Bintal
Efektivitas Nilai-nilai Kejuangan Terhadap Pencapaian Pelaksanaan Tugas Gerak perubahan lingkungan strategis yang sulit diprediksi, tidak saja merubah pola dan bentuk ancaman tetapi juga berpengaruh terhadap nilai yang menjadi tuntutan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Efektifitas global sedemikian terbuka dan mampu menembus segala lini kehidupan sehingga tantangan serta ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia semakin berat dan komplek baik idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan. Pengaruh global tidak saja membawa dampak positif bagi kemajuan suatu bangsa, tetapi juga membawa pengaruh negatif terhadap nilai-nilai nasionalisme, patriotisme dan sistem nilai, norma serta etika yang dianut oleh suatu bangsa. Sempitnya wawasan kebangsaan, kurangnya ketauladanan pimpinan/elit birokrasi di masyarakat dan rendahnya displin nasional. Dampak negatif ini juga berkembang dan mempengaruhi kehidupan prajurit. Hal ini ditandai dengan masih adanya sebagian oknum prajurit larut dalam gaya hidup kosmopolitan sehingga melun-
turkan semangat kejuangan dan profesionalisme. Indikasi kearah itu berupa tumbuh dan berkembangnya sikap hidup materialistik dan konsumtif, komersialistik dan hedonistik, serba otomatis dan mekanistik, hipokrit, ambisius, egois serta formalistikambivalen. Sementara di sisi lain, faktor internal dalam kehidupan prajurit pun turut mempertajam pengaruh tersebut. Pertama, motivasi pelaksanaan tugas. Tugas dipandang sebagai sesuatu yang bersifat rutinitas dan sebagai beban hidup sehingga timbul sikap asal kerja, bermalas-malasan, menunggu perintah, akibatnya kurang adanya kemauan, kemampuan dan kesanggupan mengembangkan serta meningkatkan daya inisiatif, kreatifitas, apreasi dan daya improvisasi kerja. Selain itu ada pandangan atau anggapan yang keliru dari kalangan prajurit bahwa tugas satuan sepenuhnya menjadi tanggungjawab pimpinan/komando/atasan. Kedua, kesejahteraan. Kesejahteraan prajurit merupakan prasyarat peningkatan profesionalisme. Disadari atau tidak, bahwa kesejahteraan prajurit baik dalam wujud penghasilan maupun fasilitas
hidup lainnya masih belum memadai, adanya kesenjangan yang cukup tinggi antara jumlah rumah dinas yang tersedia dengan jumlah prajurit yang ada. Suatu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri, bahwa sebagai prajurit selain dituntut untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab di satuan, sebagai individu juga memiliki kebutuhan yang paling mendasar, yaitu kesejahteraan hidup keluarganya. Kehidupan ekonomi nasional yang belum sepenuhnya pulih akibat krisis multi dimensi telah menyebabkan menurunnya taraf hidup prajurit sehingga dapat menggerus profesionalisme dan semangat juang prajurit dalam pencapaian pelaksanaan tugas. Kondisi ini sangat rawan karena terbuka peluang bagi prajurit untuk melakukan tindakan di luar keputusan demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, peningkatan motivasi dan pengabdian sudah sewajarnya dibarengi oleh perbaikan tingkat kesejahteraan prajurit. Ketiga, ketauladanan. Ada indikasi menunjukkan bahwa masih banyak pimpinan/komandan/
Edisi Januari 2008
51
Bintal atasan di satuan yang kurang menghayati dan mengamalkan kepemimpinan Saptamarga seperti yang dijabarkan dalam sebelas Asas Kepemimpinan TNI yang diwujudkan dalam perannya sebagai Komandan, Pemimpin, Guru, Pembina dan sebagai Bapak. Lunturnya ketauladanan ini disebabkan oleh tidak satunya kata dengan perbuatan, hanya menuntut loyalitas bawahan tanpa mau mengayomi dan menanggapi aspirasi serta tidak peduli dengan permasalahan yang dihadapi bawahan atau anggotanya, memiliki sikap hidup yang konsumtif serta materialistik, penyalahgunaan wewenang dan jabatan untuk kepentingan pribadi. Akibatnya timbulah sikap rasa kurang percaya diri untuk memberikan teguran atau menindak bawahan yang melanggar disiplin, hukum, nilai-nilai, norma-norma dan etika keprajuritan, sehingga bersikap masa bodoh terhadap segala tindak pelanggaran yang dilakukan anggotanya karena merasa takut nantinya anggota tidak hormat, patuh dan taat terhadap kepemimpinannya. Keempat, latar belakang prajurit. Menurunnya semangat kejuangan dan profesionalisme prajurit tidak terlepas dari latar belakang kehidupan dan motivasi yang melekat sebelum menjadi anggota TNI, diantaranya pilihan profesi sebagai
52
Edisi Januari 2008
prajurit tidak dilandasi untuk mengabdi kepada bangsa dan negara, tetapi dilandasi oleh motivasi sebagai sumber mata pencaharian serta keinginan agar disegani dan dihormati oleh masyarakat. Tentara Nasional Indonesia sebagai bagian dari komponen utama pertahana negara tidak terlepas dari dinamika tersebut, baik dalam kapasitas sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan satuan. Menghadapi tantangan di atas hendaknya TNI mampu membangun profesionalitasnya dengan memantapkan disiplin dan etika keprajuritan serta mengembangkan nilai-nilai kejuangan sebagai unsur penopang yang utama bagi tumbuhnya semangat pengabdian kepada bangsa dan negara yang dilandasi oleh semangat pantang menyerah, rela berkorban, patriotisme dan etos kerja yang andal. Substansi Nilai-nilai Kejuangan Peringatan 10 November yang telah kita peringati, mengingatkan kita akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia khususnya dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan mengandung nilai-nilai kejuangan yang sarat dengan nilai spiritual
dan telah memberikan kekuatan bagi tumbuhnya rasa tanggungjawab yang tinggi, tumbuhnya hati nurani yang menuntut kebenaran, menjunjung tinggi kewajiban dan tekad pengabdian yang diwujudkan dalam sikap rela berkorban, pantang menyerah, patriotisme dan etos kerja mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Nilai-nilai kejuangan merupakan kristalisasi dari sejarah perjuangan bangsa dan sejarah perjuangan TNI dengan titik kulminasinya pada perang kemerdekaan Indonesia. Mengingat hal tersebut mengandung nilainilai perjuangan yang paling kaya dan lengkap. Dengan semangat propatria dan tekad Merdeka atau Mati, menjadi kekuatan nasional yang besar dan dasyat untuk mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia. Semangat kejuangan tersebut merupakan kekuatan spiritual yang dapat melahirkan suatu sikap dan prilaku yang heroik, patriotik, ksatria dan perwira yang memungkinkan tumbuhnya kekuatan, kemampuan serta kejuangan yang menjadi kekuatan spiritual, telah menumbuhkan kekuatan, kemampuan dan kesanggupan bangsa Indonesia sebagai landasan perjuangannya. Sedang makna nilai-nilai kejuangan TNI merupakan semangat pengabdian yang diwujudkan dalam sikap dan
Bintal perilaku yang didasari oleh rela berkorban, berjuang dan berbakti kepada negara dan bangsa. Dari seluruh perjuangan bangsa dan TNI khususnya tekandung nilai-nilai hakiki. Nilai-nilai hakiki tersebut dapat kita lihat dari historical background lahirnya TNI, bahwa TNI pertama-tama lahir sebagai pejuang dan baru kemudian sebagai prajurit. TNI berasal dari rakyat dan selalu manunggal dengan rakyat, sehingga TNI memiliki beban serta tanggungjawab moral terhadap keselamatan dan kesejahteraan rakyat. TNI adalah komponen utama pertahanan negara sehingga bertekad untuk mati dan hidup demi tegaknya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Manifestasi Nilai-nilai Kejuangan Situasi boleh berubah, tetapi jiwa dan semangat kejuangan tetap tidak berubah, meskipun wujud aplikasinya cenderung mengalami dinamika perubahan selaras dengan tuntutan dan tantangan lingkungan yang mempengaruhinya. Karena, mental kejuangan merupakan kekuatan spiritual yang menjadi landasan kokoh dalam mewujudkan jati diri TNI sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional. Sebagai prajurit hendaknya tetap konsisten dan konsekwen pada prinsip,
berpijak pada posisi yang benar dan tidak terombangambing oleh berbagai pengaruh dan tarikan kepentingan sesaat sehingga tetap memiliki jiwa kejuangan yang tinggi, solid, kompak dan terhormat dalam menentukan sikap serta tindakan yang selalu dilandasi oleh kesetiaan yang tinggi kepada bangsa dan negara. Di samping itu esensi nilai-nilai kejuangan pada dasarnya adalah sama, yaitu semangat pengabdian yang dilandasi oleh semangat pantang menyerah, rela berkorban, patriotisme, etos kerja dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Dalam rangka pencapaian pelaksanaan tugas yang semakin kompleks hendaknya TNI bertekad membangun profesionalismenya dengan memantapkan disiplin dan mempertajam olah keprajuritan serta memegang teguh paham kebangsaan dengan pemahaman bahwa apa yang dilakukan TNI haruslah bermuara pada kemaslahatan rakyat Indonesia. Karena itu diperlukan sikap mental dan perilaku yang dilandasi oleh nilai-nilai kejuangan yang termanifestasikan dalam setiap pelaksanaan tugas. Pertama, keyakinan akan kebenaran perjuangan. Sebagai bhayangkari negara dan bangsa Indonesia, seorang prajurit harus memiliki rasa percaya diri dalam menghadapi setiap tanta-
ngan tugas dengan terus meningkatkan keyakinan akan kebenaran perjuangan, bahwa setiap bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara harus diyakini kebenarannya sebagai amanat Tuhan Yang Maha Esa dan amanat penderitaan rakyat. Sebagai insan hamba Tuhan melaksanakan tugas Negara adalah sebagai ibadah, sedangkan sebagai warga negara, pengabdian kepada bangsa dan negara merupakan suatu kewajiban, serta tanggungjawab kepada keluarga juga sebagai suatu keharusan. Namun bagaimanapun juga kepentingan negara dan bangsa harus diutamakan dengan tidak meninggalkan tanggungjawab dalam kehidupan keluarga. Di sinilah mentalitas seorang prajurit diuji dan dituntut kesadarannya untuk memperhatikan keluarganya tanpa harus meninggalkan panggilan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara. Kedua, patriotisme. Sebagai bhayangkari negara dan bangsa Indonesia kewajiban sebagai prajurit dalam membela negara dan bangsa harus timbul dari jiwa yang ikhlas, terdorong oleh panggilan jiwa pengabdian yang jauh dari tekanan dan paksaan yang diwujudkan dalam sikap menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara serta satuan dalam situasi apapun, meningkatkan apresiasi jiwa dan
Edisi Januari 2008
53
Bintal semangat kejuangan yang diwujudkan oleh sikap mengutamakan pelaksanaan tugas kedinasan dari pada kepentingan non kedinasan serta semangat pantang menyerah dalam menghadapi setiap tantangan selama penugasan. Ketiga, etos kerja. Refleksi dalam kehidupan prajurit, etos kerja sudah terpatri dalam Saptamarga dan telah terinternalisasi sebagai kewajiban dan panggilan untuk dilaksanakan. Implementasinya berupa tugas sesuai dengan norma yang berlaku diwujudkan dalam tingkah laku yang dilandasi oleh sikap tanggungjawab, taat dan patuh pada aturan yang berlaku, bersikap loyal dan respek terhadap atasan. Keempat, kepemimpinan. Kepemimpinan dalam suatu organisasi merupakan faktor yang sangat menentukan, sebab kepemimpinan yang berwibawa dapat menggerakkan dan memberi motivasi yang kuat kepada anggota/ bawahan untuk melaksanakan tugas dengan penuh semangat yang disadari oleh moral dan moril tinggi. Figur pemimpin yang diharapkan adalah pemimpin yang memiliki integritas tinggi, kepribadian yang baik dan kuat maupun kualitas spiritual dan moral yang tinggi. Di samping wawasan yang komprehensif sehingga mampu mengambil sikap yang tepat berdasarkan ketajaman olah pikir untuk mengidentifikasi masalah
54
Edisi Januari 2008
secara cepat dan tepat. Dalam rangka meneguhkan komitmen di atas, sebagai prajurit dituntut memiliki kemauan, kemampuan dan kesanggupan untuk mengeliminasi dan menghadapi pengaruh lingkungan dengan terus memantapkan identitas dan kepribadiannya. Dalam rangka memantapkan identitas dan kepribadian sebagai prajurit pejuang maka perwujudan nilai-nilai
kejuangan sangatlah penting untuk dilakukan dalam kehidupan prajurit. Perwujudan nilai-nilai kejuangan tersebut merupakan manifestasi nilai-nilai kejuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan bangsa dan sejarah perjuangan TNI khususnya dalam sikap dan perilaku sebagai prajurit, baik dalam kehidupan di satuan maupun dalam kehidupan masyarakat sekitar.* (Kapten Sus Abdullah/ Parohani Diswatpersau)
Jl. Pintu Besar Selatan I No 17 (Ruko Asemka) Jakarta 11110 - Indonesia Telp. : 62-21-6913005 (Hunting) Fax. : 62-21-6909816, 6913009
Selamat Atas Pengangkatan Marsekal Madya TNI Subandrio Menjadi Kepala Staf Angkatan Udara
Antariksa
Lapisan Ozon Menipis Picu Bencana Global terhadap Lingkungan dan Kehidupan LAPISAN ozon merupakan lapisan tipis gas O3 yang secara alami menyelimuti permukaan bumi dan menjadi pelindung manusia dari efek negatif sinar matahari. Matahari memancarkan sinarnya ke permukaan bumi pada berbagai panjang gelombang. Seperti diketahui bahwa sinar ultraviolet berada pada panjang gelombang di bawah 400 nm, sinar tampak berada pada panjang gelombang 400-700 nm, sedangkan sinar inframerah pada panjang gelombang di atas 700 nm. Berdasarkan hasil riset, ada tiga jenis sinar ultraviolet yakni UV-A, UV-B, dan UV-C. UV-A berada pada panjang gelombang yang sangat dekat dengan sinar tampak (sekira 320-400 nm) dan dapat menembus lapisan-lapisan selimut bumi ini dengan mudah. UV-B (270320 nm) tidak bisa semudah itu melewati ozon. Sebagian sinar UV-B dihalangi oleh ozon sehingga tidak bisa masuk untuk merusak makhluk hidup termasuk manusia. Jika ozon rusak, sengatan sinar ultraviolet-B yang berlebihan karena rusaknya lapisan ozon inilah yang menyebabkan kanker kulit dan katarak. UV-C yang berada pada panjang gelombang 150-300 nm dapat diserap
hampir seluruhnya sehingga tidak menjadi masalah bagi kehidupan bumi. Ozon pertama kali ditemukan oleh C. F. Schonbein pada kira-kira pertengahan abad ke-19. Penamaan ozon diambil dari bahasa Yunani yakni “ozein” yang berarti bau atau smell. Ozon dikenal sebagai gas yang tidak memiliki warna. Pemanfaatan ozon telah dilakukan lebih dari satu abad yang lalu. Ozon dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari membersihkan air minum, sterilisasi bahan makanan mentah, hingga menguraikan berbagai macam senyawa organik beracun yang terkandung dalam air limbah, seperti benzena, atrazin, dioksin, dan berbagai zat pewarna organik. Dalam bidang kedokteran ozon mulai banyak dipergunakan setelah ditemukannya alat penghasil ozon untuk sterilisasi kedokteran oleh J. Hansler pada pertengahan abad ke-20. Lubang ozon meluas Indikasi kerusakan lapisan ozon pertama kali ditemukan sekira tiga setengah dekade yang lalu oleh tim peneliti Inggris, British Antarctic Survey (BAS), di Benua Antartika. Beberapa tahun kemudian hasil pantauan menyimpulkan kerusakan
ozon di lapisan stratosfer menjadi begitu parah. Lapisan ozon melindungi kehidupan di Bumi dari radiasi ultraviolet Matahari. Namun, semakin membesarnya lubang ozon di kawasan kutub Bumi akhir-akhir ini sungguh mengkhawatirkan. Bila hal tersebut tidak diantisipasi, bisa menimbulkan bencana lingkungan yang luar biasa. Masyarakat dunia perlu diingatkan secara terus-menerus akan pentingnya mengurangi atau menghindari pemakaian zat-zat yang dapat memusnahkan lapisan ozon. Masyarakat dapat berpartisipasi aktif memulihkan kerusakan lapisan ozon dengan tidak memakai peralatan yang menggunakan zat-zat penghancur lapisan ozon, misalnya freon. Juga perlu adanya undang-undang khusus mengenai pelarangan berbagai produk seperti lemari es dan penyejuk ruangan (AC) yang masih menggunakan chlorofluorocarbons (CFCs). Selain itu juga, metil bromida dan bahan bakar hidrogen ternyata berpotensi merusak lapisan ozon. Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Science menyungkapkan bahwa bila hidrogen digunakan secara meluas untuk produksi energi, maka kebocoran Edisi Januari 2008
55
Antariksa dari produksi dan transportasinya dapat meningkatkan jumlah gas hidrogen di atmosfer, yang lebih lanjut dapat memperlebar lubang ozon. Dalam pemodelan yang dilakukan oleh tim peneliti tersebut, menyatakan bahwa gas hidrogen akan terakumulasi di lapisan atas atmosfer, yang merupakan akibat langsung dari massanya yang rendah. Melalui serangkaian proses reaksi kimia yang terjadi pada akhirnya, reaksi kimia yang merusak lapisan ozon akan meningkat. Datadata yang diambil dari Scanning Imaging Absorption Spectrometer for Atmosferic Chartography (Sciamachy) dari satelit Envisat yang diluncurkan sejak 2002 dan dioperasikan oleh European Space Agency (ESA). Hasil pengolahan data yang diperoleh dari satelit Envisat milik Eropa menunjukkan bahwa lubang ozon di belahan bumi Selatan tahun ini mungkin salah satu yang terbesar. Lubang ozon di atas Antartika akan seluas daratan Eropa atau sekira 10 juta kilometer persegi. Luas lubang ozon atau ozone hole di atas planet bumi semakin besar dan berpengaruh buruk bagi kesehatan. Meluasnya kawasan lubang ozon ditandai dengan semakin meningkatnya radiasi ultraviolet di kawasan yang tidak lagi mendapat perlindungan lapisan ozon. Akibatnya, tentu saja akan memicu begitu 56
Edisi Januari 2008
banyak penyakit yang mungkin akan menyerang manusia. Salah satu contoh nyatanya adalah pancaran sinar ultraviolet dalam intensitas tinggi dapat menyebabkan penyakit kanker pada kulit dan katarak. Yang paling membahayakan adalah kerusakan lingkungan parah di permukaan bumi. Akibat lain dari penipisan lapisan ozon secara global bahkan jauh mengerikan dari bencana-bencana yang terjadi akhir-akhir ini. Bencana lubang ozon tidak menghancurkan infrastruktur, tetapi dapat memusnahkan seluruh kehidupan di bumi. Bila penipisan lapisan ozon tetap berlanjut dengan laju seperti saat ini, suatu bentuk bencana global yang menghancurkan kehidupan di Bumi hanyalah tinggal menunggu waktu. Jika bahan-bahan yang merusak ozon dilarang penggunaannya, berdasarkan perhitungan lubang pada lapisan ozon di atas kutub utara, tampaknya belum akan menutup kembali sampai pertengahan abad ke-21 ini. Hal ini dikemukakan oleh tim dari MaxPlanck Institute yang dipublikasikan beberapa waktu lalu. Dengan pemodelan matematika, diketahui bahwa sekira 35 persen kerusakan yang terjadi pada lapisan ozon itu disebabkan oleh proses kimia yang kompleks. Lubang ozon membesar pada musim dingin bersama
dengan terbentuknya awan stratosfer kutub dan mengecil pada musim panas bersama dengan hilangnya awan. Namun, efek rumah kaca akibat polusi membuat udara permukaan Bumi menjadi lebih panas, sementara di atmosfer tetap dingin. Akibatnya, awan stratosfer bertahan lama dan lubang ozon pun membesar. Tahun 1992, Pemerintah Indonesia meratifikasi Konvensi Wina yang merupakan kesepakatan masyarakat internasional untuk melindungi lapisan ozon, dan Protokol Montreal mengenai Penghapusan Bahan Perusak Ozon (BPO). Protokol Montreal yang ditandatangani tahun 1987 mengimbau negara-negara peserta untuk mengurangi secara bertahap penggunaan BPO, di antaranya chlorofluorocarbons (CFCs), hydrochlorofluorocarbons (HCFCs), halons, methyl bromide, carbon tetrachloride, dan methyl chloroform. BPO tersebut biasanya digunakan untuk bahan pendingin, busa pengembang, pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, serta kaleng semprot untuk pengharum ruangan, penyemprot rambut, atau parfum. Hindarilah penggunaan bahan-bahan kimia yang berdampak pada kerusakan lapisan ozon. Sebab penggunaannya secara berlebihan akan menghancurkan kehidupan dan lingkungan secara permanen.* (Berbagai sumber)
Cerpen M eski sore itu cuaca cerah dan berhawa sejuk, namun bagi Sarmila tidaklah demikian. Sejuk bagi orang lain, tapi bagi Sarmila hawanya terasa panas sepanas hatinya. Akhir-akhir ini hatinya terasa galau, resah dan gelisah. Rumah tangga yang ia bina, pada awal pernikahannya terasa nyaman, damai dan penuh kebahagiaan. Canda tawa selalu mewarnai kehidupannya. Keceriaan selalu terpancar dari wajahnya yang cantik jelita. Namun kini semuanya
berubah, seiring berjalannya waktu. Dalam kesendiriannya, ia selalu merenung, mencari tahu apa yang menyebabkan kehidupan rumah tangganya terasa hambar dan dingin. Komunikasi antara Sarmila dengan Budiyanto suaminya, sudah lama tak harmonis lagi. Kalau toh mereka berbicara hanya sekedarnya saja. Itupun dengan suara datar tanpa ekspresi. Hal tersebut sangat jauh berbeda sewaktu mereka masih berpacaran atau pengantin baru dulu.
Secangkir Kopi
Pada awal pernikahannya semua terasa indah, seolah dunia ini milik mereka berdua. Setiap kali berbicara, masing-masing mengungkapkan dengan penuh rasa kasih sayang. Seperti biasanya setiap pagi dan sore hari Sarmila selalu membuatkan secangkir kopi untuk suaminya. “Ini mas kopinya, diminum dulu mumpung masih hangat,” kata Sarmila dengan lembut sambil menyodorkan kopi kesukaan suaminya. “Oh terima kasih sayang, duduklah,” kata Budiyanto sambil menarik lengan istrinya. “ Sruppp, ah, nikmat sekali kopi buatanmu, manis rasanya semanis orangnya,” jawab Budiyanto menyanjung istrinya sambil mencicipi kopi buatannya. Mendapat sanjungan seperti itu membuat Sarmila bahagia, angannya melambung tinggi ke angkasa dan pipinya memerah tersipu malu. Sarmila nampak tergagap dan tersadar dari lamunannya, ketika dari pelupuk matanya mengalir air mata.
Edisi Januari 2008
57
Cerpen Kembali ia bersedih dan terlihat ia menarik nafas panjang sekedar untuk mengurangi beban yang menghimpit dalam dadanya. “Kenapa kini semuanya jadi berubah tak seperti dulu lagi. Padahal dulu semuanya serba menyenangkan dan membuat hati ini bahagia,” keluhnya. Memang, akhir-akhir ini kehidupan rumah tangga mereka terasa hambar, tiada kehangatan lagi. Setiap kali Sarmila membuatkan kopi untuk suaminya, namun kopi buatannya tak pernah disentuhnya. Bahkan sampai pagi harinya kopi buatannya tetap saja utuh di atas meja, sehingga membuat hatinya kesal. Sebagai istri ia menjadi bingung, karena membuatkan kopi atau memasak memang sudah menjadi kewajibannya, namun jika apa yang telah disajikan dengan susah payah lantas tak disentuh atau dicicipi, tentu siapapun orangnya akan menjadi kesal. Dinginnya hubungan mereka berdua bukan hanya di teras atau di meja makan saja, bahkan di tempat tidurpun mereka dingin bagaikan beku. Tidak seperti dulu yang penuh kehangatan diantara mereka berdua. Setiap kali berada di tempat tidur, mereka saling beradu punggung, masingmasing mendekap guling. Padahal di tempat tidur mestinya dijadikan tempat
58
Edisi Januari 2008
memadu kasih, namun kini semuanya telah berubah. Jika Budiyanto yang masuk kamar lebih dulu, kemudian istrinya masuk kamar, maka Budiyanto pura-pura tidur. Demikian pula sebaliknya, meski masing-masing tahu kalau suami atau istrinya belum tidur tapi hanya berpura-pura saja. Hal tersebut berlangsung berlarut-larut tanpa ia tahu bagaimana menyelesaikan masalah ini. Hingga akhirnya Sarmila tak kuasa lagi. Pada suatu pagi sewaktu suaminya berangkat ke kantor, ia pergi menuju rumah orang tuanya. Sesampainya di rumah orang tuanya, hanya ibunya yang ada di rumah. Kedatangan Sarmila yang tidak didampingi suaminya membuat ibunya bertanya-tanya dalam hati. Melihat hal tersebut, ibunya diam saja, ia biarkan Sarmila menceritakan sendiri masalah yang sedang dihadapi. Setelah berbasa basi dan saling menanyakan keadaan keluarga, barulah ibunya bertanya. “ Nduk, kok kamu kelihatan kusut sekali, ada apa,” tanya ibunya. Setelah agak tenang, barulah Sarmila menceritakan perihal rumah tangganya yang akhir-akhir ini terasa sepi dan dingin. Ia ceritakan semuanya dari mulai a sampai z permasalahan yang sedang ia hadapi tanpa ada yang tersisa. Mendengar cerita anak-
nya, ibunya tersenyum dan menyalahkan sikap anaknya. “Nduk, setelah mendengar ceritamu, maka kamulah yang salah,” jawab ibunya. “ Lho, ibu kok malah menyalahkan aku, bukannya membela anaknya sendiri!” keluh Sarmila sambil merengut. “ Begini nduk, bukannya ibu tidak mau membela kamu itu bukan, tapi coba kamu pikirkan, menurut ceritamu tadi permasalahan rumah tangga yang terasa dingin, dimulai saat kamu membuatkan secangkir kopi buat suamimu.” “ Iya, tapi apa hubungannya antara secangkir kopi buatanku dengan ibu yang menyalahkan aku ?,” jawab Sarmila penuh tanda tanya. “ Bukannya tadi kamu bilang, sewaktu membuatkan kopi untuk suamimu saat menghidangkan hanya kamu taruh begitu saja.” “ Memang benar bu, kewajibanku sebagai istri sudah aku lakukan, tapi kan tidak harus mempersilahkan seperti dulu lagi, toh kami sudah berumah tangga cukup lama,” kilahnya. “ Lha itu yang ibu maksud kamu salah. Nduk, orang berumah tangga itu antara suami istri jangan ada istilah nikah sudah lama atau baru. Namanya cinta kasih itu harus selalu dibina dan dirawat dari mulai berpacaran, pe-
Cerpen ngantin baru ataupun pengantin lama, sama saja.” “ Jadi sampai kapanpun cinta kasih antara suami istri itu harus terus dipupuk agar bisa bersemi setiap hari, dengan begitu rumah tangga akan terjaga keharmonisannya,” tambah ibunya. “ Cinta itu diibaratkan bunga, jika tak pernah disiram akan menjadi layu, atau sebilah pisau, harus selalu diasah agar terjaga ketajamannya. Jangan pernah terbersit sedikitpum dalam benakmu rasa gengsi untuk mendahului memberikan sanjungan atau sesekali untuk merajuk kepada suami. Dengan begitu suasana rumah tangga akan terasa segar setiap saat.” “ Tapi bu, saya kan seorang perempuan, masak harus mendahului memberikan sanjungan atau merajuk terus, malu kan,” kata Sarmila membantah. “ Lho, dalam membina kerukunan berumah tangga itu tidak perlu memikirkan suami dulu atau istri dulu, yang penting bagaimana kita bisa menjaga keharmonisan dalam rumah tangga. Jangan sampai hanya karena gengsi yang terlalu tinggi dari masing-masing pasangan akan berakibat hilangnya keharmonisan dalam rumah tangga.” “ Contohnya ibu ini, meski ibu anaknya sudah banyak dan sekarang sudah berusia lanjut, namun ibu masih sering memberikan
sanjungan kepada ayahmu, demikian pula sebaliknya. Bahkan kadang-kadang kami masih sering bermain petak umpet layaknya anak kecil. Dengan begitu akan tercipta komunikasi yang baik diantara kita dan akan tercipta pula kedamaian dalam rumah tangga,” wejang ibunya. Mendengar penjelasan dari ibunya, Sarmila hanya bisa melongo. Ternyata resep membina rumah tangga itu sangat sederhana saja. Ia juga mengakui kalau selama ini telah salah menilai. Dianggapnya sanjungan dan merajuk itu tak diperlukan lagi karena pernikahannya sudah cukup lama dan sudah tak pantas lagi dilakukan. Apalagi selama ini ia dan suami saling bersikukuh tidak mau mengalah dan mempertahankan gengsinya masing-masing. Setelah mendapat saran dari ibunya, Sarmila bergegas pulang dan bertekad akan mencoba resep yang telah ia dapatkan dari ibunya. Malam harinya, seperti biasa ketika Sarmila masuk kamar tidur, dilihatnya sang suami tidur sambil mendekap guling, meski sebenarnya itu hanyalah berpura-pura saja. Pelan-pelan ia mendekati suaminya dan ketika sudah dekat ia berkata. “ Belum tidur ya sayang,” ujar Sarmila lembut sambil mengecup pipi kanan suaminya. Mendapat ciuman
mesra dari sang istri, Budiyanto terbelalak kaget bercampur bahagia. Kaget karena hal itu beberapa waktu belakangan ini tak pernah lagi ia rasakan. Bahagia karena kehangatan yang sudah lama hilang, kini ia rasakan kembali. Tanpa ia sadari tahu-tahu istrinya sudah berada dalam dekapannya. Malam itu dunia terasa indah bagi mereka berdua. Esok harinya ketika Budiyanto akan berangkat ke kantor, Sarmila menyempatkan diri membetulkan dasi sang suami tercinta. Sore harinya ketika Budiyanto pulang dari kantor, Sarmila membuatkan minuman kesukaannya. “ Mas, ini kubuatkan secangkir kopi kesukaan mas, coba dicicipi mumpung masih hangat,” kata Sarmila penuh kehangatan sambil menyodorkan kopi buatannya. Budiyanto tersenyum sambil mencicipi kopi buatan istri tercintanya, dan sejak saat itu kehidupan rumah tangga mereka kembali diliputi dengan kehangatan seperti beberapa waktu yang lalu. Sarmila, kini dapat tersenyum bahagia dan mengakui resep jitu ibunya, yang ternyata, meski hanya Secangkir Kopi, namun jika disajikan dengan penuh perhatian dan kehangatan akan dapat menghangatkan suasana dalam rumah tangga.* (A. Muhsin)
Edisi Januari 2008
59
Sejarah
Abdul Rosid Tanaka:
dua saudara perempuan dan laki-laki yang sampai sekarang tidak pernah bertemu lagi. Bagaimana proses perjalanan hidup Bapak yang memiliki 8 putra dan putri ini hingga memutuskan tinggal di Indonesia dan mengabdi sebagai PNS di AURI? Pak Tanaka mencoba menjelaskan lewat bantuan sang anak Yukihisa Tanaka. Menurut kalender Jepang, Tanaka lahir tepatnya di tahun 40 Meji, artinya, semua laki-laki yang lahir
Menghabiskan Sisa Hidup di Lereng Merapi Hawa sejuk terasa menyentuh ikulit begitu kami tiba di pintu gerbang desa wisata Kaliurang, Yogyakarta. Lokasi yang berada di Lereng Bukit Pelawangan ini cukup memiliki daya tarik. Selain letaknya berdekatan dengan Gunung Merapi yang masih aktif, Kaliurang juga menyimpan pesona alam yang menawarkan keindahan dan ketenangan. Suasana ini juga kami rasakan ketika memasuki pekarangan rumah seorang pensiunan PNS TNI AU Abdul Rosid Tanaka yang berjarak sekitar tiga km dari pintu gerbang Kaliurang. Setibanya di kediaman, Pak Tanaka dan salah seorang putranya 60
Edisi Januari 2008
Yukihisa Tanaka menyambut kami dengan ramah. Gerakan tubuh Bapak yang genap berusia 100 tahun pada 20 Oktober 2007 ini kelihatan sudah sangat terbatas dan pendengarannya pun mulai berkurang. Namun kami sangat kagum pada memorinya yang masih sangat jelas sekali. Semua kejadian-kejadian masa lalu yang pernah dialami berusaha ia ungkapkan walaupun dengan kalimat dan suara yang terpatah-patah. Abdul Rosid Tanaka adalah pria asli Negeri Sakura, Jepang. Lahir di Propinsi Tottori tanggal 20 Oktober 1907 dengan nama Yukitosi Tanaka. Ia memiliki
pada tahun itu disebut lahir di jaman “Ko Kumin Kai Hei yang berarti baik tua, muda, laki-laki dan perempuan diwajibkan mengabdi kepada militer, taat pajak dan wajib sekolah. Mungkin tahun kelahiran tersebut membawa pengaruh dalam kehidupannya hingga sejak kecil Tanaka muda sudah bercita-cita merantau ke Negeri Selatan. Saat berusia 21 tahun Tanaka diterima bekerja di bagian perdagangan Arima You Kou, Osaka, Jepang. Kantornya tersebut mengutus Tanaka ke Indonesia untuk menangani masalah perdagangan. Pertama kali ke Indonesia Tanaka tiba di
Sejarah
Kota Surabaya tahun 1940 dan bekerja di sana. Kurang lebih tiga tahun bekerja, ia kembali lagi ke tanah airnya karena terjadi perang sengit antara Jepang dan Sekutu hingga pecah perang besar “ Pearl Harbour” tanggal 8 Desember 1941. Bulan Juni 1942, Tanaka kembali dikirim ke Indonesia untuk yang kedua kalinya. Ia menapakkan kakinya di Cirebon. Kemudian Bapak yang hoby makan bawang putih mentah ini bekerja di Bandung. Sama halnya seperti kedatangannya yang pertama, Tanaka diutus bukan sebagai militer melainkan mengkoordinir besi tua. Daerah operasinya meliputi Cirebon, Priangan hingga Banyumas. Ternyata sejak pertama menginjakkan kaki di Indonesia Tanaka mulai jatuh cinta pada negeri ini. Apalagi setelah berada di Bandung Tanaka muda mulai tertarik dengan seorang gadis di tempatnya bekerja. Gadis pujaannya itu bernama Elisabet. Ia seorang wanita pribumi dan sejak kecil
diasuh oleh tantenya yang menikah dengan orang Belanda. Pertemuan yang intens alias “Witing Tresno Jalaran Soko Kulino” membuat bibit cinta tumbuh diantara kedua insan yang berbeda bangsa ini. Maka atas anjuran teman-temannya Yukitoshi akhirnya menikahi Elisabet. Sejak itu Tanaka mulai lupa pulang kekampung halamannya. Hingga akhirnya hal yang ia takutkan pun terjadi. Tentara Jepang menyerah kalah atas Sekutu. Tanaka sempat tidak percaya, sampai akhirnya pernyataan kalah perang ia dengar sendiri dari Kaisar di Jepang. Atas kekalahan tersebut, semua kegiatan Jepang di Indonesia saat itu menjadi lumpuh, baik militer maupun kegiatan lainnya termasuk pekerjaan yang selama satu tahun digeluti oleh Tanaka terhenti dan menjadi tawanan Belanda di Garut. Selama dalam tawanan, Tanaka diperhadapkan pada pilihan yang sulit. Apakah ia akan tetap di Indonesia sebagai tawanan Belanda
atau kembali ke Jepang dan meninggalkan semua pekerjaan dan kenangan bersama sang istri. Akhirnya Tanaka memilih tetap tinggal di Indonesia. Ketika ia dan teman-temannya sudah dibariskan menuju kapal yang akan membawa mereka ke Jepang, tiba-tiba Tanaka melarikan diri atas bantuan salah seorang teman Elisabet. Ternyata keputusan tersebut tidak membuat jalan hidupnya mulus. Selain Tanaka dianggap penghianat oleh Jepang karena tidak mau kembali ke tanah kelahirannya, ia juga kerap menjadi tawanan BKR karena disinyalir sebagai mata-mata. Tanaka bersama istrinya pernah ditawan selama setengah tahun di Garut, kemudiandi pindahkan ke Ujan Jaya. Selama dalam tawanan Tanaka mencerminkan sikap cinta Indonesia, Sehingga belum genap 2 tahun dalam di tahan Tanaka kemudian diangkat menjadi anggota pasukan cadangan BKR Siliwangi yang bermarkas di Sumedang. Tanaka pun ikut berjuang melawan penjajah Belanda walaupun hanya digaris belakang. Setelah Indonesia merdeka, Tanaka tetap tinggal bersama militer dan selalu berpindah-pindah dari Jawa Barat sampai Jawa Tengah. Pada saat bergabung di Siliwangi inilah secara kebetulan Tanaka bertemu dengan Kepala Staf Angkatan Udara
Edisi Januari 2008
61
Sejarah Pertama Komodor Udara Suryadarma. Kemudian Tanaka ditawari bergabung dengan AURI sebagai Pegawai Negeri Sipil. Tanaka ditugaskan pertama kali di Lanud Panasan (sekarang Lanud Adi Soemarmo) dan bertugas menangani perbekalan DTUM (Dinas Teknik Umum – sekarang Fasint). Cobaan hidup kembali menghampiri Tanaka. Tahun 1950 ia menderita penyakit paru-paru akut (TBC). Disinilah Tanaka mulai bisa merasakan betapa besar perhatian AURI yang
Abdul Rosid alias Yuhitoshi Tanaka
menolong dan merawatnya kurang lebih10 bulan hingga sembuh. Namun karena penyakit tersebut Tanaka dipinah tugas ke Lanud Adisutjipto dan menempati rumah di Sanatorium jalan Kaliurang (sekarang Panti Asih). Di sini ia bertemu Dokter Sukirman (salah satu menteri di era Sukarno), yang kebetulan adalah sahabat Pak Suryadarma. Sukirman lalu menawarkan
62
Edisi Januari 2008
rumahnya yang di Kaliurang untuk di tempati Tanaka. Rumah tersebut dikontrak AURI menjadi Guest House atau mess. Bahkan rumah ini pernah difungsikan sebagai ruang kelas Sekolah Wanita Angkatan Udara Angkatan I sebelum ditemukan lokasi yang cocok. Dimata anak-anaknya, Bapak bernama Jepang Yukitoshi Tanaka ini adalah sosok Bapak yang sangat disiplin. Jangankan bercanda, untuk belajar bahasa Jepang pun ke sang bapak sangatlah sulit, sehingga tak satu pun putra-putrinya yang fasih berbahsa mata hari terbit ini. Selain itu ia juga cukup dikenal sangat gigih dan pekerja keras. Terang saja setelah memasuki pensiun tahun 1966, Tanaka tidak lantas berdiam diri, ia pernah bekerja di beberapa proyek seperti pembangunan Ambarukmo sebagai penterjemah, dan pemasangan pipa pertamina dari Pamanukan sampai Rowulu Wates. Bahkan diusia 85 tahun ia pernah bekerja di PT Arun Bandah Aceh. Karakter yang menonjol dari Tanaka adalah komitmen akan kebijakan dan keputusan yang telah disepakati tidak boleh dilanggar. Baik ketika masih aktif di AURI kakek bercucu 20 ini cukup dikenal jujur, dan tidak suka kebohongan. Tidak sedikit yang merasa gerah dengan sikap bapak
yang memberikan nama Jepang kepada ke sepuluh anaknya ini. Meski Tanaka yang sudah ditinggalkan istrinya almarhum Elisabet delapan tahun lalu ini tidak pernah lagi ke tanah kelahirannya, bukan berarti semua hal-hal yang berbau Jepang ia tinggalkan. Bapak yang pernah menerima piagam dari kedutaan Jepang pada HUT kemerdekaan RI 1995 sebagai orang Jepang yang tetap tinggal di Indonesia dengan predikat baik ini tetaplah doyan ikan mentah khas Jepang alias Sushimi. Kenapa hingga di usia senja ia masih bekerja? Alasan bapak yang sering mengkonsumsi uwi (sejenis umbi ) dicampur telor dan kecap Jepang ini sangat sederhana. Kepada anakanaknya ia pernah cerita kalau ia tetap bekerja maka badannya akan sehat karena banyak bergerak dan berjalan kaki. Sehingga hal yang paling menyenangkan baginya setelah pensiun adalah ketika ikut proyek pemasangan pipa Pertamina dari Pamanukan hingga Wates. Penyisiran jalur pipa yang akan dipasang tentu tidak memakai kendaraan melainkan berjalan kaki. Rumah kediamanan Tanaka kini menjadi penginapan bagi turis-turis. Bentuk bangunan rumah tersebut tidak berubah hingga sekarang. Keutuhan dan keaslian tetap dipertahankan walau-
Sejarah
Perayaan Ulangtahun ke 100 tahun Abdul Rosid Tanaka
pun sudah dilakukan renovasi beberapa kali. Di penginapan bernama “Vogel“ ini kita masih dapat melihat kamar yang sering digunakan pejabat AURI termasuk Bapak Suryadarma dan pejabat AU Lainnya. Biasanya kalau ada orang Jepang yang datang ke Kaliurang keluarga juga selalu berusaha mempertemukannya dengan Pak Tanaka. “Dengan begitu bapak pasti senang dan makin bersemangat apalagi kalau ia sudah berbicara dengan bahasa Jepang ia kelihatan senang sekali” jelas Yukihisha anaknya. Resep awet muda Tanaka salah satunya adalah tidak mengkonsumsi makanan instant, tidak merokok, rajin makan bawang putih dan ikan mentah (Sushimi), makan sayuran segar serta olah raga. Hinnga 100 usianya, Tanaka menghabiskan setengah dari hidupnya di Kaliurang. Sehingga atas syukur yang mendalam kepada
alam lereng merapi tersebut maka pihak keluarga dibantu oleh orang-orang Jepang yang masih menjalin ikatan dengan Bapak Tana-
ka mewujudkan perayaan HUT-nya ke 100 dengan penghujauan. Orang Jepang juga menyarankan kepada anak-anak Tanaka agar tetap menjalankan adat orang Jepang yaitu setiap orang berusia 99 dan 100 tahun harus merayakan ulang tahunnya karena menurut adat Jepang umur 99 tahun adalah umur yang terakhir. Tetapi di umur 99 orang itu masih hidup dan sampai usia 100 berarti ia dilahirkan kembali dan di usia 120 tahun berarti ia dewasa kembali.*
Jl. H.O.S Cokroaminoto No. 82A, Menteng Jakarta 10310 Telp. : (021) 3159410, 3151106-07, Fax. : (021) 2305461, 3102624 e-mail:
[email protected]
Selamat Atas Pengangkatan Marsekal Madya TNI Subandrio Menjadi Kepala Staf Angkatan Udara
Edisi Januari 2008
63
Berita Daerah
Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I Marsekal Muda TNI Erry Biatmoko memberikan ucapan selamat kepada Kaskoopsau I yang baru Marsma TNI Edy Suyanto. (Pen Koopsau I)
Wadan Kodikau Marsma TNI Drajad Raharjo (sek. Dankodikau) memberikan tropi kepada Kapten Pnb. Onesmus G.R.A sebagai lulusan terbaik siswa Sekolah Instruktur Penerbang (SIP) Angkatan ke-59 dan kepada Mayor Nav. Arief Budiman sebagai lulusan terbaik siswa Sekolah Instruktur Navigasi (SIN) Angkatan ke-7. Kedua sekolah ditutup oleh Wadan Kodikau pada pertengahan Desember di Gedung Jupiter Lanud Adisutjipto.* (Pentak Lanud Adi)
64
Edisi Januari 2008
Berita Daerah Perdanakusuma tahun 1980. Pesawat yang mempunyai fungsi ganda sebagai pesawat latih lanjut dan tempur taktis ini juga telah menampilkan sejumlah maneuver antara lain; steep turn left, barrel roll left, loop/lazy-eight, combination break, bomb burst, full configuration, wing over split two, carousel cross dan straight over. Kedua pesawat yang dinyatakan tidak laik terbang ini rencananya akan diganti dengan jenis pesawat tempur baru. TNI Angkatan
Dua Pesawat TNI AU Pensiun Dua pesawat TNI AU OV-10 F Bronco yang biasa disebut si kuda liar dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh dan MK-53 HS Hawk dari Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Madiun diputuskan oleh Mabesau untuk segera dipensiunkan. Kedua pesawat ini dinyatakan tidak layak terbang disebabkan usianya yang sudah sampai batas pakai (lifetime). Pesawat OV-10 Bronco bermesin turboprop ganda buatan Rockwell International Amerika Serikat, pertama kali datang pada tahun 1976, ditempatkan di Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Madiun. Pesawat ini telah banyak melakukan operasi-operasi militer dalam rangka pengamanan dalam
negeri antara lain; Operasi Seroja di Timor Timur, Operasi Tumpas di Irian Jaya, Operasi Halilintar di Kepulauan Riau, Operasi Guruh Petir, Operasi Kikis dan Operasi Tumpas. Sedangkan pesawat MK-53 HS Hawk buatan British Aerospace, Inggris pertama kali mendarat di Lanud Halim
Udara telah mengajukan beberapa jenis pesawat tempur baru seperti jet serang ringan L-259 dari Ceko, jet latih K-8 dari China dan pesawat latih turboprop KT1B dari Korea Selatan. Selain itu juga jenis Super Tucano dari Brasil dan Sukhoi 25 buatan Rusia juga dilirik oleh TNI AU.*
Edisi Januari 2008
65
Berita Daerah
Ada yang Berlari Mengejar Pesawat
Para pelajar sedang menyaksikan pesawat tempur Hawk MK-53 yang menuju landasan pacu.
Untuk kesekian kalinya, Lanud Iswahjudi memberi kesempatan kepada para siswa dan pelajar beberapa sekolah yang ada di Jawa Timur dan Jawa Tengah, untuk melihat dari dekat pesawat-pesawat yang ada di Lanud tersebut. Pada siang itu, akhir November, mereka menyaksikan pesawat Hawk MK-53 yang sedang melakukan persiapan untuk take off; yang dimulai dari shelter Skadron Udara 15 tempat
Siswa SLB asal Kediri saat berkunjung ke Lanud Iswahjudi.
66
Edisi Januari 2008
satuan yang mengoperasikan burung-burung besi tersebut. Tidak saja melihat-lihat pesawat tempur yang ada, para siswa juga diberikan penjelasan dan kesempatan tanya jawab dengan para penerbang. Selain pesawat tempur, para siswa juga menyaksikan demonstrasi pesawat-pesawat aeromodeling; bahkan para siswa dan pengunjung juga diberikan kesempatan untuk mencoba mengendalikan pesawat aeromodeling jenis U control. Tidak kurang 500 orang pengunjung dari tingkat Taman Kanak-kanak sampai SMA bahkan dari sebuah SLB asal Kediri, begitu gembira dapat masuk dan menyaksikan sebagian besar dari apa yang ada di dalam Lanud Iswahjudi. Tidak jarang terlihat tingkah yang aneh-aneh seperti pada saat pesawat tempur Hawk MK-53 yang sedang menuju landasan pacu
dikejar oleh seorang siswa SLB yang berlari tertatih-tatih mengikuti pesawat. Bagi Lanud Iswahjudi kegiatan seperti ini dimanfaatkan untuk memasyarakatkan dan membangkitkan minat dirgantara dikalangan masyarakat dan pelajar. Setiap tahunnya, ratarata Lanud Iswahjudi telah dikunjungi kurang lebih 10.000 orang yang terdiri dari para pelajar dari tingkat TK sampai SMA, mahasiswa, dan kelompok masyarakat. Tidak ada persyaratan rumit untuk dapat berkunjung ke Lanud Iswahjudi, calon pengunjung cukup mengajukan surat permohonan ijin kunjungan ke Komandan Lanud Iswahjudi; selanjutnya akan diinformasikan kesempatan untuk berkunjung sesuai dengan kesibukan Lanud.* (Pentak Lanud Iwj)
Berita Daerah
Sertijab Dansatpom Lanud Husein Sastranegara. Kapten Pom Rahmat Ismail mantan Dansatpom Tanjung Pinang pertengahan Januari 2008 resmi menjabat sebagai Dansatpomau Lanud Husein Sastranegara menggantikan Mayor Pom Prahasta Catur Jaya yang selanjutnya akan menjabat sebagai Kasi Pamfik di Mapom Koopsau I. Pejabat baru merupakan alumnus AAU tahun 1997, sedangkan pejabat lama alumnus AAU tahun 1994. Upacara serah terima jabatan berlangsung di Lapangan Apel Lanud Husein Sastranegara dengan inspektur upacara Danlanud Husein Sastranegara Kolonel Pnb. Yadi Husyadi.* (Pentak Lanud Hsn )
Letkol Pnb. Sugiharto,
Komunikasi Terbuka Dengan Staf “Komunikasi yang terbuka antara komandan dan stafnya merupakan hal yang sangat penting dilakukan untuk mewujudkan kinerja yang lebih baik dalam satu satuan kerja. Sehingga terjalin sinergi antara Komandan sebagai atasan dengan para staf sebagai pelaksana”. Demikian Danlanud Padang Letkol Pnb Sugiharto mengatakan ketika memberikan ceramah pada jam komandan yang diselenggarakan di ruang Crew Room Lanud Padang, beberapa waktu lalu. Menurutnya, jam komandan merupakan mekanisme terbuka bagi seluruh anggota untuk menyampaikan saran, pendapat ataupun usul dimana hal tersebut belum sempat disampaikan pada saat pelaksanaan jam dinas. * (Pentak Lanud Padang)
Edisi Januari 2008
67
Berita Daerah
Lembaga Farmasi TNI AU Peroleh Sertifikat CPOB 2007 Setelah berkiprah selama 42 tahun, awal November bertempat di Lafiau,
68
Edisi Januari 2008
Bandung, Kasau Marsekal TNI Herman Prayitno meresmikan nama laboratorium
farmasi TNI AU, Bandung, dengan mengabadikan nama “Drs Roostyan Effendie, Apt” sebagai nama Lembaga Farmasi Angkatan Udara (Lafiau) dan menetapkan tanggal 16 Agustus 1965 sebagai hari lahir lembaga tersebut. Di tengah kebahagiaan keluarga Lafiau dengan pemberian nama kepada lembaganya oleh Kasau, Angkatan Udara juga ikut bangga dan berbahagia, karena pada waktu yang hampir bersamaan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI menganugerahkan sertifikat yang berstandar internasional yaitu Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) kepada Lafiau. Sertifikat CPOB diberikan oleh Kepala Badan POM RI dr Husni Rubiyana Thamrin kepada Kasau Marsekal TNI Herman Prayitno atas prestasi Lafiau dalam memenuhi standar yang ada. Menurut Kasau, peresmian nama dan hari jadi laboratorium itu sebagai bentuk pengakuan terhadap jasa personel yang telah memberikan kontribusi positif bagi pengembangan kesehatan TNI AU.*
Berita Daerah
Lakespra Dr Saryanto Menjadi
Balakpus Mabesau Kasau Marsekal TNI Herman Prayitno mengukuhkan status Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa (Lakespra) Dr Saryanto yang semula merupakan pelaksana teknis di bawah jajaran Diskesau menjadi Badan Pelaksana Pusat Tingkat Mabesau, akhir Oktober di Auditorium Mabesau, Cilangkap. Pengukuhan status Lakespra ini mengacu pada Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/8/III/2007, tanggal 21 Maret 2007 tentang Persetujuan Validasi Organisasi Sahli Kasau dan
Peningkatan Jabatan Kalakespra dr. Saryanto Diskesau yang ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Keputusan Kasau Nomor Kep/4/IV/ 2007, tanggal 20 April 2007. Pada kesempatan pengukuhan Lakespra, Kasau mengatakan peningkatan status Lakespra Saryanto, bukan sekadar validasi organisasi TNI AU, tetapi juga memiliki makna strategis dalam proses dinamisasi organisasi dan sekaligus peningkatan fungsi kepemimpinan sebagai Badan Pelaksana Pusat. Lakespra bertugas melaksanakan pembinaan kesehatan Penerba-
ngan awak pesawat Terbang TNI AU, pembinaan kesehatan khusus bagi anggota Korpaskhas, radar dan rudal TNI AU, pembinaan umum berupa pusat rujukan diagnostik bagi rumah sakit dan instansi kesehatan jiwa serta pemeliharaan kesemaptaan jasmani. Kasau mengharapkan dengan peningkatan status Lakespra dapat menciptakan suasana dan kegairahan kerja yang semakin kondusif yang secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap optimalisasi kinerja dalam gerak laju roda organisasinya.*
Kasau Marsekal TNI Herman Prayitno menyematkan tanda jabatan kepada Kalakespra dr Saryanto Kolonel Kes dr Mariono R, SpOG
Edisi Januari 2008
69
Berita Daerah
Tiga Perwira
Raih
1000 Jam Terbang Akhir tahun 2007 dan awal 2008 TNI AU mengantarkan tiga penerbangnya meraih 1000 jam terbang yakni Letkol Pnb. Tedy Rizalihadi untuk pesawat Hawk MK-53 dan Kapten Pnb Zainol “Serval” untuk pesawat F-5E Tiger II serta Mayor Pnb Adam “Rooster” Suharto. Bagi Letkol Pnb. Tedy Rizalihadi yang menjabat Komandan Skadron 15 ini, terbang dengan pesawat Hawk kali ini mungkin menjadi penerbangan terakhirnya, karena TNI AU telah memutuskan untuk segera mempensiunkan pesawat buatan British Aerospace ini.
70
Edisi Januari 2008
Letkol Tedy adalah alumnus AAU tahun 1991. Kapten Zainol “Serval”, setelah malang melintang dengan pesawat tempur selama kurun waktu 10 tahun, 1000 jam terbang untuk pesawat F-5E Tiger II itu diraih juga, akhir Oktober. Prestasi ini diraih pria kelahiran Bondowoso ketika usai melakukan terbang rutin East Asia Training pada ketinggian 15.000 feet dengan kecepatan 400 Kts. Peristiwa bersejarah ini ditandai dengan tradisi penyematan badge di lengan kanan, pemecahan telur di atas kepala, dan penyiraman
air kembang oleh Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Dede Rusamsi dan sejumlah pejabat serta senior. “Serval” alumnus AAU (Akademi Angkatan Udara) 1999 serta Sekbangau (Sekolah Penerbang TNI AU) Angkatan ke-62 tahun 2001; saat ini menjabat sebagai Kasi Lambangja Skadron Udara 14 Wing 3 Lanud Iswahjudi. Rasa bangga menjadi penerbang pesawat tempur F-5 E Tiger II diakui pria kelahiran 1977, meskipun di era sekarang pesawat tempur jenis ini membutuhkan peningkatan kemampuan sehingga tidak keting-
Berita Daerah galan dengan pesawat-pesawat tempur yang ada. Tekadnya sebagai fighter ingin selalu menampilkan yang terbaik dalam setiap even dan senantiasa meningkatkan skill dan kemampuan dalam mengabdi untuk bangsa dan negara. Membuka tahun 2008, prestasi membanggakan juga diukir oleh penerbang Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi yaitu Mayor Pnb Adam “Rooster” Suharto setelah bergulat dengan pesawat tempur selama 15 tahun meraih 1000 jam terbang. Saat meraih 1000 jam terbang pesawat tempur, Mayor Pnb Adam “Rooster” Suharto sedang melakukan terbang rutin East Asia Training pada ketinggian 15.000 feet dengan kecepatan 400 kts menggunakan pesawat tempur Hawk MK-53 nomor Registrasi TT-5302. “Rooster” alumnus IDP (Ikatan Dinas Pendek) Angkatan VI tahun 1991, saat ini menjabat Kasi Binpotdirga Lanud Iswahjudi. Adam “Rooster” Suharto perwira kelahiran Semarang tahun 1969 ini, bertekad untuk selalu menampilkan yang terbaik dalam setiap even dan senantiasa meningkatkan skill dan kemampuannya dalam mengabdi untuk bangsa dan negara. “Rooster” beristrikan Herlina Hardiyanti dan telah dikaruniai seorang putra bernama Mahesa Putra Wirambara.* (Pentak Lanud Iwj)
Tradisi penyiraman air kembang kepada Letkol Pnb. Tedy Rizalihadi
Tradisi penyiraman air kembang kepada Mayor Pnb Adam “Rooster” Suharto
Edisi Januari 2008
71
Berita Daerah
Dislitbangau Sambut Kemandirian Persenjataan TNI Sebagai upaya menyambut kemandirian pengadaaan persenjataan TNI, Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Udara (Dislitbangau) menyelenggarakan forum Komunikasi Lembaga Litbang yang diikuti Balitbang Dephan, Dislitbangad, Dislitbangal, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Riset dan Teknologi (Ristek), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Teknologi “10 November” Surabaya (ITS). Forum komunikasi Litbang memiliki tujuan untuk mencapai terciptanya kesamaan visi dan persepsi dalam pengembangan peralatan pertahanan, serta meningkatkan jalinan kerjasama yang sinegis antara lembaga Litbang jajaran Dephan
72
Edisi Januari 2008
dengan industri strategis pertahanan nasional dan pergutuan tinggi. Sedangkan sasarannya menciptakan inovasi agar dapat meningkatkan kemampuan dan keandalan produk Litbang serta memberdayakan industri pertahanan nasional untuk menghilangkan ketergantungan alutsista TNI terhadap produk luar negeri. Kegiatan Forum Litbang yang digagas Dislitbangau ini untuk menjawab komitmen pemerintah yang berupaya untuk memberdayakan industri pertahanan nasional guna menuju proses kemandirian bangsa dalam pengadaan persenjataan TNI, sehingga mengurangi pemborosan penggunaan uang negara. Dislitbangau sebagai lembaga yang bertanggungjawab pada bidang peneli-
tian dan pengembangan material alutsista di lingkungan TNI AU telah banyak melakukan kerja sama, diantaranya dengan PT. DI dalam produksi dan perawatan sistem senjata, PT Pindad dan CV. Makmur pembuatan bom tajam dan praktis, Lapan pembuatan propelan roket serta dengan ITB dan UGM untuk pengembangan teknologi kedirgantaraan. Produk-produk yang dihasilkan dari kerjasama tersebut dantaranya bom (jenis BT-250, P-50 dan P100), roket, pengolahan limbah hidrasin, alat uji keretakan, simulator real time untuk gerak dinamik dan kontrol pesawa F-16, baterry charger tenaga surya, helm dan parachute personel, pengolahan air lapangan, metal fatique monitoring dan lain-lain.*
Berita Daerah Penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lainnya dapat membawa dampak luas dan kompleks, seperti perubahan prilaku, gangguan kesehatan, menurunnya aktivitas kerja, kecelakaan lalu lintas, kriminalitas dan tindak kekerasan. Hal ini dapat diperburuk dengan terjadinya komplikasi medik berupa kelainan paru, gangguan liver, hepatitis dan penularan HIV/AIDS. Demikian sambutan
Melihat jenis-jenis narkoba
Kasau: “Rp. 11,36 triliun keuangan masyarakat dihabiskan untuk membeli narkoba” yang disampaikan Kasau Marsekal TNI Herman Prayitno pada ceramah penanggulangan penyalahgunaan narkoba dan pencegahan HIV/AIDS di Mabesau, Cilangkap pertengahan Desember. Dikatakan, data statistik jumlah korban jiwa setiap harinya akibat mengkonsumsi narkoba mencapai 41 orang atau 15.000 orang setiap tahunnya. Penyalahgunaan narkoba terkonsentrasi pada penduduk umur 20-29 tahun yang kebanyakan pria dan berpendidikan tinggi. Sedangkan secara ekonomi kerugian keuangan masyarakat yang dihabiskan untuk membeli narkoba
mencapai 11,36 triliun rupiah, hampir setengah dari seluruh belanja masyarakat yang mencapai 23,6 triliun rupiah. Bila tidak ditangani dengan serius dalam lima tahun kedepan masyarakat akan dirugikan 207 triliun rupiah pertahun, ungkap Kasau. Ceramah tentang penanggulangan narkoba serta pencegahan virus HIV/AIDS dibawakan dengan sangat menarik oleh Kombes Polisi DR. Victor Pujiadi dari Badan Narkotika Nasional (BNN). Menurut Kombes Polisi DR. Victor Pujiadi, secara umum hasil penelitian yang bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) me-
nunjukkan jumlah penyalahgunaan narkoba sebesar 1,5% dari populasi atau 3,2 juta orang, terdiri dari 69% kelompok teratur pakai dan 39% kelompok pecandu dengan proporsi laki-laki 79% dan perempuan 21%. Kelompok teratur pakai terdiri pengguna ganja 71%, shabu 50%, ekstasi 42%, obat penenang 22%. Sedangkan kelompok pecandu terdiri pengguna ganja 75%, heroin/putau 62%, shabu 57% ekstasi 34% dan obat penenang 25%. Penyalahgunaan narkoba dengan suntikan sebesar 56% (572.000 orang) dengan kisaran 515.000 sampai 630.000.*
Edisi Januari 2008
73
Berita Daerah
Prada Anang Purnomo dan Prada Ulul Azmi Lulus Terbaik Dengan bekal disiplin, ketekunan dan kepatuhan serta kepribadian yang ditunjukkan selama mengikuti pendidikan akhirnya Prada Ulul Azmi lulus terbaik Sejursarta Musik Angkatan ke12 dan Prada Anang Purnomo lulus terbaik Sejursarta PLLU Angkatan ke-7. Kepada kedua lulusan terbaik
tersebut diberikan piagam penghargaan dari Komandan Komando Pendidikan TNI AU. Pendidikan Sejursarta Musik Angkatan ke- 12 diikuti 15 siswa dilaksanakan selama 5 bulan di Skadik 502 Halim Perdanakusuma. Sedangkan Sejursarta PLLU Angkatan ke-7
Danwingdikum Kolonel Pnb Taufik Hidayat, S.E. memberikan ucapan selamat kepada siswa terbaik Susjursarta musik Prada Ulul Azmi.
74
Edisi Januari 2008
diikuti 15 orang siswa dilaksanakan di Skadik 503 Atang Sendjaja Bogor selama 5 bulan. Secara resmi dua pendidikan itu ditutup oleh Danwingdikum Kolonel Pnb Taufik Hidayat, S.E, akhir Januari. Dalam sambutannya Danwingdikum Kolonel Pnb Taufik Hidayat, S.E. mengatakan, sebagai prajurit yang berjiwa Saptamarga dan sumpah prajurit harus selalu menjunjung tinggi dan melaksanakan tugas dengan semangat dan tanggungjawab. Tugas apapun yang diemban bukan sekedar pelengkap, tetapi merupakan tuntutan dari organisasi maupun instansi. Untuk itu diharapkan agar para mantan siswa mampu mengaplikasikan semua ilmu dan terus meningkatkan kemampuan. Kepada personel musik diharapkan kekompakan dan penjiwaan dalam memainkan musik agar menghasilkan harmonisasi irama, yang mampu memikat bagi siapapun yang mendengarnya. Sedangkan personel PLLU akan menjadi salah satu kunci dalam keselamatan dan keberhasilan penerbangan.*(Pen Wingdikum)
Berita Daerah Korps Pasukan Khas Angkatan Udara (Korpaskhasau) memiliki Kendaraan Tempur (Ranpur) Taktis jenis DMP-30T rancangan PT. DI (Dirgantara Indonesia). Ranpur ini dibuat untuk meningkatkan kemampuan kecepatan operasional tempur
bagi pasukan khusus. Korpaskhas mendapat kesempatan pertama oleh PT DI dalam pembuatan ranpur taktis ini karena disesuaikan dengan kemampuan tempur Angkatan Udara khususnya Paskhas. Kendaraan ini mampu diterjunkan dari pesawat
dengan teknik Laves atau air landed yaitu lompat dari pesawat angkut (Hercules / CN235) pada kecepatan rendah dilandasan pacu seperti halnya air landed oleh pasukan. Pembuatan kendaraan tempur ini berdasarkan pada pengalaman pembuatan aircraft.*
DMP-30T
Ranpur Taktis
Korpaskhas
Edisi Januari 2008
75
Berita Daerah Pameran bertema, “Expo TNI” belum lama ini digelar di Makodim 0701/ Bms Purwokerto, selama seminggu. Lanud Wirasaba ambil bagian dengan menyuguhkan produk informasi kedirgantaraan, seperti; miniatur pesawat TNI Angkatan Udara, poster dan leaflet penerimaan prajurit TNI AU, pakaian penerbang, Majalah Suara Angkasa, serta buku-buku kedirgantaraan. Stand Lanud Wirasaba banyak menarik perhatian pengunjung, yang kebanyakan berasal dari masyarakat umum, pelajar, juga mahasiswa. Mereka bertanyatanya tentang TNI AU, ada juga yang sekadar melihatlihat.
Mayor Adm Era Revianto Danlanud Wirasaba. Panglima Koopsau I Marsda TNI Erry Biatmoko memasang tanda jabatan kepada Mayor Adm Era Revianto, ST sebagai Danlanud Wirasaba yang baru menggantikan Letkol Adm Syamsunasir, S.Sos, MM. Upacara serahterima jabatan Upacara serah terima jabatan dilaksanakan pada akhir Januari di Apron Lanud Wirasaba, Purbalingga. Letkol Adm Syamsunasir, selanjutnya akan menjabat sebagai Aspers Korps Paskhas Bandung.*(Pen Koopsau I).
76
Edisi Januari 2008
Stand Lanud Wirasaba Banyak Diminati Selain mengikuti “Expo TNI”, Lanud Wirasaba juga mengikuti lomba menembak dan lari marathon 10 km. “Untuk kejuaraan menembak meraih juara 2,” jelas
Danlanud Wirasaba Letkol Adm Syamsunasir, S.Sos. MM. Acara ini merupakan rangkaian peringatan ke 62 HUT TNI.* (Pentak Lanud Wirasaba)
Berita Daerah
Kapten Pnb M. Nurdin Dapat Penghargaan Kapten Pnb M. Nurdin, Komandan Flight Operasi “C” Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi, menerima penghargaan khusus dari Kasau dan Komandan Lanud Iswahjudi belum lama ini. Penghargaan ini diberikan atas prestasi luar biasa dan sangat terpuji yang telah dilakukan oleh Kapten Pnb M. Nurdin karena telah berhasil mendarat dengan selamat bersama pesawat yang dipilotinya. Pesawat F5 E Tiger II dengan nomor TS0512 yang dipilotinya itu mengalami insiden di udara saat melaksanakan kegiatan Fire Power Demo (Demo Penembakan Udara) di Lanud Tanjung Pandan, Pulau Belitung Provinsi Bangka Belitung. Apa yang telah dilakukan Kapten Nurdin dinilai pimpinan sebagai tindakan profesional dan menyelamatkan aset negara sehingga kerugian yang besar berupa jiwa dan pesawat tempur dapat diminimalis.Yang bersangkutan telah membuktikan senantiasa menerapkan prosedur keselamatan terbang dan kerja (Lambangja) dalam melaksanakan tugasnya.Ia juga dinilai sangat teliti dan mampu mengambil
Komandan Lanud Iswahjudi Iswahjudi Marsma TNI Dede Rusamsi memberikan penghargaan kepada Kapten Pnb M. Nurdin, Komandan Flight Operasi “C” Skadron Udara 14.
keputusan dengan tepat. “Disiplin kerja dan profesionalisme yang demikian ini patut dijadikan suri teladan bagi kita semua dalam meningkatakan motivasi untuk menyelesaikan setiap tugas dengan baik. Faktor Lambangja adalah mutlak, untuk itu budaya “Lambangja
Minded” harus dimiliki setiap awak pesawat. Jika kita melihat kejanggalan dalam melaksanakan tugas dapat segera mengambil tindakan tepat, sehingga kondisi yang tidak diinginkan tidak terjadi,” tegas Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Dede Rusamsi.*(Pentak Lanud Iwj)
Edisi Januari 2008
77
Berita Daerah
Jabatan Komandan Skadik 403 Lanud Adi Soemarmo diserahterimakan dari Letkol Adm Heri Napitupulu kepada Mayor Psk Wisnu Hermawan. Upacara serah terima jabatan dipimpin oleh Danlanud Adi Soemarmo Kol. Pnb Dedy N. Komara di Solo, pada awal Januari. Pejabat baru sebelumnya menjabat Kasi Pos Wing 2 Paskhas Lanud Abdul Rahman Saleh, Malang. Sedangkan Letkol Heri Napitupulu selanjutnya menjadi Kadispers Denma Mabesau. Usai sertijab Danlanud Adi Soemarmo diapit kedua pejabat melakukan salam komando.* (Pentak Lanud Adi Soemarmo)
Kasau Marsdya TNI Subandrio dan Lima Pati Peroleh Brevet Komando Tiga kepala staf di TNI yakni Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsdya TNI Subandrio, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Sumardjono, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Letjen TNI Agustadi Sasongko Purnomo, serta Kapolri Jenderal Sutanto menerima tanda kehormatan brevet komando, Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Brevet Komando juga diberikan kepada mantan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Herman Prayitno, dan mantan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Slamet Subiyanto. Upacara pemberian brevet tersebut langsung dipimpin Kasad Letjen TNI Agustadi Sasongko Purnomo di Lapangan Apel Mako Kopassus, Jakarta, akhir Januari. Penyematan dilakukan oleh Kasad Letjen TNI Agustadi Sasongko Purnomo, sedangkan brevet bagi Kasad dilakukan oleh Danjen Kopassus Mayjen TNI Soenarko.*
Ralat Pada Majalah “SA” edisi Oktober 2007 hal 34 baris ke-11 tertulis Kapten Pnb. M.J. Hanafie “Jaguar” alumnus AAU tahun 1991. Seharusnya : Kapten Pnb. M.J. Hanafie “Jaguar” alumnus Sekbang PSDP 1991.
78
Edisi Januari 2008
Berita Daerah
Pangkoopsau II Kunjungi Gubernur Papua Dalam rangkaian serah terima jabatan Komandan Lanud Jayapura, Pangkoopsau II Marsda TNI Yushan Sayuti melakukan kunjungan ke Gubernur Papua Barnabas Suebu SH di rumah dinasnya di Jayapura belum lama ini. Turut mendampingi Pangkoopsau II Asops Kas Koopsau II Kolonel Pnb Zulhasymi, Komandan Lanud Jayapura lama Kolonel Pnb Ismono Wijayanto, Komandan Lanud Jayapura baru Kolonel Pnb Dedy Permadi serta Kapen Koopsau II Letkol Sus Drs. Bintang Yudianta. Pada kesempatan itu Pangkoopsau II Marsda TNI Yushan Sayuti, memperkenalkan Kolonel Pnb Dedy Permadi sebagai Komandan Lanud Jayapura yang baru menggantikan Kolonel Pnb Ismono Wijayanto yang selesai masa tugasnya dan menjadi dosen Sesko TNI. “Atas nama pimpinan TNI AU saya mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan dukungan yang telah diberikan kepada Lanud Jayapura selama ini serta berharap kerjasama tersebut tetap diberikan kepada Komandan Lanud Jayapura
yang baru”, ungkapnya. Sementara Gubernur Papua Barnabas Suebu SH mengatakan, kerjasama antara Pemda Propinsi Papua dengan Lanud Jayapura selama ini telah terjalin dengan baik, Pemda Propinsi Papua sering dibantu Lanud Jayapura terutama dukungan helikopter maupun sarana angkutan udara lainnya. “Sarana transportasi udara bagi Papua saat ini sangat penting untuk men-
jangkau ke berbagai tempat, sebagai Gubernur saya sering turun ke bawah di wilayah Papua dengan menggunakan helikopter bantuan dari Lanud Jayapura”, jelasnya. Kunjungan diakhiri dengan saling tukar cinderamata, Pangkoopsau II Marsda TNI Yushan Sayuti menyerahkan miniatur pesawat Sukhoi, sedang Gubernur Papua Barnabas Suebu SH menyerahkan cinderamata dan sebuah buku.* (Pen Koopsau II)
Pangkoopsau II Marsda TNI Yushan Sayuti menyerahkan miniatur pesawat Sukhoi kepada Gubernur Papua Barnabas Suebu SH.
Edisi Januari 2008
79
Berita Daerah Pada penutupan pendidikan AAU tahun 2007 lalu ada beberapa hal yang bisa dijadikan catatan khusus: pertama, prosentase kelulusan yang tahun ini mencapai 100 persen. Tidak setiap tahun kelulusan bisa mencapai 100 persen. Kedua, tampilnya Sersan Mayor Udara Karbol (SMUK) Suyanto sebagai peraih Adimakayasa. Anak kedua dari pasangan keluarga petani, Tukiman dan Yahmi dari Desa Sundul, Parang, Magetan, Jawa Timur ini patut dicatat sebagai sebuah sejarah mengingat sejak tingkat I hingga tingkat III selalu menduduki rangking pertama. Prestasi ini
Kasau Marsekal TNI Herman Prayitno mengalungkan medali kepada SMUK Suyanto sebagai lulusan terbaik Karbol AAU tahun 2007 di lapangan Digantara AAU, Maguwo, Jogyakarta.
SMUK SUYANTO Raih Tropi Adimakayasa tergolong luar biasa, mengingat sangat tidak mudah mempertahankan prestasi ini secara berturut-turut selama tiga tahun dan sangat jarang ditemui. Indeks Prestasi Kumulatif yang diraih selalu di atas 3,6 yaitu 3,73 (tingkat I), 3,65 (tingkat II), dan 3,71 (pada tingkat III). Atas prestasi ini SMUK Suyanto mengaku makin tertantang untuk berprestasi lebih baik lagi. Menurut lulusan SMA Taruna Nusantara Magelang tahun 2004 ini, penghargaan Adimakayasa bukan penghargaan yang bisa diraih
80
Edisi Januari 2008
dengan satu usaha saja dan dalam waktu singkat, tetapi harus diupayakan selama menempuh pendidikan sebagai Karbol AAU selama tiga tahun. Tentang harapan ke depan, Karbol yang bercita-cita menjadi penerbang ini berharap di masa mendatang AAU tetap memegang komitmennya sebagai lembaga pencetak calon-calon perwira TNI AU masa depan yang andal. Selain SMUK Suyanto sebagai best of the best terpilih the best dari setiap majoring adalah SMUK I Komang
Astika (majoring Teknik Aeronautika), SMUK Mochamad Higha Afrianda (majering Teknik Elektronika), dan SMUK Suyanto dari majoring Teknik Manajemen Industri. Selain ijazah, kepada mereka diberikan tropi Gubernur. Secara keseluruhan, Karbol tingkat III AAU yang dinyatakan lulus berjumlah 165 orang terdiri: 53 orang dari majoring Teknik Aeronautika, 52 orang majoring Teknik Elektro, dan 60 orang majoring Teknik Manejemen Industri.* (Pen AAU)
Berita Daerah
Sertijab Danskadik 204. Mantan Danskadik 204 Mayor Psk Mahfud (kiri), Komandan Lanud Sulaiman Kolonel Pnb Tabri Santoso, S.IP (tengah) dan pejabat baru Mayor Psk Lambok Sormin Siregar melakukan salam komando usai upacara sertijab Danskadik 204 di lapangan Apel Staf II, Lanud Sulaiman, Bandung awal November lalu. (Pentak Lanud Sulaiman)
Aviation Engineering & Supply DGAC AMO No. 145/43500 Address : Perkantoran Harmoni Mas Blok A No.3-5 Jl. Pondok Cabe Raya, Ciputat 15418, Indonesia Phone : (62-21) 74710982, 74710983 Fax : (62-21) 7411484
Selamat Atas Pengangkatan Marsekal Madya TNI Subandrio Menjadi Kepala Staf Angkatan Udara Edisi Januari 2008
81
Berita Daerah
Sertijab Beberapa Komandan Lanud di Koopsau II Pangkoopsau II Marsda TNI Yushan Sayuti memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Lanud Jayapura dan Lanud Morotai pada saat yang berbeda akhir November; sementara pada pertengahan Januari Pangkoopsau II juga memimpin serahterima jabatan dua Komandan Lanud masing-masing Komandan Lanud Merauke dan Komandan Lanud Eltari. Kolonel Pnb Dedy Permadi yang dilantik sebagai Komandan Lanud Jayapura menggantikan Kolonel Pnb
Ismono Wijayanto. Kolonel Pnb Dedy permadi merupakan alumnus AAU tahun 1985 sebelumnya sebagai Dankorsis Seskoau, Bandung, sedangkan pejabat lama Kolonel Pnb Ismono Wijayanto adalah alumnus AAU tahun 1983 menjadi Dosen Sesko TNI di Bandung. Di Morotai, Mayor Lek M Ikhsan dilantik sebagai Komandan Lanud Morotai yang baru menggantikan Mayor PSK MA Silaban. Pejabat baru Mayor Lek M Ikhsan merupakan alumnus AAU tahun 1994 sebelum-
Pangkoopsau II Marsda TNI Yushan Sayuti memasangkan tanda pangkat komandan kepada Danlanud Jayapura yang baru Kolonel Pnb. Dedy Permadi
82
Edisi Januari 2008
nya sebagai Dansatkomlek Koopsau II, sedang pejabat lama Mayor Psk MA Silaban adalah alumnus AAU tahun 1993 selanjutnya sebagai Komandan Skadron 463 Paskhas di Lanud Iswahjudi Komandan Lanud Merauke diserahterimakan dari Letkol Pnb Hari Mursanto kepada Letkol Pnb M. Somin di Lanud Wolter Monginsidi, Kendari. Letkol Pnb M. Somin yang alumnus Sekolah Penerbang Ikatan Dinas Pendek (IDP) tahun 1989 sebelumnya menjabat sebagai Kepala Seksi Base Ops Lanud Abdulrahman Saleh, Malang. Sedangkan Letkol Pnb Hari Mursanto alumnus AAU tahun 1988, selanjutnya menempati pos baru sebagai Dosen di Seskoau, Bandung. Komandan Lanud Eltari diserahterimakan dari Letkol Pnb Historis P. Bulolo kepada Letkol Pnb Ferdinand Roring yang sebelumnya menjabat Pabandya Renprogar Sren Koopsau I Jakarta. Pejabat lama yang alumnus Sekolah Penerbang Ikatan Dinas Pendek (IDP) tahun 1989 selanjutnya menempati pos baru sebagai Pabandya Lat Sops Kohanudnas. *( Pen Koopsau II)
Seluruh Jajaran Direksi & Karyawan PT. REKAYASA TEKNOLOGI INDONESIA PT. INTEKINDO
Mengucapkan
Selamat Atas Pengangkatan Marsdya TNI Subandrio Menjadi Kepala Staf Angkatan Udara
Our Experinces : • Product Developments (VSCS, Voice Recording, AWOS) • System Integrator (ADS, ATC Towerset, Digital Map, CMOV, VCP, BARATS) • Reverse Engineering (ADT3, NBell Simulator AD) • System Maintenance (AWOS AP II, Radar Card, Voice Recording System)
Head Office : Setrasari Mall Blok C1/No. 67 Jl. Prof. Surya Sumantri Bandung 40163 INDONESIA Phone : +62 22 2009425, 2021601, Fax : +62 22 - 2021602
Selamat Atas Pengangkatan
Core Competence: • Simulation Technology • Telecommunication Technology • Aviation and Airport Technology • Instrument and Control System • Telematica System
Workshop : Jl. Gunung Kurnia No. 8 Komp. Rancabali III Cimahi – Indonesia Phone : +62 22 - 6628220
Selamat Atas Pengangkatan
Marsekal Madya TNI Subandrio Marsekal Madya TNI Sbandrio Menjadi Kepala Staf Angkatan Udara Menjadi Kepala Staf Angkatan Udara
Edisi Januari 2008
83
Sebuah Rumah Dinas di Lanud Maimun Saleh Terbakar Sebuah rumah dinas sebelah timur Hanggar Lanud Maimun Saleh terbakar. Mendapat laporan dari perwira jaga, Komandan Lanud segera memerintahkan Kadisops agar menggerakkan anggota PK (Pemadam Kebakaran) menuju lokasi kebakaran. Tiga buah mobil dikerahkan untuk memadamkan amukan api yang mulai membesar. Sementara para petugas PK dengan cekatan berusaha memadamkan api, petugas Pomau mengamankan lokasi kejadian. Setelah berjuang sekitar 15 menit, api mulai dapat dipadamkan. Kebakaran diperkirakan karena konseleting listrik. Kerugian dari kebakaran ini diperkirakan 50 juta rupiah. Seorang pemilik rumah pingsan karena terlalu banyak menghirup asap saat ikut memadamkan api, dan segera ditangani oleh tim medis. Kejadian tersebut disaksikan langsung oleh Komandan Lanud Maimun Saleh Letkol Pnb Eko Putro Tubantoro dalam sekenario latihan pada awal November 2007. Pada bulan September sebelum latihan ini digelar, diadakan sosialisasi dan pengenalan alat-alat PK seperti Mobil Truck Fire Demo, Alpeka Portable, Yamato, BCF, DCF dan Bompet Inno. Sosialisasi dipimpin oleh Kadisops Lanud Maimun Saleh Kapten Psk Dolfie Kalangi dan Pgs. Kasi Base Ops Letda Tek Agus Soe di hadapan seluruh anggota Lanud Maimun Saleh. Sosialisasi tersebut bertujuan agar anggota mengenal, mengetahui cara mengoperasikan alat-alat PK dan dapat menggunakannya sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau kebakaran.*
(Pentak Lanud Mus)
84
Edisi Januari 2008
Head Office: Halim Perdanakusuma Airport terminal Bld, 1st Floor, Room 67 Jakarta 13610 - Indonesia Phone:62-21 8017374, 80899303, 8097231, Fax.:62-218017375 www.manunggal-air.com Email:
[email protected] Brach Office: Jl. Yabaso Sentani, Jayapura Papua - Indonesia Phone:62-967 592689 Fax. :62-967 592689
Selamat Atas Pengangkatan Marsekal Madya TNI Subandrio Menjadi Kepala Staf Angkatan Udara
AIRFASTIndonesia Plaza Kuningan, Menara Utara # 305 Jl. H. R. Rasuna Said Kav. C 11-14 Jakarta 12940 Telp: 62-21-5200696, Fax : 62-21-5202557, 5200731 e-mail:
[email protected] website: http://www.airfastindonesia.com Edisi Januari 2008
85
Berita Daerah
Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso menyematkan tanda jabatan kepada Marsma TNI Pandji Utama sebagai Panglima Kohanudnas yang baru pada upacara pelantikan Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) di Jakarta, pertengahan Januari. Marsma TNI Pandji Utama menggantikan Marsda TNI Gandjar Wiranegara. Alumnus Akabri Bagian Udara tahun 1976 ini, selama karier militernya lebih banyak bertugas di jajaran Kohanudnas, diantaranya pernah menjabat sebagai Pabandya Ops Sops Kohanudnas, Asops Kosekhanudnas III Medan, Asops Kas Kohanudnas, Pangkosekhanudnas II Makassar, dan jabatan terakhirnya adalah Kepala Staf Kohanudnas.* (Pen Kohanudnas).
Mayor Pnb Fajar Adriyanto Komandan Skadron Udara 3 Baru Mayor Pnb Fajar Adriyanto dilantik sebagai Komandan Skadron Udara 3 oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Dede Rusamsi menggantikan Letkol Pnb Age Wiraksono, S.IP, MA, akhir Desember di Apron Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi. Mayor Pnb Fajar Adriyanto kelahiran Malang 37 tahun lalu merupakan Komandan Skadron Udara 3 ke-10 setelah pesawat tempur F-16 menjadi salah satu kekuatan tempur TNI AU tahun 1990, memulai kariernya di TNI Angkatan Udara setelah lulus dari AAU (Akademi Angkatan Udara) tahun 1992, Sekbang (Sekolah 86
Edisi Januari 2008
Kadislog baru Kolonel Tek Dento Priyono menandatangani berita acara sertijab disaksikan Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Dede Rusamsi.
Penerbang) Angkatan ke-48 tahun 1995. Sebelumnya, pada bulan yang sama Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Dede Rusamsi melantik Kolonel
Tek Dento Priyono sebagai Kepala Dinas Logistik (Kadislog) Lanud Iswahjudi menggantikan Kolonel Tek Amrullah Asnawi, M. Sc. (Pentak Lanud Iwj)
Berita Daerah
J
abatan Pangkosek hanudnas IV Biak diserahterimakan dari Marsma TNI Djubaedi kepada Marsma TNI Ignatius Basuki, belum lama ini di Jakarta. Marsma TNI Djubaedi merupakan alumnus Akabri Bagian Udara Angkatan 1976, selanjutnya menempati pos barunya sebagai Kadissurpotrudau. Sedangkan Marsma TNI Ign Salam komando pejabat baru dengan pejabat lama Pangkosekhanudnas IV. (Pen Kohanudnas)
Sertijab Pangkosekhanudnas IV Biak serta Danlanud Atang Sendjaja Basuki alumnus Akabri Bagian Udara Angkatan 1977, sebelumnya menjabat sebagai Danlanud Atang Sendjaja. Selanjutnya Danlanud Atang Sendjaja dijabat oleh Marsma TNI Bambang Agus Margono. Upacara serah terima jabatan Danlanud Atang Sendjaja dipimpin oleh dipimpin oleh Pangkoopsau I Marsda TNI Erry Biatmoko di Bogor beberapa waktu lalu. * Salam komando Pangkoopsau I Marsda TNI Erry Biatmoko beserta pejabat baru dan pejabat lama Danlanud Atang Sendjaja. (Pen Koopsau I) Edisi Januari 2008
87
Berita Daerah
Jabatan Dankodikau Diserahterimakan
Kepala Staf Angkatan Udara Marsdya TNI Subandrio mengatakan, kita bertekad untuk secara berkelanjutan dan berkesinambungan membangun Angkatan Udara yang professional, agar mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
88
Edisi Januari 2008
Jabatan Dankodikau diserahterimakan dari Marsda TNI Wardjoko kepada Marsma TNI Drajad Raharjo dengan Inspektur Upacara Kepala Staf Angkatan Udara Marsdya TNI Subandrio di Lapangan Apel Makodikau Halim Perdanakusuma bulan Januari yang lalu. Kepala Staf Angkatan Udara Marsdya TNI Subandrio mengatakan, kita bertekad untuk secara berkelanjutan dan berkesinambungan membangun Angkatan Udara yang professional, agar mampu melaksanakan tugas
dengan sebaik-baiknya. Untuk mewujudkan tekad tersebut adalah adanya kesiapan operasional yang memadai. Oleh karena itu prioritas yang dilakukan tertuju pada upaya tercapainya kemampuan operasional yang optimal dari segenap satuan TNI Angkatan Udara serta mantapnya lembaga pendidikan. Marsma TNI Drajad Raharjo alumni Akabri tahun 1975,sebelumnya menjabat Wadankodikau, sementara Marsda TNI Warjoko akan menempati jabatan Asrena Kasau.*(Pen Kodikau)
Berita Daerah “Titik berat perhatian kita ke depan masih mengarah pada upaya meningkatkan kesiapan operasional Angkatan Udara. Prioritas yang kita lakukan difokuskan pada tercapainya kemampuan yang optimal dari satuan-satuan TNI Angkatan Udara serta mantapnya lembaga pendidikan, dengan demikian, satuan operasional dan lembaga pendidikan, kita posisikan sebagai ujung tombak, karena dari situlah kesiapan operasional dan tuntutan akan kualitas SDM Angkatan Udara, lebih banyak ditentukan”. Demikian ungkapan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Madya TNI Subandrio saat membuka Rapat Pimpinan (Rapim) Angkatan Udara, di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, pada akhir Januari lalu. Lebih lanjut Kasau mengatakan banyaknya permasalahan yang timbul termasuk kecelakaan pesawat, umumnya bersumber dari kebiasaan dan komitmen yang buruk. Hal ini disebabkan karena kecenderungan yang terkooptasi oleh sikap dan perilaku yang tidak sesuai tuntutan zaman. “ TNI AU harus merubah mind set- nya , dari budaya kontradutif menjadi budaya yang accountable, safe and secure”, tegas Kasau. Rapim yang dihadiri oleh seluruh pejabat TNI AU ini bertujuan untuk menyamakan persepsi sekaligus
RAPIM TNI AU 2008 “Prioritaskan Kesiapan Satuan Operasional dan Lembaga Pendidikan” mencari solusi atas berbagai masalah yang timbul dilingkungan TNI AU. Perubahan merupakan keharusan, dan tidak boleh ditunda-tunda. Jangan ada lagi kalimat “dulu juga begitu” dalam melaksanakan tugas, karena tugas adalah amanah”, pesan Kasau. Dari hasil evaluasi kerja tahun 2007, kesiapan ratarata pesawat umumnya meningkat di atas 50 persen, bahkan untuk C-130 Her-
cules telah mencapai kisaran 60 persen . namun dambaan untuk mencapai zero accident, belum menjadi kenyataan. “Itulah sebabnya saya menginginkan adanya suatu perubahan yang dapat memberikan jaminan tidak celaka, yang dimulai dari perubahan pola pikir, pola sikap dan pola tindak untuk mencapai kondisi yang lebih baik”, harap Kasau di akhir sambutannya.*
Edisi Januari 2008
89
90
Edisi Januari 2008
Edisi Januari 2008
91
Berita Daerah
Athan Udara Australia Kunjungi Dispenau. Kadispenau Marsma TNI Daryatmo, S.IP. memperlihatkan salah satu produk Dispenau, majalah “Suara Angkasa” kepada tamunya, Colonel Raymond Pressley, Atase Pertahanan Udara Australia untuk Indonesia dan Senior Sergeant Brom Hall ketika berkunjung ke Dinas Penerangan Angkatan Udara (Dispenau) di Mabesau, beberapa waktu lalu. Kunjungan ini dimaksudkan untuk saling tukar pengetahuan dan informasi di antara sesama komunitas Angkatan Udara.*
92
Edisi Januari 2008
Berita Daerah
Wakasau Marsda TNI I Gusti Made Oka menyematkan tanda jabatan kepada Marsekal Muda TNI K. Inugroho sebagai pejabat Irjenau yang baru, di Mabesau Jakarta.
Sertijab Beberapa Pejabat Mabesau Wakasau Marsda TNI I Gusti Made Oka, bertindak sebagai inspektur upacara dalam acara serah terima lima jabatan di Mabesau, yaitu Inspektorat Jenderal Angkatan Udara (Irjenau), Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kasau, Asisten Pengamanan (Aspam) Kasau dan Asisten Personel (Aspers) Kasau, serta Kepala Dinas Pengamanan dan Sandi Angkatan Udara (Kadispamsanau), di Mabesau akhir Januari. Kelima pejabat tingkat Mabesau yang diserahterimakan masing-masing Irje-
nau dari Marsda TNI Eko Edi Santoso kepada Marsda TNI K. Inugroho, Koorsahli Kasau Marsda TNI K. Inugroho kepada Marsda TNI Ganjar Wiranegara, Aspam Kasau Marsda TNI Iwan Sidi kepada Marsma TNI Haryantoyo, Aspers Kasau Marsda TNI Agus Mudigdo kepada Marsma TNI Sudjadijono dan Kadispamsanau Marsma TNI Gunpanadi kepada Kolonel Pnb Djoko Setiono. Marsda TNI K. Inugroho sebelumnya sebagai Koorsahli Kasau, Marsda TNI Eko Edi Santoso (Pati Mabesau),
Koorsahli Kasau Marsda TNI Gandjar Wiranegara sebelumnya Pangkohanudnas, Aspam Kasau Marsma TNI Haryantoyo sebelumnya Waaspam, Marsda TNI Iwan Sidi (Pati Mabesau), Aspers Kasau Marsma TNI Sudjadijono sebelumnya Waaspers Kasau, Marsda TNI Agus Mudigdo menduduki jabatan baru sebagai Aspers Kasum Panglima TNI, dan Kadispamsanau Kolonel Pnb Djoko Setiono sebelumnya sebagai Paban V Prodin Staf Pengamanan Angkatan Udara (Spamau).
Edisi Januari 2008
93
Berita Daerah
Kasau Resmikan Perumahan Primkopau Permai
Kasau Marsekal TNI Herman Prayitno meninjau perumahan non dinas TNI AU di Kaliwungu, Lanud Adi Sumarmo, didampingi oleh Ketua Primkopau Mabesau Letkol Adm. A. Fathoni, SE. MM dan Kasubdis Binjahril Diswatpersau Kolonel Adm. Djubaedah, usai peresmian perumahan Primkopau Permai
Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Herman Prayitno meresmikan perumahan non dinas “Primkopau Permai” sebanyak 57 unit, untuk personel TNI Angkatan Udara yang masih aktif di Kaliwungu, Panasan, Solo, beberapa waktu lalu. Dalam laporannya Ketua Primkopau Mabesau Letkol Adm. A Fathoni, SE. MM. mengatakan, bahwa pembangunan perumahan Primkopau Permai dibiayai murni dari koperasi tidak melibatkan dari pihak perbankan, hal lain yang menarik dari perumahan Primkop-
94
Edisi Januari 2008
au Permai yaitu pembayaran dititik beratkan pada kemampuan anggota untuk mencicilnya, hanya waktu kreditnya saja yang diperpanjang. Lain halnya dengan developer pengembang perumahan, mereka yang menargetkan biaya cicilan. Dari hasil temuan Pengawasan dan Pemeriksaan (Wasrik) Irjenau, diharapkan untuk membuat “Blue Print” pembangunan perumahan non dinas TNI AU di seluruh Indonesia, sehingga para purnawirawan TNI AU dapat memiliki rumah dengan biaya seminimal
mungkin dengan mutu yang baik, ujarnya. Perumahan Primkopau Permai dibangun oleh Primkopau Mabesau sebagai development yang dikerjakan selama 153 hari kalender dengan biaya 6.150.000.000,- dengan type 36/72 dan 36/110. Primkopau Mabesau juga berkomitmen untuk dapat mensejahterakan anggotanya dalam menyiapkan perumahan non dinas, dengan tidak melibatkannya pihak perbankan diusahakan akan meminimalisasi risiko kerugian, jadi risiko dan kendala akan ditangung sendiri oleh Primkopau.*
Ordirga
Turnamen
Aeromodelling di Lanud Sulaiman Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) provinsi Jawa Barat menyelenggarakan Kejuaraan Terbuka Free Flight Aeromodelling bertempat di Run Way Lanud Sulaiman, Bandung. Kejuaran yang berlangsung selama dua hari ini dibuka oleh Ketua FASI Propinsi Jawa Barat Kolonel Pnb Tabri Santoso, S.IP. Cabang olahraga yang dipertandingkan meliputi: OHLG (Outdoor Hand Launched Glider/Chuck Glider/Terbang Bebas Lempar), F1A-Free Flight Glider A2 (Terbang Bebas Tarik A2), dan F1H-Free Flight Glider A1 (Terbang Bebas Tarik A1). Kejuaraan ini merupakan ajang persiapan dalam menghadapi PON 17 KalimantanTimur, juga sebagai ajang melatih wasit baru. Pemenang jenis lomba Ootdoor Hand Launched Glider/ Chuck perorangan senior putra diraih oleh Tamami (Banten), senior putri oleh Chendy (Banten), junior putra oleh Gunawan (SMK Penerbang DIY), junior putri Isma (Jabar). Sedangkan beregu senior
putra diraih provinsi Banten (Yuyus, Nanang,Tamami), beregu junior diraih SMK Penerbangan DIY (Ian, G. Sendi, Gunawan). Untuk jenis lomba Free Flight Glider A1 perorangan Senior putra diraih MP. Alamsyah (Sulteng), Senior putrid Chendy (Banten), Junior putra; David (Banten), Junior putri Imah Yuka (Kaltim). Untuk beregu Senior diraih Sulteng (MP.
Alamsyah, Rudi Ari) dan junior beregu diraih diraih Kaltim ( Sukariadi, Lies A, Ima Yuka). Jenis pertandingan F1A perorangan senior putra diraih Ronald (Kaltim), senior putri Yuanti (Kaltim), junior putra Kurnia (Sulteng), putri Alfindita (Jateng). Beregu senior diraih Banten dan beregu junior oleh SMK Penerbang DIY.* (Pentak Lanud Sulaiman)
Edisi Januari 2008
95
Ordirga
Kejuaraan Aeromodelling. Para peserta Kejuaraan Aeromodelling tingkat ASEAN dengan pesawat-pesawat model yang siap bertarung pada pertempuran di udara satu lawan satu. Kejuaraan ini berlangsung selama dua hari di Jakarta Aeromodelling Club (JAC) Dirgantara pada akhir November lalu. Selain Indonesia negara peserta lainnya adalah Singapura dan Malaysia.*
Ketua Harian PB FASI Marsda TNI Eko Edi Santoso bersama Ny. Eko Edi Santoso beberapa waktu lalu mengunjungi kota Milan. Sebagai penggemar sepak bola pada kesempatan itu Ny. Eko Edi Santoso berpose dengan bintang sepak bola idola, Ronaldinho di Stadion Milan, Sansiro, belum lama ini.
96
Edisi Januari 2008
SelamatAtasPengangkatan Marsekal Madya TNI Subandrio Menjadi Kepala Staf Angkatan Udara
Edisi Januari 2008
97
98
Edisi Januari 2008