Ekologia, Vol. 9 No.2, Oktober 2009 : 1-6
EKSPLORASI KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN DI KAW ASAN SOLOK SUMATERA BARAT
Dwi Murti Puspitaningtyas dan Hary Wawangningrum Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIPI ABSTRACT Solok is a regency, part of West Sumatra. Exploration and inventory has been done in Sulasih Talang Nature Reserve. Sulasih Talang Nature Reserve covers of 6.150 hectare area. Exploration was done in altitude range between 700 - 1.500 m dpl. The aim of this survey is to inventory plant diversity in this areas, and also to conduct plant documentation and collection for ex situ conservation purpose. During this survey it was recorded that 90 plant species has been collected, consist of 39 family, 61 genera and 90 species. In addition, there was found at least 126 orchid species (in 44 genera) and collected for ex situ conservation. Keywords: Inventory, flora, Sulasih Talang Nature Reserve -West Sumatra.
PENDAHULUAN Provinsi Sumatera Barat adalah salah satu kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi sekaligus mempunyai tingkat keterancaman yang tinggi. Kawasan tnt mempunyai 22 kawasan konservasi dan 8 kawasan yang sedang diusulkan menj adi kawasan konservasi, dengan total luas 409.500,93 ha. Ke-30 kawasan tersebut terdiri atas eagar Alam (6), Suaka Alam (12), Taman Wisata (4), Taman Hutan Raya (1), Taman Buru (2), Taman Wisata Laut (3), dan Suaka Margasatwa (2). Namun data flora yang ada belum seluruhnya tercatat dengan baik, sehingga perlu dilakukan segera langkah dan upaya pelestarian tumbuhan daerah setempat termasuk informasi yang dimiliki oleh masyarakat lokal. Oleh sebab itu adanya eksplorasi dan inventarisasi ke kawasan konservasi Sum~tera Barat selain untuk mengumpulkan koleksi tumbuhan, juga akan dibuat dokumentasi floranya. Suaka Alam (S.A) Sulasih Talang ditetapkan berdasarkan SK Mentan No. 623/Kpts/Uml81 1982, tanggal 22 Agustus 1982. Secara administratif kawasannya terletak di Kabupaten Solok, luasnya kurang lebih 6.150 Ha, merupakan salah satu perwakilan hut an hujan tropika,
dengan tipe hutan tropis dataran rendah sampai dengan pegunungan S.A. Sulasih Talang merupakan kawasan yang terdiri dari deretan pegunungan dan bukit serta lembah yang membentang dari Lubuk Sulasih hingga kawasan Danau Kembar, yaitu Danau Atas dan Danau Bawah. Ketinggian tempat berkisar dari 900 m dpl. hingga di puncak Gunung Talang dengan ketinggian 2.597 m dpl. Kondisi tanahnya cukup subur sehingga potensial untuk dijadikan lahan pertanian. Sebagian besar perbukitan yang berada di tepi jalan Solok-Jambi telah berubah fungsi menjadi areal pertanian, terutama kebun sayur-sayuran dan ladang markisa (Passiflora caerulea). Bahkan di kaki Gunung Talang juga merupakap. areal perkebunan teh milik pemerintah. Penelitian tnt bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman flora selain anggrek di Suaka Alam Sulasih Talang yang sudah langka, endemik, berpotensi, serta belum dikoleksi Kebun Raya guna menambah dan melengkapi koleksi tumbuhan di Kebun Raya Indonesia. Selain itu juga untuk mengungkap potensi floranya.
Eksplorasi Keanekaragaman Tumbuhan .......... ... ....... ...... (Dwi Murti dan Hary Wawangningrum) 1
Ek%gia, Vol. 9 No.2, Oktober 2009 : 1-6
BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di kawasan konservasi Suaka Alam Sulasih Talang di kawasan Lubuk Sulasih, Bukit Air Karuh, Bukit Kampek, Bukit Batuwang, Bukit Air Kuba, Bukit Rawatig, Bukit Air Purin, Bukit Penjaro, Bukit Andalas dan Bukit Teluk Gunung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksploratif. Jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan sebagian diambil koleksi hidupnya untuk konservasi ex situ di KRB. J enis-jenis yang belum diketahui nama j enis, marga maupun sukunya diambil spesimen herbariumnya guna dilakukan identifikasi lebih lanjut. Metode identifikasi dilakukan dengan cara penelusuran pustaka dan pembuatan herbarium untuk kemudian dideterminasi di Herbarium Bogoriense dan Kebun Raya Bogor. Parameter pengamatan di lapangan yang digunakan adalah pertelaanjenis yang diamati, data mikro dan makroklimat, serta kegunaanlpotensinya. Pengamatan ekologi dilakukan dengan cara mengamati, mengetahui, mengukur antara lain : letak koleksi, habitat, ketinggian tempat, pH tanah, suhu udara harian rata-rata, kelembaban harian rata-rata, dan lain-lain. Data ekologi ini sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi alami jenis-jenis yang akan dikoleksi untuk menentukan strategi konservasinya di KRB. HASIL DAN PEMBAHASAN Eksploras( di kawasan S.A. Sulasih Talang, Sumatera Barat berhasil mencatat hasil koleksi sebanyak 90 nomor koleksi tumbuhan selain anggrek, yang terdiri dari 39 suku, 61 marga dan 90 jenis. Sedangkan dari suku anggrek yang dikoleksi ada 126 jenis terdiri dari 44 marga. Koleksi tumbuhan yang baru teridentifikasi sampai tingkat suku ada 2 nomor, yang teridentifikasi sampai tingkat marga ada 47
nom or, dan teridentifikasi sampai tingkat j enis ada 41 nomor.
Keanekaragaman Tumbuhan Topografi S.A. Sulasih Talang di sekitar N agari Air Batumbuk merupakan deretan perbukitan dan gunung yang sambung menyambung. Ketinggian kawasan yang dieksplorasi mulai 9501.800 m dpl. Kondisi tanahnya cukup subur, sumber mataair dari pegunungan cukup berlimpah dan suhu udara terasa sejuk di waktu malam. Perbedaan suhu udara siang dan malam cukup drastis perubahannya, berfluktuasi dari 29°C pada siang hari dan turun hingga 15°C pada dini hari. Kelembaban di dalam hutan cukup tinggi yaitu berkisar dari 80-100%, namun di luar kawasan hutan suhu udara relatif lebih panas dan kering. Ditinjau dari keragaman floranya kawasan S.A. Sulasih Talang memiliki flora yang beragam jenisnya. Ada beberapa jenis flora yang hanya dijumpai di satu kawasan bukit saja, namun ada pula yang dijumpai tersebar di beberapa bukit. Nepenthes spp. hanya ditemui di satu bukit saja, yaitu Bukit Air Kuba yang menyambung dengan Bukit Andalas yang sering disebut sebagai Gunung Talang Betina (artinya Gunung Talang yang tidak aktit). Sedangkan jenis-jenis tumbuhan yang hampir tersebar rata di setiap bukit adalah: Schima wallichii, Elatostema Medin ilia sessile, Aglaonema spp., speciosa, Scindapsus sp, Freycinetia javanica, Pandanus tectorius. Potensi flora di hutan sekitar Gunung Talang cukup tinggi. Berbagai jenis pohon tumbuh di kawasan tersebut, antara lain Exbucklandia populnea, Litsea sp., tambasu (Schima wallichii), Styrax sp., J enis flora lainnya yang cukup dominan adalah paning-paning (Lithocarpus spp), Pandanus tectorius dan sebagainya. Flora yang berupa semak dan banyak dijumpai di kawasan tersebut (lri'lpatiens antara lain inai-inai
Eksplorasi Keanekaragaman Tumbuhan .. ... ..... ... .. .......... . (Dwi Murti dan Hary Wa wangningrum) 2
Ek%gia, Vol. 9 No.2, Oktober 2009 : 1-6 diepenhorstii; I pIa typeta la ), Phyllagathis rotundifolia, Ardisia spp., lumai-Iumai (Sonerila tenuifolia), Elatostema sessile, Medinilla speciosa, Melastoma spp., Begonia ~p., Aglaonema spp., BrassttfOpsis su.;:;:trana, Labisia pumila dari lain-lain. Sementara i jenis tumbuhan merambat, antara lain Nepenthes spp., Agalmyla parasitica, Piper spp., Aeschynanthus radicans, Uncaria gambir, Freycinetia javanica dan lain-lain. Berbagai jenis anggrek dan pakupakuan juga me1engkapi keanekaragaman flora di kawasan ini. J enis paku-pakuan Dipteris conjugata, antara lain Cheiropleuria bicupsis, Pteris spp., Lindsaea spp., Lycopodium spp. (Sastrapradja dan Afriastini, 1985; Sastrapradja et al., 1979). Sedangkan anggrek jenis-jenisnya cukup banyak, namun yang mendominasi antara lain Eria cymbidifolia, Coelogyne speciosa, Coelogyne dayana, Arundina graminifolia, Spathoglottis plicata, Bulbophyllum spp., Dendrobium spp., Calanthe sylvatica dan sebagainya. Ada 9 jenis Araceae yang dikoleksi dari kawasan SA Sulasih-Talang, antara lain Aglaonema spp., Homalomena humilis, Arisaema microspadix (van Steenis, 1972), Amorphophallus sp. dan Scindapsus sp. J enis Aglaonema spp. memiliki beberapa variasi corak daun yaitu hijau polos di permukaan atas dan bawah, hijau polos di permukaan atas dan merah di permukaan bawah, hijau bemoda putih di permukaan atas dan hijau polos di permukaan bawah" daun, hijau bemoda putih di permukaan atas dan merah hati di permukaan bawah. Sementara itu marga Amorphophallus yang dijumpai kemungkinan jenis A. variabilis karena ukuran tanaman maupun umbinya keci!. Sedangkan Scindapsus sp. memiliki daun bentuk jantung, tanpa corak atau polos, sepintas mirip daun Piper (sirih-sirihan).
Araliaceae yaug dijumpai 10 j enis, meliputi 5 marga (Wawangningrum dan 2008), yaitu: Puspitaningtyas, Arthrophyllum, Brassa iops is, Macropanax, Karena SchejJlera dan Trevesia. tumbuhannya tidak semuanya dapat diperoleh biji atau bibitnya maka jenis yang dikoleksi hanya 6, antara lain: Brassaiopsis glomerulata, B. sumatrana var. varia efo lia, Macropanax dispermus, SchejJlera elliptica, SchejJlera scandens dan SchejJlera sp. Begonia yang dikoleksi kurang lebih ada 4 jenis yang dijumpai di kawasan SA Sulasih Talang, dengan variasi bentuk daun yang berbeda-beda. J enis yang memiliki daun paling besar ukurannya untuk sementara diidentifikasi dengan nama B. multangula dan jenis yang memiliki bunga putih berukuran agak besar diidentifikasi sebagai B. areolata cukup Casuarina sumatrana. melimpah populasinya, terutama di Lubuk Sulasih pada ketinggian 1.025 m dpl. Jenis ini sangat berpotensi sebagai tanaman hias karena bentuk daun dan kanopi yang tidak terlalu rapat. Beberapa jenis paku-pakuan dari berbagai marga juga dikoleksi karena bentuk tanamannya yang unik dan menarik. Jenis-jenis yang menarik adalah Cheiropleuria bicupsis yang memiliki daun seperti ekor ikan, Dipteris conjugata yang memiliki daun seperti payung, Lycopodium squarrossum dan kerabatnya yang tumbuh menjuntai dan bercabang-cabang. J enis Lindsaea yang daunnya mirip dengan Adiantum sp. hanya ditemukan sekali di Bukit Penjaro. Jenis-jenis paku-pakuan tersebut berpotensi untuk tanaman hias. Beberapa jenis famili Melastomataceae yang cukup dominan adalah Medinilla speciosa dan Melastoma malabatrichum. Se1ain itu juga ditemukan jenis lainnya yang tumbuh merambat dan diidentifikasi dengan nama M. alpestris. Sedangkan yang tumbuh epifit be1um bisa diidentifikasi nama jenisnya. Se1ain marga
Eksplorasi Keanekaragaman Tumbuhan .......................... (Dwi Murti dan Ha ry Wawangningrum)
3
Ek%gia, Vol. 9 No.2, Oktober 2009 : 1-6
di lantai hutan,memiliki corak daun yang cukup menarik yaitu hijau muda bercampur putih atau kuning pucat di tengahnya, sangat cocok untuk dijadikan tanaman hias. Ada 4 jenis Piper yang dikoleksi dari kawasan ini, dua diantaranya adalah P. sarmentosum dan P. umbel/atum. Dua nomor lainnya belum diketahui jenisnya. J enis yang dipakai sebagai obat wasir/ambeian adalah P. umbel/atum. Anggota suku Rubiaceae lebih banyak mendominasi sebagai semak atau perdu. Ada 3 jenis yang cukup menarik untuk dikoleksi yaitu Uncaria gambir, Lasianthus stercorarius dan Mycetia cauliflora. L. stercorarius memiliki buah yang berwama merah terang dan M cauliflora memiliki buah berwama putih. Kayu gambir getahnya banyak dimanfaatkan secara tradisional untuk obat menguatkan gigi. Impatiens spp. merupakan anggota keluarga Balsaminaceae. Beberapa jenis Impatiens dijumpai terdapat di kawasan ini, salah satu jenis yang endemik Sumatera adalah L diepenhorstii. Sedangkan jenis lainnya yang bemilai komersial adalah Impatiens platypetala (van Steenis, 1972). J enis tersebut banyak ragam . wamanya merah, pink, oranye, putih dU . Rhododendron sp. merupakan anggota suku ini yang dijumpai pada ketinggian 1.590 m dpl di bukit Air Kuba yaitu mendekati puncak Gunung Talang Betina dijumpai satu jenis marga Ericaceae yaitu Rhododendron sp. Daun tunggal, berkarang, jumlah 4-6 helai, bentuk eUips, permukaan atas daun hijau tua dan permukaan bawah hijau keputihan, kaku. Bunga berwama merah terang, kedudukan di ujung batang (terminal) dan tersusun memutar dalam bentuk payung. Ada 3 Jenls anggota suku Gesneriaceae yang dikoleksi yaitu: Monophyl/aea horsfieldii, Agalmyla radicans. parasitica, A eschynan th us Monophyllaea horsfieldii merupakan jenis yang unik, tiap tumbuhan hanya memiliki
Melastoma, j enis yang dominan tumbuh di lantai hutan adalah Phyllagathis rotundifolia. Jenis ini memiliki bentuk daun yang serupa dengan marga Melastoma, tetapi susunan dan bentuk bunganya jauh \ erbeda. Sangat umum ditemukan di Su atra Barat, juga banyak dijumpai di Suma a Utara (Hartini dan Puspitaningtyas,200 ). Nepenthes at~ lebih dikenal sebagai kantung semar meru~an anggota suku N epenthaceae, masyarakat lokal menyebutnya "cerek hantu". Kurang lebih ada 82 jenis Nepenthes yang ada di dunia (Jebb & Cheek, 1997), 64 jenis diantaranya terdapat di Indonesia (Mansur, 2006), di Sumatera kurang lebih ada 29 jenis (Clarke, 2001; Mansur, 2006). Jenis-jenis Nepenthes yang tumbuh di Gunung Talang ada 6 Jenls (Puspitaningtyas dan Wawangningrum, 2007), yaitu: Nepenthes talangensis, N. pectinata, N. gracilis, N. bongso, N. in erm is, N. spathulata, semua endemik Sumatera kecuali N. gracilis. Clarke (2001) tidak mencantumkan nama N. pectinata, karena N. pectinata dianggap sinonim dari N. gymnamphora. Sementara itu Cheek & Jebb (2001) menganggap N. gymnamphora merupakan jenis yang endemik di J awa, sehingga N. pectinata .merupakan jenis yang berbeda dan bukan merupakan sinonim dari N. gymnamphora. Semua jenis Nepenthes berpotensi sebagai tanaman hias, lebih dari 280 Nepenthes hibrid telah dihasilkan (Jebb & Cheek, 1997), hal ini didukung oleh keindahan bentuk dan wama kantong pada ujung daunnya. Ada 4 jenis anggota marga Myrsinaceae yang dikoleksi, umumnya jenis Ardisia (3 jenis) dan satu jenis Labisia pumila. Ardisia yang berbentuk semak dan memiliki bunga berwama merah jambu diidentifikasi sebagai A. villosa (van Steenis, 1972) dan yang berupa perdu dan memiliki bunga berwama putih serta jenis lainnya belum diketahui nama jenisr..ya. L. pumila banyak tumbuh
Eksplorasi Keanekaragaman Tumbuhan .......................... (Dwi Murti 'dan Hary Wawangningrum)
4
Ek%gia, Vol. 9 No.2, Oktober 2009 : 1-6
satu he1ai daun. Agalmyla parasitica merupakan tumbuhan merambat, daun tunggal, lanset, bunga berwarna merah terang dan berbulu di permukaan luarnya, banyak tumbuh menempe1 di batang pohon mati. A eschynan th us radicans juga merupakan tumbuhan merambat, bunga berwarna merah atau hijau kemerahan. Suku angg\ek yang dikoleksi kurang lebih ada 12~ nomor koleksi, yang terdiri dari 45 mjga dan 126 jenis. Kurang lebih ada 9~ jenis anggrek epifit dan 30 anggrek tanaH. Marga yang paling banyak jenisnya di ~awasan ini antara lain Eria (19 jenis), Bf.lbophyllum (17 jenis), Coelogyne (8 jenis), Liparis (8 jenis), Dendrobium (6 Jenis) dan marga lainnya kurang dari 6 jenis. Jenis-jenis yang sering dijumpai adalah: Eria cymbidifolia, Ascidieria longifolia, Bulbophyllum lobbii, B. odoratum, yang tumbuh menyebar rata di setiap bukit. Sementara itu anggrek
tanah yang banYal< tumbuh di temp at terbuka adalah Arundina graminifolia dan Spathoglottis plicata, terutama di tebingtebing bukit yang sudah terbuka di tepi jalan raya.
Tumbuhan yang Berpotensi Obat Tercatat ada 11 j enis tumbuhan liar yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh penduduk setempat. Pemanfaatan obat tradisional baru dicatat sebagai kearifan pengetahuan penduduk lokal, karena be1um ada uji kandungan alkaloidnya maupun maupun uji klinisnya. Adapun jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat adalah: Schima wallichii, Impatiens diepenhorstii, Sonerila tenuifolia, Argostemma uniflorum, Dicranopteris linearis, Amomum sp., Piper umbellatum, Ricinus communis, Nepenthes spp., Uncaria gambir, Litsea sp. (Tabe1 1).
Tabell. Tumbuhan yang berpotensi obat di kawasan S.A. Sulasih Talang
2.
Balsaminaceae
inai-inai
3.
Melastomataceae
lumai-Iumai
4.
Rubiaceae
sekarau rimba
Gleicheniaceae
saku sepasan
6.
Dicranopteris linearis Amomum sp.
Zingiberaceae
sambung merah
7.
Piper umbellatum
Piperaceae
spicik
8.
Ricinus communis
Euphorbiaceae
kaliki
9.
Nepenthes spp.
N epenthaceae
cerek hantu
10.
Uncaria gambir
Rubiaceae
kayu gambir
It.
Litsea sp.
Lauraceae
pelengas
5.
Obat disengat tawon
Obat kencing terns obat ambein anus Biji yang sudah tua digiling, ditambah sedikit asam air dalam kantong diminum Daun direbus, digeprak dengan kayu besar, aimya direbus lagi, dimasak sampai mendidih (seperti membuat dicetak. disuling daun ataupun buahnya untuk diambil
obat pacet
obat ngompol sebagai pelengkap nyirih, penguat gigi
obat gosok
Eksplorasi Keanekaragaman Tumbuhan .. . .. .... ...... ....... .... (Dwi Murti dan Hary Wawangningrum) 5
Ekologia, Vol. 9 No.2, Oktober 2009 : 1-6
KESIMPULAN Kawasan konservasi S.A. Sulasih Talang di Sumatera Barat menyimpan kekayaan flora yang tinggi dan mempunyai potensi untuk dikembangkan, khususnya sebagai tanaman hias. Penelitian ini berhasil mencatat 90 nomor koleksi tanaman selain anggrek, terdiri dari 39 suku, 61 marga dan 90 jenis. Sedangkan dari suku anggrek yan dikoleksi ada 126 j enis terdiri dari 44 marga. Berbagai jenis tum uhan unik dan endemik Sumatera ataupu Sumatera Barat khususnya, yang terdapat di kawasan S.A. Sulasih Talang antara lain Impatiens diepenhorstii, Nepenthes inermis. Se1ain itu banyak pula berbagai flora unik yang tumbuh di kawasan ini antara lain: Nepenthes spp, Rhododendron sp., Aeschynanthus radicans, Agalmyla parasitica, Cheiropleuria bicupsis, Dipteris conjugata, Lycopodium squarrosum, Monophyllaea horsfieldii, dan berbagai j enis anggrek alamo Kurang lebih ada 6 jenis Nepenthes yang dijumpai tumbuh di Gunung Talang. Lima diantara 6 jenis Nepenthes tersebut :nerupakan jenis endemik Sumatera, jenis endemik yang sangat terbatas penyebarannya hanya di Gunung Talang adalah Nepenthes talangensis. Sedangkan N gracilis bukan merupakan jenis endemik Sumatera, karena penyebarannya cukup luas. Mengingat kawasan ini menyimpan keanekaragaman flora yang tinggi, perlu kiranya kawasan hutannya untuk dilestarikan baik alam · dan ekosistemnya maupun flora fauna yang hidup di dalamnya.
DAFT AR PUS TAKA Cheek, M. & M. Jebb. 2001. Flora Malesiana, Seri I-Seed Plants, Volwne 15, Nepenthaceae. The Nationaal Herbariwn Nederland, Universiteit Leiden branch. The Netherlands. 164 p. Clarke, C. 1997. Nepenthes of Borneo. Natural History Publications (Borneo), Kota Kinabalu. 209 p. Clarke, C. 2001. Nepenthes of Sumatra and Peninsular Malaysia. Natural History Publications (Borneo), Kota Kinabalu. 329 p. Hartini, S. dan D.M. Puspitaningtyas. 2005. Flora Swnatera Utara Eksotik dan Pusat Konservasi Berpotensi. Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI. Bogor. 219 p. http://www .dephut.gojdiinformasi/propinsilsu mbar/ca sulasih.html. Diakses tanggal 19 Juni 2009. Jebb, M.H.P. & M. Cheek. 1997. A Skeletal Revision of Nepenthes (Nepenthaceae) Blumea 42 (1):1-106. Mansur, M. 2006. Nepenthes Kantong Semar yang Unik. Penebar Swadaya. Jakarta. 99 p. Puspitaningtyas, D.M. dan H. 2007. Keaneka Wawangningrum. ragaman Nepenthes di Suaka Alam Sulasih Talang - Sumatera Barnt. Biodiversitas 8(2): 152-156 Sastrapradja, S. dan J J. Afriastini. 1985. Kerabat Paku. Lembaga Biologi Nasional-LIPI. Bogor. Sastrapradja, S., J.J. Afriastini, D. Damaedi, dan E.A. Widjaya. 1979. Jenis Paku Indonesia. Lembaga Biologi NasionalLIPI. Bogor. van Steenis, C.G.GJ. 1972. The Mountain Flora ofJava. EJ. Brill. Leiden.
Wawangningrum, H. dan Puspitaningtyas, D.M. 2008. Keanekaragaman Araliaceae di Suaka Alam Sulasih Talang - Sumatera Barat dan aklimatisasinya. Biodiversitas 9(2): 123-127. Eksplorasi Keanekaragaman Tumbuhan .......................... (Dwi Murti dan Hary Wawangningrum)
6