24/10/2013
MENDENGAR KELUHAN MASYARAKAT
PENGANTAR PERENCANAAN KEUANGAN RUMAHTANGGA
DR. ARDITO BHINADI, MSI
[email protected]
Banyuwangi, 30 Oktober 2013
1
Harga-harga barang terus naik. Pendapatan tidak naik. Bagaimana mensiasatinya? Pendapatan yang ada harus dikelola sebaik mungkin untuk memenuhi kelangsungan hidup. 2
1
24/10/2013
2
24/10/2013
Menetapkan Sasaran Keuangan
Tetapkan sasaran keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek: memenuhi kehidupan seharihari. Jangka panjang: bagian dari perencanaan masa depan diri dan keluarga.
MEMBEDAKAN KEBUTUHAN DAN KEINGINAN Kebutuhan: Sesuatu yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup.
Keinginan: Sesuatu yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup
MAKAN
Kebutuhan ataukah keinginan?
6
3
24/10/2013
Pentingnya Mengelola Keuangan
MEMBUAT ANGGARAN: Darimana harus mulai?
Kelebihan: Pengeluaran lebih terkendali. Bisa merencanakan masa depan dengan lebih baik.
Pendapatan Membuat perkiraan pendapatan yang akan diterima harian, bulanan, tahunan; baru kemudian di”cak-ke” untuk pengeluaran kebutuhan pokok, dan lainnya.
Kenyataan: Tidak terbiasa Merepotkan Malas
7
Pengeluaran Membuat perkiraan pengeluaan harian, bulanan, tahunan; baru kemudian berupaya memperoleh pendapatan untuk membiayai pengeluarannya.
8
4
24/10/2013
Identifikasi Pendapatan
Pendapatan Usaha :
Hasil penjualan Dll
Identifikasi Pengeluaran
Pendapatan di Luar Usaha:
Pengeluaran Usaha
Hasil penjualan ternak Hasil penjualan tanah Mendapat arisan Bantuan pemerintah Dll
Beli bahan Dll
Pengeluaran Pribadi atau Rumahtangga:
Biaya makan & minum Biaya listrik dan telpon Biaya transportasi Biaya sekolah putra/i Biaya sosial (arisan, iuran, dll)
Identifikasi: manakah pengeluaran harian, bulanan, semesteran dan tahunan. 9
10
5
24/10/2013
Mengukur dan Menentukan Skala Prioritas
Tujuan:
Membelanjakan hartanya untuk mencapai kepuasan hidup di dunia dan akherat.
Masalah:
MENGELOLA ANGGARAN
Arus uang masuk terbatas. Sumber-sumber pendapatan terbatas. Keinginan tak terbatas.
Memahami kondisi keuangan saat ini. Merencanakan masa depan berdasarkan kondisi saat ini. Membuat pola anggaran. Disiplin dalam mengelola anggaran.
Solusi:
Mencari titik optimal dengan cara mengukur dan menentukan skala prioritas.
11
12
6
24/10/2013
Mengkritisi Pemahaman Keliru dari Teori yang Pernah Didapatkan S=Y-C
Tabungan adalah sisa pendapatan yang tidak habis dikonsumsikan.
Teori ini harus dikritisi, menyebabkan orang konsumtif, sulit menabung.
C=Y-S
Konsumsi adalah sisa pendapatan yang dibelanjakan setelah disisihkan sebagian untuk ditabung.
Konsep inilah yang mestinya dipakai.
MEMBUAT POLA ANGGARAN Pola 1 – 3 – 3 – 3 10% tabungan 30% angsuran utang/sewa 30% biaya hidup sehari-hari 30% gaya hidup Pola 1 – 3 – 4 – 2 10% tabungan 30% angsuran utang/sewa 40% biaya hidup sehari-hari 20% gaya hidup
Pola 1 – 3 – 4 – 2 10% tabungan 30% angsuran utang/sewa 40% biaya hidup sehari-hari 20% gaya hidup Pola 1 – 3 – 3 – 2 – 1 10% tabungan 30% biaya hidup sehari-hari 30% angsuran utang/sewa 20% pendidikan dan kesehatan 10% gaya hidup
14
7
24/10/2013
Mengapa Efisiensi dan Menabung?
Efisiensi dan Budaya Menabung
Pengertian efisiensi:
menggunakan sumber-sumber pendapatan yang terbatas untuk memaksimumkan kepuasan hidup di dunia dan akherat. tidak adanya pemborosan.
Pengertian menabung:
Mengapa harus efisien?
menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk tidak dibelanjakan dan disimpan. menunda pengeluaran saat ini untuk dibelanjakan di masa yang akan datang. 15
Sumber-sumber pendapatan terbatas, sedangkan keinginan tak terbatas. Perlu berhemat, tidak boros.
Mengapa harus menabung?
Kita tidak mengetahui peristiwa yang akan terjadi esok hari. Perlu punya stok uang untuk berjaga-jaga.
16
8
24/10/2013
ANGGARAN SEHAT, HIDUP SEHAT
Membangun kebiasaan hidup yang baik: Kerjo mempeng tirakat banter (mujhid – muzhid).
Mendahulukan kebutuhan dibandingkan keinginan. Membuat peta hidup masa depan
Menunda pengeluaran saat ini untuk masa depan Mewariskan kekayaan dan bukan kemiskinan Kebahagiaan hidup masa depan lebih bernilai dibandingkan kebahagiaan hidup saat ini (berakit-rakit ke hulu berenang-renang kemudian)
17
9