TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPS SUNARSI SUMBERLAWANG SRAGEN TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh : WIWIN ANITASARI NIM. B10.059
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013 i
HALAMAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPS SUNARSI SUMBERLAWANG SRAGEN TAHUN 2013
Disusun oleh : WIWIN ANITASARI NIM. B10.059 Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal: fdvvvdvd
Pembimbing
(RAHAJENG PUTRININGRUM, SST, M.Kes) NIK. 201083059
ii
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPS SUNARSI SUMBERLAWANG SRAGEN TAHUN 2013 Disusun oleh : WIWIN ANITASARI NIM. B10.059 Telah dipertahankan di depan dewan penguji Program Studi Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Pada Tanggal: jfdhjbchdcbd
(RAHAJENG P, SST, M.Kes) NIK.201083059
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Ka.Prodi
(DHENY ROHMATIKA, S.SiT) NIK.200582015
iii
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida tentang Perawatan Payudara di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIkes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Rahajeng Putrinigrum, SST, M.Kes, selaku Pembimbing yang telah memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis. 4. Ibu Sunarsi, Amd. Keb, Pimpinan BPS Sunarsi Kabupaten Sragen yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah 5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.
iv
6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. 7. Seluruh responden yang telah bersedia untuk diambil datanya guna penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. 8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Penulis
v
Juni 2013
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2013 Wiwin Anitasari NIM. B10.059 TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPS SUNARSI SUMBERLAWANG SRAGEN TAHUN 2013 xiii + 48 halaman +12 lampiran + 4 tabel + 2 gambar ABSTRAK Latar Belakang : Pemerintah terus berupaya menekan angka kematian balita, bayi, maupun neonatal dengan terus memperhatikan dan terus memantau penurunan prevalensi gizi kurang dari 31,0% tahun 1989 menjadi 17,9% pada tahun 2010. Bersamaan dengan itu prevalensi gizi buruk turun dari 12,8% pada tahun 1995 menjadi 4,9% pada tahun 2010 (Laksono, 2010). Perawatan payudara masa hamil jika dilakukan dengan benar dan teratur dapat mendeteksi sejak dini keadaan payudara dan dapat mempersiapkan laktasi saat menyusui pertama kali. Studi pendahuluan di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen pada bulan Juli – Agustus 2012, jumlah ibu hamil tercatat 45 orang. Peneliti berhasil mewawancarai 10 responden dan yang melakukan perawatan payudara 3 orang dan telah mengerti pentingnya perawatan payudara saat hamil, sedangkan yang tidak melakukan perawatan payudara 7 orang sama sekali belum mengerti tentang pentingnya perawatan payudara masa kehamilan. Tujuan : mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara pada tingkat baik, cukup, dan kurang. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Dilakukan di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen pada tanggal 12 Juni 2013. Sampel yang diambil yaitu 30 responden ibu primigravida. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh responden. Analisa univariat yaitu penelitian ini mendeskripsikan pengetahuan responden tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perawatan Payudara. Hasil Penelitian : Berdasarkan tabel diatas tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 1 responden (3,33%), pengetahuan cukup 28 responden (93,4%), dan pengetahuan kurang 1 responden (3,33%). Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida tentang Perawatan Payudara di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen mayoritas dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 28 responden (93,4%). Kategori pengetahuan cukup diatas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni dari tingkat pendidikan, lingkungan, informaasi, pengalaman, dan pekerjaan. Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu primigravida, Perawatan Payudara Kapustakaan : 16 literatur (tahun 2005 - 2012)
vi
MOTTO “ Mengubah sedikit sikap dari hal yang paling kecil adalah suatu usaha untuk memperoleh hasil maksimal “ (Penulis) “Kehidupan ini diawalai oleh manusia, jika kita menjadi hal tersulit dalam diri orang lain maka masa depan sehat ada di tangan kita “ (Penulis) “Berhentilah ketika kamu telah berhasil, dan jangan berhenti hanya karena kamu lelah” (Penulis)
vii
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya kepadaku, terima kasih atas segala kemudahan-Nya 2. Ayah dan ibu tercinta, sampai detik ini masih terasa rasa sayang dan hangat cinta kalian, meski kalian tidak disampingku saat ini. But you’re my everything 3. My little fairy Yola D.H, sebagai penyemangat langkahku 4. My best Grandma, yang selalu mendoakan keselamatan dan menjagaku dari kecil 5. Seluruh keluarga besarku yang selalu memberi pertolongan, doa, semangat dan kasih sayang setiap aku pulang, semua ini untuk kalian 6. My prince is much there, I could be spoiled blessings, spirit and could always change my mood to be good 7. Sahabatku Adhe dan Ita yang selalu ada saat aku terpuruk 8. BEM STIKes Kusuma Husada
periode 2010/2011 yang saling memberi
support dan kekompakannya 9. Penghuni “Happy Kost” yang selalu memberi semangat dan keceriaan setiap hari 10. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2010 11. Almamater tercinta
viii
CURICULUM VITAE
BIODATA Nama
: Wiwin Anitasari
Tempat / Tanggal Lahir
: Sragen, 17 April 1993
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Ngangin RT 03/06, Karang Tengah, Sragen
RIWAYAT PENDIDIKAN 1. SD N Karang Tengah 3 Sragen
Lulus Tahun 2004
2. SMP N 5 Sragen
Lulus Tahun 2007
3. SMA Muhammadiyah 1 Sragen
Lulus Tahun 2010
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2010/2011
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................
iii
KATA PENGANTAR ............................................................................
iv
ABSTRAK .............................................................................................
vi
HALAMAN MOTTO .............................................................................
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................
viii
CURRICULUM VITAE .........................................................................
ix
DAFTAR ISI ...........................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
xiv
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................
1
B. Perumusan Masalah ....................................................................
3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................
3
D. Manfaat Penelitian ......................................................................
4
E. Keaslian Studi Kasus ..................................................................
5
F. Sistematika Penulisan .................................................................
5
x
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori .............................................................................
8
1. Pengetahuan ..........................................................................
8
2. Primigravida ..........................................................................
15
3. Perawatan payudara ..............................................................
16
B. Kerangka Teori............................................................................
25
C. Kerangka Konsep ........................................................................
26
BAB III. METODOLOGI LAPORAN KASUS A. Jenis dan Rancangan Penelitian ..................................................
27
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................
27
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling......................................
28
D. Instrumen Penelitian....................................................................
29
E. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................
33
F. Variabel Peneiltian ......................................................................
34
G. Definisi Operasional....................................................................
34
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ........................................
34
I. Etika Penelitian ...........................................................................
36
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum ........................................................................
38
B. Hasil Penelitian ...........................................................................
39
C. Pembahasan............................................................. ....................
40
D. Keterbatasan............................................................. ...................
44
BAB V. PENUTUP 1. Kesimpulan .................................................................................
45
2. Saran ............................................................................................
45
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
47
LAMPIRAN ............................................................................................
48
xi
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori.....................................................................
24
Gambar 2.2 Kerangka Konsep.................................................................
25
xii
DAFTAR TABEL Tabel 3.1
Kisi-kisi Pertanyaan...................................................................... 29
Tabel 3.2
Definisi Operasional...................................................................... 32
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Surat Perpmohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 3.
Surat Balasan dari Lahan
Lampiran 4.
Permohonan ijin Uji Validitas
Lampiran 5
Surat Balasan dari Lahan Uji Validitas
Lampiran 6
Surat Permohonan menjadi Responden
Lampiran 7.
Lembar Kesediaan menjadi Responden
Lampiran 8
Kuesioner Penelitian
Lampiran 9
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 10 Data Hasil Penelitian Lampiran 11 Data Hitung Penelitian Lampiran 12 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pemerintah terus berupaya menekan angka kematian balita, bayi, maupun neonatal dengan terus memperhatikan dan terus memantau penurunan prevalensi gizi kurang dari 31,0% pada tahun 1989 menjadi 17,9% pada tahun 2010. Bersamaan dengan itu prevalensi gizi buruk juga turun dari 12,8% pada tahun 1995 menjadi 4,9% pada tahun 2010 (Laksono, 2010). Penyebab terjadinya gizi yang kurang maupun gizi buruk pada bayi dan balita dikarenakan pemberian ASI yang seharusnya ekslusif sampai 6 bulan kurang terpenuhi. Data menunjukkan bahwa pemberian ASI pada bayi berumur 2 bulan hanya 64 %. Presentase ini kemudian menurun cukup tajam menjadi 46 %. Pada bayi berumur 2 hingga 3 bulan dan 14 % pada bayi berumur 4 hingga 5 bulan. Keadaan lain yang memprihatinkan, adalah 13 % dari bayi berumur di bawah 2 bulan telah di beri susu formula dan 15 % telah di beri makanan tambahan (SDKI 2005). Untuk Jawa Tengah, pemberian ASI hanya sekitar 54 % pada usia 2 hingga 3 bulan dan untuk usia 4 hingga 12 bulan hanya 35 % ( profil kesehatan provinsi Jateng, 2007 ). Berdasarkan laporan dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI, 2007) diusia lebih dari 25 tahun sepertiga wanita di Dunia (38%) didapati tidak menyusui bayinya sehingga terjadi pembengkakan payudara, 1
2
dan di Indonesia angka cakupan ASI eksklusif mencapai 32,3% ibu yang memberikan ASI eksklusif pada anak mereka. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2008-2009 menunjukkan bahwa 55% ibu menyusui mengalami mastitis dan putting susu lecet. Puting susu lecet terjadi karena dua faktor, yaitu karena kondisi puting yang jarang dibersihkan dan posisi ibu saat menyusui yang kurang benar, hal tersebut disebabkan karena kurangnya perawatan payudara selama kehamilan. Seorang ibu diharapkan tidak memiliki unsur keterpaksaan di saat menyusui bayinya. Oleh karena menyusui merupakan sebuah usaha untuk memberikan kehidupan awal bagi bayi, ibu mungkin akan merasa sangat bahagia sekaligus bangga karena bisa menyusui si kecil, terutama setelah kehamilan anak pertama. Hal tersebut menjadi pengalaman pertama ibu dalam hal menyusui bayi. Jika ibu dipenuhi rasa cinta, sabar, tekun, percaya diri, dan menggunakan cara-cara yang benar, maka ibu akan berhasil menyusui bayinya ( Indarti , 2007 ). Demi keberhasilan menyusui, payudara memerlukan perawatan sejak dini secara teratur. Perawatan selama kehamilan bertujuan agar selama masa menyusui kelak produksi ASI cukup, tidak terjadi kelainan pada payudara dan agar bentuk payudara tetap baik setelah menyusui ( Nugroho, 2011). Berbagai komplikasi yang sering dialami selama masa menyusui antara lain putting susu nyeri, putting susu lecet, payudara bengkak dan mastitis atau abses payudara sehingga ibu harus tetap melakukan perawatan
3
payudara secara benar, baik untuk mempersiapkan masa menyusui (selama kehamilan) dan selama masa menyusui (Kristiyanasari , 2009). Berdasarkan studi pendahuluan di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen pada bulan Juli – Agustus 2012, jumlah ibu hamil tercatat 45 orang dan 10 orang berhasil diwawancarai oleh peneliti dengan jumlah ibu hamil yang melakukan perawatan payudara sehari-hari 3 orang dan telah mengerti pentingnya perawatan payudara masa kehamilan, sedangkan yang tidak melakukan perawatan payudara tercatat 7 orang yang sama sekali belum mengerti tentang pentingnya perawatan payudara masa kehamilan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis bermaksud melakukan
penelitian
guna
mengetahui
“Tingkat
Pengetahuan
Ibu
Primigravida Tentang Perawatan Payudara di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen Tahun 2013”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perawatan Payudara Di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen Tahun 2013 ?”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen.
4
2. Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen pada tingkat baik. b. Mengatahuitingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen pada tingkat cukup c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen pada tingkat kurang
D. Manfaat Penelitian Hasil yang di peroleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada : 1. Bagi ilmu pengetahuan Untuk menambah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara. 2. Bagi diri sendiri Menambah ilmu pengetahuan, wawasan dan sekaligus untuk mengasah ketajaman berfikir secara kritis melalui penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara untuk meningkatkan produksi ASI nya. 3. Bagi Institusi Pendidikan Kebidanan a. BPS atau pelayanan kesehatan Dapat
digunakan
sebagai
acuan
dan
masukan
dalam
upaya
meningkatkan mutu pelayanan dengan meningkatkan pengetahuan ibu
5
primigravida
melalui
penyuluhan-penyuluhan
tentang
perawatan
payudara. b. Pendidikan Sebagai bahan referensi tambahan guna meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara.
E. Keaslian Penelitian Yuliana, Intan (2012), dengan judul “Tingkat pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Perawatan Payudara di BPS Ariyanti Gemolong, Sragen”, metode yang digunakan adalah diskriptif, dengan pendekatan
cross
sectional menggunakan data primer dan sekunder, dengan sample yang digunakan adalah ibu nifas yang melahirkan di BPS Ariyanti Gemolong Sragen. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan hasil penelitian sebagian besar tingkat pengetahuan 28 (80,0%) responden tentang Perawatan payudara termasuk responding cukup. Persamaannya terletak pada jenis penelitian, lokasi, populasi, pengambilan sampel, dan teknik sampel yang digunakan. Sedangkan perbedaannya terletak pada responden, dari keaslian diatas menggunakan responden ibu nifas.
F. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini terdiri dari 5 BAB sistematika penulisan sebagai berikut :
6
BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penalitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti, yaitu teori tentang pengetahuan meliputi pengertian tingkat pengetahuan, factor-
factor
yang
mempengaruhi
pengetahuan,
sumber
pengetahuan, pengukuran pengetahuan, Menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti, yaitu teori tentang pengetahuan meliputi pengertian tingtkat pengatahuan, factor- factor yang mempengaruhi pengetahuan, sumber pengetahuan, tinjauan teori pengetahuan primigravida, perawatan payudara kerangka, teori kerangka konsep BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrument
penelitian,
teknik
pengumpulan
data,
variable
penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisa data, etika penelitian. BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan tentang hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian serta keterbatasan penelitian
7
BAB V
PENUTUP Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. TinjauanTeori 1. Pengetahuan a. Pengertian Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain penting untuk menentukan tindakan seseorang (Over behavior), karena dari pengalaman dan penelitian membuktikan bahwa perilaku didasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers (1974) dalam buku Notoatmodjo (2003) mengungkapkan bahwa
sebelum
orang
tersebut
menghadapi
perilaku
baru
(berperilaku baru ) dalam arti orang tersebut terjadi proses berurutan, yakni : 1) Awarness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek). 2) Interest (merasa tertarik) dimana orang mulai tertarik kepada stimulus atau objek tersebut.
8
9
3) Evaluation (menimbang-nimbang baik buruknya tindakan terhadap stimulus atau objek tersebut bagi dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. 4) Trial, dimana orang telah melalui mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus. 5) Adaptation, dimana object telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. Namun demikian dari perilaku baru atau adaptasi perilaku melalui proses seperti itu, dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama, pada perilaku itu sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti :pendidikan,
budaya,
perilaku,
usia,
dan
sumber
informasi
(Notoatmodjo, 2005). b. Tingkat pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan yang mencakup didalam Domain Kognitif dibagi menjadi 6 tingkatan, yaitu: 1) Tahu (Know) Diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah di pelajari sebelumnya atau pengetahuan mengingat kembali terhadap apa yang telah diterima juga bisa dikatakan suatu kata
10
kerja untuk mengukur tingkat pengetahuan seseorang atau tentang apa yang telah di pelajari. Antara lain ibu bisa menyebutkan, menguraikan, menyatakan bahwa perawatan payudara sangat penting. 2) Memahami (Komprehesion). Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang di ketahuinya seorang atau ibu yang telah paham dengan materi yang di berikan dia harus menyebutkan contoh, menjelaskan, mengumpulkan tentang materi yang di pelajari misalnya: menjelaskan mengapa perawatan payudara itu penting. 3) Aplikasi (Aplication). Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya misal: bisa mempraktekkan cara perawatan payudara. 4) Analisa (Analisis) Analisa adalah suatu kemampuan untuk materi atau bisa diartikan sebagai kemampuan si ibu untuk membedakan keadaan payudara normal dan tidak. 5) Sintesis (Syintesis) Suatu kemampuan untuk menghubungkan atau menyusun informasi baru.
11
6) Evaluasi. Suatu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi penilaian berdasarkan suatu kriteria yang di tentukan sendiri, misal: ibu dapat membandingkan antara payudara yang di rawat rutin dengan tidak di rawat. c. Faktor- Faktor yang mempengaruhi pengetahuan Faktor internal a) Umur Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun, semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang maka akan lebih matang dalam berfikir logis (Nursalam, 2009). b) Pendidikan Menurut Koencoroningrat (2008) bahwa pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga meningkatkan kualitas hidup. Oleh sebab itu makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan. (Nursalam, 2009).
12
c) Pengalaman Pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan
sebagai
upaya
memperoleh
pengetahuan.
(Nursalam, 2009). d) Pekerjaan Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu, bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarganya (Nursalam, 2009). Faktor eksternal a) Informasi Informasi adalah penerangan, pemberitahuan, kabar atau berita tentang suatu keseluruhan makna yang menunjang amanat. Informasi memberikan pengaruh kepada seseorang meskipun orang tersebut mempunyai tingkat pendidikan rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media, maka hal ini akan dapat meningkatkan pengetahuan orang tersebut. (Nursalam dan Siti Pariani, 2009). b) Lingkungan Lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada di sekitar manusia dan pengaruhnya dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. (Nursalam, 2009).
13
c) Sosial budaya Sosial
budaya
mempunyai
pengaruh
pada
pengetahuan
seseorang. Seseorang memperoleh sesuatu kebudayaan dalam hubungannya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami proses belajar memperoleh sesuatu pengetahuan. (Nursalam, 2009). d.
Cara Memperoleh Pengetahuan 1) Cara Tradisional atau non ilmiah a) Coba dan salah (Trial and error) Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya peradaban pada waktu itu apabila seseorang menghadapi masalah, upaya pemecahan
dengan
cara
coba-coba
saja.
Cara
ini
kemungkinan bisa memecahkan masalah, apabila tidak berhasil dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah terselesaikan. b) Kekuasaan atau Otoriter Sumber pengetahuan ini berupa pemimpin masyarakat baik formal
maupun
informal,
ahli
agama,
pemegang
pemerintahan dan sebagai berikut. Pengetahuan dapat diperoleh
berdasarkan
otoritas,
baik
tradisi
otoritas
pemerintahan, agama, maupun ahli pengetahuan. Dimana prinsip ini orang berpendapat dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas tanpa menguji dulu membuktikan
14
kebenarannya berdasarkan fakta empiris atau penalaran sendiri. c) Berdasarkan Pengalaman Pribadi Pengalaman pribadi dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan, dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang di hadapi dimasa lalu bila ada kegagalan dengan cara ini maka akandiulang dengan cara ini dan berusaha mencari cara lain sampai memecahkan masalah. 2) Cara modern atau Ilmiah Cara baru memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah yang disebut metode ilmiah. Kemudian metode berfikir induktif bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung membuat pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamati. (Notoadmodjo, 2005). e. Kriteria pengetahuan Pengetahuan dapat dikategorikan menjadi: Penilaian-penilaian didasarkan pada suatu kriteria yang di tentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya, dapat membandingkan antara anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi. Menurut Nursalam (2008) kriteria untuk menilai dari tingkatan pengetahuan menggunakan nilai:
15
1) Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1SD 2) Cukup : bila nilai responden mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1 SD 3) Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1SD
2.
Kehamilan a. Pengertian Menurut Federasi Obstetri ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Sarwono, 2012). b. Klasifikasi ibu hamil berdasarkan paritas Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida 1) Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya. Dimana pada masa ini pengetahuan ibu tentang kesehatan ibu dan anak sangatlah kurang sehingga perlu diberikan banyak informasi tentang KIA terutama masalah perawatan payudara karena baru pertama kali akan menjadi seorang ibu menyusui.
16
2) Multigravida adalah Seorang wanita yang pernah melahirkan anak hidup beberapa kali, dimana persalinan tersebut tidak lebih dari empat kali (ilmu kebidanan, 2009). c.
Tujuan Asuhan Antenatal Menurut Jannah (2012), pemberian asuhan antenatal
pada masa
kehamilan sangat penting dilakukan terutama pada ibu primigravida. Karena pada masa ini adalah masa dimana ibu belum pernah mengalami kehamilan sebelumnya. Dan ibu memerlukan tenaga kesehatan, terutama bidan untuk menjelaskan Konseling Informasi dan Edukasi (KIE) tentang perawatan payudara dengan tujuan untuk mempersiapkan ibu agar mampu dan terampil dalam memberikan ASI Eksklusif danbayi dapat tumbuh kembang secara normal dan sehat. 3.
Perawatan Payudara a. Definisi Perawatan payudara sering disebut Breast Care yang bertujuan untuk memelihara kebersihan payudara dan memperbanyak atau memperlancar produksi ASI
Jumiati (2007). Dengan melakukan
Perawatan payudara selama hamil yang sering disebut dengan Breast Care During Pregnancy diharapkan segala permasalahn kehamilan dapat ditangani (Kristiyanasari, 2009). b. Fisiologi Laktasi Selama kehamilan, hormone estrogen dan progesterone menginduksi (membangkitkan) perkembangan alveolus dan dukus
17
(lactiferus
duct)
di
dalam
mammae
(payudara),
disamping
menstimulasi (merangsang) produksi kolostrum (Perinansia, 2006). Namun demikian saat ini belum ada produksi ASI. Sesudah bayi dilahirkan, disusul kemudian terjadi peristiwa penurunan kadar hormon estrogen. Penurunan kadar hormon estrogen ini mendorong naiknya kadar prolaktin. Mulailah aktivitas produksi ASI berlangsung (Saryono, 2009). Ketika bayi mulai menyusu pada ibunya, aktivitas bayi menyusu pada mammae ini menstimulai terjadinya produksi prolaktin yang terus menerus secara berkesinambungan. Sekresi ASI sendiri, berada
dibawah
pengaruh
atau
kendali
oleh
neuro-endokrin.
Rangsangan sentuhan pada payudara yakni ketika bayi menghisap puting susu menyebabkan timbulnya rangsangan yang menyebabkan terjadinya produksi oksitosin. Oksitosin merangsang terjadinya kontraksi sel-sel miopitel (Perinansia, 2006). Proses ini disebut refleks “let down” atau “pelepasan ASI”. Setelah berlangsung beberapa hari, emosi dapat berpengaruh pada fisiologi pelepasan ASI. Sebagai contoh rasa takut, lelah, malu, pendek kata kondisi stress pada ibu dapat menghambat pelepasan ASI keluar payudara. Pada tahap awal emosi ibu tersebut sama sekali tidak bepengaruh. Baru setelah bayi menghisap ASI pada hari-hari
18
berikutnya (tidak sama pada setiap ibu, hari keberapa) maka emosiibu berpengaruh pada pelepasan ASI tersebut (Perinansia, 2006). Hisapan bayi pada mammae ibu dapat merangsang atau memicu pelepasan ASI dari alveolus mammae melalui duktus ke sinus laktiferus. Secara fisiologi, hisapan bayi pada mammae ibu mearangsang produksi oksitosin oleh kelenjar hipofisis posterior. Oksitosin memasuki darah dan menyebabkan kontraksi sel-sel khusus (sel-sel mioepitel) yang mengelilingi alveolus mammae dan duktus laktiferus. Kontraksi sel-sel khusus ini mendorong ASI keluar dari alveolus melalui duktus laktiferus menuju ke sinus laktiferus dan disana ASI tersebut akan disimpan. Pada saat bayi menghisap puting payudara, ASI didalam sinus tertekan keluar, ke mulut bayi. Gerakan ASI dan sius ini dinamakan “let down’ atau pelepasan. Dikemudian hari atau pada akhirnya, “let down” tersebut dapat dipicu tanpa rangsangan
hisapan.
Mendengar
bayi
menangis
saja
bahkan
memikirkan kondisi bayinya sajapun dapat terjadi ‘let down’ tersebut. Menurut Pearce C.E. (2005), laktasi atau pengeluaran susu serta penyaluran keluar payudara sewaktu dihisap adalah fungsi payudara. Hal ini dapat diuraikan menjadi dua tahap : 1) Sekresi air susu (terjadinya didalam jaringan payudara) 2) Pengeluaran dari payudara (Suherni, dkk, 2008)
19
c. Perawatan payudara masa kehamilan Menurut Saryono (2009), Kondisi kehamilan membuat banyak perubahan pada wanita. Dilihat dari segi fisik perubahan-perubahan itu antara lain berat badan bertambah, perubahan pada kulit, dan perubahan pada payudara. Daerah puting juga memiliki banyak kelenjar minyak keringat yang berfungsi agar kulit puting senantiasa lembut, lentur, dan terlindungi dari iritasi akibat hisapan bayi. Minyak yang timbul dari kelenjar ini membunuh kuman di sekitar puting . sementara itu, ASI sendiri dapat membunuh kuman. Selam hamil, puting menjadi lebih besar. Kadang, kelenjar minyak di daerah ini menjadi terlihat besar seperti benjolan di daerah areola. Perawatan payudara selama kehamilan adalah salah satu bagian penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan dalam pemberian ASI. Kenapa ASi eksklusif penting tak lain karena pada usia tersebut sesungguhnya bayi belum mampu mencerna makanan lain selain ASI. Di samping memang ginjalnya belum cukup sempurna untuk mengeluarkan sisa-sisa pembakaran makanan, enzim-enzim dalam usus juga belum banyak untuk mencerna makanan lain. Pada saat hamil, terjadi pembengkakan dari payudara akibat pengaruh hormonal termasuk juga pembengkakan dari puting susu, selain itu daerah sekitar puting warnanya akan lebih gelap. Dengan adanya pembengkakan tersebut, payudara menjadi mudah teriritasi bahkan
20
mudah luka., oleh karenaitu biasanya perlu dilakukkan perawatan payudara selama hamil. d. Tahapan Perawatan Payudara Menurut Saryono (2009), tahapan perawatan payudara saat kehamilan, yaitu : 1) Kehamilan usia 3 bulan Periksa puting susu untuk mengetahui apakah puting susu datar atau masuk ke dalam dengan cara memijat dasar puting susu secara perlahan. Puting susu yang normal akan menonjol keluar. Apabila puting susu tetap datar atau masuk kembali ke dalam payudara, maka sejak hamil 3 bulan harus dilakukan perbaikan agar bisa menonjol. Caranya dengan menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari, daerah di sekitar puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah payudara. Dilakukan sehari dua kali selama 6 menit. 2) Kehamilan usia 6-9 bulan a) Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa b) Puting susu sampai areola mammae ( daerah sekitar puting dengan warna lebih gelap) dikompres dengan minyak kelapa selama 2-3 menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu sehingga mudah dibersihkan
21
c) Jangan membersihkan dengan alkohol atau yang lainnya yang bersifat iritasi karena dapat menyebabkan puting susu lecet d) Kedua puting susu dipegang lalu ditarik, diputarkearah dalam dan ke arah luar (searah dan berlawanan jarum jam) e) Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan, lalu diurut kearah puting susu sebanyak 30 kali sehari f) Pijat kedua areola mammae hingga keluar 1-2 tetes g) Kedua puting susu dan sekitarnya dibersihkan dengan handuk kering dan bersih h) Pakailah BH yang tidak ketat dan bersifat menopang payudara, jangan memakai BH yang ketat dan menekan payudara. Bila BH sudah mulai terasa sempit, sebaiknya menggantinya dengan BH yang pas dan sesuai dengan ukuran untuk memberikan kenyamanan dan juga support yang baik untuk payudara. Bila berencana untuk menyusui, dapat memulai menggunakan BH untuk menyusui pada akhir kehamilan. Pilihlah BH yang ukuranya sesuai dengan payudara, memakai BH yang mempunyai ukuran yang tidah sesuai dengan ukuran payudara dapat menyebabkan infeksi seperti mastitis (suatu infeksi pada kelenjar susu di payudara).
22
e. Dampak jika tidak dilakukan perawatan payudara Apabila selama masa kehamilan ibu tidak melakukan perawatan payudara, dan perawatan tersebut hanya dilakukan pasca persalianan, maka akan menimbulkan beberapa permasalahan, seperti : 1) ASI tidak keluar, susu akan keluar setelah beberapa hari kemudian 2) Puting susu tidak menonjol (puting inverted) sehingga bayi sulit menghisap 3) Produksi ASI sedikit dan tidak lancar sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi 4) Infeksi pada payudara, payudara bengkak atau bernanah 5) Muncul benjolan di payudara f. Tahapan perawatan puting susu Puting susu memegang peranan penting dalam proses menyusui. ASI akan keluar dari lubang-lubang puting susu. Oleh karena itu, puting susu harus dijaga sehingga bisa bekerja dengan baik. Perlu diketahui bahwa tidak semua wanita memiliki puting susu dengan bentuk datar atau puting susu yang masuk kedalam. Kedua puting susu tersebut tetap dapat mengeluarkan ASI jika dirawat dengan baik dan benar. Berikut ini langkah-langkah untuk mendapatkan puting susu yang sehat dan baik :
23
1) Kedua puting susu dikompres dengan kapas yang telah dibasahi minyak selama lima menit agar kotoran disekitar puting susu mudah terangkat. 2) Jika puting susu normal, dilakukan perawatan sebagai berikut : Oleskan minyak pada ibu jari dan telunjuk, lalu tekankan pada puting susu. Lakukan gerakan memutar kearah kanan sebanyak 30 kali putaran untuk kedua puting susu, gerakan ini meningkatkan elastisitas otot puting susu. 3) Jika puting susu datar atau masuk kedalam, lakukan tahap sebagai berikut : Letakan kedua jari disebelah kiri dan kanan puting susu, kemudian tekanan dihentakan kearah luar menjauhi puting susu secara perlahan. Letakkan ibu jari di atas dan di bawah puting susu, lalu tekan dan hentakan kearah luar menjauhi puting susu secara perlahan (Huliana, 2003) g. Manfaat Perawatan Payudara saat kehamilan Menurut (Saryono, 2009), perawatan payudara saat kehamilan memiliki beberapa manfaat, antara lain : 1) Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu 2) Melenturkan
dan
menguatkan
puting
susu
sehingga
memudahkan bayi untuk menyusu, 3) Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar
24
4) Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya untuk mengatasinya 5) Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui
25
4. Kerangka Teori
Definisi
Manfaat perawatan payudara
Fisiologi Laktasi Pengetahuan ibu primigravida
Masa kehamilan
Perawatan payudara Perawatan payudara masa kehamilan
Tahapan perawatan payudara
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Umur Pendidikan Paritas Pekerjaan Informasi Sosial dan ekonomi
Sumber : Notoatmojo (2007), suherni (2009) modifikasi Gambar 2.1 kerangka teori
26
5. Kerangka Konsep Penelitian
baik
Pengetahuan ibu
cukup
primigravida tentang perawatan payudara
kurang
1. Umur 2. Pendidikan 3. Pekerjaan
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Keterangan : = Variabel Yang diteliti = Variabel Yang Tidak Diteliti
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan fenomena yang ditemukan dan hasil penelitian disajikan apa adanya (Sugiyono, 2007). Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa yang penting yang terjadi pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada data faktual dari pada menyimpulkan (Nursalam, 2008). Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan menggambarkan suatu fenomena dengan berbentuk angka-angka ( Hidayat, 2007). Pada penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama kasus berlangsung (Notoatmodjo, 2003). Penelitian ini dilakukan di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen.
27
28
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan (Budiarto, 2005). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2013. C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penneliti dan dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi pada penelitian di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen adalah ibu primigravida sebanyak 30 responden. 2. Sampel Sampel adalah
sebagian
atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 2010). Jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika populasi lebih 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih (Arikunto, 2006). Pada penelitian ini sampel yang diambil yaitu 30 ibu primigravida di BPS Sunarsi. 3. Teknik sampling Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhuan populasi yang ada (Alimul, 2007). Dalam penelitian ini teknik sampling dengan menggunakan
total
29
sampling yaitu teknik penelitian sampel bila semua anggota dijadikan sampel (Sugiyono, 2007). D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh responden. Kuesioner adalah sejumlah penyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang halhal yang
ia ketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2006).
Kuesioner diambil dari sumber teori tentang perawatan payudara pada ibu primigravida. Pernyataan terdiri dari pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif (unfavorabel) dengan pilihan jawaban benar dan salah, penilaian
pernyataan
dengan skor 1 dan
positif
jika salah dengan
(favorable)
jika
skor 0. Pernyataan
benar negatif
(unfavorable) jika benar dengan skor 0 dan jika salah denga skor 1. Pengisian kuisioner tersebut dengan pemberian tanda centang ( √ ) pada jawaban yang dianggap benar
30
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pernyataan Variabel
Sub Variabel
Pernyataan
Jumlah Soal
Favorable Pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara
1. Definisi 2. Manfaat perawatan payudara 3. Fisiologi Laktasi 4. Perawatan payudara masa kehamilan 5. Tahapan perawatan payudara
Jumlah
Unfavorable
1,2,3 4,5,33
3 10
4
11,12 2 7,8,9,14,15, 27,28,29,31
6,13,26,30, 35
14
17,18,19,20, 21,22,24,25
16,23
10 33
Kuisioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas dengan karakteristik seperti sejenis si luar lokasi penelitian. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahiihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Validitas
31
adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrument pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur ( Riwidikdo, 2010). Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus Korelasi Pearson Product Moment. Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung>rtabel. Menurut Riwidikdo (2010), rumus product moment adalah : ݎ
௫௬ୀ
Keterangan :
ேǤσିσǤσ ඥሼேσ మ ିሺσሻమ ሽሼேσ మ ିሺσሻమ ሽ
N
: jumlah responden
ݎ௫௬
: koefisien korelasi product moment
x
: Skor pernyataan
y
: skor total
xy
: skor pernyataan dikalikan skor total Uji validitas dikatakan valid apabila besarnya
besar dari
hitung lebih
tabel atau secara lebih mudah bila nilai p-value < dari
0,05 (Riwidikdo, 2010). Uji validitas telah dilaksanakan di BPS Nina Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen pada bulan Januari 2013. Untuk menarik kesimpulan mengenai validitas suatu item, statistik rhitung dibandingkan dengan rtabel untuk 30 ibu primigravida dan signifikasi 5% yaitu 0.361, sedangkan untuk signifikasi 1% yaitu sebesar 0.463. kriteria pegambilan keputusan yang dipergunakan adalah jika nilai
32
rhitung lebih besar dari rtabel maka item tersebut valid. Setelah 36 soal dilakukan uji validitas didapatkan hasil 33 soal valid dan 3 soal tidak valid yaitu pada soal nomer 10, 21 dan 29. Kemudian 3 soal yang tidak valid tersebut dihilangkan. 2. Uji Reabilitas Reabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka
berapa
kalipun
diambil
tetap
akan
sama
hasilnya
(Arikunto, 2006). Untuk menguji reabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha Chrobach dengan bantuan program komputer SPSS for windows. Rumus Alpha Chrobach adalah sebagai berikut : ݎଵଵ ൌ
σ ߪܾ ଶ ݇ ൨ ቈͳ െ ଶ ݇െͳ ߪ ݐ
Keterangan : ݎଵଵ k
= Reabiltas instrument = banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal
σ ߪܾ ଶ = jumlah varian butir
ߪ ଶݐ
=Varians total
33
Kuesioner dinyatakan reliable bila nilai alpha chrobach > rkriteria (0,75) (Riwidikdo, 2010). Setelah 33 soal dilakukan uji reabilitas terhadap 30 responden di BPS Nina Pagak Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen dapat diperoleh hasil reliabel karena besar Alpha Chrobach 0,939 > 0,75 E. Teknik Pengumpulan Data Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu primigravida di BPS Sunarsi, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi quesioner dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari : 1. Data Primer Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006). Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner tentang perawatan payudara yang diisi ibu primigravida di BPS Sunarsi Sragen. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder didapatkan dari data rekam medis di BPS Sunarsi Sragen tentang jumlah ibu primigravida.
34
F. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu Pengetahuan Ibu primigravida tentang perawatan payudara.
G. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti Notoatmodjo (2010) Tabel 3.2 Definisi Operasional Nama Variabel Pengetahuan ibu tentang perawatan payudara
Pengertian
Indikator
Kemampuan 1. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1SD ibu menjawab 2. Cukup : bila nilai responden mean kuesioner – 1SD ≤ x ≤ mean + 1 SD perawatan 3. Kurang : Bila nilai responden yang payudara diperoleh (x) < mean – 1SD H. Metode pengolahan dan Analisi Data
Skala Ordinal
1. Pengolahan Data Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2006) adalah : a. Editing
35
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bia terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi. b. Coding Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. c. Tabulating Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan kedalam tabel. 2. Analisa Data Analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). Penelitian ini hanya mmendeskripsikan pengetahuan responden tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida tentang Perawatan Payudara. Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai berikut : Baik
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1SD
Cukup
: Bila nilai responden mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
Kurang
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1SD
36
Menurut Riwidikdo (2009) , rumus mean yaitu : Rumus : ܺ ൌ
Keterangan :
σ୶ ୬
X
: rata- rata (mean)
∑x
: Jumlah seluruh jawaban responden
n
: jumlah responden Menurut Riwidikdo (2009), simpangan baku (standart deviation)
adalah ukuran yang dapat di pakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya. Rumus :
Keterangan :
ܵ ܦൌ
x
: Nilai responden
n
: jumlah responden
ሺσ ݅ݔሻଶ ݊ ݊െͳ
ଶ ඨσ ݅ݔെ
I. Etika Penelitian Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan maslah etika menurut Hidayat (2007), meliputi :
1. Informed consent (lembar persetujuan menjadi responden)
37
Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subjek penelitian peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subjek penelitian. Jika subjek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subjek penelitian menolak untuk diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subjek penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. 2. Anonimity (tanpa nama) Untuk
menjaga
kerahasiaan
subjek
penelitian,
peneliti
tidak
mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan inisial dan memberi nomor pada masing – masing lembar tersebut. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen dengan jumlah responden 30 responden. BPS Sunarsi terletak di Desa Sumberlawang kabupaten Sragen dengan luas BPS 96 m². Sebelah timur berbatasan dengan Desa Pagak, sebelah barat berbatasan dengan Desa Ngandul, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Mojopuro dan sebelah utara berbatasan dengan Desa Tlogotirto. Secara umum jenis pelayanan yang diberikan di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen antara lain pelayanan kesehatan yang meliputi ANC (Ante Natal Care), persalinan normal, KB, Imunisasi, konseling gizi dan pelayanan balita. Tenaga Kesehatan di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen yaitu terdiri 1 bidan sebagai pimpinan BPS dan 1 bidan sebagai asisten bidan. Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap khususnya persalinan sudah cukup memadai, yaitu 1 ruang nifas ibu dan bayi dirawat dengan sistem rawat gabung (rooming in) selama 24 jam penuh, 1 ruang bersalin, 1 ruang pemeriksaan. Keadaan BPS Sunarsi Sragen dengan tempat pelayanan bersih, dan lingkungan yang nyaman.
38
39
B. Hasil Penelitian Penelitian
ini
mengambil
judul
“Tingkat
Pengetahuan
Ibu
Primigravida tentang Perawatan Payudara di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen” dengan jumlah responden 30 orang. Setelah dilakukan penelitian didapatkan nilai mean dan standar deviasi yaitu : Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi Variabel Tingkat Pemgetahuan Ibu
Mean
Standar Deviasi
23.3
5,04
Primigravida tentang Perawatan Payudara Baik
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1SD x > 23,3+ 1x 5,04 = x > 28,34 Jadi pengetahuan baik jika nilai responden > 28,34
Cukup
: Bila nilai responden mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD 23,3–1x 5,04 ≤ x ≤ 23,3 +1x 5,04 = 18,26 ≤ x ≤ 28,34 Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden 18,26 ≤ x ≤ 28,34
Kurang
: Bila nilai responden yang diperoleh ( x ) < mean – 1 SD ( x ) < 23,3 – 1 x 5,04 = x < 18,34 Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden < 18,34
40
Sehingga tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Kabupaten sragen didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.2
Frekuensi tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida tentang Perawatan Payudara di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen
No 1 2 3
Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total Sumber : Data Primer, 2012
Jumlah 1 28 1 30
Prosentase ( % ) 3,3 93,4 3,3 100
Berdasarkan tabel diatas tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik
sebanyak
1
responden
(3,33%),
pengetahuan cukup sebanyak 28 responden (93,4%), dan pengetahuan kurang sebanyak 1 responden (3,33%). Jadi Tingkat pengetahuan Ibu Primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi kabupaten Sragen mayoritas dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 28 responden (93,4%).
C. Pembahasan Tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 1 responden (3,33%), pengetahuan cukup sebanyak 28 responden (93,4%), pengetahuan kurang sebanyak 1 responden (3,33%). Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen mayoritas
41
dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 28 responden (93,4%). Berdasarkan beberapa teori, pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti yang diungkapkan oleh Soekanto (2005), faktor usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang
pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga
pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua dan akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya. Tetapi teori tersebut
tidak dapat dibuktikan, karena berdasarkan hasil
penelitian yang didapatkan usia responden mayoritas antara 21-30 tahun dengan rata-rata tingkat pengetahuan yang sama. Menurut Muhibbin Syah (2003) pada salah satu bukunya berjudul Psykologi Pendidikan bahwa usia 21-30
termasuk dalam masa dewasa awal (early adulthood ) yaitu fase
perkembangan saat seorang remaja mulai memasuki masa dewasa yang sudah mampu untuk belajar hidup bersama pasangan dan dalam suasana rumah tangga, yakni dengan suaminya dan menerima tanggung jawab serta sudah mampu dan siap dengan keadaannya yang sedang hamil, berperan aktif terhadap kehamilannya dan proses persalinannya kelak. Berdasarkan kedua teori tersebut tidak dapat membuktikan bahwa usia mempengaruhi tingkat pengetahuan, karena dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis
42
terhadap ibu primigravida usia 21 – 30 tahun atau tahap dewasa awal memiliki rata-rata tingkat pengetahuan yang sama. Jadi berdasarkan perbandingan antara teori dengan hasil penelitian tidak membuktikan bahwa usia masuk dalam faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan Sedangkan menurut Notoadmodjo (2003), faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain berdasarkan pikiran kritis pengalaman yang disusun secara sistematis oleh otak. Sesuatu yang pernah dialami oleh seseorang akan menambah tentang sesuatu yang bersifat informasi. Pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran. Pengalaman pribadi dapat digunakan supaya memperoleh pengetahuan. Dari hasil analisa peneliti mengungkapkan bahwa pengalaman para responden mayoritas masih menengah keatas, karena dipengaruhi pula kebiasaannya setiap hari sebagai ibu rumah tangga dan lingkungannya yang jauh dari kota. Sebagaimana teori yang dikemukakan oleh Nursalam (2009) lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada di sekitar manusia dan pengaruhnya dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. Faktor lain yang mempengaruhi adalah pendidikan, Menurut Koencoroningrat (2008) bahwa pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi
misalnya
hal-hal
yang
menunjang
kesehatan
sehingga
meningkatkan kualitas hidup. Oleh sebab itu makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan
43
menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Setelah di lakukan penelitian di BPS Sunarsi, pendidikan terakhir
responden mayoritas adalah SLTA dan pekerjaannya mayoritas
sebagai IRT (ibu rumah tangga). Dari hasil wawancara kegiatan ibu rumah tangga dirumah hanya membersihkan rumah dan mengurus suami serta menonton tv sehingga responden hanya mengandalkan informasi
seputar
kehamilannya dari penyuluhan bidan saat kelas ibu hamil ataupun saat ANC (antenatal care). Bagi sebagian ibu yang pendidikannya tinggi selalu menyempatkan waktu senggangnya untuk bermain internet dan mencari informasi-informasi penting terhadap kehamilannya. Sedangkan sebagian lagi yang hanya memiliki pendidikan rendah, waktu senggangnya digunakan untuk saling bertukar pikiran tentang kehamilannya dengan teman yang sesama hamil maupun tetangga yang sudah pernah hamil dan melahirkan sebelumnya dengan pengalaman yang sederhana. Sebagaimana teori yang diungkapkan oleh Soekanto (2005), faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain informasi. Seseorang yang mempunyai sumber informasi lebih banyak akan memiliki pengetahuan yang luas. Pengetahuan dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya adalah sumber informasi dan media informasi, baik media cetak, elektronik, human media antara lain bidan. Dari hasil pengisian kuesioner, hasil wawancara dan dari hasil analisa peneliti kategori pengetahuan cukup di atas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu dari tingkat pendidikan mayoritas SLTA (menengah ke atas), lingkungan yang jauh dari kota, informasi yang hanya sedikit, pengalaman yang
44
sederhana, dan pekerjaan yang mayoritas sebagai ibu rumah tangga sedangkan usia seperti pembahasan diatas tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu primigravida.
Keterbatasan Penelitian 1. Kelemahan yaitu ketepatan waktu saat pengisian kuesioner dan perbedaan trimester pada ibu primigravida. Penelitian ini dilakukan pada saat kelas ibu hamil, ada beberapa responden yang datang terlambat atau tidak tepat waktu sehingga kesulitan memberikan informasi ulang kepada responden yang baru datang sehingga mungkin responden tidak terlalu paham. Kemudian kelemahan berikutnya terletak pada perbedaan trimester. 2. Keterbatasan yaitu terletak pada variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada pengetahuan tentang perawatan payudara dan penelitian ini akan berbeda hasil jika faktor yang mempengaruhi diteliti dan kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara mendalam
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida tentang Perawatan Payudara di BPS Sunarsi Sumberlawang Kabupaten Sragen Tahun 2013“ dengan jumlah responden 30 ibu primigravida. 1. Tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 1 responden dengan prosentase 3,33 %. 2. Tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen dikategorikan pengetahuan cukup sebanyak 28 responden 93,4 %. 3. Tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perawatan payudara di BPS Sunarsi Kabupaten Sragen dikategorikan pengetahuan kurang sebanyak 1 responden 3,33 %.
B. Saran 1. Bagi responden Responden lebih memperbanyak pengetahuan tentang perawatan payudara masa hamil untuk mempersiapkan laktasi saat menyusui dan mningkatkan produksi ASI serta dapat mencegah terjadinya bendungan ASI atau pembengkakan payudara dan hendaknya aktif mengikuti penyuluhan pada
45
46
kelas ibu hamil dan mencari informasi dari media, baik elektronik maupun media cetak. 2. BPS / Pelayanan kesehatan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan masukkan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan bidan dalam upaya menekankan pentingnya
perawatan
payudara
pada
ibu
primigravida
melalui
penyuluhan-penyuluhan maupun pelatihan. 3. Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan variabel dalam penelitian dan menambah jumlah sempel penelitian, sehingga didapatkan hasil yang lebih baik. 4. Bagi Pendidikan Pendidikan mampu memberikan referensi lebih banyak tentang perawatan payudara masa kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S,2006, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek, Edisi revisi V. Jakarta : Rineka Cipta Ghoozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS/ Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hidayat, Alimul Aziz, A.2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika Jannah, 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta : Penerbit Andi Kary, 2012. Kehamilan. http://www.kehamilan.com. 17 Januari 2012 Kristiyanasari, Weny, 2009. ASI, Menyusui dan Sadari. Yogyakara: Nuha Medika Notoatmodjo, S,2003. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan seni. Jakarta : Rineka Cipta ____________, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Penelitian
Ilmu
____________, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Riwidikdo, H. 2006. Statistik Kesehatan, Yogyakarta : Mitra Cendekia Press. Bunda Riwidikdo, H. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan, Yogyakarta : Pustaka Rihama Saryono, 2009. Perawatan Payudara. Yogyakarta : Mitra Cendikia Sugiyono, 2007. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Syah, Muhibbin, 2003.Psikologi pendidikan dengan Pendekatan Baru.. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Yuliana, Intan 2012, “Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Perawatan Payudara di BPS Ariyanti Gemolong Sragen.Karya Tulis Ilmiah.