219
Tabel 5 : Daftar Peubah Ekonomi Rumahtangga Nelayan Payang
A. Rumahtangga Nelayan Juragan
TEK
= jenis teknologi kapal dan alat tangkap yang digunakan RT Juragan baku purse siner (hasil analisis data sekunder).
SSDA = tingkat pemanfaatan sumberdaya hasil analisis data sekunder (lebih kecil dari MSY = 1, lebih besar dari MSY = 0).
DESA = prasarana desa (kaya/miskin), termasuk ketersediaan prasarana Pelabuhan perikanan hasil analisis data sekuder (desa kaya = 1, miskin = 0).
HKJ
= kekayaan RT Juragan : emas, rumah, tanah atau tabungan di bank dan kekayaan lainnya pada tahun ini (Rp);
ASKJ = aset kapal (dalam ton, GT) yang digunakan Juragan untuk operasi melaut.
JKJ
= Jumlah kapal armada penangkapan ikan milik Juragan (unit)
KRKJ = Kredit formal maupun tidak formal (dari pedagang) selama ini untuk investasi kapal/ alat tangkap RT Juragan (peubah dummy, menerima kredit = 1; tidak menerima kredit = 0).
DPI
= jarak daerah penangkapan ikan dari pangkalan pendaratan ikan (Km).
PRM
= produktifitas armada penangkapan ikan per hari per trip melaut (ton).
FQM
= frekwensi melaut per tahun ( kali trip).
ITMJ = nilai alat tangkap yang digunakan RT Juragan (Rp).
220
QNM = hasil tangkap ikan per tahun pada tahun ini (ton).
AKJ
= angkatan kerja (umur lebih dari 12 tahun) RT Juagan (orang).
AKRJ = anggota keluarga RT Juragan (orang).
AKJL = angkatan kerja laki-laki RT Juragan (orang).
AKJP = angkatan kerja perempuan RT Juragan (orang).
PDPJ = lama pendidikan dan pengalaman kerja Juragan (tahun).
WA
= rata-rata upah agroindustri/ dagang ikan (Rp/orang/hari).
WL
= rata-rata upah non-agro/ non dagang ikan (Rp/hari/orang).
CDJM = jumlah hari kerja melaut dalam RT Juragan
per tahun (ribu /
hari).
CDJA = jumlah hari kerja dalam RT. juragan untuk agroindustri dan perdagangan ikan per tahun (ribu hari).
CDJL = jumlah hari kerja dalam anggota RT Juragan untuk non-perikanan per tahun (rrbu hari).
CDJT = jumlah hari kerja dalam anggota RT Juragan seluruh kegiatan melaut, agro-dagang ikan dan non-perikanan per tahun (ribu hari).
CLJM = total jumlah hari kerja melaut luar anggota RT Juragan per tahun (ribu hari).
CTJM = total jumlah hari kerja melaut total dari dalam dan luar rumahtangga Juragan per tahun (ribu hari).
PIK
= harga ikan (rata-rata) dalam per kg hasil tangtkap (Rp. ribu).
221
RJM
= nilai hasil tangkap, sebelum dibagi antara Juragan dan ABK per tahun (Rp. juta).
BBM
= jumlah BBM untuk keperluan operasi penangkapan ikan melaut tahun ini (ribu liter).
PBM
= harga solar di wilayah perikanan tahum 2001 (Rp/liter).
PBBM = jumlah nilai biaya BBM tahun ini untuk keperluan operasi penangkapan ikan melaut (Rp. juta). BTM
= biaya perbekalan (beras dll.) ABK. Untuk melaut per tahun (Rp.juta).
BRPI
= biaya lelang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) per tahun (Rp. juta).
LABK = nilai lawuhan (oleh-oleh nelayan dari melaut) per tahun(Rp. juta).
BOM = biaya operasi melaut (PBBM + BTM + BRPI + LABK) per tahun (Rp. juta).
BABK = bagian dari hasil tangkap, setelah dikurangi biaya melaut yang dibagikan untuk ABK melaut per tahun (Rp. juta).
PNM
=
penerimaan hasil tangkap setelah dipotong biaya melaut sebagai bebanbersama antara Juragan dan ABK pada tahun ini (Rp. juta).
BTPJ = biaya penyusutan alat dan kapal tangkap ikan per tahun (Rp. juta).
PJMK = penerimaan Juragan setelah dipotong bagen ABK sesuai bagi hasil (BGJ)atas dasar sistem bagi hasil yang berlaku tahun 2001 per tahun (Rp. juta).
BIPI
= biaya ijin penangkapan ikan (beban Juragan) per tahun (Rp. juta).
222
PJM
= pendapatan bersih yang diterima Juragan dari melaut per tahun (Rp. juta).
PJML = pendapatan RT Juragan lainnya dari melaut per tahun (Rp. juta). JABK = jumlah ABK kapal untuk operasi penangkapan ikan melaut (orang);
YJM
= umlah pendapatan RT Juragan melaut per tahun (Rp. juta).
YJA
= jumlah pendapatan RT Juragan dari agroindustri/dagang ikan per tahun (Rp. juta).
YJL
= jumlah pendapatan RT. Juragan dari non-perikanan per tahun (Rp. juta).
YJT
= total seluruh pendapatan RT Juragan per tahun ( Rp. juta).
BPKJ = biaya pajak bangunan dan pengeluaran retribusi lainnya juragan per tahun (Rp. juta).
YJSPK = pendapatan RT Juragan setelah pajak per tahun (Rp. juta).
LPABK= nilai lawuhan untuk setiap orang ABK (Rp. juta) per tahun, yang dihitung atas dasar jumlah bagen ABK dibagi dengan jumlah ABK (JABK).
KKPPJ = konsumsi kebutuhan pokok pangan RT Juragan per tahun (Rp. juta).
KKNPJ= konsumsi kebutuhan pokok non-pangan (pakaian, perumahan, pendidikan, dll) RT Juragan per tahun (Rp. juta).
KKPJ = total konsumsi kebutuhan pokok RT Juragan per tahun (Rp. juta). KKNPJ= konsumsi kebutuhan non pokok (santai, wisata, hiburan dll) RT Juragan per tahun (Rp. juta).
223
TKKJ = total konsumsi kebutuhan pokok dan non-pokok RT Juragan per tahun (Rp. juta).
INVJ
= investasi RT Juragan untuk perawatan dan perbaikan “besar” seperti kerusakan mesin kapal dan lain-lain, armada kapal dan alat tangkap untuk operasi penangkapan ikan melaut tahun ini (Rp.juta).
TABJ =jumlah tabungan RT Juragan (emas dll) tahun ini (Rp. juta);
B. Rumahtangga Nelayan Pendega (ABK)
AKP
= angkatan kerja RT Pendega (orang).
AKRP = anggota keluarga RT Pendega (orang).
AKPL = angkatan kerja laki-laki pada RT Pendega (orang).
AKPP = angkatan kerja perempuan RT Pendega (orang).
PDPP = lama pendidikan dan pengalaman Pendega (tahun).
HKP
= harta kekayaan RT Pendega (Rp. juta).
CDPM= curahan hari kerja melaut RT Pendega per tahun (ribu hari).
CDPA = curahan hari kerja RT Pendega pada agro/dagang ikan per tahun (ribu hari).
CDPL = curahan hari kerja RT.Pendega non-perikanan per tahun (ribu hari).
CDPT = curahan total hari kerja RT. Pendega per tahun (ribu hari).
LABK =nilai lawuhan (oleh-oleh nelayan ABK dari melaut) per tahun (Rp. juta).
224
LPABK= nilai lawuhan untuk setiap orang ABK per orang, per tahun (Rp. juta).
BABK = bagian dari hasil tangkap, setelah dikurangi biaya melaut yang dibagikan untuk ABK melaut per tahun (Rp. juta).
USPM = bagian untuk seorang Pendega (anggota ABK) melaut per tahun atas dasar sistem bagi hasil yang berlaku diantara ABK (Rp. jta).
PPLM = penerimaan Pendega lainnya ketika berangkat melaut, diluar perbekalan melaut per tahun (Rp. juta).
PPM = pendapatan Pendega melaut (LPABK + USPM + PPLM) per tahun (Rp. juta). PPML = pendapatan RT Pendega melaut lainnya
per tahun (Rp. juta).
YPM
= pendapatan RT Pendega melaut (PPM + PPML) per tahun (Rp. juta).
YPA
= pendapatan RT Pendega pada agro/dagang ikan per tahun (Rp.
juta).
YPL
= pendapatan RT Pendega pada non melaut dan non agro/dagang ikan per tahun (Rp. juta).
YPT
= total pendapatan RT Pendega per tahun (Rp. juta).
BPKP = pajak dan pengeluaran retribusi desa pada RT Pendega per tahun (Rp. juta).
YPSPK = pendapatan RT Pendega setelah pajak per tahun (Rp. juta).
KKPPP = konsumsi kebutuhan pokok pangan RT Pendega per tahun (Rp. juta).
225
KKPNP = konsumsi kebutuhan pokok non-pangan (pakaian, perumahan dll) RT Pendega per tahun (Rp. juta).
KKPP
= total konsumsi kebutuhan pokok RT Pendega per tahun (Rp. juta).
KKNPP = konsumsi kebutuhan non pokok (santai, wisata dll) RT Pendega per tahun (Rp. juta). TKKP
= total untuk kebutuhan konsumsi RT. Pendega per tahun (Rp juta).
TTABP = jumlah tabungan RT Pendega (emas dll) tahun ini (Rp. juta).
226
4.6.3.Menyusun Model Pemberdayaan Nelayan untuk Mengoptimalkan Kearifan Lokal yang Dapat Efektif Mempengaruhi Perilaku Rumah Tangga Nelayan Payang Untuk Kelestarian Sumberdaya Perikanan. 4.6.3.1. ANALISIS KUALITATIF Dalam penelitian ini termasuk penelitian deskriptif mengingat tidak dilakukan
pengontrolan
terhadap
perlakukan
(Arikunto,
1997)
dengan
menerapkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan
atau
mendeskripsikan
kearifan
lokal
yang
dapat
efektif
mempengaruhi perilaku rumahtangga nelayan payang. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu sustu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Effendi dan Singarimbun, 1984). Selanjutnya Nawawi (1996), berpendapat bahwa pengertian tidak hanya sekedar menemukan data atau fakta, namun juga melakukan analisis serta menyajikan data dan factor yang sudah terolah beserta penafsirannya. Dalam penelitian ini data yang dibutuhkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung
dari
sumbernya berupa tanggapan atau pendapat responden mengenai suatu permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Sementara data sekunder dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari sumber lain, misalnya dengan menyalin atau mengutip data dalam bentuk yang sudah jadi. Data sekunder tersebut diperoleh dari referensi atau Key informantdan informasi yang didokumentasikan oleh instansi/ dinas terkait. Teknik
pengumpulan
adalah sebagai berikut :
data
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
227
1. Kuesioner Penyebaran kuesioner dan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner diajukan kepada responden untuk mendapatkan data
primer yang
akurat dan terpercaya. Pertanyaan dalam kuesioner tersebutberupa pertanyaan terbuka dan tertutup, dimana pertanyaan terbuka berisi pertanyaan yang dapat dijawab secara bebas oleh responden sementara pertanyaan tertutup berisi pertanyaan yang harus dijawab oleh responden dengan alternative/pilihan jawaban yang sudah disediakan. Kuesioner ditujukan kepada masyarakat nelayan payang yang dipilih dengan sengaja untuk memperoleh data yang representative. Sedangkan wawancara langsung ditujukan pada Key informan dan pada pihak instansi/ dinas pemerintahan terkait yang berhubungan dengan kearifan lokal dalam pengelolaan sumberdaya perikanan di Selat Madura. 2. Dokumentasi Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data sekunder yang digunakan sebagai data pendukung/pelengkap dari data primer. Teknik ini dilakukan
pada
pihak-pihak terkait
yang
berhubungan dengan materi
penelitian. 3. Observasi Lapangan Observasi lapangan dilakukan untuk mengetahui lokasi penelitian dan memperoleh data sekunder untuk melengkapi data primer. Observasi lapangan dalam penelitian ini dilakukan dengan pengambilan dokumentasi gambar di lapangan untuk memperkuat fakta yang ditemukan. Instrumen yang digunakan dalam observasi ini adalah kamera digital dan catatan pengamatan lapangan. Data primer yang telah dikumpulkan dari hasil penyebaran kuesioner dan wawancara langsung masih merupakan data mentah. Agar data tersebut dapat
228
lebih berguna bagi penelitian ini, diperlukan suatu pengolahan dan penyajian data sehingga dapat dilakukan analisis data. Adapun tahap-tahap yang akan dilakukan dalam teknik pengolahan dan penyajian data ini adalah sebagai berikut : 1. Editing Editing merupakan kegiatan pemeriksaan data-data yang berhasil dikumpulkan untuk memastikan apakah data tersebut benar-benar
telah
sesuai dengan
kebutuhan
penelitian
ataukah belum. 2. Pengkodean data Merupakan proses pemberian kode/tanda/symbol pada setiap data yang termasuk dalam kelompok yang sama supaya mudah untuk dianalisis. Simbol atau kode tersebut dapat berupa angka atau huruf. 3. Penyajian data Bentuk penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk table, matriks atau sketsa yang dapat menunjukkan hubungan antar data dan untuk mempermudah proses penyampaian, analisis dan penarikan kesimpulan. Data kualitatif seringkali berupa frase, kalimat dan pernyataan. Dalam penyajian data dalam bentuk kuesioner, digunakan transfer table yang berfungsi sebagai dokumen atau arsip. Isian untuk butir pertanyaan disesuaikan dengan skala yang telah dibuat.
229
4.6.3.2. ANALISIS KUANTITATIF Metode penelitian yang dinilai tepat digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah tabulasi silang yang merupakan teknik analisis statistic dan analisis deskripsi yang merupakan interpretasi dari hasil kuesioner secara langsung. Metode
tabulasi
silang
merupakan
metode
untuk
menganalisa
keterkaitan beberapa factor yang disusun menjadi kolom dan baris. Adapun data tersebut merupakan data kualitatif, khususnya yang berskala nominal dan ordinal (Santoso, 200). Menurut Singarimbun (1995), dalam teknik analisis tabulasi silang, jumlah sampel minimal yang harus diperoleh agar data bersifat reliable adalah sebanyak 20 sampel. Dengan menggunakan bantuan perangkat lunak (software) SPSS, maka dapat
dilihat
hubungan
antar
factor.
Untuk
menguji
ada
tidaknya
hubungan/keterkaitan factor-faktor yang dinyatakan dalam baris dan kolom, indicator statistic yang dilihat adalah nilai Chi-Square. Nilai Chi-Squaredapat dilihat pada table output SPSS. Ketentuan yang digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antar factor dalam uji Chi-Squareini adalah : # Apabila
probabilitas
dalam
Tabel
Chi-Square Tests, kolom
Asymp.Sig>0,05 maka tidak terdapat hubungan antara factor-faktor . # Apabila
probabilitas
dalam
Tabel
Chi-Square Tests, kolom
Asymp.Sig<0,05 maka terdapat hubungan antara factor-faktor . Nilai Chi-Square tabel dapat dilihat pada table Chi-Square dengan derajat kesalahan (alfa) tertentu misalnya 10 % (0,1). Lebih lanjut untuk menguji besaran keterkaitan antara factor-faktor yang memiliki keterkaitan tersebut, digunakan nilai Contingecy Coefficient pada Tabel Symmetric Measuresdengan ketentuan sebagai berikut : # Hubungan antara factor dalam baris dan kolom tersebut kuat. Apabila
230
koefisien
yang
ditujukan
dalam
Tabel
Symmetric
Measures,
kolom Value> 0,5.
# Hubungan antara factor dalam baris dan kolom tersebut kuat. Apabila koefisien
yang
kolom Value< 0,5.
ditujukan
dalam
Tabel
Symmetric
Measures,