Dwi Novita Sari D. Husain, 221410178, *Dr. Jusdin Puluhulawa, S.H, M.Si, ** Roni Lukum, S.Pd, M.Sc, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo Hal. 1
DETERMINASI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PKn ANGKATAN 2011
[email protected] Dwi Novita Sari D. Husain, Dr Jusdin Puluhulawa, S.H, M.Si, Roni Lukum S.Pd, M.Sc Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo
Abstrak Dwi Novita sari D Husain. 2015. “Determinasi Motivasi Belajar Mahasiswa”. Skripsi. Gorontalo. Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah motivasi belajar mahasiswa jurusan PKn dan faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, serta upaya dalam membangkitkan motivasi belajar mahasiswa.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan di jurusan PKn, Fakultas Ilmu Sosial. Teknik pengumpulan data penelitian yang digunakan yakni, observasi, wawancara, dan dokumentasi.Adapun informan yang diwawancarai adalah 20 mahasiswa jurusan PKn angkatan 2011 serta 3 dosen yang mengajar di jurusan PKn. Hasil penelitian menggambarkan bahwa 25% mahasiswa memiliki motivasi belajar tinggi, 50% motivasi belajar sedang dan sisanya 25% memiliki motivasi belajar rendah. Motivasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik terdiri dari minat, cita – cita, dan kondisi mahasiswa. Berdasarkan minat, 50% mahasiswa memilih jurusan PKn sesuai minat mereka, 15% karena dorongan orang lain dan 35% karena kebetulan lulus. Sementara itu jika dilihat dari cita – cita, 80% mahasiswa ingin menjadi pengajar, dan masing – masing 5% mahasiswa ingin menjadi PNS, Politisi, Tentara dan melanjutkan studi.Berdasarkan kondisi mahasiswa, dapat diketahui bahwa 40% mahasiswa terpengaruh karena kondisi fisik, 40% kondisi emosional, 15% fisik dan emosional berpengaruh dan sisanya 5% menyatakan tidak berpengaruh. Sementara itu faktor ekstrinsik yang terdiri dari dosen pengajar, materi kuliah, metode perkuliahan dan kondisi dan suasana ruang perkuliahan. Faktor pertama yaitu dosen pengajar, 65% mahasiswa mengatakan dosen berpengaruh dari cara mengajarnya, 30% dari nasehat yang diberikan dan 5% mengatakan tidak berpengaruh. Dilihat dari materi kuliah, 75% mengatakan berpengaruh dan sisanya 25% tidak berpengaruh. Selanjutnya metode perkuliahan, 100% atau seluruh mahasiswa mengatakan bahwa metode yang digunakan sangat berpengaruh. Berdasarkan kondisi dan suasana ruang perkuliahan, 55% mahasiswa terpengaruh karena ruangan tidak kondusif (panas/kotor), 20% karena kurang fasilitas, 20% karena ribut dan 5% karena ruang kelas di luar kampus. Selanjutnya upaya dalam membangkitkan motivasi belajar yang terdiri dari teknik dan upaya dosen dalam meningkatkan motivasi belajar. Berdasarkan hasil penelitian, teknik yang dapat digunakan yaitu: pemberian tugas, menggunakan metode yang sesuai dan memberikan kesempatan. Sementara itu Dwi Novita Sari D. Husain, 221410178, *Dr. Jusdin Puluhulawa, S.H, M.Si, ** Roni Lukum, S.Pd, M.Sc, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo Hal. 2
upaya yang dapat digunakan yaitu: memberikan perhatian dan mengadakan fasilitas kampus. Kata kunci: Determinasi, motivasi belajar, mahasiswa.
Motivasi
belajar
mahasiswa
merupakan
dorongan
dasar
yang
menggerakkan mahasiswa tersebut untuk belajar. Oleh karena itu, motivasi belajar merupakan hal yang sangat penting bagi seorang mahasiswa. Mahasiswa yang mempunyai motivasi belajar yang baik akan menunjukkan keinginan untuk melakukan aktifitas belajar yang lebih giat dan semangat. Mereka akan selalu hadir dalam setiap perkuliahan, aktif di dalam kelas dan juga selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen. Dapat dikatakan bahwa motivasi belajar mahasiswa merupakan faktor yang paling menentukan dalam menciptakan sarjana yang berkualitas. Sehingga sejalan dengan tekad Universitas Negeri Gorontalo untuk menghasilkan sarjana yang berkualitas, tekad itu kiranya dibarengi dengan upaya untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswanya. Namun berdasarkan kenyataannya tidak sesuai dengan yang diharapkan karena masih banyak mahasiswa yang tidak memiliki semangat untuk belajar. Hal ini sesuai dengan pengalaman, dimana peneliti menemukan hal serupa, khususnya di Jurusan PKn. Dapat dikatakan bahwa mahasiswa yang mempunyai motivasi tinggi adalah mereka yang selalu aktif hadir dalam setiap kegiatan perkuliahan, aktif di dalam kelas, mengerjakan tugas yang diberikan dosen dan segala sesuatu yang dapat menunjang hasil dan prestasi belajar mereka. Berdasarkan fenomena tersebut, perlu di adakannya suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, sehingga dapat diperoleh masukan untuk merumuskan kebijakan yang tepat untuk meningkatkannya. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Determinasi Motivasi Belajar Mahasiswa PKn Angkatan 2011 Universitas Negeri Gorontalo.” KAJIAN PUSTAKA Motivasi Motivasi berasal dari kata motif. Menurut Azwar (2010:1) motif merupakan suatu keadaan, kebutuhan, atau dorongan yang disadari atau tidak disadari, yang membawa kepada terjadinya suatu perilaku. Sedangkan motivasi Dwi Novita Sari D. Husain, 221410178, *Dr. Jusdin Puluhulawa, S.H, M.Si, ** Roni Lukum, S.Pd, M.Sc, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo Hal. 3
merupakan stimulasi atau rangsangan agar perilaku terjadi sesuai dengan arah yang dikehendaki. Pengertian di atas menunjukan bahwa motivasi merupakan hal yang melatar belakangi individu berbuat untuk mencapai tujuan tertentu. Sejalan dengan hal tersebut, Wahosumidjo (dalam Uno, 2013:8) memaparkan bahwa motivasi merupakan dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Belajar Winkel (2007: 59) dalam Suprihatiningrum (2014: 15) menambahkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental/ psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan – pemahaman, keterampilan dan nilai – sikap. Selanjutnya Thorndike (dalam Uno, 2013: 11) mengemukakan bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respons (yang juga bisa berupa pikiran, perasaan, atau gerakan). Perubahan tingkah laku dapat berwujud sesuatu yang konkret (dapat diamati), atau yang non konkret (tidak bisa diamati). Kedua pendapat di atas menunjukkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku baik sikap, kebiasaan, keterampilan dan pemahaman yang terjadi pada individu – individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Motivasi Belajar Motivasi belajar (learning motivation) yaitu dorongan seseorang untuk belajar sesuatu guna mencapai suatu cita - cita. Dalam penelitiannya, Anggraini (2005:48) menyatakan bahwa motivasi mahasiswa diindikasikan dari kepemilikan buku wajib yang dianjurkan dosen, keseriusan dalam mengikuti perkuliahan, frekuensi bertanya pada dosen, kerajinan dalam mengerjakan tugas mandiri, sikap dalam perkuliahan, serta tingkat kehadiran dalam kegiatan perkuliahan. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Motivasi belajar ada dua faktor utama yang berpengaruh didalamnya yang disebut dengan faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor Motivasi Intrinsik Menurut Purwanto (Handrianto, 2012:5) faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yang berasal dari siswa itu sendiri/ instinsik adalah: a. Minat Dwi Novita Sari D. Husain, 221410178, *Dr. Jusdin Puluhulawa, S.H, M.Si, ** Roni Lukum, S.Pd, M.Sc, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo Hal. 4
Minat merupakan ketertarikan individu terhadap sesuatu, dimana minat belajar yang tinggi akan menyebabkan belajar siswa menjadi lebih mudah dan cepat. Menurut Usman (2003:27) dalam Aritonang (2008:14) kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik. b. Cita-cita Cita – cita merupakan faktor yang dapat mempengaruhi motivasi seorang untuk belajar. Menurut Uno (2013:31) salah satu indikator motivasi belajar adalah adanya harapan dan cita – cita masa depan. Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan serta oleh perkembangan kepribadian. c. Kondisi Mahasiswa Menurut Handrianto (2012:3) proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan terganggu. Kondisi- kondisi tersebut baik fisik maupun emosi yang dihadapi oleh peserta didik akan mempengaruhi keinginan individu untuk belajar dan tentunya akan melemahkan dorongan untuk melakukan sesuatu dalam kegiatan belajar. Faktor Motivasi Ekstrinsik Motivasi Ekstrinsik adalah dorongan dari luar diri, tindakan atau perbuatan yang didasari oleh dorongan-dorongan bersumber dari luar pribadi seseorang (lingkungan) untuk melakukan sesuatu karena adanya paksaan dari luar. Anggraini (2005:48) mengemukakan ada beberapa faktor ekstrinsik yang berhubungan dengan lingkungan perkuliahan, antara lain: a. Dosen Pengajar Dosen bertugas memperkuat motivasi belajar siswa lewat penyajian pelajaran, sanksi-sanksi dan hubungan pribadi siswanya. Dalam hal ini pengajar melakukan hal yang menggiatkan anak dalam belajar. Peran dosen untuk mengelola motivasi belajar sangat penting dan dapat dilakukan melalui berbagai aktifitas belajar. Kemampuan mengajar menjadikan dirinya model yang mampu membangkitkan rasa ingin tahu dan kesanggupan dalam diri peserta didik merupakan aset utama dalam membangkitkan motivasi. b. Materi kuliah yang diajarkan Menurut Widoyoko (2007:5) penguasaan guru terhadap materi pembelajaran dan beragam strategi pembelajan yang sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran serta karakteristik siswa akan mampu menumbuhkan Dwi Novita Sari D. Husain, 221410178, *Dr. Jusdin Puluhulawa, S.H, M.Si, ** Roni Lukum, S.Pd, M.Sc, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo Hal. 5
motivasi belajar siswa. Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutor/pengajar sehingga materi yang diajarkan terlalu sulit/mudah. Bagi peserta didik orang dewasa, mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang terlampau sulit. c. Metode Perkuliahan yang digunakan Dosen Metode pembelajaran adalah teknik yang diterapkan oleh pengajar dalam proses pembelajaran. Hal ini karena proses pembelajaran itu merupakan proses transfer ilmu dari pengajar ke anak didik dan untuk hal tersebut harus ada teknik khusus agar efektif. Jika metode pembelajaran yang kita terapkan tepat, maka hasil pembelajaran jelas maksimal. Menurut Purba (2011:7) setiap guru harus memiliki keahlian di dalam memilih model pembelajaran yang dipakai sehari-hari di kelas. Tugas pengajar adalah memilih dan menggunakan metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar yang baik, tepat efektif dan efisien. Ketepatan penggunaan metode mengajar sangat tergantung kepada tujuan, isi proses belajar mengajar dan kegiatan belajar mengajar. d. Kondisi dan Suasana Ruang Kuliah Dalam bukunya, Underwood (2000:52) menuliskan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kelas, antara lain: cahaya, suhu udara, akustik, garis pandang, tata letak meja dan kursi, kemungkinan untuk memindahkan meja dan kursi, furniture, sarana untuk menempatkan gambar – gambar dan sebagainya. Handrianto (2012:3) menambahkan kondisi lingkungan yang sehat turut mempengaruhi motivasi belajar. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Lokasi Penelitian yang telah ditentukan peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan adalah di Universitas Negeri Gorontalo, Fakultas Ilmu Sosial khususnya Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Objek penelitian adalah mahasiswa yang sedang menjalani kuliah di Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) angkatan 2011. Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data yang diperlukan dalam dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif yang di kemukakan Miles Huberman dalam Sugiyono (2012) yaitu: data reduction, data display, conclusion drawing. Dwi Novita Sari D. Husain, 221410178, *Dr. Jusdin Puluhulawa, S.H, M.Si, ** Roni Lukum, S.Pd, M.Sc, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo Hal. 6
HASIL PENELITIAN Motivasi Belajar Mahasiswa Motivasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan Motivasi belajar Mahasiswa diindikasikan dari kepemilikan buku wajib yang dianjurkan dosen, keseriusan dalam mengikuti perkuliahan, frekuensi bertanya pada dosen, kerajinan dalam mengerjakan tugas mandiri, sikap dalam perkuliahan, serta tingkat kehadiran dalam kegiatan perkuliahan. (Anggraini, 2005:48). Berdasarkan hasil wawancara 20 mahasiswa Jurusan PKn, Peneliti dapat mengkategorikan mahasiswa ke dalam 3 kategori, yaitu mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah. Gambaran motivasi belajar mahasiswa Jurusan PKn disajikan dalam grafik di bawah ini: Motivasi Belajar Mahasiswa PKn
25%
25% Tinggi Sedang 50%
Rendah
Sumber: Berdasarkan data olahan oleh Peneliti Dari grafik di atas, dapat diketahui bahwa dari total 20 informan terdapat 25% mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi atau sebanyak 5 mahasiswa. Sementara itu mahasiswa yang motivasinya rendah juga sebanyak 5 mahasiswa atau 25%. Sisanya 50% mahasiswa memiliki motivasi belajar yang sedang atau sebanyak 10 mahasiswa. Karakteristik Motivasi Belajar Keinginan mendalami materi Salah satu karakteristik motivasi belajar yang tinggi adalah memiliki keinginan untuk mendalami materi. Mahasiswa yang memiliki motivasi untuk belajar akan selalu memperhatikan apa yang di jelaskan oleh dosen saat perkuliahan. Keinginan untuk mendalami materi adalah salah satu karakteristik motivasi belajar. Ketekunan dalam mengerjakan tugas
Dwi Novita Sari D. Husain, 221410178, *Dr. Jusdin Puluhulawa, S.H, M.Si, ** Roni Lukum, S.Pd, M.Sc, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo Hal. 7
Mahasiswa yang termotivasi untuk belajar akan menunjukan karakteristik yang baik. Salah satunya adalah dengan selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen. Motivasi belajar yang tinggi akan membuat mahasiswa tekun dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen. Keinginan untuk Berprestasi Mahasiswa yang termotivasi untuk belajar, memiliki keinginan untuk berprestasi. Keinginan untuk berprestasi di tandai dengan partisipasi mahasiswa tersebut di kelas. Salah satu partisipasi yang menandai keinginan seorang mahasiswa untuk berprestasi adalah dengan memberikan pertanyaan dalam suatu perkuliahan karena hal itu akan menjadi nilai tambah bagi mereka. Keinginan untuk Maju Mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi selalu berusaha agar terus maju. Mereka selalu ingin mengembangkan diri dan pengetahuan mereka. Salah satu hal yang dilakukan adalah dengan memiliki buku agar mereka dapat mengembangkan nalar dan pengetahuan dari buku tersebut. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Faktor Intrinsik a. Minat Minat merupakan salah satu faktor intrinsik yang dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Minat yang baik akan berdampak baik pula pada motivasi belajar mahasiswa tersebut. Berdasarkan hasil wawancara, bahwa minat mahasiswa dalam memilih jurusan PKn karena tiga alasan, yaitu karena sesuai minat, kebetulan lulus dan dorongan orang lain. Untuk lebih jelasnya, peneliti menyajikan motivasi belajar mahasiswa PKn ke dalam grafik sebagai berikut: Motivasi Mahasiswa Memilih Jurusan Pkn 50% 40% 30% 20% 10% 0%
50%
35%
15% Sesuai Minat
Karena Dorongan Orang Lain
Kebetulan Lulus
Motivasi Memilih Jurusan…
Sumber: Berdasarkan Data Olahan Oleh Peneliti
Grafik di atas menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki minat terhadap jurusan PKn. Dari hasil wawancara terdapat sekitar 10 mahasiswa atau 50% memiliki minat terhadap jurusan ini. Sementara itu ada 7 mahasiswa atau sekitar 35% yang memilih jurusan ini karena kebetulan lulus, namun Dwi Novita Sari D. Husain, 221410178, *Dr. Jusdin Puluhulawa, S.H, M.Si, ** Roni Lukum, S.Pd, M.Sc, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo Hal. 8
sebagian dari mereka mulai menyukai jurusan PKn setelah mengikuti aktivitas kuliah. Selain itu ada 15% atau 3 mahasiswa yang memilih PKn tidak didasarkan atas keinginan mereka, melainkan karena dorongan orang lain. b. Cita – Cita Cita – cita juga merupakan satu faktor intrinsik yang ikut menentukan motivasi belajar Mahasiswa. Berdasarkan hasil wawancara mengenai cita – cita, dapat diketahui bahwa cita – cita para informan terdiri dari 5 kategori, yaitu guru atau dosen, PNS, Politisi, melanjutkan studi dan tentara Untuk lebih jelasnya, Peneliti menyajikan cita-cita mahasiswa PKn ke dalam grafik sebagai berikut: Cita - Cita Mahasiswa 100%
80%
5%
5%
5%
5%
0%
Cita -… Sumber: Berdasarkan Data Olahan oleh Peneliti
Grafik di atas menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa bercita – cita ingin menjadi pengajar baik guru ataupun dosen. Dari total 20 informan, 80% atau sekitar 16 mahasiswa bercita – cita ingin menjadi guru atau dosen. Sementara 20% atau 4 orang tidak tertarik menjadi pengajar. Mereka tertarik untuk melanjutkan studi, menjadi politisi, menjadi PNS dan menjadi seorang tentara. c. Kondisi Mahasiswa Kondisi yang dimaksud adalah kondisi fisik dan emosional. Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa kondisi fisik dan emosional dapat berpengaruh pada motivasi belajar mahasiswa. Untuk lebih jelasnya, Peneliti menyajikan hasil penelitian mengenai kondisi fisik dan emosional ke dalam grafik di bawah ini:
Pengaruh kondisi fisik dan emosional 5%
Kondisi fisik
15% 40%
Kondisi Emosional fisik dan emosional
40%
Tidak Berpengaruh
Sumber: Berdasarkan Data Olahan oleh Peneliti
Dwi Novita Sari D. Husain, 221410178, *Dr. Jusdin Puluhulawa, S.H, M.Si, ** Roni Lukum, S.Pd, M.Sc, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo Hal. 9
Grafik di atas menunjukkan bahwa keadaan fisik maupun emosional merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Dari total 20 informan, 40% atau sejumlah 8 mahasiswa mengatakan kondisi fisik mempengaruhi motivasi belajar mereka. Sementara itu terdapat 40% atau 8 mahasiswa mengatakan karena kondisi emosional dan sekitar 15% atau 3 orang mengatakan keduanya mempengaruhi, sedangkan 1 orang atau 5% mengatakan tidak berpengaruh. Faktor Ekstrinsik a. Dosen Pengajar Dosen pengajar merupakan faktor ekstrinsik yang dapat mempengaruhi motivasi Mahasiswa dalam perkuliahan. Dari hasil wawancara, dapat diketahui bahwa dosen dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa dari 2 hal, yaitu: cara mengajar dan nasehat atau motivasi yang diberikan kepada mahasiswa.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:
Pengaruh Dosen Pengajar 5% Cara Mengajar Dosen
30% 65%
Nasehat yang diberikan Dosen
Sumber: Berdasarkan Data Olahan oleh Peneliti
Grafik di atas menunjukkan kurang lebih ada 65% atau 13 mahasiswa menyatakan cara mengajar dosen mempengaruhi motivasi belajar. Selanjutnya nasehat atau motivasi yang diberikan dosen saat mengajar akan mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa seperti yang dikatakan 30 % atau sekitar 6 mahasiswa di atas. Sedangkan sisanya 5% atau 1 mahasiswa, yaitu Informan 14 menyatakan bahwa dosen pengajar tidak mempengaruhi motivasi belajarnya. b. Materi Kuliah yang diajarkan Selain dosen pengajar, materi juga cukup berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa.Untuk lebih jelasnya Peneliti menyajikan hasil wawancara tersebut ke dalam grafik dibawah ini:
Dwi Novita Sari D. Husain, 221410178, *Dr. Jusdin Puluhulawa, S.H, M.Si, ** Roni Lukum, S.Pd, M.Sc, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo Hal. 10
Pengaruh Materi Kuliah
25% 75%
Berpengaruh Tidak Berpengaruh
Sumber: Berdasarkan Data Olahan oleh Peneliti
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa dari total 20 informan yang telah diwawancarai, 75% atau sebanyak 15 mahasiswa mengatakan bahwa materi kuliah berpengaruh terhadap motivasi belajar mereka. Sementara itu 5 mahasiswa atau 25% menyatakan materi kuliah tidak berpengaruh pada motivasi mereka untuk belajar. c. Metode Perkuliahan yang digunakan Metode pembelajaran adalah teknik yang diterapkan oleh dosen dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara, metode perkuliahan yang digunakan dalam menyampaikan materi mempunyai pengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa di kelas. Pengaruh Metode yang digunakan 0% Berpengaruh
100%
Tidak Berpengaruh
Sumber: Berdasarkan Data Olahan oleh Peneliti
Grafik di atas menunjukkan bahwa dari total 20 informan yang telah diwawancarai, 100% atau seluruh mahasiswa mengatakan bahwa metode perkuliahan yang digunakan dosen sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar mereka. d. Kondisi dan Suasana Ruang Kuliah Kondisi dan suasana ruang kuliah mempengaruhi mahasiswa dalam hal konsentrasi mereka saat menerima materi perkuliahan dari dosen. Berdasarkan Dwi Novita Sari D. Husain, 221410178, *Dr. Jusdin Puluhulawa, S.H, M.Si, ** Roni Lukum, S.Pd, M.Sc, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo Hal. 11
hasil wawancara, ruang perkuliahan mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa karena beberapa alasan, yaitu: tidak kondusif, ribut, kurang fasilitas, dan ruang kelas di luar kampus. Berikut hasil penelitian mengenai ruang perkuliahan yang ditampilkan dalam grafik di bawah ini:
Pengaruh Ruang Kuliah 5%
Tidak Kondusif (Panas/kotor)
20% 55% 20%
Kurang fasilitas Ribut Ruang kelas di luar kampus
Sumber: Berdasarkan Data Olahan oleh Peneliti
Grafik di atas menunjukkan bahwa 55% atau sebanyak 11 mahasiswa menyatakan ruang yang tidak kondusif mempengaruhi motivasi belajar mereka. Sementara itu 20% atau 4 mahasiswa mengatakan ruang kelas mempengaruhi karena kurangnya fasilitas, dan 20% atau 4 mahasiswa karena ribut dan sisanya 5% atau 1 mahasiswa karena lokasi kuliah berada di luar kampus. Upaya dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa TeknikMembangkitkan Motivasi Pemberian Tugas Teknik yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan suatu tugas yang menantang mahasiswa. Tugas yang diberikan dosen menjadi teknik yang sering digunakan untuk memotivasi mahasiswa untuk belajar. Tugas yang diberikan tidak hanya di dalam kelas, tapi juga turun langsung ke lapangan. Menggunakan Metode yang Sesuai Penggunaan metode yang tepat akan membuat mahasiswa menyukai untuk mengikuti mata kuliah. Metode yang digunakan akan membangkitkan motivasi belajar mereka. Untuk itu diperlukan metode yang baik dalam pembelajaran agar dapat memotivasi mahasiswa untuk belajar. Memberikan Kesempatan Teknik selanjutnya adalah dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar lebih aktif. Mereka tidak hanya menerima tapi juga dapat merespon terhadap suatu materi yang diberikan. Mahasiswa akan lebih termotivasi jika diberikan kesempatan lebih.
Dwi Novita Sari D. Husain, 221410178, *Dr. Jusdin Puluhulawa, S.H, M.Si, ** Roni Lukum, S.Pd, M.Sc, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo Hal. 12
Upaya Membangkitkan Motivasi Memberikan Perhatian Upaya dosen membangkitkan motivasi belajar adalah dengan memberikan perhatian atau treatment kepada mahasiswa. Treatment yang dimaksud agar dosen lebih dekat dan dapat mengetahui apa yang menjadi masalah atau apa yang menjadi penyebab rendahnya motivasi belajar mahasiswa. Mengadakan Fasilitas Kampus Upaya selanjutnya adalah dengan mengadakan fasilitas yang dapat menunjang aktivitas mahasiswa di kampus sehingga membuat mereka semangat untuk belajar. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka peneliti menyimpulkan hal – hal sebagai berikut: Secara umum motivasi belajar mahasiswa Jurusan PKn sudah dapat dikatakan bagus walaupun masih terdapat beberapa mahasiswa yang kurang memiliki motivasi untuk mengikuti perkuliahan. Motivasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik misalnya minat, cita – cita dan kondisi siswa. Faktor ekstrinsik adalah faktor dari luar yang dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Dalam hal ini yang berhubungan dengan perkuliahan, misalnya dosen pengajar, materi, metode dan kondisi ruang perkuliahan. Untuk itu diperlukan upaya yang dapat membangkitkan motivasi belajar mahasiswa tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan. Mendidik dan memberi perhatian kepada mahasiswa agar mereka lebih termotivasi dalam perkuliahan, yang kedua dengan pemberian tugas yang dapat menciptakan tantangan bagi mahasiswa dan mengadakan fasilitas berupa perpustakaan yang dapat menjadi sumber belajar bagi mahasiswa. Saran Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disarankan hal – hal sebagai berikut, pertama perlunya sebuah kesadaran diri dari mahasiswa untuk mengetahui bagaimana motivasi mereka dan meningkatkannya demi mencapai cita – cita yang mereka inginkan. Kedua dosen pengajar lebih memperhatikan faktor – faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar dan dapat menciptakan upaya yang dapat mendorong mahasiswa agar lebih termotivasi untuk menjalani proses perkuliahan. Ketiga, perlu diadakannya fasilitas – fasilitas yang dapat menunjang kegiatan mahasiswa.
Dwi Novita Sari D. Husain, 221410178, *Dr. Jusdin Puluhulawa, S.H, M.Si, ** Roni Lukum, S.Pd, M.Sc, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo Hal. 13
DAFTAR PUSTAKA Anggraini, Irmalia. 2005. Motivasi Belajar dan Faktor – Faktor yang Berpengaruh: Sebuah Kajian pada Interaksi Pembelajaran Mahasiswa. Diambil tanggal 16 mei 2014. Aritonang, Keke. 2008. Minat dan Motivasi dalam MeningkatkanHasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur - No.10/Tahun ke-7/Juni 2008 Asmadi, Alsa. Dkk. 2010. Eksplorasi Gaya dan Strategi Regulasi Belajar Mahasiswayang Mendukung Pembelajaran Berpusat Mahasiswa Asrukin, Mochammad. 2010. Motivasi mahasiswa mengikuti kuliah jurusan Perpustakaan universitas terbuka. Azwar, Saifuddin. 2010. Motivasi dalam belajar. Diambil tanggal 16 mei 2014. http://azwar.staff.ugm.ac.id/files/2010/05/MOTIVASI-DALAMBELAJAR1.pdf Hajar, Ibnu. 2011. Hypnoteaching. Yogyakarta: DIVA Press Handrianto, Prasetyo. 2012. Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap Motivasi Belajar. Diambil tanggal 5 desember 2014. http://sainsjournalfst11.web.unair.ac.id/ artikel_detail-45907-PENDIDIKANFaktorfaktor%20yang%20berpengaruh%20 terhadap%20motivasi%20belajar.html Kartikowati, Sri. 2013. ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJARMAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIPUNIVERSITAS RIAU Komara, Endang. 2003. Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta Narbuko, Cholid. Achmadi, Abu.2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara Pujadi, Arko. 2007. Faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Diambil tanggal 16 mei 2014 http://budhi_sp.staff.gunadarma.ac.id/Publications/ files/1137/faktorfaktor-motivasi%252520belajar-jurnalarkopujadi.pdf Purba, Monika. 2011.Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Padamata Pelajaran Pkn Dengan Menggunakanmodel Pembelajaran Direct Instructiondi Kelas Xi Sma Negeri 1 Rantau Utaratahun Pelajaran 2010 / 2011 Purwanto, Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sardiman, A.M. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Satori, Djam’an. Komariah, Aan. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta Setyawan, Imam. 2006. Pembelajaran Pendidikan Tinggi dan Pengembangan Kreativitas Sujarwo, Delnitawati. 2012. Pengaruh Metode Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Dwi Novita Sari D. Husain, 221410178, *Dr. Jusdin Puluhulawa, S.H, M.Si, ** Roni Lukum, S.Pd, M.Sc, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo Hal. 14
Suprihatiningrum, Jamil. 2014. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Underwood, Marry. 2000. Pengelolaan Kelas yang Efektif. Jakarta: Arcan Uno, Hamzah. 2013. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara UU Guru dan Dosen. 2009. Yogyakarta: Pustaka Belajar Undang-undang republik IndonesiaNomor 20 tahun 2003Tentang Sistem pendidikan nasional Wahyudin, Mohammad. 2010. Latar Belakang dan Fokus Penelitian Widoyoko, Eko P. 2007. ANALISIS PENGARUH KINERJA GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Wijayanti, Wahyu. 2010. Usaha Guru Dalam Membangkitkan Motivasi Belajar Matematika Siswa SMA Negeri 1 Godean Wiranatakusumah, Rangga. 2006. Pengaruh Motivasi Diri terhadap Kinerja Belajar Mahasiswa (Studi kasus pada mahasiswa Universitas Paramadina) Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Dwi Novita Sari D. Husain, 221410178, *Dr. Jusdin Puluhulawa, S.H, M.Si, ** Roni Lukum, S.Pd, M.Sc, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Hukum dan Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo Hal. 15