EKONOMI SUMBERDAYA AIR: Piped Water Pricing
Yusman Syaukat Departemen Ekonomi Sumberdaya & Lingkungan Fakultas Ekonomi & Manajemen IPB
Every human should have the idea of taking care of the environment, of nature, of water. So using too much or wasting water should have some kind of feeling or sense of concern. Some sort of responsibility and with that, a sense of discipline.
Dalai Lama
Types of Water Valuation
Water Valuation:
Valuing water as an input in producers’ good context, such as agriculture and industry Valuing water in municipal uses Valuing water as environmental public goods
Piped Water Pricing I.
Marginal Cost Pricing
II.
Full Cost Recovery Pricing 1. Ramsey Pricing 2. Coase’s Two-part Tariff 3. Decreasing & Increasing Block Rates
I. MC Pricing Set
P = MC, where P = Marginal WTP Sehingga: MC = P = MB Kondisi ini disebut: the first best pricing option krn Maximizing Net Social Benefits Kelemahan:
MC yang mana yang akan digunakan (SR or LR MC ?) MC pricing: apakah PDAM akan menderita kerugian (deficit)?
MC Pricing
P
S
Consumer Surplus P1 Producer Surplus D Q Q1
Q2
MC vs. AC Pricing Rising AC
Falling AC
Price
Price MC AC
S
R AC MC
R S y
y
Kritikan terhadap MC Pricing Coase:
MC pricing yang didasarkan pada “Marginal Conditions” mengabaikan “Total Conditions”, bahwa total revenues paling tidak sama (atau bahkan melebihi) total costs Dalam penentuan harga dan kuantitas air, kedua kondisi tersebut (marginal & total conditions) harus terpenuhi
II. Full Cost Recovery Pricing Ketika
Utility menderita kerugian finansial, ada 2 alternatif: • Meningkatkan P di atas MC, sehingga bisa menutupi defisit • Utility menetapkan lebih dari satu harga
Full
Cost Recovery Pricing:
1. Ramsey Pricing 2. Coase’s Two-part Tariff 3. Decreasing & Increasing Block Rates
1) Ramsey Pricing Ramsey:
menetapkan uniform prices yang akan memaksimumkan NSB, tetapi utility dapat break even Kendala break even menyebabkan harga berbeda dari MC, the first best solution Strategi: bagaimana menetapkan harga yang sedikit saja menyimpang dari MC Terdapat Markup harga di atas MC, yang akan menyebabkan penyimpangan dari tingkat konsumsi optimal
Ramsey Pricing, the second best prices Maksimisasi NSB dengan memperhatikan Break Even Constraint Maksimum NSB = {Total Benefit - Total Expenditure} + {Total Revenues - Total Costs} Kendala: Total Revenues – Total Costs = 0 Hasil (dimana λ merupakan markup):
Pi MCi MCi MRi
Ramsey Pricing
Ketika konsumen yang dihadapi memiliki elastisitas permintaan yang berbeda-beda:
Pi MCi Pi i
Ketika pasar yang dihadapi berbeda: Pj MC j Pi MCi j i P P i j
for i j
2).Coase’s Two-part Tariff Dikembangkan oleh Ronald Coase Basic principle: Total Benefits > Total Costs Per unit Consumption Charge harus merefleksikan Marginal Cost, deficit yang terjadi ditutup dengan lump-sum fee kepada setiap konsumen (abonemen):
R( y ) a p y
3) Increasing & Decreasing Block Tariff Merupakan pengembangan dari two-part tariff, yakni Multi-part Tariff Harga yang dikenakan berbeda-beda tergantung pada jumlah konsumsi Umum dilakukan pada piped water, electricity, and phone utilities Terdapat 4 keputusan yang harus ditentukan:
1. 2. 3. 4.
The fixed entry fee The number of the blocks The volume of water use associated with each block The price to be charged for water use within these blocks
Increasing & Decreasing Block Tariff Increasing Block Tariff: p1 < p2 < p3 < …< pn Decreasing Block Tariff: p1 > p2 > p3 > …> pn Decreasing dan increasing block tariffs keduanya dapat memenuhi tujuan revenue adequacy condition Apa yang diharapkan dengan penetapan decreasing atau increasing block tariff?
Total Pengeluaran: IBT
Total expenses yang harus dibayarkan oleh seorang konsumen yang mengkonsumsi y m3 air, ketika berlaku Increasing Block Tariff (IBT):
R( y ) a p1 y,
0 y y1
a p1 y1 p2 ( y y2 ),
y1 y y2
a p1 y1 p2 y2 p3 ( y y3 ),
y 2 y y3
n 1
a pi yi pn ( y yn 1 ) i 1
y yn 1
Thank you for your attention