STANDARD OPERATION PROCEDURE KERJA LEMBUR KARYAWAN
No. Dokumen
SOP-HR-Reg 05
Tanggal efektif
Maret 20, 2013
No. Revisi
3
Halaman
1.
DASAR PEMIKIRAN
1.1.
Bahwa pada prinsipnya setiap karyawan harus dapat mengatur waktu/jam kerja dengan jumlah pekerjaan yang ada setiap harinya sedemikian rupa, sehingga pekerjaan-pekerjaan tersebut dapat diselesaikan selama jam kerja yang ditetapkan/umum. Disadari pula oleh Direksi/Management adanya beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan karena target yang ditetapkan bisa menimbulkan kerugian ataupun keadaan darurat, maka untuk menyelesaikan diperlukan waktu tambahan kerja lembur/overtime.
1.2.
Bahwa Management melihat, dalam pengaturan waktu kerja dan kerja lembur masih dimungkinkan peningkatan efisiensi jam kerja dengan adanya perencanaan, pengaturan dan pembagian kerja yang lebih baik pada setiap bagian, melalui usaha-usaha seperti : perbaikan hubungan kerja antar bagian dan perbaikan sistem & prosedur kerja.
2.
TUJUAN
2.1.
Terciptanya kepastian jam kerja dan kerja lembur.
2.2.
Melaksanakan prinsip bekerja secara efektif dan efisien sehingga dapat terus meningkatkan produktifitas kerja setiap karyawan.
3.
PEDOMAN KERJA LEMBUR
3.1.
Kerja lembur 3.1.1. Kerja lembur adalah pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan, atas dasar perintah atasan, yang melebihi jam kerja biasa pada hari-hari kerja, atau pekerjaan yang dilakukan pada hari istirahat mingguan karyawan atau hari libur resmi. 3.1.2. Aplikasi kerja lembur adalah pekerjaan yang dilakukan lebih dari atau 8 (delapan) jam sehari untuk 5 hari dan 7 (tujuh) jam sehari untuk 6 hari kerja kerja (tidak termasuk jamjam istirahat) untuk level Operator, dan pekerjaan yang dilakukan diluar hari kerja untuk level staff. 3.1.3. Instruksi untuk masuk kerja di hari cuti/ cuti bersama bukan termasuk lembur melainkan hari cuti akan diganti ke hari lain.
3.2.
Sesuai dengan KEP. 102/MEN/VI/2004 pasal 3, waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu. Hal ini tidak termasuk kerja lembur yang dilakukan pada waktu istirahat mingguan atau hari libur resmi. Lembur pada akhir minggu atau pada hari libur resmi memiliki perhitungannya sendiri.
STANDARD OPERATION PROCEDURE KERJA LEMBUR KARYAWAN
No. Dokumen
SOP-HR-Reg 05
Tanggal efektif
Maret 20, 2013
No. Revisi
3
Halaman
3.3.
Prinsip Kerja Lembur 3.3.1. Prinsip kerja lembur adalah kondisi tertentu dimana pekerjaan harus segera diselesaikan untuk kepentingan perusahaan. 3.3.2. Karyawan yang berhak atas kerja lembur adalah pelaksana dari kegiatan kerja, dan mendapatkan approval. 3.3.3. Kerja lembur harus memiliki target pekerjaan yang jelas, dan wajib memberikan laporan lembur.
3.4.
Perhitungan upah lembur 3.4.1. Tarif upah lembur Perhitungan jam kerja lembur dan tarif upah lembur mengacu pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-72/MEN/1984, dengan rumusan: Tarif upah lembur: 1/173 x upah Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja : 1. Untuk jam kerja lembur pertama harus di bayar upah sebesar 1,5 (satu setengah) kali upah sejam; 2. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah sebesar 2 (dua) kali upah sejam. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan/atau hari libur resmi untuk waktu kerja 6 (enam) hari kerja 40 (empat puluh) jam seminggu maka : 1. Perhitungan upah kerja lembur untuk 7 (tujuh) jam pertama dibayar 2 (dua) kali upah sejam, dan jam kedelapan dibayar 3 (tiga) kali upah sejam dan jam lembur kesembilan dan kesepuluh dibayar 4 (empat) kali upah sejam. 2. Apabila hari libur resmi jatuh pada hari kerja terpendek perhitungan upah lembur 5 (lima) jam pertama dibayar 2 (dua) kali upah sejam, jam keenam 3(tiga) kali upah sejam dan jam lembur ketujuh dan kedelapan 4 (empat) kali upah sejam. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan/atau hari libur resmi untuk waktu kerja 5 (lima) hari kerja dan 40 (empat puluh) jam seminggu, maka perhitungan upah kerja lembur untuk 8 (delapan) jam pertama dibayar 2 (dua) kali upah sejam, jam kesembilan dibayar 3 (tiga) kali upah sejam dan jam kesepuluh dan kesebelas 4 (empat) kali upah sejam. 3.4.2. Tunjangan Makan Saat Lembur Bila pekerjaan lembur dilakukan selama 3 (tiga) jam atau lebih, disediakan makanan oleh Perusahaan yang besarnya adalah Rp. 10,000/ orang/ makan.
STANDARD OPERATION PROCEDURE KERJA LEMBUR KARYAWAN
No. Dokumen
SOP-HR-Reg 05
Tanggal efektif
Maret 20, 2013
No. Revisi
3
Halaman
4.
PROSEDUR KERJA LEMBUR
4.1.
Rencana kerja lembur disosialisasikan oleh Atasan (Kepala Bagian atau Kepala Project) disertai dengan rencana dan target kegiatan melalui email ke pihak-pihak terkait termasuk HRD, dan perlu mendapatkan approval dari Jeremy sebelum lembur dilaksanakan.
4.2.
Karyawan yang akan melakukan kerja lembur harus atas permintaan Atasan (Kepala Bagian atau Kepala Project) dan mendapat persetujuan dari Jeremy, yang dinyatakan dalam Surat Perintah Kerja Lembur (SPKL).
4.3.
SPKL yang sudah dilengkapi (dengan actual pencapaian) dan ditanda tangani oleh semua pihak yang bersangkutan diserahkan ke bagian HRD untuk diverifikasi, dan dibuatkan perhitungan pembayarannya. Penyerahan form dan laporan wajib diberikan maksimal 2 hari setelah kegiatan lembur dilakukan.
4.4.
Tanpa data 4.3 maka kerja lembur tidak akan dibayar.
4.5.
Pembayaran upah lembur dilakukan bersama sama dalam gaji bulan berikutnya.
4.6.
Lembur yang diperhitungkan adalah sebagai berikut : 4.6.1. Pekerjaan lembur < 30 menit = tidak diperhitungkan 4.6.2. Pekerjaan lembur 30 – 45 menit = 0,5 jam 4.6.3. Pekerjaan lembur 45 – 60 menit = 1 jam
4.7.
Karyawan yang bekerja dengan sistem shift, maka perhitungan lembur akan diperoleh sesuai dengan jadwal kerja yang telah diatur dengan tetap berpedoman kepada peraturan pemerintah yang berlaku.
4.8.
Seluruh Dept. Head agar mengatur kembali/review tentang jadwal kerja dan mengontrol pekerjaan lembur, sehingga dalam keadaan normal kerja lembur per hari tidak melebihi 3 jam dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu (namun hal ini tidak termasuk kerja lembur yang dilakukan pada waktu istirahat mingguan atau hari libur resmi). Penyimpangan ketentuan ini hanya dapat diberikan dengan pemberitahuan sebelumnya ke HRD dan disetujui oleh Direktur.
4.9.
Batas Maksimal penyerahan form ke HRD adalah: 4.9.1. SPKL wajib diserahkan ke HRD maksimal 2 hari setelah lembur dilakukan. 4.9.2. SPKL untuk perhitungan tanggal lembur masuk ke Payroll adalah setiap tanggal 21 (dua puluh satu) setiap bulan, Apabila tanggal 21 jatuh di hari libur, maka dapat diberikan di hari pertama sesudah libur. Lebih dari tanggal tersebut maka masuk bulan berikutnya. 4.9.3. Lebih dari ketentuan 4.9.1 maka lembur tidak dapat dibayarkan.
STANDARD OPERATION PROCEDURE KERJA LEMBUR KARYAWAN
5.
No. Dokumen
SOP-HR-Reg 05
Tanggal efektif
Maret 20, 2013
No. Revisi
3
Halaman
PENUTUP
SOP Kerja Lembur Karyawan ditetapkan pertama kali efektif per 25 Mei 2013. Perubahan ke.2 SOP lembur akan berlaku mulai 19 Maret 2013. Perubahan ke.3 adalah pada permintaan approval lembur ke Jeremy bukan Direktur, berlaku sejak 20 Maret 2013.
Prepared By :
Dina Christiana HRD Manager
Approved By:
Ferry Hariady Direktur
STANDARD OPERATION PROCEDURE KERJA LEMBUR KARYAWAN
No. Dokumen
SOP-HR-Reg 05
Tanggal efektif
Maret 20, 2013
No. Revisi
3
Halaman
Format Formulir Perintah Lembur Dengan ini perusahaan meminta kepada :
Surat Perintah Kerja Lembur (SPKL) Employee Name NIK Tanggal Lembur Kode Lembur*
: __________________ : ____.___ : ___-___-____ : LBR / KRJ
Jenis Pekerjaan Lembur No Part # Contoh 1 Contoh 2
206057_C
Jenis Pekerjaan Deburing Tapping
Jam Mulai Lembur Jam Selesai Lembur Lama Istirahat Total Waktu Lembur Target dan Estimasi Waktu Kerja Waktu Qty kerja 5 10 menit 10 30 menit
:____:___ :____:___ :____ menit : ____:___
Divisi/ Project : _____ /______ Paraf Kepala Bagian :_____ Paraf Kepala Project :_____ Paraf Karyawan :_____
Aktual Pekerjaan Qty 5 10
Waktu kerja 15 menit 30 menit
Status selesai + analisa waktu lebih selesai
Paraf Atasan di lapangan