BAB I PENDAHULUAN
1.1
Gambaran Umum Objek Penelitian
1.1.1 Twitter Twitter adalah sebuah platform global untuk mengekspresikan diri (self-expression) dan membuat percakapan secara real time, dimana setiap user dapat membuat kicauan atau tweet dan dapat mengikuti atau follow user lainnya. User dapat melihat foto, video and percakapan secara langsung dalam suatu tweet untuk mendapatkan sebuah cerita didalamnya. (http://topics.nytimes.com, November 2014). Kwak, Haewoon, Lee Changyun, Park Hosung dan Sue, Moon (2010) menyebutkan bahwa Twitter adalah layanan microblog. User dapat melakukan tweet dalam batas 140 karakter, dan mengikuti (follow) user lainnya untuk menerima tweet. Twitter pertama kali diciptakan pada bulan Maret 2006 oleh Jack Dorsey, Evan Williams, Biz Ztone dan Noah Glas. Pada bulan Juli 2006 Twitter diluncurkan (Wikipedia, 2014). . Gambar 1.1 Logo Twitter
Sumber : www.Twitter.com, 2014
Twitter memiliki 284 juta active user setiap bulannya, 500 juta tweet dikirim setiap hari dan 77% akun Twitter berada diluar wilayah Amerika
1
Serikat (https://about.Twitter.com/id/company, 2014), dan pada sebuah situs alexa.com (2014) Twitter menempati peringkat ke-8 platform yang paling banyak dikunjungi didunia. Microblog menurut Moenz, Li dan Chua (2014) adalah aliran teks yang ditulis oleh seorang penulis dari waktu ke waktu terdiri dari short update yang sangat singkat.
1.1.2 Nokia Gambar 1.2 Logo Nokia
Sumber: www.Nokia.com, 2014
Nokia adalah leader dalam bidang infrastruktur jaringan (network infrastructure), teknologi berbasis lokasi (location based technology) dan teknologi canggih (advance technology). Berkantor pusat di Espoo, Finlandia, dan dengan operasi di seluruh dunia, Nokia berinvestasi untuk teknologi masa depan. Saat ini Nokia memiliki tiga bisnis yang kuat: Nokia Networks, bisnis infrastruktur jaringan, bisnis lokasi intelijen, dan Nokia Technologies, yang difokuskan pada pengembangan teknologi dan kegiatan hak kekayaan intelektual. Melalui bisnis ini, Nokia memiliki keberadaan global dan mempekerjakan sekitar 57.000 karyawan. Nokia juga merupakan investor utama di bidang Research and Development, dengan investasi melalui tiga inti bisnisnya, sebesar lebih dari 2,5 miliar EUR pada tahun 2013. Sampai saat ini, Nokia juga merupakan partisipan kunci di pasar perangkat mobile melalui Perangkat & Layanan bisnis. Pada September 2013, Nokia mengumumkan perjanjian dengan Microsoft dimana mereka akan menjual hampir seluruh Perangkat & Layanan bisnis untuk Microsoft. Transaksi tersebut telah diselesaikan pada tanggal 25 April 2014. (Nokia.com, 2015)
2
1.1.3
Lumia Lumia adalah salah satu seri ponsel pintar dan komputer tablet buatan Nokia yang pertama kali diperkenalkan pada November 2011, yang semuanya menjalankan sistem operasi Windows Phone. Nama "Lumia" berasal dari bentuk jamak partitif dari kata Lumi yang berarti "salju" dalam bahasa Finlandia. (Wikipedia.com, 2014)
1.1.4
Sony Gambar 1.3 Logo Sony
Sumber : www.Sony.net, 2015
Sony didirikan pada tahun 1946, setelah berakhirnya Perang Dunia II. Sony dimulai sebagai sebuah perusahaan kecil dengan modal hanya ¥ 190.000 dan sekitar 20 karyawan. Nama Sony diciptakan dengan menggabungkan "SONUS” Bahasa Latin asli untuk "SONIC" yang berarti suara, dengan "Sonny" yang menunjukkan ukuran kecil, atau anak muda laki-laki. Nama tersebut dipilih untuk pengucapan sederhana yang sama dalam bahasa apapun. Pendiri Sony, Masaru Ibuka mengatakan tujuan mendirikan perusahaan adalah untuk "membangun pabrik ideal yang menekankan semangat kebebasan dan keterbukaan melalui teknologi dan berkontribusi terhadap budaya Jepang." Melambangkan semangat Sony untuk "melakukan apa yang belum pernah dilakukan sebelumnya”. Salah satu produk Sony adalah perangkat smartphone yang ditujukan pada seri Xperia. (sony.net, 2015)
3
1.1.5
Sony Xperia Sony Xperia adalah keluarga dari smartphone dan tablet dari perusahaan Sony, seri Xperia telah di produksi sejak tahun 2008, sementara untuk tablet pertama di rilis dibawah brand Sony pada tahun 2012, nama Xperia berawal dari kata “experience” dan tagline pertama kali digunakan pada Xperia X1 “I (Sony Ercisson) Xperia the best” (Wikipedia, 2015)
1.2
Latar Belakang Penelitian Perkembangan internet didunia sangat pesat, istilah “global village” telah menjadi realita, dalam beberapa tahun terakhir, berdasarkan internetworldstats (IWS), internet telah menjadi platform yang sangat kuat yang telah mengubah paradigma dalam berkomunikasi dan berbisnis, internet telah menjadi sumber informasi universal yang dapat digunakan oleh siapapun oleh jutaan orang di rumah, di sekolah, maupun ditempat kerja.
Gambar 1.4 Internet Users In The World Per 30 Juni, 2014
Sumber : www.internetworldstats.com, 2015
IWS mencatat pada 30 Juni 2014, terdapat 3 milyar lebih pengguna internet, dengan populasi pengguna terbesar berada di wilayah Asia, sebanyak 45,7 %.
4
Gambar 1.5 Asia Top Internet Countries Per 30 Juni 2014
Sumber :www.internetworldstats.com, 2015 Pada waktu yang sama, IWS mencatat negara pengguna internet terbanyak di Asia. Dalam bar chart tersebut, Indonesia menempati peringkat ke-empat, yaitu sebanyak 71,2 juta pengguna. Tiga negara Asia teratas adalah China, India dan Jepang dengan jumlah pengguna 642.3 juta, 243 juta dan 109.6 juta.
5
Tabel 1.1 Jumlah Populasi dan Pengguna Internet di Indonesia Per Tanggal 30 Juni 2014 Country
Indonesia
Population
Internet User
(2014 Est.)
(year 2000)
253.609.643
2.000.000
Internet User (30 Juni
Penetration (%
2014) 71.900.000
Population) 28.1%
Sumber : www.internetworldstats.com, 2015 Jika dilihat dari jumlah populasi penduduk Indonesia, 28,1% dinyatakan sebagai pengguna aktif internet. Tabel diatas menunjukkan, dalam kurun 14 tahun terjadi peningkatan pengguna yang sangat pesat di Indonesia. Seperti yang dilansir oleh BusinessIntelligence.com (diakses pada 12 Januari 2015), rata-rata pengguna internet menghabiskan waktu dua setengah jam di media sosial. Apa yang pengguna lakukan selama mengunjungi media sosial adalah hal yang seharusnya menjadi perhatian utama sebuah perusahaan, beberapa alasan sebuah bisnis harus memperhatikan sosial media adalah untuk mengerti perilaku konsumen, mendapat audiens yang lebih baik dan membuat segmentasinya. Di Indonesia, salah satu media sosial yang paling banyak digunakan adalah Twitter, penetrasi Twitter di Indonesia adalah sebesar 11% dari total populasi yang memiliki akun aktif diberbagai jaringan sosial seperti Facebook, Whatsapp, Facebook Messenger, Google +, Linkedin, Intagram, Skype, Pinterest, dan Line. (statista.com,2015)
6
Gambar 1.6 Penetration of Selected Social Networks in Indonesia Per kuartal 4 2014
Sumber: www.statista.com, 2015
Melihat besarnya potensi media sosial, dan pertumbuhan kepopuleran Twitter dalam sebuah jaringan sosial, ketertarikan untuk menganalisa dan mempelajari jaringan dan konten didalamnya telah meningkat (Peter Korenek dan Marián Šimko, 2013) Menurut Archak, N., Gohose,. A dan Ipeirotis, P.G (2007) dalam Peter Korenek dan Marián Šimko (2013) Opini dan ide yang user gunakan didalam media sosial sangat berharga, perusahaan-perusahaan diseluruh dunia membayar lebih untuk survey dengan tujuan untuk mendapatkan opini dari konsumen mengenai produk mereka dan mencari tahu hal positif dan negatif mengenai pelayanan mereka. Menurut Amir Hamzah (2014), saat ini sumber opini teks tersedia dengan sangat berlimpah di internet, keberadaan internet dan sumber informasi online sangat berkembang pesat, media sosial seperti Facebook, Twitter telah mendorong kegiatan review, forum diskusi, blog, microblog, komentar dan posting yang menambah keberadaan dokumen teks di internet, salah satu cabang riset yang
7
kemudian berkembang dari situasi ledakan informasi di internet adalah sentiment analysis. Sentiment analysis juga disebut opinion mining, merupakan bidang studi yang menganalisis pendapat seseorang, sentimen, evaluasi, penilaian, sikap, dan emosi terhadap entitas sebuah produk, jasa, organisasi, individu, masalah, peristiwa dan topik, bahkan sentiment analysis saat ini menjadi pusat penelitian di media sosial (Liu, Bing, 2012). Menurut Read Jonathan dan Carrol John (2010) Appraisal Theory merupakan teori yang menggambarkan jenis bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi emosi dan pendapat. Nokia/Microsoft dan Sony adalah perusahaan yang masuk kedalam daftar 13 vendor smartphone terbesar didunia, Nokia/Microsoft menempati urutan pertama dan Sony menempati urutan ketiga (ashimima.com, 2015). Sedangkan akun Twitter yang dimiliki oleh Lumia dan Sony Xperia Indonesia masuk kedalam jajaran akun twitter dibidang smartphone yang memiliki pertumbuhan profil tercepat (Socialbakers, 2015). Pada Bulan Maret 2014, Nokia sempat menantang Sony dalam hal keunggulan kamera, duel tersebut dilakukan Nokia melalui Twitter official Nokia ke Twitter official Sony Xperia (gadgets.ndtv.com, 2015), selain itu review smartphone yang dilakukan terhadap produk Lumia sering disandingkan dengan Xperia, seperti yang dilakukan oleh website GSMarena.com yang merupakan sumber informasi komperehensif mobile phone paling komprehensif dan up to date. Konsumen menggunakan berbagai jenis forum online untuk keterlibatan sosial termasuk media sosial alternatif seperti Facebook dan Twitter. Melalui media sosial, keterlibatan konsumen terjadi secara real time. Jenis interaksi menawarkan kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk marketing Intelligence. (Rambocas Meena dan Gama João, 2013). Dengan memahami dan menganalisis kicauan atau tweet mengenai produk “Lumia” dari Nokia/Microsoft Inc dan “Xperia” dari Sony Inc berupa positif dan negatif, diperlukan sebuah pendekatan yang disebut dengan sentiment analysis untuk menggali serta meringkas pendapat didalamnya, sentiment analysis otomatis menjadi sangat diperlukan (Liu, 2012), dan kegunaannya bagi marketing intelligence, dimana sumber data untuk marketing intelligence dapat diperoleh dari internet, salah satunya adalah public blogs seperti twitter untuk mengetahui
8
mengenai sentimen konsumen didalamnya. Marketing intelligence adalah bagian dari Opportunity dan Threat dalam analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) untuk memonitor macro dan micro environment bisnis. (Kotler dan Keller, 2012). Dengan latar belakang yang terpapar diatas, Peneliti mengangkat penelitian yang berjudul “Penggunaan Sentiment Analysis Berdasarkan Appraisal Theory Untuk Marketing Intelligence (Studi Kasus Produk Lumia dan Xperia)”
1.3
Perumusan Masalah 1. Bagaimana melakukan proses analisis data menggunakan sentiment analysis berdasarkan appraisal theory pada percakapan di Twitter berbahasa Indonesia untuk produk Lumia dan Xperia?
2. Bagaimana perbandingan hasil sentiment analysis berdasarkan appraisal theory pada produk Lumia dan Xperia?
1.4
Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang dirumuskan sebelumnya,
penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui bagaimana proses analisis data menggunakan sentiment analysis berdasarkan appraisal theory pada percakapan di Twitter berbahasa Indonesia pada produk Lumia dan Xperia dan membuat summary sentiment analysis pada kedua produk tersebut.
2. Untuk membandingkan hasil sentiment analysis berdasarkan appraisal theory pada produk Lumia dan Xperia.
9
1.5
Kegunaan Penelitian 1) Bidang Akademis Hasil penelitian mengenai sentiment analysis berdasarkan appraisal theory terhadap produk smartphone Lumia dan Xperia ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan di bidang manajemen konten yang sekarang ini sedang berkembang. Beberapa temuan yang terungkap dalam penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan untuk penelitian selanjutnya. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu masukan bagi pihak akademisi khususnya mahasiswa, terutama untuk menambah wawasan serta memperluas pandangan mengenai Sentiment Analysis
2) Bidang Praktisi Sebagai masukan dan informasi bagi perusahaan untuk memperoleh data dari media sosial Twitter untuk dianalisis sebagai bahan untuk Marketing Intelligence dan digunakan sebagai bahan referensi tambahan bagi pihak lain yang ingin mempelajari tentang sentiment analysis.
1.6
Sistematika Penelitian BAB I PENDAHULUAN Bab pertama merupakan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan dengan tepat isi penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab kedua mengemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat tentang hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan topik dan variabel penelitian untuk dijadikan dasar bagi penyusunan kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN
10
Bab ketiga menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab keempat menguraikan hasil penelitian dan pembahasan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab terakhir memaparkan kesimpulan dengan penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian. Serta merumuskan saran secara kongkrit yang merupakan implikasi kesimpulan dan berhubungan dengan masalah dan alternatif pemecahan masalah.
11