Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP TENDANGAN SABIT PADA PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT DI SMPN 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014-2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK
OLEH :
ARIS BUDIANTO NPM: 11.1.01.09.0516
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015
ARIS BUDIANTO | 11.1.01.09.0516 FKIP- PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ARIS BUDIANTO | 11.1.01.09.0516 FKIP- PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ARIS BUDIANTO | 11.1.01.09.0516 FKIP- PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP TENDANGAN SABIT PADA PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT DI SMPN 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014-2015 ARIS BUDIANTO NPM: 11.1.01.09.0516 FKIP – PENJASKESREK Dosen Pembimbing I : Drs. Slamet Junaidi, M.Pd. Dosen Pembimbing II : Ruruh Andayani Bekti, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Tendangan sabit merupakan seragan yang dilakukan dengan posisi berdiri, mengangkat lutut setinggi sasaran dengan posisi menyamping, lecutkan tungkai bawah bersumber pada lutut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kelincahan (X1) dan kecepatan (X2) baik antar variabel maupun secara bersama-sama terhadap kemampuan tendangan sabit. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik tes pada sampel. Tes kelincahan (X1) dengan Shuttle Run, tes kecepatan (X2) dengan 30 metre Sprint Test dan tes tendangan sabit (Y) dengan menendang sansak (sasaran). Dimana hasil pengukuran tes tendangan sabit selanjutnya dipaparkan menggunakan bantuan Software Dartfish untuk mengetahui kecepatan tendangan sabit. Tes digunakan untuk memperoleh data kuantitatif tentang kontribusi kelincahan dan kecepatan terhadap kemampuan tendangan sabit yang dilakukan pada peserta kegiatan ekstrakurikuler pencaksilat di SMPN 4 Kediri Tahun Ajaran 2014-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Terdapat kontribusi antara kelincahan dengan kemampuan tendangan sabit pada peserta kegiatan ekstrakurikuler pencaksilat di SMPN 4 Kediri Tahun Ajaran 2014-2015 sebesar 99,6 %, 2) Terdapat kontribusi antara kecepatan dengan kemampuan tendangan sabit pada peserta kegiatan ekstrakurikuler pencaksilat di SMPN 4 Kediri Tahun Ajaran 2014-2015 sebesar 39,0 %, 3) Terdapat kontribusi antara kelincahan dan kecepatan secara bersamasama dengan kemampuan tendangan sabit pada peserta kegiatan ekstrakurikuler pencaksilat di SMPN 4 Kediri Tahun Ajaran 2014-2015 sebesar 99,6%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kelincahan (X1), kecepatan (X2) mempunyai hubungan yang sangat signifikan terhadap kemampuan tendangan sabit baik secara individu maupun secara bersama-sama.
Kata kunci: Kontribusi, Pencaksilat, Tendangan Sabit, Kelincahan, Kecepatan.
ARIS BUDIANTO | 11.1.01.09.0516 FKIP- PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I. LATAR BELAKANG Olahraga merupakan salah satu
dikemukakan
Iskandar
(1992
:
69)
alternativ untuk menghindari hipokinetik
a).Langkah dan polalangkah,
(kekurangan gerak) dan juga sebagai usaha
pasang
untuk
kebugaran
elakan, d). Teknik serangan, e).Teknik
jasmani. Hal ini di sebabkan fungsi
jatuhan dan f).Teknik kuncian. Selanjutnya
optimal dari organ-organ tubuh tercapai
Iskandar (1992:95) menambahkan bahwa
apabila tubuh beserta organnya mendapat
teknik serangan dibagi menjadi beberapa
latihan yang cukup. Jantung, paru, sistem
bagian berdasarkan alat yang digunakan
peredaran
yaitu a).Serangan lengan atau tangan yang
mempertahankan
darah,
otot
dan
sistem
persyarafan harus dilatih secara teratur. Pencaksilat merupakan
secara
metode
umum
c).Teknik
lazim disebut pukulan b).Serangan tungkai atau kaki yang lazim disebut tendangan.
yang
Ada beberapa aspek yang perlu
diciptakan untuk mempertahankan diri dari
dilatih kepada seorang pesilat agar dapat
bahaya
mengancam
memungkinkan pesilat mencapai prestasi
keselamatan dan kelangsungan hidup.
maksimal yaitu latihan fisik, latihan teknik,
Sedangkan
bahasa
latihan taktik dan latihan mental. Untuk
Indonesia, pengertian pencaksilat diartikan
mencapai prestasi yang optimal, seorang
sebagai suatu permainan atau keahlian
pesilat disamping
dalam
dengan
bentuk kekayaan teknik pencaksilat dan
kepandaian menangkis, menyerang dan
kemahiran dalam penggunaannya, harus
membeladiri dengan atau tanpa senjata.
pula ditunjang oleh kesegaran jasmani
Ada empat aspek di pencaksilat yang tidak
yang prima, tanpa didukung oleh kondisi
bisa di pisahkan satu sama lain, yaitu
fisik yang baik, mustahil seorang pesilat
mental
mampu
yang
beladiri
pengembangannya,
b).Sikap
dapat
di
dalam
kamus
mempertahankan
spiritual,
diri
senibudaya,
beladiri,
danolahraga. Pencak cabang
menguasai berbagai
bertanding
dan
mengeluarkan
teknik-teknik selama 2 menit kali 3 babak. silat
olahraga
juga
merupakan
yang
selalu
Dari beberapa pengertian di atas, dapat
disimpulkan
bahwa
pencaksilat
mengharumkan nama bangsa Indonesia di
merupakan suatu kemahiran bela diri
event-event tertentu, penampilan seorang
tingkat
atlet
untuk
persaudaraan yang kuat. Menurut pendapat
menguasai berbagai teknik dasar yang
(Hariyadi, 2003: 74) tendangan yang
memegang
digunakan
yang
bermutu
peranan
dituntut
seperti
ARIS BUDIANTO | 11.1.01.09.0516 FKIP- PENJASKESREK
yang
tinggi
dengan
berdasarkan
dalam pencaksilat
kategori
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tanding
lurus,
penelitian yang menghubungkan satu atau
tendangans abit, tendangan T, tendangan
lebih variable bebas dengan variable
jejag, tendangan belakang. Dari beberapa
terikat
teknik tendangan yang sering digunakan
terhadap variable (Maksum, 2009: 18).
pesilat
adalah
dalam
:
tendangan
pertandingan
tanpa
memberikan
pengaruh
adalah
Pendekatan deskriptif kuantitatif
teknikten dangan sabit. Teknik tendangan
akan digunakan untuk menjelaskan hasil
sabit
penelitian yang telah dikumpulkan selama
memiliki kelebihan,
yaitu
arah
lintasan terjadi dari satu arah samping luar
penelitian
menuju arah atas dalam sehingga memiliki
angka-angka tersebut akan diterjemahkan
kecepatan yang maksimal dan memiliki
dengan kalimat agar lebih bermakna dan
tingkat
bias dimengerti oleh pembaca.
keseimbangan
yang
tinggi.
dengan
angka-angka.
Dari
Efisiensi gerak serta tenaga maksimal diperoleh dari koordinasi antara tungkai kaki
atas
dan
tungkai
bawah
2.
Teknik Penelitian
yang
Teknik penelitian yang digunakan
dilecutkan, diawali dari perputaran kaki
dalam
tumpu dilanjutkan perputaran pinggul.
menggunakan desain korelasi, adapun
Tendangan dalam olahraga pencak silat harus dilakukan dengan keras, cepat,
penelitian
agar
lawan
sulit
yaitu
dengan
desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
lincah disertai kemampuan jangkauan pada sasaran
ini
X1
melakukan
tangkisan dan elakan. Hal tersebut akan
Y
X2
dibahas dalam penelitian ini sebagaimana judul yang dikemukakan yaitu, kontribusi
Gambar 3.1 : Desain Penelitian
kelincahan
Keterangan :
dan
kecepatan
terhadap
tendangan sabit pada peserta kegiatan
X1
: Kelincahan
ekstrakurikuler pencaksilat di SMPN 3
X2
: Kecepatan
Kediri tahun ajaran 2014-2015.
Y
: Tendangan sabit (Maksum, 2012: 106)
II. METODE PENELITIAN 1.
Pendekatan Penelitian
III. HASIL DAN KESIMPULAN
Penelitian ini merupakan penelitian
Pada pembahasan ini akan ditelaah
non eksperimen jenis korelasi dengan
data hasil penelitian tentang kontribusi
menggunakan
kelincahan
kuantitatif.
pendekatan
Penelitian
deskriptif
korelasi
ARIS BUDIANTO | 11.1.01.09.0516 FKIP- PENJASKESREK
adalah
dan
kecepatan
terhadap
kemampuan tendangan sabit pada atlet simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pencak silat usia 12-14 tahun. Berdasarkan
Sedangkan dari hasil kontribusi
data hasil penelitian tersebut diperoleh
kecepatan terhadap kemampuan tendangan
hasil kontribusi terbesar oleh kelincahan
diperoleh hasil yang lebih rendah jika
terhadap kemampuan tendangan sabit, dan
dibandingkan dengan kelincahan,
terdapat korelasi positif dan signifikan.Hal
terdapat
ini
signifikan.Hal ini disebabkankemampuan
disebabkan kelincahan
kondisi
fisik
yang
merupakan
korelasi
tidak
hanya
namun
tidak
sudah
meliputi
kecepatan,
keseimbangan
dan
kecepatan, namun juga perlu kelincahan
ketepatan.Yang
mana
melakukan
yang meliputi di dalamnya termasuk
saat
tendangan
psitif
dan
tendangan sabit diperlukan kecepatan,
keseimbangan
keseimbangan dan ketepatan, karena saat
menendang. Seperti yang diungkapkan di
menendang atlet harus melakukan gerak
atas
mengubah
dan
membutuhkan keseimbangan karena saat
dilanjutkan dengan gerakan tendangan
menendang keseimbangan yang tinggi
secepat-cepatnya
diproyeksikanke pusat gaya berat serta
arah
dengan
serta
cepat
harus
tepat
mengenai sasaran pada samsak. Mutohir
yaitu
dan
membutuhkan
ketepatan
tendangn
sabit
saat
sangat
memiliki bidang tumpu yang kuat.
dan Maksum (2007 : 56) Kelincahan
Oleh karena itu, hasil penelitian ini
(agility) adalah kemampuan tubuh atau
didapatkan kontribusi yang besar dari
bagian
arah
kelincahan dan kecepatan secara bersama-
dalam
sama terhadap kemampuan tendangan sabit
tubuh
gerakan kecepatan kelincahan
untuk
secara
mengubah
mendadak
yang tinggi dan komponen erat
pada
peserta
kegiatan
dengan
ekstrakurikuler pencaksilat di SMPN 4
dan
Kediri Tahun Ajaran 2014-2015 dan hasil
sabit
korelasi tersebut positif serta signifikan.
memiliki tingkat keseimbangan yang tinggi
Dengan demikian dalam penelitian ini
dikarenakan proyeksi pusat gaya berat
terdapat hubungan yang sangat kuat antara
serta memiliki bidang tumpu yang kuat
kelincahan dan kecepatan secara bersama-
(Saleh, 1986: 43). Sedangkan kelincahan
sama dengan kemampuan tendangan sabit
menurutNurhasan (2005: 20) merupakan
pada
kemampuan bergerak dengan berubah-
pencaksilat di SMPN 4 Kediri Tahun
ubah arah secara cepat dan tepat tenpa
Ajaran
kehilangan keseimbangan dan kecepatan
sebesar 99,6%. Sehingga dapat disimpulkan
dibutuhkan saat melewati periode waktu
masih terdapat kontribusi sebesar 0,4% dari
pada saat melecutkan kaki kearah sasaran.
faktor lain yang dapat mempengaruhi
komponen koordinasi.Teknik
kaitannya
pencaksilat
kecepatan tendangan
ARIS BUDIANTO | 11.1.01.09.0516 FKIP- PENJASKESREK
peserta
kegiatan
2014-2015
ekstrakurikuler
dengan
kontribusi
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kemampuan tendangan sabit pada peserta
Harsono.1993.
Perencanaan
Program
kegiatan ekstrakurikuler pencaksilat di
Latihan.Bandung : FPOK-UP Bandung.
SMPN 4 Kediri Tahun Ajaran 2014-2015.
Harsuki. 2003. Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
KESIMPULAN Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan
dan
kontribusi
hasil
penelitian
kelincahan
dan
tentang
Lubis, Johansyah. 2004. Pencak Silat
kecepatan
Panduan Praktis. Jakarta : Raja
terhadap kemampuan tendangan sabit pada peserta
kegiatan
Grafindo Persada
ekstrakurikuler
pencaksilat di SMPN 4 Kediri Tahun
Muharnanto. 1993. Menyelami Pencak
Ajaran
Silat. Jakarta: Puspa Swara
2014-2015,
maka
dapat
disimpulkan sebagai berikut : 1.
Terdapat kontribusi antara kelincahan
Maksum, Ali. 2012. Metodologi Penelitian
dengan kemampuan tendangan sabit
Dalam Olahraga. Surabaya: Unesa
pada peserta kegiatan ekstrakurikuler
Uneversity Press
pencaksilat di SMPN 4 Kediri Tahun
2.
Ajaran 2014-2015 sebesar 99,6 %.
Nelson, Joan. 1997. Latihan Bela Diri
Terdapat kontribusi antara kecepatan
Praktis. Jakarta: Rajawali Sport
dengan kemampuan tendangan sabit pada peserta kegiatan ekstrakurikuler
Nurhasan, dkk. 2005. Pendidikan Jasmani.
pencaksilat di SMPN 4 Kediri Tahun
Unesa University Press
Ajaran 2014-2015 sebesar 39,0 %. 3.
Terdapat kontribusi antara kelincahan
PB IPSI. 2003. Peraturan Pertandingan
dan kecepatan secara bersama-sama
Pencak Silat Ikatan Pencak Silat
dengan kemampuan tendangan sabit
Indonesia, HasilMUNAS IPSI IX.
pada peserta kegiatan ekstrakurikuler
Jakarta: Humas IB IPSI.
pencaksilat di SMPN 4 Kediri Tahun Ajaran 2014-2015 sebesar 99,6%.
Saleh,
M.
1986.
Bela
Diri
dan
Metodik.Jakarta : Karunika Jakarta Universitas Terbuka.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi.
2010.
Prosedur
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta ARIS BUDIANTO | 11.1.01.09.0516 FKIP- PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Slamet Hariyadi, Kotot. 2003. Teknik Dasar
Pencak
Silat
Tanding.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Trasito
Jakarta: Dian Rakyat. http://ardhasport.wordpress.com/2009/09/0 Subroto, Joko. 1996. Dasar - Dasar Pencak
2/perbedaan-pertandingan-dan-
Silat. Pekalongan: Gunung Mas
perlombaan
/
ARIS BUDIANTO | 11.1.01.09.0516 FKIP- PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 9||