Strengthening the Horticulture Industry Through More Investments in the Seeds Business by Glenn Pardede, Chairman ASBINDO and President Director East West Seed Indonesia, Cap Panah Merah Crown Plaza, October 17th 2012
Bad news: Investment Obstacles Factor
Brunei
Cambodia
Indonesia
Laos
Malaysia
Myanmar
Philippines
Singapore
Thailand
Vietnam
Infrastructure
3.20
3.87
3.61
3.32
2.53
3.91
3.89
2.23
3.11
3.78
Tax rates and administration
3.00
3.64
3.64
3.46
3.41
3.59
3.64
2.42
3.59
3.92
Laws and regulations
2.92
3.41
3.80
3.58
3.47
3.36
3.75
2.54
3.68
3.82
Customs administration
3.24
3.58
3.74
3.29
2.75
3.05
3.38
2.42
3.42
3.65
3.28
3.36
3.45
3.72
3.24
3.57
3.44
2.55
3.27
3.65
Political instability
2.04
3.33
3.22
3.54
2.94
3.50
3.33
2.19
3.76
3.12
Corruption
2.17
3.24
3.90
3.10
3.63
3.77
3.86
2.10
3.78
3.29
Crime, theft and disorder
1.92
2.70
3.33
2.27
3.12
2.68
3.38
2.04
2.86
3.25
Anti-competitive practices
2.33
3.62
3.27
2.87
3.18
3.50
3.35
2.18
2.97
3.96
Access to financing
3.00
3.55
3.04
3.08
3.12
3.48
3.00
2.52
2.72
3.92
Overall business environment
2.71
3.43
3.50
3.22
3.14
3.44
3.50
2.32
3.32
3.64
97
23
16
20
34
51
37
51
Business licensing and operating permits
No. of respondents
24
21
Source: ASEAN-BAC (ASEAN-Business Advisory Council) 2011-2012
Good news: McKinsey Global Institute, September 2012
“Fruits and Vegetable consumption is very elastic to GDP” Abler, D. (2010), “Demand Growth in Developing Countries”, OECD Food, Agriculture and Fisheries Working Papers, No. 29, OECD Publishing.
McKinsey Global Institute, September 2012
Overview of Vegetable Business In Indonesia, 2011 Vegetable Production Cost Seeds is only 3% from vegetable production cost Tomato seeds is 80-100 pcs and total cost is Rp 3000/plant
Traders Price
±65 T Retail Price
Production Cost
27T
80+18 ±98T
0,8T Vegetable Seeds Business 50 % import Kompas today: import shallot and pepper= 0.8T
Import Value
6T
The main factor to push Vegetable import domestic vegetable production 2010 = 6T (too <) Source Data from BPS and Ditjen Holtikultura
Vegetable Business in Indonesia 80T from Domestic Production 18T from import Growth > 15% per year Indonesia still 40 kg/capita/year FAO standard - 70 kg/capita/year
Paradox 1: OECD Recommendation for Food Security Program, 12 October 2012 Update Tanggal : 12-Oct-2012, 08:39:04
Tiga Rekomendasi OECD Untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan Sumber Berita : Sekretariat Jenderal Jakarta Organization For Economic Cooperation and Development (OECD) memberikan tiga rekomendasi terkait peningkatan ketahanan pangan. Rekomendasi tersebut antara lain dengan memfasilitasi penanaman modal pertanian yang lebih tinggi, membuka lebih luas pasar produk pertanian dalam perdagangan internasional, mereformasi skema subsidi input dan bantuan pangan serta mulai meninggalkan tujuan swasembada pangan.
• Facilitating more investments in Agribusiness • Reform all inputs subsidy for farmers • Building more markets both domestics and International
Menurut OECD, proteksi terhadap impor akan menghambat daya saing sektor pertanian, membatasi pertumbuhan produktivitas pertanian dan meningkatkan biaya pangan untuk konsumen miskin, termasuk mayoritas petani yang merupakan pembeli neto (net buyer) bahan pangan pokok. Kebijakan non tarif yang lebih terbuka akan mendorong perdagangan dan memungkinkan konsumen Indonesia mengakses pangan di pasar internasional dengan baik. Terkait dengan swasembada pangan, Direktur Perdagangan dan Pertanian OECD Ken Ash mengatakan Indonesia lebih baik fokus pada komoditas yang memiliki daya saing dan keunggulan komparatif sehingga dapat bersaing di pasar global ketika hendak diekspor. Sebaliknya, untuk komoditas yang belum berdaya saing jika dipaksakan untuk swasembada, katanya, maka pemerintah harus mengeluarkan biaya besar untuk mencapai target swasembada komoditas tersebut.
Dahlan Iskan at the Globe Journal September 12th 2012
Mr Iskan Says: • Do not give seeds and fertilizers subsidy for farmers! • Buy their outputs in Higher Price!
Paradox 2: Give Subsidy for Indonesian Farmers: 1
2
3
4
5
SUBSIDI AKAN DIBERIKAN PEMERINTAH KEPADA PETANI Written by admin2 Sunday, 18 March 2012 21:03 There are no translations available.
0
SUBSIDI AKAN DIBERIKAN PEMERINTAH KEPADA PETANI Jakarta - Pemerintah memberikan akan subsidi secara gradual kepada petani sebagai kompensasi jika harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinaikkan pada 1 April mendatang, dikatakan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron.
Mr Herman Khaeron (Vice Chairman Komisi 4 says at 17 March 2012): “Fertilizer and Seeds Subsidy for 2012 is 15T Rupiah” Share
"Saat ini pemerintah sudah memberikan subsidi kepada petani berupa benih dan pupuk, anggaran subsidi pupuk untuk petani pada tahun anggaran 2012 sebesar Rp15 triliun," kata Herman Khaeron di Jakarta, Minggu.
Ketua Departemen Partanian DPP Partai Demokrat ini mengakui, belum semua petani di Indonesia tersentuh kebijakan subsidi tersebut. Namun secara gradual, pemerintah ingin agar program subsidi tersebut menyentuh seluruh petani di Indonesia. Saya kira hal ini dapat memberi kompensasi secara langsung jika harga BBM bersubsidi dinaikkan pada 1 April mendatang. Ketua Departemen Pertanian DPP Partai Demokrat ini menjelaskan, subsidi benih, pupuk, dam sarana produksi pertanian lainnya, merupakan bentuk intervensi secara langsung dari pemerintah untuk meringankan beban para petani. "Jika harga BBM bersubsidi dinaikkan, maka beban pengeluaran akan semakin besar, karena itu pemerintah melakukan intervensi untuk meringankan beban mereka. Tindakan ini merupakan bagian dari penyelamatan negara," katanya. Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum beserta pengurus Departemen Pertanian DPP Partai Demokrat melakukan panen raya padi di Desa Pancawati, Kecamatan Caringin, Bogor, serta panen raya manggis di Desa Susukan, Kecamatan Campak, Cianjur, pada Sabtu (17/3). Untuk para petani setempat, di dua lokasi tersebut, DPP Partai Demokrat juga memberikan bantuan masing-masing sebanyak 30 unit "hand-spayer".
AKADEMIK Copyright © 2011. All Rights Reserved | Sitemap | Saran & Kritik |
Budget for 2013 proposed to increase to 20 T Rupiah (Ministry of Agriculure)
PENERIMAAN MAHASISWA BARU S2 » Penerimaan Mahasiswa Baru S2 Kelas Khusus untuk Alumni YPT Group
What is Indonesian dream? 1.Increasing productivity 2.Increasing farmers income 3.Reducing import? 4.Building local strength
What Cap Panah Merah (EWINDO) do for the farmers? • Breeding local variety by local breeder • Producing seeds in Indonesia for Indonesian and Foreign market • Giving education to 8000 Indonesian contract farmers and 10 million vegetable farmers. • Helping farmers to build more yields in income • Transfer technology to 100% Indonesian employees and 100% Indonesian Management
How can we do that? 1.
2.
3.
Inviting or killing new investments in agribusiness? Creating better market or giving more subsidy for farmers? Increase local productivity and human resources capacity
So, what to do?