ISBN 978-602-95471-0-8
EKSPLORASI TUMBUHAN DI KAWASAN SUAKA MARGASATWA BUKIT RIMBANG BALING - RIAU
Dwi Murti Puspitaningtyas
Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIP I email:
[email protected] ABSTRACT Rimbang Baling Wildlife Sanctuary is located in West Swnatra Province, covers a 136.000 hectare
area. This is a lowland forest with altitude range between 100-350 m as.l. Research exploration was conducted in this area to inventory plant diversity in Rimbang Baling Wildlife Sanctuary and collect plants for ex situ conservation purpose: It was recorded that at least 170 plant species (in 48 genera) were collected., they consist of 121 plant species (in 47 family and 87 genera) and 49 orchid species (in 21 genera). The conunon terrestrial orchids was Claderia viridiflora which growing on the floor faest and Bromheadia finlaysoniana which growing on the open areas along hard track. The dominant epiphyte orchid were Coelogyne rochusseni~ C. foertennannii, Eria biflora, Dipodiwn sp., Bulbophyllum spp. dan Aaiopsis Iiliifolia Giant orchid Grammatophyllwn specioswn was alSo can be fOWld in this area. As well as orchid, some attractive plants were also found such as Araceae, Arecaceae, Camnospenna awiculata, Nepenthes gracilis, Scaphiwn maaopodtim. Keywords: Inventory, flora, Rimbang Baling wildlife Sanctuary, West Swuatra.
PENDAHULUAN Letak Pulau Sumatera sangat strategis, memiliki iklim tropis dengan sunu hangat sepanjang tahun, serta curah hujan yang relatif konstan, merupakan faktor-faktor yang menciptakan kondisi ideal untuk pertumbuhan flora. Sumatera memiliki tipe vegetasi yang beragam. Dilihat dari segi keragaman jenis, Sumatera termasuk pulau yang tinggi tingkat biodiversitasnya bila dibandingkan Jawa, namun tingkatnya masih di bawah Borneo dan New Guinea (Meijer, 1981). . Jumlah jenis tumbuhan yang beragam di Sumatera menggambarkan sumber daya hayati yang sangat kaya dan sebagian besar telah terbukti bernilai ekonomi tinggi. Sepertiga dari 7.500 jenis tumbuhan yang ada di kawasan Semenanjung Malesia telah dicatat oleh Burkill (dalam Whitten et al., 1984) sebagai tumbuhan bernilai ekonomi, yang sebagian besar terdapat pula di Sumatera. Contoh paling nyata adalah suku Dipterocarpaceae sebagai tumbuhan berkayu yang berpotensi sebagai bahan bangunan. Dua juta tahun yang lalu, pada jaman es, Pulau Sumatera, Jawa dan Borneo menjadi satu dengan daratan Asia yang membentuk daratan yang luas yang dikenal sebagai Paparan Sunda. Beberapa jenis flora dan fauna memiliki kesamaan dengan yang ada di daratan Asia Tenggara, hal ini merupakan bukti adanya hubungan geologi di masa lalu. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika flora dan fauna Sumatera banyak yang sarna jenisnya dengan flora dan fauna di Semenanjung Malaysia, Vietnam dan Thailand (FAOlMacKinnon, J., 1982). Kawasan konservasi Rimbang Baling memiliki nama resmi Suaka Margasatwa Buldt Rimbang Baling, luasnya kurang lebih 136.000 Ha. Mula-mula kawasan tersebut ditetapkan berdasarkan Keputusan . Gubernur No. 149N11982, tanggal 21 Juni 1982 (Kenedie et al., 2002), kemudian pada tanggal 6-Juni-1986 dikukuhkan menjadi Suaka Margasatwa Bukit Rimbang-Baling berdasarkan SK (Surat Keputusan) Menteri Kehutanan No. 1731Kpts-III1986 (http://www.ditjenphka.go.id/kawasan_file/sm. %20bukit%20rimbang %20-%20baling.doc-07 .doc%20ok. pdf). Secara administratif Seminar Nasional Biologi XX dan Kongres PBI XIV UIN Malik; Malang 24-25 Juli 2009
167
ISBN 978-602-95471-0-8
kawasannya terletak di Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil perjalanan eksplorasi di Provinsi Riau di kawasan SM. Bukit Rimbang Baling maka diperoleh hasil koleksi sebanyak 170 nomor koleksi, yang terdiri dari 121 nomor koleksi tanaman non-anggrek dan 49 nomor koleksi anggrek. Secara total tanpa membedakan lokasi maka tanaman non-anggrek yang berhasil dikoleksi terdiri dari 47 suku, 87 marga dan 121 jenis. Sedangkan dari suJcu anggrek yang dikoleksi terdiri atas 21 marga dan 49 jenis. Rincian jumlah jenis dan marga untuk koleksi anggrek dan non anggrek disajikan pada Tabel I. Sedangkan daftar koleksi secara rinci disajikan pada Tabel Lampiran. TbliRk ' Iasl ' Tanaman H asl'1 EkSP,Orasl I a e e apltu
Tumbuhan
Non-anggrek Anggrek
Jml. no. Koleksi 121 49
Jrnl. Suku 47 1
Jml. Marga 87 21
NO.koleksi yang teridentifikasi tingkat Jenis Suku Mafia 12 1
78 20
31 29
Koleksi Baru 24 8
Material hidup yang dikoleksi sebagian besar merupakan material tanarnan berupa an akan , semai atau stek. Diantara koleksi tersebut materialnya ada yang dilengkapi dengan spesimen herbarium untuk keperluan identifikasi. Kurang lebih ada 17 spesimen voucher herbarium tumbuhan non anggrek yang belum dapat diidentifikasi tingkat marga ataupun jenisnya Untuk mendukung pelestarian secara in situ, hanya jenis-jenis yang banyak populasinya yang diambil sampelnya. Sedangkan jenis yang jarang cukup dicatat -atau diambil gambarnya sebagai dokumentasi. TUMBUHAN UMUM Potensi flora di SM Bukit Rimbang Baling cukup tinggi. Berbagai jenis pohon tumbuh di kawasan tersebut, antara lain Calophyllum spp., Polyalthia glauca, Cinnamomum javanicum, Eurycoma longifolia, Macaranga sp., Shorea sp., Diospyros barkesa, Palaquium sp., Trema orientalis, Actinodaphne sp., Syzygium spp., Camnosperma auriculata, Parashorea sp., Myristica, Pimeleodendron sp., Garcinia spp., Alstonia scholaris, Diospyros spp., Baccaurea sp., Scaphium macropodum dan sebagainya. Berbagai jenis tumbuhan perdu dan semak juga melengkapi keragaman hutan dataran rendah tersebut, antara lain Ardisia spp., Melastoma sp., Blumea sp., Mussaenda frondosa, Ixora grandifolia dsb. Sedangkan tumbuhan bawah yang mendominasi adalah
Labisia pumila, Maranta, Phyllagathis rotundifolia, Cordyline, Neuwiedia javanica, Alpinia, Costus, Zingiber, Curculigo, Mapania, Homalomena, Pandanus, Sonerilla, Cascinium fenestratum, Schismatoglottis, Tacca chantrieri dan lain-lain. Dijumpai pula anakan pasak bumi (Eurycoma longifolia), meski tidak terlalu banyak populasinya. Sementara itu jenis tumbuhan merambat, antara lain Nepenthes gracilis, Uncaria schlerophylIa, Ipomoea sp. Passiflora foetida, Vitis geniculata, Smilax spp., Rhapidophora sp. Gleichenia Idngissima (paku resam) yang tumbuh di kawasan yang terbuka. Ada beberapajenis tumbuhan merambat atau menjalar yang dijumpai tumbuh di bawah naungan antara lain Scindapsus pictus, Scindapsus sp., Tetracera sp., Phanera sp. sp., Luvunga eleutherandra dB.
168
Prosiding Keaneka ragaman Hayati
ISBN 978-602-95471-0-8
Berbagai jenis anggrek dan paku-pakuan juga melengkapi keanekaragaman flora di kawasan ini. Jenis paku-pakuan antara lain Dipteris conjugata, Lycopodium cernuum, Pityrogramma calomelanos, Sedangkan anggrek jenisnya cukup banyak, namun yang mendominasi antara lain Claderia viridiflora, Bulbophyllum spp., Bromheadia finlayson ian a, Eria bractescens, Coelog;me, rochussenii dan C. Joerstermannii. Beberapa jenis lainnya juga melengkapi keragaman anggrek setempat meskipun jumlah populasinya tidak terlalu banyak antara lain Grammatophyllium speciosum. Acriopsis liliifolia, Dendrobium planibulbe, Eria biflora, Cymbidium spp. dan lain sebagainya. Ada 10 jenis Araceae yang dikoleksi dari kawasan SM Bukit Rimbang Baling, antara lain Aglaonema sp., Homalomena spp, Cyrtosperma sp. Philodendron spp., Schismatoglottis spp. dan Scindapsus sp. Jenis Aglaonema sp. dan Schismatoglottis sp. yang ditemukan memiliki variasi corak daun yang sarna yaitu hijau bernoda putih di pennukaan atasnya, bedanya hanya pada tekstur daun yang tidak beralur pada Aglaonema sp. dan beralur sejajar pada Schismatoglottis sp. Sedangkan Scindapsus sp. yang ditemukan memiliki daun berbentuk jantung, tanpa corak atau polos, sepintas mirip daun Piper (sirih-sirihan). Scindapsus ini merupakan koleksi baru karena di Kebun Raya Bogor belum pernah ada koleksinya Jenis lainnya yaitu Scindapsus pictus juga dijumpai tumbuh di lantai hutan. Kurang lebih ada 5 jenis Piper yang dijumpai tumbuh di kawasan ini, Namun belum semuanya bisa diidentifikasi sampai tingkat jenisnya. Hanya satu jenis yang sudah teridentifikasi yaitu Piper porphyrophyllum (Hartini dan Puspitaningtyas, 2005). Keluarga Palem-paleman cukup mendominasi vegetasi hutan kawasan .ini, terutama rotan marga Calamus spp., Daemonorops spp. dan pal em semak ataupun pohon. Jenis palem yang menarik sebagai tanaman hias dan cukup dominan adalah Licuala paludosa (Birai) dan Licuala spinosa (Tirai). Sedangkan Pinanga limosa merupakan jenis palem tunggal yang tingginya kurang dari 2 m, memiliki lembar daun tunggal dan walctu muda dan akan pecah setelah dewasa tidak pecah (http://www.utopiapalmsandcycads.comJPinangalimosa.htm). sangat menarik perawakannya. Jenis palem pohon lainnya dengan perawakan lebih tinggi (±3 m) adalah Pinanga malaiana, sedangkan jenis palem lainnya adalah 19uanura wallichiana dan Nenga pumila. Palem N. pumila penyebarannya meliputi kawasan Peninsular Malaysi~ Thailand, Borneo, Sumatera, Jaw~ dan Myanmar (http://en.wikipedia.org/wikiINenga). Marga Nepenthes yang dijumpai di kawasan ini hanya satu yaitu N. gracilis. Daerah penyebaran tumbuhnya agak luas meliputi kawasan Semenanjung Malaysia, Singapura, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi (Cheek & Jebb, 2001; Clarke, 2001). N. gracilis mampu hidup di berbagai tipe habitat dan jenis tanah, dengan kemampuan adaptasi yang tinggi. Rentang habitat tumbuhnya cukup luas, mulai dari ketinggian 01.100 m dpl. Di Rimbang Baling jenis ini dijumpai tumbuh pada ketinggian 100 m dpl., di pinggir jalan logging, diantara semak belukar dan terbuka Berikut ini daftar jenis tumbuhan yang dikoleksi untuk dikonservasikan secara ex situ di Kebun Raya Bogor. Tabel 2. Jenis Tumbuhan Non
Seminar Nasional Biologi XX dan Kongres PBI XIV UIN Mali/a Ma/ang 24-25 Juli 2009
169
ISBN 978-602-95471-0-8 .. -
Moraceae Myristicaceae Myrsinaceae Myrtaceae N epenthaceae Pandanaceae Pipetaceae Pteridaceae Rubiaceae Rutaceae Sapindaceae Sapotaceae Sterculiaceae Theaceae Ulmaceae Verbenaceae Zingiberaceae
12 Jenis I Jenis 1 Jenis 2 Jenis 1 Jenis 1 Jenis 12 Jenis 1 Jenis 1 Jenis 1 Jenis 5 Jenis 1 Jenis 1 Jenis 6 Jenis 1 Jenis 2 Jenis 3 Jenis
Arecaceae Asclepiadaceae Bombacaceae Burseraceae Caesalpinaceae Chrysobalanaceae Clusiaceae Commelinaceae Convolvulaceae Dilleniaceae Dipterocarpaceae Dracaenaceae Ebenaceae Euphorbiaceae Fabaceae Gesneriaceae Lauraceae
,
1 Jenis 2 Jenis 2 Jenis 3 Jenis 1 Jenis 2 Jenis 5 Jenis 1 Jenis 1 Jenis 2 Jenis 5 Jenis 2 Jenis 4 Jenis 1 Jenis 1 Jenis 1 Jenis 4 Jenis
ANGGREK Suku anggrek yang diinventarisir kurang lebih ada 49 nomor koleksi, yang terdiri dari 21 marga dan 49 jenis. Darijenis-jenis tersebut ada 43 jenis diantaranya merupakan anggrek epifit dan 3 jenis anggrek tanah (Tabel 3.}. Tabel3. Jenis Anggrek yang diinventarisasi
..
:N:~}>;: ::j~.mjffltmil'~Gbitm : ; a~j.~~)lY:
1. 2. 3.
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
170
.:•.•:. :.:.\ >::;}>:::>;:: .\:~:~: ::: ($p1ijjt[: --"
Acriopsis liliifolia (Koen.) Ormerod Agrostophylllum sp. Appendicula pauciflora Blume Bromheadia alticola Ridl. * Bromheadia./inlaysoniana (Lindl.) Miq. Bromheadia scirpoidea Ridl. * Bulbophyllum limbatum Lindl. Bulbophyllum macranthum Lindt. Bulbophyllum odoratum (Blume) Lindl. Bulbophyllum spp. (7 jenis) Bulbophylllum spp. * (3 jenis) Bulbophyllum vaginatum Lindl.) Rchb.f. Chelonistele sulphurea (Blume) Pfitzer. Claderia viridif/ora Hook.f. Coelogyne foerstermanii Reichb.f. Coelogyne pandurata Lindl. Coelogyne rochussenii De Vriese Cjmbidium spp. (2 jenis) Dendrobium aloifolium (:elume) Reichb.f. Dendrobium leon is (Lindl.) Rchb.f. Dendrobium planibulbe Lindl. Dendrobium salaccense (Blume) Lindl. Dipodium sp. Epigeneium sp.
. ; . ' . ' .~
,"
. ..
Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae
:::;.itiiiQ$~:;·: ;;:; '.·: ~n:;(m ,a;Pb : · ·'
Epifit Epifit Epifit Epifit Terrestrial Epifit Epifit Epifit Epifit Epifit Epifit Epifit Epifit Terrestrial Epifit Epifit Epifit Epifit Epifit Epifit Epifit Epifit Epifit Epifit
128-160 150-200 160-190 150-250 128-160 128-160 130-135 150-200 128-160 140-240 i40-240 160-190 150-250 128-160 135-143 150-250 128-160 150-200 140-240 150-250 130-135 128-160 150-200 140-240
Prosiding Keaneka ragaman Hayati
ISBN 978-602-95471-0-8
25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Eria biflora Griff. Eria bractescens Lindl. Eria multiflora (Blume) Lindl. Eria nutans Lindl. Eria pannea Lindl. Eria pulchella Lindl. Eria tenuiflora Ridl. * Flickingeria bancana (JJ. Smith) Hawkes Flickingeria sp. Grammatophyllum speciosum Blume Oberonia sp. Renanthera sp. Robiquetia spathulata (Blume) J.J.Smith Tainia sp. Trichotosia gracilis (Hook.f.) Kraenzl. * Vanilla sp.
*
Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae Orchidaceae
Epifit Epifit Epifit Epifit Epifit Epifit Epifit Epifit Epifit Epifit Epifit Epifit Epifit Terrestrial Epifit Epifit
135-143 135-143 150-336 150-250 160-190 128-160 130-135 150-250 128-160 128-160 160-190 160-190 160-190 150-200 135-143 160-190
Jenis-jenis anggrek epifit yang sering dijumpai adalah: Coelogyne rochussenii, C. foertermannii, Eria biflora, Dipodium sp., Bulbophyllum spp. dan Acriopsis liliifolia. Grammatophyllum speciosum dan Dipodium sp., meskipun tidak sering ditemukan namun cukup banyak populasinya. Jenis anggrek tanah yang sering dijumpai harnpir di setiap bukit adalah Claderia viridi}Zora, yang tumbuh di dalam hutan dengan habitat yang teduh dan lembab. Sementara itu anggrek tanah yang banyak tumbuh di tempat terbuka terutama di tebing-tebing bukit yang sudah terbuka di tepi jalan raya adalah Bromheadia finlaysoniana. Sedangkan Spathoglollis plicata hanya dijumpai sekali dan Aruridina graminifolia sarna sekali tidak ditemukan tumbuh di kawasan ini. Kurang lebih ada 3 nomor koleksi marga Coelogyne, dengan bentuk vegetatifnya yang mudah dikenali dan dibedakan ketiga jenisnya meski tidak sedang berbunga. Jenis yang paling banyak adalah C. rochussenii dan C. Joerstermannii. Sedangkan C. pandurata hanya ditemukan sekali. Jenis ini tidak sedang berbunga, namun dari bentuk umbinya yang bulat pipih lebih mudah untuk dibedakan dengan jenis lainnya. Sementara itu marga Cymbidium yang ditemukan baru berupa anakan sehingga sangat sulit mengidentifikasi jenisnya. Kurang lebih ada 2 jenis anakan Cymbidium yang ditemukan. Ada 4 jenis marga Dendrobium yang diinventaris tumbuh di kawasan ini, semuanya merupakan anggrek epifit, yaitu Dendrobium aloifolium, D. planibulbe, D. leon is, dan Dendrobium salaccense. Meskipun sedang tidak berbunga, Grammatophyllum speciosum mudah dikenali karena dalam 1 marga di Indonesia hanya dikenal 3 jenis dan setiap jenis memiliki perawakan vegetatif yang sangat berbeda sehingga mudah dibedakan setiap jenisnya meski sedang tidak berbunga. Kurang lebih ada 7 jenis Eria yang diinventaris tumbuh di kawasan ini. Semuanya merupakan anggrek epifit, yaitu Eria biflora, E. bractescens, E. multiflora, E. nutans, E. pannea, E. pulchella, dan E. tenuiflora. Ada 3 'jenis marga Bromheadia yang dijumpai tumbuh di kawasan ini, yaitu Bromheadia jinlaysoniana sebagai anggrek tanah, B. alticola dan B. scirpoidea yang tumbuh secara epifit. B. jihlayson!ana penyebarannya cukup luas meliputi kawasan Sumatera, Borneo dan Peninsular Malaysia (Seidenfaden dan Wood, 1992). B. scirpoidea tercatat berasal dari Borneo, di Malaya juga ditemukan di dataran rendah (Seidenfaden dan Wood, 1992), sedangkan Comber (2001) tidak mencantumkanjenis ini di Sumatera. Sementara itu B. alticola menurut Seidenfaden dan Wood (1992) tumbuh di Seminar Nasional Biologi XX dan Kongres PBI XlV UIN Mali/a Malang 24-25 Juli 2009
171
ISBN 978-602-95471-0-8
dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl., terse bar di Thailand, Philippina dan Malaya (Singapore, Kelantan, Pahang, Perak), sedangkan Comber (2001) tidak mencantumkan jenis ini di Sumatera. Dengan demikian penemuan populasi B sCirpoidea dan B. alticola di SM Rimbang Baling- Riau menjadi catatan baru untuk Sumatera. Sementara itu marga Bulbophyllum kurang lebih ada 14 jenis yang dijumpai tumbuh di kawasan ini. Namun tidak banyak yang sedang berbunga sehingga tidak diidentifikasi sampai tingkat jenisnya. Ada satu jenis Bulbophyllum yang memiliki bentuk umbi gepeng cukup unik dan khas seperti berbaris yaitu Bulbophyllum limbatum. Anggrek ini tersebar luas di Thailand, Peninsular Malaysia, Sumatera (Seidenfaden dan Wood, 1992). Sedangkan yang berbunga hanya satu jenis yaitu B. vaginatum. Ada 2 jenis marga Flickingeria yang dijumpai, tetapi hanya satu yang berbunga dan diidentifikasi sebagai Flickingeria bancana. Jenis ini umumnya tumbuh di dataran rendah, di Sumatera Utara (di Suaka 'Margasatwa Bammun) dijumpai tumbuh pada ketinggian 470 m dpl. (Hartini dan Puspitaningtyas, 2005). Secara umum penyebarannya meliputi kawasan Vietnam, Thailand, Peninsular Malaysia, Sumatera dan Borneo (Seidenfaden dan Wood, 1992; Comber, 2001). Marga Claderia hanya memiliki 2 species yang tersebar di Thailand hingga New Guinea (Seidenfaden dan Wood, 1992). Claderia viridiflora banyak tumbuh di dataran rendah pada ketinggian dibawah 500 m dpl., terutama di lantai hutan yang teduh dan cukup lembab. Jenis ini juga pernah dijumpai tumbuh di kawasan Bukit Sari·Jambi (Puspitaningtyas, 2002) dan SM Bammun-Sumatera Utara (Hartini dan Puspitaningtyas, 2005), populasinya cukup melimpah. Selain itu juga dijumpai tumbuh di Taman Nasional Gunung Leuser resort Kluet Selatan (Puspitaningtyas dan Supriadi, 1999) dan kawasan S. Busang (Kalimantan Tengah), tetapi populasinya sedikit.Penyebaran tumbuhnya mulai dari Muangthai, Semenanjung Malaya, Sumatera, Bangkas Mentawai, Borneo hingga Sulawesi (Seidenfaden dan Wood, 1992). KESIMPULAN Dari hasil perjalanan eksplorasi di Provinsi Riau di kawasan SM. Bukit Rimbang Baling maka diperoleh hasil koleksi sebanyak 170 nomor koleksi, yang terdiri dari 121 nomor koleksi tanaman non-anggrek dan 49 nomor koleksi anggrek. Secara total tanpa membedakan lokasi maka tanaman non-anggrek yang berhasil dikoleksi terdiri dari 47 suku, 87 marga dan 121 jenis. Sedangkan dari suku anggrek yang dikoleksi terdiri atas 21 marga dan 49 jenis. Koleksi bam yang berhasil dikumpulkan ada 32 nomor yang terdiri dari 24 nomor tumbuhan non anggrek dan 8 nomor tumbuhan anggrek. Floranya cukup beragam terutama dari suku Palem-paleman, dan umumnya yang mendominasi adalah marga Licuala dan berbagai jenis rotan. Suku Araceae juga cukup bervariasi mulai dari marga Scindapsus, Aglaonema, Schismatoglottis dsb. Berbagai tumbuhan unik juga dijumpai antara lain Camnosperma auriculata, Nepenthes gracilis, Scaphium macropodum dsb. Jenis-jenis anggrek epifit yang sering dijumpai adalah: Coelogyne rochussenii, C. foertermannii, Eria biflora, Dipodium sp., Bulbophyllum spp. dan Acriopsis liliifolia. Anggrek Grammatophyllum speciosum dan Dipodium sp., juga dijumpai tumbuh di kawasan ini. Jenis anggrek tanah yang sering dijumpai adalah Claderia viridiflora, yang tumbuh di dalam hutan dengan habitat yang teduh dan lembab dan Bromheadia finlaysoniana yang banyak tumbuh di tempat terbuka terutama di tebing-tebing bukit yang sudah terbuka di tepi jalan. Penemuan populasi B scirpoidea dan B. alticola di SM Rimbang Baling-Riau menjadi catatan barn untuk Sumatera.
172
Prosiding Keaneka ragaman Hayati
ISBN 978-602-95471-0-8
DAFTAR PUSTAKA
Cheek, M. & M. Jebb. 2001. Flora Malesiana, Seri I-Seed Plants, Volume 15, Nepenthaceae. The Nationaal Herbarium Nederland, Universiteit Leiden branch. The Netherlands. Clarke, C. 2001. Nepenthes of Sumatra and Peninsular Malaysia. Natural History Publications (Borneo), Kota Kinabalu. 329 p. Comber, J.B. 1990. Orchids of Java . Bentham-moxon Trust. The Royal Botanic Gardens, Kew. U.K. Comber, J.B. 2001. Orchids of Sumatra. The Royal Botanic Gardens, Kew. U.K. Hartini, S. dan D.M. Puspitaningtyas. 2005 . Flora Sumatera Utara: Eksotik dan Berpotensi. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIP!. Bogor. http://en.wikipedia.orglwikilNenga. Diakses tanggal 15 Juni 2009. http://www.ditjenphka.go.idlkawasan filelsm.%20bukit>>1020rimbang%20%20baling.doc-07.doc%20ok.pdf. Diakses tanggal 1Maret 2009. http://www.utopiapalmsandcycads.com/Pinangalimosa.htm. Diakses tanggal 15 Juni 2009. KeneJie, J., M. Zanir, Nukman dan H. Sasongko. 2002. Buku Informasi Kawasan Konservasi di Propinsi Riau. Departemen Kehutanan, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Riau. Pekanbaru, Riau. MacKinnon, J. . 1982. National Conservation Plan for Indonesia, Vol. II. Sumatra. FAO, Bogor. Meijer, W. 1981. Sumatra as seen by a botanist. Indonesia Circle 25: 17-27. Puspitaningtyas, D. M. 2002. Eksplorasi dan inventarisasi anggrek di kawasan Kebun Raya Bukit Sari, Jambi. BioSMART 4 (2): 55-59. Puspitaningtyas, D.M. dan D. Supriadi, 1999. Eksplorasi Flora di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Pucuk Lembang, Aceh Selatan. Warta Kebun Raya 3(2): 17 - 25 . Seidenfaden, G. and J.J. Wood. 1992. The Orchids ofPeninsular Malaysia and Singapore (A Revision of R.E. Holttum: Orchids of Malaya.). Olsen & Olsen, Fredensborg, Denmark. Whitten, A.J., S,J, Damanik, J. Anwar and N. Hisyam. 1984. The Ecology of Sumatra. Gadjah Mada University Press.
Seminar Nasional Biologi XX dan Kongres PBI XIV UIN Maliki Malang 24-25 Juli 2009
173