LEMBAGA KEUANGAN 1 BANK 1.1 Pengertian Bank - BACA 1.1.1 Menurut UU NO. 10 TH 1998 badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. (UU No. 10 Th. 1998) 1.1.2 Menurut G.M. Verryn Stuart suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alatalat pembayarannya sendiri maupun dengan uang yang diperoleh 1.1.3 Menurut Bahasa Italia berasal dari kata “banca: yang berati “meja” / “bangku” 1.1.4 Hasibuan badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotif profit juga sosial, jadi bukan hanya mencari keuntungan saja. 1.1.5 Ikatan Akuntan Indonesia lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, serta lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran 1.2 Sejarah Bank - BACA BABILONIA berdirinya Temples of Babilonia sekitar 2000 SM, kegiatannya : meminjamkan emas dengan memungut bunga sebesar 20%. YUNANI berdirinya Greek Temple sekitar 500 SM, Kegiatannya : menerima simpanan dan meminjamkan kembali kepada masyarakat. ROMAWI berkembang pesat, Kegiatannya : tukar - menukar uang, menerima deposito, memberikan kredit, menstansfer modal BENUA EROPA berdirinya Banco- banco di London, Amsterdam, Antwerpen, dan Leuven. Kegiatan banco : penukaran emas, penitipan uang emas, perak Catatan : Si penyimpan diberi tanda deposit "goldsmith's note" awal lahirnya uang giral. Bank juga berkembang di CINA, INDIA, ETIOPIA. HINDIA BELANDA = INDONESIA Bank Milik orang Belanda : De Javashe Bank NV, De Algemenevolks Crediet Bank, Nederland Handles Maatscappi (NHM), De Post Poar Bank, De Escompto Bank NV, Nationale Handles Bank (NHB), Hulp en Spaar Bank Bank milik orang Indonesia, Cina, Jepang, dan Eropa : NV. Nederlandsche Indische Spaar En Deposito Bank, The Yokohama Species Bank, Bank Nasional Indonesia, The Matsui Bank, Bank Abuan Saudagar, The Bank of China, NV. Bank Boemi, Batavia Bank, The Chartered Bank of India JAMAN KEMERDEKAAN : NASIONALISASI PERBANKAN a. De Javashe Bank NV (24 Jan 1828) diganti nama menjadi BI (6 Des 1951) b. De Algemenevolks Crediet Bank (1934) diganti nama menjadi BRI (22 Feb 1946) c. De Post Paar Bank (1897) diganti nama menjadi BTN. Bentuk Perbankan Indonesia kini : Bank Umum, BPR, Bank Umum Syari'ah, BPR Syari'ah Tambahan : Orang pribumi yang pertama kali mendirikan bank di Indonesia adalah R. Aria Wiriaatmadja 1.3 Asas, Fungsi, dan Tujuan - BACA 1. Azas bank demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. 2. Fungsi utama bank sebagai penghimpun dan penyalur dana kepada masyarakat. 3. Tujuan bank menunjang pelaksanaan pembangunan ke arah peningkatan kesejahtaraan masyarakat. 1.4 Jenis 1.4.1 Menurut Fungsinya 1) Bank Sentral Bank sentral di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia (BI). Tujuan utama BI sebagai bank sentral adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tugas BI : mengatur dan mengawasi bank umum, menetapkan dan melaksanakan kebijaksanaan moneter, menjaga dan mengatur sistem pembayaran, mencetak dan mengedarkan uang kartal. 2) Bank Umum/Komersial/Konvensional Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran . Bank umum merupakan bank yang bertugas melayani seluruh jasa-jasa perbankan dan melayani segenap lapisan masyarakat dengan memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Tugas Pokok : Menghimpun dana dari masyarakat, Memberikan pinjaman kepada masyarakat, Memberikan jasa lalu lintas keuangan kepada masyarakat Tujuan dari bank umum : menghimpun dana dari masyarakat, memberikan kredit, memindahkan uang, menerbitkan surat pengakuan hutang, menyediakan tempat menyimpan barang dan surat berharga
1
Kegiatan usaha : Memberikan pinjaman kepada masyarakat / perusahaan (menyalurkan), Menerima pinjaman dari masyarakat / perusahaan, Memberikan jasa penitipan barang - barang berharga, Melakukan kegiatan pertukaran valuta asing, Melayani jasa pengiriman uang antarbank, Melayani giro dan inkaso antarbank. Catatan : Inkaso adalah sebuah layanan bank untuk penagihan pembayaran atas surat/dokumen berharga kepada pihak ketiga di tempat atau kota lain di dalam negeri. Surat atau dokumen berharga yang dapat diproses adalah wesel, cek bilyet giro, kuitansi, surat promes/aksep dan hadiah undian. Giro adalah suatu istilah perbankan untuk suatu cara pembayaran yang hampir merupakan kebalikan dari sistem cek, berupa surat perintah untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening seseorang kepada rekening lain yang ditunjuk surat tersebut. Suatu cek diberikan kepada pihak penerima pembayaran (payee) yang menyimpannya di bank mereka, sedangkan giro diberikan oleh pihak pembayar (payer) ke banknya, yang selanjutnya akan mentransfer dana kepada bank pihak penerima, langsung ke akun mereka. Usaha yang dilarang : a) Usaha asuransi, tetapi boleh mendirikan anak perusahaan yang melakukan usaha asuransi. b) Penyertaan modal, kecuali kepada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan dan penyertaan modal sementara untuk mengatasi kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Keistimewaan bank umum : mampu menciptakan uang giral. Contoh : BRI, BNI, Bank Mandiri, BTN, BPD, dll Jenis Bank Umum berdasarkan lingkup kegiatan operasionalnya : a) Bank Devisa bank yang ruang lingkup kegiatan operasinya sampai ke luar negeri. Bank umum yang berstatus devisa memiliki produk yang lebih luas daripada bank yang berstatus non devisa, antara lain dapat melaksanakan jasa yang berhubungan dengan seluruh mata uang asing atau jasa bank ke luar negeri. Contoh : Bank Artha Graha Internasional, Bank ICB Bumiputera, Bank Mega, Pan Indonesia Bank b) Bank Nondevisa bank yang ruang lingkup kegiatan operasinya hanya di dalam negeri. Contoh : Bank Mayora, Bank Mitraniaga, Bank Multi Arta Sentosa, Bank Pundi Indonesia, dll 3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) - BACA bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran . Sasaran : Masyarakat yang belum terjangkau oleh bank umum yaitu masyarakat kecil di kecamatan dan pedesaan. Tujuannya : mewujudkan pemerataan layanan perbankan, pemerataan pendapatan, pemerataan kesempatan berusaha, terhindar dari rentenir (tengkulak) dan pengijon Catatan : Rentenir / tengkulak (terutama di pedesaan) adalah orang yang memberi pinjaman uang tidak resmi atau resmi dengan bunga tinggi. Pengijon Orang yang membeli padi dsb sebelum masak dan diambil oleh pembeli sesudah masak dgn harga jual yg rendah Bidang usaha : a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/ atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. b) Memberikan kredit c) Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil dgn ketentuan yg ditetapkan oleh pemerintah d) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, Sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain. Kegiatan yang dilarang : a) Menerima simpanan dalam bentuk giro. b) Melakukan lalu lintas moneter (transfer, kliring, atau wesel) c) Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing. d) Melakukan penyertaan modal dalam prinsip kehati-hatian (prudenti bangking principle) dan perhatian terhadap layanan kebutuhan masyarakat menengah ke bawah. e) Melakukan usaha perasuransian. Tambahan : Kliring : suatu istilah dalam dunia perbankan dan keuangan yg menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi hingga terselesaikannya pelaksanaan kesepakatan tersebut. Kliring : Penyelesaian pembukuan dan pembayaran antarbank dng memindahkan saldo kpd pihak yg berhak Status BPR diberikan kepada : bank desa, bank pasar, lumbung desa, Bank Pegawai, Lumbung Pitih Nagari (LPN), Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Badan Kredit Desa (BKD), Badan Kredit Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK), Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK), Bank Karya Produksi Desa (BKPD), dll.
2
4) Bank Syariah - BACA Bank yang melaksanakan kegiatannya usahanya berdasarkan prinsip syariah. Prinsip Syariah : aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan syariah. Kegiatan : a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah). b) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah). c) Penyaluran dana dalam bentuk jual beli (murabahah) d) Asuransi Islam (takaful) e) Jasa penitipan dengan sistem wadiah. Kegiatan yang dilarang : a) Menerima dan membayar bunga (riba) b) membiayai kegiatan produksi dan perdagangan barang - barang yang diharamkan (Misal minuman keras, dll) c) Kegiatan yang sangat dekat dengan judi (maisir) untuk transaksi-transaksi tertentu dalam devisa, serta ketidakpastian da spekulasi (gharar) dalam investasi perbankan. Contoh : Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank OCBC NISP Syariah 1.4.2 Menurut Kepemilikannya - BACA 1) Bank Pemerintah bank yang secara keseluruhan atau sebagian besar modalnya dari pemerintah. Contoh : BRI, BNI, Bank Mandiri, BTN, BPD (Bank Sumsel Babel, Bank DKI, Bank Jatim, BPD Bali, BPD Jateng, Bank Papua) 2) Bank Swasta Nasional bank yang secara keseluruhan modalnya milik Swasta Nasional. Tugas dan Fungsi : Sebagai Bank Umum dan BPR. Contoh :Bank Danamon Indonesia, Bank Permata, Bank Bukopin, BCA, dll 3) Bank Swasta Asing bank yang modalnya milik Swasta Asing. Tugas dan Fungsi : Sebagai Bank Umum. Contoh : Citibank N.A, Bank of Tokyo Mitsubishi Ufj Ltd., Deutshe Bank Ag, Standard Chartered Bank, dll 4) Bank Campuran bank yang sebagian modalnya milik swasta nasional dan sebagian lagi milik swasta asing. Contoh : ANZ Panin Bank, Bank Commonwealt, Bank DBS Indonesia, Bank Maybank Indocorp, Rabo Bank, dll Tambahan : Bank umum milik swasta dapat didirikan dan menjalankan usahanya setelah memperoleh izin dari Menteri Keuangan atas masukan dari Bank Indonesia 1.4.3 Menurut Kemampuan Menciptakan Alat Pembayaran - BACA 1) Bank Primer bank yang memiliki kemampuan menciptakan alat pembayaran, baik berupa uang kartal maupun uang giral. Contoh : Bank Sentral, Bank Umum, Bank Syariah 2) Bank Sekunder bank yang tidak dapat menciptakan alat pembayaran dan hanya bertindak sebagai perantara dalam perkreditan. Contoh : BPR 1.5 Produk Bank - BACA 1.5.1 Kredit Pasif Produk bank yang diciptakan sehubungan dengan fungsi bank sbg penghimpun dana dari masyarakat 1) Tabungan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat - syarat tertentu yang telah disepakati. Contoh : Tabungan Mega Dana dari Bank Mega, Tabungan Tanda dari Bank OCBC NISP, Tabungan Berencana dari Bank Syariah Mandiri 2) Giro simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau sarana perintah pembayaran lainnya. Cek surat berharga di mana orang yang Anda beri cek ini bisa langsung menguangkannya di bank. Giro bilyet surat berharga di mana orang yang Anda beri giro tersebut tidak bisa menguangkan giro itu di bank, tapi harus disetorkan lebih dulu ke rekeningnya. Barulah setelah itu uang akan cair di dalam rekeningnya. 3) Deposito Berjangka simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah penyimpan dengan bank. 4) Sertifikat Deposito simpanan dalam bentuk deposito yang surat buktinya dapat dipindah tangankan. 1.5.2 Kredit Aktif Produk bank yang diciptakan sehubungan dengan fungsi bank sbg penyalur dana kepada masyarakat 1) Pemberian Kredit Bentuk Pemberian Kredit : a) Kredit Rekening Koran : Pemberian kredit kepada nasabah dengan ketentuan bisa diambil sesuai dengan kebutuhan dan jaminan kreditnya berupa surat berharga, barang bergerak, atau barang tidak bergerak. b) Kredit Rembours : Pinjaman yang diberikan kepada nasabah untuk membantu proses pembayaran atas barang - barang import dari luar negeri.
3
c) Kredit aksep : Pinjaman yang diberikan kepada nasabah dengan cara menerbitkan wesel yang dapat diperdagangkan oleh pemegangnya. 2)
3)
Pemberian Jual Beli Surat Berharga Bank membeli surat - surat berharga yang beredar di masyarakat. Misal : Wesel, Promes. Promes Surat sanggup bayar Penyertaan dalam perusahaan lain Dana bank yang tidak disalurkan, ditanamkan modal lewat pembelian saham pada perusahaan lain di pasar modal.
1.6 Manfaat 1) Masyarakat bisa menabung dan meminjam uang. 2) Aman, memperoleh bunga. 3) Menabung melatih hidup hemat.
4) Membantu pihak lain untuk mendapatkan modal. 5) Tranfer uang mudah, dll
2 NON BANK 2.1 Pengertian badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan dgn menghimpun dana secara tidak langsung dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif. Usaha - usaha : - BACA 1) Menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan surat berharga 2) Memberikan kredit jangka menengah kepada perusahaan, proyek pemerintah, dan proyek swasta 3) Mengadakan penyertaan modal dalam perusahaan - perusahaan lain. 4) Bertindak sebagai perantara bagi perusahaan tertentu utk mendapatkan modal dari dalam maupun luar negeri 5) Sebagai sarana untuk mendapatkan konpanyon dalam usaha patungan 6) Perantara untuk mendapatkan tenaga ahli. 2.2 Jenis LKBB - BACA 2.2.1 Lembaga Perantara Penerbitan dan Perdagangan Surat - Surat Berharga. lembaga keuangan yang usahanya sebagai perantara dan penjamin surat - surat berharga. Contoh : PT Indovest, PT Merincop, PT Danareksa 2.2.2 Lembaga Pembiayaan Pembangunan lembaga keuangan yang bertugas memberikan kredit jangka menengah dan panjang. Contoh : PT Upindo, PT Papan Sejahtera, PT Bahana Tambahan : Tempat berlangsungnya penawaran dan permintaan surat-surat berharga yang bersifat jangka panjang adalah bursa efek/bursa saham. 2.2.3 Lembaga Keuangan Bukan Bank Lainnya lembaga keuangan yang melakukan usaha sebagai badan hukum Indonesia berbentuk PT, yang didirikan oleh warga negara Indonesia maupun patungan. 1) Pengadaian badan usaha yang memberikan pinjaman kepada nasabah dengan jaminan barang bergerak. Contoh barang bergerak : TV, mobil, komputer, sepeda motor, dll. 2)
Lembaga Asuransi suatu persetujuan antara dua pihak (tertanggung dan Penanggung) yang saling terikat dalam suatu perjanjian yang mengakibatkan terjadinya hubungan hak dan kewajiban antara tertanggung dan penanggung. Pihak tertanggung : pihak yg mengasuransikan. Pihak penanggung : pihak asuransi. Contoh : a) Asuransi kerugian akibat kebakaran, huru-hara, Sepeda Motor/Mobil, kecelakaan. Misal : Asuransi Jasa Raharja b) Asuransi jiwa untuk beasiswa dan kematian. Misal : Asuransi jiwa Bersama Bumi Putera c) Asuransi kesehatan untuk biaya rumah sakit, kecelakaan, dan penyakit. Contoh : PT Asuransi Kesehatan Indonesia (Askes) d) Asuransi jaminan sosial Misal : PT Jaminan Asuransi Sosial Tenaga Kerja (jamsostek)
3)
Lembaga Dana Pensiun lembaga atau badan hukum yang mengelola program pensiun dengan tujuan untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan perusahaan terutama yang telah pensiun Contoh : PT Taspen (Tabungan Asuransi dan Pensiun), PT Indolife Pensiontama, PT AIA Indonesia, PT Winterthur Indonesia
4)
Koperasi Simpan Pinjam badan usaha yang beranggotakan orang - orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan
5)
Lembaga Pembiayaan / Leasing badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat. Kegiatan usahanya : a) sewa guna usaha
b) anjak (pengalihan) piutang
c) usaha kartu kredit
4
d) pembiayaan konsumen
Contoh : Adira Dinamika Multifinance, Astra Multifinance, Arthaasia Finance, dll Catatan : Kegiatan pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan sewa guna usaha adalah berupa penyediaan barang modal 2.3 Manfaat LKBB - BACA 1) Penggadaian mempermudah masyarakat memperoleh pinjaman dana / modal. 2) Lembaga asuransi memberikan jaminan resiko yang mungkin terjadi sesuai dengan jasa yang ditawarkan. 3) Lembaga dana pensiun memberikan kesejahteraan kepada karyawan perusahaan terutama yang telah pensiun. 4) Koperasi memberikan manfaat kepada para anggota dalam hal kebersamaan dan sisa hasil usaha. 5) Lembaga pembiayaan memberikan pinjaman kpd masyarakat dlm hal pendanaan kegiatan konsumsinya. 2.4 Fungsi dan Tujuan Tujuan : 1) Mengembangkan Pasar uang dan pasar modal. 2) Membantu permodalan perusahaan, khususnya bagi pengusaha golongan ekonomi lemah. FUNGSI : 1. Memberikan pinjaman atau kredit kepada masyarakat yang berpendapatan rendah, agar mereka tidak terjerat rentenir. 2. Membiayai pembangunan industri dan memperlancar pembangunan ekonomi lewat pembangunan pasar uang dan pasar modal. Pasar Uang : - BACA Pasar yang memperjualbelikan surat berharga jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Contoh : Wesel, SBI, Bill Of Change, Surat Berharga Pasar Uang, Call Money, dll Pasar Modal : - BACA Pasar yang memperjualbelikan surat berharga jangka panjang yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. Contoh : Obligasi 2.5 Produk Surat - surat Berharga Tambahan : Persamaan antara lembaga keuangan bank (LKB) dan lembaga keuangan bukan bank (LKBB) adalah samasama menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, kalau LKB menghimpun dana secara langsung melalui tabungan, giro, deposito, sertifikat deposito sedangkan LKBB menghimpun dana secara tidak langsung melalui penjualan/megeluarkan surat-surat berharga. PERBEDAAN ANTARA LKB DAN LKBB - BACA LKB LKBB MENGHIMPUN DANA MENGHIMPUN DANA Menghimpun dana secara langsung dari masyarakat Menghimpun dana dari masyarakat secara tidak dalam bentuk tabungan, giro dan deposito. langsung terutama melalui penjualan surat berharga atau kredit dari lembaga lain (tidak dapat secara Menghimpun dana dari masyarakat secara tidak langsung menghimpun dana dari masyarakat dalam langsung terutama melalui penjualan surat berharga bentuk giro, tabungan, dan deposito berjangka). atau kredit dari lembaga lain. Jadi LKB Lebih lengkap dalam hal menghimpun dana (langsung dan tidak langsung) PENGGUNAAN DANA Tujuan: Sebagai modal kerja, investasi dan konsumsi.
PENGGUNAAN DANA Tujuan: Terutama untuk investasi.
Sasaran: Badan usaha dan individu.
Sasaran: Badan usaha atau perusahaan.
Jangka waktu: Pendek, Menengah dan Panjang.
Jangka waktu: Menengah & Panjang.
MENCIPTAKAN UANG Bank Umum dapat menciptakan uang giral yang dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar dimasyarakat
MENCIPTAKAN UANG LK Non Bank tidak bisa menciptakan uang giral yang dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar dimasyarakat PERBEDAAN ANTARA BANK DEVISA DAN NON DEVISA BANK DEVISA BANK NON DEVISA ruang lingkup kegiatan operasinya sampai ke luar negeri. ruang lingkup kegiatan operasinya hanya di dalam negeri. kegiatan usaha yang berhubungan dengan kegiatan usaha valuta asing, misalnya transfer keluar negeri, transaksi eksport import, jual beli valuta asing, serta jasajasa valuta asing lainnya
Bank non devisa tidak bisa melakukan kegiatan usaha yang berhubungan dengan kegiatan usaha valuta asing
5
3. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) – KHUSUS UH DI BACA – UAS TIDAK 3.1. Pengertian Adalah lembaga negara yang independen yang dibentuk berdasarkan UU No. 21 tahun 2011 yang berfungsi untuk menyelenggarakan sistim pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan, baik di sektor perbankan, pasar modal, dan sektor jasa keuangan non bank seperti perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, Reksadana, dan lembaga jasa keuangan lainnya. 3.2. Tujuan dibentuknya OJK Berdasarkan pasal 4 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (UU OJK) disebutkan bahwa pembentukan OJK dilakukan dengan tujuan agar : 1. Keseluruhan kegiatan dalam sistem jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel; 2. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secar a berkelanjutan dan stabil; dan 3. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. 3.3. Fungsi dan Tugas Fungsi OJK adalah menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan dalam sektor jasa keuangan. OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap : 1. Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan; 2. Kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal; dan 3. Kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya, atau disebut Industri Keuangan Non Bank (IKNB).
Perlindungan Konsumen 3.4. Wewenang Dalam menjalankan tugas pengaturan, OJK memiliki wewenang untuk menetapkan: 1. Peraturan pelaksanaan UU OJK; 2. Peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan; 3. Peraturan mengenai pengawasan; dan 4. Peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis. Dalam menjalankan tugas pengawasan, OJK memiliki wewenang untuk: 1. Mel akukan pengawasan dan perlindungan konsumen sektor perbankan, pasar modal, dan Industri Keuangan Non Bank (IKNB); 2. Memberikan dan atau mencabut izin usaha, pengesahan, persetujuan atau penetapan pembubaran; 3. Memberikan perintah tertulis kepada lembaga jasa keuangan dan menunjuk pengelola statuter; dan 4. Menetapkan sanksi administratif. Sedangkan untuk perlindungan konsumen dan masyarakat, OJK memiliki kewenangan untuk melakukan: 1. Edukasi kepada masyarakat dalam rangka pencegahan kerugian konsumen dan masyarakat; 2. Pelayanan pengaduan konsumen; dan 3. Pembelaan hukum untuk kepentingan perlindungan konsumen dan masyarakat. Good Luck
6