Juliper Nainggolan ISSN: 2356-2595
JURNAL Suluh Pendidikan FKIP-UHN Volume-3, Edisi-1, Maret 2016 Halaman 1-11
ANALISIS MISKONSEPSI MAHASISWA BARU TENTANG MATERI MEKANIKA SEBELUM DAN SESUDAH MEMPEROLEH PERKULIAHAN FISIKA DASAR I DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINLY OF RESPONS INDEX(CRI) T.A 2015/2016. Juliper Nainggolan Jurusan Pendidikan Fisika FKIP Universitas HKBP Nommensen Email:
[email protected] ABSTRAC This research has purpose to observe how big the understanding of the concept of the material about before and after obtaining mechanics lectures for students of Physics Study Program 2015/2016 generation. This research uses Certainly of Respon Index (CRI) method.The result of research and analysis is concluded that the understanding of the concept before obtaining Physics I lecture on material mechanics, the result of 24% understood the concept, 56% did not understand the concept, and 20% who have misconceptions.Understanding the concept of a student after obtaining Physics I lecture on the mechanics of materials, 71%, who understand the concept, 16% did not understand the concept, and 13% had misconceptions.. Thus the level of student misconceptions UHN Medan Prodi Physics in material mechanics is low. For students who have misconceptions need to do remedial immediately. Key Word : Certainly of Respon Index, understanding the concept, misconceptions fisika dalam kehidupan manusia, sudah
PENDAHULUAN Dunia pendidikan mempunyai peranan
semestinya ilmu fisika dipahami dengan benar
sangat penting dalam keseluruhan aspek
dan terus dikembangkan,
kehidupan
generasi muda baik
manusia.Hal
ini
disebabkan
terutama oleh
mahasiswa. Dan yang
pendidikan berpengaruh langsung terhadap
terpenting ketika mempelajari fisika adalah
perkembangan manusia dan seluruh aspek
pemahaman konsep yang benar.Namun, hasil
kepribadiannya.
belajar fisika siswa di Indonesia kurang
Perubahan
dalam
dunia
pendidikan perlu terus menerus dilakukan
memuaskan.
untuk mendukung pembangunan di masa
Walaupun pada ajang kompetisi fisika
mendatang, salah satunya dengan kegiatan
tingkat dunia, misalnya olimpiade fisika,
proses pembelajaran. (Trianto, 2010: 1-2)
mahasiswa Indonesia sering menyabet gelar
Fisika
merupakan
ilmu
fundamental
juara dan meraih medali, baik medali
karena merupakan dasar dari semua bidang
perunggu, medali perak, bahkan medali
sains yang lain. Fisika juga menjadi dasar
emas.Pada dasarnya konsep-konsep fisika
perkembangan
begitu
teknologi.Hampir
semua
dekat
dengan
orang.Hanya
seperti
menyadarinya.Banyak fenomena fisika yang
internet,
Rice
Cooker,
manusia
banyak
rasakan
yang
setiap
teknologi saat ini memanfaatkan konsep fisika telepon,
saja
kehidupan
secara
tidak
pemanas ruangan hingga ke panel surya.
bisa
langsung.
Mengingat begitu pentingnya peranan ilmu
Misalnya penerapan konsep pemuaian pada JSP | FKIP | UHN |hal 1
Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Juliver nainggolan
Analisis Miskonsepsi Mahasiswa…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-1, Maret 2016
sambungan rel kereta api, penerapan konsep
dalam suatu pernyataan yang tidak bisa
konduksi
diterima.Brown,
pada
gagang
panci,
alasan
menjelaskan
miskonsepsi
penggunaan mantel di hari yang dingin, dan
sebagai suatu pandangan yang naif dan
lain
tadi
mendefenisikannya sebagi suatu gagasan
fisika
yang tidak sesuai dengan gagasan ilmiah yang
sebagainya.
menunjukkan
Contoh-contoh
bahwa
pelajaran
bukanlah pelajaran menghapal rumus, tetapi
sekarang
lebih menuntut pemahaman konsep serta
miskonsepsi sebagai suatu kesalahan dan
aplikasi konsep tersebut. Senada dengan yang
hubungan yang tidak benar antara konsep-
dikemukakan oleh Paul Suparno (2005: 2-3)
konsep. Hanya Fowler, menjelaskan dengan
bahwa siswa dan mahasiswa bukanlah kertas
rinci
kosong yang dalam proses pembelajaran akan
miskonsepsi sebagai pengertian yang tidak
ditulisi oleh guru atau dosen. Mahasiswa,
akurat akan konsep, penggunaan konsep yang
sebelum
pembelajaran
salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah,
formal di kampus ternyata sudah membawa
kekacauan konsep-konsep yang berbeda dan
konsep tertentu yang dikembangkan lewat
hubungan yang hierarkis konsep-konsep yang
pengalaman hidup sebelumnya (di tingkat
tidak benar.
mengikuti
proses
SMA).
diterima.Feldsine,
arti
miskonsepsi.
Ia
menemukan
memandang
Kebanyakan peneliti modern lebih suka
Miskonsepsi atau salah konsep merujuk
menggunakan
istilah
konsep
altarnatif
pada suatu konsep yang tidak sesuai dengan
daripada miskonsepsi.Alasannya adalah: a.)
pengertian ilmiah atau pengertian
yang
konsep alternatif lebih merujuk kepada
diterima para pakar dalam bidang itu.
penjelasan berdasarkan pengalaman yang
Misalnya siswa berpendapat bahwa pada saat
dikonstruksikan oleh siswa sendiri; b.) istilah
seseorang mendorong mobil dan mobil belum
itu memberikan penghargaan yang intelektual
bergerak, tidak ada gaya yang bekerja pada
kepada siswa yang mempunyai gagasan
mobil tersebut. Konsep tersebut salah karena
tersebut; c.) kerap kali konsep alternatif
meskipun mobil itu tidak bergerak, pada
secara kontekstual masuk akal dan juga
mobil itu terjadi gaya yang diakibatkan oleh
berguna
dorongan tersebut.
persoalan yang sedang dihadapi siswa.
untuk
menjelaskan
beberapa
Bentuk miskonsepsi dapat berupa konsep
Konsep yang lain itu tidak disalahkan
awal, kesalahan, hubungan yang tidak benar
mentah- mentah karena dalam pengalaman
antar konsep, gagasan intuitif atau pandangan
hidup siswa sendiri, konsep tersebut dapat
yang naif.Novak mendefenisikan miskonsepsi
menerangkan persoalan dalam hidup siswa
sebagai suatu interpretasi konsep-konsep
dan
sangat
berguna.
Misalnya,
siswa
JSP | FKIP | UHN |hal 2 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Juliver nainggolan
Analisis Miskonsepsi Mahasiswa…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-1, Maret 2016
mempunyai konsep bahwa matahari itu
tersebut, tes yang dilakukan adalah dengan
mengelilingi bumi dan bumi sebagai pusat
menggunakan sebuah tes pilihan berganda
alam semesta.Gagasan ini memang tidak
yang disertai dengan kolom CRI. Berdasarkan
sesuai dengan gagasan para ahli, tetapi dalam
hasil analisis yang dilakukan di SMA Negeri
kehidupan
berguna.
7 Medan kelas X IPA-5 diperoleh hasil 39,4%
Beberapa peneliti masih suka menggunakan
mengalami miskonsepsi, 28,8% tidak paham
istilah miskonsepsi dengan alasan: a. Istilah
konsep dan 31,7% yang paham konsep.
siswa
konsep
itu
itu mempunyai makna bagi orang awam, b.
Menurut Abraham dan Merek dalam
dalam pendidikan sains, istilah itu sudah
Affandy
membawa pengertian- pengertian tertentu
pemahaman siswa dapat digolongkan menjadi
sesuai dengan pemikiran saintifik, c. istilah
enam
itu mudah dimengerti baik oleh para guru dan
Memahami konsep; 2) Memahami sebagian
orang awam.
tanpa salah konsep; 3) Memahami sebagian
Oleh karena itu, istilah miskonsepsi sudah lama digunakan dan mulai tersosialisasi di antara para ahli, kemudian juga di kalangan
Siregar derajat
yaitu:
1)
Derajat pemahaman pertama dan kedua
miskonsepsi
konsep.Derajat
arti
pemahaman,
derajat
memahami; 6) Tidak ada respon masuk
mempunyai
18-20),
ada salah konsep; 4) Miskonsepsi; 5) Tidak
orang awam dan para guru, maka istilah sudah
(2011:
dalam
kategori pemahaman
ketiga
keempat
miskonsepsi sudah menjadi istilah yang
miskonsepi.Yang terakhir derajat pemahaman
mempunyai arti khusus (Suparno, 2005: 4-6).
kelima dan keenam termasuk kategori tidak
Apabila konsep yang dimiliki oleh mahasiswa
memahami konsep.Menurut Paul Suparno
telah
bertentangan
(2005: 34-53) faktor penyebab miskonsepsi
dengan konsep ilmiah maka hal ini yang
fisika dapat dibagi dalam lima sebab utama
menyebabkan terjadinya miskonsepsi. Analisa
yaitu berasal dari siswa, pengajar, buku teks,
miskonsepsi dapat dilihat melalui metode
konteks dan cara mengajar.
bahkan
Certainly of Respons Index (CRI).
dalam
dan
tertentu.Dalam dunia pendidikan sains, istilah
menyimpang
masuk
memahami kategori
Miskonsepsi dalam fisika kebanyakan
Metode ini dikembangkan oleh Salem
berasal dari siswa sendiri. Miskonsepsi yang
Hasan. dan juga sudah pernah dilakukan oleh
berasal dari siswa dapat dikelompokkan
peneliti sebelumnya pada sebuah penelitian
dalam
yang berjudul “ Analisis Miskonsepsi Siswa
Prakonsepsi atau konsep awal. Sebelum
SMA di Kota Medan pada Mata Pelajaran
menerima materi ajar dari pendidik, tentunya
Fisika Materi Pokok Suhu dan Kalor dengan
peserta didik telah membangun konsepnya
Menggunakan Certainly ofResponse Index
sendiri mengenai materi yang akan dipelajari
(CRI) ” oleh Affandy Siregar. Pada penelitian
(Osaki dan Samiroden, 1990). b) Pemikiran
beberapa
hal,
antara
lain:
a)
JSP | FKIP | UHN |hal 3 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Juliver nainggolan
Analisis Miskonsepsi Mahasiswa…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-1, Maret 2016
Asosiatif. Pemikiran yang berbeda dari kata-
oleh peserta didik itu sendiri, maka terjadilah
kata antara peserta
miskonsepsi. Dikarenakan tidak ada minat
dapat
didik dan juga pendidik
menyebabkan
c)
belajar yang kuat, untuk mengidentifikasi
Pemikiran humanistik. Siswa kerap kali
suatu konsep yang telah diterima dari
memandang semua benda dari pandangan
pendidik.
manusiawi.
miskonsepsi.
Benda-
benda
dan
situasi
Dalam
dunia
pendidikan
pengajar
dipikirkan dalam term pengalaman orang dan
merupakan seorang yang telah menguasai ,
secara manusiawi. d) Intuisi yang Salah.
mendalami dan memahami suatu bidang
Intuisi adalah suatu sifat yang menonjol
tertentu misalnya bidang ilmu fisika. Namun
dalam pikiran seseorang yang terus menerus
kadang kala dijumpai seorang pengajar tidak
membuat suatu pernyataan dengan tegas tanpa
menguasai materi ajar saat berlangsungnya
mencoba
proses belajar mengajar, ini disebabkan oleh
membuktikan
suatu
kebenaran
pernyataan tersebut. Miskonsepsi pada intuisi
beberapa
sangat sulit diperbaiki. Ini akan menimbulkan
menguasai
egosentrisitas seseorang dalam memandang
disampaikan, pendidik tidak kompeten dan
suatu
pendidik bukan lulusan
masalah
pandangan
tanpa
orang
tersebut
lain
(Piaget,
memperdulikan tentang
1987).
e)
masalah Tahap
fisika.
faktor
yakni
materi
Beberapa
pendidik
ajar
kurang
yang
akan
dari bidang ilmu
faktor
di
atas
dapat
menyebabkan siswa mengalami miskonsepsi.
Perkembangan Kognitif. Kesiapan berpikir
Buku merupakan tempat berhimpunnya
peserta didik sangat berpengaruh terhadap
ilmu pengetahuan. Maka tidak ada cara lain
tahap
siswa.
yang harus dilakukan kecuali membaca buku.
Perkembangan kognitif siswa yang tidak
Namun tidak demikian dengan buku teks.Para
sesuai dengan bahan yang dipelajari dapat
peneliti
menjadi
miskonsepsi
miskonsepsi datang dari buku teks. Penyebab
peserta didik. f) Kemampuan peserta didik.
miskonsepsi pada buku teks dikarenakan
Kemampuan peserta didik yang lemah dalam
bahasa yang terdapat pada buku teks sulit
berpikir
pemahaman
untuk dipahami, peserta didik tidak mampu
peserta didik terhadap materi dan ini dapat
membaca buku teks terlebih bila peserta didik
menimbulkan miskonsepsi. g) Minat Belajar.
kurang menguasai bahasa yang terdapat di
Peserta didik sering kali tidak berminat untuk
dalam buku teks.Miskonsepsi juga dapat
mencari kebenaran suatu konsep yang telah
terjadi
dipelajari. Walaupun peserta didik telah
ketidaksesuaian maksud dari penulis dengan
mengetahui
pembaca buku teks.
perkembangan
penyebab
dapat
kognitif
adanya
mengganggu
konsep
itu
salah
namun
membiarkan konsep yang salah berkembang dan meluas pada pemikiran yang dibangun
menemukan
melalui
bahwa
beberapa
kesalahpahaman
atau
Konteks adalah pengalaman, di mana pengalaman
siswa
dapat
menyebabkan
JSP | FKIP | UHN |hal 4 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Juliver nainggolan
Analisis Miskonsepsi Mahasiswa…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-1, Maret 2016
miskonsepsi.Selain
itu
pengalaman
membentuk suatu kelompok belajar dapat
belajarnya.
Akibatnya
miskonsepsi
akan
menumpuk dan akan sulit dipahami.
memicu terjadinya miskonsepsi.Miskonsepsi
Pada umumnya dalam kegiatan proses
sering terjadi berdasarkan pengalam individu
belajar mengajar, peserta didik lebih banyak
dan
mendengarkan.
kesulitan
dalam
mengungkapkan
Pendidik
banyak
pengertian pembelajaran. Di kalangan peserta
berceramah
didik sering membentuk suatu kelompok-
jawab. Dalam proses belajar mengajar perlu
kelompk belajar yang terdiri dari beberapa
diadakan umpan balik agar peserta didik lebih
peserta
aktif dan terfokus pada materi ajar. Dengan
didik.Setiap
didominasi menonjol
oleh
kelompok
beberapa
dalam
sering
orang
memberikan
yang
komentar,
metode
daripada
lebih
ceramah
mengadakan
dapat
tanya
mengakibatkan
munculnya miskonsepsi pada peserta didik.
mengutarakan pendapat dan juga termasuk
Miskonsepsi
yang
peserta didik yang pintar. Dengan kondisi
mahasiswa
dalam
tersebut
adalah konsep tentang gerak, vektor, gaya,
tentunya
mendapatkan
peserta
kepercayaan
didik dari
ini
teman
sekelompoknya. Pada saat peserta didik yang menonjol
ini
Hukum
dialami
oleh
mekanikadiantaranya Newton,
Kerja,
Kekekalan Energi, dan Momentum.
miskonsepsi
Menurut Suparno (2005: 121-128), teknik
terhadap suatu materi pelajaran dan saat
untuk mendeteksi miskonsepsi adalah sebagai
bersamaan teman sekelompoknya
kurang
berikut: a. Peta Konsep, Peta konsep adalah
paham mengenai materi yang dipelajari.
suatu alat skematik untuk mempresentasikan
Maka
mengalami
suatu rangkaian konsep yang digambarkan
miskonsepsi akan dapat mempengaruhi teman
dalam suatu kerangka proposisi.Peta ini
sekelompoknya dalam hal konsepsi dan
mengungkapkan hubungan-hubungan yang
penjelasan terhadap materi yang kurang
berarti antara konsep-konsep dan menekankan
dipahami menjadi lebih meluas disebabkan
gagasan
adanya miskonsepsi.
diidentifikasi dengan melihat hubungan antara
peserta
mengalami
massa,berat,
sering
didik
yang
Demikian pula halnya dalam belajar,
pokok.Miskonsepsi
dapat
dua atau lebih konsep apakah benar atau
bila peserta didik mengutarakan gagasannya
tidak.Biasanya
dengan
teman
dalam proposisi yang salah dan tidak ada
mudah
hubungan yang lengkap antar konsep. b. Tes
diutarakan
Pilihan Berganda Beralasan, Tes pilihan
banyak peserta didik tidak kritis terhadap
ganda dengan reasoning (alasan) merupakan
kesalahan teman, terlebih teman dekat yang
tes pilihan ganda di mana siswa harus
mereka anggap paling benar dalam kelompok
menjawab dan penulis alasan dari jawaban
penuh
sekelompoknya mempercayai
keyakinan akan gagasan
maka
dengan yang
miskonsepsi
dapat
dilihat
tersebut. Jawaban-jawaban yang salahdalam JSP | FKIP | UHN |hal 5 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Juliver nainggolan
Analisis Miskonsepsi Mahasiswa…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-1, Maret 2016
pilihan ganda ini selanjutnya dijadikan bahan
terdeteksi
tes berikutnya. Pada tes pilihan ganda dengan
mengakibatkan mahasiswa kesulitan dalam
reasoning (alasan), di bagian alasan siswa
melanjutkan
harus menuliskan alasan dari jawaban yang ia
mahasiswa baru prodi pendidikan Fisika
pilih. Beberapa peneliti lain menggunakan
berasal dari berbagai daerah dan sekolah
pilihan ganda dengan interview. c.
bahkan ada yang berasal dari sekolah
Tes
Uraian, Guru dapat mempersiapkan suatu tes esai yang memuat beberapa konsep fisika
oleh
dosen,hal
perkuliahannya.
iniakan Selain
itu,
kejuruan. Berdasarkan latar belakang di atas maka
yang memang mau diajarkan atau yang sudah
peneliti
diajarkan. Dari tes tersebut dapat diketahui
miskonsepsimahasiswa baru tentang materi
salah pengertian yang dibawa siswa dan salah
mekanika sebelum dan sesudah memperoleh
pengertian
perkuliahan
dalam
bidang
apa.
d.
bermaksud
fisika
menganalisis
dasar
Idengan
Wawancara, Guru memilih beberapa konsep
menggunakan metodeCertainly of Respons
fisika yang diperkirakan sulit dimengerti
Index (CRI)tahun ajaran 2015/2016. Untuk
siswa atau beberapa konsep fisika dari bahan
mengidentifikasi
yang akan diajarkan. Kemudian siswa diajak
sekaligus dapat membedakan dengan tidak
untuk
tahu konsep.Saleem Hasan yang dikutip oleh
mengekspresikan
gagasan
mereka
terjadinya
mengenai konsep yang diberikan. Dari sini
Affandy
dapat dimengerti miskonsepsi yang ada dan
mengembangkan suatu metode identifikasi
sekaligus ditanyakan dari mana mereka
yang dikenal dengan istilah Certainty of
memperoleh konsep alternatif tersebut. e.
Response Index (CRI), yang merupakan
Diskusi Dalam Kelas, Dalam kelas siswa
tingkat keyakinan/kepastian responden dalam
diminta
menjawab berbagai pertanyaan (soal) yang
untuk
mengungkapkan
gagasan
mereka tentang konsep yang sudah diajarkan
Siregar
miskonsepsi,
(2011:
34-36)
diberikan.
atau yang akan diajarkan melalui diskusi. Dari
CRI biasanya didasarkan pada suatu skala
diskusi dikelas itu dapat dideteksi apakah
dan diberikan bersamaan dengan setiap
gagasan mereka tepat atau tidak.
jawaban
Mengingat
soal.Tingkat
kepastian
pentingnya
tercermin dalam skala CRI yang diberikan,
pemahaman konsep dalam mempelajari fisika
CRI yang rendah menandakan ketidakyakinan
maka sebaiknya perlu dilakukan penyelidikan
konsep pada diri responden dalam menjawab
terlebih dahulu tentang kesalahan-kesalahan
suatu
konsep
responden
yang
memahami
begitu
suatu
dialami materi
mahasiswa
saat
mekanika.Sangat
pertanyaaan,
biasanya
merupakan
semata.Sebaliknya
CRI
keyakinan
jawaban tebakan
yang dan
tinggi
disayangkan jika miskonsepsi pada diri
mencerminkan
kepastian
mahasiswa tetap dibiarkan berkembang tanpa
konsep yang tinggi pada diri responden dalam JSP | FKIP | UHN |hal 6
Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Juliver nainggolan
Analisis Miskonsepsi Mahasiswa…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-1, Maret 2016
menjawab pertanyaan, dalam hal ini unsur
salah, nilai CRI yang rendah menunjukkan
tebakan sangat kecil. Seorang responden
adanya unsur penebakan yang secara tidak
mengalami miskonsepsi atau tidak tahu
langsung
konsep dapat dibedakan secara sederhana
konsep dalam menjawab pertanyaan.
mencerminkan
ketidaktahuan
dengan caramembandingkan benar tidaknya
Jika CRI tinggi (3-5), maka responden
jawaban soal dengan tinggi rendahnya kriteria
memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi
dari (CRI) yang diberikan untuk soal tersebut.
dalam menjawab pertanyaan. Dalam keadaan
Menurut Saleem Hasan dalam Affandy
ini, jika responden memperoleh jawaban yang
Siregar (2011: 35), CRI biasanya didasarkan
benar, ini dapat menunjukkan bahwa tingkat
pada suatu skala seperti pada tabel berikut:
keyakinan
tinggi
akan
kebenaran
konsep. Akan tetapi, jika jawaban yang
Tabel 1 Kriteria CRI CRI 1 2 3 4 5
yang
Kriteria Hampir Menebak (Almost guess) Tidak Yakin (Not sure) Yakin (Sure) Hampir Yakin (Almost certain) Pasti (Certain)
1. Almost guess : jika dalam menjawab soal presentase unsur tebakan antar 75%-99% 2. Not sure: jika dalam menjawab soal presentase unsur tebakan antar 50%-74% 3. Sure: jika dalam menjawab soal presentase unsur tebakan antar 25%-49% 4. Almost certain : jika dalam menjawab soal presentase unsur tebakan antar 1%-24% 5. Certain : jika dalam menjawab soal presentase unsur tebakan antar 0% Dengan kata lain ketika seorang
diperoleh salah, ini menunjukkan adanya suatu kekeliruan konsep tentang materi yang dimilikinya, indikator
dan
dapat
terjadinya
menunjukkan
empat
menjadi
suatu
miskonsepsi.
Tabel
kemungkinan
dari
kombinasi jawaban (benar atau salah) dan CRI (tinggi atau rendah) untuk setiap individu ( Saleem Hasan dalam Affandy Siregar, 2011: 36). Table 2 Tabel ketentuan untuk membedakan antara paham konsep, miskonsepsi, dan tidak paham konsep untuk responden secara individu
responden diminta untuk menjawab suatu pertanyaan atau soal, sebenarnya responden tersebut diminta untuk memberikan penilaian akan kepastian dirinya sendiri. Jika derajat kepastiannya
rendah,
maka
hal
ini
menggambarkan bahwa proses penebakan memainkan peranan yang signifikan dalam menentukan jawaban. Tanpa
memandang
kemungkinan jawaban responden benar atau
Dalam materimekanika bebarapa contoh miskonsepsi antara lain . Beberapa siswa salah mengerti akan konsep kecepatan sesaat dan percepatan sesaat. Mereka memahami istilah
“sesaat”
sebagai
“suatu
waktu
interval”, meskipun merupakan interval yang JSP | FKIP | UHN |hal 7
Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
sangat
Juliver nainggolan
Analisis Miskonsepsi Mahasiswa…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-1, Maret 2016
kecil
kecepatan
(Arons,1981).
sesaat
dan
Pengertian
percepatan
sesaat
memang sulit dimengerti, khususnya karena banyak
buku
menjelaskannya
dengan
pengertian limit yang masih sulit bagi anak SMA.
2015. Penelitian ini dilakukan berdasarkan prosedur sebagai berikut: 1. Tahap awal, meliputi observasi yaitu meminta biodata mahasiswa baru. 2. Tahap persiapan, meliputi : Pemilihan konsep
Banyak miskonsepsi
siswa
tentang
juga
mempunyai
percepata
gravitasi.
Banyak siswa berpikir, gaya aksi dan reaksi dalam hukum Newton III bekerja pada titik yang sama dari objek yang sama. Begitujuga dalam materi mekanika lainnya. Berdasarkan pemaparan di atas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah miskonsepsimahasiswa baru pada materimekanika sebelum dan sesudah melakukan perkuliahan Fisika Dasar I melalui analisa Certainly of Respons Index (CRI)?. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
seberapa
mahasiswa
baru
besar
pada
miskonsepsi
materimekanika
fisika
yang
akan
dianalisis,
Menyusun instrumen penelitian, Menguji instrumen 3. Tahap
Pelaksanaan,
meliputi
:
Memberikan tes awal berupapilihan ganda yang disertai dengan CRI, Melakukan pengolahan data tes awal, Melaksanakan pembelajaran Memberikan gandayang
materi postest
berupa
disertai
Melakukan
mekanika, pilihan
dengan
pengolahan
data
CRI, postest,
Analisa data Instrumen
yang
digunakan
pada
penelitian ini adalah tes objektif yang berjumlah 20 butir. Bentuk soal
yang
sebelum dan sesudah melakukan perkuliahan
digunakan adalah pilihan ganda yang disertai
Fisika Dasar I melalui analisa Certainly of
dengan kriteria CRI. Soal tes pilihan ganda ini
Respons Index (CRI). Penelitian ini sangat
berisi materi mekanika. Jenis penelitian ini
penting
mendesak
adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif,
disebabkan saat ini banyak sekolah hanya
yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk
mengejar kurikulum tanpa memperhatikan
mengetahui
pemahaman konsep.
apa,dan bagaimana, berapa banyak, sejauh
METODOLOGI PENELITIAN
mana dan sebagainya. Dengan kata lain
sekali
Penelitian
dan
ini
sangat
dilaksanakan
di
penelitian
keadaan
bersikap
sesuatu
deskriptif
mengenai
mampu
Universitas HKBP Nommensen Medan yang
memberikan pemaparan, penjabaran atau
beralamat di Jln. Sutomo No. 4AMedan.
gambaran mengenai sesuatu yang diteliti
Waktu penelitian akan dilakukan mulai dari
dalam bentuk naratif.Penelitian ini sangat
September 2015 sampai dengan November
cocok untuk menjabarkan miskonsepsi yang dialami mahasiswa pada materi mekanika. JSP | FKIP | UHN |hal 8
Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Juliver nainggolan
Analisis Miskonsepsi Mahasiswa…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-1, Maret 2016
Penelitian ini dilakukan dengan memberikan
mahasiswa diperiksa dan dikelompokkan,
soal-soal konsep fisika yang telah dipelajari
hasil
oleh mahasiswa. Dalam pengumpulan data
berdasarkan kategori paham konsep, tidak
ini, peneliti langsung terjun ke lapangan
paham
dalam
persentase pengerjaan soal yang dilakukan
pemberian
tes
kepada
sampel
penelitian. Jumlah soal yang diberikan adalah 20
butir.
Pada
setiap
soal,
responden
diharapkan menjawab tes dengan jujur sesuai dengan
tingkat
jawabannya.
kepercayaan
Setiap
jawaban
pada
hasil
tersebut
konsep,
dihitung
dan
persentasenya
miskonsepsi.
Hasil
oleh mahasiswa adalah sebagai berikut: Tabel 3 Tabel Perbandingan Pemahaman Konsep Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika Sebelum Memperoleh Perkuliahan Fisika Dasar I Pada Materi Mekanika.
mahasiswa
merupakan data yang kemudian diolah dan dianalisis. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode CRI, di mana mahasiswa
harus
menuliskan
derajat
kepastian jawaban yang diberikan. Materi pada test yang diberikan tersebut telah dipelajari
sebelumnya
oleh
responden.
Metode ini dilakukan untuk mengidentifikasi mahasiswa dalam menganalisis miskonsepsi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini mendeskripsikan profil Tabel
pemahaman konsep mahasiswasebelu dan sesudah Dasar
memperoleh I
pada
perkuliahan
materi
mekanika
Fisika yang
dikelompokkan berdasarkan tiga kategori yaitu mahasiswa yang paham konsep, tidak paham
konsep,
dan
miskonsepsi.Tempat
penelitian dilakukan di Universitas HKBP Nommensen Medan dan sebagai sampelnya adalah mahasiswa baru prodi Pendidikan Fisika T.A 2015/2016.Jumlah sampel yang diteliti adalah 25 orang. Setelah hasil jawaban
ini
memperlihatkan
perbandingan pemahaman konsep mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika sebelum memperoleh perkuliahan Fisika Dasar I pada materi Mekanika.Mahasiswa yang paham konsep sebesar 24%, yang tidak paham konsep sebesar
56%,
dan
yang
mengalami
miskonsepsi sebesar 20%.Untuk mahasiswa yang mengalami miskonsepsi tertinggi terjadi pada item nomor 13 yaitu sebesar 48% dan miskonsepsi terendah terjadi pada item nomor 9, 10dan 11 yang masing-masing sebesar 0%. JSP | FKIP | UHN |hal 9
Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Juliver nainggolan
Analisis Miskonsepsi Mahasiswa…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-1, Maret 2016
Tabel 4 Tabel Perbandingan Pemahaman Konsep Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika Setelah Memperoleh Perkuliahan Fisika Dasar I Pada Materi Mekanika.
paham
konsep,
dan
20%
yang
mengalami miskonsepsi. 2.
Pemahaman setelah Fisika
konsep
mahasiswa
memperoleh
perkuliahan
Dasar
I
pada
materi
mekanika,71%, yang paham konsep, 16% tidak paham konsep dan 13% mengalami
kiskonsepsi.
demikian
tingkat
Dengan
miskonsepsi
mahasiswa UHN Medan Prodi Fisika pada
materi
Mekanika
setelah
perkuliahan menurun dan tergolong tergolong rendah. Tabel
ini
memperlihatkan
Saran
perbandingan pemahaman konsep mahasiswa
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam
Prodi Pendidikan Fisika sebelum memperoleh
penelitian
perkuliahan Fisika Dasar I pada materi
beberapa saran sebagai berikut:
Mekanika.Mahasiswa yang paham konsep
1.
ini,
maka
penelitimempunyai
Bagi pengajar dapat mempertimbangkan
sebesar 71%, yang tidak paham konsep
metode CRI ini untuk mengidentifikasi
sebesar
mengalami
konsep-konsep lainnya yang terdapat
miskonsepsi sebesar 13%.Untuk mahasiswa
pada mahasiswa di setiap akhir proses
yang mengalami miskonsepsi tertinggi terjadi
pembelajaran.
16%,
dan
yang
pada item nomor 7 yaitu sebesar 64% dan
2.
Diharapkan
bagi
dosen
ketika
miskonsepsi
pada
miskonsepsi terendah terjadi pada item nomor
menemukan
9, 11, 14, 16dan 19 yang masing-masing
mahasiswanya
sebesar 0%.
meremediasinya. Karena jika dibiarkan
Kesimpulan
akan dapat mengganggu pemahaman
Berdasarkan pengolahan, analisis, dan pembahasan data hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Pemahaman
konsep
agar
segera
mahasiswa dalam memahami konsep lainnya yang masih berkaitan. DAFTAR PUSTAKA
sebelum
memperoleh perkuliahan Fisika Dasar I pada materi mekanika, diperoleh hasil 24% paham konsep, 56% tidak
Arikunto, Suharsimi., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta. Siregar, Affandy, (2011), Analisis Miskonsepsi Siswa SMA di Kota Medan pada Mata Pelajaran Fisika Materi Pokok Suhu dan Kalor dengan Menggunakan Metode JSP | FKIP | UHN |hal 10
Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.
Juliver nainggolan
Analisis Miskonsepsi Mahasiswa…….
ISSN: 2356-2595
Volume-3, Edisi-1, Maret 2016
Certainly of Response Index (CRI).,Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan. Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung Suparno, Paul, (2005), Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika, Grasindo, Jakarta. Tayubi, Yuyu, (2005), Identifikasi Miskonsepsi pada Konsep- konsep Fisika Menggunakan CRI, Jurnal Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia. (http://yuyutayubi.jurnal-pendidikanidentifikasi-miskonsepsi-konsepfisika.2005.html) Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana, Jakarta. Zaelani, Ahmad., (2006), 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan, PT Yrama Widya, Bandung.
JSP | FKIP | UHN |hal 11 Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.