiri hubungan pacaran adalah berusia 20-21 tahun
lebih lebih banyak
menjadi responden dalam
penelitian ini yaitu 65 orang atau 65,7%. 6. Lama Hubungan Pacaran Yang Terakhir Tabel 6 Lama Hubungan Pacaran Yang Terakhir No Lama Hubungan Pacaran Frekuensi Persentase % Yang Terakhir Kurang dari 1 Bulan 8 8.1 1 3 Bulan - 1 tahun 43 43.4 2 1-2 Tahun 23 23.2 3 Lebih dari 2 Tahun 25 25.3 4 Total 99 100 Karakteristik responden yang mengisi
kuesioner dilihat dari lama
hubungan pacar yang terakhir sesuai tabel 6 dapat diketahui
di Universitas
Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah 3- 1 tahun sebanyak 43 orang dan 43,4 %. 7. Faktor Ketertarikan Fisik
No
Tabel 7 Faktor Ketertarikan Fisik Faktor Ketertarikan Fisik Frekuensi
Persentase %
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
1 2 3 4
Sangat Tertarik Tertarik Kurang Tertarik Tidak Tertarik Total
22 38 22 17 99
Karakteristik responden yang mengisi
22.2 38.4 22.2 17.2 100
kuesioner dilihat
dari faktor
ketertarikan fisik sesuai tabel 7 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah 38% atau sebanyak 38 orang lebih banyak menjawab tertarik dengan fisik. 8. Faktor Ketertarikan Hobi
No 1 2 3 4
Tabel 8 Faktor Ketertarikan Hobi Faktor Ketertarikan Hobi Frekuensi Sangat Tertarik Tertarik Kurang Tertarik Tidak Tertarik Total
Persentase % 20 39 25 15
99
Karakteristik responden yang mengisi
20.2 39.4 25.3 15.2 100
kuesioner dilihat
dari faktor
ketertarikan hobi sesuai tabel 8 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah 39,4% atau sebanyak 39 orang lebih banyak menjawab tertarik dengan hobi mantan pasangan atau pacar mereka 9. Faktor Ketertarikan Cita-Cita Tabel 9 Faktor Ketertarikan Cita-Cita No 1 2 3 4
Faktor Ketertarikan Cita-Cita Sangat Tertarik Tertarik Kurang Tertarik Tidak Tertarik Total
Frekuensi
Persentase % 28 54 15 2
99
28.3 54.5 15.2 2.0 100
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Karakteristik responden yang mengisi
kuesioner dilihat
dari faktor
ketertarikan dengan cita-cita pacar sesuai tabel 9 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah 54,5% atau sebanyak 54 orang lebih banyak menjawab tertarik dengan cita-cita pacar mereka. 10. Faktor Ketertarikan Pengetahuan Tabel 10 Faktor Ketertarikan Pengetahuan No Faktor Ketertarikan Frekuensi Persentase % Pengetahuan Pengetahuan Sangat Tertarik 36 36.4 1 Tertarik 40 40.4 2 Kurang Tertarik 21 21.2 3 Tidak Tertarik 2 2.0 4 Total 99 100
Karakteristik responden yang mengisi
kuesioner dilihat
dari faktor
ketertarikan dengan pengetahuan pacar atau mantan kekasih mereka sesuai tabel 10 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah 40.4% atau sebanyak 40 orang
lebih banyak
menjawab tertarik dengan pengetahuan mantan kekasih mereka.
11. Faktor Ketertarikan Minat Dan Bakat Tabel 11 Faktor Ketertarikan Minat Dan Bakat No 1 2 3 4
Faktor Ketertarikan Minat Dan Bakat Sangat Tertarik Tertarik Kurang Tertarik Tidak Tertarik Total
Frekuensi
Persentase % 29 57 12 1
99
29.3 57.6 12.1 1.0 100
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Karakteristik responden yang mengisi
kuesioner dilihat
dari faktor
ketertarikan dengan minat dan bakat pacar atau mantan kekasih mereka sesuai tabel 11 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah 57.6% atau sebanyak 57 orang lebih banyak menjawab tertarik dengan minat dan bakat mantan kekasih mereka
12. Faktor Ketertarikan Kepribadian
No 1 2 3 4
Tabel 12 Faktor Ketertarikan Kepribadian Faktor Ketertarikan Frekuensi Persentase % Kepribadian Sangat Tertarik 39 39.4 Tertarik 50 50.5 Kurang Tertarik 10 10.1 Tidak Tertarik 0 0 Total 99 100
Karakteristik responden yang mengisi
kuesioner dilihat
dari faktor
ketertarikan dengan kepribadian pacar atau mantan kekasih mereka sesuai table 12 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah 50,5% atau sebanyak 50 orang
lebih banyak
menjawab tertarik dengan kepribadian mantan kekasih mereka 13. Faktor Ketertarikan Visi Misi
No 1 2 3 4
Tabel 13 Faktor Ketertarikan Visi Misi Faktor Ketertarikan Visi Misi Frekuensi Sangat Tertarik Tertarik Kurang Tertarik Tidak Tertarik Total
Persentase % 28 60 10 1
99
28.3 60.6 10.1 1.0 100
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Karakteristik responden yang mengisi ketertarikan dengan visi misi
kuesioner dilihat
dari faktor
mantan kekasih mereka sesuai tabel 13 dapat
diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah 60.6% atau sebanyak 60 orang lebih banyak menjawab tertarik dengan kepribadian mantan kekasih mereka
14. Faktor Ketertarikan Religi Tabel 14 Faktor Ketertarikan Religi No 1 2 3 4
Faktor Ketertarikan Religi Sangat Tertarik Tertarik Kurang Tertarik Tidak Tertarik Total
Frekuensi
Persentase % 31 60 8 0
99
Karakteristik responden yang mengisi
31.3 60.6 8.1 0 100
kuesioner dilihat
dari faktor
ketertarikan dengan religi mantan kekasih atau pacar mereka sesuai table 14 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah 60.6%
atau sebanyak 60 orang
lebih banyak
menjawab tertarik dengan religi mantan kekasih mereka. 15. Faktor Ketertarikan Suku
No 1 2 3 4
Tabel 15 Faktor Ketertarikan Suku Faktor Ketertarikan Suku Frekuensi Sangat Tertarik Tertarik Kurang Tertarik Tidak Tertarik Total 99
Persentase % 25 65 9 0
25.3 65.7 9.1 0 100
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Karakteristik responden yang mengisi
kuesioner dilihat
dari faktor
ketertarikan dengan suku pacar atau mantan kekasih mereka sesuai table 15 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah 65.7%
atau sebanyak 65 orang
lebih banyak
menjawab tertarik dengan suku mantan kekasih mereka. 16. Faktor Ketertarikan Ekonomi Tabel 16 Faktor Ketertarikan Ekonomi No
Faktor Ketertarikan Ekonomi
1 2 3 4
Sangat Tertarik Tertarik Kurang Tertarik Tidak Tertarik Total
Frekuensi
Persentase % 14 59 16 10
99
Karakteristik responden yang mengisi
14.1 59.6 16.2 10.1 100
kuesioner dilihat
dari faktor
ketertarikan dengan ekonomi mantan pacar atau kekasih mereka sesuai table 16 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah 59,6%
atau sebanyak 59 orang
lebih banyak
menjawab tertarik dengan ekonomi mantan kekasih mereka
17. Yang Memutuskan Melanjutkan Hubungan Lebih Serius Tabel 17 Yang Memutuskan Melanjutkan Hubungan Lebih Serius No Yang Memutuskan Frekuensi Persentase % Melanjutkan Hubungan Lebih Serius Anda 32 32.3 1 Pacar Anda 29 29.3 2 Anda dan Pacar 30 30.3 3 lainya 8 8.1 4 Total 99 100
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Karakteristik responden yang mengisi
kuesioner dilihat
dari yang
memutuskan melanjutkan hubungan lebih serius dengan mantan kekasih mereka sesuai tabel 17 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah mahasiswa itu sendiri yaitu 32,3% atau sebanyak 32 orang, dan jumlah respodenden yang mengisi atas kesepakatan bersama sebanyak 30,3% atau 30 orang. 18. Topik Pembicaraan Hobi Dengan Pasangan Tabel 18 Topik Pembicaraan Hobi Dengan Pasangan No 1 2 3 4
Topik Pembicaraan Hobi Dengan Pasangan Sangat Sering Sering Kadang-Kadang Tidak Pernah Total
Frekuensi
Persentase % 6 55 38 0
99
6.1 55.6 38.4 0 100
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner topic pembicaran hobi dengan mantan kekasih mereka sesuai tabel 18 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah yang menjawab sering, lebih banyak yaitu 55,6% atau sebanyak 55 orang.
19. Topik Pembicaraan Film Terbaru Dengan Pasangan Tabel 19 Topik Pembicaraan Film Terbaru Dengan Pasangan
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
No 1 2 3 4
Topik Pembicaraan Film Terbaru Dengan Pasangan Sangat Sering Sering Kadang-Kadang Tidak Pernah Total
Frekuensi
Persentase % 9 21 53 16
99
9.1 21.2 53.5 16.2 100
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner topik pembicaran film terbaru
dengan mantan kekasih
mereka sesuai tabel 19 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah yang menjawab kadangkadang lebih banyak yaitu 53.5% atau sebanyak 53 orang.
20. Topik Pembicaraan Tugas Perkuliahan Dengan Pasangan Tabel 20 Topik Pembicaraan Tugas Perkuliahan Dengan Pasangan No 1 2 3 4
Topik Pembicaraan Tugas Perkuliahan Dengan Pasangan Sering Kadang-Kadang Tidak Pernah Sangat Sering Total
Frekuensi
Persentase % 63 26 10 0
99
63.6 26.3 10.1 0 100
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner topik tugas perkuliahan
dengan mantan kekasih mereka
sesuai tabel 20 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah yang menjawab sering lebih banyak yaitu 63,6% atau sebanyak 63 orang. 21. Topik Pembicaraan Cita-Cita Dengan Mantan Pasangan Tabel 21 Topik Pembicaraan Cita-Cita Dengan Mantan Pasangan No
Topik Pembicaraan Cita-Cita
Frekuensi
Persentase %
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
1 2 3 4
Dengan Mantan Pasangan Sangat Sering Sering Kadang-Kadang Tidak Pernah Total
13 33 48 5 99
13.1 33.3 48.5 5.1 100
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner topik cita-cita dengan mantan kekasih mereka sesuai tabel 21 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah yang menjawab kadang-kadang lebih banyak yaitu 48,5% atau sebanyak 48 orang 22. Topik Pembicaraan Pertemanan Pasangan Dengan Mantan Pasangan Tabel 22 Topik Pembicaraan Pertemanan Pasangan Dengan MantanPasangan No
1 2 3 4
Topik Pembicaraan Pertemanan Pasangan Dengan MantanPasangan Sangat Sering Sering Kadang-Kadang Tidak Pernah Total
Frekuensi
Persentase %
23 37 39 0 99
23.2 37.4 39.4 0 100
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner topik pertemanan pasangan dengan mantan kekasih mereka sesuai tabel 22 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah yang menjawab kadang-kadang lebih banyak yaitu 39,4% atau sebanyak 39 orang
23. Topik Pembicaraan Kebiasaan Pasangan Dengan Mantan Pasangan Tabel 23 Topik Pembicaraan Kebiasaan Pasangan Dengan Mantan Pasangan Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
No
1 2 3 4
Topik Pembicaraan Kebiasaan Pasangan Dengan Mantan Pasangan Sangat Sering Sering kadang-kadang Tidak Pernah Total
Frekuensi
Persentase %
25 41 33 0 99
25.3 41.4 33.3 0 100
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner topik kebiasaan dengan mantan kekasih mereka sesuai tabel 22 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah yang menjawab sering lebih banyak yaitu 41,4% atau sebanyak 41 orang 24. Komitmen Hal Yang Dibicarakan Pada Tahap Serius Tabel 24 Komitmen Hal Yanga Dibicarakan Pada Tahap Serius No Komitmen Hal Yanga Frekuensi Persentase % Dibicarakan Pada Tahap Serius Sangat Sering 29 29.3 1 Sering 39 39.4 2 Kadang-kadang 25 25.3 3 Tidak Pernah 6 6.1 4 Total 99 100
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner komitmen hal yang dibicarakan
dengan mantan kekasih
mereka sesuai tabel 24 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah yang menjawab sering lebih banyak yaitu 39,4% atau sebanyak 39 orang. 26. Keluarga Pasangan Hal Yang Dibicarakan Pada Tahap Serius Tabel 26 Keluarga Pasangan Hal Yang Dibicarakan Pada Tahap Serius
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
No
1 2 3 4
Keluarga Pasangan Hal Yang Dibicarakan Pada Tahap Serius Sangat Sering Sering kadang-kadang Tidak Pernah Total
Frekuensi
Persentase %
18 49 32 99
18.2 49.5 32.3 100
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner topik kebiasaan dengan mantan kekasih mereka sesuai tabel 22 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah yang menjawab sering lebih banyak yaitu 41,4% atau sebanyak 41orang.
27. Kayakinan Relegius Hal Yang Dibicarakan Pada Tahap Serius Tabel 27 Kayakinan Relegius Hal Yang Dibicarakan Pada Tahap Serius No
1 2 3 4
Kayakinan Relegius Hal Yang Dibicarakan Pada Tahap Serius Sangat Sering Sering kadang-kadang Tidak Pernah Total
Frekuensi
Persentase %
21 37 35 6 99
21.2 37.4 35.4 6.1 100
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner relegius adalah hal yang dibicarakan pada tahap serius dengan Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
mantan kekasih mereka sesuai tabel 27 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah yang menjawab sering lebih banyak yaitu 37,4% atau sebanyak 37 orang. 28. Isi Hati Terdalam Hal Yang Dibicarakan Pada Tahap Serius
No
1 2 3 4
Tabel 28 Isi Hati Terdalam Hal Yang Dibicarakan Pada Tahap Serius Isi Hati Terdalam Hal Yang Frekuensi Persentase % Dibicarakan Pada Tahap Serius Sangat Sering Sering kadang-kadang Tidak Pernah Total
17 58 19 5 99
17.2 58.6 19.2 5.1 100
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner membicaraan isi hati yang terdalam pada tahap serius dengan mantan kekasih mereka sesuai tabel 28 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah yang menjawab sering lebih banyak yaitu 58,6% atau sebanyak 58 orang. 29. Pertunangan Hal Yang Dibicarakan Pada Tahap Serius Tabel 29 Pertunangan Hal Yang Dibicarakan Pada Tahap Serius No
Pertunangan Hal Yang Dibicarakan Pada Tahap Serius
1 2 3 4
Sangat Sering Sering Kadang-kadang Tidak Pernah Total
Frekuensi
Persentase %
16 38 35 10 99
16.2 38.4 35.4 10.1 100
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner adalah pertunangan yang dibicarakan pada tahap serius dengan mantan kekasih mereka sesuai tabel 29 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah yang menjawab sering lebih banyak yaitu 38,4% atau sebanyak 38 orang. 30. Masalah Keuangan Hal Yang Dibicarakan Pada Tahap Serius Tabel 30 Masalah Keuangan Hal Yang Dibicarakan Pada Tahap Serius No
1 2 3 4
Masalah Keuangan Hal Yang Dibicarakan Pada Tahap Serius Sangat Sering Sering kadang-kadang Tidak Pernah Total
Frekuensi
Persentase %
15 55 19 10 99
15.2 55.6 19.2 10.1 100
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner adalah masalah keuangan yang dibicarakan pada tahap serius
dengan mantan kekasih mereka sesuai tabel 30 dapat diketahui
di
Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah yang menjawab sering lebih banyak yaitu 55,6% atau sebanyak 58 orang. 31. Penyebab Utama Rusaknya Hubungan Tabel 31 Penyebab Utama Rusaknya Hubngan
No 1
Penyebab Utama Rusaknya Hubungan Keinganan pacar dan anda akan perhatian
Frekuensi
Persentase % 12
12.1
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
2 3 4 5 6 7
Karena adanya orang ketiga Karena harapan tidak terpenuhi dari hubungan berpacaran karena adannya perubahan (sikap, prilaku dan lain-lain) Karena memandingkan pasangan anda dengan hubungan masa lalu Karena tidak direstui orang tua Tidak ada lagi komitmen yang telah disepakati bersama Total
45
45.5
9
9.1
9
9.1
4
4.0
8
8.1
12
12.1
99
100.0
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner
adalah
penyebab rusaknya hubungan
dengan mantan
kekasih mereka sesuai tabel 31 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau
sampel penelitian ini adalah
yang menjawab
adanya orang ketiga lebih banyak yaitu 45,5% atau sebanyak 45 orang. 32. Yang Menghendaki Hubungan Pacaran Berakhir Tabel 32 Yang Menghendaki Hubungan Pacaran Berakhir No Yang Menghendaki Hubungan Frekuensi Persentase % Pacaran Berakhir Anda Sendiri 34 34.3 1 Anda dan Pacar 56 56.6 2 Anda dan Orang Tua 7 7.1 3 Anda dan Dorongan Saudara 4 1 1.0 atau Teman Anda Total 99 100 Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner
adalah
yang menghendaki hubungan pacaran berakhir
dengan mantan kekasih mereka sesuai tabel 32 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah yang menjawab anda dan pacar atau responden dan pacar lebih banyak yaitu 55,6% atau sebanyak 56 orang.
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
33. Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Membicarakan Masalahnya Tabel 33 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Membicarakan Masalahnya No Anda Memilih Mengakhiri Frekuensi Persentase % Hubungan Pacaran dengan Membicarakan Masalahnya Sangat setuju 5 21.7 1 Setuju 9 39.1 2 Kurang Setuju 7 30.4 3 Tidak Setuju 2 8.7 4 Total 23 100 Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner
adalah
anda memilih mengakhiri hubungan dengan
membicarakan masalahnya dengan mantan kekasih mereka sesuai tabel 33 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah yang menjawab setuju lebih banyak yaitu 39,1% atau sebanyak 9 orang 34. Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Menunjukan Ketidakpuasan Tabel 34 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Menunjukan Ketidakpuasan No
1 2 3 4
Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Menunjukan Ketidakpuasan Sangat setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Total
Frekuensi
Persentase %
2 12 9 0 23
8.7 52.2 39.1 0 100
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner
adalah
anda memilih mengakhiri hubungan dengan
menunjukan ketidakpuasan dengan mantan kekasih mereka sesuai tabel 34 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
penelitian ini adalah yang setuju lebih banyak yaitu 52,2% atau sebanyak 12 orang
35. Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Tidak Menunjukan Ketidakpuasan Tabel 35 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Tidak Menunjukan Ketidakpuasan No Anda Memilih Mengakhiri Frekuensi Persentase % Hubungan Pacaran dengan Tidak Menunjukan Ketidakpuasan Sangat setuju 4 17.4 1 Setuju 9 39.1 2 Kurang Setuju 8 34.8 3 Tidak Setuju 2 8.7 4 Total 23 100
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner adalah anda memilih mengakhiri hubungan dengan tidak menunjukan ketidakpuasan dengan mantan kekasih mereka sesuai tabel 35 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah yang setuju lebih banyak yaitu 39,1% atau sebanyak 9 orang 36. Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Bertengkar Tabel 36 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Bertengkar No Anda Memilih Mengakhiri Frekuensi Persentase % Hubungan Pacaran dengan Bertengkar Sangat setuju 4 7.7 1 Setuju 19 36.5 2 Kurang Setuju 23 44.2 3 Tidak Setuju 6 11.5 4 100 Total 52 Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner
adalah
anda memilih mengakhiri hubungan dengan
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
bertengkar dengan mantan kekasih mereka sesuai tabel 36 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah yang kurang setuju lebih banyak yaitu 44,2% atau sebanyak 23 orang. 37. Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Mendiskusikan Tabel 37 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Mendiskusikan No Anda Memilih Mengakhiri Frekuensi Persentase % Hubungan Pacaran dengan Mendiskusikan 1 2 3 4
Sangat setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Total
7 29 14 1 51
13.7 56.9 27.5 2.0 100
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner
adalah
anda memilih mengakhiri hubungan dengan
mendiskusikan dengan mantan kekasih mereka sesuai tabel 37 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah yang setuju lebih banyak yaitu 56,9% atau sebanyak 29 orang.
38. Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Kesepakatan Bersama Tabel 38 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Kesepakatan Bersama No Anda Memilih Mengakhiri Frekuensi Persentase % Hubungan Pacaran dengan Kesepakatan Bersama Sangat setuju 9 17.6 1 Setuju 22 43.1 2 Kurang Setuju 18 35.3 3 Tidak Setuju 2 3.9 4 Total 51 100
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner
adalah
anda memilih mengakhiri hubungan dengan
mendiskusikan dengan mantan kekasih mereka sesuai tabel 38 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah yang setuju lebih banyak yaitu 43,1% atau sebanyak 22 orang.
39. Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Mengurangi Intensitas Komunkasi Tabel 39 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Mengurangi Intensitas Komunkasi No Anda Memilih Mengakhiri Frekuensi Persentase % Hubungan Pacaran dengan Mengurangi Intensitas Komunkasi Sangat setuju 3 20.0 1 Setuju 10 66.7 2 Kurang Setuju 2 13.3 3 Tidak Setuju 0 0 4 Total 15 100 Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner
adalah
anda memilih mengakhiri hubungan dengan
mengurangi intensitas komunikasi dengan mantan kekasih mereka sesuai tabel 39 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah
yang setuju lebih banyak
yaitu 66,7%
atau
sebanyak 10 orang 40. Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Mengurangi Kedekatan Tabel 40 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Mengurangi Kedekatan No Anda Memilih Mengakhiri Frekuensi Persentase % Hubungan Pacaran dengan Mengurangi Kedekatan Sangat setuju 3 20.0 1 Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Setuju 2 Kurang Setuju 3 Tidak Setuju 4 Total
7 4 1 15
46.7 26.7 6.7 100
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner
adalah
anda memilih mengakhiri hubungan dengan
mengurangi kedekatan dengan mantan kekasih mereka sesuai tabel 40 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah yang setuju lebih banyak yaitu 46,7% atau sebanyak 7 orang 41. Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Cara Menunjukan Prilaku Menjengkelkan Tabel 41 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Cara Menunjukan Prilaku Menjengkelkan No Anda Memilih Mengakhiri Frekuensi Persentase % Hubungan Pacaran dengan Cara Menunjukan Prilaku Menjengkelkan Setuju 11 73.3 1 Kurang Setuju 2 13.3 2 Tidak Setuju 2 13.3 3 Sangat Setuju 0 0 4 Total 15 100
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran kuesioner adalah anda memilih mengakhiri hubungan dengan cara menunjukan prilaku yang menjengkelkan dengan mantan kekasih mereka sesuai tabel 41 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah yang setuju lebih banyak yaitu 73,3% atau sebanyak 11 orang. 42. Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Saling Menghindar Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Tabel 42 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Saling Menghindar No
1 2 3 4
Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Saling Menghindar Sangat setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Total
Frekuensi
Persentase %
4 5 1 0 10
40.0 50.0 10.0 0 100
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran pertanyaan kuesioner adalah anda memilih mengakhiri hubungan dengan cara saling menghindar antara responden
dengan mantan
kekasih
responden sesuai tabel 42 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah yang setuju lebih banyak yaitu 50 % atau sebanyak 5 orang. 43. Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Tidak Pernah Membicarakan Tabel 43 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Tidak Pernah Membicarakan No Anda Memilih Mengakhiri Frekuensi Persentase % Hubungan Pacaran dengan Tidak Pernah Membicarakan Sangat setuju 3 30.0 1 Setuju 6 60.0 2 Kurang Setuju 1 10.0 3 Tidak Setuju 0 0 4 Total 10 100 Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran pertanyaan kuesioner adalah anda memilih mengakhiri hubungan dengan tidak pernah membicarakan dengan mantan kekasih responden sesuai tabel 43 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
atau sampel penelitian ini adalah yang setuju lebih banyak yaitu 60 % atau sebanyak 6 orang.
44. Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Merubah Hubungan Menjadi Pertemanan Tabel 44 Anda Memilih Mengakhiri Hubungan Pacaran dengan Merubah Hubungan Menjadi Pertemanan No Anda Memilih Mengakhiri Frekuensi Persentase % Hubungan Pacaran dengan Merubah Hubungan Menjadi Pertemanan Setuju 6 60.0 1 Kurang Setuju 4 40.0 2 Tidak Setuju 0 0 3 Sangat Setuju 0 0 4 Total 10 100
Karakteristik responden yang mengisi kuesioner dilihat dari yang mengisi lembaran pertanyaan kuesioner adalah anda memilih mengakhiri hubungan dengan mengubah hubungan menjadi pertemanan
dengan mantan
kekasih
responden sesuai tabel 44 dapat diketahui di Universitas Sumatera Utara yang menjadi responden atau sampel penelitian ini adalah yang setuju lebih banyak yaitu 60 % atau sebanyak 6 orang.
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
4.4 Pembahasan Setelah menganalisa setiap data dari kuesioner maka peneliti menguraikan hasil penelitian yang menunjukan bahwa kegiatan komunikasi antar pribadi dibutuhkan dalam sebuah hubungan intinya adalah mari bicara. Hal ini bukan tidak mendasar peneliti sampaikan. Dari hasil data kuesioner tabel 28 tentang topik pembicaraan isi hati yang paling dalam adalah topik yang paling sering dibicarakan oleh setiap pasangan. Dalam mengambil keputusan untuk berpisah masing-masing pihak berkeinginan untuk membicarakan nya dengan baik dan damai hal ini dapat dilihat pada tabel 32 bahwa hubungan berakhir dikehendaki oleh kedua pihak, ini berarti adanya pembicaraan yang cukup rasional diantara kedua belah pihak mengingat pada paham sulit untuk menyatukan dua orang yang berbeda. Banyak cara setiap pasangan dalam mensinyalisasikan permasalahan hubungan mereka, hal ini dapat dilihat pada tabel-tabel diatas yang menjabarkan tentang topik apa saja yang dibicarakan pada tahap serius termasuk pertunangan. Tiap pasangan yang telah berada pada tahap pertunangan akan memilih tingkatan hubungan yang lebih tinggi lagi yaitu jenjang pernikahan. Untuk menyatukan dua orang yang berbeda memang sulit walaupun tingkat kertertarikan yang dinyatakan cukup beralasan untuk menjalin sebuah hubungan ketahap serius. Dimulai dari ketertarikan fisik, religi, visi dan misi, hobi, kepribadian, dan banyak lagi. Diantara berbagai ketertarikan yang muncul
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
dari kedua belah pihak tidak akan bertahan lama bila komitmen yang dibangun tidak dapat dipertahankan. Komitmen adalah hal mutlak yang harus dijaga dalam sebuah hubungan karena kertarikan, ataupun persamaan-persamaan tidak akan bertahan lama. Untuk mempertahankan hubungan harus dimulai dari dua belah pihak tidak salah ataunya. Lama ataupun singkatnya sebuah perkenalan tidak bisa menjamin abadinya sebuah hubungan karena hubungan menyangkut perasan kedua belah pihak bukan atau emosi yang diselimuti atau dibungkus komitmen. Ada banyak cara yang di lakukan oleh banyak orang untuk menunjukan sebuah perasaan yang tidak berada lagi dalam bungkusan nya atau tidak lagi diselimuti oleh komitmen. Diantaranya dengan mendiskusikan nya dengan pasangan, menghindari pasangan, menunjukan prilaku tidak beretika, mengurangi kedekatan dengan pasangan, mengurangi komunikasi dengan pasangan dan banyak lagi. Diantara semua cara yang terurai adalah dengan cara mendiskusikaan atau membicarakan
merupakan cara tepat untuk mengakhiri hubungan dan
ternyata cukup banyak dipilih oleh responden dalam mengakhiri hubungan dengan pasangan mereka. Penyebab rusaknya sebuah hubungan bisa apa saja dari kurangnya perhatian dari pasangan, waktu pertemuan yang berkurang, membandingbandingkan dengan mantan masing-masing pihak, ataupun pihak ketiga. Diantara seluruh penyebab yang terurai pada lembar kuesioner adalah adanya pihak ketiga dalam sebuah hubungan. Hal ini begitu jelas bahwa hubungan yang tidak dibungkus lagi dengan komitmen akan berakhir dengan sendirinya.
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Peneliti juga coba mengaitkan dengan kasus-kasus perceraian artis yang marak ditayangan infotainment. Realitanya masalah apapun dapat atau mampu dirundingkan namun tidak dengan sebuah pelanggaran komitmen. Peneliti melihat bahwa tingkat kepercayaan (religious) juga diperlukan dalam sebuah hubungan agar tidak berakhir hal ini dapat dilihat dalam tabel 14 kertarikan pada religi sebanyak 60% responden menjawab tertarik. Tepatnya dalam mrngakhiri sebuah hubungan lewat komunikasi atau membicarakan masalah dalam sebuah hubungan adalah langkah yang tepat diambil oleh para responden atau orang banyak, sementara sebuah hubungan yang berada pada tahap serius juga bukan tidak mungkin berakhir, semuanya dimulai dari komutmen. Bnyak orang yang terjebak dengan rasa suka sesaat pada pasangan mereka ini terlihat dari awal ketertarikan para responden terhadap pasangan yaitu tampilan fisik. Strategi komunikasi yang tepat dalam mengakhiri sebuah hubungan yang banyak dipilih orang adalah lewat bicara atau komunikasi dan diskusi hal ini menunjukkan bahwa inti persoalan dalan sebuah hubungan adalah komunikasi walaupun hubungan tersebut berakhir. Peneliti menyimpulkan bahwa dengan membicarakannya dengan pasangan apa yang menjadi permsalahan dalam sebuah hubungan jauh lebih baik dari pada berusaha menghindar ataupun membuat benang permusuhan dengan pasangan. Setiap individu pasangan sangat tertarik untuk membicarakan isi hati mereka paling dalam dengan pasangan dibandingkan dengan visi dan misi, keuangan, bakat minat, ataupun cita-cita, yang tersaji pada tabel data diatas. Cara mengakhiri hubungan yang menghindar ataupun tidak membicarakan dengan
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
pasangan adalah cara yang tidak begitu banyak dipilih oleh orang atau responden, hal ini membuktikan kalau cara berdiskusi atau membicarakan merupakan alternatif yang lazim digunakan oleh banyak orang dalam mengakhiri sebuah hubungan.
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan antara lain : 1. Kegiatan komunikasi diperlukan dalam sebuah hubungan diantaranya saling memberi perhatian dan
membicarakan tahap selanjutnya dalam sebuah
hubungan yang menuju keseriusan (pertunangan atau pernikahan). Semua responden mengikuti tahap pengembangan hubungan dengan baik mulai dari tahap orientasi, Penggalian sikap dan perasaan, Pertukaran sikap dan perasaan dan akhirnya berada pada tahap stabil. 2. Dalam menjalin sebuah hubungan dibutuhkan adanya keterbukaan dan komunikasi dua arah agar masalah yang timbul ataupun yang ada dapat dibicarakan akar permasalahannya. 3. Sebab – sebab rusaknya hubungan pacaran yang terjadi pada 99 mahasiswa Universitas Sumatera Utara paling banyak disebabkan oleh adanya pihak ketiga dalam hubungan pacaran tersebut. 4. Strategi komunikasi dalam mengakhiri hubungan yang paling banyak digunakan oleh 99 mahasiswa Universitas Sumatera Utara adalah strategi mengakhiri hubungan pacaran dengan cara menyatakan secara terus terang dari dua pihak.
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
5.2 Saran Dari beberapa pokok hasil penelitian yang disimpulkan diatas setidaknya peneliti dapat memberikan beberapa saran sebagai masukan bagi setiap pasangan yang sedang maupun yang pernah menjalin hubungan pacaran atau akan menjalin hubungan pacaran ke tahap yang lebih serius begitupun pasangan yang akan mengakhiri hubungan pacaran nya. 1. Setiap individu yang akan menjalin hubungan hendaknya terlebih dahulu melihat alasan utama ketertarikan pada pasangan untuk menjalin sebuah hubungan. 2. Setiap masing pasangan yang sedang menjalin sebuah hubungan hendaknya saling terbuka satu sama lain dalam mengkomunikasikan apa pun yang menjadi kendala dalam hubungan mereka. 3. Sangat penting untuk mengetahui serta memahami bagaimana cara mengakhiri hubungan bagi mahasiswa atau anak-anak muda yang terlibat dalam hubungan pacaran. Hal ini disebabkan bahwa strategi komunikasi tidak hanya dibutuhkan untuk memulai pengembangan suatu hubungan, tetapi juga dalam mengakhiri suatu hubungan. 4. Setiap pasangan yang akan mengakhiri sebuah hubungan diharapkan juga tidak lupa menggunakan strategi komunikasi yang tepat agar tidak terjadi permusuhan ataupun kebencian pada masing pihak yang berpacaran. Ketika keputusan mengakhiri hubungan diambil, banyak kemungkinan menggunakan
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
strategi komunikasi dalam mengakhiri hubungan. Salah satu strateginya adalah lewat jalan diskusi atau membicarakannya dengan pasangan.
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Daftar Pustaka Bungin, Burhan.2001. Metode Penelitian kualitatif. Jakarta : P.T. Raja Grafindo Persada. Devito, Joseph. 1986. The Interpersonal Communication Book. New York : Harper & Row, Publishers. Effendy Onong Uchjana, 2006. Teori & Terapan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Liliweri,Alo.1991. Komunikasi Antar Pribadi.Bandung : P.T.Citra Aditya Bakti. Mulyana, Deddy. 1999. Nuansa-Nuansa Komunikasi. Remaja Rosdakarya. Bandung. Nawawi, Hadari.1995. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta : UGM Press. Rakhmat, Jallaluddin. 2004. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya.
Singarimbun, Masri.1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3ES.
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
BIODATA Nama
: Ellen Agnesia Perangin-Angin
Tempat / Tgl Lahir
: Medan / 20 Agustus 1986
Alamat
: Jl.Dr.Mansur Gg.Sehat No.16 Medan
Asal Sekolah
: SD Methodist – 1 Medan SLTP Methodist – 1 Medan SMA Negeri – 1 Medan Fakultas Sastra Jurusan D – 3 Bahasa
Jepang Universitas Sumatera Utara Nama Orang Tua Ayah Ibu
: Ir. S . Perangin – Angin ( Alm ) : Budiarti Ginting Munthe
Jumlah Saudara
:3 1 . Ir. Edwin Perangin-Angin 2. dr. Evalina Perangin-Angin, SpKJ 3. Era Glory Perangin-Angin
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
Ellen Agnesia P. : Strategi Komunikasi Dalam Mengakhiri Hubungan Berpacaran Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.