Adi Suarman Situmorang ISSN: 2356-2595
JURNAL Suluh Pendidikan FKIP-UHN Volume-3, Edisi-2, september 2016 Halaman 109-119
EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Adi Suarman Situmorang Jurusan pendidikan matematika FKIP Universitas HKBP Nommensen Email:
[email protected] ABSTRAK Dalam kehidupan pendidikan, pendidikan memegang peranan yang sangat penting karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Begitu banyaknya penelitian untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada akhir-akhir ini selalu memfokuskan bagaimana menerapkan model pembelajaran, pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, strategi pembelajaran dan teknik pembelajaran yang telah dirancang untuk meningkatkan kompetensi peserta didik saja tanpa melihat apakah usaha yang dilakukan sudah efektif atau belum. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini adalah semester genap tahun ajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahamahasiswa program studi pendidikan matematika FKIP Universitas HKBP Nommensen Medan. Sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahamahasiswa prodi pendidikan matematika FKIP Universitas HKBP Nommensen yang mengikuti mata kuliah Aljabar Linier, yang terdiri dari 3 kelas. Setelah dilakukan penelitian maka diperoleh hasil skor rata-rata untuk indikator kesesuaian materi dengan strategi 3,94 (kategori cukup baik), indikator penyampaian materi pembelajaran dengan skor rata-rata 4,1 (kategori baik) dan komunukasi guru dengan peserta didik memiliki skor rata-rata 3,8 (kategori cukup baik). Hasil skor rata-rata ketiga indikator 4,01 (kategori baik). Daya serap dilihat dari ketuntasan perseorangan dan klasikal. kentuntasan perseorangan terdapat 22 orang peserta didik yang tuntas dan 3 orang peserta didik tidak tuntas. Ketuntasan secara klasikal 88%, karena ketuntasan klasikal > 85% dari jumlah seluruh peserta didik dikelas maka, kelas VIII-3 tuntas secara klasikal. Skor rata-rata waktu normal dengan waktu ketercapaian 3,8 (kategori cukup baik). Dengan analisis deskriftif setiap indikator ke efektifan dan dibandingkan dengan kemampuan guru mengajar maka strategi ekspositori terhadap pemahaman konsep matematika dan kreativitas matematis pada pokok bahasan teorema pythagoras efektif digunakan di Prodi Pendidikan Matematika Universitas HKBP Nommensen. Kata kunci: Efektivitas, Strategi Ekspositori, Pemahaman Konsep dilaksanakan sejak manusia hadir dimuka
PENDAHULUAN Dalam
pendidikan,
bumi ini dalam bentuk pemberian warisan
pendidikan memegang peranan yang sangat
pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai
penting
dari pada orang tua dalam mempersiapkan
wahana
kehidupan
karena untuk
mengembangkan
pendidikan
merupakan
meningkatkan kualitas
sumber
dan
anak-anaknya menghadapi kehidupan dan
daya
masa depannya. Pendidikan menurut Kamus
manusia (SDM). Pendidikan telah mulai
Besar
Bahasa
Indonesia
ialah
proses
JSP | FKIP | UHN |hal 109 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Adi Suarman Situmorang
Efektivitas Strategi Pembelajaran Ekspositori…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-2, September 2016
pengubahan sikap dan tata laku seseorang
disebutkan bahwa pembelajaran matematika
atau
kelompok
orang
dalam
usaha
bertujuan
manusia
melalui
upaya
kemampuan sebagai berikut: 1) Memahami
pengajaran dan pelatihan. Sering dikatakan
konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
bahwa pendidikan itu adalah suatu proses
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep
pelatihan dan pengembangan pengetahuan,
atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien,
keterampilan,
dan
dan tepat, dalam pemahaman konsep. 2)
seterusnya, yang diperoleh dari proses
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat,
belajar mengajar yang formal (Webster’s
melakukan manipulasi matematika dalam
New
membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
mendewasakan
pikiran,
World
karakter,
Dictionary
dalam
Sagala
2010:1).
agar
menjelaskan
Matematika merupakan kunci utama dari pengetahuan-pengetahuan
lain
yang
peserta
gagasan
didik
dan
memiliki
pernyataan
matematika. 3) Menyelesaikan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
dipelajari di sekolah. Ada yang memandang
merancang
matematika sebagai mata pelajaran yang
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
menyenangkan
yang
yang diperoleh. 4) Mengkomunikasikan
memandang matematika sebagai pelajaran
gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
yang
sulit.
dan
Bagi
ada
juga
model
matematika,
yang
menganggap
media lain untuk memperjelas keadaan atau
matematika menyenangkan
maka akan
masalah. 5) Memiliki sikap menghargai
tumbuh motivasi dalam diri individu tersebut
kegunaan matematika dalam kehidupan,
untuk mempelajari matematika dan optimis
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan
dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
minat dalam mempelajari matematika, serta
bersifat
sikap
menantang
matematika Sebaliknya,
dalam
(Situmorang, bagi
pelajaran
A.S.,
yang
ulet
dan
percaya
diri
dalam
2016).
pemahaman konsep. Sesuai dengan tujuan
menganggap
pembelajaran matematika tersebut, jelas
matematika sebagai pelajaran sulit, maka
bahwa
individu tersebut akan bersikap pesimis
merupakan salah satu kemampuan penting
dalam menyelesaikan masalah dan kurang
yang harus dikembangkan dalam diri peserta
termotivasi untuk mempelajarinya. Sikap-
didik. Pembelajaran matematika terkesan
sikap tersebut tentunya akan mempengaruhi
kurang
hasil yang akan mereka capai dalam belajar.
pemahaman konsep.
Berdasarkan
Peraturan
pemahaman
menyentuh
konsep
kepada
matematika
substansi
Menteri
Pendidikan sebagai suatu upaya atau
Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006
perbuatan sudah berlangsung sejak dahulu JSP | FKIP | UHN |hal 110
Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Adi Suarman Situmorang
Efektivitas Strategi Pembelajaran Ekspositori…….
ISSN: 2356-2595
dan
tidak
Volume-3, Edisi-2, September 2016
lagi
Matematika menjadi salah satu ilmu
eksistensinya.Sejalan dengan perkembangan
pengetahuan yang sangat penting sejak
dunia maka dunia pendidikan juga semakin
jaman dahulu dan sangat berguna dalam
berkembang pesat yang akhirnya menuntut
perkembangan ilmu lain. Ada Lima alasan
lembaga pendidikan untuk lebih dapat
mengapa perlu kita belajar matematika,
menyesuaikan dengan perkembangan ilmu
yaitu: (1) sarana berpikir yang jelas dan
pengetahuan. Oleh karena itu, pendidikan
logis,
memegang kedudukan sentral dalam proses
masalah dalam kehidupan sehari-hari, (3)
pembangunan
dalam
sarana mengenai pola-pola hubungan dan
depan.
generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk
Pendidikan formal menjadi tempat yang
mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana
sangat strategi untuk meningkatkan sumber
untuk meningkatkan kesadaran terhadap
daya manusia melalui mata pelajaran yang
pengembangan budaya (Cockroft dalam
diajarkan. Pemerintah Indonesia, khususnya
Abdurrahman,
Departemen
telah
kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa
kualitas
dengan belajar matematika diharapkan dapat
menanggapi
berupaya
diragukan
dan
kemajuan
tantangan
masa
Pendidikan
untuk
pendidikan,
baik
Nasional
meningkatkan melalui
peningkatan
(2)
sarana
untuk
menyelesaikan
2009:253).
mengembangkan
Berdasarkan
kemampuan
berpikir,
kualitas guru melalui penataran–penataran,
bernalar, mengkomunikasikan gagasan serta
maupun peningkatan prestasi belajar peserta
dapat mengembangkan aktivitas kreatif dan
didik melalui peningkatan standar minimal
pemahaman konsep. Ini membuktikan bahwa
nilai
matematika
Ujian
Nasional
untuk
kelulusan
memiliki
manfaat
dalam
contohnya pada mata pelajaran matematika.
mengembangkan kemampuan peserta didik
Matematika
sehingga
disadari
sangat
penting
peranannya dalam kehidupan. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi
perlu
dipelajari
guna
mengembangkan kemampuan peserta didik. Namun
tingginya
tuntutan
untuk
modern,
menguasai matematika tidak sesuai dengan
mempunyai peranan penting dalam berbagai
yang diharapkan. Ternyata banyak peserta
disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
didik memandang matematika sebagai mata
Kemajuan
hingga
pelajaran yang sulit, sehingga peserta didik
sekarang menjadi dominan ternyata 60%-
kesulitan untuk memahami materi pelajaran
80% menggantungkan kepada matematika,
matematika
Santosa (Hudojo 2005:25).
disebabkan pandangan tersebut. Hal ini
negara-negara
maju
yang
diajarkan
oleh
guru
JSP | FKIP | UHN |hal 111 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Adi Suarman Situmorang
Efektivitas Strategi Pembelajaran Ekspositori…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-2, September 2016
terbukti dimana peserta didik kurang mampu
yang sudah ada sedemikian hingga konsep
menyelesaikan soal yang membutuhkan
itu
Dalam
Sehingga
matematika sebagai suatu pengetahuan yang
dari
tersusun menurut stuktur, disajikan kepada
masalah, karena berhasil atau tidaknya
peserta didik dengan cara yang dapat
seseorang dalam matematika ditandai adanya
membawa ke belajar yang bermakna.
seseorang
matematika
terserap.
pada
dasarnya
belajar
benar-benar
tidak
terlepas
kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang
dihadapinya.
Untuk
Begitu banyaknya penelitian untuk
dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik
menyelesaikan masalah dalam matematika
pada akhir-akhir ini selalu memfokuskan
tentunya harus menguasai terlebih dahulu
bagaimana menerapkan model pembelajaran,
materi yang telah diajarkan. Akan tetapi
pendekatan
sangat banyak peserta didik yang hanya
pembelajaran, strategi pembelajaran dan
menghapal
dapat
teknik pembelajaran yang telah dirancang
menyelesaikan masalah. Hal ini kurang
untuk meningkatkan kompetensi peserta
relevan dalam belajar matematika. Kesalahan
didik saja. Bahkan sangat banyak penelitian
ini bukan hanya terletak pada peserta didik
bidang
saja tetapi dapat kita lihat sangat banyak
mengembangkan dan menginovasi model
guru memberikan contoh soal yang tingkat
pembelajaran,
kesulitan
metode pembelajaran, strategi pembelajaran
rumus
nya
untuk
masih
rendah,
namun
pembelajaran,
pendidikan
akhir-akhir
pendekatan
ini
pembelajaran,
memberikan tugas tingkat kesulitan nya
dan
tinggi. Inilah penyebab belajar matematika
digunakan dalam proses belajar mengajar
menjadi kurang bermakna bagi diri peserta
semata-mata
didik.
kompetensi
peserta
ditemukan
peneliti
Seharusnya
memperhatikan
guru
materi
harus
yang
lebih
diajarkan
dengan tingkat kemampuan peserta didik. Menurut pelajaran
Ausubel
yang
(1971),
pembelajaran
untuk
mengembangkan pendekatan
yang
akan
meningkatkan
didik
saja.
Jarang
menginovasi
model
dan
pembelajaran,
pembelajaran,
metode
haruslah
pembelajaran, strategi pembelajaran dan
“bermakna” (meaningful), artinya bahan
teknik pembelajaran untuk melihat sejauh
pelajaran itu cocok dengan kemampuan
mana peningkatan yang terjadi sekaligus
peserta didik dan harus relevan dengan
melihat
struktur kognitif yang dimiliki peserta didik.
pendekatan
Dengan
pembelajaran, strategi pembelajaran dan
perkataan
dipelajari
bahan
teknik
metode
lain,
pelajaran
baru
apakah
model
pembelajaran,
pembelajaran,
metode
haruslah dikaitkan dengan konsep-konsep JSP | FKIP | UHN |hal 112 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Adi Suarman Situmorang
Efektivitas Strategi Pembelajaran Ekspositori…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-2, September 2016
teknik pembelajaran tersebut efektif atau tidak.
Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila
memenuhi
persyaratan
utama
Kata efektivitas berasal dari bahasa
keefektifan pengajaran, yaitu: 1)Presentasi
inggris, yaitu effective yang berarti berhasil,
waktu belajar peserta didik yang tinggi
tepat atau manjur. Efektivitas berasal dari
dicurahkan terhadap KBM; 2) Rata-rata
kata dasar “efektif” adalah tepat guna yaitu
perilaku melaksanakan tugas yang tinggi
suatu pekerjaan yang dilakukan dengan
diantara peserta didik; 3) Ketetapan antara
menggunakan waktu yang cukup sekaligus
kandungan materi ajar dengan kemampuan
dapat membuahakan hasil secara
tepat.
peserta didik (orientasi keberhasilan belajar)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
diutamakan; 4) Mengembangkan suasana
(KBBI) definisi efektivitas adalah sesuatu
belajar
yang memiliki pengaruh atau akibat yang
mengembangkan
ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan
mendukung butir (2), tanpa mengabaikan
merupakan keberhasilan dari suatu usaha
butir (4). Menurut Sinambela (2006:78),
atau tindakan, dalam hal ini efektivitas dapat
pembelajaran
dilihat
tujuan
mencapai sasaran yang diinginkan, baik dari
dari
tercapai
tidaknya
akrab
dan
struktur
dikatakan
positif,
kelas
efektif
yang
apabila
instruksional
khusus
telah
segi tujuan pembelajaran maupun prestasi
dirancangkan.
Efektivitas adalah usaha
peserta didik yang maksimal. Beberapa
untuk
mencapai
ditetapkan
sesuai
yang
yang
sasaran
yang
dengan
telah
kebutuhan,
indikator keefektifan pembelajaran, yaitu: 1) Ketercapaian
ketuntasan
belajar,
2)
rencana, dengan menggunakan data, sarana
Ketercapaian keefektifan aktivitas peserta
maupun
untuk
didik (yaitu pencapaian waktu ideal yang
memperoleh hasil yang maksimal baik secara
digunakan peserta didik untuk melakukan
kuantitatif maupun kualitatif. Efektivitas
setiap kegiatan yang termuat dalam rencana
berarti berusaha untuk mencapai sasaran
pembelajaran), 3) Ketercapaian efektivitas
yang
kemampuan guru mengelola pembelajaran,
waktu
telah
yang
ditetapkan
tersedia
sesuai
dengan
kebutuhan yang diperlukan, dan sesuai
dan
dengan rencana.
Menurut Purwadarminta
pembelajaran yang positif. Menurut Miarso
(dalam
2013:163)
(dalam istarani 2015:110) mengemukakan
Supardi
pengajaran
efektivitas
“
berkenan
didalam dengan
bahwa
respon
ada
peserta
7
(tujuh)
didik
terhadap
indikator
yang
pencapaian tujuan, dengan demikian analisis
menujukkan pembelajaran yang efektif yaitu:
tujuan merupakan kegiatan pertama dalam
1) Pengorganisasian belajar dengan baik, 2)
perencanaan pengajaran.”
Komunikasi secara efektif, 3)Penguasaan JSP | FKIP | UHN |hal 113
Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Adi Suarman Situmorang
Efektivitas Strategi Pembelajaran Ekspositori…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-2, September 2016
dan antusiasme dalam belajar, 4) Sikap
Suatu proses pembelajaran dikatakan
positif terhadap peserta didik, 5) Pemberian
efektif jika; (1) Kesesuaian materi dengan
ujian dan nilai yang adil, 6) Keluwesan
strategi pembelajaran sudah baik; (2) Daya
dalam pendekatan pengajaran; dan 7) Hasil
serap materi pembelajaran sudah memenuhi
belajar peserta didik yang baik
ketuntasan belajar peserta didik yang dilihat
Berdasarkan uraian diatas, dapat
dari daya serap perseorangan telah mencapai
disimpulkan bahwa garis besar dan indikator
skor
pembelajaran efektif dalam penelitian ini
klasikal telah mencapai
yaitu sebagai berikut :
yang telah mencapai nilai
1. Kesesuaian dengan strategi
Efektivitas
4. Daya serap materi pelajaran
dengan
strategi,
pelajaran,
dan
komunikasi guru dengan peserta didik dapat lihat dari lembar observasi kemampuan guru menggunakan
perangkat
pembelajaran sesuai dengan strategi digunakan
suatu
pembelajaran
untuk
dapat diketahui dengan memberi tes dengan,
materi materi
dan
.; (3)
mengetahui daya serap materi pelajaran
5. Alokasi Waktu
mengajar
peserta didik
waktu ketercapaian pada saat di lapangan.
3. Komunikasi guru dengan peserta didik
penyampaian
. Daya serap
Kesesuaian antara waktu normal dengan
2. Penyampaian Materi Pelajaran
Kesesuaian
atau nilai
untuk
mencapai
tujuan
dari lembar observasi pengamatan waktu normal dengan
waktu ketercapaian pada saat pelaksanaan di lapangan. Daya serap materi pelajaran dapat diketahui dari daya serap perseorangan telah mencapai skor
atau nilai
mengevaluasi
,
berbagai
aspek
proses
pembelajaran. Evaluasi pengajaran dalam hal ini sangat menentukan keberhasilan model pembelajaran yang dilakukan dikelas
yang
pembelajaran. Alokasi waktu dapat dilihat
ketercapaian antara waktu
sehingga hasil tes tersebut dipakai dalam
Berdasarkan kondisi tersebutlah guru perlu menggunakan strategi pembelajaran untuk membantu peserta didik mencapai tujuan belajar yang bermakna. Wina Sanjaya (2006:126) pembelajaran
mengatakan adalah
bahwa suatu
strategi kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru
dan
peserta
didik
agar
tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif
selanjutnya dilihat daya serap klasikal telah
dan efesien. Jadi strategi pembelajaran
mencapai
adalah perencanaan yang berisi tentang
mencapai nilai
peserta didik yang telah .
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan dan menimbulkan hasil JSP | FKIP | UHN |hal 114
Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Adi Suarman Situmorang
Efektivitas Strategi Pembelajaran Ekspositori…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-2, September 2016
belajar pada peserta didik. Salah satu strategi
dalam
pembelajaran yang digunakan oleh guru
ekspositori.
adalah strategi pembelajaran ekspositori.
pelaksanaan tergantung pada langkah
Menurut Sanjaya (2006:179) bahwa pembelajaran
ekspositori
pembelajaran
adalah
strategi
pembelajaran
Karena
keberhasilan
persiapan. 2. Penyajian ( presentation)
yang menekankan kepada
Langkah penyajian adalah langkah
proses peyampaian materi secara verbal dari
adalah langkah penyampaian materi
seorang guru kepada sekelompok peserta
pelajaran sesuai dengan persiapan
didik dengan maksud agar peserta didik
yang telah dilakukan. Dalam langkah
dapat menguasai materi pelajaran secara
ini
optimal.
menamakan
bagaimana agar materi pelajaran
pembelajaran ekspositori ini dengan istilah
dapat dengan mudah dipahami oleh
pembelajaran langsung (direct instruction)
peserta didik.
karena
Roy
dalam
Killen
pembelajaran
ini
materi
guru
harus
mencari
cara
3. Korelasi (correlation)
pelajaran disampaikan langsung oleh guru.
Langkah korelasi adalah langkah
Peserta
menghubungkan
didik
menemukan ekspositori
tidak
materi ini
dituntut itu.
merupakan
untuk
materi
pelajaran
Pembelajaran
dengan pengalaman peserta didik
bentuk
atau
dari
dengan
hal-hal
lain
yang
pendekatan pembelajaran yang berorientasi
memungkinkan peserta didik dapat
kepada guru (teacher centered approach).
menangkap keterkaitan nya dalam
Dalam pembelajaran ini guru memegang
struktur
peran yang sangat dominan. Melalui srategi
dimilikinya. Dalam langkah ini guru
ini guru menyampaikan materi pembelajaran
berusaha
secara terstruktur dengan harapan materi
terhadap
pelajaran yang disampaikan dapat dikuasai
makna untuk memperbaiki struktur
peserta didik dengan baik.
pengetahuan yang telah dimilikinya
Menurut beberapa
Sanjaya langkah
(2006:185-190) dalam
pengetahuan
yang
memberikan materi
telah
makna
pelajaran,
baik
ada
maupun makna intuk meningkatkan
penerapan
kualitas kemampuan berpikir dan
pembelajaran ekspositori, yaitu :
kemampuan motorik peserta didik.
1. Persiapan (preparation)
4. Menyimpulkan (generalization)
Pada tahap ini guru mempersiapkan
Menyimpulkan adalah tahapan untuk
peserta
mnerima
memahami inti dari materi yang telah
pelajaran. Langkah ini sangat penting
diajarkan. Dengan demikian peserta
didik
untuk
JSP | FKIP | UHN |hal 115 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Adi Suarman Situmorang
Efektivitas Strategi Pembelajaran Ekspositori…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-2, September 2016
didik dapat mengambil inti sari dari
untuk melaksanakan penelitian dengan judul
pelajaran tersebut dan peserta didik
“
tidak ragu lagi karena guru telah
ekspositori terhadap pemahaman konsep
memberikan
matematika mahasiswa Prodi Pendidikan
keyakinan
kepada
Efektivitas
peserta didik tentang kebenaran dari
Matematika
yang telah dipaparkan.
Nommensen“
5. Mengaplikasikan Langkah unjuk setelah
ini
pembelajaran
Universitas
HKBP
METODE PENELITIAN
merupakan
kemampuan peserta
strategi
langkah
peserta
didik
didik
menyimak
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP
Nommensen.
Adapun
waktu
penjelasan guru. Dalam langkah ini
pelaksanaan penelitian ini adalah semester
guru dapat mengumpulkan informasi
ganjil tahun ajaran 2016/2017. Populasi
tentang penguasaaan dan pemahaman
dalam
materi pelajaran oleh peserta didik
mahamahasiswa program studi pendidikan
teknik yang biasa dilakukan pada
matematika
langkah ini diantaranya : Pertama :
Nommensen
memberikan tes yang sesuai dengan
dipergunakan dalam penelitian ini adalah
materi yang telah diajarkan. Kedua :
seluruh mahamahasiswa prodi pendidikan
membuat tugas sesuai dengan materi
matematika
yang telah diajarkan.
Nommensen yang mengikuti/ mengambil
Dalam
strategi
pembelajaran
ini
penelitian
ini
FKIP
adalah
Universitas
Medan.
FKIP
seluruh
HKBP
Sampel
Universitas
yang
HKBP
mata kuliah Aljabar II, yang terdiri dari 3
penyampaian materi dilakukan secara verbal
kelas.
agar peserta didik dapat menguasai materi
eksperimen,
pelajaran secara optimal. Melalui strategi
dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
pembelajaran ekspositori ini, peserta didik
pengaruh dari desain model pembelajaran
diharapkan mampu menguasai materi secara
PBI yang dikenakan pada subjek yaitu
optimal
mahamahasiswa.
yaitu
dilihat
dari
kemampuan
Jenis
penelitian yaitu
ini
adalah
penelitian
yang
pemahaman konsep matematisnya. Dalam proses belajar mengajar terdapat soal-soal sebagai bahan latihan bagi peserta didik untuk mengetahui sejauh mana peserta didik
Design
eksperimen
dalam
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Free memahami materi yang telah disampaikan Kelompo k Test oleh guru. Oleh sebab itulah peneliti tertarik
Treatme nt
Observa si
Post Test
JSP | FKIP | UHN |hal 116 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Adi Suarman Situmorang
Efektivitas Strategi Pembelajaran Ekspositori…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-2, September 2016
Strategi Eksposit X1 O1 ori Keterangan : O1 : Observasi Kelas Eksperimen P1 : Tes Akhir Kelas Eksperimen X1 : Pembelajaran dengan strategi Ekspositori Dalam
penelitian
ini
adalah
Hasil kesesuaian materi dengan strategi P1
baik), penyampaian
analisi
melihat
data
keefektifan
materi pembelajaran
dengan skor rat-rata 4,1 (kategori baik), dan komunikasi guru dengan siswa dengan skor rata-rata 3,8 (kategori cukup baik). Ketiga teknik
analisis data yang dilakukan adalah teknik
dengan skor rata-rata 3,94 (kategori cukup
deskibtif
untuk
proses
belajar
mengajar.
indikator efektif tersebut di kumulatifkan sesuai dengan kriteria tingkat kemampuan guru
mengelola
pembelajaran
sehingga
memiliki skor rata-rata 4,01 yang tergolong dalam kategori baik. Dengan hal yang sama
HASIL PENELITIAN
untuk mengetahui daya serap siswa terhadap
Hasil penelitian dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori untuk mengetahui apakah strategi tersebut efektif atau tidak dapat dijawab setelah mengetahui ulasan berikut. Tabel 1. Hasil Observasi kesesuaian materi dengan strategi, penyampaian materi pembelajaran, dan komunikasi guru dengan siswa Aspek Yang diamati
Skor
Kesesuaian Materi dengan Starategi
materi pembelajaran maka peneliti menilai post-test dengan dua kategori soal yaitu untuk
kemampuan
pemahaman
konsep
matematis. Hasil belajarmenunjukkan bahwa masih ada tiga orang yang tidak memenuhi standart KKM = 70, sehingga dinyatakan tidak tuntas dan 37 orang siswa dinyatakan
4
tuntas. Selanjutnya dihitung daya serap
Penyampaian materi Pembelajaran
4,17
Komunikasi Guru dengan siswa
3,93
klasikal dan ternyata persentase yang tuntas
4,033333
ada sebesar 92%. Langkah terakhir adalah
Total Skor
Tabel 2. Ketuntasan Belajar Kategori Jumlah Persentase Tuntas 37 92% Tidak Tuntas 3 8% Tabel 3. Waktu Efektif Materi Ajar RPS 1 RPS 2 RPS 3 RPS 4
P-1 3,9 4,1 4,0 4,1
P-2 4,2 4,1 4,1 3,9
membandingkan
waktu
normal
untuk
menyampaikan materi dengan waktu yang dicapai
selama
menyampaikan
materi
pembelajaran. Dari hasil observasi alokasi waktu dan hasil kumulatif observasi waktu
Rerata 4,05 4,10 4,05 4,00 4,05
untuk tiga pertemuan dari dua observator memiliki rata-rata skor 4,05 (kategori baik) sehingga waktu yang digunakan peneliti efektif. Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti membuat kesimpulan bahwa strategi pembelajaran ekspositori efektif digunakan JSP | FKIP | UHN |hal 117
Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Adi Suarman Situmorang
Efektivitas Strategi Pembelajaran Ekspositori…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-2, September 2016
di Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas HKBP Nommensen pada mata kuliah Aljabar Linier. KESIMPULAN Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan berdasarkan seluruh pembahahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kesesuaian
materi
penyampaian
dengan
materi
strategi,
pembelajaran,
komunikasi guru dengan siswa memiliki skor
rata-rata
4,33
(kategori
sehingga dapat disimpulkan
baik) strategi
ekspositori efektif digunakan. 2. Daya
serap
materi
pelajaran
secara
perseorangan terdapat 22 orang siswa tuntas dan 3 orang siswa tidak tuntas. Daya serap secara klasikal 88% dari 25 orang siswa. Karena ≥ 85% dari jumlah siswa sebagai syarat ketuntasan klasikal maka, kelas VIII-3 tuntas secara klasikal. dari ketuntasan secara perseorangan dan klasikal
tersebut
maka
disimpulkan
strategi ekspositori di kelas VIII-3 SMP Negeri
1
Ronggurnihuta
efektif
digunakan. 3. Alokasi waktu normal dengan waktu ketercapaian memiliki skor rata-rata 3,8 (kategori
cukup
disimpulkan
waktu
peneliti efektif. DAFTAR PUSTAKA
baik)
sehingga
yang
digunakan
Costa, A. (Ed). (2000) Developing Minds: A Resource Book of Teaching Thinking. Alexandria, VA: ASDC Hadi, Sutrisno. 2000. Bahan Ajar Metodologi Penelitian. Semarang. IKIP Semarang Press. Hendrayana, Aan. (2015). Pengaruh Pembelajaran RMT Terhadap Pemahaman Konseptual, Kompetensi Strategis dan Beban Kognitif Matematis Siswa SMP Boarding School (Sekolah Berasrama). Disertasi UPI. Tidak Ditebitkan Lederman, Norman G. 1998. Nature of Science : Past, Present, and Future. Illinois Institute of Technology. Lederman, Norman G. 2006. Research on Nature of Science : Reflection on the Past, Anticipations of the Future. Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching. Vol 7. Issue 1 Lederman, Norman G. Dan Abd-El-Khalick. 2000. The Influence of History of Science Courses on Student’s Views of Nature of Science. Miarso, A. 2007. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika. Universitas Negeri Semarang. Program Studi Pendidikan Matematika. 2009. Kurikulum Program Studi Pendidikan Matematika. Medan: Universitas HKBP Nommensen. Sagala,Saiful.2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta. Kencana Pustaka. Santyasa, I Wayan,. 2006. Pembelajaran Inovatif : Model Kolaboratif Basis Proyek dan Orientasi NOS. Bali : Universitas Pendidikan Ganesha. Sinambela . 2006 . Konsep dan Makna pembelajaran. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Situmorang A.S., 2016. model pembelajaran E-Learning Berbasis Web berpengaruh terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FKIP., Jurnal Suluh Pendidikan UHN: 3(1): 12-22. JSP | FKIP | UHN |hal 118
Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Adi Suarman Situmorang ISSN: 2356-2595
Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Suherman, E. 1999. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud
Efektivitas Strategi Pembelajaran Ekspositori……. Volume-3, Edisi-2, September 2016
Supardi. 2003. Sekolah Efektif. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada Trianto. 2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana.
JSP | FKIP | UHN |hal 119 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.