Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
DRAFT: LAPORAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI
KEGIATAN DESEMBER
KONSULTAN PROYEK CCDP-
2013
IFAD
M. TAUFIK HIZBUL HAQ. Konsultan Individu Bidang Pemberdayaan CCDP – IFAD, PIU Kabupaten Lombok Barat.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 1 of 22
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
1. SITUASI ANALISIS.
Pelaksanaan kegiatan program CCD – IFAD di lokasi Kabupaten Lombok Barat sejauh ini di sepanjang tahun 2013 secara umum dapat dikatakan berjalan cukup lancar dan baik. Capaian pelaksanaan kegiatan ini dalam realita pelaksanaannya hingga menjelang bulan Desember tahun 2013 ini cukup significan yakni : 95%, sisa item kegiatan yang belum dirampungkan hanyalah berupa penyelesaian honor Team Pendamping Desa dan juga bantuan biaya transportasi bagi mereka dalam pelaksanaan persiapan 6 desa baru untuk lokasi di tahun 2014 nanti.
Adapun aktifitas yang dilakukan oleh Konsultan khususnya konsultan Pemberdayaan selama ini, sesuai dengan apa yang telah kami informasikan pada
laporan
perkembangan
bulanan
kemarin,
kami
lebih
banyak
menjalankan peran memberikan masukan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok-kelompok yang ada di 3 desa awal, kemudian juga membuat beberapa konsep
pemikiran alternatif
bagi kegiatan
yang
dilaksanakan di lapangan, berdiskusi dengan Komite Pemberdayaan Masyarakat Pesisir, Diskusi dengan Team Pendamping Desa, dan juga melakukan Rapat Koordinasi bersama PIU. Dalam beberapa kegiatan workshop atau pun Pelatihan, kami Konsultan juga melaksanakan peran sebagai salah satu narasumber untuk mentransfer pengalaman dan pengetahuan pada masyarakat khususnya Kelompok-kelompok yang telah dibentuk di Desa lokasi.
Komite Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (DOB) sejauh ini seringkali hanya diberikan peran sebagai peserta pertemuan dan atau pun sebagai salah satu Narasumber. DOB belum difungsikan optimal sebagaimana yang ada dalam ketentuan Pedoman Tehnis dan kelengkapan jumlah anggota sebanyak minimal 9 orang belum juga dapat dipenuhi. Namun kondisi ini telah dipahami bersama baik oleh PIU maupun oleh DOB sendiri karena secara sepintas hal ini pernah Konsultan diskusikan bersama mereka. Di awal tahun 2014 nanti telah disepakati bersama untuk mengadakan pertemuan dengan DOB dan diharapkan saat pertemuan tersebut jumlah minimal anggota sebanyak 9
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 2 of 22
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
orang itu telah dapat terpenuhi. Konsultan juga telah menyampaikan agar di tahun 2014 nanti akan secara rutin dan terjadwal dapat diadakan pertemuan koordinasi yang juga melibatkan DOB di dalamnya.
Boleh jadi atas alasan keterlambatan dihadirkannya Konsultan dalam pelaksanaan proyek CCD – IFAD di Kabupaten Lombok Barat, sementara PIU telah cukup detail mempersiapkan pelaksanaan seluruh kegiatan di lapangan, mengakibatkan secara konsekwensi logis seolah-olah mereka tidak membutuhkan Konsultan lagi. Kondisi ini dapat dimaklumi oleh Konsultan sehingga untuk mencairkan suasana komunikasi dengan PIU memerlukan kesabaran dan strategi yang mempertimbangkan kehati-hatian. Strategi yang dilakukan adalah dalam bentuk upaya-upaya diskusi informal dan juga memberikan bahan-bahan tulisan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan di lapangan dan juga dibutuhkan untuk menjadi bahan informasi yang dimasukkan dalam website PIU Kabupaten Lombok Barat tentang kegiatan CCD-IFAD.
Dampak dari kurang lancarnya komunikasi di atas tentu saja telah menyebabkan Konsultan tidak dapat mengetahui secara utuh tentang kondisi di lapangan. Apa yang dapat diketahui selama ini hanyalah berupa hasil beberapa kunjungan lapangan yang dilakukan dan hasil pengamatan serta komunikasi langsung dengan masyarakat (kelompok) namun informasi yang bersifat tulisan hasil pelaksanaan kegiatan sangatlah minim. Tantangan dan kendala yang dianalisa oleh Konsultan dari kunjungan lapangan singkat tersebut, bahwa terhadap kelompok-kelompok masyarakat yang telah dibentuk
selama
pendampingan
berjalannya
intensif
dari
program program
ini,
sangatlah
yang
ditargetkan
membutuhkan untuk
upaya
pencapaikan kemandirian kelompok masyarakat tersebut nantinya. Untuk itu efektifitas peningkatan peran TPD menjadi salah satu kebutuhan yang sangat krusial untuk dapat direalisasikan di tahun 2014 nanti.
Berkaitan dengan uraian di atas, maka beberapa hal yang sangat penting untuk diantisipasi implementasinya adalah : Pertemuan koordinasi komponen program secara kontinyu dan terjadwal yang akan membahas tentang manajemen peran masing-masing komponen serta penyamaan persepsi masing-masing kegiatan dan keterkaitannya, Kunjungan rutin Konsultan pada
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 3 of 22
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Kelompok – kelompok masyarakat secara bergantian dari desa lokasi satu ke desa lainnya, Peningkatan peran TPD yang telah ada dan langkah persiapan TPD baru yang lebih baik.
2. PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KEGIATAN CCDP-IFAD KAB/KOTA Perkembangan dan implementasi kegiatan CCDP-IFAD yang dilakukan di Kabupaten Lombok Barat dapat kami uraikan di bawah ini sebagai berikut : 2.1.
PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT.
Sebagaimana hal yang telah dipahami bersama sejak awal mengenai proyek CCDPIFAD ini, bahwa pendekatan yang dilakukan dalam pelaksanaan implementasi kegiatan yang ada di dalamnya adalah dengan membentuk kelompok-kelompok masyarakat di desa lokasi kegiatan. Di bawah ini kami mencoba untuk memberikan gambaran tersebut dan menguraikan pada masing-masing desa lokasi kegiatan. 2.1.1. Desa Eyat Mayang. Secara garis besar, Desa Desa Eyat Mayang merupakan desa pemekaran dari Desa Sekotong Timur yang merupakan salah satu desa dari 10 desa di Kecamatan Lembar. Desa Eyat mayang terdiri dari 6 (enam) kakadusun yaitu: 1. Dusun Eyat Mayang Selatan 2. Dusun Eyat Mayang Utara 3. Dusun Ubal Kahair 4. Dusun Penyeleng 5. Dusun Lendang Kunyit 6. Dusun Jelateng Barat Dari enam dusun yang terdapat pada Desa Eyat Mayang, hanya Dusun Eyat Mayang Selatan yang mempunyai potensi wilayah pesisir dimana pada wilayah tersebut terdapat banyak sekali tambak yang kurang aktif serta luasnya areal hutan bakau (mangrove) yang juga memiliki kepadatan cukup tinggi.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 4 of 22
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Berdasarkan data sementara usulan kelompok-kelompok masyarakat Proyek Pembangunan Masyarakat Pesisir (CCDP–IFAD) yang telah dilakukan di Desa Eyat Mayang baru hanya 4 (empat) kelompok sebagai berikut: Tabel 6.
Nama dan jenis usaha kelompok nelayan di Desa Eyat Mayang
No.
Nama Kelompok
Dusun
Jenis Usaha
1.
KEREN PERMAI
Eyat Mayang Selatan
Penangkapan ikan
2.
MANJANGAN
Eyat Mayang Selatan
Penangkapan ikan
3.
BERIUK SADAR
Eyat Mayang Selatan
Penangkapan ikan dan Pembibitn Mangrove
4.
KELAPE GADING
Eyat Mayang Selatan
Budidaya
Kepiting,
Bandeng dan Udang
Dari empat kelompok yang ada, sebagian besar anggota terdiri dari laki-laki namun juga terdapat beberapa anggota perempuan sehingga kami mencoba untuk mencari informasi tentang kelompok perempuan yang ada pada lokasi kegiatan. 2.1.2. DESA LEMBAR SELATAN. 2.1.3. DESA LABUAN TERENG.
Selanjutnya ada 6 desa lagi yang dipersiapkan untuk tambahan lokasi pelaksanaan kegiatan proyek CCDP-IFAD di tahun 2014 nanti. Adapun 6 desa tersebut adalah : a. Desa Taman Ayu (Kebon Ayu). b. Desa Cendi Manik (Sekotong Tengah). c. Desa Buwun Mas. d. Desa Sekotong Barat. e. Desa Batu Putih.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 5 of 22
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
f. Desa Gili Gede Indah (Pelangan). Di masing-masing desa ini, untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan CCDPIFAD pada tahun 2014 nanti PIU dalam sosialisasi awal mengenai proyek ini di kantor desa masing-masing lokasi tersebut telah meminta dan memberikan motivasi pada masyarakat untuk dapat membentuk kelompok-kelompok masyarakat yang akan menjadi kelompok penerima manfaat dalam pelaksanaan program CCDP-IFAD ini nantinya. Saat Konsultan melakukan kunjungan lapangan pada desa-desa ini telah membuktikan, bahwa hampir seluruh dusun pesisir yang ada dalam wilayah desa-desa pelaksanaan program ini telah membentuk kelompok-kelompok usaha masyarakat dengan perbedaan kriteria yang telah ditentukan oleh PIU yakni : Kelompok nelayan tangkap, Kelompok nelayan budidaya, kelompok usaha perempuan, Kelompok Pengelola Sumberdaya, dan Kelompok Infrastruktur. 2.2.
PENILAIAN DESA BERBASIS MASYARAKAT 9 DESA.
2.3.
SOSIALISASI DI 6 DESA.
2.4.
PERTEMUAN DI 9 DESA.
2.5.
PELATIHAN KELOMPOK MASYARAKAT DI 9 DESA.
2.6.
KEGIATAN INVENTORY SUMBERDAYA Kegiatan Inventory Sumberdaya Berbasis Masyarakat telah mulai dilakukan oleh PIU sejak
minggu Ke 2 bulan Mei di masing-masing desa
sasaran program yang diawali pelaksanannya pada 3 desa awal implementasi proyek untuk tahun 2013 ini yakni : Desa Eyat Mayang, Desa Lembar Timur, dan Desa Labuan Tereng, dimana kegiatan ini bertujuan untuk mendata dan menginventarisasi sumberdaya yang ada pada masing-masing desa.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 6 of 22
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Pada minggu terakhir bulan Mei telah dilakukan Ekspose Laporan Akhir Kegiatan Inventory Sumberdaya Pesisir Berbasis Masyarakat Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (CCDP-IFAD) Kabupaten Lombok Barat T.A. 2013 yang dilaksanakan mulai tanggal 29 sampai dengan 31 Mei 2013. Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari seluruh kelompok masyarakat pada masing-masing desa sasaran. Kegiatan ini dilakukan secara bertahap dimana pada hari pertama dan seterusnya ekspose dilakukan untuk Desa Labuhan tereng, Desa Sekotong Timur (Eyat Mayang) dan terakhir Desa Lembar Timur. Untuk pelaksanaan kegiatan ini di 6 desa baru yang telah ditetapkan sebagai tambahan lokasi pelaksanaan proyek di tahun 2014 nanti, telah juga dilakukan sejak awal bulan Oktober 2013 dan telah berakhir pada awal bulan November 2013 ini.
2.7.
PELATIHAN CO-MANAGEMEN GROUP DI 9 DESA.
Pelatihan co-manajemen group di masyarakat telah dilakukan dan proses akhir pelaksanaannya dilaksanakan pada hari kamis lalu tanggal 29 November 2013. Apabila mengacu pada TOR pelaksanaan kegiatan ini, seharusnya waktu pelaksanaan antara 3 desa awal dengan 6 desa baru untuk tambahan lokasi pelaksanaan
proyek
ini
dibedakan,
namun
PIU
menetapkan
kebijakan
pelaksanaannya untuk disatukan saja di hari pelaksanaan yang sama atau kata lainnya pelaksanaan untuk seluruh 9 desa tersebut digabung menjadi satu. Dari kondisi pelaksanaan yang Konsultan amati terkesan penyelenggaraan kegiatan ini dilaksanakan seadanya saja seperti juga pelaksanaan pelatihan lainnya di masyarakat yang pernah disaksikan konsultan. Waktu pelaksanaan yang tidak disiapkan lebih baik sehingga hanya sebagian saja peserta yang hadir, kemudian lokasi pelaksanaan di salah satu Pondok Informasi yang tidak cukup memadai, dan waktu yang sangat singkat dan terkesan buru-buru. Konsultan telah juga memberikan masukan, bahwa untuk kegiatan co-manajemen yang dipahami sebagai singkatan dari kolaboratif manajemen seyogyanya haruslah LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 7 of 22
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
melibatkan beberapa pihak dari seluruh komponen masyarakat yang ada di desa, tidak hanya berasal dari 1 kelompok saja yakni: Kelompok Pengelola Sumberdaya.
2.8.
WORKSHOP COASTAL MARINE RESOURCES MANAGEMENT.
2.9.
DETAILED VILLAGE CO-MANAGEMENT PLAN DI 9 DESA.
2.10. FASILITASI KEGIATAN P3MP 1 KALI. Kelembagaan P3MP di Kabupaten Lombok Barat telah dibentuk dalam suatu pertemuan yang diselenggarakan untuk maksud tersebut. Kelembagaan ini beranggotakan sebanyak 9 orang yang berasal dari latar belakang yang bervariasi yakni: ketua kelompok masyarakat, nelayan, tokoh lokal, kepala desa, tokoh agama, dan juga anggota Tenaga Pendamping Desa. Melalui pertemuan tersebut dapat disepakati untuk menunjuk individu Tenaga Pendamping Desa menjadi Ketua dari kelembagaan P3MP tersebut. Dalam pertemuan kedua yang diadakan, beberapa pihak terkait seperti: BPSPL, Universitas dan juga Konsultan CCDP-IFAD telah memberikan masukan dan panduan pengelolaan kelembagaan P3MP ini. Melalui ketua kelembagaan P3MP ini menyampaikan, bahwa dalam waktu dekat mereka akan mulai menyusun rencana kerja mereka dan juga telah mulai memikirkan untuk waktu ke depannya nanti apabila diperlukan akan melegalkan kelembagaan P3MP ini dengan pembuatan akte pendiriannya melalui Notaris. 2.11. PELATIHAN SISTEM MONEV 1 KALI.
2.12. PELATIHAN PEMASARAN.
2.13. WORKSHOP PENGEMBANGAN AIG DAN JEJARING PEMASARAN.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 8 of 22
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
2.14. SINKRONISASI PERENCANAAN. 2.15. PERTEMUAN TEKNIS 3 KALI.
2.16
FOCUS GROUP DISCUSSION UNTUK ANNUAL INCOME DAN MARKET
SURVEY. Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangkaian pelaksanaan kegiatan pengumpulan data untuk kebutuhan penyusunan Annual Outcome Survey dan Market Survey telah dilakukan oleh Team dari Universitas Gajah Mada sebagai pelaksana yang ditunjuk oleh PMO. Dalam rangkaian pelaksanaannya di lapangan team dari Universitas Gajah Mada ini telah didampingi secara aktif oleh Konsultan Pemasaran CCD-IFAD dan juga Tenaga Pendamping Desa. Secara periodik dalam waktu pelaksanaan kegiatan Annual Outcome Survey dan Market Survey ini, team pelaksananya dari Universitas Gajah Mada ini telah mengajak juga Konsultan Pemberdayaan untuk diskusi bersama dalam kaitan kegiatan tersebut. 2.17
PENJELASAN DAN MONITORING STATUS PENCAIRAN BLM.
Sejauh ini untuk kelompok masyarakat yang ada dan telah ditetapkan sebagai Kelompok Masyarakat yang akan dibina dalam pelaksanaan proyek CCDP-IFAD secara keseluruhan telah mendapatkan pencairan BLM pada rekening mereka masing-masing dengan pendampingan dari Tenaga Pendamping Desa khususnya pada kelompok masyarakat di 3 desa awal pelaksanaan di tahun 2013 ini. Namun untuk 6 desa baru yang telah ditetapkan sebagai perkembangan lokasi pelaksanaan proyek ini di tahun 2014 nanti, hanya Kelompok Infrastruktur saja di desa-desa tersebut yang mendapatkan BLM untuk kebutuhan pembuatan Pondok Informasi yang memang telah dianggarkan di tahun anggaran 2013 ini. Berikut matriks uraian kelompok masyarakat di desa lokasi yang telah mendapatkan pencairan BLM ini sebagai berikut :
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 9 of 22
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
DESA LABUAN TERENG. NO
NAMA KELOMPOK
NILAI BLM
1
Kelompok Pengelola Sumberdaya Pesisir
Rp. 43.965.000,-
2
KLP TELUK MAKMUR (TANGKAP)
RP. 47.500.000,-
3
KLP TELUK BUWUR (TANGKAP)
RP. 27.006.000,-
4
KLP MEKAR SARI (OLAH TERASI)
RP. 24.924.000,-
5
KLP TELUK MAKMUR (TANGKAP)
RP. 47.500.000,-
6
KLP TELUK BUWUR (TANGKAP)
RP. 27.006.000,-
7
KLP MEKAR SARI (OLAH TERASI)
RP. 24.924.000,-
Menurut PIU dalam kaitan pencairan dana BLM ada beberapa hal yang akan mereka lakukan untuk penyempurnaannya. Hal-hal yang perlu penyempurnaan lebih lanjut adalah sebagai berikut: Bentuk partisipasi swadaya masing-masing kelompok belum mampu diidentifikasi dan diinternalisasikan dlm bentuk program nyata serta dirumuskan dlm proposal usulan kelompok. Partisipasi dan mobilisasi potensi sosial dalam masyarakat untuk gotong royong terhadap kegiatan pembangunan masih sangat rendah dan umumnya hanya anggota kelompok yang terlibat. Khusus
kelompok
pembangunan
Sarana
harus
dalam
setiap
usulan
rencana
kegiatan
menganalisa
secara
tertulis
dampak
rencana
pembangunan terhadap aspek sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat sekitarnya.
Tingkat kemandirian kelompok pengelola sumberdaya dalam melaksanakan kegiatan pelestarian lingkungan masih belum optimal.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 10 of 22
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Output produk hasil olahan baik berupa terasi maupun krupuk seperti rasa, warna, bentuk dan teksturnya masih belum sempurna seperti produk olahan yang sama dengan yang ada dioutet retail/pasar modern Bentuk kemasan produk masih tradisonal karena anggaran cetak kemasan sudah ada maka seyogyanya kemasan tersebut harus segera diproses cetakannya (Proses cetak setelah keluar P.IRT dari DIKES Lombok Barat). Analisa potensi dan peluang pasar untuk pengembangan produk olahan berbasis sumberdaya alam lokal belum berjalan optimal.
2.18. KOORDINASI UNTUK PERENCANAAN IMPLEMENTASI TAHUN 2014 Tabel 01. Status Pencapaian/pencairan BLM No Desa/Kecamatan Kelompok
Status
Catatan Status
Pencairan (%) 1
Desa Taman Ayu
infrastrukktur
3
100%
Pondok
Cendi infrastrukktur
Pendirian
Pondok
Informasi
Desa Buwun Mas Desa
Pendirian Informasi
(Kebon Ayu) infrastrukktur
2
100%
100%
Pendirian
Pondok
Informasi
Manik (Sekotong Timur)
4
Desa
Sekotong infrastrukktur
100%
Barat 5
Desa
Pendirian
Pondok
Informasi Gili
Air infrastrukktur
Indah (Pelangan)
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
100%
Pendirian
Pondok
Informasi
Page 11 of 22
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
2.18. IDENTIFIKASI POLA DISTRIBUSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN.
2.19. STATUS DAN PEMBANGUNAN PONDOK INFORMASI. Kegiatan pembangunan Pondok Informasi dapat dikatakan telah rampung dilakukan oleh PIU untuk semua desa baik 3 desa: a. Desa Lembar Selatan. b. Desa Labuan Tereng. c. Desa Eyat Mayang. Selanjutnya 6 desa lagi yang dipersiapkan untuk tambahan lokasi pelaksanaan kegiatan proyek CCDP-IFAD di tahun 2014 nanti. Adapun 6 desa tersebut adalah : a. Desa Taman Ayu (Kebon Ayu). b. Desa Cendi Manik (Sekotong Tengah). c. Desa Buwun Mas. d. Desa Sekotong Barat. e. Desa Batu Putih. f. Desa Gili Gede Indah (Pelangan). Pada ke-6 desa baru ini PIU juga telah rampung melaksanakan kegiatan Pendirian Pondok Informasi ini. Pengamatan kami Konsultan dalam kaitan pendirian Pondok Informasi ini ada hal yang perlu diantisipasi yakni: Status pemanfaatan lahan tempat pendirian Pondok Informasi yang sebagian didirikan di lahan milik seseorang termasuk Kepala Desa, kejelasan pemanfaatannya secara optimal, dan kejelasan pengelolaannya. 2.20. FASILITASI TIM SURVEY ANNUAL INCOME DAN MARKET SURVEY. Kegiatan Annual Outcome Survey dan Market Survey dilaksanakan sejak tanggal .... November 2013. Kegiatan ini sesuai dengan hasil random yang telah ditetapkan
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 12 of 22
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
oleh PMO untuk Kabupaten Lombok Barat dilakukan di 4 desa. Dari ke-4 desa tersebut, 2 desa diantaranya adalah desa baru yang ditetapkan menjadi lokasi pelaksanaan proyek ini di tahun 2014 nanti. Dalam pelaksanaannya di Lapangan kegiatan ini dilakukan oleh Team dari Universitas Gajah Mada – Yogyakarta dibantu oleh Konsultan Pemasaran dan beberapa orang TPD:
2.21. FASILITASI KEGIATAN SURVEY RIMS. Kegiatan RIMS Survey dilaksanakan sejak tanggal 30 Oktober hingga tanggal 5 November 2013. Kegiatan ini sesuai dengan hasil random yang telah ditetapkan oleh PMO untuk Kabupaten Lombok Barat dilakukan di 5 desa. Dari kelima desa tersebut, 4 desa diantaranya adalah desa baru yang ditetapkan menjadai lokasi pelaksanaan proyek ini di tahun 2014 nanti. Kelima desa tersebut adalah: 1. Desa Lembar Timur. 2. Desa Cendi Manik (Sekotong Timur). 3. Desa Taman Ayu. 4. Desa Buwun Mas. 5. Desa Sekotong Barat. Mengingat jadwal waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan ini harus dapat diselesaikan dalam waktu singkat dan lokasi pendataan yang cukup banyak (5 desa) bila dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lainnya sementara pelaksanaan kegiatan lainnya di PIU saat yang bersamaan sangat padat, maka inisiatif yang dilakukan oleh Konsultan Pemberdayaan adalah menghire tenaga kolektor data dari luar sebanyak 5 orang. Pada akhirnya kegiatan pendataan RIMS Survey ini dapat dirampungkan selama 5 hari. 2.22. FASILITASI KEGIATAN VILLAGE PROFILING. Kegiatan Village Profiling dilakukan dalam waktu yang memang dapat dikatakan pada
suasana
yang
tidak
memadai.
Tenaga
konsultan
yang
datang
melaksanakannya juga terkesan memiliki kesiapan seadanya. Akibat dari kondisi ini,
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 13 of 22
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
maka pendampingan yang dapat kami berikan sungguh sangatlah minim karena kesibukan kami melaksanakan kegiatan lainnya yang juga membutuhkan waktu yang segera. Namun dengan kondisi seperti itu, kami masih berupaya membantu tenaga Konsultan Profiling Desa ini yang pada awalnya didampingi oleh Konsultan Pemasaran kemudia hari selanjutnya didampingi oleh salah seorang Tenaga Pendamping Desa (TPD). 2.23. FASILITASI KEGIATAN STUDY GENDER. Kabupaten Lombok Barat tidak masuk dalam lokasi yang ditetapkan untuk pelaksanaan kegiatan Study Gender ini.
3. STATUS KELOMPOK MASYARAKAT Bagian ini diharapkan menggambarkan secara singkat dan detail terkait jumlah, status, kegiatan, proposal dan kegiatan yang telah dilakukan/direncanakan di desa terkait. 3.1.
KELOMPOK KERJA DESA (VWG) Tabel 7.
Nama dan unsur Vilage Working Group Desa Eyat Mayang
No.
Nama
Unsur
Jabatan
1.
Muhidin
Tokoh masyarakat
Ketua
2.
H. Raba’i
Perwakilan kelompok dan Tokoh Sekretaris Masyarakat
3.
H. L. Rustiadi
Perwakilan kelompok
Anggota
4.
Faidah
Perwakilan kelompok
Anggota
5.
Pahariah
Perwakilan aparatur desa
Anggota
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 14 of 22
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
3.2.
KELOMPOK USAHA (ENTERPRISES)
3.2.1. DESA LABUAN TERENG KELOMPOK PENGELOLA SUMBERDAYA PESISIR Rp. 43.965.000, KELOMPOK USAHA :
KLP TELUK MAKMUR (TANGKAP) RP. 46.000.000
KLP NLYAN SEJATI (TANGKAP) RP. 47.500.000,-
KLP TELUK BUWUR (TANGKAP) RP. 50.000.000,-
KLP LABSTER (PENGOLAHAN) RP. 27.006.000,-
KLP MEKAR SARI (OLAH TERASI) RP. 34.343.000
KLP PUTRI DAYUNG (KRUPUK) RP. 24.924.000,-
Hal-hal yang perlu penyempurnaan lebih lanjut untuk operasional kelompok di atas, menurut PIU dibutuhkan untuk melakukan beberapa langkah antisipasi sebagai berikut: Bentuk partisipasi swadaya masing-masing kelompok belum mampu diidentifikasi dan diinternalisasikan dlm bentuk program nyata serta dirumuskan dlm proposal usulan kelompok. Partisipasi dan mobilisasi potensi sosial dlm masyarakat untuk gotong royong terhadap kegiatan pembangunan masih sangat rendah dan umumnya hanya anggota kelompok yang terlibat. Khusus klp Sarana dalam setiap usulan rencana kegiatan pembangunan harus menganalisa secara tertulis dampak rencana pembangunan terhadap aspek sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat sekitarnya.
Tingkat kemandirian klp pengelola sumberdaya dlm melaksanakan kegiatan pelestarian lingkungan masih belum optimal.
Output produk hasil olahan baik berupa terasi maupun krupuk seperti rasa, warna, bentuk dan teksturnya masih belum sempurna seperti produk olahan yang sama dengan yang ada dioutet retail/pasar modern Bentuk kemasan produk masih tradisonal karena anggaran cetak kemasan sudah ada maka seyogyanya kemasan tersebut harus segera diproses cetakannya (Proses cetak setelah keluar P.IRT dari DIKES Lombok Barat).
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 15 of 22
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Analisa potensi dan peluang pasar untuk pengembangan produk olahan berbasis sumberdaya alam lokal belum berjalan optimal.
3.3.
KELOMPOK PENGELOLA SUMBERDAYA PESISIR.
3.4.
KELOMPOK INFRASTRUKTUR.
3.5.
KELOMPOK TABUNGAN.
Tabel 02. Daftar Status Kelompok Masyarakat (USAHA) di 3 desa I. Kelurahan/Desa 1 N o
Proposal Namakelompok
Jumlah
anggota
darimasyarakat Jenis
Total 1.
Kelompok
2.
Kelompok
3.
Kelompok
4.
Kelompok
5.
Kelompok
6.
Kelompok
Laki-laki
Usaha
Perempuan
Usaha
Kelompok
II. Kelurahan/Desa 2 N o
Proposal Namakelompok
Jumlah
anggota
darimasyarakat Jenis
Total 1.
Kelompok
2.
Kelompok
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Laki-laki
Usaha
Perempuan
Usaha
Kelompok
Page 16 of 22
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
3.
Kelompok
4.
Kelompok
5.
Kelompok
6.
Kelompok
I. Kelurahan/Desa 1 N o
Proposal Namakelompok
Jumlah
anggota
darimasyarakat Jenis
Total 1.
Kelompok
2.
Kelompok
3.
Kelompok
4.
Kelompok
5.
Kelompok
6.
Kelompok
Laki-laki
Usaha
Perempuan
Usaha
Kelompok
Tabel 03. Daftar Status Kelompok Masyarakat (iNFRASTRUKTUR) di 9 Desa/Kelurahan N
Proposal
o
Jumlah
anggota
diajukan
KELOMPOK INFRASTRUKTUR DESA 1.
Desa/Kelurahan 1
2.
Desa/Kelurahan 2
3.
Desa/Kelurahan 3
4.
Desa/Kelurahan 4
5.
Desa/Kelurahan 5
6.
Desa/Kelurahan 6
4.
Desa/Kelurahan 7
JenisUsaha Total
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Laki-laki
Perempuan
infrastruktur
Page 17 of 22
yang
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
5.
Desa/Kelurahan 8
6.
Desa/Kelurahan 9
Tabel 04. Daftar Status Kelompok Masyarakat (VWG) di 9 Desa/Kelurahan N o
Jumlah
NAMA KELOMPOK VWG
1.
Desa/Kelurahan 1
2.
Desa/Kelurahan 2
3.
Desa/Kelurahan 3
4.
Desa/Kelurahan 4
5.
Desa/Kelurahan 5
6.
Desa/Kelurahan 6
4.
Desa/Kelurahan 7
5.
Desa/Kelurahan 8
6.
Desa/Kelurahan 9
Total
Laki-laki
Kegiatan Perempuan
Yang
telahdilakukan
Tabel 05. Daftar Status Kelompok Masyarakat (PENGELOLA SUMBERDAYA PESISIR) di 9 Desa/Kelurahan N
NAMA KELOMPOK
o
PENGELOLA
Jumlah
anggota
SUMBERDAYA
Total
Laki-laki
1.
Desa/Kelurahan 1
2.
Desa/Kelurahan 2
3.
Desa/Kelurahan 3
4.
Desa/Kelurahan 4
5.
Desa/Kelurahan 5
6.
Desa/Kelurahan 6
4.
Desa/Kelurahan 7
5.
Desa/Kelurahan 8
Proposal
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
yang
diajukanuntukaktifit Perempuan
aspengelola SD
Page 18 of 22
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
6.
Desa/Kelurahan 9
3. PENGEMBANGAN KAPASITAS / PELATIHAN / WORKSHOP Pada bagian ini diharapkan menggambarkan daftar singkat aktifitas pengembangan kapasitas, workshop dan training yang secara formal diikuti/dilakukan ditingkat PIU.
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 19 of 22
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Tabel 06. Daftar Workshop/Pertemuan/Training N
Judul Pertemuan / Lokasi Waktu
Target
Peserta
o
Workshop / Training
Peserta
hadir L
P
yang Total
1 2 4 4
4. PERAN DAN KOORDINASI KELEMBAGAAN Menggambarkan secara singkat berbagai peran dan kegiatan strategis yang dilakukan oleh berbagai elemen CCDP dalam menunjang implementasi kegiatankegiatan secara efektif, termasuk : 4.1.
PMO
4.2.
PIU KABUPATEN/KOTA
4.3.
KOMITE PESISIR (DOB)
4.4.
PROVINSI
4.5.
TIM PENDAMPING DESA (TPD) / PENYULUH
4.6.
KELOMPOK MASYARAKAT
4.7.
PIHAK
LAIN
YANG
TERLIBAT
(SWASTA,
PERGURUAN
TINGGI,
KONSULTAN, DLL) 5. FOKUS DAN STRATEGI AKSELERASI HINGGA AKHIR DESEMBER 2013 Bagian ini diharapkan menggambarkan berbagai kegiatan yang belum dilakukan dan tersisa yang perlu menjadi fokus kegiatan hingga Akhir Desember 2013. Diharapkan
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 20 of 22
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
pula menggambarkan rencana dan strategi untuk mencapainya, sehingga seluruh kegiatan dapat dirampungkan/dioptimalkan pada akhir Desember 2013. 5.1.
FOKUS KEGIATAN YANG BELUM DILAKUKAN ;
5.2.
STRATEGI MENGAKSELERASI DAN MENGOPTIMALKAN PROGRAM :
6. GENDER Pada bagian ini diharapkan menggambarkan secara singkat peran, keterlibatan dan kesetaraan gender dalam seluruh aspek dan kegiatan CCDP-IFAD yang dilakukan di Kabupaten/Kota Terkait, baik ditingkat kelompok masyarakat, PIU, partisipasi dalam berbagai kegiatan. 7. KENDALA DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI Pada bagian ini diharapkan menggambarkan berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi oleh konsultan maupun oleh PIU dan pihak terkait lainnya dalam mengimplementasikan kegiatan-kegiatan CCDP-IFAD di kabupaten/kota terkait selama ini. 8. REKOMENDASI Pada bagian ini diharapkan menggambarkan berbagai rekomendasi strategis dari konsultan untuk dapat mengimplementasikan program dimasa datang secara lebih efektif, baik untuk pencapaian hingga akhir 2013, untuk implementasi 2014, maupun untuk program selanjutnya. 8. PEMBELAJARAN Pada bagian ini diharapkan menggambarkan berbagai pembelajaran yang bisa dipetik dalam implementasi program selama ini, yang diharapkan bisa menjadi rujukan atau catatan dalam program 9. PENUTUP
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 21 of 22
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
KONSULTAN PIU CCDP-IFAD
LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN
Page 22 of 22