STRATEGI REDAKSI GLOBAL TV DALAM MENENTUKAN PAKET BERITA PROGRAM SELEBRITA Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata I (SI) Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh Nama
:HADIYUWONO
Nim
: 04102-016
Jurusan
: Jurnalistik
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI JURNALISTIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI JURNALISTIK
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI Nama
:HADIYUWONO
Nim
: 04102-016
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi : Jurnalistik Judul Skripsi :
STRATEGI REDAKSI GLOBAL TV DALAM MENENTUKAN PAKET BERITA PROGRAM SELEBRITA Jakarta, 2 Juli 2008
Mengetahui,
Pembimbing I
(Heri Budianto, M.SI)
Pembimbing II
(Ponco Budi Sulistyo, M.Comm)
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI JURNALISTIK LEMBAR LULUS SIDANG SKRIPSI Nama
:HADIYUWONO
Nim
: 04102-016
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi : Jurnalistik Judul Skripsi :
STRATEGI REDAKSI GLOBAL TV DALAM MENENTUKAN PAKET BERITA PROGRAM SELEBRITA
Jakarta,2 Juli 2008 1. Ketua Sidang Nama : Riswandi, M.SI
( ............................. )
2. Penguji Ahli Nama : Feni Fasta S.E , M.SI
)
(.
3. Pembimbing I Nama : Heri Budianto, M. SI
(
...
.. )
4. Pembimbing II Nama : Ponco Budi Sulistyo, M.Comm
(
..
.. )
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI JURNALISTIK LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI Nama
:HADIYUWONO
Nim
: 04102-016
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Program Studi : Jurnalistik Judul Skripsi :
STRATEGI REDAKSI GLOBAL TV DALAM MENENTUKAN PAKET BERITA PROGRAM SELEBRITA
Jakarta, 2 Juli 2008 Disetejui Dan Diterima Oleh, Pembimbing I
Pembimbing II
(Heri Budianto, M.SI)
(Ponco Budi Sulistyo, M.Comm) Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
(Dra. DiahWardhani, M.Si)
Ketua Bidang Studi
( Riswandi, M.Si)
DAFTAR ISI
.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah
.
...
.
.
. ..
I.4.2. Manfaat Praktis
BAB. II. KERANGKA PEMIKIRAN
........................7 ..
.7
..
....8
........................................................8 .. ..
2.1.1. Karakter Komunikasi Massa
.. ...
2.1.2. Fungsi Komunikasi Massa
..10 ..
.
.
2.2. Media Massa ..
2.3. Televisi Sebagai Saluran Media Massa
.....12
.. . .
2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa Bagi Khalayak
..13
. ... ...
...14
. ..
...16
.
.
.. .
2.4.1. Nilai Berita
..19
..
21
.....
2.5. Strategi Tayangan Visual Berita Televisi
..22
. .. ...
2.5.1. Sudut Pengambilan Gambar 2.5.2. Ukuran Gambar
..
2.5.3. Pencahayaan
..
2.5.4. Gerakan Kamera
..7
............................7
I.4.1. Manfaat Akademis
2.4. Pengertian Berita
..1 .6
.
I.3.Tujuan Penelitian
2.1. Komunikasi Massa
..
.
I.2. Pokok Permasalahan
I.4. Manfaat Penelitian
1
.
..23
.. ...
.24 ... .....
..
..26 28
2.5.5. Gerakan Objek
...
..29
...
2.5.6. Komposisi Gambar
...29
2.6. Teori Agenda Setting
...
...
2.7. Strategi Redaksi Dalam Menentukan Paket Berita
...
..33
.........37
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
...........................................37
3. 1. Sifat Penelitian
....
3. 2. Metode Penelitian
.
.........38 .
3. 3. Fokus Penelitian 3. 4. Nara Sumber
31
.
........
39
.........40 ....41
3. 5. Tehnik Pengumpulan Data ..
3. 5. 1. Data Primer
.
.41
.
3. 6.1. Data Sekunder
...................42
..
3. 6. Definisi Konsep
..42 .
3. 7. Tehnik Analisis Data
...43
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...........................................44 ....
4.1 Sejarah Global TV 4.2 Struktur Organisasi Perusahaa
.
.
....
.
4.2.1 Jumlah Karyawan 4.2.2 Target Pemirsa
..
4.2.3 Program Global TV
47
.
......48
...
..49 ...49 ...51
4.3 Hasil Penelitian 4.3.1. Sejarah Selebrita
44
..
.
..51
4.3.2. Strategi Redaksi
..
..52
..
4.3.2.1. Tahap perencanaan (Planning) 4.3.2.2. Tahap Pengorganisasian (Organizing)
56 ..
... .60
4.3.2.3. Tahap Pergerakkan (Actuating)
.. ..
4.3.2.4. Tahap Pengendalian (Controlling)
..
.
4.4. Pembahasan
5.1. Kesimpulan... 5.2. Saran
DARTAR PUSTAKA
..
..
62 66
..
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
.
..70
.. ..
.74
.. .. .
.74
..
.
75
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI JURUSAN JURNALISTIK HADIYUWONO (04102-016) STRATEGI REDAKSI GLOBAL TV DALAM MENENTUKAN PAKET BERITA PROGRAM SELEBRITA (X + 5 Bab + 77 halaman +Lampiran) Abstraksi Perkembangan televisi diindonesia sangatlah pesat serta diikuti oleh beberapa program-program acara disetiap salah satu stasiun televisi. Banyaknya program-progarm acara baik itu program acara berita (News) ataupun program acara Infotaiment mereka memiliki strategi-strategi sendiri guna mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas siarannya agar memperoleh ratting yang tinggi dari masyarakat, salah satu program infotaiment yang terus ingin berkembang adalah selebrita karena selebrita merupakan salah satu program andalan infotaiment diGlobal TV, diusianya yang tergolong muda yang berdiri di awal tahun 2008 maka selebrita memerlukan strategi agar paket beritanya diminati oleh masyarakat, adapun keistimewaan dari selebrita yaitu dalam segi pemberitaannya lebih mendalam dan fokus pada selebriti yang mendapatkan nilai poin tinggi dimata penonton. Setiap penelitian diperlukannya kerangka pemikiran dan kerangka pemikiran yang digunakan yaitu komunikasi massa, karakter komunikasi massa, fungsi komunikasi massa bagi khalayak, disusul media massa, televisi sebagai media massa, mengikuti pengertian berita , nilai berita, tayangan visual berita televisi, dan untuk teorinya sendiri menggunakan teori agenda setting dan yang terakhir strategi redaksi dalam menentukan sebuah paket berita. Adapun tujuan penelitian ini yaitu agar mengetahui bagaimana strategi redaksi Global TV dalam menetukan paket berita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode study kasus yaitu dimana dalam memperoleh data menggunakan beberapa metode antara lain, wawancara, pengamatan, menelaah dokumen-dokumen, melakukan survey kelapangan, dan data apapun untuk memperoleh dan menguraikan suatu kasus secara terinci. Hasil dari penelitian ini yaitu mengetahui bagai mana strategi redaksi global tv dalam menentukan paket berita program selebrita salah satu tahapanya yaitu tahap perencanaan (planning), tahap pengorganisasian ( Organizing), tahap pergerakan ( actualing), tahap pengawasan (controlling) dari semua itu barulah tersusun dimana pertama mengumpulkan informasi kedua menentukan agenda ketiga menugaskan tim lapangan keempat membuat agenda editorial yang terakhir diproduksi, ditulis dan di edit kemudian disiarkan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang mendalam berkat rahmat Allah SWT penulis bisa menyelesaikan tugas akhir, adapun kelebihan itu hanya milik Allah, dan kekurangan itu milik penulis, didalam penulisan skripsi ini penulis banyak merepotkan orang-orang disikitar penulis dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ada hal yang ingin sampaikan didalam penulisan skripsi ini semua orang pasti bisa melakukan sesuatu asalkan dia ada kemauan dan kerja keras karena penulis nyakin Allah SWT selalu ada di dalam orang-orang yang ingin berusaha agar menjadi lebih baik. Adapun ucap dan hormat penulis untarkan kepada: 1. Bapak dan ibu selaku orang tua yang berkat dedikasi yang diberikan dan doa yang selalu mengiringi langkah penulis. 2. Bapak Heri Budianto, M.si,
selaku Pembimbing I yang telah sabar
membimbing penulis dan atas semua waktunya yang selalu direpotkan oleh penulis 3. Bapak Ponco Budi Sulistyo, M.Comm
selaku pebimbing II yang selalu
memberikan motivasi dan masukan-masukan mengenai skripsi penulis 4. Bapak Riswandi, M.si, selaku dosen PA yang selalu direpotkan penulis untuk meminta tanda tangannya dan selalu memantau perkembangan mahasiswa khususnya angkatan 2002 5. Ibu Diah Wardhani, M.si, selaku Dekan Fikom Universitas Mercu Buana
6. Seluruh staf TU yang selalu direpotkan oleh penulis, Mas Elfan, Mas Mawi, Mang Udin, Mba Lila terima kasih atas bantuannya 7. Seluruh dosen-dosen Universitas Mercu Buana yang telah memberikan ilmu dan pengajaran terhadap penulis terutama bapak Andi Fahrudin dan bapak Atmadji Soemarkijo yang menjadi motivasi penulis, bapak Mulyana M,si yang telah memberikan masukan-masukan terhadap skripsi ini 8. Bapak Maybi Prabowo selaku produser eksekutif Global TV yang telah memberikan waktu untuk mewawancarai beliau 9. Bapak Adriansyah selaku produser selebrita terima kasih baget atas saransarannya 10. Bapak Mohammad Djamzari wartawan global thanx atas semua bantuannya yang tulus dan iklas berkat dirimulah skripsi ini selesai semoga allah selalu bersamamu 11. Bapak syamsul Mubarok selaku kameramen global tv bang kunto selaku editor dan Aulia Dwi Guna selaku reporter tahnx banget atas waktunya dan seluruh jajaran karyawan Global TV dan agus yang telah penulis repotkan salama menyelesaikan skripsi ini 12. Teman teman di jurnalistik komenk, herman (abun), andi aryadi, yus taupan thanx atas komputer dan printernya , dido, agung, achonk, ibie, Izul, rudy tak kentinggalan reno jangan putus asa dan kawan-kawan semua
selesaikan
skripsi kalian dan untuk yang sudah menjadi sarjana muda afif, indra,Gandi, Iswadi, denny, pipin, aloenk, welly bantu kawan-kawan yang belum selesai! special buat Ismail semoga cepat mendapatkan apa yang di impikan
13. Tidak lupa bapak polisi Briptu Mohammad Nugroho (nugie) yang setia meminjamkan Notebook dan bang romli yang juga sering meminjamkan Notebook thanx atas nasehat dan kritikannya 14. Lia septiani thanks to motifatorya serta bang lani polisi provost jakarta barat atas bantuan imaterilnya your all my best friend 15. Jesika yang sering penulis mengeluh saat awal menulis skripsi hingga selesainya skripsi ini. 16. Keluarga besar POS KOTA terutama bapak Nico, Bang Silaen, Bang Goeroeh, Bang Hasan, Bang Wandi, Bang Warto, bang Tyo, bang Tata, serta mbak Irda dan tak ketinggalan bapak Soesilo selaku sekretaris redaksi 17. Thanx to fishbone owner comunity terutama tuk Rikal thanx atas MP4 serta Amin cepat kawin, sagon, abie, apin, dan bhoyat sudah sukses ajak-ajak teman-teman yang belum sukses 18. Para wanita jurnalistik angkatan 2002 Rosan triianti terima kasih atas bantuannya, muslia, funny, dian dll. 19. Kawan-kawan Orientasi dan FPC UMB 20. Abangku tercinta terimakasih atas bantuan materi dan imaterilnya 21. Teman-teman satu kos ocul semoga cepat jadi bintang, diky semoga cepat dapat kerja, davi semoga cepat sukses dan andik semoga berhasil Berkat bantuan dan doa dari kalian skripsi ini selesai penulis pun berkesempatan meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dalam diri penulis semoga Allah selalu menjaga persaudaraan antar sesama..
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu komponen yang penting dalam kehidupan manusia sehari-hari pentingnya komunikasi telah diketahui sejak berabad-abad yang lalu, mulai dengan komunikasi sederhana (berupa smbolsimbol) sampai sekarang dengan munculnya teknik informasi baru yaitu internet yang makin mempermudah dan mempercepat komunikasi global (dunia). Informasi yang diterima oleh khalayak yang di tuju dengan mudah, cepat dan akurat, hal tersebut perlu dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman dari khalayak. Ciri komunikasi massa yaitu komunikasi dengan menggunakan media massa, adalah prosesnya berlangsung satu arah, komunikasinya melembaga, pesannya
bersifat
umum,
medianya
menimbulkan
keserempakan,
dan
komunikannya heterogen. 1 Ciri-ciri tersebut di penuhi, baik oleh media massa cetak surat kabar dan majalah maupun oleh media massa elektronik radio dan televisi. Kendatipun demikian, antara media massa elektronik dan media massa cetak itu terdapat perbedaan yang luas, yakni pesan-pesan yang disiarkan media massa elektronik di terima oleh khalayak hanya sekilas dan khalayak harus berada di depan pesawat televisi dan radio, sedangkan pesan-pesan yang disiarkan media cetak dapat di ulang kaji dan dipelajari serta di simpan untuk di baca pada tiap kesempatan. Ciri
1
Onong Uchjana Efendi. Komunikasi Teori dan Praktek. PT. Rosdakarya. Bandung ,hal 145
2
khas itulah yang menyebabkan media massa elektronik karena pesan-pesan persuasif melalui media cetak telah banyak di tujukan kepada rasio atau pikiran, sedangkan pesan-pesan persuasive melalui media elektronik lebih banyak di tujukan pada perasaan.2 Media massa telah muncul sebagai kekuatan yang berpenggaruh, penyebaran informasimelalui media massa seperti surat kabar, televisi, radio, telah membentuk pengetahuan dan pendapat manusia mengenai berbagai peristiwa hal yang menyangkut kehidupannya. Kegunaan media massa telah dirasakan oleh masyarakat bahkan merupakan kebutuhan hidup sehari-hari, media massa telah hadir setiap saat tanpa memandang waktu dan tempat. Perkembangan media massa telah menunjukkan kecenderungan yang pesat dan luas, media cetak telah muncul seperti berjenis-jenis koran, majalah, buletin, dan jurnal-jurnal.3 Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukkan sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim. Melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan-pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.4 Salah satu media massa yang sangat berpengaruh besar terhadap khalayak adalah televisi, televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Televisi berasal dari kata Tele dan Vision yang memiliki arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision), jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Media massa terutama televisi merupakan sarana yang paling sangat efektif untuk mentransfer nilai dan pesan yang dapat mempengaruhi khalayak yang sangat luas.
2
Ibid.hal 145 Sasa Djuarsa Sendjaja. Pengantar Ilmu Komunikasi.PT.Universitas Terbuka.hal 7.1 4 Jalaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. PT.Rosda. hal.189 3
3
Bahkan televisi dapat membuat orang kecanduan, kini audio visual ini telah menjadi narkoyika sosial yang paling efesien dan paling bis diterima.5 Televisi diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1962, diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 24 Agustus di tahun yang sama. Hingga saat ini industri televisi semakin berkembang. Bukan hanya televisi milik Negara saja, tetapi saat ini sudah banyak televisi-televisi swasta yang berkembang pesat mengikuti kebutuhan masyarakat kita akan informasi sekaligus hiburan. Dengan bertambah maraknya industri televisi inilah maka banyak pula cara bagi stasiun-stasiun televisi ini untuk berlomba memproduksi acara yang dinilai dapat meraup minat pemirsa sebanyak-banyaknya. Tentu saja hal ini juga membuat mereka juga berlomba untuk berusaha memproduksi program-program acara. Dalam menayangkan setiap berita televisi harus memperhatikan nilai dari berita (news value) tersebut, yaitu berita yang disampaikan harus actual, atau kejadian yang baru saja terjadi dan harus segera di informasikan kepada khalayak karena berita tersebut penting untuk diketahui khalayak. Penerapan nilai berita sangat tergantung pada politik keredaksian suatu media, penentuan nilai berita ini sangat memudahkan pengelola media untuk menentukan liputan suatu laporan utama, informasi yang mengandung unsur nilai berita paling banyak maka informasi tersebutlah yang paling layak untuk dijadikan sebuah laporan utama. Pesatnya perkembangan dunia pertelevisian membuat semakin banyak stasiun televisi baru bermunculan . Mulai dari televisi pemerintah ataupun swasta baik regional atau nasional tak dapat dipungkiri pertkenbabgan perteleviusian semakin banyak dan sangat diminati oleh khalayak. 5
www.wikipediatelevisi.com
4
Suatu pangkat televisi dapat menghadirkan berbagai macam bentuk informasi dan juga hiburan dengan bentuk gambar yang bergerak yang dipancarkan melalui suatu satelit yang diatur oleh para pelaku broadcast yang memiliki kreatifitas tinggi sehingga tak jarang sang penonton terlena dengan berbagai acara yang disajikan oleh media televisi dan mau berlama-lama untuk menonton dan menyaksikan acara favoritnya. Kecendrungan
pola
masyarakat
yang
mencari
kemudahan
untuk
mendapatkan hiburan dan informasi dengan memilih televisi sebagai alternatif merupakan hal yang paling mudah dan murah, jangan heran sekarang kita dapat melihat televisi di kolong jembatan, rumah gubuk nan reot, apa lagi di rumah yang paling megah
terdapat suatu perangkat yang bernama
televisi
yang kita
tempatkan secara khusus dalam ruang keluarga dan diperlakukan dengan baik diantara barang-barang rumah tangga lainnya.6 Siaran televisi adalah pemencaran sinyal listrik yang membawa muatan gambar proyektor yang berbentuk melalui pendekatan sisitem lensa dan suara. Setiap stasiun televisi dapat menayangkan berbagai program hiburan seperti film, musik, kuis, talk show, dan sebagainya.7 Hal ini membuat semakin banyak pula stasiun stasiun televisi swasta yang hadir dimasyarakat menyuguhkan banyak acara acara yang menarik guna meningkatkan minat masyarakat terhadap stasiun televisi. Stasiun televisi yang telah hadir lebih dulu diantaranya adalah RCTI, ANTV, TPI, SCTV, METRO TV, sementara, TRANS TV, TV 7, GLOBAL TV, JAK TV, SPACE TOON, DAAI TV, O CHANNEL dan C TV BANTEN, merupakan stasiun yang tergolong baru
6 7
Kun Sri Budiansih. Berani Nolak TV, Bandung : DAR! Mizan, 2005, Hal 13 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir. Ramdina Prakarsa, Jakarta, 2004, Hal 2
5
dan sangat memerlukan program-program acara di stasiun televisi masing masing guna menarik minat masyarakat Global TV merupakan sebuah stasiun swasta di Indonesia yang dulunya terkenal dengan nama MTV. Didirikan pada 22 Maret 1999 di Jakarta. Pada awalnya, Global TV merupakan broadcaster dari program musik MTV selama 24 jam nonstop dengan jangkauan area di Jabotabek, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta. Kemudian pada tanggal 8 Oktober 2002, Global TV resmi siaran sebagai stasiun televisi swasta.8 Untuk itu Global TV menghasilkan program acara yang menarik dan inovatif yaitu salah satunya Selebrita. Adalah sebuah program yang diproduksi menampilkan berita selebritis aktual terkini di tanah air. Yaitu program menarik yang ditayangkan oleh GLOBAL TV setiap hari senin sampai jumat pukul 09.30 WIB. Daya tarik ini terletak pada berita yang terbaru hangat dan disajikan secara esklusif , berupa kegiatan-kegiatan artis dan gaya hidup artis-artis, dan sebagainya. Banyak stasiun televisi memiliki program acaranya sebagai andalan untuk ditonton oleh masyarakat dari program acara berita, kriminal, politik, ekonomi, kebudayaan, dan tak kentinggalan berita gossip selebritis. Global TV mencoba membuat program acara baru tentang gossip selebritis. Program acara diGlobal tv itu adalah Selebrita, yang merupakan salah satu program andalan infotaiment di Global TV, Selebrita sendiri memiliki empat segmen didalam paket beritanya agar mengupas fakta-fakta lebih dalam.
8
www.globaltv.co.id
6
Menurut Maybi Prabowo selaku eksekutif produser ada beberapa tahap untuk mendapatkan sebuah paket berita dalam acara selebrita ini yaitu: pertama mengumpulkan informasi Kedua menentukan agenda Ketiga menugaskan tim lapangan untuk mengumpulkan bahan-bahan kita sesuai dengan agenda.Keempat membuat agenda editorial yang meliputi angel,plot maupun penekanan-penekanan tertentu dari agenda yang sudah dibuat Kelima kemudian diproduksi ditulis dan di editkemudian di siarkan. 9 Program acara selebrita ini termaksuk baru maka dari itu program acara selebritas ini memerlukan langkah-langkah yang baru guna menarik minat penonton acaranya tersebut. Meskipun banyak acara gossip selebritis atau artis di stasiun stasiun televisi lain. Global tv dengan selebritanya mencoba untuk tampil dan bisa diminati oleh masyarakat dan semua itu memerlukan proses yang sangat panjang dan memerlukan strategi guna tampil lebih menarik dibandingkan acara acara gossip artis diprogram acara televisi lainnya. Selebrita memerlukan strategi dalam pengemasan paket berita agar dalam proses penyajian atau penyiaran memperoleh hasil yang baik, sehubungan dengan benyaknya tayangan infotaiment maka selebrita harus memiliki strategi khusus untuk mampu bersaing dengan program-program lainnya.
1.2 Pokok Permasalahan Setelah memahami berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian adalah Bagaimana strategi redaksi global tv dalam menentukan paket berita diprogram acara Selebrita
9
Wawancara dengan Eksekutif produser , Maybi Prabowo, 18 april 2008,kantor Global TV
7
1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi redaksi global tv dalam menentukan paket berita dalam program selebrita.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Dapat memberikan masukan bagi kalangan akademik mengenai strategi redaksi program acara selebrita, khususnya di bidang ilmu jurnalistik serta untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan komunikasi mengenai strategi redaksi global tv dalam hal merencanakan strategi pemberitaan. 1.4.2 Manfaat Praktis Agar hasil penelitian yang dilakukan penulis dapat memberikan sumbang saran mengenai strategi redaksi global tv, khususnya pada strategi redaksi global tv dalam menentukan paket barita diprogram selebrita.
8
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Komunikasi Massa Komunikasi merupakan hal pokok dalam kehidupan kita sehari-hari, kita memerlukan adanya komunikasi untuk mendapatkan informasi. Terdapat sangat banyak definisi komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli, ada yang hamper mirip ada pula yang berbeda. Komunikasi memiliki empat tujuan: Satu Menemukan salah
satu tujuan utama komunikasi menyangkut
penemuan diri (personal discovery), bila anda berkomunikasi dengan orang lain anda belajar mengenal diri sendiri selain juga tentang orang lain. Kedua untuk berhubungan, Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain membina dan memelihara hubungan dengan oran lain. Ketiga Untuk menyakinkan, Media massa ada sebagian besar untuk menyakinkan kita agar mengubah sikap dan prilaku kita, media dapat hidup karena adanya dana dari iklan,yang diarahkan kepada kita untuk membeli produk yang diiklankan melalui media. Sekarang ini mungkin kita lebih banyak bertindak sebagai konsumen ketimbang sebagai penyampai pesan melalui media. Keempat Untuk bermain Kita menggunakan banyak prilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri.10 Menyimak berbagai definisi komunikasi massa yang dikemukakan para ahli komunikasi, nampaknya tidak ada perbedaan yang mendasar atau prinsip,
10
Joseph A Devito.Komunikasi Antar Manusia.PT. Profesional Books. Jakarta, hal 30
9
bahkan definisi-definisi itu satu sama lain saling melengkapi. Hal ini memberikan gambaran yang jelas mengenai pengertian komunikasi massa.11 Komunikasi massa sebagai suatu proses penyampaian informasi atau pesan-pesan yang ditujukan kepada khalayak massa dengan karakteristik tertentu, sedangkan media massa merupakan salah satu komponen atau sarana yang memungkinkan berlangsungnya komunikasi massa.12 Pengertian komunikasi massa, merujuk kepada pendapat Tan dan Wright, dalam Liliweri.1991, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar) sangat heterogen, dan menimbulkn efek tertentu. Definisi komunikasi massa
yang paling sederhana dikemukakan oleh
Bittner yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass counication is messages communicated through a mass medium to a large number of people) . Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Komunikasi massa menurut Sevant, Tan, dan Wright merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan bentuk saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dengan komunikasi secara missal, berjumlah banyak, bertempat tinggal jauh, sangat heterogen dan menimbulkan efek-efek tertentu.13
11
Elvinaro Ardiato, dan . Lukiati Komala Erdinaya. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Bandung. PT Remaja Rosdakarya, 2004, hal 6 12 Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Rosda. Bandung 13 Elvinaro Ardiato,dan . Lukiati Komala Erdinaya. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Bandung. PT Remaja Rosdakarya, 2004, hal3
10
2.1.1 Karakter Komunikasi Massa a. Komunikator terlembagakan Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Kita sudah menggetahui bahwa komunikasi massa itu menggunakan media massa ,baik menggunakan media cetak atau media elektronik, dengan menginggat kembali pendapan Wright, bahwa media massa itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks.14 b. Pesan bersifat umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan pada semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. c. Komunikannya anonim dan hetorogen Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonym dan hetorogen. Pada
komunikasi
antarpesona,
komunikator
akan
mengenal
komuniakannya, menggetahui identitasnya, seperti: nama, pendidikan, pekerjaan , tempat tinggal, sedangkan dalam komunikasi massa , komunikator tidak mengenal komunikan (anonym), karena karena komunikasinya menggunakan media tidak tatap muka. Disamping anonim komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari bebagai lapisan masyarakat yang berbeda.
14
Ibid, hal 7-12
11
d. Media massa menimbulkan keserempakan Kelebihan komunikasi massa disbanding komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relative banyak dan tidak terbatas. e. Komunikasi menggutamakan isi ketimbang hubungan Setiap komunikasi melibatkan isi dan unsur hubungan sekaligus. Pada komunikasi antarpersona, unsure hubungan sangat penting, sebalaiknya pada komunikasi massa yang penting aunsur isi. f. Komunikasi bersifat satu arah Secara singkat, komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media massa komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung.Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikanpun aktif menerima pesan namun diantara keduannya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam komunikasi antar personal dengan demikian komunikasi massa itu bersifat satu arah. g. Stimulasi alat indra terbatas Ciri komunikasi massa lainnya yang dapat dilihat salah satu kelemahannya adalah stimulasi alat indra yang
terbatas . Pada
komunikasi antar pesona yang bersifat tatap muk, maka seluruh alat indra pelaku komunikasi, komunikator dan komunikan, dapat digunakan secara maksimal. Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra tergantung pada jenis media massa.
12
h. Umpan balik tertunda (deleyed) Komponen umpan balik atau yang dikenal dengan sebutan Feedback merupakan factor penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektifitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari Feedback yang disampaikan oleh komunikan.
2.1.2 Fungsi Komunikasi Massa Popularitas dan pengaruh yang merasuk dari media massa hanya dapat di pertahankan jika mereka menjalankan beragam fungsi pokok. Fungsi komunikasi massa menurut DJalaludin Rakhmat, selain menyiarkan informasi juga mendidik, menghibur dan mempengaruhi penjelasannya adalah sebagai berikut : a. Fungsi menyiarkan informasi Menyiarkan informasi merupakan fungsi pers yang pertama dan utama, khalayak menerima informasi mengenai berbagai hal yang terjadi, gagasan atau pikiran orang lain dan apa yang dipikirkan orang lain dan lain sebagainya. b. Fungsi mendidik Fungsi ini sebagai sarana pendidikan massa sebagai khayalak bertambah pengetahuannya. Fungsi mendidik ini bias scara implicit dalam bentuk artikel atau rajuk rencana. c. Fungsi menghibur Hal-hal yang bersifat menghibur untuk mengimbangi berita-berita yang berbobot yang tujuannya melemaskan ketegangan pikiran setelah dihidangkan berita yang berat
13
d. Fungsi mempengaruhi Fungsi ini menyebabkan pers memegang peranan penting dalam kehidupan
masyarakat
dalam
mempengaruhi
masyarakat
atau
khalayak.15
2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa Bagi Khalayak Para pakar mengemukakan tentang sejumlah fungsi komunikasi kendati dala setiap fungsi terdapat persamaan dan perbedaan. Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat enurut Dominick, terdiri dari : a. Surveillence (pengawasan) Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama(1) pengawasan peringatan (2) pengawasan instrumental b. Interpretation (penafsiran) Fungsi penafsiran hamper mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. c. Linkage (pertalian) Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. d. Transmission of values (penyebaran nilai-nilai) Sosialisasi mengacu kepada cara dimana individu mengadopsi prilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran itu ditonton, didengar, dan dibaca. 15
Jalaludin Rakhmat. Teori Komunikasi Massa. PT.Rosda. Bandung. Hal 56
14
e. Entertainment (hiburan) Sulit dibantah bahwa pada kenyataannya hampir semua media menjalankan fungsi hiburan televisi pun demikian banyak yang sedikit memuat hiburan..16
2.2 Media Massa Berbagai pendapat yang dikemukakan oleh paradigma kritis tentang pengertian media massa salah satunya yang dikemukakan Totok Djuroto. Media artinya alat komunikasi, sedangkan massa kependekan dari kata masyarakat (orang banyak). Media massa merupakan salah satu proses komunikasi yang dilakukan oleh suatu perantara benda yang disebarluaskan ke khalayak langsung melalui perantara media yang pengelolanya dilakukan oleh suatu perkumpulan resmi maupun tak resmi. Di dalam media massa terdapat lima variabel yang terkandung dalam setiap tindak komunikasi dan memperlihatkan bagaimana variabel-variabel ini berkerja pada media massa, kelima variabel itu adalah17 : 1. SUMBER Merupakan komunikator masa dimana mereka menyusun dan memberikan informasi kepada khalayak 2. KHALAYAK Komunikasi masa ditujukan kepada khalayak berhasilnya atau tidaknya suatu program acara tergantung dengan jumlah khalayak yang
16
Elvinaro Ardiato, dan. Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Bandung. PT Remaja Rosdakarya, 2004, hal 15-17 17 Joseph A Devito.Komunikasi Antar Manusi.PT. Profesional Books. Jakarta , Hal 505
15
menikmati program tersebut.bila suatu program jarang disaksikan oleh khalayak maka lambat laun acara itu akan di hilangkan secara perlahanlahan
terkadang program tersebut diubah jam tayangnya agar
masyarakat mau melihat acara tersebut, bila itu tidak menaikan ranting juga maka acara tersebut diganti dengan program lain yang tentunya untuk menarik khalayak. 3. PESAN Komunikasi merupakan milik umum, setiap orang tidak pernah dilarang untuk mengetahui isi pesan yang dihadirkan dalam suatu media, permasalahan yang terjadi ada beberapa program acara yang tidak sesuai dengan budaya di Negara ini yang tidak layak untuk disajikan atau diperlihatkan kepada penonton. 4. PROSES Di dalam komunikasi masa terdapat dua proses komunikasi yakni proses mengalirnya pesan yang pada dasarnya merupakan proses satu arah, dan proses seleksi yang pada dasarnya merupakan proses dua arah. 5. KONTEKS Komunikasi masa berlangsung dalam suatu konteks sosial, media mempengaruhi konteks sosial dan konteks sosial mempengaruhi media. Sedang kan bentuk komunikasinya sendiri dan banyak digemari oleh khalayak adalah televisi, radio, surat kabar, majalah, film, sinetron, buku namun media-media ini terkadang mempunyai seseorang yang berperan penting didalam penyebar luasannya dengan kata lain penekanan timbak balik antar institusi yang memegang kekuasaan dan integrasi media terhadap sumber kekuasaan sosial dan
16
otoritas, dengan demikian isi media cenderung melayani kepentingan pemegang kekuasaan politik dan ekonomi namun demikian media tetap memiliki kecendrungan untuk membantu publik bebas dalam menerima keberadaannya sebagaimana adanya18 .
2.3 Televisi Sebagai Saluran Media Massa Saat ini media massa yang sangat berpengaruh langsung terhadap masyarakat adalah media elektronik terutama televise. Pengertian televise ini sendiri adalah tele berarti jauh sedangkan vision berarti pandangan,berdasarkan asal katanya maka dapat diartikan bahwa televise berarti melihat jauh. Melihat jauh ini dapat diartikan dengan gambar atau suara yang diproduksi disuatu tempat dapat dilihat dari tempat lainmelalui perlengkapan dan perangkat penerima. Prinsip kerja televise mengunakan dua elemen yaitu audo dan visual.19 Menurut M.P. Palapah dan Atang Syamsudin yang dikutip oleh Tams Djaya Kusuma menjelaskan bahwa: 1. Message televisi lebih actual dari sinema film karena jika kita hendak menyiarkan sinema kita membutuhkan waktu rekaman sedangkan televisi secara langsung. 2. Message radio dapat disiarkan secara langsung dank arena itu sama aktualnya dengan televisi tetapi radio hanya audio saja tidak ada visualnya. 3. Televisi memiliki audience yang sangat banyak dibandingkan dengan sinema.
18 19
Denis Mc.quil, Teori komunikasi massa suatu pengantar, erlangga: edisi kedua, thn.1996, hal.62 Tams Djaya Kusuma, Periklanan, amnco, Bandung.1982. hal 42
17
4. Dalam acara televisi dapat menyiarkan bermacam-macam acara, dari berita politik sampai budaya hingga iklan. Kemunculan televisi dimulai antara tahun 1883-1884 ketika seorang mahasiswa di Berlin Paul Nipkow menemukan electrisce telescope yang mana alat ini berfungsi sebagai alat untuk mengirim gambar melalui udara dari satu tempat ke tempat yang lain, karena prestasi inilah beliau disebut sebagai bapak televisi.20 Pada awal kemunculan televisi peralatannya hanya berupa layar kecil sekitar empat inchi. Pada tahun 1932 stasiun televisi percobaan dibuat di Amerika tapi baru empat tahun kemudian stasiun ini memulai siarannya, tapi sayang permulaan yang ajaib ini harus terhambat karena Jepang menyerang Perl Harbour pada tahun 1941 perhatian pada saat itu lebih tertuju kepada pertahanan negara.21 Di tahun 1945 di Amerika merupakan masa transisi sesudah perang, saat itu dibuat kembali siaran untuk masyarakat umum dan ternyata televisi cepat diterima oleh masyarakat Amerika padahal harga televisi pada saat itu cukup mahal seharga setengah harga mobil baru dengan ukuran big screen yang layarnya sekitar satu halaman folio22. Negara kita mulai menikmati siaran televsi ketika pemerintah memutuskan untuk memasukan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV pada tahun 1961 di bawah koordinasi urusan proyek Asian Games IV, yang pada saat itu presiden Soekarno mengirimkan teleks kepada
20
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir. Ramdina Prakarsa, Jakarta, 2004, Hal 2 Kun Sri Budiansih. Berani Nolak TV, Bandung : DAR! Mizan, 2005, Hal 42 20 Ibid, Hal 43 21
18
Menteri Penerangan yang pada saat itu dijabat oleh Maldini untuk segera menyiapkan proyek televisi.23 Dalam waktu sepuluh bulan Panitia Persiapan Televisi
berhasil
mengadakan siaran percobaan pada tanggal 17 agustus 1962 dengan acara HUT proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman istana negara dengan pemancar cadangan 100 watt, dan pada tanggal 24 agustus 1962, televisi pertama dengan nama TVRI mulai mengudara untuk pertama kalinya dengan siaran langsung Pembukaan Asian Games IV dari stadion Gelora Bung Karno.24 Selama 27 tahun di Indonesia hanya memiliki satu siaran televisi, dan perubahan besar terjadi
di tahun 1989 dalam waktu beberapa tahun industri
pertelevisian di Indonesia berkembang secara pesat, di mulainya pemerintah memberikan izin operasi kepada kelompok usaha bimantara untuk membuka stasiun televisi swasta25, dan semenjak itu stasiun swasta semakin banyak bermunculan walaupun krisis moneter menimpa Indonesia di tahun 1998 tidak membuat kemuculan televisi swasta mati, di tahun 2000 serentak bermunculan empat stasiun baru. Dalam perkembangannya, televisi bukan saja barang yang diminati oleh khalayak, dalam perekonomian yang sehat, stasiun televisi dapat menjadi ladang emas bagi pemiliknya, namun dalam perekonomian yang lemah hanya menghabiskan dana pemiliknya.26 Televisi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Informasi yang disampaikan kepada komunikan melalui proses pemancar atau transmisi. 23
Tim TVRI, TVRI 1962-1972, Jakarta. 1972 Hal 5 Tim TVRI, 4 Windu, Jakarta. 1994. Hal 19 25 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir. Ramdina Prakarsa, Jakarta, 2004, Hal 3 26 Ibid, Hal 1 24
19
b. Isi pesan audiovisual, artinya dapat didengar dan dilihat pada waktu bersamaan. c. Sifatnya periodik atau tidak dapat diulang. d. Sifatnya transitory (hanya meneruskan) pesan-pesan yang diterima hanya bisa dilihat dan didengar secara sekilas. e. Serentak dan global. f. Meniadakan jarak dan waktu. g. Dapat menyajikan peristiwa atau pendapat yang sedang terjadi secara langsung atau orisinil dan tunda (perekam). h. Bahasa yang digunakan formal dan non formal. i. Kalimat singkat, padat, sederhana.27
2.4 Pengertian Berita Berita (news) merupakan sajian utama sbagian besar media massa disamping opini. Mencari dan penyusun berita lalu disiarkannya lewat media. Namun demikian banyak pakar komunikasi yang telah mencoba untuk merumuskan definisi berita, dengan penekanan yang berbeda terhadap unsur yang dikandung sebuah berita. Terdapat empat unsur yang harus dipenuhi oleh suatu berita sekaligus menjadi karakteristik utama sebuah berita yang layak di publikasikan di media massa yaitu : 28 1. Cepat Yakni actual atau kecepatan waktu, atau sesuatu yang baru yang tidak diketahui sebelumnya
27
Wawan Kuswandi. Komunikasi massa Sebuah Analis Media Televisi.PT.Rieka Cipta. Jakarta. 1996 hal 8-9 28 Asep Syamsul M.Romli. Jurnalistik Praktis. PT. Rosda. Hal 2
20
2. Nyata Yakni informasi tentang sebuah fakta bukan fiktif atau karangan 3. Penting Artinya menyangkut kepentingan orang banyak 4. Menarik Artinya mengundang orang untuk membaca berita yang kita tulis atau berita yang biasanya menarik perhatian pembaca. Berita adalah uraian tentang fakta yang mengandung nilai berita dan sudah disajikan melalui media massa periodik.29 News is immediate, the important, the thing that have impact on our lives . Artinya, berita adalah sesuatu yang baru, penting yang dapat memberikan dampak dalam kehidupan manusia. Dari definisi ini, ada tiga unsur pada sebuah berita yakni baru, penting, dan berguna bagi manusia. Dari definisi ini semakin memperluas khasanah kita tentang berita. Berita tidak hanya mengandung sesuatu yang aneh, tetapi juga baru, penting dan berguna bagi pemirsa. Kemudian Eric C. Hepwood (1996) mengemukakan, berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting sehingga dapat menarik perhatian umum. Definisi ini mengungkapkan tiga unsur berita yakni aktual, penting dan menarik.30
29
J.B Wahyudi , Komunikasi Jurnalistik Pengetahuan Praktis Kewartawanan Surat Berita, Majalah, Radio, dan Televisi, Bandung: Penerbit Alumni, 1991, hal 32 30 Arifin S Harahap, Jurnalistik Televisi Teknik Memburu Dan Menulis Berita, Jakarta: Penerbit PT Indeks Kelompok Gramedia, 2006, hal 3
21
2.4.1 Nilai Berita Seperangkat criteria untuk menilai apakah satu kejadian cukup penting diliput merupakan nilai berita. Berdasarkan nilai inilah editor atau wartawan, memutuskan untuk meliput kejadian diantara sekian ratus kejadian tampa henti setiap hari beberapa factor memiliki nilai berita meliputi: 1. Kedekatan (proximity) Segala sesuatu yang terjadi disekitar pembaca media massa akan memiliki nilai berita. Pembaca apa yang terjadi didekat mereka. 2. Ketenaran (prominence) Orang terkenal memang sering menadi berita seperti ungkapan barat name makes news. 3. Aktualitas (timeliness) Berita khususnya straight news haruslah berupa kejadian yang baru-baru ini terjadi atau peristiwa-peristiwa yang akan terjadi dimasa depan. 4. Dampak (impact) Sebuah kejadian yang memiliki dampak pada masyarakat dan memiliki nilai berita. Semakin tinggi dampaknya terhadap masyarakat maka semakin tinggi pula nilai beritanya. 5. Keluarbiasaan Magnitude ini sebenarnya hampir sama dengan dampak namun magnitude menyangkut orang besar, prestasi besar, kehancuran besar. 6. Konflik (conflic) Konflik berarti adanya bentrok, baik secara fisik atau non fisik antara du belah pihak atau kelompok tertentu.
22
7. Keganjilan (oddity) Sesuatu yang tidak layak mengundang perhatian orang disekitarnya. Orang yang cara hidupnya tidak umum, akan mengilik rasa ingin tahu masyarakat pada umumnya.31
2.5 Strategi Tayangan Visual Berita Televisi Pengertian kata visual menurut Sadjiman Ebdi Sanyoto adalah sesuatu yang bersifat kasat mata.32 Berdasarkan pengertian tersebut, maka tayangan visual dapat diartikan sebagai tayangan berbentuk gambar yang bergerak dan dapat dilihat. Berita televisi harus mampu mengedepankan gambar-gambar yang mampu banyak bercerita kepada khalayak, narasi atau naskah tulisan hanya sebagai pendukung.33 Peneliti menjadikan program seleberita Global TV sebagai tayangan visual yang dapat disukai oleh masyarakat karena dalam selebrita terdapat beritaberita khusus yang mendalam tentang kehidupan selebritis. Seorang pembuat berita harus memahami
mengenai strategi ukuran
gambar, komposisi gambar, gerakan kamera, sekuens dan kontinuitas agar gambar yang dihasilkan dapat dijadikan materi berita yang menarik. Ada lima hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan gambar untuk berita televisi, yaitu:34
31
Ina Ratna Mariani, June Kuncoro, Teknik Mencari dan Menulis Berita, H. Universitas Terbuka, 1999, hal 124 32 Sadjiman Ebdi Sanyoto, Metode Perancangan Komunikasi Visual Periklanan, Yogyakarta: Penerbit Dimensi Press, 2006 33 Arifin, Op.Cit, hal 36 34 Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktek, Bandung: Penerbit Simbiosa Rekatama Media, 2006, hal 120
23
2.5.1 Sudut Pengambilan Gambar (Camera Angle) Dalam proses pengambilan gambar memiliki tehnik-tehnik tersendiri yakni posisi kamera pada saat pengambilan gambar. Masing-masing angle mempunyai makna tertentu. Camera angle terbagi menjadi:35 1. Bird Eye View Bird eye view merupakan teknik pengambilan gambar dengan posisi kamera diatas ketinggian objek yang direkam. Hasil rekaman teknik ini memperlihatkan lingkungan yang demikian luas dengan benda-benda lain yang tampak begitu kecil dan berserakan tanpa makan. Biasanya digunakan untuk memperlihatkan objek-objek yang lemah dan tak berdaya, misalnya berita kecelakaan lalu lintas, musibah kebanjiran, dan lainnya. Penyajian gambar ini dimaksudkan agar penonton merasa terlibat, seolah-oleh melihat kondisi kejadian sebenarnya. 2. High Angle High angle adalah pengambilan gambar dari atas objek. Dengan high angle maka objek tampak lebih kecil. Kesan yang ditimbulkan adalah kesan lemah, tak berdaya, kesendirian, dan kesan yang mengandung konotasi dilemahkan atau dikerdilkan. 3. Low Angle Low angle yaitu menggambarkan seseorang yang berwibawa atau berpengaruh. Pengambilan gambar dari bawah. Sudut ini membangun kesan berkuasa, baik dalam soal ekonomi, politik, sosial, dan lainnya.
35
Ibid, hal 120-124
24
4. Eye Level Eye level merupakan teknik pengambilan gambar yang sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang yang berdiri sejajar atau yang mempunyai ketinggian tubuh yang sama dengan objek. 5. Frog Eye Frog eye merupakan teknik pengambilan gambar pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan dasar (alas) kedudukan objek atau dengan ketinggian yang lebih rendah dari dasar (alas) kedudukan objek. Mempunyai kesan dramatis untuk memperlihatkan suatu pemandangan yang aneh, ganjil, penuh misteri, kebesaran, atau sesuatu yang menarik tapi dengan variasi tidak biasanya.
2.5.2 Ukuran Gambar (Frame Size) Ukuran gambar memiliki makna tersendiri, didalam proses pengambilan gambar
dibutuhkan
tehnik-tehnik
tersendiri
yaitu
ukuran
shot
untuk
memperlihatkan situasi objek bersangkutan. Ukuran gambar (Frame size) yang menjadi kekuatan gambar berita antara lain:36 1. ECU (extreme close-up) Ukuran shot sangat dekat sekali, misalnya hidungnya, matanya, telinganya saja. Mempunyai makna menunjukan detail suatu objek.
36
Askurifai, Op.Cit, hal 124-128
25
2. BCU (big close-up) Ukuran shot dari batas kepala hingga dagu objek. Bermakna menonjolkan objek untuk menimbulkan ekspresi tertetu. 3. CU (close-up) Ukuran shot dari batas kepala hingga leher bawah. Bermakna memberikan gambaran objek secara jelas. 4. MCU (medium close-up) Ukuran shot dari batas kepala hingga dada atas. Berfungsi untuk menegaskan profil seseorang. 5. MS (mid shot) Ukuran shot dari batas kepala sampai pinggang (perut bagian bawah). Berfungsi untuk memperlihatkan seseorang dengan sosoknya. 6. KS (knee shot) Ukuran shot dari batas kepala hingga lutut. Berfungsi untuk memperlihatkan sosok objek (sama dengan MS). 7. FS (full shot) Ukuran shot dari batas kepala hingga kaki. Berfungsi untuk memperlihatkan objek dengan lingkungan sekitar. 8. LS (long shot) Ukuran shot objek penuh dengan latar belakangnya. Berfungsi untuk memperlihatkan objek dengan latar belakangnya. 9. 1 S (one shot) Ukuran shot pengambilan gambar satu objek. Berfungsi untuk memperlihatkan seseorang dalam frame.
26
10. 2 S (two shot) Ukuran shot pengambilan gambar dua objek. Untuk menunjukan adegan dua objek sedang berinteraksi. 11. 3 S (three shot) Ukuran shot pengambilan gambar tiga objek. Berfungsi untuk menunjukan tiga orang berinteraksi. 12. GS (group shot) Adalah ukuran pengambilan gambar dengan memperlihatkan objek lebih dari tiga orang.
2.5.3 Pencahayaan Pencahayaan dalam dunia visualisasi dapat menghasilkan efek yang dramatis dan imajinatif. Lewat pencahayaan yang bagus akan membuat pemirsa nyaman menikmati tayangan visual yang ditampilkan dan tidak membuat mata lelah.37 Pecahayaan yang lemah akan menghasilkan gambar yang redup atau bahkan gelap, atau mungkin hasil rekaman penuh goyangan dan tampak butiran kasar. Pencahayaan ini tidak sekedar memberi penerangan agar pemirsa dapat melihat aksi objek. Akan tetapi terang-gelapnya area gambar dalam frame membantu menciptakan keseluruhan komposisi dari setiap shoot dan membimbing perhatian pemirsa kepada objek dan aksi tertentu. Dalam sebuah buku video editing dan video production dijelaskan beberapa bagian pencahayaan yang perlu diperhatikan oleh pembuat berita agar memperoleh hasil yang maksimal, bagian pencahayaannya yaitu:38
37
Wahana Komputer, Video Editing dan Video Production, Jakarta: Penerbit Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, 2008, hal 90 38
Ibid, 90-94
27
1. Kualitas pencahayaan dinilai dari seberapa besar intensitas cahaya yang menimpa objek. Pencahayaan yang hard (keras) akan menghasilkan bayangan yang jelas terlihat (hitam sekali). Sedangkan pencahayaan yang soft (lembut) akan menghasilkan bayangan yang menyebar (diffusive). 2. Arah pencahayaan dapat berupa pencahayaan frontal (dari arah depan), menyamping, dari belakang, bawah, atau atas. a. Jika ingin memakai pencahayaan yang tidak menghasilkan bayangan, pakailah pencahayaan frontal. Cahaya jenis ini memberi kesan rata, tanpa dimensi, dan efek bayangan yang relatif kecil. b. Pencahayaan menyamping (crosslight sidelight) biasanya dipakai untuk membentuk karakter dari sang aktor atau objek. Misalnya untuk menunjukan karakter marah, sedih dan senang. c. Pencahayaan dari belakang (backlighting) menghasilkan gambar dengan kesan yang tegas dan memberikan semacam efek halo di sekitar objek sehingga memberi kesan moody dan dramatis. Efek yang dihasilkan dari pencahayaan ini dapat menciptakan siluet. d. Pencahayaan dari bawah (underlighting) biasanya dipakai untuk membuat efek distorsi pada objek. Untuk menghasilkan kesan cahaya dari bawah (api, lampu dan lain-lain). e. Pencahayaan dari atas (toplighting) dapat menghasilkan kesan tertentu, atau biasanya untuk menghilangkan bayangan yang ada di bagian atas objek (misalnya bayangan pada dagu). 3. Sumber cahaya dibagi menjadi dua macam, yaitu cahaya utama (key light) dan cahaya tambahan (fill light). Cahaya utama memberikan cahaya yang dominan dan dampaknya berupa bayangan yang terkesan
28
keras (hard). Sedangkan cahaya tambahan memiliki fungsi untuk menambah cahaya dan untuk memperhalus serta menghilangkan bayangan yang muncul dari cahaya utama. 4. Warna Cahaya memiliki fungsi untuk menambah suasana lebih dramatis dan menghasilkan efek-efek khusus sendiri. Misalnya jika pencahayaan ingin dibuat dominan warna merah kekuning-kuningan, hijau dan lain sebagainya. Warna-warna cahaya ini capat berasal dari warna asli sebuah lampu atau direkayasa dengan cara memberi warna pada filter lampu tersebut sesuai keinginan.
2.5.4
Gerakan Kamera Gerakan kamera yakni posisi kamera bergerak, sementara objek bidikan
diam.39 1. Zoom in/zoom out (mendekat dan menjauh) Pengambilan gambar dengan tampilan objek mendekat dan menjauh tanpa mengubah posisi kamera. 2. Tilting Pengambilan atau penyajian gambar dari atas kebawah (tilt down) atau dari bawah ke atas (tilt up). Untuk menggambarkan objek secara pelanpelan sampai muncul secara utuh. 3. Panning Yakni gerakan kamera mengikuti urutan objek, baik dari kiri kekanan (pan right) maupun dari kanan ke kiri (pan left). Untuk menunjukan sederetan pasukan yang sedang berbaris atau objek lain yang berderet. 39
Askurifai, Op.Cit, hal 129-132
29
2.5.5
Gerakan Objek Gerakan objek adalah gerakan dimana posisi kamera diam, sementara
objek bidikan bergerak.40 1. Objek sejajar dengan kamera, baik kedepan atau ke belakang, ke kiri atau ke kanan. 2. Walk- in/walk-away, yaitu objek menjauh (walk-away) atau mendekat ke kamera (Walk- in). 3. Framing Adalah masuknya objek dalam sebuah frame film yang awalnya kosong. Dalam sebuah film sering terdapat scene yang frame-nya kosong. Kemudian muncul aba-aba: in frame, disusul seorang aktor masuk ke frame (bingkai tampilan). Atau sebaliknya, terkadang si aktor harus keluar dari frame dengan aba-aba: out frame.
2.5.6 Komposisi Gambar Komposisi gambar yaitu seni menempatkan gambar pada posisi yang baik dan enak dilihat. Ditentukan oleh tiga faktor:41 1. Headroom Jika kamera membidik sebuah objek dengan ukuran medium shot maka objek harus proporsional, yakni kepala bagian atas dengan batas frame harus diatur tidak terlalu tinggi dan rendah. Jika headroom terlalu tinggi maka objek akan terkesan menggantung. Bila headroom terlalu rendah objek seolah terpotong. 40 41
Ibid, hal 132-134 Askurifai, Op.Cit, hal 134-137
30
2. Noseroom Diartikan sebagai jarak pandang seseorang terhadap objek lainnya, baik ke kiri maupun ke kanan. 3. Looking Space Orang yang sedang berlari atau berjalan selalu menyisakan ruangan di depan atau arah seseorang yang sedang bergerak ke depan tersebut. Ruangan di depan orang yang sedang berlari atau berjalan itulah yang disebut looking space, sementara bagian belakangnya di sebut back space. Komposisi adalah cara mengatur atau menyusun bagian-bagian objek, agar objek lebih menarik dan mudah dimengerti maksudnya. Komposisi dapat digunakan untuk menunjukan maksud yang ingin disampaikan seorang kameramen. Misalnya aspek warna, bentuk, ruang bebas, tekstur, motif, dan lain sebagainya.42 Berikut ini beberapa prinsip dalam pengaturan komposisi objek agar objek lebih menarik dan mudah dimengerti maksudnya oleh penonton:43 1. Subjek
utama.
Tampilkan
sebjek
utama
sendirian,
dengan
mengesampingkan objek-objek lainya dan memisahkan antara obejk utama dengan obejk lain yang tidak terlalu penting. 2. Penempatan Subjek utama. Subjek utama adalah subjek yang menjadi fokus perhatian kamera. Penempatan subjek utama tidak selamanya harus ditengah-tengah, tapi dapat di salah satu sudut atau tempat lain. 3. Titik pandang. Pilihlah posisi yang tepat untuk kamera saat men-shoot sehingga pesan yang ingin disampaikan terlihat jelas dan mudah 42 43
Wahana Komputer, Op.Cit, hal 66 Ibid, hal 66-78
31
dimengerti. Tampakkan muka atau wajah seseorang dari depan, jangan dari samping atau justru membelakangi. 4. Ruang pandang. Adalah ruangan didepan objek yang mengesankan objek melihat sesuatu. 5. Ruang gerak. Adanya ruang gerak akan mengesankan objek sedang bergerak ke arah tujuan tertentu. 6. Cahaya dan bayangan. Jangan sampai kamera menentang atau menghadap cahaya. Gunakan pencahayaan yang menyebar ke seluruh objek agar gambar nampak jelas. 7. Pengambilan bervariasi. Pengambilan gambar secara bervariasi akan menghasilkan gambar yang lebih menarik dan tidak monoton. 8. Men-shoot objek yang tidak dikenal.
2.6 Teori Agenda Setting Teori komunikasi massa yang digunakan pada penelitian ini adalah teori agenda setting. McCombs dan Shaw mengemukakan model agenda setting dengan singkat menyatakan asumsi dasar model ini adalah membentuk persepsi khalayak tentang apa yang dianggap penting. Dengan teknik pemilihan dan penonjolan, media memberikan cues tentang mana issue yang lebih penting. Karena itu model agenda setting mengasumsikan adanya hubungan positif antara penilaian yang diberikan media pada suatu persoalan dengan perhatian yang diberikan khalayak pada persoalan itu. Singkatnya, apa yang dianggap penting media, akan dianggap
32
penting pula oleh masyarakat. Apa yang dilupakan media, akan luput juga dari perhatian masyarakat.44
Gambar 5 Model Agenda Setting
Variable
Variable
Variable
Variable
Media massa
Antara
Efek
Efek Lanjutan
-Panjang
- Sifat
-Pengenalan
-Persepsi
-Penonjolan
Stimulus
- Salience
-Aksi
-Konflik
-Sifat
- Prioritas
Khalayak
Media memberikan agenda
agenda lewat pemberitaannya sedangkan
masyarakat akan mengikutinya. Menurut asumsi teori ini media punya kemampuan untuk menyeleksi dan mengarahkan perhatian masyarakat paa gagasan atau peristiwa tertentu. Media mengatakan pada kita apa yang penting dan apa yang tidak penting media pun mengatur apa yang harus kita lihat atau tokoh siapa yang harus kita dukung. Menurut pendapat Chaffed dan Berger ada beberapa catatan yang harus perlu dikemukakan untuk penjelasan teori ini a.. Teori ini mempunyai kekuatan penjelasan untuk menerangkan mengapa orang sama-sama mengganggap penting suatu issu.
44
Djalaludin Rakhmat. Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosda Karya, Bandung.2002, hal 68
33
b. Teori itu mempunyai kekuatan memprediksi bahwa jika orang-orang mengekspos pada suatu media yang sama, mereka akan merasa isu yang sama tersebut penting. c. Teori itu dapat di buktikan salah jika orang-orang tidak mengekspos media yang sama maka mereka tidak akan punya kesamaan bahwa isu media itu penting. 45 Dalam kaitannya dengan penelitian penulis adalah bagaimana global tv dengan acara selebritasnya dalam menentukan strategi program acara selebritas yang diangap penting oleh media dianggap penting pula oleh masyarakat dan yang dilupakan media dilupakan juga oleh masyarakat, yang sesuai dengan global tv dengan selebritasnya agar masyarakat menjadi tertarik dengan pembuatan berita yang ditayangkan.
2.7 Strategi Redaksi Dalam Menentukan Paket Berita Strategi redaksi global tv dengan selebritanya dalam menentukan program acara merupakan rangkaian tindakan yang dilakukan untuk dapat mengetahui cara apa yang dilakukan redaksi global tv agar dapat bersaing dengan televisi televisi yang ada. Serta dapat diterima oleh masyarakat. Berita televisi yang ditayangkan dalam suatu program berita kebanyakan dikemas kedalam bentuk paket. Biasnya paket berita televisi mempunyai durasi antara satu setengah hingga dua setengah menit, namun demikian berita-berita tertentu yang dipersiapkan secara khusus dapat berlangsung lebih lama lagi. Sebuah paket akan dimulai dengan intro yang dibacakan oleh presenter distudio yang kemudian diikuti oleh paket itu sendiri yang biasanya terdiri dari 45
Nurudin, Komunikasi Massa, Cespur, 2003 hal 186
34
bagian-bagian seperti, voice over dari reporter yang direkam pada kaset yang sudah diedit , gambar, suara alami, soundbite, grafik dan stand-up reporter.46 Strategi redaksi adalah proses mennginterpretasikan, mengkoorninasikan sumberdaya, sumber dana dan sumber-sumber lainnya untuk mencapai tujuan dansasaran
melalui
tindakan-tindakan
pra
produksi
seperti
perencanaan
(planning),dan pengorganisasian (organizing), sedangkan produksi meliputi pergerakan (actualing), serta pasca produksi yaitu proses pengendalian ( controlling).47 Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk sebuah paket berita yaitu pertama mengumpulkan informasi kedua menentukan agenda ketiga menugaskan tim lapangan keempat menentukan agenda editorial dan terakhir diproduksi, ditulis dan diedit kemudian disiarkan. Tahap perencanaan (planning ) memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Dengan cara menetapkan tujuan , aturan, menyusun rencana dan sebagainya. Tahap pengorganisasian ( organizing ) meliputi proses pengaturan dan pengalokasian kerja, wewenang dan sumber daya, dan sumber daya dikalangan anggota organisasi sehingga mereka dapatt mencapai tujuan organisasi secara efisien. Tahap penggerakan (actualing) mencakup hal menaruh, mempengaruhi, memotifikasi karyawan untuk menjalankan tugas pokok serta produser dalam hal proses editing harus mendampingi editor dalam proses produksi sebuah paket berita. Tahap pengawasan (controlling), menajer harus memastikan bahwa tindakan anggota organisasi benar-benar membawa organisasi kearah tujuan yang 46 47
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir. Ramdina Prakarsa, Jakarta, 2004, Hal 132 Totok Djoroto, Menejemen Penerbitan Pers, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya,2002, hal 96-97
35
telah ditetapkan, melalui pengendalian, pelaksanaan tugas, menyeleksi produk, menevakuasi penjualan dan sebagainya. Serta memjalankan rencana kedapan agar proses pemberitaan jadi lebih baik, karena dalam pasca produksi ini dilihat kelemahan-kelemahan apa yang harus diperbaiki di tayangan selanjutnya. Dari kesemuanya itu akan terbentuk tahap pelaksanaan
pra produksi
(perencanaan dan persiapan) kemudian proses produksi dan diakhiri dengan pasca produksi dan semua itu dikontrol oleh produser. Dalam proses pra produksi itu meliputi, pencarian ide kemudian rapat redaksi yang mencakup tahapan-tahapan agar mencapai tahap produksi, dan ditahap produksi inilah bahan-bahan paket berita yang sudah didapat dilapangan kemudian dilakukan pengeditan agar memperoleh hasil yang maksimal, setelah melakukan proses produksi barulah mengevaluasi apa yang kurang dari proses produksi ini dan dalam tahap ini disebut tahap pasca produksi, pasca produksi bisa dibilang sebagai evaluasi apa yang kurang saat ditayangkan dan sebagai arahan agar tayangkan yang ditampilkan berikutnya bisa lebih baik dari tayangan sebelumnya.
36
STRUKTUR SEDERHANA BIDANG REDAKSI48
Pemimpin Redaksi
Sekretaris Redaksi Redaktur Pelaksana
Redaktur
Redaktur
Redaktur
Redaktur
Wartawan/Koresponden
48
Totok Djuroto. Manajemen Penerbitan Pers. PT. Rosda . 2000, hal 25
Redaktur
37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sifat Penelitian Jenis penelitian ini bersifat deskriptif penelitian ini hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa, penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Penelitian deskriptif ditujukan untuk 49 a. Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang menuliskan gejala yang ada b. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku c. Membuat perbandingan atau evaluasi d. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dan pengalaman mereka untuk menentapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang Penentuan deskriptif mungkin lahir karena kebutuhan, sering terjadi penelitian deskriptif timbul karena suatu peristiwa yang menarik perhatian peneliti tetapi belum ada kerangka teoritis untuk menjelaskannya. Sedangkan mengenai pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social yang secara fundamental berhubungan pada pengamatan manusia dan kawasannya
49
Jalaludin Rahkmat, Metode Penelitian Komunikasi.PT.Rosdakarya. Bandung.1998 hal 24
38
sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.50
3.2 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi komunitas),suatu situasi social. Penelitian studi kasus berupayah menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti. Studi kasus menggunakan beberapa metode antara lain, wawancara, pengamatan, penelaah dokumen-dokumen, survey dan data apapun untuk menguraikan suatu kasus secara terinci.51 Menurut pendapat Lincoln dan Guba mengemukakan bahwa keistimewaan studi kasus meliputi: A. Studi kasus merupakan sarana utama bagi penelitian emik yakni menyajikan pandangan subjek yang diteliti. B. Studi kasus menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari hari. C. Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukan hubungan antara peneliti dan responden. Keunggulan metode study kasus adalah bawah hasilnya dapat mendukung study-study yang lebih besar dikemudian hari dan dapat memberikan hipotesishipotesis untuk riset lanjutan.52
50
Moleong, Lexy J ,Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hal 4 51 Deddy Mulyana. Metode Penelitian Kualitatif. PT.Rosdakarya. hal 201 52 Husein Umar. Metode Riset Komunikasi Organisasi . PT.Gramedia Pustaka Utama.2002 hal.41
39
Sebab focus penelitian terletak ada fenomena di dalam kehidupan nyata, yaitu strategi redaksi global tv dalam menentukan paket berita, jika dikaitkan dengan masalah penelitian, studi kasus yang digunakan dalam penelitian adalah disain kasus tunggal dengan unit analisis tunggal karena peneliti hanya meneliti satu kasus yaitu strategi redaksi global tv dalam menentukan paket berita dalam penelitian ini juga peneliti menggunakan teknik wawancara dan observasi agar dapat menambah atau memperkuat hasil penelitian.
3.3 Fokus Penelitian Sesuai dengan fokus penelitian ini terletak pada strategi redaksi global tv dalam menentukan paket berita. Maka dari pada itu penelitian ini hanya meneliti strategi redaksi pada program acara selebrita dalam menentukan sebuah paket berita. Hal ini menyangkut kegiatan bidang redaksi yang berkaitan dengan strategi global tv penulis akan menjabarkan focus penelitian ini, yaitu : 1. Tahap perencanaan (pra produksi) dimana dimulai: a. Melakukan rapat dewan redaksi dalam pembuatan berita guna ditayangkan. b. Menyampaikan ide/gagasan dalam pembuatan berita. c. Menyeleksikan gambar-gambar atau foto yang akan dimuat. d. Pengajuan gambar untuk disahkan oleh eksekutif produser . e. Penetapan gambar yang akan di tayangkan 2. Tahap pengorganisasian (produksi ) meliputi: a. menyiapkan tim keredaksian dalam pembuatan berita. b. pengambilan gambar yang akan ditayangkan. c. eksekutif produser sebagai pengambil keputusan.
40
d. Menyiapkan marketing untuk pemasaran. 3. Tahap penggerakan ( produksi ), ditahap meliputi: a. Penugasan tim peliput dalam membuat gambar atau berita yang telah disetujui dari hasil rapat dewan redaksi. b. Melakukan editing agar hasil lebih baik. c. Penetapan gambar yang telah dikerjakan oleh tim peliput. d. Disetujuinya gambar eksekutif produser. 4. Tahap pengendalian, (pasca Produksi) didalam pengengalian ini yaitu: a. mengevaluasi kekuranggan-kekurangan setelah disiarkan. b. Menetapkan ide baru
3.4 Nara Sumber Informan adalah orang yang di manfaatkan memberi informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian53. Dengan demikian nara sumber adalah orang yang dianggap penting bagi penulis serta mampu memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian. Didalam penelitian orang yang paling berperan besar dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan redaksi global tv dengan program acara selebritas, serta berkaitan langsung dengan tampilan tanyangan selebritas. Nara sumber yang akan dijadikan objek penelitian ini yaitu eksekutif produser, wartawan,cameramen, dan staff redaksi: 1.
Bapak Maybi Prabowo selaku eksekutif produser
adalah orang
pertama yang bertanggung jawab terhadap penanyangan program acara. 53
Moleong, Lexy J ,Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hal 90
41
2.
Bapak Ardiansyah selaku produser selebrita termasuk orang yang bertanggung jawab terhadap sebuah paket berita.
3.
Bapak Mohammad Djamzari selaku wartawan/kameramen adalah orang yang bertanggung jawab atas mencari berita dari berbgai sumber dengan fakta fakta yang ada.
4.
Bapak Kunto selaku editor adalah orang yang bertanggung jawab terhadap hasil paket berita yang akan disiarkan.
5.
Bapak Aulia Dwi Guna selaku reporter adalah orang yang bertanggung jawab penuh terhadap hasil paket berita dan merupakan ujung tombak pemberitaan dengan mencari fakta-fakta yang ada.
Setelah itu maka peneliti akan melakukan atau mencari nara sumber yang tepat sesuai bidang yang diteliti maka peneliti akan melakukan wawancara dengan para crew dari pemimpin redaksi hingga eksekutif produser yang bertanggung jawab penuh atas penayangan berita.
3.5 Teknik Pengumpulan Data Guna mendukung keperluan untuk menganalisa mekanisme keredaksian di Global TV, penulis memerlukan data-data yang mendukung baik dari dalam maupundari luar perusahaan. Dalam memperoleh pengumpulan data, penulis menggunakan dua tahap, yaitu :
3.5.1. Data Primer Data yang diambil secara langsung dari nara sumber dengan melakukan wawancara mendalam kepada pihak global tv dan melakukan observasi yang berkaitan dengan keredaksian.
42
3.5.2. Data Sekunder Dalam
penelitian
ini
memperoleh
data
penelitian
melalui
pengumpulan data-data tertulis berupa, struktur organisasi perusahaan, berbagai judul buku, karya tulis, dan bentuk tulisan lain yang berguna untuk melengkapi data-data penelitian ini.
3.6 Definisi Konsep Di dalam pelaksanaan penelitian ini berbagai konsep dari istilah perlu dipelajari definisi konsepnya antara lain : 1. Strategi redaksi adalah perencanaan serta memanjemen yang dilakukan redaksi untuk mencapai suatu tujuan. 2.
Selebrita adalah sebuah tayangan atau program acara yang menyajikan berita-berita tentang kehidupan selebritis guna menarik khalayak atau masyarakat.
3. paket berita adalah sebuah program acara yang menyajikan berita-barita tentang kehidupan dan perilaku artis-artis tanah air. 4. Proses produksi adalah cara menyampaikan sesuatu cara program tayangan yang terdiri dari pra-produksi, produksi, dan pasca produksi. Dengan adanya definisi konsep tersebut maka akan mempertegas hasil penelitian yang dibuat sesuai dengan konsep yang sudah ada.
43
3.7 Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mengorganisasian dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan impotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan tanggapan peneliti, gambar, foto, dokumen berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.54 Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan cara melakukan observasi dan melakukan uji kebenaran data. Dengan pertimbangan ini diharapkan redaksi global tv bias mengabarkan tentang strategi redaksi global tv dalam menentukan paket berita. Dengan hasil penelitian tersebut akan menghasilkan bagaimana cara membandingkan data hasil wawancara dan bagaimana membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
54
Moleong, Lexy J ,Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hal 280
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Sejarah Global TV PT. Global Informasi Bermutu didirikan pada tanggal 22 Maret 1999 dengan Akta Pendirian No. 14 tanggal 22 Maret 1999 dan mendapatkan Ijin Prinsip Pendirian Lembaga Penyiaran Televisi Swasta No:801/MP/PM/199 yang dikeluarkan oleh Menteri Penerangan RI, tertanggal 25 Oktober 1999. Global TV, stasiun televisi nasional paling seru di indonesia, didirikan pada awal tahun 1999 dan memulai debutnya pada tahun 2001. PT Global Informasi Bermutu atau Global TV merupakan sebuah stasiun swasta di Indonesia yang dulunya terkenal dengan nama MTV. Didirikan pada 22 Maret 1999 di Jakarta. Pada awalnya, Global TV merupakan broadcaster dari program musik MTV selama 24 jam nonstop dengan jangkauan area di Jabotabek, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta. Kemudian pada tanggal 8 Oktober 2002, Global TV resmi siaran sebagai stasiun televisi swasta.55 Tayangan peredanamnya dimulai pada tanggal 15 januari 2005 Global Tv menambahkan jangkauan siarannya di 18 kota besar yaitu Makassar, Palembang, Manado, Denpasar, Pointianak, Samarinda, Banjarmasin, Padang, Pekan baru, Lampung, Jambi, jayapura, dan berhasil menambah warna baru dalam gaya hidup entertaiment dengan kombinasi program-program luar negeri dan lokal. Global TV sebagai media massa elektronik yang menampilkan pesan secara audio visual, memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia
55
www.globaltv.co.id
45
pertelevisian. Target audience Global tv meningkat menjadi lebih dari 110 juta yang terdiri dari para pemirsa muda usia 15-34, dan 5-14 tahun Global TV ditahun 2006 tampil dengan konsep baru sebagai stasiun televisi yang berkonsentrasi kepada keluarga muda untuk segala kalangan. Pembagian jam tayangan global tv menjadi 8 jam program MTV dan 8jam program Nickelodeon, global tv dimiliki oleh Bimantara secara tidak langsung melalui PT Media Nusantara Citra (MNC). Untuk menghibur pemirsa yang berjiwa muda, Global TV menyuguhkan program-program seru dari MTV. Untuk pemirsa cilik, Global TV menyajikan rangkaian program mendidik yang berhasil memenangkan berbagai penghargaan, persembahan dari Nickelodeon seperti, Dora the Explorer, Sponge Bob, Jimmy Neutron, Go Diego Go. Global TV juga menayangkan program program berita aktual dan terkini. Program F1, A1 Racing, dan Superbike diantarkan secara langsung kelayar kaca untuk pecinta olahraga, Berbagai program mingguan menerik mulai film box office, sajian musik, fashion, game shows, juga gosib selebriti akan bergantian menghibur.56 Ada beberapa tayangan program program berita yang selalu hadir dalam berbagai informasi berbagai program itu meliputi: 1 Sinetron 2 Variety show 3 Reality show 4 Teen amination 5 News 56
www.globaltv.co.id
46
6 Sport 7 Telenovela 8 Komedi 9 Film 10 Infotaiment 11 Dan lain sebagainya Adapun jangkauan siaran Global tv sudah menjakau keberbagai kota besar diantaranya : Jakarta ( 51 UHF ) Bandung (46 UHF ) Medan ( 31 UHF ) Semarang ( 37 UHF) Surabaya ( 50 UHF ) Yogyakarta ( 36 UHF ) Makassar ( 43 UHF ) Pekanbaru ( 36UHF ) Jambi ( 36 UHF ) Palembang (47 UHF ) Manado ( 28 UHF ) Pontianak ( 33UHF ) Banjarmasin ( 28 UHF ) Samarinda ( 41 UHF ) Padang ( 37 UHF ) Bandar Lampung ( 38 UHF ) Jayapura ( 36 UHF )
47
4.2 Struktur Organisasi Perusahaan Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo
Komisaris
: Posma Lumban Tobing Budi Rustanto Agus Mulyanto
Dewan Direksi Direktur Utama
: Sutanto Hartono
Wakil Direktur Utama : Oerianto Guyandi Direktur
: Satya Ganeswara Ella Kartika Siane Indriani
48
4.2.1 Jumlah Karyawan Total
: 566 Karyawan
Terdiri atas : 1. ACCOUNTING & TAX DEPT
: 10
2. BOD DEPT
:4
3. BUDGET CONTROL DEPT
:4
4. FINANCE DEPT
: 13
5. GENERAL SERVICE DEPT
: 25
6. HUMAN RESOURCES DEPT
:6
7. IT BROADCAST DEPT
:9
8. IT DEPT
:7
9. LEGAL DEPT
:7
10. MARKETING COOMUNICATIONS DEPT : 13 11. NETWORK & TRANSMISSION DEPT
: 14
12. NEWS DEPT
: 120
13. POST PRODUCTION DEPT
: 42
14. PRESENTATION / OAP DEPT
: 10
15. PRODUCTION DEPT
: 66
16. PRODUCTION MANAGEMENT DEPT
: 11
17. PROGRAMMING SUPORT DEPT
:9
18. PROGRAMMING DEPT
: 21
19. PROMO ON AIR DEPT
: 14
20. PURCHASING DEPT
:3
21. RESEARCH & DEVELOPMENT
:6
22. SALES DEPT
: 45
49
23. STUDIO & OUTSIDE BROADCAST
: 14
24. STUDIO DEPT
: 59
25. TEHNIC BROADCAST DEPT
: 31
26. TRAFFIC DEPT
:3
Pemegang saham PT. Global Informasi Bermutu:57 Media Nusantara Citra (MNC) : 99,99% Infokom Elektrindo
: 0,01%
Media Nusantara Citra dimiliki oleh Bimantara Citra (100%).
4.2.2 Target Pemirsa Adapun target pemirsa PT. Global Informasi Bermutu sebagai berikut:58 Global TV
: Keluarga Muda
MTV
: 15 - 34 tahun
Nickelodeon
: 2 - 14 tahun
4.2.3 Program Global TV Program yang ditayangkan di Global TV disesuaikan dengan target pangsa pasar, yaitu: 1. Global TV : Ditujukan untuk keluarga muda. Program unggulan antara lain, program Sport (F1,A1), Sinetron, Music, Reality Show, News, Infotainment, Variety Show, dan lain-lain. 2. MTV
: Ditujukan untuk anak muda. Program unggulan dengan kekuatan utama pada music, clip, dan life-style.
57 58
Sumber: handbook Global TV, 2008 Ibid
50
3. Nickelodeon : Ditujukan untuk anak-anak. Program unggulan antara lain, Dora the Explorer, Jimy the Neutron, CatDogs, Go Diego Go, Spongebob, Dhany Phantom, Rugrats, dan lain-lain.
a. VISI Yaitu sebagai satu-satunya media televisi yang menjadi sumber inspirasi, informasi dan berbagai hiburan bagi keluarga muda dan pemirsa berjiwa muda yang mengerti serta memahami keinginan dan kebutuhan pemirsa yang sekaligus menjadi media terefektif bagi agencies dan pemasang iklan khususnya produk keluarga muda dan yang berjiwa muda. b. MISI Global TV adalah sebagai media untuk menyalurkan energi, dinamika dan proses kreatif keluarga muda Indonesia dan yang berjiwa muda dengan memadukan tatanan perkembangan informasi dan hiburan yang berlandaskan etika dan budaya bangsa Indonesia melalui tayangan program yang mencakup kebutuhan informasi, pendidikan dan hiburan yang sesuai dengan generasi keluarga muda dinamik sebagai segmen utama pemirsanya. Penelitian ini
dilaksanakan distasiun televisi global tv yang
merupakan stasiun televisi swasta nasional adapun alamat dari penelitian ini yaitu, wisma Indovision- gedung Anex jalan raya panjang Blok Z/ III green garden, jakarta barat.
51
4.3 Hasil Penelitian 4.3.1 Sejarah Selebrita Selebrita merupakan sebuah tayangan masuk dalam katagori infotaiment awalnya sebelum berganti namanya adalah program sorot selebritis kemudian diawal bulan januari 2008 berubah nama menjadi Selebrita pergantian nama ini dimaksudkan agar terkesan baru dan agar audience tidak jenuh. Apalagi program sorot cenderung laki-laki sedangkan target audience adalah kaum wanita maka agar tepat sasaran akhirnya program sorot berganti menjadi program selebrita. Menurut Ardiansyah selaku produser sejarah selebrita berawal dari Pertama sorot yaitu tentang lifstile tayangan malampokoknya tentang kehidupan malam dank arena ada tegoran dari KPI yang menganggap kita mengajarkan padahal kita hanya sesuai dengan kehhidupan nyata. Sama dengan sorot hanya saja jam tayang berubah menjadi pagi hari jam 9:30 WIB kenapa jam segitu karena menurut programming dan dari hasil survey alsonenelson jam segitu sesuai dengan target yaitu ibu-ibu.
Ide terbentuknya selebrita ini berawal dari rapat tim produser agar memiliki tayangan infotaiment yang berkualitas dan mengungkap atau menguak kehidupan artis yang lebih berani dalam penenyangan. Dalam proses pencarian berita program selebrita menjunjung tinggi nilai keaktualitasan dan fakta-fakta yang ada. Dalam program selebrita ini sendiri memeiliki empat segment, yang masing-masing setiap segmentnya sekitar empat sampai tiga menit didalam penyiarannya paket berita. Misalnya segment satu membahas tentang tertangkapnya salah satu artis menggunakan narkoba dan disegment duanya
52
membahas tentang profile artis yang tertangkap menggunakan narkoba tersebut. Selebrita merupakan salah satu produk andalan Global TV yang menyajikan berita-berita tentang kehidupan selebriti baik dari kehidupan pribadi bahkan sampai kasus-kasus yang berkaitan ddengan selebritis seperti penggunaan narkoba dikalangan artis. Khalayak audience memiliki berbagai pilihan untuk menonton program siaran televisi. Dengan adanya persaingan program siaran, tentu saja harus mendapatkan perhatian khusus bagi mereka yang berkecimpung dalam media ini, dalam arti untuk terus menerus berupaya meningkatkan program siarannya kalau tidak ingin ditinggalkan oleh penontonnya.59 Keistimewaan dari acara selebrita ini menurut Eksekutif Produser bapak Maybi Prabowo: keistimewaan selebrita yaitu focus pada berita-berita selebriti yang mendapatkan nilai poin tinggi dari penonton dan lebih berani dalam membuka atau mengupas topic-topik yang mungkin merempet (mendekati) kepermasalahan yang sensitive seperti, pornografi, agama, dan masalah tehnologi yang terkait dengan foto-foto artis 60
4.3.2 Strategi Redaksi Strategi redaksi yang digunakan oleh global tv adalah agar memperoleh target yang sesuai dengan yang direncanakan dalam pembentukan perencanaan ini diadakan rapat-rapat tim keredaksian guna membahas masalah apa yang akan diangkat atau diberitakan serta terus mencari langkah-langkah kedepan agar mendapatkan hasil yang diharapkan oleh tim produser yaitu memperoleh ratting yang tinggi. 59 60
Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, Duta Wacana University Press. 1994. hal 14 Wawancara dengan Eksekutif produser , Maybi Prabowo, 18 april 2008,kantor Global TV.
53
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dan dukumen yang mendukung dalam penelitian ini, data atau arsip dan dukumen tersebut berupa salinan transkip paket berita, hasil wawancara dengan bapak Maybi Prabowo selaku eksekutif produser yang bertanggung jawab terhadap apa yang akan ditayangkan di selebrita, Juru kameramen lapangan bapak Mohamad Djamzari yang bertanggung jawab penuh terhadap hasil pemberitaannya yang didapat dari nara sumber. Selain itu juga penulis melakukan wawancara dengan Reporter Lapangan bapak Aulia Dwi Guna yang bertangung jawab terhadap penanyangkan paket berita yang ia dapat dari hasil liputannya , dan bapak Kunto Ari Prasetyo seorang editor
yang bertanggung jawab terhadap
tayangan pemberitaan yang akan disiarkan karena dalam proses editing ini sangat menentukan agar memperoleh hasil yang maksimal dan memuaskan untuk audience. Guna memperoleh hasil yang maksimal penulis juga melakukan wawancara terhadap salah satu tim produser yaitu bapak Ardianyah yang bertanggung jawab langsung terhadap naskah-naskah berita dan turut mendampinggi editor dalam proses pengeditan dan menetapkan backsound lagu yang akan disiarkan. Selanjutnya
penulis
melakukan
observasi
dan
wawancara
mendalam (in depth interview) secara langsung dilapangan ke kantor redaksi global TV terhadap
narasumber
yang telah penulis tentukan. Hasil
penelitian ini diperoleh melalui mekanisme wawancara mendalam antara para, narasumber yang terlibat langsung.
54
Setelah melakukan observasi secara langsung dan wawancara mendalam terhadap para nara sumber yang berkaitan langsung dengan apa yang diteliti mengenai Strategi Redaksi
Global TV Dalam Menentukan
Paket Berita Dalam Program Selebrita. Penulis akan meneliti urutan-urutan tugas bidang keredaksian Global TV ini dalam menyajikan laporan kejadian berdasarkan fakta-fakta atau ide yang actual dan menurut penilaian tim redaksi yang sesuai dengan kondisi yang sedang terjadi. Setelah tim produser melakukan rapat redaksi ada beberapa penerapan yang perlu dititik beratkan dalam menentukan paket berita diantaranya yang berkaitan adalah : pertama mengumpulkan informasi Kedua menentukan agenda Ketiga menugaskan tim lapangan untuk mengumpulkan bahanbahan kita sesuai dengan agenda.Keempat membuat agenda editorial yang meliputi angel,plot maupun penekanan-penekanan tertentu dari agenda yang sudah dibuat Kelima kemudian diproduksi ditulis dan di editkemudian di siarkan. 61 Setelah mendapat persetujuan dari tim produser, juru cameramen harus meliput apa yang sudah dirapatkan, karena disini jugalah penentuan hasil yang maksimal, guna disiarkan lebih lanjut ke audience: Sebagai juru kamera memilki tugas dan bertanggung jawab penuh dalam pengambilan gambar dimana di dalamnya harus sesuai dengan SOP ( Standard Operation Prosedure ) yaitu dimana kualitas gambar yang dihasilkan harus maksimal,dan bukan sekedar ASTRADA saja maksudnya Asal Terang Gambar Ada tapi disini seorang juru kamera dituntut kreatif guna menyajikan gambar yang menarik sehingga dapat mencuri perhatian audience ketika menontonnya .62
61 62
Wawancara dengan Eksekutif produser , Maybi Prabowo, 18 april 2008,kantor Global TV Wawancara dengan juru kamera, Mohamad djamzari, 24 april 2008,kantor Global TV.
55
Biasanya setelah mendapatkan sebuah paket berita seorang reporter atau cameramen langsung memberikan hasil liputannya kepada editor terkadang juru kamera mendampinggi editor pada saat proses pengeditan, menurut Kunto selaku editor tugas dan tanggung jawabnya adalah: Editor diprogram selebrita global tv tugas dan tanggung jawab adalah membungkus atau mengedit menyunting gambar-gambar dan stetmen yang di ambil oleh reporter dan kameramen lapangan dengan panduan naskah dari produser yang tertulis. Didalam sebuah penentuan paket berita ada beberapa tim sebagai ujung tombak menurut Kunto yang sangat menentukan sebuah paket berita adalah: Yang paling utama adalah kameramen dan reporter sebagai ujung tombak dilapangannya, mereka menyetorkan hasil dari liputan itu kepada produser yang dengan persyaratan gambargambar dan stetment-stetment yang diperoleh di tap core terlebih dahulu dan diolah kembali oleh produser untuk jadi panduan tulisan naskah untuk menentukan conten berita yang akan ditayangkan. Dari keseluruhannya itu sangat diperlukan kerja sama tim redaksi agar memperoleh hasil yang memuaskan untuk semua, maka untuk memenuhi itu diperlukan tahapan tahapan dan langkah langkah yang terdiri dari strategi redaksi
agar melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
masing-masing dalam penentuan paket berita yang akan ditayangkan. Langkah-langkah atau strategi guna acara selebrita agar disukai oleh masyarakat menurut Maybi Prabowo: Kita mencoba melakukan improvement-improvement, itu pun tidak bisa sendiri dan kita harus bekerja sama juga dengan berbagai pihak, karena banyak factor juga yang belum tercapai dari crew kita nya.
56
Adapun target pemirsa PT. Global Informasi Bermutu sebagai berikut:63 Global TV
: Keluarga Muda
MTV
: 15 - 34 tahun
Nickelodeon
: 2 - 14 tahun
4.3.2.1 Tahap Perencanaan (Planning) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini yaitu bagaimana Strategi redaksi Global TV dalam menentukan
paket berita
dalam program selebrita, yang perlu diperhatikan dalam tahap perencanaan atau biasanya disebut dengan proses pra produksi sesuai urutannya adalah sebagai berikut:
a. Rapat redaksi Global TV dalam rapat redaksi ini ditentukan paket berita apt yang akan di angkat. Menurut Produser Eksekutif bapak Maybi Prabowo hal hal yang perlu dalam pra dan paska produksi adalah sebagai berikut: pertama mengumpulkan informasi Kedua menentukan agenda Ketiga menugaskan tim lapangan untuk mengumpulkan bahan-bahan kita sesuai dengan agenda.Keempat membuat agenda editorial yang meliputi angel,plot maupun penekanan-penekanan tertentu dari agenda yang sudah dibuat Kelima kemudian diproduksi ditulis dan di editkemudian b. Hal-hal yang berkaitan dengan paket berita, disini penentuan hasil rapat redaksi guna penentuan sebuah paket berita, menurut Maybi Prabowo Dalam memilih sebuah paket berita adalah sebagai berikut:
63
Ibid
57
Yang itu namanya penentuan agenda editorial Prosesnya itu kita sudah mendapatkan materi-materi dari lapangan kemudian kita membuat sudut pandang atau perspektif dari cerita tersebut yang akan disiarkan dan menjadi pokok inti masalah tersebut, jadi apabila isunya adalah apabila Tamara Blezenki ya kita focus pada satu itu saja dari agenda yang sudah dibuat. Sedangkan menurut Ardiansyah selaku produser dalam rapat redaksi dalam proses penentuan paket berita sebelum mencapai tahap produksi adalah: Biasanya kita rapat setiap hari kamis karena ratting dari lembaga nealson dikeluarkan setiap hari rabu dari situ bisa kita pelajari apa yang sudah kita siapkan seminggu sebelumnya mana materi bagus yang diminati masyarakat pokoknya sampai buat rating tinggilah, sampai detil, sampai persegmengnya bisa kita dapat hasil ratingnya menit keberapa itu tinggi, kita bisa tau bagaimana setiap paket diawali dengan kehidupan serta profil belankangan. Setiap hari kamis tiga produser itu kumpul dan 3 reporter tiga tim itu kumpul kita bahas ratting kemarin dan kita bahas proyeksi berikutnya itu apa, proyeksi itu apa yang kita kejar, ada yang istilahnya tematik berarti itu timeless yang tidak berkaitan dengan kasus. Jadi berita apa yang berkaitan kapan saja dikejar seperti fenomene perselingkuhan. Jadi dari hari senin sampai jumat kita sudah memiliki materi yang sudah kita persiapkan disitu nanti timtim yang kita punya tiga tim mengejar semaksimal mungkin akan bekerja sama dengan tim obsesi menyelesaikan paket yang kita mau.
Setelah produser mempersiapkan naskah maka produser memberikan tugas pada seorang reporter untuk mendapatkan sebuah paket berita dan untuk memperoleh paket berita yang baik, menurut Aulia Dwi Guna proses paket berita adalah:64 Proses peliputannya adalah Pertama kita membuat janji dahulu kepada nara sumber terus kita konsultasi dahulu dengan produser seperti apa, berita apa, yang akan kita tayangkan . Sebetulnya yang Up Date , sesuai dengan paket berita yang akan diberikan. 64
Wawancara dengan Aulia Dwi Guna di kantor GlobalTV
58
Seandainya produser menginginkan berita tentang suatu artis menyangkut pribadi, berarti kita harus mencari nara sumber tersebut, yang akan ditayangkan harus sesuai dengan yang ditentukan produser. Membuat janji dengan nara sumber kemudian kita persiapkan buku catatan pertanyaan apa yang akan kitra tanyakan kenara sumber kemudian kita membuat segment persegment jadi dalam tiga puluh menit itu terdapat empat segment setiap segmeng membahas tentang profil atau tentang kasus yang dilibatkan harus ada penyelesaian.
Setelah semua sudah dipersiapkan baik naskah-naskahnya ataupun agenda-agenda mengenai strategi apa yang akan dijalankan dalam proses pembuatan paket berita maka seorang produser menlakukan evaluasi terhadap langkah-langkah selanjutnya serta memberikan arahan terhadap reporter dan editor. Dalam hal ini seorang reporter harus memiliki persiapan berbagai alat guna persiapan peliputan biasanya reporter selalu didampingi oleh juru kameraman alat-alat yang perlu dipersiapkan dalam tugas peliputan antara lain: 1. Kamera broadcast jenis DSR PD 170, DSR 390 2. Mike atau perekam suara 3. Buku catatan 4. Pulpen 5. Tor atau daftar pertanyaan 6. tripot atau peyangga kamera 7. Kartu identitas ( kartu pers) Setelah semua persiapan itu telah lengkap barulah seorang reporter dan kameramen menjalankan peliputan berita guna mendapatkan sebuah paket berita yang menarik. Dalam hal ini seorang reporter harus selalu
59
berkoordinasi terus dengan produser karena sewaktu waktu berita bisa berubah seketika.
Gbr.1. seorang produser sedang melakukan rapat dalam berita yang akan diangkat
pembahasan paket
Gambar diatas menjelaskan tentang penjelasan seorang peserta rapat dalam pembahasan paket berita yang akan dibuat, karena paket berita merupakan ujung tombak dari sebuah siaran maka diperlukan perencanaanperencanaan yang baik agar hasil paket berita bisa bersaing dengan paket berita program lainnya. Setiap rapat peserta diberikan hak untuk bertanya atau memberikan saran guna kemajuan program selebrita.
60
4.3.2.2 Tahap Pengorganisasian (Organizing) Tahap pengorganisasian atau bisa disebut juga sebagai tahap menjelang produksi ini adalah seluruh kegiatan yang ada dilapangan dijadikan menjadi satu dalam sebuah paket berita yang siap disiarkan. Proses tahap pengorganisasian meliputi berbagai aspek seperti kesiapan sebuah tim antara lain: 1. Membentuk tim editor 2. Membentuk tim reporter 3. Membentuk tim kameramen Didalam pembentukan sebuah tim peliput itu yang bertanggung jawab adalah seorang produser yang mempersiapkan tim reporter, tim editor dan tim kameramen, semua tim tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, seperti reporter bertanggung jawab penuh terhadap hasil peliputanya dan harus berhasil dalam setiap peliputan berita itu merupakan sebuah komitmen yang mutlak, dan tim kameramen yang bertanggung jawab terhadap hasil gambar yang akan dipersiapkan untuk ditayangkan, gambar yang diperoleh harus sesuai dengan paket berita yang sudah dipersiapkan serta yang terakhir tim editor yang bertanggung jawab penuh terhadap hasil akhir dari proses pengeditan sebuah gambar yang bagus agar siap disiarkan ke televisi. Tim pengambilan gambar oleh kameramen baik distudio ataupun diluar studio akan diedit oleh seorang editor, dalam mempersiapkan naskahpun merupakan faktor penting guna menyampaikan informasi yang baik dan disukai oleh audience. Dalam mempersiapkan naskah ini seorang produserlah yang bertanggung jawab terhadap hasil naskah serta dalam
61
proses pengeditan biasanya seorang produser mendampinggi langsung seorang editor agar memperoleh hasil yang maksimal. 1. Tahap pengorganisasian (Organizing) terdiri dari : a. membentuk tim peliput yang terdiri dari tim reporter dan tim kameramen biasanya mereka merupakan satu paket yang tak bisa dipisahkan karena proses kerja mereka saling berkaitan langsung dengan nara sumber yang menjadi target sebuah paket berita reporter mencari berita kameramen mencari gambar. b.
Membentuk tim editor untuk membuat paket berita yang akan ditayangkan di dalam proses pengorganisasian ini editor sangat berperan guna paket berita yang sudah di edit akan ditayangkan. Menurut
Kunto Ari Prasetyo selaku editor
proses nya adalah sebagai berikut: seorang editor sudah diberikan naskahnya sama kaset dan isinya rapat sebelumnya memang ada atau pembicaraanpembicaraan rapat kecilah antara tim produser dan reporter, tanggung jawab saya terhadap program selebrita adalah membungkus atau mengedit, menyunting gambar-gambar yang diambil oleh reporter dan kameramen dilapangan dengan panduan naskah dari produser yang tertulis. c.
Tim Produser sebagai pemberi keputusan ( decision maker) untuk paket berita apa yang akan ditayangkan. Disinilah keputusan apakah paket berita itu akan di siarkan, menurut Maybi Prabowo selaku eksekutif produser, Tim Produser yang mengambil keputusan apakah sebuah paket berita itu di siarkan atau tidak disiarkan.
62
Gbr.2. crew televisi sedang mempersiapkan paket berita
Dalam gambar menerangkan bahwa dalam membuat paket berita itu memerlukan beberapa tahapan yang harus sesuai dengan urutannya masing-masing seperti yang tercantum diatas ada salah satu crew televisi sedang membuat dan menyiapkan beberapa paket berita.
4.3.2.3 Tahap pengerakkan (actuating) Dalam tahap pergerakkan inilah proses ditentukannya sebuah paket berita tahap pengerakkan ini bisa juga disebut sebagai proses produksi karena semua hasil peliputan akan diproses atau di edit agar memperoleh hasil yang maksimal. Tahap pengerakkann itu sendiri terdiri dari:
63
A. Eksekutif produser membagikan-bagikan tugas kepada tim peliput untuk mewawancarai artis-artis yang sudah ditentukan B. Tahap penentuan paket berita meliputi C.Tim produser merencanakan paket berita apa yang akan ditampilkan diselebrita D. Hasil gambar diseleksi olek eksekutif produser E. .Hasil penyeleksian gambar diserahkan kepada tim editor Produser memberikan tugas terhadap tim peliput sesuai arahan dari produser disinilah seorang reporter dan kameramen sangat berperan karena mereka merupakan ujung tombak untuk hasil paket berita, setelah memdapatkan hasil berita reporter dan kameramen langsung menyerahkan hasil liputannya ke editor. Dalam proses editting ini seorang editor dipandu oleh produser guna memperoleh hasil yang memuaskan. Setelah mengalami proses editting sebuah paket berita di cek ulang oleh produser kemudian sebuah paket berita harus sudah jadi sebelum acara Selebrita dimulai. Menurut Adriansyah selaku produser proses produksi memerlukan target editting: Selesai editing itu biasanya kita targetkan paling tidak satu jam sebelum siaran biar disa kita preview semuanya, kita liat perkembangannya nah seperti tadi malam ada liputan yang terbaru itu dapat jam dua jadi kita harus merombak naskah lagi sampai akhirnya siaran nah biasanya kita preview lagi, evaluasi lagi apa yang kurang tepat apa ada narasinya yang kurang kita evaluasi setelah paska produksi.
64
Adapun peralatan yang dipergunakan oleh seorang editor
saat
mengedit sebuah paket berita antara lain: 1. Satu set komputer 2. Pemprograman atau alat editting 3. Satu meja 4. Satu tempat duduk 5. Mike atau alat perekam suara 6. Perlengkapan sound Setelah alat-alat editting sudah dipersiapkan maka editor harus bisa bekerja semaksimal mungkin walau terkadang mengalami masalah dalam proses peneditan saat pengeditan sebuah paket berita ada juga kendalakendalanya antara lain: 1. Komputer mengalami trouble atau hang 2. Kaset yang rusak atau screat 3. Naskah yang terlambat Setiap program paket berita itu memiliki berbagai segment-segment agar tayangan yang disiarkan bisa lebih fokus dan terarah, adapun dalam proses pengeditan paket berita dalam program selebrita terdapat empat segment antara lain :
65
1. Segment pertama menceritakan pokok masalah 2. Segment kedua menceritakan mengapa sampai ada masalah 3. Segment tiga membahas sejarah kehidupan atau profile 4. Segment empatnya pendapat atau komentar artis atau masyarakat Setelah semua segment lengkap barulah bisa di bilang paket berita itu sudah selesai dan siap disiarkan dalam pembuatan segment-segment ini seluruh tim peliput maupun editor bahkan produser memiliki tanggung jawab terhadap hasil yang telah disiarkan.
Gbr 3. Seorang editor yang sedang bertugas dalam mengedit sebuah paket berita Gambar diatas menerangkan seorang editor yang sedang bertugas melakukan editting atau pemotonggan gambar agar dalam sebuah paket
66
berita itu bisa terarah sesuai dengan segment-segment yang telah ditentukan oleh tim produser.
4.3.2.4 Tahap Pengendalian (controlling) Pada tahap pengendalian ini bisa mencakup semuanya baik dalam proses pra produksi, proses produksi dan pasca produksi akan tetapi dalam proses ini cenderung ke pasca produksi karena dalam tahap pengendalian ini semua kekurangan dan kelebihan bisa dilakukan evaluasi-evaluasi atau perbaikan. Tahap pengendalian ini meliputi: A Penontonnya harus sesuai dengan target yang dituju, menurut Maybi Prabowo acara selebrita ditanyangkan pada hari senin sampai jumat dan ditayangkan pada pukul 09:30 WIB dan target penontonnya adalah : Prempuan umur 15 sampai 34 tahun, karena pada usia tersebut bisa di bilang produktif dan mereka yang memiliki tiengkat belanja 2,5 juta keatas, karena pada jam tersebut kita melihat di data nealson penontonnya banyak didominisasi perempuan dan itu sesuai target yang diharapkan .
Pada tahap pasca produksi inilah seorang produser harus mendampingi setiap crew dan memberikan masukan-masukan mengenai paket berita apa yang akan ditayangkan. Selain itu pada tahap ini apabila ada format tayang yang kurang baik akan di evaluasi oleh SOP ( Standard Operation Producer ) itu sendiri, mulai dari konsep penayangan dan hasil dari editing, biasanya hasil rapat akan menentukan pada konsep program selanjutnya. Menurut Mohamad Djamzari proses pra dan pasca produksi meliputi:
67
Biasanya dalam hal pra produksi , juru kamera ikut dalam proses editing sehingga dapat membantu dan mwempercepat tugas editor mengenai penyeleksian gambar yang hendak dipakai sehingga menjadi sebuah paket berita yang siap untuk disiarkan , setelah paket berita itu ditayangkan barulah menuju tahap berikutnya yakni pasca produksi, dimana pada tahap inilah produser melakukan penilaian terhadap paket berita tersebut. Apakah gambar yang disajikan telah memenuhi SOP ( Standard Operation Producer ). Dalam pasca produksi ini tim produser mempersiapkan agendaagenda yang akan di persiapkan guna paket berita selanjutnya dan selalu berorientasi terhadap tim editor maupun tim peliputnya. Sedangkan menurut Ardiansyah selaku produser dalam pasca produksi meliputi berbagai aspek yaitu: Untuk pasca produksinya :Selesai editing itu biasanya kita targetkan paling tidak satu jam sebelum siaran biar disa kita preview semuanya, kita liat perkembangannya nah seperti tadi malam ada liputan yang terbaru itu dapat jam dua jadi kita harus merombak naskah lagi sampai akhirnya siaran nah biasanya kita preview lagi, evaluasi lagi apa yang kurang tepat apa ada narasinya yang kurang kita evaluasi setelah paska produksi. Lain hal-nya dengan Maybi Prabowo setelah pra produksi dan proses produksi di pasca produksi ia melakukan: Kita mencoba melakukan improvement-improvement, itu pun tidak bisa sendiri dan kita harus bekerja sama juga dengan berbagai pihak, karena banyak factor juga yang belum tercapai dari crew kita nya.
Pada proses pasca produksi inilah penilaian tentang hasil paket berita bisa diketahuai apa yang menjadi kekurangan-kekurangan dan kelebihan dalam acara selebrita ini. Karena dalam pasca produksi ini barulah melakukan evaluasi-evaluasi apa yang menjadi kendala, dan terus melakukan perbaikab-perbaikan guna memperoleh hasil yang diinginkan.
68
Struktur Rapat Redaksi Selebrita Tim Produser Eksekutif Produser
Maybi Prabowo
Produser
Ardiansyah Menik
Reporter
Aulia Dwi Guna Yani Deval
Kameramen
Dandi Bernadi Mohammad Djamzari Chaidir
Editor
Kunto Ari Prasetyo Teo
Rapat redaksi dilakukan setiap hari kamis setelah ratting dari data Nielson dikeluarkan maka tim produser melakukan rapat membahas tentang hasil yang dicapai. Dalam rapatpun dilakukan hanya sederhana hanya dihadiri oleh salah satu produser dan salah satu juru kamera dan salah satu reporter, namun terkadang hadir semua. Pada hakekatnya rapat yang dilakukan hanya membahas tentang isu apa yang berkembang dikalangan selebritis dan itu bisa dilakukan hanya berdua saja antara reporter dan produser, seorang reporter harus melakukan koordinasi dengan produser
69
karena berita yang diangkat sewaktu-waktu dapat berubah dengan mendadak, seperti kasus-kasus yang baru atau Up-Date.
Gbr.4. melakukan inprovemen-inprovemen tentang kelebihan dan kekurangan dari hasil siaran paket berita
Pada gambar diatas menerangkan berbagai kekurangan dan kelebihan program selebrita karena pada proses ini bisa disebut juga dengan proses pasca produksi dari sinilah diketahui kekurangan apa yang harus ditutupi dan ditambahkan guna kemajuan informasi yang lebih akurat.
70
4.4 Pembahasan Program Selebrita merupakan salah satu program tayangan infotaiment yang diproduksi oleh stasiun televisi Global TV
yang mengharuskan
pemberitaannya mengenai kehidupan selebritis sesuai dengan namanya selebritas jadi hanya sosok artis-artis saja yang diberitakan khususnya yang terbaru dalam memperoleh informasi. Kemunculan program Selebrita ini guna memberikan informasi yang akurat sesuai dengan fakta terbaru agar disukai oleh pemirsa. Pemilihan hari dan jam tayang ini dimaksudkan agar sesuai dengan target penontonnya yaitu perempuan, Selebrita ditayangkan setiap hari senin sampai jumat pukul 09:30 WIB dimaksudkan agar sesuai dengan target pemirsa yang dituju. Setiap strategi memiliki tahapan-tahapan agar dapat pengarahan yang baik seperti adanya tahapan perencanaan (Planning), tahapan pengorganisasian (organizing), tahapan penggerakkan (actuating), dan tahapan pengendalian (controlling). Pada tahapan perencanaan (planning) atau biasa disebut sebagai pra produksi ditahap inilah dibuat agenda
agenda atau pembuatan ide agar
memperoleh sebuah paket berita. Pada tahapan ini teori menyusun agenda (agenda setting) menurut Shaw & McCombs adalah bila menyusun agenda , anda mendaftarkan hal-hal yang harus anda lakukan, media mengatur kita dengan cara yang serupa, media mengatur kita dengan memusatkan perhatian pada tokoh atau peristiwa tertentu. Seperti yang telah didefinisikan oleh Shaw & McCombs bahwa pada tahap perencanaan (planning) pada bab sebelumnya yang menyatakan media memberikan agenda
agenda lewat pemberitaannya sedangkan masyarakat akan
71
mengikutinya. Menurut asumsi teori ini media punya kemampuan untuk menyeleksi dan mengarahkan perhatian masyarakat pada gagasan atau peristiwa tertentu. Singkatnya, apa yang dianggap penting media, akan dianggap penting pula oleh masyarakat. Apa yang dilupakan media, akan luput juga dari perhatian masyarakat. Proses yang pertama kali dilakukan dalam membuat paket berita yaitu rapat perencanaan yang dilakukan secara rutin, didalam rapat tersebut dibahas mengenai tema apa saja yang akan diangkat dan masukan untuk mendapatkan paket berita yang baik. Rapat perencanaan ini biasanya dilakukan oleh tim produser dan darisini barulah terbentuk rapat susulan yang melibatkan semua tim baik yaitu tim reporter, tim editor dan tim kameramen. Pada tahap perencanaan ini tim produser bertugas menyiapkan paket berita apa yang akan diangkat ke publik dan dilanjutkan ke tim peliput yaitu reporter dan kameramen agar mengikuti perintah produser untuk mencari sebuah paket berita sesuai dengan apa yang diintruksikan oleh produser. Tahapan penggorganisasian (organizing) meliputi pembentukan tim peliput dan tim produksi, untuk tim peliput yaitu tim kameramen dan tim reporter sedangkan untuk tim produksi yaitu terdiri dari tim editor pada tahap ini penulis mengamati
bahwa
dalam
sebuah
program
tayangan
itu
memerlukan
penggorganisasian tim yang handal dan memiliki kemampuan dibidang masingmasing seperti seorang juru kameramen harus bisa mengoperasikan kamera dan tidak itu saja seorang kameramen dituntut juga agar memperoleh hasil gambar yang baik sesuai dengan standar operasional begitu juga tim editor yang diharuskan handal dalam mengelolah atau mengedit sebuah gambar agar gambar yang disiarkan itu berurutan dan sesuai dengan alur paket berita maka dari itu
72
seluruh crew pun harus memiliki keahlian dibidangnya masing-masing agar memperoleh hasil paket berita yang maksimal itu merupaknan salah satu strategi redaksi. Tahapan penggerakkan (actuating) dalam proses ini disebut juga proses produksi dimana seorang produser harus bisa mengarahkan, mempengaruhi, memotifasi karyawan agar menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan keahlian dan jabatannya. Pada tahap ini penulis mengamati ditahap inilah seluruh tim baik tim reporter,tim kameramen dan tim editor bertugas sesuai dengan keahliannya dan timnya masing-masing dimana pada tahap ini seorang produser menugaskan seorang reporter dan kameramen untuk turun mencari paket berita setelah paket berita sudah didapatkan kemudian reporter dan kameramen menyerahkan hasil liputannya kepada tim editor. Di tim editor inilah proses pemotongan dan editting dari tim reporter dan kameramen yang telah menyerahkan hasil liputannya ke tim editor disinilah proses pembuatan paket berita harus selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, terkadang tim editor didampingi oleh kameramen dalam proses editting disisni kemeremen memberitahukan gambar mana yang harus dibuang dan disimpan untuk dijadikan sebuah paket berita. Dalam proses editting ini gambar yang akan disiarkan harus sesuai dengan naskah-naskah yang sudah diberikan dari produser untuk editor agar dimasukan kegambar dan siap untuk disiarkan. Produser berperan sebagai pembuat keputusan (decision maker), produser akan memilih salah satu gambar yang sesuai dengan naskah berita apabila produser melihat naskah dan gambarnya sudah serasi maka produser berhak untuk memutuskan agar paket berita yang sudah di edit siap untuk disiarkan.
73
Tahapan pengendalian (controlling), produser harus cepat melaukukan evaluasi-evalusi apabila ada kekurangan didalam paket berita yang sudah disiarkan dari evalusi inilah maka akan diperbaiki apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan dari sebuah paket berita yang sudah tayang. Tim produser tetap melakukan evaluasi terhadap tayangan program selebrita secara menyeluruh Dari proses rapat sampai proses penyiaran atau dari proses pra produksi sampai pasca produksi, serta selalu memperkaya ide cerita agar terkesan terbaru ( Up Date ). Pada proses pasca produksi sangat dibutuhkan kerja sama tim yang solid agar mendapatkan hasil yang terbaik. Setiap peliputan ditekankan agar tetap menjaga hubungan dengan baik terhadap nara sumber itu bisa terbukti tim tidak memberikan sumbangan yang cukup namun hanya cukup menjaga baik antara hubungan dengan narasumber. Penulis menilai bahwa sangat diperlukan strategi redaksi guna bersaing dengan program-program lainnya
tampa menjelekkan program lain
guna
memperoleh pemirsa atau audience. Selain itu program selebrita bisa membangun animo masyarakat mengenai pemberitaan yang baik sesuai dengan norma-norma sosial.
74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah memahami dan melihat dari hasil penelitian ini dapat di tarik kesimpulan didalam penentuan sebuah paket berita yaitu, Strategi Redaksi global tv dalam menentukan paket berita dalam program selebrita, ini menggunakan berbagai tahap diantarannya tahap perencanaan (planning) atau biasa yang disebut dengan pra produksi, Tahap pengorganisasian (organizing) atau tahap menjelang proses produksi, Tahap Pergerakkan (actuating) atau lebih dikenal dengan tahap produksi karena disinilah semuah proses produksi paket berita siap tayang, dan ahap Pengendalian (controlling) atau yang lebih dikenal dengan pasca produksi, bisa juga pra produksi dan pasca produksi dan masing-masing memiliki peranan penting yaitu: 1. Tahap perencanaan (planning) Tahap Perencaan (planning) ini atau pra produksi, yang dilakukan oleh pihak keredaksian global tv dalam menentukan paket berita
yaitu,
melakukan rapat dan pembentukan ide guna menentukan paket berita dengan melakukan beberapa penyaringan dari segi tema ataupun gambar gambar yang akan dimuat guna disiarkan. Guna melengkapi paket berita tahap perencanaan harus sangat matang seperti persiapan pengumpulan informasi, menentukan agenda dan menugaskan tim lapangan untuk mengumpulkan bahan-bahan paket berita sesuai dengan agenda, setelah itu membuat agenda editorial yang meliputi anggel, serta melakukan penekanan-penekanan tertentu dari agenda yang sudah di buat kemudian diproduksi ditulis dan di edit kemudian di siarkan.
75
2. Tahap pengorganisasian (organizing) Tahap Pengorganisasian (organizing) atau biasa disebut menjelang produksi inilah yang sangat menentukan karena disinilah kesiapan para tim kerekdaksian sangat dibutuhkan dan yang dilakukan oleh redaksi global tv, kesatuan dan kerjasama tim sangat baik karena didalam melakukan rapat mereka saling memberikan saran-saran yang sangat baik guna kemajuan global tv. 3. Tahap penggerakan (actuating) Tahap perggerakkan (actuating) atau proses produksi yang dilakukan oleh global tv setiap tim melakukan tanggung jawap masing-masing kepada redaksinya, produser menugaskan reporter dan kameramen untuk mencari paket berita dan dalam penentuan paket berita baik dalam pra produksi dan paska produksi 4. Tahap pengendalian (controlling) Pada tahap pengendalian (controlling) atau proses pasca produksi dalam tahap pengendalian ini eksekutif produser sangat bertanggung jawab penuh guna disetujuinya atau tidak disetujuinya, serta tugas-tugas yang telah diberikan kepada tim masing-masing harus dapat memuaskan redaksi, serta dalam pasca produksi ini juga harus ada evaluasi-evaluasi kembali dari tayangan yang sudah disiarkan apa yang kurang dan apa yang harus dipertahankan agar selebrita lebih berkualitas dalam menyajikan paket berita. Dari keseluruhan itu merupakan proses pra produksi kemudian produksi dan pasca produksi yang sangat saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Dalam proses pra produksi merupakan sebuah perencanaan paket berita, kemudian produksi merupakan proses editting oleh editor dan
76
didampingi oleh produser, serta proses pasca produksi yaitu mempersiapkan rencana kedepan guna kemajuan Selebrita. Setelah tim produser melakukan rapat redaksi ada beberapa penerapan yang perlu dititik beratkan dalam menentukan paket berita diantaranya yang berkaitan adalah : pertama mengumpulkan informasi Kedua menentukan agenda Ketiga menugaskan tim lapangan untuk mengumpulkan bahanbahan kita sesuai dengan agenda.Keempat membuat agenda editorial yang meliputi angel,plot maupun penekanan-penekanan tertentu dari agenda yang sudah dibuat Kelima kemudian diproduksi ditulis dan di editkemudian di siarkan. 65
5.2 SARAN Global tv merupakan salah satu pelopor televisi yang mengangkat tema anak muda melalui paket perdana awal yaitu siaran musik, maka global tv harus tetap mempertahankan program siaran musiknya walaupun sudah sangat banyak program acara yang dibuat, dan untuk acara infotaiment khususnya selebrita agar dalam memperoleh nara sumber harus melakukan investigasi tersembunyi agar keaktualitas beritanya bisa disenangi oleh penonton. Guna untuk membangum global tv agar lebih maju ada beberapa saran mudah-mudahan dapat diterima oleh pihak global tv saran itu antara lain: 1. Dalam penentuan paket berita ada baiknya ada unsur fotografi dan karikatur guna menarik penonton jangan hanya mengandalkan gambargambar saja.
65
Wawancara dengan Eksekutif produser , Maybi Prabowo, 18 april 2008,kantor Global TV
77
2. Global tv harus mengangkat tema- tema yang belum pernah diangkat di program televisi manapun khususnya didalam bidang infotaiment yang merupakan andalan selebrita. 3. Strategi yang dilakukan global tv guna menentukan paket berita khususnya pada edisi-edisi khusus harus lebih kreatif lagi. 4. Global tv dengan selebritanya adalah program baru maka harus selalu melakukan evaluasi-evaluasi guna meningkatkan program selebrita 5. Agar meningkatkan fasilitas-fasilitas kemudahan untuk para mahasiswa yang akan mengadakan penelitian karena kita merupakan sesama anak bangsa dan sangat penting untuk saling menghargai satu dan yang lainya. 6. Didalam kerja sama team redaksi global tv harus lebih solid agar menghasilkan tayanggan-tayanggan yang diharapkan dan memuaskan para pemirsanya. 7. Redaksi global tv membuka kesempatan kepada tenaga-tenaga muda untuk lebih berkreatifitas terhadap liputannya.
78
DAFTAR PUSTAKA Ardiato, Elvinaro dan Erdinaya, Lukiati Komala.2004.Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Baksin, Askurifai, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktek, Bandung: Penerbit Simbiosa Rekatama Media, 2006 Budiansih, Kun Sri. Berani Nolak TV, DAR! Mizan : Bandung, 2005. Devito, A, Josep.Komunikasi Antar Manusia. PT. Profesional books. Jakarta Djuroto,
Totok.2000.Manajemen
Penerbitan
Pers,
PT
Remaja
Rosdakarya.
Bandung. Djaya Kusama, Tams, Periklanan, Amnco. Bandung. 1982. Mc.Quail, Dennis. Teori komunikasi massa suatu pengantar, erlangga : Jakarta,1996 Djuarsa Sendjaja,Sasa. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT Universitas Terbuka Effendy, Onong Uchjana.2002.Ilmu Komunikasi dalam Teori dan Praktek, Remaja Rosdakarya. Bandung. Harahap, Arifin S, Jurnalistik Televisi Teknik Memburu Dan Menulis Berita, Jakarta: Penerbit PT Indeks Kelompok Gramedia, 2006 Kuswandi, Wawan. Komunikasi Massa Sebuah Analis Media Televisi. PT.Rieka Cipta. Jakarta.1996 Mariani Ina Ratna, Kuncoro H June.1994.Teknik mencari dan Menulis Berita, Universitas Terbuka. M.Romli, Asep Syamsul. Jurnalistik Praktis. PT Rosda, Bandung, 2004 Moleong Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Remaja Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ramdina Prakarsa : Jakarta, 2004. Rosdakarya, Bandung, 2004.
Mulyana. Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Rosda . Bandung. Mulyana,Dedy, Metode Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.2004 Nurudin. Komunikasi Massa, Cespur, 2003 Rakhmat,Jalaludin.1998.Metode Penelitian Komunikasi, PT Remaja
Rosdakarya.
Bandung. Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. PT Rosda. Bandung. Rakhmat, Jalaludin. Teori Komunikasi Massa. PT Rosda. Bandung. Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ramdina Prakarsa : Jakarta, 2004. Tim TVRI. TVRI 1962-1972 : Jakarta, 1972. Tim TVRI. 4 Windu : Jakarta, 1994. Umar, Husein.2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi, PT Gramedia Pustaka Utama. Wahana Komputer, Video Editing dan Video Production, Jakarta: Penerbit Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, 2008 Sumber lainya www.wikipediatelevisi.co.id www.globaltv.co.id Company Profile GlobalTv Wawancara dengan Maybi Prabowo, Eksekutif Produser, tanggal 18 april 2008
Wawancara dengan Ardiansyah, Produser, Tanggal 18 april 2008 Wawancara dengan M.Djamzari, Kameramen, Tanggal 28 april 2008 Wawancara dengan Aulia Dwi Guna, Reporter, Tanggal 30 april 2008 Wawancara dengan Kunto Ari Prasetyo, Editor, Tanggal 30 april 2008