Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-306 Nama Mata Kuliah : Pengendalian Kualitas Jumlah SKS : 2 Semester : V Mata Kuliah Pra Syarat : TKI-204 Statistika Industri Deskripsi Mata Kuliah : Bersama-sama dengan perlunya pengoperasian sistem terintegrasi pada suatu organisasi manufakturing maupun organisasi jasa secara efisien dan produktif, maka kualitas produk maupun proses yang menghasilkan produk juga merupakan kebutuhan kritis bagi kesuksesan tersebut. Matakuliah Pengendalian Kualitas membahas berbagai konsep dan teknik pengendalian maupun peningkatan kualitas produk maupun proses yang menghasilkan produk, baik yang berbasis konsep-konsep statistika atau tidak. Dengan demikian, matakuliah ini memprasyaratkan matakuliah Statistika Industri (semester IIII). Materi yang dibahas mencakup konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen kualitas, konsepkonsep dan teknik-teknik rekayasa kualitas online maupun offline, serta berbagai aspek di dalam manajemen kualitas industri jasa Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu menjelaskan dan menerapkan tools rekayasa kualitas online Mahasiswa mampu mendefinisikan teknik-teknik offline quality control Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai jenis pendekatan/ metode/ kerangka manajerial di dalam upaya pengendalian, penjaminan, maupun peningkatan kualitas Mahasiswa memahami berbagai aspek di dalam manajemen kualitas industri jasa
Kompetensi Dasar
Indikator
Pengalaman Pembelajaran
Materi Ajar
1. Mampu memahami konsep kualitas dan perannya dalam meningkatkan performansi
Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan definisi kualitas 2. Membedakan online quality control dan offline
Mengkaji dan mendiskusikan definisi kualitas, perbedaan online quality control dan offline quality control, sejarah rekayasa dan
1. Definisi kualitas 2. Online quality control dan offline quality control 3. Sejarah rekayasa dan manajemen kualitas
Waktu 100 menit
Alat/Bahan/Sumber Belajar OHP, LCD viewer, PC, whiteboard [1]: 631-653, [2], [3], [4]: 1-36
Penilaian 1. Penilaian hasil diskusi
[TKI-306] Pengendalian Kualitas
1
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
sistem integral 2. Mampu menentukan karakteristik kualitas dari suatu produk
1. Mampu mengoperasikan process capability analysis
quality control 3. Menjelaskan secara garis besar sejarah rekayasa dan manajemen kualitas 4. Menjelaskan dimensi kualitas 5. Menjelaskan peranan kualitas dalam desain dan manufakturing 6. Membedakan pengendalian kualitas tradisional dan pengendalian kualitas modern 7. Menunjukkan dan memberikan contoh karakteristik kualitas suatu produk manufakturing Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan syarat-syarat dilakukannya process capability analysis 2. Mengoperasikan berbagai process capability ratio pada permasalahan yang sesuai dan menginterpretasikan hasilnya 3. Memberikan contoh process capability
manajemen kualitas, dimensi kualitas, peranan kualitas dalam desain dan manufakturing, pengendalian kualitas tradisional dan pengendalian kualitas modern, dan karakteristik kualitas suatu produk manufakturing
4. Dimensi kualitas 5. Kualitas dalam desain dan manufakturing 6. Pengendalian kualitas tradisional dan pengendalian kualitas modern 7. Identifikasi karakteristik kualitas suatu produk
100 1. Syarat-syarat 1. Mengkaji dan menit pelaksanaan mendiskusikan syarat-syarat process capability dilakukannya analysis 2. Berbagai process process capability analysis, berbagai capability ratio 3. Penggunaan process capability histogram, ratio, dan penggunaan probability plotting, serta histogram, control chart di probability plotting, dalam process serta control chart di dalam process capability analysis capability analysis
OHP, LCD viewer, PC, software aplikasi Minitab, whiteboard [4]: 349-401, [5]
1. Portofolio tugas 2. Tes essay
[TKI-306] Pengendalian Kualitas
2
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
analysis dengan menggunakan histogram, probability plotting, dan control chart
1. Mampu mengoperasikan control chart for variables 2. Mampu menunjukkan perbedaan berbagai jenis control chart for variables 3. Mampu merancang control chart for variables yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi
Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan, membedakan, serta memberikan contoh assignable causes of variation maupun common causes of variation 2. Menjelaskan peranan assignable causes of variation maupun common causes of variation di dalam proses produksi 3. Menjelaskan pemilihan batas kendali, ukuran sampel, frekuensi sampling, penentuan subgroup, dan pola data di dalam pembuatan control chart 4. Menjelaskan serta memberikan contoh
2. Mendiskusikan hasil penugasan yang diberikan 3. Menyaksikan penggunaan software aplikasi di dalam process capability analysis 1. Mengkaji dan mendiskusikan assignable causes of variation maupun common causes of variation, pemilihan batas kendali, ukuran sampel, frekuensi sampling, penentuan subgroup, dan pola data di dalam pembuatan control chart, karakteristik kualitas berjenis variabel, dan pembuatan serta penerapan control chart for variables 2. Mendiskusikan hasil penugasan yang diberikan 3. Menyaksikan penggunaan software aplikasi di dalam penerapan
1. Assignable causes 100 menit of variation maupun common causes of variation 2. Pemilihan batas kendali, ukuran sampel, frekuensi sampling, penentuan subgroup, dan pola data di dalam pembuatan control chart 3. Karakteristik kualitas berjenis variabel 4. Control chart for variables
OHP, LCD viewer, PC, whiteboard, software aplikasi Minitab [4]: 206-282, [5]
1. Portofolio tugas 2. Tes essay
[TKI-306] Pengendalian Kualitas
3
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
karakteristik kualitas berjenis variabel 5. Menjelaskan, memberikan contoh penerapan, serta menginterpretasikan x -R chart 6. Menjelaskan, memberikan contoh penerapan, serta menginterpretasikan x -S chart Setelah mengikuti 1. Mampu mengoperasikan perkuliahan, mahasiswa control chart for diharapkan dapat: 1. Menjelaskan serta attributes memberikan contoh 2. Mampu karakteristik kualitas menunjukkan berjenis atribut perbedaan 2. Menjelaskan, berbagai jenis memberikan contoh control chart for penerapan, serta attributes menginterpretasikan c 3. Mampu merancang chart control chart for 3. Menjelaskan, memberikan contoh attributes yang penerapan, serta sesuai dengan menginterpretasikan p permasalahan yang dihadapi chart 4. Menjelaskan, memberikan contoh penerapan, serta menginterpretasikan np
control chart for variables
1. Mengkaji dan mendiskusikan karakteristik kualitas berjenis atribut dan pembuatan serta penerapan control chart for attributes 2. Mendiskusikan hasil penugasan yang diberikan 3. Menyaksikan penggunaan software aplikasi di dalam penerapan control chart for attributes
1. Karakteristik kualitas berjenis atribut 2. Control chart for attributes
100 menit
OHP, LCD viewer, PC, software aplikasi Minitab, whiteboard [4]: 283-348, [5]
1. Portofolio tugas 2. Tes essay
[TKI-306] Pengendalian Kualitas
4
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
1. Mampu mengoperasikan acceptance sampling 2. Mampu menunjukkan perbedaan berbagai jenis acceptance sampling 3. Mampu merancang acceptance sampling yang sesuai dengan kebutuhan
chart 5. Menjelaskan, memberikan contoh penerapan, serta menginterpretasikan u chart 6. Menjelaskan, memberikan contoh penerapan, serta menginterpretasikan u chart 1. Mengkaji Setelah mengikuti Acceptance sampling perkuliahan, mahasiswa acceptance sampling 2. Mendiskusikan hasil diharapkan dapat: penugasan yang 1. Menjelaskan kelebihan diberikan dan kekurangan sampling, jenis-jenis rencana sampling, penentuan ukuran lot, dan panduan di dalam penggunaan acceptance sampling 2. Menjelaskan, menerapkan, dan menginterpretasikan Operating Characteristic (OC) curve tipe A maupun tipe B 3. Merancang dan menerapkan single sampling plan for attributes 4. Menjelaskan rectifying
200 menit
OHP, LCD viewer, PC, whiteboard [4]: 673-747
1. Portofolio tugas 2. Tes essay
[TKI-306] Pengendalian Kualitas
5
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
inspection program 5. Menjelaskan dan menginterpretasikan ukuran kinerja rectifying inspection program: average outgoing quality (AOQ) maupun average total inspection (ATI) 6. Merancang dan menerapkan double sampling plan for attributes 7. Merancang dan menerapkan multiple sampling plan for attributes 8. Merancang dan menerapkan sequential sampling plan for attributes 9. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan sampling plan for variables 10. Merancang dan menerapkan sampling plan for variables 1. Mampu menjelaskan konsep dan aspek-aspek penting Taguchi
Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan latar belakang munculnya
1. Mengkaji Taguchi technique dan QFD 2. Mendiskusikan hasil penugasan yang diberikan
1. Latar belakang munculnya Taguchi technique, konsep faktor kontrol dan
200 menit
OHP, LCD viewer, PC, whiteboard [6], [7], [8], [9], [10]
1. Portofolio tugas 2. Tes essay 3. Tes obyektif
[TKI-306] Pengendalian Kualitas
6
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
technique maupun quality function deployment (QFD) 2. Mampu menunjukkan peranan Taguchi technique maupun QFD di dalam pengendalian dan jaminan kualitas 3. Mampu menyebutkan metode offline quality control lainnya
Mampu menjelaskan
Taguchi technique 2. Menjelaskan konsep faktor kontrol dan faktor noise 3. Menjelaskan konsep desain konsep/ sistem, desain paramater, dan desain toleransi di dalam desain produk dan rekayasa produksi 4. Menjelaskan konsep dan peranan loss function, signal-to-noise ratio, dan design of experiment di dalam Taguchi technique 5. Menjelaskan konsep degree of freedom 6. Menjelaskan proses optimisasi dua langkah 7. Menjelaskan fungsi dan peranan QFD 8. Menjelaskan fase-fase QFD: perencanaan, pemerolehan suara pelanggan, pembentukan HOQ, dan analisis 9. Menyebutkan metodemetode offline quality control: Taguchi, QFD, desain eksperimen, DfX Setelah mengikuti 1. Mengkaji TQM dan perkuliahan, mahasiswa benchmarking
2.
3. 4. 5.
faktor noise, konsep desain konsep/ sistem, desain paramater, dan desain toleransi di dalam desain produk dan rekayasa produksi Konsep dan peranan loss function, signalto-noise ratio, dan design of experiment di dalam Taguchi technique Proses optimisasi dua langkah Fase-fase QFD Metode-metode offline quality control lainnya
1. TQM 2. Benchmarking
100 menit
OHP, LCD viewer, PC, whiteboard
1. Portofolio tugas
[TKI-306] Pengendalian Kualitas
7
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
konsep dan aspekaspek penting TQM dan benchmarking
Mampu menjelaskan konsep dan aspekaspek penting six sigma, design for six sigma, ISO 9000, maupun ISO 9000: 2000
2. Mendiskusikan tugas diharapkan dapat: yang diberikan 1. Menjelaskan latar tentang TQM dan belakang munculnya TQM, pengertian TQM, benchmarking elemen-elemen dan metode-metode di dalam TQM, pemikiranpemikiran Crosby, Deming, dan Juran, dan syarat-syarat penerapan TQM 2. Menjelaskan empat sifat utama benchmarking, pengertian benchmarking, langkah-langkah benchmarking, prinsipprinsip benchmarking, kategori benchmarking, dan faktor-faktor kritis di dalam penerapan benchmarking 1. Mengkaji six sigma, Setelah mengikuti design for six sigma, perkuliahan, mahasiswa ISO 9000, dan ISO diharapkan dapat: 9000: 2000 1. Menjelaskan pengertian six sigma, pentingnya six 2. Mendiskusikan tugas-tugas yang sigma, kerangka kerja six diberikan sigma (DMAIC), tools dan teknik di dalam masing-masing tahap DMAIC, belt system six sigma, kunci sukses penerapan six sigma,
1. Six sigma 2. Design for six sigma 3. ISO 9000 4. ISO 9000: 2000
100 menit
[2], [11]-[40]
2. Presentasi
OHP, LCD viewer, PC, whiteboard [41]-[68]
1. Portofolio tugas 2. Presentasi
[TKI-306] Pengendalian Kualitas
8
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
1. Mampu menjelaskan peranan service quality di industri jasa 2. Mampu mengoperasikan beberapa metode jaminan maupun peningkatan service quality di industri jasa
kelemahan-kelemahan six sigma, perbedaan six sigma dan design for six sigma, serta kerangka kerja design for six sigma (IDOV) 2. Menjelaskan pengertian ISO 9000, elemen-elemen ISO 9000, manfaat penerapan ISO 9000, perbedaan ISO 9000 dan ISO 9000:2000, serta prinsip-prinsip penerapan ISO 9000: 2000 Kualitas pelayanan 1. Mengkaji kualitas Setelah mengikuti pelayanan perkuliahan, mahasiswa 2. Mendiskusikan tugas diharapkan dapat: yang telah diberikan 1. Menjelaskan pengertian kualitas pelayanan, dimensi kualitas pelayanan, karakteristik idustri jasa yang membedakannya dari industri manufaktur, alasan dan manfaat pengukuran kualitas pelayanan, dan berbagai metode pengukuran kualitas pelayanan: metode SERVQUAL, model Gronroos, model Lovelock, dan lain-lain, dan kaitan kualitas
100 menit
OHP, LCD viewer, PC, whiteboard [69]-[96]
1. Portofolio tugas 2. Tes essay (berupa quiz)
[TKI-306] Pengendalian Kualitas
9
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
1. Mampu menjelaskan berbagai tool di dalam seven tools maupun seven new tools 2. Mampu menunjukkan perbedaan seven tools dan seven new tools 3. Mampu mengoperasika n seven tools maupun seven new tools 4. Mampu mengombinasik an berbagai tool di dalam seven tools maupun seven new tools di
pelayanan dengan kepuasan pelanggan 2. Mampu mengoperasikan beberapa metode jaminan maupun peningkatan kualitas pelayanan di industri jasa: SERVQUAL, SERVPERF, Lovelock, dan lain-lain Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan berbagai metode yang terdapat di dalam seven tools maupun seven new tools 2. Menjelaskan arti penting seven tools maupun seven new tools di dalam problem solving maupun perbaikan proses 3. Menerapkan seven tools maupun seven new tools di dalam problem solving maupun perbaikan proses 4. Menganalisis hasil penerapan seven tools maupun seven new tools di dalam problem solving maupun perbaikan proses
1. Mengkaji seven 1. Seven tools tools maupun seven 2. Seven new tools new tools 2. Mendiskusikan tugas yang diberikan terkait dengan seven tools maupun seven new tools
100 menit
OHP, LCD viewer, PC, whiteboard [4]: 177-184, [97], [98]: 544-570
1. Portofolio tugas 2. Tes essay
[TKI-306] Pengendalian Kualitas 10
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
dalam problem solving maupun peningkatan level kualitas Daftar Referensi: 1. Groover, Mikell P., 2001, Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing, 2nd ed., Prentice-Hall International, Inc., New Jersey. 2. Hassan, Adnan, Baksh, Mohd Shariff Nabi, dan Shaharoun, Awaluddin M., 2000, “Issues in quality engineering research”, International Journal of Quality & Reliability Management, Vol. 17 (8), pp. 858 – 875. 3. Lagrosen, Stefan, Seyyed-Hashemi, Roxana, dan Leitner, Markus, 2004, “Examination of the dimensions of quality in higher education”, Quality Assurance in Education, Vol. 12 (2), pp. 61 – 69. 4. Montgomery, Douglas C., 2002, Introduction to Statistical Quality Control, 4th ed., John Wiley & Sons (Asia) Pte. Ltd., Singapore. 5. Iriawan, Nur dan Astuti, Septin Puji, 2005, Mengolah Data Statistik dengan Mudah Menggunakan Minitab 14, Penerbit Andi, Yogyakarta. 6. Cohen, Lou, 1995, Quality Function Deployment: How to Make QFD Work for You, Addison Wesley, Canada. 7. Fowlkes, William Y. dan Creveling, Clyde M., 1995, Engineering Methods for Robust Product Design: Using Taguchi Methods in Technology and Product Development, Addison-Wesley Publishing Company, Inc., Canada. 8. Peace, Glen Stuart, 1993, Taguchi Methods: A Hands-On Approach, Addison-Wesley Publishing Company, Inc., Canada. 9. Ross, Phillip J., 1996, Taguchi Techniques for Quality Engineering, 2nd ed., Mc. Graw-Hill Book Company, Inc. 10. Taguchi, Genichi, Elsayed, Elsayed A., dan Hsiang, Thomas, 1989, Quality Engineering in Production Systems, Mc. Graw-Hill Book, Co., Singapore. 11. Anderson, Karen dan McAdam, Rodney, 2004, “A critique of benchmarking and performance measurement: lead or lag?”, Benchmarking: An International Journal, Vol. 11 (5), pp. 465 – 483. 12. Bennett, R.J. dan Robson, P.J.A., 2004, “The Role of Boards of Directors in Small and Medium-Sized Firms”, Journal of Small Business and Enterprise Development, Vol. 11 (1), pp. 95 – 113. 13. Boulter, Louise, 2003, “Legal issues in benchmarking”, Benchmarking: An International Journal, Vol. 10 (6), pp. 528 – 537. 14. Carpinetti, Luiz C.R. dan de Melo, Alexandre M., 2002, “What to benchmark? A systematic approach and cases”, Benchmarking: An International Journal, Vol. 8 (3), pp. 212 – 222. 15. Cassell, Catherine, Nadin, Sara, dan Gray, Melanie Older, 2001, “The use and effectiveness of benchmarking in SMEs”, Benchmarking: An International Journal, Vol. 9 (3), pp. 244 – 255. 16. Castka, Pavel, Bamber, Christopher J., dan Sharp, John M., 2004, “Benchmarking intangible assets: enhancing teamwork performance using selfassessment”, Benchmarking: An International Journal, Vol. 11 (6), pp. 571 – 583. [TKI-306] Pengendalian Kualitas 11
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37.
Darwis, A. Azis, 2002, “Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”, Seminar Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah dengan Teknologi Berwawasan Lingkungan, Berlin. Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI, 2002, Rencana Induk Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 2002 – 2004, Buku I: Kebijakan dan Strategi Umum Pengembangan Industri Kecil Menengah. Freitag, Per V. dan Hollensen, Svend, 2001, “The process of benchmarking, benchlearning, and benchaction”, The TQM Magazine, Vol. 13 (1), pp. 25 – 33. Husaini, Martani, Hardjosoekarto, Sudarsono, Nurasa, Heru, dan Mariman, Threesye, 1996, Small-Scale Enterprises Development in Indonesia, dalam Pangestu, Mari (ed.), Small-Scale Business Development and Competition Policy, CSIS, Jakarta. Jauhari, A., 2002, Pemberdayaan Usaha Kecil Ramah Lingkungan, tersedia di: http://www.suarapembaruan.com/News/2002/06/18/Editor/edi02.htm Karlöf, Bengt dan Östblom, Svante, 1993, Benchmarking: Petunjuk Menuju Keunggulan (terjemahan), Andi Offset, Yogyakarta. Kyrö, Paula, 2003, “Revising the concept and forms of benchmarking”, Benchmarking: An International Journal, Vol. 10 (3), pp. 210 – 225. Laise, Domenico, 2004, “Benchmarking and learning organizations: ranking methods to identify ‘best in class’”, Benchmarking: An International Journal, Vol. 11 (6), pp. 621 – 630. Lawless, Naomi, Allan, John, dan O’Dwyer, Michele, 2000, “Face-To-Face or Distance Training: Two Different Approaches to Motivate SMEs To Learn”, Education + Training, Vol. 42 (4/5), pp. 308-316. Maleyeff, John, 2003, “Benchmarking performance indices: pitfalls and solutions”, Benchmarking: An International Journal, Vol. 10 (1), pp. 9 – 28. Nwabueze, Uche, 2001, “How the mighty have fallen: the naked truth about TQM”, Managerial Auditing Journal, Vol. 16 (9), pp. 504 – 513. Prawirokusumo, Soeharto, 2001, Ekonomi Rakyat (Konsep, Kebijakan, dan Strategi), BPFE, Yogyakarta. Purbo, Onno W. (t.t.), Usaha Kecil dan Rumah Tangga di Dunia Maya, tersedia di: http://www.bmtlink.web.id/newpage23.htm Purnama, Nursya’bani, 2002, “Kendala-kendala potensial penerapan total quality management”, Usahawan, No. 03, th. XXXI, hh. 40 – 44. Senapati, Nihar Ranjan, 2004, “Six sigma: myths and realities”, International Journal of Quality & Reliability Management, Vol. 21 (6), pp. 683 – 690. Sila, Ibrahim dan Ebrahimpour, Maling, 2002, “An investigation of the total quality management survey based research published between 1989 and 2000”, International Journal of Quality & Reliability Management, Vol. 19 (7), pp. 902 – 970. Supratikno, Hendrawan, 2000, Lingkungan Dunia Usaha Indonesia, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Suprijadi, Anwar (t.t.), Klinik Usaha Kecil sebagai Wujud Kepedulian Profesi. Talha, Mohammad, 2004, “Total quality management (TQM): an overview”, The Bottom Line: Managing Library Finances, Vol. 17 (1), pp. 15 – 19. Tarí, Juan José, 2005, “Components of successful total quality management”, The TQM Magazine, Vol. 17 (2), pp. 182 – 194. Turner, Wayne C., Mize, Joe H., Case, Kenneth E., dan Nazemetz, John W., 1993, Introduction to Industrial and Systems Engineering, 3rd ed., Prentice Hall, Inc., Englewood-Cliffs, New Jersey. [TKI-306] Pengendalian Kualitas 12
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56.
Watson, Gregory H., 1993, Strategic Benchmarking: Mengukur Kinerja Perusahaan Anda Dibandingkan Perusahaan-Perusahaan Terbaik Dunia (terjemahan), PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Williams, Roger, van der Wiele, Ton, dan van Iwaarden, Jos, 2004, “TQM: why it will again become a top management issue”, International Journal of Quality & Reliability Management, Vol. 21 (6), pp. 603 – 611. Zairi, Mohamed, 1994, “Benchmarking: the best tool for measuring competitiveness”, Benchmarking for Quality Management & technology, Vol. 1 (1), pp. 11 – 24. Antony, Jiju, 2002, “Design for six sigma: a breakthrough business improvement strategy for achieving competitive advantage”, Work Study, Vol. 51 (1), pp. 6 – 8. __________, 2004, “Some pros and cons of six sigma: an academic perspective”, The TQM Magazine, Vol. 16 (4), pp. 303 – 306. Arnheiter, Edward D dan Maleyeff, John, 2005, “The integration of lean management and six sigma”, The TQM Magazine, Vol. 17 (1), pp. 5 – 18. Bañuelas, Ricardo dan Antony, Jiju, 2003, “Going from six sigma to design for six sigma: an exploratory study using analytic hieararchy process”, The TQM Magazine, Vol. 15 (5), pp. 334 – 344. Bañuelas, Ricardo dan Antony, Jiju, 2004, “Six sigma or design for six sigma?”, The TQM Magazine, Vol. 16 (4), pp. 250 – 263. Besterfield, Dale H., Besterfield-Michna, Carol, Besterfield, Glen H., dan Besterfield-Sacre, Mary, 2003, Total Quality Management, 3rd ed., Pearson Education, Inc., New Jersey. Boulter, Louise dan Bendell, Tony, ?, “How can ISO 9000:2000 help companies achieve excellence?: What the companies think”, Measuring Business Excellence, Vol. ? (?), pp. ? – ?. Casadesús, Martí dan Karapetrovic, Stanislav, 2005, “The erosion of ISO 9000 benefits: a temporal study”, International Journal of Quality and Reliability Management, Vol. 22 (2), pp. 120 – 136. Coronado, Ricardo Banuelas dan Antony, Jiju, 2002, “Critical success factors for the successful implementation of six sigma projects in organisations”, The TQM Magazine, Vol. 14 (2), pp. 92 – 99. Dick, Gavin P.M., 2000, “ISO 9000 certification benefits, reality or myth?”, The TQM Magazine, Vol. 12 (6), pp. 365 – 371. Gaspersz, Vincent, 2001, ISO 9001:2000 and Continual Quality Improvement, Prentice Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Goetsch, David L. dan Davis, Stanley B., 2000, Quality Management: Introduction to Total Quality Management for Production, Processing, and Services, 3rd ed., Prentice Hall International, Inc., New Jersey. Hensley, Rhonda L. dan Dobie, Kathryn, 2005, “Assessing readiness for six sigma in a service setting”, Managing Service Quality, Vol. 15 (1), pp. 82 – 101. Johnson, Perry L., 1997, ISO 14000 Road Map to Registration, McGraw-Hill, Inc. Kartha, C.P., 2004, “A comparison of ISO 9000:2000 quality system standards, QS9000, ISO/TS 16949 and Baldrige criteria”, The TQM Magazine, Vol. 16 (5), pp. 331 – 340. Klefsjö, Bengt, Wiklund, Hakan, dan Edgeman, Rick L., 2001, “Six sigma seen as a methodology for total quality management”, Measuring Business Excellence, Vol. 5 (1), pp. 31 – 35. [TKI-306] Pengendalian Kualitas 13
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77.
Leung, Hareton K.N., Chan, Keith C.C., dan Lee, T.Y., 1999, “Costs and benefits of ISO 9000 series: a practical study”, International Journal of Quality and Reliability Management, Vol. 16 (7), pp. 675 – 690. Martinez-Lorente, Angel R. dan Martinez-Costa, Micaela, 2004, “ISO 9000 and TQM: substitutes or complementaries?: An empirical study in industrial companies”, International Journal of Quality and Reliability Management, Vol. 21 (3), pp. 260 – 276. Motwani, Jaideep, Kumar, Ashok, dan Cheng, Chun Hung, 1996, “A roadmap to implementing ISO 9000”, International Journal of Quality and Reliability Management, Vol. 13 (1), pp. 72 – 83. Mulhaney, Ann, Sheehan, James, dan Hughes, Jacqueline, 2004, “Using ISO 9000 to drive continual improvement in a SME”, The TQM Magazine, Vol. 16 (5), pp. 325 – 330. Senapati, Nihar Ranjan, 2004, “Six sigma: myths and realities”, International Journal of Quality & Reliability Management, Vol. 21 (6), pp. 683 – 690. Q’News Vol. 1 No. 1, Maret/ April 1997. Rothery, Brian, 1995, Sistem Manajemen Lingkungan: ISO 14000 (Penerjemah: Emma Rahmawaty), Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Wessel, Godecke dan Burcher, Peter, 2004, “Six sigma for small and medium-sized enterprises”, The TQM Magazine, Vol. 16 (4), pp. 264 – 272. Williams, Roger, van der Wiele, Ton, dan van Iwaarden, Jos, 2004, “TQM: why it will again become a top management issue”, International Journal of Quality & Reliability Management, Vol. 21 (6), pp. 603 – 611. van der Wiele, Ton, van Iwaarden, Jos, Williams, Roger, dan Dale, Berry, 2005, “Perceptions about the ISO 9000 (2000) quality system standard revision and its value: the Dutch experience”, International Journal of Quality and Reliability Management, Vol. 22 (2), pp. 101 – 119. _______, t.t., ISO 9000 Review, tersedia di www.media.wiley.com/product_data _______ , t.t., Overview of the ISO System, tersedia di http://www.iso.org Antony, Jiju, Antony, Frenie Jiju, dan Ghosh, Sid, 2004, “Evaluating service quality in a UK hotel chain: a case study”, International Journal of Contemporary Hospitality Management, Vol. 16 (6), pp. 380 – 384. Arasli, Huseyin, Mehtap-Smadi, Salime, dan Katircioglu, Salih Turan, 2005, “Customer service quality in the Greek Cypriot banking industry”, Managing Service Quality, Vol. 15 (1), pp. 41 – 56. Aviliani dan Elu, Wllfridus B., 1997, “Membangun kepuasan pelanggan melalui kualitas pelayanan”, Usahawan, No. 05 th. XXVI, hh. 8 – 13. Bennett, Rebekah dan Rundle-Thiele, Sharyn, 2004, “Customer satisfaction should not be the only goal”, Journal of Services Marketing, Vol. 18 (7), pp. 514 – 523. Brysland, Alexandria dan Curry, Adrienne, 2001, “Service improvements in public services using SERVQUAL”, Managing Service Quality, Vol. 11 (6), pp. 389 – 401. Burke, Ronald J., Graham, James, dan Smith, Frank J., 2005, “Putting the customer second”, The TQM Magazine, Vol. 17 (1), pp. 85 – 91. Buttle, Francis, 1996, “SERVQUAL: review, critique, research agenda”, European Journal of Marketing, Vol. 30 (1), pp. 8 – 32. Campbell, Lisa dan Finch, Edward, 2004, “Customer satisfaction and organisational justice”, Facilities, Vol. 22 (7/8), pp. 178 – 189. Curry, Adrienne dan Sinclair, Emma, 2002, “Assessing the quality of physiotherapy services using Servqual”, International Journal of Health Care Quality Assurance, Vol. 15 (5), pp. 197 – 205. [TKI-306] Pengendalian Kualitas 14
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95.
Franceschini, Fiorenzo, Cignetti, Marco, dan Caldara, Mara, 1998, “Comparing tools for service quality evaluation”, International Journal of Quality Science, Vol. 3 (4), pp. 356 – 367. Grönroos, Christian, 2001, “The perceived service quality concept – a mistake?”, Managing Service Quality, Vol. 11 (3), pp. 150-152. Hill, Nigel, 1996, Handbook of Customer Satisfaction Measurement, Gower Publishing Limited, Hampshire. Juwaheer, Thanika Devi, 2004, “Exploring international tourist’s perceptions of hotel operations by using a modified SERVQUAL approach – a case study of Mauritius”, Managing Service Quality, Vol. 14 (5), pp. 350–364. Kang, Gi-Du dan James, Jeffrey, 2004, “Service quality dimensions: an examination of Grönroos’s service quality model”, Managing Service Quality, Vol. 14 (4), pp. 266 – 277. Kim, Yong-pil, Lee, Seok-hoon, dan Yun, Deok-gyun, 2004, “Integrating current and competitive service-quality level analyses for servicequality improvement programs”, Managing Service Quality, Vol. 14 (4), pp. 288–296. Lemmink, Jos, 2005, “The need for more multidisciplinary research”, International Journal of Service Industry Management, Vol. 16, (1), pp. 7– 9. Lim, Puay Cheng, Tang, Nelson K.H., dan Jackson, Peter M., 1999, “An innovative framework for health care performance measurement”, Managing Service Quality, Vol. 9 (6), pp. 423–433. Lovelock, Christopher dan Wright, Lauren, 2002, Principles of Service Marketing and Management, 2nd ed., Pearson Education Inc., New Jersey. Seth, Nitin dan Desmukh, S.G., 2005, “Service quality models: a review“, International Journal of Quality & Reliability Management, Vol. 22 (9), pp. 913-949. Rahman, Zillur, 2004, “Developing customer oriented service: a case study”, Managing Service Quality, Vol. 14 (5), pp. 426–435. Robledo, Marco Antonio, 2001, “Measuring and managing service quality: integrating customer expectations”, managing Service Quality, Vol. 11 (1), pp. 22–31. Rose, Raduan Che, Uli, Jegak, And, Mohani Abdul, dan Ng, Kim Looi, 2004, “Hospital service quality: a managerial challenge”, International Journal of Health Care Quality Management, Vol. 17 (3), pp. 146–159. Sahney, Sangeeta, Banwet, Devinder Kumar, dan Karunes, Sabita, 2003, “Enhancing quality in education: application of quality function deployment – an industry perspective”, Work Study, Vol. 52 (6), pp. 297–309. Sahney, Sangeeta, Banwet, D.K., dan Karunes, S., 2004, “A SERVQUAL and QFD approach to total quality education: a student perspective”, International Journal of Productivity and Performance Management, Vol. 53 (2), pp. 143–166. Sohail, M. Shadiq, 2003, “Service quality in hospitals: more favourable than you might think”, Managing Service Quality, Vol. 13 (3), pp. 197– 205. Soetjipto, Budi W., 1997, “Membangun kepuasan pelanggan melalui kualitas pelayanan”, Usahawan, No. 05 th. XXVI, hh. 8–13. Thornton, S.A., 2005, “A novel and accurate guide to customer satisfaction”, Performance Measurement and Metrics: The International Journal for Library and Information Services, Vol. 6 (1), pp. 53–56. [TKI-306] Pengendalian Kualitas 15
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
96. 97. 98.
Wisniewski, Mik, 2001, “Using SERVQUAL to assess customer satisfaction with public sector services”, Managing Service Quality, Vol. 11 (5), pp. 380–388. Mears, Peter, 1995, Quality Improvement Tools & Techniques, McGraw-Hill, Inc. Kolarik, W.J., 1999, Creating Quality: Process Design for Results, McGraw-Hill, Singapore.
[TKI-306] Pengendalian Kualitas 16
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Semester Pokok Bahasan
: : : : : : :
Alokasi Waktu Pertemuan ke
: :
Eko Setiawan, ST, MT Teknik Industri TKI-306 Pengendalian Kualitas 2 V Gambaran umum Pengendalian dan Jaminan Kualitas 100 menit 1
I.
Standar Kompetensi: 1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menerapkan tools rekayasa kualitas online 2. Mahasiswa mampu mendefinisikan teknik-teknik offline quality control 3. Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai jenis pendekatan/ metode/ kerangka manajerial di dalam upaya pengendalian, penjaminan, maupun peningkatan kualitas 4. Mahasiswa memahami berbagai aspek di dalam manajemen kualitas industri jasa
II.
Kompetensi Dasar: 1. Mampu memahami konsep kualitas dan perannya dalam meningkatkan performansi sistem integral 2. Mampu menentukan karakteristik kualitas dari suatu produk
III.
Indikator: Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan definisi kualitas 2. Membedakan online quality control dan offline quality control 3. Menjelaskan secara garis besar sejarah rekayasa dan manajemen kualitas 4. Menjelaskan dimensi kualitas 5. Menjelaskan peranan kualitas dalam desain dan manufakturing 6. Membedakan pengendalian kualitas tradisional dan pengendalian kualitas modern 7. Menunjukkan dan memberikan contoh karakteristik kualitas suatu produk manufakturing
IV.
Materi Ajar: 1. Definisi kualitas 2. Online quality control dan offline quality control 3. Sejarah rekayasa dan manajemen kualitas 4. Dimensi kualitas 5. Kualitas dalam desain dan manufakturing 6. Pengendalian kualitas tradisional dan pengendalian kualitas modern [TKI-306] Pengendalian Kualitas 17
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
7. Identifikasi karakteristik kualitas suatu produk V.
VI.
VII.
VIII.
Metode/Strategi Pembelajaran: 1. Ceramah di kelas 2. Diskusi kelas Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan Awal : Dosen membuka pelajaran dan menjelaskan kompetensi dasar yang ingin dicapai beserta indikatornya B. Kegiatan Inti : - Dosen menjelaskan definisi kualitas, online quality control dan offline quality control, sejarah rekayasa dan manajemen kualitas, dimensi kualitas, kualitas dalam desain dan manufakturing, pengendalian kualitas tradisional dan pengendalian kualitas modern, dan karakteristik kualitas - Dosen menyebutkan 4-5 jenis produk - Dosen meminta 2-3 orang peserta kuliah untuk mengidentifikasi karakteristik salah satu produk yang telah disebutkan sebelumnya oleh dosen - Dosen meminta peserta kuliah lainnya untuk memberikan tanggapan - Dosen memberikan klarifikasi hasil identifikasi karakteristik kualitas tersebut C. Kegiatan Akhir : - Dosen menyampaikan kembali ringkasan pokok bahasan - Dosen menyebutkan pokok bahasan berikutnya - Dosen memberikan penugasan terkait dengan pokok bahasan berikutnya Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat/Media : OHP, LCD viewer, PC, whiteboard B. Bahan/Sumber Belajar : [1]: 631-653, [2], [3], [4]: 1-36 Penilaian: A. Teknik dan instrumen penilaian : 1. Dosen menilai keaktifan tiap-tiap siswa di dalam diskusi 2. Sebutkan karakteristik kualitas dari: - Sepatu - Flashdisk - Cellular telephone - Ragum TI 2007 B. Kriteria Penilaian : NPB = ND Keterangan: NPB = nilai pokok bahasan ND = nilai diskusi
[TKI-306] Pengendalian Kualitas 18
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Semester Pokok Bahasan Alokasi Waktu Pertemuan ke
: : : : : : : : :
Eko Setiawan, ST, MT Teknik Industri TKI-306 Pengendalian Kualitas 2 V Process capability analysis 100 menit 2
I. Standar Kompetensi: 1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menerapkan tools rekayasa kualitas online 2. Mahasiswa mampu mendefinisikan teknik-teknik offline quality control 3. Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai jenis pendekatan/ metode/ kerangka manajerial di dalam upaya pengendalian, penjaminan, maupun peningkatan kualitas 4. Mahasiswa memahami berbagai aspek di dalam manajemen kualitas industri jasa II. Kompetensi Dasar: Mampu mengoperasikan process capability analysis III. Indikator: Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan syarat-syarat dilakukannya process capability analysis 2. Mengoperasikan berbagai process capability ratio pada permasalahan yang sesuai dan menginterpretasikan hasilnya 3. Memberikan contoh process capability analysis dengan menggunakan histogram, probability plotting, dan control chart IV. Materi Ajar: 1. Syarat-syarat pelaksanaan process capability analysis 2. Berbagai process capability ratio 3. Penggunaan histogram, probability plotting, serta control chart di dalam process capability analysis V. Metode/Strategi Pembelajaran: 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Demo penggunaan software aplikasi 4. Pemberian tugas VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan Awal : [TKI-306] Pengendalian Kualitas 19
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
Dosen membuka pelajaran dan menjelaskan kompetensi dasar yang ingin dicapai beserta indikatornya B. Kegiatan Inti : - Dosen meminta 2-3 kelompok untuk menyampaikan hasil pengerjaan tugasnya - Dosen meminta kelompok yang lain untuk memberikan tanggapan - Dosen mendemonstrasikan penggunaan software aplikasi di dalam pelaksanaan process capability analysis dan menjelaskan output software - Dosen memberikan klarifikasi hasil pengerjaan tugas (yang diberikan pada pertemuan sebelumnya) yang benar C. Kegiatan Akhir : - Dosen menyampaikan kembali ringkasan pokok bahasan - Dosen menyebutkan pokok bahasan berikutnya - Dosen memberikan penugasan terkait dengan penggunaan software aplikasi untuk pelaksanaan process capability analysis beserta analisisnya - Dosen memberikan penugasan terkait dengan pokok bahasan berikutnya VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat/Media : OHP, LCD viewer, PC, software aplikasi Minitab, whiteboard B. Bahan/Sumber Belajar : [4]: 349-401, [5] VIII. Penilaian: A. Teknik dan instrumen penilaian : 1. Portofolio tugas kelompok 2. Tes essay (posttest quiz) 3. Apa sajakah syarat yang harus dipenuhi agar process capability analysis dapat dilaksanakan? Dan mengapa perlu dilakukan process capability analysis? 4. Sebutkan minimum 3 (tiga) buah process capability ratio, dan sebutkan penggunaannya masing-masing! 5. Suatu proses yang berdistribusi normal memiliki LSL = 75 dan USL = 85 pada outputnya. Sebuah sampel acak sebanyak 25 parts memberikan indikasi bahwa proses terpusat di tengah-tengah rentang nilai kedua spesifikasi tersebut dan nilai deviasi standar adalah S = 1.5. a. Hitung nilai point estimate dari Cp b. Hitung selang keyakinan 95% pada Cp tersebut. Berikan komentar terhadap lebar interval yang dihasilkan. B. Kriteria Penilaian : NPB = 50%PTK + 50%TE Keterangan: NPB = nilai pokok bahasan PTK = portofolio tugas kelompok TE = tes essay
[TKI-306] Pengendalian Kualitas 20
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Semester Pokok Bahasan Alokasi Waktu Pertemuan ke
: : : : : : : : :
Eko Setiawan, ST, MT Teknik Industri TKI-306 Pengendalian Kualitas 2 V Control chart for variables 100 menit 3
I. Standar Kompetensi: 1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menerapkan tools rekayasa kualitas online 2. Mahasiswa mampu mendefinisikan teknik-teknik offline quality control 3. Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai jenis pendekatan/ metode/ kerangka manajerial di dalam upaya pengendalian, penjaminan, maupun peningkatan kualitas 4. Mahasiswa memahami berbagai aspek di dalam manajemen kualitas industri jasa II. Kompetensi Dasar: 1. Mampu mengoperasikan control chart for variables 2. Mampu menunjukkan perbedaan berbagai jenis control chart for variables 3. Mampu merancang control chart for variables yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi III. Indikator: Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan, membedakan, serta memberikan contoh assignable causes of variation maupun common causes of variation 2. Menjelaskan peranan assignable causes of variation maupun common causes of variation di dalam proses produksi 3. Menjelaskan pemilihan batas kendali, ukuran sampel, frekuensi sampling, penentuan subgroup, dan pola data di dalam pembuatan control chart 4. Menjelaskan serta memberikan contoh karakteristik kualitas berjenis variabel 5. Menjelaskan, memberikan contoh penerapan, serta menginterpretasikan x -R chart 6. Menjelaskan, memberikan contoh penerapan, serta menginterpretasikan x -S chart IV. Materi Ajar: 1. Assignable causes of variation maupun common causes of variation 2. Pemilihan batas kendali, ukuran sampel, frekuensi sampling, penentuan [TKI-306] Pengendalian Kualitas 21
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
subgroup, dan pola data di dalam pembuatan control chart 3. Karakteristik kualitas berjenis variabel 4. Control chart for variables V. Metode/Strategi Pembelajaran: 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Demo penggunaan software aplikasi 4. Pemberian tugas VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan Awal : Dosen membuka pelajaran dan menjelaskan kompetensi dasar yang ingin dicapai beserta indikatornya B. Kegiatan Inti : - Dosen meminta 2-3 kelompok untuk menyampaikan hasil pengerjaan tugasnya - Dosen meminta kelompok yang lain untuk memberikan tanggapan - Dosen mendemonstrasikan penggunaan software aplikasi di dalam penggunaan control chart for variables dan menjelaskan output software - Dosen memberikan klarifikasi hasil pengerjaan tugas (yang diberikan pada pertemuan sebelumnya) yang benar C. Kegiatan Akhir : - Dosen menyampaikan kembali ringkasan pokok bahasan - Dosen menyebutkan pokok bahasan berikutnya - Dosen memberikan penugasan terkait dengan penggunaan software aplikasi untuk perhitungan control chart for variables beserta analisisnya - Dosen memberikan penugasan terkait dengan pokok bahasan berikutnya VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat/Media : OHP, LCD viewer, PC, software aplikasi Minitab, whiteboard B. Bahan/Sumber Belajar : [4]: 206-282, [5] VIII. Penilaian: A. Teknik dan instrumen penilaian : 1. Portofolio tugas kelompok 2. Tes essay (posttest quiz) 3. Apakah yang dimaksudkan dengan assignable causes of variation maupun common causes of variation? Berikan contoh untuk masingmasing istilah tersebut! Apakah perbedaannya di antara keduanya? 4. Apakah yang dimaksudkan dengan karakteristik kualitas berjenis variabel? Berikan minimum 2 (dua) contoh! 5. Sampel yang masing-masing berukuran n = 8 item diambil dari sebuah proses manufakturing secara regular. Terkait dengan [TKI-306] Pengendalian Kualitas 22
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
karakteristik kualitas tertentu, dari sampel tersebut kemudian dihitung nilai x dan R . Setelah 50 sampel, didapatkan 50
50
i =1
i =1
∑ x i = 200 dan ∑ R i = 250
Asumsikan distribusi karakteristik kualitas adalah normal. a. Hitunglah batas kontrol untuk peta kontrol x dan R . b. Semua titik pada kedua peta kontrol tersebut berada di dalam batas kontrol. Berapakah nilai batas toleransi natural untuk proses tersebut? c. Jika batas spesifikasi yang ditetapkan oleh pihak manajemen adalah 41 ± 5.0, apakah kesimpulan Saudara tentang kemampuan proses untuk menghasilkan produk yang berada di dalam batas spesifikasi tersebut? B. Kriteria Penilaian : NPB = 50%PTK + 50%TE Keterangan: NPB = nilai pokok bahasan PTK = portofolio tugas kelompok TE = tes essay
[TKI-306] Pengendalian Kualitas 23
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Semester Pokok Bahasan Alokasi Waktu Pertemuan ke
: : : : : : : : :
Eko Setiawan, ST, MT Teknik Industri TKI-306 Pengendalian Kualitas 2 V Control chart for attributes 100 menit 4
I. Standar Kompetensi: 1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menerapkan tools rekayasa kualitas online 2. Mahasiswa mampu mendefinisikan teknik-teknik offline quality control 3. Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai jenis pendekatan/ metode/ kerangka manajerial di dalam upaya pengendalian, penjaminan, maupun peningkatan kualitas 4. Mahasiswa memahami berbagai aspek di dalam manajemen kualitas industri jasa II. Kompetensi Dasar: 1. Mampu mengoperasikan control chart for attributes 2. Mampu menunjukkan perbedaan berbagai jenis control chart for attributes 3. Mampu merancang control chart for attributes yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi III. Indikator: Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan serta memberikan contoh karakteristik kualitas berjenis atribut 2. Menjelaskan, memberikan contoh penerapan, serta menginterpretasikan c chart 3. Menjelaskan, memberikan contoh penerapan, serta menginterpretasikan p chart 4. Menjelaskan, memberikan contoh penerapan, serta menginterpretasikan np chart 5. Menjelaskan, memberikan contoh penerapan, serta menginterpretasikan u chart 6. Menjelaskan, memberikan contoh penerapan, serta menginterpretasikan u chart IV. Materi Ajar: 1. Karakteristik kualitas berjenis atribut 2. Control chart for attributes [TKI-306] Pengendalian Kualitas 24
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
V. Metode/Strategi Pembelajaran: 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Demo penggunaan software aplikasi 4. Pemberian tugas VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan Awal : Dosen membuka pelajaran dan menjelaskan kompetensi dasar yang ingin dicapai beserta indikatornya B. Kegiatan Inti : - Dosen meminta 2-3 kelompok untuk menyampaikan hasil pengerjaan tugasnya - Dosen meminta kelompok yang lain untuk memberikan tanggapan - Dosen mendemonstrasikan penggunaan software aplikasi di dalam penggunaan control chart for attributes dan menjelaskan output software - Dosen memberikan klarifikasi hasil pengerjaan tugas (yang diberikan pada pertemuan sebelumnya) yang benar C. Kegiatan Akhir : - Dosen menyampaikan kembali ringkasan pokok bahasan - Dosen menyebutkan pokok bahasan berikutnya - Dosen memberikan penugasan terkait dengan penggunaan software aplikasi untuk perhitungan control chart for attributes beserta analisisnya - Dosen memberikan penugasan terkait dengan pokok bahasan berikutnya VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat/Media : OHP, LCD viewer, PC, software aplikasi Minitab, whiteboard B. Bahan/Sumber Belajar : [4]: 283-348, [5] VIII. Penilaian: A. Teknik dan instrumen penilaian : 1. Portofolio tugas kelompok 2. Tes essay (posttest quiz) 3. Berilah minimum 3 (tiga) contoh karakteristik kualitas berjenis atribut! Mengapa ketiga karakteristik kualitas tersebut berjenis atribut? 4. Sebutkan sebanyak mungkin jenis-jenis control chart for attributes, dan pada permasalahan seperti apakah masing-masing control chart tersebut cocok untuk diterapkan! 5. Untuk melakukan kontrol terhadap fraksi cacat pada sebuah part plastik yang diproduksi di dalam proses pencetakan injeksi, digunakan peta kontrol. Berdasarkan 10 subgrup sampel yang diambil, didapatkan data sebagai berikut:
[TKI-306] Pengendalian Kualitas 25
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
No. Ukuran sampel Banyaknya cacat sampel 1 100 10 2 100 15 3 100 31 4 100 18 5 100 24 6 100 12 7 100 23 8 100 15 9 100 8 10 100 8 Buatlah control chart yang sesuai untuk data tersebut? Apakah proses terkendali? B. Kriteria Penilaian : NPB = 50%PTK + 50%TE Keterangan: NPB = nilai pokok bahasan PTK = portofolio tugas kelompok TE = tes essay
[TKI-306] Pengendalian Kualitas 26
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Semester Pokok Bahasan Alokasi Waktu Pertemuan ke
: : : : : : : : :
Eko Setiawan, ST, MT Teknik Industri TKI-306 Pengendalian Kualitas 2 V Acceptance sampling 200 menit 5 dan 6
I. Standar Kompetensi: 1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menerapkan tools rekayasa kualitas online 2. Mahasiswa mampu mendefinisikan teknik-teknik offline quality control 3. Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai jenis pendekatan/ metode/ kerangka manajerial di dalam upaya pengendalian, penjaminan, maupun peningkatan kualitas 4. Mahasiswa memahami berbagai aspek di dalam manajemen kualitas industri jasa II. Kompetensi Dasar: 1. Mampu mengoperasikan acceptance sampling 2. Mampu menunjukkan perbedaan berbagai jenis acceptance sampling 3. Mampu merancang acceptance sampling yang sesuai dengan kebutuhan III. Indikator: Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan sampling, jenis-jenis rencana sampling, penentuan ukuran lot, dan panduan di dalam penggunaan acceptance sampling 2. Menjelaskan, menerapkan, dan menginterpretasikan Operating Characteristic (OC) curve tipe A maupun tipe B 3. Merancang dan menerapkan single sampling plan for attributes 4. Menjelaskan rectifying inspection program 5. Menjelaskan dan menginterpretasikan ukuran kinerja rectifying inspection program: average outgoing quality (AOQ) maupun average total inspection (ATI) 6. Merancang dan menerapkan double sampling plan for attributes 7. Merancang dan menerapkan multiple sampling plan for attributes 8. Merancang dan menerapkan sequential sampling plan for attributes 9. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan sampling plan for variables 10. Merancang dan menerapkan sampling plan for variables IV. Materi Ajar: 1. Kelebihan dan kekurangan sampling, jenis-jenis rencana sampling, penentuan ukuran lot, dan panduan di dalam penggunaan acceptance [TKI-306] Pengendalian Kualitas 27
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
sampling 2. Operating Characteristic (OC) curve tipe A maupun tipe B 3. Single sampling plan for attributes 4. Rectifying inspection program 5. Ukuran kinerja rectifying inspection program: average outgoing quality (AOQ) maupun average total inspection (ATI) 6. Double sampling plan for attributes 7. Multiple sampling plan for attributes 8. Sequential sampling plan for attributes 9. Kelebihan dan kekurangan sampling plan for variables 10. Sampling plan for variables V. Metode/Strategi Pembelajaran: 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Pemberian tugas VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan Awal : Dosen membuka pelajaran dan menjelaskan kompetensi dasar yang ingin dicapai beserta indikatornya B. Kegiatan Inti : - Dosen menjelaskan materi tentang acceptance sampling - Dosen meminta 2-3 kelompok untuk menyampaikan hasil pengerjaan tugasnya - Dosen meminta kelompok yang lain untuk memberikan tanggapan - Dosen memberikan klarifikasi hasil pengerjaan tugas (yang diberikan di akhir waktu pembahasan pokok bahasan sebelumnya) yang benar C. Kegiatan Akhir : - Dosen menyampaikan kembali ringkasan pokok bahasan - Dosen menyebutkan pokok bahasan berikutnya - Dosen memberikan penugasan terkait dengan pokok bahasan berikutnya, yaitu tentang Taguchi technique dan QFD serta metodemetode offline quality control lainnya VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat/Media : OHP, LCD viewer, PC, whiteboard B. Bahan/Sumber Belajar : [4]: 673-747 VIII. Penilaian: A. Teknik dan instrumen penilaian : 1. Portofolio tugas kelompok 2. Tes essay (posttest quiz) 3. Jelaskan kelebihan dan kekurangan sampling! 4. Apakah yang dimaksudkan dengan rectifying inspection program? Jelaskan! 5. Inspeksi dengan menggunakan pendekatan sampling penerimaan [TKI-306] Pengendalian Kualitas 28
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
ganda dikenakan pada produk gelas dengan ukuran lot, N , sebesar 10,000 unit. Bila n 1 = 70 , c 1 = 1 , n 2 = 110 , c 2 = 3 , dan fraksi cacat gelas di dalam lot, p , adalah 0.01: a. Bagaimanakah “bekerjanya” sampling penerimaan tersebut dalam bentuk bagan? b. Berapakah nilai Pa ? B. Kriteria Penilaian : NPB = 50%PTK + 50%TE Keterangan: NPB = nilai pokok bahasan PTK = portofolio tugas kelompok TE = tes essay
[TKI-306] Pengendalian Kualitas 29
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Semester Pokok Bahasan Alokasi Waktu Pertemuan ke
: : : : : : : : :
Eko Setiawan, ST, MT Teknik Industri TKI-306 Pengendalian Kualitas 2 V Offline quality control 200 menit 7 dan 8
I. Standar Kompetensi: 1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menerapkan tools rekayasa kualitas online 2. Mahasiswa mampu mendefinisikan teknik-teknik offline quality control 3. Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai jenis pendekatan/ metode/ kerangka manajerial di dalam upaya pengendalian, penjaminan, maupun peningkatan kualitas 4. Mahasiswa memahami berbagai aspek di dalam manajemen kualitas industri jasa II. Kompetensi Dasar: 1. Mampu menjelaskan konsep dan aspek-aspek penting Taguchi technique maupun quality function deployment (QFD) 2. Mampu menunjukkan peranan Taguchi technique maupun QFD di dalam pengendalian dan jaminan kualitas 3. Mampu menyebutkan metode offline quality control lainnya III. Indikator: Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan latar belakang munculnya Taguchi technique 2. Menjelaskan konsep faktor kontrol dan faktor noise 3. Menjelaskan konsep desain konsep/ sistem, desain parameter, dan desain toleransi di dalam desain produk dan rekayasa produksi 4. Menjelaskan konsep dan peranan loss function, signal-to-noise ratio, dan design of experiment di dalam Taguchi technique 5. Menjelaskan konsep degree of freedom 6. Menjelaskan proses optimisasi dua langkah 7. Menjelaskan fungsi dan peranan QFD 8. Menjelaskan fase-fase QFD: perencanaan, pemerolehan suara pelanggan, pembentukan HoQ, dan analisis 9. Menyebutkan metode-metode offline quality control: Taguchi, QFD, desain eksperimen, DfX IV. Materi Ajar: 1. Latar belakang munculnya Taguchi technique, konsep faktor kontrol dan faktor noise, konsep desain konsep/ sistem, desain paramater, dan [TKI-306] Pengendalian Kualitas 30
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
2. 3. 4. 5.
desain toleransi di dalam desain produk dan rekayasa produksi Konsep dan peranan loss function, signal-to-noise ratio, dan design of experiment di dalam Taguchi technique Proses optimisasi dua langkah Fase-fase QFD Metode-metode offline quality control lainnya
V. Metode/Strategi Pembelajaran: 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Pemberian tugas VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan Awal : Dosen membuka pelajaran dan menjelaskan kompetensi dasar yang ingin dicapai beserta indikatornya B. Kegiatan Inti : - Dosen meminta semua kelompok untuk mengumpulkan hasil pengerjaan tugasnya tentang metode-metode offline quality control lainnya - Dosen meminta 2-3 kelompok untuk menyampaikan hasil pengerjaan tugasnya tentang Taguchi technique dan QFD - Dosen meminta kelompok yang lain untuk memberikan tanggapan - Dosen menjelaskan materi Taguchi technique dan QFD - Dosen memberikan klarifikasi hasil pengerjaan tugas (yang diberikan di akhir waktu pembahasan pokok bahasan sebelumnya) yang benar C. Kegiatan Akhir : - Dosen menyampaikan kembali ringkasan pokok bahasan - Dosen menyebutkan pokok bahasan berikutnya - Dosen memberikan penugasan terkait dengan pokok bahasan berikutnya VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat/Media : OHP, LCD viewer, PC, whiteboard B. Bahan/Sumber Belajar : [6], [7], [8], [9], [10] VIII. Penilaian: A. Teknik dan instrumen penilaian : 1. Portofolio tugas kelompok 2. Tes essay (bagian dari posttest quiz) 3. Tes obyektif (bagian dari posttest quiz) 4. Apakah yang dimaksudkan dengan faktor kontrol maupun faktor noise? Jelaskan serta berikan contohnya! 5. Gambarkan sebuah house of quality serta jelaskan bagianbagiannya! 6. Berikut adalah sebuah house of quality yang belum lengkap.
[TKI-306] Pengendalian Kualitas 31
Respon teknis 1
Respon teknis 2
Respon teknis 3
Respon teknis 4
Tk. kepentingan kebutuhan pelanggan
Kinerja
Sasaran
Rasio perbaikan
Titik penjualan
Bobot
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
Kebutuhan pelanggan A
1
3
3
9
3
3
2
…
1.0
…
Kebutuhan pelanggan B
1
3
1
3
4
3
4
…
1.2
…
Kebutuhan pelanggan C
3
9
1
9
P-1
2
5
…
1.5
…
Kebutuhan pelanggan D Besarnya prioritas teknis
1
1
3
1
2
1
3
…
1.2
…
…
…
…
…
Di mana tingkat kepentingan kebutuhan pelanggan, kinerja kebutuhan pelanggan, dan sasaran dinilai dengan menggunakan skala penilaian 1 (berarti sangat tidak penting [bagi penilaian tingkat kepentingan], sangat tidak memuaskan [bagi penilaian kinerja], atau komitmen pengalokasian sumber daya sangat rendah [bagi penilaian sasaran]) hingga skala penilaian 5 (berarti sangat penting [bagi penilaian tingkat kepentingan], sangat memuaskan [bagi penilaian kinerja], atau komitmen pengalokasian sumber daya sangat tinggi [bagi penilaian sasaran]). a. Lengkapilah angka-angka pada sel yang masih kosong! b. Kebutuhan pelanggan yang manakah yang memiliki bobot terbesar? Berapa besarnya? c. Respon teknis manakah yang menempati prioritas pertama dan terakhir? Berapakah besarnya nilai respon teknis tersebut? B. Kriteria Penilaian : NPB = 50%PTK + 25%%TE + 25%TO Keterangan: NPB = nilai pokok bahasan PTK = portofolio tugas kelompok TE = tes essay TO = tes obyektif
[TKI-306] Pengendalian Kualitas 32
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Semester Pokok Bahasan Alokasi Waktu Pertemuan ke
: : : : : : : : :
Eko Setiawan, ST, MT Teknik Industri TKI-306 Pengendalian Kualitas 2 V TQM dan benchmarking 100 menit 9
I. Standar Kompetensi: 1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menerapkan tools rekayasa kualitas online 2. Mahasiswa mampu mendefinisikan teknik-teknik offline quality control 3. Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai jenis pendekatan/ metode/ kerangka manajerial di dalam upaya pengendalian, penjaminan, maupun peningkatan kualitas 4. Mahasiswa memahami berbagai aspek di dalam manajemen kualitas industri jasa II. Kompetensi Dasar: Mampu menjelaskan konsep dan aspek-aspek penting TQM dan benchmarking III. Indikator: Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan latar belakang munculnya TQM, pengertian TQM, elemenelemen dan metode-metode di dalam TQM, pemikiran-pemikiran Crosby, Deming, dan Juran, dan syarat-syarat penerapan TQM 2. Menjelaskan empat sifat utama benchmarking, pengertian benchmarking, langkah-langkah benchmarking, prinsip-prinsip benchmarking, kategori benchmarking, dan faktor-faktor kritis di dalam penerapan benchmarking IV. Materi Ajar: 1. TQM 2. Benchmarking V. Metode/Strategi Pembelajaran: 1. Ceramah 2. Pemberian tugas 3. Presentasi 4. Diskusi VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan Awal : [TKI-306] Pengendalian Kualitas 33
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
Dosen membuka pelajaran dan menjelaskan kompetensi dasar yang ingin dicapai beserta indikatornya B. Kegiatan Inti : - Dosen meminta semua kelompok untuk menyampaikan hasil pengerjaan tugasnya tentang TQM dan benchmarking - Dosen meminta kelompok yang lain untuk memberikan tanggapan - Dosen menjelaskan materi TQM dan benchmarking C. Kegiatan Akhir : - Dosen menyampaikan kembali ringkasan pokok bahasan - Dosen menyebutkan pokok bahasan berikutnya - Dosen memberikan penugasan terkait dengan pokok bahasan berikutnya (six sigma dan ISO 9000 maupun ISO 9000: 2000) VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat/Media : OHP, LCD viewer, PC, whiteboard B. Bahan/Sumber Belajar : [2], [11]-[40] VIII. Penilaian: A. Teknik dan instrumen penilaian : 1. Portofolio tugas kelompok 2. Presentasi 3. Apakah pengertian TQM yang membedakannya dari konsep lainnya? 4. Sebutkan kategori benchmarking! 5. Apakah syarat-syarat yang harus terpenuhi supaya penerapan TQM berhasil? Apa sajakah faktor-faktor kritis penerapan benchmarking? B. Kriteria Penilaian : NPB = 50%PTK + 50%P Keterangan: NPB = nilai pokok bahasan PTK = portofolio tugas kelompok P = presentasi
[TKI-306] Pengendalian Kualitas 34
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Semester Pokok Bahasan Alokasi Waktu Pertemuan ke
: : : : : : : : :
Eko Setiawan, ST, MT Teknik Industri TKI-306 Pengendalian Kualitas 2 V Six sigma dan ISO 9000 100 menit 10
I. Standar Kompetensi: 1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menerapkan tools rekayasa kualitas online 2. Mahasiswa mampu mendefinisikan teknik-teknik offline quality control 3. Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai jenis pendekatan/ metode/ kerangka manajerial di dalam upaya pengendalian, penjaminan, maupun peningkatan kualitas 4. Mahasiswa memahami berbagai aspek di dalam manajemen kualitas industri jasa II. Kompetensi Dasar: Mampu menjelaskan konsep dan aspek-aspek penting six sigma, design for six sigma, ISO 9000, maupun ISO 9000: 2000 III. Indikator: Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan pengertian six sigma, pentingnya six sigma, kerangka kerja six sigma (DMAIC), tools dan teknik di dalam masing-masing tahap DMAIC, belt system six sigma, kunci sukses penerapan six sigma, kelemahan-kelemahan six sigma, perbedaan six sigma dan design for six sigma, serta kerangka kerja design for six sigma (IDOV) 2. Menjelaskan pengertian ISO 9000, elemen-elemen ISO 9000, manfaat penerapan ISO 9000, perbedaan ISO 9000 dan ISO 9000:2000, serta prinsip-prinsip penerapan ISO 9000: 2000 IV. Materi Ajar: 1. Six sigma 2. Design for six sigma 3. ISO 9000 4. ISO 9000: 2000 V. Metode/Strategi Pembelajaran: 1. Ceramah 2. Pemberian tugas 3. Presentasi 4. Diskusi [TKI-306] Pengendalian Kualitas 35
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan Awal : Dosen membuka pelajaran dan menjelaskan kompetensi dasar yang ingin dicapai beserta indikatornya B. Kegiatan Inti : - Dosen meminta semua kelompok untuk mempresentasikan hasil pengerjaan tugasnya tentang six sigma dan ISO 9000, ISO 9000: 2000 - Dosen meminta kelompok yang lain untuk memberikan tanggapan - Dosen menjelaskan materi six sigma dan ISO 9000, ISO 9000: 2000 C. Kegiatan Akhir : - Dosen menyampaikan kembali ringkasan pokok bahasan - Dosen menyebutkan pokok bahasan berikutnya - Dosen memberikan penugasan terkait dengan pokok bahasan berikutnya (service quality) VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat/Media : OHP, LCD viewer, PC, whiteboard B. Bahan/Sumber Belajar : [41]-[68] VIII. Penilaian: A. Teknik dan instrumen penilaian : 1. Portofolio tugas kelompok 2. Presentasi 3. Cari tahu sebanyak mungkin mengenai tools dan teknik di dalam masing-masing tahap DMAIC! 4. Jelaskan masing-masing tahapan di dalam IDOV! 5. Apakah yang membedakan ISO 9000 dengan ISO 9000: 2000? Jelaskan! B. Kriteria Penilaian : NPB = 50%PTK + 50%P Keterangan: NPB = nilai pokok bahasan PTK = portofolio tugas kelompok P = presentasi
[TKI-306] Pengendalian Kualitas 36
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Semester Pokok Bahasan Alokasi Waktu Pertemuan ke
: : : : : : : : :
Eko Setiawan, ST, MT Teknik Industri TKI-306 Pengendalian Kualitas 2 V Service quality 100 menit 11
I. Standar Kompetensi: 1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menerapkan tools rekayasa kualitas online 2. Mahasiswa mampu mendefinisikan teknik-teknik offline quality control 3. Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai jenis pendekatan/ metode/ kerangka manajerial di dalam upaya pengendalian, penjaminan, maupun peningkatan kualitas 4. Mahasiswa memahami berbagai aspek di dalam manajemen kualitas industri jasa II. Kompetensi Dasar: 1. Mampu menjelaskan peranan service quality di industri jasa 2. Mampu mengoperasikan beberapa metode jaminan peningkatan service quality di industri jasa
maupun
III. Indikator: Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan pengertian kualitas pelayanan, dimensi kualitas pelayanan, karakteristik idustri jasa yang membedakannya dari industri manufaktur, alasan dan manfaat pengukuran kualitas pelayanan, dan berbagai metode pengukuran kualitas pelayanan: metode SERVQUAL, model Gronroos, model Lovelock, dan lain-lain, dan kaitan kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan 2. Mampu mengoperasikan beberapa metode jaminan maupun peningkatan kualitas pelayanan di industri jasa: SERVQUAL, SERVPERF, Lovelock, dan lain-lain IV. Materi Ajar: Kualitas pelayanan V. Metode/Strategi Pembelajaran: 1. Ceramah 2. Pemberian tugas 3. Diskusi
[TKI-306] Pengendalian Kualitas 37
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan Awal : Dosen membuka pelajaran dan menjelaskan kompetensi dasar yang ingin dicapai beserta indikatornya B. Kegiatan Inti : - Dosen meminta 2-3 kelompok untuk mempresentasikan hasil pengerjaan tugasnya - Dosen meminta kelompok yang lain untuk memberikan tanggapan - Dosen menjelaskan materi service quality - Dosen memberikan tugas lagi (dikumpulkan pada pertemuan berikutnya) - Dosen menyelenggarakan quiz C. Kegiatan Akhir : - Dosen menyampaikan kembali ringkasan pokok bahasan - Dosen menyebutkan pokok bahasan berikutnya - Dosen memberikan penugasan terkait dengan pokok bahasan berikutnya (seven tools dan seven new tools) VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat/Media : OHP, LCD viewer, PC, whiteboard B. Bahan/Sumber Belajar : [69]-[96] VIII. Penilaian: A. Teknik dan instrumen penilaian : 1. Portofolio tugas kelompok 2. Tes essay 3. Apa sajakah karakteristik industri jasa yang membedakannya dari industri manufakturing? Jelaskan masing-masing karakteristik tersebut! 4. Apa sajakah alasan dan manfaat pengukuran kualitas pelayanan? Jelaskan! 5. Setelah melakukan rekapitulasi kuesioner, hasil penelitian tentang kualitas pelayanan di suatu industri jasa katering adalah sebagai berikut: No.
1. 2. 3. 1. 2. 1. 2. 3. 1. 2. 3.
Atribut jasa
Rata-rata penilaian responden (jumlah responden: 221) Persepsi terhadap Kinerja yan Kinerja ideal diharapkan kinerja Dimensi Tangibles: Atribut 1 2,54 6,55 6,00 Atribut 2 5,44 6,44 6,00 Atribut 3 6,71 5,21 5,00 Dimensi Responsiveness: Atribut 1 3,66 4,66 5,00 Atribut 2 5,21 P+1 P Dimensi Reliability: Atribut 1 5,12 5,00 5,00 Atribut 2 3,77 5,26 5,00 Atribut 3 5,88 6,11 P Dimensi Assurance: Atribut 1 4,67 5,66 5,00 Atribut 2 5,74 5,34 6,00 Atribut 3 6,11 5,77 6,00
[TKI-306] Pengendalian Kualitas 38
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
1. 2.
Dimensi Emphaty: Atribut 1 3,67 Atribut 2 P + 0,33
6,11 5,56
6,00 6,00
(Catatan: skala penilaian adalah angka 1 hingga 7, di mana nilai 1 merupakan penilaian terburuk, dan nilai 7 merupakan penilaian terbaik) Pertanyaan: a. Berdasarkan pendekatan SERVQUAL: 1. Dimensi manakah yang memerlukan perbaikan? 2. Atribut-atribut apa sajakah yang perlu mendapatkan prioritas perbaikan? 3. Bagaimanakah level kualitas pelayanan industri jasa tersebut secara keseluruhan? b. Bila Anda menggunakan metode SERVPERF: 1. Dimensi manakah yang memerlukan perbaikan? 2. Atribut-atribut apa sajakah yang perlu mendapatkan prioritas perbaikan? 3. Bagaimanakah level kualitas pelayanan industri jasa tersebut secara keseluruhan? c. Bila metode yang digunakan adalah normed quality: 1. Dimensi manakah yang memerlukan perbaikan? 2. Atribut-atribut apa sajakah yang perlu mendapatkan prioritas perbaikan? 3. Bagaimanakah level kualitas pelayanan industri jasa tersebut secara keseluruhan? B. Kriteria Penilaian : NPB = 50%PTK + 50%TE Keterangan: NPB = nilai pokok bahasan PTK = portofolio tugas kelompok TE = tes essay
[TKI-306] Pengendalian Kualitas 39
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Semester Pokok Bahasan Alokasi Waktu Pertemuan ke
: : : : : : : : :
Eko Setiawan, ST, MT Teknik Industri TKI-306 Pengendalian Kualitas 2 V Seven tools dan seven new tools 100 menit 12
I. Standar Kompetensi: 1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menerapkan tools rekayasa kualitas online 2. Mahasiswa mampu mendefinisikan teknik-teknik offline quality control 3. Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai jenis pendekatan/ metode/ kerangka manajerial di dalam upaya pengendalian, penjaminan, maupun peningkatan kualitas 4. Mahasiswa memahami berbagai aspek di dalam manajemen kualitas industri jasa II. Kompetensi Dasar: 1. Mampu menjelaskan berbagai tool di dalam seven tools maupun seven new tools 2. Mampu menunjukkan perbedaan seven tools dan seven new tools 3. Mampu mengoperasikan seven tools maupun seven new tools 4. Mampu mengombinasikan berbagai tool di dalam seven tools maupun seven new tools di dalam problem solving maupun peningkatan level kualitas III. Indikator: Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan berbagai metode yang terdapat di dalam seven tools maupun seven new tools 2. Menjelaskan arti penting seven tools maupun seven new tools di dalam problem solving maupun perbaikan proses 3. Menerapkan seven tools maupun seven new tools di dalam problem solving maupun perbaikan proses 4. Menganalisis hasil penerapan seven tools maupun seven new tools di dalam problem solving maupun perbaikan proses IV. Materi Ajar: 1. Seven tools 2. Seven new tools V. Metode/Strategi Pembelajaran: 1. Ceramah [TKI-306] Pengendalian Kualitas 40
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
2. Pemberian tugas 3. Diskusi VI. Tahap Pembelajaran: A. Kegiatan Awal : Dosen membuka pelajaran dan menjelaskan kompetensi dasar yang ingin dicapai beserta indikatornya B. Kegiatan Inti : - Dosen meminta 2-3 kelompok untuk mempresentasikan hasil pengerjaan tugasnya - Dosen meminta kelompok yang lain untuk memberikan tanggapan - Dosen menjelaskan materi seven tools maupun seven new tools - Dosen menyelenggarakan quiz C. Kegiatan Akhir : - Dosen menyampaikan kembali ringkasan pokok bahasan VII. Alat/Bahan/Sumber Belajar: A. Alat/Media : OHP, LCD viewer, PC, whiteboard B. Bahan/Sumber Belajar : [4]: 177-184, [97], [98]: 544-570 VIII. Penilaian: A. Teknik dan instrumen penilaian : 1. Portofolio tugas kelompok 2. Tes essay 3. Buat rangkuman mengenai seven tools maupun seven new tools! Untuk masing-masing, sebutkan ketujuh tools maupun new tools tersebut! 4. Berilah contoh penerapan dari masing-masing tools maupun new tools di soal nomor 3! 5. Sebuah mobil selalu berada dalam kondisi out of control ketika berada dalam situasi terjadinya badai salju dan kemudian menabrak pohon. Buatlah sebuah cause and effect diagram yang mengidentifikasi dan memaparkan kemungkinan penyebabpenyebab terjadinya kecelakaan mobil pada situasi terjadinya badai salju tersebut. B. Kriteria Penilaian : NPB = 50%PTK + 50%TE Keterangan: NPB = nilai pokok bahasan PTK = portofolio tugas kelompok TE = tes essay
[TKI-306] Pengendalian Kualitas 41
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
Daftar Referensi: 1. Groover, Mikell P., 2001, Automation, Production Systems, and ComputerIntegrated Manufacturing, 2nd ed., Prentice-Hall International, Inc., New Jersey. 2. Hassan, Adnan, Baksh, Mohd Shariff Nabi, dan Shaharoun, Awaluddin M., 2000, “Issues in quality engineering research”, International Journal of Quality & Reliability Management, Vol. 17 (8), pp. 858 – 875. 3. Lagrosen, Stefan, Seyyed-Hashemi, Roxana, dan Leitner, Markus, 2004, “Examination of the dimensions of quality in higher education”, Quality Assurance in Education, Vol. 12 (2), pp. 61 – 69. 4. Montgomery, Douglas C., 2002, Introduction to Statistical Quality Control, 4th ed., John Wiley & Sons (Asia) Pte. Ltd., Singapore. 5. Iriawan, Nur dan Astuti, Septin Puji, 2005, Mengolah Data Statistik dengan Mudah Menggunakan Minitab 14, Penerbit Andi, Yogyakarta. 6. Cohen, Lou, 1995, Quality Function Deployment: How to Make QFD Work for You, Addison Wesley, Canada. 7. Fowlkes, William Y. dan Creveling, Clyde M., 1995, Engineering Methods for Robust Product Design: Using Taguchi Methods in Technology and Product Development, Addison-Wesley Publishing Company, Inc., Canada. 8. Peace, Glen Stuart, 1993, Taguchi Methods: A Hands-On Approach, AddisonWesley Publishing Company, Inc., Canada. 9. Ross, Phillip J., 1996, Taguchi Techniques for Quality Engineering, 2nd ed., Mc. Graw-Hill Book Company, Inc. 10. Taguchi, Genichi, Elsayed, Elsayed A., dan Hsiang, Thomas, 1989, Quality Engineering in Production Systems, Mc. Graw-Hill Book, Co., Singapore. 11. Anderson, Karen dan McAdam, Rodney, 2004, “A critique of benchmarking and performance measurement: lead or lag?”, Benchmarking: An International Journal, Vol. 11 (5), pp. 465 – 483. 12. Bennett, R.J. dan Robson, P.J.A., 2004, “The Role of Boards of Directors in Small and Medium-Sized Firms”, Journal of Small Business and Enterprise Development, Vol. 11 (1), pp. 95 – 113. 13. Boulter, Louise, 2003, “Legal issues in benchmarking”, Benchmarking: An International Journal, Vol. 10 (6), pp. 528 – 537. 14. Carpinetti, Luiz C.R. dan de Melo, Alexandre M., 2002, “What to benchmark? A systematic approach and cases”, Benchmarking: An International Journal, Vol. 8 (3), pp. 212 – 222. 15. Cassell, Catherine, Nadin, Sara, dan Gray, Melanie Older, 2001, “The use and effectiveness of benchmarking in SMEs”, Benchmarking: An International Journal, Vol. 9 (3), pp. 244 – 255. 16. Castka, Pavel, Bamber, Christopher J., dan Sharp, John M., 2004, “Benchmarking intangible assets: enhancing teamwork performance using self-assessment”, Benchmarking: An International Journal, Vol. 11 (6), pp. 571 – 583. 17. Darwis, A. Azis, 2002, “Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”, Seminar Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah dengan Teknologi Berwawasan Lingkungan, Berlin. 18. Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI, 2002, Rencana Induk Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 2002 – 2004, Buku I: Kebijakan dan Strategi Umum Pengembangan Industri Kecil Menengah. 19. Freitag, Per V. dan Hollensen, Svend, 2001, “The process of benchmarking, benchlearning, and benchaction”, The TQM Magazine, Vol. 13 (1), pp. 25 – 33.
[TKI-306] Pengendalian Kualitas 42
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
20.
21. 22. 23. 24.
25.
26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
33. 34. 35. 36. 37.
38.
39.
Husaini, Martani, Hardjosoekarto, Sudarsono, Nurasa, Heru, dan Mariman, Threesye, 1996, Small-Scale Enterprises Development in Indonesia, dalam Pangestu, Mari (ed.), Small-Scale Business Development and Competition Policy, CSIS, Jakarta. Jauhari, A., 2002, Pemberdayaan Usaha Kecil Ramah Lingkungan, tersedia di: http://www.suarapembaruan.com/News/2002/06/18/Editor/edi02.htm Karlöf, Bengt dan Östblom, Svante, 1993, Benchmarking: Petunjuk Menuju Keunggulan (terjemahan), Andi Offset, Yogyakarta. Kyrö, Paula, 2003, “Revising the concept and forms of benchmarking”, Benchmarking: An International Journal, Vol. 10 (3), pp. 210 – 225. Laise, Domenico, 2004, “Benchmarking and learning organizations: ranking methods to identify ‘best in class’”, Benchmarking: An International Journal, Vol. 11 (6), pp. 621 – 630. Lawless, Naomi, Allan, John, dan O’Dwyer, Michele, 2000, “Face-To-Face or Distance Training: Two Different Approaches to Motivate SMEs To Learn”, Education + Training, Vol. 42 (4/5), pp. 308-316. Maleyeff, John, 2003, “Benchmarking performance indices: pitfalls and solutions”, Benchmarking: An International Journal, Vol. 10 (1), pp. 9 – 28. Nwabueze, Uche, 2001, “How the mighty have fallen: the naked truth about TQM”, Managerial Auditing Journal, Vol. 16 (9), pp. 504 – 513. Prawirokusumo, Soeharto, 2001, Ekonomi Rakyat (Konsep, Kebijakan, dan Strategi), BPFE, Yogyakarta. Purbo, Onno W. (t.t.), Usaha Kecil dan Rumah Tangga di Dunia Maya, tersedia di: http://www.bmtlink.web.id/newpage23.htm Purnama, Nursya’bani, 2002, “Kendala-kendala potensial penerapan total quality management”, Usahawan, No. 03, th. XXXI, hh. 40 – 44. Senapati, Nihar Ranjan, 2004, “Six sigma: myths and realities”, International Journal of Quality & Reliability Management, Vol. 21 (6), pp. 683 – 690. Sila, Ibrahim dan Ebrahimpour, Maling, 2002, “An investigation of the total quality management survey based research published between 1989 and 2000”, International Journal of Quality & Reliability Management, Vol. 19 (7), pp. 902 – 970. Supratikno, Hendrawan, 2000, Lingkungan Dunia Usaha Indonesia, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Suprijadi, Anwar (t.t.), Klinik Usaha Kecil sebagai Wujud Kepedulian Profesi. Talha, Mohammad, 2004, “Total quality management (TQM): an overview”, The Bottom Line: Managing Library Finances, Vol. 17 (1), pp. 15 – 19. Tarí, Juan José, 2005, “Components of successful total quality management”, The TQM Magazine, Vol. 17 (2), pp. 182 – 194. Turner, Wayne C., Mize, Joe H., Case, Kenneth E., dan Nazemetz, John W., 1993, Introduction to Industrial and Systems Engineering, 3rd ed., Prentice Hall, Inc., Englewood-Cliffs, New Jersey. Watson, Gregory H., 1993, Strategic Benchmarking: Mengukur Kinerja Perusahaan Anda Dibandingkan Perusahaan-Perusahaan Terbaik Dunia (terjemahan), PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Williams, Roger, van der Wiele, Ton, dan van Iwaarden, Jos, 2004, “TQM: why it will again become a top management issue”, International Journal of Quality & Reliability Management, Vol. 21 (6), pp. 603 – 611.
[TKI-306] Pengendalian Kualitas 43
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
40.
41. 42. 43. 44.
45. 46.
47.
48.
49.
50. 51. 52.
53. 54. 55.
56.
57.
58.
Zairi, Mohamed, 1994, “Benchmarking: the best tool for measuring competitiveness”, Benchmarking for Quality Management & technology, Vol. 1 (1), pp. 11 – 24. Antony, Jiju, 2002, “Design for six sigma: a breakthrough business improvement strategy for achieving competitive advantage”, Work Study, Vol. 51 (1), pp. 6 – 8. __________, 2004, “Some pros and cons of six sigma: an academic perspective”, The TQM Magazine, Vol. 16 (4), pp. 303 – 306. Arnheiter, Edward D dan Maleyeff, John, 2005, “The integration of lean management and six sigma”, The TQM Magazine, Vol. 17 (1), pp. 5 – 18. Bañuelas, Ricardo dan Antony, Jiju, 2003, “Going from six sigma to design for six sigma: an exploratory study using analytic hieararchy process”, The TQM Magazine, Vol. 15 (5), pp. 334 – 344. Bañuelas, Ricardo dan Antony, Jiju, 2004, “Six sigma or design for six sigma?”, The TQM Magazine, Vol. 16 (4), pp. 250 – 263. Besterfield, Dale H., Besterfield-Michna, Carol, Besterfield, Glen H., dan Besterfield-Sacre, Mary, 2003, Total Quality Management, 3rd ed., Pearson Education, Inc., New Jersey. Boulter, Louise dan Bendell, Tony, ?, “How can ISO 9000:2000 help companies achieve excellence?: What the companies think”, Measuring Business Excellence, Vol. ? (?), pp. ? – ?. Casadesús, Martí dan Karapetrovic, Stanislav, 2005, “The erosion of ISO 9000 benefits: a temporal study”, International Journal of Quality and Reliability Management, Vol. 22 (2), pp. 120 – 136. Coronado, Ricardo Banuelas dan Antony, Jiju, 2002, “Critical success factors for the successful implementation of six sigma projects in organisations”, The TQM Magazine, Vol. 14 (2), pp. 92 – 99. Dick, Gavin P.M., 2000, “ISO 9000 certification benefits, reality or myth?”, The TQM Magazine, Vol. 12 (6), pp. 365 – 371. Gaspersz, Vincent, 2001, ISO 9001:2000 and Continual Quality Improvement, Prentice Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Goetsch, David L. dan Davis, Stanley B., 2000, Quality Management: Introduction to Total Quality Management for Production, Processing, and Services, 3rd ed., Prentice Hall International, Inc., New Jersey. Hensley, Rhonda L. dan Dobie, Kathryn, 2005, “Assessing readiness for six sigma in a service setting”, Managing Service Quality, Vol. 15 (1), pp. 82 – 101. Johnson, Perry L., 1997, ISO 14000 Road Map to Registration, McGraw-Hill, Inc. Kartha, C.P., 2004, “A comparison of ISO 9000:2000 quality system standards, QS9000, ISO/TS 16949 and Baldrige criteria”, The TQM Magazine, Vol. 16 (5), pp. 331 – 340. Klefsjö, Bengt, Wiklund, Hakan, dan Edgeman, Rick L., 2001, “Six sigma seen as a methodology for total quality management”, Measuring Business Excellence, Vol. 5 (1), pp. 31 – 35. Leung, Hareton K.N., Chan, Keith C.C., dan Lee, T.Y., 1999, “Costs and benefits of ISO 9000 series: a practical study”, International Journal of Quality and Reliability Management, Vol. 16 (7), pp. 675 – 690. Martinez-Lorente, Angel R. dan Martinez-Costa, Micaela, 2004, “ISO 9000 and TQM: substitutes or complementaries?: An empirical study in industrial companies”, International Journal of Quality and Reliability Management, Vol. 21 (3), pp. 260 – 276.
[TKI-306] Pengendalian Kualitas 44
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
59.
60.
61. 62. 63. 64. 65.
66.
67. 68. 69.
70.
71. 72.
73.
74. 75. 76. 77.
78.
79.
Motwani, Jaideep, Kumar, Ashok, dan Cheng, Chun Hung, 1996, “A roadmap to implementing ISO 9000”, International Journal of Quality and Reliability Management, Vol. 13 (1), pp. 72 – 83. Mulhaney, Ann, Sheehan, James, dan Hughes, Jacqueline, 2004, “Using ISO 9000 to drive continual improvement in a SME”, The TQM Magazine, Vol. 16 (5), pp. 325 – 330. Senapati, Nihar Ranjan, 2004, “Six sigma: myths and realities”, International Journal of Quality & Reliability Management, Vol. 21 (6), pp. 683 – 690. Q’News Vol. 1 No. 1, Maret/ April 1997. Rothery, Brian, 1995, Sistem Manajemen Lingkungan: ISO 14000 (Penerjemah: Emma Rahmawaty), Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Wessel, Godecke dan Burcher, Peter, 2004, “Six sigma for small and mediumsized enterprises”, The TQM Magazine, Vol. 16 (4), pp. 264 – 272. Williams, Roger, van der Wiele, Ton, dan van Iwaarden, Jos, 2004, “TQM: why it will again become a top management issue”, International Journal of Quality & Reliability Management, Vol. 21 (6), pp. 603 – 611. van der Wiele, Ton, van Iwaarden, Jos, Williams, Roger, dan Dale, Berry, 2005, “Perceptions about the ISO 9000 (2000) quality system standard revision and its value: the Dutch experience”, International Journal of Quality and Reliability Management, Vol. 22 (2), pp. 101 – 119. _______, t.t., ISO 9000 Review, tersedia di www.media.wiley.com/product_data _______ , t.t., Overview of the ISO System, tersedia di http://www.iso.org Antony, Jiju, Antony, Frenie Jiju, dan Ghosh, Sid, 2004, “Evaluating service quality in a UK hotel chain: a case study”, International Journal of Contemporary Hospitality Management, Vol. 16 (6), pp. 380 – 384. Arasli, Huseyin, Mehtap-Smadi, Salime, dan Katircioglu, Salih Turan, 2005, “Customer service quality in the Greek Cypriot banking industry”, Managing Service Quality, Vol. 15 (1), pp. 41 – 56. Aviliani dan Elu, Wllfridus B., 1997, “Membangun kepuasan pelanggan melalui kualitas pelayanan”, Usahawan, No. 05 th. XXVI, hh. 8 – 13. Bennett, Rebekah dan Rundle-Thiele, Sharyn, 2004, “Customer satisfaction should not be the only goal”, Journal of Services Marketing, Vol. 18 (7), pp. 514 – 523. Brysland, Alexandria dan Curry, Adrienne, 2001, “Service improvements in public services using SERVQUAL”, Managing Service Quality, Vol. 11 (6), pp. 389 – 401. Burke, Ronald J., Graham, James, dan Smith, Frank J., 2005, “Putting the customer second”, The TQM Magazine, Vol. 17 (1), pp. 85 – 91. Buttle, Francis, 1996, “SERVQUAL: review, critique, research agenda”, European Journal of Marketing, Vol. 30 (1), pp. 8 – 32. Campbell, Lisa dan Finch, Edward, 2004, “Customer satisfaction and organisational justice”, Facilities, Vol. 22 (7/8), pp. 178 – 189. Curry, Adrienne dan Sinclair, Emma, 2002, “Assessing the quality of physiotherapy services using Servqual”, International Journal of Health Care Quality Assurance, Vol. 15 (5), pp. 197 – 205. Franceschini, Fiorenzo, Cignetti, Marco, dan Caldara, Mara, 1998, “Comparing tools for service quality evaluation”, International Journal of Quality Science, Vol. 3 (4), pp. 356 – 367. Grönroos, Christian, 2001, “The perceived service quality concept – a mistake?”, Managing Service Quality, Vol. 11 (3), pp. 150-152. [TKI-306] Pengendalian Kualitas 45
Jurusan Teknik Industri UMS – Silabi dan RMP Semester V
80. 81.
82.
83.
84. 85.
86. 87.
88. 89.
90.
91.
92.
93. 94. 95.
96. 97. 98.
Hill, Nigel, 1996, Handbook of Customer Satisfaction Measurement, Gower Publishing Limited, Hampshire. Juwaheer, Thanika Devi, 2004, “Exploring international tourist’s perceptions of hotel operations by using a modified SERVQUAL approach – a case study of Mauritius”, Managing Service Quality, Vol. 14 (5), pp. 350–364. Kang, Gi-Du dan James, Jeffrey, 2004, “Service quality dimensions: an examination of Grönroos’s service quality model”, Managing Service Quality, Vol. 14 (4), pp. 266 – 277. Kim, Yong-pil, Lee, Seok-hoon, dan Yun, Deok-gyun, 2004, “Integrating current and competitive service-quality level analyses for service-quality improvement programs”, Managing Service Quality, Vol. 14 (4), pp. 288–296. Lemmink, Jos, 2005, “The need for more multidisciplinary research”, International Journal of Service Industry Management, Vol. 16, (1), pp. 7–9. Lim, Puay Cheng, Tang, Nelson K.H., dan Jackson, Peter M., 1999, “An innovative framework for health care performance measurement”, Managing Service Quality, Vol. 9 (6), pp. 423–433. Lovelock, Christopher dan Wright, Lauren, 2002, Principles of Service Marketing and Management, 2nd ed., Pearson Education Inc., New Jersey. Seth, Nitin dan Desmukh, S.G., 2005, “Service quality models: a review“, International Journal of Quality & Reliability Management, Vol. 22 (9), pp. 913949. Rahman, Zillur, 2004, “Developing customer oriented service: a case study”, Managing Service Quality, Vol. 14 (5), pp. 426–435. Robledo, Marco Antonio, 2001, “Measuring and managing service quality: integrating customer expectations”, managing Service Quality, Vol. 11 (1), pp. 22–31. Rose, Raduan Che, Uli, Jegak, And, Mohani Abdul, dan Ng, Kim Looi, 2004, “Hospital service quality: a managerial challenge”, International Journal of Health Care Quality Management, Vol. 17 (3), pp. 146–159. Sahney, Sangeeta, Banwet, Devinder Kumar, dan Karunes, Sabita, 2003, “Enhancing quality in education: application of quality function deployment – an industry perspective”, Work Study, Vol. 52 (6), pp. 297–309. Sahney, Sangeeta, Banwet, D.K., dan Karunes, S., 2004, “A SERVQUAL and QFD approach to total quality education: a student perspective”, International Journal of Productivity and Performance Management, Vol. 53 (2), pp. 143–166. Sohail, M. Shadiq, 2003, “Service quality in hospitals: more favourable than you might think”, Managing Service Quality, Vol. 13 (3), pp. 197–205. Soetjipto, Budi W., 1997, “Membangun kepuasan pelanggan melalui kualitas pelayanan”, Usahawan, No. 05 th. XXVI, hh. 8–13. Thornton, S.A., 2005, “A novel and accurate guide to customer satisfaction”, Performance Measurement and Metrics: The International Journal for Library and Information Services, Vol. 6 (1), pp. 53–56. Wisniewski, Mik, 2001, “Using SERVQUAL to assess customer satisfaction with public sector services”, Managing Service Quality, Vol. 11 (5), pp. 380–388. Mears, Peter, 1995, Quality Improvement Tools & Techniques, McGraw-Hill, Inc. Kolarik, W.J., 1999, Creating Quality: Process Design for Results, McGraw-Hill, Singapore.
[TKI-306] Pengendalian Kualitas 46