Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Leading Innovation in The Media Industry
Daftar Isi Contents
01 Pendahuluan Preface
02 Sejarah dan Jejak Langkah Perseroan Corporate History and Milestones
04 Visi & Misi Vision & Mission
05 Kekuatan & Strategi Strength & Strategy
06 Profil Perusahaan Company Profile
12 Struktur Bisnis Perusahaan Company Business Structure
14 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
16 Ikhtisar Saham Dan Obligasi Stock And Bond Highlights
44 MNC di Tahun 2009 MNC in 2009
62 Sumber Daya Manusia Human Resources
66 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
76 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
82 Sekretaris Perusahaan dan Hubungan Investor Corporate Secretary and Investor Relation
83 Kasus Litigasi Litigation Case
84 Analisa Singkat Industri Media Media Industry Brief Analysis
98 Pembahasan dan Analisis Manajemen tentang Kondisi Keuangan dan Hasil Kegiatan Management Discussion and Analysis of Financial
20 Sambutan Dewan Komisaris
Condition and Result of Operations
Board of Commissioner’s Message
25 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioner Profile
110 Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi Statement of Responsibility of the Board of Commissioners and the Board of Directors
28 Laporan Group President & CEO Group President & CEO’s Report
111 Laporan Keuangan Financial Statement Report
39 Profil Direksi Board of Director’s Profile
183 Data Perseroan Corporate Data
42 Peristiwa Penting 2009 Significant Events 2009
Pendahuluan Preface
Dengan beragamnya platform media yang dimiliki, mulai dari penyiaran, media cetak sampai Value Added Services, PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNC) merupakan salah satu perusahaan media yang terintegrasi dan terdepan di Asia Pasifik yang secara berkesinambungan terus mempertajam fokus bisnisnya pada sektor media dengan tujuan memberikan nilai tambah dan pertumbuhan yang senantiasa berkelanjutan kepada para pemegang sahamnya. Perubahan teknologi dan kompetisi yang ketat pada industri media telah memacu kami untuk terus memicu inovasi dan kreativitas. MNC secara berkelanjutan telah menjadi pemimpin pada industri media melalui terobosan dan pengembangan yang inovatif. Kami melihat kreativitas sebagai proses menghasilkan ide-ide yang baru dan segar, dimana inovasi adalah proses implementasi dari ide-ide tersebut menjadi tindakan. Bagi kami, kreativitas saja tidaklah cukup, kami harus terus melakukan inovasi – suatu proses untuk menghasilkan ide baru dan merealisasikannya menjadi suatu tindakan. Inovasi memiliki proposisi yang lebih kuat dibandingkan kreativitas. Sepanjang tahun 2009, inovasi merupakan kunci yang menjadikan MNC tetap sebagai pemimpin di industri media. Kami sangat antusias terhadap masa depan kami. Sebagai perusahaan media yang terintegrasi yang menyajikan platform media yang beragam, MNC berkeyakinan penuh untuk tetap berdiri di garis terdepan di industri media dengan tujuan mengoptimalkan potensi pertumbuhan yang terus berkembang, untuk dapat terus menghasilkan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya. With a diverse media platform, from broadcast media, print media, radio to Value Added Services, PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNC) is one of Asia Pacific’s leading integrated media company that have endlessly sharpened its business focus in the media sector, in order to optimize value and deliver sustainable growth to its shareholders. The technological advances and rigid competition in the media industry has exhorted us to the needs of innovation and creativity. MNC has continuously established itself as the leader in this ever changing media industry through relentless innovative breakthrough and improvements. We view creativity as a process of generating new and fresh ideas where innovation is the implementation of those ideas into actions. For us, creativity alone is not good enough; we need to execute innovation – creating new ideas and putting them into actions. Innovation has tougher proposition than creativity. Therefore, throughout the year 2009, innovation has become a major key that maintained MNC as the leader in the media industry. We are excited about our future. As an integrated media company that offers a full range of media platforms, MNC strongly confidences to be at the forefront of media industry in order to optimize its limitless growth potential; which in turn will continuously create and add value to its shareholders.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
1
2004 2002 2001 1997 1991 1989 RCTI didirikan sebagai stasiun TV swasta nasional pertama di Indonesia. RCTI was established as the first private national TV station in Indonesia.
TPI didirikan sebagai stasiun TV swasta nasional ketiga di Indonesia. TPI was established as the third private national TV station in Indonesia.
MNC didirikan sebagai perusahaan induk media. MNC was established as a media holding company.
MNC mengakuisisi 70% saham Global TV. MNC acquired 70% of Global TV’s shares.
Global TV (“GTV”) dikonsolidasikan ke dalam MNC dan mulai menyiarkan program-program MTV Asia selama 24 jam secara eksklusif di Indonesia. Global TV (“GTV”) was consolidated into MNC and commenced the broadcast of MTV Asia’s programs exclusively in Indonesia on a 24 hours basis.
Januari – MNC mulai membangun pustaka konten melalui produksi sendiri dan akuisisi program. January - MNC commenced the building up its content library through in-house productions and programs acquisitions. Maret – MNC mengakuisisi RCTI. March – MNC acquired RCTI.
Sejarah dan Jejak Langkah Perseroan Corporate History and Milestones MNC dibentuk untuk menaungi dan mengelola berbagai unit usaha media di bawah payung satu perusahaan induk dan operasional agar terbentuk grup media yang sinergis, terintegrasi, dinamis, dan kreatif dalam menghadapi persaingan bisnis media yang kompetitif. MNC was established to incorporate the media business units under one holding and operating company in order to form a synergistic, integrated, dynamic and creative media group in a highly competitive media landscape.
2
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
2009 2008
2006 2005 MNC mulai melisensi konten kepada pihak ketiga. MNC started licensing content to the third parties. Januari – GTV memperluas cakupannya untuk melayani anak muda dan keluarga muda. January – GTV broadened its coverage to youth and young families. Maret – Kepemilikan MNC dalam GTV meningkat menjadi 100%. March – MNC’s stake in GTV has increased to 100%. Juni – PT Media Nusantara Informasi didirikan dan meluncurkan surat kabar Seputar Indonesia. June – PT Media Nusantara Informasi was formed and launched Seputar Indonesia newspaper. September – PT MNC Networks diluncurkan melalui empat merek terpisah. September – PT MNC Networks was launched under four separate brands. Desember – MNC mengakuisisi MNI Global, penerbit tabloid mingguan Genie. December – MNC acquired MNI Global that publishes the weekly tabloid, Genie.
Januari – MNC memulai bisnis Value Added Services untuk pemirsa TV (SMS Call TV). January – MNC started the commercial operation of Value Added Services (SMS Call TV). Februari – GTV memulai penyiaran program anakanak Nickelodeon sebanyak delapan jam per hari secara eksklusif di Indonesia. February – GTV commenced the broadcast of the Nickelodeon, Children programming, exclusively in Indonesia for eight hours daily. Juni – MNC meluncurkan MNC News. June – MNC launched MNC News. Juli – MNC mengakuisisi 75% saham TPI dan meluncurkan MNC Entertainment melalui Indovision. July – MNC acquired 75% of TPI’s shares and launched MNC Entertainment through Indovision. Agustus – MNC meluncurkan tabloid Realita dan Mom&Kiddie. August – MNC launched tabloid Realita and Mom&Kiddie. September – MNC BV menerbitkan obligasi (guaranteed secured bonds) senilai US$168.000.000 untuk investor internasional. September – MNC BV issued a guaranteed secured bonds to international investors with face value of US$168,000,000.
2007
2007
Maret – MNC meluncurkan media on-line yang pertama, Okezone. com, sebuah situs berita on-line berisi dan hiburan. March – MNC launched its first on-line media, Okezone.com, a news and entertainment online website.
November – MNC menandatangani perjanjian dengan Linktone Ltd. (NASDAQ: LTON), dimana MNC melalui anak usaha miliknya akan membeli minimal 51% saham Linktone Ltd. dengan menggunakan cara penggabungan dari penawaran tender terhadap American Depository Shares (ADSs) yang beredar dan pembelian saham baru. November – MNC entered into a definitive agreement with Linktone Ltd. (NASDAQ: LTON), under which MNC, through one of its wholly owned subsidiaries, will purchase not less than 51% of Linktone’s outstanding shares using a combination of a tender offer for existing American Depository Shares (ADSs) and a subscription for newly issued ordinary shares.
April – MNC meluncurkan kanal program internasional di Jepang melalui IPS Inc., MNC The Indonesian Channel dan Trijaya Radio Networks juga disiarkan di Jepang (juga melalui IPS Inc.). April – MNC launched an international program channel in Japan through IPS Inc., MNC The Indonesian Channel and Trijaya Radio Networks was also broadcasted in Japan (also through IPS Inc.). Juni – MNC membayar US$25 juta dari total obligasi (Eurobond) sebesar US$168 juta pada harga 101%. MNC juga melakukan penawaran saham perdana dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. June – MNC redeemed US$25 million out of the total of US$168 million Eurobond at price of 101%. MNC completed an Initial Public Offering and listed its shares on the Indonesia Stock Exchange.
Oktober – RCTI membayar penuh hutang obligasi senilai Rp220 miliar. October – RCTI fully settled the Rp220 billion of its outstanding bond. November – MNC The Indonesian Channel disiarkan di Timur Tengah dengan potensi pemirsa sekitar 3,5 juta orang Indonesia. November – MNC The Indonesian Channel was broadcasted in the Middle East with potential viewership of 3.5 million Indonesians.
Januari - Linktone Ltd. bersinergi dengan MNC VAS di Indonesia. Linktone Ltd. created synergy with MNC VAS in Indonesia. Maret - Harian Seputar Indonesia, Tabloid Genie dan Tabloid Realita meluncurkan logo dan tampilan barunya. March - Daily newspaper Seputar Indonesia, Genie tabloid and Realita tabloid launched their new logo and layout design. Maret - MNC dan lima perusahaan media ternama lainnya di Asia Tenggara membentuk SMART Alliance, sebuah komunitas yang beranggotakan perusahan media di kawasan regional yang bersatu untuk menciptakan dan memberikan manfaatmanfaat yang sifatnya komersil kepada para anggotanya. March - MNC and five other well-known media companies in South East Asia region has formed an alliance, called SMART Alliance, a community of regional media companies united to create and deliver commercial benefits to its members. September - MNC mengubah logonya. Perubahan ini juga diikuti oleh perubahan nama gedung kantornya dari “Menara Kebon Sirih” menjadi “MNC Tower”. September - MNC changed its logo, followed by changing its building name from “Menara Kebon Sirih” to “MNC Tower”. Oktober - MNC mendistribusikan dividen sebesar Rp5/saham dengan total sejumlah Rp68.147.203.990 dan rasio pembayaran 40,8%. October - MNC distributed dividend of Rp5/share with a total devidens of Rp68,147,203,990 and payout ratio of 40.8%.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
3
Visi Vision
Menjadi grup media dan multimedia yang terintegrasi dengan fokus pada penyiaran dan konten berkualitas melalui pemanfaatan teknologi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pasar. To be the leading integrated media and multimedia group with the focus on broadcasts and high quality contents by means of suitable technologies to meet the market demand.
Misi Mission
Memberikan konsep hiburan keluarga yang terlengkap dan menjadi sumber informasi bagi seluruh masyarakat yang terdiri dari berbagai lapisan dengan latar belakang sosial dan pendidikan yang berbeda. To deliver one stop family entertainment concept and as the source of information for the entire community with different educational and social background.
4
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Kekuatan Strength •
•
• • • •
Perusahaan media massa terbesar di Indonesia dan satu-satunya penyedia media terintegrasi dengan berbagai platform media yang saling mendukung. Pustaka konten yang luas dan bertumbuh yang dapat digunakan oleh berbagai platform media serta dapat didistribusikan kepada pihak ketiga. Memiliki pencapaian yang baik sebagai penyedia program televisi yang menarik bagi pemirsa. Manajemen yang tangguh dan terbukti sukses.
•
Memiliki skala yang ekonomis dan sistem operasional yang efisien. Saat ini merupakan pemimpin dalam pasar Televisi Tidak Berbayar di Indonesia berdasarkan pangsa pemirsa dan pangsa belanja iklan kotor, yang memberikan basis kuat untuk mengambil manfaat dari ekspektasi tumbuh pesatnya periklanan di Indonesia.
•
•
• •
The largest Indonesian mass media company and the only integrated Indonesian media provider with synergistic media platforms. An extensive and growing content library that can be leveraged across multiple media platforms and be distributed to third parties. Excellent track record of broadcasting popular television programs that appeal to all audiences. Strong management with strong track record of success. Economies of scale and efficient operations.
•
Leading position in the Indonesian Free-to-Air (FTA) TV market by audience share and gross advertising spending (adspend) share, offering a strong base to capitalize in the expected high growth of adspend in Indonesia.
Memperkuat media penyiaran dengan fokus meningkatkan pangsa pemirsa dan belanja iklan serta meningkatkan kemampuan tim produksi sendiri dalam menciptakan program berkualitas dengan biaya rendah. Mengembangkan TV lokal berjaringan untuk meningkatkan pendapatan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi daerah dan mematuhi peraturan dan regulasi yang berlaku. Memanfaatkan pustaka konten yang dimiliki untuk menambah pendapatan dengan menjual lisensi atas program individu dan kanal-kanal. Meningkatkan sirkulasi dan pendapatan iklan dari media cetak khususnya harian Seputar Indonesia.
•
Strengthen broadcasting media with a focus on increasing audience share and advertising spending share as well as improving in-house production team capabilities to create high quality programs with lower costs. Develop local TV Network to improve revenues in line with the rapid growth of regional economies and to comply with the prevailing rules and regulations. Monetize our content library by licensing individual programs and channels.
Mengembangkan aktivitas VAS (Value Added Services) dan mobile gaming melalui Linktone Ltd. di Indonesia dan China yang memiliki pelanggan selular yang besar. Mengembangkan aktivitas multimedia meliputi on-line untuk mengantisipasi perkembangan teknologi menuju platform digital. Meningkatkan sinergi antar bisnis unit untuk mengoptimalkan pendapatan dan mengurangi biaya yang tidak perlu.
•
Strategi Strategy •
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Increase circulation and advertising revenues from print media particularly from the daily Seputar Indonesia. Foster Value Added Services (VAS) activities and develop mobile gaming through Linktone Ltd. in Indonesia and China with its large cellular customer base. Develop multimedia activities including on-line media to anticipate the technological advances towards digital platform. Enhance synergies among business units to optimize revenues and reduce redundant costs.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
5
Profil Perusahaan Company Profile MNC merupakan perusahaan media yang terbesar dan satu-satunya yang terintegrasi di Indonesia yang beroperasi pada stasiun penyiaran televisi, media cetak, jaringan radio, Value Added Services, media on-line, rumah produksi, agen periklanan, manajemen artis, produksi konten dan distribusi konten. MNC is the largest and the only integrated media company in Indonesia with operations encompassing from television broadcasting stations, print media, radio networks, Value Added Services, on-line media, production house, creative advertising agency, talent management, content production, and content distribution.
6
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Pengembangan ke depan akan meliputi akuisisi dan konsolidasi atas TV lokal berjaringan sebagai bentuk kepatuhan pada peraturan pemerintah dan sejalan dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi daerah.
Future development will include acquisitions and consolidations of local TV network to comply with government rules and regulations and in line with the rapid growth of regional economies.
Saat ini, pustaka konten kami sebesar 88.000 jam merupakan yang terbesar di Indonesia, yang terdiri atas konten hiburan dan berita, dan terus meningkat lebih dari 10.000 jam per tahunnya. Konten tersebut merupakan gabungan dari produksi sendiri, hasil pembelian konten dan hasil operasional multi-media platform kami.
To date, our 88,000 hours of content library is currently the largest in Indonesia, comprising of entertainment and news content, which is increasing by more than 10,000 hours yearly. These contents are being accumulated from in-house productions, acquired contents and from the operations of our multimedia platforms.
Sejarah dan Latar Belakang
History and Background
PT Media Nusantara Citra, Tbk. (MNC) didirikan pada tanggal 17 Juni 1997 untuk menaungi dan mengelola berbagai unit usaha media di bawah satu perusahaan induk dan operasional agar dapat terbentuk sebuah grup media yang sinergis, terintegrasi, dinamis dan kreatif dalam menghadapi persaingan bisnis di industri media. MNC melaksanakan penawaran umum saham perdana pada tanggal 22 Juni 2007 dengan menawarkan 4.125.000.000 lembar saham yang mewakili 30% (dimana 20% nya adalah saham baru) dari saham yang diterbitkan dengan harga Rp900 per lembar saham. Saham MNC tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan mayoritas kepemilikan dan kendali oleh PT Global Mediacom, Tbk. Saat ini, MNC merupakan perusahaan multimedia terintegrasi yang terkemuka di Indonesia. MNC mencapai posisi tersebut melalui implementasi strategi-strategi yang senantiasa berkembang dan memberikan nilai tambah pada Perseroan dan pemegang saham.
PT Media Nusantara Citra, Tbk. (MNC) was established on June 17th, 1997 to incorporate its media business units under one holding and operating company in order to form a synergistic, integrated, dynamic, and a creative media group in a highly competitive media industry. MNC completed an initial public offering on June 22nd, 2007 by offering 4,125,000,000 shares representing 30% (in which the 20% represent new shares) of total shares outstanding at a price of Rp900 per share. MNC’s shares are listed on the Indonesia Stock Exchange and are majorly owned and controlled by PT Global Mediacom, Tbk. Today, MNC is the leading integrated multimedia group in Indonesia. MNC achieved this position by implementing continuous evolving strategies that add value to the Company and its shareholders.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
7
8
Bisnis Perseroan
Corporate Businesses
Stasiun Penyiaran Televisi Tiga jaringan siaran TV Nasional yang kami miliki mempunyai peranan penting dalam industri televisi nasional. Melalui ketiga TV nasional kami yaitu RCTI, TPI dan Global TV, per 31 Desember 2009, MNC mencapai total pangsa pemirsa sebesar 35% dan total pangsa belanja iklan kotor sebesar 34% (sumber: Nielsen Research). Pemirsa yang tersegmentasi telah meningkatkan efektifitas kampanye pemasaran televisi. Hal ini memberikan keyakinan bagi para pemasang iklan untuk mendapatkan nilai tambah atas anggaran iklan yang mereka alokasikan dalam pemasangan iklan di RCTI, TPI dan Global TV.
TV Broadcasting Stations Our three national television broadcast networks have played a significant role in the national television industry. Through our three Free To Air (FTA) national television: RCTI, TPI and Global TV, as of December 31st, 2009, MNC has total audience share of 35% and total gross adspend share of 34% (source: Nielsen Research). Our segmented viewership has significantly enhanced the effectiveness of marketing television campaigns. This ensures that advertisers will gain value for money on their advertising budget allocated to RCTI, TPI and Global TV.
Surat kabar Kami memulai bisnis media cetak pada bulan Juni 2005 dengan meluncurkan harian Seputar Indonesia dengan jangkauan nasional dan fokus pada empat jenis konten yaitu berita, bisnis, gaya hidup dan olahraga, yang merupakan surat kabar pertama di Indonesia yang menerapkan konsep tersebut.
Newspaper We began our print business in June 2005 by launching a newspaper called Seputar Indonesia, a daily newspaper with a natioal coverage focusing on four types of content: news, business, lifestyle, and sports as the first newspaper content concept in Indonesia.
Tabloid Tabloid mingguan Genie, merupakan tabloid yang berfokus pada gaya hidup dan gosip selebriti, berada di peringkat kedua di antara tabloid selebriti dan gosip lainnya di Indonesia. Pada bulan Agustus 2006, MNC meluncurkan dua tabloid lagi yaitu tabloid Mom&Kiddie dan tabloid Realita.
Tabloid Our weekly Tabloid Genie, an infotainment tabloid focusing on lifestyle and celebrity gossips, has achieved the second largest position amongst all celebrity and gossip tabloids in Indonesia. And in August 2006, MNC launched two more tabloids; tabloid Mom&Kiddie and tabloid Realita.
Majalah HighEnd merupakan majalah premium berbahasa Inggris yang fokus pada konten untuk gaya hidup yang eksklusif. Moto HighEnd, ”People, Luxuries and Beyond” mengekspresikan gaya hidup mewah. HighEnd Teen juga merupakan majalah premium berbahasa Inggris untuk kalangan atas usia muda.
Magazine HighEnd is an english premium magazine focusing on luxury lifestyle contents. HighEnd’s motto, “People, Luxuries and Beyond”, expresses its holistic understanding of the luxury lifestyle. HighEnd Teen is also an english premium magazine for the upperclass teenagers.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Jaringan Radio MNC mengoperasikan dan mengelola salah satu jaringan radio terbesar di Indonesia melalui MNC Networks, yang menaungi empat radio yaitu Trijaya FM sebagai stasiun radio nomor satu dengan program beritanya; Radio Dangdut TPI sebagai stasiun radio terdepan untuk segmen menengah ke bawah; Women Radio sebagai pilihan utama para wanita dan ARH Global untuk para kalangan muda.
Radio Networks MNC operates and manages one of the largest radio networks in Indonesia through MNC Networks, operating under four brands: Trijaya FM as the number one radio station for the news program, Radio Dangdut TPI as the leading radio station for the lower class segment, Women Radio as the number one choice for the female market, and ARH Global for young listeners.
Manajemen Artis PT Star Media Nusantara dibentuk untuk mengidentifikasi, mempromosikan dan mengelola artis-artis berbakat untuk menjadi generasi bintang berikutnya di dunia hiburan.
Talent Management PT Star Media Nusantara has been formed with responsibilities of identifying, promoting, and managing talented artists to become the next generation of superstars in the entertainment world.
Media On-line Okezone.com diluncurkan pada bulan Maret 2007 sebagai portal internet yang memberikan platform on-line untuk mendistribusikan konten berita dan non-berita termasuk konten dari bisnis televisi, radio dan media cetak yang sudah ada. Sejak pertengahan tahun 2008, Okezone.com bekerja sama dengan Microsoft Indonesia untuk menyajikan konten berita lokal bagi MSN Indonesia.
On-line Media Okezone.com was launched in March 2007 as an internet portal providing an on-line platform to distribute news and non-news content, including content from our existing television, radio, and print businesses. Since mid 2008, it has established a partnership with Microsoft Indonesia to supply local news content to MSN Indonesia.
Value Added Services (VAS) MNC telah mendayagunakan platform media terpadunya untuk memberikan layanan VAS dengan volume layanan pesan singkat yang terus meningkat. Awalnya, format VAS adalah untuk jajak pendapat dan partisipasi pemirsa dalam pemilihan kontestan yang akhirnya menjadi popular melalui pemilihan kontestan untuk Indonesian Idol. Saat ini, produk VAS yang tersedia adalah Call TV dan berlangganan layanan pesan singkat untuk kata-kata bijak, hiburan, berita dan informasi, gosip selebriti dan sebagainya.
Value Added Services (VAS) MNC has been able to utilize its fully integrated media platform by offering VAS business which has enjoyed success of in SMS traffic volume. Initially, the format of our VAS was for SMS polling, and TV viewer participation voting programs which eventually has became popular through SMS voting for Indonesian Idol. Currently available VAS contents are Call TV and SMS subscriptions for words of wisdom, entertainment, news and information, celebrity gossip, and so forth.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
9
Selain kegiatan bisnis VAS yang dilakukan di Indonesia, MNC juga mengoperasikan bisnis Wireless Value Added Services (WVAS) di China melalui Linktone Ltd. Linktone Ltd. adalah salah satu penyedia jasa hiburan interaktif nirkabel dan mobile gaming terdepan di China, yang menyajikan portfolio jasa yang beragam diantaranya meliputi Java Games, Ring Back Tone, True Tone, IVR, WAP dan Call TV.
Other than the VAS business conducted in Indonesia, MNC also operates Wireless Value Added Services (WVAS) in China through Linktone Ltd. Linktone Ltd. is one of the leading providers of wireless interactive entertainment services and mobile gaming in China,which provides a diverse portfolio of services including Java Games, Ring Back Tone, True Tone, IVR, WAP and Call TV among others.
Agen Periklanan Kreatif dan Rumah Produksi MNC melakukan bisnis agensi periklanan melalui Cross Media International (CMI). CMI menyediakan layanan komunikasi terpadu, mulai dari kreatif media, produksi hingga aktifasi dalam satu paket untuk menjawab kebutuhan klien.
Creative Advertising Agency and Production House MNC is also engaged in advertising agency through Cross Media International (CMI). CMI provides total communication solutions from media creative, production to activation in one package to meet the clients’ demand.
MNC memproduksi film-film layar lebar, FTV dan sinetron melalui MNC Pictures, yang didukung oleh tenaga ahli dan unit-unit media yang bernaung di bawah MNC.
MNC produces high quality movies, FTVs and drama series through MNC Pictures, that is supported by professionals and media units under MNC.
Kanal Program TV MNC menyiarkan kanal-kanal program seperti:
TV Program Channels MNC broadcasts Program Channels such as:
•
•
• • •
MNC News – program berita 24 jam, beritainfotainmen, berita olahraga dan berita gaya hidup. MNC Entertainment – kanal program hiburan 24 jam terdiri dari serial drama, film lokal, komedi situasi, reality show dan konten hiburan lainnya. MNC Music Channel – program musik 24 jam. MNC The Indonesian Channel – konten umum 24 jam dengan target distribusi pada pasar internasional.
Kami akan menyiarkan lebih banyak lagi kanal program di masa mendatang sebagai bagian dari strategi untuk memanfaatkan pustaka konten kami yang besar.
10
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
• • •
MNC News – 24 hours news program channel, infotainment, sport news and lifestyle news. MNC Entertainment – 24 hours entertainment program channel, drama series, local movies, sitcoms, reality shows and other entertainment content. MNC Music Channel – 24 hours music program channel. MNC The Indonesian Channel – general content 24 hours with international distribution targets.
We will have many more program channels to be broadcasted in the near future as part of our strategy to monetize our vast content library.
MNC merupakan perusahaan media dan multimedia terbesar dan satu-satunya yang terintegrasi di Indonesia. MNC menawarkan beraneka ragam produk media, televisi tak berbayar, radio, media cetak, Value Added Services, mobile gaming, produksi konten serta akuisisi dan distribusi konten. Pada akhir tahun 2009, MNC memiliki pustaka konten terbesar dengan 88.000 jam program dan terus meningkat sebanyak lebih dari 10.000 jam per tahun. MNC is the largest and the only integrated Media Company in Indonesia. It offers full range of media products, FTA TV, radio, print media, Value Added Services, mobile gaming, content production and content aggregation and distribution. As of end of 2009, it has the largest content library with 88,000 hours programming and increasing by more than 10,000 hours per year.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
11
Struktur Bisnis Perusahaan Company Business Structure
Satu-satunya perusahaan Media yang terintegrasi di Indonesia (per 31 Desember 2009) The only integrated media company in Indonesia (as of December 31st, 2009)
Linktone Ltd.
on-line media
12
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
24 hour program channels
Media Platforms
Target Audience
Television Broadcasting
A B C
Radio Stations
On-line
Print Media
Content Library
B C D
Genre Jaringan TV Tidak Berbayar (FTA): drama serial lokal, film lokal & internasional, komedi situasi, variety show, dan reality shows. Free-To-Air (FTA) TV Networks: local drama series, local & international movies, sitcoms, variety show, and reality shows.
Nasional, dengan 48 stasiun relai di 319 kota, menjangkau 180 juta pemirsa - terluas di Indonesia. Nationwide with 48 relay stations, in 319 cities, that captured 180 million viewers - widest in Indonesia.
5+
Jaringan TV FTA: drama religi, ‘dangdut’, komedi, dan hiburan umum. FTA TV Networks: religious related drama, ‘dangdut’, comedy, and general entertainment.
Nasional, dengan 28 stasiun relai di 185 kota, menjangkau 162 juta pemirsa. Nationwide with 28 relay stations, in 185 cities, that captured 162 million viewers.
Jaringan TV FTA: program keluarga muda dan profesional muda, hak siar eksklusif MTV dan Nickelodeon. FTA TV Networks: young family and young professional programs, exclusive broadcaster of MTV and Nickelodeon.
Nasional, dengan 35 stasiun relai di 219 kota, menjangkau 170 juta pemirsa. Natiowide with 35 relay stations, in 219 major cities, that captured 170 million viewers.
Program Kanal 24 jam: drama serial lokal, film lokal, komedi situasi, reality show. 24 hours Program Channel: local drama series, local movies, sitcoms, reality shows.
Nasional dengan satelit atau kabel. Nationwide by satelite or cable.
Program Kanal 24 jam: berita umum, infotainmen, berita olahraga, berita gaya hidup. 24 hours Program Channel: general news, infotainment, sport news, lifestyle news.
Nasional dengan satelit atau kabel. Nationwide by satelite or cable.
Kanal Musik 24 jam. 24 hours Music Channel.
Nasional dengan satelit atau kabel. Nationwide by satelite or cable.
Kanal Indonesia 24 jam: konten lokal seperti drama, komedi situasi, variety shows, reality shows, berita, infotainmen, gaya hidup, yang ditujukan untuk pemirsa di luar negeri. 24 hours Indonesian Channel: local content such as dramas, sitcoms, variety shows, reality shows, news, infotainment, lifestyle, targeted at overseas audiences.
Cakupan internasional dengan target distribusi di luar negeri. International coverage targeted at overseas distribution.
Surat kabar harian: berita umum, bisnis, olahraga, dan gaya hidup. Daily newspaper: general news, business, sport, and lifestyle.
Sirkulasi nasional. Nationwide circulation.
Tabloid mingguan: infotainmen, gosip selebritis. Weekly tabloid: Infotainment, celebrity gossip.
Sirkulasi nasional. Nationwide circulation.
5 - 39
A B C
15 +
A B C
15 +
A B C
14 - 34
A B C
5+
A B C
10 +
A B C
15 - 34
A B C
10 +
Tabloid dwi-mingguan: panduan kesehatan dan pendidikan anakanak untuk para ibu. Biweekly tabloid: children health and educational guide for mothers.
Sirkulasi nasional. Nationwide circulation.
15 +
Tabloid dwi-mingguan: di balik layar, cerita nyata, dan kesaksian religi. Biweekly tabloid: behind the scene, real life stories, and religious testimonies.
Sirkulasi nasional. Nationwide circulation.
Majalah eksklusif bulanan: fokus pada mode dan gaya hidup. Monthly exclusive magazine: focusing on fashion and lifestyle.
Sirkulasi nasional. Nationwide circulation.
B C D
Coverage
5+
A B C
A
25 +
A
13 - 24
Majalah bulanan khusus remaja. Monthly teenagers magazines.
Sirkulasi nasional. Nationwide circulation.
A B C
18 - 55
Portal berita dan informasi on-line. On-line news and information portal.
World wide web. World wide web.
A B C
5+
A B C
5 - 39
5+ 5+, F
Jaringan Radio: Trijaya: berita, Radio Dangdut TPI: musik ‘dangdut’; ARH Global: pendengar muda; Women Radio: wanita. Radio Networks: Trijaya: news; Radio Dangdut TPI: dangdut music; ARH Global: young listeners; Women Radio: female related.
Nasional dengan 18 stasiun milik sendiri dan 43 jaringan. Nationwide with 18 owned radio and 43 networks.
B C D
A B C
A B C D E
Mengidentifikasi, mengikat, mempromosikan, dan mengatur artis berbakat hingga menjadi bintang di industri hiburan. Identify, secure, promote, and manage talented artists to be the next generation of superstars in the entertainment industry.
VAS
A B C D E
Penyedia konten dan program SMS berlangganan. Content and program provider for SMS based subscription.
CMI
A B C D E
Rekan layanan komunikasi menyeluruh. Total communications solution partner.
Production House
Talent Management
Age Group
A B C D E
Rumah produksi yang bergerak di bidang produksi film layar lebar, film TV, dan drama serial atau sinteron. Production house that engaged in the production of widescreen movies, TV film, and drama series or sinteron.
VAS
Akses ke semua operator telekomunikasi. Access to all telecommunication operators.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
13
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Berakhir Tanggal 31 Desember Ending December 31st Dalam Miliar Rupiah
Laba Rugi Konsolidasi
In Billion Rupiah
2009
2008
2007
2006
2005
Pendapatan Usaha Iklan Non Iklan Jumlah Pendapatan Usaha
Revenues 3,096
3,083
2,629
1,987
1,359
Advertisements
828
839
280
109
54
Non Advertisements
3,924
3,922
2,909
2,096
1,413
Total Revenues
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban Langsung
2,225
2,269
1,352
1,077
806
Direct Costs
Laba Kotor
1,699
1,653
1,557
1,019
607
Gross Profit
Umum dan Administrasi
925
863
605
386
262
General and Administration
Penyusutan dan Amortisasi
166
145
112
85
65
Depreciation and Amortization
3,316
3,277
2,069
1,548
1,133
Total Operating Expenses
Laba Usaha
608
645
840
548
280
Income from Operations
EBITDA
774
790
952
633
345
EBITDA
Beban Lain- lain Bersih
-47
-409
-269
-163
-109
Other Charges - Net
-
-
-
-
-2
Equity in Net Income (Loss) of Associates
561
236
571
385
169
Income Before Tax
-164
-71
-127
-76
-61
Tax Expense
Hak Minoritas
-11
2
-17
-19
1
Minority Interest
Laba Bersih
386
167
427
290
109
Net Income
Jumlah Beban Usaha
Bagian Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi Laba Sebelum Pajak
Biaya Pajak
14
Consolidated Income Statements
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Dalam Miliar Rupiah
Neraca Konsolidasi
In Billion Rupiah
2009
2008
2007
2006
2005
Aset
Consolidated Balance Sheets Assets
Aset Lancar
4,786
5,026
4,236
2,311
1,698
Current Assets
Aset Tidak Lancar
2,855
2,989
2,152
1,256
656
Noncurrent Assets
Jumlah Aset
7,641
8,015
6,388
3,567
2,354
Total Assets
Kewajiban Dan Ekuitas
Liabilities And Equity
Kewajiban Lancar
1,352
1,488
1,106
574
829
Current Liabilities
Kewajiban Tidak Lancar
1,403
1,589
1,345
1,863
819
Noncurrent Liabilities
Jumlah Kewajiban
2,755
3,077
2,451
2,437
1,648
Total Liabilities
600
672
48
27
3
Minority Interests
Jumlah Ekuitas
4,286
4,266
3,889
1,103
703
Total Equity
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
7,641
8,015
6,388
3,567
2,354
Total Liabilities & Equity
Rasio Keuangan (dalam %)
2009
2008
2007
2006
2005
Financial Ratio (in %)
Laba Bersih Terhadap Jumlah Aset
5.1
2.1
6.7
8.1
4.6
Return on Assets
Laba Bersih Terhadap Jumlah Ekuitas
9.0
3.9
11.0
26.3
15.5
Return on Equity
354.0
337.8
383.1
402.8
204.9
Current Ratio
Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Aset
36.1
38.4
38.4
68.3
70.0
Total Liabilities to Total Assets
Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Ekuitas
64.3
72.1
63.0
221.0
234.4
Total Liabilities to Total Equity
Laba Kotor Terhadap Pendapatan
43.3
42.1
53.5
48.6
42.9
Gross Profit Margin
Laba Usaha Terhadap Pendapatan
15.5
16.4
28.9
26.2
19.9
Operating Profit Margin
Marjin EBITDA
19.7
20.1
32.7
30.2
24.4
EBITDA Margin
9.8
4.3
14.7
13.8
7.7
Net Profit Margin
Hak Minoritas
Aset Lancar Terhadap Kewajiban Lancar
Laba Bersih Terhadap Pendapatan
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
15
Ikhtisar Saham & Obligasi Stock & Bond Highlights
350,000,000
350
300,000,000
300
250,000,000
250
200,000,000
200
150,000,000
150
100,000,000
100
50,000,000
50
0
0
Harga Penutupan (dalam Rp) / Closing Price (in Rp)
Volume Harian (dalam juta) / Daily Volume (in million)
Kode Saham : MNCN Ticker Code : MNCN
Harga/Price Volume/Volume
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Harga Saham per Kuartal Selama Tahun 2009 Quarterly Stock Price in 2009 Periode
Sept
Oct
Nov
Dec
Sumber/ Source: Company, Bloomberg
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Penutupan Harga Akhir Kuartal End of Quarter Closing Price
Jumlah Volume Perdagangan Total Volume Traded
Period
Triwulan 1
880
460
630
5,889,273
Quarter 1
Triwulan 2
680
470
470
2,061,032
Quarter 2
Triwulan 3
500
295
345
2,190,317
Quarter 3
Triwulan 4
340
118
154
2,359,125
Quarter 4
Jumlah Volume Perdagangan Total Volume Traded
Harga Saham per Kuartal Selama Tahun 2009 Quarterly Stock Price in 2009 Sumber/ Source: Company, Bloomberg
Periode
16
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Penutupan Harga Akhir Kuartal End of Quarter Closing Price
Triwulan 1
156
113
131
103,171,000
Quarter 1
Triwulan 2
310
127
285
3,378,765,000
Quarter 2
Triwulan 3
320
255
280
2,386,070,500
Quarter 3
Triwulan 4
280
196
210
980,274,000
Quarter 4
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Period
Ikhtisar Obligasi Bond Highlights Penerbit Issuer Media Nusantara Citra BV
Jumlah Amount
Obligasi yang Masih Terhutang Outstanding Bonds
US$168 juta/million
US$142.7 juta/million
Tanggal Jatuh Tempo Maturity Date
Tingkat Bunga Interest Rate
12 September 2011
Fixed 10.75% p.a
Daftar Pemegang Saham per 31 Desember 2009 Registered Shareholders as per December 31st, 2009 Sumber/ Source: Bhakti Share Registrar
No
Pemegang Saham Shareholder
Jumlah Total
%
1
Global Mediacom Tbk.,PT
9,839,076,978
71.6%
2
Mediacorp Investments Pte. Ltd.
942,382,000
6.9%
3
UOB Asia Limited
400,000,000
2.9%
4
PT Prudential Life Insurance
229,360,000
1.7%
11,410,818,978
83.0%
2,339,181,022
17.0%
13,750,000,000
100.0%
SUBTOTAL Masyarakat (Public) GRANDTOTAL
Keterbukaan Informasi Kepemilikan Saham Anggota Komisaris dan Direksi per 31 Desember 2009 Disclosure of Share Ownership by Board of Commissioners and Directors as per December 31st, 2009 No
Nama Name
Jumlah Total
%
1
Hary Tanoesoedibjo (President & Group CEO)
35,000,000
0.25%
2
Rosano Barack (Komisaris Utama / President Commissioner)
11,000,000
0.08%
3
Oerianto Guyandi (Direktur / Director)
2,600,000
0.02%
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
17
RCTI, TPI dan Global TV, secara bersama-sama memiliki target segmen pemirsa ABCD dan disiarkan ke lebih dari 180 juta penonton di 319 kota. RCTI telah berhasil mempertahankan posisinya sebagai stasiun TV nomor satu selama lebih dari satu tahun. RCTI, TPI and Global TV, have collectively targeted to the ABCD audience segments and broadcast to more than 180 million viewers in 319 cities. RCTI has consistently maintained its number one position for more than a year.
18
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
19
“Di tahun 2009, MNC berupaya memperkuat kinerja usahanya dengan lebih fokus mengembangkan produksi konten lokal, yang akan memposisikan MNC sebagai perusahaan media terdepan di industri media”. “In 2009, MNC attempts to amplify its performance by focusing on developing local content productions which will position MNC as the leading media company in the media industry”.
- Rosano Barack
Komisaris Utama | President Commissioner
Sambutan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Message 20
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Krisis ekonomi global yang berpusat di Amerika Serikat pada tahun 2008 masih terasa dampaknya bagi perekonomian dunia. Namun, perekonomian Indonesia bisa dikatakan cukup kuat sepanjang tahun 2009. Hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5%, dikarenakan Indonesia tidak terlalu bergantung kepada ekspor dan lebih bertopang kepada konsumsi dalam negeri.
The global financial crisis that was centered in the United States of America in 2008 was still affecting the global economy. In 2009, Indonesia had shown positive economic growth. This can be seen from the 4.5% GDP growth as Indonesia was not relying much on export but mostly on domestic consumption.
Sepanjang tahun 2009, terdapat beberapa hal yang cukup mengganggu perekonomian Indonesia. Selain faktor eksternal dari pemulihan ekonomi global yang masih berjalan, termasuk juga dari faktor politik, diantaranya adalah kegiatan Pemilihan Umum (pemilu) yang dilaksanakan pada semester II tahun 2009. Pemilu di tahun 2009, diduga dapat mengganggu stabilitas politik yang berdampak kepada stabilitas perekonomian Indonesia.
Throughout the year 2009, numerous factors had disturbed the Indonesian economies. Besides external factors from the ongoing global economic recovery, other disturbing factors were coming from political issues, including the General Election held on second semester of 2009. The General Election in 2009 was predicted to be one of the issues that could shake political stability and eventually may affect the economic stability.
Namun, kegiatan pemilu justru membawa dampak positif bagi Grup MNC, karena dengan adanya kegiatan kampanye pemilu di awal tahun 2009 menyebabkan terjadinya kenaikan tren belanja iklan pada kuartal pertama tahun 2009. Hal itu juga dapat dilihat dari hasil riset Nielsen, yang menyebutkan nilai belanja iklan sepanjang tahun 2009
However, the general election had brought positive impact to MNC Group due to the general election campaign activities in the beginning of 2009 resulting in uprising advertising spending trend in the first quarter of 2009. Nielsen research also confirmed the positive impact. Advertising spending during 2009 had reached Rp48.5 trillion, an increase of 16%
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
21
22
mencapai Rp48,5 triliun, naik 16% dibanding tahun 2008 sebesar Rp41,7 triliun, berasal dari belanja iklan di media televisi lebih dari Rp29 triliun, di media koran sekitar Rp16 triliun dan di majalah lebih dari Rp1 triliun.
compared to Rp41.7 trillion in 2008, derived from advertising spending of television of more than Rp29 trillion, newspaper around Rp16 trillion and magazine of more than Rp1 trillion.
Dalam menghadapi kondisi politik dan perekonomian Indonesia di tahun 2009, Manajemen MNC juga segera menyikapi berbagai perubahan yang terjadi sehingga mampu mempertahankan momentum strategi usahanya di bidang media. Hal itu dapat dilihat dari kinerja MNC pada tahun 2009, dimana MNC lebih fokus pada profitabilitas. MNC membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp3,924 triliun, relatif stabil dibandingkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp3,922 triliun pada tahun 2008. Laba sebelum bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi (EBITDA) pada tahun 2009 sebesar Rp774 miliar mengalami sedikit penurunan sebesar 2% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp790 miliar. Laba bersih mengalami peningkatan sebesar 131% dari Rp167 miliar pada tahun 2008, menjadi Rp386 miliar pada tahun 2009.
In light of Indonesia’s political and economic conditions during 2009, MNC Management had done prompt adjustments as such in order to maintain its business strategic momentum in the media industry. These can be seen from MNC’s performance during 2009, in which MNC strive to focus on profitability. MNC booked consolidated revenue of Rp3.924 trillion, relatively stable as compared to Rp3.922 trillion in 2008. Earnings before interest, taxes, depreciation and amortization (EBITDA) in 2009 reached Rp774 billion, slightly decreased by 2% compared to Rp790 billion last year. However net income rose by 131% from Rp167 billion in 2008 to Rp386 billion in 2009.
Sejalan dengan peningkatan nilai belanja iklan industri media di tahun 2009 sebesar 8%, maka MNC berupaya memperkuat kinerja usahanya dengan lebih fokus mengembangkan produksi konten lokal, yang akan memposisikan MNC sebagai perusahaan media terdepan di industri media.
In line with the media industry’s advertising spending increased by 8% in 2009. MNC attempts to amplify its performance by focusing on developing local content productions which will position MNC as the leading media company in the media industry.
Dari sisi sosial, Dewan Komisaris juga mendorong Manajemen untuk tetap memperhatikan dampak negatif kelesuan ekonomi terhadap masyarakat dengan pendapatan menengah ke bawah, dengan melaksanakan kegiatan sosial sebagai salah satu tanggung jawab sosial terhadap bangsa.
From social stand point, the Board of Commissioners urge the Management to contemplate on the negative impact of the economic crisis for the middle-low income segment by carrying out more social activities as one of corporate social responsibilities to the nation.
Kegiatan sosial MNC dilaksanakan secara sinergis dan terpadu di seluruh unit melalui RCTI Peduli, TPI Peduli, GTV Peduli dan lain-lain. Adapun pelaksanaan kegiatan sosial di tahun 2009 melalui lembaga-lembaga Peduli tersebut, dilaksanakan dengan memberikan bantuan kepada korban bencana alam Situ Gintung dan korban gempa Sumatera Barat. Kegiatan sosial lainnya secara rutin dilaksanakan setiap bulan di berbagai bidang sosial kemasyarakatan, diantaranya kesehatan, kesejahteraan dan pendidikan, pengobatan gratis dan donor darah.
MNC`s social activities were integrated and synergistically implemented in all units through RCTI Peduli, TPI Peduli, GTV Peduli, etc. During 2009, through those ‘Peduli’ activities, MNC had distributed assistance to natural disaster victims of Situ Gintung and earthquake victims of West Sumatra. Other social activities were regularly done in several social sectors, month after month, including in the health, welfare and educational sectors, free medical services and blood donations.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
“Dewan Komisaris secara konsisten menganjurkan Manajemen untuk selalu menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dengan tujuan agar semakin memperkuat kinerja MNC”. “The Board of Commissioners have consistently urged the Management to always apply the Good Corporate Governance principles into action with the aim to amplify MNC performance”.
Dalam kesempatan ini, Dewan Komisaris ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Tito Sulisto selaku Komisaris Perseroan dan Bapak Widya Purnama selaku Komisaris Independen Perseroan, serta Bapak Daniel Hartono selaku Direktur Perseroan, yang telah berakhir masa jabatannya dan disetujui oleh Rapat Pemegang Saham MNC pada tanggal 17 Juni 2009. Dan sesuai hasil persetujuan Rapat Pemegang Saham MNC tersebut, Dewan Komisaris ingin mengucapkan selamat datang dan selamat bekerja kepada Bapak Oerianto Guyandi selaku Direktur Perseroan.
In this opportunity, the Board of Commissioners would like to convey our gratitude and appreciation to Mr. Tito Sulisto as a Commissioner and Mr. Widya Purnama as an Independent Commissioner, and also to Mr. Daniel Hartono as a Director who had ended their tenures and had been approved by the General Meeting of Shareholders on June 17th, 2009. Based on the results of the General Meeting of Shareholders, we would like to welcome Mr. Oerianto Guyandi as the new Director of MNC.
Selain itu, Dewan Komisaris secara konsisten menganjurkan Manajemen untuk selalu menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dengan tujuan agar semakin memperkuat kinerja MNC.
Meanwhile, the Board of Commissioners have consistently urged the Management to always apply the Good Corporate Governance principles into action with the aim to amplify MNC performance.
Pada akhir kesempatan ini, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Direksi dan para karyawan yang telah berupaya turut mendukung kinerja perusahaan sepanjang tahun 2009, serta kepada para pemegang saham, mitra bisnis dan pemangku kepentingan lainnya atas kepercayaan dan dukungan yang berkelanjutan kepada MNC.
Last but not least, the Board of Commissioners wish to convey our highest appreciation to the Directors and employees for their effort in enhancing corporate performance throughout the year 2009, and also to the shareholders, business partners and stakeholders for their continued confidence and unwavering support on MNC.
Atas nama Dewan Komisaris, On behalf of the Board of Commissioners,
Rosano Barack Komisaris Utama | President Commissioner
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
23
24
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
1.
Rosano Barack
2.
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo
3.
Lucas Chow
4.
Djoko Leksono Sugiarto
5.
Irman Gusman
5
2
3
4
1
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
25
Rosano Barack Komisaris Utama President Commissioner Lahir di Jakarta pada tahun 1953. Menjabat sebagai Komisaris Utama MNC sejak Maret 2004 dan Komisaris Utama PT Global Mediacom Tbk. sejak tahun 2000. Beliau juga memegang posisi sebagai Direktur dan Komisaris di beberapa perusahaan afiliasi PT Global Mediacom Tbk. sejak tahun 2000 hingga kini, antara lain sebagai Presiden Direktur PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Waseda University, Tokyo, Jepang pada tahun 1979. Born in Jakarta in 1953. He has been the President Commissioner of MNC since March 2004 and concurrently he has been the President Commissioner of PT Global Mediacom Tbk. since 2000. In addition, since 2000, he has been Directors and Commissioners of several affiliated companies of PT Global Mediacom Tbk., that includes a President Director of PT Plaza Indonesia Realty Tbk. He graduated from Waseda University, Tokyo, Japan in 1979.
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Komisaris Commissioner Lahir di Surabaya pada tahun 1964. Memegang posisi sebagai Komisaris MNC sejak Maret 2004. Sejak tahun 2002 menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Global Mediacom Tbk. dan anggota Dewan Komisaris di RCTI, TPI, dan Global TV. Di luar Grup MNC, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT MNC Sky Vision (Indovision) dan Komisaris PT Bhakti Investama Tbk. Beliau lulus dari Carleton University, Ottawa, Kanada pada tahun 1987 dan meraih gelar MBA dari Universitas San Francisco, San Francisco, Amerika Serikat pada tahun 1989. Born in Surabaya in 1964. He has been the Commissioner of MNC since March 2004. Concurrently he has served as a Vice President Commissioner of PT Global Mediacom Tbk. since 2002 and as a member of the Board of Commissioners of RCTI, TPI, and Global TV. Outside of the MNC Group, he occupies the position as a President Director of PT MNC Sky Vision (Indovision) and as a Commissioner of PT Bhakti Investama Tbk. He graduated from Carleton University, Ottawa, Canada in 1987 and obtained an MBA degree from San Francisco University, San Francisco, USA in 1989.
Lucas Chow Komisaris Commissioner Lahir di Hong Kong pada tahun 1953. Menjabat sebagai Komisaris MNC sejak April 2008. Beliau bergabung di Media Corp. sejak Desember 2005 sebagai CEO dan juga menjabat sebagai anggota Direksi. Beliau mengawali karirnya di Hewlett Packard (HP) dan berada di HP selama hampir 20 tahun dengan menjabat di berbagai posisi senior manajemen. Beliau bergabung di SingTel pada tahun 1998 sebagai CEO (SingTel Mobile), Executive Vice President (Consumer Business), dan Executive Vice President (Corporate Business). Beliau memegang peranan yang penting dalam meningkatkan pangsa pasar broadband Singtel dan mendorong ekspansi secara regional. Di bawah kepemimpinannya, banyak inisiatif di dunia digital diluncurkan olehnya, diantaranya termasuk kesuksesannya dalam meluncurkan iklan on-line, internet television-on-demand, dan penyiaran televisi High Definition. Penekanan yang lebih besar juga telah diterapkan pada konten format baru dan kerjasama produksi konten dengan negaranegara tetangga. Beliau lulus dengan gelar Bachelor of Science (Honors) dari Universitas Aston, Birmingham, Inggris. Born in Hong Kong in 1953. He has been a Commissioner of MNC since April 2008. He joined Media Corp. as a CEO in December 2005 and also sits on the Board of Directors. He started his career with Hewlett Packard (HP) and spent almost 20 years in HP holding several senior positions management. He joined SingTel in 1998 as a CEO (SingTel Mobile), Executive Vice President (Consumer Business), and Executive Vice President (Corporate Business). He was instrumental in increasing SingTel’s broadband market share and driving regional expansion in the mobile business. Under his leadership, major initiatives in the digital space were launched by MediaCorp, including a highly successful on-line classifieds, internet television-on-demand, and High Definition TV broadcast. Greater emphasis has also been placed on new content formats as well as joint content production with neighboring countries. He graduated with a Bachelor of Science (Honors) from the University of Aston, Birmingham, United Kingdom.
26
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Djoko Leksono Sugiarto Komisaris Independen Independent Commissioner Lahir di Jakarta pada tahun 1949. Menjabat posisi sebagai Komisaris MNC sejak April 2008. Sebelum bergabung dengan MNC, beliau menjabat sebagai Direktur PT Global Mediacom Tbk. sejak tahun 2004. Di luar Grup MNC, beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Hyundai Mobil Indonesia. Beliau meraih gelar Bachelor di bidang teknik industri dari Munich University, Jerman pada tahun 1971. Born in Jakarta in 1949. Served as a Commissioner of MNC since April 2008. Prior to joining MNC, he was a Director of PT Global Mediacom Tbk. since April 2004. Outside of the MNC Group, he serves as a President Director of PT Hyundai Mobil Indonesia. He obtained a Bachelor degree in Technical Engineering from Munich University, Germany in 1971.
Irman Gusman Komisaris Independen Independent Commissioner Lahir pada tahun 1962. Menjabat sebagai Komisaris Independen MNC sejak April 2007. Beliau mewakili Sumatera Barat di Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) periode 2004-2009 dan menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua DPD RI. Sebelumnya beliau menjadi Anggota Fraksi Utusan Daerah (FUD) MPR RI (1999-2004) dan menjadi Wakil Ketua FUD periode 2002-2004. Menjadi Ketua Komite dari Indonesia Regional Investment Forum (IRIF) di tahun 2006 dan 2008 dan Ketua SC World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-5 tahun 2009. Beliau lulus dari Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1985 dan meraih gelar MBA dari Universitas Bridgeport, Amerika Serikat pada tahun 1987. Born in 1962. Served as an Independent Commissioner of MNC since April 2007. He represented West Sumatra in the Regional Representatives Council of Republic of Indonesia (DPD RI) during the period of 2004-2009, and served as Vice Chairman of DPD RI. Previously he was a member of the Regional Delegates Faction (FUD) MPR RI (1999-2004) and Vice Chairman of FUD for the period of 2002-2004. He was Chairman of the Committee of Indonesia Regional Investment Forum (IRIF) in 2006 and 2008 as well as Chairman of SC for the 5th World Islamic Economic Forum (WIEF) in 2009. He graduated from Indonesia Christian University in 1985 and obtained his MBA degree from the University of Bridgeport, USA in 1987.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
27
“MNC telah memperlihatkan kemampuan yang luar biasa untuk mengatasi berbagai tantangan dan berhasil mempertahankan posisi kepemimpinannya di industri media di Indonesia dengan mengembangkan kreativitas dan inovasi untuk menghasilkan pertumbuhan”. “MNC has shown a remarkable resilience of overcoming many challenges and has been able to maintain its leadership in Indonesia’s media industry by fostering creativity and innovations to generate growth”.
- Hary Tanoesoedibjo
Group President & CEO
Laporan Group President & CEO Group President & CEO’s Report
28
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Yang Terhormat Para Pemegang Saham,
Dear Shareholders,
Perkenankan saya memanjatkan pujian tertinggi kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkatNya yang berlimpah sehingga kita telah mencapai kinerja yang luar biasa di tahun 2009, ditengah-tengah tantangan dalam ekonomi dan industri media di Indonesia. Di tahun 2009, krisis keuangan global masih terjadi dan ekonomi dunia mencatatkan pertumbuhan PDB negatif sebesar 1,1% dibandingkan dengan 3,9% di tahun 2008 (Sumber : IMF, World Economic Outlook, Oktober 2009). Krisis keuangan global telah mempengaruhi belanja iklan di sejumlah negara dimana Eropa dan Amerika Serikat merupakan kawasan yang paling terimbas oleh krisis dibandingkan kawasan lain. Namun, Indonesia merupakan satu dari antara sedikit negara yang masih mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif. Meskipun Indonesia mengalami perlambatan ekonomi menjadi 4,5% di tahun 2009 dari 6,1% di tahun 2008 (Sumber: Biro Pusat Statistik), MNC telah memperlihatkan kemampuan yang luar biasa untuk mengatasi berbagai tantangan dan berhasil mempertahankan posisi kepemimpinannya di industri media di Indonesia dengan mengembangkan kreativitas dan inovasi untuk menghasilkan pertumbuhan.
I wish to extend my gratitude to God Almighty for we are abundantly blessed to have achieved an exceptional performance in 2009 in the midst of a challenging year in Indonesia’s economy and media industry. In 2009, the global financial crisis had lingered and the world’s economy recorded a negative GDP growth of 1.1% as compared to 3.9% growth in 2008 (Source : IMF, World Economic Outlook, October 2009). The global downturn had impacted advertising spending in many countries, whereby Europe and the United States were particularly affected the hardest as compared to other regions. However, Indonesia was fortunate enough to be amongst the few countries to have recorded a positive economic growth. Eventhough, Indonesia’s economy had slowed to 4.5% in 2009 from 6.1% in 2008 (Source: Central Bureau of Statistics), MNC has shown a remarkable resilience of overcoming many challenges and has been able to maintain its leadership in Indonesia’s media industry by fostering creativity and innovations to generate growth.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
29
30
Dengan bangga kami sampaikan kepada para pemegang saham bahwa industri media di Indonesia tetap merupakan salah satu industri yang sangat menarik di dunia yang disebabkan oleh tingkat penetrasi pada berbagai platform media yang relatif masih rendah, belanja iklan per kapita yang relatif masih rendah serta perekonomian Indonesia yang sebagian besar didorong oleh konsumsi domestik. Zenith Optimedia memproyeksikan pertumbuhan belanja iklan kotor Indonesia sebesar 8,5% di tahun 2010 untuk mencapai US$3,4 miliar, dibandingkan dengan 7,9% di tahun 2009. Proyeksi belanja iklan kotor ini hanya mencakup 0,56% dari PDB, dibandingkan dengan Singapura sebesar 0,79% dan Malaysia sebesar 0,91% dari PDB. Hal ini semakin memperkuat pandangan kami bahwa industri media di Indonesia masih memiliki ruang yang cukup luas untuk bertumbuh.
We are also pleased to convey to our shareholders that Indonesia’s media industry remains one of the most attractive in the world with huge growth prospects due to the relatively low penetration rates on various media platforms, relatively low advertising spending (“adspend”) per capita and based upon Indonesia’s economy that was driven primarily on domestic consumption. Zenith Optimedia projected an 8.5% growth in Indonesia’s gross adspend for fiscal year 2010 to reach US$3.4 billion as compared to 7.9% growth in 2009. Zenith’s projected gross adspend will still be a meager 0.56% of GDP as compared to Singapore at 0.79% and Malaysia at 0.91% of GDP. This further amplifies our view that Indonesia’s media industry still has ample room for growth.
Walaupun dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang lambat, PT Media Nusantara Citra Tbk. (“MNC”) telah mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp3,92 triliun per 31 Desember 2009 dengan hasil yang serupa sebesar Rp3,92 triliun per 31 Desember 2008. Pendapatan dari iklan dan non-iklan relatif stabil dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan pendapatan iklan yang relatif stabil terutama disebabkan oleh tidak adanya acara khusus seperti Euro Cup 2008 dan kinerja TPI yang kurang optimal di kuartal keempat tahun 2009 sehubungan dengan adanya kasus kepailitan TPI. Per akhir tahun 2009, EBITDA turun sebesar 2% dan EBITDA margin relatif stabil pada kisaran 20% yang terutama disebabkan oleh kinerja TPI yang kurang optimal pada kuartal keempat tahun 2009 dan karena perubahan strategi Global TV yang memperluas target pemirsanya dari anak-anak menjadi keluarga muda dan profesional muda, yang mengakibatkan meningkatnya biaya akuisisi program. Kami yakin bahwa biaya akuisisi yang lebih tinggi untuk film-film yang bagus merupakan suatu kondisi jangka pendek dimana pada jangka panjang, pendapatan Global TV akan melaju lebih pesat seiring dengan bertambah besarnya basis pemirsa.
Despite the slower economic growth, PT Media Nusantara Citra Tbk. (“MNC”) has recorded consolidated revenues of Rp3.92 trillion as of December 31st, 2009, with similar result of Rp3.92 trillion as of December 31st, 2008. Revenues from advertising and non-advertising were relatively stable as compared to the same period last year. The stable growth in advertising-based revenues were primarily due to an absence of an extraordinary event like the Euro Cup 2008 and the less than optimal fourth quarter performance of 2009 from TPI due to the bankruptcy case. EBITDA as at year end 2009 was slightly down by 2% and EBITDA margin was relatively stable at around 20%, which was primarily due to TPI’s less than optimal fourth quarter 2009 performance and the change in Global TV’s strategy of expanding its targeted audience from children to young families and young professionals, that resulted in higher costs for acquiring programs to cater to the expanded viewers. We regard the higher costs to acquire blockbuster movies as a short-term condition as in the longterm, Global TV’s revenues will accelerate faster due to a wider and much larger audience base.
MNC di Tahun 2009
MNC in 2009
MNC adalah perusahaan media yang terdepan dan terintegrasi di Indonesia. Kami tetap menjadi pemimpin industri media di Indonesia yang penuh tantangan dengan lincah mempelajari tren industri media di masa depan, menyelaraskan strategi kami untuk memenuhi permintaan industri, dan meraih setiap peluang dan alternatif untuk memperkuat kehadiran kami di industri media.
MNC is the leading and the most integrated media company in Indonesia. We remain the leader in Indonesia’s challenging media industry by being agile in vigilantly studying future trends in the media industry, in aligning our strategies to meet the current demands of our industry, and in persistently searching for opportunities and alternatives to strengthen our presence in the media industry.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
“Di tahun 2009, terlepas dari pertumbuhan ekonomi yang melambat, kami tetap fokus untuk memperkuat operasional di tiap unit bisnis kami”. “In 2009, in light of a slower growth in the economy, we have focused on strengthening the operations in each of our business units”.
Di tahun 2009, terlepas dari pertumbuhan ekonomi yang melambat, kami tetap fokus untuk memperkuat operasional di tiap unit bisnis kami dengan secara berkelanjutan menumbuhkan budaya efisiensi, secara berkelanjutan mencari peluang sinergi, memperbaiki kualitas produk dan jasa yang kami tawarkan serta mengukuhkan MNC di industri media melalui pembentukan usaha yang dapat menciptakan sinergi.
In 2009, in light of a slower growth in the economy, we have focused on strengthening the operations in each of our business units by continuously fostering the culture of efficiencies, continuously searching for additional synergistic advantages, improving our product and service qualities and further fortifying MNC in the media industry through the establishment of companies that will create synergistic advantages.
Kami telah menjalankan strategi untuk lebih memperkokoh fondasi Perseroan agar dapat berdiri kokoh di saat ekonomi sulit dan bergerak lebih cepat dibanding para pesaing ketika saat kondisi membaik. Kami menyadari bahwa kami harus menformulasikan strategi yang menantang, dapat tercapai namun efektif untuk menghasilkan pertumbuhan yang optimal bagi Perseroan. Adalah tujuan kami untuk menumbuhkan Perseroan baik secara organik maupun melalui akuisisi perusahaan di sektor media dengan tingkat pengembalian yang menarik serta dapat menambah kesempatan bersinergi. Kami bermaksud untuk terus memperkuat operasional kami secara domestik dan memperluas kehadiran kami di wilayah Asia.
We have initiated strategies to further solidify the foundations of the Company to be resilient during hard economic times and accelerate ahead of competitors during good times. We recognized that we must formulate a growth strategy that are challenging, achievable and yet effective to generate optimal growth for the Company. It is our true intention to optimally grow the Company organically and through acquiring companies in the media sector with attractive returns on investment that have synergistic advantages. We intend to continue to strengthen our domestic operations and expand our presence in the Asian region.
Strategi ekspansi kami secara internasional terutama dijalankan melalui Linktone Ltd. Akuisisi yang dilakukan Linktone akan menciptakan diversifikasi terhadap portofolio bisnisnya dan lebih memperkuat posisinya pada berbagai kondisi pasar dan ekonomi.
Our international expansion strategy is primarily executed through Linktone Ltd. Linktone’s acquisition activities will enable diversification of its business portfolio and further solidify its strengths in a variety of markets and economic conditions.
Pencapaian Penting Perusahaan Selama Tahun 2009
Key Corporate Achievements in 2009
Pencapaian penting kami di tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Our key corporate achievements in 2009 consisted of the following:
1. Penyiaran Televisi
1. Television Broadcast
Di tahun 2009, kami telah fokus pada peningkatan pangsa pemirsa pada ketiga stasiun televisi kami, yaitu RCTI, TPI dan Global TV.
In 2009, we have focused on improving the audience shares of our FTA TV stations, namely RCTI, TPI and Global TV.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
31
Kami telah mempertajam fokus dari segmentasi pemirsa RCTI di ABC 5+ (menengah ke atas), mengubah target pemirsa TPI dari CDE menjadi BCD dan memperluas target pemirsa Global TV dengan mencakup keluarga muda dan profesional muda. Disamping itu, kami juga telah memperluas jangkauan transmisi dan memperbaiki kualitas penerimaan transmisi TPI dan Global TV.
We have sharpened the focus of RCTI’s viewer segment in the ABC 5+ (middle-up), shifted TPI’s target audience from CDE to BCD and expanded Global TV’s targeted audience to include young families and young professionals. In addition, we have also expanded our transmission coverages and improved the reception transmission qualities for TPI and Global TV.
Sebagai hasilnya, RCTI tetap mempertahankan posisi nomor satu dengan rata-rata pangsa pemirsa sebesar 18-20%. Pangsa pemirsa Global TV telah meningkat rata-rata menjadi 8% di tahun 2009 dibanding 6% di tahun 2008. Pangsa pemirsa TPI mengalami sedikit penurunan terutama pada kuartal keempat 2009, sehubungan dengan adanya kasus litigasi. Meskipun demikian, secara kolektif, pangsa pemirsa ketiga stasiun televisi kami telah meningkat menjadi 35% di tahun 2009 dari 32% di tahun lalu.
As a result, RCTI has maintained its number one position with an average audience share of 18-20%. Global TV’s average audience share has improved to 8% in 2009 as compared to 6% in 2008. TPI’s average audience share little bit slipped especially during the fourth quarter of 2009 due to the litigation case. Nevertheless, collectively, our three FTA TVs’ audience share have increased to 35% as at year end 2009 from 32% in the same period last year.
•
•
•
•
•
32
Di tahun 2009, kami memfokuskan diri pada peningkatan dan penguatan produksi sendiri untuk mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga dalam penyediaan konten yang berkualitas tinggi untuk memberikan tingkat pengembalian yang lebih memuaskan dimana biasanya program produksi sendiri memakan biaya yang lebih rendah. Program produksi sendiri telah menjadi sumber pendapatan yang penting bagi RCTI. Selama beberapa tahun, program sinetron telah menjadi program unggulan selama prime time. Namun pada tahun 2009, RCTI telah mampu untuk memproduksi sendiri program yang menghasilkan rating tinggi dan banyak diminati seperti program sulap “The Master” dan program musik “Dashyat”. Dengan bangga kami sampaikan kepada para pemegang saham bahwa kami telah memenuhi peraturan pemerintah dengan mendirikan TV lokal berjaringan di setiap stasiun transmisi kami berada sebelum batas waktu yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu pada akhir tahun 2009. Kami telah mendirikan fasilitas pusat berita yang terintegrasi untuk meraih sinergi dengan penggunaan bersama infrastruktur, fasilitas, kemampuan dan keahlian, konten program, studio dan lainnya sehingga program berita kami menjadi lebih efisien, tepat waktu dan lebih efektif. Sejalan dengan komitmen untuk memperluas jangkauan konten nya secara internasional, MNC telah menandatangani kerjasama dengan unit distribusi dari The Walt Disney Company, Disney-ABC International Television (DAIT) Asia Pasifik. Program-program dari Disney ini akan disiarkan di RCTI, Global TV dan TPI. Selain pemberian lisensi terhadap program yang ada
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
•
•
•
In 2009, we have focused on improving and strengthening our in-house productions in order to be less reliant on third parties for the supply of good quality content and to generate higher returns as inhouse programs have relatively lower production costs. As a matter of fact, in-house productions have become a significant revenue driver for RCTI. For many years, drama series made by third parties have been the top selling programs during the prime time. But in FY 2009, RCTI has been able to produce high rating and high in demand in-house programs such as the reality show “The Master” and the music program “Dahsyat”.
We are pleased to convey to our shareholders that we have complied with the government’s regulation of establishing local TV networks in each location of our transmission stations before the government’s deadline as at year end of 2009.
We have established an integrated news center for our FTA TV to take advantage of synergies by sharing infrastructures, facilities, skills and expertise, program contents, studios and so on for a more efficient, timely, and more effective operations of our news programs.
In line with its commitment to expand its content internationally, MNC has inked a multi-year deal with The Walt Disney Company’s integrated distribution arm, Disney-ABC International Television (DAIT) Asia Pacific. Disney’s programs will be aired on RCTI, Global TV and TPI. The agreement encompasses the licensing of current features (live action and animated) and animated direct-
to-videos, and a commitment for ABC Family live action series.
sekarang (siaran langsung dan animasi), perjanjian kerjasama ini juga mencakup komitmen terhadap siaran langsung atas serial-serial ABC Family.
•
MNC, melalui RCTI dan Global TV, merupakan pemegang lisensi resmi untuk penyiaran Piala Dunia FIFA 2010. Program-program menarik akan disiarkan sebelum dimulainya pertandingan pada bulan Juni 2010, seperti tayangan reality show untuk mencari pembawa acara atau komentator lokal untuk program Piala Dunia FIFA 2010 di Global TV dan variety show menarik lainnya yang akan meningkatkan antusias dan jumlah penonton sepak bola. RCTI dan Global TV akan mendukung penyiaran Piala Dunia FIFA 2010 dengan acara promosi baik on-air maupun off-air di kafe, pusat perbelanjaan, kampus di kota-kota besar.
•
MNC, through RCTI and Global TV, are the officially licensed broadcasters of the 2010 FIFA World Cup. Several creative programs will be broadcasted as a lead up to the match in June 2010, such as the reality show in search of a local host or commentators for the 2010 FIFA World Cup programs on Global TV and appealing variety shows to further heightened enthusiasm and viewership. Throughout all this, RCTI and Global TV will be supporting the 2010 FIFA World Cup with both onair and off-air promotions events in key café, shopping malls, campuses in major cities.
2. Media Cetak
2. Print Media
Media cetak menyerap 26% dari total belanja iklan industri media, kedua setelah TV sebesar 65% di tahun 2009. Media Partners Asia telah memproyeksikan kenaikan belanja iklan untuk media cetak di tahun 2014 menjadi 28% dimana porsi untuk televisi menurun sedikit ke 63%.
Print media absorbs approximately 26% of the media industry’s adspend, second to TV adspend of 65% in 2009. Media Partners Asia has projected an increase in the adspend share for print media to about 28% in 2014 while the share for TV will slightly fall to 63%.
Media cetak yang dimiliki oleh MNC terdiri dari:
MNC’s print media business consisted of the following:
•
•
Harian Seputar Indonesia adalah harian ketiga terpopuler di Indonesia dan kedua terpopuler di wilayah Jakarta.
Seputar Indonesia is the third most popular newspaper in Indonesia and the second most popular in the Jakarta metropolitan area.
Tidak seperti negara-negara maju, dimana bisnis surat kabar mengalami penurunan, tingkat penetrasi surat kabar di Indonesia masih berkisar 26% dengan potensi kenaikan yang tinggi. Kemajuan tingkat pendidikan masyarakat seiring dengan perbaikan penghasilan per kapita akan meningkatkan permintaan terhadap surat kabar.
Unlike developed countries where the newspaper businesses have immersed, in Indonesia the current penetration rate of newspaper is still about 26% with high potential growth. Advancement in the education level of the population along with improvements to income per capita will lift up newspaper demand.
Saat ini, Seputar Indonesia tersedia dalam edisi nasional disamping enam edisi lokal. Ke depan, kami akan melanjutkan penyediaan edisi lokal lainnya.
Seputar Indonesia is currently available as a national edition in addition to six local editions. Ahead, we will continue to provide more local editions.
Kami telah fokus meningkatkan profitabilitas Seputar Indonesia dengan mengeliminasi sirkulasi dan distribusi yang tidak efisien.
We have focused on improving the profitability of Seputar Indonesia by eliminating inefficient circulation and distribution.
Kami telah memperkuat pendapatan Seputar Indonesia dengan mensinergikan paket iklan dengan RCTI dan bisnis TV berbayar yang dimiliki Global Mediacom, Indovision.
We have augmented Seputar Indonesia’s revenues by synergizing its advertising packages with RCTI and Global Mediacom’s pay TV, Indovision.
Sebagai hasilnya, untuk pertama kalinya, Seputar Indonesia telah berhasil mencatatkan EBITDA positif dan laba bersih di tahun 2009.
As a result, Seputar Indonesia, for the first time, has generated positive EBITDA and net income for the year end 2009.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
33
• •
•
Tabloid Mom&Kiddie telah mempertahankan jumlah pembaca terbanyak untuk segmen pasar ibu masa kini. Di tahun 2009, Tabloid Mom&Kiddie juga telah dianugerahi penghargaan Top Brand Award oleh Frontier Marketing. Dua majalah premium berbahasa Inggris, High End dan HighEnd Teen. Kami juga telah menawarkan paket iklan bersama dengan program TV, ”HighEnd on TV” yang disiarkan setiap minggu di TV berbayar Indovision yang dimiliki oleh Global Mediacom.
• •
•
Our weekly Tabloid Genie has achieved the second largest readership amongst infotainment tabloids in Indonesia. Tabloid Mom& Kiddie has maintained the largest readership for the modern mom market segment. In 2009, our tabloid Mom&Kiddie was awarded a Top Brand Award by Frontier Marketing.
Two premium Magazines printed in the English language called HighEnd and HighEnd Teen. HighEnd has offered bundling advertising packages with the TV program, “HighEnd on TV”, which is being broadcasted weekly on Global Mediacom’s pay TV, Indovision.
3. Radio
3. Radio
Keempat format radio kami secara konsisten telah berkinerja memuaskan di setiap segmen pasarnya. Trijaya FM tetap mempertahankan posisi atasnya pada program berita, Radio Dangdut TPI menjadi pilihan utama untuk segmen pendapatan menengah ke bawah, Women Radio menjadi pilihan andalan untuk para pemirsa wanita dan ARH Global yang sangat populer di kalangan muda.
We have four radio formats that have consistently outperforming in their respective targeted listeners. Trijaya FM has maintained the top spot for the news program, Radio Dangdut TPI remains the top choice for the middle to low income segment, Women Radio is the preferred choice for female listeners, and ARH Global is very popular among young listeners.
4. Portal On-line
4. On-Line Portal
Media on-line kami, Okezone.com telah mencapai kinerja yang luar biasa di tahun 2009. Okezone.com telah menduduki posisi nomor tiga dalam hal jumlah halaman terlihat diantara portal berita lainnya di Indonesia (sumber: Alexa.com) dimana menghasilkan 4,5 juta jumlah halaman terlihat per hari. Okezone juga telah menjalin kerjasama dengan Microsoft Indoesia untuk menyediakan konten lokal bagi MSN Indonesia.
Our on-line media, Okezone.com has delivered outstanding results in 2009. Okezone.com is now the third largest page views among Indonesia based news portal (source:Alexa.com) as it generates 4.5 million page views per day. Moreover, it has established partnership with Microsoft Indonesia providing local news content to MSN Indonesia.
5. Linktone Ltd.
5. Linktone Ltd.
•
•
•
•
34
Tabloid mingguan, Genie, telah mencapai jumlah pembaca kedua terbesar diantara tabloid infotainmen lainnya di Indonesia.
Kami telah mempertajam bisnis value added services (VAS) kami melalui Linktone Ltd., anak usaha MNC yang tercatat di NASDAQ dan berbasis di China. MNC juga telah menjalin kerjasama dengan Linktone untuk mensinergikan antara bisnis VAS di Indonesia dan di China. Linktone memiliki produk yang lebih canggih dan berkualitas tinggi dibanding dengan produk VAS yang tersedia di pasaran Indonesia. Linktone Ltd. telah melaksanakan restrukturisasi di pertengahan tahun 2009 dengan reorganisasi pada tim manajemen dan dengan beroperasi lebih efisien. Pada akhir tahun 2009, Linktone telah mencatatkan EBITDA positif dan laba bersih. Melalui Linktone, MNC berkeyakinan menjadi penyedia konten terdepan di bisnis media mobile, baik di Indonesia dan di China.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
•
•
We have sharpened our value added services business through our NASDAQ listed subsidiary that is based in China - Linktone Ltd. MNC has entered into a technical cooperation agreement with Linktone to synergize the Value Added Services (VAS) businesses in Indonesia and in China. Linktone has more sophisticated products and is technically more superior to the available VAS products in the Indonesian market. Linktone Ltd. has implemented restructurings in mid 2009 by reorganizing the management and by being more efficient. As at year end 2009, Linktone has recorded positive EBITDA and net profit.
Through Linktone, MNC expects to be the leading content provider for the promising mobile media business, in Indonesia and in China.
“Kami akan maju ke depan dengan berlandasan fondasi akan inovasi dan semangat kreativitas, seiring dengan usaha untuk mengelola bisnis media kami dengan seksama”. “We will move forward on the foundation of innovative and creative efforts while at the same time prudently managing our media businesses”.
Strategi di Tahun 2010
Strategy in 2010
Inovasi Terdepan di Industri Media
Leading Innovation in the Media Industry
Berdasarkan data dari Dana Moneter Internasional, ekonomi dunia diperkirakan pulih dengan proyeksi pertumbuhan positif sebesar 3,9% di tahun 2010, dimana ekonomi Indonesia diproyeksikan tumbuh sebesar 5,5% (sumber: International Monetary Fund dan Bank Indonesia). Peningkatan ekonomi Indonesia yang didukung oleh konsumsi domestik yang kuat akan lebih mendorong kenaikan belanja iklan. Kami siap untuk memanfaatkan setiap peluang yang akan muncul di tahun 2010.
According to the International Monetary Fund, the world’s economy is set to rebound with a projected positive growth of 3.9% in 2010, whereby Indonesia’s economy is projected to grow at 5.5% (source: International Monetary Fund and Bank of Indonesia). Indonesia’s stronger economy which supported by strong domestic consumption will further boost up advertising spending. We are fully prepared to capitalize on every opportunity that may present itself in 2010.
Di tahun 2010, kami bertujuan untuk mengambil manfaat dari kondisi ekonomi yang baik melalui strategi-strategi berikut ini:
In year 2010, we intend to capitalize on the favorable economic environment through the following strategies:
•
•
•
•
•
MNC akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produksi sendiri dengan meningkatkan kemampuan dari tim produksi kami dan menambah lebih banyak studio. MNC secara berkelanjutan mencari dan menghasilkan sinergi untuk ketiga stasiun televisi dan jaringan TV lokal kami. Kami bertujuan untuk membangun kerjasama yang saling menguntungkan, meningkatkan kinerja, mencapai efisiensi dan bersaing secara lebih efektif di pasar yang kompetitif. MNC bertujuan untuk meningkatkan sinergi dengan jaringan TV lokal dengan tujuan merengkuh pasar iklan lokal. Seputar Indonesia bertujuan untuk menjadi surat kabar dengan sirkulasi nasional terbesar dengan memperkenalkan tambahan edisi lokal di kawasan yang berprospek baik. Sebagai tambahan, kami telah menanamkan investasi pada mesin percetakan baru. Mesin percetakan yang baru akan meningkatkan ketepatan waktu dan kualitas cetak dari unit media cetak kami, yang merupakan dua faktor terpenting untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis media cetak. MNC akan mempertahankan strategi saat ini pada keempat jaringan radio kami dengan segmen pasarnya masing-masing yang terbukti efektif dan berjalan dengan baik.
•
•
•
MNC will comprehensively improve the quality and quantity of our in-house productions by enhancing the capabilities of our in-house production team and adding more studios. MNC will continuously seek and create more synergistic advantages for our three FTA TVs and local TV networks. We aim to establish beneficial collaborations, to enhance performance, to aim for higher efficiencies and to compete more effectively in a highly competitive market. MNC intends to enhance synergies with our local TV network in order to tap into the local advertising markets. Seputar Indonesia aims to be the largest nationally circulated newspaper by further introducing more local editions in prospective areas. In addition, we have invested in new printing machines. New printing machines will increase the timeliness and print quality of our print media businesses, two most important factors to reach success in the print media businesses.
MNC will maintain our current strategy with our four radio formats with their respective market segments which has proven effective and workable.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
35
•
•
•
•
MNC akan terus mempertajam bisnis media on-linenya, Okezone.com, yang tidak hanya sebagai portal berita, namun sebagai media on-line terkemuka yang dapat memenuhi kebutuhan berbagai komunitas on-line. Kami yakin media on-line secara berkelanjutan akan tumbuh pesat dimana saat ini industri on-line di Indonesia masih relatif kecil. Oleh sebab itu, kami akan mengembangkan media on-line kami sebagai batu lompatan untuk transformasi media tradisional kami menjadi media digital. MNC sangat yakin bahwa Linktone akan memberikan kontribusi yang lebih tinggi terhadap pendapatan konsolidasi MNC melalui akuisisi terhadap dua perusahaan di kuartal pertama di tahun 2010. Akuisisi pada Letang Game Ltd. di awal tahun 2010 akan lebih memperkuat produk-produk yang ditawarkan oleh Linktone dimana on-line games milik Letang telah menduduki peringkat ke 5 pada games yang terpopuler di China. Sebagai tambahan, MNC Group bersama dengan Grup Linktone, Ltd. telah mengakuisisi sebesar 75% saham di InnoForm Media Pte. Ltd. (“InnoForm”). Saat ini, mayoritas dari aktivitas bisnis InnoForm adalah di bidang home video dan distribusi film layar lebar. Kami akan memperkuat bisnis InnoForm yang telah ada dan memperluas ke bisnis TV program dan format, Value Added Services, konten untuk mobile dan konten digital lainnya. Tujuan akuisisi ini adalah untuk memperkuat jaringan distribusi konten Grup MNC dan sebagai kendaraan untuk distribusi dan akuisisi konten bagi Grup MNC. MNC berencana untuk terus mengembangkan distribusi dan akusisi konten nya dengan memperluas jaringan distribusinya, terutama di Asia Pasifik. MNC juga akan menciptakan dua program televisi baru yaitu MNC Infotainment and MNC Bisnis dengan menggunakan pustaka konten kami yang telah berjumlah 88.000 jam yang terus meningkat sebanyak 10.000 jam setiap tahunnya. Kanal-kanal baru akan dikembangkan di masa mendatang.
Ijinkan saya untuk menjelaskan secara ringkas pencapaian terbaik MNC selama dua bulan pertama di tahun 2010 dimana MNC telah berhasil melampaui kinerjanya sepanjang sejarah, dengan kenaikan pendapatan sebesar 32% y-o-y menjadi Rp636 miliar dan laba usaha meningkat sebesar 218% y-o-y menjadi Rp193 miliar, sementara EBITDA telah meningkat sebesar 154% y-o-y menjadi Rp222 miliar dan laba bersih meningkat sebesar 187% y-o-y menjadi Rp120 miliar jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Sebagai tambahan, EBITDA margin telah meningkat secara signifikan menjadi 35% dibandingkan dengan 18% untuk periode yang sama tahun lalu.
36
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
•
•
•
•
MNC will continue to enhance its on-line media, Okezone.com, not only as a news portal, but more importantly as a prominent on-line media that caters to various on-line community needs. We believe on-line media will continuously growing at unprecedented rate as at the moment on-line industry in Indonesia is still small. Therefore, we will utilize our on-line media as the stepping stone to transform our traditional media to digital media.
MNC believes that Linktone will generate higher contributions to the consolidated revenues of MNC through the acquisitions of two companies in the first quarter of 2010. The acquisition of Letang Game Ltd. at the start of 2010, will further strengthen Linktone’s product offering as Letang’s on-line games have been ranked amongst the top 5 most popular games in China.
In addition, MNC Group together with Linktone Group has completed the acquisition for 75% shareholding of InnoForm Media Pte. Ltd. (“Innoform”), Currently, the majority of InnoForm’s businesses are in home videos and movies distribution. We intend to strengthen Innoform’s existing businesses and diversify its sources of revenues by expanding to TV program and format, Value Added Services, mobile and digital contents. The purpose of the acquisition of Innoform is to strengthen the content distribution of the MNC group and should serve as a vehicle for MNC’s content distribution and aggregation. MNC plans to heighten the activities of content distribution and aggregation businesses by extending its distribution arms, particularly in the Asia Pacific region. By utilizing our 88,000 hours content library which are increasing by more than 10,000 hours per year, MNC will create two new television channels called MNC Infotainment and MNC Business with many more in the future.
Allow me to highlight MNC’s achievements for the first two months of 2010. During the first two months of 2010, MNC has successfully surpassed its historic performance with 32% y-o-y increased in revenues to Rp636 billion, operating income grew by 218% y-o-y to Rp193 billion, while EBITDA soared by 154% y-o-y to Rp222 billion and net income was up by 187% y-o-y to Rp120 billion as compared to the same period last year. Moreover, EBITDA margin has increased significantly to 35% as compared to 18% for the same period last year.
Diatas semua itu, selama dua bulan pertama tahun 2010, MNC telah berkinerja lebih baik jika dibandingkan dengan angka yang telah dianggarkan. Pendapatan lebih besar 4%, dan diikuti berturut-turut oleh laba usaha, EBITDA dan laba bersih yang lebih tinggi 203%, 140% dan 949%, dibandingkan dengan yang telah dianggarkan. EBITDA margin sebesar 34%, juga lebih tinggi dari yang dianggarkan sebesar 15%.
On top of that, during the first two months of year 2010, MNC has outperformed than its budgeted numbers. Revenues were higher by 4% and operating income, EBITDA and net income were higher by 203%, 140% and 949% respectively compared to the budgeted numbers. EBITDA margin was at 34% also higher than the budgeted margin of 15%.
Kami menyadari bahwa tantangan di tahun 2010 akan unik dan berat. Namun, kami sangat yakin sebagai pemimpin di industri media yang didukung oleh sumber daya yang berlimpah, skala ekonomi dan jaringan yang luas, MNC mampu untuk mengatasi segala tantangan untuk menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan.
We realized that the challenges in 2010 will be unique and tough. But we firmly believe that as the leader in the media industry with vast resources, economies of scale, and extensive networks, MNC will be able to overcome each and every challenge to generate sustainable growth.
Dengan rencana-rencana di tahun 2010, MNC berkemampuan untuk meningkatkan pendapatannya dan pada saat bersamaan dapat mengelola biayanya secara efisien untuk mencapai kinerja keuangan yang memuaskan. Kami akan maju ke depan dengan berlandasan fondasi akan inovasi dan semangat kreativitas, seiring dengan usaha kami untuk mengelola bisnis media kami secara seksama.
With all the initiatives for 2010, MNC will be able to boost up consolidated revenues while at the same time managing costs efficiently to achieve superior financial results. We will move forward on the foundation of innovative and creative efforts while at the same time prudently managing our media businesses.
Atas nama Direksi, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pemegang saham, rekan bisnis dan karyawan atas kerja keras, dedikasi dan loyalitasnya sepanjang tahun 2009. Saya juga ingin mengucapkan rasa penghargaan saya pada para pemangku kepentingan atas kerjasama dan dukungannya selama tahun 2009.
On behalf of the Board of Directors, I wish to express my gratitude to all shareholders, business partners and employees for their hard work, dedication and loyalties during the year 2009. I also wish to extend my appreciation to other stakeholders for their cooperation and support during the year 2009.
Berdasarkan pada kinerja kami selama dua bulan pertama di tahun 2010, saya yakin bahwa MNC akan mencatatkan rekor baru pada profitabilitas dan akan menghasilkan pencapaian baru yang akan memperkuat bisnis MNC di Indonesia dan di wilayah Asia.
Based on our two months performance during the year 2010, I am certain that MNC will set new record in profitability and producing new achievements that will strengthen MNC’s business presence in Indonesia and in the Asia region.
Atas nama Direksi, On behalf of the Board of Directors,
Hary Tanoesoedibjo Group President and CEO
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
37
Profil Direksi Board of Director’s Profile
1.
Hary Tanoesoedibjo
2.
Agus Mulyanto
3.
Oerianto Guyandi
4.
Muliawan Pahala Guptha
5.
Sutanto Hartono
3
2
1
4
5
Hary Tanoesoedibjo Group President & CEO Lahir pada tahun 1965 di Surabaya. Menjabat sebagai Group President & CEO MNC sejak Maret 2004. Beliau adalah pendiri, pemegang saham dan Group Executive Chairman PT Bhakti Investama Tbk. sejak 1989. Saat ini menjabat di beberapa perusahaan, termasuk sebagai Group President & CEO PT Global Mediacom Tbk. sejak 2002, Komisaris Utama di RCTI sejak 2008, Komisaris Utama di PT MNC Sky Vision (Indovision), Komisaris Utama di Media Nusantara Informasi sejak tahun 2008, Komisaris Utama di MNC Networks sejak 2008, Komisaris Utama di MNC Pictures sejak 2007, dan beberapa perusahaan lain yang tercakup dalam Grup Mediacom dan Grup Bhakti Investama. Beliau meraih gelar Bachelor of Commerce (Honors) dari Universitas Carleton, Ottawa, Kanada, pada tahun1988 dan gelar MBA dari Universitas Ottawa, Ottawa, Kanada, pada tahun 1989. Beliau juga bertugas sebagai Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan menjadi pembicara di berbagai seminar serta pengajar program pasca sarjana di berbagai universitas untuk bidang corporate finance, investment, dan strategic management. Berbekal pengalaman sebagai bankir investasi terkemuka, beliau mengembangkan model usaha MNC, hingga berkembang menjadi bentuknya seperti saat ini dengan memimpin berbagai akuisisi dan mendirikan beberapa unit usaha, termasuk akuisisi PT Global Mediacom Tbk., RCTI, TPI, pengembangan usaha media cetak, dan bisnis konten di dalam MNC dan lainnya. Born in Surabaya in 1965. Served as Group President & CEO of MNC since March 2004. He is the founding shareholder and Group Executive Chairman of PT Bhakti Investama Tbk. since 1989. Currently, he holds positions in several other companies, including as a Group President & CEO of PT Global Mediacom Tbk. since 2002, President Commissioner of RCTI since 2008, President Commissioner of PT MNC Sky Vision (Indovision), President Commissioner of Media Nusantara Informasi since 2008, President Commissioner of MNC Networks since 2008, President Commissioner of MNC Pictures since 2007, and many other companies within Mediacom Group and Bhakti Investama Group. He holds a Bachelor of Commerce (Honors) degree from Carleton University, Ottawa, Canada, in 1988 and an MBA degree from Ottawa University, Ottawa, Canada, in 1989. He has also served as the General Treasurer of National Sports Committee (KONI) and has spoken at various seminars as well as lectured at post graduate programs in various universities for subjects on corporate finance, investments, and strategic management. With his background as a prominent investment banker, he developed MNC’s business model as it is today through various major acquisitions and establishments of new businesses, including the acquisitions of PT Global Mediacom Tbk., RCTI, and TPI as well as the development of the print and content business within MNC and many others.
Agus Mulyanto Direktur | Director Lahir pada tahun 1948 di Surabaya. Menjabat sebagai Direktur MNC sejak tahun 2006 dan menjadi anggota Dewan Komisaris RCTI sejak tahun 2008. Beliau sebelumnya menjabat sebagai Eksekutif Senior dan anggota Direksi PT Surya Citra Televisi (1989-2003) dengan posisi terakhir sebagai Presiden Direktur. Meraih gelar Insinyur Teknik Elektro jurusan Telekomunikasi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, pada tahun 1972 dan menyelesaikan Program Pasca Sarjana di bidang Telekomunikasi di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, pada tahun 1976. Beliau meraih gelar Master of Science di bidang Teknik Telekomunikasi dengan fokus tambahan dalam bidang Manajemen Bisnis pada tahun 1978, serta meraih gelar Doktor dalam bidang Teknik Telekomunikasi pada tahun 1982, keduanya dari Universitas Wisconsin, Madison, Amerika Serikat. Born in Surabaya in 1948. Served Director of MNC since 2006 and as a member of the Board of Commissioners of RCTI since 2008. He was a Senior Executive and a member of the Board of Directors of PT Surya Citra Televisi (1989-2003) with last position as the President Director. Earned a degree in Electrical Engineering majoring in Telecommunication from Sepuluh Nopember Institute of Technology (ITS), Surabaya, in 1972 and completed a Post Graduate Study Program in Telecommunication from Bandung Institute of Technology (ITB), Bandung, in 1976. He holds a Master of Science degree in Telecommunication Engineering with a Minor in Business Management in 1978 and a Doctorate of Philosophy in Telecommunication Engineering in 1982, both from the University of Wisconsin, Madison, USA.
40
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Oerianto Guyandi Direktur | Director Lahir di Jember pada tahun 1966. Menjabat sebagai Direktur MNC sejak tahun 2009 dan juga merangkap sebagai Chief Financial Officer PT Global Mediacom Tbk. Sebelumnya, beliau pernah menduduki beberapa posisi penting, antara lain sebagai Direktur/ Wakil Direktur Utama di PT MNC Sky Vision, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia, dan PT Global Informasi Bermutu serta menjabat sebagai Direktur di PT Bhakti Investama Tbk. (2004 – 2008) dan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. (2000 – 2002). Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia dan Sarjana di bidang Teknik Pertanian dari Institut Pertanian Bogor di Indonesia. Beliau mengawali kariernya di Kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo & Co. (Arthur Andersen) dan di grup Salim. Born in Jember in 1966. Served as a Director of MNC since 2009 as well as a Chief Financial Officer of sPT Global Mediacom Tbk. Previously, he held several important positions such as a Director/Vice President Director in PT MNC Sky Vision, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia, and PT Global Informasi Bermutu. Formerly he was a Director at PT Bhakti Investama Tbk. (2004-2008) and PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. (2000–2002). Obtained a Bachelor degree in Economy in Accounting from the University of Indonesia and a Bachelor degree in Agricultural Engineering from Institute Pertanian Bogor in Indonesia. He started his career in a Public Accounting Firm of Prasetio Utomo & Co. (Arthur Andersen) as well as Salim Group.
Sutanto Hartono Direktur | Director Lahir pada tahun 1967 di Yogyakarta. Diangkat menjadi Direktur MNC sejak Maret 2004. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama RCTI sejak 2008. Sebelum bergabung di Grup MNC, beliau pernah menjabat sebagai Senior Vice President Sony Music Entertainment untuk Asia Tenggara dan Managing Director Sony Music Entertainment Indonesia sejak 1996. Sebelumnya beliau bekerja sebagai Senior Associate di perusahaan konsultan manajemen Booz Allen & Hamilton. Meraih gelar Master of Business Administration di bidang Marketing & Finance dari Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat pada tahun 1993 serta Bachelor of Science di bidang Teknik Kimia dari Universitas Notre Dame, Indiana, Amerika Serikat pada tahun 1989. Born in Yogyakarta in 1967. Appointed as a Director of MNC since March 2004. He is also the President Director of RCTI since 2008. Prior to joining the MNC Group, he was the Senior Vice President of Sony Music Entertainment for Southeast Asia and Managing Director of Sony Music Entertainment Indonesia since 1996. Prior to Sony Music, he worked as a Senior Associate in the management consulting firm, Booz Allen & Hamilton. Obtained a Master of Business Administration Degree in Marketing & Finance from the University of California, Berkeley, USA in 1993 and a Bachelor of Science in Chemical Engineering from the University of Notre Dame, Indiana, USA, in 1989.
Muliawan Pahala Guptha Direktur | Director Lahir di Ambon pada tahun 1969. Menjadi Direktur MNC sejak April 2008 dan juga menjabat sebagai Direktur Linktone Ltd. Beliau juga menjabat di berbagai perusahaan di bawah MNC diantaranya sebagai anggota Dewan Komisaris di TPI sejak tahun 2008, MNI Global sejak tahun 2005, CMI sejak tahun 2008, dan MNI Publishing sejak tahun 2008. Meraih gelar Master of Business Administration di bidang finance dari Oklahoma City University, Oklahoma City, Amerika Serikat pada tahun 1993 dan Bachelor of Business Administration di bidang marketing dari University of Oklahoma, Norman, Oklahoma, Amerika Serikat pada tahun 1992. Born in Ambon in 1969. Served as a Director of MNC since April 2008 and concurrently as a Director of Linktone Ltd. He also holds positions in several companies under MNC such as a member of the Board of Commissioners of TPI since 2008, MNI Global since 2005, CMI since 2008, and MNI Publishing since 2008. Obtained a Master of Business Administration degree in finance from Oklahoma City University, Oklahoma City, Oklahoma, USA in 1993 and a Bachelor of Business Administration degree in marketing from the University of Oklahoma in Norman, Oklahoma, USA in 1992.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
41
Peristiwa Penting 2009 Significant Events 2009
Januari / January 2009
Maret / March 2009
• Harian Seputar Indonesia meluncurkan
• Daily newspaper Seputar Indonesia
• MNC dan lima perusahaan media
•
•
• Realita tabloid relaunched its new
logo dan tampilan barunya dengan penampilan yang dinamis dan segar dengan membagikan koran Seputar Indonesia di Bundaran HI, Jakarta.
• Ulang Tahun TPI ke-18. • Pembelian kembali 50.557.500 • •
lembar saham MNC selama periode I (16 Oktober 2008 – 16 Januari 2009). Linktone bersinergi dengan MNC VAS di Indonesia. MNC Picture meluncurkan film layar lebar “Asmara Dua Diana”.
• TPI’s 18th Anniversary. • Buyback a total of 50,557,500 • •
shares of MNC during period I (October 16th, 2008 – January 16th, 2009). Linktone created synergy with MNC VAS in Indonesia. MNC Picture released its first big screen movie “Asmara Dua Diana”.
• •
ternama lainnya di Asia Tenggara membentuk SMART Alliance, sebuah komunitas yang beranggotakan perusahan media di kawasan regional yang bersatu untuk menciptakan dan memberikan manfaat-manfaat yang sifatnya komersil kepada anggotanya. SMART Alliance memfokuskan kerjanya pada tiga bidang khusus; konten, penjualan dan pemasaran serta teknologi. Tabloid Realita meluncurkan logo baru dengan slogan “Mewarnai Kehidupan Anda” yang akan menyajikan kisah nyata selebritis dan orang terkenal yang inspiratif. Tabloid Genie menyesuaikan slogannya dengan kontennya menjadi “Celebrity, News and Lifestyle”. Global TV memindahkan lokasi kantor pusatnya ke Gedung Ariobimo, Kuningan, Jakarta.
• •
launched its new logo and layout design with a dynamic and fresh looks by distributing promotional newspaper to its readers in Bundaran HI, Jakarta. MNC and five other well-known media companies in South East Asian region has announced its commitment to form an alliance, called SMART Alliance, a community of regional media companies united to create and deliver commercial benefits to its members. SMART Alliance has pledged to work on three specific areas; content, selling and marketing and technology.
logo with its new tagline “Coloring Your Life” will bring inspiring real life stories on celebrities and other successful people. Genie tabloid realigned its slogan with its content to become “Celebrity, News and Lifestyle”. Global TV relocated its head office to Ariobimo Building, Kuningan, Jakarta.
Mei / May 2009
• Group President & CEO, Hary
•
42
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Tanoesoedibjo menjadi salah satu pembicara utama di Indonesia Broadcasting Summit 2009 (IBS 2009), yang diselenggarakan oleh grup penyedia jasa, Media Partners Asia (MPA) dan didukung oleh Departemen Komunikasi Informasi Teknologi dan Komisi Penyiaran Indonesia. Harian Seputar Indonesia telah membangun fasilitas percetakannya di Sunter untuk meningkatkan efisiensi biaya.
• Group President & CEO, Hary
•
Tanoesoedibjo was one of the keynote speaker in the Indonesia Broadcasting Summit 2009 (IBS 2009), organized by a leading information services group, Media Partners Asia (MPA) and supported by the Ministry of Communication Information Technology and the Indonesian Broadcasting Commission. Daily newspaper Seputar Indonesia has established its own printing facilities in Sunter to enhance cost efficiency.
Juni / June 2009
Agustus / August 2009
September / September 2009
• MNC menyelenggarakan Rapat
• Ulang tahun RCTI ke-20
• MNC mengubah logonya. Perubahan
Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang ke-2 di Jakarta.
• MNC held its 2nd Annual General Meeting of Shareholders and an Extraordinary General Meeting of Shareholders in Jakarta.
menampilkan lebih dari 70 artis papan atas dan disiarkan secara langsung dari Pekan Raya Jakarta, Kemayoran.
•
• RCTI’s 20th Anniversary, with
performances by more than 70 top celebrities and broadcasted live from Pekan Raya Jakarta, Kemayoran.
ini juga diikuti oleh perubahan nama bangunan “Menara Kebon Sirih” menjadi “MNC Tower”. Pembelian kembali 70.000.000 lembar saham MNC selama periode III (25 Juni – 25 September 2009).
• MNC changed its logo, followed by •
renaming the building from “Menara Kebon Sirih” to “MNC Tower”. Buyback a total of 70,000,000 shares of MNC during period III (June 25th, – September 25th, 2009).
Oktober / October 2009
Desember / December 2009
• MNC mendistribusikan dividen sebesar Rp5/saham dengan
• Pembelian kembali 10.000.000 lembar saham MNC selama
• •
jumlah total Rp68.147.203.990 dan rasio pembayaran 40,8%. Ulang tahun Global TV ke-7 dimeriahkan oleh atis-artis papan atas dan disiarkan langsung dari Istora Senayan, Jakarta. MNC menandatangani kerjasama dengan Disney-ABC International Television kawasan Asia Pasifik untuk menyiarkan program-program Disney-ABC di RCTI, TPI dan Global TV.
• MNC distributed dividend of Rp5/share with a total amount • •
of Rp68,147,203,990 and payout ratio of 40.8%. Global TV’s 7th Anniversary. Hosted by top celebrities and broadcasted live from Istora Senayan, Jakarta. MNC inks multi-year agreement with Disney-ABC International Television (Asia Pacific) to air Disney-ABC programs on RCTI, TPI and Global TV.
• •
periode IV (1 Oktober 2009 – 1 Januari 2010) sehingga selama tahun 2009 jumlah lembar saham yang dibeli kembali adalah 130.557.500. RCTI dan Global TV menjadi pemegang lisensi penyiaran Piala Dunia FIFA 2010. Star Media Nusantara mendirikan Star Harvest Academy, sekolah khusus pusat pengembangan orang yang memiliki talenta di bidang seni dan hiburan.
• Buyback a total of 10,000,000 shares of MNC during • •
period IV (October 1st, 2009 – January 1st, 2010), resulting a total of 130,557,500 buyback shares during 2009. RCTI and Global TV holds the licensed broadcasters of 2010 FIFA World Cup. Star Media Nusantara has established Star Harvest Academy, a talent school to develop talented people in arts and entertainment.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
43
MNC di Tahun 2009 MNC in 2009 MNC adalah perusahaan media terbesar dan satu-satunya yang terintegrasi di Indonesia yang terdiri dari beragam platform media, mulai dari penyiaran, media cetak, value added services dan produksi serta distribusi konten dan agensi. MNC is the largest and the only integrated media company in Indonesia with a diverse media platforms from broadcast media, print media, value added services and content productions as well as distributions and agency.
44
Stasiun Penyiaran Televisi
Television Broadcasting Stations
Sebagai perusahaan media terintegrasi di Indonesia, MNC memiliki dan mengoperasikan stasiun RCTI, TPI, dan Global TV yang merupakan tiga dari sepuluh stasiun televisi nasional Tidak Berbayar di Indonesia.
As Indonesia’s leading integrated media company, MNC owns and operates RCTI, TPI, and Global TV, which are three out of ten private Free To Air national television broadcasting networks in Indonesia.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Selama tahun 2009, MNC telah berhasil menjalankan berbagai strategi seperti fokus pada produksi program sendiri yang kreatif dan efisiensi biaya. Ke depan, MNC berencana mencapai sistem penyiaran yang lebih baik.
In 2009, MNC has successfully carried out string of strategies such as focus on creative in-house programs productions and cost efficiency management. Going forward, MNC plans to achieve the betterment of its broadcasting system.
Menurut riset AGB Nielsen Media, ketiga jaringan TV MNC secara kolektif mencakup rata-rata 35% pangsa pemirsa di Indonesia dan 34% dari total belanja iklan kotor TV untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009, yang merupakan pangsa pasar pemirsa dan belanja iklan terbesar di Indonesia.
According to AGB Nielsen Media Research, three of MNC’s TV networks collectively captured an average of 35% of Indonesia’s audience share and 34% of total gross TV adspend share as at year ended December 31st, 2009, constituting a leading market share in audience and TV adspend in Indonesia.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
45
RCTI • Didirikan di tahun 1989, RCTI merupakan stasiun TV swasta nasional pertama di Indonesia.
• Founded in 1989, RCTI is the
• Memiliki jangkauan siaran terluas
• Has the largest broadcast coverage
• Memiliki pangsa pasar pemirsa rata-
• Has captured an average of TV
• Susunan program RCTI mencakup
• RCTI’s programming line up includes
• Program produksi sendiri telah
• In-house programs have increasingly
dibandingkan stasiun-stasiun TV nasional lainnya, menjangkau sekitar 180 juta pemirsa di 319 kota di seluruh Indonesia.
rata sebesar 18-20% pada tahun 2009.
serial drama, berita, olahraga, musik, hiburan, beragam tayangan, acara anak-anak, dan film dokumenter.
menjadi salah satu sumber pendapatan utama di RCTI.
46
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
RCTI
first private national TV station in Indonesia.
as compared to other nationwide TV stations, reaching 180 million viewers in 319 cities accross Indonesia.
audience share of 18-20% in 2009.
drama series, news, sports, music, entertainment, variety show, kids show, and documentary movies.
become a significant revenues driver for RCTI.
TPI • TPI didirikan pada tahun 1991 dan diakuisisi oleh MNC pada Juni 2006, mempunyai pangsa pasar pemirsa rata-rata sebesar 9% pada periode yang berakhir pada 31 Desember 2009.
• Memiliki jangkauan siaran nasional yang luas, mencapai sekitar 162 juta pemirsa di 185 kota di seluruh Indonesia.
• TPI diposisikan untuk menarik
konsumen dengan penghasilan menengah ke bawah di Indonesia (kategori BCD 5+).
• TPI menjadi jaringan TV terdepan di segmennya melalui programprogram favorit seperti cerita rakyat, acara komedi, beragam tayangan dan musik dangdut.
TPI
• TPI was founded in 1991 and
acquired by MNC in June 2006, has an average audience share of 9% during the periode that ended in December 31st, 2009.
• Has a significant nationwide
broadcast coverage, reaching out to 162 million viewers in 185 cities accross Indonesia.
• TPI is positioned to appeal to the
middle to lower income consumers in Indonesia (category BCD 5+).
• TPI has become a leading TV
network in its segment through its highly-rated programs such as traditional folklore, in-house comedy, in-house variety show and dangdut music.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
47
Global TV • Saluran utama MNC untuk menyiarkan konten MTV, VH-1, dan Nickelodeon dalam bahasa Indonesia melalui perjanjian eksklusif dengan MTV Asia LDS dan Nickelodeon Asia Holdings Pte. Ltd.
• Primary channel of MNC to
• Memiliki jangkauan siaran nasional
• Has a significant nation wide
• Global TV memperluas segmen
• Global TV has expanded its target
• Untuk tahun yang berakhir
• For the year ended
yang luas, mencapai sekitar 170 juta pemirsa di 219 kota di seluruh Indonesia.
pasarnya dari anak-anak dan remaja menjadi keluarga muda dan profesional muda dengan penghasilan menengah keatas dalam kategori ABC 5-39.
31 Desember 2009, GTV memiliki pangsa pemirsa sebesar 8%.
48
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Global TV
broadcast MTV, VH-1, and Nickelodeon contents in the Indonesian language under exclusive agreement with MTV Asia LDS and Nickelodeon Asia Holdings Pte. Ltd.
broadcast coverage, reaching 170 million viewers in 219 cities accross Indonesia.
market from kids and teenagers to young families and young professionals in the middle to high income category ABC 5-39.
December 31st, 2009, GTV has an average audience share of 8%.
Media Cetak
Print Media
Surat Kabar Koran harian Seputar Indonesia didirikan pada bulan Juni 2005. Pada tanggal 25 Maret 2009, Seputar Indonesia mengganti logo dan tampilannya menjadi lebih dinamis dan segar.
Newspaper Daily newspaper Seputar Indonesia was established in June 2005. On March 25, 2009, Seputar Indonesia changed its logo and layout design with a dynamic and fresh look.
Koran Seputar Indonesia menyajikan empat bagian yang berbeda yang terdiri dari berita, ekonomi & bisnis, gaya hidup, olah raga, dan referensia. Koran tersebut juga unik karena tersajikan sebagai koran nasional dan juga sebagai koran lokal dengan konten lokal dan halaman depan yang berbeda. Saat ini Seputar Indonesia tersedia dalam edisi nasional ditambah dengan enam edisi lokal di propinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Oleh karena itu, MNC dapat memberikan pembacanya liputan yang lebih mendalam mengenai berita nasional dan lokal yang mana dapat memperluas cakupan pengiklan yang memiliki target pasar dan tujuan yang berbedabeda.
Seputar Indonesia provides four separate sections, consisting of news, economy & business, lifestyle, sport and information reference. The newspaper is also unique in that it is available as a national newspaper and as a local paper with its localized content and distinct front page. Seputar Indonesia is currently available as a national edition and in addition to six local editions in the provinces of North Sumatra, South Sumatra, West Java, Central Java, East Java, and South Sulawesi. MNC is thus able to provide readers with a more in depth coverage of local and national news and tap into a wider range of advertisers with its own specific target markets and objectives.
Selama tahun 2009, Seputar Indonesia berhasil mencatatkan EBITDA dan laba bersih, terutama disebabkan oleh efisiensi pada biaya cetak, mengurangi biaya sirkulasi dan distribusi yang tidak efisien dan peningkatan pada pendapatan iklan. Menurut riset Nielsen Media, Seputar Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai surat kabar terpopuler di Jakarta dan peringkat ketiga terpopuler di Indonesia.
During 2009, Seputar Indonesia has successfully booked positive EBITDA and net income, primarily attributable to efficiencies in printing, eliminating inefficient circulation and distribution costs, and higher advertising revenues. According to Nielsen Media Reseach, Seputar Indonesia is ranked number two as the most popular newspaper in Jakarta and number three as the most popular newspaper in Indonesia.
Di tahun 2010, Seputar Indonesia berkeinginan untuk menjadi surat kabar terbesar dalam hal sirkulasi. Seputar Indonesia akan terus berusaha menjadi sumber referensi yang terpercaya, dapat diandalkan dan menginspirasi.
In the year of 2010, Seputar Indonesia intends to be the largest newspaper in circulation. Seputar Indonesia will be persistent to achieve its aim to become a reliable, trustworthy and inspiring source of reference.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
49
50
Tabloid Genie merupakan tabloid infotainmen yang berfokus pada gaya hidup dan gosip selebriti. Menurut riset dari Nielsen Media, sirkulasi Genie berada di peringkat kedua dalam hal sirkulasi diantara tabloid infotainmen lainnya.
Tabloid Genie is an infotainment tabloid that focuses on lifestyle and celebrity gossips. According to Nielsen Media Research, Genie ranked in the number two position in terms of circulation among other infotainment tabloids.
Tabloid Realita dengan slogan yang baru “Mewarnai Kehidupan Anda” memberikan ulasan tentang kehidupan para selebritis dan cerita sukses para tokoh-tokoh terkenal.
Tabloid Realita with its new tagline “Coloring Your Life” brings lesson learned from real life stories as well as success stories of celebrities and public figures.
Tabloid Mom&Kiddie berfokus pada informasi dan artikel yang berkaitan dengan ibu dan anak. Pada bulan Maret 2009, tabloid Mom&Kiddie meraih penghargaan TOP BRAND untuk kategori tabloid ibu dan anak.
Tabloid Mom&Kiddie focuses on information and articles related to motherhood and children. In March 2009, Mom&Kiddie tabloid was awarded the TOP BRAND award under the Mom and Kid tabloid category.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Majalah HighEnd dan HighEnd Teen, keduanya adalah majalah eksklusif berbahasa Inggris, yang mengulas tentang gaya hidup dan mode serta diterbitkan secara bulanan yang diluncurkan oleh MNC pada bulan April 2008 dengan tujuan memberikan wawasan dan inspirasi mengenai kehidupan kalangan atas.
Magazines HighEnd and HighEnd Teen, both are English language non-franchised, luxurious lifestyle and fashion magazines published on a monthly basis. Launched by MNC in April 2008 with the aim to give insightful and inspirational articles for the high-end community.
Moto HighEnd adalah, “People, Luxuries and Beyond,” yang mengekspresikan pemahaman tentang gaya hidup kalangan atas.
HighEnd’s motto, “People, Luxuries and Beyond,” expresses its holistic understanding of the luxury lifestyle.
Pada tahun 2009, HighEnd dan HighEnd Teen telah mengadakan beberapa kegiatan seperti Masterpiece (pertunjukan mode, otomotif, makanan, dll) dan StarTeen (ajang pemilihan model bagi para remaja).
In 2009, HighEnd and HighEnd Teen had organized several events such as Masterpiece (showcase of Fashion, Automotive, F&B, etc) and StarTeen (a model competition for teenagers).
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
51
Stasiun Radio
Radio Stations
Stasiun Radio MNC
MNC Radio Networks
MNC Networks didirikan pada bulan Agustus 2005 yang mengoperasikan dan mengelola jaringan radio terbesar di Indonesia dengan menggunakan 31 jaringan di Indonesia, menjangkau lebih dari lima juta pendengar.
MNC Networks was established in August 2005 which operates and manages the largest radio networks in Indonesia by utilizing 31 networks across Indonesia, covering over five millions listeners.
Radio adalah pelengkap untuk TV dan usaha koran kami untuk memberikan solusi iklan media yang menyeluruh kepada para pengiklan.
Radio network complements our TV and print media operations to provide advertisers with a full range advertising solutions.
Bisnis radio kami terdiri dari empat format. Masing-masing berada di tempat teratas untuk target marketnya: • Trijaya FM adalah pemimpin dalam hal berita dan musik dengan 16 jaringan stasiun radio tersebar di Indonesia sehingga memberikan keuntungan tersendiri bagi Trijaya FM di dalam industri radio.
Our radio business consists of four formats. Each of them are in the top ranks of their respective target markets: • Trijaya FM is the leader in news and music radio programming that is powered with 16 networks located throughout Indonesia, thereby providing Trijaya FM with a strong competitive edge in the radio industry. • Radio Dangdut TPI is the number one amongst “dangdut” music radio stations with 14 networks and reaching more than 3.5 million listeners. • Women Radio is targeted specifically for active moms and housewives and providing its listeners with information on women’s issues such as health, motherhood, education, beauty and fashion tips. • ARH Global is a highly dynamic radio station symbolizing “youth, dynamism and creativity” and targeting the young generation.
• Radio Dangdut TPI adalah stasiun
•
•
radio nomor satu untuk musik dangdut dengan 14 jaringan stasiun radio dan menjangkau lebih dari 3,5 juta pendengar. Women Radio menargetkan siarannya untuk para wanita yang aktif mendengarkan mengenai masalah wanita seperti kesehatan, hubungan ibu dan anak, pendidikan, kecantikan, dan informasi mode pakaian. ARH Global adalah stasiun radio yang dinamis, dengan semboyan “ muda, dinamis dan kreatif” dan menargetkan untuk generasi muda.
MNC Networks akan tetap menjadi jaringan radio terbesar dengan mengimplementasikan beberapa strategi bisnis di bawah ini di tahun 2010: • Memperluas jaringan dengan tambahan jaringan afiliasi. • Meningkatkan peringkat stasiun radio dengan program-program yang menarik. • Menjaga hubungan yang baik dengan para agen iklan. • Menciptakan brand awaraness terhadap stasiun radio. • Meningkatkan penjualan stasiun radio lokal untuk semua stasiun radio.
52
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
MNC Networks will continue to be the largest radio network by executing below business strategies in 2010:
• To expand networks by adding affiliated networks.
• To enhance radio station rating with attractive programs.
• To maintain good relationship with media agencies.
• To create brand awareness for the radio stations.
• To increase sales from local radio stations.
Value Added Services
Value Added Services
Jasa Value Added Services (VAS) memegang peranan unik dalam usaha MNC untuk menjadi perusahaan media yang terdepan dan terintegrasi. MNC VAS menyediakan program layanan pesan singkat, jajak pendapat pemirsa dan partisipasi pemirsa dalam kuis TV.
Value Added Services (VAS) has played a unique role in MNC’s progress becoming a leading and integrated media company. MNC’s VAS provides SMS subscription program, audience votes and audience participation in TV quizzes.
Dengan tingginya volume layanan pesan singkat, MNC yakin prospek bisnis Value Added Services ini akan terus membesar dan menguntungkan. MNC dapat menggunakan berbagai platform multimedianya untuk meningkatkan pendapatan dari jasa Value Added Services ini. Ke depan, MNC akan terus aktif untuk menggalang kerjasama dengan berbagai perusahaan telekomunikasi dan pihak ketiga lainnya.
With a growing number of SMS traffic volume, MNC believes that the business prospect of VAS will continue to flourish and profitable. MNC can leverage on its multiple media platforms to capitalize on the potential revenue from VAS. Going forward, MNC VAS will actively manage its business by undertaking several partnerships with telecommunication operators and other third parties.
Selain kegiatan bisnis VAS yang dilakukan di Indonesia, MNC juga mengoperasikan bisnis Wireless Value Added Services (WVAS) di China melalui Linktone Ltd. Akuisisi Linktone pada bulan April 2008, telah mengembangkan bisnis MNC diluar Indonesia untuk meraih kesempatan bisnis di kawasan Asia Pasifik.
In addition to the VAS business activities conducted in Indonesia, MNC also operates Wireless Value Added Services (WVAS) in China through Linktone Ltd.The acquisition of Linktone in April 2008 has expanded the MNC business outside Indonesia to capture opportunities in the Asia Pacific region.
Dengan kantor pusat di Beijing dan kantor regional di Shanghai dan Guangzhou, Linktone Ltd. adalah salah satu penyedia terdepan jasa hiburan interaktif nirkabel untuk konsumen di China. Dengan melakukan banyak kerjasama dengan operator selular di China, Linktone juga menyediakan jasa portofolio yang beraneka ragam kepada konsumen nirkabel dan aplikasi, dengan fokus pada media, hiburan dan komunikasi melalui spektrum penuh pada platform teknologi.
With its headquartered in Beijing and regional offices in Shanghai and Guangzhou, Linktone Ltd. become one of the leading providers of wireless interactive entertainment services to consumers in China. Working in close partnership with China’s mobile operators, Linktone provides a diverse portfolio of wireless contents and applications, with a particular focus on media, entertainment and communications, through a full spectrum of technology platforms.
Setelah restrukturisasi pada tahun 2009, Linktone berhasil membukukan EBITDA positif dan laba bersih untuk bisnis WVAS-nya. Sebagai tambahan, Linktone telah mengembangkan bisnis mobile gaming untuk melayani permintaan pasar yang dinamis.
After undergoing a restructuring in 2009, Linktone has generated positive EBITDA and net income for its WVAS business. In addition, Linktone is also developing mobile gaming to serve the needs of a dynamic market.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
53
54
Pustaka Konten
Content Library
MNC telah membangun pustaka konten televisi terbesar di Indonesia hingga sekitar 88.000 jam program pada tahun 2009. Pustaka konten berpotensi menjadi sumber pendapatan utama bagi perusahaan media seperti MNC. Pustaka konten menjadi aset intelektual yang dapat dilisensi atau dikemas kembali untuk stasiun-stasiun siaran lain baik di Indonesia maupun di luar negeri.
MNC has developed its content library, comprising of approximately 88,000 hours of programming as of 2009. Content library represents a major source of potential revenues for media companies such as MNC. Content library constitute intellectual assets that can be licensed or repackaged for other broadcasters both in Indonesia and abroad.
MNC terus berkomitmen untuk mengembangkan jangkauan kontennya ke dunia internasional. Melalui MNC The Indonesian Channel, MNC telah mengemas kembali dan menjual kontennya ke Jepang melalui IPS, Inc., ke Timur Tengah dan ke Singapura melalui Starhub. Ke depan, MNC akan terus menyebarluaskan kontennya yang bertambah 10,000 jam setiap tahun.
MNC has committed to expand its content coverage internationally by broadcasting MNC The Indonesian Channel. MNC has repackaged and expanded the content reach to Japan through IPS Inc., to Middle East, and to Singapore through Starhub. Going forward, MNC will continue to utilize its content library, which is increasing by 10.000 hours per year.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
MNC menyiarkan kanal-kanal program seperti:
MNC broadcasts program channel, such as:
• MNC News – program siaran
• MNC News – 24 hours news
• MNC Entertainment – program
• MNC Entertainment – 24 hours
• MNC Music Channel – program
• MNC Music Channel – 24 hours
• MNC The Indonesian Channel –
• MNC The Indonesian Channel –
berita 24 jam, infotainmen, berita olahraga, dan berita gaya hidup.
siaran hiburan 24 jam terdiri dari serial drama, film lokal, komedi situasi, tayangan realita, dan konten hiburan lainnya.
siaran musik 24 jam.
program siaran umum 24 jam dengan target distribusi internasional.
programs, infotainment, sport news, and lifestyle news.
entertainment programs, drama series, local movies, sitcoms, reality shows, and other entertainment content.
music programs.
24 hours general content programs with international distribution target.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
55
56
Rumah Produksi
Production House
Didirikan tahun 2005, MNC Pictures merupakan rumah produksi milik MNC. Bergerak di bidang produksi film layar lebar, Film TV (FTV), dan drama serial atau sinetron.
MNC Pictures was established in 2005, as a production house that is engaged in creating widescreen movies, FTV, and drama series.
Di awal tahun 2009, MNC Pictures telah meluncurkan film layar lebar yang pertama “Asmara Dua Diana”.
In early 2009, MNC Pictures launched its first big screen movie “Asmara Dua Diana”.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Manajemen Artis
Talent Management
Star Media Nusantara (SMN) adalah manajemen artis yang dibentuk oleh MNC yang bertanggung jawab untuk mengindentifikasi, mengembangkan, mempromosikan, dan mengelola artisartis berbakat untuk menjadi artis-artis terkemuka di generasi berikutnya dalam dunia hiburan.
Star Media Nusantara (SMN) is a talent management company formed by MNC with responsibilities of identifying, securing, promoting, and managing talented artists to become the next generation of superstars in the entertainment world.
Posisi MNC sebagai perusahaan media terintegrasi yang terkemuka memungkinkan Perseroan untuk menawarkan kesempatan besar kepada artis-artis kami untuk berkembang melalui kekuatan dari ketiga stasiun TV kami selain kesempatan untuk mengembangkan karir melalui TV, radio, dan media cetak milik kami.
MNC’s position as the leading integrated media company allows us to offer our talents substantial exposures on the strengths of our three TV broadcasting stations, in addition to significant opportunities to develop cross-media careers through our TVs, radios, and print businesses.
Di tahun 2009, SMN telah mengelola lebih dari 100 artis, dan telah meningkatkan aktivitas on-air dan off-air para artis untuk meningkatkan popularitas dan brand value mereka.
In 2009, SMN has managed more than 100 artists and has increased their on-air and off-air activities as well as their popularity and brand value
Di akhir tahun 2009, SMN telah mendirikan sekolah bakat yang diberi nama “Star Harvest Academy” untuk mendidik cara berperilaku dan profesionalitas.
By end of 2009, SMN has founded talent school called “Star Harvest Academy” to teach the talents manners and professionalism.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
57
58
Agen Media Kreatif
Creative Advertising Agency
Pada tahun 2009, CMI berhasil mendapatkan penghargaan sebagai “Big Three Agency” dari Suara Merdeka Group. CMI juga telah menangani klien-klien besar yang merupakan pemimpin pasar untuk menangani kampanye produk-produk mereka.
In 2009, CMI has successfully awarded the award as a “Big Three Agency” from Suara Merdeka Group. CMI also has the opportunity to manage a number of large clients considered as the market leader in their respective industry to perform the campaigns for their products.
Pada tahun 2010, CMI akan memfokuskan diri pada dua bisnis utamanya yaitu PT Mediate Indonesia yang mengkhususkan pada kegiatan iklan above the line (TV, media cetak dan radio) dan Cross Media Service untuk kegiatan iklan below the line (kegiatan promosi on-air dan off-air).
For year 2010, CMI will focus on augmenting its two main businesses, which are PT Mediate Indonesia specializing on above the line advertisement (TV, Print and Radio) and Cross Media Service specializing below the line advertisement (event and off air promotions).
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Media On-line
On-line Media
Okezone.com diluncurkan pada bulan Maret 2007 sebagai salah satu media on-line teratas di Indonesia yang memberikan platform on-line untuk mendistribusikan konten berita dan non-berita, dan telah menghasilkan 4,5 juta halaman terlihat per hari.
Okezone.com was launched in March 2007 as one of Indonesia’s top on-line media which provides an on-line platform to distribute news and non-news content, generating 4.5 million page views per day.
Okezone.com memiliki 10 kanal terdiri dari berita umum, politik, internasional, ekonomi, gaya hidup, selebriti, olahraga, bola, otomotif, teknologi dan lainnya. Okezone.com adalah portal on-line pertama yang menyajikan konten video yang inovatif dan mobile browser untuk memenuhi kebutuhan pemirsa yang aktif dan dinamis.
Okezone.com has 10 channels consisting of general news, politics, international, economy, lifestyle, celebrity, sports, soccer, automotive, technology, and many others. Okezone.com also provides video content innovation and mobile browser that is well-suited to dynamic and active users.
Pada tahun 2009, Okezone.com telah bertumbuh sekitar 30% dalam hal jumlah halaman terlihat dibandingkan periode tahun lalu. Menurut YahooTNS survey, Okezone.com menempati peringkat kedua yang paling disukai sebagai portal on-line untuk berita dan hiburan selama kuartal pertama tahun 2009. Okezone.com juga menempati peringkat ketiga terbaik pilihan para pelanggan dari Majalah SWA. Pada akhir tahun 2009, Okezone.com menempati urutan ke-19 dari Top 100 portal internet di Indonesia menurut alexa.com
During 2009, Okezone.com has experienced approximately 30% growth in terms of the number of page views compared to the previous year. According to Yahoo-TNS survey, Okezone.com is ranked in the second position as a top choice for news and entertainment on-line portal during the first quarter 2009. Okezone.com was also being selected as the number three most recommended on-line portal by customers according to SWA magazine. As at end of 2009, Okezone.com is being ranked 19th on the Top 100 internet portals in Indonesia according to alexa.com.
Okezone.com telah bekerjasama dengan perusahaan ternama seperti MSN Indonesia, Yahoo Indonesia, kaskus dan macetlagi.com untuk memperluas jangkauan kontennya dan memperkuat mereknya.
Okezone.com has collaborated with well-known companies such as MSN Indonesia, Yahoo Indonesia, kaskus and macetlagi.com to expand its contents reach and enhance its brand awareness.
MNC berharap Okezone.com dapat memberikan keuntungan dari potensi pertumbuhan pengguna internet di Indonesia yang pada akhirnya akan menjangkau pasar konsumen yang lebih luas dan memberikan konsumen lebih banyak pilihan platform media. Ke depannya, Okezone.com akan diposisikan untuk meraih semua peluang yang tersedia pada pasar media on-line di Indonesia.
MNC expects Okezone.com to capitalize on the potential growth of internet users in Indonesia, which will eventually enable us to reach a much broader consumer base and provide our customers with a wider selection of media platforms. Going forward, Okezone.com will be positioned to capitalize every opportunities in Indonesia on-line industry.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
59
Seputar Indonesia telah mencakup tujuh propinsi dengan lebih dari 626.000 pembaca. Seputar Indonesia merupakan koran kedua terpopuler di Jakarta dan ketiga terpopuler di Indonesia. Tabloid mingguan Genie telah berhasil mempertahankan posisinya sebagai tabloid nomor dua di segmen selebriti dan gosip, sementara tabloid Mom&Kiddie telah mempertahankan posisi terdepannya di pasar ibu-ibu modern. Sebagai tambahan, majalah premium berbahasa Inggris kami, HighEnd dan HighEnd Teen telah diapresiasi dengan baik di pasar kalangan atas. Seputar Indonesia has covered seven provinces with more than 626,000 readers. It has been the second most popular newspaper in Jakarta metropolitan area and the third most popular in Indonesia. Our weekly tabloid Genie has maintained its number two position in celebrity and gossip market segment while our tabloid Mom&Kiddie has retained its leading position in the modern mom market. In addition, our premium English magazines, HighEnd and HighEnd Teen have been highly regarded in the premium market.
60
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
61
Sumber Daya Manusia Human Resources Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan fondasi penting untuk membantu Perseroan dalam mencapai sasaran. Di sepanjang tahun 2009, berbagai kegiatan dan inisiatif telah dilakukan untuk memastikan organisasi ini mempunyai SDM yang handal dan kompeten untuk menjalankan roda bisnis dalam tatanan kompetisi yang semakin ketat. Strategi pengembangan SDM yang telah dilakukan pada tahun 2009 adalah sebagai berikut: Human Resources (HR) is an important foundation to support the Company’s objectives. During 2009, various activities and initiatives have been performed to ensure that the company has reliable and competent Human Resources in order to run the businesses in a highly competitive environment. Strategies of Human Resources Development that have been accomplished in year 2009 were as follows:
62
Strategi Pengembangan Organisasi
Organization Development Strategy
Tahun 2009 difokuskan pada penelaahan struktur organisasi di beberapa unit bisnis untuk memastikan bahwa desain struktur organisasinya telah mampu mendukung perkembangan bisnis yang sangat dinamis, diiringi dengan kesinambungan dalam proses standarisasi sistem, kebijakan dan prosedur SDM.
In 2009, the focus was on reviews of the structure of several business units to ensure that the organizational structures has been well designed to support the dynamic business activities, which was followed by the process of standardization of systems, policies and procedure on human resources.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Konsolidasi dengan fungsi SDM di unit bisnis juga semakin ditingkatkan agar implementasi sistem SDM di unit bisnis dapat selaras dengan Perseroan. Konsultasi untuk mengembangkan sistem SDM di setiap unit bisnis telah dilakukan dengan tujuan untuk keselarasan dalam penerapan Strategi Manajemen SDM.
Consolidations on the HR function in each business units have been implemented in order to reallign the HR system between the business units and the Company. Also, consultations to develop HR system in each business units have been implemented with the aim to harmonize the applications on the management strategy of HR.
Koordinasi & sinergi di setiap fungsi SDM unit usaha dilaksanakan untuk dapat merealisasikan standarisasi kebijakan SDM secara lintas unit bisnis, antara lain: kebijakan dan prosedur, pengembangan Human Resource Information System, penyelarasan Peraturan Perusahaan, kebijakan Compensation & Benefit dan Code of Conduct yang mengatur etika dalam berorganisasi meliputi tanggung jawab Perusahaan terhadap karyawan, kewajiban karyawan, tata cara berhubungan dengan pihak ketiga dan aturan mengenai pribadi dan kerahasiaan. Beberapa kebijakan dan prosedur yang telah dikembangkan di tahun 2009 meliputi kebijakan mengenai insentif penjualan, cuti tahunan, penugasan sementara dan mutasi, masa kerja, pemeliharaan kendaraan perseroan, penyimpanan dokumen asli dan pemeliharaan alatalat penerangan.
Coordinations and synergies in each HR’s business units have been conducted in order to standardize HR’s policies across business units, such as: policies and procedures, Human Resource Information System development, harmonization of Corporate Policies, Compensation & Benefit Policy and Code of Conduct that managed ethical organizational behavior of the Company’s responsibilities to employees, employees obligation, guideline of relations with the third parties and rules regarding privacy and confidentiality. Several policies and procedures that have been developed during the 2009 were policies on sales incentives, annual leave, temporary assignment and job transfers, working period, maintenance on the company’s vehicles, keeping the original documents and lighting maintenance.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
63
Strategi Evaluasi Karyawan
Employee Evaluation Strategy
Dilakukan dengan sistem Balanced Scorecard yang dalam penerapannya terus disesuaikan sehingga lebih meningkatkan produktivitas dan motivasi karyawan untuk berprestasi. Melalui mekanisme ini, aspek-aspek pengembangan yang diperlukan setiap karyawan diidentifikasi secara lebih sistematis dan diakomodir melalui Individual Development Plan. Sebagai hasilnya, program pengembangan dikategorikan menjadi aspek soft skill maupun hard skill.
Conducted through a Balanced Scorecard system, with continuous adjustments to establish a guideline that will enhance productivity and motivate employees to perform. Through this mechanism, all aspects of development as required by each employees are identified systematically and accommodated through an Individual Development Plan. As a result, development programs are properly categorized as soft skills and hard skills.
Tujuan dari sistem penilaian dengan Balanced Scorecard yang diterapkan ini, dimaksudkan untuk mengembangkan kultur kerja Pay for Performance, dimana karyawan dengan kinerja lebih baik akan mendapatkan penghargaan lebih dalam bentuk penyesuaian gaji dan bonus.
64
Career Management, Education and Development Strategy
Dilakukan dengan cara:
Will be achieved by:
•
•
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Employee Composition Based on LevelPer December 31st, 2009 BOD 26
The purpose of the assessment system using a Balance Scorecard is to foster the pay for performance working culture, where high achievers will be rewarded, in terms of higher remuneration adjustments and bonus.
Strategi Manajemen Karir, Pendidikan dan Pengembangan
Promosi dan Rotasi Promosi dan rotasi para karyawan yang berprestasi, untuk memenuhi keperluan dari unit bisnis untuk pengembangannya dan untuk memberikan kesempatan karir yang lebih luas bagi para karyawan. Melalui mekanisme ini, berbagai kesempatan diberikan kepada para karyawan untuk memperkaya pengetahuan dan pengalamannya.
Komposisi Karyawan Berdasarkan Level - Per 31 Desember 2009
Promotion and Rotation Promotion and rotation of high achievers in several business units, to fulfill the demand of business units for their expansion and to give broader career opportunities to the employees. Through this mechanism, spectrum of opportunities are being offered to the employees to enrich their knowledge and experiences.
VP/ GM 47
Senior Manager 18
Manager 133 Supervisor 583
Staff 4,415
Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan - Per 31 Desember 2009 Employee Composition Based on Education - Per December 31st, 2009 S2-S3 79 Other 1,595
Diploma 880
S1 2,668
Mekanisme rotasi ini juga bertujuan untuk memastikan adanya standarisasi kompetensi lintas unit bisnis di dalam Grup sehingga proses akulturasi budaya perusahaan dapat di akselerasi. Dengan adanya standar kompetensi ini, kemampuan organisasi untuk tumbuh dan berkembang juga akan lebih cepat.
•
Program Pelatihan dan Pengembangan Komitmen perusahaan untuk mengembangkan SDM juga dilakukan dengan cara mengikutsertakan karyawan yang memiliki potensi melalui Training Center. Pelatihan ini tidak hanya untuk meningkatkan kompetensi tetapi juga sebagai penghargaan atas prestasi yang telah ditunjukkan oleh karyawan. Program pelatihan difokuskan pada Hard Skill dan juga Soft Skill, antara lain: Supervisory Development Program, Reporter Training Program, PSAK, Promax, Mestakung, Prosdem, The Will Power (BOD Level), dll.
The purpose of job rotation is also to ensure that certain standard of competency level is being met across business units within the Group in order to foster the acceleration of the organization’s desired working culture and to accelerate the process of enhancing the competency level in the organization.
•
Training and Development Program The Company is also committed to develop its employees by assigning potential employees to the Training Center. The training program is intended not only to develop a higher level of competency but also to reward the high achievers. Training programs focusses on both for Hard Skill and Soft Skill, such as Supervisory Development Program, Reporter Training Program, PSAK, Promax, Mestakung, Prosdem, The Will Power (BOD Level), etc.
Training Centre ini telah mempersiapkan Grand Design Academy sesuai dengan beberapa fungsi utama di setiap unit bisnis seperti News Academy, Free to Air Academy, Print Academy, Sales Academy serta pengembangan kepemimpinan: Leadership Academy.
The training center has prepared a Grand Design Academy, an academy which is designed according to the core function of each business units, such as, News Academy, Free to Air Academy, Print Academy, Sales Academy and also Leadership Academy.
Salah satu kegiatan yang telah dilakukan di tahun 2009 adalah penyelenggaaran Best Manager Award dimana 11 karyawan terbaik di dalam Grup telah diberikan penghargaan.
One activity that has been accomplished in year 2009 was the Best Manager Award, in which 11 best employees in the Group has been awarded.
Ajang ini dilakukan untuk memberikan apresiasi terhadap karyawan berprestasi agar mereka dapat menjadi panutan bagi yang lainnya.
This event was conducted with the objective to reward high achievers in order to present them as role models for other employees.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
65
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility MNC berkomitmen untuk selalu memaksimalkan pertumbuhan perusahaan dan meningkatkan nilai bagi para pemegang sahamnya. Namun, MNC tidak akan mengorbankan kepentingan dan nilai moral bagi masyarakat dalam mengejar kepentingan komersial. Kami yakin bahwa program televisi kami yang berkualitas tinggi, sangat menginspirasi dan mempertimbangkan standar aspirasi yang ditetapkan oleh masyarakat. MNC sangat peka terhadap kebutuhan para korban bencana alam dan anggota masyarakat yang membutuhkan. Dalam hal ini, MNC telah membentuk program untuk menampung sumbangan dari masyarakat dan mengkoordinasikan program untuk menyalurkan dana guna meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat yang membutuhkan. MNC is committed to optimally grow the Company and add value to its shareholders. However, MNC will not forsake the interests and moral values adhered to the general public in the pursuit of commercial interest. We believe our high quality television programs are inspiring and taking into considerations the aspirations of the public’s high moral standard. MNC is also sensitive to the needs of victim of natural disasters and to the unfortunate members of the community. In this respect, MNC has established programs for the public to participate in the charitable donations and has coordinated programs for the effective distribution of funds to assist the impoverished and improved the welfare of the unfortunates.
RCTI Pedli
RCTI Peduli
Bantuan amal yang diberikan melalui RCTI Peduli sepanjang tahun 2009 dikategorikan menjadi korban bencana alam dan non bencana alam, yaitu:
Charitable donations through RCTI Peduli during the year 2009, were categorized for natural disasters and non-natural disasters victims, as follows:
a. Bencana Alam 1. Bantuan gempa Jawa Barat berupa antara lain paket sembako, selimut, makanan bayi, dan paket sekolah untuk korban di Pengalengan, Tasikmalaya, dan Garut.
a. Natural Disasters 1. Provided assistance for the earthquake victims in West Java by giving nine essential goods, blanket, baby foods, and school supplies for the victims in Pengalengan, Tasikmalaya and Garut. 2. Provided health services for the earthquake victims in West Sumatra supported by the medical team of Persatuan Ahli Bedah Orthopedi Indonesia (PABOI).
2. Bantuan gempa Sumatera Barat berupa pengobatan terhadap korban oleh tim medis dari Persatuan Ahli Bedah Orthopedi Indonesia (PABOI).
66
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
3. Bantuan banjir Jakarta untuk korban di wilayah Bukit Duri dan Kampung Melayu. 4. Bantuan untuk korban tanggul jebol di Situ Gintung Tangerang berupa sembako, pembangunan MCK, posko, dan ruang serbaguna.
3. Provided assistance for the flood victims in Bukit Duri and Kampung Melayu. 4. Provided assistance for the embankment victims in Situ Gintung Tangerang by giving nine essential goods, building public toilet facilities, and multipurpose room.
b. Non Bencana Alam 1. Bidang Pendidikan: • Bantuan paket sekolah untuk murid-murid SD Negeri Sibolangit, Medan. • Bantuan untuk PAUD 01 Dahlia Semanan Cengkareng, Jakarta Barat. 2. Bidang Kesehatan: • Pelayanan kesehatan umum di Desa Piyak dan Kanor Bojonegoro Jawa Timur, Manggarai Jakarta Selatan, Kenjeran Surabaya, Kampung Nelayan Belawan Medan, dan Mariso Makassar. • Sunatan massal di Semarang dan Jakarta. 3. Bidang Kesejahteraan: • Bantuan paket sembako di Kalibaru Jakarta Utara, Kampung Melayu Jakarta Timur, dan Johar Baru Jakarta Pusat.
b. Non-natural Disasters 1. Education sector: • Provided school packages for the Elementary School students in Sibolangit, Medan. • Provided assistance for PAUD 01 Dahlia Semanan Cengkareng, West Jakarta. 2. Health sector: • Provided general health services in Desa Piyak and Kanor Bojonegoro in East Java, Manggarai South Jakarta, Kenjeran Surabaya, Kampung Nelayan Belawan Medan and Mariso Makassar. • Performed mass circumcisions in Semarang and Jakarta. 3. Welfare sector: • Distributed nine essential goods in Kalibaru North Jakarta, Kampung Melayu East Jakarta and Johar Baru Central Jakarta.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
67
TPI Peduli
TPI Peduli
Kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh TPI Peduli pada tahun 2009:
Social activities that were performed by TPI Peduli during 2009 were as follows:
a. Bencana Alam 1. Bantuan gempa Jawa Barat untuk korban di Pengalengan dan Tasikmalaya. 2. Bantuan gempa Sumatera Barat.
a. Natural Disasters 1. Provided assistance for the West Java earthquake victims in Pengalengan and Tasikmalaya. 2. Provided assistance for the earthquake victims in West Sumatra. 3. Provided assistance for the flood victims in Rangasdengklok – West Karawang. 4. Built the Rama Agung Elementary School 22, Arga Makmur – Bengkulu for the children of earthquake victims in Bengkulu. 5. Provided assistance for the embankment victims in Situ Gintung Tangerang with nine essential goods, sanitary equipments, school packages and baby foods.
3. Bantuan banjir Rangasdengklok Karawang Barat. 4. Pembangunan SD 22 Rama Agung, Arga Makmur – Bengkulu untuk anak-anak korban gempa Bengkulu. 5. Bantuan untuk korban tanggul jebol di Situ Gintung Tangerang berupa antara lain sembako, peralatan kebersihan, paket sekolah, dan makanan bayi.
b. Non Bencana Alam 1. Bidang Pendidikan: • Bantuan untuk Hari Anak Nasional Tahun 2009 bekerjasama dengan Yayasan Pena dan Departemen Sosial.
• Bantuan kepada anak asuh
Mutiara Bangsa berupa biaya sekolah dan paket alat sekolah.
• Bantuan paket sekolah untuk
anak-anak korban gempa Tasikmalaya di SD Lebakagung III Karangpawitan – Garut.
2. Bidang Kesehatan: • Pelayanan kesehatan umum Mariso Makassar. 3. Bidang Kesejahteraan: • Bantuan paket sembako di Lubang Buaya Jakarta Timur.
• Penyaluran sumbangan kepada
masyarakat kurang mampu pada program “Di Antara Kita”.
• Penyaluran dana program ”Nada
& Dana” untuk pejuang veteran dan anak jalanan asuhan Yayasan Himmata. 4. Bidang Agama • Penyaluran dana program ”SMS Dai” untuk pembangunan/ renovasi mesjid dan pesantren di Jakarta, Medan, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
68
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
b. Non-natural Disasters 1. Education Sector: • Provided assistance on National Children`s Day 2009 in cooperation with Pena Foundation and the Ministry of Social Welfare. • Provided assistance for Mutiara Bangsa’s orphans in the form of school tuition fees and school supplies. • Provided school supplies for the children of earthquake victims in Tasikmalaya Elementary School in Lebakagung III, Karangpawitan – Garut. 2. Health Sector: • Provided general health services in Mariso Makassar. 3. Welfare Sector: • Distributed nine essential goods for the people residing in Lubang Buaya, East Jakarta. • Distributed donations to the underprivileged communities as part of “Di Antara Kita” program. • Distributed funds from “Nada & Dana” program to war veterans and child beggars cared by Himmata Foundations. 4. Religion Sector: • Distributed the funds collected from “SMS Dai” program for the building and renovating mosques and Islamic schools in Jakarta, Medan, DI Yogyakarta, West Java, Central Java and East Java.
• Penyaluran dana program ”SMS
Dai” untuk santunan anak yatim di Jabotabek, Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung. • Kegiatan buka puasa bersama bekerjasama dengan Yayasan Pena dan Departemen Sosial untuk 1,000 anak yatim di bulan Ramadhan. • Penyaluran dana program ”SMS Dai” berupa pembangunan dan renovasi masjid di beberapa wilayah meliputi: a. Masjid Al Himah – Pedongkelan b. Masjid Muhammad – Kulon Progo c. Pondok pesantren AlWathoniyah Arraisiyah Assu’udiyah - Jakarta d. TPQ Grape - Kanor, Bojonegoro e. Pondok pesantren Ulul Ilmi, Munjul – Cibubur f. Masjid Jami DKM Darusshowab, Kec. Banjarsari, Kab. Ciamis g. Mushola An-Nur, Kel. Lubang Buaya, Kec. Cipayung h. Masjid Darul Falah, Cibadak, Kab. Sukabumi 5. Pengembangan Komunitas • Kegiatan sosial “Serbu Kampung” antara lain berupa perbaikan jalan, pembangunan pos ronda, sunatan massal, fogging untuk mencegah penyakit demam berdarah, pembuatan tong sampah, pembuatan parit, dan pembuatan toilet umum. • Bantuan untuk pembangunan/ renovasi mesjid, kegiatan keagamaan, dan kegiatan pemuda di area sekitar kantor TPI.
• Distributed funds collected from
“SMS Dai” program for helping orphans in Jabotabek, Surabaya, Yogyakarta and Bandung. • Fast-Breaking dinner with 1.000 orphans during Ramadhan season in collaborations with Pena Foundation and the Ministry of Social Welfare. • Distributed funds collected from the “SMS Dai” program for building and renovating mosques in several areas, which includes: a. Al Himah Mosque – Pedongkelan b. Muhammad Mosque – Kulon Progo c. Al-Wathoniyah Arraisiyah Assu’udiyah Islamic School Jakarta d. TPQ Grape - Kanor, Bojonegoro e. Ulul Ilmi Islamic School, Munjul – Cibubur f. Jami DKM Darusshowab Mosque, Kec. Banjarsari, Kab. Ciamis g. An-Nur Mosque, Kel. Lubang Buaya, Kec. Cipayung h. Darul Falah Mosque, Cibadak, Kab. Sukabumi 5. Community Development: • “Serbu Kampung” social activities such as road improvement, community guard development, mass circumcision, fogging to prevent dengue fever, public trashbin development, canal drainage development and public toilet development. • Provided assistance in building/ renovating mosques, religious and youth activities in the vicinity of TPI’s office.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
69
70
Global TV Peduli
Global TV Peduli
Global TV Peduli menyalurkan bantuan bagi masyarakat korban bencana alam dan non bencana alam sebagai berikut:
Global TV Peduli had distributed assistances to the victims of natural disasters and non-natural disasters as follows:
a. Bencana Alam 1. Bantuan korban kebakaran di Pejaten Barat. 2. Bantuan gempa Jawa Barat untuk korban di Pengalengan dan Tasikmalaya. 3. Bantuan untuk korban tanggul jebol di Situ Gintung Tangerang berupa antara lain paket makanan buat relawan, selimut, tikar dan bubur bayi. 4. Bantuan untuk anak-anak korban gempa Tasikmalaya di SD Lebakagung III Karangpawitan – Garut berupa acara hiburan dan pemberian paket merchandise Global TV. 5. Bantuan untuk korban gempa di Sumatera Barat.
a. Natural Disasters 1. Provided assistance for the fire victims in West Pejaten. 2. Provided assistance for the West Java earthquake victims in Pengalengan and Tasikmalaya. 3. Provided assistance for the embankment victims in Situ Gintung Tangerang with meals for volunteers, blankets, mats, and baby foods. 4. Provided assistance for the children of earthquake victims in an Elementary School in Lebakagung III in Karangpawitan – Garut with entertainment and merchandise goods from Global TV. 5. Provided assistance for the earthquake victims in West Sumatra.
b. Non Bencana Alam 1. Bidang Pendidikan • Bantuan untuk Hari Anak Nasional Tahun 2009 bekerjasama dengan Yayasan Pena dan Departemen Sosial. • Bantuan berupa paket perlengkapan sekolah kepada anak anak pinggiran bekerjasama dengan Rumah Belajar Ceria anak Prumpang. • Bantuan berupa paket perlengkapan sekolah kepada anak anak pinggiran rel kereta api bekerjasama dengan Rumah Belajar HIMPAUDI Anggrek I. • Bantuan berupa paket perlengkapan sekolah kepada anak-anak panti asuhan Santo Yusuf Puncak – Jawa Barat.
b. Non-natural Disasters 1. Education Sector: • Provided assistance on National Children`s Day 2009 in collaboration with Pena Foundation and the Ministry of Social Welfare. • Provided school supplies for the child beggars in cooperation with Rumah Belajar Ceria anak Prumpang. • Provided school supplies for child beggars residing on the side of railways in cooperation with Rumah Belajar HIMPAUDI
2. Bidang Agama • Kegiatan buka puasa bersama bekerjasama dengan Yayasan Pena dan Departemen Sosial untuk 1,000 anak yatim di bulan Ramadhan. • Bantuan berupa perlengkapan sekolah untuk anak anak yatim piatu Panti Asuhan Santo Yusuf, di Puncak, Jawa Barat dalam rangka perayaan Natal. • Bantuan untuk kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di rumah-rumah ibadah.
2. Religion Sector: • Fast-Breaking dinner with 1.000 orphans during Ramadhan season in collaborations with Pena Foundation and the Ministry of Social Welfare. • Provided school supplies for orphans of Santo Yusuf orphanage in Puncak – West Java during the Christmas celebration.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Anggrek I.
• Provided school supplies
for orphans of Santo Yusuf orphanage in Puncak – West Java.
• Provided assistance for the religious activities in many worship places.
• Penyaluran dana program “Are
U Smarter Than a 5th Grader” untuk rumah-rumah ibadah dan panti asuhan.
• Distributed funds collected from
“Are U Smarter Than a 5th Grader”program to many places of worship and orphanages.
3. Pengembangan Komunitas • Bantuan pembuatan gapura, pembuatan pos Siskamling, dan penanaman pohon produktif di area sekitar kantor dan studio Global TV.
3. Community Development • Provided assistance in making gateway, community guard station and planting trees in the vicinity of Global TV’s office and studio.
Jalinan Kasih
Jalinan Kasih
Jalinan Kasih merupakan program non-komersial di RCTI yang bertujuan untuk menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan khususnya di bidang kesehatan.
Jalinan Kasih is a non-commercial TV program broadcasted by RCTI aimed to accumulate funds from the public and distribute them to communities requiring assistance particularly in the health care sector.
Sepanjang tahun 2009, Jalinan Kasih RCTI membantu 661 pasien yang diantaranya adalah: 1. Bantuan dan santunan terhadap 118 pasien reguler. 2. Bakti sosial berupa operasi untuk penderita hernia & bibir sumbing yang berjumlah 98 orang di Bandung bekerjasama dengan Santosa Bandung International Hospital. 3. Bakti sosial berupa operasi hernia, bibir sumbing, dan katarak bekerjasama dengan RS Spesialis Husada Utama Surabaya yang diresmikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Bapak Saefullah Yusuf. Jumlah pasien yang dibantu pada bakti sosial ini adalah 157 orang. 4. Bakti sosial berupa operasi hernia, bibir sumbing, dan katarak dengan jumlah pasien yang dibantu sebanyak 165 orang. Bakti sosial kali ini bekerjasama dengan RS Mata Aini dan RS International Royal Progress. 5. Bakti sosial berupa operasi untuk penderita bibir sumbing, hernia, dan katarak membantu 123 pasien bekerjasama dengan RS Pertamina.
During 2009, Jalinan Kasih RCTI had assisted 661 patients among them as follows: 1. Donation and assistance to 118 regular patients. 2. Sponsored hernia and cleft lip surgeries with a total of 98 patients in Bandung in cooperation with Santosa Bandung International Hospital.
Seputar Indonesia Peduli
Seputar Indonesia Peduli
Harian Seputar Indonesia melakukan kerjasama media partner dengan Orangutan Conservation Services Program (OCSP) yang merupakan sebuah organisasi perlindungan orang utan dimana acaranya berupa aksi damai di Bundaran HI. Acara ini juga didukung oleh Departmen Kehutanan RI.
The Daily newspaper Seputar Indonesia, as a media partner, has collaborated with Orangutan Conservation Services Program (OCSP), an organization specializing in the conservation of Orangutan, by performing peace rally in HI Roundabout. This activity was supported by the Ministry of Forestry.
3. Sponsored hernia, cleft lip surgeries and cataract surgeries in cooperation with Husada Utama Specialist Hospital Surabaya, which was inaugurated by Vice Governor of East Java, Mr. Saefullah Yusuf. Total patients assisted in this social activity were 157 patients. 4. Sponsored hernia, cleft lip surgeries and cataract surgeries for 165 patients. This social activity was in cooperation with Aini Eye Hospital and International Royal Progress Hospital. 5. Sponsored hernia, cleft lip surgeries and cataract surgeries for 123 patients assisted in cooperation with Pertamina Hospital.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
71
72
MNIG Peduli
MNIG Peduli
a. Realita Peduli Sebagai bagian dari kegiatan MNIG Peduli, Tabloid Realita menghimpun dana dari pembaca untuk disumbangkan kepada orang yang sakit berat. Data penyumbang REALITA PEDULI dan saldo yang diterima ditampilkan di setiap edisi Tabloid Realita selama dua minggu sekali.
a. Realita Peduli As part of MNIG Peduli activities, Tabloid Realita has accumulated funds from readers to be donated to the impoverished who is suffering from serious illness. The list of REALITA PEDULI donators and total donations are shown in each fortnighty editions.
b. Mom & Kiddie Peduli Tabloid Mom & Kiddie memuat artikel tentang kampanye “Family Go Green” dimana artikel tersebut memberikan edukasi kepada para pembaca untuk peduli kepada lingkungan sekitar dengan membuang sampah di tempatnya, menanam pohon, hemat air bersih, dan lainlain. Selain itu, Tabloid Mom & Kiddie juga membagikan buku bacaan anak kepada anak-anak di suku Badui.
b. Mom & Kiddie Peduli Tabloid Mom & Kiddie published articles on the campaign for “Family Go Green” aiming to educate readers to protect their environment by throwing garbage in its place, planting trees, saving water, etc. Tabloid Mom & Kiddie has also distributed reading materials to children in Bedouin tribes.
MNCN Peduli
MNCN Peduli
Program MNCN Peduli merupakan rangkaian kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh PT MNC Networks melalui Radio Trijaya Network, Radio Dangdut TPI, Woman Radio dan ARH Global Radio.
MNCN Peduli program is a series of social programs carried out by PT MNC Networks through Radio Trijaya Network, Radio Dangdut TPI, Woman Radio and ARH Global Radio.
Jenis-jenis kegiatan sosial yang telah dilaksanakan yaitu:
The type of social activities that had been performed were as follows:
a. Bencana Alam 1. Pengumpulan dana untuk bantuan korban gempa Sumatera Barat. 2. Pengumpulan dana untuk “Program 1,000 HUNTARA (Hunian Sementara)” bagi korban gempa di 13 titik yang berlokasi di Padang Pariaman.
a. Natural Disasters 1. Fund raising for the earthquake victims in West Sumatra. 2. Fund raising as part of the “Program 1.000 HUNTARA (Hunian Sementara)” for earthquake victims in 13 areas located in Padang Pariaman.
b. Non Bencana Alam 1. Donor Darah Kebutuhan darah khususnya di DKI Jakarta setiap harinya semakin meningkat, dimana masih banyak masyarakat setiap harinya kesulitan mendapatkan kantong darah. Dengan tema: ”Donor Darah Bagi Sesama”, untuk setiap kegiatannya berhasil mengumpulkan 150 - 200 kantong darah, dengan target peserta karyawan MNC Networks, karyawan di Gedung MNC Tower, dan masyarakat di sekitarnya.
b. Non-natural Disasters 1. Blood Donor Blood demand particularly in DKI Jakarta is increasing every day, and many people are having difficulties in getting the blood bags. Through the theme “Blood Donor to Others”, each event was able to collect 150 - 200 blood bags, from the employees of MNC Network, MNC Tower building as well as the surrounding communities.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Pada tahun 2009, MNC Networks telah mengadakan kegiatan donor darah sebanyak lima kali yakni pada bulan Februari, Maret, Mei, Juli, dan Nopember.
During 2009, MNC Networks had organized five blood donor events that were held in February, March, May, July and November.
2. Pemeriksaan Kesehatan Gratis Radio Dangdut TPI bekerjasama dengan Rumah Sakit Sahid Sahirman Jakarta mengadakan program ”DARLING” atau Dakwah Radio Keliling. Program ini meliputi dakwah, pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat kurang mampu di beberapa lokasi di Jakarta yaitu di Pejaten, Bukit Duri, dan Pamulang.
2. Free Medical Check-up Radio Dangdut TPI in collaboration with Sahid Sahirman Jakarta Hospital held a “DARLING” program or Dakwah Radio Keliling. This program included sermons, health examination and councelling to the underprivileged in several locations in Jakarta such as in Pejaten, Bukit Duri and Pamulang.
3. Berbagi Sesama
3. “Berbagi Bersama” (Sharing with others) As an appreciation for all of the blessings, during 2009, MNCN had organized social activities under the theme “Berbagi Sesama” intended for children who is suffering from cancer and other orphanages in dire need of funds. The activities were as follows:
Sebagai wujud syukur atas segala berkah yang telah di berikan, MNCN sepanjang tahun 2009 mengadakan kegiatan sosial bertajuk ”Berbagi Sesama” yang di tujukan kepada pasien anak –anak penderita kanker dan beberapa yayasan yatim piatu yang sangat membutuhkan bantuan dana. Kegiatan yang dilakukan antara lain: • Woman Radio bekerjasama dengan Entrostop menyerahkan bantuan dana dan perlengkapan sekolah kepada beberapa yayasan yatim piatu di Jakarta. • Radio Trijaya Jakarta mengadakan acara Talkshow Ramadhan sekaligus buka puasa bersama anak yatim. • Radio Trijaya Bandung mengadakan acara buka puasa bersama jajaran Pemerintah Daerah Jawa Barat dan 200 anak yatim piatu. • ARH Global Radio mengadakan acara hiburan oleh sejumlah penyanyi papan atas sekaligus buka puasa bersama anak yatim piatu. • Radio Dangdut TPI mengadakan kunjungan ke sejumlah rumah sakit, membagikan bingkisan kepada anak-anak penderita kanker di RS Cipto Mangunkusumo dan RS Harapan Kita.
• Woman Radio in cooperation
with Entrostop, had distributed funds and school supplies to several orphanages in Jakarta.
• Radio Trijaya Jakarta had
organized Ramadhan Talkshow events and fast-breaking with orphanages. • Radio Trijaya Bandung had organized fast-breaking with the regional government of West Java and 200 orphans.
• ARH Global Radio had organized
entertainment events performed by several top singers in addition to fast-breaking with the orphans. • Radio Dangdut TPI had organized activities to visit several hospitals and distributed packages to children suffering from cancer in Cipto Mangunkusumo Hospital and Harapan Kita Hospital.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
73
74
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Linktone mengembangkan, membentuk dan mendistribusikan produkproduk konten mobile yang inovatif dan telah memperluas bisnisnya ke mobile gaming. Linktone juga telah bersinergi dengan MNC Value Added Services mengenai pemahaman produk dan sistemnya untuk mengkapitalisasi pasar penyedia konten mobile di Indonesia dan di China. Linktone develops, aggregates and distributes innovative mobile content products and has expanded into the mobile gaming business. Linktone has synergized its product knowledge and systems with MNC Value Added Services to capitalize on the growth of the mobile content provider market in Indonesia and in China.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
75
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance MNC secara konsisten menempatkan Tata Kelola Perusahaan yang menjunjung tinggi asas keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, kewajaran dan kemandirian dalam segenap kegiatan usaha dan operasional Perseroan. MNC has consistently placed a strong emphasis on the implementation of Good Corporate Governance that highly values transparency, accountability, responsibility, fairness, and independency in all business conducts and operations of the Company.
MNC telah menempatkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik sebagai alat untuk memastikan garis wewenang dan tanggung jawab yang dijalankan dalam sebuah lingkungan terbuka dimana integritas diharapkan dapat selalu tumbuh dengan baik.
MNC has placed Good Corporate Governance as a tool to ensure that the fine line between authority and responsibility is conducted within an open environment in which integrity is expected to flourish and prevail at all times.
Hal-hal terpenting dalam kebijakan dan penerapan tata kelola Perusahaan adalah sebagai berikut:
The key points of the Company’s policies on corporate governance and its implementation are as follows:
•
•
• • •
76
Peran dan tanggung jawab yang jelas dan terpisah antara Komisaris dan Direktur. Fokus pada strategis dan rencana usaha yang terarah. Perilaku bisnis yang baik. Keterbukaan dan kesepakatan yang adil dengan pemangku kepentingan.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
• • •
Clear and segregated roles and responsibilities between Commissioners and Directors. Focus on strategic direction and business plan. Proper business conducts. Transparent and fair dealings with stakeholders.
• • • • •
•
Perlindungan hak-hak pemegang saham minoritas. Penekanan pada manajemen risiko dan antisipasi risiko. Peningkatan pengawasan dan kendali operasional melalui Komite Audit dan Divisi Internal Audit. Sistem pengambilan keputusan yang efektif. Pengumuman dan penyebarluasan informasi yang materil kepada pemangku kepentingan secara tepat waktu dan akurat, serta Memiliki rasa tanggung jawab terhadap isu-isu sosial, lingkungan, dan pembangunan.
• • • • •
•
Protection on the minority shareholders’ rights. Emphasize on risk management and risk anticipation. Augmenting operational control and oversight through the Audit Committee and the Internal Audit Division. Effective decision-making system. Timely and accurate disclosure and dissemination of information material to stakeholders, and
Sense of responsibility to social, environmental, and developmental issues.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertugas dan berkewajiban mengawasi dan memberikan saran kepada Direktur berkenaan dengan kebijakan Perseroan. Dewan Komisaris secara terus-menerus memantau efektivitas dari kebijakan Perseroan dan proses pengambilan keputusan oleh Direksi, termasuk pelaksanaan strategi untuk memenuhi harapan pemegang saham.
The Board of Commissioners has the duty and responsibility of overseeing and advising the Directors on corporate policies. The Board of Commissioners continuously monitors the effectiveness of the Company’s policies and the decision making process of the Board of Directors, including the execution of those strategies to meet stakeholders’ expectations.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
77
Segenap tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris secara umum ditetapkan secara menyeluruh dalam Anggaran Dasar Perseroan. Pokokpokok tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah:
In general, the duties and responsibilities of the Board of Commissioners have been elaborated in the Company’s Articles of Associations. The principal duties and responsibilities of the Board of Commissioners are as follows:
•
•
•
•
78
Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi mengenai laporan keuangan tahunan, rencana pengembangan Perseroan dan hal-hal penting lainnya. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan dan dalam hal Perseroan menyimpang dari visi dan misinya, maka dengan segera memberikan saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh. Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting dalam mengelola Perseroan.
•
•
Providing opinions and suggestions to the Board of Directors regarding the annual financial statements, development plan of the Company and other pertinent matters. Keep abreast on the development of the Company’s activities, and immediately provide advice should the Company sway from its stated visions and missions.
Providing opinions and suggestions to the Board of Directors on other issues that deemed necessary in managing the Company.
Per tanggal 31 Desember 2009, Dewan Komisaris beranggotakan lima orang, diantaranya seorang Komisaris Utama, dua Komisaris, dan dua Komisaris Independen.
As of December 31st, 2009, the Board of Commissioners consisted of five Commissioners including one President Commissioner, two Commissioners, and two Independent Commissioners.
Direksi
Board of Directors
Direksi bertanggung jawab penuh untuk mengelola Perseroan secara hati-hati dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, demi kepentingan dan sejalan dengan tujuan Perseroan. Direktur, baik perorangan maupun kolektif, harus bertindak tepat, hatihati, dan mempertimbangkan seluruh aspek dalam menjalankan tugas mereka dan menghindari benturan kepentingan.
The Board of Directors is fully responsible for the prudent management of the Company and for complying with the prevailing regulations in order to secure the interest of the Company and to be in line with the Company’s stated objectives. The Directors, both individually or collectively, must proceed with precise, prudence, and consider every aspects of a situation in performing their duties and avoid any conflicts of interests.
Tugas-tugas umum dan tanggung jawab Direksi ditetapkan secara menyeluruh dalam Anggaran Dasar Perseroan. Tugas dan tanggung jawab utama mereka adalah:
In general, the duties and responsibilities of the Board of Directors have been set forth comprehensively in the Company’s Articles of Association. The main duties and responsibilities are as follows:
•
•
Menentukan kebijakan Perseroan dengan mengindahkan tata kelola dan manajemen Perseroan.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Determining the Company’s policies with respect to good corporate governance and management of the Company.
•
•
• •
Menetapkan strategi dan rencana anggaran secara berkala, serta mengukur kinerja dengan mengacu pada tujuan, strategi, dan rencana tersebut. Menetapkan kebijakan ketenagakerjaan, termasuk kebijakan pengangkatan dan pemberhentian, gaji, pensiun, dan manfaat lainnya. Mewakili Perseroan dalam segenap kegiatan Direksi dengan pihak internal dan kesepakatan bisnis dengan pihak eksternal. Menjalankan aktivitas lainnya dengan mengindahkan Anggaran Dasar atau petunjuk rapat Dewan Komisaris maupun RUPS.
•
•
• •
Determine the Company‘s strategies and budget plans periodically, and measuring performance against objectives, strategies, and plans. Determine the Company’s policies on employment, including policies on hiring and firing, remuneration, pension, and employee benefits. Representing the Company in all Directors’ activities with the internal parties as well as business dealings with the external parties. Undertaking business activities, in accordance with the Company’s Articles of Association or as directed by the Board of Commissioners’ meetings as well as General Meeting of Shareholders.
Per tanggal 31 Desember 2009, Direksi MNC terdiri dari lima orang diantaranya seorang Group CEO dan empat orang Direktur.
As of December 31st, 2009, MNC’s Board of Directors consisted of five members including one Group CEO and four Directors.
Rapat Komisaris dan Direksi
Meetings of the Commissioners and Directors
Direksi bertemu secara berkala atau jika diperlukan. Dewan Komisaris dan Direksi melakukan rapat sekurangkurangnya dua kali setahun untuk mengevaluasi sasaran bisnis dan mendiskusikan masalah tertentu berkenaan dengan perkembangan Perseroan.
The Board of Directors meets regularly or as needed from time to time. The Board of Commissioners meet with the Board of Directors at least twice a year to evaluate business targets and to discuss pertinent issues regarding the development of the Company.
Komite Audit
Audit Committee
Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dalam menjalankan tugasnya untuk memberikan pendapat atas laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, meliputi antara lain penelaahan informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan dan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundangundangan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
In carrying out their duties and responsibilities, the Board of Commissioners are assisted by Audit Committee, which responsible for providing opinions on matters that informed by Directors to the Board of Commisioners, such as analyzing financial information and monitoring the Company’s compliance with respect to the prevailing regulations that related to the Company’s activities.
Pada tahun 2009, terjadi perubahan susunan Komite Audit sehubungan dengan telah berakhir masa tugas anggota sebelumnya, sehingga keanggotaan Komite Audit untuk
In 2009, the composition of the Audit Committee have been changed due to the expiration period of former members, and as a result the Audit
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
79
80
periode 3 tahun berikutnya, dari dan menjadi sebagai berikut:
Committee members for the next 3 year, were and will be as follows:
Sebelumnya: Ketua : Djoko Leksono Sugiarto Anggota : 1. Kardinal A. Karim 2. Irman Gusman
Previously: Chairman : Djoko Leksono Sugiarto Members : 1. Kardinal A. Karim 2. Irman Gusman
Saat ini: Ketua : Djoko Leksono Sugiarto Anggota : 1. John A. Prasetio 2. Irman Gusman
Currently: Chairman : Djoko Leksono Sugiarto Members : 1. John A. Prasetio 2. Irman Gusman
Selama tahun 2009, Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak tiga kali dengan Direktur dan divisi Internal Audit.
During 2009, the Audit Committee have conducted three meetings with Directors and Internal Audit division.
Auditor Eksternal
External Auditors
MNC telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio dan Partners (dahulu Hans Tuanakotta Mustofa & Halim), anggota “Deloitte Touche Tohmatsu” sebagai auditor eksternal atas laporan keuangan Perseroan pada tahun buku 2009. Auditor eksternal ini melaksanakan tugasnya berdasarkan standar profesional dan etika yang berlaku.
MNC has appointed the Public Accounting Firm of Osman Bing Satrio and Partners (formerly Hans Tuanakotta Mustofa & Halim), the member firm of “Deloitte Touche Tohmatsu” as the external auditor of the Company’s financial statements for fiscal year 2009. The external auditors have performed their duties in accordance to the prevailing professional standard code of ethics.
Audit Internal
Internal Audit
Internal Audit membantu manajemen dalam melakukan fungsi pengawasan dengan melakukan evaluasi dan analisa seluruh aktivitas Perseroan dan melaporkannya kepada Direksi dan Komite Audit. Mengacu pada piagam audit internal, beberapa hal yang berkaitan dengan auditor internal, yaitu:
Internal Audit supports management in performing the supervisory role by evaluating and analyzing the Company’s overall activities and reporting the said activities to the Board of Directors and the Audit Committee. According to the internal auditor, several roles are associated with the internal auditor:
1. Tanggung jawab Divisi Internal Audit melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya dan kemudian memberikan saran perbaikan.
1. Responsibility The Internal Audit division performs audits and evaluates on efficiency and effectiveness on finance, accounting, operation, human resources, marketing, information technology and other activities and provides opinions for improvements.
2. Wewenang Dalam menjalankan tugasnya, divisi internal audit dapat mengakses seluruh informasi yang relevan dan melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Komite Audit dan Dewan Komisaris.
2. Authority In carrying out of their duties, the Internal Audit division has the authority to access all relevant information and build direct communication with the Board of Directors, Audit Committee and the Board of Commissioners.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
3. Kode Etik Profesi Kode etik profesi yang harus dipatuhi auditor internal adalah integritas, objektivitas, kerahasiaan dan kompetensi.
3. Code of Conduct The codes of conduct that must be abided by the internal auditor are integrity, objectivity, safeguarding confidentiality and competency.
4. Standar Auditor Internal Audit internal dilakukan sesuai dengan standar profesi dan etika tertinggi yang independen dan secara obyektif memberikan keyakinan dan saran sesuai yang berlaku pada umumnya. Audit Internal dilakukan berdasarkan metodologi pendekatan risiko. Penilaian risiko dilakukan berdasarkan risiko fungsional dan rating dari masing-masing risiko yang telah teridentifikasi.
4. Standard of Internal Audit Internal audit is independently conducted in accordance with the standard of professionalism and highest order in the code of ethics, and objectively provides assurances and opinions that can be applied in a general condition. Internal audit is performed on risk-based approach. Risk assessments are conducted based on functional risks and ratings for each identifiable risks.
Sepanjang 2009, Internal Audit telah melakukan pemeriksaan yang bersifat finansial, operasional dan kepatuhan terhadap seluruh unit usaha di bawah naungan Perseroan.
During 2009, the Internal Audit had conducted financial, operational and compliance audits towards all business units of the Company.
Area audit yang dilakukan meliputi: penelaahan risiko terhadap persediaan dan proses produksi di lini usaha penyiaran media; penelaahan risiko terhadap sirkulasi dan proses distribusi di lini usaha media cetak dan penelaahan risiko terhadap proses bisnis dan penjualan on-air di lini usaha jaringan radio.
Areas that had been audited were as follows: Inventory & production process risk review for the broadcasting media business unit; circulation & distribution process risk review for the printing business unit dan business process and on-air sales process risk review for the radio network business unit.
Temuan audit yang telah dilaporkan akan ditindaklanjuti oleh unit bisnis terkait dan dimonitor pelaksanaannya oleh internal auditor sesuai waktu yang telah ditentukan.
All audit findings that had been reported were followed through the related business units and corrected actions were performed under the supervision of the internal audit within a specific time table.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
81
Sekretaris Perusahaan dan Hubungan Investor Corporate Secretary and Investor Relations
82
Sekretaris Perseroan
Corporate Secretary
Sekretaris Perseroan bertanggung jawab atas komunikasi Perseroan kepada publik mengenai kegiatan-kegiatan MNC, serta menangani hubungan dengan media. Sekretaris Perseroan berfungsi sebagai penghubung antara Perseroan dengan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, pemegang saham dan masyarakat. Sekertaris Perseroan juga bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan pada peraturan dan ketentuan pasar modal, menjamin Perseroan mendapatkan informasi terkini, dan memenuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku.
The Corporate Secretary is responsible for corporate communications concerning the activities of MNC to thepublic, as well as managing media relations. The Corporate Secretary is the liason officer between the Company and the Capital Markets and Financial Institutions Supervisory authority, shareholders and public.They are also responsible for corporate compliance with the capital market’s rules and regulations, ensuring that the Company is updated, and complies with all prevailing rules and regulations.
Hubungan Investor
Investor Relations
Perseroan menyadari pentingnya menjaga komunikasi yang baik dan terbuka dengan para investor, fund manager dan analis dan tugas ini diemban oleh divisi Hubungan Investor. Melalui kegiatan Hubungan Investor, Perseroan berkomunikasi dengan pemegang saham publik dan dengan komunitas para investor mengenai kinerja keuangan Perseroan, perkembangan terkini Perseroan dan informasi lainnya secara konsisten dan transparan. Kegiatan Hubungan Investor juga mencakup corporate finance, analisis industri media dan Perseroan, serta mendukung Manajemen Perseroan dalam mengatur kegiatan-kegiatan pengumpulan dana, merjer dan akuisisi, serta berbagai tindakan korporasi lainnya.
The Company fully understands the importance of maintaining the sound and open communications with investors, fund managers, and analysts and this role is entrusted to the Investor Relations Division. Through the Investor Relations activities, the Company updates the public shareholders and the investment communities with the financial performance, latest developments and other information in a consistent and transparent manner. The Investor Relations activities also include corporate finance, Company and media industry analysis, as well as supporting the Company’s Management for fundraising activities, mergers & acquisitions, and various corporate actions.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Kasus Litigasi Litigation Case
Pada tanggal 14 Oktober 2009, salah satu anak usaha MNC, TPI, telah diputuskan pailit oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Namun keputusan tersebut tidak final dan tidak mengikat. Kemudian pada tanggal 15 Desember 2009, Mahkamah Agung Republik Indonesia telah mengabulkan permohonan kasasi TPI untuk membatalkan keputusan pailit yang telah dikeluarkan oleh Pengadilan Niaga karena tidak memenuhi kriteria hukum kepailitan.
On October 14th, 2009, one of MNC’s subsidiary, TPI, had been declared bankrupt by the Commercial Court of Central Jakarta District Court (“Commercial Court”). However, the judgment was not final and binding. In fact, on December 15th, 2009 the Supreme Court has granted the appealed by TPI to nullify the bankruptcy status that was ruled by the Commercial Court because it did not fulfill the requirements of the bankruptcy law.
Disamping itu, pada tanggal 26 Maret 2010, Mahkamah Agung juga telah memperkukuh keputusan tingkat kasasi tertanggal 15 Desember 2009 dengan menolak permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Crown Capital Global Limited (“CCGL”).
More importantly, on March 26th, 2010, the Supreme Court has reaffirmed its decision on December 15th, 2009, to reject Crown Capital Global Limited’s (“CCGL”) appeal for a judicial review.
Sejak TPI diakuisisi oleh MNC pada tahun 2006, TPI telah diaudit dan ditelaah oleh berbagai macam lembaga. Namun tidak satupun dari hasil audit atau hasil telaah tersebut yang menemukan adanya hutang TPI yang terkait dengan CCGL.
Since TPI was acquired by MNC in 2006, TPI has been the subject of various audits and due diligence reviews. None of the audits or due diligence reviews revealed the existence of any debt allegedly due by TPI to CCGL.
Keputusan Mahkamah Agung yang menolak permohonan peninjauan kembali tersebut adalah final, sehingga mengakhiri segala daya upaya CCGL untuk menuntut TPI atas kasus yang sama.
The Supreme Court’s decision that reject CCGL’s appeal for a judicial review was final and ended any future attempt by CCGL to file for the same legal proceedings against TPI.
Dengan dinyatakannya bahwa TPI tidaklah pailit, kepercayaan para pelanggan, pemasang iklan, rumah produksi dan para pemasok terhadap TPI untuk melakukan aktivitas bisnis telah meningkat kembali. Kedepannya, kami sangat yakin TPI akan menunjukkan kinerja yang lebih baik lagi.
The ruling has cleared up TPI from bankruptcy status and has restored the confidence of customers, advertisers, production houses, and suppliers to TPI, to intensify their business activities with TPI. Going forward, we firmly believe that TPI’s business activities will result in a much stronger overall performance.
Bahkan selama dua bulan pertama di tahun 2010, dimana biasanya merupakan siklus yang terendah untuk semua perusahaan media di Indonesia, TPI telah membukukan kinerja keuangan yang luar biasa dengan pendapatan yang meningkat sebesar 29% y-o-y menjadi Rp88 miliar dan lebih tinggi 9% dari angka yang dianggarkan serta EBITDA meningkat 34% y-o-y menjadi Rp33 miliar dan lebih tinggi 86% dari angka yang dianggarkan.
As a matter of fact, during the first two months of 2010, which would usually be the bottom of the cycle for any media company in Indonesia, TPI have booked a very impressive financial results with revenues increasing by 29% y-o-y to Rp88 billion, and exceeded the budget by 9% and EBITDA soared by 34% y-o-y to Rp33 billion, and exceeded the budget by 86%.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
83
Analisa Singkat Industri Media Media Industry Brief Analysis
Pertumbuhan industri media di Indonesia merupakan salah satu yang tercepat di kawasan Asia Pasifik. Indonesia’s media industry remains one of the fastest growing in the Asia Pacific region.
84
Industri media telah mengukuhkan posisinya sebagai faktor terdepan pada perekonomian negara yang didominasi oleh konsumsi dan merupakan target investasi yang menarik baik untuk investor stratejik maupun institusi, sejajar dengan China, India dan Brazil.
The media industry has cemented its position as a leading proxy for the country’s consumption-driven economy and is an increasingly attractive target for strategic and institutional investors, ranking alongside China, India and Brazil.
Pertumbuhan industri media memiliki prospek yang cerah di masa mendatang, dengan didukung oleh kondisi ekonomi yang stabil, pasar periklanan yang kokoh dan meningkatnya angka konsumsi pada media tradisional dan media digital.
The prospects for future media industry growth in Indonesia are good, anchored to a resilient economy; a strong advertising market; and growing consumption of both traditional media and new digital media.
Analisa terbaru dari perusahaan riset terdepan, Media Partners Asia (“MPA”), menunjukkan adanya pertumbuhan pendapatan bersih industri media Indonesia sebesar 9% selama 2009 yaitu mencapai kira-kira US$2 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 0,4% PDB nominal, sehingga mengindikasikan masih banyak ruang untuk bertumbuh di masa mendatang.
Recent analysis from leading research firm Media Partners Asia (“MPA”) indicates that Indonesia, media industry revenues grew by 9% in net terms during 2009 to reach approximately US$2 billion. This is still equivalent to only 0.4% of nominal GDP, suggesting significant room for future growth.
MPA memperkirakan perputaran industri media di Indonesia akan meningkat pada CAGR 12% selama lima tahun ke depan dan mencapai lebih dari US$3,5 miliar untuk pendapatan yang berasal dari media iklan dan berlangganan (mohon lihat Exhibit 1).
MPA forecasts indicate that Indonesia media industry turnover will climb at a CAGR of 12% over the next five years to reach more than US$3.5 billion in advertising and subscription revenues (please see Exhibit 1).
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Exhibit 1: Pendapatan Media & Hiburan di Indonesia (Seluruh data kecuali jumlah prosentase dalam US$ juta) Indonesia Media & Entertainment Revenues (All data except % in US$ millions)
4000 3,511 35 90
3500 CAGR
3000
11.69%
38 178
165 501
2500 673
2,027
2000
22 80
Radio
27 85
130
OOH
348
1500
Music Digital
385
1000
Movies 1,831
950
500 0
Video Games Print Television
2009
2014
Sumber / Source: Media Partners Asia
Media Nusantara Citra (”MNC”) secara signifikan telah meningkatkan pertumbuhan seluruh sektor utama pada industri media di Indonesia yang meliputi televisi, radio, media cetak dan digital.
Significantly, Media Nusantara Citra (“MNC”) has leverage across all the key growth sectors within the Indonesian media industry including television, radio, print and digital media.
Industri televisi, dimana MNC mendominasi 35% pangsa pemirsa dan belanja iklan, akan tetap menjadi penggerak utama pertumbuhan dan pendapatan di industri media dengan lebih dari setengah perputaran pendapatan total industri media di tahun 2014.
The television industry, in which MNC remains dominant with a 35% share of the audience and advertising spending, will remain a key driver of media industry growth and revenue volume with more than half of media industry revenue turnover by 2014.
Pendapatan iklan pada televisi tidak berbayar akan tetap menjadi pendorong utama pendapatan di industri televisi meskipun pendapatan yang berasal dari TV berlangganan
The key driver of television industry sales will remain Free-To-Air (“FTA”) television advertising though payTV subscription sales will also grow in importance as pay-TV market
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
85
akan semakin diperhitungkan dengan terus meningkatnya penetrasi pasar TV berlangganan dari titik rendahnya. MNC bersama dengan induk perusahaannya, Global Mediacom, telah berhasil mengembangkan industri televisi, baik pada televisi tidak berbayar maupun pada TV berlangganan.
penetration grows from a low base. MNC and parent, Global Mediacom, have leverage across both FTA and pay segments of the television industry.
Tren Ekonomi
Economic Trends
Perekonomian Indonesia Tetap Kuat dan Bertumbuh.
The Indonesian Economy Remains Robust and Growth Oriented
Indonesia telah berhasil mengatasi krisis keuangan global lebih baik dibandingkan dengan negara lain. Hal ini dikarenakan Indonesia lebih bergantung kepada konsumsi lokal dibandingkan dengan ekspor, dimana konsumsi lokal memiliki kontribusi lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Indonesia weathered the global financial crisis better than most because of its limited dependence on exports and its reliance on robust local consumption, which contributes more than 60% to national Gross Domestic Product (GDP).
Indonesia memiliki kondisi ekonomi yang stabil dan menarik. PDB riil telah mengalami pertumbuhan sebesar 4,5% di tahun 2009 (Sumber: Biro Pusat Statistik), meskipun diterpa krisis keuangan global, Indonesia tetap merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia, setelah China dan India. Ekonomi Indonesia diharapkan tumbuh ratarata sebesar 6% secara riil untuk lima tahun ke depan, menjadikannya salah satu negara yang tertinggi di Asia Pasifik dan yang tertinggi di antara negara-negara ASEAN (mohon lihat Exhibit 2).
Indonesia has an increasingly stable and attractive economic profile. Real GDP grew by 4.5% in 2009 (Source: Central Bureau of Statistics) in spite of the global financial crisis, making Indonesia one of the fastest growing economies in Asia, trailing only China and India. The economy is expected to grow at an average of 6% in real terms over the next five years, amongst the highest in Asia Pacific and certainly the highest in ASEAN countries (Please see Exhibit 2).
Exhibit 2: Pertumbuhan PDB Riil di Beberapa Pasar Gobal Real GDP Growth, Selected Global Markets Pasar / Market 2008 2009 2010 China
9.0%
8.6%
9.5%
2012
2013
2014
9.2%
8.4%
7.4%
7.0%
India
7.5%
6.5%
7.5%
8.0%
7.7%
7.1%
6.8%
Indonesia
6.1%
4.5%
5.5%
5.8%
6.1%
6.4%
6.0%
Japan
-0.7%
-5.7%
1.7%
2.4%
2.8%
1.9%
1.5%
Philippines
4.5%
1.5%
5.0%
5.3%
5.5%
5.6%
5.8%
Singapore
1.1%
-1.8%
6.0%
6.8%
6.4%
5.9%
5.5%
Thailand
2.6%
-3.0%
5.0%
5.5%
6.0%
5.2%
5.6%
USA
0.5%
-2.5%
2.3%
2.4%
2.7%
2.5%
2.0%
Sumber / Source: IMF, BPS, Thomson Financial Analytics
86
2011
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Konsumsi sektor riil memuncak pada saat kampanye pemilihan umum pada kuartal pertama tahun 2009, kemudian melambat dan mulai meningkat kembali di kuartal keempat sejak meningkatnya pengeluaran untuk kendaraan bermotor dan ritel. Hal ini memberikan landasan yang baik bagi pertumbuhan ekonomi dan prospek periklanan di tahun 2010. Pendapatan dan pengeluaran rumah tangga juga meningkat, saat ini PDB per kapita berada di bawah US$2.500 dan diharapkan mencapai US$4.500 di tahun 2014.
Real consumption peaked with the elections in Q1 2009 and has slowed down, but, there has been a consumption recovery since Q4 with higher spends on motor vehicles and retail expenditures. This bodes well for economic growth in 2010 and advertising prospects. Incomes and household spends are also increasing. GDP per capita levels, currently trending below US$2,500 are expected to reach US$4,500 by 2014.
Industri Periklanan
Advertising Industry
Setelah krisis ekonomi yang terjadi di tahun 1998, tingkat belanja iklan di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat dari titik terendahnya. Berdasarkan analisa dari MPA, belanja iklan bersih tumbuh dengan rata-rata lebih dari 11% per tahun antara tahun 2003 sampai dengan 2008, yang dihitung setelah dikurangi dengan diskon dan komisi agen. Berdasarkan hasil estimasi dari AGB Nielsen, belanja iklan kotor tumbuh sebesar 25% antara tahun 2003 sampai dengan 2007.
Following the economic crisis of 1998, Indonesia’s advertising expenditure levels grew rapidly from a low base. Net advertising spending grew at an average annual rate of more than 11% between 2003 and 2008, according to analysis from MPA, which measures advertising, after rate card discounts, and agency commissions. Rate card based gross estimates from AGB Nielsen suggest that advertising expenditure grew by 25% between 2003 and 2007.
Sektor periklanan merupakan fenomena terkini, dimulai pada awal masa 1990-an dengan berkembangnya televisi tidak berbayar dan beralihnya strategi perseroan dari distribusi ke pemasaran dan promosi. Pertumbuhan mulai mendatar di tahun 2005 akibat tingginya harga minyak, inflasi dan rendahnya pengeluaran di sektorsektor utama seperti barang-barang konsumsi. Sejak tahun 2006,terjadi peningkatan kembali akibat ekonomi yang menguat dan peningkatan konsumsi dengan pengeluaran terbesar di kategori barang-barang konsumsi, telekomunikasi, otomotif, keuangan dan hal-hal yang terkait dengan politik.
Advertising is a relatively recent phenomenon, gathering force in the early 1990s with the growth of FTA TV and the shift of corporate strategies from distribution to marketing and promotion. Growth moderated significantly in 2005 due to high oil prices, inflation and lower spends from key sectors such as FMCG. Since 2006, there has been a rebound due to a stronger economy and booming consumption with high spends from FMCG, telecom, auto/motor, finance and political-related categories.
Pertumbuhan sektor periklanan mulai melambat di tahun 2009 akibat penurunan ekonomi global. Walaupun demikian, kecepatan pada pertumbuhan tetap kuat, ditopang oleh pertumbuhan PDB riil sebesar 4,5% yang merupakan dampak dari pengeluaran yang terkait dengan politik, pemilihan umum dan daerah, konsumsi domestik dan rumah tangga.
Advertising growth has slowed in 2009 due to the effect of the global downturn. Nonetheless, the pace of growth remains robust, spurred by a 4.5% real GDP increase, the impact of political-related expenditure, various national and local elections, and a renewal of private domestic consumption and household incomes.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
87
Berdasarkan analisis MPA, belanja iklan bersih di Indonesia akan mengalami pertumbuhan sebesar 7,9% di tahun 2009, menjadikan negara ini salah satu dari beberapa negara di Asia yang mengalami pertumbuhan media yang pesat, melampaui China dan India. Menurut MPA, total penjualan iklan bersih mencapai US$1,2 miliar.
As per MPA analysis, net advertising spending in Indonesia will grow by 7.9% in 2009, making the country one of the few country with the fastest growth of the media growth markets in Asia, outstripping both China and India. Total net advertising sales reached US$1.2 billion, according to MPA.
Menurut Zenith Optimedia, belanja iklan politik dalam rangka pemilihan umum di tahun 2009 telah membantu pasar periklanan untuk tetap bertumbuh meskipun ekonomi internasional sedang lesu. Menurut angka yang didapat dari Zenith, belanja iklan kotor mengalami pertumbuhan sebesar 8% di tahun 2009 atau mencapai sebesar US$3 miliar.
According to leading media buyers Zenith Optimedia, political spending in the run up to the 2009 elections helped the advertising market grow despite the wider economic gloom in international markets. According to Zenith’s numbers, based on rate cards and therefore gross, advertising expenditure grew by 8% in 2009. Gross advertising spending reached US$3 billion in 2009, according to Zenith.
Angka Zenith di tahun 2009, pertumbuhan 5% termasuk inflasi, jauh lebih rendah dari rata-rata 9%-10%. Jumlah tersebut berasal dari peningkatan volume iklan, yang sebagian besar di dapat dari pemasangan iklan oleh partai politik. Zenith memperkirakan tingkat pertumbuhan yang sama di tahun 2010, diikuti dengan perbaikan mencapai 13,9% di tahun 2011 dan 2012.
Zenith’s 2009 numbers include 5% media inflation, much lower than the average rate of 9%-10%. The balance comes from growth in volumes, much of which was derived from election advertising by political parties. Zenith forecasts a similar growth rate in 2010, followed by a recovery to 13.9% growth in both 2011 and 2012.
Exhibit 3: Pertumbuhan Belanja Iklan Bersih dan Kotor di Kawasan Regional Tahun 2009 Net and Gross Levels of Regional Advertising Growth in 2009
15 12 9
7.9% 8.0% 5.6%
6
7.4% 6.2% 4.5%
3
Thailand
Hongkong
Singapore
Korea
Taiwan
0 -3
Indonesia
India
China
-6
-5.2% -4.9%
-9
-8.8%
-12
-7.7% -8.1% -8.1%
-11.2%
-15
Net
Gross
-14.3%
Note: Gross numbers based on rate card; net numbers after estimated rate card discounts and exclude agency commission Sumber / Source: Media Partners Asia, Zenith Optimedia
88
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
-9.8% -10.0%
Selama lima tahun ke depan yaitu periode 2009-2014, industri media iklan di Indonesia diharapkan bertumbuh pada tingkat rata-rata tahunan sebesar 10,9% menurut analisa MPA, sedikit lebih tinggi dari China dan India, dan lebih tinggi secara signifikan dari negara-negara tetangga di Asia Tenggara, Korea Selatan dan Taiwan.
Going forward, over a five-year period of 2009 – 2014, the Indonesia advertising market is expected to grow at an average annual rate of 10.9%, according to MPA, marginally higher than both China and India, and significantly higher than its neighbors in Southeast Asia, South Korea and Taiwan.
Belanja iklan bersih di Indonesia akan bertumbuh dari US$1,2 miliar di 2009 hingga mencapai lebih dari US$2 miliar di 2014, lebih rendah dari China, India dan Korea namun jauh lebih besar dari pasar individu di Asia Tenggara dan mengalahkan Taiwan. Hal ini akan terus meningkat seiring dengan berkembangnya perekonomian Indonesia. Seperti yang ditunjukkan di Exhibit 4, proporsi sektor periklanan terhadap PDB masih rendah (0,6% berdasarkan Zenith Optimedia), jauh lebih rendah dari Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina.
Net advertising spending in Indonesia will grow from approximately US$1.2 billion in 2009 to reach more than US$2 billion by 2014, lower than China, India and Korea but far greater than individual markets in Southeast Asia and also overtaking Taiwan. There is significant scope for growth as Indonesia’s economy expands. Moreover, as Exhibit 4 shows, advertising expenditure as a proportion of GDP remains low (0.6%, according to Zenith Optimedia), significantly lower than Malaysia, Singapore, Thailand and the Philippines.
Exhibit 4: Belanja Iklan per PDB Nominal Adspend as a Proportion of Nominal GDP 3.00% 2.60%
2.50% 2.00% 1.38%
1.50%
1.08%
1.07%
0.95%
1.00%
0.91%
0.79%
0.56% 0.50%
0.43%
0.37%
a
a di In
in
si ne do
In
Ch
a
e or ap ng Si
ay al M
Au
st
ra
sia
lia
A US
nd la ai Th
ko ng Ho
Ph
ill
ip
in
ng
es
0.00%
Sumber / Source: Zenith Optimedia (December 2009)
Dalam hal pangsa pasar, TV tetap dominan dengan 10 stasiun TV tak berbayar dan beberapa jaringan TV berlangganan yang memegang 67% dari total belanja iklan bersih. Televisi tidak berbayar tetap dominan dengan pangsa pasar 65%. Media cetak, termasuk koran dan majalah, memiliki 27%. Sedangkan radio, media luar ruang dan media on-line, masingmasing 2%.
In terms of market share, TV remains dominant with ten FTA broadcasters and a handful of pay-TV networks commanding 67% of the net advertising spending pie in aggregate. FTA remains especially dominant with 65%. Print media, including newspapers and magazines, has 27%; radio, out-of-home and on-line media, 2% each.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
89
Lingkup dan potensi pasar Indonesia yang baik dapat dilihat secara global. Berdasarkan hasil analisa terbaru dari Zenith Optimedia, Indonesia akan menjadi negara peringkat ke 20 untuk belanja iklan terbesar di dunia pada tahun 2012, naik dari peringkat ke 26 di tahun 2009. Berdasarkan pertumbuhan rata-rata tahunan dari tahun 2009 sampai 2012, Indonesia berada pada peringkat ke-8 tertinggi di dunia.
The scope and favorable potential of the Indonesian market can be seen in the global context. According to the latest global release by Zenith Optimedia, Indonesia will be the 20th largest advertising spending in the world by 2012, compared to its 26th position in 2009. In terms of average annual growth between 2009 and 2012, Indonesia ranks as the eighth highest in the world.
Exhibit 5: Perkiraan 20 Negara Teratas Berdasarkan Belanja Iklan pada Tahun 2009 dan 2012 Estimated Top 20 Countries by Adspend in 2009 and 2012 Rank
2009
Rank
2012
1
USA
148,315
1
USA
150,879
2
Japan
41,163
2
Japan
40,709
3
Germany
24,852
3
China
27,511
4
China
20,291
4
Germany
26,057
5
UK
19,794
5
UK
19,940
6
France
13,533
6
Brazil
15,027
7
Brazil
11,679
7
France
14,580
8
Italy
10,935
8
Italy
11,741
9
Australia
9,636
9
Australia
10,534
10
Canada
8,657
10
Canada
9,503
11
Spain
8,220
11
Spain
9,187
12
South Korea
7,125
12
South Korea
8,963
13
Russia
6,281
13
Russia
8,681
14
Mexico
5,200
14
Mexico
7,131
15
India
5,133
15
Philippines
7,127
16
Netherlands
4,751
16
India
7,058
17
Philipines
4,557
17
South Africa
5,104
18
Belgium
4,513
18
Netherlands
4,759
19
Pan Arab
3,997
19
Belgium
4,728
20
Columbia
3,883
20
Indonesia
4,364
26
Indonesia
3,101
Sumber / Source: Zenith Optimedia (December 2009)
90
Televisi
Televisi
Terdapat sekitar 35 juta rumah tangga yang memiliki televisi di Indonesia.
There are approximately 35 million television households in Indonesia.
Industri televisi tidak berbayar yang dimiliki oleh swasta berdiri sejak tahun 1990 dan menjadi sangat kompetitif saat ini. Terdapat 10 operator televisi swasta berskala nasional dan 60 operator lokal (hanya memiliki ijin penyiaran di satu provinsi saja).
The private FTA industry was established in 1990 and has become highly competitive. There are 10 private nationwide operators and 60 local operators (licensed to broadcast in one province only).
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Kondisi persaingan dari para pemain baru selama lima tahun terakhir ini telah menyebabkan sedikit perlambatan pada kenaikan rate card, dimana para pemain baru cenderung menawarkan diskon yang cukup signifikan.
Competition from new entrants over the past five years has tended to slow increases in effective rate cards, as new operators offer significant discounts to existing rate cards.
Pemerintah tidak lagi mengeluarkan ijin untuk penyiaran TV tidak berbayar berskala nasional. Sementara itu yang terjadi adalah konsolidasi dan pengelompokkan dalam industri dengan Media Nusantara Citra (MNC) sebagai pemimpin industri. Tiga stasiun TV yang dimiliki MNC memiliki rata-rata pangsa pemirsa dan belanja iklan kotor sebesar 35% di tahun 2009.
However, the government no longer issues national FTA broadcasting licenses while consolidation and industry grouping is occurring with Media Nusantara Citra (MNC) the industry leader. MNC’s three TV stations had an aggregate 35% share of both audience and the gross advertising spending pie in 2009.
Di samping itu, operator televisi daerah sejauh ini juga bukan merupakan ancaman yang besar karena keterbatasan cakupan populasinya, dimana pemimpin pasar lokal juga mulai berkonsolidasi.
Meanwhile, the threat from provincial operators so far does not seem to be a major concern because of their limited population coverage, while local market leaders are also consolidating.
Waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi (TV viewing) tetap tinggi, dengan rata-rata 180 menit per hari untuk orang dewasa di wilayah perkotaan. Jangkauannya yang dominan (95% dari jumlah penduduk di kota besar dibandingkan 22% untuk koran dan 40% untuk radio) dan harga iklan TV yang masih rendah mengindikasikan ruang yang signifikan untuk bertumbuh, disamping CPM (Cost Per Thousand) Indonesia yang tetap diminati.
TV viewing remains robust, with an average 180 minutes per day for urban adults. Its reach is dominant (95% of people in urban centers compared to 22% for newspapers and 40% for radio) and TV advertising rates still remain low with significant room for growth, as CPMs (Cost Per Thousand) remain highly attractive in Indonesia.
Kedepan, meningkatnya pengeluaran nasional dan lokal serta peningkatan rate card dapat mendorong pertumbuhan pasar. TV telah mencapai lebih dari 55% total belanja iklan kotor dan lebih dari 65% belanja iklan bersih di Indonesia dan diharapkan untuk tetap stabil pada tahun-tahun mendatang.
Going forward, increased national and local spends and rate card increases will drive market growth. Historically, TV has garnered more than 55% of total gross adspend and over 65% of net advertising spending in Indonesia and it is expected to remain at this level in the future.
Kunci pendorong utama dari pertumbuhan di masa mendatang adalah waktu menonton televisi yang tinggi, harga yang relatif murah dengan potensi kenaikan yang signifikan di masa depan dan peningkatan harga jual, serta belanja iklan daerah yang masih rendah jika dibandingkan dengan nasional, konsolidasi baik pada tingkat nasional maupun daerah, dan ekonomi yang kokoh serta pertumbuhan konsumsi.
Key drivers of future growth include: high levels of TV viewing, relatively cheap pricing with significant future upside and improved pricing power, under-developed spends across local as opposed to national TV networks, consolidation at both the national and local level, and robust economic and consumption growth.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
91
Pasar televisi tidak berbayar akan tetap kompetitif walaupun telah terjadi beberapa konsolidasi akhirakhir ini serta bergabungnya kelompok operator berskala nasional. Pengendalian biaya dan maksimalisasi laba pada stasiun penyiaran utama akan terus berkembang.
The FTA market remains competitive though some consolidation has occurred in recent years with nationwide operator groups emerging. Cost control and profit maximization at leading broadcasters is growing.
Terdapat 10 stasiun TV swasta yang beroperasi dengan skala nasional: RCTI, TPI, Global TV, SCTV, Indosiar, Trans TV, Trans 7, TV One, ANTV dan Metro. Kami mengendalikan RCTI, TPI dan Global TV; SCM, Keluarga Sariatmadja dan Grup Emtek memiliki SCTV; Grup Trans memiliki Trans TV dan Trans 7; dan Grup Bakrie memiliki ANTV dan TV One.
There are 10 private TV stations that operate on a nationwide basis: RCTI, TPI, Global TV, SCTV, Indosiar, Trans TV, Trans 7, TV One, ANTV and Metro. We control RCTI, TPI and Global TV; SCM, the Sariatmadja family and the Emtek Group own SCTV; Trans Group owns Trans TV and Trans 7; and Bakrie owns ANTV and TV One.
Jangkauan televisi lebih dominan dibandingkan dengan media lainnya. Menurut AGB Nielsen, waktu yang dihabiskan untuk menonton TV terus bertumbuh menjadi rata-rata 185 menit per hari di tahun 2009 dibandingkan 180 menit di tahun 2008, bandingkan dengan 130 menit untuk internet dan 30 menit untuk media mobile.
Television’s reach is dominant amongst other media. Time spent on television continues to grow according to AGB Nielsen with average daily viewing minutes rising to 185 minutes per-day in 2009 versus 180 minutes perday in 2008. This compares against 130 minutes for the Internet and 30 minutes for mobile.
Exhibit 6: Rata-rata Pangsa Pemirsa di tahun 2009 Yearly Average Audience Share in 2009 Metro 2% ANTV 5% Trans 7 9% MNC* 35%
TV ONE 6% Trans TV 15% IVM 13%
SCTV 16%
*RCTI = ABC, MF, 5+ TPI = BCD, MF, 5+ GTV = ABC, MF, 5-39 Data: 4 January 2009 - 31 December 2009
Sumber / Source: AGB Nielsen
Exhibit 7: Waktu yang Dihabiskan untuk Media dan Komunikasi (2008 vs 2009) Time Spent on Media & Communications (2008 vs 2009) (Average Daily Minutes) (Rata-rata per hari dalam menit) 200
180
185
150
130
132
100 51
50
2009
0
Television
Online
Sumber / Source: AGB Nielsen
92
2008
30
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Mobile
Harga iklan untuk televisi di indonesia berbasiskan CPM masih rendah, jika dibandingkan negara lain seperti Filipina, China, Thailand dan Malaysia. Hal ini akibat dari efek persaingan pada rate card dan diskon besar yang diberikan oleh beberapa stasiun TV sampai sebesar 80 – 90% dari rate card. Namun pada jangka panjang secara perlahan tingkat rate card akan mengalami optimalisasi, sehingga pada jangka menengah rata-rata diskon pada industri diperkirakan akan tetap bertahan pada level 40 – 50%.
Television advertising rates remain low in Indonesia on a CPM basis relative to other markets such as the Philippines, China, Thailand and Malaysia because of the effect of competition on rate cards and subsequent discounts with certain TV stations discounting as much as 80 – 90% off the rate card. Rate card optimization may occur gradually in the long-term though average industry discounts are expect to remain at 40 – 50% over the medium term.
TV mendominasi pangsa pasar periklanan sebesar 67%. Televisi tidak berbayar tetap menjadi media yang paling efisien dalam hal biaya, untuk menjangkau semua segmen dalam populasi dibandingkan dengan platform media lainnya. Tingkat penetrasi TV juga cukup besar, terkonsentrasi dan tersebar jika dibandingkan dengan media lain yang terfragmentasi.
TV dominates the advertising market with 67% market share. FTA TV in particular remains the most cost efficient means to reach the largest segment of the population compared to other media platforms. TV penetration is also significant, concentrated and ubiquitous at the same time as opposed to the over fragmentation of other media.
Exhibit 8: Pangsa Pasar Belanja Iklan TV Kotor (2009) Market Share of Gross TV Adspend (2009)
Trans TV 14%
Others 0%
Trans 7 10% MNC* 34%
TV ONE 7% METRO 4% IVM 9%
SCTV 13%
ANTV 9%
Sumber / Source: AGB Nielsen
Exhibit 9: Grup TV Teratas Berdasarkan Pangsa Pasar Belanja Iklan Kotor (2009) Leading TV Groups by Gross Ad Market Share (2009) Metro 4% Indosiar 9% SCM 13%
Bakrie 16%
MNC 34%
Trans 24%
Sumber / Source: AGB Nielsen
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
93
94
Berdasarkan data AGB Nielsen mengenai gross rate card, periklanan TV meningkat sebesar 13,3% mencapai hampir Rp30 miliar. Berdasarkan data Nielsen per 31 Desember 2009, stasiun TV yang dimiliki oleh MNC memiliki rata-rata 34% pangsa belanja iklan kotor di 2009, dipimpin oleh RCTI (14%); TPI (11%) dan Global TV (9%).
According to AGB Nielsen’s gross rate-card based data, TV advertising grew by 13.3% to reach close to Rp30 billion in volumes. Based on Nielsen data as of December 31st, 2009, MNC-owned TV stations had a leading 34% share of average gross ad spend in 2009, led by RCTI (14% share); TPI (11%) and Global TV (9%).
Pasar periklanan televisi, termasuk televisi tidak berbayar, diharapkan dapat bertumbuh pada tingkat ratarata 10% secara bersih per tahun untuk lima tahun ke depan. Menurut MPA, periklanan di TV akan tumbuh sebesar 7,7% secara bersih di 2009, ditopang oleh adanya pemilu dan kuatnya konsumsi domestik. Pada tahun 2014, TV diperkirakan akan tetap memiliki pangsa pasar periklanan yang dominan, sebesar 65% dibandingkan 67% di 2009. Selama tahun 2009, kontributor utama pada pertumbuhan periklanan di TV berasal dari kategori makanan & minuman, obat-obatan, peralatan mandi dan kosmetik, dan sektor korporasi.
The television advertising market, including FTA TV, is expected to grow at an average annual rate of 10% in net terms over the next five years. According to MPA, TV advertising grew by 7.7% in 2009 in net terms, boosted by elections and strong domestic consumption. By 2014, TV will maintain a dominant share of the ad market with a 65% market share versus 67% in 2009. During 2009, key category contributors to TV advertising growth included food & beverages; pharmaceutical; toiletries & cosmetics; and the corporate sector.
Berkembangnya TV lokal berjaringan dapat menjadi pendorong utama di masa mendatang dimana MNC menggelar jaringan penyiaran TV lokal yang terdiri dari beberapa stasiun TV lokal di beberapa kota besar dengan konten yang serupa namun segmentasi pemirsa yang beragam. Dengan meningkatnya jumlah kepemilikan saluran TV, TV berjaringan mampu menjangkau segmen pemirsa yang lebih beragam sehingga menambah ketat akan penawaran slot iklan.
Growth across local TV networks could be an important driver in the future as companies such as MNC roll out nationwide local TV broadcasting networks comprising several local TV stations in major cities with common content broadcast but with different viewership segmentations. By increasing the number of TV channels owned, TV networks may be able to achieve a more specific viewer segment diversification adding to tight supply of advertising slots.
Media Cetak
Print Media
Pada akhir tahun 2008, terdapat sekitar 600 judul surat kabar yang terdiri dari 230 harian dan 360 non-harian. Terdapat sekitar 5,5 juta sirkulasi surat kabar harian yang beredar sampai akhir tahun 2008, termasuk 3,2 juta sirkulasi untuk
At the end of 2008, there were approximately 600 newspaper titles consisting of 230 daily titles and 360 non-daily titles. There were approximately 5.5 million daily newspapers in circulation at yearend 2008, including 3.2 million
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
surat kabar berskala nasional dan 2,3 juta untuk surat kabar berskala lokal. Sirkulasi untuk surat kabar non-harian sebesar 6,4 juta yang terdiri dari 4,2 juta untuk surat kabar berskala nasional dan 2,2 juta untuk surat kabar berskala lokal. Walaupun media cetak memiliki tingkat penetrasi yang relatif lebih rendah dibanding radio (22% untuk media cetak dibandingkan 40% untuk radio di kota besar), media cetak memiliki pangsa pasar iklan yang jauh lebih besar (26% dibandingkan 2%) yang disebabkan oleh konsentrasi yang lebih besar dan konsolidasi sumber daya pada media cetak. Media cetak, khususnya surat kabar, semakin terjangkau untuk segmen penduduk dengan pendapatan rendah.
circulation for national newspapers and 2.3 million for regional and local newspapers. Non-daily newspapers had a circulation of 6.4 million, consisting of 4.2 million national newspapers and 2.2 million regional and local newspapers. In spite of inferior penetration relative to radio (22% for print media versus 40% for radio in urban centers), print and newspapers in particular have far greater advertising market share (26% versus 2%) because of superior concentration and consolidation of resources. Print media, especially newspapers, are increasingly affordable to the low income segment of the population.
Exhibit 10: Tren Sirkulasi Koran Harian di Indonesia (dalam juta) Daily newspaper circulation trends in Indonesia (in million) 6.2 6.0
5.8
5.8
6.0
6.0
5.7
5.6 5.4
5.9
5.5 5.3
5.2 5.0 4.8
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber / Source: Media Partners Asia 2010 and Nielsen Media Index
Terlepas dari jumlah pembaca yang menurun, periklanan di media cetak tetap berkembang secara pesat. Menurut MPA, belanja iklan bersih pada surat kabar dan majalah diharapkan akan tetap meningkat pada tingkat rata-rata 11% per tahun untuk 5 tahun ke depan, mencapai US$565 juta di tahun 2014, dimana surat kabar sebesar US$500 juta dan majalah sebesar US$65 juta.
Despite declining readership, print media still continues to expand its advertising base at an impressive rate. According to MPA, net advertising spending of newspapers and magazines are expected to grow at an average annual rate of 11% over the next five years to reach US$565 million by 2014 with newspapers accounting for US$500 million and magazines, US$65 million.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
95
96
Media cetak akan tetap mempertahankan pangsa pasarnya sebesar 28% untuk lima tahun ke depan, karena kuatnya penetrasi ke segmen bawah dimana saat ini harga surat kabar tetap terjangkau dan lebih mudah dibaca oleh banyak orang.
Print media will likely maintain its share of the advertising at 28% over the next five years as penetration amongst the low income segment remains solid and newspapers remain affordable and are easily shared by many persons.
Radio
Radio
Terdapat 1,200 stasiun radio komersial yang terdaftar di Indonesia sampai akhir tahun 2008. Stasiun radio lokal sangat tersegmentasi dan programprogramnya ditujukan untuk spesifik target pendengar tertentu seperti wanita, komunitas bisnis, remaja dan komunitas China. Radio menawarkan cara targeting yang efektif kepada para pengiklan dan mencakup ratarata 2% pangsa pasar belanja iklan tiap tahun. Belanja iklan radio tumbuh sebesar 8% di tahun 2008 dan diharapkan untuk tumbuh rata-rata sebesar 10% per tahun untuk lima tahun ke depan.
There were 1.200 commercial radio stations registered in Indonesia as of year-end 2008. Domestic radio stations are highly segmented and programs are designed to target specific listeners such as women, the business community, teenagers and the Chinese community. Radio offers advertisers an effective targeting vehicle and as such captures approximately 2% of the advertising market every year. Radio advertising grew by 8% in 2008 and is expected to grow at an average annual rate of 10% over the next five years.
Media On-line
Media On-line
Media on-line telah mengalami pertumbuhan yang pesat dari titik terendah. Pengguna internet telah bertambah dari 4,5 juta di tahun 2002 mencapai kira-kira 40 juta sampai akhir tahun 2009. Berdasarkan data Nielsen, semakin banyak orang yang menghabiskan waktu untuk menggunakan internet, dengan ratarata 130 menit per hari selama tahun 2009.
The Internet media landscape has experienced rapid growth from a very low base. Internet users have grown from 4.5 million in 2002 to reach approximately 40 million as of year-end 2009. More and more users are spending additional time on-line according to Nielsen with an average of 130 minutes per-day spent on-line during 2009.
Belanja iklan untuk media on-line masih cenderung kecil, hanya mencapai US$20 juta secara bersih selama tahun 2008 namun pertumbuhan jumlah pengguna serta berkembangnya adopsi PC dan
On-line advertising remains small, reaching only US$20 million in net terms during 2008 though user growth along with improved PC and broadband adoption amongst middle to lower income segments should
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
broadband pada segmen penduduk dengan pendapatan menengah ke bawah dapat memicu pertumbuhan pasar sebesar 20%-30% per tahun untuk mencapai US$55 juta pada tahun 2014. Sektor media on-line diharapkan memiliki pangsa pasar iklan 3% pada tahun 2014 dibandingkan 1,5% di tahun 2009. Iklan yang ditampilkan, bertolakbelakang dari pencarian, merupakan pendorong utama belanja iklan online.
help the market grow by 20% – 30% per annum to reach US$55 million by 2014. This means that on-line is expected to have 3% advertising market share by 2014 versus 1.5% in 2009. Display advertising as opposed to search remains the key driver of online advertising sales.
Secara keseluruhan, kami sangat berkeyakinan bahwa industri media di Indonesia akan mengalami pertumbuhan yang signifikan di tahuntahun mendatang. Media Nusantara Citra sebagai satu-satunya perusahaan multimedia yang terintegrasi, akan memiliki keuntungan dari pertumbuhan industri media di masa depan.
Overall, we firmly believe that media industry in Indonesia will grow significantly for the upcoming years. Media Nusantara Citra as the only integrated media and multimedia company, will have the advantage for the future growth in the media industry.
Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai analisa industri media, dapat menghubungi tim Hubungan Investor kami.
For further explanations on media industry analysis, please contact our Investor Relations.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
97
Pembahasan dan Analisis Manajemen tentang Kondisi Keuangan dan Hasil Kegiatan Management Discussion and Analysis of Financial Condition and Result of Operations Keterangan yang ada dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan anak perusahaan yang telah diaudit yang terdapat pada halaman 111 dari Laporan Tahunan ini.
Information in this section must be read in conjunction with the consolidated audited financial statements of the Company and its subsidiaries as set out on page 111 of this annual report.
Informasi Umum tentang Perseroan
General Information on the Company
Laporan keuangan konsolidasi Perseroan merupakan laporan keuangan atas seluruh kegiatan Perseroan dan anak perusahaan dimana kepemilikan saham oleh Perseroan melebihi 50% baik langsung maupun tidak langsung.
The consolidated financial statements of the Company are the financial statements of the Company and its subsidiaries whereby the Company has more than 50% ownerships in equity both directly or indirectly.
KEUANGAN
FINANCIAL
Hasil Usaha Analisa Laba / Rugi Perseroan
Results of Operation Analysis of Profit and Loss
Tabel I: Pendapatan Usaha Table I: Revenues (Dalam Miliar Rupiah)
Pendapatan
(In Billion Rupiah)
Desember 2009 December 2009
Desember 2008 December 2008
Pertumbuhan Growth
Revenues
3,096
3,083
0.4%
Advertisement
828
839
-1.3%
Non-Advertisement
3,924
3,922
0.1%
Total Revenues
Iklan Non-Iklan Jumlah Pendapatan Usaha
1. Pendapatan Usaha Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009, Perseroan mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp3,924 triiun, yang relatif stabil dari pendapatan Perseroan sebesar Rp3,922 triliun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 (mohon lihat tabel I). Pendapatan dari iklan dan non-iklan relatif stabil dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan iklan yang relatif lambat ini, terutama disebabkan oleh tidak adanya acara khusus seperti, Euro Cup 2008 dan kinerja TPI yang kurang optimal
98
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
1. Revenues For the year ended December 31st, 2009, the Company booked total consolidated revenues in the amount of Rp3.924 trillion which was stable as compared to revenues of Rp3.922 trillion for the year ended December 31st, 2008 (please see table I). Revenues from advertising and non-advertising were relatively stable as compared to the same period last year. The relatively slower growth in advertisement-based revenues were primarily due to an absence of an extraordinary event like - the Euro Cup 2008 and the less than optimal fourth quarter 2009 performance from TPI due to the bankruptcy case.
di kuartal keempat tahun 2009 karena adanya kasus kepailitan TPI. Pendapatan utama dari non-iklan berasal dari Layanan Pesan Singkat, lisensi konten, pendapatan sirkulasi, penyewaan studio, grafik komputer, dan manajemen artis. Pada tahun 2009, pendapatan non-iklan relatif stabil dikarenakan adanya pelaksanaan efisiensi biaya terhadap sirkulasi dan distribusi dari media cetak.
Non-advertisement revenues consisted primarily of Short Messaging Services, contents licensing, circulation revenues, studio rental, computer graphics, and talent management. Non-advertisement revenues were relatively stable in FY 2009, due to the cost efficiency management programs over circulation and distribution of our print media.
Tabel II: Pendapatan Iklan Table II: Advertisements Revenues (Dalam Miliar Rupiah)
(In Billion Rupiah)
Pendapatan Iklan Televisi Media Cetak Radio Jumlah Pendapatan Iklan
Desember 2009 December 2009
Desember 2008 December 2008
Pertumbuhan Growth
Advertisements Revenues
2,943
2,928
0.5%
Television
123
132
-6.8%
Print Media
30
23
30.4%
Radio
3,096
3,083
0.4%
Total Advertisement Revenues
Pendapatan Iklan memberikan kontribusi sebesar 79% sementara pendapatan non-iklan sebesar 21% dari konsolidasi pendapatan pada tahun 2009.
Advertisement revenues made a 79% contribution to the 2009 consolidated revenues and non-advertisement contributed 21% to the 2009 consolidated revenues.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009, Perseroan mencatatkan pendapatan iklan dari setiap segmen yang terdiri dari televisi, media cetak, dan radio berturut-turut sebesar Rp2,943 triliun, Rp123 miliar dan Rp30 miliar sedangkan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 berturut-turut sebesar Rp2,928 triliun, Rp132 miliar, dan Rp23 miliar (mohon lihat tabel II).
For the year ended December 31st, 2009, the Company recorded advertisement revenues from the operations of television, print media and radio in the amount of Rp2.943 trillion, Rp123 billion and Rp30 billion respectively, whereas for the year ended December 31st, 2008 the amounts were Rp2.928 trillion, Rp132 billion, and Rp23 billion respectively (please see table II).
Jumlah pendapatan iklan pada tahun 2009 dari aktivitas bisnis normal seharusnya meningkat lebih pesat jika dibandingkan dengan jumlah pendapatan iklan pada tahun 2008, seandainya kita tidak memasukkan pendapatan iklan dari Euro Cup sebagai acara khusus.
In 2009,total advertisement revenues in 2009 from normal business operations should have increased at higher rate as compared to FY2008, if we eliminated the 2008 advertisement revenues from Euro Cup, as an extraordinary event.
Pendapatan non-iklan pada 31 Desember 2009, terdiri dari Layanan Pesan Singkat, televisi, sirkulasi media cetak dan radio yang berturut-turut sebesar Rp696 miliar, Rp86 miliar, Rp43 miliar dan Rp3 miliar sedangkan pada periode yang berakhir pada tahun 2008, berturut-turut sebesar Rp602 miliar, Rp174 miliar, Rp61 miliar dan Rp2 miliar (mohon lihat tabel III). Seperti yang telah kami sampaikan, jumlah pendapatan non iklan mengalami sedikit penurunan, hal ini disebabkan oleh pengembalian
Non-advertisement revenues as at December 31st, 2009, were generated by the operations of Short Messaging Services, television, print circulation and radio in the amount of Rp696 billion, Rp86 billion, Rp43 billion and Rp3 billion respectively, whereas for the year ended 2008 the amounts were Rp602 billion, Rp174 billion, Rp61 billion, and Rp2 billion respectively (please see table III). As we have previously mentioned, total non-advertisement revenues decreased slightly due to the forego of QTV and
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
99
Tabel III: Pendapatan Non Iklan Table III: Non Advertisements Revenues (Dalam Miliar Rupiah)
(In Billion Rupiah)
Pendapatan Non Iklan
Desember 2009 December 2009
Desember 2008 December 2008
Pertumbuhan Growth
Non Advertisements Revenues
Layanan Pesan Singkat
696
602
15.6%
Short Messaging Services
Televisi
86
174
-50.6%
Television
Media Cetak
43
61
-29.5%
Print
3
2
50.0%
Radio
828
839
-1.3%
Total Non Advertisement Revenues
Radio Jumlah Pendapatan Non Iklan
100
lisensi dari QTV dan Tianjin TV oleh Linktone pada kuartal keempat 2008, Ltd. ditambah dengan pelaksanaan efisiensi biaya terhadap sirkulasi dan distribusi dari media cetak pada tahun 2009.
Tianjin TV licenses by Linktone, Ltd. on the fourth quarter of 2008, along with the cost efficiency programs over circulation and distribution of our print media in FY2009.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009, RCTI mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,647 triliun, atau menurun 4% jika dibandingkan dengan tahun lalu. Pendapatan sedikit menurun disebabkan karena tidak adanya pendapatan dari acara Euro Cup di tahun 2008. Secara keseluruhan, RCTI tetap konsisten mempertahankan posisi nomor satu diantara stasiun TV di Indonesia dengan rata-rata pangsa pemirsa antara 18-20%. Pada tahun 2009, RCTI telah fokus pada program produksi sendiri yang biaya produksinya relatif lebih murah akan tetapi menghasilkan rating dan pendapatan iklan yang tinggi seperti pertunjukkan “The Masters” dan program musik “Dahsyat”.
For the year ended December 31st, 2009, RCTI recorded revenues in the amount of Rp1.647 trillion, or a 4% decreased as compared to last year. Revenues had slightly decreased due to the exclusion of revenues from extraordinary events, the Euro Cup in 2008. Overall, RCTI has consistently maintained its number one position amongst TV stations in Indonesia and has retained an average audience share of between 18-20%. In FY2009, RCTI has focused on inhouse programs which were relatively less expensive to produce yet have generated high ratings and high returns, such as reality show “The Master” and “Dahsyat” music programs.
Kinerja TPI yang kurang optimal pada kuartal keempat tahun 2009 disebabkan oleh kasus litigasi TPI. Namun pada tanggal 26 Maret 2010, TPI telah memenangkan perkara setelah Mahkamah Agung menolak permohonan peninjauan kembali Crown Capital Global Limited (“CCGL”). Keputusan Mahkamah Agung adalah upaya terakhir dari CCGL untuk menuntut kasus yang sama. Keputusan Mahkamah Agung ini telah menambah kepercayaan para pelanggan, pemasang iklan, rumah produksi, dan para pemasok lainnya, untuk meningkatkan aktivitas bisnisnya dengan TPI. Kedepan, kami yakin TPI akan menunjukkan kinerjanya yang lebih baik. Untuk dua bulan pertama tahun 2010, TPI berhasil meningkatkan rata-rata pangsa pemirsanya menjadi 11%, naik dari 9% sepanjang tahun 2009.
The less than optimal performance of TPI in the fourth quarter of 2009 was due to the litigation case. However, on March 26th, 2010, TPI has won the court case after the Supreme Court rejected the appeal for a judicial review by Crown Capital Global Limited (“CCGL”). The Supreme Court’s ruling has ended any future attempt by CCGL to file for the same litigation case. The Supreme Court’s ruling has restored the confidence of customers, advertisers, production houses and suppliers to intensify their business activities with TPI. Going forward, we firmly believe that TPI’s business activities will result in a much stronger overall performance. For the first two months of 2010, TPI has successfully increased its average audience share to 11%, from an average of 9% in FY2009.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Pada tahun 2009, Global TV membukukan kenaikan pendapatan sebesar 13% y-o-y dari Rp371 miliar menjadi Rp419 miliar. Global TV telah memperluas pangsa pemirsanya dari anak-anak dan remaja menjadi para keluarga muda dan para profesional muda, dan strategi ini telah berhasil dimana rata-rata pangsa permirsanya meningkat menjadi 8% selama tahun 2009 dari 6% selama tahun 2008.
In FY 2009, Global TV booked a 13% y-o-y rise in revenue, from Rp371 billion to Rp419 billion. Global TV has expanded its target audience from kids and teenagers to young families and young professionals, and the strategy has been successful as the average audience share has increased to 8% during 2009 from 6% during 2008.
2. Beban Usaha Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009, Perseroan mencatatkan beban usaha sebesar Rp3,317 triliun, yang relatif sama dari beban usaha Perseroan sebesar Rp3,277 triliun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.
2. Operating Expenses For the year ended December 31st, 2009, the Company booked operating expenses in the amount of Rp3.317 trillion which was relatively flat from the operating expenses of Rp3.277 trillion for the year ended December 31st, 2008.
2a. Beban Langsung Beban langsung, pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing tercatat sebesar Rp2,225 triliun (57% dari pendapatan) dan Rp2,269 triliun (58% dari pendapatan). Beban langsung terdiri dari biaya produksi sendiri , biaya akuisisi program asing dan lokal, biaya untuk layanan pesan singkat dan lain-lain. Biaya untuk akuisisi program telah menurun sebesar 22% y-o-y, sedangkan biaya untuk produksi sendiri telah meningkat sebesar 29% y-o-y (mohon lihat tabel IV).
2a. Direct Costs Direct costs amounted to Rp2.225 trillion (57% of total revenues) in 2009 and Rp2.269 trillion (58% of total revenues) in 2008. Direct costs consisted of in-house productions, acquisition costs of foreign and local programs, costs of short messaging services and others. The costs of acquisitions program have declined by 22% y-o-y, while the costs of in-house productions have gone up by 29% y-o-y (please see table IV).
Beban langsung pada tahun 2009 relatif stabil dibandingkan dengan tahun 2008. Secara umum, beban langsung menjadi lebih efisien lintas unit bisnis dimana kami memfokuskan diri pada produksi sendiri untuk penyiaran TV dan mengelola lebih efisien tehadap tingkat pengembalian dari para agen media cetak. Secara konsolidasi, jumlah beban langsung telah menurun secara signifikan, namun dengan adanya perluasan pangsa pemirsa Global TV dari anak-anak dan remaja menjadi
Direct cost in FY2009 was relatively stable as compared to FY2008. In general, direct cost has been more efficient across business units as we have focused on in-house productions for our TV stations and efficiently managing the agencies’ return rate for print media. Overall on consolidated basis, total direct costs have declined quite significantly, however since Global TV has expanded its target audience from kids and teenager into young famililes and young professionals, and have subsequently
Tabel IV: Beban Langsung Table IV: Direct Cost (Dalam Miliar Rupiah)
Beban Langsung
(In Billion Rupiah)
Desember 2009 December 2009
Desember 2008 December 2008
Pertumbuhan Growth
Beban Program dan Penyiaran Program dibeli
Direct Cost Program and Broadcasting Expenses
1,143
1,464
-21.9%
Program purchases
Layanan pesan singkat
488
259
88.4%
Short messaging services
Produksi sendiri
472
365
29.3%
In-house production
Lain-lain
25
41
-39.0%
Others
Media cetak
97
140
-30.7%
Print
2,225
2,269
-1.9%
Total Direct Cost
Jumlah Beban Langsung
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
101
para keluarga muda dan para profesional muda yang menyebabkan meningkatnya biaya akuisisi program untuk film-film unggulan, sehingga pada akhirnya jumlah beban langsung dari tahun 2008 ke tahun 2009 relatif stabil.
acquired big movies that resulted in higher program acquisition costs, made total direct costs quite stable from FY 2008 to FY 2009.
2b. Beban Umum dan Administrasi
2b. General and Administration Expenses For the year ended December 31st, 2009, general and administration expenses were Rp925 billion which was a 7% increase from the FY 2008 amount of Rp863 billion. The 7% increase was in line with Indonesia’s inflation rate (consumer price index).
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, beban umum dan administrasi adalah sebesar Rp925 miliar atau naik sebesar 7% dari Rp863 miliar pada tahun 2008. Kenaikan sebesar 7% seiring dengan tingkat inflasi di Indonesia (indeks harga konsumen). 2c. Penyusutan dan Amortisasi Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, beban penyusutan dan amortisasi tercatat sebesar Rp166 miliar, atau meningkat sebesar 15% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp145 miliar. Peningkatan beban penyusutan dan amortisasi disebabkan oleh penambahan investasi Perseroan dalam peralatan studio, peralatan transmisi, peralatan kantor, bangunan, dan kendaraan bermotor.
2c. Depreciation and Amortization For the year ended December 31st, 2009, depreciation and amortization expenses were recorded at Rp166 billion which was a rise of 15% from the same period last year of Rp145 billion. The rises in depreciation and amortization expenses were due to additional investments on studio equipments, transmission equipments, office equipments, buildings, and motor vehicles.
3. Laba Usaha Laba usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, sedikit menurun sebesar 6% menjadi Rp607 miliar dibandingkan dengan Rp645 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kinerja TPI yang kurang optimal pada kuartal keempat ketika operasional TPI terganggu oleh kasus kepailitan. Disamping itu, perluasan target pemirsa Global TV termasuk segmen ABC keluarga muda dan para profesional muda, telah meningkatkan biaya akuisisi program untuk film-film unggulan.
3. Income from Operations Operating profit for the year ended December 31st, 2009 had slightly declined by 6% to Rp607 billion as compared to Rp645 billion for the same period last year.The decrease was mainly due to TPI’s less than optimal performance in the fourth quarter of 2009 as TPI’s operations were disturbed by the litigation case. In addition, the expansion of Global TV’s targetted viewers to include ABC young families and young professionals, had resulted in higher acquisitions cost for big movies.
Tabel V: Penghasilan (Beban) Lain-lain Table V: Other Income (Charges) (Dalam Miliar Rupiah)
Penghasilan (Beban) lain-lain Penghasilan bunga
Desember 2009 December 2009
Desember 2008 December 2008
Pertumbuhan Growth
Other Income (Charges)
29
63
-54.0%
Interest Income
Beban bunga dan keuangan
(263)
(227)
15.9%
Interest and financial charges
Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih
230
(202)
113.9%
Gain (loss) on foreign exchange- net
Amortisasi goodwill
(36)
(30)
20.0%
Amortization of goodwill
(7)
(13)
-46.2%
Others- net
(47)
(409)
-88.5%
Other charges- net
Lain-lain bersih Beban lain-lain bersih
102
(In Billion Rupiah)
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
4. Penghasilan (Beban) Lain-Lain Perseroan membukukan beban lain-lain bersih sebesar Rp47 miliar pada tanggal 31 Desember 2009. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2008 jumlah beban lainlain bersih adalah sebesar Rp409 miliar (mohon lihat tabel V). Beban lainlain menurun secara signifikan yang disebabkan oleh menguatnya Rupiah terhadap mayoritas mata uang asing, terutama terhadap US Dollar.
4. Other Income (Charges) The Company recorded other charges in the amount of Rp47 billion as at December 31st, 2009. While on December 31st, 2008, other charges had amounted to Rp409 billion (please see table V). Other Charges fell significantly due to the appreciation of the Rupiah against major foreign currencies, primarily with respect to the US Dollar.
4a. Penghasilan Bunga Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, penghasilan bunga Perseroan adalah sebesar Rp29 miliar yang merupakan penurunan sebesar 54% dari penghasilan bunga Perseroan sebesar Rp63 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan rata-rata tingkat suku bunga deposito berjangka per tahun pada tahun 2009.
4a. Interest Income For the year ended December 31st, 2009, the Company recorded an interest income of Rp29 billion which was a 54% decline from the Company’s interest income of Rp63 billion for the year ended December 31st, 2008. The decline was mainly due to the decline of average annual interest rate on time deposits in FY 2009.
4b. Keuntungan (Kerugian) Kurs Mata Uang Asing - Bersih Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, laba kurs mata uang asing Perseroan sebesar Rp230 miliar sedangkan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, rugi kurs mata uang asing Perseroan sebesar Rp202 miliar. Keuntungan kurs mata uang asing disebabkan oleh menguatnya Rupiah terhadap mayoritas kurs mata uang asing di tahun 2009.
4b. Gain (Loss) on Foreign Currencies - Net For the year ended December 31st, 2009, the gain on foreign currencies amounted to Rp230 billion while on December 31st, 2008 the Company had recorded a loss on foreign currencies of Rp202 billion. The gain on foreign currencies was due to the appreciation of the Rupiah against major foreign currencies in 2009.
4c. Beban Bunga dan Keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, beban bunga dan keuangan sebesar Rp263 miliar, peningkatan sebesar 16%, dari tahun 2008 sebesar Rp227 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban bunga sebesar 13% y-o-y akibat pengaruh selisih kurs atas pembayaran beban bunga yang dibayarkan terutama selama paruh pertama tahun 2009.
4c. Interest and Financial Charges For the year ended December 31st, 2009, interest and financial charges amounted to Rp263 billion, a growth of 16% from the 2008 amount of Rp227 billion. The increase was mainly due to the increase in interest expense by 13% y-o-y as the effect of foreign currency translation over interest payment during first half 2009.
5. Beban Pajak Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, beban pajak Perseroan sebesar Rp164 miliar, meningkat sebesar 131% dari Rp71 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Peningkatan ini disebabkan, beberapa unit bisnis, khususnya RCTI dan MNI telah membukukan kenaikan laba sebelum pajak yang siginifikan.
5. Tax Expenses For the year ended December 31st, 2009, the Company’s tax expenses were Rp164 billion which was a rise of 131% from Rp71 billion for the year ended December 31st, 2008. The rise was due to the fact that several business units, particularly RCTI and MNI have booked a significant increase in income before tax.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
103
6. Laba Bersih Pada tahun 2009, perseroan melaporkan kenaikan laba bersih sebesar 131% menjadi Rp386 miliar pada tahun 2009 dari Rp167 miliar pada tahun 2008.
6. Net Income In 2009, the Company had reported a 131% rise in net income to Rp386 billion in 2009 from Rp167 billion in 2008.
Analisa Neraca Perseroan
Analysis of the Company’s Balance Sheets
(mohon lihat Tabel VI)
(Please see table VI) Tabel VI: Neraca Table VI: Balance Sheets (Dalam Miliar Rupiah)
Neraca
(In Billion Rupiah)
Desember 2009 December 2009
Desember 2008 December 2008
Pertumbuhan Growth
Aset Lancar
4,786
5,026
-4.8%
Current Assets
Aset Tidak Lancar
2,855
2,989
-4.5%
Non Current Assets
Total Aset
7,641
8,015
-4.7%
Total Assets
Kewajiban Lancar
1,352
1,488
-9.1%
Current Liabilities
Kewajiban Tidak Lancar
1,403
1,589
-11.7%
Non Current Liabilities
Total Kewajiban
2,755
3,077
-10.5%
Total Liabilities
600
672
-10.7%
Minority Interests
Ekuitas
4,286
4,266
0.5%
Equity
Total Kewajiban dan Ekuitas
7,641
8,015
-4.7%
Total Liabilities and Equity
Hak Minoritas
104
7. Jumlah Aset Pada tanggal 31 Desember 2009, total aset konsolidasi Perseroan dan anak perusahaan adalah sebesar Rp7,641 triliun, menurun sebesar Rp374 miliar atau menurun sebesar 4,7% jika dibandingkan dengan total aset sebesar Rp8,015 triliun pada tanggal 31 Desember 2008. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya aset dalam mata uang asing akibat menguatnya Rupiah terhadap mayoritas kurs mata uang asing khususnya terhadap US Dollar.
7. Total Assets As at December 31st, 2009, total assets of the Company and its subsidiaries amounted to Rp7.641 trillion, a decrease of Rp374 billion, equal to a fall of 4.7% as compared to total assets of Rp8.015 trillion as at December 31st, 2008. The decreased was mainly due to the decreased of assets denominated in foreign currencies as the effect of Rupiah appreciation against major foreign currencies, particularly to US Dollar.
Aset Lancar Pada tanggal 31 Desember 2009, aset lancar adalah sebesar Rp4,786 triliun, menurun sebesar 4,8% dibandingkan dengan jumlah di tahun 2008 sebesar Rp5,026 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas dalam US Dollar yang disebabkan oleh menguatnya Rupiah dan adanya penurunan piutang.
Current Assets As at December 31st, 2009, current assets amounted to Rp4.786 trillion, a reduction of 4.8% as compared to the 2008 amount of Rp5.026 trillion. The decrease in current assets was due to the decrease in cash and cash equivalent denominated in US Dollar as the effect of Rupiah appreciation and also due to the decreased in account receivables.
Aset Tidak Lancar Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah aset tidak lancar adalah sebesar Rp2,855 triliun menurun sebesar 4,5% jika dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar Rp2,989 triliun. Penurunan
Noncurrent Assets As at December 31st, 2009, noncurrent assets amounted to Rp2.855 trillion, a decrease of 4.5% as compared to the 2008 amount of Rp2.989 trillion. The decrease was
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Balance Sheets
tersebut terutama disebabkan oleh penurunan goodwill sejumlah Rp134 miliar sebagai akibat pengaruh penjabaran selisih kurs dan amortisasi
primarily due to the decrease in goodwill by Rp134 billion as the effect of translation adjustment and amortization.
8. Jumlah Kewajiban Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah kewajiban konsolidasi sebesar Rp2,755 triliun, menurun sebesar 10% dibandingkan dengan Rp3,077 triliun pada tanggal 31 Desember 2008.
8. Total Liabilities As at December 31st, 2009, consolidated liabilities amounted to Rp2.755 trillion, a decrease of 10% as compared to Rp3.077 trillion as at December 31st, 2008.
Kewajiban Lancar Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah kewajiban lancar adalah sebesar Rp1,352 triliun, menurun sebesar 9% dibandingkan dengan jumlah di tahun 2008 sebesar Rp1,488 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan hutang usaha, biaya masih harus dibayar, dan hutang lain-lain secara berturut-turut sejumlah 13%, 26% dan 12%.
Current Liabilities As at December 31st, 2009, total current liabilities amounted to Rp1.352 trillion, a fall of 9% as compared to the 2008 amount of Rp1.488 trillion. The decline was mainly due to the decrease in total trade accounts payable, accrued expenses, and other account payable by 13%, 26%,and 12% respectively.
Kewajiban Tidak Lancar Pada tanggal 31 Desember 2009, kewajiban tidak lancar sebesar Rp1,403 triliun, menurun sebesar 12% dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar Rp1,589 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan hutang obligasi-bersih sebagai akibat dari penjabaran selisih kurs (penguatan Rupiah) sejumlah Rp200 miliar.
Noncurrent Liabilities As at December 31st, 2009, total non-current liabilities amounted to Rp1.403 trillion, a decrease of 12% as compared to the 2008 amount of Rp1.589 trillion. The fall was mainly due to the decrease in bonds payable–net as the effect of foreign currency translation (due to Rupiah appreciation) of Rp200 billion.
9. Ekuitas Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2009, ekuitas Perseroan sebesar Rp4,286 triliun meningkat sebesar 0,5% dibandingkan dengan ekuitas Perseroan per 31 Desember 2008 sebesar Rp4,266 triliun. Peningkatan ini terutama karena adanya peningkatan saldo laba ditahan.
9. Equity On December 31st, 2009, the Company’s total equity amounted to Rp4.286 trillion, a growth of 0.5% as compared to Rp4.266 trillion as at December 31st, 2008. The rise was mainly due to an increase in retained earnings.
Analisa Arus Kas Perseroan
Cash Flow Analysis
(mohon lihat tabel VII)
(please see table VII)
10. Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
10.Cash Flows from Operating Activities As at December 31st, 2009, cash flows generated from operating activities was Rp146 billion. Cash receipts from customers have increased to Rp4.04 trillion in FY 2009 from Rp3.33 trillion in FY 2008.
Pada tanggal 31 Desember 2009, arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp146 miliar. Penerimaan kas dari pelanggan telah meningkat menjadi Rp4,04 triliun pada tahun 2009 dari Rp3,33 triliun pada tahun 2008.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
105
Tabel VII: Analisa Arus Kas Table VII: Cash Flow Analysis (Dalam Miliar Rupiah)
Desember 2009 December 2009
Desember 2008 December 2008
Pertumbuhan Growth
146
366
-60%
Net cash provided by operating activities
(200)
(701)
-71%
Net cash used in investing activities
Kas bersih dari aktivitas pendanaan
(69)
(59)
17%
Net cash used in financing activities
Penurunan bersih kas dan setara kas
(122)
(394)
-69%
Net decrease in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada awal tahun
1,241
1,635
-24%
Cash and cash equivalents at beginning of year
Kas dan setara kas pada akhir tahun
1,118
1,241
-10%
Cash and cash equivalents at year end
Kas bersih dari aktivitas operasi Kas bersih dari aktivitas investasi
106
(In Billion Rupiah)
11. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Pada tanggal 31 Desember 2009, arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp200 miliar atau turun sebesar 71% dari Rp701 miliar pada tahun 2008, dimana terdapat akuisisi Linktone, Ltd.
11. Cash From Investing Activities As at December 31st, 2009, net cash used in investing activities amounted to Rp200 billion or a decrease of 71% from Rp701 billion in FY2008, whereby there was Linktone, Ltd. acquisition.
12. Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Arus kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp69 miliar. Pada tahun 2009, terjadi kenaikan 17% pada arus kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan dibandingkan dengan Rp59 miliar pada tahun 2008, hal ini terutama disebabkan adanya pembelian saham kembali sebesar Rp21 miliar.
12. Cash Flows from Financing Activities Net cash used in financing activities amounted to Rp69 billion. In FY2009, there was a 17% increase in net cash used in financing activities as compared to Rp59 billion in FY2008, which was mainly due the share repurchases accounted in the treasury stock, in the amount of Rp21 billion.
13. Penanaman Modal Pada tahun 2009, kami telah melakukan penanaman modal investasi sebesar Rp210 miliar. Investasi tersebut terutama untuk memperkuat aktiva perseroan dalam hal pembelian peralatan studio, peralatan transmisi, peralatan kantor, gedung, dan kendaraan bermotor.
13. Capital Expenditures In FY 2009, we recorded capital expenditures in the amount of Rp210 billion. We have made investments to strengthen our assets, in the form of studio equipments, transmission equipments, office equipments, buildings, and motor vehicles.
Secara historis Perseroan telah menanamkan modal investasi untuk pembelian peralatan produksi, penyiaran, dan peralatan transmisi untuk mendukung beragam usaha media MNC dan investasi tersebut akan terus dilakukan di masa yang akan datang.
We have historically incurred capital expenditures to purchase production equipments, broadcasting, and transmission equipments to support our various media businesses and will continue to do so going forward.
Secara historis, perseroan mempertahankan penanaman modal investasi yang rendah karena sebagian besar dari infrastruktur media untuk usaha saat ini sudah tersedia.
The Company has historically maintained low capital expenditure requirements as most of the media infrastructure for the existing operations are already in place.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Pendanaan Penanaman Modal Kami memiliki dana yang cukup untuk mendanai penanaman modal investasi pada tahun 2009. Dana tersebut sebagian besar bersumber dari arus kas Perseroan.
Funding of Capital Expenditures We have sufficient funds to finance our capital expenditures in 2009. The funds were mainly sourced from the Company’s cash flows.
14. Hutang Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009, Perseroan memiliki jumlah hutang senilai Rp1,579 triliun yang terdiri dari: • Pinjaman Jangka Pendek sebesar Rp268 miliar • Hutang Obligasi sebesar Rp1,311 triliun
14. Debt As at December 31st, 2009, the Company has outstanding debt totaling Rp1.579 trillion consisting as follows: • Short term loans of Rp268 billion • Bonds payable of Rp1.311 trillion
Pada bulan Desember 2009, Standard & Poor’s Ratings Services memastikan kembali peringkat B+ stabil terhadap US$142,7 juta obligasi (Eurobond) yang diterbitkan oleh anak usaha milik MNC, Media Nusantara Citra BV. Nota pinjaman dijamin sepenuhnya oleh MNC dan anak perusahaannya.
In December 2009, Standard & Poor’s Ratings Services reaffirmed MNC’s B+ stable credit rating for the US$142.7 million senior secured debt issued by MNC’s wholly-owned subsidiary, Media Nusantara Citra BV. The notes are unconditional and irrevocable and guaranteed by MNC and its subsidiaries.
15. Kebijakan Dividen Perseroan bermaksud untuk membagikan dividen tunai kepada seluruh pemegang saham sekurangkurangnya satu kali dalam setahun dimulai pada tahun buku 2007. Dengan mempertimbangkan bahwa Perseroan adalah induk dari beberapa anak usaha, maka besarnya pembagian dividen tunai akan dihitung berdasarkan keuntungan dari anak usaha dan/atau pendapatan dividen yang diterima oleh Perseroan dari anak usaha pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan Perseroan dan anak usahanya, dan tetap memperhatikan keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Manajemen perseroan telah mengusulkan dasar perhitungan pembagian dividen tunai, mana yang lebih rendah, sebagai berikut:
15. Dividend Policy We intend to distribute cash dividends to our shareholders at least once a year commencing with a dividend payment for fiscal year 2007. Because we hold controlling interest in several operating subsidiaries, the amount of cash dividend payable at each dividend distribution will be calculated based on the profits of our operating subsidiaries and/or amounts which we have received in dividends from our subsidiaries during the relevant fiscal year, taking into consideration our financial condition and the financial conditions of our subsidiaries, but in any case subject to any decisions made in a duly convened General Meeting of our Shareholders. Management has proposed certain baseline measures for the amount of cash dividends which we will pay annually, being the lower of the following:
•
•
•
15% dari laba bersih anak usaha yang sahamnya dimiliki oleh Perseroan lebih dari 50% untuk tahun buku sebelumnya; atau 25% dari keseluruhan dividen yang diterima Perseroan dari seluruh anak-anak usahanya.
•
15% of the net income of our subsidiaries in which we have more than 50% ownership for the previous fiscal year; or 25% of the aggregate dividends received by us from our subsidiaries.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
107
Sebuah perusahaan produksi konten, akuisisi dan distribusi konten serta agensi periklanan dan manajemen artis yang dikembangkan untuk melengkapi bisnis multimedia MNC dan secara strategis bertujuan untuk memperkuat posisi MNC sebagai perusahaan media yang terintegrasi dan terdepan. A content production company, a content aggregation and distribution and creative advertising and talent agencies are developed to complement MNC’s multimedia businesses and strategically aimed for enhancing MNC’s position as the leading integrated media company.
108
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
109
Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi Statement of Responsibility of the Board of Commissioners and the Board of Directors Manajemen PT Media Nusantara Citra Tbk. bertanggung jawab atas Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, yang telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini.
The Management of PT Media Nusantara Citra Tbk. is rensponsible for this Annual Report including the accompanying financial statement and related financial information which have been approved by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signatures appear below.
Dewan Komisaris
Direksi
The Board of Commissioners
The Board of Directors
Rosano Barack
Hary Tanoesoedibjo
Komisaris Utama President Commissioner
Group President & CEO Group President & CEO
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Komisaris Commissioner
Oerianto Guyandi
Agus Mulyanto
Komisaris Commissioner
Direktur Director
Direktur Director
Djoko Leksono Sugiarto
Irman Gusman
Sutanto Hartono
Muliawan Pahala Guptha
Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direktur Director
Direktur Director
Komisaris Independen
110
Lucas Chow
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk Tbk.
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
Laporan Keuangan Financial Statements Report
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
111
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
112
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN INFORMASI TAMBAHAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND SUPPLEMENTARY INFORMATION UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
113
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
Central Proteinaprima Tbk Laporan Tahunan 2009 114 52 PT MEDIAPTNUSANTARA CITRA Tbk
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
115
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2009
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Catatan/ Notes
2008
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Rp 26.825 juta tahun 2009 dan Rp 26.025 juta tahun 2008 Piutang lain-lain Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Persediaan Uang muka program Pajak dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak hubungan istimewa Aset pajak tangguhan - bersih Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi lain Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.154.857 juta tahun 2009 dan Rp 1.014.938 juta tahun 2008 Aset tetap kerjasama - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 20.625 juta tahun 2009 dan Rp 19.958 juta tahun 2008 Goodwill - bersih Aset lain-lain
ASSETS 1.118.477 624.657
2g,3 2h,4 2i,5 2e,35
119.749
1.509.173
2i,6 2e,35
4.209 200.256 951.030 95.389 32.519 130.536
2j,7 2u,8 2k
4.785.995
3.093 662.634 140.869
2e,35 2u,30 2h,9 2h,10
1.349.141 3.461 299.638 932.237 111.209 36.445 97.508
2.851 76.896 1.077 1.032.380
2l,2o,11
958.783
2m,12,39 2c,13,34
3.594 796.574 116.783
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments Trade accounts receivable Related parties Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 26,825 million in 2009 and Rp 26,025 million in 2008 Other accounts receivable Related parties Third parties Inventories Program advances Prepaid taxes Advances and prepaid expenses Total Current Assets NONCURRENT ASSETS Accounts receivable from related parties Deferred tax assets - net Investments in associates Other investments Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 1,154,857 million in 2009 and Rp 1,014,938 million in 2008 Property and equipment under joint operations - net of accumulated depreciation of Rp 20,625 million in 2009 and Rp 19,958 million in 2008 Goodwill - net Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
2.855.369
2.988.938
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
7.641.364
8.015.122
TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-3-
118
314.348
5.026.184
55.454 1.217 985.726
1.006.376
1.240.939 641.258
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan 2009
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Catatan/ Notes
2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang pajak Pendapatan diterima dimuka Biaya masih harus dibayar Hutang lain-lain Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang pembelian aset tetap jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Kewajiban Lancar
LIABILITIES AND EQUITY 267.933 49.114 552.399 211.895 28.414 181.245
5.111 60.798
1.351.966
1.488.105
Total Current Liabilities
1.461 1.511.551 9.479 9.330 56.335 985
NONCURRENT LIABILITIES Long-term liabilities for purchase of property and equipment - net of current maturities Bonds payable - net Accounts payable to related parties Deferred tax liabilities - net Post-employment benefits obligation Other long-term liabilities
1.589.141
Total Noncurrent Liabilities
1.402.931
Dikurangi biaya perolehan saham diperoleh kembali - 130.557.500 saham tahun 2009 dan 50.557.500 saham tahun 2008
117.512 575.725 192.234 44.544 245.756
CURRENT LIABILITIES Short term loans Trade accounts payable Related parties Third parties Taxes payable Unearned revenues Accrued expenses Other accounts payable Related parties Third parties Current maturities of liabilities for purchase of property and equipment
3.850
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
Jumlah
242.575
3.220
4.678 1.311.368 1.381 10.964 73.019 1.521
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 5.700.000.000 saham seri A dan 34.300.000.000 saham seri B Modal ditempatkan dan disetor 5.700.000.000 saham seri A dan 8.050.000.000 saham seri B Tambahan modal disetor Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya
2u,16 2s 2s,17 18 2e,35
7.105 50.641
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pembelian aset tetap jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Hutang obligasi - bersih Hutang pihak hubungan istimewa Kewajiban pajak tangguhan - bersih Kewajiban imbalan pasca kerja Hutang jangka panjang lainnya
HAK MINORITAS
14 15 2e,35
1d,2p,19 2e,35 2u,30 2t,33
600.291
2b,20
1.375.000 2.083.303 12.005
21 2q,22 2d,24
672.124
1.375.000 2.083.303 287.795
846.019
528.549
4.316.327
4.274.647
(30.151)
2r,23
(8.895)
MINORITY INTERESTS EQUITY Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized - 5,700,000,000 series A shares and 34,300,000,000 series B shares Issued and paid-up - 5,700,000,000 series A shares and 8,050,000,000 series B shares Additional paid-up capital Translation adjustments Retained earnings unappropriated Total Less costs of treasury stocks 130,557,500 shares in 2009 and 50,557,500 shares in 2008
Jumlah Ekuitas
4.286.176
4.265.752
Total Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
7.641.364
8.015.122
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-4Laporan Tahunan 2009 Annual Report
119
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Catatan/ Notes
2009
PENDAPATAN USAHA Iklan Non iklan
3.095.677 828.168
Jumlah Pendapatan Usaha
3.923.845
BEBAN USAHA Beban langsung Umum dan administrasi Penyusutan dan amortisasi
2.224.875 925.403 166.343
Jumlah Beban Usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Amortisasi goodwill Lain-lain - bersih Beban Lain-lain - Bersih BAGIAN LABA BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK
3.082.745 839.195
REVENUES Advertisements Non advertisements
3.921.940
Total Revenues
2.268.641 863.492 145.244
OPERATING EXPENSES Direct costs General and administration Depreciation and amortization
3.316.621
3.277.377
Total Operating Expenses
607.224
644.563
2s,25
2s,26 2s,27 2l,2m,11,12
4 2s,28
63.376 (227.260)
230.193 (36.498) (6.865)
2d 2b,2c,13 29
(202.121) (30.050) (12.838)
OTHER INCOME (CHARGES) Interest income Interest and financial charges Gain (loss) on foreign exchange - net Amortization of goodwill Others - net
(408.893)
Other Charges - Net
(46.672) 140
2h,9
430
560.692 (164.024) 396.668
HAK MINORITAS
(11.051)
LABA BERSIH
385.617
28
2u,30
1b,2b,20
2v,31
INCOME BEFORE TAX
(71.120)
TAX EXPENSE
164.980
INCOME BEFORE MINORITY INTERESTS
1.975
12
MINORITY INTERESTS NET INCOME BASIC EARNINGS PER SHARE (Full Rupiah amount)
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
EQUITY IN NET INCOME OF ASSOCIATES
236.100
166.955
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
120
INCOME FROM OPERATIONS
29.435 (262.937)
LABA SEBELUM HAK MINORITAS
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh)
2008
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
121
2d,24 32
2r,23
2d,24 32
2r,23
1.375.000
-
1.375.000 -
-
1.375.000 -
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Saldo per 31 Desember 2009
Saldo per 31 Desember 2008 Saham diperoleh kembali Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Dividen tunai Laba bersih tahun berjalan
Saldo per 1 Januari 2008 Saham diperoleh kembali Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Dividen tunai Laba bersih tahun berjalan
Catatan/ Notes
Modal ditempatkan dan disetor/ Issued and paid-up capital
2.083.303
-
2.083.303 -
-
2.083.303 -
Tambahan modal disetor/ Additional paid-up capital
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
287.795
287.108
687
-6-
12.005
(275.790) -
-
-
-
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
-
-
-
-
846.019
(68.147) 385.617
528.549
(68.750) 166.955
430.344
Saldo laba belum ditentukan penggunaannya/ Retained earnings - unappropriated
-
-
-
(30.151)
(8.895) (21.256)
(8.895)
Modal saham diperoleh kembali/ Treasury stock
Balance at December 31, 2009
Balance at December 31, 2008 Treasury stocks Translation adjustments Cash dividends Net income for the year
Balance at January 1, 2008 Treasury stocks Translation adjustments Cash dividends Net income for the year
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
4.286.176
(275.790) (68.147) 385.617
4.265.752 (21.256)
287.108 (68.750) 166.955
3.889.334 (8.895)
Jumlah ekuitas/ Total equity
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) 2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
2008
4.040.114 (3.537.318)
3.333.890 (2.599.002)
502.796 (245.990) (110.977)
734.888 (230.915) (137.849)
145.829
366.124
29.435
63.376
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers and employees Cash generated from operations Interest paid Income tax paid Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Pencairan (penempatan) investasi jangka pendek Pembayaran uang muka investasi Kas bersih dari akuisisi anak perusahaan Perolehan aset tetap dan aset tetap kerjasama Hasil pelepasan aset tetap Penambahan aset lain dan uang muka
17.430 (20.400) -
(380.989) (841.904) 761.130
(210.025) 7.964 (24.086)
(306.558) 6.680 (3.095)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Interest received Disbursement (placement) in short term investments Payment of investment advance Net cash flow from acquisition of subsidiaries Acquisition of property and equipment and property and equipment under joint operations Disposal of property and equipment Additions to other assets and advances
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(199.682)
(701.360)
Net Cash Used in Investing Activities
25.358 (21.256)
242.575 (8.895)
(1.039) (3.525) (68.147)
(3.983) (220.000) (68.514)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(68.609)
(58.817)
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(122.462)
(394.053)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman jangka pendek Saham diperoleh kembali Penerimaan (pembayaran) hutang pembelian aset tetap Pembayaran hutang obligasi Pembayaran dividen
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceed from short-term loan Purchase of treasury stock Received (payment) of liabilities for purchase of property and equipment Payment of bonds payable Dividend distribution Net Cash Used in Financing Activities NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.240.939
1.634.992
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.118.477
1.240.939
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas: Penambahan aset tetap melalui: Hutang pembelian aset tetap Uang muka pembelian aset tetap Hutang lain-lain Perolehan anak perusahaan melalui konversi investasi lain - proyek pengembangan bisnis Penambahan investasi pada dana kelolaan dari piutang usaha
2.686 1.702 -
318 5.931 4.821
-
765.900
-
98.742
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-7-
122
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
ADDITIONAL DISCLOSURES Non cash investing and financing activities: Additions to property and equipment through: Liabilities for purchase of property and equipment Advance for purchase of property and equipment Other accounts payable Acquisition of subsidiary through conversion of other investments - project business development Additional investment units in funds management from accounts receivable
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
1.
UMUM
1.
GENERAL
a.
a.
Establishment and General Information
Pendirian dan Informasi Umum PT. Media Nusantara Citra Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 48 tanggal 17 Juni 1997 dari H. Parlindungan L. Tobing, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundangundangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-15092.HT.01.01.TH2000 tanggal 25 Juli 2000 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 23 tanggal 19 Maret 2002 Tambahan No. 2780. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 117 tanggal 15 Mei 2008 dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-19615.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 8 Mei 2009.
PT. Media Nusantara Citra Tbk (the Company) was established based on Deed No. 48 dated June 17, 1997 of H. Parlindungan L. Tobing, SH, notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No. C-15092.HT.01.01.TH2000 dated July 25, 2000, and was published in Supplement No. 2780 to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 23 dated March 19, 2002, the Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by deed No. 117 dated May 15, 2008 of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta to conform with Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Companies. The Company has obtained the approval from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-19615.AH.01.02.Year 2009 dated May 8, 2009.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di MNC Tower (dahulu Menara Kebon Sirih), Jalan Kebon Sirih Kav. 17-19, Jakarta Pusat 10340. Perusahaan memulai kegiatan komersial pada Desember 2001. Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah masing-masing sebanyak 253 karyawan dan 126 karyawan.
The Company’s head office is located at MNC Tower (formerly Menara Kebon Sirih), Jalan Kebon Sirih Kav. 17-19, Central Jakarta 10340. The Company started its commercial operations in December 2001. The Company had a total of 253 and 126 employees as at December 31, 2009 and 2008, respectively.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang perdagangan umum, pembangunan, perindustrian, pertanian, pengangkutan, percetakan, multimedia melalui perangkat satelit dan perangkat telekomunikasi lainnya, jasa dan investasi.
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities is to engage in general trading, construction, industrial, agricultural, transportation, printing, multimedia through satellite and other telecommunications peripheral, services and investments.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Mediacom. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
The Company is part of Mediacom Group. At December 31, 2009, the Company’s management consisted of the following:
Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur
Komite Audit Ketua Anggota
Rosano Barack Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Didi Lucas Chow Djoko Leksono Sugiarto Irman Gusman Hary Tanoesoedibjo Sutanto Hartono Agus Mulyanto Muliawan P. Gupta Oerianto Guyandi Djoko Leksono Sugiarto Irman Gusman John A. Prasetio
-8-
Commissioners President Commissioner Commissioners Independent Commissioners Directors President Director Directors
Audit Committee Chairman Members
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
123
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Jumlah remunerasi komisaris dan direksi Perusahaan dan anak perusahaan sebesar Rp 14.757 juta tahun 2009 dan Rp 18.572 juta tahun 2008. b.
Total remuneration to commissioners and directors of the Company and its subsidiaries amounted to Rp 14,757 million in 2009 and Rp 18,572 million in 2008.
Anak Perusahaan
b.
The Company has ownership interest of more than 50%, directly or indirectly, in the following subsidiaries:
Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham anak perusahaan berikut:
Anak perusahaan/ The subsidiary Penyiaran/Broadcasting PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) PT Global Informasi Bermutu (GIB) PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (Cipta TPI) PT MNC Networks (MNCN) dan anak perusahaan/and its subsidiaries PT Radio Trijaya Shakti (RTS) dan anak perusahaan/and its subsidiaries *) PT Radio Prapanca Buana Suara (RPBS) *) PT Radio Mancasuara (RM) *) PT Radio Swara Caraka Ria (RSCR)*) PT Radio Efkindo (RE) *) PT Radio Citra Borneo Madani (RCBM) *) PT Radio Suara Banjar Lazuardi (RSBL) *) PT Radio Cakra Awigra (RCA) *) PT Radio Suara Monalisa (RSM) *) PT Radio Mediawisata Sariasih (RMS) *) Media Nusantara Citra B.V. (MNC B.V.)
Domisili/ Domicile
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2009 2008
Tahun operasi komersial/ Start of commercial operations
Jumlah aset sebelum eliminasi 31 Desember (dalam jutaan Rupiah)/ Total assets before elimination December 31, (in million Rupiah) 2009 2008
Jakarta Jakarta
100,00% 100,00%
100,00% 100,00%
1989 2002
1,789,949 817,899
2,051,329 700,126
Jakarta
75,00%
75,00%
1990
903,950
907,665
Jakarta
95,00%
95,00%
2005
83,251
81,060
Jakarta
95,00%
95,00%
1971
28,448
28,236
Medan Bandung Semarang Yogyakarta Banjarmasin Banjarmasin Surabaya Jakarta Bandung Belanda/ Netherlands
91,60% 100,00% 100,00% 70,00% 100,00% 100,00% 65,30% 80,00% 100,00% 100,00%
91,60% 100,00% 100,00% 70,00% 100,00% 100,00% 65,30% 80,00% 100,00% 100,00%
1978 1971 1971 1999 2007 2007 1971 1971 2007 2006
2,964 794 574 896
2,143 859 492 709
4,563 7,077
3,076 7,062
1,381,250
1,592,332
Dubai
100,00%
100,00%
2007
2,174,102
2,726,550
Cayman Island
100,00%
100,00%
2007
1,374,923
2,526,818
Cayman Island Dubai
57,06% 100,00%
57,06% 100,00%
2002 2007
1,320,188 559
1,570,260 652
Jakarta Jakarta
100,00% 100,00%
100,00% 100,00%
2005 2005
177,910 13,925
290,526 13,614
Jakarta Jakarta Jakarta
99,99% 99,97% 51,20%
99,99% 99,97% 51,20%
2001 2001 1996
206,176 153,504 10,499
206,275 139,604 9,772
Jakarta
80.00%
80.00%
2004
6,849
6,299
Managemen artis/Talent management PT Star Media Nusantara (SMN)
Jakarta
70.00%
70.00%
2008
5,968
3,358
Produksi content/Content production PT MNC Pictures (MNCP)
Jakarta
70.00%
100,00%
2009
21,800
52
MNC International Middle East Limited (MIMEL) dan anak perusahaan/and its subsidiaries MNC International Limited (MIL) dan anak perusahaan/and its subsidiaries *) Linktone Ltd (LTON) dan anak perusahaan/ and its subsidiaries *) MNC Pictures FZ LLC (MP) *) Media cetak/Print PT Media Nusantara Informasi (MNI) PT MNI Global (MNIG) Agensi periklanan/Advertising agency PT Cross Media Internasional (CMI) dan anak perusahaan/and its subsidiaries PT Mediate Indonesia (MI) *) PT Multi Advertensi Xambani (MAX) dan anak perusahaan/and its subsidiary *) PT Citra Komunikasi Gagasan Semesta (CKGS)
*) Pemilikan tidak langsung/Indirect ownership.
124
Subsidiaries
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
-9-
-
-
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
c.
d.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Pada bulan Maret 2008, Perusahaan mendirikan dan memiliki 175 saham atau 70% saham SMN, yang bergerak dalam bidang manajemen artis.
In March 2008, the Company established and owned 175 shares or 70% of the issued capital stock of SMN, which is engaged in talent management.
Pada bulan April 2008, Perusahaan, melalui anak perusahaan, MIL, telah mengakuisisi 24.000.000 American Depository Shares (ADS) (masing-masing ADS mewakili 10 saham biasa Linktone Ltd) atau 57,06% kepemilikan pada Linktone Ltd yang bergerak dalam bidang penyelia jasa hiburan interaktif tanpa kabel, jasa periklanan dan penyedia konten kepada perusahaan di China.
In April 2008, the Company, through its subsidiary, MIL (a subsidiary of MIMEL), has acquired 24,000,000 American Depository Shares (ADS) (each ADS represents 10 ordinary shares of Linktone Ltd) or 57.06% ownership in Linktone Ltd which is engaged in providing wireless interactive entertainment services, advertising services and content provider to enterprises in China.
Pada bulan September 2008, Perusahaan mendirikan dan memiliki 4.995 saham atau 99,99% saham MNCP, yang bergerak dalam bidang perfilman dan perekaman video. Sedangkan sebanyak 5 saham atau 0,01 % dimiliki secara tidak langsung melalui GIB.
In September 2008, the Company established and owned 4,995 shares or 99.99% of the issued capital stock of MNCP, which is engaged in movie production and video recording. The remaining 5 shares or 0.01% is indirectly owned through GIB.
Pada tahun 2009, MNCP menaikkan modal disetor sehingga kepemilikan Perusahaan menjadi 70%.
In 2009, MNCP has increased its paid in capital, thus changing the Company’s ownership to 70%.
Penawaran Umum Saham Perusahaan
c.
Public Offering of the Company’s Shares
Pada tanggal 13 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dengan Surat Keputusannya No. S-2841/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum kepada masyarakat atas 4.125.000.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 900 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Surabaya) pada tanggal 22 Juni 2007.
On June 13, 2007, the Company obtained the effective notice from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) in his Decision Letter No. S-2841/BL/2007 for the Initial Public Offering of 4,125,000,000 shares with par value of Rp 100 per share, at an offering price of Rp 900 per share. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta and Surabaya Stock Exchange) on June 22, 2007.
Saham Perusahaan sebanyak 13.750.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
The Company’s shares totalling 13,750,000,000 shares as of December 31, 2009 and 2008 have been listed on the Indonesia Stock Exchange.
Penawaran Perusahaan
Umum
Obligasi
d.
Anak
Pada tanggal 5 September 2006, MNC B.V. menerbitkan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 168.000.000 dengan tingkat bunga tetap 10,75% per tahun, yang dicatatkan di Bursa Efek Singapura. Saldo notes pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar US$ 142,7 juta dan US$ 143 juta (Catatan 19).
Public Bonds Offering of Subsidiaries On September 5, 2006, MNC B.V. issued Guaranteed Secured Notes amounting to US$ 168,000,000 with fixed interest rate of 10.75% per annum, which are listed on the Singapore Stock Exchange. As of December 31, 2009 and 2008, the outstanding balance of these notes amounted to US$ 142.7 million and US$ 143 million, respectively (Note 19).
- 10 -
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
125
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan 2.
IKHTISAR PENTING
a.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
b.
126
KEBIJAKAN
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
AKUNTANSI
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Consolidated Presentation
Financial
Statement
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000.
The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia namely the Statements of Financial Accounting Standards and Capital Market Supervisory Agency Regulation No. VIII.G.7 dated March 13, 2000. Such consolidated financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp), dan laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp), while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Prinsip Konsolidasi
b.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company. Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights.
Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 2c) dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
The minority interest consists of the amount of those interest at the date of original business combination (Note 2c) and minority's share of movements in equity since the date of the business combination. Any losses applicable to the minority interest in excess of the minority interest are allocated against the interests of the parent.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 11 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
c.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill.
On acquisition, the assets and liabilities of the subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill.
Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual anak perusahaan selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.
The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal, as appropriate.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
When necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.
Penggabungan Usaha
c.
Business Combinations
Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biayabiaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.
Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the purchase method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair value (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control of the acquiree, plus any costs directly attributable to the business combination.
Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi (diskon atas akuisisi), maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proposional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aset dan kewajiban non moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan garis lurus selama 20 tahun.
On acquisition, the assets and liabilities of a subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill and amortized using the straightline method for 20 years. When the cost of acquisition is less than the interest in the fair values of the identifiable assets and liabilities acquired as at the date of acquisition (i.e. discount on acquisition), the fair values of the acquired non-monetary assets are reduced proportionately until all the excess is eliminated. The excess remaining after reducing the fair values of non-monetary assets acquired is recognized as negative goodwill, treated as deferred revenue and recognized as income on a straight-line method over 20 years.
- 12 -
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
127
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
d.
e.
Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi pada saat akuisisi dengan mempertimbangkan pangsa (segmen) pasar yang ada, tingkat pertumbuhan potensial, perijinan dan faktor lain yang terdapat pada perusahaan yang diakuisisi.
Management estimate of the useful life of goodwill was based on its evaluation at the time of the acquisition considering factors such as existing market share (segment), potential growth, license and other factors inherent in the acquired companies.
Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari aset bersih.
The interest of the minority shareholders is stated at the minority’s proportion of the historical cost of the net assets.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
d.
Foreign Currency Translation
Transactions
and
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali anak perusahaan di luar negeri, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. Pembukuan anak perusahaan di luar negeri yang kegiatan usahanya merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Perusahaan dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama.
The books of accounts of the Company and its subsidiaries, except foreign subsidiaries, are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to the consolidated statements of income. The books of accounts of a foreign subsidiary which is an integral part of the Company’s operations are translated to Indonesian Rupiah using the same procedures.
Untuk tujuan konsolidasi, aset dan kewajiban anak perusahaan yang laporannya disajikan dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca, sedangkan pendapatan, beban serta arus kas dijabarkan dengan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih kurs penjabaran laporan keuangan”.
For consolidation purposes, assets and liabilities of the subsidiary whose financial statements are presented in foreign currencies are translated into Rupiah using the exchange rates at balance sheet date, while revenues, expenses and cash flows are translated at the average rates of exchange for the year. The differences resulting from translation adjustments are shown as part of equity under the account “Translation adjustments”.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang istimewa adalah:
128
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
mempunyai
e. hubungan
Transactions with Related Parties Related parties consist of the following:
1)
perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
1)
companies that directly, or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
2)
associated companies;
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 13 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
3)
individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4)
key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company’s activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and
5)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan yang dimiliki komisaris, direksi atau pemegang saham utama Perusahaan dan perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
5)
companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company.
Semua transaksi dengan pihak hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. f.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
Penggunaan Estimasi
f.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi. g.
Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
Kas dan Setara Kas
g.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
- 14 -
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
129
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan h.
130
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Investasi
h.
Investments
Deposito Berjangka
Time Deposits
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan atas hutang dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi terealisasi dalam satu tahun dari tanggal neraca disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
Time deposits with maturities of three months or less which are pledged as loan collateral and time deposits with maturities of more than three months that are realizable within one year from balance sheet date are presented as temporary investments and are stated at their nominal values.
Investasi dalam Fund dan Reksa Dana
Investments in Funds and Mutual Funds
Investasi dalam fund dan reksa dana dinyatakan sebesar nilai wajarnya berdasarkan nilai aset bersih. Kenaikan (penurunan) nilai aset bersih disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Investments in funds and mutual funds are stated at fair value based on the net asset value of the funds. Increase (decrease) in net asset value is reflected in the consolidated statements of income.
Investasi pada Perusahaan Asosiasi
Investments in Associates
Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk perusahaan mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
An associate is an entity over which the Company is in a position to exercise significant influence, but not control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee.
Penghasilan, aset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca konsolidasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian Perusahaan atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai kewajiban atau membayar kewajiban perusahaan asosiasi yang dijamin, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut.
The results, assets and liabilities of associate are incorporated in the consolidated financial statements using the equity method of accounting. Investments in associates are carried in the consolidated balance sheet at cost as adjusted by post-acquisition changes in the Company’s share of the net assets of the associate, less any impairment in the value of the individual investments. Losses of the associate in excess of the Company’s interest in the associates are not recognized except if the Company has incurred obligations or made payments on behalf of the associate to satisfy obligations of the associate that the Company has guaranteed, in which case, additional loss is recognized to the extent of such obligations or payments.
Goodwill dari investasi pada perusahaan asosiasi termasuk dalam nilai tercatat dari investasi diukur dan diamortisasi dengan cara yang sama dengan akuisisi dari entitas yang dikendalikan (Catatan 2c). Amortisasi goodwill termasuk dalam bagian perusahaan atas laba (rugi) perusahaan asosiasi.
Goodwill from investments in associates are included in the carrying amount of investment, and are measured and amortized in the same manner as that for acquisition of controlled entities (Note 2c). The amortization of goodwill is included in the Company’s share in the income (loss) of an associate.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 15 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
i.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Investasi pada Obligasi Konversi dan Obligasi Wajib Tukar
Investment in Convertible Mandatory Exchangeable Bond
Investasi pada obligasi konversi dan obligasi wajib tukar dinyatakan sebesar biaya perolehan, disesuaikan dengan premi atau diskonto yang belum diamortisasi.
Investments in convertible bond and mandatory exchangeable bond are stated at cost, adjusted for the unamortized premium or discount.
Piutang
i.
Piutang dinyatakan sebesar jumlah nominal setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir periode. j.
k.
and
Receivables Receivables are stated at their nominal value, net of allowance for doubtful accounts. Allowance for doubtful accounts is provided based on the review of the individual receivable accounts at the end of the year.
Persediaan
j.
Inventories
Seluruh persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode identifikasi khusus.
All inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the specific identification method.
Biaya perolehan persediaan program film yang dibeli dibebankan sebanyak-banyaknya 2 kali tayang, masing-masing sebesar 50% - 70% pada penayangan pertama dan 50% - 30% pada penayangan kedua. Persediaan program non film dan non sinetron dibebankan seluruhnya pada penayangan pertama.
Cost of purchased film program is charged to expense in maximum of two telecasts, at 50% - 70% for the first telecast and 50% - 30% for the second telecast. Non-film inventory programs and non-sinetron inventory programs are charged to expense at the first telecast.
Biaya Dibayar Dimuka
k.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. l.
Bond
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Aset Tetap – Pemilikan Langsung
l.
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.
Property and Acquisitions
Equipment
–
Direct
Property and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation.
- 16 -
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
131
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straightline method based on the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/Years
Bangunan Perlengkapan bangunan Peralatan studio Perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Partisi Radio transmitter Peralatan lain-lain Renovasi kantor Instalasi kantor Peralatan komputer
132
20 10 8 - 10 4- 8 4- 8 8 5 5 4 4 4
Buildings Building equipment Studio equipment Office equipment Motor vehicles Partitions Radio transmitter Other equipment Office renovation Office installation Computer equipment
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki atau selama jangka waktu periode masa sewa, jika tidak ada kepastian memadai bahwa Perusahaan dan anak perusahaan mendapat hak kepemilikan atas aset sewa pembiayaan pada akhir masa sewa.
Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets or over the lease period if there is no reasonable certainty that the Company and subsidiaries can have their ownership on the leased assets at the end of the lease term.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
biaya
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred; expenditures which extend the useful life of the asset or result in increased future economic benefits such as increase in capacity and improvement in the quality of output or standard of performance are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost. Construction in progress is transferred to the respective property and equipment account when completed and ready for use.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 17 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
m. Aset Tetap Kerjasama
n.
m. Property and Operations
Under
Joint
Aset tetap kerjasama merupakan aset tetap yang dimiliki secara bersama antara RCTI, PT. Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR).
Property and equipment under joint operations represent assets owned jointly by RCTI, PT. Surya Citra Televisi (SCTV) and PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR).
Aset tetap kerjasama yang merupakan hak RCTI dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tetap kerjasama disusutkan dengan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset tetap – pemilikan langsung (Catatan 2l).
RCTI’s share in property and equipment under joint operations are stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is computed based on the same method and estimated useful lives used for directly acquired property and equipment (Note 2l).
Penurunan Nilai Aset
n.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai. o.
Equipment
Impairment of an Asset When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Sewa
o.
Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan dan anak perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca sebagai kewajiban sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company and subsidiaries at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the balance sheet as a finance lease obligation.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
- 18 -
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
133
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. p.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Biaya Emisi Hutang
p.
Biaya emisi hutang yang timbul sehubungan dengan penerbitan obligasi/hutang dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi/hutang tersebut. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal diamortisasi dan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi dengan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi/hutang. q.
Debt issuance costs are deducted directly from the proceeds of the related bonds/debt to determine the net proceeds. The difference between the net proceeds and nominal value is amortized and charged to consolidated statement of income using the straight-line method over the term of the bonds/debt.
Biaya Emisi Saham
q.
Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. r.
Saham Diperoleh Kembali
r.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
Treasury Stock Treasury stock is recorded using the cost method. Under this method, if the treasury stock is subsequently sold, the excess of the selling price over the acquisition cost is recorded as additional paid-in capital, while if the selling price is lower than acquisition cost, the difference is recognized as a deduction from retained earnings.
s.
Pendapatan iklan diakui pada saat iklan ditayangkan. Pendapatan iklan dengan transaksi barter diakui sebesar nilai wajar atau nilai pasar barang yang diterima dan diakui pada saat iklan ditayangkan. Penjualan program diakui pada saat program diserahkan dan hak telah beralih kepada pelanggan. Pendapatan manajemen artis, penggunaan studio dan jasa layanan pesan singkat diakui pada saat jasa diberikan kepada pelanggan. Uang muka diterima atas iklan dan penggunaan studio dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka. Pendapatan dari penjualan koran diakui pada saat koran dikirim.
134
Share Issuance Costs Share issuance costs are presented as part of additional paid-up capital and are not amortized.
Pembelian kembali saham Perusahaan sendiri dicatat berdasarkan metode biaya perolehan. Dengan metode ini bila saham tersebut dijual kembali dengan harga jual yang melebihi harga perolehan, maka kelebihannya akan dicatat sebagai agio saham, sedangkan bila harga jual lebih rendah dari harga perolehan, selisihnya akan dicatat sebagai pengurangan saldo laba. s.
Debt Issuance Costs
Revenue and Expense Recognition Revenue from advertisement is recognized when the advertisement is aired. Revenue from advertisement with barter transaction is recognized at fair value or market value of the goods received when the advertisement is aired. Sale of program is recognized when the program is delivered and title has passed to the customer. Revenue from artists’ management, studio and short-messaging services is recognized when the services have been rendered. Advance received from advertisement and studio rental is recorded as unearned revenue. Revenue from sale of daily newspapers is recognized when daily newspapers are delivered.
- 19 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Beban program diakui pada saat film atau program ditayangkan. Beban film atau program belum ditayangkan dicatat sebagai persediaan (Catatan 2j). Beban lainnya diakui sesuai manfaatnya pada tahun bersangkutan. t.
Program expense is recognized when the movie or program is aired. Programs not yet aired is recorded as program inventory (Note 2j). Other expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Imbalan Pasca Kerja
t.
Post-employment Benefits
Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali RCTI dan anak perusahaan asing, memberikan imbalan pasca kerja kepada karyawannya sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
The Company and its subsidiaries, except RCTI and foreign subsidiaries, provide defined post-employment benefits to their employees in accordance with Labor Law. No funding has been made to this defined benefit plan.
RCTI menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetapnya, dan memberikan imbalan pasca kerja lain sesuai dengan kebijakan RCTI. Dana pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA). Kekurangan antara imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan imbalan pensiun normal berdasarkan kebijakan RCTI diakui sebagai kewajiban imbalan pasca kerja manfaat pasti tanpa pendanaan.
RCTI has a defined benefit pension plan covering all its permanent employees, and also provides other post-employment benefits in accordance with its policy. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA). The shortage of benefits provided by the pension plan against the benefits based on RCTI’s policy is accounted for as unfunded defined post-employment benefits plan.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the greater of the present value of the defined benefit obligations and 10% of the fair value of plan assets are recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah kewajiban imbalan pasca kerja yang diakui di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program. Setiap aset yang timbul dari perhitungan ini terbatas pada kerugian aktuarial yang tidak diakui dan biaya jasa lalu ditambah dengan nilai kini pengembalian yang ada dan pengurangan di masa depan atas iuran program.
The post-employment benefit obligation recognized in the consolidated balance sheet represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost, or as reduced by the fair value of plan assets. Any asset resulting from this calculation is limited to the unrecognized actuarial losses and past service cost plus the present value of available refunds and reductions in future contributions to the plan.
- 20 -
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
135
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan u.
v.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Pajak Penghasilan
u.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer dan rugi fiskal yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences and fiscal losses can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statement of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the balance sheet, except when deferred tax assets and liabilities are for different entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Laba per Saham
v.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Earnings per Share Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the period.
w. Instrumen Keuangan Derivatif
136
Income Tax
w. Derivative Financial Instruments
Perusahaan dan anak perusahaan menggunakan instrumen keuangan untuk mengelola risiko eksposur atas suku bunga dan tingkat perubahan nilai tukar mata uang asing termasuk kontrak berjangka perubahan nilai tukar mata uang dan swap suku bunga.
The Company and subsidiaries use derivative financial instruments to manage its exposure to interest rate and foreign exchange rate risk, including foreign exchange forward contracts and interest rate swaps.
Derivatif awalnya diakui pada nilai wajar saat kontrak dilakukan dan sesudahnya diukur pada nilai wajarnya pada setiap tanggal neraca. Walaupun dilakukan sebagai lindung nilai ekonomi terhadap risiko eksposur suku bunga dan nilai tukar mata uang asing, derivatif ini tidak dimaksudkan dan tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai dan karenanya perubahan nilai wajarnya langsung diakui dalam laba rugi.
Derivatives are initially recognized at fair value at the date the derivative contract is entered into and are subsequently measured to their fair value at each balance sheet date. Although entered into as economic hedge of exposure against interest rate and foreign exchange rate risks, these derivatives are not designated and do not qualify as accounting hedge and therefore changes in fair values are recognized immediately in earnings.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 21 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
x.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Perusahaan dan anak perusahaan tidak menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan spekulasi.
The Company and its subsidiaries do not use derivative financial instruments for speculative purposes.
Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama nonfinansial lainnya diperlakukan sebagai derivatif yang terpisah bila resiko dan karakteristiknya tidak secara jelas dan erat berhubungan dengan resiko dan karakteristik kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi.
Derivatives embedded in other financial instruments or other host contracts are treated as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not measured at fair value with changes in fair value recognized in earnings.
Informasi Segmen
x.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segment information is prepared using the accounting principles adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary format in reporting segment information is based on business segment, while the secondary reporting segment information is based on geographical segment.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expenses are also allocated to those segments.
- 22 -
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
137
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan 3.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued 3.
KAS DAN SETARA KAS
2009 Kas Bank Rupiah US Dollar Lainnya Deposito berjangka Rupiah Bank Rakyat Indonesia Bank Internasional Indonesia Bank CIMB Niaga Bank Central Asia Bank Negara Indonesia Bank Mandiri US Dollar Union Bank of Switzerland Maybank Nusa United Overseas Bank Bank Central Asia Bank Internasional Indonesia Bank CIMB Niaga Jumlah
2008
8.741
6.468
189.279 630.809 -
82.342 525.555 4
124.150 11.000 1.850 504 -
70.577 58.000 26.550 61.823 12.150 6.500
87.564 28.251 28.239 7.050 1.040 -
385.928 875 3.095 1.072
1.118.477
1.240.939
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah 5,75% - 14% US Dollar 1% - 7%
8% - 14% 3% - 6%
Seluruh bank dan deposito berjangka ditempatkan pada pihak ketiga. 4.
Cash on hand Cash in banks Rupiah US Dollar Others Time deposits Rupiah Bank Rakyat Indonesia Bank Internasional Indonesia Bank CIMB Niaga Bank Central Asia Bank Negara Indonesia Bank Mandiri US Dollar Union Bank of Switzerland Maybank Nusa United Overseas Bank Bank Central Asia Bank Internasional Indonesia Bank CIMB Niaga Total Interest rates on time deposits per annum Rupiah US Dollar
All cash in banks and time deposits were placed in third party banks.
INVESTASI JANGKA PENDEK
4.
2009
SHORT-TERM INVESTMENTS
2008
Dana kelolaan Reksa dana Deposito berjangka Merlin Investment Fund
212.330 207.931 204.396 -
281.586 211.425 140.582 7.665
Managed funds Mutual funds Time deposits Merlin Investment Fund
Jumlah
624.657
641.258
Total
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah US Dollar
138
CASH AND CASH EQUIVALENTS
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
8% - 12,5% 0,07% - 4,5%
8% - 13,50% 2,52% - 4,14%
- 23 -
Interest rates on time deposits per annum Rupiah US Dollar
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Dana Kelolaan (KPD)
Managed Funds
PT. Bhakti Asset Management (BAM)
PT. Bhakti Asset Management (BAM)
Perusahaan dan anak perusahaan menunjuk BAM sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi atas surat-surat berharga, dengan ketentuan bilamana investasi terhadap surat hutang harus masuk dalam kategori investment grade. Dana tersebut dapat ditarik sewaktu-waktu secara keseluruhan maupun sebagian dan atau ditambah sesuai kesepakatan para pihak. Kontrak ini memiliki jangka waktu yang bervariasi kurang dari 1 tahun, terhitung sejak tanggal kontrak. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, nilai aset bersih KPD tersebut adalah sebesar Rp 212.330 juta dan Rp 241.395 juta. Pada tahun 2009, Perusahaan dan anak perusahaan telah mencairkan investasi tersebut sebesar Rp 57.983 juta.
The Company and its subsidiaries appointed BAM as fund manager to invest fund into marketable securities, with the condition that if the fund is invested into debt securities, they must be of investment grade category. The investment can be withdrawn any time, partially or in full amounts, and/or increased, in accordance with the agreement of both parties. These contracts have various terms less than 1 year, starting on contract date. As of December 31, 2009 and 2008, the net assets value of the fund amounted to Rp 212,330 million and Rp 241,395 million, respectively. In 2009, the Company and its subsidiaries have redeemed the investment amounted to Rp 57,983 million.
PT. Danareksa Investment Management (DIM)
PT. Danareksa Investment Management (DIM)
Perusahaan menunjuk DIM sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi pada efek yang dikelola oleh DIM. Kontrak ini memiliki jangka waktu 1 bulan sejak 15 Desember 2008 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak. Pada tanggal 31 Desember 2008, nilai aset bersih KPD tersebut adalah sebesar Rp 40.191 juta.
The Company appointed DIM as fund manager to invest funds into DIM’s managed securities. This contract has a term of 1 month since December 15, 2008 and renewable based on agreement of both parties. As of December 31, 2008, the net assets value of the fund amounted to Rp 40,191 million.
Pada tahun 2009, Perusahaan telah mencairkan seluruh investasi ini.
In 2009, the Company has redeemed all of the investment.
Reksa Dana
Mutual Funds
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki penyertaan pada unit reksa dana. Nilai wajar unit penyertaan reksa dana ditentukan berdasarkan nilai aset bersih unit penyertaan reksa dana pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Keuntungan belum direalisasi atas reksadana masing-masing sebesar Rp 18.107 juta dan Rp 10.940 juta diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 29).
The Company and subsidiaries have investment in mutual fund units. The fair values of mutual funds are based on net asset value of the funds as of December 31, 2009 and 2008. Unrealized gain on mutual funds recognized in the consolidated statements of income amounted to Rp 18,107 million and Rp 10,940 million in 2009 and 2008, respectively (Note 29).
Deposito Berjangka
Time Deposits
Deposito berjangka merupakan deposito berjangka milik Perusahaan dan anak perusahaan yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan sebesar US$ 15.840.370 dan Rp 55.496 juta pada tahun 2009, sebesar US$ 10.947.519 dan sebesar Rp 20.707 juta pada tahun 2008. Deposito berjangka sebesar Rp 43.180 juta pada tahun 2009 dan Rp 20.707 juta pada tahun 2008 dijadikan jaminan atas pinjaman jangka pendek anak perusahaan (Catatan 14).
Time deposits represent the Company and subsidiaries’ time deposits with maturities of more than three months totalling US$ 15,840,370 and Rp 55,496 million in 2009, and US$ 10,947,519 and Rp 20,707 million in 2008. Time deposits amounting to Rp 43,180 million in 2009 and Rp 20,707 million in 2008 were used as collaterals for short-term loans obtained by the subsidiaries (Note 14).
- 24 -
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
139
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
5.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Merlin Investment Fund
Merlin Investment Fund
RCTI mengadakan perjanjian jual beli pada tanggal 5 Oktober 2007, dimana di dalam perjanjian RCTI akan melakukan pembelian investasi sebesar US$ 700.000 atas unit Merlin Investment Fund dari Media Nusantara Citra International, Ltd., pihak hubungan istimewa. Pada tanggal 31 Desember 2008, nilai aset bersih adalah sebesar Rp 7.665 juta. Pada tahun 2009, RCTI mencairkan seluruh investasi tersebut.
Based on a Sale and Purchase Agreement, on October 5, 2007, RCTI agreed to purchase units in Merlin Investment Fund amounting to US$ 700,000 from Media Nusantara Citra International, Ltd., a related party. As of December 31, 2008, net asset value amounted to Rp 7,665 million. In 2009, RCTI has redeemed all of the investment.
PIUTANG USAHA
5.
2009 a. Berdasarkan pelanggan Pihak hubungan istimewa PT. Infokom Elektrindo PT. Optima Media Dinamika PT. MNC Sky Vision PT. Mobile-8 Telecom Tbk Lainnya Jumlah pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Piutang iklan PT. Wira Pamungkas Pariwara PT. Asian Media Network PT. Inter Pariwara Global PT. Quantum Pratama Media PT. Chou Senko Indonesia PT. Caberawit Pariwara Matari Incorporation Lainnya, masing-masing di bawah 5%
2008
57.409
119.319
34.396 23.104 4.840
72.113 89.527 31.836 1.553
119.749
314.348
a. By customer Related parties PT. Infokom Elektrindo PT. Optima Media Dinamika PT. MNC Sky Vision PT. Mobile-8 Telecom Tbk Others Total related parties
218.000 100.459 61.206
247.121 103.912 105.737
60.075 29.730 28.779 -
29.730 15.316
Third parties Advertisements PT. Wira Pamungkas Pariwara PT. Asian Media Network PT. Inter Pariwara Global PT. Quantum Pratama Media PT. Chou Senko Indonesia PT. Caberawit Pariwara Matari Incorporation
695.275
558.402
Others, each below 5%
1.193.524 342.474
1.060.218 314.948
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
1.535.998 (26.825)
1.375.166 (26.025)
Total Allowance for doubtful accounts
Jumlah pihak ketiga
1.509.173
1.349.141
Total third parties
Jumlah Piutang Usaha - Bersih
1.628.922
1.663.489
Total Accounts Receivable - Net
Jumlah piutang iklan Piutang non iklan
140
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 25 -
Total advertisements Non-advertisements
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
2009
2008
b. Berdasarkan umur Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari > 90 hari
b. By age category 620.542
586.997
387.565 203.857 152.165 291.618
382.614 205.732 104.551 409.620
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
1.655.747 (26.825)
1.689.514 (26.025)
Total Allowance for doubtful accounts
Bersih
1.628.922
1.663.489
Net
c. Berdasarkan mata uang
c. By currency
Rupiah US Dollar Lainnya
1.366.298 289.237 212
1.385.150 304.136 228
Rupiah US Dollar Others
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
1.655.747 (26.825)
1.689.514 (26.025)
Total Allowance for doubtful accounts
Bersih
1.628.922
1.663.489
Net
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang raguragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih. 6.
Not yet due Past due 1 to 30 days 31 to 60 days 61 to 90 days > 90 days
Management believes that the allowance for doubtful receivables from third parties is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. No allowance for doubtful accounts was provided on receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible.
PIUTANG LAIN-LAIN
6.
2009 Pihak hubungan istimewa PT. Global Mediacom Tbk PT. MNI Entertainment PT. MNC Sky Vision Lainnya
OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE
2008 50
Related parties PT. Global Mediacom Tbk PT. MNI Entertainment PT. MNC Sky Vision Others
2.376 1.160 673
2.762 649
Subjumlah Pihak ketiga
4.209 200.256
3.461 299.638
Subtotal Third parties
Jumlah
204.465
303.099
Total
- 26 -
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
141
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan 7.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
PERSEDIAAN
7.
2009
2008
Program dibeli Produksi sendiri Produksi jadi Produksi dalam proses
2.137.608
2.210.143
455.831 12.202
456.989 50.539
Subjumlah Dikurangi yang dibebankan pada tahun berjalan Program dibeli Produksi sendiri
2.605.641
2.717.671
(1.322.980) (350.432)
(1.445.933) (365.106)
Bersih
Subtotal Less charged to current year expense Programs purchased In-house production
906.632
Non program Kertas Kaset Tabloid Lainnya
5.152 4.883 2.685 6.081
8.622 6.192 6.206 4.585
Non program Paper Cassettes Tabloid Others
Subjumlah
18.801
25.605
Subtotal
951.030
932.237
Persediaan program tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran atau pencurian karena nilai wajar persediaan tidak dapat ditentukan untuk tujuan asuransi. Bila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan program, anak perusahaan dapat meminta kembali copy film dari distributor selama film tersebut belum ditayangkan dan masa berlakunya belum berakhir.
Net
Total Inventories
Inventories for programs were not insured against risks of loss from fire or theft because the fair value of inventories could not be established for the purpose of insurance. If such risks occur, the subsidiaries can request a new copy of the film from distributor as long as the film is not yet aired and has not yet expired.
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
8.
2009
142
Programs purchased In-house production Finished programs Programs in process
932.229
Jumlah Persediaan
8.
INVENTORIES
PREPAID TAXES
2008
Perusahaan Pajak penghasilan badan lebih bayar (Catatan 30) Anak perusahaan Pajak penghasilan badan lebih bayar (Catatan 30) Pajak pertambahan nilai - bersih
166
72
28.815 3.538
32.434 3.939
The Company Overpayment of corporate income tax (Note 30) Subsidiaries Overpayment of corporate income tax (Note 30) Value added tax - net
Jumlah
32.519
36.445
Total
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 27 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan 9.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued 9.
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI Investasi pada sebagai berikut:
perusahaan
asosiasi
Perusahaan asosiasi/Associates
INVESTMENTS IN ASSOCIATES
adalah
Investments in associates are as follows:
Nilai tercatat/ Carrying amount 2009 2008
Domisili/ Domicile
PT. Optima Media Dinamika Jakarta PT. Radio Panji Artha Swara Palembang PT. Media Nusantara Press Jakarta PT. Radio Tiara Gempita Buana Palembang PT. Radio Pesona Nanda Poespita Pekanbaru PT. Liiur Persada Tulungagung PT. Radio Duta Mashoor Cemerlang Manado PT. Swara Manusa Indah Pontianak PT. Radio Kalender Angkasa Dumai
1.043 46 38 27 25 21 10 5 2
894 55 38 27 25 21 10 5 2
Jumlah/Total
1.217
1.077
Mutasi investasi pada adalah sebagai berikut:
perusahaan
asosiasi
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Aktivitas utama/ Principal activity
25,00 30,00 38,00 21,00 25,00 21,00 21,00 21,00 21,00
Agensi periklanan/Advertising agency Penyiaran/Broadcasting Media cetak/Print Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting
The changes in investments in associates are as follows:
2009
2008
Saldo awal tahun Bagian laba bersih
1.077 140
647 430
Saldo akhir tahun
1.217
1.077
10. INVESTASI LAIN
Beginning of year Equity in net income End of year
10. OTHER INVESTMENTS
2009
2008
Uang muka investasi Obligasi konversi Obligasi wajib tukar
509.315 457.000 19.411
948.159 64.810 19.411
Jumlah
985.726
1.032.380
Investment advances Convertible bonds Mandatory exchangeable bonds Total
Uang Muka Investasi
Investment Advances
Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai uang muka investasi, sebagai berikut:
The Company and its subsidiaries had investment advances, as follows:
Investasi pada usaha penyiaran Proyek pengembangan bisnis Aset restrukturisasi Cipta TPI Investasi pada usaha media cetak PT. Media Nusantara Informasi Publishing PT. Media Nusantara Press Jumlah
2009
2008
400.290 103.500
753.883 103.500
5.525 -
5.675 85.101
509.315
948.159
- 28 -
Investment in broadcasting business Project business development Restructuring asset of Cipta TPI Investment in print business PT. Media Nusantara Informasi Publishing PT. Media Nusantara Press Total
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
143
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
144
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Proyek pengembangan bisnis merupakan dana untuk pengembangan aset media di bidang penyiaran dan program. Pada tahun 2009 dan 2008, akun ini termasuk penempatan dana oleh MIMEL pada Merlin Investment Fund dengan manajer investasi Lion Trust Ltd, Singapura masing-masing sebesar US$ 40.000.000 dan US$ 53.000.000. Pada tahun 2009, MIMEL melakukan penarikan dana atas investasi ini sebesar US$ 13.000.000. Pada tanggal 19 Maret 2010, MIMEL mencairkan sebagian penempatan tersebut sebesar US$ 11.802.110.
Project business development represent funds for developing media asset in broadcasting and programs. In 2009 and 2008, this account includes fund placement by MIMEL in Merlin Investment Fund with Lion Trust Ltd, Singapore as investment manager amounted to US$ 40,000,000 and US$ 53,000,000, respectively. In 2009, MIMEL has redeemed the investment amounted to US$ 13,000,000. On March 19, 2010, MIMEL redeemed a portion of the fund amounted to US$ 11,802,110.
Perusahaan mempunyai aset restrukturisasi Cipta TPI sebesar Rp 103.500 juta yang akan digunakan dalam rangka investasi pada bidang media dan penyiaran.
The Company has restructuring assets of Cipta TPI amounting to Rp 103,500 million, which will be used for investment in media and broadcasting business.
Pada tahun 2009, Perusahaan dan MNI menerima kembali uang muka investasi PT Media Nusantara Press.
In 2009, the Company and MNI received refund of advance payment on investment in PT Media Nusantara Press.
Obligasi Konversi
Convertible Bonds
Pada tahun 2009, Perusahaan membeli obligasi konversi PT Sun Televisi Network (STN) sejumlah Rp 342.000 juta yang dapat ditukarkan dengan 217.000 saham STN.
In 2009, the Company purchased convertible bonds of PT Sun Televisi Network (STN) in the amount of Rp 342,000 million, which are convertible into 217,000 shares of STN.
Pada tanggal 14 Desember 2009, Perusahaan membeli obligasi konversi seharga Rp 66.000 juta yang diterbitkan oleh PT Media Nusantara Press, jatuh tempo 3 tahun sejak penandatanganan perjanjian dan dapat diperpanjang.
On December 14, 2009, the Company purchased convertible bonds amounting to Rp 66,000 million issued by PT Media Nusantara Press, due in 3 years from the date the agreement was signed and can be extended.
Pada tanggal 5 April 2007, MNI membeli obligasi konversi seharga Rp 49.000 juta yang diterbitkan oleh PT. Media Nusantara Press (MNP), jatuh tempo tanggal 4 April 2009 dan dapat diperpanjang dan dapat dikonversi dengan 49.000 saham MNP pada saat jatuh tempo. Pada tanggal 14 Desember 2009, MNI telah menjual obligasi konversi kepada Perusahaan seharga Rp 49.000 juta.
On April 5, 2007, MNI purchased convertible bonds amounting to Rp 49,000 million issued by PT. Media Nusantara Press (MNP), due on April 4, 2009 and can be extended, which are convertible into 49,000 shares of MNP on the due date. On December 14, 2009, MNI sold convertible bonds to the Company amounted to Rp 49,000 million.
Pada tanggal 30 Mei 2007, CMI melakukan perjanjian pengambilalihan dengan pemegang saham Yello Pte., Ltd. (Yello), sebuah perusahaan yang berbadan hukum di Singapura. Yello menerbitkan obligasi konversi kepada CMI dengan nilai pokok sebesar Rp 15.810 juta yang dapat ditukar dengan 875.000 saham biasa baru Yello. Pada tahun 2009, CMI telah menjual seluruh pemilikan tersebut.
On May 30, 2007, CMI entered into a deed of undertaking with the shareholders of Yello Pte., Ltd. (Yello), a company incorporated under the laws of Singapore. Yello issued convertible bonds to CMI with an aggregate principal value of Rp 15,810 million which are convertible into 875,000 new ordinary shares of Yello. In 2009, CMI has sold all of the convertible bonds.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 29 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Obligasi Wajib Tukar
Mandatory Exchangeable Bond
Perusahaan mempunyai obligasi wajib tukar sebesar Rp 19.411 juta yang dapat ditukarkan dengan 16.388 saham PT. Hikmat Makna Aksara milik PT. Kencana Mulia Utama (pihak ketiga). Pada tanggal 7 Januari 2008, Perusahaan mengalihkan obligasi wajib tukar tersebut kepada MNI, anak perusahaan.
The Company has investment in a mandatory exchangeable bond amounting to Rp 19,411 million which is exchangeable into 16,388 shares of PT. Hikmat Makna Aksara owned by PT. Kencana Mulia Utama (a third party). On January 7, 2008, the Company transferred the mandatory exchangeable bond to MNI, a subsidiary.
11. ASET TETAP
11. PROPERTY AND EQUIPMENT 1 Januari 2009/ January 1, 2009
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Perlengkapan bangunan Peralatan studio Perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Partisi Radio transmitter Peralatan lain-lain Renovasi kantor Instalasi kantor Peralatan komputer Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Aset dalam penyelesaian Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Perlengkapan bangunan Peralatan studio Perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Partisi Radio transmitter Peralatan lain-lain Renovasi kantor Instalasi kantor Peralatan komputer Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah akumulasi penyusutan Jumlah Tercatat
Penambahan/ Additions
181.847 179.714 9.096 1.146.376 154.938 71.017 6.313 16.060 164.885 204 34 15.751
1.618 6.339 897 119.570 8.702 9.419 1.435 12.598 343 4.181
6.106
1.993
21.380
48.092
1.973.721
215.187
Pengurangan/ Deductions
-
Reklasifikasi/ Reclassifications
-
5.832 15.360 5.957 416 110 -
-
-
-
-
6.669 955 102.278 15.187 9.396 712 2.086 17.173 81 8 3.810
-
3.164
1.607
-
1.014.938
159.962
-
49.496 242 (858) 2.058 122 1 1.386 (52.997)
27.675
116.791 1.875 619.473 101.251 42.550 847 8.826 112.233 65 21 7.842
550
5.300 7.544 7.152
-
47
20.043
958.783
- 30 -
-
-
183.465 186.603 9.993 1.309.610 148.522 73.621 5.897 17.495 179.431 669 35 19.932 9.485 16.475 2.161.233
(439)
439 -
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Acquisition cost Direct acquisitions Land Buildings Building equipment Studio equipment Office equipment Motor vehicles Partitions Radio transmitter Other equipment Office renovation Office installation Computer equipment Leased assets Motor vehicles Construction in progress Total acquisition costs
1.154.857
Accumulated depreciation Direct acquisitions Buildings Building equipment Studio equipment Office equipment Motor vehicles Partitions Radio transmitter Other equipment Office renovation Office installation Computer equipment Leased assets Motor vehicles Total accumulated depreciation
1.006.376
Net Book Value
123.460 2.830 716.451 108.894 44.355 1.559 10.912 129.359 146 29 11.652 5.210
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
145
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan 1 Januari 2008/ January 1, 2008 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Perlengkapan bangunan Peralatan studio Perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Partisi Radio transmitter Peralatan lain-lain Renovasi kantor Instalasi kantor Peralatan komputer Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Aset dalam penyelesaian Jumlah biaya perolehan
146
Penambahan/ Additions
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued Pengurangan/ Deductions
-
Reklasifikasi/ Reclassifications
185.165 177.287 5.567 917.492 70.816 71.852 2.634 13.533 138.336 54 25 10.215
129 2.238 3.529 228.838 84.125 6.280 3.679 2.527 26.263 150 9 5.536
3 11.059 23 -
-
6.265
99
258
-
-
22.468
4.839
357
1.621.709
368.241
11.700
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Perlengkapan bangunan Peralatan studio Perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Partisi Radio transmitter Peralatan lain-lain Renovasi kantor Instalasi kantor Peralatan komputer Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah akumulasi penyusutan Jumlah Tercatat
778.182
-
-
110.176 1.287 539.081 36.753 43.149 299 6.881 99.145 29 12 4.600
6.687 588 80.392 64.500 9.457 548 1.945 13.110 36 9 3.242
2 10.056 22 -
-
2.115
1.195
146
-
843.527
181.709
10.226
(3.447) 189 46 3.944 309
31 Desember 2008/ December 31, 2008
181.847 179.714 9.096 1.146.376 154.938 71.017 6.313 16.060 164.885 204 34 15.751 6.106
(5.570)
21.380
(4.529)
1.973.721
(72)
116.791 1.875 619.473 101.251 42.550 847 8.826 112.233 65 21 7.842 3.164
(72)
1.014.938 958.783
Acquisition cost Direct acquisitions Land Buildings Building equipment Studio equipment Office equipment Motor vehicles Partitions Radio transmitter Other equipment Office renovation Office installation Computer equipment Leased assets Motor vehicles Construction in progress Total acquisition costs Accumulated depreciation Direct acquisitions Buildings Building equipment Studio equipment Office equipment Motor vehicles Partitions Radio transmitter Other equipment Office renovation Office installation Computer equipment Leased assets Motor vehicles Total accumulated depreciation Net Book Value
Beban penyusutan tahun 2009 dan 2008 masingmasing sebesar Rp 159.962 juta dan Rp 143.464 juta.
Depreciation charged to operations amounted to Rp 159,962 million and Rp 143,464 million in 2009 and 2008, respectively.
Dalam penambahan aset tetap tahun 2008, termasuk aset tetap anak perusahaan yang diakuisisi (Catatan 34) yang terdiri dari biaya perolehan sebesar Rp 50.711 juta dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp 38.245 juta.
Additions to property and equipment in 2008 included property and equipment of acquired subsidiaries (Note 34) consisting of acquisition cost of Rp 50,711 million with accumulated depreciation of Rp 38,245 million.
Aset dalam penyelesaian merupakan pembangunan gedung studio di Jakarta, dan pembangunan stasiun transmisi berikut instalasinya yang diperkirakan selesai tahun 2010.
Construction in progress represents construction of studio building in Jakarta, and installation of transmission station which are estimated to be completed in 2010.
Anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan berjangka waktu 20 dan 30 tahun, jatuh tempo antara tahun 2010 dan 2034. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Subsidiaries own several parcels of land with Building Use Rights for period of 20 to 30 years until 2010 to 2034. Management believes that there will be no difficulty in the extension of land rights since the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 31 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Anak perusahaan memiliki beberapa aset tetap yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek (Catatan 14).
Certain property and equipment are used as collateral for short-term loans obtained by the subsidiaries (Note 14).
Aset tetap termasuk aset tetap kerjasama (Catatan 12), kecuali tanah, diasuransikan kepada perusahaan asuransi pihak ketiga yaitu PT. Asuransi Sinar Mas, PT. Asuransi Ramayana, PT. Asuransi Raksa Pratikara, PT. Citra International Underwriters, PT. Asuransi Mitra, PT. Asuransi AIU Indonesia dan PT. Asuransi Jasa Indonesia, terhadap resiko kebakaran, pencurian dan resiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 1.558.559 juta dan US$ 1.910.446 tahun 2009 dan Rp 686.363 juta dan US$ 1.974.915 tahun 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Property and equipment including property and equipment under joint operations (Note 12), except land, were insured with PT. Asuransi Sinar Mas, PT. Asuransi Ramayana, PT. Asuransi Raksa Pratikara, PT. Citra International Underwriters, PT. Asuransi Mitra, PT. Asuransi AIU Indonesia and PT. Asuransi Jasa Indonesia, third parties, against fire, theft and other possible risks for Rp 1,558,559 million and US$ 1,910,446 in 2009 and Rp 686,363 million and US$ 1,974,915 in 2008, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on assets insured.
12. ASET TETAP KERJASAMA
12. PROPERTY AND EQUIPMENT UNDER JOINT OPERATIONS
Aset tetap kerjasama merupakan aset tetap yang dibiayai secara bersama-sama oleh RCTI dan SCTV untuk kegiatan operasional siaran nasional (nation wide). RCTI dan SCTV masing-masing menanggung sebesar 50% biaya perolehan stasiun relay yang dibangun bersama-sama (Catatan 39a). RCTI, SCTV dan INDOSIAR juga melakukan perjanjian kerjasama kegiatan operasional siaran nasional (nation wide) di Jember, Madiun dan Banyuwangi. RCTI, SCTV dan INDOSIAR masing-masing menanggung 1/3 biaya perolehan stasiun relay yang dibagi bersama-sama (Catatan 39a). Rincian aset tetap kerjasama adalah sebagai berikut:
Property and equipment under joint operations represent assets financed by RCTI and SCTV for nationwide operations. RCTI and SCTV will each assume 50% of the cost of all relay stations of the joint operations which are developed along with the provision of land, construction of building and relay station facilities (Note 39a). RCTI, SCTV and INDOSIAR also have joint nationwide operations in Jember, Madiun and Banyuwangi. RCTI, SCTV and INDOSIAR assumed 1/3 each for the cost of relay stations which were built (Note 39a). The details of assets under joint operations are as follows:
2009 Aset atas nama/Assets under the name of Jumlah/ RCTI SCTV INDOSIAR Total Biaya perolehan Tanah Bangunan Peralatan studio Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan lain-lain Jumlah Bagian SCTV dan INDOSIAR Bagian RCTI Akumulasi penyusutan Jumlah Tercatat
646 3.576 20.220 9 148 4.214 28.813 (14.406) 14.407 (12.624)
1.040 2.845 11.099 71 77 3.434 18.566 (9.432) 9.134 (7.966)
205 1 364 570 (393) 177 (35)
1.686 6.626 31.319 80 226 8.012 47.949 (24.231) 23.718 (20.625)
1.783
1.168
142
3.093
- 32 -
Acquisition costs Land Buildings Studio equipment Motor vehicles Office equipment Other equipment Total SCTV's and INDOSIAR'S share RCTI's share Accumulated depreciation Net Book Value
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
147
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
2008 Aset atas nama/Assets under the name of Jumlah/ RCTI SCTV INDOSIAR Total Biaya perolehan Tanah Bangunan Peralatan studio Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan lain-lain Jumlah Bagian SCTV dan INDOSIAR Bagian RCTI Akumulasi penyusutan Jumlah Tercatat
646 3.576 19.895 9 148 4.207 28.481 (14.240) 14.241 (12.126)
1.040 2.845 11.098 71 77 3.434 18.565 (9.430) 9.135 (7.801)
205 1 324 530 (354) 176 (31)
1.686 6.626 30.993 80 226 7.965 47.576 (24.024) 23.552 (19.958)
2.115
1.334
145
3.594
Bagian RCTI atas beban penyusutan aset tetap kerjasama untuk tahun 2009 dan 2008 masingmasing sebesar Rp 667 juta dan Rp 1.020 juta.
13. GOODWILL
Akun ini merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset bersih anak perusahaan (Catatan 34).
This account represents the excess of acquisition cost over the Company’s interest in the fair value of the net assets of subsidiaries acquired (Note 34).
2009
2008 MNC International and subsidiaries Cipta TPI MNCN and subsidiaries Cross Media Internasional Its Subsidiaries MNIG
385.719 242.718 39.598
385.719 242.718 39.598
18.636 3.677
18.636 3.677
690.348
690.348
Total
62.997
160.439
(54.213) (36.498)
(24.163) (30.050)
Translation adjustment Accumulated amortization Beginning of year Amortization
Akhir tahun
(90.711)
(54.213)
Jumlah tercatat
662.634
796.574
Jumlah Pengaruh selisih kurs penjabaran Akumulasi amortisasi Awal tahun Amortisasi
148
Net Book Value
RCTI’s share of depreciation on property and equipment under joint operations charged to operations amounted to Rp 667 million and Rp 1,020 million in 2009 and 2008, respectively.
13. GOODWILL
MNC Internasional dan anak perusahaan Cipta TPI MNCN dan anak perusahaan Cross Media Internasional Anak Perusahaan MNIG
Acquisition costs Land Buildings Studio equipment Motor vehicles Office equipment Other equipment Total SCTV's and INDOSIAR'S share RCTI's share Accumulated depreciation
End of year Net carrying amount
Dalam penambahan goodwill tahun 2008, termasuk goodwill dari akuisisi Linktone Ltd sebesar Rp 327.837 juta (Catatan 34) dan biaya historis hak minoritas atas goodwill yang telah ada di Linktone Ltd sebesar Rp 57.882 juta.
Addition to goodwill in 2008 includes goodwill arising from the acquisition of Linktone Ltd amounting to Rp 327,837 million (Note 34) and minority interest at historical cost of the pre-existing goodwill in Linktone Ltd amounting to Rp 57,882 million.
Amortisasi goodwill tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 36.498 juta dan Rp 30.050 juta.
Amortization of goodwill amounted to Rp 36,498 million and Rp 30,050 million in 2009 and 2008, respectively.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 33 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
14. PINJAMAN JANGKA PENDEK
14. SHORT TERM LOANS
2009
2008
Standard Chartered Bank Bank Rakyat Indonesia Bank Panin Bank CIMB Niaga
220.000 40.033 3.900 4.000
220.000 18.000 3.075 1.500
Standard Chartered Bank Bank Rakyat Indonesia Bank Panin Bank CIMB Niaga
Jumlah
267.933
242.575
Total
Standard Chartered Bank
Standard Chartered Bank
Pada tanggal 12 September 2008, RCTI memperoleh fasilitas Bridging Loan sebesar Rp 220.000 juta dan Revolving Credit Facility sebesar Rp 30.000 juta dari Standard Chartered Bank, dengan tingkat bunga cost of fund + 3% per tahun, jatuh tempo 12 September 2009. Pinjaman ini dijamin dengan tanah seluas 96.826 meter persegi di Jakarta Barat, peralatan studio dan transmisi milik RCTI. Pada tahun 2009, RCTI memperpanjang fasilitas Bridging Loan menjadi jatuh tempo tanggal 30 September 2010.
On September, 12 2008, RCTI obtained a Bridging Loan Facility of Rp 220,000 million and Revolving Credit Facility of Rp 30,000 million from Standard Chartered Bank which bear interest of cost of fund + 3% per annum, and was due on September 12, 2009. The loan is secured by land with total area of 96,826 square meters located in West Jakarta, studio and transmission equipment owned by RCTI. In 2009, RCTI has extended the Bridging Loan facility, and will be due on September 30, 2010.
Bank Rakyat Indonesia
Bank Rakyat Indonesia
Pada tanggal 26 Desember 2008, MNI memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 18.000 juta dengan tingkat bunga 14,5% per tahun, jatuh tempo 26 Desember 2009. Fasilitas pinjaman ini diperpanjang hingga tanggal 26 Desember 2010 dengan tingkat bunga sebesar 9% per tahun. Pada tanggal 3 September 2009, MNI mendapat tambahan fasilitas pinjaman dari BRI dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 4.750 juta. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 11,25% per tahun, dan akan jatuh tempo pada tanggal 3 September 2010. Pinjaman ini dijamin dengan deposito milik Perusahaan sebesar Rp 18.750 juta (Catatan 4). Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo fasilitas yang telah digunakan masingmasing sebesar Rp 20.033 juta dan Rp 18.000 juta.
On December 26, 2008, MNI obtained a loan facility from Bank Rakyat Indonesia (BRI) with maximum amount of Rp 18,000 million and interest at 14.5% per annum, which matured on December 26, 2009. This loan facility was extended until December 26, 2010, with interest at 9% per annum. On September 3, 2009, MNI obtained an additional new loan facility from BRI with maximum amount of Rp 4,750 million and interest at 11.25% per annum, which will be due on September 3, 2010. The loan is secured by time deposit owned by the Company amounted to Rp 18,750 million (Note 4). As of December 31, 2009 and 2008, the outstanding loan balance amounted to Rp 20,033 million and Rp 18,000 million, respectively.
GIB memperoleh fasilitas kredit jangka pendek dari Bank Rakyat Indonesia berupa fasilitas rekening koran dengan jumlah maksimum Rp 12.000 juta dan Rp 8.000 juta yang masingmasing jatuh tempo tanggal 5 Juni 2010 dan 3 Juli 2010. Fasilitas ini dikenakan bunga 11,5% dan 12% per tahun. Fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Rakyat Indonesia dijamin dengan deposito milik Perusahaan sebesar Rp 20.430 juta. Deposito ini tidak dapat dicairkan sebelum kredit lunas.
GIB obtained short-term loan facilities from Bank Rakyat Indonesia, which consist of overdraft facilities with a maximum credit limit of Rp 12,000 million and Rp 8,000 million, which will be due on June 5, 2010 and July 3, 2010, respectively. The loan facilities bear interest of 11.5% and 12% per annum. The loan facilities from Bank Rakyat Indonesia are secured by time deposit owned by the Company amounted to Rp 20,430 million. This deposit cannot be withdrawn without settling the loan.
- 34 -
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
149
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Bank Panin
Bank Panin
Pada tanggal 4 Nopember 2008, CMI memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Panin dengan maksimum sebesar Rp 4.000 juta dengan tingkat bunga 15% per tahun dengan jangka waktu 1 tahun dan dapat diperpanjang. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik CMI seluas 382 m2 di Duren Tiga, Jakarta Selatan (Catatan 11).
On November 4, 2008, CMI obtained a loan facility from Bank Panin with maximum amount of Rp 4,000 million and interest at 15% per annum with a term of 1 year and is extendable. The loan is secured by land and building owned by CMI with an area of 382 square meters located at Duren Tiga, South Jakarta (Note 11).
Bank CIMB Niaga
Bank CIMB Niaga
CMI juga memperoleh Pinjaman Tetap sebesar Rp 7.000 juta dari Bank CIMB Niaga dengan jangka waktu 1 tahun dan dapat diperpanjang. Tingkat bunga pinjaman adalah 14,25% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan deposito atas nama Perusahaan sebesar Rp 4.000 juta pada tahun 2009 dan dengan deposito atas nama CMI sebesar Rp 1.957 juta pada tahun 2008 (Catatan 4).
CMI also obtained a Fixed Loan Facility of Rp 7,000 million from Bank CIMB Niaga with term of 1 year and is extendable. Interest rate per annum is 14.25%. The loan is secured by time deposit owned by the Company of Rp 4,000 million in 2009 and by time deposit owned by CMI of Rp 1,957 million in 2008 (Note 4).
15. TRADE ACCOUNTS PAYABLE
15. HUTANG USAHA
2009
2008
a. Berdasarkan pemasok Program lokal PT. Sinemart Indonesia PT. Rapi Film PT. Tripar Multivision Plus Lainnya, masing-masing dibawah 5% dari jumlah hutang usaha
Local programs PT. Sinemart Indonesia PT. Rapi Film PT. Tripar Multivision Plus
56.593 53.428 20.100
76.567 38.444 19.559
283.091
260.465
Others, each below 5% of total trade accounts payable
413.212
395.035
Total local programs
Program asing United Champ Assets Ltd. 20th Century Fox Lainnya
1.783 1.559 2.375
7.674 12.209 2.518
Foreign programs United Champ Assets Ltd. 20th Century Fox Others
Jumlah program asing
5.717
22.401
Total foreign programs
Jumlah program lokal
Non program Pihak hubungan istimewa PT. Infokom Elektrindo PT. Usaha Gedung Bimantara PT. Global Mediacom Tbk PT. Optima Media Dinamika PT. MNC Sky Vision PT. Media Nusantara Press Lainnya
Non programs Related parties PT. Infokom Elektrindo PT. Usaha Gedung Bimantara PT. Global Mediacom Tbk PT. Optima Media Dinamika PT. MNC Sky Vision PT. Media Nusantara Press Others
37.101 4.441 4.277 1.720 518 316 741
40.103 3.494 10.760 43.312 1.138 17.971 734
Subjumlah Pihak ketiga
49.114 133.470
117.512 158.289
Subtotal Third parties
Jumlah non program
182.584
275.801
Total non programs
601.513
693.237
Jumlah
150
a. By supplier
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 35 -
Total
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
2009
2008
b. Berdasarkan umur Belum jatuh tempo 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah
b. By age category 174.288 94.485 83.301 27.687 221.752 601.513
369.493 56.023 82.233 71.506 113.982 693.237
c. Berdasarkan mata uang
Not yet due 1 to 30 days 31 to 60 days 61 to 90 days More than 90 days Total c. By currency
Rupiah US Dollar Euro JPY Lainnya
503.527 95.916 1.602 468
595.504 78.329 6.643 12.409 352
Rupiah US Dollar Euro JPY Others
Jumlah
601.513
693.237
Total
16. HUTANG PAJAK
16. TAXES PAYABLE
2009 Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 4 (2) Pajak pertambahan nilai - bersih Anak perusahaan Pajak penghasilan badan Tahun berjalan (Catatan 30) Tahun sebelumnya Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak pertambahan nilai - bersih Lainnya Jumlah
2008
144 416 726 85 1.010
15.629
43.363 -
2.976 9.553
5.981 15.074 23.420 33.883 75.007 12.786
12.138 8.940 18.960 23.553 74.923 18.675
211.895
192.234
Berdasarkan Surat Persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 912a/KMK.00/1988 tanggal 4 Oktober 1988, RCTI memperoleh pembebasan bea masuk impor film dan kaset video.
2.618 2.095 2.174
The Company Income taxes Article 21 Article 23 Article 26 Article 4 (2) Value added tax - net Subsidiaries Current income tax Current year (Note 30) Prior year Income taxes Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Value added tax - net Others Total
Based on the approval letter from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 912a/KMK.00/1988 dated October 4, 1988, RCTI obtained exemption from import duty for imported films and video cassettes.
- 36 -
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
151
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
17. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
17. ACCRUED EXPENSES
2009 Biaya bagi hasil Bunga Pembuatan program Rumah produksi - program lokal Sewa transponder (Catatan 39a) Kompensasi Cipta TPI kepada YTVRI Gaji Konsultan Lainnya Jumlah
152
2008
46.561 44.200 43.881 6.962 4.924 3.110 3.553 28.054
17.725 51.784 31.722 4.633 3.737 2.992 10.375 24.320 98.468
181.245
245.756
Cost sharing Interest In-house program production Production house - local programs Transponder rental (Note 39a) Compensation by Cipta TPI to YTVRI Salary Consultant Others Total
Biaya bagi hasil merupakan estimasi berdasarkan persentase tertentu dari pendapatan iklan suatu program.
Cost sharing represent estimates based on certain percentage of the shared revenue from program.
Biaya masih harus dibayar rumah produksi program lokal merupakan estimasi berdasarkan persentase tertentu dari pendapatan iklan suatu program. Kewajiban tersebut diselesaikan pada saat program selesai ditayangkan
Accrued expense on production house-local programs is estimated based on certain percentage of revenue advertisement of a program. Liabilities are recognized when the program is aired.
Pada tanggal 6 Agustus 1990, Cipta TPI menandatangani perjanjian dengan Yayasan TVRI (YTVRI) mengenai bagi hasil dari pendapatan iklan. Pada tanggal 27 Juni 1997 ditandatangani adendum perjanjian berkaitan dengan besarnya bagi hasil sebesar 12,5% dari pendapatan bersih dan masa berlaku perjanjian sampai dengan 30 Juni 2000. Setelah tanggal ini Cipta TPI dan YTVRI tidak menandatangani perjanjian perpanjangan, namun Cipta TPI mencatat kewajiban kepada YTVRI sampai dengan 31 Desember 2000 sebesar Rp 18.103 juta.
On August 6, 1990, Cipta TPI entered into an agreement with Yayasan TVRI (YTVRI) regarding the compensation to YTVRI on advertising revenues. The agreement was amended on June 27, 1997 with respect to the rate of compensation at 12.5% of net revenues and the change in the expiry date of agreement to June 30, 2000. After this date, Cipta TPI and YTVRI had not signed any extension agreement, however Cipta TPI recorded compensation liabilities to YTVRI until December 31, 2000 amounted to Rp 18,103 million.
Pada tanggal 5 September 2006, Cipta TPI digugat secara perdata oleh PT. Televisi Republik Indonesia (TVRI) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
On September 5, 2006, PT. Televisi Republik Indonesia (TVRI) represented by its lawyer filed a lawsuit against Cipta TPI in Central District Court.
Hasil keputusan di Pengadilan Negeri yang dikuatkan oleh Putusan Pengadilan Tinggi bahwa Cipta TPI harus membayar Rp 1.981 juta dengan bunga 6% per tahun dari 1 Juli 2000 sampai dengan tanggal pembayaran.
The decision of District Court which was upheld by the High Court was for Cipta TPI to pay Rp 1,981 million with interest at 6% per annum from July 1, 2000 until the date of payment.
Pada tahun 2007 dan 2008, TVRI mengajukan kasasi dan kontra kasasi ke Pengadilan Tinggi kemudian ke Mahkamah Agung. Cipta TPI melalui Penasehat Hukumnya telah menyampaikan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 25 Maret 2008, untuk memohon agar Mahkamah Agung menguatkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta.
In 2007 and 2008, appeals and Contra appeals were brought to the High Court and then to the Supreme Court. The latest was Cipta TPI through its Lawyer submitted a Contra Memorandum of Appeal on March 25, 2008, to request the Supreme Court to uphold the decision by the Jakarta High Court.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 37 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 16 April 2007 dan Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 26 Januari 2010, maka Cipta TPI berkeyakinan akan memenangkan kasus hukum tersebut, sehingga Cipta TPI mengurangi hutang kepada TVRI menjadi sebesar Rp 1.981 juta ditambah bunga 6% per tahun terhitung sejak 1 Juli 2000.
Based on decision letter of Central Jakarta District Court on April 16, 2007 and decision of Supreme Court of the Republic of Indonesia dated January 26, 2010, Cipta TPI’s management is confident of winning the case, therefore, Cipta TPI reduced the liability to TVRI to Rp 1,981 million plus interest at 6% per annum since July 1, 2000.
18. HUTANG LAIN-LAIN
18. OTHER ACCOUNTS PAYABLE
2009 Pihak hubungan istimewa PT. Usaha Gedung Bimantara PT. Global Mediacom Tbk PT. MNI Entertainment PT. Infokom Elektrindo Lainnya
2008
2.865 1.297 1.198 606 1.139
-
2.348 665 197 1.901
Related parties PT. Usaha Gedung Bimantara PT. Global Mediacom Tbk PT. MNI Entertainment PT. Infokom Elektrindo Others
Jumlah
7.105
5.111
Pihak ketiga
50.641
60.798
Third parties
Jumlah Hutang Lain-lain
57.746
65.909
Total other accounts payable
Dalam hutang pihak ketiga termasuk hutang kepada SCTV sebesar Rp 6.352 juta tahun 2009 dan Rp 2.766 juta tahun 2008 merupakan biaya penggantian aset tetap kerjasama.
Other payables from third parties include payable to SCTV amounting to Rp 6,352 million in 2009 and Rp 2,766 million in 2008 which represents reimbursements for property and equipment under joint operations.
19. HUTANG OBLIGASI – BERSIH
19. BONDS PAYABLE – NET
2009 Guaranteed Secured Notes, US$ 142,7 juta tahun 2009 dan US$ 143 juta tahun 2008, setelah dikurangi diskonto dan biaya emisi pinjaman belum diamortisasi
Total
2008
1.311.368
Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V., anak perusahaan, menerbitkan Guaranteed Secured Notes (Notes) sejumlah US$ 168 juta, jatuh tempo 12 September 2011. Notes ini tercatat di Bursa Efek Singapura.
1.511.551
Guaranteed Secured Notes, US$ 142.7 million in 2009 and US$ 143 million in 2008, net of unamortized discount and debt issuance cost
On September 12, 2006, MNC B.V., a subsidiary, issued Guaranteed Secured Notes (the Notes) amounting to US$ 168 million, due on September 12, 2011. The Notes are listed on the Singapore Stock Exchange.
- 38 -
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
153
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
154
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Dalam rangka penerbitan Notes ini, DB Trustees (Hong Kong) Limited bertindak sebagai Trustee dan Security Trustee. Notes ini ditawarkan pada 98,126% dari nilai nominal dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun. Bunga Notes dibayarkan setiap tanggal 12 Maret dan 12 September dimulai sejak 12 Maret 2007. Notes ini jatuh tempo 12 September 2011 dengan opsi beli 35% dari jumlah Notes, setiap saat sebelum tanggal 12 September 2009 dengan harga 110,75% dari nilai nominal ditambah bunga terhutang. MNC B.V. dapat membeli kembali seluruh atau sebagian Notes tersebut sebelum jatuh tempo dengan harga 100% nilai nominal ditambah dengan premi tertentu dan bunga terhutang sampai dengan tanggal pembelian kembali. MNC B.V. akan membeli kembali Notes dengan nilai nominal sebesar US$ 25 juta dengan harga 101% dari nilai nominal, apabila Perusahaan gagal meningkatkan kepemilikan saham pada Cipta TPI menjadi 100% sebelum atau pada tanggal 12 Juni 2007.
In relation to the issuance of the Notes, DB Trustees (Hong Kong) Limited acted as Trustee and Security Trustee. The Notes were offered at 98.126% of face value with fixed interest rate of 10.75% per annum. The interest on the Notes is payable on March 12 and September 12 of each year, beginning on March 12, 2007. The Notes will mature on September 12, 2011 with purchase option of up to 35% of the total face value of the Notes at anytime before September 12, 2009 at redemption price of 110.75% of face value plus interest payable. MNC B.V. can redeem some or all of the Notes before maturity date at redemption price of 100% of face value plus premium and interest payable as of the date of redemption. MNC B.V. will redeem US$ 25 million in principal amount of the Notes at redemption price equal to 101% of such amount if the Company fails to increase its equity interest in Cipta TPI to 100% on or prior to June 12, 2007.
Notes ini dijamin oleh Perusahaan dan anak perusahaan, yaitu RCTI, Cipta TPI, GIB, MNI, MNIG dan MNCN (Penjamin). Notes ini akan dijaminkan dengan (i) seluruh saham yang dimiliki oleh setiap Penjamin, sekitar 75% saham beredar RCTI dan Cipta TPI; (ii) pengalihan hak atas pinjaman antar perusahaan yang diberikan oleh MNC B.V. kepada Perusahaan, RCTI dan Cipta TPI; (iii) pengalihan hak atas bank escrow sejumlah US$ 25 juta; dan (iv) pengalihan hak atas rekening bank MNC B.V. di Belanda. Sebagai tambahan, masing-masing sisa 25% saham RCTI dan 25% saham Cipta TPI akan dijadikan jaminan pada saat Perusahaan mengakuisisi tambahan 25% saham Cipta TPI, serta 25% saham RCTI yang saat ini dijaminkan untuk obligasi RCTI, pada saat saham tersebut tidak dijaminkan lagi untuk obligasi yang diterbitkan RCTI.
The Notes are guaranteed by the Company and its subsidiaries, which are RCTI, Cipta TPI, GIB, MNI, MNIG and MNCN (Guarantors). The Notes will be secured initially by (i) pledge over all shares of each of the Guarantors, approximately 75% of the outstanding shares of RCTI and Cipta TPI; (ii) an assignment by MNC B.V. of its interests and rights under the intercompany loans extended by MNC B.V. to the Company, RCTI and Cipta TPI; (iii) bank escrow of US$ 25 million; and (iv) assignment of rights in a Dutch bank account of MNC B.V. Additionally, 25% of the outstanding shares of Cipta TPI shall be pledged when the Company acquires such remaining stock of Cipta TPI, and the remaining 25% of the outstanding shares of RCTI which are currently pledged to secure RCTI’s local bond obligations shall also be used as guarantee once the pledge over such shares is no longer prohibited by the terms of the RCTI bonds.
Dana tersebut digunakan untuk pelunasan pinjaman RCTI kepada Deutsche Bank, Hong Kong Branch sebesar US$ 78 juta; pelunasan awal obligasi RCTI sebesar US$ 18 juta; pembayaran hutang Cipta TPI kepada pihak ketiga sebesar US$ 18 juta; dana untuk tambahan akuisisi 25% saham Cipta TPI sebesar US$ 25 juta serta untuk modal kerja dan pengeluaran lainnya.
The proceeds were used to pay RCTI’s loan from Deutsche Bank, Hong Kong Branch amounting to US$ 78 million; early redemption of RCTI’s bonds amounting to US$ 18 million; payment of Cipta TPI’s payable to third parties amounting to US$ 18 million; fund for additional acquisition cost of 25% share interest in Cipta TPI amounting to US$ 25 million, and also for working capital purposes and other expenditures.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 39 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Dalam tiga bulan setelah tanggal penerbitan awal, Perusahaan belum meningkatkan kepemilikan saham di Cipta TPI. Pada bulan Juni 2007, Perusahaan membeli kembali Notes sebesar US$ 25 juta dengan dana rekening bank escrow di Deutsche Bank. Dengan dibelinya kembali notes tersebut, bank escrow dibebaskan sebagai jaminan.
The Company had not increased its equity interest in Cipta TPI’s shares within three months of the original issue date. In June 2007, the Company redeemed the notes of US$ 25 million using the fund in a bank escrow account in Deutsche Bank. Upon redemption of the said notes, the bank escrow account was released as collateral.
Pada bulan Pebruari 2009, Perusahaan membeli kembali notes sebesar US$ 300.000. Saldo notes pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar US$ 142,7 juta dan US$ 143 juta.
In February 2009, the Company redeemed the notes of US$ 300,000. The outstanding notes as of December 31, 2009 and 2008 amounted to US$ 142.7 million and US$ 143 million, respectively.
Biaya yang berhubungan dengan penerbitan Notes sebesar US$ 11.560.204, termasuk diskonto sebesar US$ 3.148.320 dicatat sebagai diskonto dan biaya emisi pinjaman serta diamortisasi secara garis lurus selama periode Notes. Diskonto dan biaya emisi pinjaman yang belum diamortisasi dicatat sebagai pengurang nilai nominal Notes.
The costs incurred in relation to the issuance of the Notes amounting to US$ 11,560,204, including discount of US$ 3,148,320, were recorded as discount and debt issuance cost and amortized using straight line method over the term of the Notes. Unamortized discount and debt issuance cost are recorded as deduction from the Notes’ face value.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Notes ini memperoleh hasil pemeringkatan yaitu ”B+” dari Standard and Poor’s Rating Group.
As of December 31, 2009 and 2008, the Notes obtained a bond rating of “B+” from Standard and Poor’s Rating Group.
20. HAK MINORITAS
20. MINORITY INTERESTS Minority interests in net assets of subsidiaries are as follows:
Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan adalah sebagai berikut:
2009
2008
MIMEL dan anak perusahaan Cipta TPI MNCN dan anak perusahaan MNCP CMI dan anak perusahaan SMN
529.833 62.654 3.124 2.819 1.488 373
615.224 52.393 2.853 1.482 172
MIMEL and its subsidiaries Cipta TPI MNCN and its subsidiaries MNCP CMI and its subsidiaries SMN
Jumlah
600.291
672.124
Total
Hak minoritas atas laba (rugi) bersih adalah sebagai berikut:
Minority interests in net subsidiaries are as follows:
2009
income
(loss)
of
2008
Cipta TPI SMN CMI dan anak perusahaan MNCN and anak perusahaan MIMEL dan anak perusahaan MNCP
10.260 202 6 271 493 (181)
9.279 97 62 (145) (11.268) -
Jumlah
11.051
(1.975)
- 40 -
Cipta TPI SMN CMI and its subsidiaries MNCN and its subsidiaries MIMEL and its subsidiaries MNCP Total
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
155
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
21. MODAL SAHAM
21. CAPITAL STOCK
Pemegang saham/ Name of stockholders
Jumlah saham/ Number of shares Series A
Series B
2009
Jumlah/ Total
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership %
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital stock
PT. Global Mediacom Tbk Mediacorp Investment Pte., Ltd. PT. Infokom Elektrindo Masyarakat/Public
4.324.999.000 1.000 1.375.000.000
5.514.077.978 942.382.000 702 1.593.539.320
9.839.076.978 942.382.000 1.702 2.968.539.320
71,55692 6,85369 0,00001 21,58938
983.908 94.238 296.854
Jumlah/Total
5.700.000.000
8.050.000.000
13.750.000.000
100,00000
1.375.000
2008 Pemegang saham/ Name of stockholders
Jumlah saham/ Number of shares Series A
Jumlah/ Total
Series B
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership %
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital stock
PT. Global Mediacom Tbk Mediacorp Investment Pte., Ltd. PT. Infokom Elektrindo Masyarakat/Public
4.324.999.000 1.000 1.375.000.000
5.456.819.298 942.382.000 702 1.650.798.000
9.781.818.298 942.382.000 1.702 3.025.798.000
71,1405 6,8537 0,0001 22,0057
978.182 94.238 302.580
Jumlah/Total
5.700.000.000
8.050.000.000
13.750.000.000
100,00000
1.375.000
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR
22. ADDITIONAL PAID-UP CAPITAL
Akun ini merupakan tambahan modal disetor yang berasal dari penawaran umum saham tahun 2007, sebagai berikut:
This account represents additional paid-up capital from public offering of shares in 2007, as follows:
Rp Penerbitan saham baru melalui penawaran umum saham tahun 2007 Dikurangi: Nilai nominal saham Biaya emisi saham Tambahan modal disetor
2.475.000 (275.000) (116.697) 2.083.303
23. SAHAM DIPEROLEH KEMBALI
156
Issuance of new shares through public offering of shares in 2007 Less: Par value of shares Share issuance cost Additional paid-up capital
23. PURCHASE OF TREASURY STOCK
Pada tahun 2009, Perusahaan melakukan pembelian kembali saham Perusahaan sebanyak 80.000.000 saham atau 0,58% dari modal ditempatkan dan disetor dengan biaya perolehan sebesar Rp 21.256 juta.
In 2009, the Company repurchased their 80,000,000 shares or 0.58% of its issued and paid-up capital with acquisition cost of Rp 21,256 million.
Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan pembelian kembali saham Perusahaan sebanyak 50.557.500 saham atau 0,37% dari modal ditempatkan dan disetor dengan biaya perolehan sebesar Rp 8.895 juta.
In 2008, the Company repurchased their 50,557,500 shares or 0.37% of its issued and paid-up capital with acquisition cost of Rp 8,895 million.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 41 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan 24. SELISIH KURS KEUANGAN
PENJABARAN
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
LAPORAN
24. TRANSLATION ADJUSTMENTS
Akun ini merupakan selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan MIMEL dan anak perusahaan.
This account represents foreign exchange difference resulting from the translation of the financial statements of MIMEL and its subsidiaries.
25. PENDAPATAN USAHA
25. REVENUES
2009
2008
Iklan Televisi Media cetak Radio
2.942.735 122.797 30.145
2.927.771 132.466 22.508
Sub jumlah
3.095.677
3.082.745
696.346 86.348 42.517 2.957
601.936 173.745 61.390 2.124
828.168
839.195
3.923.845
3.921.940
Non Iklan Layanan pesan singkat Televisi Media cetak Radio Subjumlah Jumlah
Advertisements Television Print Radio Subtotal Non Advertisements Short messaging services Television Print Radio Subtotal Total
Pendapatan usaha per pihak yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha bersih berasal dari PT. Wira Pamungkas Pariwara sebesar Rp 589.827 juta atau 15% dan Rp 530.312 juta atau 13% dari jumlah pendapatan usaha masingmasing tahun 2009 dan 2008.
Revenues from customers which individually represent more than 10% of the total revenues come from PT. Wira Pamungkas Pariwara amounting to Rp 589,827 million or 15% and Rp 530,312 million or 13% of total revenues in 2009 and 2008, respectively.
Pendapatan usaha dari pihak hubungan istimewa sebesar Rp 147.134 juta tahun 2009 dan Rp 347.208 juta tahun 2008 (Catatan 35).
Revenues from related parties in 2009 and 2008 amounted to Rp 147,134 million and Rp 347,208 million, respectively (Note 35).
26. BEBAN LANGSUNG
26. DIRECT COSTS
2009
2008
Beban program dan penyiaran Program dibeli Layanan pesan singkat Produksi sendiri Jasa satelit dan transponder Radio Imbalan pasca kerja (Catatan 33) Kaset dan rekaman Lainnya Media Cetak
1.142.528 488.341 472.442 8.470 5.294 1.865 987 8.037 96.911
1.463.720 258.911 365.106 9.341 4.255 3.737 932 23.075 139.564
Program and broadcasting expenses Program purchases Short messaging services In-house production Satellite and transponder services Radio Post-employment benefits (Note 33) Cassettes and recording Others Print
Jumlah
2.224.875
2.268.641
Total
- 42 -
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
157
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
27. UMUM DAN ADMINISTRASI
27. GENERAL AND ADMINISTRATION
2009
2008
Gaji dan tunjangan Promosi dan periklanan Listrik Sewa Sarana dan pemeliharaan Jasa profesi Perlengkapan dan alat kantor Perjalanan dan transportasi Imbalan pasca kerja (Catatan 33) Pajak dan perijinan Komunikasi Kendaraan Asuransi Penagihan Lainnya
380.201 172.524 45.983 45.624 45.091 39.664 27.692 23.073 25.487 15.271 13.129 12.005 6.356 4.524 68.779
397.645 122.375 34.493 49.970 49.684 28.686 18.194 24.959 15.152 12.728 12.460 11.132 6.696 3.808 75.510
Salaries and allowances Advertising and promotion Electricity Rental Facility and maintenance Professional fees Supplies and office equipment Travelling and transportation Post-employment benefits (Note 33) Taxes and licenses Communication Motor vehicles Insurance Collection Others
Jumlah
925.403
863.492
Total
28. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
28. INTEREST AND FINANCIAL CHARGES
2009
2008
Beban bunga Amortisasi biaya emisi pinjaman Arrangement fee dan premi swap Lain-lain
216.122 12.469 34.346 -
191.641 12.527 16.099 6.993
Interest expense Amortization of debt issuance cost Arrangement fee and swap premium Others
Jumlah
262.937
227.260
Total
29. LAIN-LAIN - BERSIH
29. OTHERS – NET
2009 Keuntungan investasi jangka pendek Keuntungan pelepasan aset tetap Lain-lain Jumlah
158
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
2008
31.337
12.773
331 (38.533)
5.206 (30.817)
Gain from short-term investments Gain on disposal of property and equipment Others
(6.865)
(12.838)
Total
- 43 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
30. PAJAK PENGHASILAN
30. INCOME TAX
Beban (manfaat) pajak terdiri dari:
Tax expense (benefit) consists of the following:
2009
2008
Pajak kini anak perusahaan Pajak tangguhan Perusahaan Anak Perusahaan Pengaruh perubahan tarif pajak penghasilan Perusahaan Anak Perusahaan
142.746
100.381
11.280 9.998
(23.104) (10.578)
-
1.529 2.892
Jumlah
164.024
71.120
Current tax of subsidiaries Deferred tax The Company Subsidiaries Effect of change in income tax rates The Company Subsidiaries Total
Pajak kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per consolidated statements of income and fiscal loss of the Company is as follows:
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan Perbedaan temporer Imbalan pasca kerja Amortisasi biaya pinjaman Penyusutan aset tetap Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Kesejahteraan karyawan Beban bunga Beban pajak Representasi Keuntungan investasi Penghasilan bunga Lain-lain Laba (rugi) fiskal Perusahaan Rugi fiskal tahun sebelumnya Akumulasi rugi fiskal Perusahaan
2009
2008
560.692
236.100
(548.784)
(287.258)
11.908
(51.158)
518 2.690
505 2.576
Income before tax per consolidated statements of income Income before tax of subsidiaries Income (loss) before tax of the Company Temporary differences Post-employment benefits Amortization of debt issuance cost Depreciation of property and equipment
(730)
(1.104)
30 22.765 10.279 472 (7.480) (29.465) 6.598
2.672 22.607 8.025 400 (10.897) (50.393) 1.731
Nondeductible (nontaxable) items Employee welfare Interest expense Tax expenses Representation Gain on investment Interest income Others
17.585 (116.526)
(75.036) (55.975)
Taxable income (fiscal loss) of the Company Prior year fiscal loss
(98.941)
(131.011)
- 44 -
Accumulated fiscal loss of the Company
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
159
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut:
Beban pajak kini anak perusahaan Dikurangi pembayaran pajak dimuka: Fiskal luar negeri Pajak penghasilan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Jumlah Pajak penghasilan lebih bayar tahun sebelumnya Jumlah Terdiri dari: Pajak lebih bayar (Catatan 8) Perusahaan Anak perusahaan Tahun berjalan Tahun sebelumnya Pajak kurang bayar anak perusahaan (Catatan 16) Jumlah
160
Current tax expense and income tax payable are computed as follows:
2009
2008
142.746
100.381
Corporate income tax of subsidiaries
(51) (49.030) (57.248)
(67) (39.482) (90.221)
Less income tax paid: Fiscal Income taxes Article 22 Article 23 Article 25
36.417
(29.530)
Total
-
(141)
(22.035)
-
14.382
Prior year prepaid tax
(29.530)
(166)
(72)
(509) (28.306)
(32.434)
43.363
2.976
14.382
(29.530)
Total Consist of: Tax overpayment (Note 8) The Company Subsidiaries Current year Previous year Tax underpayment of subsidiaries (Note 16) Total
Rugi fiskal Perusahaan tahun 2008 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
The Company’s taxable loss for 2008 was in accordance with the corporate tax returns filed with the Tax Service Office.
Pada tanggal 27 Maret 2009, MNI memperoleh Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPh Badan sebesar RP 686 juta dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPN, PPh 21 dan PPh 23 dengan total Rp 123 juta. Lebih bayar PPh Badan tersebut digunakan untuk melunasi kurang bayar pajak lainnya, dan sisanya akan dikompensasi dengan SKPKB PPN tahun 2006. Pada tanggal 31 Agustus 2009, MNI mengajukan permohonan banding atas SKPKB PPN tahun 2006 sebesar Rp 1.885 juta dan sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, MNI belum menerima keputusan apapun yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak.
On March 27, 2009, MNI received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for Corporate Income Tax amounting to Rp 686 million, and Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax and Income Tax article 21 and 23 totalling Rp 123 million. The overpayment was used to compensate underpayment of other taxes, while the remaining will be compensated against SKPKB Value Added Tax of 2006. On August 31, 2009, MNI filed an appeal letter on SKPKB Value Added Tax of 2006 amounting to Rp 1,885 million and as of the issuance date of these consolidated financial statements, MNI has not yet received any decision from the Tax Service Office.
Pada tahun 2008, RCTI menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) yang meliputi Pajak Penghasilan Badan tahun 2002, PPh pasal 23, PPh pasal 21, PPh pasal 26, Pajak Pertambahan Nilai barang dan jasa sebesar Rp 90.080 juta. Berdasarkan Surat Keputusan Keberatan yang diterima RCTI, pajak terhutang menjadi Rp 23.971 juta. RCTI melakukan sebagian pembayaran pada tahun 2008, dan melunasi seluruhnya pada tahun 2009.
In 2008, RCTI received Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Corporate Income Tax for 2002, Income Tax Article 23, Income Tax Article 21, Income Tax Article 26, Value Added Tax on intangible goods and services totaling Rp 90,080 million. Based on the Decision of Objection Letter received by RCTI, tax payable became Rp 23,971 million. RCTI made partial payment in 2008 and fully paid in 2009.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 45 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Pada tahun 2008, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) yang meliputi Pajak Penghasilan Badan tahun 2005, PPh pasal 23, PPh pasal 26, Pajak Pertambahan Nilai barang dan jasa sebesar Rp 10.160 juta. Perusahaan telah mengajukan keberatan atas kewajiban pajak tersebut. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan belum menerima keputusan apapun yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak.
In 2008, the Company received Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) covering fiscal year 2005 for Corporate Income Tax, Income Tax Article 23, Income Tax Article 26, Value Added Tax on intangible goods and services totaling Rp 10,160 million. The Company filed an objection letter in connection with the tax assessment. As of the issuance date of these consolidated financial statements, the Company has not yet received any decision from The Tax Service Office.
Pajak tangguhan
Deferred tax
Rincian aset (kewajiban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Details of deferred tax assets (liabilities) are as follows:
2009 Aset pajak tangguhan - bersih Perusahaan Akumulasi rugi fiskal Aset tetap Kewajiban imbalan pasca kerja Biaya pinjaman Jumlah Anak perusahaan Kewajiban imbalan pasca kerja Akumulasi rugi fiskal Aset tetap Penyisihan piutang ragu-ragu Persediaan Lain-lain Jumlah Aset pajak tangguhan - bersih Kewajiban pajak tangguhan - bersih Anak perusahaan Kewajiban imbalan pasca kerja Aset tetap Amortisasi biaya pinjaman Lain-lain Kewajiban pajak tangguhan - bersih
2008
24.735 626
36.683 778
479 (1.010)
349 (1.701)
24.830
36.109
7.988 5.346 3.388 1.589 320 11.993
6.175 9.541 4.758 1.548 320 18.445
30.624
40.787
55.454
76.896
Deferred tax assets - net The Company Accumulated fiscal losses Property and equipment Post-employment benefits obligation Debt issuance cost Total Subsidiaries Post-employment benefits obligation Accumulated fiscal loss Property and equipment Allowance for doubtful accounts Inventory Others Total Net deferred tax assets
9.803 (13.961)
8.137 (10.107)
(4.224) (2.582)
(6.397) (963)
Deferred tax liabilities - net Subsidiaries Post-employment benefits obligation Property and equipment Amortization of debt issuance cost Others
(10.964)
(9.330)
Net deferred tax liabilities
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU Pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan Kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Based on Tax Law No. 36 year 2008, an amendment of Tax Law No. 7/1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at a flat rate of 28% effective from January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, the deferred tax assets and liabilities have been adjusted to the enacted tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled.
- 46 -
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
161
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba (rugi) akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the effective tax rate to income (loss) before tax is as follows:
2009 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan
2008
560.692
236.100
(548.784)
(287.258)
11.908
(51.158)
2.977
(15.347)
800
(7.757)
Beban (manfaat) pajak dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan Penyesuaian kompensasi rugi fiskal yang tidak dapat dimanfaatkan di masa mendatang Pengaruh perubahan tarif pajak penghasilan Manfaat pajak Perusahaan Beban pajak anak perusahaan
11.280 152.744
1.529 (21.575) 92.695
Beban pajak - bersih
164.024
71.120
7.503
31. LABA PER SAHAM
Income (loss) before tax of the Company Tax expense (benefit) at effective tax rates Tax effect of non deductible expenses (non taxable income) Fiscal loss applied to taxable income Effect of change in income tax rates Tax benefit of the Company Tax expense of subsidiaries Tax expense - net
31. EARNINGS PER SHARE
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
Below are the data used for the computation of basic earnings per share:
Laba
Earnings
2009 Laba bersih tahun berjalan
2008
385.617
166.955
Net income for the year
Jumlah Saham
Number of Shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar (penyebut) untuk tujuan penghitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:
The weighted average number of outstanding shares (denominator) for the computation of basic earnings per share are as follows:
Saldo awal tahun Rata-rata tertimbang saham diperoleh kembali Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan laba per saham dasar
162
-
Income before tax per consolidated statements of income Income before tax of subsidiaries
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
2009
2008
13.750.000.000
13.750.000.000
(32.524.400) 13.717.475.600
- 47 -
(8.592.893) 13.741.407.107
Beginning balance Weighted average number of treasury stock Total weighted average number of shares for the purposes of basic earnings per share
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham dilutif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008.
The Company did not compute the diluted earnings per share as the Company has no dilutive potential ordinary shares for the years ended December 31, 2009 and 2008.
32. DIVIDEN TUNAI a.
32. CASH DIVIDENDS
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Akta Perusahaan No. 147 tanggal 17 Juni 2009 dari notaris Sutjipto S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2008 sebesar Rp 5 per saham.
a.
Jumlah pembayaran dividen yang dilakukan Perusahaan sebesar Rp 68.147 juta. b.
Based on the minutes of the Company’s Annual Stockholders’ General Meeting as stated in Deed No.147 dated June 17, 2009 of Sutjipto S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the stockholders approved the distribution of cash dividends for 2008 amounted to Rp 5 per share. Dividends paid by the Company amounted to Rp 68,147 million.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Akta Perusahaan No. 144 tanggal 22 April 2008 dari notaris Sutjipto S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai final untuk tahun buku 2007 sebesar Rp 5 per saham.
b.
33. PROGRAM DANA PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA
Based on the minutes of the Company’s Annual Stockholders’ General Meeting as stated in Deed No.144 dated April 22, 2008 of Sutjipto S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the stockholders approved the distribution of final cash dividends for 2007 amounted to Rp 5 per share.
33. PENSION PLAN BENEFITS
Beban program dana pensiun dan imbalan pasca kerja, sebagai berikut:
AND POST-EMPLOYMENT
Amounts recognized in income in respect to pension plan and post employement benefit are as follows:
2009
2008
Program pensiun imbalan pasti Imbalan pasca kerja lain
6.768 20.584
1.963 16.926
Defined benefit pension Other post-employment benefits
Jumlah
27.352
18.889
Total
Beban dana pensiun dan imbalan pasca kerja Perusahaan dan anak perusahaan yang dibebankan ke beban langsung dan beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
The Company and its subsidiaries’ employee benefit expenses which were charged to direct costs and general and administration expenses are as follows:
2009
2008
Beban langsung Umum dan administrasi
1.865 25.487
3.737 15.152
Direct costs General and administration
Jumlah
27.352
18.889
Total
- 48 -
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
163
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Program Pensiun Imbalan Pasti
Defined Benefit Pension Plan
RCTI menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (Danapera) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 382/KM.17/1996 tanggal 15 Oktober 1996. Pendiri Danapera adalah Mediacom dan RCTI merupakan mitra pendiri. Pendanaan program pensiun berasal dari kontribusi RCTI dan karyawan masing-masing sebesar 9,75% dan 4% dari penghasilan dasar karyawan.
RCTI established a defined benefit pension plan covering all its local permanent employees. This plan provides pension benefits based on years of service and salaries of the employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (Danapera) which deed of establishment was approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. 382/KM.17/1996 dated October 15, 1996. Danapera’s founder is Mediacom and RCTI as co-founder. The pension plan is funded by contributions from both employer and employee at the rate of 9.75% and 4%, respectively of the employee’s basic salary.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:
Amount charged to consolidated statements of income with respect to pension plan are as follows:
2009 Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian (keuntungan) aktuarial bersih Penyesuaian atas aset yang dibatasi penggunaannya Hasil yang diharapkan dari aset program Jumlah
2008
7.105 10.896
7.054 8.500
10.014
26.587
4.806
(18.241)
(26.053)
(21.937)
6.768
1.963
Saldo yang termasuk dalam neraca konsolidasi yang sesuai dengan program pensiun adalah sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban Kerugian aktuarial belum diakui Aset yang tidak diakui Nilai wajar aset program Aset program pensiun bersih
Total
The amounts included in the consolidated balance sheets in respect of the pension plan is as follows:
2009
2008
96.609 (9.612) 28.941 (125.550)
92.259 (9.612) 24.135 (116.394)
(9.612)
(9.612)
Mutasi aset program pensiun bersih adalah sebagai berikut:
Present value of obligations Unrecognized actuarial loss Unrecognized assets Fair value of plan assets Net pension plan asset
Movements in net pension plan assets are as follows:
2009
164
Current service cost Interest expense Net actuarial losses (gain) Adjustment for restriction on plan asset Expected return on plan assets
2008
Saldo awal tahun Beban pensiun Kontribusi dibayar
(9.612) 6.768 (6.768)
(9.612) 1.963 (1.963)
Balance at beginning of year Amount charged to income Contributions paid
Saldo akhir tahun
(9.612)
(9.612)
Balance at end of year
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 49 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Aset program pensiun terutama terdiri dari rekening bank, deposito berjangka dan saham diperdagangkan di bursa.
The pension plan assets consisted mainly of cash in banks, time deposits and shares of stock traded in the stock exchange.
Program pensiun imbalan pasti dihitung oleh PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, menggunakan metode Projected Unit Credit dengan asumsi utama sebagai berikut:
The cost of providing the defined benefit pension plan is calculated by PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo, independent actuary, using the Projected Unit Credit method with the following key assumptions:
2009 Tingkat bunga per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat mortalitas
Umur pensiun normal (tahun)
2008
10,0% 12,0% 8,0% 9,0% Commissioners Commissioners Standard Ordinary Standard Ordinary Tables 1980 (CSO 1980) 55
Tables 1980 (CSO 1980) 55
Discount rate per annum Salary increment rate per annum Mortality rate
Normal pension age (years)
Imbalan Pasca Kerja
Post-Employment Benefits
Perusahaaan dan anak perusahaan, kecuali RCTI, juga menghitung dan membukukan estimasi imbalan pasca kerja untuk seluruh karyawannya sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 yang berlaku.
The Company and subsidiaries, except for RCTI, also calculates and records estimated postemployment benefits for all of their qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003.
RCTI mengakui tambahan kewajiban imbalan pasca kerja selain program pensiun, sesuai kebijakan berupa kekurangan antara imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan imbalan berdasarkan kebijakan RCTI.
RCTI also recognized the cost of providing postemployment benefits other than pension plan in accordance with the policy which represents the shortage of benefits provided by the pension plan and the benefits based on RCTI’s policy.
Beban imbalan pasca kerja pada tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Amounts charged to consolidated statements of income with respect to these post-employment benefits are as follows:
2009
2008
Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Biaya pemutusan kontrak kerja Kerugian aktuarial Kerugian penyelesaian Selisih pembayaran Keuntungan curtailment
11.768 6.738 2.054 813 (312) 16 4 (497)
9.444 6.608 521 1.774 (1.421) -
Current service cost Interest expense Past service cost Termination cost Actuarial loss Settlement loss Excess Payment Curtailment gain
Jumlah
20.584
16.926
Total
- 50 -
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
165
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Jumlah kewajiban imbalan pasca kerja yang diakui dalam neraca konsolidasi sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban tanpa pendanaan Kerugian aktuarial belum diakui Biaya jasa lalu belum diakui Kewajiban bersih
The post-employment benefits obligation in the consolidated balance sheets are as follows:
2009
2008
89.629 (14.389) (2.221)
61.730 (10.731) 5.336
73.019
56.335
Mutasi kewajiban bersih di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
Net liability
Movement in the net liability recognized in the consolidated balance sheets are as follows:
2009
2008
Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Pembayaran manfaat
56.335 20.584 (3.900)
44.322 16.926 (4.913)
Beginning of the year Amount charged to income Benefits payment
Jumlah
73.019
56.335
Total
Perhitungan imbalan pasca kerja lain dihitung oleh PT. Eldridge Gunaprima Solution, PT. Rileos Pratama dan PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat mortalitas Umur pensiun normal (tahun)
The cost of providing other post-employment benefits is calculated by PT. Eldridge Gunaprima Solution, PT. Rileos Pratama and PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo, independent actuaries, using the following assumptions:
2009
2008
10% - 12%
11% - 12%
Discount rate per annum Salary increment rate 5% - 10% 6% - 10% per annum CSO 1980 dan/and TMII CSO 1980 dan/and TMII Mortality rate Normal retirement 55 55 age (years)
RCTI memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya dalam bentuk cuti besar untuk tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 732 juta dan Rp 850 juta. Imbalan kerja jangka panjang lainnya didasarkan pada masa kerja.
RCTI provides other long-term benefits such as grand leaves amounting to Rp 732 million and Rp 850 million in 2009 and 2008, respectively. Other long-term benefit was determined based on years of service.
34. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN
34. ACQUISITIONS OF SUBSIDIARIES
Pada tahun 2008, Perusahaan, melalui anak perusahaan, MIL (anak perusahaan MIMEL), telah mengakuisisi 57,06% saham Linktone Ltd. (Catatan 1b). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset bersih Linktone Ltd. pada tanggal 30 April 2008.
166
Present value of unfunded obligation Unrecognized actuarial loss Unrecognized past service cost
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
In 2008, the Company, through its indirect subsidiary, MIL (a subsidiary of MIMEL), acquired 57.06% ownership in Linktone Ltd. (Note 1b). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of Linktone Ltd. as of April 30, 2008.
- 51 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Rp Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset lancar Aset tetap bersih Aset lain-lain Kewajiban
1.123.917 12.466 69.466 (151.845)
Fair value of the net assets acquired: Current assets Property and equipment - net Other assets Liabilities
Nilai wajar aset bersih
1.054.004
Fair value of the net assets
Nilai wajar aset bersih diperoleh: Goodwill (Catatan 13)
601.836 327.837
Fair value of the net assets acquired: Goodwill (Note 13)
Jumlah biaya perolehan
929.673
Total acquisition cost
Penyelesaian biaya perolehan melalui: Pembayaran tunai di tahun 2008 Investasi lain
163.773 765.900
Settlement of acquisition cost through: Cash payment in 2008 Other investment
Jumlah biaya perolehan
929.673
Total acquisition cost
Arus kas keluar bersih sehubungan dengan akuisisi di tahun 2008: Pembayaran tunai biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh Arus kas masuk bersih
35. SIFAT DAN ISTIMEWA
TRANSAKSI
Net cash outflow on the acquisition in 2008: Cash payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired
(163.773) 924.903 761.130
HUBUNGAN
Net cash inflows
35. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
a.
PT. Global Mediacom Tbk (Mediacom) merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan.
a.
PT. Global Mediacom Tbk (Mediacom) is the majority stockholder of the Company.
b.
Mediacom merupakan pemegang saham mayoritas PT. MNC Sky Vision (MNC SV) dan PT. Infokom Elektrindo (Infokom).
b.
Mediacom is the majority stockholder of PT. MNC Sky Vision (MNC SV) and PT. Infokom Elektrindo (Infokom).
c.
Mediacom merupakan pemegang saham minoritas PT. Mobile-8 Telecom Tbk pada tanggal 31 Desember 2008.
c.
In 2008, Mediacom is the minority stockholder of PT. Mobile-8 Telecom Tbk as of December 31, 2008.
d.
PT. Bhakti Investama Tbk (Bhakti) merupakan pemegang saham utama Mediacom. PT. Bhakti Capital Indonesia (BCI), PT Bhakti Asset Management (BAM), PT. Bhakti Finance dan PT. Bhakti Securities (BSec) merupakan pihak hubungan istimewa karena pemegang sahamnya sama atau pada akhirnya sama dengan pemegang saham utama Perusahaan.
d.
PT. Bhakti Investama Tbk (Bhakti) is the ultimate stockholder of Mediacom. PT. Bhakti Capital Indonesia (BCI), PT. Bhakti Asset Management (BAM), PT. Bhakti Finance and PT. Bhakti Securities (BSec) are related parties that have the same stockholder or ultimate stockholder as the Company.
e.
RCTI merupakan pendiri Koperasi Karyawan RCTI.
e.
RCTI is the founder of Koperasi Karyawan RCTI.
- 52 -
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
167
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
f.
PT. Usaha Gedung Bimantara merupakan perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan.
f.
PT. Usaha Gedung Bimantara has the same members of management as the Company.
g.
CMI merupakan pemegang saham mayoritas PT. Optima Media Dinamika.
g.
CMI is the majority stockholder of PT. Optima Media Dinamika.
h.
MNI merupakan pemegang saham minoritas PT. Media Nusantara Press.
h.
MNI is the minority stockholder of PT. Media Nusantara Press.
Transaksi dan Saldo Hubungan Istimewa
Transactions and Balances with Related Parties
a.
a.
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan memperoleh pendapatan usaha dari pemasangan iklan dan layanan pesan singkat dari pihak hubungan istimewa yang dilakukan dengan syarat-syarat normal sebagaimana halnya transaksi dengan pihak ketiga. Rincian pendapatan dan piutang usaha hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Pendapatan/ Revenues PT. Optima Media Dinamika PT. Infokom Elektrindo PT. MNC Sky Vision PT. Mobile-8 Telecom Tbk Lainnya/Others Jumlah/Total Persentase terhadap total pendapatan/Percentage of total revenue
In the normal course of business, the Company and its subsidiaries obtained revenues from advertisement and short messaging services with related parties which, according to management were made at normal terms and conditions as those done with third parties. The details of revenues and accounts receivable with related parties are as follows:
2009 Piutang usaha/ Accounts receivable
69.766 52.038 14.036 11.294 147.134
-
34.396 57.409 23.104 4.840 119.749
3,75%
106.091 89.431 21.092 130.014 580 347.208
2008 Piutang usaha/ Accounts receivable 72.113 119.319 89.527 31.836 1.553 314.348
8,85%
Persentase terhadap total aset/ Percentage of total assets
168
Pendapatan/ Revenues
1,57%
3,92%
b.
Pada tahun 2005, GIB mengadakan kerjasama pembangunan dan pemberian jasa layanan operasional stasiun transmisi dengan Infokom, dengan jangka waktu 7 tahun (Catatan 39b).
b.
In 2005, GIB entered into a cooperation agreement in developing and servicing operational transmission station with Infokom, with a term of 7 years (Note 39b).
c.
Perusahaan dan anak perusahaan juga mempunyai transaksi lain dengan pihak hubungan istimewa yaitu:
c.
The Company and its subsidiaries also entered into other transactions with related parties among others, as follows:
Pemberian/penerimaan pinjaman dana tanpa bunga atas pembayaran lebih dahulu biaya Perusahaan dan anak perusahaan oleh pihak hubungan istimewa atau sebaliknya.
Obtaining/providing non-interest bearing loans arising from advance payments of expenses of the Company and its subsidiaries paid by related parties or vice versa.
RCTI mempunyai hubungan rekening koran dengan Koperasi Karyawan RCTI.
RCTI has current accounts with Koperasi Karyawan RCTI.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 53 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Perusahaan, MNI, MNIG dan MNCN mempunyai transaksi pembiayaan pembelian aset tetap dengan PT. Bhakti Finance.
The Company, MNI, MNIG and MNCN entered into a financing transactions on the purchase of property and equipment with PT. Bhakti Finance.
Perusahaan mempunyai hutang kepada PT. Infokom Elektrindo atas biaya perawatan peralatan studio.
The Company has a PT. Infokom Elektrindo equipment maintenance.
payable to for studio
Pada tanggal 31 Desember 2008, jumlah piutang dan hutang pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2008, accounts receivable from and accounts payable to related parties were as follows:
Piutang pihak hubungan istimewa
Accounts receivable from related parties
2008 PT. Infokom Elektrindo Lainnya
2.294 557
PT. Infokom Elektrindo Others
Jumlah
2.851
Total
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang pihak hubungan istimewa akan tertagih sehingga Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu.
Management believes that receivables from related parties are collectible, thus, no allowance for doubtful accounts was provided.
Hutang kepada pihak hubungan istimewa
Accounts payable to related parties
2009 PT. Infokom Elektrindo Lainnya Jumlah d.
2008
1.381
8.827 652
PT. Infokom Elektrindo Others
1.381
9.479
Total
Perusahaan dan anak perusahaan juga mempunyai transaksi lain dengan pihak hubungan istimewa yang dijelaskan di Catatan 6 dan 18.
d.
36. INFORMASI SEGMEN
The Company and its subsidiaries also entered into other related parties transaction as mentioned in Notes 6 and 18.
36. SEGMENT INFORMATION The business segment of the Company and its subsidiaries are presented based on assessment of risks and rewards of related services which are television, radio, print media and advertising agency.
Segmen usaha Perusahaan dan anak perusahaan ditetapkan berdasarkan pertimbangan risiko dan hasil terkait dengan jasa yang diberikan yaitu televisi, radio, media cetak dan agensi periklanan.
- 54 -
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
169
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Informasi segmen usaha Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut: Televisi/ Television PENDAPATAN Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen Jumlah pendapatan HASIL SEGMEN
Radio/ Radio
Media Cetak/ Print
The segment information of the Company and its subsidiaries are as follows: 2009 Agensi periklanan/ Advertising Agency
3.608.678 100.640 3.709.318
33.677 346 34.023
170.054 2.032 172.086
340.552 11.049 351.601
583.367
4.328
12.790
6.739
Eliminasi/ Elimination (229.116) (114.067) (343.183) -
Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan Keuntungan kurs mata uang asing Amortisasi goodwill Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Beban lain-lain bersih tidak dapat dialokasi Beban pajak Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas
3.923.845 3.923.845
REVENUES External revenues Intersegment revenues Total revenues
607.224
SEGMENT RESULTS
29.435 (262.937) 230.193 (36.498) 140 (6.865) (164.024) 396.668 (11.051)
Laba bersih
385.617
INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen
9.127.596
45.702
67.956
150.567
(1.750.457)
Jumlah aset konsolidasi KEWAJIBAN Kewajiban segmen Kewajiban segmen yang tidak dapat dialokasikan Jumlah kewajiban konsolidasi
2.696.375
42.578
45.922
141.178
(1.750.457)
154.231
Televisi/ Television PENDAPATAN Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen Jumlah pendapatan HASIL (RUGI) SEGMEN
3.591
Radio/ Radio
7.590
Media Cetak/ Print
931 2008 Agensi periklanan/ Advertising Agency
3.305.014 100.640 3.405.654
24.632 346 24.978
193.856 2.032 195.888
398.438 11.049 409.487
657.135
(846)
(17.897)
6.171
-
Eliminasi/ Elimination (114.067) (114.067) -
Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan Kerugian kurs mata uang asing Amortisasi goodwill Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Beban lain-lain bersih tidak dapat dialokasi Beban pajak Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen
42.037
238.029
175.352
(2.441.304)
KEWAJIBAN Kewajiban segmen Kewajiban segmen yang tidak dapat dialokasikan
3.405.766
42.037
145.906
170.715
(2.441.304)
Jumlah kewajiban konsolidasi Penyusutan dan amortisasi
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
135.061
3.278
6.194
711
- 55 -
-
Net income
Consolidated Total Assets
1.175.596
166.343
LIABILITIES Segment liabilities Unallocated segment liabilities Consolidated Total Liabilities Depreciation and amortization
Jumlah/ Total 3.921.940 3.921.940 644.563
REVENUES External revenues Intersegment revenues Total revenues SEGMENT RESULTS (LOSS)
63.376 (227.260)
Interest income Interest expense and financial charges
(202.121) (30.050)
Loss on foreign exchange Amortization of goodwill Equity in net income of associates
166.955
10.001.008
Unallocated other expenses - net Tax expense Income before minority interests Minority interests
7.641.364
430
Jumlah aset konsolidasi
Gain on foreign exchange Amortization of goodwill Equity in net income of associates
7.641.364
(12.838) (71.120) 164.980 1.975
Laba bersih
Interest income Interest expense and financial charges
OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets
1.579.301 2.754.897
Penyusutan dan amortisasi
170
Jumlah/ Total
Unallocated other expenses - net Tax expense Income before minority interests Minority interests Net income
8.015.122
OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets
8.015.122
Consolidated Total Assets
1.754.126
LIABILITIES Segment liabilities Unallocated segment liabilities
3.077.246
Consolidated Total Liabilities
1.323.120
145.244
Depreciation and amortization
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
37. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF
37. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENT
Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V. dan Deutsche Bank AG, Singapura (DB) mengadakan kontrak USD/IDR non-deliverable foreign exchange hedge transaction untuk mengelola risiko pergerakan mata uang asing dengan jumlah notional US$ 100 juta, jatuh tempo 12 September 2011. Tidak terdapat pembayaran premi opsi pada awal kontrak, tetapi untuk membeli opsi tersebut, MNC B.V. harus melakukan satu seri pembayaran bunga berdasarkan suatu jumlah notional dalam Yen, dengan suatu potensi pembayaran oleh DB pada saat jatuh tempo, dimana DB akan melakukan penyelesaian secara kas dalam USD atas jumlah notional US$ 100 juta, tergantung pada kurs USD/IDR pada saat jatuh tempo dan strike price yang ditentukan dalam kontrak. MNC B.V. dapat mengakhiri kontrak tersebut secara tahunan. Pada tanggal 12 Desember 2007, MNC B.V. mengalihkan hak dan kewajibannya pada transaksi lindung nilai kepada Perusahaan. Pada tahun 2009, Perusahaan mengalihkan hak dan kewajiban pada transaksi lindung nilai kepada MIMEL.
On September 12, 2006, MNC B.V. and Deutsche Bank AG, Singapore (DB) entered into a USD/IDR non-deliverable foreign exchange hedge transaction to manage the exposure to foreign currency movement with notional amount of US$ 100 million, due on September 12, 2011. There is no option premium paid up-front, but for buying the option, MNC B.V. has to pay a series of quarterly interest payments based on a Yen notional amount, with a potential pay out from DB in which DB will pay MNC B.V. on maturity date a USD cash settlement based on a notional amount of US$ 100 million, depending on the USD/IDR exchange rate and the strike price specified in the contract. This contract can be preterminated by MNC B.V. on a yearly basis. On December 12, 2007, MNC B.V. transferred its rights and obligations under the hedge transaction to the Company. In 2009, the Company transferred its rights and obligations under the hedge transaction to MIMEL.
38. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
38. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
The Company and its subsidiaries had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows:
2009 Mata Uang Asing/ Foreign Ekuivalen/ currencies (Nilai penuh/ Equivalent Rp Full amount Aset Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek Piutang usaha
Piutang lain-lain Uang muka dan biaya dibayar dimuka Piutang hubungan istimewa Aset lain-lain Jumlah aset
2008 Mata Uang Asing/ Foreign Ekuivalen/ currencies (Nilai penuh/ Equivalent Rp Full amount
USD Lainnya/ Others USD USD Lainnya/ Others USD
83.372.746
783.685
83.815.001
917.774
Assets Cash and cash equivalents
19.702.747 30.769.906
257 185.206 289.237
15.155.869 27.774.971
324 165.957 304.136
Short-term investments Trade accounts receivable
13.744.109
212 129.195
14.589.499
228 159.755
USD SGD USD
43.684.865 470.315
410.638 4.421
315.852 352 6.064.967
3.459 3 66.411
1.802.851
- 56 -
1.618.047
Other accounts receivable Advance and prepaid expenses Related parties receivable Other assets Total assets
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
171
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
2009 Mata Uang Asing/ Foreign currencies Ekuivalen/ (Nilai penuh/ Equivalent Full amount Rp Kewajiban Hutang usaha
Biaya masih harus dibayar
Hutang hubungan istimewa Hutang lain-lain
Hutang obligasi - bersih
USD SGD EUR JPY Lainnya/ Others USD EUR GBP GBP USD EUR SGD GBP USD
2008 Mata Uang Asing/ Foreign currencies Ekuivalen/ (Nilai penuh/ Equivalent Full amount Rp
10.203.767 56.192 118.610 -
95.916 376 1.602 -
21.302.799 42.495 430.473 102.383.708
78.329 323 6.643 12.409
10.508.802 97.647 33.239 850.842 1.040 1.917 139.507.195
92 98.783 1.319 502 7.998 14 13 1.311.368
23.464.938 149.630 14.300 689 1.768.499 63.626 425 689 138.584.661
29 96.646 2.309 226 11 19.365 982 3 11 1.511.551
Jumlah kewajiban
1.517.983
1.728.837
284.866
(110.790)
Jumlah Aset (Kewajiban) Bersih
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Liabilities Trade accounts payable
Accrued expenses
Account payable to related party Other accounts payable
Bonds payable - net Total liabilities Net Asset (Liabilities)
The conversion rates used by the Company and its subsidiaries as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
31 Desember/December 31, 2009 2008 Rp Rp GBP 1 Euro 1 USD 1 SGD 1 RM 1 HKD 1 JPY 100
15.114 13.510 9.400 6.699 2.747 1.212 10.170
Perusahaan dan anak perusahaan memperoleh keuntungan kurs sebesar Rp 230.193 juta pada tahun 2009 dan kerugian kurs sebesar Rp 202.121 juta pada tahun 2008.
172
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
15.803 15.432 10.950 7.607 3.153 1.413 12.123
1 GBP 1 Euro 1 USD 1 SGD 1 RM 1 HKD 100 JPY
The Company and its subsidiaries incurred gain on foreign exchange amounting to Rp 230,193 million in 2009 and loss on foreign exchange amounting to Rp 202,121 million in 2008.
- 57 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
39. IKATAN a.
39. COMMITMENTS
RCTI mengadakan perjanjian dengan pihak sebagai berikut:
a.
RCTI entered into agreements with the following parties:
1)
SCTV dalam kegiatan siaran nasional. RCTI dan SCTV bekerjasama untuk membiayai bersama, masing-masing menanggung sebesar 50% biaya stasiun transmisi yang dibangun, penyediaan tanah, gedung dan fasilitas stasiun transmisi tersebut. Kerjasama tersebut meliputi beberapa stasiun transmisi yang akan ditentukan kemudian. RCTI dan SCTV memiliki hak yang sama atas tanah dan segala sesuatu yang terletak diatasnya. RCTI dan SCTV menanggung bersama masing-masing 50% beban operasi stasiun transmisi. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 24 Agustus 1993.
1)
SCTV, in relation to the nationwide telecasting activities. RCTI and SCTV agreed to each assume 50% of the cost of relay stations which were constructed, procurement of land, building and related facilities. Such cooperation consists of several transmission stations. RCTI and SCTV shall equally own the land and all the facilities thereon. RCTI and SCTV shall each assume 50% of the expenses related to transmission station operations. The cooperation agreement is effective starting August 24, 1993.
2)
SCTV dan INDOSIAR untuk pembangunan dan operasional stasiun relay. Biaya pembangunan dan pembelian peralatan serta biaya operasional ditanggung bersama antara RCTI, SCTV dan Indosiar dan dibagi sama rata.
2)
SCTV and INDOSIAR for the development and operation of relay station. RCTI, SCTV and INDOSIAR shall equally bear the expenses in relation to the development, acquisition and operation of equipment.
3)
PT. Media Televisi Indonesia (MTI), untuk penyewaan tower dan ruangan milik RCTI di Jakarta, Bandung dan Sumatera Utara untuk keperluan siaran MTI. Perjanjian ini mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan addendum keenam No. RCTI/PSMGL/1204/XI/2008 tanggal 17 Nopember 2008. Jangka waktu sewa adalah 1 tahun, terhitung sejak tanggal 4 Agustus 2008 dan berakhir pada tanggal 3 Agustus 2009. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, perpanjangan perjanjian ini masih dalam proses.
3)
PT. Media Televisi Indonesia (MTI), for the rental of tower and space owned by RCTI in Jakarta, Bandung and North Sumatera for broadcasting purposes of MTI. The contract had been amended several times, most recently by sixth amendment No. RCTI/PSMLGL/1204/XI/2008 dated November 17, 2008. The rental period is 1 year starting August 4, 2008 and expired on August 3, 2009. As of the date of the consolidated financial statements, the extension is still in process.
4)
PT. RTI Infokom, untuk penyediaan Vertical Blanking Line (VBI line) yang akan ditambah sesuai dengan tingkat volume Data Broadcast sehingga memungkinkan PT. RTI Infokom untuk melakukan penjualan dan penyebaran data Bursa Efek Indonesia secara real time melalui VBI line pada media televisi milik RCTI. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2010.
4)
PT. RTI Infokom, for the provision of Vertical Blanking Line (VBI Line) which will be increased in accordance with data broadcast volume rate, hence, enabling PT. RTI Infokom to sell and disseminate Indonesia Stock Exchange data on a real time basis through VBI line in television media owned by RCTI. The agreement has been extended until June 30, 2010.
- 58 -
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
173
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
b.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
5)
Indosat untuk sewa Transponder Palapa dengan Indosat untuk masa sampai dengan tanggal 30 Juni 2010 dimulai sejak tanggal mulai operasi. Indosat menyediakan jasa untuk RCTI atas dasar sewa 1/4 bagian transponder dengan sistem pengiriman modulasi sistem digital di Transponder No. 2H/04 Horisontal Polarisasi pada Satelit Palapa C2 dengan lokasi orbit 1130 Bujur Timur atau penggantinya dengan Dasar Penggunaan Waktu Penuh dan Non-preemptible Unprotected Basis dan sesuai dengan kondisi teknis sebagaimana yang dijabarkan dalam Memorandum Teknik.
5)
Indosat for the rental of the Palapa Transponder until June 30, 2010. Indosat provides services to RCTI for the rental of 1/4 of the transponder with digital modulation system transmitter in Transponder No. 2H/04 Horizontal Polarization in Satellite Palapa C2 with 0 orbit located at of 113 East Longitude or its substitute with Full Time Utilization Base on Non-preemptible Unprotected Basis and in accordance with technical condition as verified under the Technical Memorandum.
6)
PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) untuk perjanjian sewa tower satelit sampai 30 Juni 2012. Telkom setuju menyewakan transponder kepada RCTI dengan bandwidth selebar 8 (delapan) MHz pada sistem Telkom-1. RCTI telah memperpanjang perjanjian tersebut selama 5 tahun sejak tanggal 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2012.
6)
PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) for the rental of satellite transponder until June 30, 2012. Telkom rents out to RCTI bandwidth of 8 (eight) MHz on Telkom-1 system. RCTI has extended the agreement for 5 years, starting from July 1, 2007 until June 30, 2012.
7)
Electronic City Entertainment (ECE) sehubungan dengan kejuaraan FIFA World Cup 2010 yang diadakan di Afrika Selatan pada bulan Juni 2010.
7)
Electronic City Entertainment (ECE) for the 2010 FIFA World Cup, which will be held in South Africa in June 2010.
GIB mengadakan perjanjian sebagai berikut: 1)
b.
Pada tanggal 14 Desember 2005, GIB bersama dengan MTVI, MTVA dan Nickelodeon Asia Holdings Pte., Ltd. (NAH) menandatangani Business Contract untuk menyiarkan program MTV Block dan NICK Block. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Pebruari 2006 sampai dengan 31 Januari 2009. Para pihak setuju untuk menyiarkan MTV Block, NICK Block dan siaran Global masing-masing 8 jam pada hari kerja; sedangkan untuk akhir minggu masingmasing 8,5 jam untuk MTV Block, 9 jam NICK Block dan 6,5 jam siaran Global.
1)
Berdasarkan perjanjian tersebut, GIB akan menerima pendapatan sebagai berikut:
174
GIB entered into various agreements as follows: On December 14, 2005, GIB entered into Business Contract with MTVI, MTVA and Nickelodeon Asia Holdings Pte., Ltd. (NAH) to distribute MTV Block and NICK Block programs. This agreement is valid from February 1, 2006 until January 31, 2009. The parties agreed to broadcast MTV Block, NICK Block and Global programs for 8 hours each during workdays; 8.5 hours for MTV Block, 9 hours for NICK Block and 6.5 hours Global programs on week-end.
Based on the agreement, GIB will receive percentage of advertisement revenues as follows :
Untuk program MTV Block: 20% tahun pertama, 27,5% tahun kedua dan 30% tahun ketiga.
For MTV Block programs: 20% for first year, 27.5% for second year and 30% for third year.
Untuk program NICK Block: 50% dari hasil iklan selama program NICK Block setelah dikurangi biaya-biaya yang ditagih oleh MTVI.
For NICK Block program: 50% of advertising revenues during NICK block program net of expenses reimbursed by MTVI.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 59 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Pada tanggal 12 Oktober 2006, Perusahaan dan MTV Networks Asia (pemberi lisensi) mengadakan kesepakatan lisensi mengenai pemberian (a) lisensi non-eksklusif atas merek dan/atau merek dagang MTV, VHI dan Nickelodeon (b) licensor programing digunakan untuk produksi televisi (termasuk kegiatan on air atau off air) yang menyertakan licensor programing dan bermerek MTV, VHI dan Nickelodeon untuk Bisnis TV (c) lisensi non-eksklusif merek dagang MTV dan Nickelodeon (d) hak eksklusif Licensor Digital Content untuk Bisnis Media Digital dan (e) hak untuk penggunaan merek untuk Bisnis Dagang. Perjanjian kerjasama antara MTVA, NAH dan GIB tertanggal 14 Desember 2005 telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2006.
On October 12, 2006, the Company and MTV Networks Asia (licensor) entered into a licensing Deal Memo granting a (a) non-exclusive license of the MTV, VHI and Nickelodeon brands and/or trade marks (b) production for television (including on air and off air events), incorporating the licensor programming and branded MTV, VHI and Nickelodeon for TV Business (c) non-exclusive license of the MTV and Nickelodeon trademarks (d) exclusive license of the Licensor Digital Content for Digital Media Business and (e) rights for consumer branding and/or character license from MTV Network Asia. The business contract between MTVA, NAH and GIB dated December 14, 2005 was terminated on December 31, 2006.
Perjanjian kerjasama tersebut digantikan dengan kesepakatan ini dan efektif sejak 1 Januari 2007. Biaya lisensi untuk bisnis TV (a) sebesar 25% dari pendapatan iklan bersih dari penayangan licensor programming setelah dikurangi komisi agen, (b) sebesar 25% dari penjualan bersih untuk distribusi licensor programming dan (c) biaya lisensi untuk Bisnis Media Digital sebesar 25% dari penjualan bersih dengan biaya minimum lisensi tahunan terjamin untuk Bisnis TV dan Bisnis Media Digital sebesar US$ 4.000.000 yang dibayar secara kwartalan dalam jumlah sama.
Such contractual relationship will be replaced by the trademark and program/content license contemplated by this new agreement and became effective on January 1, 2007. The license fee for TV business amounted to (a) 25% of net advertising sales from the licensor programming broadcast on the channel, less agency commissions, (b) 25% of net revenue from the distribution of licensor programming and (c) license for Digital Media Business of 25% of the net revenue earned, with annual minimum guaranteed license fee for TV Business and Digital Media Business of US$ 4,000,000 which will be paid in equal quarterly installments.
Pada tanggal 25 Februari 2010, GIB bersama-sama dengan Perusahaan dan Viacom International Inc (“Viacom”) menandatangani Programming Content And Trade Mark License Agreement untuk hak eksklusif penayangan dan pembuatan branded block MTV dan Nick serta hak penggunaan trade mark MTV dan Nick untuk keperluan penyiaran di wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk periode 3 tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2009 sampai 31 Desember 2011.
On February 25, 2010, GIB along with the Company and Viacom International Inc has entered into Programming Content and Trademark License Agreement for an exclusive right in broadcasting and production of MTV and Nick Branded Block also the exploitation right of MTV and Nick trademark for broadcasting purpose in Indonesia Territory. This agreement are for 3 years period commencing from January 1, 2009 to December 31, 2011.
- 60 -
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
175
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Para Pihak didalam perjanjian ini sepakat untuk menayangkan branded block MTV dan Nick dengan total penayangan gabungan sekurangkurangnya 6 jam per hari di saluran (channel) milik GIB, yaitu Global TV. Berdasarkan perjanjian ini GIB akan memberikan pembagian hasil kepada Viacom sebesar 25% dari penghasilan bersih yang didapat dari pelaksanaan perjanjian setelah dikurangi komisi agen, dan sebaliknya untuk penghasilan Pan Regional yang didapat oleh Viacom terhadap penayangan dan penjualan iklan-iklan Pan regional yang ditayangkan di Global TV, GIB akan mendapatkan pembagian hasil sebesar 25% dari Viacom.
176
The Parties have agreed to broadcast the MTV and Nick Branded Block with total accumulated broadcasting hours of 6 hours per day in GIB’s channel, Global TV. Based on the agreement, GIB shall allocate 25% of its revenue generated from the execution of the agreement, net of commisions paid to agencies, as revenue share to Viacom, and conversely for Pan Regional income generated from the broadcasting and sales of Pan Regional commercial broadcasted at Global TV, GIB shall receive 25% revenue share from Viacom.
2)
Pada tanggal 15 Januari 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa digi bouquet dengan PT Indosat Tbk (Indosat) untuk masa sampai dengan tanggal 14 Januari 2007 dimulai sejak tanggal 1 Juli 2002. Indosat menyediakan jasa atas dasar sewa 9 mbps, FEC : ¾ (tiga per empat) pada transponder Nomor SH Polarisasi Horisontal pada Satelit Palapa 2 dengan orbital slot 113 bujur timur atau penggantinya dengan Dasar Penggunaan Waktu Penuh dan Non Preemptible Unprotected Basis. Berdasarkan addendum perjanjian sewa digi bouquet tanggal 24 Pebruari 2010, masa sewa diperpanjang selama tiga tahun terhitung sejak 15 Januari 2010.
2)
On January 15, 2002, GIB entered into the rental agreement of digi bouquet with PT Indosat Tbk (Indosat) for a period from July 1, 2002 to January 14, 2007. Indosat will provide services based on rental of 9 mbps, FEC : ¾ (three fourths) at transponder No. SH Horizontal Polarization in Palapa Satellite 2 with orbital slot of 113 East Longitude or its substitute with use of Full Time Utilization and Non Preemptible Unprotected Basis. Based on the addendum of the rental agreement dated February 24, 2010, the term of the lease was extended for three years starting from January 15, 2010.
3)
Pada tanggal 1 Juni 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa ruang dan menara transmisi beserta fasilitas perlengkapannya untuk stasiun relay Surabaya dengan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV7) untuk masa 20 tahun atau sampai dengan tanggal 31 Mei 2022. TV7 menyewakan bagian dari stasiun transmisi beserta peralatan dan perlengkapannya untuk menyiarkan program teknisi GIB di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
3)
On June 1, 2002, GIB entered into an agreement with PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV7), for the leasing of transmission tower and office space including airing equipment for relay station for 20 years until May 31, 2022. TV7 leases out portion of transmission station and airing equipment for broadcasting program of GIB in Surabaya and its surrounding area.
4)
Berdasarkan perjanjian tanggal 23 Mei 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa menara beserta perlengkapannya dengan PT. Televisi Transformasi Indonesia (TransTV) untuk masa 10 tahun atau sampai dengan 23 Mei 2012. TransTV menyewakan bagian dari stasiun transmisi beserta peralatan dan perlengkapannya yang berlokasi di Jalan Bukit Merpati II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang.
4)
Based on agreement dated May 23, 2002, GIB entered into a tower and equipment leasing agreement with PT. Televisi Transformasi Indonesia (TransTV) for 10 years or until May 23, 2012. TransTV leases out portion of transmission station including equipment which are located in Jalan Bukit Merpati II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 61 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan 5)
c.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Pada tahun 2005, GIB mengadakan kerjasama dengan Infokom untuk membangun stasiun transmisi di 12 daerah di Indonesia berikut seluruh kebutuhan infrastrukturnya, melakukan pengadaan peralatan siar dan sarana pendukung sesuai permintaan dan kebutuhan teknis GIB dan memberikan jasa layanan pengoperasian stasiun transmisi selama 7 tahun. Sebagai kompensasinya, GIB akan membayar biaya pembangunan dan biaya jasa layanan operasional dengan jumlah yang telah ditetapkan dalam perjanjian.
5)
Pada tanggal 1 Oktober 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT. Postindo Promedia Audiovisual (Postindo) untuk pengadaan program televisi tertentu. Biaya pengadaan program televisi tersebut akan ditanggung bersama oleh Perusahaan dan Postindo sebesar 70% dan 30%. Selanjutnya, pada tanggal 24 Januari 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Postindo untuk mengatur pembagian pendapatan dari penjualan lisensi atas program tertentu yang pengadaannya ditanggung oleh kedua belah pihak dan telah ditayangkan tiga kali atau lebih. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan dan Postindo akan membagi pendapatan masing-masing sebesar 30% dan 70%.
c.
40. KONTINJENSI a.
In 2005, GIB entered into agreements with Infokom to build transmission stations including the infrastructures in 12 regions within Indonesia; to provide airing equipment and backup facilities in accordance with GIB’s requests and needs; and to provide operational services in transmission station for 7 years. As compensation, GIB will pay the development and operational servicing cost in amounts as stated in the agreements.
On October 1, 2007, the Company entered into an agreement with PT. Postindo Promedia Audiovisual (Postindo) for purchases of certain television programs. The expenses related to the purchases of the programs will be shared 70% and 30% by the Company and Postindo, respectively. Furthermore, on January 24, 2008, the Company entered into an agreement with Postindo concerning the revenue sharing from the sales of licenses of certain programs that have been aired for three times or more and the costs of purchase which are shared by both parties. Based on the agreement, the Company and Postindo will share 30% and 70% of the revenues, respectively.
40. CONTINGENCIES
Pada tahun 2009, Crown Capital Global Limited, yang berdomisili di British Virgin Islands mengajukan permohonan pailit Cipta TPI atas obligasi subordinasi sebesar US$ 53 juta. Cipta TPI menolak klaim tersebut karena obligasi subordinasi di atas tidak dalam catatan Cipta TPI. Pada tanggal 14 Oktober 2009, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat melalui keputusannya No. 52/Pailit/2009/PN.Niaga.Jkt.Pst mengabulkan permohonan pailit yang diajukan oleh Pemohon Pailit terhadap Cipta TPI. Atas putusan Pengadilan Niaga tersebut, Cipta TPI dan beberapa kreditur lainnya kemudian melakukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA). Pada tanggal 15 Desember 2009, MA membatalkan putusan pailit tersebut melalui putusannya No. 834K/Pdt.Sus/2009 (Putusan MA 834K).
a.
- 62 -
In 2009, Crown Capital Global Limited (CCGL) domiciled in British Virgin Islands, filed a petition for bankcruptcy against Cipta TPI pursuant to a certain US$ 53 million subordinated bond. Cipta TPI denied the claim which was nowhere to be found in the Cipta TPI’s record. On October 14, 2009, Central Jakarta Commercial Court through its decision letter No. 52/Pailit/2009/PN.Niaga. Jkt.Pst approved the bankcruptcy petition filed by CCGL against Cipta TPI. Cipta TPI, and along with several other creditors, filed cassation against the Commercial Court's decision with the Indonesian Supreme Court. On December 15, 2009, the Supreme Court overturned the Commercial Court's decision through decision No. 834K/Pdt/Sus/2009 ("Supreme Court Decision 834K").
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
177
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
b.
178
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Pada tanggal 14 Januari 2010, CCGL mengajukan peninjauan kembali (PK) atas Putusan MA 834K tersebut, menyatakan bahwa CCGL memiliki bukti baru (novum). Sehubungan dengan hal tersebut, Cipta TPI dan beberapa kreditur lainnya mengajukan Kontra Memorandum Peninjauan Kembali ke MA yang pada dasarnya menyangkal dan menyatakan bahwa novum yang diajukan CCGL tidak relevan terhadap kasus ini.
On January 14, 2010, CCGL filed a petition for Judicial Review (Peninjauan Kembali) against the Supreme Court Decision 834K, claiming that it has new evidences (novum). Consequently, Cipta TPI and several other creditors also filed a Counter Memorandum of Judicial Review with the Supreme Court which in principle denies and states that the new evidences introduced by CCGL are irrelevant to the case.
Berdasarkan konferensi pers yang dilakukan MA pada tanggal 26 Maret 2010, dinyatakan bahwa Majelis Hakim MA Tingkat Peninjauan Kembali telah menyepakati untuk menolak Peninjauan Kembali yang diajukan CCGL. Dengan demikian, gugatan pailit oleh CCGL terhadap Cipta TPI sudah berakhir (tuntas) dan Cipta TPI telah bebas dan dinyatakan tidak pailit.
Based on a press conference held by the Supreme Court on 26 March 2010, it was clearly stated that the Supreme Court has agreed to dismiss a petition for Judicial Review (Peninjauan Kembali) filed by CCGL. Therefore, CCGL's bankruptcy lawsuit against Cipta TPI has been finalized so that Cipta TPI is now free and declared not in bankruptcy.
RCTI, Kepolisian Republik Indonesia, Dewan Pers dan beberapa perusahaan media lainnya bersama-sama mendapatkan gugatan perkara perdata No. 520/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Brt, di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, sehubungan dengan pemberitaan. Sumber pemberitaan tersebut didapatkan RCTI dari pihak kepolisian. Proses persidangan telah memasuki tahap pembuktian.
b.
RCTI, the Indonesian National Police, the Press Council, and several other media companies are the defendants in a civil lawsuit No. 520/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Brt in the West Jakarta District Court in relation to news reporting. The source of the news was obtained by RCTI from the police force. The court process on this civil lawsuit is still in the evidence verification phase.
Berdasarkan pendapat dari pengacara dan konsultan hukum RCTI, dengan bersandar pada penilaian terhadap konstruksi dan dalildalil gugatan berikut bukti-bukti yang diajukan oleh penggugat, diperkirakan gugatan tersebut akan ditolak atau setidaktidaknya dinyatakan tidak dapat diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
According to the legal opinion of RCTI’s lawyer and legal consultants, based on an assessment on the construction and argumentation of the complaint and on a review of the evidence submitted by the plaintiff, RCTI’s lawyer and legal consultants believe that the complaint will be rejected or at least will be declared unacceptable by the West Jakarta District Court.
41. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN
41. THE IMPACT OF GLOBAL FINANCIAL CRISIS TO THE COMPANY AND ITS SUBSIDIARIES
Pasar uang dan pasar modal global telah mengalami ketidakstabilan dan krisis yang parah. Kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk melanjutkan kegiatan usaha dan mempertahankan tingkat profitabilitas serta untuk membayar hutangnya pada saat jatuh tempo mungkin sangat tergantung pada efektivitas kebijakan fiskal dan tindakan lainnya yang dilakukan untuk mencapai pemulihan ekonomi, yang berada diluar kendali Perusahaan.
The global financial and capital markets have experienced severe credit crunch and volatility. The ability of the Company and its subsidiaries to maintain operations and profitability and to pay their debts as they mature may be dependent to a large extent on the effectiveness of the fiscal measures and other actions, beyond the Company and its subsidiaries’ control, undertaken to achieve economic recovery.
Namun demikian, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki sumber keuangan yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya.
Nevertheless, the Company and its subsidiaries have considerable financial resources to maintain their operations.
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 63 -
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Manajemen akan berusaha sebaik-baiknya sehingga Perusahaan akan dapat mengelola risiko usaha dengan baik walau dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti saat ini.
The management will try its best so that the Company and its subsidiaries are well placed to manage its business risk successfully despite the current uncertain economic outlook.
Manajemen memiliki ekspektasi bahwa Perusahaan dan anak perusahaan memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang yang dapat diduga secara pantas. Oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi.
The management expects that the Company and its subsidiaries have adequate resources to continue in operational existence for the foreseeable future. Accordingly, they continue to adopt the going concern basis in preparing the consolidated financial statements.
42. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA
42. SUBSEQUENT EVENTS
1.
Pada tanggal 13 Januari 2010, anak perusahaan Linktone telah membeli 50,01% saham Letang Game Ltd sejumlah US$ 9.150.000. Pembayaran secara tunai sebesar US$ 2.560.000 dilakukan pada saat dicapainya kesepakatan akuisisi dan sisanya akan dibayar pada tahun 2010 dan 2011, setelah mempertimbangkan kinerja Letang atas beberapa target keuangan dan operasional.
1.
On January 13, 2010, Linktone’s subsidiary has acquired 50.01% shares of Letang Game Ltd for a total amount of US$ 9,150,000, with payment of US$ 2,560,000 in cash upon the closing of the acquisition and the remainder to be paid in 2010 to 2011 after taking into account Letang’s performance on certain financial and operational milestones.
2.
Pada tanggal 17 Maret 2010, MIMEL bersama-sama dengan Linktone telah menyelesaikan akuisisi 70% saham biasa Innoform Media Pte Ltd ("Innoform"), senilai SG$ 9.750.000. Bagian kepemilikan MIMEL adalah 25% dan Linktone sebesar 50%. MIMEL dan Linktone memiliki opsi untuk membeli 25% sisa kepemilikan, dimana 15% akan dilsaksanakan dalam waktu 18 bulan dan sisanya 10%, akan dilaksanakan dalam waktu 30 bulan dari tanggal perjanjian.
2.
On March 17, 2010, MIMEL jointly with Linktone completed the acquisition of 75% of the shares of Innoform Media Pte Ltd ("Innoform"), for a total amount of SG$ 9,750,000. MIMEL was apportioned 25% ownership and Linktone was assigned 50%. MIMEL and Linktone have the option to purchase the remaining 25% shareholding, whereby 15% shareholding is exercisable within 18 months and the other 10% is exercisable within 30 months from the agreement date.
43. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK) a.
43. ADOPTION OF REVISED STATEMENTS AND INTERPRETATIONS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK AND ISAK)
Standar revisi yang berlaku efektif pada tahun berjalan
a.
Revised standard effective in the current year
Pada tahun 2009, Perusahaan menerapkan standar akuntansi revisi untuk persediaan, yang menggantikan PSAK 14, Persediaan.
In 2009, the Company adopted the revised accounting standard for inventories, which supersedes PSAK 14, Inventories.
Perubahan mendasar pada standar ini termasuk antara lain entitas harus menggunakan rumus biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama, dan pembelian persediaan dengan persyaratan penyelesaian tangguhan (deferred settlement terms), perbedaan antara harga beli untuk persyaratan kredit normal dan jumlah yang dibayarkan diakui sebagai beban bunga selama periode pembiayaan.
The principal changes to the standard include among other things the requirement to use the same cost formula for all inventories having similar nature and use to the entity, and for purchase of inventories with deferred settlement terms, the difference between the purchase price for normal credit terms and the amount paid is recognized over the period of financing.
- 64 -
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
179
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Penerapan awal ini tidak mempunyai pengaruh signifikan pada laporan keuangan tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi atau perjanjian yang akan datang. b.
The initial adoption has no significant effect on the financial statements but may affect the accounting for future transactions or arrangements.
Standar revisi ini telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif i.
b.
Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:
i.
PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
Standards effective for statements beginning on January 1, 2010:
ii. Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
ii.
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi
PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk
- 65 -
financial or after
PSAK 26 (revised 2008), Borrowing Costs PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement
Standards effective for statements beginning on January 1, 2011:
180
Revised standards in issue not yet effective
financial or after
PSAK 1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements PSAK 2 (revised 2009), Statements of Cash Flows PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments PSAK 12 (revised 2009), Financial Reporting of Interest in Joint Ventures PSAK 15 (revised 2009), Accounting for Investments in Associates PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets PSAK 58 (revised 2009), Noncurrent Assets Held for Sale and Discontinued Operations
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Lanjutan c.
PT. MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) Continued
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut ini telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif
c.
ISAK berikut ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
The following ISAKs are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011:
ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan konsolidasi. 44. PERSETUJUAN KONSOLIDASI
LAPORAN
Interpretation of Financial Acconting Standards (ISAK) in issue not yet effective
ISAK 7 (revised 2009), Consolidation: Special Purpose Entities ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilites ISAK 10, Customer Loyalty Programmes ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners ISAK 12, Jointly Controlled Entities: Non-monetary Contributions by Venturer
Management is evaluating the effect of these standards and interpretation on the consolidated financial statements.
KEUANGAN
44. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Laporan keuangan konsolidasi telah disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 31 Maret 2010.
The consolidated financial statements were approved by the Directors and authorized for issue on March 31, 2010.
*********
- 66 -
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
181
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
Central Proteinaprima Tbk Laporan Tahunan 2009 182 52 PT MEDIAPTNUSANTARA CITRA Tbk
Data Perseroan Corporate Data
Struktur Organisasi Organizational Structure
Group President & CEO
Hubungan Investor
Sekretaris Perseroan
Investor Relations
Corporate Secretary
Audit Internal Internal Audit
184
Direktur Keuangan & Administrasi Umum
Direktur Operasional
Finance & General Administration Director
Operational Director
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Direktur Legal, IT & SDM Legal, IT & HR Director
Direktur Strategi Korporasi & Pengembangan Bisnis Corporate Strategy & Business Development Director
Daftar Alamat Addresses PT Media Nusantara Citra Tbk. Corporate Headquarter MNC Tower 24th & 27th floor Jl. Kebon Sirih Kav. 17-19 Jakarta 10340 Tel. +62 21 390 0885 Fax. +62 21 390 9207 www.mncgroup.com PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) Jl. Raya Perjuangan, Kebon Jeruk Jakarta 11530 Tel. +62 21 530 3540/ 530 3550 Fax. +62 21 532 0906 www.rcti.tv PT Cipta TPI (TPI) Jl. Pintu II – TMII Jakarta 13810 Tel. +62 21 841 2473 - 83 Fax. +62 21 841 2464 www.tpi.tv PT Global Informasi Bermutu (Global TV) Ariobimo Sentral Tower, 12th floor Jl. HR Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5 Kuningan, Jakarta 12950 Tel. +62 21 5292 1115 Fax. +62 21 5292 1771 www.globaltv.co.id PT Media Nusantara Informasi Seputar Indonesia Daily Newspaper MNC Tower, 22nd floor Jl. Kebon Sirih Kav. 17-19 Jakarta 10340 Tel. +62 21 392 6955 Fax. +62 21 392 9758/ 392 7721 www.seputar-indonesia.com PT MNI Global Genie, Mom&Kiddie & Realita Tabloid HighEnd Building, 4th floor Jl. Kebon Sirih Kav. 17-19 Jakarta 10340 Tel. +62 21 391 8610 Fax. +62 21 3192 7943 PT MNI Entertainment HighEnd & HighEnd Teen Magazine HighEnd Building, 1st floor Jl. Kebon Sirih Kav. 17-19 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3989 9888 Fax. +62 21 315 4987 www.highendmagz.com www.highendteen.com
PT MNC Networks Radio Trijaya, ARH Global, Dangdut TPI & Women MNC Tower, 15th floor Jl. Kebon Sirih Kav. 17-19 Jakarta 10340 Tel. +62 21 392 3555 Fax. +62 21 392 7001 www.mncnetworks.net PT Star Media Nusantara Talent Management HighEnd Building, 3rd floor Jl. Kebon Sirih Kav. 17-19 Jakarta 10340 Tel. +62 21 390 0065 Fax. +62 21 390 4645 www.starmedianusantara.com PT Cross Media International Advertising Agency & Event Organizer Tiara Buncit 88 SOHO (Rukan), Blok E-17 Jl. Kemang Utara IX Jakarta 12990 Tel. +62 21 791 93520 Fax. +62 21 791 93550 Okezone.com HighEnd Building, 4th floor Jl. Kebon Sirih Kav. 17-19 Jakarta 10340 Tel. +62 21 390 2275 Fax. +62 21 390 2295 www.okezone.com PT MNC Pictures TV and Movie Production House HighEnd Building, 3rd floor Jl. Kebon Sirih Kav. 17-19 Jakarta 10340 Tel. +62 21 3190 0001 Fax. +62 21 3190 0015 Linktone Ltd. (NASDAQ: LTON) VAS and Content Distribution RCTI Complex Jl. Raya Perjuangan Kebon Jeruk Jakarta 11530 Tel. +62 21 530 7072 Fax. +62 21 549 3844 Beijing Office: 27/F, Building 1, Landmark Towers 8 North East 3rd Ring Road Chaoyang District Beijing 100004, China Tel. +86 10 6539 6888 www.linktone.com
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
185
Informasi Pemegang Saham Tambahan Additional Stockholders’ Information
Nama Perusahaan Name of Company PT Media Nusantara Citra Tbk. Pendirian Perusahaan Establishment Date 17 Juni 1997 June 17th, 1997 Pencatatan Saham Listing 22 Juni 2007 pada Bursa Efek Indonesia June 22nd, 2007 on the Indonesia Stock Exchange Bidang Usaha Line of Business Investasi di bidang multimedia termasuk distribusi dan produksi konten Investments in multimedia including content distribution and production Kode Saham Ticker Code MNCN Akuntan Publik Public Accountant Osman Bing Satrio dan Rekan (Anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu) Wisma Antara, Lt. 12 Jl. Merdeka Selatan No. 17 Jakarta 10110
Notaris Notary Kantor Notaris Sutjipto, S.H Menara Sudirman, Lt. 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190 Biro Administrasi Efek Share Registrar PT Bhakti Share Registrar Komplek Perkantoran ITC Roxy Mas Blok E 1, No. 10-11 Jl. KH. Hasyim Azhari Jakarta 10150 Sekretaris Perseroan Corporate Secretary Gilang Iskandar email :
[email protected] Hubungan Investor Investor Relations William Wijaya Utama email:
[email protected]
186
PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT Media Nusantara Citra Tbk. Corporate Headquarter MNC Tower 24th & 27th floor Jl. Kebon Sirih Kav. 17-19 Jakarta 10340, Indonesia Tel. +62 21 390 0885 Fax. +62 21 390 9207 www.mncgroup.com