PENERAPAN METODE KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR AL- QUR’AN HADITS PADA MATERI SURAT AL-LAHAB SISWA KELAS IV A MI SABILUL ‘ULUM MAYONGLOR MAYONG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam
Oleh: MUFARRIHAH NIM: 093111313
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
i
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: MUFARRIHAH
NIM
: 093111313
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 25 Mei 2011 Saya yang menyatakan
Mufarrihah NIM: 09311313
ii
KEMENTERIAN AGAMA R.I. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang Telp. 024-7601295 Fax. 7615387 PENGESAHAN Naskah skripsi dengan: Judul : Penerapan Metode Kooperatif Numbered Head Together (NHT) untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar al-Qur’an Hadits Pada Materi Surat al-Lahab Siswa Kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011 Nama : Mufarrihah NIM : 093111313 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Program Studi : Pendidikan Agama Islam telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Semarang, 11 Juni 2011 DEWAN PENGUJI Ketua,
Sekretaris,
Ismail, M. Ag. NIP : 197110211997031002
Dra Siti Mariam, M. Pd. NIP : 196507271992032002
Penguji I,
Penguji II,
Karnadi, M. Pd. NIP : 1968103171994031003
Dr. Saifudin Zuhri, M. Ag. NIP : 195808051987031002 Pembimbing
Drs. H. Soediyono, M. Pd. NIP : 194607151976121001
iii
Semarang, 25 Mei 2011
NOTA PEMBIMBING
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang
Assalamu’alaikum wr.wb Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul
:
Penerapan Metode Kooperatif Numbered Head Together (NHT) untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar alQur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab Siswa Kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011
Nama
:
Mufarrihah
NIM
:
093111313
Jurusan
:
Pendidikan Agama Islam
Program Studi
:
Pendidikan Agama Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Pembimbing
Drs. H. Soediyono, M. Pd.
iv
MOTTO
¨βÎ) 4 ß|¡ômr& }‘Ïδ ÉL©9$$Î/ Οßγø9ω≈y_uρ ( ÏπuΖ|¡ptø:$# ÏπsàÏãöθyϑø9$#uρ Ïπyϑõ3Ïtø:$$Î/ y7În/u‘ È≅‹Î6y™ 4’n<Î) äí÷Š$# ∩⊇⊄∈∪١ tωtGôγßϑø9$$Î/ ÞΟn=ôãr& uθèδuρ ( Ï&Î#‹Î6y™ tã ¨≅|Ê yϑÎ/ ÞΟn=ôãr& uθèδ y7−/u‘ Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (QS. An Nahl: 125)
1
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya, ( Bandung: CV Diponegoro, 2009), hlm. 224.
v
ABSTRAK Judul
Penulis NIM
: Penerapan Metode Kooperatif Numbered Head Together (NHT) untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Al-Qur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab Siswa Kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011. : Mufarrihah : 093111313
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya minat belajar siswa dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits di kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor, hasil belajar yang rendah, guru kurang memotifasi siswa, materi pelajaran sulit dan komplek, sarana pembelajaran yang terbatas, dan proses pembelajaran yang kurang menarik. Adapun pemecahan masalah yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran Numbereds Head Together (NHT). Rumusan masalah dalam dalam penelitian ini adalah 1). Bagaimana implementasi metode pembelajaran kooperatif NHT dapat meningkatkan minat belajar al-Qur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab siswa kelas IVA MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara? 2). Bagaimana implementasi metode pembelajaran kooperatif NHT dapat meningkatkan hasil belajar al-Qur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab siswa kelas IVA MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara? Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dan dilakukan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi. Pengumpulan data diperoleh melalui dokumenter, observasi, wawancara, angket, dan tes. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah 1). Minat siswa dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits dengan pendekatan pembelajaran NHT; 2). Hasil belajar siswa dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits dengan pendekatan pembelajaran NHT. Dari hasil analisis didapatkan bahwa minat belajar siswa mengalami peningkatan, pada siklus I (57,14%), artinya mempunyai minat sedang, dan siklus II (75%), artinya mempunyai minat yang tinggi. Hasil belajar al-Qur’an Hadits siswa juga mengalami peningkatan, hal itu ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, pada siklus I (67,86%), artinya ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai, dan pada siklus II (78,57%), artinya ketuntasan belajar secara klasikal telah tercapai. Dari hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa dengan model pembelajaran NHT mempunyai dampak positif terhadap peningkatan minat dan hasil belajar siswa kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara. Disarankan dapat dimanfaatkan sebagai masukan atau bahan pertimbangan guru khusunya pada mata pelajaran al-Qur’an Hadits bahwa pembelajaran model NHT perlu diterapkan dan dikembangkan, karena pembelajaran tersebut dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.
vi
TRANSLITERASI ARAB-LATIN Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab-Latin dalam skripsi ini berpedoman pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor: 158/1987 dan Nomor: 0543b/U/1987. penyimpanagn penulisan kata sandang [al-] disengaja secara konsisten supaya sesuai teks Arabnya.
ﺍ
a
ﻁ
ṭ
ﺏ
b
ﻅ
ṭ
ﺕ
t
ﻉ
‘
ﺙ
ṭ
ﻍ
g
ﺝ
j
ﻑ
f
ﺡ
ṭ
ﻕ
q
ﺥ
kh
ﻙ
k
ﺩ
d
ﻝ
l
ﺫ
Ŝ
ﻡ
m
ﺭ
r
ﻥ
n
ﺯ
z
ﻭ
w
ﺱ
s
ﻩ
h
ﺵ
sy
ﺀ
’
ﺹ
ṭ
ﻱ
y
ﺽ
ṭ
Bacaan Madd: ā = a panjang ī = i panjang
Bacaan Diftong:
ﻭ = ﹶﺍau ﻱ = ﹶﺍai
ū = u panjang
vii
KATA PENGANTAR
Bismillāhirraḥmānirraḥīm Segala puji bagi Allah atas segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya yang tak terhingga. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada para utusanNya dan para pengikut mereka yang telah mengajak umat manusia untuk mengabdi kepada-Nya. Berkat rahmat dan hidayah Allah peneliti telah menyelesaikan tugas Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu patutlah kiranya peneliti menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Suja’i, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan izin dalam penelitian ini; 2. Ahmad Muthohar, M. Ag. selaku ketua Program Kualifikasi IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan dorongan, semangat untuk menyelesaikan studi di IAIN; 3. Drs. Soediyono, M. Pd. selaku Dosen pembimbing, yang telah membimbing peneliti dengan penuh ketelatenan dan kesabaran sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. 4. Mustafid selaku kepala MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor yang telah memberikan kesempatan, pengarahan dan dukungan sehingga pelaksanaan penelitian dapat berjalan dengan baik dan lancar. 5. Fatah Yasin, S. Pd. selaku kolaborator. 6. Ayah ibunda tercinta, anak-anak dan suamiku tersayang, teman-teman kulifikasi IAIN Walisongo yang telah memberikan motivasi sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Harapan peneliti semoga skripsi yang sangat jauh dari kesempurnaan ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi kita semua khususnya para guru tingkat dasar. Tidak lupa saran dan kritik yang sifatnya membangun dari segenap
viii
pihak sangat peneliti harapkan guna perbaikan kualitas penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT. senantiasa memberikan hidayah-Nya kepada kita semua. Amīn.
Mayong, 25 Mei 2011
Peneliti
ix
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ……………………………………………………...
i
PERNYATAAN KEASLIAN ……………………………………………..
ii
PENGESAHAN …………………………………………………………....
iii
MOTTO .........................................................................................................
iv
NOTA PEMBIMBING .................................................................................
v
ABSTRAK ....................................................................................................
vi
TRANSLITERASI ARAB-LATIN ..............................................................
vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................
viii
DAFTAR ISI .................................................................................................
x
: PENDAHULUAN ......................................................................
1
A. Latar Belakang ......................................................................
1
B. Penegasan Istilah ...................................................................
3
C. Rumusan Masalah ..................................................................
5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..............................................
5
E. Manfaat Penelitian .................................................................
6
BAB I
BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGGUNAAN HIPOTESIS TINDAKAN ...............................................................................
7
A. Kajian Pustaka 1. Metode Kooperatif .............................................................
7
2. Numbered Heads Together ……………………………....
10
3. Kooperatif Numbered Head Together ..............................
12
4. Minat …………………………………………………….
12
5. Hasil Belajar ......................................................................
21
6. Al-Qur’an Hadits ………………………………………....
23
B. Kerangka Berfikir ..................................................................
27
C. Hipotesis Tindakan ................................................................
28
x
BAB III : METODE PENELITIAN .........................................................
29
A. Setting Penelitian ...................................................................
29
B. Subyek Penelitian ..................................................................
29
C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................
29
D. Teknik Pengumpulan Data.....................................................
29
E. Prosedur Penelitian ......... ......................................................
30
F. Teknik Analisis Data ..............................................................
34
G. Indikator Pencapaian ..............................................................
36
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................
37
A. Deskripsi Data Penelitian ……………………………………
37
1. Data Pra Siklus ....................................................................
37
2. Data Siklus I .......................................................................
39
3. Data Siklus II ......................................................................
46
B. Hasil Penelitian ……………………………………………....
53
1. Minat Belajar Siswa ............................................................
53
2. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ..........................................
55
BAB V : PENUTUP ..................................................................................
57
A. Simpulan ……………………………………………………
57
B. Saran ………………………………………………………..
57
C. Penutup ……………………………………………………..
58
DAFTAR PUSTAKA
59
RPP
61
DAFTAR TABEL
72
DAFTAR LAMPIRAN
78
RIWAYAT HIDUP
108
xi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Sering dijumpai dalam proses belajar mengajar cara menyajikan materi kepada
siswa kurang berkualitas, tidak efisien, dan kurang mempunyai daya tarik, bahkan cenderung membosankan, sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal. Minat adalah variabel penting yang mempengaruhi terhadap tercapainya suatu prestasi atau cita-cita yang diharapkan. Oleh karena itu belajar dengan minat akan lebih baik daripada belajar tanpa minat. Peningkatan minat dan hasil belajar siswa sangat tergantung pada peranan guru dalam mengelola pembelajaran. Dalam Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, seorang guru yang profesional harus memiliki empat kemampuan dasar (kompetensi). Adapun empat kemampuan tersebut adalah : 1) kompetensi pedagogik, 2) kompetensi kepribadian, 3) kompetensi sosial, dan 4) kompetensi profesional, dalam melaksanakan tugas. Banyak
metode
pembelajaran
yang
dapat
digunakan
dalam
proses
pembelajaran, khususnya yang dapat menumbuhkan minat siswa dan meningkatkan hasil belajar. Pembelajaran akan berhasil jika seorang guru dapat memilih dengan tepat metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa dan karakteristik materi yang akan disampaikan. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dalam kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus membuat perencanaan pembelajaran secara seksama guna meningkatkan mutu belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Guru dituntut untuk menguasai berbagai macam metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan siswa. Hal ini menuntut kompetensi dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar di dalam kegiatan belajar mengajar.
1
Melalui penelitian pada kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayong kompetensi dasar dalam pengajaran al-Qur’an hadits kurang memenuhi indikator kompetensi dasar yang diharapkan. Hasil tes pembelajaran al-Qur’an Hadits pada siswa kelas IV A MI Sabilul ‘Uum Mayong pada kegiatan pra tindakan diketahui bahwa dari jumlah keseluruhan siswa kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayong yang berjumlah 28 siswa, 2 siswa memperoleh nilai 40 (7,14%), 3 siswa memperoleh nilai 50 (10,71%), 1 siswa memperoleh nilai 55 (3,57%), 3 siswa memperoleh nilai 60 (10,71%), 5 siswa memperoleh nilai 65 (17,86%), 8 siswa memperoleh nilai 70 (28,57%), 2 siswa memperoleh nilai 75 (7,14%), 4 siswa memperoleh nilai 80 (14,29%).2 Dengan demikian, berdasarkan nilai yang diperoleh siswa, pembelajaran al-Qur’an Hadits di kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayong dikatakan belum berhasil, karena siswa yang memperoleh skor minimal mencapai 14 siswa (50%) yang berarti kurang dari 75% untuk dinyatakan telah berhasil. Berdasarkan observasi diketahui bahwa beberapa faktor yang diasumsi sebagai penyebab rendahnya hasil belajar mata pelajaran al-Qur’an Hadits adalah: a) metode pembelajaran yang digunakan guru berupa metode ceramah, b) minat belajar siswa rendah, c) guru kurang memotifasi siswa, d) materi pelajaran sulit dan komplek, e) sarana pembelajaran yang terbatas, f) dan proses pembelajaran yang kurang menarik. Permasalahan rendahnya minat dan hasil belajar al-Qur’an Hadits di MI Sabilul’Ulum Mayong harus segera ditanggulangi, dan guru perlu melakukan refleksi atas kinerjanya. Perolehan hasil belajar al-Qur’an Hadits dapat ditingkatkan lebih tinggi lagi apabila minat siswa dalam pembelajaran juga tinggi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa minat siswa masih rendah, kinerja siswa menunjukkan fenomena sebagai berikut guru hanya mengandalkan model ceramah atau yang lebih dikenal dengan verbalisme. Menurut S. Nasution penyakit yang paling berkecamuk di sekolah ialah verbalisme. Bahaya penyakit verbalisme terdapat dalam setiap situasi belajar, yaitu apabila anak-anak diberi kata-kata tanpa memahami artinya.3 Guru jarang membimbing siswa dalam diskusi, guru jarang memberikan pertanyaan 2 3
Tanggal 31 Januari 2011 Nasution. S, Didaktik Asas-Asas Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hlm. 94.
2
kepada siswa baik secara individual atau klasikal. Siswa tidak berani bertanya apabila ada masalah/materi yang tidak/kurang dimengerti. Hal ini menjadi salah satu kelemahan metode ceramah yang apabila diterapkan secara murni adalah tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembalajaran akibatnya materi yang diajarkan menjadi kurang menarik. Pembelajaran yang ada lebih terpusat pada guru, bukan kepada siswa. Hal ini tidak dapat dibiarkan begitu saja. Semua potensi yang dimiliki siswa harus dikembangkan. Hal ini dapat tercapai apabila kinerja siswa ditingkatkan, sehingga guru hanya berperan sebagai fasilitator, motivator dan organisator. Sebagai tenaga pendidik yang profesional guru harus tetap bisa menumbuhkan minat belajar siswa. Usaha untuk menumbuhkan minat belajar siswa diantaranya melalui metode cooperative learning (pembelajaran dengan kerja sama). Menurut Ahmad Munjin nasih metode pembelajaran ini sangat menekankan pola kerja sama dengan membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil (sub-sub kelompok)4. Untuk menghindari adanya siswa yang kurang aktif perlu adanya kelompok belajar yang terstruktur. Ada lima unsur pokok yang termasuk dalam penstrukturan tersebut yaitu adanya saling ketergantungan yang positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerjasama dan proses kelompok. Pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe NHT, merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat menjadikan siswa aktif, kreatif dan dapat bersosialisasi dengan teman kelompoknya. Oleh karena itu, penggunaan metode kooperatif tipe NHT adalah salah satu solusi untuk meningkatkan minat dan hasil belajar mata pelajaran al-Qur’an Hadits pada siswa MI Sabilul ’Ulum Mayong Kabupaten Jepara.
B.
Penegasan Istilah Untuk memperjelas agar tidak terjadi salah penafsiran dalam judul diatas, maka
perlu kiranya dijelaskan istilah-istilah sebagai berikut: 1. Metode kooperatif (pembelajaran berkelompok) 4
Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: Refika Aditama, 2009), hlm. 73.
3
Adalah sebuah metode kerja sama dalam kelompok dangan cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa dengan tingkat kemampuan, jenis kelamin dan ras yang berbeda-beda sehingga terjadi interaksi yang baik dan saling membantu dalam satu kelompok5. 2.
Numbered Heads Together (NHT) Numbered Heads Together (NHT) adalah merupakan suatu tipe model
pembelajaran kooperatif dengan cara setiap siswa diberi nomor dan dibuat suatu kelompok, kemudian secara acak, guru memanggil nomor dari siswa6. 3. Minat Dalam kamus besar bahasa Indonesia minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.7 Menurut Slameto minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.8 Muhibbin
Syah
dalam
bukunya
Psikologi
Belajar
Minat
adalah
kecenderungan dan kegairahan yang tingggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.9 Menurut Elizabeth B. Hurlock, minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan.10 Bertolak dari berbagai devinisi di atas secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa minat merupakan kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang mereka inginkan. 4. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
5
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 56. 6 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011), hlm. 89. 7 Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm. 744. 8 Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 180. 9 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 152. 10 Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, alih bahasa Med. Mertasari Tjandrasa (Jakarta: Erlangga, 1993), hlm. 114.
4
5. al-Qur’an Hadits Mata pelajaran al-Qur’an Hadits adalah dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah untuk memberikan motivasi, membimbing, mengarahkan pemahaman, mengembangkan kemampuan dasar dan penghayatan isi yang terkandung dalam al-Qur’an dan Hadits yang diharapkan dapat diwujudkan dalam perilaku yang memancarkan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT. sesuai dengan ketentuan al-Qur’an dan Hadits.
C.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapatlah
dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana implementasi metode pembelajaran kooperatif NHT terhadap minat belajar al-Qur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab siswa kelas IVA MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara? 2. Bagaimana implementasi metode pembelajaran kooperatif NHT terhadap hasil belajar al-Qur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab siswa kelas IVA MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara?
D.
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan metode pembelajaran
kooperatif NHT pada pelajaran al-Qur’an Hadits dengan kerja kelompok, sebagai suatu upaya perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kemampuan guru dalam mendesain metode pembelajaran kooperatif NHT pada pelajaran al-Qur’an Hadits. 2. Untuk menerapkan metode pembelajaran kooperatif NHT pada pelajaran alQur’an Hadits di MI Sabilul’Ulum Mayong. 3. Meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits dengan metode pembelajaran kooperatif NHT. 4. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits dengan metode pembelajaran kooperatif NHT.
5
E.
Manfaat Penelitian Bagi siswa pembelajaran kooperatif NHT memberikan nuansa baru suatu
metode pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran al-Qur’an Hadits. Siswa memiliki kesadaran bahwa proses belajar mengajar adalah dalam rangka mengembangkan potensi dirinya, karena itu keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh siswa itu sendiri. Di samping itu, melalui penelitian ini siswa dilatih untuk bekerja sama dalam belajar dan bertanggung jawab pada kemajuan belajar temannya. Sehingga siswa terdorong untuk aktif baik secara fisik, mental, dan emosi dalam dirinya. Bagi guru penelitian ini diharapkan untuk dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya, dan metode pembelajaran kooperatif NHT menjadi alternatif pembelajaran al-Qur’an Hadits untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa MI Sabilul’Ulum Mayong. Memberikan kesadaran bagi guru untuk merefleksi diri atas kinerjanya dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan, materi, karakteristik siswa, dan kondisi pembelajaran. Guru mempunyai kemampuan untuk merancang model pembelajaran baru dan menerapkannya dalam proses pembelajaran al-Qur’an Hadits. Dengan penelitian ini, diharapkan kemampuan guru mengaktifkan siswa dan memusatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran dan pada pengembangan potensi diri siswa juga dapat ditingkatkan sehingga proses pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, bermakna, dan memiliki daya tarik. Di samping itu peneliti juga dapat memperkaya pengalaman guru dalam melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran dengan merefleksi diri atas kinerjanya melalui PTK. Bagi sekolah Sebagai bahan masukan sebagai upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas proses balajar mengajar sesuai dengan tuntutan kurikulum, dan untuk meningkatkan hasil belajar khususnya mata pelajaran alQur’an Hadits.
6
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGGUNAAN HIPOTESIS TINDAKAN
A.
Kajian Pustaka
1.
Metode Kooperatif Pada hakikatnya metode kooperatif mempunyai makna yang sepadan dengan
cooperative learning (pembelajaran kooperatif). Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau atau satu tim. Slavin mengemukakan, “cooperative learning refers to a variety of teaching methods in which students work in small groups to help one another learn academic content.” 11 Sedangkan Rusman mengemukakan “pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.12 Menurut Isjoni, pembelajaran kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil (yang anggotanya terdiri atas 4-6 orang) untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok itu.13 Dari beberapa pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa metode kooperatif adalah metode kerja sama dalam kelompok dangan cara membagi kelas menjadi beberapa kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa dengan tingkat kemampuan, jenis kelamin dan ras yang berbeda-beda sehingga terjadi interaksi yang baik dan saling membantu dalam satu kelompok. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu 11
Robert E. Slavin, Cooperative Learning Theory, Research, and Practice (Boston: Allyn & Bacon, 1995), hlm. 2. 12 Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru (Jakarta: Rjawali Pers, 2011), hlm. 202. 13 Isjoni, Cooperative Learning: Efektifitas Pembelajaran Kelompok (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 16.
7
memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif.14 Para ahli menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, unggul dalam membantu memahami konsep-konsep yang sulit, dan membantu siswa menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Pembelajaran kooperatif dapat memberikan keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas akademik.15 Beberapa ciri dari pembelajaran kooperatif adalah; (a) setiap anggota memiliki peran, (b) terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa, (c) setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompknya, (d) guru membantu mengembangkan keterampilan- keterampilan interpersonal kelompok, dan (e) guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.16 Keberhasilan dalam berkooperatif adalah suatu keberhasilan bersama dalam sebuah kelompok. Karena setiap anggota kelompok tidak hanya melaksanakan tugas masing-masing
tetapi
memerlukan
kerjasama
antara
anggota
kelompok.
Sebagaimana firman Allah SWT dalan surat Al-Maidah ayat 2
3“uθø)−G9$#uρ ÎhÉ9ø9$# ’n?tã (#θçΡuρ$yès?uρ dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa (Q. S 5:2) Terdapat enam langkah utama dalam pembalajaran yang menggunakan metode kooperatif. Pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tunjuan pelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar. Fase ini diikuti oleh penyajian informasi. Sering kali dengan bahan bacaan secara verbal. Selanjutnya siswa dikelompokkan kedalam tim-
14
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007 ), hlm. 41. 15 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 59. 16 Isjoni, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antara Peserta Didik (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 27.
8
tim belajar. Tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas mereka secara bersama. Fase terakhir pembelajaran kooperatif meliputi presentasi hasil akhir kerja kelompok, atau evaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari dan memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu. Ada 6 (enam) fase atau langkah utama yang terlibat dalam pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif yaitu:17. Fase Fase 1
Perilaku Guru
Menyampaikan tujuan dan
Menyampaikan
memotivasi siswa
pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran
semua
tersebut
dan
tujuan memotivasi
siswa belajar Fase 2
Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa baik dengan peragaan atau demonstrasi atau bahan bacaan.
Fase 3
Mengorganisasikan siswa ke
Guru
menjelaskan
kepada
siswa
dalam kelompok belajar
bagaimana cara membentuk kelompk belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan perubahan yang efisien
Fase 4
Membimbing kelompok
Guru
membimbing
kelompok-
bekerja dan belajar.
kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
Fase 5
Evaluasi
Guru
mengevaluasi
hasil
belajar
tentang materi yang telah dipelajari atau
masing-masing
kelompok
mempresantasikan hasil kerjanya.
17
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif , hlm. 66-67.
9
Fase 6
Memberikan
penghargaan Guru mencari cara untuk menghargai
(reward)
baik
upaya maupun hasil belajar
individu maupun kelompok.
2.
Numbered Heads Together Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama adalah
jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Numbered head together (NHT) Pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagan (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.18 Numbered Heads Together (NHT) merupakan suatu tipe model pembelajaran kooperatif yang merupakan struktur sederhana dan terdiri atas beberapa tahapan yang digunakan untuk mereview fakta-fakta dan informasi dasar yang berfungsi untuk mengatur interaksi diantara siswa. Number Head Together merupakan suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas. Dalam mempresentasikan hasil diskusi semua siswa diberi nomor sehingga siswa harus terus mengikuti diskusi untuk menyelesaikan soal dan benar-benar menguasai jawaban. Karena setiap siswa mempunyai kemungkinan nomornya akan dipanggil oleh guru untuk mempresentasikan hasil diskusi. Selain itu model pembelajaran NHT juga melatih siswa untuk berani mengungkapkan pendapat dan mendorong siswa untuk model pembelajaran NHT ini secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran.
18
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, hlm. 82.
10
Langkah-langkah dalam menerapkan NHT19: a. Penomoran Penomoran adalah hal yang utama di dalam NHT, dalam tahap ini guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan tiga sampai lima orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5 sehingga setiap siswa dalam tim mempunyai nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah siswa di dalam kelompok. b. Mengajukan Pertanyaan Langkah berikutnya adalah pengajuan pertanyaan, guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan yang diberikan dapat diambil dari materi pelajaran tertentu yang memang sedang di pelajari, dalam membuat pertanyaan usahakan dapat bervariasi dari yang spesifik hingga bersifat umum dan dengan tingkat kesulitan yang bervariasi pula. c. Berpikir Bersama Setelah mendapatkan pertanyaan-pertanyaan dari guru, siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dan menjelaskan jawaban kepada anggota dalam timnya sehingga semua anggota mengetahui jawaban dari masingmasing pertanyaan. d. Pemberian Jawaban Langkah terakhir yaitu guru menyebut salah satu nomor dan setiap siswa dari tiap kelompok yang bernomor sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas, kemudian guru secara random memilih kelompok yang harus menjawab pertanyan tersebut, selanjutnya siswa yang nomornya disebut guru dari kelompok tersebut mengangkat tangan dan berdiri untuk menjawab pertanyaan. Kelompok lain yang bernomor sama menanggapi jawaban tersebut. Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa yang hasil belajar rendah, antara lain adalah20:
19
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, hlm. 82-83.
11
a. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi b. Memperbaiki kehadiran c. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar d. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil e. Konflik antara pribadi berkurang f. Pemahaman yang lebih mendalam g. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi h. Hasil belajar lebih tinggi Metode Kooperatif Numbered Head Together mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah sebagai berikut.21 a. Setiap siswa menjadi siap semua b. Siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh c. Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai Kelemahan metode pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together adalah sebagai berikut.22 a. Kemungkinan nomor yang dipanggil, akan dipanggil lagi oleh guru b. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru. 3.
Kooperatif Numbered Head Together Pengertian kooperatif Numbered Head Together adalah model pembelajaran
dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil dan setiap siswa diberi nomor dan dibuat suatu kelompok. 4.
Minat
a. Pengertian Minat Interest may refer to the motivating force that impels us to attend to a person, a thing, or an activity; or it may be the affective experience that has been stimulated by the activity itself.23
20
Ibrahim, ”Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT”, dalam http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-head-together/, diakses 31 Maret 2011. 21 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 90. 22 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, hlm. 90. 23 Crow, Educational Psychology, ( New York: American Book Company, 1958), hlm. 248.
12
٢٤
ﻪ ﻴﻓ ﻊ ﻤ ﻭ ﹶﻃ ﻪ ﻴﻋﹶﻠ ﺹ ﺮ ﺣ ﻭ ﻩ ﺩ ﺍ ﹶﺍ ﺭ: ﺒ ﹰﺔﺭ ﹾﻏ
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tingggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.25 Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.26 Menurut Elizabeth B. Hurlock, minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan.27 Dari berbagai definisi di atas dapat dipahami bahwa minat merupakan kecenderungan seseorang untuk selalu memperhatikan dan mengingat bahkan melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang berminat terhadap sesuatu berarti sikapnya senang terhadap sesuatu itu. Dengan demikian minat sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Adapun minat yang dapat menunjang belajar adalah minat terhadap bahan atau mata pelajaran dan juga kepada guru yang mengajarnya. Apabila siswa tidak memiliki minat kepada bahan atau mata pelajarannya atau juga kepada gurunya, maka siswa tidak akan bersemangat atau bahkan tidak mau belajar. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran seorang guru atau pendidik harus dapat membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap gurunya dan mata pelajaran yang akan dipelajarinya. Karena minat merupakan kekuatan yang dapat menjadi tenaga pendorong bagi siswa untuk mendayagunakan potensi-potensi yang ada pada dirinya dan potensi di luar dirinya untuk mewujudkan tujuan belajar. Untuk membangkitkan minat belajar siswa tersebut, banyak cara yang dapat digunakan. Antara lain pertama, dengan membuat materi yang akan dipelajari semenarik mungkin dan tidak membosankan, desain pembelajaran yang memberikan kebebasan bagi siswa untuk mengeksplor apa yang akan dipelajari, 24
٥٣٣ . ص,( ٢٠٠٣ , روسUV : NO PQ ) , de\e f اdgb]V اhi]_V ا,ونbc وا,U[\]V اU_`ا Muhibbin Syah, Psikologi, hlm. 152. 26 Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi, hlm. 180. 27 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 114. 25
13
pemilihan metode yang tepat, dan yang lebih penting lagi adalah performansi guru yang menarik ketika mengajar. Kedua, pemilihan jurusan atau bidang studi. Dalam hal ini alangkah baiknya jika jurusan atau bidang studi dipilih sendiri oleh siswa sesuai dengan minatnya.28 b. Timbulnya Minat Secara umum timbulnya minat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1). Minat Instrinsik Minat instrinsik yaitu minat yang timbul dari dalam diri siswa itu sendiri. Contoh: karena terdorong untuk mempertahankan prestasinya, maka anak akan menjadi giat dalam belajar. Contoh lain karena ingin mengubah nasib dimasa yang akan datang, maka anak akan berusaha keras agar nasibnya tidak sama seperti orang tuanya, misalnya hanya seorang tukang becak. 2). Minat Ekstrinsik Minat ekstrinsik yaitu minat yang timbul karena adanya pengaruh dari luar individu siswa itu sendiri. Contoh seorang guru MI yang hanya tamatan D II mendapat saran dari kepala madrasahnya untuk segera melanjutkan pendidikannya ke S 1 untuk memenuhi syarat sertivikasi, meskipun usianya sudah 50 tahun, dan ternyata setalah lulus S 1 guru tersebut mendapat kesempatan mengikuti sertivikasi. 3). Pentingnya Minat (Pengaruh Minat terhadap Aktifitas Anak)29 Minat memainkan peran penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai dampak yang besar terhadap perilaku dan sikap seseorang. Terutama pada masa kanak-kanak sebagian besar pribadinya ditentukan oleh minat yang berkembang pada saat itu. Sepanjang masa kanak-kanak,minat menjadi sumber motivasi yang kuat untuk belajar. Pada masa inilah waktu yang tepat bagi guru untuk membangkitkan dan mengarahkan minat mereka. Dengan minat yang kuat
28
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), hlm. 24. 29 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 114
14
anak akan bersungguh-sungguh terhadap suatu kegiatan atau pelajaran yang diminati tanpa merasa bosan. Minat mempengaruhi bentuk dan intensitas aspirasi anak. Ketika anak mulai berfikir tentang pekerjaan mereka dimasa mendatang misalnya, mereka menentukan apa yang mereka ingin lakukan bila mereka dewasa nanti. Semakin yakin mereka terhadap pekerjaan yang diidamkan, semakin besar minat mereka terhadap kegiatan di dalam kelas atau di luar kelas yang mendukung tercapainya aspirasi itu. Contoh seorang anak ingin menjadi dokter maka anak tersebut akan berusaha keras untuk meraih prestasi di badang IPA atau Sains. Minat akan menambah kegembiraan. Semakin besar minat anak terhadap suatu pelajaran semakin menyenangkan pelajaran tersebut bagi anak. Sebaliknya semakin kecil minat anak terhadap salah satu pelajaran semakin membosankan pelajaran tersebut bagi anak, bahkan anak semakin merasa tersiksa bila diajar mata pelajaran tersebut. Contoh: Anak yang berminat terhadap mata pelajaran bahasa Inggris akan merasa senang saat diajar bahasa Inggris, bahkan mereka merasa seolah-olah seperti orang Inggris. Tetapi bagi anak yang tidak berminat, pelajaran tersebut terasa menyiksa. 4). Cara Menemukan Minat Anak30 Pengalaman yang sering terjadi di kelas adalah anak-anak tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar. Mereka asik berbicara dengan teman-temannya atau bermain sendiri. Karena guru merasa tidak diperhatikan biasanya guru marah-marah memukul-mukul meja atau papan tulis. Kemarahan guru tidak bisa menenangkan situasi bahkan anak-anak semakin benci. Kalau mereka tenang, diam tetapi diamnya mencekam. Suasana kelas yang demikian tidak memungkinkan jalannya interaksi pembelajaran. Anehnya ketika ada guru lain yang masuk, suasana berubah menjadi tenang tetapi tidak mencekam. Mengapa bisa terjadi demikian? Suasana kelas 30
Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 117
15
yang gaduh adalah salah satu indikasi bahwa anak-anak tidak ada minat. Bisa jadi tidak minat kepada guru, bisa jadi tidak minat terhadap pelajarannya. Pengalaman membuktikan bahwa tidak minat pada pelajaran menyebabkan tidak minat pula terhadap guru. Sebaliknya tidak minat pada guru menyebabkan tidak minat pula terhadap pelajaran yang diajarkan guru tersebut. Oleh karena itu, guru harus pandai-pandai mengoreksi diri sendiri, tingkah laku apa yang tidak disukai anak-anak dan segera merubah diri. Guru juga harus pandai-pandai menemukan dan menumbuhkan minat anak. Adapun cara menemukan minat anak adalah sebagai berikut:31 a). Dengan cara pengamatan Dengan pengamatan akan tampak kecenderungan masing-masing anak. Kadang-kadang waktu diajar, ada anak yang menggambar, ada yang menyanyi, ada yang menulisi meja, ada juga yang bermain musik dengan cara memukul meja. Apa yang dilakukan tersebut menunjukkan minat anak terhadap apa yang mereka perbuat. Ada yang suka menggambar,, menyanyi, menulis, dan bermain musik. Guru jangan mencela apa yang mereka lakukan. Kalau mereka dicela, mereka akan benci kepada guru karena dianggap sebagai penghalang kesenangan mereka. Tetapi guru harus menyalurkan minat mereka kepada apa yang mereka minati dengan mengatakan bahwa palajaran menyanyi, menggambar, menulis, bermain musik ada waktunya sendiri. Maka anak akan berhenti tanpa sakit hati. b). Dengan cara diberi pertanyaan32atau anak yang menanyakan pada guru Guru bisa memberi pertanayan tentang apa yang mereka sukai. Atau yang menanyakan pada guru. Semakin sering anak bertanya mengenai sesuatu, minatnya pada hal tersebut
lebih besar dari pada
minatnya pada hal yang hanya sekali-kali ditanyakan. Contoh: “Sekarang menyanyi ya Bu?”. Mengapa pelajaran menyanyinya seminggu hanya sekali?. 31 32
Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 117 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 117
16
c). Dengan cara memperhatikan pokok pembicaraan Semakin sering anak membicarakan sesuatu menunjukkan besarnya minat mereka terhadap sesuatu tersebut. d). Membaca Apabila anak-anak bebas memilih buku untuk dibaca atau dibacakan, anak akan memilih yang membahas topik yang menarik minatnya. e). Menggambar bebas dan spontan Apa yang digambar atau dilukis anak secara spontan dan seberapa sering mereka mengulangnya akan menunjukkan tentang minat mereka terhadap sesuatu. f). Keinginan Bila ditanya apa yang mereka inginkan bila mereka dapat memperoleh apa saja yang mereka ingini kebanyakan anak dengan jujur akan menyebut hal-hal yang paling diminati. g). Laporan mengenai apa yang diminati33 Bila ditanya untuk menyebutkan atau menulis tiga benda atau lebih yang paling diminati, anak-anak akan menunjukkan minat yang telah terbentuk, yang memberi petunjuk tentang hal-hal yang memberi mereka kepuasan. 5). Ciri-ciri Minat34 a). Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental Perkembangan fisik dan mental yang normal, minat yang dimiliki cenderung stabil, tetapi bagi anak yang perkembangannya terlalu cepat atau lambat, minat yang dimiliki tidak stabil. Contoh: bentuk perkalian sederhana diajarkan di kelas empat. Bagi anak yang perkembangannya normal, pelajaran tersebut terasa menyenangkan karena sesuai dengan kemampuan anak pada usia tersebut. Tetapi
bagi
anak
yang
perkembangannya cepat, pelajaran tersebut terasa membosankan. 33 34
Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 117 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 115
17
Sebaliknya bagi anak yang perkembangannya lambat, pelajaran tersebut terasa amat berat, menakutkan, dan membosankan. Dengan demikian guru harus bisa ngemong kemampuan anak. b). Minat bergantung kepada kesiapan belajar35 Anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik dan mental. Contoh: anak kelas satu tidak akan minat terhadap pelajaran perkalian, karena mental mereka belum siap untuk berfikir yang sulit-sulit. Pada usia tersebut anak baru siap pada pelajaran yang bersifat hafalan baik dengan mengulang-ulang maupun dengan nyanyian. Oleh karena itu guru harus memilih metode yang relevan agar bisa diterima oleh anak. c). Minat bergantung pada kesempatan belajar36 Kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan minat, baik anak-anak maupun dewasa, yang menjadi bagian dari lingkungan anak. Karena lingkungan anak kecil sebagian besar terbatas pada rumah, minat mereka tumbuh dari rumah. Dengan bertambah luasnya lingkungan sosial anak, mereka menjadi tertarik pada minat orang di luar rumah yang mulai mereka kenal. Contoh: seorang siswa yang tinggal di desa terpencil yang hanya bersekolah di desanya saja yang jauh dari pemukiman padat penduduk hanya akan mengenal lingkungan kampungnya saja. Dengan demikian anak tidak tahu bahwa diluar sana ada sekolah yang sederajat yang lebih maju. Karena ketidaktahuan itu guru sangat perlu mengajak anak-anak untuk keluar menunjukkan lingkungan baru yang lebih luas dengan cara rekreasi, studi banding, pertandingan dan lain-lain, agar minat anak semakin bertambah. d). Perkembangan minat anak mungkin terbatas37 Perkembangan minat dibatasi oleh kemampuan fisik, mental, dan sosial. Contoh: anak yang cacat fisik, tidak akan mempunyai minat yang 35
Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 115 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 115 37 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 115 36
18
sama dengan anak yang normal. Minat anak terhadap sepak bola akan hilang karena keterbatasan kaki yang lumpuh, minat anak terhadap sekolah favorit akan sirna ketika ia tidak lulus seleksi. Impian anak untuk menjadi sarjana akan hancur oleh keadaan orang tua yang tidak mampu. e). Minat dipangaruhi oleh budaya38 Anak-anak mendapat kesempatan dari orang tua, guru, dan orang dewasa lain untuk belajar mengenai apa saja yang oleh kelompok budaya mereka dianggap minat yang sesuai dan mereka tidak diberi kesempatan untuk menekuni minat yang dianggap tidak sesuai bagi mereka oleh kelompok budaya mereka. f). Minat berbobot emosional Bobot emosional – aspek afektif – dari minat menentukan kekuatannya. Bobot emosional yang tidak menyenangkan melemahkan minat, dan bobot emosional yang menyenangkan memperkuatnya. g). Minat itu egosentris Sepanjang masa kanak-kanak, minat itu egosentris. Misalnya, minat anak laki-laki pada matematik, sering berlandaskan keyakinan bahwa kepandaian dibidang matematika di sekolah akan merupakan langkah penting menuju kedudukan yang menguntungkan dan bergengsi di dunia usaha. 6). Aspek-aspek minat39 Minat mempunyai dua aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Berdasarkan aspek kognitif siswa akan memilih sekolah yang dianggap sebagai tempat yang bisa merubah kemampuan anak menjadi pintar. Anak memilih sekolah bukan atas dasar tekanan atau asal-asalan tetapi karena kebutuhan. Anak akan semakin yakin dan berminat terhadap sekolah tersebut bila dari sekolah tersebut bisa mendapatkan keuntungan dan kepuasan. Aspek afaktif berkembang dari pengalaman pribadi, orang tua, dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut. 38 39
Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 115 Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 2, hlm. 116
19
Contoh: anak yang mempunyai hubungan yang menyenangkan terhadap guru, biasanya mengembangkan sikap positif terhadap sekolah, Karena pengalaman sekolah yang menyenangkan, maka minat mereka pada sekolah diperkuat. 7). Cara membangkitkan minat40 Sebagaimana uraian di atas bahwa timbul tenggelamnya minat dipengaruhi oleh banyak hal. Oleh karena itu guru harus bisa membangkitkan minat anak dengan cara: a). Membangkitkan kebutuhan anak Dalam hal ini guru harus bisa mengarahkan agar anak merasa butuh terhadap sesuatu, kalau anak sudah merasa butuh maka akan timbul minat untuk mendapatkan kebutuhan tersebut. Contoh: guru
menawarkan
kepada anak” Siapa yang mau nilai sepuluh?” kalau mau nilai sepuluh hafalkan surat Al-Lahab ayat satu sampai lima dengan fasih dan benar, setiap melafalkan satu ayat dengan fasih dan benar nilainya dua. Jadi kalau kalian hafal lima ayat kalian mendapat nilai sepuluh,” dengan cara demikian anak akan berlomba menghafal tanpa paksaan karena merasa membutuhkan. b). Hubungan dengan pengalaman lampau Guru bisa menceritakan salah satu mantan siswa sekolah tersebut yang sudah berhasil, dengan demikian anak ingin meniru. Atau guru menunjukkan bahwa memang tidak semua anak yang sekolah itu menjadi pegawai atau pejabat, tetapi tidak ada seorang pegawai atau pejabatpun yang tidak sekolah. c). Memberi kesempatan pada anak untuk mendapatkan hasil yang baik Dengan cara menyajikan pelajaran sesuai dengan kesanggupan anak. Contoh: meskipun idealnya membaca Al-Qur’an itu harus lancar dan dengan tajwid yang benar, tetapi dalam memberi kriteria penilaian jangan disamakan antara kelas tinggi dan kelas rendah. Misalnya untuk kelas tinggi nilai A untuk yang bisa membaca lancar, benar makhrojnya 40
Nasution, Dedaktik Asas-asas Mengajar, hlm. 82
20
dan benar panjang pendeknya. Nilai B untuk yang bisa membaca lancar, benar makhrojnya, tetapi belum benar panjang pendeknya. Nilai C untuk yang bisa membaca lancar tetapi makhroj dan panjang pendeknya belum benar. Untuk kelas rendah, nilai A untuk yang bisa membaca lancar meskipun belum benar panjang pendeknya, nilai B untuk yang membaca kurang lancar, dan nilai C untuk yang belum bisa membaca. Dengan demikian anak akan merasa dihargai kemampuannya. d). Gunakan berbagai bentuk kegiatan yang menarik agar anak tidak bosan, bisa dilakukan dengan cara diskusi, kerja kelompok, menyanyi, dan lainlain. 5.
Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar Dalam arti sempit hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mereka belajar. Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.41 Dengan demikian, kemampuan itu muncul setelah siswa mengalami proses pembelajaran. Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Walaupun tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku. Perubahan hasil belajar juga dapat ditandai dengan perubahan kemampuan berpikir.42 Kemampuan dan perubahan tingkah laku tersebut tentunya yang diharapkan adalah perubahan tingkah laku yang bersifat positif. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.
41
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 22 42 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 37-38
21
Nana Sudjana mengklasifikasikan hasil belajar siswa dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah (domain)43, yaitu: (1) Ranah kognitif (pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi), (2) Ranah afektif (sikap dan nilai yang mencakup penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi atau dengan kata lain kecerdasan emosional), dan (3) Ranah psikomotor (keterampilan atau yang mencakup kecerdasan kinestetik, kecerdasan visual-spasial, dan kecerdasan musikal). b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Sejak awal dikembangkannya ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia, banyak dibahas mengenai bagaimana mencapai hasil belajar yang efektif. Para pakar dibidang pendidikan dan psikologi mencoba mengidentifikasikan faktorfaktor yang mempengaruhi hasil belajar. Dengan diketahuinya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar, para pelaksana maupun pelaku kegiatan belajar dapat memberi intervensi positif untuk meningkatkan hasil belajar yang akan diperoleh. Secara implisit, ada dua faktor yang mempengaruhi hasil balajar anak, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.44 1). Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Faktor internal meliputi dua aspek yaitu aspek fisiologis dan aspek psikologis. Aspek fisiologis yaitu kondisi jasmani atau yang bersifat jasmaniyah. Aspek fisiologis sangat menunjang atau melatarbelakangi aktivitas belajar. Keadaan jasmani yang sehat akan lain pengaruhnya dibanding jasmani yang keadaannnya kurang sehat. Untuk menjaga agar keadaan jasmani tetap sehat, nutrisi harus cukup. Karena apabila kekurangan kadar makanan, maka akan mengakibatkan keadaan jasmani lemah yang mengakibatkan lekas mengantuk dan lelah.
43 44
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. 22 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 180-202
22
Aspek psikologis, atau yang bersifat rohaniyah. Aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: 1) minat; 2) kecerdasan; 3) bakat; 4) motivasi; 5) kemampuan kognitif. 2). Faktor Eksternal Hasil belajar siswa di samping ditentukan oleh faktor-faktor internal juga dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Faktor eksternal adalah segala faktor yang ada di luar siswa yang memberikan pengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar yang dicapai siswa. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain: a). Kurikulum b). Program c). Sarana dan Fasilitas d). Guru. 6.
Al-Qur’an Hadits Mata pelajaran al-Qur’an Hadits adalah dari mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam pada Madrasah Ibtidaiyah untuk memberikan motivasi, membimbing, mengarahkan pemahaman, mengembangkan kemampuan dasar dan penghayatan isi yang terkandung dalam al-Qur’an dan Hadits yang diharapkan dapat diwujudkan dalam perilaku yang memancarkan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT. Sesuai dengan ketentuan al-Qur’an dan Hadits.45 Adapun materi dalam pelajaran al-Qur’an Hadits kelas IV terdiri dari Surat al‘Adiyat dan surat al-Insyiraah, Surat an-Nashr dan surat al-Kautsar, Bacaan idhar dan ikhfa’, Surat al-Lahab, Hadis tentang niat dan silaturahmi, Bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab. 7.
Kajian Penelitian yang Relevan Pada hakikatnya urgensi penelitian adalah sebagai bahan atau kritik terhadap
penelitian yang ada, mengenai kelebihan atau kekurangan, dan sekaligus sebagai 45
Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Kurikulum dan Hasil Belajar (Jakarta: Depag RI, 2003), hlm. 1
23
bahan perbandingan terhadap kajian yang terdahulu dan untuk menghindari pengulangan hasil temuan yang membahas permasalahan yang sama atau hampir sama dengan penelitian seseoarang, baik dalam bentuk skripsi, buku, dan dalam bentuk tulisan lainnya, maka peneliti akan memaparkan bentuk tulisan penelitian yang akan peneliti paparkan. Dalam hal ini peneliti sebagai pengembang model pembelajaran Numbered Head Together (NHT). Peneliti berpendapat bahwa bentuk tulisan yang peneliti temukan masing-masing menujukkan perbedaan dari segi pembahasannya dengan penelitian yang akan peneliti susun. Skripsi yang sudah teruji kesahihannya diantaranya meliputi: Skripsi Siti Murni NIM : 063511037 dari Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang tahun 2010. Dalam penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Semester I Kelas VII A MTs Uswatun Hasanah Mangkang Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010 Pada Materi Pokok Persamaan Linear Satu Variabel Melalui PembelajaranNumbered Head Together (NHT)”. Dalam skripsi ini diperoleh hasil bahwa model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik semester gasal kelas VII A MTs Uswatun Hasanah Mangkang Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010 Pada Materi Pokok Persamaan Linear Satu Variabel yang pada siklus I setelah dilaksanakan tindakan rata-rata keaktifan peserta didik sebesar 64,35% dan nilai rata-rata peserta didik 71,35 dengan ketuntasan belajar klasikal 74,07%. Kemudian pada siklus II setelah diadakan evaluasi pelaksanaan tindakan rata-rata keaktifan peserta didik sebesar 76,34%, nilai rata-rata hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan yaitu mencapai 79,11 dengan ketuntasan klasikal 85,71%. Dari 2 tahap tersebut jelas bahwa ada peningkatan keaktifan dan hasil belajar setelah diterapkan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT).46 Dalam skripsi Siti Murni manfaat model pembelajaran NHT adalah. 46
Sri Murni, Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Semester I Kelas VII A MTs Uswatun Hasanah Mangkang Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010 Pada Materi Pokok Persamaan Linear Satu Variabel Melalui PembelajaranNumbered Head Together (NHT), skripsi dipertahankan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Tahun 2010 tidak dipublikasikan.
24
1). Setiap siswa menjadi siap semua. 2). Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh. 3). Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai. 4). Tidak ada siswa yang mendominasi dalam kelompok. Skripsi Musfirotun NIM : 1402908206 dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang tahun 2010. Dalam penelitian yang berjudul ”Peningkatan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Cooperative Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Buwaran Mayong Jepara. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada aktifitas siswa mengalami peningkatan dapat dilihat pada saat pembelajaran dan diskusi. Siswa terlihat antusias dalam menjalankan diskusi. Siswa tidak canggung dan terbiasa dalam menjalankan diskusi. Sebagian besar siswa sudah dapat berinteraksi dengan anggota kelompoknya dengan baik. Adapun nilai rata-rata hasil aktivitas siswa selalu mengalami peningkatan dari siklus I-III, yaitu pada siklus I rerata hasil aktivitas siswa sebesar 59%, siklua II sebesar 79%, dan siklus III 90%. Selain itu penelitian ini juga menunjukkan peningkatan perolehan hasil belajar. Pada siklus I rerata perolehan hasil belajar IPA sebasar 71 dan persentase ketuntasan klasikal 60%, pada siklus II rerata perolehan hasil belajar IPA sebesar 74 dan persentase ketuntasan klasikal 75%, dan pada siklus III perolehan hasil belajar IPA sebesar 84 dan persentase ketuntasan klasikal 95%47. Dalam skripsi Musfirotun disebutkan kelebihan dan kelemahan model pembelajaran NHT. Kelebihannya antara lain: 1). Melatih peserta didik belajar menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. 2). Melatih peserta didik agar memiliki kemampuan menjelaskan materi yang dipelajari kepada pihak lain. 3). Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. 4). Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai. 47
Musfirotun, Peningkatan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Cooperative Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Buwaran Mayong Jepara, skripsi dipertahankan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Tahun 2010 tidak dipublikasikan.
25
5). Tidak ada siswa yang mendominasi dalam kelompok Adapun kelemahan model pembelajaran NHT adalah dari segi persiapan pembelajaran peserta didik belum optimal karena belum ada bimbingan dari guru untuk mempelajari materi yang akan dibelajarkan. Skripsi Siti Nur Hidayah NIM: 2101405531 dari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang Tahun 2010. Dalam penelitian yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun Dengan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Dan Teknik Pancingan Kata Kunci Pada Siswa Kelas VII A SMP PGRI 3 Boja Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2009/2010. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan teknik Pancingan Kata Kunci Pada Siswa Kelas VII A SMP PGRI 3 Boja Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2009/2010. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sudah dapat memanfaatkan kata kunci yang disediakan guru, sehingga tugas yang diberikan guru sangat mudah untuk dikerjakan. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan. Pada kegiatan observasi, guru menggunakan cara pembelajaran yang masih konvensional sehingga hasil yang dicapai siswa dalam tahap ini masih dalam kategori kurang yaitu dengan skor ratarata 61,43. Kemudian dilaksanakan siklus I dengan model pembelajaran NHT dan teknik pemancingan kata kunci hasilnya adalah 71,63 atau dalam kategori cukup. akan tetapi dalam siklus I masih terdapat beberapa siswa yang belum sepenuhnya mengikuti pembelajaran dengan baik, masih ada anak yang belum melaksanakan instruksi dari guru, masih ada anak yang belum bisa memanfaatkan kata kunci yang disediakan dari kelompok yang ada. Dari kesulitan yang dihadapi, guru mencoba memberian solusi kepada siswa, supaya pembelajaran selanjutnya disiklus II dapat diperbaiki. Guru bersikap lebih tegas pada pembelajaran selanjutnya, menjelaskan kembali cara menggunakan kata kunci dan siswa dapat mengoptimalkan kelompok. Pada siklus II hasil tes siswa meningkat menjadi 79,40. Sementara untuk perubahan tingkah laku siswa dapat dilihat berdasarkan data nontes siklus I masih nampak
26
perilaku negatif siswa saat pembelajaran berlangsung. Pada siklus II perilaku negatif siswa semakin berkurang dan perilaku positif semakin bertambah.48 Kelebihan dari pembelajara model NHT menurut Siti Nur Hidayah antara lain: 1). Adanya ketergantungan positif, saling membantu dan saling memberikan motivasi sehingga ada interaksi antar peserta didik. 2). Adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi pelajaran tiap anggota kelompok. 3). Kelompok belajar heterogen sehingga peserta didik termotivasi untuk berkembang atas bimbingan setiap kelompok. 4). Saat belajar sedang berlangsung guru terus melakukan pemantauan melalui observasi. 5). Guru memperhatikan secara proses kelompok yang terjadi dalam kelompokkelompok belajar. Adapun kelemahan dari pembelajara model NHT menurut Siti Nur Hidayah adalah: adanya pengendara bebas di mana sebagian anggota kelompok mengerjakan tugas sementara yang lainnya tinggal menerima hasilnya.
B.
Kerangka Berfikir Rendahnya minat dan hasil belajar al-Qur’an Hadits di MI Sabilul’Ulum
Mayong harus segera ditanggulangi, dan guru perlu melakukan refleksi atas kinerjanya. Perolehan hasil belajar al-Qur’an Hadits dapat ditingkatkan bila minat siswa juga tinggi. Banyak dijumpai pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan model pembelajaran yang bervaritif sangat rendah dan guru cenderung menggunakan model konvesional pada setiap pembelajaran yang dilakukannya. Pembelajaran yang ada lebih terpusat pada guru, bukan kepada siswa.
48
Siti Nur Hidayah, Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun Dengan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Dan Teknik Pancingan Kata Kunci Pada Siswa Kelas VII A SMP PGRI 3 Boja Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2009/2010, skripsi dipertahankan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Tahun 2010 tidak dipublikasikan.
27
Model ceramah atau yang lebih dikenal dengan verbalism perlu di variasi dalam proses belajar mengajar. Dalam setiap proses belajar mengajar salah satu hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan dan juga kondisi siswa, karena siswa mempunyai karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya dalam menerima pelajaran yang disampaikan guru di kelas. Ada yang mempunyai minat yang tinggi, sedang, dan kurang. Ada yang memiliki daya serap yang cepat, sedang, dan ada yang lambat. Untuk menyikapi kenyataan ini peneliti menilai perlu digunakan model pembelajaran yang baru yaitu Penerapan Metode Kooperatif Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar al-Qur’an Hadits Siswa Kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011. Indikator dalam penelitian ini adalah meningkatnya minat dan hasil belajar siswa kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor yang ditandai dengan: 1.
Minat siswa mencapai 70 %.
2.
Ketuntasan klasikal 75 %.
C.
Hipotesis Tindakan
1. Pembelajaran
al-Quran
Hadits
dengan
Metode
Kooperatif
Numbered
HeadTogether dapat meningkatkan minat siswa kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor . 2. Penggunaan Metode Kooperatif Numbered Head Together dapat Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor.
28
BAB III METODE PENELITIAN A.
Setting Penelitian atau Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yaitu MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara
B.
Subyek Penelitian Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV A MI Sabilul
‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara.
C.
Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitiannya di Kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Kecamatan
Mayong Kabupaten Jepara. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan
Pebruari 2011. Yang melaksanakan penelitian adalah
Mufarrihah, sedangkan sebagai kolaborator adalah Bapak Fatah Yasin, S.Pd.
D.
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan
data antara lain: 1.
Dokumenter Metode dokumenter digunakan untuk mengetahui dan mendapatkan nama
siswa kelas IV A MI Sabilul’Ulum Mayong. 2.
Observasi Metode observasi digunakan untuk mengambil data kualitatif yang berkaitan
dengan proses pembelajaran siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Data yang diambil dari observasi ini antara lain: minat siswa terhadap pembelajaran kooperatif NHT, perhatian/aktivitas siswa dalam memperhatikan penjelasan guru dalam proses pembelajaran dengan pendekatan kooperatif NHT, partisipasi siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok.
29
3.
Wawancara Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi tentang siswa yang
mengalami permasalahan di dalam proses pembelajaran. 4.
Angket Angket digunakan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang
minat siswa terhadap pembelajaran al-Qur’an Hadits sesudah menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT). 5.
Tes Tes digunakan untuk mendapatkan informasi hasil belajar siswa baik pada pra
siklus maupun setelah melakukan pembelajaran al-Qur’an Hadits dengan Metode Kooperatif Numbered Head Together, baik pada siklus 1, atau siklus 2. Tes dalam penelitian ini berbentuk soal pilihan ganda dan isian singkat dan dikerjakan oleh siswa pada akhir pelajaran. Langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan teknik tes yaitu: a.
Menyiapkan bahan tes.
b.
Melaksanakan tes untuk mengukur hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal-soal, sebelum dan sesudah menggunakan metode kooperatif NHT.
c.
Memberi penilaian berdasarkan aspek yang telah ditentukan dan kriteria skor yang telah ditetapkan.
E.
Prosedur Penelitian Tindakan Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk
meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran al-Qur’an Hadits. Dalam penelitian ini, jumlah siklus yang direncanakan adalah dua siklus. Pada setiap akhir siklus diadakan tes. Prosedur tindakan dimulai dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut.
30
Model penelitian tindakan49 Perencanaan refleksi
Siklus I
pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
Siklus II
Pelaksanaan
Pengamatan
1. 1.
Dst
Pra
Perencanaan Pada tahap ini peneliti dan guru secara kolaboratif mengadakan kegiatan
sebagai berikut: a.
Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits sebagai upaya untuk meningkatkan minat dan hasil belajar dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits.
b.
Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran al-Qur’an Hadits dengan metode kooperatif Numbered Head Together. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah: 1). Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan berbagai pola latihan dari jenjang yang paling mudah ke jenjang yang lebih kompleks. 2). Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika dalm proses pembelajaran atau metode tersebut diaplikasikan. 49
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 16
31
3). Mendesain alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa. Alat evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes berupa soal-soal tes. 2.
Pelaksanan Tindakan Siklus I
a.
Tahap Perencanaan 1). Membuat skenario pembelajaran dan menyusun RPP dengan materi surat al-Lahab. 2). Membuat dan menyiapkan sumber belajar. 3). Membuat lembar observasi sebagai pedoman pengamatan kegiatan. 4). Menyusun alat evaluasi dan lembar kerja siswa.
b.
Tahap Pelaksanaan 1). Membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4-5 siswa, dan setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor. 2). Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. 3). Masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban dan memastikan setiap anggota kelompok mengerjakannya dan mengetahui jawabannya. 4). Guru memanggil salah satu nomor siswa, dan nomor yang di panggil melaporkan hasil diskusi. 5). Bila ada tanggapan dari siswa lain, guru menunjuk nomor yang lain. 6). Kesimpulan. 7). Pemberian evaluasi dari guru. 8). Pembagian angket siswa. Ini dimaksudkan untuk mengetahui minat siswa setelah mereka mengikuti proses belajar mengajar dengan metode NHT.
c.
Tahap Pengamatan (observasi) 1). Mengamati keaktifan siswa 2). Memantau diskusi antar siswa. 3). Mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan model pembelajaran NHT.
d.
Tahap Refleksi Dalam pembelajaran siklus I sudah sesuai dengan pembelajaran materi surat
al-Lahab, rencana pembelajaran siklus I sudah sesuai dengan pembelajaran materi
32
surat al-Lahab yang menggunakan metode NHT. Kegiatan guru dalam pembelajaran ini sudah baik, setelah dianalisis dapat disimpulkan bahwa pada saat proses pembelajaran siklus I terjadi hambatan antara lain: 1).
Ada beberapa siswa yang nilainya rendah, tertinggal dengan temannya, disebabkan karena kurang memahami materi saat guru sedang memberikan pelajaran di kelas. Hal tersebut dimungkinkan dengan belum dioptimalkan media pembelajaran.
2).
Perhatian dan minat siswa terhadap materi surst al-Lahab kurang, dengan indikasi masih ada siswa yang bernyanyi saat proses pembelajaran.
3).
Pada saat diskusi terlihat ada siswa yang pasif dan diam, ada siswa yang masih merasa canggung, dan dalam kerja kelompok cenderung anak tertentu saja yang bekerja.
3).
Kemampuan guru mengelola waktu masih kurang, disebabkan karena metode NHT ini baru pertama dilaksanakan. Dengan munculnya hambatan pada saat penelitian, peneliti dan kolaborator
bersepakat untuk memperbaiki pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya dan guru dituntut untuk menciptakan suasan belajar yang lebih menyenangkan, serta media pembelajaran dipersiapkan lebih baik lagi. Siklus II a.
Perencanaan 1). Membuat skenario pembelajaran dan menyusun RPP dengan materi kandungan pokok surat al-Lahab. 2). Membuat dan menyiapkan sumber belajar. 3). Membuat lembar observasi sebagai pedoman pengamatan. 4). Menyusun alat evaluasi dan lembar kerja siswa
b.
Tahap Pelaksanaan 1). Membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4-5 siswa, dan setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor. 2). Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. 3). Masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban dan memastikan setiap anggota kelompok mengerjakannya dan mengetahui jawabannya.
33
4). Guru memanggil salah satu nomor siswa, dan nomor yang di panggil melaporkan hasil diskusi. 5). Bila ada tanggapan dari siswa lain, guru menunjuk nomor yang lain. 6). Kesimpulan. 7). Pemberian evaluasi dari guru. 8). Pembagian angket siswa. Ini dimaksudkan untuk mengetahui minat siswa setelah mereka mengikuti proses belajar mengajar dengan metode NHT. c.
Pengamatan (observasi) 1). Mengamati keaktifan siswa 2). Memantau diskusi antar siswa. 3). Mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan model pembelajaran NHT.
d.
Refleksi Pembelajaran siklus II berpedoman pada rencana pembelajaran siklus II yang
telah di buat. Pada siklus II ini berdasarkan pengamatan kegiatan guru melakukan pembelajaran dengan metode NHT dalam kategori aktif. Pengamatan terhadap minat siswa juga mengalami peningkatan dari pada siklus I. Hal ini ditunjukkan pada siswa lebih aktif dalam pembelajaran, semangat pemahaman siwa terhadap pelajaran, mereka melakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan dengan baik, keberanian siswa mengemukakan pendapat, serta mampu mengerjakan soal test dengan hasil yang meningkat. Kegiatan guru pada siklus II juga menunjukkan bahwa guru lebih aktif, mampu memotivasi siswa dan mampu menjelaskan materi dengan baik serta melakukan perannya yang utama yaitu sebagai fasilitator dan pendamping siswa dalam melakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan. Berdasarkan hasil pada siklus II, maka tindakan dalam siklus II dihentikan karena hasil yang diharapkan sudah maksimal dan sesuai dengan indikator keberhasilan.
F.
Teknik Analisis Data Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran
perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
34
deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh. Tujuan dari analisa data ini adalah untuk mengetahui minat belajar siswa dan hasil belajar yang dicapai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mengetahui prosentase tingkat keberhasilan setelah proses pembelajaran pada setiap akhir siklus, siswa diberikan evaluasi berupa tes tertulis. Tabel observasi digunakan untuk mengetahui minat siswa terhadap model pembelajaran. 1.
Untuk Minat Belajar Siswa Untuk mengetahui minat belajar siswa dalam proses pembelajaran, peneliti
menggunakan angket. Angket diberikan kepada siswa setelah peneliti melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT. Adapun kriteria angket yang peniliti pergunakan adalah sebagai berikut. a.
Angket berisi 10 butir pernyataan, yang terdiri dari 7 butir pernyataan dengan kriteria positif dan 3 butir pernyataan dengan kriteria negatif.
b.
Untuk pernyataan dengan kriteria positif: 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = ragu-ragu, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju.
c.
Untuk pernyataan dengan kriteria negatif: 1 = sangat setuju, 2 = setuju, 3 = ragu-ragu, 4 = tidak setuju, dan 5 = sangat tidak setuju.
Adapun rumus yang dipergunakan untuk mengetahui minat belajar siswa adalah sebagai berikut. A Mean + 1,5 SD B Mean + 1,5 SD C Mean + 0,5 SD D Mean - 1,5 SD E
mfm xm X= mfm
35
m f m ( x m - x) ² S²= n–1 2.
Untuk Ketuntasan Klasikal50 Suatu kelas dikatakan tuntas belajar apabila kelas tersebut terdapat ≥ 75 % dari
siswa yang telah mencapai daya serap ≥ 70 %. Adapun perhitungan yang menyatakan bahwa suatu kelas dinyatakan tuntas belajar adalah sebagai berikut: m siswa yang tuntas Ketuntasan Klasikal =
x 100% m keseluruhan siswa
G.
Indikator Pencapaian Indikator dalam penelitian ini adalah meningkatnya minat dan hasil belajar
siswa kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor yang ditandai dengan 1.
Minat belajar siswa minimal pada tingkatan tinggi.
2.
Ketuntasan klasikal minimal mencapai 75 %.
a.
Minat siswa terhadap pelajaran Angket yang telah diperoleh kemudian dioalah sesuai dengan rumus yang telah ditetapkan. Adapun kategori minat belajar siswa adalah sebagai berikut. A = Sangat Tinggi B = Tinggi C = Sedang/Cukup D = Kurang E =Sangat Kurang
b.
Ketuntasan Klasikal Dalam suatu kelas dinyatakan telah mencapai ketuntasan klasikal apabila siswa yang mampu memperoleh nilai > 70 mencapai 75%.
50
Kesepakatan guru mata pelajaran al-Qur’an Hadits MI Sabilul ’Ulum Mayong, 7 Juli 2010.
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Untuk mempermudah analisis data, peneliti menggunakan tabulasi. Selanjutnya data yang terkumpul diuraikan melalui analisis deskriptif, yaitu analisis yang secara sederhana membandingkan hasil dalam bentuk rata-rata atau prosentase.
A.
Deskripsi Hasil Penelitian Kesepakatan guru mata pelajaran al-Qur’an Hadits di MI Sabilul ‘Ulum
Mayong, bahwa Batas Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran al-Qur’an Hadits tahun pelajaran 2010/2011 ditetapkan dengan nilai 70. Sebelum melakukan siklus peneliti mengumpulkan data awal berupa daftar nama siswa dan nilai awal siswa, nilai awal siswa diambil dari nilai pre-test berupa soal yang peneliti lakukan pada tanggal 31 Januari 2011. Dibawah ini dipaparkan hasil belajar pra siklus dengan metode ceramah (sebelum menggunakan metode Cooperative Learning Tipe NHT) dari 28 siswa masih ada 14 siswa yang nilainya dibawah 70 (dibawah KKM). 1.
Data Pra Siklus Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melaksanakan kegiatan observasi
kelas dengan mendapatkan data sebagai berikut.
Tabel 1 Data Skor Pra Siklus Mata Pelajaran
: al-Qur’an Hadits
Satuan Pendidikan
: Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester
: IV/II
No
Nama
KKM
Nilai
Keterangan T
1
Ahmad Ilyani
70
70
√
2
Ahmad Fatoni
70
70
√
TT
37
3
Ahmad Khanafi
70
70
√
4
Ahmad Yus Yunus
70
70
√
5
Ani Khalimatus Sa’diyah
70
50
√
6
Ana Khalimatus Sa’diyah
70
50
√
7
Ayuk Azizatur Rosidah
70
50
√
8
Deni Suwandi
70
70
9
Faza Amelia Rizki
70
60
√
10
Farida Nor Wahidah
70
60
√
11
Gianti Susilowati
70
60
√
12
Khorirotun Nikmah
70
80
√
13
Khotimah
70
80
√
14
Lutfia Rikhatul Jannah
70
65
√
15
Lutfiatul Jannah
70
40
√
16
Muhammad Sahal Mahfud
70
75
√
17
Muhammad Takmil Falahi
70
70
√
18
Muhammad Ikmal Fikri
70
80
√
19
Muhammad Izul Haq
70
65
√
20
Muhammad Imam Syafi’I Ma’arif
70
65
√
21
Muhammad Iqyan Rosyadi
70
80
22
Nurul Inayah
70
65
√
23
Nor Khayati
70
65
√
24
Nor Shoimah
70
70
25
Refiana Aprilia
70
55
√
26
Saidatul Alma
70
40
√
27
Taufik Hidayat
70
75
√
28
Winda Annuria
70
70
√
Skor Tercapai
1820
Skor Maksimal Ideal
2800
Rata-rata Skor Tercapai
65
Jumlah Siswa yang Tuntas
14
√
√
√
38
Jumlah Siswa Belum Tuntas
14
Prosentase Ketuntasan Belajar
50
Keterangan
= T = Tuntas = TT = Tidak Tuntas
Dari tabel data skor pra siklus di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa di kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayong masih tergolong ”kurang”, karena siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar baru mencapai 50%.
Hal ini
dikarenakan dalam proses pembelajaran al-Qur’an Hadits di kelas tersebut masih banyak dijumpai hal-hal sebagai berikut: 1.
Pembelajaran kurang menarik.
2.
Para siswa tidak berperan aktif di dalam pembelajaran.
3.
Rasa ingin tahu siswa di dalam pembelajaran terhadap materi pelajaran sangat rendah.
4.
Ada siswa yang melamun di dalam kelas, ada yang berbicara dengan temannya, dan ada juga yang bermain sendiri.51 Adapun pelaksanaan pembelajaran melalui metode kooperatif NHT yang
dilaksanakan di kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayong dari siklus I – II pada tanggal 1 sampai 28 Pebruari 2011, jadwal penelitian pada lampiran 1 halaman 77, diperoleh hasil sebagai berikut: 2.
Data Siklus I
a.
Perencanaan 1). Membuat skenario pembelajaran dan menyusun RPP dengan materi kandungan pokok surat al-Lahab. 2). Membuat dan menyiapkan sumber belajar. 3). Membuat lembar observasi sebagai pedoman pengamatan. 4). Menyusun alat evaluasi dan lembar kerja siswa
51
Tanggal 31 Januari 2011
39
b.
Pelaksanaan 1). Membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4-5 siswa, dan setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor. 2). Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. 3). Masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban dan memastikan setiap anggota kelompok mengerjakannya dan mengetahui jawabannya. 4). Guru memanggil salah satu nomor siswa, dan nomor yang di panggil melaporkan hasil diskusi. 5). Bila ada tanggapan dari siswa lain, guru menunjuk nomor yang lain. 6). Kesimpulan. 7). Pemberian evaluasi dari guru. 8). Pembagian angket siswa. Ini dimaksudkan untuk mengetahui minat siswa setelah mereka mengikuti proses belajar mengajar dengan metode NHT. Adapun data ketuntasan belajar hasil tes pada siklus I dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 2 Data Skor Tes Siklus I Mata Pelajaran
: al-Qur’an Hadits
Satuan Pendidikan
: Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester
: IV/II
No
Nama
KKM
Nilai
Keterangan T
TT
1
Ahmad Ilyani
70
80
√
2
Ahmad Fatoni
70
75
√
3
Ahmad Khanafi
70
70
√
4
Ahmad Yus Yunus
70
75
√
5
Ani Khalimatus Sa’diyah
70
60
√
6
Ana Khalimatus Sa’diyah
70
65
√
7
Ayuk Azizatur Rosidah
70
55
√
8
Deni Suwandi
70
80
√
40
9
Faza Amelia Rizki
70
75
√
10
Farida Nor Wahidah
70
70
√
11
Gianti Susilowati
70
55
12
Khorirotun Nikmah
70
90
√
13
Khotimah
70
85
√
14
Lutfia Rikhatul Jannah
70
60
√
15
Lutfiatul Jannah
70
40
√
16
Muhammad Sahal Mahfud
70
85
√
17
Muhammad Takmil Falahi
70
70
√
18
Muhammad Ikmal Fikri
70
90
√
19
Muhammad Izul Haq
70
85
√
20
Muhammad Imam Syafi’i Ma’arif
70
75
√
21
Muhammad Iqyan Rosyadi
70
85
√
22
Nurul Inayah
70
70
√
23
Nor Khayati
70
65
24
Nor Shoimah
70
80
25
Refiana Aprilia
70
60
√
26
Saidatul Alma
70
55
√
27
Taufik Hidayat
70
75
√
28
Winda Annuria
70
80
√
Skor Tercapai
2010
Skor Maksimal Ideal
2800
Rata-rata Skor Tercapai
71,79
Jumlah Siswa yang Tuntas
19
Jumlah Siswa Belum Tuntas
9
Prosentase Ketuntasan Belajar
67,86
Keterangan = T = TT
√
√ √
= Tuntas = Tidak Tuntas
41
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pembelajaran melalui metode kooperatif NHT diperoleh prosentase ketuntasan belajar siswa mencapai 67,86% (sedang) atau ada 19 siswa dari 28 siswa sudah tuntas belajar. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥70 hanya sebesar 67,86% lebih kecil dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 75%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dengan model pembelajaran kooperatif NHT dan belum mengerti apa yang dimaksudkan guru dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif NHT. c.
Pengamatan 1). Mengamati keaktifan siswa 2). Memantau diskusi antar siswa. 3). Mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan model pembelajaran NHT. Setelah siswa mengerjakan tes formatif I, maka untuk mengetahui minat belajar, siswa diberi angket. Adapun hasil angket siklus I adalah sebagai berikut. Tabel 3 Data Minat Belajar Siklus I Prosentase
No.
Skor
Jumlah Siswa
Kategori Minat
1.
43 ke atas
10
A
35,71
2.
38 - 42
6
B
21.43
3.
33 - 37
3
C
10.72
4.
28 - 32
-
D
-
5.
27 ke bawah
9
E
32.14
Total
28
(%)
100
Data selengkapnya pada tabel 3 halaman 74 Berdasarkan data di atas minat siswa yang berada pada kategori sangat tinggi ada 10 siswa atau 35,71%, kategori tinggi 6 siswa atau 21,43%, kategori sedang 3 siswa atau 10,72%, dan kategori sangat kurang 9 siswa atau 32,14%. Secara klasikal
42
diperoleh data bahwa minat belajar siswa pada mata pelajaran al-Qur’an Hadits pada siklus I baru mencapai 57,14% (artinya mempunyai minat sedang). Adapun aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus I diperolah data sebagai berikut. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Mata Pelajaran
: al-Qur’an Hadits
Satuan Pendidikan
: Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester
: IV/II
No 1
2
3
4
Indikator pengamatan
Skor Penilaian
Pra Kegiatan Pembelajaran a.
Menyiapkan media, alat, dan sumber belajar
3
b.
Mengkondisikan kelas, salam, berdoa, dan presensi
4
Kegiatan awal a.
Mengkonfirmasikan tujuan pembelajaran
4
b.
Melakukan apersepsi
3
Kegiatan inti a.
Menyampaikan materi pada siswa
4
b.
Membagi siswa dalam kelompok
4
c.
Memberi nomor pada tiap kelompok
4
d.
Mengajukan pertanyan berupa LKS
3
e.
Membimbing siswa dalam diskusi kelompok
3
Kegiatan akhir Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi,
3
memberi umpan balik, memberi evaluasi, dan tindak lanjut Jumlah
35
Rata-rata
3,5
43
Persentase
70%
Kategori
Cukup Aktif
Data Observasi Aktivitas Guru pada lampiran 15 halaman 93 Keterangan 1 =
Sangat kurang Aktif
2 =
Kurang Aktif
3 =
Cukup Aktif
4 =
Aktif
5 =
Sangat aktif Pada tabel tersebut di atas dari hasil observasi keterampilan guru dalam
mengelola pembelajaran materi al-Qur’an Hadits dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together dapat diketehui bahwa pada proses pembelajaran yaitu menyiapkan media, alat dan sumber belajar guru mendapat skor 3, ini berarti guru telah menyiapkan tempat untuk kegiatan pembelajaran terlebih dulu. Selain itu guru juga menyiapkan alat dan sumber belajar dan juga media. Namun yang belum dilaksanakan guru dengan baik adalah guru kurang menarik perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Akibatnya, kelas menjadi gaduh dan ramai. Pada komponen pra pembelajaran yaitu mengkondisikan kelas, salam, berdoa dan persensi guru mendapat skor 3. Ini berarti guru telah mengkondisikan kelas tetapi siswa masih ada yang ramai sendiri, saat guru mengucapkan salam tidak semua siswa terdengar menjawab salam, saat guru meminta siswa untuk berdoa siswa masih ada yang sibuk sendiri menyiapkan alat tulis dan ada juga yang bicara sendiri, guru juga melakukan persensi tetapi pada saat guru memanggil nama siswa, siswa yang dipanggil ada yang tidak mendengarkan. Untuk
kegiatan
awal
pembelajaran
yaitu
menginformasikan
pembelajaran guru mendapat skor 3, ini terlihat bahwa guru belum bisa menarik semua perhatian siswa karena masih ada beberapa siswa yang gaduh,
44
selanjutnya pada kegiatan apersepsi guru mendapat skor 3, ini terlihat bahwa guru sudah bisa menarik perhatian siswa tetapi kurang paham dengan maksud apersepsi yang disampaikan oleh guru. Kegiatan inti yaitu menyampaikan materi pada siswa guru mendapat skor 3 ini terlihat bahwa guru pada saat menyampaikan materi dengan jelas dan menarik perhatian siswa tetapi siswa masih terlihat kurang paham karena masih ada siswa yang bertanya pada guru pada materi yang belum dipahaminya. Dalam membagi siswa dalam kelompok guru mendapat skor 3, karena pada saat guru membagi kelompok guru dapat membagi kelompok dengan mengatur jumlah anggota kelompok dengan baik, mengatur tempat duduk tetapi guru belum menentukan perangkingan siswa, sehingga antara siswa yang pandai dengan yang kurang pandai tidak bisa terbagi dengan rata, daftar kelompok siswa kelas IV A siklus I pada lampiran 6 halaman 82. Pada saat memberikan nomor pada setiap anggota kelompok guru mendapat skor 4 karena disini guru sudah dapat membagi nomor pada semua anggota kelompok tidak ada siswa yang tertinggal diberi nomor. Untuk kegiatan mengajukan pertanyaan berupa LKS guru mendapat skor 3, ini terlihat lembar kerja yang diberikan oleh guru sudah sesuai dengan materi namun soal masih belum dapat dipahami siswa. Dalam membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok guru mendapat skor 3, ini terlihat guru sudah membimbing diskusi namun kurang terlihat merata sehingga masih ada kelompok yang meminta guru untuk selalu dibimbing.
c.
Kegiatan terakhir yaitu membimbing, menyimpulkan materi, memberi umpan balik, memberi evaluasi dan memberi tindak lanjut guru mendapat skor 3 ini terlihat guru sudah dapat melaksanakan kegiatan dengan baik namun guru lupa memberi tindak lanjut dengan memberi PR pada akhir pembelajaran52. Refleksi Dalam pembelajaran siklus I sudah sesuai dengan pembelajaran materi surat 52
Tanggal 7 Pebruari 2011, Fatah Yasin Kolaborator.
45
al-Lahab, rencana pembelajaran siklus I sudah sesuai dengan pembelajaran materi surat al-Lahab yang menggunakan metode NHT. Kegiatan guru dalam pembelajaran ini sudah baik, setelah dianalisis dapat disimpulkan bahwa pada saat proses pembelajaran siklus I terjadi hambatan antara lain: 1).
Ada beberapa siswa yang nilainya rendah, tertinggal dengan temannya, disebabkan karena kurang memahami materi saat guru sedang memberikan pelajaran di kelas. Hal tersebut dimungkinkan dengan belum dioptimalkan media pembelajaran
2).
Pada saat diskusi terlihat ada siswa yang pasif dan diam, ada siswa yang masih merasa canggung, dan dalam kerja kelompok cenderung anak tertentu saja yang bekerja.
3).
Kemampuan guru mengelola waktu masih kurang, disebabkan karena metode NHT ini baru pertama dilaksanakan. Dengan munculnya hambatan pada saat penelitian, peneliti dan kolaborator
bersepakat untuk memperbaiki pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya dan guru dituntut untuk menciptakan suasan belajar yang lebih menyenangkan, serta media pembelajaran dipersiapkan lebih baik lagi. 3.
Data Siklus II
a.
Perencanaan 1). Membuat skenario pembelajaran dan menyusun RPP dengan materi kandungan pokok surat al-Lahab. 2). Membuat dan menyiapkan sumber belajar. 3). Membuat lembar observasi sebagai pedoman pengamatan. 4). Menyusun alat evaluasi dan lembar kerja siswa
b.
Pelaksanaan 1). Membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4-5 siswa, dan setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor. 2). Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. 3). Masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban dan memastikan setiap anggota kelompok mengerjakannya dan mengetahui jawabannya.
46
4). Guru memanggil salah satu nomor siswa, dan nomor yang di panggil melaporkan hasil diskusi. 5). Bila ada tanggapan dari siswa lain, guru menunjuk nomor yang lain. 6). Kesimpulan. 7). Pemberian evaluasi dari guru. 8). Pembagian angket siswa. Ini dimaksudkan untuk mengetahui minat siswa setelah mereka mengikuti proses belajar mengajar dengan metode NHT. Adapun data ketuntasan belajar hasil tes pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4 Data Skor Tes Siklus II Mata Pelajaran
: al-Qur’an Hadits
Satuan Pendidikan
: Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester
: IV/II
No
Nama
KKM
Nilai
Keterangan T
1
Ahmad Ilyani
70
95
√
2
Ahmad Fatoni
70
90
√
3
Ahmad Khanafi
70
85
√
4
Ahmad Yus Yunus
70
95
√
5
Ani Khalimatus Sa’diyah
70
60
6
Ana Khalimatus Sa’diyah
70
70
7
Ayuk Azizatur Rosidah
70
60
8
Deni Suwandi
70
100
√
9
Faza Amelia Rizki
70
75
√
10
Farida Nor Wahidah
70
70
√
11
Gianti Susilowati
70
65
12
Khorirotun Nikmah
70
100
√
13
Khotimah
70
100
√
TT
√ √ √
√
47
14
Lutfia Rikhatul Jannah
70
75
15
Lutfiatul Jannah
70
55
16
Muhammad Sahal Mahfud
70
100
√
17
Muhammad Takmil Falahi
70
80
√
18
Muhammad Ikmal Fikri
70
100
√
19
Muhammad Izul Haq
70
90
√
20
Muhammad Imam Syafi’I Ma’arif
70
90
√
21
Muhammad Iqyan Rosyadi
70
100
√
22
Nurul Inayah
70
85
√
23
Nor Khayati
70
70
√
24
Nor Shoimah
70
100
√
25
Refiana Aprilia
70
65
√
26
Saidatul Alma
70
60
√
27
Taufik Hidayat
70
85
√
28
Winda Annuria
70
95
√
Skor Tercapai
2315
Skor Maksimal Ideal
2800
Rata-rata Skor Tercapai
82,68
Jumlah Siswa yang Tuntas
22
Jumlah Siswa Belum Tuntas
6
Prosentase Ketuntasan Belajar
78,57
Keterangan = T = TT
√ √
= Tuntas = Tidak Tuntas
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pembelajaran melalui metode kooperatif NHT diperoleh prosentase ketuntasan belajar siswa mencapai 78,57% (baik) atau ada 22 siswa dari 28 siswa sudah tuntas belajar. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan sebesar 10,71% pada siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya
48
kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif NHT dan keterlibatan siswa secara aktif dalam pelaksanaan metode ini. c.
Pengamatan (observasi) 1). Mengamati keaktifan siswa 2). Memantau diskusi antar siswa. 3). Mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan model pembelajaran NHT. Dari hasil angket terhadap minat siswa di dalam proses pembelajaran melalui metode kooperatif NHT diperoleh data sebagai berikut. Tabel 5 Data Minat Belajar Siklus II Prosentase
No.
Skor
Jumlah Siswa
Kategori Minat
1.
43 ke atas
18
A
64,29
2.
38 - 42
3
B
10,71
3.
33 - 37
17
C
17,86
4.
28 - 32
-
D
-
5.
27ke bawah
2
E
7,14
Total
28
(%)
100
Data selengkapnya pada tabel 4 halaman 76. Berdasarkan data di atas minat siswa yang berada pada kategori sangat tinggi ada 18 siswa atau 64,29%, kategori tinggi 3 siswa atau 10,71%, kategori sedang 5 siswa atau 17,86%, dan kategori sangat kurang 2 siswa atau 7,14%. Secara klasikal diperoleh data bahwa minat belajar siswa pada mata pelajaran al-Qur’an Hadits pada siklus II sudah mencapai 75% (artinya mempunyai minat tinggi). Adapun aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus II diperoleh data sebagai berikut. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Mata pelajaran
: al-Qur’an Hadits
Satuan Pendidikan
: Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester
: IV/II
49
No 1
2
3
4
Skor
Indikator pengamatan
Penilaian
Pra Kegiatan Pembelajaran a.
Menyiapkan media, alat, dan sumber belajar
4
b.
Mengkondisikan kelas, salam, berdoa, dan presensi
5
Kegiatan awal a.
Mengkonfirmasikan tujuan pembelajaran
4
b.
Melakukan apersepsi
4
Kegiatan inti a.
Menyampaikan materi pada siswa
5
b.
Membagi siswa dalam kelompok
4
c.
Memberi nomor pada tiap kelompok
5
d.
Mengajukan pertanyan berupa LKS
4
e.
Membimbing siswa dalam diskusi kelompok
4
Kegiatan akhir Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi,
5
memberi umpan balik, memberi evaluasi, dan tindak lanjut Jumlah
44
Rata-rata
4,4
Persentase
88%
Kategori
Aktif
Data Observasi Aktivitas Guru pada lampiran 16 halaman 95 Keterangan 1 =
Sangat kurang Aktif
2 =
Kurang Aktif
3 =
Cukup Aktif
4 =
Aktif
5 =
Sangat Aktif Pada tabel tersebut di atas dari hasil observasi keterampilan guru dalam
mengelola pembelajaran materi al-Qur’an Hadits dengan menggunakan model
50
pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together dapat diketahui bahwa pada proses pembelajaran yaitu menyiapkan media, alat dan sumber belajar guru mendapat skor 4, ini berarti guru telah menyiapkan tempat untuk kegiatan alat dan sumber belajar dan media pembelajaran dengan baik. Guru dapat menarik perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pada komponen pra pembelajaran yaitu mengkondisikan kelas, salam, berdoa dan persensi guru mendapat skor 5. Ini berarti guru telah mengkondisikan kelas dengan baik, saat guru mengucapkan salam semua siswa terdengar menjawab salam, saat guru meminta siswa untuk berdoa, semua siswa secara serempak berdo’a bersama, pada saat guru melakukan persensi nama siswa yang di panggil mengucapkan hadir atau hadirah. Untuk
kegiatan
awal
pembelajaran
yaitu
menginformasikan
pembelajaran guru mendapat skor 4, ini terlihat bahwa guru sudah dapat menarik perhatian siswa karena kelas dapat dikondisikan dengan baik, selanjutnya pada kegiatan apersepsi guru mendapat skor 4, ini terlihat bahwa guru sudah dapat menarik perhatian siswa dan apersepsi yang disampaikan oleh guru dapat dipahami oleh siswa. Kegiatan inti yaitu menyampaikan materi pada siswa guru mendapat skor 5 ini terlihat bahwa guru pada saat menyampaikan materi dengan jelas dan menarik perhatian siswa dan siswa paham dengan materi yang disampaikan oleh guru. Dalam membagi siswa dalam kelompok guru mendapat skor 4, karena pada saat guru membagi kelompok guru dapat membagi kelompok dengan mengatur jumlah anggota kelompok dengan baik, mengatur tempat duduk dengan baik, dan menentukan perangkingan siswa, sehingga antara siswa yang pandai dengan yang kurang pandai sudah bisa terbagi dengan rata. Daftar kelompok siswa kelas IV A siklus II pada lampiran 7 halaman 83. Pada saat memberikan nomor pada setiap anggota kelompok guru mendapat skor 5 karena disini guru sudah dapat membagi nomor pada semua anggota kelompok tidak ada siswa yang tertinggal diberi nomor.
51
Untuk kegiatan mengajukan pertanyaan berupa LKS guru mendapat skor 4, ini terlihat lembar kerja yang diberikan oleh guru sudah sesuai dengan materi dan soal dapat dipahami siswa. Dalam membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok guru mendapat skor 4, ini terlihat guru sudah membimbing diskusi dengan merata. Kegiatan terakhir yaitu membimbing, menyimpulkan materi, memberi umpan balik, memberi evaluasi dan memberi tindak lanjut guru mendapat skor 5 ini terlihat guru sudah dapat melaksanakan kegiatan dengan baik dan guru juga memberi tindak lanjut dengan memberi PR pada akhir pembelajaran.53 d. Refleksi Pembelajaran siklus II berpedoman pada rencana pembelajaran siklus II yang telah di buat. Pada siklus II ini berdasarkan pengamatan kegiatan guru melakukan pembelajaran dengan metode NHT dalam kategori aktif. Pengamatan terhadap minat siswa juga mengalami peningkatan dari pada siklus I. Hal ini ditunjukkan pada siswa lebih aktif dalam pembelajaran, semangat pemahaman siwa terhadap pelajaran, mereka melakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan dengan baik, keberanian siswa mengemukakan pendapat, serta mampu mengerjakan soal test dengan hasil yang meningkat. Kegiatan guru pada siklus II juga menunjukkan bahwa guru lebih aktif, mampu memotivasi siswa dan mampu menjelaskan materi dengan baik serta melakukan perannya yang utama yaitu sebagai fasilitator dan pendamping siswa dalam melakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan. Berdasarkan hasil pada siklus II, maka tindakan dalam siklus II dihentikan karena hasil yang diharapkan sudah maksimal dan sesuai dengan indikator keberhasilan.
B.
Hasil Penelitian
1.
Minat Belajar Siswa Pada proses pembelajaran siklus I, minat belajar siswa mengalami peningkatan
yaitu dari pra siklus yang dalam kategori minat kurang meningkat menjadi minat 53
Tanggal 21 Pebruari 2011, Fatah Yasin Kolaborator.
52
dalam kategori sedang. Data tentang minat tersebut akan dibandingkan dengan data melalui wawancara. Untuk memperoleh data tersebut maka dilakukan wawancara kepada siswa yang mempunyai minat sangat tinggi/tinggi, minat sedang, dan minat rendah. Dari kriteria tersebut maka diperoleh nama siswa: Khorirotun Nikmah, M. Imam Syafii Maarif, dan Saidatul Alma. Kegiatan wawancara dilakukan setelah kegiatan pembelajaran siklus I, dengan hasil sebagai berikut. No 1
Nama siswa Khorirotun Nikmah
Hasil Wawancara -
Menyukai pembelajaran dengan model NHT
-
Mempunyai tingkat perhatian dan partisipasi yang tinggi (aktif)
-
Mempunyai tanggung jawab yang tinggi
-
Orang tua selalu memperhatikan kegiatan belajar di rumah
-
Pola belajar yang teratur, dibuktikan denga adanya jadwal kegiatan pribadi
-
Perolehan nilai ulangan mata pelajaran lain juga bagus (wawancara dengan guru kelas)
2
M. Imam Syafii M
-
Tidak menyukai pembelajaran denag model NHT
-
tingkat perhatian dan partisipasi yang cukup (tidak terlalu aktif)
-
Sikap tanggung jawab yang dimiliki cukup
-
Orang tua selalu memperhatikan kegiatan belajar di rumah
-
Pola belajar yang tidak teratur
-
Nilai ulangan pada mata pelajaran lain bagus (wawancara dengan guru kelas)
3
Saidatul Alma
-
Tidak menyukai pembelajaran denag model NHT
-
tingkat perhatian dan partisipasi sangat rendah (tidak terlalu aktif)
-
memiliki rasa tanggung jawab yang rendah,
53
dibuktikan dengan terkadang tidak berangkat sekolah tanpa alasan, tidak pernah tuntas dalam mengerjakan
tugas,
dan
terkadang
tidak
mengerjakan PR -
perhatian orang tua terhadap kegiatan belajarnya di rumah masih kurang
-
Pola belajar yang tidak menetu
-
Nilai ulangan pada mata pelajaran lain juga kurang (wawancara dengan guru kelas)
Dari hasil wawancara tersebut dapat dianalisis; pertama, siswa yang bernama Khorirotun Nikmah mempunyai minat belajar yang tinggi. Hal ini dibuktikan denga tingkat motivasi yang tinggi ketika belajar dengan menggunakan metode NHT, Mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi, memiliki tingkat perhatian dan partisipasi yang tinggi, pola belajarnya teratur, mendapatkan perhatian dan bimbingan orang tua pada saat belajar. Dengan demikian data yang diperoleh melaluiobservaasi dan wawancara mempunyai tingkat validitas yang tinggi karena kesimpulannya sama. Kedua, siswa yang bernama M. Imam Syafii Ma’arif memiliki minat belajar”sedang”. Hal ini dibuktikan dengan motivasi ketika dalam menyelesaikan tugas secara berkelompok (NHT), keaktifan dan partisipasi cukup, memiliki tanggung jawab yang cukup. Jika data hasil wawancara ini dibandingkan dengan data observasi hasilnya sama. Ketiga, siswa yang bernama Saidatul Alma mempunyai minat yang kurang/rendah. Hal ini dibuktikan dengan tingkat motivasi yang rendah ketika dalam menyelesaikan tugas secara berkelompok (NHT), memiliki rasa tanggung jawab yang rendah ditandai dengan terkadang tidak mengerjakan PR, perhatian
dan
partisipasi yang rendah, pola belajar yang tidak menentu, dan kurang mendapat perhatian dan bimbingan dari orang tua pada saat belajar. Dengan demikian data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara mempunyai tingkat validitas yang tinggi karena kesimpulan yang dihasilkan sama.
54
Secara klasikal, diperoleh data bahwa minat belajar siswa pada siklus I baru mencapai 57,14% (artinya mempunyai minat sedang), sedangkan data melalui angket pada siklus II minat belajar siswa sudah
mencapai prosentase 75% (artinya
mempunyai minat tinggi). Dari berbagai sajian data di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model NHT dapat meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini terbukti, secara klasikal minat belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 17,86% yaitu dari 57,14% pada siklus I menjadi 75% pada siklus II. Atau dengan bahasa lain pada siklus I siswa masih mempunyai minat belajar ”sedang”, sedangkan pada siklus II minat belajar siswa mengalami peningkatan yaitu termasuk mempunyai minat ”tinggi”. 2.
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Setelah melaksanakan proses pembelajaran pada siklus I, tercatat ada 9 siswa
yang belum tuntas. Adapun nama-nama siswa tersebut adalah: Ani Khalimatus Sa’diyah, Ana Khalimatus Sa’diyah, Ayuk Azizatur Rosidah, Gianti Susilowati, Lutfia Rikhatul Jannah, Lutfiatul Jannah, Nor Khayati, Refiana Aprilia, dan Saidatul Alma. Siswa yang belum tuntas dalam proses pembelajaran siklus I ternyata adalah siswa yang agak kesulitan dalam mengikuti pembelajaran. Dari masalah tersebut peneliti berusaha untuk mencarikan jalan keluarnya yaitu dengan cara: pertama, membuat Lembar Kerja Siswa yang substansinya tidak berupa pengayaan materi, tetapi berupa pendalaman materi. Kedua, memberikan perhatian intensif kepada mereka baik ketika memberikan penjelasan materi maupun disaat kerja kelompok. Ketiga, pada saat kerja kelompok, setiap kelompok berpikir bersama untuk menemukan jawaban dan menjelaskan jawaban kepada anggota dalam timnya sehingga semua anggota mengetahui jawaban dari masing-masing pertanyaan. Variasi strategi pembelajaran tersebut ternyata dapat meningkatkan hasil belajar. Dari 9 siswa yang belum tuntas belajar pada siklus I menjadi berkurang jumlahnya pada siklus II. Pada siklus II ada 6 siswa yang belum tuntas, mereka adalah Ani Khalimatus Sa’diyah,
Ayuk Azizatur Rosidah, Gianti Susilowati,
Lutfiatul Jannah, Refiana Aprilia, dan Saidatul Alma. Melalui lembar observasi
55
siswa dapat disimpulkan bahwa karena minat belajar yang rendah terhadap materi pelajaran, dapat berakibat pada rendahnya hasil belajar. Adanya variasi strategi pembelajaran tersebut perlu dicatat, berkaitan dengan Ana Khalimatus Sa’diyah dan Nor Khayati, mereka telah menunjukkan peningkatan hasil belajar yang signifikan pada siklus II. Ana Khalimatus Sa’diyah dan Nor Khayati yang asalnya memperoleh nilai 65 pada siklus I, memperoleh nilai 70 pada siklus II. Adanya variasi strategi pembelajaran kooperatif Numbered Head Together juga membawa peningkatan terhadap siswa yang telah tuntas belajar pada siklus I. Mereka juga kebanyakan mengalami grafik peningkatan dalam perolehan nilai hasil belajar. Sebagai bukti adanya grafik peningkatan adalah pada siklus I tidak ada seorangpun siswa yang mendapatkan nilai 100, sedangkan pada siklus II ada 7 siswa yang mendapatkan nilai 100. Mereka adalah: Deni Suwandi, Khorirotun Nikmah, Khotimah, Muhammad Sahal Mahfud, Muhammad Ikmal Fikri, Muhammad Iqyan Rosyadi, dan Nor Shoimah. Grafik peningkatan hasil belajar pada siklus I baru mencapai 67,86%. Artinya siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 hanya sebesar 67,86% lebih kecil dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 75%. Dengan demikian pada siklus I ini ketuntasan belajar siswa secara klasikal belum tercapai. Sedangkan pada siklus II ketuntasan belajar telah mencapai 78,57%. Artinya pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. Dan pada siklus II ini terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 10,71%. Dari berbagai analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Numbered Head Together (NHT) memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
56
BAB V PENUTUP
A.
Simpulan Setelah melaksanakan proses pembelajaran selama 2 siklus, dan berdasarkan
seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Pembelajaran dengan metode Kooperatif Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan minat belajar al-Qur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab siswa Kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara. Hal ini tampak dari prosentase minat belajar siswa yang mengalami peningkatan pada setiap siklus. Pada siklus I minat belajar siswa baru mencapai 57,14% (artinya mempunyai minat sedang). Dan pada siklus II minat belajar siswa mencapai prosentase75% (artinya mempunyai minat tinggi).
2.
Penerapan metode Kooperatif Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar al-Qur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab siswa Kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara. Terbukti pada siklus I ketuntasan belajar siswa baru mencapai 67,86% (sedang), atau dapat dikatakan pada siklus I ini ketuntasan belajar siswa secara klasikal belum tercapai. Sedangkan pada siklus II ketuntasan belajar siswa mencapai 78,57% (baik), atau mengalami peningkatan sebesar 10,71%. Dengan demikian dapat dikatakan pada siklus II ini ketuntasan belajar siswa secara klasikal sudah tercapai.
B.
Saran Berdasarkan simpulan diatas, agar proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits
dengan menggunakan metode Kooperatif Numbered Head Together (NHT) dapat berjalan lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal, maka peneliti mengemukakan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Al-Qur’an Hadits:
57
1.
Guru mempersiapkan secara matang materi pembelajaran dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
2.
Untuk menghilangkan sikap verbalisme yang terjadi pada siswa maka
guru
harus menjelaskan esensi materi pembelajaran. 3.
Menggunakan model pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together (NHT) dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu alternatif metode dalam proses pembelajaran, karena teknik NHT adalah teknik pengajaran yang dapat menjadikan siswa aktif, kreatif, menyenangkan, dan memudahkan siswa memahami materi karena diterangkan oleh temannya sendiri. Sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4.
Dalam pembentukan kelompok, hendaknya guru betul-betul mengetahui kemampuan siswa dalam memberikan tugas, sehingga bila siswa tersebut diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi berani mengungkapkan pendapat.
5.
Guru yang mengajar dengan metode NHT sebaiknya pada saat diskusi berlangsung, siswa diingatkan waktunya, agar KBM bisa berjalan dengan baik, dan materi bisa terselesaikan sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia.
C.
Penutup Demikianlah penelitian ini peneliti susun sebaik-baiknya, peneliti yakin masih banyak kesalahan dan kekurangan. Saran dan kritik pembaca sangat peneliti harapkan, dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amīn.
58
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2009 Aqib, Zainal, dkk, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK, Bandung: Yrama Widya, 2009 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta: ArRuzz Media, 2007 Bahri Djamarah, Syaiful, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008 Crow, Educational Psychology, New York: American Book Company, 1958 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV Diponegoro, 2009 Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Kurikulum dan Hasil Belajar, Jakarta: Depag RI, 2003 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011 Hurlock, Elizabeth B, Perkembangan Anak MertasariTjandrasa, Jakarta: Erlangga, 1993
Jilid
2,
alih
bahasa
Med.
Ibrahim, ”Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT”, dalam http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numberedhead-together/, diakses 31 Maret 2011. Isjoni, Cooperative Learning: Efektifitas Pembelajaran Kelompok, Alfabeta, 2010
Bandung:
Isjoni, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antara Peserta Didik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002 Munjin Nasih, Ahmad dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Bandung: Refika Aditama, 2009 Murni, Sri, Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Semester I Kelas VII A MTs Uswatun Hasanah Mangkang Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010 Pada Materi Pokok Persamaan Linear Satu Variabel Melalui PembelajaranNumbered Head Together (NHT), skripsi dipertahankan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Tahun 2010 tidak dipublikasikan
59
Musfirotun, Peningkatan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Cooperative Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Buwaran Mayong Jepara, skripsi dipertahankan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Tahun 2010 tidak dipublikasikan. Nur Hidayah, Siti, Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun Dengan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Dan Teknik Pancingan Kata Kunci Pada Siswa Kelas VII A SMP PGRI 3 Boja Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2009/2010, skripsi dipertahankan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Tahun 2010 tidak dipublikasikan. Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Rjawali Pers, 2011 S, Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2000 Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: Raja Wali Pers, 2009 Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005 Sanjaya, Wina, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2009 Slavin, Robert E, Cooperative Learning Theory, Research, and Practice, Boston: Allyn & Bacon, 1995 Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta, 2010 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007
٢٠٠٣ , روسHI : AB CD,VWNW X اVYTOI اZ[OQI ا,ونTU وا,HMNOI اHQRا
60
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Siklus I Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas / Semester Tahun Pelajaran Alokasi Waktu
: : : : :
Al Qur’an Hadits Surah Al Lahab IV / II 2010/2011 2 x 35 menit
A.
Standar Kompetensi Memahami arti surah pendek
B.
Kompetensi Dasar Mengartikan surat al-Lahab.
C.
Indikator Pencapaian • Melafalkan surat al-‘ Lahab • Menghafal surat al-‘ Lahab • Mengidentifikasi surat al-‘ Lahab • Menerjemahkan surat al-Lahab dengan benar
D.
Tujuan Pembelajaran • Siswa dapat melafalkan surat al-‘ Lahab dengan fasih • Siswa dapat menghafal surat al-‘ Lahab dengan fasih dan lancar • Siswa dapat mengidentifikasi surat al-‘ Lahab • Siswa dapat menerjemahkan surat Al-Lahab
E.
Materi Ajar Surat Al-Lahab
ﻰ ﺼﻠ ﻴﺳ (٢) ﺐ ﺴ ﻣﺎ ﹶﻛ ﻭ ﻪ ﻣﺎﹸﻟ ﻪ ﻨﻋ ﻨﻰﻣﺎﹶﺍ ﹾﻏ (ﺐ )ﺍ ﺗﻭ ﺐ ﻬ ﹴ ﺪﺍﹶﺍﹺﺑﻲ ﹶﻟ ﻳ ﺖ ﺒﺗ ﺪ ﺴ ﻣ ﻦ ﻣ ﺒ ﹲﻞﺣ ﻫﺎ ﺪ ﻴﻓﻲ ﹺﺟ (٤) ﺐ ﺤ ﹶﻄ ﹺ ﻤﺎ ﹶﻟ ﹶﺔﺍﹾﻟ ﺣ ﻪ ﺗﺮﹶﺍ ﻣ ﻭﺍ (٣) ﺐ ﻬ ﹴ ﺕ ﹶﻟ ﺭﺍ ﹶﺫﺍ ﻧﺎ (٥) Artinya: 1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa 2. Tidaklah berfaedah baginya harta bendanya dan apa yang ia usahakna 3. Kelak ia akan masuk ke dalam api yang bergejolak 4. Dan istrinya pembawa kayu bakar (penyebar fitnah) 5. Pada lehernya terdapat tali dari sabut
61
Penjelasan surat Al Lahab • • • • • • •
Surat Al Lahab adalah surat yang ke 111. Surat Al Lahab terdiri atas lima ayat. Surat Al Lahab turun di Makkah sesudah surat al-Fath Surat Al Lahab termasuk surat Makkiyah Surat Al Lahab diambil dari kata “Lahab” Kata “Lahab”artinya gejolak api Surat Al Lahab disebut juga surat “Tabbat” atau disebut juga surat “Al Masad”
F.
Metode Pembelajaran • Ceramah • Tanya Jawab • NHT (Numbered Head Together) • Reading Aloud
G.
Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (± 10 menit) • Untuk membangkitkan motivasi belajar, guru bertanya kepada siswa tentang nama-nama paman Nabi Muhammad SAW • Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan hari ini 2. Kegiatan Inti (± 50 menit) Eksplorasi • Guru mengajak siswa untuk mengidentifikasi surat Al Lahab (arti nama surat, urutan surat, jenis surat dan jumlah ayat). • Guru menulis jawaban siswa pada papan tulis dan membahasnya secara bersama-sama. Elaborasi • Guru memberikan contoh bacaan surat Al Lahab dengan baik dan fasih. • Guru meminta pada siswa untuk menirukan bacaan surat Al Lahab secara klasikal, kelompok, dan secara individu dengan cara acak. • Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok • Setiap kelompok diminta untuk memberikan harokat dan menerjemahkan surat Al Lahab berdasarkan mufrodat yang telah disediakan (LKS). • Jika telah selesai setipa kelompok diminta untuk mengumpulkan lembar tugas yang telah diberikan. • Siswa diminta untuk menghafal surat Al Lahab beserta terjemahnya dibantu oleh kelompoknya.
62
• Setiap kelompok diminta untuk maju ke depan kelas menghafal surat Al Lahab beserta terjemahnya. konfirmasi • Guru memberikan penguatan materi surat Al Lahab (indentifikasi surat). • Secara klasikal siswa diminta untuk membaca surat Al Lahab beserta terjemahnya • Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum jelas atau menyampaikan pendapatnya. 3. Kegiatan Penutup (± 10 menit) • Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan sebagai catatan • Guru bertanya kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran hari ini, menyenangkan atau tidak? H.
Sumber Belajar • • • • •
I.
Buku Qur’an Hadits Kelas IV Penerbit Aneka Ilmu Buku Qur’an Hadits Kelas IV Penerbit Tiga Serangkai Buku Qur’an Hadits Kelas IV Penerbit Erlangga Al-Qur’an dan Terjemahnya Tafsir Al Misbah Volume 15
Penilaian Hasil Belajar dan Tindak Lanjut • Tes Tertulis • Pengamatan • Bentuk Instrumen (terlampir) SOAL
I.
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, sebagai jawaban yang paling benar!
1.
Surat Al-Lahab diturunkan sesudah surat .... a. Al- Ikhlas c. Al-Fath b. An Nashr d. Al Falaq Surat Al Lahab ayat keempat diawali dengan lafal ....
2.
ﻭﺍﻣﺮﺍﺗﻪ b. ﰱ ﺟﻴﺪﻫﺎ a.
3.
ﺳﻴﺼﻠﻰ d. ﺫﺍﺕ ﳍﺐ
c.
4.
ﺳﻴﺼﻠﻰ ﻧﺎ ﺭﺍﺫﺍﺕ ﳍﺐ
terjemahan
ayat tersebut adalah .... a. Dilehernya ada tali dari sabut b. Tidaklah berfaedah baginya hartanya dan apa yang ia usahakan c. Dan istrinya pembawa kayu bakar d. Kelak ia akan dimasukkan ke dalam api yang bergejolak Kata “Lahab” artinya ....
63
a. pak Lahab b. neraka 5.
ﻋﻨﻪ
c. gejolak api d. celaka
pada kata terdapat bacaan ....
a. idgham bighunnah c. iqlab b. idhar d. ikhfa’ 6.
Yang berarti “kayu bakar” adalah kata .... a. ﻭﺍﻣﺮﺍﺗﻪ
c. ﺍﳊﻄﺐ
b. ﳍﺐ
d. ﻟﺔ
Kata “ ” ﺗﺒﺖberarti ....
9.
Kata “ “ ﻣﺎﻟﻪberarti ....
10. Pada kata ﻣﺴﺪ
a. kedua tangan b. binasa 7.
8.
c. berfaedah d. usahanya
a. harta bendanya b. usahanya c. kedua tangannya d. istrinya
ﲪﺎ
Nama Al Lahab diambil dari ayat ke .... a. 2 c. 4 b. 3 d. 5
ﻣﻦ
terdapat bacaan
.... a. idhar b. ikhfa’ c. iqlab d. idgham bighunnah
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1. 2. 3.
Surat Al Lahab terdiri atas ... ayat Istri Abu Lahab bernama .... Abu Lahab adalah paman ....
4.
Kata “ ”ﻣﺴﺪmempunyai arti ....
5.
Pekerjaan istri Abu Lahab adalah .... Kunci Jawaban
I
1. b 2. a 3. d 4. c 5. b
6. b 7. a 8. c 9. a 10. d
II 1. lima 2. Umi Jamil / Arwa 3. Nabi Muhammad 4. sabut 5. pembawa kayu bakar Skoring : a. Multiple Choice = jawaban benar skor 1, jawaban salah skor 0 b. Shotr Answer
= jawaban benar dan lengkap skor 2, jawaban benar namun tidak
64
lengkap skor 1, jawaban salah skor 0 Skor Maksimal = 20 Skor Diperoleh Nilai Akhir =
x 100 Skor Maksimal
Mayong, 07 Pebruari 2011 Observer
Guru Mapel Al Qur’an Hadits
Fatah Yasin, S. Pd NIP: 196902082005011001
Mufarrihah NIM: 093111313
Mengetahui Kepala MI Sabilul ‘Ulum Mayong
Mustafid
65
LEMBAR KERJA SISWA 1. Berilah harokat surat Al Lahab di bawah ini!
( ﺳﻴﺼﻞ٢) ( ﻣﺎﺍﻏﲎ ﻋﻨﻪ ﻣﺎﻟﻪ ﻭﻣﺎ ﻛﺴﺐ١) ﺗﺒﺖ ﻳﺪﺍﺍﰊ ﳍﺐ ﻭﺗﺐ (٥) ( ﰲ ﺟﻴﺪﻫﺎ ﺣﺒﻞ ﻣﻦ ﻣﺴﺪ٤) ( ﻭﺍﻣﺮﺍﺗﻪ ﲪﺎ ﻟﺔﺍﳊﻄﺐ٣) ﻧﺎﺭﺍﺫﺍﺕ ﳍﺐ
2. Bacalah mufrodat surat Al Lahab di bawah ini dengan teliti!
ﺗﺒﺖ ﻳﺪﺍ ﻭﺗﺐ ﻣﺎﺍﻏﲎ
Binasalah / celakalah Kedua tangan Dan benar-benar dia binasa Tidaklah berguna
ﺫﺍﺕ ﳍﺐ ﻭﺍﻣﺮﺍﺗﻪ ﲪﺎ ﻟﺔ ﺍﳊﻄﺐ
Yang bergejolak Dan istrinya Pembawa Kayu bakar
ﻋﻨﻪ
Darinya
ﻣﺎﻟﻪ
Hartanya
ﻭﻣﺎ
Dan apa yang
ﺣﺒﻞ
Tali
ﻛﺴﺐ
Dia usahakan
ﻣﻦ
Dari
ﺳﻴﺼﻠﻰ ﻧﺎﺭﺍ
Dia akan dimasukkan ke dalam api
ﰲ ﺟﻴﺪﻫﺎ
ﻣﺴﺪ
Di Lehernya
sabut
3. Berdasarkan mufrodat yang telah tersedia, coba susun terjemah surat Al Lahab bersama dengan kelompokmu! 1). ............................................................................................................................ 2). ............................................................................................................................ 3). ............................................................................................................................ 4). ............................................................................................................................ 5). ............................................................................................................................
66
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Siklus II Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas / Semester Tahun Pelajaran
: : : :
Al Qur’an Hadits Surah Al Lahab IV / II 2010/2011
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A.
Standar Kompetensi Memahami arti surah pendek
B.
Kompetensi Dasar Mengartikan surat al-Lahab.
C.
Indikator Pencapaian • Menjelaskan kandungan pokok surat Al- Lahab
D.
Tujuan Pembelajaran • Siswa dapat menjelaskan kandungan pokok surat Al- Lahab
E.
Materi Ajar Kandungan pokok surat Al Lahab Abu Lahab adalah paman Nabi Muhammad SAW. Nama kecil Abu Lahab adalah Abdul Uzza. Uzza adalah nama berhala yang dipuja orang kafir Quraisy. Disebut Abu Lahab karena wajahnya yang tampan dan bersinar terang. Istrinya bernama Arwa atau Umi Jamil, saudara Abu Sufyan. Pekerjaan Umi Jamil adalah mencari kayu bakar berduri untuk menghangi dakwah Rasulullah, dan ia selalu menyebar fitnah dan menjelek-jelekkan Nabi Muhammad. Sebelum Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul antara Abu Lahab dan beliau berhubungan sangat baik. Namun ketika Nabi Muhammad SAW menerima perintah untuk mendakwahkan agama Islam, Abu Lahab berbalik memusuhinya dan menghalang-halangi dakwah beliau. Abu Lahab dan
67
istrinya akan celaka dan masuk neraka. Harta Abu Lahab tak berguna untuk keselamatannya demikian pula segala usaha-usahanya. F.
Metode Pembelajaran • Ceramah • Tanya Jawab • NHT (Numbered Head Together) • Reading aloud
G.
Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (± 10 menit) • Untuk membangkitkan motivasi belajar, guru bertanya kepada siswa tentang arti “Al Lahab”. • Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan hari ini 2. Kegiatan Inti (± 50 menit) Eksplorasi • Guru mengajak siswa untuk membaca surat Al Lahab beserta terjemahnya. Elaborasi • Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca uraian materi kandungan pokok surat Al Lahab. • Secara berkelompok siswa diminta untuk menuliskan pokok-pokok kandungan surat Al Lahab (LKS). • Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya. Konfirmasi • Guru memberikan penguatan tentang kandungan pokok surat Al Lahab. • Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum jelas atau menyampaikan pendapatnya. 3. Kegiatan Penutup (± 10 menit) • Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan sebagai catatan • Guru bertanya kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran hari ini, menyenangkan atau tidak?
H.
Sumber Belajar • Buku Qur’an Hadits Kelas IV Penerbit Aneka Ilmu • Buku Qur’an Hadits Kelas IV Penerbit Tiga Serangkai
68
• Buku Qur’an Hadits Kelas IV Penerbit Erlangga • Al-Qur’an dan Terjemahnya • Tafsir Al Misbah Volume 15 I.
Penilaian Hasil Belajar dan Tindak Lanjut • Tes Tertulis • Pengamatan • Bentuk Instrumen (terlampir) SOAL
I.
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, sebagai jawaban yang paling benar!
1.
Surat Al-Lahab adalah surat yang ke .... a. 111 c. 113 b. 112 d. 114 Surat Al Lahab terdiri atas ... ayat a. 8 c. 6 b. 7 d. 5 Hubungan Abu Lahab dengan Nabi Muhammad sebelum diangkat menjadi rasul adalah.... a. memusuhi c. baik b. membenci d. buruk
2.
3.
4.
Kata “ ” ﻣﺎﺍﻏﲎartinya ....
a. gejolak api b. tidak berguna 5.
Kata “ ”ﺟﻴﺪﻫﺎberarti ....
a. lehernya b. tangannya 6.
c. usahanya d. hartanya
c. kayu bakar d. kekayaannya
Kata “ ”ﻳﺪﺍberarti ....
a. b. c. d.
harta bendanya usahanya kedua tangannya istrinya
7.
8.
Dinamakan Surah Al Lahab karena berisi tentang .... a. Abu Jahal c. Abu Sufyan b. Abu Lahab d. Abu Bakar Yang berarti “dan istrinya” adalah kata .... a. ﻟﺔ
ﲪﺎ b. ﺍﳊﻄﺐ
.
9
Pada kata
ﻟﻪ d. ﻭﺍﻣﺮﺍﺗﻪ c.
ﻧﺎﺭﺍﺫﺍﺕ
terdapat bacaan
..... a. ikhfa’ b. idhar c. idgham bighunnah d. idgham bilaghunnah
10. Pada kata
ﺐ ﺗﻭ ﺐ ﻬ ﹴ ﹶﻟ
terdapat
bacaan .... a. idhar b. ikhfa’ c. iqlab d. idgham bighunnah
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1. Surat Al Lahab termasuk surat ....
69
2. 3.
Nama kecil Abu Lahab adalah .... Istri Abu Lahab disebut pembawa kayu bakar, artinya ....
4.
Kata “ ”ﺍﳊﻄﺐmerupakan akhir ayat ke ... dari surat Al Lahab.
5.
I
Perlawanan Abu Lahab dan istrinya terhadap Rasulullah mengalami .... Kunci Jawaban 1. a 2. d 3. c 4. b 5. a
6. c 7. b 8. d 9. a 10. d
II 1. makiyah 2. Abdul Uzza 3. penyebar fitnah 4. empat (4) 5. kegagalan Skoring : a. Multiple Choice = jawaban benar skor 1, jawaban salah skor 0 b. Shotr Answer
= jawaban benar dan lengkap skor 2, jawaban benar namun tidak lengkap skor 1, jawaban salah skor 0
Skor Maksimal = 20 Skor Diperoleh Nilai Akhir =
x 100 Skor Maksimal Mayong, 21 Pebruari 2011
Observer
Guru Mapel al Qur’an Hadits
Fatah Yasin, S. Pd NIP: 196902082005011001
Mufarrihah NIM: 093111313
Mengetahui Kepala MI Sabilul ‘Ulum Mayong
70
Mustafid LEMBAR KERJA SISWA 1. Bacalah uraian tentang kandungan surat Al Lahab! 2. Tulislah pokok-pokok kandungan surat Al Lahab di bawah ini! 1). ............................................................................................................................ 2). ............................................................................................................................ 3). ............................................................................................................................ 4). ............................................................................................................................ 5). ............................................................................................................................
71
DAFTAR TABEL Halaman 1.
Tabel 1 Data Hasil Belajar Pra Siklus ......................................................
73
2.
Tabel 2 Data Hasil Belajar Siklus I ..........................................................
74
3.
Tabel 3 Data Minat Belajar Siklus I .........................................................
75
4.
Tabel 4 Data Hasil Belajar Siklus II .........................................................
76
5.
Tabel 5 Data Minat Belajar Siklus II ........................................................
77
72
Mata Pelajaran
Tabel I Hasil Belajar Pra Siklus : Al-Qur’an Hadits
Satuan Pendidikan
: Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester
: IV/II
No
Nama
1 Ahmad Ilyani 2 Ahmad Fatoni 3 Ahmad Khanafi 4 Ahmad Yus Yunus 5 Ani Khalimatus Sa’diyah 6 Ana Khalimatus Sa’diyah 7 Ayuk Azizatur Rosidah 8 Deni Suwandi 9 Faza Amelia Rizki 10 Farida Nor Wahidah 11 Gianti Susilowati 12 Khorirotun Nikmah 13 Khotimah 14 Lutfia Rikhatul Jannah 15 Lutfiatul Jannah 16 Muhammad Sahal Mahfud 17 Muhammad Takmil Falahi 18 Muhammad Ikmal Fikri 19 Muhammad Izul Haq 20 Muhammad Imam Syafi’I Ma’arif 21 Muhammad Iqyan Rosyadi 22 Nurul Inayah 23 Nor Khayati 24 Nor Shoimah 25 Refiana Aprilia 26 Saidatul Alma 27 Taufik Hidayat 28 Winda Annuria Skor Tercapai Skor Maksimal Ideal
KKM 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Nilai 70 70 70 70 50 50 50 70 60 60 60 80 80 65 40 75 70 80 65 65 80 65 65 70 55 40 75 70 1820 2800
Keterangan T TT √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
73
65 14 14 50
Rata-rata Skor Tercapai Jumlah Siswa yang Tuntas Jumlah Siswa Blm Tuntas Prosentase Ketuntasan Belajar Keterangan: T : Tuntas TT : Tidak Tuntas
Mata Pelajaran
Tabel 2 Hasil Belajar Siklus I : Al-Qur’an Hadits
Satuan Pendidikan
: Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester
: IV/II
No
Nama
1 Ahmad Ilyani 2 Ahmad Fatoni 3 Ahmad Khanafi 4 Ahmad Yus Yunus 5 Ani Khalimatus Sa’diyah 6 Ana Khalimatus Sa’diyah 7 Ayuk Azizatur Rosidah 8 Deni Suwandi 9 Faza Amelia Rizki 10 Farida Nor Wahidah 11 Gianti Susilowati 12 Khorirotun Nikmah 13 Khotimah 14 Lutfia Rikhatul Jannah 15 Lutfiatul Jannah 16 Muhammad Sahal Mahfud 17 Muhammad Takmil Falahi 18 Muhammad Ikmal Fikri 19 Muhammad Izul Haq 20 Muhammad Imam Syafi’I Ma’arif 21 Muhammad Iqyan Rosyadi 22 Nurul Inayah 23 Nor Khayati 24 Nor Shoimah 25 Refiana Aprilia 26 Saidatul Alma 27 Taufik Hidayat 28 Winda Annuria Skor Tercapai
KKM 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Nilai 80 75 70 75 60 65 55 80 75 70 55 90 85 60 40 85 70 90 85 75 85 70 65 80 60 55 75 80 2010
Keterangan T TT √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
74
2800 71,79 19 9 67,86
Skor Maksimal Ideal Rata-rata Skor Tercapai Jumlah Siswa yang Tuntas Jumlah Siswa Belum Tuntas Prosentase Ketuntasan Belajar Keterangan: T : Tuntas TT : Tidak Tuntas Tabel 3 Data Minat Belajar Siswa Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama Ahmad Ilyani Ahmad Fatoni Ahmad Khanafi Ahmad Yus Yunus Ana Khalimatus Sa’diyah Ani Khalimatus Sa’diyah Ayuk Azizatur Rosidah Deni Suwandi Faza Amelia Rizki Farida Nor Wahidah Gianti Susilowati Khorirotun Nikmah Khotimah Lutfia Rikhatul Jannah Lutfiatul Jannah M Sahal Mahfud M Takmil Falahi M Ikmal Fikri M Izul Haq M Imam Syafi’i Ma’arif M Iqyan Rosyadi Nurul Inayah Nor Khayati Nor Shoimah Refiana Aprilia Saidatul Alma Taufik Hidayat Winda Annuria Jumlah Skor Maksimal Ideal Perolehan Skor
1 4 4 4 5 3 3 2 4 4 3 3 4 4 2 2 5 4 5 4 3 4 4 3 4 3 2 4 5
2 4 4 5 4 3 3 1 4 3 3 2 5 5 3 1 4 5 5 5 3 4 4 2 4 2 2 4 5
3 4 4 4 4 2 3 1 5 3 2 2 5 4 2 1 5 5 5 4 3 5 4 2 4 2 1 4 4
4 4 5 4 4 2 3 1 4 3 2 3 5 4 2 1 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 1 5 4
Skor Minat 5 6 7 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 4 2 1 2 5 4 5 3 3 4 2 2 2 2 2 3 4 5 5 4 4 4 3 2 2 2 1 1 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 3 4 3 4 5 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 2 2 2 1 2 1 4 4 4 4 4 4
8 4 4 5 5 2 4 1 4 4 2 2 5 4 3 2 5 4 5 4 4 4 4 3 4 2 1 4 4
9 3 3 5 5 2 4 1 4 3 2 2 5 5 2 1 4 4 5 4 3 4 4 2 4 2 1 4 4
10 4 3 5 5 3 4 2 5 4 3 3 5 5 3 2 5 4 4 5 4 5 5 2 5 2 2 5 5
Jml 39 40 44 44 24 34 14 44 34 23 24 48 43 24 14 44 42 48 44 34 43 41 24 41 22 14 42 43 975 1400 3.48
75
Mata Pelajaran
Tabel 4 Hasil Belajar Siklus II : Al-Qur’an Hadits
Satuan Pendidikan
: Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester
: IV/II
No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Ahmad Ilyani Ahmad Fatoni Ahmad Khanafi Ahmad Yus Yunus Ani Khalimatus Sa’diyah Ana Khalimatus Sa’diyah Ayuk Azizatur Rosidah Deni Suwandi Faza Amelia Rizki Farida Nor Wahidah Gianti Susilowati Khorirotun Nikmah Khotimah Lutfia Rikhatul Jannah Lutfiatul Jannah Muhammad Sahal Mahfud Muhammad Takmil Falahi Muhammad Ikmal Fikri Muhammad Izul Haq Muhammad Imam Syafi’I Ma’arif Muhammad Iqyan Rosyadi Nurul Inayah Nor Khayati Nor Shoimah Refiana Aprilia Saidatul Alma Taufik Hidayat Winda Annuria
KKM 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Nilai 95 90 85 95 60 70 60 100 75 70 65 100 100 75 55 100 80 100 90 90 100 85 70 100 65 60 85 95
Keterangan T TT √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
76
2315 2800 82,68 22 6 78,57
Skor Tercapai Skor Maksimal Ideal Rata-rata Skor Tercapai Jumlah Siswa yang Tuntas Jumlah Siswa Belum Tuntas Prosentase Ketuntasan Belajar Keterangan: T : Tuntas TT : Tidak Tuntas Tabel 5 Data Minat Belajar Siswa Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama Ahmad Ilyani Ahmad Fatoni Ahmad Khanafi Ahmad Yus Yunus Ana Khalimatus Sa’diyah Ani Khalimatus Sa’diyah Ayuk Azizatur Rosidah Deni Suwandi Faza Amelia Rizki Farida Nor Wahidah Gianti Susilowati Khorirotun Nikmah Khotimah Lutfia Rikhatul Jannah Lutfiatul Jannah M Sahal Mahfud M Takmil Falahi M Ikmal Fikri M Izul Haq M Imam Syafi’i Ma’arif M Iqyan Rosyadi Nurul Inayah Nor Khayati Nor Shoimah Refiana Aprilia Saidatul Alma Taufik Hidayat Winda Annuria Jumlah Skor Maksimal Ideal
1 4 5 5 5 4 4 3 5 5 3 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 3 4 5
2 3 4 4 5 4 5 5 5 5 3 3 4 4 2 2 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 3 4 3 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 2 2 5 5 5 5
Skor Minat 4 5 6 7 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 2 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 5 4 4 4 4 5 5 5
8 5 5 5 5 4 4 2 5 4 4 4 5 5 4 3 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 2 4 5
9 4 5 5 4 4 4 3 5 5 3 3 5 5 4 3 5 4 5 5 4 5 4 4 5 3 3 4 5
10 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 3 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 3 5 5
Jml 43 49 49 49 37 41 24 50 43 37 34 50 48 40 34 48 44 50 50 44 50 42 43 44 34 23 44 49 1193 1400
77
4,26
Perolehan Skor
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Lampiran 1 Jadwal Penelitian ................................................................
79
2. Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa Siklus I .............................................
80
3. Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa Siklus II ...........................................
81
4. Lampiran 4 Kunci Jawaban LKS I ........................................................
82
5. Lampiran 5 Kunci Jawaban LKS II ......................................................
83
6. Lampiran 6 Daftar Kelompok Siswa Kelas IV Siklus I .........................
84
7. Lampiran 7 Daftar Kelompok Siswa Kelas IV Siklus II .......................
85
8. Lampiran 8 Soal Tes Tulis Siklus I .......................................................
86
9. Lampiran 9 Kunci Jawaban tes tulis siklus I .........................................
87
10. Lampiran 10 Soal Tes Tulis Siklus II ...................................................
88
11. Lampiran 11 Kunci Jawaban Tes Tulis Siklus II ..................................
89
12. Lampiran 12 Analisis Hasil Tes Siklus I ...............................................
90
13. Lampiran 13 Analisis Hasil Tes Siklus II .............................................
91
14. Lampiran 14 Kriteria Pengamatan Aktivitas Guru ...............................
92
15. Lampiran 15 Data Observasi Aktivitas Guru Siklus I ..........................
95
16. Lampiran 16 Data Observasi Aktivitas Guru Siklus II ........................
97
17. Lampiran 17 Lembar Wawancara ........................................................
99
18. Lampiran 18 Angket Minat Siswa .......................................................
100
19. Lampiran 19 Surat Ijin Penelitian .........................................................
101
20. Lampiran 20 Sutar Keterangan Penelitian ............................................
102
21. Lampiran 21 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran NHT ....................
103
78
Lampiran 1
Jadwal Penelitian No Hari/Tanggal 1. Senin, 7 Pebruari 2011
2.
Uraian Keterangan Siklus I (Melafalkan surat al-‘ Pukul 07.15 – Lahab, mengartikan surat al-‘ 08.15 Lahab, penjelasan surat Al Lahab)
Senin, 14 Pebruari 2011 Senin, 21 Pebruari 2011
Tes Siklus I
Pukul 07.15 – 08.15 Siklus II (Menjelaskan kandungan Pukul 07.15 – 08.15 pokok surat Al- Lahab)
Senin, 28 Pebruari 2011
Tes Siklus II
Pukul 07.15 – 08.15
79
Lampiran 2 LEMBAR KERJA SISWA (Siklus I) 1. Berilah harokat surat Al Lahab di bawah ini!
( ﺳﻴﺼﻠﻰ٢) ( ﻣﺎﺍﻏﲎ ﻋﻨﻪ ﻣﺎﻟﻪ ﻭﻣﺎ ﻛﺴﺐ١) ﺗﺒﺖ ﻳﺪﺍﺍﰊ ﳍﺐ ﻭﺗﺐ (٥) ( ﰲ ﺟﻴﺪﻫﺎ ﺣﺒﻞ ﻣﻦ ﻣﺴﺪ٤) ( ﻭﺍﻣﺮﺍﺗﻪ ﲪﺎ ﻟﺔﺍﳊﻄﺐ٣) ﻧﺎﺭﺍﺫﺍﺕ ﳍﺐ
2. Bacalah mufrodat surat Al Lahab di bawah ini dengan teliti!
ﺗﺒﺖ ﻳﺪﺍ ﻭﺗﺐ ﻣﺎﺍﻏﲎ
Binasalah / celakalah Kedua tangan Dan benar-benar dia binasa Tidaklah berguna
ﺫﺍﺕ ﳍﺐ ﻭﺍﻣﺮﺍﺗﻪ ﲪﺎ ﻟﺔ ﺍﳊﻄﺐ
Yang bergejolak Dan istrinya Pembawa Kayu bakar
ﻋﻨﻪ
Darinya
ﻣﺎﻟﻪ
Hartanya
ﻭﻣﺎ
Dan apa yang
ﺣﺒﻞ
Tali
ﻛﺴﺐ
Dia usahakan
ﻣﻦ
Dari
ﺳﻴﺼﻠﻰ ﻧﺎﺭﺍ
Dia akan dimasukkan ke dalam api
ﰲ ﺟﻴﺪﻫﺎ
ﻣﺴﺪ
Di Lehernya
sabut
3. Berdasarkan mufrodat yang telah tersedia, coba susun terjemah surat Al Lahab bersama dengan kelompokmu!
80
1). ............................................................................................................................ 2). ............................................................................................................................ 3). ............................................................................................................................ 4). ............................................................................................................................ 5). ............................................................................................................................ Lampiran 3 LEMBAR KERJA SISWA (Siklus II) 1. Bacalah uraian tentang kandungan surat Al Lahab! 2. Tulislah pokok-pokok kandungan surat Al Lahab di bawah ini! 1). ............................................................................................................................ 2). ............................................................................................................................ 3). ............................................................................................................................ 4). ............................................................................................................................ 5). ............................................................................................................................
81
Lampiran 4 KUNCI JAWABAN LKS I
ﺕ ﺭﺍ ﹶﺫﺍ ﻧﺎ ﻰ ﺼﻠ ﻴﺳ (٢) ﺐ ﺴ ﻣﺎ ﹶﻛ ﻭ ﻪ ﻣﺎﹸﻟ ﻪ ﻨﻋ ﻨﻰﻣﺎﹶﺍ ﹾﻏ (ﺐ )ﺍ ﺗﻭ ﺐ ﻬ ﹴ ﺪﺍﹶﺍﹺﺑﻲ ﹶﻟ ﻳ ﺖ ﺒﺗ (٥) ﺪ ﺴ ﻣ ﻦ ﻣ ﺒ ﹲﻞﺣ ﻫﺎ ﺪ ﻴﻓﻲ ﹺﺟ (٤) ﺐ ﺤ ﹶﻄ ﹺ ﻤﺎ ﹶﻟ ﹶﺔﺍﹾﻟ ﺣ ﻪ ﺗﺮﹶﺍ ﻣ ﻭﺍ (٣) ﺐ ﻬ ﹴ ﹶﻟ
Terjemah 1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa 2. Tidaklah berfaedah baginya harta bendanya dan apa yang ia usahakna 3. Kelak ia akan masuk ke dalam api yang bergejolak 4. Dan istrinya pembawa kayu bakar (penyebar fitnah) 5. Pada lehernya terdapat tali dari sabut
82
Lampiran 5
KUNCI JAWABAN LKS II Pokok-pokok kandungan surat Al Lahab di bawah ini! 1). Cerita Abu Lahab dan istrinya yang menentang Rasulullah SAW 2). Istri Abu Lahab bernama Umi Jamil 3). Pekerjaan Umi Jamil adalah mencari kayu bakar untuk menghalang-halangi dakwah Rasulullah SAW 4). Keduanya akan celaka dan masuk neraka 5). Harta Abu Lahab tidak berguna untuk keselamatannya dan juga segala usahanya.
83
Lampiran 6 DAFTAR KELOMPOK SISWA KELAS IV A MI SABILUL ‘ULUM MAYONGLOR MAYONG JEPARA Siklus I KELENGKENG
APEL 1. 2. 3. 4. 5.
Ahmad Ilyani Ahmad Fatoni Ani Khalimatus Sa’diyah Ana Khalimatus Sa’diyah Ayuk Azizatur Rosidah
1. 2. 3. 4. 5.
Ahmad Khanafi Ahmad Yus Yunus Faza Amelia Rizki Farida Nor Wahidah Gianti Susilowati
DURIAN 1. 2. 3. 4. 5.
Deni Suwandi Muhammad Sahal Mahfud Khorirotun Nikmah Khotimah Lutfia Rikhatul Jannah
JERUK 1. 2. 3. 4. 5.
MELON 1. Muhammad Izul Haq 2. Muhammad Imam Syafi’I Ma’arif 3. Nor Shoimah 4. Refiana Aprilia
Muhammad Takmil Falahi Muhammad Ikmal Fikri Lutfiatul Jannah Nurul Inayah Nor Khayati
MANGGA 1. 2. 3. 4.
Muhammad Iqyan Rosyadi Taufik Hidayat Saidatul Alma Winda Annuria 84
Lampiran 7 DAFTAR KELOMPOK SISWA KELAS IV A MI SABILUL ‘ULUM MAYONGLOR MAYONG JEPARA Siklus II
APEL 1. 2. 3. 4. 5.
Ahmad Ilyani Ahmad Fatoni Ani Khalimatus Sa’diyah Ana Khalimatus Sa’diyah Khorirotun Nikmah
DURIAN 1. 2. 3. 4. 5.
Deni Suwandi Muhammad Sahal Mahfud Farida Nor Wahidah Gianti Susilowati Nurul Inayah
MELON 1. Muhammad Izul Haq 2. Muhammad Imam Syafi’I Ma’arif 3. Refiana Aprilia 4. Nor Shoimah
KELENGKENG 1. 2. 3. 4. 5.
Ahmad Khanafi Ahmad Yus Yunus Ayuk Azizatur Rosidah Faza Amelia Rizki Khotimah
JERUK 1. Muhammad Takmil Falahi 2. Muhammad Ikmal Fikri 3. Lutfia Rikhatul Jannah 4. Lutfiatul Jannah 5. Nor Khayati
MANGGA 1. Muhammad Iqyan Rosyadi 2. Taufik Hidayat 3. Saidatul Alma 4. Winda Annuria
85
Lampiran 8 Tes Tulis (Siklus I) I.
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, sebagai jawaban yang paling benar!
1.
Surat Al-Lahab diturunkan sesudah surat .... a. Al- Ikhlas c. Al-Fath b. An Nashr d. Al Falaq Surat Al Lahab ayat keempat diawali dengan lafal ....
2.
ﻭﺍﻣﺮﺍﺗﻪ c. ﺳﻴﺼﻠﻰ b. ﰱ ﺟﻴﺪﻫﺎ d. ﺫﺍﺕ ﳍﺐ ﺳﻴﺼﻠﻰ ﻧﺎ ﺭﺍﺫﺍﺕ ﳍﺐterjemahan
6.
a. kedua tangan b. binasa 7.
a.
3.
4.
5.
ayat tersebut adalah .... a. Dilehernya ada tali dari sabut b. Tidaklah berfaedah baginya hartanya dan apa yang ia usahakan c. Dan istrinya pembawa kayu bakar d. Kelak ia akan dimasukkan ke dalam api yang bergejolak Kata “Lahab” artinya .... a. pak Lahab c. gejolak api b. neraka d. celaka
ﻋﻨﻪ
pada kata terdapat bacaan ....
a. idgham bighunnah c. iqlab b. idhar d. ikhfa’
Kata “ ” ﺗﺒﺖberarti ....
8.
9.
c. berfaedah d. usahanya
Kata “ “ ﻣﺎﻟﻪberarti ....
a. harta bendanya b. usahanya c. kedua tangannya d. istrinya Yang berarti “kayu bakar” adalah kata .... a. ﻭﺍﻣﺮﺍﺗﻪ
c. ﺍﳊﻄﺐ
b. ﳍﺐ
d. ﻟﺔ
ﲪﺎ
Nama Al Lahab diambil dari ayat ke .... a. 2 c. 4 b. 3 d. 5
10. Pada kata ﻣﺴﺪ
ﻣﻦ
terdapat bacaan
.... a. idhar b. ikhfa’ c. iqlab d. idgham bighunnah
86
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1. 2. 3.
Surat Al Lahab terdiri atas ... ayat Istri Abu Lahab bernama .... Abu Lahab adalah paman ....
4.
Kata “ ”ﻣﺴﺪmempunyai arti ....
5.
Pekerjaan istri Abu Lahab adalah ....
59
Lampiran 9 Kunci Jawaban tes tulis siklus I
I
1. b 2. a 3. d 4. c 5. b
6. b 7. a 8. c 9. a 10. d
II 1. lima 2. Umi Jamil / Arwa 3. Nabi Muhammad 4. sabut 5. pembawa kayu bakar
Skoring : a. Multiple Choice = jawaban benar skor 1, jawaban salah skor 0 b. Shotr Answer
= jawaban benar dan lengkap skor 2, jawaban benar namun tidak lengkap skor 1, jawaban salah skor 0
Skor Maksimal = 20
Skor Diperoleh Nilai Akhir =
x 100 Skor Maksimal
87
Lampiran 10 Tes Tulis (Siklus II) I.
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, sebagai jawaban yang paling benar!
1.
Surat Al-Lahab adalah surat yang ke .... a. 111 c. 113 b. 112 d. 114 Surat Al Lahab terdiri atas ... ayat a. 8 c. 6 b. 7 d. 5 Hubungan Abu Lahab dengan Nabi Muhammad sebelum diangkat menjadi rasul adalah.... a. memusuhi c. baik b. membenci d. buruk
2.
3.
4.
Kata “ ” ﻣﺎﺍﻏﲎartinya ....
a. gejolak api b. tidak berguna 5.
Kata “ ”ﺟﻴﺪﻫﺎberarti ....
a. lehernya b. tangannya 6.
c. usahanya d. hartanya
c. kayu bakar d. kekayaannya
Kata “ ”ﻳﺪﺍberarti ....
a. b. c. d.
harta bendanya usahanya kedua tangannya istrinya
7.
8.
Dinamakan Surah Al Lahab karena berisi tentang .... a. Abu Jahal c. Abu Sufyan b. Abu Lahab d. Abu Bakar Yang berarti “dan istrinya” adalah kata .... a. ﻟﺔ
ﲪﺎ b. ﺍﳊﻄﺐ
.
9
Pada kata
ﻟﻪ d. ﻭﺍﻣﺮﺍﺗﻪ c.
ﻧﺎﺭﺍﺫﺍﺕ
terdapat bacaan
..... a. ikhfa’ b. idhar c. idgham bighunnah d. idgham bilaghunnah
10. Pada kata
ﺐ ﺗﻭ ﺐ ﻬ ﹴ ﹶﻟ
terdapat
bacaan .... a. idhar b. ikhfa’ c. iqlab d. idgham bighunnah
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1. 2. 3.
Surat Al Lahab termasuk surat .... Nama kecil Abu Lahab adalah .... Istri Abu Lahab disebut pembawa kayu bakar, artinya ....
4.
Kata “ ”ﺍﳊﻄﺐmerupakan akhir ayat ke ... dari surat Al Lahab.
5.
Perlawanan Abu Lahab dan istrinya terhadap Rasulullah mengalami ....
88
Lampiran 11 Kunci Jawaban tes tulis siklus II I
1. a 2. d 3. c 4. b 5. a
6. c 7. b 8. d 9. a 10. d
II 1. makiyah 2. Abdul Uzza 3. penyebar fitnah 4. empat (4) 5. kegagalan
Skoring : a. Multiple Choice = jawaban benar skor 1, jawaban salah skor 0 b. Shotr Answer
= jawaban benar dan lengkap skor 2, jawaban benar namun tidak lengkap skor 1, jawaban salah skor 0
Skor Maksimal = 20
Skor Diperoleh Nilai Akhir =
x 100 Skor Maksimal
89
Lampiran 12 Analisis Hasil Tes Siklus I
Nama
1 1. Ahmad Ilyani 1 2. Ahmad Fatoni 0 3. Ahmad Khanafi 0 4. Ahmad Yus Yunus 1 5. Ani Khalimatus S. 0 6. Ana Khalimatus S. 1 7. Ayuk Azizatur R. 0 8. Deni Suwandi 1 9. Faza Amelia Rizki 1 10. Farida Nor Wahidah 0 11. Gianti Susilowati 1 12. Khorirotun Nikmah 0 13. Khotimah 0 14. Lutfia Rikhatul J. 0 15. Lutfiatul Jannah 0 16. Muhammad Sahal M. 1 17. Muhammad Takmil F. 0 18. Muhammad Ikmal F. 1 19. Muhammad Izul Haq 1 20. Muhammad Imam S. M. 1 21. Muhammad Iqyan R. 1 22. Nurul Inayah 1 23. Nor Khayati 1 24. Nor Shoimah 1 25. Refiana Aprilia 0 26. Saidatul Alma 0 27. Taufiq Hidayat 1 28. Winda Annuria 1 Jumlah Rata-rata
2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
3 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Skor Jawaban Butir Soal Pilihan Ganda Isian 4 5 6 7 8 9 10 Jml 1 2 3 4 5 Jml 0 1 1 1 1 1 1 8 2 1 2 1 2 8 16 80 1 0 1 1 1 0 1 7 1 2 1 2 2 8 15 75 1 0 1 1 0 1 1 7 1 1 2 1 2 7 14 70 0 1 1 1 1 1 1 8 2 1 2 1 1 7 15 75 1 1 0 0 1 1 1 6 1 1 2 1 1 6 12 60 1 1 1 0 1 1 1 8 1 1 1 1 1 5 13 65 0 1 1 1 1 1 1 8 1 1 0 1 0 3 11 55 1 0 1 1 1 0 0 7 2 2 1 2 2 9 16 80 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 2 1 1 6 15 75 0 1 1 1 1 1 1 8 1 1 2 1 1 6 14 70 1 1 1 1 0 0 0 7 1 1 1 1 0 4 11 55 1 1 0 1 1 1 1 8 2 2 2 2 2 10 18 90 1 1 1 0 1 1 1 8 2 2 2 1 2 9 17 85 1 1 1 0 1 1 1 8 1 1 1 1 0 4 12 60 1 0 0 1 1 0 0 4 1 0 1 1 1 4 8 40 1 1 0 1 1 0 1 8 2 2 1 2 2 9 17 85 0 1 0 1 1 1 1 7 1 1 2 2 1 7 14 70. 0 1 1 1 1 1 1 8 2 2 2 2 2 10 18 90 1 1 1 1 1 1 1 9 1 2 2 2 1 8 17 85 1 0 0 1 1 1 1 8 1 1 2 2 1 7 15 75 1 1 1 0 1 1 1 9 2 2 2 1 1 8 17 85 0 0 1 1 0 1 1 7 1 2 1 2 1 7 14 70 0 0 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 5 13 65 1 0 0 1 1 1 1 8 2 2 1 1 2 8 16 80 1 1 1 1 0 1 1 8 1 1 1 1 0 4 12 60 1 1 1 1 1 1 1 8 1 1 0 1 0 3 11 55 1 1 0 0 1 1 1 8 1 1 1 2 2 7 15 75 1 1 1 0 0 1 1 8 2 1 1 2 2 8 16 80 215 402 2010 Nilai
No
: Al-Qur’an Hadits : IV/II Total
Mata Pelajaran Kelas/Semester
71,79
90
Lampiran 13 Analisis Hasil Tes Siklus II
Nama
1 1. Ahmad Ilyani 1 2. Ahmad Fatoni 0 3. Ahmad Khanafi 0 4. Ahmad Yus Yunus 1 5. Ani Khalimatus S. 0 6. Ana Khalimatus S. 1 7. Ayuk Azizatur R. 0 8. Deni Suwandi 1 9. Faza Amelia Rizki 1 10. Farida Nor Wahidah 0 11. Gianti Susilowati 1 12. Khorirotun Nikmah 1 13. Khotimah 1 14. Lutfia Rikhatul J. 0 15. Lutfiatul Jannah 0 16. Muhammad Sahal M. 1 17. Muhammad Takmil F. 0 18. Muhammad Ikmal F. 1 19. Muhammad Izul Haq 1 20. Muhammad Imam S. M. 1 21. Muhammad Iqyan R. 1 22. Nurul Inayah 1 23. Nor Khayati 1 24. Nor Shoimah 1 25. Refiana Aprilia 0 26. Saidatul Alma 0 27. Taufiq Hidayat 1 28. Winda Annuria 1 Jumlah Rata-rata
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Skor Jawaban Butir Soal Pilihan Ganda Isian 4 5 6 7 8 9 10 Jml 1 2 3 4 5 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 9 2 2 2 1 2 1 0 1 1 1 1 1 8 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 10 1 2 2 2 2 1 0 1 1 0 0 1 6 1 1 1 2 1 1 0 1 1 1 1 1 8 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 8 1 1 0 2 0 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 1 0 1 1 1 1 0 8 1 1 2 2 1 1 0 1 1 0 1 1 7 1 1 2 2 1 1 1 1 1 0 0 1 7 1 1 1 2 0 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 1 0 1 1 1 1 1 8 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 0 0 6 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 1 2 2 1 1 0 1 1 1 1 8 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 10 1 2 2 2 1 1 1 0 1 1 1 1 9 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 0 0 1 1 1 1 1 8 2 2 1 2 2 0 0 1 1 1 1 1 8 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 2 2 2 1 1 1 1 0 1 1 8 1 1 1 2 0 1 0 1 1 1 1 1 7 1 1 0 2 1 1 1 0 1 1 1 1 9 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1 2 2 2 242
Jml
9 9 9 9 6 6 4 10 7 7 5 10 10 7 5 10 8 10 8 9 10 9 6 10 5 5 8 9
Nilai
No
: Al-Qur’an Hadits : IV/II Total
Mata Pelajaran Kelas/Semester
19 18 17 19 12 14 12 20 15 14 13 20 20 15 11 20 16 20 18 18 20 17 14 20 13 12 17 19 463
95 90 85 95 60 70 60 100 75 70 65 100 100 75 55 100 80. 100 90 90 100 85 70 100 65 60 85 95 2315 82,68
91
Lampiran 14
KRITERIA PENGAMATAN AKTIVITAS GURU Nama Guru
: Mufarrihah
Mata Pelajaran
: Al-Qur’an Hadits
Satuan Pendidikan
: Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester
: IV/II
Hari / Tanggal
:
Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom skor penilaian sesuai dengan indikator pengamatan! Skor dan Indikator No 1
Indikator Pengamatan Pra Kegiatan Pembelajaran a. Menyiapkan media, alat, dan sumber belajar b. Pengkondisian kelas, salam, berdoa, dan presensi
Sangat kurang aktif
Kurang aktif
Cukup aktif
Aktif
Sangat aktif
Tidak menyiapkan media, alat, dan sumber belajar
Menyiapkan media saja
Menyiapkan media dan alat saja
Menyiapkan media dan alat tetapi tidak menarik
Menyiapkan media, alat, dan sumber belajar
Tidak melakukan pengkondisian kelas
Melakukan pengkondisian kelas saja
Melakukan pengkondisian kelas,salam, dan saja
Melakukan pengkondisian kelas, salam, berdoa, saja
Melakukan pengkondisian kelas, salam, berdoa, dan presensi
92
2
Kegiatan awal a. Menginformasikan
Tidak menginformasikan tujuan pembelajaran
Menginformasikan tujuan pembelajaran tidak jelas
Menginformasikan tujuan pembelajaran tetapi kurang menarik
Menginformasikan tujuan pembelajaran dengan jelas dan menarik perhatian
Tidak melakukan apersepsi
Apersepsi tidak relevan dengan materi
Apersepsi relevan dengan materi tetapi tidak menarik perhatian siswa
Apersepsi relevan dengan materi dan menarik perhatian siswa
Meminta siswa untuk membagi kelompok sendiri
Membagi kelompok dengan menentukan jumlahnya
Membagi kelompok dengan menetukan jumlahnya dan memberi pengarahan
Membagi kelompok dengan menentukan jumlah dan mengatur tempat duduknya
b. Menyampaikan materi pada siswa
Menyampaikan materi tidak jelas
Menyampaikan materi tetapi tidak menarik perhatian siswa
Menyampaikan materi jelas tetapi sulit difahami
Menyampaikan materi jelas dan menarik perhatian siswa
c. Memberi nomor pada tiap kelompok
Memberikan nomor pada perwakilan kelompok
Memberikan nomor pada satu kelompok
Memberikan nomor pada dua kelompok
Memberikan nomor pada tiga kelompok
tujuan pembelajaran
b. Melakukan apersepsi
3
Kegiatan inti a. Membagi siswa dalam kelompok
Menginformasikan tujuan pembelajaran dengan jelas , menarik perhatian dan dapat difahami Apersepsi relevan dengan materi, menarik perhatian siswa, dan mudah difahami Membagi kelompok dengan mengatur jumlah, mengatur tempat duduk, dan menentukan perangkingan Menyampaikan materi jelas, mudah difahami dan menarik perhatian siswa Memberikan nomor pada semua anggota kelompok
93
d. Mengajukan
Lembar kerja tidak sesuai materi
Lembar kerja menggunakan kalimat singkat
Lembar kerja menggunakan kalimat yang sulit difahami
Lembar kerja Lembar kerja sesuai materi tetapi sesuai materi dan sulit difahami tingkat pemikiran siswa
e. Membimbing siswa
Siswa berdiskusi sendiri
Siswa berdiskusi sendiri tanpa dibimbing
Membimbing kelompok yang membutuhkan saja
Membimbing Membimbing sebagian kelompok semua kelompok
Tidak membimbing siswa dalam menyimpulkan materi
Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi
Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi, dan memberi umpan balik
Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi, memberi umpan balik dan memberi evaluasi
pertanyan berupa LKS
dalam diskusi kelompok
4
Kegiatan akhir Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi, memberi umpan balik, memberi evaluasi, dan tindak lanjut
Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi memberi umpan balik dan memberi evaluasi dan tindak lanjut
94
Lampiran 15 DATA OBSERVASI AKTIVITAS GURU SELAMA PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) (Siklus I) Nama Guru
: Mufarrihah
Mata Pelajaran
: Al-Qur’an Hadits
Satuan Pendidikan
: Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester
: IV/II
Hari / Tanggal
:
Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom skor penilaian sesuai dengan indikator pengamatan!
No 1
Indikator Pengamatan
Skor Penilaian 1 2 3 4 5
Ket.
Pra Kegiatan Pembelajaran a.
Menyiapkan media, alat, dan sumber
√
belajar b.
Mengkondisikan kelas, salam, berdoa,
√
dan presensi 2
Kegiatan awal a.
√
Menginformasikan tujuan pembelajaran
b. Melakukan apersepsi 3
√
Kegiatan inti a.
Menyampaikan materi pada siswa
√
b.
Membagi siswa dalam kelompok
√
c.
Memberi nomor pada tiap kelompok
√
d.
Mengajukan pertanyan berupa LKS
√
95
e.
Membimbing siswa dalam diskusi
√
kelompok 4
Kegiatan akhir Membimbing siswa dalam menyimpulkan
√
materi, memberi umpan balik, memberi evaluasi, dan tindak lanjut Jumlah Keterangan 1 =
Sangat kurang Aktif
2 =
Kurang Aktif
3 =
Cukup Aktif
4 =
Aktif
5 =
Sangat aktif
Nilai = Skor yang diperoleh x 100% Skor maksimal Kriteria penilaian: A = Sangat aktif (90-100%) B = Aktif (80-89%) C = Cukup aktif (70%-79%) D = Kurang aktif (60-69%) E = Sangat kurang aktif (≤ 59%)
Mayong, 7 Pebruari 2011 Observer
Fatah Yasin, S. Pd NIP: 196902082005011001
96
Lampiran 16 DATA OBSERVASI AKTIVITAS GURU SELAMA PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) (Siklus II) Nama Guru
: Mufarrihah
Mata Pelajaran
: Al-Qur’an Hadits
Satuan Pendidikan
: Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester
: IV/II
Hari / Tanggal
:
Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom skor penilaian sesuai dengan indikator pengamatan!
No 1
Indikator Pengamatan
Skor Penilaian 1 2 3 4 5
Ket.
Pra Kegiatan Pembelajaran c.
Menyiapkan media, alat, dan sumber
√
belajar d.
Mengkondisikan kelas, salam, berdoa,
√
dan presensi 2
Kegiatan awal b.
Menginformasikan tujuan
√
pembelajaran b. Melakukan apersepsi 3
√
Kegiatan inti f.
Menyampaikan materi pada siswa
g.
Membagi siswa dalam kelompok
h.
Memberi nomor pada tiap kelompok
i.
Mengajukan pertanyan berupa LKS
√ √ √ √
97
j.
Membimbing siswa dalam diskusi
√
kelompok 4
Kegiatan akhir Membimbing siswa dalam menyimpulkan
√
materi, memberi umpan balik, memberi evaluasi, dan tindak lanjut Jumlah Keterangan 1 =
Sangat kurang Aktif
2 =
Kurang Aktif
3 =
Cukup Aktif
4 =
Aktif
5 =
Sangat aktif
Skor Maksimal 50 Nilai = Skor yang diperoleh x 100% Skor maksimal Kriteria penilaian: A = Sangat aktif (90-100%) B = Aktif (80-89%) C = Cukup aktif (70%-79%) D = Kurang aktif (60-69%) E = Sangat kurang aktif (≤ 59%)
Mayong, 21 Pebruari 2011 Observer
Fatah Yasin, S. Pd NIP: 196902082005011001
98
Lampiran 17 LEMBAR WAWANCARA
Hari/Tanggal
: .........................................................
Nama yang diwawancarai : ......................................................... Pewawancara
: .........................................................
Beberapa pertanyaan sebagai pedoman wawancara untuk mengetahui minat belajar siswa. 1. Bagaimana perasaanmu selama mengikuti pembelajaran yang baru saja berlangsung? 2. Apakah kamu paham dengan pelajaran al-Qur’an Hadits yang disampaikan? 3. Berapakah nilai uji kompetensimu? Mengapa kamu mendapatkan nilai seperti itu? 4. Kapan waktunya kamu untuk belajar di rumah? 5. Siapakah yang membantu kamu ketika kamu belajar di rumah?
99
Lampiran 18
ANGKET MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN : ……………………. Kelas/Semester : ………… : …………………….
Mata Pelajaran Hari/tanggal Petunjuk 1. Pada angket ini terdapat 10 pernyataan. 2. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai kamu pelajari, dan tentukan kebenaranya. 3. Berilah jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihanmu. 4. Jawaban angket ini tidak mempengaruhi nilai al-Qur’an Hadits-mu. Butir-butir Pernyataan untuk Angket Minat Belajar Siswa terhadap Model Pembelajaran 1. Guru benar-benar mengetahui bagaimana membuat kami merasa senang dan tertarik dalam mempelajari materi pelajaran al-Qur’an Hadits. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 2. Para siswa berperan aktif di dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 3. Saya sering melamun di dalam kelas. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 4. Isi pembelajaran al-Qur’an Hadits ini sesuai dengan harapan dan tujuan saya. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 5. Saya merasa puas dengan apa yang saya peroleh dengan pembelajaran al-Qur’an Hadits ini. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 6. Para siswa banyak yang bermain sendiri ketika berlangsung kerja kelompok. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 7. Saya senang berkerja kelompok dalam pembelajaran al-Qur’an Hadits ini. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 8. Saya merasa lebih mudah dalam menerima pelajaran al-Qur’an Hadits dengan model pembelajaran ini. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 9. Saya merasa terbebani dengan berbagai macam tugas dari model pembelajaran ini. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju 10. Pada saat mengikuti pembelajara ini, saya percaya bahwa saya dapat berhasil jika saya mau berupaya dengan sungguh-sungguh. a. sangat setuju b. setuju c. ragu-ragu d. tidak setuju e. sangat tidak setuju
100
KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185
Nomor : In.06.3/D1/TL.00./ 1991 /2011 Lamp : Proposal Hal : Mohon Izin Riset A.n. Mufarrihah NIM : 093111313
Semarang, 8 April 2011
Kepada Yth. Kepala MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong di Jepara Assalamu’alaikum Wr. Wb. Diberitahukan dengan hormat, bahwa mahasiswa kami yang bernama Mufarrihah, NIM: 093111313 sangat membutuhkan data sehubungan dengan penulisan skripsi yang berjudul: PENERAPAN METODE KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR AL- QUR’AN HADITS PADA MATERI SURAT AL-LAHAB SISWA KELAS IV A MI SABILUL ‘ULUM MAYONGLOR MAYONG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2010/2011. di bawah bimbingan Saudara Drs. H. Soediyono, M.Pd. Untuk itu kami mohon agar mahasiswa tersebut diberi izin untuk melaksanakan penelitian di MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara selama 30 hari. Atas izin yang diberikan kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. A.n. Dekan, Pembantu Dekan I
Dr. H. Ruswan, M.A NIP. 196804241993031004 Tembusan: Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang
101
Lampiran 20
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM “SABILUL ULUM”
MI “SABILUL ULUM” Jl. Madrasah No. 30 Mayonglor Mayong Jepara Telp. 081326775331 Kode Pos 59465
SURAT KETERANGAN Nomor: 086 / MI.SU / IV / 2011 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : MUSTAFID NIP :Jabatan : Kepala MI Sabilul ‘Ulum Mayong Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa: Nama : MUFARRIHAH NIM : 093111313 Jurusan : S1 PAI Telah melaksanakan penelitian di MI Sabilul ‘Ulum Mayong dengan judul “Penerapan Metode Kooperatif Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar al-Qur’an Hadits pada Materi Surat al-Lahab Siswa Kelas IV A MI Sabilul ‘Ulum Mayonglor Mayong Jepara” mulai tanggal 31 Januari sampai 28 Pebruari 2011. Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Mayong, 11 April 2011 Kepala MI Sabilul’Ulum Mayong
MUSTAFID
102
Lampiran 21 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran NHT
Guru memberi penjelasan tentang model pembelajaran yang digunakan (NHT)
Guru menunjukkan nomor yang akan dibagikan kepada siswa dan membagi kelompok
103
Guru membagikan nomor pada tiap-tiap anggota kelompok
Guru membagikan Lembar Kerja Siswa pada tiap-tiap kelompok
104
Guru memberikan bimbingan pada kelompok
Siswa menyatukan pendapat terhadap jawaban pertanyaan
105
Siswa yang nomornya dipanggil maju ke depan membacakan hasil diskusi
Siswa yang nomornya dipanggil menanggapi jawaban temannya
106
Siswa yang nomornya dipanggil menanggapi jawaban temannya
107
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap 2. Tempat & Tgl. Lahir 3. NIM 4. Alamat Rumah HP E-mail
: : : : : :
Mufarrihah Jepara, 22 Mei 1975 093111313 Kuanyar Kidul RT 04/03 Kuanyar Mayong Jepara 085290914686 -
B. Riwayat Pendidikan 1. Pendidikan Formal a. MI Sabilul ‘Ulum b. MTs Sabilul ‘UluM c. MA Sabilul ‘Ulum d. D II IAIN Walisongo Semarang e. S 1 IAIN Walisongo Semarang
lulus tahun 1988 lulus tahun 1991 lulus tahun 1994 lulus tahun 2000 2009 - 2011
Semarang, 25 Mei 2011
Mufarrihah NIM : 093111313
108
.... ....
109